kg2 responsi
DESCRIPTION
upTRANSCRIPT
TUGAS I
Responsi Komputasi Geodetik II
oleh
Putri Rahmadani
151 12 017
Teknik Geodesi dan Geomatika
Institut Teknologi Bandung
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dilakukan pengukuran empat titik, yang dilakukan adalah pengukuran jarak ke-empat titik
tersebut Didapat enam data pengukuran jarak. Koordinat semua titik telah diketahui namun
dalam beberapa kasus ada beberapa titik yang dianggap tidak diketahui untuk melihat
kebergantungan linier matriks koefisiennya.
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jika titik ke-empat fixed, apakah ada kolom/baris di matriks koefisien yang
bergantungan linier?
2. Jika titik ke-empat dan ke-dua fixed, apakah ada kolom/baris di matriks koefisien
yang bergantungan linier?
3. Jika titik ke-empat, ke-tiga dan ke-dua fixed, apakah ada kolom/baris di matriks
koefisien yang bergantungan linier?
1.3 Tujuan
Melihat kebergantungan linier matriks koefisien jika dari empat titik ada yang
menjadi titik kontrol
BAB II
DASAR TEORI
Matriks bergantungan linier adalah matriks yang memiliki kombinasi linier dari masing-masing
baris/kolomnya. Jika ada matriks bergantungan linier maka dapat dipastikan matriks tersebut
adalah matriks yang singular. Maka implikasinya adalah matriks tersebut tidak memiliki
determinan. Jika suatu matriks tidak memiliki determinan maka matriks tidak memiliki invers.
Kebergantungan matriks linier ini dapat dilihat dari bentuk eselon matriksnya yang jika ada baris
yang semua kolomnya bernilai 0 maka matriks tersebut bergantungan linier. Pengecekan
kebergantungan linier matriks ini juga dapat digunakan untuk menetukan minimally-constrained
dalam beberapa penyelesaian masalah. Minimally-constrained adalah jumlah data minimal untuk
menyelesaikan sebuah persamaan dalam menentukan variabel-variabelnya.
1 (60, 80) m 2 (90, 70) m
3 (80, 30) m 4 (50, 40) m
d6
d5
BAB III
DATA dan PENGOLAHAN
3.1 Pengolahan data
Perhatikan sketsa di bawah ini :
Diketahui jarak masing-masing :
d1 = 31.6 m; d2 = 41.2 m; d3 = 31.6 m;
d4 = 41.2 m; d5 = 53.8 m; d6 = 50
Cek matriks A apakah bergantungan linier!
1. Jika titik 4 fixed
Script pengolahan
%mendefinisikan nilai (x, y) tiap titik
x1o = 70; y1o = 70;
x2o = 80; y2o = 80;
x3o = 55; y3o = 55;
x4 = 50; y4 = 40;
%nilai jarak pengukuran
d1 = 31.6; d2 = 41.2; d3 = 31.6;
d1
d2
d3
d4
d4 = 41.2; d5 = 53.8; d6 = 50;
%menentukan nilai jarak pendekatan
d1o = sqrt ((x2o - x1o)^2 + (y2o - y1o)^2);
d2o = sqrt ((x3o - x2o)^2 + (y3o - y2o)^2);
d3o = sqrt ((x4 - x3o)^2 + (y4 - y3o)^2);
d4o = sqrt ((x1o - x4)^2 + (y1o - y4)^2);
d5o = sqrt ((x3o - x1o)^2 + (y3o - y1o)^2);
d6o = sqrt ((x4 - x2o)^2 + (y4 - y2o)^2);
%membentuk matriks y
y = [d1 - d1o; d2 - d2o; d3 - d3o; d4 - d4o; d5 - d5o; d6 - d6o];
%membentuk matriks A
A = [-(x2o - x1o)/d1o -(y2o - y1o)/d1o (x2o - x1o)/d1o (y2o - y1o)/d1o
0 0;
0 0 -(x3o - x2o)/d2o -(y3o - y2o)/d2o (x3o - x2o)/d2o (y3o -
y2o)/d2o;
0 0 0 0 -(x4 - x3o)/d3o -(y4 - x3o)/d3o;
(x1o - x4)/d4o (y1o - y4)/d4o 0 0 0 0;
-(x3o - x1o)/d5o -(y3o - y1o)/d5o 0 0 (x3o - x1o)/d5o (y3o -
y1o)/d5o;
0 0 -(x4 - x2o)/d6o -(y4 - y2o)/d6o 0 0];
%melihat kebergantungan linier atau tidakny matriks A
AA = rref (transpose (A)*A);
%menentukan matriks x
x = (inv (transpose (A)*A))*transpose (A)*y;
Eselon dari Matriks A
1 0 0 0 0 6
0 1 0 0 0 -4
0 0 1 0 0 5
0 0 0 1 0 -7
0 0 0 0 1 3
0 0 0 0 0 0 satu baris bergantungan linier
2. Jika titik 2 dan 4 fixed
Script pengolahan
%meefinisikan nilai (x, y) tiap titik x1o = 70; y1o = 70; x2 = 90; y2 = 70; x3o = 55; y3o = 55; x4 = 50; y4 = 40;
%nilai jarak pengukuran d1 = 31.6; d2 = 41.2; d3 = 31.6; d4 = 41.2; d5 = 53.8; d6 = 50;
%menentukan nilai jarak pendekatan d1o = sqrt ((x2 - x1o)^2 + (y2 - y1o)^2); d2o = sqrt ((x3o - x2)^2 + (y3o - y2)^2); d3o = sqrt ((x4 - x3o)^2 + (y4 - y3o)^2); d4o = sqrt ((x1o - x4)^2 + (y1o - y4)^2); d5o = sqrt ((x3o - x1o)^2 + (y3o - y1o)^2);
%membentuk matriks y y = [d1 - d1o; d2 - d2o; d3 - d3o; d4 - d4o; d5 - d5o];
%membentuk matriks A A = [-(x2 - x1o)/d1o -(y2 - y1o)/d1o 0 0; 0 0 (x3o - x2)/d2o (y3o - y2)/d2o; 0 0 -(x4 - x3o)/d3o -(y4 - x3o)/d3o; (x1o - x4)/d4o (y1o - y4)/d4o 0 0; -(x3o - x1o)/d5o -(y3o - y1o)/d5o (x3o - x1o)/d5o (y3o - y1o)/d5o];
%melihat kebergantungan linier atau tidakny matriks A AA = rref (transpose (A)*A);
%menentukan matriks x x = A\y;
Eselon matriks A
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
tidak ada baris yang bergantungan linier
3. Jika titik 2, 3 dan 4 fixed
Script pengolahan
%meefinisikan nilai (x, y) tiap titik x1o = 70; y1o = 70; x2 = 90; y2 = 70; x3 = 80; y3 = 30; x4 = 50; y4 = 40;
%nilai jarak pengukuran d1 = 31.6; d2 = 41.2; d3 = 31.6; d4 = 41.2; d5 = 53.8; d6 = 50;
%menentukan nilai jarak pendekatan d1o = sqrt ((x2 - x1o)^2 + (y2 - y1o)^2); d4o = sqrt ((x1o - x4)^2 + (y1o - y4)^2); d5o = sqrt ((x3 - x1o)^2 + (y3 - y1o)^2);
%membentuk matriks y y = [d1 - d1o; d4 - d4o; d5 - d5o];
%membentuk matriks A A = [-(x2 - x1o)/d1o -(y2 - y1o)/d1o; (x1o - x4)/d4o (y1o - y4)/d4o; -(x3 - x1o)/d5o -(y3 - y1o)/d5o]
%melihat kebergantungan linier atau tidakny matriks A AA = rref (transpose (A)*A);
%menentukan matriks x x = A\y;
Eselon Matriks A
1 0
0 1
tidak ada baris yang bergantungan linier
3.2 Analisis
Matriks A yang terbentuk dari jika ketiga case digunakan ada yang bergantungan linier
ada yang tidak bergantungan linier. Jika case-1 (titik 4 fixed) menghasilkan matriks yang
bergantungan ini disebabkan matiks/persamaan jarak yang ada belum mencapai apa yang
disebut minimally constrained. Sedangkan case-2 adalah dimana matriks/persamaan jarak
yang ada telah mencapai minimally constrained. Untuk case-3 telah mencapai minimally
constrained bahkan melebihinya sehingga dapat disebut over-constrained.
3.3 Kesimpulan
Jika titik 4 fixed, matriks koefisiennya (matriks A) bergantungan linier
Jika titik 2 dan 4 fixed, matriks koefisiennya (matriks A) tidak bergantungan linier
Jika titik 2, 3, dan 4 fixed, matriks koefisiennya (matriks A) tidak bergantungan linier