kebijakan fiskal
DESCRIPTION
ilmu ekonomiTRANSCRIPT
KEBIJAKAN FISKAL
Adalah kebijakan ek yg digunakan pemerintah utk mengelola perekonomian ke
kondisi yg lebih baik dg mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah
PAJAK
• Pemerintah mengendalikan pengeluaran dan penerimaan
• Pajak ( T ) tdk sama G ( government expenditure )
• T diterima dipengaruhi tgk pendapatan• T dpt mempengaruhi perilaku produksi /
konsumsi• T ( hukum) sifatnya memaksa, tetapi
tdk membalas jasa secara langsung
Klasifikasi Pajak
• Pajak obyektif dikenakan berdasarkan aktivitas ek para wajib pajak. Contoh PPN dikenakan kpd pembeli brg & jasa kena pjk.
• Pajak subyektif dipungut dg melihat kemampuan wajib pajak.makin kaya makin besar pajaknya. Bila pendapatan di bawah PTKP (Pendapatan Tdk Kena Pjk) tdk perlu membayar PPh
• Pajak Langsung beban pjk nya tdk dpt digeser ke org lain( no tax incidence). Contoh : PPh; PBB, kesamaan dg pjk subyektif
• Pajak tdk langsung beban pjk nya dpt digeser ke org lain( tax incidence). Contoh PPn; PPnBM
Tarif Pajak
• Pajak Nominal T = 50
• Pajak Persentase t proporsional, progresif, regresif
• Di Indonesia UU o. 17/2000 mengenai PPh berlaku 2001 ; Penghasilan Kena Pajak (PKP) utk pribadi<= Rp 25 Jt t=5%; 25-50=10%;50-100=15%;100-200=25%; > 200= 35 %
Pengaruh Pajak Terhadap Pendapatan & Konsumsi
• Pajak Nominal
Yd = Y –T
Fungsi konsumsi C = Co + b Yd
= Co + b(Y-T)
Misal C1 = 100+0,8 Yd ;T= 25
C2 = 100 – 20+0,8 Y ; = 80 + 0,8 Y
• Pajak Proporsional
Yd = Y - tY= Y(1-t); C2 = 100+0,8(1-0,25)Y
= 100 + 0,8(0,75)Y
= 100 + 0,6 Y
C1
C2
C1
C2
Y
C
C
Y
Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Ekonomi
• C = 100+0,8 Yd; I = 150; G = 250• Keseimbangan ek Y = C + I + G = 100 + 0,8 Yd + 150 + 250= 500 + 0,8 Y 0,2 Y = 500 Y = 2.500T = 100 Yd =Y–100 C=100+0,8(Y-100)=20 +0,8Y pengeluaran agregat AE=C+I+G=20+0,6Y+150+250 = 420+0,8YOutput keseimbangan : Y =AE+C+I+G= 2.100Jadi T=100 Output keseimbangan berkurang
2.500-2.100 = 400
Efektifitas Kebijakan Fiskal
a.Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Keseimbangan Pasar Barang-Jasa
r
Y
b. Dampak Kebijakan Fiskal Ekspansif
Terhadap Inflasi