kel 6 gelmbg b,pemb krupk
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat
Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang enak harganya
juga relatif terjangkau. Secara umum kerupuk adalah bahan kering yang berupa lempengan
tipis yang terbuat dari bahan baku seperti ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.
Kerupuk bisa diinovasikan menjadi berbagai jenis kerupuk yang enak dan sehat tanpa bahan
pengawet. Banyak kerupuk yang menggunakan bahan-bahan pangawet yang tidak diizinkan
atau membahayakan konsumen, seperti penggunaan boraks. Padahal untuk pembuatan
semua jenis kerupuk sama sekali tidak memerlukan bahan pengawet dalam pembuatannya.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang beberapa resep pembuatan kerupuk yang
gurih, renyah dan sehat tanpa penggunaan bahan pengawet untuk menambah pengetahuan.
B. Tujuan
Tujuan dari panulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan pembaca tentang
berbagai jenis kerupuk dan cara pembuatannya. Selain itu makalah ini dibuat sebagai
inspirasi pembaca untuk mengembangkan resep-resep baru dan dapat membuat kerupuk
tanpa menambahkan bahan pengawet atau sejenisnya.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah yang kami buat adalah pengertian dari krupuk dan berbagai
resep pembuatan kerupuk.
1
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian
Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka
dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum
dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng yang
banyak.
Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan
Indonesia seperti nasi goreng dan gado-gado. Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan yang
belum digoreng. Kerupuk ikan dari jenis yang sulit mengembang ketika digoreng biasanya dijual
dalam bentuk sudah digoreng.
B. Berbagai Resep Pembuatan Kerupuk
1. Resep Pembuatan Kerupuk Ikan
A. Bahan baku
Bahan baku yang digunakan adalah semua jenis ikan. Jenis ikan yang umum
digunakan adalah tenggiri, belida, kakap, gabus, dan sebagainya. Untuk pembuatan kerupuk
ikan yang baik dibutuhkan bahan baku daging ikan yang masih segar. Bila bahan baku yang
digunakan kurang baik kesegarannya akan mempengaruhi rasa, rupa dan bau yang
dihasilkan.
B. Membuat kerupuk ikan
1. Bahan yang diperlukan:
Daging ikan halus 500 gram2
Tepung tapioka 1 kg
Telur bebek 6 butir
Garam 1,5 ons
Soda 0,25 ons
Gula 500 gram
2. Cara membuat kerupuk ikan
a. Persiapan
cuci ikan dan buatlah fillet
Ambil daging ikan dengan cara di kerupuk menggunakan sendok
Haluskan / giling daging ikan tersebut sampai halus
Timbang daging ikan halus 500 gram
Timbang bahan-bahan tambahan/ bumbu yang diperlukan
b. Membuat adonan
Campurkan daging halus dengan garam, gula, soda, dan telur sambil
diremas-remas. Kemudian masukkan tepung tyapioka sedikit demi sedikit sambil
diaduk hingga adonan ratadan tidak lengket ditangan (bila perlu dapat diberi air)
c. Pembungkusan
Adonan yang telah lumat dicetak atau dibentuk silinder yang besarnya
menurut kebutuhan dan keinginan. Kemudian dibungkus dengan daun pisang atau
plastik. Adonan dapt juga dicetak menggunakan cetakan dari kaleng.
d. Pengukusan
Pengukusan dilakukan selama 1 -2 jam sampai adonan matang. Untuk
mengetahui adonan tersebut matang atau belum matang dapat dilakukan dengan
menusukkan lidi pada adonan tersebut. Bila tidak lengket pada lidi berarti adonsan
tersebut sudah matang.
e. Pemotongan
Adonan yang sudah matang dibiarkan dingin ( simpan selama 1-2 hari)
kemudian dipotong / diiris tipis-tipis ( ketebalan 1-2 mm).
f. Penjemuran
Irisan kerupuk diatur diatas rak/ para-para penjemuran dan dijemur sampai
kering.
3
2. Resep Pembuatan Kerupuk Basah
A. Bahan
1 kg daging ikan belidak segar (dapat diganti dengan ikan tenggiri).
500 gr tepung sagu/kanji putih.
6 siung bawang putih ditumbuk halus.
½ sendok maka merica bubuk
3-4 gelas air.
Garam secukupnya
Penyedap rasa sesuai selera.
B. Bahan sambal
10 buah cabai rawit merah.
200 gram kacang tanah goreng tanpa kulit.
Gula pasir secukupnya.
Garam secukupnya.
Penyedap rasa sesuai selera.
C. Cara membuat kerupuk basah
Daging ikan, air, bawang putih, merica, garam dan penyedap rasadiaduk sampai rata.
Sesudah rata asukkan tepung sagu sedikit demi sedikit sampai kenyal dan sampai bisa dibentuk
bulat panjang. Setelah selesai dibentuk, masukkan kedalam air mendidih, tunggu sampai 30-40
menit sampai mengapung baru diangkat.
Kerupuk basah bisa langsung dimakan ataupun di goreng terlebih dahulu, dan dapat di
tambahkan daun seledri.
4
D. Cara membuat sambal
Tumbuk cabai rawit dan kacang tanah goreng sampai halus, setelah halus masukkan air
panas secukupnyajangan terlalu kental dan terlalu cair. Tambahkan garam,gula dan penyedap rasa.
Sambal bisa ditumis (agar tahan lama/tidak basi) hanya tinggal ditambahkan bawang merah dan
bawang putih .
3. Resep Pembuatan Kerupuk Wortel
A. Bahan
Wortel
Tepung tapioka
Tepung terigu
Bawang putih
Air
B. Cara membuat
Wortel dikupas dan sipotong-potongmenjadi kecil kemudian wortel diblender hingga halus.
Saringlah wortel yang telah diblenderdan ambil sari airnya. Haluskan bawang putih dan campurkan
ke sari air worteltersebut. Dan masukkan tepung terigu dan tepung tapioka.
4. Resep Pembuatan Kerupuk Jengkol
5
A. Bahan
Jengkol 1 kg
Tepung tapioka 2 kg
Air hangat 300 ml
Bawang putih halus 50 gram
Penyedap rasa secukupnya
Garam secukupnya
Minyak goreng 2 liter
B. Cara membuat
1. Bersihkan jengkol, cuci hingga bersihkemudian rendam dalam air selama 20 menit.
Setelah 20 menit ganti air rendaman dan biarkan selama 20 menit lagi. Lakukan
perendaman hingga minimal 2 kali, angkat dan tiriskan.
2. Siapkan panci dan tuangkan air kemudian masukkan jengkol, tambahkan garam lalu
rebus jengkol hingga kulit ari nya mengelupas. Angkat dan tiriskan.
3. Bersihkan kulit ari jengkol, lalu tumbuk hingga halus. Tambahkan tepung tapioka,
bawang putih halus, air hangat, garam dan penyedap rasa, uleni hingga semua bahan
tecampur rata.
4. Bentuk bulat memanjhang seperti lontong, bungkus degan daun pisang atau plastik,
lalu kukus slama 40 menit atau hingga matang. Angkat dan dinginkan.
5. Setelah dingin iris tipis-tipis adonan lalu jemur hingga benar-benar kering.
6. Setela kering, goreng kerupuk dalam minyak banyak dan bersih dengan panas
sedang, goreng hingga matang. Angkat dan tiriskan. (untuk 200 bks @10 gram )
5. Resep Membuat Kerupuk Ceker Ayam
6
A. Cara membuat
kaki ayam potong/broiler dibersihkan dan dipotong kukunya, kemudian di rebus atau
diseduh dengan air selama ±10 menit (air seduhan/rebusan harus banyak sampai kaki ayam
mengambang), kemudian tiriskan. Setelah agak dingin kulit luar dibuang, lakukan pembedahan
dengan pisau, ambil kulit dan sisihkan urat/daging nya dan tulang dibuang. Kulit kaki ayam dipilih
dengan daging/urat, dalam jumlah banyak diberi diberi bumbu dan garam secukupnya. Kulit yang
telah diberi bumbu dijemur dengan menggunakan nampan, tempat jemur, begitu pula dengan urat
tadi. Penjemuran kulit kaki ayam hanya butuh waktu 24 jam sedangkan untuk urat daging
membutuhkan waktu selama 2 hari, sampai diperoleh kaki ayam dan urat daging yang mentah dan
kering. Goreng dengan minyak panas sampai berwarna gading (kekuning-kuningan) angkat dan
tiriskan. Kerupuk yang masih dalam keadaan panas dapat ditaburi dengan bumbu penyedap rasa.
Untuk 1 kg kaki ayam akan diperoleh kerupuk kaki ayam ± 1-1,5 ons. Untuk memperoleh rasa yang
enak sebaiknya kaki ayam diberi/ditaburi bumbu pada saat masih basah(sebelum dijemur).
7
6. Resep Membuat Kerupuk Udang
A. Bahan
Udang segar sebanyak 3/4 kg.
Garam
Tepung Tapioka
Telur Ayam
Bawang Putih
Bawang Merah
Bawang Daun
Ketumbar
B. Alat
Panci
Pisau
Pengaduk
Kompor
Nampan atau Wadah Pengering
C. Cara Membuat Kerupuk Udang
8
Udang Ditumbuk Halus, Tambahkan Bumbu, Garam, Gula Dan Air Secukupnya.
Tambahkan Tepung Tapoka Dan Telur, Diaduk Rata Dan Adonan Padat/Kompak.
Adonan Dibentuk Bulat Dan Panjang Seperti Lontong
Lontong Adonan Dikukus Sekitar 2 Jam
Setelah Cukup Matang, Diangkat Dan Dibiarkan Dingin
Lontongan Diiris Tipis-tipis
Irisan Dijemur Selama 2-3 Hari Sampai Kering
Kerupuk Ikan Siap Digoreng.
7. Resep Pembuatan Kerupuk Jagung
A. Bahan
Beras jagung 2 kg,
minyak goreng 1 liter,
larutan bumbu ( garam halus 10 gr, bawang putih 10 gr, air 100 ml).
B. Pembuatan tepung jagung
Tumbuk/giling jagung pipilan menjadi beras jagung.
Rendam beras jagung dengan air bersih selama satu malam.
Tiriskan kemudian giling sampai halus.
C. Pembuatan nasi jagung9
Campur tepung jagung dengan laruta bumbu hingga merata
Kukus adonan tersebut selama kira-kira 30 menit.
D. Pembuatan kerupuk jagung
Masukkan nasi jagung yang telah masak dalam keadaan hangat ke dalam alat
penggilingan mie.
Lakukan penggilingan
Potong-potong (3 cm x 3 cm). Tempatkan potongan kerupuk basah dalam tampah.
Keringkan kerupuk jagung di bawah sinar matahari langsung selama 2 hari
Setelah kering, goreng dengan minyak goreng yang berkualitas agar hasilnya baik.
8. Resep Pembuatan Kerupuk Tulang Lele
A. Bahan
Tulang- tulang lele yang sudah di ambil dagingnya 50%
Tepung terigu 50%
Garam
Bawang
B. Cara membuat
Rebus tulang lele sampai lunak
Blender tulang yang sudah direbus
Campur dengan bumbu-bumbu
Campurkan terigu yang ukuranya harus sama dengan tulang lele
10
Aduk-aduk sampai kalis
Bungkus dengan plastik
Kukus adonan bahan dalam plastik
Setelah tunggu sampai dingin
Potong-potong dan keringkan
Jadilah krupuk lele siap digoreng
9. Resep Pembuatan Kerupuk Ampas Tahu
A. Alat:
Baskom
Pengukus
Pengaduk
Kompor
Penggorengan
loyang
tampah
B. Bahan :
1500 gr ampas tahu yang sudah dipress
20 gr pemutih makanan
11
20 gr soda kue
15 gr garam
2 bks penyedap kaldu
5 gr monosodium glutamat
25 gr bawang putih (dihaluskan)
2 sdt ketumbar (dihaluskan)
600 gr tepung tapioka
C. Cara Membuat :
Campurkan Ampas tahu dan pemutih makanan.
Tambahkan bahan A yang lain.
Tambahkan bahan B, campur dan diuleni.
Cetak dan padatkan pada loyang.
Lepaskan dari loyang, kukus sampai masak (1 – 2 jam).
Angin-anginkan sampai keras 3-5 hari dan iris tipis-tipis kemudian dikeringkan.
Goreng dalam minyak panas.
10. Resep Pembuatan Krupuk Rambak
A. Bahan
12
Kulit sapi 1 kg
Bawang putih ¼ ons
Garam ½ ons
Gula ¼ ons
Air kapur secukupnya
B. Proses Pembuatan
Rendam kulit sapi dalam air kapur selama 48 jam, lalu hilangkan bulu-bulunya dengan
pisau. Kulit yang sudah bersih lalu dijemur dengan membentangkannya. Bila sudah kering
potonglah kulit dengan gunting besar dengan ukuran 3 cm × 5 cm atau sesuai selera.
Potongan mempengaruhi penampilan kerupuk yang akan berpengaruh pada daya tarik
konsumen.
Haluskan bawang putih, garam, dan gula. Lalu rebuslah potongan kulit dan tambahkan
bumbu yang sudah dihaluskan tadi. Biarkan sampai kulit masak (tandanya kulit tampak
transparan). Angkat dan tiriskan, lalu jemur sampai kering.
Kerupuk rambak mentah siap digoreng. Penggorengan tahap pertama dilakukan di atas api
kecil (minyak jangan sampai mendidih/bergejolak) hingga kerupuk agak mekar lalu angkat
dan tiriskan.
Penggorengan tahap kedua dilakukan di atas api besar sehingga minyak goreng
mendidih/bergejolak. Penggorengan di atas api besar ini untuk menghasilkan kerupuk yang
matang dan mekarnya optimal.
Setelah mekar dan matang, angkat lalu tiriskan. Setelah dingin, kerupuk rambak siap
dikemas dan siap dipasarkan.
11. Resep Pembuatan Kerupuk Rambak Kulit Ikan
13
A. Alat
Timbangan
Gelas Ukur
Gunting
Bak Plastik
Baskom Plastik
Penghancur
Alat Penjemur
Kompor
Wajan,Serok,Solil
Rege / Kalo
Plastic Sealer
B. Bahan
Kulit Ikan
14
Bahan Pengeras / Firming Agent
Agar kerupuk kulit ikan yang dihasilkan tidak menjadi lembek, beberapa saat sebelum
proses penggorengan dilakukan,kulit ikan mentah tersebut harus dibuat kaku (keras) terlebih dahulu
dengan cara direndam dalam air kapur sirih. Adapun air kapur sirih tersebut dapat dibuat dengan
cara melarutkan batu gamping secukupnya
Bumbu-bumbu
Agar kerupuk rambak yang dihasilkan memliki cita rasa yang lezat, maka pada proses
pembuatannya perlu ditambahkan beberapa macam bumbu sebagai berikut:
a. Garam : 25 gram
b. Bawang putih : 5 siung
c. Ketumbar : 2 sendok the
d. Asam : 5 gram
e. Air : 250 ml
Minyak Goreng
Jenis minyak goreng yang digunakan untuk mengoreng kerupuk kulit ikan, menentukan daya tahan
(daya simpan) produk. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan minyak goreng yang
dihasilkan melalui proses pemurnian (umumnya dibuat oleh pabrik). Minyak goreng atau minyak
kelapa yang dibuat secara tradisional, memiliki kecenderung untuk lebih cepat menjadi tengki. Hal
tersebut disebabkan karena, minyak goreng tradisional dibuat tanpa melalui proses pemurnian
terlebih dahulu. Untuk menghasilkan kerupuk kulit ikan yang baik,dalam proses penggorengan
sebaiknya digunakan minyak goreng dalam jumlah yang cukup banayak, sehingga semuanya dapat
terendam dalam minyak walaupun sebenarnya minyak yang terpakai hanya relatif sedikit.
Bahan Pengemas
Produk-produk olahan kering yang dikemas, akan dapat meningkatkan penampilan serta daya
simpannya.Hal ini disebabkan, karena dengan pengemasan maka produk akan menjadi lebih
hygienis, terhindar dari bahan-bahan pencemaran, serta tidak mudah menjadi lembek kembali.
C. Persiapan membuat kerupuk rambak kulit ikan
15
Tahap persiapan meliputi dua jenis kegiatan, yaitu pembuatan kapur sirih dan persiapan
bahan baku.
a. Tahap Pembuatan Kapur Sirih
Pada prinsipnya, kapur sirih merupakan batu gamping atau kapur tohor ynag direndam
dalam air secara terus – menerus selama + 7 hari, hingga menjadi bubur kapur yang lembut.
Mengingat bahwa wadah yang tekah dipakai untuk proses perendaman tersebut akan menjadi rusak
( tidak apat dipakai lagi),setelah proses perendaman selesai, disarankan untuk menggunakan wadah
yang memang sudah tidak pakai lagi. urutan langka kerja proses pembuatan kapur sirih, dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Siapkan wadah yang tidak dipakai lagi namun tidak bocor
Masukkan batu gamping sebanayak + 1 kg ke dalam tempat tersebut
Tuangkan air bersih ke dalam tempat tersebut hingga sekuruh batu gamping terendam
dengan baik (melampaui batas terendam). Sesaat kemudian, akan tampak adanya gelembung-
gelembung seperti halnya pada air mendidih dan batu gamping akan menjadi terpecah-pecah.
Pada peritiwa itu ada kemungkinan volume air akan menyusut, apabila terjadi hal demikian
tambahkan air bersih lagi hingg melampaui batas terendam. Penambahan air dilakukan setiap
hari volume air menyusut (gamping tampak tidak terendam) dan secara terus-menerus hingga
gelembung-gelembung tidak tampak atau muncul lagi. Tidak munculnya gelembung
menunjukkan bahwa proses pencampuran batu gamping dan air telah selesai.
Simpan gamping hasil perendaman tersebut, selama 24 jam. Pada hari berikutnya,
tambahkan lagi air hingga melampaui batas terendam, apabila hancuran batu gamping tersebut
nampak menyembulkan atas permukaan air.
Perendaman dilakukan selama + 7 hari, dengan setiap kali dilakukan penambahan air
apabila tampak air menyusut.
Pada hari ke 8, biasanya rendamab batu gamping tersebut telah jadi kapur sirih, yang
ditandai dengan perubahan tekstur, yaitu dari batu yang keras menjadi bubur kapur yang lembut.
16
Agar kondisi bubur kapur sirih tersebut tetap lembut, sebaiknya disimpan dalam keadaan
terendam air. Hal ini perlu dilakukan karena kapur sirih yang sudah terlanjur kering dan
mengeras tidak dapat digunakan lagi.
b.Tahap Persiapan Bahan Baku
Tahap persiapan bahan baku terdiri atas kegiatan pemilihan dan pemisahan (sortasi) dan
kegiatan pengerasan kulit ikan (perendaman dalam larutan kapur sirih). Adapun beberapa faktor
yang perlu diperhatikan dan urutan langka kerja yang dilakukan dalam proses persiapan bahan
baku, secara rinci adalah sebagai berikut.
Kondisi Kulit Ikan
Kulit ikan yang diperoleh dari beberapa perusahaan, ada yang masih dalam kondisi basah,
namun ada pula yang sudah diawetkan sementara yaitu dengan dikeringkan.
Kulit ikan dalam kondisi basah dapat langsung disortasi. Namun, kulit ikan yang kering,
harus direndam terlebih dahulu beberapa saat hingga menjadi basah menyerupai kondisi
kulit ikan yang basah, kemudian baru dapat diproses lanjut
Sortasi dan Pembersihan
Kegiatan sortasi dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan antara kulit ikan yang
memenuhi persyaratan dengan kulit ikan yang tidak memenuhi persyaratan (berkualitas
jelek). Di samping itu, juga untuk memisahkan antara kulit ikan dengan bagian-bagian lain
yang terikut (sirip,ekor,isi dan perut)
Pencucian I dan Penirisan
kulit-kulit ikan yang lolos sortasi (terpilih),dicuci dengan air hingga benar-benar bersih dan
kemudian ditiriskan.
Sanitasi
Khusus untuk kulit ikan yang tercampur dengan bagian lain yang kotor, tidak cukup
dilakukan pencucian saja, namun perlu disanitasi hingga bersih dari cemaran
mikroorganisme.
Adapun sanitasi tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
17
Buat larutan perendam berupa larutan kaporit 0,25% (2,5 g kaporit dalam tiap 1 liter
air bersih). Aduk-aduk larutan tersebut, hingga seluruh kaporit larut tercampur rata
Rendam kulit yang akan disanitasi ke dalam larutan kaporit selama + 1 menit (tipa 1
liter larutan kaporit 0,25%,dapat digunakan untuk merendam 0,5 kg kulit ikan basah)
Pencucian II dan Penirisan
Setelah sanitasi selesai dilakukan, kulit ikan tersebut dicuci kembali beberapa kali
hingga bau klor dari larutan kaporit yang menempel pada kulit dapat benar-benar
hilang. Selanjutnya, kulit ditiriskan.
Pengerasan
Pengerasan kulit ikan dilakukan dengan tujuan agar kerupuk kulit ikan yang
dihasilkan nantinya memiliki tekstur yang kaku (kering renyah) setelah digoreng dan
tidak mudah menjadi lembek ( jawa : mlempem) kembali. Pengerasan dilakukan
dengan merendam kulit ikan dalam larutan kapur sirih jernih selama 1 -2 jam. Cara
pengerasannya adalah sebagai berikut:
a.Siapkan air bersih sebanyak 10 liter. Campurkan kapur sirih sebanyak 10 sendok
makan penuh (jawa : munjung) ke dalam air tersebut dan aduk-aduk hingga
seluruhnya larut dalam air dan menjadi larutan yang berwarna putih seperti susu.
b. Biarkan larutan tersebut beberapa saat hingga kapur mengendap kembali pada
bagian dasar wadah. Selanjutnya, pisahkan secara hati-hati cairan jernih yang berada
pada bagian atas larutan tersebut.
c. Rendam kulit ikan ke dalam larutan kapur sirih jernih,selama 1 – 2 jam ( untuk
merendam 5 kg kulit ikan basah, diperlukan 10 liter larutan air kapur sirih jernih).
Pencucian III dan Penirisan
Setelah proses perendaman dalam larutan kapur sirih selesai dilakukan, selanjutnya
kulit ikan yang sudah menjadi kaku dicuci dan dibilas beberapa kali, hingga bau
kapur yang menempel pada kulit tersebut benar-benar hilang. Kemudian kulit ikan
tersebut ditiriskan.
Penjemuran
Setelah ditiriskan, kulit ikan tersebut diatur di atas widik atau lengser aluminium dan
kemudian dijemur hingga kering.Pada saat penjemuran, setelah setengah kering,
18
dilakukan pembalikan kulit ikan sehingga pengeringan dapat terjadi secara merata.
Apabila tidak langsung diproses lanjut, sebaiknya kulit ikan yang sudah kering
tersebut disimpan dalam keadaan dikemas dalam kantong plastic dan ditutup rapat.
c. Tahap Pengolahan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap proses ini merupakan kegiatan pokok dalam
proses pembuatan kerupuk kulit ikan (rambak). Jenis kegiatan dalam tahap pengolahan kulit ikan
menjadi kerupuk kulit ikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pemotongan dan Pembersihan
Pemotongan kulit ikan dilakukan dengan tujuan untuk menyeragamkan bentuk dan ukuran kulit
ikan kering tersebut. Pada saat pemotongan tersebut, sekaligus dapat dilakukan pemisahan
bagian-bagian lain yang terikut misalnya, sirip, ekor, duri dan sebagainya. Pemotongan
sebaiknya dilakukan dengan menggunakan gunting yang tajam.
Penyiapan Larutan Bumbu
Agar kerupuk kulit ikan yang dihasilkanmemilki cita rasa yang lezat,maka perlu ditambahkan
bumbu sesaat sebelum proses penggorengan dilakukan. Untuk 1 kg kulit ikan kering, diperlukan
larutan bumbu yang terdiri atas bumbu sebagai berikut :
1.Bawang putih : 5 siung
2.Ketumbar : 2 sendok tea
3.Asam : 2 biji
4.Garam : 10 gram
5.Air : 200 ml
6.Penyedap rasa : 2 sendok tea jika mau
Cara membuat larutan bumbu
Bawang putih dikupas, kemudian dihancurkan bersama-sama dengan ketumbar, asam,
penyedap rasa, dan garam hingga benar-benar halus.
Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk hingga menjadi larutan bumbu yang
siap digunakan.
19
Perendaman dalam Larutan Bumbu
Perendaman kulit ikan dalam larutan bumbu,dapat dilakukan selama 5 – 10 menit (hingga
bumbu merata), kemudian diangkat dan ditiriskan.
d. Penjemuran
Kulit ikan yang sudah dibumbui dan ditiriskan, diatur rapi di atas widik ataupun lengser alumunium
dan kemudian dijemur hingga benar-benar kering (setelah 1 – 2 jam sekali, dibalik, hingga
pengeringan dapat terjadi secara merata). Setelah kering,kulit ikan tersebut dapat langsung
digoreng,atau apabila akan disimpan terlebih dahulu harus dikemas dalam kantong plastik dan
ditutup rapat.
e. Penggorengan
sebelum penggorengan kulit ikan dilakukan, disiapkan terlebih dahulu perangkat
penggorengan.Penggorengan dilakukan dalam kondisi minyak yang banyak dan panas. Setelah kulit
ikan tersebut matang dan menjadi kerupuk kulit ikan (rambak), kemudian diangkat dari
penggorengan dan ditiriskan. Setelah dingin, dikemas dalam stoples plastik atau kantong plastik
dan ditutup rapat.
D. Pengemasan
Kemasan produk merupakan wadah ataupun pembungkus produk. Tujuannya adalah sebagai
berikut :
Melindungi Produk
Dengan dikemas, produk akan terlindung dari berbagai macam bahan pencemar misalnya
debu,cairan/uap air, mikroorganisme dan sebagainya, yang dapat menyebabkan terjadinya
penurunan kualitas produk.
Mengawetkan Produk
Produk kerupuk kulit ikan yang dikemas dan ditutup rapat, tidak mudah menjadi mlempem.
Hal ini dilakukan supaya dapat memperpanjang daya simpan produk.
Mengamankan dan Mempermudah Distridusi
Produk yang dikemas akan terhindar dari gesekan (vibrasi) dan tekanan fisik (benturan)
20
selama proses pendistribusiannya,sehingga dapat aman sampai ke tujuan.Dengan demikian
memungkinkan untuk memperluas jangkauan wilayah pemasarannya.
Meningkatkan Mutu Trampil
Pada dasarnya konsumen akan lebih tertarik pada produk-produk yang dikemas rapi dengan
penampilan yang menawan.Kemasan yang bersih dan rapi akan menimbulkan citra atau
identik dengan produk yang berkualitas.
12. Cara Membuat Kerupuk Terasi
A. Bahan
Tapioka : 1 kg
Terigu : 1/4 kg
Terasi : 100 gr
Garam : 100 gr
Gula Pasir : 75 gr
Bumbu Masak : secukuponya
Bawang putih : 75 gr
21
B. Cara membuat kerupuk terasi:
Haluskan bawang putih, kemudian tumis sampai harum.angkat
Campurkan garam, gula pasir, bumbu masak, tumisan bawang putih dan terasi. aduk sampai
rata
Campur tapioka dan terigu. Ambil sedikit dan larutkan ke dalam 1/4 ltr air.
Setelah tepung larut, tambahkan campuran adonan bumbu.
Panaskan diatas wajan sambil diaduk sampai menjadi bubur yang kental
Pindahkan adonan yang sudah kental tersebut ke dalam baskom bersih.
Masukkan sisa tepung ke dalam adonan dan tambahkan air sedikit demi sedikit sambil
diaduk sampai menjadi adonan yang kalis dan tidak lengket di wajan.
Masukkan adonan ke dalam plastik yang berbentuk silinder dengan panjang kurleb 20 cm
dan diameter 5 - 7 cm (bentuknya seperti lontong). Padatkan adonan dan tutup kedua
ujungnya.
Kukus adonan dengan menggunakan dandang / kukusan sampai matang.
Setelah adonan matang (warnanya berubah menjadi bening), angkat adonan dan tiriskan
diatas tampah selama 8 - 12 jam sampai mengeras.
Adonan yang sudah keras dan kering akan mudah di iris dan tidak patah.
Iris adonan dengan menggunakan pisau yang sangat tajam. Iris setebal 2 mm
Kemudian keringkan kerupuk yang telah di iris tipis tersebut.
Cara mengeringkan kerupuk terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama, angin-anginkan kerupuk
selama 24 jam. Setelah itu, baru dijemur di bawah terik sinar matahari secara langsung.
Lama pengeringan tergantung cuaca. Pastikan kerupuk sudah benar-benar kering dan keras,
baru kemudian kerupuk siap di konsumsi.
13. Resep Pembuatan Kerupuk Susu
22
A. Bahan
Susu pecah
Tepung tapioka
kuning telur
gula
garam
ketumbar
bawang putih
B. Cara membuat:
Rebus susu pecah hingga menggumpal.
Campurkan dengan tepung tapioka, kuning telur, serta bumbu. Uleni.
Bungkus adonan dengan daun pisang seperti bentuk lemper.
Kukus di atas dandang sampai matang kurang lebih satu jam. Angkat.
Iris tipis adonan, jemur sampai kering.
14. Resep Pembuat Kerupuk Lidah Buaya
A. Bahan
23
2 kg lidah buaya, kupas kulit dan buang lendirnya lalu cuci sampai bersih.
750 gr tepung tapioka
1 butir telur ayam.
250 gr tepung beras.
1 sendok teh gula pasir.
2 siung bawang putih haluskan.
150 gram margarin.
merica dan garam secukupnya.
3 sendok makan ketumbar, tumbuk kasar.
air secukupnya.
B. Cara Membuat
1. Campur semua bahan dan aduk sampai tercampur rata.
2. Tambahkan air aduk kembali sampai di dapat adonan yang tidak terlalu encer dan agak
kental.
3. Masukan dalam cetakan lontong atau loyang sesuai dengan keinginan anda. (adonan
jangan terlalu besar atau tebal karena lama matangnya).
4. Kukus hingga matang sampai ke tengah.
5. Setelah dingin iris tipis.
6. Jemur di terik matahari hingga betul-betul kering (sekitar 4 – 6 hari tergantung terik
matahari).
7. Goreng dalam minyak yang banyak.
15. Resep Pembuatan kerupuk gendar
A. Bahan
24
Nasi sisa
Bawang putih 1 buah haluskan
Garam dan penyedap
B. Cara membuat
Panaskan lagi nasi sisa dengan dikukus atau dimasak dengan ditambah sedikit air, kemudian
beri bumbu dan tumbuk sampe agak halus, kemudian ditekan kedalam loyang persegi dan
masukkan freezer min 1/2 jam biar nasi agak mengeras. Iris tipis tipis dan susun diatas
nampan kemudian jemur sampe matang. Goreng dengan minyak panas.
Atau juga bisa menggunakan bahan seperti berikut:
Bahan:
Nasi putih
bawang putih, haluskan
merica, secukupnya
garam, secukupnya
minyak goreng
Cara Membuat:
Campurkan nasi, bawang putih, merica dan garam sampai merata
kemudian bentuk adonan sesuai selera, tipis-tipis lebih baik.
jemur kerupuk hingga kering atau bisa juga di oven sampai kering.
goreng kerupuk hinggga matang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerupuk dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan.
Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar
matahari dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Berbagai jenis kerupuk dapat dibuat
sesuai dengan selera dan kemampuan kita untuk merekomendasikannya.
B. Saran
25
Sebaiknya dalam pembuatan kerupuk jangan menggunakan bahan pengawet seperti boraks,
dan lain-lain karena dapat mengganggu kesehatan tubuh kita. Kami menyadari didalam makalah ini
masih jauh dari kata sempurna maka dari itu. Saran dan kritik sangat kami harapkan apabila untuk
memperbaiki makalah kami berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://kitabkeilmuan.wordpress.com
http://zonailmiah.blogspot.com/2009/03/memanfaatkan-limbah-industri-tahu.html
http://wb7.itrademarket.com/pdimage/88/s_1409188_jagung.jpg
http://www.smallcrab.com/jengkol/242-membuat-kerupuk-ceker-ayam
http://cara-membuat.net/search/resep-cara-membuat-kerupuk-tradisional
http://bisnisukm.com/pembuatan-kerupuk-ikan -udang.html
http://resep.makan.web.id/2012/02/resep-kerupuk-jengkol-renyah/
26
http://dreamindonesia.wordpress.com/2012/01/25/kerupuk-basah-penganan-khas-dari-hulu-sungai-
kapuas
http://2.bp.blogspot.com/_FIRuWYrf9Zc/SfxiVhJVZII/AAAAAAAAADY/vM-o-kFeCUA/s200/
rambak-300×225.jpg
http://www.rizkitravel.com/
27