kerjasama -...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DIBIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN
LAPORAN AKHIR
KERJASAMA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGANDARAT DAN PERKERETAAPIAN BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGANKEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DENGANPT MITRA FITRAH ALAM
2012
LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
KATA PENGANTAR
Laporan ini merupakan Laporan Akhir (Final Report) berdasarkan
kontrak kerjasama ” Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM
Transportasi Jalan” antara Pusat Penelitan dan Pengembangan
Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Perhubungan dengan Konsultan. Laporan
Akhir ini disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan hasil
kajian dari beberapa ahli dan narasumber.
Laporan Akhir ini terdiri dari 7 (tujuh) BAB, yaitu : BAB 1 :
Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan
Metodelogi, BAB 4 : Hasil Pengumpulan Data, BAB 5 Rencana
Analisis dan Penyusunan Kompetensi, BAB 6 Konsep Berdasarkan
Peraturan Perundang-Undangan dan Konsep Penyusunan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Transportasi Jalan dan
BAB VII Kesimpulan dan Saran.
Atas kerjasamanya dan masukan dari berbagai pihak yang telah
dibangun selama ini sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya, kami mengucapkan terima kasih.
PT. MITRA FITRAH ALAM
DJABIR HASAN
Direktur Utama
LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI
BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN
(LAPORAN AKHIR)
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan masalahC. Maksud, Tujuan Kajian, Penelitian dan StudiD. Ruang Lingkup Batasan PenelitianE. Kegunaan PenelitianF. Hasil yang di HarapkanG. Sistimatika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. SDM Bidang Transportasi Jalan Berdasarkan
Sistem Transportasi NasionalB. SDM Bidang Transportasi Jalan Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2012 TentangSumber Daya Manuisia Di Bidang TransportasiKementerian Perhubungan
C. Pembagian Wewenang Bidang Urusan JalanBerdasarkan UU 22 Tahun 2009
D. Pembinaan SDM Berdasarkan SertifikasiKompetensi Sesuai Peraturan Presiden No 8Tahun 2012 Tentang Kerangka KualifikasiNasional Indonesia
E. Kebijakan Pengembangan SDM TransportasiJalan
F. Manajemen Sumber Daya ManusiaG. Konsep Penilaian Kebutuhan Diklat Berbasis
Kompetensi (Competency – Based TrainingNeeds Assesment)
BAB III METODOLOGI PENELITIANA. PendekatanB. Metode Pengumpulan DataC. Instrumen PenelitianD. Metoda Pengolahan Data
LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
E. Metode Analisis DataF. Metode Pelaksanaan
BAB IV HASIL PENGUMPULAN DATAA. Gambaran Umum Perda Bidang TransportasiB. Perda Bidang Transportasi Dari Daerah PenelitianC. Permasalahan Penyelenggaraan Perda Bidang
TransportasiD. Pembatalan Perda Bidang Transportasi
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASANA. Arah Pengembangan SDM Transportasi JalanB. Analisis Kompetensi SDM Transportasi JalanC. Penyusunan Standar Kompetensi Kerja SDM
Bidang Transportasi Jalan
BAB VI KONSEP STANDAR KOMPETENSI DI BIDANGSDM TRANSPORTASI JALAN DAN STANDARAKREDITASI BADAN HUKUM/LEMBAGAYANG MELAKUKAN UJI BERKALAKENDARAAN BERMOTOR.A. Konsep Berdasarkan Peraturan Perundang-
UndanganB. Konsep Penyusunan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Bidang Transportasi Jalan
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.A. KesimpulanB. Saran .
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran :
- DAFTAR TABEL
- DAFTAR GAMBAR
- FORMAT SKKNI
LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
DAFTAR PUSTAKA
A. LITERATUR
Damin Sudarwan, Pengantar Stud Penelitian Kebijakan
(Jakarta : PT Bumi Aksara 2005)
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian
Kualitatif (Bandung : Alfabeta 2009)
Kementerian Perhubungan, Studi Kebutuhan Diklat Teknis di
Departemen Perhubungan, Dishub Provinsi, dan
Dishub Kabupaten/Kota. Jakarta ; Badan
Penelitian dan Pengembangan Perhubungan 2008
Kementerian Perhubungan, Studi Profesionalisme Sumber
Daya Manusia Departemen Perhubungan dalam
Rangka Reformasi Birokrasi, Jakarta ; Badan
Puslitbang Perhubungan 2011
Kementerian Perhubungan, Perhubungan Darat dalam
Angka, Jakarta ; 2010
Kementerian Perhubungan, , Studi Penyusunan Jabatan
Fungsional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Jakarta ; Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
1993
Kementerian Perhubungan, , Studi Kebutuhan Spesifikasi
Pendidikan dan Pelatihan Ideal Berbasis
Kompetensi sesuai Perkembambangan
Pemerintahan, Jakarta ; Pusat Litbang
Perhubungan Darat 2007
LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
B. DOKUMEN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009
tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan,
Jakarta ; Kementerian
Perhubungan 2010
Nomor 13 tahun 2003
tentang Ketenaga
Kerjaan, Jakarta ;
Kementerian Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi ; 2004
Nomor 43 tahun 1999
tentang Perubahan UU
no 8 tahun 1974
tentang Pokok-pokok
Kepegawaian, Jakarta ;
Badan Kepegawaian
Negara tahun 2000
Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1993 tentang
Angkutan Jalan, Jakarta,
Kementerian Perhubungan 1993
Nomor 51 tahun 2012 tentang
Sumber Daya Manusia di Bidang
Transportasi ; Jakarta, Sekretariat
Negara. 2012
LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Nomor 55 tahun 2012 tentang
Kendaraan ; Jakarta, Sekretariat
Negara. 2012
Nomor 44 tahun 1993 tentang
Kendaraan Bermotor dan
Pengemudi, Jakarta ; Kementerian
Perhubungan 1993
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8
tahun 2012 tentang Tata Cara
Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia, Jakarta,
Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi ; 2012
Nomor 5 tahun 2012, tentang
Sistem Standarisasi Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia, Jakarta,
Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi ; 2012
Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 7 tahun 2010
tentang Rncana Strategis
Kementerian Perhubungan tahun
2010 - 2014
Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK
1076 / KP. 108 / DRJD / 2005
LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
tentang Kompetensi Penguji
Kendaraan Bermotor
Nomor SK 727/AJ
307/DRJD/2004 tentang Pedoman
Teknis Penyelenggaraan Angkutan
Umum di jalan, Jakarta : Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat tahun
2004
Nomor SK 725/AJ 302/DRJD/2004
tentang Penyelenggaraan Angkutan
bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
di jalan, jakarta ; Dirjen
Perhubungan Darat 2004.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 1
BABI
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan
penting dalam pendukung pembangunan nasional serta mempunyai
kontribusi terbesar dalam pangsa angkutan dibandingkan moda lain.
Oleh karena itu, visi transportasi jalan adalah sebagai penunjang,
penggerak dan pendorong pembangunan nasional serta berperan
sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, politik, social budaya dan
pertahanan keamanan. Misi transportasi jalan adalah untuk
mewujudkan system transportasi jalan yang andal, berkemampuan
tinggi dalam pembangunan serta meningkatkan mobilitas manusia dan
barang, guna mendukung pengembangan wilayah untuk mewujudkan
wawasan nusantara.
Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan transportasi jalan, maka
yang terlebih dahulu dibenahi adalah kompetensi dan keahlian dari
SDM transportasi jalan, karena SDM menjadi ujung tombak dalam
penyelenggaraan transportasi jalan.
Saat ini berbagai tantangan dan kendala masih dihadapi dalam usaha
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), di antaranya
dukungan pembiayaan yang masih terbatas, rendahnya kesadaran SDM
untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, jujur dan adil, serta
kurang optimalnya pengimplementasian peraturan perundang-
undangan di lapangan dan tidak optimalnya penempatan SDM pada
instansi terkait berdasarkan disiplin ilmu yang seharusnya dipenuhi.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 2
BABI
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan transportasi,
baik oleh pemerintah selaku regulator maupun pengusaha angkutan
selaku penyelenggara kegiatan angkutan dan operator angkutan maka
pengembangan SDM transportasi yang lebih berkualitas dan professional
dalam melaksanakan tugasnya sangat diperlukan.
Melalui metode kebijakan, strategi dan upaya yang diformulasikan untuk
pengembangan SDM pada moda transportasi jalan, yaitu SDM
pemerintah (PNS), SDM operator angkutan (pengemudi), dan SDM
pengusaha angkutan, perlu dibina untuk dilaksanakan secara optimal
sehingga dapat menghasilkan SDM yang melaksanakan tugasnya dengan
penuh tanggung jawab, berkepribadian baik, jujur dan adil yang
berpedoman pada Lima Citra Manusia Perhubungan.
Untuk melakukan studi tersebut, mengaucu pada Peraturan Perundang-
undangan sebagai berikut :
• UU no 43 tahun 1999 tentang perubahan undang-undang no 48
tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian.
• UU no 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
• UU no. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
• UU no.13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan
• UU no. 38 tahun 2004 tentang Jalan
• PP no. 102 tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional
• PP no. 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan
• PP no 55 tahun 2012 tentang kendaraan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 3
BABI
• PP no 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
• PP 51 tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang
Transportasi Kementerian Perhubungan
• PP no 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
• KM no 7 tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian
Perhubungan tahun 2010-2014
B. RUANG LINGKUP
Uraian kegiatan/Ruang lingkup dari studi ini sebagai berikut:
a) Inventarisasi kebijakan mengenai SDM transportasi jalan.
b) Inventarisasi kebijakan pengembangan SDM transportasi jalan.
c) Inventarisasi jumlah SDM bidang transportasi jalan.
d) Inventarisasi jumlah SDM bidang transportasi jalan yang
memilki kompetensi dan profesional
e) Menganalisis dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas SDM
Transportasi Jalan.
f) Merumuskan 10 naskah akademis konsep standar di bidang SDM
transportasi jalan yang meliputi:
1). Standar kompetensi tenaga penguji uji berkala kendaraan
bermotor.
2). Standar kompetensi tenaga pemeliharaan peralatan uji
berkala kendaraan bermotor.
3) Standar kompetensi tenaga kalibrasi peralatan uji berkala
kendaraan bermotor.
4) Standar kompetensi PPNS yang melakukan penyidikan
pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 4
BABI
5). Standar kompetensi pengemudi angkutan umum.
6). Standar kompetensi pengelola terminal penumpang.
7). Standar kompetensi pengelola terminal barang.
8). Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi
angkutan barang berbahaya dan beracun.
9). Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi
angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus.
10). Standar akreditasi badan hukum/lembaga yang melakukan
uji berkala kendaraan bermotor.
g) Lokasi obyek studi ini dilaksanakan di Jakarta, Surabaya,
Banjarmasin, dan Denpasar.
Batasan Kegiatan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
adalah berupa penyusunan konsep standar SDM transportasi jalan yang
professional dan memiliki kompetensi.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Kegiatan
Maksud kegiatan adalah melakukan Studi Penyusunan Konsep
Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan adalah tersusunnya konsep rumusan standar di
Bidang SDM Transportasi Jalan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 5
BABI
D. HASIL YANG DIHARAPKAN
Keluaran (output) dari kegiatan studi ini adalah tersusunnya 4 (empat)
laporan studi yaitu laporan pendahuluan, laporan interim, rancangan
laporan akhir dan laporan akhir. Laporan akhir terdiri dari laporan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
dan 10 (sepuluh) Konsep Kajian Akademis Standar di Bidang SDM
Transportasi Jalan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan ini disusun menjadi 7 (tujuh) BAB dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Mambahas latar belakang masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan,
hasil yang diharapkan, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Membahas mengenai SDM Bidang Transportasi Jalan Berdasarkan
Sistem Transportasi Nasional, SDM Bidang Transportasi Jalan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2012 Tentang Sumber
Daya Manuisia di Bidang Transportasi Kementerian Perhubungan,
Pembagian Wewenang Bidang Urusan Jalan Berdasarkan UU 22
Tahun 2009, Pembinaan SDM Berdasarkan Sertifikasi Kompetensi
Sesuai Peraturan Presiden No 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, Kebijakan Pengembangan SDM
Transportasi Jalan, Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Konsep
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 6
BABI
Penilaian Kebutuhan Diklat Berbasis Kompetensi (Competency –
Based Training Needs Assesment).
BAB III Metodologi
Membahas mengenai pendekatan, metode pengumpulan data, lokasi,
populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, metode
pengolahan data dan analisis data, metode pelaksanaan.
BAB IV Hasil Pengumpulan Data
Membahas mengenai Pengumpulan Data Sekunder dan Pengumpulan
Data Primer dari lokasi survey dan Konsep Kompetensi.
BAB V Analisis dan Pembahasan
Membahas mengenai Arah Pengembangan SDM Transportasi Jalan,
Analisis Kompetensi SDM Transportasi Jalan, dan Penyusunan
Standar Kompetensi Kerja SDM Bidang Transportasi Jalan.
.
BAB VI Konsep Standar Kompetensi di Bidang SDM
Transportasi Jalan dan Standar Akreditasi Badan
Hukum/Lembaga yang Melakukan Uji Berkala
Kendaraan Bermotor.
Membahas mengenai Konsep Berdasarkan Peraturan Perundang-
Undangan Mengenai Standar kompetensi tenaga penguji uji berkala
kendaraan bermotor, Standar kompetensi tenaga pemeliharaan
peralatan uji berkala kendaraan bermotor, Standar kompetensi tenaga
kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor, Standar kompetensi
PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 7
BABI
Undang-Undang LLAJ, Standar kompetensi pengemudi angkutan
umum, Standar kompetensi pengelola terminal penumpang, Standar
kompetensi pengelola terminal barang, Standar kompetensi pengemudi
dan pembantu pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun,
Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan
barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus, dan Standar
akreditasi badan hukum/lembaga yang melakukan uji berkala
kendaraan bermotor dan Konsep Penyusunan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia SDM di Bidang Transportasi Jalan antara
lain, Pemetaan di Bidang SDM Transportasi Jalan (LLAJ), Kerangka
Kualifikasi Nasional, Penetapan Kerangka Kualifikasi, Pemaketan
Skkni, Format Standar Kompetensi Kerja Indonesia
BAB VII Kesimpulan dan Saran
Membahas mengenai Kesimpulan dan Saran mengenai PenyusunanStandar di Bidang SDM Transportasi Jalan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 1
BABII
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. SDM BIDANG TRANSPORTASI JALAN BERDASARKAN
SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL
1. Sistem Transportasi Nasional
Tatanan Transportasi Yang Terorganisasi Secara Kesisteman
Terdiri Dari Transportasi Jalan, Transportasi Kereta Api,
Transportasi Sungai Dan Danau, Transportasi Penyeberangan,
Transportasi Laut, Transportasi Udara Serta Tansportasi Pipa
Yang Masing-Masing Terdiri Dari Sarana Dan Prasarana,
Kecuali Pipa, Yang Saling Berinteraksi Dengan Dukungan
Perangkat Lunak Dan Perangkat Pikir Membentuk Suatu Sistem
Pelayanan Jasa Transportasi Yang Efektif Dan Efisien Yang
Berfungsi Melayani Perpindahan Orang Dan Atau Barang, Yang
Terus Berkembang Secara Dinamis
2. Tujuan Sistranas
Terwujudnya Transportasi Yang Efektif Dan Efisien Dalam
Menunjang Dan Sekaligus Menggerakkan Dinamika
Pembangunan; Meningkatkan Mobilitas Manusia, Barang Dan
Jasa; Membantu Terciptanya Pola Distribusi Nasional Yang
Mantap Dan Dinamis; Serta Mendukung Pengembangan Wilayah
Dan Lebih Memantapkan Perkembangan Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara Dalam Rangka
Perwujudan Wawasan Nusantara Dan Peningkatan Hubungan
Internasional.
3. Kebijakan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 2
BABII
a. Meningkatnya Pelayanan Transportasi Nasional
b. Meningkatnya Keselamatan dan Keamanan transportasi
c. Meningkatnya Pembinaan Pengusahaan Transportasi
d. Meningkatnya Kualitas SDM dan Iptek
e. Meningkatnya Pemeliharaan dan Kualitas lingkungan Hidup
Serta Penghematan Penggunaan energy
f. Meningkatnya Penyediaan Dana Pembangunan Transportasi
g. Meningkatnya Kualitas Administrasi Negara disektor
Transportasi
B. SDM BIDANG TRANSPORTASI JALAN BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH NO 51 TAHUN 2012 TENTANG
SUMBER DAYA MANUISIA DI BIDANG TRANSPORTASI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Untuk mewujudkan sumber daya manusia di bidang transportasi yang
prima, profesional, dan beretika sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang
Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi.
Sumber daya manusia di bidang transportasi, meliputi:
a. sumber daya manusia di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
b. sumber daya manusia di bidang perkeretaapian;
c. sumber daya manusia di bidang pelayaran;
d. sumber daya manusia di bidang penerbangan; dan
e. sumber daya manusia di bidang multimoda transportasi.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 3
BABII
Sumber daya manusia mencakup yang menjalankan fungsi sebagai
regulator, Penyedia Jasa transportasi, dan tenaga kerja di bidang
transportasi.
Bidang lalu lintas dan angkutan jalan terdiri atas subbidang:
a. lalu lintas jalan;
b. angkutan umum;
c. kendaraan;
d. prasarana lalu lintas jalan; dan
e. keselamatan lalu lintas jalan.
C. PEMBAGIAN WEWENANG BIDANG URUSAN JALAN
BERDASARKAN UU 22 TAHUN 2009
Pembinaan SDM Berdasarkan Undang – Undang RI No. 22 Tahun2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam
mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari
upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan sebagai bagian dari sistem transportasi
nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan
keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan
Angkutan Jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan
pengembangan wilayah.
BAB I: Ketentuan Umum , pada pasal 1 disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan: (1). Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah
satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan
Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 4
BABII
Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna
Jalan, serta pengelolaannya.(2). Lalu Lintas adalah gerak
kendaraan dan orang di ruang lalu lintas Jalan. (3 ). Angkutan
adalah perpindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke
empat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu
Lintas Jalan. (4). Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah
serangkaian Simpul dan atau ruang kegiatan yang saling
terhubungkan untuk penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. (5) Simpul adalah tempat yang diperuntukkan bagi
pergantian antarmoda dan intermoda yang, berupa Terminal,
stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan danau,
dan latau bandar udara. (6). Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan
adalah Ruang Lalu Lintas, Terminal, dan Perlengkapan Jalan
yang meliputi marka, rambu, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas,
alat pengendali dan pengamanPengguna Jalan, alat pengawasan
dan pengamanan Jalan, serta fasilitas pendukung.
Pasal 3 menjelaskan bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
diselenggarakan dengan tujuan: (a). terwujudnya pelayanan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar,
dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong
perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum,
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu
menjunjung tinggi martabat bangsa;(b). terwujudnya etika
berlalu lintas dan budaya bangsa; dan (c). terwujudnya
penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat.
BAB IV, PEMBINAAN ; pada Pasal 5 menyebutkan bahwa (1)
Negara bertanggung jawab atas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 5
BABII
dan pembinaannya dilaksanakan oleh Pemerintah. (2) Pembinaan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi: a. perencanaan; b. pengaturan; c. pengendalian;
dan d. pengawasan. (3) Pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh
instansi pembina sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang
meliputi: a urusan pemerintahan di bidang Jalan, Kementerian
Negara yang bertanggung jawab di bidang Jalan; b. urusan
pemerintahan di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, oleh Kementerian Negara yang bertanggung
jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan; c. urusan pemerintahan di bidang pengembangan industri
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, oleh Kementerian Negara yang
bertanggung jawab di bidang industri; d. urusan pemerintahan di
bidang pengembangan teknologi Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, oleh Kementerian Negara yang bertanggung jawab di
bidang pengembangan teknologi; dan e. urusan pemerintahan di
bidang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor dan
Pengemudi, Penegakan Hukum, Operasional Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas, serta pendidikan berlalu lintas, oleh
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pada Pasal 6
menyebutkan bahwa : (l) Pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan yang dilakukan oleh instansi pembina sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) meliputi: a. penetapan sasaran
dan arah kebijakan pengembangan sistem Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan nasional; b. penetapan norma, standar, pedoman,
kriteria, dan prosedur penyelenggaraan Lalu Lintas dan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 6
BABII
Angkutan Jalan yang berlaku secara nasional; c. penetapan
kompetensi pejabat yang melaksanakan fungsi di bidang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan secara nasional; d. pemberian
bimbingan, pelatihan, sertifikasi,pemberian izin, dan bantuan
teknis kepada Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah
Kabupaten/Kota; dan e. pengawasan terhadap pelaksanaan
norma, standar, pedoman, kriteria, dan prosedur yang dilakukan
oleh Pemerintah Daerah.
D. PEMBINAAN SDM BERDASARKAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI SESUAI PERATURAN PRESIDEN NO 8
TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat
KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang
dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja
dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat
kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji
kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia,
Standar Internasional, dan/atau Standar Khusus.
Sertifikat kompetensi kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh
lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 7
BABII
seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari
jenjang 1 (satu) sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang 9
(sembilan) sebagai jenjang tertinggi.
Jenjang kualifikasi KKNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam
jabatan operator;
b. jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam
jabatan teknisi atau analis;
c. jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam
jabatan ahli.
Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup nilai-nilai sesuai
deskripsi umum sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan
Presiden ini.
Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI memiliki kesetaraan dengan
capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan, pelatihan
kerja atau pengalaman kerja.
Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan
dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri atas:
1) lulusan pendidikan dasar setara dengan jenjang 1;
2) lulusan pendidikan menengah paling rendah setara dengan
jenjang 2;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 8
BABII
3) lulusan Diploma 1 paling rendah setara dengan jenjang 3;
4) lulusan Diploma 2 paling rendah setara dengan jenjang 4;
5) lulusan Diploma 3 paling rendah setara dengan jenjang 5;
6) lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana paling
rendah setara dengan jenjang 6;
7) lulusan Magister Terapan dan Magister paling rendah setara
dengan jenjang 8;
8) lulusan Doktor Terapan dan Doktor setara dengan jenjang 9;
9) lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7 atau 8;
10) lulusan pendidikan spesialis setara dengan jenjang 8 atau 9.
Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pelatihan
kerja dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri atas:
1) lulusan pelatihan kerja tingkat operator setara dengan jenjang 1,
2, dan 3;
2) lulusan pelatihan kerja tingkat teknisi/analis setara dengan
jenjang 4, 5, dan 6;
3) lulusan pelatihan kerja tingkat ahli setara dengan jenjang 7, 8,
dan 9.
Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pelatihan
kerja dengan jenjang kualifikasi pada KKNI dilakukan dengan
sertifikasi kompetensi.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 9
BABII
E. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI
JALAN
1. Undang-undang no 38 tahun 2004 tentang Jalan
Pembinaan jalan adalah kegiatan penyusunan pedoman dan
standar teknis, pelayanan, pemberdayaan sumber daya manusia,
serta penelitian dan pengembangan jalan;
Penyelenggaraan jalan berdasarkan pada asas kemanfaatan,
keamanan dan keselamatan, keserasian, keselarasan dan
keseimbangan, keadilan, transparansi dan akuntabilitas,
keberdayagunaan dan keberhasilgunaan, serta kebersamaan dan
kemitraan.
o Pengaturan penyelenggaraan jalan bertujuan untuk:
a. mewujudkan ketertiban dan kepastian hukum dalam
penyelenggaraan jalan;
b. mewujudkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan
jalan;
c. mewujudkan peran penyelenggara jalan secara optimal
dalam pemberian layanan kepada masyarakat;
d. mewujudkan pelayanan jalan yang andal dan prima serta
berpihak pada kepentingan masyarakat;
e. mewujudkan sistem jaringan jalan yang berdaya guna
dan berhasil guna untuk mendukung terselenggaranya
sistem transportasi yang terpadu; dan
f. mewujudkan pengusahaan jalan tol yang transparan dan
terbuka.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 10
BABII
o Lingkup pengaturan dalam Undang-Undang ini mencakup
penyelenggaraan:
a. jalan umum yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pembangunan, dan pengawasan;
b. jalan tol yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pengusahaan, dan pengawasan; dan
c. jalan khusus.
2. Pembinaan SDM Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan
No. KM 7 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian
Perhubungan Tahun 2010- 2014
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan wajib digunakan
sebagai pedoman oleh setiap unit kerja di lingkungan
Kementerian Perhubungan. Sasaran pembangunan transportasi
nasional Tahun 2010-2014 adalah meningkatnya keselamatan,
keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi
sesuai Standar Pelayanan Minimal; meningkatnya aksesibilitas
masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi
guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah;
meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk
mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur
transportasi; peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan
restrukturisasi kelembagaan serta reformasi regulasi;
terwujudnya pengembangan teknologi transportasi yang efisien
dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan
iklim.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 11
BABII
Permasalahan dan tantangan yang dilalui selama kurun waktu
Renstra 2005-2009 Kementerian Perhubungan, di bidang
Transportasi Darat Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan.
Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang
berperan penting dalam mendukung pembangunan nasional serta
mempunyai kontribusi terbesar dalam pangsa angkutan
dibandingkan moda lain. Oleh karena itu, visi transportasi jalan
adalah sebagai penunjang, penggerak dan pendorong
pembangunan nasional serta berperan sebagai urat nadi
kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan
keamanan. Misi transportasi jalan adalah untuk mewujudkan
sistem transportasi jalan yang handal, berkemampuan tinggi
dalam pembangunan serta meningkatkan mobilitas manusia dan
barang, guna mendukung pengembangan wilayah untuk
mewujudkan wawasan nusantara. Namun dalam pelaksanaan
untuk mencapai dan menciptakan visi dan misi transportasi jalan
yang sesuai harapan masih sangat sulit dikarenakan banyaknya
permasalahan yang terjadi. Adapun permasalahan yang terjadi,
diantaranya: (1) Rendahnya kondisi pelayanan prasarana jalan
akibat kerusakan di jalan; belum terpadunya pembangunan
prasarana jalan dengan sistem jaringan transportasi jalan,
penataan kelas jalan dan terminal serta pola pelayanan distribusi
angkutan jalan, antar kota, perkotaan dan perdesaan. (2) Masih
tingginya kerusakan jalan akibat pelanggaran muatan lebih di
jalan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi akibat dari :
a) Pengawasan melalui jembatan timbang belum optimal karena
keterbatasan fisik/peralatan, SDM dan sistem manajemen; b)
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 12
BABII
Terdapat pergeseran fungsi jembatan timbang yang cenderung
untuk menambah PAD (pendapatan asli daerah) bukan sebagai
alat pengawasan muatan lebih; (3) Masih tingginya jumlah dan
fatalitas kecelakaan akibat: disiplin pengguna jalan, rendahnya
tingkat kelaikan armada; rambu dan fasilitas keselamatan di
jalan; law enforcement peraturan lalu lintas dan pendidikan
berlalu lintas. ( 4 ) Masih terbatasnya pengembangan SDM di
bidang LlAJ baik di tingkat regulator maupun operator,
pembinaan usaha angkutan serta pengembangan teknologi sarana
dan prasarana LlAJ yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Visi, Kementerian Perhubungan adalah "Terwujudnya pelayanan
transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai
tambah."Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh
penyelenggaraan transportasi yang aman (security), selamat
(safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality),
terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok
tanah air serta mampu mendukung pembangunan nasional dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
MISI, Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi ,
diantaranya : Melanjutkan konsolidasi melalui restrukturisasi
dan reformasi di bidang peraturan, kelembagaan, sumber
daya manusia (SDM), dan penegakan hokum secara
konsisten. Sesuai dengan prinsip good governance melalui
penerbitan 4 (empat) paket undang-undang di sektor transportasi
telah dilaksanakan restrukturisasi dan reformasi dalam
penyelenggaraan transportasi dengan pemisahan yang jelas
antara peran pemerintah, swasta dan masyarakat. Restrukturisasi
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 13
BABII
di bidang kelembagaan, menempatkan posisi Kementerian
Perhubungan sebagai regulator dan melimpahkan sebagian
kewenangan di bidang perhubungan kepada daerah dalam bentuk
dekonsentrasi, desentralisasi dan tugas pembantuan. Reformasi
di bidang regulasi (regulatory reform) diarahkan kepada
penghilangan restriksi yang memungkinkan swasta berperan
secara penuh dalam penyelenggaraan jasa transportasi.
Penegakan hukum dilakukan secara konsisten dengan
melibatkan peranserta masyarakat dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan jasa transportasi.
Restrukturisasi dan reformasi di bidang SDM diarahkan kepada
pembentukan kompetensi dan profesionalisme insan
perhubungan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memiliki wawasan global dengan tetap mempertahankan
jatidirinya sebagai manusia Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan, Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang
efektif dan efisien yang didukung SDM transportasi yang
berkompeten guna mendukung perwujudan Indonesia yang lebih
sejahtera, sejalan dengan perwujudan Indonesia yang aman dan
damai serta adil dan demokratis. Penyelenggaraan kegiatan
transportasi yang efektif berkaitan dengan ketersediaan
aksesibilitas, optimalisasi kapasitas, maksimalisasi kualitas serta
keterjangkauan dalam pelayanan, sedangkan penyelenggaraan
transportasi yang efisien berkaitan dengan kemampuan
pengembangan dan penerapan teknologi transportasi serta
peningkatan kualitas SDM transportasi yang berdampak kepada
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 14
BABII
maksimalisasi dayaguna dan minimasi biaya yang menjadi beban
masyarakat.
Sasaran, Sasaran pembangunan transportasi nasional Tahun
2010-2014
adalah: (1). Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan
pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar
Pelayanan Minimal; (2). Meningkatnya aksesibilitas masyarakat
terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi
guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah; (3).
Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk
mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur
transportasi; (4). Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan
restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi; (5).
Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien
dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan
iklim. Sasaran pembangunan transportasi diwujudkan dalam
sasaran sub sektor perhubungan sebagai berikut:
Transportasi Darat; Bidang Transportasi Jalan 1)
Meningkatnya kondisi prasarana LLAJ terutama menurunnya
jumlah pelanggaran lalu lintas dan muatan lebih di jalan sehingga
dapat menurunkan kerugian ekonomi yang diakibatkannya. 2)
Peningkatan kelaikan dan jumlah sarana LLAJ. 3) Menurunnya
tingkat kecelakaan dan fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan
serta meningkatnya kualitas pelayanan angkutan dalam hal
ketertiban, keamanan dan kenyaman transportasi jalan, terutama
angkutan umum di perkotaan, pedesaan dan antarkota. 4)
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 15
BABII
Meningkatnya keterpaduan antarmoda dan efisiensi dalam
mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa, mendukung
perwuju dan sistem transportasi nasional dan wilayah (Iokal),
terciptanya pola distribusi nasional. 5) Meningkatnya
keterjangkauan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat
luas di perkotaan dan pedesaan serta dukungan pelayanan
transportasi jalan perintis di wilayah terpencil untuk mendukung
pengembangan wilayah. 6) Meningkatnya efektivitas regulasi
dan kelembagaan transportasi jalan.
3. Peraturan Pemerintah no 55 tahun 2012 tentang Kendaraan
Untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perlu
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Kendaraan ;
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
a. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri
atas Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor.
b. Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang
digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain
Kendaraan yang berjalan di atas rel.
c. Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap Kendaraan yang
digerakkan oleh tenaga manusia dan/atau hewan.
d. Sepeda Motor adalah Kendaraan Bermotor beroda 2 (dua)
dengan atau tanpa rumah-rumah dan dengan 1 / 92 atau
tanpa kereta samping, atau Kendaraan Bermotor beroda tiga
tanpa rumah-rumah.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 16
BABII
e. Mobil Penumpang adalah Kendaraan Bermotor angkutan
orang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 (delapan)
orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya tidak
lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.
f. Mobil Bus adalah Kendaraan Bermotor angkutan orang yang
memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang,
termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya lebih dari
3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.
g. Mobil Barang adalah Kendaraan Bermotor yang dirancang
sebagian atau seluruhnya untuk mengangkut barang.
h. Rumah-rumah adalah bagian dari Kendaraan Bermotor jenis
Mobil Penumpang, Mobil Bus, Mobil Barang, atau Sepeda
Motor yang berada pada landasan berbentuk ruang muatan,
baik untuk orang maupun barang.
i. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan
menguji dan/atau memeriksa bagian atau komponen
Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta
Tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan
teknis dan laik jalan.
j. Uji Tipe Kendaraan Bermotor adalah pengujian yang
dilakukan terhadap fisik Kendaraan Bermotor atau penelitian
terhadap rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor,
Kereta Gandengan atau Kereta Tempelan sebelum
Kendaraan Bermotor dibuat dan/atau dirakit dan/atau
diimpor secara massal serta Kendaraan Bermotor yang
dimodifikasi.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 17
BABII
k. Uji Berkala adalah Pengujian Kendaraan Bermotor yang
dilakukan secara berkala terhadap setiap Kendaraan
Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan, yang
dioperasikan di jalan.
l. Modifikasi Kendaraan Bermotor adalah perubahan terhadap
spesifikasi teknis dimensi, mesin, dan/atau kemampuan daya
angkut Kendaraan Bermotor.
m. Uji Sampel adalah pengujian kesesuaian spesifikasi teknis
seri produksi terhadap sertifikat Uji Tipe.
n. Kereta Gandengan adalah sarana untuk mengangkut barang
yang seluruh bebannya ditumpu oleh sarana itu sendiri dan
dirancang untuk ditarik oleh Kendaraan Bermotor.
o. Kereta Tempelan adalah sarana untuk mengangkut barang
yang dirancang untuk ditarik dan sebagian bebannya
ditumpu oleh Kendaraan Bermotor penariknya.
p. Jumlah Berat Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut
JBB adalah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut
muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya.
q. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diperbolehkan yang
selanjutnya disebut JBKB adalah berat maksimum rangkaian
Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan
menurut rancangannya.
r. Jumlah Berat Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBI
adalah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut
muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang
dilalui.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 18
BABII
s. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diizinkan yang selanjutnya
disebut JBKI adalah berat maksimum rangkaian Kendaraan
Bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan
kelas jalan yang dilalui.
4. Peraturan Pemerintah no 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
a. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan;
b. Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan,
terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak
bermotor;
c. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh
peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu;
d. Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang
disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut
bayaran;
e. Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua)
atau 3 (tiga) tanpa rumah-rumah, baik dengan atau tanpa
kereta samping;
f. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang
dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk
tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan
maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi;
g. Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi
lebih dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk empat
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 19
BABII
duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan
pengangkutan bagasi;
h. Mobil barang adalah setiap kendaraan bermotor selain
sepeda motor, mobil penumpang, mobil bus dan kendaraan
khusus;
i. Taksi adalah kendaraan umum dengan jenis mobil
penumpang yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan
argometer;
j. Perusahaan angkutan umum adalah perusahaan yang
menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang dengan
kendaraan umum di jalan;
k. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan
memuat dan menurunkan orang dan/atau barang serta
mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan
umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan
transportasi;
l. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan
jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai
asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal
tetap maupun tidak berjadwal;
m. Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang
menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang;
n. Trayek tetap dan teratur adalah pelayanan angkutan yang
dilakukan dalam jaringan trayek secara tetap dan teratur,
dengan jadwal tetap atau tidak berjadwal;
o. Menteri adalah menteri yangbertanggung jawab di bidang
lalu lintas dan angkutan jalan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 20
BABII
F. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Edwin B. Flippo yang dikutip oleh Malayu
S.P.Hasibuan dalam bukunya Manajemen Sumber Daya manusia
( 2002: 11 ) :
"Personnel management is the planning, organizing, directing
and controlling of the procurement, development, compensation,
maintenance, and separation of human
resources to the end that individual, organizational and societal
objectives are accomplished.”
(Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian dalam pengadaan, pengembangan,
kompensasi, integrasi pemeliharaan, pemberhentian karyawan
dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu,
karyawan dan masyarakat.)
Definisi di atas menjelaskan tentang fungsi-fungsi yang saling
terkait antara fungsi menajemen dengan fungsi operasional
dalam mencapai sasaran perorangan, masyarakat dan organisasi.
Selain dari itu Dessler Gary (1993:459) memberikan definisi
sebagai berikut:
"Bahwa karena manusia merupakan unsur terpenting dalam
setiap dan semua organisasi, keberhasilan organisasi mencapai
tujuan dan berbagai sasarannya serta kemampuan menghadapi
berbagai tantangan baik yang bersifat eksternal maupun internal,
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 21
BABII
sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sember daya
rnanusia setepat-tepatnya."
Manjemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen
oleh karena itu teori manajemen umum menjadi dasar
pembahasannya mengenai pengaturan-pengaturan manusia
dalam mewujudkan tujuan yang optimal, yang mengatur tenaga
kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan
organisasi, kepuasan pegawai dan masyarakat.
Sedangkan menurut. Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah (2002;10):
"Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat”
2. Manajemen SDM Bidang Transportasi
Pada saat ini tuntutan masyarakat atau pengguna jasa terhadap
kualitas layanan jasa transportasi terus meningkat. Pemberi jasa
dituntut untuk dapat bersaing secara sehat dan memberikan
layanan profesional. Sebagai konsekuensi logis dari tuntutan
tersebut, regulator dihadapkan kepada tantangan untuk membuat
dan mengimplementasikan regulasi secara efektif, bersikap
independen dalam menegakkan peraturan, dan menetapkan
persyaratan yang jelas dalam lisensi/perizinan atau sertifikat.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 22
BABII
Kementerian Perhubungan di dalam menghadapi tantangan
tersebut dihadapkan secara langsung pada kompetisi yang sangat
ketat baik secara nasional maupun internasional dalam hal
meningkatkan kualitas produk pelayanan dan jasa perhubungan
yang pada akhirnya mempunyai implikasi terhadap kesiapan
SDM Aparatur Perhubungan. Berdasarkan kajian dan evaluasi
pelayanan jasa perhubungan, dapat dikatakan bahwa pelayanan
publik di bidang jasa perhubungan pada saat ini belum
sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat yang dikarenakan
berbagai keterbatasan prasarana dan sarana perhubungan maupun
kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki.
Kinerja SDM Aparatur Perhubungan yang belum optimal akan
mempengaruhi produktivitas dan keberhasilan pelaksanaan tugas
di bidang perhubungan. Hal ini antara lain disebabkan belum
tersusunnya perencanaan SDM Aparatur Perhubungan (Man
Power Planning) yang baik, belum ditetapkannya kompetensi
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas yang mengakibatkan
penyelenggaraan diklat belum berjalan - sesuai harapan,
kebutuhan akan sarana dan prasarana yang kurang mendukung,
pola karier yang belum tersusun dengan baik dan terencana,
budaya kerja yang kurang kondusif, kondisi fisik, akhlak,
mental, etika kerja, disiplin dan motivasi kerja yang menurun,
perawatan dan kesejahteraan pegawai yang belum terpenuhi,
kurangnya keteladanan pimpinan, serta lemahnya pengawasan
melekat.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 23
BABII
Rendahnya kinerja SDM Aparatur Perhubungan diatas
disebabkan Sistem manajemen SDM yang diterapkan saat ini
belum terintegrasi.
Bahkan secara mendasar dapat dikatakan bahwa akar
.permasalahan pada setiap organisasi Kementerian Perhubungan
adalah permasalahan di seputar sumber daya rnanusia. Hal ini
dapat diilustrasikan seperti Model Permasalahan Organisasi pada
gambar dibawah ini :
Gambar 2.1Model Permasalahan Organisasi
3. Konsep Sistem SDM Berbasis Kompetensi (Competencies Based
Human Resources Sistem)
Sistem SDM berbasis kompetensi merupakan sistem pengelolaan
SDM yang berfokus pada kompetensi. Dalam sistem ini, fungsi-
fungsi pengelolaan SDM seperti seleksi, pendidikan dan
pelatihan, perencanaan karir, remunerasi dan promosi dan
sebagainya dikaitkan dengan kompetensi. Upaya penerapan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 24
BABII
sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi dimaksudkan
untuk memperbaiki produktivitas dan menciptakan iklim yang
kondusif dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Gambar
berikut ini mengilustrasikan model sistem sumber daya manusia
berbasis kompetensi:
Gambar 2.2Sistem SDM Berbasis Kompetensi
Berbagai subststern aktivitas sumber daya dapat dibangun ke
dalam sebuah system terintegrasi dengan menghubungkan
masing-masing aktivitas pada sejumlah dlmensi/kompetensi
kerja yang terdefinisikan. Meskipun aktivitas sumber daya
manusia dapat dibangun di sekitar dimensi/kompetensi, sedikit
organisasi yang melakukannya. Berikut ini adalah alasan
penerapan sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi:
Kompetensi merupakan link umum di antara mayoritas
subsistem sumber daya manusia.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 25
BABII
Subsistem sumber daya manusia, seperti seleksi, pelatihan dan
pengembangan, dan manajemen kinerja, terkait dengan
perilaku kerja merupakan hal yang paling sering ditemukan
berguna dalam tujuan di antara unit-unit dalam organisasi.
Keterkaitan kerja dari susistem SDM berhubungan dengan
pengukuran dimensi/kompetensi (seperti seleksi, promosi dan
tinjauan kinerja berorientasi pada perilaku) merupakan hal
yang diperhatikan oleh institusi di luar negeri (pemerintah
AS).
Gambara berikut ini mengilustrasikan pendekatan sistem terintegrasi
pada aktivitas SDM :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 26
BABII
Perencanaan Penggunaan
Pengadaan Pemeliharaan
Gambar 2.3Aktivitas dan Fungsi SDM Terintegrasi
Analisis Pekerjaan Evaluasi Pekerjaan Desain Pekerjaan Uraian Pekerjaan Spesifikasi
Pekerjaan
Perencanaan Karir Perluasan
Pekerjaan Pemekarya
Pekerjaan pemberhentian
Penarikan Karyawan
Seleksi Pengangkatan
Penempatan
Orientasi
Konpensasi
Kesehatan,keamanan danKeselamatan Kerja
Hubungan Industrial
Penilaian Prestasi Kerja Pendidikan dan
Pelatihan Penugasan, Mutasi dan
Promosi Motivasi dan Disiplin
Tujuan Produktivitas Kualitas Kehidupan
kerja Pelayanan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 27
BABII
Implementasi sistem SDM berbasis kompetensi dimulai dengan proses
pendefinisian kompetensi bagi organisasi. Definisi kompetensi yang
diperoleh sebaiknya didiskusikan dengan melibatkan partisipasi
pekerja, dan kemudian diterapkan pada proses seleksi, penentuan
kebutuhan Diklat, penilaian untuk kerja, dan remunisasi serta promosi
personil.
Berdasarkan pengalaman, penetapan kompetensl yang terbaik
didasarkan pada penerapan pendekatan sikap pada kompetensi pekerja,
menurut kompetensi yang ditunjukkan oleh pekerja terbaik dan
kemudian diambil sebagai referensi sebagai kinerja terbaik.
Sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi memiliki
karakteristik sebagai berikut :
Fokus pada organisasi : satu dari fitur utama pengalaman
penetapan kompetensi ini adalah menempatkan perhatian pada
suatu problem pada suatu unit organisasi sebagai masalah
organisasi; problem demikian dianggap terjadi pada level
organisasi. Premis tersebut memfasilitasi metodologi yang
diturunkan dari pertimbangan bahwa kompetensi dari satu unit
organisasi mungkin berbeda pada unit organisasi yang lain. Dalam
kasus ini, masing-masing unit organisasi perlu menemukan
kompetensi kunci sehingga unit organisasi tersebut dapat
mencapai hasil yang diharapkan.
Struktur Organisasi Pembinaan SDM Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan dapat diperikasa dalam struktur organisasi sebagai berikut.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 28
BABII
Gambar 2.4
Organisasi Pembina LLAJ
Ambil performansi terbaik sebagai referensi : model sistem
surnber daya manusia berbasis kompetensi mengidentifikasi
pekerja terbaik, untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Selanjutnya, dari sana profil kompetensi tersebut diturunkan,
berdasarkan asumsi bahwa jika kinerja terbaik menjadi standar,
maka keseluruhan organisasi akan memperbaiki produktivitasnya.
Kompetensi yang didesain, beberapa kompetensi yang diperlukan
oleh organisasl tidak dapat diperoleh melalui pekerja konsultansi.
Organisasi perlu mendefinisikan tipe kompetensi yang diharapkan
dari unit-unit organisasi untuk mencapai tujuannya dan
kompetensi tersebut tercakup dalam standar sedemikian hingga
untuk memfasilitasi pengetahuan dan diklat. Dengan ide ini,
pekerja bukan hanya element untuk mendefinisikan kompetensi;
definisi konpetensi perlu untuk dikonsultasikan namun tidak cukup
hanya dengan konsultasi.
PEMERINTAHPUSAT
PEMERINTAHPROVINSI
PEMERINTAHKABUPATEN/KOTA
DIRJENPERHUBUNGAN
DARAT
DISHUB PROVINSI
DISHUBKABUPATEN/KOTA
DIT. LLAJ
DIT. BINA SISTEMTRANSPORTASI
PERKOTAAN
DIT. KESELAMATANTRANSPORTASI
DARAT
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 29
BABII
Definisi kompetensi kunci yang berorientasi pada slkap dalam sistem
sumber daya manusia berbasis kompetensi cenderung berkonsentrasi
pada faktor keberhasilan dari kinerja. Banyak pihak telah
menyumbangkah definisi kompetensi kunci dalam sistem sumber daya
manusia berbasis kompetensi. Definisi-definisi tersebut umumnya
berfokus pada karakteristik pribadi yang menggambarkan performansi
tinggi dan dihubungkan dengan pendapat Mc Clellands. Mc Clelland
menyatakan bahwa . dalam setiap jabatan beberapa orang
menunjukkan kinerja yang lebih efisien dibanding lainnya karena
mereka menggunakan cara dan sikap yang berbeda dalam
melakukannya. Karena itu, cara terbaik untuk mengidentifikasikan
kompetensi yang menuntun pada kinerja tinggi adalah mengobservas!
pekerja yang berhasil.
Dalam mendefinisikan model kompetensi bagi organisasi, penting
untuk menemukan perilaku-perilaku yang memberikan kontribusi
terbaik pada pencapaian tujuan organisasi. Langkah-iangkah yang
biasanya diikuti dalam menetapkan model kompetensi adalah:
~ Mempertimbangkan tujuan strategis dari organisasi;
~ Menganalisis kapasitas dari organisasi dan sumber daya yang
dimiliki;
~ Mempelajari kelayakan ekonomi dan finansial dari model;
~ Mengadopsi prinsip dan struktur manajemen bakat
manusia;
~ Merancang model kompetensi;
~ Menerapkan profil kompetensi dalam tahap-tahap
berbeda dari manajemen bakat manusia.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 30
BABII
Hal yang menarik dalam mengimplementasikan model kompetensi
terletak pada ketepatan dalam identifikasi dan definisi. Beberapa
pakar mengusulkan agar kompetensi sebaiknya didefinisikan oleh
institusi dalam organisasi. Sedangkan pakar lain berpendapat bahwa
dalam merumuskan kompetensi berbasis pada kinerja terbaik dengan
kompetensi yang didasarkan pada pendekatan berbasis fungsi pekerja
dan hasil, dua konsep dapat dibahas; pertama yang berfokus pada
kompetensi dan kualitas darii personil, kedua yang berfokus pada
persyaratan dari jabatan. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa
kompetensi sebaiknya dibangun berdasarkan pada dua kelompok:
kompetensi individu yang terkait dengan sikap dan perilaku dan di sisi
lain, kompetensi teknis yang terkait dengan penqetahuan, kemampuan
dan ketrampilan yang terlibat dalam kinerja individu.
Dari sudut pandang analisis global, terdapat beberapa perbedaan
penting antara pendekatan pada diklat dan pendekatan menggunakan
manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi. Pada dasarnya,
diklat berbasis kompetensi memperhitungkan hasil dan penerapan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk mencapainya. Bagi
penganut pendekatan perilaku pengetahuan dan perilaku nampaknya
cukup untuk mencapai kinerja tingkat tinggi.
Sistem berbasis kompetensi pada manajemen sumber daya manusia
memfasilitasi pelaksanaan fungsi terkait pada manajemen bakat (talent
managemenf), termasuk di antaranya seleksi. Secara umum, proses
diawali dengan identifikasi kompetensi dan berlanjut dengan penilaian
kandidat terhadap kompetensi tersebut. Dalam hal ini, kompetensi
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 31
BABII
untuk menduduki jabatan tersebut dapat ditetapkan.
Jadi, proses selaksi dibangun dalam kompetensi yang didifinisikan oleh
organisasi, apakah melalui penerapan kompetensi standar yang
ditetapkan analis fungsional atau melalui definisi kompetensi kunci
yang diisyaratkan.
Kompetensi memfasilitasi penciptaan kerangka kriteria yang mungkin
diperhitungkan dalam melakukan proses seleksi, tetapi mungkin
menqenalkan beberapa variasi pada karakteristik tradisional dari
proses. Variasi kompetensi ini mungkin dapat diringkaskan dalam:
perubahan penekanan dalam pencarian untuk kandidat bagi suatu
posisi, kandidat bagi organisasi; pertimbangan mengenai perbedaan
antara kompetensi personal dan kompetensi teknis; pengenalan
simulasi pengujian untuk mendeteksi apakah kandidat mempunyai
kompetensi atau tidak.
Banyak organisasi menciptakan model kompetensi sendiri, dan dengan
itu sebagai referensi, mereka memilih pihak yang diajak kerja sama.
Biasanya, model kompetensi mencapai definisi dari level yang
diharapkan dan perilaku dalam kelompok tidak lebih dari 6 atau 7
kompetensi. Kelompok kompetensi ini juga meliputi uraian dari
perilaku yang terkait, selain level kompetensi yang dicapai oleh
masing-masing perilaku.
Kelompok kompetensi ini dipecah menjadi kelompok yang lebih kecil
dan speslfik, yang disebut subkompetensi. Pada poin ini,
subkompetensi sering diungkapkan pada level yang berbeda, yang
berhubungan dengan indikator perilaku. Gambar berikut ini
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 32
BABII
menjelaskan contoh dari struktur model kompetensi pada level
organlsasi:
Gambar 2.5.Tipe Struktur Model Kompetensi Level Organisasi
Beberapa indikator perilaku dapat dihubungkan dengan kompetensi
seperti "bekerja denqan informasi". Beberapa contoh dari perilaku
tersebut adalah:
Identifikasi dan penggunaan semua sumber informasi yangsesuai;
Identifikasi secara tepat tipe dan bentuk informasi yangdiperlukan;
Memperoleh informasi yang relevan dan menjada format yang
sesuai;
Competency 1
Competency 2
Competency 3
Level 1 :Level 2 :Level 3 :Level 4 :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 33
BABII
G. KONSEP PENILAIAN KEBUTUHAN DIKLAT BERBASIS
KOMPETENSI (COMPETENCY – BASED TRAINING NEEDS
ASSESMENT)
Penilaian kebutuhan diklat merupakan aktivitas penting dalam fungsi
pengembangan sumber daya manusia pada organisasi. Keefektivan
diklat sangat tergantung pada proses yang digunakan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan. Kebanyakan
organisasi memformalkan proses diklat dengan menyediakan anggaran
dan sumber daya untuk diklat, namun hal ini tidak menjamin
keberhasilan pelaksanaan diklat.
Penilaian kebutuhan diklat berbasis kompetensi, sesuai dengan
namanya, didefinisikan sebagai proses untuk mengidentifikasi gap
(kesenjangan) antara kompetensi standar dengan kompetensi nyata.
Informasi berupa penilaian mengenai adanya kesenjangan ini
merupakan masukan untuk pengambilan keputusan apakah
kesenjangan diatasi melalui diklat. Kompetensi pada prinsipnya adalah
sesuatu yang terkait dengan jabatan, bukan individu, meskipun
biasanya kompetensi dikaitkan dengan kinerja orqanlsasl maupun
kinerja individu. Kompetensi merupakan persyaratan untuk jabatan
yang harus didefinisikan sebelumnya. Definisi ini berlaku untuk suatu
kelompok jabatan atau seluruh rentang jabatan. Sebagai contoh,
Nakoda Kapal, tanpa melihat jenis kapal apa yang digunakan atau
pelayaran yang menaunginya, memiliki pengetahuan terkait jabatan
yang mirip satu sama lainya. Contoh lain yang berleblhan mungkin
adalah analisis yang menentukan bahwa seorang Nakoda tidak boleh
buta warna. Oleh karena itu, tidak ada pelamar calon nakoda yang buta
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 34
BABII
warna dapat diterima. Gambar berikut ini mengilustrasikan model
penilaian kebutuhan diklat:
Gambar 2.6Ilustrasi Model Penilaian Kebutuhan Diklat
Secara sederhana, dari gambar di atas dapat dikatakan bahwa penllalan
kebutuhan diklat merupakan informasi awal yang digunakan untuk
menentukan jenis diklat yang akan diambil. Ini berarti bahwa tujuan
utama dart penilaian kebutuhan diklat adalah memastikan bahwa
terdapat kebutuhan untuk diklat dan mengidentifikasi bentuk dari
program diklatnya.
Penilaian kebutuhan diklat memberikan informasi yang diperlukan
untuk mengembangkan rencana diklat yang didasarkan pada kebutuhan
belajar dari peserta diklat. Dalam melakukan penllaian kebutuhan
KompetensiStandar
Persyaratan
KompetensiNyata
(Performansi)Gap
PossibleTraining
Nead
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 35
BABII
diklat, keterlibatan dari peserta akan meningkatkan relevansi dari diklat
dan komitmen peserta, karena mereka terlibat dalam persiapan
perancangan diklat -yang mencerminkan ungkapan kebutuhan mereka.
Jadi, penilaian kebutuhan diklat mengusulkan rapet antara fasilitator
dengan peserta. Fasilitator dapat mengumpulkan pengetahuan dasar
yang menjadi kelebihan dan kekurangan peserta dan peserta dapat
menjadi patner dalam menganalisis kebutuhan belajarnya.
Salah satu model yang paling sering digunakan dalam melakukan
pengembangan kebutuhan diklat adalah ADDlE model. Model ini
menggunakan 5 tahap atau langkah pengembangan yakni :
Analysis (analisa)
Design (disain j perancangan)
Development (pengembangan)
Implementation (implementasijeksekusi)
Evaluation (evaluasi/ umpan balik)
Kebanyakan model instruksional yang lain, merupakan turunan atau
variasi dari ADDlE model, seperti Dick & Carey dan Kemp Model.
Meskipun demikian, model ADDlE paling sering digunakan, dan
dengan menggunakan 5 langkah proses diatas, sudah mencakup
keseluruhan proses pengembangan pelatihan. Yakni mulai dari
pertanyaan "Apa yang harus perlu dan butuh dipelajari" sampai dengan
pertanyaan " apakah mereka sudah mendapat dari apa yang mereka
butuhkan"
Dengan adanya model instruksional berdasarkan ADDlE ini, jelas
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 36
BABII
sangat membantu pengembangan material dan program pelatihan yang
tepat sasaran, efektif, maupun dinamis. Aplikasi teori SDM maupun
perilaku seperti social learning, pembelajaran aktif (active learning),
pembelajaran jarak jauh (distance learning), paham konstruktif
(constructivism), atlran strength based (positive-based management),
aliran perilaku manusia (behaviourism), maupun paham kognitif
(cognitivism) akan sangat membantu pengembangan material pelatihan
bagi instruktur maupun training spedallst.
Model lnstruksional dalam Pelatihan – Training Assesment adalah
tahap awal dari ADDlE model. Dalam tahap penilaian pelatihan
(training assesment), problem instruksional dijelaskan, tujuan
instruksional dan obyektif dari training dikemukakan. Termasuk juga
didalamnya lingkungan pelatihan dan kondisi pengetahuan, ketrampilan
pembelajar sudah teridentifikasi.
Dengan kata lain, 3 hal penting yang mesti dianalisa adalah :
• Sasaran bisnis yang hendak dicapai
• Material yang hendak diajarkan atau dilatih
• Kondisi sekarang dari pembelajar
Tahap analisa adalah tahap penting dan memberikan peranan vital dalam
ADDlE model, untuk menjamin kualitas dari training itu sendiri agar sesuai
dengan harapan. Jika tahap analisis dan model instruksional pelatihan ini
diabaikan, maka yang akan terjadi beberapa hal seperti berikut ini:
Fokus tidak tepat - isi darl program training tidak mencerminkan
kebutuhan bisnis.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB II - 37
BABII
Terialu mudah atau terlalu sulit - Program pelatihan bisa membosankan
atau membuat frustasi pembelajar.
Tidak komplit, berlebihan atau tidak akurat - Program pelatihan tidak
memberikan materi yang tepat.
Peserta tidak akan merasakan hal diatas, sampai program training sudah
dijalankan. Pada saat itu, mendisain - ulang program pe!atihan akan sangat
mahal harganya. Sehinggai bisa dikatakan, tahap analisa program training
sangat penting untuk dijalankan.
Secara konseptual, proses pengembangan diklat dengan model ADDlE
sebagaimana penjelasan di atas dapat diilustrasikan dalam gambar berikut ini:
Gambar 2.7.Model ADDIE Untuk Pengembangan Diklat
Analyze
Develop
Design
Implement
Evaluate
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 1
BABIII
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. PENDEKATAN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada Bab 1 dan hasil
penelitian pemahaman konsultan terhadap pekerjaan sejenis, maka
dirumuskan pendekatan dan metodologi guna mencapai hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Pendekatan dan metodologi ini meliputi
pendekatan dan metodologi pelaksanaan penelitian. Penelitian ini
adalah penelitian deskriptif- kualitatif dan kuantitatif.
Pada dasarnya penyusunan Penelitian Studi Penyusunan Konsep
Standar di bidang SDM Transportasi Jalan didasarkan pada dua
pendekatan yaitu induksi dan deduksi dengan melihat persoalan di
SDM Transportasi Jalan dan pengendaliannya serta penelitian
berbagai literatur seperti penelitian pustaka, peraturan perundangan,
standar maupun pedoman yang dapat dijadikan acuan.
Penjabaran dua pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan Induksi,
Pendekatan Induksi yaitu : hasil temuan yang berupa fakta yang
selanjutnya di analisis secara general.
Pendekatan ini digunakan untuk mengeksplorasi atau
menjelaskan berbagai persoalan implementasi SDM
Transportasi Jalan dan kaitannya dengan peraturan lain di
lapangan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 2
BABIII
2. Pendekatan Deduksi,
Pendekatan Deduksi yaitu : berdasarkan teori untuk
menjastifikasi pada sebuah kejadian yang akan dicari
pembuktian dilapangan.
Pendekatan ini dilakukan melalui upaya-upaya penelitian
sebagai berikut :
a.Penelitian literatur mengenai prosedur dan hirarkinya yang
terkait dengan kebijakan SDM Transportasi Jalan.
b. Penelitian literatur mengenai kelembagaan, kewenangan,
proses dan prosedur dalam Penelitian Studi Penyusunan
Konsep Standar Kompetensi di Bidang SDM Transportasi
Jalan baik secara konseptual maupun empiris.
c. Penelitian terhadap standar, ketentuan teknis, Standard
Operating Procedures (SOP) / pedoman dan peraturan
perundangan yang berlaku tentang Kompetensi SDM
Transportasi Jalan.
Kedua pendekatan ini akan menghasilkan keluaran utama sebagai
dasar bagi profil kompetensi SDM di Bidang Transportasi Jalan
Kementerian Perhubungan, yaitu :
1. Kondisi pelaksanaan, permasalahan dan hambatan kegiatan
transportasi jalan di wilayah penelitian.
2. Aspek yang perlu dipertimbangkan dan komponen yang terkait
dalam penelitian ini.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 3
BABIII
Perumusan Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang
SDM Transportasi Jalan ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai
berikut :
1. Identifikasi kondisi pelaksana SDM Transportasi Jalan.
2. Identifikasi kondisi permasalahan SDM Transportasi Jalan.
3. Identifikasi kesesuaian dasar peraturan yang mengatur SDM
Transportasi Jalan dengan pelaksanaannya.
4. Penelitian literatur mengenai kelembagaan, kewenangan, proses
dan prosedur dalam penyusunan kebijakan SDM Transportasi
Jalan .
5. Perumusan substansi (aspek yang perlu dipertimbangkan dan
komponen yang perlu diatur) baik aspek legal, teknis,
pembiayaan maupun dalam penyempurnaan kebijakan SDM
Transportasi Jalan .
6. Penelitian kebijakan/ ketentuan maupun standar-standar/SOP
yang berkaitan dengan SDM Transportasi Jalan beserta
ketentuan rujukan lainnya.
7. Penelitian Undang- undang/ Kebijakan/ peraturan terkait yang
menghambat atau mendukung pelaksanaan SDM Transportasi
Jalan di lapangan.
8. Perumusan rekomendasi bagi penyempurnaan kebijakan SDM
Transportasi Jalan .
Penetapan pendekatan metoda perencanaan di dalam pekerjaan
Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang SDM
Transportasi Jalan ini bertujuan agar proses penelitian tersebut
dapat di susun, di atur, dilaksanakan, dan dikendalikan secara etis,
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 4
BABIII
terstruktur, efektif, dan efisien, sehingga dapat diperoleh hasil akhir
pekerjaan sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.
Dengan maksud dapat memantau dan mengendalikan kemajuan
pekerjaan, maka Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar
kompetensi di bidang SDM Transportasi Jalan ini menerapkan
metode pentahapan pekerjaan yang disusun secara
berkesinambungan.
Secara garis besar kelompok tahapan pekerjaan dibagi menjadi : 1)
Tahap pra-penelitian; 2) Tahap penelitian; 3) Tahap penyusunan
laporan penelitian. Setiap tahap pekerjaan mengalokasikan
kelompok runtutan pekerjaan. Ciri dari setiap tahap ditunjukan oleh
tiga karasteristik, yaitu : cara pengolahan data, tahap pelaksanaan
pekerjaan, dan hasil (output) yang dicapai dari tahap pekerjaan
tersebut.
Tujuan penelitian SDM Transportasi Jalan ini adalah untuk
membantu Kementerian Perhubungan RI dalam menetapkan standar
kompetensi SDM Transportasi Jalan dengan mempertimbangkan
berbagai permasalahan dan hambatan pelaksanaanya. Untuk
mencapai tujuan ini dalam pelaksanaannya peneliti selain
melaksanakan pendekatan di atas, juga akan melakukan kegiatan
dengan 2 (dua) pendekatan lain yaitu (1) Pendekatan wilayah
penelitian dan (2) Pendekatan materi.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 5
BABIII
1. Pendekatan Wilayah Penelitian
Wilayah Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang
SDM Transportasi Jalan ini dibatasi pada wilayah secara nasional
sebagaimana telah ditetapkan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Namun untuk mengkaji pelaksanaan dan berbagai permasalahan
dan hambatan SDM Transportasi Jalan, maka penelitian dibatasi
pada wilayah sampel yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar dan
Banjarmasin. Daerah ini di pilih dengan harapan dapat mewakili
berbagai kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi pola
pelaksanaan SDM Transportasi Jalan di lapangan.
2. Pendekatan Materi
Ditinjau dari materi penelitian studi penyusunan konsep standar
SDM Transportasi Jalan ini selengkapnya dapat dijelaskan sesuai
dengan bagan alir pola berpikir (pendekatan) dalam penelitian ini,
seperti di sajikan pada gambar 3.1. di bawah ini.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 6
BABIII
Gambar 3.1.Pendekatan Penelitian Penyusunan Standar SDM di Bidang
Transportasi Jalan
UU RI No 22 tahun2009 dan Peraturan
Pelaksanaannya
Identifikasipermasalahan dan
Sistem TransportasiJalan
Pola PelaksanaanSistem Transportasi
Jalan
Aspek Yang Perludipertimbangkan
dalam Komponen yangPerlu diatur dalam
Perumusan kebijakanStandar SDM
Transportasi Jalan
Identifikasi Persoalan-Persoalan DalamKebijakan Sistem
Transportasi Jalan
Penelitian Mengenaikelembagaan, legal,
Proses dan Prosedur,Standar SDM
Transportasi Jalan
RekomendasiStandar SDM
Transportasi JalanKementerianPerhubungan
Penelitian Literatur danPenelitian peraturanperundangan yang
terkait dengan StandarSDM Transportasi
Jalan
Penelitian LiteraturStandar SDM
Transportasi Jalan ,Pelaksanaan danpengendalian dan
Kelembagaan
Standar, ketentuan,Teknis, pedoman,
Standar SDMTransportasi Jalan,
aspek legal/Peraturan
Perundangan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 7
BABIII
Selanjutnya disusun kerangka penelitian sebagai berikut :
Gambar 3.2. Kerangka Penelitian
INSTRUMENTAL INPUT- UU no 22 th 2009 tentang LLAJ- UU no 38 th 2004 tentang jalan- UU no 32 th 2004 tentang pemerintahan
daerah- UU no 43 th 1999 tentang kepegawaian- UU no 13 th 2003 tentang
ketenagakerjaan- PP no 44 th 1993 tentang kendaraan dan
pengemudi- KM no 30 th 2002 tentang
penyelenggaraan angkutan barang- SK Dirjen Hubdat no 727/AJ.307/DRJD
OUTPUT
Tersusunnya10 kajianAkademik
KompetensiSDM Bid
Trans Jalan
OUTCOME
TersususnnyaTransportasi
yangdidukung
SDM TransJalan yg
kompetensesuai
Tupoksi
ENVIROMENTAL INPUT1. PERKEMBANGAN IPTEK2. ERA iNDUSTRIALISASI3. OTONOMI DAERAH4. PELUANG DAN KENDALA5.
FEEDBACK
INPUTSDM
Transportasi Jalansaat ini
OBJEK1.REGULATOR (PEMERINTAH)2.OPERATOR (SWASTA)3.PENGGUNA (MASYARAKAT)
Objek2. Standar kompetensi tenaga
penguji uji berkala kendaraanbermotor.
3. Standar kompetensi tenagapemeliharaan peralatan ujiberkala kendaraan bermotor.
4. Standar kompetensi tenagakalibrasi peralatan uji berkalakendaraan bermotor.
5. Standar kompetensi PPNSyang melakukan penyidikanpelanggaran ketentuan pidanaUndang-Undang LLAJ.
6. Standar kompetensipengemudi angkutan umum.
7. Standar kompetensi pengelolaterminal penumpang.
8. Standar kompetensi pengelolaterminal barang
9. Standar kompetensipengemudi dan pembantupengemudi angkutan barangberbahaya dan beracun.
10. Standarkompetensi pengemudi danpembantu pengemudiangkutan barang peti kemas,alat berat, dan barang khusus.
11. Standarakreditasi badan hokum /lembaga yang melakukan ujiberkala kendaraan bermotor.
SUBYEK
- Pemerintah- Pemda- Operator
(pengusahaangkutan)
- Penggunajasa angkutanbarang danpeti kemas
METODE
- Analisiskebijakan
- Analisisdata hasilpenelitiandibandingkankebijakanterkiat
- AnalisisDiskriftif
INSTRUMENTAL INPUT
- UU no 22 th 2009 tentang LLAJ- UU no 38 th 2004 tentang jalan- UU no 32 th 2004 tentang pemerintahan daerah- UU no 43 th 1999 tentang kepegawaian- UU no 13 th 2003 tentang ketenagakerjaan- PP no 44 th 1993 tentang kendaraan dan pengemudi- KM no 30 th 2002 tentang penyelenggaraan angkutan barang- SK Dirjen Hubdat no 727/AJ.307/DRJD/2004 tentang pedoman
teknis penyelenggaraan angkutan barang umum di jalan- SK Dirjen Hubdat no 538/AJ.306/DRJD/2005 tentang petunjuk
pelaksanaan angkutan peti kemas di jalan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 8
BABIII
B. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang SDM Transportasi
Jalan akan dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan Banjarmasin
dan Negara Singapura sebagai rujukan acuan. Adapun penelitian di lokasi
tersebut karena peneliti berkepentingan dalam rangka Studi Penyusunan
Konsep Standar kompetensi di bidang SDM Transportasi Jalan, dan lokasi
tersebut diharapkan dapat memberikan deskripsi tentang kompetensi dan
keahlian SDM transportasi jalan yang menjadi ujung tombak dalam
penyelenggaraan transportasi jalan.
Populasi dalam penelitian ini adalah sumber daya manusia di sektor
pemerintahan selaku regulator dan pengusaha angkutan selaku
penyelenggara kegiatan angkutan dan operator angkutan jalan, yang
tersebar di lima kota, yaitu: Jakarta, Surabaya, Denpasar dan Banjarmasin
, serta kota Singapura sebagai acuan rujukan.
Pemilihan anggota sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sample dari unit populasi, dengan kriteria yang ditetapkan meliputi :
karakteristik yang menyangkut pada perilaku kerja sebagai tenaga penguji
tipe kendaraan bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji tipe
kendaraan bermotor, tenaga kalibarasi pengujian kendaraan bermotor,
PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana
Undang-undang LLAJ, pengemudi angkutan umum, pengelola terminal
penumpang, pengelola terminal barang, pengemudi dan pembantu
pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun, pengemudi dan
pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat dan barang
khusus, SDM pada lembaga yang mengeluarkan sertifikasi tenaga
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 9
BABIII
pengujian kendaraan bermotor. Selain itu, juga karena berbagai
keterbatasan (baik waktu, tenaga, dana, dan sebagainya).
Keseluruhan unit sampel dengan para anggota sampel tersebut dianggap
dapat mencerminkan usaha penelaahan permasalahan dalam penelitian ini.
Mengingat unit dan anggota sampel tersebar di beberapa kota di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang secara struktural
berada di bawah aturan-aturan atau kebijakan yang sama. Oleh karena itu,
pengambilan unit dan anggota sampel sebanyak yang disebutkan di atas
dianggap cukup representatif, karena dianggap dapat menggambarkan
sifat-sifat populasi. Secara rinci, kota yang terpilih menjadi sampel dapat
adalah sebagai berikut:
1. Jakarta :
2. Surabaya :
3. Denpasar :
4. Banjarmasin :
C. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Pengumpulan Data Primer
Wawancara
Wawancara secara mendalam (indepth) dilakukan untuk
menggali berbagai informasi yang mengarah pada tujuan
penelitian kondisi penerapan sistem rujukan, baik yang berasal
dari Pejabat Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah terkait,
maupun pejabat di luar pemerintahan di wilayah penelitian
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 10
BABIII
(instrumen wawancara mendalam terlampir). Wawancara
tersebut ditujukan kepada :
Tabel 3.1.
Observasi dan Survei Lapangan
Disamping dilakukan wawancara, juga dilakukan
observasi dan survei lapangan dengan tujuan untuk
memperoleh gambaran faktual (existing condition)
berkenaan penerapan kebijakan SDM transfortasi jalan di
wilayah penelitian.
NO JENIS PEKERJAAN KETUA TEAM KETERANGAN
1 Tenaga penguji uji berkala kendaraanbermotor
Drs. SURIPNO. MsTr
2 Tenaga pemeliharaan peralatan uji berkalakendaraan bermotor
Drs. SURIPNO. MsTr
3 Tenaga kalibarasi peralatan uji berkalakendaraan bermotor
Drs. SURIPNO. MsTr
4 PPNS yang melakukan penyidikanpelanggaran ketentuan pidana Undang-undang LLAJ
Drs. SURIPNO. MsTr
5 Pengemudi angkutan umum, Drs.Amin Suwarto, Msi6 Pengelola terminal penumpang Hery Nuryadin, SE7 Pengelola terminal barang Hery Nuryadin, SE8 Pengemudi dan pembantu pengemudi
angkutan barang berbahaya dan beracunDrs.Amin Suwarto, Msi
9 Pengemudi dan pembantu pengemudiangkutan barang peti kemas, alat berat danbarang khusus
DR. Iman Setyabudi
10 SDM pada lembaga yang mengeluarkansertifikasi tenaga pengujian kendaraanbermotor
DR. Roro R.MH
11. Pengusaha kendaraan umum
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 11
BABIII
2. Pengumpulan Data Sekunder
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
informasi ini, yaitu suatu kegiatan mencatat, mempelajari
dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta
yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan secara
sistematis dan teratur dapat dilaksanakan dengan cara
sebagai berikut:
a. Menyebarkan kuisioner (daftar pertanyaan/angket)
kepada para responden, yaitu Pengumpulan data
dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan
kepada semua pekerja untuk di isi. Dalam
pengumpulan informasi data ini akan menggunakan
dengan dua cara, yaitu pertanyaan bersifat "terbuka"
(Open ended) artinya, penjawab harus memberikan
jawaban menurut kehendaknya sendiri dengan caranya
sendiri, tidak dibatasi, dan pertanyaan yang bersifat
"tertutup" (Closed), maka pertanyaan sudah dibuat
sedemikian rupa sehingga penjawab tinggal menjawab
ya/tidak, atau benar/salah.
b. Melakukan pengamatan sistem pelaksanaan pekerjaan
atau mempelajari buku catatan harian pekerjaan,
bagaimana tugas pekerjaan dilaksanakan dan
mencatatnya untuk diolah menjadi informasi. Telaah
dokumen ini dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak
dapat diuraikan secara tertulis seperti kondisi kerja,
arus kerja, proses, keterampilan yang dibutuhkan dan
peralatan yang digunakan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 12
BABIII
Data informasi yang akan diperoleh, yaitu:
Apa yang dilakukan pekerja pada pekerjaan tersebut
Apa wewenang dan tanggung jawabnya
Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan
Persyaratan jabatan
Bagaimana cara melakukannya
Alat-alat dan bahan-bahan apa yang digunakan
dalam melaksanakan pekerjaannya
Berapa lama jam bekerja
Pendidikan, pengalaman dan latihan yang
dibutuhkan
Keterampilan, sikap dan kemampuan yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut
Dan lain-lain
Informasi tersebut di atas bisa diperoleh dari beberapa
sumber yaitu :
1. buku catatan harian
2. Orang yang pernah melaksanakan pekerjaan itu
3. Atasan langsung dari pekerja yang bersangkutan
Informasi yang diperoleh dari Analisa Jabatan ini dapat
digolongkan dalam beberapa butir berikut:
1. Nama jabatan, lokasi kerja
2. Hubungan kerja dan posisi dalam organisasi
3. Tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
dibebankan pada pekerja
4. Peralatan dan bahan yang digunakan
5. Kondisi lingkungan tempat kerja dan resiko kerja
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 13
BABIII
6. Persyaratan fisik, mental, pengetahuan, pendidikan
7. Persyaratan uji kompetensi sesuai jabatan terkait
8. dan lain-lain
Penelitian Literatur
Literatur yang dikaji difokuskan kepada beberapa dokumen
baik yang berasal dari pemerintah, maupun publikasi dan
buku-buku yang berkaitan dengan tujuan penelitian,
terutama yang berkaitan dengan kondisi penerapan
kebijakan standar SDM Transportasi Jalan dan lain-lain.
Selain itu, juga melakukan telaah terhadap laporan –
laporan dan hasil analisis laporan pelaksanaan di lapangan,
serta instrumen lainnya, berupa Kebijakan, SOP, dan
aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah dan instansi
terkait.
Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar kompetensi
di bidang SDM Transportasi Jalan
Kebijakan yang dikaji meliputi berbagai kebijakan SDM
Transportasi Jalan yang bersumber dari Dinas instansi
terkait.
Secara skematis kerangka pemikiran pelaksanaan pekerjaan
masukan Teknis Penyusunan Penelitian Studi Penyusunan
Konsep Standar kompetensi di Bidang SDM Transportasi
Jalan ini digambarkan pada gambar 3.1.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 14
BABIII
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
Kementerian Perhubungan atau Instansi terkait serta dari
pustaka yang relevan dengan penelitian. Data sekunder
diperoleh dari lembaga-lembaga/ Instansi yang terkait yaitu
Dinas Perhubungan, dan Organda serta dinas lain yang
terkait.
C. INSTRUMEN PENELITIAN
Jenis Instrumen
1) Daftar Pertanyaan atau kuesioner, sebagai alat
pengumpulan data di masing-masing kota lokasi
penelitian.
2) Observasi lapangan dengan menggunakan chek list
Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi intrumen dilakukan uji coba kepada para pejabat
setingkat Kepala Dinas Perhubungan dan petugas terkait di
Jakarta. Adapun tujuan dari kalibrasi tersebut untuk mmenguji
kesahihan butir- butir yang digunakan dalam kajian, dan untuk
pertanyaan yang dianggap kurang sahih telah didrop. Selain
itu, telah dilakukan penilaian panelis terhadap instrumen
untuk dilakukan kalibrasi secara empiris oleh para ahli di
bidangnya.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 15
BABIII
D. METODE ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kajian lapangan
terhadap standar kompetensi SDM dari 10 ( sepuluh ) jenis tenaga,
kemudian data diolah melalui kompilasi data dari masing- masing
jenis tenaga per daerah penelitian dan kemudian dibandingkan hasil
pengolahan data antar daerah, yang selanjutnya dianalisis dengan
membandingkan hasil kajian lapangan dengan kebijakan dan
perundang- undangan yang berlaku dan literatur terkait,
Analisis deskriptif, yaitu menguraikan deskripsi masing-masing
temuan sehingga mampu menjawab tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam penelitian ini, variabel yang akan di deskripsikan adalah
masing-masing aspek pekerjaan individu.
Untuk mengevaluasi kualitatif efektifitas keberhasilan kebijakan
SDM Transportasi Jalan secara komprehensif, maka dilakukan
analisis dengan menganalisis proses pelaksanaan di lapangan
maupun keberhasilan (outcomes) dengan membandingkan hasil
penelitian dengan peraturan yang seharusnya atau literatur terkait.
Selanjutnya dirumuskan standar kompetensi SDM Transfortasi
Jalan untuk direkomendasikan menjadi ketetapan / kebijakan.
E. METODE PELAKSANAAN
Pada dasarnya tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa
kegiatan antara lain, kegiatan persiapan, kegiatan lapangan (survey),
kegiatan kompilasi dan pengolahan data, serta kegiatan penyusunan
laporan dan konsultasi (diskusi). Secara garis besar, bagan alir
tahapan pelaksanaan kegiatan terdapat pada Gambar 3.3.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB III - 16
BABIII
Gambar 3.2.Bagan Alir Tahapan Kegiatan
Penelitian Penyusunan Standar di Bidang SDM TransportasiJalan
OUTPUT
Konsultasi Litera
tur
KonsultasiLiteratur PersiapanPersiapan DOKUMEN I
Laporan Pendahuluan
Konsultasi Litera
tur
Konsultasidan Diskusi
DOKUMEN IProposal PRP-UM
Survai Lapangandan InstansionalWawancara dan
FGD
Konsultasi Literatur
Kompilasi danAnalisis Data
DOKUMEN IProposal PRP-UM
DOKUMEN IILaporan Kemajuan
Konsultasi LiteraturPenyusunan Draft
Laporan AkhirPersiapanLokakarya DOKUMEN IProposal PRP-UM
DesiminasiDraft Laporan Akhir
DOKUMEN IProposal PRP-UMPerbaikan DraftLaporan Akhir
DOKUMEN IProposal PRP-UM
DOKUMEN IIILaporan Akhir
PROSESINPUT
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 1
BABIV
BAB IV
HASIL PENGUMPULAN DATA
A. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
Dalam kegiatan ini, pengambilan data dilakukan dibeberapa kota di
Indonesia. Gambaran umum kota dimaksud adalah sebagaimana
tercantum di bawah ini.
1) JAKARTA
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu
kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di
Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di
bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan
nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-
1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), danDjakarta (1942-
1972).
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan
penduduk berjumlah 9.607.787 jiwa (2010). Wilayah metropolitan
Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan
metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 2
BABIV
Gambar 4.1
Peta DKI Jakarta tanpa Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu
Dasar hukum bagi DKI Jakarta adalah Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia. UU ini menggantikan UU Nomor 34 Tahun 1999
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 3
BABIV
tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Negara
Republik Indonesia Jakarta serta UU Nomor 11 Tahun 1990 tentang
Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik
Indonesia Jakarta yang keduanya tidak berlaku lagi.
Jakarta berstatus setingkat provinsi dan dipimpin oleh seorang
gubernur. Berbeda dengan provinsi lainnya, Jakarta hanya memiliki
pembagian di bawahnya berupa kota administratif dan kabupaten
administratif, yang berarti tidak memiliki perwakilan rakyat tersendiri.
DKI Jakarta memiliki status khusus sebagai Daerah Khusus Ibukota.
DKI Jakarta ini dibagi kepada lima kota dan satu kabupaten, yaitu :
No. Kabupaten/Kota administrasi Walikota
1 Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Pulau Pramuka
2 Kota Administrasi Jakarta Barat Kembangan
3 Kota Administrasi Jakarta Pusat Menteng
4 Kota Administrasi Jakarta Selatan Kebayoran Baru
5 Kota Administrasi Jakarta Timur Jatinegara
6 Kota Administrasi Jakarta Utara Koja
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 4
BABIV
1. Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
TABEL 4.1
Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
NO KOMPETENSI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN
1 Pelaksana Pemula 22
2 Pelaksana 136
3 Pelaksana Lanjutan -
4 Penyelia 5
Sumber : Dishu Prov DKI Jakarta
2. Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan
Bermotor.
Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor
Provinsi DKI Jakarta dikelola di :
a. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Khusus Pulo Gadung;
Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Khusus Pulogadung
mempunyai tugas :
1. melaksanakan pengujian pertama kendaraan bermotor;
2. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis
mobil bus sedang, mobil bus besar dan kendaraan angkutan
umum jenis IV;
3. melaksanakan pengujian berkala pertama kendaraan bermotor
rubah bentuk, peremajaan dan mutasi dari luar daerah;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 5
BABIV
4. melaksanakan pengujian kendaraan bermotor di
ternpatAouring;
5. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan
hasil uji;
6. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian
kendaraan bermotor.
b. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Kendaraan Khusus
Cilincing;
1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis
kendaraan khusus meliputi Tractor Head, Truck yang
dilengkapi dengan fasilitas alat penggandeng, Kereta
Tempelan, Kereta Gandengan, Tangki, Mixer, Derek dan Truk
Tandum CBU atas 8 ton;
2. melaksanakan pengujian kendaraan bermotor berkala
kendaraan angkutan khusus;
3. melaksanakan pengujian kendaraan bermotor di
tempatAouring;
4. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan
hasil uji;
5. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian
kendaraan bermotor
c. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Wilayah I Ujung Menteng;
1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis
mobil penumpang umum, mobil bus kecil, mobil barang yang
dornisili kepernilikannya di Wilayah Kotamadya Jakarta
Timur; .
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 6
BABIV
2. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis
mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight)
diatas 7 ton, domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya
Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat;
3. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis
mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight)
diatas 8 ton, domisili kepemilikannya di Wilayah Kotamadya
Jakarta Barat dan Jakarta Utara;
4. melaksanakan teknis pengujian kendaraan bermotor di
tempatAouring;
5. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan
hasil uji;
6. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian
kendaraan bermotor.
d. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Wilayah 11 Jagakarsa;
1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis
mobil penumpang umum, mobil bus kecil, mobil barang yang
domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya Jakarta
Selatan dan Jakarta Pusat;
2. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis
mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight)
maksimum 7 ton, domisili kepemilikannya diwilayah
Kotamadya Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat;
3. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor di
tempatAouring;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 7
BABIV
4. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan
hasil uji;
5. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian
kendaraan bermotor.
e. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Wilayah III Kedaung
Angke;
1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis
mobil penumpang umum, mobil bus kecil, mobil barang
yang domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya
Jakarta Barat dan Jakarta Utara;
2) melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis
mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight)
maksimum 8 ton, domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya
Jakarta Barat dan Jakarta Utara;
3) melaksanakan pengujian berkala kenclaraan bermotor di
tempatAouring;
4) melaksanakan penetapan laik jalan dan pengesahan hasil uji;
5) melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian
kendaraan bermotor.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 8
BABIV
TABEL 4.2.Tenaga Penguji Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta
No
WilayahPKB
Tenaga Penguji Jumlah
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Pelaksana
Lanjutan
Penyelia
1 PuloGadung
- 8 21 - 29
2 Cilincing - 5 24 - 29
3 UjungMenteng
2 11 21 1 35
4 Jagakarsa
- 4 3 - 7
5 KedaungAngke
2 5 27 1 35
6 SeksiFasilitas,SaranadanPrasarana
- 1 - - 1
Total 4 34 96 2 136
Sumber ; Dinas Perhubungan DKI Jakarta 2010
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 9
BABIV
3. Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor di DKI
Jakarta maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki Tenaga
Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor dimana tenaga
tersebut berada di Pusat (Kementerian).
4. PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana
Undang-Undang LLAJ.
Jumlah PPNS Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta terdiri dari 117
orang.
STRUKTUR ORGANISASI DISHUB DKI JAKARTA
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 10
BABIV
5. Pengemudi Angkutan Umum.
Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan
dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet
adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain
oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari
kota-kota di sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang,
dan Bogor yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan
dapat dilihat di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna
Said, Jalan Satrio, dan Jalan Gatot Subroto. Kemacetan sering terjadi
pada pagi dan sore hari, yakni di saat jam pergi dan pulang kantor.
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan
sarana bus PPD. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh
pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti, Metro Mini, Kopaja, dan
Bianglala. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-
terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan,
Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus,
Rawamangun, dan Kampung Melayu.
Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet
dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal.
Selain itu ada pula ojek, bajaj, dan bemo untuk angkutan jarak pendek.
Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda
motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek
menggunakan sepeda ontel. Angkutan becak masih banyak dijumpai di
wilayah pinggiran Jakarta seperti di Bekasi, Tangerang, dan Depok.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 11
BABIV
AKAP
Angkutan Antar Kota Antar Propinsi adalah angkutan dari satu kota ke
kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten/Kota yang melalui lebih
dari satu daerah Propinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang
terikat dalam trayek.
Untuk ke kota-kota di Pulau Jawa, bisa dicapai dari Jakarta dengan
jaringan jalan dan beberapa ruas jalan tol. Jalan tol terbaru adalah Jalan
Tol Cipularang yang mempersingkat waktu tempuh Jakarta-
Bandung menjadi sekitar 2 - 3 jam. Selain itu juga tersedia layanan
kereta api yang berangkat dari enam stasiun pemberangkatan
di Jakarta. Untuk ke Pulau Sumatera, tersedia ruas jalan tol Jakarta-
Merak yang kemudian dilanjutkan dengan layanan penyeberangan
dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni. Untuk ke luar pulau dan luar
negeri, Jakarta memiliki satu pelabuhan laut di Tanjung Priok dan dua
bandar udara yaitu:
Angkutan Parawisata
Angkutan Pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan mobil bus
umum yang dilengkapi dengan tanda-tanda khusus untuk keperluan
pariwisata atau keperluan lain diluar pelayanan angkutan dalam trayek,
seperti untuk keperluan keluarga dan sosial lainnya.
Untuk memenuhi kepuasan akan kebutuhan transportasi yang nyaman,
aman dan berkualitas di Kota Jakarta menyediakan angkutan
parawisata yang berupa minibus, medium, big hingga luxury bus yang
dilengkapi fasilitas yang nyaman. Didukung dengan layanan selama 24
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 12
BABIV
jam yang profesional dan handal, kami siap memenuhi kebutuhan
Anda akan jasa layanan bus charter, antar jemput dan antar kota yang
aman dan nyaman.
Taksi
Angkutan Taksi adalah angkutan dengan
menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus dan
dilengkapi dengan argometer yang melayani angkutan dari pintu ke
pintu dalam wilayah operasi terbatas.
Jumlah taksi di Jakarta,kini sudah mencapai angka ribuan. Padahal
dulu jumlahnya hanya puluhan dan dahulu hanya dikonsumsi oleh
kalangan berduit saja tetapi sekarang sudah merupakan kebutuhan
masyarakat dalam menggunakan sarana transportasi yang aman dan
nyaman.
Angkutan Masal
Bus Transjakarta (Busway).
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 13
BABIV
Sejak tahun 2004, Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah menghadirkan
layanan transportasi umum yang dikenal denganTransJakarta. Layanan
ini menggunakan bus AC dan halte yang berada di jalur khusus. Saat
ini ada sebelas koridor Transjakarta yang telah beroperasi, yaitu :
Koridor 1 Blok M - Stasiun Kota
Koridor 2 Pulogadung - Harmoni
Koridor 3 Kalideres - Harmoni
Koridor 4 Pulogadung - Dukuh Atas
Koridor 5 Kampung Melayu - Ancol
Koridor 6 Ragunan - Latuharhary - Dukuh Atas
Koridor 7 Kampung Rambutan - Kampung Melayu
Koridor 8 Lebak Bulus - Harmoni
Koridor 9 Pinang Ranti - Pluit
Koridor 10 Cililitan - Tanjung Priok
Koridor 11 Kampung Melayu - Pulo Gebang
Tabel 4.3
Angkutan Umum yang adadi Kota Jakarta
NO ARMADA JUMLAHPO
Jumlah Unit JumlahSupir
1 AKAP 92 23.500 4.800
2 PARAWISATA 19 18.000 3.800
3 TAKSI 43 20.620 4.062
4 ANGKUTAN MASAL 1 5.240 1.000
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 14
BABIV
6. Pengelola Terminal Penumpang.
Tabel 4.4.Terminal di Kota Jakarta
DATA TERMINAL ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH PROPINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2008
A. Terminal Penumpang
No. Nama Terminal Tipe Lokasi Luas (m2)Diresmikan
Tahun
1 Pulo Gadung AK A Jl. Raya Bekasi
35,196.00 19762 Pulo Gadung DK A Jl. Raya Bekasi
3 Kampung Rambutan AK A Jl. TB. Simatupang141,000.00 1992
4 Kampung Rambutan DK A Jl. TB. Simatupang
5 Kali Deres AK A Jl. Daan Mogot35,344.50 1984
6 Kali Deres DK A Jl. Daan Mogot
7 Lebak Bulus AK A Jl. Lebak Bulus27,000.00 1990
8 Lebak Bulus DK A Jl. Lebak Bulus
9 Blok M DK B Jl. Hasanudin 8,952.88 1968
10 Grogol DK B Jl. Kyai Tapa 14,282.75 1970
11 Senen DK B Jl. Senen Raya 3,675.12 1974
12 Kota DK B Jl. Kali Besar Barat 3,832.25 1972
13 Pinang Ranti DK B Jl. Pd. Gede Raya 23,731.00
14 Tanjung Priok DK B Jl. Enggano 10,963.25 1969
15 Klender DK B Jl. Bunga Rampai 3,675.12 1981
16 Rawamangun DK B Jl. Perserikatan 11,957.50 1972
17 Manggarai DK B Jl. Minangkabau 3,967.62 1971
18 Pasar Minggu DK B Jl. Ps. Minggu 6,460.00 1988
19 Muara Angke DK B Jl. Pluit 1,226.00
20 Cililitan DK B Jl. Letjen Sutoyo 20,791.00
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 15
BABIV
21 Taman Mini DK C Jl. Raya Pondok Gede 25,000.00 1995
22 Ragunan DK C Jl. Margasatwa 500.00
23 Kampung Melayu DK C Jl. Jatinegara Barat 5,373.25 1968
24 Rawa Buaya Belum Berfungsi Jl. Rawa Buaya 97,541.00
25 Joglo Belum Berfungsi 5,000.00
26 Pulo Gebang Rencana
Sumber Dishub DKI Jakarta 2011
7. Pengelola Terminal Barang.
Terminal Barang yang ada di Provinsi DKI Jakarta terletak di Tanah
Merdeka, Cilincing Jakarta Utara dengan luas 50.227 M2 dan terminal
Barang yang ada di Pulo Gebang belum berfungsi.
8. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya
dan Beracun.
Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya
dan Beracun di Provinsi DKI Jakarta terlokalisasi di masing-masing
pool kendaraan dimana perusahaan itu berada.
Bahan yang diangkut limbah B3 oli bekas dan
Limbah B3 berupa pelumas bekas, minyak kotor, filter oil dan grease.
9. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti Kemas,
Alat Berat, dan Barang Khusus.
Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat
Berat dan Barang Khusus di Provinsi DKI Jakarta sama halnya dengan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 16
BABIV
poin 8 diatas yang mana terletak di masing-masing pool kendaraan
dimana perusahaan itu berada.
2) SURABAYA
Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.
Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa,
Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan
pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan
sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan
dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari
penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran
antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya).
Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga
menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk
suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%), dan sisanya
merupakan suku bangsa lain atau warga asing.
Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya
berbatasan dengan Selat Madura di Utara dan Timur, Kabupaten
Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya berada
pada dataran rendah,ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut
kecuali di bagian Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah
dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m diatas permukaan laut
dan di bagian barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 17
BABIV
Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas.luas wilayah
kota surabaya adalah 374,36 km2.
Kota Surabaya terdiri atas 31 kecamatan.
Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan
perekonomian di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagian besar
penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan.
Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT
Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, dan PT PAL.
Kawasan industri di Surabaya diantaranya Surabaya Industrial Estate
Rungkut (SIER) dan Margomulyo.
Dewasa ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket
besar. Pusat perbelanjaan modern ternama diantaranya: Tunjungan
Plaza, Pakuwon Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah (satu
gedung), Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG
Junction), Royal Plaza, City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town
Square (Sutos), Hi Tech Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar
Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan
Plasa Surabaya yang oleh masyarakat Surabaya lebih dikenal dengan
Delta Plaza serta yang paling baru saat ini adalah Empire Palace, yang
sekaligus merupakan wedding mal pertama di Indonesia. Sedangkan
pusat perbelanjaan tradisional ternama diantaranya Pasar Turi, Pasar
Atom, dan Darmo Trade Center (DTC) yang dahulunya adalah Pasar
Wonokromo.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 18
BABIV
Gambar 4.2
Surabaya merupakan pusat transportasi, transportasi darat di bagian
timur Pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang
menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol
termasuk ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-
Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencana pembangunan jalan tol
dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur untuk mengurangi
kemacetan. Jalan tol yang akan segera dibangun adalah Surabaya-
Mojokerto-Kertosono.
Untuk menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura, terdapat
Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di
Indonesia.
Hubungan bus antarkota (AKAP) dilayani oleh dua terminal bus besar,
yaitu Terminal Bus Purabaya (Bungurasih) dan Terminal Bus Tambak
(Osowilangun).
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 19
BABIV
Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal
Bungurasih, merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan
jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar
di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota
Surabaya dengan Kecamatan Waru, Sidoarjo. Terminal ini melayani
rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).
Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat
dan menengah lintas utara hingga ke Semarang.
Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa
melalui jalur kereta api. Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar:
Wonokromo, Gubeng, Surabaya Kota, Surabaya Pasar Turi. Jalur
kereta api termasuk jurusan Surabaya-Malang-Blitar (Penataran),
Surabaya-Kertosono-Blitar (Doho), Surabaya-Bojonegoro-Cepu
(KRD), Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi(Mutiara Timur},
Jember-Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto(Logawa}, Banyuwangi-
Yogyakarta (Sritanjung), Surabaya Gubeng-Kiaracondong
(Pasundan),Surabaya-Lempuyangan-Jakarta (GBMS), Surabaya-
Semarang Poncol-JAKK (Kertajaya} dan kereta rel diesel SAKK-
Porong (Komuter). Nama-nama kereta tersebut merupakan kereta kelas
ekonomi. Surabaya tidak memiliki Bandara di wilayah kota ini.
Bandara Internasional Juanda yang terletak di sebelah selatan kota
Surabaya (wilayah Kabupaten Sidoarjo) melayani kebutuhan
transportasi udara kota ini.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 20
BABIV
Angkutan dalam kota dilayani oleh taksi, bus kota (AC/Non AC),
angkutan kota (lebih dikenal dengan sebutan Bemo), angguna (seperti
taksi namun tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), dan becak (meski
kini semakin dibatasi penggunaannya). Surabaya memiliki sejumlah
terminal dalam kota, antara lain Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan
Merah.
Untuk angkutan skala regional, terdapat Kereta Komuter yang
menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Gresik-
Lamongan, dan saat ini juga dikembangkan kereta komuter jurusan
Surabaya-Mojokerto-Jombang.
Dan juga akan direncanakan pembangunan monorel seperti yang
sedang dikembangkan di Jakarta. Pembangunan monorel Surabaya
akan mengikuti jalur Ujung (Perak)-Bundaran Waru.
Gambaran Terminal Purabaya/ Bungurasih :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 21
BABIV
1. Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kabupaten/ Kota
Surabaya
Tabel 4.5.Jumlah Tenaga Penguji Dishub Kabupaten/ Kota Surabaya
NO KUALIFIKASI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN
1 PelaksanaPemula 3
2 Pelaksana 4
3 PelaksanaLanjutan -
4 Penyelia 1
Sumber : Dishub Kota Surabaya
2. Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor
Kota Surabaya diserahkan ke mekanik yang berada dilingkungan
kota Surabaya, kota Surabaya maupun Dinas Perhubungan
Provinsi tidak memiliki Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji
Berkala Kendaraan Bermotor.
3. Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor di
Kota Surabaya maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 22
BABIV
memiliki Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan
Bermotor dimana tenaga tersebut berada di Pusat (Kementerian).
4. PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana
Undang-Undang LLAJ.
Jumlah PPNS Dinas Perhubungan, Provinsi Jawa Timur terdiri
dari 432 Orang PPNS.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 23
BABIV
Sumber : Dishub Kota Surabaya
5. Pengemudi Angkutan Umum.
Tabel 4.5.Jumlah Perusahaan, Armada dan Pengemudi Kabupaten/ Kota Surabaya
No Golongan JumlahPerusahaan
JumlahYang
Beroperasi
Jumlahsupir
1 PO 33 1.175 553
2 Bus Parawisata 20 855 550
3 Taksi 17 3.974 1.523
Sumber : Dishub Kota Surabaya
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 24
BABIV
6. Pengelola Terminal Penumpang.
Di kota Surabaya terdapat 2 (dua) terminal tipe A yaitu :
a. Terminal Purabaya
Meskipun lokasi Terminal Purabaya berada di Bungurasih Kabupaten
Sidoarjo, namun
pengelolaannya oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Dalam skala
kota Surabaya, letak terminal Purabaya berada di sisi Selatan kota
Surabaya. Terminal Purabaya merupakan terminal tipe A dengan luas
lahan 120.000 m2 , melayani angkutan Antar Kota Antar Propinsi
(AKAP), Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), dan
Angkutan Kota. Jaringan trayek angkutan kota yang dilayani Terminal
Purabaya adalah bus kota.
STRUKTUR ORGANISASI Terminal Purbaya
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 25
BABIV
SDM
Sumber : Dishub Kota Surabaya
b. Terminal Tambak Oso Wilangun
Lokasi terminal ini terletak di sebelah Barat Laut Surabaya,
berada dekat dengan perbatasan Kabupaten Gresik. Terminal
Tambak Oso Wilangun merupakan terminal tipe A, dengan
luas lahan 50.000 m2 . Jaringan trayek angkutan kota yang
dilayani Terminal Tambak Oso Wilangun adalah bus kota dan
angkutan.
No. Jabatan PNS Honda H.Lokal T.Kontrak Jumlah
1 Ka. UPTD 1 1
2 Ka.Sub Bag. TU 1 1
3 Ka. Sub. Unit 3 3
4 Koordinat Unit 9 9
5 Staff TU 19 2 7 9 37
6 Staff Unit Pendapatan 52 8 4 9 73
7 Staff Unit Tata Terminal 35 6 2 43
8 Staff Unit Kamtib 25 5 4 34
9 Lain – lain / PP.31 1 1
J U M L A H 22 17 18 202
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 26
BABIV
7. Pengelola Terminal Barang.
Provinsi Jawa Timur maupun Kota Surabaya tidak memiliki
Terminal Barang, adapun barang yang akan dikirim atau diterima
terdapat di lokasi Pelabuhan.
8. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang
Berbahaya dan Beracun.
Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang
Berbahaya dan Beracun di Provinsi Jawa Timur atau di Kota
Surabaya terlokalisasi di masing-masing Poll Perusahaan tersebut
berada.
9. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti
Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus.
Pengemudidan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat
Berat dan Barang Khusus di Provinsi Jawa Timur atau di Kota
Surabaya terlokalisasi di dekat Pelabuhan Tanjung Perak.
3) BANJARMASIN
Kota Banjarmasin adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibukota
dari provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota yang cukup padat
ini termasuk salah satu kota besar di Indonesia, walau luasnya yang
terkecil di Kalimantan, yakni luasnya lebih kecil daripada Jakarta
Barat.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 27
BABIV
Kota yang dijuluki kota seribu sungai ini merupakan sebuah kota delta
atau kota kepulauan sebab terdiri dari sedikitnya 25 buah pulau kecil
(delta) yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan oleh
sungai-sungai diantaranya pulau Tatas, pulau Kelayan, pulau Rantauan
Keliling, pulau Insan dan lain-lain. Sejak zaman dulu hingga sekarang
Banjarmasin masih menjadi kota niaga dan bandar pelabuhan
terpenting di pulau Kalimantan.Pelabuhan kota Banjarmasin adalah
pelabuhan Trisakti yang terletak 12,5 mil dari muara sungai
Barito.Pelabuhan Trisakti memiliki Terminal Petikemas Banjarmasin
(TPKB) yang termasuk 10 besar terminal petikemas di Indonesia.
Kota Banjarmasin terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan
114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di
bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada
saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai
Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Letak Kota
Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.
Kota ini terletak di tepian timur sungai Barito dan dibelah oleh Sungai
Martapura yang berhulu di Pegunungan Meratus. Kota Banjarmasin
dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh
kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri
terhadapkehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai
salah satu prasarana transportasi
air, pariwisata, perikanan danperdagangan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 28
BABIV
Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah Kota
Banjarmasin yang kurang lebih 98,46 km² ini dapat dipersentasikan
bahwa peruntukan tanah saat sekarang adalah lahan tanah pertanian
3.111,9 ha, perindustrian 278,6 ha, jasa 443,4 ha, pemukiman adalah
3.029,3 ha dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan
perkembangan wilayah terus terjadi seiring dengan pertambahan
kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat pendidikan serta
penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.
Batas-batas wilayah Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:
UtaraSungai Alalak (seberangnya kecamatan Alalak, KabupatenBarito Kuala)
Selatan Kabupaten Banjar (kecamatan Tatah Makmur)
BaratSungai Barito (seberangnya kecamatan Tamban, KabupatenBarito Kuala)
TimurKabupaten Banjar (kecamatan Sungai Tabuk dan KertakHanyar)
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 29
BABIV
Gambar 4.3PETA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
1) Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kabupaten/ Kota
Banjarmasin
Tabel 4.6.
Jumlah Tenaga Penguji
NO KUALIFIKASI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN
1 PelaksanaPemula 3
2 Pelaksana 4
3 PelaksanaLanjutan -
4 Penyelia 1
Sumber : Dishub Kota Banjarmasin
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 30
BABIV
2) Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor
Kota Banjarmasin diserahkan ke mekanik yang berada
dilingkungan kota Banjarmasin, kota Banjarmasin maupun Dinas
Perhubungan Provinsi tidak memiliki Tenaga Pemeliharaan
Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
3) Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor Kota
Banjarmasin maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki
Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor
dimana tenaga tersebut berada di Pusat (Kementerian).
4) PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana
Undang-Undang LLAJ.
Jumlah PPNS Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Provinsi Kalimantan Selatanterdiri dari 2 Orang
PPNS.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 31
BABIV
STRUKTUR ORGANISASI DISHUB KOTA BANJARMASIN
Gambar 4.4.STRUKTUR ORGANISASI DISHUB PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
Tabel 4.7.Daftar Penguji Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika
Provinsi Kalimantan Selatan
No Gol./Ruang Jumlah Keterangan
1 Pelaksana Pemula 17
2 Pelaksana 8
3 Pelaksana Lanjutan 8
4 Penyelia 10
5 Struktural 8
Sumber : Dishub Prov Kalimantan Selatan
Tabel 4.8.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 32
BABIV
DAFTAR ANGKUTAN UMUM DI PROVINSI KALIMANTAN SELATANNo Golongan Jumlah Yang
Beroprasi1 PO 33 155
2 Bus Parawisata 12 70
3 Taksi 3 199
Sumber : Dishub Prov Kalimantan Selatan
Jumlah PPNS Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
kota Banjarmasin terdiri dari 8 Orang
Tabel 4.9.Daftar PNS Dishub -Kominfo Kota Banjarmasin Berdasarkan Pangkat/ Gol/ Ruang
dan HonorerNo Gol/Ruang Jumlah Ket1 IV/b 52 IV/a 23 III/d 154 III/c 45 III/b 406 III/a 117 II/d 68 II/c 129 II/b 13
10 II/a 1611 I/a 1
Jumlah 125
Tenaga Honorer 22
Jumlah keseluruhan 147Sumber : Dishub Kota Banjarmasin
Tabel 4.10.Daftar Pegawai Dinas Pehubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota Banjarmasin
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 33
BABIV
No.
Pegawai SD SMP SMA DIII DIV S1 S2 Jumlah
12
PNSHonorer
7-
51
8316
42
11
192
6-
12522
Jumlah 6 6 88 5 1 18 5 147
Sumber : Dishub Kota Banjarmasin
Tabel 4.11.Daftar Pegawai Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota
BanjarmasinBerdasarkan Kualifikasi
No. Gol./Ruang Jumlah Keterangan1
2
Diklat Struktural- Diklatpim Tk. II (Spamen)- Diklatpim Tk. III (Spama)
- Diklatpim Tk. IV (Adum)Diklat Teknis- KMP- PPNS- Bendaharawan- PKB- Syahbandar- Orientasi LLAJ- Manajemen Terminal
17
19
444
11622
Sumber : Dishub Kota Banjarmasin
5) Pengemudi Angkutan Umum.
PengemudiAngkutanUmum (PerusahaanAngkutanPenumpang)
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 34
BABIV
Tabel 4.12.Daftar Angkutan Umum Kota Banjarmasin
NO ARMADA JUMLAHUNIT
PENGEMUDI JUMLAH
1 AKAP 33 155 155
2 PARAWISATA 12 70 70
3 TAKSI 3 199 199
4 ANGKUTANMASAL
X X X
Sumber : Dishub Kota Surabaya
Bus AKAP Kota Banjarmasin
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 35
BABIV
Bus Parawisata Kota Banjarmasin
6) Pengelola Terminal Penumpang.
Pengelola Terminal Penumpang di Kota Banjarmasin khususnya di
Terminal KM 6 terdiri dari :
a) Kepala Terminal : 1 Orang
b) Wakil Kepala Terminal : 1 Orang
c) Pengatur Kedatangan : 6 Orang
d) Pengatur Keberangkatan : 6 Orang
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 36
BABIV
DATA UMUM TERMINAL BIS/NON BIS PER KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2009
NO KAB./KOTA NAMA TERMINAL JARAK LUAS DAYA TAMPUNG STATUS
(KM) (M2) Bus NonBus
Orang
1. BANJARMASIN 1. Induk Km. 6 6 25.419 20 400 1.500 TK, TAKDP,TAKAP
2. SentraAntasari
1 10.000 - 180 500 TK
2. BANJAR 1. Martapura 48 6.452 10 150 2500 TK, TAKAP,TAKDP
3. TAPIN 1. Jl. By. Pass 130 1.000 30 40 100 TK, AKAP,AKDP
2. PasarRantau
113 - - - - TAKDP, TAP
3. Binuang 83 400 - 20 40 TAP4. Margasari 143 - 30 40 100 TAP
4. HSS 1 Kandangan 136 5.475 - 130 500 T. AKDP2 Antaludin 133 3.000 20 - 500 TAKAP, TAKDP
5. HST 1. Barabai 165 6.760 5 150 325 TAKAP, TAKDP2. P.
Hambawang- 1.900 23 255 2500 TAKDP, TAP
6. HSU 1. Pelampitan 190 2.565 - 38 304 TAKAP, TAKDP2. Banua Lima - - - - - TAP3. Hulu Pasar - - - - - TAP4. Kuripan - - - - - TAP
7. TABALONG 1. Mabu'un 242 3.500 60 125 3480 TAKAP,TAKDP, TK
2. Kelua 2098. TANAH LAUT 1. Pelaihari 65 8.000 25 100 800 AKDP, TAP9. KOTABARU 1. Kotabaru 311 43.684 35 50 1000 AKDP, TAP
10. TANAHBUMBU
1. Kersik Putih 257 33.169 300 60 2000 AKDP, TAP2. Pagatan 242 4.800 - 100 100 AKDP, TAP3.4.
S. DanauTungkakaranP
165-
7.14410.000
20-
40200
100150
AKDP, TAP
11. BALANGAN 1. Paringin 200 6.240 45 40 1100 AKDP, TAP
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 37
BABIV
12. BARITOKUALA
1. Handil Bakti - 4.400 63 60 900 AKAP, TAP2.3.4.
MarabahanTabukanAnjir Pasar
---
1.000800800
---
151015
215140210
13 BANJARBARU 1.2.
HalteIdamanSimp. 4 KotaBjb
3436
1.3031.080
- 1050
25288
TK, TAKDPAKDP, TAP
Sumber : Data Bidang LLAJKeterangan STATUS1 TK = Terminal Kota, TAP = Angk.
Pedesaan2 TAKAP = Term. Antar Kota
Antar Provinsi3 TAKDP = Term. Antar Kota
Dalam Provinsi
7) Pengelola Terminal Barang.
Provinsi Kalimantan Selatan maupun Kota Banjarmasin tidak
memiliki Terminal Barang, adapun barang yang akan dikirim atau
diterima terdapat di Terminal Peti Kemas yang terletak di
Pelabuhan Trisakti.
8) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang
Berbahaya dan Beracun.
Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang
Berbahaya dan Beracun di Provinsi Kalimantan Selatan atau di
Kota Banjarmasi terlokalisasi di daerah Pelabuhan Trisakti.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 38
BABIV
Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun di Kota Banjarmasin
Bahan yang diangkut limbah B3 oli bekas dan
Limbah B3 berupa pelumasbekas ,minyak kotor,filter oildan
grease.
9) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti
Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus.
Pengemudidan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat
Berat dan Barang Khusus di Provinsi Kalimantan Selatan atau di
Kota Banjarmasin sama halnya dengan poin 8 diatas yang mana
terletak di Pelabuhan Trisakti.
Angkutan Alat Berat di Kota Banjarmasin
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 39
BABIV
Angkutan Barang Khusus (truck pengangkut Batu bara) di KotaBanjarmasin
4) DENPASAR
Denpasar adalah ibu kotaprovinsiBali, Indonesia. Kota ini merupakan
pusat ekonomi pulau Bali, di sini terjadi pertemuan antara budaya
tradisional Bali dengan budaya barat. Dahulu kota ini terkenal dengan
nama Badung. Pada tahun 1906 terjadi di kota ini perang puputan.
Dahulu banyak para pedagang dari negara Arab dan Tiongkok yang
datang ke sini untuk berdagang. Nama Denpasar berarti pula pasar
baru. Di selatan kota ini terletak Bandar Udara Ngurah Rai.
Denpasar pada mulanya merupakan pusat Kerajaan Badung,akhirnya
pula tetap menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II
Badung dan bahkan mulai tahun 1958 Denpasar dijadikan pula pusat
pemerintahan bagi Propinsi Daerah Tingkat I Bali. Dengan Denpasar
dijadikan pusat pemerintahan bagi Tingkat II Badung maupun Tingkat
I Bali mengalami pertumbuhan yang sangat cepat baik dalam artian
fisik, ekonomi, maupun sosial budaya. Keadaan fisik Kota Denpasar
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 40
BABIV
dan sekitarnya telah sedemikian maju serta pula kehidupan
masyarakatnya telah banyak menunjukkan ciri-ciri dan sifat perkotaan.
Denpasar menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat
pendidikan, pusat industri dan pusat pariwisata yang terdiri dari 3
Kecamatan, yaitu Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Timur dan
Denpasar Selatan. Melihat perkembangan Kota Administratif Denpasar
ini dari berbagai sektor sangat pesat, maka tidak mungkin hanya
ditangani oleh Pemerintah yang berstatus Kota Administratif. Oleh
karena itu sudah waktunya dibentuk pemerintahan kota yang
mempunyai wewenang otonomi untuk mengatur dan mengurus daerah
perkotaan sehingga permasalahan kota dapat ditangani lebih cepat dan
tepat serta pelayanan pada masyarakat perkotaan semakin cepat.
Seperti halnya dengan kota-kota lainnya di Indonesia, Kota Denpasar
merupakan Ibukota Propinsi mengalami pertumbuhan dan
perkembangan penduduk serta lajunya pembangunan di segala bidang
terus meningkat, memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
kota itu sendiri. Demikian pula dengan Kota Denpasar yang merupakan
Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan sekaligus juga
merupakan Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Bali mengalami
pertumbuhan demikian pesatnya.
Pertumbuhan penduduknya rata-rata 4,05% per tahun dan dibarengi
pula lajunya pertumbuhan pembangunan di berbagai sektor, sehingga
memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap Kota Denpasar,
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 41
BABIV
yang akhirnya menimbulkan berbagai permasalahan perkotaan yang
harus diselesaikan dan diatasi oleh Pemerintah Kota Administratif,
baik dalam memenuhi kebutuhan maupun tuntutan masyarakat
perkotaan yang demikian terus meningkat. Berdasarkan kondisi
obyektif dan berbagai pertimbangan antara Tingkat I dan Tingkat II
Badung telah dicapai kesepakatan untuk meningkatkan status Kota
Administratif Denpasar menjadi Kota Denpasar.
Dan akhirnya pada tanggal 15 Januari 1992, Undang-undang Nomor 1
Tahun 1992 tentang Pembentukan Kota Denpasar lahir dan telah
diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 27 Februari 1992
sehingga merupakan babak baru bagi penyelenggaraan Pemerintahan
di Daerah Tingkat I Bali, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan
juga bagi Kota Denpasar. Bagi Propinsi Daerah Tingkat I Bali adalah
merupakan pengembangan yang dulunya 8 Daerah Tingkat II sekarang
menjadi 9 Daerah Tingkat II. Sedangkan bagi Kabupaten Badung
kehilangan sebagian wilayah serta potensi yang terkandung
didalamnya. Bagi Kota Denpasar yang merupakan babak baru dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang walaupun
merupakan Daerah Tingkat II yang terbungsu di wilayah Propinsi
Daerah Tingkat I Bali.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 42
BABIV
Gambar 4.5.
Kota Denpasar Bali
Kota Denpasar mempunyai luas 123,98 km² dan mempunyai jumlah
penduduk 600.000 jiwa. Pertumbuhan angkutan umum di Bali sangat
memprihatinkan. Jumlah angkutan umum di Bali, seperti angkot,
AKDP, hingga taksi yang tercatat 3.400 unit, hanya 40 persennya yang
beroperasi akibat penumpang sepi.
1) Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kota
Denpasar, adalah sebagai berikut:
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 43
BABIV
Tabel 4.13.
Daftar PKB Dishub Kota Denpasar
NO KUALIFIKASI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN
1 PelaksanaPemula 2 PNS
2 Pelaksana 8 PNS3 PelaksanaLanjutan - -4 PemeliharaPeralatanUji - -5 PetugasKalibrasiPeralatanUji - -6 Penyelia 8 PNS7. Diploma II PKB 4 MagangSumber : Dishub Kota Denpasar
Uji Berkala Drive Thru PKB Denpasar Uji Berkala
PKB Denpasar
2) Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Dinas Perhubungan Kota Denpasar tidak memiliki Tenaga
Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor sehingga
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 44
BABIV
nampak bahwa banyak peralatan-peralatan uji kendaraan bermotor
yang rusak dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
3) Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor Kota
Denpasar maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki
Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor
dimana tenaga tersebut berada di Pusat (Kementerian).
4) PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana
Undang-Undang LLAJ.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 45
BABIV
Dalam pelaksanaan tugas-tugas dan pelayanan bagi masyarakat, Dinas
Perhubungan Kota Denpasar pada tahun 2011 diperkuat sumber Daya
Manusia sebanyak 361 orang dengan perincian sebagai berikut:
a. PNS : 182 orang
b. SPK : 176 orang
c. THL : 3 orang
Subag UmumSubag
Kepala Dinas
Sekretaris Dinas
Subag Keuangan
Bid Sarana & PrasaranaBid Dal OpsBid Lalu Lintas Bid Angkutan
Seksi PerbengkelanSeksi Gakum &Penyidik
Seksi AngkutanDarat
Seksi ManajemenLalu Lintas
Seksi Angkutan Sarana& Prasarana
Seksi PatwasSeksi AngkutanLaut & Penybrg
Seksi RekayasaLalu Lintas
Seksi Kelaikan JalanSeksi PengamananLaka Lantas
Seksi Pelabuhan& Pelabuhan
Seksi PembinaanKeselamatan
UPT PengjianUPT Terminal BarangUPT Terminal Penumpang
Subag Tata Usaha Subag Tata UsahaSubag Tata Usaha
Kelompok JabatanFungsional
Kelompok JabatanFungsional
Kelompok JabatanFungsional
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 46
BABIV
5) Standar Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum.
Pengemudi Angkutan Umum (Perusahaan Angkutan Penumpang)
Tabel 4.14.
Daftar Angkutan Umu Kota Denpasar
NO ARMADA JUMLAHUNIT
PENGEMUDI
1 AKAP 66 155
2 PARAWISATA 43 70
3 TAKSI 2118 5890
4 ANGKUTAN MASALTrans SARBAGITA
(2011 & 2012 Baru dibukaKoridor I & II)
30 X
Sumber : Dishub Kota Denpasar
Busway Trans SARBAGITA
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 47
BABIV
6) Pengelola Terminal Penumpang.
Pengelola Terminal Penumpang penyelenggara angkutan
penumpang di Kota Denpasar, sebanyak 58 orang terdiri dari :
a. PNS : 39 orang
b. THL : 1 orang
c. SPK : 18 orang
Berdasarkan Golongan:
a. Golongan III : 7 orang
b. Golongan II : 22 orang
c. Golongan I : 10 orang
Berdasarkan lokasi terminal, terdiri sebagai berikut:
a. Terminal Ubung : 51 orang (PNS : 33 org; THL : 1
orang; SPK : 17 orang)
b. Terminal Kreneng : 3 orang (PNS : 2 orang; SPK : 1orang)
c. Terminal Tegal : 4 orang (PNS)
Struktur Organisasi UPTD Terminal Penumpang
KEPALA UPTD
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
KOORDINATORTERM KRENENG
KOORDINATORTERM. WANGAYA
KOORDINATORTERMINL UBUNG
KOORDINATORTERMINAL TEGAL
KOORDINATORTERM G. AGUNG
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 48
BABIV
Terminal Ubung
7) Pengelola Terminal Barang.
Terminal Barang di Kota Denpasar yang terletak di Jln. Gunung
Galunggung dikelola dengan kekuatan personil yang terdiri dari :
a. Kepala Terminal : 1 Orang
b. PengaturKedatangan : 6 Orang
c. PengaturKeberangkatan : 6 Orang
Terminal Barang di Kota Denpasar mengatur masuknya barang-
barang komediti seperti Sembako, Palen, Paket, Kendaraan
Bermotor, dan Bahan Bangunan.
8) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang
Berbahaya dan Beracun.
Provinsi Bali maupun Kota Denpasar tidak memiliki Terminal
Barang Berbahaya dan Beracun. Adapun Barang Berbahaya dan
Beracun hanya bersifat melintas dan mendapat pengawasan dari
Dinas Perhubungan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 49
BABIV
9) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti
Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus.
Provinsi Bali maupun Kota Denpasar tidak memiliki Terminal
Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus.
Adapun Barang Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus hanya
bersifat melintas dan mendapat pengawasan dari Dinas
Perhubungan.
TABEL 4.15.
LOKASI PENEMPATAN CONTAINER DI KOTA DENPASAR
Sumber : Dishub Kota Denpasar
NO TEMPAT JUMLAH
1. Jln. Salya 1 buah
2. Pasar Sanglah 1 buah
3. Jln. Tukad Nyali 2 buah
4. Jln Pralina 3 buah
5. Kantor Gubernur 2 buah
6. Jln. Flamboyan 1 buah
7. Jln. Sepiori 1 buah
8. Terminal Tegal 1 buah
9. Jln. Gunung Batur (Kuburan Badung) 3 buah
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 50
BABIV
Tabel 4.16.
Rekapitulasi Tenaga Penguji di Lokasi SurveyNO KUALIFIKASI
TENAGAPENGUJI
LOKASI SURVEY JUMLAH
JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN DENPASAR
1 PelaksanaPemula
4 3 20 229
2 Pelaksana 34 4 12 8 583 Pelaksan
Lanjutan96 - 8 -
1044 Penyelia 2 1 11 8 225 Petugas
PemeliharaanPeralatan Uji
- - - -
06 Petugas
KalibrasiPeralatn Uji
- - - -
0Jumlah 136 8 41 18 203% 66,995 3,941 20,197 8,867 100,000
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa :
a. Jakarta mempunyai tenaga penguji paling banyak yaitu 66,995 %,
Surabaya 3,941 %, Banjarmasin 20,197 % dan Denpasar 8,867 %.
b. Dari ke empat lokasi survey tersebut tidak ada UPTD Pengujian
Kendaraan Bermotor yang memiliki Petugas Pemelihara Peralatan
Uji Berkala dan Petugas Kalibrasi Peralatan Uji Berkala
Kendaraan Bermotor.
Berdasarkan informasi bahwa kegiatan Pemelihara Uji Berkala
dan Kalibrasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor di kontrakan
kepada pihak ketiga.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 51
BABIV
B. PENGUMPULAN DATA PRIMER TENTANG KOMPETENSI
SDM
1) Tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor
Jumlah responden sebanyak 16 orang dari Dinas Perhubungan
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Tabel berikut menampilkan bahwa responden penguji uji berkala
kendaraan bermotor pada lokasi survey sebagai berikut .
Tabel 4.17.Distribusi Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor
Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Penglaman Kerja dan KompetensiJabatan
di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar )tahun 2012
NO KOMPONENLOKASI SURVEY
TOTAL %JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN
DENPASAR
1 Pendidikana. Diploma
II/Diploma III 0 1 4 0 5 31,25b. S1 3 2 0 3 8 50c. S2/MAGISTER 1 1 0 1 3 18,75
2. Kursus/ DiklatPenguji Uji BerkalaKendaraanBermotor
4 4 1 4 13 81,25
3 Memiliki SIM B1 4 4 0 4 12 754 Masa Kerja sebagai Penguji :
a. 0 - 5 th 0 4 4 4 12 75b. 6 - 10 th 0 0 0 0 0 0c. 11 – 15 th 4 0 0 0 4 25
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 52
BABIV
d. >16 th 0 0 0 0 0 05. Tugas Pokok
Menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan,
kereta tempelan dan kendaraan bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap
persyaratan teknis dan laik jalan.
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari Tabel 4.17. di atas diketahui bahwa sebanyak 16 responden penguji uji
berkala kendaraan bermotor di lokasi survey 5 orang yang berpendidikan D
II/D III, 8 orang S1, 3 orang S2/magister, 13 orang yang sudah pernah
mengikuti kursus/Diklat PKB, 12 orang memiliki SIM B1, 12 masa kerja 0 –
5 tahun, dan 4 orang masa kerja 11 – 15 tahun. Berdasarkan hasil
wawancara didapat gambaran tentang tugas pokok responden sebagai SDM
penguji uji berkala kendaraan bermotor, yaitu : Menguji dan/atau memeriksa
bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan
kendaraan bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan
teknis dan laik jalan.
2) Tenaga Penilai pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan
bermotor
Jumlah Responden berjumlah 4 orang dari Dinas Perhubungan
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Tabel berikut menampilkan jumlah responden pemeliharaan
peralatan uji berkala kendaraan bermotor pada lokasi survey.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 53
BABIV
Tabel 4.18.Distribusi Tenaga Pemelihara Peralatan Uji Berkala Kendaraan
Bermotor Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja danKompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin,
Surabaya, Denpasar ) tahun 2012
NO KOMPONENLOKASI SURVEY
TOTAL %JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN
DENPASAR
1 Pendidikana. SMK Jurusan
Mesin /Otomotif 2 0 0 0 2 50
b. SMK JurusanListrik/SMUPaspal 1 0 0 0 1 25
c. S1 1 0 0 0 1 252 Kursus/Diklat
PemeliharaanPerawatan UjiBerkalaKendaraanBermotor 2 0 0 0 2 50
3 Masa KerjasebagaiPemeliharaa. 0 - 5 th 0 0 0 0 0 0b. 6 - 10 th 0 0 0 0 0 0c. 11 – 15 th 4 0 0 0 4 100d. >16 th 0 0 0 0 0 0
4. Tugas Pokok :a. Melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan pencegahan;
b. Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan.
c. Melakukan pengendalian persediaan suku cadang peralatan uji.
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 54
BABIV
Dari Tabel 4.18. di atas diketahui bahwa sebanyak 4 responden
pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor di lokasi survey
ada 2 orang berpendidikan SMK Jurusan Mesin/ Otomotif, 1 orang SMK
Jurusan Listrik/SMA Paspal, 1 orang S1, 2 orang yang telah mengikuti
kursus/diklat pemeliharaan peralatan uji dan 4 orang keseluruhannya
dengan masa kerja 11-15 tahun. Berdasarkan hasil kajian tentang
kompetensi SDM pemeliharaan perawatan uji kendaraan bermotor
meliputi : melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan
pencegahan; Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami
kerusakan dan Melakukan pengendalian persediaan suku cadang
peralatan uji.
3) Tenaga Penyidik PNS
Responden Tenaga Penyidik berjumlah 16 orang dari Dinas
Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Tabel berikut menampilkan jumlah Distribusi responden PPNS
pada lokasi survey.
Tabel 4.19.Distribusi Tenaga Penyidik PNS Berdasarkan Pendidikan, Diklat,Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi (
Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012
NO KOMPONENLOKASI SURVEY
TOTAL %JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN
DENPASAR
1 Pendidikana. SLTA 0 2 2 2 6 37,5b. D3/Akademi 0 0 0 1 1 6,25c. S1/D IV 3 1 1 1 6 37,5
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 55
BABIV
d. S2/Magister 1 1 1 0 3 18,75e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0
2 Diklat PPNSa. Diklat untuk
diangkatsebagaiPPNS 4 4 4 4 16 100
b. DiklatPenyidik 4 4 4 4 16 100
c. Pengalamankerja 4 4 4 4 16 100
3.Status sudahdiangkat PPNS 4 4 4 4 16 100
4. Tugas Pokok :a. memeriksa daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang; dan/atau
b. Mengecek izin penyelenggaraan angkutan..
c. Melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan
d. Melakukan Penggolongan tata acara penindakan
e. Melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang
dilaksanakan oleh PPNS
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari Tabel 4.19. di atas menunjukan bahwa sebanyak 16 responden PPNS di
daerah survey 6 orang yang berpendidikan SLTA, 1 orang S1D3/Akademi, 6
orang S1, 3 orang S2//magister, 16 orang yang sudah mengikuti Diklat
sebagai PPNS, 16 orang Diklat Penyidik, 16 pengalaman kerja, 16 orang
yang sudah diangkat sebagai PPNS. jika ditinjau kompetensi SDM PPNS,
berdasarkan hasil wawancara menggambarkan bahwa tugas pokok PPNS
meliputi : memeriksa daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang;
dan/atau; Mengecek izin penyelenggaraan angkutan ; Melakukan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 56
BABIV
Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan; Melakukan
Penggolongan tata acara penindakan; Melakukan Penindakan Pelanggaran
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS
4) Tenaga Pengemudi Angkutan Umum
Responden tenaga pengemudi angkutan umum berjumlah 64
orang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Tabel berikut menampilkan jawaban responden pengemudi
angkutan umum pada lokasi survey.
Tabel 4.20.Distribusi Tenaga Pengemudi Angkutan Umum Berdasarkan
Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan diEmpat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun
2012
NO KOMPETENSILOKASI SURVEY
TOTAL %JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN
DENPASAR
1 Pendidikan :a. SLTA 12 15 16 14 57 89.06b. D3/Akademi 4 1 0 2 7 10,94c. S1/D IV 0 0 0 0 0 0,00d. Lain-lain 0 0 0 0 0 0,00
2 PelatihanMengemudiAngkutan Umum
0 0 0 0 0 0,00
3 Memiliki SIM AUmum (untuk Taksi) 4 4 4 4 16 25,00
4 Memiliki SIM B1 0 0 0 0,00
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 57
BABIV
5
Memiliki SIM B2(AKAP-PARAWISATA-MASSAL)
12 12 12 12 48 75,00
6. Tugas Pokok :
a. Mempersiapkan Operasi Bus/Taksib. Mengendarai Bus/Taksic. Melakukan manuverd. Mengatur penekanan pedal gase. Mengatur penekanan pedal remf. Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari Tabel 4.20. di atas menunjukan bahwa sebanyak 64 responden
pengemudi angkutan umum di daerah survey 57 orang yang berpendidikan
SLTA, 7 orang D3, 16 orang memiliki SIM A Umum untuk pengemudi
Taksi, 48 orang memiliki SIM B2 untuk pengemudi AKAP, Parawisata dan
Angkutan Massal, sudah memenuhi syarat tetapi untuk pengemudi angkutan
parawisata sebaiknya mempunyai tambahan kemampuan berbicara dalam
bahasa asing (Inggris). Hasil wawancara tentang kompetensi SDM
pengemudi angkutan umum menggambarkan sebagai berikut :
Mempersiapkan Operasi Bus/Taksi ; Mengendarai Bus/Taksi ;Melakukan
manuver ;Mengatur penekanan pedal gas ; Mengatur penekanan pedal rem
;Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi.
5) Tenaga Pengelola Terminal Penumpang
Jumlah responden pengelola terminal penumpang 8 orang dari
Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 58
BABIV
Tabel berikut menampilkan jumlah responden dalam pengelola
terminal penumpang pada lokasi survey.
Tabel 4.21.Distribusi Tenaga Pengelola Terminal Penumpang Berdasarkan
Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan diEmpat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun
2012
NO KOMPONENLOKASI SURVEY
TOTAL %JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN
DENPASAR
1 Pendidikana. SLTA 0 1 1 1 3 37,5b. D3/Akademi 0 0 0 0 0 0c. S1/D IV 2 1 0 1 4 50d. S2/Magister 0 0 1 0 1 12,5e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0
2 PersyaratanPengelola TerminalPenumpanga. Mengikuti Diklat
PengelolaTerminalPenumpang
2 2 2 2 8 100
3. Tugas Pokok :
a. Membuat laporan secara periodik ke atasan/kadishubb. Mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait dengan penyelenggaraan terminal,
seperti kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminalSumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 4.21. di atas menunjukan bahwa sebanyak 8 responden
pengelola terminal penumpang di lokasi survey 3 orang yang berpendidikan
SLTA, 4 orang S1/D IV, 1 orang S2/magister, 8 orang yang sudah mengikuti
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 59
BABIV
Diklat sebagai pengelola terminal penumpang. Tugas pokok pengelola
terminal berdasarkan hasil wawancara meliputi : Membuat laporan secara
periodik ke atasan/kadishub ; Mengkoordinasikan dengan instansi yang
terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti kepolisian, tokoh
masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminal
6) Tenaga Pengelola Terminal Barang
Jumlah Responden tenaga pengelola terminal barang 8 orang dari
Dinas Perhubungan
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Tabel berikut menampilkan jawaban responden dalam pengelola
terminal barang pada lokasi survey.
Tabel 4.22Distribusi Tenaga Pengelola Terminal Barang Berdasarkan
Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan diEmpat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun
2012
NO KOMPONENLOKASI SURVEY
TOTAL
%JAKARTA SURABAYA
BANJARMASIN
DENPASAR
1 Pendidikan :a. SLTA 0 0 0 1 1 25b. D3/Akademi 0 0 0 0 0 0c. S1/D IV 2 0 0 1 3 75d. S2/Magister 0 0 0 0 0 0e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0
2 Persyaratan Pengelola Terminal Barang :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 60
BABIV
Mengikuti Diklatuntuk diangkatsebagaiPengelolaTerminal Barang
2 0 0 1 3 75
3. Tugas Pokok :
a. Mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab ke masing-masing bawahan sesuaijabatannya
b. Membuat laporan secara periodik ke atasan/ kadishub
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari Tabel 4.22. di atas menunjukan bahwa sebanyak 8 responden pengelola
terminal barang di lokasi survey hanya 1 orang yang berpendidikan SLTA, 3
orang S1/D IV, dan 3 orang yang sudah mengikuti Diklat sebagai pengelola
terminal barang. Selain itu berasarkan hasil wawancara menggambarkan
bahwa tugas pokok pengelola terminal barang yaitu : Mengkoordinasikan
tugas dan tanggung jawab ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya ;
Membuat laporan secara periodik ke atasan/ kadishub
7) Tenaga Pengemudi dan Pembantu pengemudi angkutan B3
Responden Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pengemudi
angkutan B3 berjumlah 64 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Tabel berikut menampilkan jumlah responden dalam pengemudi
dan pembantu pengemudi angkutan B3 pada lokasi survey.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 61
BABIV
Tabel 4.23.Distribusi Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pegemudi angkutan
B3 Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja danKompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin,
Surabaya, Denpasar ) tahun 2012
NO. LOKASISURVEY
PERSYARATAN Jumlah
Pendidikan Pernahmengikuti
kursuslatihan
Mengemudi Angkutan
B3
Pembantupengemudi yangTidak
memilikiSIM
Memiliki SIM
A
Memiliki SIM
B1
MemilikiSIMB2
SLTA D3/Akademi
S1/D IV
Lain-lain
1 JAKARTA 12 0 0 4 0 4 4 0 8 162 SURABAYA 10 0 0 6 0 4 4 0 8 163 BANJAR
MASIN8
0 0 8 0 7 1 0 8 164 DENPASAR 10 0 0 6 1 8 0 0 8 16
TOTAL 40 0 0 24 1 23 9 0 32 64
5. Tugas Pokok :
Mengendalikan Mobil Barang Berbahaya dan Beracun
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari Tabel 4.23. di atas menunjukan bahwa sebanyak 64 responden
pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan B3 di lokasi survey,
sebanyak 40 orang berpendidikan SLTA, 24 orang SD/SLTP. Hanya 1
orang yang sudah mengikuti kursus latihan mengemudi angkutan B3,
sedangkan pembantu pengemudi sebanyak 23 orang tidak memiliki SIM. 9
orang pengemudi memiliki SIM A, dan 32 orang memiliki SIM B2 Umum.
Berdasarkan hasil wawancara bahwa tugas pokok pengemudi dan pembantu
pengemudi B 3 adalah mengendalikan Mobil barang berbahaya dan
beracun.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 62
BABIV
8) Tenaga pengemudi dan pembantu pengemudi Angkutan Peti
Kemas, Alat Berat, Barang Khusus
Responden Pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan Peti
kemas, alat berat, barang khsusu berjumlah 96 orang dari 4
(empat) lokasi survey.
Tabel berikut menampilkan jumlah responden pengemudi dan
pembantu pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang
Khusus pada lokasi survey.
Tabel 4.24.Distribusi Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan
Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus berdasarkan Pendidikan,Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat
Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012
NO. LOKASISURVEY
PERSYARATAN
Jumlah
Pendidikan mengikutikursus latihanMengemudi
Angkutan PetiKemas, Alat
Berat, BarangKhusus
Pembantupengemudi yangTidak
memilikiSIM
MemilikiSIM A
Memiliki SIM
B1
MemilikiSIMB2
SLTA D3/Akademi
S1/D IV
Lain-lain
1 JAKARTA 14 8 0 2 0 4 8 0 12 242 SURABAYA 20 0 0 4 0 8 4 0 12 243 BANJARMA
SIN20
0 0 4 0 11 1 0 12 244 DENPASAR 20 2 0 2 1 6 6 0 12 24
TOTAL 74 10 0 12 1 29 19 0 48 96Persentase
77,0810,4
2 0,00 12,50 1,04 30,21 19,79 0,00 50,00 1005. Tugas Pokok. a. Mempersiapkan Pengoperasian Kendaraan barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum.
b. Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum.
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 63
BABIV
Dari Tabel 4.24. di atas menunjukkan bahwa sebanyak 96 responden
pengemudi dan pembantu pengemudi peti kemas, alat berat dan barang
khusus di lokasi survey 74 orang ( 77,8%) yang berpendidikan SLTA,
10 orang ( 10,43 %) berpendidikan S1/D3/akademi, 12 orang lain-lain (SD
dan SLTP), hanya 1 orang ( 1,04%) yang sudah mengikuti kursus latihan
mengemudi angkutan peti kemas, alat berat dan barang khusus. sebanyak 29
orang tidak memiliki SIM (pembantu pengemudi), 19 orang memilki SIM A
(pembatu pengemudi, 48 orang memliki SIM B2. Sedangkan tugas pokok
pengemudi dan pembantu pengemudi peti kemas, alat berat dan barang
khusus meliputi : Mempersiapkan Pengoperasian Kendaraan barang Khusus
– Alat Berat – Barang Umum; Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat
Berat – Barang Umum.
9). Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi
Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala kendaraan
bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan
bermotor, tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan
bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran
ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ, pengelola terminal
penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Akreditasi dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. (UU 22 tahun 2009 pasal 78)
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 64
BABIV
Sedangkan Sertifikasi Kompetensi untuk pengemudi angkutan
umum, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang
berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi
angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus,
dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di
Akreditasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional
Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional.
C. KONSEP KOMPETENSI
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menyusun Konsep
Kompetensi Khusus SDM Bidang Transportasi Jalan, sebagai berikut :
1) Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Berdasarkan Peraturan DirJen Perhubungan Darat No.
SK.1076/KP108DRJD 2005 adalah sebagai berikut ;
a. Penguji Kendaraan Bermotor adalah pegawai negeri sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan tugas
pengujian kendaraan bermotor.
b. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan
menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan
bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan
bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap
persyaratan teknis dan laik jalan.
c. Surat Keputusan Kompetensi adalah keputusan yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat yang
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 65
BABIV
diberikan kepada pegawai negeri sipil yang akan menjadi
penguji kendaraan bermotor yang telah memenuhi persyaratan
sesuai dengan keahlian, wewenang dan tanggung jawab
dibidang pengujian kendaraan bermotor.
d. Sertifikat Kompetensi adalah legitimasi kompetensi dalam
bidang penguji kendaraan bermotor, yang diberikan kepada
penguji yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan
keahlian, wewenang dan tanggung jawab penguji secara
berjenjang, yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal
Perhubungan Darat.
e. Tanda Kualifikasi Kompetensi adalah tanda kualifikasi
kompetensi penguji yang menunjukkan klasifikasi penguji
kendaraan bermotor, yang diberikan kepada setiap penguji
kendaraan bermotor yang telah dinyatakan memenuhi
persyaratan sebagaimana tercantum di dalam sertifikat
kompetensi penguji kendaraan bermotor, berdasarkan evaluasi
yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
f. Persyaratan sebagai Penguji uji berkala kendaraan bermotor
(sesuai KM 71 tahun 1993) :
1. PNS dengan golongan minimum II/b
2. SLTA/SMU Jurusan teknik mesin
3. Usia minimum 21 tahun
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Memiliki SIM B
6. Lulus Diklat Pengujian Kendaraan Bermotor atau yang
disamakan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 66
BABIV
2) Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan
Bermotor.
Tenaga Pemeliharaan uji tipe mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pemeriksanaan berkala terhadap semua
peralatan uji tipe ;
b. Menyusun rencana pemeliharaan pencegahan (preventive
maintenance)
c. Melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan
pencegahan;
d. Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami
kerusakan.
e. Melakukan pengendalian persediaan sukucadang peralatan
uji.
f. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas peralatan uji
3) Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Tugas dari Tenaga Kalibrasi Perlatan Uji Tipe adalah sebagai
berikut :
a. Secara berkala melakukan kalibrasi terhadap seluruh peralatan
uji agar memenuhi presisi standar yang ditentukan.
b. Melaporkan hasil kalibrasi kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Darat melalui Direktur Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 67
BABIV
4) PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan
Pidana Undang-Undang LLAJ.
Tugas dari PPNS adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksanaan Kendaraan Bermotor di Jalan
1. tanda bukti lulus uji bagi kendaraan wajib uji;
2. fisik Kendaraan Bermotor;
3. daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang;
dan/atau
4. izin penyelenggaraan angkutan..
b. Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan
1. Penggolongan tata acara penindakan
2. Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS dilaksanalkan
dengan berdasarkan tata acara pemeriksaan cepat,
5) Pengemudi Angkutan Umum.
a. Melakukan Identifikasi kelengkapan Administrasi dan
perlengkapan Bus/Taksi
b. Melakukan Identifikasi dan Pemeliharaan Ringan
c. Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum
menjalankan Bus/Taksi
d. Mempersiapkan Operasi Bus/Taksi
e. Mengendarai Bus/Taksi
f. Melakukan manuver
g. Mengatur penekanan pedal gas
h. Mengatur penekanan pedal rem
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 68
BABIV
i. Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas
transmisi
j. Melaksanakan standar keamanan dan keselamatan dalam
mengemudi
k. Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas
l. Merespon kondisi lalu lintas
6) Pengelola Terminal Penumpang.
a. Kepala Pengelola Terminal
1. Mampu membina kerjasama dalam tim
2. Mampu melakukan kegiatan perencanaan operasional
terminal
3. Mampu mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab
ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya
4. Mampu membuat laporan secara periodik ke
atasan/kadishub
5. Mampu untuk mengkoordinasikan dengan instansi yang
terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti
kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di
lingkungan terminal
Standar Pendidikan :
a) D3 LLAJ
b) S1
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 69
BABIV
b. Petugas Pengelola Terminal
1. mampu mengemudikan kendaraan yang dibuktikan
dengan mempunyai SIM A/B
2. mampu dan paham peraturan lalu lintas
3. mampu mengatur dan mengamankan lalu lintas di
sekitar pintu masuk dan keluar
4. mampu untuk mengarahkan kendaraan masuk terminal
dengan posisi yang benar dan mengarahkan ke jalur
yang telah ditentukan
5. mampu mengatur penumpang yang turun
6. mampu untuk mengarahkan kendaraan yang telah
menurunkan penumpang yang turun
7. mampu mengatur parkir kendaraan umum
8. mampu melakukan pemerikasaan pemenuhan
persyaratan teknis dan laik jalan
9. mempunyai pengetahuan tentang persyratan teknis dan
laik jalan kendaraan bermotor
10. mempunyai pengetahuan dan mampu melakukan
pemeriksaan terhadap kartu pengawasan, kelengkapam
dan keabsahan seluruh dokumen perjalanan
11. memastiklan setiap pengemudi dalam kondisi fisik yang
baik untuk mengemudi dan memeriksa kelengkapan
tugas pengemudi
12. mampu mengatur pemberangkatan kendaraan sesuai
jadwal
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 70
BABIV
13. mampu memberikan jaminan keamanan, keselamatan
dan pengayoman kepada penumpang
14. mampu memberikan jaminan keamanan, keselamatan
dan pengayoman kepada penumpang
15. mampu menjaga ketertiban umum di terminal
16. menjaga kebersihan seluruh fasilitas terminal
17. merawat, memelihara dan memperbaiki fasilitas
terminal serta perlengkapan jalan agar selalu dalam
kondisi baik
18. mengawasi kelancaran dan sirlukasi kendaraan dan
penumpang pada seluruh daerah lingkungan kerja
terminal.
Standar Pendidikan :
a) D3
c. Petugas Administrasi Terminal
1. Mampu dan menguasai ketrampilan komputer (MS
Office)
2. Mampu melakukan pencatatan dan pembukuan kegiatan
terminal meliputi rekap kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum, identitas kendaraan, identitas
pengemudi pelanggaran administrasi dan
operasional(jika ada), pemasukan retribusi(jika ada)
3. Mampu melakukan pengelolaan kepegawaian, surat
menyurat dan ATK
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 71
BABIV
4. Mampu menyusun dan mengatur jadwa; tugas petugas
terminal
5. Mampu bekerja dengan tekun dan teliti
6. Mampu memfilling dokumen dengan rapi
Standar Pendidikan :
a) D3
b) SMU/SMK
7) Pengelola Terminal Barang.
a. Kepala Pengelola Terminal Barang
1. Mampu membina kerjasama dalam tim
2. Mampu melakukan kegiatan perencanaan operasional
terminal barang
3. Mampu mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab
ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya
4. Mampu membuat laporan secara periodik ke
atasan/kadishub
5. Mampu untuk mengkoordinasikan dengan instansi yang
terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti
kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di
lingkungan terminal barang.
Standar Pendidikan :
a) D3 LLAJ
b) S1
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 72
BABIV
b. Petugas Pengelola Terminal Barang
1. mampu mengemudikan kendaraan yang dibuktikan
dengan mempunyai SIM A/B
2. mampu dan paham peraturan lalu lintas
3. mampu mengatur dan mengamankan lalu lintas di
sekitar pintu masuk dan keluar
4. mampu untuk mengarahkan kendaraan masuk terminal
dengan posisi yang benar dan mengarahkan ke jalur
yang telah ditentukan
5. mampu mengatur barang yang turun dan naik
6. mampu untuk mengarahkan kendaraan yang telah
menurunkan barang yang turun
7. mampu mengatur parkir kendaraan
8. mampu melakukan pemerikasaan pemenuhan
persyaratan teknis dan laik jalan
9. mempunyai pengetahuan tentang persyratan teknis dan
laik jalan kendaraan bermotor
10. mempunyai pengetahuan dan mampu melakukan
pemeriksaan terhadap kartu pengawasan, kelengkapam
dan keabsahan seluruh dokumen perjalanan
11. memastikan setiap pengemudi dalam kondisi fisik yang
baik untuk mengemudi dan memeriksa kelengkapan
tugas pengemudi
12. mampu mengatur pemberangkatan kendaraan sesuai
jadwal
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 73
BABIV
13. mampu memberikan jaminan keamanan, dan
keselamatan barang
14. mampu menjaga ketertiban umum di terminal
15. menjaga kebersihan seluruh fasilitas terminal
16. merawat, memelihara dan memperbaiki fasilitas
terminal serta perlengkapan jalan agar selalu dalam
kondisi baik
17. mengawasi kelancaran dan sirlukasi kendaraan pada
seluruh daerah lingkungan kerja terminal
Standar Pendidikan :
a. D3
c. Petugas Administrasi Terminal
1. Mampu dan menguasai ketrampilan komputer (MS
Office)
2. Mampu melakukan pencatatan dan pembukuan kegiatan
terminal meliputi rekap kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan barang, identitas kendaraan, identitas
pengemudi pelanggaran administrasi dan
operasional(jika ada), pemasukan retribusi(jika ada)
3. Mampu melakukan pengelolaan kepegawaian, surat
menyurat dan ATK
4. Mampu menyusun dan mengatur jadwa; tugas petugas
terminal
5. Mampu bekerja dengan tekun dan teliti
6. Mampu memfilling dokumen dengan rapi
Standar Pendidikan :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 74
BABIV
a. D3
b. SMU/SMK
8) Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang
Berbahaya Dan Beracun.
Persyaratan :
a. Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Barang Berbahaya
dan Beracun
b. Mengendalikan Mobil Barang Berbahaya dan Beracun
c. Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu
Lintas
d. Mengetahui Jenis dan Sifat Barang Berbahaya dan Beracun.
9) Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti
Kemas, Alat Berat, Dan Barang Khusus.
Persyaratan :
a. Mengetahui Jenis dan Sifat Barang Khusus – Alat Berat –
Barang Umum.
b. Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu
Lintas
c. Mengendalikan Kendaraan Khusus – Alat Berat – Barang
Umum.
d. Mempersiapkan Pengoperasian Kendaraan Khusus – Alat
Berat – Barang Umum.
e. Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat Berat – Barang
Umum.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 75
BABIV
f. Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Barang Khusus – Alat
Berat – Barang Umum.
g. Mengendarai Mobil Barang Umum – Alat Berat – Barang
Umum.
10). Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi
Kompetensi
Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala
kendaraan bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala
kendaraan bermotor, tenaga kalibrasi peralatan uji berkala
kendaraan bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan
pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ, pengelola
terminal penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. (UU 22 tahun 2009 pasal 78 dan PP no 55 tahun
2012 pasal 169)
Sedangkan Sertifikasi Kompetensi untuk pengemudi angkutan
umum, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang
berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi
angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus,
dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di
Akreditasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional
Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB IV 76
BABIV
Untuk Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dikeluarkan oleh Pemerintah dengan membentuk
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di tetapkan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional
Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 1
BABV
BAB VANALISIS DAN PENYUSUNAN STANDAR
KOMPETENSI KERJA
A. ARAH PENGEMBANGAN SDM DI BIDANG TRANSPORTASI
JALAN
Sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam
penyelenggaraan transportasi untuk dapat menjalankan peran
transportasi dalam kehidupan bangsa dan negara yaitu sebagai urat
nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan
keamanan. Terwujudnya pelayanan transportasi yang andal, berdaya
saing dan memberikan nilai tambah, sangat ditentukan oleh kualitas
dan kuantitas sumber daya manusia sebagai pelaksananya.
Mengacu pada Rencana strategik Kemenhub 2010- 2014 di bidang
Sumber Daya Manusia, digambarkan tentang permasalahan/tantangan,
diantaranya :
1. Jumlah (kuantitas) dan kualitas profesionalisme sumber daya
manusia yang belum memadai;
2. Terbatasnya alokasi anggaran menyebabkan tertundanya
pembangunan sarana dan prasarana;
3. Belum keseluruhan unit kerja yang mengusulkan anggaran dapat
melengkapi data dukung berupa kelengkapan dokumen
perencanaan;
4. Masih belum adanya sanksi terhadap kinerja pelayanan operator
yang kurang optimal meskipun secara rutin operator terus
mengajukan kenaikan tarif;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 2
BABV
5. Belum tersusunnya Rencana Umum Pengembangan SDM
Aparatur Kementerian Perhubungan;
6. Peningkatan Kualitas SDM Aparatur Kementerian Perhubungan
sesuai dengan perkembangan sektor transportasi.
Khususnya dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan , ditemukan
permasalahan yang dihadapi Badan Diklat Perhubungan antara lain :
1. Kuantitas dan kualitas tenaga pengajar (dosen, instruktur,
widyaiswara) perlu ditingkatkan;
2. Sarana dan prasarana Diklat terbatas dan sebagian sudah out of
date;
3. Kurikulum dan Silabi Program Diklat perlu penyesuaian;
4. Manajemen penyelenggaraan diklat perlu disempurnakan;
5. Kelembagaan yang perlu disempurnakan menghadapi UU 20
Tahun 2003, perkembangan teknologi/ilmu pengetahuan dan
otonomi daerah;
Adapun Tantangan yang dihadapi Badan Diklat Perhubungan antara
lain :
1. Meningkatnya tuntutan masyarakat (dalam negeri dan
internasional) terhadap kualitas layanan jasa transportasi;
2. Pertumbuhan angkutan penumpang udara dan angkutan barang
laut yangrelatif tinggi, serta peningkatan volume kendaraan
transportasi jalan yang tinggi;
3. Terbatasnya jumlah SDM transportasi yang berkualitas sesuai
dengan kompetensinya;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 3
BABV
4. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM pengatur dan
pengawas penyelenggaraan transportasi baik di pusat maupun di
daerah;
5. Perkembangan teknologi sarana dan prasarana transportasi;
6. Human error, merupakan faktor dominan penyebab terjadinya
kecelakaan transportasi;
7. Berlakunya UU Transportasi (LLAJ, Perkeretaapian, Pelayaran
dan Penerbangan).
Berdasarkan Permasalahan dan tangtangan tersebut di atas maka arah
kebijakan pembangunan kementerian Perhubungan tahun 2010-2014 ,
tergambar melalui Visi Kementerian Perhubungan , yaitu : “Terwujudnya
pelayanan transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai
tambah.”
Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan
transportasi yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable),
tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau
seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan nasional
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pelayanan
transportasi yang berdaya saing diindikasikan oleh penyelenggaraan
transportasi yang efisien, dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua
lapisan masyarakat, ramah lingkungan, berkelanjutan, dilayani oleh SDM
yang profesional, mandiri dan produktif.
Dalam mencapai Visi di atas, salah satu misinya adalah melanjutkan
konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan,
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 4
BABV
kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), dan penegakan hukum secara
konsisten sesuai dengan prinsip good governance.
Restrukturisasi dan reformasi di bidang SDM diarahkan kepada
pembentukan kompetensi dan profesionalisme insan perhubungan dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki wawasan global
dengan tetap mempertahankan jatidirinya sebagai manusia Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan tujuan yang akan dicapai diantaranya, adalah mewujudkan
penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien yang didukung SDM
transportasi yang berkompeten guna mendukung perwujudan Indonesia yang
lebih sejahtera, sejalan dengan perwujudan Indonesia yang aman dan damai
serta adil dan demokratis. Penyelenggaraan kegiatan transportasi yang efektif
berkaitan dengan ketersediaan aksesibilitas, optimalisasi kapasitas,
maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, sedangkan
penyelenggaraan transportasi yang efisien berkaitan dengan kemampuan
pengembangan dan penerapan teknologi transportasi serta peningkatan
kualitas SDM transportasi yang berdampak kepada maksimalisasi dayaguna
dan minimasi biaya yang menjadi beban masyarakat. Dan salah satu sasaran
adalah meningkatnya SDM profesional dalam perencanaan pembinaan dan
penyelenggaraan LLAJ. Sedangkan arah kebijakan pembangunan adalah
meningkatkan profesionalisme SDM (petugas, disiplin operator dan
pengguna di jalan), meningkatkan kemampuan manajemen dan rekayasa lalu
lintas, serta pembinaan teknis tentang pelayanan operasional transportasi.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 5
BABV
Oleh karena itu, untuk meningkatkan profesionalisme SDM Ditjen
Perhubungan Darat khususnya Bidang LLAJ, maka masing- masing jenis
tenaga perlu mempunyai standar kompetensi yang jelas dan terukur,
sehingga mampu menjadi daya ungkit peningkatan kualitas penyelenggaraan
transportasi secara efektif dan efisien .
B. ANALISIS KOMPETENSI SDM DITJEN PERHUBUNGAN
DARAT BAGI 9 ( sembilan) JENIS TENAGA.
Berdasarkan hasil kajian lapangan pada Bab IV, maka selanjutnya
dilaksanakan Analisis Deskrifit Kualitatif dengan membandingkan
kompetensi tenaga berdasarkan hasil kajian lapangan dengan
Kompetensi yang mengacu pada UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu
lintas dan angkutan Jalan. Sedangkan data sekunder akan dianalisis
dengan menggunakan tabulasi, sebagai berikut :
1. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penguji Uji Berkala
Kendaraan Bermotor
Tabel 5.1. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Tenaga
Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor berdasarkan hasil kajian di
lapangan dibandingkan dengan Kompetensi yang mengacu Peraturan
DirJen Perhubungan Darat No. SK.1076/ KP108DRJD 2005, dan UU
No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Berdasarkan
hasil kajian tersebut, ditemuan bahwa belum tergambar dengan jelas
standar kompetensi tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 6
BABV
Tabel 5.1.
Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penguji Uji Berkala
Kendaraan Bermotor
No. KOMPONEN Kompetensi Kerja HasilKajian Lapangan
Kompetensi MengacuPeraturan DirJen
Perhubungan Darat No.SK.1076/ KP108DRJD
20051. Pengertian Uji berkala diwajibkan untuk mobil penumpang umum,
mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan keretatempelan yang dioperasikan di Jalan.
Penguji Kendaraan Bermotor adalah pegawai negeri sipilyang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan haksecara penuh oleh pejabat yang berwenang untukmelakukan tugas pengujian kendaraan bermotor.
Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaiankegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-bagiankendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelandan kendaraan bermotor khusus dalam rangkapemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.
Pengujian berkala meliputi kegiatan:a. pemeriksaan dan pengujian fisik Kendaraan
Bermotor; danb. pengesahan hasil uji.
Kegiatan pemeriksaan dan pengujian fisik KendaraanBermotor dilaksanakan oleh:
a. unit pelaksana pengujian pemerintah kabupaten/kota;
b. unit pelaksana agen tunggal pemegang merekyang mendapat izin dari Pemerintah; atau
c. unit pelaksana pengujian swasta yangmendapatkan izin dari Pemerintah.
Pemeriksaan dan pengujian fisik mobil penumpangumum, mobil bus, mobil barang, kendaraan khusus,kereta gandengan, dan kereta tempelan meliputi pengujianterhadap persyaratan teknis dan laik jalan.
o Pengujian terhadap persyaratan teknis meliputi:a. susunan;b. perlengkapan;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 7
BABV
c. ukuran;d. karoseri; dane. rancangan teknis Kendaraan Bermotor sesuaidengan peruntukannya.
o Pengujian terhadap persyaratan laik jalansekurang-kurangnya meliputi:a. emisi gas buang Kendaraan Bermotor;b. tingkat kebisingan;c. kemampuan rem utama;d. kemampuan rem parkir;e. kincup roda depan;f. kemampuan pancar dan arah sinar lampu utama;g. akurasi alat penunjuk kecepatan; danh. kedalaman alur ban.
Pengujian terhadap persyaratan laik jalan keretagandengan dan kereta tempelan meliputi ujikemampuan rem, kedalaman alur ban, dan ujisistem lampu.
Pengesahan hasil uji diberikan oleh:a. petugas yang memiliki kompetensi yang ditetapkan
oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidangsarana dan Prasarana Lalu Lintas dan AngkutanJalan atas usul gubernur untuk pengujian yangdilakukan oleh unit pelaksana pengujianpemerintah kabupaten/kota; dan
b. petugas swasta yang memiliki kompetensi yangditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas danAngkutan Jalan untuk pengujian yang dilakukanoleh unit pelaksana pengujian agen tunggalpemegangmerek dan unit pelaksana pengujianswasta.
Kompetensi petugas penguji Uji berkala kendaraanbermotor dibuktikan dengan sertifikat tanda luluspendidikan dan pelatihan. ( UU No. 22 tahun 2009tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan).
2. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan DII/ DIII (31%) S1 (50%) STM Mesin/listrik
SLTA/SMU Jurusan teknikmesin
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 8
BABV
(19%)
b. Umur - minimal 21 th
c. Diklat UjiBerkala
81% lulus Diklat Ujiberkala
Lulus Diklat PengujianKendaraan Bermotor atau yangdisamakan
d. Status PNS PNS PNS
e. Golonganjabatan
- Minimal Gol II b
f. Pengalamankerja
0-5 th (75%)
g. MemilikiSIM B
(75%) memiliki SIM B Memiliki SIM B
h. Sertifikasi Lulus Diklat pendidikanlanjutan I untuk pengujikendaraan bermotor
Lulus Diklat pengujilanjutan II untukmenjadi pengujipenyelia
Lulus Diklat Pengujian
Kendaraan Bermotor atau yang
disamakan
3. Kompetensi Kerja:
Menguji dan/atau memeriksabagian-bagian kendaraanbermotor, kereta gandengan,kereta tempelan dankendaraan bermotor khususdalam rangka pemenuhanterhadap persyaratan teknisdan laik jalan.
a. Melaksanakanpemeriksanaan berkalaterhadap semua peralatanuji tipe ;
b. Menyusun rencanapemeliharaanpencegahan (preventivemaintenance)
c. Melakukan perawatansesuai dengan rencanapemeliharaanpencegahan;
d. Melakukan perbaikanterhadap peralatan yangmengalami kerusakan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 9
BABV
e. Melakukan pengendalianpersediaan sukucadangperalatan uji.
f. Melakukan evaluasiterhadap efektifitasperalatan uji
Sumber : Hasil Pengolahan Data
2. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Pemeliharaan PeralatanUji Berkala Kendaraan Bermotor
Tabel 5.2. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Tenaga
Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor berdasarkan
hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan Peraturan Dirjen
Perhubungan Darat No. SK.1076/ KP108DRJD 2005, dan UU No. 22
tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Berdasarkan kajian
lapangan dan peraturan yang ada, belum tergambar rumusan standar
kompetensi tenaga pemelihara peralatan uji berkala kendaraan
bermotor.
Tabel 5.2.
Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Pemeliharaan Peralatan danKalibrasi
Uji Berkala Kendaraan Bermotor
No. KOMPONEN Kompetensi Hasil KajianLapangan
Kompetensi MengacuPeraturan DirJen
Perhubungan Darat No.SK.1076/ KP108DRJD 2005
1. Pengertian
2. Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan SMK Jurusan Mesin /Otomotif /listrik (75%)
SLTA/SMU Jurusan teknikmesin
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 10
BABV
Sumber : Hasil Pengolahan Data
b. Umur - minimal 21 th
c. Sehat jasmanidan rohani
sehat jasmani dan rohani sehat jasmani dan rohani
d. DiklatPemeliharaanPerawatanUji BerkalaKendaraanBermotor
100 % telah mengikuti Diklat Lulus DiklatPemeliharaan Perawatan UjiBerkala Kendaraan Bermotor
e. Status PNS PNS PNS
f. Golonganjabatan
- Gol II b
g. Pengalamankerja
11-15 tahun (100%) -
h. MemilikiSIM B
(75% ) memiliki SIM B Memiliki SIM B
i. Sertifikasi - lulus sertifikasi pemeliharaperalatan kendaraan bermotor
3. Kompetensi
1. Melakukan perawatansesuai dengan rencanapemeliharaan pencegahan;
2. Melakukan perbaikanterhadap peralatan yangmengalami kerusakan.
3. Melakukan pengendalianpersediaan suku cadangperalatan uji.
a. Melaksanakanpemeriksanaan berkalaterhadap semua peralatan ujitipe ;
b. Menyusun rencanapemeliharaan pencegahan(preventive maintenance)
c. Melakukan perawatan sesuaidengan rencanapemeliharaan pencegahan;
d. Melakukan perbaikanterhadap peralatan yangmengalami kerusakan.
e. Melakukan pengendalianpersediaan suku cadangperalatan uji.
f. Melakukan evaluasi terhadapefektifitas peralatan uji
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 11
BABV
3. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penyidik PNS
Tabel 5.3. menggambarkan analisis kompetensi Tenaga Penyidik PNS
berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22
tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Mengacu pada hasil
kajian tersebut di bawah ini, belum tergambar dengan jelas rumusan
standar kompetensi tenaga penyidik PNS.
Tabel 5.3.
Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penyidik PNS
No. KOMPONEN Kompetensi KerjaHasil Kajian
Lapangan
Kompetensi Mengacu- UU no 22 th 2009- PP no 58 th 2010
1. Pengertian Penyidik adalah pejabat Kepolisian NegaraRepublik Indonesia atau Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu yang diberiwewenang khusus oleh undang-undanguntuk melakukan penyidikan ( UU No.22tahun 2009 tentang Lalu lintas danangkutan Jalan )
Kewenangan Penyidik Pegawai NegeriSipil :a. melakukan pemeriksaan atas
pelanggaran persyaratan teknis danlaik jalan Kendaraan Bermotor yangpembuktiannya memerlukan keahliandan peralatan khusus;
b. melakukan pemeriksaan ataspelanggaran perizinanangkutan orangdan/atau barang dengan KendaraanBermotor Umum;
c. melakukan pemeriksaan ataspelanggaran muatandan/atau dimensiKendaraan Bermotor di tempat
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 12
BABV
penimbangan yang dipasang secaratetap;
d. melarang atau menunda pengoperasianKendaraanBermotor yang tidakmemenuhi persyaratan teknis dan laikjalan;
e. meminta keterangan dari Pengemudi,pemilik Kendaraan Bermotor, atauPerusahaan Angkutan Umum ataspelanggaran persyaratan teknis danlaik jalan, pengujian KendaraanBermotor, dan perizinan; dan/ataumelakukan penyitaan surat tanda lulusuji dan/atau surat izinpenyelenggaraan angkutan umum ataspelanggaran sebagaimana dimaksudpada huruf a, huruf b, dan huruf cdengan membuat dan menandatanganiberita acara pemeriksaan.
Kewenangan Penyidik Pegawai NegeriSipil dimaksud dilaksanakan di Terminaldan/atau tempat alat penimbangan yangdipasang secara tetap.
Dalam hal kewenangan dimaksuddilaksanakan di Jalan, Penyidik PegawaiNegeri Sipil wajib berkoordinasi dengandan harus didampingi oleh PetugasKepolisian Negara Republik Indonesia.
2. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan Sarjana Hukum -
b. Umur - -
c. DiklatPenyidikPNS
- Lulus Diklat PenyidikPNS
d. Status PNS PNS PNS
e. Golonganjabatan
-
f. Pengalaman -
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 13
BABV
kerjag. Sertifikasi Penyidik PNS lulus Diklat Penyidik
PNS3. Kompetensi
1. Mampumemeriksa dayaangkut dan/ataucara pengangkutanbarang; dan/atau
2. Mampu mengecekizinpenyelenggaraanangkutan..
3. MampumelakukanPenindakanPelanggaran Lalulintas danAngkutan Jalan
4. MampumelakukanPenggolongan tataacara penindakan
5. MampumelakukanPenindakanPelanggaran LaluLintas danAngkutan Jalanyang dilaksanakanoleh PPNS
a. PemeriksanaanKendaraanBermotor di Jalan :
1) tanda bukti lulusuji bagikendaraan wajibuji;
2) fisik KendaraanBermotor;
3) daya angkutdan/atau carapengangkutanbarang; dan/atau
4) izinpenyelenggaraanangkutan..
b. PenindakanPelanggaran Lalulintas dan AngkutanJalan:
1) Penggolongan tataacara penindakan
2) PenindakanPelanggaran LaluLintas danAngkutan Jalanyang dilaksanakanoleh PPNSdilaksanakandengan berdasar -kan tata acarapemeriksaan cepat,
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 14
BABV
4. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi Angkutan Umum
Tabel 5.4. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi
Pengemudi Angkutan Umum berdasarkan hasil kajian di lapangan
dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan
angkutan Jalan. Berdasarkan hasil analisis tersebut belum tergambar
dengan jelas rumusan standar kompetensi pengemudi angkutan umum.
Tabel 5.4.
Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi Angkutan Umum
No. KOMPONEN Kompetensi Hasil KajianLapangan
Kompetensi Mengacu- UU no 22 th 2009- PP no 44 th 1993- KM 36 th 1994
1. Pengertian Pengemudi adalah orang yang mengemudikan KendaraanBermotor di Jalan yang telah memiliki Surat IzinMengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas danangkutan Jalan)
Pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakanoleh lembaga yang mendapat izin dan terakreditasi dariPemerintah.
Usia 20 ( dua puluh ) tahun SIM A Umum: usia 22 (dua puluh) tahun SIM B I usia 23 (dua puluh satu) SIM B 2 ( UU N0.22 th 2009) Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 8(delapan) jam sehari.
2. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan SLTA SLTA
b. Umur - minimal 20 tahun
c. Diklat - Lulus Diklat PengemudiAngkutan Umum
d. SIM SIM A(taksi)/ SIM B 1/SIM B2 ( AKAP)
Tidak dijelaskan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 15
BABV
e. Pengalamankerja
- Tidak dijelaskan
f. Sertifikasi - lulus Diklat pengemudi
3. Kompetensi :
a. Mempersiapkan OperasiBus/Taksi
b. Mengendarai Bus/Taksic. Melakukan manuverd. Mengatur penekanan
pedal gase. Mengatur penekanan
pedal remf. Mengatur penekanan
pedal kopling danmemindah tuas transmisi
a. Melakukan Identifikasikelengkapan Administrasi danperlengkapan Bus/Taksi
b. Melakukan Identifikasi danPemeliharaan Ringan
c. Melakukan prosedurkeamanan dan keselamatansebelum menjalankanBus/Taksi
d. Mempersiapkan OperasiBus/Taksi
e. Mengendarai Bus/Taksif. Melakukan manuverg. Mengatur penekanan pedal
gash. Mengatur penekanan pedal
remi. Mengatur penekanan pedal
kopling dan memindah tuastransmisi
j. Melaksanakan standarkeamanan dan keselamatandalam mengemudi
k. Mengikuti petunjuk tata caraberlalu lintas
l. Merespon kondisi lalu lintasSumber : Hasil Pengolahan Data
5. Analisis Kompetensi Pengelola Terminal Penumpang
Tabel 5.5. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi
Pengelola Angkutan Penumpang berdasarkan hasil kajian di lapangan
dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 16
BABV
angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa telah ada uraian
jabatan pengelola terminal penumpang yang dikelompokan dalam
kepala pengelola terminal, petugas pengelola terminal dan staf
adminisrasi pengelola terminal, namun belum dirumuskan dengan jelas
standar kompetensi pengelola terminal penumpang.
Tabel 5.5.
Analisis Kompetensi Kerja Pengelola Terminal Penumpang
No. KOMPONEN Kompetensi Kerja HasilKajian Lapangan
Kompetensi Mengacu pada- UU no 22 th 2009- PP no 51 th 2012- PP no 55 th 2012
1. Pengertian Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umumyang digunakan untuk mengatur kedatangan dankeberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/ataubarang, serta perpindahan moda angkutan ( UU No. 22tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan).
Terminal penumpang menurut pelayanannyadikelompokkan dalam tipe A, tipe B, dan tipe C ( UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan).
2. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan SLTA/S1 Kepala Pengelola terminal :D3 LLAJ/S1
Petugas Pengeola Terminal :D 3
Petugas administrasiTerminal : D3/SMU/SMK
b. Diklat Diklat Pengelola TerminalPenumpang
Lulus Diklat Pengelola TerminalPenumpang
c. Pengalamankerja
Tidak dijelaskan Tidak dijelaskan
3. Kompetensi
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 17
BABV
a. Mampu membuatlaporan secara periodikke atasan/kadishub
b. Mampu untukmengkoordinasikandengan instansi yangterkait denganpenyelenggaraanterminal, sepertikepolisian, tokohmasyarakat/tokohagama di lingkunganterminal
a. Kepala PengelolaTerminal :
Mampu membina kerjasamadalam tim
Mampu melakukan kegiatanperencanaan operasionalterminal
Mampu mengkoordinasikantugas dan tanggung jawab kemasing-masing bawahansesuai jabatannya
Mampu membuat laporansecara periodik keatasan/kadishub
Mampu untukmengkoordinasikan denganinstansi yang terkait denganpenyelenggaraan terminal,seperti kepolisian, tokohmasyarakat/tokoh agama dilingkungan terminal
b. Petugas PengelolaTerminal:
mampu mengemudikankendaraan yang dibuktikandengan mempunyai SIMA/B
mampu dan pahamperaturan lalu lintas
mampu mengatur danmengamankan lalu lintas disekitar pintu masuk dankeluar
mampu untuk mengarahkankendaraan masuk terminaldengan posisi yang benardan mengarahkan ke jaluryang telah ditentukan
mampu mengatur
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 18
BABV
penumpang yang turun mampu untuk mengarahkan
kendaraan yang telahmenurunkan penumpangyang turun
mampu mengatur parkirkendaraan umum
mampu melakukanpemerikasaan pemenuhanpersyaratan teknis dan laikjalan
mempunyai pengetahuantentang persyratan teknisdan laik jalan kendaraanbermotor
mempunyai pengetahuandan mampu melakukanpemeriksaan terhadap kartupengawasan, kelengkapamdan keabsahan seluruhdokumen perjalanan
memastiklan setiappengemudi dalam kondisifisik yang baik untukmengemudi dan memeriksakelengkapan tugaspengemudi
mampu mengaturpemberangkatan kendaraansesuai jadwal
mampu memberikanjaminan keamanan,keselamatan danpengayoman kepadapenumpang
mampu memberikan jaminankeamanan, keselamatan danpengayoman kepadapenumpang
mampu menjaga ketertiban
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 19
BABV
umum di terminal menjaga kebersihan seluruh
fasilitas terminal merawat, memelihara dan
memperbaiki fasilitasterminal serta perlengkapanjalan agar selalu dalamkondisi baik
mengawasi kelancaran dansirlukasi kendaraan danpenumpang pada seluruhdaerah lingkungan kerjaterminal.
c. Petugas Administrasi
Terminal
Mampu dan menguasaiketrampilan komputer (MSOffice)
Mampu melakukanpencatatan dan pembukuankegiatan terminal meliputirekap kedatangan danpemberangkatan kendaraanumum, identitas kendaraan,identitas pengemudipelanggaran administrasidan operasional (jika ada),pemasukan retribusi (jikaada)
Mampu melakukanpengelolaan kepegawaian,surat menyurat dan ATK
Mampu menyusun danmengatur jadwa; tugaspetugas terminal
Mampu bekerja dengantekun dan teliti
Mampu memfilling
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 20
BABV
dokumen dengan rapi
Sumber : Hasil Pengolahan Data
6. Analisis Kompetensi Kerja Pengelola Terminal Barang
Tabel 5.6. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi
Pengelola Terminal Barang berdasarkan hasil kajian di lapangan
dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan
angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa telah ada uraian
jabatan pengelola terminal barang yang dikelompokan dalam kepala
pengelola terminal barang, petugas pengelola terminal dan staf
administrasi pengelola terminal, namun belum tergambar dengan jelas
tentang rumusan standar kompetensi Pengelola Terminal Barang.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 21
BABV
Tabel 5.6.
Analisis Kompetensi Kerja Pengelola Terminal Barang
No. KOMPONEN Kompetensi KerjaHasil Kajian
Lapangan
Kompetensi Mengacu- UU no 22 th 2009- PP no 51 th 2012- PP no 55 th 2012
1. Pengertian Terminal adalah pangkalan KendaraanBermotor Umum yang digunakan untukmengatur kedatangan dan keberangkatan,menaikkan dan menurunkan orang dan/ataubarang, serta perpindahan moda angkutan ( UUNo. 22 tahun 2009 tentang .
2. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan D IV/S1 Kepala Pengelolaterminal : D3LLAJ/S1
Petugas PengeolaTerminal : D 3
Petugas administrasiTerminal :D3/SMU/SMK
b. Diklat Diklat PengelolaTerminal barang
Lulus Diklat PengelolaTermainal barang
c. Umur - lebih 23 tahun
d. Pengalamankerja
- pernah mengemudikankendaraan umum ( SIMA dan B I)
e. Sertifikasi - lulus Diklat PengelolaTermainal barang
3. Kompetensi :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 22
BABV
a. Mampumengkoordinasikan tugas dantanggung jawabke masing-masingbawahan sesuaijabatannya
b. Mampumembuatlaporan secaraperiodik keatasan/kadishub
a. Kepala PengelolaTerminal Barang
Mampu membinakerjasama dalam tim
Mampu melakukankegiatan perencanaanoperasional terminalbarang
Mampumengkoordinasikantugas dan tanggungjawab ke masing-masing bawahansesuai jabatannya
Mampu membuatlaporan secaraperiodik keatasan/kadishub
Mampu untukmengkoordinasikandengan instansi yangterkait denganpenyelenggaraanterminal, sepertikepolisian, tokohmasyarakat/tokohagama di lingkunganterminal barang.
b. Petugas PengelolaTerminal Barang
mampumengemudikankendaraan yangdibuktikan denganmempunyai SIM A/B
mampu dan pahamperaturan lalu lintas
mampu mengatur danmengamankan lalu
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 23
BABV
lintas di sekitar pintumasuk dan keluar
mampu untukmengarahkankendaraan masukterminal denganposisi yang benar danmengarahkan ke jaluryang telah ditentukan
mampu mengaturbarang yang turundan naik
mampu untukmengarahkankendaraan yang telahmenurunkan barangyang turun
mampu mengaturparkir kendaraan
mampu melakukanpemerikasaanpemenuhanpersyaratan teknisdan laik jalan
mempunyaipengetahuan tentangpersyratan teknis danlaik jalan kendaraanbermotor
mempunyaipengetahuan danmampu melakukanpemeriksaan terhadapkartu pengawasan,kelengkapam dankeabsahan seluruhdokumen perjalanan
memastikan setiappengemudi dalamkondisi fisik yang
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 24
BABV
baik untukmengemudi danmemeriksakelengkapan tugaspengemudi
mampu mengaturpemberangkatankendaraan sesuaijadwal
mampu memberikanjaminan keamanan,dan keselamatanbarang
mampu menjagaketertiban umum diterminal
menjaga kebersihanseluruh fasilitasterminal
merawat, memeliharadan memperbaikifasilitas terminalserta perlengkapanjalan agar selaludalam kondisi baik
mengawasikelancaran dansirlukasi kendaraanpada seluruh daerahlingkungan kerjaterminal
c. c. Petugas AdministrasiTerminal
Mampu danmenguasaiketrampilankomputer (MSOffice)
Mampu melakukan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 25
BABV
pencatatan danpembukuan kegiatanterminal meliputirekap kedatangan danpemberangkatankendaraan barang,identitas kendaraan,identitas pengemudipelanggaranadministrasi danoperasional(jika ada),pemasukanretribusi(jika ada)
Mampu melakukanpengelolaankepegawaian, suratmenyurat dan ATK
Mampu menyusundan mengatur jadwa;tugas petugasterminal
Mampu bekerjadengan tekun danteliti
Mampu memfillingdokumen dengan rapi
Sumber : Hasil Pengolahan Data
7. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan PembantuPengemudi Angkutan B3
Tabel 5.7. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi
Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan B3 berdasarkan hasil
kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009
tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan
bahwa telah ada uraian jabatan, namun belum tergambar rumusan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 26
BABV
standar kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan
B3.
Tabel 5.7.
Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan PembantuPengemudi Angkutan B3
No. KOMPONEN Kompetensi KerjaHasil Kajian
Lapangan
KompetensiMengacu
- UU no 22 th 2009- PP no 51 th 2012- PP no 55 th 2012- KM 69 th 1993- SK DJPD no 725
th 20041. Pengertian Pengemudi adalah orang yang
mengemudikan Kendaraan Bermotordi Jalan yang telah memiliki Surat IzinMengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)
Setiap orang yang mengemudikanKendaraan Bermotor di Jalan wajibmemiliki Surat Izin Mengemudi sesuaidengan jenis Kendaraan Bermotor yangdikemudikan.
Pengemudi dan pembantu PengemudiKendaraan Bermotor Umum yangmengangkut barang khusus wajibmemiliki kompetensi tertentu sesuaidengan sifat dan bentuk barang khususyang diangkut.
Waktu kerja bagi Pengemudi KendaraanBermotor Umum paling lama 8(delapan) jam sehari.
Pengemudi Kendaraan Bermotor Umumsetelah mengemudikan Kendaraanselama 4 (empat) jam berturut-turutwajib beristirahat paling singkat setengah
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 27
BABV
jam. Pengemudi dapat dipekerjakan paling
lama 12 (dua belas) jam sehari termasukwaktu istirahat selama 1 (satu) jam.
Angkutan adalah perpindahan orangdan/atau barang dari satu tempat ketempat lain dengan menggunakanKendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan angkutan Jalan)
Pengangkutan bahan berbahayadiklasifikasikan menjadi pengangkutanbahan : a.mudah meledak; b.gas mampat,gas cair, gas terlarut pada tekanan ataupendinginan tertentu; c.cairan mudahmenyala; d.padatan mudah menyala;e.oksidator, peroksida organik; f.racundan bahan yang mudah menular;g.radioaktif; h.korosif; i.berbahayalain.(PPN0.41 tahun 1993 tentangangkutan jalan )
2. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan SLTA D3 LLAJ/ S1
b. Diklat Diklat PengemudiBarang angkutan B3
Lulus DiklatPengemudi Barangangkutan B3
Mengetahui Jenisdan Sifat BarangBerbahaya danBeracun
MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
c. SIM SIM B 2 SIM B 2
d. Pengalamankerja
- pernah mengemudikankendaraan umum (
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 28
BABV
SIM A dan B I)e. Umur - lebih 23 tahun
f. Sertifikasi - lulus DiklatPengemudi Barangangkutan B3
3. Kompetensi :
a. MengendalikanMobil BarangBerbahaya danBeracun
a. MempersiapkanPengoperasianMobil BarangBerbahaya danBeracun
b. MengendalikanMobil BarangBerbahaya danBeracun
Sumber : Hasil Pengolahan Data
8. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan Pembantu
Pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang
Khusus
Tabel 5.8. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Analisis
Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan Peti
Kemas, Alat Berat, Barang Khusus berdasarkan hasil kajian di
lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu
lintas dan angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa telah
ada uraian jabatan dan belum tergambar rumusan standar kompetensi
Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat
Berat, Barang Khusus.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 29
BABV
Tabel 5.8.
Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan PembantuPengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus
No. KOMPONEN Kompetensi KerjaHasil Kajian
Lapangan
Kompetensi Mengacu- UU no 22 th 2009- PP no 51 th 2012- PP no 55 th 2012- KM 69 th 1993- KM 14 th 1997
1. Pengertian Pengemudi adalah orang yangmengemudikan Kendaraan Bermotordi Jalan yang telah memiliki Surat IzinMengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)
Setiap orang yang mengemudikanKendaraan Bermotor di Jalan wajibmemiliki Surat Izin Mengemudi sesuaidengan jenis Kendaraan Bermotor yangdikemudikan.
Pengemudi dan pembantu PengemudiKendaraan Bermotor Umum yangmengangkut barang khusus wajibmemiliki kompetensi tertentu sesuaidengan sifat dan bentuk barang khususyang diangkut.
Waktu kerja bagi Pengemudi KendaraanBermotor Umum paling lama 8(delapan) jam sehari.
Pengemudi Kendaraan Bermotor Umumsetelah mengemudikan Kendaraanselama 4 (empat) jam berturut-turutwajib beristirahat paling singkat setengahjam.
Pengemudi dapat dipekerjakan palinglama 12 (dua belas) jam sehari termasukwaktu istirahat selama 1 (satu) jam.
Angkutan adalah perpindahan orangdan/atau barang dari satu tempat ke
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 30
BABV
tempat lain dengan menggunakanKendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan (UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan angkutan Jalan)
Pengangkutan peti kemas dilakukandengan menggunakan kendaraanbermotor khusus angkutan peti kemas.Pengangkutan petikemas harus :a.melalui lintas yang ditetapkan untukangkutan peti kemas; b.memperhatikanpersyaratan keselamatan muatan; c.parkirdan bongkar-muat pada tempat-tempatyang ditetapkan.
Pengangkutan barang khususdiklasifikasikan atas: a.pengangkutanbarang curah; b.pengakutan barang cair;c.pengangkutan barang yangmemerlukan fasilitas pendinginan;d.pengangkutan tumbuh-tumbuhan danhewan hidup; e.pengangkutan barangkhusus lainnya ( PP No. 41 tahun1993 tentang angkutan jalan )
Pengangkutan alat berat diklasifikasikanatas :a.alat berat yang karena sifatnya tidak
dapat dipecah-pecah sehingga beban melampaui muatan
sumbuterberat; b.alat berat yang karena
dimensinya melebihiukuran maksimum yang telah ditetapkan(
PP No. 41tahun 1993 tentang angkutan jalan )
2. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan SLTA D3 LLAJ/S1
b. Diklat Diklat PengemudiBarang angkutan PetiKemas, Alat Berat,
a. Lulus DiklatPengemudi Barangangkutan Peti
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 31
BABV
Barang Khusus Kemas, Alat Berat,Barang Khusus
a. Mengetahui Jenisdan Sifat BarangKhusus – AlatBerat – BarangUmum.
b. MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
c. SIM B 2 SIM B 2 SIM B 2
d. Umur - lebih 23 tahun
e. Pengalamankerja
f. Sertifikasi - lulus DiklatPengemudi Barangangkutan Peti Kemas,Alat Berat, BarangKhusus
3. Kompetensi Kerja :
a. MempersiapkanPengoperasianKendaraan barangKhusus – AlatBerat – BarangUmum.
b. MengendalikanMobil BarangKhusus – AlatBerat – BarangUmum.
c. MengendalikanKendaraan Khusus– Alat Berat –Barang Umum.
d. MempersiapkanPengoperasianKendaraan Khusus– Alat Berat –Barang Umum.
e. MengendaraiMobil BarangUmum – Alat Berat– Barang Umum.
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 32
BABV
9. Analisis Standar Akreditasi Badan Hukum/LembagaSertifikasi Kompetensi Tenaga di bidang angkutan jalan.
Tabel 5.9. di bawah ini menggambarkan Analisis Standar Akreditasi
Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi Kompetensi SDM berdasarkan
hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009
tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan, ternyata sampai saat ini belum
dirumuskan standar kompetensi tenaga di bidang angkutan jalan dan
juga belum ada standar akreditasi badan hukum / lembaga sertifikasi
kompetensi tenaga di bidang angkutan jalan.
Tabel 5.9.
Analisis Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga SertifikasiKompetensi Kerja SDM
No. KOMPONEN Kompetensi Kerja HasilKajian Lapangan
Kompetensi Mengacu- UU no 22 th 2009- PP no 51 th 2012- PP no 55 th 2012
1. Pengertian Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yangdimiliki oleh seseorang berupa seperangkat pengetahuan,keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasaiuntuk melaksanakan tugas keprofesionalannya.
2. Jenis tenaga :
a. Penguji uji BerkalaKendaraanbermotor
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
b. PemeliharaPeralatan ujiberkala Kendaraanbermotor
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
c. Penyidik PNS belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 33
BABV
d. pengemudiangkutan umum
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
e. Pengelola terminalpenumpang
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
f. Pengelola terminalbarang
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
g. Pengemudi danpembantupengemudi angkutanbarang berbahayadan beracun
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
belum ada rumusankompetensi , hanya uraian tuga
h. pengemudi danpembantupengemudiangkutan barangpeti kemas, alatberat, dan barangkhusus
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas
i. akreditasi badanhukum/lembagayang mengeluarkansertifikasi tenagapengujiankendaraanbermotor
belum ada ketentuan badanhukum sertifikasi tenaga
belum ada ketentuan badanhukum sertifikasi tenaga
Sumber : Hasil Pengolahan Data
C. PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN
1. Dasar hukum dalam menyusun Standar Kompetensi di Bidang
SDM LLAJ , mempertimbangkan berbagai peraturan dan
perundangan yang berlaku serta hasil analisis kajian lapangan :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 34
BABV
a. Regulator (PNS) mengacu pada Undang-undang No. 43 tahun
1999 tentang Perubahan Undang-undang No. 8 tahun 1974
tentang Pokok-pokok Kepegawaian dan Undang-undang No 22
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta PP
No 51 tahun 2012 tentang SDM BidangTransportasi.
b. Operator mengacu pada undang-undang No 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan transmigrasi No. PER 21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
c. Hasil analisis kajian lapangan tentang 8 ( delapan ) jenis tenaga
dan standar akreditasi badan hukum sertifikasi kom[etensi
tenaga LLAJ
2. Pengertian Standar Kompetensi kerja:
Standar Kompetensi Kerja disusun menggunakan format standar
kompetensi kerja. Untuk menuangkan standar kompetensi kerja
menggunakan urutan-urutan sebagaimana struktur SKKNI. Dalam
SKKNI terdapat dafta unit kompetensi terdiri atas unit-unit
kompetensi. Setiap unit kompetensi merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari susunan daftar unit kompetensi sebagai
berikut :
a. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki
oleh seseorang, berupa seperangkat pengetahuan,keterampilan,
dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai untuk
melaksanakan tugas keprofesionalannya.
b. Pendidikan dan Pelatihan adalah proses penyelenggaraan
belajar mengajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan pembentukan sikap perilaku
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 35
BABV
sumber daya manusia yang diperlukan dalam penyelenggaraan
transportasi.
c. Sertifikat Kompetensi Tenaga LLAJ adalah tanda bukti telah
memenuhi persyaratan kompetensi sebagai tenaga LLAJ.
d. Kode Unit Kompetensi:
Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat
sektor, sub sektor/bidang, kelompok unit kompetensi,terdiri dari
:
1. Sektor/BidangLapangan Usaha
Untuk sektor (1) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 3
huruf capital dari nama sektor/bidang lapangan usaha.
2. Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha
Untuk sub sektor (2) mengacu sebagaimana dalam
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), disisi
dengan 2 huruf capital dari nama Sub Sektor/Sub Bidang.
3. Kelompok Unit Kompetensi
4. Nomor urut unit kompetensi
5. Versi unit kompetensi
e. Judul Unit Kompetensi
Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadap
tugas/pekerjaan yang akan dilakukan. Unit kompetensi adalah
sebagai bagian dari keseluruhan unit kompetensi yang terdapat
pada standar kompetensi kerja. Judul unit kompetensi yang
terdapat pada standar kompetensi kerja. Judul unit kompetensi
harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata
kerja aktif yang terukur.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 36
BABV
Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit
kompetensi diberikan contoh antara lain :memperbaiki,
mengoperasikan, menggunakan, melayani, merawat,
merencanakan, membuat dan lain-lain.
f. Diskripsi Unit Kompetensi
Diskripsi unit kompetensi merupakan bentuk kalimat yang
menjelaskan secara singkat isi dari judul unit kompetensi yang
mendiskripsikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan satu tugas pekerjaan
yang dipersyaratkan dalam judul unit kompetensi.
g. Elemen Kompetensi
Elemen kompetensi adalah merupakan bagian kecil dari unit
kompetensi yang mengidentifikasikan aktivitas yang harus
dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. Elemen
kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif dan jumlah
elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi terdiri dari 2
sampai 5 elemen kompetensi.
h. Kriteria Unjuk Kerja
Kriteria unjuk kerja merupakan bentuk pernyataan yang
menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk
memperagakan hasil kerja/karya pada setiap elemen
kompetensi.Kriteria unjuk kerja harus
Mencerminkan aktivitas yang dapat menggambarkan 3 aspek
yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.Untuk setiap
elemen kompetensi dapat terdiri 2 s/d 5 kriteria unjuk kerja dan
dirumuskan dalam kalimat terukur dengan bentuk pasif.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 37
BABV
i. BatasanVariabel
Batasan variabel untuk unit kompetensi minimal dapat
menjelaskan :
a) Kontek variabel yang dapat mendukung atau menambah
kejelasan tentang isi dari sejumlah elemen unit kompetensi
pada satu unit kompetensi tertentu, dankondisi lainnya yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas.
b) Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan atau
fasilitas dan materi yang digunakan sesuai dengan
persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit
kompetensi.
c) Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan
unit kompetensi.
d) Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau
acuan dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi
persyaratan kompetensi.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 38
BABV
D. FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
INDONESIA UNTUK KOMPETENSI KERJA TENAGA DI
BIDANG LLAJ
1. Standar Kompetensi Kerja Tenaga Penguji Uji Berkala
Kendaraan Bermotor
Nama Jabatan : Tenaga Peguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor
1. Persyaratan Kompetensi Penguji Pemula :
a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam
bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan
Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki
ijazah/sertifikat kursus otomotif;
b. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1;
c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan latihan dasar penguji kendaraan bermotor.
d. sehat jasmani dan rohani.
2. Persyaratan Kompetensi Penguji Pelaksana:
a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam
bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan
Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki
ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D-II PKB;
b. pernah menjadi penguji pemula pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun kecuali memiliki ijazah D-II PKB;
c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi penguji ;
d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1;
e. sehat jasmani dan rohani.
3. Persyaratan Kompetensi Penguji Penyelia :
a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam
bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan
Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki
ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D-II PKB;
b. pernah menjadi Penguji Pelaksana memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan
bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ; atau memiliki ijazah D-III PKB;
c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi Penguji Penyelia ;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 39
BABV
d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1;
e. sehat jasmani dan rohani
FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI TENAGA PENGUJI UJI
BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
SEKTOR SUB SEKTOR BIDANGPEKERJAAN
SUB BIDANGPEKERJAAN
UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI
TransportasiJalan
Lalu LintasAngkutan Jalan(LLAJ)
SARANA PENGUJI UJIBERKALAKENDARAANBERMOTOR
1 memeriksa komponenbagian bawah
1 memeriksarangka bodydan chasis
2 memeriksalantai body
3 Memeriksasumbu askanan - kiri
2 memeriksa mesin dangas buang
1 memeriksamesin
2 memeriksakepekatangas buang
3 memeriksadan menelitigas buangkendaraanatau BBG
3 memeriksa sistemtransmisi
1 memeriksatongkatperseneling
2 memeriksapropeler
3 memeriksapedal kopling
4 memeriksapemindahanperseneling
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 40
BABV
4 memeriksa sistemkemudi
1 memeriksakondoisisteering
2 memeriksabatangkemudi
3 memeriksaspellingkemudi
5 memeriksa sistempenerangan
6 memeriksa sistempengereman
1 menguji gayapengereman
2 mengujiefesiensi remutama
7 memeriksa alatpetumjuk kecepatan
8 memeriksa sistemkelistrikan
9 memeriksa daya angkut
10 Memeriksa tngkatkebisingan
11 Memeriksa suaraklakson
12 Memeriksa sistembahan bakar
2. Standar kompetensi kerja tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan
bermotor.
Nama Jabatan : Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor
Persyaratan Kompetensi Tenaga Pemelihara Peralatan Uji Berkala :
a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang
kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan
Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus
otomotif;
b. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1;
c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan latihan dasar penguji kendaraan bermotor.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 41
BABV
d. sehat jasmani dan rohani.
FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI TENAGA
PEMELIHARAAN PERALATAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
SEKTOR SUB SEKTOR BIDANGPEKERJAAN
SUB BIDANGPEKERJAAN
UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI
TransportasiJalan
Lalu LintasAngkutan Jalan(LLAJ)
SARANA
PemeliharaanPeralatan UjiBerkalaKendaraanBermotor
1 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji pengungkit mobil
1 memeriksadanmembersihkantype dankebocoran oli
2 memeriksakondisi danjumlah olidalam tangki
3 mengganti danmenambah olidalam tangki
2 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji rem
1 memeriksapipa angin
2 memerikasaoli pada geerbox
3 menggantilager
4 memberikangreese pagalager
3 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji CO-HC analyser
1 memeriksadanmembersihkanfilter
2 memeriksajarumindikator
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 42
BABV
4 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji Speed tester
1 memeriksapipa udara
2 memeriksa lift
memberiminyakkomponen
5 merawat,memeriksa danmembersihkangenerator Set
1 memeriksa airradiator, airaccu, oli mesindll
2 mengganifilter oli
6 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji Load Simulator
1 membersihkantorak hydraulic
2 menggan olihydraulic
7 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji Smoke tester
3. Standar kompetensi kerja tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor.
Nama Jabatan : Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor
Persyaratan Kompetensi Tenaga Kalibrasi Uji Berkala :
a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang
kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan
Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif
atau memiliki ijazah D-II PKB;
b. pernah menjadi Penguji Pelaksana memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ; atau memiliki ijazah D-III PKB;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 43
BABV
c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi Penguji Penyelia ;
d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1;
e. sehat jasmani dan rohani
FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI TENAGA KALIBRASI
PERALATAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
SEKTOR SUB SEKTOR BIDANGPEKERJAAN
SUB BIDANGPEKERJAAN
UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI
TransportasiJalan
Lalu LintasAngkutan Jalan(LLAJ)
SARANA Tenaga KalibrasiUji BerkalaKendaraanBermotor
1 mengevaluasi hasilpemeriksaan
1 menerimaformulir hasilpemeriksaan
2 melakukanpenilaianterhadap hasilpemeriksaan
3 membuatlaporan jemlahkendaraanmenurut jenis
2 menetapkankelulusan pengujian
1 menganalisahasil uji
2 menadatanganihasil uji
3 mencatat hasiluji
4 menetapkanpengujianberikutnya
3 merawat, memeriksadan membersihkanalat uji CO-HCanalyser
1 memeriksa danmembersihkanfilter
2 memeriksajarum indikator
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 44
BABV
4 melakukanpengawasanterhadap perawatandan penggunaanperalatan pengujian
1 memeriksaprosesperawatan
2 menandatanganilaporanperawatanmenyusunkebutuhanpersonil pengujidan kebutuhanperalatan alat uji
4. Standar kompetensi kerja PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran
ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ.
Nama Jabatan : PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ
Persyaratan Kompetensi PPNS :
a. masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2 (dua) tahun;
b. berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a;
c. berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain yang setara;
d. bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum;
e. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah;
f. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri sipil
paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan di bidang
penyidikan.
g. mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang penyidikan.
FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PPNS YANG
MELAKUKAN PENYIDIKAN PELANGGARAN KETENTUAN PIDANA UNDANG-UNDANG LLAJ
SEKTOR SUB SEKTOR BIDANGPEKERJAAN
SUB BIDANGPEKERJAAN
UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 45
BABV
TransportasiJalan
Lalu LintasAngkutan Jalan(LLAJ)
SARANA PPNS 1. Pemeriksanaankendaraan bermotordi jalan;
2. PenindakanPelanggaran Lalulintas dan AngkutanJalan
a. Memeriksa tandabukti lulus uji bagikendaraan wajib uji
b. Memeriksa fisikKendaraan Bermotor
c. Pemenuhanpersyaratan laikjalan
d. Pemeriksaan dayaangkut dan/ataucara pengangkutanbarangizinpenyelenggaraanangkutan
melakukan penindakanterhadap pelanggaran
5. Standar kompetensi pengemudi angkutan umum.
Nama Jabatan : PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM
Pengertian : Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi (
UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakan oleh lembaga yang mendapat izin dan terakreditasi dari
Pemerintah. Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 8 (delapan)
jam sehari.a) PERSYARATAN KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM
Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum meliputi :
1. pria atau wanita;
2. sehat jasmani dan rohani;
3. memiliki SIM B1 Umum untuk pengemudi AKAP dan Pengemudi Angkutan Parawisata dan Pengemudi Angkutan
Massal.
4. memiliki SIM A Umum untuk Pengemudi Taksi
5. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter
6. Surat penugasan dari perusahaan angkutan
7. lulus pendidikan tinggi minimal SLTA
8. lulus pendidikan latihan:
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 46
BABV
Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh
Menteri;
Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan diatur dalam Peraturan Menteri
tersendiri.
b) PROSEDUR SERTIFIKASI TENAGA KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM (AKAP-ANGKUTAN
PARAWISATA-TAKSI-ANGKUTAN MASSAL)
1. Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum dapat diajukan oleh
unit kerja tempat pemohon bekerja;
2. Permohonan Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum diajukan kepada Direktur Jenderal
dengan melampirkan :
1. surat keterangan sehat dari dokter umum;
2. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang dilegalisir;
3. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;
4. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah serta berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 1 (satu) lembar
dan 3 cm x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar;
5. tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dimohon; dan
6. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohon perpanjang dan peningkatan keahlian); atau
7. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untuk penggantian yang hilang); atau
8. sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak).
Sertifikat Keahlian berbentuk buku sertifikat keahlian dan tanda pengenal (smart card).
c) KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT TENAGA KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM (AKAP-
ANGKUTAN PARAWISATA-TAKSI-ANGKUTAN MASSAL)
1. Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi Angkutan Umum dalam melaksanakan tugas wajib :
a. membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum
2. Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum harus :
a. meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum (dalam bentuk mengikuti
pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).
b. Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum wajib membantu pelaksanaan pengujian.
d) FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGEMUDI
ANGKUTAN UMUM (AKAP-ANGKUTAN PARAWISATA-TAKSI-ANGKUTAN MASSAL)
SEKTOR SUB SEKTOR BIDANGPEKERJAAN
SUB BIDANGPEKERJAAN
UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 47
BABV
TransportasiJalan
Lalu LintasAngkutan Jalan(LLAJ)
SaranaTransportasiJalan
1 PengemudiAngkutanUmumAKAP
1 MempersiapkanPengoperasian Bus
1
2
3
4
5
Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatanMelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitandenganpengujianberkala danperizinanangkutanMenyiapkanberita acaraserah terimakendaraanMelakukanIdentifikasidanPemeliharaanRinganMelakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankanBus
2 MengoprasikanBus
1 Mempersiapkan OperasiBus
2 MengendaraiBus
3 Melakukanmanuver
4 Mengaturpenekananpedal gas
5 Mengaturpenekananpedal rem
6 Mengaturpenekananpedal koplingdanmemindahtuas transmisi
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 48
BABV
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi
2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas
3 Meresponkondisi lalulintas
1 PengemudiAngkutanUmumParawisata
1 MempersiapkanPengoperasian Bus
1 MelakukanIdentifikasikelengkapanAdministrasidanperlengkapanBus
2 Mempelajarikarakteristikruteperjalanan
Mempelajaridaerah tujuanwisata
Membuatrencanaperjalanan
3 MelakukanIdentifikasidanPemeliharaanRingan
4 Melakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankanBus
2 MengoprasikanBus
1 Mempersiapkan OperasiBus
2 MengendaraiBus
3 Melakukanmanuver
4 Mengaturpenekanan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 49
BABV
pedal gas
5 Mengaturpenekananpedal rem
6 Mengaturpenekananpedal koplingdanmemindahtuas transmisi
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi
2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas
3 Meresponkondisi lalulintas
3 Meresponkondisi lalulintas
1 PengemudiAngkutanUmumMassal
1 MempersiapkanPengoperasian Bus
1
2
3
4
5
Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatanMelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitandenganpengujianberkala danperizinanangkutanMenyiapkanberita acaraserah terimakendaraanMelakukanIdentifikasidan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 50
BABV
PemeliharaanRinganMelakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankanBus
2 MengoprasikanBus
1 Mempersiapkan OperasiBus
2 MengendaraiBus
3 Melakukanmanuver
4 Mengaturpenekananpedal gas
5 Mengaturpenekananpedal rem
6 Mengaturpenekananpedal koplingdanmemindahtuas transmisi
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi
2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas
3 Meresponkondisi lalulintas
4 Mengikutiaturan jalanpada jalurkhusus
5 Mengangkutpenumpangdari halteyang telahditentukan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 51
BABV
6 Mengangkutpenumpangberkapasitasangkutanmassal
1 PengemudiAngkutanUmumTaksi
1 MempersiapkanPengoperasianTaksi
1
2
3
4
5
Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatanMelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitandenganpengujianberkala danperizinanMenyiapkanberita acaraserah terimakendaraanMelakukanIdentifikasidanPemeliharaanRinganMelakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankankendaraan
2 Mengoprasikantaksi
1 Mempersiapkan Operasikendaraan
2 Mengendaraitaksi
3 Melakukanmanuver
4 Mengaturpenekananpedal gas
5 Mengaturpenekananpedal rem
6 Mengaturpenekanan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 52
BABV
pedal koplingdanmemindahtuas transmisi
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi
2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas
3 Meresponkondisi lalulintas
6. Standar kompetensi pengelola terminal penumpang.
Nama Jabatan : PENGELOLA TERMINAL PENUMPANG
Pengertian : Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan,
menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan ( UU No. 22 tahun 2009 tentangLalu lintas dan angkutan Jalan).Terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan dalam tipe A, tipe B, dan tipe C ( UU No. 22 tahun 2009tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan).
PERSYARATAN KOMPETENSI MENJADI PENGELOLA TERMINAL PENUMPANG :
a. Pendidikan : D3 LLAJ/S1
b. Pelatihan : lulus Diklat Pengelola Terminal Penumpang
c. Status : PNS / gol I - II b
d. Umur : minimal 23 tahun
e. Sex : pria atau perempuan
f. Masa kerja : minimal 4 tahun di bidang ........
g. Sehat jasmani dan rohani : dalam keadaan sehat rohani dan jasmani dan tidak buta warna
h. Lulus sertifikasi : lulus sertifikasi pengelola terminal penumpang
i. PNS Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Prov dan Kab/Kota.
j. Menjabat sebagai pengelola terminal penumpang secara difinitif
k. Penugasan dari atasan
l. Persyaratan lain : memiliki SIM A/B
m. Kewajiban tenaga yang memiliki sertifikasi :
o Memakai tanda pengenal sertifikasi
o Melakukan pengawasan terminal
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 53
BABV
o uji sertifikasi setiap 2 tahun
FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGELOLATERMINAL PENUMPANG
SEKTOR SUBSEKTOR
BIDANG PEKERJAAN SUB BIDANGPEKERJAAN
UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI
TransportasiJalan
Lalu LintasAngkutanJalan (LLAJ)
PRASARANA PengelolaTerminalPenumpang
1) PerencanaanTerminal;penumpang
2) Pelaksanaan terminalPenumpang,
a. Pemanfaatanfasilitasutama danfasilitaspenunjang;
b. Pengaturankedatangandanpemberangkatanangkutanumum yangmasukterminal;
c. Pengaturanlalu lintas diareaterminal;
d. Pengaturanparkir di areaterminal;
e. Pengaturanpetugasterminal
a. Mencatatkedatangankendaraanangkutanumum yangmasukterminal;
b. Mengaturantriantunggu dankeberangkatan;
c. Mengaturlalu lintaskendaraanangkutanumum dilingkungan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 54
BABV
3) Pengawasanoperasional terminalPenumpang
a
r
a
n
kerjaterminal
d. Mengaturkeberangkatan;
e. pemberitahuan waktupemberangkatankendaraanumumkepadapenumpangdaninformasilainnya;
f. Memerintahkankeberangkatan setelahdipastikankendaraanmemenuhipersyaratanteknis danlaik jalansertaperijinan;
g. Mencatatwaktukeberangkatan dan faktormuat setiapkendaraan
h. Penyusunanlaporankinerjaterminal,
4) pemungutanjasapelayananterminalpenumpang
a. pemeriksaanterhadapkelengkapanadministrasikendaraan
b. pemeriksaanfisik
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 55
BABV
kendaraanbermotor
c. pemeriksaanawakkendaraanbermotorumum
d. pengawasanketertibanterminalPenumpang
7. Standar kompetensi pengelola terminal barang.
Nama Jabatan : PENGELOLA TERMINAL BARANG
Pengertian :Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan,menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan ( UU No. 22 tahun 2009PERSYARATAN MENJADI PENGELOLA TERMINAL BARANG :
a. Pendidikan : D3 LLAJ/S1
b. Pelatihan : lulus Diklat Pengelola Terminal Barang
c. Status : PNS / gol I - II b
d. Umur : minimal 23 tahun
e. Sex : pria atau perempuan
f. Masa kerja : minimal 4 tahun
g. Sehat jasmani dan rohani : dalam keadaan sehat rohani dan jasmani dan tidak buta warna
h. Lulus sertifikasi : lulus sertifikasi pengelola terminal barang
i. PNS Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Prov dan Kab/Kota.
j. Menjabat sebagai pengelola terminal barang secara difinitif
k. Penugasan dari atasan
l. Persyaratan lain : memiliki SIM A/B
m. Kewajiban tenaga yang memiliki sertifikasi :
o Memakai tanda pengenal sertifikasi
o Melakukan pengawasan terminal
o uji sertifikasi setiap 2 tahun
FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGELOLATERMINAL BARANG
SEKTOR SUBSEKTOR
BIDANGPEKERJAAN
SUB BIDANGPEKERJAAN
UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 56
BABV
TransportasiJalan
Lalu LintasAngkutanJalan (LLAJ)
PRASARANA 1 PengelolaTerminalBarang
1
2
PerencanaanTerminal; Barang
Pelaksanaanterminal Barang
a. Pemanfaatanfasilitas utamadan fasilitaspenunjang;
b. Pengaturankedatangan danpemberangkatanmobil barangyang masukterminal barang;
c. Pengaturan lalulintas di areaterminal;
d. Pengaturan parkirdi area terminal;
e. Pengaturanpetugasterminalbarang
a. Mencatatkedatangan mobilbarang yangmasuk terminalBarang;
b. Mengatur antriantunggu dankeberangkatan;
c. Mengatur lalulintas mobilbarang dilingkungan kerjaterminal
d. Mengaturkeberangkatan;
e. Memerintahkankeberangkatansetelahdipastikankendaraanmemenuhipersyaratanteknis dan laikjalan sertaperijinan;
f. Melakukanpenimbanganmobil barang danmuatannya;
g. Mencatat waktukeberangkatan ,juenis dan jumlah
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 57
BABV
3
Pengawasanoperasionalterminal Barang
muatan sertatujuanperjalanan.
h. Penyusunanlaporan kinerjaterminal
i. pemungutan jasapelayananterminal barang
a. pemeriksaanterhadapkelengkapanadministrasikendaraan
b. pemeriksaan fisikkendaraanbermotor
c. pengawasanketertibanterminal barang
8. Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi
angkutan barang berbahaya dan beracun.
Nama Jabatan : PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DAN
BERACUN
Pengertian : Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin
Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan
jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan. Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memiliki
kompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut. Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari. Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib
beristirahat paling singkat setengah jam. Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan
di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)Pengangkutan bahan berbahaya diklasifikasikan menjadi pengangkutan bahan : a.mudah meledak; b.gas mampat, gas cair, gasterlarut pada tekanan atau pendinginan tertentu; c.cairan mudah menyala; d.padatan mudah menyala; e.oksidator, peroksidaorganik; f.racun dan bahan yang mudah menular; g.radioaktif; h.korosif; i.berbahaya lain.(PPN0.41 tahun 1993 tentangangkutan jalan )
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 58
BABV
a) PERSYARATAN KOMPETENSI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG
BERBAHAYA DAN BERACUN
Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya
Dan Beracun meliputi :
1. pria atau wanita;
2. sehat jasmani dan rohani;
3. memiliki SIM B1 Umum
4. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter
5. Surat penugasan dari perusahaan angkutan
6. lulus pendidikan tinggi minimal SLTA
7. lulus pendidikan latihan:
Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh Menteri;
Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri.
b) PROSEDUR SERTIFIKASI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG
BERBAHAYA DAN BERACUN
1. Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya
Dan Beracun dapat diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja;
2. Permohonan Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya
Dan Beracun diajukan kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan :
a. surat keterangan sehat dari dokter umum;
b. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang dilegalisir;
c. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;
d. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah serta berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 1 (satu)
lembar dan 3 cm x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar;
e. tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dimohon; dan
f. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohon perpanjang dan peningkatan keahlian); atau
g. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untuk penggantian yang hilang); atau
h. sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak).
Sertifikat Keahlian berbentuk buku sertifikat keahlian dan tanda pengenal (smart card).
c) KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN
BARANG BERBAHAYA DAN BERACUN
1. Pemegang Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun dalam
melaksanakan tugas wajib :
membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan B3.
2. Untuk menjaga kompetensi, Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun
harus :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 59
BABV
a. meningkatkan kemampuan sebagai Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya
Dan Beracun (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya
minimal sekali dalam 2 tahun).
b. Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya
Dan Beracun wajib membantu pelaksanaan pengujian.
d) FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGEMUDI
DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DAN BERACUN
SEKTOR SUBSEKTOR
BIDANGPEKERJAAN
SUB BIDANGPEKERJAAN
UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI
Transportasi Jalan
Lalu LintasAngkutanJalan (LLAJ)
SaranaTransportasiJalan
1 Pengemudidan PembantuPengemudiAngkutan B3
1 MempersiapkanPengoperasianKendaraan MobilBarang Berbahayadan Beracun
1
2
3
4
5
Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatanMelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitan denganpengujian berkaladan perizinanangkutanMenyiapkan beritaacara serah terimakendaraanMelakukanIdentifikasi danPemeliharaanRinganMelakukanprosedur keamanandan keselamatansebelummenjalankanKendaraan
2 MengoprasikanKendaraanMobil BarangBerbahaya danBeracun
1 MempersiapkanOperasiKendaraan
2 MengendaraiKendaraan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 60
BABV
3 Melakukanmanuver
4 Mengaturpenekanan pedalgas
5 Mengaturpenekanan pedalrem
6 Mengaturpenekanan pedalkopling danmemindah tuastransmisi
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi
2 Mengikutipetunjuk tata caraberlalu lintas
3 Meresponkondisi lalu lintas
4 MengoprasikanMobil BarangBerbahaya danBeracun
1 MempersiapkanPengoperasianMobil BarangBerbahaya danBeracun
2 MengendalikanMobil BarangBerbahaya danBeracun
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
4 Mengetahui Jenisdan Sifat BarangBerbahaya danBeracun
9. Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi
angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 61
BABV
Nama Jabatan : PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG PETI KEMAS, ALAT BERAT,
DAN BARANG KHUSUS
Pengertian : Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin
Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan
jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan. Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memiliki
kompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut. Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari. Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib
beristirahat paling singkat setengah jam. Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan
di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Pengangkutan peti kemas dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor khusus angkutan peti kemas.
Pengangkutan petikemas harus : a.melalui lintas yang ditetapkan untuk angkutan peti kemas; b.memperhatikanpersyaratan keselamatan muatan; c.parkir dan bongkar-muat pada tempat-tempat yang ditetapkan.
Pengangkutan barang khusus diklasifikasikan atas: a.pengangkutan barang curah; b.pengakutan barang cair;c.pengangkutan barang yang memerlukan fasilitas pendinginan; d.pengangkutan tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup;e.pengangkutan barang khusus lainnya ( PP No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )
Pengangkutan alat berat diklasifikasikan atas :a.alat berat yang karena sifatnya tidak dapat dipecah-pecah sehingga beban melampaui muatan sumbuterberat; b.alat berat yang karena dimensinya melebihiukuran maksimum yang telah ditetapkan( PP No. 41tahun 1993 tentang angkutan jalan )
Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat IzinMengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai denganjenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan.
Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memilikikompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut.
Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari. Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib
beristirahat paling singkat setengah jam. Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan
di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Pengangkutan peti kemas dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor khusus angkutan peti kemas.
Pengangkutan petikemas harus : a.melalui lintas yang ditetapkan untuk angkutan peti kemas; b.memperhatikanpersyaratan keselamatan muatan; c.parkir dan bongkar-muat pada tempat-tempat yang ditetapkan.
Pengangkutan barang khusus diklasifikasikan atas: a.pengangkutan barang curah; b.pengakutan barang cair;c.pengangkutan barang yang memerlukan fasilitas pendinginan; d.pengangkutan tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup;e.pengangkutan barang khusus lainnya ( PP No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )
Pengangkutan alat berat diklasifikasikan atas :a.alat berat yang karena sifatnya tidak dapat dipecah- pecah sehingga beban melampaui muatan sumbuterberat; b.alat berat yang karena dimensinya melebihi ukuran maksimum yang telah ditetapkan( PP No. 41 tahun 1993tentang angkutan jalan )
a) PERSYARATAN KOMPETENSI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG PETI
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 62
BABV
KEMAS, ALAT BERAT, DAN BARANG KHUSUS
Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas,
alat berat, dan barang khusus meliputi :
1. pria atau wanita;
2. sehat jasmani dan rohani;
3. memiliki SIM B1 Umum
4. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter
5. Surat penugasan dari perusahaan angkutan
6. lulus pendidikan tinggi minimal SLTA
7. lulus pendidikan latihan:
Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh
Menteri;
Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan diatur dalam Peraturan Menteri
tersendiri.
b) PROSEDUR SERTIFIKASI TENAGA KOMPETENSI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI
ANGKUTAN BARANG PETI KEMAS, ALAT BERAT, DAN BARANG KHUSUS :
1. Permohonan untuk memperoleh Sertifikat pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat
berat, dan barang khusus dapat diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja;
2. Permohonan Sertifikat Tenaga Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat
berat, dan barang khusus, diajukan kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan :
a. surat keterangan sehat dari dokter umum;
b. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang dilegalisir;
c. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;
d. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah serta berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 1 (satu) lembar dan
3 cm x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar;
e. tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dimohon; dan
f. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohon perpanjang dan peningkatan keahlian); atau
g. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untuk penggantian yang hilang); atau
h. sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak).
Sertifikat Keahlian Tenaga pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan
barang khusus berbentuk buku sertifikat dan tanda pengenal (smart card).
c) KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG
PETI KEMAS, ALAT BERAT, DAN BARANG KHUSUS
1. Pemegang pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus dalam
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 63
BABV
melaksanakan tugas wajib :
membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum
2. Untuk menjaga kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan
barang khusus harus :
a. meningkatkan kemampuan sebagai pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat
berat, dan barang khusus (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang
tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).
b. Penyelenggara Tenaga Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat
berat, dan barang khusus wajib membantu pelaksanaan pengujian.
d) Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Untuk Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi
Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, Dan Barang Khusus
SEKTOR SUBSEKTOR
BIDANGPEKERJAAN
SUB BIDANGPEKERJAAN
UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI
TransportasiJalan
Lalu LintasAngkutanJalan (LLAJ)
SaranaTransportasiJalan
1 Pengemudidan PembantuPengemudiAngkutan PetiKemas
1 MempersiapkanPengoperasianAngkutan PetiKemas
1
2
3
4
5
Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatanMelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitandenganpengujianberkala danperizinanangkutanMenyiapkanberita acaraserah terimakendaraanMelakukanIdentifikasi danPemeliharaanRinganMelakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 64
BABV
Kendaraan
2 MengoprasikanAngkutan PetiKemas
1 MempersiapkanOperasiKendaraan
2 MengendaraiKendaraan
3 Melakukanmanuver
4 Mengaturpenekanan pedalgas
5 Mengaturpenekanan pedalrem
6 Mengaturpenekanan pedalkopling danmemindah tuastransmisi
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi
2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas
3 Meresponkondisi lalulintas
4 MengoprasikanAngkutan PetiKemas
1 MempersiapkanPengoperasianAngkutan PetiKemas
2 MengendalikanAngkutan PetiKemas
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 65
BABV
4 MengetahuiJenis dan Sifatbarang yang diangkut
2 Pengemudidan PembantuPengemudiAlat Berat
1 MempersiapkanPengoperasianAngkutan AlatBerat
1
2
3
4
5
Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatan
MelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitandenganpengujianberkala danperizinanangkutan
Menyiapkanberita acaraserah terimakendaraan
MelakukanIdentifikasi danPemeliharaanRingan
Melakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankanKendaraan
2 MengoprasikanAngkutan AlatBerat
1 MempersiapkanOperasiKendaraan
2 MengendaraiKendaraan
3 Melakukanmanuver
4 Mengaturpenekanan pedalgas
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 66
BABV
5 Mengaturpenekanan pedalrem
6 Mengaturpenekanan pedalkopling danmemindah tuastransmisi
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi
2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas
3 Meresponkondisi lalulintas
4 MengoprasikanMobil AngkutanAlat Berat
1 MempersiapkanPengoperasianMobilAngkutan AlatBerat
2 MengendalikanMobil AngkutanAlat Berat
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
4 MengetahuiJenis dan Sifatbarang yang diangkut
3 Pengemudidan PembantuPengemudiAngkutanBarangKhusus
1 MempersiapkanPengoperasianAngkutan BarangKhusus
1
2
Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatan
MelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 67
BABV
3
4
5
denganpengujianberkala danperizinanangkutan
Menyiapkanberita acaraserah terimakendaraan
MelakukanIdentifikasi danPemeliharaanRingan
Melakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankanKendaraan
2 MengoprasikanAngkutan BarangKhusus
1 MempersiapkanOperasiKendaraan
2 MengendaraiKendaraan
3 Melakukanmanuver
4 Mengaturpenekanan pedalgas
5 Mengaturpenekanan pedalrem
6 Mengaturpenekanan pedalkopling danmemindah tuastransmisi
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi
2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas
3 Meresponkondisi lalu
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 68
BABV
lintas
4 MengoprasikanKendaraanAngkutan BarangKhusus
1 MempersiapkanPengoperasianKendaraanAngkutanBarang Khusus
2 MengendalikanKendaraanAngkutanBarang Khusus
3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas
4 MengetahuiJenis dan SifatBarang diangkut
10. Standar akreditasi badan hukum/lembaga yang melakukan uji
berkala kendaraan bermotor.
Berdasarkan ketentuan pasal 143 ,Peraturan Pemerintah Nomor 55
Tahun 2012 tentang Kendaraan , yang wajib dilakukan uji berkala
adalah mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta
tempelan dan kereta gandengan yang dioperasikan di jalan, yang
dilaksanakan oleh :
a. unit pelaksana pengujian milik pemerintah kabupaten/kota;
b. unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang
mendapat izin dari menteri yang bertanggungjawab dibidang
sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; atau
c. unit pelaksana pengujian swasta yang mendapat izin dari
menteri yang bertanggungjawab di bidang sarana dan
prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 69
BABV
Berdasarkan ketentuan pasal 160 PP no 55 tahun 2012 tentang
Kendaraan, Unit Pelaksana Uji Berkala tersebut diatas wajib :
a. melaksanakan pengujian sesuai dengan akreditasi dan
sertifikasi;
b. mempertahankan mutu pengujian yang diselenggarakan;
c. membuat rencana dan pelaporan secara berkala setiap
penyelenggara pengujian kepada menteri yang bertanggung
jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan
angkutan jalan;
d. menggunakan peralatan pengujian; dan
e. mengikuti tata cara pengujian.
Berdasarkan ketentuan pasal 161, setiap Unit Pelaksana Uji
Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung jawab
di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini adalah
Menteri Perhubungan.
Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala
kendaraan bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala
kendaraan bermotor, tenaga kalibrasi peralatan uji berkala
kendaraan bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan
pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ, pengelola
terminal penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 70
BABV
Sedangkan Sertifikasi Kompetensi untuk pengemudi angkutan
umum, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang
berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi
angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus,
diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang
mendapat izin dan terakreditasi dari Pemerintah.
Izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mengemudi yang
diberikan oleh Pemerintah dan dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah.
Izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mengemudi yang
diberikan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan berdasarkan
norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh
Menteri yang membidangi sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan serta Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Untuk Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dikeluarkan oleh Pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. (UU 22 tahun 2009
pasal 78) dengan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
yang telah di tetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat Kementerian Perhubungan yang bekerjasama dengan
Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan
Sertifikasi Nasional.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 1
BABVI
BAB VIKONSEP STANDAR KOMPETENSI DI BIDANGSDM TRANSPORTASI JALAN DAN STANDAR
AKREDITASI BADAN HUKUM/LEMBAGA YANGMELAKUKAN UJI BERKALA KENDARAAN
BERMOTOR
A. KONSEP BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
1. Standar Kompetensi Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan
Bermotor.
a. Dasar Hukum
Acuan pokok dasar hukum yang digunakan untuk menyusun
standar kompentensi penguji Uji Berkala adalah Undang-
undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu Lintas dan
Angkutan Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun
2012 tentang Kendaraan, sebagaimana terlampir.
b. Tugas Tugas Pokok
Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
tersebut diatas, maka dapat dirumuskan tugas pokok yang
harus dilaksanakan dalam pengujian berkala adalah sebagai
berikut :
1) Pemeriksaan Persyaratan Teknis, terdiri dari :
a) Pemeriksaan visual, paling sedikit meliputi :
i) nomor dan kondisi rangka Kendaraan
Bermotor;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 2
BABVI
ii) nomor dan tipe motor penggerak;
iii) kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi
bahan bakar, pipa saluran bahan bakar;
iv) kondisi sistem converter kit bagi Kendaraan
Bermotor yang menggunakan bahan bakar
tekanan tinggi;
v) kondisi dan posisi pipa pembuangan;
vi) ukuran roda dan ban serta kondisi ban;
vii) kondisi sistem suspensi;
viii) kondisi sistem rem utama;
ix) kondisi penutup lampu dan alat pemantul
cahaya;
x) kondisi panel instrumen pada dashboard
Kendaraan;
xi) kondisi kaca spion;
xii) kondisi spakbor;
xiii) bentuk bumper;
xiv) keberadaan dan kondisi perlengkapan
kendaraan;
xv) rancangan teknis Kendaraan sesuai
peruntukannya;
xvi) keberadaan dan kondisi fasilitas tanggap
darurat khusus untuk mobil bus; dan
xvii) kondisi badan Kendaraan, kaca, engsel,
tempat duduk, perisai kolong, pengarah angin
untuk mobil barang bak muatan tertutup.
b) Pengecekan manual, paling sedikit meliputi :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 3
BABVI
i) kondisi penerus daya;
ii) sudut bebas kemudi;
iii) kondisi rem parkir;
iv) fungsi lampu dan alat pemantul cahaya;
v) fungsi penghapus kaca;
vi) tingkat kegelapan kaca;
vii) fungsi klakson;
viii) kondisi dan fungsi sabuk keselamatan;
ix) ukuran Kendaraan;
x) ukuran tempat duduk, bagian dalam
Kendaraan, dan akses keluar darurat khusus
untuk mobil bus.
Khusus untuk pemeriksaan persyaratan teknis terhadap kereta
gandengan /tempelan paling sedikit meliputi :
a. pengukuran berat;
b. pengukuran dimensi; dan
c. pemeriksaan konstruksi.
2) Pengujian persyaratan laik Jalan, paling sedikit meliputi
pengujian :
a) gas buang;
b) tingkat kebisingan;
c) kemampuan rem utama;
d) kemampuan rem parkir;
e) kincup roda depan;
f) kemampuan pancar dan arah sinar lampu utama;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 4
BABVI
g) akurasi alat penunjuk kecepatan; dan
h) kedalaman alur ban.
Khusus untuk pengujian laik jalan terhadap kereta
gandengan/tempelan paling sedikit meliputi :
a. uji kemampuan rem;
b. kedalaman alur ban; dan
c. uji sistem lampu.
3) Pengesahan hasil uji
Pengesahan hasil uji pengujian berkala , adalah sebagai
berikut :
a) Kendaraan wajib uji yang dinyatakan lulus uji diberi
bukti lulus uji berkala berupa kartu uji berkala dan
tanda uji.
b) Bagi kendaraan wajib uji yang tidak lulus uji diberi
Surat Keterangan Tidak Lulus uji, yang disampaikan
secara tertulis kepada pemilik dengan
mencantumkan :
i) item yang tidak lulus uji;
ii) alasan tidak lulus uji;
iii) perbaikan yang harus dilakukan; dan
iv) waktu dan tempat dilakukan pengujian ulang.
c. Standar Kompetensi
Berdasarkan ketentuan pasal 169 Peraturan pemerintah nomor
55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, bahwa kompetensi penguji
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 5
BABVI
diberikan berdasarkan tingkat keahlian, wewenang, dan
tanggung jawab secara berjenjang.
Bertitik tolak dari ketentuan tersebut maka, berikut akan
diuraikan jenjang penguji dan serta urain tugas dan wewenang
dan persyaratan kompetensi pada masing-masing jenjang yaitu
sebagai berikut :
1) Penguji Pemula (pembantu penguji)
Peran :
Penguji pemula ini pada dasarnya adalah seseorang yang
telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk
menguji pada tingkat dasar, yang fungsi utamanya adalah
membantu penguji pelaksana.
Rincian tugas :
Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh
penguji pemula yaitu sebagai berikut :
I. menyiapkan alat uji kendaraan bermotor dengan
memeriksa, menghidupkan, dan memastikan unjuk
kerja alat uji :
kebisingan (noise);
radius putar;
unjuk kerja genset;
kompresor;
unjuk kerja alat uji kepekatan asap (smoke tester);
emisi gas buang (CO-HC tester); speedometer;
side slip;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 6
BABVI
rem (brake tester);
axle load meter;
suspensi;
joint play detektor;
lampu utama (head light tester);
ABS system;
performansi kendaraan bermotor;
wheel alignment tester;
II. Membuat laporan hasil pemeriksaan dan kesiapan
peralatan uji kepada penguji atasannya.
III. memeriksa kelengkapan administrasi uji berkala
jenis kendaraan bermotor untuk:
uji pertama;
uji reguler;
IV. memeriksa identitas kendaraan bermotor ;
V. melakukan verifikasi/validasi persyaratan
administrasi terhadap identitas kendaraan bermotor
konfirmasi hasil verifikasi/validasi;
VI. Melaporkan hasil pemeriksaan kelengkapan
administratif dan kesesuaian identitas kendaraan;
Melakukan pemeriksaan visual kendaraan wajib uji ,
meliputi :
nomor dan kondisi rangka Kendaraan Bermotor;
nomor dan tipe motor penggerak;
kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan
bakar, pipa saluran bahan bakar;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 7
BABVI
kondisi sistem converter kit bagi Kendaraan
Bermotor yang menggunakan bahan bakar
tekanan tinggi;
kondisi dan posisi pipa pembuangan;
ukuran roda dan ban serta kondisi ban;
kondisi sistem suspensi;
kondisi sistem rem utama;
kondisi penutup lampu dan alat pemantul cahaya;
kondisi panel instrumen pada dashboard
Kendaraan;
kondisi kaca spion;
kondisi spakbor;
bentuk bumper;
keberadaan dan kondisi perlengkapan kendaraan;
rancangan teknis Kendaraan sesuai
peruntukannya;
keberadaan dan kondisi fasilitas tanggap darurat
khusus untuk mobil bus; dan
kondisi badan Kendaraan, kaca, engsel, tempat
duduk, perisai kolong, pengarah angin untuk
mobil barang bak muatan tertutup.
Melakukan pemeriksaan manual kendaraan wajib
uji, meliputi :
kondisi penerus daya;
sudut bebas kemudi;
kondisi rem parkir;
fungsi lampu dan alat pemantul cahaya;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 8
BABVI
fungsi penghapus kaca;
tingkat kegelapan kaca;
fungsi klakson;
kondisi dan fungsi sabuk keselamatan;
VI. memeriksa dimensi :
panjang kendaraan bermotor (overall length);
lebar kendaraan bermotor (over all width);
tinggi kendaraan bermotor (over all height);
jarak sumbu roda kendaraan bermotor (wheel
base);
julur depan kendaraan bermotor (front over
hang);
julur belakang kendaraan bermotor (rear over
hang);
jarak bebas/ terendah kendaraan bermotor
(ground clearance);
jarak tempat duduk;
lebar pintu;
jarak lantai keatap bagian dalam kendaraan
bermotor;
lebar gang;
panjang, lebar dan tinggi bak muatan;
lebar dan panjang jendela terlebar;
lebar dan tinggi pintu
Membawa dan mengoperasikan kendaraan wajib uji selama
pengujian.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 9
BABVI
Melaporkan hasil pemeriksaan pemenuhan persaratan teknis
dan laik jalan kepada Penguji Pelaksana.
Standar Kompetensi :
Untuk dapat menjadi Penguji Pemula, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
I. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam
bidang kendaraan bermotor atau untuk yang
memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah Umum
(SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib
memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif;
II. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-
kurangnya golongan B-1;
III. telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan
latihan dasar penguji kendaraan bermotor.
IV. sehat jasmani dan rohani.
2) Penguji Pelaksana
Peran :
Penguji pelaksana ini pada adalah adalah seseorang yang
telah mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pemeriksaan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor.
Penguji Pelaksana ini mempunyai wewenang untuk
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 10
BABVI
menentukan hasil uji masing-masing komponen dan
melaporkan hasilnya kepada Penguji Penyelia.
Rincian tugas :
Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh
Penguji Pelakasana yaitu sebagai berikut :
I. Memeriksa laporan kesiapan alat uji
II. Melakukan pemeriksaan kesiapan secara random
terhadap alat uji ;
III. Melakukan kalibrasi internal terhadap alat uji yang
ada di wilayah kerjanya;
IV. Melakukan evaluasiterhadap laporan hasil
pengujian terhadap pemenuhan persyaratan teknis
dan laik jalan yang dilaksanakan secara visual dan
manual.
V. Melakukan uji emisi gas buang, meliputi :
menguji kepekatan asap gas buang;
menguji emisi gas buang (CO-HC);
VI. Melakukan uji tingkat kebisingan , meliputi :
Tingkat kebisingan alat pembuangan ;
Fungsi dan tingkat kebisingan klakson.
VII. Melakukan uji kemampuan rem uatama, meliputi :
menguji fungsi rem kendaraan bermotor
(brake);
menguji efisiensi rem utama kendaraan
bermotor;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 11
BABVI
VIII. Melakukan uji kemapuan rem parkir;
menguji rem parkir arah maju kendaraan
bermotor;
menguji rem parkir arah mundur kendaraan
bermotor
IX. Melakukan uji kincup roda depan, meliputi :
menguji kincup roda depan (side slip);
menguji radius putar (turning radius)
kekanan;
menguji radius putar kiri;
menguji perhitungan radius putar;
menguji posisi roda depan (wheel alignment)
X. Melakukan uji kemampuan pancar dan arah sinar
lampu utama, meliputi :
menguji lampu utama kendaraan bermotor
kekuatan pancar lampu utama;
menguji penyimpangan (deviasi) lampu
utama;
menguji lampu utama jauh kendaraan
bermotor;
menguji lampu utama dekat kendaraan
bermotor
XI. Melakukan uji akurasi alat penunjuk kecepatan,
meliputi :
Melakukan uji fungsi alat penunjuk kecepatan;
Melakukan uji akurasi alat penunjuk
kecepatan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 12
BABVI
XII. Melakukan pengukuran kedalaman alur ban;
XIII. menguji bagian bawah kendaraan bermotor (under
carried) dengan pit;
XIV. menguji bagian bawah kendaraan bermotor (under
carried) sistem kemudi dengan joint play detector;
XV. Melaporkan hasil pemeriksaan pemenuhan
persyaratan teknis dan laik jalan setiap kendaraan
wajib uji;
Standar Kompetensi :
Untuk dapat menjadi Penguji Pelaksana, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam
bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki
ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan
Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan
Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki
ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D-
II PKB;
b. pernah menjadi penguji pemula pengalaman/masa kerja
di bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun kecuali memiliki ijazah D-II
PKB;
c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi
penguji ;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 13
BABVI
d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-
kurangnya golongan B-1;
e. sehat jasmani dan rohani.
3) Penguji Penyelia
Peran :
Peran utama penyelia adalah mengesahkan hasil uji
berkala dan melakukan supervisi terhdap pelaksanaan
tugas Penguj i Pelaksana dan Penguji Pemula .
Rincian tugas :
Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh
Penyelia adalah sebagai berikut :
I. menghitung dan menetapkan :
jumlah berat yang diizinkan;
jumlah daya angkut orang dan barang;
jumlah, muatan sumbu terberat (MST);
II. menghitung dan penilaian kondisi teknis kendaraan
bermotor berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
kendaraan bermotor yang dilakukan;
III. menguji prestasi kendaraan bermotor dengan :
menyesuaikan beban alat uji (inersia alat uji)
dengan kendaraan bermotor;
mengamati, mencatat dan melakukan
perhitungan hasil;
mengamati grafik performansi kendaraan
bermotor berdasarkan data hasil uji;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 14
BABVI
IV. menghitung power weight ratio;
V. menghitung dan menetapkan jumlah berat yang
diijinkan;
VI. menghitung dan menetapkan :
daya angkut orang dan barang;
muatan sumbu terberat (mst);
kelas jalan yang akan dilalui;
VII. menetapkan :
kelas jalan yang akan dilalui;
masa berlaku uji berkala berikutnya;
VIII. melakukan evaluasi komprehensif terhadap
pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan jalan;
IX. mengesahkan hasil uji dengan :
mengisi dan menandatangani buku uji dan
memberikan tanda uji bagi kendaraan wajib uji yang
dinyatakan lulus uji
memberikan Surat Keterangan Tidak Lulus uji, bagi
kendaraan wajib uji yang tidak lulus uji ;
X. melakukan kalibrasi peralatan uji :
pengujian diesel smoke tester;
pengujian brake tester;
peralatan pengujian head light tester;
peralatan pengujian chasis dynamo meter;
peralatan pengujian flat track tire;
peralatan pengujian road wheel tester;
peralatan pengujian suspension tester;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 15
BABVI
peralatan pengujian dynamic wheel alignment
tester;
peralatan pengujian static wheel alignment
tester;
Standar Kompetensi :
Untuk dapat menjadi Penguji Penyelia, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat
dalam bidang kendaraan bermotor atau untuk yang
memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah
Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat
wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif atau
memiliki ijazah D-II PKB;
b. pernah menjadi Penguji Pelaksana memiliki
pengalaman/masa kerja di bidang pengujian
kendaraan bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun ; atau memiliki ijazah D-III PKB;
c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi
Penguji Penyelia ;
d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-
kurangnya golongan B-1;
e. sehat jasmani dan rohani.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 16
BABVI
2. Standar Kompetensi Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji
Berkala Kendaraan Bermotor
a. Dasar Hukum
Ketentuan mengenai tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala
atau tugas-tugasnya dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pengujian kendaraan bermotor ada yang
dinyatakan secara eksplisit.
b. Tugas-tugas
Tugas-tugas dalam rangka pemeliharaan peralatan uji berkala
saat ini dirangkap oleh petugas-petugas yang ada dalam Unit
Pengujian Berkala, pada umumnya dirangkap oleh penguji.
Dalam studi ini tugas pemeliharaan peralatan uji menjadi
tugas penguji pemula.
c. Standar Kompetensi
Karena tugas-tugas pemeliharaan peralatan uji merupakan
tugas penguji pemula maka persyaratan kompetensi petugas
pemelihara peralatan uji identik dengan persyaratan
kompetensi penguji pemula.
3. Standar Kompetensi Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala
Kendaraan Bermotor
a. Dasar Hukum
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 17
BABVI
Ketentuan mengenai kalibrasi terhadap peralatan uji berkala
telah diatur dalam pada pasal 167 , Peraturan Pemerintah
Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, yaitu sebagai
berikut :
1) Untuk menjamin keakurasian peralatan uji, peralatan uji
harus dikalibrasi secara berkala 1 (satu) tahun sekali.
2) Kalibrasi peralatan uji sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan oleh menteri yang bertanggung jawab
di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan
jalan.
3) Unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang
tidak melakukan kalibrasi peralatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), hasil Uji Berkala yang
dilakukan dinyatakan tidak sah.
4) Biaya kalibrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibebankan kepada unit Uji Berkala Kendaraan
Bermotor yang bersangkutan.
b. Tugas-tugas
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, dapat disimpulkan
bahwa petugas yang melakukan kalibrasi adalah petugas yang
mendapat limpahan kewenangan dari Menteri Perhubungan,
sehingga petugas tersebut bertindak untuk dan atas nama
Menteri. Sehingga apabila urusan ini dilaksanakan petugas
Pemerintah Daerah adalah dalam rangka dekonsentrasi.
Dengan demikian tugas ini adalah tugas Kementrian
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 18
BABVI
Perhubungan yang dilaksanakan oleh pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri.
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh petugas kalibrasi
adalah sebagai berikut :
1) Menyusun rencana pelaksanaan kalibrasi pada Unit
Pelaksana Uji Berkala yang menjadi tanggung
jawabnya setiap tahun.
2) Menyiapkan peralatan kalibrasi dan memastikan
peralatan tersebut berfungsi sebagaimana mestinya ;
3) Melaksanakan kalibrasi pada Unit Pelaksana Uji
Berkala, meliputi kegiatan :
a) Melakukan inventarisasi peralatan uji yang dimiliki
oleh Unit Pelaksana Uji Berkala;
b) Melakukan pemeriksaan terhadap kondisi peralatan
uji yang ada;
c) Melakukan kalibrasi terhadap peralatan uji yang
masih berfungsi;
4) Membuat berita acara Pelaksanaan Kalibrasi;
5) Menyampaikan saran tindak perbaikan terhadap
peralatan uji yang keakurasian tidak memenuhi standar;
6) Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan kalibrasi
untuk setiap Unit Pengujian Berkala
c. Standar Kompetensi
Standar kompentensi petugas kalibrasi ini, adalah sebagai
berikut :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 19
BABVI
1) Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pangkat Penata,
golongan ruang III/c atau Penata Tingkat I golongan
ruang III/d;
2) memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian
kendaraan bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ;
3) mempunyai kualifikasi penguji penyelia;
4) setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir;
5) sehat jasmani dan rohani.
4. Standar Kompetensi PPNS yang Melakukan Penyidikan
Pelanggaran Ketentuan Pidana Undang-Undang LLAJ
a. Dasar Hukum
Dasar hukum yang mengatur secara khusus wewenang PPNS
dibidang LLAJ, diatur berdasarkan Pasal 262 Undang-undang
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan
, yaitu mempunyai wewenang :
1) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran persyaratan
teknis dan laik jalan Kendaraan Bermotor yang
pembuktiannya memerlukan keahlian dan peralatan
khusus;
2) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran perizinan
angkutan orang dan/atau barang dengan Kendaraan
Bermotor Umum;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 20
BABVI
3) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran muatan
dan/atau dimensi Kendaraan Bermotor di tempat
penimbangan yang dipasang secara tetap;
4) melarang atau menunda pengoperasian Kendaraan
Bermotor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan
laik jalan;
5) meminta keterangan dari Pengemudi, pemilik Kendaraan
Bermotor, atau Perusahaan Angkutan Umum atas
pelanggaran persyaratan teknis dan laik jalan, pengujian
Kendaraan Bermotor, dan perizinan; dan/atau
6) melakukan penyitaan surat tanda lulus uji dan/atau surat
izin penyelenggaraan angkutan umum atas pelanggaran
sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf
c dengan membuat dan menandatangani berita acara
pemeriksaan
Wewenang tersebut diatas dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh
PPNS tanpa didampingi petugas Kepolisian Negara R.I di terminal
dan alat penimbangan yang dipasang secara tetap atau lazim disebut
Jembatan Timbang.
Selanjutnya pengaturan persyaratan untuk dapat diangkat sebagai
PPNS yang berlaku secara umum diatur dalam pasal 3A Peraturan
pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, calon harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 21
BABVI
1) masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2 (dua)
tahun;
2) berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a;
3) berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain
yang setara;
4) bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum;
5) sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah;
6) setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri
sipil paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir; dan mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan di bidang penyidikan.
7) mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang
penyidikan.
b. Tugas
Berdasarkan ketentuan pasal 264 sampai dengan pasal 269
pada dasarnya meliputi pemeriksanaan kendaraan bermotor di
jalan dan penindakan pelanggaran di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan dapat diuraikan tugas-tugas PPNS yaitu
sebagai berikut :
1) Dalam rangka pemeriksanaan kendaraan bermotor di
jalan, tugas PPNS dapat diuraikan sebagai berikut :
Memeriksa tanda bukti lulus uji bagi kendaraan
wajib uji, meliputi :
kepemilikan;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 22
BABVI
kesesuaian tanda bukti lulus uji dengan identitas
Kendaraan Bermotor;
masa berlaku; dan
keaslian.
Memeriksa fisik Kendaraan Bermotor;
Pemenuhan persyaratan teknis, meliputi pemeriksaan
:
(1) susunan, terdiri atas:
rangka landasan;
motor penggerak;
(2) sistem pembuangan;
(3) sistem penerus daya;
(4) sistem roda-roda;
(5) sistem suspensi;
(6) sistem alat kemudi;
(7) sistem rem;
(8) sistem lampu dan alat pemantul cahaya, terdiri
atas:
(10) komponen pendukung, terdiri atas:
(11) Perlengkapan kendaraan bermotor selain sepeda
motor, terdiri atas:
(12) ukuran kendaraan bermotor;
(13) karoseri, yang ditujukan atas badan kendaraan;
(14) rancangan teknis kendaraan sesuai dengan
peruntukannya;
(15) pemuatan, ditujukan atas tata cara memuat
orang dan/atau barang; dan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 23
BABVI
(16) penggandengan dan/atau penempelan
Kendaraan Bermotor, ditujukan atas
ketersediaan alat perangkai dan/atau
ketersediaan roda kelima yang dilengkapi alat
pengunci.
Pemenuhan persyaratan laik jalan , meliputi
pemeriksaan :
(1) emisi gas buang;
(2) kebisingan suara;
(3) efisiensi sistem rem utama;
(4) efisiensi sistem rem parkir;
(5) kincup roda depan;
(6) suara klakson;
(7) daya pancar dan arah sinar lampu utama;
(8) radius putar;
(9) akurasi alat penunjuk kecepatan;
(10) kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban;
dan/atau
(11) kesesuaian daya mesin penggerak terhadap
berat kendaraan.
daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang;
dan/atau
Pemeriksaan daya angkut dan/atau cara pengangkutan
barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d
meliputi:
a) jumlah berat yang diizinkan atau jumlah berat
kombinasi yang diizinkan pada setiap
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 24
BABVI
Kendaraan Bermotor, kereta gandengan, atau
kereta tempelan; dan
b) tata cara pengangkutan barang.
izin penyelenggaraan angkutan.
Pemeriksaan dokumen perizinan penyelenggaraan
angkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
e meliputi pemeriksaan atas dokumen perizinan dan
dokumen angkutan orang atau angkutan barang yang
diwajibkan dalam izin.
Pemeriksaan atas dokumen perizinan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
1) dokumen perizinan penyelenggaraan angkutan
dalam trayek;
2) dokumen perizinan penyelenggaraan angkutan
tidak dalam trayek; dan
3) dokumen perizinan penyelenggaraan angkutan
barang khusus dan alat berat.
Pemeriksaan atas dokumen angkutan orang yang
diwajibkan dalam izin sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
1) tiket penumpang umum;
2) tanda pengenal bagasi; dan
3) manifes.
Pemeriksaan atas dokumen angkutan barang yang
diwajibkan dalam izin sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
1) surat perjanjian pengangkutan; dan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 25
BABVI
2) surat muatan barang.
2) Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan
Dasar Penindakan
Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan didasarkan atas hasil:
1) temuan dalam proses Pemeriksaan Kendaraan
Bermotor di Jalan;
2) laporan; dan/atau
3) rekaman peralatan elektronik.
Penggolongan tata acara penindakan
Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS dilaksanalkan
dengan berdasarkan tata acara pemeriksaan cepat,
yang dapat dgolongkan menjadi :
1) Tata acara pemeriksaan tindak pidana ringan atas
pelanggaran lalu lintas dan Angkutan Jalan
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2) Tata acara pemeriksaan tindak pidana pelanggaran
tertentu terhadap Undang-Undang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan dilaksanakan dengan menerbitkan
Surat Tilang.
Penerbitan Surat Tilang tersebut diatas dilakukan
dengan pengisian dan penandatanganan Belangko
Tilang yang paling sedikit berisi tentang :
identitas pelanggar dan Kendaraan Bermotor yang
digunakan;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 26
BABVI
ketentuan dan pasal yang dilanggar;
hari, tanggal, jam, dan tempat terjadinya
pelanggaran;
barang bukti yang disita;
jumlah uang titipan denda ke bank;
tempat atau alamat dan/atau nomor telpon
pelanggar;
pemberian kuasa;
penandatanganan oleh pelanggar dan Petugas
Pemeriksa;
berita acara singkat penyerahan Surat Tilang kepada
pengadilan;
hari, tanggal, jam, dan tempat untuk menghadiri
sidang pengadilan; dan
catatan petugas penindak.
Isi Belangko Tilang tersebut hanya dapat diisi bagi
pelanggar lalu lintas dan angkutan jalan yang tidak
menghadiri sidang.
c. Standar kompetensi
Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai PPNS yang berlaku
secara umum diatur dalam pasal 3A Peraturan pemerintah
Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana, calon harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 27
BABVI
1) masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2
(dua) tahun;
2) berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a;
3) berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana
lain yang setara;
4) bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum;
5) sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah;
6) setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri
sipil paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir; dan mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan di bidang penyidikan.
7) mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang
penyidikan.
Dengan memenuhi persyaratan dimaksud seorang calon secara
administratif telah persyaratan , namun calon dimaksud belum
menjamin kompetensi teknis dapat terpenuhi. Untuk keperluan
tersebut maka pendidikan dan pelatihan di bidang penyidikan
dimasukkan materi bidang teknis bidang LLAJ yang diperlukan bagi
seorang penyidik, yaitu sebagai berikut :
a. Persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor;
b. Pengujian kendaraan bermotor;
c. Pengawasan muatan
d. Pengoperasian terminal;
e. Perizinan angkutan umum;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 28
BABVI
5. Standar Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum
a. Dasar Hukum
1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan setiap orang yang
mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib
memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi
mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor
yang dikemudikan termasuk dalam hal ini Pengemudi
Angkutan Umum.
2) PP no 44 tahun 1993 tentang Kendaraan Bermotor dan
Pengemudi.
b. Tugas Tugas Pokok
Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi
Pengemudi Angkutan Umum
1) Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi Angkutan
Umum dalam melaksanakan tugas wajib membawa
tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi
Pengemudi Angkutan Umum
2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Kompetensi
Pengemudi Angkutan Umum harus :
a) meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga
Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum (dalam
bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau
lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2
tahun).
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 29
BABVI
b) Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi
Angkutan Umum wajib membantu pelaksanaan
pengujian calon pengemudi.
c) Standar Kompetensi
1) Persyaratan Kompetensi Pengemudi AKAP
Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi
Pengemudi AKAP meliputi :
a) pria atau wanita;
b) sehat jasmani dan rohani;
c) memiliki SIM B1 Umum minimum usia 22 tahun ;
d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan
e) pendidikan minimal SLTA
f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan
kendaraan, kemampuan berbahasa asing dan
kepribadian)
g) mengajukan permohonan tertulis;
h) dapat menulis dan membaca huruf latin;
i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar
kendaraan bermotor;
j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan
bermotor;
k) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan
angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan;
pengujian kendaraan bermotor; tata cara
mengangkut orang.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 30
BABVI
2) Persyaratan Kompetensi Pengemudi Angkutan
Parawisata :
Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi
Pengemudi Angkutan Parawisata meliputi :
a) pria atau wanita;
b) sehat jasmani dan rohani;
c) memiliki SIM B1 Umum minimum usia 22 tahun
untuk Pengemudi Angkutan Parawisata ;.
d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan
e) pendidikan minimal SLTA
f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan
kendaraan,kemampuan berbahasa asing dan
kepribadian)
g) mengajukan permohonan tertulis;
h) dapat menulis dan membaca huruf latin;
i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar
kendaraan bermotor;
j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan
bermotor;
k) lulus ujian teori dan praktek;
l) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan
angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan;
pengujian kendaraan bermotor; tata cara
mengangkut orang ;
m) Mengetahui daerah-daerah Parawisata sebagai
tujuan wisata.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 31
BABVI
n) Memiliki engetahuan berbahasa asing (minimal
bahasa Inggris)
3) Persyaratan Kompetensi Pengemudi Taksi
Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi
Pengemudi TAKSI meliputi :
a) pria atau wanita;
b) sehat jasmani dan rohani;
c) memiliki SIM A Umum usia minimal 20 tahun ;.
d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan
e) Pendidikan minimal SLTA
f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan
kendaraan,kemampuan berbahasa asing dan
kepribadian)
g) mengajukan permohonan tertulis;
h) dapat menulis dan membaca huruf latin;
i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar
kendaraan bermotor;
j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan
bermotor;
k) lulus ujian teori dan praktek;
l) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan
angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan;
pengujian kendaraan bermotor; tata cara
mengangkut orang ;
m) memiliki pengetahuan berbahasa asing (minimal
bahasa Inggris)
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 32
BABVI
4) Persyaratan Kompetensi Pengemudi Angkutan
Massal
Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi
Pengemudi Angkutan Massal meliputi :
a) pria atau wanita;
b) sehat jasmani dan rohani;
c) memiliki SIM B1 Umum minimum usia 22 tahun
untuk Pengemudi Angkutan Massal.
d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan
e) pendidikan minimal SLTA
f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan
kendaraan,kemampuan berbahasa asing dan
kepribadian)
g) mengajukan permohonan tertulis;
h) dapat menulis dan membaca huruf latin;
i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar
kendaraan bermotor;
j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan
bermotor;
k) lulus ujian teori dan praktek;
l) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan
angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan;
pengujian kendaraan bermotor; tata cara
mengangkut orang ;
m) Memiliki kemampuan berbahasa asing (minimal
bahasa Inggris)
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 33
BABVI
n) Mengtahui rute jalur-jalur khusus angkutan
massal.
6. Standar Kompetensi Pengelola Terminal Penumpang
a. Dasar Hukum
Ketentuan yang dapat dijadikan landasan berpijak untuk
menyusun standar kompetensi pengelola terminal penumpang
dikembangkan dari ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
(1) UU no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan
jalan pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa untuk
menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau
barang serta keterpaduan antara intermoda dan
antarmoda
(2) Berdasarkan pasal 39 ;
a) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah
yang diperuntukkan bagi fasilitas Terminal.
b) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh
penyelenggara Terminal dan digunakan untuk
pelaksanaan pembangunan, pengembangan, dan
pengoperasian fasilitas Terminal.
c) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
peraturan daerah kabupaten/kota, khusus Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Provinsi.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 34
BABVI
Bertitik tolak dari ketentuan tersebut diatas berikut akan
diuraikan dijadikan landasan berpijak untuk merumuskan
tugas-tugas pengelola terminal.
b. Tugas-tugas
Tugas pengelola terminal penumpang pada dasarnya adalah
mengoperasikan terminal penumpang yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota, dan khusus untuk DKI Jakarta
oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pengoperasian terminal dimaksud meliputi kegiatan :
1) Perencanaan,meliputi penyusunan rencana :
a) Pemanfaatan fasilitas utama dan fasilitas penunjang;
b) Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan
angkutan umum yang masuk terminal;
c) Pengaturan lalu lintas di area terminal;
d) Pengaturan parkir di area terminal;
e) Pengaturan petugas terminal
2) Pelaksanaan, meliputi :
a) Mencatat kedatangan kendaraan angkutan umum
yang masuk terminal;
b) Mengatur antrian tunggu dan keberangkatan;
c) Mengatur lalu lintas kendaraan angkutan umum di
lingkungan kerja terminal
d) Mengatur keberangkatan;
e) pemberitahuan waktu pemberangkatan kendaraan umum
kepada penumpang dan informasi lainnya;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 35
BABVI
f) Memerintahkan keberangkatan setelah dipastikan
kendaraan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan
serta perijinan;
g) Mencatat waktu keberangkatan dan faktor muat setiap
kendaraan
h) Penyusunan laporan kinerja terminal, meliputi :
jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan
berangkat, setiap trayek
pencatatan jumlah pelanggaran;
mutu pelayanan terminal, meliputi :
pelayanan keberangkatan dan keberangkatan;
pelayanan parkir;
pelayanan terhadap pengunjung;
pelayanan kepada penumpang.
pencatatan faktor muat
i) pemungutan jasa pelayanan terminal penumpang;
3) Pengawasan operasional terminal, meliputi :
a) pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi
kendaraan, meliputi lain:
dokumen perizinan angkutan umum;
keabsahan kartu pengawasan;
masa berlaku dokumen perjalanan;
dokumen perizinan kendaraan yang digantikan jika
kendaraan cadangan;
keabsahan dan masa berlaku buku uji.
b) pemeriksaan fisik kendaraan bermotor, yang meliputi:
persyaratan teknis dan laik jalan;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 36
BABVI
fasilitas tanggap darurat kendaraan bermotor umum;
fasilitas penyandang cacat, usia lanjut, anak-anak dan
wanita hamil;
identitas kendaraan yang meliputi antara lain; nama
perusahaan, papan trayek dan jenis pelayanan.
c) pemeriksaan awak kendaraan bermotor umum yang
meliputi antara lain:
pemeriksaan tanda pengenal dan seragam;
pemeriksaan kondisi kesehatan dan fisik.
d) pengawasan ketertiban terminal yang meliputi :
pemanfaatan fasilitas utama terminal;
pemanfaatan fasilitas penunjang terminal;
ketertiban dan kebersihan fasilitas umum;
keamanan di dalam terminal.
c. Standar Kompetensi
Pengoperasian terminal penumpang dilakukan oleh pengelola
terminal yang terdiri dari :
1) Kepala Terminal, selaku pimpinan, dipersyaratkan
memiliki kompetensi :
a) manajemen pengelolaan terminal melalui pendidikan
di bidang terminal; dan
b) manajemen angkutan melalui pendidikan di bidang
angkutan;
c) berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat
/golongan III/b;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 37
BABVI
d) pengalaman bertugas di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan paling sedikit 3 (tiga) tahun.
2) Petugas Administratif, selaku pembantu Kepala terminal,
untuk menangani tugas-tugas adminitrasi terminal
(termasuk memungut jasa terminal), dipersyaratkan
memiliki kompetensi :
a) manajemen perkantoran
b) sistem informasi manajemen;
c) berpangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I
/golongan II/b;
3) Petugas Operasional, selaku pembantu Kepala Terminal,
untuk menangani tugas-tugas operasional di lapangan ,
dipersyaratkan meiliki kompetensi :
a) manajemen pengelolaan terminal melalui pendidikan
di bidang terminal; dan
b) manajemen dan rekayasa lalu lintas melalui pendidikan
di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas
c) berpangkat paling rendah Pe3ngatur Muda Tingkat I
/golongan II/b;
4) PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal
dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani
tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ
dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di
bidang LLAJ.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 38
BABVI
7. Standar Kompetensi Pengelola Terminal Barang
a. Dasar Hukum
Ketentuan yang dapat dijadikan landasan berpijak untuk
menyusun standar kompetensi pengelola terminal barang juga
dikembangkan dari ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
(1) Berdasarkan uu no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa untuk
menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau
barang serta keterpaduan antara intermoda dan
antarmoda
(2) Berdasarkan pasal 39 ;
a) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah yang
diperuntukkan bagi fasilitas Terminal.
b) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikelola oleh penyelenggara Terminal
dan digunakan untuk pelaksanaan pembangunan,
pengembangan, dan pengoperasian fasilitas
Terminal.
c) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan daerah
kabupaten/kota, khusus Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Provinsi.
Bertitik tolak dari ketentuan tersebut diatas berikut akan
diuraikan dijadikan landasan berpijak untuk merumuskan
tugas-tugas pengelola terminal.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 39
BABVI
b. Tugas-tugas
Tugas pengelola terminal barang untuk umum pada dasarnya
adalah mengoperasikan terminal barang untuk umum yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, dan khusus
untuk DKI Jakarta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pengoperasian terminal dimaksud meliputi kegiatan :
1) Perencanaan,meliputi penyusunan rencana :
Pemanfaatan fasilitas utama dan fasilitas penunjang;
Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan mobil
barang yang masuk terminal;
Pengaturan lalu lintas di area terminal;
Pengaturan parkir di area terminal;
Pengaturan petugas terminal
2) Pelaksanaan, meliputi :
Mencatat kedatangan mobil barang yang masuk
terminal;
Mengatur antrian tunggu dan keberangkatan;
Mengatur lalu lintas mobil barang di lingkungan kerja
terminal
Mengatur keberangkatan;
Memerintahkan keberangkatan setelah dipastikan
kendaraan memenuhi persyaratan teknis dan laik
jalan serta perijinan;
Melakukan penimbangan mobil barang dan
muatannya;
Mencatat waktu keberangkatan , juenis dan jumlah
muatan serta tujuan perjalanan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 40
BABVI
Penyusunan laporan kinerja terminal, meliputi :
jumlah kendaraan yang datang dan berangkat;
mencatat jenis, jumlah muatan , serta asal dan
tujuan perjalanan;
pencatatan jumlah pelanggaran;
mutu pelayanan terminal, meliputi :
I. pelayanan keberangkatan dan kedatangan;
II. pelayanan parkir;
III. pelayanan terhadap pengunjung;
pemungutan jasa pelayanan terminal barang;
3) Pengawasan operasional terminal, meliputi :
pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi
kendaraan, meliputi lain:
surat muatan
keabsahan dan masa berlaku buku uji.
pemeriksaan fisik kendaraan bermotor, yang meliputi:
persyaratan teknis dan laik jalan;
identitas kendaraan yang meliputi antara lain;
nama perusahaan, papan trayek dan jenis
pelayanan.
pengawasan ketertiban terminal barang yang meliputi :
pemanfaatan fasilitas utama terminal;
pemanfaatan fasilitas penunjang terminal;
ketertiban dan kebersihan fasilitas umum;
keamanan di dalam terminal.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 41
BABVI
c. Standar Kompetensi
Pengoperasian terminal barang dilakukan oleh pengelola
terminal yang terdiri dari :
1) Kepala Terminal, selaku pimpinan, dipersyaratkan
memiliki kompetensi :
manajemen pengelolaan terminal barang melalui
pendidikan di bidang terminal; dan
manajemen angkutan barang melalui pendidikan di
bidang angkutan;
berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I
/golongan III/b;
pengalaman bertugas di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan paling sedikit 3 (tiga) tahun.
2) Petugas Administratif, selaku pembantu Kepala terminal,
untuk menangani tugas-tugas adminitrasi terminal
(termasuk memungut jasa terminal), dipersyaratkan
memiliki kompetensi :
manajemen perkantoran
sistem informasi manajemen;
berpangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I
/golongan II/b;
3) Petugas Operasional, selaku pembantu Kepala Terminal,
untuk menangani tugas-tugas operasional di lapangan ,
dipersyaratkan meiliki kompetensi :
manajemen pengelolaan terminal barang melalui
pendidikan di bidang terminal; dan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 42
BABVI
manajemen dan rekayasa lalu lintas melalui
pendidikan di bidang manajemen dan rekayasa lalu
lintas
berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I
/golongan II/b;
4) PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal
dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani
tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ
dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di
bidang LLAJ.
8. Standar Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi
Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun (B3)
a. Dasar Hukum
1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan jalan setiap orang yang
mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib
memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi
mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor
yang dikemudikan termasuk dalam hal ini Pengemudi
dan Pembantu Pengemudi Angkutan barang Berbahaya
dan Beracun.
2) UU no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3) Kep Dirjen Perhubungan Darat no 725/AJ-
302/DRJD/2004
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 43
BABVI
b. Tugas Pokok
Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi
Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang
Berbahaya dan Beracun :
1) Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi dan
Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan
Beracun dalam melaksanakan tugas wajib membawa
tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi
Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan
Barang Berbahaya dan Beracun.
2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga yang memiliki
Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi
Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun harus :
meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga
Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi
Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun (dalam
bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar
atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali
dalam 2 tahun).
Mengetahui dan mempelajari Jenis dan Sifat Barang
Berbahaya dan Beracun yang akan diangkut/dibawa.
Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi dan
Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya
dan Beracun wajib membantu pelaksanaan
pengujiankompetensi.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 44
BABVI
c. Standar Kompetensi
Pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan
beracun (B3) wajib memenuhi persyaratan umum dan
persyaratan khusus.
1) Persyaratan umum meliputi :
memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan
golongan dan kendaraan yang dikemudikannya;
memiliki pengetahuan mengenai jaringan jalan dan
kelas jalan;
kelaikan kendaraan bermotor tata cara mengangkut
barang B3
2) Persyaratan khusus meliputi :
memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya
yang diangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan
karakteristik bahan berbahaya;
memiliki pengetahuan mengenai bagaimana
mengatasi keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat,
seperti cara menanggulangi kecelakaan;
memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai
tata carapengangkutan bahan berbahaya, seperti
pengemudian secara aman, pemeriksaan kesiapan
kendaraan, hubungan muatan dengan pengendalian
kendaraan, persepsi keadaan bahaya /darurat;
memiliki pengetahuan mengenai ketentuan
pengangkutan bahan berbahaya, seperti penggunaan
plakat, label dan simbol bahan berbahaya;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 45
BABVI
memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi
daripada pengangkut bahan / komoditi yang tidak
berbahaya, seperti tidak mudah panik, sabar,
bertanggung jawab, tidak mudah jenuh menghadapi
pekerjaan dan situasi yang monoton;
memiliki fisik yang sehat dan tangguh.
Pemenuhan persyaratan khusus dibuktikan dengan :
Sertifikat, yang diberikan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat untuk persyaratan khusus. butir 1, 2,
3 dan 4, Surat Keterangan Dokter, untuk persyaratan
khusus butir 5 dan 6.
Untuk mendapatkan sertifikat, pengemudi harus telah
mengikuti pelatihan mengenai tata cara pengangkutan,
pemuatan, pembongkaran, penggunaan alat-alat K3 dan
penanggulangan dalam keadaan darurat yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan
yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Perhubungan
Darat..
Pembantu pengemudi bertugas memberikan bantuan
yang diperlukan kepada pengemudi agar pengangkutan
B3 dapat dilaksanakan sesuai kaidah keselamatan,
keamanan dan kesehatan kerja dan tidak diizinkan
mengemudi kendaraan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 46
BABVI
Pembantu pengemudi kendaraan pengangkut bahan
berbahaya dan beracun (B3) wajib memenuhi persyaratan
:
a. memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya yang
diangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan karakteristik
bahan berbahaya;
b. memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi
keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat, seperti cara
menanggulangi kecelakaan;
c. memiliki pengetahuan mengenai ketentuan pengangkutan
bahan berbahaya, seperti penggunaan plakat, label dan
simbol bahanberbahaya
d. memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi
daripada pengangkut bahan / komoditi yang tidak
berbahaya, seperti tidak mudah panik, sabar, bertanggung
jawab, tidak mudah jenuh menghadapi pekerjaan dan
situasi yang monoton.
e. memiliki fisik yang sehat dan tangguh.
Pemenuhan persyaratan diatas, dibuktikan dengan :
Sertifikat, yang diberikan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat untuk persyaratan khusus butir 1,2, dan 3.
Surat Keterangan Dokter, untuk persyaratan khusus butir 4
dan 5
Untuk mendapatkan sertifikat, pembantu pengemudi harus
telah mengikuti pelatihan mengenai tata cara pengangkutan,
pemuatan, pembongkaran, penggunaan alat-alat K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan penanggulangan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 47
BABVI
dalam keadaan darurat yang diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan dan pelatihan yang ditunjuk oleh Direktur
Jenderal.
Untuk kesehatan dan keselamatan kerja, pengemudi dan
pembantu pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya
dan beracun (B3) wajib dilengkapi peralatan pelindung diri,
meliputi :
Pelindung pernafasan / masker;
Pelindung anggota badan;
Helm;
Kacamata pengaman;
Sarung tangan, baik dengan bahan karet, kain ataupun
kulit sesuaibahan berbahaya dan beracun (B3) yang
ditangani;
Sepatu pengaman;
Pakaian kerja.
9. Standar Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi
Angkutan Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus
a. Dasar Hukum
1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan jalan setiap orang yang
mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib
memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi
mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor
yang dikemudikan termasuk didalamnya Pengemudi dan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 48
BABVI
Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, A;lat
Berat, dan Barang Khusus.
2) Keputusan Menteri Perhubungan No KM 69 tahun 1993
tentang penyelenggaraan angkutan barang di jalan.
b. Tugas Tugas Pokok
Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi
Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas,
Alat Berat dan Barang Khusus.
1) Pemegang Kompetensi Pengemudi dan Pembantu
Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan
Barang Khusus dalam melaksanakan tugas wajib
membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga
Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum
2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Pengemudi dan
Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat
dan Barang Khusus harus :
meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga yang
memilki Kompetensi Pengemudi dan Pembantu
Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan
Barang Khusus (dalam bentuk mengikuti pelatihan
penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang
tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).
Mengetahui dan mempelajari barang yang akan
diangkut/dibawa.
Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi dan
Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 49
BABVI
Berat dan Barang Khusus wajib membantu
pelaksanaan pengujian.
c. Standar Kompetensi
Persyaratan Kompetensi Pengemudi dan Pembantu
Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang
Khusus untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi
Angkutan Umum adalah :
1) pria atau wanita;
2) sehat jasmani dan rohani;
3) memiliki SIM B1 Umum untuk Pengemudi dan
Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus,
usia minimal 22 tahun
4) memiliki SIM A Umum untuk Pembantu Pengemudi
usia minimal 20 tahun.
5) Surat penugasan dari perusahaan.
6) Pendidikan minimal SLTA
7) lulus pendidikan latihan:
Untuk memperoleh buku Sertifikat Tenaga Kompetensi
Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas,
Alat Berat dan Barang Khusus dan tanda pengenal (smart
card) dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 50
BABVI
10. Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga yang Melakukan
Uji Berkala Kendaraan Bermotor
a. Lingkup Kegiatan dan Lembaga yang melaksanakan Uji
Berkala
Berdasarkan ketentuan pasal 143 ,Peraturan Pemerintah
Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan , yang wajib
dilakukan uji berkala adalah mobil penumpang umum, mobil
bus, mobil barang, kereta tempelan dan kereta gandengan
yang dioperasikan di jalan, yang dilaksanakan oleh :
1) unit pelaksana pengujian milik pemerintah
kabupaten/kota;
2) unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang
mendapat izin dari menteri yang bertanggungjawab
dibidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan
jalan; atau
3) unit pelaksana pengujian swasta yang mendapat izin dari
menteri yang bertanggungjawab di bidang sarana dan
prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.
b. Tugas dan kewajiban
Berdasarkan ketentuan pasal 160 PP no 55 tahun 2012 tentang
Kendaraan, Unit Pelaksana Uji Berkala tersebut diatas wajib :
1) melaksanakan pengujian sesuai dengan akreditasi dan
sertifikasi;
2) mempertahankan mutu pengujian yang diselenggarakan;
3) membuat rencana dan pelaporan secara berkala setiap
penyelenggara pengujian kepada menteri yang
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 51
BABVI
bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu
lintas dan angkutan jalan;
4) menggunakan peralatan pengujian; dan
5) mengikuti tata cara pengujian.
c. Standar Akreditasi
Berdasarkan ketentuan pasal 161, setiap Unit Pelaksana Uji
Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung
jawab di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini
adalah menteri Perhubungan.
Untuk memperoleh akreditasi, unit pelaksana Uji Berkala
Kendaraan Bermotor harus memenuhi persyaratan standar
sebagai berikut :
1) Lokasi
Lokasi unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor
paling sedikit harus memenuhi persyaratan:
terletak pada lokasi yang mudah dijangkau oleh
pemilik Kendaraan Bermotor;
sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah;
memenuhi hasil analisis dampak lalu lintas; dan
memiliki atau menguasai area tanah sesuai dengan
kebutuhan.
2) Kompetensi penguji Kendaraan Bermotor;
Sekurang-kurangnya memiliki :
Penyelia 1 (satu) orang;
Penguji Pelaksana 4 (empat) orang penguji
pelaksana;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 52
BABVI
Penguji Pemula 8 (delapan) orang penguji pemula.
3) Standar peralatan pengujian
Setiap Unit Pengujian sekurang-kurangnya memiliki
peralatan uji :
alat uji emisi gas buang;
alat uji kebisingan;
alat uji rem;
alat uji lampu;
alat uji kincup roda depan;
alat uji penunjuk kecepatan;
alat pengukur kedalaman alur ban;
alat pengukur berat;
alat pengukur dimensi;
alat uji daya tembus cahaya pada kaca;
kompresor udara;
generator set; dan
peralatan bantu.
4) Keakurasian peralatan pengujian Kendaraan Bermotor
Telah dilakukan aklibrasi paling lam 6 bulan dan
hasilnya sesuai dengan standar
5) Sistem dan tata cara pengujian; dan
Sistem dan tatacara pengujian sesuai dengan pedoman
yang ditetapkan oleh menteri Perhubungan
6) Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor, yang
wajib diselenggarakan di setiap Unit Pelaksana Uji
Berkala adalah :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 53
BABVI
Sistem informasi untuk Publik
Sistem infomasi untuk publik terdiri dari :
Fasilitas publikasi dalam wujud phisik berupa papan
informasi atau media informasi lainnya yang
berisikan prosedur Uji Berkala Kendaraan
Bermotor, yang ditempatkan pada tempat yang
mudah terlihat dan dapat dibaca oleh pemohon pada
kantor Unit Pelaksana Uji Berkala.
website yang dikelola oleh Unit Pelaksana Uji
Berkala yang berisi informasi yang diperlukan oleh
publik seperti kendaraan wajib uji yang habis masa
berlakunya uji, biaya uji, pendaftaran, nomor
antrian, dan jadwal uji serta dapat diakses oleh
masyarakat.
Sistem Informasi Untuk Kepentingan Pelaksanaan
Uji Berkala.
Sistem informasi yang diselenggarakan untuk
kepentingan pelaksanaan uji berkala sekurang-
kurangnya :
harus terhubung dan terintegrasi dengan sistem
informasi uji berkala pada kementerian
perhubungan yang bertanggungjawab di bidang
sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan ;
berbasis web;
piranti keras dan piranti lunak sesuai dengan standar
yang ditetapkan Menteri Perhubungan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 54
BABVI
B. KONSEP PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KERJA
NASIONAL INDONESIA DI BIDANG SDM TRANSPORTASI
JALAN
1. Pemetaan di Bidang SDM Transportasi Jalan (LLAJ)
a. Lalu lintas jalan :
(1) Regulator (perencana dan perumus kebijakan lalu lintas di
ruas jalan);
(2) Perekayasa dan analis sistim lalu lintas (perlengkapan jalan,
ATCS, ITS, andalalin, evaluasi, perekayasaan, tindakan
koreksi);
(3) Pelaksana manajemen operasional;
(4) Penyuluh / pendidik lalu lintas;
(5) Pengemudi perorangan termasuk pengemudi angkutan B3
untuk kepentingan sendiri;
(6) Instruktur calon pengemudi;
(7) Penegak hukum LLAJ (PPNS bidang LLAJ dan POLRI).
b. Angkutan Umum :
(1) Perencana angkutan umum;
(2) Pengendali angkutan umum (perijinan);
(3) Pengawas angkutan orang dan barang (di terminal dan
jembatan timbang).
(4) Pengusaha / operator angkutan umum;
(5) Pengemudi angkutan umum termasuk pengemudi angkutan
orang (dalam trayek dan tidak dalam trayek), barang umum
(general cargo), B3 untuk umum, peti kemas, alat berat,
dan barang khusus;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 55
BABVI
(6) Instruktur calon pengemudi angkutan umum dan angkutan
barang berbahaya.
c. Kendaraan :
(1) Peneliti kendaraan bermotor;
(2) Penguji kendaraan bermotor;
(3) Petugas Kalibrasi peralatan uji kendaraan bermotor;
(4) Teknisi / montir kendaraan bermotor;
(5) Registrator dan identifikator kendaraan bermotor;
(6) Pemeriksa pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan.
d. Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan :
(1) Perencana jaringan LLAJ;
(2) Petugas terminal penumpang dan petugas terminal barang;
(3) Petugas jembatan timbang.
e. Keamanan dan Keselamatan LLAJ :
(1) Pengumpul data kecelakaan
(2) Pengolah dan analisis kecelakaan
(3) Investigator kecelakaan lalu lintas
(4) Peneliti Keselamatan LLAJ
(5) Auditor bidang keamanan LLAJ;
(6) Inspektur bidang keamanan LLAJ;
(7) Auditor keselamatan LLAJ bidang sarana dan prasarana;
(8) Inspektur keselamatan LLAJ bidang sarana dan prasarana;
(9) Auditor keselamatan LLAJ bidang jalan;
(10) Inspektur keselamatan LLAJ bidang jalan;
(11) Auditor keselamatan LLAJ bidang tugas kepolisian;
(12) Inspektur keselamatan LLAJ bidang tugas kepolisian.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 56
BABVI
Selanjutnya maka Peta SDM Bidang Transportasi Jalan dapat dilihat
dalam gambar berikut :
2. Kerangka Kualifikasi Nasional
Kerangka Kualifikasi pada dasarnya adalah penetapan terhadap
tingkat/jenjang kuyalifikasi pada suatu bidang pekerjaan yang akan
disusun Rancangan SKKNI nya.berdasarkan amanat PP No. 31
tahun 2006 tentang Sislatkernas pasal 5 ayat (2), bahwa Krerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ditetapka sebanyak 9
(sembilan) jenjang yaitu jenjang terendah sertifikat 1 sampai dengan
jenjang tertinggi sertifikat IX.
Penyusunan Standar Kompetensi berdasarkan pada peraturan
Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor 8
tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia sebagai berikut :
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 57
BABVI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutnya
disingkat SKKNI, adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta
sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai SKKNI harus
memenuhi prinsip:
a. relevan dengan kebutuhan dunia usaha atau industri di
masing-masing sektor atau lapangan usaha;
b. valid terhadap acuan dan/atau pembanding yang sah;
c. aseptabel oleh para pemangku kepentingan;
d. fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan
pemangku kepentingan; dan
e. mampu telusur dan dapat dibandingkan dan/atau disetarakan
dengan standar kompetensi lain, baik secara nasional maupun
internasional.
Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai SKKNI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 harus memenuhi ketentuan:
a. berisi rumusan tentang kompetensi tugas, kompetensi
manajemen tugas, kompetensi menghadapi keadaan darurat
dan kompetensi menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,
termasuk tanggung jawab dan bekerja sama dengan orang lain;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 58
BABVI
b. mencerminkan pekerjaan yang realistik berlaku di tempat
kerja secara umum di sektor atau lapangan usaha tertentu;
c. dirumuskan dengan orientasi hasil kerja (outcomes); dan
d. dirumuskan secara terukur dengan bahasa yang jelas,
sederhana, dan mudah dipahami oleh pengguna SKKNI.
Penyusunan SKKNI di setiap sektor atau lapangan usaha mengacu pada
peta kompetensi yang disusun dalam RIP SKKNI di sektor atau lapangan
usaha yang bersangkutan.
Penyusunan SKKNI dan pemetaan kompetensi mengacu pada RMCS.
Pemetaan SKKNI disusun dalam susunan fungsi pekerjaan yang
mencakupi:
a. tujuan utama (main purpose);
b. fungsi kunci (key function) dari tujuan utama (main purpose);
c. fungsi utama (major function) dari fungsi kunci (key function); dan
fungsi dasar (basic function) dari fungsi utama (major function),
3. Penetapan Kerangka Kualifikasi
Penetapan Kerangka Kualifikasi pada RSKKNI pada sektor, sub
sektor, bidang/su bidang pekerjaan berdasarkan jenjang kualifikasi
atau jabatan dari yang terendah sampai yang tertinggi pada area
pekerjaan/profesi tertentu., tidak harus sepenuhnya mengikuti
jenjang 9 jenjang SKKNI, sebagaimana dimaksud pada PP 31 tahun
2006 pasal 5 ayat (2) tentang Sislatkernas. Untuk masing-masing
sektor dalam menyusun RSKKNI yang diperlukan dapat
menetapkan jenjang yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 59
BABVI
bidang pekerjaan/jabatan/profesi berdasarkan kesepakatan masing-
masing sektor/sub sektor.
4. Pemaketan SKKNI
a. Pemaketan SKKNI
Pemaketan standar kompetensi sebaiknya disusun denganmengacu pada peta KKNI, yang telah disepakati antara asosiasiprofesi, pakar dan praktisi dengan para pemangku kepentingan(stakeholder).
Agar pemaketan standar kompetensi dapat memenuhi
kebutuhan lapangan usaha dan dunia industri secara hannonis
dengan KKNI, perIu dipertimbangkan :
1) Kebutuhan "kualifikasi pekerjaan" yang diharapkan oleh
lapangan usaha skala .kecil, menengah dan besar.
2) Relevansi dengan jenjang jabatan/pekerjaan atau keahlian
yang sesuai dengan lapangan usaha dan dunia industri
serta 'serasi dengan deskripsi KKNI.Pemaketan tersebut dapat dilakukan melalui:1) Pemaketan standar kompetensi yang telah terstandar
berdasarkan pekerjaan-pekeIjaan yang ada di tempatkerja,
2) Pemaketan standar kompetensi dengan pertimbanganKKNI pada sektor, sub sektor, bidang, sub bidang danarea pekeIjaan/jabatan/profesi tertentu.
3) Sektor dan/atau profesi tertentu yangtidak memilikijenjang atau tidak memerlukan penjenjangan dapatmemilih kualifikasi tertentu dengan menggunakan KKNI.
b. Kodefikasi Pekerjaan/Profesi
Pemberian kode pada suatu kualifikasi pekerjaan/berdasarkan
basil kesepakatan dalam pemaketan sejumlah unit kompetensi,
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 60
BABVI
diisi dan ditetapkan dengan mengacu dengan "Format
Kodifikasi Pekerjaan/Jabatan"
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI
merupakan dasifikasi baku kegiatan ekonomi yang terdapat di
Indonesia KBLUI disusun untuk menyediakan satu set
kerangka klasifikasi kegiatan ekonomi yang komprehensif di
Indonesia agar dapat digunakan untuk penyeragaman
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan anaIisis data statistik
menurut kegiatan ekonomi, serta untuk mempelajari keadaan
atau perilaku ekonomi menurut kegiatan ekonomi. Dengan
penyeragamanan tersebut, data statistik kegiatan ekonorni
dapat dibandingkan dengan format yang standar pada tingkat
internasional, nasionai, maupun regional.
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2009 yang
diterbitkan dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik
Nomor 57 tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia merupakan revisi dari KBLUI Tahun 2005.
Revisi klasifikasi dilakukan karena terjadinya pergeseran
lapangan usaha dan muneulnya beberapa lapangan usaha yang
menyebabkan banyak kegiatan ekonomi belum ada
klasifikasinya Revisi juga menghasilkan klasifikasi yang lebih
rinei dan lebih lengkap dibandingkan versi sebelunmya untuk
mengidentifikasi pergeseran lapangan usaha dan muneulnya
kegiatan ekonomi baru. Dengan demikian data ekonomi ~apat
dikumpulkan dan disaiikan dalam format yang didesain untuk
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 61
BABVI
tujuan analisis, pengambilan keputusan, dan perencanaan
kebijakan, yang dapat lebih merefleksikan fenomena
perekonornian terkini.
Struktur dan pemberian kode KBLI adalah sebagai berikut :
a. Kategori, menunjukkan garis pokok penggoJongan
kegiatan ekonorni. Penggolongan ini diberi kode satu digit
kode alfabet, Dalam KBLUI, seluruh kegiatan ekonomi di
Indonesia digolongkan menjadi 21 kategori. Kategori-kategori
tersebut diberi kode huruf dari A sampai dengan U.
b. Golongan Pokok, merupakan uraian lebih lanjut dari
kategori. Setiap kategori diuraikan menjadi satu atau beberapa
golongan pokok (sebanyak-banyaknya lima golongan pokok,
kecuali industri pengoJahan) menurut sifat masing-masing
golongan pokok Setiap golongan pokok diberi kode dua digit
angka.
c. Golongan, merupakan uraian Jebih lanjut dari golongan
pokok (butir b). Kode golongan terdiri dari tiga digit angka,
yaitu dua digit angka pertama menunjukkan goJongan pokok
yang berkaitan, dan satu digit angka terakhir menunjukkan
kegiatan ekonorni dari setiap golongan yang
bersangkutan.Setiap golongan pokok dapat diuraikan menjadi
sebanyak- banyaknya'!'embilan golongan.
d. Subgolongan, merupakan uraian lebih lanjut dari kegiatan
ekonorni yang tercakup dalam suatu golongan (butir c). Kode
Subgolongan terdiri dari empat digit, yaitu kode tiga digit
angka pertama menunjukkan golongan yang berkaitan, dan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 62
BABVI
satu digit angka terakhir.
5. Format Standar Kompetensi Kerja Indonesia
a. Kode UnitBerisi nomor kode unit kompetensi sesuai dengan kategori,
golongan pokok, golongan dan fungsi utama pekerjaan.
Kode unit kompetensi berjumlah 12 (dua belas) digit yang
memuat kategori, Golongan Pokok, Golongan, sub golongan,
kelompok lapangan usaha, penjabaran kelompok lapangan
usaha (mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik), nomor
urut unit kompetensi dan versi, yaitu sebagai berikut:
X . 0 0 0 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0
(1) (2) (7) (8)(3)
(4)(5)
(6)
(1) = Kode Kategori (A, B, C ... dst), diisi 1 huruf sesuai kode hurufkategori pada KBLUI;(2) = Kode Golongan Pokok, terdiri dari 2 angka;(3) = Kode Golongan, terdiri dari 3 angka;(4) = Kode Sub Golongan, terdiri dari 4 angka;(5) = Kode Kelompok usaha, terdiri dari 5 angka;(6) = Kode Penjabaran Kelompok usaha, terdiri dari 6 angka, jikatidak ada penjabaran kelompok usaha angka terakhir diisi denganangka 0;(7) = Nomor urut unit kompetensi dari SKKNI pada kelompokusaha atau penjabaran kelompok usaha, terdiri dari 3 digit angka,mulai dari angka 001, 002, 003 dan seterusnya;(8) = Versi penerbitan SKKNI sebagai akibat dari adanyaperubahan, diisi dengan 2 digit angka, mulai dari angka 01, 02 danseterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap urutan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 63
BABVI
penyusunan atau penetapan unit kompetensi dalam penyusunanstandar kompetensi yang disepakati, apakah standar kompetensitersebut disusun merupakan yang pertama kali, hasil revisi dan atauseterusnya.
b. Judul Unit
Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadap
tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan. Judul unit
kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali
dengan kata kerja aktif atau performatif yang terukur.
c. Deskripsi Unit
Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan suatu
pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam kaitannya dengan
unit kompetensi. Dalam deskripsi, dapat pula disebutkan
keterkaitan unit kompetensi ini dengan unit kompetensi lain
yang memiliki kaitan erat.
d. Elemen Kompetensi
Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan dalam melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan
dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada proses
pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja
aktif atau performatif.
e. Kriteria Unjuk Kerja
Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang
menggambarkan kinerja yang harus dicapai pada setiap
elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja dirumuskan secara
kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 64
BABVI
pelaksanaan pekerjaan yang terukur, yang dibuat dalam kata
kerja pasif.
f. Batasan Variabel
Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang
berupa lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja
yang digunakan, norma dan standar, rentang pernyataan
(range of statement) yang harus diacu, serta peraturan dan
ketentuan terkait yang harus diikuti.
Batasan variabel minimal dapat menjelaskan :
1) Kontek variabelBerisi penjelasan kontek unit kompetensi untuk dapat
dilaksanakan pada kondisi lingkungan kerja yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas.
2) Peralatan dan perlengkapan
Berisi peralatan yang diperlukan seperti alat, bahan atau
fasilitas dan materi yang digunakan sesuai dengan
persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit
kompetensi.
3) Peraturan yang diperlukan
Peraturan atau regulasi yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan.
4) Norma dan standar
Dasar atau acuan dalam melaksanakan pekerjaan untuk
memenuhi persyaratan.
g. Panduan Penilaian
Berisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang
dapat dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen
kompetensi. Diantaranya deskripsi tentang konteks penilaian,
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 65
BABVI
persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya (bila
diperlukan), pengetahuan dan keterampilan yang harus
dikuasai, sikap kerja yang harus ditampilkan, serta aspek kritis
yang menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
Panduan penilaian ini digunakan untuk membantu penilai
dalam melakukan penilaian atau pengujian pada unit
kompetensi baik pada saat pelatihan maupun uji kompetensi,
meliputi:
1) Konteks penilaian
Memberikan penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan
dalam penilaian dan kondisi yang berpengaruh atas
tercapainya kompetensi kerja, serta dimana, apa dan
bagaimana penilaian seharusnya dilakukan.
2) Persyaratan kompetensi
Memberikan penjelasan tentang unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya (jika di perlukan) sebagai
persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan
penguasaan unit kompetensi.
3) Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
Merupakan informasi pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk
kerja pada unit kompetensi.
4) Sikap kerja yang diperlukan
Merupakan informasi sikap kerja yang harus ditampilkan
untuk tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit
kompetensi.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 66
BABVI
5) Aspek kritis
Memberikan penjelasan tentang aspek atau kondisi yang
sangat mempengaruhi atau menentukan pelaksanaan
pekerjaan.
Maka Penyusunan Standar Kompetensi SDM Bidang Transportasi Jalan
berdasarkan pada peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, adalah sebagai berikut :
(terlampir pada format SKKNI)
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB VII - 1
BABVII
BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil pengumpulan data dari
beberapa lokasi survey, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. KOMPETENSI PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR
Penguji Kendaraan Bermotor jumlah Penguji Kendaraan
bermotor yang ada di UPTD pengujian kendaraan bermotor
Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota sangat terbatas dan belum
dapat memenuhi standar kompetensi Penguji Kendaraan
Bermotor sabagaimana ditetapkan dalam Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Darat no. 1076/KP.10/DRJD/2005.
2. KOMPETENSI PEMELIHARAAN PERALATAN UJI
KENDARAAN BERMOTOR
Pegawai yang memiliki Kompetensi Pemelihara Peralatan uji
Kendaraan Bermotor juga tidak ada, segala kegiatan Perawatan
Peralatan Uji Kendaraan Bermotor dikontrakan kepada
Konsultan Teknis Perawatan Peralatan.
3. KOMPETENSI TENAGA KALIBRASI PERALATN UJI
BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
Kompetensi Tenaga Kalibrasi Peralatn Uji Berkala Kendaraan
Bermotor di UPTD Penguji Kendaraan Bermotor juga tidak ada
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB VII - 2
BABVII
untuk melakukan kalibrasi peralatan uji, juga dikontrakan ke
konsultan teknis.
4. KOMPETENSI PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
(PPNS)
Kompetensi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang
bertugas Penyidikan Pelanggaran sesuai dengan ketentuan Pidana
Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, masih belum
mencukupi untuk bertugas di terminal dan lokasi penimbangan.
Untuk diangkat menjadi PPNS, pegawai harus mengikuti Diklat
sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia no
M.MH.01.AN.09.01. tahun 2011 tentang Tata cara Pengangkatan
PPNS dan PP no. 58 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kitab UU
Hukum Acara Pidana yang diselenggarakan oleh POLRI dan
mengikuti Diklat tentang UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
5. KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM
Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum yang memerlukan
Kompetensi antara lain :
- Pengemudi Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
- Pengemudi Angkutan Parawisata
- Pengemudi Angkutan Umum Massal
- Pengemudi Angkutan Taksi
Kompetensi ini diperlukan oleh perusahaan angkutan masing-
masing untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan
konsumen dalam memberi pelayanan.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB VII - 3
BABVII
6. KOMPETENSI PENGELOLA TERMINAL PENUMPANG.
Kompetensi yang dibutuhkan dalam Pengelolaan terminal
Penumpang adalah :
a. Kepala Terminal Angkutan Penumpang, selaku Pimpinan
Pengelola Terminal Penumpang;
b. Petugas Administratif, selaku Pembantu Kepala Terminal
Penumpang;
c. Petugas Operasional, selaku Pembantu Kepala Terminal
Penumpang;
d. PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal
Penumpang untuk menangani tugas penyidikan pelanggaran
di bidang LLAJ.
7. STANDAR KOMPETENSI PENGELOLA TERMINAL
BARANG
a) Kepala Terminal Angkutan Barang, selaku Pimpinan
Pengelola Terminal Barang;
b) Petugas Administratif, selaku Pembantu Kepala Terminal
Barang;
c) Petugas Operasional, selaku Pembantu Kepala Terminal
Barang.
d) PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal
dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani
tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ
dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di bidang
LLAJ.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB VII - 4
BABVII
8. KOMPETENSI PENGEMUDI dan PEMBANTU
PENGEMUDI ANGKUTAN B3
Pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun
(B3) wajib memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus.
a) Persyaratan umum terkait Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku dalam memperoleh Surat Izin Mengemudi
(SIM);
b) Persyaratan khusus yang terkait dengan Pengangkutan
Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun (B3).
9. KOMPETENSI PENGEMUDI dan PEMBANTU
PENGEMUDI ANGKUTAN PETI KEMAS, ALAT BERAT
dan BARANG KHUSUS
Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti
Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus, Kompetensi antara lain :
a) Persyaratan Umum terkait dengan Perundang-undangan yang
berlaku dalam memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM);
b) Persyaratan khusus mengenai pengetahuan dan tata cara
Pengangkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus.
10. STANDAR AKREDITASI BADAN HUKUM/LEMBAGA
YANG MELAKUKAN UJI BERKALA KENDARAAN
BERMOTOR
Berdasarkan ketentuan pasal 161 UU no 22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. setiap Unit Pelaksana
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB VII - 5
BABVII
Uji Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung
jawab di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini adalah
menteri Perhubungan.
Untuk memperoleh akreditasi, unit pelaksana Uji Berkala
Kendaraan Bermotor harus memenuhi persyaratan standar
sebagai berikut :
a. Lokasi;
b. Memiliki Penguji Kendaraan Bermotor yang memenuhi
kompetensi sesuai ketentuan yang berlaku;
c. Untuk Standar Peralatan Pengujian Kelaikan Kendaraan
Bermotor lengkap;
d. Keakurasian peralatan pengujian Kendaraan Bermotor;
e. Sistem dan tata cara pengujian; dan
f. Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor.
B. SARAN
1. Untuk Standar Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor,
konsultan mengusulkan 3 (tiga) kualifikasi sebagai berikut :
a. Penguji Pemula ;
Yang bertugas membantu penguji dalam mengoprasikan
peralatan uji dan merawat peralatan uji serta membantu
penguji dalam melaksanakan tugasnya.
b. Penguji Pelaksana :
Yang bertugas melakukan pengujian kelaikan kendaraan
bermotor.
c. Penguji penyelia ;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB VII - 6
BABVII
Yang bertugas melakukan supervisi hasil kerja penguji
pelaksana dan mengesahkan hasil uji.
2. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga penguji, perawatan peralatan
uji dan kalibrasi peralatan ujisebaiknya Pemerintah (Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan/BPSDM
Perhubungan) harus dapat menyelenggarakan Diklat secara
berkala guna memenuhi kebutuhan UPTD Penguji
kabupaten/Kota.
3. Untuk meningkatkan jumlah dan kualitas PPNS, sebaiknya
Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan POLRI untuk
menyelenggarkan Diklat PPNS Bidang Lalu Lintas da Angkutan
Jalan (LLAJ) yang selanjutnya ditempatkan di Terminal dan
Jembatan Penimbangan, guna membantu pengelola terminal
dalam melakukan pengawasan dan peniudakan terhadap
pelanggaran.
4. Untuk meningkatkan kompetensi pengemudi angkutan umum
(Angkutan AKAP-Angkutan Parawisata-Angkutan Umum
Massal dan Taksi), sebaiknya setiap pengusaha angkutan
bekerjasama dengan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan
Darat guna menyelenggarakan Diklat pengemudi secara berkala
setiap 6 (enam) bulan sekali, seperti yang dilakukan oleh
perusahaan Taksi Blue Bird.
5. Untuk meningkatkan kompetensi pengelola terminal penumpang
dan terminal barang seyogyanya Kementerian Perhubungan c.q
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB VII - 7
BABVII
Badan Pengembangan SDM Perhubungan dapat bekerjasama
dengan Pemerintah Daerah guna penyelenggaraan Diklat
pengelolaan terminal penumpang dan terminal barang.
6. Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan
bahan berbahaya dan beracun (B3) serta pengemudi dan
pembantu pengemudi peti kemas, alat berat dan barang khusus
ini sangat dibutuhkan oleh pengusaha angkutan.
Sebaiknya STTD Bekasi yang akan ditujnjuk oleh BNSP sebagai
lembaga sertifikasi profesi dapat melakukan kerjasama dengan
pengusaha angkutan untuk dapat melakukan Diklat.
7. Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Yang Melakukan Uji
Berkala Kendaraan Bermotor, yang saat ini ada di 4 (empat)
Balai Akreditasi sebaiknya diperbanyak secara berkala, minimal
setiap Provinsi ada 1 (satu) Balai.
8. Sebaiknya Kementerian Perhubungan membentuk Komite
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang
bertugas menyusun Rencana Induk SKKNI, sesuai Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no 8 tahun 2012 tentang
Tata cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia, sebagaimana pada pasal 5 peraturan tersebut, yang
meliputi :
a. Komite Standar Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 memiliki peran dan fungsi di sektor atau lapangan
usaha masing-masing, meliputi:
1) penyusunan RIP SKKNI ;
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan
Laporan Akhir
PT. MITRA FITRAH ALAM
BAB VII - 8
BABVII
2) pembentukan Tim Perumus dan Tim Verifikasi
SKKNI;
3) penilaian usulan penyusunan SKKNI;
4) pengembangan SKKNI;
5) penyelenggaraan Pra Konvensi dan Konvensi
Rancangan SKKNI; dan
6) pemantauan dan kaji ulang SKKNI.
b. Komite Standar Kompetensi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibentuk oleh Instansi Teknis dengan susunan
organisasi dan keanggotaan sebagai berikut:
1) Pengarah;
2) Ketua merangkap anggota;
3) Sekretaris merangkap anggota;
4) Anggota, yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan
yang merepresentasikan unsur Instansi Teknis yang
bersangkutan, Instansi Teknis terkait, perusahaan atau
asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, lembaga atau
asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan, Lembaga
Sertifikasi Profesi, serikat pekerja dan/atau pakar
kompetensi.