kebijakan fiskal presentasi

14
Kebijakan Fiskal Kelompok 2 Moh. Indra Fajar ( 361 441 311 074 ) Andriyanto ( 361 441 311 078 ) Nuri Umul J ( 361 441 311 086 ) Ferdi Ridha A ( 361 441 311 090 ) Alfian Danny ( 361 441 311 094 ) Novita Indah ( 361 441 311 102 ) Bambang Prambudi ( 361 441 311 107 ) Nama Anggota Kelompok

Upload: ferdi-ozom

Post on 12-Jul-2015

169 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan fiskal presentasi

Kebijakan Fiskal

Kelompok 2

Moh. Indra Fajar ( 361 441 311 074 )

Andriyanto ( 361 441 311 078 )

Nuri Umul J ( 361 441 311 086 )

Ferdi Ridha A ( 361 441 311 090 )

Alfian Danny ( 361 441 311 094 )

Novita Indah ( 361 441 311 102 )

Bambang Prambudi ( 361 441 311 107 )

Nama Anggota Kelompok

Page 2: Kebijakan fiskal presentasi

۩ Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan olehpemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dankebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintahuntukmembelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakanpembangunan. Kata lain, kebijakan fiskal adalah kebijakanpemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaranNegara.

۩ Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintahuntuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran danpendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan Fiskal berbedadengan kebijaka moneter, yang bertujuan menstabilkanperekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlahuang yang beredar.

1. Kebijakan Fiskal adalah :

Page 3: Kebijakan fiskal presentasi

4. Bentuk – Bentuk Kebijakan Fiskal

A. Kebijakan yang menyangkut pembelian pemerintah atas barang dan jasa. Pembelian pemerintah atau belanja negara merupakan unsur di

dalam pendapatan nasional yang dilambangkan dengan huruf “G”.Pembelian atas barang dan jasa pemerintah ini mencakup pemerintahdaerah, dan pusat.

C. Kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer.Pembayaran transfer meliputi kompensasi pengangguran,

tunjangan keamanan sosial, dan tunjangan pensiun. Jika dilihatpembayaran transfer merupakan bagian belanja pemerintah tetapisebenarnya pembayaran tansfer tidak masuk dalam komponen G didalam perhitungan pendapatan nasional.

B. Kebijakan yang menyangkut perpajakan.Pajak merupakan pendapatan yang paling besar di samping

pendapatan yang berasal dari migas. Baik perusahaan maupun rumahtangga mempunyai kewajiban melakukan pembayaran pajak atasbeberapa bahkan seluruh kegiatan yang dilakukan.

Page 4: Kebijakan fiskal presentasi

4. Bentuk – Bentuk Kebijakan Fiskal

A. Kebijakan Anggaran SeimbangKebijakan anggaran seimbang, adalah kebijakan anggaran yang

menyusun pengeluaran sama besar dengan penerimaan.

B. Kebijakan Anggaran DefisitKebijakan anggaran defisit yaitu kebijakan anggaran dengan

cara menyusun pengeluaran lebih besar daripada penerimaan.

C. Kebijakan Anggaran SurplusKebijakan anggaran surplus, yaitu kebijakan anggaran dengan

cara menyusun pengeluaran lebih kecil dari penerimaan.

D. Kebijakan Anggaran DinamisKebijakan anggaran dinamis, yaitu kebijakan anggaran dengan

cara terus menambah jumlah penerimaan dan pengeluaran sehinggasemakin lama semakin besar (tidak statis).

Page 5: Kebijakan fiskal presentasi

3. Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian

Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian menunjukkanbahwa volume transaksi yang diadakan oleh pemerintah dikebanyakan Negara dari tahun ke tahun bertendensi untukmeningkat lebih cepat daripada meningkatnya pendapatanNasional. ini berarti bahwa peranan dari tindakan fiskal pemerintahdalam turut menentukan tingkat pendapatan nasional lebih besar.

Untuk Negara-negara yang sudah maju perekonomiannya,peranan tindakan fiskal pemerintah semakin besar dalammekanisme pembentukan tingkat pendapatan nasional terutamadimaksudkan agar supaya pemerintah dapat lebih mampu dalammempengaruhi jalannya perekonomian. Dengan demikiandiharapkan bahwa dengan adanya kebijakan fiskal, pemerintahdapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti misalnya keadaan dimanabanyak pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasionalyang terus menerus deficit, dan sebagainya.

Page 6: Kebijakan fiskal presentasi

5. Tujuan dari Kebijakan Fiskal

A. Untuk meningkatkan laju investasi.Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan

dan memacu laju investasi disektor swasta dansektor Negara. Selain itu, kebijakan fiskal jugadapat dipergunakan untuk mendorong danmenghambat bentuk investasi tertuntu.

B. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.

Kebijakan fiskal bertujuan untukmendorong investasi optimal secara sosial,dikarenakan investasi jenis ini memerlukan danayang besar dan cepat yang menjadi tangungganNegara secara serentak berupaya memacu lajupembentukkan modal.

Page 7: Kebijakan fiskal presentasi

5. Tujuan dari Kebijakan Fiskal

C. Untuk meningkatkan kesempatankerja.

Kebijakan fiskal berperan dalam halmembentuk anggaran belanja untukmendirikan perusahaan Negara dan mendorongperusahaan swasta melalui pemberian subsidi,keringanan dan lain-lainnya sehingga daripengupayaan langkah ini tercipta tambahanlapangan pekerjaan.

D. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomiKebijaksanaan fiskal memegang peranan

kunci dalam mempertahankan stabilitasekonomi menghadapi kekuatan-kekuataninternal dan eksternal. Dalam rangkamengurangi dampak internasional fluktuasisiklis pada masa boom, harus diterapkan pajakekspor dan impor.

Page 8: Kebijakan fiskal presentasi

5. Tujuan dari Kebijakan Fiskal

E. Untuk menanggulangi inflasi.Kebijakan fiskal bertujuan untuk

menanggulangi inflasi salah satunya adalahdengan cara penetapan pajak langsung progresifyang dilengkapi dengan pajak komoditi.

F. Meningkatkan pendapatan nasional.Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk

mendistribusikan pendapatan nasional terdiridari upaya meningkatkan pendapatan nyatamasyarakat dan mengurangi tingkat pendapatanyang lebih tinggi.

Page 9: Kebijakan fiskal presentasi

6. Pengaruh Risiko Kebijakan Fiskal

1. Resiko Ekonomi MakroDalam penyusunan APBN indikator-indikator ekonomi

makro yang digunakan sebagai dasar penyusunan adalahpertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, suku bunga sertifikatBank Indonesia, nilai tukar rupiah, harga minyak mentahIndonesia dan lifting minyak. Indikator tersebut merupakanasumsi dasar yang menjadi acuan penghitungan besaran-besaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam APBN.Secara umum sumber resiko fiskal yang dihadapi oleh APBN2012 terutama berasal dari dua resiko utama, yakni inflasi danharga minyak.

Page 10: Kebijakan fiskal presentasi

6. Pengaruh Risiko Kebijakan Fiskal

2. Resiko Utang Dinamika Ekonomi Makro

Pengelolaan resiko utang diperlukan agar target

pembiayaan utang dapat diperoleh dengan biaya yang wajar dan

tidak menimbulkan penumpukan beban utang yang tidak

terkendali pada masa yang akan mendatang pada dasarnya

resiko utang terdiri dari empat, diantaranya :

Resiko pasar

Resiko Pembiayaan

Resiko Operasional

Resiko Reputasi

Page 11: Kebijakan fiskal presentasi

6. Pengaruh Risiko Kebijakan Fiskal

3. Kewajiban Kontijensi Pemerintah Pusat

Kewajiban kontijensi merupakan kewajiban potensial yang

timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi

pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa

atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada

dalam kendali pemerintah.

Page 12: Kebijakan fiskal presentasi

6. Pengaruh Risiko Kebijakan Fiskal

4. Desentralisasi Fiskal

Kebijakan desentralisasi fiskal dilakukan dengan tujuan

untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat

melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran

serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan

memperhatikan prinsip demokrasi, dan kekhususan suatu

daerah dalam sistem Negara Republik Kesatuan Indonesia.

Page 13: Kebijakan fiskal presentasi

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkankondisi perekonomian untuk menja di lebih baik dengan jalan mengubahpenerimaan dan pengeluaran pemerintah

Kebijakan fiskal di lakukan dengan tujuan untuk mengelola isi permintaanbarang dan jasa, untuk mempertahankan produksi Yang mendekati full employmentdan untuk mempertahankan tingkat harga barang dan jasa agar inflasi dan deflasitidak terjadi.

Bagi negara sedang berkembang sebenarnya sulit untuk menyesuaikan antarapendapatan negara yang sedang berkembang rendah sedangkan kebutuhan untukmenyediakan barang dan jasa serta membelanjai pengeluaran yang lainya lebih besar.Sedangkan kebijakan campuran adalah merupakan campuran daari dua kebijakanbdiatas yang di lakukan dengan cara mengubah pengeluaran, pengenaan pajakataupun jumlah uang yang beredar secara bersama-sama.

kesimpulan

Page 14: Kebijakan fiskal presentasi

Semoga bermanfaat

Wassalamualaikum Wr. Wb