tahap konstruksi spal - unit pelayanan
TRANSCRIPT
Sanitasi.Net
Pelaksanaan Konstruksi
Unit Pelayanan
Modul C:
Tahap Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi / Pembangunan
Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Agustus, 2015
Konstruksi-C1
Sanitasi.Net
Modul C:
Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Modul C1
• Unit Pelayanan
Modul C2-5
• Unit Pengumpulan
Modul C6-8
• Unit Pengolahan
Modul C9
• Unit Pembuangan Akhir
Sanitasi.Net
Pokok Bahasan
C1 Survei
C2 Pelaksanaan Komponen Unit Pelayanan
C3 Pengurasan dan Penutupan Septik Tank
Sanitasi.Net
Fungsi Unit Pelayanan
• Unit pelayanan berfungsi untuk mengumpulkan air limbah (air
kotor/black water dan air bekas/grey water/ tidak termasuk air
hujan) dari setiap rumah dan menyalurkannya ke dalam unit
pengumpulan.
Sanitasi.Net
Pelaksanaan Konstruksi Unit Layanan
• Pekerjaan sambungan rumah meliputi :
– pemasangan jaringan perpipaan dari sumber-sumber air limbah (pipa
tinja dan non tinja),
– pembuatan dan pemasangan bak kontrol pekarangan (private box/PB),
penangkap lemak dari dapur, bak kontrol akhir (House Inlet//HI), lubang
inspeksi (Inspection Chamber/IC),
– penyambungan pipa persil serta pengurasan dan penutupan septic tank.
Sanitasi.Net
Survei
• Untuk mendapatkan data mengenai kondisi eksisting sistem
penyaluran sehingga dapat diketahui letak kamar mandi, air
buangan, wastafel, dapur, toilet, lokasi septic tank dan lain‐lain
sehingga dapat dilakukan pembuatan rencana jalur pipa.
• Rencana jalur pipa mencantumkan diameter, aksesori, arah
aliran dan letak bak kontrol pekarangan (private box/PB).
• Melakukan identifikasi perbaikan/pengembalian kondisi seperti
semula pada tempat-tempat yang terkena jaringan pipa.
• Hasil survei tersebut harus ditanda tangani oleh pemilik rumah
sebagai bukti persetujuannya.
Sanitasi.Net
Formulir Survei Sambungan Pelayanan
Nama Pemilik/
Penghuni
Alamat, Telp.
RT/RW
Klasifikasi Bangunan
(a) Rumah Tangga
(b) Tempat Kos
(c) Toko
(d) Rumah Makan
(e) Kantor
(f) Sosial
(g) Mesjid, Pura, Sekolah
(h) Lain-lain (sebutkan)
Berlangganan PDAM (a) Ya
(b) Tidak
Nama Suveyor
Tgl, Bln, Tahun survei
No. Kedalaman HI
TERAS
PB
PB
Pipa Persil
Pip
a P
ers
il
Pipa Persil
R.TAMU
Manhole
K. TIDUR
K.TIDUR
K. TIDUR
DAPUR
Saluran Drainase
Jalan
HI
TC
WC
FD
PB
PB
PB
Pip
a P
ers
il
Pip
a P
ers
il
Pipa Service
Pipa Tinja
Pipa non Tinja
Pipa Lateral
Ks
Westapel
Pipa non Tinja
Grease Trap
Clean Out
Sanitasi.Net
Pelaksanaan Unit Layanan
1. Pipa Tinja (Air kotor/Black water) dan
Pipa Non Tinja (Air bekas/Grey Water)
2. Pekerjaan Bak Penangkap Lemak dari dapur
3. Bak Kontrol Pekarangan (Private Box/PB)
4. Pemasangan Pipa Persil
5. Bak kontrol akhir (House Inlet/HI)
6. Lubang Inspeksi (Inspection Chamber/IC)
Sanitasi.Net
Pipa Tinja (Air kotor/Black water) dan
Pipa Non Tinja (Air bekas/Grey Water)
1. Dilakukan penandaan (marking) pipa dari sumber air
kotor/kloset dan sumber air bekas
2. Penggalian dan pengecekan kedalaman galian sampai dengan
pengurugan dilakukan berdasarkan rencana kerja
3. Melakukan pemadatan urugan pasir yang digunakan sebagai
alas pipa dilanjutkan dengan penyambungan pipa
4. Cek disetiap sambungan pipa dan kemiringan pipa
5. Pekerjaan pengembalian sesuai kondisi awal
Sanitasi.Net
Pekerjaan Bak Penangkap Lemak dari Dapur
1. Bak penangkap lemak berfungsi untuk mencegah masuknya
lemak dari limbah dapur atau rumah makan/restoran ke
jaringan pipa karena dapat menyebabkan tersumbatnya pipa
limbah.
2. Pembuatan
– Bak penangkap lemak terbuat dari pasangan batu bata dengan campuran
1 semen : 4 pasir.
– Dinding dalam diplester dengan campuran 1 semen : 2 pasir dan diaci
halus.
– Tutupnya terbuat dari beton bertulang dengan kualitas minimal K-225
dan menggunakan semen tahan sulfat.
– Bak penangkap lemak juga tersedia di toko-toko dalam bentuk sudah
jadi/pabrikan. Pada umumnya terbuat dari fiber glass atau aluminium.
Sanitasi.Net
Pekerjaan Bak Penangkap Lemak dari Dapur
Contoh Bangunan Penangkap Lemak dari pasangan bata
Sanitasi.Net
Pekerjaan Bak Penangkap Lemak dari Dapur
Saringan
Saringan
Tampak Atas
Potongan
Panjang
Leba
rT
ingg
i
Pabrikasi
Outlet
OutletInlet
Inlet
Contoh Bak Penangkap Lemak Pabrikan
Sanitasi.Net
Bak Kontrol Pekarangan (Private Box/PB)
1. Dilakukan penandaan (marking) terhadap posisi bak kontrol
pekarangan (private box/PB)
2. Penggalian untuk bak kontrol pekarangan (private box/PB) sampai
dengan pengurugan dilakukan berdasarkan rencana kerja
3. Melakukan pengecekan elevasi pada galian sebelum pemasangan
bak kontrol pekarangan (private box/PB).
4. Bak kontrol pekarangan (private box/PB) terbuat dari pasangan batu
bata diplester dan diaci/beton/PVC yang bagian dasarnya dibuatkan
alur sesuai dengan diameter pipa air limbah.
5. Tutup bak kontrol pekarangan (private box/PB) terbuat dari beton
bertulang K225/pelat baja/bahan plastik.
Sanitasi.Net
Pemasangan Pipa Persil
1. Pemasangan sambungan rumah dilaksanakan setelah mendapatkan
hasil survei dan gambar kerja (shop drawing) yang telah disetujui
2. Pekerjaan pemasangan pipa air limbah menggunakan pipa PVC kelas
D (untuk air limbah) berdiameter 100 mm-150 mm.
3. Untuk memudahkan pemeliharaan dan pengontrolan disarankan pipa
tinja (black water) dipasang terpisah dengan pipa non tinja (grey
water ), kedua pipa tersebut bertemu di bak kontrol akhir (house
inlet).
4. Penggalian untuk pipa sampai dengan pengurugan dilakukan
berdasarkan rencana kerja
5. Melakukan pengecekan elevasi dan kemiringan galian sebelum
pemasangan pipa
Sanitasi.Net
Pemasangan Pipa Persil
6. Pastikan ujung pipa yang disambung dalam keadaan bersih.
Penyambungan bisa menggunakan karet atau menggunakan lem pipa.
7. Dalam melakukan pengurugan, setiap ketebalan 30 centimeter
dilakukan pemadatan
8. Pekerjaan pengembalian, minimal sama dengan kondisi semula pada
tempat-tempat yang terkena jalur pemasangan pipa minimal sama
dengan kondisi semula
9. Dilakukan tes aliran untuk memastikan bahwa jaringan pipa persil
berfungsi dengan baik.
10. Setelah proses tes selesai kemudian dilakukan penyambungan
terhadap semua sumber-sumber yang menghasikan limbah dari pipa
tinja dan pipa non tinja.
Sanitasi.Net
Bak Kontrol Akhir (House Inlet/HI)
1. Bak kontrol akhir (House Inlet/HI) dapat berbentuk persegi atau bulat. Fungsinya adalah untuk perawatan jaringan perpipaan dan inspeksi.
2. Bak kontrol akhir terbuat dari – Pasangan batu bata dimana dinding dalamnya diplester dan diaci halus.
– Material beton bertulang minimal memiliki kualitas minimal K-225 dan menggunakan semen tahan sulfat.
– Dapat juga terbuat dari material Pipa PVC dengan diameter minimal 200 mm .
3. Bak kontrol akhir (House Inlet/HI) dilengkapi dengan tutup dari beton bertulang dengan kualitas minimal K 225 atau pelat baja yang dapat dibuka dan ditutup serta dilengkapi dengan handel.
Sanitasi.Net
Bak Kontrol Akhir (House Inlet/HI)
4. Penempatan bak kontrol akhir (house inlet/HI) berada di dalam
area kepemilikan pengguna dan terdapat ruang untuk melakukan
perawatan dan inspeksi/pemeriksaan.
5. Dimensi umumnya 60 cm x 60 cm untuk yang jenis persegi atau
sesuai dengan kebutuhan dan kedalaman bervariasi sesuai dengan
kondisi existing.
6. Untuk menghindari sampah/limbah padat masuk ke jaringan pipa
perlu dipasang saringan di dalam house inlet. Material saringan
terbuat dari bahan yang tahan terhadap karat, antara lain terbuat
dari gabungan beberapa pipa pvc berdiameter 3/4”
7. Pada bagian dasar dibuatkan alur menyerupai setengah pipa dengan
beton kualitas minimal K 175 dan menggunakan semen tahan sulfat.
Sanitasi.Net
Lubang Inspeksi (Inspection Chamber/IC)
1. Terbuat dari
– Pasangan batu bata dengan bagian dalamnya diplester diaci halus.
– Beton bertulang minimal memiliki kualitas K225 menggunakan semen
tahan asam sulfat.
– Juga dapat dibuat dari beton pre-cast dengan kualitas minimal K225
dari beton bertulang serta menggunakan semen tahan sulfat.
2. Dimensi pada umumnya :
– 80 cm x 80 cm kedalaman 200 cm,
– 70 cm x 70 cm kedalaman 150 cm atau
– sesuai dengan kebutuhan dan kondisi eksisting.
Sanitasi.Net
Lubang Inspeksi (Inspection Chamber/IC)
3. Lubang inspeksi (Inspection Chamber/IC) dilengkapi dengan
tutup dari beton bertulang dengan kualitas minimal K 225
atau pelat baja yang dapat dibuka dan ditutup serta dilengkapi
dengan handel.
4. Untuk memudahkan pemeriksaan dan pemeliharaan bangunan
lubang inspeksi (Inspection Chamber/IC) dilengkapi dengan
anak tangga
5. Pada bagian dasar dibuatkan alur menyerupai setengah pipa
dengan kualitas minimal K 175 dan menggunakan semen
tahan sulfat.
Sanitasi.Net
Pengurasan Septic Tank
• Pengurasan dilakukan dengan menggunakan mobil tinja setelah
semua sumber-sumber air limbah tersambung dengan jaringan
perpipaan air limbah.
• Septic tank kemudian dibersihkan lagi dengan air bersih yang
kemudian disedot kembali.
• Lumpur tinja hasil pengurasan
harus dibuang di IPLT (Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja).
Sanitasi.Net
Penutupan Septic Tank
• Setelah septictank dikuras kemudian dilakukan penutupan
dengan pengurugan tergantung dari permintaan pemilik tanpa
dilakukan disenfektan.
• Apabila tidak ditutup harus disemprot dengan larutan
desinfektan agar bersih dari kuman. Desinfektan yang
digunakan adalah kaporit (Ca(OCl)2) dengan kandungan
chlorine minimal 60% atau material lainya yang sejenis.
• Porsi penggunaannya adalah 50 gr/m3 untuk setiap septictank.
• Kaporit dicampur dengan air hingga homogen menggunakan
alat pengaduk, kemudian dimasukkan ke dalam septictank
selama minimal 1 jam kemudian dikeluarkan dan dibuang ke
tempat yang aman.
Sanitasi.Net
Referensi
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Sanitasi.Net
Daftar Modul
Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat
Modul
A. Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi
B. Pra Konstruksi
C. Konstruksi
D. Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi
Sub-Modul
C.1 Unit Pelayanan
C2-5 Unit Pengumpulan (4 sesi)
C6-8 Unit Pengolahan (3 sesi)
C9 Unit Pembuangan Akhir
C10 Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
C11 Bangunan Penunjang & Fasilitas
C12 Material Pekerjaan Sipil