kel. 7 askep demensia
TRANSCRIPT
![Page 1: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/1.jpg)
OLEH KELOMPOK 7 :
SRI DARIANTILA ODE ANE
RACHMASARIDESI MAULAWANTI
JUNIANTIASRIANA ABL
STIKES MW
![Page 2: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/2.jpg)
PengertianLansia merupakan kelanjutan dari usiadewasa (menurut Dra. Ny. Jos Masdanipsikolog UI).
Demensia merupakan sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsikognitif tanpa gangguan kesadaran.( Harold I. Kaplan, MD,dkk, 1997, hal.512).
![Page 3: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/3.jpg)
Demensia adalah keadaan dimanaseseorang mengalami penurunankemampuan daya ingat dan daya
ingat dan daya pikir dankemampuan kemampun tersebutmenimbulkan gangguan terhadap
fungsi kehidupan sehari-hari.
![Page 4: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/4.jpg)
B. Epidemiologi
Alzheimer adalah wanita, mempunyai sanak saudaratingkat pertama dengan gangguan Demensia sebenarnyaadalah penyakit penuaan. Diantara orang amerika yang berusia 65 tahun kira-kira 5% menderita demensia beratdan 15% menderita demensia ringan. Orang Amerikayang berusia 80 tahun, kira-kira 20% menderita berat, 50-60% menderita demensia dengan type Alzheimer. Faktorresiko untuk perkembangan dengan type tersebut danmempunyai riwayat cidera kepala. Sindrom Down jugasecara karakteristik berhubungan dengan perkembangandemensia type Alzheimer.
![Page 5: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/5.jpg)
Etiologi
Demensia disebabkan oleh:Kondisi akut yang tidak diobati atautidak dapat disembuhkan, bila kondisiakut yang menyebabkan delirium atautidak dapat diobati, terdapatkemungkinan bahwa kondisi ini akanmenjadi kronik dan karenanya dapatdianggap sebagai demensia
![Page 6: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/6.jpg)
Penyakit vaskular, seperti hipertensi, arteriosklerosis, dan ateroklerosis dapatmenyebabkan stroke.
Penyakit Parkinson: demensiamenyerang 40% dari pasien-pasien ini.
Penyakit prion ( Protein yang terdapatdalam proses infeksi penyakitCreutzfeldt-Jakob).
![Page 7: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/7.jpg)
Infeksi human imuno defesiensivirus (HIV) dapat menyerangsystem saraf pusat, menyebabkanensefalopati HIV atau komlekdemensia AIDS.
Gangguan struktur jaringan otak, seperti tekanan normal hidrosefalus dan cedera akibattrauma kepala.
![Page 8: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/8.jpg)
PATOFISIOLOGIDari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otakyang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunandaya ingat secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhanatau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron. Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan calsium intraseluler, kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atauterdapatnya produksi protein abnormal yang non spesifik dan Plakamiloid berasal dari protei yang lebih besar, protein precursor amiloid (amyloid precursor protein[APP]) dan kekusutan neurofibrilterdapat juga penurunan neurotransmitter tertentu, terutamaasetilkolin dan neuron kortek menghilang dari neuron yang tinggalmenggembung berisi gumpalan fiber dalam sitoplasmanya.Proses penuaan tidak dapat dihambat, baik penuaan otak maupunfisik. Otak akan atropi, sel pyramidal neuron di neokortek danhipokampus akan mengkerut, pengurangan dendrit dan sinaps, gerakan dan reaksi akan melambat.
![Page 9: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/9.jpg)
D. Klasifikasi
1. Menurut umur2. Menurut perjalanan penyakit3. Menurut kerusakan strukturotak4. Menurut sifat klinis
![Page 10: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/10.jpg)
Tanda dan gejalaa. gangguan daya ingatb. Perubahan kepribadianc. Orientasid. Gangguan bahasae. Psikosisf. Mudah tersinggung, bermusuhang. Gangguan lain: Psikiatrik, Neurologis, Reaksi Katastropik, Sindroma Sundownerh. Kesulitan mengatur penggunaankeuangani. Tidak bisa pulang kerumah jika berpergian
![Page 11: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/11.jpg)
Gejala termasuk:
a. Perilaku yang inadekuatb. Rasa takutc. Curigad. Mudah tersinggunge. Agitatiff. Hiperaktifg. Siaga tinggi ( hyperalet )
![Page 12: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/12.jpg)
Atau sebaliknya bisa menjadi:a. Pendiamb. Menarik diric. Mengantukd. Banyak pasien yang berfruktruasiantara diam dan gelisahe. Pola tidur dan makan tergangguf. Ganguan kognitif, jadi dayamempertimbangkan dan titik diriterganggu
![Page 13: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/13.jpg)
Tinjauan proses keperawatan
A. Pengkajian
RiwayatKaji ulang riwayat klien danpemeriksaan fisik untuk adanyatanda dan gejala karakteristik yang berkaitan dengan gangguantertentu yang didiagnosis.
![Page 14: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/14.jpg)
Kaji adanya demensia
Dengan alat- alat yang sudahdistandarisasi, meliputi:
a. Mini Mental Status Exam (MMSE)b. Short portable Mental Status Questionnarie
![Page 15: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/15.jpg)
Singkirkan kemungkinan adanya depresiDengan alat skrining yang tepat, sepertiGeriatric Depression Scale ( Yesavage & brink, untuk perbandigan gejaladelirium, demensia, depresi.
Ajukan pertanyaan-pertanyaanpengkajian keperawatanWawancarai klien, pemberi asuhan ataukeluarga. Lakukan observasi langsungterhadap:
![Page 16: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/16.jpg)
Luangkan waktu bersamapemberi asuhan atau keluarga.
![Page 17: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/17.jpg)
Analisis
1. Setelah menganalisis dta yang dikaji, bedakan prioritas klien.2. Evaluasi kemampuan koping klien dankeluarga; evaluasi tingkat ansietas klien danpotensinya untuk mengekspresikan prilakutanpa sadar.3. Analisis tingkat kerusakan yang berkaitandengan gangguan kognitif tertentu.4. Analisis sumber daya yang tersedia bagi
klien, pemberi asuhan, atau keluarga.
![Page 18: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/18.jpg)
Pengobatan
Terapi KetawaPengobatan Tradisional
Terapi Otak
![Page 19: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/19.jpg)
Pohon Masalah
Resiko terhadap cedera / Injury
perubahan proses pikir
kondisi akut yang tidak diobati
![Page 20: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/20.jpg)
Diagnosa keperawatan
1. Resiko Cedera2. Perubahan proses pikir3. Perubahan persepsi sensori4. Sindrom stress relokasi5. Perubahan pola tidur6. Kurang perawatan diri7. Koping individu tidak efektif8. Hambatan komunikasi verbal 9. Risiko terhadap perubahan nutrisi
![Page 21: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/21.jpg)
Implementasi
1. Jaga keselamatan.--Lakukan tindakan kedaruratan sesuaikebutuhan ( misal, untuk aspirasi, cedera, kejang).--Antisipasi bahaya lingkungan dansingkirkan benda-benda yang beresikomembahayakan; jaga agar lingkungansekitar bebas dari benda-benda yang berserakan.
![Page 22: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/22.jpg)
-- Minimalkan resiko masalahkardiovaskular ( misal anemia, hipertensi, angina) dengan diet yang tepat, medikasi, latihan fisik danistirahat.-- Pantau obat-obatan dan interaksiobat, pastikan dosis yang amanuntuk pasien lansia. Beri perhatiankhusus terhadap obat-obatan yang bersifat antikolinergik.
![Page 23: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/23.jpg)
2. Berespon terhadap defisitkognitif.
3. Pertahankan tingkatfungsional klien untukmelakukanaktivitas sehari-hari.
![Page 24: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/24.jpg)
4. Hindari dan minimalkanreaksi katastropik
![Page 25: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/25.jpg)
Evaluasi hasil
1. Mampu memperlihatkankemampuan kognitif untukmenjalani konsekuensi.2.Perubahan persepsi sensori tidakterjadi atau terkontrol.3. Mampu beradaptasi padaperubahan lingkungan danaktivitas.
![Page 26: Kel. 7 askep demensia](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042503/559c21b21a28ab4e6a8b45c2/html5/thumbnails/26.jpg)
4. Perubahan pola tidur tidak terjadiatau terkontrol.5. Perawatan diri dapat terpenuhi.6. Klien menyatakan penerimaan diriterhadap situasi7. Teknik/metode klien komunikasi yang dapat dimengerti sesuai kebutuhan danmeningkatkan kemampuanberkomunikasi8. Nutrisi klien seimbang9. Risiko cedera tidak terjadi.