kerjasama -...

288
LAPORAN AKHIR Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN LAPORAN AKHIR KERJASAMA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT DAN PERKERETAAPIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN PT MITRA FITRAH ALAM 2012

Upload: votu

Post on 25-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DIBIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN

LAPORAN AKHIR

KERJASAMA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGANDARAT DAN PERKERETAAPIAN BADAN PENELITIAN DAN

PENGEMBANGANKEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGANPT MITRA FITRAH ALAM

2012

Page 2: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

KATA PENGANTAR

Laporan ini merupakan Laporan Akhir (Final Report) berdasarkan

kontrak kerjasama ” Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM

Transportasi Jalan” antara Pusat Penelitan dan Pengembangan

Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Badan Penelitian dan

Pengembangan Kementerian Perhubungan dengan Konsultan. Laporan

Akhir ini disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan hasil

kajian dari beberapa ahli dan narasumber.

Laporan Akhir ini terdiri dari 7 (tujuh) BAB, yaitu : BAB 1 :

Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan

Metodelogi, BAB 4 : Hasil Pengumpulan Data, BAB 5 Rencana

Analisis dan Penyusunan Kompetensi, BAB 6 Konsep Berdasarkan

Peraturan Perundang-Undangan dan Konsep Penyusunan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Transportasi Jalan dan

BAB VII Kesimpulan dan Saran.

Atas kerjasamanya dan masukan dari berbagai pihak yang telah

dibangun selama ini sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya, kami mengucapkan terima kasih.

PT. MITRA FITRAH ALAM

DJABIR HASAN

Direktur Utama

Page 3: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI

BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN

(LAPORAN AKHIR)

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan masalahC. Maksud, Tujuan Kajian, Penelitian dan StudiD. Ruang Lingkup Batasan PenelitianE. Kegunaan PenelitianF. Hasil yang di HarapkanG. Sistimatika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. SDM Bidang Transportasi Jalan Berdasarkan

Sistem Transportasi NasionalB. SDM Bidang Transportasi Jalan Berdasarkan

Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2012 TentangSumber Daya Manuisia Di Bidang TransportasiKementerian Perhubungan

C. Pembagian Wewenang Bidang Urusan JalanBerdasarkan UU 22 Tahun 2009

D. Pembinaan SDM Berdasarkan SertifikasiKompetensi Sesuai Peraturan Presiden No 8Tahun 2012 Tentang Kerangka KualifikasiNasional Indonesia

E. Kebijakan Pengembangan SDM TransportasiJalan

F. Manajemen Sumber Daya ManusiaG. Konsep Penilaian Kebutuhan Diklat Berbasis

Kompetensi (Competency – Based TrainingNeeds Assesment)

BAB III METODOLOGI PENELITIANA. PendekatanB. Metode Pengumpulan DataC. Instrumen PenelitianD. Metoda Pengolahan Data

Page 4: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

E. Metode Analisis DataF. Metode Pelaksanaan

BAB IV HASIL PENGUMPULAN DATAA. Gambaran Umum Perda Bidang TransportasiB. Perda Bidang Transportasi Dari Daerah PenelitianC. Permasalahan Penyelenggaraan Perda Bidang

TransportasiD. Pembatalan Perda Bidang Transportasi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASANA. Arah Pengembangan SDM Transportasi JalanB. Analisis Kompetensi SDM Transportasi JalanC. Penyusunan Standar Kompetensi Kerja SDM

Bidang Transportasi Jalan

BAB VI KONSEP STANDAR KOMPETENSI DI BIDANGSDM TRANSPORTASI JALAN DAN STANDARAKREDITASI BADAN HUKUM/LEMBAGAYANG MELAKUKAN UJI BERKALAKENDARAAN BERMOTOR.A. Konsep Berdasarkan Peraturan Perundang-

UndanganB. Konsep Penyusunan Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia Bidang Transportasi Jalan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.A. KesimpulanB. Saran .

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran :

- DAFTAR TABEL

- DAFTAR GAMBAR

- FORMAT SKKNI

Page 5: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATUR

Damin Sudarwan, Pengantar Stud Penelitian Kebijakan

(Jakarta : PT Bumi Aksara 2005)

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian

Kualitatif (Bandung : Alfabeta 2009)

Kementerian Perhubungan, Studi Kebutuhan Diklat Teknis di

Departemen Perhubungan, Dishub Provinsi, dan

Dishub Kabupaten/Kota. Jakarta ; Badan

Penelitian dan Pengembangan Perhubungan 2008

Kementerian Perhubungan, Studi Profesionalisme Sumber

Daya Manusia Departemen Perhubungan dalam

Rangka Reformasi Birokrasi, Jakarta ; Badan

Puslitbang Perhubungan 2011

Kementerian Perhubungan, Perhubungan Darat dalam

Angka, Jakarta ; 2010

Kementerian Perhubungan, , Studi Penyusunan Jabatan

Fungsional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

Jakarta ; Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;

1993

Kementerian Perhubungan, , Studi Kebutuhan Spesifikasi

Pendidikan dan Pelatihan Ideal Berbasis

Kompetensi sesuai Perkembambangan

Pemerintahan, Jakarta ; Pusat Litbang

Perhubungan Darat 2007

Page 6: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

B. DOKUMEN

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009

tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan,

Jakarta ; Kementerian

Perhubungan 2010

Nomor 13 tahun 2003

tentang Ketenaga

Kerjaan, Jakarta ;

Kementerian Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi ; 2004

Nomor 43 tahun 1999

tentang Perubahan UU

no 8 tahun 1974

tentang Pokok-pokok

Kepegawaian, Jakarta ;

Badan Kepegawaian

Negara tahun 2000

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1993 tentang

Angkutan Jalan, Jakarta,

Kementerian Perhubungan 1993

Nomor 51 tahun 2012 tentang

Sumber Daya Manusia di Bidang

Transportasi ; Jakarta, Sekretariat

Negara. 2012

Page 7: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Nomor 55 tahun 2012 tentang

Kendaraan ; Jakarta, Sekretariat

Negara. 2012

Nomor 44 tahun 1993 tentang

Kendaraan Bermotor dan

Pengemudi, Jakarta ; Kementerian

Perhubungan 1993

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8

tahun 2012 tentang Tata Cara

Penetapan Standar Kompetensi

Kerja Nasional Indonesia, Jakarta,

Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi ; 2012

Nomor 5 tahun 2012, tentang

Sistem Standarisasi Kompetensi

Kerja Nasional Indonesia, Jakarta,

Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi ; 2012

Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 7 tahun 2010

tentang Rncana Strategis

Kementerian Perhubungan tahun

2010 - 2014

Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK

1076 / KP. 108 / DRJD / 2005

Page 8: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

LAPORAN AKHIRStudi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

tentang Kompetensi Penguji

Kendaraan Bermotor

Nomor SK 727/AJ

307/DRJD/2004 tentang Pedoman

Teknis Penyelenggaraan Angkutan

Umum di jalan, Jakarta : Direktorat

Jenderal Perhubungan Darat tahun

2004

Nomor SK 725/AJ 302/DRJD/2004

tentang Penyelenggaraan Angkutan

bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

di jalan, jakarta ; Dirjen

Perhubungan Darat 2004.

Page 9: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 1

BABI

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan

penting dalam pendukung pembangunan nasional serta mempunyai

kontribusi terbesar dalam pangsa angkutan dibandingkan moda lain.

Oleh karena itu, visi transportasi jalan adalah sebagai penunjang,

penggerak dan pendorong pembangunan nasional serta berperan

sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, politik, social budaya dan

pertahanan keamanan. Misi transportasi jalan adalah untuk

mewujudkan system transportasi jalan yang andal, berkemampuan

tinggi dalam pembangunan serta meningkatkan mobilitas manusia dan

barang, guna mendukung pengembangan wilayah untuk mewujudkan

wawasan nusantara.

Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan transportasi jalan, maka

yang terlebih dahulu dibenahi adalah kompetensi dan keahlian dari

SDM transportasi jalan, karena SDM menjadi ujung tombak dalam

penyelenggaraan transportasi jalan.

Saat ini berbagai tantangan dan kendala masih dihadapi dalam usaha

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), di antaranya

dukungan pembiayaan yang masih terbatas, rendahnya kesadaran SDM

untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, jujur dan adil, serta

kurang optimalnya pengimplementasian peraturan perundang-

undangan di lapangan dan tidak optimalnya penempatan SDM pada

instansi terkait berdasarkan disiplin ilmu yang seharusnya dipenuhi.

Page 10: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 2

BABI

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan transportasi,

baik oleh pemerintah selaku regulator maupun pengusaha angkutan

selaku penyelenggara kegiatan angkutan dan operator angkutan maka

pengembangan SDM transportasi yang lebih berkualitas dan professional

dalam melaksanakan tugasnya sangat diperlukan.

Melalui metode kebijakan, strategi dan upaya yang diformulasikan untuk

pengembangan SDM pada moda transportasi jalan, yaitu SDM

pemerintah (PNS), SDM operator angkutan (pengemudi), dan SDM

pengusaha angkutan, perlu dibina untuk dilaksanakan secara optimal

sehingga dapat menghasilkan SDM yang melaksanakan tugasnya dengan

penuh tanggung jawab, berkepribadian baik, jujur dan adil yang

berpedoman pada Lima Citra Manusia Perhubungan.

Untuk melakukan studi tersebut, mengaucu pada Peraturan Perundang-

undangan sebagai berikut :

• UU no 43 tahun 1999 tentang perubahan undang-undang no 48

tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian.

• UU no 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

• UU no. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

• UU no.13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan

• UU no. 38 tahun 2004 tentang Jalan

• PP no. 102 tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional

• PP no. 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan

• PP no 55 tahun 2012 tentang kendaraan

Page 11: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 3

BABI

• PP no 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia

• PP 51 tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang

Transportasi Kementerian Perhubungan

• PP no 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi

• KM no 7 tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian

Perhubungan tahun 2010-2014

B. RUANG LINGKUP

Uraian kegiatan/Ruang lingkup dari studi ini sebagai berikut:

a) Inventarisasi kebijakan mengenai SDM transportasi jalan.

b) Inventarisasi kebijakan pengembangan SDM transportasi jalan.

c) Inventarisasi jumlah SDM bidang transportasi jalan.

d) Inventarisasi jumlah SDM bidang transportasi jalan yang

memilki kompetensi dan profesional

e) Menganalisis dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas SDM

Transportasi Jalan.

f) Merumuskan 10 naskah akademis konsep standar di bidang SDM

transportasi jalan yang meliputi:

1). Standar kompetensi tenaga penguji uji berkala kendaraan

bermotor.

2). Standar kompetensi tenaga pemeliharaan peralatan uji

berkala kendaraan bermotor.

3) Standar kompetensi tenaga kalibrasi peralatan uji berkala

kendaraan bermotor.

4) Standar kompetensi PPNS yang melakukan penyidikan

pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ.

Page 12: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 4

BABI

5). Standar kompetensi pengemudi angkutan umum.

6). Standar kompetensi pengelola terminal penumpang.

7). Standar kompetensi pengelola terminal barang.

8). Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang berbahaya dan beracun.

9). Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus.

10). Standar akreditasi badan hukum/lembaga yang melakukan

uji berkala kendaraan bermotor.

g) Lokasi obyek studi ini dilaksanakan di Jakarta, Surabaya,

Banjarmasin, dan Denpasar.

Batasan Kegiatan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

adalah berupa penyusunan konsep standar SDM transportasi jalan yang

professional dan memiliki kompetensi.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud Kegiatan

Maksud kegiatan adalah melakukan Studi Penyusunan Konsep

Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan.

b. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan adalah tersusunnya konsep rumusan standar di

Bidang SDM Transportasi Jalan.

Page 13: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 5

BABI

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

Keluaran (output) dari kegiatan studi ini adalah tersusunnya 4 (empat)

laporan studi yaitu laporan pendahuluan, laporan interim, rancangan

laporan akhir dan laporan akhir. Laporan akhir terdiri dari laporan

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

dan 10 (sepuluh) Konsep Kajian Akademis Standar di Bidang SDM

Transportasi Jalan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan ini disusun menjadi 7 (tujuh) BAB dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Mambahas latar belakang masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan,

hasil yang diharapkan, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Membahas mengenai SDM Bidang Transportasi Jalan Berdasarkan

Sistem Transportasi Nasional, SDM Bidang Transportasi Jalan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2012 Tentang Sumber

Daya Manuisia di Bidang Transportasi Kementerian Perhubungan,

Pembagian Wewenang Bidang Urusan Jalan Berdasarkan UU 22

Tahun 2009, Pembinaan SDM Berdasarkan Sertifikasi Kompetensi

Sesuai Peraturan Presiden No 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia, Kebijakan Pengembangan SDM

Transportasi Jalan, Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Konsep

Page 14: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 6

BABI

Penilaian Kebutuhan Diklat Berbasis Kompetensi (Competency –

Based Training Needs Assesment).

BAB III Metodologi

Membahas mengenai pendekatan, metode pengumpulan data, lokasi,

populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, metode

pengolahan data dan analisis data, metode pelaksanaan.

BAB IV Hasil Pengumpulan Data

Membahas mengenai Pengumpulan Data Sekunder dan Pengumpulan

Data Primer dari lokasi survey dan Konsep Kompetensi.

BAB V Analisis dan Pembahasan

Membahas mengenai Arah Pengembangan SDM Transportasi Jalan,

Analisis Kompetensi SDM Transportasi Jalan, dan Penyusunan

Standar Kompetensi Kerja SDM Bidang Transportasi Jalan.

.

BAB VI Konsep Standar Kompetensi di Bidang SDM

Transportasi Jalan dan Standar Akreditasi Badan

Hukum/Lembaga yang Melakukan Uji Berkala

Kendaraan Bermotor.

Membahas mengenai Konsep Berdasarkan Peraturan Perundang-

Undangan Mengenai Standar kompetensi tenaga penguji uji berkala

kendaraan bermotor, Standar kompetensi tenaga pemeliharaan

peralatan uji berkala kendaraan bermotor, Standar kompetensi tenaga

kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor, Standar kompetensi

PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana

Page 15: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB I - 7

BABI

Undang-Undang LLAJ, Standar kompetensi pengemudi angkutan

umum, Standar kompetensi pengelola terminal penumpang, Standar

kompetensi pengelola terminal barang, Standar kompetensi pengemudi

dan pembantu pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun,

Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan

barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus, dan Standar

akreditasi badan hukum/lembaga yang melakukan uji berkala

kendaraan bermotor dan Konsep Penyusunan Standar Kompetensi

Kerja Nasional Indonesia SDM di Bidang Transportasi Jalan antara

lain, Pemetaan di Bidang SDM Transportasi Jalan (LLAJ), Kerangka

Kualifikasi Nasional, Penetapan Kerangka Kualifikasi, Pemaketan

Skkni, Format Standar Kompetensi Kerja Indonesia

BAB VII Kesimpulan dan Saran

Membahas mengenai Kesimpulan dan Saran mengenai PenyusunanStandar di Bidang SDM Transportasi Jalan.

Page 16: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 1

BABII

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. SDM BIDANG TRANSPORTASI JALAN BERDASARKAN

SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

1. Sistem Transportasi Nasional

Tatanan Transportasi Yang Terorganisasi Secara Kesisteman

Terdiri Dari Transportasi Jalan, Transportasi Kereta Api,

Transportasi Sungai Dan Danau, Transportasi Penyeberangan,

Transportasi Laut, Transportasi Udara Serta Tansportasi Pipa

Yang Masing-Masing Terdiri Dari Sarana Dan Prasarana,

Kecuali Pipa, Yang Saling Berinteraksi Dengan Dukungan

Perangkat Lunak Dan Perangkat Pikir Membentuk Suatu Sistem

Pelayanan Jasa Transportasi Yang Efektif Dan Efisien Yang

Berfungsi Melayani Perpindahan Orang Dan Atau Barang, Yang

Terus Berkembang Secara Dinamis

2. Tujuan Sistranas

Terwujudnya Transportasi Yang Efektif Dan Efisien Dalam

Menunjang Dan Sekaligus Menggerakkan Dinamika

Pembangunan; Meningkatkan Mobilitas Manusia, Barang Dan

Jasa; Membantu Terciptanya Pola Distribusi Nasional Yang

Mantap Dan Dinamis; Serta Mendukung Pengembangan Wilayah

Dan Lebih Memantapkan Perkembangan Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara Dalam Rangka

Perwujudan Wawasan Nusantara Dan Peningkatan Hubungan

Internasional.

3. Kebijakan

Page 17: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 2

BABII

a. Meningkatnya Pelayanan Transportasi Nasional

b. Meningkatnya Keselamatan dan Keamanan transportasi

c. Meningkatnya Pembinaan Pengusahaan Transportasi

d. Meningkatnya Kualitas SDM dan Iptek

e. Meningkatnya Pemeliharaan dan Kualitas lingkungan Hidup

Serta Penghematan Penggunaan energy

f. Meningkatnya Penyediaan Dana Pembangunan Transportasi

g. Meningkatnya Kualitas Administrasi Negara disektor

Transportasi

B. SDM BIDANG TRANSPORTASI JALAN BERDASARKAN

PERATURAN PEMERINTAH NO 51 TAHUN 2012 TENTANG

SUMBER DAYA MANUISIA DI BIDANG TRANSPORTASI

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Untuk mewujudkan sumber daya manusia di bidang transportasi yang

prima, profesional, dan beretika sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang

Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi.

Sumber daya manusia di bidang transportasi, meliputi:

a. sumber daya manusia di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;

b. sumber daya manusia di bidang perkeretaapian;

c. sumber daya manusia di bidang pelayaran;

d. sumber daya manusia di bidang penerbangan; dan

e. sumber daya manusia di bidang multimoda transportasi.

Page 18: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 3

BABII

Sumber daya manusia mencakup yang menjalankan fungsi sebagai

regulator, Penyedia Jasa transportasi, dan tenaga kerja di bidang

transportasi.

Bidang lalu lintas dan angkutan jalan terdiri atas subbidang:

a. lalu lintas jalan;

b. angkutan umum;

c. kendaraan;

d. prasarana lalu lintas jalan; dan

e. keselamatan lalu lintas jalan.

C. PEMBAGIAN WEWENANG BIDANG URUSAN JALAN

BERDASARKAN UU 22 TAHUN 2009

Pembinaan SDM Berdasarkan Undang – Undang RI No. 22 Tahun2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam

mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari

upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan sebagai bagian dari sistem transportasi

nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan

keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan

Angkutan Jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan

pengembangan wilayah.

BAB I: Ketentuan Umum , pada pasal 1 disebutkan bahwa yang

dimaksud dengan: (1). Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah

satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan

Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu

Page 19: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 4

BABII

Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna

Jalan, serta pengelolaannya.(2). Lalu Lintas adalah gerak

kendaraan dan orang di ruang lalu lintas Jalan. (3 ). Angkutan

adalah perpindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke

empat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu

Lintas Jalan. (4). Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah

serangkaian Simpul dan atau ruang kegiatan yang saling

terhubungkan untuk penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan. (5) Simpul adalah tempat yang diperuntukkan bagi

pergantian antarmoda dan intermoda yang, berupa Terminal,

stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan danau,

dan latau bandar udara. (6). Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan

adalah Ruang Lalu Lintas, Terminal, dan Perlengkapan Jalan

yang meliputi marka, rambu, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas,

alat pengendali dan pengamanPengguna Jalan, alat pengawasan

dan pengamanan Jalan, serta fasilitas pendukung.

Pasal 3 menjelaskan bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

diselenggarakan dengan tujuan: (a). terwujudnya pelayanan Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar,

dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong

perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum,

memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu

menjunjung tinggi martabat bangsa;(b). terwujudnya etika

berlalu lintas dan budaya bangsa; dan (c). terwujudnya

penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat.

BAB IV, PEMBINAAN ; pada Pasal 5 menyebutkan bahwa (1)

Negara bertanggung jawab atas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Page 20: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 5

BABII

dan pembinaannya dilaksanakan oleh Pemerintah. (2) Pembinaan

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi: a. perencanaan; b. pengaturan; c. pengendalian;

dan d. pengawasan. (3) Pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh

instansi pembina sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang

meliputi: a urusan pemerintahan di bidang Jalan, Kementerian

Negara yang bertanggung jawab di bidang Jalan; b. urusan

pemerintahan di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan, oleh Kementerian Negara yang bertanggung

jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan; c. urusan pemerintahan di bidang pengembangan industri

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, oleh Kementerian Negara yang

bertanggung jawab di bidang industri; d. urusan pemerintahan di

bidang pengembangan teknologi Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan, oleh Kementerian Negara yang bertanggung jawab di

bidang pengembangan teknologi; dan e. urusan pemerintahan di

bidang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor dan

Pengemudi, Penegakan Hukum, Operasional Manajemen dan

Rekayasa Lalu Lintas, serta pendidikan berlalu lintas, oleh

Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pada Pasal 6

menyebutkan bahwa : (l) Pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan yang dilakukan oleh instansi pembina sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) meliputi: a. penetapan sasaran

dan arah kebijakan pengembangan sistem Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan nasional; b. penetapan norma, standar, pedoman,

kriteria, dan prosedur penyelenggaraan Lalu Lintas dan

Page 21: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 6

BABII

Angkutan Jalan yang berlaku secara nasional; c. penetapan

kompetensi pejabat yang melaksanakan fungsi di bidang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan secara nasional; d. pemberian

bimbingan, pelatihan, sertifikasi,pemberian izin, dan bantuan

teknis kepada Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah

Kabupaten/Kota; dan e. pengawasan terhadap pelaksanaan

norma, standar, pedoman, kriteria, dan prosedur yang dilakukan

oleh Pemerintah Daerah.

D. PEMBINAAN SDM BERDASARKAN SERTIFIKASI

KOMPETENSI SESUAI PERATURAN PRESIDEN NO 8

TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI

NASIONAL INDONESIA.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat

KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang

dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara

bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja

dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan

struktur pekerjaan di berbagai sektor.

Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat

kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji

kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia,

Standar Internasional, dan/atau Standar Khusus.

Sertifikat kompetensi kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh

lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa

Page 22: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 7

BABII

seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari

jenjang 1 (satu) sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang 9

(sembilan) sebagai jenjang tertinggi.

Jenjang kualifikasi KKNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri atas:

a. jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam

jabatan operator;

b. jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam

jabatan teknisi atau analis;

c. jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam

jabatan ahli.

Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup nilai-nilai sesuai

deskripsi umum sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan

Presiden ini.

Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI memiliki kesetaraan dengan

capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan, pelatihan

kerja atau pengalaman kerja.

Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan

dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri atas:

1) lulusan pendidikan dasar setara dengan jenjang 1;

2) lulusan pendidikan menengah paling rendah setara dengan

jenjang 2;

Page 23: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 8

BABII

3) lulusan Diploma 1 paling rendah setara dengan jenjang 3;

4) lulusan Diploma 2 paling rendah setara dengan jenjang 4;

5) lulusan Diploma 3 paling rendah setara dengan jenjang 5;

6) lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana paling

rendah setara dengan jenjang 6;

7) lulusan Magister Terapan dan Magister paling rendah setara

dengan jenjang 8;

8) lulusan Doktor Terapan dan Doktor setara dengan jenjang 9;

9) lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7 atau 8;

10) lulusan pendidikan spesialis setara dengan jenjang 8 atau 9.

Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pelatihan

kerja dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri atas:

1) lulusan pelatihan kerja tingkat operator setara dengan jenjang 1,

2, dan 3;

2) lulusan pelatihan kerja tingkat teknisi/analis setara dengan

jenjang 4, 5, dan 6;

3) lulusan pelatihan kerja tingkat ahli setara dengan jenjang 7, 8,

dan 9.

Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pelatihan

kerja dengan jenjang kualifikasi pada KKNI dilakukan dengan

sertifikasi kompetensi.

Page 24: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 9

BABII

E. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI

JALAN

1. Undang-undang no 38 tahun 2004 tentang Jalan

Pembinaan jalan adalah kegiatan penyusunan pedoman dan

standar teknis, pelayanan, pemberdayaan sumber daya manusia,

serta penelitian dan pengembangan jalan;

Penyelenggaraan jalan berdasarkan pada asas kemanfaatan,

keamanan dan keselamatan, keserasian, keselarasan dan

keseimbangan, keadilan, transparansi dan akuntabilitas,

keberdayagunaan dan keberhasilgunaan, serta kebersamaan dan

kemitraan.

o Pengaturan penyelenggaraan jalan bertujuan untuk:

a. mewujudkan ketertiban dan kepastian hukum dalam

penyelenggaraan jalan;

b. mewujudkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan

jalan;

c. mewujudkan peran penyelenggara jalan secara optimal

dalam pemberian layanan kepada masyarakat;

d. mewujudkan pelayanan jalan yang andal dan prima serta

berpihak pada kepentingan masyarakat;

e. mewujudkan sistem jaringan jalan yang berdaya guna

dan berhasil guna untuk mendukung terselenggaranya

sistem transportasi yang terpadu; dan

f. mewujudkan pengusahaan jalan tol yang transparan dan

terbuka.

Page 25: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 10

BABII

o Lingkup pengaturan dalam Undang-Undang ini mencakup

penyelenggaraan:

a. jalan umum yang meliputi pengaturan, pembinaan,

pembangunan, dan pengawasan;

b. jalan tol yang meliputi pengaturan, pembinaan,

pengusahaan, dan pengawasan; dan

c. jalan khusus.

2. Pembinaan SDM Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan

No. KM 7 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian

Perhubungan Tahun 2010- 2014

Rencana Strategis Kementerian Perhubungan wajib digunakan

sebagai pedoman oleh setiap unit kerja di lingkungan

Kementerian Perhubungan. Sasaran pembangunan transportasi

nasional Tahun 2010-2014 adalah meningkatnya keselamatan,

keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi

sesuai Standar Pelayanan Minimal; meningkatnya aksesibilitas

masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi

guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah;

meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk

mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur

transportasi; peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan

restrukturisasi kelembagaan serta reformasi regulasi;

terwujudnya pengembangan teknologi transportasi yang efisien

dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan

iklim.

Page 26: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 11

BABII

Permasalahan dan tantangan yang dilalui selama kurun waktu

Renstra 2005-2009 Kementerian Perhubungan, di bidang

Transportasi Darat Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan.

Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang

berperan penting dalam mendukung pembangunan nasional serta

mempunyai kontribusi terbesar dalam pangsa angkutan

dibandingkan moda lain. Oleh karena itu, visi transportasi jalan

adalah sebagai penunjang, penggerak dan pendorong

pembangunan nasional serta berperan sebagai urat nadi

kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan

keamanan. Misi transportasi jalan adalah untuk mewujudkan

sistem transportasi jalan yang handal, berkemampuan tinggi

dalam pembangunan serta meningkatkan mobilitas manusia dan

barang, guna mendukung pengembangan wilayah untuk

mewujudkan wawasan nusantara. Namun dalam pelaksanaan

untuk mencapai dan menciptakan visi dan misi transportasi jalan

yang sesuai harapan masih sangat sulit dikarenakan banyaknya

permasalahan yang terjadi. Adapun permasalahan yang terjadi,

diantaranya: (1) Rendahnya kondisi pelayanan prasarana jalan

akibat kerusakan di jalan; belum terpadunya pembangunan

prasarana jalan dengan sistem jaringan transportasi jalan,

penataan kelas jalan dan terminal serta pola pelayanan distribusi

angkutan jalan, antar kota, perkotaan dan perdesaan. (2) Masih

tingginya kerusakan jalan akibat pelanggaran muatan lebih di

jalan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi akibat dari :

a) Pengawasan melalui jembatan timbang belum optimal karena

keterbatasan fisik/peralatan, SDM dan sistem manajemen; b)

Page 27: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 12

BABII

Terdapat pergeseran fungsi jembatan timbang yang cenderung

untuk menambah PAD (pendapatan asli daerah) bukan sebagai

alat pengawasan muatan lebih; (3) Masih tingginya jumlah dan

fatalitas kecelakaan akibat: disiplin pengguna jalan, rendahnya

tingkat kelaikan armada; rambu dan fasilitas keselamatan di

jalan; law enforcement peraturan lalu lintas dan pendidikan

berlalu lintas. ( 4 ) Masih terbatasnya pengembangan SDM di

bidang LlAJ baik di tingkat regulator maupun operator,

pembinaan usaha angkutan serta pengembangan teknologi sarana

dan prasarana LlAJ yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Visi, Kementerian Perhubungan adalah "Terwujudnya pelayanan

transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai

tambah."Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh

penyelenggaraan transportasi yang aman (security), selamat

(safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality),

terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok

tanah air serta mampu mendukung pembangunan nasional dalam

wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

MISI, Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi ,

diantaranya : Melanjutkan konsolidasi melalui restrukturisasi

dan reformasi di bidang peraturan, kelembagaan, sumber

daya manusia (SDM), dan penegakan hokum secara

konsisten. Sesuai dengan prinsip good governance melalui

penerbitan 4 (empat) paket undang-undang di sektor transportasi

telah dilaksanakan restrukturisasi dan reformasi dalam

penyelenggaraan transportasi dengan pemisahan yang jelas

antara peran pemerintah, swasta dan masyarakat. Restrukturisasi

Page 28: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 13

BABII

di bidang kelembagaan, menempatkan posisi Kementerian

Perhubungan sebagai regulator dan melimpahkan sebagian

kewenangan di bidang perhubungan kepada daerah dalam bentuk

dekonsentrasi, desentralisasi dan tugas pembantuan. Reformasi

di bidang regulasi (regulatory reform) diarahkan kepada

penghilangan restriksi yang memungkinkan swasta berperan

secara penuh dalam penyelenggaraan jasa transportasi.

Penegakan hukum dilakukan secara konsisten dengan

melibatkan peranserta masyarakat dalam proses perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan jasa transportasi.

Restrukturisasi dan reformasi di bidang SDM diarahkan kepada

pembentukan kompetensi dan profesionalisme insan

perhubungan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang memiliki wawasan global dengan tetap mempertahankan

jatidirinya sebagai manusia Indonesia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Tujuan, Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang

efektif dan efisien yang didukung SDM transportasi yang

berkompeten guna mendukung perwujudan Indonesia yang lebih

sejahtera, sejalan dengan perwujudan Indonesia yang aman dan

damai serta adil dan demokratis. Penyelenggaraan kegiatan

transportasi yang efektif berkaitan dengan ketersediaan

aksesibilitas, optimalisasi kapasitas, maksimalisasi kualitas serta

keterjangkauan dalam pelayanan, sedangkan penyelenggaraan

transportasi yang efisien berkaitan dengan kemampuan

pengembangan dan penerapan teknologi transportasi serta

peningkatan kualitas SDM transportasi yang berdampak kepada

Page 29: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 14

BABII

maksimalisasi dayaguna dan minimasi biaya yang menjadi beban

masyarakat.

Sasaran, Sasaran pembangunan transportasi nasional Tahun

2010-2014

adalah: (1). Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan

pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar

Pelayanan Minimal; (2). Meningkatnya aksesibilitas masyarakat

terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi

guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah; (3).

Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk

mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur

transportasi; (4). Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan

restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi; (5).

Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien

dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan

iklim. Sasaran pembangunan transportasi diwujudkan dalam

sasaran sub sektor perhubungan sebagai berikut:

Transportasi Darat; Bidang Transportasi Jalan 1)

Meningkatnya kondisi prasarana LLAJ terutama menurunnya

jumlah pelanggaran lalu lintas dan muatan lebih di jalan sehingga

dapat menurunkan kerugian ekonomi yang diakibatkannya. 2)

Peningkatan kelaikan dan jumlah sarana LLAJ. 3) Menurunnya

tingkat kecelakaan dan fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan

serta meningkatnya kualitas pelayanan angkutan dalam hal

ketertiban, keamanan dan kenyaman transportasi jalan, terutama

angkutan umum di perkotaan, pedesaan dan antarkota. 4)

Page 30: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 15

BABII

Meningkatnya keterpaduan antarmoda dan efisiensi dalam

mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa, mendukung

perwuju dan sistem transportasi nasional dan wilayah (Iokal),

terciptanya pola distribusi nasional. 5) Meningkatnya

keterjangkauan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat

luas di perkotaan dan pedesaan serta dukungan pelayanan

transportasi jalan perintis di wilayah terpencil untuk mendukung

pengembangan wilayah. 6) Meningkatnya efektivitas regulasi

dan kelembagaan transportasi jalan.

3. Peraturan Pemerintah no 55 tahun 2012 tentang Kendaraan

Untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 22

Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perlu

menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Kendaraan ;

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

a. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri

atas Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor.

b. Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang

digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain

Kendaraan yang berjalan di atas rel.

c. Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap Kendaraan yang

digerakkan oleh tenaga manusia dan/atau hewan.

d. Sepeda Motor adalah Kendaraan Bermotor beroda 2 (dua)

dengan atau tanpa rumah-rumah dan dengan 1 / 92 atau

tanpa kereta samping, atau Kendaraan Bermotor beroda tiga

tanpa rumah-rumah.

Page 31: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 16

BABII

e. Mobil Penumpang adalah Kendaraan Bermotor angkutan

orang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 (delapan)

orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya tidak

lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.

f. Mobil Bus adalah Kendaraan Bermotor angkutan orang yang

memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang,

termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya lebih dari

3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.

g. Mobil Barang adalah Kendaraan Bermotor yang dirancang

sebagian atau seluruhnya untuk mengangkut barang.

h. Rumah-rumah adalah bagian dari Kendaraan Bermotor jenis

Mobil Penumpang, Mobil Bus, Mobil Barang, atau Sepeda

Motor yang berada pada landasan berbentuk ruang muatan,

baik untuk orang maupun barang.

i. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan

menguji dan/atau memeriksa bagian atau komponen

Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta

Tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan

teknis dan laik jalan.

j. Uji Tipe Kendaraan Bermotor adalah pengujian yang

dilakukan terhadap fisik Kendaraan Bermotor atau penelitian

terhadap rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor,

Kereta Gandengan atau Kereta Tempelan sebelum

Kendaraan Bermotor dibuat dan/atau dirakit dan/atau

diimpor secara massal serta Kendaraan Bermotor yang

dimodifikasi.

Page 32: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 17

BABII

k. Uji Berkala adalah Pengujian Kendaraan Bermotor yang

dilakukan secara berkala terhadap setiap Kendaraan

Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan, yang

dioperasikan di jalan.

l. Modifikasi Kendaraan Bermotor adalah perubahan terhadap

spesifikasi teknis dimensi, mesin, dan/atau kemampuan daya

angkut Kendaraan Bermotor.

m. Uji Sampel adalah pengujian kesesuaian spesifikasi teknis

seri produksi terhadap sertifikat Uji Tipe.

n. Kereta Gandengan adalah sarana untuk mengangkut barang

yang seluruh bebannya ditumpu oleh sarana itu sendiri dan

dirancang untuk ditarik oleh Kendaraan Bermotor.

o. Kereta Tempelan adalah sarana untuk mengangkut barang

yang dirancang untuk ditarik dan sebagian bebannya

ditumpu oleh Kendaraan Bermotor penariknya.

p. Jumlah Berat Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut

JBB adalah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut

muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya.

q. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diperbolehkan yang

selanjutnya disebut JBKB adalah berat maksimum rangkaian

Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan

menurut rancangannya.

r. Jumlah Berat Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBI

adalah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut

muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang

dilalui.

Page 33: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 18

BABII

s. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diizinkan yang selanjutnya

disebut JBKI adalah berat maksimum rangkaian Kendaraan

Bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan

kelas jalan yang dilalui.

4. Peraturan Pemerintah no 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

a. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari

satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan;

b. Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan,

terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak

bermotor;

c. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh

peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu;

d. Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang

disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut

bayaran;

e. Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua)

atau 3 (tiga) tanpa rumah-rumah, baik dengan atau tanpa

kereta samping;

f. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang

dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk

tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan

maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi;

g. Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi

lebih dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk empat

Page 34: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 19

BABII

duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan

pengangkutan bagasi;

h. Mobil barang adalah setiap kendaraan bermotor selain

sepeda motor, mobil penumpang, mobil bus dan kendaraan

khusus;

i. Taksi adalah kendaraan umum dengan jenis mobil

penumpang yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan

argometer;

j. Perusahaan angkutan umum adalah perusahaan yang

menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang dengan

kendaraan umum di jalan;

k. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan

memuat dan menurunkan orang dan/atau barang serta

mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan

transportasi;

l. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan

jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai

asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal

tetap maupun tidak berjadwal;

m. Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang

menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang;

n. Trayek tetap dan teratur adalah pelayanan angkutan yang

dilakukan dalam jaringan trayek secara tetap dan teratur,

dengan jadwal tetap atau tidak berjadwal;

o. Menteri adalah menteri yangbertanggung jawab di bidang

lalu lintas dan angkutan jalan.

Page 35: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 20

BABII

F. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Edwin B. Flippo yang dikutip oleh Malayu

S.P.Hasibuan dalam bukunya Manajemen Sumber Daya manusia

( 2002: 11 ) :

"Personnel management is the planning, organizing, directing

and controlling of the procurement, development, compensation,

maintenance, and separation of human

resources to the end that individual, organizational and societal

objectives are accomplished.”

(Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian dalam pengadaan, pengembangan,

kompensasi, integrasi pemeliharaan, pemberhentian karyawan

dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu,

karyawan dan masyarakat.)

Definisi di atas menjelaskan tentang fungsi-fungsi yang saling

terkait antara fungsi menajemen dengan fungsi operasional

dalam mencapai sasaran perorangan, masyarakat dan organisasi.

Selain dari itu Dessler Gary (1993:459) memberikan definisi

sebagai berikut:

"Bahwa karena manusia merupakan unsur terpenting dalam

setiap dan semua organisasi, keberhasilan organisasi mencapai

tujuan dan berbagai sasarannya serta kemampuan menghadapi

berbagai tantangan baik yang bersifat eksternal maupun internal,

Page 36: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 21

BABII

sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sember daya

rnanusia setepat-tepatnya."

Manjemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen

oleh karena itu teori manajemen umum menjadi dasar

pembahasannya mengenai pengaturan-pengaturan manusia

dalam mewujudkan tujuan yang optimal, yang mengatur tenaga

kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan

organisasi, kepuasan pegawai dan masyarakat.

Sedangkan menurut. Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah (2002;10):

"Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni

mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan

efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat”

2. Manajemen SDM Bidang Transportasi

Pada saat ini tuntutan masyarakat atau pengguna jasa terhadap

kualitas layanan jasa transportasi terus meningkat. Pemberi jasa

dituntut untuk dapat bersaing secara sehat dan memberikan

layanan profesional. Sebagai konsekuensi logis dari tuntutan

tersebut, regulator dihadapkan kepada tantangan untuk membuat

dan mengimplementasikan regulasi secara efektif, bersikap

independen dalam menegakkan peraturan, dan menetapkan

persyaratan yang jelas dalam lisensi/perizinan atau sertifikat.

Page 37: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 22

BABII

Kementerian Perhubungan di dalam menghadapi tantangan

tersebut dihadapkan secara langsung pada kompetisi yang sangat

ketat baik secara nasional maupun internasional dalam hal

meningkatkan kualitas produk pelayanan dan jasa perhubungan

yang pada akhirnya mempunyai implikasi terhadap kesiapan

SDM Aparatur Perhubungan. Berdasarkan kajian dan evaluasi

pelayanan jasa perhubungan, dapat dikatakan bahwa pelayanan

publik di bidang jasa perhubungan pada saat ini belum

sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat yang dikarenakan

berbagai keterbatasan prasarana dan sarana perhubungan maupun

kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki.

Kinerja SDM Aparatur Perhubungan yang belum optimal akan

mempengaruhi produktivitas dan keberhasilan pelaksanaan tugas

di bidang perhubungan. Hal ini antara lain disebabkan belum

tersusunnya perencanaan SDM Aparatur Perhubungan (Man

Power Planning) yang baik, belum ditetapkannya kompetensi

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas yang mengakibatkan

penyelenggaraan diklat belum berjalan - sesuai harapan,

kebutuhan akan sarana dan prasarana yang kurang mendukung,

pola karier yang belum tersusun dengan baik dan terencana,

budaya kerja yang kurang kondusif, kondisi fisik, akhlak,

mental, etika kerja, disiplin dan motivasi kerja yang menurun,

perawatan dan kesejahteraan pegawai yang belum terpenuhi,

kurangnya keteladanan pimpinan, serta lemahnya pengawasan

melekat.

Page 38: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 23

BABII

Rendahnya kinerja SDM Aparatur Perhubungan diatas

disebabkan Sistem manajemen SDM yang diterapkan saat ini

belum terintegrasi.

Bahkan secara mendasar dapat dikatakan bahwa akar

.permasalahan pada setiap organisasi Kementerian Perhubungan

adalah permasalahan di seputar sumber daya rnanusia. Hal ini

dapat diilustrasikan seperti Model Permasalahan Organisasi pada

gambar dibawah ini :

Gambar 2.1Model Permasalahan Organisasi

3. Konsep Sistem SDM Berbasis Kompetensi (Competencies Based

Human Resources Sistem)

Sistem SDM berbasis kompetensi merupakan sistem pengelolaan

SDM yang berfokus pada kompetensi. Dalam sistem ini, fungsi-

fungsi pengelolaan SDM seperti seleksi, pendidikan dan

pelatihan, perencanaan karir, remunerasi dan promosi dan

sebagainya dikaitkan dengan kompetensi. Upaya penerapan

Page 39: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 24

BABII

sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi dimaksudkan

untuk memperbaiki produktivitas dan menciptakan iklim yang

kondusif dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Gambar

berikut ini mengilustrasikan model sistem sumber daya manusia

berbasis kompetensi:

Gambar 2.2Sistem SDM Berbasis Kompetensi

Berbagai subststern aktivitas sumber daya dapat dibangun ke

dalam sebuah system terintegrasi dengan menghubungkan

masing-masing aktivitas pada sejumlah dlmensi/kompetensi

kerja yang terdefinisikan. Meskipun aktivitas sumber daya

manusia dapat dibangun di sekitar dimensi/kompetensi, sedikit

organisasi yang melakukannya. Berikut ini adalah alasan

penerapan sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi:

Kompetensi merupakan link umum di antara mayoritas

subsistem sumber daya manusia.

Page 40: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 25

BABII

Subsistem sumber daya manusia, seperti seleksi, pelatihan dan

pengembangan, dan manajemen kinerja, terkait dengan

perilaku kerja merupakan hal yang paling sering ditemukan

berguna dalam tujuan di antara unit-unit dalam organisasi.

Keterkaitan kerja dari susistem SDM berhubungan dengan

pengukuran dimensi/kompetensi (seperti seleksi, promosi dan

tinjauan kinerja berorientasi pada perilaku) merupakan hal

yang diperhatikan oleh institusi di luar negeri (pemerintah

AS).

Gambara berikut ini mengilustrasikan pendekatan sistem terintegrasi

pada aktivitas SDM :

Page 41: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 26

BABII

Perencanaan Penggunaan

Pengadaan Pemeliharaan

Gambar 2.3Aktivitas dan Fungsi SDM Terintegrasi

Analisis Pekerjaan Evaluasi Pekerjaan Desain Pekerjaan Uraian Pekerjaan Spesifikasi

Pekerjaan

Perencanaan Karir Perluasan

Pekerjaan Pemekarya

Pekerjaan pemberhentian

Penarikan Karyawan

Seleksi Pengangkatan

Penempatan

Orientasi

Konpensasi

Kesehatan,keamanan danKeselamatan Kerja

Hubungan Industrial

Penilaian Prestasi Kerja Pendidikan dan

Pelatihan Penugasan, Mutasi dan

Promosi Motivasi dan Disiplin

Tujuan Produktivitas Kualitas Kehidupan

kerja Pelayanan

Page 42: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 27

BABII

Implementasi sistem SDM berbasis kompetensi dimulai dengan proses

pendefinisian kompetensi bagi organisasi. Definisi kompetensi yang

diperoleh sebaiknya didiskusikan dengan melibatkan partisipasi

pekerja, dan kemudian diterapkan pada proses seleksi, penentuan

kebutuhan Diklat, penilaian untuk kerja, dan remunisasi serta promosi

personil.

Berdasarkan pengalaman, penetapan kompetensl yang terbaik

didasarkan pada penerapan pendekatan sikap pada kompetensi pekerja,

menurut kompetensi yang ditunjukkan oleh pekerja terbaik dan

kemudian diambil sebagai referensi sebagai kinerja terbaik.

Sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi memiliki

karakteristik sebagai berikut :

Fokus pada organisasi : satu dari fitur utama pengalaman

penetapan kompetensi ini adalah menempatkan perhatian pada

suatu problem pada suatu unit organisasi sebagai masalah

organisasi; problem demikian dianggap terjadi pada level

organisasi. Premis tersebut memfasilitasi metodologi yang

diturunkan dari pertimbangan bahwa kompetensi dari satu unit

organisasi mungkin berbeda pada unit organisasi yang lain. Dalam

kasus ini, masing-masing unit organisasi perlu menemukan

kompetensi kunci sehingga unit organisasi tersebut dapat

mencapai hasil yang diharapkan.

Struktur Organisasi Pembinaan SDM Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan dapat diperikasa dalam struktur organisasi sebagai berikut.

Page 43: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 28

BABII

Gambar 2.4

Organisasi Pembina LLAJ

Ambil performansi terbaik sebagai referensi : model sistem

surnber daya manusia berbasis kompetensi mengidentifikasi

pekerja terbaik, untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Selanjutnya, dari sana profil kompetensi tersebut diturunkan,

berdasarkan asumsi bahwa jika kinerja terbaik menjadi standar,

maka keseluruhan organisasi akan memperbaiki produktivitasnya.

Kompetensi yang didesain, beberapa kompetensi yang diperlukan

oleh organisasl tidak dapat diperoleh melalui pekerja konsultansi.

Organisasi perlu mendefinisikan tipe kompetensi yang diharapkan

dari unit-unit organisasi untuk mencapai tujuannya dan

kompetensi tersebut tercakup dalam standar sedemikian hingga

untuk memfasilitasi pengetahuan dan diklat. Dengan ide ini,

pekerja bukan hanya element untuk mendefinisikan kompetensi;

definisi konpetensi perlu untuk dikonsultasikan namun tidak cukup

hanya dengan konsultasi.

PEMERINTAHPUSAT

PEMERINTAHPROVINSI

PEMERINTAHKABUPATEN/KOTA

DIRJENPERHUBUNGAN

DARAT

DISHUB PROVINSI

DISHUBKABUPATEN/KOTA

DIT. LLAJ

DIT. BINA SISTEMTRANSPORTASI

PERKOTAAN

DIT. KESELAMATANTRANSPORTASI

DARAT

Page 44: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 29

BABII

Definisi kompetensi kunci yang berorientasi pada slkap dalam sistem

sumber daya manusia berbasis kompetensi cenderung berkonsentrasi

pada faktor keberhasilan dari kinerja. Banyak pihak telah

menyumbangkah definisi kompetensi kunci dalam sistem sumber daya

manusia berbasis kompetensi. Definisi-definisi tersebut umumnya

berfokus pada karakteristik pribadi yang menggambarkan performansi

tinggi dan dihubungkan dengan pendapat Mc Clellands. Mc Clelland

menyatakan bahwa . dalam setiap jabatan beberapa orang

menunjukkan kinerja yang lebih efisien dibanding lainnya karena

mereka menggunakan cara dan sikap yang berbeda dalam

melakukannya. Karena itu, cara terbaik untuk mengidentifikasikan

kompetensi yang menuntun pada kinerja tinggi adalah mengobservas!

pekerja yang berhasil.

Dalam mendefinisikan model kompetensi bagi organisasi, penting

untuk menemukan perilaku-perilaku yang memberikan kontribusi

terbaik pada pencapaian tujuan organisasi. Langkah-iangkah yang

biasanya diikuti dalam menetapkan model kompetensi adalah:

~ Mempertimbangkan tujuan strategis dari organisasi;

~ Menganalisis kapasitas dari organisasi dan sumber daya yang

dimiliki;

~ Mempelajari kelayakan ekonomi dan finansial dari model;

~ Mengadopsi prinsip dan struktur manajemen bakat

manusia;

~ Merancang model kompetensi;

~ Menerapkan profil kompetensi dalam tahap-tahap

berbeda dari manajemen bakat manusia.

Page 45: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 30

BABII

Hal yang menarik dalam mengimplementasikan model kompetensi

terletak pada ketepatan dalam identifikasi dan definisi. Beberapa

pakar mengusulkan agar kompetensi sebaiknya didefinisikan oleh

institusi dalam organisasi. Sedangkan pakar lain berpendapat bahwa

dalam merumuskan kompetensi berbasis pada kinerja terbaik dengan

kompetensi yang didasarkan pada pendekatan berbasis fungsi pekerja

dan hasil, dua konsep dapat dibahas; pertama yang berfokus pada

kompetensi dan kualitas darii personil, kedua yang berfokus pada

persyaratan dari jabatan. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa

kompetensi sebaiknya dibangun berdasarkan pada dua kelompok:

kompetensi individu yang terkait dengan sikap dan perilaku dan di sisi

lain, kompetensi teknis yang terkait dengan penqetahuan, kemampuan

dan ketrampilan yang terlibat dalam kinerja individu.

Dari sudut pandang analisis global, terdapat beberapa perbedaan

penting antara pendekatan pada diklat dan pendekatan menggunakan

manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi. Pada dasarnya,

diklat berbasis kompetensi memperhitungkan hasil dan penerapan

pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk mencapainya. Bagi

penganut pendekatan perilaku pengetahuan dan perilaku nampaknya

cukup untuk mencapai kinerja tingkat tinggi.

Sistem berbasis kompetensi pada manajemen sumber daya manusia

memfasilitasi pelaksanaan fungsi terkait pada manajemen bakat (talent

managemenf), termasuk di antaranya seleksi. Secara umum, proses

diawali dengan identifikasi kompetensi dan berlanjut dengan penilaian

kandidat terhadap kompetensi tersebut. Dalam hal ini, kompetensi

Page 46: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 31

BABII

untuk menduduki jabatan tersebut dapat ditetapkan.

Jadi, proses selaksi dibangun dalam kompetensi yang didifinisikan oleh

organisasi, apakah melalui penerapan kompetensi standar yang

ditetapkan analis fungsional atau melalui definisi kompetensi kunci

yang diisyaratkan.

Kompetensi memfasilitasi penciptaan kerangka kriteria yang mungkin

diperhitungkan dalam melakukan proses seleksi, tetapi mungkin

menqenalkan beberapa variasi pada karakteristik tradisional dari

proses. Variasi kompetensi ini mungkin dapat diringkaskan dalam:

perubahan penekanan dalam pencarian untuk kandidat bagi suatu

posisi, kandidat bagi organisasi; pertimbangan mengenai perbedaan

antara kompetensi personal dan kompetensi teknis; pengenalan

simulasi pengujian untuk mendeteksi apakah kandidat mempunyai

kompetensi atau tidak.

Banyak organisasi menciptakan model kompetensi sendiri, dan dengan

itu sebagai referensi, mereka memilih pihak yang diajak kerja sama.

Biasanya, model kompetensi mencapai definisi dari level yang

diharapkan dan perilaku dalam kelompok tidak lebih dari 6 atau 7

kompetensi. Kelompok kompetensi ini juga meliputi uraian dari

perilaku yang terkait, selain level kompetensi yang dicapai oleh

masing-masing perilaku.

Kelompok kompetensi ini dipecah menjadi kelompok yang lebih kecil

dan speslfik, yang disebut subkompetensi. Pada poin ini,

subkompetensi sering diungkapkan pada level yang berbeda, yang

berhubungan dengan indikator perilaku. Gambar berikut ini

Page 47: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 32

BABII

menjelaskan contoh dari struktur model kompetensi pada level

organlsasi:

Gambar 2.5.Tipe Struktur Model Kompetensi Level Organisasi

Beberapa indikator perilaku dapat dihubungkan dengan kompetensi

seperti "bekerja denqan informasi". Beberapa contoh dari perilaku

tersebut adalah:

Identifikasi dan penggunaan semua sumber informasi yangsesuai;

Identifikasi secara tepat tipe dan bentuk informasi yangdiperlukan;

Memperoleh informasi yang relevan dan menjada format yang

sesuai;

Competency 1

Competency 2

Competency 3

Level 1 :Level 2 :Level 3 :Level 4 :

Page 48: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 33

BABII

G. KONSEP PENILAIAN KEBUTUHAN DIKLAT BERBASIS

KOMPETENSI (COMPETENCY – BASED TRAINING NEEDS

ASSESMENT)

Penilaian kebutuhan diklat merupakan aktivitas penting dalam fungsi

pengembangan sumber daya manusia pada organisasi. Keefektivan

diklat sangat tergantung pada proses yang digunakan untuk

mengidentifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan. Kebanyakan

organisasi memformalkan proses diklat dengan menyediakan anggaran

dan sumber daya untuk diklat, namun hal ini tidak menjamin

keberhasilan pelaksanaan diklat.

Penilaian kebutuhan diklat berbasis kompetensi, sesuai dengan

namanya, didefinisikan sebagai proses untuk mengidentifikasi gap

(kesenjangan) antara kompetensi standar dengan kompetensi nyata.

Informasi berupa penilaian mengenai adanya kesenjangan ini

merupakan masukan untuk pengambilan keputusan apakah

kesenjangan diatasi melalui diklat. Kompetensi pada prinsipnya adalah

sesuatu yang terkait dengan jabatan, bukan individu, meskipun

biasanya kompetensi dikaitkan dengan kinerja orqanlsasl maupun

kinerja individu. Kompetensi merupakan persyaratan untuk jabatan

yang harus didefinisikan sebelumnya. Definisi ini berlaku untuk suatu

kelompok jabatan atau seluruh rentang jabatan. Sebagai contoh,

Nakoda Kapal, tanpa melihat jenis kapal apa yang digunakan atau

pelayaran yang menaunginya, memiliki pengetahuan terkait jabatan

yang mirip satu sama lainya. Contoh lain yang berleblhan mungkin

adalah analisis yang menentukan bahwa seorang Nakoda tidak boleh

buta warna. Oleh karena itu, tidak ada pelamar calon nakoda yang buta

Page 49: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 34

BABII

warna dapat diterima. Gambar berikut ini mengilustrasikan model

penilaian kebutuhan diklat:

Gambar 2.6Ilustrasi Model Penilaian Kebutuhan Diklat

Secara sederhana, dari gambar di atas dapat dikatakan bahwa penllalan

kebutuhan diklat merupakan informasi awal yang digunakan untuk

menentukan jenis diklat yang akan diambil. Ini berarti bahwa tujuan

utama dart penilaian kebutuhan diklat adalah memastikan bahwa

terdapat kebutuhan untuk diklat dan mengidentifikasi bentuk dari

program diklatnya.

Penilaian kebutuhan diklat memberikan informasi yang diperlukan

untuk mengembangkan rencana diklat yang didasarkan pada kebutuhan

belajar dari peserta diklat. Dalam melakukan penllaian kebutuhan

KompetensiStandar

Persyaratan

KompetensiNyata

(Performansi)Gap

PossibleTraining

Nead

Page 50: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 35

BABII

diklat, keterlibatan dari peserta akan meningkatkan relevansi dari diklat

dan komitmen peserta, karena mereka terlibat dalam persiapan

perancangan diklat -yang mencerminkan ungkapan kebutuhan mereka.

Jadi, penilaian kebutuhan diklat mengusulkan rapet antara fasilitator

dengan peserta. Fasilitator dapat mengumpulkan pengetahuan dasar

yang menjadi kelebihan dan kekurangan peserta dan peserta dapat

menjadi patner dalam menganalisis kebutuhan belajarnya.

Salah satu model yang paling sering digunakan dalam melakukan

pengembangan kebutuhan diklat adalah ADDlE model. Model ini

menggunakan 5 tahap atau langkah pengembangan yakni :

Analysis (analisa)

Design (disain j perancangan)

Development (pengembangan)

Implementation (implementasijeksekusi)

Evaluation (evaluasi/ umpan balik)

Kebanyakan model instruksional yang lain, merupakan turunan atau

variasi dari ADDlE model, seperti Dick & Carey dan Kemp Model.

Meskipun demikian, model ADDlE paling sering digunakan, dan

dengan menggunakan 5 langkah proses diatas, sudah mencakup

keseluruhan proses pengembangan pelatihan. Yakni mulai dari

pertanyaan "Apa yang harus perlu dan butuh dipelajari" sampai dengan

pertanyaan " apakah mereka sudah mendapat dari apa yang mereka

butuhkan"

Dengan adanya model instruksional berdasarkan ADDlE ini, jelas

Page 51: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 36

BABII

sangat membantu pengembangan material dan program pelatihan yang

tepat sasaran, efektif, maupun dinamis. Aplikasi teori SDM maupun

perilaku seperti social learning, pembelajaran aktif (active learning),

pembelajaran jarak jauh (distance learning), paham konstruktif

(constructivism), atlran strength based (positive-based management),

aliran perilaku manusia (behaviourism), maupun paham kognitif

(cognitivism) akan sangat membantu pengembangan material pelatihan

bagi instruktur maupun training spedallst.

Model lnstruksional dalam Pelatihan – Training Assesment adalah

tahap awal dari ADDlE model. Dalam tahap penilaian pelatihan

(training assesment), problem instruksional dijelaskan, tujuan

instruksional dan obyektif dari training dikemukakan. Termasuk juga

didalamnya lingkungan pelatihan dan kondisi pengetahuan, ketrampilan

pembelajar sudah teridentifikasi.

Dengan kata lain, 3 hal penting yang mesti dianalisa adalah :

• Sasaran bisnis yang hendak dicapai

• Material yang hendak diajarkan atau dilatih

• Kondisi sekarang dari pembelajar

Tahap analisa adalah tahap penting dan memberikan peranan vital dalam

ADDlE model, untuk menjamin kualitas dari training itu sendiri agar sesuai

dengan harapan. Jika tahap analisis dan model instruksional pelatihan ini

diabaikan, maka yang akan terjadi beberapa hal seperti berikut ini:

Fokus tidak tepat - isi darl program training tidak mencerminkan

kebutuhan bisnis.

Page 52: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 37

BABII

Terialu mudah atau terlalu sulit - Program pelatihan bisa membosankan

atau membuat frustasi pembelajar.

Tidak komplit, berlebihan atau tidak akurat - Program pelatihan tidak

memberikan materi yang tepat.

Peserta tidak akan merasakan hal diatas, sampai program training sudah

dijalankan. Pada saat itu, mendisain - ulang program pe!atihan akan sangat

mahal harganya. Sehinggai bisa dikatakan, tahap analisa program training

sangat penting untuk dijalankan.

Secara konseptual, proses pengembangan diklat dengan model ADDlE

sebagaimana penjelasan di atas dapat diilustrasikan dalam gambar berikut ini:

Gambar 2.7.Model ADDIE Untuk Pengembangan Diklat

Analyze

Develop

Design

Implement

Evaluate

Page 53: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 1

BABIII

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. PENDEKATAN

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada Bab 1 dan hasil

penelitian pemahaman konsultan terhadap pekerjaan sejenis, maka

dirumuskan pendekatan dan metodologi guna mencapai hasil sesuai

dengan yang diharapkan. Pendekatan dan metodologi ini meliputi

pendekatan dan metodologi pelaksanaan penelitian. Penelitian ini

adalah penelitian deskriptif- kualitatif dan kuantitatif.

Pada dasarnya penyusunan Penelitian Studi Penyusunan Konsep

Standar di bidang SDM Transportasi Jalan didasarkan pada dua

pendekatan yaitu induksi dan deduksi dengan melihat persoalan di

SDM Transportasi Jalan dan pengendaliannya serta penelitian

berbagai literatur seperti penelitian pustaka, peraturan perundangan,

standar maupun pedoman yang dapat dijadikan acuan.

Penjabaran dua pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pendekatan Induksi,

Pendekatan Induksi yaitu : hasil temuan yang berupa fakta yang

selanjutnya di analisis secara general.

Pendekatan ini digunakan untuk mengeksplorasi atau

menjelaskan berbagai persoalan implementasi SDM

Transportasi Jalan dan kaitannya dengan peraturan lain di

lapangan.

Page 54: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 2

BABIII

2. Pendekatan Deduksi,

Pendekatan Deduksi yaitu : berdasarkan teori untuk

menjastifikasi pada sebuah kejadian yang akan dicari

pembuktian dilapangan.

Pendekatan ini dilakukan melalui upaya-upaya penelitian

sebagai berikut :

a.Penelitian literatur mengenai prosedur dan hirarkinya yang

terkait dengan kebijakan SDM Transportasi Jalan.

b. Penelitian literatur mengenai kelembagaan, kewenangan,

proses dan prosedur dalam Penelitian Studi Penyusunan

Konsep Standar Kompetensi di Bidang SDM Transportasi

Jalan baik secara konseptual maupun empiris.

c. Penelitian terhadap standar, ketentuan teknis, Standard

Operating Procedures (SOP) / pedoman dan peraturan

perundangan yang berlaku tentang Kompetensi SDM

Transportasi Jalan.

Kedua pendekatan ini akan menghasilkan keluaran utama sebagai

dasar bagi profil kompetensi SDM di Bidang Transportasi Jalan

Kementerian Perhubungan, yaitu :

1. Kondisi pelaksanaan, permasalahan dan hambatan kegiatan

transportasi jalan di wilayah penelitian.

2. Aspek yang perlu dipertimbangkan dan komponen yang terkait

dalam penelitian ini.

Page 55: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 3

BABIII

Perumusan Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang

SDM Transportasi Jalan ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai

berikut :

1. Identifikasi kondisi pelaksana SDM Transportasi Jalan.

2. Identifikasi kondisi permasalahan SDM Transportasi Jalan.

3. Identifikasi kesesuaian dasar peraturan yang mengatur SDM

Transportasi Jalan dengan pelaksanaannya.

4. Penelitian literatur mengenai kelembagaan, kewenangan, proses

dan prosedur dalam penyusunan kebijakan SDM Transportasi

Jalan .

5. Perumusan substansi (aspek yang perlu dipertimbangkan dan

komponen yang perlu diatur) baik aspek legal, teknis,

pembiayaan maupun dalam penyempurnaan kebijakan SDM

Transportasi Jalan .

6. Penelitian kebijakan/ ketentuan maupun standar-standar/SOP

yang berkaitan dengan SDM Transportasi Jalan beserta

ketentuan rujukan lainnya.

7. Penelitian Undang- undang/ Kebijakan/ peraturan terkait yang

menghambat atau mendukung pelaksanaan SDM Transportasi

Jalan di lapangan.

8. Perumusan rekomendasi bagi penyempurnaan kebijakan SDM

Transportasi Jalan .

Penetapan pendekatan metoda perencanaan di dalam pekerjaan

Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang SDM

Transportasi Jalan ini bertujuan agar proses penelitian tersebut

dapat di susun, di atur, dilaksanakan, dan dikendalikan secara etis,

Page 56: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 4

BABIII

terstruktur, efektif, dan efisien, sehingga dapat diperoleh hasil akhir

pekerjaan sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.

Dengan maksud dapat memantau dan mengendalikan kemajuan

pekerjaan, maka Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar

kompetensi di bidang SDM Transportasi Jalan ini menerapkan

metode pentahapan pekerjaan yang disusun secara

berkesinambungan.

Secara garis besar kelompok tahapan pekerjaan dibagi menjadi : 1)

Tahap pra-penelitian; 2) Tahap penelitian; 3) Tahap penyusunan

laporan penelitian. Setiap tahap pekerjaan mengalokasikan

kelompok runtutan pekerjaan. Ciri dari setiap tahap ditunjukan oleh

tiga karasteristik, yaitu : cara pengolahan data, tahap pelaksanaan

pekerjaan, dan hasil (output) yang dicapai dari tahap pekerjaan

tersebut.

Tujuan penelitian SDM Transportasi Jalan ini adalah untuk

membantu Kementerian Perhubungan RI dalam menetapkan standar

kompetensi SDM Transportasi Jalan dengan mempertimbangkan

berbagai permasalahan dan hambatan pelaksanaanya. Untuk

mencapai tujuan ini dalam pelaksanaannya peneliti selain

melaksanakan pendekatan di atas, juga akan melakukan kegiatan

dengan 2 (dua) pendekatan lain yaitu (1) Pendekatan wilayah

penelitian dan (2) Pendekatan materi.

Page 57: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 5

BABIII

1. Pendekatan Wilayah Penelitian

Wilayah Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang

SDM Transportasi Jalan ini dibatasi pada wilayah secara nasional

sebagaimana telah ditetapkan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Namun untuk mengkaji pelaksanaan dan berbagai permasalahan

dan hambatan SDM Transportasi Jalan, maka penelitian dibatasi

pada wilayah sampel yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar dan

Banjarmasin. Daerah ini di pilih dengan harapan dapat mewakili

berbagai kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi pola

pelaksanaan SDM Transportasi Jalan di lapangan.

2. Pendekatan Materi

Ditinjau dari materi penelitian studi penyusunan konsep standar

SDM Transportasi Jalan ini selengkapnya dapat dijelaskan sesuai

dengan bagan alir pola berpikir (pendekatan) dalam penelitian ini,

seperti di sajikan pada gambar 3.1. di bawah ini.

Page 58: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 6

BABIII

Gambar 3.1.Pendekatan Penelitian Penyusunan Standar SDM di Bidang

Transportasi Jalan

UU RI No 22 tahun2009 dan Peraturan

Pelaksanaannya

Identifikasipermasalahan dan

Sistem TransportasiJalan

Pola PelaksanaanSistem Transportasi

Jalan

Aspek Yang Perludipertimbangkan

dalam Komponen yangPerlu diatur dalam

Perumusan kebijakanStandar SDM

Transportasi Jalan

Identifikasi Persoalan-Persoalan DalamKebijakan Sistem

Transportasi Jalan

Penelitian Mengenaikelembagaan, legal,

Proses dan Prosedur,Standar SDM

Transportasi Jalan

RekomendasiStandar SDM

Transportasi JalanKementerianPerhubungan

Penelitian Literatur danPenelitian peraturanperundangan yang

terkait dengan StandarSDM Transportasi

Jalan

Penelitian LiteraturStandar SDM

Transportasi Jalan ,Pelaksanaan danpengendalian dan

Kelembagaan

Standar, ketentuan,Teknis, pedoman,

Standar SDMTransportasi Jalan,

aspek legal/Peraturan

Perundangan

Page 59: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 7

BABIII

Selanjutnya disusun kerangka penelitian sebagai berikut :

Gambar 3.2. Kerangka Penelitian

INSTRUMENTAL INPUT- UU no 22 th 2009 tentang LLAJ- UU no 38 th 2004 tentang jalan- UU no 32 th 2004 tentang pemerintahan

daerah- UU no 43 th 1999 tentang kepegawaian- UU no 13 th 2003 tentang

ketenagakerjaan- PP no 44 th 1993 tentang kendaraan dan

pengemudi- KM no 30 th 2002 tentang

penyelenggaraan angkutan barang- SK Dirjen Hubdat no 727/AJ.307/DRJD

OUTPUT

Tersusunnya10 kajianAkademik

KompetensiSDM Bid

Trans Jalan

OUTCOME

TersususnnyaTransportasi

yangdidukung

SDM TransJalan yg

kompetensesuai

Tupoksi

ENVIROMENTAL INPUT1. PERKEMBANGAN IPTEK2. ERA iNDUSTRIALISASI3. OTONOMI DAERAH4. PELUANG DAN KENDALA5.

FEEDBACK

INPUTSDM

Transportasi Jalansaat ini

OBJEK1.REGULATOR (PEMERINTAH)2.OPERATOR (SWASTA)3.PENGGUNA (MASYARAKAT)

Objek2. Standar kompetensi tenaga

penguji uji berkala kendaraanbermotor.

3. Standar kompetensi tenagapemeliharaan peralatan ujiberkala kendaraan bermotor.

4. Standar kompetensi tenagakalibrasi peralatan uji berkalakendaraan bermotor.

5. Standar kompetensi PPNSyang melakukan penyidikanpelanggaran ketentuan pidanaUndang-Undang LLAJ.

6. Standar kompetensipengemudi angkutan umum.

7. Standar kompetensi pengelolaterminal penumpang.

8. Standar kompetensi pengelolaterminal barang

9. Standar kompetensipengemudi dan pembantupengemudi angkutan barangberbahaya dan beracun.

10. Standarkompetensi pengemudi danpembantu pengemudiangkutan barang peti kemas,alat berat, dan barang khusus.

11. Standarakreditasi badan hokum /lembaga yang melakukan ujiberkala kendaraan bermotor.

SUBYEK

- Pemerintah- Pemda- Operator

(pengusahaangkutan)

- Penggunajasa angkutanbarang danpeti kemas

METODE

- Analisiskebijakan

- Analisisdata hasilpenelitiandibandingkankebijakanterkiat

- AnalisisDiskriftif

INSTRUMENTAL INPUT

- UU no 22 th 2009 tentang LLAJ- UU no 38 th 2004 tentang jalan- UU no 32 th 2004 tentang pemerintahan daerah- UU no 43 th 1999 tentang kepegawaian- UU no 13 th 2003 tentang ketenagakerjaan- PP no 44 th 1993 tentang kendaraan dan pengemudi- KM no 30 th 2002 tentang penyelenggaraan angkutan barang- SK Dirjen Hubdat no 727/AJ.307/DRJD/2004 tentang pedoman

teknis penyelenggaraan angkutan barang umum di jalan- SK Dirjen Hubdat no 538/AJ.306/DRJD/2005 tentang petunjuk

pelaksanaan angkutan peti kemas di jalan

Page 60: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 8

BABIII

B. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang SDM Transportasi

Jalan akan dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan Banjarmasin

dan Negara Singapura sebagai rujukan acuan. Adapun penelitian di lokasi

tersebut karena peneliti berkepentingan dalam rangka Studi Penyusunan

Konsep Standar kompetensi di bidang SDM Transportasi Jalan, dan lokasi

tersebut diharapkan dapat memberikan deskripsi tentang kompetensi dan

keahlian SDM transportasi jalan yang menjadi ujung tombak dalam

penyelenggaraan transportasi jalan.

Populasi dalam penelitian ini adalah sumber daya manusia di sektor

pemerintahan selaku regulator dan pengusaha angkutan selaku

penyelenggara kegiatan angkutan dan operator angkutan jalan, yang

tersebar di lima kota, yaitu: Jakarta, Surabaya, Denpasar dan Banjarmasin

, serta kota Singapura sebagai acuan rujukan.

Pemilihan anggota sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

sample dari unit populasi, dengan kriteria yang ditetapkan meliputi :

karakteristik yang menyangkut pada perilaku kerja sebagai tenaga penguji

tipe kendaraan bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji tipe

kendaraan bermotor, tenaga kalibarasi pengujian kendaraan bermotor,

PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana

Undang-undang LLAJ, pengemudi angkutan umum, pengelola terminal

penumpang, pengelola terminal barang, pengemudi dan pembantu

pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun, pengemudi dan

pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat dan barang

khusus, SDM pada lembaga yang mengeluarkan sertifikasi tenaga

Page 61: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 9

BABIII

pengujian kendaraan bermotor. Selain itu, juga karena berbagai

keterbatasan (baik waktu, tenaga, dana, dan sebagainya).

Keseluruhan unit sampel dengan para anggota sampel tersebut dianggap

dapat mencerminkan usaha penelaahan permasalahan dalam penelitian ini.

Mengingat unit dan anggota sampel tersebar di beberapa kota di wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang secara struktural

berada di bawah aturan-aturan atau kebijakan yang sama. Oleh karena itu,

pengambilan unit dan anggota sampel sebanyak yang disebutkan di atas

dianggap cukup representatif, karena dianggap dapat menggambarkan

sifat-sifat populasi. Secara rinci, kota yang terpilih menjadi sampel dapat

adalah sebagai berikut:

1. Jakarta :

2. Surabaya :

3. Denpasar :

4. Banjarmasin :

C. METODE PENGUMPULAN DATA

1. Pengumpulan Data Primer

Wawancara

Wawancara secara mendalam (indepth) dilakukan untuk

menggali berbagai informasi yang mengarah pada tujuan

penelitian kondisi penerapan sistem rujukan, baik yang berasal

dari Pejabat Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah terkait,

maupun pejabat di luar pemerintahan di wilayah penelitian

Page 62: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 10

BABIII

(instrumen wawancara mendalam terlampir). Wawancara

tersebut ditujukan kepada :

Tabel 3.1.

Observasi dan Survei Lapangan

Disamping dilakukan wawancara, juga dilakukan

observasi dan survei lapangan dengan tujuan untuk

memperoleh gambaran faktual (existing condition)

berkenaan penerapan kebijakan SDM transfortasi jalan di

wilayah penelitian.

NO JENIS PEKERJAAN KETUA TEAM KETERANGAN

1 Tenaga penguji uji berkala kendaraanbermotor

Drs. SURIPNO. MsTr

2 Tenaga pemeliharaan peralatan uji berkalakendaraan bermotor

Drs. SURIPNO. MsTr

3 Tenaga kalibarasi peralatan uji berkalakendaraan bermotor

Drs. SURIPNO. MsTr

4 PPNS yang melakukan penyidikanpelanggaran ketentuan pidana Undang-undang LLAJ

Drs. SURIPNO. MsTr

5 Pengemudi angkutan umum, Drs.Amin Suwarto, Msi6 Pengelola terminal penumpang Hery Nuryadin, SE7 Pengelola terminal barang Hery Nuryadin, SE8 Pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang berbahaya dan beracunDrs.Amin Suwarto, Msi

9 Pengemudi dan pembantu pengemudiangkutan barang peti kemas, alat berat danbarang khusus

DR. Iman Setyabudi

10 SDM pada lembaga yang mengeluarkansertifikasi tenaga pengujian kendaraanbermotor

DR. Roro R.MH

11. Pengusaha kendaraan umum

Page 63: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 11

BABIII

2. Pengumpulan Data Sekunder

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data

informasi ini, yaitu suatu kegiatan mencatat, mempelajari

dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta

yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan secara

sistematis dan teratur dapat dilaksanakan dengan cara

sebagai berikut:

a. Menyebarkan kuisioner (daftar pertanyaan/angket)

kepada para responden, yaitu Pengumpulan data

dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan

kepada semua pekerja untuk di isi. Dalam

pengumpulan informasi data ini akan menggunakan

dengan dua cara, yaitu pertanyaan bersifat "terbuka"

(Open ended) artinya, penjawab harus memberikan

jawaban menurut kehendaknya sendiri dengan caranya

sendiri, tidak dibatasi, dan pertanyaan yang bersifat

"tertutup" (Closed), maka pertanyaan sudah dibuat

sedemikian rupa sehingga penjawab tinggal menjawab

ya/tidak, atau benar/salah.

b. Melakukan pengamatan sistem pelaksanaan pekerjaan

atau mempelajari buku catatan harian pekerjaan,

bagaimana tugas pekerjaan dilaksanakan dan

mencatatnya untuk diolah menjadi informasi. Telaah

dokumen ini dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak

dapat diuraikan secara tertulis seperti kondisi kerja,

arus kerja, proses, keterampilan yang dibutuhkan dan

peralatan yang digunakan.

Page 64: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 12

BABIII

Data informasi yang akan diperoleh, yaitu:

Apa yang dilakukan pekerja pada pekerjaan tersebut

Apa wewenang dan tanggung jawabnya

Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan

Persyaratan jabatan

Bagaimana cara melakukannya

Alat-alat dan bahan-bahan apa yang digunakan

dalam melaksanakan pekerjaannya

Berapa lama jam bekerja

Pendidikan, pengalaman dan latihan yang

dibutuhkan

Keterampilan, sikap dan kemampuan yang

diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut

Dan lain-lain

Informasi tersebut di atas bisa diperoleh dari beberapa

sumber yaitu :

1. buku catatan harian

2. Orang yang pernah melaksanakan pekerjaan itu

3. Atasan langsung dari pekerja yang bersangkutan

Informasi yang diperoleh dari Analisa Jabatan ini dapat

digolongkan dalam beberapa butir berikut:

1. Nama jabatan, lokasi kerja

2. Hubungan kerja dan posisi dalam organisasi

3. Tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab yang

dibebankan pada pekerja

4. Peralatan dan bahan yang digunakan

5. Kondisi lingkungan tempat kerja dan resiko kerja

Page 65: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 13

BABIII

6. Persyaratan fisik, mental, pengetahuan, pendidikan

7. Persyaratan uji kompetensi sesuai jabatan terkait

8. dan lain-lain

Penelitian Literatur

Literatur yang dikaji difokuskan kepada beberapa dokumen

baik yang berasal dari pemerintah, maupun publikasi dan

buku-buku yang berkaitan dengan tujuan penelitian,

terutama yang berkaitan dengan kondisi penerapan

kebijakan standar SDM Transportasi Jalan dan lain-lain.

Selain itu, juga melakukan telaah terhadap laporan –

laporan dan hasil analisis laporan pelaksanaan di lapangan,

serta instrumen lainnya, berupa Kebijakan, SOP, dan

aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah dan instansi

terkait.

Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar kompetensi

di bidang SDM Transportasi Jalan

Kebijakan yang dikaji meliputi berbagai kebijakan SDM

Transportasi Jalan yang bersumber dari Dinas instansi

terkait.

Secara skematis kerangka pemikiran pelaksanaan pekerjaan

masukan Teknis Penyusunan Penelitian Studi Penyusunan

Konsep Standar kompetensi di Bidang SDM Transportasi

Jalan ini digambarkan pada gambar 3.1.

Page 66: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 14

BABIII

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari

Kementerian Perhubungan atau Instansi terkait serta dari

pustaka yang relevan dengan penelitian. Data sekunder

diperoleh dari lembaga-lembaga/ Instansi yang terkait yaitu

Dinas Perhubungan, dan Organda serta dinas lain yang

terkait.

C. INSTRUMEN PENELITIAN

Jenis Instrumen

1) Daftar Pertanyaan atau kuesioner, sebagai alat

pengumpulan data di masing-masing kota lokasi

penelitian.

2) Observasi lapangan dengan menggunakan chek list

Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi intrumen dilakukan uji coba kepada para pejabat

setingkat Kepala Dinas Perhubungan dan petugas terkait di

Jakarta. Adapun tujuan dari kalibrasi tersebut untuk mmenguji

kesahihan butir- butir yang digunakan dalam kajian, dan untuk

pertanyaan yang dianggap kurang sahih telah didrop. Selain

itu, telah dilakukan penilaian panelis terhadap instrumen

untuk dilakukan kalibrasi secara empiris oleh para ahli di

bidangnya.

Page 67: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 15

BABIII

D. METODE ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kajian lapangan

terhadap standar kompetensi SDM dari 10 ( sepuluh ) jenis tenaga,

kemudian data diolah melalui kompilasi data dari masing- masing

jenis tenaga per daerah penelitian dan kemudian dibandingkan hasil

pengolahan data antar daerah, yang selanjutnya dianalisis dengan

membandingkan hasil kajian lapangan dengan kebijakan dan

perundang- undangan yang berlaku dan literatur terkait,

Analisis deskriptif, yaitu menguraikan deskripsi masing-masing

temuan sehingga mampu menjawab tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini, variabel yang akan di deskripsikan adalah

masing-masing aspek pekerjaan individu.

Untuk mengevaluasi kualitatif efektifitas keberhasilan kebijakan

SDM Transportasi Jalan secara komprehensif, maka dilakukan

analisis dengan menganalisis proses pelaksanaan di lapangan

maupun keberhasilan (outcomes) dengan membandingkan hasil

penelitian dengan peraturan yang seharusnya atau literatur terkait.

Selanjutnya dirumuskan standar kompetensi SDM Transfortasi

Jalan untuk direkomendasikan menjadi ketetapan / kebijakan.

E. METODE PELAKSANAAN

Pada dasarnya tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa

kegiatan antara lain, kegiatan persiapan, kegiatan lapangan (survey),

kegiatan kompilasi dan pengolahan data, serta kegiatan penyusunan

laporan dan konsultasi (diskusi). Secara garis besar, bagan alir

tahapan pelaksanaan kegiatan terdapat pada Gambar 3.3.

Page 68: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 16

BABIII

Gambar 3.2.Bagan Alir Tahapan Kegiatan

Penelitian Penyusunan Standar di Bidang SDM TransportasiJalan

OUTPUT

Konsultasi Litera

tur

KonsultasiLiteratur PersiapanPersiapan DOKUMEN I

Laporan Pendahuluan

Konsultasi Litera

tur

Konsultasidan Diskusi

DOKUMEN IProposal PRP-UM

Survai Lapangandan InstansionalWawancara dan

FGD

Konsultasi Literatur

Kompilasi danAnalisis Data

DOKUMEN IProposal PRP-UM

DOKUMEN IILaporan Kemajuan

Konsultasi LiteraturPenyusunan Draft

Laporan AkhirPersiapanLokakarya DOKUMEN IProposal PRP-UM

DesiminasiDraft Laporan Akhir

DOKUMEN IProposal PRP-UMPerbaikan DraftLaporan Akhir

DOKUMEN IProposal PRP-UM

DOKUMEN IIILaporan Akhir

PROSESINPUT

Page 69: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 1

BABIV

BAB IV

HASIL PENGUMPULAN DATA

A. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER

Dalam kegiatan ini, pengambilan data dilakukan dibeberapa kota di

Indonesia. Gambaran umum kota dimaksud adalah sebagaimana

tercantum di bawah ini.

1) JAKARTA

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu

kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di

Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di

bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan

nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-

1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), danDjakarta (1942-

1972).

Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan

penduduk berjumlah 9.607.787 jiwa (2010). Wilayah metropolitan

Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan

metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.

Page 70: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 2

BABIV

Gambar 4.1

Peta DKI Jakarta tanpa Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

Dasar hukum bagi DKI Jakarta adalah Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan

Republik Indonesia. UU ini menggantikan UU Nomor 34 Tahun 1999

Page 71: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 3

BABIV

tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Negara

Republik Indonesia Jakarta serta UU Nomor 11 Tahun 1990 tentang

Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik

Indonesia Jakarta yang keduanya tidak berlaku lagi.

Jakarta berstatus setingkat provinsi dan dipimpin oleh seorang

gubernur. Berbeda dengan provinsi lainnya, Jakarta hanya memiliki

pembagian di bawahnya berupa kota administratif dan kabupaten

administratif, yang berarti tidak memiliki perwakilan rakyat tersendiri.

DKI Jakarta memiliki status khusus sebagai Daerah Khusus Ibukota.

DKI Jakarta ini dibagi kepada lima kota dan satu kabupaten, yaitu :

No. Kabupaten/Kota administrasi Walikota

1 Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Pulau Pramuka

2 Kota Administrasi Jakarta Barat Kembangan

3 Kota Administrasi Jakarta Pusat Menteng

4 Kota Administrasi Jakarta Selatan Kebayoran Baru

5 Kota Administrasi Jakarta Timur Jatinegara

6 Kota Administrasi Jakarta Utara Koja

Page 72: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 4

BABIV

1. Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

TABEL 4.1

Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

NO KOMPETENSI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN

1 Pelaksana Pemula 22

2 Pelaksana 136

3 Pelaksana Lanjutan -

4 Penyelia 5

Sumber : Dishu Prov DKI Jakarta

2. Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan

Bermotor.

Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Provinsi DKI Jakarta dikelola di :

a. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Khusus Pulo Gadung;

Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Khusus Pulogadung

mempunyai tugas :

1. melaksanakan pengujian pertama kendaraan bermotor;

2. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis

mobil bus sedang, mobil bus besar dan kendaraan angkutan

umum jenis IV;

3. melaksanakan pengujian berkala pertama kendaraan bermotor

rubah bentuk, peremajaan dan mutasi dari luar daerah;

Page 73: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 5

BABIV

4. melaksanakan pengujian kendaraan bermotor di

ternpatAouring;

5. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan

hasil uji;

6. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian

kendaraan bermotor.

b. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Kendaraan Khusus

Cilincing;

1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis

kendaraan khusus meliputi Tractor Head, Truck yang

dilengkapi dengan fasilitas alat penggandeng, Kereta

Tempelan, Kereta Gandengan, Tangki, Mixer, Derek dan Truk

Tandum CBU atas 8 ton;

2. melaksanakan pengujian kendaraan bermotor berkala

kendaraan angkutan khusus;

3. melaksanakan pengujian kendaraan bermotor di

tempatAouring;

4. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan

hasil uji;

5. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian

kendaraan bermotor

c. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Wilayah I Ujung Menteng;

1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis

mobil penumpang umum, mobil bus kecil, mobil barang yang

dornisili kepernilikannya di Wilayah Kotamadya Jakarta

Timur; .

Page 74: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 6

BABIV

2. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis

mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight)

diatas 7 ton, domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya

Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat;

3. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis

mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight)

diatas 8 ton, domisili kepemilikannya di Wilayah Kotamadya

Jakarta Barat dan Jakarta Utara;

4. melaksanakan teknis pengujian kendaraan bermotor di

tempatAouring;

5. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan

hasil uji;

6. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian

kendaraan bermotor.

d. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Wilayah 11 Jagakarsa;

1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis

mobil penumpang umum, mobil bus kecil, mobil barang yang

domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya Jakarta

Selatan dan Jakarta Pusat;

2. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis

mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight)

maksimum 7 ton, domisili kepemilikannya diwilayah

Kotamadya Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat;

3. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor di

tempatAouring;

Page 75: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 7

BABIV

4. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan

hasil uji;

5. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian

kendaraan bermotor.

e. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Wilayah III Kedaung

Angke;

1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis

mobil penumpang umum, mobil bus kecil, mobil barang

yang domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya

Jakarta Barat dan Jakarta Utara;

2) melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis

mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight)

maksimum 8 ton, domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya

Jakarta Barat dan Jakarta Utara;

3) melaksanakan pengujian berkala kenclaraan bermotor di

tempatAouring;

4) melaksanakan penetapan laik jalan dan pengesahan hasil uji;

5) melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian

kendaraan bermotor.

Page 76: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 8

BABIV

TABEL 4.2.Tenaga Penguji Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta

No

WilayahPKB

Tenaga Penguji Jumlah

Pelaksana Pemula

Pelaksana

Pelaksana

Lanjutan

Penyelia

1 PuloGadung

- 8 21 - 29

2 Cilincing - 5 24 - 29

3 UjungMenteng

2 11 21 1 35

4 Jagakarsa

- 4 3 - 7

5 KedaungAngke

2 5 27 1 35

6 SeksiFasilitas,SaranadanPrasarana

- 1 - - 1

Total 4 34 96 2 136

Sumber ; Dinas Perhubungan DKI Jakarta 2010

Page 77: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 9

BABIV

3. Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor di DKI

Jakarta maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki Tenaga

Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor dimana tenaga

tersebut berada di Pusat (Kementerian).

4. PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana

Undang-Undang LLAJ.

Jumlah PPNS Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta terdiri dari 117

orang.

STRUKTUR ORGANISASI DISHUB DKI JAKARTA

Page 78: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 10

BABIV

5. Pengemudi Angkutan Umum.

Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan

dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet

adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain

oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari

kota-kota di sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang,

dan Bogor yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan

dapat dilihat di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna

Said, Jalan Satrio, dan Jalan Gatot Subroto. Kemacetan sering terjadi

pada pagi dan sore hari, yakni di saat jam pergi dan pulang kantor.

Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan

sarana bus PPD. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh

pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti, Metro Mini, Kopaja, dan

Bianglala. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-

terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan,

Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus,

Rawamangun, dan Kampung Melayu.

Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet

dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal.

Selain itu ada pula ojek, bajaj, dan bemo untuk angkutan jarak pendek.

Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda

motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek

menggunakan sepeda ontel. Angkutan becak masih banyak dijumpai di

wilayah pinggiran Jakarta seperti di Bekasi, Tangerang, dan Depok.

Page 79: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 11

BABIV

AKAP

Angkutan Antar Kota Antar Propinsi adalah angkutan dari satu kota ke

kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten/Kota yang melalui lebih

dari satu daerah Propinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang

terikat dalam trayek.

Untuk ke kota-kota di Pulau Jawa, bisa dicapai dari Jakarta dengan

jaringan jalan dan beberapa ruas jalan tol. Jalan tol terbaru adalah Jalan

Tol Cipularang yang mempersingkat waktu tempuh Jakarta-

Bandung menjadi sekitar 2 - 3 jam. Selain itu juga tersedia layanan

kereta api yang berangkat dari enam stasiun pemberangkatan

di Jakarta. Untuk ke Pulau Sumatera, tersedia ruas jalan tol Jakarta-

Merak yang kemudian dilanjutkan dengan layanan penyeberangan

dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni. Untuk ke luar pulau dan luar

negeri, Jakarta memiliki satu pelabuhan laut di Tanjung Priok dan dua

bandar udara yaitu:

Angkutan Parawisata

Angkutan Pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan mobil bus

umum yang dilengkapi dengan tanda-tanda khusus untuk keperluan

pariwisata atau keperluan lain diluar pelayanan angkutan dalam trayek,

seperti untuk keperluan keluarga dan sosial lainnya.

Untuk memenuhi kepuasan akan kebutuhan transportasi yang nyaman,

aman dan berkualitas di Kota Jakarta menyediakan angkutan

parawisata yang berupa minibus, medium, big hingga luxury bus yang

dilengkapi fasilitas yang nyaman. Didukung dengan layanan selama 24

Page 80: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 12

BABIV

jam yang profesional dan handal, kami siap memenuhi kebutuhan

Anda akan jasa layanan bus charter, antar jemput dan antar kota yang

aman dan nyaman.

Taksi

Angkutan Taksi adalah angkutan dengan

menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus dan

dilengkapi dengan argometer yang melayani angkutan dari pintu ke

pintu dalam wilayah operasi terbatas.

Jumlah taksi di Jakarta,kini sudah mencapai angka ribuan. Padahal

dulu jumlahnya hanya puluhan dan dahulu hanya dikonsumsi oleh

kalangan berduit saja tetapi sekarang sudah merupakan kebutuhan

masyarakat dalam menggunakan sarana transportasi yang aman dan

nyaman.

Angkutan Masal

Bus Transjakarta (Busway).

Page 81: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 13

BABIV

Sejak tahun 2004, Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah menghadirkan

layanan transportasi umum yang dikenal denganTransJakarta. Layanan

ini menggunakan bus AC dan halte yang berada di jalur khusus. Saat

ini ada sebelas koridor Transjakarta yang telah beroperasi, yaitu :

Koridor 1 Blok M - Stasiun Kota

Koridor 2 Pulogadung - Harmoni

Koridor 3 Kalideres - Harmoni

Koridor 4 Pulogadung - Dukuh Atas

Koridor 5 Kampung Melayu - Ancol

Koridor 6 Ragunan - Latuharhary - Dukuh Atas

Koridor 7 Kampung Rambutan - Kampung Melayu

Koridor 8 Lebak Bulus - Harmoni

Koridor 9 Pinang Ranti - Pluit

Koridor 10 Cililitan - Tanjung Priok

Koridor 11 Kampung Melayu - Pulo Gebang

Tabel 4.3

Angkutan Umum yang adadi Kota Jakarta

NO ARMADA JUMLAHPO

Jumlah Unit JumlahSupir

1 AKAP 92 23.500 4.800

2 PARAWISATA 19 18.000 3.800

3 TAKSI 43 20.620 4.062

4 ANGKUTAN MASAL 1 5.240 1.000

Page 82: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 14

BABIV

6. Pengelola Terminal Penumpang.

Tabel 4.4.Terminal di Kota Jakarta

DATA TERMINAL ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH PROPINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2008

A. Terminal Penumpang

No. Nama Terminal Tipe Lokasi Luas (m2)Diresmikan

Tahun

1 Pulo Gadung AK A Jl. Raya Bekasi

35,196.00 19762 Pulo Gadung DK A Jl. Raya Bekasi

3 Kampung Rambutan AK A Jl. TB. Simatupang141,000.00 1992

4 Kampung Rambutan DK A Jl. TB. Simatupang

5 Kali Deres AK A Jl. Daan Mogot35,344.50 1984

6 Kali Deres DK A Jl. Daan Mogot

7 Lebak Bulus AK A Jl. Lebak Bulus27,000.00 1990

8 Lebak Bulus DK A Jl. Lebak Bulus

9 Blok M DK B Jl. Hasanudin 8,952.88 1968

10 Grogol DK B Jl. Kyai Tapa 14,282.75 1970

11 Senen DK B Jl. Senen Raya 3,675.12 1974

12 Kota DK B Jl. Kali Besar Barat 3,832.25 1972

13 Pinang Ranti DK B Jl. Pd. Gede Raya 23,731.00

14 Tanjung Priok DK B Jl. Enggano 10,963.25 1969

15 Klender DK B Jl. Bunga Rampai 3,675.12 1981

16 Rawamangun DK B Jl. Perserikatan 11,957.50 1972

17 Manggarai DK B Jl. Minangkabau 3,967.62 1971

18 Pasar Minggu DK B Jl. Ps. Minggu 6,460.00 1988

19 Muara Angke DK B Jl. Pluit 1,226.00

20 Cililitan DK B Jl. Letjen Sutoyo 20,791.00

Page 83: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 15

BABIV

21 Taman Mini DK C Jl. Raya Pondok Gede 25,000.00 1995

22 Ragunan DK C Jl. Margasatwa 500.00

23 Kampung Melayu DK C Jl. Jatinegara Barat 5,373.25 1968

24 Rawa Buaya Belum Berfungsi Jl. Rawa Buaya 97,541.00

25 Joglo Belum Berfungsi 5,000.00

26 Pulo Gebang Rencana

Sumber Dishub DKI Jakarta 2011

7. Pengelola Terminal Barang.

Terminal Barang yang ada di Provinsi DKI Jakarta terletak di Tanah

Merdeka, Cilincing Jakarta Utara dengan luas 50.227 M2 dan terminal

Barang yang ada di Pulo Gebang belum berfungsi.

8. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya

dan Beracun.

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya

dan Beracun di Provinsi DKI Jakarta terlokalisasi di masing-masing

pool kendaraan dimana perusahaan itu berada.

Bahan yang diangkut limbah B3 oli bekas dan

Limbah B3 berupa pelumas bekas, minyak kotor, filter oil dan grease.

9. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti Kemas,

Alat Berat, dan Barang Khusus.

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat

Berat dan Barang Khusus di Provinsi DKI Jakarta sama halnya dengan

Page 84: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 16

BABIV

poin 8 diatas yang mana terletak di masing-masing pool kendaraan

dimana perusahaan itu berada.

2) SURABAYA

Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.

Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa,

Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan

pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan

sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan

dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari

penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran

antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya).

Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga

menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk

suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%), dan sisanya

merupakan suku bangsa lain atau warga asing.

Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya

berbatasan dengan Selat Madura di Utara dan Timur, Kabupaten

Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya berada

pada dataran rendah,ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut

kecuali di bagian Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah

dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m diatas permukaan laut

dan di bagian barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara

Page 85: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 17

BABIV

Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas.luas wilayah

kota surabaya adalah 374,36 km2.

Kota Surabaya terdiri atas 31 kecamatan.

Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan

perekonomian di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagian besar

penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan.

Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT

Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, dan PT PAL.

Kawasan industri di Surabaya diantaranya Surabaya Industrial Estate

Rungkut (SIER) dan Margomulyo.

Dewasa ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket

besar. Pusat perbelanjaan modern ternama diantaranya: Tunjungan

Plaza, Pakuwon Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah (satu

gedung), Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG

Junction), Royal Plaza, City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town

Square (Sutos), Hi Tech Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar

Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan

Plasa Surabaya yang oleh masyarakat Surabaya lebih dikenal dengan

Delta Plaza serta yang paling baru saat ini adalah Empire Palace, yang

sekaligus merupakan wedding mal pertama di Indonesia. Sedangkan

pusat perbelanjaan tradisional ternama diantaranya Pasar Turi, Pasar

Atom, dan Darmo Trade Center (DTC) yang dahulunya adalah Pasar

Wonokromo.

Page 86: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 18

BABIV

Gambar 4.2

Surabaya merupakan pusat transportasi, transportasi darat di bagian

timur Pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang

menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol

termasuk ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-

Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencana pembangunan jalan tol

dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur untuk mengurangi

kemacetan. Jalan tol yang akan segera dibangun adalah Surabaya-

Mojokerto-Kertosono.

Untuk menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura, terdapat

Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di

Indonesia.

Hubungan bus antarkota (AKAP) dilayani oleh dua terminal bus besar,

yaitu Terminal Bus Purabaya (Bungurasih) dan Terminal Bus Tambak

(Osowilangun).

Page 87: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 19

BABIV

Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal

Bungurasih, merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan

jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar

di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota

Surabaya dengan Kecamatan Waru, Sidoarjo. Terminal ini melayani

rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).

Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat

dan menengah lintas utara hingga ke Semarang.

Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa

melalui jalur kereta api. Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar:

Wonokromo, Gubeng, Surabaya Kota, Surabaya Pasar Turi. Jalur

kereta api termasuk jurusan Surabaya-Malang-Blitar (Penataran),

Surabaya-Kertosono-Blitar (Doho), Surabaya-Bojonegoro-Cepu

(KRD), Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi(Mutiara Timur},

Jember-Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto(Logawa}, Banyuwangi-

Yogyakarta (Sritanjung), Surabaya Gubeng-Kiaracondong

(Pasundan),Surabaya-Lempuyangan-Jakarta (GBMS), Surabaya-

Semarang Poncol-JAKK (Kertajaya} dan kereta rel diesel SAKK-

Porong (Komuter). Nama-nama kereta tersebut merupakan kereta kelas

ekonomi. Surabaya tidak memiliki Bandara di wilayah kota ini.

Bandara Internasional Juanda yang terletak di sebelah selatan kota

Surabaya (wilayah Kabupaten Sidoarjo) melayani kebutuhan

transportasi udara kota ini.

Page 88: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 20

BABIV

Angkutan dalam kota dilayani oleh taksi, bus kota (AC/Non AC),

angkutan kota (lebih dikenal dengan sebutan Bemo), angguna (seperti

taksi namun tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), dan becak (meski

kini semakin dibatasi penggunaannya). Surabaya memiliki sejumlah

terminal dalam kota, antara lain Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan

Merah.

Untuk angkutan skala regional, terdapat Kereta Komuter yang

menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Gresik-

Lamongan, dan saat ini juga dikembangkan kereta komuter jurusan

Surabaya-Mojokerto-Jombang.

Dan juga akan direncanakan pembangunan monorel seperti yang

sedang dikembangkan di Jakarta. Pembangunan monorel Surabaya

akan mengikuti jalur Ujung (Perak)-Bundaran Waru.

Gambaran Terminal Purabaya/ Bungurasih :

Page 89: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 21

BABIV

1. Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kabupaten/ Kota

Surabaya

Tabel 4.5.Jumlah Tenaga Penguji Dishub Kabupaten/ Kota Surabaya

NO KUALIFIKASI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN

1 PelaksanaPemula 3

2 Pelaksana 4

3 PelaksanaLanjutan -

4 Penyelia 1

Sumber : Dishub Kota Surabaya

2. Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Kota Surabaya diserahkan ke mekanik yang berada dilingkungan

kota Surabaya, kota Surabaya maupun Dinas Perhubungan

Provinsi tidak memiliki Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji

Berkala Kendaraan Bermotor.

3. Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor di

Kota Surabaya maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak

Page 90: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 22

BABIV

memiliki Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan

Bermotor dimana tenaga tersebut berada di Pusat (Kementerian).

4. PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana

Undang-Undang LLAJ.

Jumlah PPNS Dinas Perhubungan, Provinsi Jawa Timur terdiri

dari 432 Orang PPNS.

Page 91: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 23

BABIV

Sumber : Dishub Kota Surabaya

5. Pengemudi Angkutan Umum.

Tabel 4.5.Jumlah Perusahaan, Armada dan Pengemudi Kabupaten/ Kota Surabaya

No Golongan JumlahPerusahaan

JumlahYang

Beroperasi

Jumlahsupir

1 PO 33 1.175 553

2 Bus Parawisata 20 855 550

3 Taksi 17 3.974 1.523

Sumber : Dishub Kota Surabaya

Page 92: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 24

BABIV

6. Pengelola Terminal Penumpang.

Di kota Surabaya terdapat 2 (dua) terminal tipe A yaitu :

a. Terminal Purabaya

Meskipun lokasi Terminal Purabaya berada di Bungurasih Kabupaten

Sidoarjo, namun

pengelolaannya oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Dalam skala

kota Surabaya, letak terminal Purabaya berada di sisi Selatan kota

Surabaya. Terminal Purabaya merupakan terminal tipe A dengan luas

lahan 120.000 m2 , melayani angkutan Antar Kota Antar Propinsi

(AKAP), Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), dan

Angkutan Kota. Jaringan trayek angkutan kota yang dilayani Terminal

Purabaya adalah bus kota.

STRUKTUR ORGANISASI Terminal Purbaya

Page 93: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 25

BABIV

SDM

Sumber : Dishub Kota Surabaya

b. Terminal Tambak Oso Wilangun

Lokasi terminal ini terletak di sebelah Barat Laut Surabaya,

berada dekat dengan perbatasan Kabupaten Gresik. Terminal

Tambak Oso Wilangun merupakan terminal tipe A, dengan

luas lahan 50.000 m2 . Jaringan trayek angkutan kota yang

dilayani Terminal Tambak Oso Wilangun adalah bus kota dan

angkutan.

No. Jabatan PNS Honda H.Lokal T.Kontrak Jumlah

1 Ka. UPTD 1 1

2 Ka.Sub Bag. TU 1 1

3 Ka. Sub. Unit 3 3

4 Koordinat Unit 9 9

5 Staff TU 19 2 7 9 37

6 Staff Unit Pendapatan 52 8 4 9 73

7 Staff Unit Tata Terminal 35 6 2 43

8 Staff Unit Kamtib 25 5 4 34

9 Lain – lain / PP.31 1 1

J U M L A H 22 17 18 202

Page 94: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 26

BABIV

7. Pengelola Terminal Barang.

Provinsi Jawa Timur maupun Kota Surabaya tidak memiliki

Terminal Barang, adapun barang yang akan dikirim atau diterima

terdapat di lokasi Pelabuhan.

8. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang

Berbahaya dan Beracun.

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang

Berbahaya dan Beracun di Provinsi Jawa Timur atau di Kota

Surabaya terlokalisasi di masing-masing Poll Perusahaan tersebut

berada.

9. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti

Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus.

Pengemudidan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat

Berat dan Barang Khusus di Provinsi Jawa Timur atau di Kota

Surabaya terlokalisasi di dekat Pelabuhan Tanjung Perak.

3) BANJARMASIN

Kota Banjarmasin adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibukota

dari provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota yang cukup padat

ini termasuk salah satu kota besar di Indonesia, walau luasnya yang

terkecil di Kalimantan, yakni luasnya lebih kecil daripada Jakarta

Barat.

Page 95: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 27

BABIV

Kota yang dijuluki kota seribu sungai ini merupakan sebuah kota delta

atau kota kepulauan sebab terdiri dari sedikitnya 25 buah pulau kecil

(delta) yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan oleh

sungai-sungai diantaranya pulau Tatas, pulau Kelayan, pulau Rantauan

Keliling, pulau Insan dan lain-lain. Sejak zaman dulu hingga sekarang

Banjarmasin masih menjadi kota niaga dan bandar pelabuhan

terpenting di pulau Kalimantan.Pelabuhan kota Banjarmasin adalah

pelabuhan Trisakti yang terletak 12,5 mil dari muara sungai

Barito.Pelabuhan Trisakti memiliki Terminal Petikemas Banjarmasin

(TPKB) yang termasuk 10 besar terminal petikemas di Indonesia.

Kota Banjarmasin terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan

114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di

bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada

saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai

Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Letak Kota

Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.

Kota ini terletak di tepian timur sungai Barito dan dibelah oleh Sungai

Martapura yang berhulu di Pegunungan Meratus. Kota Banjarmasin

dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh

kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri

terhadapkehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai

salah satu prasarana transportasi

air, pariwisata, perikanan danperdagangan.

Page 96: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 28

BABIV

Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah Kota

Banjarmasin yang kurang lebih 98,46 km² ini dapat dipersentasikan

bahwa peruntukan tanah saat sekarang adalah lahan tanah pertanian

3.111,9 ha, perindustrian 278,6 ha, jasa 443,4 ha, pemukiman adalah

3.029,3 ha dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan

perkembangan wilayah terus terjadi seiring dengan pertambahan

kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat pendidikan serta

penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.

Batas-batas wilayah Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:

UtaraSungai Alalak (seberangnya kecamatan Alalak, KabupatenBarito Kuala)

Selatan Kabupaten Banjar (kecamatan Tatah Makmur)

BaratSungai Barito (seberangnya kecamatan Tamban, KabupatenBarito Kuala)

TimurKabupaten Banjar (kecamatan Sungai Tabuk dan KertakHanyar)

Page 97: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 29

BABIV

Gambar 4.3PETA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1) Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kabupaten/ Kota

Banjarmasin

Tabel 4.6.

Jumlah Tenaga Penguji

NO KUALIFIKASI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN

1 PelaksanaPemula 3

2 Pelaksana 4

3 PelaksanaLanjutan -

4 Penyelia 1

Sumber : Dishub Kota Banjarmasin

Page 98: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 30

BABIV

2) Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Kota Banjarmasin diserahkan ke mekanik yang berada

dilingkungan kota Banjarmasin, kota Banjarmasin maupun Dinas

Perhubungan Provinsi tidak memiliki Tenaga Pemeliharaan

Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

3) Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor Kota

Banjarmasin maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki

Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

dimana tenaga tersebut berada di Pusat (Kementerian).

4) PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana

Undang-Undang LLAJ.

Jumlah PPNS Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Provinsi Kalimantan Selatanterdiri dari 2 Orang

PPNS.

Page 99: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 31

BABIV

STRUKTUR ORGANISASI DISHUB KOTA BANJARMASIN

Gambar 4.4.STRUKTUR ORGANISASI DISHUB PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN

Tabel 4.7.Daftar Penguji Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika

Provinsi Kalimantan Selatan

No Gol./Ruang Jumlah Keterangan

1 Pelaksana Pemula 17

2 Pelaksana 8

3 Pelaksana Lanjutan 8

4 Penyelia 10

5 Struktural 8

Sumber : Dishub Prov Kalimantan Selatan

Tabel 4.8.

Page 100: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 32

BABIV

DAFTAR ANGKUTAN UMUM DI PROVINSI KALIMANTAN SELATANNo Golongan Jumlah Yang

Beroprasi1 PO 33 155

2 Bus Parawisata 12 70

3 Taksi 3 199

Sumber : Dishub Prov Kalimantan Selatan

Jumlah PPNS Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

kota Banjarmasin terdiri dari 8 Orang

Tabel 4.9.Daftar PNS Dishub -Kominfo Kota Banjarmasin Berdasarkan Pangkat/ Gol/ Ruang

dan HonorerNo Gol/Ruang Jumlah Ket1 IV/b 52 IV/a 23 III/d 154 III/c 45 III/b 406 III/a 117 II/d 68 II/c 129 II/b 13

10 II/a 1611 I/a 1

Jumlah 125

Tenaga Honorer 22

Jumlah keseluruhan 147Sumber : Dishub Kota Banjarmasin

Tabel 4.10.Daftar Pegawai Dinas Pehubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota Banjarmasin

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 101: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 33

BABIV

No.

Pegawai SD SMP SMA DIII DIV S1 S2 Jumlah

12

PNSHonorer

7-

51

8316

42

11

192

6-

12522

Jumlah 6 6 88 5 1 18 5 147

Sumber : Dishub Kota Banjarmasin

Tabel 4.11.Daftar Pegawai Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota

BanjarmasinBerdasarkan Kualifikasi

No. Gol./Ruang Jumlah Keterangan1

2

Diklat Struktural- Diklatpim Tk. II (Spamen)- Diklatpim Tk. III (Spama)

- Diklatpim Tk. IV (Adum)Diklat Teknis- KMP- PPNS- Bendaharawan- PKB- Syahbandar- Orientasi LLAJ- Manajemen Terminal

17

19

444

11622

Sumber : Dishub Kota Banjarmasin

5) Pengemudi Angkutan Umum.

PengemudiAngkutanUmum (PerusahaanAngkutanPenumpang)

Page 102: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 34

BABIV

Tabel 4.12.Daftar Angkutan Umum Kota Banjarmasin

NO ARMADA JUMLAHUNIT

PENGEMUDI JUMLAH

1 AKAP 33 155 155

2 PARAWISATA 12 70 70

3 TAKSI 3 199 199

4 ANGKUTANMASAL

X X X

Sumber : Dishub Kota Surabaya

Bus AKAP Kota Banjarmasin

Page 103: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 35

BABIV

Bus Parawisata Kota Banjarmasin

6) Pengelola Terminal Penumpang.

Pengelola Terminal Penumpang di Kota Banjarmasin khususnya di

Terminal KM 6 terdiri dari :

a) Kepala Terminal : 1 Orang

b) Wakil Kepala Terminal : 1 Orang

c) Pengatur Kedatangan : 6 Orang

d) Pengatur Keberangkatan : 6 Orang

Page 104: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 36

BABIV

DATA UMUM TERMINAL BIS/NON BIS PER KABUPATEN/KOTA

DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2009

NO KAB./KOTA NAMA TERMINAL JARAK LUAS DAYA TAMPUNG STATUS

(KM) (M2) Bus NonBus

Orang

1. BANJARMASIN 1. Induk Km. 6 6 25.419 20 400 1.500 TK, TAKDP,TAKAP

2. SentraAntasari

1 10.000 - 180 500 TK

2. BANJAR 1. Martapura 48 6.452 10 150 2500 TK, TAKAP,TAKDP

3. TAPIN 1. Jl. By. Pass 130 1.000 30 40 100 TK, AKAP,AKDP

2. PasarRantau

113 - - - - TAKDP, TAP

3. Binuang 83 400 - 20 40 TAP4. Margasari 143 - 30 40 100 TAP

4. HSS 1 Kandangan 136 5.475 - 130 500 T. AKDP2 Antaludin 133 3.000 20 - 500 TAKAP, TAKDP

5. HST 1. Barabai 165 6.760 5 150 325 TAKAP, TAKDP2. P.

Hambawang- 1.900 23 255 2500 TAKDP, TAP

6. HSU 1. Pelampitan 190 2.565 - 38 304 TAKAP, TAKDP2. Banua Lima - - - - - TAP3. Hulu Pasar - - - - - TAP4. Kuripan - - - - - TAP

7. TABALONG 1. Mabu'un 242 3.500 60 125 3480 TAKAP,TAKDP, TK

2. Kelua 2098. TANAH LAUT 1. Pelaihari 65 8.000 25 100 800 AKDP, TAP9. KOTABARU 1. Kotabaru 311 43.684 35 50 1000 AKDP, TAP

10. TANAHBUMBU

1. Kersik Putih 257 33.169 300 60 2000 AKDP, TAP2. Pagatan 242 4.800 - 100 100 AKDP, TAP3.4.

S. DanauTungkakaranP

165-

7.14410.000

20-

40200

100150

AKDP, TAP

11. BALANGAN 1. Paringin 200 6.240 45 40 1100 AKDP, TAP

Page 105: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 37

BABIV

12. BARITOKUALA

1. Handil Bakti - 4.400 63 60 900 AKAP, TAP2.3.4.

MarabahanTabukanAnjir Pasar

---

1.000800800

---

151015

215140210

13 BANJARBARU 1.2.

HalteIdamanSimp. 4 KotaBjb

3436

1.3031.080

- 1050

25288

TK, TAKDPAKDP, TAP

Sumber : Data Bidang LLAJKeterangan STATUS1 TK = Terminal Kota, TAP = Angk.

Pedesaan2 TAKAP = Term. Antar Kota

Antar Provinsi3 TAKDP = Term. Antar Kota

Dalam Provinsi

7) Pengelola Terminal Barang.

Provinsi Kalimantan Selatan maupun Kota Banjarmasin tidak

memiliki Terminal Barang, adapun barang yang akan dikirim atau

diterima terdapat di Terminal Peti Kemas yang terletak di

Pelabuhan Trisakti.

8) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang

Berbahaya dan Beracun.

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang

Berbahaya dan Beracun di Provinsi Kalimantan Selatan atau di

Kota Banjarmasi terlokalisasi di daerah Pelabuhan Trisakti.

Page 106: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 38

BABIV

Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun di Kota Banjarmasin

Bahan yang diangkut limbah B3 oli bekas dan

Limbah B3 berupa pelumasbekas ,minyak kotor,filter oildan

grease.

9) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti

Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus.

Pengemudidan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat

Berat dan Barang Khusus di Provinsi Kalimantan Selatan atau di

Kota Banjarmasin sama halnya dengan poin 8 diatas yang mana

terletak di Pelabuhan Trisakti.

Angkutan Alat Berat di Kota Banjarmasin

Page 107: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 39

BABIV

Angkutan Barang Khusus (truck pengangkut Batu bara) di KotaBanjarmasin

4) DENPASAR

Denpasar adalah ibu kotaprovinsiBali, Indonesia. Kota ini merupakan

pusat ekonomi pulau Bali, di sini terjadi pertemuan antara budaya

tradisional Bali dengan budaya barat. Dahulu kota ini terkenal dengan

nama Badung. Pada tahun 1906 terjadi di kota ini perang puputan.

Dahulu banyak para pedagang dari negara Arab dan Tiongkok yang

datang ke sini untuk berdagang. Nama Denpasar berarti pula pasar

baru. Di selatan kota ini terletak Bandar Udara Ngurah Rai.

Denpasar pada mulanya merupakan pusat Kerajaan Badung,akhirnya

pula tetap menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II

Badung dan bahkan mulai tahun 1958 Denpasar dijadikan pula pusat

pemerintahan bagi Propinsi Daerah Tingkat I Bali. Dengan Denpasar

dijadikan pusat pemerintahan bagi Tingkat II Badung maupun Tingkat

I Bali mengalami pertumbuhan yang sangat cepat baik dalam artian

fisik, ekonomi, maupun sosial budaya. Keadaan fisik Kota Denpasar

Page 108: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 40

BABIV

dan sekitarnya telah sedemikian maju serta pula kehidupan

masyarakatnya telah banyak menunjukkan ciri-ciri dan sifat perkotaan.

Denpasar menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat

pendidikan, pusat industri dan pusat pariwisata yang terdiri dari 3

Kecamatan, yaitu Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Timur dan

Denpasar Selatan. Melihat perkembangan Kota Administratif Denpasar

ini dari berbagai sektor sangat pesat, maka tidak mungkin hanya

ditangani oleh Pemerintah yang berstatus Kota Administratif. Oleh

karena itu sudah waktunya dibentuk pemerintahan kota yang

mempunyai wewenang otonomi untuk mengatur dan mengurus daerah

perkotaan sehingga permasalahan kota dapat ditangani lebih cepat dan

tepat serta pelayanan pada masyarakat perkotaan semakin cepat.

Seperti halnya dengan kota-kota lainnya di Indonesia, Kota Denpasar

merupakan Ibukota Propinsi mengalami pertumbuhan dan

perkembangan penduduk serta lajunya pembangunan di segala bidang

terus meningkat, memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

kota itu sendiri. Demikian pula dengan Kota Denpasar yang merupakan

Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan sekaligus juga

merupakan Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Bali mengalami

pertumbuhan demikian pesatnya.

Pertumbuhan penduduknya rata-rata 4,05% per tahun dan dibarengi

pula lajunya pertumbuhan pembangunan di berbagai sektor, sehingga

memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap Kota Denpasar,

Page 109: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 41

BABIV

yang akhirnya menimbulkan berbagai permasalahan perkotaan yang

harus diselesaikan dan diatasi oleh Pemerintah Kota Administratif,

baik dalam memenuhi kebutuhan maupun tuntutan masyarakat

perkotaan yang demikian terus meningkat. Berdasarkan kondisi

obyektif dan berbagai pertimbangan antara Tingkat I dan Tingkat II

Badung telah dicapai kesepakatan untuk meningkatkan status Kota

Administratif Denpasar menjadi Kota Denpasar.

Dan akhirnya pada tanggal 15 Januari 1992, Undang-undang Nomor 1

Tahun 1992 tentang Pembentukan Kota Denpasar lahir dan telah

diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 27 Februari 1992

sehingga merupakan babak baru bagi penyelenggaraan Pemerintahan

di Daerah Tingkat I Bali, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan

juga bagi Kota Denpasar. Bagi Propinsi Daerah Tingkat I Bali adalah

merupakan pengembangan yang dulunya 8 Daerah Tingkat II sekarang

menjadi 9 Daerah Tingkat II. Sedangkan bagi Kabupaten Badung

kehilangan sebagian wilayah serta potensi yang terkandung

didalamnya. Bagi Kota Denpasar yang merupakan babak baru dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang walaupun

merupakan Daerah Tingkat II yang terbungsu di wilayah Propinsi

Daerah Tingkat I Bali.

Page 110: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 42

BABIV

Gambar 4.5.

Kota Denpasar Bali

Kota Denpasar mempunyai luas 123,98 km² dan mempunyai jumlah

penduduk 600.000 jiwa. Pertumbuhan angkutan umum di Bali sangat

memprihatinkan. Jumlah angkutan umum di Bali, seperti angkot,

AKDP, hingga taksi yang tercatat 3.400 unit, hanya 40 persennya yang

beroperasi akibat penumpang sepi.

1) Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kota

Denpasar, adalah sebagai berikut:

Page 111: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 43

BABIV

Tabel 4.13.

Daftar PKB Dishub Kota Denpasar

NO KUALIFIKASI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN

1 PelaksanaPemula 2 PNS

2 Pelaksana 8 PNS3 PelaksanaLanjutan - -4 PemeliharaPeralatanUji - -5 PetugasKalibrasiPeralatanUji - -6 Penyelia 8 PNS7. Diploma II PKB 4 MagangSumber : Dishub Kota Denpasar

Uji Berkala Drive Thru PKB Denpasar Uji Berkala

PKB Denpasar

2) Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

Dinas Perhubungan Kota Denpasar tidak memiliki Tenaga

Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor sehingga

Page 112: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 44

BABIV

nampak bahwa banyak peralatan-peralatan uji kendaraan bermotor

yang rusak dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

3) Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor Kota

Denpasar maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki

Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

dimana tenaga tersebut berada di Pusat (Kementerian).

4) PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana

Undang-Undang LLAJ.

Page 113: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 45

BABIV

Dalam pelaksanaan tugas-tugas dan pelayanan bagi masyarakat, Dinas

Perhubungan Kota Denpasar pada tahun 2011 diperkuat sumber Daya

Manusia sebanyak 361 orang dengan perincian sebagai berikut:

a. PNS : 182 orang

b. SPK : 176 orang

c. THL : 3 orang

Subag UmumSubag

Kepala Dinas

Sekretaris Dinas

Subag Keuangan

Bid Sarana & PrasaranaBid Dal OpsBid Lalu Lintas Bid Angkutan

Seksi PerbengkelanSeksi Gakum &Penyidik

Seksi AngkutanDarat

Seksi ManajemenLalu Lintas

Seksi Angkutan Sarana& Prasarana

Seksi PatwasSeksi AngkutanLaut & Penybrg

Seksi RekayasaLalu Lintas

Seksi Kelaikan JalanSeksi PengamananLaka Lantas

Seksi Pelabuhan& Pelabuhan

Seksi PembinaanKeselamatan

UPT PengjianUPT Terminal BarangUPT Terminal Penumpang

Subag Tata Usaha Subag Tata UsahaSubag Tata Usaha

Kelompok JabatanFungsional

Kelompok JabatanFungsional

Kelompok JabatanFungsional

Page 114: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 46

BABIV

5) Standar Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum.

Pengemudi Angkutan Umum (Perusahaan Angkutan Penumpang)

Tabel 4.14.

Daftar Angkutan Umu Kota Denpasar

NO ARMADA JUMLAHUNIT

PENGEMUDI

1 AKAP 66 155

2 PARAWISATA 43 70

3 TAKSI 2118 5890

4 ANGKUTAN MASALTrans SARBAGITA

(2011 & 2012 Baru dibukaKoridor I & II)

30 X

Sumber : Dishub Kota Denpasar

Busway Trans SARBAGITA

Page 115: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 47

BABIV

6) Pengelola Terminal Penumpang.

Pengelola Terminal Penumpang penyelenggara angkutan

penumpang di Kota Denpasar, sebanyak 58 orang terdiri dari :

a. PNS : 39 orang

b. THL : 1 orang

c. SPK : 18 orang

Berdasarkan Golongan:

a. Golongan III : 7 orang

b. Golongan II : 22 orang

c. Golongan I : 10 orang

Berdasarkan lokasi terminal, terdiri sebagai berikut:

a. Terminal Ubung : 51 orang (PNS : 33 org; THL : 1

orang; SPK : 17 orang)

b. Terminal Kreneng : 3 orang (PNS : 2 orang; SPK : 1orang)

c. Terminal Tegal : 4 orang (PNS)

Struktur Organisasi UPTD Terminal Penumpang

KEPALA UPTD

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

KOORDINATORTERM KRENENG

KOORDINATORTERM. WANGAYA

KOORDINATORTERMINL UBUNG

KOORDINATORTERMINAL TEGAL

KOORDINATORTERM G. AGUNG

Page 116: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 48

BABIV

Terminal Ubung

7) Pengelola Terminal Barang.

Terminal Barang di Kota Denpasar yang terletak di Jln. Gunung

Galunggung dikelola dengan kekuatan personil yang terdiri dari :

a. Kepala Terminal : 1 Orang

b. PengaturKedatangan : 6 Orang

c. PengaturKeberangkatan : 6 Orang

Terminal Barang di Kota Denpasar mengatur masuknya barang-

barang komediti seperti Sembako, Palen, Paket, Kendaraan

Bermotor, dan Bahan Bangunan.

8) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang

Berbahaya dan Beracun.

Provinsi Bali maupun Kota Denpasar tidak memiliki Terminal

Barang Berbahaya dan Beracun. Adapun Barang Berbahaya dan

Beracun hanya bersifat melintas dan mendapat pengawasan dari

Dinas Perhubungan.

Page 117: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 49

BABIV

9) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti

Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus.

Provinsi Bali maupun Kota Denpasar tidak memiliki Terminal

Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus.

Adapun Barang Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus hanya

bersifat melintas dan mendapat pengawasan dari Dinas

Perhubungan.

TABEL 4.15.

LOKASI PENEMPATAN CONTAINER DI KOTA DENPASAR

Sumber : Dishub Kota Denpasar

NO TEMPAT JUMLAH

1. Jln. Salya 1 buah

2. Pasar Sanglah 1 buah

3. Jln. Tukad Nyali 2 buah

4. Jln Pralina 3 buah

5. Kantor Gubernur 2 buah

6. Jln. Flamboyan 1 buah

7. Jln. Sepiori 1 buah

8. Terminal Tegal 1 buah

9. Jln. Gunung Batur (Kuburan Badung) 3 buah

Page 118: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 50

BABIV

Tabel 4.16.

Rekapitulasi Tenaga Penguji di Lokasi SurveyNO KUALIFIKASI

TENAGAPENGUJI

LOKASI SURVEY JUMLAH

JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN DENPASAR

1 PelaksanaPemula

4 3 20 229

2 Pelaksana 34 4 12 8 583 Pelaksan

Lanjutan96 - 8 -

1044 Penyelia 2 1 11 8 225 Petugas

PemeliharaanPeralatan Uji

- - - -

06 Petugas

KalibrasiPeralatn Uji

- - - -

0Jumlah 136 8 41 18 203% 66,995 3,941 20,197 8,867 100,000

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa :

a. Jakarta mempunyai tenaga penguji paling banyak yaitu 66,995 %,

Surabaya 3,941 %, Banjarmasin 20,197 % dan Denpasar 8,867 %.

b. Dari ke empat lokasi survey tersebut tidak ada UPTD Pengujian

Kendaraan Bermotor yang memiliki Petugas Pemelihara Peralatan

Uji Berkala dan Petugas Kalibrasi Peralatan Uji Berkala

Kendaraan Bermotor.

Berdasarkan informasi bahwa kegiatan Pemelihara Uji Berkala

dan Kalibrasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor di kontrakan

kepada pihak ketiga.

Page 119: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 51

BABIV

B. PENGUMPULAN DATA PRIMER TENTANG KOMPETENSI

SDM

1) Tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor

Jumlah responden sebanyak 16 orang dari Dinas Perhubungan

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Tabel berikut menampilkan bahwa responden penguji uji berkala

kendaraan bermotor pada lokasi survey sebagai berikut .

Tabel 4.17.Distribusi Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Penglaman Kerja dan KompetensiJabatan

di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar )tahun 2012

NO KOMPONENLOKASI SURVEY

TOTAL %JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN

DENPASAR

1 Pendidikana. Diploma

II/Diploma III 0 1 4 0 5 31,25b. S1 3 2 0 3 8 50c. S2/MAGISTER 1 1 0 1 3 18,75

2. Kursus/ DiklatPenguji Uji BerkalaKendaraanBermotor

4 4 1 4 13 81,25

3 Memiliki SIM B1 4 4 0 4 12 754 Masa Kerja sebagai Penguji :

a. 0 - 5 th 0 4 4 4 12 75b. 6 - 10 th 0 0 0 0 0 0c. 11 – 15 th 4 0 0 0 4 25

Page 120: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 52

BABIV

d. >16 th 0 0 0 0 0 05. Tugas Pokok

Menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan,

kereta tempelan dan kendaraan bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap

persyaratan teknis dan laik jalan.

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.17. di atas diketahui bahwa sebanyak 16 responden penguji uji

berkala kendaraan bermotor di lokasi survey 5 orang yang berpendidikan D

II/D III, 8 orang S1, 3 orang S2/magister, 13 orang yang sudah pernah

mengikuti kursus/Diklat PKB, 12 orang memiliki SIM B1, 12 masa kerja 0 –

5 tahun, dan 4 orang masa kerja 11 – 15 tahun. Berdasarkan hasil

wawancara didapat gambaran tentang tugas pokok responden sebagai SDM

penguji uji berkala kendaraan bermotor, yaitu : Menguji dan/atau memeriksa

bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan

kendaraan bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan

teknis dan laik jalan.

2) Tenaga Penilai pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan

bermotor

Jumlah Responden berjumlah 4 orang dari Dinas Perhubungan

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Tabel berikut menampilkan jumlah responden pemeliharaan

peralatan uji berkala kendaraan bermotor pada lokasi survey.

Page 121: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 53

BABIV

Tabel 4.18.Distribusi Tenaga Pemelihara Peralatan Uji Berkala Kendaraan

Bermotor Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja danKompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin,

Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO KOMPONENLOKASI SURVEY

TOTAL %JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN

DENPASAR

1 Pendidikana. SMK Jurusan

Mesin /Otomotif 2 0 0 0 2 50

b. SMK JurusanListrik/SMUPaspal 1 0 0 0 1 25

c. S1 1 0 0 0 1 252 Kursus/Diklat

PemeliharaanPerawatan UjiBerkalaKendaraanBermotor 2 0 0 0 2 50

3 Masa KerjasebagaiPemeliharaa. 0 - 5 th 0 0 0 0 0 0b. 6 - 10 th 0 0 0 0 0 0c. 11 – 15 th 4 0 0 0 4 100d. >16 th 0 0 0 0 0 0

4. Tugas Pokok :a. Melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan pencegahan;

b. Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan.

c. Melakukan pengendalian persediaan suku cadang peralatan uji.

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 122: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 54

BABIV

Dari Tabel 4.18. di atas diketahui bahwa sebanyak 4 responden

pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor di lokasi survey

ada 2 orang berpendidikan SMK Jurusan Mesin/ Otomotif, 1 orang SMK

Jurusan Listrik/SMA Paspal, 1 orang S1, 2 orang yang telah mengikuti

kursus/diklat pemeliharaan peralatan uji dan 4 orang keseluruhannya

dengan masa kerja 11-15 tahun. Berdasarkan hasil kajian tentang

kompetensi SDM pemeliharaan perawatan uji kendaraan bermotor

meliputi : melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan

pencegahan; Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami

kerusakan dan Melakukan pengendalian persediaan suku cadang

peralatan uji.

3) Tenaga Penyidik PNS

Responden Tenaga Penyidik berjumlah 16 orang dari Dinas

Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Tabel berikut menampilkan jumlah Distribusi responden PPNS

pada lokasi survey.

Tabel 4.19.Distribusi Tenaga Penyidik PNS Berdasarkan Pendidikan, Diklat,Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi (

Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO KOMPONENLOKASI SURVEY

TOTAL %JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN

DENPASAR

1 Pendidikana. SLTA 0 2 2 2 6 37,5b. D3/Akademi 0 0 0 1 1 6,25c. S1/D IV 3 1 1 1 6 37,5

Page 123: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 55

BABIV

d. S2/Magister 1 1 1 0 3 18,75e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0

2 Diklat PPNSa. Diklat untuk

diangkatsebagaiPPNS 4 4 4 4 16 100

b. DiklatPenyidik 4 4 4 4 16 100

c. Pengalamankerja 4 4 4 4 16 100

3.Status sudahdiangkat PPNS 4 4 4 4 16 100

4. Tugas Pokok :a. memeriksa daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang; dan/atau

b. Mengecek izin penyelenggaraan angkutan..

c. Melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan

d. Melakukan Penggolongan tata acara penindakan

e. Melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang

dilaksanakan oleh PPNS

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.19. di atas menunjukan bahwa sebanyak 16 responden PPNS di

daerah survey 6 orang yang berpendidikan SLTA, 1 orang S1D3/Akademi, 6

orang S1, 3 orang S2//magister, 16 orang yang sudah mengikuti Diklat

sebagai PPNS, 16 orang Diklat Penyidik, 16 pengalaman kerja, 16 orang

yang sudah diangkat sebagai PPNS. jika ditinjau kompetensi SDM PPNS,

berdasarkan hasil wawancara menggambarkan bahwa tugas pokok PPNS

meliputi : memeriksa daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang;

dan/atau; Mengecek izin penyelenggaraan angkutan ; Melakukan

Page 124: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 56

BABIV

Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan; Melakukan

Penggolongan tata acara penindakan; Melakukan Penindakan Pelanggaran

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS

4) Tenaga Pengemudi Angkutan Umum

Responden tenaga pengemudi angkutan umum berjumlah 64

orang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Tabel berikut menampilkan jawaban responden pengemudi

angkutan umum pada lokasi survey.

Tabel 4.20.Distribusi Tenaga Pengemudi Angkutan Umum Berdasarkan

Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan diEmpat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun

2012

NO KOMPETENSILOKASI SURVEY

TOTAL %JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN

DENPASAR

1 Pendidikan :a. SLTA 12 15 16 14 57 89.06b. D3/Akademi 4 1 0 2 7 10,94c. S1/D IV 0 0 0 0 0 0,00d. Lain-lain 0 0 0 0 0 0,00

2 PelatihanMengemudiAngkutan Umum

0 0 0 0 0 0,00

3 Memiliki SIM AUmum (untuk Taksi) 4 4 4 4 16 25,00

4 Memiliki SIM B1 0 0 0 0,00

Page 125: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 57

BABIV

5

Memiliki SIM B2(AKAP-PARAWISATA-MASSAL)

12 12 12 12 48 75,00

6. Tugas Pokok :

a. Mempersiapkan Operasi Bus/Taksib. Mengendarai Bus/Taksic. Melakukan manuverd. Mengatur penekanan pedal gase. Mengatur penekanan pedal remf. Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.20. di atas menunjukan bahwa sebanyak 64 responden

pengemudi angkutan umum di daerah survey 57 orang yang berpendidikan

SLTA, 7 orang D3, 16 orang memiliki SIM A Umum untuk pengemudi

Taksi, 48 orang memiliki SIM B2 untuk pengemudi AKAP, Parawisata dan

Angkutan Massal, sudah memenuhi syarat tetapi untuk pengemudi angkutan

parawisata sebaiknya mempunyai tambahan kemampuan berbicara dalam

bahasa asing (Inggris). Hasil wawancara tentang kompetensi SDM

pengemudi angkutan umum menggambarkan sebagai berikut :

Mempersiapkan Operasi Bus/Taksi ; Mengendarai Bus/Taksi ;Melakukan

manuver ;Mengatur penekanan pedal gas ; Mengatur penekanan pedal rem

;Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi.

5) Tenaga Pengelola Terminal Penumpang

Jumlah responden pengelola terminal penumpang 8 orang dari

Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Page 126: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 58

BABIV

Tabel berikut menampilkan jumlah responden dalam pengelola

terminal penumpang pada lokasi survey.

Tabel 4.21.Distribusi Tenaga Pengelola Terminal Penumpang Berdasarkan

Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan diEmpat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun

2012

NO KOMPONENLOKASI SURVEY

TOTAL %JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN

DENPASAR

1 Pendidikana. SLTA 0 1 1 1 3 37,5b. D3/Akademi 0 0 0 0 0 0c. S1/D IV 2 1 0 1 4 50d. S2/Magister 0 0 1 0 1 12,5e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0

2 PersyaratanPengelola TerminalPenumpanga. Mengikuti Diklat

PengelolaTerminalPenumpang

2 2 2 2 8 100

3. Tugas Pokok :

a. Membuat laporan secara periodik ke atasan/kadishubb. Mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait dengan penyelenggaraan terminal,

seperti kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminalSumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Tabel 4.21. di atas menunjukan bahwa sebanyak 8 responden

pengelola terminal penumpang di lokasi survey 3 orang yang berpendidikan

SLTA, 4 orang S1/D IV, 1 orang S2/magister, 8 orang yang sudah mengikuti

Page 127: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 59

BABIV

Diklat sebagai pengelola terminal penumpang. Tugas pokok pengelola

terminal berdasarkan hasil wawancara meliputi : Membuat laporan secara

periodik ke atasan/kadishub ; Mengkoordinasikan dengan instansi yang

terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti kepolisian, tokoh

masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminal

6) Tenaga Pengelola Terminal Barang

Jumlah Responden tenaga pengelola terminal barang 8 orang dari

Dinas Perhubungan

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Tabel berikut menampilkan jawaban responden dalam pengelola

terminal barang pada lokasi survey.

Tabel 4.22Distribusi Tenaga Pengelola Terminal Barang Berdasarkan

Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan diEmpat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun

2012

NO KOMPONENLOKASI SURVEY

TOTAL

%JAKARTA SURABAYA

BANJARMASIN

DENPASAR

1 Pendidikan :a. SLTA 0 0 0 1 1 25b. D3/Akademi 0 0 0 0 0 0c. S1/D IV 2 0 0 1 3 75d. S2/Magister 0 0 0 0 0 0e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0

2 Persyaratan Pengelola Terminal Barang :

Page 128: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 60

BABIV

Mengikuti Diklatuntuk diangkatsebagaiPengelolaTerminal Barang

2 0 0 1 3 75

3. Tugas Pokok :

a. Mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab ke masing-masing bawahan sesuaijabatannya

b. Membuat laporan secara periodik ke atasan/ kadishub

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.22. di atas menunjukan bahwa sebanyak 8 responden pengelola

terminal barang di lokasi survey hanya 1 orang yang berpendidikan SLTA, 3

orang S1/D IV, dan 3 orang yang sudah mengikuti Diklat sebagai pengelola

terminal barang. Selain itu berasarkan hasil wawancara menggambarkan

bahwa tugas pokok pengelola terminal barang yaitu : Mengkoordinasikan

tugas dan tanggung jawab ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya ;

Membuat laporan secara periodik ke atasan/ kadishub

7) Tenaga Pengemudi dan Pembantu pengemudi angkutan B3

Responden Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pengemudi

angkutan B3 berjumlah 64 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi

dan Kabupaten/Kota.

Tabel berikut menampilkan jumlah responden dalam pengemudi

dan pembantu pengemudi angkutan B3 pada lokasi survey.

Page 129: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 61

BABIV

Tabel 4.23.Distribusi Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pegemudi angkutan

B3 Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja danKompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin,

Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO. LOKASISURVEY

PERSYARATAN Jumlah

Pendidikan Pernahmengikuti

kursuslatihan

Mengemudi Angkutan

B3

Pembantupengemudi yangTidak

memilikiSIM

Memiliki SIM

A

Memiliki SIM

B1

MemilikiSIMB2

SLTA D3/Akademi

S1/D IV

Lain-lain

1 JAKARTA 12 0 0 4 0 4 4 0 8 162 SURABAYA 10 0 0 6 0 4 4 0 8 163 BANJAR

MASIN8

0 0 8 0 7 1 0 8 164 DENPASAR 10 0 0 6 1 8 0 0 8 16

TOTAL 40 0 0 24 1 23 9 0 32 64

5. Tugas Pokok :

Mengendalikan Mobil Barang Berbahaya dan Beracun

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.23. di atas menunjukan bahwa sebanyak 64 responden

pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan B3 di lokasi survey,

sebanyak 40 orang berpendidikan SLTA, 24 orang SD/SLTP. Hanya 1

orang yang sudah mengikuti kursus latihan mengemudi angkutan B3,

sedangkan pembantu pengemudi sebanyak 23 orang tidak memiliki SIM. 9

orang pengemudi memiliki SIM A, dan 32 orang memiliki SIM B2 Umum.

Berdasarkan hasil wawancara bahwa tugas pokok pengemudi dan pembantu

pengemudi B 3 adalah mengendalikan Mobil barang berbahaya dan

beracun.

Page 130: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 62

BABIV

8) Tenaga pengemudi dan pembantu pengemudi Angkutan Peti

Kemas, Alat Berat, Barang Khusus

Responden Pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan Peti

kemas, alat berat, barang khsusu berjumlah 96 orang dari 4

(empat) lokasi survey.

Tabel berikut menampilkan jumlah responden pengemudi dan

pembantu pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang

Khusus pada lokasi survey.

Tabel 4.24.Distribusi Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan

Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus berdasarkan Pendidikan,Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat

Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO. LOKASISURVEY

PERSYARATAN

Jumlah

Pendidikan mengikutikursus latihanMengemudi

Angkutan PetiKemas, Alat

Berat, BarangKhusus

Pembantupengemudi yangTidak

memilikiSIM

MemilikiSIM A

Memiliki SIM

B1

MemilikiSIMB2

SLTA D3/Akademi

S1/D IV

Lain-lain

1 JAKARTA 14 8 0 2 0 4 8 0 12 242 SURABAYA 20 0 0 4 0 8 4 0 12 243 BANJARMA

SIN20

0 0 4 0 11 1 0 12 244 DENPASAR 20 2 0 2 1 6 6 0 12 24

TOTAL 74 10 0 12 1 29 19 0 48 96Persentase

77,0810,4

2 0,00 12,50 1,04 30,21 19,79 0,00 50,00 1005. Tugas Pokok. a. Mempersiapkan Pengoperasian Kendaraan barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum.

b. Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum.

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 131: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 63

BABIV

Dari Tabel 4.24. di atas menunjukkan bahwa sebanyak 96 responden

pengemudi dan pembantu pengemudi peti kemas, alat berat dan barang

khusus di lokasi survey 74 orang ( 77,8%) yang berpendidikan SLTA,

10 orang ( 10,43 %) berpendidikan S1/D3/akademi, 12 orang lain-lain (SD

dan SLTP), hanya 1 orang ( 1,04%) yang sudah mengikuti kursus latihan

mengemudi angkutan peti kemas, alat berat dan barang khusus. sebanyak 29

orang tidak memiliki SIM (pembantu pengemudi), 19 orang memilki SIM A

(pembatu pengemudi, 48 orang memliki SIM B2. Sedangkan tugas pokok

pengemudi dan pembantu pengemudi peti kemas, alat berat dan barang

khusus meliputi : Mempersiapkan Pengoperasian Kendaraan barang Khusus

– Alat Berat – Barang Umum; Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat

Berat – Barang Umum.

9). Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi

Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala kendaraan

bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan

bermotor, tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan

bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran

ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ, pengelola terminal

penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan oleh

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Akreditasi dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. (UU 22 tahun 2009 pasal 78)

Page 132: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 64

BABIV

Sedangkan Sertifikasi Kompetensi untuk pengemudi angkutan

umum, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang

berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus,

dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di

Akreditasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian

Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional

Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional.

C. KONSEP KOMPETENSI

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menyusun Konsep

Kompetensi Khusus SDM Bidang Transportasi Jalan, sebagai berikut :

1) Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

Berdasarkan Peraturan DirJen Perhubungan Darat No.

SK.1076/KP108DRJD 2005 adalah sebagai berikut ;

a. Penguji Kendaraan Bermotor adalah pegawai negeri sipil yang

diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara

penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan tugas

pengujian kendaraan bermotor.

b. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan

menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan

bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan

bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap

persyaratan teknis dan laik jalan.

c. Surat Keputusan Kompetensi adalah keputusan yang

ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat yang

Page 133: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 65

BABIV

diberikan kepada pegawai negeri sipil yang akan menjadi

penguji kendaraan bermotor yang telah memenuhi persyaratan

sesuai dengan keahlian, wewenang dan tanggung jawab

dibidang pengujian kendaraan bermotor.

d. Sertifikat Kompetensi adalah legitimasi kompetensi dalam

bidang penguji kendaraan bermotor, yang diberikan kepada

penguji yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan

keahlian, wewenang dan tanggung jawab penguji secara

berjenjang, yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal

Perhubungan Darat.

e. Tanda Kualifikasi Kompetensi adalah tanda kualifikasi

kompetensi penguji yang menunjukkan klasifikasi penguji

kendaraan bermotor, yang diberikan kepada setiap penguji

kendaraan bermotor yang telah dinyatakan memenuhi

persyaratan sebagaimana tercantum di dalam sertifikat

kompetensi penguji kendaraan bermotor, berdasarkan evaluasi

yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

f. Persyaratan sebagai Penguji uji berkala kendaraan bermotor

(sesuai KM 71 tahun 1993) :

1. PNS dengan golongan minimum II/b

2. SLTA/SMU Jurusan teknik mesin

3. Usia minimum 21 tahun

4. Sehat jasmani dan rohani

5. Memiliki SIM B

6. Lulus Diklat Pengujian Kendaraan Bermotor atau yang

disamakan

Page 134: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 66

BABIV

2) Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan

Bermotor.

Tenaga Pemeliharaan uji tipe mempunyai tugas :

a. Melaksanakan pemeriksanaan berkala terhadap semua

peralatan uji tipe ;

b. Menyusun rencana pemeliharaan pencegahan (preventive

maintenance)

c. Melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan

pencegahan;

d. Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami

kerusakan.

e. Melakukan pengendalian persediaan sukucadang peralatan

uji.

f. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas peralatan uji

3) Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

Tugas dari Tenaga Kalibrasi Perlatan Uji Tipe adalah sebagai

berikut :

a. Secara berkala melakukan kalibrasi terhadap seluruh peralatan

uji agar memenuhi presisi standar yang ditentukan.

b. Melaporkan hasil kalibrasi kepada Direktur Jenderal

Perhubungan Darat melalui Direktur Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

Page 135: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 67

BABIV

4) PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan

Pidana Undang-Undang LLAJ.

Tugas dari PPNS adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksanaan Kendaraan Bermotor di Jalan

1. tanda bukti lulus uji bagi kendaraan wajib uji;

2. fisik Kendaraan Bermotor;

3. daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang;

dan/atau

4. izin penyelenggaraan angkutan..

b. Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan

1. Penggolongan tata acara penindakan

2. Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS dilaksanalkan

dengan berdasarkan tata acara pemeriksaan cepat,

5) Pengemudi Angkutan Umum.

a. Melakukan Identifikasi kelengkapan Administrasi dan

perlengkapan Bus/Taksi

b. Melakukan Identifikasi dan Pemeliharaan Ringan

c. Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum

menjalankan Bus/Taksi

d. Mempersiapkan Operasi Bus/Taksi

e. Mengendarai Bus/Taksi

f. Melakukan manuver

g. Mengatur penekanan pedal gas

h. Mengatur penekanan pedal rem

Page 136: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 68

BABIV

i. Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas

transmisi

j. Melaksanakan standar keamanan dan keselamatan dalam

mengemudi

k. Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas

l. Merespon kondisi lalu lintas

6) Pengelola Terminal Penumpang.

a. Kepala Pengelola Terminal

1. Mampu membina kerjasama dalam tim

2. Mampu melakukan kegiatan perencanaan operasional

terminal

3. Mampu mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab

ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya

4. Mampu membuat laporan secara periodik ke

atasan/kadishub

5. Mampu untuk mengkoordinasikan dengan instansi yang

terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti

kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di

lingkungan terminal

Standar Pendidikan :

a) D3 LLAJ

b) S1

Page 137: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 69

BABIV

b. Petugas Pengelola Terminal

1. mampu mengemudikan kendaraan yang dibuktikan

dengan mempunyai SIM A/B

2. mampu dan paham peraturan lalu lintas

3. mampu mengatur dan mengamankan lalu lintas di

sekitar pintu masuk dan keluar

4. mampu untuk mengarahkan kendaraan masuk terminal

dengan posisi yang benar dan mengarahkan ke jalur

yang telah ditentukan

5. mampu mengatur penumpang yang turun

6. mampu untuk mengarahkan kendaraan yang telah

menurunkan penumpang yang turun

7. mampu mengatur parkir kendaraan umum

8. mampu melakukan pemerikasaan pemenuhan

persyaratan teknis dan laik jalan

9. mempunyai pengetahuan tentang persyratan teknis dan

laik jalan kendaraan bermotor

10. mempunyai pengetahuan dan mampu melakukan

pemeriksaan terhadap kartu pengawasan, kelengkapam

dan keabsahan seluruh dokumen perjalanan

11. memastiklan setiap pengemudi dalam kondisi fisik yang

baik untuk mengemudi dan memeriksa kelengkapan

tugas pengemudi

12. mampu mengatur pemberangkatan kendaraan sesuai

jadwal

Page 138: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 70

BABIV

13. mampu memberikan jaminan keamanan, keselamatan

dan pengayoman kepada penumpang

14. mampu memberikan jaminan keamanan, keselamatan

dan pengayoman kepada penumpang

15. mampu menjaga ketertiban umum di terminal

16. menjaga kebersihan seluruh fasilitas terminal

17. merawat, memelihara dan memperbaiki fasilitas

terminal serta perlengkapan jalan agar selalu dalam

kondisi baik

18. mengawasi kelancaran dan sirlukasi kendaraan dan

penumpang pada seluruh daerah lingkungan kerja

terminal.

Standar Pendidikan :

a) D3

c. Petugas Administrasi Terminal

1. Mampu dan menguasai ketrampilan komputer (MS

Office)

2. Mampu melakukan pencatatan dan pembukuan kegiatan

terminal meliputi rekap kedatangan dan pemberangkatan

kendaraan umum, identitas kendaraan, identitas

pengemudi pelanggaran administrasi dan

operasional(jika ada), pemasukan retribusi(jika ada)

3. Mampu melakukan pengelolaan kepegawaian, surat

menyurat dan ATK

Page 139: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 71

BABIV

4. Mampu menyusun dan mengatur jadwa; tugas petugas

terminal

5. Mampu bekerja dengan tekun dan teliti

6. Mampu memfilling dokumen dengan rapi

Standar Pendidikan :

a) D3

b) SMU/SMK

7) Pengelola Terminal Barang.

a. Kepala Pengelola Terminal Barang

1. Mampu membina kerjasama dalam tim

2. Mampu melakukan kegiatan perencanaan operasional

terminal barang

3. Mampu mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab

ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya

4. Mampu membuat laporan secara periodik ke

atasan/kadishub

5. Mampu untuk mengkoordinasikan dengan instansi yang

terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti

kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di

lingkungan terminal barang.

Standar Pendidikan :

a) D3 LLAJ

b) S1

Page 140: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 72

BABIV

b. Petugas Pengelola Terminal Barang

1. mampu mengemudikan kendaraan yang dibuktikan

dengan mempunyai SIM A/B

2. mampu dan paham peraturan lalu lintas

3. mampu mengatur dan mengamankan lalu lintas di

sekitar pintu masuk dan keluar

4. mampu untuk mengarahkan kendaraan masuk terminal

dengan posisi yang benar dan mengarahkan ke jalur

yang telah ditentukan

5. mampu mengatur barang yang turun dan naik

6. mampu untuk mengarahkan kendaraan yang telah

menurunkan barang yang turun

7. mampu mengatur parkir kendaraan

8. mampu melakukan pemerikasaan pemenuhan

persyaratan teknis dan laik jalan

9. mempunyai pengetahuan tentang persyratan teknis dan

laik jalan kendaraan bermotor

10. mempunyai pengetahuan dan mampu melakukan

pemeriksaan terhadap kartu pengawasan, kelengkapam

dan keabsahan seluruh dokumen perjalanan

11. memastikan setiap pengemudi dalam kondisi fisik yang

baik untuk mengemudi dan memeriksa kelengkapan

tugas pengemudi

12. mampu mengatur pemberangkatan kendaraan sesuai

jadwal

Page 141: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 73

BABIV

13. mampu memberikan jaminan keamanan, dan

keselamatan barang

14. mampu menjaga ketertiban umum di terminal

15. menjaga kebersihan seluruh fasilitas terminal

16. merawat, memelihara dan memperbaiki fasilitas

terminal serta perlengkapan jalan agar selalu dalam

kondisi baik

17. mengawasi kelancaran dan sirlukasi kendaraan pada

seluruh daerah lingkungan kerja terminal

Standar Pendidikan :

a. D3

c. Petugas Administrasi Terminal

1. Mampu dan menguasai ketrampilan komputer (MS

Office)

2. Mampu melakukan pencatatan dan pembukuan kegiatan

terminal meliputi rekap kedatangan dan pemberangkatan

kendaraan barang, identitas kendaraan, identitas

pengemudi pelanggaran administrasi dan

operasional(jika ada), pemasukan retribusi(jika ada)

3. Mampu melakukan pengelolaan kepegawaian, surat

menyurat dan ATK

4. Mampu menyusun dan mengatur jadwa; tugas petugas

terminal

5. Mampu bekerja dengan tekun dan teliti

6. Mampu memfilling dokumen dengan rapi

Standar Pendidikan :

Page 142: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 74

BABIV

a. D3

b. SMU/SMK

8) Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang

Berbahaya Dan Beracun.

Persyaratan :

a. Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Barang Berbahaya

dan Beracun

b. Mengendalikan Mobil Barang Berbahaya dan Beracun

c. Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu

Lintas

d. Mengetahui Jenis dan Sifat Barang Berbahaya dan Beracun.

9) Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti

Kemas, Alat Berat, Dan Barang Khusus.

Persyaratan :

a. Mengetahui Jenis dan Sifat Barang Khusus – Alat Berat –

Barang Umum.

b. Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu

Lintas

c. Mengendalikan Kendaraan Khusus – Alat Berat – Barang

Umum.

d. Mempersiapkan Pengoperasian Kendaraan Khusus – Alat

Berat – Barang Umum.

e. Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat Berat – Barang

Umum.

Page 143: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 75

BABIV

f. Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Barang Khusus – Alat

Berat – Barang Umum.

g. Mengendarai Mobil Barang Umum – Alat Berat – Barang

Umum.

10). Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi

Kompetensi

Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala

kendaraan bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala

kendaraan bermotor, tenaga kalibrasi peralatan uji berkala

kendaraan bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan

pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ, pengelola

terminal penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan

oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian

Perhubungan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. (UU 22 tahun 2009 pasal 78 dan PP no 55 tahun

2012 pasal 169)

Sedangkan Sertifikasi Kompetensi untuk pengemudi angkutan

umum, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang

berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus,

dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di

Akreditasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian

Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional

Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional.

Page 144: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 76

BABIV

Untuk Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi

Kompetensi dikeluarkan oleh Pemerintah dengan membentuk

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di tetapkan oleh

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian

Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional

Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional.

Page 145: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 1

BABV

BAB VANALISIS DAN PENYUSUNAN STANDAR

KOMPETENSI KERJA

A. ARAH PENGEMBANGAN SDM DI BIDANG TRANSPORTASI

JALAN

Sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam

penyelenggaraan transportasi untuk dapat menjalankan peran

transportasi dalam kehidupan bangsa dan negara yaitu sebagai urat

nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan

keamanan. Terwujudnya pelayanan transportasi yang andal, berdaya

saing dan memberikan nilai tambah, sangat ditentukan oleh kualitas

dan kuantitas sumber daya manusia sebagai pelaksananya.

Mengacu pada Rencana strategik Kemenhub 2010- 2014 di bidang

Sumber Daya Manusia, digambarkan tentang permasalahan/tantangan,

diantaranya :

1. Jumlah (kuantitas) dan kualitas profesionalisme sumber daya

manusia yang belum memadai;

2. Terbatasnya alokasi anggaran menyebabkan tertundanya

pembangunan sarana dan prasarana;

3. Belum keseluruhan unit kerja yang mengusulkan anggaran dapat

melengkapi data dukung berupa kelengkapan dokumen

perencanaan;

4. Masih belum adanya sanksi terhadap kinerja pelayanan operator

yang kurang optimal meskipun secara rutin operator terus

mengajukan kenaikan tarif;

Page 146: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 2

BABV

5. Belum tersusunnya Rencana Umum Pengembangan SDM

Aparatur Kementerian Perhubungan;

6. Peningkatan Kualitas SDM Aparatur Kementerian Perhubungan

sesuai dengan perkembangan sektor transportasi.

Khususnya dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan , ditemukan

permasalahan yang dihadapi Badan Diklat Perhubungan antara lain :

1. Kuantitas dan kualitas tenaga pengajar (dosen, instruktur,

widyaiswara) perlu ditingkatkan;

2. Sarana dan prasarana Diklat terbatas dan sebagian sudah out of

date;

3. Kurikulum dan Silabi Program Diklat perlu penyesuaian;

4. Manajemen penyelenggaraan diklat perlu disempurnakan;

5. Kelembagaan yang perlu disempurnakan menghadapi UU 20

Tahun 2003, perkembangan teknologi/ilmu pengetahuan dan

otonomi daerah;

Adapun Tantangan yang dihadapi Badan Diklat Perhubungan antara

lain :

1. Meningkatnya tuntutan masyarakat (dalam negeri dan

internasional) terhadap kualitas layanan jasa transportasi;

2. Pertumbuhan angkutan penumpang udara dan angkutan barang

laut yangrelatif tinggi, serta peningkatan volume kendaraan

transportasi jalan yang tinggi;

3. Terbatasnya jumlah SDM transportasi yang berkualitas sesuai

dengan kompetensinya;

Page 147: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 3

BABV

4. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM pengatur dan

pengawas penyelenggaraan transportasi baik di pusat maupun di

daerah;

5. Perkembangan teknologi sarana dan prasarana transportasi;

6. Human error, merupakan faktor dominan penyebab terjadinya

kecelakaan transportasi;

7. Berlakunya UU Transportasi (LLAJ, Perkeretaapian, Pelayaran

dan Penerbangan).

Berdasarkan Permasalahan dan tangtangan tersebut di atas maka arah

kebijakan pembangunan kementerian Perhubungan tahun 2010-2014 ,

tergambar melalui Visi Kementerian Perhubungan , yaitu : “Terwujudnya

pelayanan transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai

tambah.”

Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan

transportasi yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable),

tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau

seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan nasional

dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pelayanan

transportasi yang berdaya saing diindikasikan oleh penyelenggaraan

transportasi yang efisien, dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua

lapisan masyarakat, ramah lingkungan, berkelanjutan, dilayani oleh SDM

yang profesional, mandiri dan produktif.

Dalam mencapai Visi di atas, salah satu misinya adalah melanjutkan

konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan,

Page 148: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 4

BABV

kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), dan penegakan hukum secara

konsisten sesuai dengan prinsip good governance.

Restrukturisasi dan reformasi di bidang SDM diarahkan kepada

pembentukan kompetensi dan profesionalisme insan perhubungan dalam

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki wawasan global

dengan tetap mempertahankan jatidirinya sebagai manusia Indonesia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai diantaranya, adalah mewujudkan

penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien yang didukung SDM

transportasi yang berkompeten guna mendukung perwujudan Indonesia yang

lebih sejahtera, sejalan dengan perwujudan Indonesia yang aman dan damai

serta adil dan demokratis. Penyelenggaraan kegiatan transportasi yang efektif

berkaitan dengan ketersediaan aksesibilitas, optimalisasi kapasitas,

maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, sedangkan

penyelenggaraan transportasi yang efisien berkaitan dengan kemampuan

pengembangan dan penerapan teknologi transportasi serta peningkatan

kualitas SDM transportasi yang berdampak kepada maksimalisasi dayaguna

dan minimasi biaya yang menjadi beban masyarakat. Dan salah satu sasaran

adalah meningkatnya SDM profesional dalam perencanaan pembinaan dan

penyelenggaraan LLAJ. Sedangkan arah kebijakan pembangunan adalah

meningkatkan profesionalisme SDM (petugas, disiplin operator dan

pengguna di jalan), meningkatkan kemampuan manajemen dan rekayasa lalu

lintas, serta pembinaan teknis tentang pelayanan operasional transportasi.

Page 149: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 5

BABV

Oleh karena itu, untuk meningkatkan profesionalisme SDM Ditjen

Perhubungan Darat khususnya Bidang LLAJ, maka masing- masing jenis

tenaga perlu mempunyai standar kompetensi yang jelas dan terukur,

sehingga mampu menjadi daya ungkit peningkatan kualitas penyelenggaraan

transportasi secara efektif dan efisien .

B. ANALISIS KOMPETENSI SDM DITJEN PERHUBUNGAN

DARAT BAGI 9 ( sembilan) JENIS TENAGA.

Berdasarkan hasil kajian lapangan pada Bab IV, maka selanjutnya

dilaksanakan Analisis Deskrifit Kualitatif dengan membandingkan

kompetensi tenaga berdasarkan hasil kajian lapangan dengan

Kompetensi yang mengacu pada UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu

lintas dan angkutan Jalan. Sedangkan data sekunder akan dianalisis

dengan menggunakan tabulasi, sebagai berikut :

1. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penguji Uji Berkala

Kendaraan Bermotor

Tabel 5.1. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Tenaga

Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor berdasarkan hasil kajian di

lapangan dibandingkan dengan Kompetensi yang mengacu Peraturan

DirJen Perhubungan Darat No. SK.1076/ KP108DRJD 2005, dan UU

No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Berdasarkan

hasil kajian tersebut, ditemuan bahwa belum tergambar dengan jelas

standar kompetensi tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor.

Page 150: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 6

BABV

Tabel 5.1.

Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penguji Uji Berkala

Kendaraan Bermotor

No. KOMPONEN Kompetensi Kerja HasilKajian Lapangan

Kompetensi MengacuPeraturan DirJen

Perhubungan Darat No.SK.1076/ KP108DRJD

20051. Pengertian Uji berkala diwajibkan untuk mobil penumpang umum,

mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan keretatempelan yang dioperasikan di Jalan.

Penguji Kendaraan Bermotor adalah pegawai negeri sipilyang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan haksecara penuh oleh pejabat yang berwenang untukmelakukan tugas pengujian kendaraan bermotor.

Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaiankegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-bagiankendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelandan kendaraan bermotor khusus dalam rangkapemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.

Pengujian berkala meliputi kegiatan:a. pemeriksaan dan pengujian fisik Kendaraan

Bermotor; danb. pengesahan hasil uji.

Kegiatan pemeriksaan dan pengujian fisik KendaraanBermotor dilaksanakan oleh:

a. unit pelaksana pengujian pemerintah kabupaten/kota;

b. unit pelaksana agen tunggal pemegang merekyang mendapat izin dari Pemerintah; atau

c. unit pelaksana pengujian swasta yangmendapatkan izin dari Pemerintah.

Pemeriksaan dan pengujian fisik mobil penumpangumum, mobil bus, mobil barang, kendaraan khusus,kereta gandengan, dan kereta tempelan meliputi pengujianterhadap persyaratan teknis dan laik jalan.

o Pengujian terhadap persyaratan teknis meliputi:a. susunan;b. perlengkapan;

Page 151: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 7

BABV

c. ukuran;d. karoseri; dane. rancangan teknis Kendaraan Bermotor sesuaidengan peruntukannya.

o Pengujian terhadap persyaratan laik jalansekurang-kurangnya meliputi:a. emisi gas buang Kendaraan Bermotor;b. tingkat kebisingan;c. kemampuan rem utama;d. kemampuan rem parkir;e. kincup roda depan;f. kemampuan pancar dan arah sinar lampu utama;g. akurasi alat penunjuk kecepatan; danh. kedalaman alur ban.

Pengujian terhadap persyaratan laik jalan keretagandengan dan kereta tempelan meliputi ujikemampuan rem, kedalaman alur ban, dan ujisistem lampu.

Pengesahan hasil uji diberikan oleh:a. petugas yang memiliki kompetensi yang ditetapkan

oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidangsarana dan Prasarana Lalu Lintas dan AngkutanJalan atas usul gubernur untuk pengujian yangdilakukan oleh unit pelaksana pengujianpemerintah kabupaten/kota; dan

b. petugas swasta yang memiliki kompetensi yangditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas danAngkutan Jalan untuk pengujian yang dilakukanoleh unit pelaksana pengujian agen tunggalpemegangmerek dan unit pelaksana pengujianswasta.

Kompetensi petugas penguji Uji berkala kendaraanbermotor dibuktikan dengan sertifikat tanda luluspendidikan dan pelatihan. ( UU No. 22 tahun 2009tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan).

2. Persyaratan Jabatan :

a. Pendidikan DII/ DIII (31%) S1 (50%) STM Mesin/listrik

SLTA/SMU Jurusan teknikmesin

Page 152: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 8

BABV

(19%)

b. Umur - minimal 21 th

c. Diklat UjiBerkala

81% lulus Diklat Ujiberkala

Lulus Diklat PengujianKendaraan Bermotor atau yangdisamakan

d. Status PNS PNS PNS

e. Golonganjabatan

- Minimal Gol II b

f. Pengalamankerja

0-5 th (75%)

g. MemilikiSIM B

(75%) memiliki SIM B Memiliki SIM B

h. Sertifikasi Lulus Diklat pendidikanlanjutan I untuk pengujikendaraan bermotor

Lulus Diklat pengujilanjutan II untukmenjadi pengujipenyelia

Lulus Diklat Pengujian

Kendaraan Bermotor atau yang

disamakan

3. Kompetensi Kerja:

Menguji dan/atau memeriksabagian-bagian kendaraanbermotor, kereta gandengan,kereta tempelan dankendaraan bermotor khususdalam rangka pemenuhanterhadap persyaratan teknisdan laik jalan.

a. Melaksanakanpemeriksanaan berkalaterhadap semua peralatanuji tipe ;

b. Menyusun rencanapemeliharaanpencegahan (preventivemaintenance)

c. Melakukan perawatansesuai dengan rencanapemeliharaanpencegahan;

d. Melakukan perbaikanterhadap peralatan yangmengalami kerusakan.

Page 153: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 9

BABV

e. Melakukan pengendalianpersediaan sukucadangperalatan uji.

f. Melakukan evaluasiterhadap efektifitasperalatan uji

Sumber : Hasil Pengolahan Data

2. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Pemeliharaan PeralatanUji Berkala Kendaraan Bermotor

Tabel 5.2. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Tenaga

Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor berdasarkan

hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan Peraturan Dirjen

Perhubungan Darat No. SK.1076/ KP108DRJD 2005, dan UU No. 22

tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Berdasarkan kajian

lapangan dan peraturan yang ada, belum tergambar rumusan standar

kompetensi tenaga pemelihara peralatan uji berkala kendaraan

bermotor.

Tabel 5.2.

Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Pemeliharaan Peralatan danKalibrasi

Uji Berkala Kendaraan Bermotor

No. KOMPONEN Kompetensi Hasil KajianLapangan

Kompetensi MengacuPeraturan DirJen

Perhubungan Darat No.SK.1076/ KP108DRJD 2005

1. Pengertian

2. Persyaratan Jabatan

a. Pendidikan SMK Jurusan Mesin /Otomotif /listrik (75%)

SLTA/SMU Jurusan teknikmesin

Page 154: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 10

BABV

Sumber : Hasil Pengolahan Data

b. Umur - minimal 21 th

c. Sehat jasmanidan rohani

sehat jasmani dan rohani sehat jasmani dan rohani

d. DiklatPemeliharaanPerawatanUji BerkalaKendaraanBermotor

100 % telah mengikuti Diklat Lulus DiklatPemeliharaan Perawatan UjiBerkala Kendaraan Bermotor

e. Status PNS PNS PNS

f. Golonganjabatan

- Gol II b

g. Pengalamankerja

11-15 tahun (100%) -

h. MemilikiSIM B

(75% ) memiliki SIM B Memiliki SIM B

i. Sertifikasi - lulus sertifikasi pemeliharaperalatan kendaraan bermotor

3. Kompetensi

1. Melakukan perawatansesuai dengan rencanapemeliharaan pencegahan;

2. Melakukan perbaikanterhadap peralatan yangmengalami kerusakan.

3. Melakukan pengendalianpersediaan suku cadangperalatan uji.

a. Melaksanakanpemeriksanaan berkalaterhadap semua peralatan ujitipe ;

b. Menyusun rencanapemeliharaan pencegahan(preventive maintenance)

c. Melakukan perawatan sesuaidengan rencanapemeliharaan pencegahan;

d. Melakukan perbaikanterhadap peralatan yangmengalami kerusakan.

e. Melakukan pengendalianpersediaan suku cadangperalatan uji.

f. Melakukan evaluasi terhadapefektifitas peralatan uji

Page 155: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 11

BABV

3. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penyidik PNS

Tabel 5.3. menggambarkan analisis kompetensi Tenaga Penyidik PNS

berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22

tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Mengacu pada hasil

kajian tersebut di bawah ini, belum tergambar dengan jelas rumusan

standar kompetensi tenaga penyidik PNS.

Tabel 5.3.

Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penyidik PNS

No. KOMPONEN Kompetensi KerjaHasil Kajian

Lapangan

Kompetensi Mengacu- UU no 22 th 2009- PP no 58 th 2010

1. Pengertian Penyidik adalah pejabat Kepolisian NegaraRepublik Indonesia atau Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu yang diberiwewenang khusus oleh undang-undanguntuk melakukan penyidikan ( UU No.22tahun 2009 tentang Lalu lintas danangkutan Jalan )

Kewenangan Penyidik Pegawai NegeriSipil :a. melakukan pemeriksaan atas

pelanggaran persyaratan teknis danlaik jalan Kendaraan Bermotor yangpembuktiannya memerlukan keahliandan peralatan khusus;

b. melakukan pemeriksaan ataspelanggaran perizinanangkutan orangdan/atau barang dengan KendaraanBermotor Umum;

c. melakukan pemeriksaan ataspelanggaran muatandan/atau dimensiKendaraan Bermotor di tempat

Page 156: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 12

BABV

penimbangan yang dipasang secaratetap;

d. melarang atau menunda pengoperasianKendaraanBermotor yang tidakmemenuhi persyaratan teknis dan laikjalan;

e. meminta keterangan dari Pengemudi,pemilik Kendaraan Bermotor, atauPerusahaan Angkutan Umum ataspelanggaran persyaratan teknis danlaik jalan, pengujian KendaraanBermotor, dan perizinan; dan/ataumelakukan penyitaan surat tanda lulusuji dan/atau surat izinpenyelenggaraan angkutan umum ataspelanggaran sebagaimana dimaksudpada huruf a, huruf b, dan huruf cdengan membuat dan menandatanganiberita acara pemeriksaan.

Kewenangan Penyidik Pegawai NegeriSipil dimaksud dilaksanakan di Terminaldan/atau tempat alat penimbangan yangdipasang secara tetap.

Dalam hal kewenangan dimaksuddilaksanakan di Jalan, Penyidik PegawaiNegeri Sipil wajib berkoordinasi dengandan harus didampingi oleh PetugasKepolisian Negara Republik Indonesia.

2. Persyaratan Jabatan :

a. Pendidikan Sarjana Hukum -

b. Umur - -

c. DiklatPenyidikPNS

- Lulus Diklat PenyidikPNS

d. Status PNS PNS PNS

e. Golonganjabatan

-

f. Pengalaman -

Page 157: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 13

BABV

kerjag. Sertifikasi Penyidik PNS lulus Diklat Penyidik

PNS3. Kompetensi

1. Mampumemeriksa dayaangkut dan/ataucara pengangkutanbarang; dan/atau

2. Mampu mengecekizinpenyelenggaraanangkutan..

3. MampumelakukanPenindakanPelanggaran Lalulintas danAngkutan Jalan

4. MampumelakukanPenggolongan tataacara penindakan

5. MampumelakukanPenindakanPelanggaran LaluLintas danAngkutan Jalanyang dilaksanakanoleh PPNS

a. PemeriksanaanKendaraanBermotor di Jalan :

1) tanda bukti lulusuji bagikendaraan wajibuji;

2) fisik KendaraanBermotor;

3) daya angkutdan/atau carapengangkutanbarang; dan/atau

4) izinpenyelenggaraanangkutan..

b. PenindakanPelanggaran Lalulintas dan AngkutanJalan:

1) Penggolongan tataacara penindakan

2) PenindakanPelanggaran LaluLintas danAngkutan Jalanyang dilaksanakanoleh PPNSdilaksanakandengan berdasar -kan tata acarapemeriksaan cepat,

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 158: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 14

BABV

4. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi Angkutan Umum

Tabel 5.4. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi

Pengemudi Angkutan Umum berdasarkan hasil kajian di lapangan

dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan

angkutan Jalan. Berdasarkan hasil analisis tersebut belum tergambar

dengan jelas rumusan standar kompetensi pengemudi angkutan umum.

Tabel 5.4.

Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi Angkutan Umum

No. KOMPONEN Kompetensi Hasil KajianLapangan

Kompetensi Mengacu- UU no 22 th 2009- PP no 44 th 1993- KM 36 th 1994

1. Pengertian Pengemudi adalah orang yang mengemudikan KendaraanBermotor di Jalan yang telah memiliki Surat IzinMengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas danangkutan Jalan)

Pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakanoleh lembaga yang mendapat izin dan terakreditasi dariPemerintah.

Usia 20 ( dua puluh ) tahun SIM A Umum: usia 22 (dua puluh) tahun SIM B I usia 23 (dua puluh satu) SIM B 2 ( UU N0.22 th 2009) Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 8(delapan) jam sehari.

2. Persyaratan Jabatan :

a. Pendidikan SLTA SLTA

b. Umur - minimal 20 tahun

c. Diklat - Lulus Diklat PengemudiAngkutan Umum

d. SIM SIM A(taksi)/ SIM B 1/SIM B2 ( AKAP)

Tidak dijelaskan

Page 159: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 15

BABV

e. Pengalamankerja

- Tidak dijelaskan

f. Sertifikasi - lulus Diklat pengemudi

3. Kompetensi :

a. Mempersiapkan OperasiBus/Taksi

b. Mengendarai Bus/Taksic. Melakukan manuverd. Mengatur penekanan

pedal gase. Mengatur penekanan

pedal remf. Mengatur penekanan

pedal kopling danmemindah tuas transmisi

a. Melakukan Identifikasikelengkapan Administrasi danperlengkapan Bus/Taksi

b. Melakukan Identifikasi danPemeliharaan Ringan

c. Melakukan prosedurkeamanan dan keselamatansebelum menjalankanBus/Taksi

d. Mempersiapkan OperasiBus/Taksi

e. Mengendarai Bus/Taksif. Melakukan manuverg. Mengatur penekanan pedal

gash. Mengatur penekanan pedal

remi. Mengatur penekanan pedal

kopling dan memindah tuastransmisi

j. Melaksanakan standarkeamanan dan keselamatandalam mengemudi

k. Mengikuti petunjuk tata caraberlalu lintas

l. Merespon kondisi lalu lintasSumber : Hasil Pengolahan Data

5. Analisis Kompetensi Pengelola Terminal Penumpang

Tabel 5.5. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi

Pengelola Angkutan Penumpang berdasarkan hasil kajian di lapangan

dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan

Page 160: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 16

BABV

angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa telah ada uraian

jabatan pengelola terminal penumpang yang dikelompokan dalam

kepala pengelola terminal, petugas pengelola terminal dan staf

adminisrasi pengelola terminal, namun belum dirumuskan dengan jelas

standar kompetensi pengelola terminal penumpang.

Tabel 5.5.

Analisis Kompetensi Kerja Pengelola Terminal Penumpang

No. KOMPONEN Kompetensi Kerja HasilKajian Lapangan

Kompetensi Mengacu pada- UU no 22 th 2009- PP no 51 th 2012- PP no 55 th 2012

1. Pengertian Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umumyang digunakan untuk mengatur kedatangan dankeberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/ataubarang, serta perpindahan moda angkutan ( UU No. 22tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan).

Terminal penumpang menurut pelayanannyadikelompokkan dalam tipe A, tipe B, dan tipe C ( UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan).

2. Persyaratan Jabatan :

a. Pendidikan SLTA/S1 Kepala Pengelola terminal :D3 LLAJ/S1

Petugas Pengeola Terminal :D 3

Petugas administrasiTerminal : D3/SMU/SMK

b. Diklat Diklat Pengelola TerminalPenumpang

Lulus Diklat Pengelola TerminalPenumpang

c. Pengalamankerja

Tidak dijelaskan Tidak dijelaskan

3. Kompetensi

Page 161: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 17

BABV

a. Mampu membuatlaporan secara periodikke atasan/kadishub

b. Mampu untukmengkoordinasikandengan instansi yangterkait denganpenyelenggaraanterminal, sepertikepolisian, tokohmasyarakat/tokohagama di lingkunganterminal

a. Kepala PengelolaTerminal :

Mampu membina kerjasamadalam tim

Mampu melakukan kegiatanperencanaan operasionalterminal

Mampu mengkoordinasikantugas dan tanggung jawab kemasing-masing bawahansesuai jabatannya

Mampu membuat laporansecara periodik keatasan/kadishub

Mampu untukmengkoordinasikan denganinstansi yang terkait denganpenyelenggaraan terminal,seperti kepolisian, tokohmasyarakat/tokoh agama dilingkungan terminal

b. Petugas PengelolaTerminal:

mampu mengemudikankendaraan yang dibuktikandengan mempunyai SIMA/B

mampu dan pahamperaturan lalu lintas

mampu mengatur danmengamankan lalu lintas disekitar pintu masuk dankeluar

mampu untuk mengarahkankendaraan masuk terminaldengan posisi yang benardan mengarahkan ke jaluryang telah ditentukan

mampu mengatur

Page 162: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 18

BABV

penumpang yang turun mampu untuk mengarahkan

kendaraan yang telahmenurunkan penumpangyang turun

mampu mengatur parkirkendaraan umum

mampu melakukanpemerikasaan pemenuhanpersyaratan teknis dan laikjalan

mempunyai pengetahuantentang persyratan teknisdan laik jalan kendaraanbermotor

mempunyai pengetahuandan mampu melakukanpemeriksaan terhadap kartupengawasan, kelengkapamdan keabsahan seluruhdokumen perjalanan

memastiklan setiappengemudi dalam kondisifisik yang baik untukmengemudi dan memeriksakelengkapan tugaspengemudi

mampu mengaturpemberangkatan kendaraansesuai jadwal

mampu memberikanjaminan keamanan,keselamatan danpengayoman kepadapenumpang

mampu memberikan jaminankeamanan, keselamatan danpengayoman kepadapenumpang

mampu menjaga ketertiban

Page 163: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 19

BABV

umum di terminal menjaga kebersihan seluruh

fasilitas terminal merawat, memelihara dan

memperbaiki fasilitasterminal serta perlengkapanjalan agar selalu dalamkondisi baik

mengawasi kelancaran dansirlukasi kendaraan danpenumpang pada seluruhdaerah lingkungan kerjaterminal.

c. Petugas Administrasi

Terminal

Mampu dan menguasaiketrampilan komputer (MSOffice)

Mampu melakukanpencatatan dan pembukuankegiatan terminal meliputirekap kedatangan danpemberangkatan kendaraanumum, identitas kendaraan,identitas pengemudipelanggaran administrasidan operasional (jika ada),pemasukan retribusi (jikaada)

Mampu melakukanpengelolaan kepegawaian,surat menyurat dan ATK

Mampu menyusun danmengatur jadwa; tugaspetugas terminal

Mampu bekerja dengantekun dan teliti

Mampu memfilling

Page 164: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 20

BABV

dokumen dengan rapi

Sumber : Hasil Pengolahan Data

6. Analisis Kompetensi Kerja Pengelola Terminal Barang

Tabel 5.6. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi

Pengelola Terminal Barang berdasarkan hasil kajian di lapangan

dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan

angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa telah ada uraian

jabatan pengelola terminal barang yang dikelompokan dalam kepala

pengelola terminal barang, petugas pengelola terminal dan staf

administrasi pengelola terminal, namun belum tergambar dengan jelas

tentang rumusan standar kompetensi Pengelola Terminal Barang.

Page 165: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 21

BABV

Tabel 5.6.

Analisis Kompetensi Kerja Pengelola Terminal Barang

No. KOMPONEN Kompetensi KerjaHasil Kajian

Lapangan

Kompetensi Mengacu- UU no 22 th 2009- PP no 51 th 2012- PP no 55 th 2012

1. Pengertian Terminal adalah pangkalan KendaraanBermotor Umum yang digunakan untukmengatur kedatangan dan keberangkatan,menaikkan dan menurunkan orang dan/ataubarang, serta perpindahan moda angkutan ( UUNo. 22 tahun 2009 tentang .

2. Persyaratan Jabatan :

a. Pendidikan D IV/S1 Kepala Pengelolaterminal : D3LLAJ/S1

Petugas PengeolaTerminal : D 3

Petugas administrasiTerminal :D3/SMU/SMK

b. Diklat Diklat PengelolaTerminal barang

Lulus Diklat PengelolaTermainal barang

c. Umur - lebih 23 tahun

d. Pengalamankerja

- pernah mengemudikankendaraan umum ( SIMA dan B I)

e. Sertifikasi - lulus Diklat PengelolaTermainal barang

3. Kompetensi :

Page 166: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 22

BABV

a. Mampumengkoordinasikan tugas dantanggung jawabke masing-masingbawahan sesuaijabatannya

b. Mampumembuatlaporan secaraperiodik keatasan/kadishub

a. Kepala PengelolaTerminal Barang

Mampu membinakerjasama dalam tim

Mampu melakukankegiatan perencanaanoperasional terminalbarang

Mampumengkoordinasikantugas dan tanggungjawab ke masing-masing bawahansesuai jabatannya

Mampu membuatlaporan secaraperiodik keatasan/kadishub

Mampu untukmengkoordinasikandengan instansi yangterkait denganpenyelenggaraanterminal, sepertikepolisian, tokohmasyarakat/tokohagama di lingkunganterminal barang.

b. Petugas PengelolaTerminal Barang

mampumengemudikankendaraan yangdibuktikan denganmempunyai SIM A/B

mampu dan pahamperaturan lalu lintas

mampu mengatur danmengamankan lalu

Page 167: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 23

BABV

lintas di sekitar pintumasuk dan keluar

mampu untukmengarahkankendaraan masukterminal denganposisi yang benar danmengarahkan ke jaluryang telah ditentukan

mampu mengaturbarang yang turundan naik

mampu untukmengarahkankendaraan yang telahmenurunkan barangyang turun

mampu mengaturparkir kendaraan

mampu melakukanpemerikasaanpemenuhanpersyaratan teknisdan laik jalan

mempunyaipengetahuan tentangpersyratan teknis danlaik jalan kendaraanbermotor

mempunyaipengetahuan danmampu melakukanpemeriksaan terhadapkartu pengawasan,kelengkapam dankeabsahan seluruhdokumen perjalanan

memastikan setiappengemudi dalamkondisi fisik yang

Page 168: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 24

BABV

baik untukmengemudi danmemeriksakelengkapan tugaspengemudi

mampu mengaturpemberangkatankendaraan sesuaijadwal

mampu memberikanjaminan keamanan,dan keselamatanbarang

mampu menjagaketertiban umum diterminal

menjaga kebersihanseluruh fasilitasterminal

merawat, memeliharadan memperbaikifasilitas terminalserta perlengkapanjalan agar selaludalam kondisi baik

mengawasikelancaran dansirlukasi kendaraanpada seluruh daerahlingkungan kerjaterminal

c. c. Petugas AdministrasiTerminal

Mampu danmenguasaiketrampilankomputer (MSOffice)

Mampu melakukan

Page 169: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 25

BABV

pencatatan danpembukuan kegiatanterminal meliputirekap kedatangan danpemberangkatankendaraan barang,identitas kendaraan,identitas pengemudipelanggaranadministrasi danoperasional(jika ada),pemasukanretribusi(jika ada)

Mampu melakukanpengelolaankepegawaian, suratmenyurat dan ATK

Mampu menyusundan mengatur jadwa;tugas petugasterminal

Mampu bekerjadengan tekun danteliti

Mampu memfillingdokumen dengan rapi

Sumber : Hasil Pengolahan Data

7. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan PembantuPengemudi Angkutan B3

Tabel 5.7. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan B3 berdasarkan hasil

kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009

tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan

bahwa telah ada uraian jabatan, namun belum tergambar rumusan

Page 170: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 26

BABV

standar kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan

B3.

Tabel 5.7.

Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan PembantuPengemudi Angkutan B3

No. KOMPONEN Kompetensi KerjaHasil Kajian

Lapangan

KompetensiMengacu

- UU no 22 th 2009- PP no 51 th 2012- PP no 55 th 2012- KM 69 th 1993- SK DJPD no 725

th 20041. Pengertian Pengemudi adalah orang yang

mengemudikan Kendaraan Bermotordi Jalan yang telah memiliki Surat IzinMengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)

Setiap orang yang mengemudikanKendaraan Bermotor di Jalan wajibmemiliki Surat Izin Mengemudi sesuaidengan jenis Kendaraan Bermotor yangdikemudikan.

Pengemudi dan pembantu PengemudiKendaraan Bermotor Umum yangmengangkut barang khusus wajibmemiliki kompetensi tertentu sesuaidengan sifat dan bentuk barang khususyang diangkut.

Waktu kerja bagi Pengemudi KendaraanBermotor Umum paling lama 8(delapan) jam sehari.

Pengemudi Kendaraan Bermotor Umumsetelah mengemudikan Kendaraanselama 4 (empat) jam berturut-turutwajib beristirahat paling singkat setengah

Page 171: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 27

BABV

jam. Pengemudi dapat dipekerjakan paling

lama 12 (dua belas) jam sehari termasukwaktu istirahat selama 1 (satu) jam.

Angkutan adalah perpindahan orangdan/atau barang dari satu tempat ketempat lain dengan menggunakanKendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan angkutan Jalan)

Pengangkutan bahan berbahayadiklasifikasikan menjadi pengangkutanbahan : a.mudah meledak; b.gas mampat,gas cair, gas terlarut pada tekanan ataupendinginan tertentu; c.cairan mudahmenyala; d.padatan mudah menyala;e.oksidator, peroksida organik; f.racundan bahan yang mudah menular;g.radioaktif; h.korosif; i.berbahayalain.(PPN0.41 tahun 1993 tentangangkutan jalan )

2. Persyaratan Jabatan :

a. Pendidikan SLTA D3 LLAJ/ S1

b. Diklat Diklat PengemudiBarang angkutan B3

Lulus DiklatPengemudi Barangangkutan B3

Mengetahui Jenisdan Sifat BarangBerbahaya danBeracun

MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

c. SIM SIM B 2 SIM B 2

d. Pengalamankerja

- pernah mengemudikankendaraan umum (

Page 172: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 28

BABV

SIM A dan B I)e. Umur - lebih 23 tahun

f. Sertifikasi - lulus DiklatPengemudi Barangangkutan B3

3. Kompetensi :

a. MengendalikanMobil BarangBerbahaya danBeracun

a. MempersiapkanPengoperasianMobil BarangBerbahaya danBeracun

b. MengendalikanMobil BarangBerbahaya danBeracun

Sumber : Hasil Pengolahan Data

8. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan Pembantu

Pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang

Khusus

Tabel 5.8. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Analisis

Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan Peti

Kemas, Alat Berat, Barang Khusus berdasarkan hasil kajian di

lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu

lintas dan angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa telah

ada uraian jabatan dan belum tergambar rumusan standar kompetensi

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat

Berat, Barang Khusus.

Page 173: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 29

BABV

Tabel 5.8.

Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan PembantuPengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus

No. KOMPONEN Kompetensi KerjaHasil Kajian

Lapangan

Kompetensi Mengacu- UU no 22 th 2009- PP no 51 th 2012- PP no 55 th 2012- KM 69 th 1993- KM 14 th 1997

1. Pengertian Pengemudi adalah orang yangmengemudikan Kendaraan Bermotordi Jalan yang telah memiliki Surat IzinMengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)

Setiap orang yang mengemudikanKendaraan Bermotor di Jalan wajibmemiliki Surat Izin Mengemudi sesuaidengan jenis Kendaraan Bermotor yangdikemudikan.

Pengemudi dan pembantu PengemudiKendaraan Bermotor Umum yangmengangkut barang khusus wajibmemiliki kompetensi tertentu sesuaidengan sifat dan bentuk barang khususyang diangkut.

Waktu kerja bagi Pengemudi KendaraanBermotor Umum paling lama 8(delapan) jam sehari.

Pengemudi Kendaraan Bermotor Umumsetelah mengemudikan Kendaraanselama 4 (empat) jam berturut-turutwajib beristirahat paling singkat setengahjam.

Pengemudi dapat dipekerjakan palinglama 12 (dua belas) jam sehari termasukwaktu istirahat selama 1 (satu) jam.

Angkutan adalah perpindahan orangdan/atau barang dari satu tempat ke

Page 174: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 30

BABV

tempat lain dengan menggunakanKendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan (UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan angkutan Jalan)

Pengangkutan peti kemas dilakukandengan menggunakan kendaraanbermotor khusus angkutan peti kemas.Pengangkutan petikemas harus :a.melalui lintas yang ditetapkan untukangkutan peti kemas; b.memperhatikanpersyaratan keselamatan muatan; c.parkirdan bongkar-muat pada tempat-tempatyang ditetapkan.

Pengangkutan barang khususdiklasifikasikan atas: a.pengangkutanbarang curah; b.pengakutan barang cair;c.pengangkutan barang yangmemerlukan fasilitas pendinginan;d.pengangkutan tumbuh-tumbuhan danhewan hidup; e.pengangkutan barangkhusus lainnya ( PP No. 41 tahun1993 tentang angkutan jalan )

Pengangkutan alat berat diklasifikasikanatas :a.alat berat yang karena sifatnya tidak

dapat dipecah-pecah sehingga beban melampaui muatan

sumbuterberat; b.alat berat yang karena

dimensinya melebihiukuran maksimum yang telah ditetapkan(

PP No. 41tahun 1993 tentang angkutan jalan )

2. Persyaratan Jabatan :

a. Pendidikan SLTA D3 LLAJ/S1

b. Diklat Diklat PengemudiBarang angkutan PetiKemas, Alat Berat,

a. Lulus DiklatPengemudi Barangangkutan Peti

Page 175: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 31

BABV

Barang Khusus Kemas, Alat Berat,Barang Khusus

a. Mengetahui Jenisdan Sifat BarangKhusus – AlatBerat – BarangUmum.

b. MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

c. SIM B 2 SIM B 2 SIM B 2

d. Umur - lebih 23 tahun

e. Pengalamankerja

f. Sertifikasi - lulus DiklatPengemudi Barangangkutan Peti Kemas,Alat Berat, BarangKhusus

3. Kompetensi Kerja :

a. MempersiapkanPengoperasianKendaraan barangKhusus – AlatBerat – BarangUmum.

b. MengendalikanMobil BarangKhusus – AlatBerat – BarangUmum.

c. MengendalikanKendaraan Khusus– Alat Berat –Barang Umum.

d. MempersiapkanPengoperasianKendaraan Khusus– Alat Berat –Barang Umum.

e. MengendaraiMobil BarangUmum – Alat Berat– Barang Umum.

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 176: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 32

BABV

9. Analisis Standar Akreditasi Badan Hukum/LembagaSertifikasi Kompetensi Tenaga di bidang angkutan jalan.

Tabel 5.9. di bawah ini menggambarkan Analisis Standar Akreditasi

Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi Kompetensi SDM berdasarkan

hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009

tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan, ternyata sampai saat ini belum

dirumuskan standar kompetensi tenaga di bidang angkutan jalan dan

juga belum ada standar akreditasi badan hukum / lembaga sertifikasi

kompetensi tenaga di bidang angkutan jalan.

Tabel 5.9.

Analisis Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga SertifikasiKompetensi Kerja SDM

No. KOMPONEN Kompetensi Kerja HasilKajian Lapangan

Kompetensi Mengacu- UU no 22 th 2009- PP no 51 th 2012- PP no 55 th 2012

1. Pengertian Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yangdimiliki oleh seseorang berupa seperangkat pengetahuan,keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasaiuntuk melaksanakan tugas keprofesionalannya.

2. Jenis tenaga :

a. Penguji uji BerkalaKendaraanbermotor

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

b. PemeliharaPeralatan ujiberkala Kendaraanbermotor

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

c. Penyidik PNS belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

Page 177: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 33

BABV

d. pengemudiangkutan umum

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

e. Pengelola terminalpenumpang

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

f. Pengelola terminalbarang

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

g. Pengemudi danpembantupengemudi angkutanbarang berbahayadan beracun

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

belum ada rumusankompetensi , hanya uraian tuga

h. pengemudi danpembantupengemudiangkutan barangpeti kemas, alatberat, dan barangkhusus

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

belum ada rumusankompetensi , hanya uraiantugas

i. akreditasi badanhukum/lembagayang mengeluarkansertifikasi tenagapengujiankendaraanbermotor

belum ada ketentuan badanhukum sertifikasi tenaga

belum ada ketentuan badanhukum sertifikasi tenaga

Sumber : Hasil Pengolahan Data

C. PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN

1. Dasar hukum dalam menyusun Standar Kompetensi di Bidang

SDM LLAJ , mempertimbangkan berbagai peraturan dan

perundangan yang berlaku serta hasil analisis kajian lapangan :

Page 178: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 34

BABV

a. Regulator (PNS) mengacu pada Undang-undang No. 43 tahun

1999 tentang Perubahan Undang-undang No. 8 tahun 1974

tentang Pokok-pokok Kepegawaian dan Undang-undang No 22

tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta PP

No 51 tahun 2012 tentang SDM BidangTransportasi.

b. Operator mengacu pada undang-undang No 13 tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja

dan transmigrasi No. PER 21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara

Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

c. Hasil analisis kajian lapangan tentang 8 ( delapan ) jenis tenaga

dan standar akreditasi badan hukum sertifikasi kom[etensi

tenaga LLAJ

2. Pengertian Standar Kompetensi kerja:

Standar Kompetensi Kerja disusun menggunakan format standar

kompetensi kerja. Untuk menuangkan standar kompetensi kerja

menggunakan urutan-urutan sebagaimana struktur SKKNI. Dalam

SKKNI terdapat dafta unit kompetensi terdiri atas unit-unit

kompetensi. Setiap unit kompetensi merupakan satu kesatuan yang

tidak terpisahkan dari susunan daftar unit kompetensi sebagai

berikut :

a. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki

oleh seseorang, berupa seperangkat pengetahuan,keterampilan,

dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai untuk

melaksanakan tugas keprofesionalannya.

b. Pendidikan dan Pelatihan adalah proses penyelenggaraan

belajar mengajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan,

keahlian, keterampilan, dan pembentukan sikap perilaku

Page 179: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 35

BABV

sumber daya manusia yang diperlukan dalam penyelenggaraan

transportasi.

c. Sertifikat Kompetensi Tenaga LLAJ adalah tanda bukti telah

memenuhi persyaratan kompetensi sebagai tenaga LLAJ.

d. Kode Unit Kompetensi:

Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat

sektor, sub sektor/bidang, kelompok unit kompetensi,terdiri dari

:

1. Sektor/BidangLapangan Usaha

Untuk sektor (1) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi

Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 3

huruf capital dari nama sektor/bidang lapangan usaha.

2. Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha

Untuk sub sektor (2) mengacu sebagaimana dalam

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), disisi

dengan 2 huruf capital dari nama Sub Sektor/Sub Bidang.

3. Kelompok Unit Kompetensi

4. Nomor urut unit kompetensi

5. Versi unit kompetensi

e. Judul Unit Kompetensi

Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadap

tugas/pekerjaan yang akan dilakukan. Unit kompetensi adalah

sebagai bagian dari keseluruhan unit kompetensi yang terdapat

pada standar kompetensi kerja. Judul unit kompetensi yang

terdapat pada standar kompetensi kerja. Judul unit kompetensi

harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata

kerja aktif yang terukur.

Page 180: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 36

BABV

Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit

kompetensi diberikan contoh antara lain :memperbaiki,

mengoperasikan, menggunakan, melayani, merawat,

merencanakan, membuat dan lain-lain.

f. Diskripsi Unit Kompetensi

Diskripsi unit kompetensi merupakan bentuk kalimat yang

menjelaskan secara singkat isi dari judul unit kompetensi yang

mendiskripsikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam menyelesaikan satu tugas pekerjaan

yang dipersyaratkan dalam judul unit kompetensi.

g. Elemen Kompetensi

Elemen kompetensi adalah merupakan bagian kecil dari unit

kompetensi yang mengidentifikasikan aktivitas yang harus

dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. Elemen

kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif dan jumlah

elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi terdiri dari 2

sampai 5 elemen kompetensi.

h. Kriteria Unjuk Kerja

Kriteria unjuk kerja merupakan bentuk pernyataan yang

menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk

memperagakan hasil kerja/karya pada setiap elemen

kompetensi.Kriteria unjuk kerja harus

Mencerminkan aktivitas yang dapat menggambarkan 3 aspek

yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.Untuk setiap

elemen kompetensi dapat terdiri 2 s/d 5 kriteria unjuk kerja dan

dirumuskan dalam kalimat terukur dengan bentuk pasif.

Page 181: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 37

BABV

i. BatasanVariabel

Batasan variabel untuk unit kompetensi minimal dapat

menjelaskan :

a) Kontek variabel yang dapat mendukung atau menambah

kejelasan tentang isi dari sejumlah elemen unit kompetensi

pada satu unit kompetensi tertentu, dankondisi lainnya yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas.

b) Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan atau

fasilitas dan materi yang digunakan sesuai dengan

persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit

kompetensi.

c) Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan

unit kompetensi.

d) Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau

acuan dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi

persyaratan kompetensi.

Page 182: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 38

BABV

D. FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

INDONESIA UNTUK KOMPETENSI KERJA TENAGA DI

BIDANG LLAJ

1. Standar Kompetensi Kerja Tenaga Penguji Uji Berkala

Kendaraan Bermotor

Nama Jabatan : Tenaga Peguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor

1. Persyaratan Kompetensi Penguji Pemula :

a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam

bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan

Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki

ijazah/sertifikat kursus otomotif;

b. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1;

c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan latihan dasar penguji kendaraan bermotor.

d. sehat jasmani dan rohani.

2. Persyaratan Kompetensi Penguji Pelaksana:

a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam

bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan

Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki

ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D-II PKB;

b. pernah menjadi penguji pemula pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang-

kurangnya 2 (dua) tahun kecuali memiliki ijazah D-II PKB;

c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi penguji ;

d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1;

e. sehat jasmani dan rohani.

3. Persyaratan Kompetensi Penguji Penyelia :

a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam

bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan

Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki

ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D-II PKB;

b. pernah menjadi Penguji Pelaksana memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan

bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ; atau memiliki ijazah D-III PKB;

c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi Penguji Penyelia ;

Page 183: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 39

BABV

d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1;

e. sehat jasmani dan rohani

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI TENAGA PENGUJI UJI

BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANGPEKERJAAN

SUB BIDANGPEKERJAAN

UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI

TransportasiJalan

Lalu LintasAngkutan Jalan(LLAJ)

SARANA PENGUJI UJIBERKALAKENDARAANBERMOTOR

1 memeriksa komponenbagian bawah

1 memeriksarangka bodydan chasis

2 memeriksalantai body

3 Memeriksasumbu askanan - kiri

2 memeriksa mesin dangas buang

1 memeriksamesin

2 memeriksakepekatangas buang

3 memeriksadan menelitigas buangkendaraanatau BBG

3 memeriksa sistemtransmisi

1 memeriksatongkatperseneling

2 memeriksapropeler

3 memeriksapedal kopling

4 memeriksapemindahanperseneling

Page 184: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 40

BABV

4 memeriksa sistemkemudi

1 memeriksakondoisisteering

2 memeriksabatangkemudi

3 memeriksaspellingkemudi

5 memeriksa sistempenerangan

6 memeriksa sistempengereman

1 menguji gayapengereman

2 mengujiefesiensi remutama

7 memeriksa alatpetumjuk kecepatan

8 memeriksa sistemkelistrikan

9 memeriksa daya angkut

10 Memeriksa tngkatkebisingan

11 Memeriksa suaraklakson

12 Memeriksa sistembahan bakar

2. Standar kompetensi kerja tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan

bermotor.

Nama Jabatan : Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Persyaratan Kompetensi Tenaga Pemelihara Peralatan Uji Berkala :

a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang

kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan

Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus

otomotif;

b. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1;

c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan latihan dasar penguji kendaraan bermotor.

Page 185: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 41

BABV

d. sehat jasmani dan rohani.

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI TENAGA

PEMELIHARAAN PERALATAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANGPEKERJAAN

SUB BIDANGPEKERJAAN

UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI

TransportasiJalan

Lalu LintasAngkutan Jalan(LLAJ)

SARANA

PemeliharaanPeralatan UjiBerkalaKendaraanBermotor

1 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji pengungkit mobil

1 memeriksadanmembersihkantype dankebocoran oli

2 memeriksakondisi danjumlah olidalam tangki

3 mengganti danmenambah olidalam tangki

2 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji rem

1 memeriksapipa angin

2 memerikasaoli pada geerbox

3 menggantilager

4 memberikangreese pagalager

3 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji CO-HC analyser

1 memeriksadanmembersihkanfilter

2 memeriksajarumindikator

Page 186: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 42

BABV

4 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji Speed tester

1 memeriksapipa udara

2 memeriksa lift

memberiminyakkomponen

5 merawat,memeriksa danmembersihkangenerator Set

1 memeriksa airradiator, airaccu, oli mesindll

2 mengganifilter oli

6 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji Load Simulator

1 membersihkantorak hydraulic

2 menggan olihydraulic

7 merawat,memeriksa danmembersihkan alatuji Smoke tester

3. Standar kompetensi kerja tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor.

Nama Jabatan : Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Persyaratan Kompetensi Tenaga Kalibrasi Uji Berkala :

a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang

kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan

Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif

atau memiliki ijazah D-II PKB;

b. pernah menjadi Penguji Pelaksana memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ; atau memiliki ijazah D-III PKB;

Page 187: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 43

BABV

c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi Penguji Penyelia ;

d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1;

e. sehat jasmani dan rohani

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI TENAGA KALIBRASI

PERALATAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANGPEKERJAAN

SUB BIDANGPEKERJAAN

UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI

TransportasiJalan

Lalu LintasAngkutan Jalan(LLAJ)

SARANA Tenaga KalibrasiUji BerkalaKendaraanBermotor

1 mengevaluasi hasilpemeriksaan

1 menerimaformulir hasilpemeriksaan

2 melakukanpenilaianterhadap hasilpemeriksaan

3 membuatlaporan jemlahkendaraanmenurut jenis

2 menetapkankelulusan pengujian

1 menganalisahasil uji

2 menadatanganihasil uji

3 mencatat hasiluji

4 menetapkanpengujianberikutnya

3 merawat, memeriksadan membersihkanalat uji CO-HCanalyser

1 memeriksa danmembersihkanfilter

2 memeriksajarum indikator

Page 188: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 44

BABV

4 melakukanpengawasanterhadap perawatandan penggunaanperalatan pengujian

1 memeriksaprosesperawatan

2 menandatanganilaporanperawatanmenyusunkebutuhanpersonil pengujidan kebutuhanperalatan alat uji

4. Standar kompetensi kerja PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran

ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ.

Nama Jabatan : PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ

Persyaratan Kompetensi PPNS :

a. masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2 (dua) tahun;

b. berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a;

c. berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain yang setara;

d. bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum;

e. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah;

f. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri sipil

paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan di bidang

penyidikan.

g. mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang penyidikan.

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PPNS YANG

MELAKUKAN PENYIDIKAN PELANGGARAN KETENTUAN PIDANA UNDANG-UNDANG LLAJ

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANGPEKERJAAN

SUB BIDANGPEKERJAAN

UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

Page 189: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 45

BABV

TransportasiJalan

Lalu LintasAngkutan Jalan(LLAJ)

SARANA PPNS 1. Pemeriksanaankendaraan bermotordi jalan;

2. PenindakanPelanggaran Lalulintas dan AngkutanJalan

a. Memeriksa tandabukti lulus uji bagikendaraan wajib uji

b. Memeriksa fisikKendaraan Bermotor

c. Pemenuhanpersyaratan laikjalan

d. Pemeriksaan dayaangkut dan/ataucara pengangkutanbarangizinpenyelenggaraanangkutan

melakukan penindakanterhadap pelanggaran

5. Standar kompetensi pengemudi angkutan umum.

Nama Jabatan : PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM

Pengertian : Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi (

UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakan oleh lembaga yang mendapat izin dan terakreditasi dari

Pemerintah. Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 8 (delapan)

jam sehari.a) PERSYARATAN KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum meliputi :

1. pria atau wanita;

2. sehat jasmani dan rohani;

3. memiliki SIM B1 Umum untuk pengemudi AKAP dan Pengemudi Angkutan Parawisata dan Pengemudi Angkutan

Massal.

4. memiliki SIM A Umum untuk Pengemudi Taksi

5. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter

6. Surat penugasan dari perusahaan angkutan

7. lulus pendidikan tinggi minimal SLTA

8. lulus pendidikan latihan:

Page 190: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 46

BABV

Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh

Menteri;

Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan diatur dalam Peraturan Menteri

tersendiri.

b) PROSEDUR SERTIFIKASI TENAGA KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM (AKAP-ANGKUTAN

PARAWISATA-TAKSI-ANGKUTAN MASSAL)

1. Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum dapat diajukan oleh

unit kerja tempat pemohon bekerja;

2. Permohonan Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum diajukan kepada Direktur Jenderal

dengan melampirkan :

1. surat keterangan sehat dari dokter umum;

2. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang dilegalisir;

3. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;

4. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah serta berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 1 (satu) lembar

dan 3 cm x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar;

5. tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dimohon; dan

6. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohon perpanjang dan peningkatan keahlian); atau

7. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untuk penggantian yang hilang); atau

8. sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak).

Sertifikat Keahlian berbentuk buku sertifikat keahlian dan tanda pengenal (smart card).

c) KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT TENAGA KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM (AKAP-

ANGKUTAN PARAWISATA-TAKSI-ANGKUTAN MASSAL)

1. Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi Angkutan Umum dalam melaksanakan tugas wajib :

a. membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum

2. Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum harus :

a. meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum (dalam bentuk mengikuti

pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).

b. Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum wajib membantu pelaksanaan pengujian.

d) FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGEMUDI

ANGKUTAN UMUM (AKAP-ANGKUTAN PARAWISATA-TAKSI-ANGKUTAN MASSAL)

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANGPEKERJAAN

SUB BIDANGPEKERJAAN

UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI

Page 191: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 47

BABV

TransportasiJalan

Lalu LintasAngkutan Jalan(LLAJ)

SaranaTransportasiJalan

1 PengemudiAngkutanUmumAKAP

1 MempersiapkanPengoperasian Bus

1

2

3

4

5

Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatanMelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitandenganpengujianberkala danperizinanangkutanMenyiapkanberita acaraserah terimakendaraanMelakukanIdentifikasidanPemeliharaanRinganMelakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankanBus

2 MengoprasikanBus

1 Mempersiapkan OperasiBus

2 MengendaraiBus

3 Melakukanmanuver

4 Mengaturpenekananpedal gas

5 Mengaturpenekananpedal rem

6 Mengaturpenekananpedal koplingdanmemindahtuas transmisi

Page 192: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 48

BABV

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi

2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas

3 Meresponkondisi lalulintas

1 PengemudiAngkutanUmumParawisata

1 MempersiapkanPengoperasian Bus

1 MelakukanIdentifikasikelengkapanAdministrasidanperlengkapanBus

2 Mempelajarikarakteristikruteperjalanan

Mempelajaridaerah tujuanwisata

Membuatrencanaperjalanan

3 MelakukanIdentifikasidanPemeliharaanRingan

4 Melakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankanBus

2 MengoprasikanBus

1 Mempersiapkan OperasiBus

2 MengendaraiBus

3 Melakukanmanuver

4 Mengaturpenekanan

Page 193: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 49

BABV

pedal gas

5 Mengaturpenekananpedal rem

6 Mengaturpenekananpedal koplingdanmemindahtuas transmisi

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi

2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas

3 Meresponkondisi lalulintas

3 Meresponkondisi lalulintas

1 PengemudiAngkutanUmumMassal

1 MempersiapkanPengoperasian Bus

1

2

3

4

5

Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatanMelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitandenganpengujianberkala danperizinanangkutanMenyiapkanberita acaraserah terimakendaraanMelakukanIdentifikasidan

Page 194: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 50

BABV

PemeliharaanRinganMelakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankanBus

2 MengoprasikanBus

1 Mempersiapkan OperasiBus

2 MengendaraiBus

3 Melakukanmanuver

4 Mengaturpenekananpedal gas

5 Mengaturpenekananpedal rem

6 Mengaturpenekananpedal koplingdanmemindahtuas transmisi

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi

2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas

3 Meresponkondisi lalulintas

4 Mengikutiaturan jalanpada jalurkhusus

5 Mengangkutpenumpangdari halteyang telahditentukan

Page 195: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 51

BABV

6 Mengangkutpenumpangberkapasitasangkutanmassal

1 PengemudiAngkutanUmumTaksi

1 MempersiapkanPengoperasianTaksi

1

2

3

4

5

Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatanMelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitandenganpengujianberkala danperizinanMenyiapkanberita acaraserah terimakendaraanMelakukanIdentifikasidanPemeliharaanRinganMelakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankankendaraan

2 Mengoprasikantaksi

1 Mempersiapkan Operasikendaraan

2 Mengendaraitaksi

3 Melakukanmanuver

4 Mengaturpenekananpedal gas

5 Mengaturpenekananpedal rem

6 Mengaturpenekanan

Page 196: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 52

BABV

pedal koplingdanmemindahtuas transmisi

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi

2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas

3 Meresponkondisi lalulintas

6. Standar kompetensi pengelola terminal penumpang.

Nama Jabatan : PENGELOLA TERMINAL PENUMPANG

Pengertian : Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan,

menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan ( UU No. 22 tahun 2009 tentangLalu lintas dan angkutan Jalan).Terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan dalam tipe A, tipe B, dan tipe C ( UU No. 22 tahun 2009tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan).

PERSYARATAN KOMPETENSI MENJADI PENGELOLA TERMINAL PENUMPANG :

a. Pendidikan : D3 LLAJ/S1

b. Pelatihan : lulus Diklat Pengelola Terminal Penumpang

c. Status : PNS / gol I - II b

d. Umur : minimal 23 tahun

e. Sex : pria atau perempuan

f. Masa kerja : minimal 4 tahun di bidang ........

g. Sehat jasmani dan rohani : dalam keadaan sehat rohani dan jasmani dan tidak buta warna

h. Lulus sertifikasi : lulus sertifikasi pengelola terminal penumpang

i. PNS Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Prov dan Kab/Kota.

j. Menjabat sebagai pengelola terminal penumpang secara difinitif

k. Penugasan dari atasan

l. Persyaratan lain : memiliki SIM A/B

m. Kewajiban tenaga yang memiliki sertifikasi :

o Memakai tanda pengenal sertifikasi

o Melakukan pengawasan terminal

Page 197: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 53

BABV

o uji sertifikasi setiap 2 tahun

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGELOLATERMINAL PENUMPANG

SEKTOR SUBSEKTOR

BIDANG PEKERJAAN SUB BIDANGPEKERJAAN

UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI

TransportasiJalan

Lalu LintasAngkutanJalan (LLAJ)

PRASARANA PengelolaTerminalPenumpang

1) PerencanaanTerminal;penumpang

2) Pelaksanaan terminalPenumpang,

a. Pemanfaatanfasilitasutama danfasilitaspenunjang;

b. Pengaturankedatangandanpemberangkatanangkutanumum yangmasukterminal;

c. Pengaturanlalu lintas diareaterminal;

d. Pengaturanparkir di areaterminal;

e. Pengaturanpetugasterminal

a. Mencatatkedatangankendaraanangkutanumum yangmasukterminal;

b. Mengaturantriantunggu dankeberangkatan;

c. Mengaturlalu lintaskendaraanangkutanumum dilingkungan

Page 198: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 54

BABV

3) Pengawasanoperasional terminalPenumpang

a

r

a

n

kerjaterminal

d. Mengaturkeberangkatan;

e. pemberitahuan waktupemberangkatankendaraanumumkepadapenumpangdaninformasilainnya;

f. Memerintahkankeberangkatan setelahdipastikankendaraanmemenuhipersyaratanteknis danlaik jalansertaperijinan;

g. Mencatatwaktukeberangkatan dan faktormuat setiapkendaraan

h. Penyusunanlaporankinerjaterminal,

4) pemungutanjasapelayananterminalpenumpang

a. pemeriksaanterhadapkelengkapanadministrasikendaraan

b. pemeriksaanfisik

Page 199: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 55

BABV

kendaraanbermotor

c. pemeriksaanawakkendaraanbermotorumum

d. pengawasanketertibanterminalPenumpang

7. Standar kompetensi pengelola terminal barang.

Nama Jabatan : PENGELOLA TERMINAL BARANG

Pengertian :Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan,menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan ( UU No. 22 tahun 2009PERSYARATAN MENJADI PENGELOLA TERMINAL BARANG :

a. Pendidikan : D3 LLAJ/S1

b. Pelatihan : lulus Diklat Pengelola Terminal Barang

c. Status : PNS / gol I - II b

d. Umur : minimal 23 tahun

e. Sex : pria atau perempuan

f. Masa kerja : minimal 4 tahun

g. Sehat jasmani dan rohani : dalam keadaan sehat rohani dan jasmani dan tidak buta warna

h. Lulus sertifikasi : lulus sertifikasi pengelola terminal barang

i. PNS Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Prov dan Kab/Kota.

j. Menjabat sebagai pengelola terminal barang secara difinitif

k. Penugasan dari atasan

l. Persyaratan lain : memiliki SIM A/B

m. Kewajiban tenaga yang memiliki sertifikasi :

o Memakai tanda pengenal sertifikasi

o Melakukan pengawasan terminal

o uji sertifikasi setiap 2 tahun

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGELOLATERMINAL BARANG

SEKTOR SUBSEKTOR

BIDANGPEKERJAAN

SUB BIDANGPEKERJAAN

UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI

Page 200: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 56

BABV

TransportasiJalan

Lalu LintasAngkutanJalan (LLAJ)

PRASARANA 1 PengelolaTerminalBarang

1

2

PerencanaanTerminal; Barang

Pelaksanaanterminal Barang

a. Pemanfaatanfasilitas utamadan fasilitaspenunjang;

b. Pengaturankedatangan danpemberangkatanmobil barangyang masukterminal barang;

c. Pengaturan lalulintas di areaterminal;

d. Pengaturan parkirdi area terminal;

e. Pengaturanpetugasterminalbarang

a. Mencatatkedatangan mobilbarang yangmasuk terminalBarang;

b. Mengatur antriantunggu dankeberangkatan;

c. Mengatur lalulintas mobilbarang dilingkungan kerjaterminal

d. Mengaturkeberangkatan;

e. Memerintahkankeberangkatansetelahdipastikankendaraanmemenuhipersyaratanteknis dan laikjalan sertaperijinan;

f. Melakukanpenimbanganmobil barang danmuatannya;

g. Mencatat waktukeberangkatan ,juenis dan jumlah

Page 201: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 57

BABV

3

Pengawasanoperasionalterminal Barang

muatan sertatujuanperjalanan.

h. Penyusunanlaporan kinerjaterminal

i. pemungutan jasapelayananterminal barang

a. pemeriksaanterhadapkelengkapanadministrasikendaraan

b. pemeriksaan fisikkendaraanbermotor

c. pengawasanketertibanterminal barang

8. Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang berbahaya dan beracun.

Nama Jabatan : PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DAN

BERACUN

Pengertian : Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin

Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan

jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan. Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memiliki

kompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut. Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari. Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib

beristirahat paling singkat setengah jam. Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan

di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)Pengangkutan bahan berbahaya diklasifikasikan menjadi pengangkutan bahan : a.mudah meledak; b.gas mampat, gas cair, gasterlarut pada tekanan atau pendinginan tertentu; c.cairan mudah menyala; d.padatan mudah menyala; e.oksidator, peroksidaorganik; f.racun dan bahan yang mudah menular; g.radioaktif; h.korosif; i.berbahaya lain.(PPN0.41 tahun 1993 tentangangkutan jalan )

Page 202: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 58

BABV

a) PERSYARATAN KOMPETENSI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG

BERBAHAYA DAN BERACUN

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya

Dan Beracun meliputi :

1. pria atau wanita;

2. sehat jasmani dan rohani;

3. memiliki SIM B1 Umum

4. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter

5. Surat penugasan dari perusahaan angkutan

6. lulus pendidikan tinggi minimal SLTA

7. lulus pendidikan latihan:

Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh Menteri;

Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri.

b) PROSEDUR SERTIFIKASI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG

BERBAHAYA DAN BERACUN

1. Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya

Dan Beracun dapat diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja;

2. Permohonan Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya

Dan Beracun diajukan kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan :

a. surat keterangan sehat dari dokter umum;

b. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang dilegalisir;

c. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;

d. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah serta berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 1 (satu)

lembar dan 3 cm x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar;

e. tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dimohon; dan

f. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohon perpanjang dan peningkatan keahlian); atau

g. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untuk penggantian yang hilang); atau

h. sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak).

Sertifikat Keahlian berbentuk buku sertifikat keahlian dan tanda pengenal (smart card).

c) KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN

BARANG BERBAHAYA DAN BERACUN

1. Pemegang Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun dalam

melaksanakan tugas wajib :

membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan B3.

2. Untuk menjaga kompetensi, Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun

harus :

Page 203: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 59

BABV

a. meningkatkan kemampuan sebagai Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya

Dan Beracun (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya

minimal sekali dalam 2 tahun).

b. Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya

Dan Beracun wajib membantu pelaksanaan pengujian.

d) FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGEMUDI

DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DAN BERACUN

SEKTOR SUBSEKTOR

BIDANGPEKERJAAN

SUB BIDANGPEKERJAAN

UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

Transportasi Jalan

Lalu LintasAngkutanJalan (LLAJ)

SaranaTransportasiJalan

1 Pengemudidan PembantuPengemudiAngkutan B3

1 MempersiapkanPengoperasianKendaraan MobilBarang Berbahayadan Beracun

1

2

3

4

5

Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatanMelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitan denganpengujian berkaladan perizinanangkutanMenyiapkan beritaacara serah terimakendaraanMelakukanIdentifikasi danPemeliharaanRinganMelakukanprosedur keamanandan keselamatansebelummenjalankanKendaraan

2 MengoprasikanKendaraanMobil BarangBerbahaya danBeracun

1 MempersiapkanOperasiKendaraan

2 MengendaraiKendaraan

Page 204: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 60

BABV

3 Melakukanmanuver

4 Mengaturpenekanan pedalgas

5 Mengaturpenekanan pedalrem

6 Mengaturpenekanan pedalkopling danmemindah tuastransmisi

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi

2 Mengikutipetunjuk tata caraberlalu lintas

3 Meresponkondisi lalu lintas

4 MengoprasikanMobil BarangBerbahaya danBeracun

1 MempersiapkanPengoperasianMobil BarangBerbahaya danBeracun

2 MengendalikanMobil BarangBerbahaya danBeracun

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

4 Mengetahui Jenisdan Sifat BarangBerbahaya danBeracun

9. Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus.

Page 205: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 61

BABV

Nama Jabatan : PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG PETI KEMAS, ALAT BERAT,

DAN BARANG KHUSUS

Pengertian : Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin

Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan

jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan. Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memiliki

kompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut. Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari. Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib

beristirahat paling singkat setengah jam. Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan

di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Pengangkutan peti kemas dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor khusus angkutan peti kemas.

Pengangkutan petikemas harus : a.melalui lintas yang ditetapkan untuk angkutan peti kemas; b.memperhatikanpersyaratan keselamatan muatan; c.parkir dan bongkar-muat pada tempat-tempat yang ditetapkan.

Pengangkutan barang khusus diklasifikasikan atas: a.pengangkutan barang curah; b.pengakutan barang cair;c.pengangkutan barang yang memerlukan fasilitas pendinginan; d.pengangkutan tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup;e.pengangkutan barang khusus lainnya ( PP No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )

Pengangkutan alat berat diklasifikasikan atas :a.alat berat yang karena sifatnya tidak dapat dipecah-pecah sehingga beban melampaui muatan sumbuterberat; b.alat berat yang karena dimensinya melebihiukuran maksimum yang telah ditetapkan( PP No. 41tahun 1993 tentang angkutan jalan )

Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat IzinMengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai denganjenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan.

Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memilikikompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut.

Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari. Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib

beristirahat paling singkat setengah jam. Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan

di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Pengangkutan peti kemas dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor khusus angkutan peti kemas.

Pengangkutan petikemas harus : a.melalui lintas yang ditetapkan untuk angkutan peti kemas; b.memperhatikanpersyaratan keselamatan muatan; c.parkir dan bongkar-muat pada tempat-tempat yang ditetapkan.

Pengangkutan barang khusus diklasifikasikan atas: a.pengangkutan barang curah; b.pengakutan barang cair;c.pengangkutan barang yang memerlukan fasilitas pendinginan; d.pengangkutan tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup;e.pengangkutan barang khusus lainnya ( PP No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )

Pengangkutan alat berat diklasifikasikan atas :a.alat berat yang karena sifatnya tidak dapat dipecah- pecah sehingga beban melampaui muatan sumbuterberat; b.alat berat yang karena dimensinya melebihi ukuran maksimum yang telah ditetapkan( PP No. 41 tahun 1993tentang angkutan jalan )

a) PERSYARATAN KOMPETENSI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG PETI

Page 206: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 62

BABV

KEMAS, ALAT BERAT, DAN BARANG KHUSUS

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas,

alat berat, dan barang khusus meliputi :

1. pria atau wanita;

2. sehat jasmani dan rohani;

3. memiliki SIM B1 Umum

4. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter

5. Surat penugasan dari perusahaan angkutan

6. lulus pendidikan tinggi minimal SLTA

7. lulus pendidikan latihan:

Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh

Menteri;

Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan diatur dalam Peraturan Menteri

tersendiri.

b) PROSEDUR SERTIFIKASI TENAGA KOMPETENSI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI

ANGKUTAN BARANG PETI KEMAS, ALAT BERAT, DAN BARANG KHUSUS :

1. Permohonan untuk memperoleh Sertifikat pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat

berat, dan barang khusus dapat diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja;

2. Permohonan Sertifikat Tenaga Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat

berat, dan barang khusus, diajukan kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan :

a. surat keterangan sehat dari dokter umum;

b. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang dilegalisir;

c. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;

d. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah serta berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 1 (satu) lembar dan

3 cm x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar;

e. tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dimohon; dan

f. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohon perpanjang dan peningkatan keahlian); atau

g. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untuk penggantian yang hilang); atau

h. sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak).

Sertifikat Keahlian Tenaga pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan

barang khusus berbentuk buku sertifikat dan tanda pengenal (smart card).

c) KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG

PETI KEMAS, ALAT BERAT, DAN BARANG KHUSUS

1. Pemegang pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus dalam

Page 207: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 63

BABV

melaksanakan tugas wajib :

membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum

2. Untuk menjaga kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan

barang khusus harus :

a. meningkatkan kemampuan sebagai pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat

berat, dan barang khusus (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang

tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).

b. Penyelenggara Tenaga Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat

berat, dan barang khusus wajib membantu pelaksanaan pengujian.

d) Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Untuk Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi

Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, Dan Barang Khusus

SEKTOR SUBSEKTOR

BIDANGPEKERJAAN

SUB BIDANGPEKERJAAN

UNIT KOMPETENSI ELEMENKOMPETENSI

TransportasiJalan

Lalu LintasAngkutanJalan (LLAJ)

SaranaTransportasiJalan

1 Pengemudidan PembantuPengemudiAngkutan PetiKemas

1 MempersiapkanPengoperasianAngkutan PetiKemas

1

2

3

4

5

Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatanMelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitandenganpengujianberkala danperizinanangkutanMenyiapkanberita acaraserah terimakendaraanMelakukanIdentifikasi danPemeliharaanRinganMelakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankan

Page 208: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 64

BABV

Kendaraan

2 MengoprasikanAngkutan PetiKemas

1 MempersiapkanOperasiKendaraan

2 MengendaraiKendaraan

3 Melakukanmanuver

4 Mengaturpenekanan pedalgas

5 Mengaturpenekanan pedalrem

6 Mengaturpenekanan pedalkopling danmemindah tuastransmisi

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi

2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas

3 Meresponkondisi lalulintas

4 MengoprasikanAngkutan PetiKemas

1 MempersiapkanPengoperasianAngkutan PetiKemas

2 MengendalikanAngkutan PetiKemas

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

Page 209: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 65

BABV

4 MengetahuiJenis dan Sifatbarang yang diangkut

2 Pengemudidan PembantuPengemudiAlat Berat

1 MempersiapkanPengoperasianAngkutan AlatBerat

1

2

3

4

5

Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatan

MelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitandenganpengujianberkala danperizinanangkutan

Menyiapkanberita acaraserah terimakendaraan

MelakukanIdentifikasi danPemeliharaanRingan

Melakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankanKendaraan

2 MengoprasikanAngkutan AlatBerat

1 MempersiapkanOperasiKendaraan

2 MengendaraiKendaraan

3 Melakukanmanuver

4 Mengaturpenekanan pedalgas

Page 210: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 66

BABV

5 Mengaturpenekanan pedalrem

6 Mengaturpenekanan pedalkopling danmemindah tuastransmisi

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi

2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas

3 Meresponkondisi lalulintas

4 MengoprasikanMobil AngkutanAlat Berat

1 MempersiapkanPengoperasianMobilAngkutan AlatBerat

2 MengendalikanMobil AngkutanAlat Berat

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

4 MengetahuiJenis dan Sifatbarang yang diangkut

3 Pengemudidan PembantuPengemudiAngkutanBarangKhusus

1 MempersiapkanPengoperasianAngkutan BarangKhusus

1

2

Melakukanpemeriksaankeadaan fisikkendaraantermasukkelengkapankendaraan danperalatan

MelakukanpemeriksaankelengkapanAdministrasi :Berkaitan

Page 211: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 67

BABV

3

4

5

denganpengujianberkala danperizinanangkutan

Menyiapkanberita acaraserah terimakendaraan

MelakukanIdentifikasi danPemeliharaanRingan

Melakukanprosedurkeamanan dankeselamatansebelummenjalankanKendaraan

2 MengoprasikanAngkutan BarangKhusus

1 MempersiapkanOperasiKendaraan

2 MengendaraiKendaraan

3 Melakukanmanuver

4 Mengaturpenekanan pedalgas

5 Mengaturpenekanan pedalrem

6 Mengaturpenekanan pedalkopling danmemindah tuastransmisi

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

1 Melaksanakanstandarkeamanan dankeselamatandalammengemudi

2 Mengikutipetunjuk tatacara berlalulintas

3 Meresponkondisi lalu

Page 212: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 68

BABV

lintas

4 MengoprasikanKendaraanAngkutan BarangKhusus

1 MempersiapkanPengoperasianKendaraanAngkutanBarang Khusus

2 MengendalikanKendaraanAngkutanBarang Khusus

3 MematuhiPeraturan,Keamanan danKeselamatanBerlalu Lintas

4 MengetahuiJenis dan SifatBarang diangkut

10. Standar akreditasi badan hukum/lembaga yang melakukan uji

berkala kendaraan bermotor.

Berdasarkan ketentuan pasal 143 ,Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 2012 tentang Kendaraan , yang wajib dilakukan uji berkala

adalah mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta

tempelan dan kereta gandengan yang dioperasikan di jalan, yang

dilaksanakan oleh :

a. unit pelaksana pengujian milik pemerintah kabupaten/kota;

b. unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang

mendapat izin dari menteri yang bertanggungjawab dibidang

sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; atau

c. unit pelaksana pengujian swasta yang mendapat izin dari

menteri yang bertanggungjawab di bidang sarana dan

prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.

Page 213: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 69

BABV

Berdasarkan ketentuan pasal 160 PP no 55 tahun 2012 tentang

Kendaraan, Unit Pelaksana Uji Berkala tersebut diatas wajib :

a. melaksanakan pengujian sesuai dengan akreditasi dan

sertifikasi;

b. mempertahankan mutu pengujian yang diselenggarakan;

c. membuat rencana dan pelaporan secara berkala setiap

penyelenggara pengujian kepada menteri yang bertanggung

jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan

angkutan jalan;

d. menggunakan peralatan pengujian; dan

e. mengikuti tata cara pengujian.

Berdasarkan ketentuan pasal 161, setiap Unit Pelaksana Uji

Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung jawab

di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini adalah

Menteri Perhubungan.

Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala

kendaraan bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala

kendaraan bermotor, tenaga kalibrasi peralatan uji berkala

kendaraan bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan

pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ, pengelola

terminal penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan

oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian

Perhubungan.

Page 214: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB V - 70

BABV

Sedangkan Sertifikasi Kompetensi untuk pengemudi angkutan

umum, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang

berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus,

diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang

mendapat izin dan terakreditasi dari Pemerintah.

Izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mengemudi yang

diberikan oleh Pemerintah dan dilaksanakan oleh Pemerintah

Daerah.

Izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mengemudi yang

diberikan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan berdasarkan

norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh

Menteri yang membidangi sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan serta Kepala Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

Untuk Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi

Kompetensi dikeluarkan oleh Pemerintah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. (UU 22 tahun 2009

pasal 78) dengan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

yang telah di tetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan

Darat Kementerian Perhubungan yang bekerjasama dengan

Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan

Sertifikasi Nasional.

Page 215: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 1

BABVI

BAB VIKONSEP STANDAR KOMPETENSI DI BIDANGSDM TRANSPORTASI JALAN DAN STANDAR

AKREDITASI BADAN HUKUM/LEMBAGA YANGMELAKUKAN UJI BERKALA KENDARAAN

BERMOTOR

A. KONSEP BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN

1. Standar Kompetensi Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan

Bermotor.

a. Dasar Hukum

Acuan pokok dasar hukum yang digunakan untuk menyusun

standar kompentensi penguji Uji Berkala adalah Undang-

undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu Lintas dan

Angkutan Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun

2012 tentang Kendaraan, sebagaimana terlampir.

b. Tugas Tugas Pokok

Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

tersebut diatas, maka dapat dirumuskan tugas pokok yang

harus dilaksanakan dalam pengujian berkala adalah sebagai

berikut :

1) Pemeriksaan Persyaratan Teknis, terdiri dari :

a) Pemeriksaan visual, paling sedikit meliputi :

i) nomor dan kondisi rangka Kendaraan

Bermotor;

Page 216: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 2

BABVI

ii) nomor dan tipe motor penggerak;

iii) kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi

bahan bakar, pipa saluran bahan bakar;

iv) kondisi sistem converter kit bagi Kendaraan

Bermotor yang menggunakan bahan bakar

tekanan tinggi;

v) kondisi dan posisi pipa pembuangan;

vi) ukuran roda dan ban serta kondisi ban;

vii) kondisi sistem suspensi;

viii) kondisi sistem rem utama;

ix) kondisi penutup lampu dan alat pemantul

cahaya;

x) kondisi panel instrumen pada dashboard

Kendaraan;

xi) kondisi kaca spion;

xii) kondisi spakbor;

xiii) bentuk bumper;

xiv) keberadaan dan kondisi perlengkapan

kendaraan;

xv) rancangan teknis Kendaraan sesuai

peruntukannya;

xvi) keberadaan dan kondisi fasilitas tanggap

darurat khusus untuk mobil bus; dan

xvii) kondisi badan Kendaraan, kaca, engsel,

tempat duduk, perisai kolong, pengarah angin

untuk mobil barang bak muatan tertutup.

b) Pengecekan manual, paling sedikit meliputi :

Page 217: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 3

BABVI

i) kondisi penerus daya;

ii) sudut bebas kemudi;

iii) kondisi rem parkir;

iv) fungsi lampu dan alat pemantul cahaya;

v) fungsi penghapus kaca;

vi) tingkat kegelapan kaca;

vii) fungsi klakson;

viii) kondisi dan fungsi sabuk keselamatan;

ix) ukuran Kendaraan;

x) ukuran tempat duduk, bagian dalam

Kendaraan, dan akses keluar darurat khusus

untuk mobil bus.

Khusus untuk pemeriksaan persyaratan teknis terhadap kereta

gandengan /tempelan paling sedikit meliputi :

a. pengukuran berat;

b. pengukuran dimensi; dan

c. pemeriksaan konstruksi.

2) Pengujian persyaratan laik Jalan, paling sedikit meliputi

pengujian :

a) gas buang;

b) tingkat kebisingan;

c) kemampuan rem utama;

d) kemampuan rem parkir;

e) kincup roda depan;

f) kemampuan pancar dan arah sinar lampu utama;

Page 218: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 4

BABVI

g) akurasi alat penunjuk kecepatan; dan

h) kedalaman alur ban.

Khusus untuk pengujian laik jalan terhadap kereta

gandengan/tempelan paling sedikit meliputi :

a. uji kemampuan rem;

b. kedalaman alur ban; dan

c. uji sistem lampu.

3) Pengesahan hasil uji

Pengesahan hasil uji pengujian berkala , adalah sebagai

berikut :

a) Kendaraan wajib uji yang dinyatakan lulus uji diberi

bukti lulus uji berkala berupa kartu uji berkala dan

tanda uji.

b) Bagi kendaraan wajib uji yang tidak lulus uji diberi

Surat Keterangan Tidak Lulus uji, yang disampaikan

secara tertulis kepada pemilik dengan

mencantumkan :

i) item yang tidak lulus uji;

ii) alasan tidak lulus uji;

iii) perbaikan yang harus dilakukan; dan

iv) waktu dan tempat dilakukan pengujian ulang.

c. Standar Kompetensi

Berdasarkan ketentuan pasal 169 Peraturan pemerintah nomor

55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, bahwa kompetensi penguji

Page 219: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 5

BABVI

diberikan berdasarkan tingkat keahlian, wewenang, dan

tanggung jawab secara berjenjang.

Bertitik tolak dari ketentuan tersebut maka, berikut akan

diuraikan jenjang penguji dan serta urain tugas dan wewenang

dan persyaratan kompetensi pada masing-masing jenjang yaitu

sebagai berikut :

1) Penguji Pemula (pembantu penguji)

Peran :

Penguji pemula ini pada dasarnya adalah seseorang yang

telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk

menguji pada tingkat dasar, yang fungsi utamanya adalah

membantu penguji pelaksana.

Rincian tugas :

Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh

penguji pemula yaitu sebagai berikut :

I. menyiapkan alat uji kendaraan bermotor dengan

memeriksa, menghidupkan, dan memastikan unjuk

kerja alat uji :

kebisingan (noise);

radius putar;

unjuk kerja genset;

kompresor;

unjuk kerja alat uji kepekatan asap (smoke tester);

emisi gas buang (CO-HC tester); speedometer;

side slip;

Page 220: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 6

BABVI

rem (brake tester);

axle load meter;

suspensi;

joint play detektor;

lampu utama (head light tester);

ABS system;

performansi kendaraan bermotor;

wheel alignment tester;

II. Membuat laporan hasil pemeriksaan dan kesiapan

peralatan uji kepada penguji atasannya.

III. memeriksa kelengkapan administrasi uji berkala

jenis kendaraan bermotor untuk:

uji pertama;

uji reguler;

IV. memeriksa identitas kendaraan bermotor ;

V. melakukan verifikasi/validasi persyaratan

administrasi terhadap identitas kendaraan bermotor

konfirmasi hasil verifikasi/validasi;

VI. Melaporkan hasil pemeriksaan kelengkapan

administratif dan kesesuaian identitas kendaraan;

Melakukan pemeriksaan visual kendaraan wajib uji ,

meliputi :

nomor dan kondisi rangka Kendaraan Bermotor;

nomor dan tipe motor penggerak;

kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan

bakar, pipa saluran bahan bakar;

Page 221: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 7

BABVI

kondisi sistem converter kit bagi Kendaraan

Bermotor yang menggunakan bahan bakar

tekanan tinggi;

kondisi dan posisi pipa pembuangan;

ukuran roda dan ban serta kondisi ban;

kondisi sistem suspensi;

kondisi sistem rem utama;

kondisi penutup lampu dan alat pemantul cahaya;

kondisi panel instrumen pada dashboard

Kendaraan;

kondisi kaca spion;

kondisi spakbor;

bentuk bumper;

keberadaan dan kondisi perlengkapan kendaraan;

rancangan teknis Kendaraan sesuai

peruntukannya;

keberadaan dan kondisi fasilitas tanggap darurat

khusus untuk mobil bus; dan

kondisi badan Kendaraan, kaca, engsel, tempat

duduk, perisai kolong, pengarah angin untuk

mobil barang bak muatan tertutup.

Melakukan pemeriksaan manual kendaraan wajib

uji, meliputi :

kondisi penerus daya;

sudut bebas kemudi;

kondisi rem parkir;

fungsi lampu dan alat pemantul cahaya;

Page 222: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 8

BABVI

fungsi penghapus kaca;

tingkat kegelapan kaca;

fungsi klakson;

kondisi dan fungsi sabuk keselamatan;

VI. memeriksa dimensi :

panjang kendaraan bermotor (overall length);

lebar kendaraan bermotor (over all width);

tinggi kendaraan bermotor (over all height);

jarak sumbu roda kendaraan bermotor (wheel

base);

julur depan kendaraan bermotor (front over

hang);

julur belakang kendaraan bermotor (rear over

hang);

jarak bebas/ terendah kendaraan bermotor

(ground clearance);

jarak tempat duduk;

lebar pintu;

jarak lantai keatap bagian dalam kendaraan

bermotor;

lebar gang;

panjang, lebar dan tinggi bak muatan;

lebar dan panjang jendela terlebar;

lebar dan tinggi pintu

Membawa dan mengoperasikan kendaraan wajib uji selama

pengujian.

Page 223: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 9

BABVI

Melaporkan hasil pemeriksaan pemenuhan persaratan teknis

dan laik jalan kepada Penguji Pelaksana.

Standar Kompetensi :

Untuk dapat menjadi Penguji Pemula, harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

I. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam

bidang kendaraan bermotor atau untuk yang

memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah Umum

(SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib

memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif;

II. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-

kurangnya golongan B-1;

III. telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan

latihan dasar penguji kendaraan bermotor.

IV. sehat jasmani dan rohani.

2) Penguji Pelaksana

Peran :

Penguji pelaksana ini pada adalah adalah seseorang yang

telah mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan

pengalaman yang cukup untuk melaksanakan

pemeriksaan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor.

Penguji Pelaksana ini mempunyai wewenang untuk

Page 224: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 10

BABVI

menentukan hasil uji masing-masing komponen dan

melaporkan hasilnya kepada Penguji Penyelia.

Rincian tugas :

Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh

Penguji Pelakasana yaitu sebagai berikut :

I. Memeriksa laporan kesiapan alat uji

II. Melakukan pemeriksaan kesiapan secara random

terhadap alat uji ;

III. Melakukan kalibrasi internal terhadap alat uji yang

ada di wilayah kerjanya;

IV. Melakukan evaluasiterhadap laporan hasil

pengujian terhadap pemenuhan persyaratan teknis

dan laik jalan yang dilaksanakan secara visual dan

manual.

V. Melakukan uji emisi gas buang, meliputi :

menguji kepekatan asap gas buang;

menguji emisi gas buang (CO-HC);

VI. Melakukan uji tingkat kebisingan , meliputi :

Tingkat kebisingan alat pembuangan ;

Fungsi dan tingkat kebisingan klakson.

VII. Melakukan uji kemampuan rem uatama, meliputi :

menguji fungsi rem kendaraan bermotor

(brake);

menguji efisiensi rem utama kendaraan

bermotor;

Page 225: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 11

BABVI

VIII. Melakukan uji kemapuan rem parkir;

menguji rem parkir arah maju kendaraan

bermotor;

menguji rem parkir arah mundur kendaraan

bermotor

IX. Melakukan uji kincup roda depan, meliputi :

menguji kincup roda depan (side slip);

menguji radius putar (turning radius)

kekanan;

menguji radius putar kiri;

menguji perhitungan radius putar;

menguji posisi roda depan (wheel alignment)

X. Melakukan uji kemampuan pancar dan arah sinar

lampu utama, meliputi :

menguji lampu utama kendaraan bermotor

kekuatan pancar lampu utama;

menguji penyimpangan (deviasi) lampu

utama;

menguji lampu utama jauh kendaraan

bermotor;

menguji lampu utama dekat kendaraan

bermotor

XI. Melakukan uji akurasi alat penunjuk kecepatan,

meliputi :

Melakukan uji fungsi alat penunjuk kecepatan;

Melakukan uji akurasi alat penunjuk

kecepatan

Page 226: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 12

BABVI

XII. Melakukan pengukuran kedalaman alur ban;

XIII. menguji bagian bawah kendaraan bermotor (under

carried) dengan pit;

XIV. menguji bagian bawah kendaraan bermotor (under

carried) sistem kemudi dengan joint play detector;

XV. Melaporkan hasil pemeriksaan pemenuhan

persyaratan teknis dan laik jalan setiap kendaraan

wajib uji;

Standar Kompetensi :

Untuk dapat menjadi Penguji Pelaksana, harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam

bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki

ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan

Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan

Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki

ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D-

II PKB;

b. pernah menjadi penguji pemula pengalaman/masa kerja

di bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang-

kurangnya 2 (dua) tahun kecuali memiliki ijazah D-II

PKB;

c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi

penguji ;

Page 227: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 13

BABVI

d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-

kurangnya golongan B-1;

e. sehat jasmani dan rohani.

3) Penguji Penyelia

Peran :

Peran utama penyelia adalah mengesahkan hasil uji

berkala dan melakukan supervisi terhdap pelaksanaan

tugas Penguj i Pelaksana dan Penguji Pemula .

Rincian tugas :

Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh

Penyelia adalah sebagai berikut :

I. menghitung dan menetapkan :

jumlah berat yang diizinkan;

jumlah daya angkut orang dan barang;

jumlah, muatan sumbu terberat (MST);

II. menghitung dan penilaian kondisi teknis kendaraan

bermotor berdasarkan hasil pemeriksaan fisik

kendaraan bermotor yang dilakukan;

III. menguji prestasi kendaraan bermotor dengan :

menyesuaikan beban alat uji (inersia alat uji)

dengan kendaraan bermotor;

mengamati, mencatat dan melakukan

perhitungan hasil;

mengamati grafik performansi kendaraan

bermotor berdasarkan data hasil uji;

Page 228: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 14

BABVI

IV. menghitung power weight ratio;

V. menghitung dan menetapkan jumlah berat yang

diijinkan;

VI. menghitung dan menetapkan :

daya angkut orang dan barang;

muatan sumbu terberat (mst);

kelas jalan yang akan dilalui;

VII. menetapkan :

kelas jalan yang akan dilalui;

masa berlaku uji berkala berikutnya;

VIII. melakukan evaluasi komprehensif terhadap

pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan jalan;

IX. mengesahkan hasil uji dengan :

mengisi dan menandatangani buku uji dan

memberikan tanda uji bagi kendaraan wajib uji yang

dinyatakan lulus uji

memberikan Surat Keterangan Tidak Lulus uji, bagi

kendaraan wajib uji yang tidak lulus uji ;

X. melakukan kalibrasi peralatan uji :

pengujian diesel smoke tester;

pengujian brake tester;

peralatan pengujian head light tester;

peralatan pengujian chasis dynamo meter;

peralatan pengujian flat track tire;

peralatan pengujian road wheel tester;

peralatan pengujian suspension tester;

Page 229: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 15

BABVI

peralatan pengujian dynamic wheel alignment

tester;

peralatan pengujian static wheel alignment

tester;

Standar Kompetensi :

Untuk dapat menjadi Penguji Penyelia, harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat

dalam bidang kendaraan bermotor atau untuk yang

memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah

Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat

wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif atau

memiliki ijazah D-II PKB;

b. pernah menjadi Penguji Pelaksana memiliki

pengalaman/masa kerja di bidang pengujian

kendaraan bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua)

tahun ; atau memiliki ijazah D-III PKB;

c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi

Penguji Penyelia ;

d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-

kurangnya golongan B-1;

e. sehat jasmani dan rohani.

Page 230: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 16

BABVI

2. Standar Kompetensi Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji

Berkala Kendaraan Bermotor

a. Dasar Hukum

Ketentuan mengenai tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala

atau tugas-tugasnya dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan mengenai pengujian kendaraan bermotor ada yang

dinyatakan secara eksplisit.

b. Tugas-tugas

Tugas-tugas dalam rangka pemeliharaan peralatan uji berkala

saat ini dirangkap oleh petugas-petugas yang ada dalam Unit

Pengujian Berkala, pada umumnya dirangkap oleh penguji.

Dalam studi ini tugas pemeliharaan peralatan uji menjadi

tugas penguji pemula.

c. Standar Kompetensi

Karena tugas-tugas pemeliharaan peralatan uji merupakan

tugas penguji pemula maka persyaratan kompetensi petugas

pemelihara peralatan uji identik dengan persyaratan

kompetensi penguji pemula.

3. Standar Kompetensi Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala

Kendaraan Bermotor

a. Dasar Hukum

Page 231: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 17

BABVI

Ketentuan mengenai kalibrasi terhadap peralatan uji berkala

telah diatur dalam pada pasal 167 , Peraturan Pemerintah

Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, yaitu sebagai

berikut :

1) Untuk menjamin keakurasian peralatan uji, peralatan uji

harus dikalibrasi secara berkala 1 (satu) tahun sekali.

2) Kalibrasi peralatan uji sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilaksanakan oleh menteri yang bertanggung jawab

di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan

jalan.

3) Unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang

tidak melakukan kalibrasi peralatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), hasil Uji Berkala yang

dilakukan dinyatakan tidak sah.

4) Biaya kalibrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dibebankan kepada unit Uji Berkala Kendaraan

Bermotor yang bersangkutan.

b. Tugas-tugas

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, dapat disimpulkan

bahwa petugas yang melakukan kalibrasi adalah petugas yang

mendapat limpahan kewenangan dari Menteri Perhubungan,

sehingga petugas tersebut bertindak untuk dan atas nama

Menteri. Sehingga apabila urusan ini dilaksanakan petugas

Pemerintah Daerah adalah dalam rangka dekonsentrasi.

Dengan demikian tugas ini adalah tugas Kementrian

Page 232: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 18

BABVI

Perhubungan yang dilaksanakan oleh pejabat yang ditunjuk

oleh Menteri.

Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh petugas kalibrasi

adalah sebagai berikut :

1) Menyusun rencana pelaksanaan kalibrasi pada Unit

Pelaksana Uji Berkala yang menjadi tanggung

jawabnya setiap tahun.

2) Menyiapkan peralatan kalibrasi dan memastikan

peralatan tersebut berfungsi sebagaimana mestinya ;

3) Melaksanakan kalibrasi pada Unit Pelaksana Uji

Berkala, meliputi kegiatan :

a) Melakukan inventarisasi peralatan uji yang dimiliki

oleh Unit Pelaksana Uji Berkala;

b) Melakukan pemeriksaan terhadap kondisi peralatan

uji yang ada;

c) Melakukan kalibrasi terhadap peralatan uji yang

masih berfungsi;

4) Membuat berita acara Pelaksanaan Kalibrasi;

5) Menyampaikan saran tindak perbaikan terhadap

peralatan uji yang keakurasian tidak memenuhi standar;

6) Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan kalibrasi

untuk setiap Unit Pengujian Berkala

c. Standar Kompetensi

Standar kompentensi petugas kalibrasi ini, adalah sebagai

berikut :

Page 233: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 19

BABVI

1) Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pangkat Penata,

golongan ruang III/c atau Penata Tingkat I golongan

ruang III/d;

2) memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian

kendaraan bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ;

3) mempunyai kualifikasi penguji penyelia;

4) setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan

pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik

dalam 1 (satu) tahun terakhir;

5) sehat jasmani dan rohani.

4. Standar Kompetensi PPNS yang Melakukan Penyidikan

Pelanggaran Ketentuan Pidana Undang-Undang LLAJ

a. Dasar Hukum

Dasar hukum yang mengatur secara khusus wewenang PPNS

dibidang LLAJ, diatur berdasarkan Pasal 262 Undang-undang

Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan

, yaitu mempunyai wewenang :

1) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran persyaratan

teknis dan laik jalan Kendaraan Bermotor yang

pembuktiannya memerlukan keahlian dan peralatan

khusus;

2) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran perizinan

angkutan orang dan/atau barang dengan Kendaraan

Bermotor Umum;

Page 234: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 20

BABVI

3) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran muatan

dan/atau dimensi Kendaraan Bermotor di tempat

penimbangan yang dipasang secara tetap;

4) melarang atau menunda pengoperasian Kendaraan

Bermotor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan

laik jalan;

5) meminta keterangan dari Pengemudi, pemilik Kendaraan

Bermotor, atau Perusahaan Angkutan Umum atas

pelanggaran persyaratan teknis dan laik jalan, pengujian

Kendaraan Bermotor, dan perizinan; dan/atau

6) melakukan penyitaan surat tanda lulus uji dan/atau surat

izin penyelenggaraan angkutan umum atas pelanggaran

sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf

c dengan membuat dan menandatangani berita acara

pemeriksaan

Wewenang tersebut diatas dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh

PPNS tanpa didampingi petugas Kepolisian Negara R.I di terminal

dan alat penimbangan yang dipasang secara tetap atau lazim disebut

Jembatan Timbang.

Selanjutnya pengaturan persyaratan untuk dapat diangkat sebagai

PPNS yang berlaku secara umum diatur dalam pasal 3A Peraturan

pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, calon harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

Page 235: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 21

BABVI

1) masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2 (dua)

tahun;

2) berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a;

3) berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain

yang setara;

4) bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum;

5) sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat

keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah;

6) setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri

sipil paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun

terakhir; dan mengikuti dan lulus pendidikan dan

pelatihan di bidang penyidikan.

7) mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang

penyidikan.

b. Tugas

Berdasarkan ketentuan pasal 264 sampai dengan pasal 269

pada dasarnya meliputi pemeriksanaan kendaraan bermotor di

jalan dan penindakan pelanggaran di bidang lalu lintas dan

angkutan jalan dapat diuraikan tugas-tugas PPNS yaitu

sebagai berikut :

1) Dalam rangka pemeriksanaan kendaraan bermotor di

jalan, tugas PPNS dapat diuraikan sebagai berikut :

Memeriksa tanda bukti lulus uji bagi kendaraan

wajib uji, meliputi :

kepemilikan;

Page 236: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 22

BABVI

kesesuaian tanda bukti lulus uji dengan identitas

Kendaraan Bermotor;

masa berlaku; dan

keaslian.

Memeriksa fisik Kendaraan Bermotor;

Pemenuhan persyaratan teknis, meliputi pemeriksaan

:

(1) susunan, terdiri atas:

rangka landasan;

motor penggerak;

(2) sistem pembuangan;

(3) sistem penerus daya;

(4) sistem roda-roda;

(5) sistem suspensi;

(6) sistem alat kemudi;

(7) sistem rem;

(8) sistem lampu dan alat pemantul cahaya, terdiri

atas:

(10) komponen pendukung, terdiri atas:

(11) Perlengkapan kendaraan bermotor selain sepeda

motor, terdiri atas:

(12) ukuran kendaraan bermotor;

(13) karoseri, yang ditujukan atas badan kendaraan;

(14) rancangan teknis kendaraan sesuai dengan

peruntukannya;

(15) pemuatan, ditujukan atas tata cara memuat

orang dan/atau barang; dan

Page 237: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 23

BABVI

(16) penggandengan dan/atau penempelan

Kendaraan Bermotor, ditujukan atas

ketersediaan alat perangkai dan/atau

ketersediaan roda kelima yang dilengkapi alat

pengunci.

Pemenuhan persyaratan laik jalan , meliputi

pemeriksaan :

(1) emisi gas buang;

(2) kebisingan suara;

(3) efisiensi sistem rem utama;

(4) efisiensi sistem rem parkir;

(5) kincup roda depan;

(6) suara klakson;

(7) daya pancar dan arah sinar lampu utama;

(8) radius putar;

(9) akurasi alat penunjuk kecepatan;

(10) kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban;

dan/atau

(11) kesesuaian daya mesin penggerak terhadap

berat kendaraan.

daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang;

dan/atau

Pemeriksaan daya angkut dan/atau cara pengangkutan

barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d

meliputi:

a) jumlah berat yang diizinkan atau jumlah berat

kombinasi yang diizinkan pada setiap

Page 238: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 24

BABVI

Kendaraan Bermotor, kereta gandengan, atau

kereta tempelan; dan

b) tata cara pengangkutan barang.

izin penyelenggaraan angkutan.

Pemeriksaan dokumen perizinan penyelenggaraan

angkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf

e meliputi pemeriksaan atas dokumen perizinan dan

dokumen angkutan orang atau angkutan barang yang

diwajibkan dalam izin.

Pemeriksaan atas dokumen perizinan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi:

1) dokumen perizinan penyelenggaraan angkutan

dalam trayek;

2) dokumen perizinan penyelenggaraan angkutan

tidak dalam trayek; dan

3) dokumen perizinan penyelenggaraan angkutan

barang khusus dan alat berat.

Pemeriksaan atas dokumen angkutan orang yang

diwajibkan dalam izin sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi:

1) tiket penumpang umum;

2) tanda pengenal bagasi; dan

3) manifes.

Pemeriksaan atas dokumen angkutan barang yang

diwajibkan dalam izin sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi:

1) surat perjanjian pengangkutan; dan

Page 239: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 25

BABVI

2) surat muatan barang.

2) Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan

Dasar Penindakan

Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan didasarkan atas hasil:

1) temuan dalam proses Pemeriksaan Kendaraan

Bermotor di Jalan;

2) laporan; dan/atau

3) rekaman peralatan elektronik.

Penggolongan tata acara penindakan

Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS dilaksanalkan

dengan berdasarkan tata acara pemeriksaan cepat,

yang dapat dgolongkan menjadi :

1) Tata acara pemeriksaan tindak pidana ringan atas

pelanggaran lalu lintas dan Angkutan Jalan

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

2) Tata acara pemeriksaan tindak pidana pelanggaran

tertentu terhadap Undang-Undang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan dilaksanakan dengan menerbitkan

Surat Tilang.

Penerbitan Surat Tilang tersebut diatas dilakukan

dengan pengisian dan penandatanganan Belangko

Tilang yang paling sedikit berisi tentang :

identitas pelanggar dan Kendaraan Bermotor yang

digunakan;

Page 240: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 26

BABVI

ketentuan dan pasal yang dilanggar;

hari, tanggal, jam, dan tempat terjadinya

pelanggaran;

barang bukti yang disita;

jumlah uang titipan denda ke bank;

tempat atau alamat dan/atau nomor telpon

pelanggar;

pemberian kuasa;

penandatanganan oleh pelanggar dan Petugas

Pemeriksa;

berita acara singkat penyerahan Surat Tilang kepada

pengadilan;

hari, tanggal, jam, dan tempat untuk menghadiri

sidang pengadilan; dan

catatan petugas penindak.

Isi Belangko Tilang tersebut hanya dapat diisi bagi

pelanggar lalu lintas dan angkutan jalan yang tidak

menghadiri sidang.

c. Standar kompetensi

Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai PPNS yang berlaku

secara umum diatur dalam pasal 3A Peraturan pemerintah

Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana, calon harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

Page 241: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 27

BABVI

1) masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2

(dua) tahun;

2) berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a;

3) berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana

lain yang setara;

4) bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum;

5) sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat

keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah;

6) setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri

sipil paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun

terakhir; dan mengikuti dan lulus pendidikan dan

pelatihan di bidang penyidikan.

7) mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang

penyidikan.

Dengan memenuhi persyaratan dimaksud seorang calon secara

administratif telah persyaratan , namun calon dimaksud belum

menjamin kompetensi teknis dapat terpenuhi. Untuk keperluan

tersebut maka pendidikan dan pelatihan di bidang penyidikan

dimasukkan materi bidang teknis bidang LLAJ yang diperlukan bagi

seorang penyidik, yaitu sebagai berikut :

a. Persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor;

b. Pengujian kendaraan bermotor;

c. Pengawasan muatan

d. Pengoperasian terminal;

e. Perizinan angkutan umum;

Page 242: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 28

BABVI

5. Standar Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum

a. Dasar Hukum

1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan setiap orang yang

mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib

memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi

mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor

yang dikemudikan termasuk dalam hal ini Pengemudi

Angkutan Umum.

2) PP no 44 tahun 1993 tentang Kendaraan Bermotor dan

Pengemudi.

b. Tugas Tugas Pokok

Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi

Pengemudi Angkutan Umum

1) Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi Angkutan

Umum dalam melaksanakan tugas wajib membawa

tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi

Pengemudi Angkutan Umum

2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Kompetensi

Pengemudi Angkutan Umum harus :

a) meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga

Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum (dalam

bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau

lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2

tahun).

Page 243: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 29

BABVI

b) Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi

Angkutan Umum wajib membantu pelaksanaan

pengujian calon pengemudi.

c) Standar Kompetensi

1) Persyaratan Kompetensi Pengemudi AKAP

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi

Pengemudi AKAP meliputi :

a) pria atau wanita;

b) sehat jasmani dan rohani;

c) memiliki SIM B1 Umum minimum usia 22 tahun ;

d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan

e) pendidikan minimal SLTA

f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan

kendaraan, kemampuan berbahasa asing dan

kepribadian)

g) mengajukan permohonan tertulis;

h) dapat menulis dan membaca huruf latin;

i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai

peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar

kendaraan bermotor;

j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan

bermotor;

k) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan

angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan;

pengujian kendaraan bermotor; tata cara

mengangkut orang.

Page 244: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 30

BABVI

2) Persyaratan Kompetensi Pengemudi Angkutan

Parawisata :

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi

Pengemudi Angkutan Parawisata meliputi :

a) pria atau wanita;

b) sehat jasmani dan rohani;

c) memiliki SIM B1 Umum minimum usia 22 tahun

untuk Pengemudi Angkutan Parawisata ;.

d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan

e) pendidikan minimal SLTA

f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan

kendaraan,kemampuan berbahasa asing dan

kepribadian)

g) mengajukan permohonan tertulis;

h) dapat menulis dan membaca huruf latin;

i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai

peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar

kendaraan bermotor;

j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan

bermotor;

k) lulus ujian teori dan praktek;

l) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan

angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan;

pengujian kendaraan bermotor; tata cara

mengangkut orang ;

m) Mengetahui daerah-daerah Parawisata sebagai

tujuan wisata.

Page 245: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 31

BABVI

n) Memiliki engetahuan berbahasa asing (minimal

bahasa Inggris)

3) Persyaratan Kompetensi Pengemudi Taksi

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi

Pengemudi TAKSI meliputi :

a) pria atau wanita;

b) sehat jasmani dan rohani;

c) memiliki SIM A Umum usia minimal 20 tahun ;.

d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan

e) Pendidikan minimal SLTA

f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan

kendaraan,kemampuan berbahasa asing dan

kepribadian)

g) mengajukan permohonan tertulis;

h) dapat menulis dan membaca huruf latin;

i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai

peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar

kendaraan bermotor;

j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan

bermotor;

k) lulus ujian teori dan praktek;

l) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan

angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan;

pengujian kendaraan bermotor; tata cara

mengangkut orang ;

m) memiliki pengetahuan berbahasa asing (minimal

bahasa Inggris)

Page 246: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 32

BABVI

4) Persyaratan Kompetensi Pengemudi Angkutan

Massal

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi

Pengemudi Angkutan Massal meliputi :

a) pria atau wanita;

b) sehat jasmani dan rohani;

c) memiliki SIM B1 Umum minimum usia 22 tahun

untuk Pengemudi Angkutan Massal.

d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan

e) pendidikan minimal SLTA

f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan

kendaraan,kemampuan berbahasa asing dan

kepribadian)

g) mengajukan permohonan tertulis;

h) dapat menulis dan membaca huruf latin;

i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai

peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar

kendaraan bermotor;

j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan

bermotor;

k) lulus ujian teori dan praktek;

l) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan

angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan;

pengujian kendaraan bermotor; tata cara

mengangkut orang ;

m) Memiliki kemampuan berbahasa asing (minimal

bahasa Inggris)

Page 247: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 33

BABVI

n) Mengtahui rute jalur-jalur khusus angkutan

massal.

6. Standar Kompetensi Pengelola Terminal Penumpang

a. Dasar Hukum

Ketentuan yang dapat dijadikan landasan berpijak untuk

menyusun standar kompetensi pengelola terminal penumpang

dikembangkan dari ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

(1) UU no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

jalan pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa untuk

menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau

barang serta keterpaduan antara intermoda dan

antarmoda

(2) Berdasarkan pasal 39 ;

a) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah

yang diperuntukkan bagi fasilitas Terminal.

b) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh

penyelenggara Terminal dan digunakan untuk

pelaksanaan pembangunan, pengembangan, dan

pengoperasian fasilitas Terminal.

c) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan

peraturan daerah kabupaten/kota, khusus Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta ditetapkan dengan

Peraturan Daerah Provinsi.

Page 248: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 34

BABVI

Bertitik tolak dari ketentuan tersebut diatas berikut akan

diuraikan dijadikan landasan berpijak untuk merumuskan

tugas-tugas pengelola terminal.

b. Tugas-tugas

Tugas pengelola terminal penumpang pada dasarnya adalah

mengoperasikan terminal penumpang yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Kabupaten/Kota, dan khusus untuk DKI Jakarta

oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pengoperasian terminal dimaksud meliputi kegiatan :

1) Perencanaan,meliputi penyusunan rencana :

a) Pemanfaatan fasilitas utama dan fasilitas penunjang;

b) Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan

angkutan umum yang masuk terminal;

c) Pengaturan lalu lintas di area terminal;

d) Pengaturan parkir di area terminal;

e) Pengaturan petugas terminal

2) Pelaksanaan, meliputi :

a) Mencatat kedatangan kendaraan angkutan umum

yang masuk terminal;

b) Mengatur antrian tunggu dan keberangkatan;

c) Mengatur lalu lintas kendaraan angkutan umum di

lingkungan kerja terminal

d) Mengatur keberangkatan;

e) pemberitahuan waktu pemberangkatan kendaraan umum

kepada penumpang dan informasi lainnya;

Page 249: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 35

BABVI

f) Memerintahkan keberangkatan setelah dipastikan

kendaraan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan

serta perijinan;

g) Mencatat waktu keberangkatan dan faktor muat setiap

kendaraan

h) Penyusunan laporan kinerja terminal, meliputi :

jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan

berangkat, setiap trayek

pencatatan jumlah pelanggaran;

mutu pelayanan terminal, meliputi :

pelayanan keberangkatan dan keberangkatan;

pelayanan parkir;

pelayanan terhadap pengunjung;

pelayanan kepada penumpang.

pencatatan faktor muat

i) pemungutan jasa pelayanan terminal penumpang;

3) Pengawasan operasional terminal, meliputi :

a) pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi

kendaraan, meliputi lain:

dokumen perizinan angkutan umum;

keabsahan kartu pengawasan;

masa berlaku dokumen perjalanan;

dokumen perizinan kendaraan yang digantikan jika

kendaraan cadangan;

keabsahan dan masa berlaku buku uji.

b) pemeriksaan fisik kendaraan bermotor, yang meliputi:

persyaratan teknis dan laik jalan;

Page 250: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 36

BABVI

fasilitas tanggap darurat kendaraan bermotor umum;

fasilitas penyandang cacat, usia lanjut, anak-anak dan

wanita hamil;

identitas kendaraan yang meliputi antara lain; nama

perusahaan, papan trayek dan jenis pelayanan.

c) pemeriksaan awak kendaraan bermotor umum yang

meliputi antara lain:

pemeriksaan tanda pengenal dan seragam;

pemeriksaan kondisi kesehatan dan fisik.

d) pengawasan ketertiban terminal yang meliputi :

pemanfaatan fasilitas utama terminal;

pemanfaatan fasilitas penunjang terminal;

ketertiban dan kebersihan fasilitas umum;

keamanan di dalam terminal.

c. Standar Kompetensi

Pengoperasian terminal penumpang dilakukan oleh pengelola

terminal yang terdiri dari :

1) Kepala Terminal, selaku pimpinan, dipersyaratkan

memiliki kompetensi :

a) manajemen pengelolaan terminal melalui pendidikan

di bidang terminal; dan

b) manajemen angkutan melalui pendidikan di bidang

angkutan;

c) berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat

/golongan III/b;

Page 251: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 37

BABVI

d) pengalaman bertugas di bidang lalu lintas dan

angkutan jalan paling sedikit 3 (tiga) tahun.

2) Petugas Administratif, selaku pembantu Kepala terminal,

untuk menangani tugas-tugas adminitrasi terminal

(termasuk memungut jasa terminal), dipersyaratkan

memiliki kompetensi :

a) manajemen perkantoran

b) sistem informasi manajemen;

c) berpangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I

/golongan II/b;

3) Petugas Operasional, selaku pembantu Kepala Terminal,

untuk menangani tugas-tugas operasional di lapangan ,

dipersyaratkan meiliki kompetensi :

a) manajemen pengelolaan terminal melalui pendidikan

di bidang terminal; dan

b) manajemen dan rekayasa lalu lintas melalui pendidikan

di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas

c) berpangkat paling rendah Pe3ngatur Muda Tingkat I

/golongan II/b;

4) PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal

dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani

tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ

dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di

bidang LLAJ.

Page 252: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 38

BABVI

7. Standar Kompetensi Pengelola Terminal Barang

a. Dasar Hukum

Ketentuan yang dapat dijadikan landasan berpijak untuk

menyusun standar kompetensi pengelola terminal barang juga

dikembangkan dari ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

(1) Berdasarkan uu no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan

angkutan jalan pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa untuk

menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau

barang serta keterpaduan antara intermoda dan

antarmoda

(2) Berdasarkan pasal 39 ;

a) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah yang

diperuntukkan bagi fasilitas Terminal.

b) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dikelola oleh penyelenggara Terminal

dan digunakan untuk pelaksanaan pembangunan,

pengembangan, dan pengoperasian fasilitas

Terminal.

c) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan daerah

kabupaten/kota, khusus Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Provinsi.

Bertitik tolak dari ketentuan tersebut diatas berikut akan

diuraikan dijadikan landasan berpijak untuk merumuskan

tugas-tugas pengelola terminal.

Page 253: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 39

BABVI

b. Tugas-tugas

Tugas pengelola terminal barang untuk umum pada dasarnya

adalah mengoperasikan terminal barang untuk umum yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, dan khusus

untuk DKI Jakarta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pengoperasian terminal dimaksud meliputi kegiatan :

1) Perencanaan,meliputi penyusunan rencana :

Pemanfaatan fasilitas utama dan fasilitas penunjang;

Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan mobil

barang yang masuk terminal;

Pengaturan lalu lintas di area terminal;

Pengaturan parkir di area terminal;

Pengaturan petugas terminal

2) Pelaksanaan, meliputi :

Mencatat kedatangan mobil barang yang masuk

terminal;

Mengatur antrian tunggu dan keberangkatan;

Mengatur lalu lintas mobil barang di lingkungan kerja

terminal

Mengatur keberangkatan;

Memerintahkan keberangkatan setelah dipastikan

kendaraan memenuhi persyaratan teknis dan laik

jalan serta perijinan;

Melakukan penimbangan mobil barang dan

muatannya;

Mencatat waktu keberangkatan , juenis dan jumlah

muatan serta tujuan perjalanan.

Page 254: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 40

BABVI

Penyusunan laporan kinerja terminal, meliputi :

jumlah kendaraan yang datang dan berangkat;

mencatat jenis, jumlah muatan , serta asal dan

tujuan perjalanan;

pencatatan jumlah pelanggaran;

mutu pelayanan terminal, meliputi :

I. pelayanan keberangkatan dan kedatangan;

II. pelayanan parkir;

III. pelayanan terhadap pengunjung;

pemungutan jasa pelayanan terminal barang;

3) Pengawasan operasional terminal, meliputi :

pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi

kendaraan, meliputi lain:

surat muatan

keabsahan dan masa berlaku buku uji.

pemeriksaan fisik kendaraan bermotor, yang meliputi:

persyaratan teknis dan laik jalan;

identitas kendaraan yang meliputi antara lain;

nama perusahaan, papan trayek dan jenis

pelayanan.

pengawasan ketertiban terminal barang yang meliputi :

pemanfaatan fasilitas utama terminal;

pemanfaatan fasilitas penunjang terminal;

ketertiban dan kebersihan fasilitas umum;

keamanan di dalam terminal.

Page 255: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 41

BABVI

c. Standar Kompetensi

Pengoperasian terminal barang dilakukan oleh pengelola

terminal yang terdiri dari :

1) Kepala Terminal, selaku pimpinan, dipersyaratkan

memiliki kompetensi :

manajemen pengelolaan terminal barang melalui

pendidikan di bidang terminal; dan

manajemen angkutan barang melalui pendidikan di

bidang angkutan;

berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I

/golongan III/b;

pengalaman bertugas di bidang lalu lintas dan

angkutan jalan paling sedikit 3 (tiga) tahun.

2) Petugas Administratif, selaku pembantu Kepala terminal,

untuk menangani tugas-tugas adminitrasi terminal

(termasuk memungut jasa terminal), dipersyaratkan

memiliki kompetensi :

manajemen perkantoran

sistem informasi manajemen;

berpangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I

/golongan II/b;

3) Petugas Operasional, selaku pembantu Kepala Terminal,

untuk menangani tugas-tugas operasional di lapangan ,

dipersyaratkan meiliki kompetensi :

manajemen pengelolaan terminal barang melalui

pendidikan di bidang terminal; dan

Page 256: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 42

BABVI

manajemen dan rekayasa lalu lintas melalui

pendidikan di bidang manajemen dan rekayasa lalu

lintas

berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I

/golongan II/b;

4) PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal

dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani

tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ

dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di

bidang LLAJ.

8. Standar Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi

Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun (B3)

a. Dasar Hukum

1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan jalan setiap orang yang

mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib

memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi

mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor

yang dikemudikan termasuk dalam hal ini Pengemudi

dan Pembantu Pengemudi Angkutan barang Berbahaya

dan Beracun.

2) UU no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3) Kep Dirjen Perhubungan Darat no 725/AJ-

302/DRJD/2004

Page 257: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 43

BABVI

b. Tugas Pokok

Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang

Berbahaya dan Beracun :

1) Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi dan

Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan

Beracun dalam melaksanakan tugas wajib membawa

tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan

Barang Berbahaya dan Beracun.

2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga yang memiliki

Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi

Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun harus :

meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga

Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi

Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun (dalam

bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar

atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali

dalam 2 tahun).

Mengetahui dan mempelajari Jenis dan Sifat Barang

Berbahaya dan Beracun yang akan diangkut/dibawa.

Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi dan

Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya

dan Beracun wajib membantu pelaksanaan

pengujiankompetensi.

Page 258: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 44

BABVI

c. Standar Kompetensi

Pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan

beracun (B3) wajib memenuhi persyaratan umum dan

persyaratan khusus.

1) Persyaratan umum meliputi :

memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan

golongan dan kendaraan yang dikemudikannya;

memiliki pengetahuan mengenai jaringan jalan dan

kelas jalan;

kelaikan kendaraan bermotor tata cara mengangkut

barang B3

2) Persyaratan khusus meliputi :

memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya

yang diangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan

karakteristik bahan berbahaya;

memiliki pengetahuan mengenai bagaimana

mengatasi keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat,

seperti cara menanggulangi kecelakaan;

memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai

tata carapengangkutan bahan berbahaya, seperti

pengemudian secara aman, pemeriksaan kesiapan

kendaraan, hubungan muatan dengan pengendalian

kendaraan, persepsi keadaan bahaya /darurat;

memiliki pengetahuan mengenai ketentuan

pengangkutan bahan berbahaya, seperti penggunaan

plakat, label dan simbol bahan berbahaya;

Page 259: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 45

BABVI

memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi

daripada pengangkut bahan / komoditi yang tidak

berbahaya, seperti tidak mudah panik, sabar,

bertanggung jawab, tidak mudah jenuh menghadapi

pekerjaan dan situasi yang monoton;

memiliki fisik yang sehat dan tangguh.

Pemenuhan persyaratan khusus dibuktikan dengan :

Sertifikat, yang diberikan oleh Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat untuk persyaratan khusus. butir 1, 2,

3 dan 4, Surat Keterangan Dokter, untuk persyaratan

khusus butir 5 dan 6.

Untuk mendapatkan sertifikat, pengemudi harus telah

mengikuti pelatihan mengenai tata cara pengangkutan,

pemuatan, pembongkaran, penggunaan alat-alat K3 dan

penanggulangan dalam keadaan darurat yang

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan

yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Perhubungan

Darat..

Pembantu pengemudi bertugas memberikan bantuan

yang diperlukan kepada pengemudi agar pengangkutan

B3 dapat dilaksanakan sesuai kaidah keselamatan,

keamanan dan kesehatan kerja dan tidak diizinkan

mengemudi kendaraan.

Page 260: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 46

BABVI

Pembantu pengemudi kendaraan pengangkut bahan

berbahaya dan beracun (B3) wajib memenuhi persyaratan

:

a. memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya yang

diangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan karakteristik

bahan berbahaya;

b. memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi

keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat, seperti cara

menanggulangi kecelakaan;

c. memiliki pengetahuan mengenai ketentuan pengangkutan

bahan berbahaya, seperti penggunaan plakat, label dan

simbol bahanberbahaya

d. memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi

daripada pengangkut bahan / komoditi yang tidak

berbahaya, seperti tidak mudah panik, sabar, bertanggung

jawab, tidak mudah jenuh menghadapi pekerjaan dan

situasi yang monoton.

e. memiliki fisik yang sehat dan tangguh.

Pemenuhan persyaratan diatas, dibuktikan dengan :

Sertifikat, yang diberikan oleh Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat untuk persyaratan khusus butir 1,2, dan 3.

Surat Keterangan Dokter, untuk persyaratan khusus butir 4

dan 5

Untuk mendapatkan sertifikat, pembantu pengemudi harus

telah mengikuti pelatihan mengenai tata cara pengangkutan,

pemuatan, pembongkaran, penggunaan alat-alat K3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan penanggulangan

Page 261: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 47

BABVI

dalam keadaan darurat yang diselenggarakan oleh lembaga

pendidikan dan pelatihan yang ditunjuk oleh Direktur

Jenderal.

Untuk kesehatan dan keselamatan kerja, pengemudi dan

pembantu pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya

dan beracun (B3) wajib dilengkapi peralatan pelindung diri,

meliputi :

Pelindung pernafasan / masker;

Pelindung anggota badan;

Helm;

Kacamata pengaman;

Sarung tangan, baik dengan bahan karet, kain ataupun

kulit sesuaibahan berbahaya dan beracun (B3) yang

ditangani;

Sepatu pengaman;

Pakaian kerja.

9. Standar Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi

Angkutan Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus

a. Dasar Hukum

1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan jalan setiap orang yang

mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib

memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi

mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor

yang dikemudikan termasuk didalamnya Pengemudi dan

Page 262: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 48

BABVI

Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, A;lat

Berat, dan Barang Khusus.

2) Keputusan Menteri Perhubungan No KM 69 tahun 1993

tentang penyelenggaraan angkutan barang di jalan.

b. Tugas Tugas Pokok

Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas,

Alat Berat dan Barang Khusus.

1) Pemegang Kompetensi Pengemudi dan Pembantu

Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan

Barang Khusus dalam melaksanakan tugas wajib

membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga

Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum

2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Pengemudi dan

Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat

dan Barang Khusus harus :

meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga yang

memilki Kompetensi Pengemudi dan Pembantu

Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan

Barang Khusus (dalam bentuk mengikuti pelatihan

penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang

tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).

Mengetahui dan mempelajari barang yang akan

diangkut/dibawa.

Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi dan

Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat

Page 263: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 49

BABVI

Berat dan Barang Khusus wajib membantu

pelaksanaan pengujian.

c. Standar Kompetensi

Persyaratan Kompetensi Pengemudi dan Pembantu

Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang

Khusus untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi

Angkutan Umum adalah :

1) pria atau wanita;

2) sehat jasmani dan rohani;

3) memiliki SIM B1 Umum untuk Pengemudi dan

Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus,

usia minimal 22 tahun

4) memiliki SIM A Umum untuk Pembantu Pengemudi

usia minimal 20 tahun.

5) Surat penugasan dari perusahaan.

6) Pendidikan minimal SLTA

7) lulus pendidikan latihan:

Untuk memperoleh buku Sertifikat Tenaga Kompetensi

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas,

Alat Berat dan Barang Khusus dan tanda pengenal (smart

card) dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

Page 264: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 50

BABVI

10. Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga yang Melakukan

Uji Berkala Kendaraan Bermotor

a. Lingkup Kegiatan dan Lembaga yang melaksanakan Uji

Berkala

Berdasarkan ketentuan pasal 143 ,Peraturan Pemerintah

Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan , yang wajib

dilakukan uji berkala adalah mobil penumpang umum, mobil

bus, mobil barang, kereta tempelan dan kereta gandengan

yang dioperasikan di jalan, yang dilaksanakan oleh :

1) unit pelaksana pengujian milik pemerintah

kabupaten/kota;

2) unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang

mendapat izin dari menteri yang bertanggungjawab

dibidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan

jalan; atau

3) unit pelaksana pengujian swasta yang mendapat izin dari

menteri yang bertanggungjawab di bidang sarana dan

prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.

b. Tugas dan kewajiban

Berdasarkan ketentuan pasal 160 PP no 55 tahun 2012 tentang

Kendaraan, Unit Pelaksana Uji Berkala tersebut diatas wajib :

1) melaksanakan pengujian sesuai dengan akreditasi dan

sertifikasi;

2) mempertahankan mutu pengujian yang diselenggarakan;

3) membuat rencana dan pelaporan secara berkala setiap

penyelenggara pengujian kepada menteri yang

Page 265: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 51

BABVI

bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu

lintas dan angkutan jalan;

4) menggunakan peralatan pengujian; dan

5) mengikuti tata cara pengujian.

c. Standar Akreditasi

Berdasarkan ketentuan pasal 161, setiap Unit Pelaksana Uji

Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung

jawab di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini

adalah menteri Perhubungan.

Untuk memperoleh akreditasi, unit pelaksana Uji Berkala

Kendaraan Bermotor harus memenuhi persyaratan standar

sebagai berikut :

1) Lokasi

Lokasi unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor

paling sedikit harus memenuhi persyaratan:

terletak pada lokasi yang mudah dijangkau oleh

pemilik Kendaraan Bermotor;

sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah;

memenuhi hasil analisis dampak lalu lintas; dan

memiliki atau menguasai area tanah sesuai dengan

kebutuhan.

2) Kompetensi penguji Kendaraan Bermotor;

Sekurang-kurangnya memiliki :

Penyelia 1 (satu) orang;

Penguji Pelaksana 4 (empat) orang penguji

pelaksana;

Page 266: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 52

BABVI

Penguji Pemula 8 (delapan) orang penguji pemula.

3) Standar peralatan pengujian

Setiap Unit Pengujian sekurang-kurangnya memiliki

peralatan uji :

alat uji emisi gas buang;

alat uji kebisingan;

alat uji rem;

alat uji lampu;

alat uji kincup roda depan;

alat uji penunjuk kecepatan;

alat pengukur kedalaman alur ban;

alat pengukur berat;

alat pengukur dimensi;

alat uji daya tembus cahaya pada kaca;

kompresor udara;

generator set; dan

peralatan bantu.

4) Keakurasian peralatan pengujian Kendaraan Bermotor

Telah dilakukan aklibrasi paling lam 6 bulan dan

hasilnya sesuai dengan standar

5) Sistem dan tata cara pengujian; dan

Sistem dan tatacara pengujian sesuai dengan pedoman

yang ditetapkan oleh menteri Perhubungan

6) Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor, yang

wajib diselenggarakan di setiap Unit Pelaksana Uji

Berkala adalah :

Page 267: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 53

BABVI

Sistem informasi untuk Publik

Sistem infomasi untuk publik terdiri dari :

Fasilitas publikasi dalam wujud phisik berupa papan

informasi atau media informasi lainnya yang

berisikan prosedur Uji Berkala Kendaraan

Bermotor, yang ditempatkan pada tempat yang

mudah terlihat dan dapat dibaca oleh pemohon pada

kantor Unit Pelaksana Uji Berkala.

website yang dikelola oleh Unit Pelaksana Uji

Berkala yang berisi informasi yang diperlukan oleh

publik seperti kendaraan wajib uji yang habis masa

berlakunya uji, biaya uji, pendaftaran, nomor

antrian, dan jadwal uji serta dapat diakses oleh

masyarakat.

Sistem Informasi Untuk Kepentingan Pelaksanaan

Uji Berkala.

Sistem informasi yang diselenggarakan untuk

kepentingan pelaksanaan uji berkala sekurang-

kurangnya :

harus terhubung dan terintegrasi dengan sistem

informasi uji berkala pada kementerian

perhubungan yang bertanggungjawab di bidang

sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan ;

berbasis web;

piranti keras dan piranti lunak sesuai dengan standar

yang ditetapkan Menteri Perhubungan

Page 268: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 54

BABVI

B. KONSEP PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KERJA

NASIONAL INDONESIA DI BIDANG SDM TRANSPORTASI

JALAN

1. Pemetaan di Bidang SDM Transportasi Jalan (LLAJ)

a. Lalu lintas jalan :

(1) Regulator (perencana dan perumus kebijakan lalu lintas di

ruas jalan);

(2) Perekayasa dan analis sistim lalu lintas (perlengkapan jalan,

ATCS, ITS, andalalin, evaluasi, perekayasaan, tindakan

koreksi);

(3) Pelaksana manajemen operasional;

(4) Penyuluh / pendidik lalu lintas;

(5) Pengemudi perorangan termasuk pengemudi angkutan B3

untuk kepentingan sendiri;

(6) Instruktur calon pengemudi;

(7) Penegak hukum LLAJ (PPNS bidang LLAJ dan POLRI).

b. Angkutan Umum :

(1) Perencana angkutan umum;

(2) Pengendali angkutan umum (perijinan);

(3) Pengawas angkutan orang dan barang (di terminal dan

jembatan timbang).

(4) Pengusaha / operator angkutan umum;

(5) Pengemudi angkutan umum termasuk pengemudi angkutan

orang (dalam trayek dan tidak dalam trayek), barang umum

(general cargo), B3 untuk umum, peti kemas, alat berat,

dan barang khusus;

Page 269: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 55

BABVI

(6) Instruktur calon pengemudi angkutan umum dan angkutan

barang berbahaya.

c. Kendaraan :

(1) Peneliti kendaraan bermotor;

(2) Penguji kendaraan bermotor;

(3) Petugas Kalibrasi peralatan uji kendaraan bermotor;

(4) Teknisi / montir kendaraan bermotor;

(5) Registrator dan identifikator kendaraan bermotor;

(6) Pemeriksa pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan.

d. Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan :

(1) Perencana jaringan LLAJ;

(2) Petugas terminal penumpang dan petugas terminal barang;

(3) Petugas jembatan timbang.

e. Keamanan dan Keselamatan LLAJ :

(1) Pengumpul data kecelakaan

(2) Pengolah dan analisis kecelakaan

(3) Investigator kecelakaan lalu lintas

(4) Peneliti Keselamatan LLAJ

(5) Auditor bidang keamanan LLAJ;

(6) Inspektur bidang keamanan LLAJ;

(7) Auditor keselamatan LLAJ bidang sarana dan prasarana;

(8) Inspektur keselamatan LLAJ bidang sarana dan prasarana;

(9) Auditor keselamatan LLAJ bidang jalan;

(10) Inspektur keselamatan LLAJ bidang jalan;

(11) Auditor keselamatan LLAJ bidang tugas kepolisian;

(12) Inspektur keselamatan LLAJ bidang tugas kepolisian.

Page 270: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 56

BABVI

Selanjutnya maka Peta SDM Bidang Transportasi Jalan dapat dilihat

dalam gambar berikut :

2. Kerangka Kualifikasi Nasional

Kerangka Kualifikasi pada dasarnya adalah penetapan terhadap

tingkat/jenjang kuyalifikasi pada suatu bidang pekerjaan yang akan

disusun Rancangan SKKNI nya.berdasarkan amanat PP No. 31

tahun 2006 tentang Sislatkernas pasal 5 ayat (2), bahwa Krerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ditetapka sebanyak 9

(sembilan) jenjang yaitu jenjang terendah sertifikat 1 sampai dengan

jenjang tertinggi sertifikat IX.

Penyusunan Standar Kompetensi berdasarkan pada peraturan

Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor 8

tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia sebagai berikut :

Page 271: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 57

BABVI

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutnya

disingkat SKKNI, adalah rumusan kemampuan kerja yang

mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta

sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat

jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai SKKNI harus

memenuhi prinsip:

a. relevan dengan kebutuhan dunia usaha atau industri di

masing-masing sektor atau lapangan usaha;

b. valid terhadap acuan dan/atau pembanding yang sah;

c. aseptabel oleh para pemangku kepentingan;

d. fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan

pemangku kepentingan; dan

e. mampu telusur dan dapat dibandingkan dan/atau disetarakan

dengan standar kompetensi lain, baik secara nasional maupun

internasional.

Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai SKKNI

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 harus memenuhi ketentuan:

a. berisi rumusan tentang kompetensi tugas, kompetensi

manajemen tugas, kompetensi menghadapi keadaan darurat

dan kompetensi menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,

termasuk tanggung jawab dan bekerja sama dengan orang lain;

Page 272: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 58

BABVI

b. mencerminkan pekerjaan yang realistik berlaku di tempat

kerja secara umum di sektor atau lapangan usaha tertentu;

c. dirumuskan dengan orientasi hasil kerja (outcomes); dan

d. dirumuskan secara terukur dengan bahasa yang jelas,

sederhana, dan mudah dipahami oleh pengguna SKKNI.

Penyusunan SKKNI di setiap sektor atau lapangan usaha mengacu pada

peta kompetensi yang disusun dalam RIP SKKNI di sektor atau lapangan

usaha yang bersangkutan.

Penyusunan SKKNI dan pemetaan kompetensi mengacu pada RMCS.

Pemetaan SKKNI disusun dalam susunan fungsi pekerjaan yang

mencakupi:

a. tujuan utama (main purpose);

b. fungsi kunci (key function) dari tujuan utama (main purpose);

c. fungsi utama (major function) dari fungsi kunci (key function); dan

fungsi dasar (basic function) dari fungsi utama (major function),

3. Penetapan Kerangka Kualifikasi

Penetapan Kerangka Kualifikasi pada RSKKNI pada sektor, sub

sektor, bidang/su bidang pekerjaan berdasarkan jenjang kualifikasi

atau jabatan dari yang terendah sampai yang tertinggi pada area

pekerjaan/profesi tertentu., tidak harus sepenuhnya mengikuti

jenjang 9 jenjang SKKNI, sebagaimana dimaksud pada PP 31 tahun

2006 pasal 5 ayat (2) tentang Sislatkernas. Untuk masing-masing

sektor dalam menyusun RSKKNI yang diperlukan dapat

menetapkan jenjang yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan

Page 273: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 59

BABVI

bidang pekerjaan/jabatan/profesi berdasarkan kesepakatan masing-

masing sektor/sub sektor.

4. Pemaketan SKKNI

a. Pemaketan SKKNI

Pemaketan standar kompetensi sebaiknya disusun denganmengacu pada peta KKNI, yang telah disepakati antara asosiasiprofesi, pakar dan praktisi dengan para pemangku kepentingan(stakeholder).

Agar pemaketan standar kompetensi dapat memenuhi

kebutuhan lapangan usaha dan dunia industri secara hannonis

dengan KKNI, perIu dipertimbangkan :

1) Kebutuhan "kualifikasi pekerjaan" yang diharapkan oleh

lapangan usaha skala .kecil, menengah dan besar.

2) Relevansi dengan jenjang jabatan/pekerjaan atau keahlian

yang sesuai dengan lapangan usaha dan dunia industri

serta 'serasi dengan deskripsi KKNI.Pemaketan tersebut dapat dilakukan melalui:1) Pemaketan standar kompetensi yang telah terstandar

berdasarkan pekerjaan-pekeIjaan yang ada di tempatkerja,

2) Pemaketan standar kompetensi dengan pertimbanganKKNI pada sektor, sub sektor, bidang, sub bidang danarea pekeIjaan/jabatan/profesi tertentu.

3) Sektor dan/atau profesi tertentu yangtidak memilikijenjang atau tidak memerlukan penjenjangan dapatmemilih kualifikasi tertentu dengan menggunakan KKNI.

b. Kodefikasi Pekerjaan/Profesi

Pemberian kode pada suatu kualifikasi pekerjaan/berdasarkan

basil kesepakatan dalam pemaketan sejumlah unit kompetensi,

Page 274: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 60

BABVI

diisi dan ditetapkan dengan mengacu dengan "Format

Kodifikasi Pekerjaan/Jabatan"

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI

merupakan dasifikasi baku kegiatan ekonomi yang terdapat di

Indonesia KBLUI disusun untuk menyediakan satu set

kerangka klasifikasi kegiatan ekonomi yang komprehensif di

Indonesia agar dapat digunakan untuk penyeragaman

pengumpulan, pengolahan, penyajian dan anaIisis data statistik

menurut kegiatan ekonomi, serta untuk mempelajari keadaan

atau perilaku ekonomi menurut kegiatan ekonomi. Dengan

penyeragamanan tersebut, data statistik kegiatan ekonorni

dapat dibandingkan dengan format yang standar pada tingkat

internasional, nasionai, maupun regional.

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2009 yang

diterbitkan dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik

Nomor 57 tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan

Usaha Indonesia merupakan revisi dari KBLUI Tahun 2005.

Revisi klasifikasi dilakukan karena terjadinya pergeseran

lapangan usaha dan muneulnya beberapa lapangan usaha yang

menyebabkan banyak kegiatan ekonomi belum ada

klasifikasinya Revisi juga menghasilkan klasifikasi yang lebih

rinei dan lebih lengkap dibandingkan versi sebelunmya untuk

mengidentifikasi pergeseran lapangan usaha dan muneulnya

kegiatan ekonomi baru. Dengan demikian data ekonomi ~apat

dikumpulkan dan disaiikan dalam format yang didesain untuk

Page 275: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 61

BABVI

tujuan analisis, pengambilan keputusan, dan perencanaan

kebijakan, yang dapat lebih merefleksikan fenomena

perekonornian terkini.

Struktur dan pemberian kode KBLI adalah sebagai berikut :

a. Kategori, menunjukkan garis pokok penggoJongan

kegiatan ekonorni. Penggolongan ini diberi kode satu digit

kode alfabet, Dalam KBLUI, seluruh kegiatan ekonomi di

Indonesia digolongkan menjadi 21 kategori. Kategori-kategori

tersebut diberi kode huruf dari A sampai dengan U.

b. Golongan Pokok, merupakan uraian lebih lanjut dari

kategori. Setiap kategori diuraikan menjadi satu atau beberapa

golongan pokok (sebanyak-banyaknya lima golongan pokok,

kecuali industri pengoJahan) menurut sifat masing-masing

golongan pokok Setiap golongan pokok diberi kode dua digit

angka.

c. Golongan, merupakan uraian Jebih lanjut dari golongan

pokok (butir b). Kode golongan terdiri dari tiga digit angka,

yaitu dua digit angka pertama menunjukkan goJongan pokok

yang berkaitan, dan satu digit angka terakhir menunjukkan

kegiatan ekonorni dari setiap golongan yang

bersangkutan.Setiap golongan pokok dapat diuraikan menjadi

sebanyak- banyaknya'!'embilan golongan.

d. Subgolongan, merupakan uraian lebih lanjut dari kegiatan

ekonorni yang tercakup dalam suatu golongan (butir c). Kode

Subgolongan terdiri dari empat digit, yaitu kode tiga digit

angka pertama menunjukkan golongan yang berkaitan, dan

Page 276: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 62

BABVI

satu digit angka terakhir.

5. Format Standar Kompetensi Kerja Indonesia

a. Kode UnitBerisi nomor kode unit kompetensi sesuai dengan kategori,

golongan pokok, golongan dan fungsi utama pekerjaan.

Kode unit kompetensi berjumlah 12 (dua belas) digit yang

memuat kategori, Golongan Pokok, Golongan, sub golongan,

kelompok lapangan usaha, penjabaran kelompok lapangan

usaha (mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik), nomor

urut unit kompetensi dan versi, yaitu sebagai berikut:

X . 0 0 0 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0

(1) (2) (7) (8)(3)

(4)(5)

(6)

(1) = Kode Kategori (A, B, C ... dst), diisi 1 huruf sesuai kode hurufkategori pada KBLUI;(2) = Kode Golongan Pokok, terdiri dari 2 angka;(3) = Kode Golongan, terdiri dari 3 angka;(4) = Kode Sub Golongan, terdiri dari 4 angka;(5) = Kode Kelompok usaha, terdiri dari 5 angka;(6) = Kode Penjabaran Kelompok usaha, terdiri dari 6 angka, jikatidak ada penjabaran kelompok usaha angka terakhir diisi denganangka 0;(7) = Nomor urut unit kompetensi dari SKKNI pada kelompokusaha atau penjabaran kelompok usaha, terdiri dari 3 digit angka,mulai dari angka 001, 002, 003 dan seterusnya;(8) = Versi penerbitan SKKNI sebagai akibat dari adanyaperubahan, diisi dengan 2 digit angka, mulai dari angka 01, 02 danseterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap urutan

Page 277: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 63

BABVI

penyusunan atau penetapan unit kompetensi dalam penyusunanstandar kompetensi yang disepakati, apakah standar kompetensitersebut disusun merupakan yang pertama kali, hasil revisi dan atauseterusnya.

b. Judul Unit

Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadap

tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan. Judul unit

kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali

dengan kata kerja aktif atau performatif yang terukur.

c. Deskripsi Unit

Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan suatu

pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam kaitannya dengan

unit kompetensi. Dalam deskripsi, dapat pula disebutkan

keterkaitan unit kompetensi ini dengan unit kompetensi lain

yang memiliki kaitan erat.

d. Elemen Kompetensi

Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus

dilakukan dalam melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan

dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada proses

pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja

aktif atau performatif.

e. Kriteria Unjuk Kerja

Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang

menggambarkan kinerja yang harus dicapai pada setiap

elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja dirumuskan secara

kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil

Page 278: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 64

BABVI

pelaksanaan pekerjaan yang terukur, yang dibuat dalam kata

kerja pasif.

f. Batasan Variabel

Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang

berupa lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja

yang digunakan, norma dan standar, rentang pernyataan

(range of statement) yang harus diacu, serta peraturan dan

ketentuan terkait yang harus diikuti.

Batasan variabel minimal dapat menjelaskan :

1) Kontek variabelBerisi penjelasan kontek unit kompetensi untuk dapat

dilaksanakan pada kondisi lingkungan kerja yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas.

2) Peralatan dan perlengkapan

Berisi peralatan yang diperlukan seperti alat, bahan atau

fasilitas dan materi yang digunakan sesuai dengan

persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit

kompetensi.

3) Peraturan yang diperlukan

Peraturan atau regulasi yang harus diperhatikan dalam

melaksanakan pekerjaan.

4) Norma dan standar

Dasar atau acuan dalam melaksanakan pekerjaan untuk

memenuhi persyaratan.

g. Panduan Penilaian

Berisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang

dapat dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen

kompetensi. Diantaranya deskripsi tentang konteks penilaian,

Page 279: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 65

BABVI

persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya (bila

diperlukan), pengetahuan dan keterampilan yang harus

dikuasai, sikap kerja yang harus ditampilkan, serta aspek kritis

yang menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.

Panduan penilaian ini digunakan untuk membantu penilai

dalam melakukan penilaian atau pengujian pada unit

kompetensi baik pada saat pelatihan maupun uji kompetensi,

meliputi:

1) Konteks penilaian

Memberikan penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan

dalam penilaian dan kondisi yang berpengaruh atas

tercapainya kompetensi kerja, serta dimana, apa dan

bagaimana penilaian seharusnya dilakukan.

2) Persyaratan kompetensi

Memberikan penjelasan tentang unit kompetensi yang

harus dikuasai sebelumnya (jika di perlukan) sebagai

persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan

penguasaan unit kompetensi.

3) Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

Merupakan informasi pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk

kerja pada unit kompetensi.

4) Sikap kerja yang diperlukan

Merupakan informasi sikap kerja yang harus ditampilkan

untuk tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit

kompetensi.

Page 280: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAMBAB VI - 66

BABVI

5) Aspek kritis

Memberikan penjelasan tentang aspek atau kondisi yang

sangat mempengaruhi atau menentukan pelaksanaan

pekerjaan.

Maka Penyusunan Standar Kompetensi SDM Bidang Transportasi Jalan

berdasarkan pada peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, adalah sebagai berikut :

(terlampir pada format SKKNI)

Page 281: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 1

BABVII

BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil pengumpulan data dari

beberapa lokasi survey, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. KOMPETENSI PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR

Penguji Kendaraan Bermotor jumlah Penguji Kendaraan

bermotor yang ada di UPTD pengujian kendaraan bermotor

Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota sangat terbatas dan belum

dapat memenuhi standar kompetensi Penguji Kendaraan

Bermotor sabagaimana ditetapkan dalam Peraturan Direktur

Jenderal Perhubungan Darat no. 1076/KP.10/DRJD/2005.

2. KOMPETENSI PEMELIHARAAN PERALATAN UJI

KENDARAAN BERMOTOR

Pegawai yang memiliki Kompetensi Pemelihara Peralatan uji

Kendaraan Bermotor juga tidak ada, segala kegiatan Perawatan

Peralatan Uji Kendaraan Bermotor dikontrakan kepada

Konsultan Teknis Perawatan Peralatan.

3. KOMPETENSI TENAGA KALIBRASI PERALATN UJI

BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

Kompetensi Tenaga Kalibrasi Peralatn Uji Berkala Kendaraan

Bermotor di UPTD Penguji Kendaraan Bermotor juga tidak ada

Page 282: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 2

BABVII

untuk melakukan kalibrasi peralatan uji, juga dikontrakan ke

konsultan teknis.

4. KOMPETENSI PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

(PPNS)

Kompetensi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang

bertugas Penyidikan Pelanggaran sesuai dengan ketentuan Pidana

Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, masih belum

mencukupi untuk bertugas di terminal dan lokasi penimbangan.

Untuk diangkat menjadi PPNS, pegawai harus mengikuti Diklat

sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia no

M.MH.01.AN.09.01. tahun 2011 tentang Tata cara Pengangkatan

PPNS dan PP no. 58 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kitab UU

Hukum Acara Pidana yang diselenggarakan oleh POLRI dan

mengikuti Diklat tentang UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan.

5. KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM

Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum yang memerlukan

Kompetensi antara lain :

- Pengemudi Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)

- Pengemudi Angkutan Parawisata

- Pengemudi Angkutan Umum Massal

- Pengemudi Angkutan Taksi

Kompetensi ini diperlukan oleh perusahaan angkutan masing-

masing untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan

konsumen dalam memberi pelayanan.

Page 283: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 3

BABVII

6. KOMPETENSI PENGELOLA TERMINAL PENUMPANG.

Kompetensi yang dibutuhkan dalam Pengelolaan terminal

Penumpang adalah :

a. Kepala Terminal Angkutan Penumpang, selaku Pimpinan

Pengelola Terminal Penumpang;

b. Petugas Administratif, selaku Pembantu Kepala Terminal

Penumpang;

c. Petugas Operasional, selaku Pembantu Kepala Terminal

Penumpang;

d. PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal

Penumpang untuk menangani tugas penyidikan pelanggaran

di bidang LLAJ.

7. STANDAR KOMPETENSI PENGELOLA TERMINAL

BARANG

a) Kepala Terminal Angkutan Barang, selaku Pimpinan

Pengelola Terminal Barang;

b) Petugas Administratif, selaku Pembantu Kepala Terminal

Barang;

c) Petugas Operasional, selaku Pembantu Kepala Terminal

Barang.

d) PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal

dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani

tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ

dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di bidang

LLAJ.

Page 284: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 4

BABVII

8. KOMPETENSI PENGEMUDI dan PEMBANTU

PENGEMUDI ANGKUTAN B3

Pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun

(B3) wajib memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus.

a) Persyaratan umum terkait Peraturan Perundang-undangan

yang berlaku dalam memperoleh Surat Izin Mengemudi

(SIM);

b) Persyaratan khusus yang terkait dengan Pengangkutan

Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun (B3).

9. KOMPETENSI PENGEMUDI dan PEMBANTU

PENGEMUDI ANGKUTAN PETI KEMAS, ALAT BERAT

dan BARANG KHUSUS

Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti

Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus, Kompetensi antara lain :

a) Persyaratan Umum terkait dengan Perundang-undangan yang

berlaku dalam memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM);

b) Persyaratan khusus mengenai pengetahuan dan tata cara

Pengangkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus.

10. STANDAR AKREDITASI BADAN HUKUM/LEMBAGA

YANG MELAKUKAN UJI BERKALA KENDARAAN

BERMOTOR

Berdasarkan ketentuan pasal 161 UU no 22 tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. setiap Unit Pelaksana

Page 285: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 5

BABVII

Uji Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung

jawab di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini adalah

menteri Perhubungan.

Untuk memperoleh akreditasi, unit pelaksana Uji Berkala

Kendaraan Bermotor harus memenuhi persyaratan standar

sebagai berikut :

a. Lokasi;

b. Memiliki Penguji Kendaraan Bermotor yang memenuhi

kompetensi sesuai ketentuan yang berlaku;

c. Untuk Standar Peralatan Pengujian Kelaikan Kendaraan

Bermotor lengkap;

d. Keakurasian peralatan pengujian Kendaraan Bermotor;

e. Sistem dan tata cara pengujian; dan

f. Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

B. SARAN

1. Untuk Standar Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor,

konsultan mengusulkan 3 (tiga) kualifikasi sebagai berikut :

a. Penguji Pemula ;

Yang bertugas membantu penguji dalam mengoprasikan

peralatan uji dan merawat peralatan uji serta membantu

penguji dalam melaksanakan tugasnya.

b. Penguji Pelaksana :

Yang bertugas melakukan pengujian kelaikan kendaraan

bermotor.

c. Penguji penyelia ;

Page 286: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 6

BABVII

Yang bertugas melakukan supervisi hasil kerja penguji

pelaksana dan mengesahkan hasil uji.

2. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga penguji, perawatan peralatan

uji dan kalibrasi peralatan ujisebaiknya Pemerintah (Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan/BPSDM

Perhubungan) harus dapat menyelenggarakan Diklat secara

berkala guna memenuhi kebutuhan UPTD Penguji

kabupaten/Kota.

3. Untuk meningkatkan jumlah dan kualitas PPNS, sebaiknya

Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan POLRI untuk

menyelenggarkan Diklat PPNS Bidang Lalu Lintas da Angkutan

Jalan (LLAJ) yang selanjutnya ditempatkan di Terminal dan

Jembatan Penimbangan, guna membantu pengelola terminal

dalam melakukan pengawasan dan peniudakan terhadap

pelanggaran.

4. Untuk meningkatkan kompetensi pengemudi angkutan umum

(Angkutan AKAP-Angkutan Parawisata-Angkutan Umum

Massal dan Taksi), sebaiknya setiap pengusaha angkutan

bekerjasama dengan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan

Darat guna menyelenggarakan Diklat pengemudi secara berkala

setiap 6 (enam) bulan sekali, seperti yang dilakukan oleh

perusahaan Taksi Blue Bird.

5. Untuk meningkatkan kompetensi pengelola terminal penumpang

dan terminal barang seyogyanya Kementerian Perhubungan c.q

Page 287: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 7

BABVII

Badan Pengembangan SDM Perhubungan dapat bekerjasama

dengan Pemerintah Daerah guna penyelenggaraan Diklat

pengelolaan terminal penumpang dan terminal barang.

6. Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan

bahan berbahaya dan beracun (B3) serta pengemudi dan

pembantu pengemudi peti kemas, alat berat dan barang khusus

ini sangat dibutuhkan oleh pengusaha angkutan.

Sebaiknya STTD Bekasi yang akan ditujnjuk oleh BNSP sebagai

lembaga sertifikasi profesi dapat melakukan kerjasama dengan

pengusaha angkutan untuk dapat melakukan Diklat.

7. Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Yang Melakukan Uji

Berkala Kendaraan Bermotor, yang saat ini ada di 4 (empat)

Balai Akreditasi sebaiknya diperbanyak secara berkala, minimal

setiap Provinsi ada 1 (satu) Balai.

8. Sebaiknya Kementerian Perhubungan membentuk Komite

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang

bertugas menyusun Rencana Induk SKKNI, sesuai Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no 8 tahun 2012 tentang

Tata cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia, sebagaimana pada pasal 5 peraturan tersebut, yang

meliputi :

a. Komite Standar Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 memiliki peran dan fungsi di sektor atau lapangan

usaha masing-masing, meliputi:

1) penyusunan RIP SKKNI ;

Page 288: KERJASAMA - elibrary.dephub.go.idelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4

Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 8

BABVII

2) pembentukan Tim Perumus dan Tim Verifikasi

SKKNI;

3) penilaian usulan penyusunan SKKNI;

4) pengembangan SKKNI;

5) penyelenggaraan Pra Konvensi dan Konvensi

Rancangan SKKNI; dan

6) pemantauan dan kaji ulang SKKNI.

b. Komite Standar Kompetensi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dibentuk oleh Instansi Teknis dengan susunan

organisasi dan keanggotaan sebagai berikut:

1) Pengarah;

2) Ketua merangkap anggota;

3) Sekretaris merangkap anggota;

4) Anggota, yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan

yang merepresentasikan unsur Instansi Teknis yang

bersangkutan, Instansi Teknis terkait, perusahaan atau

asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, lembaga atau

asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan, Lembaga

Sertifikasi Profesi, serikat pekerja dan/atau pakar

kompetensi.