kelembagaan sistem pengelolaan air limbah (spal-t) - struktur organisasi

26
Sanitasi.Net Tipikal Struktur Organisasi Pengelola Air Limbah (SPAL-T) Modul A: Kelembagaan Pengelola SPAL Terpusat Pelatihan Kelembagaan, Administrasi & Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)) Agustus, 2015 KAP-A4

Upload: joy-irman

Post on 17-Aug-2015

50 views

Category:

Business


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Tipikal Struktur Organisasi

Pengelola Air Limbah (SPAL-T)

Modul A:

Kelembagaan Pengelola SPAL Terpusat

Pelatihan Kelembagaan, Administrasi & Pembiayaan

Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T))

Agustus, 2015

KAP-A4

Page 2: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Pokok Bahasan Modul

Kelembagaan SPAL-Terpusat

Modul A1 Penataan Organisasi Pengelola

Modul A2 Lembaga Pengelola dan Kerjasama Regional

Modul A3 Tata Organisasi dan SOP

Modul A4 Struktur Organisasi

Modul A5 Kemitraan dan CSR

Page 3: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

PERUMUSAN DAN PENATAAN

STRUKTUR ORGANISASI

Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan SPAL-Terpusat

Page 4: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Perumusan dan Penataan Stuktur Organisasi

• Organisasi pengelola yang mengambil bentuk SKPD, pada

prinsipnya urusan SPAL-T masuk dalam Bidang ke-PU-an.

– Setidak-tidaknya ada jabatan yang mengurusi SPAL-T di dalam Dinas

PU daerah.

– Daerah diberi kebebasan untuk mengembangkan kelembagaannya

sendiri, selama masih mengacu kepada peraturan yang berlaku.

• Semakin besar kebutuhan daerah atas penanganan SPAL-T,

maka sebaiknya semakin tinggi posisi jabatan yang

mengurusnya.

Page 5: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

PP 41/ 2007

• Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun

2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah :

– tidak menentukan jenis perangkat daerah

masing-masing daerah,

– pembentukannya disesuaikan dengan potensi

dan karakteristik daerah masing-masing,

dengan mengikuti perumpunan urusan-urusan

wajib dan pilihan

Page 6: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

TIPIKAL STRUKTUR ORGANISASI

PENANGANAN SPAL-T

Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan SPAL-Terpusat

Page 7: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi Dinas yang menangani SPAL-T

• Struktur paling maksimal adalah Dinas yang menjalankan fungsi

penyelenggara pelayanan publik satu sektor PLP secara

independen, sebagai contoh adalah Dinas Kebersihan yang

menjalankan fungsi layanan pengelolaan sampah.

• Hal semacam ini juga bisa berlaku untuk sektor Air Limbah

atau SPALT, bila kondisi daerah membutuhkannya dan

pemerintah daerah memiliki kapasitas yang memadai.

• Dalam contoh semacam ini, maka fungsi dari subbidang Air

Limbah harus terakomodasi di dalam dinas yang lain, misalnya

Dinas PU.

Page 8: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi Struktur Dinas yang Menangani Satu Bidang PLP

Page 9: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi Dinas yang menangani urusan ke-PLP-an

• Dinas yang menjalankan fungsi PLP, dengan air limbah dan

drainase di posisikan sebagai bidangnya.

• Sebagai contoh, hal ini bisa dilakukan dengan mengadopsi

nomenklatur PLP, sehingga bisa disebut Dinas PLP.

Page 10: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi Struktur Dinas yang Menangani Bidang PLP

Page 11: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi Bidang yang menangani satu atau lebih subbidang PLP

dalam suatu Dinas

• PLP terkelompok sebagai Bidang, sedangkan sektornya

menjadi seksi.

• Pola lain adalah pola campuran, dengan satu atau lebih sektor

PLP menjadi Bidang, lainnya sebagai seksi.

• Bentuk paling minimal bagi pengelolaan PLP bisa berupa Seksi

di bawah bidang yang lain

dalam suatu dinas

Page 12: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi Struktur Dinas dengan PLP Sebagai Bidang

Page 13: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi Struktur dengan Pembedaan Posisi Sektor PLP

sebagai Bidang dan Seks

Page 14: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi Struktur dengan PLP sebagai Seksi

Page 15: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH

(UPTD)

Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan SPAL-Terpusat

Page 16: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi UPTD sebagai Pengelola SPAL-T

• Untuk pemerintah daerah yang menggunakan bentuk UPTD

sebagai pengelola SPALT tertentu (misalnya SPALT, IPAL, atau

IPLT); penempatannya adalah di dalam struktur Dinas yang

terkait (sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi Dinas).

• UPTD memiliki garis komando langsung ke Kepala Dinas

seperti para Kepala Bidang

• Kepala UPTD di Kabupaten/Kota merupakan pejabat dengan

eselon setingkat para Kepala Seksi di Dinas terkait (eselon 4).

Page 17: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi UPTD sebagai Pengelola SPAL-T

• Unit pelaksana teknis pada dinas terdiri dari 1 (satu) subbagian

tata usaha dan kelompok jabatan fungsional. Sementara untuk

dinas di level pemerintahan provinsi yang belum terdapat

jabatan fungsional dapat dibentuk paling banyak 2 (dua) seksi

(PP No.41/2007).

Page 18: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Struktur Organisasi Posisi UPTD dalam Dinas Daerah

Page 19: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

PENATAAN JABATAN FUNGSIONAL

DAN STRUKTUR ORGANISASI

Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan SPAL-Terpusat

Page 20: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Penataan Jabatan Fungsional (Permendagri No. 57/2007)

1. Pada masing-masing Perangkat Daerah dapat ditetapkan

Jabatan Fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang

dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku;

2. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan

kebutuhan.

3. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga

fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

4. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior yang ditunjuk.

Page 21: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Penataan Jabatan Fungsional (Permendagri No. 57/2007)

5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan

dan beban kerja.

6. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatas diatur berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

7. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Page 22: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Penataan Struktur Organisasi & Beban Kerja (Permendagri No. 57/2007 dan 12/2008)

1. Penataan struktur organisasi juga bisa mengacu kepada

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 tahun 2007

tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat

Daerah, yang menjelaskan pentingnya melakukan analisis

beban kerja dalam merumuskan susunan organisasi.

2. Ketentuan mengenai analisis beban kerja dapat dilihat pada

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008

tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di Lingkungan

Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

Page 23: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Analisis Beban Kerja & Struktur Organisasi

• Pada dasarnya, analisis dilakukan terhadap setiap substruktur

dari organisasi, dan pada akhirnya dihitung beban kerja dari

masing-masing substruktur tersebut.

• Dari hasil perhitungan, akan dapat disimpulkan apakah

struktur yang ada sebenarnya masih bisa menampung tugas-

tugas lainnya (ditambah tugasnya) atau sudah kelebihan beban,

dan perlu diperbesar.

Page 24: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Referensi

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)

Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Page 25: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Daftar Modul

Kelembagaan & Pembiayaan SPAL Terpusat

Modul

A. Kelembagaan

B. Administrasi

C. Pembiayaan

Sub-Modul

A1 Penataan Organisasi Pengelola

A2 Lembaga Pengelola dan Kerjasama Regional

A3 Tata Organisasi dan SOP

A4 Struktur Organisasi

A5 Kemitraan dan CSR

Page 26: Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi

Sanitasi.Net

Terimakasih

Joy Irmanputhra

AFSI FasilitatorSanitasi.Org