kelainan jantung bawaan.ppt
TRANSCRIPT
Kelainan Jantung BawaanKelainan Jantung Bawaan
Kejadian.
• Kelainan jantung bawaan (KJB) –Bayi baru hidup : 0,5-0,8% –Bayi lahir mati (still born) : 3-4%, –Abortus 10-25% –Premature 2%.
Etiologi• Penyebab KJB kebanyakan tidak diketahui.• Banyak faktor yang dapat menyebabkan
KJB. Gabungan genetik dan lingkungan.–Genetik
Trisnomi 18 90%Trisomi 21 50%Trisiomi 23 10%Turner sindrome 40%
• Lingkungan : 41% Keadaan ibu;
Diabetes MellitusObat yang dimakan ibu, ethanol
thalidomit, anticonvulsant.Systemic Lupus Erythematosus.
Keadaan anak; PhenylketonuriaCongenital Rubella Syndrome
KlasifikasiKJB dapat digolongkan berdasarkan :
• tingkat saturasi oksigen arteri: asianotik dan sianotik.
• vaskularisasi paru pada x-foto toraks : bertambah, normal atau berkurang.
• beban: beban volume dan beban tekanan.
Uji asianotik atau sianotik• KJB asianotik, kelainan jantung bawaan
yang akan mencapai PaO2 >100mmHg pada pernafasan 100% oksigen selama 10-20 menit.
• KJB sianotik, kelainan jantung bawaan yang tidak dapat mencapai PaO2>100mmHg setelah diberi bernafas dengan 100% oksigen selama 10-20 menit.
Ventrikular Septal Defect (VSD)• KJB paling banyak• Penderita ♂=♀ • Dapat diketahui pada umur 3hr – minggu• Kegagalan jantung sebelum umur 4
minggu. Lebih dini pada bayi premature• Penutupan spontan terjadi pada separoh
pasien.• Koreksi operasi bila VSD besar dan
menimbulkan gejala.
Atrial Septal Defect (ASD)• Tidak penting penyabab
kesakitan/kematian• Sekali-sekali dapat terjadi kegagalan
jantung pada waktu bayi.
Patan Ductus Arteriosus (PDA)• Ductus arteriosus: pembuluh darah
menghubungkan arteri pulmonal dengan bagian bawah aorta.
• PDA gagal menutp,sehinga hubungan masa janin tetap terbuka.
Kejadian : • bayi BBL 1750 g 45%• bayi BBL < 1000 g 80%
Patofisiologi:• Patan Ductus Arteriosus PDA)• Pada janin, darah mengalir dari
jantung kiri ke kanan.• Setelah lahir, ductus arteriosus menutup
beberapa jam – 3-4 hari
Pemeriksaan fisik• inspeksi: precordium heperaktif• auskultasi: desah jantung sistolis pada
sela iga 3 pinggir sternum kiri• sering desah jantung kontinu “machinary
murmur”
Pengobatan• Indomethacin, menghambat sitesis
protaglandin.
Pencegahan:• Indikasi:
–bayi dengan bbl < 1250 g–bayi dengan RDS dan BBL < 1000 g
• dosis: –0,1 mg/kg per dosis iv (infus diatas 20
menit) setiap 24 jam sejak hari pertama kehidupan selama 6 hari
Simptomaik dini: • indikasi:
–ada tanda klinik PDA–sebelum ada gagal jantung–biasanya pada hari 2-4 kehidupan bayi
dengan BBL < 1250 g–bayi pada umur < 7 hari
• dosis : –0,2 mg/kg iv ( infus diatas 20 menit)
dosis pertama
–0,1mg/kg per dosis untuk dosis kedua dan ketiga.
–Bila bayi dengan BBL > 1250 g, umur > 7 hari, dosis kedua dan ketiga 0,2mg/kg per dosis
Simtomatik lambat
• indikasi :
−ada kegagalan jantung
−biasanya pada hari ke 7-12
• dosis :
–0,2mg/kg iv dosis pertama
–0,2mg/kg iv dosis kedua dan ketiga
Kelainan Jantung Bawaan sianosis
Sianosis dinilai dari warna kulit• Penyulit pengenalan sianosis
–Policythenia–Icterus–Pigmentasi rasial–Anemia
• Tidak selamanya ada desah jantung
Tetralogi of Fallot (TF)Tetralogi of Fallot
• KJB sianosis dengan penurunan aliran darah paru.
• TF terdiri dari :−Stenosis Pulmonal (PS)−Deffect septum ventricel (VSD)−Aorta bertenggek pada septum
ventricel (overiding)−Hipertropi ventricel kanan (RVH)
Patofisiologi• Darah sistem vena masuk ke atrium kanan
→ ke ventrikel kanan.• Ventrikel kanan kontraksi darah mengalir
ke aorta melalui VSD.• Saturasi darah arteri kurang → sianosis.
Gejala Klinik• Kegagalan jantung oleh karena aliran darah dari
kiri ke kanan.• Sering pada bayi baru lahir sianosis tidak ada.• Pada usia 1 th pertama setelah hipertropi ventrikel
kanan → sianosis bertambah.• Sianosis menonjol pada bibir dan mulut.• Anak lebih besar, kulitnya kebiru-biruan.• Sklera biru hijau, pembuluh darah melebar• Ujung jari tangan dan kaki membulat seperti
kepala tongkat pemungkul genderang. (clubbing fingers)
• Setelah beraktifitas sebentar terus duduk atau berbaring.
• Pertumbuhan/perkembangan anak terlambat.
Diagnosis.• X-foto thoraks :
– Dasar jantung (mediastinum) menyempit.– Pinggir jantung kiri melekuk ke dalam.– Ventrikel kanan membesar.– Apex jantung terdorong ke atas.– Bayangan jantung seperti sepatu boot.
• Elektrokardiografi :– Deviasi aksis ke kanan.– Hipertropi ventrikel kanan
• Echocardiography :– Aorta bertenggek diatas septum ventrikel.
Komplikasi • Trombosis serebral • Abses otak• Endocarditis bacterial• Gagal jantung
Pengobatan• Tujuan meningkatkan aliran darah ke paru• Mencegah gejala sisa hipoksia berat
Transposisi Pembuluh Darah Arteri BesarTransposisi Arteri Besar = Transposision of
Gretar Arteri (TGA)
• KJB sianosis dengan peningkatan aliran darah paru.
• Sering pada tahun pertama kehidupan.
• Aorta berasal dari ventrikel kanan
• Arteri pulmonalis berasal dari ventrikel kiri
• Hubungan atrium dan ventrikel normal.
Kejadian • TGA ± 5% dari semua KJB • Penderita anak ♂: anak ♀ = 2:1• Perawatan bayi baru lahir yang modern
satu tahun kehidupan 80% tercapai.
Patofisiologi• Sebelum lahir oksigenisasi janin hampir
normal.• Setelah lahir ductus arteriosus menutup.• Darah sistemik dan pulmonal bercampur
melalui foramen ovale.• Darah pulmonal hanya melalui forale ovale
→ tidak cukup → hipoxia berat muncul → sianosis dalam beberapa jam kehidupan.
Gejala klinik.• Pada hari pertama sianosis dan takhikardia • Tidak segera diobati, tidak bertahan hidup
pada masa neonatus• Hipoksia berat • Gagal jantung jarang• Desah jantung tidak ada atau lemah derajat
I,II• Desah jantung di dengar pada tengah
pinggir kiri sternum.
Diagnosis.• X-foto toraks :
–Jantung sedikit membesar
–Bayangan jantung seperti telur tergantung pada batang kayu kecil.
–Mediastinum sempit
–Aliran darah paru bertambah
• Elektrokardiografi :
–Pola neonatus dominant sebelah kanan.
• Echocardiography :
–Transposisi hubungan ventrikel dengan arteri.