undang – undang spam, spal, sampah

Upload: sleepingmood

Post on 12-Jul-2015

490 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

SPAM adalah suatu Sistem Penyediaan Air Minum yang merupakan suatu hal yang penting bagi suatu kota besar & modern.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Yang membentuk suatu SPAM yang modern adalah : Sumber-sumber penyediaan, (sumber air permukaan misal sungai, danau, waduk atau sumber air tanah). Sarana-sarana penampungan, Sarana-sarana penyaluran (ke pengolahan), Sarana-sarana pengolahan, Sarana-sarana penyaluran (dari pengolahan) tampungan sementara, Sarana-sarana distribusi.

KEBUTUHAN AIR BERSIHPenggunaan Rumah Tangga Penggunaan air untuk kota Penggunaan Industri Penggunaan Umum

Jumlah SPAM Mutu

Sistem Penyediaan Air Minum 1. 2. 3. 4.

Yang membentuk suatu SPAM yang modern adalah : Sistem Air Baku: air sungai, mata air, sumur, laut, air hujan. Sistem Produksi: Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sistem Transmisi: perpipaan transmisi, reservoir Sistem Distribusi: perpipaan distribusi, junction, SR, HU.

Peraturan perundang-undangan terkait dengan kualitas air baku dan air minum. PP No.82 tahun 2001, pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran Pasal 6, disebutkan bahwa pemerintah dalam melakukan pengelolaan kualitas air dapat menugaskan pemerintah propinsi atau pemerintah kabupaten yang bersangkutan. Pasal 42, disebutkan bahwa setiap orang dilarang membuang limbah padat dan atau gas ke dalam air dan atau sumber air. KepMenkes No.907/Menkes/SK/VII/2002, syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907 tahun 2002 ini menggantikan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 tahun 1990 mengenai persyaratan kualitas air minum. Undang-Undang R.I No.7 tahun 2004, sumber daya air Pasal 5, negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif Pasal 26 ayat (6), setiap orang berkewajiban menggunakan air sehemat mungkin. Ketentuan ini merupakan komitment masyarakat untuk menggunakan air sehemat mungkin agar dapat dimanfaatkan bagi masyarakat lain yang juga membutuhkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Obat Tradisional/Jamu Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri Oleokimia Dasar Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Peternakan Sapi Dan Babi Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 Tentang pemanfaatan Air Hujan

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pertambangan Bijih Bauksit Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Rumput Laut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Kelapa Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Daging Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Kedelai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri Keramik

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri Minyak Goreng Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Gula Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Rokok Dan/Atau Cerutu Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pertambangan Bijih Bauksit Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Rumput Laut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Kelapa

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Daging Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Kedelai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri Keramik Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri Minyak Goreng Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi

Peraturan Perundang Undangan Terkait Dengan Sistem Penyediaan Air Minum. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294/PRT/M/2005 Tentang Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum PP R.I No 16 tahun 2005, pengembangan sistem penyediaan air minum Pasal 9 ayat (3), menyatakan bahwa limbah akhir dari proses pengolahan air baku menjadi air minum wajib diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sumber air baku dan daerah terbuka. Pasal 19 ayat (3), menyatakan bahwa setiap orang atau kelompok masyarakat dilarang membuang sampah ke sumber air baku Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2010 Tentang Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Pemberian Jaminan Dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP)

NSPM terkait dengan SPAMNormaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara, maka Peraturan Pemerintah Untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Air Tanah; Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; 1 JASA TIRTA 2 PP 7 tahun 2010 2010

2

Air Tanah

PP 43 tahun 2008

2008

3

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PP 16 tahun 2005

2005

4

Pedoman Penempatan Utilitas Pada Daerah Milik Jalan Metode Uji Ketahanan Pintu Rakitan

Pd T-13-2004-B

2004

5

RSNI M-08-2004

2004

6

Sumber Daya Air

UU 7 tahun 2004

2004

Pedoman ini meliputi kaidah-kaidah penggalian, penempatan, penimbunan utilitas pada jalan Metode ini digunakan untuk menguji pintu rakitan dari berbagai jenis kontruksi yang digunakan pada bukaan dinding untuk menahan api Undang-undang Sumber Daya Air pembaharuan dari Undang-undang sebelumnya Berisi pokok peraturan pemanfaatan air untuk kemakmuran rakyat tetapi dalam pemanfaatan diatur oleh negara

7

Perencanaan SaranaAir bersih dan PLP di Pondok Pesantren

Pt T-18-2002-C

2002

8

PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

PP 82 th 2001

2001

9

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JASA TIRTA I

PP 93 th 1999

1999

10

Pengendalian Pencemaran Air

PP 20 tahun 1990

1990

Perencanaan Sarana Air bersih dan PLP di Pondok Pesantren menyangkit cara perencanaan, metode pemasangan, perawatan,dimensi, dan spesifikasi teknis Berisi pokok peraturan pelestarian fingsi air, kualitas air dan pengelolaan air secara bijaksana dengan memperhatikan kepentingan generasi sekarang dan mendatang serta keseimbangan ekologis; Dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998 tentang Perusahaan Umum (PERUM), pengaturan mengenai Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1990 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Peraturan Pemerintah Pengendalian Pencemaran Air Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, diperlukan adanya kebijaksanaan pemerintah mengenai penyelenggaraan tata pengaturan air yang meliputi segala usaha untuk mengatur pembinaan seperti pemilikan, penguasa Berisi pokok peraturan pemanfaatan air untuk kemakmuran rakyat tetapi dalam pemanfaatan diatur oleh negara

11

TATA PENGATURAN AIR

PP 22 tahun 1982

1982

12

Pengairan

UU 11 tahun 1974

1974

Standar1 Spesifikasi unit paket instalasi pengolahan air SNI 6773-2008. 2008 Standar ini menetapkan mengenai komponen, ukuran, bahan, peralatan, struktur dan kinerja dari paket unit instalasi pengolahan air minum untuk kapasitas maksimum 50 l/det. Standar ini menetapkan perencanaan unit paket instalasi pengolahan air yang mencakupketentuan-ketentuan mengenai kriteria perencanaan, air baku, kapasitas instalasi, unit operasi, struktur dan bahan serta cara pengerjaan untuk mendapatkan unit ins Standar ini mencakup istilah dan definisi, persyaratan, ketentuan, prosedur pengoperasian, prosedur pemeliharaan, teknisi, bahan dan peralatan Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan yang berlaku untuk semua kapasitasInstalasi Pengolahan Air (IPA) baik untuk unit paket maupun konstruksi beton dan carapengerjaan. Tata cara ini mencakup persyaratan, kriteria perencanaan dan cara pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan menggunakan tangki biofilter kapasitas sampai 50 orang. Untuk digunakan sebagai acuan bagi perencana dan pelaksana penyediaan air minum berbasis masyarakat yang disusun berdasarkan pengkajian Pembiayaan dan Pengelolaan Prasarana dan sarana air minum Non PDAM tahun 2003

2

Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air

SNI 6774-2008.

2008

3

Tata cara pengoperasian dan pemeliharaan unit paket Instalasi Pengolahan Air

SNI 6775-2008.

2008

4

TATA CARA COMMISSIONING INSTALASI PENGOLAHAN AIR

RSNI T-01-2006 (RSNI BARU)

2006

5

Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Tangki Biofilter Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga dengan Tangki Biofilter

Pd T-04-2005-C

2005

6

Pedoman Penyediaan Air Minum Berbasis masyarakat (PAM BM) (Penyelenggaraan)

Pd T-05-2-2005-C

2005

7

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM)

Pd T-05-2005C.pdf

2005

Pedoman ini meliputi ketentuan umum dalam penyelenggaraan, kelembagaan, pembiayaan,pembangunan prasarana dan sarana serta pemantauan dan evaluasi dalam upaya penyediaan air minum berbasis masyarakat. Untuk digunakan sebagai acuan bagi perencana dan pelaksana penyediaan air minum berbasis masyarakat yang disusun berdasarkan pengkajian pembiayaan dan pengelolaan prasarana dan sarana ir minum Non PDAM tahun 2003 Untuk digunakan sebagai acuan bagi perencana dan pelaksana Penyediaan air minum berbasis masyarakat yang disusun berdasarkan hasil pengkajian pembiayaan dan pengelolaan prasarana dan sarana air minum non PDAM tahun 2003 Pedoman ini meliputi sistem pemantauan dan evaluasi kinerja pada tahap persiapan,perencanaan,pembangunan, pengeloaan dan pengembangan PAM BM. Pedoman ini memuat tata cara penyelenggaraan yang mencakup uraian yang menyangkut pelaku terkait dan tahapan kegiatan serta prinsip pelayanan kepada masyarakat dalam rangka penyelenggaraan PAM BM. Pedoman ini memuat tata cara pembiayaan dalam kegiatan meliputi biaya penyelenggaraan dan mobilisasi dana penyediaan air minum berbasis masyarakat.

8

Pedoman Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM)

Pd T-05-3-2005C

2005

9

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) (Pembiayaan)

Pd T-05-4-2005C

2005

10

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) (Pelaksanaan Pemantauan dan evaluasi)

Pd T-05-6-2005C.pdf

2005

11

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM)

Pd T-06-2005C.pdf

2005

12

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM)

Pd T-08-2005-C

2005

13

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) 5

Pd T-09-2005-C.pdf

2005

14

Tata cara perencanaan sistem plambing

SNI 03-7065-2005.

2005

15

Pengawasan dan penyimpanan serta pemanfaatan data kualitas air

Pd T-19-2004-A.

2004

Pedoman ini ini meliputi tata cara pemilihan jenis, perencanaan, pelaksanaan fisik dan pengoperasian serta pemeliharaan prasarana dan sarana penyediaan air minum berbasis masyarakat. Standar nasional Indonesia (SNI) meliputi sistem plambing yang baru untuk air minum, air buangan, ven, dan air hujan pada gedung sampai dengan pipa persil. Pedoman ini merupakan panduan untuk pengawasan, penyimpanan, dan pemanfaatan data kualitas air dalam rangka pemantauan kualitas air agar data yang tersedia dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan; Standar ini menguraikan tata cara pengukuran tegangan hisap tanah zona tak jenuh menggunakan tensiometer, pemilihan jenis tensiometer, dan pemasangan serta pengoperasian tensiometer Standar ini membahas teknik kuantitatif, dan kualitatif yang menghasilkan ukuran derajat keterkaitan antara hasil simulasi model aliran air tanah, dan informasi lapangan berupa data pengukuran, yang digunakan dalam proses kalibrasi model aliran air Tata cara ini mencakup, penanganan pipa termasukdidalamnya cara penyimpanan dan pengangkutan, pemasangan pipa sebagai penyaluran air minum

16

Tata cara pengukuran tegangan hisap tanah zona tak jenuh menggunakan tensiometer

RSNI T-07-2004.pdf

2004

17

Tata cara pembandingan hasil simulasi model aliran air tanah terhadap informasi lapangan

RSNI T-08-2004.

2004

18

Tata cara pengadaan,pemasangan dan pengujian pipa PVC untuk penyediaan air minum

RSNI T-17-2004.pdf

2004

19

Pemasyarakatan produk tekhnologi air bersih dan PLP melalui UKM

Pt T-02-2003

2003

Petunjuk ini mencakup istilah dan definisi,persyaratan umum,persyaratan teknis,volume satuan kerja Tata cara perencanaan Plumbing meliputi kebutuhan air dalam penyediaan air minum, jaringan pipa ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi pengertian dan survay lokasi dalam pemilihan pompa,pemasangan dan pemeliharaan pompa hidram sistem tunggal Standar ini merupakan kaji ulang serta revisi kedua SNI 19-6774-2002, Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air, yang selama ini telah dijadikan sebagai rujukan dalam penilaian proses sertifikasi sistem Unit IPA yang dibuat oleh pro tata cara ini memuat ketentuan tentang pemeliharaan jaringan pipa transmis,distribusi dan perlengkapannya bagi keperluan pengelola

20

Tata cara perencanaan Plumbing

RSNI T-01-2003

2003

21

Pemanfaatan pompa hidram dalam penyediaan air bersih

Pt T-11-2002-C

2002

22

Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air

Revisi SNI 19-67742002

2002

23

Tata cara pemeliharaan jaringan pipa transmisi dan pipa distribusi air minum

Pt T-26-2000-C

2000

24

Tata cara pemeliharaan pompa tangan dangkal untuk air bersih

Pt T-33-2000-C.

2000

tata caara ini memuat ketentuan mengenai teknisi,bahan,fungsi, dan peralatan bangunan pengaduk lambat secara mekanis

25

Tata cara overhaul pompa sentrifugal dan submersible pada sarana sistem penyediaan air bersih

Pt T-35-2000-C.

2000

tata cara ini mencakup pemeliharaan pompa tangan dangkal dan cara pengerjaannya tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan teknisi,peralatan,bahan dan suku cadang serta cara pengoperasian dan pemeliharaan tata cara ini mencakup ketentuan mengenai pengoperasian pembubuhan aluminium sulfat peralatan,bahan,penyimpanan,penanganan dan perhitungan mecakup pengawasan kebocoran pipa transmisi dan distribusi,ketentuan mengenai identifikasi kebocoran,peralatan,bahan,pelaksana dan cara pengerjaan tata cara ini mengatur mengenai pemilihan dan pemasangan perpipaan,pipa dan perlengkapan untuk sistem ven,juga mengatur diameter pipa ven,ven individu,ven pelepasan,ukuran pipa pen,panjang ven macam-macam pipa tegak Standar ini menyangkut pengelasan di lapangan secara manual, semi otomatik dan otomatik dengan proses pengelasan busur logam pada pipa baja yang dibuat di Pabrik. Standar ini menetapkan spesifikasi pipa PVC diameter(110-315)mm untuk air bersih yang dibuat sesuai dengan ketentuan pada SNI berlaku

tata cara pengoperasian dan pemeliharaan mobil 26 tangki untuk air minum

Pt T-36-2000-C.

2000

27

Tata cara pembubuhan aluminium sulfat pada unit IPAL

Pt T-54-2000-C.

2000

28

Tata cara penanggulangan kehilangan air minum pada sistem transmisi dan distribusi

Pt T-60-2000-C.

2000

29

tata cara pemilihan dan pemasangan ven pada sistem plambing

SNI 03-6373-2000.

2000

30

Tata Cara Pengelasan Pipa Baja untuk Air di Lapangan

SNI 03-6405-2000.

2000

31

Pipa PVC bertekanan berdiameter (110-315) MM untuk air bersih

SNI 03-6419-2000

2000

32

Metode Pengujian Sumur Injeksi dan Pemompaan untuk Penentuan Sifat-Sifat Hidraulik untuk Sistem Akuifer (Prosedur Lapangan)

SNI 03-6436-2000.

2000

Standar ini menetapkan metode pengujian sumur injeksi dan pemompaan untuk penentuan sifatsifat hidraulik untuk sistem akuifer. Metode ini mencakup penentuan bakteri besi dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop. Metode ini juga dapat untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang terdapat dalam air dan endapan yang dibentuk oleh air. Metode pengujian ini mencakup penentuan ion khlorida dalam air, air limbah (hanya metode pengujian C), dan air laut. Metode ini dapat meliputi peralatan, penanganan dana bahanbahan yang berbahaya. Metode pengujian ini meliputi prosedur pengujian kekentalan aspal dengan menggunakan viskometer pipa kapiler hampa pada temperatur 60 Derajat Celcius. Metode ini memuat pengujian pipa pvc air minum terhadap tekanan hidrostatis dalam waktu 1 jam Spesifikasi ini membahas tentang klasifikasi, persyaratan ukuran diameter dalam pipa beton berlubang dan pengaturan jumlah dan letak lubang.

33

Metode Pengujian Bakteri Besi dalam Air dan dalam Endapan yang di Bentuk oleh Air

SNI 03-6438-2000.

2000

34

Metode Pengujian Bakteri Ion Khlorida dalam Air

SNI 03-6439-2000.

2000

35

Metode Pengujian Kekuatan Aspal dengan Pipa Kapiler Hampa

SNI 03-6440-2000.

2000

36

Metode Pengujian PIPA PVC terhadap tekanan hidrostatis

SNI 05-6437-2000

2000

37 Spesifikasi Pipa Beton Berlubang untuk Saluran

SNI 03-4818-1998.

1998

38

Pipa Polietelina untuk air minum

SNI 06-4829-1998.pdf

Stadar ini meliputi acuan normatif, istilah, definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, 1998 cara uji, syarat lulus uji dan syarat penandaan pipa polieteline untuk air minum Adalah tata cara perencanaan pembuatan 1995 instalasi saringan pasir lambat untuk mengolah air baku menjadi air brsih Tata cara ini memuat persyaratan, ketentuan dan cara perencanaan instalasi saringan pasir lambat, bertujuan mendapatkan instalasi 1995 saringan pasir lambat yang mengolah air baku menjadi air bersih. Perencanaan Perawtan saringan air lambat 1995 untuk mendapatkan hasil olahan air baku yang baik Tata cara ini memuat persyaratan, ketentuan dan cara perencanaan instalasi saringan pasir lambat, bertujuan mendapatkan instalasi 1995 saringan pasir lambat yang dapat mengolah air baku menjadi air bersih.

39

Perencanaan Instalasi Saringan Pasir lambat

SNI 03-3981-1995

40

Tata Cara Pelaksanaan Instalasi Saringan Pasir Lambat

SNI 03-3981-1995.

41

Tata CARA PENGELOLAAN SARINGAN PASIR LAMBAT

SNI 03-3982-1995

42

Tata Cara Pengoperasian dan Perawatan Instalasi Saringan Pasir Lambat

SNI 03-3982-1995.

43

Spesifikasi Sumur Gali untuk Sumber Air Bersih

SNI 03-2916-1992

1992

Spesifikasi ini memuat pengertian dan ketentuan mengenai bentuk, ukuran, persyaratan kualitas, tipe konstruksi, kekuatan dan penempatan sumur gali.

44

Spesifikasi Instalasi Air Minum Tipe Sikapayang 5

SNI 03-2917-1992

1992

Spesifikasi ini memuat pengertian dan persyaratan teknis meliputi bentuk, ukuran, bahan dan fungsi.

45

Instalasi Air Minum Tipe Cikapayang 5

SNI 03-2917-1992.

1992

Meliputi standar, ukuran bentuk bahan dan fungsi instalasi Metode ini memuat pengujian pipa pvc air minum terhadap tekanan hidrostatis dalam waktu 1 jam

46

Metode Pengujian PIPA PVC terhadap tekanan hidrostatis

SNI 06-2549-1991

1991

Pedoman

1

AIR TANAH

PP_No.43 tahun 2008

2008

Sumber daya air termasuk di dalamnya air tanah dikelola secara menyeluruh, terpadu dan berwawasan lingkungan hidup dengan tujuan untuk mewujudkan kemanfaatan air yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2

Proteksi Peralatan komputer pengelola data

RSNI S-07-2004

2004

Proteksi Peralatan komputer pengelola data merupakan standar untuk instalasi, pengaturan dan pemasangan data mekanik yang menggunakan tenaga listrik, desktop dan komputer.

ManualPenyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) 3. Kelembagaan Pedoman ini meliputi peran dan fungsi para pelaku terkait, proses pembentukan organisasi/kepengurusan dan perangkat pendukung yang diperlukan dalam organisasi penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM).

1

Pd T-07-2005-C

2005

2

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) 6.

Pedoman ini meliputi sistem pemantauan dan evaluasi kinerja pada tahap persiapan, Pd T-10-2005-C 2005 perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan pengembangan PAM BM.

3

Perencanaan pengelolaan air bersih berpindah-pindah

Pd T-01-2004-C

2004

Perencanaan pengelolaan air bersih berpindahpindah terutama untuk daerah terpencil dan bencana. Penyelenggaraan dan atau Pengelolaan Air Minum adalah merupakan kegiatan investasi yang meliputi atau sebagian dari pengadaan/penyediaan/pengelolaan air baku, pengolahan air/mata air/sumur bor, perpipaan dan atau managemen sistem air minum.

4

PEDOMAN KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA SWASTA DALAM PENYELENGGARAAN DAN ATAU PENGELOLAAN AIR MINUM

KEP MENKOMPRASWIL 409 KPTS 2002

2002