asuhan keperawatan asma brochiale aplikasi nanda

50
ASUHAN KEPERAWATAN ASMA BROCHIALE APLIKASI NANDA, NOC, NIC A. DEFINISI Penyakit obstruksi jalan nafas atau lebih dikenal dengan penyakit paru obstruktif menahun (PPOM) secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu : a. Obstruksi jalan nafas reversibel, terutama asma brochiale b. Obtruksi jalan nafas non reversibel , penyakti obstruksi paru menahun ( brochitis kronis dan emfisema ) Pengertian asma sendiri adalah sindrom obtruksi jalan nafas yang terjadi berulang yang ditandai dengan adanya konstriksi otot polos, hipersekresi mukus dan inflamasi. B. ETIOLOGI Sampai saat ini etiologi asma belum diketahui, sehingga tidak ada pengobatan kausal asma. Beberapa faktor pencetus yang diketahui saat ini : a. faktor intrinsik antara lain perawatan sehari-hari.

Upload: xena-below

Post on 04-Aug-2015

797 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

ASUHAN KEPERAWATAN ASMA BROCHIALE APLIKASI NANDA, NOC, NIC

A.  DEFINISI

     Penyakit obstruksi jalan nafas atau lebih dikenal dengan

penyakit paru obstruktif menahun (PPOM) secara garis besar

dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

a.         Obstruksi jalan nafas reversibel, terutama asma brochiale

b.        Obtruksi jalan nafas non reversibel , penyakti obstruksi paru

menahun ( brochitis kronis dan emfisema )

Pengertian asma sendiri adalah sindrom obtruksi jalan nafas

yang terjadi berulang yang ditandai dengan adanya konstriksi

otot polos, hipersekresi mukus dan inflamasi.

B.   ETIOLOGI

Sampai saat ini etiologi asma belum diketahui, sehingga tidak

ada pengobatan kausal asma. Beberapa faktor pencetus

yang diketahui saat ini :

a.                                           faktor intrinsik antara lain perawatan sehari-hari.

b.                                          Faktor ekstrinsik

1.      Alergi debu rumah

2.      Rumah antigen  akibat dari reaksi antigen –antibody uarema

Dua faktor diatas merupakan faktor-faktor yang sering

ditemui di masyarakat tetapi sampai saat ini berbagai teori

tentang mekanisme timbulnya asma bronchial sangat

Page 2: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

heterogen dan terus berkembang, serta tidak selamanya

dapat mencakup semua jenis penderita asma.

Oleh karena itu dalam penanganan asma dan pemeliharaan

penderita asma, penting sekali untuk mengetahui faktor

pencetus  timbulnya asma pada masing-masing individu

daripada mencari penyebab yang belum pasti.

C.  PATOFISIOLOGI

Berdasarkan para ahli, pencetus bisa berdasarkan :

a. Gangguan saraf autonom

b. Gangguan sistem imun

D.  MANIFESTASI KLINIK

Gambaran klasik penderita asma berupa sesak nafas, batuk-

batuk dan mengi (whezzing) telah dikenal oleh umum dan

tidak sulit untuk diketahui. Batuk-batuk kronis dapat

merupakan satu-satunya gejala asma dan demikian pula rasa

sesak dan berat didada.

Tetapi untuk melihat tanda dan gejala asma sendiri dapat

digolongkan menjadi :

a. Asma tingkat I

Yaitu penderita asma yang secara klinis normal  tanpa tanda

dan gejala asma  atau keluhan khusus baik dalam

pemeriksaan fisik maupun fungsi paru. Asma akan muncul

bila penderita terpapar faktor pencetus atau saat dilakukan

tes provokasi bronchial di laboratorium.

b. Asma tingkat II

Page 3: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

 Yaitu penderita asma yang secara klinis maupun

pemeriksaan fisik tidak ada kelainan, tetapi dengan tes fungsi

paru nampak adanya obstruksi saluran pernafasan. Biasanya

terjadi setelah sembuh dari serangan asma.

c. Asma tingkat III

Yaitu penderita asma yang tidak memiliki keluhan tetapi pada

pemeriksaan fisik dan tes fungsi paru memiliki tanda-tanda

obstruksi. Biasanya penderita merasa tidak sakit tetapi bila

pengobatan dihentikan asma akan kambuh.

d. Asma tingkat IV

Yaitu penderita asma yang sering kita jumpai di klinik atau

rumah sakit yaitu dengan keluhan sesak nafas, batuk atau

nafas berbunyi.

Pada serangan asma ini dapat dilihat yang berat dengan

gejala-gejala yang makin banyak antara lain :

1). Kontraksi otot-otot bantu pernafasan, terutama

sternokliedo mastoideus

2). Sianosis

3). Silent Chest

4). Gangguan kesadaran

5). Tampak lelah

6). Hiperinflasi thoraks dan takhikardi

e. Asma tingkat V

Yaitu status asmatikus yang merupakan suatu keadaan

darurat medis beberapa serangan asma yang  berat bersifat

refrakter sementara terhadap pengobatan yang lazim dipakai.

Page 4: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

Karena pada dasarnya asma bersifat reversible maka dalam

kondisi apapun diusahakan untuk mengembalikan nafas ke

kondisi normal

E.   KOMPLIKASI.

1.      Mengancam pada gangguan keseimbangan asam basa  dan

gagal nafas

2.      Chronic persisten   bronchitis

3.      Bronchitis

4.      Pneumonia

5.      Emphysema

F.   PEMERIKSAAN PENUNJANG

      Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :

a. Pemeriksaan darah tepi ( sekret hidung )

b. Pemeriksaan IGE

c. Pemeriksaan rontgen thorak biasanya ujung depan

kosta terangkat dan puncak dada lebar.Pemeriksaan

alergi tes untuk menentukan jenis alergen pencetus

asma.

d. Pemeriksan uji faal paru dengan spirometri akan

membantu menunjukkan adanya obstruksi saluran

pernafasan

e. Pada saat serangan asma kadang-kadang

dilakukan tindakan pemeriksaan gas darah.

G.  PENATALAKSANAAN

  Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :

Page 5: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

a. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan

segera

b. Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat

mencetuskan serangan asma

c. Memberikan penerangan kepada penderita dan

keluarga mengenai penyakit asma baik cara

pengobatannya maupun perjalanan penyakitnya

sehingga penderita dapat ikut bekerjasama dan

mengerti tujuan pengobatan yang akan diberikan.

Untuk serangan asma akut dapat diberikan golongan obat

adrenergik beta atau teofilin. Untuk status asmatikus dimana

dengan pengobatan agonis beta dan teofilin tidak mengalami

regrakter maka untuk mengembalikan fungsinya diperlukan

kortikosteroid dan tindakan lanjut selain memberikan oksigen

ialah pemasangan infus.

Urutannya adalah sebagai berikut :

a. Oksigen 2-4 liter per menit

b. Infus cairan 2 – 3 liter / hari, penderita boleh minum

c. Aminophilin 5 – 6 mg / kg BB / IV, dilanjutkan

dengan dosis pemeliharaan 0,5 – 0,9 mg / kg BB / jam

d. Kortikostereoid : hidrokortison 4 mg / kg BB / IV

atau deksametason 10 – 20 mg. setelah tampak

perbaikan kortikosteroid intravena dapat diganti dengan

bentuk oral

e. Obat adrenergik beta, bila ada lebih disukai

nebulizer diberikan tiap 4 – 6 jam

f. Antibiotik bila ada tanda-tanda infeksi

Page 6: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

Sedangkan untuk asma kronis prinsip pengobatannya :

a. Mengenal, menyingkirkan dan atau menghindari

faktor-faktor pencetus serangan seperti alergi, iritan,

infeksi, kegiatan jasmani, lingkungan kerja, obat-obatan,

perubahan cuaca yang ekstrim

b. Menggunakan obat-obatan

  Pada penyempitan saluran pernafasan timbul akibat-akibat

sebagai berikut :

a. Gambaran aliran udara nafas merupakan

gangguan ventilasi ( hipoventilasi )

b. Distribusi ventilasi  yang tidak merata dengan

sirkulasi darah paru

c. Gangguan difusi gas ditingkat alveoli

Ketiga hal ini akan menyebabkan hipoksemia, hiperkapnia

pada asma dan asidosis pernafasan tahap yang sangat

lanjut. Identifikasi obstruksi jalan nafas pada asma tidak

hanya beredar pada sesak nafas dan bunyi mengi (wheezing)

saja tetapi sangat dipengaruhi oleh :

a. Kecepatan terjadinya obstruksi, akut atau kronis

b. Tingkat berat ringan aktivitas seseorang

  Cara menentukan obstruksi jalan nafas adalah bila pada

pemeriksaan fisik dapat ditemukan:

a. Ekpirasi dan atau inspirasi memanjang

b. Rasio inspirasi / ekspirasi yang abnormal, lebih

besar dari 1 : 3

c. Waktu ekspirasi paksa yang memanjang

Page 7: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

H.  DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan

dengan tachipnea, peningkatan produksi mukus,

kekentalan sekresi dan bronchospasme.

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

perubahan membran kapiler – alveolar

3. Intoleransi  aktivitas berhubungan dengan batuk

persisten dan ketidakseimbangan antara suplai oksigen

dengan kebutuhan tubuh.

4. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan

penyempitan bronkus.

5. Nyeri akut; ulu hati berhubungan dengan proses

penyakit.

6. Defisit perawatan diri berhubungan dengan

kelemahan fisik.

7. Cemas berhubungan dengan kesulitan bernafas

dan rasa takut sufokasi.

8. Kurang  pengetahuan berhubungan dengan faktor-

faktor pencetus asma.

9. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur

invasif pemasangan infus.

10. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan faktor psikologis dan

biologis yang mengurangi pemasukan makanan

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

-          Arif Mansjoer, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media

Aesculapius FKUI Jakarta, 2000

-          Budi Santosa, Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA

2005-2006, Prima Medika

-          Helen Lewer, Learning to Care on the Paediatric Ward :

terjemahan, EGC Jakarta, 1996

-          Joanne C. McCloskey, Nursing Intervention Classification

(NIC), Mosby-Year Book, 1996

-          Judith M. Wilkinson, Prentice Hall Nursing Diagnosis

Handbook with NIC Intervention and NOC Outcomes, Upper

Saddle River, New Jersey, 2005

-          Joyce Engel, Pocket Guide to Pediatric Assesment :

terjemahan, EGC, 1998

-          Marion Johnson, Nursing Outcomes Classification (NOC),

Mosby-Year Book, 2000

-          Tri Atmadja DS,  Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak,

RSUD Wates, 2001

Page 9: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN ASMA BRONCHIALE

No

Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria

Hasil (NOC)

Intervensi  (NIC)

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :

  Respiratory status : Ventilation

  Respiratory status : Airway patency

  Aspiration Control,Dengan kriteria hasil :

  Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada

NIC :Airway Management

         Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu

         Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

         Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

         Pasang mayo bila perlu

         Lakukan fisioterapi dada jika perlu

         Keluarkan sekret dengan

Page 10: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

pursed lips)  Menunjukkan

jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)

  Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas

batuk atau suction

         Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

         Lakukan suction pada mayo

         Berikan bronkodilator bila perlu

         Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab

         Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.

         Monitor respirasi dan status O2

2 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler – alveolar

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :

  Respiratory

NIC :

Airway Management

         Buka jalan nafas, gunakan

Page 11: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

Status : Gas exchange

  Respiratory Status : ventilation

  Vital Sign StatusDengan kriteria hasil :

  Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat

  Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan

  Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu

         Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

         Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

         Pasang mayo bila perlu

         Lakukan fisioterapi dada jika perlu

         Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

         Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

         Lakukan suction pada mayo

         Berika bronkodilator

Page 12: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

  Tanda tanda vital dalam rentang normal

bial perlu         Barikan

pelembab udara         Atur intake

untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.

         Monitor respirasi dan status O2

Respiratory Monitoring

         Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi

         Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal

         Monitor suara

Page 13: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

nafas, seperti dengkur

         Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot

         Catat lokasi trakea

         Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis)

         Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan

         Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada

Page 14: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

jalan napas utama

         Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya

3 Intoleransi  aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :

  Energy conservation

  Activity tolerance  Self Care : ADLs

Dengan Kriteria Hasil :

  Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR

  Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs)

NIC :Activity Therapy

  Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.

  Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

  Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social

  Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan

Page 15: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

secara mandiri   Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek

  Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai

  Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang

  Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas

  Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas

  Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan

  Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual

4 Pola Nafas tidak

efektif

berhubungan

dengan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24

NIC :

Airway Management

Page 16: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

penyempitan

bronkus

jam, pasien mampu :

 Respiratory status : Ventilation

  Respiratory status : Airway patency

  Vital sign StatusDengan Kriteria Hasil :

 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

 Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)

         Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu

         Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

         Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

         Pasang mayo bila perlu

         Lakukan fisioterapi dada jika perlu

         Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

         Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

         Lakukan suction pada mayo

Page 17: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

 Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)

         Berikan bronkodilator bila perlu

         Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab

         Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.

         Monitor respirasi dan status O2

Terapi Oksigen  Bersihkan

mulut, hidung dan secret trakea

  Pertahankan jalan nafas yang paten

  Atur peralatan oksigenasi

  Monitor aliran oksigen

  Pertahankan posisi pasien

  Observasi

Page 18: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

adanya tanda tanda hipoventilasi

  Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor kualitas dari

Page 19: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

5 Nyeri akut; ulu hati berhubungan dengan proses penyakit.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24

NIC :

Pain Manageme

Page 20: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

jam, pasien mampu :

  Pain Level,  Pain control,  Comfort level

Dengan Kriteria Hasil :

  Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

  Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

  Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

nt  Lakukan

pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

  Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

  Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

  Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

  Evaluasi bersama pasien

Page 21: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

  Tanda vital dalam rentang normal

dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

  Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

  Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

  Kurangi faktor presipitasi nyeri

  Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)

  Kaji tipe dan

Page 22: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

sumber nyeri untuk menentukan intervensi

  Ajarkan tentang teknik non farmakologi

  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

  Tingkatkan istirahat

  Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

  Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Analgesic

Page 23: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

Administration  Tentukan lokasi,

karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat

  Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi

  Cek riwayat alergi

  Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu

  Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri

  Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan

Page 24: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

dosis optimal  Pilih rute

pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur

  Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

  Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat

  Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

6 Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :

NIC :Self Care assistane : ADLs

  Monitor kemempuan

Page 25: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

  Self care : Activity of Daily Living (ADLs)Dengan Kriteria Hasil :

  Klien terbebas dari bau badan

  Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs

  Dapat melakukan ADLS dengan bantuan

klien untuk perawatan diri yang mandiri.

  Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.

  Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care.

  Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.

  Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri

Page 26: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.

  Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.

  Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.

  Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari. 

7 Cemas berhubungan dengan kesulitan bernafas dan rasa takut sufokasi.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien

NIC :Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)

         Gunakan

Page 27: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

mampu :  Anxiety control  Coping  Impulse control

Dengan Kriteria Hasil :

  Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas

  Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas

  Vital sign dalam batas normal

  Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

pendekatan yang menenangkan

         Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien

         Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur

         Pahami prespektif pasien terhadap situasi stres

         Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut

         Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis

Page 28: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

         Dorong keluarga untuk menemani anak

         Lakukan back / neck rub

         Dengarkan dengan penuh perhatian

         Identifikasi tingkat kecemasan

         Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

         Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

         Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

         Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

Page 29: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

8 Kurang  pengetahuan berhubungan dengan faktor-faktor pencetus asma.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :

  Kowlwdge : disease process

  Kowledge : health BehaviorDengan Kriteria Hasil :

  Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

  Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

  Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang

NIC :Teaching : disease Process

  Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik

  Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

  Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

  Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

  Identifikasi

Page 30: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat

  Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat

  Hindari harapan yang kosong

  Sediakan bagi keluarga atau pasien informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

  Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit

Page 31: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

  Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

  Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan

  Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat

  Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat

  Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan

Page 32: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

9 Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif pemasangan infus.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :

  Immune Status  Risk control

Dengan Kriteria Hasil :

  Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

  Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

  Jumlah leukosit dalam batas normal

  Menunjukkan perilaku hidup sehat

NIC :Infection Control (Kontrol infeksi)

         Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

         Pertahankan teknik isolasi

         Batasi pengunjung bila perlu

         Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien

         Gunakan sabun

Page 33: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

antimikrobia untuk cuci tangan

         Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan

         Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

         Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat

         Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum

         Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing

         Tingkatkan

Page 34: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

intake nutrisi         Berikan terapi

antibiotik bila perlu

Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)

         Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal

         Monitor hitung granulosit, WBC

         Monitor kerentanan terhadap infeksi

         Batasi pengunjung

         Saring pengunjung terhadap penyakit menular

         Partahankan teknik aseptic pada pasien yang beresiko

Page 35: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

         Pertahankan teknik isolasi k/p

         Berikan perawatan kulit pada area epidema

         Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase

         Inspeksi kondisi luka / insisi bedah

         Dorong masukkan nutrisi yang cukup

         Dorong masukan cairan

         Dorong istirahat         Instruksikan

pasien untuk minum antibiotik sesuai resep

         Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi

Page 36: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

         Ajarkan cara menghindari infeksi

         Laporkan kecurigaan infeksi

         Laporkan kultur positif

10 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan makanan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :

  Nutritional Status : food and Fluid Intake

  Nutritional Status : nutrient Intake

  Weight controlDengan Kriteria Hasil :

  Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

NIC :Nutrition Management

  Kaji adanya alergi makanan

  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

  Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

Page 37: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

  Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

  Tidk ada tanda tanda malnutrisi

  Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

  Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

  Berikan substansi gula

  Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

  Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

  Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

  Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

  Kaji kemampuan pasien untuk

Page 38: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

mendapatkan nutrisi yang dibutuhkanNutrition Monitoring

  BB pasien dalam batas normal

  Monitor adanya penurunan berat badan

  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

  Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan

  Monitor lingkungan selama makan

  Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan

  Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

Page 39: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

  Monitor turgor kulit

  Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

  Monitor mual dan muntah

  Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht

  Monitor makanan kesukaan

  Monitor pertumbuhan dan perkembangan

  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

  Monitor kalori dan intake nuntrisi

  Catat adanya edema, hiperemik,

Page 40: Asuhan Keperawatan Asma Brochiale Aplikasi Nanda

hipertonik papila lidah dan cavitas oral.

  Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet