kata pengantar - kementerian pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/laptah direktorat...

97

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Page 2: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 i

KATA PENGANTAR

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas mengamankan

produksi dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan

Dampak Perubahan Iklim (DPI) sehingga produksi tercapai baik secara

kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Sesuai dengan tugas tersebut Tahun 2019

telah dilaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian target

dimaksud. Evaluasi pelaksanaan kegiatan harus dilaksanakan sehingga perlu

disusun Laporan Tahunan sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, yang dijabarkan dalam visi, misi, dan

tujuan serta sasaran program dan kegiatan.

Secara garis besar, laporan ini menyajikan capaian pelaksanaan program dan

kegiatan, serta permasalahan dalam pencapaian kegiatan dan program

tersebut. Kami berharap laporan ini dapat memberikan informasi dan sebagai

bahan pemantapan program pembangunan tanaman pangan, khususnya

dalam upaya pengamanan produksi pada periode mendatang.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan

laporan ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas

partisipasinya.

Jakarta, Maret 2020

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,

Edy Purnawan

NIP 197004121998031002

Page 3: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 yang

dijabarkan ke dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan Tahun 2015-2019, telah menetapkan Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan. Program

tersebut dijabarkan ke dalam delapan Kegiatan Utama dengan sasaran

Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah peningkatan produksi padi 84 juta

ton, jagung 33 juta ton, kedelai 2,8 juta ton dalam upaya pencapaian visi

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, yaitu "terwujudnya pemenuhan

kebutuhan pangan yang cukup secara berkelanjutan untuk memperkuat

kedaulatan pangan".

2. Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

dengan memperhatikan sumberdaya organisasi dan kondisi lingkungan,

telah ditetapkan strategi pencapaian tujuan dan sasaran yaitu

a. Penguatan Sistem Pengamatan dan Pengendalian Dini (SPOT-STOP)

b. Penguatan Penerapan Teknologi Pengendalian OPT dan Penanganan

DPI

c. Penyediaan Sarana Pengendalian OPT dan Penanganan DPI

d. Penguatan Kelembagaan Perlindungan Tanaman Pangan

e. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) Perlindungan Tanaman

Pangan

3. Luas serangan OPT dan kerusakan akibat DPI pada tahun 2019 sebesar

5,2% atau 94,8% dapat diamankan dari OPT dan DPI. Capaian kinerja

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan tahun 2019 mencapai 99,79%

dari target 95% areal yang dapat diamankan dari OPT dan DPI.

4. Luas serangan OPT utama pada tanaman pangan Tahun 2019 seluas

356.073 ha (puso 5.680 ha) atau 1,93% dari luas tanam 18.447.608 ha.

Angka tersebut menunjukkan bahwa areal yang dapat diamankan dari

serangan OPT sebesar 98,07% dari target 97% dengan capaian kinerja

101,10%. Sedangkan kerusakan akibat DPI (banjir dan kekeringan) seluas

602.687 ha (puso 179.086 ha) atau 3,27% dari luas tanam. Dengan

Page 4: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 iii

demikian, luas areal tanaman yang dapat diamankan dari DPI sebesar

96,73% dari target 98% dengan capaian kinerja 98,70%.

5. Kegiatan utama perlindungan tanaman pangan tahun 2019 diantranya

yaitu: PPHT, PPDPI, Gerakan Pengendalian, Dem Area, PPAH, Rumah

burung hantu, perbanyakan APH/refugia, bantuan Sarana pengendalian

OPT dan bantuan sarana penanganan DPI, serta pengujian mutu produk

tanaman.

6. Kegiatan PPHT Tahun 2019 direncanakan seluas 2.325 ha dengan pagu

Rp. 3.751.390.000,- Realisasi kegiatan PPHT padi, jagung dan kedelai

pada tahun 2019 seluas 2.315 ha (99,57%), dengan realisasi anggaran

sebesar Rp. 3.705.870.000,- (98,77%).

7. Kegiatan PPDPI tahun 2019 mencapai 500 ha atau 100% dari rencana 500

ha dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 2.494.988.360 atau 99,05% dari

target Rp. 2.518.856.000.

8. Gerakan pengedalian OPT tahun 2019 dilaksanakan pada komoditas padi,

jagung dan kedelai dengan capaian 21.395 ha atau 98,55% dari target

21.710 ha dan realisasi keuangan mencapai Rp. 4.267.436.000 atau

97,99% dari target Rp. 4.355.107.000.

9. Kegiatan Dem Area (budidaya tanaman sehat dan PDPI) tahun 2019

direncanakan seluas 100.000 ha dan anggaran Rp. 191.170.000.000.

realisasi pelaksanaan kegiatan tersebut sebanyak 99.823 ha atau 98,55%

dan realisasi keuangan sebesar Rp. 190.158.154.874 atau 99,47% dari

target .

10. Kegiatan rumah burung hantu direncanakan sebanyak 225 unit dengan

anggaran Rp. 450.000.000. Realisasi pelaksanaan kegiatan fisik sebesar

225 unit atau 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp. 450.000.000 atau

100%.

11. Kegiatan perbanyakan Agen Pengendali Hayati/refugia tahun 2019

direncanakan 30 unit dengan anggaran Rp. 300.000.000 dan dapat

direalisasikan semua dengan capaian 100%.

12. Bantuan sarana pengendalian OPT direncakan sebanyak target 3 paket

(herbisida, pestisida dan handsprayer dengan anggaran Rp.

Page 5: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 iv

53.940.000.000. Realisasi fisik kegiatan tersebut mencapai 100% dengan

realisasi anggaran Rp. 52.996.787.150 atau 98,25%.

13. Bantuan sarana penanganan DPI tahun 2019 direncanakan sebanyak 800

unit pompa dengan anggaran Rp. 7.797.600.000. realisasi pelaksanaan

kegiatan mencapai 800 unit (100%) dan realisasi keuangan mencapai Rp.

7.797.577.250 atau 99,99%.

14. Pengujian Mutu Produk Tanaman dilaksanakan sebanyak 2.495 sertifikat

pengujian atau 101,84% dar target 2.450 sertifikat. Realisasi keuangan

mencapai Rp. 23.860.778.977 atau 96,94% dari target Rp. 24.614.400.000.

15. Realisasi renovasi gedung Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

telah dilaksanakan senilai 19.877.961.600 (77,40%) dari total anggaran

25.683.000.000.

Page 6: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................ viii

PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1

Latar Belakang ......................................................................................................................... 1

Tugas, Fungsi dan Kewenangan ....................................................................................... 2

Visi ................................................................................................................................................ 8

Misi ............................................................................................................................................. 8

Strategi ....................................................................................................................................... 8

Arah Kebijakan ..................................................................................................................... 10

Kegiatan Utama ................................................................................................................... 11

Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2019 ............................................................................. 15

PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................................................................. 16

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... 16

Realisasi Keuangan ............................................................................................................ 23

Realisasi Kegiatan Pendukung ...................................................................................... 24

CAPAIAN KINERJA .............................................................................................................. 55

PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT ............................................................... 57

PENUTUP .................................................................................................................................. 59

LAMPIRAN .............................................................................................................................. 61

Page 7: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 vi

DAFTAR TABEL

1. Indikator Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2019 .................................................................................................................. 15

2. Rencana dan Realisasi Kegiatan Utanam Ditlin TP Tahun 2019 .............. 16

3. Rencana dan Realisasi Kegiatan PPHT Tahun 2019 ...................................... 17

4. Rencana dan Realisasi PPDPI Tahun 2018 dan 2019 ................................... 18

5. Rencana dan Realisasi Kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal)

OPT Tahun 2018 dan 2019 ................................................................................... 19

6. Rencana dan Realisasi Dem Area Tahun 2018 dan 2019 ........................... 20

7. Realisasi Keuangan Tahun 2019 ........................................................................... 24

8. Target dan Realisasi Pengujian Sampel 2019 ................................................. 50

9. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan (eksternal) Tahun 2019 ............ 50

10. Realisasi Pengujian Sampel Pemantauan ....................................................... 51

11 . Perbandingan Target dan Realisasi Pengujian Tahun 2017 – 2019 ...... 52

12. Target dan Realisasi PNBP Tahun 2015 – 2019............................................. 53

13. Realisasi Kegiatan dan Anggaran BPMPT Tahun 2019 .............................. 54

14. Capaian Indikator Kinerja Utama Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2019.............................................................................. 55

Page 8: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 vii

DAFTAR GAMBAR

1. Struktur Organisasi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan) ............. 7

2. Kebijakan Pelaksanaan SPOT STOP ....................................................................... 11

3. Target dan Realisasi Pengujian Sampel Tahun 2019 ...................................... 50

4. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan (eksternal) Tahun 2019 ................ 51

5. Realisasi Pengujian Sampel Pemantauan Internal ........................................... 52

6. Perkembangan Pencapaian Penyetoran PNBP Thn 2015–2019 ................. 54

Page 9: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Luas Serangan OPT Utama Tanaman Pangan pada Tanaman

Padi di Indonesia Tahun 2019 ................................................................................ 62

2. Luas Serangan OPT Utama Tanaman Pangan pada Tanaman

Jagung di Indonesia Tahun 2019 .......................................................................... 63

3. Luas Serangan OPT Utama Tanaman Pangan pada Tanaman

Kedelai di Indonesia Tahun 2019 .......................................................................... 64

4. Luas Serangan OPT Utama Tanaman Pangan pada Tanaman

Kacang Tanah di Indonesia Tahun 2019 ............................................................ 65

5. Luas Serangan OPT Utama Tanaman Pangan pada Tanaman

Kacang Hijau di Indonesia Tahun 2019 .............................................................. 66

6. Luas Serangan OPT Utama Tanaman Pangan pada Tanaman

Ubi Kayu di Indonesia Tahun 2019 ...................................................................... 67

7. Luas Serangan OPT Utama Tanaman Pangan pada Tanaman

Ubi Jalar di Indonesia Tahun 2019 ....................................................................... 68

8. Luas Banjir dan Kekeringan Tanaman Pangan pada Tanaman

Padi di Indonesia Tahun 2019 ................................................................................ 69

9. Luas Banjir dan Kekeringan Tanaman Pangan pada Tanaman

Jagung di Indonesia Tahun 2019 .......................................................................... 70

10. Luas Banjir dan Kekeringan Tanaman Pangan pada Tanaman

Kedelai di Indonesia Tahun 2019 ........................................................................ 71

11. Luas Banjir dan Kekeringan Tanaman Pangan pada Tanaman

Kacang Tanah di Indonesia Tahun 2019 ............................................................ 72

12. Luas Banjir dan Kekeringan Tanaman Pangan pada Tanaman

Kacang Hijau di Indonesia Tahun 2019 ............................................................. 73

13. Luas Banjir dan Kekeringan Tanaman Pangan pada Tanaman

Ubi Kayu di Indonesia Tahun 2019 ...................................................................... 74

14. Luas Banjir dan Kekeringan Tanaman Pangan pada Tanaman

Ubi Jalar di Indonesia Tahun 2019 ...................................................................... 75

15. Realisasi PPHT Tahun 2019 .................................................................................... 76

16. Realisasi PPDPI Tahun 2019 ................................................................................... 77

17. Realisasi Gerakan Pengendalian Tahun 2019.................................................. 78

18. Realisasi Dem Area Tahun 2019 ........................................................................... 79

Page 10: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 ix

19. Realisasi Perbanyakan Rumah Burung Hantu Tahun 2019 ........................ 80

20. Realisasi Petani Pengamat Tahun 2019 ............................................................. 81

21. Realisasi Perbanyakan APH/Refugia Tahun 2019 .......................................... 82

22. Realisasi PPAH Tahun 2019 .................................................................................... 83

23. Realisasi Bantuan Pananganan DPI (Pompa) Tahun 2019 ......................... 84

24. Realisasi Bantuan Pestisida, Herbisida dan Handsprayer Tahun 2019 .. 85

Page 11: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kementerian Pertanian pada Tahun 2019 telah menetapkan kebijakan untuk

mencapai sasaran yang dicanangkan dengan mengangkat tema

"Pengembangan Infrastruktur dan Penguatan Investasi untuk Percepatan

Peningkatan Produksi dan Ekspor Pangan”. Arah kebijakan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2019 dituangkan dalam program

percepatan pencapaian swasembada padi, jagung serta peningkatan

produksi kedelai dan komoditas tanaman pangan lainnya. Berdasarkan hal

tersebut, ditetapkan sasaran produksi Padi 84 Juta Ton, Jagung 33 Juta Ton,

dan Kedelai 2,8 Juta Ton, sasaran tersebut tertuang dalam Indikator Kinerja

Utama (IKU) Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2019. Upaya yang dilakukan

untuk mencapai sasaran tersebut antara lain dengan mengoptimalkan semua

sumber daya yang dimiliki khususnya sumber daya lahan melalui

pengembangan lahan baru dan fasilitasi atau bantuan kepada pelaku usaha

(petani). Upaya lainnya yaitu meminimalkan kehilangan hasil produksi melalui

pengamanan pertanaman dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT) serta Dampak Perubahan Iklim (DPI).

Salah satu agenda NAWA CITA terkait sektor pertanian adalah mewujudkan

kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik, melalui dua program aksi strategis yang dicanangkan

yaitu membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan serta

membangun sentra produksi dan mempertahankan lahan produktif. Strategi

pembangunan pertanian yang dilakukan antara lain meningkatkan produksi

dalam negeri, peningkatan kualitas distribusi pangan dan aksesibilitas

masyarakat terhadap pangan, perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi

masyarakat, mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan terutama

mengantisipasi bencana alam, dampak perubahan iklim (DPI) serta serangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan penyakit hewan serta

peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan pangan (petani).

Page 12: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 2

Pengamanan areal pertanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI (banjir

dan kekeringan) merupakan bagian penting dalam upaya peningkatan produksi

tanaman pangan baik kuantitas maupun kualitas. Sesuai amanat Undang-

Undang Nomor : 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman yang

dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 1995 tentang

Perlindungan Tanaman serta Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

887/Kpts/OT.210/9/1997 tentang Pedoman Pengendalian OPT, ditetapkan

bahwa Perlindungan Tanaman Pangan dilaksanakan dengan Sistem

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan pelaksanaannya menjadi tanggungjawab

masyarakat bersama pemerintah.

TUGAS, FUNGSI, DAN KEWENANGAN

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/

OT.010/8/2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian hama dan

penyakit dan perlindungan tanaman.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut :

1. Pengelolaan data dan informasi organisme pengganggu tumbuhan;

2. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan;

3. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak iklim;

4. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta penanggulangan

dampak iklim;

5. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang

dan umbi, serta penanggulangan dampak iklim;

Page 13: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 3

6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi,

serta penanggulangan dampak iklim;

7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi,

serta penanggulangan dampak iklim; dan

8. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan didukung oleh empat subdirektorat, satu subbagian

tatausaha dan satu jabatan fungsional :

a. Subdirektorat Data dan Kelembagaan Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan,

b. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Serealia,

c. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Aneka Kacang dan Umbi,

d. Subdirektorat Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim,

e. Subbagian Tata Usaha,

f. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Subdirektorat Data dan Kelembagaan Pengendalian OPT

Subdirektorat Pengelolaan Data dan Kelembagaan OPT mempunyai

tugas melaksanakan pengelolaan data organisme pengganggu

tumbuhan dan penyiapan peningkatan kapasitas kelembagaan

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan. Dalam melaksanakan

tugas dimaksud, Subdirektorat Data dan Kelembagaan Pengendalian

OPT menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data organisme

pengganggu tumbuhan; dan

b. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data kelembagaan

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan.

Page 14: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 4

b. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Serealia

Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Serealia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan, dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan serealia. Dalam

melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan Serealia menyelenggarakan fungsi sebagai

berikut :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan teknologi

pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan teknologi

pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang peningkatan teknologi pengendalian hama terpadu dan

pengelolaan sarana pengendalian organisme pengganggu tumbuhan

serealia;

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan

teknologi pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan serealia; dan

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

teknologi pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan serealia;

c. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Aneka Kacang dan Umbi

Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Aneka

Kacang dan Umbi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan,

penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

Page 15: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 5

bidang pengendalian organisme pengganggu tumbuhan aneka kacang

dan umbi. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Aneka Kacang dan

Umbi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan teknologi

pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan aneka kacang dan umbi;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan teknologi

pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan aneka kacang dan umbi;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang peningkatan teknologi pengendalian hama terpadu dan

pengelolaan sarana pengendalian organisme pengganggu tumbuhan

aneka kacang dan umbi;

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan

teknologi pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan aneka kacang dan

umbi; dan

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

teknologi pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan aneka kacang dan

umbi.

d. Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim

Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penanggulangan dampak

perubahan iklim. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat

Dampak Perubahan Iklim menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penanggulangan dampak

kebanjiran dan kekeringan;

Page 16: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 6

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan

dampak kebanjiran dan kekeringan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang penanggulangan dampak kebanjiran dan kekeringan;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

penanggulangan dampak kebanjiran dan kekeringan; dan

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang bidang

penanggulangan dampak kebanjiran dan kekeringan.

e. Subbag Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan surat

menyurat serta kearsipan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Bentuk kegiatan kegiatan dalam mencapai target kinerja output tata

usaha adalah :

a. Laporan kegiatan ketatausahaan perlindungan tanaman pangan

b. Pengembangan kesekretariatan Perlindungan Tanaman Pangan

c. Sewa operasional kendaraan kantor

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bentuk kegiatan dalam

mencapai target kinerja output fungsional adalah sertifikasi profesi

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan.

Dalam upaya meningkatkan kegiatan peramalan OPT, Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan didukung oleh satu Unit Pelaksana

Teknis (UPT) yaitu Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan (BBPOPT) yang berkedudukan di Jatisari, Kabupaten

Karawang, Jawa Barat. Untuk pelaksanaan pengujian mutu dan residu

pestisida, pupuk, dan produk tanaman, didukung oleh Balai Pengujian

Mutu Produk Tanaman (BPMPT) yang berkedudukan di Jakarta.

Page 17: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 7

Pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi perlindungan tanaman pangan

di daerah dilaksanakan oleh 33 Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai

Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD-BPTPH) dan Bidang

yang menangani perlindungan tanaman pangan. Dengan perangkat

tersebut diharapkan segala permasalahan perlindungan tanaman yang

timbul di daerah dapat diatasi secara cepat.

Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan (Permentan No. 43/ Permentan/ OT.010/ 8/ 2015)

Page 18: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 8

VISI

“Terwujudnya pengamanan areal tanaman pangan dari serangan

OPT dan terkena DPI (banjir dan kekeringan) melalui penerapan sistem

pengendalian hama terpadu dan adaptasi perubahan iklim”

MISI

Misi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yaitu :

a. Meningkatkan pengamatan dan sistem peringatan dini OPT dan DPI.

b. Meningkatkan gerakan pengendalian OPT dan penanganan DPI.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

perlindungan tanaman.

d. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman

pangan.

e. Meningkatkan penyediaan sarana penanggulangan OPT dan DPI.

STRATEGI

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

dengan memperhatikan sumberdaya organisasi dan kondisi lingkungan,

telah ditetapkan strategi pencapaian tujuan dan sasaran yaitu :

a. Penguatan Sistem Pengamatan dan Pengendalian Dini (SPOT-

STOP)

Untuk dapat melaksanakan sistem pengamatan dan pengendalian dini

(SPOT-STOP), perlu upaya pre-emtif, peningkatan pengamatan/deteksi

dini terhadap perkembangan OPT dan pengendalian dini oleh

petani/kelompok tani serta Brigade Proteksi Tanaman (BPT).

b. Penguatan Penerapan Teknologi Pengendalian OPT dan

Penanganan DPI

Untuk meningkatkan penerapan teknologi pengendalian OPT dan

penanganan DPI spesifik lokasi perlu dilakukan upaya peningkatan kaji

terap teknologi spesifik lokasi pengendalian OPT dan penanganan DPI,

meliputi:

Page 19: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 9

Studi dinamika populasi OPT, untuk mengetahui perkembangan

populasi/serangan OPT dalam mendukung penerapan (SPOT-STOP)

pengendalian OPT

Uji biotipe WBC, untuk mengetahui jenis biotipe WBC yang

berkembang di lapangan pada musim tanam berjalan.

Rice Garden, untuk mengetahui reaksi varietas terhadap

perkembangan OPT.

Taksasi kehilangan hasil, untuk mengetahui potensi kehilangan hasil

akibat serangan OPT

Uji adaptasi pola tanam terhadap dampak perubahan iklim, untuk

memperoleh rekomendasi pola dan waktu tanam dalam rangka

meminimalkan dampak perubahan iklim.

Uji toleransi tanaman terhadap dampak perubahan ilkim, untuk

memperoleh rekomendasi teknologi budidaya tanaman yang

adaptif terhadap dampak perubahan iklim.

c. Penyediaan Sarana Pengendalian OPT dan Penanganan DPI

Perubahan iklim ekstrim yang sulit diprediksi sangat berpengaruh

terhadap perkembangan OPT dan meluasnya kejadian

banjir/kekeringan serta merupakan kendala utama dalam upaya

peningkatan produksi. Oleh karena itu, perlu diupayakan penyediaan

sarana dan prasarana pengendalian OPT (agens pengendali hayati,

pesitida nabati, pestisida kimiawi dan alat aplikasinya, gudang

penyimpanan sarana pengendalian, kendaraan operasional BPT dan

LPHP) dan penanganan DPI dengan menggunakan teknologi iklim

terapan (kalender tanam, varietas tahan genangan dan kekeringan).

Terkait kegiatan pengumpulan data unsur-unsur iklim untuk

mendapatkan prakiraan awal musim tanam diupayakan kerjasama

dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

d. Penguatan Kelembagaan Perlindungan Tanaman Pangan

Peran dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman pangan baik di

tingkat pusat maupun daerah sampai tahun 2017 belum optimal, oleh

karena itu perlu diupayakan revitalisasi kelembagaan perlindungan

Page 20: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 10

tanaman melalui penguatan SDM, perbaikan sarana dan prasarana

serta pemantapan Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga

eksekusi pengendalian OPT dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan

akurat.

e. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) Perlindungan Tanaman

Pangan

Upaya untuk memperkuat SDM perlindungan, perlu adanya

pengangkatan petugas POPT sehingga sama dengan jumlah wilayah

pengamatan yang ada (kecamatan). Peningkatan kapasitas SDM bagi

petugas maupun petani diupayakan melalui pelatihan, pembinaan dan

sertifikasi POPT. Pelatihan bagi petugas antara lain berupa temu

teknologi, seminar dan lain-lain. Sedangkan peningkatan kapasitas

bagi petani diupayakan melalui magang kelompok tani di

Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP), pelatihan

petani pemandu, dan pelatihan petani pengamat.

ARAH KEBIJAKAN

Arah kebijakan pengamanan produksi tanaman pangan dilakukan

dengan sistem PHT dan pelaksanaannya menjadi tanggung jawab

masyarakat dan pemerintah, melalui tindakan pre-emtif dan responsif.

Tindakan pre-emtif dengan melakukan upaya-upaya pengendalian OPT

berdasarkan pengalaman musim yang lalu agar SPOT serangan OPT pada

musim tanam berikutnya tidak terjadi. Sedangkan tindakan responsif

dengan melakukan pengamatan OPT pada musim yang sedang berjalan.

Apabila sudah terjadi gejala serangan (SPOT) berdasarkan pengamatan

periodik, maka segera dikendalikan (STOP).

Page 21: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 11

= Pengamatan Dini

Gambar 2. Kebijakan Pelaksanaan SPOT STOP

Apabila pada saat pengamatan ditemukan populasi OPT di bawah

ambang pengendalian maka pengendalian dilakukan dengan

menggunakan agens pengendali hayati (APH). Apabila populasi melebihi

ambang pengendalian maka pengendalian dapat menggunakan pestisida

kimiawi secara bijaksana, terdaftar dan diijinkan oleh Menteri Pertanian

dengan memperhatikan kaidah 6 tepat (tepat sasaran OPT, jenis bahan

pengendali, dosis/konsentrasi, cara aplikasi, waktu dan mutu).

KEGIATAN UTAMA

Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI

dilakukan melalui berbagai kegiatan. Dari berbagai kegiatan tersebut

terdapat beberapa kegiatan utama yaitu :

a. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)

PPHT Skala Luas adalah salah satu bentuk pengamanan pertanaman

tanaman pangan dengan memberdayakan petani alumni SLPHT dan

mengikutsertakan petani yang belum mengikuti SLPHT (non alumni

SLPHT). Kegiatan PPHT meliputi kegiatan sebelum tanam (pertemuan

koordinasi, pertemuan pra tanam) dan kegiatan setelah tanam

SPOT STOP

STOP OPTAmbang

Pengendalian

Preemptif

Ekosistem

Alami

Responsif

Page 22: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 12

(pengamatan mingguan, evaluasi hasil pengamatan dan rencana

tindak lanjut/RTL).

b. Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)

PPDPI merupakan salah satu bentuk pengamanan pertanaman dengan

memberdayakan petani alumni SLI dan atau petani yang memahami

dan memiliki motivasi di bidang penanganan DPI (memanfaatkan

informasi iklim dan melakukan pengelolaan budidaya sesuai dengan

iklim setempat). Kegiatan PPDPI meliputi pertemuan koordinasi,

pratanam, pasca tanam, dan evaluasi dengan pendampingan oleh

petugas POPT-PHP/Mantri Tani.

c. Gerakan Pengendalian OPT

Gerakan pengendalian dengan pertimbangan kelestarian

lingkungan ini mempunyai arti bahwa pengendalian yang dilakukan

memiliki risiko yang kecil, tidak mengakibatkan kekebalan (resurjensi),

serta tidak membahayakan kesehatan manusia maupun lingkungan.

Gerakan pengendalian disesuaikan dengan jenis OPT yang menyerang

di lapangan jika melebihi ambang pengendalian. Dengan identifikasi

yang tepat dan mengetahui populasi OPT dapat menyiapkan jumlah

dan jenis bahan pengendalian OPT yang tepat untuk mengendalikan

OPT.

d. Demonstrasi Area (Dem Area)

Dem Area/Pengendalian WBC Budidaya Tanaman Sehat dilaksanakan

dengan mengadopsi teknologi praktek budidaya tanaman sehat,

menggunakan input produksi pupuk organik dan kapur

pertanian/dolomit untuk tujuan peningkatan kesehatan tanah lahan

pertanaman dan teknologi pengendalian OPT dengan teknik

pengelolaan agroekosistem yang memberdayakan peran musuh alami

OPT. Pemberdayaan musuh alami OPT dilaksanakan dengan aplikasi

agens pengendali hayati (APH), penanaman tanaman berbungan

sebagai refugia dan meminimalkan aplikasi pestisida kimia.

Page 23: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 13

e. Pengujian Mutu Produk Tanaman

Pestisida dan pupuk merupakan sarana produksi yang diperlukan

dalam upaya mengamankan pertanaman dari gangguan OPT. Pestisida

dan pupuk yang digunakan harus berkualitas baik dan diaplikasikan

dengan tepat sehingga produk tanaman yang dihasilkan akan bermutu

baik dan aman dikonsumsi.

Laboratorium pengujian mutu mempunyai peran yang sangat penting

dalam melakukan pengujian dan menerbitkan Laporan/Sertiifkat Hasil

Pengujian sehingga dapat diketahui mutu dari pestisida, pupuk dan

produk tanaman. Dengan demikian, dapat diketahui tingkat keamanan

produk dari cemaran pestisida, aflatoksin atau logam berat. Sedangkan

data hasil pengujian mutu pestisida dan pupuk digunakan untuk

mengetahui apakah kualitas kandungannya masih sesuai dengan

informasi yang tercantum dalam kemasannya.

f. Rumah Burung Hantu

Burung hantu merupakan burung karnivor yang aktif pada malam hari

(nocturnal). Burung hantu merupakan binatang pemburu tikus yang

paling handal, sehingga menjadi predator alami yang efektif untuk

mengendalikan hama tikus. Burung hantu yang efektif mengendalikan

tikus berasal dari Famili Tytonidae, salah satunya dari genus Tyto (Tyto

alba).

Serangan hama tikus di beberapa wilayah setra produksi padi saati ini

cukup merepotkan, bahkan beberapa diantaranya telah menyebabkan

puso, untuk itu harus dicarikan alternatif cara pengendaliannya yang

efektif dan efisien. Penggunaan burung hantu sebagai predator

pengendali hama tikus sudah banyak dilakukan di berbagai wilayah

dengan hasil yang memuaskan. Dengan demikian perlu dikembangkan

kegiatan yang dapat memfasilitasi pemberdayaan penggunaan burung

hantu sebagai agens pengendali hama tikus.

Page 24: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 14

g. APH

Agens Pengendali Hayati (APH) merupakan salah satu bahan

pengendali OPT yang relatif lebih ramah lingkungan. Agens

pengendali hayati digunakan untuk mengendalikan OPT pada keadaan

populasi dan/atau intensitas serangan yang masih relatif rendah, agar

populasi dan/intensitas serangan OPT tersebut tidak berkembang,

meningkat dan menyebabkan kerugian ekonomi. Penggunaan APH

sangat direkomendasikan untuk mengendalikan OPT tanaman pangan

sejak dini, sehingga keberadaannya tidak menimbulkan kerusakan dan

kerugian lebih lanjut. Berdasarkan kegunaannya tersebut, maka

pengembangan dan perbanyakan beberapa jenis APH yang sesuai

untuk mengendalikan OPT Tanaman Pangan perlu terus dilakukan.

h. Petani Pengamat

Kegiatan pengawalan pertanaman dari gangguan OPT dan DPI

dilakukan melalui pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT dan

penanganan DPI yang dilakukan oleh petugas Pengendali Organisme

Pengganggu Tumbuhan (POPT) bersama dengan masyarakat (petani).

Petani pengamat merupakan salah satu solusi untuk mengatasi

masalah terus berkurangnya jumlah petugas POPT dalam melakukan

pengamatan terutama di wilayah desa petani tersebut atau yang

disepakati bersama antara POPT dengan Petani Pengamat.

i. Renovasi Gedung

Gedung kantor Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan merupakan

salah satu sarana pendukung untuk optimalisasi kegiatan

perlindungan tanaman pangan. Gedung kantor Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan saat ini dirasa kurang memadai dalam

mengakomodir tugas-tugas karyawan dalam melaksanakan kegiatan

perlindungan, sehingga perlu direnovasi. Pada tahun 2019, Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan mengalokasikan anggaran sebesar Rp.

25.683.000.000,00,-. Pelaksanaan renovasi masih dalam proses lelang

ulang untuk mendapatkan pelaksanaan kegiatan yang memenuhi

target dan kriteria.

Page 25: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 15

PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2019

Dalam rangka mengukur capaian upaya pengamanan produksi tanaman

pangan dari gangguan OPT dan DPI, Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan menetapkan indikator kinerja, sebagai berikut :

Tabel 1. Indikator Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2019

Target

1Rasio Luas Serangan OPT terhadap Luas Tanam Tanaman

Pangan3%

2Rasio Luas Terkena DPI terhadap Luas Tanam Tanaman

Pangan2%

Indikator Kinerja

Dalam rangka mencapai sasaran strategis diatas Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan melaksanakan kegiatan pengamanan areal pertanaman

tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI yaitu rasio luas serangan

OPT terhadap luas tanam tanaman pangan 3% dan rasio luas terkena DPI

terhadap luas tanam tanaman pangan 2%.

Upaya pencapaian sasaran strategis pengamanan produksi tanaman

pangan dari serangan OPT, banjir dan kekeringan dilakukan melalui

beberapa kegiatan penguatan perlindungan tanaman pangan baik di

daerah maupun di pusat berupa fasilitas penguatan perlindungan

tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI serta pengujian mutu

produk tanaman. Jumlah anggaran untuk mendukung kegiatan-kegiatan

tersebut adalah sebesar Rp. 432.504.100.000.

Page 26: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 16

PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2019

REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan dalam rangka

mendukung upaya peningkatan produksi dilakukan dengan dukungan

anggaran pusat maupun anggaran Dekonsentrasi. Realisasi beberapa

kegiatan utama yang dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran kinerja

perlindungan tanaman pangan disajikan dalam tabel dan uraian sebagai

berikut:

Tabel 2. Rencana dan Realisasi Kegiatan Utama Ditlin TP Tahun 2019

VOL RP VOL % RP %

1 PPHT Padi Ha 1.675 2.524.000.000 1.675 100,00 2.519.573.000 99,82

2 PPHT Jagung Ha 300 494.390.000 300 100,00 491.849.000 99,49

3 PPHT Kedelai Ha 350 733.000.000 340 97,14 694.448.000 94,74

4 PPDPI Ha 500 2.518.856.000 500 100,00 2.494.988.360 99,05

5 Gerakan Pengendalian Padi Ha 19.055 3.412.857.000 18.805 98,69 3.362.901.000 98,54

6 Gerakan Pengendalian Jagung Ha 2.005 588.350.000 1.990 99,25 584.873.000 99,41

7 Gerakan Pengendalian Kedelai Ha 645 351.950.000 600 93,02 319.662.000 90,83

8 Bahan Perbanyakan APH/Refugia Unit 87 1.649.550.000 87 100,00 1.630.854.000 98,87

9 Perbanyakan Rumah Burung Hantu Unit 225 450.000.000 225 100,00 450.000.000 100,00

10 Dem Area Ha 100.000 191.170.000.000 99.823 99,82 190.158.154.874 99,47

11 Petani Pengamat Ha 726 2.178.000.000 726 100,00 2.178.000.000 100,00

12 Pengujian Mutu Produk LHP 2.450 24.614.400.000 2.495 101,84 23.860.778.977 96,94

13 Sarana Pengendalian OPT Paket 3 53.940.000.000 3 100,00 52.996.787.150 98,25

14 Sarana penanganan DPI unit 800 7.797.600.000 800 100,00 7.797.577.250 100,00

15 Renovasi Gedung Ditlin TP unit 1 26.473.020.000 1 100,00 19.877.961.600 75,09

Total 318.895.973.000 309.418.408.211 97,03

SATUANREALISASI

NO. URAIANTARGET

1. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)

Sistem PHT mengedepankan pengelolaan agroekosistem dan

pengendalian OPT yang berbasis sumber daya alam yang ramah

lingkungan antara lain penggunaan agens pengendali hayati (APH),

pestisida nabati, penanaman tanaman refugia sebagai mikro habitat

musuh alami, dan pengendalian spesifik lokasi lainnya. Hasil yang ingin

dicapai dari kegiatan PPHT Skala Luas (PPHT-SL) diantaranya

Page 27: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 17

menurunkan intensitas serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT), menurunkan frekuensi aplikasi pestisida kimia/sintetis,

meningkatkan produktivitas, meningkatkan pemanfaatan teknologi

ramah lingkungan, meningkatkan populasi musuh alami, dan

meningkatkan keuntungan petani (B/C Ratio). Diharapkan kegiatan

PPHT dapat membudaya di masyarakat, pertanian ramah lingkungan

dan berkelanjutan, ekosistem terjaga dan produk pangan aman bagi

kesehatan.

Tabel 3. Rencana dan Realisasi Kegiatan PPHT Tahun 2019

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

TH 2019 2.325 2.315 99,57 3.751.840.000 3.705.870.000 98,77

1 Padi 1.675 1.675 100,00 2.524.000.000 2.519.573.000 99,82

2 Jagung 300 300 100,00 494.390.000 491.849.000 99,49

3 Kedelai 350 340 97,14 733.450.000 694.448.000 94,68

TH 2018 10.845 10.770 99,31 18.895.756.000 18.726.562.350 99,10

1 Padi 8.525 8.450 99,12 13.714.656.000 13.588.792.000 99,08

2 Jagung 1.560 1.560 100,00 3.354.600.000 3.354.407.000 99,99

3 Kedelai 760 760 100,00 1.826.500.000 1.783.363.350 97,64

Fisik (Ha) Keuangan (Rp.)No Kegiatan

Kegiatan PPHT Tahun 2019 direncanakan seluas 2.325 ha dengan pagu

Rp. 3.751.390.000,- Realisasi kegiatan PPHT Padi tahun 2019 seluas

2.315 ha (99,57%), dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

3.705.870.000,- (98,77%). Pelaksanaan kegiatan PPHT Tahun 2019 lebih

kecil apabila dibandingkan dengan Tahun 2018 yang mencapai 10.770

ha dengan anggaran Rp. 18.707.562.000,-.

Keberhasilan pelaksanaan penerapan PHT kedelai dapat dilihat dari

peningkatan pemanfaatan pupuk organik dan agens pengendali hayati

untuk mengendalikan OPT yang muncul. Hal ini mampu meningkatkan

provitas kedelai dari 1,6 ton/ha menjadi 2 ton/ha. Pengenalan manfaat

dan fungsi penanaman tanaman refugia di sekitar pertanaman kedelai

pada petani dinilai berhasil, dimana sekitar 71,43% Poktan/gapoktan

melakukan penanaman tanaman refugia pada lokasi PPHT kedelai

Page 28: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 18

2. Penerapan Penanganan DPI (PPDPI)

Penerapan penanganan dampak perubahan iklim (PPDPI) dilakukan

melalui penerapan teknologi adaptif, antara lain Kalender Tanam (pola

tanam berdasarkan pola curah hujan dan ketersediaan air irigasi),

penggunaan varietas unggul adaptif terhadap kekeringan,

genangan/banjir, salinitas dan umur genjah, serta teknologi

pengelolaan lahan, pupuk, dan air (lubang biopori/sumur suntik).

Tabel 4. Rencana dan Realisasi PPDPI Tahun 2018 dan 2019

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

1 TAHUN 2018 400 400 100,00 1.853.825.000 1.845.250.300 99,54

2 TAHUN 2019 500 500 100,00 2.518.856.000 2.494.988.360 99,05

No PPDPIFisik (Ha) Keuangan (Rp.000,-)

Upaya adaptasi tersebut diatas dapat diterapkan atau menjadi

pilihan dalam penanganan DPI yang sesuai kondisi iklim setempat

(spesifik lokasi). Kegiatan PPDPI T.A. 2019 dilaksanakan 100% sesuai

target yaitu seluas 500 ha dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

2.494.988.360 (99,05% dari pagu).

3. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (Gerdal

OPT)

Keberhasilan kegiatan pengendalian OPT harus bersifat spesifik

lokasi dengan memperhatikan kondisi setempat, terkoordinasi dengan

baik antar semua pemangku kepentingan, dan dilaksanakan secara

bersama-sama (serentak) pada areal yang luas. Kepedulian petani

terhadap keberadaan OPT di areal usahataninya merupakan salah satu

kunci keberhasilan pengendalian OPT. Upaya pengendalian yang

dilakukan selama ini masih terbatas pada lahan usahatani masing-

masing petani dengan wilayah yang terbatas sehingga hasilnya belum

optimal. Apabila dilakukan secara serentak dalam suatu wilayah yang

luas akan memberikan hasil yang lebih baik.

Page 29: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 19

Tabel 5. Rencana dan Realisasi Kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal)

OPT Tahun 2018 dan 2019

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

2019 21.710 21.395 98,55 4.355.107.000 4.267.436.000 97,99

1 Padi 19.055 18.805 98,69 3.412.857.000 3.362.901.000 98,54

2 Jagung 2.005 1.990 99,25 588.350.000 584.873.000 99,41

3 Kedelai 650 600 92,31 353.900.000 319.662.000 90,33

2018 19.480 19.470 99,95 5.609.500.000 5.566.160.000 99,23

1 Padi 17.150 17.150 100,00 4.459.000.000 4.440.140.000 99,58

2 Jagung 1.680 1.680 100,00 728.000.000 720.850.000 99,02

3 Kedelai 650 640 98,46 422.500.000 405.170.000 95,90

No KegiatanFisik (Ha) Keuangan (Rp.000,-)

Gerakan Pengendalian OPT Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2019 lebih

besar daripada gerakan pengendalian Tahun 2018 yang hanya

dilaksanakan seluas 19.470 ha dengan anggaran Rp. 5.566.160.000,-.

4. Bantuan Dem Area Padi

Produksi padi yang dilaksanakan dengan sangat intensif di

Indonesia dalam kurun waktu lama menimbulkan berbagai dampak

negatif terhadap agroekosistem, diantaranya berupa penurunan kualitas

kesuburan lahan dan terganggunya keseimbangan agroekosistem. Oleh

karena itu harus diimbangi dengan pengelolaan agroekosistem yang

baik dengan menerapkan sistem budidaya tanaman yang sehat.

Agroekosistem yang tidak seimbang dapat menyebabkan peningkatan

populasi dan intensitas serangan OPT tertentu, seperti wereng batang

coklat (WBC), penggerek batang padi (PBP), blas, kresek dan virus kerdil

rumput/hampa di beberapa daerah sentra produksi padi. Penanganan

serangan OPT tanaman padi ini dilaksanakan dengan menggunakan

sistem pengendalian hama terpadu (PHT), yang salah satu prinsipnya

adalah penerapan budidaya tanaman sehat.

Dem Area Budidaya Tanaman Sehat dilaksanakan dengan

mengadopsi teknologi praktek budidaya tanaman sehat, menggunakan

input produksi pupuk organik dan kapur pertanian/dolomit untuk

tujuan peningkatan kesehatan tanah lahan pertanaman dan teknologi

pengendalian OPT dengan teknik pengelolaan agroekosistem yang

Page 30: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 20

memberdayakan peran musuh alami OPT. Pemberdayaan musuh alami

OPT dilaksanakan dengan aplikasi agens pengendali hayati (APH),

penanaman tanaman berbungan sebagai refugia dan meminimalkan

aplikasi pestisida kimia.

Tabel 6. Rencana dan Realisasi Dem Area Tahun 2018 dan 2019

Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian

1 BTS 80.000 79.873 99,84125 33.000 33.000 100

2 PPDPI 5.000 4.950 99 1.000 1.000 100

3 RAWA 15.000 15.000 100

TOTAL 100.000 99.823 99,823 34.000 34.000 100

2019 2018DEM AREANO

Kegiatan Dem area dialokasikan seluas 100.000 ha dengan total

anggaran Rp. 191,17 M. Realisasi fisik dem area tahun 2019 seluas

99.823 ha (99,82%) dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 190,16 M

(99,47%). Pelaksanaan kegiatan Dem Area 2019 jauh lebih besar dari

tahun 2018 yang hanya seluas 34.000 ha dengan anggaran 60,68 M.

5. Pemberdayaan Petani Pengamat

Pengawalan areal pertanaman dari gangguan OPT dan DPI

dilakukan melalui kegiatan pengamatan, peramalan dan pengendalian

OPT dan penanganan DPI yang dilakukan oleh petugas Pengendali

Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) bersama dengan

masyarakat terutama petani.

Pada tahun 2019, jumlah POPT di Indonesia baik Aparatur Sipil

Negara (ASN) maupun Tenaga Harian Lepas (THL) berjumlah 3.837

orang akan terus dan berkurang karena sebagian petugas akan

memasuki masa pensiun. Hal ini menyebabkan beban kerja petugas

semakin berat dengan wilayah kerja yang cukup luas.

Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan

perekrutan petani pengamat untuk membantu tugas POPT dalam

melakukan pengamatan terutama di wilayah desa petani tersebut atau

yang disepakati bersama antara POPT dengan Petani Pengamat.

Pada tahun 2019, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menargetkan 726 orang

Page 31: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 21

Petani Pengamat di seluruh wilayah Indonesia dengan pagu anggaran

Rp. 2.178.000.000,-. Petani Pengamat diharapkan mampu melakukan

pengamatan OPT dan malaporkan hasil pengamatannya kepada

petugas POPT di wilayahnya. Realisasi anggaran untuk kegiatan

pemberdayaan petani pengamat Tahun 2019 mencapai Rp.

2.178.000.000 (100%).

6. Pengujian Mutu Produk Tanaman (LHP/Sertifikat)

Pestisida dan pupuk merupakan sarana produksi yang diperlukan

dalam upaya mengamankan pertanaman dari gangguan OPT. Pestisida

dan pupuk yang digunakan harus berkualitas baik dan diaplikasikan

dengan tepat sehingga produk tanaman yang dihasilkan akan bermutu

baik dan aman dikonsumsi.

Laboratorium pengujian mutu mempunyai peran sangat penting

dalam melakukan pengujian dan menerbitkan Laporan/Sertifikat Hasil

Pengujian dalam rangka untuk mengetahui mutu pestisida, pupuk dan

produk tanaman. Berdasarkan hasil pengujian mutu produk tanaman

dapat diketahui tingkat keamanan produk dari cemaran pestisida,

aflatoksin atau logam berat. Data hasil pengujian mutu pestisida dan

pupuk digunakan untuk mengetahui apakah kualitas kandungannya

masih sesuai dengan informasi yang tercantum dalam kemasannya.

Kegiatan pengujian mutu meliputi kegiatan persiapan,

pelaksanaan, pengujian dan pemantauan mutu pestisida, pupuk serta

produk tanaman. Pengujian yang dilaksanakan meliputi pengujian mutu

pestisida, mutu pupuk dan mutu produk tanaman pangan, hortikultura

dan perkebunan. Selain itu juga dilakukan pemantauan mutu pestisida

di lapangan. Tujuan dari pemantauan mutu pestisida adalah untuk

mengetahui seberapa jauh mutu pestisida dan pupuk yang beredar dan

meminimalisir terjadinya penyimpangan mutu pestisida dan pupuk

sehingga pestisida dan pupuk yang beredar dan digunakan oleh petani

dapat terjamin mutu dan efektivitasnya sesuai formula yang terdaftar.

Pengujian residu pestisida, cemaran mikrobiologi dan cemaran logam

Page 32: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 22

berat dilaksanakan dalam rangka untuk melindungi dari cemaran yang

melebihi Batas Maksimum Residu Pestisida.

Pagu anggaran untuk pengujian mutu sebesar Rp 24.614.400.000,-

dan terealisasi sebesar Rp 23.860.778.977,- (96,94%). Sedangkan output

yang dihasilkan berupa sertifikat LHP pada Tahun 2019 sebanyak 2.495

dengan capaian 101,84 % dari target 2.450 LHP.

7. Renovasi Gedung

Gedung kantor Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

merupakan salah satu sarana pendukung untuk optimalisasi kegiatan

perlindungan tanaman pangan. Gedung kantor Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan saat ini dirasa kurang memadai dalam mengakomodir

tugas-tugas karyawan dalam melaksanakan kegiatan perlindungan,

sehingga perlu direnovasi. Pada tahun 2019, Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan mengalokasikan anggaran sebesar Rp.

26.473.020.000,-. Pelaksanaan renovasi sampai saat ini masih dalam

proses pengerjaan dan sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp.

19.877.961.600,- (75,09%).

8. Fasilitasi Bahan Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH)

Agens Pengendali Hayati (APH) merupakan salah satu bahan

pengendali OPT yang relatif lebih aman bagi manusia dan lingkungan.

Agens pengendali hayati digunakan untuk mengendalikan OPT pada

keadaan populasi dan/atau intensitas serangan yang masih relatif

rendah, agar populasi dan/intensitas serangan OPT tersebut tidak

berkembang, meningkat dan menyebabkan kerugian ekonomi.

Penggunaan APH sangat direkomendasikan untuk mengendalikan OPT

tanaman pangan sejak dini, agar keberadaannya tidak menimbulkan

kerusakan dan kerugian lebih lanjut. Berdasarkan kegunaannya tersebut,

maka pengembangan dan perbanyakan beberapa jenis APH yang sesuai

untuk mengendalikan OPT Tanaman Pangan perlu terus dilakukan.

Pada tahun 2019, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

mengalokasi kegiatan perbanyakan APH sebanyak 88 unit dengan pagu

Page 33: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 23

anggaran Rp. 1.760.000.000,-. Realisasi kegiatan tersebut mencapai 87

unit dengan serapan anggaran sebesar Rp. 1.630.854.000,- (92,66%).

9. Fasilitasi Rumah Burung Hantu

Burung hantu merupakan burung karnivor yang aktif pada malam

hari (nocturnal). Burung hantu merupakan binatang pemburu tikus yang

paling handal, sehingga menjadi predator alami yang efektif untuk

mengendalikan hama tikus. Burung hantu yang efektif mengendalikan

tikus berasal dari Famili Tytonidae, salah satunya dari genus Tyto (Tyto

alba).

Serangan hama tikus di beberapa wilayah setra produksi padi saati

ini cukup merepotkan, bahkan beberapa diantaranya telah

menyebabkan puso, untuk itu harus dicarikan alternatif cara

pengendaliannya yang efektif dan efisien. Penggunaan burung hantu

sebagai predator pengendali hama tikus sudah banyak dilakukan di

berbagai wilayah dengan hasil yang memuaskan. Dengan demikian

perlu dikembangkan kegiatan yang dapat memfasilitasi pemberdayaan

penggunaan burung hantu sebagai agens pengendali hama tikus.

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan berupaya untuk terus

meningkatkan fasilitasi penggunaan burung hantu pada tahun 2019

sebagai agens pengendali hama tikus. Oleh karena itu, Ditlin TP

mengalokasikan kegiatan pembuatan rumah burung hantu (Rubuha)

sejumlah 250 unit dengan pagu anggaran Rp. 500.000.000,-. Realisasi

kegiatan pembuatan Rubuha mencapai 225 unit (90,00 %) dengan

anggaran Rp. 450.000.000,- (90%).

REALISASI KEUANGAN

Pada Tahun 2019, pelaksanaan kegiatan Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan di pusat didukung dengan anggaran yang tertuang dalam

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja (Satker) Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, sedangkan di daerah didukung dengan anggaran

yang tertuang dalam DIPA Dana Dekonsentrasi melalui Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH).

Page 34: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 24

Page 35: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 25

Jumlah anggaran kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan dari

Gangguan OPT dan DPI pada Tahun 2019 adalah Rp. 432.504.100.000,-,

dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 417.746.923.879,- atau 96,59% dari

pagu anggaran. Capaian realisasi keuangan kegiatan Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2019 disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 7. Realisasi Keuangan Tahun 2019

KEGIATAN OUTPUT PAGU

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

dari Gangguan OPT78.286.644.000 77.477.807.255 98,97%

1764.642 Fasilitas Dukungan Teknis Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT36.877.600.000 28.460.558.316 77,18%

1764.643 Hasil Pengujian Mutu Produk Tanaman 24.614.400.000 23.821.319.392 96,78%

1764.644 Penerapan Penanganan DPI 36.643.856.000 35.743.402.000 97,54%

1764.645 Sarana dan Bahan Pengendalian OPT 256.081.600.000 252.243.836.916 98,50%

SUB TOTAL 432.504.100.000 417.746.923.879 96,59%

REALISASI SP2D

DITLIN

REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN PENDUKUNG

Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pengamanan areal tanam dari

gangguan OPT dan DPI tahun 2019, Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan juga mengalokasikan dana untuk kegiatan pendukung meliputi :

1. Kegiatan Subdirektorat Data dan Kelembagaan Pengendalian OPT

a. Penguatan Kelembagaan Pengendalian OPT

Keberhasilan penerapan dan pemasyarakatan Sistem

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain berjalannya peran dan fungsi kelembagaan PHT ditingkat

petani, jaringan petani PHT, instansi pemerintah maupun stakeholder

terkait.

Kelembagaan pengendalian OPT yang kuat diharapkan mampu

memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan perlindungan

tanaman dan peningkatan produksi tanaman pangan. Agar penguatan

kelembagaan pengendalian OPT dapat berjalan sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan maka dilakukan beberapa kegiatan diantaranya

melakukan pemutakhiran database, monitoring dan evaluasi,

Page 36: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 26

bimbingan teknis maupun perbanyakan buku SDM Perlindungan.

Dalam rangka penguatan kelembagaan pengendalian OPT telah

dilakukan :

1) Bimbingan teknis perbanyakan agens hayati dan parasitoid untuk

pengendalian Spodoptera frugiperda di Balai Besar Peramalatan

OPT (BBPOPT) Jatisari yang diikuti oleh 16 provinsi (Sumatera

Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat,

Jawa Tengah, D. I. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur,

Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat).

2) Bimbingan teknis Sistem Manajemen dan Dokumentasi ISO 17025:

2017 yang diikuti oleh 12 orang peserta dari Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan, BBPOPT Jatisari, BPTPH Sumatera

Utara, Jawa Timur, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

3) Pelatihan Peningkatan Kompetensi Petugas Pengambil Contoh

(PPC) diikuti oleh 14 peserta dari Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan dan Balai Besar Peramalan OPT.

4) Sertifikasi profesi POPT yang dilaksanakan di Tempat Uji

Kompetensi (TUK) dan diikuti oleh 24 orang peserta dari 11

propinsi dan dari Direktorat Perlindungan Perkebunan serta balai

Besar Peramalan OPT.

5) Monitoring dan evaluasi kelembagaan pengendalian OPT ke

propinsi Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan

Timur, Maluku, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, Kep.

Bangka Belitung dan Jawa Timur.

6) Penyediaan data dan informasi kelembagaan pengendalian OPT

serta perbanyakan Buku SDM Perlindungan Tanaman Pangan.

Realisasi anggaran untuk kegiatan diatas sebesar Rp. 496.424.000,-

atau 96,67% dari pagu Rp. 479.916.883,-

Page 37: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 27

b. Penguatan Data dan Informasi OPT dan Pelaporan Pelaksanaan

Kegiatan

Data dan informasi perlindungan tanaman pangan meliputi

perkembangan pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan,

perkembangan serangan OPT yang diperoleh dari hasil pengamatan

tetap maupun pengamatan keliling, serta berdasarkan hasil tangkapan

lampu perangkap (light trap), serta data dan informasi lainnya. Data

dan informasi yang telah diolah, dianalisis, dan dievaluasi, diharapkan

dapat tersedia secara cepat, akurat, tepat waktu, dan

berkesinambungan dalam bentuk laporan-laporan, bahan rapat, atau

bahan informasi lain, baik yang bersifat periodik maupun insidentil,

sehingga dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau evaluasi bagi

penentu kebijakan atau pihak yang berkepentingan pada masa

mendatang.

Selama tahun 2019 telah diterbitkam laporan mingguan OPT 52

eksemplar, laporan bulanan serangan OPT 12 eksemplar, Laporan

Tahunan Serangan OPT dan Buku Data dan Informasi Perlindungan TP

Tahun 2018. Penerbitan Buku Data dan Informasi tersebut dalam

rangka penyediaan informasi tentang pelaksanaan kegiatan

Perlindungan Tanaman Pangan sebagai bahan dalam penyusunan

kebijakan strategi dan kegiatan perlindungan yang akan datang serta

sebagai informasi untuk pihak-pihak terkait yang berperan dalam

sistem perlindungan tanaman pangan. Data informasi tersebut

meliputi data kelembagaan perlindungan tanaman pangan, data

perkembangan serangan OPT/DPI, data pelaksanaan kegiatan utama

perlindungan (PPHT, PPDPI, Gerdal, Dem Area dan Penguatan

Agroekosistem).

Dalam rangka pemantauan perkembangan serangan OPT juga

dilakukan monitoring serangan OPT ke beberapa provinsi yang

disinyalir memiliki kasus serangan OPT yang tinggi agar dapat

dilakukan deteksi dan percepatan langkah-langkah pengendalian.

Selain itu juga dilakukan verifikasi data OPT bersama dengan BPTPH

Page 38: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 28

dan LPHP untuk memastikan data OPT yang dilaporkan sudah benar

sesuai dengan hasil pengamatan di lapangan.

Selain pernerbitan berbagai macam laporan dan buku juga

dilakukan penyusunan beberapa aplikasi pelaporan serangan OPT

yaitu:

1. Aplikasi e-perlintan. Dalam aplikasi e-perlintan terdapat menu

laporan tengah bulan sbg instrumen bagi BPTPH untuk

menginput/mengupload laporan tengah bulan. Sementara aplikasi

ini dirancang untuk dapat mengolah data hingga level kabupaten

dan dapat diupgrade ke level yang lebih detail jika dibutuhkan.

2. Aplikasi E-Lapor publik, aplikasi ini dikhususkan untuk mengolah

informasi serangan OPT berdasarkan laporan yang masuk dari

masyarakat. Aplikasi ini dapat mengolah data hingga level desa

dan titik koordinat.

3. Aplikasi e-lapor petugas, aplikasi ini merupakan instrumen untuk

mengolah data berdasarkan laporan kegiatan harian yang

dilakukan oleh petugas (POPT).

Sedangkan Kegiatan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Perlindungan

Tanaman Pangan sebagai berikut :

a. Penyusunan Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Laporan

Tahunan dan Laporan Kinerja (LAKIN) Pelaksanaan Kegiatan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Laporan Monitoring pelaksanaan kegiatan perlindungan dilakukan

secara periodik meliputi laporan mingguan dan laporan bulanan.

Laporan mingguan dimaksudkan untuk melakukan deteksi dini

terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam

pelaksanaan kegiatan sehingga dapat segera dilakukan langkah-

langkah penyelesaian supaya kegiatan dapat diselesaikan sesuai

target yang direncanakan. Laporan bulanan dimaksudkan untuk

melakukan evaluasi capaian pelaksanaan kegiatan dari bulan ke

bulan dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi

Page 39: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 29

dan efektifitas pelaksanaan kegiatan di bulan-bulan yang akan

datang.

b. Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

merupakan laporan pelaksanaan kegiatan dan program Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan selama satu tahun anggaran.

Laporan berisi informasi struktur organisasi dan ketatausahaan,

evaluasi pelaksanaan kegiatan pengamatan, pengelolaan database

OPT/DPI, upaya pengendalian OPT dan penanganan DPI, serta

evaluasi pelaksanaan kegiatan pendukung lainnya secara

komprehensif. Berdasarkan evaluasi tersebut dapat disimpulkan

kendala dan permasalahan yang terjadi sehingga dapat

dirumuskan upaya pemecahannya.

c. Laporan Kinerja merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi

pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai

tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja berisi ikhtisar

pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam

dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan, yaitu

menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi,

penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja, dan

perbandingan capaian indikator kinerja dengan target kinerja yang

direncanakan.

Pelaporan realisasi kegiatan dan capaian kinerja bulanan juga dilaporkan

secara online melalui aplikasi emonev, sedangan pelaporan kinerja secara

online dilakukan melalui aplikasi e-sakip.

Realisasi anggaran kegiatan penguatan data OPT dan pelaporan adalah

sebesar Rp. 1.759.283.355,- atau 98.39% dari pagu anggaran sebesar Rp.

1.788.071.000,-.

Page 40: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 30

2. Kegiatan Subdirektorat Pengendalian Organisme Pangganggu

Tumbuhan Serealia

a. Pencetakan Petunjuk Teknis Penerapan PHT Skala Luas Serealia

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan faktor pembatas

dalam usaha tani tanaman pangan khususnya komoditas padi dan

Jagung. Keberadaan OPT harus dikendalikan populasi atau intensitas

serangannya agar tidak menimbulkan kerugian ekonomi. Selain itu

lahan pertanian juga harus dikelola dengan baik agar tetap terjaga

kesehatan dan kelestariannya. Lahan pertanian yang sehat akan dapat

menjaga keseimbangan fungsi-fungsi biologis semua komponen yang

ada di dalamnya, termasuk fungsi pengendalian OPT secara alami.

Upaya pengelolaan lahan pertanian dan pengendalian OPT bertujuan

untuk mengamankan produksi tanaman. Salah satu kegiatan yang

ditujukan untuk mengamankan produksi tanaman pangan adalah

sistem pengendalian hama terpadu (PHT). Upaya pemasyarakatan

sistem PHT dilaksanakan dengan kegiatan Penerapan Pengendalian

Hama Terpadu (PPHT) Skala Luas Serealia, yang selanjutnya disebut

PPHT Skala Luas Serealia. Kegiatan PPHT Skala Luas Serealia ini

diharapkan dapat mendukung program pengamanan produksi

tanaman padi dan jagung, mempertahankan tingkat produksi yang

tinggi secara kuantitas maupun kualitasnya. Kegiatan ini dimaksudkan

untuk memberdayakan petani alumni SLPHT dan melibatkan petani

non almuni SLPHT untuk dapat menerapkan PHT dalam usaha taninya.

Kegiatan PPHT Skala Luas serealia ini diharapkan mampu memberikan

dampak yang nyata pada upaya pengamanan produksi tanaman

serealia padi dan jagung.

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan PPHT skala luas serealia,

telah disusun dan dicetak buku Petunjuk Teknis Penerapan PHT Skala

Luas Serealia sebagai acuan pelaksanaannya. Buku Petunjuk Teknis

Penerapan PHT Skala Luas Serealia direncanakan dicetak sebanyak 50

eksemplar, dengan anggaran sebesar Rp. 4.500.000.-. Realisai

pencetakan Buku ini sebanyak 50 eksemplar (100%) dengan serapan

anggaran sebesar Rp. 4.500.000,- (100%) dari yang ditargetkan.

Page 41: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 31

b. Pencetakan Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Pengendalian OPT

Serealia

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan faktor pembatas

dalam usaha tani padi dan jagung. Serangan OPT pada komoditas

serealia (padi dan jagung) harus dikendalikan. Kehilangan hasil

produksi yang disebabkan oleh serangan OPT cukup besar, bahkan di

beberapa lokasi dapat menimbulkan gagal panen (puso). Berdasarkan

UU No. 12 Tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman Sehat, dinyatakan

bahwa pengendalian OPT merupakan tanggung jawab

petani/masyarakat, dan pemerintah bertanggung jawab membantu

pada saat terjadi eksplosi atau ledakan serangan. Bantuan pemerintah

dapat berupa pestisida sebagai bahan pengendali OPT atau dalam

bentuk kegiatan Derakan Pengendalian (Gerdal).

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan gerakan pengendalian OPT

pada tanaman padi dan jagung, telah disusun Buku Petunjuk

Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan Serealia, dan direncanakan akan dicetak 50 eksemplar

dengan pagu anggaran Rp.4.500.000,-. Realisasi kegiatan pencetakan

Buku ini sebanyak 50 eksemplar (100%) dengan serapan anggaran

mencapai Rp. 4.480.000,- (99,56% dari target).

c. Pencetakan Petunjuk Teknis Pembuatan Rumah Burung Hantu

(Rubuha)

Pengendalian hama tikus dapat dilaksanakan secara efektif dan

berkesinambungan dengan memafaatkan musuh alami berupa

predator hama tikus. Salah satu predator yang efektif dan handal

mengendalikan hama tikus adalah burung hantu dari spesies Tyto alba.

Pemanfaatan burung hantu sebagai agens pengendali tikus

memerlukan sarana pendukung berupa sarang buatan yang

dinamakan rumah burung hantu (Rubuha). Rumah burung hantu

dibuat dan diletakkan di hamparan lahan pertanian sebagai tempat

singgah dan sarang bagi burung hantu predator tikus.

Untuk medukung pelaksanaan kegiatan pembuatan rumah burung

hantu maka telah disusun dan dicetak Buku Petunjuk Teknis

Pembuatan Rumah Burung Hantu (Rubuha). Buku Petunjuk Teknis ini

Page 42: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 32

direncanakan dicetak sebanyak 25 eksemplar dengan anggaran

sebesar Rp. 2.250.000,-. Realisasi pencetakan Buku Petunjuk Teknis

Pembuatan Rumah Burung Hantu (Rubuha) mencapai 25 eksemplar

(100%) dengan serapan anggaran sebesar Rp. 2.250.000,- (100%) dari

target yang direncanakan.

d. Pencetakan Petunjuk Teknis Perbanyakan Bahan APH-Refugia

Pos pelayanan agens hayati (PPAH) sebagai lembaga pendukung

perlindungan tanaman bertugas menyediakan agens hayati sebagai

bahan pengendali OPT di tingkat lapang. Penguatan kegiatan PPAH

untuk meningkatkan kemampuannya memproduksi A_H-refugia

mutlak diperlukan. Kegiatan penguatan PPAH dilakukan melalui

melalui pemberian bantuan dana operasional untuk pengembangan

dan perbanyakan APH-refugia. Kegiatan ini merupakan langkah

strategis untuk meningkatkan peranan PPAH dalam penyediaan APH-

Refugia kepada para petani/kelompok tani dalam hal penyediaan

bahan pengendali hama yang aman dan ramah lingkungan (agens

pengendali hayati/APH).

Untuk mendukung dan memeprlancar kegiatan Penguatan PPAH maka

telah disusun dan dicetak Buku Petunjuk Teknis Perbanyakan Bahan

APH-Refugia, yang direncanakan dicetak sebanyak 50 eksemplar,

dengan anggaran sebesar Rp. 4.500.000,-. Buku Petujuk Teknis ini telah

dicetak sebanyak 50 eksemplar (100%) dengan serapan anggran Rp.

4.427.000 ,- (98,39%) dari target yang direncanakan.

e. Pencetakan Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Pos Pelayanan Agens

Hayati (PPAH)

Pos pelayanan agens hayati (PPAH) merupakan lembaga yang

bertugas menyediakan agens pengendali hayati (APH) di tingkat

lapang. Penguatan kegiatan pengendalian OPT melalui pemberdayaan

PPAH merupakan langkah strategis untuk semakin mendekatkan

pelayanannya kepada para petani/kelompok tani dalam hal

penyediaan bahan pengendali hama yang aman dan ramah

lingkungan. Pemberdayaan PPAH dilaksanakan dengan program

Page 43: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 33

penguatan PPAH melalui pemberian bantuan dana operasional untuk

perbanyakan APH.

Untuk medukung pelaksanaan program penguatan PPAH telah

disusun dan dicetak Buku Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Pos

Pelayanan Agens Hayati. Buku petunjik Teknis ini direncanakan akan

dicetak sebanyak eksemplar dengan anggaran sebersar Rp. 2.500.000,.

Realisasi pencetakan Buku Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Pos

Pelayanan Agens Hayati sebanyak 25 eksemplar dengan serapan

anggaran Rp. 2.234.400,- (99,31%).

f. Pencetakan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Budidaya

Tanaman Sehat

Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (Dem Area BTS) merupakan

implementasi dari program pengamanan produksi tanaman pangan

melalui pengelolaan agroekosistem untuk menjaga kesehatan dan

kelestarian lahan pertanian serta secara khusus mengendalikan OPT

secara ramah lingkungan. Dem Area BTS dilaksanakan dengan

mengadopsi teknologi praktek budidaya tanaman sehat sesuai dengan

prinsip dasar PHT. Input produksi yang diberikan berupa

dolomit/kapur pertanian, pupuk organik, pestisida biologi dan

tanaman berbunga sebagai refugia. Dolomit/kapur pertanian dan

pupuk organik ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan

kesuburan tanah. Pestisida biologi dan tanaman berbunga ditujukan

untuk mengendalikan dan mengelola keberadaan OPT di lapangan

agar keberadaannya terkendali, tidak menimbulkan kerusakan

tanaman dan kerugian ekonomi bagi petani. Penanaman Tanaman

berbunga refugia ditujukan untuk melestarikan keberadaan musuh

alami di lapangan. Selain Dem Area BTS juga secara khusus

dilaksanakan kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Padi Rawa

untuk meningkatkat kesehatan, kesuburan dan kelestarian

agroekosistem padi rawa. Pada kegiatan Dem Area padi rawa, input

produksi yang diberikan adalah pupuk mikro untuk mengatasi

keracunan pirit, pestisida biologi serta refugia.

Page 44: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 34

Untuk mendukung kegiatan Dem Area BTS telah disusun dan dicetak

Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Budidaya Tanaman

Sehat. Buku ini direncanakan dicetak sebanyak 50 eksemplar dengan

pagu anggaran Rp. 4.500.000,-. Realisasi pencetakan Buku Juknis ini

sebanyak 50 eksemplar (100%), dengan serapan anggaran Rp.

4.500.000,- (100%) dari rencana yang ditargetkan.

g. Pencetakan Bahan Informasi Pendukung Kegiatan Pengendalian

OPT Serealia

Pengamanan produksi tanaman pangan dari gangguan OPT pada

komoditas serealia dilaksanakan melalui penerapan sistem

Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Keberhasilan pengamanan

produksi pangan sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan peran aktif

masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman. Oleh

karena itu, diperlukan sarana pendukung yang dapat menambah

pengetahuan, wawasan dan informasi kepada masyarakat mengenai

cara dan manfaat kegiatan perlindungan tanaman, khususnya untuk

komoditas padi dan jagung. Sarana pendukung yang dapat digunakan

untuk menambah pengetahuan, wawasan, kepada masyarakat tersebut

dapat berupa bahan informasi seperti banner, booklet, poster, leaflet,

dan buku-buku laporan kegiatan di bidang pengendalian OPT Serealia.

Untuk mendukung kegiatan pengendalian OPT Serealia, pada Tahun

2019 telah disusun dan di cetak beberapa bahan informasi berikut ini:

Booklet Pengelolaan WBC dan Virus yang ditularkannya

Booklet Pengenalan dan Pengendalian Penggerek Batang Padi

Leaflet Pengendalian Penyakit Blas

Leaflet Pengendalian Penyakit Hawar Daun Bakteri

Laporan pengembangan Teknologi PHT Serealia

Laporan Sarana Pengendalian OPT

Laporan Luas Pengendalian OPT Serealia

Laporan Pelaksanaan PPHT Serealia

Laporan Pelaksanaan Gerakan Pengendalian OPT Serealia

Page 45: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 35

h. Pengadaan Dan Dukungan Kegiatan Lainnya Pada Penguatan

Perlindungan Tanaman Pangan

Belanja Peralatan dan Mesin untuk Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pemda

Untuk mendukung program pengamanan produksi pangan melalui

kegiatan gerakan pengendalian OPT maka dilakukan pengadaan alat-

alat sarana pengendalian OPT berupa Handsprayer dan Handsprayer

semi otomatis. Handsprayer dan Handsprayer semi otomatis diberikan

kepada Brigade Pengendalian OPT di beberapa provinsi.

1) Handsprayer

Handsprayer direncanakan diadakan sebanyak 1.500 unit dengan

pagu anggaran Rp. 772.050.000,-. Realisasi pengadaan dan

penyaluran handsprayer sebanyak 1.500 unit (100%) dengan

serapan anggaran Rp. 772.050.000,- (100%) dari target yang

dianggarkan. Hansprayer diberikan kepada beberapa provinsi,

yaitu: Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan

Lampung).

2) Handsprayer Semi Otomatis Jabar

Handsprayer semi otomatis direncanakan diadakan sebanyak 500

unit dengan pagu anggaran Rp. 352.950.000,-. Relisasi pengadaan

Handsprayer semi otomatis sebanyak 500 unit dengan serapan

anggaran Rp. 291.410.000,- (82,56%) dari target yang dianggarkan.

Handsprayer semi otomatis diberikan kepada Provinsi Jawa Barat.

3) Belanja Barang lainnya untuk Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pemda

Untuk mendukung program pengamanan produksi pangan dari

gangguan OPT (hama, penyakit, dan gulma) telah di lakukan

pengadaan beberapa barang untuk mendukung efektivitas

pelaksanaan perlindungan tanaman. Beberapa barang yang

diadakan dan diserahkan ke petani tersebut antara lain: Herbisida,

Page 46: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 36

Kandang penangkaran burung hantu, dan Kandang penangkaran

tikus untuk pakan burung hantu.

Herbisida (Kode 526312, Veri 777,3)

Untuk mendukung program pengamanan produksi pangan dari

gangguan gulma, telah dilakukan pengadaan bahan pengendali

gulma berupa herbisida, yang direncanakan diadakan satu

paket pengadaan Herbisida dengan pagu anggaran RP.

32.815.000.000,-. Realisasi pengadaan herbisida mencapai satu

paket dengan serapan anggaran Rp. 31.981.500.000,- (97,46%).

Kandang Penangkaran Burung Hantu

Untuk mendukung kegiatan pengendalian hama tikus,

diperlukan agens pengendali hama tikus berupa burung hantu

predator tikus (Tyto alba). Penyediaan burung hantu yang cukup

jumlahnya untuk mengendalikan hama tikus dilakukan melalui

kegiatan penangkaran. Untuk mendukung upaya penangkaran

hama tikus, maka dilakukan pengadaan pembuatan kandang

penangkaran burung hantu. Pembuatan kandang burung hantu

dilakukan di Provinsi Bali. Pengadaan pembuatan kandang

burung hantu direncanakan satu paket dengan pagu anggaran

Rp. 135.000.000,-. Pembuatan kandang burung hantu dapat

terealisasi 100 persen dengan serapan anggaran mencapai Rp.

135.000.000,- (100%).

Kandang Penangkaran Tikus Untuk Pakan Burung Hantu

Penangkaran burung hantu memerlukan pendukung pakan

burung hantu berupa tikus. Pengembangan tikus sebagai pakan

burung hantu ini memerlukan kandang pengembangan. Untuk

itu direncanakan kegiatan satu paket pembuatan kandang

penagkaran tikus dengan pagu anggaran Rp. 50.000.000,-.

Realisasi kegiatan ini mencapai 100 persen dengan serapan

anggaran Rp. 50.000.000,- (100%).

Page 47: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 37

4) Insektisida pengendalian Ulat Grayak Tanaman Jagung

Serangan hama baru yang menyerang tanaman jagung saat ini

sudah menyebar di beberapa provinsi dan menyebabkan

kerusakan tanaman cukup luas. Hama baru tersebut adalah ulat

grayak frugiperda/UGF (Spodoptera frugiperda). Untuk

mengendalikan serangan UGF dan mengantisipasi penyebarannya

lebih lanjut diperlukan bahan pengendali berupa insektisida yang

didistribusikan ke daerah-daerah yang terkena dampak serangan

UGF. Pengadaan insektisida pengendalian UGF pada Tahun 2019

direncanakan satu paket dengan anggaran biaya sebesar Rp.

189.150.000,-. Realisasi kegiatan pengadaan insektisida

pengendalian ulat grayak tanaman jagung ini tercapai satu paket

dengan serapan anggaran Rp. 189.150.000,- (100%).

5) Dolomit Dem Area Budidaya Tanaman Sehat

Dolomit merupakan salah satu komponen sarana produksi

kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Padi Sawah.

Pengadaan Dolomit direncanakan sebanyak 79.366.000 kg dengan

anggaran Rp. 87.699.430.000,_. Realisasi pengadaan dolomit

mencapai 79.366.000 kg dengan serapan anggaran Rp.

87.699.423.000,- (99,99%).

6) Benih Dem Area Budidaya Tanaman Sehat

Benih merupakan salah satu komponen sarana produksi kegiatan

Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Padi Sawah. Pengadaan Benih

untuk kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman sehat Padi Sawah

direncanakan sebanyak 1.985.000 kg dengan anggaran sebesar Rp.

19.453.000.000,-. Realisasi pengadaan benih untuk kegiatan Dem

Area Budidaya Tanaman Sehat Padi Sawah mencapai 1.985.000 kg

dengan serapan anggaran Rp. 19.446.556.500,- (100%).

Page 48: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 38

7) Benih Dem Area Penanganan DPI

Benih merupakan salah satu komponen sarana produksi kegiatan

Dem Area Penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI). Pengadaan

Benih untuk kegiatan Dem Area Penanganan DPI direncanakan

sebanyak 120.405 kg dengan anggaran sebesar Rp. 1.179.969.000,-

. Realisasi pengadaan benih untuk kegiatan Dem Area Penanganan

DPI mencapai 120.405 kg dengan serapan anggaran Rp.

1.179.108.125,- (99,93%).

8) Rodentisida Bahan Pengasapan

Untuk meningkatkan efektivitas pengandalian hama tikus melalui

kegiatan pengaspan atau pengemposan, maka diperlukan sarana

pemdukung pengendalian berupa bahan pengasapan. Pada Tahun

2019 direncanakan pengadaan Rodentisida (bahan pengendalian)

yang dapat membunuh hama tikus sebanyak satu paket dengan

anggaran sebesar Rp. 197.640.000,-. Realisasi kegiatan pengadaan

Rodentisida bahan pengasapan ini sebesar satu paket,

denganserapan annggara sebesar Rp. 193.700.000,- (0%).

9) Sarana Pengendalian Hama, Penyakit, dan Gulma

Untuk mendukung program pengamanan produksi pangan dari

gangguan OPT (Hama, penyakit, dan gulma) telah dilakukan

pengadaan sarana pengendalian hama, penyakit, dan gulma.

Pengadaan sara pengendalian hama, penyakit, dan gulma

direncanakan satu paket dengan pagu anggaran Rp.

10.000.000.000,-. Realisasi pengadaan sarana pengendalian hama,

penyakit, dan gulma tercapai satu paket dengan serapan anggaran

RP. 9.786.150.000,- (97,86%).

10) Herbisida (Kode 526312, Veri 798,022)

Untuk mendukung program pengamanan produksi pangan dari

gangguan gulma, telah dilakukan pengadaan bahan pengendali

gulma berupa herbisida, yang direncanakan diadakan satu paket

Page 49: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 39

pengadaan Herbisida dengan pagu anggaran RP. 16.100.000.000,-.

Realisasi pengadaan herbisida mencapai satu paket dengan

serapan anggaran Rp. 16.093.800.000,- (99,96%).

11) Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219)

Untuk mendukung program pengamanan produksi pangan

diperlukan kegiatan pendukung lainnya yang secara langsung atau

tidak langsung akan mendukung kelancaran pelaksanaan program

dan kegiatan yang sudah ditetapkan. Beberapa kegiatan yang

mendukung pelaksanaan program pengamanan produksi tersebut

berupa barang belanja non operasional lainnya. Belanja barang

tersebut antara lain:

Bantuan Transport Petugas Dem Area/Pengendalian

OPT/Peserta Pelatihan

Untuk mendukung kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2019 seperti: Dem Area Budidaya Tanaman Sehat, Dem

Area penanganan DPI, Pelatihan-pelatihan, dan kegitan lainnya

telah dialokasikan bantuan transport bagi petugas. Bantuan

transport untuk petugas dialokasikan untuk 900 orang/hari

(OH) dengan pagu anggaran sebesar Rp. 90.000.000,-.

Realisasi penyaluran bantuan transport untuk petugas

mencapai 748,5 OH dengan serapan anggaran sebesar RP.

74.850.000,- (83,14%) dari yang direncanakan.

BBM Olah Tanah/Eradikasi/Pompanisasi

Untuk mendukung petani menghadapi kekeringan akibat

dampak perubahan iklim terjadinya musim kemarau yang

panjang, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan telah

mengalokasikan bantuan kepada petani berupa bantuan

bahan bakar minyak (BBM) untuk olah tanah atau eradikasi

tanaman kering/terserang OPT atau pompanisasi. Bantuan

BBM Olah tanah/eradikasi/pompanisasi dialokasikan untuk

Page 50: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 40

lahan seluas 5.000 ha dengan pagu anggaran sebesar Rp.

1.000.000.000,-. Realisasi kegiatan bantuan BBM olah

tanah/Eradikasi/Pompanisasi mencapai luasan lahan 5.000 ha

(100%) dengan serapan anggaran sebesar Rp. 999.131.622,-

(99,91%).

Operator Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma

Untuk mendukung operasional pelaksanaan pengendalian

OPT (Hama, Penyakit, dan Gulma) Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan telah mengalokasikan bantuan untuk

operator pelaksana kegiatan pengendalian hama, penyakit dan

gulma pada komoditas tanaman pangan. Bantuan Operator

Pengendalian Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tahun 2019

dialokasikan untuk 16.960 OH dengan pagu anggaran sebesar

RP. 1.696.000.000,-. Realisasi serapan anggaran kegiatan

Operator Pengendalian Hama, Penyakit, dan Gulma mencapai

Rp. 865.600.000,- (51,04%) dari yang direncanakan.

3. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Aneka Kacang dan Umbi

a. Bahan informasi Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)

Aneka Kacang dan Umbi

Kegiatan dalam rangka mendukung keberhasilan pengamanan

produksi kedelai di lapangan telah dicetak 2 (dua) buku Petunjuk

Pelaksanaan dan 5 leaflet mengenai Penyusunan Bahan Informasi

Teknologi Pengendalian OPT Akabi, antara lain:

Pencetakan Petunjuk Teknis Penerapan PHT sebanyak 50 buku,

realisasi anggaran sebesar Rp. 4.497.500,- atau 99,94% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 4.500.000,-

Pencetakan Petunjuk Teknis Gerakan pengendalian OPT Akabi

sebanyak 50 buku, realisasi anggaran sebesar Rp. 4.497.500,- atau

99,94% dari pagu anggaran sebesar Rp. 4.500.000,-.

Page 51: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 41

Pencetakan Leaflet/ Brosur/ Poster/ Booklet/ Banner Penyusunan

Bahan Informasi Teknologi Pengendalian OPT Akabi sebanyak 5

paket, realisasi anggaran sebesar Rp. 24.500.000,- atau 98% dari

pagu anggaran sebesar Rp. 25.000.000,-.

b. Dukungan Pengendalian OPT Aneka Kacang dan Umbi

Dalam rangka mendukung upaya pengamanan pertanaman pangan

untuk mencapai swasembada tanaman pangan khususnya tanaman

kedelai telah dialokasikan bantuan sarana dan prasarana pengendalian

OPT, sehingga kegiatan pengamanan pertanaman kedelai di lapangan

berjalan dengan baik dan sasaran produksi yang telah ditetapkan

dapat tercapai.

Berkaitan dengan hal tersebut, telah dilakukan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan penerapan PHT serta pendampingan pelaksanaan PPHT

di lapangan sehingga pelaksanaan PHT dapat berjalan optimal.

Disamping itu penerapan PHT dalam mengamankan areal pertanaman

kedelai dari serangan OPT dapat dikenal luas dan berjalan sesuai yang

diharapkan.

Dalam rangka mendorong pelaksanaan pengendalian OPT Akabi di

daerah sentra produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Akabi),

dilakukan juga monitoring dan evaluasi pelaksanaan gerakan

pengendalian OPT sekaligus memberikan motivasi dan tindakan nyata

di lapangan. Melalui pendampingan gerakan pengendalian OPT Akabi

ini, diharapkan motivasi dan kepedulian masyarakat petani akan

pentingnya pengendalian OPT spesifik lokasi yang dilakukan secara

bersama-sama dan berkesinambungan dapat ditingkatkan.

Realisasi pagu anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 114.429.700,-

atau 99,68% dari pagu anggaran sebesar Rp. 114.797.000,-.

c. Penyusunan Bahan Informasi Teknologi Pengendalian OPT Akabi

Informasi beragam Teknologi Pengendalian OPT Akabi belum banyak

dipraktikkan pada tanaman aneka kacang dan umbi sehingga belum

sepenuhnya mampu mengendalikan OPT secara efektif. Oleh karena

itu, informasi dan identifikasi mengenai teknologi pengendalian OPT

Page 52: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 42

aneka kacang dan umbi spesifik lokasi menjadi hal penting yang harus

dilaksanakan.

Berkaitan dengan hal tersebut telah dilakukan Monev/Pengawalan/

Pendampingan Kegiatan Tanaman Pangan. Bersamaan dengan itu

dilakukan pula Koordinasi/Rapat/Workshop/Seminar/Pertemuan

Teknis Lainnya, untuk menghimpun dan memutakhirkan informasi

terkait teknologi pengendalian OPT tanaman akabi yang spesifik lokasi

sehingga dapat diterapkan/dikembangkan di berbagai daerah di

Indonesia.

Realisasi pagu anggaran sebesar Rp. 436.093.823,- atau 98,04% dari

pagu anggaran sebesar Rp. 444.803.000,-.

4. Kegiatan Subdirekorat Dampak Perubahan Iklim (DPI)

a. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan

Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)

Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan Dampak Perubahan

Iklim (PPDPI) sebagai acuan pelaksanaan PPDPI di lapangan telah

disusun dan dicetak sebanyak 200 buku (dari target semula 100 buku),

didistribusikan ke petugas perlindungan tanaman pangan, baik pusat

dan daerah lokasi pelaksanaan PPDPI (Sumatera Utara, Sumatera Barat,

Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi

Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku, dan Bali). Realisasi

anggaran pencetakan Petunjuk Pelaksanaan PPDPI sebesar Rp.

8.970.000,- atau 99,67% dari pagu anggaran sebesar Rp. 9.000.000,-

b. Pengelolaan Data Dampak Perubahan Iklim (DPI)

Pengelolaan data DPI adalah salah satu upaya menyediakan serta

mendokumentasikan data DPI secara berseri, lengkap, dan akurat

sehingga dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan

dalam meminimalkan kehilangan hasil akibat DPI.

Pengelolaan Data DPI didukung data/bahan yang diperoleh dari

kegiatan seperti:

Page 53: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 43

Pengawalan Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan ke Provinsi

Jawa Barat, DI. Yogyakarta, Banten, Kalimantan Barat, Jawa Timur,

dan Sumatera Barat. Realisasi anggaran sebesar Rp. 145.913.389,-

atau 99,99% dari pagu anggaran Rp. 145.914.000,-.

Monitoring dan Evaluasi Daerah Terkena DPI ke Provinsi Lampung,

Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur Realisasi anggaran sebesar Rp.

39.703.327,- atau 99,99% dari pagu anggaran Rp. 39.704.000,-.

c. Penyusunan Bahan Informasi Kegiatan Penanggulangan DPI

Keberhasilan penananganan DPI, baik banjir maupun kekeringan

dipengaruhi oleh pemahaman dan peran aktif petugas dan

masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sarana yang dapat

memberikan informasi sehingga dapat meningkatkan wawasan

tentang pengaruh iklim terhadap budidaya tanaman pangan serta

upaya penanganannya. Bahan informasi yang dapat digunakan antara

lain :

Buku Pengaruh Kondisi Iklim terhadap Luas Kerusakan Tanaman

Pangan akibat DPI di Indonesia.

Buku ini berisi tentang informasi kondisi iklim dan luas kerusakan

tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) akibat DPI di Indonesia

Tahun 2018 (Musim Hujan 2017/2018 serta Musim Kemarau 2018).

Buku ini telah dicetak sejumlah 75 eksemplar dan didistribusikan ke

direktorat lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan serta pihak-

pihak terkait dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 13.875.000,-

atau 98,26% dari pagu anggaran Rp. 14.120.000,-.

Leaflet Penerapan Penanganan DPI (PPDPI)

Leaflet dicetak sebanyak 1.000 eksemplar dan didistribusikan ke

seluruh provinsi yang mendapat alokasi kegiatan PPDPI TA. 2019

dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 5.000.000,- atau 100 % dari

pagu anggaran sebesar Rp. 5.000.000,- .

Banner Sumur Suntik

Banner dicetak sebanyak 2 unit dengan realisasi anggaran 100%

(Rp. 2.000.000,-).

Page 54: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 44

Banner Biopori

Banner dicetak sebanyak 2 unit dengan realisasi anggaran 100%

(Rp. 2.000.000,-).

Selain itu, bahan informasi kegiatan penanganan DPI juga dapat

diperoleh dari kegiatan Pendampingan dan Pengawalan Kegiatan

Penanganan DPI/Perlindungan Tanaman Pangan serta

Koordinasi/Konsultasi dengan Pakar/Instansi Terkait. Pendampingan

dan Pengawalan Kegiatan Penanganan DPI/Perlindungan Tanaman

Pangan dilakukan ke Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa

Timur Realisasi anggaran sebesar Rp. 277.579.400,- atau 99,99 % dari

pagu anggaran sebesar Rp. 277.586.000,-. Sedangkan, kegiatan

Koordinasi/Konsultasi dengan Pakar/Instansi Terkait dilakukan ke Balai

Penelitian Tanah dan Balai Penelitian Agroklimat, Bogor. Realisasi

anggaran sebesar Rp. 6.510.000,- atau 100 % dari pagu anggaran

sebesar Rp. 6.510.000,-.

d. Dem Area Penanganan DPI

Kegiatan Dem Area Penanganan DPI merupakan suatu metode

percontohan penerapan Penanganan DPI pada suatu hamparan tanpa

batasan wilayah administratif yang bertujuan untuk mengelola

pertanaman padi sehingga aman dari DPI (banjir/kekeringan).

Kegiatan Dem Area Penanganan DPI terdiri dari 2 jenis bantuan, yaitu

bantuan transfer barang berupa benih dan bantuan transfer uang

sebesar Rp. 1.850.000,-/ha. Pada tahun 2019, Dem Area Penanganan

DPI seluas 5.000 ha yang dialokasikan ke 9 provinsi, yaitu Aceh,

Sumatera Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI.

Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Realisasi fisik seluas 4.950 ha (99%) dengan realisasi anggaran sebesar

Rp. 1.142.458.125,- atau 99,92% dari pagu anggaran sebesar Rp.

1.143.319.000,- (bantuan barang) serta sebesar Rp. 9.157.500.000,-

atau 100% dari pagu anggaran sebesar Rp. 9.157.500.000,- setelah

dilakukan revisi anggaran.

Page 55: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 45

e. Bantuan Mitigasi Kekeringan

Berdasarkan data luas lahan yang mengalami/rawan kekeringan tahun

2019, teridentifikasi beberapa provinsi yang belum optimal

pertanamannya. Selain itu, juga terdapat bantuan benih yang sudah

tersalurkan ke kelompok tani namun belum dilakukan penanaman

karena terkendala ketersediaan air yang terbatas.

Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan suatu upaya yang dapat

membantu mengurangi resiko/kerugian akibat dampak kekeringan

bagi petani dalam bentuk kegiatan bantuan mitigasi kekeringan.

Dalam kegiatan ini, bantuan yang diberikan berupa pompa air, sumur

suntik, dan selang.

Pompa

Bantuan pompa diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap I sebanyak

1.000 unit dengan sumber anggaran dari Sekretariat Direktorat

Jenderal TP. Pompa dialokasikan ke 12 provinsi, antara lain Aceh,

Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa

Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi

Selatan, dan NTT. Realisasi anggaran sebesar Rp. 15.146.512.550,-

atau 89,78% dari pagu anggaran sebesar Rp. 16.870.000.000,-.

Bantuan pompa tahap II sebanyak 800 unit dengan sumber

anggaran dari Direktorat Perlindungan TP. Pompa dialokasikan ke

16 provinsi, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan,

Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

NTB, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,

Kalimantan Timur, dan Maluku Utara. Realisasi anggaran sebesar Rp.

7.797.577.250,- atau 97,47% dari pagu anggaran sebesar Rp.

8.000.000.000,-.

Sumur Suntik

Bantuan sumur suntik dialokasikan ke 7 provinsi, antara lain Aceh,

Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Bali, dan Sulawesi

Utara, yang terdiri dari 116 Poktan/Gapoktan dengan sumber

anggaran dari Sekretariat Direktorat Jenderal TP. Bantuan sumur

Page 56: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 46

suntik diberikan melalui mekanisme transfer uang sebesar Rp.

12.500.000,-/.paket. Realisasi anggaran sebesar Rp. 2.162.500.000,-

atau 86,50% dari pagu anggaran sebesar Rp 2.500.000.000,-.

Selang

Bantuan selang dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu transfer

barang dan transfer uang. Bantuan transfer barang dialokasikan ke

3 Dinas Pertanian Provinsi, yaitu Lampung, Banten, dan DI.

Yogyakarta. Realisasi anggaran sebesar Rp. 172.200.000,- atau

97,70% dari pagu anggaran sebesar Rp 196.350.000,-.

Bantuan transfer uang dialokasikan ke 6 provinsi, antara lain Aceh,

Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara,

yang terdiri dari 141 poktan/gapoktan. Realisasi anggaran sebesar

Rp. 883.262.700,- atau 51,10% dari pagu anggaran sebesar Rp

1.728.650.000,-.

Seluruh anggaran bantuan selang bersumber dari anggaran

Sekretariat Direktorat Jenderal TP.

6. Kegiatan Tata Usaha

Pengadaan Handsprayer

Penyaluran Bantuan pemerintah kepada Masyarakat/Pemda

untuk mendukung perlindungan tanaman pangan berupa

Handsprayer untuk Provinsi Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat,

Jawa Tengah, dan Lampung. Total nilai penyaluran yang berhasil

diselesaikan dokumentasinya senilai Rp. 772.050.000,00.

Pengadaan Rodentisida dan Insektisida

Penyaluran Bantuan pemerintah kepada Masyarakat/Pemda

untuk mendukung perlindungan tanaman pangan berupa

Rodentisida dan Insektisida untuk Provinsi Jawa Barat, Jawa

Tengah dan Sumatera Barat. Total nilai penyaluran yang berhasil

diselesaikan dokumentasinya Rodentisida senilai Rp.

193.700.000,00 dan Insektisida senilai Rp. 189.150.000,00

Page 57: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 47

Pengadaan Laptop, Mesin Photo Copy dan Printer

Dalam rangka mendukung kegiatan perlindungan tanaman

pangan berupa Laptop, Mesin Photo Copy dan Printer. Total nilai

penyaluran yang berhasil diselesaikan dokumentasinya senilai Rp.

874.411.008,00.

Pengadaan Pompa

Penyaluran Bantuan pemerintah kepada Masyarakat/Pemda

untuk mendukung perlindungan tanaman pangan berupa Pompa

untuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung,

Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi

Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan

Timur, Maluku Utara. Total nilai penyaluran yang berhasil

diselesaikan dokumentasinya senilai Rp. 23.825.721.600,00.

Pengadaan Selang

Penyaluran Bantuan pemerintah kepada Masyarakat/Pemda

untuk mendukung perlindungan tanaman pangan berupa Selang

untuk Provinsi Jawa Barat, Banten, DI. Yogyakarta dan Lampung.

Total nilai penyaluran yang berhasil diselesaikan dokumentasinya

senilai Rp. 340.940.000,00.

Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Pengadaan Handsprayer,

Rodentisida, Insektisida, Pompa, dan Selang

Kegiatan ini terkait atau tindak lanjut dari pengadaan

Handsprayer, Rodentisida, Insektisida, Pompa, dan Selang, dalam

rangka kelengkapan atas penyelesaian administrasi pengadaan

(Akun 526-bantuan pemerintah). Pemeriksaan dilakukan disetiap

titik bagi alokasi Handsprayer, Rodentisida, Insektisida, Pompa,

dan Selang oleh petugas pemeriksaan hasil pekerjaan (PPHP)

yang terdiri dari unsur-unsur Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan dan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT).

Page 58: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 48

Renovasi Gedung

Realisasi renovasi gedung Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan telah dilaksanakan senilai 19.877.961.600 (77,40%) dari

total anggaran 25.683.000.000.

7. Kegiatan Pengembangan Jabatan Fungsional

Untuk mengoptimalkan kinerja dan profesionalisme POPT, baik di

pusat maupun daerah, perlu diupayakan pengembangan jabatan

fungsional POPT melalui kegiatan bimbingan teknis peningkatan

kompetensi pejabat, menghadiri rapat/ seminar/ workshop/ lokakarya/

mengikuti Diklat Dasar POPT ataupun pertemuan teknis lainnya.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan

kompetensi, juga untuk menghimpun informasi tentang

permasalahan/ kendala yang dihadapi baik dalam pengembangan

jabatan fungsional maupun penilaian angka kreditnya. Informasi

tersebut digunakan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan

keputusan pada masa yang akan datang.

Untuk mendukung pengembangan jabatan fungsional telah dilakukan

Sertifikasi profesi POPT yang dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi

(TUK) dan diikuti oleh 24 orang peserta dari 11 propinsi dan dari

Direktorat Perlindungan Perkebunan serta balai Besar Peramalan OPT.

Realisasi anggaran untuk kegiatan diatas sebesar Rp. 105.656.875-

atau 89,35% dari pagu Rp. 118.250.000.

Selain kegiatan sertifikasi, pengembangan kompetensi pejabat

fungsional juga dilakukan melalui kegiatan lain seperti Dimtek

pengendalian S. Frugiperda, Bimbingan teknis Sistem Manajemen dan

Dokumentasi ISO 17025: 2017, dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi

Petugas Pengambil Contoh (PPC).

Page 59: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 49

8. Kegiatan Perencanaan

a. Cetak Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2019

Dalam rangka meningkatkan kinerja perlindungan tanaman

pangan, perlu didukung dengan referensi dan petunjuk

pelaksanaan kegiatan. Untuk mendukung hal tersebut telah

dicetak Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2019 sebagai

acuan pelaksanaan kegiatan Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 1.995.000,- atau 100% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 1.995.000,-.

b. Pengembangan Aplikasi E-Lapor OPT/DPI Publik dan E-Lapor

OPT/DPI Petugas

Pengembangan Aplikasi E-Lapor OPT/DPI Publik dan E-Lapor

OPT/DPI Petugas merupakan pengembangan dari aplikasi e-

reporting OPT yang dapat di download di playstore. Aplikasi ini

sangat membantu Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan,

Dinas Pertanian Tanaman Pangan, BPTPH dan Petugas POPT

dalam memperoleh informasi data serangan OPT dan terkena DPI

yang cepat dengan kondisi teknis di lapangan yang dilengkapi foto

open camera dengan titik koordinat wilayah. Tujuan dari pengembangan

aplikasi ini adalah mempercepat arus informasi melalui aplikasi yang

sederhana, dan memantau aktivitas lapangan secara efektif.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 39.120.000,- atau 97,80% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 40.000.000,-.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 49.445.000,- atau 99,89% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 49.500.000,-.

c. Rapat Koordinasi UPSUS di Provinsi Sumatera Barat

Rapat koordinasi UPSUS dilakukan sebagai bentuk upaya untuk

mencapai target tanam sesuai dengan kesepakatan antara

Kementerian Pertanian dengan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera

Barat beserta Dinas Kabupaten/kota lingkup provinsi Sumatera

Page 60: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 50

Barat. Rapat UPSUS dengan jumlah peserta 200 orang yang

dihadiri oleh Dinas Pertanian 19 kabupaten/kota, provinsi dan

panitia pusat. Pencapaian realisasi tanam padi 574.245 ha (94,89%)

dari target tanam padi 605.111 ha dengan selisih target seluas

30.866 ha.

Realisasi anggaran sebesar Rp.131.450.000'- atau 100 % dari Pagu

anggaran sebesar Rp. 131.450.000,-.

d. Penyusunan RKAKL kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2020

Dalam rangka mewujudkan reformasi sistem perencanaan dan

penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka

menengah. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Pagu Indikatif

dan Definitiv dilakukan dengan cara mengintegrasikan seluruh

proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, untuk menghasilkan dokumen RKA-KL

dengan klasifikasi anggaran belanja menurut organisasi, fungsi,

program, kegiatan dan jenis belanjanya.

Realisasi anggaran sebesar Rp.96.030.000'- atau 100 % dari Pagu

anggaran sebesar Rp. 96.030.000,-.

9. Pelaksanaan Kegiatan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman

Realisasi pengujian sampel pelanggan dan monitoring tahun 2019

mencapai 2.495 sertifikat LHP yang terdiri 869 sertifikat LHP sampel

pelanggan dan 1.626 sertifikat LHP sampel hasil pemantauan mutu

pestisida, pupuk dan produk tanaman di wilayah Indonesia. Capaian

pengujian sebesar 101,84 % dari target sebesar 2.450 sertifikat LHP.

Capaian tertinggi pada pengujian Mutu Pangan mencapai 319,09 %

dari rencana 110 sertifikat LHP terealisasi 351, hal ini dalam rangka

peningkatan kompetensi pengujian yang merupakan pengujian baru

yang akan diajukan sebagai penambahan ruang lingkup. Rincian target

dan realisasi pengujian sampel tercantum dalam Tabel 8.

Page 61: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 51

Tabel 8. Target dan Realisasi Pengujian Sampel 2019

Jenis Pengujian Target Realisasi Capaian (%)

Mutu Pestisida 1.327 923 69,71

Mutu Pupuk 115 49 42,61

Mutu Produk Tanaman 578 957 165,57

Aflatoksin 160 168 105

Logam Berat 160 45 28,13

Mutu Pangan 110 351 319,09

Jumlah 2.450 2.495 101,84

Gambar 3. Target dan Realisasi Pengujian Sampel Tahun 2019

a. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan (eksternal) Tahun 2019

Realisasi pengujian sampel pelanggan eksternal pada tahun 2019

sejumlah 869 sertifikat LHP (52,16 %) dari target yang

direncanakan sebesar 1.664 sertifikat LHP.

Tabel 9. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan (eksternal) Tahun

2019

Jenis Pengujian Target Realisasi (%)

Mutu Pestisida 1.107 505 45,62

Mutu Pupuk 23 10 43,48

Mutu Produk

Tanaman

402 352 87,56

Aflatoksin 20 2 10

Logam Berat 112 0 0

Jumlah 1.664 869 52,16

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

Target

Realisasi

Pestisida Pupuk Produk Tan Aflatoksin Logam Berat Mutu pangan

Target dan Realisasi Sampel 2019

Page 62: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 52

Gambar 4. Realisasi Pengujian Sampel Pelanggan (eksternal) Tahun

2019

b. Realisasi Pengujian Sampel Pemantauan (internal)

Pengujian sampel internal pada tahun 2019 mencapai 1.615

sertifikat LHP dari rencana yang ditetapkan sebesar 786 sertifkat

LHP. Hal ini karena sampel hasil pemantauan mutu pestisida,

pupuk dan produk tanaman yang dilakukan personil Balai

Pengujian Mutu Produk Tanaman mengalami peningkatan yang

sangat besar untuk mengantisipasi pengujian eksternal yang relatif

menurun.

Realisasi pengujian sampel hasil pemantauan tercantum dalam

tabel 10.

Tabel 10. Realisasi Pengujian Sampel Pemantauan

Jenis Pengujian Target Realisasi Capaian (%)

Mutu Pestisida 220 420 190,91

Mutu Pupuk 92 39 42,39

Mutu Produk Tanaman 176 605 343,75

Aflatoksin 140 166 118,57

Logam Berat 48 45 93,75

Mutu Pangan 110 351 319,09

Jumlah 786 1.626 206,87

0

200

400

600

800

1.000

1.200

Target

Realisasi

Pestisida Pupuk Produk Tan Aflatoksin Logam Berat

Target dan Realisasi Sampel Pengujian Eksternal

Page 63: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 53

Gambar 5. Realisasi Pengujian Sampel Pemantauan Internal

c. Target dan Realisasi Pengujian 2017 -2019

Capaian kinerja Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman pada tahun

2017 – 2019 dengan output realisasi sertifikat LHP yaitu pada tahun

2017 yaitu mencapai 2.717 LHP atau 115,62 % dari target 2.350 LHP,

pada tahun 2018 menjadi 2.614 LHP (109,60 %) dari target 2.385

sertifikat LHP dan pada tahun 2019 mencapai 2.495 (101,84 %).

Adapun target dan realisasi tersebut seperti tabel dibawah ini.

Tabel 11 . Perbandingan Target dan Realisasi Pengujian Tahun 2017

– 2019

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

Mutu Pestisida 1.257 1.274 101,35 1.317 1.249 94,84 1.327 925 69,71

Mutu Pupuk 330 386 116,97 100 221 221,00 115 49 42,61

MutuProduk Tan 512 687 134,18 568 610 107,39 578 957 165,57

Aflatoksin 142 138 97,18 150 150 100,00 160 168 105,00

Logam Berat 109 232 212,84 150 133 88,67 160 45 28,13

Mutu Beras 100 251 251,00 110 351 319,09

JUMLAH 2.350 2.717 115,62 2.385 2.614 109,60 2.450 2.495 101,84

2018 2019JENIS

PENGUJIAN

2017

0

100

200

300

400

500

600

700

Target

Realisasi

Pestisida Pupuk Produk Tan Aflatoksin Logam Berat Mutu pangan

Target dan Realisasi Sampel Pengujian Internal

Page 64: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 54

A. Perkembangan Capaian Penyetoran PNBP Tahun 2015 - 2019

Jenis pelayanan yang diberikan BPMPT adalah pengujian mutu

pestisida (kadar bahan aktif dan fisiko kimia), pengujian mutu pupuk

(kadar unsur hara makro) serta pengujian mutu produk tanaman

(residu pestisida, aflatoksin dan cemaran logam).

Biaya pengujian mengacu pada Peraturan Pemerintah No 48 Tahun

2012 dan sejak tanggal 11 Oktober 2016 mengacu pada PP Nomor 35

tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Pertanian. Biaya

pengujian tersebut disetorkan ke kas negara sebagai PNBP.

Adapun perkembangan setoran PNBP 5 tahun terakhir pada Balai

Pengujian Mutu Produk Tanaman terlihat seperti tabel berikut :

Tabel 12. Target dan Realisasi PNBP Tahun 2015 – 2019

Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)

2015 950.000.000 937.600.000 98,69

2016 950.000.000 610.600.000 64.27

2017 955.000.000 866.762.000 90.76

2018 760.000.000 541.500.000 71,25

2019 800.000.000 551.285.500 68,91

Realisasi PNBP tahun 2019 belum mencapai target karena adanya

pemindahan alat preparasi pengujian dan instrumen akibat rencana

renovasi Gedung Direktorat Perlindungan Tanaman. Instrumen

dipindahkan ke ruangan yang tidak direnovasi dan dikalibrasi ulang

sampai menunjukkan kinerja yang sesuai sebelum digunakan kembali

untuk analisa. Selama proses pemindahan alat instrumen dan alat

preparasi, BPMPT tidak menerima sampel (bulan April – Mei 2019).

Alat Instrumen telah selesai dikalibrasi pada tanggal 31 Mei 2019,

sehingga bulan Juni baru menerima sampel kembali namun pengujian

Cemaran Logam Berat dan Pengujian Pupuk tidak dilaksanakan karena

beberapa alat untuk pengujiannya tidak dapat diinstal akibat tidak

tersedianya ruangan.

Page 65: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 55

Gambar 6. Perkembangan Pencapaian Penyetoran PNBP Thn 2015–

2019

B. Realisasi Kegiatan dan Anggaran Tahun 2019

Realisasi penggunaan anggaran pada Balai Pengujian Mutu Produk

Tanaman sebesar Rp 23.860.778.977 atau 96,94 % dari pagu

anggaran sebesar Rp 24.614.400.000 dengan rincian kegiatan dan

anggaran sebagai berikut:

Tabel 13. Realisasi Kegiatan dan Anggaran BPMPT Tahun 2019

Pagu Realisasi

Anggaran Anggaran %

(Rp.000,-) (Rp.000,-) Vol Satuan Vol %

PENGUATAN PERLIND. TP DARI GANGGUAN OPT DAN DPI

Melaksanakan Bimbingan dan Sosialisasi Keg. Penguatan

Perlindungan TP24.614.400.000 23.860.778.977 96,94 2.450 LHP 2.495 101,84

A. Kegiatan Ketata Usahaan 798.318.000 762.275.340 95,94

B. Kegiatan Perencanaan 492.320.000 335.908.800 68,23

C. Pelatihan Teknis Lab dan Manajemen 393.600.000 389.381.368 98,93 38 OP 63 165,79

D. Pertemuan Teknis Laboratorium 149.360.000 149.298.700 99,69

E. Pengujian Mutu Pestisida 699.439.000 652.288.101 93,54 1.327 LHP 925 69,71

F. Pengujian Mutu Pupuk 218.000.000 212.888.955 97,66 115 LHP 49 42,61

G. Pengujian Residu Pestisida 694.440.000 647.111.255 93,18 578 LHP 957 165,57

H. Pengujian Micotoksin 227.673.000 223.558.300 98,19 160 LHP 168 105

I. Pengujian Cemaran Logam Berat 69.000.000 56.171.484 81,41 160 LHP 45 28,13

J. Pelaksanaan Keg. Pendampingan 96.525.000 96.519.282 99,99 11 OP 11 100

K. Pelaks. Keg.3M/Lakin/SPI/ PNBP/NSP/ Dok Sistem Mutu 101.675.000 93.794.900 92,25 20 OP 66 330

L. Pelaks. UPSUS/Pameran/Temu Teknis/Perencanaan 90.675.000 80.453.400 88,73 13 OP 12 92,31

M. Pelaks. Keg. Pemantauan/ Pengambilan sampel pestisida, pupuk 548.470.000 533.002.832 97,18 27 Prop 25 92,59

N. Pelaksanaan Keg. Pemeriksaan Kesehatan 92.910.000 92.740.000 99.82 38 ORG 38 100

0. Peningkatan Kapasitas Pelayanan 19.897.545.000 19.496.556.260 97,98 2 PKT 2 100

T. Honor Dalam rangka Pengadaan 44.450.000 36.830.000 82,86 37 OP 26 OP

Kegiatan/Sub Kegiatan/Uraian/Indikator OutputNo

Fisik Kegiatan

Target Realisasi

0

200.000.000

400.000.000

600.000.000

800.000.000

1.000.000.000

1.200.000.000

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

2015 2016 2017 2018 2019

Target dan Realisasi PNBP 2015 - 2019

Page 66: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 56

CAPAIAN KINERJA

Pengukuran capaian indikator kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan diperoleh dengan membandingkan luas serangan OPT dan DPI

dengan luas areal tanaman pangan seluruhnya. Data luas serangan OPT dan

DPI diperoleh dari hasil pengamatan Pengendali Organisme Pengganggu

Tumbuhan (POPT) tingkat kecamatan yang dilaporkan ke Koordinator POPT

di tingkat kabupaten/kota setiap dua minggu sekali, kemudian Koordinator

POPT melaporkan ke Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP)

dan selanjutnya disampaikan ke Balai Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura (BPTPH) di tingkat provinsi. Rekap data serangan OPT, banjir dan

kekeringan per kabupaten selanjutnya dilaporkan oleh BPTPH ke Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan. Capaian Indikator Kinerja Utama

Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2019 disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 14. Capaian Indikator Kinerja Utama Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan Tahun 2019

OPT BANJIR KEKERINGAN

1 PADI 310.831 181.617 353.171 11.060.583 7,65 92,35

2 JAGUNG 39.870 15.913 42.037 5.848.154 1,67 98,33

3 KEDELAI 1.905 882 1.298 302.777 1,35 98,65

4 KACANG TANAH 1.350 160 6.826 337.484 2,47 97,53

5 KACANG HIJAU 444 17 37 168.012 0,30 99,70

6 UBI KAYU 1.328 28 703 652.576 0,32 99,68

7 UBI JALAR 346 - - 79.894 0,43 99,57

356.073 198.617 404.070 18.449.480 5,20 94,80JUMLAH

SERANGAN OPT/DPI 2019* (ha) LUAS TANAM**

(ha)KOMODITASNO

CAPAIAN IK

OPT/DPI (%)

LUAS AMAN

OPT/DPI (%)

Keterangan :

** Data Luas Tanam bulan Okt'18 sd Sep'19, Padi (KSA BPS), Non Padi (PDPS)

* Data berjalan Okt'18 sd Sep'19 update 24 Januari 2020

Target Luas Tanam yang aman dari Gangguan OPT/DPI adalah 95%

Page 67: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 57

Dengan target luas aman sebesar 95% dan realisasi luas aman sebesar

94,66% maka capaian kinerja perlindungan adalah 99,64%. Penilaian terhadap

capaian target indikator kinerja dilakukan dengan metode scoring yang

dibagi dalam beberapa kategori sebagai berikut :

1. Sangat Berhasil = capaian realisasi >100%

2. Berhasil = capaian realisasi 80 – 100%

3. Cukup Berhasil = capaian realisasi 60 – 79%

4. Kurang Berhasil = capaian realisasi <60%

Dengan metode scoring di atas maka capaian indikator kinerja Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan tahun 2019 masuk dalam kategori

Berhasil (80-100%).

Page 68: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 58

PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT

PERMASALAHAN

Beberapa permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan

Tahun 2019 antara lain :

a. Pelaksanaan kegiatan tertunda karena menunggu proses revisi DIPA.

b. Keterbatasan lokasi CPCL yang sesuai kriteria khususnya untuk

kegiatan PPHT kedelai.

c. Keterlambatan dalam penyaluran sarana produksi karena banyaknya

berkas pencairan dana yang harus diselesaikan.

d. Keterbatasan stok benih yang sesuai dengan kriteria.

e. Musim kemarau yang cukup ekstrim mengakibatkan pelaksanaan

kegiatan PPHT kedelai tidak sesuai rencana waktu tanam sehingga

mundur.

f. Revisi anggaran menjelang akhir tahun anggaran mengakibatkan

proses pencairan dana harus dilaksanakan dalam tenggat waktu yang

relatif sempit sehingga mengakibatkan risiko terjadinya tunda bayar.

UPAYA TINDAK LANJUT

Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka percepatan pelaksanaan

kegiatan dan memberikan solusi terhadap permasalahan di atas antara

lain :

a. Penetapan CPCL dilakukan sejak awal tahun dengan bekerjasama

dengan semua pihak terkait di daerah untuk menemukan CPCL yang

sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.

b. Mempercepat penyusunan/penyempurnaan petunjuk teknis

pelaksanaan kegiatan dan mensosialisasikannya secara intensif untuk

menyamakan persepsi dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan

kegiatan.

c. Melakukan pengawalan dan pembinaan langsung untuk mendorong

petugas lapangan dan petani agar segera melakukan percepatan

pelaksanaan kegiatan.

Page 69: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 59

d. Penyesuaian petunjuk teknis khususnya terkait kriteria lokasi kegiatan

sesuai kondisi di lapangan sehingga mudah terpenuhi dan kegiatan

dapat terlaksana.

e. Realokasi kegiatan dari daerah terkendala pelaksanaannya ke wilayah

lain yang membutuhkan dan potensial untuk dapat melaksanakan

kegiatan.

f. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan semua petugas baik

di pusat, provinsi, kabupaten serta PPL dalam proses pencairan

bantuan dana transfer uang.

Page 70: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 60

PENUTUP

Dengan target luas aman sebesar 95% dan realisasi luas aman sebesar

94,66% maka capaian kinerja perlindungan adalah 99,64% dan masuk

dalam kategori Berhasil (80-100%). Keberhasilan tersebut merupakan

hasil dari kegiatan pengamatan, pencegahan dan pengendalian serangan

OPT/DPI yang beberapa diantaranya telah direalisasikan pada tahun 2019

antara lain : PPHT padi, jagung dan kedelai dengan realisasi sebesar

99,57%, gerakan pengendalian padi, jagung dan kedelai direalisasikan

sebesar 98,03%, penanganan perubahan dampak iklim direalisasikan

sebesar 100%, pengujian mutu produk tanaman sebesar 101,84% dan

dem area sebesar 99,82%.

Selain hasil dari pelaksanaan beberapa kegiatan utama, keberhasilan

pengamanan tanaman pangan dari gangguan OPT/DPI pada tahun 2019

juga tak lepas dari peran aktif seluruh petugas baik di pusat maupun

daerah dalam melakukan monitoring dan pembinaan terhadap para

petani untuk senantiasa mengedepankan prinsip budidaya tanaman

sehat, pengelolaan hama terpadu dan respon cepat terhadap

penanggulangan dampak perubahan iklim dengan tetap memperhatikan

aspek kelestarian lingkungan. Laboratorium pengujian mutu produk juga

berperan dalam memastikan sarana pengendali OPT yang tersedia selalu

terjamin mutu dan efektifitasnya. Realisasi pelaksanaan kegiatan dan

capaian kinerja tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp.

417.746.923.879,- atau 96,59% dari pagu anggaran.

Berbagai permasalahan yang dihadapi pada tahun 2019 harus segera

diantisipasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan

kegiatan di tahun 2020 dalam rangka mempertahankan capaian kinerja.

Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain menetapkan CPCL yang

sesuai dengan persyaratan lebih awal dengan pihak terkait. Melakukan

percepatan penyelesaian juknis pelaksanaan kegiatan, pengawalan dan

pembinaan percepatan pelaksanaan kegiatan, realokasi pelaksanaan

Page 71: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 61

kegiatan dari wilayah yang terkendala ke wilayah lain yang membutuhkan

dan potensial. Kerjasama dengan semua petugas baik di pusat, provinsi,

kabupaten serta PPL dalam proses pencairan bantuan dana transfer uang.

Page 72: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 62

Page 73: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 63

Lampiran 1.

Luas Serangan OPT Utama

pada Tanaman Padi di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 321.123 12.308 - 3,83 -

2 Sumatera Utara 427.948 13.891 12 3,25 0,003

3 Sumatera Barat 322.842 3.340 233 1,03 0,07

4 R i a u 65.405 2.629 - 4,02 -

5 J a m b i 72.028 1.833 96 2,55 0,13

6 Sumatera Selatan 558.646 17.220 727 3,08 0,13

7 Bengkulu 66.715 2.498 3 3,74 0,005

8 Lampung 480.737 22.651 1.625 4,71 0,338

9 Kep. Bangka Belitung 17.700 630 24 3,56 0,13

10 Kep. Riau 369 - - - -

11 DKI Jakarta 645 111 - - -

12 Jawa Barat 1.635.421 52.554 16 3,21 0,00

13 Jawa Tengah 1.738.636 46.181 370 2,66 0,02

14 DI Yogyakarta 115.473 8.950 38 7,75 0,03

15 Jawa Timur 1.763.441 30.448 671 1,73 0,04

16 Banten 314.618 6.193 14 1,97 0,00

17 B a l i 98.736 3.010 87 3,05 0,09

18 Nusa Tenggara Barat 291.761 3.344 - 1,15 -

19 Nusa Tenggara Timur 205.995 4.782 1 2,32 0,0003

20 Kalimantan Barat 300.444 5.799 14 1,93 0,00

21 Kalimantan Tengah 151.382 1.243 - 0,82 -

22 Kalimantan Selatan 369.014 1.165 6 0,32 0,0017

23 Kalimantan Timur 72.206 5.615 31 7,78 0,043

24 Kalimantan Utara 10.664 50 0 0,47 0,00

25 Sulawesi Utara 64.243 2.053 1 3,20 0,002

26 Sulawesi Tengah 192.770 12.216 128 6,34 0,07

27 Sulawesi Selatan 1.046.394 12.651 883 1,21 0,084

28 Sulawesi Tenggara 137.087 19.290 478 14,07 0,35

29 Gorontalo 50.766 2.411 18 4,75 0,04

30 Sulawesi Barat 64.824 9.017 12 13,91 0,02

31 M a l u k u 26.908 2.320 - 8,62 -

32 Maluku Utara 12.120 1.039 - 8,57 -

33 Papua Barat 7.450 2.128 36 28,56 0,48

34 Papua 56.072 1.259 - 2,25 -

11.060.583 310.831 5.526 2,81 0,05 Jumlah

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LTNo Provinsi

2019

Page 74: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 64

Lampiran 2.

Luas Serangan OPT Utama

pada Tanaman Jagung di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 77.089 3.074 - 3,99 -

2 Sumatera Utara 311.229 6.991 - 2,25 -

3 Sumatera Barat 126.473 346 0 0,27 0,00

4 R i a u 23.168 565 - 2,44 -

5 J a m b i 12.960 342 28 2,64 0,218

6 Sumatera Selatan 137.313 1.866 - 1,36 -

7 Bengkulu 33.264 302 3 0,91 0,01

8 Lampung 438.766 3.488 - 0,79 -

9 Kep. Bangka Belitung 1.820 0 - - -

10 Kep. Riau 612 - - - -

11 DKI Jakarta - - - - -

12 Jawa Barat 191.429 488 - 0,25 -

13 Jawa Tengah 575.344 3.507 12 0,61 0,002

14 DI Yogyakarta 69.234 225 - 0,32 -

15 Jawa Timur 1.312.470 2.944 12 0,22 0,0009

16 Banten 46.034 139 36 0,30 0,08

17 B a l i 19.416 15 - - -

18 Nusa Tenggara Barat 350.026 947 - 0,27 -

19 Nusa Tenggara Timur 348.375 1.497 - 0,43 -

20 Kalimantan Barat 59.431 645 - 1,09 -

21 Kalimantan Tengah 19.171 0 - 0,00 -

22 Kalimantan Selatan 120.311 25 - 0,02 -

23 Kalimantan Timur 21.722 474 - 2,18 -

24 Kalimantan Utara 939 - - - -

25 Sulawesi Utara 314.743 378 - 0,12 -

26 Sulawesi Tengah 131.064 1.928 3 1,47 0,002

27 Sulawesi Selatan 419.567 1.284 18 0,31 0,0042

28 Sulawesi Tenggara 72.892 1.607 - 2,20 -

29 Gorontalo 352.980 1.960 - 0,56 -

30 Sulawesi Barat 166.921 4.213 3 2,52 0,002

31 M a l u k u 25.784 92 - 0,36 -

32 Maluku Utara 55.258 78 - - -

33 Papua Barat 3.135 136 - - -

34 Papua 9.009 314 - 3,48 -

5.847.945 39.870 115 0,68 0,002 Jumlah

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

2019

No Provinsi

Page 75: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 65

Lampiran 3.

Luas Serangan OPT Utama

pada Tanaman Kedelai di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 680 40 - - -

2 Sumatera Utara 4.922 23 - 0,46 -

3 Sumatera Barat 2.787 - - - -

4 R i a u 1.010 17 - 1,69 -

5 J a m b i 3.647 72 0 1,97 0,001

6 Sumatera Selatan 10.430 48 - 0,46 -

7 Bengkulu 292 - - - -

8 Lampung 10.471 64 - 0,61 -

9 Kep. Bangka Belitung 1 - - - -

10 Kep. Riau 23 - - - -

11 DKI Jakarta - - - - -

12 Jawa Barat 37.375 43 - 0,12 -

13 Jawa Tengah 45.759 261 2 0,57 0,00

14 DI Yogyakarta 5.245 21 - 0,40 -

15 Jawa Timur 80.371 175 - 0,218 -

16 Banten 2.251 52 - 2,31 -

17 B a l i 1.922 1 - 0,05 -

18 Nusa Tenggara Barat 30.132 233 - 0,77 -

19 Nusa Tenggara Timur 8.072 35 - 0,44 -

20 Kalimantan Barat 1.037 2 - 0,14 -

21 Kalimantan Tengah 125 - - - -

22 Kalimantan Selatan 4.704 5 - 0,11 -

23 Kalimantan Timur 54 0 - 0,46 -

24 Kalimantan Utara 8 - - - -

25 Sulawesi Utara 12.631 68 - 0,54 -

26 Sulawesi Tengah 7.826 20 - 0,25 -

27 Sulawesi Selatan 10.560 6 - 0,06 -

28 Sulawesi Tenggara 1.102 198 22 17,92 2,00

29 Gorontalo 246 25 - 10,02 -

30 Sulawesi Barat 18.661 488 - 2,62 -

31 M a l u k u 7 1 - 20,14 -

32 Maluku Utara 62 - - - -

33 Papua Barat 78 6 - 8,00 -

34 Papua 294 2 - 0,68 -

302.783 1.905 24 0,63 0,01 Jumlah

No Provinsi

2019

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

Page 76: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 66

Lampiran 4.

Luas Serangan OPT Utama

pada Tanaman Kacang Tanah di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 1.884 93 - - -

2 Sumatera Utara 3.663 144 - 3,92 -

3 Sumatera Barat 2.893 1 - 0,02 -

4 R i a u 575 12 - 2,16 -

5 J a m b i 947 13 0 1,40 0,04

6 Sumatera Selatan 2.660 9 2 0,34 0,06

7 Bengkulu 944 7 - - -

8 Lampung 2.493 - - - -

9 Kep. Bangka Belitung 168 - - - -

10 Kep. Riau 57 - - - -

11 DKI Jakarta - - - - -

12 Jawa Barat 26.978 63 - 0,23 -

13 Jawa Tengah 54.199 50 2 0,09 0,00

14 DI Yogyakarta 64.026 29 - 0,05 -

15 Jawa Timur 105.762 550 - 0,52 -

16 Banten 2.863 - - - -

17 B a l i 4.683 1 - 0,02 -

18 Nusa Tenggara Barat 18.787 221 - 1,18 -

19 Nusa Tenggara Timur 14.952 48 - 0,32 -

20 Kalimantan Barat 606 2 - 0,33 -

21 Kalimantan Tengah 214 - - - -

22 Kalimantan Selatan 4.366 1 - 0,02 -

23 Kalimantan Timur 723 7 - 0,90 -

24 Kalimantan Utara 146 2 - - -

25 Sulawesi Utara 1.178 21 - 1,78 -

26 Sulawesi Tengah 1.953 2 - 0,10 -

27 Sulawesi Selatan 11.920 32 - 0,27 -

28 Sulawesi Tenggara 4.024 3 - 0,07 -

29 Gorontalo 113 3 - 2,25 -

30 Sulawesi Barat 256 7 - 2,83 -

31 M a l u k u 1.136 2 - 0,18 -

32 Maluku Utara 653 3 - - -

33 Papua Barat 534 2 - 0,34 -

34 Papua 1.188 24 - 1,99 -

337.543 1.350 4 0,40 0,00 Jumlah

2019

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LTNo Provinsi

Page 77: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 67

Lampiran 5.

Luas Serangan OPT Utama

pada Tanaman Kacang Hijau di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 583 4 - - -

2 Sumatera Utara 1.980 3 - 0,13 -

3 Sumatera Barat 245 - - - -

4 R i a u 222 2 - 0,70 -

5 J a m b i 129 - - - -

6 Sumatera Selatan 508 1 - 0,10 -

7 Bengkulu 203 - - - -

8 Lampung 1.051 - - - -

9 Kep. Bangka Belitung 5 - - - -

10 Kep. Riau 2 - - - -

11 DKI Jakarta - - - - -

12 Jawa Barat 6.540 27 - 0,41 -

13 Jawa Tengah 84.772 171 - 0,20 -

14 DI Yogyakarta 273 - - - -

15 Jawa Timur 36.824 76 - 0,21 -

16 Banten 981 - - - -

17 B a l i 281 - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 7.057 - - - -

19 Nusa Tenggara Timur 14.101 105 - 0,74 -

20 Kalimantan Barat 1.034 9 - 0,87 -

21 Kalimantan Tengah 19 - - - -

22 Kalimantan Selatan 194 - - - -

23 Kalimantan Timur 176 - - - -

24 Kalimantan Utara 23 - - - -

25 Sulawesi Utara 215 - - - -

26 Sulawesi Tengah 438 3 - 0,63 -

27 Sulawesi Selatan 8.326 37 - 0,44 -

28 Sulawesi Tenggara 569 2 - 0,28 -

29 Gorontalo 31 3 - 9,62 -

30 Sulawesi Barat 267 5 - 1,70 -

31 M a l u k u 525 - - - -

32 Maluku Utara 151 - - - -

33 Papua Barat 77 - - - -

34 Papua 223 - - - -

168.021 376 - 0,22 - Jumlah

No Provinsi

2019

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

Page 78: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 68

Lampiran 6.

Luas Serangan OPT Utama

pada Tanaman Ubi Kayu di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 1.198 61 - - -

2 Sumatera Utara 29.558 186 9 0,63 0,03

3 Sumatera Barat 3.880 - - - -

4 R i a u 4.205 155 1 3,69 0,01

5 J a m b i 1.736 26 0 1,48 0,03

6 Sumatera Selatan 5.128 0 - 0,00 -

7 Bengkulu 1.013 14 - - -

8 Lampung 201.141 17 - 0,01 -

9 Kep. Bangka Belitung 4.964 - - - -

10 Kep. Riau 608 - - - -

11 DKI Jakarta - - - - -

12 Jawa Barat 53.853 29 - 0,05 -

13 Jawa Tengah 105.738 58 - 0,05 -

14 DI Yogyakarta 49.206 - - - -

15 Jawa Timur 86.690 81 1 0,09 0,00

16 Banten 3.054 - - - -

17 B a l i 5.806 - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 2.368 - - - -

19 Nusa Tenggara Timur 47.363 163 - 0,34 -

20 Kalimantan Barat 8.905 - - - -

21 Kalimantan Tengah 2.522 - - - -

22 Kalimantan Selatan 1.780 - - - -

23 Kalimantan Timur 2.064 58 - 2,82 -

24 Kalimantan Utara 1.350 14 - - -

25 Sulawesi Utara 2.020 82 - 4,07 -

26 Sulawesi Tengah 1.508 6 - 0,40 -

27 Sulawesi Selatan 10.070 161 - 1,59 -

28 Sulawesi Tenggara 6.580 118 - 1,79 -

29 Gorontalo 84 22 - 25,95 -

30 Sulawesi Barat 825 62 1 7,49 0,06

31 M a l u k u 3.293 4 - 0,12 -

32 Maluku Utara 1.463 3 - - -

33 Papua Barat 1.235 9 - 0,69 -

34 Papua 2.036 - - - -

653.243 1.328 11 0,20 0,00 Jumlah

No Provinsi

2019

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

Page 79: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 69

Lampiran 7.

Luas Serangan OPT Utama

pada Tanaman Ubi Jalar di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 338 15 - - -

2 Sumatera Utara 5.973 66 - 1,10 -

3 Sumatera Barat 3.559 - - - -

4 R i a u 390 1 - 0,26 -

5 J a m b i 1.504 11 - 0,76 -

6 Sumatera Selatan 887 1 - 0,06 -

7 Bengkulu 818 - - - -

8 Lampung 1.516 - - - -

9 Kep. Bangka Belitung 201 - - - -

10 Kep. Riau 165 - - - -

11 DKI Jakarta - - - - -

12 Jawa Barat 18.477 1 - 0,01 -

13 Jawa Tengah 5.132 - - - -

14 DI Yogyakarta 211 - - - -

15 Jawa Timur 8.769 22 - 0,252 -

16 Banten 870 - - - -

17 B a l i 1.440 3 - 0,21 -

18 Nusa Tenggara Barat 931 - - - -

19 Nusa Tenggara Timur 5.253 35 - 0,67 -

20 Kalimantan Barat 1.057 - - - -

21 Kalimantan Tengah 493 - - - -

22 Kalimantan Selatan 784 - - - -

23 Kalimantan Timur 905 79 - 8,73 -

24 Kalimantan Utara 162 8 - - -

25 Sulawesi Utara 1.296 73 - 5,63 -

26 Sulawesi Tengah 1.061 - - - -

27 Sulawesi Selatan 3.016 2 - 0,07 -

28 Sulawesi Tenggara 1.449 5 - 0,31 -

29 Gorontalo 29 3 - 8,97 -

30 Sulawesi Barat 413 4 - 0,88 -

31 M a l u k u 1.521 - - - -

32 Maluku Utara 520 - - - -

33 Papua Barat 1.196 14 - 1,13 -

34 Papua 9.713 6 - 0,06 -

80.049 346 - 0,43 - Jumlah

No Provinsi

2019

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

Page 80: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 70

Lampiran 8.

Luas Banjir dan Kekeringan

pada Tanaman Padi di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 321.123 5.406 418 1,68 0,13 1.997 20 0,62 0,01

2 Sumatera Utara 427.948 12.181 3.877 2,85 0,91 4.405 69 1,03 0,016

3 Sumatera Barat 322.842 4.666 686 1,45 0,213 20 2 0,01 0,001

4 R i a u 65.405 9.069 4.702 13,87 7,19 991 49 1,52 0,07

5 J a m b i 72.028 6.205 2.025 8,61 2,81 7.327 3.277 10,17 4,55

6 Sumatera Selatan 558.646 13.015 5.935 2,33 1,06 8.573 291 1,53 0,05

7 Bengkulu 66.715 750 261 1,12 0,39 493 40 0,74 0,06

8 Lampung 480.737 1.183 757 0,25 0,16 14.964 3.361 3,11 0,70

9 Kep. Bangka Belitung 17.700 30 10 0,17 0,06 352 135 1,99 0,76

10 Kep. Riau 369 - - - - - - - -

11 DKI Jakarta 645 - - - - - - - -

12 Jawa Barat 1.635.421 2.203 306 0,13 0,02 70.129 31.147 4,29 1,90

13 Jawa Tengah 1.738.636 28.706 7.387 1,65 0,42 77.488 22.884 4,46 1,32

14 DI Yogyakarta 115.473 2.181 160 1,89 0,14 6.411 2.602 5,55 2,25

15 Jawa Timur 1.763.441 19.639 3.080 1,11 0,17 42.188 9.417 2,39 0,53

16 Banten 314.618 3.416 459 1,09 0,15 24.520 9.749 7,79 3,10

17 B a l i 98.736 5 3 0,01 0,003 592 76 0,60 0,08

18 Nusa Tenggara Barat 291.761 352 3 0,12 0,0010 14.634 4.077 5,02 1,40

19 Nusa Tenggara Timur 205.995 310 286 0,15 0,14 3.267 1.542 1,59 0,75

20 Kalimantan Barat 300.444 1.663 113 0,55 0,04 2.856 1 0,95 0,000

21 Kalimantan Tengah 151.382 2.746 153 1,81 0,10 1.675 1.115 1,11 0,737

22 Kalimantan Selatan 369.014 1.648 238 0,45 0,06 1.161 263 0,31 0,07

23 Kalimantan Timur 72.206 3.050 835 4,22 1,16 3.457 102 4,79 0,14

24 Kalimantan Utara 10.664 - - - - - - - -

25 Sulawesi Utara 64.243 - - - - 36 1 0,06 0,001

26 Sulawesi Tengah 192.770 4.168 495 2,16 0,26 1.527 68 0,79 0,04

27 Sulawesi Selatan 1.046.394 47.173 9.768 4,51 0,93 54.426 20.385 5,20 1,948

28 Sulawesi Tenggara 137.087 11.756 10.291 8,58 7,51 6.337 1.550 4,62 1,13

29 Gorontalo 50.766 54 20 0,11 0,04 3.032 1.070 5,97 2,11

30 Sulawesi Barat 64.824 - - - - 262 10 0,40 0,015

31 M a l u k u 26.908 15 - 0,06 - 33 - 0,12 -

32 Maluku Utara 12.120 28 11 0,23 0,09 1 - 0,01 -

33 Papua Barat 7.450 - - - - - - - -

34 Papua 56.072 - - - - 16 - 0,03 -

11.060.583 181.617 52.278 1,64 0,47 353.171 113.300 3,19 1,02 Jumlah

No Provinsi

2019

BANJIR KEKERINGAN

Luas Tanam (LT)Luas (LS) Rasio LS thd LT Luas (LS) Rasio LS thd LT

Page 81: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 71

Lampiran 9.

Luas Banjir dan Kekeringan

pada Tanaman Jagung di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 77.089 2.708 287 3,51 0,37 12 - 0,02 -

2 Sumatera Utara 311.229 370 92 0,12 0,03 17.688 2 5,68 0,0006

3 Sumatera Barat 126.473 856 165 0,68 0,13 - - - -

4 R i a u 23.168 101 64 0,44 0,28 70 - 0,30 -

5 J a m b i 12.960 303 226 2,34 1,75 252 132 1,94 1,02

6 Sumatera Selatan 137.313 66 36 0,05 0,03 26 0 0,02 0,00

7 Bengkulu 33.264 207 207 0,62 0,62 57 - 0,17 -

8 Lampung 438.766 - - - - 2.811 389 0,64 0,09

9 Kep. Bangka Belitung 1.820 - - - - - - - -

10 Kep. Riau 612 - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 191.429 2 1 0,001 0,001 499 233 0,26 0,12

13 Jawa Tengah 575.344 117 5 0,02 0,00 921 235 0,160 0,041

14 DI Yogyakarta 69.234 - - - - 101 3 0,15 0,00

15 Jawa Timur 1.312.470 459 41 0,04 0,003 794 411 0,06 0,031

16 Banten 46.034 5 5 0,01 0,01 347 - 0,75 -

17 B a l i 19.416 - - - - 77 - - -

18 Nusa Tenggara Barat 350.026 10 - 0,00 - 2.437 5 0,70 0,00

19 Nusa Tenggara Timur 348.375 - - - - 87 78 0,02 0,02

20 Kalimantan Barat 59.431 - - - - 7 4 0,01 0,01

21 Kalimantan Tengah 19.171 0 0 0,00 0,00 4 - 0,02 -

22 Kalimantan Selatan 120.311 111 24 0,09 0,02 48 - 0,04 -

23 Kalimantan Timur 21.722 - - - - - - - -

24 Kalimantan Utara 939 - - - - - - - -

25 Sulawesi Utara 314.743 - - - - - - - -

26 Sulawesi Tengah 131.064 244 122 0,19 0,09 4.472 1.737 3,41 1,33

27 Sulawesi Selatan 419.567 5.842 2.049 1,39 0,49 2.531 503 0,60 0,12

28 Sulawesi Tenggara 72.892 3.288 3.224 4,51 4,42 118 67 0,16 0,09

29 Gorontalo 352.980 - - - - 8.680 1.793 2,459 0,51

30 Sulawesi Barat 166.921 1.224 277 0,73 0,17 - - - -

31 M a l u k u 25.784 - - - - - - - -

32 Maluku Utara 55.258 - - - - - - - -

33 Papua Barat 3.135 - - - - - - - -

34 Papua 9.009 - - - - - - - -

5.847.945 15.913 6.824 0,27 0,12 42.037 5.591 0,72 0,10 Jumlah

No Provinsi

2019

BANJIR KEKERINGAN

Luas Tanam (LT)Luas (LS) Rasio LS thd LT Luas (LS) Rasio LS thd LT

Page 82: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 72

Lampiran 10.

Luas Banjir dan Kekeringan

pada Tanaman Kedelai di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 680 4 2 - - - - - -

2 Sumatera Utara 4.922 84 23 1,71 0,46 - - - -

3 Sumatera Barat 2.787 3 2 0,09 0,05 - - - -

4 R i a u 1.010 516 506 51,03 50,04 - - - -

5 J a m b i 3.647 96 90 2,64 2,47 28 10 0,75 0,27

6 Sumatera Selatan 10.430 - - - - - - - -

7 Bengkulu 292 - - - - - - - -

8 Lampung 10.471 - - - - 52 - 0,50 -

9 Kep. Bangka Belitung 1 - - - - - - - -

10 Kep. Riau 23 - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 37.375 3 3 0,01 0,01 3 - 0,01 -

13 Jawa Tengah 45.759 25 15 0,05 0,033 20 3 0,04 0,01

14 DI Yogyakarta 5.245 - - - - - - - -

15 Jawa Timur 80.371 10 10 0,01 0,01 236 50 0,29 0,06

16 Banten 2.251 - - - - - - - -

17 B a l i 1.922 - - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 30.132 - - - - 860 - 2,85 -

19 Nusa Tenggara Timur 8.072 - - - - 49 49 0,61 0,61

20 Kalimantan Barat 1.037 - - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah 125 - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 4.704 - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur 54 - - - - - - - -

24 Kalimantan Utara 8 - - - - - - - -

25 Sulawesi Utara 12.631 - - - - - - - -

26 Sulawesi Tengah 7.826 1 1 0,01 0,01 - - - -

27 Sulawesi Selatan 10.560 24 24 0,23 0,23 - - - -

28 Sulawesi Tenggara 1.102 54 38 4,90 - 50 50 - -

29 Gorontalo 246 - - - - - - - -

30 Sulawesi Barat 18.661 63 - 0,34 - - - - -

31 M a l u k u 7 - - - - - - - -

32 Maluku Utara 62 - - - - - - - -

33 Papua Barat 78 - - - - - - - -

34 Papua 294 - - - - - - - -

302.783 882 713 0,29 0,24 1.298 162 0,43 0,05 Jumlah

No Provinsi

2019

BANJIR KEKERINGAN

Luas Tanam (LT)Luas (LS) Rasio LS thd LT Luas (LS) Rasio LS thd LT

Page 83: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 73

Lampiran 11.

Luas Banjir dan Kekeringan

pada Tanaman Kacang Tanah di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 1.884 11 4 - - - - - -

2 Sumatera Utara 3.663 1 0 0,03 0,01 - - - -

3 Sumatera Barat 2.893 86 3 2,97 0,10 - - - -

4 R i a u 575 12 7 2,06 1,19 - - - -

5 J a m b i 947 43 6 4,49 0,63 5 3 0,48 0,32

6 Sumatera Selatan 2.660 - - - - - - - -

7 Bengkulu 944 8 - - - - - - -

8 Lampung 2.493 - - - - - - - -

9 Kep. Bangka Belitung 168 - - - - - - - -

10 Kep. Riau 57 - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 26.978 - - - - - - - -

13 Jawa Tengah 54.199 - - - - - - - -

14 DI Yogyakarta 64.026 - - - - 23 - 0,04 -

15 Jawa Timur 105.762 - - - - 6.708 108 6,34 0,10

16 Banten 2.863 - - - - - - - -

17 B a l i 4.683 - - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 18.787 - - - - 71 24 0,38 0,13

19 Nusa Tenggara Timur 14.952 - - - - 20 20 0,13 0,13

20 Kalimantan Barat 606 - - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah 214 - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 4.366 - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur 723 - - - - - - - -

24 Kalimantan Utara 146 - - - - - - - -

25 Sulawesi Utara 1.178 - - - - - - - -

26 Sulawesi Tengah 1.953 - - - - - - - -

27 Sulawesi Selatan 11.920 - - - - - - - -

28 Sulawesi Tenggara 4.024 - - - - - - - -

29 Gorontalo 113 - - - - - - - -

30 Sulawesi Barat 256 - - - - - - - -

31 M a l u k u 1.136 - - - - - - - -

32 Maluku Utara 653 - - - - - - - -

33 Papua Barat 534 - - - - - - - -

34 Papua 1.188 - - - - - - - -

337.543 160 20 0,05 0,01 6.826 155 2,02 0,05 Jumlah

No Provinsi

2019

BANJIR KEKERINGAN

Luas Tanam (LT)Luas (LS) Rasio LS thd LT Luas (LS) Rasio LS thd LT

Page 84: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 74

Lampiran 12.

Luas Banjir dan Kekeringan

pada Tanaman Kacang Hijau di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 583 - - - - - - - -

2 Sumatera Utara 1.980 17 - 0,86 - - - - -

3 Sumatera Barat 245 - - - - - - - -

4 R i a u 222 - - - - - - - -

5 J a m b i 129 - - - - - - - -

6 Sumatera Selatan 508 - - - - - - - -

7 Bengkulu 203 - - - - - - - -

8 Lampung 1.051 - - - - - - - -

9 Kep. Bangka Belitung 5 - - - - - - - -

10 Kep. Riau 2 - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 6.540 - - - - - - - -

13 Jawa Tengah 84.772 - - - - - - - -

14 DI Yogyakarta 273 - - - - - - - -

15 Jawa Timur 36.824 - - - - - - - -

16 Banten 981 - - - - - - - -

17 B a l i 281 - - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 7.057 - - - - - - - -

19 Nusa Tenggara Timur 14.101 - - - - 35 35 0,25 0,25

20 Kalimantan Barat 1.034 - - - - 2 - 0,19 -

21 Kalimantan Tengah 19 - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 194 - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur 176 - - - - - - - -

24 Kalimantan Utara 23 - - - - - - - -

25 Sulawesi Utara 215 - - - - - - - -

26 Sulawesi Tengah 438 - - - - - - - -

27 Sulawesi Selatan 8.326 - - - - - - - -

28 Sulawesi Tenggara 569 - - - - - - - -

29 Gorontalo 31 - - - - - - - -

30 Sulawesi Barat 267 - - - - - - - -

31 M a l u k u 525 - - - - - - - -

32 Maluku Utara 151 - - - - - - - -

33 Papua Barat 77 - - - - - - - -

34 Papua 223 - - - - - - - -

168.021 17 - 0,01 - 37 35 0,02 583,10 Jumlah

No Provinsi

2019

BANJIR KEKERINGAN

Luas Tanam (LT)Luas (LS) Rasio LS thd LT Luas (LS) Rasio LS thd LT

Page 85: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 75

Lampiran 13.

Luas Banjir dan Kekeringan

pada Tanaman Ubi Kayu di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 1.198 - - - - - - - -

2 Sumatera Utara 29.558 - - - - - - - -

3 Sumatera Barat 3.880 3 - 0,06 - 3 - 0,06 -

4 R i a u 4.205 25 9 0,60 0,21 - - - -

5 J a m b i 1.736 - - - - - - - -

6 Sumatera Selatan 5.128 - - - - - - - -

7 Bengkulu 1.013 - - - - - - - -

8 Lampung 201.141 - - - - 700 - 0,35 -

9 Kep. Bangka Belitung 4.964 - - - - - - - -

10 Kep. Riau 608 - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 53.853 - - - - - - - -

13 Jawa Tengah 105.738 - - - - - - - -

14 DI Yogyakarta 49.206 - - - - - - - -

15 Jawa Timur 86.690 - - - - - - - -

16 Banten 3.054 - - - - - - - -

17 B a l i 5.806 - - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 2.368 - - - - - - - -

19 Nusa Tenggara Timur 47.363 - - - - - - - -

20 Kalimantan Barat 8.905 - - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah 2.522 - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 1.780 - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur 2.064 - - - - - - - -

24 Kalimantan Utara 1.350 - - - - - - - -

25 Sulawesi Utara 2.020 - - - - - - - -

26 Sulawesi Tengah 1.508 - - - - - - - -

27 Sulawesi Selatan 10.070 - - - - - - - -

28 Sulawesi Tenggara 6.580 - - - - - - - -

29 Gorontalo 84 - - - - - - - -

30 Sulawesi Barat 825 - - - - - - - -

31 M a l u k u 3.293 - - - - - - - -

32 Maluku Utara 1.463 - - - - - - - -

33 Papua Barat 1.235 - - - - - - - -

34 Papua 2.036 - - - - - - - -

653.243 28 9 0,00 0,00 703 - 0,11 - Jumlah

No Provinsi

2019

BANJIR KEKERINGAN

Luas Tanam (LT)Luas (LS) Rasio LS thd LT Luas (LS) Rasio LS thd LT

Page 86: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 76

Lampiran 14.

Luas Banjir dan Kekeringan

pada Tanaman Ubi Jalar di Indonesia Tahun 2019 (hektar)

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 338 - - - - - - - -

2 Sumatera Utara 5.973 - - - - - - - -

3 Sumatera Barat 3.559 - - - - - - - -

4 R i a u 390 - - - - - - - -

5 J a m b i 1.504 - - - - - - - -

6 Sumatera Selatan 887 - - - - - - - -

7 Bengkulu 818 - - - - - - - -

8 Lampung 1.516 - - - - - - - -

9 Kep. Bangka Belitung 201 - - - - - - - -

10 Kep. Riau 165 - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 18.477 - - - - - - - -

13 Jawa Tengah 5.132 - - - - - - - -

14 DI Yogyakarta 211 - - - - - - - -

15 Jawa Timur 8.769 - - - - - - - -

16 Banten 870 - - - - - - - -

17 B a l i 1.440 - - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 931 - - - - - - - -

19 Nusa Tenggara Timur 5.253 - - - - - - - -

20 Kalimantan Barat 1.057 - - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah 493 - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 784 - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur 905 - - - - - - - -

24 Kalimantan Utara 162 - - - - - - - -

25 Sulawesi Utara 1.296 - - - - - - - -

26 Sulawesi Tengah 1.061 - - - - - - - -

27 Sulawesi Selatan 3.016 - - - - - - - -

28 Sulawesi Tenggara 1.449 - - - - - - - -

29 Gorontalo 29 - - - - - - - -

30 Sulawesi Barat 413 - - - - - - - -

31 M a l u k u 1.521 - - - - - - - -

32 Maluku Utara 520 - - - - - - - -

33 Papua Barat 1.196 - - - - - - - -

34 Papua 9.713 - - - - - - - -

80.049 - - - - - - - - Jumlah

No Provinsi

2019

BANJIR KEKERINGAN

Luas Tanam (LT)Luas (LS) Rasio LS thd LT Luas (LS) Rasio LS thd LT

Page 87: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 77

Lampiran 15.

Realisasi PPHT Tahun 2019

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

1 Aceh 50 50 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 75 75 100,00

2 Sumatera Utara 75 75 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 100 100 100,00

3 Sumatera Barat 50 50 100,00 15 15 100,00 65 65 100,00

4 Riau 25 25 100,00 25 25 100,00

5 Jambi 25 25 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 50 50 100,00

6 Sumatera Selatan 75 75 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 100 100 100,00

7 Bengkulu 25 25 100,00 25 25 100,00

8 Lampung 75 75 100,00 15 15 100,00 20 20 100,00 110 110 100,00

9 Bangka Belitung 25 25 100,00 25 25 100,00

10 Kep. Riau

11 Banten 25 25 100,00 15 15 100,00 20 20 100,00 60 60 100,00

12 DKI Jakarta

13 Jawa Barat 200 200 100,00 15 15 100,00 30 30 100,00 245 245 100,00

14 Jawa Tengah 200 200 100,00 15 15 100,00 30 30 100,00 245 245 100,00

15 DI.Yogyakarta 25 25 100,00 15 15 100,00 10 30 300,00 50 70 140,00

16 Jawa Timur 200 200 100,00 15 15 100,00 30 10 33,33 245 225 91,84

17 Bali 25 25 100,00 25 25 100,00

18 NTB 100 100 100,00 15 15 100,00 30 30 100,00 145 145 100,00

19 NTT 25 25 100,00 15 15 100,00 10 - - 50 40 80,00

20 Kalimantan Barat 50 50 100,00 10 10 100,00 60 60 100,00

21 Kalimantan Tengah 25 25 100,00 10 10 100,00 35 35 100,00

22 Kalimantan Selatan 50 50 100,00 15 15 100,00 20 20 100,00 85 85 100,00

23 Kalimantan Timur 25 25 100,00 10 10 100,00 35 35 100,00

24 Kalimantan Utara

25 Sulawesi Utara 25 25 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 50 50 100,00

26 Sulawesi Tengah 25 25 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 50 50 100,00

27 Sulawesi Selatan 75 75 100,00 15 15 100,00 30 30 100,00 120 120 100,00

28 Sulawesi Tenggara 25 25 100,00 15 15 10 10 100,00 50 50 100,00

29 Gorontalo 25 25 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 50 50 100,00

30 Sulawesi Barat 25 25 100,00 25 25 100,00

31 Maluku 25 25 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 50 50 100,00

32 Maluku Utara 25 25 100,00 25 25 100,00

33 Papua Barat 25 25 100,00 25 25 100,00

34 Papua 25 25 100,00 25 25 100,00

1.675 1.675 100,00 300 300 100,00 350 340 97,14 2.325 2.315 99,57 Jumlah (Ha)

No. Provinsi

PPHT (Ha)

Padi Jagung Kedelai Total

Page 88: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 78

Lampiran 16.

Realisasi PPDPI Tahun 2019

Rencana Realisasi % Capaian

1 Aceh 20 20 100,00

2 Sumatera Utara 20 20 100,00

3 Sumatera Barat 20 20 100,00

4 Riau 20 20 100,00

5 Jambi 20 20 100,00

6 Sumatera Selatan 40 40 100,00

7 Bengkulu - - -

8 Lampung 20 20 100,00

9 Bangka Belitung - - -

10 Kep. Riau - - -

11 Banten 30 30 100,00

12 DKI Jakarta - - -

13 Jawa Barat 40 40 100,00

14 Jawa Tengah 40 40 100,00

15 DI.Yogyakarta 20 20 100,00

16 Jawa Timur 40 40 100,00

17 Bali

18 NTB 10 10 100,00

19 NTT 10 10 100,00

20 Kalimantan Barat 10 10 100,00

21 Kalimantan Tengah

22 Kalimantan Selatan 10 10 100,00

23 Kalimantan Timur

24 Kalimantan Utara

25 Sulawesi Utara

26 Sulawesi Tengah 10 10 100,00

27 Sulawesi Selatan 50 50 100,00

28 Sulawesi Tenggara 40 40 100,00

29 Gorontalo 20 20 100,00

30 Sulawesi Barat

31 Maluku 10 10 100,00

32 Maluku Utara

33 Papua Barat

34 Papua

500 500 100,00

No ProvinsiPPDPI (Ha)

Jumlah (Ha)

Page 89: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 79

Lampiran 17.

Realisasi Gerakan Pengendalian Tahun 2019

Rencana Realisasi%

CapaianRencana Realisasi

%

CapaianRencana Realisasi

%

CapaianRencana Realisasi

%

Capaian

1 Aceh 875 875 100,00 100 100 100,00 20 20 100,00 995 995 100,00

2 Sumatera Utara 1.500 1.500 100,00 105 105 100,00 20 20 100,00 1.625 1.625 100,00

3 Sumatera Barat 625 625 100,00 30 30 100,00 20 20 100,00 675 675 100,00

4 Riau 40 40 100,00 10 10 100,00 50 50 100,00

5 Jambi 100 100 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 125 125 100,00

6 Sumatera Selatan 1.650 1.650 100,00 95 95 100,00 40 40 100,00 1.785 1.785 100,00

7 Bengkulu 175 175 100,00 50 50 100,00 225 225 100,00

8 Lampung 725 725 100,00 150 150 100,00 50 50 100,00 925 925 100,00

9 Bangka Belitung 25 25 100,00 - 25 25 100,00

10 Kep. Riau -

11 Banten 625 625 100,00 75 75 100,00 10 10 100,00 710 710 100,00

12 DKI Jakarta -

13 Jawa Barat 2.475 2.475 100,00 150 150 100,00 50 50 100,00 2.675 2.675 100,00

14 Jawa Tengah 1.450 1.450 100,00 105 105 100,00 50 50 100,00 1.605 1.605 100,00

15 DI.Yogyakarta 250 250 100,00 75 75 100,00 10 10 100,00 335 335 100,00

16 Jawa Timur 1.825 1.825 100,00 - 100 100 100,00 1.925 1.925 100,00

17 Bali 100 100 100,00 - 100 100 100,00

18 NTB 800 800 100,00 75 75 100,00 70 70 100,00 945 945 100,00

19 NTT 600 575 95,83 225 225 100,00 20 10 50,00 845 810 95,86

20 Kalimantan Barat 1.650 1.650 100,00 30 30 100,00 10 10 100,00 1.690 1.690 100,00

21 Kalimantan Tengah 350 125 35,71 15 - - 10 - - 375 125 33,33

22 Kalimantan Selatan 525 525 100,00 90 90 100,00 20 20 100,00 635 635 100,00

23 Kalimantan Timur 65 65 100,00 - 65 65 100,00

24 Kalimantan Utara -

25 Sulawesi Utara 450 450 100,00 100 100 100,00 20 20 100,00 570 570 100,00

26 Sulawesi Tengah 250 250 100,00 45 45 100,00 10 10 100,00 305 305 100,00

27 Sulawesi Selatan 1.275 1.275 100,00 225 225 100,00 50 50 100,00 1.550 1.550 100,00

28 Sulawesi Tenggara 150 150 100,00 75 75 100,00 20 245 225 91,84

29 Gorontalo 250 250 100,00 90 90 100,00 10 10 100,00 350 350 100,00

30 Sulawesi Barat 100 100 100,00 30 30 100,00 10 - - 140 130 92,86

31 Maluku 50 50 100,00 15 15 100,00 20 20 100,00 85 85 100,00

32 Maluku Utara 25 25 100,00 15 15 100,00 40 40 100,00

33 Papua Barat 25 25 100,00 - 25 25 100,00

34 Papua 50 50 100,00 15 15 100,00 65 65 100,00

19.055 18.805 98,69 2.005 1.990 99,25 650 600 92,31 21.710 21.395 98,55 JUMLAH

NO PROVINSI

Gerakan Pengendalian (Unit)

Padi Jagung Kedelai Total

Page 90: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 80

Lampiran 18.

Realisasi Dem Area Budidaya Tahun 2019

Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian

1 Aceh 1.600 1.600 100,00 300 300 100,00 1.900 1.900 100,00

2 Sumatera Utara 600 600 100,00 300 300 100,00 900 900 100,00

3 Sumatera Barat 600 600 100,00 600 600 100,00

4 Riau

5 Jambi 400 400 100,00 400 400 100,00

6 Sumatera Selatan 2.800 2.800 100,00 7.500 7.500 100,00 10.300 10.300 100,00

7 Bengkulu

8 Lampung 2.000 2.000 100,00 300 300 100,00 2.300 2.300 100,00

9 Bangka Belitung

10 Kep. Riau

11 Banten 5.200 5.250 100,96 500 500 100,00 5.700 5.750 100,88

12 DKI Jakarta

13 Jawa Barat 24.000 23.924 99,68 1.250 1.200 96,00 25.250 25.124 99,50

14 Jawa Tengah 18.000 18.000 100,00 500 500 100,00 18.500 18.500 100,00

15 DI.Yogyakarta 800 800 100,00 450 450 100,00 1.250 1.250 100,00

16 Jawa Timur 18.000 17.900 99,44 800 800 100,00 18.800 18.700 99,47

17 Bali 600 600 100,00 600 600 100,00

18 NTB 800 800 100,00 800 800 100,00

19 NTT

20 Kalimantan Barat 500 499 99,80 500 499 99,80

21 Kalimantan Tengah

22 Kalimantan Selatan 600 600 100,00 7.500 7.500 100,00 8.100 8.100 100,00

23 Kalimantan Timur 500 500 100,00 500 500 100,00

24 Kalimantan Utara

25 Sulawesi Utara 400 400 100,00 400 400 100,00

26 Sulawesi Tengah 600 600 - 600 600

27 Sulawesi Selatan 1.800 1.800 100,00 1.800 1.800 100,00

28 Sulawesi Tenggara

29 Gorontalo 800 800 100,00 800 800 100,00

30 Sulawesi Barat

31 Maluku

32 Maluku Utara

33 Papua Barat

34 Papua

80.000 79.873 99,84 15.000 15.000 100,00 5.000 4.950 99,00 100.000 99.823 99,82 JUMLAH

NO PROVINSI

DEM AREATOTAL

Budiaya Tanaman Sehat Rawa PPDPI

Page 91: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 81

Lampiran 19.

Realisasi Perbanyakan Rumah Burung Hantu Tahun 2019

Fisik Anggaran Unit % Rp. 000 %1 Aceh2 Sumatera Utara 25 50.000.000 25 100,00 50.000.000 100,00

3 Sumatera Barat -

4 Riau -

5 Jambi -

6 Sumatera Selatan 25 50.000.000 25 100,00 50.000.000 100,00

7 Bengkulu -

8 Lampung 25 50.000.000 25 100,00 50.000.000 100,00

9 Bangka Belitung -

10 Kep. Riau -

11 Banten -

12 DKI Jakarta -

13 Jawa Barat 45 90.000.000 45 100,00 90.000.000 100,00

14 Jawa Tengah 40 80.000.000 40 100,00 80.000.000 100,00

15 DI.Yogyakarta -

16 Jawa Timur 40 80.000.000 40 100,00 80.000.000 100,00

17 Bali18 NTB -

19 NTT -

20 Kalimantan Barat -

21 Kalimantan Tengah -

22 Kalimantan Selatan -

23 Kalimantan Timur -

24 Kalimantan Utara -

25 Sulawesi Utara -

26 Sulawesi Tengah -

27 Sulawesi Selatan 25 50.000.000 25 100,00 50.000.000 100,00

28 Sulawesi Tenggara -

29 Gorontalo -

30 Sulawesi Barat -

31 Maluku -

32 Maluku Utara -

33 Papua Barat -

34 Papua -

225 450.000.000 225 100,00 450.000.000 100,00 Jumlah

No Provinsi

RUMAH BURUNG HANTU

TargetRealisasi

Fisik Anggaran

Page 92: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 82

Lampiran 20.

Realisasi Petani Pengamat Tahun 2019

1 Aceh 47 141.000.000 47 100,00 141.000.000 100,00

2 Sumatera Utara 51 153.000.000 51 100,00 153.000.000 100,00

3 Sumatera Barat 15 45.000.000 15 100,00 45.000.000 100,00

4 Riau 19 57.000.000 19 100,00 57.000.000 100,00

5 Jambi 9 27.000.000 9 100,00 27.000.000 100,00

6 Sumatera Selatan 24 72.000.000 24 100,00 72.000.000 100,00

7 Bengkulu 7 21.000.000 7 100,00 21.000.000 100,00

8 Lampung 40 120.000.000 40 100,00 120.000.000 100,00

9 Bangka Belitung 7 21.000.000 7 100,00 21.000.000 100,00

10 Kep. Riau11 Banten 6 18.000.000 6 100,00 18.000.000 100,00

12 DKI Jakarta13 Jawa Barat 130 390.000.000 130 100,00 390.000.000 100,00

14 Jawa Tengah 32 96.000.000 32 100,00 96.000.000 100,00

15 DI.Yogyakarta 38 114.000.000 38 100,00 114.000.000 100,00

16 Jawa Timur 50 150.000.000 50 100,00 150.000.000 100,00

17 Bali18 NTB 8 24.000.000 8 100,00 24.000.000 100,00

19 NTT 25 75.000.000 25 100,00 75.000.000 100,00

20 Kalimantan Barat 19 57.000.000 19 100,00 57.000.000 100,00

21 Kalimantan Tengah 4 12.000.000 4 100,00 12.000.000 100,00

22 Kalimantan Selatan 19 57.000.000 19 100,00 57.000.000 100,00

23 Kalimantan Timur 44 132.000.000 44 100,00 132.000.000 100,00

24 Kalimantan Utara25 Sulawesi Utara 18 54.000.000 18 100,00 54.000.000 100,00

26 Sulawesi Tengah 17 51.000.000 17 100,00 51.000.000 100,00

27 Sulawesi Selatan 25 75.000.000 25 100,00 75.000.000 100,00

28 Sulawesi Tenggara 24 72.000.000 24 100,00 72.000.000 100,00

29 Gorontalo 9 27.000.000 9 100,00 27.000.000 100,00

30 Sulawesi Barat 7 21.000.000 7 100,00 21.000.000 100,00

31 Maluku 9 27.000.000 9 100,00 27.000.000 100,00

32 Maluku Utara 9 27.000.000 9 100,00 27.000.000 100,00

33 Papua Barat 9 27.000.000 9 100,00 27.000.000 100,00

34 Papua 5 15.000.000 5 100,00 15.000.000 100,00

726 2.178.000.000 726 100,00 2.178.000.000 100,00 Jumlah

No Provinsi

Petani Pengamat

Target Realisasi

OrangPagu Anggaran

(Rp.) Orang % Realisasi (Rp.) %

Page 93: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 83

Lampiran 21.

Realisasi Perbanyakan Agens Pengendali Hayati/Refugia

Fisik Anggaran Unit % Rp. 000 %1 Aceh 3 60.000.000 3 100,00 60.000.000 100,00

2 Sumatera Utara 4 20.000.000 4 100,00 20.000.000 100,00

3 Sumatera Barat 2 40.000.000 2 100,00 39.998.000 100,00

4 Riau 1 20.000.000 1 100,00 20.000.000 100,00

5 Jambi 1 20.000.000 1 100,00 20.000.000 100,00

6 Sumatera Selatan 4 80.000.000 4 100,00 79.998.000 100,00

7 Bengkulu 1 20.000.000 1 100,00 20.000.000 100,00

8 Lampung 3 90.000.000 3 100,00 90.000.000 100,00

9 Bangka Belitung 1 20.000.000 1 100,00 19.999.000 100,00

10 Kep. Riau11 Banten 2 40.000.000 2 100,00 40.000.000 100,00

12 DKI Jakarta -

13 Jawa Barat 11 198.000.000 11 100,00 198.000.000 100,00

14 Jawa Tengah 11 220.000.000 11 100,00 219.838.000 99,93

15 DI.Yogyakarta 1 40.000.000 1 100,00 39.695.000 99,24

16 Jawa Timur 11 220.000.000 11 100,00 219.897.000 99,95

17 Bali 1 20.000.000 1 100,00 19.995.000 99,98

18 NTB 2 40.000.000 2 100,00 40.000.000 100,00

19 NTT 1 20.000.000 1 100,00 20.000.000 100,00

20 Kalimantan Barat 1 21.550.000 1 100,00 21.510.000 99,81

21 Kalimantan Tengah 1 20.000.000 1 100,00 2.000.000 10,00

22 Kalimantan Selatan 2 40.000.000 2 100,00 40.000.000 100,00

23 Kalimantan Timur 1 20.000.000 1 100,00 20.000.000 100,00

24 Kalimantan Utara - -

25 Sulawesi Utara 2 40.000.000 2 100,00 40.000.000 100,00

26 Sulawesi Tengah 2 40.000.000 2 100,00 40.000.000 100,00

27 Sulawesi Selatan 6 120.000.000 6 100,00 119.989.000 99,99

28 Sulawesi Tenggara 2 15.000.000 2 100,00 15.000.000 100,00

29 Gorontalo 2 40.000.000 2 100,00 39.935.000 99,84

30 Sulawesi Barat 1 25.000.000 1 100,00 25.000.000 100,00

31 Maluku 4 40.000.000 4 100,00 40.000.000 100,00

32 Maluku Utara 1 20.000.000 1 100,00 20.000.000 100,00

33 Papua Barat 1 20.000.000 1 100,00 20.000.000 100,00

34 Papua 1 20.000.000 1 100,00 20.000.000 100,00

87 1.649.550.000 87 100,00 1.630.854.000 98,87 Jumlah

No Provinsi

PERBANYAKAN APH/REFUGIA

TargetRealisasi

Fisik Anggaran

Page 94: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 84

Lampiran 22.

Realisasi Pos Pengembangan Agens Hayati

Fisik Anggaran Unit % Rp. 000 %1 Aceh2 Sumatera Utara3 Sumatera Barat4 Riau5 Jambi6 Sumatera Selatan7 Bengkulu8 Lampung9 Bangka Belitung10 Kep. Riau11 Banten12 DKI Jakarta13 Jawa Barat 10 100.000 10 100 100.000 100

14 Jawa Tengah 10 100.000 10 100 100.000 100

15 DI.Yogyakarta -

16 Jawa Timur 10 100.000 10 100 100.000 100

17 Bali18 NTB19 NTT20 Kalimantan Barat21 Kalimantan Tengah22 Kalimantan Selatan23 Kalimantan Timur24 Kalimantan Utara25 Sulawesi Utara26 Sulawesi Tengah27 Sulawesi Selatan28 Sulawesi Tenggara29 Gorontalo30 Sulawesi Barat31 Maluku32 Maluku Utara33 Papua Barat 34 Papua

30 300.000 30 100,00 300.000 100,00 Jumlah

No Provinsi

PPAH

TargetRealisasi

Fisik Anggaran

Page 95: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 85

Lampiran 23.

Realisasi Bantuan Penanganan DPI (Pompa) Tahun 2019

2

inchi

3

inchi

4

inchi

6

inchiJML

2

inchi

3

inchi

4

inchi

6

inchiJML

1 Aceh - - 5 1 6 - - 5 1 6

2 Sumatera Utara 3 7 5 15 3 7 5 15

3 Sumatera Selatan 12 38 10 - 60 12 38 10 - 60

4 Jambi - 10 3 1 14 - 10 3 1 14

5 Bengkulu - 22 - - 22 - 22 - - 22

6 Lampung - 35 2 2 39 - 35 2 2 39

7 Jawa Barat 30 10 23 7 70 30 10 23 7 70

8 Jawa Tengah 5 32 - - 37 5 32 - - 37

9 Jawa T imur 51 6 8 4 69 51 6 8 4 69

10 NTB - 75 - - 75 - 75 - - 75

11 Sulawesi Utara - 10 15 - 25 - 10 15 - 25

12 Gorontalo - 96 - - 96 - 96 - - 96

13 Sulawesi Tengah - 95 - - 95 - 95 - - 95

14 Sulawesi Selatan - 98 25 - 123 - 98 25 - 123

15 Kalimantan T imur 9 23 - - 32 9 23 - - 32

16 Maluku Utara - 22 - - 22 - 22 - - 22

110 579 96 15 800 110 579 96 15 800 TOTAL

NO PROVINSI

RENCANA (UNIT) REALISASI (UNIT)

Page 96: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 86

Lampiran 24.

Realisasi Bantuan Pestisida, Herbisida dan Handsprayer Tahun 2019

Target Target Target Target

Unit Unit % Unit Unit % Unit Unit % Unit Unit %

1 Aceh 200 200 100,00 6.250 6.250 100 11.017 11.017 100,00

2 Sumatera Utara 37.290 37.290 100 13.000 13.000 100,00

3 Sumatera Barat 50.000 50.000 100

4 Riau5 Jambi 1.140 1.140 100

6 Sumatera Selatan 200 200 100,00 130.890 130.890 100 13.361 13.361 100,00

7 Bengkulu 5.669 5.669 100

8 Lampung 300 300 100,00 21.780 21.780 100 28.384 28.384 100,00

9 Bangka Belitung10 Kep. Riau11 Banten 6.815 6.815 100

12 DKI Jakarta13 Jawa Barat 600 600 100,00 500 460 92,00 73.320 73.320 100

14 Jawa Tengah 200 200 100,00 8.125 8.125 100

15 DI.Yogyakarta16 Jawa Timur 17.206 17.206 100

17 Bali 310 310 100

18 NTB19 NTT20 Kalimantan Barat 35.975 35.975 100,00

21 Kalimantan Tengah22 Kalimantan Selatan23 Kalimantan Timur24 Kalimantan Utara25 Sulawesi Utara 4.575 4.575 100,00

26 Sulawesi Tengah27 Sulawesi Selatan28 Sulawesi Tenggara29 Gorontalo30 Sulawesi Barat31 Maluku32 Maluku Utara33 Papua Barat 34 Papua

1.500 1.500 100,00 500 460 92,00 358.795 358.795 100,00 106.312 106.312 100,00 Jumlah

Realisasi RealisasiNo Provinsi

Handsprayer Otomatis Handsprayer Semi OtomatisPestisida (Bantuan Stock Dinas

Prov/Brigade Proteksi)Herbisida

Realisasi Realisasi

Page 97: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPTAH DIREKTORAT PERLIND… · Laporan Tahunan 2019 i KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2019 87