2016 laporan tahunan - direktorat jenderal tanaman...

107

Upload: truongnhi

Post on 07-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering
Page 2: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

i Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan Tahun 2016 merupakan bentuk

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi selama tahun 2016, yang dijabarkan dalam

Visi, Misi, Tujuan, serta sasaran program dan

kegiatan yang diemban Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sebagai perwujudan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang dijabarkan dalam

Rencana Strategis Kementerian Pertanian dan Rencana Strategis

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Secara garis besar laporan ini menyajikan berbagai prestasi yang

dicapai sepanjang tahun 2016 pada masing-masing unit Eselon II

dalam rangka mewujudkan peningkatan produksi padi, jagung, dan

kedelai sebagaimana yang diamanatkan pemerintahan Presiden

Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menetapkan

kebijakan pencapaian swasembada pangan. Namun demikian,

laporan ini juga memuat permasalahan dan kendala dalam

pencapaian target-target yang telah ditetapkan.

Sejalan dengan semangat Reformasi Birokrasi yang

diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari,

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus meningkatkan kinerja

demi terwujudnya akuntabilitas dan transparansi menuju tata

kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

mendukung dalam pencapaian sasaran Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan selama ini, baik Eselon I lingkup Kementerian

Pertanian, Kementerian atau Lembaga, instansi serta stakeholder

lainnya.

Page 3: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

ii Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Akhir kata, semoga Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan Tahun 2016 ini dapat bermanfaat dan memberikan

informasi yang akurat, tepat, dan akuntabel.

Jakarta, Januari 2017

Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc NIP. 196002101988031001

Page 4: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

iii Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam upaya pencapaian swasembada pangan sebagaimana

diamanatkan dalam Dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pada masa pemerintahan

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan telah menetapkan sasaran produksi

padi, jagung, kedelai tahun 2016 masing-masing sebesar 76,23 juta

ton gabah kering giling (GKG), jagung 24 juta ton pipilan kering,

kedelai 1,1 juta ton biji kering. Di samping itu, Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan juga menetapkan sasaran produksi komoditas

utama lainnya, yaitu: kacang tanah 675 ribu ton biji kering, kacang

hijau 267 ton biji kering, ubi kayu 24,05 juta ton umbi basah, dan

ubi jalar 2,44 juta ton umbi basah.

Dalam mendukung pencapaian sasaran produksi komoditas utama

tanaman pangan tersebut, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

tahun 2016 melaksanakan satu program APBN yaitu Program

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman

Pangan, dengan kegiatan utama meliputi:1) Pengelolaan Produksi

Tanaman Serealia; 2) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang

dan Umbi; 3) Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman

Pangan; 4) Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari

Gangguan OPT dan DPI; 5) Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan; 6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis

Lainnya; 7) Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih; dan 8)

Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan.

Produksi tanaman pangan tahun 2016 berdasarkan angka

prakiraan, padi mencapai 79,141 juta ton GKG, jagung 23,164 juta

ton pipilan kering, kedelai 885 ribu ton biji kering, kacang tanah

561 ribu ton biji kering, kacang hijau 279 ribu ton biji kering, ubi

kayu 20,637 juta ton umbi basah dan ubi jalar 2,083 juta ton umbi

basah. Dibandingkan tahun 2015, padi naik 4,97%, jagung naik

Page 5: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

iv Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

18,11%, kedelai turun 8,06%, kacang tanah turun 7,35%, kacang

hijau 2,83%,ubi kayu turun 5,43%, dan ubi jalar turun 9,31%.

Sedangkan jika dibandingkan dengan sasaran produksi tahun 2016,

padi dan kacang hijau telah mencapai target.

Realisasi kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran produksi

tahun 2016 antara lain: penerapan budidaya padi mencapai

2.154.673 ha (97,85%); penerapan budidaya jagung 1.529.010 ha

(90,09%); penerapan budidaya kedelai 355.419 ha (90,43%);

perbanyakan benih sumber seluas 368 ha (78,74%); penguatan

desa mandiri 6.488 ha (87,27%); pengembangan desa mandiri benih

922 ha (77,47%); bantuan benih pusat padi 1.324 ton(70,38%);

bantuan benih jagung 2.003 ton (93,19%); penjualan benih

bersubsidi padi inbrida 42.718 ton (43,81%); padi hibrida 720 ton

(31,99%); kedelai 612 ton (24,49%); PPHT 14.085 ha (96,64%);

PPDPI 290 ha (90,63%); gerakan pengendalian OPT 506 kali

(69,13%); sarana pascapanen 25.714 unit (98,17%); unit pengolahan

hasil 78 unit (100%); dan sarana angkut 737 unit (102,50%).

Realisasi serapan APBN Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun

2016 mencapai Rp4,730 triliun (62,18% dari pagu Rp7,607 triliun).

Namun dengan adanya selfblocking dalam rangka penghematan dan

tunda bayar kegiatan ke tahun 2017 sebesar Rp2,764 triliun,

sehingga realisasi serapan mencapai 97,67%.

Page 6: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

v Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………i

RINGKASAN EKSEKUTIF……………………………………………...……..iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….v

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..vii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………ix

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….1

BAB II PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016……………………5

BAB III KINERJA TANAMAN PANGAN…………………………………13

BAB IV REALISASI KEGIATAN APBN 2016 ………………………….27

BAB V REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 ………………………53

BAB VI SUMBER DAYA MANUSIA……..………………………………57

BAB VII PERMASALAHAN DAN UPAYA

TINDAK LANJUT………………………………………………….59

BAB VIII PENUTUP……..……………………………………………………63

LAMPIRAN……...……………………………………………………………….65

Page 7: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

vi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 8: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

vii Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016 .................................................. 13

Tabel 2. Kontribusi PDB Sub Sektor Lingkup Pertanian terhadap PDB Sektor Pertanian Tahun 2016 ............................................................... 14

Tabel 3. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga

Konstan 2010 Tahun 2016 ......................................... 15

Tabel 4. Neraca Perdagangan Komoditas Utama

Tanaman Pangan Tahun 2016 ................................... 16

Tabel 5. Nilai Tukar Petani (NTP) Sektor Pertanian dan

Subsektor TP Tahun 2016 .......................................... 17

Tabel 6. Capaian Produksi Tanaman Pangan

Tahun 2016 ............................................................... 18

Tabel 7. Capaian Produktivitas TP Tahun 2016 ........................ 19

Tabel 8. Capaian Luas Panen TP Tahun 2016 .......................... 20

Tabel 9. Neraca Produksi Padi/Beras, Jagung dan

Kedelai Tahun 2016 .................................................. 22

Tabel 10. Penggunaan Benih Bersetifikat Padi, Jagung dan

Kedelai Tahun 2016 ................................................... 23

Tabel 11. Luas Pertanaman Padi, Jagung, Kedelai

Terkena OPT dan DPI Tahun 2016 ............................. 24

Tabel 12. Realisasi Kegiatan Penerapan Budidaya Padi

Tahun 2016 ............................................................... 28

Tabel 13. Realisasi Kegiatan Penerapan Budiddaya Jagung

Tahun 2016 ............................................................... 30

Tabel 14. Realisasi Kegiatan Penerapan Budiddaya Kedelai

Tahun 2016 ............................................................... 31

Tabel 15. Realisasi Luas Penangkaran dan Produksi Benih

TP Tahun 2016 .......................................................... 34

Page 9: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

viii Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 16. Realisasi Pengecekan Mutu Benih TP Tahun 2016…….35

Tabel 17. Realisasi Penyaluran Benih Pasar Bebas

Tahun 2016………………………………………………………35

Tabel 18. Rencana dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber

TP TA 2016 ................................................................ 36

Tabel 19. Realisasi Penjualan Benih Bersubsidi Tahun 2016 ...... 38

Tabel 20. Realisasi Kegiatan Penguatan Perlindungan TP

Tahun 2016 ............................................................... 42

Tabel 21. Kontribusi Bantuan Sarana Pascapanen Padi

Tahun 2016 ............................................................... 44

Tabel 22. Kontribusi Bantuan Sarana Pascapanen Jagung

Tahun 2016 ............................................................... 44

Tabel 23. Kontribusi Bantuan Sarana Pascapanen Kedelai

Tahun 2016 ............................................................... 45

Tabel 24. Hasil Pengukuran IK UPT Lingkup Ditjen TP

Tahun 2016 ............................................................... 49

Tabel 25. Realisasi Serapan APBN Sektoral Ditjen TP

Berdasarkan Kewenangan Tahun 2016 ...................... 53

Tabel 26. Realisasi Serapan APBN Sektoral Ditjen TP

Berdasarkan Kegiatan Utama Tahun 2016 ................. 54

Tabel 27. Realisasi Nilai Kontrak Subsidi Benih Tahun 2016...... 54

Tabel 28. Realisasi Serapan Anggaran Subsidi Benih

Tahun 2016 ............................................................... 55

Tabel 29. Jumlah Pegawai Ditjen TP Berdaasarkan

Pendidikan, Golongan, dan Jenis Kelamin

Tahun 2016……………………………………………………..57

Page 10: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

ix Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jumlah Pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2016 ................................ 67

Lampiran 2. Capaian Luas Panen Padi Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 68

Lampiran 3. Capaian Luas Panen Jagung Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 69

Lampiran 4. Capaian Luas Panen Kedelai Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 70

Lampiran 5. Capaian Luas Panen Kacang Tanah Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 71

Lampiran 6. Capaian Luas Panen Kacang Hijau Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 72

Lampiran 7. Capaian Luas Panen Ubi Kayu Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 73

Lampiran 8. Capaian Luas Panen Ubi Jalar Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 74

Lampiran 9. Capaian Produktivitas Padi Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 75

Lampiran 10. Capaian Produktivitas Jagung Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 76

Lampiran 11. Capaian Produktivitas Kedelai Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 77

Lampiran 12. Capaian Produktivitas Kacang Tanah Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 78

Lampiran 13. Capaian Produktivitas Kacang Hijau Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 79

Lampiran 14. Capaian Produktivitas Ubi Kayu Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 80

Lampiran 15. Capaian Produktivitas Ubi Jalar Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 81

Page 11: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

x Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 16. Capaian Produksi Padi Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 82

Lampiran 17. Capaian Produksi Jagung Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 83

Lampiran 18. Capaian Produksi Kedelai Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 84

Lampiran 19. Capaian Produksi Kacang Tanah Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 85

Lampiran 20. Capaian Produksi Kacang Hijau Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 86

Lampiran 21. Capaian Produksi Ubi Kayu Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 87

Lampiran 22. Capaian Produksi Ubi Jalar Tahun 2016

Per Provinsi............................................................ 88

Lampiran 23. Realisasi Kegiatan APBN Tahun 2016 Ditjen TP....... 89

Lampiran 24. Realisasi Penjualan Benih Bersubsidi

Tahun 2016 ........................................................... 95

Lampiran 25. Realisasi Serapan Anggaran Ditjen TP

Tahun 2016 ........................................................... 96

Page 12: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

1 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2015-2019 pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan

Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Kabinet Kerja telah menetapkan

kebijakan pencapaian swasembada pangan. Sejalan dengan

kebijakan tersebut, Kementerian Pertanian menindaklanjuti dengan

menetapkan peningkatan produksi tujuh komoditas pangan, yang

tiga diantaranya terkait dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, yaitu padi, jagung, dan kedelai.

Dalam upaya pencapaian swasembada pangan tersebut yang

ditandai dengan mengurangi impor terutama untuk komoditas padi

dan jagung, maka tahun 2016 telah ditetapkan produksi padi 76,22

juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 21,35 juta ton pipilan

kering (PK), dan kedelai 1,5 juta ton biji kering (BK), kacang tanah

756 ribu ton BK, kacang hijau 296 ton BK, ubi kayu 27,07 juta ton

umbi basah, dan ubi jalar 2,70 juta ton umbi basah. Namun, dalam

perkembangannya sesuai arahan Menteri Pertanian bahwa kegiatan

difokuskan pada peningkatan produksi jagung, sasaran produksi

seluruh komoditas utama tanaman pangan tahun 2016 mengalami

perubahan sebagaimana yang dituangkan dalam revisi Renstra

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Perubahan sasaran produksi

tersebut yaitu: padi sebesar 76,23 juta ton GKG, jagung 24 juta ton

PK, kedelai 1,1 juta ton BK, kacang tanah 675 ribu ton BK, kacang

hijau 267 ton BK, ubi kayu 24,05 juta ton umbi basah, dan ubi jalar

2,44 juta ton umbi basah.

Untuk mendukung sinergi operasional dan mempercepat

pencapaian target produksi, Menteri Pertanian menetapkan program

Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan

Kedelai yang telah dimulai sejak akhir tahun 2014 dan terus

berlanjut sampai tahun 2016.

Dalam mendukung pencapaian sasaran produksi komoditas utama

tanaman pangan tersebut, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 13: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

2 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

tahun 2016 melaksanakan satu program APBN yaitu Program

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman

Pangan. Kegiatan utama yang dilaksanakan dalam program tersebut

meliputi:

1) Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

2) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

3) Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

4) Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

dan DPI

5) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

7) Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan

Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

8) Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan

Anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2016 terdiri

dari APBN Sektoral dan APBN Subsidi. APBN Sektoral dialokasikan

pada 210 Satker (1 Satker Pusat Ditjen TP, 2 Satker UPT Pusat, 33

Satker Dekonsentrasi, 32 Satker Tugas Pembantuan Provinsi, 52

Satker Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota). Sedangkan APBN

subsidi benih (BA 999.07) sebesar 102.250 ton, pelaksanaannya

dilakukan melalui Public Service Obligation (PSO) oleh PT Sang

Hyang Seri dan PT Pertani.

Untuk memberikan gambaran capaian kinerja Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan selama tahun 2016, disusun Laporan Tahunan

sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Pokok-pokok

materi didalamnya memuat capaian kinerja, pelaksanaan program

kegiatan, realisasi serapan anggaran, serta permasalahan dan saran

tindak lanjut.

Page 14: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

3 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi

dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan, upaya serta

langkah-langkah perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan khususnya dan Kementerian

Pertanian secara umum pada masa yang akan datang.

Page 15: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

4 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 16: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

5 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB II

PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

Program yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan tahun 2016 yaitu Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan. Untuk membiayai

program tersebut dialokasikan Pagu APBN 2016 Sektoral (BA 018)

sebesar Rp8,015 triliun. Selanjutnya melalui penghematan

APBNalokasi anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

mengalami penurunan sebesar Rp408 miliar, sehingga total

anggaran menjadi Rp7,607 triliun, disamping sesuai Inpres Nomor 8

Tahun 2016, tanggal 26 Agustus 2016, dalam rangka penghematan

anggaran, terdapat anggaran yang tidak bisa dicairkan (self

blocking) sebesar Rp2,764 triliun, sehingga anggaran yang efektif

dapat digunakan sebesar Rp4,843 triliun.

Delapan kegiatan utama yang dilaksanakan dalam mendukung

program APBN tersebut, yaitu: (1) Pengelolaan Produksi Tanaman

Aneka Kacang dan Umbi (2); Pengelolaan Produksi Tanaman

Serealia; (3) Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman

Pangan; (4) Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari

Gangguan OPT dan DPI; (5) Dukungan Manajemen dan Teknis

Lainnya; (6) Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih; (7)

Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan, dan (8) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan.

Disamping kegiatan yang dibiayai APBN Sektoral, Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan kegiatan melalui APBN

Subsidi berupa penyaluran benih bersubsidi yang disalurkan oleh

PT Sang Hyang Seri dan PT Pertani. Alokasi APBN Subsidi untuk

subsidi benih (BA 999.07) dengan pagu sebesar Rp1,014 triliun.

Dalam pencapaian target produksi terutama padi, jagung, dan

kedelai tahun 2016 dilakukan melalui peningkatan produktivitas

melalui intensifikasi, perluasan areal tanam atau ekstensifikasi,

budidaya padi dengan teknologi Hazton, pengembangan desa

Page 17: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

6 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

organik padi, pengembangan jagung di lahan khususmelalui

pemanfaatan lahan perkebunan, pengembangan kedelai teknologi

budidaya jenuh air (BJA), penggunaan benih unggul bersertifikat.

Selain itu, juga dibarengi dengan upaya pengamanan potensi

kehilangan hasil akibat gangguan serangan OPT dan DPI (banjir dan

kekeringan), pengolahan/pemasaran hasil tanamanpangan serta

penurunan susut hasil pada saat panen dan pascapanen.

A. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia meliputi berbagai

kegiatan dalam pengembangan komoditas padi dan jagung. Dalam

upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi usahatani padi dan

jagung melalui perbaikan paket teknologi dan sinergis antar

komponen teknologi secara partisipatif oleh petani dan bersifat

spesifik lokasi.

Fokus utama pencapaian sasaran produksi padi tahun 2016adalah

peningkatan produktivitas padi melalui penerapan teknologi tanam

jajar legowo yang diarahkan pada kegiatan intensifikasi

(peningkatan produktivitas) dan kegiatan ekstensifikasi (perluasan

areal tanam) melalui kegiatan utama:

1) Padi inbrida peningkatan produktivitas

2) Padi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks

pertanaman

3) Padi hibrida

4) Padi perluasan areal tanam

5) Pengembangan desa pertanian organik untuk padi

6) Budidaya padi dengan teknologi hazton

Fokus utama pencapaian sasaran produksi jagung tahun 2016

adalah peningkatan produktivitas, peningkatan luas tanam,

peningkatan indeks pertanaman melalui kegiatan utama:

1) Gerakan pengembangan jagung hibrida

2) Jagung di lahan khusus

Target awal kegiatan penerapan budidaya padi tahun 2016 seluas

4.102.300 ha, namun karena adanya kebijakan penghematan

Page 18: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

7 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

anggaran maka target kegiatan menjadi 2.202.054 ha. Sementara

kegiatan penerapan budidaya jagung tahun 2016, selain mengalami

penghematan anggaran, terdapat alokasi tambahan kegiatan APBN-

P jagung di lahan khusus seluas 724.000 ha, namun kesanggupan

daerah seluas 553.536 ha. Sehingga target kegiatan penerapan

budidaya jagung menjadi 1.695.885 ha dari semula seluas

1.200.000 ha.

B. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

meliputi berbagai kegiatan dalam pengembangan komoditas kedelai,

kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar. Untuk mendorong

peningkatan produktivitas dan produksi kedelai difokuskan melalui

penerapan budidaya kedelai dengan pelaksanaan Ekstensifikasi

(PAT-PIP) Kedelai, Intensifikasi Kedelai dan Pengembangan Kedelai

Teknologi Budidaya Jenuh Air (BJA) kerjasama dengan IPB.

Kegiatan utama yang difasilitasi APBN sektoral Ditjen Tanaman

Pangan tahun 2016 melalui kegiatan pengelolaan produksi tanaman

aneka kacang dan umbi tahun 2016, yaitu:

1) Intensifikasi Kedelai seluas 306.000 hadirevisi menjadi 209.245

ha di 29 provinsi pada 243 kabupaten/kota. Luas satu unit GP-

PTT kedelai minimal sebesar 10 ha dan untuk memfasilitasi

pelaksanaan kegiatan tersebut Pemerintah memberikan

bantuan berupa sarana produksi paket lengkap meliputi benih,

pupuk dan pestisida,

2) Ekstensifikasi PAT-PIP Kedelai seluas 384.000 ha, direvisi

menjadi 175.373 ha, dilaksanakan di 28 Provinsi pada

219kab/kota. Luas satu unit PAT-PIP kedelai minimal 10 ha

dan untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan tersebut

Pemerintah memberikan bantuan berupa sarana produksi paket

lengkap yang meliputi benih, pupuk, pestisida dan komponen

sarana produksi lainnya sesuai spesifikasi lokasi

3) Teknologi Budidaya Jenuh Air Kedelai seluas 10.000 ha direvisi

menjadi 8.398 ha.Sarana produksi yang diberikan berupa benih

kedelai, pupuk an organik bersubsidi (NPK, SP-36, Urea, KCl),

Page 19: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

8 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

rhizobium, pestisida organik/an organik, herbisida, dan kapur

pertanian.

4) Intensifikasi Ubi Kayu seluas 10.000 ha, direvisi menjadi 5.957

ha. Ekstensifikasi ubikayu seluas 15.000 ha, direvisi menjadi

11.466 ha.Fasilitasi yang diberikan pemerintah kepada

kelompok tani dalam bahan organik untuk intensifikasi,

sedangkan untuk ekstensifikasi dalam bentuk bibit/stek

varietas unggul bersertifikat dan bahan organik.

5) Pengembangan Wilayah Timur Ubi Jalar seluas 2.700 ha dan

CF-SKR 500 ha.

6) Pengembangan CF-SKR Kacang Tanah seluas 550 ha.

C. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

difokuskan untuk mendorong peningkatan penggunaan benih

varietas unggul bersertifikat sehingga dapat mendorong peningkatan

produksi dan produktivitas.

Alokasi kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tahun 2016

meliputi: perbanyakan benih sumber 468 ha (setelah selfblocking),

terdiri dari padi 198 ha, jagung 58 ha, kedelai 214 ha; kacang tanah

12 ha, kacang hijau 10 ha dan ubi kayu 2 ha. Penguatan Desa

Mandiri Benih dengan sasaran sebanyak 743 unit/desa (7.434 ha),

Pengembangan Desa Mandiri Benih 119 unit/desa (1.190 ha).

Bantuan Benih Padi dan Jagung (DIPA Pusat) dengan alokasi untuk

benih padi 3.750 ton, dan jagung 4.500 ton.

Selain kegiatan yang difasilitasi APBN Sektoral, pada tahun 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengalokasikan kegiatan

Subsidi Benih yang dilaksanakan oleh PT Sang Hyang Seri (Persero)

dan PT Pertani (Persero) sebagai penyalur benih bersubsidi.

Alokasi benih bersubsidi TA. 2016 sebanyak 102.250 ton, terdiri

dari benih padi inbrida 97.500 ton, benih padi hibrida 2.250 ton,

dan benih kedelai 2.500 ton.

Page 20: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

9 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

D. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan

Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan

Iklim

Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan difokuskan

untuk mengamankan areal tanaman pangan dari potensi

kehilangan hasil akibat gangguan Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) berupa banjir

dan kekeringan.

Alokasi kegiatan penguatan perlindungan tanaman pangan tahun

2016 meliputi: Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)

14.575 ha, terdiri dari padi 13.900 ha, jagung 465 ha, dan kedelai

210 ha; Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PP-DPI)

320 ha; dan Gerakan Pengendalian OPT termasuk bersama TNI

sebanyak 735 kali.

E. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

difokuskan untuk mencapat target yaitu: 1) menurunnya susut

hasil (losses) produksi tanaman pangan, 2) meningkatnya nilai

tambah produk olahan tanaman pangan, 3) meningkatnya mutu

hasil produksi tanaman pangan dan 4) meningkatnya penguasaan

pasar domestik dan luar negeri.

Alokasi kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan

2016 untuk untuk mendukung menurunnya susut hasil berupa

bantuan sarana pascapanen padi, yang terdiri power thresser 3.208

unit, combine harvester kecil 6.283 unit, combine harvester sedang

2.884 unit, combine harvester besar 403 unit, vertical dryer padi 30

ton 2 unit, vertical dryer padi kapasitas 3,5-6 ton 3 unit, RMU 23

unit, pengering padi 20 unit, polisher 22 unit, destoner 2 unit, dan

alat angkut 700 unit.

Bantuan sarana pascapanen jagung terdiri dari corn combine

harvester 177 unit, corn sheller 6.526 unit, vertical dryer jagung

kapasitas 3,5-6 ton 15 unit, sarana pascapanen jagung 82 unit.

Bantuan sarana pascapanen kedelai, terdiri dari power thresser

Multiguna 6.500 unit. Untuk mendukung meningkatnya nilai

Page 21: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

10 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

tambah produk olah tanaman pangan berupa bantuan sarana

pengolahan hasil tanaman pangan sebanyak 78 unit yang terdiri

dari Unit Pengolahan (UPH) Jagung 49 unit dan UPH Kedelai 29

unit. Untuk mendukung peningkatan mutu hasil produksi tanaman

pangan berupa pengembangan standarisasi dan mutu 33 sertifikat,

sedangkan untuk mendukung peningkatan penguasaan pasar

domestik dan luar negeri dilakukan dengan pengadaan informasi

harga sebanyak 271 informasi harga.

F. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya dalam rangka

mendukung operasional teknis kegiatan meliputi: operasional

satuan kerja (satker); keuangan, perlengkapan; kepegawaian,

hubungan masyarakat; pengembangan data statistik; koordinasi

perencanaan program dan anggaran, umum, monitoring evaluasi

dan pelaporan program dan kegiatan, serta dukungan sarana

produksi untuk kawasan perbatasan/daerah tertinggal.

G. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan

Sistem Mutu Laboratorium Pengujian

Alokasi kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian tahun 2016

meliputi: pengembangan/validasi metode pengujian mutu benih

dengan target 10 metode, pelayanan pengujian mutu benih dengan

target 1.000 sampel, pengadaan koleksi benih yang terdiri atas

koleksi varietas dan IPTB (Isolat Patogen Tular Benih) sebanyak 40

koleksi, fasilitasi penerapan sistem mutu untuk 8 laboratorium,

penyelenggaraan uji profisiensi sebanyak 48 laboratorium, dan Uji

Petik Mutu Benih 90 sampel di 7 provinsi.

H. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan

Alokasi kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme

Pengganggu Tumbuhan tahun 2016 meliputi: pengembangan model

peramalan OPT 15 model, pengamatan keadaan lapang OPT padi,

jagung dan kedelai 49 data lokasi sasaran, bahan operasional

laboratorium di 8 laboratorium di BBPOPT, uji mutu produk agens

Page 22: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

11 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

hayati di 9 laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit/

Laboratorium Agen Hayati, perbanyakan isolat dan produk agens

hayati padat sebanyak 7.000 test tube.

Page 23: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

12 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 24: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

13 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB III

KINERJA TANAMAN PANGAN

A. Indikator Makro

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Secara nominal PDB sektor pertanian sampai dengan triwulan

III tahun 2016 mencapai Rp1.303,9 triliun, meningkat Rp81,86

triliun (6,70%) dibandingkan periode yang sama tahun 2015

sebesarRp1.222,06 triliun yang didukung oleh peningkatan

pada seluruh subsektor penyusunnya. Peningkatan tertinggi

terjadi pada subsektor tanaman pangan.

Tabel 1. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016 (Rp.miliar)

Bila diperhatikan kontribusi masing-masing subsektor pada

PDB sektor pertanian sampai dengan triwulan III tahun 2016,

PDB sub sektor perkebunan sebesar Rp133.697 miliar

merupakan penyumbang terbesar dengan kontribusi 28,83%,

disusul subsektor tanaman pangan Rp116.707 miliar (25,16%),

dan perikanan Rp81.360 miliar (17,54%). Sedangkan subsektor

tanaman hortikultura Rp52.177 miliar (11,25%), peternakan

Rp51.729 miliar (11,15%) dan jasa pertanian merupakan

subsektor dengan kontribusi terkecil.

Page 25: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

14 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 2. Kontribusi PDB Sub Sektor Lingkup Pertanian terhadap PDB Sektor Pertanian Tahun 2016 (%)

Sampai dengan triwulan III tahun 2016, kinerja sektor

pertanian secara riil ditunjukkan oleh nilai PDB atas dasar

harga konstan (tahun dasar = 2010) yang mencapai

Rp947.518,94 triliun. Nilai tersebut naik Rp24.684 triliun

(2,67%) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun

2015 sebesar Rp922.835 triliun. Hal ini terutama disebabkan

meningkatnya kinerja pada seluruh subsektor pendukungnya.

Bila dibandingkan dengan tahun 2015, pada tahun 2016 laju

pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 2,67% yang

didukung oleh peningkatan seluruh subsektor pendukungnya,

antara lain:subsektor perikanan sebesar 6,57%, peternakan

4,33%, perkebunan 3,02%, tanaman hortikultura 2,57%, jasa

pertanian 2,11%, tanaman pangan 0,11%.

Page 26: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

15 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 3. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2016 (Rp.miliar)

2. Ekspor Impor Komoditas Utama Tanaman Pangan

Secara keseluruhan kondisi perdagangan komoditas utama

tanaman pangan tahun 2016 mengalami defisit. Hal ini

tercermin pada neraca perdagangan yang bernilai negatif, baik

volume maupun nilainya. Volume impor komoditas utama

tanaman pangan periode Januari-Oktober 2016 mencapai 17,62

juta ton, sedangkan ekspornya hanya mencapai 185,868 ribu

ton atau terjadi defisit sebesar 17,4 juta ton. Sementara dari sisi

nilainya, juga menunjukkan defisit neraca perdagangan sebesar

US$5,408 juta dengan nilai ekspor US$109,24 juta dan impor

US$5.51 juta.

Pada tahun 2016, volume ekspor terbesar komoditas utama

tanaman pangan adalah komoditas gandum dengan volume

mencapai 74.632 ton (US$30,605 ribu), kemudian disusul oleh

jagung 38.130 ton (US$11,63 ribu), kacang hijau 24.079 ton

(US$ 24,669 ribu),dan ubi kayu 17.871 ton (US$7,1 ribu).

Sementara di sisi impor, gandum/meslin menjadi penyumbang

terbesar mencapai 9.29 juta ton (US$2,19 juta), kemudian

disusul oleh kedelai 5.32 juta ton (US$2,16 juta), beras 1.16

juta ton (US$480,4 ribu), dan jagung 1.06 juta ton (US$242,2

ribu).

Page 27: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

16 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 4. Neraca Perdagangan Komoditas Utama Tanaman Pangan Tahun 2016

Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca

(Ton) (Ton) (Ton) (000 US$) (000 US$) (000 US$)

1 Beras 2.329 1.163.544 (1.161.215) 1.387 480.402 (479.015)

2 Jagung 38.170 1.057.257 (1.019.087) 11.632 242.260 (230.628)

3 Kedelai 10.482 5.322.503 (5.312.022) 14.026 2.168.093 (2.154.067)

4 Kacang Tanah 4.370 154.488 (150.118) 11.101 162.926 (151.825)

5 Ubi Kayu 17.871 555.297 (537.425) 7.166 202.152 (194.986)

6 Ubi Jalar 7.959 30 7.929 6.294 23 6.271

7 Gandum 74.632 9.289.121 (9.214.489) 30.605 2.190.789 (2.160.185)

8 Kacang Hijau 24.079 58.930 (34.851) 24.669 57.639 (32.970)

9 Lainnya 5.977 19.303 (13.326) 2.364 12.754 (10.390)

185.868 17.620.473 (17.434.604) 109.243 5.517.039 (5.407.796) Jumlah

Volume Nilai

KomoditasNo

Sumber: BPS (diolah) Keterangan: Cakupan Kode HS Sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012

3. Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk

melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP

juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan

barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya

produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula

tingkat kemampuan/daya beli petani. NTP belum dapat

menggambarkan kondisi yang sebenarnya atas kesejahteraan

petani, tetapi sampai saat ini NTP masih merupakan salah satu

indikator untuk mengukur kesejahteraan petani. NTP dihitung

dengan cara membandingkan antara indeks harga yang

diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang

dinyatakan dalam persen. Data NTP menggunakan tahun dasar

2007=100, dan mulai November 2013 terjadi penggantian tahun

dasar menjadi 2012=100.

Page 28: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

17 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 5. Nilai Tukar Petani (NTP) Sektor Pertanian dan Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2016

Tanaman Tanaman Tanaman

Pangan Pangan Pangan

1 Januari 102,55 103,94 125,31 129,39 122,20 124,49

2 Februari 102,23 103,31 125,08 128,80 122,35 124,67

3 Maret 101,32 100,69 124,81 126,60 123,18 125,73

4 April 101,22 98,68 124,18 123,61 122,68 125,26

5 Mei 101,55 98,66 124,70 123,74 122,80 125,42

6 Juni 101,47 98,74 125,18 124,46 123,37 126,05

7 Juli 101,39 98,21 125,78 124,57 124,06 126,85

8 Agustus 101,56 98,12 126,16 124,59 124,22 126,98

9 September 102,02 98,53 127,07 125,49 124,56 127,36

10 Oktober 101,71 98,57 126,79 125,64 124,66 127,47

11 Nopember 101,31 98,17 127,13 126,07 125,49 128,42

12 Desember 101,49 98,18 127,81 126,58 125,94 128,92

101,65 99,48 125,83 125,80 123,79 126,47 Rata-rata

No. Uraian

Pertanian

Nilai Tukar Petani (NTP)

Pertanian Pertanian

Indeks Harga

Diterima Petani (IT)

Indeks Harga

Dibayar Petani (IB)

Sumber: BPS (diolah)

NTP sektor pertanian secara nasional pada Desember 2016

sebesar 101,49 naik 0,18% dibandingkan NTP November 2016

sebesar 101,31. Hal ini karena kenaikan It sebesar 0,53%, lebih

besar dibandingkan kenaikan Ib sebesar 0,36%. Sementara NTP

subsektor tanaman pangan (NTPP) pada periode yang sama juga

mengalami kenaikan sebesar 0,01%, dari 98,17 pada November

2016 menjadi 98,18 pada Desember 2016. Hal ini karena

kenaikan It sebesar 0,40%, lebih besar dibandingkan kenaikan

Ib sebesar 0,39%.

B. Capaian Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan

Berdasarkan Angka Prakiraan Tahun 2016 BPS RI, capaian

produksi komoditas utama tanaman pangan tahun 2016

menunjukkan capaian yang cukup baik, sebagian besar

komoditas mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015

(ATAP). Namun demikian, belum seluruh komoditas mencapai

target produksi yang telah ditetapkan, kecuali padidan kacang

hijau yang mencapai di atas target.Produksi tanaman pangan

tahun 2016 (Angka Prakiraan 2016) padi mencapai 79,141 juta

ton GKG, jagung 23,164 juta ton pipilan kering, kedelai 885

ribu ton biji kering, kacang tanah 561 ribu ton biji kering,

kacang hijau 279 ribu ton biji kering, ubi kayu 20,637 juta ton

Page 29: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

18 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

umbi basah dan ubi jalar 2,083 juta ton umbi basah.

Dibandingkan tahun 2015, padi naik 4,97%, jagung naik

18,11%, kedelai turun 8,06%, kacang tanah turun 7,35%,

kacang hijau 2,83%, ubi kayu turun 5,43%, dan ubi jalar turun

9,31%. Sedangkan jika dibandingkan dengan sasaran produksi

tahun 2016, padi mencapai 103,82%%, jagung 96,52%, kedelai

80,51%, kacang tanah 83,10%, kacang hijau 104,54%, ubi kayu

85,80% dan ubi jalar 85,26%.

Tabel 6. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016 (Angka Prakiraan)

No. Komoditas ATAP Sasaran Tahun

2015 2016 2016 *) Selisih (%) Selisih (%)

1 Padi 75,398 76,226 79,141 3,744 4.97 2,915 3.82

2 Jagung 19,612 24,000 23,165 3,552 18.11 (835) (3.48)

3 Kedelai 963 1,100 886 (78) (8.06) (214) (19.49)

4 Kacang Tanah 605 675 561 (45) (7.35) (114) (16.90)

5 Kacang Hijau 271 267 279 8 2.83 12 4.54

6 Ubi Kayu 21,801 24,052 20,637 (1,164) (5.34) (3,415) (14.20)

7 Ubi Jalar 2,298 2,444 2,084 (214) (9.31) (360) (14.74)

Produksi (000 Ton)

ATAP 2015

Capaian 2016 Thd

Sasaran 2016

Keterangan: *) Realisasi tahun 2016 merupakan angka prakiraan

Sasaran berdasarkan Renstra Ditjen Tanaman Pangan 2015-2019 edisi revisi

Peningkatan produksi tahun 2016 (Angka Prakiraan)

dibandingkan tahun 2015 (ATAP) terutama padi dan jagung

sebagain besar didukung oleh peningkatan luas panen.

Sementara peningkatan produksi jagung juga didukung oleh

meningkatnya produktivitas, demikian juga kacang hijau

mengalami peningkatan produktivitas. Sedangkan menurunnya

produksi kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubijalar tahun

2016 sebagian besar disebabkan oleh menurunnya luas panen.

Produktivitas tanaman pangan tahun 2016 (Angka Prakiraan

2016) padi sebesar 52,64 ku/ha, jagung 52,83 ku/ha, kedelai

15,06 ku/ha, kacang tanah 13,23ku/ha, kacang hijau 12,22

ku/ha, ubi kayu 241,98ku/ha dan ubi jalar 169,44 ku/ha.

Dibandingkan tahun 2015, capaian produktivitas tahun 2016

padi turun 1,45%, jagung naik 2,03%, kedelai turun 3,98%,

kacang tanah turun 0,71%, kacang hijau naik 3,30%, ubi kayu

Page 30: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

19 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

naik 5,43% dan ubi jalar naik 5,55%. Sedangkan bila

dibandingkan dengan sasaran 2016, produktivitas tahun 2016,

padi mencapai 100,55%, jagung 100,39%, kedelai 95,56%,

kacang tanah 95,05%, kacang hijau 101,16%, ubi kayu

100,82%, dan ubi jalar 97,46%.

Tabel 7. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2016 (Angka Prakiraan 2016)

No. Komoditas ATAP Sasaran Tahun

2015 2016 2016 *) Selisih (%) Selisih (%)

1 Padi 53.41 52.35 52.64 (0.78) (1.45) 0.29 0.55

2 Jagung 51.78 52.63 52.83 1.05 2.03 0.20 0.39

3 Kedelai 15.68 15.76 15.06 (0.62) (3.98) (0.70) (4.44)

4 Kacang Tanah 13.33 13.92 13.23 (0.09) (0.71) (0.69) (4.95)

5 Kacang Hijau 11.83 12.08 12.22 0.39 3.30 0.14 1.16

6 Ubi Kayu 229.51 240.00 241.98 12.47 5.43 1.98 0.82

7 Ubi Jalar 160.53 173.85 169.44 8.91 5.55 (4.41) (2.54)

Produktivitas (Ku/Ha) Capaian 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Keterangan: *) Realisasi tahun 2016 merupakan angka prakiraan

Luas panen tanaman pangan tahun 2016 (Angka Prakiraan

2016) padi mencapai 15,036 juta ha, jagung 4,385 juta ha,

kedelai 588 ribu ha, kacang tanah 424 ribu ha, kacang hijau

228 ribu ha, ubi kayu 853 juta ha dan ubi jalar 123 ribu ha.

Capaian luas panen tahun 2016 (Angka Prakiraan 2016) bila

dibandingkan dengan tahun 2015 (ATAP), padi naik 6,51%,

jagung naik 15,77%, kedelai turun 4,24%, kacang tanah turun

6,69%, kacang hijau turun 0,46%, ubi kayu turun 10,22% dan

ubi jalar turun 14,08%. Sedangkan jika dibandingkan dengan

sasaran luas panen tahun 2016, padi mencapai 103.26%,

jagung 96,15%, kedelai 84,25%, kacang tanah 87,42%,kacang

hijau 103,36%, ubi kayu 85,10%, dan ubi jalar 87,48%.

Page 31: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

20 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 8. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2016 (Angka Prakiraan 2016)

No. Komoditas ATAP Sasaran Tahun

2015 2016 2016 *) Selisih (%) Selisih (%)

1 Padi 14,117 14,561 15,036 919 6.51 474.78 3.26

2 Jagung 3,787 4,560 4,385 597 15.77 (175.49) (3.85)

3 Kedelai 614 698 588 (26) (4.24) (109.92) (15.75)

4 Kacang Tanah 454 485 424 (30) (6.69) (61.03) (12.58)

5 Kacang Hijau 229 221 228 (1) (0.46) 7.42 3.36

6 Ubi Kayu 950 1,002 853 (97) (10.22) (149.30) (14.90)

7 Ubi Jalar 143 141 123 (20) (14.08) (17.61) (12.52)

Luas Panen (000 Ha) Capaian 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Keterangan: *) Realisasi tahun 2016 merupakan angka prakiraan

Beberapa kendala dalam pencapaian sasaran produksi tanaman

pangan tahun 2016 antara lain terutama selain padi dan

jagung: 1) adopsi teknologi budidaya di tingkat petani belum

optimal, sehingga capaian produktivitas tingkat petani masih

lebih rendah dari potensi hasilnya; 2) adanya persaingan

dengan komoditas non pangan dalam pemanfaatan lahan; 3)

belum meratanya penggunaan teknologi alsintan, sehingga

berpengaruh terhadap efisiensi usahatani; 4) mekanisme

penyediaan benih belum berjalan optimal yang menyebabkan

keterlambatan penyediaan benih/tidak sesuai dengan jadwal

tanam; 5) kemitraan belum berkembang; dan 6) perubahan

iklim global/anomali iklim yang berdampak pada

ketidaksesuaian waktu tanam.

C. Neraca Produksi Beras, Jagung dan Kedelai Tahun 2016

Berdasarkan perhitungan neraca kebutuhan, produksi padi

(beras) tahun 2016 (Angka Prakiraan Produksi 2016) mampu

surplus sebesar 12,187 juta ton, jagung surplus 575 ribu ton

dan kedelai mengalami defisit 1,883 juta ton. Dengan demikian

maka produksi padi dan jagung mampu swasembada, sehingga

tidak ada impor beras dan mengurangi impor jagung.

Produksi padi nasional tahun 2016 (Angka Prakiraan 2016)

sebesar 76,141 juta ton GKG setara dengan 46,029 juta ton

beras tersedia untuk konsumsi. Bila dibandingkan dengan

Page 32: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

21 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kebutuhan konsumsi beras tahun 2016 sebesar 33,842 juta

ton, produksi padi tahun 2016 terjadi surplus beras sebesar

12,187 juta ton atau mencapai indeks swasembada 136,01.

Kebutuhan beras tahun 2016 meliputi: konsumsi langsung

penduduk 33,842 juta ton (tingkat konsumsi 124,89

kg/kapita/tahun, jumlah penduduk 258,705 juta jiwa), pakan

ternak/unggas 78.249 ton, industri bukan makanan 303.789

ton dan kehilangan hasil/susut/tercecer 1,151 juta ton.

Produksi jagung tahun 2016 (Angka Prakiraan Produksi 2016)

sebesar 23,165 juta ton pipilan kering, bila dibandingkan

dengan kebutuhan (konsumsi, industri, dan tercecer) tahun

2016 sebesar 22,590 juta ton, mengalami surplus 575 ribu juta

ton atau dengan indeks swasembada 131,01. Kebutuhan jagung

tahun 2016 meliputi: kebutuhan benih 96 ribu ton, konsumsi

langsung 404 ribu ton, pakan (industri pakan dan peternak

lokal) 16,180 juta ton, industri (pangan, non pangan dan non

pakan) 4,752 juta ton dan kehilangan hasil/ susut/tercecer

1,158 juta ton.

Produksi kedelai tahun 2016 sebesar 886 ribu ton (Angka

Prakiraan Produksi 2016) bila dibandingkan dengan kebutuhan

(konsumsi dan industri) tahun 2016 sebesar 2,768 juta ton,

masih terjadi defisit sebesar 1,883 juta ton atau baru mencapai

indeks swasembada 31,99. Kebutuhankedelai tahun 2016

meliputi: kebutuhan benih, konsumsi langsung, pakan

ternak/unggas, industri bukan makanan dan kehilangan

hasil/susut/tercecer.

Page 33: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

22 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 9. Neraca Produksi Padi/Beras, Jagung dan Kedelai Tahun 2016 (Berdasarkan Angka Prakiraan Produksi

2016)

Neraca

Surplus/Defisit

(Ton) (Ton) (Ton)

1 Beras Tersedia *) 46,028,594 33,842,420 12,186,174 136.01

2 Jagung 23,164,915 22,589,831 575,084 102.55

3 Kedelai 885,575 2,768,320 (1,882,745) 31.99

No. UraianProduksi Kebutuhan **) Indeks

Swasembada

Keterangan: *) Konversi beras tersedia = 62,74% x produksi padi Angka Prakiraan Produksi 2016

(79.141.352 ton GKG) **) Kebutuhan beras = konsumsi langsung, pakan ternak/unggas, industri dan

susut/tercecer Kebutuhan jagung = benih, konsumsi langsung, pakan, industri dan susut/tercecer

Kebutuhan kedelai = benih, konsumsi langsung, pakan ternak/unggas, industri dan susut/tercecer

Jumlah penduduk tahun 2016 = 258.705.000 jiwa (berdasarkan angka proyeksi BPS 2010-2035)

Tingkat konsumsi perkapita/tahun: beras = 124,89 kg, jagung = 1,56 kg, kedelai = 8,67 kg

D. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat

Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan

salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas tanaman pangan, yang sekaligus juga dapat

meningkatkan mutu produk, efisiensi usahatani dan

pendapatan petani serta sebagai sarana pengendali terhadap

hama dan penyakit tanaman.

Pada tahun 2016 berdasarkan laporan yang diterima,

penggunaan benih varietas unggul bersertifikat kelas Benih

Sebar (BR) yang digunakan oleh petani, untuk padi sebesar

180.928 ton (43,52%), untuk benih jagung sebesar 46.113 ton

(52,28%) dan untuk benih kedelai sebesar 12.841 ton (46,94%)

(data realisasi tanam periode Januari-Desember 2016).

Perbandingan capaian realisasi tingkat penggunaan benih

varietas unggul bersertifikat tahun 2016 terhadap tahun 2015,

menunjukkan bahwa tingkat penggunaan benih varietas unggul

bersertifikat untuk padi mengalami penurunan sebesar 9,22%,

jagung mengalami peningkatan sebesar 3,73% dan kedelai

Page 34: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

23 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

meningkat 15,25%. Komponen yang digunakan dalam

menghitung penggunaan benih varietas unggul bersertifikat,

selain peredaran benih di pasar bebas (swadaya petani),

komponen lainnya berasal dari bantuan pemerintah melalui

program Upsus, Cadangan Benih Nasional, subsidi benih, dan

bantuan benih di pusat dan di daerah, sehingga beberapa

komponen tersebut dapat mempengaruhi tingkat penggunaan

benih tersebut.

Tabel 10. Penggunaan Benih Bersertifikat Padi, Jagung, dan Kedelai Tahun 2016

Keterangan: Data Sementara s.d 30 Desember 2016

E. Pengamanan Pertanaman Dari Gangguan OPT dan DPI

Luas pertanaman padi yang terserang OPT dan terkena DPI

(banjir dan kekeringan) pada tahun 2016 seluas 299.000 ha

(puso 85.291 ha) atau mencapai 1,80% dari total luas tanam

padi tahun 2016 (seluas 16.628.432 ha), jagung 67.866 ha ha

(puso 37.739 ha) atau mencapai 1,38% dari total luas tanam

jagung tahun 2016 (seluas 4.900.492 ha), kedelai 17.202 ha

(puso 10.858 ha) atau 3,21% dari total luas tanam kedelai

tahun 2016 seluas 536.176 ha. Sementara target luas areal

tanaman padi, jagung, dan kedelai yang aman dari serangan

OPT dan DPI masing-masing sebesar 93,00%, 98,00%, dan

97,00%.

Rencana

(%)

Realisasi

(%)

%

RealisasiAbsolut %

1 Padi 47,94 50,00 43,52 87,04 (4,42) (9,22)

2 Jagung 50,40 50,00 52,28 104,56 1,88 3,73

3 Kedelai 40,73 35,00 46,94 134,11 6,21 15,25

No. Komoditas

Selisih 2016 Thd. 20152016

Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat

Realisasi

2015

(%)

Page 35: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

24 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 11. Luas Pertanaman Padi, Jagung, Kedelai Terkena OPT dan DPI Tahun 2016

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Padi

a. Total Luas Tanam (Ha)

b. Luas OPT Utama (Ha) 182,782 6,869 149,390 4,539 (33,392) (2,330)

c. Luas Terkena DPI (Ha) 387,861 243,427 150,210 80,752 (237,651) (162,675)

- Banjir (Ha) 48,330 25,496 121,203 71,900 72,873 46,404

- Kekeringan (Ha) 339,531 217,931 29,007 8,852 (310,524) (209,079)

d. Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 570,643 250,296 299,600 85,291 (271,043) (165,005)

- % Thd Total Luas Tanam (%) 4.08 1.79 1.80 0.51 (2.28) (1.28)

2 Jagung

a. Total Luas Tanam (Ha)

b. Luas OPT Utama (Ha) 12,705 68 10,842 291 (1,863) 223

c. Luas Terkena DPI (Ha) 50,011 23,497 57,024 37,448 7,013 13,951

- Banjir (Ha) 2,535 1,568 23,174 15,577 20,639 14,009

- Kekeringan (Ha) 47,476 21,929 33,850 21,871 (13,626) (58)

d. Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 62,716 23,565 67,866 37,739 5,150 14,174

- % Thd Total Luas Tanam (%) 1.55 0.58 1.38 0.77 (0.17) 0.19

3 Kedelai

a. Total Luas Tanam (Ha)

b. Luas OPT Utama (Ha) 5,193 7 1,519 5 (3,674) (2)

c. Luas Terkena DPI (Ha) 11,985 6,385 15,683 10,853 3,698 4,467

- Banjir (Ha) 1,751 1,384 14,486 10,403 12,735 9,019

- Kekeringan (Ha) 10,234 5,002 1,197 450 (9,037) (4,552)

d. Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 17,178 6,392 17,202 10,858 24 4,465

- % Thd Total Luas Tanam (%) 2.49 0.93 3.21 2.03 0.72 1.10

- % Thd Total Luas Tanam (%) 97.51 96.79 (0.72)

689,141 536,176 (152,965)

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 671,963 518,974 (152,989)

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 3,972,541 4,832,626 860,085

- % Thd Total Luas Tanam (%) 98.45 98.62 0.17

- % Thd Total Luas Tanam (%) 95.92 98.20 2.28

4,035,257 4,900,492 865,235

13,981,580 16,628,432 2,646,852

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 13,410,937 16,328,832 2,917,895

No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016 Selisih 2016 Thd 2015

Keterangan: - OPT = organisme penggganggu tumbuhan - DPI = dampak perubahan iklim (banjir dan kekeringan)

Jika dibandingkan dengan tahun 2015, luas pertanaman padi

yang terkena serangan OPT dan DPI turun, sementara jagung

dan kedelai meningkat. Namun jika diperhatikan, luas

partanaman padi, jagung, dan kedelai yang terkena banjir

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015, sebagai

akibat pengaruh La-Nina sehingga musim penghujan lebih

panjang pada tahun 2016. Luas pertanaman padi, jagung, dan

kedelai yang terkena serangan OPT dan DPI tahun 2016

sebenarnya meluas, namun dengan adanya upaya-upaya yang

dilakukan, sehingga luas terkena bisa berkurang.

Page 36: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

25 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

F. Penurunan Susut Hasil (Losses)

Penurunan susut hasil tahun 2016 untuk padi ditargetkan

sebesar 0,181%, jagung 0,48% dan kedelai sebesar 0,65%.

Target tersebut didasarkan atas perhitungan kontribusi input

sarana pascapanen tanaman pangan tahun 2016 yaitu padi

sebanyak 12.893 unit, jagung 6.800 unit, serta kedelai 6.500

unit.

Berdasarkan realisasi bantuan sarana pascapanen padi tahun

2016, diprediksi dapat menurunkan susut hasil padi sebesar

0,146% atau mencapai 80,66% dari target susut padi 0,181%.

Sedangkan berdasarkan realisasi bantuan sarana pascapanen

jagung diprediksi dapat menurunkan susut hasil jagung sebesar

0,517% atau mencapai 107,67% dari target susut jagung 0,48%.

Sementara bantuan sarana pascapanen kedelai diprediksi

menurunkan susut hasil kedelai sebesar 0,998% atau mencapai

153,54% dari target susut hasil kedelai 0,650%.

Tercapainya target susut hasil padi, jagung, dan kedelai

disebabkan karena banyaknya bantuan sarana pascapanen

yang diberikan pemerintah pada tahun 2016.

Page 37: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

26 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 38: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

27 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IV

REALISASI KEGIATAN APBN 2016

A. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

1. Penerapan Budidaya Padi

Target kegiatan penerapan budidaya padi tahun 2016 seluas

2.202.054 ha, terdiri dari: padi inbrida peningkatan

produktivitas 1.512.598 ha, padi perluasan areal tanam melalui

peningkatan indeks pertanaman 301.657 ha, padi hibrida

38.000 ha, padi perluasan areal tanam (PAT) 306.864 ha,

pengembangan desa pertanian organik untuk padi 2.440 ha,

dan budidaya padi dengan teknologi hazton 40.495 ha.

Fasilitasi bantuan kegiatan budidaya padi produktivitas

perluasan areal peningkatan indeks pertanaman, dan padi

hibrida yang diberikan berupa benih dan alat tanam jajar

legowo. Sementara untuk pengembangan desa pertanian

organik, selain bantuan benih dan alat tanam, juga diberikan

bantuan berupa pupuk organik, pestisida nabati, MOL, dan

fasilitasi pendukung pertanian organik. Demikian juga budidaya

padi dengan teknologi budidaya Hazton selain bantuan benih

dan alat tanam, juga diberikan bantuan berupa pupuk organik,

pupuk organik cair (POC) lengkap, decomposer, dan agensia

hayati.

Realisasi tanam kegiatan penerapan budidaya padimencapai

2.154.673 ha (97,85%), terdiri dari: padi inbrida peningkatan

produktivitas 1.482.329 ha (98,00%), padi perluasan areal

tanam melalui peningkatan indeks pertanaman 288.166 ha

(95,53%), padi hibrida 37.471 ha (98,61%), padi perluasan areal

tanam (PAT)304.346 ha (99,18%), pengembangan desa

pertanian organik untuk padi 2.286 ha (93,69%), budidaya padi

dengan teknologi hazton 40.074 ha (98,96%). Sisa kegiatan

seluas 47.381 ha sampai akhir Desember 2016 sedang dalam

persemaian.

Page 39: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

28 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Luas panen kegiatan penerapan budidaya padi mencapai

596.193 ha, produksi 3.828.193 ton dan produktivitas 64,21

ku/ha, atau 122,66% terhadap target (52,35 ku/ha), dengan

rincian padi inbrida peningkatan produktivitas 67,95 ku/ha,

padi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks

pertanaman 57,22 ku/ha, padi hibrida 74,66 ku/ha, padi

perluasan areal tanam 51,75 ku/ha, pengembangan desa

pertanian organik untuk padi 54,25 ku/ha, dan budidaya padi

dengan teknologi hazton 43,69 ku/ha.

Tabel 12. Realisasi Kegiatan Penerapan Budidaya Padi Tahun 2016

Gambar 1.

Gerakan Tanam Padi Serentak

Gambar 2.

Gerakan Panen Padi Serentak

Gambar 3. Pertanaman Padi Organik

Gambar 4. Panen Padi Metode Hazton

Rencana

(Ha) (Ha) (Ha)

1 Padi Inbrida Peningkatan Produktivitas 1.512.598 1.482.329 98,00

2 Padi Inbrida PAT PIP 301.657 288.166 95,53

3 Padi Hibrida 38.000 37.471 98,61

4 Padi Inbrida PAT 306.864 304.346 99,18

5 Pengembangan desa pertanian organik padi 2.440 2.286 93,69

6 Pengembangan padi teknologi hazton 40.495 40.074 98,96

2.202.054 2.154.673 97,85

No. Uraian

Jumlah

Realisasi

Page 40: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

29 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2. Penerapan Budidaya Jagung

Sasaran kegiatan penerapan budidaya jagung tahun 2016

seluas 1.655.885 ha, terdiri dari: pengembangan jagung hibrida

1.102.349 ha dan pengembangan jagung di lahan khusus

553.536 ha.

Fasilitasi bantuan kegiatan budidaya jagung yang diberikan

berupa benih jagung hibrida dan alat tanam yang

jumlah/rasionya disesuaikan dengan kondisi spesifik lokasi.

Sementara jika penanaman dilakukan di lahan hutan atau

tumpang sari dengan tanaman lainnya, maka jumlah bantuan

disesuaikan dengan tanaman jagung terhadap tanaman lainnya.

Realisasi tanam kegiatan penerapan budidaya jagung mencapai

1.529.674 ha (92,38%), terdiri dari: 1.102.349 ha (100%) dan

pengembangan jagung di lahan khusus 427.325 ha (77,20%).

Sisa pertanaman pendukung kegiatan utama jagung pada lahan

khusus akan ditanam pada bulan Januari-Maret tahun 2017

karena terlambatnya penyaluran benih. Hal ini masih

diperkenankan sebagaimana kebijakan yang tertuang pada

Petunjuk Teknis Pengembangan Jagung di Lahan Khusus tahun

2016.

Produktivitas kegiatan pengembangan jagung hibrida 61,70

ku/ha, atau 117,23% terhadap target (52,63 ku/ha). Sementara

pengembangan jagung di lahan khusus yang anggaran berasal

dari APBN-P yang DIPA baru terbit pada akhir bulan Juli 2016,

daerah sebagian besar baru dapat melaksanakan proses

administrasi keuangan untuk kontrak kegiatan pada bulan

Agustus-September 2016, sehingga kegiatan ini sebagian besar

baru bisa ditanam pada periode Oktober 2016-Maret 2017.

Page 41: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

30 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 13. Realisasi Kegiatan Penerapan Budidaya Jagung Tahun 2016

B. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

1. Penerapan Budidaya Kedelai

Sasaran kegiatan penerapan budidaya kedelai tahun 2016

seluas 393.017 ha, terdiri dari: intensifikasi kedelai 209.245 ha,

ekstensifikasi kedelai 175.373 ha, dan budidaya jenuh air (BJA)

8.398 ha.

Fasilitasi bantuan kegiatan budidaya kedelai yang diberikan

berupa benih kedelai bersertifikat dan rhizobium. Untuk areal

pasang surut di luar pulau Jawa, diberikan juga sarana

produksi berupa bahan organik atau kapur pertanian.

Sementara kegiatan teknologi BJA sarana produksi yang

diberikan berupa benih kedelai, pupuk an organik bersubsidi

(NPK, SP-36, Urea, KCl), rhizobium, pestisida organik/an

organik, herbisida, dan kapur pertanian.

Gambar 5.

Gerakan Tanam Jagung

Gambar 6. Gerakan Panen Jagung

Target Realisasi % Capaian

1 Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida 1.102.349 1.102.349 100,00

2 Jagung di Lahan Khusus 553.536 427.325 77,20

1.655.885 1.529.674 92,38 Jumlah

Tanam (ha)No. Kegiatan

Page 42: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

31 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi tanam kegiatan penerapan budidaya kedelai mencapai

355.419 ha (90,43%), terdiri dari: 194.202 ha (92,81%),

ekstensifikasi 152.799 ha (87,13%), dan BJA 8.398 ha

(100,00%).

Produktivitas kegiatan intensifikasi kedelai mencapai 15,06

ku/ha, atau 88,59% terhadap target (17,00 ku/ha). Sementara

capaian produktivitas ekstensifikasi kedelai sebesar 13,86

ku/ha (92,40% terhadap target (15,00 ku/ha), dan

produktivitas BJA 18,07 ku/ha (83,85% terhadap target 21,55

ku/ha). Masih rendahnya capaian produktivitas kegiatan

penerapan budidaya kedelai disebabkan karena masih

rendahnya realisasi panen.

Tabel 14. Realisasi Kegiatan Penerapan Budidaya Kedelai Tahun 2016

Gambar 7. Gerakan Tanam Kedelai

Gambar 7. Gerakan Tanam Kedelai

Target Realisasi % Capaian

1 Intensifikasi Kedelai 209.246 194.222 92,82

2 Ekstensifikasi Kedelai 175.373 152.799 87,13

3 Budidaya Jenuh Air (BJA) 8.398 8.398 100,00

393.017 355.419 90,43 Jumlah

Tanam (ha)No. Kegiatan

Gambar 8. Gerakan Panen Kedelai

Page 43: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

32 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2. Pengelolaan Produksi Ubi Kayu

Kegiatan pengelolaan produksi ubi kayu tahun 2016

dialokasikan seluas 17.423 ha, terdiri dari intensifikasi 5.957

ha dan ekstensifikasi 11.466 ha.

Fasilitasi yang diberikan pemerintah kepada kelompok tani

dalam bahan organik untuk intensifikasi, sedangkan untuk

ekstensifikasi dalam bentuk bibit/stek varietas unggul

bersertifikat dan bahan organik.

Realisasi tanam kegiatan pengelolaan produksi ubi kayu

mencapai seluas 15.341 ha atau mencapai 88,05% dari target,

dengan rincian intensifikasi 5.262 ha dan ekstensifikasi 10.079

ha. Adapun sisa yang belum dilaksanakan sampai akhir

Desember 2016 masing-masing seluas 1.645 ha dan 4.307 haa

masuk dalam selfblocking.

3. Pengelolaan Produksi Ubi Jalar

Pengelolaan produksi ubi jalar tahun 2016 dialokasikan seluas

2.950 ha, terdiri dari pengembangan ubi jalar wilayah timur

2.450 ha dan CF-SKR ubi jalar 500 ha. Realisasi kegiatan

pengelolaan produksi ubi jalar mencapai 2.585 ha, terdiri dari

pengembangan ubi jalar wilayah timur 2.05 ha (85,10%) dan

CF-SKR ubi jalar 100%. Sisa kegiatan pengembangan ubi jalar

wilayah timur yang belum dilaksanakan seluas 643 ha masuk

dalam selfblocking.

4. CF-SKR Kacang Tanah

Selain dana yang berasal dari APBN, pada tahun 2016 kacang

tanah mendapat bantuan dari dana hibah Jepang dalam

kegiatan CF-SKR. Bantuan sarana produksi kegiatan CF-SKR

kacang tanah, diberikan langsung kepada kelompok tani

peserta dalam bentuk transfer uang untuk bantuan sarana

produksi pupul an organic, pupuk organik, dan herbisida.

Realisasi pelaksanaan CF-SKR kacang tanah seluas 550 ha

(100%) dari sasaran.

Page 44: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

33 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

C. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

1. Penilaian Varietas, Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih

Tanaman Pangan

a. Pengujian Adaptasi Lokal

Rencana pengiriman galur/mutan untuk kegiatan uji

adaptasi/multilokasi yang dilaksanakan oleh BPSBTPH

dibeberapa provinsi pada tahun 2016 sebanyak 70 galur,

terdiri dari 53 galur padi dan 17 galur palawija. Dari jumlah

tersebut,seluruh galur telah terealisasi pengirimannya 100%.

b. Pelepasan Varietas

Jumlah proposal pelepasan varietas tanaman pangan yang

sebanyak 54 galur. Sampai dengan akhir Desember 2016,

telah diterbitkan 27 Keputusan Menteri Pertanian tentang

Pelepasan Varietas Tanaman Pangan, yang merupakan

usulan pelepasan varietas yang diajukan sejak tahun 2015

dan 2016. Varietas yang telah dilepas tersebut terdiri dari: 11

varietas jagung hibrida, 1 varietas jagung bersari bebas pulut,

3 varietas padi sawah, 2 varietas padi gogo, 1 varietas padi

ladang, 4 varitas kacang tanah, 1 varietas kedelai, 3 varietas

ubi jalar, dan 1 varietas ubi kayu.

c. Sertifikasi Benih

Benih varietas unggul bersertifikat adalah benih yang

diproduksi melalui proses sertifikasi benih, yaitu proses

pemberian sertifikat benih setelah melalui pemeriksaan

pertanaman lapangan.

Page 45: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

34 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 15. Realisasi Luas Penangkaran dan Produksi Benih Tanaman Pangan Tahun 2016

Keterangan: Data Sementara s.d 30 Desember 2016

Realisasi luas areal penangkaran benih tanaman pangan

tahun 2016 untuk areal penangkaran benih padi seluas

127.924 ha, benih jagung 2.628 ha, benih kedelai 26.589 ha,

benih kacang tanah 330 ha, kacang hijau 39 ha, dan ubi

kayu 10 ha. Sedangkan produksi benih varietas unggul

bersertifikat untuk benih padi sebanyak 235.385 ton, benih

jagung 29.220 ton, benih kedelai 11.258 ton, kacang tanah

154 ton dan kacang hijau 35 ton.

d. Pengawasan Mutu dan Peredaran Benih

Pengawasan benih yang beredar di pasaran merupakan salah

satu upaya untuk mengetahui kondisi benih yang beredar di

pasaran.

1 Padi BD 12.903,97 4.000,63

BP 52.874,83 136.631,18

BR : 62.145,57 94.753,66

- Inbrida 59.524,61 94.580,60

- Hibrida 2.620,96 173,06

Jumlah Padi 127.924,37 235.385,47

2 Jagung BD 59,50 33,53

BP 322,40 94,04

BR : 2.246,44 29.092,71

- Komposit 737,07 552,26

- Hibrida 1.509,37 28.540,45

Jumlah Jagung 2.628,34 29.220,28

3 Kedelai BD 219,05 66,60

BP 3.207,72 1.356,91

BR 23.162,31 9.834,27

Jumlah Kedelai 26.589,08 11.257,78

4 Kacang Tanah BD 25,64 2,07

BP 99,84 40,43

BR 204,90 111,85

Jumlah Kc.Tanah 330,38 154,35

5 Kacang Hijau BD 0,14 1,60

BP 22,96 20,33

BR 16,42 13,42

Jumlah Kc Hijau 39,52 35,35

No. Komoditas Kelas Benih

Luas

Penangkaran

(Ha)

Produksi (Ton)

Page 46: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

35 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi pengecekan mutu benih tanaman pangan tahun

2016 untuk padi sebanyak 23.357 ton, jagung komposit 89

ton, jagung hibrida 4.343 ton, kedelai 70.064 ton, kacang

tanah 3.634 ton, dan kacang hijau 0,73 ton.

Tabel 16. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Tanaman Pangan Tahun 2016

Memenuhi

Standar%

Tidak Memenuhi

Standar %

1 Padi 23,357.24 19,558.10 83.73 3,799.14 16.27

2 Jagung Komposit 89.97 62.59 69.57 26.38 29.32

3 Jagung Hibrida 4,343.01 4,070.45 93.72 272.55 6.28

4 Kedelai 70,064.11 16,360.65 23.35 53,703.46 76.65

5 Kacang Tanah 3,634.29 3,627.49 99.81 6.81 0.19

6 Kacang Hijau 0.73 - - 0.73 100.00

Benih yang Dicek

(Ton)KomoditasNo.

Hasil Pengecekan (Ton)

Keterangan: Data Sementara s.d 30 Desember 2016

Sedangkan realisasi penyaluran benih pasar bebas pada

tahun 2016 untuk benih padi sebanyak 76.450 ton, benih

jagung 29.344 ton, benih kedelai 4.571 ton, benih kacang

tanah 104 ton, dan benih kacang hijau 6 ton.

Tabel 17. Realisasi Penyaluran Benih Pasar Bebas Tahun 2016

No. KomoditasBD

(Ton)

BP

(Ton)

BR

(Ton)

F1

(Ton)

Jumlah

(Ton)

1 Padi 1,228 52,530 22,195 497 76,450

2 Jagung 44 284 1,009 28,008 29,344

3 Kedelai 10 531 4,030 - 4,572

4 Kacang Tanah 2 12 90 - 104

5 Kacang Hijau 0 1 5 - 6

1,283 53,357 27,330 28,505 110,476 Jumlah

Keterangan: Data Sementara s.d 30 Desember 2016

2. Perbanyakan Benih Sumber

Perbanyakan benih sumber di 31 Balai Benih dialokasikan

seluas 468 ha untuk padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Realisasi tanam

perbanyakan benih sumber seluas 368,5 ha atau (78,74%),

dengan rincian benih padi kelas BS-BD seluas 60 ha dan kelas

BD-BP seluas 136 ha, benih jagung kelas BS-BD seluas 11 ha

Page 47: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

36 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dan kelas BD-BP seluas 25 ha, benih kedelai kelas BS-BD

seluas 31,5 ha dan kelas BD-BP seluas 94 ha, benih kacang

tanah BS-BD seluas 3 ha dan kelas BD-BP seluas 5 ha, benih

kacang hijau BS-BD seluas 1 ha dan benih ubi kayu kelas BD-

BP seluas 2 ha.

Tabel 18. Rencana dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Tanaman Pangan TA 2016

Keterangan: Data Sementara s.d 30 Desember 2016

3. Desa Mandiri Benih

Untuk tercapainya berdaulat pangan prioritas pembangunan

pertanian yang harus terwujud adalah tercapainya sasaran

produksi padi, jagung dan kedelai. Terkait dengan hal itu, maka

sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN 2016-2019 kegiatan

penguatan desa mandiri benih dan pengembangan desa mandiri

benih merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan dapat

mendukung pencapaian sasaran produksi dan merupakan

salah satu upaya pemecahan masalah dari aspek perbenihan.

Kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih pada Tahun Anggaran

2016, dialokasikan sebanyak 994 unit/desa (9.940 ha) di 31

provinsi dan mengalami penghematan menjadi 7.434 ha. Selain

kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih pada Tahun Anggaran

2016 juga terdapat kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Benih

pada Tahun Anggaran 2016, dialokasikan sebanyak 122

unit/desa di 24 provinsi dan mengalami penghematan menjadi

119 unit/desa. Sampai dengan Desember 2016 kegiatan

penguatan desa mandiri telah terealisasi tanam 6.488 ha

(87,27%), realisasi panen 5.326 ha, produksi benih 15.979 ton

Ha %

1 Padi 231 196 84,85 60,00 30,61

2 Jagung 46 36 78,26 11 30,56

3 Kedelai 175 125,5 71,71 32 25,10

4 Kacang Tanah 6 8 133,33 3 37,50

5 Kacang Hijau 8 1 12,50 1 100,00

6 Ubi Kayu 2 2 100,00 - -

468 369 78,74 107 135,26

%

Jumlah

RealisasiNo. Komoditas Rencana Produksi

Page 48: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

37 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dan produksi benih bersertifikat 11.186 ton. Sedangkan

pengembangan desa mandiri benih telah terealisasi tanam 922

ha (77,47%), realisasi panen 722 ha, produksi benih 2.167 ton

dan produksi benih bersertifikat 1.517 ton (Data sementara per

30 Desember 2016).

4. Bantuan Benih Padi Inbrida dan Jagung Hibrida di Pusat TA

2016

Pada tahun 2016, pemerintah menyediakan anggaran untuk

bantuan benih DIPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tahun Anggaran 2016, dengan jumlah alokasi benih padi

inbrida 12.500 ton dan jagung hibrida 4.500 ton.

Realisasi penyaluran bantuan benih pusat untuk komoditas

padi sebesar 1.324 ton atau 70,38% dari kontrak 1.881ton,

sedangkan jagung 2.003 ton atau 93,19% dari kontrak 2.149

ton. Rendahnya realisasi karena ada provinsi yang tumpang

tindih dengan bantuan lain sehingga kontrak dibatalkan dan

adanya penghematan anggaran.

Keterangan: Data Sementara s.d 30 Desember 2016

5. Subsidi Benih

Alokasi benih bersubsidi Tahun Anggaran 2016 sebanyak

102.250 ton, terdiri dari benih padi inbrida 97.500 ton, benih

padi hibrida 2.250 ton, dan benih kedelai 2.500 ton. Sampai

dengan akhir Desember 2016 realisasi penjualan subsidi benih

sebanyak 44.050 ton, dengan rincian untuk benih padi inbrida

42.718 ton, padi hibrida 720 ton, dan benih kedelai 612 ton.

Gambar 9.

Penyerahan Bantuan Benih Padi Gambar 10.

Penyerahan Bantuan Benih Jagung

Page 49: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

38 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sampai dengan akhir Desember realisasi Daftar Usulan

Pembelian Benih Bersubsidi (DUPBB) padi inbrida, padi hibrida,

dan kedelai sebanyak 44.956 ton(43,97%) dengan penjualan

44.050 ton, dengan rincian untuk benih padi inbrida 42.718 ton

(43,81%), padi hibrida 720ton (31,99%), dan benih kedelai 612

ton (24,49%) dari pagu.

Tabel 19. Realisasi Penjualan Benih Bersubsidi Tahun 2016

1 Padi Inbrida 97,500 43,514 44.63 42,718 43.81 98.17

2 Padi Hibrida 2,250 827 36.75 720 31.99 87.03

3 Kedelai 2,500 615 24.58 612 24.49 99.62

102,250 44,956 43.97 44,050 43.08 97.99 Jumlah

Alokasi

(Ton)(Ton) % Thd Pagu (Ton) % Thd Pagu

% Thd

DUPBB

DUPBB PenjulalanNo. Komoditas

Realisasi Fisik

Keterangan: Data Sementara s.d 30 Desember 2016

6. Cadangan Benih Nasional

Stok CBN sampai dengan akhir tahun 2015 untuk benih padi

inbrida sebanyak 11.869 ton, padi hibrida 816 ton, jagung

hibrida 1.785 ton, jagung komposit 1.075 ton, dan kedelai 8.181

ton.

Penggunaan benih CBN berdasarkan Surat Penugasan Direktur

Jenderal Tanaman Pangan selama Tahun 2016 untuk kegiatan

pemulihan 743 ton benih padi inbrida, sehingga stok CBN

sampai dengan akhir bulan Desember 2016 untuk komoditas

padi inbrida 11.126 ton, padi hibrida 816 ton, jagung hibrida

1.785 ton, jagung komposit 1.075 ton dan kedelai 8.181 ton.

(Data sementara per 30 Desember 2016).

Page 50: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

39 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

D. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak

Perubahan Iklim (DPI)

1. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)

Penerapan Pengendalian Hama Terpadu Skala Luas (PPHT-SL)

merupakan salah satu upaya pengamanan produksi tanaman

pangan. Sistem PHT mengedepankan pengelolaan

agroekosistem dan pengendalian OPT yang berbasis

sumberdaya alam yang ramah lingkungan antara lain

penggunaan agens pengendali hayati (APH), pestisida nabati,

penanaman tanaman refugia sebagai mikro habitat musuh

alami, dan pengendalian spesifik lokasi lainnya. Di dalam

konsep PPHT-SL terdapat pemberdayaan petani dan

menghilangkan sekat individu, karena lahan pengamatan seluas

minimal 25 ha adalah hamparan untuk dikelola bersama-sama.

Sampai dengan bulan Desember 2016 PPHT padi telah realisasi

13.475 ha atau 96,94% dari target 13.900 ha, PPHT jagung 420

ha atau 90,32% dari target 465 ha, dan PPHT kedelai 190 ha

atau 90,48% dari target 210 ha.

Dari kegiatan PPHT tahun 2016 diharapkan: (a) menurunnya

penggunaan pestisida kimia sintetis, meningkatnya

perkembangan musuh alami dan meningkatnya penggunaan

pengendali ramah lingkungan di 539 hamparan pertanaman

padi, 28 hamparan pertanaman jagung dan 19 hamparan

pertanaman kedelai, (b) tersosialisasinya PPHT kepada

masyarakat di sekitar hamparan dan (c) ditetapkannya Rencana

Tindak Lanjut (RTL) untuk Musim Tanam (MT) berikutnya.

2. Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)

Kegiatan PPDPI bertujuan untuk memberdayakan petani dalam

menerapkan upaya antisipasi kerusakan tanaman akibat

dampak perubahan iklim ekstrim (banjir dan kekeringan) di

lahan usahataninya sesuai dengan iklim setempat terutama

pada daerah rawan terkena banjir dan kekeringan, mengurangi

resiko kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim

Page 51: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

40 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(banjir/kekeringan) dan meningkatkan pengamanan produksi

tanaman padi dari dampak perubahan iklim.

Realisasi kegiatan PPDPI pada tahun 2016 seluas 290 ha atau

90,63% dari target 320 ha di 15 Provinsi. Namun 30 ha yang

tidak dapat dilaksanakan karena terjadi pemotongan anggaran

(self blocking) yaitu di Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan

dan Maluku. Output dari kegiatan PPDPI tahun 2016 adalah 29

kelompok tani telah meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan antisipasi dan adaptasi DPI, diterapkannya upaya

antisipasi dan adaptasi DPI seluas 290 hektar dan

diterapkannya budidaya tanaman sehat sesuai iklim setempat

pada 29 kelompok tani.

3. Gerakan Pengendalian

Dalam rangka mengantisipasi terjadinya peningkatan serangan

OPT perlu dilakukan gerakan pengendalian OPT yang dilakukan

secara bersama-sama. Untuk memberikan motivasi dan

kepedulian kepada masyarakat petani akan pentingnya

pengendalian OPT yang dilakukan secara bersama-sama dan

berkesinambungan maka perlu dilakukan gerakan massal

pengendalian OPT.

Tujuan dilaksanakannya Gerakan Pengendalian OPT adalah

merupakan salah satu upaya meminimalkan kerusakan

serangan dan memberdayakan serta meningkatkan kepedulian

masyarakat tani akan pentingnya pengendalian OPT, dan

memupuk kerjasama antar kelompok pengendalian di daerah

endemis serangan OPT. Gerakan ini dimaksudkan sebagai

stimulus bagi para petani untuk terus mengendalikan OPT yang

menyerang di daerahnya.

Realisasi kegiatan Gerakan pengendalian sampai dengan akhir

Desember 2016, gerakan pengendalian padi 424 kali atau

75,44% dari target 562 kali, gerakan pengendalian jagung 62

kali atau 59,62% dari target 104 kali, gerakan pengendalian

kedelai 29 kali atau 58,00% dari target 50 kali, dan gerakan

Page 52: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

41 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pengendalian bersama TNI 9 kali atau 47,37% dari target 19

kali.

Hasil dari gerakan pengendalian OPT dapat mengamankan areal

pertanaman padi seluas 16.960 ha, jagung seluas 1.860 ha,

kedelai seluas 435 ha dan TNI seluas 360 ha.

4. Kegiatan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT)

Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman adalah Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan.

Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman mempunyai tugas

dan fungsi melaksanakan pengujian mutu pestisida, pupuk

dan produk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan

untuk mendukung peningkatan produksi dan keamanan

pangan serta terjaganya kelestarian lingkungan.

Dalam melaksanakan pengujian, laboratorium pada Balai

Pengujian Mutu Produk Tanaman sebagai laboratorium

penguji telah menerapkan sistem mutu sesuai dengan SNI

ISO/IEC 17025: 2008 (ISO/IEC 17025:2005).

Output yang dihasilkan berupa sertifikat LHP sebanyak 2.145

dengan capaian 91.28 % dari target 2.350 LHP, dan 2) Pelatihan

Instrumen Laboratorium dan Manajemen, dalam rangka

meningkatkan SDM personil Balai Pengujian Mutu Produk

Tanaman selama kurun waktu Januari-Desember 2016,

Gambar 12. Gerakan Pengendalian OPT

Bersama TNI

Gambar 11.

Gerakan Pengendalian OPT

Page 53: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

42 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

personil yang telah mengikuti pelatihan sebanyak 92 personil

dari target 80 personil (115,00%).

Tabel 20. Realisasi Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman

Pangan Tahun 2016

E. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

1. Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan

a. Sarana Pascapanen Padi

Capaian realisasi penyaluran sarana pascapanen padi tahun

2016 adalah power thresser 3.098 unit atau 95,67%, Combine

Harvester Kecil 6.286 unit 100,04%, Combine Harvester

Sedang 2.884 unit atau 100%, Combine Harvester Besar 428

unit atau 95,96%, Vertical Dryer Padi kapasitas 3,5-6 ton 3

unit atau 100%, Dryer Padi kapasitas 30 ton 2 unit atau

100%, RMU 23 unit atau 100%, Polisher 22 unit atau 100%.

b. Sarana Pascapanen Jagung

Capaian realisasi penyaluran sarana pascapanen jagung

tahun 2016 adalah Corn Combine Harvester 177 unit atau

Realisasi %

1 Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) (Ha) 14.575 14.085 96,64

- Padi (Ha) 13.900 13.475 96,94

- Jagung (Ha) 465 420 90,32

- Kedelai (Ha) 210 190 90,48

2Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim

(PPDPI) (Ha)320 290 90,63

3 Gerakan Pengendalian (Kali) 732 506 69,13

- Padi (Kali) 558 412 73,84

- Jagung (Kali) 104 62 59,62

- Kedelai (Kali) 51 24 47,06

- Gerakan bersama TNI (Kali) 19 8 42,11

4 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman Pangan

a. Pengujian Mutu : 2.350 2.145 91,28

- Persiapan dan Pelaksanaan Pengujian 2.350 2.145 91,28

- Pemantauan Pestisida, Pupuk dan Produk (Prov.) 25 25 100,00

b.Pelatihan Instrumen Lab & Manajemen (orang) 80 92 115,00

RealisasiRencanaKegiatanNo.

Page 54: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

43 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

100%, Corn Sheller 6.276 unit atau 100%, Vertical Dryer

Jagung kapasitas 3,5-6 ton 15 unit atau 100%.

c. Sarana Pascapanen Kedelai

Realisasi penyaluran sarana pascapanen kedelai, berupa

Power Thresser Multiguna 6.500 unit atau 100%.

2. Bantuan Sarana Pengolahan Hasil Tanaman Pangan

Untuk mendukung meningkatnya nilai tambah produk olah

tanaman pangan berupa bantuan sarana pengolahan hasil

tanaman pangan yang terdiri dari:

1) UPH Jagung sebanyak 60 unit, direvisi menjadi 49 unit

2) UPH Kedelai sebanyak 30 unit, direvisi menjadi 29 unit

Realisasi sampai dengan Desember 2016 telah tersalurkan UPH

Jagung 49 unit (100%) dan UPH Kedelai 29 unit (100%).

3. Peningkatan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan

Kegiatan berupa pengembangan standarisasi dan mutu dengan

target 33 sertifikat, sampai dengan akhir tahun 2016 realisasi

mencapai 32 sertifikat atau 96,97%.

4. Pengadaan Informasi Harga

Kegiatan ini bertujuan untukmendukung peningkatan

penguasaan pasar domestik dan luar negeri, dilakukan dengan

pengadaan informasi harga,capaian realisasi sampai dengan

akhir Desember adalah 270 informasi harga atau 99,63% dari

target 271 informasi harga.

5. Penurunan Tingkat Susut Hasil (Losses)

1) Penurunan Susut Hasil (losses) Produksi Padi

Penurunan susut hasil tanaman pangan diperhitungkan

dengan perhitungan capaian target susut hasil tanaman

pangan sebagaimana yang tercantum pada Renstra

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan Tahun 2016-2019.

Page 55: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

44 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 21. Kontribusi Bantuan Sarana Pascapanen Padi

Tahun 2016

Keterangan: *) Angka Prakiraan Produksi Tahun 2016

Berdasarkan data kontribusi pada tabel diatas, diketahui

bahwa bantuan sarana pascapanen padi Tahun 2016

diprediksi menurunkan susut hasil padi sebesar 0,146% atau

mencapai 80,66% dari target susut 0,181%. Penurunan susut

hasil sebesar 0,146% diperkirakan dapat mengamankan

produksi padi pada tahun 2016 sebesar 115.544 ton atau

senilai Rp612,38 miliar (asumsi harga gabah kering giling di

tingkat penggilingan Rp5.300/kg).

2) Penurunan Susut Hasil (losses) Produksi Jagung

Bantuan yang telah tersalur ini turut memiliki kontribusi

dalam penurunan susut hasil tanaman jagung dan

diperhitungkan dalam perhitungan capaian target susut hasil

tanaman pangan sebagaimana yang tercantum pada Renstra

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan Tahun 2016-2019.

Tabel 22. Kontribusi Bantuan Sarana Pascapanen Jagung

Tahun 2016

Keterangan: Asumsi sarana pascapanen jagung yang telah dimanfaatkan 60% dari

sarana yang telah disalurkan

*) Angka Prakiraan Produksi Tahun 2016

Target % Capaian 2016

2016 Terhadap Target

Produksi Padi (Ton GKG) 76.230.000 79.140.000 103,82

Penurunan Susut Hasil (%) 0,181 0,146 80,66

Pengamanan Produksi (Ton GKG) 137.976 115.544 83,74

Uraian Realisasi *)

Target % Capaian 2016

2016 Terhadap Target

Produksi Jagung (Ton PK) 21.329.418 23.160.000 108,58

Penurunan Susut Hasil (%) 0,480 0,517 107,67

Pengamanan Produksi (Ton PK) 102.381 119.691 116,91

Uraian Realisasi *)

Page 56: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

45 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Berdasarkan data kontribusi pada tabel diatas, diketahui

bahwa bantuan sarana pascapanen jagung tahun 2016

diprediksi menurunkan susut hasil jagung sebesar 0,86%

atau mencapai 107,67% dari target susut hasil jagung

0,480%. Penurunan susut hasil sebesar 0,517% diperkirakan

dapat mengamankan produksi jagung pada tahun 2016

sebesar 199.691 ton atau senilai Rp323,16 miliar (asumsi

harga jagung pipil kering di tingkat petani Rp2.700/kg).

3) Penurunan Susut Hasil (losses) Produksi Kedelai

Bantuan yang telah tersalur ini turut memiliki kontribusi

dalam penurunan susut hasil tanaman kedelai dan

diperhitungkan dalam perhitungan capaian target susut hasil

tanaman pangan sebagaimana yang tercantum pada Renstra

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan Tahun 2016-2019.

Tabel 23. Kontribusi Bantuan Sarana Pascapanen Kedelai

Tahun 2016

Target % Capaian 2016

2016 Terhadap Target

Produksi Kedelai (Ton BK) 2.111.000 885.575 41,95

Penurunan Susut Hasil (%) 0,650 0,998 153,54

Pengamanan Produksi (Ton BK) 13.824 8.838 63,93

Uraian Realisasi *)

Keterangan: *) Angka Prakiraan Produksi Tahun 2016

Berdasarkan data kontribusi bantuan sarana pascapanen

kedelai pada tabel diatas, diketahui bahwa bantuan sarana

pascapanen kedelai tahun 2016 diprediksi menurunkan

susut hasil kedelai sebesar 0,998% atau mencapai 153,54%

dari target susut hasil kedelai 0,650%. Penurunan susut

hasil kedelai sebesar 0,998% diperkirakan dapat

mengamankan produksi kedelai pada tahun 2016 sebesar

8.838 ton atau senilai Rp68,05 miliar (asumsi harga kedelai

di tingkat petani Rp7.700/kg).

Page 57: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

46 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

F. Dukungan Teknis dan Manajemen Lainnya

1. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

a. Realisasi PNBP Satker Ditjen TP (Pusat) sebesar Rp1,41 miliar

(133,80%), terdiri dari fungsional Rp875 juta dan umum

Rp532juta dari target yang ditetapkan oleh Kementerian

Keuangan sebesar Rp1,05 miliar.

b. Realisasi PNBP Satker Ditjen TP (Daerah) sebesar Rp11,98

miliar (228,88%), terdiri dari fungsional Rp4,76 miliar, dan

umum Rp7,22 miliar dari target yang ditetapkan oleh

Kementerian Keuangan sebesar Rp5,23 miliar. Hingga akhir

tahun 2016 sebanyak 59 satker.

2. Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)

Hasil dari Pendataan Aset BMN terdapat Mutasi Tambah dan

Kurang barang Inventaris sampai dengan 31 Desember 2016

yaitu terdiri dari peralatan dan mesin sebanyak 49.470 unit

dengan nilai Rp544.246.586.019, aset tetap lainnya sebanyak

587 unit dengan nilai Rp319.553.975, dan aset tetap yang tidak

digunakan 315 unit dengan nilai Rp4.576.277.409.

3. Penghargaan Kelompok Tani dan Mantri Tani Berprestasi

Penilaian periode tahun 2016 telah dilaksanakan pada bulan

Agustus sampai Oktober 2016 oleh Tim Penilai. Penilaian

dilakukan terhadap Kelompok Tani, Mantri Tani, Produsen

Penangkar Benih dan Kelompok Tani Komoditi Berprestasi,

realisasi kegiatan telah tercapai 100%, pemberian penghargaan

terdiri dari:

a. Pemberian Penghargaan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Pertanian Nomor 709/Kpts/KP.5901/10/2016

tentang Pemberian Penghargaan Kepada Penggerak/

Pemrakarsa/Pelopor Di Bidang Pembangunan Pertanian

Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2016. Adapun penerima

penghargaan ini adalah: 4 kelompok tani, 1 orang mantri tani

dan 1 orang produsen benih.

Page 58: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

47 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

b. Pemberian Penghargaan berdasarkan Surat Keputusan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor

83/HK.310/C/10/2016 tentang Penerima Penghargaan

Kelompok Tani, Mantri Tani, Petugas Perbenihan,

Produsen/Penangkar Benih, Petugas POPT, Petugas PPOPT-

PHP, Laboratorium Pengamatan Hama Dan Penyakit (LPHP),

Kelompoktani Pengembang Agens Hayati (PAH) dan Petani

Pengembang Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Berprestasi

Tahun 2016. Adapun penerima penghargaan ini adalah:

Kelompok Tani Komoditi Padi berprestasi 5 kelompok,

Kelompok Tani Komoditi Jagung berprestasi 5 kelompok,

Kelompok Tani Komoditi Kedelai berprestasi 5 kelompok,

Mantri Tani Berprestasi 5 orang, PBT Lapangan Ahli

berprestasi 2 orang, PBT Lapangan Terampil berprestasi 2

orang, Analis Benih Laboratorium Ahli berprestasi 2 orang,

Analis Benih Laboratorium Terampil berprestasi 2 orang,

Produsen/Penangkar Benih Tanaman Pangan berprestasi 3

orang, Balai Benih Tanaman Pangan berpretasi 3 balai, POPT

berprestasi 3 orang, POPT-PHP berprestasi 3 orang,

Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP)

berprestasi 3 Laboratorium, Kelompok Tani Pengembang

Agens Hayati berprestasi 3 kelompok, Petani Pengembang

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Berprestasi 3 orang.

Hadiah bagi para penerima penghargaan yang ditetapkan

oleh Menteri Pertanian berupa emas 5 gram untuk masing-

masing pemenang dan piagam Menteri Pertanian serta

piagam Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Sedangkan

pemenang yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Tanaman

Pangan berupa Piagam.

4. Penyelesaian Kerugian Negara Lingkup Ditjen TP

Sisa kerugian negara (KN) lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan sampai dengan 31 Desember 2016 senilai

Rp.35.443.669.878 terdiri dari temuan Bagian Anggaran

Sektoral (BA.018)sebesar Rp13.179.046.788, Subsidi Benih

(BA.999.07) sebesar Rp17.453.015.134 dan CBN (BA.999.08)

Page 59: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

48 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sebesar Rp4.811.607.957. Pada dasarnya tindaklanjut

penyelesaian kerugian Negara dari tahun 2015 sampai 2016

mengalami peningkatan, yang dibuktikan dengan semakin

menurunnya sisa kerugian Negara, pada akhir tahun 2015 sisa

KN senilai Rp36.997.047.095, dan tahun 2016 terdapat

pengurangan dengan penyetoran sebesar Rp5.413.641.295,

sehingga jumlah saldo 2016 sebagaimana sisa kerugian diatas.

Beberapa permasalahan yang belum bisa diselesaikan secara

tuntas antara lain: 1) Temuan yang tidak jelas/saat audit tidak

ada pembahasan bersama antara auditor dan audita, 2) Pihak

ketiga yang sudah tidak diketahui keberadaannya atau

meninggal dunia, 3) Pimpro telah pensiun atau meninggal

dunia, dan 4) Pihak ketiga telah diproses hukum, namun

kerugian negra belum bisa dihapus bukukan.

5. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) dalam

melaksanakan tupoksinya dibantu oleh tiga Unit Pelaksana

Teknis (UPT) yang juga sebagai Unit Kerja Pelayanan Publik dan

secara langsung maupun tidak langsung melayani masyarakat

baik individu maupun masyarakat dunia usaha

(instansi/lembaga).

Ketiga UPT Ditjen TP sebagaimana dimaksud terdiri dari:

a. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan

(BBPOPT);

b. Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH);

c. Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT).

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) menggunakan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78/ Permentan/OT.140/

8/2013 tentangPedoman Pengukuran Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) di Lingkungan Kementerian Pertanian.

Pengisian kuesioner tersebut dua periode Januari s.d Juni dan

Juli s.d. November 2016 pada saat pelanggan menyerahkan

sampel untuk diuji atau mengambil jasa layanan.

Page 60: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

49 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 24. Hasil Pengukuran IKM UPT Lingkup Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2016

Berdasarkan data tersebut di atas, nilai IKM Ditjen TP adalah

3,35 dengan konvesi IKM 83.64 dengan Mutu Pelayanan A.

Dengan demikian dapat disampaikan bahwa

masyarakat/pengguna jasa layanan dari UPT Ditjen TP

menyatakan kinerja sangat baik.

6. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Untuk mendukung capaian kinerja tahun anggaran 2016 secara

maksimal telah dibentuk Satuan Pelaksana Pengendalian Intern

(Satlak PI) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Nomor

20/HK.310/C/2/2016 tanggal 4 Februari 2016.

Tim Satlak PI bertugas untuk melakukan pembinaan,

monitoring dan evaluasi penerapan, dan mensosialisasikan

pengendalian intern pembangunan tanaman pangan lingkup

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.Untuk mendukung

kinerja Satlak Pengendalian Intern, tahun 2016 telah disusun

Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Sistem Pengendalian Intern

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

7. Penyusunan Pelaporan dan Bahan Koordinasi

Pada tahun 2016 telah melaksanakan penyusunan bahan Rapat

Pimpinan Kementerian Pertanian (Rapim A) 11 kali dan Rapat

Pimpinan Lingkup Ditjen Tanaman Pangan (Rapim B) sebanyak

10 kalidengan agenda antara lain tentang ketahanan pangan,

perencanaan dan perkembangan program dan kegiatan,

serapan anggaran dan perkembangan isu terkini. Selain bahan

Rapat Pimpinan Kementerian Pertanian telah dilaksanakan juga

penyusunan bahan Rapat Dengar Pendapat (RDP) 8 kali dan

Rapat Kerja (Raker) 8 kali dengan Komisi IV DPR-RI.

No. UPT Nilai IKMNilai Konversi

IKM

Nilai Mutu

PelayananKinerja UKPP

1 BBPOPT 3,49 87,30 A Sangat Baik

2 BBPPMBTPH 3,23 82,82 A Sangat Baik

3 BPMPT 3,32 82,93 A Sangat Baik

3,35 83,64 A Sangat Baik Jumlah UPT Ditjen TP

Page 61: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

50 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

G. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan

Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

Pengembangan metode pengujian mutu benih yang dilaksanakan

BBPPMBTPH tahun 2016 mencapai 100% dari target 10 metode.

Hasil yang diperoleh yaitu metode yang aplikatif dalam pengujian

mutu benih dan telah dimanfaatkan oleh laboratorium

daerah/BPSBTPH sebanyak 13 laboratorium yaitu BPSBTPH

Lampung, Sumatera Selatan, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan

Tengah, Jambi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi

Tenggara, dan Jawa Barat.

Kegiatan-kegiatan pendukung capaian kinerja kegiatan utama

adalah sebagai berikut:

1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Fasilitasi penerapan sistem mutu telah dilaksanakan di 8

laboratorium (BPSBTPH) yaitu Papua, Gorontalo, Bali, Riau,

Banten, Sulawesi Barat, Papua Barat dan Bangka Belitung

berdasarkan standar SNI ISO/IEC 17025:2008.

2. Pelaksanaan Uji Profisiensi

Sampai dengan Desember 2016realisasi uji profisiensi telah

mencapai 48 laboratorium, atau 137,14% dari target 35

laboratorium (peserta terdiri dari Lab BPSBTPH Provinsi, Balai

Penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian, perusahaan

swasta, dan Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Perkebunan).

3. Pelayanan Pengujian Mutu Benih

Realisasi jumlah sampel yang diuji sebanyak 1.843 sampel dari

target 1.000 (184,30%), sampel dengan pengujian yang

dilakukan meliputi : penetapan kadar air, analisis kemurnian,

penetapan berat 1.000 butir, pengujian daya berkecambah,

pengujian kesehatan benih dan lain-lain.

Page 62: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

51 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4. Koleksi Varietas, Isolat Patogen Tular Benih(IPTB) dan

Deoxyribonucleic Acid (DNA)

Pengumpulan varietas/IPTB/DNA yang ditanam maupun

disimpan dan terdokumentasi dengan baik dapat dimanfaatkan

sebagai bahan acuan/pembanding dalam pengujian

laboratorium bagi Pengawas Benih Tanaman/pihak terkait

dalam rangka pengenalan varietas. Jumlah koleksi padaTahun

2016 sebanyak 43 koleksi (107%) dari target 40 koleksi.

5. Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar

Uji petik dilakukan untuk mengevaluasi tingkat mutu benih

yang beredar di pasaran. Balai Besar PPMBTPH melakukan uji

petik mutu benih yang beredar dan selanjutnya melakukan

pengujian di laboratorium untuk mengetahui tingkat mutu

benih, sehingga dapat diketahui kondisi mutu benih yang

beredar di beberapa wilayah di Indonesia.

Uji petik Tahun 2016 dilaksanakan untuk komoditas tanaman

pangan di 9 provinsi yaitu Jawa Timur, Lampung, Jawa Tengah,

Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Jawa Barat, Sulawesi

Selatan, DI Jogjakarta, Banten, dengan jumlah total sampel

yang telah diperoleh sebanyak 111 sampel benih tanaman

pangan atau 111% dari target 100 sampel.

H. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan

1. Pengembangan Model Peramalan

Model Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan

ditargetkandikembangkan 15 model pengamatan, peramalan

dan pengendalian OPT (P3OPT), dengan realisasi mencapai

100,00%.

2. Pengamatan Keadaan Lapang OPT

Pengamatan Keadaan Lapang OPT Padi, Jagung dan Kedelai

telah terealisasi seluruhnya 100%, meliputi aktifitas

pengamatan keadaan lapang, bimbingan pengamatan dan

Page 63: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

52 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pengendalian OPT padi 24 data lokasi sasaran, jagung 10 data

lokasi sasaran, dan kedelai 15 data lokasi sasaran.

3. Bahan Operasional Laboratorium

Aktifitas kegiatan ini meliputi penyediaan bahan operasinal 8

laboratorium yang terdiri dari Laboratorium Entomologi, PCR,

Trichogramma, Fitopatologi, Multimedia, Agens Hayati, Pestisida

Nabati, dan Lalat Buah. Disamping laboratoriun operasional ini

juga menyediakan bahan operasinal Rumah Kaca, Kebun

Percobaan dan Kebun Koleksi, serta kalibrasi alat laboratorium.

Kegiatan ini dapat terealisasi 100% dari target.

4. Uji Mutu Produks Agens Hayati

Kegiatan ini meliputi Identifikasi OPT Potensial meliputi aktifitas

pengamatan, pengambilan sampel dan konsultasi hasil agens

hayati dengan realisasi 100% dari target 9 laboratorium.

5. Perbanyakan Isolat dan Produk Agens Hayati

Perbanyakan Isolat dan Produksi Agens Hayati meliputi

perbanyakan isolat agens hayati padat sebanyak 7.000 testube

dan dapat terealisasi 7.021 testube atau 100,30%. Disamping

aktifitas perbanyakan juga dilaksanakan aktifitas penyediaan

bahan pemeliharaan isolat, eksplorasi, pengamatan lapangan

dan pengambilan sampel agens hayati.

Page 64: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

53 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB V REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016

A. APBN Sektoral (BA.018)

Realisasi serapan anggaran APBN sektoral (BA.018) Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan tahun 2016 mencapai Rp4,730 triliun

(62,18% dari pagu Rp7,607 triliun). Namun karena terdapat

selfblocking terhadap anggaran belanja pemerintah dalam rangka

penghematan dan tunda bayar kegiatan ke tahun 2017 sebesar

Rp2,764 triliun, sehingga realisasi serapan APBN Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan tahun 2016 mencapai 97,67%, dengan

rincian: Satker Pusat mencapai Rp185,984 miliar (95,23%), Satker

UPT Pusat Rp24,343 miliar (98,32%), Satker Dana Dekonsentrasi

(Provinsi) Rp305,024 miliar (98,10%), dan Satker Dana Tugas

Pembantuan (Provinsi/Kabupaten/Kota) Rp4,214 triliun (97,75%).

Tabel 25. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Berdasarkan Kewenangan Tahun 2016

Pagu Self Blocking

(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Kantor Pusat 649.979.093 454.674.927 185.984.318 95,23

2 UPT Pusat 28.362.343 3.602.681 24.343.535 98,32

3 Dekonsentrasi (Provinsi) 458.703.570 147.772.723 305.024.835 98,10

4 Tugas Pembantuan (Prov/Kab/Kota) 6.470.140.850 2.158.095.716 4.214.814.105 97,75

7.607.185.856 2.764.146.047 4.730.166.792 97,67 Jumlah

No KewenanganRealisasi

Realisasi serapan anggaran menurut kegiatan, Pengelolaan Produksi

Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Rp642,861 miliar

(96,01%),Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia mencapai Rp1,915

triliun (96,80%), Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman

Pangan Rp117,055 miliar (97,34%), Perlindungan Tanaman Pangan

dari Gangguan OPT dan DPI Rp127,147 miliar (99,24%), Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Rp1,733 triliun (99,57%),

Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Rp169,969 miliar

(94,10%), Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih TPH

Rp8,861 miliar (98,74%), dan Pengembangan Peramalan OPT

Rp15,484 miliar (98,09%).

Page 65: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

54 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 26. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Berdasarkan Kegiatan Utama

Tahun 2016

Pagu Self Blocking

(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 978,965,634 309,375,491 642,861,207 96.01

2 Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 3,832,021,577 1,852,968,332 1,915,711,366 96.80

3 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 455,451,923 335,195,621 117,055,744 97.34

4 Penguatan Perlindungan TP Dari Gangguan OPT dan DPI 166,952,791 38,826,484 127,147,793 99.24

5 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan 1,936,150,288 2,576,862 1,733,075,747 99.57

6 Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen TP 209,281,300 195,515,848 169,969,255 94.10

7 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih 10,000,000 28,661,590 8,861,420 98.74

8 Pengembangan Peramalan Serangan OPT 18,362,343 1,025,819 15,484,260 98.09

7,607,185,856 2,764,146,047 4,730,166,792 97.67 Jumlah

RealisasiNo. Kegiatan

Nilai Tunda Bayar/Tunggakan sebesar Rp755,87 miliar terdiri dari

45 Satker dengan rincian kegiatan: Pengelolaan Budidaya Tanaman

Akabi Rp16,41 miliar, Pengelolaan Budidaya Serealia Rp537,26

miliar, Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Rp108,71 miliar, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan Rp93,50 miliar.

B. APBN Subsidi (BA.999.07)

Pengelolaan anggaran Belanja Subsidi (BA.999.07) dilaksanakan

melalui mekanisme PSO kepada BUMN PT SHS dan PT Pertani.

Realisasi subsidi benih tahun 2016 sebesar 41,34% dari total

anggaran Rp1,01 triliun.

Tabel 27. Realisasi Nilai Kontrak Subsidi Benih Tahun 2016

PT SHS PT PERTANI Total

(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)

1 Padi Inbrida 169,384,043 195,144,192 364,528,236

2 Padi Hibrida 25,613,617 20,345,862 45,959,479

3 Kedelai 2,784,253 5,902,456 8,686,709

197,781,914 221,392,510 419,174,424 Jumlah

No Komoditas

Anggaran Subsidi

Keterangan: Data Sementara s.d 30 Desember 2016

Page 66: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

55 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Angka realisasi ini meningkat dibanding tahun 2015 yang mencapai

11,93% dengan nilai kontrak 112,045 miliar.

Tabel 28. Realisasi Serapan Anggaran Subsidi Benih Tahun 2016

Rendahnya serapan anggaran subsidi benih disebabkan oleh: 1)

Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota serta kelompok tani

lebih mengutamakan lebih mengutamakan (mendahulukan)

bantuan benih gratis dari Pemerintah, baik yang dilaksanakan oleh

daerah maupun Pemeritah Pusat, 2) kepercayaan petani kepada

BUMN pelaksana subsidi benih di Provinsi tertentu cukup rendah,

karena pengalaman pelaksanaan subsidi benih tahun sebelumnya

(2015) pengajuan DUPBB (Dfatra Usulan Pembelian Benih

Bersubsidi) tidak direalisasikan oleh BUMN, 3) Sosialisasi kegiatan

subsidi benih di Lapangan oleh Dinas Pertanian/Petugas Pertanian

Lapangan/KCD/Mantri Tani kurang berjalan dengan optimal, 4)

DUPBB yang diusulkan belum terealisasi karena belum tiba jadwal

tanam.

TahunPagu

DIPA(Rp.000)

% dari

DIPA

% dari

Kontrak

(1) (2) (3) (4) (4)=(3)/(2) (5)=(4)/(3)

2015 939.400.000 938.327.500 112.045.190 11,93% 11,94%

2016 1.013.975.000 808.904.600 419.174.424 41,34% 51,82%

Kontrak

(Rp.000)

Realisasi

(Rp.000)

Page 67: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

56 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 68: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

57 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VI SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2016

sebanyak 764 orang, dengan strata pendidikan S3 sebanyak 7

orang, S2 sebanyak 118 orang, S1/D4 sebanyak 315 orang, SM/D3

sebanyak 49 orang, SLTA 244 orang, SLTP 15 orang dan SD 13

orang.

Tabel 29. Jumlah Pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Berdasarkan Pendidikan, Golongan, dan Jenis Kelamin Tahun 2016

S3 S2 S1 D4 SM D3 SLTA SLTP SD I II III IV L P

1 Direktorat Jenderal TP 1 - - - - - - - - 1 - - - 1 1 1 - 1

2 Sekretariat Direktorat Jenderal TP 2 30 91 - - 11 110 10 7 261 4 96 150 11 261 171 90 261

3 Direktorat Perbenihan TP 1 13 26 - - 2 12 - 2 56 - 7 37 12 56 29 27 56

4 Direktorat Serealia 1 15 24 - - 3 14 2 2 61 - 13 38 10 61 40 21 61

5 Direktorat Aneka Kacang dan Umbi 1 11 25 - 2 1 12 1 1 54 - 7 40 7 54 29 25 54

6 Direktorat Perlindungan TP 1 13 34 - - 3 14 1 - 66 - 12 47 7 66 29 37 66

7 Direktorat PPHTP - 18 33 - - 7 13 - 1 72 - 12 52 8 72 37 35 72

8 BBPPMBTPH Cimanggis - 12 27 - - 5 18 - - 62 - 30 59 4 93 65 28 93

9 BBPOPT Jatisari - 2 34 1 - 10 45 1 - 93 - 13 44 5 62 25 37 62

10 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman - 4 21 - - 7 6 - - 38 - 5 32 1 38 11 27 38

7 118 315 1 2 49 244 15 13 764 4 195 499 66 764 437 327 764Jumlah

Jenis KelaminJumlah

Golongan/Ruang GajiJumlahNo. Unit Kerja

PendidikanJumlah

Pegawai tersebut tersebar di Sekretariat Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan 261 orang, Direktorat Perbenihan Tanaman

Pangan 56 orang, Direktorat Serealia 61 orang, Direktorat Aneka

Kacang dan Umbi 54 orang, Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan 66 orang, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan 72 orang, Balai Besar Pengujian dan

Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortukultura

(BBPPMBTPH) 62 orang, Balai Besar Peramalan Organisme

Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) 93 orang, dan Balai Pengujian

Mutu Produk Tanaman (BPMPT) 38 orang.

Berdasarkan pangkat dan golongan ruang gaji sebagian besar (485

orang) adalah golongan III sedangkan urutan kedua sebanyak 208

orang adalah golongan II. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai yang

memiliki pendidikan SLTA sudah banyak yang senior. Sementara

Page 69: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

58 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

berdasarkan jenis kelamin, terdiri dari 437 orang pegawai laki-laki

dan 327 orang pegawai perempuan.

Page 70: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

59 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VII

PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT

A. Permasalahan

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program

dan kegiatan tahun 2016, diantaranya:

1) Beberapa daerah mengalami revisi CPCL akibat penghematan

anggaran, pergantian pejabat, pengurangan jumlah Satker,

beberapa daerah lebih mengutamakan pelaksanaan APBD, dan

revisi anggaran, sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi

mundur.

2) Untuk kegiatan budidaya padi organik dan padi hazton

sebagian besar jadwal tanam jatuh pada periode Oktober-

Desember 2016, begitu juga untuk kegiatan jagung di lahan

khusus sebagian besar jadwal tanam pada periode Oktober

2016 - Maret 2017 sehingga produksinya belum dapat

berkontribusi nyata pada tahun 2016.

3) Kesulitan mencari lahan yang siap digunakan untuk perluasan

areal tanam, dan persaingan antar komoditas pertanian,

sehingga perluasan areal tanam yang sudah dialokasikan tidak

dapat dilaksanakan seluruhnya, terutama untuk perluasan

tanam kedelai.

4) Belum optimalnya penerapan teknologi budidaya sesuai

rekomendasi dan spesifik lokasi, sehingga produktivitas

menjadirendah dibandingkan dengan potensi produksi.

5) Belum optimalnya sistem perbenihan khususnya dalam

penyediaan benih kedelai, yang mengakibatkan sulitnya petani

memperoleh benih bersertifikat, dengan tepat waktu, tempat,

jenis, dan varietas.

6) Terbatasnya akses petani terhadap sumber permodalan dan

pemasaran terutama untuk pengembangan penerapan teknologi

budidaya dan pemasaran hasil.

Page 71: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

60 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

7) Belum adanya penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

dan jaminan pemasaran yang memadai khususnya untuk

kedelai dan jagung.

8) Rendahnya minat petani untuk memproduksi kedelai karena

belum adanya jaminan harga dan pasar.

9) Terbatasnya jumlah petugas lapangan terutama Pengendali

Organisme Pangganggu Tumbuhan (POPT), Pengawas Benih

Tanaman (PBT), Mantri Tani/KCD, dan Penyuluh Pertanian,

sehingga pelaksanaan pembangunan pertanian belum terwujud

secara optimal.

10) Masih minimnya dukungan APBD, baik dari Pemerintah Daerah

Provinsi maupun Kabupaten terhadap bantuan dari Pemerintah

Pusat.

B. Upaya Tindak Lanjut

Upaya dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala

diatas diantaranya adalah:

1) Melakukan realokasi kegiatan pada daerah (kecamatan,

kabupaten) yang dimungkinkan tidak dapat melaksanakan

kegiatan sehingga mempercepat proses revisi CPCL.

2) Memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal

tanam.

3) Melakukaan inventarisasi potensi lahan yang dapat dan siap

digunakan untuk perluasan areal tanam.

4) Meningkatkan penyuluhan, pengawalan dan pendampingan

serta bantuan sarana produksi (benih, pupuk dan pestisida)

agar petani dapat menerapkan teknologi budidaya sesuai

dengan anjuran.

5) Mendorong seoptimal mungkin penangkar benih melalui

kegiatan desa mandiri benih.

6) Penyediaan modal usaha tani melalui kredit (KUR dan skim

kredit lainnya) dan asuransi pertanian bagi petani padi yang

mengalami kerugian akibat puso/gagal panen.

Page 72: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

61 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

7) Mengusulkan HPP kedelai dan jagung, serta memperluas peran

Bulog untukmembeli produksi kedelai di tingkat petani.

8) Mendorong pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota)

untuk menambah petugas lapangan (Penyuluh Pertanian,

Pengendali OPT, Pengawas Benih Tanaman.

9) Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antara Ditjen

Tanaman Pangan dengan instansi terkait lain serta stakeholder.

10) Melakukan penjadwalan ulang dan realokasi kegiatan lapangan

dengan mempertimbangkan jadwal tanam, kondisi iklim dan

mengintensifkan pengawalan/pendampingan untuk

meminimalisir resiko kegagalan.

Page 73: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

62 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 74: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

63 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VIII

PENUTUP

Capaian produksi tanaman pangan tahun 2016 (Prakiraan Produksi

Tahun 2016) dibandingkan tahun 2015, menunjukkan peningkatan

untuk komoditas padi, jagung dan kacang hijau. Produksi padi naik

4,97%, jagung naik 18,11%, dan kacang hijau naik 2,83%.

Sedangkan produksi kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar

mengalami penurunan masing-masing sebesar 8,06%, 7,35%,

5,34% dan 9,31%. Peningkatan produksi padi, jagung dan kacang

hijau tersebut sebagian besar didukung oleh peningkatan luas

panen akibat peningkatan luas tanam.

Capaian produksi tahun 2016 didukung oleh kinerja pelaksanaan

kegiatan pendukung melalui APBN antara lain: penerapan budidaya

padi, penerapan budidaya jagung, penerapan budidaya kedelai,

perbanyakan benih sumber, pemantapan dan pengembangan desa

mandiri benih, PPHT, PPDPI, gerakan pengendalian, dan bantuan

sarana pascapanen dan pengolahan hasil tanaman pangan, serta

pembinaan manajemen dan teknis lainnya.

Realisasi total serapan anggaran APBN sektoral (BA.018) Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan tahun 2016 mencapai Rp4,730 triliun

(62,18% dari pagu Rp7,607 triliun), bila dihitung setelah selfblocking

(Rp2,764 triliun) maka realisasi mencapai 97,67%. Anggaran

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang tidak terserap antara

lain karena efisiensi disebabkan oleh upaya efisiensi/penghematan

belanja pemerintah, seperti penghematan perjalanan dinas,

penyelenggaraan rapat/koordinasi di luar kantor, penghematan

belanja barang dan modal melalui lelang/kontraktual.

Untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kedepan akan dilakukan upaya perbaikan antara lain: perbaikan

dan penyempurnaan, mulai dari perencanaan, pemilihan model

kegiatan sehingga benar-benar berkontribusi langsung terhadap

peningkatan produksi pangan terutama padi, jagung, dan kedelai,

serta peningkatan pembinaan, pengawalan, pemantauan, evaluasi

dan pengendalian secara berkesinambungan.

Page 75: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

64 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 76: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

65 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

LAMPIRAN

Page 77: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

66 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 78: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

67 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 1

JUMLAH PEGAWAI

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 Posisi s.d Desember 2016

S3 S2 S1 D4 SM D3 SLTA SLTP SD I II III IV L P

1 Direktorat Jenderal TP 1 - - - - - - - - 1 - - - 1 1 1 - 1

2 Sekretariat Direktorat Jenderal TP 2 30 91 - - 11 110 10 7 261 4 96 150 11 261 171 90 261

3 Direktorat Perbenihan TP 1 13 26 - - 2 12 0 2 56 - 7 37 12 56 29 27 56

4 Direktorat Serealia 1 15 24 - - 3 14 2 2 61 - 13 38 10 61 40 21 61

5 Direktorat Aneka Kacang dan Umbi 1 11 25 - 2 1 12 1 1 54 - 7 40 7 54 29 25 54

6 Direktorat Perlindungan TP 1 13 34 - - 3 14 1 - 66 - 12 47 7 66 29 37 66

7 Direktorat P2HTP - 18 33 - - 7 13 0 1 72 - 12 52 8 72 37 35 72

8 BBPPMBTPH Cimanggis - 12 27 - - 5 18 1 - 63 - 13 44 5 62 25 28 53

9 BBPOPT Jatisari - 2 34 1 - 10 45 0 - 92 - 30 59 4 93 65 37 102

10 BPMPT - 4 21 - - 7 6 0 - 38 - 5 32 1 38 11 27 38

7 118 315 1 2 49 244 15 13 764 4 195 499 66 764 437 327 764 Jumlah

Jenis KelaminJumlah

Golongan/Ruang GajiJumlahNo. Unit Kerja

PendidikanJumlah

Page 79: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

68 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 2

CAPAIAN LUAS PANEN PADI TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 461,060 419,297 444,931 (16,129) (3.50) 25,634 6.11

2 Sumut 781,769 755,826 837,553 55,784 7.14 81,727 10.81

3 Sumbar 507,545 533,147 519,196 11,651 2.30 (13,951) (2.62)

4 Riau 107,546 115,014 100,408 (7,138) (6.64) (14,606) (12.70)

5 Jambi 122,214 170,241 172,658 50,444 41.27 2,417 1.42

6 Sumsel 872,737 867,644 1,028,777 156,040 17.88 161,133 18.57

7 Bengkulu 128,833 167,691 154,662 25,829 20.05 (13,029) (7.77)

8 Lampung 707,266 677,188 810,588 103,322 14.61 133,400 19.70

9 Kep. Babel 11,848 11,293 15,448 3,600 30.38 4,155 36.79

10 Kep. Riau 263 411 203 (60) (22.70) (208) (50.54)

11 DKI Jakarta 1,137 1,439 1,041 (97) (8.49) (399) (27.69)

12 Jabar 1,857,612 2,085,674 2,006,956 149,344 8.04 (78,718) (3.77)

13 Jateng 1,875,793 1,902,126 1,913,390 37,597 2.00 11,264 0.59

14 DIY 155,838 161,749 158,151 2,313 1.48 (3,598) (2.22)

15 Jatim 2,152,070 2,108,519 2,253,204 101,134 4.70 144,685 6.86

16 Banten 386,676 404,883 416,382 29,706 7.68 11,499 2.84

17 Bali 137,385 150,992 140,185 2,800 2.04 (10,807) (7.16)

18 NTB 467,503 470,738 444,734 (22,769) (4.87) (26,004) (5.52)

19 NTT 266,242 255,657 239,891 (26,351) (9.90) (15,766) (6.17)

20 Kalbar 433,944 507,061 514,071 80,127 18.46 7,010 1.38

21 Kalteng 254,670 258,319 268,912 14,242 5.59 10,593 4.10

22 Kalsel 511,213 525,993 544,737 33,524 6.56 18,744 3.56

23 Kaltim 99,209 108,700 85,638 (13,571) (13.68) (23,062) (21.22)

24 Kaltara 41,115 36,109 31,423 (9,692) (23.57) (4,686) (12.98)

25 Sulut 137,438 137,251 137,710 272 0.20 459 0.33

26 Sulteng 209,057 246,266 216,452 7,395 3.54 (29,814) (12.11)

27 Sulsel 1,044,030 1,072,400 1,127,293 83,263 7.98 54,893 5.12

28 Sultra 140,380 140,311 163,398 23,018 16.40 23,087 16.45

29 Gorontalo 59,668 67,166 62,939 3,271 5.48 (4,227) (6.29)

30 Sulbar 93,470 98,701 119,549 26,079 27.90 20,848 21.12

31 Maluku 21,141 28,203 24,397 3,256 15.40 (3,806) (13.49)

32 Malut 21,438 20,835 24,233 2,795 13.04 3,398 16.31

33 Pabar 7,174 7,222 5,889 (1,285) (17.91) (1,333) (18.45)

34 Papua 41,354 46,887 50,740 9,386 22.70 3,853 8.22

14,116,638 14,560,952 15,035,736 919,098 6.51 474,784 3.26

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Jumlah

Page 80: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

69 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 3

CAPAIAN LUAS PANEN JAGUNG TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 47,967 57,000 66,591 18,624 38.83 9,591 16.83

2 Sumut 243,770 270,689 247,055 3,285 1.35 (23,634) (8.73)

3 Sumbar 87,825 111,441 107,683 19,858 22.61 (3,758) (3.37)

4 Riau 12,425 17,488 13,046 621 5.00 (4,442) (25.40)

5 Jambi 8,486 10,819 13,246 4,760 56.09 2,427 22.43

6 Sumsel 46,315 51,057 90,356 44,041 95.09 39,299 76.97

7 Bengkulu 10,137 20,247 21,327 11,190 110.39 1,080 5.34

8 Lampung 293,521 417,788 341,560 48,039 16.37 (76,228) (18.25)

9 Kep. Babel 181 271 223 42 23.04 (48) (17.82)

10 Kep. Riau 203 290 60 (143) (70.64) (230) (79.45)

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 126,828 167,140 187,701 60,873 48.00 20,561 12.30

13 Jateng 542,804 664,348 597,507 54,703 10.08 (66,841) (10.06)

14 DIY 65,485 69,411 65,513 28 0.04 (3,897) (5.62)

15 Jatim 1,213,654 1,267,023 1,233,090 19,436 1.60 (33,933) (2.68)

16 Banten 3,518 4,850 5,203 1,685 47.91 353 7.29

17 Bali 15,346 19,179 16,220 874 5.70 (2,959) (15.43)

18 NTB 143,117 165,918 203,010 59,893 41.85 37,092 22.36

19 NTT 273,194 328,105 261,749 (11,445) (4.19) (66,356) (20.22)

20 Kalbar 31,851 49,641 31,845 (6) (0.02) (17,796) (35.85)

21 Kalteng 2,507 3,000 4,272 1,765 70.39 1,272 42.39

22 Kalsel 21,926 25,035 33,321 11,395 51.97 8,286 33.10

23 Kaltim 2,307 3,047 3,524 1,217 52.75 477 15.65

24 Kaltara 474 651 368 (106) (22.36) (283) (43.47)

25 Sulut 80,885 155,133 149,137 68,252 84.38 (5,996) (3.87)

26 Sulteng 32,503 69,431 59,517 27,014 83.11 (9,914) (14.28)

27 Sulsel 295,115 365,587 357,305 62,190 21.07 (8,282) (2.27)

28 Sultra 23,945 25,568 31,347 7,402 30.91 5,779 22.60

29 Gorontalo 129,131 169,901 185,379 56,248 43.56 15,478 9.11

30 Sulbar 20,752 34,185 45,710 24,958 120.27 11,525 33.71

31 Maluku 3,260 5,683 4,938 1,678 51.47 (745) (13.11)

32 Malut 3,892 5,521 2,950 (943) (24.22) (2,572) (46.58)

33 Pabar 1,307 1,222 1,501 194 14.80 279 22.79

34 Papua 2,736 3,332 2,258 (478) (17.47) (1,074) (32.23)

3,787,367 4,560,000 4,384,510 597,143 15.77 (175,490) (3.85)

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Jumlah

Page 81: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

70 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 4

CAPAIAN LUAS PANEN KEDELAI TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 32,796 48,236 15,866 (16,930) (51.62) (32,370) (67.11)

2 Sumut 5,303 17,693 4,136 (1,167) (22.01) (13,557) (76.62)

3 Sumbar 296 660 70 (226) (76.22) (590) (89.33)

4 Riau 1,516 5,391 2,239 723 47.66 (3,152) (58.48)

5 Jambi 4,906 9,827 7,517 2,611 53.23 (2,310) (23.50)

6 Sumsel 11,145 27,356 17,296 6,151 55.19 (10,060) (36.78)

7 Bengkulu 4,235 12,015 3,742 (493) (11.65) (8,273) (68.86)

8 Lampung 8,407 13,349 8,568 161 1.92 (4,781) (35.82)

9 Kep. Babel 1 - 5 4 390.00 5 -

10 Kep. Riau 14 18 5 (9) (64.29) (13) (72.22)

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 60,172 65,954 54,679 (5,493) (9.13) (11,275) (17.10)

13 Jateng 70,629 55,138 61,824 (8,805) (12.47) 6,686 12.13

14 DIY 13,886 12,638 13,258 (628) (4.52) 620 4.91

15 Jatim 208,067 169,026 188,756 (19,311) (9.28) 19,730 11.67

16 Banten 5,316 8,162 4,768 (548) (10.31) (3,394) (41.59)

17 Bali 5,146 5,418 5,093 (53) (1.03) (325) (6.00)

18 NTB 94,948 60,317 84,642 (10,306) (10.85) 24,325 40.33

19 NTT 3,563 7,576 6,559 2,996 84.08 (1,017) (13.43)

20 Kalbar 1,647 2,782 1,519 (128) (7.76) (1,263) (45.39)

21 Kalteng 1,051 2,502 2,068 1,017 96.76 (434) (17.35)

22 Kalsel 7,722 29,677 15,730 8,008 103.71 (13,947) (46.99)

23 Kaltim 947 3,846 1,324 377 39.81 (2,522) (65.57)

24 Kaltara 2,423 4,596 929 (1,494) (61.66) (3,667) (79.79)

25 Sulut 5,117 17,156 13,130 8,013 156.59 (4,026) (23.47)

26 Sulteng 7,094 10,584 9,025 1,931 27.22 (1,559) (14.73)

27 Sulsel 38,036 67,489 44,184 6,148 16.16 (23,305) (34.53)

28 Sultra 7,888 18,095 8,689 801 10.16 (9,406) (51.98)

29 Gorontalo 2,375 2,900 2,639 264 11.12 (261) (9.00)

30 Sulbar 4,106 7,452 4,238 132 3.21 (3,214) (43.13)

31 Maluku 766 2,349 1,277 511 66.72 (1,072) (45.63)

32 Malut 453 2,506 716 263 57.99 (1,790) (71.44)

33 Pabar 1,362 2,812 1,050 (312) (22.93) (1,762) (62.67)

34 Papua 2,761 4,431 2,439 (322) (11.65) (1,992) (44.95)

614,094 697,950 587,978 (26,116) (4.25) (109,972) (15.76)Jumlah

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Page 82: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

71 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 5

CAPAIAN LUAS PANEN KACANG TANAH TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 2,019 3,048 1,816 (203) (10.03) (1,232) (40.41)

2 Sumut 7,342 8,693 4,110 (3,232) (44.03) (4,583) (52.73)

3 Sumbar 4,087 5,807 3,726 (361) (8.84) (2,081) (35.84)

4 Riau 1,081 1,228 977 (104) (9.62) (251) (20.44)

5 Jambi 907 1,183 902 (5) (0.57) (281) (23.77)

6 Sumsel 1,709 2,677 1,515 (194) (11.37) (1,162) (43.42)

7 Bengkulu 2,971 3,472 2,064 (907) (30.54) (1,408) (40.56)

8 Lampung 3,764 7,699 3,457 (307) (8.15) (4,242) (55.10)

9 Kep. Babel 148 303 172 24 16.49 (131) (43.10)

10 Kep. Riau 153 157 103 (50) (32.88) (54) (34.59)

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 43,761 50,384 40,453 (3,309) (7.56) (9,932) (19.71)

13 Jateng 81,395 90,482 72,302 (9,093) (11.17) (18,180) (20.09)

14 DIY 70,888 55,328 68,368 (2,520) (3.55) 13,040 23.57

15 Jatim 139,544 145,325 129,983 (9,561) (6.85) (15,342) (10.56)

16 Banten 7,614 9,189 7,493 (121) (1.59) (1,696) (18.45)

17 Bali 7,068 8,510 6,733 (335) (4.73) (1,777) (20.88)

18 NTB 20,249 23,755 22,400 2,151 10.62 (1,356) (5.71)

19 NTT 12,231 13,539 11,242 (989) (8.08) (2,297) (16.96)

20 Kalbar 841 1,158 860 19 2.29 (298) (25.71)

21 Kalteng 465 615 371 (94) (20.22) (244) (39.67)

22 Kalsel 7,413 9,080 7,878 465 6.28 (1,202) (13.24)

23 Kaltim 882 1,138 639 (243) (27.55) (499) (43.85)

24 Kaltara 233 232 156 (77) (33.05) (76) (32.76)

25 Sulut 3,438 6,296 3,265 (173) (5.04) (3,031) (48.14)

26 Sulteng 2,928 3,958 3,078 150 5.13 (880) (22.23)

27 Sulsel 19,203 17,335 20,229 1,026 5.34 2,894 16.69

28 Sultra 4,862 6,090 4,162 (700) (14.39) (1,928) (31.66)

29 Gorontalo 769 901 411 (358) (46.58) (490) (54.41)

30 Sulbar 327 417 356 29 8.87 (61) (14.63)

31 Maluku 922 1,360 1,062 140 15.22 (298) (21.89)

32 Malut 2,273 3,332 1,757 (516) (22.70) (1,575) (47.27)

33 Pabar 594 480 432 (162) (27.27) (48) (10.00)

34 Papua 2,268 1,829 1,495 (773) (34.09) (334) (18.27)

454,349 485,000 423,967 (30,382) (6.69) (61,033) (12.58)

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Jumlah

Page 83: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

72 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 6

CAPAIAN LUAS PANEN KACANG HIJAU TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 1,522 1,091 1,229 (293) (19.25) 138 12.65

2 Sumut 2,712 2,586 1,953 (760) (28.01) (634) (24.50)

3 Sumbar 336 734 287 (49) (14.67) (447) (60.94)

4 Riau 576 710 600 24 4.13 (110) (15.52)

5 Jambi 113 279 186 73 64.51 (93) (33.37)

6 Sumsel 716 1,617 846 130 18.11 (771) (47.70)

7 Bengkulu 691 1,680 409 (282) (40.75) (1,271) (75.63)

8 Lampung 1,608 3,570 1,379 (229) (14.27) (2,191) (61.38)

9 Kep. Babel - - - - - - -

10 Kep. Riau - - 1 1 - 1 -

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 7,607 11,072 7,599 (8) (0.10) (3,473) (31.37)

13 Jateng 82,186 70,336 79,386 (2,800) (3.41) 9,050 12.87

14 DIY 394 670 451 57 14.57 (219) (32.63)

15 Jatim 56,191 59,294 44,131 (12,060) (21.46) (15,163) (25.57)

16 Banten 680 998 788 108 15.87 (210) (21.05)

17 Bali 560 1,371 494 (66) (11.79) (877) (63.97)

18 NTB 23,315 23,519 36,511 13,196 56.60 12,992 55.24

19 NTT 11,130 14,408 12,124 994 8.93 (2,284) (15.86)

20 Kalbar 1,462 890 1,911 449 30.70 1,021 114.71

21 Kalteng 52 157 37 (15) (28.85) (120) (76.43)

22 Kalsel 634 853 668 34 5.36 (185) (21.69)

23 Kaltim 162 372 144 (19) (11.42) (229) (61.42)

24 Kaltara 112 130 60 (52) (46.43) (70) (53.85)

25 Sulut 845 1,479 905 60 7.10 (574) (38.81)

26 Sulteng 764 1,225 903 139 18.22 (322) (26.27)

27 Sulsel 31,653 17,269 32,325 672 2.12 15,056 87.19

28 Sultra 1,287 1,629 1,299 12 0.92 (330) (20.26)

29 Gorontalo 105 169 104 (1) (0.95) (65) (38.46)

30 Sulbar 264 539 245 (19) (7.20) (294) (54.55)

31 Maluku 643 1,021 478 (166) (25.74) (544) (53.23)

32 Malut 614 337 643 29 4.72 306 90.80

33 Pabar 112 208 102 (10) (9.11) (106) (51.06)

34 Papua 429 788 222 (207) (48.25) (566) (71.83)

229,475 221,000 228,417 (1,058) (0.46) 7,417 3.36

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Jumlah

Page 84: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

73 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 7

CAPAIAN LUAS PANEN UBI KAYU TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 2,226 2,349 1,778 (448) (20.11) (571) (24.29)

2 Sumut 47,837 50,486 36,829 (11,008) (23.01) (13,657) (27.05)

3 Sumbar 5,318 5,613 4,613 (705) (13.26) (1,000) (17.82)

4 Riau 3,578 3,776 3,821 243 6.79 45 1.19

5 Jambi 2,018 2,130 2,522 504 24.99 392 18.41

6 Sumsel 8,801 9,288 11,313 2,512 28.54 2,025 21.80

7 Bengkulu 3,573 3,771 2,889 (685) (19.16) (883) (23.40)

8 Lampung 279,337 294,808 251,079 (28,258) (10.12) (43,729) (14.83)

9 Kep. Babel 1,423 1,502 2,167 744 52.26 665 44.25

10 Kep. Riau 708 747 710 2 0.21 (38) (5.02)

11 DKI Jakarta - - - - - 0 -

12 Jabar 85,288 90,012 79,831 (5,457) (6.40) (10,181) (11.31)

13 Jateng 150,874 159,230 135,593 (15,281) (10.13) (23,637) (14.84)

14 DIY 55,626 58,707 53,177 (2,449) (4.40) (5,530) (9.42)

15 Jatim 146,787 154,917 127,420 (19,367) (13.19) (27,497) (17.75)

16 Banten 4,176 4,407 5,456 1,280 30.64 1,049 23.79

17 Bali 8,009 8,453 6,357 (1,652) (20.63) (2,096) (24.80)

18 NTB 5,030 5,309 2,274 (2,756) (54.80) (3,035) (57.17)

19 NTT 60,557 63,911 55,701 (4,856) (8.02) (8,210) (12.85)

20 Kalbar 10,609 11,197 10,058 (551) (5.20) (1,139) (10.17)

21 Kalteng 3,031 3,199 2,762 (269) (8.87) (437) (13.65)

22 Kalsel 3,478 3,671 3,289 (189) (5.43) (382) (10.40)

23 Kaltim 2,384 2,516 2,569 185 7.75 53 2.09

24 Kaltara 1,729 1,825 1,746 17 0.98 (79) -

25 Sulut 3,594 3,793 3,395 (199) (5.54) (398) (10.50)

26 Sulteng 2,231 2,355 1,623 (608) (27.24) (732) (31.07)

27 Sulsel 26,783 28,269 23,236 (3,547) (13.24) (5,033) (17.81)

28 Sultra 8,398 8,863 5,897 (2,501) (29.78) (2,966) (33.46)

29 Gorontalo 197 208 184 (13) (6.60) (24) (11.54)

30 Sulbar 1,109 1,170 1,190 81 7.30 20 1.71

31 Maluku 4,842 5,110 4,703 (140) (2.88) (408) (7.97)

32 Malut 5,556 5,864 4,749 (807) (14.52) (1,115) (19.01)

33 Pabar 987 1,042 903 (84) (8.49) (139) (13.32)

34 Papua 3,822 3,671 3,036 (786) (20.56) (635) (17.29)

949,916 1,002,167 852,868 (97,048) (10.22) (149,299) (14.90)Jumlah

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Page 85: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

74 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 8

CAPAIAN LUAS PANEN UBI JALAR TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 793 984 745 (48) (6.07) (239) (24.30)

2 Sumut 8,952 9,585 6,466 (2,486) (27.77) (3,119) (32.54)

3 Sumbar 5,127 3,107 4,372 (755) (14.73) 1,265 40.71

4 Riau 793 984 615 (178) (22.40) (369) (37.46)

5 Jambi 2,511 1,538 1,543 (968) (38.55) 5 0.33

6 Sumsel 1,459 2,781 1,253 (207) (14.15) (1,529) (54.96)

7 Bengkulu 2,950 1,642 2,308 (642) (21.76) 666 40.56

8 Lampung 2,958 3,604 2,407 (551) (18.61) (1,197) (33.20)

9 Kep. Babel 253 531 243 (10) (3.99) (288) (54.26)

10 Kep. Riau 224 143 164 (60) (26.88) 21 14.55

11 DKI Jakarta - - - - - 0 -

12 Jabar 23,514 26,097 23,244 (270) (1.15) (2,853) (10.93)

13 Jateng 7,076 6,878 7,745 669 9.45 867 12.60

14 DIY 407 413 262 (145) (35.65) (151) (36.59)

15 Jatim 12,782 12,311 11,599 (1,183) (9.26) (712) (5.79)

16 Banten 1,523 2,340 1,593 70 4.58 (747) (31.94)

17 Bali 3,141 4,903 2,550 (591) (18.81) (2,353) (47.99)

18 NTB 1,120 785 732 (388) (34.62) (53) (6.71)

19 NTT 8,701 9,537 7,525 (1,176) (13.51) (2,012) (21.09)

20 Kalbar 1,673 1,179 1,313 (360) (21.53) 134 11.35

21 Kalteng 1,049 1,181 876 (173) (16.50) (305) (25.83)

22 Kalsel 1,257 2,046 1,381 124 9.86 (665) (32.51)

23 Kaltim 978 2,019 715 (263) (26.88) (1,304) (64.58)

24 Kaltara 293 588 177 (116) (39.59) (411) -

25 Sulut 2,657 3,924 2,606 (51) (1.92) (1,318) (33.59)

26 Sulteng 1,533 2,359 1,150 (383) (24.99) (1,209) (51.25)

27 Sulsel 4,717 4,171 4,457 (260) (5.52) 286 6.85

28 Sultra 2,525 2,419 1,970 (555) (21.96) (449) (18.54)

29 Gorontalo 139 295 57 (82) (58.99) (238) (80.68)

30 Sulbar 755 1,030 536 (219) (29.01) (494) (47.96)

31 Maluku 1,899 1,983 1,988 89 4.70 5 0.27

32 Malut 2,118 2,517 1,705 (413) (19.50) (812) (32.26)

33 Pabar 1,157 660 938 (219) (18.95) 278 42.08

34 Papua 36,091 26,047 27,740 (8,351) (23.14) 1,693 6.50

143,125 140,581 122,974 (20,151) (14.08) (17,607) (12.52)

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Jumlah

Page 86: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

75 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 9

CAPAIAN PRODUKTIVITAS PADI TAHUN 2016 PER PROVINSI

(Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ku/Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 50.56 50.27 52.17 1.61 3.19 1.90 3.78

2 Sumut 51.74 52.14 52.57 0.83 1.61 0.43 0.82

3 Sumbar 50.25 50.41 50.21 (0.04) (0.09) (0.20) (0.40)

4 Riau 36.63 39.04 37.44 0.81 2.22 (1.60) (4.10)

5 Jambi 44.31 46.46 46.45 2.14 4.84 (0.01) (0.02)

6 Sumsel 48.67 46.04 50.30 1.63 3.34 4.26 9.25

7 Bengkulu 44.92 42.62 44.60 (0.32) (0.70) 1.98 4.65

8 Lampung 51.49 51.48 49.93 (1.56) (3.03) (1.55) (3.01)

9 Kep. Babel 22.85 32.27 24.54 1.69 7.41 (7.73) (23.95)

10 Kep. Riau 36.46 35.70 33.69 (2.77) (7.61) (2.01) (5.63)

11 DKI Jakarta 55.95 66.84 55.11 (0.84) (1.49) (11.73) (17.55)

12 Jabar 61.22 59.54 60.54 (0.68) (1.12) 1.00 1.68

13 Jateng 60.25 56.33 58.76 (1.49) (2.47) 2.43 4.31

14 DIY 60.65 58.23 56.81 (3.84) (6.33) (1.42) (2.44)

15 Jatim 61.13 60.20 60.10 (1.03) (1.68) (0.10) (0.17)

16 Banten 56.61 53.53 56.54 (0.07) (0.12) 3.01 5.62

17 Bali 62.14 60.66 61.33 (0.81) (1.30) 0.67 1.10

18 NTB 51.71 50.67 47.26 (4.45) (8.60) (3.41) (6.73)

19 NTT 35.61 33.81 35.58 (0.03) (0.08) 1.77 5.24

20 Kalbar 29.40 32.05 28.59 (0.81) (2.75) (3.46) (10.80)

21 Kalteng 35.07 34.88 31.43 (3.64) (10.39) (3.45) (9.89)

22 Kalsel 41.87 43.14 42.30 0.43 1.04 (0.84) (1.95)

23 Kaltim 41.20 45.61 38.41 (2.79) (6.78) (7.20) (15.79)

24 Kaltara 27.27 37.13 27.94 0.67 2.47 (9.19) (24.75)

25 Sulut 49.05 49.27 49.05 (0.00) (0.01) (0.22) (0.45)

26 Sulteng 48.57 48.78 49.26 0.69 1.42 0.48 0.98

27 Sulsel 52.41 52.70 52.26 (0.15) (0.29) (0.44) (0.83)

28 Sultra 47.07 48.13 40.66 (6.41) (13.61) (7.47) (15.52)

29 Gorontalo 55.51 49.26 52.80 (2.71) (4.88) 3.54 7.19

30 Sulbar 49.41 50.93 46.28 (3.13) (6.34) (4.65) (9.13)

31 Maluku 55.72 43.58 48.22 (7.50) (13.46) 4.64 10.65

32 Malut 35.11 38.48 32.52 (2.59) (7.37) (5.96) (15.49)

33 Pabar 42.12 42.64 44.67 2.55 6.05 2.03 4.76

34 Papua 43.95 44.68 46.26 2.31 5.25 1.58 3.54

53.41 52.35 52.64 (0.77) (1.44) 0.29 0.55Jumlah

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Page 87: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

76 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 10

CAPAIAN PRODUKTIVITAS JAGUNG TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ku/Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 42.76 43.86 43.06 0.30 0.69 (0.80) (1.82)

2 Sumut 62.33 62.70 63.07 0.74 1.19 0.37 0.58

3 Sumbar 68.61 69.80 66.38 (2.23) (3.25) (3.42) (4.89)

4 Riau 24.85 24.44 25.10 0.25 1.03 0.66 2.70

5 Jambi 60.94 61.15 61.63 0.69 1.14 0.48 0.79

6 Sumsel 62.40 61.70 69.16 6.76 10.83 7.46 12.10

7 Bengkulu 52.07 46.92 66.30 14.23 27.32 19.38 41.30

8 Lampung 51.20 54.17 50.01 (1.19) (2.32) (4.16) (7.68)

9 Kep. Babel 36.80 41.14 37.58 0.78 2.13 (3.56) (8.65)

10 Kep. Riau 23.30 34.14 169.13 145.83 625.86 134.99 395.40

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 75.69 77.46 81.76 6.07 8.02 4.30 5.55

13 Jateng 59.18 57.13 59.58 0.40 0.67 2.45 4.30

14 DIY 45.67 45.06 47.28 1.61 3.52 2.22 4.94

15 Jatim 50.52 52.55 50.82 0.30 0.60 (1.73) (3.29)

16 Banten 33.74 38.95 39.49 5.75 17.04 0.54 1.39

17 Bali 26.46 26.78 32.22 5.76 21.78 5.44 20.32

18 NTB 67.08 66.37 61.55 (5.53) (8.24) (4.82) (7.27)

19 NTT 25.08 26.37 25.37 0.29 1.17 (1.00) (3.77)

20 Kalbar 32.57 40.28 34.38 1.81 5.55 (5.90) (14.65)

21 Kalteng 32.66 33.44 36.37 3.71 11.34 2.93 8.76

22 Kalsel 58.61 59.73 58.38 (0.23) (0.39) (1.35) (2.26)

23 Kaltim 36.32 39.06 44.28 7.96 21.92 5.22 13.36

24 Kaltara 21.77 26.17 28.15 6.38 29.29 1.98 7.57

25 Sulut 37.15 34.64 37.72 0.57 1.53 3.08 8.88

26 Sulteng 40.34 46.84 49.34 9.00 22.30 2.50 5.34

27 Sulsel 51.79 54.71 54.59 2.80 5.41 (0.12) (0.21)

28 Sultra 28.46 26.49 28.37 (0.09) (0.31) 1.88 7.09

29 Gorontalo 49.83 52.01 46.09 (3.74) (7.51) (5.92) (11.38)

30 Sulbar 48.58 45.71 51.65 3.07 6.32 5.94 12.99

31 Maluku 42.78 37.16 36.45 (6.33) (14.80) (0.71) (1.92)

32 Malut 30.13 33.51 29.04 (1.09) (3.63) (4.47) (13.34)

33 Pabar 17.32 20.46 17.55 0.23 1.32 (2.91) (14.22)

34 Papua 24.36 24.44 23.91 (0.45) (1.86) (0.53) (2.17)

51.78 52.63 52.83 1.05 2.03 0.20 0.38

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Jumlah

Page 88: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

77 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 11

CAPAIAN PRODUKTIVITAS KEDELAI TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ku/Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 14.61 15.17 14.82 0.21 1.45 (0.35) (2.31)

2 Sumut 12.35 11.64 12.68 0.33 2.68 1.04 8.95

3 Sumbar 11.93 10.32 12.22 0.29 2.47 1.90 18.41

4 Riau 14.15 11.89 12.18 (1.97) (13.92) 0.29 2.44

5 Jambi 13.72 13.60 12.45 (1.27) (9.27) (1.15) (8.46)

6 Sumsel 15.09 16.79 14.64 (0.45) (2.98) (2.15) (12.81)

7 Bengkulu 12.72 11.02 11.23 (1.49) (11.73) 0.21 1.91

8 Lampung 11.67 12.36 11.97 0.30 2.53 (0.39) (3.16)

9 Kep. Babel 10.00 - 10.29 0.29 2.90 10.29 0.00

10 Kep. Riau 10.71 10.85 2.00 (8.71) (81.33) (8.85) (81.57)

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 16.44 13.42 16.81 0.37 2.23 3.39 25.26

13 Jateng 18.38 18.67 17.90 (0.48) (2.59) (0.77) (4.12)

14 DIY 13.55 12.03 12.86 (0.69) (5.12) 0.83 6.90

15 Jatim 16.58 16.65 15.79 (0.79) (4.77) (0.86) (5.17)

16 Banten 13.72 13.28 14.26 0.54 3.97 0.98 7.38

17 Bali 14.11 14.52 13.23 (0.88) (6.21) (1.29) (8.88)

18 NTB 13.17 19.21 13.11 (0.06) (0.45) (6.10) (31.75)

19 NTT 10.15 11.53 9.01 (1.14) (11.20) (2.52) (21.86)

20 Kalbar 16.01 15.62 14.13 (1.88) (11.75) (1.49) (9.54)

21 Kalteng 12.01 12.12 13.24 1.23 10.26 1.12 9.24

22 Kalsel 13.65 14.45 14.31 0.66 4.87 (0.14) (0.97)

23 Kaltim 16.04 14.71 15.08 (0.96) (5.99) 0.37 2.52

24 Kaltara 9.24 10.07 7.21 (2.03) (21.97) (2.86) (28.40)

25 Sulut 13.06 13.20 13.24 0.18 1.34 0.04 0.30

26 Sulteng 18.71 17.14 17.71 (1.00) (5.32) 0.57 3.33

27 Sulsel 17.67 17.94 13.79 (3.88) (21.94) (4.15) (23.13)

28 Sultra 16.23 14.02 18.82 2.59 15.99 4.80 34.24

29 Gorontalo 13.49 15.06 13.87 0.38 2.84 (1.19) (7.90)

30 Sulbar 10.27 14.84 14.59 4.32 42.03 (0.25) (1.68)

31 Maluku 9.23 12.05 9.84 0.61 6.61 (2.21) (18.34)

32 Malut 10.49 12.58 9.03 (1.46) (13.88) (3.55) (28.22)

33 Pabar 10.57 12.97 10.56 (0.01) (0.05) (2.41) (18.58)

34 Papua 12.76 12.90 12.92 0.16 1.28 0.02 0.16

15.68 15.76 15.06 (0.62) (3.98) (0.70) (4.44)

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Jumlah

Page 89: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

78 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 12

CAPAIAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ku/Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 12.52 13.45 12.70 0.18 1.47 (0.75) (5.58)

2 Sumut 11.60 13.26 11.70 0.10 0.86 (1.56) (11.76)

3 Sumbar 14.59 15.47 14.34 (0.25) (1.73) (1.13) (7.30)

4 Riau 9.58 11.69 9.57 (0.01) (0.14) (2.12) (18.14)

5 Jambi 12.97 13.27 12.89 (0.08) (0.58) (0.38) (2.86)

6 Sumsel 11.83 14.71 12.27 0.44 3.76 (2.44) (16.59)

7 Bengkulu 12.22 11.20 9.01 (3.21) (26.26) (2.19) (19.55)

8 Lampung 13.19 13.91 13.13 (0.06) (0.42) (0.78) (5.61)

9 Kep. Babel 9.73 11.58 9.34 (0.39) (4.01) (2.24) 0.00

10 Kep. Riau 10.00 12.22 8.37 (1.63) (16.30) (3.85) (31.51)

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 18.45 16.72 17.13 (1.32) (7.13) 0.41 2.45

13 Jateng 13.42 14.53 13.99 0.57 4.27 (0.54) (3.72)

14 DIY 11.75 11.03 10.89 (0.86) (7.33) (0.14) (1.27)

15 Jatim 13.73 13.94 13.57 (0.16) (1.16) (0.37) (2.65)

16 Banten 14.45 13.97 10.70 (3.75) (25.96) (3.27) (23.41)

17 Bali 10.00 13.38 9.95 (0.05) (0.46) (3.43) (25.64)

18 NTB 15.38 14.29 14.78 (0.60) (3.90) 0.49 3.43

19 NTT 8.68 12.69 9.05 0.37 4.23 (3.64) (28.68)

20 Kalbar 11.24 12.74 11.37 0.13 1.19 (1.37) (10.75)

21 Kalteng 11.25 12.13 11.46 0.21 1.89 (0.67) (5.52)

22 Kalsel 12.30 12.87 12.23 (0.07) (0.60) (0.64) (4.97)

23 Kaltim 12.78 13.39 13.02 0.24 1.90 (0.37) (2.76)

24 Kaltara 11.03 10.49 11.92 0.89 8.07 1.43 13.63

25 Sulut 11.55 13.85 11.65 0.10 0.86 (2.20) (15.88)

26 Sulteng 16.88 18.50 14.03 (2.85) (16.89) (4.47) (24.16)

27 Sulsel 9.91 15.54 14.51 4.60 46.47 (1.03) (6.63)

28 Sultra 7.14 8.34 7.77 0.63 8.84 (0.57) (6.83)

29 Gorontalo 9.83 12.56 11.37 1.54 15.66 (1.19) (9.47)

30 Sulbar 10.06 13.47 14.44 4.38 43.52 0.97 7.20

31 Maluku 8.69 12.41 9.21 0.52 6.01 (3.20) (25.79)

32 Malut 9.97 12.05 9.91 (0.06) (0.64) (2.14) (17.76)

33 Pabar 10.99 11.09 11.11 0.12 1.06 0.02 0.18

34 Papua 11.01 10.85 11.06 0.05 0.46 0.21 1.94

13.33 13.92 13.23 (0.10) (0.75) (0.69) (4.96)Jumlah

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Page 90: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

79 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 13

CAPAIAN PRODUKTIVITAS KACANG HIJAU TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ku/Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 10.51 11.21 11.35 0.84 7.97 0.14 1.25

2 Sumut 11.28 11.69 11.27 (0.01) (0.12) (0.42) (3.59)

3 Sumbar 12.47 13.10 12.70 0.23 1.84 (0.40) (3.05)

4 Riau 10.38 11.28 10.84 0.46 4.41 (0.44) (3.90)

5 Jambi 11.42 12.02 11.03 (0.39) (3.38) (0.99) (8.24)

6 Sumsel 13.60 14.49 13.67 0.07 0.49 (0.82) (5.66)

7 Bengkulu 9.58 10.51 9.94 0.36 3.75 (0.57) (5.42)

8 Lampung 8.99 9.70 8.97 (0.02) (0.18) (0.73) (7.53)

9 Kep. Babel - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 12.74 12.98 12.64 (0.10) (0.78) (0.34) (2.62)

13 Jateng 12.04 11.95 12.59 0.55 4.53 0.64 5.36

14 DIY 5.84 6.36 6.25 0.41 7.07 (0.11) (1.73)

15 Jatim 12.07 12.70 11.81 (0.26) (2.15) (0.89) (7.01)

16 Banten 7.97 8.72 8.00 0.03 0.37 (0.72) (8.26)

17 Bali 9.21 11.19 11.98 2.77 30.02 0.79 7.06

18 NTB 11.61 12.27 12.54 0.93 7.99 0.27 2.20

19 NTT 8.73 9.12 6.47 (2.26) (25.89) (2.65) (29.06)

20 Kalbar 7.54 8.41 7.56 0.02 0.30 (0.85) (10.11)

21 Kalteng 8.46 8.77 8.92 0.46 5.42 0.15 1.71

22 Kalsel 10.33 11.34 10.46 0.13 1.25 (0.88) (7.76)

23 Kaltim 10.86 11.53 10.87 0.01 0.05 (0.66) (5.72)

24 Kaltara 10.09 10.49 8.83 (1.26) (12.48) (1.66) (15.82)

25 Sulut 11.47 13.40 11.60 0.13 1.16 (1.80) (13.43)

26 Sulteng 8.22 8.87 87.10 78.88 959.62 78.23 881.96

27 Sulsel 12.89 13.87 12.48 (0.41) (3.15) (1.39) (10.02)

28 Sultra 8.05 8.69 7.99 (0.06) (0.74) (0.70) (8.06)

29 Gorontalo 13.14 13.88 12.88 (0.26) (2.00) (1.00) (7.20)

30 Sulbar 13.64 14.42 13.59 (0.05) (0.34) (0.83) (5.76)

31 Maluku 10.30 11.26 8.31 (1.99) (19.29) (2.95) (26.20)

32 Malut 12.04 12.34 12.71 0.67 5.60 0.37 3.00

33 Pabar 10.36 11.49 10.71 0.35 3.41 (0.78) (6.79)

34 Papua 10.91 11.17 10.81 (0.10) (0.91) (0.36) (3.22)

11.83 12.08 12.22 0.39 3.30 0.14 1.16

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Jumlah

Page 91: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

80 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 14

CAPAIAN PRODUKTIVITAS UBIKAYU TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ku/Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 130.87 136.72 129.46 (1.41) (1.08) (7.26) (5.31)

2 Sumut 338.54 353.99 344.88 6.34 1.87 (9.11) (2.57)

3 Sumbar 391.85 409.73 390.26 (1.59) (0.41) (19.47) (4.75)

4 Riau 289.54 302.76 298.63 9.09 3.14 (4.13) (1.36)

5 Jambi 215.23 225.05 227.24 12.01 5.58 2.19 0.97

6 Sumsel 247.48 258.77 283.27 35.79 14.46 24.50 9.47

7 Bengkulu 224.77 235.02 214.43 (10.34) (4.60) (20.59) (8.76)

8 Lampung 264.45 276.52 261.75 (2.70) (1.02) (14.77) (5.34)

9 Kep. Babel 246.13 257.36 253.24 7.11 2.89 (4.12) (1.60)

10 Kep. Riau 129.34 135.24 341.09 211.75 163.72 205.85 152.21

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 234.53 245.23 248.45 13.92 5.94 3.22 1.31

13 Jateng 236.73 247.53 261.52 24.79 10.47 13.99 5.65

14 DIY 157.01 164.17 172.65 15.64 9.96 8.48 5.17

15 Jatim 215.39 225.21 257.87 42.48 19.73 32.66 14.50

16 Banten 177.59 185.70 180.72 3.13 1.76 (4.98) (2.68)

17 Bali 107.47 112.37 173.34 65.87 61.30 60.97 54.26

18 NTB 213.23 222.96 207.86 (5.37) (2.52) (15.10) (6.77)

19 NTT 105.24 110.04 100.57 (4.67) (4.44) (9.47) (8.61)

20 Kalbar 163.49 170.95 159.98 (3.51) (2.15) (10.97) (6.42)

21 Kalteng 150.81 157.70 203.17 52.36 34.71 45.47 28.83

22 Kalsel 206.30 215.71 225.36 19.06 9.24 9.65 4.47

23 Kaltim 226.37 236.70 234.25 7.88 3.48 (2.45) (1.04)

24 Kaltara 225.19 220.24 235.52 10.33 4.59 15.28 6.94

25 Sulut 122.77 128.37 123.18 0.41 0.34 (5.19) (4.04)

26 Sulteng 211.99 221.66 242.43 30.44 14.36 20.77 9.37

27 Sulsel 211.31 220.94 218.60 7.29 3.45 (2.34) (1.06)

28 Sultra 208.50 218.01 199.64 (8.86) (4.25) (18.37) (8.43)

29 Gorontalo 134.67 140.82 137.01 2.34 1.74 (3.81) (2.71)

30 Sulbar 225.28 235.56 223.32 (1.96) (0.87) (12.24) (5.20)

31 Maluku 278.11 290.80 289.11 11.00 3.96 (1.69) (0.58)

32 Malut 216.49 226.37 207.41 (9.08) (4.20) (18.96) (8.38)

33 Pabar 113.28 118.45 112.51 (0.77) (0.68) (5.94) (5.01)

34 Papua 121.37 128.33 121.40 0.03 0.02 (6.93) (5.40)

229.51 240.00 241.98 12.47 5.43 1.98 0.82Jumlah

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2015

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Page 92: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

81 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 15

CAPAIAN PRODUKTIVITAS UBI JALAR TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ku/Ha) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 112.67 155.36 112.14 (0.53) (0.47) (43.22) (27.82)

2 Sumut 136.69 177.07 142.92 6.23 4.56 (34.15) (19.29)

3 Sumbar 313.87 251.68 303.00 (10.87) (3.46) 51.32 20.39

4 Riau 82.75 122.65 81.87 (0.88) (1.06) (40.78) (33.25)

5 Jambi 316.18 150.84 248.32 (67.86) (21.46) 97.48 64.62

6 Sumsel 113.52 109.59 131.93 18.41 16.21 22.34 20.39

7 Bengkulu 131.66 148.66 128.68 (2.98) (2.27) (19.98) (13.44)

8 Lampung 96.33 152.77 96.21 (0.12) (0.12) (56.56) (37.02)

9 Kep. Babel 103.56 122.11 89.30 (14.26) (13.77) (32.81) (26.87)

10 Kep. Riau 80.13 103.96 207.81 127.68 159.33 103.85 99.89

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 194.00 219.83 219.46 25.46 13.12 (0.37) (0.17)

13 Jateng 213.84 255.51 232.32 18.48 8.64 (23.19) (9.08)

14 DIY 149.14 183.68 135.01 (14.13) (9.47) (48.67) (26.50)

15 Jatim 274.23 156.34 274.94 0.71 0.26 118.60 75.86

16 Banten 132.30 184.06 151.11 18.81 14.21 (32.95) (17.90)

17 Bali 116.70 197.98 119.07 2.37 2.03 (78.91) (39.86)

18 NTB 169.86 180.26 157.82 (12.04) (7.09) (22.44) (12.45)

19 NTT 69.81 126.62 72.79 2.98 4.26 (53.83) (42.51)

20 Kalbar 88.84 120.81 80.58 (8.26) (9.30) (40.23) (33.30)

21 Kalteng 91.90 108.25 100.46 8.56 9.32 (7.79) (7.20)

22 Kalsel 142.51 179.57 155.07 12.56 8.82 (24.50) (13.64)

23 Kaltim 111.79 151.44 110.54 (1.25) (1.12) (40.90) (27.01)

24 Kaltara 97.30 127.20 92.82 (4.48) (4.61) (34.38) (27.03)

25 Sulut 96.74 153.71 96.81 0.07 0.07 (56.90) (37.02)

26 Sulteng 108.61 166.47 107.32 (1.29) (1.19) (59.15) (35.53)

27 Sulsel 151.96 171.94 151.74 (0.22) (0.15) (20.20) (11.75)

28 Sultra 101.94 119.58 110.70 8.76 8.59 (8.88) (7.43)

29 Gorontalo 103.17 143.57 106.32 3.15 3.06 (37.25) (25.95)

30 Sulbar 115.88 168.36 117.37 1.49 1.29 (50.99) (30.29)

31 Maluku 177.14 133.43 157.01 (20.13) (11.36) 23.58 17.67

32 Malut 144.83 136.13 163.91 19.08 13.18 27.78 20.41

33 Pabar 113.23 156.22 113.91 0.68 0.60 (42.31) (27.08)

34 Papua 123.83 156.80 124.30 0.47 0.38 (32.50) (20.73)

160.53 173.85 169.44 8.91 5.55 (4.41) (2.54)Jumlah

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2015

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Page 93: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

82 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 16

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2016

PER PROVINSI

ATAP Sasaran Prakiraan

2015 2016 2016

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5-3) (7)=(6):(3) (8)=(5-4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 2,331,046 2,107,642 2,321,328 (9,718) (0.42) 213,686 10.14

2 Sumut 4,044,829 3,941,097 4,403,157 358,328 8.86 462,060 11.72

3 Sumbar 2,550,609 2,687,655 2,606,640 56,031 2.20 (81,015) (3.01)

4 Riau 393,917 448,965 375,880 (18,037) (4.58) (73,085) (16.28)

5 Jambi 541,486 790,991 802,080 260,594 48.13 11,089 1.40

6 Sumsel 4,247,922 3,994,574 5,174,460 926,538 21.81 1,179,886 29.54

7 Bengkulu 578,654 714,634 689,767 111,113 19.20 (24,867) (3.48)

8 Lampung 3,641,895 3,486,015 4,047,057 405,162 11.13 561,042 16.09

9 Kep. Babel 27,068 36,441 37,909 10,841 40.05 1,468 4.03

10 Kep. Riau 959 1,466 685 (274) (28.57) (781) (53.27)

11 DKI Jakarta 6,361 9,619 5,734 (627) (9.86) (3,885) (40.39)

12 Jabar 11,373,144 12,418,727 12,149,513 776,369 6.83 (269,214) (2.17)

13 Jateng 11,301,422 10,714,169 11,242,464 (58,958) (0.52) 528,295 4.93

14 DIY 945,136 941,904 898,505 (46,631) (4.93) (43,399) (4.61)

15 Jatim 13,154,967 12,692,802 13,540,950 385,983 2.93 848,148 6.68

16 Banten 2,188,996 2,167,260 2,354,400 165,404 7.56 187,140 8.63

17 Bali 853,710 915,958 859,775 6,065 0.71 (56,183) (6.13)

18 NTB 2,417,392 2,385,129 2,101,820 (315,572) (13.05) (283,309) (11.88)

19 NTT 948,088 864,270 853,498 (94,590) (9.98) (10,772) (1.25)

20 Kalbar 1,275,707 1,625,220 1,469,619 193,912 15.20 (155,601) (9.57)

21 Kalteng 893,202 900,943 845,095 (48,107) (5.39) (55,848) (6.20)

22 Kalsel 2,140,276 2,269,093 2,304,406 164,130 7.67 35,313 1.56

23 Kaltim 408,782 495,787 328,893 (79,889) (19.54) (166,894) (33.66)

24 Kaltara 112,102 134,071 87,795 (24,307) (21.68) (46,276) (34.52)

25 Sulut 674,169 676,276 675,417 1,248 0.19 (859) (0.13)

26 Sulteng 1,015,368 1,201,239 1,066,279 50,911 5.01 (134,960) (11.24)

27 Sulsel 5,471,806 5,651,864 5,890,871 419,065 7.66 239,007 4.23

28 Sultra 660,720 675,317 664,300 3,580 0.54 (11,017) (1.63)

29 Gorontalo 331220 330,881 332,315 1,095 0.33 1,434 0.43

30 Sulbar 461,844 502,635 553,252 91,408 19.79 50,617 10.07

31 Maluku 117,791 122,901 117,636 (155) (0.13) (5,265) (4.28)

32 Malut 75,265 80,171 78,800 3,535 4.70 (1,371) (1.71)

33 Pabar 30,219 30,789 26,308 (3,911) (12.94) (4,481) (14.55)

34 Papua 181,769 209,495 234,744 52,975 29.14 25,249 12.05

75,397,841 76,226,000 79,141,352 3,743,511 4.97 2,915,352 3.82

No. Provinsi Target 2016ATAP 2015

Capaian Prakiraan 2016 Thd

Jumlah

Page 94: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

83 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 17

CAPAIAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2016

PER PROVINSI

ATAP Sasaran Prakiraan

2015 2016 2016

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5-3) (7)=(6:3x100) (8)=(5-4) (9)=(8:4x100)

1 Aceh 2,331,046 2,550,000 2,321,328 (9,718) (0.42) (228,672) (8.97)

2 Sumut 4,044,829 3,935,668 4,403,157 358,328 8.86 467,489 11.88

3 Sumbar 2,550,609 2,791,745 2,606,640 56,031 2.20 (185,105) (6.63)

4 Riau 393,917 426,951 375,880 (18,037) (4.58) (51,071) (11.96)

5 Jambi 541,486 806,464 802,080 260,594 48.13 (4,384) (0.54)

6 Sumsel 4,247,922 4,774,879 5,174,460 926,538 21.81 399,581 8.37

7 Bengkulu 578,654 688,650 689,767 111,113 19.20 1,117 0.16

8 Lampung 3,641,895 4,372,958 4,047,057 405,162 11.13 (325,901) (7.45)

9 Kep. Babel 27,068 36,441 37,909 10,841 40.05 1,468 4.03

10 Kep. Riau 959 1,214 685 (274) (28.57) (529) (43.57)

11 DKI Jakarta 6,361 6,749 5,734 (627) (9.86) (1,015) (15.04)

12 Jabar 11,373,144 12,068,727 12,149,513 776,369 6.83 80,786 0.67

13 Jateng 11,301,422 11,636,969 11,242,464 (58,958) (0.52) (394,505) (3.39)

14 DIY 945,136 923,343 898,505 (46,631) (4.93) (24,838) (2.69)

15 Jatim 13,154,967 13,054,511 13,540,950 385,983 2.93 486,439 3.73

16 Banten 2,188,996 2,206,260 2,354,400 165,404 7.56 148,140 6.71

17 Bali 853,710 869,451 859,775 6,065 0.71 (9,676) (1.11)

18 NTB 2,417,392 2,408,270 2,101,820 (315,572) (13.05) (306,450) (12.72)

19 NTT 948,088 943,020 853,498 (94,590) (9.98) (89,522) (9.49)

20 Kalbar 1,275,707 1,621,687 1,469,619 193,912 15.20 (152,068) (9.38)

21 Kalteng 893,202 1,001,000 845,095 (48,107) (5.39) (155,905) (15.57)

22 Kalsel 2,140,276 2,380,714 2,304,406 164,130 7.67 (76,308) (3.21)

23 Kaltim 408,782 478,659 328,893 (79,889) (19.54) (149,766) (31.29)

24 Kaltara 112,102 132,433 87,795 (24,307) (21.68) (44,638) (33.71)

25 Sulut 674,169 697,037 675,417 1,248 0.19 (21,620) (3.10)

26 Sulteng 1,015,368 1,113,773 1,066,279 50,911 5.01 (47,494) (4.26)

27 Sulsel 5,471,806 6,081,190 5,890,871 419,065 7.66 (190,319) (3.13)

28 Sultra 660,720 803,265 664,300 3,580 0.54 (138,965) (17.30)

29 Gorontalo 331220 346,512 332,315 1,095 0.33 (14,197) (4.10)

30 Sulbar 461,844 678,624 553,252 91,408 19.79 (125,372) (18.47)

31 Maluku 117,791 120,000 117,636 (155) (0.13) (2,364) (1.97)

32 Malut 75,265 77,200 78,800 3,535 4.70 1,600 2.07

33 Pabar 30,219 40,000 26,308 (3,911) (12.94) (13,692) (34.23)

34 Papua 181,769 216,123 234,744 52,975 29.14 18,621 8.62

75,397,841 80,290,487 79,141,352 3,743,511 4.97 (1,149,135) (1.43)Indonesia

No. Provinsi

Perbandingan Prakiraan 2016 Terhadap

ATAP 2015 Target 2016

Page 95: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

84 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 18

CAPAIAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2016

PER PROVINSI

ATAP Sasaran Prakiraan

2015 2016 2016

(Ton) (Ton) (Ton) Ton % Ton %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5-3) (7)=(6):(3) (8)=(5-4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 47,910 73,188 23,506 (24,404) (50.94) (49,682) (67.88)

2 Sumut 6,549 20,622 5,243 (1,306) (19.94) (15,379) (74.58)

3 Sumbar 353 681 86 (267) (75.64) (595) (87.37)

4 Riau 2,145 6,409 2,726 581 27.09 (3,683) (57.47)

5 Jambi 6,732 13,366 9,361 2,629 39.05 (4,005) (29.96)

6 Sumsel 16,818 45,919 25,316 8,498 50.53 (20,603) (44.87)

7 Bengkulu 5,388 13,237 4,202 (1,186) (22.01) (9,035) (68.26)

8 Lampung 9,815 16,500 10,253 438 4.46 (6,247) (37.86)

9 Kep. Babel 1 - 5 4 400.00 5 -

10 Kep. Riau 15 19 1 (14) (93.33) (18) (94.74)

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 98,938 88,542 91,908 (7,030) (7.11) 3,366 3.80

13 Jateng 129,794 102,934 110,691 (19,103) (14.72) 7,757 7.54

14 DIY 18,822 15,201 17,050 (1,772) (9.41) 1,849 12.16

15 Jatim 344,998 281,503 298,121 (46,877) (13.59) 16,618 5.90

16 Banten 7,291 10,838 6,800 (491) (6.73) (4,038) (37.26)

17 Bali 7,259 7,865 6,738 (521) (7.18) (1,127) (14.33)

18 NTB 125,036 115,898 110,937 (14,099) (11.28) (4,961) (4.28)

19 NTT 3,615 8,733 5,907 2,292 63.40 (2,826) (32.36)

20 Kalbar 2,637 4,346 2,146 (491) (18.62) (2,200) (50.62)

21 Kalteng 1,262 3,032 2,738 1,476 116.96 (294) (9.70)

22 Kalsel 10,537 42,889 22,512 11,975 113.65 (20,377) (47.51)

23 Kaltim 1,519 5,658 1,996 477 31.40 (3,662) (64.72)

24 Kaltara 2,239 4,630 670 (1,569) (70.08) (3,960) (85.53)

25 Sulut 6,685 22,648 17,383 10,698 160.03 (5,265) (23.25)

26 Sulteng 13,270 18,137 15,982 2,712 20.44 (2,155) (11.88)

27 Sulsel 67,192 121,056 60,934 (6,258) (9.31) (60,122) (49.66)

28 Sultra 12,799 25,372 16,356 3,557 27.79 (9,016) (35.54)

29 Gorontalo 3203 4,368 3,660 457 14.27 (708) (16.21)

30 Sulbar 4,218 11,060 6,183 1,965 46.59 (4,877) (44.10)

31 Maluku 707 2,831 1,257 550 77.79 (1,574) (55.60)

32 Malut 475 3,152 646 171 36.00 (2,506) (79.51)

33 Pabar 1,439 3,648 1,109 (330) (22.93) (2,539) (69.60)

34 Papua 3,522 5,719 3,152 (370) (10.51) (2,567) (44.89)

963,183 1,100,000 885,575 (77,608) (8.06) (214,425) (19.49)

Target 2016

Jumlah

No. Provinsi

Perbandingan Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015

Page 96: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

85 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 19

CAPAIAN PRODUKSI KACANG TANAH TAHUN 2016

PER PROVINSI

ATAP Sasaran Prakiraan

2015 2016 2016

(Ton) (Ton) (Ton) Ton % Ton %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5-3) (7)=(6):(3) (8)=(5-4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 2,527 4,099 2,307 (220) (8.71) (1,792) (43.72)

2 Sumut 8,517 11,531 4,810 (3,707) (43.52) (6,721) (58.29)

3 Sumbar 5,964 8,981 5,342 (622) (10.43) (3,639) (40.52)

4 Riau 1,036 1,436 935 (101) (9.75) (501) (34.89)

5 Jambi 1,176 1,569 1,162 (14) (1.19) (407) (25.94)

6 Sumsel 2,021 3,940 1,859 (162) (8.02) (2,081) (52.82)

7 Bengkulu 3,630 3,887 1,859 (1,771) (48.79) (2,028) (52.17)

8 Lampung 4,963 10,708 4,538 (425) (8.56) (6,170) (57.62)

9 Kep. Babel 144 351 161 17 11.81 (190) -

10 Kep. Riau 153 191 86 (67) (43.79) (105) (54.97)

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 80,719 84,258 69,297 (11,422) (14.15) (14,961) (17.76)

13 Jateng 109,204 131,454 101,116 (8,088) (7.41) (30,338) (23.08)

14 DIY 83,300 61,043 74,434 (8,866) (10.64) 13,391 21.94

15 Jatim 191,579 202,556 176,447 (15,132) (7.90) (26,109) (12.89)

16 Banten 11,004 12,839 8,020 (2,984) (27.12) (4,819) (37.53)

17 Bali 7,065 11,383 6,702 (363) (5.14) (4,681) (41.12)

18 NTB 31,142 33,947 33,097 1,955 6.28 (850) (2.50)

19 NTT 10,620 17,184 10,171 (449) (4.23) (7,013) (40.81)

20 Kalbar 945 1,475 978 33 3.49 (497) (33.69)

21 Kalteng 523 745 425 (98) (18.74) (320) (42.95)

22 Kalsel 9,121 11,685 9,638 517 5.67 (2,047) (17.52)

23 Kaltim 1,127 1,524 832 (295) (26.18) (692) (45.41)

24 Kaltara 257 243 186 (71) (27.63) (57) (23.46)

25 Sulut 3,971 8,721 3,805 (166) (4.18) (4,916) (56.37)

26 Sulteng 4,943 7,321 4,318 (625) (12.64) (3,003) (41.02)

27 Sulsel 19,024 26,932 29,347 10,323 54.26 2,415 8.97

28 Sultra 3,471 5,082 3,234 (237) (6.83) (1,848) (36.36)

29 Gorontalo 756 1,131 467 (289) (38.23) (664) (58.71)

30 Sulbar 329 561 514 185 56.23 (47) (8.38)

31 Maluku 801 1,687 978 177 22.10 (709) (42.03)

32 Malut 2,267 4,015 1,741 (526) (23.20) (2,274) (56.64)

33 Pabar 653 533 480 (173) (26.49) (53) (9.94)

34 Papua 2,497 1,984 1,654 (843) (33.76) (330) (16.63)

605,449 675,000 560,940 (44,509) (7.35) (114,060) (16.90)

Target 2016

Jumlah

No. Provinsi

Perbandingan Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015

Page 97: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

86 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 20

CAPAIAN PRODUKSI KACANG HIJAU TAHUN 2016

PER PROVINSI

ATAP Sasaran Prakiraan

2015 2016 2016

(Ton) (Ton) (Ton) Ton % Ton %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5-3) (7)=(6):(3) (8)=(5-4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 1,600 1,223 1,395 (205) (12.81) 172 14.06

2 Sumut 3,060 3,023 2,201 (859) (28.07) (822) (27.19)

3 Sumbar 419 962 364 (55) (13.13) (598) (62.16)

4 Riau 598 801 650 52 8.70 (151) (18.85)

5 Jambi 129 336 205 76 58.91 (131) (38.99)

6 Sumsel 974 2,343 1,156 182 18.69 (1,187) (50.66)

7 Bengkulu 662 1,765 407 (255) (38.52) (1,358) (76.94)

8 Lampung 1,445 3,462 1,236 (209) (14.46) (2,226) (64.30)

9 Kep. Babel - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 9,691 14,366 9,607 (84) (0.87) (4,759) (33.13)

13 Jateng 98,992 84,058 99,958 966 0.98 15,900 18.92

14 DIY 230 426 282 52 22.61 (144) (33.80)

15 Jatim 67,821 75,285 52,127 (15,694) (23.14) (23,158) (30.76)

16 Banten 542 870 630 88 16.24 (240) (27.59)

17 Bali 516 1,534 592 76 14.73 (942) (61.41)

18 NTB 27,074 28,860 45,771 18,697 69.06 16,911 58.60

19 NTT 9,717 13,139 7,844 (1,873) (19.28) (5,295) (40.30)

20 Kalbar 1,102 748 1,445 343 31.13 697 93.18

21 Kalteng 44 137 33 (11) (25.00) (104) (75.91)

22 Kalsel 655 968 699 44 6.72 (269) (27.79)

23 Kaltim 176 429 156 (20) (11.36) (273) (63.64)

24 Kaltara 113 137 53 (60) (53.10) (84) (61.31)

25 Sulut 969 1,981 1,050 81 8.36 (931) (47.00)

26 Sulteng 628 1,086 7,867 7,239 1,152.71 6,781 624.40

27 Sulsel 40,787 23,950 40,336 (451) (1.11) 16,386 68.42

28 Sultra 1,036 1,415 1,038 2 0.19 (377) (26.64)

29 Gorontalo 138 234 134 (4) (2.90) (100) (42.74)

30 Sulbar 360 777 333 (27) (7.50) (444) (57.14)

31 Maluku 662 1,150 397 (265) (40.03) (753) (65.48)

32 Malut 739 417 817 78 10.55 400 95.92

33 Pabar 116 239 109 (7) (6.03) (130) (54.39)

34 Papua 468 880 240 (228) (48.72) (640) (72.73)

271,463 267,000 279,132 7,669 2.83 12,132 4.54

Target 2016

Jumlah

No. Provinsi

Perbandingan Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015

Page 98: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

87 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 21

CAPAIAN PRODUKSI UBI KAYU TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 29,131 32,120 23,024 (6,107) (20.96) (9,096) (28.32)

2 Sumut 1,619,495 1,787,189 1,270,148 (349,347) (21.57) (517,041) (28.93)

3 Sumbar 208,386 229,964 180,013 (28,373) (13.62) (49,951) (21.72)

4 Riau 103,599 114,326 114,107 10,508 10.14 (219) (0.19)

5 Jambi 43,433 47,930 57,313 13,880 31.96 9,383 19.58

6 Sumsel 217,807 240,360 320,462 102,655 47.13 80,102 33.33

7 Bengkulu 80,309 88,625 61,939 (18,370) (22.87) (26,686) (30.11)

8 Lampung 7,387,084 8,151,997 6,572,090 (814,994) (11.03) (1,579,907) (19.38)

9 Kep. Babel 35,024 38,651 54,869 19,845 56.66 16,218 41.96

10 Kep. Riau 9,157 10,105 24,200 15,043 164.28 14,095 139.49

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 2,000,224 2,207,342 1,983,418 (16,806) (0.84) (223,924) (10.14)

13 Jateng 3,571,594 3,941,423 3,546,013 (25,581) (0.72) (395,410) (10.03)

14 DIY 873,362 963,796 918,103 44,741 5.12 (45,693) (4.74)

15 Jatim 3,161,573 3,488,946 3,285,742 124,169 3.93 (203,204) (5.82)

16 Banten 74,163 81,842 98,594 24,431 32.94 16,752 20.47

17 Bali 86,070 94,982 110,187 24,117 28.02 15,205 16.01

18 NTB 107,254 118,360 47,263 (59,991) (55.93) (71,097) (60.07)

19 NTT 637,315 703,307 560,164 (77,151) (12.11) (143,143) (20.35)

20 Kalbar 173,449 191,409 160,904 (12,545) (7.23) (30,505) (15.94)

21 Kalteng 45,712 50,445 56,122 10,410 22.77 5,677 11.25

22 Kalsel 71,751 79,181 74,124 2,373 3.31 (5,057) (6.39)

23 Kaltim 53,966 59,554 60,173 6,207 11.50 619 1.04

24 Kaltara 38,936 40,189 41,121 2,185 5.61 932 2.32

25 Sulut 44,123 48,692 41,817 (2,306) (5.23) (6,875) (14.12)

26 Sulteng 47,295 52,192 39,352 (7,943) (16.79) (12,840) (24.60)

27 Sulsel 565,958 624,561 507,937 (58,021) (10.25) (116,624) (18.67)

28 Sultra 175,095 193,226 117,727 (57,368) (32.76) (75,499) (39.07)

29 Gorontalo 2,653 2,928 2,521 (132) (4.98) (407) (13.90)

30 Sulbar 24,984 27,571 26,575 1,591 6.37 (996) (3.61)

31 Maluku 134,661 148,605 135,952 1,291 0.96 (12,653) (8.51)

32 Malut 120,283 132,738 98,499 (21,784) (18.11) (34,239) (25.79)

33 Pabar 11,181 12,339 10,162 (1,019) (9.11) (2,177) (17.64)

34 Papua 46,388 47,104 36,860 (9,528) (20.54) (10,244) (21.75)

21,801,415 24,052,000 20,637,495 (1,163,920) (5.34) (3,414,505) (14.20)

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Jumlah

Page 99: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

88 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 22

CAPAIAN PRODUKSI UBI JALAR TAHUN 2016

PER PROVINSI

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)

1 Aceh 8,935 15,288 8,353 (582) (6.51) (6,935) (45.36)

2 Sumut 122,362 169,730 92,406 (29,956) (24.48) (77,324) (45.56)

3 Sumbar 160,922 78,189 132,470 (28,452) (17.68) 54,281 69.42

4 Riau 6,562 12,070 5,038 (1,524) (23.22) (7,032) (58.26)

5 Jambi 79,393 23,196 38,319 (41,074) (51.74) 15,123 65.20

6 Sumsel 16,563 30,479 16,524 (39) (0.24) (13,955) (45.79)

7 Bengkulu 38,841 24,411 29,699 (9,142) (23.54) 5,288 21.66

8 Lampung 28,494 55,051 23,161 (5,333) (18.72) (31,890) (57.93)

9 Kep. Babel 2,620 6,488 2,169 (451) (17.21) (4,319) (66.57)

10 Kep. Riau 1,795 1,489 3,404 1,609 89.64 1,915 128.61

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 456,176 573,682 510,110 53,934 11.82 (63,572) (11.08)

13 Jateng 151,312 175,736 179,918 28,606 18.91 4,182 2.38

14 DIY 6,070 7,577 3,536 (2,534) (41.75) (4,041) (53.33)

15 Jatim 350,516 192,469 318,888 (31,628) (9.02) 126,419 65.68

16 Banten 20,150 43,065 24,068 3,918 19.44 (18,997) (44.11)

17 Bali 36,655 97,060 30,365 (6,290) (17.16) (66,695) (68.72)

18 NTB 19,024 14,157 11,557 (7,467) (39.25) (2,600) (18.37)

19 NTT 60,746 120,762 54,777 (5,969) (9.83) (65,985) (54.64)

20 Kalbar 14,863 14,249 10,578 (4,285) (28.83) (3,671) (25.76)

21 Kalteng 9,640 12,789 8,799 (841) (8.72) (3,990) (31.20)

22 Kalsel 17,913 36,740 21,414 3,501 19.54 (15,326) (41.71)

23 Kaltim 10,933 30,578 7,905 (3,028) (27.70) (22,673) (74.15)

24 Kaltara 2,851 7,478 1,643 (1,208) (42.37) (5,835) (78.03)

25 Sulut 25,705 60,310 25,228 (477) (1.86) (35,082) (58.17)

26 Sulteng 16,650 39,268 12,341 (4,309) (25.88) (26,927) (68.57)

27 Sulsel 71,681 71,722 67,624 (4,057) (5.66) (4,098) (5.71)

28 Sultra 25,740 28,926 21,812 (3,928) (15.26) (7,114) (24.59)

29 Gorontalo 1,434 4,236 606 (828) (57.74) (3,630) (85.69)

30 Sulbar 8,749 17,346 6,291 (2,458) (28.09) (11,055) (63.73)

31 Maluku 33,639 26,463 31,219 (2,420) (7.19) 4,756 17.97

32 Malut 30,674 34,257 27,946 (2,728) (8.89) (6,311) (18.42)

33 Pabar 13,101 10,311 10,681 (2,420) (18.47) 370 3.59

34 Papua 446,925 408,430 344,805 (102,120) (22.85) (63,625) (15.58)

2,297,634 2,444,000 2,083,654 (213,980) (9.31) (360,346) (14.74)Jumlah

No. Provinsi

ATAP

2015

Sasaran

2016

Prakiraan

2016

Capaian Prakiraan 2016 Thd

ATAP 2015 Sasaran 2016

Page 100: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

89 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 23

REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2016

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

No. Provinsi Rencana Rencana

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)

1 Aceh 150,735 149,014 98.86 65,000 60,131 92.51

2 Sumut 91,548 86,302 94.27 100,000 88,440 88.44

3 Sumbar 45,100 45,100 100.00 51,700 46,067 89.10

4 Riau 26,571 26,058 98.07 9,339 7,890 84.48

5 Jambi 42,250 39,539 93.58 18,000 8,726 48.48

6 Sumsel 134,170 134,170 100.00 66,985 62,606 93.46

7 Bengkulu 39,115 21,097 53.94 27,738 12,697 45.77

8 Lampung 135,708 135,708 100.00 98,335 93,871 95.46

9 Kep. Babel 1,651 1,651 100.00 - - -

10 Kep. Riau - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - -

12 Jabar 375,983 372,886 99.18 86,084 89,891 104.42

13 Jateng 107,220 107,220 100.00 50,277 53,312 106.04

14 DIY - - - - - -

15 Jatim 92,691 92,691 100.00 129,159 89,271 69.12

16 Banten 95,491 95,491 100.00 17,112 8,973 -

17 Bali 22,160 22,160 100.00 7,831 6,775 86.52

18 NTB 47,675 47,675 100.00 112,420 111,426 99.12

19 NTT 82,712 78,981 95.49 106,500 98,500 92.49

20 Kalbar 82,975 81,975 98.79 13,390 7,750 57.88

21 Kalteng 72,740 68,907 94.73 6,822 6,790 99.53

22 Kalsel 50,326 50,326 100.00 23,770 14,965 62.96

23 Kaltim 12,000 12,000 100.00 11,215 8,657 77.19

24 Kaltara 2,800 2,500 89.29 3,000 1,552 51.73

25 Sulut 52,310 52,291 99.96 175,000 172,928 98.82

26 Sulteng 66,582 66,577 99.99 48,422 41,598 85.91

27 Sulsel 209,310 209,078 99.89 250,000 243,026 97.21

28 Sultra 52,672 51,986 98.70 30,000 13,318 44.39

29 Gorontalo 24,460 24,430 99.88 86,561 86,561 100.00

30 Sulbar 34,470 34,390 99.77 84,000 84,000 100.00

31 Maluku 14,500 14,500 100.00 8,650 4,817 55.69

32 Malut 11,200 5,090 45.45 8,000 2,636 32.95

33 Pabar 5,790 5,740 99.14 1,000 1,000 100.00

34 Papua 19,140 19,140 100.00 1,700 1,500 88.24

2,202,054 2,154,673 97.85 1,698,010 1,529,674 90.09

Penerapan Budidaya Padi Penerapan Budidaya Jagung

Realisasi Realisasi

Jumlah

Page 101: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

90 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 23 (lanjutan)

REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2016

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

No. Provinsi Rencana Rencana

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)

1 Aceh 15,008 13,878 92.47 - - -

2 Sumut 7,315 2,418 33.05 1,917 1,328 69.27

3 Sumbar - - - - - -

4 Riau 2,945 2,760 93.72 - - -

5 Jambi 9,267 8,797 94.93 - - -

6 Sumsel 17,616 14,585 82.79 3,188 1,170 36.70

7 Bengkulu 1,519 909 59.84 411 250 60.83

8 Lampung 4,557 4,251 93.29 3,100 3,100 100.00

9 Kep. Babel - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - -

12 Jabar 37,109 36,435 98.18 2,475 2,349 94.91

13 Jateng 36,772 35,621 96.87 3,832 1,394 36.38

14 DIY 3,348 3,348 100.00 - - -

15 Jatim 93,566 93,566 100.00 2,000 1,380 69.00

16 Banten 7,655 7,541 98.51 - - -

17 Bali 4,050 3,890 96.05 - - -

18 NTB 47,580 46,585 97.91 - - -

19 NTT 8,925 6,400 71.71 - - -

20 Kalbar 800 324 40.50 - - -

21 Kalteng 4,450 3,660 82.24 - - -

22 Kalsel 19,115 17,501 91.56 - - -

23 Kaltim 2,560 2,238 87.42 - - -

24 Kaltara 1,050 1,044 - 500 500 100.00

25 Sulut 15,700 15,321 97.59 - - -

26 Sulteng 7,772 4,006 51.54 - - -

27 Sulsel 24,011 15,949 66.42 - - -

28 Sultra 8,046 5,042 62.66 - - -

29 Gorontalo 2,393 2,309 96.49 - - -

30 Sulbar 1,397 768 54.97 - - -

31 Maluku 2,045 1,080 52.82 - - -

32 Malut 1,050 645 61.43 - - -

33 Pabar 2,950 2,862 97.02 - - -

34 Papua 2,445 1,686 68.96 - - -

393,016 355,419 90.43 17,423 11,471 65.84

Penerapan Budidaya Kedelai Pengelolaan Produksi Ubi Kayu

Realisasi Realisasi

Jumlah

Page 102: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

91 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 23 (lanjutan)

REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Rencana Rencana Rencana

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)

1 Aceh 16 14 87.50 540 295 54.63 80 60 75.00

2 Sumut 20 14 70.00 460 460 100.00 - - -

3 Sumbar 19 19 100.00 600 432 72.00 50 28 56.00

4 Riau 13 12 92.31 250 216 86.40 50 24 48.00

5 Jambi 22 11 47.73 250 250 100.00 20 20 100.00

6 Sumsel 9 9 100.00 320 320 100.00 100 10 10.00

7 Bengkulu 6 4 66.67 250 200 80.00 20 20 100.00

8 Lampung 22 21 95.45 540 490 90.74 30 30 100.00

9 Kep. Babel 5 - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta 10 - - - - - - - -

12 Jabar 38 32 84.21 495 495 100.00 40 40 100.00

13 Jateng 13 10 76.92 467 467 100.00 - - -

14 DIY 8 7 87.50 24 24 100.00 - - -

15 Jatim 36 28 77.78 510 510 100.00 50 50 100.00

16 Banten 14 2 14.29 170 170 100.00 20 20 100.00

17 Bali 8 8 100.00 32 32 100.00 - - -

18 NTB 40 25 62.50 - - - 30 30 100.00

19 NTT 14 12 85.71 339 339 99.90 20 20 100.00

20 Kalbar 19 16 84.21 - - - - - -

21 Kalteng 6 3 50.00 291 153 52.58 90 60 66.67

22 Kalsel 18 6 33.33 139 139 100.00 110 80 72.73

23 Kaltim 7 7 100.00 260 260 100.00 10 10 100.00

24 Kaltara - - - - - - - - -

25 Sulut 14 - - 280 280 100.00 100 100 100.00

26 Sulteng 18 15 83.33 300 300 100.00 30 30 100.00

27 Sulsel 43 34 79.07 - - - 70 70 100.00

28 Sultra 23 18 78.26 167 20 12.00 20 10 50.00

29 Gorontalo 17 17 100.00 200 186 93.00 100 100 100.00

30 Sulbar 2 2 100.00 220 220 100.00 20 20 100.00

31 Maluku 11 8 72.73 - - - - - -

32 Malut 14 2 14.29 - - - 90 50 55.56

33 Pabar 6 2 33.33 150 50 33.33 20 20 -

34 Papua 13 11 84.62 180 180 100.00 20 20 100.00

524 369 70.32 7,434 6,488 87.28 1,190 922 77.48

Perbanyakan Benih Sumber Penguatan Desa Mandiri BenihPengembangan Desa

Mandiri BenihNo. Provinsi

Realisasi Realisasi Realisasi

Jumlah

Page 103: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

92 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 23 (lanjutan)

REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Kontrak Kontrak

(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh - - - - - -

2 Sumut - - - - - -

3 Sumbar - - - - - -

4 Riau - - - - - -

5 Jambi - - - - - -

6 Sumsel - - - 18 18 100.00

7 Bengkulu - - - - - -

8 Lampung - - - 93 11 11.87

9 Kep. Babel - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - -

12 Jabar - - - 223 207 92.92

13 Jateng 500 500 100.00 376 361 96.02

14 DIY - - - - - -

15 Jatim - - - 744 739 99.31

16 Banten - - - - - -

17 Bali - - - 1 1 100.00

18 NTB - - - 29 29 100.00

19 NTT - - - 109 94 86.28

20 Kalbar - - - - - -

21 Kalteng - - - - - -

22 Kalsel - - - 69 69 100.00

23 Kaltim - - - - - -

24 Kaltara - - - - - -

25 Sulut - - - - - -

26 Sulteng - - - - - -

27 Sulsel 1,361 804 59.06 264 251 94.89

28 Sultra - - - 68 68 99.73

29 Gorontalo - - - 155 155 100.00

30 Sulbar 20 20 100.00 - - -

31 Maluku - - - - - -

32 Malut - - - - - -

33 Pabar - - - - - -

34 Papua - - - - - -

1,881 1,324 70.38 2,150 2,003 93.19

Bantuan Benih Padi Inbrida

DIPA PusatNo. Provinsi

Bantuan Benih Jagung Hibrida

DIPA Pusat

RealisasiRealisasi

Jumlah

Page 104: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

93 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 23 (lanjutan)

REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

No. Provinsi Rencana Rencana Rencana

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)

1 Aceh 675 675 100.00 15 - - 30 20 66.67

2 Sumut 500 500 100.00 15 15 100.00 - - -

3 Sumbar 750 725 96.67 30 30 100.00 - - -

4 Riau 125 75 60.00 - - - - - -

5 Jambi 250 250 100.00 - - - - - -

6 Sumsel 500 500 100.00 - - - - - -

7 Bengkulu 125 125 100.00 - - - - - -

8 Lampung 450 450 100.00 - - - - - -

9 Kep. Babel 50 50 100.00 - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - -

12 Jabar 1,125 1,125 100.00 45 45 100.00 30 30 100.00

13 Jateng 1,250 1,250 100.00 45 45 100.00 20 20 100.00

14 DIY 250 250 100.00 - - - 10 10 100.00

15 Jatim 1,250 1,250 100.00 60 60 100.00 50 50 100.00

16 Banten 475 475 100.00 30 30 100.00 - - -

17 Bali 375 375 100.00 - - - - - -

18 NTB 250 250 100.00 30 30 100.00 30 30 100.00

19 NTT 250 225 90.00 15 15 100.00 - - -

20 Kalbar 500 500 100.00 - - - - - -

21 Kalteng 200 175 87.50 - - - - - -

22 Kalsel 500 500 100.00 15 15 100.00 - - -

23 Kaltim 375 275 73.33 - - - - - -

24 Kaltara - - - - - - - - -

25 Sulut 375 375 100.00 30 30 100.00 - - -

26 Sulteng 500 500 100.00 15 15 100.00 - - -

27 Sulsel 1,250 1,200 96.00 30 30 100.00 20 20 100.00

28 Sultra 450 375 83.33 45 15 33.33 20 10 50.00

29 Gorontalo 125 125 100.00 30 30 100.00 - - -

30 Sulbar 500 500 100.00 15 15 100.00 - - -

31 Maluku 125 75 60.00 - - - - - -

32 Malut 100 100 100.00 - - - - - -

33 Pabar 125 125 100.00 - - - - - -

34 Papua 125 100 80.00 - - - - - -

13,900 13,475 96.94 465 420 90.32 210 190 90.48

PPPHT Padi PPPHT Jagung PPPHT Kedelai

Realisasi Realisasi Realisasi

Jumlah

Page 105: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

94 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 23 (lanjutan)

REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

No. Provinsi Rencana Rencana Rencana

(Ha) (Ha) (%) (Kali) (Kali) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 10 10 100.00 50 33 66.00 1,101 1,086 98.64

2 Sumut 10 10 100.00 44 22 50.00 1,489 1,479 99.33

3 Sumbar 30 30 100.00 22 22 100.00 220 180 -

4 Riau - - - 10 7 70.00 403 388 96.28

5 Jambi 10 10 100.00 10 4 40.00 443 431 97.29

6 Sumsel 20 20 100.00 20 13 65.00 1,543 1,523 98.70

7 Bengkulu - - - 20 12 60.00 355 358 100.85

8 Lampung 20 20 100.00 16 16 100.00 1,464 1,463 99.93

9 Kep. Babel - - - 8 5 62.50 86 76 -

10 Kep. Riau - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - -

12 Jabar 30 20 66.67 54 22 40.74 1,597 1,571 98.37

13 Jateng 30 30 100.00 40 40 100.00 1,678 1,653 98.51

14 DIY 20 20 100.00 20 12 60.00 107 107 100.00

15 Jatim 30 30 100.00 26 24 92.31 3,483 3,472 99.68

16 Banten 20 20 100.00 34 24 70.59 447 432 96.64

17 Bali - - - 5 5 100.00 220 210 95.45

18 NTB 20 20 100.00 21 13 61.90 1,565 1,555 99.36

19 NTT - - - 19 9 47.37 722 712 98.61

20 Kalbar - - - 12 12 100.00 390 380 97.44

21 Kalteng - - - 5 5 100.00 317 307 96.85

22 Kalsel - - - 33 12 36.36 1,300 1,300 100.00

23 Kaltim - - - 12 12 100.00 346 336 97.11

24 Kaltara - - - - - - 60 50 -

25 Sulut - - - 9 9 100.00 1,156 1,151 99.57

26 Sulteng 10 10 100.00 45 29 64.44 635 619 97.48

27 Sulsel 30 20 66.67 36 34 94.44 2,295 2,279 99.30

28 Sultra 20 20 100.00 50 34 68.00 543 533 98.16

29 Gorontalo - - - 24 17 70.83 617 597 96.76

30 Sulbar - - - 16 13 81.25 600 580 96.67

31 Maluku 10 - - 32 26 81.25 344 334 97.09

32 Malut - - - 23 21 91.30 367 356 97.00

33 Pabar - - - 7 7 100.00 203 203 100.00

34 Papua - - - 12 10 83.33 248 244 98.39

35 Pusat - - - - - - 646 564 87.31

320 290 90.63 735 524 71.29 26,990 26,529 98.29 Jumlah

PPDPI Gerakan Pengendalian OPT Sarana Pascapanen dan Pengolahan

Realisasi Realisasi Realisasi

Page 106: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

95 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 24

REALISASI PENJUALAN BENIH BERSUBSIDI TAHUN 2016

No. Provinsi Rencana Rencana Rencana

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton) (%)

1 Aceh 5,000 2,000 40.00 75 - - 100 - -

2 Sumut 7,500 1,970 26.26 225 30 13.25 15 - -

3 Sumbar 1,875 360 19.22 - - - 5 - -

4 Riau 375 148 39.44 - - - 5 - -

5 Jambi 1,000 103 10.26 - - - 17 - -

6 Sumsel 5,000 1,034 20.67 23 11 46.93 2 - -

7 Bengkulu 375 103 27.57 30 - - 8 - -

8 Lampung 5,000 1,930 38.59 225 77 34.32 5 - -

9 Kep. Babel - - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - -

12 Jabar 7,500 5,376 71.68 263 28 10.83 100 - -

13 Jateng 13,750 9,860 71.71 300 110 36.66 400 30 7.50

14 DIY 313 306 97.97 38 19 49.48 130 12 9.42

15 Jatim 17,500 9,166 52.37 375 278 74.21 850 184 21.69

16 Banten 5,375 2,271 42.25 - - - 43 - -

17 Bali 463 345 74.67 15 1 4.00 25 8 32.72

18 NTB 2,750 2,375 86.35 263 164 62.34 450 376 83.61

19 NTT 2,375 - - 15 - - 8 - -

20 Kalbar 3,750 50 1.32 - - - 9 - -

21 Kalteng 1,875 108 5.75 - - - 5 - -

22 Kalsel 3,750 1,157 30.86 15 1 4.47 14 1 9.26

23 Kaltim 213 195 91.93 - - - 5 - -

24 Kaltara 138 - - - - - - - -

25 Sulut - - - - - - - - -

26 Sulteng 563 227 40.32 - - - 30 - -

27 Sulsel 7,000 2,976 42.52 375 2 0.53 225 - -

28 Sultra 1,500 - - - - - 13 - -

29 Gorontalo 875 318 36.34 - - - 9 - -

30 Sulbar 1,000 175 17.46 - - - 9 - -

31 Maluku 288 71 24.56 15 - - 1 - -

32 Malut 25 - - - - - 5 - -

33 Pabar 125 - - - - - 2 - -

34 Papua 250 96 38.28 - - - 15 - -

97,500 42,718 43.81 2,250 720 31.99 2,500 612 24.49

Benih Padi Inbrida

Realisasi

Jumlah

Benih Padi Hibrida

Realisasi

Benih Kedelai

Realisasi

Page 107: 2016 Laporan Tahunan - Direktorat Jenderal Tanaman Pangantanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/LAPTAH... · Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1 BAB I ... kering

Laporan Tahunan 2016

96 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 25

REALISASI SERAPAN ANGGARAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2016

Pagu Self Blocking

(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Aceh 261.957.030 59.555.092 199.307.914 98,47

2 Sumut 390.111.021 147.794.476 232.343.552 95,88

3 Sumbar 131.958.877 62.959.597 66.090.420 95,78

4 Riau 79.089.751 41.515.944 34.816.404 92,66

5 Jambi 106.824.617 26.707.428 78.657.593 98,18

6 Sumsel 470.741.571 168.626.030 297.994.824 98,64

7 Bengkulu 96.127.618 54.979.503 37.638.567 91,47

8 Lampung 365.524.775 62.058.742 301.887.354 99,48

9 Kep. Babel 14.964.435 4.712.309 8.409.439 82,03

10 Kep. Riau 832.404 353.380 438.328 91,50

11 DKI Jakarta 980.180 121.930 784.158 91,37

12 Jabar 486.007.867 139.342.870 343.623.263 99,12

13 Jateng 327.614.138 83.349.491 238.597.665 97,68

14 DIY 20.745.347 7.721.916 12.952.893 99,46

15 Jatim 838.866.410 378.159.212 444.655.294 96,52

16 Banten 117.669.193 31.059.468 86.030.785 99,33

17 Bali 51.808.044 21.521.112 29.728.450 98,16

18 NTB 322.233.855 91.500.373 227.677.467 98,68

19 NTT 230.977.581 82.317.471 142.866.577 96,10

20 Kalbar 300.940.040 96.494.298 195.046.207 95,40

21 Kalteng 112.633.123 26.368.718 84.789.122 98,29

22 Kalsel 203.936.592 89.693.008 113.889.373 99,69

23 Kaltim 65.600.887 37.778.822 24.439.554 87,84

24 Kaltara 25.486.173 12.915.024 12.012.309 95,55

25 Sulut 321.594.784 101.803.074 216.232.445 98,38

26 Sulteng 204.721.716 58.112.384 134.012.602 91,41

27 Sulsel 590.041.811 179.488.832 405.781.527 98,84

28 Sultra 152.156.272 66.733.552 85.126.671 99,65

29 Gorontalo 166.333.695 43.084.902 121.364.369 98,47

30 Sulbar 190.611.681 71.029.078 115.814.796 96,85

31 Maluku 76.499.302 16.850.489 59.058.016 99,01

32 Malut 79.713.801 19.600.609 59.029.606 98,20

33 Pabar 53.634.345 7.073.026 45.951.565 98,69

34 Papua 69.905.484 14.486.280 54.014.945 97,47

6.928.844.420 2.305.868.439 4.519.836.794 97,77

35 Pusat (Ditjen TP) 649.979.093 454.674.927 185.984.318 95,23

36 UPT Pusat 28.362.343 3.602.681 24.345.680 98,33

- BBPPMBTPH Cimanggis 10.000.000 1.025.819 8.861.420 98,74

- BBPOPT Jatisari 18.362.343 2.576.862 15.484.260 98,09

678.341.436 458.277.608 210.329.998 95,58

7.607.185.856 2.764.146.047 4.730.166.792 97,67

Jumlah Daerah (I)

Jumlah Daerah (II)

Jumlah

No. ProvinsiRealisasi