kebijakan fiskal

20
Kementerian Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Republik Indonesia 1 HUKUM HUKUM KEUANGAN KEUANGAN NEGARA NEGARA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

Upload: ratih-eka

Post on 14-Dec-2015

272 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

read this

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN FISKAL

Kementerian Dalam NegeriKementerian Dalam Negeri Republik IndonesiaRepublik Indonesia

1

HUKUM HUKUM KEUANGAN KEUANGAN

NEGARANEGARA

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

Page 2: KEBIJAKAN FISKAL

1. Dasar Hukum2. Pengertian Kebijakan Fiskal3. Fungsi, Asas-asas, Prinsip-prinsip dan

Klasifikasi Anggaran4. Tiga Pendekatan Kebijakan APBN

(Unifed Budget, Performance Based Budgeting, dan Medium Term Expenditure Framework)

22

Page 3: KEBIJAKAN FISKAL

UUD 1945

UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 90 tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Pengganti PP Nomor 21 Tahun 2004)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.02/2014 Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

33

Page 4: KEBIJAKAN FISKAL

Segala kebijakan yang berkaitan dengan APBN baik penerimaan maupun pengeluaran.

Tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian

Anggaran negara terdiri dari: penerimaan, pengeluaran pemerintah (goverment expenditure) transfer pemerintah (goverment transfer)

Subbidang Pengelolaan Fiskal meliputi: fungsi pengelolaan kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro, penganggaran, administrasi perpajakan, administrasi kepabeanan, perbendaharaan, dan pengawasan keuangan.

44

Page 5: KEBIJAKAN FISKAL

FUNGSI ALOKASI anggaran untuk tujuan pembangunan

FUNGSI DISTRIBUSI pendapatan dan subsidi dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat

FUNGSI STABILISASI ekonomi makro di dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi

55

Page 6: KEBIJAKAN FISKAL

66

APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

(UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara)

MAKNA LAINMAKNA LAIN wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun

dengan dengan undang-undang.undang-undang. rencana tahunan keuangan pemerintah yang dibahasrencana tahunan keuangan pemerintah yang dibahas bersama bersama

DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPDDPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan ditetapkan dan ditetapkan setiap tahun dengan undang-undangsetiap tahun dengan undang-undang..

APBN disusun untuk:APBN disusun untuk: Memenuhi amanat Memenuhi amanat undang-undang.undang-undang. Pedoman dalam mengelola keuangan negaraPedoman dalam mengelola keuangan negara.. Implementasi dari kebijakan fiskalImplementasi dari kebijakan fiskal.. Mendukung pencapaian sasaran pembangunanMendukung pencapaian sasaran pembangunan..

Page 7: KEBIJAKAN FISKAL

5 Tahun

1 Tahun

1 Tahun

77

PLATFORMPRESIDEN

RPJM

APBN

RKP

DOKUMENPELAKSANAAN

ANGGARAN

Renstra KL

Renja KL

RKA-KL

KEPPRESRINCIAN

APBN

Pagu Anggaran

Pagu Indikatif

APBN = Bagian Dari Perencanaan Nasional

Pagu Alokasi

KeteranganRPJM = Rencana Pembangunan Jangka MenengahRKP = Rencana Kerja Pemerintah

Page 8: KEBIJAKAN FISKAL

STAN - BPPK 2012STAN - BPPK 2012 Dani Sugiri, SE, SSTDani Sugiri, SE, SST 88

Muatan/cakupan:Muatan/cakupan: Visi Misi Presiden & WapresVisi Misi Presiden & WapresPrioritasPrioritasFokus PrioritasFokus PrioritasArah Kebijakan Arah Kebijakan Program/Kegiatan Program/Kegiatan Tujuan Program/KegiatanTujuan Program/Kegiatan (Outcome/Output)(Outcome/Output) IndikatorIndikatorTargetTargetAlokasi Alokasi BaselineBaseline Program 5 tahun Program 5 tahun

Muatan/cakupan:Muatan/cakupan: Visi Misi Presiden & WapresVisi Misi Presiden & WapresPrioritasPrioritasFokus PrioritasFokus PrioritasArah Kebijakan Arah Kebijakan Program/Kegiatan Program/Kegiatan Tujuan Program/KegiatanTujuan Program/Kegiatan (Outcome/Output)(Outcome/Output) IndikatorIndikatorTargetTargetAlokasi Alokasi BaselineBaseline Program 5 tahun Program 5 tahun

Muatan/cakupan:Muatan/cakupan: Visi dan MisiVisi dan MisiTujuan Tujuan Sasaran Strategis K/LSasaran Strategis K/LArah dan Kebijakan StrategiArah dan Kebijakan StrategiProgram/KegiatanProgram/KegiatanTujuan Tujuan Program/Kegiatan (Outcome/Output)Program/Kegiatan (Outcome/Output) IndikatorIndikatorTargetTargetAlokasi Alokasi BaselineBaseline Program 5 tahun Program 5 tahun Unit OrganisasiUnit Organisasi

Muatan/cakupan:Muatan/cakupan: Visi dan MisiVisi dan MisiTujuan Tujuan Sasaran Strategis K/LSasaran Strategis K/LArah dan Kebijakan StrategiArah dan Kebijakan StrategiProgram/KegiatanProgram/KegiatanTujuan Tujuan Program/Kegiatan (Outcome/Output)Program/Kegiatan (Outcome/Output) IndikatorIndikatorTargetTargetAlokasi Alokasi BaselineBaseline Program 5 tahun Program 5 tahun Unit OrganisasiUnit Organisasi

Muatan/Cakupan:Muatan/Cakupan: Visi dan MisiVisi dan MisiTujuan Tujuan SasaranSasaran Strategis K/L Strategis K/LProgram/Kegiatan Program/Kegiatan Tujuan Program dan Kegiatan Tujuan Program dan Kegiatan (Outcome/Output)(Outcome/Output)IndikatorIndikatorTarget Target Alokasi Tahun Rencana & Forward Estimate Alokasi Tahun Rencana & Forward Estimate ((Prakiraan MajuPrakiraan Maju))Unit OrganisasiUnit Organisasi

Muatan/Cakupan:Muatan/Cakupan: Visi dan MisiVisi dan MisiTujuan Tujuan SasaranSasaran Strategis K/L Strategis K/LProgram/Kegiatan Program/Kegiatan Tujuan Program dan Kegiatan Tujuan Program dan Kegiatan (Outcome/Output)(Outcome/Output)IndikatorIndikatorTarget Target Alokasi Tahun Rencana & Forward Estimate Alokasi Tahun Rencana & Forward Estimate ((Prakiraan MajuPrakiraan Maju))Unit OrganisasiUnit Organisasi

Buku I : Prioritas Pembangunan, Serta Buku I : Prioritas Pembangunan, Serta Kerangka Ekonomi Makro dan Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan PembangunanPembiayaan Pembangunan- Arahan RPJM 2010 -2014 Arahan RPJM 2010 -2014 -Tema dan Prioritas Tahun 2012Tema dan Prioritas Tahun 2012

Buku I : Prioritas Pembangunan, Serta Buku I : Prioritas Pembangunan, Serta Kerangka Ekonomi Makro dan Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan PembangunanPembiayaan Pembangunan- Arahan RPJM 2010 -2014 Arahan RPJM 2010 -2014 -Tema dan Prioritas Tahun 2012Tema dan Prioritas Tahun 2012

Buku II : Prioritas Pembangunan BidangBuku II : Prioritas Pembangunan Bidang- Pengarusutamaan dan lintas bidangPengarusutamaan dan lintas bidang-Prioritas Pembangunan Bidang-bidangPrioritas Pembangunan Bidang-bidang

Buku II : Prioritas Pembangunan BidangBuku II : Prioritas Pembangunan Bidang- Pengarusutamaan dan lintas bidangPengarusutamaan dan lintas bidang-Prioritas Pembangunan Bidang-bidangPrioritas Pembangunan Bidang-bidang

Buku III : Pembangunan Berdimensi Buku III : Pembangunan Berdimensi KewilayahanKewilayahan- Arah Pengembangan WilayahArah Pengembangan Wilayah-Strategi Pengembangan Wilayah-Strategi Pengembangan Wilayah-wilayahwilayah

Buku III : Pembangunan Berdimensi Buku III : Pembangunan Berdimensi KewilayahanKewilayahan- Arah Pengembangan WilayahArah Pengembangan Wilayah-Strategi Pengembangan Wilayah-Strategi Pengembangan Wilayah-wilayahwilayah

Form 1: Pencapaian sasaran strategis pada K/LForm 1: Pencapaian sasaran strategis pada K/L- Visi, Misi dan Rincian Sasaran Strategis K/LVisi, Misi dan Rincian Sasaran Strategis K/L-Alokasi Pagu Fungsi dan Alokasi Pagu Prioritas Alokasi Pagu Fungsi dan Alokasi Pagu Prioritas NasionalNasional-Strategi Pencapaian Sasaran StrategisStrategi Pencapaian Sasaran Strategis-Rincian Rencana PendapatanRincian Rencana Pendapatan

Form 1: Pencapaian sasaran strategis pada K/LForm 1: Pencapaian sasaran strategis pada K/L- Visi, Misi dan Rincian Sasaran Strategis K/LVisi, Misi dan Rincian Sasaran Strategis K/L-Alokasi Pagu Fungsi dan Alokasi Pagu Prioritas Alokasi Pagu Fungsi dan Alokasi Pagu Prioritas NasionalNasional-Strategi Pencapaian Sasaran StrategisStrategi Pencapaian Sasaran Strategis-Rincian Rencana PendapatanRincian Rencana Pendapatan

Form 2: Pencapaian Hasil (Outcome)Form 2: Pencapaian Hasil (Outcome)- Unit , Misi Unit Organisasi dan, Unit , Misi Unit Organisasi dan,

Sasaran StrategisSasaran Strategis-Program, Hasil (Outcome) dan Indikator Program, Hasil (Outcome) dan Indikator Kinerja Utama ProgramKinerja Utama Program-Alokasi Pagu Fungsi dan Alokasi Pagu Alokasi Pagu Fungsi dan Alokasi Pagu Prioritas NasionalPrioritas Nasional-Biaya ProgramBiaya Program-Strategi Pencapaian Hasil (outcome)Strategi Pencapaian Hasil (outcome)-Rincian Rencana PendapatanRincian Rencana Pendapatan

Form 2: Pencapaian Hasil (Outcome)Form 2: Pencapaian Hasil (Outcome)- Unit , Misi Unit Organisasi dan, Unit , Misi Unit Organisasi dan,

Sasaran StrategisSasaran Strategis-Program, Hasil (Outcome) dan Indikator Program, Hasil (Outcome) dan Indikator Kinerja Utama ProgramKinerja Utama Program-Alokasi Pagu Fungsi dan Alokasi Pagu Alokasi Pagu Fungsi dan Alokasi Pagu Prioritas NasionalPrioritas Nasional-Biaya ProgramBiaya Program-Strategi Pencapaian Hasil (outcome)Strategi Pencapaian Hasil (outcome)-Rincian Rencana PendapatanRincian Rencana Pendapatan

Form 3: Biaya Pencapaian Hasil (Outcome)Form 3: Biaya Pencapaian Hasil (Outcome)- Unit , Misi Unit Organisasi dan Sasaran StrategisUnit , Misi Unit Organisasi dan Sasaran Strategis-Program, Hasil dan Indikator Kinerja Utama ProgramProgram, Hasil dan Indikator Kinerja Utama Program-Rincian Biaya ProgramRincian Biaya Program-Operasionalisasi KegiatanOperasionalisasi Kegiatan-Rincian Rencana PendapatanRincian Rencana Pendapatan

Form 3: Biaya Pencapaian Hasil (Outcome)Form 3: Biaya Pencapaian Hasil (Outcome)- Unit , Misi Unit Organisasi dan Sasaran StrategisUnit , Misi Unit Organisasi dan Sasaran Strategis-Program, Hasil dan Indikator Kinerja Utama ProgramProgram, Hasil dan Indikator Kinerja Utama Program-Rincian Biaya ProgramRincian Biaya Program-Operasionalisasi KegiatanOperasionalisasi Kegiatan-Rincian Rencana PendapatanRincian Rencana Pendapatan

88

Page 9: KEBIJAKAN FISKAL

Otorisasi Perencanaan Pengawasan Alokasi Distribusi Stabilisasi

(Pasal 3 ayat 4 UU 17/2003)

99

Page 10: KEBIJAKAN FISKAL

Fungsi OtorisasiAnggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.

Fungsi PerencanaanAnggaran negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.

Fungsi PengawasanAnggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

1010

Page 11: KEBIJAKAN FISKAL

Fungsi Alokasi Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.

Fungsi Distribusi Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Fungsi Stabilisasi Anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

1111

Page 12: KEBIJAKAN FISKAL

Asas-asas Lama yang Telah Dikenal1. ASAS TAHUNAN. Masa berlaku anggaran

adalah untuk suatu tahun tertentu.2. ASAS UNIVERSALITAS. Setiap transaksi

keuangan ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran.

3. ASAS KESATUAN. Semua Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah disajikan dalam satu dokumen anggaran.

4. ASAS SPESIALITAS. Asas spesialitas mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci secara jelas peruntukannya.

1212

Page 13: KEBIJAKAN FISKAL

Asas-asas Baru sebagai Pencerminan Best Practices

1. Akuntabilitas Berorientasi pada Hasil; ABK2. Profesionalitas; setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi

3. Proporsionalitas; mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara

4. Keterbukaan dalam Pengelolaan Keuangan Negara; membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara

5. Pemeriksaan Keuangan oleh Badan Pemeriksa yang Bebas dan Mandiri.

1313

Page 14: KEBIJAKAN FISKAL

Mengacu pada amanat yang telah ditetapkan dalam pengelolaan keuangan negara, baik UU No. 17/2003, PP No. 20/2004 maupun PP No. 90/2010 (pengganti PP 21/2004), maka sistem penganggaran di Indonesia mengimplementasikan hal-hal sebagai berikut :1. Tiga pendekatan penganggaran (pilar penganggaran) a. Penganggaran Terpadu; b. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah; c. Penganggaran Berbasis Kinerja. 2. Tiga klasifikasi penganggaran (GFS 2001) a. Klasifikasi Fungsi; b. Klasifikasi Organisasi; c. Klasifikasi Ekonomi.

1414

Page 15: KEBIJAKAN FISKAL

Belanja negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. (Pasal 11 ayat 5)

APBN yang disetujui oleh DPR terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. (Pasal 15 ayat 5)

Belanja daerah dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. (Pasal 16 ayat 4)

APBD yang disetujui oleh DPRD terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. (Pasal 20 ayat 5)

Belanja negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. (Pasal 11 ayat 5)

APBN yang disetujui oleh DPR terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. (Pasal 15 ayat 5)

Belanja daerah dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. (Pasal 16 ayat 4)

APBD yang disetujui oleh DPRD terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. (Pasal 20 ayat 5)

1515

RKA-K/L disusun secara terstruktur dan dirinci menurut klasifikasi anggaran, yang meliputi:

a. klasifikasi organisasi

b. klasifikasi fungsi

c. klasifikasi jenis belanja

RKA-K/L disusun secara terstruktur dan dirinci menurut klasifikasi anggaran, yang meliputi:

a. klasifikasi organisasi

b. klasifikasi fungsi

c. klasifikasi jenis belanja

UU 17/2003UU 17/2003

Pasal 5 ayat 2 PP 90/2010Pasal 5 ayat 2 PP 90/2010

Page 16: KEBIJAKAN FISKAL

Klasifikasi Fungsi

1. Pelayanan Umum Pemerintahan

2. Pertahanan 3. Hukum,

Ketertiban dan Keamanan

4. Ekonomi5. Lingkungan Hidup6. Perumahan dan

Pemukiman7. Kesehatan8. Pariwisata dan

Budaya9. Agama10.Pendidikan11.Perlindungan

Sosial

1. Pelayanan Umum Pemerintahan

2. Pertahanan 3. Hukum,

Ketertiban dan Keamanan

4. Ekonomi5. Lingkungan Hidup6. Perumahan dan

Pemukiman7. Kesehatan8. Pariwisata dan

Budaya9. Agama10.Pendidikan11.Perlindungan

Sosial

The “Classification of the Functions of Government”(COFOG) established by the United Nations is presented in the GFS manual. The main objective of COFOG is to give a standard classification for international comparisons. The COFOG is also used to prepare the national accounts according to the System of National Accounts (SNA) methodology established in 1993.In countries that have not already eveloped their own functional classification, adopting COFOG instead of a customised classification presents some advantages. Such an approach is already established and well documented in the GFS manual. It facilitates international comparisons. Many countries may decide, however, to reorganise the COFOG system to accommodate their actual programme structures and deal with specific policy issues. This is recognised in the GFS.

1616

Page 17: KEBIJAKAN FISKAL

1.1. Belanja Belanja Pegawai Pegawai

2.2. Belanja Belanja Barang dan Barang dan jasajasa

3.3. Belanja ModalBelanja Modal

4.4. BungaBunga

5.5. SubsidiSubsidi

6.6. HibahHibah

7.7. Bantuan SosialBantuan Sosial

8.8. Belanja Lain-Belanja Lain-Lain Lain

1.1. Belanja Belanja Pegawai Pegawai

2.2. Belanja Belanja Barang dan Barang dan jasajasa

3.3. Belanja ModalBelanja Modal

4.4. BungaBunga

5.5. SubsidiSubsidi

6.6. HibahHibah

7.7. Bantuan SosialBantuan Sosial

8.8. Belanja Lain-Belanja Lain-Lain Lain

An economic classification of An economic classification of expenditures is required for analysing expenditures is required for analysing the budget and defining the macro-fiscal the budget and defining the macro-fiscal policy position. For example, the share of policy position. For example, the share of wages in government expenditures and wages in government expenditures and the value of transfersthe value of transfersto public enterprises are important to public enterprises are important measures of the impact of fiscal policy. measures of the impact of fiscal policy. The minimum requirement for the The minimum requirement for the economic classification is to be economic classification is to be consistent with the GFS economic consistent with the GFS economic classification of government classification of government expenditures.expenditures.

The cross-classification of expenditure The cross-classification of expenditure and/or expenses by economic character and/or expenses by economic character and function is a very useful tool for and function is a very useful tool for analysing the budget.analysing the budget.

1717

Klasifikasi Ekonomi/Jenis Belanja

Page 18: KEBIJAKAN FISKAL

BELANJA PEGAWAI

BELANJA BARANG

BELANJA MODAL

BANTUAN SOSIAL

HIBAH

SUBSIDI

BUNGA UTANG

BELANJA LAIN-LAIN

Pengeluaran untuk kompenssi dalam bentuk uang yang diberikan kepada pegawai pemerintah yang bertugas di dalam maupun di luar negeri sebagi imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan

Pengeluaran untuk pengadaan barang/jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang/jasa tertentu.

Pengeluaran yang dipakai untuk pembentukan modal yang sifatnya menambah aset pemerintah.

Pengeluaran untuk transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial tertentu.

Pengeluaran untuk transfer yang sifatnya tidak wajib kepada negara lain atau organisasi internasional.

Pengeluaran yg dibayarkan kepada perusahaan negara/swasta/lembaga tertentu yg memproduksi dan menjual barang/jasa agar harga barang/jasa yang diproduksi dpt dijangkau masyarakat.

Pengeluaran untuk pembayaran atas kewajiban penggunaan utang baik dalam maupun luar negeri.

Pengeluaran untuk belanja pemerintah yang tidak dapat diklasifikasikan menurut jenis belanja tersebut.

1818

Penjelasan Klasifikasi Ekonomi

Page 19: KEBIJAKAN FISKAL

Program: bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/ lembaga atau masyarakat yang dikordinasikan oleh instansi penierintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran.

Kegiatan: bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

1919

A programme is a set of activities that meets A programme is a set of activities that meets the same set of specific objectives (e.g.the the same set of specific objectives (e.g.the development of education building). In development of education building). In COFOG, a classification by programme takes COFOG, a classification by programme takes into account the government’s policy into account the government’s policy objectives and how these policies will be objectives and how these policies will be implemented.implemented.A programme consists generally of several A programme consists generally of several activities and/or projects. Within a budget activities and/or projects. Within a budget system, the notion of programme can be used system, the notion of programme can be used either for some special activities, or as an either for some special activities, or as an element of the expenditure classification element of the expenditure classification system.system.The hierarchy of “broad function” or “strategic The hierarchy of “broad function” or “strategic area”, “programme”, and “activity”, is area”, “programme”, and “activity”, is comparable to that of the government comparable to that of the government structure (“ministry”, “directorates”, and structure (“ministry”, “directorates”, and “divisions”). “divisions”). Classifying expenditures by programme can Classifying expenditures by programme can serve two purposes: (i)identifying and serve two purposes: (i)identifying and clarifying objectives and policies; and clarifying objectives and policies; and (ii)monitoring operational performance (ii)monitoring operational performance through performance indicators, whichthrough performance indicators, whichmay relate to the inputs, outputs or outcomes may relate to the inputs, outputs or outcomes of a particular programme. A classification by of a particular programme. A classification by programme can contribute to improved programme can contribute to improved transparency and accountability. transparency and accountability. PP 20/2004 Pasal 1PP 20/2004 Pasal 1

Klasifikasi Program

Page 20: KEBIJAKAN FISKAL

2020

STRUKTUR PERENCANAAN KEBIJAKAN

STRUKTUR MANAJEMEN KINERJA

STRUKTUR ANGGARANSTRUKTUR ORGANISASI

FUNGSI

SUB-FUNGSI

PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS

SASARAN POKOK(IMPACT)

ORGANISASI

ESELON 1A

ESELON 2

PROGRAM

KEGIATAN

JENIS BELANJA

PROGRAM

KEGIATAN PRIORITAS

MISI/SASARAN K/L(IMPACT)

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN(OUTPUT)

INDIKATOR KINERJA FOKUS PRIORITAS

(OUTCOME)

INDIKATOR KINERJA PROGRAM(OUTCOME)

Bagan Arsitektur Program dan KegiatanBagan Arsitektur Program dan Kegiatan