laporan tahunan direktorat jenderal ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/laporan...

193
LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015

Upload: others

Post on 28-Nov-2020

65 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

LAPORAN TAHUNANDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

TAHUN 2014

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2015

Page 2: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNANKantor Pusat Kementerian PertanianJl. Harsono RM No. 3 Gedung C Pasar MingguJakarta Selatan 12550http://ditjenbun.pertanian.go.id

Page 3: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

KATA PENGANTAR

Laporan tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan, baik yang pembiayaannya bersumber dari pemerintah (APBN dan APBD) maupun yang bersumber dari dana masyarakat kepada semua pihak yang terkait dengan

pembangunan perkebunan sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010.

Dalam laporan tahunan ini disajikan informasi berupa capaian-capaian kinerja pembangunan perkebunan yang meliputi indikator makro, indikator mikro, capaian outcomes/program dan outputs/kegiatan maupun kegiatan penting lainnya serta permaslahan/hambatan dan upaya/rencana aksi penyelesaiannya selama kurun waktu tahun 2014.

Capaian kinerja tahun 2014 menambah keyakinan kepada seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan bahwa pelaksanaan pembangunan perkebunan tahun 2014 telah berjalan sesuai dengan jalur yang benar.

Laporan tahunan ini disusun dari kompilasi capaian-capaian dari seluruh satker yang berjumlah 93 satker dan wilayah kerja yang tersebar di Seluruh Indonesia serta kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih, semoga dokumen ini bermanfaat sebagai landasan dalam pembangunan perkebunan selanjutnya.

Jakarta, Maret 2015 Direktur Jenderal Perkebunan,

Ir. Gamal Nasir, MS

NIP. 19560728 198603 1 001

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 i

Page 4: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................... i DAFTAR ISI ............................................................ ii DAFTAR TABEL ........................................................ v I. PENDAHULUAN ................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................ 1 1.2. Tujuan ...................................................... 4 1.3. Sasaran ..................................................... 4 1.4. Ruang Lingkup ............................................. 4

II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN

PERKEBUNAN ..................................................... 5 2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Perkebunan

Tahun 2014 ................................................ 5 2.2. Strategi Pembangunan Perkebunan Tahun 2014 ..... 6

2.2.1. Startegi Umum...................................... 6 2.2.2. Strategi Khusus ..................................... 10 2.2.2.1. Strategi Peningkatan Produksi,

Produktivitas, dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan .................... 11

2.2.2.2. Strategi Pengembangan Komoditas .......... 12 2.2.2.3. Strategi Peningkatan Dukungan

Terhadap Sistem Ketahanan Pangan ......... 13 2.2.2.4. Strategi Investasi Usaha Perkebunan ........ 14 2.2.2.5. Startegi Pengembangan Sistem Informasi

Manajemen Perkebunan ....................... 15 2.2.2.6. Strategi Pengembangan Sumberdaya

Manusia ........................................... 16 2.2.2.7. Strategi Pengembangan Kelembagaan dan

Kemitraan Usaha ................................ 17 2.2.2.8. Strategi Pengembangan Dukungan

Terhadap Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup ............................... 19

2.3. Target Menteri Pertanian ............................... 20

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 ii

Page 5: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

2.3.1. Target Kinerja Menteri Pertanian

Tahun 2010-2014 ................................. 20 2.3.2. Target Kinerja Menteri Pertanian Tahun 2014 21

2.4. Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 .................................. 22 2.4.1. Program Pembangunan Perkebunan

Tahun 2014 ......................................... 22 2.4.2. Kegiatan Pembangunan Perkebunan Tahun

2014 .................................................. 23 2.4.3. Fokus Kegiatan Utama Pembangunan

Perkebunan Tahun 2014 .......................... 24

III. KONTRIBUSI PERKEBUNAN TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL ..................................... 26 3.1. Indikator Makro Pembangunan Perkebunan .......... 26

3.1.1. Produk Domestik Bruto (PDB) ................... 27 3.1.2. Kesempatan Kerja di Sektor Perkebunan ..... 28 3.1.3. Investasi Pembangunan Perkebunan ........... 28 3.1.4. Neraca Perdagangan Komodita Perkebunan .. 29 3.1.5. Nilai Ekspor ........................................ 29 3.1.6. Nilai Tukar Petani (NTP) Perkebunan Rakyat 29 3.1.7. Pendapatan Pekebun ............................. 30

3.2. Indikator Mikro Pembangunan Perkebunan ........... 30 3.2.1. Luas Areal.......................................... 31 3.2.2. Produksi ............................................ 33

IV. KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

TAHUN 2014 ...................................................... 38 4.1. Capaian Kinerja Fisik Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2014 ................................... 38 4.1.1. Capaian Kinerja Direktur Jenderal Perkebunan

Tahun 2014 .......................................... 39 4.1.1.1. Capaian Kinerja Terhadap Penetapan

Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan 2014 ..... 42 4.1.1.2. Capaian Kinerja Terhadap Capaian Kinerja

Tahun 2013 ...................................... 43

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iii

Page 6: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.1.1.3. Capaian Kinerja Terhadap Sasaran RENSTRA

Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014 ........................................ 44

4.1.2. Capaian Kinerja sesuai Penetapan Kinerja Sekretaris dan Direktur Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 ............... 45

4.1.2.1. Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar ... 45 4.1.2.1.1. Capaian Kinerja Terhadap Penetapan

Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan 2014 ... 46 4.1.2.1.2. Capaian Kinerja Atas Alokasi APBN

Tahun 2014 ..................................... 47 4.1.2.2. Direktur Tanaman Semusim ................... 49 4.1.2.2.1. Capaian Kinerja Terhadap Penetapan

Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan 2014 ... 49 4.1.2.2.2. Capaian Kinerja Atas Alokasi APBN Tahun

2014 ............................................. 51 4.1.2.3. Direktur Tanaman Tahunan ................... 53 4.1.2.3.1. Capaian Kinerja Terhadap Penetapan

Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan 2014 ... 53 4.1.2.3.2. Capaian Kinerja Atas Alokasi APBN Tahun

2014 ............................................. 55 4.1.2.4. Direktur Pascapanen dan Pembinaan

Usaha ............................................. 56 4.1.2.4.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan

Kinerja/Rencana kinerja Tahunan 2014 ... 57 4.1.2.4.2. Capaian Kinerja Atas Alokasi APBN Tahun

2014 ............................................. 58 4.1.2.5. Direktur Perlindungan Perkebunan ........... 59 4.1.2.5.1. Capaian Kinerja Terhadap Penetapan

Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan 2014 ... 59 4.1.2.6. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan 61 4.1.2.7. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi

Tanaman Perkebunan (BBP2TP) .............. 62 4.2. Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2014 ............... 63

4.2.1. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Kegiatan Utama Tahun 2014 ..................... 64

4.2.1.1. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv

Page 7: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar ....... 66

4.2.1.2. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim ....................... 69

4.2.1.3. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan ....................... 72

4.2.1.4. Dukungan Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan ......................... 76

4.2.1.5. Dukungan Perlindungan Perkebunan ......... 79 4.2.1.6. Dukungan Manajemen dan Dukungan

Teknis Lainnya................................... 83 4.2.1.7. Dukungan Pengujian dan Pengawasan

Mutu Benih Serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan................ 84

4.2.2. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Serapan per Satker Tahun 2014 .................. 85

4.3. Capaian Kinerja Atas Kegiatan yang Dipantau oleh UKP4 .................................................. 101

V. KENDALA DAN RENCANA TINDAK LANJUT

5.1. Permasalahan yang Dihadapi ........................... 103 5.1.1. Administrasi ......................................... 104 5.1.2. Teknis ................................................ 105 5.1.2.1. Perencanaan ..................................... 105 5.1.2.2. Pengorganisasian ................................ 106 5.1.2.3. Pelaksanaan...................................... 107 5.1.2.4. Pengawasan ...................................... 108

5.2. Rencana Aksi dan upaya Penyelesaian ................ 108 5.2.1. Administrasi ......................................... 108 5.2.2. Teknis ................................................ 109 5.2.2.1. Perencanaan ..................................... 109 5.2.2.2. Pengorganisasian ................................ 109 5.2.2.3. Pelaksanaan...................................... 111 5.2.2.4. Pengawasan ...................................... 111

VI. PENUTUP ......................................................... 113

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 v

Page 8: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Capaian Kinerja Makro Pembangunan Perkebunan Tahun 2014 ............................... 27 Tabel 2. Perkembangan Luas Areal Komoditas Perkebunan Tahun 2012 – 2014 ....................... 32 Tabel 3. Perkembangan Produksi Komoditas Perkebunan Tahun 2009 – 2014 ....................... 34 Tabel 4. Capaian Kinerja Produksi Tahun 2014 .............. 43 Tabel 5. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Rempah dan

Penyegar Tahun 2014 ................................... 47 Tabel 6. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim

Tahun 2014 ............................................... 51 Tabel 7. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan

Tahun 2014 ............................................... 54 Tabel 8. Capaian Kinerja Direktorat Pascapanen dan

Pembinaan Usaha Tahun 2014 ........................ 56 Tabel 9. Capaian Serapan Anggaran Tahun 2014 per Eselon I

di Lingkup Kementerian Pertanian ................... 63 Tabel 10. Realisasi Serapan Keuangan per Kegiatan Utama

Tahun 2014 ............................................... 65 Tabel 11. Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2014 ....... 69

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 vi

Page 9: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tabel 12. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output

Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim Tahun 2014 ................ 72

Tabel 13. Rincian Realisasi Serapan Anggaran dan Fisik Output Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan Tahun 2014 ............................................... 75

Tabel 14. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Peningkatan Pengembangan Pascapanen Komoditas Perkebunan Tahun 2014 .................. 79

Tabel 15. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan Tahun 2014 ............................................... 82

Tabel 16. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan Tahun 2014 .... 83

Tabel 17. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan Tahun 2014 ................... 84

Tabel 18. Satker yang Serapan Anggarannya Dibawah 80% (tidak - cukup berhasil) Tahun 2014 ........................... 88

Tabel 19. Capaian Serapan Anggaran Masing-Masing Satker Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 ............................................... 92

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 vii

Page 10: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Penetapan Kinerja Kegiatan Peningkatan

produksi, produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar tahun 2014 ................ 115

Lampiran 2. Penetapan Kinerja Kegiatan Peningkatan

Produksi, produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim Tahun 2014 ................................ 126

Lampiran 3. Penetapan Kinerja Kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan Tahun 2014 ................................ 141

Lampiran 4. Penetapan Kinerja Kegiatan Dukungan

Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha Tahun 2014 ........................................... 154

Lampiran 5. Penetapan Kinerja Kegiatan Dukungan

Perlindungan Perkebunan Tahun 2014 ........... 164 Lampiran 6. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2014 yang Dimonitor Oleh UKP4 .......... 175

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 viii

Page 11: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Page 12: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkebunan merupakan salah satu sub sektor strategis yang

secara ekonomis, ekologis dan sosial budaya memainkan peranan

penting dalam pembangunan nasional. Sesuai Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Saat ini Undang-Undang

Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan), secara ekonomi

perkebunan berfungsi meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

rakyat serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional;

secara ekologi berfungsi meningkatkan konservasi tanah dan air,

penyerap karbon, penyedia oksigen dan penyangga kawasan lindung

dan secara sosial budaya berfungsi sebagai perekat dan pemersatu

bangsa.

Secara karakteristik perkebunan dapat ditinjau dari berbagai

aspek antara lain dari jenis komoditas, hasil produksi dan bentuk

pengusahaannya. Dari aspek komoditas, perkebunan terdiri dari 127

jenis tanaman, berupa tanaman tahunan dan tanaman semusim

dengan areal sebaran mulai dataran rendah sampai dataran tinggi.

Ditinjau dari aspek produksi, hasil produksi perkebunan merupakan

bahan baku industri, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun

ekspor. Apabila ditinjau dari bentuk pengusahaannya, usaha

perkebunan terdiri atas perkebunan besar negara (5%), perkebunan

besar swasta (24%) dan perkebunan rakyat (71%).

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 1

Page 13: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tujuan pembangunan perkebunan sebagaimana dituangkan

dalam UU Nomor 18 Tahun 2004 (telah direvisi menjadi Undang-

Undang Nomor 39 tahun 2014) tentang Perkebunan adalah untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat; meningkatkan penerimaan

dan devisa negara; menyediakan lapangan kerja; meningkatkan

produktivitas, nilai tambah dan daya saing; memenuhi kebutuhan

konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri; dan

mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam secara

berkelanjutan.

Pembangunan perkebunan ke depan dihadapkan kepada

berbagai tantangan, seperti terjadinya berbagai perubahan dan

perkembangan lingkungan yang sangat dinamis serta berbagai

persoalan yang mendasar seperti adanya tekanan globalisasi dan

liberalisasi pasar, pesatnya kemajuan teknologi dan informasi,

semakin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi, terjadinya

perubahan iklim global, kecilnya kepemilikan dan status lahan, masih

terbatasnya kemampuan sistem perbenihan nasional, terbatasnya

akses petani terhadap permodalan, masih lemahnya kapasitas

kelembagaan petani dan penyuluh, serta kurang harmonisnya

koordinasi kerja antar sektor terkait pembangunan perkebunan.

Perubahan paradigma pembangunan perkebunan yang

dilakukan melalui pendekatan otonomi daerah oleh provinsi dan

kabupaten dalam bentuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan,

membawa konsekuensi perubahan kewenangan dan fasilitasi

pelaksanaan pembangunan perkebunan antara pemerintah provinsi

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 2

Page 14: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

dan kabupaten/kota, yang berdampak pada jauhnya rentang kendali

antara pusat, provinsi dan kabupaten, yang pada akhirnya

mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran program dan

kebijakan pembangunan perkebunan dan kinerja Direktorat Jenderal

Perkebunan secara umum.

Untuk melihat keefektifan, keefisienan dan keekonomian

pelaksanaan kegiatan pembangunan perkebunan diperlukan

pengukuran capaian kinerja, baik terhadap sasaran makro, sasaran

mikro maupun penetapan kinerja yang merupakan kontrak kinerja

antara Direktur Jenderal Perkebunan dengan Menteri Pertanian pada

tahun 2014. Oleh karenanya, laporan ini akan menggambarkan

kinerja pembangunan perkebunan tahun 2014 secara utuh, baik yang

pembiayaannya bersumber dari pemerintah (APBN dan APBD)

maupun yang bersumber dari dana masyarakat.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 mengamanatkan agar

setiap institusi termasuk Direktorat Jenderal Perkebunan untuk

melakukan pengukuran kinerja atas satker-satker di jajarannya dalam

melaksanakan pembangunan perkebunan tahun 2014. Pengukuran

kinerja dilakukan dengan membandingkan target kinerja dan realisasi

kinerja.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 3

Page 15: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

1.2. Tujuan

Laporan tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014

ini disusun dengan tujuan untuk dapat memberikan informasi dan

gambaran secara utuh terhadap capaian-capaian kinerja

pembangunan perkebunan yang meliputi indikator makro, indikator

mikro, capaian outcomes/program dan outputs/kegiatan Direktorat

Jenderal Perkebunan maupun program/kegiatan penting lainnya serta

permasalahan/hambatan dan upaya-upaya penyelesaiannya selama

kurun waktu tahun 2014.

1.3. Sasaran

Sasaran laporan tahunan ini adalah memberikan gambaran

capaian kinerja pembangunan perkebunan secara utuh dan jelas

pada tahun 2014 kepada seluruh pemangku kepentingan yang terkait

dengan perkebunan.

1.4. Ruang Lingkup

Laporan tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014

ini menyajikan capaian kinerja makro (PDB, keterlibatan tenaga kerja,

investasi, neraca perdagangan, pendapatan pekebun/petani, ekspor

dan NTP), kinerja mikro (luas areal, produksi dan produktivitas) dan

kinerja program/kegiatan (capaian terhadap penetapan kinerja dan

target kinerja yang dibiayai dengan APBN tahun 2014).

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 4

Page 16: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB II ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PEMBANGUNAN PERKEBUNAN

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Page 17: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB II

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PEMBANGUNAN PERKEBUNAN

2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Perkebunan Tahun 2014

Dengan memperhatikan arah kebijakan nasional dan

pembangunan pertanian periode 2010-2014, dalam menjalankan

tugas pelaksanaan pembangunan perkebunan di Indonesia,

Direktorat Jenderal Perkebunan merumuskan kebijakan yang akan

menjadi kerangka pembangunan perkebunan periode 2010-2014

yang dibedakan menjadi kebijakan umum dan kebijakan teknis

pembangunan perkebunan tahun 2010-2014.

Karena tahun 2014 merupakan bagian dari Renstra tahun

2010-2014, maka Kebijakan Umum pembangunan perkebunan

adalah: Mensinergikan seluruh sumberdaya perkebunan dalam

rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah,

produktivitas dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif

masyarakat perkebunan, dan penerapan organisasi modern yang

berlandaskan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta

didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik. Adapun

Kebijakan Teknis pembangunan perkebunan yang merupakan

penjabaran dari kebijakan umum pembangunan perkebunan yaitu:

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 5

Page 18: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Meningkatkan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman

perkebunan berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, SDM,

kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan

sesuai kaidah pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup

dengan dukungan pengembangan sistem informasi manajemen

perkebunan.

2.2. Strategi Pembangunan Perkebunan Tahun 2014

2.2.1. Strategi Umum

Untuk mencapai sasaran, mewujudkan visi, misi dan tujuan,

serta mengimplementasikan kebijakan pembangunan perkebunan

selama periode 2010-2014, strategi pembangunan pertanian tahun

2010-2014 yang dikenal dengan Tujuh Gema Revitalisasi menjadi

strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2010-2014. Sehingga

untuk tahun 2014, strategi umum pembangunan perkebunan

mengacu 7 (tujuh) komponen gema revitalisasi dengan

penjelasannya secara garis besar sebagai berikut:

1). Revitalisasi lahan

Ketersediaan sumberdaya lahan, termasuk air, yang memadai

baik secara kuantitas dan kualitas merupakan faktor yang sangat

fundamental bagi pertanian. Lahan dan air sebagai media dasar

tanaman harus dijaga kelestariannya agar sistem produksi dapat

berjalan secara berkesinambungan. Beberapa aspek yang perlu

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 6

Page 19: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

mendapat perhatian secara serius dalam revitalisasi lahan

adalah: ketersediaan, kesuburan atau pengelolaan, status dan

kepemilikan lahan pertanian, dan ketersediaan air pertanian.

2). Revitalisasi perbenihan

Setelah lahan dan air maka dalam aspek budidaya ketersediaan

benih dan bibit unggul merupakan suatu hal yang sangat

fundamental. Perpaduan antara lahan yang subur dengan

benih/bibit yang unggul akan memproduksi/melahirkan produksi

yang unggul. Secara historis peran benih unggul telah dibuktikan

pada saat keberhasilan dalam peningkatan produksi pada era

Revolusi Hijau di tahun 1960-an, dan keberhasilan swasembada

beras dan jagung yang dicapai baru-baru ini juga karena

penggunaan benih unggul. Dengan demikian untuk mencapai dan

mempertahankan swasembada pangan yang berkelanjutan maka

perangkat perbenihan/ perbibitan harus kuat.

3). Revitalisasi infrastruktur dan sarana

Jalan usaha tani sangat penting dalam meningkatkan efisiensi

usahatani terutama dalam hal pengangkutan sarana produksi dan

hasil panen. Upaya untuk membuat jalan usahatani dan jalan

tingkat desa perlu terus dilakukan. Untuk hal ini koordinasi

dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan pemerintah setempat

sangat diperlukan terutama untuk membuka akses ke daerah

sentra produksi pertanian.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 7

Page 20: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4). Revitalisasi sumberdaya manusia

Manusia merupakan sumberdaya yang sangat vital karena

merupakan pelaku utama pembangunan, termasuk pertanian.

Tanpa pelaku yang handal dan berkompeten, maka pembangunan

pertanian tidak dapat berjalan secara optimal. Kementerian

Pertanian mengembangkan berbagai kegiatan bagi peningkatan

sumberdaya manusia pertanian melalui pendidikan, pelatihan,

magang, dan sekolah lapang. Pembinaan dan peningkatan

kualitas sumberdaya manusia ini diperuntukkan bagi petani dan

aparatur pertanian.

5). Revitalisasi pembiayaan petani

Kendala yang dialami petani utamanya petani menengah ke

bawah adalah akses terhadap permodalan. Hal ini disebabkan

karena masalah klasik yaitu tidak adanya jaminan/agunan yang

dipersyaratkan perbankan. Pada kondisi ini petani terpaksa

berhubungan dengan rentenir yang sudah barang tentu dengan

bunga yang sangat mencekik. Untuk memperbaiki kendala ini

maka upaya-upaya yang selama ini dilakukan perlu diteruskan

seperti penyediaan skim perkreditan dengan kemudahan proses

administrasi seperti KKP-E, KPEN-RP, KUPS; memperluas skim

baru yang lebih mudah; menumbuhkan kelembagaan ekonomi

mikro di pedesaan; melakukan koordinasi dengan instansi di

pusat dan di daerah untuk mempermudah petani dalam

mengakses sumber pembiayaan koperasi termasuk skim

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 8

Page 21: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

pembiayaan yang sudah ada, dan menumbuhkan kembali

koperasi khusus di bidang pertanian.

6). Revitalisasi kelembagaan petani

Kegiatan pertanian secara alami melibatkan sumberdaya manusia

(petani) yang cukup banyak, sarana produksi dan permodalan

yang cukup besar. Selain itu juga sangat berhubungan erat

dengan sumber inovasi teknologi dan informasi pasar mulai dari

hulu sampai hilir. Dengan karakteristik seperti ini maka untuk

mempermudah melakukan koordinasi sangat diperlukan

kelembagaan petani. Melalui kelembagaan petani, mereka

dengan mudah melakukan koordinasi diantara mereka dan antara

kelompok. Demikian juga melalui kelompok mereka akan

menjadi kuat untuk bisa mengakses pasar dan informasi.

7). Revitalisasi teknologi dan industri hilir

Hal yang perlu dilakukan dalam rangka revitalisasi teknologi dan

industri hilir adalah meningkatkan kegiatan penelitian khususnya

dalam rangka penciptaan inovasi teknologi benih, bibit, pupuk,

obat hewan dan tanaman, alsintan dan produk olahan,

pemanfaatan sumberdaya lahan dan air, dan pengelolaan limbah

kebun menjadi suatu produk bermanfaat; mempercepat

diseminasi hasil penelitian dengan mengoptimalkan kelembagaan

pengkajian, diklat, penyuluhan, tenaga teknis pertanian

lapangan dan kelembagaan petani; mendorong pengembangan

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 9

Page 22: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

industri pengolahan pertanian di pedesaan secara efisien guna

peningkatan nilai tambah dan daya saing di pasar dalam negeri

dan internasional; meningkatkan jaminan pemasaran dan

stabilitas harga komoditas pertanian, dan meningkatkan dan

menjaga mutu dan keamanan pangan pada semua tahapan

produksi mulai dari hulu sampai hilir.

2.2.2. Strategi Khusus

Strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2010-2014

merupakan strategi yang mengacu pada target utama pembangunan

pertanian sehingga sifatnya masih sektoral. Agar lebih sesuai dengan

karakteristik khusus sub sektor perkebunan, strategi umum

dimaksud diformulasikan ke dalam strategi khusus sebagai berikut:

1). Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan

2). Pengembangan komoditas

3). Peningkatan dukungan terhadap sistem ketahanan pangan

4). Investasi usaha perkebunan

5). Pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan

6). Pengembangan sumberdaya manusia

7). Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha

8). Pengembangan dukungan terhadap pengelolaan SDA dan lingkungan hidup.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 10

Page 23: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

2.2.2.1. Strategi Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu

Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

Strategi ini merupakan upaya untuk meningkatkan produksi,

produktivitas, dan mutu tanaman perkebunan baik melalui

penerapan teknologi budidaya yang baik (Good Agricultural

Practices/GAP) berupa penyediaan benih unggul

bermutu/bersertifikat dan sarana produksi, optimasi pemanfaatan

sumberdaya lahan dan dukungan perlindungan perkebunan yang

optimal. Adapun rencana aksi dari strategi tersebut meliputi:

1). Mengembangkan budidaya tanaman perkebunan melalui

penerapan IPTEK dan 4-ASI (Intensifikasi, Rehabilitasi,

Ekstensifikasi dan Diversifikasi), yang didukung dengan sistem

penyuluhan dan pendampingan yang intensif.

2). Mengoptimalkan dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan

sarana produksi, dukungan perlindungan perkebunan dan

penanganan gangguan usaha perkebunan serta dukungan

manajemen dan teknis lainnya.

3) Mendorong pengembangan usaha budidaya tanaman perkebunan

pada wilayah perbatasan, pemekaran, penyangga, maupun

kawasan ekonomi khusus (KEK), dan optimalisasi pemanfaatan

lahan.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 11

Page 24: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

2.2.2.2. Strategi Pengembangan Komoditas

Sesuai keputusan Menteri Pertanian Nomor:

511/Kpts/PD.310/9/2006 Tanggal 22 September 2006 dan Keputusan

Menteri Pertanian Nomor: 3599/Kpts/PD.310/10/2009 Tanggal 19

Oktober 2009, komoditas binaan Direktorat Jenderal Perkebunan

berjumlah 127 jenis tanaman. Strategi pengembangan komoditas

dilakukan melalui upaya-upaya memprioritaskan pengembangan

komoditas unggulan nasional yang meliputi : karet, kelapa, kelapa

sawit, kopi, kakao, teh, jambu mete, cengkeh, lada, jarak pagar,

tebu, tembakau, kapas, nilam, dan kemiri sunan, dan mendorong

pemerintah daerah untuk memfasilitasi pengembangan komoditas

spesifik dan potensial di wilayahnya. Rencana aksi untuk strategi ini

adalah:

1). Mendorong pengembangan komoditas unggulan nasional dan lokal

sesuai dengan peluang pasar, karakteristik dan potensi wilayah

dengan penerapan teknologi budidaya yang baik.

2). Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan, seperti lahan

pekarangan, lahan pangan, lahan cadangan dan sisa aset lahan

lainnya dengan pengembangan cabang usahatani lain yang

sesuai.

3). Menumbuhkembangkan kawasan komoditas unggulan berbasis

pedesaan dengan pengelolaan dari hulu sampai hilir dalam satu

kawasan.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 12

Page 25: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4). Mendorong pengembangan usaha budidaya tanaman perkebunan

untuk mendukung penumbuhan sentra-sentra kegiatan ekonomi

pada wilayah khusus antara lain wilayah perbatasan dan

penyangga (bufferzone), wilayah konflik/pasca konflik, wilayah

bencana alam serta wilayah pemekaran.

5). Mendorong pengembangan aneka produk (products development)

perkebunan serta upaya peningkatan mutu untuk memperoleh

peningkatan nilai tambah.

6). Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana pendukung

pengembangan perkebunan.

2.2.2.3. Strategi Peningkatan Dukungan Terhadap Sistem

Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya

kebutuhan pangan bagi rumahtangga yang tercermin dari

tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun

mutunya, aman, merata dan terjangkau (UU Nomor: 7 Tahun 1996

tentang Pangan). Sebagai tindak lanjut dari target utama

Kementerian Pertanian, yaitu Peningkatan Diversifikasi Pangan yang

diindikasikan dari skor PPH (93,3) pada tahun 2014), sub sektor

perkebunan diamanahkan secara khusus untuk berkontribusi dalam

pemenuhan skor PPH tersebut dari komponen minyak dan lemak,

dan gula yang ditargetkan rata-rata 15 point per tahun sampai

dengan 2014. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 13

Page 26: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Rencana aksi yang akan dilakukan meliputi:

(1) Meningkatkan pengembangan diversifikasi usahatani dengan

komoditas bahan pangan di areal perkebunan secara intensif dan

berkelanjutan.

(2) Meningkatkan penyediaan protein hewani melalui integrasi

cabang usahatani ternak yang sesuai pada areal perkebunan.

(3) Mendorong ketersediaan dan keterjangkauan sumber pangan

yang berasal dari perkebunan.

2.2.2.4. Strategi Investasi Usaha Perkebunan

Strategi ini dimaksudkan untuk lebih mendorong iklim

investasi yang kondusif dalam pengembangan agribisnis perkebunan

dan meningkatkan peran serta pekebun, UMKM, masyarakat, dan

swasta. Perbankan telah menyediakan kredit program dan kredit

komersial untuk investasi di bidang perkebunan. Kredit program

untuk petani meliputi KKP-E, KPEN-RP, dan KUR serta kredit

komersial lainnya. Selain itu Pemerintah juga memberikan bantuan

melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK).

Rencana aksi dari strategi ini adalah:

1) Memberikan fasilitasi, advokasi dan bimbingan dalam

memperoleh kemudahan akses untuk pelaksanaan investasi

usaha perkebunan;

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 14

Page 27: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

2) Mendorong pelaksanaan pemanfaatan dana perbankan untuk

pengembangan perkebunan terutama untuk usaha kecil dan

menengah;

3) Mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif, mencakup

pengembangan sistem pelayanan prima, jaminan kepastian dan

keamanan berusaha;

4) Memberikan fasilitasi tersedianya sumber dana dari

pengembangan komoditas dan sumber lainnya untuk

pengembangan usaha perkebunan;

5) Mendorong lembaga penjamin kredit untuk berpartisipasi dalam

pembangunan perkebunan.

2.2.2.5. Strategi Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Perkebunan

Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem

informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional

serta mampu mentransfer data sehingga menjadi informasi guna

meningkatkan produktivitas. Berbagai capaian yang telah diraih

yaitu Simonev, SAI, Simpeg, Website, dan e-form maupun e-

government. Dalam rangka pengembangan sistem informasi

manajemen perkebunan ini ditempuh rencana aksi sebagai berikut:

(1) Mengembangkan sistem informasi, mencakup kemampuan

menyusun, memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 15

Page 28: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

lengkap mengenai SDM, teknologi, peluang pasar, manajemen,

permodalan, usaha perkebunan untuk mendorong dan

menumbuhkan minat pelaku usaha, petani dan masyarakat.

(2) Meningkatkan jejaring kerja dengan institusi terkait.

2.2.2.6. Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia

Strategi ini diarahkan untuk mendukung berlangsungnya

proses perubahan guna terwujudnya sistem dan usaha agribisnis

perkebunan yang bertumpu kepada kemampuan dan kemandirian

pelaku usaha perkebunan. Berkenaan dengan hal tersebut, rencana

aksi yang akan dilaksanakan mencakup upaya-upaya untuk

meningkatkan kapasitas SDM baik petugas, pekebun, maupun

masyarakat dengan cara:

(1) Petugas

− Meningkatkan kualitas, moral dan etos kerja petugas

termasuk di dalamnya petugas fungsional.

− Meningkatkan lingkungan kerja yang kondusif dan membangun

sistem pengawasan yang efektif.

− Meningkatkan penerapan sistem recruitment dan karir yang

terprogram serta transparan untuk mewujudkan petugas yang

profesional.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 16

Page 29: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

− Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dan sikap

prakarsa petugas yang proaktif dalam mewujudkan pelayanan

prima sesuai kebutuhan pelaku usaha.

(2) SDM Pekebun dan Masyarakat

− Meningkatkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan

kemandirian pekebun dan masyarakat untuk

mengoptimasikan usahanya secara berkelanjutan.

− Memfasilitasi dan mendorong kemampuan pekebun dan

masyarakat untuk dapat mengakses berbagai peluang usaha

dan sumberdaya dalam memperkuat/ mempertangguh usaha

taninya.

− Menumbuhkan kebersamaan dan mengembangkan

kemampuan dan keterampilan pekebun dan masyarakat

dalam mengelola kelembagaan petani dan kelembagaan

usaha serta menjalin kemitraan.

2.2.2.7. Strategi Pengembangan Kelembagaan dan Kemitraan

Usaha

Kelembagaan petani didorong untuk tumbuh dari bawah

yang dimulai dari kelompok tani, gabungan kelompok tani, sampai

koperasi komoditas yang berbadan hukum. Kelembagaan petani

dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelembagaan petani yang

bersifat sosial dan yang berfungsi ekonomi. Kelembagaan petani

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 17

Page 30: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

yang bersifat sosial berupa asosiasi petani, sedangkan kelembagaan

petani yang berfungsi ekonomi berupa koperasi komoditas.

Strategi pengembangan kelembagaan dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelembagaan agribisnis

perkebunan dalam memanfaatkan peluang usaha yang ada. Adapun

strategi pengembangan kemitraan usaha dimaksudkan untuk dapat

memperoleh manfaat maksimal dari kegiatan agribisnis perkebunan.

Untuk itu rencana aksi yang akan ditempuh adalah:

(1) Mendorong peningkatan kemampuan dan kemandirian

kelembagaan petani untuk menjalin kerjasama usaha dengan

mitra terkait serta mengakses berbagai peluang usaha dan

sumberdaya yang tersedia.

(2) Memfasilitasi terbentuknya kelembagaan komoditas yang tumbuh

dari bawah.

(3) Memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan

keuangan pedesaan.

(4) Meningkatkan fungsi pendampingan kepada petani dan

kelembagaan usahanya.

(5) Memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan, saling

menghargai, saling bertanggung jawab, saling memperkuat dan

saling ketergantungan antara petani, pengusaha, karyawan dan

masyarakat sekitar perkebunan.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 18

Page 31: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Disisi lain kalangan usaha dapat berperan dalam memperkuat

asosiasi komoditas maupun dewan komoditas perkebunan.

2.2.2.8. Strategi Pengembangan Dukungan Terhadap

Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan

Hidup

Strategi ini merupakan upaya untuk memanfaatkan

sumberdaya perkebunan secara optimal sesuai dengan daya dukung

sehingga kelestariannya dapat tetap terjaga. Melalui strategi ini,

pengembangan perkebunan dapat dilaksanakan secara harmonis

ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan ekologi secara

berkelanjutan. Rencana aksi dari strategi ini adalah:

(1) Meningkatkan penerapan sistem pertanian konservasi pada

wilayah perkebunan termasuk lahan kritis, gambut, DAS Hulu dan

pengembangan perkebunan di kawasan penyangga sesuai kaidah

konservasi tanah dan air.

(2) Meningkatkan penerapan paket teknologi ramah lingkungan.

(3) Meningkatkan pemanfaatan pupuk organik, pestisida nabati,

agens pengendali hayati serta teknologi pemanfaatan limbah

usaha perkebunan yang ramah lingkungan.

(4) Meningkatkan kampanye peran perkebunan dalam kontribusi

penyerapan karbon, penyedia oksigen dan peningkatan peran

serta fungsi hidroorologis.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 19

Page 32: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

(5) Meningkatkan upaya penerapan pembukaan lahan tanpa bakar.

2.3. Target Menteri Pertanian

2.3.1. Target Kinerja Menteri Pertanian Tahun 2010-2014

Sesuai kontrak kerja Menteri Pertanian dengan Presiden RI,

selama lima tahun ke depan (2010-2014), Kementerian Pertanian

mencanangkan 4 (empat) target utama yaitu:

(1) Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

Saat ini tebu (gula) sudah dalam posisi swasembada untuk

kebutuhan rumah tangga, sehingga ke depan ditargetkan untuk

mempertahankan posisi tersebut bahkan pada tahun 2014 telah

mencapai swasembada gula nasional baik untuk konsumsi rumah

tangga maupun industri;

(2) Peningkatan diversifikasi pangan

Diversifikasi pangan merupakan salah satu strategi mencapai

ketahanan pangan. Sasarannya adalah tercapainya pola

konsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi seimbang

yang dicerminkan oleh tercapainya skor pangan harapan (PPH)

sekurang-kurangnya 93,3 pada tahun 2014.

Dari sub sektor perkebunan diharapkan dapat berkontribusi

terhadap skor PPH sebesar 15 point yang berasal dari minyak,

lemak, dan gula.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 20

Page 33: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

(3) Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekpor

Peningkatan nilai tambah akan difokuskan pada peningkatan

kualitas dan jumlah olahan produk pertanian untuk mendukung

peningkatan daya saing dan ekspor. Pada akhir 2014,

ditargetkan 50% produk pertanian yang diperdagangkan harus

dalam bentuk olahan.

(4) Peningkatan kesejahteraan petani

Prioritas utama dalam kerangka peningkatan kesejahteraan

petani adalah upaya peningkatan pendapatan petani.

Pendapatan petani/pekebun diharapkan dapat meningkat

menjadi minimal US$ 1.840/KK/2 ha/tahun pada tahun 2014.

2.3.2. Target Kinerja Menteri Pertanian Tahun 2013

Target penyerapan anggaran Kementerian Pertanian dalam

rangka percepatan pelaksanaan pembangunan pertanian tahun

2013, dengan tahapan target penyerapan/realisasi keuangan

berurutan sebagai berikut yaitu pada triwulan I sebesar ≥25%,

triwulan II sebesar ≥50%, triwulan III sebesar ≥75% dan triwulan IV

mendekati 100%.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 21

Page 34: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

2.4. Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2014

2.4.1. Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2014

Berdasarkan hasil restrukturisasi program dan kegiatan sesuai

surat edaran bersama Menteri Keuangan Nomor : SE-1848/MK/2009

dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Nomor : 0142/M.PPN/06/2009 Tanggal 19 Juni 2009, setiap unit

Eselon I mempunyai satu program yang mencerminkan nama Eselon I

yang bersangkutan dan setiap unit Eselon II hanya mempunyai dan

tanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian

indikator kinerja unit Eselon I adalah outcome dan indikator kinerja

unit Eselon II adalah output.

Sesuai hasil analisa terhadap potensi, permasalahan, peluang

dan tantangan pembangunan perkebunan ditetapkan bahwa program

pembangunan perkebunan tahun 2013 yang menjadi tanggung jawab

Direktorat Jenderal Perkebunan adalah: “Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan”.

Program ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman perkebunan melalui rehabilitasi,

intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh

penyediaan benih bermutu, sarana produksi, perlindungan

perkebunan dan penanganan gangguan usaha secara optimal.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 22

Page 35: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Dari 127 komoditas binaan Direktorat Jenderal Perkebunan sesuai

Keputusan Menteri Pertanian No. 511 Tahun 2006 dan No. 3599

Tahun 2010, prioritas penanganan difokuskan pada 15 komoditas

strategis yang menjadi unggulan nasional yaitu karet, kelapa sawit,

kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, teh, cengkeh, jarak pagar,

kemiri sunan, tebu, kapas, tembakau, dan nilam. Sedangkan

Pemerintah Daerah didorong untuk memfasilitasi dan melakukan

pembinaan komoditas spesifik dan potensial di wilayahnya masing-

masing.

2.4.2. Kegiatan Pembangunan Perkebunan Tahun 2014

Sebagai penjabaran dari program masing-masing unit eselon

II lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai satu

kegiatan. Dengan demikian di lingkup Direktorat Jenderal

Perkebunan terdapat 7 (tujuh) kegiatan pembangunan perkebunan

sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor:

61/Permentan/T.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yaitu:

(1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Semusim;

(2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar;

(3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan;

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 23

Page 36: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

(4) Dukungan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha;

(5) Dukungan Perlindungan Perkebunan;

(6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya;

(7) Dukungan Pengujian, Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan

Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan BBP2TP Medan, BBP2TP

Surabaya dan BBP2TP Ambon.

2.4.3. Fokus Kegiatan Utama Pembangunan Perkebunan Tahun

2014

Mengingat banyaknya permasalahan yang ada, sedangkan

sumber daya (SDM, teknologi, sarana dan prasarana serta dana) yang

jumlahnya terbatas, maka kegiatan pembangunan perkebunan tahun

2014 dilaksanakan berdasarkan skala prioritas. Dengan menetapkan

skala prioritas, diharapkan sumber daya yang ada dapat

dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk memecahkan

permasalahan yang ada secara komprehensif. Atas dasar skala

perioritas tersebut kegiatan pembangunan perkebunan tahun 2104

terfokus terhadap kegiatan:

1) Revitalisasi Perkebunan

2) Swasembada Gula Nasional

3) Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati (Bio-

Energi)

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 24

Page 37: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4) Pengembangan Komoditas Ekspor

5) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri

6) Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 25

Page 38: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB III KONTRIBUSI PERKEBUNAN

TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Page 39: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB III

KONTRIBUSI PERKEBUNAN

TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL

Pembangunan perkebunan tahun 2014 merupakan bagian dari

Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan tahun 2010

- 2014 yang dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap

perekonomian nasional, khususnya dari Sektor Pertanian. Lebih

lanjut, target dalam Renstra 2010 - 2014 dimaksud dijabarkan

menjadi Rencana Kinerja Tahunan (RKT) selama 5 tahun yang

didalamnya termasuk RKT Pembangunan Perkebunan Tahun 2014.

Terkait dengan hal tersebut, Laporan kinerja Direktorat Jenderal

Perkebunan tahun 2014 ini menggambarkan capaian-capaian

indikator makro dan indikator mikro pembangunan perkebunan

sampai dengan tahun 2014.

3.1. Indikator Makro Pembangunan Perkebunan

Capaian kinerja pembangunan perkebunan pada tahun 2014

secara makro meliputi PDB, keterlibatan tenaga kerja, investasi,

neraca perdagangan, pendapatan pekebun/petani, ekspor dan nilai

tukar petani (NTP) sebagai berikut :

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 26

Page 40: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tabel 1. Capaian Kinerja Makro Pembangunan Perkebunan Tahun 2014

NO. INDIKATOR

CAPAIAN Laju Pertum

b. Per th

(%) 2010 2011 2012 2013 2014*)

1 Pertumbuhan PDB - harga berlaku (Rp milyar) 136.048 153.709 159.754 175.248 199.704 10,14

- harga konstan (Rp milyar) 47.151 49.260 51.763 54.903 58.336 5,47 2 Keterlibatan tenaga kerja

(juta orang) 20,58 20,94 21,29 21,31 22,71 2,50

3 Investasi (Rp Triliun) 48,75 58,79 75,45 77,24 77,24 12,83 4 Neraca Perdagangan

Perkebunan (US$ milyar) 23,23 29,36 25,77 22,63 22,87 0,76

5 Pendapatan pekebun (US$/KK) 1.600 1.702 1.832 1.886 1.891 4,31

6 Ekspor perkebunan (US$ milyar) 24,73 32,22 29,95 26,77 26,83 3,21

7 NTP Perkebunan Rakyat 106,50 109,58 108,34 107,02 101,49 -1,16 Catatan: *) angka sementara

3.1.1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Nilai PDB sub sektor perkebunan atas dasar harga berlaku,

selama kurun 5 (lima) tahun terakhir, mengalami pertumbuhan rata-

rata 10,14% per tahun atau meningkat sebesar 46,79% dari Rp

136,05 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 199,704 triliun pada tahun

2014. Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, PDB sub sektor

perkebunan mengalami peningkatan sebesar 13,96%.

Sementara itu, berdasarkan harga konstan tahun 2000

selama kurun waktu tahun 2010 - 2014 mengalami kenaikan rata-rata

5,47% per tahun dari Rp 47,151 triliun tahun 2010 menjadi Rp

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 27

Page 41: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

58,336 triliun pada tahun 2014. Nilai PDB tersebut mengalami

peningkatan sebesar 6,25% dibandingkan tahun 2013.

3.1.2. Kesempatan Kerja di Sektor Perkebunan

Laju rata-rata pertumbuhan untuk keterlibatan tenaga kerja

dalam lima tahun terakhir sebesar 2,50% per tahun atau meningkat

sebesar 10,35% dari 20,58 juta KK pada tahun 2010 menjadi 22,71

juta KK pada tahun 2014. Apabila dibandingkan dengan Rencana

Kerja Tahunan (RKT) tahun 2014 yang ditargetkan berjumlah 21,42

juta KK, maka realisasi keterlibatan tenaga kerja di sub sektor

perkebunan mencapai 106,02%. Capaian tersebut juga mengalami

peningkatan 1,70% jika dibandingkan tahun 2013.

3.1.3. Investasi Pembangunan Perkebunan

Perkembangan nilai investasi sektor perkebunan selama 5

tahun terakhir dari 2010-2014 mengalami pertumbuhan sebesar

12,83% per tahun atau meningkat sebesar 58,44% dari nilai

investasi sebesar Rp 48,75 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 77,24

triliun pada tahun 2014. Apabila dibandingkan dengan RKT tahun

2014 sebesar Rp 68,49 triliun maka realisasi investasi tahun 2014

mencapai 112,78%. Capaian tersebut tidak mengalami peningkatan

jika dibandingkan tahun 2013.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 28

Page 42: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

3.1.4. Neraca Perdagangan Komoditas Perkebunan

Pada umumnya komoditi perkebunan merupakan komoditi

untuk ekspor, neraca perdagangan komoditas unggulan perkebunan

selama tahun 2010-2014 mengalami pertumbuhan sebesar 0,76%

per tahun akan tetapi mengalami penurunan sebesar (1,55%) dari

tahun 2010 sebesar US $23,23 milyar menjadi Rp US$ 22,87%

milyar pada tahun 2014. Nilai tersebut lebih tinggi jika dibandingkan

dengan neraca perdagangan komoditi perkebunan tahun 2013 yang

besarnya US$ 22,63 milyar, atau mengalami peningkatan 1,06%.

3.1.5. Nilai ekspor

Nilai ekspor komoditas perkebunan selama kurun waktu 5

tahun (2010-2014) mengalami laju pertumbuhan rata-rata sebesar

3,21% per tahun atau meningkat sebesar 8,49% dari nilai ekspor

pada tahun 2010 sebesar US$ 24,73 milyar meningkat menjadi US$

26,83 milyar pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan nilai

ekspor komoditi perkebunan tahun 2013, mengalami peningkatan

sebesar 6,00%.

3.1.6. Nilai Tukar Petani (NTP) Perkebunan Rakyat

Nilai tukar petani (NTP) perkebunan rakyat merupakan salah

satu indikator yang dapat dijadikan sebagai ukuran tingkat

kesejahteraan petani. Dalam kurun waktu 5 tahun (2010-2014) laju

pertumbuhan nilai tukar petani rata-rata turun sebesar (1,16%) per

tahun atau menurun sebesar 4,59% dari 106,38 pada tahun 2010

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 29

Page 43: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

menjadi 101,49 pada tahun 2014. Dalam Rencana Kinerja Tahunan

(RKT) Direktorat Jenderal Perkebunan 2014 ditargetkan sebesar

109,28 dan terealisasi sebesar 101,49 atau capaiannya 92,87%. Jika

dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan sebesar

(4,59)%.

3.1.7. Pendapatan Pekebun

Indikator lain untuk mengukur kesejahteraan petani adalah

pendapatan pekebun, dalam rencana kinerja tahunan Direktorat

Jenderal Perkebunan 2014 ditetapkan sebesar US$1.840 per kepala

keluarga, realisasi pendapatan pekebun sampai dengan akhir

Desember 2014 sebesar US$1.891 (102,77%) dan jika dibandingkan

dengan tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,27%. Dalam

kurun waktu 5 tahun (2010-2014) pendapatan pekebun mengalami

kenaikan rata-rata 4,31% per tahun.

3.2. Indikator Mikro Pembangunan Perkebunan

Capaian indikator mikro lebih difokuskan pada luas areal,

produksi dan produktivitas untuk 15 komoditas unggulan nasional

yang meliputi karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, teh, lada, cengkeh,

kakao, jambu mete, tebu, tembakau, kapas, jarak pagar, nilam dan

kemiri sunan/minyak.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 30

Page 44: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

3.2.1. Luas Areal

Secara umum luas areal komoditas perkebunan selama

tahun 2010-2014 mengalami peningkatan setiap tahunnya rata-rata

3,17% atau meningkat 24,79% dari 20,53 juta hektar pada tahun

2010 menjadi 23,26 juta hektar pada tahun 2014. Jika dibandingkan

dengan RKT tahun 2014 sebesar 22,11 juta hektar, maka capaiannya

sebesar 105,20%. Ini berarti capaian kinerja terhadap target Renstra

2010-2014 sebesar 105,20%. Sedangkan apabila dibandingkan

dengan tahun 2013, luas areal perkebunan mengalami peningkatan

sebesar 2,22% dari 22,75 juta hektar menjadi 23,26 juta hektar untuk

tahun 2014. Rincian luas areal per komoditi sebagaimana Tabel 2.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 31

Page 45: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tabel 2. Perkembangan Luas Areal Komoditas Perkebunan Tahun 2010 –

2014

Laju

Pertumb.

2010 2011 2012 2013 2014 *) Per th (%)

1 Karet 3.445.415 3.456.127 3.506.359 3.555.946 3.606.245 1,152 Kelapa 3.739.350 3.767.704 3.781.649 3.654.478 3.631.814 -0,71

3 Kelapa Sawit 8.385.394 8.992.824 9.572.715 10.465.020 10.956.231 6,934 Kopi 1.210.365 1.233.698 1.235.289 1.241.836 1.246.809 0,755 Teh 122.898 123.938 122.206 122.035 121.034 -0,386 Lada 179.318 177.490 177.787 171.920 172.615 -0,947 Cengkeh 470.041 485.191 493.888 501.378 502.563 1,698 Kakao 1.650.621 1.732.408 1.774.463 1.740.612 1.719.087 1,06

9 Jambu Mete 570.930 575.841 575.920 554.315 551.512 -0,8510 Tebu 454.111 450.469 451.255 469.227 477.881 1,3011 Tembakau 216.271 228.770 270.290 192.809 195.260 -0,8712 Kapas 10.194 10.238 10.901 8.738 5.600 -12,21

13 Jarak Pagar 50.106 47.676 44.677 42.997 41.049 -4,8614 Nilam 24.472 28.615 33.255 31.247 31.288 6,81

15 Kemiri Sunan 918 944 995 1.037 1.037 3,1120.530.404 21.311.933 22.051.649 22.753.595 23.260.025 3,17

No Komoditi

Capaian luas areal (ha)

Jumlah

Catatan : *) Angka Sementara

**) Produksi 1 kg daun kering Nilam setara dengan 0,02% minyak nilam/atsiri

Beberapa komoditi unggulan utama selama 5 tahun terakhir

mengalami peningkatan luas areal yang cukup signifikan yaitu kelapa

sawit 6,93%, nilam 6,81%, kemiri sunan 3,11%, cengkeh 1,69%, tebu

1,30%, karet 1,15%, kakao 1,06% dan kopi 0,75%. Namun Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 32

Page 46: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

sebaliknya beberapa komoditi mengalami penurunan luas areal

seperti kapas (12,21%), jarak pagar (4,86%), lada (0,94%), tembakau

(0,87) jambu mete (0,85%), kelapa (0,71%0 dan teh (0,38%).

3.2.2. Produksi

Produksi komoditas utama perkebunan selama 5 tahun

(2010–2014) mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu

sebesar 24,79% dari 32,31 juta ton pada tahun 2010 menjadi 40,32

juta ton tahun 2014 dengan laju pertumbuhan produksi rata-rata

sebesar 5,66% per tahun.

Dibandingkan dengan tahun 2013, produksi komoditi

perkebunan mengalami peningkatan sebesar 3,97% dari 38,79 juta

ton menjadi 40,32 juta ton untuk tahun 2014. Terhadap target

Renstra 2010-2014 yang besarnya 40,29 juta ton, maka kinerja tahun

2014 mencapai 100,07%.

Meskipun perubahan iklim mengakibatkan intensitas

serangan OPT meningkat, mengganggu jadwal dan pelaksanaan

panen dan menurunkan rendemen yang selanjutnya berdampak pada

penurunan produksi, beberapa komoditi unggulan utama selama 5

tahun terakhir mengalami pertumbuhan produksi per tahun yang

cukup signifikan yaitu tembakau 10,96%, kelapa sawit 7,56%, nilam

6,14%, cengkeh 5,59%, karet 3,74%, tebu 3,73%, lada 2,40%, jambu

mete 0,19% dan kopi 0,09%. Namun sebaliknya beberapa komoditi

mengalami penurunan produksi yang cukup serius yaitu kapas

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 33

Page 47: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

(18,08%), jarak pagar (10,43%), kakao (3,82%), teh (2,11%), dan

kelapa (1,07%) bahkan kemiri sunan sudah tidak produksi lagi.

Rincian produksi per komoditi sebagaimana Tabel 3.

Tabel 3. Perkembangan Produksi Komoditas Perkebunan Tahun

2009 – 2013

No Komoditi

Capaian produksi (ton) Laju Pertumb.

Per th (%)

2010 2011 2012 2013 2014*)

1 Karet 2.734.854 2.990.184 3.012.881 3.237.433 3.153.186 3,74

2 Kelapa 3.166.666 3.174.379 3.189.897 3.051.585 3.031.310 -1,07

3 Kelapa Sawit 21.958.120 23.096.541 26.015.518 27.782.004 29.344.479 7,56

4 Kopi 686.921 638.647 691.163 675.915 685.089 0,09

5 T e h 156.604 150.776 145.575 145.460 143.751 -2,11

6 Lada 83.663 87.089 87.841 91.039 91.941 2,40

7 Cengkeh 98.386 72.207 99.890 109.694 110.576 5,59

8 Kakao 837.918 936.266 740.513 720.862 709.331 -3,82

9 Jambu Mete 115.149 114.789 116.915 116.113 116.000 0,19

10 Tebu 2.214.488 2.228.259 2.591.687 2.551.026 2.632.242 3,73

11 Tembakau 135.678 214.524 260.818 164.448 166.262 10,96

12 Kapas 3.174 2.275 2.978 1.871 1.165 -18,08

13 Jarak Pagar 7.081 6.576 6.424 4.821 4.467 -10,43

14 Nilam 110.300 143.281 125.700 132.950 134.500 6,14

15 Kemiri Sunan 4.800 4.800 0 0 0 0

Jumlah 32.313.802 33.860.593 37.088.028 38.786.618 40.325.877 5,66

Catatan : *) Angka Sementara

**) Produksi 1 kg daun kering Nilam setara dengan 0,02% minyak nilam/atsiri

Dukungan swasembada gula nasional. swasembada gula

pada tahun 2013 merupakan bagian dari target yang telah dituangkan

dalam Roadmap swasembada gula tahun 2010-2014 yang bertujuan Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 34

Page 48: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

untuk pemenuhan kebutuhan gula dalam negeri, baik konsumsi

langsung rumah tangga maupun industri sekaligus mengurangi defisit

neraca perdagangan gula nasional. Dalam rangka mendukung

program prioritas pembangunan pertanian, khususnya pencapaian

swasembada dan swasembada berkelanjutan, Direktorat Jenderal

Perkebunan diberikan amanah untuk swasembada gula pada tahun

2014. Upaya Peningkatan produksi dan produktivitas tebu dalam

rangka mencapai swasembada gula telah dilakukan sejak tahun 2004

melalui Akselerasi Peningkatan Produktivitas Gula Nasional berupa

kegiatan bongkar ratoon (tanaman keprasan) dengan penggantian

tanaman dengan bibit unggul, perbaikan irigasi sederhana dan

pengadaan alat dan mesin pertanian. Sesuai dengan Roadmap

Swasembada Gula Tahun 2010-2014 target produksi gula tahun

2014 adalah sebesar 5,70 juta ton akan terpenuhi apabila

penyediaan lahan minimal seluas 350.000 ha, investasi

pembangunan PG baru dan revitalisasi Pabrik Gula berjalan sesuai

dengan rencana. Namun karena permasalahan utama tersebut belum

teratasi secara tuntas, maka target dikoreksi menjadi 2,79 juta ton

sesuai potensi sumberdaya yang dapat dikendalikan oleh

Kementerian Pertanian dengan harapan masih dapat memenuhi

kebutuhan gula untuk konsumsi rumah tangga. Sampai dengan akhir

tahun 2014 produksi gula mencapai 2,63 juta ton atau 94,35% dari

target. Namun capaian tersebut belum optimal terutama diakibatkan

oleh dampak perubahan iklim dan serangan OPT di beberapa sentra

produksi. Permasalahan lainnya di tingkat on farm adalah sulitnya

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 35

Page 49: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

pengembangan areal baru dan mempertahankan lahan yang sudah

ada, keterbatasan infrastruktur terutama untuk wilayah

pengembangan di luar Pulau Jawa, kurangnya sarana irigasi dan

penyediaan agroinput yang belum tepat jumlah, waktu, harga dan

mutu. Sedangkan di tingkat off farm meliputi tingkat efisiensi PG

yang dibawah standar, biaya produksi yang masih relatif tinggi,

kualitas gula yang relatif rendah dan belum berkembangnya

diversifikasi produk berbasis tebu. Faktor lain yang sangat

berpengaruh terhadap kurang optimalnya produktivitas tebu adalah

teknologi terbarukan pengembangan tebu belum mampu diadopsi

oleh petani tebu serta koordinasi antara pihak terkait belum optimal

baik secara on farm maupun of farm.

Pengembangan tanaman tebu di Indonesia hingga Tahun

2014 telah mencapai 477.881 hektar dengan produksi 2.632.242 ton

gula, yang tersebar di 9 provinsi. Jumlah petani yang terlibat dalam

usaha tebu mencakup 1.098.005 (kepala keluarga dan tenaga kerja).

Ekspor komoditas tebu mencapai nilai US$ 85,20 juta dengan volume

707.500 ton molases, sedangkan impor tebu mencapai nilai

US$1.152,20 juta dengan volume 2,567 juta ton gula hablur pada

Tahun 2013. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, impor gula

mengalami peningkatan sebesar 15,92% dari 2,872 juta ton menjadi

3,328 juta ton pada tahun 2014. Pada tahun 2015 luas areal tanaman

tebu diperkirakan mencapai 456.297 ha, dengan produksi mencapai

3,103 juta ton gula hablur.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 36

Page 50: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Kebijakan dalam mendukung peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman semusim, khususnya swasembada

gula nasional adalah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan

diversifikasi yang didukung oleh penyediaan benih bermutu, sarana

produksi, perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan

usaha serta pelayanan organisasi secara optimal.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 37

Page 51: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB IV

KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

TAHUN 2014

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Page 52: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB IV

KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

TAHUN 2014

Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan yang akan

disampaikan pada Laporan Tahunan ini meliputi (1). capaian terkait

dengan penetapan kinerja yang ditandatangani Direktur Jenderal

Perkebunan dan Menteri Pertanian berupa outcomes dan penetapan

kinerja yang ditandatangani Pejabat Eselon II dan Direktur Jenderal

Perkebunan berupa outputs, (2). capaian kinerja keuangan

berdasarkan kegiatan utama dan berdasarkan serapan anggaran

masing-masing satuan kerja (satker), (3). capaian kinerja kegiatan

khusus yang dilaksanakan oleh Direktorat jenderal Perkebunan yaitu

Swasembada Gula, Revitalisasi Perkebunan, kegiatan strategis yang

dipantau oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Pembangunan (UKP4), kegiatan MP3KI, Kegiatan

Pengarusutamaan Gender dan lain-lain.

4.1. Capaian Kinerja Fisik Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2014

Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, penetapan kinerja

antara Direktur Jenderal Perkebunan dan Menteri Pertanian berupa

outcomes yang dimanifestasikan dalam produksi. Sedangkan

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 38

Page 53: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

penetapan kinerja yang ditandatangani antara Pejabat Eselon II dan

Direktur Jenderal Perkebunan berupa outputs yang diwujudkan

dalam luas areal komoditi. Selanjutnya berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15

Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian

Pertanian, IKU Direktorat Jenderal Perkebunan adalah

produksi,sehingga kinerja Direktorat Jenderal Perkebunantahun

2014 yang diukurhanyalah produksi.

Selain itu berdasarkan beberapa peraturan antara lain

Peraturan PemerintahNo. 39 tahun 2006, Peraturan Menteri

Pertanian No. 135 Tahun 2013 dan Peraturan Meteri Keuangan No.

249 Tahun 2011 bahwa laporan kinerja sudah menjadi tutuntan

wajib yang harus dilaksanakan oleh instansi Pemerintah. Hal ini

dimaksudkan agar penyelenggaraan program/kegiatan pembangunan

berjalan secara efisien, efektif, akuntabel dan transparan.

Capaian fisik pembangunan perkebunan tahun 2014 secara

nasional sebesar 92,90% yang dilaksanakan oleh 93 satker di

seluruh Indonesia yang terdiri atas 1 satker pusat, 4 satker UPT

Pusat, 32 satker Provinsi dan 56 satker kabupaten/kota.

4.1.1. Capaian Kinerja Direktur Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah

meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu tanaman

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 39

Page 54: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

perkebunan yang berkelanjutan melalui upaya pengembangan

tanaman semusim, tanaman rempah dan penyegar, tanaman

tahunan dengan dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan

sarana produksi, perlindungan perkebunan serta dukungan

manajemen dan teknis lainnya. Adapun indikator yang digunakan

adalah meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi unggulan

nasional perkebunan yang meliputi tebu, kapas, nilam, tembakau,

kopi, teh, kakao, lada, cengkeh, kelapa, kelapa sawit, jambu mete,

jarak pagar, karet dan kemiri sunan/minyak yang

dikelompokankedalam fokus kegiatan yaitu swasembada gula

nasional, pengembangan komoditas pemenuhan komsumsi dalam

negeri, pengembangan komoditi ekspor dan penyediaan bahan

tanaman sumber bahan bakar nabati (bioenergi).

Penetapan kinerja untuk Direktorat Jenderal Perkebunan

berupa outcomes yang diwujudkan dalam bentuk produksi.

Terhadapoutcomes tersebut sampai dengan saat ini masih menjadi

perdebatan yang dapat dilihat dari 2 aspek, pertama, mengingat

tanaman perkebunan pada umumnya bersifat tahunan sehingga

produksi tanaman baru dapat dihitung minimal empat tahun

kedepan. Aspek kedua, sebagaimana diketahui bahwa biaya

investasi pengembangan perkebunan yang dibiayai dengan APBN

jumlahnya sangat kecil sekitar 2% per tahun. Apabila yang dihitung

hanya kegiatan yang dibiayai dengan APBN, maka pengaruhnya

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 40

Page 55: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

terhadap produksi tingkat nasional sangat kecil sekali, padahal

Direktorat Jenderal Perkebunan telah membina seluruh perkebunan

yang ada di Indonesia, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan

besar melalui pembinaan, pengawalan, pendampingan, kebijakan

maupun surat-menyurat.

Pendekatan pertama, apabila tanaman yang ditanam pada

tahun berjalan sesuai berlakunya APBN, maka tidak dapat dihitung

produksinya pada tahun yang sama, dengan demikian apabila sesuai

ketentuan yang berlaku maka produksinya/outcomes adalah nol

(tidak ada produksi). Pendekatan lainnya, jika yang dihitung

produksi tahun berjalan, maka yang dihitung merupakan produksi

dari tanaman yang tahun tanamnyaminimal empat tahun yang lalu.

Berkenaan dengan kedua pendekatan dimaksud, meskipun

tidak sepenuhnya benar, Direktorat Jenderal Perkebunan

menyepakati produksi pada tahun berjalan sebagai outcomes

dengan menggunakan target rencana strategis pembangunan

perkebunan tahun 2010-2014 sebagai acuannya.

Pengukuran kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan tahun

2014 dilaksanakan terhadap (a) Penetapan Kinerja/Rencana Kinerja

Tahunan tahun 2014, (b) Capaian Kinerja tahun 2013 dan (c)

Capaian terhadap Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan tahun

2010-2014.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 41

Page 56: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.1.1.1 Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2014

Secara umum capaian produksi 15 komoditas unggulan

mencapai 40,32 juta ton atau 99,34% dari target 40,60 juta ton dari

target Rencana Kinerja Tahunan/penetapan kinerja tahun 2014.

Capaian tertinggi pada komoditi cengkehsebesar 128,58%dan secara

berurutan sebagai berikut:karetsebesar 112,57%, nilam 108,47%,

kelapasawit 103,18%, lada 99,94%, tebu 94,35%, tembakau 90,36%,

kopi 91,96%, kelapa 89,68%, teh 87,12%, kopi 86,61%, dan jambu

mete 72,96%. Sebaliknya untuk komoditi yang sangat sensitif

terhadap perubahan iklim sehingga mengakibatkan capaian produksi

turun cukup tajam yaitu kakao (60,42%), kapas (1,85%) dan untuk

dua komoditi unggulan nasional lainnya yang produksinya rendah

karena tidak/belum ada jaminan pasarnya adalah jarak pagar

12,76% dan kemiri minyak/sunan00,00%.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 42

Page 57: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tabel 4. Capaian Kinerja Produksi Tahun 2014

1 Karet 3,237,433 2,801,000 2,801,000 3,153,186 97.40 112.57 112.57

2 Kelapa Sawit 27,782,004 28,439,000 28,439,000 29,344,479 105.62 103.18 103.18

3 Kelapa 3,051,585 3,380,000 3,380,000 3,031,310 99.34 89.68 89.68

4 Kopi 675,915 791,000 791,000 685,089 101.36 86.61 86.61

5 Kakao 720,862 1,174,000 1,174,000 709,331 98.40 60.42 60.42

6 Jambu Mete 116,113 159,000 159,000 116,000 99.90 72.96 72.96

7 Lada 91,039 92,000 92,000 91,941 100.99 99.94 99.94

8 Cengkeh 109,694 86,000 86,000 110,576 100.80 128.58 128.58

9 Teh 145,460 165,000 165,000 143,751 98.83 87.12 87.12

10 Jarak Pagar 6,218 35,000 35,000 4,467 71.84 12.76 12.76

11 Kemiri Sunan 0 6,000 6,000 0 0.00 0.00 -

12 Tebu 2,551,026 3,103,000 2,790,000 2,632,242 103.18 84.83 94.35

13 Kapas 1,871 63,000 63,000 1,165 62.27 1.85 1.85

14 Tembakau 164,448 184,000 184,000 166,262 101.10 90.36 90.36

15 Nilam 132,950 124,000 124,000 134,500 101.17 108.47 108.47

38,786,618 40,602,000 40,289,000 40,324,299 103.96 99.32 100.09 Total

Target Renstra

RKT/PK 2014

NO KOMODITAS Realisasi 2013

Target Renstra

2010- 2014

RKT/PK 2014

Realisasi* 2014

Capaian 2013

Catatan : * Angka sementara

4.1.1.2. Capaian Kinerja terhadap Capaian Kinerja Tahun 2013

Pada tahun 2014, capaian produksi 15 komoditas unggulan

sebesar 40,33juta ton atau 103,97%dibandingkan capaian produksi

tahun 2013 yang besarnya 38,79 juta ton atau mengalami

peningkatan sebesar 3,97%. Peningkatan produksi tersebut, selain

karena pembinaan dan pengawalan yang lebih intensif juga

didukung dengan harga yang relatif menguntungkan dan adaptasi

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 43

Page 58: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

terhadap perubahan iklim yang baik dari beberapa komoditi.

Peningkatan tertinggi terjadi pada komoditi kelapa sawit sebesar

5,62%, tebu 3,18%, kopi 1,36% dan secara berurutan diikuti oleh

nilam 1,17%, tembakau 1,10%, lada 0,99%) dan cengkeh0,88%.

Sebaliknya terdapat beberapa komoditi yang mengalami penurunan

produksi yaitu jambu mete (0,10%), kelapa (0,66%),teh (1,17%),

kakao(1,60%), karet (2,60%), jarak pagar (7,34%), kapas (37,73%)

dan minyak kemiri sunan (100,00%).

4.1.1.3. Capaian Kinerja terhadap Sasaran RENSTRA Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Pada tahun 2014, capaian produksi 15 komoditas unggulan

sebesar 40,33 juta ton. Jika dibandingkan dengan target sampai

dengan berakhirnya Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun 2010 - 2014, maka capaian tahun 2014

telah mencapai 99,34%. Capaian yang telah melebihi target

RENSTRA adalah komoditi cengkehsebesar 128,58%, karet112,57%,

nilam 108,47% dan kelapa sawit 103,18%. Sedangkan capaian yang

telah mendekati target RENSTRA adalah lada99,94%,tebu94,35%,

tembakau90,36%, kopi 91,96%, kelapa89,68%, teh 87,12%, kopi

86,61%, dan jambu mete 72,96%. Lebih lanjut untuk capaian yang

masih jauh dari target adalahkakao 60,42%,jarak pagar 12,76%,

kapas 1,85% dan kemiri minyak/sunan00,00%.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 44

Page 59: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.1.2. Capaian Kinerja sesuai Penetapan Kinerja Sekretaris dan

Direktur Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun

2014

Dalam laporan kinerja ini yang disajikan untuk penetapan

kinerja Sekretaris dan Direktur Lingkup Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2014 adalahoutput penting dalam rangka

mendukung pencapaian kinerja sebagaimana ditetapkan dalam

dokumen penetapan kinerja antara Direktur Jenderal Perkebunan

dan Menteri Pertanian.Output penting yang ditetapkan adalah

pengembangan areal perkebunan. Dalam laporan ini disajikan

capaian kinerja berupa (1). luas areal secara nasionaldan (2). luas

areal yang dibiayai dengan APBN tahun 2014 dan (3) dukungan

teknis yang terkait.

4.1.2.1. Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU

Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar adalah luas areal

tanaman kakao, kopi, teh, lada dan cengkeh.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 45

Page 60: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.1.2.1.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2014

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun

2014, secara umum capaian kinerja luas areal tanaman rempah dan

penyegar untuk 5 komoditi unggulan nasional mencapai 3,762 juta

hektar dari target sebesar 3,999 juta hektar atau mencapai 94,08%.

Capaian tertinggi pada komoditi cengkeh (103,84%), sebaliknya yang

tidak mencapai target secara berurutan sebagai berikut kopi

(89,02%), kakao (98,12%), lada(88,07%), dan teh (97,61%).

Namun bila dibandingkan dengancapaian kinerja tahun 2013,

maka capaian kinerja 2014 dengan kinerja luas areal tanaman

rempah dan penyegar mengalami peningkatan sebesar 5,51%

menjadi 99,59%. Luas areal yang mengalami peningkatan adalah

tanaman kopi (100,40%), lada (100,40%), dan cengkeh (100,40%).

Sedangkan yang mengalami penurunan yaitu kakao (98,76%) dan teh

(99,18%).

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja

luas areal tanaman rempah dan penyegar mencapai 94,08%. Hal ini

sama dengan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014 yaitu

hanya luas areal cengkeh yang telah melebihi target renstra yaitu

103,84%. Sedangkan capaian tanaman lainnya sebagai berikut: kopi

(86,40%), kakao (98,12%), lada (88,07%) dan teh (97,61%).

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 46

Page 61: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Capaian Kinerja Luas Areal Tanaman Rempah dan Penyegar tahun

2014 sebagai berikut:

Tabel 5. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Rempah dan

Penyegar Tahun 2014

1 Kopi 1.241.836 1.443.000 1.443.000 1.246.809 100,40 86,40 86,40

2 Kakao 1.740.612 1.752.000 1.752.000 1.719.087 98,76 98,12 98,12

3 Lada 171.920 196.000 196.000 172.615 100,40 88,07 88,07

4 Cengkeh 501.378 484.000 484.000 502.563 100,24 103,84 103,84

5 Teh 122.035 124.000 124.000 121.034 99,18 97,61 97,61

3.777.781 3.999.000 3.999.000 3.762.108 99,59 94,08 94,08 Total

Capaian 2013

Target Renstra

RKT 2014

No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi 2013

Target Renstra

2010 - 2014

RKT 2014

Realisasi* 2014

Catatan : * Angka Sementara

4.1.2.1.2. Capaian Kinerja atas alokasi APBN Tahun 2014

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah

terlaksananya pengembangan tanaman rempah dan penyegar yang

meliputi kakao, kopi, teh, lada dan cengkeh seluas 43.975

hektar.Realisasi fisiknya mencapai 43.559 ha(99,05%). Output

kegiatan pentingpada tahun 2014 meliputi:

1) Pengembangan tanaman kopi seluas 4.600 ha yang terdiri atas

Intensifikasi tanaman kopi arabika 2.800 ha, intensifikasi

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 47

Page 62: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

tanaman kopi robusta 1.450 ha dan perluasan tanaman kopi

arabika 350 ha. Realisasi fisik seluas 4.600 ha (100%) dari

target seluas 4.600 ha sesuai dokumen penetapan kinerja tahun

2014 yang telah direvisi.

2) Pengembangan tanaman teh seluas 3.200 ha untuk kegiatan

intensifikasi tanaman teh 1.700 ha dan rehabilitasi tanaman teh

1.500 ha. dengan realisasi fisik seluas 3.200 haatau mencapai

100% dari target seluas 3.200 ha sesuai pada dokumen

penetapan kinerja tahun 2014.

3) Pengembangan tanaman kakao seluas 33.125 ha yang terdiri

atas Intensifikasi tanaman kakao 20.500 ha, rehabilitasi

tanaman kakao 4.400 ha, peremajaan tanaman kakao 8.225 ha.

Realisasi capaian fisik seluas 32.709 ha (98,74%) dari target

seluas 33.125 ha sesuai pada dokumen penetapan kinerja tahun

2014 yang telah direvisi.

4) Pengembangan tanaman lada seluas 600 ha, yang terdiri atas

rehabilitasi tanaman lada 300 ha dan perluasan 300 ha. Realisasi

capaian fisik kegiatan ini seluas 600 ha (100%) dari target 600 ha

pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014 yang telah

direvisi.

5) Pengembangan tanaman cengkeh seluas 950 ha, untuk kegiatan

rehabilitasi tanaman cengkeh 750 ha dan perluasan tanaman

cengkeh 200 ha. Realisasi fisik mencapai 950 ha (100%) dari

target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 48

Page 63: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

6) Pengembangan tanaman pala seluas 1.500 ha, untuk kegiatan

perluasan tanaman pala 1.500 ha. Realisasi capaian fisik

kegiatan ini seluas 1.500 ha (100%) dari target 1.500 ha pada

dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

Rincian capaian fisik per output kegiatan beserta lokasi

penyebaran sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja

Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar seperti pada Lampiran 1.

4.1.2.2. Direktur Tanaman Semusim

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU

Direktorat Tanaman Semusim adalah luas areal tanaman tebu,

kapas, tembakau dan nilam.

4.1.2.2.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2014

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun

2014, secara umum capaian kinerja luas areal tanaman semusim

untuk 4 komoditi unggulan nasional mencapai 710.029 hektar dari

target sebesar 704.000 hektar atau mencapai 100,86%. Capaian

tertinggi pada komoditi nilam (173,82%) dan diikuti tebu (104,80%).

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 49

Page 64: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Sedangkan yang tidak mencapai target adalah tembakau (95,25%)

dan kapas (22,40%).

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengancapaian

kinerja tahun 2013, mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,28%

menjadi 101,14%. Hampir seluruh areal tanaman semusim

mengalami peningkatan secara berurutan sebagai berikut tanaman

tebu (101,84%), tembakau(101,27%), dan nilam (100,13%), kecuali

kapas turun menjadi 64,09%.

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja

luas areal tanaman semusim sudah sesuai target yaitu mencapai

100,86%. Sumbangan terbesar dari luas areal nilam (173,82%) dan

tebu mencapai 104,80%. Sedangkan untuk tanaman kapas baru

mencapai 22,40% dan tembakau (95,25%). Rincian secara detail

capaian kinerja masing-masing komoditi dibandingkan RKT tahun

2014 sebagaimana pada Tabel 6 berikut:

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 50

Page 65: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tabel 6. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014

1 Tebu 469.227 456.000 456.000 477.881 101,84 104,80 104,80

2 Kapas 8.738 25.000 25.000 5.600 64,09 22,40 22,40

3 Tembakau 192.809 205.000 205.000 195.260 101,27 95,25 95,25

4 Nilam 31.247 18.000 18.000 31.288 100,13 173,82 173,82

702.021 704.000 704.000 710.029 101,14 100,86 100,86

Catatan : *) Angka sementara

Total

Capaian 2013

Target Renstra

RKT 2014

No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi 2013

Target Renstra

2010 - 2014

RKT 2014

Realisasi* 2014

4.1.2.2.2. Capaian Kinerja atas alokasi APBN Tahun 2014

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah

terlaksananya pengembangan tanaman semusim yang meliputi tebu,

kapas, tembakau dan nilam seluas 56.375 ha. Realisasi fisiknya

mencapai 39.508 (70,08%). Output kegiatan penting pada tahun

2014 meliputi:

1) Pengembangan tanaman tebu seluas 50.675 ha yang terdiri atas

kegiatan bongkar ratoon 5.729 ha terealisasi 4.290 ha (74,88%),

rawat ratoon 34.157 ha terealisasi 25.419 ha (74,42%) dan

perluasan tanaman tebu 8.743 ha terealisasi 2.293 ha (26,23%)

serta pembangunan kebun bibit datar (KBD) 2.046 ha terealisasi

1.806 ha (88,27%). Sehingga realisasi fisik seluruhnya seluas

33.808 ha atau 66,72% dari target pada dokumen penetapan

kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 51

Page 66: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

2) Pengembangan tanaman nilam seluas 100 ha dalam rangka

pengembangan komoditas ekspor. Capaian realisasi fisik 100 ha

(100,00%) dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun

2014.

3) Pengembangan tanaman kapas seluas 5.600 ha dalam rangka

pemenuhan konsumsi dalam negeri. Capaian fisik seluas 5.600ha

(100,00%) dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun

2014.

Rincian capaian fisik output kegiatan beserta lokasi

penyebaran sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja

Direktur Tanaman Semusim seperti pada Lampiran 2.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 52

Page 67: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.1.2.3. Direktur Tanaman Tahunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU

Direktorat Tanaman Tahunanadalah luas areal tanaman karet,

kelapa sawit, kelapa, jambu mete, jarak pagar dan kemiri

sunan/minyak.

4.1.2.3.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2014

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

tahun 2014, secara umum capaian kinerja luas areal tanaman

tahunan untuk 6 komoditi unggulan nasional mencapai 18,787 juta

hektar dari target sebesar 16,907 juta hektar atau mencapai

111,12%. Capaian tertinggi pada komoditi jarak pagar (238,47%)

diikuti kelapa sawit (114,12%), karet (102,29%), dan jambu mete

(100,03%), sebaliknya yang tidak mencapai target secara berurutan

sebagai berikut kelapa (98,96%), dan kemiri sunan/minyak (49,75%).

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengancapaian

kinerja tahun 2013, mengalami peningkatan sebesar 2,81% menjadi

102,81%. Sebagian areal tanaman tahunan mengalami sedikit

peningkatan secara berurutan yaitu kelapa sawit (104,69%), karet

(101,41%), kemiri sunan (100,00%). Sedangkan sebagian lagi

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 53

Page 68: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

mengalami penurunan yaitu kelapa (99,38%), jambu mete (99,49%)

dan jarak pagar 95,47%. Rincian secara detail capaian kinerja

masing-masing komoditi dibandingkan RKT tahun 2014 sebagaimana

pada Tabel 7 berikut:

Tabel 7. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2014

1 Karet 3.555.946 3.487.000 3.487.000 3.606.245 101,41 103,42 103,42

2 K. Sawit 10.465.020 8.987.000 8.987.000 10.956.231 104,69 121,91 121,91

3 Kelapa 3.654.478 3.833.000 3.833.000 3.631.814 99,38 94,75 94,75

4 Jambu Mete 554.315 577.000 577.000 551.512 99,49 95,58 95,58

5 Jarak Pagar 42.997 21.000 21.000 41.049 95,47 195,47 195,47

6 Kemiri Sunan 1.037 2.000 2.000 1.037 100,00 51,85 51,85

18.273.793 16.907.000 16.907.000 18.787.888 102,81 111,12 111,12

Catatan : * Angka sementara

Total

Capaian 2013

Target Renstra

RKT 2014

No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi 2013

Target Renstra

2010 - 2014

RKT 2014

Realisasi* 2014

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014,

kinerja luas areal tanaman tahunan sudah sesuai target yaitu

mencapai 111,12%. Sumbangan terbesar dari luas areal jarak pagar

(195,47%), kelapa sawit (121,61%) dan karet (103,47%). Sedangkan

untuk tanaman kemiri sunan baru mencapai 51,85%, jambu mete

(99,49%) dan kelapa mencapai 99,38%.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 54

Page 69: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.1.2.3.2.Capaian Kinerja atas alokasi APBN Tahun 2014

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah

terlaksananya pengembangan tanaman tahunan yang meliputi

kelapa sawit, karet, kelapa, jambu mete, jarak pagar dan kemiri

sunan/minyak serta sagu seluas 33.042 ha. Realisasi fisiknya

mencapai 32.042 ha (98,51%). Output kegiatan penting pada tahun

2014 meliputi:

1) Pengembangan tanaman karet seluas 11.643 ha meliputi

kegiatan Peremajaan seluas 10.763 ha dan perluasan seluas 880

ha. Capaian fisik untuk kegiatan ini seluas 11.513 ha (98,88%)

dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014 yang

telah direvisi.

2) Pengembangan tanaman Kelapa seluas 18.509 ha meliputi

kegiatan Peremajaan seluas 17.109 ha dan perluasan 1.400 ha.

Realisasi fisik mencapai 17.975 ha (97,11%) dari target pada

dokumen penetapan kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.

3) Pengembangan tanaman Kelapa sawit seluas 80 ha meliputi

kegiatan pengembangan model peremajaan 40 ha. Capaian fisik

untuk kegiatan ini seluas 80 ha (100,00%) dari target pada

dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

4) Pengembangan tanaman jambu mete seluas 2.010 ha melalui

kegiatan peremajaan seluas 900 ha dan perluasan 1.110

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 55

Page 70: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

ha.Capaian fisik untuk kegiatan ini seluas 2.010 ha (100,00%)

dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

5) Pengembangan tanaman sagu seluas 800 ha yang terdiri atas

perluasan tanaman sagu seluas 200ha dan penataan tanaman

sagu 600 ha. Realisasi fisik mencapai 800 ha (100,00%) dari

target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

Rincian capaian fisik output kegiatan beserta lokasi

penyebaran sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja

Direktur Tanaman Tahunan seperti pada Lampiran 3.

4.1.2.4. Direktur Pascapanen dan Pembinaan Usaha

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU

Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha adalah (1) Jumlah

kelompok tani yang menerapkan pascapanen sesuai GHP, (2) Jumlah

perusahaan kelapa sawit yang layak mengajukan permohonan

sertifikat ISPO dan (3) Jumlah perusahaan yang ditangani kasus

gangguan usahanya.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 56

Page 71: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.1.2.4.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2014

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014

adalah terlaksananya pengembangan penanganan pascapanen

tanaman rempah dan penyegar, tanaman semusim dan tanaman

tahunan sebanyak 223 kelompok tani. Sedangkan jumlah perusahaan

perkebunan yang mendapat sertifikat ISPO sebanyak 44 perusahaan.

Realisasi fisiknya mencapai 222 kelompok tani (99,55%). Output

kegiatan penting pada tahun 2014 meliputi:

1) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

semusim sesuai GHP mencapai 57 kelompok tani atau 100% dari

target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

2) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

rempah dan penyegar sesuai GHP mencapai 53kelompok tani

atau 100% dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun

2014.

3) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

tahunan sesuai GHP mencapai 113 kelompok tani atau 100% dari

target 113 kelompok tani pada dokumen penetapan kinerja

tahun 2014.

4) Jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang layak

mengajukan permohonan sertifikat ISPO mencapai 44

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 57

Page 72: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

perusahaan atau 100% dari target 44 perusahaan sesuai pada

dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

4.1.2.4.2. Capaian Kinerja atas alokasi APBN Tahun 2014

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah

terlaksananya pengembangan penanganan pascapanen tanaman

rempah dan penyegar, tanaman semusim dan tanaman tahunan

sebanyak 223 kelompok tani. Realisasi fisiknya mencapai 222

kelompok tani (99,55%). Output kegiatan penting pada tahun 2014

meliputi:

1) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

semusim sesuai GHP mencapai 9 kelompok tani atau 100% dari

target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

2) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

rempah dan penyegar sesuai GHP mencapai 57 kelompok tani

atau 100% dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun

2014.

3) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

tahunan sesuai GHP mencapai 157 kelompok tani atau 100% dari

target 157 kelompok tani pada dokumen penetapan kinerja

tahun 2014.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 58

Page 73: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4) Jumlah kegiatan penilaian usaha perkebunan mencapai 19

kegiatan atau 100,00% dari target 19 kegiatan sesuai pada

dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

5) Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan. Capaian

fisik untuk kegiatan ini sebanyak 26 kegiatan (100%) dari target

pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014

Rincian capaian fisik output kegiatan beserta lokasi

penyebaran sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja Direktur Pascapanen dan Pembinaan Usaha seperti pada Lampiran 4.

4.1.2.5. Direktur Perlindungan Perkebunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU

Direktorat Perlindungan Perkebunan adalah luas areal

pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman

perkebunan.

4.1.2.5.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2014

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah

terlaksananya penanganan organisme pengganggu tanaman

perkebunan (OPT) seluas 15.039 ha, dan pelaksanaan SL-PHT

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 59

Page 74: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

sebanyak 194 Kelompok Tani. Realisasi fisik untuk OPT mencapai

14.827 ha (98,59%)dari target dan SL-PHT sebanyak 194 Kelompok

Tani (100%) dari target. Output kegiatan penting pada tahun 2014

meliputi:

1) Pengendalian OPT seluas 15.039 ha yang terdiri dari (a)

Pengendalian OPT tanaman rempah dan penyegar seluas 3.712

ha untuk kegiatan pengendalian OPT tanaman Lada seluas 101

ha, kopi seluas 931 ha, cengkeh seluas 535 ha, kakao seluas

2.145 ha; (b) Pengendalian OPT tanaman semusim seluas 5.221

ha untuk kegiatan pengendalian OPT tanaman tebu seluas 4.961

ha, tembakau seluas 100 ha, kapas seluas 150 ha dan Nilam 10

ha; (c) Pengendalian OPT tanaman tahunan seluas 6.106 ha

untuk kegiatan pengendalian OPT kelapa seluas 5.070 ha, karet

seluas 621 ha, Kelapa Sawit 200 ha dan jambu mete seluas 215

ha. Capaian realisasi fisik secara berurutan yaitu lada seluas 101

ha (100%), kopi seluas 921 ha (98,93%), cengkeh seluas 535 ha

(100%), kakao seluas 2.145 ha (100%), tebu seluas 4.961 ha

(100%), tembakau seluas 100 ha (100%), kapas seluas 150 ha

(100%), nilam 8 ha (80,00%), kelapa seluas 4.870 ha (96,05%),

karet seluas 621 ha (100%), kelapa sawit 200 ha (100%) dan

jambu mete seluas 215 ha (100%). Sehingga capaian realisasi

fisik keseluruhan seluas 14.827 ha (98,59%) dari target pada

dokumen penetapan kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 60

Page 75: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

2) Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan sebanyak 182 Kelompok Tani

yang terdiri dari SL-PHT cengkeh sebanyak 8 KT, kakao 50 KT,

karet 24 KT, kelapa 6 KT, kopi 14 KT, lada 8 KT, teh 4 KT, kapas

2 KT dan tebu 52 KT. Sedangkan SL-PHT gabungan yaitu SL-PHT

kopi dan kakao 4 KT, kelapa dan karet 2 KT, karet dan kakao 4

KT, jambu mete dan kakao 2 KT, karet dan lada 2 KT. Capaian

fisik dari kegiatan tersebut sebanyak 182 Kelompok Tani (100%)

dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

Rincian capaian fisik output kegiatan beserta lokasi

penyebaran sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja

Direktur Perlindungan Perkebunan seperti pada Lampiran 5.

4.1.2.6. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU

Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan adalah jumlah

provinsi yang memperoleh pelayanan dan pembinaan yang

berkualitas dibidang perencanaan, keuangan, umum dan evaluasi

serta pelaporan sebanyak 32 Provinsi. Sedangkan sasaran strategis

dalam penetapan kinerja tersebut adalah terlaksananya pelayanan

kesekretariatan dalam rangka menunjang pencapaian kinerja

program peningkatan produkdi, produktivitas dan mutu tanaman

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 61

Page 76: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

perkebunan berkelanjutan. Realisasi fisiknya mencapai 100,00%

dalam bentuk dokumen (1) perencanaan, (2) evaluasi pelaksanaan

kegiatan dan penyediaan data dan informasi, (3) pelayanan

organisasi, kepegawaian, humas, hukum, administrasi perkantoran

dan (4) pengelolaan administrasi keuangan dan aset.

4.1.2.7. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Perkebunan (BBP2TP)

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 untuk

Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan adalah (a)

BBP2TP Medan untuk jumlah benih/bibit yang disertifikasisebanyak

2.030.000 batang danjumlah teknologi terapan perlindungan

perkebunan 5 paket; (b) BBP2TP Surabaya sebanyak 12.920.000

batang dengan 8 paket; (c) BBP2TP Ambon sebanyak 750 batang

dengan 9 paket. Realisasi fisik untuk jumlah benih/bibit yang

disertifikasi secara nasional pada tahun 2014 mencapai 12.096.652

batang atau 80,91% dari target 14.950.750 batang untuk 3 Balai

Besar yaitu BBP2TP Medan, Surabaya dan Ambon. Sedangkan jumlah

teknologi terapan perlindungan perkebunanmencapai 100%, yaitu

dari target 22 paket dapat terealisasi semuanya.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 62

Page 77: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.2. Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2014

Berdasarkan pagu definitif Kementerian Negara/Lembaga

tahun 2014, alokasi anggaran untuk Kementerian Pertanian Rp.

14,230 trilyun dan sebesar Rp 1,320 trilyun (9,27%) dialokasikan

untuk Direktorat Jenderal Perkebunan dalam rangka mendukung

pengembangan perkebunan tahun 2014 khususnya dimanfaatkan

untuk mendukung pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan utama.

Serapan anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014

mencapai 88,05% menduduki urutan ke 8 (delapan) di lingkup

Kementerian Pertanian dan masih dibawah serapan anggaran secara

nasional Kementerian Pertanian yang mencapai 89,57%.

Perbandingan capaian per eselon I dapat dilihat pada Tabel 15

berikut:

Tabel 9.Capaian Serapan Anggaran Tahun 2014 per Eselon I

No ESELON 1 Urutan

Penyerapan Anggaran

PAGU ANGGARAN (Rp. 000,-)

REALISASI (Rp. 000,-) %

1 SETJEN 4 1.103.062.672 1.016.735.294 92,17

2 ITJEN 5 65.528.157 60.347.785 92,09

3 DITJEN TP 9 2.273.831.705 2.000.337.582 87,97

4 DITJEN HORTI 7 524.669.821 466.801.480 88,97

5 DITJEN BUN 8 1.320.619.437 1.162.841.296 88,05

6 DITJEN NAK KESWAN

1 1.391.463.833 1.346.602.451 96,78

7 DITJEN PPHP 11 502.959.082 441.542.772 87,79

8 DITJEN PSP 10 3.294.030.743 2.895.145.140 87,89

9 BALITBANG 12 1.574.600.000 1.316.210.000 83,59

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 63

Page 78: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

10 BPPSDMP 3 1.114.979.737 1.049.902.650 94,16

11 BKP 6 459.973.578 411.352.994 89,43

12 BARANTAN 2 604.699.761 578.997.227 95,75

TOTAL 14.230.418.526 12.746.816.671 89,57

Capaian serapan anggaran tahun 2014 ini mengalami peningkatan

yang sangat signifikan yaitu sebesar 4,32% dibandingkan dengan tahun

2013 yang mencapai 83,73% yaitu dari total pagu Rp. 1.709.421.139.000,-

yang terealisasi sebesar Rp. 1.431.311.655.000,-.

Dalam laporan akuntabilitas keuangan ini akan disajikan (a)

Capaian kinerja keuangan berdasarkan kegiatan utama dan (b) Capaian

kinerja keuangan berdasarkan serapan per satker.

4.2.1 Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Kegiatan Utama Tahun

2014

Capaian kinerja keuangan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun

2014 yang disajikan adalah realisasi keuangan berdasarkan kegiatan utama

pembangunan perkebunan dan berdasarkan serapan satuan kerja (satker).

Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

pada tahun 2014 sebesar Rp. 1,162 trilyun atau 88,05% dari total pagu

sebesar Rp.1,320 trilyun. Realisasi terbesar tercapai untuk kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan

Penyegar sebesar 95,35%, diikuti secara berturut-turut kegiatan Dukungan

Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 64

Page 79: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tanaman Perkebunan sebesar 93,17%, Dukungan Perlindungan Perkebunan

sebesar 92,59%, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan sebesar 91,86%, Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis

Lainnya sebesar 88,92%, Dukungan Penanganan Pascapanen sebesar 86,39%

dan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

sebesar 80,67%. Adapun rinciannya sebagaimana disajikan pada Tabel 16.

Tabel 10. Realisasi Serapan Keuangan per Kegiatan Utama Tahun 2014

KODE PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

PAGU (Rpjuta)

REALISASI

(Rpjuta) %

1775 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar 325.707 310.547 95,32

1776 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim 511.357 412.499 80,67

1777 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan 173.967 159.800 91,86

1778 Pengembangan Penanganan Pasca panen Komoditas Perkebunan 37.076 32.030 86,39

1779 Dukungan Perlindungan Perkebunan 76.813 71.123 92,59

1780 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen. Perkebunan 129.096 114.787 88,92

1781 Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

66.603 62.055 93,17

JUMLAH

1.320.619 1.162.841 88,05

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 65

Page 80: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.2.1.1 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Rempah dan Penyegar

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu

Tanaman Rempah dan Penyegar berdasarkan SAU-Kementerian

Keuangan sebesar Rp 310.453.375.541,- (95,32%) dari pagu yang

ada. Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut terutama

dikarenakan adanya optimalisasi anggaran dari pengadaan dan

tender serta penghematan.

Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar pada tahun 2014 meliputi:

1) Pengembangan tanaman kopi 4.600 ha dengan anggaran

sebesar Rp. 29.830.112.000,- untuk kegiatan intensifikasi, dan

perluasan tanaman kopi. Terdapat dua jenis kopi yang

dikembangkan meliputi (1). Intensifikasi kopi arabika seluas

2.800 ha yang dilaksanakan di 8 kabupaten 5 provinsi yaitu Jawa

Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, NTT, Sulawesi Barat; (2).

Intensifikasi kopi robusta seluas 1.450 ha yang dilaksanakan di

10 kabupaten 7 provinsi yaitu Aceh, Riau, Lampung, Bali, NTB,

NTT dan Bengkulu; (3) Perluasan kopi arabika seluas 350 ha yang

dilaksanakan di 3 kabupaten 3 provinsi yaitu Jawa Tengah,

Papua dan Jawa Timur. Capaian serapan keuangan untuk output

kegiatan tersebut sebesar Rp. 27.287.028.225,- (91,47%).

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 66

Page 81: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

2) Pengembangan Tanaman teh seluas 3.200 ha dengan anggaran

sebesar Rp. 47.965.070.000,- untuk kegiatan intensifikasi dan

rehabilitasi tanaman teh.Kegiatanintensifikasi teh seluas 1.700

ha yang dilaksanakan di 8 kabupaten 1 provinsi yaitu Jawa

Barat. Sedangkan untuk rehabilitasi teh seluas 1.500 ha

dilaksanakan di 5 kabupaten 1 provinsi yaitu Jawa Barat.

Realisasi anggaran untuk output kegiatan tersebut sebesar Rp.

47.735.619.004,- (99,52%).

3) Pengembangan tanaman kakao seluas 33.125 ha dengan

anggaran sebesar Rp. 194.375.172.000,- untuk kegiatan

intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan tanaman kakao.

Kegiatan intensifikasi tanaman kakao seluas 20.500 ha yang

dilaksanakan di 31 kabupaten 7 provinsi di Indonesia yaitu Jawa

Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,

Bali, NTT dan Sulawesi Barat. Untuk rehabilitasi tanaman kakao

seluas 4.400 ha yang dilaksanakan di 14 kabupaten 4 provinsi

yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan

Sulawesi Barat. Sedangkan peremajaan tanaman kakao seluas

8.225 ha yang dilaksanakan di 23 kabupaten 7 provinsi yaitu:

D.I. Yogyakarta, Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah,

Sulawesi Tenggara, Bali dan NTB. Realisasi anggaran untuk

output kegiatan tersebut sebesar Rp. 185.430.655.048,-

(95,40%).

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 67

Page 82: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4) Pengembangan tanaman lada seluas 600 ha dengan anggaran

sebesar Rp.6.363.642.000,- untukkegiatan rehabilitasi dan

perluasan tanaman lada. Kegiatan rehabilitasi tanaman lada

seluas 300 ha yang dilaksanakan di 5 kabupaten 1 provinsi yaitu

Lampung dan perluasan tanaman lada seluas 300 ha yang

dilaksanakan di 3 kabupaten 2 provinsi yaitu Bengkulu dan Kep.

Bangka Belitung. Anggaran yang terserap untuk output kegiatan

tersebut sebesar Rp. 6.036.678.800,- (94,86%).

5) Pengembangan tanaman pala seluas 1.500 ha dengan dengan

anggaran sebesar Rp. 2.940.362.000,- untukkegiatan perluasan

tanaman pala yang dilaksanakan di 7 kabupaten 1 provinsi yaitu

Maluku. Anggaran yang terserap sebesar Rp 2.562.259.000,-

(87,14%).

6) Pengembangan tanaman cengkeh seluas 950 ha dengan

anggaran sebesar Rp.3.290.000.000,- untukkegiatan

rehabilitasi dan perluasan. Kegiatan rehabilitasi tanaman

cengkeh seluas 750 ha yang dilaksanakan di 5 kabupaten 2

provinsi yaitu Sumatera Utara dan Maluku Utara. Dan perluasan

tanaman cengkeh seluas 200 ha yang dilaksanakan di kabupaten

Kaur provinsi Bengkulu. Serapan anggaran sebesar Rp.

3.232.931.000,- (98,27%).

Rincian capaian serapan keuangan output kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar

seperti pada Tabel 17.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 68

Page 83: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tabel 11. Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar tahun 2014

No Program Anggaran (Rp000) Output/

Fisik Pagu Realisasi % %

I Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar

325.706.836

310.546.652

95,35 99,25

1 PengembanganTanaman Kopi 29.830.112 27.287.028 91,47 100,00

2 Pengembangan tanaman teh 47.965.070 47.735.619 99,52 100,00

3 PengembanganTanaman Kakao 194.375.172 185.430.655 95,40 98,74

4 PengembanganTanaman Lada 6.363.642 6.036.679 94,86 100,00

5 PengembanganTanaman Cengkeh 3.290.000 3.232.931 98,27 100,00

6 Pemberdayaan Pekebun Tanaman Rempah dan Penyegar

8.337.967 7.956.170 95,42 100,00

7 Pengembangan Tanaman Pala 2.940.362 2.562.259 87,14 100,00

8 Pengembangan Kebun Benih Tanaman Rempah dan Penyegar

799.198 639.326 80.00 100,00

9 Koordinasi, Pembinaan dan Monev Pengembangan Tanaman Rempah dan Penyegar

6.615.640

6.077.678

91,87 100,00

10 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Rempah dan Penyegar 24.629538 23.070.883 93,67 100,00

11 Layanan Perkantoran 560.135 517.423 92,37 100,00

4.2.1.2. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Semusim

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu

Tanaman Semusim sebesar Rp 412.499.441.350,- (80,67%) dari

target sebesar Rp. 511.356.581.000,-. Tidak tercapainya target

serapan anggaran tersebut terutama disebabkan oleh masih

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 69

Page 84: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

mengalami sedikit kesulitan dalam penyediaan benih kultur jaringan

dan kurang tersedianya areal untuk perluasan tebu dan pengadaan

barang dan jasa yang banyak mengalami sanggahan dan ada

beberapa kqgiatan tidak terealisasi. Selain itu beberapa kegiatan

masih menunggu musim hujan.

Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Semusim pada tahun 2014 meliputi:

1) Pengembangan tanaman tebu seluas 50.675 ha dengan

anggaran Rp. 351.079.327.000,- untuk kegiatan yang terdiri

dari: (a) kegiatan bongkar ratoon seluas 6.385 ha dilaksanakan

di 55 kabupaten 6 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan;

(b) Kegiatan rawat ratoon seluas 31.518 ha yang dilaksanakan di

75 kabupaten 10 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Jambi, Sumatera Selatan,

Lampung, Sulawesi Selatan dan Gorontalo; (c) Kegiatan

perluasan tanaman tebu seluas 9.107 ha yang dilaksanakan di 52

kabupaten 11 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Barat, Jambi,

Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan dan Gorontalo;

dan (d) Pembangunan KBD seluas 2.236 ha yang dilaksanakan di

68 kabupaten 7 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 70

Page 85: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Selatan. Realisasi anggaran untuk output kegiatan tersebut

sebesar Rp. 278.860.954.363,- (79,43%).

2) Pengembangan tanaman nilamseluas 100 ha dengan anggaran

Rp. 2.392.200.000,- untuk yang dilaksanakan di 9 kabupaten 5

provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi

Tenggara dan Gorontalo. Realisasi anggaran yang terserap

sebesar Rp. 2.248.656.389,- (94,00%).

3) Pengembangan tanaman kapasseluas 5.600 ha dengan anggaran

sebesar Rp. 13.940.901.000,- yang dilaksanakan di 18

kabupaten 4 provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara

Barat dan Nusa Tenggara Timur. Anggaran yang terserap sebesar

Rp. 13.749.160.450,- (98,62%).

Rincian capaian serapan keuangan untuk output kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

disajikan pada Tabel 18.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 71

Page 86: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tabel 12. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim tahun 2014

No Program Anggaran (Rp000) Output/

Fisik

Pagu Realisasi % %

II

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

511.356.58

1

412.499.44

1

80,67 77,15

1 Pengembangan Tanaman Tebu 351.079.327 278.860.954 79,43 66,72 2 Penanaman Tanaman Kapas 13.940.901 13.749.160 98,62 100,00 3 Penanaman Tanaman Nilam 2.392.200 2.248.656 94,00 100,00 4 Koordinasi Kegiatan Pengembangan

Tanaman Semusim 132.169.794 109.143.807 82,58 100,00

5 Koordinasi, Pembinaan dan Monev Pengembangan Tanaman Semusim 11.558.528 8.367.142 72,39 100,00

6 Layanan Perkantoran 215.831 129.720 60,10 100,00

4.2.1.3. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan

Mutu Tanaman Tahunan pada tahun 2014 sebesar Rp.

156.799.998.001,- (80,67%) dari pagu sebesar Rp.

173.966.864.000,-. Tidak tercapainya target serapan anggaran

tersebut terutama disebabkan oleh terbatasnya sumber benih yang

legal dan bermutu, sehingga petani sulit mendapatkan benih

bermutu. Sertifikasi lahan petani belum ada, tidak dibangunnya

kebun induk sebagai sumber bahan untuk benih sebar/siap tanam.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 72

Page 87: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Persyaratan bank dan syarat-syarat sebagai avalis yang menyulitkan

perusahaan mitra dalam pelaksanaan Program Revitalisasi.

Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan pada tahun 2014 meliputi:

1) Pengembangan tanaman karet seluas 11.643 ha dengan

anggaran Rp. 82.841.017.000,- untuk kegiatan peremajaan dan

perluasan. Untuk kegiatan peremajaan tanaman karet seluas

10.763 ha yang dilaksanakan di 65 kabupaten 16 provinsi yaitu

Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara,

Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera

Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Barat,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.

Sedangkan kegiatan perluasan tanaman karet seluas 880 ha yang

dilaksanakan di 6 kabupaten 3 provinsi yaitu Kalimantan Barat,

Kalimantan Timur dan Bengkulu. Realisasi anggaran untuk

kegiatan output tersebut Rp.75.656.911.890,- (91,33%).

2) Pengembangan tanaman kelapa seluas 18.509 ha dengan

anggaran Rp. 42.587.849.000,- untuk kegiatan peremajaan dan

perluasan. Untuk kegiatan peremajaan tanaman kelapa seluas

18,509 ha yang dilaksanakan di 90 kabupaten 19 provinsi yaitu

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara,

Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 73

Page 88: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,

Bali, NTB, NTT, Maluku, Malut, dan Banten. sedangkan kegiatan

perluasan tanaman kelapa seluas 1.400 ha yang dilaksanakan di

6 kabupaten 4 provinsi yaitu Papua, Bengkulu, Gorontalo dan

Papua Barat. Capaian serapan anggaran untuk output kegiatan

tersebut sebesar Rp. 39.199.689.110,- (92,04%).

3) Pengembangan tanaman kelapa sawit seluas 80 ha dengan

anggaran Rp.714.320.000,- untuk kegiatan peremajaan kelapa

sawit yang dilaksanakan di 4 kabupaten 3 provinsi yaitu Jambi,

Kalimantan Barat dan Bengkulu. Realisasi anggaran sebesar

Rp. 702.317.380,- (98,32%).

4) Pengembangan tanaman jambu mete seluas 2.010 ha dengan

anggaran Rp.5.186.354.000,- untuk kegiatan peremajaan dan

perluasan. Untuk kegiatan peremajaan seluas 900 ha yang

dilaksanakan di 9 kabupaten 5 provinsi yaitu D.I. Yogyakarta,

Sulawesi Tenggara, Balu, NTB dan NTT. Sedangkan untuk

perluasan 1.110 ha dilaksanakan di 6 kabuapten 5 provinsi yaitu

Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTB, NTT, Maluku Utara.

Realisasi Anggaran yang terserap sebesar Rp. 4.884.932.800,-

(94,19%).

5) Pengembangan tanaman sagu seluas 800 ha dengan anggaran

Rp. 6.402.545.000,- yang dilaksanakan di 3 kabupaten 2

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 74

Page 89: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Provinsi yaitu Papua dan Papua Barat. Realisasi serapan

anggaran sebesar Rp. 6.382.660.800,- (99,69%)

Rincian capaian serapan keuangan untuk kegiatan Utama

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan

seperti pada Tabel 13.

Tabel 13. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan Tahun 2014

No Program

Anggaran (Rp 000) Output/

Fisik %

Pagu

Realisasi

%

III Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan

173.966.864

159.799.99

8

91,86 98,76

1 Pengembangan tanaman karet rakyat 82.841.017 75.656.912 91,33 98,88 2 Pengembangan Tanaman Kelapa 42.587.849 39.199.689 92,04 97,11 3 Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit 714.320 702.317 98,32 100,00 4 Pengembangantanaman Jambu Mete 5.186.354 4.884.933 94,19 100,00 5 Revitalisasi Perkebunan (Kelapa Sawit,

Kakao, Karet) 13.509.848 11.764.134 87,08 100,00

6 Pengembangan Sistem Pertanian Berbasis Tanaman Tahunan 1.661.813 1.543.702 92,89 100,00

7 Pemberdayaan Pekebun Tanaman Tahunan 4.425.392 4.242.658 95,87 100,00

8 Koordinasi, Pembinaan dan Monev Pengembangan Tanaman Tahunan 4.720.910 4.599.786 97,43 100,00

9 Pengembangan Kebun Benih TanamanTahunan 2.986.532 2.780.231 93,09 100,00

10 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan 6.455.971 5.918.498 91,67 100,00

11 Koordinasi Pengembangan Sagu di Pusat 1.642.363 1.309.666 79,74 100,00

12 Pengembangan Tanaman Sagu 6.402.545 6.382.661 99,69 100,00 13 Layanan Perkantoran 831.950 814.811 97,94 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 75

Page 90: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.2.1.4. Dukungan Pengembangan Penanganan Pascapanen

Komoditas Perkebunan

Realisasi serapan keuangan untuk kegiatan Penanganan

Pascapanen Komoditas Perkebunan adalah sebesar

Rp.32.030.441.943,- (86,39%) dari pagu sebesar

Rp. 37.076.062.000,-. Tidak tercapainya target serapan anggaran

tersebut terutama disebabkan oleh perijinan dan tata ruang di

Provinsi maupun Kabupaten masih belum berjalan dengan baik,

tidak adanya pendampingan pada petani yang telah mendapatkan

pelatihan Pemberdayaan, banyaknya instansi terkait yang terlibat

dalam penanganan gangguan usaha, banyaknya permasalahan dan

luasnya wilayah gangguan usaha yang harus ditangani dengan waktu

yang terbatas, dan kewajiban perusahaan perkebunan yang memiliki

IUP atau IUP-B seluas 20% (dua puluh per seratus) dari total luas

areal kebun untuk masyarakat belum terlaksana dengan baik dan

sosialisasi Peraturan Menteri Pertanian No. 98 Tahun 2013 yang

belum memadai.

Output kegiatan penting untuk Dukungan Penanganan

Pascapanen Komoditas Perkebunan pada tahun 2014 meliputi:

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 76

Page 91: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

1) Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan

sebanyak 44 Kasus dengan anggaran Rp. 5.390.550.000,- yang

dilaksanakan di 56 kabupaten 26 provinsi yaitu: Aceh, Sumatera

Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangaka

Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan

Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi

Barat, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan

Riau dengan serapan anggaran sebesar Rp. 4.414.044.041,-

(81,88%).

2) Pembinaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan dilaksanakan di

32 provinsi dengan anggaran sebesar Rp. 3.286.996.000,-

dengan serapan anggaran sebesar Rp 2.723.927.880,-

(82,87%).

3) Penilaian Usaha Perkebunan dengan anggaran sebesar

Rp. 1.219.380.000,- yang dilaksanakan di 213 kabupaten 27

provinsi yaitu: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera

Selatan, Bangaka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa

Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara,

Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Barat, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 77

Page 92: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Barat dan Kepulauan Riau dengan serapan anggaran sebesar

Rp.1.024.716.010,- (84,04%).

4) Penerapan standar Perkebunan Besar/Rakyat Berkelanjutan

Indonesia (ISPO) untuk 223 Kelompok Tani dengan anggaran

sebesar Rp. 19.695.532.000,- yangdilaksanakan di 129

kabupaten 18 propinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera

Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung,

Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan

Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Papua dengan

serapan anggaran sebesar Rp. 18.290.149.514,-

(92,86%).

Rincian capaian serapan keuangan untuk kegiatan Utama

Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan

seperti pada Tabel 20 berikut :

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 78

Page 93: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tabel 14. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Peningkatan Pengembangan Pascapanen Komoditas Perkebunan tahun 2014

No Program Anggaran (Rp000) Output/

Fisik % Pagu Realisasi %

IV Pengembangan Penanganan Pascapanen komoditas perkebunan

37.076.062 32.030.441 86,39 99,76

1 Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan 5.390.550 4.414.044 81,88 100,00

2 Pembinaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan 3.286.996 2.723.928 82,87 100,00

3 Penilaian Usaha Perkebunan 1.219.380 1.024.716 84,04 100,00

4 Penerapan Standar Perkebunan Besar/Rakyat Berkelanjutan 963.922 820.391 85,11 100,00

5 Peralatan Penanganan Pascapanen Tanaman Perkebunan 19.695.532 18.290.149 92,86 99,55

6 Koordinasi, Pembinaan dan Monev Tanaman Kegiatan Pascapanen dan Pembinaan Usaha

5.935.182 4.328.344 72,93 100,00

7 Layanan Perkantoran 584.500 428.869 73,37 100,00

4.2.1.5. Dukungan Perlindungan Perkebunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Perlindungan

Perkebunan sebesar Rp 71.122.537.188,- (92,59%) dari pagu

anggaran sebesar Rp. 76.813.092.000,-.

Output kegiatan pentinguntukDukungan Perlindungan

Perkebunan pada tahun 2014 meliputi:

1) Pelaksanaan SL-PHTPerkebunan sebanyak 182 Kelompok Tani

yang terbagi atas: (a) SL-PHT Cengkeh 8 KT di 4 kabupaten 4

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 79

Page 94: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

provinsi yaitu Jateng, Sulsel, Sultra, Bali; (b) SL-PHT Kakao 46

KT di 23 kabupaten 14 provinsi Jateng, DI Yogyakarta. Aceh,

Lampung, Sulteng, Sulsel, Sultra, Bali, NTB, NTT, Bengkulu,

Malut, Gorontalo dan Sulbar; (c) SL-PHT Karet 24 KT di 12

kabupaten 7 provinsi yaitu Jabar, Aceh, Sumut, Riau, Sumsel,

Kalbar dan Banten; (d) SL-PHT Kelapa 6 KT di 3 kabupaten 2

propinsi yaitu DI Yogyakarta, dan Sulut; (e) SL-PHT Kopi 14 KT di

7 kabupaten 5 provinsi yaitu Jabar, Jateng, Sulut, Sulsel dan

Bali; (f) SL-PHT Lada 8 KT di 5 kabupaten 3 provinsi yaitu

Lampung, Babel dan Kaltim; (g) SL-PHT Teh 4 KT di 2 kabupaten

1 provinsi (Jabar); (h) SL-PHT Kapas KT di kabupaten

Bulukumba provinsi Sulawesi Selatan; (i) SL-PHT Kopi dan Kakao

4 KT di 2 kabupaten provinsi NTB; (j) SL-PHT Kelapa dan Karet 2

KT di Kabupaten Pontianak Provinsi Kalbar; (k) SL-PHT Jambu

Mete dan Kakao 2 KT di Kabupaten Gunung Kidul Provinsi DI

Yogyakarta; (l) SL-PHT Karet dan Lada 2 KT di Panajem Paser

Utara Provinsi Kaltim; dan (m) SL-PHT Tebu 52 KT di 26

Kabupaten 6 provinsi yaitu Jateng, DI Yogyakarta, Jatim,

Sumsel, Lampung dan Sulsel; Realisasi anggaran yang terserap

untuk output kegiatan tersebut sebesar Rp.15.959.706.275,-

(96,48%)dari pagu anggaran Rp.16.541.395.000,-.

2) Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman perkebunan

seluas 15.039 ha yang terdiri dari :

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 80

Page 95: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

a) Pengendalian OPT Tanaman Rempah dan Penyegar

dilaksanakan seluas 3.712 ha dengan komoditi tanaman yaitu:

(1) OPT tanaman Lada seluas 101 ha di 11 kabupaten 5

propinsi yaitu Babel, Kalbar, Kaltim, Sumsel dan Sulsel; (2)

OPT Tanaman Kopi seluas 931 ha di 12 kabupaten 7 propinsi

yaitu Aceh, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jabar, Bali dan NTB;

(3) OPT Tanaman Cengkeh seluas 535 ha di 7 kabupaten 4

propinsi yaitu Jateng, Sulut, Bali, dan Maluku; (4) OPT

Tanaman Kakao seluas 2.145 ha di 11 kabupaten 6 propinsi

yaitu Bali, NTB, Sulbar, Sulsel, Sulteng dan Sultra;

b) Pengendalian OPT Tanaman Semusim seluas 5.221 ha dengan

komoditi tanaman yaitu: (1) OPT Tanaman Tebu seluas 4.961

ha dilaksanakan di 21 kabupaten 8 propinsi yaitu DI

Yogyakarta, Jateng, Jatim, Jabar, Lampung, Sumsel, sulsel

dan Gorontalo; (2) OPT Tanaman Tembakau 100 ha di 3

kabupaten 3 privinsi yaitu Jateng, Jatim dan NTB; (3) OPT

Tanaman Kapas 150 ha di 11 kabupaten 7 propinsi yaitu

Jateng, Jatim, Sulsel, NTB, NTT, DIY dan Bali; dan (4) OPT

Tanaman Nilam 10 ha di 5 kabupaten 5 provinsi yaitu Jateng,

Aceh, Sumbar, Jambi dan Sultra.

c) Pengendalian OPT Tanaman Tahunan seluas 6.106 ha dengan

komoditi tanaman yaitu: (1) OPT Tanaman Kelapa 5.070 ha

dilaksanakan di 25 kabupaten 14 propinsi yaitu Aceh, Riau,

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 81

Page 96: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Kalteng, NTB, Sulut, Sulteng, Sulsel, Malut, Jateng, DIY,

Jatim, NTT, Kalbar, dan Lampung; (2) OPT Tanaman Karet

621 ha dilaksanakan di 7 kabupaten 6 propinsi yaitu Sumut,

Riau, Sumsel, Kalbar, Kalsel dan Jabar; (3) OPT Tanaman

Kelapa Sawit 200 ha dilaksanakan di kabupaten Kampar

provinsi Riau (4) OPT Tanaman Jambu Mete 215 ha

dilaksanakan di kabupaten Karangasem provinsi Bali.

Realisasi anggaran untuk kegiatan output tersebut yang terserap

sebesar Rp. 28.125.731.135,- (94,60%) dari pagu anggaran sebesar

Rp. 29.730.551.000,-.

Rincian capaian serapan keuangan untuk kegiatan Utama Dukungan

Perlindungan Perkebunan seperti pada Tabel 21.

Tabel 15. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan tahun 2014

No Program Anggaran (Rp) Output/

Fisik % Pagu Realisasi %

V Dukungan Perlindungan Perkebunan 76.813.092 71.122.537 92,59 99,45

1 Pemberdayaan perangkat 12.274.185 10.939.822 89,13 100,00

2 Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan 16.541.395 15.959.706 96,48 100,00

3 Antisipasi Dampak Perubahan Iklim 4.161.459 3.601.497 86,54 100,00

4 Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Perkebunan 29.730.551 28.125.731 94,60 98,59

5 Koordinasi Kegiatan Perlindungan Perkebunan 9.544.202 8.906.810 93,32 100,00

6 Koordinasi, Pembinaan dan Monev Kegiatan Perlindungan Perkebunan 3.833.155 2.946.180 76,86 100,00

7 Layanan Perkantoran 728.145 642,91 88,28 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 82

Page 97: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

4.2.1.6. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Manajemen dan

Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan sebesar Rp.

114.786.978.015,- (88,92%) dari pagu sebesar

Rp.129.096.249.000,- dengan realisasi fisik sebesar 100%.

Rincian capaian serapan keuangan untuk output kegiatan Utama

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perkebunan seperti pada Tabel 22 berikut:

Tabel 16. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan tahun 2014

No Program Anggaran (Rp000) Output/

Fisik % Pagu Realisasi %

VI

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan

129.096.249

114.786.978

88,92 100,00

1 Administrasi kegiatan dana dekonsentrasi (DK)) 4.539.462 4.441.745 97,85 100,00

2 Administrasi kegiatan dana tugas pembantuan (TP) 8.483.809 8.017.487 94,50 100,00

3 Dukungan kegiatan manajemen dan teknis lainnya 45.102.838 41.919.121 92,94 100,00

4 Dokumen Perencanaan 5.396.265 4.725.287 87,57 100,00

5 Dokumen Keuangan dan Perlengkapan 9.414.662 8.232.514 87,44 100,00

6 Dokumen Kepegawaian, Hukum dan Humas 11.255.393 8.485.223 75,39 100,00

7 Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 4.797.100 4.124.113 85,97 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 83

Page 98: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No Program Anggaran (Rp000) Output/

Fisik % Pagu Realisasi %

8 Layanan Perkantoran 37.708.722 32.444.583 86,04 100,00

9 Kendaraan Bermotor 2.292.998 2.292.998 100,00 100,00

10 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 105.000 103.906 98,96 100,00

4.2.1.7. Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta

Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Pengujian dan

Pengawasan Mutu Benih Serta Penerapan Teknologi Proteksi

Tanaman Perkebunan sebesar Rp 62.055.246.825,- (93,17%) dari

pagu anggaran sebesar Rp. 66.603.292.000,- dengan realisasi

fisik sebesar 99,41%.

Rincian capaian serapan keuangan untuk output Dukungan

Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi

Proteksi Tanaman Perkebunan seperti pada Tabel 23 berikut :

Tabel 17. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan Tahun 2014

No Program Anggaran (Rp 000) Output/

Fisik % Pagu Realisasi %

VII Dukungan Pengujian dan pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

66.603.292 62.055.247 93,17 99,41

1 Opersional Laboratorium 2.226.269 1.886.251 84,73 100,00

2 Pembangunan kebun contoh, demplot, uji, koleksi dll

1.360.575 1.266.596 93,09 90,38

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 84

Page 99: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No Program Anggaran (Rp 000) Output/

Fisik % Pagu Realisasi %

3 Pengawasan peredaran benih 2.411.188 1.266.595 88,12 100,00

4 Rakitan teknologi spesifikasi proteksi tanaman perkebunan

2.435.329 2.276.046 93,46 95,83

5 Pemanfaatan agensia hayati 809.900 796.188 98,31 100,00

6 Sertifikasi dan pengujian mutu benih 679.845 529.511 77,89 76,62

7 Administrasi Keuangan dan Kepegawaian

2.236.438 2.081.404 93,07 100,00

8 Penyusunan Rencana Kerja 485.553 382.376 78,75 100,00

9 Peningkatan Kapabilitas Pegawai/ Petugas

2.199.374 1.868.176 84,94 100,00

10 Monitoring dan Evaluasi 2.310.399 2.168.998 93,88 100,00

11 Layanan Perkantoran 46.138.093 43.494.317 94,27 100,00

12 Kendaraan Bermotor 226.210 210.892 93,23 100,00

13 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

110.500 72.169 65,31 100,00

14 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 2.694.619 2.622.856 97,34 100,00

15 Gedung/Bangunan 279.000 274.744 98,47 100,00

4.2.2. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Serapan per Satker Tahun 2014

Sebagaimana diketahui bahwa jumlah kabupaten dan kota di

seluruh Indonesia sebanyak 511 yang tersebar di 34 provinsi. Dengan

keterbatasan APBN, untuk memenuhi rasa keadilan dan

ketidakberpihakan kepada kebupaten/kota yang ingin melaksanakan

pembangunan perkebunan, maka ditetapkan kriteria untuk

penetapan satker mandiri (otonom) sebagai berikut: (a) Kinerja

satker dua tahun terakhir (2012 dan 2013); (b) Nomenklatur Dinas.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 85

Page 100: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Urutan prioritas pengalokasian anggaran terkait dengan nomenklatur

dinas secara berurutan: apabila Dinas Perkebunan berdiri sendiri

akan memperoleh prioritas utama, Dinas Gabungan namun masih

tersurat kata "Perkebunan", seperti Dinas Kehutanan dan

Perkebunan menjadi prioritas kedua, dan Dinas Gabungan tanpa

kata "Perkebunan" akan menjadi prioritas terakhir; (c) Alokasi

anggaran yang dikelola minimal Rp 1 milyar. Bila anggaran yang

dikelola dibawah Rp 1 milyar, maka dana tersebut dialokasikan dan

dikelola oleh Provinsi sebagai Tugas Pembantuan (TP) Provinsi; dan

(d) Besar-kecilnya kontribusi terhadap sasaran produksi dan luas

areal secara nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana

Strategis (RENSTRA) Pembangunan Perkebunan tahun 2010-2014.

Berdasarkan kriteria tersebut, pada tahun 2014

pembangunan perkebunan dilaksanakan oleh satuan kerja (satker)

lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan yang berjumlah 93 satker

yang terdiri atas Satker Direktorat Jenderal Perkebunan (Pusat),

Satker UPT Pusat (4 satker), Satker Dinas Provinsi (32 satker) dan

Satker Dinas Kabupaten/kota (56 satker).

Penilaian kinerja disusun sesuai dengan Pedoman Penilaian

Kinerja Pembangunan Perkebunan tahun 2014. Pedoman tersebut

mengatur kriteria penilaian tingkat keberhasilan satker dalam

melaksanakan pembangunan perkebunan tahun 2014. Penilaian ini

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 86

Page 101: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

dilaksanakan dengan menjumlah bobot tertimbang dari semua

parameter. Rincian bobot masing-masing parameter sebagai berikut:

a. Capaian keuangan triwulan I, triwulan II dan triwulan III

bobotnya 15%;

b. Capaian serapan keuangan sampai dengan triwulan IV bobotnya

35%;

c. Capaian kinerja pelaksanaan kegiatan fisik (menggunakan

pembobotan untuk menilai capaian kinerja fisik) bobotnya 35%;

d. Pelaporan tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku (ketepatan

waktu dan keteraturan penyampaian) bobotnya 10%;

e. Tindak lanjut penyelesaian LHA/LHP (administrasi dan kerugian

negara) bobotnya 5%.

Adapun kriteria nilainya sebagai berikut:

• 00 - 59 : Kurang/Tidak Berhasil

• 60 - 79 : Cukup Berhasil

• 80 - 95 : Berhasil

• > 95 : Sangat Berhasil

Berdasarkan kriteria tersebut, satker yang masuk dalam kategori

sangat berhasil berjumlah 4 satker (4,30%), berhasil berjumlah 70

satker (75,27%), cukup berhasil berjumlah 16 satker (17,20%) dan

kurang berhasil berjumlah 3 satker (3,23%).

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 87

Page 102: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

1 Ditjen Perkebunan 0 0 1 02 Balai/UPT Pusat 0 3 1 03 Provinsi 0 21 9 24 Kabupaten/kota 4 46 5 1

4 70 16 3Total

No. SatkerPenilaian Kinerja tahun 2013

Sangat Berhasil

Berhasil Cukup Berhasil

Kurang Berhasil

Apabila dilihat dari penyebaran satker, yang memperoleh

kategori sangat berhasil berjumlah 4 satker yaitu (1) Dinas

Perkebunan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, (2) Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh,

(3) Dinas Perkebunan Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku

Utara dan (4) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Majene

Provinsi Sulawesi Barat.

Sebaliknya untuk satker yang kinerjanya memperoleh kategori tidak

berhasil (nilainya < 60) berjumlah 3 satker dan cukup berhasil

(nilainya antara 60 - 79) berjumlah 16 satker yang dapat dilihat

pada Tabel 18 dibawah ini.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 88

Page 103: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tabel 18. Satker yang Serapan Anggarannya Dibawah 80% (tidak - cukup berhasil) Tahun 2014

No. Satker

Kinerja Satker

Nilai Tertimbang Sebutan

A Provinsi dengan Kriteria Cukup Berhasil

1 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 78 Cukup Berhasil

2 Dinas Perkebunan Provinsi D.i. Yogyakarta 76 Cukup Berhasil

3 Dinas Perkebunan Provinsi Riau 78 Cukup Berhasil

4 Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan 65 Cukup Berhasil

5 Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan 75 Cukup Berhasil

6 Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur 60 Cukup Berhasil

7 Dinas Pertanian Provinsi Maluku 79 Cukup Berhasil

8 Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat 78 Cukup Berhasil

9 Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Riau 63 Cukup Berhasil

B Provinsi dengan Kriteria Tidak Berhasil

1 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur 43 Tidak Berhasil

2 Dinas Perkebunan Provinsi Aceh 56 Tidak Berhasil

C Kabupaten dengan Kriteria Cukup Berhasil

1 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Nagan Raya 75 Cukup Berhasil

2 Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut 65 Cukup Berhasil

3 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Balangan 65 Cukup Berhasil

4 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bone 65 Cukup Berhasil

5 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka 70 Cukup Berhasil

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 89

Page 104: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa terdapat 2 (dua)satker

provinsi yang masuk katagori tidak berhasil adalah Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Perkebunan Provinsi

AcehGorontalo. Sedangkan 1 (satu) satker kabupaten/kotayang

masuk katagori tidak berhasil adalah Dinas Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara.

Satker yang serapan anggarannya dibawah 80% akan

dipertimbangkan untuk dikenakan punishment pada pengalokasian

anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan pada tahun 2016.

No. Satker

Kinerja Satker

Nilai Tertimbang Sebutan

D Kabupaten dengan Kriteria Tidak Berhasil

1 Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Batubara 15 Tidak Berhasil

E UPT Pusat dan Unit Eselon II dengan Kriteria Cukup

Berhasl

1 Balai (BPTP) Pontianak 79 Cukup Berhasil

2 Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar 79 Cukup Berhasil

3 Direktorat Tanaman Semusim 60 Cukup Berhasil

4 Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha 65 Cukup Berhasil

5 Direktorat Perlindungan Perkebunan 65 Cukup Berhasil

6 Sekretariat Ditjen Perkebunan 79 Cukup Berhasil

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 90

Page 105: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Rincian capaian serapan keuangan masing-masing satker Lingkup

Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 sebagaimana disajikan

pada tabel 19.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 91

Page 106: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Tabel 19. Capaian Serapan Anggaran Masing-masing Satker Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014

NO.

SATKER PROVINSI & KABUPATEN

PAGU ( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

1 JAWA BARAT 79.436.861.000,00

77.517.551.849,00

97,58

99,71

1 DISBUN PROVINSI JAWA BARAT 56.757.691.000,00

55.155.708.649,00

97,18

100,00

2 DISHUTBUN KAB CIANJUR 2.667.790.000,00

2.557.271.435,00

95,86

100,00

3 DISBUN KAB GARUT 54.089.901.000,00

52.598.437.214,00

97,24

100,00

2 JAWA TENGAH 149.915.816.000,00 139.395.963.725,00 92,98 99,06

4 DISBUN PROVINSI JAWA TENGAH

149.915.816.000,00

139.395.963.725,00

92,98

99,06

3 D. I. YOGYAKARTA 14.848.548.000,00 13.899.497.517,00 93,61 93,21

5 DISHUTBUN PROVINSI D.I.

YOGYAKARTA

14.848.548.000,00

13.899.497.517,00

93,61

93,21

4 JAWA TIMUR 289.552.665.000,00 212.640.643.463,00 73,44 75,32

6 DISBUN PROVINSI JAWA TIMUR

289.552.665.000,00

212.640.643.463,00

73,44

75,32

5 A C E H 33.569.749.000,00 27.549.986.380,00 82,07 93,80

7 DISHUTBUN PROVINSI A C E H

21.246.311.000,00

16.027.577.400,00

75,44

91,34

8 DISHUTBUN KAB BENER MERAH

3.037.500.000,00

2.990.814.000,00

98,46

99,50

9 DISHUTBUN KAB PIDIE

1.619.020.000,00

1.393.151.200,00

86,05

99,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 92

Page 107: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO.

SATKER PROVINSI & KABUPATEN

PAGU ( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

10 DISHUTBUN KAB ACEH UTARA

1.566.000.000,00

1.407.983.280,00

89,91

100,00

11 DISHUTBUN KAB ACEH TIMUR

3.857.919.000,00

3.658.861.500,00

94,84

99,00

12 DISHUTBUN KAB NAGAN RAYA

2.242.999.000,00

2.071.599.000,00

92,36

92,35

6 SUMATERA UTARA 13.815.581.000,00 12.310.345.199,00 89,10 95,07

13 DISBUN PROVINSI SUMATERA

UTARA

12.294.736.000,00

11.926.543.199,00

97,01

100,00

14 DISBUN KAB BATUBARA

1.520.845.000,00

383.802.000,00

25,24

55,18

7 SUMATERA BARAT 15.079.032.000,00 12.947.605.860,00 85,86 98,56

15 DISBUN PROVINSI SUMATERA

BARAT

13.681.217.000,00

11.801.796.760,00

86,26

98,51

16 DISBUN KAB PASAMAN BARAT

1.397.815.000,00

1.145.809.100,00

81,97

99,00

8 R I A U 18.510.787.000,00 16.944.246.620,00 91,54 97,54

17 DISBUN PROVINSI RIAU

12.355.341.000,00

11.396.328.945,00

92,24

96,31

18 DISBUN KAB KAMPAR

2.326.450.000,00

2.080.742.675,00

89,44

100,00

19 DISHUTBUN KAB MERANTI

2.718.996.000,00

2.550.789.600,00

93,81

100,00

20 DISBUN KAB INDRAGIRI HILIR

1.110.000.000,00

916.385.400,00

82,56

100,00

9 JAMBI 19.287.655.000,00 18.535.662.667,00 96,10 98,41

21 DISBUN PROVINSI JAMBI

17.944.825.000,00

17.317.528.767,00

96,50

98,33

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 93

Page 108: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO.

SATKER PROVINSI & KABUPATEN

PAGU ( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

22 DISBUN KAB TANJUNG JABUNG

BARAT

1.342.830.000,00

1.218.133.900,00

90,71

99,50

10 SUMATERA SELATAN 27.737.293.000,00 21.311.642.575,00 76,83 98,75

23 DISBUN PROVINSI SUMATERA

SELATAN

20.293.003.000,00

14.524.715.000,00

71,57

99,13

24 DISBUN KAB MUARA ENIM

2.029.460.000,00

1.815.810.100,00

89,47

100,00

25 DISBUN KAB MUSI RAWAS

2.029.460.000,00

2.586.688.475,00

113,50

93,86

26 DISBUN KAB O K I

2.657.140.000,00

2.384.429.000,00

89,74

100,00

11 LAMPUNG

24.373.111.000,00

22.759.961.570,00

93,38

100,00

27 DISBUN PROVINSI LAMPUNG

24.373.111.000,00

22.759.961.570,00

93,38

100,00

12 KALIMANTAN BARAT 14.214.545.000,00 13.600.339.668,00 95,68 99,50

28 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN

BARAT

8.521.836.000,00

8.060.994.150,00

94,59

100,00

29 DISHUTBUN KAB SANGGAU

1.997.036.000,00

1.936.592.078,00

96,97

99,79

30 DISHUTBUN KAB SINTANG

1.135.114.000,00

1.067.159.140,00

94,01

95,00

31 DISBUNHUT KAB KAPUAS HULU

1.364.129.000,00

1.347.739.300,00

98,80

99,70

32 DISHUTBUN KAB BENGKAYANG

1.196.430.000,00

1.187.855.000,00

99,28

99,50

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 94

Page 109: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO.

SATKER PROVINSI & KABUPATEN

PAGU ( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

13 KALIMANTAN TENGAH 8.498.306.000,00 8.241.502.240,00 96,98 100,00

33 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN

TENGAH

5.261.566.000,00

5.051.335.040,00

96,00

100,00

34 DISBUN KAB KOTAWARINGIN BARAT

1.767.950.000,00

1.739.410.000,00

98,39

100,00

35 DISBUN KAB KOTAWARINGIN TIMUR

1.468.790.000,00

1.450.757.200,00

98,77

100,00

14 KALIMANTAN SELATAN 10.957.510.000,00 9.371.054.265,00 85,52 91,40

36 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN

SELATAN

5.002.845.000,00

4.099.944.560,00

81,95

94,26

37 DISTANPANGANBUN KAB TANAH

LAUT

493.110.000,00

385.700.000,00

78,22

100,00

38 DISHUTBUN KAB HULU SUNGAI

TENGAH

630.570.000,00

575.161.700,00

91,21

95,10

39 DISBUN KAB KOTABARU

1.220.045.000,00

1.084.533.655,00

88,89

89,52

40 DISBUN KAB TABALONG

1.982.685.000,00

1.749.937.250,00

88,26

93,59

41 DISHUTBUN KAB BALANGAN

1.628.255.000,00

1.475.777.100,00

90,64

77,34

15 KALIMANTAN TIMUR 6.865.832.000,00 4.719.665.975,00 68,74 88,60

42 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN

TIMUR

4.683.225.000,00

2.897.971.975,00

61,88

85,61

43 DISBUNPANGANNAKPERIKANAN

KAB KUTAI BARAT

2.182.607.000,00

1.821.694.000,00

83,46

95,00

16 SULAWESI UTARA 11.585.759.000,00 11.421.118.100,00 98,58 100,00

44 DISBUN PROVINSI SULAWESI UTARA

9.653.284.000,00

9.532.843.100,00

98,75

100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 95

Page 110: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO.

SATKER PROVINSI & KABUPATEN

PAGU ( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

45 DISBUN KAB MINAHASA SELATAN

1.932.475.000,00

1.888.275.000,00

97,71

100,00

17 SULAWESI TENGAH 97.924.953.000,00 94.909.468.220,00 96,92 100,00

46 DISBUN PROVINSI SULAWESI

TENGAH

87.690.180.000,00

86.211.128.300,00

98,31

100,00

47 DISBUN KAB TOLI-TOLI

3.510.800.000,00

2.967.543.200,00

84,53

100,00

48 DISHUTBUN KAB SIGI

3.836.910.000,00

3.420.554.620,00

89,15

100,00

49 DISTANHUTKELAUTAN KOTA PALU

2.887.063.000,00

2.310.242.100,00

80,02

100,00

18 SULAWESI SELATAN 50.849.456.000,00 45.690.737.594,00 89,85 98,48

50 DISBUN PROVINSI SULAWESI

SELATAN

45.381.036.000,00

40.983.276.460,00

90,31

98,46

51 DISHUTBUN KAB BONE

1.305.500.000,00

881.534.390,00

67,52

99,46

52 DISHUTBUN KAB BULUKUMBA

1.624.910.000,00

1.454.791.409,00

89,53

99,23

53 DISHUTBUN KAB SOPPENG

1.221.300.000,00

1.124.150.535,00

92,05

100,00

54 DISHUTBUN KAB LUWU UTARA

1.316.710.000,00

1.246.984.800,00

94,70

96,11

19 SULAWESI TENGGARA 54.629.861.000,00 53.890.130.950,00 98,65 98,82

55 DISBUNHORTI PROV SULAWESI

TENGGARA

48.652.081.000,00

48.247.375.400,00

99,17

98,94

56 DISTAN KAB KONAWE

1.210.630.000,00

1.171.522.550,00

96,77

99,99

57 DISBUN KAB KOLAKA

1.289.380.000,00

1.070.243.000,00

83,00

98,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 96

Page 111: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO.

SATKER PROVINSI & KABUPATEN

PAGU ( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

58 DISBUNHORTI KAB KONAWE

SELATAN

3.477.770.000,00

3.400.990.000,00

97,79

97,00

20 MALUKU 10.316.875.000,00 9.400.617.885,00 91,12 100,00

59 DISTAN PROVINSI MALUKU

8.832.388.000,00

8.059.075.885,00

91,24

100,00

60 DISBUNHUT KAB MALUKU

TENGGARA

1.484.487.000,00

1.341.542.000,00

90,37

100,00

21 BALI 21.436.032.000,00 19.484.060.190,00 90,89 100,00

61 DISBUN PROVINSI BALI

21.436.032.000,00

19.484.060.190,00

90,89

100,00

22 NUSA TENGGARA BARAT

15.992.706.000,00

15.311.364.830,00

95,74

95,00

62 DISBUN PROVINSI NUSA TENGGARA

BARAT

15.992.706.000,00

15.311.364.830,00

95,74

95,00

23 NUSA TENGGARA TIMUR 23.516.099.000,00 21.416.740.308,00 91,07 100,00

63 DISTANBUN PROV NUSA TENGGARA

TIMUR

20.739.189.000,00

18.829.306.658,00

90,79

100,00

64 DISTANBUNNAK KAB SIKKA

1.085.255.000,00

1.084.659.450,00

99,95

100,00

65 DISBUN KAB ALOR

1.691.655.000,00

1.502.774.200,00

88,83

100,00

24 PAPUA 11.220.149.000,00 10.793.136.200,00 96,19 98,80

66 DISBUNNAK PROVINSI PAPUA

11.220.149.000,00

10.793.136.200,00

96,19

98,80

25 BENGKULU 14.485.362.000,00 14.053.425.550,00 97,02 99,08

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 97

Page 112: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO.

SATKER PROVINSI & KABUPATEN

PAGU ( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

67 DISBUN PROVINSI BENGKULU

13.267.862.000,00

12.839.128.550,00

96,77

99,00

68 DISTANBUNHUT KAB BENGKULU

TENGAH

1.217.500.000,00

1.214.298.000,00

99,74

100,00

26 MALUKU UTARA 13.107.978.000,00 13.056.704.600,00 99,61 99,64

69 DISTAN PROVINSI MALUKU UTARA

8.260.528.000,00

8.228.444.000,00

99,61

99,50

70 DISTAN KAB HALMAHERA UTARA

2.228.140.000,00

2.226.881.000,00

99,94

100,00

71 DISTAN KAB HALMAHERA BARAT

1.451.270.000,00

1.436.970.000,00

99,01

100,00

72 DISBUN KAB HALMAHERA TENGAH

1.168.040.000,00

1.164.409.600,00

99,69

99,50

27 BANTEN 5.286.178.000,00 5.133.925.150,00 97,12 100,00

73 DISHUTBUN PROVINSI BANTEN

2.297.115.000,00

2.215.417.500,00

96,44

100,00

74 DISTANBUN KAB PANDEGLANG

961.410.000,00

935.657.000,00

97,32

100,00

75 DISHUTBUN KAB LEBAK

2.027.653.000,00

1.982.850.650,00

97,79

100,00

28 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 11.333.260.000,00 9.863.205.370,00 87,03 96,67

76 DISTANBUNNAK PROV KEP. BABEL

5.867.200.000,00

5.179.185.170,00

88,27

98,23

77 DISBUNHUT KAB BANGKA SELATAN

2.297.220.000,00

2.026.905.500,00

88,23

89,10

78 DISHUTBUN KAB BANGKA

1.910.090.000,00

1.508.017.800,00

78,95

100,00

79 DISBUNHUT KAB BANGKA TENGAH

1.258.750.000,00

1.149.096.900,00

91,29

100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 98

Page 113: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO.

SATKER PROVINSI & KABUPATEN

PAGU ( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

29 GORONTALO 14.761.238.000,00 13.667.601.600,00 97,59 99,00

80 DISBUNNAK PROVINSI GORONTALO

13.563.433.000,00

12.507.903.500,00

92,22

98,92

81 DISTANPANGANBUN KAB

PAHUWATO

1.197.805.000,00

1.159.698.100,00

96,82

100,00

30 KEPULAUAN RIAU 2.866.730.000,00 2.283.618.250,00 79,66 90,10

82 DISTANHUTNAK PROVINSI

KEPULAUAN RIAU

2.866.730.000,00

2.283.618.250,00

79,66

90,10

31 PAPUA BARAT 7.442.905.000,00 7.336.125.000,00 98,57 95,76

83 DISHUTBUN PROVINSI PAPUA

BARAT

7.442.905.000,00

7.336.125.000,00

98,57

95,76

32 SULAWESI BARAT 52.457.273.000,00 50.814.263.380,00 96,87 100,00

84 DISBUN PROVINSI SULAWESI BARAT

37.640.376.000,00

36.542.666.250,00

97,08

100,00

85 DISHUTBUN KAB MAJENE

1.091.200.000,00

1.057.974.200,00

96,96

100,00

86 DISHUTBUN KAB MAMUJU

2.375.538.000,00

2.317.496.760,00

97,56

100,00

87 DISHUTBUN KAB POLEWALI

MANDAR

2.796.859.000,00

2.407.957.200,00

86,10

100,00

88 DISTANBUNHORTI KAB MAMASA

8.553.300.000,00

8.488.168.970,00

99,24

100,00

33 UPT PUSAT 66.603.292.000,00 62.055.246.825,00 93,17 95,28

89 BALAI BESAR ( BBP2TP ) SURABAYA

17.752.199.000,00

16.528.667.516,00

93,11

95,48

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 99

Page 114: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO.

SATKER PROVINSI & KABUPATEN

PAGU ( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

90 BALAI BESAR ( BBP2TP ) MEDAN

25.534.390.000,00

23.804.790.103,00

93,23

95,21

91 BALAI BESAR ( BBP2TP ) AMBON

14.895.513.000,00

13.894.855.065,00

93,28

95,34

92 BALAI ( BPTP ) PONTIANAK

8.421.190.000,00

7.826.934.141,00

92,94

94,99

34 P U S A T 108.139.579.000,00 90.514.135.288,00 83,70 96,34

93 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

DIRAT TANAMAN REMPAH DAN

PENYEGAR

7.158.875.000,00

6.578.201.065,00

91,89

96,65

DIRAT TANAMAN SEMUSIM

11.734.359.000,00

8.456.862.695,00

72,07

94,78

DIRAT TANAMAN TAHUNAN

7.195.223.000,00

6.724.263.167,00

93,45

96,84

DIRAT PENANGANAN PASCA PANEN

6.519.682.000,00

4.757.213.498,00

72,97

96,10

DIRAT PERLINDUNGAN

PERKEBUNAN

4.561.300.000,00

3.588.970.478,00

78,68

96,25

SEKRETARIAT DITJEN.

PERKEBUNAN

4.561.300.000,00

3.588.970.478,00

85,12

96,55

TOTAL DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

1.320.618.976.000,00 1.162.841.295.863,00 88,05 92,90

Satker yang serapan anggarannya dibawah 80% akan

dipertimbangkan untuk dikenakan punishment pada pengalokasian

anggaran Direktorat Perkebunan pada tahun 2015.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 100

Page 115: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

3.3.3. Capaian kinerja atas kegiatan yang dipantau oleh UKP4

Kegiatan pembangunan perkebunan Tahun 2014 yang

dipantau oleh UKP4 meliputi 3 kegiatan terdiri dari (1)

Terlaksananya CP/CL untuk tanaman tebu seluas 47.010 ha, (2)

Terlaksananya pengadaan pupuk untuk rawat ratoon tebu seluas

5.000 ha, dan (3) Terlaksananya perluasan dan bongkar ratoon

seluas 1.500 ha.

Capaian pelaksanaan kegiatan tersebut untuk 2 kegiatan tercapai

100%, sedangkan kegiatan bongkar ratoon tercapai 64,70% dengan

penilaian capaian kinerja oleh UKP4 masing-masing sebagai berikut:

Tabel 25. Capaian kinerja atas kegiatan yang dipantau oleh UKP4

Tahun 2014

No KegiatanCapaian kinerja

(%)Warna Kategori

1 Terlaksananya CP/CL untuk tanaman tebu seluas 47.010 ha

100,00 Bi ru Sangat berhas i l

2 Terlaksananya pengadaan pupuk untuk rawat ratoon seluas 5.000 ha 100,00 Biru Sangat berhas i l

3 Terlaksananya perluasan dan bongkar ratoon seluas 1.500 ha

64,70 Kuning Cukup berhas i l

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 101

Page 116: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Adapun rinciannya untuk masing-masing kegiatan sebagaimana

disajikan pada Lampiran 6.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 102

Page 117: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB V

KENDALA DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Page 118: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB V

KENDALA DAN RENCANA TINDAK LANJUT

5.1. Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam

pencapaian sasaran pembangunan perkebunan tahun 2013 secara

umum adalah sebagian besar jenis belanja untuk pengembangan

perkebunan di daerah masuk dalam katagori belanja barang yang

pelaksanaannya harus melalui lelang/tender; Keterbatasan ULP di

daerah menyebabkan pelaksanaan kegiatan menjadi terhambat;

Proses pengadaan mengalami hambatan/kendala teknis terutama

terjadinya gagal tender/lelang; Sebagian besar kegiatan

pengembangan perkebunan tergantung pada musim tanam/iklim.

Perubahan iklim global mengakibatkan ketidakjelasan musim tanam;

Adanya kebijakan pengadaan satu pintu disebagian besar pemda,

menyebabkan ketergantungan satker terhadap kinerja Pemda;

Khusus pengembangan tebu yaitu: sulitnya pengembangan areal

baru, sulitnya mempertahankan lahan yang sudah ada, keterbatasan

insfrastruktur, dan kurangnya sarana irigasi/pengairan; Masih sulitnya

membangun kelembagaan, kemitraan dan pengembangan

kewirausahaan agribisnis; tahun fiskal yang tidak sinkron dengan

kalender tanam, dampak perubahan iklim, permodalan petani yang

masih sulit di akses, dan prasarana terutama jalan, jembatan,

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 103

Page 119: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

pelabuhan yang belum memadai. Permasalahan tersebut dapat

dikelompokkan menjadi administrasi dan teknis. Lebih lanjut untuk

teknis diuraikan lagi menjadi teknis perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan.

3.3.1.1. Administrasi

Secara administrasi masih ditemui di banyak satker permasalahan

sebagai berikut:

1) Sistem adminsitrasi dan pelaporan di daerah masih belum tertib

2) Sistem administrasi kepegawaian, kehumasan dan

penempatannya di daerah masih belum efektif

3) Sampai posisi bulan Oktober masih banyaknya Revisi POK/DIPA

yang diajukan;

4) Keterbatasan Unit Layanan Pengadaan (ULP) di daerah

menyebabkan pelaksanaan kegiatan menjadi terhambat;

5) Adanya kebijakan pengadaan satu pintu di sebagian besar

Pemda, menyebabkan ketergantungan satker terhadap kinerja

Pemda;

6) Proses pengadaan mengalami hambatan/kendala teknis karena

masih adanya intervensi dari pihak-pihak yang berkepentingan;

7) Penggunaan uang yang tidak mengikuti ROPAK;

8) Kurangnya dukungan pendanaan dari APBD provinsi dan

kabupaten;

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 104

Page 120: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

9) Terjadinya reorganisasi dalam tubuh dinas yang membidangi

perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota, yang berdampak pada

kelambanan dalam penanganan Tindaklanjut Laporan Hasil

Audit/Pemeriksaan (TLHA/P).

10) Sebagian besar kegiatan pengembangan perkebunan tergantung

pada musim tanam/iklim. Perubahan iklim global mengakibatkan

ketidakjelasan musim tanam.

3.4.1.2. Teknis

3.4.1.2.1. Perencanaan

1) Sertifikasi lahan petani belum semuanya ada;

2) Pengetahuan dan pemahaman implementasi MP3EI belum

optimal di lapangan;

3) Petugas kurang memahami dalam menangani TLHA/P;

4) Kurang tersedianya areal untuk perluasan tebu;

5) Masih terbatasnya investasi yang dapat menciptakan lapangan

kerja;

6) Masih terbatasnya anggaran untuk pembangunan, baik yang

bersumber dari PAD maupun Dana Perimbangan;

7) Kebun induk sebagai sumber bahan untuk benih sebar/siap

tanam belum memadai;

8) Revitalisasi Pabrik Gula khususnya milik BUMN belum berjalan

sesuai dengan rencana; Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 105

Page 121: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

9) Tumpang tindih lahan dan RTRWP/RTRWK provinsi yang belum

selesai;

10) Persyaratan bank dan syarat-syarat sebagai avalis yang

menyulitkan perusahaan mitra;

11) Beberapa kegiatan masih menunggu musim hujan;

12) Terjadinya anomali iklim.

3.4.1.2.2. Pengorganisasian

o Terlambatnya proses pengadaan benih dan distribusi pupuk;

o SDM Petugas kurang profesional, penempatan petugas yang

tidak tepat, Sebagian Pemandu lapang (PL) memasuki usia

pensiun;

o Kurangnya transparansi dan sinergi antara KPA, PPK, dan

pelaksana kegiatan;

o Kapabiliti UPTD pada umumnya masih lemah;

o Petunjuk teknis seringkali tidak sampai ke tingkat lapangan

(petugas dan petani);

o Sistem Informasi dan Dokumentasi belum baik;

o Terbatasnya sumber benih yang legal dan bermutu, sehingga

petani sulit mendapatkan benih bermutu;

o Perijinan dan tata ruang di Provinsi maupun Kabupaten belum

berjalan dengan baik;

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 106

Page 122: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

o lembaga Penjaminan Kredit Petani belum memadai;

o Kurangnya pendampingan pada petani yang telah mendapatkan

pelatihan Pemberdayaan;

o Kurangnya dukungan pendanaan dari APBD Provinsi dan APBD

Kabupaten;

o Banyaknya instansi terkait yang terlibat dalam penanganan

gangguan usaha.

3.4.1.2.3. Pelaksanaan

1) Implementasi Teknologi belum sepenuhnya diterapkan dan

belum tersosialisasi dengan baik;

2) Banyaknya permasalahan dan luasnya wilayah gangguan usaha

yang harus ditangani dengan waktu yang terbatas;

3) Pengetahuan dan keterampilan petani sebagian besar petani

belum memadai;

4) Ketepatan waktu penyediaan bibit dan pengadaan sarana dan

prasarana yang tidak sinkron antara provinsi dan kabupaten/kota;

5) Kurang tersedianya infrastruktur khususnya jalan produksi dan

jalan usaha tani;

6) Penyediaan bibit kuljar oleh P3GI terbatas dan masih belum

memenuhi pesanan petani, sehingga terjadi carry over;

7) Koperasi komoditi rata-rata belum berjalan karena keterbatasan

modal untuk menampung hasil produksi anggotanya. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 107

Page 123: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

3.4.1.2.4. Pengawasan

1) Monev dan pelaporan terlambat;

2) Pimpinan Unit Kerja kurang komitmen dalam memfasilitasi

penanganan Laporan Hasil Audit/Pemeriksaan;

3) Tim SPI belum optimal dalam melakukan pengawasan dan

pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan

perkebunan;

4) Penerapan ISPO belum sepenuhnya terlaksana.

3.4.2. Rencana Aksi dan Upaya Penyelesaian

Rencana aksi dan upaya penyelesaian permasalahan yang dihadapi

telah dirancang dan dilaksanakan dalam rangka mempercepat

pelaksanaan serapan anggaran dan pencapaian fisik. Rencana aksi

tersebut meliputi:

3.4.2.1. Administrasi

1) Reviu dan pengawalan sistem administrasi keuangan di daerah;

2) Reviu dan pengawalan sistem administrasi kepegawaian,

kehumasan dan penempatannya di daerah;

3) Percepatan proses pengadaan barang/jasa;

4) Percepatan proses revisi penggantian pejabat pengelola

keuangan (KPA, PPK, Bendahara, dll);

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 108

Page 124: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

5) Percepatan kesiapan petani dan pihak ke-3 dalam menyiapkan

benih;

6) Penerapan reward dan punishment;

7) Pemesanan benih agar dilaksanakan sedini mungkin dan sesuai

rencana operasional kegiatan;

8) Melakukan rekonsiliasi SAK dan SIMAK-BMN baik internal

maupun antara satker dengan KPPN dan KPKNL.

9) Menempatkan uang jaminan di bank untuk memastikan

pekerjaan pembibitan selesai sesuai dengan kontrak.

3.4.2.2. Teknis

3.4.2.2.1. Perencanaan

1) Membagikan database berisi rekapitulasi hasil temuan

administrasi dan kerugian negara untuk masing-masing provinsi

agar segera ditindak lanjuti;

2) Mempercepat usulan revisi;

3) Mencairkan dana secepatnya dan dipilih kegiatan yang tidak

tergantung pada musim;

4) Mempersiapkan CP/CL dari tahun sebelumnya;

5) Dukungan pemerintah daerah dari sisi perencanaan, sinergisitas

anggaran, dll

3.4.2.2.2. Pengorganisasian

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 109

Page 125: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

1) Evaluasi kinerja satker per triwulan yang disampaikan kepada

setiap satker. Penilaian capaian kinerja yang meliputi realisasi

keuangan dan fisik dimaksudkan untuk memotivasi satker dalam

mempercepat pelaksanaan pembangunan perkebunan dan

mencapai target sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian;

2) Menyampaikan hasil penilaian capaian kinerja setiap triwulan

kepada seluruh Satker otonom Provinsi/Kab/Kota dengan

tembusan Gubernur/ Bupati/Walikota;

3) Menugaskan Tim ke lapangan dalam rangka mengidentifikasi

masalah keterlambatan dan mencari upaya penyelesaiannya;

4) Mengintensifkan pengawalan, pedampingan dan pembinaan

dalam melaksanakan kegiatan;

5) Menerapkan fungsi dan peranan Tim SPI di masing-masing

Satker dalam melakukan pengawasan dan pengendalian

kegiatan pembangunan perkebunan;

6) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan secara intensif baik di

internal dinas maupun dilapangan/petani;

7) Melakukan koordinasi dengan BMG untuk mendapatkan

informasi perubahan iklim yang dapat digunakan sebagai dasar

dalam penyusunan jadwal kegiatan lapangan;

8) Perlu diupayakan sharing APBD I maupun APBD II untuk

mendukung kegiatan teknis budidaya dan pendampingan pada

petani yang telah mendapatkan pelatihan Pemberdayaan;

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 110

Page 126: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

9) Mempersiapkan kelembagaan petani yang kuat dan profesional;

10) Meminimalkan intervensi dari internal dan eksternal instansi.

3.4.2.2.3. Pelaksanaan

1) Mengambil langkah-langkah yang luar biasa untuk percepatan

penyerapan keuangan;

2) Diupayakan unitcost disesuaikan dengan perkembangan harga

yang berlaku di daerah;

3) Pengembangan program integrasi sawit-ternak sapi pada

perkebunan rakyat perlu diarahkan pada suatu gerakan yang

terkonsentrasi dengan orientasi bisnis;

4) Proses sertifikasi lahan dapat dilakukan sebelum akad kredit,

(didahulukan dengan cover letter jikaSertifikasi lahan petani

belum ada);

5) Diperlukan adanya Pedum dari bank pelaksana di tingkat Pusat

kepada seluruh cabang-cabang untuk mendukung Program

Revitalisasi Perkebunan;

6) Mengoptimalisasi dan pemberdayaan tim kerja;

7) Peningkatan peranan Tim Koordinasi Penanganan Gangguan

Usaha di Propinsi dan Kabupaten;

3.4.2.2.4. Pengawasan

1) Memerlukan kontrol dan komitmen pimpinan dalam pelaksanaan

kegiatan; Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 111

Page 127: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

2) Mengintensifkan pengawalan, pedampingan dan pembinaan

petugas pusat ke satker daerah;

3) Melaksanakan pengawalan, pendampingan dan monitoring

pelaksanaan kegiatan secara intensif;

4) Menerapkan fungsi dan peranan Tim SPI di masing-masing

Satker dalam melakukan pengawasan dan pengendalian

kegiatan pembangunan perkebunan;

5) Melakukan koordinasi dengan BPKP setempat dalam

mempercepat penyelesaian temuan administrasi dan kerugian

negara, khususnya temuan lama;

6) Membuat surat teguran kepada Kadisbun Provinsi/Kab./Kota

untuk mempercepat penyelesaian tindak lanjut hasil audit

(TLHA);

7) Melaporkan capaian keuangan setiap bulan kepada Sekretariat

Ditjen Perkebunan, baik melalui email, faksimile, telepon maupun

media lainnya;

Koordinasi dengan instansi/institusi terkait dalam rangka pelaksanaan

monitoring pembangunan kebun untuk masyarakat sekitar paling

rendah seluas 20% dari total luas areal kebun yang diusahakan.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 112

Page 128: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB VI PENUTUP

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Page 129: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB VI

PENUTUP

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun

2014 ini merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

pembangunan perkebunan yang menggambarkan kinerja

pembangunan perkebunan tahun 2014 secara utuh, baik yang

pembiayaannya bersumber dari pemerintah (APBN dan APBD)

maupun yang bersumber dari dana masyarakat. Laporan ini

memberikan informasi terhadap capaian-capaian kinerja

pembangunan perkebunan yang meliputi indikator makro, indikator

mikro, maupun realisasi capaian outcomes/outputs penting Direktorat

Jenderal Perkebunan, dan permasalahan-permasalahan yang

dihadapi serta upaya-upaya penyelesaiannya selama kurun waktu

tahun 2014.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target

kinerja dan realisasi kinerja. Pembandingan realisasi kinerja

dilakukan terhadap target sebagaimana tertuang dalam RENSTRA

tahun 2010 - 2014, RKT/PK tahun 2014 dan terhadap kinerja tahun

2014 serta perkembangan selama lima tahun terakhir. Secara umum

kinerja pembangunan perkebunan tahun 2014, untuk sasaran makro

capaiannya melebihi target yang ditetapkan dalam RKT Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun 2014. Untuk sasaran mikro, meskipun

terjadi perubahan iklim, capaian luas areal perkebunan meningkat

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 113

Page 130: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

3,16% dibandingkan tahun 2013 dan produksi meningkat 4,58%

dibandingkan tahun 2013. Realisasi serapan anggaran pada tahun 2014 sebesar 88,05% dengan realisasi fisik sebesar 92,90%.

Dalam rangka menghadapi berbagai kendala dalam upaya

pencapaian sasaran program peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu tanaman perkebunan berkelanjutan, diperlukan komitmen yang

kuat. Sinergisitas program dan kegiatan berbagai unit kerja eselon I

dan instansi terkait akan mampu meningkatkan keefektifan,

keefisienan dan keekonomian; pelaksanaan kegiatan pembangunan

perkebunan. Selain itu, dukungan sinergisitas gerakan seluruh pelaku

usaha perkebunan diharapkan mampu mendorong capaian sasaran

pembangunan perkebunan sebagaimana telah ditetapkan, baik

dalam Renstra Tahun 2010 - 2014, Rencana Kinerja Tahunan Tahun

2014 maupun Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014.

Selain itu juga diperlukan dukungan dan sinergisitas kegiatan

baik antar Eselon I Lingkup Kementan maupun Instansi eksternal

Kementerian Pertanian seperti Kementerian BUMN, Kementerian

Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kehutanan

dan lain-lain.

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 114

Page 131: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

L A M P I R A N

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Page 132: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Lampiran 1. Penetapan Kinerja Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2014

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume % a

Meningkatkan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar Yang Berkelanjutan Melalui Upaya Pengembangan Tanaman Rempah dan Penyegar, Dukungan Penyediaan Benih Unggul Bermutu

1. Pengembangan Komoditas Ekspor 43.025 Ha 42.147,2 Ha 97,96 1.1 Pengembangan Kopi

1.1.1 Intensifikasi Kopi Arabika 1. Aceh

Bener Meriah 200 Ha 200 Ha 100,00

Aceh Tengah 200 Ha 200 Ha 100,00 2. Jabar 150 Ha 150 Ha 100,00

Garut 150 Ha 150 Ha 100,00

3. Sulsel

Toraja Utara 150 Ha 150 Ha 100,00

4. NTT

Manggarai 200 Ha 200 Ha 100,00

Ngada 200 Ha 200 Ha 100,00

5. Sulbar

Mamasa 1550 Ha 1550 Ha 100,00

1.1.1 Intensifikasi Kopi Robusta 1. Aceh

Pidie 200 Ha 200 Ha 100,00

2. Riau

Kep. Meranti 150 Ha 150 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 115

Page 133: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume % 3. Bengkulu

Kepahiyang 150 Ha 150 Ha 100,00

Rejang Lebong 150 Ha 150 Ha 100,00 4. Lampung

Lampung barat 150 Ha 150 Ha 100,00

5. Bali Tabanan 150 Ha 150 Ha 100,00

Buleleng 200 Ha 200 Ha 100,00

6. NTB

Lombok Tengah 150 Ha 150 Ha 100,00

Lombok Timur 150 Ha 150 Ha 100,00

7. NTT

Manggarai Barat 150 Ha 150 Ha 100,00

1.1.2. Peremajaan Kopi Robusta

1. Jatim

Ponorogo 100 Ha 100 Ha 100,00

1.2. Pengembangan Te h Rakyat

1.2.1. Intensifikasi Tanaman T e h 1. Jawa Barat

Cianjur 250 Ha 250 Ha 100,00

Sukabumi 250 Ha 250 Ha 100,00

Garut 250 Ha 250 Ha 100,00

Bandung 250 Ha 250 Ha 100,00

Majalengka 100 Ha 100 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 116

Page 134: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Tasikmalaya 250 Ha 250 Ha 100,00

Purwakarta 150 Ha 150 Ha 100,00

Bandung Barat 200 Ha 200 Ha 100,00

1.2.2. Rehabilitasi Tanaman T eh

Ha Ha 1. Jawa Barat

Cianjur 300 Ha 300 Ha 100,00

Sukabumi 300 Ha 300 Ha 100,00

Garut 300 Ha 300 Ha 100,00

Bandung 300 Ha 300 Ha 100,00

Tasikmalaya 300 Ha 300 Ha 100,00

1.2. Pengembangan Kakao

Ha Ha 1.2.1. Intensifikasi Tanaman Kakao

Ha Ha

1.

Sulawesi Selatan

Bone 400 Ha 400 Ha 100,00

Bulukumba 300 Ha 300 Ha 100,00

Sinjai 250 Ha 250 Ha 100,00

2. Sulteng

Donggala 700 Ha 700 Ha 100,00

Parigimoutong 800 Ha 800 Ha 100,00

Toli-toli 700 Ha 700 Ha 100,00

Toja una-una 350 Ha 350 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 117

Page 135: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Buol 400 Ha 400 Ha 100,00

Poso 600 Ha 600 Ha 100,00

Morowali 200 Ha 200 Ha 100,00

Sigi 2300 Ha 2300 Ha 100,00

Banggai 500 Ha 500 Ha 100,00

3. Sultra

Konawe Selatan 500 Ha 500 Ha 100,00

Kolaka Utara 900 Ha 900 Ha 100,00

Bombana 250 Ha 250 Ha 100,00

Konawe 100 Ha 100 Ha 100,00

Muna 250 Ha 250 Ha 100,00

4. Sulbar

Polman 2500 Ha 2500 Ha 100,00

Mamuju 2500 Ha 2500 Ha 100,00

Majene 750 Ha 750 Ha 100,00

Mamasa 750 Ha 750 Ha 100,00

Mamuju Utara 110 Ha 110 Ha 100,00

5. Bali

Tabanan 700 Ha 700 Ha 100,00

Jembrana 500 Ha 500 Ha 100,00

Gianyar 200 Ha 200 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 118

Page 136: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

6. Jawa Timur

Blitar 750 Ha 750 Ha 100,00

Malang 250 Ha 250 Ha 100,00

7. NTT

Ende 250 Ha 250 Ha 100,00

SIkka 250 Ha 250 Ha 100,00

Flores Timur 250 Ha 250 Ha 100,00

Sumba Barat Daya 250 Ha 250 Ha 100,00

1.2.2. Rehabilitasi Tanaman Kakao

1. Sulsel

Luwu Utara 200 Ha 200 Ha 100,00

Bulukumba 200 Ha 200 Ha 100,00

Bone 200 Ha 200 Ha 99,00

Soppeng 200 Ha 200 Ha 100,00

2. Sulbar

Polman 350 Ha 350 Ha 100,00

Mamuju 350 Ha 350 Ha 83,33

3. Sulteng

Toli-toli 600 Ha 600 Ha 100,00

Kota Palu 200 Ha 200 Ha 100,00

Sigi 600 Ha 600 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 119

Page 137: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

4. Sultra

Kolaka 100 Ha 100 Ha 100,00

Konawe Selatan 400 Ha 100 Ha 100,00

Kolaka Timur 700 Ha 100 Ha 100,00

Kolaka Utara 300 Ha 300 Ha 100,00

1.2.3. Peremajaan Tanaman Kakao

1. Sulteng

Parimo 900 Ha 900 Ha 100,00

Toli-toli 200 Ha 200 Ha 100,00

Toja Una-una 650 Ha 650 Ha 100,00

Sigi 650 Ha 650 Ha 100,00

Donggala 350 Ha 350 Ha 100,00

Poso 525 Ha 525 Ha 100,00

Buol 200 Ha 200 Ha 100,00

Banggai 925 Ha 925 Ha 100,00

2. Sultra

Konawe 300 Ha 350 Ha 100,00

Kolaka 400 Ha 525 Ha 100,00

Konawe Selatan 250 Ha 200 Ha 100,00

Muna 300 Ha 925 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 120

Page 138: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Kolaka Timur 600 Ha 925 Ha 100,00

Konawe Utara 250 Ha 250 Ha 100,00

3. Bali

Tabanan 250 Ha 250 Ha 100,00

Jembrana 250 Ha 250 Ha 100,00

4. Aceh

Aceh Timur 300 Ha 300 Ha 100,00

Pidie 200 Ha 200 Ha 100,00

5. DIY

Gunungkidul 100 Ha 100 Ha 100,00

Kulonprogo 100 Ha 100 Ha 100,00

6. NTB

Lombok Utara 250 Ha 250 Ha 100,00

Lombok Timur 150 Ha 150 Ha 100,00

7. Sumbar

Pasaman Barat 125 Ha 125 Ha 100,00

1.2. Pengembangan Tanaman Lada

1.2.1. Rehabilitasi Tanaman Lada 1. Lampung

Lampung Utara 100 Ha 100 Ha 100,00

Lampung Timur 100 Ha 100 Ha 100,00

Tanggamus 100 Ha 100 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 121

Page 139: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

1.2.2. Perluasan Tanaman Lada

1.

Bangka Belitung

Bangka Selatan 100 Ha 100 Ha 100,00

Belitung 100 Ha 100 Ha 100,00

2. Bengkulu 100 Ha 100 Ha 100,00

Kaur 100 Ha 100 Ha 100,00

1.3. Penanaman Tanaman Rempah Lainya

1.3.1. Perluasan Tanaman Pala

1. Maluku

Seram Bagian Timur 200 Ha 100 Ha 100,00

Maluku Tengah 400 Ha 100 Ha 100,00

Buru Selatan 200 Ha 200 Ha 100,00

Maluku Barat Daya 175 Ha 200 Ha 100,00

Maluku Tenggara 175 Ha 200 Ha 100,00

Seram Bagian Barat 250 Ha 200 Ha 100,00

Kota Ambon 100 Ha 200 Ha 100,00

1.4. Pengembangan Cengkeh

1.4.1. Rehabilitasi Tanaman Cengkeh

750 Ha 750 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 122

Page 140: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

1. Malut

Halmahera Utara 50 Ha 150 Ha 100,00

Halmahera Barat 50 Ha 150 Ha 100,00

Halmahera Timur 50 Ha 150 Ha 100,00

2. Sulawesi Utara Ha Ha 100,00

Minahasa Selatan 150 Ha 150 Ha 100,00

Minahasa 150 Ha 150 Ha 100,00

1.4.2 perluasan tanaman cengkeh

Ha Ha 100,00

1 Bengkulu 200 Ha 200 Ha 100,00

Kaur 200 Ha 200 Ha 100,00

1.5. Pengembangan Kebun Benih Tanaman Rempah dan Penyegar

1.5.1. Pembangunan Kebun Sumber Bahan Tanam

1.5.2.Pembangunan KE Kakao

1. Aceh

Aceh Timur 2 Ha 2 Ha 100,00

2. Sumut Ha Ha 100,00

Deli Serdang 2 Ha 2 Ha 100,00

3 FakPak Barat 2 Ha 2 Ha 100,00

1.5.3. Pembangunan Kebun Induk Kopi

Ha Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 123

Page 141: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

1. Bengkulu

Kepahiyang 2 Ha 2 Ha 100,00

Rejang Lebong 2 Ha 2 Ha 100,00

2. Sumut 2 Ha 2 Ha 100,00

Samosir 2 Ha 2 Ha 100,00

1.5.4. Pemeliharaan Kebun Entres Kakao

1. Jawa Timur

Madiun 2 Ha 2 Ha 100,00

2. NTT

Flores Timur 2 Ha 2 Ha 100,00

1.5.5. Pemeliharaan Kebun Induk Kopi

1. Sulsel

Enrekang 2 Ha 2 Ha 100,00

2. Jawa Tengah

Semarang 2 Ha 2 Ha 100,00

1.5.6. Pemeliharaan Kebun Induk Lada

1. Aceh

Aceh Besar 1 Ha 1 Ha 100,00

2. Sumatera Selatan

OKU Selatan 1 Ha 1 Ha 80,00

3. Lampung Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 124

Page 142: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/ KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Lampung Timur 1 Ha 1 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 125

Page 143: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Lampiran 2. Penetapan Kinerja Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Semusim Tahun 2014

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

I

Meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan yang berkelanjutan melalui upaya pengembangan tanaman semusim

1. Swasembada Gula Nasional 56.075 Ha 33.808 Ha 66.71

1.1. Bongkar Ratoon 5.729 Ha 4.290 Ha 79,14

1. Jabar 200 Ha 200 Ha 100,00

Kuningan 100 Ha 100 Ha 100,00

Cirebon 100 Ha 100 Ha 100,00

2. Jateng 1.844 Ha 1744 Ha 94,58

Kab. Semarang 36 Ha 36 Ha 100,00

Kab. Magelang 4 Ha 4 Ha 100,00

Kab. Batang 100 Ha 100 Ha 100,00

Kab. Blora 144 Ha 144 Ha 100,00

Kab. Boyolali 49 Ha 49 Ha 100,00

Kab. Jepara 198 Ha 98 Ha 49,49

Kab. Kudus 104 Ha 104 Ha 100,00

Kab. Karanganyar 93 Ha 93 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 126

Page 144: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Kab. Pati 488 Ha 488 Ha 100,00

Kab. Grobogan 54 Ha 54 Ha 100,00

Kab. Klaten 100 Ha 100 Ha 100,00

Kab. Purworejo 150 Ha 150 Ha 100,00

Kab. Tegal 79 Ha 79 Ha 100,00

Kab. Wonogiri 60 Ha 60 Ha 100,00

Kab. Sukoharjo 178 Ha 178 Ha 100,00

Kab. Temanggung 7 Ha 7 Ha 100,00

3. D.I. Yogyakarta 150 Ha 130 Ha 86,67

Kab. Gunung Kidul 10 Ha 0 Ha 0,00

Kab. Bantul 30 Ha 30 Ha 100,00

Kab. Sleman 100 Ha 100 Ha 100,00

Kab. KulonProgo 10 Ha 0 Ha 0,00

4. Jawa Timur 3515 Ha 2196 Ha 63,04

Malang 400 Ha 330,60 Ha 82,65

Bojonegoro 60 Ha 60 Ha 100,00

Lamongan 100 Ha 57,32 Ha 57,32

Tuban 100 Ha 0 Ha 5,00

Jombang 100 Ha 70 Ha 70,00

Nganjuk 200 Ha 78,50 Ha 39,25

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 127

Page 145: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Kediri 200 Ha 186 Ha 93,00

Tulung agung 150 Ha 150 Ha 100,00

Ngawi 100 Ha 0 Ha 5,00

Madiun 200 Ha 175 Ha 87,50

Trenggalek 100 Ha 50 Ha 50.00

Blitar 200 Ha 148.90 Ha 74.45

Pasuruan 200 Ha 113.20 Ha 56.60

Probolinggo 200 Ha 96.00 Ha 48.00

Lumajang 200 Ha 76.50 Ha 38.25

Jember 440 Ha 440.00 Ha 100.00

Situbondo 200 Ha 0.00 Ha 5.00

Bondowoso 200 Ha 33,73 Ha 16,87

Gresik 165 Ha 130.00 Ha 78.79

5. Sumbar/Agam 20 Ha 20.00 Ha 100.00

1.2. Rawat Raton

34.157 Ha 25.419 78,64

1. Jabar 450 Ha 350 77,77

Kuningan 100 Ha 100.00 70.00

Subang 150 Ha 150.00 70.00

Indramayu 100 Ha 100.00 70.00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 128

Page 146: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Cirebon 100 Ha 100.00 70.00

2. Jateng 7,569 Ha 7,498 Ha 99.06

Semarang 145 Ha 145.00 Ha 100,00

Magelang 35 Ha 35.00 Ha 100,00

Batang 410 Ha 410.00 Ha 100,00

Blora 525 Ha 525.00 Ha 100,00

Boyolali 173 Ha 173.00 Ha 100,00

Jepara 260 Ha 198.50 Ha 76.35

Kudus 390 Ha 390.00 Ha 100,00

Kendal 10 Ha 0.00 Ha 0.00

Karanganyar 226 Ha 226.00 Ha 100,00

Pati 1.121 Ha 1,121.00 Ha 100,00

Pemalang 145 Ha 145.00 Ha 100,00

Pekalongan 165 Ha 165.00 Ha 100,00

Grobogan 125 Ha 125.00 Ha 100,00

Sragen 710 Ha 710.00 Ha 100,00

Klaten 155 Ha 155.00 Ha 100,00

Kebumen 115 Ha 115.00 Ha 100,00

Purworejo 185 Ha 185.00 Ha 100,00

Rembang 1.890 Ha 1,890.00 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 129

Page 147: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Tegal 170 Ha 170.00 Ha 100,00

Brebes 210 Ha 210.00

Ha 100,00

Wonogiri 105 Ha 105.00 Ha 100,00

Semarang 40 Ha 40.00 Ha 100,00

Banjarnegara 55 Ha 55.00 Ha 100,00

Banyumas 25 Ha 25.00 Ha 100,00

Temanggung 15 Ha 15.00 Ha 100,00

Cilacap 29 Ha 29.00 Ha 100,00

Sukoharjo 135 Ha 135.00 Ha 100,00

3. D.I.Yogyakarta 605 Ha 605

Ha 400,00

Bantul 150 Ha 150.00

Ha 100,00

Sleman 75 Ha 75.00 Ha 100,00

Gunung Kidul 305 Ha 305.00 Ha 100,00

Kulon Progo 75 Ha 75.00

Ha 100,00

4. Jawa Timur 22,333 Ha 14,455 Ha 64.84

Malang 2.715 Ha 2,165.00

Ha 79.74

Jombang 750 Ha 187.50 Ha 25.00

Trenggalek 200 Ha 200.00 Ha 100.00

Madiun 1.000 Ha 983.00 Ha 98.30

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 130

Page 148: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Bojonegoro 100 Ha 100.00 Ha 100.00

Lamongan 1.000 Ha 100.00 Ha 100.00

Tuban 240 Ha 0.00 Ha 0.00

Mojokerto 1.000 Ha 1,000.00 Ha 100.00

Kota Mojokerto 100 Ha 100.00

Ha 100.00

Nganjuk 500 Ha 226.00

Ha 45.20

Kota Kediri 484 Ha 484.00 Ha 100.00

Kediri 1,325 Ha 1,062.00 Ha 80.15

Tulungagung 420 Ha 420.00

Ha 100.00

Ngawi 500 Ha 0.00 Ha 0.00

Magetan 1,500 Ha 1,401.50

Ha 93.43

Ponorogo 250 Ha 79.25 Ha 31.70

Blitar 350 Ha 329.96 Ha 94.27

Pasuruan 500 Ha 0.00 Ha 5.00

Probolinggo 500 Ha 160.50 Ha 32.10

Lumajang 1.500 Ha 1,500.00 Ha 100.00

Jember 2,000 Ha 1,720.00 Ha 86.00

Situbondo 3.049 Ha 950.00 Ha 31.16

Bondowoso 1.000 Ha 0.00

Ha 0.00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 131

Page 149: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Gresik 500 Ha 478.00

Ha 95.60

Malang 50 Ha 0.00 Ha 00.00

Bangkalan 400 Ha 00.00 Ha 00.00

Sampang 400 Ha 0.00

Ha 00.00

5. Sumatera Selatan 550 Ha 194 Ha 35.27

Ogan Ilir 250 Ha 194.00

Ha 77.60

OKU Timur 300 Ha 0.00 Ha 00.00

6. Lampung 500 Ha 500 Ha 100.00

Lampung Tengah 500 Ha 500 Ha 100.00

7. Jambi 100 Ha 100.00 Ha 100.00

Kerinci 100 Ha 100.00 Ha 100.00

8. Sulawesi Selatan 950 Ha 950 Ha 100.00

Bone 80 Ha 80.00 Ha 100.00

Takalar 570 Ha 570.00

Ha 100.00

Gowa 300 Ha 300.00

Ha 100.00

9. Gorontalo 1.000 Ha 668 Ha 66.75

Gorontalo 691.25 Ha 420.00 Ha 60.76

Bowalemo 308.75 Ha 247.50

Ha 8016

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 132

Page 150: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

10. Aceh 100 Ha 100.00 Ha 100.00

Bener Meriah 100 Ha 100.00 Ha 100.00

Ha Ha

Ha Ha

1.3. Perluasan 8.743 Ha 2.293 Ha 775.05

1. Jabar 150 Ha 150 Ha 200.00

Kab. Subang 100 Ha 100.00 Ha 100.00

Kab. Indramayu 50 Ha 50.00 Ha 100.00

2. Jateng 908 Ha 836 Ha 92.07

Kab. Semarang 34 Ha 34.00 Ha 100.00

Kab. Magelang 17 Ha 17.00 Ha 100.00

Kab. Batang 75 a 75.00 Ha 100.00

Kab. Blora 150 Ha 150.00 Ha 100.00

Kab. Boyolali 35 Ha 35.00 Ha 100.00

Kab. Jepara 40 Ha 18.00 Ha 45.00

Kab. Kudus 50 Ha 50.00 Ha 100.00

Kab. Karanganyar 40 Ha 40.00 Ha 100.00

Kab. Pati 100 Ha 100.00 Ha 100.00

Kab. Grobogan 100 Ha 100.00 Ha 100.00

Kab. Klaten 40 Ha 40.00 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 133

Page 151: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Kab. Purworejo 50 Ha - Ha 00.00

Kab. Tegal 9 Ha 9.00 Ha 100,00

Kab. Wonogiri 10 Ha 10.00 Ha 100,00

Kab. Banjarnegara 98 Ha 98.00 Ha 100,00

Kab. Sukoharjo 60 Ha 60.00 Ha 100,00

3. D I Y 100 Ha - Ha 00,00

Gunung Kidul 100 Ha - Ha 00,00

1.4. Pembangunan KBD 1. Jabar 56 Ha 33.00 Ha 231.25

Majalengka 16 Ha 16.00 Ha 100,00

Cirebon 16 Ha 2.00 Ha 12.50

Subang 16 Ha 11.00 Ha 68.75

Indramayu 8 Ha 4.00 Ha 50,00

2. Jateng 393 Ha 393 Ha 91.08

Pembelian-Kab Purworejo 26 Ha 26.00 Ha 100,00

Pembelian-Kab Tegal 5 Ha 5.00 Ha 100,00

Kab. Semarang 10 Ha 10.00 Ha 100,00

Kab. Batang 25 Ha 25.00 Ha 100,00

Kab. Blora 42 Ha 42.00 Ha 100,00

Kab. Boyolali 12 Ha 12.00 Ha 100,00

Kab. Jepara 34 Ha 34.00 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 134

Page 152: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Kab. Kudus 22 Ha 22.00 Ha 100,00

Kab. Karanganyar 19 Ha 19.00 Ha 100,00

Kab. Pati 84 Ha 84.00 Ha 100,00

Kab. Grobogan 22 Ha 22.00 Ha 100,00

Kab. Klaten 20 Ha 20.00 Ha 100,00

Kab. Purworejo 2 Ha 2.00 Ha 100,00

Kab. Tegal 8 Ha 8.00 Ha 100,00

Kab. Wonogiri 10 Ha 10.00 Ha 100,00

Kab. Banjarnegara 14 Ha 14.00 Ha 100,00

Kab. Sukoharjo 34 Ha 34.00 Ha 100,00

Kab. Temanggung 1 Ha 1.00 Ha 100,00

3. D.I. Yogyakarta 16 Ha 16.00 Ha 0,00

Gunungkidul 8 Ha 8.00 Ha 100,00

Sleman 5 Ha 5.00 Ha 100,00

Bantul 3 Ha 3.00 Ha 100,00

Pola I 20 Ha 0.00 Ha 23.00

4. Jatim 1.431 Ha 1,351.00 Ha 94,41

Malang 57 Ha 57.00 Ha 100,00

Bojonegoro 32 Ha 32.00 Ha 100,00

Lamongan 43 Ha 41.00 Ha 95.35

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 135

Page 153: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Tuban 50 Ha 13.30 Ha 26.60

Jombang 14 Ha 14.00 Ha 100,00

Nganjuk 29 Ha 24.20 Ha 83,45

Kediri 29 Ha 29.00 Ha 100,00

Tulungagung 21 Ha 21.00 Ha 100,00

Ngawi 43 Ha 43.00

Ha 100,00

Madiun 29 Ha 29.00 Ha 100,00

Trenggalek 14 Ha 14.00 Ha 100,00

Blitar 43 Ha 43.00 Ha 100,00

Pasuruan 29 Ha 26.70 Ha 92,07

Probolinggo 29 Ha 29.00 Ha 100,00

Lumajang 29 Ha 29.00 Ha 100,00

Jember 180 Ha 180.00 Ha 100,00

Situbondo 29 Ha 0.00

Ha 00

Bondowoso 29 Ha 29.00

Ha 100,00

Gresik 27 Ha 26.80 Ha 99.26

Banyuwangi 14 Ha 14.00 Ha 100,00

Bangkalan 54 Ha 54.00

Ha 100,00

Sampang 357 Ha 357.00 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 136

Page 154: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Sumenep 36 Ha 31.00

Ha 86,11

5. Sulawesi Selatan 150 Ha 13.00 Ha 78,67

Bone 40 Ha 0.00 Ha 20,00

Gowa 30 Ha 0.00 Ha 100,00

Takalar 60 Ha 0.00 Ha 100,00

Jeneponto 20 Ha 13.00 Ha 100,00

1.5. Penataan Varietas

1. Jabar 4 Pkt 0 Pkt 100,00

2. Jateng 11 Pkt 0 Pkt 100,00

3. D.I.Yogyakarta 1 Pkt 1 Pkt 100,00

4. Jawa Timur 17 Pkt 0 Pkt 100,00

5. Sumsel 2 Pkt 0 Pkt 100,00

6. Lampung 2 Pkt 0 Pkt 100,00

7. Sulsel 2 Pkt 1 Pkt 100,00

1.6. Pemberdayaan Pekebun dan Kelembagaan

1. Jabar 2 Pkt 0 Pkt 100,00

2. Jateng 5 Pkt 1 Pkt 100,00

3. D.I. Yogyakarta 2 Pkt 0 Pkt 100,00

4. Jatim 5 Pkt 0 Pkt 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 137

Page 155: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

5. Sumut 1 Pkt 0 Pkt 100,00

6. Sumsel 2 Pkt 0 Pkt 100,00

7. Lampung 3 Pkt 0 Pkt 100,00

8. Sulsel 3 Pkt 1 Pkt 100,00

9. Gorontalo 2 Pkt 0 Pkt 100,00

10. Aceh 1 Pkt 0 Pkt 100,00

2. Pengembangan Komoditi Ekspor Ha

2.1. Pengembangan Tanaman Nilam Ha Ha 100,00

2.1 .1. Penanaman Nilam Ha Ha 100,00

1. Aceh 10 Ha 10 Ha 100,00

Pidie 10 Ha 10

Ha 100,00

Aceh Barat 10 Ha 10 Ha 100,00

2. Sumbar 5 Ha 5 Ha 100,00

Pasaman Barat 5 Ha 5 Ha 100,00

3. Sultra 5 Ha 5 Ha 100,00

Konawe 5 Ha 5 Ha 100,00

Kolaka 5 Ha 5 Ha 100,00

4. Gorontalo 5 Ha 5 Ha 100,00

Pahuwato 5 Ha 5 Ha 100,00

Gorontalo 5 Ha 5 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 138

Page 156: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Gorontalo Utara 5 Ha 5

Ha 100,00

5. Sumut 50 Ha 50 Ha 100,00

Dairi 50 Ha 50 Ha 100,00

3. Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

5300 Ha 5300 Ha 100,00

3.1. Penanaman Tanaman Kapas

Ha Ha 100,00

3.1.1. Penanaman Kapas 1. Bali 150 Ha 150 Ha 100,00

Karangasem 70 Ha 70 Ha 100,00

Buleleng 80 Ha 80 Ha 100,00

2. NTB 250 Ha 250 Ha 100,00

Lombok Tengah 50 Ha 50 Ha 100,00

Lombok Timur 50 Ha 50 Ha 100,00

Sumbawa 50 Ha 50 Ha 100,00

Lombok Utara 50 Ha 50 Ha 100,00

Lombok Barat 50 Ha 50 Ha 100,00

3. NTT 200 Ha 200 Ha 100,00

Sumba Timur 50 Ha 50 Ha 100,00

Sumba Tengah 50 Ha 50 Ha 100,00

Sumba Barat 50 Ha 50 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 139

Page 157: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume %

Sumba Barat Daya 50 50 100,00

4. Sulsel 4700 4700 100,00

Bulukumba 1708 1708 100,00

Soppeng 513 513 100,00

Bone 1147 1147 100,00

Bantaeng 232 232 100,00

Takalar 200 200 100,00

Wajo 200 200 100,00

Jeneponto 700 700 100,00

Gowa 300 300 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 140

Page 158: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Lampiran 3. Penetapan Kinerja Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Tahunan Tahun 2014

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK

Volume % 1

Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan yang berkelanjutan melalui upaya pengembangan tanaman tahunan, dengan dukungan penyediaan benih unggul bermutu

1. Pengembangan Komoditas Ekspor 1.1. Pengembangan karet 10.763 Ha 10.633 Ha 98,79

1.1.1. Peremajaan Tanaman Karet 1. Aceh

Prov (Aceh Tamiang) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Aceh Singkil) 100 Ha 100 Ha 100,00

Aceh Utara 150 Ha 150 Ha 100,00

Nagan Raya 200 Ha 200 Ha 100,00

Aceh Timur 150 Ha 150 Ha 100,00

2. Sumatera Utara

Prov (Asahan) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Simalungun) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Padang Lawas Utara) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Pak-Pak) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Serdang Bedagai) 100 Ha 100 Ha 100,00

Batubara 130 Ha - Ha -

3. Sumatera Barat

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 141

Page 159: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

Prov (Tanah Datar) 150 Ha 150 Ha 100,00

Prov (Darmasraya) 250 Ha 250 Ha 100,00

Prov (Sijunjung) 250 Ha 250 Ha 100,00

Prov (Pasaman) 150 Ha 150 Ha 100,00

Prov (Pasaman Barat) 150 Ha 150 Ha 100,00

4. Riau

Prov (Rokan Hulu) 225 Ha 225 Ha 100,00

Prov (Kuantan Sengingi) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Pelalawan) 150 Ha 150 Ha 100,00

Prov (Rokan Hilir) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Siak) 200 Ha 200 Ha 100,00

Kampar 250 Ha 250 Ha 100,00

Meranti 200 Ha 200 Ha 100,00

5. Kep. Riau

Prov (Karimun) 150 Ha 150 Ha 100,00

6. Jambi

Prov (Sarolangon) 300 Ha 300 Ha 100,00

Prov (Batanghari) 300 Ha 300 Ha 100,00

Prov (Tebo) 250 Ha 250 Ha 100,00

Prov (Bungo) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Merangin) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Muaro Jambi) 200 Ha 200 Ha 100,00

7. Sumatera Selatan

Prov (OKU) 200 Ha 200 Ha 100,00

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 142

Page 160: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

Prov (OKU Timur) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Banyu Asin) 200 Ha 200 Ha 100,00

Muara Enim 300 Ha 300 Ha 100,00

OKI 350 Ha 350 Ha 100,00

Musi Rawas 350 Ha 350 Ha 100,00

8. Bengkulu

Prov (Bengkulu Utara) 150 Ha 150 Ha 100,00

Prov (Muko-Muko) 61 Ha 61 Ha 100,00

Prov (Seluma) 200 Ha 200 Ha 100,00

Bengkulu Tengah 150 Ha 150 Ha 100,00

9. Bangka Belitung

Prov (Belitung) 100 Ha 100 Ha 100,00

Bangka 200 Ha 200 Ha 100,00

Bangka Tengah 150 Ha 150 Ha 100,00

10. Banten

Pandeglang 27 Ha 27 Ha 100,00

Lebak 200 Ha 200 Ha 100,00

11. Jawa Barat

Prov (Tasikmalaya) 50 Ha 50 Ha 100,00

Prov (Sukabumi) 100 Ha 100 Ha 100,00

Cianjur 150 Ha 150 Ha 100,00

Garut 200 Ha 200 Ha 100,00

12. Jawa Tengah

Prov (Cilacap) 200 Ha 200 Ha 100,00

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 143

Page 161: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

13. Kalimantan Tengah

Prov (Kapuas) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Pulang Pisau) 100 Ha 100 Ha 100,00

Kotawaringin Barat 200 Ha 200 Ha 100,00

Kotawaringin Timur 200 Ha 200 Ha 100,00

14. Kalimantan Barat

Prov (Kota Singkawang) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Ketapang) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Melawi) 100 Ha 100 Ha 100,00

15. Kalimantan Selatan

Prov (Tapin) 40 Ha 40 Ha 100,00

Prov (Tanah Bumbu) 40 Ha 40 Ha 100,00

Prov (Hulu Sungai Selatan) 40 Ha 40 Ha 100,00

Prov (Banjar) 100 Ha 100 Ha 100,00

Hulu Sungai Tengah 100 Ha 100 Ha 100,00

Tabalong 250 Ha 250 Ha 100,00

Kota baru 150 Ha 150 Ha 100,00

Tanah laut 100 Ha 100 Ha 100,00

Balangan 250 Ha 250 Ha 100,00

16. Kalimantan Timur

Prov (Kutai Barat) 150 Ha 150 Ha 100,00

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 144

Page 162: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

1.2. Pengembangan Tanaman Kelapa

1.2.1. Peremajaan Tanaman Kelapa 1. Aceh

Prov (Aceh Barat) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Aceh Selatan) 150 Ha 150 Ha 100,00

Prov (Simelue) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Bireuen) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Sabang) - Ha - Ha 100,00

Naganraya 100 Ha 100 Ha 100,00

2. Sumatera Utara Ha

Ha 100,00

Prov (Langkat) - Ha - Ha -

Prov (Tapanuli Tengah) 100 Ha 100 Ha 100.00

Prov (Asahan) 100

100

100,00

3. Sumatera Barat

Prov (Padang Pariaman) 300 Ha 300 Ha 100,00

Prov (Pesisir Selatan) 100 Ha 100 Ha 100,00 Prov (Agam) 100 Ha 100 Ha 100,00

4. Riau Ha

Ha 100,00

Indragiri Hilir 500 Ha 500 Ha 100,00

5. Jambi

Prov (Tanjab Timur) 300 Ha 300 Ha 100,00

6. Banten

Prov (Serang) - Ha - Ha -

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 145

Page 163: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

Pandeglang 94 Ha 94 Ha 100,00

Lebak 40 Ha 40 Ha 100,00

7. Jawa Barat

Prov (Sumedang) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Sukabumi) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Ciamis) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Indramayu) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Cirebon) 100 Ha 100 Ha 100,00

8. Jawa Tengah

Prov (Cilacap) - Ha - Ha 100,00

Prov (Kebumen) - Ha - Ha 100,00

Wonogiri - Ha - Ha 100,00

Prov (Purworejo) - Ha - Ha -

Prov (Jepara) - Ha - Ha 100,00

Prov (Blora) - Ha - Ha 100,00

Prov (Banyumas) - Ha - Ha -

Prov (Purbalingga) - Ha - Ha -

9. Jawa Timur

Prov (Pacitan) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Kediri) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Trenggalek) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Probolinggo) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Madiun) 100 Ha 100 Ha 100,00

10. Bali

Prov (Jembrana) 150 Ha 150 Ha 100,00

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 146

Page 164: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

Prov (Karangasem) 50 Ha 50 Ha 100,00

Prov (Gianyar) 50 Ha 50 Ha 100,00

Prov (Klungkung) 50 Ha 50 Ha 100,00

11. Nusa Tenggara Timur

Prov (Belu) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Sumba Timur) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Sumba Barat Daya) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Nagakeo) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Lemabata) 150 Ha 150 Ha 100,00

Prov (Manggarai Timur) 150 Ha 150 Ha 100,00

Prov (Ende) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Malaka) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Alor) 300 Ha 300 Ha 100,00

Prov (Sikka) 200 Ha 200 Ha 100,00

12. Nusa Tenggara Barat

Prov (Lombok Barat) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Lombok Tengah) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Dompu) 200 Ha 200 Ha 100,00

13. Sulawesi Tengah

Prov (Parigi Moutong) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Donggala) 400 Ha 400 Ha 100,00

Prov (Banggai) 500 Ha 500 Ha 100,00

Prov (Sigi) 400 Ha 400 Ha 100,00

Prov (Toli-Toli) 400 Ha 400 Ha 100,00

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 147

Page 165: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

Prov (Buol) 300 Ha 300 Ha 100,00

Prov (Tojo Una-una) 400 Ha 400 Ha 100,00

Prov (Poso) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Banggai Kep) 400 Ha 400 Ha 100,00

Prov (Morowali) 100 Ha 100 Ha 100,00

14. Sulawesi Tenggara

Prov (Buton Utara) 150 Ha 150 Ha 100,00

Prov (Muna) 175 Ha 175 Ha 100,00

Konawe 200 Ha 200 Ha 100,00

Konawe Selatan 200 Ha 200 Ha 100,00

15. Sulawesi Barat

Majene 200 Ha 200 Ha 100,00

Polewali Mandar 200 Ha 200 Ha 100,00

16. Sulawesi Utara

Prov (Minahasa Utara) 250 Ha 250 Ha 100,00

Prov (Kep. Talaut) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Minahasa Tenggara) 400 Ha 400 Ha 100,00

Prov (Bolaang Mongondow) 200 Ha 150 Ha 100,00

Prov (Minahasa) 150 Ha 150 Ha 100,00

Prov (Sangie) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Minahasa Selatan) 650 Ha 650 Ha 100,00

17. Kalimantan Barat

Prov (Sambas) 200 Ha 200 Ha 100,00

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 148

Page 166: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

Prov (Kubu raya) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Kota Singkawan) 200 Ha 200 Ha 100,00

Bengkayang 100 Ha 100 Ha 100,00

18. Maluku

Prov (Maluku Tengah) 300 Ha 300 Ha 100,00

Prov (Seram BB) 300 Ha 300 Ha 100,00

Prov (Buru Selatan) 300 Ha 300 Ha 100,00

Prov (Buru) 200 Ha 200 Ha 100,00

Prov (Maluku TB) 200 Ha 200 Ha 100,00

19. Maluku Utara

Maluku Tenggara 300 Ha 300 Ha 100,00

Prov (Halmahera Selatan) 250 Ha 250 Ha 100,00

Prov Kep. Sula 300 Ha 300 Ha 100,00

Halmahera Utara 400 Ha 400 Ha 100,00

Halmahera Barat 400 Ha 400 Ha 100,00

Halmahera Tengah 400 Ha 400 Ha 100,00

1.2.2. Perluasan Tanaman Kelapa 1. Bengkulu Ha

Ha 100,00

Prov (Kaur) - Ha - Ha 100,00

2. Gorontalo

Prov (Gorontalo) 500 Ha 500 Ha 100,00

Prov (Gorontalo Utara) 250 Ha 250 Ha 68,00

Prov (Pahuwato) 500 Ha 500 Ha 100,00

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 149

Page 167: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

3. Papua Ha

Ha 100,00

Prov (Mimika) - Ha - Ha 100,00

4. Papua Barat Ha

Ha 100,00

Prov (Tabraua) 150 Ha 150 Ha 100,00

1.2.3. Peremajaan Tanaman Jambu Mete 1. Sulawesi Tenggara

Prov (Muna) 100 Ha 100 Ha 100,00

2. NTB

Prov (Bima) 100 Ha 100 Ha 100.00

3. NTT

Prov (Lembata) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov (Sumbawa Barat) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov(Flores Timur) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov(Rotendao) 100 Ha 100 Ha 100,00

Prov(Belu) 100 Ha 100 Ha 100,00

4. DIY

Prov(Gunung Kidul) 100 Ha 100 Ha 100,00

5. Bali

Prov (Karangasaem) 100 Ha 100 Ha 100,00 1.2.4. Perluasan 1. Sulawesi Selatan Tanaman Jambu Mete Prov (Pangkep) 150 Ha 150 Ha 100.00

2. Jawa Timur

Ha

Ha 100,00

Prov(Sampang) 160 Ha 160 Ha 100,00

3. NTT

Prov(Sumba Timur) 200 Ha 200 Ha 100,00

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 150

Page 168: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

Alor 200 Ha 200 Ha 100,00

4. NTB

Prov (Bima) 200

200

100.00

5. Maluku Utara

Prov (Kep. Sula) 200 Ha 200 Ha 100,00

1.2.5. Pembangunan 1. Kepulauan Riau

Kebun Induk Prov (Bintan) - Ha - Ha 100,00 Kelapa Dalam Prov (Karimun) - Ha - Ha 100,00 2. NTT

Prov (Flores TImur) 5 Ha 5 Ha 100,00

3. Sulawesi Tenggara

Prov (Buton) 5 Ha 5 Ha 100,00

4. Maluku Utara

Prov (Halmahera Selatan) 5 Ha 5 Ha 100.00

Prov (Halmahera Tengah) 5 Ha 5 Ha 100,00

5. Maluku 5 Ha 5 Ha 100,00

6 Sulawesi Tengah 5 Ha 5 Ha 100,00

7. Jawa tengah 5 Ha 5 Ha 100,00

8. Papua

Prov (Merauke) 5 Ha 5 Ha 100,00

Prov (Biak Numfor) 3 Ha 3 Ha 100,00

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 151

Page 169: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

9. Papua Barat - Ha - Ha 100,00

10. Gorontalo - Ha - Ha 100,00

Prov (Pahuwato) 5 Ha 5 Ha 100,00

11. Sulawesi Utara - Ha - Ha 100,00

1.2.6. Pemeliharaan 1. Jawa Tengah

Kebun Induk Prov (Cilacap) 5 Ha 5 Ha 100,00

Tanaman Kelapa 2. Jawa Timur Prov (Tulung Agung) 5 Ha 5 Ha 100,00

3. NTB Ha Ha 100,00

Prov (Sumbawa) 20 Ha 20 Ha 100,00

4. NTT

Prov (Flores Timur) 5 Ha 5 Ha 100,00

5. Kalimantan Timur

Prov (Berau) 4 Ha - Ha -

6. Sulawesi Tenggara

Prov (Buton Utara) 5 Ha 5 Ha 100,00

7. Maluku Utara

Halmahera Utara 5 Ha 5 Ha 100,00

Halamahera Barat 5 Ha 5 Ha 100,00

1.2.7. Pemeliharaan 1. Jawa Timur

Kebun Induk Prov (Sampang) 5 Ha 5 Ha 100,00

Tanaman Jambu 2. NTB

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 152

Page 170: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/

KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK Volume %

Mete Prov (Dompu) 10 Ha 10 Ha 100,00

3. NTT

Prov (Sumba Barat Daya) 5 Ha 5 Ha 100,00

Prov (Sumba Tengah) 5 Ha 5 Ha 100,00

4. Sulawesi Tenggara

Prov (Muna) 5 Ha 5 Ha 100,00

L a p o r a n K i n e r j a T a h u n 2014 153

Page 171: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Lampiran 4. Dukungan Penanganan Pasca Panen Dan Pembinaan Usaha Tahun 2014

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

1 Terlaksananya penanganan pasca

panen komoditas perkebunan

1. Penanganan pascapanen tanaman perkebunan

1.1. Pascapanen tanaman semusim 1.1.1. Nilam 1. Jawa Barat Kuningan 1 KT 1 KT 98,97 2. Jawa Tengah Pemalang 1 KT 1 KT 99,69 3. Jawa Timur Nganjuk 1 KT 1 KT 92,94 Trenggalek 1 KT 1 KT 84,41 4. Aceh Aceh Barat 1 KT 1 KT 99,42 5. Lampung Lampung Utara 1 KT 1 KT 97,46 6. Bali Jembrana 1 KT 1 KT 98,29 7. Sulawesi Barat Majene 1 KT 1 KT 99,98 1.1.2. Tebu 1. Jambi Kerinci 1 KT 1 KT 95,76

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 154

Page 172: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

1.2. Pascapanen Tanaman Rempah dan Penyegar

1.2.1.Kakao 1. Jawa Timur Kediri 4 KT 4 KT 93,75 2. Aceh Aceh Barat 1 KT 1 KT 97,99 3. Sumatera Utara Tapanuli Selatan 1 KT 1 KT 99,85 4. Sulawesi Tengah Donggala 1 KT 1 KT 99,13 Parigi Moutong 1 KT 1 KT 95,11 5. Sulawesi Selatan Pinrang 1 KT 1 KT 97,22 6. Sulawesi Tenggara Kolaka 1 KT 1 KT 100,00 Kolaka Utara 1 KT 1 KT 99,94 7. Maluku Maluku Tengah 1 KT 1 KT 100,00 8. NTB Lombok Timur 1 KT 1 KT 88,79 9. NTT Alor 1 KT 1 KT 93,73 10. Gorontalo Gorontalo 1 KT 1 KT 99,60 11. Sulawesi Barat Majene 1 KT 1 KT 98,27 1.2.2.Kopi 1. Jawa Barat Bandung Barat 2 KT 2 KT 90,46 Garut 1 KT 1 KT 96,50 2. Jawa Tengah Brebes 1 KT 1 KT 99,73

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 155

Page 173: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

3. Jawa Timur Bondowoso 1 KT 1 KT 81,82 Malang 1 KT 1 KT 85,20 4. Aceh Bener Meriah 1 KT 1 KT 99,89 5. Sumatera Utara Simalungun 1 KT 1 KT 99,80 6. Sumatera Selatan Oku Selatan 1 KT 1 KT 98,37 7. Lampung Lampung Barat 3 KT 3 KT 99,30 Tanggamus 3 KT 3 KT 99,18 Pesawaran 2 KT 2 KT 99,06 9. Bali Badung Buleleng 10. NTB Sumbawa 1 KT 1 KT 91,42 11. NTT Manggarai Barat 1 KT 1 KT 43,24 Alor 1 KT 1 KT 90,82 12. Bengkulu Lebong 1 KT 1 KT 99,06 1.2.3.Pala 1. Jawa Barat Sukabumi 1 KT 1 KT 99,51 2. Sulawesi Utara Sangihe - KT - KT 29,02 3. Maluku Seram Bagian Barat 2 KT 2 KT 99,96 4. Maluku Utara Tidore Kep. 2 KT 2 KT 99,57 Halmahera Utara 2 KT 2 KT 99,81

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 156

Page 174: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

1.2.4.Lada 1. Bangka Belitung Bangka Selatan 2 KT 2 KT 97,36 2. Lampung Lampung Timur 2 KT 2 KT 99,32 1.2.5.Cengkeh 1. Maluku Utara Halmahera Timur 2 KT 2 KT 99,72 2. Sulawesi barat Majene 2 KT 2 KT 99,69 1.2.6 Gambir 1. Sumatera Barat Pesisir Selatan 5 KT 5 KT 87,09 1.3. Pascapanen tanaman

tahunan

1.3.1 Karet 1 Jawa Barat Sukabumi 2 KT 2 KT 97,90 Cianjur 2 KT 2 KT 98,38 2 Jawa Tengah Kebumen 3 KT 3 KT 95,45 Cilacap 2 KT 2 KT 94,29 3 Aceh Aceh Singkil 2 KT 2 KT 93,67 Aceh Tamiang 4 KT 4 KT 89,62 Aceh Tenggara 25,00 Aceh Jaya 2 KT 2 KT 92,45 Aceh Utara 3 KT 3 KT 97,64 4 Sumatera Utara Serdang Berdagai 3 KT 3 KT 99,87 Batubara 3 KT 3 KT 97,70 5 Riau Kuantan Singingi 3 KT 3 KT 98,81

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 157

Page 175: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

Kampar 3 KT 3 KT 93,25 6 Jambi Batang Hari 3 KT 3 KT 99,66 7 Sumatera Selatan Ogan Hilir 4 KT 4 KT 71,03 Prabumulih 4 KT 4 KT 71,25 OKU 4 KT 4 KT 71,10 Musi Rawas 3 KT 3 KT 97,18 8 Kalimantan Barat Sanggau 3 KT 3 KT 98,48 9 Kalimantan Selatan Banjar 1 KT 1 KT 85,02 Kotabaru 3 KT 3 KT 79,91 Tabalong 3 KT 3 KT 73,09 Balangan 3 KT 3 KT 78,78 10 Bengkulu Seluma 3 KT 3 KT 98,94 Bengkulu Utara 3 KT 3 KT 98,78 11 Banten Pandeglang 4 KT 4 KT 97,13 Lebak 4 KT 4 KT 99,64 12 Bangka Belitung Beltung Timur 3 KT 3 KT 99,89 1.3.2 Kelapa 1 Jawa Barat Ciamis 2 KT 2 KT 99,53 Pangandaran 3 KT 3 KT 99,10 2 Jawa Tengah Magelang 6 KT 6 KT 99,81 Banyumas 7 KT 7 KT 99,65 Cilacap 6 KT 6 KT 99,65 3 Jambi Tanjung JabungTimur 3 KT 3 KT 93,23

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 158

Page 176: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

Tanjung Jabung Barat 3 KT 3 KT 96,35 4 Sulawesi Utara Minahasa Utara 6 KT 6 KT 99,64 Kota Manado 2 KT 2 KT 100,00 Minahasa 6 KT 6 KT 99,91 Minahasa Selatan 6 KT 6 KT 99,97 5 Sulawesi Selatan Bulukumba 4 KT 4 KT 96,65 6 Maluku Maluku Barat Daya 2 KT 2 KT 99,76 Maluku Tenggara 2 KT 2 KT 99,91 7 Maluku Utara Halmahera Utara 2 KT 2 KT 98,89 Halmahera Barat 2 KT 2 KT 99,98 1.3.3 Jambu Mete 1 NTB Sumbawa 3 KT 3 KT 99,66 Lombok Utara 3 KT 3 KT 99,66 Bima 3 KT 3 KT 99,66 2 NTT Flores Timur 2 KT 2 KT 97,65 Timor Tengah Utara 2 KT 2 KT 97,57 Sikka 2 KT 2 KT 94,61 Terfasilitas Bimbingan

Usaha dan Perkebunan Berkelanjutan

2. Pembinaan Usaha dan Perkebunan Berkelanjutan

1 Jawa Barat 1 Keg 1 Keg 99,53

2 Jawa Tengah 1 Keg 1 Keg 100,00 3 Jawa Timur 1 Keg 1 Keg 78,42

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 159

Page 177: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

4 Aceh 1 Keg 1 Keg 92,74 5 Sumatera Utara 1 Keg 1 Keg 100,00 6 Sumatera Barat 1 Keg 1 Keg 89,24 7 Riau 1 Keg 1 Keg 96,77 8 Jambi 1 Keg 1 Keg 71,26 9 Sumatera Selatan 1 Keg 1 Keg 88,10 10 Lampung 1 Keg 1 Keg 94,33 11 Kalimantan Barat 1 Keg 1 Keg 88,45 12 Kalimantan Tengah 1 Keg 1 Keg 99,60 13 Kalimantan Selatan 1 Keg 1 Keg 94,13 14 Kalimantan Timur 1 Keg 1 Keg 51,10 15 Sulawesi Utara 1 Keg 1 Keg 98,06 16 Sulawesi Tengah 1 Keg 1 Keg 94,27 17 Sulawesi Selatan 1 Keg 1 Keg 95,18 18 Sulawesi Utara 1 Keg 1 Keg 100,00 19 Maluku 1 Keg 1 Keg 98,94 20 Bali 1 Keg 1 Keg 90,76 21 NTT 1 Keg 1 Keg 99,18 22 NTB 1 Keg 1 Keg 82,66 23 Papua 1 Keg 1 Keg 97,18 24 Bengkulu 1 Keg 1 Keg 98,44 25 Maluku Utara 1 Keg 1 Keg 100,00 26 Banten 1 Keg 1 Keg 89,13 27 Bangka Belitung 1 Keg 1 Keg 89,10 28 Gorontalo 1 Keg 1 Keg 81,83 29 Sulawesi Barat 1 Keg 1 Keg 43,30 3 Penilaian Usaha

Perkebunan 1 Jawa Barat 1 Keg 1 Keg 98,26

2 Jawa Tengah 1 Keg 1 Keg 100,00 3 Jawa Timur 1 Keg 1 Keg 79,70 4 Aceh 1 Keg 1 Keg 99,89 5 Bali 1 Keg 1 Keg 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 160

Page 178: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

6 Sumatera Barat 1 Keg 1 Keg 90,82 7 Riau 1 Keg 1 Keg 98,06 8 Jambi 1 Keg 1 Keg 97,75 9 Sumatera Selatan 1 Keg 1 Keg 89,41 10 Bangka Beltung 1 Keg 1 Keg 89,48 11 Bengkulu 1 Keg 1 Keg 100,00 12 Lampung 1 Keg 1 Keg 95,50 13 Kalimantan Barat 1 Keg 1 Keg 93,22 14 Kalimantan Tengah 1 Keg 1 Keg 97,79 15 Kalimantan Selatan 1 Keg 1 Keg 63,43 16 Kalimantan Timur 1 Keg 1 Keg 28,15 17 Gorontalo 1 Keg 1 Keg 94,49 18 Sulawesi Utara 1 Keg 1 Keg 100,00 19 Sulawesi Tengah 1 Keg 1 Keg 42,34 20 Sulawesi Selatan 1 Keg 1 Keg 95,48 21 Sulawesi Utara 1 Keg 1 Keg 100,00 22 Sulawesi Barat 1 Keg 1 Keg 85,70 23 Banten 1 Keg 1 Keg 100,00 24 Papua 1 Keg 1 Keg 100,00 4.Penerapan

Standart Perkebunan Berkelanjutan

1 Aceh 1 Keg 1 Keg 96,16

2 Sumatera Utara 1 Keg 1 Keg 98,58 3 Sumatera Barat 1 Keg 1 Keg 95,15 4 Riau 1 Keg 1 Keg 99,34 5 Jambi 1 Keg 1 Keg 99,34 6 Sumatera Sealatan 1 Keg 1 Keg 99,38 7 Lampung 1 Keg 1 Keg 85,12 8 Kalimantan Barat 1 Keg 1 Keg 93,85 9 Kalimantan Tengah 1 Keg 1 Keg 100,00 10 Kalimantan Selatan 1 Keg 1 Keg 45,46

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 161

Page 179: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

11 Kalimantan timur 1 Keg 1 Keg 56,73 12 Sulawesi Tengah 1 Keg 1 Keg 70,00 13 Sulawesi Selatan 1 Keg 1 Keg 79,73 14 Sulawesi Utara 1 Keg 1 Keg 100,00 15 Papua 1 Keg 1 Keg 96,82 16 Bengkulu 1 Keg 1 Keg 100,00 17 Banten 1 Keg 1 Keg 100,00 18 Bangka Belitung 1 Keg 1 Keg 98,00 19 Sulawesi Barat 1 Keg 1 Keg 36,00 Terfasilitasi Penanganan

Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan

5. Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan

1 Jawa Barat 1 Keg 1 Keg 98,86

2 Jawa Tengah 1 Keg 1 Keg 100,00 3 Jawa Timur 1 Keg 1 Keg 72,66 4 Banten 1 Keg 1 Keg 99,77 5 Aceh 1 Keg 1 Keg 82,33 6 Sumatera Utara 1 Keg 1 Keg 99,63 7 Sumatera Barat 1 Keg 1 Keg 79,11 8 Riau 1 Keg 1 Keg 92,26 9 Jambi 1 Keg 1 Keg 77,13 10 Sumatera Selatan 1 Keg 1 Keg 84,03 11 Bangka Belitung 1 Keg 1 Keg 85,80 12 Bengkulu 1 Keg 1 Keg 85,29 13 Lampung 1 Keg 1 Keg 85,71 14 Kalimantan Barat 1 Keg 1 Keg 95,94 15 Kalimantan Tengah 1 Keg 1 Keg 99,88 16 Kalimantan Selatan 1 Keg 1 Keg 58,22 17 Kalimantan Timur 1 Keg 1 Keg 66,94 18 Gorontalo 1 Keg 1 Keg 96,06

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 162

Page 180: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

19 Sulawesi Utara 1 Keg 1 Keg 92,10 20 Sulawesi Tengah 1 Keg 1 Keg 99,54 21 Sulawesi Selatan 1 Keg 1 Keg 86,58 22 Sulawesi Utara 1 Keg 1 Keg 91,25 23 Sulawesi Barat 1 Keg 1 Keg 60,36 24 NTB 1 Keg 1 Keg 74,32 25 Papua 1 Keg 1 Keg 94,71 26 Papua Barat 1 Keg 1 Keg 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 163

Page 181: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Lampiran 5. Penetapan Kinerja Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan Tahun 2014

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

1 Meningkatnya produksi,produktivitas,

dan mutu tanaman perkebunan yang berkelanjutan melalui dukungan perlindungan perkebunan

1. Pengendalian OPT 1.1. Pengendalian OPT

Tanaman Lada Ha Ha 100,00

1.1.1. Peny. Busuk

Pangkal Batang Lada

1. Babel Bangka Selatan 100 Ha 100 Ha 100,00 1.2. Pengendalian OPT Tanaman Kopi 1 NTT Flores Timur 200 Ha 200 Ha 100,00 2 Jabar Garut 200 Ha 200 Ha 100,00 Bandung 100 Ha 100 Ha 100,00 3 Bali Tabanan 200 Ha 200 Ha 100,00 Bangli 200 Ha 200 Ha 100,00 1.3 Pengendalian OPT

Cengkeh

1.3.1 Peny. Bakteri

Pembuluh Kayu Cengkeh 1 Jateng

Semarang 150 Ha 150 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 164

Page 182: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

2 Jatim Jombang 25 Ha 25 Ha 100,00 1.3.2 Penggerek Batang 1 Sulut Minahasa Tenggara 150 Ha 150 Ha 100,00 2 Maluku Maluku Tengah 100 Ha 100 Ha 100,00 Buru Selatan 100 Ha 100 Ha 100,00 1.4 Pengendalian OPT

Tanaman Kakao

1.4.1 Penggerek Buah

Kakao 1 Bali

Tabanan 150 Ha 150 Ha 100,00 Jembrana 100 Ha 100 Ha 100,00 Badung 50 Ha 50 Ha 100,00 2 NTB Lombok Utara 150 Ha 150 Ha 100,00 3 Sulbar Polman 250 Ha 250 Ha 100,00 4 Sulsel Maros 150 Ha 150 Ha 100,00 Wajo 300 Ha 300 Ha 100,00 5 Sumbar Solok 200 Ha 200 Ha 100,00 6 Sulteng Sigi 300 Ha 300 Ha 100,00 Parigimoutong 300 300 7 Jateng Wonogiri 25 Ha 25 Ha 100,00 8 Aceh Bireun 100 Ha 100 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 165

Page 183: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

9 DIY Gunung Kidul 50 Ha 50 Ha 100,00 1.5 Pengendalian OPT

Tanaman Semusim Ha Ha 100,00

1.5.1 Pengendalian OPT Tebu 1.5.2 Penggerek

batang/pucuk Ha Ha 100,00

1 DIY Sleman 50 Ha 50 Ha 100,00 2 Jateng Sragen 250 Ha 250 Ha 100,00 Boyolali 100 Ha 100 Ha 100,00 Jepara 25 Ha 25 Ha 100,00 Rembang 250 Ha 250 Ha 100,00 Blora 200 Ha 200 Ha 100,00 Pemalang 100 Ha 100 Ha 100,00 Pekalongan 50 Ha 50 Ha 100,00 Purbalingga 150 Ha 150 Ha 100,00 Batang 150 Ha 150 Ha 100,00 Karanganyar 100 Ha 100 Ha 100,00 Tegal 50 Ha 50 Ha 100,00 Brebes 50 Ha 50 Ha 100,00 Purwodadi 50 Ha 50 Ha 100,00 Kendal 50 Ha 50 Ha 100,00 3 Jatim Sidoarjo 200 Ha 200 Ha 100,00 Mojokerto 200 Ha 200 Ha 100,00 Ngawi 150 Ha 150 Ha 100,00 Malang 100 Ha 100 Ha 100,00 Probolinggo 100 Ha 100 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 166

Page 184: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

Tulungagung 150 Ha 150 Ha 100,00 Jombang 100 Ha 100 Ha 100,00 Kediri 85 Ha 85 Ha 100,00 4 Sumsel Ogan hilir 50 Ha 50 Ha 100,00 5 Lampung Lampung Utara 100 Ha 100 Ha 100,00 6 Gorontalo Gorontalo 50 Ha 50 100,00 Boalemo 50 Ha 50 Ha 100,00 7 Sulsel Bone 50 Ha 50 100,00 Takalar 20 Ha 20 Ha 100,00 8 Papua Merauke 50 Ha 50 Ha 100,00 1.5.3 Hama Uret 1 DIY Sleman 150 Ha 150 Ha 100,00 2 Jateng Purworejo 100 Ha 100 Ha 100,00 Kebumen 100 Ha 100 Ha 100,00 Pemalang 50 Ha 50 Ha 100,00 Magelang 50 Ha 50 Ha 100,00 3 Jatim Bondowoso 100 Ha 100 Ha 100,00 Kediri 100 Ha 100 Ha 100,00 Malang 100 Ha 100 Ha 100,00 Tulungagung 50 Ha 50 Ha 100,00 Situbondo 100 Ha 100 Ha 100,00 Jombang 100 Ha 100 Ha 100,00 1.5.4 Hama Tikus

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 167

Page 185: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

1 Jateng Tegal 100 Ha 100 Ha 100,00 Purbalingga 100 Ha 100 Ha 100,00 2 Jatim Sidoarjo 100 Ha 100 Ha 100,00 Jombang 50 Ha 50 Ha 100,00 Mojokerto 30 Ha 30 Ha 100,00 3 Jabar Subang 50 Ha 50 Ha 100,00 Indramayu 200 Ha 200 Ha 100,00 4 Sulsel Bone 75 Ha 75 Ha 100,00 Takalar 25 Ha 25 Ha 100,00 Gowa 30 Ha 30 Ha 100,00 Wajo 15 Ha 15 Ha 100,00 1.6 Pengendalian OPT

Tembakau

1 Jateng Temanggung 25 Ha 25 Ha 100,00 2 Jabar Bandung 25 Ha 25 Ha 100,00 3 Jatim Jember 25 Ha 25 Ha 100,00 4 NTB Lombok Tengah 25 Ha 25 Ha 100,00 1.7 Pengendalian OPT

Kapas

1 Jatim Lamongan 25 Ha 25 Ha 100,00 Pacitan 25 Ha 25 Ha 100,00 2 Sulsel Bantaeng 25 Ha 25 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 168

Page 186: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

Bulukumba 25 Ha 25 Ha 100,00 3 NTB Lombok Utara 25 Ha 25 Ha 100,00 4 Bali Karangasem 25 Ha 25 Ha 100,00 1.8 Pengendalian OPT

Tanaman Tahunan

1.8.1 Pengendalian OPT Kelapa

1.8.2 Hama Brontispa 1 Sulteng Banggai 100 Ha 100 Ha 100,00 Toli-Toli 100 Ha 100 Ha 100,00 2 Riau Indragiri Hilir 100 Ha 100 Ha 100,00 3 Sulut Bolmong 100 Ha 100 Ha 100,00 4 NTB Lombok Barat 100 Ha 100 Ha 100,00 5 Kalteng Kotim 100 Ha 100 Ha 100,00 1.8.3 Hama

Orcytes/Rhyncophorus

1 DIY Gunung Kidul 150 Ha 150 Ha 100,00 Kulonprogo 150 Ha 150 Ha 100,00 1.8.4 Hama

Orcytes/Rhyncophorus

2 Jabar Tasikmalaya 250 Ha 250 Ha 100,00 1.8.5 Hama

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 169

Page 187: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

Orcytes/Rhyncophorus 3 NTB Lombok Barat 400 Ha 400 Ha 100,00 Lombok Timur 350 Ha 350 Ha 100,00 1.8.6 Hama

Orcytes/Rhyncophorus 4 NTT

Flores Timur 400 Ha 400 Ha 100,00 1.8.7 Hama

Orcytes/Rhyncophorus 5 Sulsel

Bone 400 Ha 400 Ha 100,00 Sidrap 200 Ha 200 Ha 100,00 1.8.8 Hama

Orcytes/Rhyncophorus 6 Lampung

Lampung Selatan 200 Ha 200 Ha 100,00 7 Jateng Rembang 100 Ha 100 Ha 100,00 Jepara 125 Ha 125 Ha 100,00 Grobogan 100 Ha 100 Ha 100,00 8 Sulteng Primo 175 Ha 175 Ha 100,00 1.8.9 Hama

Orcytes/Rhyncophorus 9 Riau

Kampar 200 Ha 200 Ha 100,00 1.8.10 Hama Sexava 1 Sulut Kep.Talaud 150 Ha 150 Ha 100,00 2 Malut Halsel 150 Ha 150 Ha 100,00 Halmehara Barat 150 Ha 150 Ha 100,00 Morotai 150 Ha 150 Ha 100,00

Halteng 200 Ha 200 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 170

Page 188: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

Halut 150 Ha 150 Ha 100,00 1.8.11 Hama Aceria sp. 1 Sulut Bitung 250 Ha 250 Ha 100,00 MInahasa Utara 250 Ha 250 Ha 100,00 1.8.12 Pengendalian OPT

Karet

1 Sumut Asahan 100 Ha 100 Ha 100,00 2 Riau Pelalawan 100 Ha 100 Ha 100,00 Kuantan Singingi 100 Ha 100 Ha 100,00 3 Sumsel OKU 100 Ha 100 Ha 100,00 4 Kalsel Tabalong 100 Ha 100 Ha 100,00 5 Jabar Garut 60 Ha 60 Ha 100,00 1.8.13 Pengendalian OPT

Kelapa Sawit

1.8.14 Hama Oryctes/Rhyncophorus

1 Riau

Kampar 200 Ha 200 Ha 100,00 1.8.15 Pengendalian

Jambu Mete 1 Bali

Karangasem 130 Ha 130 Ha 100.00 2 NTT Sumba Timur 75 Ha 75 Ha 100.00 1.8.16 Denfarm

Pengendalian OPT Ha Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 171

Page 189: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

1.9 Denfarm Pengendalian OPT Regar

Ha Ha 100,00

1.9.1 Denfarm Pengendalian OPT Tanaman Kopi (PBKO)

1 Aceh

Aceh tengah 10 Ha 10 Ha 100,00 2 Bengkulu Kepahiang 10 Ha 10 Ha 100,00 3 NTB Lombok Timur 10 Ha 10 Ha 100,00 1.9.2 Denfarm

Pengendalian OPT Tanaman Kakao(PBK)

1 Sulsel

Soppeng 10 Ha 10 Ha 100,00 2 Sultra Bombana 10 Ha 10 Ha 100,00 1.9.3 Denfarm

Pengendalian OPT Tanaman Cengkeh(BPKC)

1 Jateng

Karanganyar 10 Ha 10 Ha 100,00 1.10 Denfarm

Pengendalian OPT Tahunan

1.10.1 Denfarm Pengandalian JAP pada Tanaman Karet

1 Sumut

Asahan 10 Ha 10 Ha 100,00 2 Riau Pelalawan 10 Ha 10 Ha 100,00 Kuantan singing 10 Ha 10 Ha 100,00 3 Sumsel OKU 10 Ha 10 Ha 100,00 4 Kalsel

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 172

Page 190: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

Tabalong 10 Ha 10 Ha 100,00 5 Jabar Garut 10 Ha 10 Ha 100,00 1.10.2 Denfarm

Pengendalian JAP pada Tanaman Jambu Mete

1 Bali

Karangasem 10 Ha 10 Ha 100,00 1.10.3 Denfarm

Pengendalian Aceria sp pada Tanaman Kelapa

1 Sulut

Bitung 10 Ha 10 Ha 100,00 Minahasa Utara 10 Ha 10 Ha 100,00 Denfarm Pengendalian

OPT semusim

1.10.4 Denfarm Pengendalian Uret pada Tanaman Tebu

1 DIY

Sleman 5 Ha 5 Ha 100,00 Denplot Pengadalian OPT

Lada 1 Kep. Babel

Bangka 1 Ha 1 Ha 100,00 1.10.5 Denplot

Pengendalian OPT Kopi 1 Bengkulu

Kepahiang 1 Ha 1 Ha 100,00 1.10.6 Denplot

Pengendalian Penggerek batang/Pucuk Tebu

1 Papua

Prov.Papua 1 Ha 1 Ha 100,00 1.10.7 Demplot

Pegendalian OPT Nilam 1 Sumbar

Pasaman Barat 2 Ha 2 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 173

Page 191: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROVINSI/KABUPATEN

TARGET REALISASI

VOLUME FISIK VOLUME %

2 Aceh Aceh selatan 2 Ha 2 Ha 100,00 3 Jambi Sarolangun 2 Ha 2 Ha 100,00 4 Jateng Purbalingga 2 Ha 2 Ha 100,00 5 Sultra Kolaka Utara 2 Ha 2 Ha 100,00 1.10.8 Demplot

Pengandalian OPT Karet 1 Kep.Babel

Bangka 1 Ha 1 Ha 100,00

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 174

Page 192: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

Lampiran 6. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 yang Dimonitor Oleh UKP4

RENCANA AKSI KRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

B04, B06, B09, B12 UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B04, B06, B09, B12 % CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

N5PXX: PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI UNTUK PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGANTARGET B03: 1. Teridentifikasinya CP/CL untuk kegiatan pengembangan tebu seluas 15.600

- B03 : 141,4% CPL/CL untuk rawat ratoon, bongkar ratoon dan perluasan seluas 22.059 Ha.

TARGET B06: 1. Teridentifikasinya CP/CL untuk kegiatan pengembangan tebu seluas 40.800 Ha.

- B06 : 126,53% CP/CL untuk rawat ratoon, bongkar ratoon dan perluasan seluas 51.627 Ha.

2. Terlaksananya pengadaan pupuk untuk rawat ratoon tebu seluas 12.000 Ha.

- B06 : 25,68% Pengadaan pupuk untuk rawat ratoon seluas 3.081 Ha.

TARGET B09: 1) Teridentifikasinya CP/CL untuk tanaman tebu seluas 47.010 Ha

B09 : 100,21% CP/CL untuk tanaman tebu seluas 47.110 ha.Berubahnya realisasi CP/CL dari 51.627 Ha (B06) ke 47.010 ha (B09) dikarenakan adanya penghematan nasional sehingga SK CPCL yg sudah di SK kan dibuat ulang kembali.

2) Terlaksananya pengadaan pupuk untuk rawat ratoon tebu seluas 5.000 Ha.

B09 : 64,33% 1. Sebagian besar petani tebu melaksanakan BR/perluasan pada pola II (Oktober-Desember)

TARGET: 1. Teridentifikasinya CP/CL untuk tanaman tebu seluas 47.010 Ha 2.Tersalurkannya pupuk untuk rawat ratoon 31.518Ha3. Terlaksanaanya perluasan dan bongkar ratoon 10.000 Ha di Tahun 2014 (5.492 Ha di Tahun 2015)

N5PXXAX: Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim

Rawat Ratoon, Bongkar ratoon dan perluasan areal tanaman tebu

TERGET : (RKP 79.000 Ha) 1. Terlaksananya pengadaan pupuk untuk rawat ratoon 31.518 Ha. 2. Terlaksananya Perluasan dan Bongkar Ratoon 10.000 Ha di Tahun 2014 (5.492 di Tahun 2015).

TARGET B09: 1) Teridentifikasinya CP/CL untuk tanaman tebu seluas 79.000 Ha2) Terlaksananya pengadaan pupuk untuk rawat ratoon tebu seluas 30.000 Ha 3) BR dan atau perluasan 3.600 Ha .

TARGET 1. Tersalurkannya pupuk untuk rawat ratoon 61.000 ha 2. Terlaksanaanya perluasan dan bongkar ratoon 16.200 ha di 2014 (1.800 ha di tahun 2015)

SEMULA MENJADI

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 175

Page 193: LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL ...ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/16/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 iv Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan

RENCANA AKSI KRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

B04, B06, B09, B12 UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B04, B06, B09, B12 % CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

3) Terlaksananya perluasan dan bongkar raton 1.500 Ha.

B09 : 63,08% 2. Lahan petani rata-rata merupakan lahan tegalan yang tidak berpengairan

3. Penundaan untuk penyaluran dana Bansos baru dicabut tanggal 14 Juli 2014. Setelah petani baru menyiapkan pelaksanaan BR/perluasan seperti mencari benih.

TARGET B12: 1) Teridentifikasinya CP/CL untuk tanaman tebu seluas 47.010 Ha

B12: 100 %

2) Terlaksananya pengadaan B12: 100 %3) Terlaksananya Bongkar B12: 64,70 % - Realisasi BR dan Perluasan

-.Pertumbuhan KBD mengalami

TARGET B12: 1) Terlaksananya pengadaan pupuk untuk rawat ratoon tebu seluas 61.000 Ha2) Terlaksananya Bongkar Ratoon dan Perluasan areal tebu seluas 16.200 Ha di tahun 2014

SEMULA MENJADI

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 176