kisi-kisi kajian session #3
TRANSCRIPT
KISI-KISI KAJIAN SESSION #3
25. Posisi Sunnah terhadap Al-Quran
26. Sinonim (Mutarâdifât) dalam Al-Quran
27. Lafazh Musytarak (Ambigu/Homonim) dalam Al-Quran
28. Nâsikh dan Mansūkh
29. Mengenal Thabaqât (Periode) Mufassirin
31. Di Antara Sebab Perbedaan Para Mufassir
32. Ashîl dan Dakhîl dalam Tafsir
33. Motivation Quotes Para Nabi dalam Al-Quran
34. Kaidah tentang Ma’rifah dan Nakirah
35. Single dan Plural dalam Al-Quran
36. Akal dan Qalbu dalam Al-Quran
اللفظ
الحقيقة اللغوية
الحقيقة الشرعية
الحقيقة العرفية الخاصة
الحقيقة العرفية العامة
المجاز اللغوي
المجاز الشرعي
المجاز العرفي الخاص
المجاز العرفي العام
١
٢
٣
٤
١
٢
٣
٤
اللفظ
Hakikat Bahasa
HakikatAdat Khusus
1
2
3
4
Hakikat Syar’i
HakikatAdatUmum
Majaz Bahasa
MajazAdat Khusus
1
2
3
4
Majaz Syar’i
MajazAdatUmum
Secara garis besar lafazh dari segi terbagipada dua macam :
, yaitu lafazh digunakan untuk menunjukkanarti aslinya (semestinya) atau sudah maklum. Macam-macamnya: hakikat bahasa hakikat syar’i hakikat adat (khusus) hakikat adat (umum)
, yaitu penggunaan lafazh bukan pada maknaasalnya karena ada qarinah (indikasi) makna asal takbisa dipergunakan. Macam-macamnya:majaz bahasa majaz syar’imajaz adat (khusus) majaz adat (umum)
حقيقةوضع له هي اللفظ المس تعمل فيما•
(ابن س بكي) ابتداء
وضوعه هي اللفظ المس تعمل في م•
(ابن قدامة)الأصلي
له في هي كل لفظ اريد به ماوضع•
(الزحيلي)الاصل لشيء معلوم
• Lafaz yang digunakan untukapa lafaz itu di tentukansejak awal (Ibnu Subkiy)
• Lafaz yang digunakan untukmaksud aslinya (IbnuQudamah)
• Setiap lafaz yang digunakanuntuk menunjukkan maknaasli (semestinya) bagisesuatu yang sudah maklum(Az-Zuhailiy)
Pembagiannya:
(bahasa) ➔makna aslishalat secara bahasa adalah BERDOA.
(agama) ➔ makna syar’iyshalat adalah kegiatan khusus dimulai dengan takbirdan diakhiri dengan salam.
(adat khusus) ➔penyebutan kereta untuk mobil (Melayu/Malaysia)
(adat umum) ➔penyebutan mobil untuk kendaraan secara umum
ن هو اللفظ المس تعمل بوضع ثا•
(ابن س بكي)لعلاقة
وضوعه هو اللفظ المس تعمل في غير م•
(ابن قدامة)على وجه يصح
• Lafaz yang digunakanuntuk dipakaimeletakkan maknakedua karena adahubungan (Ibnu Subkiy)
• Lafaz yang digunakanbukan tempat/maksudaslinya pada maksudyang benar (IbnuQudamah)
Kata tangan Allah, atau mataAllah tak mungkin digunakansebagaimana makna aslinya
merupakan salah satu bahasan penting dalamstudi kebahasaan (Ilmu Bayan)
kata majaz seakar dengan kata tajawaza yang berarti (تجاوز) melampaui batas. Majazjuga diartikan “tempat untuk berpindah dari suatuarea ke area yang lain” seperti .
majaz adalah “pengalihan makna dasardari satu lafaz/susunan kata ke makna lainnya berdasarindikator yang mendukung pengalihan makna tersebut”
4. Maka untuk menggambarkan suatupenggambaran yang berbeda dari makna dasar ataumakna asli yang ditunjukkan begitu dilihat lafazhnya.
(مجاز لغوي) berkaitan dengan kata secara sendiri, seperti kata asad berarti (أسد) singa. Makna aslinya dipahami sebagai binatang yang seringdijuluki sebagai raja hutan. Kemudian kata dan maknaini dialihkan ke seseorang yang memiliki sifatpemberani. Pengalihan ini ada indikatornya.
penisbatan (مجاز الإسناد) suatu aktivitasatau sejenisnya kepada sesuatu selain pelakunya, karena ada keterkaitan dengannya. Jenis ini seringjuga disebut .(مجاز عقل )
3. Selain pembagian tersebut majaz juga dibagi menjadidua: dan
Selain pembagian tersebut majaz juga dibagi menjadidua: dan . Pembagian iniberdasarkan hubungan makna aslli dan majaznya
adalah penggunaan lafazh untuk menun-jukkan makna lain dengan penyerupaan namun tanpamenyebut musyabbahnya. “ ” padahal yang terlihat adalah seorang pemberani.
adalah penggunaaan lafazh untukmenunjukkan makna lain yang hubungannya bukanpenyerupaan (musyabahah) atau dengan menghapusSebagian kata. Seperti (yad) tangan diartikan sebagainikmat, atau (‘ain) diartikan mata –mata musuh.
(bahasa) ➔ julukanuntuk seseorang yang pemberani.
(agama) ➔ penyebutandengan makna syar’iy, aslinya doa.
(adat khusus) ➔penyebutan untukmenegur secara blak-blakan (Melayu)
(adat umum) ➔penyebutan untuk mengungkapkankebodohan
1. Prinsip dasar lafazh adalah penggunaan asli ( )
2. Jika tidak memungkinkan penggunaan arti asli berartidigunakanlah secara (makna lain)
3. Cara mengetahui hakikat adalah (dari teksagama atau bahasa aslinya)
4. Cara mengetahui majaz juga dengan melihatlafazh tersebut digunakan. Jika Bahasa
Arab maka adat Bangsa Arab dan seterusnya. Sepertipenyebutan “ ” mudah dipahamibahwa itu makna majaz, atau “ ” (singa) untukmenunjukkan seseorang yang pemberani.
1. Mendahulukan penggunaan lafazh secara hakikatnyakecuali jika hal tersebut tak memungkinkan atau dalamkeadaan darurat tidak bisa dipahami apa adanya
2. Lafazh hakikat dan majaz tidak mungkin berkumpul jadisatu dalam sebuah lafazh. (ayat memungut zakat, makna shalat di ayat ini adalah asli➔ mendoakanbukan menshalatkan)
3. Hukum ucapan dari lafazh sharih (jelas) menunjukkanhakikatnya seperti kata cerai atau nikah. Namun, jikadiucapkan, “mulai hari ini kita tak serumah lagi” iniperlu penjelasan dari yang mengucapkannya, apakah itumaksudnya bercerai atau dimaksudkan lainnya?
1. Pada kata “lams” yang berarti secara hakikatmenyentuh atau bersentuhan.
2. Lafazh lams (menyentuh) menunjukkan salah satu halyang membatalkan wudhu.
3. Perbedaan ulama pada penggunaannya. Apakah yang membatalkan wudhu itu hakikat (persentuhan kulitlaki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya), atau dimaknai secara majaz (yaitu bersetubuh)
4. Madzhab Dhahiriy tidak mengakui adanya majazdalam teks agama (al-Quran dan Hadis), jumhurulama mengenal adanya penggunaan hakikat danmajaz.
• “hari yang menjadikan anak-anak beruban”. (Surah Al-Muzammil: 17)
• Yang dimaksud bukanlah hari yang menjadikanmereka demikian, tetapi peristiwa yang mengerikan paada hari itu. Di sini terdapatketerkaitaan antara peristiwa dann waktu
)عمعجظمطحضم(
• “Sesungguhnya aku menghadapkan wwajahku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderungkepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasukorang-orang yang mempersekutukan Allah.” (Surah Al-An’am: 79)
• Yang dimaksud wajah di sini adalah totalitas diri. Namun, karena wajah merupakan bagian darinya maka ini mewakilitotalitas tersebut
• “mereka meletakkan jari-jari mereka di telinga mereka akibat halilintar” . (Surah Al-Baqarah: 19)
• Yang mereka letakkan di telinga mereka adalahujung jari mereka, bukan semuaa jari tapisebagiannya saja. Karena kalua memasukkan semuaitu mustahil. Bukankah lubang telinga lebihh kecildari semua jari?
بىئنئمئزئر
• “Mereka selalu tidak dapat mendengar” . (Surah Hud: 20)
• Yang dimaksud adalah mereka tidak memperkenan-kan/tidak melakukannya. Mereka mendengar tapitak mengamalkan. Tujuan mendengar adalahmengamalkan aatau memperkenankan.
ذيخيحيجهيٱ
• “apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah wajahmu” . (Surah Al-Maidah: 6)
• Yang dimaksud adalah hendak/hampir mengerjakan. Tetapi yang digunakan menyebut di sini adalahtelah mengerjakan. Lafazhnya dengan fi’il madhi(past tense).
كلمىمممخمحمجليٱ
• “dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma ” . (Surah Thaha: 71)
• Yang dimaksud adalah di atas pohon, bukan di dalam pohon. Ini untuk menimbulkan kesan kejamdan sadis sehinga seolah-olah menempel, lekat di dalam atau menyatu dengan pohon. Efeknyamengerikan sehingga diharapkan yang mendengarakan ketakutan dengan ancaman tersebut.
بهئمئخئحئجٱ
dalam Bahasa Arab berarti penyerupaantasybih adalah “penyerupaan dua hal
atau lebih dalam satu sifat pada dirinya”. 3. Ini merupakan upaya membandingkan antara dua hal
yang berbeda yang terdapat sisi kesamaan ataukemiripan dalam sifat.
4. Unsur yang sempurna: a) yang diserupakan(musyabbah), b) yang diserupakan dengannya(musyabbahh bihi), c) aspek yang diserupakan (wajhusyibhi), d) kata yang digunakan menyerupakan (adatuat-tasybih).
5. Keempat hal tersebut tak selalu ada daalaam setiappenyerupaan (tasybih)
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuatperumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik,
akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohonitu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan
itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (Surah Ibrahim: 24-25)
لجكمكلكخكحكجقمقحفمفخٱمجليلىلملخمحمجلهلملخلحنمنخنحنجميمىمممخمح
1. Ada satuu jenis yang diperdebatkan oleh pakarbahasa apakah termasuk jenis majaz atau bukan, yaitu .
kinayah adalah “menetapkan satumakna tanpa menyebut lafazh yang digunakan untukmakna itu, tetapi menyebut kata/lafazh/kalimat lain sambil memberi indikator tentang maaksudnya”.
3. Seperti ungkapan artinya (كثير الرماد) banyak abunya. Kalimat ini adalah kinayah, digunakan untukmenjelaskan seseorang yang sangat senang menjamutamu, karena dulu memasak dengan kayu bakar.
4. Contohnya lafazh ghaith (Aal-Maidah: 6) tempatrendah, maksudnya tempat buang hajat.
TAKE AWAY LESSONS
merupakan jenis darilafazh yang digunakan untukmakna lain yang bukan maknaasalnya karena ada indikator
merupakan kekayaan dan bagian dadri kemujizatanbahasa al-Quran.
para ulama dalammemaknai makna majazmenunjukkan luasnya ilmu Allah
4. Perlu perangkat ilmu untukmengetahui dan