keperawatan nanda

13
Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA Asuhan Keperawatan Diare Menggunakan NANDA, NIC, NOC A. Masalah Yang lazim muncul pada klien 1. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif 2. Risiko kerusakan integritas kulit b/d ekskresi/BAB sering 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan intake makanan 4. Cemas b/d perubahan status kesehatan B. Discharge Planning 1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan minuman (missal oralit). 2. Ajarkan mengenai tanda tanda dehidrasi, ubun ubundan mata cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering 3. Jelaskan obat obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya . No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi 1 Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran NOC: Fluid balance Hydration Nutritional Status : Food and Fluid Intake Kriteria Hasil : Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas NIC : Fluid management Timbang popok/pembalut jika diperlukan Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan Monitor vital

Upload: apri-nur-wulandari

Post on 25-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keperawatan NANDA

Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA Asuhan Keperawatan Diare Menggunakan NANDA, NIC, NOC

A.   Masalah Yang lazim muncul pada klien

1.    Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif

2.    Risiko kerusakan integritas kulit b/d ekskresi/BAB sering

3.    Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan intake makanan

4.       Cemas b/d perubahan status kesehatan B.   Discharge Planning

1.    Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan minuman (missal oralit).

2.    Ajarkan mengenai tanda tanda dehidrasi, ubun ubundan mata cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering

3.    Jelaskan obat obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya.

No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1 Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif

Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium

Batasan Karakteristik : -    Kelemahan -    Haus -    Penurunan turgor kulit/lidah -    Membran mukosa/kulit kering -    Peningkatan denyut nadi,

penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi

-    Pengisian vena menurun -    Perubahan status mental-    Konsentrasi urine meningkat -    Temperatur tubuh meningkat -    Hematokrit meninggi -    Kehilangan berat badan seketika

(kecuali pada third spacing)Faktor-faktor yang berhubungan:

-    Kehilangan volume cairan secara aktif

-    Kegagalan mekanisme pengaturan

NOC:   Fluid balance  Hydration  Nutritional Status : Food and Fluid

IntakeKriteria Hasil :

  Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal

  Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal

  Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

NIC :Fluid management

        Timbang popok/pembalut jika diperlukan

        Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

        Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan

        Monitor vital sign        Monitor masukan makanan / cairan

dan hitung intake kalori harian        Kolaborasikan pemberian cairan

intravena IV         Monitor status nutrisi        Dorong masukan oral        Berikan penggantian nesogatrik

sesuai output        Dorong keluarga untuk membantu

pasien makan        Tawarkan snack ( jus buah, buah

segar )        Kolaborasi dokter jika tanda cairan

berlebih muncul meburuk         Atur kemungkinan tranfusi        Persiapan untuk tranfusi

Hypovolemia Management  Monitor status cairan termasuk intake dan

ourput cairan  Pelihara IV line

Page 2: Keperawatan NANDA

  Monitor tingkat Hb dan hematokrit  Monitor tanda vital  Monitor responpasien terhadap

penambahan cairan  Monitor berat badan  Dorong pasien untuk menambah intake

oral  Pemberian cairan Iv monitor adanya

tanda dan gejala kelebihanvolume cairan

  Monitor adanya tanda gagal ginjal2 Risiko kerusakan integritas kulit

b/d ekskresi/BAB sering

Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis

Batasan karakteristik :          Gangguan pada bagian tubuh          Kerusakan lapisa kulit (dermis)          Gangguan permukaan kulit

(epidermis)Faktor yang berhubungan : Eksternal :

         Hipertermia atau hipotermia          Substansi kimia          Kelembaban udara          Faktor mekanik (misalnya : alat

yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)

         Immobilitas fisik          Radiasi          Usia yang ekstrim          Kelembaban kulit          Obat-obatan

Internal :          Perubahan status metabolik          Tulang menonjol          Defisit imunologi          Faktor yang berhubungan

dengan perkembangan          Perubahan sensasi          Perubahan status nutrisi

(obesitas, kekurusan)          Perubahan status cairan          Perubahan pigmentasi          Perubahan sirkulasi          Perubahan turgor (elastisitas

kulit)

NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous MembranesKriteria Hasil :

  Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)

  Tidak ada luka/lesi pada kulit  Perfusi jaringan baik  Menunjukkan pemahaman dalam proses

perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang

  Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami

NIC : Pressure Management  Anjurkan pasien untuk menggunakan

pakaian yang longgar  Hindari kerutan padaa tempat tidur  Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih

dan kering  Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)

setiap dua jam sekali  Monitor kulit akan adanya kemerahan   Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada

derah yang tertekan   Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien  Monitor status nutrisi pasien  Memandikan pasien dengan sabun dan

air hangat

3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan intake makanan

Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.

NOC :  Nutritional Status :   Nutritional Status : food and Fluid Intake  Nutritional Status : nutrient Intake  Weight control

Kriteria Hasil :  Adanya peningkatan berat badan sesuai

Nutrition Management  Kaji adanya alergi makanan  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

Page 3: Keperawatan NANDA

Batasan karakteristik : -    Berat badan 20 % atau lebih di

bawah ideal -    Dilaporkan adanya intake

makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance)

-    Membran mukosa dan konjungtiva pucat

-    Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah

-    Luka, inflamasi pada rongga mulut

-    Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan

-    Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan

-    Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa

-    Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan

-    Miskonsepsi -    Kehilangan BB dengan makanan

cukup -    Keengganan untuk makan -    Kram pada abdomen -    Tonus otot jelek -    Nyeri abdominal dengan atau

tanpa patologi -    Kurang berminat terhadap

makanan-    Pembuluh darah kapiler mulai

rapuh -    Diare dan atau steatorrhea -    Kehilangan rambut yang cukup

banyak (rontok) -    Suara usus hiperaktif-    Kurangnya informasi,

misinformasi

Faktor-faktor yang berhubungan : Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.

dengan tujuan  Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi

badan  Mampumengidentifikasi kebutuhan

nutrisi  Tidk ada tanda tanda malnutrisi  Menunjukkan peningkatan fungsi

pengecapan dari menelan  Tidak terjadi penurunan berat badan

yang berarti

  Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

  Berikan substansi gula  Yakinkan diet yang dimakan

mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

  Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

  Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

  Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

  Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring  BB pasien dalam batas normal  Monitor adanya penurunan berat badan  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang

biasa dilakukan  Monitor interaksi anak atau orangtua

selama makan  Monitor lingkungan selama makan  Jadwalkan pengobatan dan tindakan

tidak selama jam makan  Monitor kulit kering dan perubahan

pigmentasi  Monitor turgor kulit  Monitor kekeringan, rambut kusam, dan

mudah patah  Monitor mual dan muntah  Monitor kadar albumin, total protein, Hb,

dan kadar Ht  Monitor makanan kesukaan  Monitor pertumbuhan dan perkembangan  Monitor pucat, kemerahan, dan

kekeringan jaringan konjungtiva  Monitor kalori dan intake nuntrisi  Catat adanya edema, hiperemik,

hipertonik papila lidah dan cavitas oral.  Catat jika lidah berwarna magenta,

scarlet

4 Cemas b/d perubahan status kesehatan

Definisi : Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi

NOC :  Anxiety control  Coping  Impulse control

Kriteria Hasil :  Klien mampu mengidentifikasi dan

mengungkapkan gejala cemas  Mengidentifikasi, mengungkapkan dan

menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas

NIC :Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)

        Gunakan pendekatan yang menenangkan

        Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien

        Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur

        Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres

Page 4: Keperawatan NANDA

terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakanDitandai dengan

       Gelisah       Insomnia       Resah       Ketakutan       Sedih       Fokus pada diri       Kekhawatiran       Cemas

  Vital sign dalam batas normal  Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa

tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

        Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut

        Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis

        Dorong keluarga untuk menemani anak

        Lakukan back / neck rub        Dengarkan dengan penuh perhatian        Identifikasi tingkat kecemasan         Bantu pasien mengenal situasi yang

menimbulkan kecemasan        Dorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

        Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

        Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

ASUHAN KEPERAWATAN DIARE AKUT DEHIDRASI SEDANG DEFINISI

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis (Mansjoer,A.1999,501).

ETIOLOGI1.      Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus (Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).2.      Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-anak).3.      Faktor malabsorbsi : Karbihidrat, lemak, protein.4.      Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran dimasak kutang matang.5.      Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN1.      IdentitasPerlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan perawatannya .2.      Keluhan UtamaBAB lebih dari 3 x3.      Riwayat Penyakit SekarangBAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).4.      Riwayat Penyakit DahuluPernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak. 5.      Riwayat NutrisiPada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,

Page 5: Keperawatan NANDA

6.      Riwayat Kesehatan KeluargaAda salah satu keluarga yang mengalami diare.

7.      Riwayat Kesehatan LingkunganPenyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan tempat tinggal.8.      Riwayat Pertumbuhan dan perkembangana.       Pertumbuhano   Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg (rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.o   Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan seterusnya.o   Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buaho   Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.b.      Perkembangano   Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud.Fase anal : Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan libido, meulai menunjukan keakuannya, cinta diri sendiri/ egoistic, mulai kenal dengan tubuhnya, tugas utamanyan adalah latihan kebersihan, perkembangan bicra dan bahasa (meniru dan mengulang kata sederhana, hubungna interpersonal, bermain).o   Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson.Autonomy vs Shame and doundtPerkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari anak toddler dari lingkungan dan keuntungan yang ia peroleh Dario kemam puannya untuk mandiri (tak tergantug). Melalui dorongan orang tua untuk makan, berpakaian, BAB sendiri, jika orang tua terlalu over protektif menuntut harapan yanag terlalu tinggi maka anak akan merasa malu dan ragu-ragu seperti juga halnya perasaan tidak mampu yang dapat berkembang pada diri anak.o   Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan, bergaul dan mandiri : Umur 2-3 tahun :1.      berdiri dengan satu kaki tampa berpegangan sedikitpun 2 hitungan (GK)2.      Meniru membuat garis lurus (GH)3.      Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK)4.      Melepasa pakaian sendiri (BM)9.      Pemeriksaan Fisika.       pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar,b.      keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.c.       Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1 tahun lebihd.      Mata : cekung, kering, sangat cekunge.       Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minumf.       Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan)g.      Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun pada diare sedang .h.      Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu meningkat > 375 0 c, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah perianal.i.        Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.j.        Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa mengalami stress yang berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap tindakan invasive respon yang ditunjukan adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.10.  Pemeriksaan Penunjang1)         Laboratorium :            feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida            Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi            AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2 meningkat, HCO3 menurun )            Faal ginjal : UC meningkat (GGA)2)         Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni

Page 6: Keperawatan NANDA

PENATALAKSANAAN DIARERehidrasi1.      jenis cairan 1)      Cara rehidrasi oral o   Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti orali, pedyalit setiap kali diare.o   Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa)2)      Cara parenteralo  Cairan I : RL dan NSo  Cairan II : D5 ¼ salin,nabic. KCL D5 : RL = 4 : 1 + KCL D5 + 6 cc NaCl 15 % + Nabic (7 mEq/lt) + KCL o  HSD (half strengh darrow) D ½ 2,5 NS cairan khusus pada diare usia > 3 bulan.2.      Jalan pemberian 1)      Oral (dehidrasi sedang, anak mau minum, kesadaran baik)2)      Intra gastric ( bila anak tak mau minum,makan, kesadran menurun)

3.      Jumlah Cairan ; tergantung pada :1)      Defisit ( derajat dehidrasi)2)      Kehilangan sesaat (concurrent less)3)      Rumatan (maintenance).4.      Jadwal / kecepatan cairan 1)      Pada anak usia 1- 5 tahun dengan pemberian 3 gelas bila berat badanya kurang lebih 13 kg : maka pemberianya adalah :o   BB (kg) x 50 cco   BB (kg) x 10 – 20 = 130 – 260 cc setiap diare = 1 gls.2)      Terapi standar pada anak dengan diare sedang :+ 50 cc/kg/3 jam atau 5 tetes/kg/mnt

Terapi 1.      obat anti sekresi : Asetosal, 25 mg/hari dengan dosis minimal 30 mgklorpromazine 0,5 – 1 mg / kg BB/hari2.      onat anti spasmotik : Papaverin, opium, loperamide3.      antibiotik : bila penyebab jelas, ada penyakit penyerta

Dietetika.         Umur > 1 tahun dengan BB>7 kg, makanan padat / makanan cair atau susub.         Dalam keadaan malbasorbsi berat serta alergi protein susu sapi dapat diberi elemen atau semi elemental formula.Supportif Vitamin A 200.000. IU/IM, usia 1 – 5 tahun

Page 7: Keperawatan NANDA

DIAGNOSA KEPERAWATAN1.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare atau output berlebihan dan intake yang kurang2.      Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare.3.      Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap diare4.      Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekwensi diare.5.      Resiko tinggi gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan BB menurun terus menerus.6.      Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan invasive

INTERVENSI KEPERAWATANDiagnosa 1: Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam keseimbangan dan elektrolit dipertahankan secara maksimalKriteria hasil : o   Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,50 c, RR : < 40 x/mnt )o   Turgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak cowong, UUB tidak cekung.o   Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali perhariIntervensi :1)        Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolitR/ Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekataj urin. Deteksi dini memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk memperbaiki defisit2)        Pantau intake dan outputR/ Dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat keluaran tak aadekuat untuk membersihkan sisa metabolisme.3)        Timbang berat badan setiap hariR/ Mendeteksi kehilangan cairan , penurunan 1 kg BB sama dengan kehilangan cairan 1 lt4)        Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada kien, 2-3 lt/hrR/ Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral5)        Kolaborasi :-          Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit (Na, K,Ca, BUN)R/ koreksi keseimbang cairan dan elektrolit, BUN untuk mengetahui faal ginjal (kompensasi).-          Cairan parenteral ( IV line ) sesuai dengan umurR/ Mengganti cairan dan elektrolit secara adekuat dan cepat.-          Obat-obatan : (antisekresin, antispasmolitik, antibiotik)R/ anti sekresi untuk menurunkan sekresi cairan dan elektrolit agar simbang, antispasmolitik untuk proses absorbsi normal, antibiotik sebagai anti bakteri berspektrum luas untuk menghambat endotoksin.

Diagnosa 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya intake dan out putTujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama dirumah di RS kebutuhan nutrisi terpenuhiKriteria : - Nafsu makan meningkat-          BB meningkat atau normal sesuai umurIntervensi :1)        Diskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet (makanan berserat tinggi, berlemak dan air terlalu panas atau dingin)R/ Serat tinggi, lemak,air terlalu panas / dingin dapat merangsang mengiritasi lambung dan sluran usus.2)        Ciptakan lingkungan yang bersih, jauh dari bau yang tak sedap atau sampah, sajikan makanan dalam keadaan hangatR/ situasi yang nyaman, rileks akan merangsang nafsu makan.3)        Berikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihanR/ Mengurangi pemakaian energi yang berlebihan 4)        Monitor intake dan out put dalam 24 jamR/ Mengetahui jumlah output dapat merencenakan jumlah makanan.5)        Kolaborasi dengan tim kesehtaan lain :

Page 8: Keperawatan NANDA

a.       terapi gizi : Diet TKTP rendah serat, susub.      obat-obatan atau vitamin ( A)R/ Mengandung zat yang diperlukan , untuk proses pertumbuhan

Diagnosa 3 : Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dampak sekunder dari diareTujuan : Stelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam tidak terjadi peningkatan suhu tubuhKriteria hasil : suhu tubuh dalam batas normal ( 36-37,5 C) Tidak terdapat tanda infeksi (rubur, dolor, kalor, tumor, fungtio leasa)Intervensi :1)        Monitor suhu tubuh setiap 2 jamR/ Deteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tubuh ( adanya infeksi)2)        Berikan kompres hangat R/ merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh3)        Kolaborasi pemberian antipirektikR/ Merangsang pusat pengatur panas di otak

Diagnosa 4 :Resiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan dengan peningkatan frekwensi BAB (diare)Tujuan : setelah dilakukan tindaka keperawtan selama di rumah sakit integritas kulit tidak tergangguKriteria hasil : - Tidak terjadi iritasi : kemerahan, lecet, kebersihan terjaga-          Keluarga mampu mendemontrasikan perawatan perianal dengan baik dan benarIntervensi :1)        Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidurR/ Kebersihan mencegah perkembang biakan kuman2)        Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianal (bila basah dan mengganti pakaian bawah serta alasnya)R/ Mencegah terjadinya iritassi kulit yang tak diharapkan oleh karena kelebaban dan keasaman feces3)        Atur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jamR/ Melancarkan vaskulerisasi, mengurangi penekanan yang lama sehingga tak terjadi iskemi dan irirtasi .

Diagnosa 5 : Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan invasive Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 x 24 jam, klien mampu beradaptasi Kriteria hasil : Mau menerima tindakan perawatan, klien tampak tenang dan tidak rewel Intervensi : 1)      Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan perawatanR/ Pendekatan awal pada anak melalui ibu atau keluarga2)      Hindari persepsi yang salah pada perawat dan RSR/ mengurangi rasa takut anak terhadap perawat dan lingkungan RS3)      Berikan pujian jika klien mau diberikan tindakan perawatan dan pengobatanR/ menambah rasa percaya diri anak akan keberanian dan kemampuannya4)      Lakukan kontak sesering mungkin dan lakukan komunikasi baik verbal maupun non verbal (sentuhan, belaian dll)R/ Kasih saying serta pengenalan diri perawat akan menunbuhkan rasa aman pada klien.5)      Berikan mainan sebagai rangsang sensori anak

DAFTAR PUSTAKA

Bates. B, 1995. Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan. Ed 2. EGC. JakartaCarpenitto.LJ. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis. Ed 6. EGC. Jakarta.Lab/ UPF IKA, 1994. Pedoman Diagnosa dan Terapi . RSUD Dr. Soetomo. Surabaya.Markum.AH. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.