kebijakan transfer fiskal ke desa

8/18/2019 Kebijakan Transfer Fiskal Ke Desa

1/11

KEBIJAKANBAGI HASIL DAN PERIMBANGAN KEUANGAN

DESA


2/11

LOGIKA DASAR

Money follows function. Desentralisasi fungsi diikuti dengan transfer fiskal, dalam

konteks ini desa dilekati kewenangan (PP. 72 Tahun 2005,pasal 7):

. !rusan pemerintahan "ang sudah ada #erdasarkan hakasal usul Desa.

2. !rusan pemerintahan "ang men$adi kewenanganka#upaten%kota "ang diserahkan pengaturann"a kepada

desa.&. Tugas pem#antuan dari Pemerintah, Pemerintah Pro'insi,

dan Pemerintah a#upaten%ota.

. !rusan pemerintahan lainn"a "ang oleh peraturanperundangundangan diserahkan kepada desa.


3/11

. *emakin #an"ak fungsi "ang didesentralisasikan,semakin #an"ak pula uang "ang

didesentralisasikan.2. eseim#angan fiskal antara a#upaten dan desa

(vertical fiscal imbalance) dapat diwu$udkanmanakala distri#usi kapasitas fiskal setara dgn

distri#usi kapasitas fungsi.&. +pa#ila kapasitas fiskal enderung #erada di

a#upaten, maka a#upaten wa$i#mendistri#usikan (transfer fiskal).

LOGIKA DASAR


4/11

-engurangi ketimpangan fiskal antara

pemerintahan ka#upaten dan desa (verticalfiscal imbalance).

-engurangi ketimpangan fiskal antar desa

(horizontal fiscal imbalance).

-en$amin adan"a kesinam#ungan fiskal didesa (fiscal suistainability ).

-endorong kiner$a desa melalui insentif.

TUJUAN TRANSFER FISKAL


5/11

. P+Des (hasil usaha desa, hasil keka"aan desa,swada"a, partisipasi, gotong ro"ong, dll)

2. agi /asil Pa$ak a#%ota sedikitn"a 0, 1se#agian hasil retri#usi

&. agian dana perim#angan, sedikitn"a 0,di#agikan se proporsional.

. antuan keuangan dari Pem Pusat, Pro' 1a#%ota

5. /i#ah 1 sum#angan pihak ke & "g tidak mengikat

PENDAPATAN DESA


6/11

KRITERIA TRANSFER FISKAL

tonomi: dalam penggunaan transfer,

pemerintah "ang menerima harusmempun"ai independensi dan fleksi#ilitas

dalam menentukan prioritas3prioritas

mereka, sehingga tidak #oleh ada inter'ensi

dan pem#atasan "ang ketat dari pemerintahatasan.


7/11


Penerimaan "ang memadai (revenue adequacy):

pemerintah "ang menerima semestin"a mempun"ai

pendapatan "ang ukup3termasuk transfer3untuk

men$alankan segala kewa$i#an dan fungsi "ang

diem#ann"a.

4lastis (elasticity ): formula perhitungan "ang

digunakan harus #ersifat elastis terhadap peru#ahankemampuan transfer dan tuntutan ke#utuhan.


8/11

eadilan (Equity ): #esarn"a transfer

seharusn"a #erhu#ungan positif denganke#utuhan fiskal daerah atau #erke#alikandengan kapasitas fiskal daerah "ang#ersangkutan.

Terprediksi ( predictability ): formula transferharus dapat di$adikan se#agai ru$ukanpemerintah "ang menerima dalam prosespen"usunan anggaran.



9/11

Transparan dan sta#il: formula transfer

semestin"a diumumkan, sehingga dapatdiakses pemerintah "ang menerima dan

mas"arakat. /al "ang le#ih penting lagi

adalah pmerintah penerima dapat

memperkirakan #erapa penerimaan totaln"a,sehingga memudahkan pen"usunan

anggaran.



10/11

*ederhana (simplicity ): formula "ang

digunakan untuk menetapkan seharusn"amudah untuk dipahami. Di tingkatan praksis

karakter ini men$amin adan"a kepera"aan

(trust ) pemerintah "ang menerima kepada

pemerintah atasan.



11/11

nsentif: desain transfer harus mem#erikan

semaam insentif #agi pemerintah "angmenerima untuk mewu$udkan mana$emen

fiskal "ang #aik. *elain itu, desain "ang

ditawarkan $uga harus dapat menangkal

praktik3praktik "ang tidak efisien.


kebijakan transfer fiskal ke desa

Documents