laporan tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/laporan tahunan... · 2016-07-29 · v 2014...

158

Upload: others

Post on 22-Feb-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton
Page 2: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

i

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan YangMaha Kuasa yang telah melimpahkan rakhmat dan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tahunan pelaksanaanprogram dan kegiatan tahun 2014. Laporan ini memuat informasitentang capaian kinerja, realisasi pelaksanaan program, kegiatan

dan anggaran, kendala/permasalahan yang dihadapi dan saran upaya tindaklanjut kedepan.

Laporan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakantugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sesuai amanat PeraturanPemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Cara Pengendalian dan EvaluasiPelaksanaan Rencana Pembangunan, serta memenuhi ketentuan Undang-UndangNomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada berbagai pihak baikinstansi pemerintah, masyarakat maupun pelaku usaha tentang kinerja pelaksanaanprogram dan kegiatan pembangunan tanaman pangan selama tahun 2014.Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada semuapihak yang telah berperan dalam penyusunan buku laporan ini.

Jakarta, Maret 2015Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

Hasil Sembiring

i

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan YangMaha Kuasa yang telah melimpahkan rakhmat dan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tahunan pelaksanaanprogram dan kegiatan tahun 2014. Laporan ini memuat informasitentang capaian kinerja, realisasi pelaksanaan program, kegiatan

dan anggaran, kendala/permasalahan yang dihadapi dan saran upaya tindaklanjut kedepan.

Laporan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakantugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sesuai amanat PeraturanPemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Cara Pengendalian dan EvaluasiPelaksanaan Rencana Pembangunan, serta memenuhi ketentuan Undang-UndangNomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada berbagai pihak baikinstansi pemerintah, masyarakat maupun pelaku usaha tentang kinerja pelaksanaanprogram dan kegiatan pembangunan tanaman pangan selama tahun 2014.Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada semuapihak yang telah berperan dalam penyusunan buku laporan ini.

Jakarta, Maret 2015Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

Hasil Sembiring

i

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan YangMaha Kuasa yang telah melimpahkan rakhmat dan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tahunan pelaksanaanprogram dan kegiatan tahun 2014. Laporan ini memuat informasitentang capaian kinerja, realisasi pelaksanaan program, kegiatan

dan anggaran, kendala/permasalahan yang dihadapi dan saran upaya tindaklanjut kedepan.

Laporan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakantugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sesuai amanat PeraturanPemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Cara Pengendalian dan EvaluasiPelaksanaan Rencana Pembangunan, serta memenuhi ketentuan Undang-UndangNomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada berbagai pihak baikinstansi pemerintah, masyarakat maupun pelaku usaha tentang kinerja pelaksanaanprogram dan kegiatan pembangunan tanaman pangan selama tahun 2014.Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada semuapihak yang telah berperan dalam penyusunan buku laporan ini.

Jakarta, Maret 2015Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

Hasil Sembiring

Page 3: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

ii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Panganii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Panganii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 4: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

iii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Program pembangunan tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Direktorat JenderalTanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan MutuTanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan SwasembadaBerkelanjutan. Program ini merupakan kelanjutan dari program tahunsebelumnya sekaligus merupakan tahun terakhir pelaksanaan pembangunandalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode2010-2014.

2. Dalam periode pembangunan 2010-2014, sesuai arahan Presiden tahun 2011,target produksi padi bukan hanya mencapai swasembada berkelanjutan, tetapiharus mampu surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Untuk mencapaisasaran tersebut, maka peningkatan produksi padi harus mencapai rata-rata3,55%, jagung 1,96%, dan kedelai 28,53% per tahun. Target pertumbuhantersebut dengan mempertimbangkan pertumbuhan jumlah penduduk secaranasional rata-rata sebesar 1,49% per tahun, permintaan bahan baku industridalam negeri, kebutuhan stok nasional dalam rangka stabilitas harga,pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang semakin pesat, serta pemenuhanpeluang ekspor.

3. Berdasarkan cita-cita tersebut, maka target produksi tahun 2014 untuk padisebesar 76,57 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 20,88 juta ton pipilankering, dan kedelai 2,70 juta ton biji kering. Selain itu juga ditargetkanpeningkatan produksi komoditas utama tanaman pangan lainnya, yaitu kacangtanah 1,30 juta ton biji kering, kacang hijau 430 ribu ton biji kering, ubikayu 27,60juta ton umbi basah dan ubijalar 2,60 juta ton umbi basah.

4. Namun sehubungan pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga tahun 2014yang akan berpengaruh terhadap sasaran produksi, maka disepakati dengandaerah sasaran produksi padi tahun 2014 menjadi 72,34 juta ton GKG, jagung19,00 juta ton pipilan kering, dan kedelai 1,00 juta ton biji kering.

iii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Program pembangunan tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Direktorat JenderalTanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan MutuTanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan SwasembadaBerkelanjutan. Program ini merupakan kelanjutan dari program tahunsebelumnya sekaligus merupakan tahun terakhir pelaksanaan pembangunandalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode2010-2014.

2. Dalam periode pembangunan 2010-2014, sesuai arahan Presiden tahun 2011,target produksi padi bukan hanya mencapai swasembada berkelanjutan, tetapiharus mampu surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Untuk mencapaisasaran tersebut, maka peningkatan produksi padi harus mencapai rata-rata3,55%, jagung 1,96%, dan kedelai 28,53% per tahun. Target pertumbuhantersebut dengan mempertimbangkan pertumbuhan jumlah penduduk secaranasional rata-rata sebesar 1,49% per tahun, permintaan bahan baku industridalam negeri, kebutuhan stok nasional dalam rangka stabilitas harga,pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang semakin pesat, serta pemenuhanpeluang ekspor.

3. Berdasarkan cita-cita tersebut, maka target produksi tahun 2014 untuk padisebesar 76,57 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 20,88 juta ton pipilankering, dan kedelai 2,70 juta ton biji kering. Selain itu juga ditargetkanpeningkatan produksi komoditas utama tanaman pangan lainnya, yaitu kacangtanah 1,30 juta ton biji kering, kacang hijau 430 ribu ton biji kering, ubikayu 27,60juta ton umbi basah dan ubijalar 2,60 juta ton umbi basah.

4. Namun sehubungan pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga tahun 2014yang akan berpengaruh terhadap sasaran produksi, maka disepakati dengandaerah sasaran produksi padi tahun 2014 menjadi 72,34 juta ton GKG, jagung19,00 juta ton pipilan kering, dan kedelai 1,00 juta ton biji kering.

iii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Program pembangunan tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Direktorat JenderalTanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan MutuTanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan SwasembadaBerkelanjutan. Program ini merupakan kelanjutan dari program tahunsebelumnya sekaligus merupakan tahun terakhir pelaksanaan pembangunandalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode2010-2014.

2. Dalam periode pembangunan 2010-2014, sesuai arahan Presiden tahun 2011,target produksi padi bukan hanya mencapai swasembada berkelanjutan, tetapiharus mampu surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Untuk mencapaisasaran tersebut, maka peningkatan produksi padi harus mencapai rata-rata3,55%, jagung 1,96%, dan kedelai 28,53% per tahun. Target pertumbuhantersebut dengan mempertimbangkan pertumbuhan jumlah penduduk secaranasional rata-rata sebesar 1,49% per tahun, permintaan bahan baku industridalam negeri, kebutuhan stok nasional dalam rangka stabilitas harga,pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang semakin pesat, serta pemenuhanpeluang ekspor.

3. Berdasarkan cita-cita tersebut, maka target produksi tahun 2014 untuk padisebesar 76,57 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 20,88 juta ton pipilankering, dan kedelai 2,70 juta ton biji kering. Selain itu juga ditargetkanpeningkatan produksi komoditas utama tanaman pangan lainnya, yaitu kacangtanah 1,30 juta ton biji kering, kacang hijau 430 ribu ton biji kering, ubikayu 27,60juta ton umbi basah dan ubijalar 2,60 juta ton umbi basah.

4. Namun sehubungan pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga tahun 2014yang akan berpengaruh terhadap sasaran produksi, maka disepakati dengandaerah sasaran produksi padi tahun 2014 menjadi 72,34 juta ton GKG, jagung19,00 juta ton pipilan kering, dan kedelai 1,00 juta ton biji kering.

Page 5: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

iv

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5. Alokasi anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untukmendukung pencapaian sasaran program tahun 2014 sebesar Rp.2,274 triliun.Anggaran tersebut merupakan hasil penyesuaian dari alokasi semula sebesarRp.2,722 triliun, sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2014 tentang Langkah-LangkahPenghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangkapelaksanaan APBN tahun 2014.

6. Secara nominal PDB Sektor Pertanian tahun 2014 mencapai Rp.1.410,66 triliun,meningkat dari tahun 2013 sebesar Rp.1.275,05 triliun yang didukungpeningkatan seluruh sub sektor penyusunnya. Kontribusi masing-masing subsektor pada PDB Sektor Pertanian tahun 2014 untuk tanaman perkebunansebesar 28,21%, tanaman pangan 24,38%, perikanan 17,52%, peternakan11,84%, tanaman hortikultura 11,31%, kehutanan 5,29% dan jasa pertanian1,45%. Kinerja Sektor Pertanian tahun 2014 secara riil berdasarkan PDB atasdasar harga konstan (tahun dasar=2000) mencapai Rp.1.128,45 trilyun,meningkat 4,18% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.083,14 trilyun. Lajupertumbuhan PDB Sektor Pertanian tahun 2014 didukung oleh peningkatanempat sub sektor pendukungnya, yakni perikanan sebesar 7,66%, tanamanperkebunan 5,83%, peternakan 5,44%, tanaman hortikultura 4,19%, jasapertanian 2,58%, kehutanan 0,58% dan tanaman pangan 0,24%.

7. Secara keseluruhan kondisi perdagangan komoditas utama tanaman pangantahun 2014 mengalami defisit. Volume impor periode Januari-Desember 2014mencapai 18,17 juta ton, sedangkan ekspornya 367,69 ribu ton atau defisit 17,80juta ton. Sementara dari sisi nilainya, juga defisit US$ 7,45 miliar dengan nilaiekspor US$ 206,17 juta dan impor US$ 7,66 miliar. Volume ekspor tanamanpangan terbesar pada tahun 2014 adalah komoditas ubikayu mencapai 114.501ton (US$ 35,99 juta), disusul gandum/meslin 86.417 ton (US$ 43,93 juta),kedelai 58.329 ton (US$ 44,21 juta) dan jagung 44.843 ton (US$ 16,05 juta).Sedangkan di sisi impor, gandum/meslin menjadi penyumbang terbesarmencapai 7.574.012 ton (US$ 2,509 miliar), disusul kedelai 5.764.694 ton (US$

iv

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5. Alokasi anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untukmendukung pencapaian sasaran program tahun 2014 sebesar Rp.2,274 triliun.Anggaran tersebut merupakan hasil penyesuaian dari alokasi semula sebesarRp.2,722 triliun, sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2014 tentang Langkah-LangkahPenghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangkapelaksanaan APBN tahun 2014.

6. Secara nominal PDB Sektor Pertanian tahun 2014 mencapai Rp.1.410,66 triliun,meningkat dari tahun 2013 sebesar Rp.1.275,05 triliun yang didukungpeningkatan seluruh sub sektor penyusunnya. Kontribusi masing-masing subsektor pada PDB Sektor Pertanian tahun 2014 untuk tanaman perkebunansebesar 28,21%, tanaman pangan 24,38%, perikanan 17,52%, peternakan11,84%, tanaman hortikultura 11,31%, kehutanan 5,29% dan jasa pertanian1,45%. Kinerja Sektor Pertanian tahun 2014 secara riil berdasarkan PDB atasdasar harga konstan (tahun dasar=2000) mencapai Rp.1.128,45 trilyun,meningkat 4,18% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.083,14 trilyun. Lajupertumbuhan PDB Sektor Pertanian tahun 2014 didukung oleh peningkatanempat sub sektor pendukungnya, yakni perikanan sebesar 7,66%, tanamanperkebunan 5,83%, peternakan 5,44%, tanaman hortikultura 4,19%, jasapertanian 2,58%, kehutanan 0,58% dan tanaman pangan 0,24%.

7. Secara keseluruhan kondisi perdagangan komoditas utama tanaman pangantahun 2014 mengalami defisit. Volume impor periode Januari-Desember 2014mencapai 18,17 juta ton, sedangkan ekspornya 367,69 ribu ton atau defisit 17,80juta ton. Sementara dari sisi nilainya, juga defisit US$ 7,45 miliar dengan nilaiekspor US$ 206,17 juta dan impor US$ 7,66 miliar. Volume ekspor tanamanpangan terbesar pada tahun 2014 adalah komoditas ubikayu mencapai 114.501ton (US$ 35,99 juta), disusul gandum/meslin 86.417 ton (US$ 43,93 juta),kedelai 58.329 ton (US$ 44,21 juta) dan jagung 44.843 ton (US$ 16,05 juta).Sedangkan di sisi impor, gandum/meslin menjadi penyumbang terbesarmencapai 7.574.012 ton (US$ 2,509 miliar), disusul kedelai 5.764.694 ton (US$

iv

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5. Alokasi anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untukmendukung pencapaian sasaran program tahun 2014 sebesar Rp.2,274 triliun.Anggaran tersebut merupakan hasil penyesuaian dari alokasi semula sebesarRp.2,722 triliun, sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2014 tentang Langkah-LangkahPenghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangkapelaksanaan APBN tahun 2014.

6. Secara nominal PDB Sektor Pertanian tahun 2014 mencapai Rp.1.410,66 triliun,meningkat dari tahun 2013 sebesar Rp.1.275,05 triliun yang didukungpeningkatan seluruh sub sektor penyusunnya. Kontribusi masing-masing subsektor pada PDB Sektor Pertanian tahun 2014 untuk tanaman perkebunansebesar 28,21%, tanaman pangan 24,38%, perikanan 17,52%, peternakan11,84%, tanaman hortikultura 11,31%, kehutanan 5,29% dan jasa pertanian1,45%. Kinerja Sektor Pertanian tahun 2014 secara riil berdasarkan PDB atasdasar harga konstan (tahun dasar=2000) mencapai Rp.1.128,45 trilyun,meningkat 4,18% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.083,14 trilyun. Lajupertumbuhan PDB Sektor Pertanian tahun 2014 didukung oleh peningkatanempat sub sektor pendukungnya, yakni perikanan sebesar 7,66%, tanamanperkebunan 5,83%, peternakan 5,44%, tanaman hortikultura 4,19%, jasapertanian 2,58%, kehutanan 0,58% dan tanaman pangan 0,24%.

7. Secara keseluruhan kondisi perdagangan komoditas utama tanaman pangantahun 2014 mengalami defisit. Volume impor periode Januari-Desember 2014mencapai 18,17 juta ton, sedangkan ekspornya 367,69 ribu ton atau defisit 17,80juta ton. Sementara dari sisi nilainya, juga defisit US$ 7,45 miliar dengan nilaiekspor US$ 206,17 juta dan impor US$ 7,66 miliar. Volume ekspor tanamanpangan terbesar pada tahun 2014 adalah komoditas ubikayu mencapai 114.501ton (US$ 35,99 juta), disusul gandum/meslin 86.417 ton (US$ 43,93 juta),kedelai 58.329 ton (US$ 44,21 juta) dan jagung 44.843 ton (US$ 16,05 juta).Sedangkan di sisi impor, gandum/meslin menjadi penyumbang terbesarmencapai 7.574.012 ton (US$ 2,509 miliar), disusul kedelai 5.764.694 ton (US$

Page 6: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

v

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton (US$ 854,04 juta) dan beras sebanyak815.307 ton (US$ 373,96 juta).

8. Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada Desember 2014 sebesar 101,32menurun 1,03% dibandingkan NTP November 2014 sebesar 102,37 disebabkankenaikan It 1,42%, lebih kecil dibandingkan kenaikan Ib 2,48%. Sementara NTPsub sektor tanaman pangan pada periode yang sama meningkat 0,28% dari99,79 pada November 2014 menjadi 100,07 pada Desember 2014 yangdisebabkan kenaikan It 2,77%, lebih besar dibandingkan kenaikan Ib 2,49%.

9. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS RI, periodeAgustus 2014, total jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di Sektor Pertanianmencapai 39,37 juta orang, meliputi tenaga kerja sub sektor tanaman pangan16,24 juta orang, hortikultura 3,12 juta orang, perkebunan 12,85 juta orang,peternakan 4,19 juta orang, kehutanan 625,34 ribu orang, perikanan 1,92 jutaorang dan perburuan 30,57 ribu orang. Dibandingkan tahun 2013, jumlahtenaga kerja Sektor Pertanian tahun 2014 menurun 0,63% dari 39,22 juta orangpada tahun 2013 menjadi 38,97 juta orang tahun 2014. Penurunan tersebutterjadi pada sub sektor tanaman pangan sebesar 3,50%, peternakan 10,69%,kehutanan 4,41% dan perburuan 24,50%. Sedangkan pada sub sektorhortikultura, perkebunan dan perikanan meningkat masing-masing 1,10%; 6,12%dan 5,85%.

10. Berdasarkan Angka Ramalan II (ARAM II) 2014 BPS RI, capaian produksikomoditas utama tanaman pangan tahun 2014 sebagian besar meningkatdibandingkan tahun 2013 (ATAP). Namun belum seluruh komoditas mencapaitarget yang telah ditetapkan, kecuali jagung. Produksi padi mencapai 70,607 jutaton GKG, jagung 19,127 juta ton pipilan kering, kedelai 921 ribu ton biji kering,kacang tanah 655 ribu ton biji kering, kacang hijau 239 ribu ton biji kering,ubikayu 24,559 juta ton umbi basah dan ubijalar 2,360 juta ton umbi basah.

11. Dibandingkan tahun 2013, produksi padi tahun 2014 turun 0,94%, jagung naik3,33%, kedelai naik 18,12%, kacang tanah turun 6,63%, kacang hijau naik16,75%, ubikayu naik 2,60%, dan ubijalar turun 1,12%. Sedangkan jika

v

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton (US$ 854,04 juta) dan beras sebanyak815.307 ton (US$ 373,96 juta).

8. Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada Desember 2014 sebesar 101,32menurun 1,03% dibandingkan NTP November 2014 sebesar 102,37 disebabkankenaikan It 1,42%, lebih kecil dibandingkan kenaikan Ib 2,48%. Sementara NTPsub sektor tanaman pangan pada periode yang sama meningkat 0,28% dari99,79 pada November 2014 menjadi 100,07 pada Desember 2014 yangdisebabkan kenaikan It 2,77%, lebih besar dibandingkan kenaikan Ib 2,49%.

9. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS RI, periodeAgustus 2014, total jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di Sektor Pertanianmencapai 39,37 juta orang, meliputi tenaga kerja sub sektor tanaman pangan16,24 juta orang, hortikultura 3,12 juta orang, perkebunan 12,85 juta orang,peternakan 4,19 juta orang, kehutanan 625,34 ribu orang, perikanan 1,92 jutaorang dan perburuan 30,57 ribu orang. Dibandingkan tahun 2013, jumlahtenaga kerja Sektor Pertanian tahun 2014 menurun 0,63% dari 39,22 juta orangpada tahun 2013 menjadi 38,97 juta orang tahun 2014. Penurunan tersebutterjadi pada sub sektor tanaman pangan sebesar 3,50%, peternakan 10,69%,kehutanan 4,41% dan perburuan 24,50%. Sedangkan pada sub sektorhortikultura, perkebunan dan perikanan meningkat masing-masing 1,10%; 6,12%dan 5,85%.

10. Berdasarkan Angka Ramalan II (ARAM II) 2014 BPS RI, capaian produksikomoditas utama tanaman pangan tahun 2014 sebagian besar meningkatdibandingkan tahun 2013 (ATAP). Namun belum seluruh komoditas mencapaitarget yang telah ditetapkan, kecuali jagung. Produksi padi mencapai 70,607 jutaton GKG, jagung 19,127 juta ton pipilan kering, kedelai 921 ribu ton biji kering,kacang tanah 655 ribu ton biji kering, kacang hijau 239 ribu ton biji kering,ubikayu 24,559 juta ton umbi basah dan ubijalar 2,360 juta ton umbi basah.

11. Dibandingkan tahun 2013, produksi padi tahun 2014 turun 0,94%, jagung naik3,33%, kedelai naik 18,12%, kacang tanah turun 6,63%, kacang hijau naik16,75%, ubikayu naik 2,60%, dan ubijalar turun 1,12%. Sedangkan jika

v

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton (US$ 854,04 juta) dan beras sebanyak815.307 ton (US$ 373,96 juta).

8. Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada Desember 2014 sebesar 101,32menurun 1,03% dibandingkan NTP November 2014 sebesar 102,37 disebabkankenaikan It 1,42%, lebih kecil dibandingkan kenaikan Ib 2,48%. Sementara NTPsub sektor tanaman pangan pada periode yang sama meningkat 0,28% dari99,79 pada November 2014 menjadi 100,07 pada Desember 2014 yangdisebabkan kenaikan It 2,77%, lebih besar dibandingkan kenaikan Ib 2,49%.

9. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS RI, periodeAgustus 2014, total jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di Sektor Pertanianmencapai 39,37 juta orang, meliputi tenaga kerja sub sektor tanaman pangan16,24 juta orang, hortikultura 3,12 juta orang, perkebunan 12,85 juta orang,peternakan 4,19 juta orang, kehutanan 625,34 ribu orang, perikanan 1,92 jutaorang dan perburuan 30,57 ribu orang. Dibandingkan tahun 2013, jumlahtenaga kerja Sektor Pertanian tahun 2014 menurun 0,63% dari 39,22 juta orangpada tahun 2013 menjadi 38,97 juta orang tahun 2014. Penurunan tersebutterjadi pada sub sektor tanaman pangan sebesar 3,50%, peternakan 10,69%,kehutanan 4,41% dan perburuan 24,50%. Sedangkan pada sub sektorhortikultura, perkebunan dan perikanan meningkat masing-masing 1,10%; 6,12%dan 5,85%.

10. Berdasarkan Angka Ramalan II (ARAM II) 2014 BPS RI, capaian produksikomoditas utama tanaman pangan tahun 2014 sebagian besar meningkatdibandingkan tahun 2013 (ATAP). Namun belum seluruh komoditas mencapaitarget yang telah ditetapkan, kecuali jagung. Produksi padi mencapai 70,607 jutaton GKG, jagung 19,127 juta ton pipilan kering, kedelai 921 ribu ton biji kering,kacang tanah 655 ribu ton biji kering, kacang hijau 239 ribu ton biji kering,ubikayu 24,559 juta ton umbi basah dan ubijalar 2,360 juta ton umbi basah.

11. Dibandingkan tahun 2013, produksi padi tahun 2014 turun 0,94%, jagung naik3,33%, kedelai naik 18,12%, kacang tanah turun 6,63%, kacang hijau naik16,75%, ubikayu naik 2,60%, dan ubijalar turun 1,12%. Sedangkan jika

Page 7: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

vi

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dibandingkan dengan target tahun 2014, padi mencapai 97,60%, jagung100,67%, kedelai 92,13%, kacang tanah 50,40%, kacang hijau 55,57%, ubikayu88,98% dan ubijalar 90,77%.

12. Produktivitas padi tahun 2014 (ARAM II) sebesar 51,28 ku/ha, jagung 49,29ku/ha, kedelai 15,06 ku/ha, kacang tanah 12,94 ku/ha, kacang hijau 11,81 ku/ha,ubikayu 228,29 ku/ha dan ubijalar 150,62 ku/ha. Dibandingkan tahun 2013,capaian produktivitas padi turun 0,47%, jagung naik 1,75%, kedelai naik 6,36%,kacang tanah turun 4,29%, kacang hijau naik 5,07%, ubikayu naik 1,64% danubijalar naik 2,14%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014,padi mencapai 98,94%, jagung 100,88%, kedelai 106,13%, kacang tanah86,27%, kacang hijau 93,88%, ubikayu 114,15% dan ubijalar 120,62%.

13. Luas panen padi tahun 2014 (ARAM II) mencapai 13,768 juta ha, jagung 3,880juta ha, kedelai 612 ribu ha, kacang tanah 506 ribu ha, kacang hijau 202 ribu ha,ubikayu 1,076 juta ha dan ubijalar 157 ribu ha. Capaian luas panen tahun 2014(ARAM II) bila dibandingkan dengan tahun 2013 (ATAP), padi turun 0,48%,jagung naik 1,54%, kedelai naik 11,08%, kacang tanah turun 2,46%, kacanghijau naik 11,14%, ubikayu turun 0,94% dan ubijalar turun 3,19%. Sedangkanjika dibandingkan dengan target tahun 2014, semua komoditas belum mencapaitarget.

14. Bila dibandingkan dengan kebutuhan, produksi padi nasional tahun 2014 terjadisurplus beras sebesar 9,461 juta ton, sedangkan produksi jagung dan kedelaibila dibandingkan dengan kebutuhan mengalami defisit masing-masing sebesar847 ribu ton pipilan kering dan 1,134 juta ton biji kering.

15. Realisasi penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 untuk padimencapai 40,27% (80,54% dari target 50%), jagung 48,33% (96,66% dari target50%) dan kedelai 27,94% (73,53% dari target 38%). Tidak tercapainya targetpenggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 disebabkan antaralain: petani cenderung menggunakan benih turunan, petani masih terbiasadengan bantuan benih gratis yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya,

vi

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dibandingkan dengan target tahun 2014, padi mencapai 97,60%, jagung100,67%, kedelai 92,13%, kacang tanah 50,40%, kacang hijau 55,57%, ubikayu88,98% dan ubijalar 90,77%.

12. Produktivitas padi tahun 2014 (ARAM II) sebesar 51,28 ku/ha, jagung 49,29ku/ha, kedelai 15,06 ku/ha, kacang tanah 12,94 ku/ha, kacang hijau 11,81 ku/ha,ubikayu 228,29 ku/ha dan ubijalar 150,62 ku/ha. Dibandingkan tahun 2013,capaian produktivitas padi turun 0,47%, jagung naik 1,75%, kedelai naik 6,36%,kacang tanah turun 4,29%, kacang hijau naik 5,07%, ubikayu naik 1,64% danubijalar naik 2,14%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014,padi mencapai 98,94%, jagung 100,88%, kedelai 106,13%, kacang tanah86,27%, kacang hijau 93,88%, ubikayu 114,15% dan ubijalar 120,62%.

13. Luas panen padi tahun 2014 (ARAM II) mencapai 13,768 juta ha, jagung 3,880juta ha, kedelai 612 ribu ha, kacang tanah 506 ribu ha, kacang hijau 202 ribu ha,ubikayu 1,076 juta ha dan ubijalar 157 ribu ha. Capaian luas panen tahun 2014(ARAM II) bila dibandingkan dengan tahun 2013 (ATAP), padi turun 0,48%,jagung naik 1,54%, kedelai naik 11,08%, kacang tanah turun 2,46%, kacanghijau naik 11,14%, ubikayu turun 0,94% dan ubijalar turun 3,19%. Sedangkanjika dibandingkan dengan target tahun 2014, semua komoditas belum mencapaitarget.

14. Bila dibandingkan dengan kebutuhan, produksi padi nasional tahun 2014 terjadisurplus beras sebesar 9,461 juta ton, sedangkan produksi jagung dan kedelaibila dibandingkan dengan kebutuhan mengalami defisit masing-masing sebesar847 ribu ton pipilan kering dan 1,134 juta ton biji kering.

15. Realisasi penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 untuk padimencapai 40,27% (80,54% dari target 50%), jagung 48,33% (96,66% dari target50%) dan kedelai 27,94% (73,53% dari target 38%). Tidak tercapainya targetpenggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 disebabkan antaralain: petani cenderung menggunakan benih turunan, petani masih terbiasadengan bantuan benih gratis yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya,

vi

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dibandingkan dengan target tahun 2014, padi mencapai 97,60%, jagung100,67%, kedelai 92,13%, kacang tanah 50,40%, kacang hijau 55,57%, ubikayu88,98% dan ubijalar 90,77%.

12. Produktivitas padi tahun 2014 (ARAM II) sebesar 51,28 ku/ha, jagung 49,29ku/ha, kedelai 15,06 ku/ha, kacang tanah 12,94 ku/ha, kacang hijau 11,81 ku/ha,ubikayu 228,29 ku/ha dan ubijalar 150,62 ku/ha. Dibandingkan tahun 2013,capaian produktivitas padi turun 0,47%, jagung naik 1,75%, kedelai naik 6,36%,kacang tanah turun 4,29%, kacang hijau naik 5,07%, ubikayu naik 1,64% danubijalar naik 2,14%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014,padi mencapai 98,94%, jagung 100,88%, kedelai 106,13%, kacang tanah86,27%, kacang hijau 93,88%, ubikayu 114,15% dan ubijalar 120,62%.

13. Luas panen padi tahun 2014 (ARAM II) mencapai 13,768 juta ha, jagung 3,880juta ha, kedelai 612 ribu ha, kacang tanah 506 ribu ha, kacang hijau 202 ribu ha,ubikayu 1,076 juta ha dan ubijalar 157 ribu ha. Capaian luas panen tahun 2014(ARAM II) bila dibandingkan dengan tahun 2013 (ATAP), padi turun 0,48%,jagung naik 1,54%, kedelai naik 11,08%, kacang tanah turun 2,46%, kacanghijau naik 11,14%, ubikayu turun 0,94% dan ubijalar turun 3,19%. Sedangkanjika dibandingkan dengan target tahun 2014, semua komoditas belum mencapaitarget.

14. Bila dibandingkan dengan kebutuhan, produksi padi nasional tahun 2014 terjadisurplus beras sebesar 9,461 juta ton, sedangkan produksi jagung dan kedelaibila dibandingkan dengan kebutuhan mengalami defisit masing-masing sebesar847 ribu ton pipilan kering dan 1,134 juta ton biji kering.

15. Realisasi penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 untuk padimencapai 40,27% (80,54% dari target 50%), jagung 48,33% (96,66% dari target50%) dan kedelai 27,94% (73,53% dari target 38%). Tidak tercapainya targetpenggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 disebabkan antaralain: petani cenderung menggunakan benih turunan, petani masih terbiasadengan bantuan benih gratis yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya,

Page 8: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

vii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

rendahnya serapan benih bersubsidi karena varietas yang disediakan tidaksesuai dengan keinginan petani, dan BUMN pelaksana subsidi benih (PT SangHyang Seri) kemampuan likuiditasnya terbatas.

16. Upaya pengamanan pertanaman pangan tahun 2014 secara keseluruhan telahberhasil dilaksanakan. Capaian pengamanan pada pertanaman padi mencapai92,63% (97,51% dari sasaran 95%), jagung 98,58% (103,77% dari sasaran95%), kedelai 97,06% (102,17% dari sasaran 95%), kacang tanah 99,25%(104,47% dari sasaran 95%), kacang hijau 99,53% (104,77% dari sasaran 95%),ubikayu 99,45% (104,68% dari sasaran 95%) dan ubijalar 99,47% (104,71% darisasaran 95%).

17. Berdasarkan realisasi bantuan sarana pascapanen tahun 2014, telah berhasilmenurunkan susut hasil (losses) padi, jagung dan kedelai pada proses panendan pascapanen. Capaian penurunan susut hasil padi tahun 2014 sebesar0,09% (23,08% dari target 0,390%), penurunan susut hasil jagung 0,125%(132,98% dari target 0,094%) dan penurunan susut hasil kedelai sebesar0,113% (35,53% dari target 0,318%).

18. Realisasi SL-PTT padi tahun 2014 mencapai 3.565.188 ha (91,32% darisasaran), dengan realisasi panen seluas 1.498.919 ha, produktivitas 59,70 ku/hadan produksi 8.948.008 ton. Realisasi panen masih rendah, disebabkan padabeberapa provinsi pelaksanaan SL-PTT padi sebagian besar mengalami mundurtanam karena kendala penyediaan benih subsidi dan faktor iklim, sehinggabelum seluruh areal yang ditanam telah dipanen. Capaian produktivitas SL-PTTpadi jika dibandingkan dengan sasaran 55,44 ku/ha mencapai 107,68%,sedangkan jika dibandingkan dengan produktivitas padi rata-rata nasional(ARAM II) sebesar 51,28 ku/ha mencapai116,42%.

19. Realisasi SL-PTT jagung tahun 2014 mencapai 188.336 ha (91,54% darisasaran), dengan realisasi panen seluas 52.075 ha, produktivitas 59,50 ku/hadan produksi 309.865 ton. Realisasi panen SL-PTT jagung masih rendah,disebabkan pada beberapa provinsi pelaksanaan SL-PTT jagung sebagian besarmengalami mundur tanam, sehingga belum seluruh areal yang ditanam telah

vii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

rendahnya serapan benih bersubsidi karena varietas yang disediakan tidaksesuai dengan keinginan petani, dan BUMN pelaksana subsidi benih (PT SangHyang Seri) kemampuan likuiditasnya terbatas.

16. Upaya pengamanan pertanaman pangan tahun 2014 secara keseluruhan telahberhasil dilaksanakan. Capaian pengamanan pada pertanaman padi mencapai92,63% (97,51% dari sasaran 95%), jagung 98,58% (103,77% dari sasaran95%), kedelai 97,06% (102,17% dari sasaran 95%), kacang tanah 99,25%(104,47% dari sasaran 95%), kacang hijau 99,53% (104,77% dari sasaran 95%),ubikayu 99,45% (104,68% dari sasaran 95%) dan ubijalar 99,47% (104,71% darisasaran 95%).

17. Berdasarkan realisasi bantuan sarana pascapanen tahun 2014, telah berhasilmenurunkan susut hasil (losses) padi, jagung dan kedelai pada proses panendan pascapanen. Capaian penurunan susut hasil padi tahun 2014 sebesar0,09% (23,08% dari target 0,390%), penurunan susut hasil jagung 0,125%(132,98% dari target 0,094%) dan penurunan susut hasil kedelai sebesar0,113% (35,53% dari target 0,318%).

18. Realisasi SL-PTT padi tahun 2014 mencapai 3.565.188 ha (91,32% darisasaran), dengan realisasi panen seluas 1.498.919 ha, produktivitas 59,70 ku/hadan produksi 8.948.008 ton. Realisasi panen masih rendah, disebabkan padabeberapa provinsi pelaksanaan SL-PTT padi sebagian besar mengalami mundurtanam karena kendala penyediaan benih subsidi dan faktor iklim, sehinggabelum seluruh areal yang ditanam telah dipanen. Capaian produktivitas SL-PTTpadi jika dibandingkan dengan sasaran 55,44 ku/ha mencapai 107,68%,sedangkan jika dibandingkan dengan produktivitas padi rata-rata nasional(ARAM II) sebesar 51,28 ku/ha mencapai116,42%.

19. Realisasi SL-PTT jagung tahun 2014 mencapai 188.336 ha (91,54% darisasaran), dengan realisasi panen seluas 52.075 ha, produktivitas 59,50 ku/hadan produksi 309.865 ton. Realisasi panen SL-PTT jagung masih rendah,disebabkan pada beberapa provinsi pelaksanaan SL-PTT jagung sebagian besarmengalami mundur tanam, sehingga belum seluruh areal yang ditanam telah

vii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

rendahnya serapan benih bersubsidi karena varietas yang disediakan tidaksesuai dengan keinginan petani, dan BUMN pelaksana subsidi benih (PT SangHyang Seri) kemampuan likuiditasnya terbatas.

16. Upaya pengamanan pertanaman pangan tahun 2014 secara keseluruhan telahberhasil dilaksanakan. Capaian pengamanan pada pertanaman padi mencapai92,63% (97,51% dari sasaran 95%), jagung 98,58% (103,77% dari sasaran95%), kedelai 97,06% (102,17% dari sasaran 95%), kacang tanah 99,25%(104,47% dari sasaran 95%), kacang hijau 99,53% (104,77% dari sasaran 95%),ubikayu 99,45% (104,68% dari sasaran 95%) dan ubijalar 99,47% (104,71% darisasaran 95%).

17. Berdasarkan realisasi bantuan sarana pascapanen tahun 2014, telah berhasilmenurunkan susut hasil (losses) padi, jagung dan kedelai pada proses panendan pascapanen. Capaian penurunan susut hasil padi tahun 2014 sebesar0,09% (23,08% dari target 0,390%), penurunan susut hasil jagung 0,125%(132,98% dari target 0,094%) dan penurunan susut hasil kedelai sebesar0,113% (35,53% dari target 0,318%).

18. Realisasi SL-PTT padi tahun 2014 mencapai 3.565.188 ha (91,32% darisasaran), dengan realisasi panen seluas 1.498.919 ha, produktivitas 59,70 ku/hadan produksi 8.948.008 ton. Realisasi panen masih rendah, disebabkan padabeberapa provinsi pelaksanaan SL-PTT padi sebagian besar mengalami mundurtanam karena kendala penyediaan benih subsidi dan faktor iklim, sehinggabelum seluruh areal yang ditanam telah dipanen. Capaian produktivitas SL-PTTpadi jika dibandingkan dengan sasaran 55,44 ku/ha mencapai 107,68%,sedangkan jika dibandingkan dengan produktivitas padi rata-rata nasional(ARAM II) sebesar 51,28 ku/ha mencapai116,42%.

19. Realisasi SL-PTT jagung tahun 2014 mencapai 188.336 ha (91,54% darisasaran), dengan realisasi panen seluas 52.075 ha, produktivitas 59,50 ku/hadan produksi 309.865 ton. Realisasi panen SL-PTT jagung masih rendah,disebabkan pada beberapa provinsi pelaksanaan SL-PTT jagung sebagian besarmengalami mundur tanam, sehingga belum seluruh areal yang ditanam telah

Page 9: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

viii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dipanen. Capaian produktivitas SL-PTT jagung jika dibandingkan sasaran 65,00ku/ha mencapai 91,54%, sedangkan dibandingkan dengan produktivitas jagungrata-rata nasional (ARAM II) sebesar 49,29 ku/ha mencapai 120,71%.

20. Belum tercapainya target produktivitas SL-PTT jagung disebabkan antara lain:belum semua komponen teknologi anjuran diterapkan secara penuh oleh petani,fasilitasi paket bantuan di kawasan pemantapan terbatas hanya di lokasiLaboratorium Lapangan (LL = 1 ha per unit), sedangkan di luar LL hanya dibantubenih saja (benih subsidi), serta belum memadainya intensitas pengawalan danpendampingan. Selain itu, pada tahun 2014 terdapat alokasi SL-PTT jagungkomposit (38.575 ha) yang rata-rata produktivitasnya lebih rendah dari jagunghibrida..

21. Realisasi SL-PTT kedelai tahun 2014 mencapai 45.118 ha (72,39% dari target),dengan realisasi panen seluas 32.367 ha, produktivitas 14,67 ku/ha dan produksi47.481 ton. Capaian produktivitas SL-PTT kedelai jika dibandingkan dengansasaran 15,00 ku/ha mencapai 97,80%, sedangkan jika dibandingkan denganproduktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 15,06 ku/ha mencapai97,41%.

22. Belum tercapainya target produktivitas SL-PTT kedelai disebabkan antara lain:penggunaan komponen teknologi anjuran belum sepenuhnya diterapkan olehpetani, ketersediaan dan penggunaan benih unggul bermutu masih terbatas,kurangnya pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh dan peneliti, sertapenetapan paket teknologi sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis kondisi danpotensi lapang (PRA) belum sepenuhnya diterapkan.

23. Realisasi pelaksanaan SL-PTT padi, jagung dan kedelai tahun 2014 masihdibawah target, disebabkan antara lain: adanya himbauan untuk menundapencairan bansos pada masa pemilu legislatif dan presiden, serta kebijakanpenghematan anggaran yang menyebabkan daerah menunda pelaksanaankegiatan sampai berakhirnya masa pemilu dan terbitnya DIPA revisipenghematan; ketidakpastian penyediaan benih subsidi oleh PT Sang Hyang

viii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dipanen. Capaian produktivitas SL-PTT jagung jika dibandingkan sasaran 65,00ku/ha mencapai 91,54%, sedangkan dibandingkan dengan produktivitas jagungrata-rata nasional (ARAM II) sebesar 49,29 ku/ha mencapai 120,71%.

20. Belum tercapainya target produktivitas SL-PTT jagung disebabkan antara lain:belum semua komponen teknologi anjuran diterapkan secara penuh oleh petani,fasilitasi paket bantuan di kawasan pemantapan terbatas hanya di lokasiLaboratorium Lapangan (LL = 1 ha per unit), sedangkan di luar LL hanya dibantubenih saja (benih subsidi), serta belum memadainya intensitas pengawalan danpendampingan. Selain itu, pada tahun 2014 terdapat alokasi SL-PTT jagungkomposit (38.575 ha) yang rata-rata produktivitasnya lebih rendah dari jagunghibrida..

21. Realisasi SL-PTT kedelai tahun 2014 mencapai 45.118 ha (72,39% dari target),dengan realisasi panen seluas 32.367 ha, produktivitas 14,67 ku/ha dan produksi47.481 ton. Capaian produktivitas SL-PTT kedelai jika dibandingkan dengansasaran 15,00 ku/ha mencapai 97,80%, sedangkan jika dibandingkan denganproduktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 15,06 ku/ha mencapai97,41%.

22. Belum tercapainya target produktivitas SL-PTT kedelai disebabkan antara lain:penggunaan komponen teknologi anjuran belum sepenuhnya diterapkan olehpetani, ketersediaan dan penggunaan benih unggul bermutu masih terbatas,kurangnya pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh dan peneliti, sertapenetapan paket teknologi sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis kondisi danpotensi lapang (PRA) belum sepenuhnya diterapkan.

23. Realisasi pelaksanaan SL-PTT padi, jagung dan kedelai tahun 2014 masihdibawah target, disebabkan antara lain: adanya himbauan untuk menundapencairan bansos pada masa pemilu legislatif dan presiden, serta kebijakanpenghematan anggaran yang menyebabkan daerah menunda pelaksanaankegiatan sampai berakhirnya masa pemilu dan terbitnya DIPA revisipenghematan; ketidakpastian penyediaan benih subsidi oleh PT Sang Hyang

viii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dipanen. Capaian produktivitas SL-PTT jagung jika dibandingkan sasaran 65,00ku/ha mencapai 91,54%, sedangkan dibandingkan dengan produktivitas jagungrata-rata nasional (ARAM II) sebesar 49,29 ku/ha mencapai 120,71%.

20. Belum tercapainya target produktivitas SL-PTT jagung disebabkan antara lain:belum semua komponen teknologi anjuran diterapkan secara penuh oleh petani,fasilitasi paket bantuan di kawasan pemantapan terbatas hanya di lokasiLaboratorium Lapangan (LL = 1 ha per unit), sedangkan di luar LL hanya dibantubenih saja (benih subsidi), serta belum memadainya intensitas pengawalan danpendampingan. Selain itu, pada tahun 2014 terdapat alokasi SL-PTT jagungkomposit (38.575 ha) yang rata-rata produktivitasnya lebih rendah dari jagunghibrida..

21. Realisasi SL-PTT kedelai tahun 2014 mencapai 45.118 ha (72,39% dari target),dengan realisasi panen seluas 32.367 ha, produktivitas 14,67 ku/ha dan produksi47.481 ton. Capaian produktivitas SL-PTT kedelai jika dibandingkan dengansasaran 15,00 ku/ha mencapai 97,80%, sedangkan jika dibandingkan denganproduktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 15,06 ku/ha mencapai97,41%.

22. Belum tercapainya target produktivitas SL-PTT kedelai disebabkan antara lain:penggunaan komponen teknologi anjuran belum sepenuhnya diterapkan olehpetani, ketersediaan dan penggunaan benih unggul bermutu masih terbatas,kurangnya pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh dan peneliti, sertapenetapan paket teknologi sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis kondisi danpotensi lapang (PRA) belum sepenuhnya diterapkan.

23. Realisasi pelaksanaan SL-PTT padi, jagung dan kedelai tahun 2014 masihdibawah target, disebabkan antara lain: adanya himbauan untuk menundapencairan bansos pada masa pemilu legislatif dan presiden, serta kebijakanpenghematan anggaran yang menyebabkan daerah menunda pelaksanaankegiatan sampai berakhirnya masa pemilu dan terbitnya DIPA revisipenghematan; ketidakpastian penyediaan benih subsidi oleh PT Sang Hyang

Page 10: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

ix

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Seri, sementara beberapa kelompok tani tidak sanggup membeli benih secaraswadaya. Selain itu juga adanya pergeseran musim hujan tahun 2014 sekitar 1-2bulan yang mengakibatkan mundur tanam.

24. Realisasi kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai tahun 2014 mencapai229.048 ha (82,52% dari target), dengan realisasi panen seluas 151.422 ha,produktivitas 15,64 ku/ha dan produksi 236.874 ton. Capaian produktivitas PATkedelai dibandingkan sasaran 13,32 ku/ha mencapai 117,42%, sedangkan biladibandingkan dengan produktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar15,06 ku/ha mencapai 103,85%.

25. Produktivitas kedelai yang tinggi di lokasi kegiatan PAT disebabkan pengaruhpenerapan paket teknologi budidaya yang optimal sesuai dengan anjuran, antaralain: penggunaan benih bersertifikat, penggunaan pupuk sesuai dosisrekomendasi dan berimbang (NPK, SP-36, Pupuk Hayati, Pupuk Organik dankapur pertanian).

26. Realisasi kegiatan PAT kedelai masih dibawah target disebabkan antara lain:petani beralih menanam komoditas lain karena harga kedelai yang relatif rendahdan kesulitan mendapat benih bersertifikat, serta pengaruh iklim dengan tingkatcurah hujan yang tinggi. Selain itu, juga adanya kegiatan yang tidak dapatdilaksanakan karena adanya kesalahan aplikasi dalam proses pencairan dana diKPPN sehingga dana tidak bisa dicairkan.

27. Pada tahun 2014 dialokasikan kegiatan pengembangan ubikayu seluas 600 ha,dengan rincian di Nusa Tenggara Timur 400 ha, Maluku 100 ha dan Papua Barat100 ha. Realisasi tanam mencapai 595 ha atau 99,17% dari target, denganrincian di Nusa Tenggara Timur 395 ha (98,75% dari target), Maluku 100 ha(100% dari target) dan Papua Barat 100 ha (100% dari target). Realisasi tanamsebagian besar dilaksanakan pada periode bulan Oktober-Desember 2014,sehingga sampai saat ini belum ada realisasi panen.

28. Kegiatan pengembangan ubijalar tahun 2014 dialokasikan seluas 1.625 ha,dengan rincian di Maluku 200 ha, Papua 775 ha, dan Papua Barat 650 ha.

ix

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Seri, sementara beberapa kelompok tani tidak sanggup membeli benih secaraswadaya. Selain itu juga adanya pergeseran musim hujan tahun 2014 sekitar 1-2bulan yang mengakibatkan mundur tanam.

24. Realisasi kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai tahun 2014 mencapai229.048 ha (82,52% dari target), dengan realisasi panen seluas 151.422 ha,produktivitas 15,64 ku/ha dan produksi 236.874 ton. Capaian produktivitas PATkedelai dibandingkan sasaran 13,32 ku/ha mencapai 117,42%, sedangkan biladibandingkan dengan produktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar15,06 ku/ha mencapai 103,85%.

25. Produktivitas kedelai yang tinggi di lokasi kegiatan PAT disebabkan pengaruhpenerapan paket teknologi budidaya yang optimal sesuai dengan anjuran, antaralain: penggunaan benih bersertifikat, penggunaan pupuk sesuai dosisrekomendasi dan berimbang (NPK, SP-36, Pupuk Hayati, Pupuk Organik dankapur pertanian).

26. Realisasi kegiatan PAT kedelai masih dibawah target disebabkan antara lain:petani beralih menanam komoditas lain karena harga kedelai yang relatif rendahdan kesulitan mendapat benih bersertifikat, serta pengaruh iklim dengan tingkatcurah hujan yang tinggi. Selain itu, juga adanya kegiatan yang tidak dapatdilaksanakan karena adanya kesalahan aplikasi dalam proses pencairan dana diKPPN sehingga dana tidak bisa dicairkan.

27. Pada tahun 2014 dialokasikan kegiatan pengembangan ubikayu seluas 600 ha,dengan rincian di Nusa Tenggara Timur 400 ha, Maluku 100 ha dan Papua Barat100 ha. Realisasi tanam mencapai 595 ha atau 99,17% dari target, denganrincian di Nusa Tenggara Timur 395 ha (98,75% dari target), Maluku 100 ha(100% dari target) dan Papua Barat 100 ha (100% dari target). Realisasi tanamsebagian besar dilaksanakan pada periode bulan Oktober-Desember 2014,sehingga sampai saat ini belum ada realisasi panen.

28. Kegiatan pengembangan ubijalar tahun 2014 dialokasikan seluas 1.625 ha,dengan rincian di Maluku 200 ha, Papua 775 ha, dan Papua Barat 650 ha.

ix

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Seri, sementara beberapa kelompok tani tidak sanggup membeli benih secaraswadaya. Selain itu juga adanya pergeseran musim hujan tahun 2014 sekitar 1-2bulan yang mengakibatkan mundur tanam.

24. Realisasi kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai tahun 2014 mencapai229.048 ha (82,52% dari target), dengan realisasi panen seluas 151.422 ha,produktivitas 15,64 ku/ha dan produksi 236.874 ton. Capaian produktivitas PATkedelai dibandingkan sasaran 13,32 ku/ha mencapai 117,42%, sedangkan biladibandingkan dengan produktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar15,06 ku/ha mencapai 103,85%.

25. Produktivitas kedelai yang tinggi di lokasi kegiatan PAT disebabkan pengaruhpenerapan paket teknologi budidaya yang optimal sesuai dengan anjuran, antaralain: penggunaan benih bersertifikat, penggunaan pupuk sesuai dosisrekomendasi dan berimbang (NPK, SP-36, Pupuk Hayati, Pupuk Organik dankapur pertanian).

26. Realisasi kegiatan PAT kedelai masih dibawah target disebabkan antara lain:petani beralih menanam komoditas lain karena harga kedelai yang relatif rendahdan kesulitan mendapat benih bersertifikat, serta pengaruh iklim dengan tingkatcurah hujan yang tinggi. Selain itu, juga adanya kegiatan yang tidak dapatdilaksanakan karena adanya kesalahan aplikasi dalam proses pencairan dana diKPPN sehingga dana tidak bisa dicairkan.

27. Pada tahun 2014 dialokasikan kegiatan pengembangan ubikayu seluas 600 ha,dengan rincian di Nusa Tenggara Timur 400 ha, Maluku 100 ha dan Papua Barat100 ha. Realisasi tanam mencapai 595 ha atau 99,17% dari target, denganrincian di Nusa Tenggara Timur 395 ha (98,75% dari target), Maluku 100 ha(100% dari target) dan Papua Barat 100 ha (100% dari target). Realisasi tanamsebagian besar dilaksanakan pada periode bulan Oktober-Desember 2014,sehingga sampai saat ini belum ada realisasi panen.

28. Kegiatan pengembangan ubijalar tahun 2014 dialokasikan seluas 1.625 ha,dengan rincian di Maluku 200 ha, Papua 775 ha, dan Papua Barat 650 ha.

Page 11: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

x

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi tanam mencapai 1.625 ha (100% dari target), dengan realisasi panenseluas 304 ha, produktivitas 185,23 ku/ha dan produksi 5.631 ton. Masihrendahnya realisasi panen karena sebagian besar ditanam pada periodeOktober-Desember 2014 yang akan dipanen pada tahun 2015.

29. Capaian produktivitas ubijalar dilokasi kegiatan pengembangan ubijalar tahun2014 mencapai 185,23 ku/ha atau 92,62% dari sasaran 200 ku/ha, sedangkanbila dibandingkan dengan produktivitas ubijalar rata-rata nasional (ARAM II)sebesar 150,62 ku/ha mencapai 122,98%. Belum tercapainya targetproduktivitas di lokasi pengembangan ubijalar ini dikarenakan penerapanteknologi belum optimal terutama di wilayah timur Indonesia.

30. Dalam rangka mendukung penyediaan benih sumber padi dan palawijakhususnya kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), maka sesuaiPeraturan Menteri Pertanian Nomor 347/Kpts/OT.210/6/2003 ditugaskan kepadaBalai Benih untuk melakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP.Realisasi tanam perbanyakan benih sumber tahun 2014 mencapai 534 ha(91,44% dari target), terdiri dari padi 220 ha, jagung 77 ha, kedelai 177 ha,kacang tanah 34 ha, kacang hijau 13 ha, ubikayu 8 ha, dan ubijalar 5 ha.

31. Realisasi produksi benih sumber (BD dan BP) tahun 2014 padi mencapai631.690 kg (produksi benih APBN 2014: 343.050 kg, APBD 2014: 242.710 kgdan carry over 2013: 45.930 kg), jagung 63.643 kg, kedelai 90.369 kg (produksibenih APBN 2014: 100.974 kg dan carry over 2013: 120.953 kg), kacang tanah11.256 kg (produksi benih APBN 2014: 10.305 kg dan carry over 2013: 951 kg),kacang hijau 6.048 kg (produksi benih APBN 2014: 6.023 kg dan carry over2013: 25 kg), ubikayu 170.000 stek, dan ubijalar 80.000 stek dan 6.000 kg umbi.Produksi benih ubijalar yang dihasilkan hanya berasal dari kelas BS-BD,sedangkan dari kelas BD-BP belum ada laporan realisasi.

32. Fasilitasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih dialokasikan dalam rangkaupaya meningkatkan kemampuan penangkar/kelompok penangkar benih dalampengelolaan produksi dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat, serta

x

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi tanam mencapai 1.625 ha (100% dari target), dengan realisasi panenseluas 304 ha, produktivitas 185,23 ku/ha dan produksi 5.631 ton. Masihrendahnya realisasi panen karena sebagian besar ditanam pada periodeOktober-Desember 2014 yang akan dipanen pada tahun 2015.

29. Capaian produktivitas ubijalar dilokasi kegiatan pengembangan ubijalar tahun2014 mencapai 185,23 ku/ha atau 92,62% dari sasaran 200 ku/ha, sedangkanbila dibandingkan dengan produktivitas ubijalar rata-rata nasional (ARAM II)sebesar 150,62 ku/ha mencapai 122,98%. Belum tercapainya targetproduktivitas di lokasi pengembangan ubijalar ini dikarenakan penerapanteknologi belum optimal terutama di wilayah timur Indonesia.

30. Dalam rangka mendukung penyediaan benih sumber padi dan palawijakhususnya kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), maka sesuaiPeraturan Menteri Pertanian Nomor 347/Kpts/OT.210/6/2003 ditugaskan kepadaBalai Benih untuk melakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP.Realisasi tanam perbanyakan benih sumber tahun 2014 mencapai 534 ha(91,44% dari target), terdiri dari padi 220 ha, jagung 77 ha, kedelai 177 ha,kacang tanah 34 ha, kacang hijau 13 ha, ubikayu 8 ha, dan ubijalar 5 ha.

31. Realisasi produksi benih sumber (BD dan BP) tahun 2014 padi mencapai631.690 kg (produksi benih APBN 2014: 343.050 kg, APBD 2014: 242.710 kgdan carry over 2013: 45.930 kg), jagung 63.643 kg, kedelai 90.369 kg (produksibenih APBN 2014: 100.974 kg dan carry over 2013: 120.953 kg), kacang tanah11.256 kg (produksi benih APBN 2014: 10.305 kg dan carry over 2013: 951 kg),kacang hijau 6.048 kg (produksi benih APBN 2014: 6.023 kg dan carry over2013: 25 kg), ubikayu 170.000 stek, dan ubijalar 80.000 stek dan 6.000 kg umbi.Produksi benih ubijalar yang dihasilkan hanya berasal dari kelas BS-BD,sedangkan dari kelas BD-BP belum ada laporan realisasi.

32. Fasilitasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih dialokasikan dalam rangkaupaya meningkatkan kemampuan penangkar/kelompok penangkar benih dalampengelolaan produksi dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat, serta

x

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi tanam mencapai 1.625 ha (100% dari target), dengan realisasi panenseluas 304 ha, produktivitas 185,23 ku/ha dan produksi 5.631 ton. Masihrendahnya realisasi panen karena sebagian besar ditanam pada periodeOktober-Desember 2014 yang akan dipanen pada tahun 2015.

29. Capaian produktivitas ubijalar dilokasi kegiatan pengembangan ubijalar tahun2014 mencapai 185,23 ku/ha atau 92,62% dari sasaran 200 ku/ha, sedangkanbila dibandingkan dengan produktivitas ubijalar rata-rata nasional (ARAM II)sebesar 150,62 ku/ha mencapai 122,98%. Belum tercapainya targetproduktivitas di lokasi pengembangan ubijalar ini dikarenakan penerapanteknologi belum optimal terutama di wilayah timur Indonesia.

30. Dalam rangka mendukung penyediaan benih sumber padi dan palawijakhususnya kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), maka sesuaiPeraturan Menteri Pertanian Nomor 347/Kpts/OT.210/6/2003 ditugaskan kepadaBalai Benih untuk melakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP.Realisasi tanam perbanyakan benih sumber tahun 2014 mencapai 534 ha(91,44% dari target), terdiri dari padi 220 ha, jagung 77 ha, kedelai 177 ha,kacang tanah 34 ha, kacang hijau 13 ha, ubikayu 8 ha, dan ubijalar 5 ha.

31. Realisasi produksi benih sumber (BD dan BP) tahun 2014 padi mencapai631.690 kg (produksi benih APBN 2014: 343.050 kg, APBD 2014: 242.710 kgdan carry over 2013: 45.930 kg), jagung 63.643 kg, kedelai 90.369 kg (produksibenih APBN 2014: 100.974 kg dan carry over 2013: 120.953 kg), kacang tanah11.256 kg (produksi benih APBN 2014: 10.305 kg dan carry over 2013: 951 kg),kacang hijau 6.048 kg (produksi benih APBN 2014: 6.023 kg dan carry over2013: 25 kg), ubikayu 170.000 stek, dan ubijalar 80.000 stek dan 6.000 kg umbi.Produksi benih ubijalar yang dihasilkan hanya berasal dari kelas BS-BD,sedangkan dari kelas BD-BP belum ada laporan realisasi.

32. Fasilitasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih dialokasikan dalam rangkaupaya meningkatkan kemampuan penangkar/kelompok penangkar benih dalampengelolaan produksi dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat, serta

Page 12: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xi

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

menumbuhkembangkan kelembagaan penangkar/kelompok penangkar benih didaerah. Pada tahun tahun 2014 kegiatan pemberdayaan penangkar benihdialokasikan untuk komoditas padi dan kedelai. Realisasi pemberdayaanpenangkar benih padi mencapai 4.377 ha (87,54% dari target 5.000 ha), denganproduksi calon benih 9.301 ton dan benih bersertifikat 3.330 ton. Sedangkanuntuk kedelai mencapai 1.811 ha (69,65% dari target 2.600 ha), dengan produksicalon benih 1.255 ton dan produksi benih bersertifikat 598 ton.

33. Pada tahun 2014, kegiatan sertifikasi dan pengawasan mutu benih tanamanpangan telah dilaksanakan pada 32 Balai Pengawasan dan Sertifikasi BenihTanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) provinsi (100% dari target).Realisasi luas areal sertifikasi penangkaran benih tahun 2014 mencapai 143.274ha, terdiri dari padi 95.407 ha, jagung 25.334 ha, kedelai 21.870 ha, kacangtanah 627 ha dan kacang hijau 36 ha. Realisasi produksi penangkaran benihmencapai 269.093 ton, terdiri dari padi 215.397 ton, jagung 41.890 ton, kedelai11.362 ton, kacang tanah 413 ton dan kacang hijau 31 ton.

34. Realisasi pengawasan/pengecekan mutu benih tahun 2014 mencapai 13.550ton, terdiri dari padi 7.197 ton, jagung komposit 272 ton, jagung hibrida 5.193ton, kedelai 871 ton, kacang tanah 16 ton dan kacang hijau 1 ton. Jumlah benihyang telah memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan sebanyak 9.801 ton(72,33%), terdiri dari padi 5.530 ton, jagung komposit 159 ton, jagung hibrida3.592 ton, kedelai 508 ton, kacang tanah 11 ton dan kacang hijau 0,68 ton.Sedangkan yang belum memenuhi standar mutu/dibawah standar sebanyak3.749 ton (27,67%), terdiri dari padi 1.666 ton, jagung komposit 113 ton, jagunghibrida 1.602 ton, kedelai 363 ton, kacang tanah 5 ton dan kacang hijau 0,25 ton.

35. Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat guna memenuhikebutuhan benih di tingkat petani dan mendukung pelaksanaan programpembangunan tanaman pangan, Pemerintah mengalokasikan anggaran SubsidiBenih untuk benih padi inbrida, padi hibrida, jagung komposit, jagung hibrida dankedelai. Realisasi penyaluran/penjualan benih bersubsidi tahun 2014 mencapai33.434 ton (27,44% dari target 121.857 ton), terdiri dari padi inbrida 30.548 ton,

xi

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

menumbuhkembangkan kelembagaan penangkar/kelompok penangkar benih didaerah. Pada tahun tahun 2014 kegiatan pemberdayaan penangkar benihdialokasikan untuk komoditas padi dan kedelai. Realisasi pemberdayaanpenangkar benih padi mencapai 4.377 ha (87,54% dari target 5.000 ha), denganproduksi calon benih 9.301 ton dan benih bersertifikat 3.330 ton. Sedangkanuntuk kedelai mencapai 1.811 ha (69,65% dari target 2.600 ha), dengan produksicalon benih 1.255 ton dan produksi benih bersertifikat 598 ton.

33. Pada tahun 2014, kegiatan sertifikasi dan pengawasan mutu benih tanamanpangan telah dilaksanakan pada 32 Balai Pengawasan dan Sertifikasi BenihTanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) provinsi (100% dari target).Realisasi luas areal sertifikasi penangkaran benih tahun 2014 mencapai 143.274ha, terdiri dari padi 95.407 ha, jagung 25.334 ha, kedelai 21.870 ha, kacangtanah 627 ha dan kacang hijau 36 ha. Realisasi produksi penangkaran benihmencapai 269.093 ton, terdiri dari padi 215.397 ton, jagung 41.890 ton, kedelai11.362 ton, kacang tanah 413 ton dan kacang hijau 31 ton.

34. Realisasi pengawasan/pengecekan mutu benih tahun 2014 mencapai 13.550ton, terdiri dari padi 7.197 ton, jagung komposit 272 ton, jagung hibrida 5.193ton, kedelai 871 ton, kacang tanah 16 ton dan kacang hijau 1 ton. Jumlah benihyang telah memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan sebanyak 9.801 ton(72,33%), terdiri dari padi 5.530 ton, jagung komposit 159 ton, jagung hibrida3.592 ton, kedelai 508 ton, kacang tanah 11 ton dan kacang hijau 0,68 ton.Sedangkan yang belum memenuhi standar mutu/dibawah standar sebanyak3.749 ton (27,67%), terdiri dari padi 1.666 ton, jagung komposit 113 ton, jagunghibrida 1.602 ton, kedelai 363 ton, kacang tanah 5 ton dan kacang hijau 0,25 ton.

35. Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat guna memenuhikebutuhan benih di tingkat petani dan mendukung pelaksanaan programpembangunan tanaman pangan, Pemerintah mengalokasikan anggaran SubsidiBenih untuk benih padi inbrida, padi hibrida, jagung komposit, jagung hibrida dankedelai. Realisasi penyaluran/penjualan benih bersubsidi tahun 2014 mencapai33.434 ton (27,44% dari target 121.857 ton), terdiri dari padi inbrida 30.548 ton,

xi

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

menumbuhkembangkan kelembagaan penangkar/kelompok penangkar benih didaerah. Pada tahun tahun 2014 kegiatan pemberdayaan penangkar benihdialokasikan untuk komoditas padi dan kedelai. Realisasi pemberdayaanpenangkar benih padi mencapai 4.377 ha (87,54% dari target 5.000 ha), denganproduksi calon benih 9.301 ton dan benih bersertifikat 3.330 ton. Sedangkanuntuk kedelai mencapai 1.811 ha (69,65% dari target 2.600 ha), dengan produksicalon benih 1.255 ton dan produksi benih bersertifikat 598 ton.

33. Pada tahun 2014, kegiatan sertifikasi dan pengawasan mutu benih tanamanpangan telah dilaksanakan pada 32 Balai Pengawasan dan Sertifikasi BenihTanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) provinsi (100% dari target).Realisasi luas areal sertifikasi penangkaran benih tahun 2014 mencapai 143.274ha, terdiri dari padi 95.407 ha, jagung 25.334 ha, kedelai 21.870 ha, kacangtanah 627 ha dan kacang hijau 36 ha. Realisasi produksi penangkaran benihmencapai 269.093 ton, terdiri dari padi 215.397 ton, jagung 41.890 ton, kedelai11.362 ton, kacang tanah 413 ton dan kacang hijau 31 ton.

34. Realisasi pengawasan/pengecekan mutu benih tahun 2014 mencapai 13.550ton, terdiri dari padi 7.197 ton, jagung komposit 272 ton, jagung hibrida 5.193ton, kedelai 871 ton, kacang tanah 16 ton dan kacang hijau 1 ton. Jumlah benihyang telah memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan sebanyak 9.801 ton(72,33%), terdiri dari padi 5.530 ton, jagung komposit 159 ton, jagung hibrida3.592 ton, kedelai 508 ton, kacang tanah 11 ton dan kacang hijau 0,68 ton.Sedangkan yang belum memenuhi standar mutu/dibawah standar sebanyak3.749 ton (27,67%), terdiri dari padi 1.666 ton, jagung komposit 113 ton, jagunghibrida 1.602 ton, kedelai 363 ton, kacang tanah 5 ton dan kacang hijau 0,25 ton.

35. Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat guna memenuhikebutuhan benih di tingkat petani dan mendukung pelaksanaan programpembangunan tanaman pangan, Pemerintah mengalokasikan anggaran SubsidiBenih untuk benih padi inbrida, padi hibrida, jagung komposit, jagung hibrida dankedelai. Realisasi penyaluran/penjualan benih bersubsidi tahun 2014 mencapai33.434 ton (27,44% dari target 121.857 ton), terdiri dari padi inbrida 30.548 ton,

Page 13: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

padi hibrida 1.759 ton, jagung komposit 141 ton, jagung hibrida 308 ton dankedelai 679 ton.

36. Untuk memenuhi kebutuhan benih dalam rangka pemulihan pertanaman,pengembangan, dan upaya khusus percepatan peningkatan produktivitas danproduksi tanaman pangan, Pemerintah menyediakan Cadangan Benih Nasional(CBN) meliputi benih padi inbrida, padi hibrida, jagung komposit, jagung hibridadan kedelai. Sesuai surat penugasan Direktur Jenderal Tanaman Pangan,realisasi penggunaan benih CBN tahun 2014 sebanyak 1.631 ton, terdiri daripadi inbrida 1.435 ton dan jagung hibrida 196 ton yang pemanfaatannya untukkegiatan pemulihan. Sisa stok benih CBN sampai akhir Desember 2014sebanyak 24.234 ton yang terdiri dari padi inbrida 12.378 ton, padi hibrida 816ton, jagung hibrida 1.785 ton, jagung komposit 1.075 ton, dan kedelai 8.181 ton.

37. Realisasi kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)tahun 2014 mencapai 910 unit (95,39% dari target 954), terdiri dari SL-PHT padi806 unit, SL-PHT jagung 56 unit dan SL-PHT kedelai 48 unit. Belum tercapainyatarget tersebut disebabkan antara lain karena adanya penghematan anggaranAPBN 2014, sehingga pelaksanaan kegiatan mengalami kemunduran dari jadwalyang telah ditetapkan, sementara dilokasi sasaran kegiatan sudah tidak adapertanaman.

38. Realisasi kegiatan Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) tahun 2014 mencapai 103unit (96,26% dari target 107 unit). Sama dengan SL-PHT, realisasi pelaksanaanSL-Iklim tahun 2014 tidak mencapai target, disebabkan adanya penghematananggaran APBN 2014 yang menyebabkan pelaksanaan kegiatan mengalamikemunduran dari jadwal yang telah ditetapkan, sementara dilokasi sasaranpelaksanaan kegiatan sudah tidak ada pertanaman karena sudah melewatimusim tanam dan terjadi kekeringan.

39. Pada tahun 2014, dalam rangka mendukung pengendalian OPT dialokasikanbantuan bahan dan sarana pengendalian OPT berupa alat handsprayer,mistblower, sarung tangan, dan agens hayati. Realisasi pengadaan bahan dan

xii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

padi hibrida 1.759 ton, jagung komposit 141 ton, jagung hibrida 308 ton dankedelai 679 ton.

36. Untuk memenuhi kebutuhan benih dalam rangka pemulihan pertanaman,pengembangan, dan upaya khusus percepatan peningkatan produktivitas danproduksi tanaman pangan, Pemerintah menyediakan Cadangan Benih Nasional(CBN) meliputi benih padi inbrida, padi hibrida, jagung komposit, jagung hibridadan kedelai. Sesuai surat penugasan Direktur Jenderal Tanaman Pangan,realisasi penggunaan benih CBN tahun 2014 sebanyak 1.631 ton, terdiri daripadi inbrida 1.435 ton dan jagung hibrida 196 ton yang pemanfaatannya untukkegiatan pemulihan. Sisa stok benih CBN sampai akhir Desember 2014sebanyak 24.234 ton yang terdiri dari padi inbrida 12.378 ton, padi hibrida 816ton, jagung hibrida 1.785 ton, jagung komposit 1.075 ton, dan kedelai 8.181 ton.

37. Realisasi kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)tahun 2014 mencapai 910 unit (95,39% dari target 954), terdiri dari SL-PHT padi806 unit, SL-PHT jagung 56 unit dan SL-PHT kedelai 48 unit. Belum tercapainyatarget tersebut disebabkan antara lain karena adanya penghematan anggaranAPBN 2014, sehingga pelaksanaan kegiatan mengalami kemunduran dari jadwalyang telah ditetapkan, sementara dilokasi sasaran kegiatan sudah tidak adapertanaman.

38. Realisasi kegiatan Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) tahun 2014 mencapai 103unit (96,26% dari target 107 unit). Sama dengan SL-PHT, realisasi pelaksanaanSL-Iklim tahun 2014 tidak mencapai target, disebabkan adanya penghematananggaran APBN 2014 yang menyebabkan pelaksanaan kegiatan mengalamikemunduran dari jadwal yang telah ditetapkan, sementara dilokasi sasaranpelaksanaan kegiatan sudah tidak ada pertanaman karena sudah melewatimusim tanam dan terjadi kekeringan.

39. Pada tahun 2014, dalam rangka mendukung pengendalian OPT dialokasikanbantuan bahan dan sarana pengendalian OPT berupa alat handsprayer,mistblower, sarung tangan, dan agens hayati. Realisasi pengadaan bahan dan

xii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

padi hibrida 1.759 ton, jagung komposit 141 ton, jagung hibrida 308 ton dankedelai 679 ton.

36. Untuk memenuhi kebutuhan benih dalam rangka pemulihan pertanaman,pengembangan, dan upaya khusus percepatan peningkatan produktivitas danproduksi tanaman pangan, Pemerintah menyediakan Cadangan Benih Nasional(CBN) meliputi benih padi inbrida, padi hibrida, jagung komposit, jagung hibridadan kedelai. Sesuai surat penugasan Direktur Jenderal Tanaman Pangan,realisasi penggunaan benih CBN tahun 2014 sebanyak 1.631 ton, terdiri daripadi inbrida 1.435 ton dan jagung hibrida 196 ton yang pemanfaatannya untukkegiatan pemulihan. Sisa stok benih CBN sampai akhir Desember 2014sebanyak 24.234 ton yang terdiri dari padi inbrida 12.378 ton, padi hibrida 816ton, jagung hibrida 1.785 ton, jagung komposit 1.075 ton, dan kedelai 8.181 ton.

37. Realisasi kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)tahun 2014 mencapai 910 unit (95,39% dari target 954), terdiri dari SL-PHT padi806 unit, SL-PHT jagung 56 unit dan SL-PHT kedelai 48 unit. Belum tercapainyatarget tersebut disebabkan antara lain karena adanya penghematan anggaranAPBN 2014, sehingga pelaksanaan kegiatan mengalami kemunduran dari jadwalyang telah ditetapkan, sementara dilokasi sasaran kegiatan sudah tidak adapertanaman.

38. Realisasi kegiatan Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) tahun 2014 mencapai 103unit (96,26% dari target 107 unit). Sama dengan SL-PHT, realisasi pelaksanaanSL-Iklim tahun 2014 tidak mencapai target, disebabkan adanya penghematananggaran APBN 2014 yang menyebabkan pelaksanaan kegiatan mengalamikemunduran dari jadwal yang telah ditetapkan, sementara dilokasi sasaranpelaksanaan kegiatan sudah tidak ada pertanaman karena sudah melewatimusim tanam dan terjadi kekeringan.

39. Pada tahun 2014, dalam rangka mendukung pengendalian OPT dialokasikanbantuan bahan dan sarana pengendalian OPT berupa alat handsprayer,mistblower, sarung tangan, dan agens hayati. Realisasi pengadaan bahan dan

Page 14: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xiii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sarana pengendalian OPT sebanyak 62 paket (82,67% dari target 75 paket).Selain itu, dalam rangka penerapan pengendalian OPT secara sistem PHT, jugadialokasikan kegiatan pemanfaatan musuh alami burung hantu (Tyto alba)sebanyak 6 paket di 5 provinsi dan telah terealisasi 100%, yaitu Sumatera Utara,Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

40. Gerakan pengendalian OPT merupakan salah satu upaya dalam menekanperkembangan populasi OPT sehingga serangan OPT dapat diturunkan dantidak meluas. Tindakan pengendalian OPT dilaksanakan apabilapopulasi/intensitas serangan OPT di atas ambang kendali. Pada tahun 2014,telah dilaksanakan gerakan pengendalian OPT sebanyak 106 kali (100% daritarget). Selain itu, juga dilakukan gerakan pengendalian OPT bersama TNIsebanyak 8 kali (100% dari target).

41. Pada tahun 2014 alokasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan meliputisarana pascapanen padi, combine harvester kecil, combine harvester besar,vertical dryer beserta bangunan, sarana pascapanen jagung, power threshermultiguna dan sarana pascapanen kedelai. Realisasi bantuan saranapascapanen tahun 2014 mencapai 757 paket/kelompok (83,55% dari target 906paket/kelompok), dengan rincian sarana pascapanen padi 240 paket, combineharvester kecil 148 unit, combine harvester besar 32 unit, vertical dryer besertabangunan 29 kelompok, sarana pascapanen jagung 58 paket, saranapascapanen kedelai 45 paket dan power thresher multiguna 205 kelompok.

42. Realisasi bantuan sarana pascapanen tahun 2014 tidak mencapai 100%disebabkan beberapa faktor, antara lain: adanya himbauan untuk menundapencairan bansos pada masa pemilu legislatif dan pemilu presiden, pelaksanaanlelang pengadaan barang terpusat pada ULP di Sekretariat Daerah Provinsi, dibeberapa daerah tidak dapat dilaksanakan karena terjadi batal lelang akibatadanya sanggah banding, sementara untuk melakukan lelang ulang tidak cukupwaktu, batal kontrak karena pihak penyedia barang tidak dapat menyelesaikanpekerjaan, dan kesalahan penempatan anggaran pada akun transfer uang

xiii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sarana pengendalian OPT sebanyak 62 paket (82,67% dari target 75 paket).Selain itu, dalam rangka penerapan pengendalian OPT secara sistem PHT, jugadialokasikan kegiatan pemanfaatan musuh alami burung hantu (Tyto alba)sebanyak 6 paket di 5 provinsi dan telah terealisasi 100%, yaitu Sumatera Utara,Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

40. Gerakan pengendalian OPT merupakan salah satu upaya dalam menekanperkembangan populasi OPT sehingga serangan OPT dapat diturunkan dantidak meluas. Tindakan pengendalian OPT dilaksanakan apabilapopulasi/intensitas serangan OPT di atas ambang kendali. Pada tahun 2014,telah dilaksanakan gerakan pengendalian OPT sebanyak 106 kali (100% daritarget). Selain itu, juga dilakukan gerakan pengendalian OPT bersama TNIsebanyak 8 kali (100% dari target).

41. Pada tahun 2014 alokasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan meliputisarana pascapanen padi, combine harvester kecil, combine harvester besar,vertical dryer beserta bangunan, sarana pascapanen jagung, power threshermultiguna dan sarana pascapanen kedelai. Realisasi bantuan saranapascapanen tahun 2014 mencapai 757 paket/kelompok (83,55% dari target 906paket/kelompok), dengan rincian sarana pascapanen padi 240 paket, combineharvester kecil 148 unit, combine harvester besar 32 unit, vertical dryer besertabangunan 29 kelompok, sarana pascapanen jagung 58 paket, saranapascapanen kedelai 45 paket dan power thresher multiguna 205 kelompok.

42. Realisasi bantuan sarana pascapanen tahun 2014 tidak mencapai 100%disebabkan beberapa faktor, antara lain: adanya himbauan untuk menundapencairan bansos pada masa pemilu legislatif dan pemilu presiden, pelaksanaanlelang pengadaan barang terpusat pada ULP di Sekretariat Daerah Provinsi, dibeberapa daerah tidak dapat dilaksanakan karena terjadi batal lelang akibatadanya sanggah banding, sementara untuk melakukan lelang ulang tidak cukupwaktu, batal kontrak karena pihak penyedia barang tidak dapat menyelesaikanpekerjaan, dan kesalahan penempatan anggaran pada akun transfer uang

xiii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sarana pengendalian OPT sebanyak 62 paket (82,67% dari target 75 paket).Selain itu, dalam rangka penerapan pengendalian OPT secara sistem PHT, jugadialokasikan kegiatan pemanfaatan musuh alami burung hantu (Tyto alba)sebanyak 6 paket di 5 provinsi dan telah terealisasi 100%, yaitu Sumatera Utara,Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

40. Gerakan pengendalian OPT merupakan salah satu upaya dalam menekanperkembangan populasi OPT sehingga serangan OPT dapat diturunkan dantidak meluas. Tindakan pengendalian OPT dilaksanakan apabilapopulasi/intensitas serangan OPT di atas ambang kendali. Pada tahun 2014,telah dilaksanakan gerakan pengendalian OPT sebanyak 106 kali (100% daritarget). Selain itu, juga dilakukan gerakan pengendalian OPT bersama TNIsebanyak 8 kali (100% dari target).

41. Pada tahun 2014 alokasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan meliputisarana pascapanen padi, combine harvester kecil, combine harvester besar,vertical dryer beserta bangunan, sarana pascapanen jagung, power threshermultiguna dan sarana pascapanen kedelai. Realisasi bantuan saranapascapanen tahun 2014 mencapai 757 paket/kelompok (83,55% dari target 906paket/kelompok), dengan rincian sarana pascapanen padi 240 paket, combineharvester kecil 148 unit, combine harvester besar 32 unit, vertical dryer besertabangunan 29 kelompok, sarana pascapanen jagung 58 paket, saranapascapanen kedelai 45 paket dan power thresher multiguna 205 kelompok.

42. Realisasi bantuan sarana pascapanen tahun 2014 tidak mencapai 100%disebabkan beberapa faktor, antara lain: adanya himbauan untuk menundapencairan bansos pada masa pemilu legislatif dan pemilu presiden, pelaksanaanlelang pengadaan barang terpusat pada ULP di Sekretariat Daerah Provinsi, dibeberapa daerah tidak dapat dilaksanakan karena terjadi batal lelang akibatadanya sanggah banding, sementara untuk melakukan lelang ulang tidak cukupwaktu, batal kontrak karena pihak penyedia barang tidak dapat menyelesaikanpekerjaan, dan kesalahan penempatan anggaran pada akun transfer uang

Page 15: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xiv

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sehingga diperlukan revisi DIPA, sementara untuk melaksanakan revisi DIPAwaktunya terbatas.

43. Kegiatan pengembangan dan validasi metode pengujian mutu benihdilaksanakan dalam rangka memecahkan permasalahan, kendala maupunharmonisasi perkembangan teknologi di bidang mutu benih. Pada tahun 2014,jumlah pengembangan/validasi metode pengujian mutu benih yang telahdilaksanakan mencapai 10 model (100% dari target).

44. Penerapan sistem manajemen mutu laboratorium bertujuan untuk menciptakanlaboratorium penguji benih yang sesuai standar dan membantu laboratoriumdalam menerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC17025:2008. Pada tahun 2014, telah dilaksanakan fasilitasi penerapan sistemmanajemen mutu laboratorium pada 10 laboratorium (125% dari target 8laboratorium), terdiri dari 6 laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN, 2laboratorium sedang dalam proses pengajuan akreditasi, dan 2 laboratoriumsedang dalam proses persiapan akreditasi.

45. Kegiatan uji profisiensi bertujuan untuk menilai unjuk kerja laboratoriumpengujian mutu benih, baik yang ada di Balai Pengawasan dan Sertifikasi BenihTanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) maupun usaha perbenihanswasta. Pada tahun 2014, telah dilaksanakan kegiatan uji profisiensi pada 43laboratorium (134,38% dari target 32 balai). Uji profisiensi dilaksanakan denganbahan uji terdiri dari benih padi (Oryza sativa) varietas Inpari 27 dan benih sawi(Brassica rappa) varietas Tosakan dengan parameter pengujian meliputipenetapan kadar air, analisis kemurnian dan daya berkecambah.

46. Kegiatan pelayanan pengujian mutu benih bertujuan untuk menerapkan metodeuji baku/standar mutu benih berdasarkan ISTA Rules dari aspek fisik, fisiologis,genetik maupun kesehatan benih, dan aplikasi hasil validasi dari pengembanganmetode baru, guna memenuhi permintaan keterangan mutu benih dari customerinternal maupun eksternal. Pada tahun 2014, realisasi kegiatan pelayananpengujian mutu benih mencapai 1.086 sampel benih (108,60% dari target 1.000

xiv

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sehingga diperlukan revisi DIPA, sementara untuk melaksanakan revisi DIPAwaktunya terbatas.

43. Kegiatan pengembangan dan validasi metode pengujian mutu benihdilaksanakan dalam rangka memecahkan permasalahan, kendala maupunharmonisasi perkembangan teknologi di bidang mutu benih. Pada tahun 2014,jumlah pengembangan/validasi metode pengujian mutu benih yang telahdilaksanakan mencapai 10 model (100% dari target).

44. Penerapan sistem manajemen mutu laboratorium bertujuan untuk menciptakanlaboratorium penguji benih yang sesuai standar dan membantu laboratoriumdalam menerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC17025:2008. Pada tahun 2014, telah dilaksanakan fasilitasi penerapan sistemmanajemen mutu laboratorium pada 10 laboratorium (125% dari target 8laboratorium), terdiri dari 6 laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN, 2laboratorium sedang dalam proses pengajuan akreditasi, dan 2 laboratoriumsedang dalam proses persiapan akreditasi.

45. Kegiatan uji profisiensi bertujuan untuk menilai unjuk kerja laboratoriumpengujian mutu benih, baik yang ada di Balai Pengawasan dan Sertifikasi BenihTanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) maupun usaha perbenihanswasta. Pada tahun 2014, telah dilaksanakan kegiatan uji profisiensi pada 43laboratorium (134,38% dari target 32 balai). Uji profisiensi dilaksanakan denganbahan uji terdiri dari benih padi (Oryza sativa) varietas Inpari 27 dan benih sawi(Brassica rappa) varietas Tosakan dengan parameter pengujian meliputipenetapan kadar air, analisis kemurnian dan daya berkecambah.

46. Kegiatan pelayanan pengujian mutu benih bertujuan untuk menerapkan metodeuji baku/standar mutu benih berdasarkan ISTA Rules dari aspek fisik, fisiologis,genetik maupun kesehatan benih, dan aplikasi hasil validasi dari pengembanganmetode baru, guna memenuhi permintaan keterangan mutu benih dari customerinternal maupun eksternal. Pada tahun 2014, realisasi kegiatan pelayananpengujian mutu benih mencapai 1.086 sampel benih (108,60% dari target 1.000

xiv

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sehingga diperlukan revisi DIPA, sementara untuk melaksanakan revisi DIPAwaktunya terbatas.

43. Kegiatan pengembangan dan validasi metode pengujian mutu benihdilaksanakan dalam rangka memecahkan permasalahan, kendala maupunharmonisasi perkembangan teknologi di bidang mutu benih. Pada tahun 2014,jumlah pengembangan/validasi metode pengujian mutu benih yang telahdilaksanakan mencapai 10 model (100% dari target).

44. Penerapan sistem manajemen mutu laboratorium bertujuan untuk menciptakanlaboratorium penguji benih yang sesuai standar dan membantu laboratoriumdalam menerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC17025:2008. Pada tahun 2014, telah dilaksanakan fasilitasi penerapan sistemmanajemen mutu laboratorium pada 10 laboratorium (125% dari target 8laboratorium), terdiri dari 6 laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN, 2laboratorium sedang dalam proses pengajuan akreditasi, dan 2 laboratoriumsedang dalam proses persiapan akreditasi.

45. Kegiatan uji profisiensi bertujuan untuk menilai unjuk kerja laboratoriumpengujian mutu benih, baik yang ada di Balai Pengawasan dan Sertifikasi BenihTanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) maupun usaha perbenihanswasta. Pada tahun 2014, telah dilaksanakan kegiatan uji profisiensi pada 43laboratorium (134,38% dari target 32 balai). Uji profisiensi dilaksanakan denganbahan uji terdiri dari benih padi (Oryza sativa) varietas Inpari 27 dan benih sawi(Brassica rappa) varietas Tosakan dengan parameter pengujian meliputipenetapan kadar air, analisis kemurnian dan daya berkecambah.

46. Kegiatan pelayanan pengujian mutu benih bertujuan untuk menerapkan metodeuji baku/standar mutu benih berdasarkan ISTA Rules dari aspek fisik, fisiologis,genetik maupun kesehatan benih, dan aplikasi hasil validasi dari pengembanganmetode baru, guna memenuhi permintaan keterangan mutu benih dari customerinternal maupun eksternal. Pada tahun 2014, realisasi kegiatan pelayananpengujian mutu benih mencapai 1.086 sampel benih (108,60% dari target 1.000

Page 16: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xv

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sampel), terdiri dari 519 sampel uji pemeliharaan ruang lingkup pengujianterakreditasi, 261 sampel uji profisiensi, 208 sampel uji petik, dan 98 sampel ujiservis untuk sertifikat ISTA. Pelayanan pengujian mutu benih yang telahdilaksanakan meliputi komoditas benih tanaman pangan dan hortikultura.

47. Kegiatan uji petik mutu benih dilaksanakan dalam rangka upaya pengawasanperedaran benih di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahuikesesuaian mutu benih dengan persyaratan standar mutu benih sehinggamenghasilkan data yang menunjukkan kondisi mutu benih yang beredar dibeberapa wilayah di Indonesia, serta inventarisasi pathogen terbawa benihsebagai bahan masukan untuk menyusun pengembangan metode. Pada tahun2014 telah dilakukan pengujian mutu benih sebanyak 101 contoh benih (112,2%dari target 90 contoh benih).

48. Realisasi jumlah data dan informasi ramalan serangan OPT pangan yangdihasilkan pada tahun 2014 mencapai 58 data (107,41% dari target 54 data),terdiri dari data dan informasi ramalan serangan OPT padi 26 data, OPT jagung15 data, OPT kedelai 13 data, dan OPT aneka umbi 4 data. Data dan informasiramalan serangan OPT tersebut berdasarkan frekuensi pengumpulan data yangdiperoleh melalui kegiatan pengamatan keadaan lapang OPT di daerah sentraproduksi tanaman pangan.

49. Model peramalan OPT yang telah dihasilkan pada tahun 2014 sebanyak 8 model(100% dari target 8 model), meliputi: model peramalan populasi Wereng BatangCokelat dan intensitas serangan Penggerek Batang Padi, pengendalian hamatikus dan penyakit padi skala luas, pengendalian terhadap penyakit bulai padatanaman jagung, peramalan tungau merah tanaman ubikayu, peramalanserangan kumbang tanaman ubijalar, penerapan paket teknologi pengendalianOPT tanaman kedelai skala luas, pengamatan penyakit karat daun tanamankacang tanah, dan pengamatan OPT utama tanaman kacang hijau.

50. Penerapan dan pengembangan model peramalan OPT tahun 2014 telahdilaksanakan di 29 lokasi (103,57% dari target 28 lokasi), terdiri dari

xv

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sampel), terdiri dari 519 sampel uji pemeliharaan ruang lingkup pengujianterakreditasi, 261 sampel uji profisiensi, 208 sampel uji petik, dan 98 sampel ujiservis untuk sertifikat ISTA. Pelayanan pengujian mutu benih yang telahdilaksanakan meliputi komoditas benih tanaman pangan dan hortikultura.

47. Kegiatan uji petik mutu benih dilaksanakan dalam rangka upaya pengawasanperedaran benih di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahuikesesuaian mutu benih dengan persyaratan standar mutu benih sehinggamenghasilkan data yang menunjukkan kondisi mutu benih yang beredar dibeberapa wilayah di Indonesia, serta inventarisasi pathogen terbawa benihsebagai bahan masukan untuk menyusun pengembangan metode. Pada tahun2014 telah dilakukan pengujian mutu benih sebanyak 101 contoh benih (112,2%dari target 90 contoh benih).

48. Realisasi jumlah data dan informasi ramalan serangan OPT pangan yangdihasilkan pada tahun 2014 mencapai 58 data (107,41% dari target 54 data),terdiri dari data dan informasi ramalan serangan OPT padi 26 data, OPT jagung15 data, OPT kedelai 13 data, dan OPT aneka umbi 4 data. Data dan informasiramalan serangan OPT tersebut berdasarkan frekuensi pengumpulan data yangdiperoleh melalui kegiatan pengamatan keadaan lapang OPT di daerah sentraproduksi tanaman pangan.

49. Model peramalan OPT yang telah dihasilkan pada tahun 2014 sebanyak 8 model(100% dari target 8 model), meliputi: model peramalan populasi Wereng BatangCokelat dan intensitas serangan Penggerek Batang Padi, pengendalian hamatikus dan penyakit padi skala luas, pengendalian terhadap penyakit bulai padatanaman jagung, peramalan tungau merah tanaman ubikayu, peramalanserangan kumbang tanaman ubijalar, penerapan paket teknologi pengendalianOPT tanaman kedelai skala luas, pengamatan penyakit karat daun tanamankacang tanah, dan pengamatan OPT utama tanaman kacang hijau.

50. Penerapan dan pengembangan model peramalan OPT tahun 2014 telahdilaksanakan di 29 lokasi (103,57% dari target 28 lokasi), terdiri dari

xv

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sampel), terdiri dari 519 sampel uji pemeliharaan ruang lingkup pengujianterakreditasi, 261 sampel uji profisiensi, 208 sampel uji petik, dan 98 sampel ujiservis untuk sertifikat ISTA. Pelayanan pengujian mutu benih yang telahdilaksanakan meliputi komoditas benih tanaman pangan dan hortikultura.

47. Kegiatan uji petik mutu benih dilaksanakan dalam rangka upaya pengawasanperedaran benih di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahuikesesuaian mutu benih dengan persyaratan standar mutu benih sehinggamenghasilkan data yang menunjukkan kondisi mutu benih yang beredar dibeberapa wilayah di Indonesia, serta inventarisasi pathogen terbawa benihsebagai bahan masukan untuk menyusun pengembangan metode. Pada tahun2014 telah dilakukan pengujian mutu benih sebanyak 101 contoh benih (112,2%dari target 90 contoh benih).

48. Realisasi jumlah data dan informasi ramalan serangan OPT pangan yangdihasilkan pada tahun 2014 mencapai 58 data (107,41% dari target 54 data),terdiri dari data dan informasi ramalan serangan OPT padi 26 data, OPT jagung15 data, OPT kedelai 13 data, dan OPT aneka umbi 4 data. Data dan informasiramalan serangan OPT tersebut berdasarkan frekuensi pengumpulan data yangdiperoleh melalui kegiatan pengamatan keadaan lapang OPT di daerah sentraproduksi tanaman pangan.

49. Model peramalan OPT yang telah dihasilkan pada tahun 2014 sebanyak 8 model(100% dari target 8 model), meliputi: model peramalan populasi Wereng BatangCokelat dan intensitas serangan Penggerek Batang Padi, pengendalian hamatikus dan penyakit padi skala luas, pengendalian terhadap penyakit bulai padatanaman jagung, peramalan tungau merah tanaman ubikayu, peramalanserangan kumbang tanaman ubijalar, penerapan paket teknologi pengendalianOPT tanaman kedelai skala luas, pengamatan penyakit karat daun tanamankacang tanah, dan pengamatan OPT utama tanaman kacang hijau.

50. Penerapan dan pengembangan model peramalan OPT tahun 2014 telahdilaksanakan di 29 lokasi (103,57% dari target 28 lokasi), terdiri dari

Page 17: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xvi

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pengembangan peramalan OPTspesifik lokasi di 19 lokasi, dan penerapanmodel peramalan OPT di 10 lokasi.

51. Realisasi perbanyakan agens pengendali hayati padat tahun 2014 sebanyak3.507 kg (100,20% dari target 3.500 kg), dan agens pengendali hayati cair 3.955test tube (113,00% dari target 3.500 test tube). Hasil perbanyakan agenspengendali hayati (padat dan cair) tersebut telah dimanfaatkan berdasarkankebutuhan/permintaan daerah (petugas dan petani pengembang agens hayati,instansi terkait).

52. Dalam rangka mendukung operasional teknis kegiatan dilakukan dukunganmanajemen dan teknis lainnya. Beberapa komponen kegiatan yang dialokasikanmeliputi: gaji, honor dan insentif pegawai, operasional kantor, operasional satker,pembinaan perencanaan, pembinaan umum dan kepegawaian, pembinaankeuangan, serta pelaporan dan evaluasi. Realisasi pembayaran gaji dan honorpegawai pada satker pusat (Ditjen Tanaman Pangan dan UPT Pusat) telahterealisasi 100%. Adapun sisa anggaran gaji di satker pusat sebesar Rp.12miliar berupa anggaran belanja transito yang tidak bisa dicairkan/diblokir.Sedangkan biaya operasional satker berupa pembayaran honor pengelolakeuangan (KPA, PPK, Bendahara, pejabat penguji SPM) telah terealisasi padaseluruh satker sebanyak 323 satker (3 satker pusat, 33 satker dekonsentrasiprovinsi, 31 satker tugas pembantuan provinsi, dan 256 satker tugaspembantuan kabupaten/kota).

53. Total realisasi serapan anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal TanamanPangan tahun 2014 mencapai Rp.2.026.322.338.272 (89,11% dari total paguRp.2.273.831.705.000). Sedangkan realisasi serapan anggaran subsidi benihtahun 2014 mencapai Rp.308.567.499.494 atau 32,01% dari pagu kontrakRp.964,064 miliar.

54. Beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatanproduksi dan pelaksanaan program/kegiatan tanaman pangan tahun 2014 antaralain: 1). Adanya himbauan untuk menunda pelaksanaan Bansos pada masa

xvi

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pengembangan peramalan OPTspesifik lokasi di 19 lokasi, dan penerapanmodel peramalan OPT di 10 lokasi.

51. Realisasi perbanyakan agens pengendali hayati padat tahun 2014 sebanyak3.507 kg (100,20% dari target 3.500 kg), dan agens pengendali hayati cair 3.955test tube (113,00% dari target 3.500 test tube). Hasil perbanyakan agenspengendali hayati (padat dan cair) tersebut telah dimanfaatkan berdasarkankebutuhan/permintaan daerah (petugas dan petani pengembang agens hayati,instansi terkait).

52. Dalam rangka mendukung operasional teknis kegiatan dilakukan dukunganmanajemen dan teknis lainnya. Beberapa komponen kegiatan yang dialokasikanmeliputi: gaji, honor dan insentif pegawai, operasional kantor, operasional satker,pembinaan perencanaan, pembinaan umum dan kepegawaian, pembinaankeuangan, serta pelaporan dan evaluasi. Realisasi pembayaran gaji dan honorpegawai pada satker pusat (Ditjen Tanaman Pangan dan UPT Pusat) telahterealisasi 100%. Adapun sisa anggaran gaji di satker pusat sebesar Rp.12miliar berupa anggaran belanja transito yang tidak bisa dicairkan/diblokir.Sedangkan biaya operasional satker berupa pembayaran honor pengelolakeuangan (KPA, PPK, Bendahara, pejabat penguji SPM) telah terealisasi padaseluruh satker sebanyak 323 satker (3 satker pusat, 33 satker dekonsentrasiprovinsi, 31 satker tugas pembantuan provinsi, dan 256 satker tugaspembantuan kabupaten/kota).

53. Total realisasi serapan anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal TanamanPangan tahun 2014 mencapai Rp.2.026.322.338.272 (89,11% dari total paguRp.2.273.831.705.000). Sedangkan realisasi serapan anggaran subsidi benihtahun 2014 mencapai Rp.308.567.499.494 atau 32,01% dari pagu kontrakRp.964,064 miliar.

54. Beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatanproduksi dan pelaksanaan program/kegiatan tanaman pangan tahun 2014 antaralain: 1). Adanya himbauan untuk menunda pelaksanaan Bansos pada masa

xvi

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pengembangan peramalan OPTspesifik lokasi di 19 lokasi, dan penerapanmodel peramalan OPT di 10 lokasi.

51. Realisasi perbanyakan agens pengendali hayati padat tahun 2014 sebanyak3.507 kg (100,20% dari target 3.500 kg), dan agens pengendali hayati cair 3.955test tube (113,00% dari target 3.500 test tube). Hasil perbanyakan agenspengendali hayati (padat dan cair) tersebut telah dimanfaatkan berdasarkankebutuhan/permintaan daerah (petugas dan petani pengembang agens hayati,instansi terkait).

52. Dalam rangka mendukung operasional teknis kegiatan dilakukan dukunganmanajemen dan teknis lainnya. Beberapa komponen kegiatan yang dialokasikanmeliputi: gaji, honor dan insentif pegawai, operasional kantor, operasional satker,pembinaan perencanaan, pembinaan umum dan kepegawaian, pembinaankeuangan, serta pelaporan dan evaluasi. Realisasi pembayaran gaji dan honorpegawai pada satker pusat (Ditjen Tanaman Pangan dan UPT Pusat) telahterealisasi 100%. Adapun sisa anggaran gaji di satker pusat sebesar Rp.12miliar berupa anggaran belanja transito yang tidak bisa dicairkan/diblokir.Sedangkan biaya operasional satker berupa pembayaran honor pengelolakeuangan (KPA, PPK, Bendahara, pejabat penguji SPM) telah terealisasi padaseluruh satker sebanyak 323 satker (3 satker pusat, 33 satker dekonsentrasiprovinsi, 31 satker tugas pembantuan provinsi, dan 256 satker tugaspembantuan kabupaten/kota).

53. Total realisasi serapan anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal TanamanPangan tahun 2014 mencapai Rp.2.026.322.338.272 (89,11% dari total paguRp.2.273.831.705.000). Sedangkan realisasi serapan anggaran subsidi benihtahun 2014 mencapai Rp.308.567.499.494 atau 32,01% dari pagu kontrakRp.964,064 miliar.

54. Beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatanproduksi dan pelaksanaan program/kegiatan tanaman pangan tahun 2014 antaralain: 1). Adanya himbauan untuk menunda pelaksanaan Bansos pada masa

Page 18: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xvii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pemilu yang mengakibatkan kehati-hatian para pelaksana dan cenderungmenunda pelaksanaan kegiatan/anggaran, 2). Kebijakan pemerintah tentangpenghematan anggaran tahun 2014 yang memerlukan waktu revisi DIPA danRKA-K/L relatif lama, 3). Kondisi iklim kemarau basah pada MT 2014, sehinggalahan yang biasa digunakan untuk pertanaman jagung dan kedelai petani lebihmemilih menanam komoditas lainnya, 4). Pelaksanaan lelang pengadaan saranapascapanen terpusat pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) di SekretariatDaerah Provinsi, sehingga pelaksanaan lelang mengalami keterlambatan sesuaidengan urutan, 5). Pelaksana PSO subsidi benih (PT Sang Hyang Seri) kurangmampu menyediakan benih sesuai dengan kebutuhan petani baik dari segiwaktu maupun varietas, dan varietas benih yang disediakan kurang diminati olehpetani khususnya jagung hibrida.

55. Untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ke depanakan dilakukan upaya perbaikan antara lain: perbaikan dan penyempurnaan,mulai dari perencanaan, pemilihan model kegiatan, organisasi pelaksanaan,serta peningkatan pemantauan, evaluasi dan pengendalian secaraberkesinambungan. Penyempurnaan model pembinaan budidaya darisebelumnya SL-PTT menjadi GP-PTT, penumbuhan desa mandiri benih,perbaikan sistem perbanyakan benih kedelai (BP-BP1, BR-BR1, BR-BR2, BR2-BR3, BR3-BR4), perbaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah/beras,kedelai, pendaftaran barang dalam e-catalog, peningkatan integrasi dansinkronisasi kegiatan antar unit eselon I lingkup Kementan dan sektor/subsektorterkait.

xvii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pemilu yang mengakibatkan kehati-hatian para pelaksana dan cenderungmenunda pelaksanaan kegiatan/anggaran, 2). Kebijakan pemerintah tentangpenghematan anggaran tahun 2014 yang memerlukan waktu revisi DIPA danRKA-K/L relatif lama, 3). Kondisi iklim kemarau basah pada MT 2014, sehinggalahan yang biasa digunakan untuk pertanaman jagung dan kedelai petani lebihmemilih menanam komoditas lainnya, 4). Pelaksanaan lelang pengadaan saranapascapanen terpusat pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) di SekretariatDaerah Provinsi, sehingga pelaksanaan lelang mengalami keterlambatan sesuaidengan urutan, 5). Pelaksana PSO subsidi benih (PT Sang Hyang Seri) kurangmampu menyediakan benih sesuai dengan kebutuhan petani baik dari segiwaktu maupun varietas, dan varietas benih yang disediakan kurang diminati olehpetani khususnya jagung hibrida.

55. Untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ke depanakan dilakukan upaya perbaikan antara lain: perbaikan dan penyempurnaan,mulai dari perencanaan, pemilihan model kegiatan, organisasi pelaksanaan,serta peningkatan pemantauan, evaluasi dan pengendalian secaraberkesinambungan. Penyempurnaan model pembinaan budidaya darisebelumnya SL-PTT menjadi GP-PTT, penumbuhan desa mandiri benih,perbaikan sistem perbanyakan benih kedelai (BP-BP1, BR-BR1, BR-BR2, BR2-BR3, BR3-BR4), perbaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah/beras,kedelai, pendaftaran barang dalam e-catalog, peningkatan integrasi dansinkronisasi kegiatan antar unit eselon I lingkup Kementan dan sektor/subsektorterkait.

xvii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pemilu yang mengakibatkan kehati-hatian para pelaksana dan cenderungmenunda pelaksanaan kegiatan/anggaran, 2). Kebijakan pemerintah tentangpenghematan anggaran tahun 2014 yang memerlukan waktu revisi DIPA danRKA-K/L relatif lama, 3). Kondisi iklim kemarau basah pada MT 2014, sehinggalahan yang biasa digunakan untuk pertanaman jagung dan kedelai petani lebihmemilih menanam komoditas lainnya, 4). Pelaksanaan lelang pengadaan saranapascapanen terpusat pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) di SekretariatDaerah Provinsi, sehingga pelaksanaan lelang mengalami keterlambatan sesuaidengan urutan, 5). Pelaksana PSO subsidi benih (PT Sang Hyang Seri) kurangmampu menyediakan benih sesuai dengan kebutuhan petani baik dari segiwaktu maupun varietas, dan varietas benih yang disediakan kurang diminati olehpetani khususnya jagung hibrida.

55. Untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ke depanakan dilakukan upaya perbaikan antara lain: perbaikan dan penyempurnaan,mulai dari perencanaan, pemilihan model kegiatan, organisasi pelaksanaan,serta peningkatan pemantauan, evaluasi dan pengendalian secaraberkesinambungan. Penyempurnaan model pembinaan budidaya darisebelumnya SL-PTT menjadi GP-PTT, penumbuhan desa mandiri benih,perbaikan sistem perbanyakan benih kedelai (BP-BP1, BR-BR1, BR-BR2, BR2-BR3, BR3-BR4), perbaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah/beras,kedelai, pendaftaran barang dalam e-catalog, peningkatan integrasi dansinkronisasi kegiatan antar unit eselon I lingkup Kementan dan sektor/subsektorterkait.

Page 19: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xviii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Panganxviii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Panganxviii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 20: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xix

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….........................iRINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………………..................iiiDAFTAR ISI ………………………………………………………………...........................xixDAFTAR TABEL ……………………………………………………………......................xxiiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................xxviiBAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................................1BAB II. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 ......................................................3BAB III. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 ....................................................................93.1. Indikator Makro ..................................................................................................9

3.1.1. Produk Domestik Bruto ..........................................................................93.1.2. Ekspor dan Impor Komoditas Utama Tanaman Pangan .....................113.1.3. Nilai Tukar Petani ................................................................................123.1.4. Tenaga Kerja .......................................................................................13

3.2. Capaian Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan..................................143.3. Neraca Produksi Beras, Jagung dan Kedelai ..................................................163.4. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat ...........................................183.5. Luas Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Dampak

Perubahan Iklim...............................................................................................193.6. Susut Hasil ......................................................................................................21

BAB IV. PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 ........................234.1. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia .......................................................23

4.1.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi ...................234.1.2. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Jagung ..............244.1.3. Fasilitasi Kemitraan Pengembangan KomoditasSerealia Lainnya ......26

xix

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….........................iRINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………………..................iiiDAFTAR ISI ………………………………………………………………...........................xixDAFTAR TABEL ……………………………………………………………......................xxiiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................xxviiBAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................................1BAB II. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 ......................................................3BAB III. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 ....................................................................93.1. Indikator Makro ..................................................................................................9

3.1.1. Produk Domestik Bruto ..........................................................................93.1.2. Ekspor dan Impor Komoditas Utama Tanaman Pangan .....................113.1.3. Nilai Tukar Petani ................................................................................123.1.4. Tenaga Kerja .......................................................................................13

3.2. Capaian Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan..................................143.3. Neraca Produksi Beras, Jagung dan Kedelai ..................................................163.4. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat ...........................................183.5. Luas Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Dampak

Perubahan Iklim...............................................................................................193.6. Susut Hasil ......................................................................................................21

BAB IV. PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 ........................234.1. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia .......................................................23

4.1.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi ...................234.1.2. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Jagung ..............244.1.3. Fasilitasi Kemitraan Pengembangan KomoditasSerealia Lainnya ......26

xix

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….........................iRINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………………..................iiiDAFTAR ISI ………………………………………………………………...........................xixDAFTAR TABEL ……………………………………………………………......................xxiiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................xxviiBAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................................1BAB II. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 ......................................................3BAB III. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 ....................................................................93.1. Indikator Makro ..................................................................................................9

3.1.1. Produk Domestik Bruto ..........................................................................93.1.2. Ekspor dan Impor Komoditas Utama Tanaman Pangan .....................113.1.3. Nilai Tukar Petani ................................................................................123.1.4. Tenaga Kerja .......................................................................................13

3.2. Capaian Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan..................................143.3. Neraca Produksi Beras, Jagung dan Kedelai ..................................................163.4. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat ...........................................183.5. Luas Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Dampak

Perubahan Iklim...............................................................................................193.6. Susut Hasil ......................................................................................................21

BAB IV. PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 ........................234.1. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia .......................................................23

4.1.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi ...................234.1.2. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Jagung ..............244.1.3. Fasilitasi Kemitraan Pengembangan KomoditasSerealia Lainnya ......26

Page 21: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xx

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.2. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi ............................264.2.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai ..............264.2.2. Perluasan Areal Tanam Kedelai ..........................................................284.2.3. Pengembangan Ubikayu .....................................................................294.2.4. Pengembangan Ubijalar ......................................................................294.2.5. Fasilitasi Kemitraan Pengembangan KomoditasAneka Kacang

dan Umbi Lainnya ................................................................................304.3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan..............................31

4.3.1. Perbanyakan Benih Sumber ................................................................314.3.2. Pemberdayaan Penangkar Benih ........................................................324.3.3. Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan.................334.3.4. Penilaian Varietas ................................................................................364.3.5. Insentif Pengawas Benih Tanaman ....................................................384.3.6. Ekspor dan Impor Benih ......................................................................394.3.7. Subsidi Benih .......................................................................................404.3.8. Cadangan Benih Nasional ...................................................................41

4.4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim .................................424.4.1. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu ...............................424.4.2. Sekolah Lapangan Iklim.......................................................................434.4.3. Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan.......................................................................434.5.4. Bahan dan Sarana Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan.......................................................................444.4.5. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan ..............444.4.6. Surveilans/Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan .............45

xx

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.2. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi ............................264.2.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai ..............264.2.2. Perluasan Areal Tanam Kedelai ..........................................................284.2.3. Pengembangan Ubikayu .....................................................................294.2.4. Pengembangan Ubijalar ......................................................................294.2.5. Fasilitasi Kemitraan Pengembangan KomoditasAneka Kacang

dan Umbi Lainnya ................................................................................304.3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan..............................31

4.3.1. Perbanyakan Benih Sumber ................................................................314.3.2. Pemberdayaan Penangkar Benih ........................................................324.3.3. Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan.................334.3.4. Penilaian Varietas ................................................................................364.3.5. Insentif Pengawas Benih Tanaman ....................................................384.3.6. Ekspor dan Impor Benih ......................................................................394.3.7. Subsidi Benih .......................................................................................404.3.8. Cadangan Benih Nasional ...................................................................41

4.4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim .................................424.4.1. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu ...............................424.4.2. Sekolah Lapangan Iklim.......................................................................434.4.3. Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan.......................................................................434.5.4. Bahan dan Sarana Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan.......................................................................444.4.5. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan ..............444.4.6. Surveilans/Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan .............45

xx

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.2. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi ............................264.2.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai ..............264.2.2. Perluasan Areal Tanam Kedelai ..........................................................284.2.3. Pengembangan Ubikayu .....................................................................294.2.4. Pengembangan Ubijalar ......................................................................294.2.5. Fasilitasi Kemitraan Pengembangan KomoditasAneka Kacang

dan Umbi Lainnya ................................................................................304.3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan..............................31

4.3.1. Perbanyakan Benih Sumber ................................................................314.3.2. Pemberdayaan Penangkar Benih ........................................................324.3.3. Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan.................334.3.4. Penilaian Varietas ................................................................................364.3.5. Insentif Pengawas Benih Tanaman ....................................................384.3.6. Ekspor dan Impor Benih ......................................................................394.3.7. Subsidi Benih .......................................................................................404.3.8. Cadangan Benih Nasional ...................................................................41

4.4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim .................................424.4.1. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu ...............................424.4.2. Sekolah Lapangan Iklim.......................................................................434.4.3. Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan.......................................................................434.5.4. Bahan dan Sarana Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan.......................................................................444.4.5. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan ..............444.4.6. Surveilans/Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan .............45

Page 22: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xxi

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.4.7. Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan PerlindunganTanaman...............................................................................................45

4.4.8. Kegiatan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman ...............................454.5. Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan..................................................48

4.5.1. Bantuan Sarana Pascapanen Padi, Jagung dan Kedelai ....................484.5.2. Fasilitasi Sarana Pascapanen Dalam MendukungPilotProject

Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2013-2045.............................494.5.3. Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen TanamanPangan..........494.5.4. Pengukuran Susut Hasil Pascapanen Tanaman Pangan.....................50

4.6. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan PenerapanSistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih....................................................524.6.1. Pengembangan dan Validasi Metode Pengujian Mutu Benih ..............524.6.2. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu.....................................544.6.3. Uji Profisiensi........................................................................................544.6.4. Pelayanan Pengujian Mutu Benih.........................................................554.6.5. Uji Petik Mutu Benih.............................................................................554.6.6. Koleksi Varietas/IPTB/DNA...................................................................564.6.7. Penerbitan Jurnal/Buletin/MajalahVigor................................................56

4.7. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan .......................................................................................................564.7.1. Data dan Informasi Ramalan Serangan Organisme

Pengganggu Tumbuhan.......................................................................564.7.2. Model Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan........................584.7.3. Penerapan dan Pengembangan Model Peramalan

Organisme Pengganggu Tumbuhan.....................................................594.7.4. Perbanyakan Agens Pengendali Hayati Padat dan Cair......................60

xxi

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.4.7. Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan PerlindunganTanaman...............................................................................................45

4.4.8. Kegiatan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman ...............................454.5. Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan..................................................48

4.5.1. Bantuan Sarana Pascapanen Padi, Jagung dan Kedelai ....................484.5.2. Fasilitasi Sarana Pascapanen Dalam MendukungPilotProject

Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2013-2045.............................494.5.3. Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen TanamanPangan..........494.5.4. Pengukuran Susut Hasil Pascapanen Tanaman Pangan.....................50

4.6. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan PenerapanSistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih....................................................524.6.1. Pengembangan dan Validasi Metode Pengujian Mutu Benih ..............524.6.2. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu.....................................544.6.3. Uji Profisiensi........................................................................................544.6.4. Pelayanan Pengujian Mutu Benih.........................................................554.6.5. Uji Petik Mutu Benih.............................................................................554.6.6. Koleksi Varietas/IPTB/DNA...................................................................564.6.7. Penerbitan Jurnal/Buletin/MajalahVigor................................................56

4.7. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan .......................................................................................................564.7.1. Data dan Informasi Ramalan Serangan Organisme

Pengganggu Tumbuhan.......................................................................564.7.2. Model Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan........................584.7.3. Penerapan dan Pengembangan Model Peramalan

Organisme Pengganggu Tumbuhan.....................................................594.7.4. Perbanyakan Agens Pengendali Hayati Padat dan Cair......................60

xxi

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.4.7. Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan PerlindunganTanaman...............................................................................................45

4.4.8. Kegiatan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman ...............................454.5. Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan..................................................48

4.5.1. Bantuan Sarana Pascapanen Padi, Jagung dan Kedelai ....................484.5.2. Fasilitasi Sarana Pascapanen Dalam MendukungPilotProject

Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2013-2045.............................494.5.3. Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen TanamanPangan..........494.5.4. Pengukuran Susut Hasil Pascapanen Tanaman Pangan.....................50

4.6. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan PenerapanSistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih....................................................524.6.1. Pengembangan dan Validasi Metode Pengujian Mutu Benih ..............524.6.2. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu.....................................544.6.3. Uji Profisiensi........................................................................................544.6.4. Pelayanan Pengujian Mutu Benih.........................................................554.6.5. Uji Petik Mutu Benih.............................................................................554.6.6. Koleksi Varietas/IPTB/DNA...................................................................564.6.7. Penerbitan Jurnal/Buletin/MajalahVigor................................................56

4.7. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan .......................................................................................................564.7.1. Data dan Informasi Ramalan Serangan Organisme

Pengganggu Tumbuhan.......................................................................564.7.2. Model Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan........................584.7.3. Penerapan dan Pengembangan Model Peramalan

Organisme Pengganggu Tumbuhan.....................................................594.7.4. Perbanyakan Agens Pengendali Hayati Padat dan Cair......................60

Page 23: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xxii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.7.5. Diseminasi Informasi Pengamatan, Peramalan danPengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan .............................61

4.8. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya ....................................................614.8.1. Pembayaran Gaji dan Honor................................................................614.8.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak........................................................624.8.3. Penatausahaan Barang Milik Negara...................................................624.8.4. Penghargaan Kelompoktani dan Mantri Tani Berprestasi

Tingkat Nasional...................................................................................624.8.5. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi............................644.8.6. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern............................................654.8.7. Penyelesaian Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan.................................................................................................664.8.8. Penyusunan Pelaporan dan Bahan Koordinasi....................................674.8.9. Pendataan/Statistik...............................................................................67

BAB V. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2014 ..........................................................695.1. APBN Sektoral (BA.018.03).............................................................................695.2. APBN Subsidi Benih (BA.999.07)....................................................................71BAB VI. SUMBER DAYA MANUSIA .............................................................................72BAB VII.PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT ........................................747.1. Permasalahan .................................................................................................747.2. Upaya Tindak Lanjut .......................................................................................75BAB VIII. PENUTUP .....................................................................................................77LAMPIRAN

xxii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.7.5. Diseminasi Informasi Pengamatan, Peramalan danPengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan .............................61

4.8. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya ....................................................614.8.1. Pembayaran Gaji dan Honor................................................................614.8.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak........................................................624.8.3. Penatausahaan Barang Milik Negara...................................................624.8.4. Penghargaan Kelompoktani dan Mantri Tani Berprestasi

Tingkat Nasional...................................................................................624.8.5. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi............................644.8.6. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern............................................654.8.7. Penyelesaian Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan.................................................................................................664.8.8. Penyusunan Pelaporan dan Bahan Koordinasi....................................674.8.9. Pendataan/Statistik...............................................................................67

BAB V. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2014 ..........................................................695.1. APBN Sektoral (BA.018.03).............................................................................695.2. APBN Subsidi Benih (BA.999.07)....................................................................71BAB VI. SUMBER DAYA MANUSIA .............................................................................72BAB VII.PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT ........................................747.1. Permasalahan .................................................................................................747.2. Upaya Tindak Lanjut .......................................................................................75BAB VIII. PENUTUP .....................................................................................................77LAMPIRAN

xxii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.7.5. Diseminasi Informasi Pengamatan, Peramalan danPengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan .............................61

4.8. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya ....................................................614.8.1. Pembayaran Gaji dan Honor................................................................614.8.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak........................................................624.8.3. Penatausahaan Barang Milik Negara...................................................624.8.4. Penghargaan Kelompoktani dan Mantri Tani Berprestasi

Tingkat Nasional...................................................................................624.8.5. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi............................644.8.6. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern............................................654.8.7. Penyelesaian Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan.................................................................................................664.8.8. Penyusunan Pelaporan dan Bahan Koordinasi....................................674.8.9. Pendataan/Statistik...............................................................................67

BAB V. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2014 ..........................................................695.1. APBN Sektoral (BA.018.03).............................................................................695.2. APBN Subsidi Benih (BA.999.07)....................................................................71BAB VI. SUMBER DAYA MANUSIA .............................................................................72BAB VII.PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT ........................................747.1. Permasalahan .................................................................................................747.2. Upaya Tindak Lanjut .......................................................................................75BAB VIII. PENUTUP .....................................................................................................77LAMPIRAN

Page 24: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xxiii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014 ....................9Tabel 2. Kontribusi PDB Sub Sektor Lingkup Pertanian Terhadap

PDB Sektor Pertanian Tahun 2014..............................................................10Tabel 3. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2014 ........10Tabel 4. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Utama

Tanaman Pangan Tahun 2014 ....................................................................11Tabel 5. Nilai Tukar Petani Sektor Pertanian dan Subsektor Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................12Tabel 6. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2014 ..................................13Tabel 7. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II) .....................14Tabel 8. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II) ...............15Tabel 9. Capaian Luas Panen Tanaman PanganTahun 2014 (ARAM II) .................16Tabel 10. Neraca Produksi dan Kebutuhan Beras Tahun 2014...................................17Tabel 11. Neraca Produksi dan Kebutuhan Jagung Tahun 2014 ...............................17Tabel 12. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun 2014................................18Tabel 13. Capaian Penggunaan Benih Varietas Unggul BersertifikatPadi

Jagung dan Kedelai Tahun 2014.................................................................19Tabel 14. Luas Serangan OPT Utama dan DPI Pada Pertanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................20Tabel 15. Capaian Pengamanan Pertanaman Pangan Tahun 2014...........................21Tabel 16. Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014 .................21Tabel 17. Capaian Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai

Tahun 2014 .................................................................................................22

xxiii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014 ....................9Tabel 2. Kontribusi PDB Sub Sektor Lingkup Pertanian Terhadap

PDB Sektor Pertanian Tahun 2014..............................................................10Tabel 3. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2014 ........10Tabel 4. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Utama

Tanaman Pangan Tahun 2014 ....................................................................11Tabel 5. Nilai Tukar Petani Sektor Pertanian dan Subsektor Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................12Tabel 6. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2014 ..................................13Tabel 7. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II) .....................14Tabel 8. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II) ...............15Tabel 9. Capaian Luas Panen Tanaman PanganTahun 2014 (ARAM II) .................16Tabel 10. Neraca Produksi dan Kebutuhan Beras Tahun 2014...................................17Tabel 11. Neraca Produksi dan Kebutuhan Jagung Tahun 2014 ...............................17Tabel 12. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun 2014................................18Tabel 13. Capaian Penggunaan Benih Varietas Unggul BersertifikatPadi

Jagung dan Kedelai Tahun 2014.................................................................19Tabel 14. Luas Serangan OPT Utama dan DPI Pada Pertanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................20Tabel 15. Capaian Pengamanan Pertanaman Pangan Tahun 2014...........................21Tabel 16. Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014 .................21Tabel 17. Capaian Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai

Tahun 2014 .................................................................................................22

xxiii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014 ....................9Tabel 2. Kontribusi PDB Sub Sektor Lingkup Pertanian Terhadap

PDB Sektor Pertanian Tahun 2014..............................................................10Tabel 3. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2014 ........10Tabel 4. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Utama

Tanaman Pangan Tahun 2014 ....................................................................11Tabel 5. Nilai Tukar Petani Sektor Pertanian dan Subsektor Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................12Tabel 6. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2014 ..................................13Tabel 7. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II) .....................14Tabel 8. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II) ...............15Tabel 9. Capaian Luas Panen Tanaman PanganTahun 2014 (ARAM II) .................16Tabel 10. Neraca Produksi dan Kebutuhan Beras Tahun 2014...................................17Tabel 11. Neraca Produksi dan Kebutuhan Jagung Tahun 2014 ...............................17Tabel 12. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun 2014................................18Tabel 13. Capaian Penggunaan Benih Varietas Unggul BersertifikatPadi

Jagung dan Kedelai Tahun 2014.................................................................19Tabel 14. Luas Serangan OPT Utama dan DPI Pada Pertanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................20Tabel 15. Capaian Pengamanan Pertanaman Pangan Tahun 2014...........................21Tabel 16. Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014 .................21Tabel 17. Capaian Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai

Tahun 2014 .................................................................................................22

Page 25: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xxiv

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 18. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan TanamanTerpadu Padi Tahun 2014 ...........................................................................23

Tabel 19. Produktivitas Padi Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014 .......................24Tabel 20. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Jagung Tahun 2014 ......................................................................25Tabel 21. Produktivitas Jagung Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014 ..................25Tabel 22. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Kedelai Tahun 2014 ......................................................................27Tabel 23. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014 ..................27Tabel 24. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam Kedelai Tahun 2014 ...............28Tabel 25. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan Perluasan Areal

Tanam Tahun 2014 .....................................................................................28Tabel 26. Realisasi Tanam Pengembangan Ubikayu Tahun 2014 .............................29Tabel 27. Realisasi Kegiatan Pengembangan Ubijalar Tahun 2014 ...........................30Tabel 28. Produktivitas Ubijalar Di Lokasi Kegiatan Pengembangan

Ubijalar Tahun 2014 ....................................................................................30Tabel 29. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi dan Palawija

Tahun 2014 ................................................................................................32Tabel 30. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai

Tahun 2014..................................................................................................33Tabel 31. Realisasi Luas Areal Sertifikasi Penangkaran Benih Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................34Tabel 32. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Tanaman Pangan

Tahun 2014 .................................................................................................34Tabel 33. Realisasi Pengawasan/Pengecekan Mutu Benih Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................35

xxiv

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 18. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan TanamanTerpadu Padi Tahun 2014 ...........................................................................23

Tabel 19. Produktivitas Padi Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014 .......................24Tabel 20. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Jagung Tahun 2014 ......................................................................25Tabel 21. Produktivitas Jagung Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014 ..................25Tabel 22. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Kedelai Tahun 2014 ......................................................................27Tabel 23. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014 ..................27Tabel 24. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam Kedelai Tahun 2014 ...............28Tabel 25. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan Perluasan Areal

Tanam Tahun 2014 .....................................................................................28Tabel 26. Realisasi Tanam Pengembangan Ubikayu Tahun 2014 .............................29Tabel 27. Realisasi Kegiatan Pengembangan Ubijalar Tahun 2014 ...........................30Tabel 28. Produktivitas Ubijalar Di Lokasi Kegiatan Pengembangan

Ubijalar Tahun 2014 ....................................................................................30Tabel 29. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi dan Palawija

Tahun 2014 ................................................................................................32Tabel 30. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai

Tahun 2014..................................................................................................33Tabel 31. Realisasi Luas Areal Sertifikasi Penangkaran Benih Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................34Tabel 32. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Tanaman Pangan

Tahun 2014 .................................................................................................34Tabel 33. Realisasi Pengawasan/Pengecekan Mutu Benih Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................35

xxiv

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 18. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan TanamanTerpadu Padi Tahun 2014 ...........................................................................23

Tabel 19. Produktivitas Padi Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014 .......................24Tabel 20. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Jagung Tahun 2014 ......................................................................25Tabel 21. Produktivitas Jagung Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014 ..................25Tabel 22. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Kedelai Tahun 2014 ......................................................................27Tabel 23. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014 ..................27Tabel 24. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam Kedelai Tahun 2014 ...............28Tabel 25. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan Perluasan Areal

Tanam Tahun 2014 .....................................................................................28Tabel 26. Realisasi Tanam Pengembangan Ubikayu Tahun 2014 .............................29Tabel 27. Realisasi Kegiatan Pengembangan Ubijalar Tahun 2014 ...........................30Tabel 28. Produktivitas Ubijalar Di Lokasi Kegiatan Pengembangan

Ubijalar Tahun 2014 ....................................................................................30Tabel 29. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi dan Palawija

Tahun 2014 ................................................................................................32Tabel 30. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai

Tahun 2014..................................................................................................33Tabel 31. Realisasi Luas Areal Sertifikasi Penangkaran Benih Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................34Tabel 32. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Tanaman Pangan

Tahun 2014 .................................................................................................34Tabel 33. Realisasi Pengawasan/Pengecekan Mutu Benih Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................35

Page 26: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xxv

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 34. Realisasi Penyaluran Benih Non Subsidi/Pasar Bebas Tahun 2014 ..........35Tabel 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi

Tahun 2014 .................................................................................................36Tabel 36. Penyebaran Varietas Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014......................37Tabel 37. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija Tahun 2014 ......38Tabel 38. Realisasi Pemasukan Benih Tanaman Pangan Tahun 2014 ......................39Tabel 39. Realisasi Pengeluaran Benih Tanaman Pangan Tahun 2014.....................40Tabel 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Tahun 2014 .................41Tabel 41. Stok dan Penggunaan Cadangan Benih Nasional Tahun 2014 ..................42Tabel 42. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama

Terpadu Tahun 2014 ...................................................................................43Tabel 43. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan IklimTahun 2014 .....................43Tabel 44. Realisasi Pengujian Mutu Pestisida, Pupuk dan ProdukTanaman

Tahun 2014 .................................................................................................46Tabel 45. Realisasi Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan

Tahun 2014 .................................................................................................48Tabel 46. Realisasi Produk Agens Pengendali Hayati Tahun 2014 ............................60Tabel 47. Perkembangan Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................66Tabel 48. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan Menurut Satuan Kerja Tahun 2014 ................................................70Tabel 49. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan Menurut Kegiatan Tahun 2014 ......................................................70Tabel 50. Realisasi APBN Subsidi Benih Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 .................................................................................................71

xxv

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 34. Realisasi Penyaluran Benih Non Subsidi/Pasar Bebas Tahun 2014 ..........35Tabel 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi

Tahun 2014 .................................................................................................36Tabel 36. Penyebaran Varietas Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014......................37Tabel 37. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija Tahun 2014 ......38Tabel 38. Realisasi Pemasukan Benih Tanaman Pangan Tahun 2014 ......................39Tabel 39. Realisasi Pengeluaran Benih Tanaman Pangan Tahun 2014.....................40Tabel 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Tahun 2014 .................41Tabel 41. Stok dan Penggunaan Cadangan Benih Nasional Tahun 2014 ..................42Tabel 42. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama

Terpadu Tahun 2014 ...................................................................................43Tabel 43. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan IklimTahun 2014 .....................43Tabel 44. Realisasi Pengujian Mutu Pestisida, Pupuk dan ProdukTanaman

Tahun 2014 .................................................................................................46Tabel 45. Realisasi Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan

Tahun 2014 .................................................................................................48Tabel 46. Realisasi Produk Agens Pengendali Hayati Tahun 2014 ............................60Tabel 47. Perkembangan Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................66Tabel 48. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan Menurut Satuan Kerja Tahun 2014 ................................................70Tabel 49. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan Menurut Kegiatan Tahun 2014 ......................................................70Tabel 50. Realisasi APBN Subsidi Benih Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 .................................................................................................71

xxv

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 34. Realisasi Penyaluran Benih Non Subsidi/Pasar Bebas Tahun 2014 ..........35Tabel 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi

Tahun 2014 .................................................................................................36Tabel 36. Penyebaran Varietas Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014......................37Tabel 37. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija Tahun 2014 ......38Tabel 38. Realisasi Pemasukan Benih Tanaman Pangan Tahun 2014 ......................39Tabel 39. Realisasi Pengeluaran Benih Tanaman Pangan Tahun 2014.....................40Tabel 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Tahun 2014 .................41Tabel 41. Stok dan Penggunaan Cadangan Benih Nasional Tahun 2014 ..................42Tabel 42. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama

Terpadu Tahun 2014 ...................................................................................43Tabel 43. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan IklimTahun 2014 .....................43Tabel 44. Realisasi Pengujian Mutu Pestisida, Pupuk dan ProdukTanaman

Tahun 2014 .................................................................................................46Tabel 45. Realisasi Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan

Tahun 2014 .................................................................................................48Tabel 46. Realisasi Produk Agens Pengendali Hayati Tahun 2014 ............................60Tabel 47. Perkembangan Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan Tahun 2014 ....................................................................................66Tabel 48. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan Menurut Satuan Kerja Tahun 2014 ................................................70Tabel 49. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan Menurut Kegiatan Tahun 2014 ......................................................70Tabel 50. Realisasi APBN Subsidi Benih Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 .................................................................................................71

Page 27: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xxvi

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 51. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan BerdasarkanKualifikasi Pendidikan Tahun 2014..............................................................72

Tabel 52. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan Golongan/Ruang Gaji Tahun 2014 ..............................................................................73

xxvi

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 51. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan BerdasarkanKualifikasi Pendidikan Tahun 2014..............................................................72

Tabel 52. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan Golongan/Ruang Gaji Tahun 2014 ..............................................................................73

xxvi

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 51. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan BerdasarkanKualifikasi Pendidikan Tahun 2014..............................................................72

Tabel 52. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan Golongan/Ruang Gaji Tahun 2014 ..............................................................................73

Page 28: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xxvii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Capaian Produksi Padi Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ...................81Lampiran 2. Capaian Produksi Jagung Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ..............82Lampiran 3. Capaian Produksi Kedelai Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ..............83Lampiran 4. Capaian Produksi Kacang Tanah Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ...84Lampiran 5. Capaian Produksi Kacang Hijau Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)......85Lampiran 6. Capaian Produksi Ubikayu Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) .............86Lampiran 7. Capaian Produksi Ubijalar Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ..............87Lampiran 8. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Padi Per Provinsi Tahun 2014 ...................................................88Lampiran 9. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Jagung Per Provinsi Tahun 2014 ..............................................89Lampiran 10. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Kedelai Per Provinsi Tahun 2014 ...........................................90Lampiran 11. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam Kedelai Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................91Lampiran 12. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................92Lampiran 13. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Jagung Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................93Lampiran 14. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................94Lampiran 15. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................95

xxvii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Capaian Produksi Padi Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ...................81Lampiran 2. Capaian Produksi Jagung Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ..............82Lampiran 3. Capaian Produksi Kedelai Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ..............83Lampiran 4. Capaian Produksi Kacang Tanah Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ...84Lampiran 5. Capaian Produksi Kacang Hijau Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)......85Lampiran 6. Capaian Produksi Ubikayu Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) .............86Lampiran 7. Capaian Produksi Ubijalar Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ..............87Lampiran 8. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Padi Per Provinsi Tahun 2014 ...................................................88Lampiran 9. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Jagung Per Provinsi Tahun 2014 ..............................................89Lampiran 10. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Kedelai Per Provinsi Tahun 2014 ...........................................90Lampiran 11. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam Kedelai Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................91Lampiran 12. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................92Lampiran 13. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Jagung Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................93Lampiran 14. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................94Lampiran 15. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................95

xxvii

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Capaian Produksi Padi Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ...................81Lampiran 2. Capaian Produksi Jagung Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ..............82Lampiran 3. Capaian Produksi Kedelai Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ..............83Lampiran 4. Capaian Produksi Kacang Tanah Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ...84Lampiran 5. Capaian Produksi Kacang Hijau Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)......85Lampiran 6. Capaian Produksi Ubikayu Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) .............86Lampiran 7. Capaian Produksi Ubijalar Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II) ..............87Lampiran 8. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Padi Per Provinsi Tahun 2014 ...................................................88Lampiran 9. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Jagung Per Provinsi Tahun 2014 ..............................................89Lampiran 10. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu Kedelai Per Provinsi Tahun 2014 ...........................................90Lampiran 11. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam Kedelai Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................91Lampiran 12. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................92Lampiran 13. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Jagung Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................93Lampiran 14. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................94Lampiran 15. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah Per Provinsi

Tahun 2014 ...........................................................................................95

Page 29: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xxviii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 16. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014 ...........................................................................................96

Lampiran 17. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubikayu Per ProvinsiTahun 2014 ...........................................................................................97

Lampiran 18. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubijalar Per ProvinsiTahun 2014 ...........................................................................................98

Lampiran 19. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi InbridaPer Provinsi Tahun 2014 .......................................................................99

Lampiran 20. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................100

Lampiran 21. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Padi Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................101

Lampiran 22. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Jagung Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................102

Lampiran 23. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................103

Lampiran 24. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang TanahPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................104

Lampiran 25. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang HijauPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................105

Lampiran 26. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Padi Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................106

Lampiran 27. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Jagung Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................107

Lampiran 28. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................108

xxviii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 16. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014 ...........................................................................................96

Lampiran 17. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubikayu Per ProvinsiTahun 2014 ...........................................................................................97

Lampiran 18. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubijalar Per ProvinsiTahun 2014 ...........................................................................................98

Lampiran 19. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi InbridaPer Provinsi Tahun 2014 .......................................................................99

Lampiran 20. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................100

Lampiran 21. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Padi Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................101

Lampiran 22. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Jagung Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................102

Lampiran 23. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................103

Lampiran 24. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang TanahPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................104

Lampiran 25. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang HijauPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................105

Lampiran 26. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Padi Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................106

Lampiran 27. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Jagung Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................107

Lampiran 28. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................108

xxviii

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 16. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014 ...........................................................................................96

Lampiran 17. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubikayu Per ProvinsiTahun 2014 ...........................................................................................97

Lampiran 18. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubijalar Per ProvinsiTahun 2014 ...........................................................................................98

Lampiran 19. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi InbridaPer Provinsi Tahun 2014 .......................................................................99

Lampiran 20. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................100

Lampiran 21. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Padi Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................101

Lampiran 22. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Jagung Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................102

Lampiran 23. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................103

Lampiran 24. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang TanahPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................104

Lampiran 25. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang HijauPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................105

Lampiran 26. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Padi Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................106

Lampiran 27. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Jagung Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................107

Lampiran 28. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................108

Page 30: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xxix

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 29. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang TanahPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................109

Lampiran 30. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang HijauPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................110

Lampiran 31. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014 .....111Lampiran 32. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Jagung Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................112Lampiran 33. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kedelai Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................113Lampiran 34. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kacang Tanah Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................114Lampiran 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi

Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................................115Lampiran 36. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija

Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................................116Lampiran 37. Realisasi Insentif Pengawas Benih Tanaman Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................117Lampiran 38. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi Inbrida

Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................................118Lampiran 39. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi Hibrida

Tahun 2014 .........................................................................................119Lampiran 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung

Komposit Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................120Lampiran 41. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung

Hibrida Per Provinsi Tahun 2014 ........................................................121

xxix

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 29. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang TanahPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................109

Lampiran 30. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang HijauPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................110

Lampiran 31. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014 .....111Lampiran 32. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Jagung Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................112Lampiran 33. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kedelai Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................113Lampiran 34. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kacang Tanah Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................114Lampiran 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi

Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................................115Lampiran 36. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija

Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................................116Lampiran 37. Realisasi Insentif Pengawas Benih Tanaman Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................117Lampiran 38. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi Inbrida

Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................................118Lampiran 39. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi Hibrida

Tahun 2014 .........................................................................................119Lampiran 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung

Komposit Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................120Lampiran 41. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung

Hibrida Per Provinsi Tahun 2014 ........................................................121

xxix

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 29. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang TanahPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................109

Lampiran 30. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang HijauPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................110

Lampiran 31. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014 .....111Lampiran 32. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Jagung Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................112Lampiran 33. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kedelai Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................113Lampiran 34. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kacang Tanah Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................114Lampiran 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi

Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................................115Lampiran 36. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija

Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................................116Lampiran 37. Realisasi Insentif Pengawas Benih Tanaman Per Provinsi

Tahun 2014 .........................................................................................117Lampiran 38. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi Inbrida

Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................................118Lampiran 39. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi Hibrida

Tahun 2014 .........................................................................................119Lampiran 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung

Komposit Per Provinsi Tahun 2014 .....................................................120Lampiran 41. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung

Hibrida Per Provinsi Tahun 2014 ........................................................121

Page 31: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

xxx

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 42. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi KedelaiPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................122

Lampiran 43. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian HamaTerpadu Per Provinsi Tahun 2014 ......................................................123

Lampiran 44. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Iklim Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................124

Lampiran 45. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen TanamanPangan Per Provinsi Tahun 2014 .......................................................125

Lampiran 46. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen TanamanPangan Per Provinsi Tahun 2014 (Lanjutan) ......................................126

Lampiran 47. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal TanamanPangan Per Provinsi Tahun 2014 .......................................................127

xxx

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 42. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi KedelaiPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................122

Lampiran 43. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian HamaTerpadu Per Provinsi Tahun 2014 ......................................................123

Lampiran 44. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Iklim Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................124

Lampiran 45. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen TanamanPangan Per Provinsi Tahun 2014 .......................................................125

Lampiran 46. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen TanamanPangan Per Provinsi Tahun 2014 (Lanjutan) ......................................126

Lampiran 47. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal TanamanPangan Per Provinsi Tahun 2014 .......................................................127

xxx

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 42. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi KedelaiPer Provinsi Tahun 2014 .....................................................................122

Lampiran 43. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian HamaTerpadu Per Provinsi Tahun 2014 ......................................................123

Lampiran 44. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Iklim Per ProvinsiTahun 2014 .........................................................................................124

Lampiran 45. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen TanamanPangan Per Provinsi Tahun 2014 .......................................................125

Lampiran 46. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen TanamanPangan Per Provinsi Tahun 2014 (Lanjutan) ......................................126

Lampiran 47. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal TanamanPangan Per Provinsi Tahun 2014 .......................................................127

Page 32: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

1

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IPENDAHULUAN

Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Target pembangunan pertanian dalamRPJMN 2010-2014 adalah mewujudkan swasembada dan swasembada panganberkelanjutan, antara lain komoditas padi (surplus beras 10 juta ton), swasembadajagung berkelanjutan dan swasembada kedelai. Mewujudkan swasembada danswasembada berkelanjutan merupakan salah satu dari Empat Target SuksesKeberhasilan Kementerian Pertanian. Target lainnya yaitu mewujudkan peningkatandiversifikasi pangan; mewujudkan peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor;serta mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani.

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, upaya pencapaian swasembadadan swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai merupakan tugas pokok danfungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dalam melaksanakan tugas danfungsinya, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan didukung oleh delapan unit Eselon II,yaitu: 1). Sekretariat Direktorat Jenderal, 2). Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan,3). Direktorat Budidaya Serealia, 4). Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, 5).Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, 6). Direktorat Pascapanen TanamanPangan, 7). Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BBPPMBTPH), dan 8). Balai Besar Peramalan Organisme PenggangguTumbuhan (BBPOPT). Masing-masing unit Eselon dua tersebut mempunyai tugas danfungsi yang bertujuan untuk mewujudkan visi Direktorat Jenderal Tanaman Pangantahun 2010-2014.

Untuk mencapai swasembada berkelanjutan padi (surplus beras 10 juta ton),swasembada jagung berkelanjutan dan swasembada kedelai tahun 2014, maka padatahun 2014 telah ditetapkan target produksi padi sebesar 72,34 juta ton gabah keringgiling (GKG), jagung 19,00 juta ton pipilan kering dan kedelai 1,00 juta ton biji kering.Sedangkan komoditas utama tanaman pangan lainnya yang perlu ditingkatkanproduksinya yaitu kacang tanah dengan target 1,30 juta ton biji kering, kacang hijau

1

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IPENDAHULUAN

Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Target pembangunan pertanian dalamRPJMN 2010-2014 adalah mewujudkan swasembada dan swasembada panganberkelanjutan, antara lain komoditas padi (surplus beras 10 juta ton), swasembadajagung berkelanjutan dan swasembada kedelai. Mewujudkan swasembada danswasembada berkelanjutan merupakan salah satu dari Empat Target SuksesKeberhasilan Kementerian Pertanian. Target lainnya yaitu mewujudkan peningkatandiversifikasi pangan; mewujudkan peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor;serta mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani.

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, upaya pencapaian swasembadadan swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai merupakan tugas pokok danfungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dalam melaksanakan tugas danfungsinya, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan didukung oleh delapan unit Eselon II,yaitu: 1). Sekretariat Direktorat Jenderal, 2). Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan,3). Direktorat Budidaya Serealia, 4). Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, 5).Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, 6). Direktorat Pascapanen TanamanPangan, 7). Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BBPPMBTPH), dan 8). Balai Besar Peramalan Organisme PenggangguTumbuhan (BBPOPT). Masing-masing unit Eselon dua tersebut mempunyai tugas danfungsi yang bertujuan untuk mewujudkan visi Direktorat Jenderal Tanaman Pangantahun 2010-2014.

Untuk mencapai swasembada berkelanjutan padi (surplus beras 10 juta ton),swasembada jagung berkelanjutan dan swasembada kedelai tahun 2014, maka padatahun 2014 telah ditetapkan target produksi padi sebesar 72,34 juta ton gabah keringgiling (GKG), jagung 19,00 juta ton pipilan kering dan kedelai 1,00 juta ton biji kering.Sedangkan komoditas utama tanaman pangan lainnya yang perlu ditingkatkanproduksinya yaitu kacang tanah dengan target 1,30 juta ton biji kering, kacang hijau

1

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IPENDAHULUAN

Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Target pembangunan pertanian dalamRPJMN 2010-2014 adalah mewujudkan swasembada dan swasembada panganberkelanjutan, antara lain komoditas padi (surplus beras 10 juta ton), swasembadajagung berkelanjutan dan swasembada kedelai. Mewujudkan swasembada danswasembada berkelanjutan merupakan salah satu dari Empat Target SuksesKeberhasilan Kementerian Pertanian. Target lainnya yaitu mewujudkan peningkatandiversifikasi pangan; mewujudkan peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor;serta mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani.

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, upaya pencapaian swasembadadan swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai merupakan tugas pokok danfungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dalam melaksanakan tugas danfungsinya, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan didukung oleh delapan unit Eselon II,yaitu: 1). Sekretariat Direktorat Jenderal, 2). Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan,3). Direktorat Budidaya Serealia, 4). Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, 5).Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, 6). Direktorat Pascapanen TanamanPangan, 7). Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BBPPMBTPH), dan 8). Balai Besar Peramalan Organisme PenggangguTumbuhan (BBPOPT). Masing-masing unit Eselon dua tersebut mempunyai tugas danfungsi yang bertujuan untuk mewujudkan visi Direktorat Jenderal Tanaman Pangantahun 2010-2014.

Untuk mencapai swasembada berkelanjutan padi (surplus beras 10 juta ton),swasembada jagung berkelanjutan dan swasembada kedelai tahun 2014, maka padatahun 2014 telah ditetapkan target produksi padi sebesar 72,34 juta ton gabah keringgiling (GKG), jagung 19,00 juta ton pipilan kering dan kedelai 1,00 juta ton biji kering.Sedangkan komoditas utama tanaman pangan lainnya yang perlu ditingkatkanproduksinya yaitu kacang tanah dengan target 1,30 juta ton biji kering, kacang hijau

Page 33: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

2

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

430 ribu ton biji kering, ubikayu 27,60 juta ton umbi basah dan ubijalar 2,60 juta tonumbi basah. Sasaran tersebut (padi, jagung dan kedelai) merupakan perubahan darisasaran awal karena beberapa pertimbangan, termasuk pemotongan APBN sektoraluntuk penghematan.

Dalam rangka pencapaian sasaran produksi tersebut, Direktorat Jenderal TanamanPangan melaksanakan satu program pembangunan yang difasilitasi melalui danaAPBN, yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Panganuntuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Kegiatan yangdilaksanakan meliputi: 1). Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia; 2). PengelolaanProduksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi; 3). Pengelolaan Sistem PenyediaanBenih Tanaman Pangan; 4). Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dariGangguan OPT dan DPI; 5). Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan;6). Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem MutuLaboratorium Pengujian; 7). Pengembangan Peramalan Serangan OrganismePengganggu Tumbuhan; dan 8). Dukungan Manajemen danTeknis Lainnya.

Tahun 2014, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengelola APBN Sektoral untukmembiayai delapan kegiatan utama tersebut sebesar Rp.2,274 triliun, yangsebelumnya Rp.2,722 triliun, namun dilakukan pemotongan dalam rangkapenghematan. Anggaran tersebut ditempatkan di Satuan Kerja (Satker) Pusat, SatkerUPT Pusat, Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan.

Disamping kegiatan yang dibiayai APBN Sektoral, Direktorat Jenderal TanamanPangan melaksanakan kegiatan melalui APBN Subsidi berupa penyaluran benihbersubsidi dan Cadangan Benih Nasional (CBN) yang disalurkan oleh PT Sang HyangSeri dan PT Pertani. Alokasi APBN Subsidi untuk subsidi benih (BA 999.07) sebesarRp.1,565 triliun, namun Rp.560,444 miliar diblokir.

Untuk memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerjapembangunan tanaman pangan tahun 2014 dituangkan dalam Laporan TahunanDirektorat Jenderal Tanaman Pangan. Selain sebagai salah satu bentukpertanggungjawaban, diharapkan akan dapat dijadikan evaluasi pelaksanaan kegiatanDirektorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2014 baik terhadap capaian yang berhasildiraih, terutama yang belum mencapai target, sehingga diketahui permasalahan dandicarikan upaya pemecahannya.

2

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

430 ribu ton biji kering, ubikayu 27,60 juta ton umbi basah dan ubijalar 2,60 juta tonumbi basah. Sasaran tersebut (padi, jagung dan kedelai) merupakan perubahan darisasaran awal karena beberapa pertimbangan, termasuk pemotongan APBN sektoraluntuk penghematan.

Dalam rangka pencapaian sasaran produksi tersebut, Direktorat Jenderal TanamanPangan melaksanakan satu program pembangunan yang difasilitasi melalui danaAPBN, yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Panganuntuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Kegiatan yangdilaksanakan meliputi: 1). Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia; 2). PengelolaanProduksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi; 3). Pengelolaan Sistem PenyediaanBenih Tanaman Pangan; 4). Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dariGangguan OPT dan DPI; 5). Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan;6). Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem MutuLaboratorium Pengujian; 7). Pengembangan Peramalan Serangan OrganismePengganggu Tumbuhan; dan 8). Dukungan Manajemen danTeknis Lainnya.

Tahun 2014, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengelola APBN Sektoral untukmembiayai delapan kegiatan utama tersebut sebesar Rp.2,274 triliun, yangsebelumnya Rp.2,722 triliun, namun dilakukan pemotongan dalam rangkapenghematan. Anggaran tersebut ditempatkan di Satuan Kerja (Satker) Pusat, SatkerUPT Pusat, Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan.

Disamping kegiatan yang dibiayai APBN Sektoral, Direktorat Jenderal TanamanPangan melaksanakan kegiatan melalui APBN Subsidi berupa penyaluran benihbersubsidi dan Cadangan Benih Nasional (CBN) yang disalurkan oleh PT Sang HyangSeri dan PT Pertani. Alokasi APBN Subsidi untuk subsidi benih (BA 999.07) sebesarRp.1,565 triliun, namun Rp.560,444 miliar diblokir.

Untuk memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerjapembangunan tanaman pangan tahun 2014 dituangkan dalam Laporan TahunanDirektorat Jenderal Tanaman Pangan. Selain sebagai salah satu bentukpertanggungjawaban, diharapkan akan dapat dijadikan evaluasi pelaksanaan kegiatanDirektorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2014 baik terhadap capaian yang berhasildiraih, terutama yang belum mencapai target, sehingga diketahui permasalahan dandicarikan upaya pemecahannya.

2

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

430 ribu ton biji kering, ubikayu 27,60 juta ton umbi basah dan ubijalar 2,60 juta tonumbi basah. Sasaran tersebut (padi, jagung dan kedelai) merupakan perubahan darisasaran awal karena beberapa pertimbangan, termasuk pemotongan APBN sektoraluntuk penghematan.

Dalam rangka pencapaian sasaran produksi tersebut, Direktorat Jenderal TanamanPangan melaksanakan satu program pembangunan yang difasilitasi melalui danaAPBN, yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Panganuntuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Kegiatan yangdilaksanakan meliputi: 1). Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia; 2). PengelolaanProduksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi; 3). Pengelolaan Sistem PenyediaanBenih Tanaman Pangan; 4). Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dariGangguan OPT dan DPI; 5). Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan;6). Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem MutuLaboratorium Pengujian; 7). Pengembangan Peramalan Serangan OrganismePengganggu Tumbuhan; dan 8). Dukungan Manajemen danTeknis Lainnya.

Tahun 2014, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengelola APBN Sektoral untukmembiayai delapan kegiatan utama tersebut sebesar Rp.2,274 triliun, yangsebelumnya Rp.2,722 triliun, namun dilakukan pemotongan dalam rangkapenghematan. Anggaran tersebut ditempatkan di Satuan Kerja (Satker) Pusat, SatkerUPT Pusat, Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan.

Disamping kegiatan yang dibiayai APBN Sektoral, Direktorat Jenderal TanamanPangan melaksanakan kegiatan melalui APBN Subsidi berupa penyaluran benihbersubsidi dan Cadangan Benih Nasional (CBN) yang disalurkan oleh PT Sang HyangSeri dan PT Pertani. Alokasi APBN Subsidi untuk subsidi benih (BA 999.07) sebesarRp.1,565 triliun, namun Rp.560,444 miliar diblokir.

Untuk memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerjapembangunan tanaman pangan tahun 2014 dituangkan dalam Laporan TahunanDirektorat Jenderal Tanaman Pangan. Selain sebagai salah satu bentukpertanggungjawaban, diharapkan akan dapat dijadikan evaluasi pelaksanaan kegiatanDirektorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2014 baik terhadap capaian yang berhasildiraih, terutama yang belum mencapai target, sehingga diketahui permasalahan dandicarikan upaya pemecahannya.

Page 34: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

3

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IIPROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014

Program pembangunan tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Direktorat JenderalTanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan MutuTanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.Program ini merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya sekaligusmerupakan tahun terakhir pelaksanaan pembangunan dalam Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014.

Dalam periode pembangunan 2010-2014, sesuai dengan arahan Presiden tahun 2011,target produksi padi bukan hanya mencapai swasembada berkelanjutan, tetapi harusmampu surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Untuk mencapai sasaran tersebut,maka peningkatan produksi padi harus mencapai rata-rata 3,55%, jagung 1,96%, dankedelai 28,53% per tahun. Target pertumbuhan tersebut dengan mempertimbangkanpertumbuhan jumlah penduduk secara nasional rata-rata sebesar 1,49% per tahun,permintaan bahan baku industri dalam negeri, kebutuhan stok nasional dalam rangkastabilitas harga, pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang semakin pesat, sertapemenuhan peluang ekspor.

Berdasarkan cita-cita tersebut di atas, maka target produksi tahun 2014 untuk padi76,57 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 20,88 juta ton pipilan kering, dankedelai 2,70 juta ton biji kering. Selain itu juga ditargetkan peningkatan produksikomoditas utama tanaman pangan lainnya, yaitu kacang tanah dengan target 1,30 jutaton biji kering, kacang hijau 430 ribu ton biji kering, ubikayu 27,60 juta ton umbi basahdan ubijalar 2,60 juta ton umbi basah.

Sesuai arahan Menteri Pertanian pada Rapat Pimpinan Kementerian Pertanian tanggal1 April 2014, telah dilakukan Rapat Koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian, KepalaBadan Koordinasi Penyuluhan dan Kepala Badan Pengkajian Penerapan Teknologi,tanggal 23-24 April 2014 di Serpong Tangerang, Banten. Dalam pertemuan tersebut,telah disepakati kesanggupan target produksi tahun 2014 masing-masing provinsidengan total nasional produksi padi sebesar 73,162 juta ton GKG, jagung 20,087 jutaton pipilan kering dan kedelai 1,262 juta ton biji kering.

3

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IIPROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014

Program pembangunan tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Direktorat JenderalTanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan MutuTanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.Program ini merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya sekaligusmerupakan tahun terakhir pelaksanaan pembangunan dalam Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014.

Dalam periode pembangunan 2010-2014, sesuai dengan arahan Presiden tahun 2011,target produksi padi bukan hanya mencapai swasembada berkelanjutan, tetapi harusmampu surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Untuk mencapai sasaran tersebut,maka peningkatan produksi padi harus mencapai rata-rata 3,55%, jagung 1,96%, dankedelai 28,53% per tahun. Target pertumbuhan tersebut dengan mempertimbangkanpertumbuhan jumlah penduduk secara nasional rata-rata sebesar 1,49% per tahun,permintaan bahan baku industri dalam negeri, kebutuhan stok nasional dalam rangkastabilitas harga, pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang semakin pesat, sertapemenuhan peluang ekspor.

Berdasarkan cita-cita tersebut di atas, maka target produksi tahun 2014 untuk padi76,57 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 20,88 juta ton pipilan kering, dankedelai 2,70 juta ton biji kering. Selain itu juga ditargetkan peningkatan produksikomoditas utama tanaman pangan lainnya, yaitu kacang tanah dengan target 1,30 jutaton biji kering, kacang hijau 430 ribu ton biji kering, ubikayu 27,60 juta ton umbi basahdan ubijalar 2,60 juta ton umbi basah.

Sesuai arahan Menteri Pertanian pada Rapat Pimpinan Kementerian Pertanian tanggal1 April 2014, telah dilakukan Rapat Koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian, KepalaBadan Koordinasi Penyuluhan dan Kepala Badan Pengkajian Penerapan Teknologi,tanggal 23-24 April 2014 di Serpong Tangerang, Banten. Dalam pertemuan tersebut,telah disepakati kesanggupan target produksi tahun 2014 masing-masing provinsidengan total nasional produksi padi sebesar 73,162 juta ton GKG, jagung 20,087 jutaton pipilan kering dan kedelai 1,262 juta ton biji kering.

3

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IIPROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014

Program pembangunan tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Direktorat JenderalTanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan MutuTanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.Program ini merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya sekaligusmerupakan tahun terakhir pelaksanaan pembangunan dalam Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014.

Dalam periode pembangunan 2010-2014, sesuai dengan arahan Presiden tahun 2011,target produksi padi bukan hanya mencapai swasembada berkelanjutan, tetapi harusmampu surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Untuk mencapai sasaran tersebut,maka peningkatan produksi padi harus mencapai rata-rata 3,55%, jagung 1,96%, dankedelai 28,53% per tahun. Target pertumbuhan tersebut dengan mempertimbangkanpertumbuhan jumlah penduduk secara nasional rata-rata sebesar 1,49% per tahun,permintaan bahan baku industri dalam negeri, kebutuhan stok nasional dalam rangkastabilitas harga, pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang semakin pesat, sertapemenuhan peluang ekspor.

Berdasarkan cita-cita tersebut di atas, maka target produksi tahun 2014 untuk padi76,57 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 20,88 juta ton pipilan kering, dankedelai 2,70 juta ton biji kering. Selain itu juga ditargetkan peningkatan produksikomoditas utama tanaman pangan lainnya, yaitu kacang tanah dengan target 1,30 jutaton biji kering, kacang hijau 430 ribu ton biji kering, ubikayu 27,60 juta ton umbi basahdan ubijalar 2,60 juta ton umbi basah.

Sesuai arahan Menteri Pertanian pada Rapat Pimpinan Kementerian Pertanian tanggal1 April 2014, telah dilakukan Rapat Koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian, KepalaBadan Koordinasi Penyuluhan dan Kepala Badan Pengkajian Penerapan Teknologi,tanggal 23-24 April 2014 di Serpong Tangerang, Banten. Dalam pertemuan tersebut,telah disepakati kesanggupan target produksi tahun 2014 masing-masing provinsidengan total nasional produksi padi sebesar 73,162 juta ton GKG, jagung 20,087 jutaton pipilan kering dan kedelai 1,262 juta ton biji kering.

Page 35: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

4

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Dalam perkembangannya, menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014tanggal 19 Mei 2014 dan surat Sekretaris Kabinet SE-7/Seskab/V/2014, tentangPemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014,maka dilakukan pertemuan koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi se Indonesia diBandung Jawa Barat tanggal 11-12 Agustus 2014, yang menyepakati sasaran produksipadi tahun 2014 menjadi 72,34 juta ton GKG, jagung 19,00 juta ton pipilan kering, dankedelai 1,00 juta ton biji kering.

Pencapaian target produksi tersebut dilakukan melalui peningkatan produktivitasantara lain dengan upaya penerapan teknologi budidaya yang baik (PTT), penggunaanbenih unggul bersertifikat dengan target padi 50%, jagung 50% dan kedelai 38%,perluasan penggunaan pupuk berimbang, serta perluasan areal tanam melaluipeningkatan indeks pertanaman, pemanfaatan lahan bukaan baru (cetak sawah), lahantidur, dan lahan kehutanan/perkebunan. Selain itu, juga dibarengi dengan upayapengamanan potensi kehilangan hasil akibat gangguan serangan OPT dan DPIdengan target minimal 95,00% luas areal tanaman pangan (terutama padi, jagung dankedelai) aman dari gangguan OPT dan DPI (banjir dan kekeringan), serta penurunansusut hasil pada saat panen dan pascapanen dengan target padi 0,390%, jagung0,094%, dan kedelai 0,318%.

Alokasi anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untukmendukung pencapaian sasaran program tahun 2014 sebesar Rp.2,274 triliun.Anggaran tersebut merupakan hasil penyesuaian (pemotongan/penghematan) darialokasi anggaran semula sebesar Rp.2,722 triliun, sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2014tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan BelanjaKementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN tahun 2014. Anggarantersebut dialokasikan pada delapan kegiatan utama sesuai tugas dan fungsi unit kerjaEselon dua lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

1). Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia meliputi berbagai kegiatan dalampengembangan komoditas padi dan jagung, serta komoditas tanaman serealia lainnya(sorgum, gandum, hotong, jewawut). Untuk mendorong peningkatan produktivitas padi

4

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Dalam perkembangannya, menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014tanggal 19 Mei 2014 dan surat Sekretaris Kabinet SE-7/Seskab/V/2014, tentangPemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014,maka dilakukan pertemuan koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi se Indonesia diBandung Jawa Barat tanggal 11-12 Agustus 2014, yang menyepakati sasaran produksipadi tahun 2014 menjadi 72,34 juta ton GKG, jagung 19,00 juta ton pipilan kering, dankedelai 1,00 juta ton biji kering.

Pencapaian target produksi tersebut dilakukan melalui peningkatan produktivitasantara lain dengan upaya penerapan teknologi budidaya yang baik (PTT), penggunaanbenih unggul bersertifikat dengan target padi 50%, jagung 50% dan kedelai 38%,perluasan penggunaan pupuk berimbang, serta perluasan areal tanam melaluipeningkatan indeks pertanaman, pemanfaatan lahan bukaan baru (cetak sawah), lahantidur, dan lahan kehutanan/perkebunan. Selain itu, juga dibarengi dengan upayapengamanan potensi kehilangan hasil akibat gangguan serangan OPT dan DPIdengan target minimal 95,00% luas areal tanaman pangan (terutama padi, jagung dankedelai) aman dari gangguan OPT dan DPI (banjir dan kekeringan), serta penurunansusut hasil pada saat panen dan pascapanen dengan target padi 0,390%, jagung0,094%, dan kedelai 0,318%.

Alokasi anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untukmendukung pencapaian sasaran program tahun 2014 sebesar Rp.2,274 triliun.Anggaran tersebut merupakan hasil penyesuaian (pemotongan/penghematan) darialokasi anggaran semula sebesar Rp.2,722 triliun, sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2014tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan BelanjaKementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN tahun 2014. Anggarantersebut dialokasikan pada delapan kegiatan utama sesuai tugas dan fungsi unit kerjaEselon dua lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

1). Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia meliputi berbagai kegiatan dalampengembangan komoditas padi dan jagung, serta komoditas tanaman serealia lainnya(sorgum, gandum, hotong, jewawut). Untuk mendorong peningkatan produktivitas padi

4

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Dalam perkembangannya, menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014tanggal 19 Mei 2014 dan surat Sekretaris Kabinet SE-7/Seskab/V/2014, tentangPemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014,maka dilakukan pertemuan koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi se Indonesia diBandung Jawa Barat tanggal 11-12 Agustus 2014, yang menyepakati sasaran produksipadi tahun 2014 menjadi 72,34 juta ton GKG, jagung 19,00 juta ton pipilan kering, dankedelai 1,00 juta ton biji kering.

Pencapaian target produksi tersebut dilakukan melalui peningkatan produktivitasantara lain dengan upaya penerapan teknologi budidaya yang baik (PTT), penggunaanbenih unggul bersertifikat dengan target padi 50%, jagung 50% dan kedelai 38%,perluasan penggunaan pupuk berimbang, serta perluasan areal tanam melaluipeningkatan indeks pertanaman, pemanfaatan lahan bukaan baru (cetak sawah), lahantidur, dan lahan kehutanan/perkebunan. Selain itu, juga dibarengi dengan upayapengamanan potensi kehilangan hasil akibat gangguan serangan OPT dan DPIdengan target minimal 95,00% luas areal tanaman pangan (terutama padi, jagung dankedelai) aman dari gangguan OPT dan DPI (banjir dan kekeringan), serta penurunansusut hasil pada saat panen dan pascapanen dengan target padi 0,390%, jagung0,094%, dan kedelai 0,318%.

Alokasi anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untukmendukung pencapaian sasaran program tahun 2014 sebesar Rp.2,274 triliun.Anggaran tersebut merupakan hasil penyesuaian (pemotongan/penghematan) darialokasi anggaran semula sebesar Rp.2,722 triliun, sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2014tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan BelanjaKementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN tahun 2014. Anggarantersebut dialokasikan pada delapan kegiatan utama sesuai tugas dan fungsi unit kerjaEselon dua lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

1). Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia meliputi berbagai kegiatan dalampengembangan komoditas padi dan jagung, serta komoditas tanaman serealia lainnya(sorgum, gandum, hotong, jewawut). Untuk mendorong peningkatan produktivitas padi

Page 36: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

5

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dan jagung difokuskan melalui pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan TanamanTerpadu (SL-PTT).

Alokasi kegiatan SL-PTT padi tahun 2014 seluas 3.903.894 ha, terdiri dari kawasanpertumbuhan 267.411 ha, kawasan pengembangan 537.945 ha dan kawasanpemantapan 3.098.538 ha; SL-PTT jagung 205.751 ha, terdiri dari kawasanpertumbuhan 45.275 ha, kawasan pengembangan 136.476 ha dan kawasanpemantapan 24.000 ha. Sedangkan untuk mendukung pengembangan komoditasserealia lainnya dialokasikan kegiatan fasilitasi kemitraan pengembangan serealialainnya sebanyak 9 paket.

2). Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi meliputi berbagaikegiatan dalam pengembangan komoditas kedelai, kacang tanah, kacang hijau,ubikayu dan ubijalar, serta komoditas tanaman aneka kacang dan umbi lainnya. Untukmendorong peningkatan produktivitas dan produksi kedelai difokuskan melaluipelaksanaan SL-PTT dan Perluasan Areal Tanam (PAT).

Alokasi kegiatan SL-PTT kedelai tahun 2014 seluas 62.330 ha, PAT kedelai 277.568ha, pengembangan ubikayu 600 ha, dan pengembangan ubijalar 1.625 ha. Sedangkanuntuk mendukung pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi lainnyadialokasikan kegiatan fasilitasi kemitraan pengembangan aneka kacang dan umbilainnya sebanyak 24 paket.

3). Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan difokuskan untukmendorong peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat sehinggadapat mendorong peningkatan produksi.

Alokasi kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tahun 2014 meliputi:perbanyakan benih sumber 584 ha, terdiri dari padi 233 ha, jagung 97 ha, kedelai 186ha, kacang tanah 37 ha, kacang hijau 16 ha, ubikayu 8 ha, ubijalar 5 ha dan sorgum 2ha; pemberdayaan penangkar benih 7.600 ha/204 unit, terdiri dari padi 5.000 ha/100unit dan kedelai 2.600 ha/104 unit; pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan

5

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dan jagung difokuskan melalui pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan TanamanTerpadu (SL-PTT).

Alokasi kegiatan SL-PTT padi tahun 2014 seluas 3.903.894 ha, terdiri dari kawasanpertumbuhan 267.411 ha, kawasan pengembangan 537.945 ha dan kawasanpemantapan 3.098.538 ha; SL-PTT jagung 205.751 ha, terdiri dari kawasanpertumbuhan 45.275 ha, kawasan pengembangan 136.476 ha dan kawasanpemantapan 24.000 ha. Sedangkan untuk mendukung pengembangan komoditasserealia lainnya dialokasikan kegiatan fasilitasi kemitraan pengembangan serealialainnya sebanyak 9 paket.

2). Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi meliputi berbagaikegiatan dalam pengembangan komoditas kedelai, kacang tanah, kacang hijau,ubikayu dan ubijalar, serta komoditas tanaman aneka kacang dan umbi lainnya. Untukmendorong peningkatan produktivitas dan produksi kedelai difokuskan melaluipelaksanaan SL-PTT dan Perluasan Areal Tanam (PAT).

Alokasi kegiatan SL-PTT kedelai tahun 2014 seluas 62.330 ha, PAT kedelai 277.568ha, pengembangan ubikayu 600 ha, dan pengembangan ubijalar 1.625 ha. Sedangkanuntuk mendukung pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi lainnyadialokasikan kegiatan fasilitasi kemitraan pengembangan aneka kacang dan umbilainnya sebanyak 24 paket.

3). Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan difokuskan untukmendorong peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat sehinggadapat mendorong peningkatan produksi.

Alokasi kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tahun 2014 meliputi:perbanyakan benih sumber 584 ha, terdiri dari padi 233 ha, jagung 97 ha, kedelai 186ha, kacang tanah 37 ha, kacang hijau 16 ha, ubikayu 8 ha, ubijalar 5 ha dan sorgum 2ha; pemberdayaan penangkar benih 7.600 ha/204 unit, terdiri dari padi 5.000 ha/100unit dan kedelai 2.600 ha/104 unit; pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan

5

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dan jagung difokuskan melalui pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan TanamanTerpadu (SL-PTT).

Alokasi kegiatan SL-PTT padi tahun 2014 seluas 3.903.894 ha, terdiri dari kawasanpertumbuhan 267.411 ha, kawasan pengembangan 537.945 ha dan kawasanpemantapan 3.098.538 ha; SL-PTT jagung 205.751 ha, terdiri dari kawasanpertumbuhan 45.275 ha, kawasan pengembangan 136.476 ha dan kawasanpemantapan 24.000 ha. Sedangkan untuk mendukung pengembangan komoditasserealia lainnya dialokasikan kegiatan fasilitasi kemitraan pengembangan serealialainnya sebanyak 9 paket.

2). Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi meliputi berbagaikegiatan dalam pengembangan komoditas kedelai, kacang tanah, kacang hijau,ubikayu dan ubijalar, serta komoditas tanaman aneka kacang dan umbi lainnya. Untukmendorong peningkatan produktivitas dan produksi kedelai difokuskan melaluipelaksanaan SL-PTT dan Perluasan Areal Tanam (PAT).

Alokasi kegiatan SL-PTT kedelai tahun 2014 seluas 62.330 ha, PAT kedelai 277.568ha, pengembangan ubikayu 600 ha, dan pengembangan ubijalar 1.625 ha. Sedangkanuntuk mendukung pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi lainnyadialokasikan kegiatan fasilitasi kemitraan pengembangan aneka kacang dan umbilainnya sebanyak 24 paket.

3). Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan difokuskan untukmendorong peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat sehinggadapat mendorong peningkatan produksi.

Alokasi kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tahun 2014 meliputi:perbanyakan benih sumber 584 ha, terdiri dari padi 233 ha, jagung 97 ha, kedelai 186ha, kacang tanah 37 ha, kacang hijau 16 ha, ubikayu 8 ha, ubijalar 5 ha dan sorgum 2ha; pemberdayaan penangkar benih 7.600 ha/204 unit, terdiri dari padi 5.000 ha/100unit dan kedelai 2.600 ha/104 unit; pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan

Page 37: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

6

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

di 32 balai; insentif Pengawas Benih Tanaman (PBT) 856 orang; dan penilaian varietasdi 32 balai.

4). Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim

Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan difokuskan untuk mengamankanproduksi tanaman pangan dari potensi kehilangan hasil akibat gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) berupa banjir dankekeringan.

Alokasi kegiatan penguatan perlindungan tanaman pangan tahun 2014 meliputi:Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) 954 unit, terdiri dari padi848 unit, jagung 57 unit dan kedelai 49 unit; Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) 107unit; pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT di 32 balai; bahan dan saranapengendalian OPT 75 paket dan musuh alami 6 paket; gerakan pengendalian OPT danDPI 106 unit, gerakan pengedalian OPT dengan TNI 8 paket; surveilans/pengamatanOPT 89 paket, serta pemberdayaan/penguatan kelembagaan perlindungan tanamanmelalui operasional Brigade Proteksi Tanaman 78 unit, Pos Pengembangan AgenHayati 243 unit, Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit 98 unit, PetugasPOPT-PHP 2.556 orang, THL-TB POPT-PHP 1.174 orang, dan petani pengamat 2.949orang.

5). Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

Kegiatan Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan difokuskan untuk mendorongpenerapan penanganan pascapanen yang tepat sehingga dapat mengamankanpotensi kehilangan hasil (susut) produksi pada saat panen/pascapanen.

Alokasi kegiatan penanganan pascapanen tahun 2014 berupa bantuan saranapascapanen 906 paket/unit, terdiri dari sarana pascapanen padi 289 paket, jagung 66paket, kedelai 61 paket, combine harvester besar 32 unit, combine harvester kecil 148unit, vertical dryer dan bangunan 33 unit, dan power thresher multiguna 277 unit.

Selain itu, dalam rangka mendukung Pilot Project Strategi Induk PembangunanPertanian (SIPP) 2013-2045 dialokasikan paket bantuan sarana pascapanen ubikayuuntuk tiga poktan/gapoktan, terdiri dari paket bantuan sarana pascapanen ubikayu

6

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

di 32 balai; insentif Pengawas Benih Tanaman (PBT) 856 orang; dan penilaian varietasdi 32 balai.

4). Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim

Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan difokuskan untuk mengamankanproduksi tanaman pangan dari potensi kehilangan hasil akibat gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) berupa banjir dankekeringan.

Alokasi kegiatan penguatan perlindungan tanaman pangan tahun 2014 meliputi:Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) 954 unit, terdiri dari padi848 unit, jagung 57 unit dan kedelai 49 unit; Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) 107unit; pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT di 32 balai; bahan dan saranapengendalian OPT 75 paket dan musuh alami 6 paket; gerakan pengendalian OPT danDPI 106 unit, gerakan pengedalian OPT dengan TNI 8 paket; surveilans/pengamatanOPT 89 paket, serta pemberdayaan/penguatan kelembagaan perlindungan tanamanmelalui operasional Brigade Proteksi Tanaman 78 unit, Pos Pengembangan AgenHayati 243 unit, Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit 98 unit, PetugasPOPT-PHP 2.556 orang, THL-TB POPT-PHP 1.174 orang, dan petani pengamat 2.949orang.

5). Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

Kegiatan Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan difokuskan untuk mendorongpenerapan penanganan pascapanen yang tepat sehingga dapat mengamankanpotensi kehilangan hasil (susut) produksi pada saat panen/pascapanen.

Alokasi kegiatan penanganan pascapanen tahun 2014 berupa bantuan saranapascapanen 906 paket/unit, terdiri dari sarana pascapanen padi 289 paket, jagung 66paket, kedelai 61 paket, combine harvester besar 32 unit, combine harvester kecil 148unit, vertical dryer dan bangunan 33 unit, dan power thresher multiguna 277 unit.

Selain itu, dalam rangka mendukung Pilot Project Strategi Induk PembangunanPertanian (SIPP) 2013-2045 dialokasikan paket bantuan sarana pascapanen ubikayuuntuk tiga poktan/gapoktan, terdiri dari paket bantuan sarana pascapanen ubikayu

6

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

di 32 balai; insentif Pengawas Benih Tanaman (PBT) 856 orang; dan penilaian varietasdi 32 balai.

4). Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim

Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan difokuskan untuk mengamankanproduksi tanaman pangan dari potensi kehilangan hasil akibat gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) berupa banjir dankekeringan.

Alokasi kegiatan penguatan perlindungan tanaman pangan tahun 2014 meliputi:Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) 954 unit, terdiri dari padi848 unit, jagung 57 unit dan kedelai 49 unit; Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) 107unit; pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT di 32 balai; bahan dan saranapengendalian OPT 75 paket dan musuh alami 6 paket; gerakan pengendalian OPT danDPI 106 unit, gerakan pengedalian OPT dengan TNI 8 paket; surveilans/pengamatanOPT 89 paket, serta pemberdayaan/penguatan kelembagaan perlindungan tanamanmelalui operasional Brigade Proteksi Tanaman 78 unit, Pos Pengembangan AgenHayati 243 unit, Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit 98 unit, PetugasPOPT-PHP 2.556 orang, THL-TB POPT-PHP 1.174 orang, dan petani pengamat 2.949orang.

5). Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

Kegiatan Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan difokuskan untuk mendorongpenerapan penanganan pascapanen yang tepat sehingga dapat mengamankanpotensi kehilangan hasil (susut) produksi pada saat panen/pascapanen.

Alokasi kegiatan penanganan pascapanen tahun 2014 berupa bantuan saranapascapanen 906 paket/unit, terdiri dari sarana pascapanen padi 289 paket, jagung 66paket, kedelai 61 paket, combine harvester besar 32 unit, combine harvester kecil 148unit, vertical dryer dan bangunan 33 unit, dan power thresher multiguna 277 unit.

Selain itu, dalam rangka mendukung Pilot Project Strategi Induk PembangunanPertanian (SIPP) 2013-2045 dialokasikan paket bantuan sarana pascapanen ubikayuuntuk tiga poktan/gapoktan, terdiri dari paket bantuan sarana pascapanen ubikayu

Page 38: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

7

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sampai menjadi tepung mocaf sebanyak 1 poktan/gapoktan dan paket bantuan saranapascapanen ubikayu sampai menjadi chips 2 poktan/gapoktan.

6). Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem MutuLaboratorium Pengujian

Alokasi kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan PenerapanSistem Mutu Laboratorium Pengujian tahun 2014 meliputi: pengembangan dan validasimetode pengujian mutu benih 10 metode, fasilitasi penerapan sistem manajemen mutu8 laboratorium, uji profisiensi 32 laboratorium, pelayanan pengujian mutu benih 1.000sampel, uji petik mutu benih 90 sampel, koleksi varietas/IPTB/DNA 90 koleksi, danpenerbitan jurnal/majalah vigor 2 edisi.

7). Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Alokasi kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan tahun 2014 meliputi: data dan informasi ramalan serangan OPT pangan 54data, terdiri dari OPT padi 26 data, OPT jagung 14 data, OPT kedelai 12 data dan OPTaneka umbi 2 data; model peramalan OPT 60 model; penerapan dan pengembanganperamalan OPT di 28 provinsi; perbanyakan agens pengendali hayati padat 3.500 kgdan cair 3.500 test tube; dan diseminasi informasi pengamatan, peramalan danpengendalian OPT 6 paket.

8). Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya dalam rangka mendukungoperasional teknis kegiatan meliputi: operasional satuan kerja (satker); keuangan,perlengkapan; kepegawaian, hubungan masyarakat; pengembangan data statistik;koordinasi perencanaan program dan anggaran, umum, monitoring evaluasi danpelaporan program dan kegiatan.

9). Subsidi Benih dan Cadangan Benih Nasional (CBN)

Disamping kegiatan yang difasilitasi APBN Sektoral, pada tahun 2014 DirektoratJenderal Tanaman Pangan juga melaksanakan kegiatan melalui APBN Subsidimeliputi kegiatan subsidi benih dan Cadangan Benih Nasional (CBN) yang disalurkanoleh PT Sang Hyang Seri dan PT Pertani.

7

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sampai menjadi tepung mocaf sebanyak 1 poktan/gapoktan dan paket bantuan saranapascapanen ubikayu sampai menjadi chips 2 poktan/gapoktan.

6). Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem MutuLaboratorium Pengujian

Alokasi kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan PenerapanSistem Mutu Laboratorium Pengujian tahun 2014 meliputi: pengembangan dan validasimetode pengujian mutu benih 10 metode, fasilitasi penerapan sistem manajemen mutu8 laboratorium, uji profisiensi 32 laboratorium, pelayanan pengujian mutu benih 1.000sampel, uji petik mutu benih 90 sampel, koleksi varietas/IPTB/DNA 90 koleksi, danpenerbitan jurnal/majalah vigor 2 edisi.

7). Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Alokasi kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan tahun 2014 meliputi: data dan informasi ramalan serangan OPT pangan 54data, terdiri dari OPT padi 26 data, OPT jagung 14 data, OPT kedelai 12 data dan OPTaneka umbi 2 data; model peramalan OPT 60 model; penerapan dan pengembanganperamalan OPT di 28 provinsi; perbanyakan agens pengendali hayati padat 3.500 kgdan cair 3.500 test tube; dan diseminasi informasi pengamatan, peramalan danpengendalian OPT 6 paket.

8). Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya dalam rangka mendukungoperasional teknis kegiatan meliputi: operasional satuan kerja (satker); keuangan,perlengkapan; kepegawaian, hubungan masyarakat; pengembangan data statistik;koordinasi perencanaan program dan anggaran, umum, monitoring evaluasi danpelaporan program dan kegiatan.

9). Subsidi Benih dan Cadangan Benih Nasional (CBN)

Disamping kegiatan yang difasilitasi APBN Sektoral, pada tahun 2014 DirektoratJenderal Tanaman Pangan juga melaksanakan kegiatan melalui APBN Subsidimeliputi kegiatan subsidi benih dan Cadangan Benih Nasional (CBN) yang disalurkanoleh PT Sang Hyang Seri dan PT Pertani.

7

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sampai menjadi tepung mocaf sebanyak 1 poktan/gapoktan dan paket bantuan saranapascapanen ubikayu sampai menjadi chips 2 poktan/gapoktan.

6). Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem MutuLaboratorium Pengujian

Alokasi kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan PenerapanSistem Mutu Laboratorium Pengujian tahun 2014 meliputi: pengembangan dan validasimetode pengujian mutu benih 10 metode, fasilitasi penerapan sistem manajemen mutu8 laboratorium, uji profisiensi 32 laboratorium, pelayanan pengujian mutu benih 1.000sampel, uji petik mutu benih 90 sampel, koleksi varietas/IPTB/DNA 90 koleksi, danpenerbitan jurnal/majalah vigor 2 edisi.

7). Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Alokasi kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan tahun 2014 meliputi: data dan informasi ramalan serangan OPT pangan 54data, terdiri dari OPT padi 26 data, OPT jagung 14 data, OPT kedelai 12 data dan OPTaneka umbi 2 data; model peramalan OPT 60 model; penerapan dan pengembanganperamalan OPT di 28 provinsi; perbanyakan agens pengendali hayati padat 3.500 kgdan cair 3.500 test tube; dan diseminasi informasi pengamatan, peramalan danpengendalian OPT 6 paket.

8). Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya dalam rangka mendukungoperasional teknis kegiatan meliputi: operasional satuan kerja (satker); keuangan,perlengkapan; kepegawaian, hubungan masyarakat; pengembangan data statistik;koordinasi perencanaan program dan anggaran, umum, monitoring evaluasi danpelaporan program dan kegiatan.

9). Subsidi Benih dan Cadangan Benih Nasional (CBN)

Disamping kegiatan yang difasilitasi APBN Sektoral, pada tahun 2014 DirektoratJenderal Tanaman Pangan juga melaksanakan kegiatan melalui APBN Subsidimeliputi kegiatan subsidi benih dan Cadangan Benih Nasional (CBN) yang disalurkanoleh PT Sang Hyang Seri dan PT Pertani.

Page 39: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

8

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Alokasi APBN Subsidi untuk subsidi harga benih (BA 999.07) sebesar Rp.1,565 triliun,namun Rp.560,444 miliar diblokir. Anggaran subsidi benih tahun 2014 yang telahdisetujui pemanfaatannya sebesar Rp.964,064 miliar dialokasikan untuk penyediaanbenih bersubsidi sebanyak 121.857 ton, meliputi benih padi inbrida 110.625 ton, benihpadi hibrida 3.000 ton, benih jagung komposit 1.142,5 ton, benih jagung hibrida 3.214,5ton, dan benih kedelai 3.875 ton.

8

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Alokasi APBN Subsidi untuk subsidi harga benih (BA 999.07) sebesar Rp.1,565 triliun,namun Rp.560,444 miliar diblokir. Anggaran subsidi benih tahun 2014 yang telahdisetujui pemanfaatannya sebesar Rp.964,064 miliar dialokasikan untuk penyediaanbenih bersubsidi sebanyak 121.857 ton, meliputi benih padi inbrida 110.625 ton, benihpadi hibrida 3.000 ton, benih jagung komposit 1.142,5 ton, benih jagung hibrida 3.214,5ton, dan benih kedelai 3.875 ton.

8

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Alokasi APBN Subsidi untuk subsidi harga benih (BA 999.07) sebesar Rp.1,565 triliun,namun Rp.560,444 miliar diblokir. Anggaran subsidi benih tahun 2014 yang telahdisetujui pemanfaatannya sebesar Rp.964,064 miliar dialokasikan untuk penyediaanbenih bersubsidi sebanyak 121.857 ton, meliputi benih padi inbrida 110.625 ton, benihpadi hibrida 3.000 ton, benih jagung komposit 1.142,5 ton, benih jagung hibrida 3.214,5ton, dan benih kedelai 3.875 ton.

Page 40: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

9

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IIICAPAIAN KINERJA TAHUN 2014

3.1. Indikator Makro

3.1.1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Secara nominal PDB Sektor Pertanian pada tahun 2014 mencapai Rp.1.410,66 triliun,meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.275,05 triliun yang didukung olehpeningkatan pada seluruh sub sektor penyusunnya.

Tabel 1. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014 (Rp.Miliar)

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah1 Tanaman Pangan 332.112 106.903 85.282 97.623 54.145 343.9522 Tanaman Hortikultura 137.369 37.911 42.622 42.697 36.291 159.5213 Tanaman Perkebunan 358.172 76.152 109.402 123.902 88.440 397.8964 Peternakan 147.982 38.921 39.731 42.707 45.716 167.0755 Jasa Pertanian dan Perburuan 19.143 5.264 5.135 5.738 4.364 20.5016 Kehutanan dan Penebangan Kayu 69.599 16.228 19.461 19.393 19.536 74.6187 Perikanan 210.671 56.639 59.509 63.199 67.748 247.094

1.275.048 338.017 361.141 395.259 316.240 1.410.657

2013 *) 2014 **)No. Sektor/Sub Sektor

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah)Keterangan : *) Angka sementara Tahun 2013; **) Angka sangat sementara Tahun 2014

Bila diperhatikan kontribusi masing-masing sub sektor pada PDB sektor pertaniantahun 2014, PDB sub sektor tanaman perkebunan sebesar Rp.397.896 miliarmerupakan penyumbang terbesar dengan kontribusi 28,21%, disusul sub sektortanaman pangan Rp.343.952 miliar (24,38%), perikanan Rp.247.094 miliar (17,52%),peternakan Rp.167.075 miliar (11,84%), tanaman hortikultura Rp.159.521 miliar(11,31%), kehutanan Rp.74.618 miliar (5,29%) dan jasa pertanian Rp.20.501 miliar(1,45%).

9

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IIICAPAIAN KINERJA TAHUN 2014

3.1. Indikator Makro

3.1.1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Secara nominal PDB Sektor Pertanian pada tahun 2014 mencapai Rp.1.410,66 triliun,meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.275,05 triliun yang didukung olehpeningkatan pada seluruh sub sektor penyusunnya.

Tabel 1. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014 (Rp.Miliar)

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah1 Tanaman Pangan 332.112 106.903 85.282 97.623 54.145 343.9522 Tanaman Hortikultura 137.369 37.911 42.622 42.697 36.291 159.5213 Tanaman Perkebunan 358.172 76.152 109.402 123.902 88.440 397.8964 Peternakan 147.982 38.921 39.731 42.707 45.716 167.0755 Jasa Pertanian dan Perburuan 19.143 5.264 5.135 5.738 4.364 20.5016 Kehutanan dan Penebangan Kayu 69.599 16.228 19.461 19.393 19.536 74.6187 Perikanan 210.671 56.639 59.509 63.199 67.748 247.094

1.275.048 338.017 361.141 395.259 316.240 1.410.657

2013 *) 2014 **)No. Sektor/Sub Sektor

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah)Keterangan : *) Angka sementara Tahun 2013; **) Angka sangat sementara Tahun 2014

Bila diperhatikan kontribusi masing-masing sub sektor pada PDB sektor pertaniantahun 2014, PDB sub sektor tanaman perkebunan sebesar Rp.397.896 miliarmerupakan penyumbang terbesar dengan kontribusi 28,21%, disusul sub sektortanaman pangan Rp.343.952 miliar (24,38%), perikanan Rp.247.094 miliar (17,52%),peternakan Rp.167.075 miliar (11,84%), tanaman hortikultura Rp.159.521 miliar(11,31%), kehutanan Rp.74.618 miliar (5,29%) dan jasa pertanian Rp.20.501 miliar(1,45%).

9

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IIICAPAIAN KINERJA TAHUN 2014

3.1. Indikator Makro

3.1.1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Secara nominal PDB Sektor Pertanian pada tahun 2014 mencapai Rp.1.410,66 triliun,meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.275,05 triliun yang didukung olehpeningkatan pada seluruh sub sektor penyusunnya.

Tabel 1. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014 (Rp.Miliar)

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah1 Tanaman Pangan 332.112 106.903 85.282 97.623 54.145 343.9522 Tanaman Hortikultura 137.369 37.911 42.622 42.697 36.291 159.5213 Tanaman Perkebunan 358.172 76.152 109.402 123.902 88.440 397.8964 Peternakan 147.982 38.921 39.731 42.707 45.716 167.0755 Jasa Pertanian dan Perburuan 19.143 5.264 5.135 5.738 4.364 20.5016 Kehutanan dan Penebangan Kayu 69.599 16.228 19.461 19.393 19.536 74.6187 Perikanan 210.671 56.639 59.509 63.199 67.748 247.094

1.275.048 338.017 361.141 395.259 316.240 1.410.657

2013 *) 2014 **)No. Sektor/Sub Sektor

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah)Keterangan : *) Angka sementara Tahun 2013; **) Angka sangat sementara Tahun 2014

Bila diperhatikan kontribusi masing-masing sub sektor pada PDB sektor pertaniantahun 2014, PDB sub sektor tanaman perkebunan sebesar Rp.397.896 miliarmerupakan penyumbang terbesar dengan kontribusi 28,21%, disusul sub sektortanaman pangan Rp.343.952 miliar (24,38%), perikanan Rp.247.094 miliar (17,52%),peternakan Rp.167.075 miliar (11,84%), tanaman hortikultura Rp.159.521 miliar(11,31%), kehutanan Rp.74.618 miliar (5,29%) dan jasa pertanian Rp.20.501 miliar(1,45%).

Page 41: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

10

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 2. Kontribusi PDB Sub Sektor Lingkup Pertanian terhadap PDB SektorPertanian Tahun 2014 (%)

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah1 Tanaman Pangan 26,05 31,63 23,61 24,70 17,12 24,382 Tanaman Hortikultura 10,77 11,22 11,80 10,80 11,48 11,313 Tanaman Perkebunan 28,09 22,53 30,29 31,35 27,97 28,214 Peternakan 11,61 11,51 11,00 10,80 14,46 11,845 Jasa Pertanian dan Perburuan 1,50 1,56 1,42 1,45 1,38 1,456 Kehutanan dan Penebangan Kayu 5,46 4,80 5,39 4,91 6,18 5,297 Perikanan 16,52 16,76 16,48 15,99 21,42 17,52

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

No. Sektor/Sub Sektor 2013 *) 2014 **)

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah)Keterangan : *) Angka sementara Tahun 2013; **) Angka sangat sementara Tahun 2014

Pada tahun 2014, kinerja Sektor Pertanian secara riil ditunjukkan oleh nilai PDB atasdasar harga konstan (tahun dasar=2000) yang mencapai Rp.1.128,45 triliun. Nilaitersebut naik 4,18% bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.1.083,14 triliun.Hal ini terutama disebabkan meningkatnya kinerja pada seluruh sub sektorpendukungnya.

Tabel 3. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2014(Rp.Miliar)

% PertumbuhanTW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah 2014 Thd. 2013

1 Tanaman Pangan 268.268 83.567 67.994 76.994 40.363 268.918 0,242 Tanaman Hortikultura 118.208 29.860 33.240 33.082 26.977 123.159 4,193 Tanaman Perkebunan 319.533 64.605 92.058 106.438 75.054 338.155 5,834 Peternakan 125.302 31.707 32.096 33.387 34.932 132.122 5,445 Jasa Pertanian dan Perburuan 16.453 4.273 4.310 4.765 3.530 16.878 2,586 Kehutanan dan Penebangan Kayu 59.229 13.139 15.722 15.422 15.291 59.574 0,587 Perikanan 176.149 44.970 46.769 47.636 50.270 189.643 7,66

1.083.142 272.120 292.188 317.723 246.417 1.128.448 4,18

No. Sektor/Sub Sektor 2013 *) 2014 **)

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah)Keterangan : *) Angka sementara Tahun 2013; **) Angka sangat sementara Tahun 2014

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 laju pertumbuhan PDB sektorpertanian sebesar 4,18% yang didukung oleh peningkatan seluruh sub sektorpendukungnya, yakni sub sektor perikanan sebesar 7,66%, tanaman perkebunan

10

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 2. Kontribusi PDB Sub Sektor Lingkup Pertanian terhadap PDB SektorPertanian Tahun 2014 (%)

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah1 Tanaman Pangan 26,05 31,63 23,61 24,70 17,12 24,382 Tanaman Hortikultura 10,77 11,22 11,80 10,80 11,48 11,313 Tanaman Perkebunan 28,09 22,53 30,29 31,35 27,97 28,214 Peternakan 11,61 11,51 11,00 10,80 14,46 11,845 Jasa Pertanian dan Perburuan 1,50 1,56 1,42 1,45 1,38 1,456 Kehutanan dan Penebangan Kayu 5,46 4,80 5,39 4,91 6,18 5,297 Perikanan 16,52 16,76 16,48 15,99 21,42 17,52

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

No. Sektor/Sub Sektor 2013 *) 2014 **)

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah)Keterangan : *) Angka sementara Tahun 2013; **) Angka sangat sementara Tahun 2014

Pada tahun 2014, kinerja Sektor Pertanian secara riil ditunjukkan oleh nilai PDB atasdasar harga konstan (tahun dasar=2000) yang mencapai Rp.1.128,45 triliun. Nilaitersebut naik 4,18% bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.1.083,14 triliun.Hal ini terutama disebabkan meningkatnya kinerja pada seluruh sub sektorpendukungnya.

Tabel 3. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2014(Rp.Miliar)

% PertumbuhanTW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah 2014 Thd. 2013

1 Tanaman Pangan 268.268 83.567 67.994 76.994 40.363 268.918 0,242 Tanaman Hortikultura 118.208 29.860 33.240 33.082 26.977 123.159 4,193 Tanaman Perkebunan 319.533 64.605 92.058 106.438 75.054 338.155 5,834 Peternakan 125.302 31.707 32.096 33.387 34.932 132.122 5,445 Jasa Pertanian dan Perburuan 16.453 4.273 4.310 4.765 3.530 16.878 2,586 Kehutanan dan Penebangan Kayu 59.229 13.139 15.722 15.422 15.291 59.574 0,587 Perikanan 176.149 44.970 46.769 47.636 50.270 189.643 7,66

1.083.142 272.120 292.188 317.723 246.417 1.128.448 4,18

No. Sektor/Sub Sektor 2013 *) 2014 **)

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah)Keterangan : *) Angka sementara Tahun 2013; **) Angka sangat sementara Tahun 2014

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 laju pertumbuhan PDB sektorpertanian sebesar 4,18% yang didukung oleh peningkatan seluruh sub sektorpendukungnya, yakni sub sektor perikanan sebesar 7,66%, tanaman perkebunan

10

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 2. Kontribusi PDB Sub Sektor Lingkup Pertanian terhadap PDB SektorPertanian Tahun 2014 (%)

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah1 Tanaman Pangan 26,05 31,63 23,61 24,70 17,12 24,382 Tanaman Hortikultura 10,77 11,22 11,80 10,80 11,48 11,313 Tanaman Perkebunan 28,09 22,53 30,29 31,35 27,97 28,214 Peternakan 11,61 11,51 11,00 10,80 14,46 11,845 Jasa Pertanian dan Perburuan 1,50 1,56 1,42 1,45 1,38 1,456 Kehutanan dan Penebangan Kayu 5,46 4,80 5,39 4,91 6,18 5,297 Perikanan 16,52 16,76 16,48 15,99 21,42 17,52

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

No. Sektor/Sub Sektor 2013 *) 2014 **)

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah)Keterangan : *) Angka sementara Tahun 2013; **) Angka sangat sementara Tahun 2014

Pada tahun 2014, kinerja Sektor Pertanian secara riil ditunjukkan oleh nilai PDB atasdasar harga konstan (tahun dasar=2000) yang mencapai Rp.1.128,45 triliun. Nilaitersebut naik 4,18% bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.1.083,14 triliun.Hal ini terutama disebabkan meningkatnya kinerja pada seluruh sub sektorpendukungnya.

Tabel 3. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2014(Rp.Miliar)

% PertumbuhanTW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah 2014 Thd. 2013

1 Tanaman Pangan 268.268 83.567 67.994 76.994 40.363 268.918 0,242 Tanaman Hortikultura 118.208 29.860 33.240 33.082 26.977 123.159 4,193 Tanaman Perkebunan 319.533 64.605 92.058 106.438 75.054 338.155 5,834 Peternakan 125.302 31.707 32.096 33.387 34.932 132.122 5,445 Jasa Pertanian dan Perburuan 16.453 4.273 4.310 4.765 3.530 16.878 2,586 Kehutanan dan Penebangan Kayu 59.229 13.139 15.722 15.422 15.291 59.574 0,587 Perikanan 176.149 44.970 46.769 47.636 50.270 189.643 7,66

1.083.142 272.120 292.188 317.723 246.417 1.128.448 4,18

No. Sektor/Sub Sektor 2013 *) 2014 **)

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah)Keterangan : *) Angka sementara Tahun 2013; **) Angka sangat sementara Tahun 2014

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 laju pertumbuhan PDB sektorpertanian sebesar 4,18% yang didukung oleh peningkatan seluruh sub sektorpendukungnya, yakni sub sektor perikanan sebesar 7,66%, tanaman perkebunan

Page 42: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

11

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5,83%, peternakan 5,44%, tanaman hortikultura 4,19%, jasa pertanian 2,58%,kehutanan 0,58% dan tanaman pangan sebesar 0,24%.

3.1.2. Ekspor dan Impor Komoditas Tanaman Pangan

Secara keseluruhan kondisi perdagangan komoditas utama tanaman pangan tahun2014 mengalami defisit. Hal ini tercermin pada neraca perdagangan yang bernilainegatif, baik volume maupun nilainya. Volume impor komoditas utama tanamanpangan periode Januari-Desember 2014 mencapai 18,17 juta ton, sedangkanekspornya hanya mencapai 367,69 ribu ton atau terjadi defisit sebesar 17,80 juta ton.Sementara dari sisi nilainya, juga menunjukkan defisit neraca perdagangan sebesarUS$ 7,45 miliar dengan nilai ekspor US$ 206,17 juta dan impor US$ 7,66 miliar.

Tabel 4. Neraca Perdagangan Komoditas Utama Tanaman Pangan Tahun 2014

Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca(Ton) (Ton) (Ton) (000 US$) (000 US$) (000 US$)

1 Beras 3.026 815.307 (812.281) 1.264 375.220 (373.956)2 Jagung 44.843 3.293.849 (3.249.006) 16.047 854.044 (837.997)3 Kedelai 58.329 5.764.694 (5.706.365) 44.210 3.367.977 (3.323.767)4 Kacang Tanah 6.292 254.324 (248.032) 15.527 287.683 (272.156)5 Kacang Vigna/Kacang Hijau 303 697 (394) 826 1.042 (215)6 Ubikayu 114.501 365.086 (250.585) 35.985 160.491 (124.506)7 Ubijalar 9.593 23 9.570 8.371 40 8.3318 Gandum/Meslin 86.417 7.574.012 (7.487.595) 43.932 2.509.682 (2.465.750)9 Lainnya 44.388 101.831 (57.443) 40.012 102.676 (62.665)

367.690 18.169.821 (17.802.131) 206.174 7.658.856 (7.452.681)Jumlah

No. KomoditasVolume Nilai

Sumber: BPS (diolah)Keterangan: Cakupan Kode HS Sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012

Pada tahun 2014, volume ekspor terbesar komoditas utama tanaman pangan adalahkomoditas ubi kayu dengan volume mencapai 114.501 ton (US$ 35,99 juta), kemudiandisusul oleh gandum/meslin 86.417 ton (US$ 43,93 juta), kedelai 58.329 ton (US$44,21 juta) dan jagung 44.843 ton (US$ 16,05 juta). Sementara di sisi impor,gandum/meslin menjadi penyumbang terbesar mencapai 7.574.012 ton (US$ 2,509miliar), kemudian disusul oleh kedelai 5.764.694 ton (US$ 3,368 miliar), jagung3.293.849 ton (US$ 854,04 juta) dan beras sebanyak 815.307 ton (US$ 373,96 juta).

11

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5,83%, peternakan 5,44%, tanaman hortikultura 4,19%, jasa pertanian 2,58%,kehutanan 0,58% dan tanaman pangan sebesar 0,24%.

3.1.2. Ekspor dan Impor Komoditas Tanaman Pangan

Secara keseluruhan kondisi perdagangan komoditas utama tanaman pangan tahun2014 mengalami defisit. Hal ini tercermin pada neraca perdagangan yang bernilainegatif, baik volume maupun nilainya. Volume impor komoditas utama tanamanpangan periode Januari-Desember 2014 mencapai 18,17 juta ton, sedangkanekspornya hanya mencapai 367,69 ribu ton atau terjadi defisit sebesar 17,80 juta ton.Sementara dari sisi nilainya, juga menunjukkan defisit neraca perdagangan sebesarUS$ 7,45 miliar dengan nilai ekspor US$ 206,17 juta dan impor US$ 7,66 miliar.

Tabel 4. Neraca Perdagangan Komoditas Utama Tanaman Pangan Tahun 2014

Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca(Ton) (Ton) (Ton) (000 US$) (000 US$) (000 US$)

1 Beras 3.026 815.307 (812.281) 1.264 375.220 (373.956)2 Jagung 44.843 3.293.849 (3.249.006) 16.047 854.044 (837.997)3 Kedelai 58.329 5.764.694 (5.706.365) 44.210 3.367.977 (3.323.767)4 Kacang Tanah 6.292 254.324 (248.032) 15.527 287.683 (272.156)5 Kacang Vigna/Kacang Hijau 303 697 (394) 826 1.042 (215)6 Ubikayu 114.501 365.086 (250.585) 35.985 160.491 (124.506)7 Ubijalar 9.593 23 9.570 8.371 40 8.3318 Gandum/Meslin 86.417 7.574.012 (7.487.595) 43.932 2.509.682 (2.465.750)9 Lainnya 44.388 101.831 (57.443) 40.012 102.676 (62.665)

367.690 18.169.821 (17.802.131) 206.174 7.658.856 (7.452.681)Jumlah

No. KomoditasVolume Nilai

Sumber: BPS (diolah)Keterangan: Cakupan Kode HS Sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012

Pada tahun 2014, volume ekspor terbesar komoditas utama tanaman pangan adalahkomoditas ubi kayu dengan volume mencapai 114.501 ton (US$ 35,99 juta), kemudiandisusul oleh gandum/meslin 86.417 ton (US$ 43,93 juta), kedelai 58.329 ton (US$44,21 juta) dan jagung 44.843 ton (US$ 16,05 juta). Sementara di sisi impor,gandum/meslin menjadi penyumbang terbesar mencapai 7.574.012 ton (US$ 2,509miliar), kemudian disusul oleh kedelai 5.764.694 ton (US$ 3,368 miliar), jagung3.293.849 ton (US$ 854,04 juta) dan beras sebanyak 815.307 ton (US$ 373,96 juta).

11

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5,83%, peternakan 5,44%, tanaman hortikultura 4,19%, jasa pertanian 2,58%,kehutanan 0,58% dan tanaman pangan sebesar 0,24%.

3.1.2. Ekspor dan Impor Komoditas Tanaman Pangan

Secara keseluruhan kondisi perdagangan komoditas utama tanaman pangan tahun2014 mengalami defisit. Hal ini tercermin pada neraca perdagangan yang bernilainegatif, baik volume maupun nilainya. Volume impor komoditas utama tanamanpangan periode Januari-Desember 2014 mencapai 18,17 juta ton, sedangkanekspornya hanya mencapai 367,69 ribu ton atau terjadi defisit sebesar 17,80 juta ton.Sementara dari sisi nilainya, juga menunjukkan defisit neraca perdagangan sebesarUS$ 7,45 miliar dengan nilai ekspor US$ 206,17 juta dan impor US$ 7,66 miliar.

Tabel 4. Neraca Perdagangan Komoditas Utama Tanaman Pangan Tahun 2014

Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca(Ton) (Ton) (Ton) (000 US$) (000 US$) (000 US$)

1 Beras 3.026 815.307 (812.281) 1.264 375.220 (373.956)2 Jagung 44.843 3.293.849 (3.249.006) 16.047 854.044 (837.997)3 Kedelai 58.329 5.764.694 (5.706.365) 44.210 3.367.977 (3.323.767)4 Kacang Tanah 6.292 254.324 (248.032) 15.527 287.683 (272.156)5 Kacang Vigna/Kacang Hijau 303 697 (394) 826 1.042 (215)6 Ubikayu 114.501 365.086 (250.585) 35.985 160.491 (124.506)7 Ubijalar 9.593 23 9.570 8.371 40 8.3318 Gandum/Meslin 86.417 7.574.012 (7.487.595) 43.932 2.509.682 (2.465.750)9 Lainnya 44.388 101.831 (57.443) 40.012 102.676 (62.665)

367.690 18.169.821 (17.802.131) 206.174 7.658.856 (7.452.681)Jumlah

No. KomoditasVolume Nilai

Sumber: BPS (diolah)Keterangan: Cakupan Kode HS Sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012

Pada tahun 2014, volume ekspor terbesar komoditas utama tanaman pangan adalahkomoditas ubi kayu dengan volume mencapai 114.501 ton (US$ 35,99 juta), kemudiandisusul oleh gandum/meslin 86.417 ton (US$ 43,93 juta), kedelai 58.329 ton (US$44,21 juta) dan jagung 44.843 ton (US$ 16,05 juta). Sementara di sisi impor,gandum/meslin menjadi penyumbang terbesar mencapai 7.574.012 ton (US$ 2,509miliar), kemudian disusul oleh kedelai 5.764.694 ton (US$ 3,368 miliar), jagung3.293.849 ton (US$ 854,04 juta) dan beras sebanyak 815.307 ton (US$ 373,96 juta).

Page 43: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

12

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

3.1.3. Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkatkemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dariproduk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biayaproduksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkatkemampuan/daya beli petani. NTP belum dapat menggambarkan kondisi yangsebenarnya atas kesejahteraan petani, tetapi sampai saat ini NTP masih merupakansalah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan petani. NTP dihitung dengan caramembandingkan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yangdibayar petani yang dinyatakan dalam persen. Data NTP menggunakan tahun dasar2007=100, dan mulai November 2013 terjadi penggantian tahun dasar menjadi2012=100.

Tabel 5. Nilai Tukar Petani (NTP) Sektor Pertanian dan Sub Sektor Tanaman PanganTahun 2014

Tanaman Tanaman TanamanPangan Pangan Pangan

1 Januari 101,95 99,88 111,57 110,32 109,44 110,452 Februari 101,79 99,76 111,82 110,69 109,86 110,963 Maret 101,86 99,33 112,11 110,46 110,07 111,204 April 101,80 98,20 112,06 109,24 110,09 111,245 Mei 101,88 97,98 112,41 109,25 110,34 111,506 Juni 101,98 98,22 113,18 110,27 110,99 112,277 Juli 102,12 98,04 114,07 110,81 111,70 113,038 Agustus 102,06 97,78 114,37 110,89 112,06 113,419 September 102,36 98,14 115,15 111,75 112,49 113,87

10 Oktober 102,87 99,41 116,14 113,63 112,89 114,3011 Nopember 102,37 99,79 117,08 115,56 114,36 115,8012 Desember 101,32 100,07 118,74 118,76 117,20 118,68

102,03 98,89 114,06 111,80 111,79 113,06Rata-rata

No. UraianPertanian

Nilai Tukar Petani (NTP)

Pertanian Pertanian

Indeks HargaDiterima Petani (IT )

Indeks HargaDibayar Petani (IB)

Sumber: BPS (diolah)

NTP sektor pertanian secara nasional pada Desember 2014 sebesar 101,32, turun1,03% dibandingkan NTP November 2014 sebesar 102,37. Hal ini karena kenaikan Itsebesar 1,42%, lebih kecil dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,48%. Sementara NTPSub sektor tanaman pangan (NTPP) pada periode yang sama mengalami peningkatansebesar 0,28%, dari 99,79 pada November 2014 menjadi 100,07 pada Desember

12

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

3.1.3. Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkatkemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dariproduk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biayaproduksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkatkemampuan/daya beli petani. NTP belum dapat menggambarkan kondisi yangsebenarnya atas kesejahteraan petani, tetapi sampai saat ini NTP masih merupakansalah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan petani. NTP dihitung dengan caramembandingkan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yangdibayar petani yang dinyatakan dalam persen. Data NTP menggunakan tahun dasar2007=100, dan mulai November 2013 terjadi penggantian tahun dasar menjadi2012=100.

Tabel 5. Nilai Tukar Petani (NTP) Sektor Pertanian dan Sub Sektor Tanaman PanganTahun 2014

Tanaman Tanaman TanamanPangan Pangan Pangan

1 Januari 101,95 99,88 111,57 110,32 109,44 110,452 Februari 101,79 99,76 111,82 110,69 109,86 110,963 Maret 101,86 99,33 112,11 110,46 110,07 111,204 April 101,80 98,20 112,06 109,24 110,09 111,245 Mei 101,88 97,98 112,41 109,25 110,34 111,506 Juni 101,98 98,22 113,18 110,27 110,99 112,277 Juli 102,12 98,04 114,07 110,81 111,70 113,038 Agustus 102,06 97,78 114,37 110,89 112,06 113,419 September 102,36 98,14 115,15 111,75 112,49 113,87

10 Oktober 102,87 99,41 116,14 113,63 112,89 114,3011 Nopember 102,37 99,79 117,08 115,56 114,36 115,8012 Desember 101,32 100,07 118,74 118,76 117,20 118,68

102,03 98,89 114,06 111,80 111,79 113,06Rata-rata

No. UraianPertanian

Nilai Tukar Petani (NTP)

Pertanian Pertanian

Indeks HargaDiterima Petani (IT )

Indeks HargaDibayar Petani (IB)

Sumber: BPS (diolah)

NTP sektor pertanian secara nasional pada Desember 2014 sebesar 101,32, turun1,03% dibandingkan NTP November 2014 sebesar 102,37. Hal ini karena kenaikan Itsebesar 1,42%, lebih kecil dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,48%. Sementara NTPSub sektor tanaman pangan (NTPP) pada periode yang sama mengalami peningkatansebesar 0,28%, dari 99,79 pada November 2014 menjadi 100,07 pada Desember

12

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

3.1.3. Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkatkemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dariproduk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biayaproduksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkatkemampuan/daya beli petani. NTP belum dapat menggambarkan kondisi yangsebenarnya atas kesejahteraan petani, tetapi sampai saat ini NTP masih merupakansalah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan petani. NTP dihitung dengan caramembandingkan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yangdibayar petani yang dinyatakan dalam persen. Data NTP menggunakan tahun dasar2007=100, dan mulai November 2013 terjadi penggantian tahun dasar menjadi2012=100.

Tabel 5. Nilai Tukar Petani (NTP) Sektor Pertanian dan Sub Sektor Tanaman PanganTahun 2014

Tanaman Tanaman TanamanPangan Pangan Pangan

1 Januari 101,95 99,88 111,57 110,32 109,44 110,452 Februari 101,79 99,76 111,82 110,69 109,86 110,963 Maret 101,86 99,33 112,11 110,46 110,07 111,204 April 101,80 98,20 112,06 109,24 110,09 111,245 Mei 101,88 97,98 112,41 109,25 110,34 111,506 Juni 101,98 98,22 113,18 110,27 110,99 112,277 Juli 102,12 98,04 114,07 110,81 111,70 113,038 Agustus 102,06 97,78 114,37 110,89 112,06 113,419 September 102,36 98,14 115,15 111,75 112,49 113,87

10 Oktober 102,87 99,41 116,14 113,63 112,89 114,3011 Nopember 102,37 99,79 117,08 115,56 114,36 115,8012 Desember 101,32 100,07 118,74 118,76 117,20 118,68

102,03 98,89 114,06 111,80 111,79 113,06Rata-rata

No. UraianPertanian

Nilai Tukar Petani (NTP)

Pertanian Pertanian

Indeks HargaDiterima Petani (IT )

Indeks HargaDibayar Petani (IB)

Sumber: BPS (diolah)

NTP sektor pertanian secara nasional pada Desember 2014 sebesar 101,32, turun1,03% dibandingkan NTP November 2014 sebesar 102,37. Hal ini karena kenaikan Itsebesar 1,42%, lebih kecil dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,48%. Sementara NTPSub sektor tanaman pangan (NTPP) pada periode yang sama mengalami peningkatansebesar 0,28%, dari 99,79 pada November 2014 menjadi 100,07 pada Desember

Page 44: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

13

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2014. Hal ini karena kenaikan It sebesar 2,77%, lebih besar dibandingkan kenaikan Ibsebesar 2,49%.

3.1.2. Tenaga Kerja

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS RI, periodeAgustus 2014, tercatat total jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di sektorpertanian mencapai 39,37 juta orang. Jumlah tersebut meliputi tenaga kerja sub sektortanaman pangan sebanyak 16,24 juta orang (41,67%), hortikultura 3,12 juta orang(7,99%), perkebunan 12,85 juta orang (32,98%), peternakan 4,19 juta orang (10,75%),kehutanan 625,34 ribu orang (1,60%), perikanan 1,92 juta orang (4,93%) danperburuan 30,57 ribu orang (0,08%).

Tabel 6. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2014 (posisi Agustus)

% Thd. % Thd.Pertanian Pertanian

1 Tanaman Pangan 16.830.523 42,91 16.241.811 41,67 (588.712) (3,50)2 Hortikultura 3.078.881 7,85 3.112.648 7,99 33.767 1,103 Perkebunan 12.110.370 30,88 12.852.004 32,98 741.634 6,124 Peternakan 4.691.073 11,96 4.189.721 10,75 (501.352) (10,69)5 Kehutanan 654.178 1,67 625.336 1,60 (28.842) (4,41)6 Perikanan 1.814.737 4,63 1.920.936 4,93 106.199 5,857 Perburuan 40.499 0,10 30.577 0,08 (9.922) (24,50)

39.220.261 100,00 38.973.033 100,00 (247.228) (0,63)Pertanian

2013No. Sektor/Sub Sektor

2014 Pertumbuhan 2013-2014

Orang Orang Orang %

Sumber: BPS (diolah)

Bila dibandingkan tahun 2013, jumlah tenaga kerja sektor pertanian pada tahun 2014mengalami penurunan sebanyak 247.228 orang (0,63%) dari 39,22 juta orang padatahun 2013 menjadi 38,97 juta orang pada tahun 2014. Penurunan tersebut terjadipada sub sektor tanaman pangan sebanyak 588.712 orang (3,50%), peternakan501.352 orang (10,69%), kehutanan 28.842 orang (4,41%) dan perburuan 9.922 orang(24,50%). Sedangkan pada sub sektor hortikultura, perkebunan dan perikananmengalami peningkatan masing-masing sebesar 1,10%; 6,12% dan 5,85%.

13

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2014. Hal ini karena kenaikan It sebesar 2,77%, lebih besar dibandingkan kenaikan Ibsebesar 2,49%.

3.1.2. Tenaga Kerja

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS RI, periodeAgustus 2014, tercatat total jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di sektorpertanian mencapai 39,37 juta orang. Jumlah tersebut meliputi tenaga kerja sub sektortanaman pangan sebanyak 16,24 juta orang (41,67%), hortikultura 3,12 juta orang(7,99%), perkebunan 12,85 juta orang (32,98%), peternakan 4,19 juta orang (10,75%),kehutanan 625,34 ribu orang (1,60%), perikanan 1,92 juta orang (4,93%) danperburuan 30,57 ribu orang (0,08%).

Tabel 6. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2014 (posisi Agustus)

% Thd. % Thd.Pertanian Pertanian

1 Tanaman Pangan 16.830.523 42,91 16.241.811 41,67 (588.712) (3,50)2 Hortikultura 3.078.881 7,85 3.112.648 7,99 33.767 1,103 Perkebunan 12.110.370 30,88 12.852.004 32,98 741.634 6,124 Peternakan 4.691.073 11,96 4.189.721 10,75 (501.352) (10,69)5 Kehutanan 654.178 1,67 625.336 1,60 (28.842) (4,41)6 Perikanan 1.814.737 4,63 1.920.936 4,93 106.199 5,857 Perburuan 40.499 0,10 30.577 0,08 (9.922) (24,50)

39.220.261 100,00 38.973.033 100,00 (247.228) (0,63)Pertanian

2013No. Sektor/Sub Sektor

2014 Pertumbuhan 2013-2014

Orang Orang Orang %

Sumber: BPS (diolah)

Bila dibandingkan tahun 2013, jumlah tenaga kerja sektor pertanian pada tahun 2014mengalami penurunan sebanyak 247.228 orang (0,63%) dari 39,22 juta orang padatahun 2013 menjadi 38,97 juta orang pada tahun 2014. Penurunan tersebut terjadipada sub sektor tanaman pangan sebanyak 588.712 orang (3,50%), peternakan501.352 orang (10,69%), kehutanan 28.842 orang (4,41%) dan perburuan 9.922 orang(24,50%). Sedangkan pada sub sektor hortikultura, perkebunan dan perikananmengalami peningkatan masing-masing sebesar 1,10%; 6,12% dan 5,85%.

13

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2014. Hal ini karena kenaikan It sebesar 2,77%, lebih besar dibandingkan kenaikan Ibsebesar 2,49%.

3.1.2. Tenaga Kerja

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS RI, periodeAgustus 2014, tercatat total jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di sektorpertanian mencapai 39,37 juta orang. Jumlah tersebut meliputi tenaga kerja sub sektortanaman pangan sebanyak 16,24 juta orang (41,67%), hortikultura 3,12 juta orang(7,99%), perkebunan 12,85 juta orang (32,98%), peternakan 4,19 juta orang (10,75%),kehutanan 625,34 ribu orang (1,60%), perikanan 1,92 juta orang (4,93%) danperburuan 30,57 ribu orang (0,08%).

Tabel 6. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2014 (posisi Agustus)

% Thd. % Thd.Pertanian Pertanian

1 Tanaman Pangan 16.830.523 42,91 16.241.811 41,67 (588.712) (3,50)2 Hortikultura 3.078.881 7,85 3.112.648 7,99 33.767 1,103 Perkebunan 12.110.370 30,88 12.852.004 32,98 741.634 6,124 Peternakan 4.691.073 11,96 4.189.721 10,75 (501.352) (10,69)5 Kehutanan 654.178 1,67 625.336 1,60 (28.842) (4,41)6 Perikanan 1.814.737 4,63 1.920.936 4,93 106.199 5,857 Perburuan 40.499 0,10 30.577 0,08 (9.922) (24,50)

39.220.261 100,00 38.973.033 100,00 (247.228) (0,63)Pertanian

2013No. Sektor/Sub Sektor

2014 Pertumbuhan 2013-2014

Orang Orang Orang %

Sumber: BPS (diolah)

Bila dibandingkan tahun 2013, jumlah tenaga kerja sektor pertanian pada tahun 2014mengalami penurunan sebanyak 247.228 orang (0,63%) dari 39,22 juta orang padatahun 2013 menjadi 38,97 juta orang pada tahun 2014. Penurunan tersebut terjadipada sub sektor tanaman pangan sebanyak 588.712 orang (3,50%), peternakan501.352 orang (10,69%), kehutanan 28.842 orang (4,41%) dan perburuan 9.922 orang(24,50%). Sedangkan pada sub sektor hortikultura, perkebunan dan perikananmengalami peningkatan masing-masing sebesar 1,10%; 6,12% dan 5,85%.

Page 45: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

14

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

3.2. Capaian Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan

Berdasarkan Angka Ramalan II (ARAM II) 2014 BPS RI, capaian produksi komoditasutama tanaman pangan tahun 2014 menunjukkan capaian yang cukup baik, sebagianbesar komoditas mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 (ATAP). Namundemikian, belum seluruh komoditas mencapai target produksi yang telah ditetapkan,kecuali jagung yang mencapai di atas target.

Produksi tanaman pangan tahun 2014 (ARAM II) padi mencapai 70,607 juta ton GKG,jagung 19,127 juta ton pipilan kering, kedelai 921 ribu ton biji kering, kacang tanah 655ribu ton biji kering, kacang hijau 239 ribu ton biji kering, ubikayu 24,559 juta ton umbibasah dan ubijalar 2,360 juta ton umbi basah. Dibandingkan tahun 2013, produksi paditurun 0,94%, jagung naik 3,33%, kedelai naik 18,12%, kacang tanah turun 6,63%,kacang hijau naik 16,75%, ubikayu naik 2,60%, dan ubijalar turun 1,12%. Sedangkanjika dibandingkan dengan sasaran produksi tahun 2014, padi mencapai 97,60%,jagung 100,67%, kedelai 92,13%, kacang tanah 50,40%, kacang hijau 55,57%, ubikayu88,98% dan ubijalar 90,77%.

Tabel 7. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Sasaran ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Sasaran 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/3 (7)=(5)/41 Padi 71.280 72.340 70.607 99,06 97,602 Jagung 18.512 19.000 19.127 103,33 100,673 Kedelai 780 1.000 921 118,12 92,134 Kacang Tanah 702 1.300 655 93,37 50,405 Kacang Hijau 205 430 239 116,75 55,576 Ubikayu 23.937 27.600 24.559 102,60 88,987 Ubijalar 2.387 2.600 2.360 98,88 90,77

Produksi (000 Ton) Perbandingan ARAM II 2014No. Komoditas Terhadap

Sumber: BPS (diolah)

Peningkatan produksi jagung, kedelai, kacang hijau dan ubikayu tahun 2014 (ARAM II)dibandingkan tahun 2013 (ATAP) didukung oleh meningkatnya produktivitas dan luaspanen tahun 2014. Sedangkan penurunan produksi padi, kacang tanah dan ubijalartahun 2014 sebagian besar disebabkan oleh menurunnya luas panen.

14

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

3.2. Capaian Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan

Berdasarkan Angka Ramalan II (ARAM II) 2014 BPS RI, capaian produksi komoditasutama tanaman pangan tahun 2014 menunjukkan capaian yang cukup baik, sebagianbesar komoditas mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 (ATAP). Namundemikian, belum seluruh komoditas mencapai target produksi yang telah ditetapkan,kecuali jagung yang mencapai di atas target.

Produksi tanaman pangan tahun 2014 (ARAM II) padi mencapai 70,607 juta ton GKG,jagung 19,127 juta ton pipilan kering, kedelai 921 ribu ton biji kering, kacang tanah 655ribu ton biji kering, kacang hijau 239 ribu ton biji kering, ubikayu 24,559 juta ton umbibasah dan ubijalar 2,360 juta ton umbi basah. Dibandingkan tahun 2013, produksi paditurun 0,94%, jagung naik 3,33%, kedelai naik 18,12%, kacang tanah turun 6,63%,kacang hijau naik 16,75%, ubikayu naik 2,60%, dan ubijalar turun 1,12%. Sedangkanjika dibandingkan dengan sasaran produksi tahun 2014, padi mencapai 97,60%,jagung 100,67%, kedelai 92,13%, kacang tanah 50,40%, kacang hijau 55,57%, ubikayu88,98% dan ubijalar 90,77%.

Tabel 7. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Sasaran ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Sasaran 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/3 (7)=(5)/41 Padi 71.280 72.340 70.607 99,06 97,602 Jagung 18.512 19.000 19.127 103,33 100,673 Kedelai 780 1.000 921 118,12 92,134 Kacang Tanah 702 1.300 655 93,37 50,405 Kacang Hijau 205 430 239 116,75 55,576 Ubikayu 23.937 27.600 24.559 102,60 88,987 Ubijalar 2.387 2.600 2.360 98,88 90,77

Produksi (000 Ton) Perbandingan ARAM II 2014No. Komoditas Terhadap

Sumber: BPS (diolah)

Peningkatan produksi jagung, kedelai, kacang hijau dan ubikayu tahun 2014 (ARAM II)dibandingkan tahun 2013 (ATAP) didukung oleh meningkatnya produktivitas dan luaspanen tahun 2014. Sedangkan penurunan produksi padi, kacang tanah dan ubijalartahun 2014 sebagian besar disebabkan oleh menurunnya luas panen.

14

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

3.2. Capaian Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan

Berdasarkan Angka Ramalan II (ARAM II) 2014 BPS RI, capaian produksi komoditasutama tanaman pangan tahun 2014 menunjukkan capaian yang cukup baik, sebagianbesar komoditas mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 (ATAP). Namundemikian, belum seluruh komoditas mencapai target produksi yang telah ditetapkan,kecuali jagung yang mencapai di atas target.

Produksi tanaman pangan tahun 2014 (ARAM II) padi mencapai 70,607 juta ton GKG,jagung 19,127 juta ton pipilan kering, kedelai 921 ribu ton biji kering, kacang tanah 655ribu ton biji kering, kacang hijau 239 ribu ton biji kering, ubikayu 24,559 juta ton umbibasah dan ubijalar 2,360 juta ton umbi basah. Dibandingkan tahun 2013, produksi paditurun 0,94%, jagung naik 3,33%, kedelai naik 18,12%, kacang tanah turun 6,63%,kacang hijau naik 16,75%, ubikayu naik 2,60%, dan ubijalar turun 1,12%. Sedangkanjika dibandingkan dengan sasaran produksi tahun 2014, padi mencapai 97,60%,jagung 100,67%, kedelai 92,13%, kacang tanah 50,40%, kacang hijau 55,57%, ubikayu88,98% dan ubijalar 90,77%.

Tabel 7. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Sasaran ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Sasaran 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/3 (7)=(5)/41 Padi 71.280 72.340 70.607 99,06 97,602 Jagung 18.512 19.000 19.127 103,33 100,673 Kedelai 780 1.000 921 118,12 92,134 Kacang Tanah 702 1.300 655 93,37 50,405 Kacang Hijau 205 430 239 116,75 55,576 Ubikayu 23.937 27.600 24.559 102,60 88,987 Ubijalar 2.387 2.600 2.360 98,88 90,77

Produksi (000 Ton) Perbandingan ARAM II 2014No. Komoditas Terhadap

Sumber: BPS (diolah)

Peningkatan produksi jagung, kedelai, kacang hijau dan ubikayu tahun 2014 (ARAM II)dibandingkan tahun 2013 (ATAP) didukung oleh meningkatnya produktivitas dan luaspanen tahun 2014. Sedangkan penurunan produksi padi, kacang tanah dan ubijalartahun 2014 sebagian besar disebabkan oleh menurunnya luas panen.

Page 46: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

15

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Produktivitas tanaman pangan tahun 2014 (ARAM II) padi sebesar 51,28 ku/ha, jagung49,29 ku/ha, kedelai 15,06 ku/ha, kacang tanah 12,94 ku/ha, kacang hijau 11,81 ku/ha,ubikayu 228,29 ku/ha dan ubijalar 150,62 ku/ha. Dibandingkan tahun 2013, capaianproduktivitas tahun 2014 padi turun 0,47%, jagung naik 1,75%, kedelai naik 6,36%,kacang tanah turun 4,29%, kacang hijau naik 5,07%, ubikayu naik 1,64% dan ubijalarnaik 2,14%. Sedangkan bila dibandingkan dengan sasaran produktivitas tahun 2014,padi mencapai 98,94%, jagung 100,88%, kedelai 106,13%, kacang tanah 86,27%,kacang hijau 93,88%, ubikayu 114,15% dan ubijalar 120,62%.

Tabel 8. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Sasaran ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Sasaran 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/(3) (7)=(5)/(4)1 Padi 51,52 51,83 51,28 99,53 98,942 Jagung 48,44 48,86 49,29 101,75 100,883 Kedelai 14,16 14,19 15,06 106,36 106,134 Kacang Tanah 13,52 15,00 12,94 95,71 86,275 Kacang Hijau 11,24 12,58 11,81 105,07 93,886 Ubikayu 224,60 200,00 228,29 101,64 114,157 Ubijalar 147,47 124,87 150,62 102,14 120,62

Produktivitas (Ku/Ha) Perbandingan ARAM II 2014No. Komoditas Terhadap

Sumber: BPS (diolah)

Luas panen tanaman pangan tahun 2014(ARAM II) padi mencapai 13,768 juta ha,jagung 3,880 juta ha, kedelai 612 ribu ha, kacang tanah 506 ribu ha, kacang hijau 202ribu ha, ubikayu 1,076 juta ha dan ubijalar 157 ribu ha. Capaian luas panen tahun 2014(ARAM II) bila dibandingkan dengan tahun 2013 (ATAP), padi turun 0,48%, jagung naik1,54%, kedelai naik 11,08%, kacang tanah turun 2,46%, kacang hijau naik 11,14%,ubikayu turun 0,94% dan ubijalar turun 3,19%. Sedangkan jika dibandingkan dengansasaran luas panen tahun 2014, semua komoditas belum mencapai sasaran.

15

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Produktivitas tanaman pangan tahun 2014 (ARAM II) padi sebesar 51,28 ku/ha, jagung49,29 ku/ha, kedelai 15,06 ku/ha, kacang tanah 12,94 ku/ha, kacang hijau 11,81 ku/ha,ubikayu 228,29 ku/ha dan ubijalar 150,62 ku/ha. Dibandingkan tahun 2013, capaianproduktivitas tahun 2014 padi turun 0,47%, jagung naik 1,75%, kedelai naik 6,36%,kacang tanah turun 4,29%, kacang hijau naik 5,07%, ubikayu naik 1,64% dan ubijalarnaik 2,14%. Sedangkan bila dibandingkan dengan sasaran produktivitas tahun 2014,padi mencapai 98,94%, jagung 100,88%, kedelai 106,13%, kacang tanah 86,27%,kacang hijau 93,88%, ubikayu 114,15% dan ubijalar 120,62%.

Tabel 8. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Sasaran ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Sasaran 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/(3) (7)=(5)/(4)1 Padi 51,52 51,83 51,28 99,53 98,942 Jagung 48,44 48,86 49,29 101,75 100,883 Kedelai 14,16 14,19 15,06 106,36 106,134 Kacang Tanah 13,52 15,00 12,94 95,71 86,275 Kacang Hijau 11,24 12,58 11,81 105,07 93,886 Ubikayu 224,60 200,00 228,29 101,64 114,157 Ubijalar 147,47 124,87 150,62 102,14 120,62

Produktivitas (Ku/Ha) Perbandingan ARAM II 2014No. Komoditas Terhadap

Sumber: BPS (diolah)

Luas panen tanaman pangan tahun 2014(ARAM II) padi mencapai 13,768 juta ha,jagung 3,880 juta ha, kedelai 612 ribu ha, kacang tanah 506 ribu ha, kacang hijau 202ribu ha, ubikayu 1,076 juta ha dan ubijalar 157 ribu ha. Capaian luas panen tahun 2014(ARAM II) bila dibandingkan dengan tahun 2013 (ATAP), padi turun 0,48%, jagung naik1,54%, kedelai naik 11,08%, kacang tanah turun 2,46%, kacang hijau naik 11,14%,ubikayu turun 0,94% dan ubijalar turun 3,19%. Sedangkan jika dibandingkan dengansasaran luas panen tahun 2014, semua komoditas belum mencapai sasaran.

15

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Produktivitas tanaman pangan tahun 2014 (ARAM II) padi sebesar 51,28 ku/ha, jagung49,29 ku/ha, kedelai 15,06 ku/ha, kacang tanah 12,94 ku/ha, kacang hijau 11,81 ku/ha,ubikayu 228,29 ku/ha dan ubijalar 150,62 ku/ha. Dibandingkan tahun 2013, capaianproduktivitas tahun 2014 padi turun 0,47%, jagung naik 1,75%, kedelai naik 6,36%,kacang tanah turun 4,29%, kacang hijau naik 5,07%, ubikayu naik 1,64% dan ubijalarnaik 2,14%. Sedangkan bila dibandingkan dengan sasaran produktivitas tahun 2014,padi mencapai 98,94%, jagung 100,88%, kedelai 106,13%, kacang tanah 86,27%,kacang hijau 93,88%, ubikayu 114,15% dan ubijalar 120,62%.

Tabel 8. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Sasaran ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Sasaran 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/(3) (7)=(5)/(4)1 Padi 51,52 51,83 51,28 99,53 98,942 Jagung 48,44 48,86 49,29 101,75 100,883 Kedelai 14,16 14,19 15,06 106,36 106,134 Kacang Tanah 13,52 15,00 12,94 95,71 86,275 Kacang Hijau 11,24 12,58 11,81 105,07 93,886 Ubikayu 224,60 200,00 228,29 101,64 114,157 Ubijalar 147,47 124,87 150,62 102,14 120,62

Produktivitas (Ku/Ha) Perbandingan ARAM II 2014No. Komoditas Terhadap

Sumber: BPS (diolah)

Luas panen tanaman pangan tahun 2014(ARAM II) padi mencapai 13,768 juta ha,jagung 3,880 juta ha, kedelai 612 ribu ha, kacang tanah 506 ribu ha, kacang hijau 202ribu ha, ubikayu 1,076 juta ha dan ubijalar 157 ribu ha. Capaian luas panen tahun 2014(ARAM II) bila dibandingkan dengan tahun 2013 (ATAP), padi turun 0,48%, jagung naik1,54%, kedelai naik 11,08%, kacang tanah turun 2,46%, kacang hijau naik 11,14%,ubikayu turun 0,94% dan ubijalar turun 3,19%. Sedangkan jika dibandingkan dengansasaran luas panen tahun 2014, semua komoditas belum mencapai sasaran.

Page 47: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

16

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 9. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Sasaran ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Sasaran 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/(3) (7)=(5)/(4)1 Padi 13.835 13.958 13.768 99,52 98,642 Jagung 3.822 3.888 3.880 101,54 99,793 Kedelai 551 705 612 111,08 86,794 Kacang Tanah 519 867 506 97,54 58,425 Kacang Hijau 182 342 202 111,14 59,216 Ubikayu 1.066 1.380 1.076 100,94 77,967 Ubijalar 162 209 157 96,81 75,08

Luas Panen (000 Ha) Perbandingan ARAM II 2014No. Komoditas Terhadap

Sumber: BPS (diolah)

Beberapa faktor kendala dalam pencapaian sasaran produksi tanaman pangan tahun2014 antara lain: 1). Adopsi teknologi budidaya di tingkat petani belum optimal,sehingga capaian produktivitas tingkat petani masih lebih rendah dari potensi hasilnya;2). Adanya persaingan dengan komoditas non pangan dalam pemanfaatan lahan; 3).Belum meratanya penggunaan teknologi alsintan, sehingga berpengaruh terhadapefisiensi usahatani; 4). Mekanisme penyediaan benih belum berjalan optimal yangmenyebabkan keterlambatan penyediaan benih/tidak sesuai dengan jadwal tanam; 5).Kemitraan belum berkembang; 6). Perubahan iklim global/anomali iklim yangberdampak pada ketidaksesuaian waktu tanam; 7). Akses petani terhadap sumberpembiayaan masih terbatas.

3.3. Neraca Produksi Beras, Jagung dan Kedelai

Bila dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi beras, produksi padi nasional tahun2014 terjadi surplus beras sebesar 9,461 juta ton, dengan tingkat konsumsi 124,89kg/kapita/tahun. Meskipun surplus, namun masih terjadi impor beras dalam jumlahyang relatif kecil dalam rangka memenuhi keperluan Cadangan Beras Pemerintah(CBP), stabilisasi harga, dan harga gabah/beras di tingkat petani yang lebih tinggi dariHarga Pembelian Pemerintah (HPP), sehingga Perum Bulog tidak mampumengadakan beras seluruhnya dari produksi dalam negeri.

16

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 9. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Sasaran ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Sasaran 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/(3) (7)=(5)/(4)1 Padi 13.835 13.958 13.768 99,52 98,642 Jagung 3.822 3.888 3.880 101,54 99,793 Kedelai 551 705 612 111,08 86,794 Kacang Tanah 519 867 506 97,54 58,425 Kacang Hijau 182 342 202 111,14 59,216 Ubikayu 1.066 1.380 1.076 100,94 77,967 Ubijalar 162 209 157 96,81 75,08

Luas Panen (000 Ha) Perbandingan ARAM II 2014No. Komoditas Terhadap

Sumber: BPS (diolah)

Beberapa faktor kendala dalam pencapaian sasaran produksi tanaman pangan tahun2014 antara lain: 1). Adopsi teknologi budidaya di tingkat petani belum optimal,sehingga capaian produktivitas tingkat petani masih lebih rendah dari potensi hasilnya;2). Adanya persaingan dengan komoditas non pangan dalam pemanfaatan lahan; 3).Belum meratanya penggunaan teknologi alsintan, sehingga berpengaruh terhadapefisiensi usahatani; 4). Mekanisme penyediaan benih belum berjalan optimal yangmenyebabkan keterlambatan penyediaan benih/tidak sesuai dengan jadwal tanam; 5).Kemitraan belum berkembang; 6). Perubahan iklim global/anomali iklim yangberdampak pada ketidaksesuaian waktu tanam; 7). Akses petani terhadap sumberpembiayaan masih terbatas.

3.3. Neraca Produksi Beras, Jagung dan Kedelai

Bila dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi beras, produksi padi nasional tahun2014 terjadi surplus beras sebesar 9,461 juta ton, dengan tingkat konsumsi 124,89kg/kapita/tahun. Meskipun surplus, namun masih terjadi impor beras dalam jumlahyang relatif kecil dalam rangka memenuhi keperluan Cadangan Beras Pemerintah(CBP), stabilisasi harga, dan harga gabah/beras di tingkat petani yang lebih tinggi dariHarga Pembelian Pemerintah (HPP), sehingga Perum Bulog tidak mampumengadakan beras seluruhnya dari produksi dalam negeri.

16

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 9. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Sasaran ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Sasaran 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/(3) (7)=(5)/(4)1 Padi 13.835 13.958 13.768 99,52 98,642 Jagung 3.822 3.888 3.880 101,54 99,793 Kedelai 551 705 612 111,08 86,794 Kacang Tanah 519 867 506 97,54 58,425 Kacang Hijau 182 342 202 111,14 59,216 Ubikayu 1.066 1.380 1.076 100,94 77,967 Ubijalar 162 209 157 96,81 75,08

Luas Panen (000 Ha) Perbandingan ARAM II 2014No. Komoditas Terhadap

Sumber: BPS (diolah)

Beberapa faktor kendala dalam pencapaian sasaran produksi tanaman pangan tahun2014 antara lain: 1). Adopsi teknologi budidaya di tingkat petani belum optimal,sehingga capaian produktivitas tingkat petani masih lebih rendah dari potensi hasilnya;2). Adanya persaingan dengan komoditas non pangan dalam pemanfaatan lahan; 3).Belum meratanya penggunaan teknologi alsintan, sehingga berpengaruh terhadapefisiensi usahatani; 4). Mekanisme penyediaan benih belum berjalan optimal yangmenyebabkan keterlambatan penyediaan benih/tidak sesuai dengan jadwal tanam; 5).Kemitraan belum berkembang; 6). Perubahan iklim global/anomali iklim yangberdampak pada ketidaksesuaian waktu tanam; 7). Akses petani terhadap sumberpembiayaan masih terbatas.

3.3. Neraca Produksi Beras, Jagung dan Kedelai

Bila dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi beras, produksi padi nasional tahun2014 terjadi surplus beras sebesar 9,461 juta ton, dengan tingkat konsumsi 124,89kg/kapita/tahun. Meskipun surplus, namun masih terjadi impor beras dalam jumlahyang relatif kecil dalam rangka memenuhi keperluan Cadangan Beras Pemerintah(CBP), stabilisasi harga, dan harga gabah/beras di tingkat petani yang lebih tinggi dariHarga Pembelian Pemerintah (HPP), sehingga Perum Bulog tidak mampumengadakan beras seluruhnya dari produksi dalam negeri.

Page 48: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

17

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 10. Neraca Produksi dan Kebutuhan Beras Tahun 2014

No. Uraian 2013 20141 Produksi Padi (000 Ton GKG) 71.280 70.6072 Beras Tersedia (000 Ton) 41.456 40.9533 Konsumsi Beras (000 Ton) 35.386 31.4924 Surplus/Defisit (000 Ton) 5.520 9.4615 Indeks Swasembada 1,17 1,30

Keterangan:- Produksi padi tahun 2013 = ATAP, tahun 2014 = ARAM II BPS-RI- Jumlah penduduk tahun 2013 = 247,39 juta jiwa, tahun 2014 = 252,16 juta jiwa- Konsumsi beras perkapita tahun 2013 = 139,15 kg, tahun 2014=124,89 kg

Bila dibandingkan dengan kebutuhan baik untuk konsumsi dan industri tahun 2014sebesar 19.974 juta ton, produksi jagung tahun 2014 mengalami defisit sebesar 847ribu ton pipilan kering atau mencapai indeks swasembada 0,96. Indeks swasembadajagung tahun 2014 turun sebesar 0,22 dibandingkan tahun 2013 disebabkan karenameningkatnya kebutuhan jagung sebesar 4,282 juta ton, lebih tinggi dari penambahanproduksi sebesar 615 ribu ton. Kebutuhan jagung tahun 2014 meliputi: kebutuhanbenih 81,86 ribu ton, konsumsi langsung 426 ribu ton, kebutuhan untuk pakan 13,774juta ton, industri 3,787 juta ton, kehilangan hasil/tercecer 956,37 ribu ton.

Tabel 11. Neraca Produksi dan Kebutuhan Jagung Tahun 2014

No. Uraian 2013 20141 Produksi Jagung (000 ton Pipilan Kering) 18.512 19.1272 Kebutuhan (000 ton Pipilan Kering) 15.692 19.9743 Surplus/Defisit (000 ton Pipilan Kering) 2.820 (847)4 Indeks Swasembada 1,18 0,96

Keterangan:- Produksi jagung tahun 2013 = ATAP, tahun 2014 = ARAM II BPS-RI- Jumlah penduduk tahun 2013 = 247,39 juta jiwa, tahun 2014 = 252,16 juta jiwa

Bila dibandingkan dengan kebutuhan 2,235 juta ton, produksi kedelai tahun 2014masih defisit sebesar 1,134 juta ton biji kering atau baru mencapai indeks swasembada0,41. Dan bila dibandingkan dengan tahun 2013 indeks swasembada kedelai naik 0,04.Meningkatnya indeks swasembada kedelai dikarenakan produksi mengalamipeningkatan.

17

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 10. Neraca Produksi dan Kebutuhan Beras Tahun 2014

No. Uraian 2013 20141 Produksi Padi (000 Ton GKG) 71.280 70.6072 Beras Tersedia (000 Ton) 41.456 40.9533 Konsumsi Beras (000 Ton) 35.386 31.4924 Surplus/Defisit (000 Ton) 5.520 9.4615 Indeks Swasembada 1,17 1,30

Keterangan:- Produksi padi tahun 2013 = ATAP, tahun 2014 = ARAM II BPS-RI- Jumlah penduduk tahun 2013 = 247,39 juta jiwa, tahun 2014 = 252,16 juta jiwa- Konsumsi beras perkapita tahun 2013 = 139,15 kg, tahun 2014=124,89 kg

Bila dibandingkan dengan kebutuhan baik untuk konsumsi dan industri tahun 2014sebesar 19.974 juta ton, produksi jagung tahun 2014 mengalami defisit sebesar 847ribu ton pipilan kering atau mencapai indeks swasembada 0,96. Indeks swasembadajagung tahun 2014 turun sebesar 0,22 dibandingkan tahun 2013 disebabkan karenameningkatnya kebutuhan jagung sebesar 4,282 juta ton, lebih tinggi dari penambahanproduksi sebesar 615 ribu ton. Kebutuhan jagung tahun 2014 meliputi: kebutuhanbenih 81,86 ribu ton, konsumsi langsung 426 ribu ton, kebutuhan untuk pakan 13,774juta ton, industri 3,787 juta ton, kehilangan hasil/tercecer 956,37 ribu ton.

Tabel 11. Neraca Produksi dan Kebutuhan Jagung Tahun 2014

No. Uraian 2013 20141 Produksi Jagung (000 ton Pipilan Kering) 18.512 19.1272 Kebutuhan (000 ton Pipilan Kering) 15.692 19.9743 Surplus/Defisit (000 ton Pipilan Kering) 2.820 (847)4 Indeks Swasembada 1,18 0,96

Keterangan:- Produksi jagung tahun 2013 = ATAP, tahun 2014 = ARAM II BPS-RI- Jumlah penduduk tahun 2013 = 247,39 juta jiwa, tahun 2014 = 252,16 juta jiwa

Bila dibandingkan dengan kebutuhan 2,235 juta ton, produksi kedelai tahun 2014masih defisit sebesar 1,134 juta ton biji kering atau baru mencapai indeks swasembada0,41. Dan bila dibandingkan dengan tahun 2013 indeks swasembada kedelai naik 0,04.Meningkatnya indeks swasembada kedelai dikarenakan produksi mengalamipeningkatan.

17

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 10. Neraca Produksi dan Kebutuhan Beras Tahun 2014

No. Uraian 2013 20141 Produksi Padi (000 Ton GKG) 71.280 70.6072 Beras Tersedia (000 Ton) 41.456 40.9533 Konsumsi Beras (000 Ton) 35.386 31.4924 Surplus/Defisit (000 Ton) 5.520 9.4615 Indeks Swasembada 1,17 1,30

Keterangan:- Produksi padi tahun 2013 = ATAP, tahun 2014 = ARAM II BPS-RI- Jumlah penduduk tahun 2013 = 247,39 juta jiwa, tahun 2014 = 252,16 juta jiwa- Konsumsi beras perkapita tahun 2013 = 139,15 kg, tahun 2014=124,89 kg

Bila dibandingkan dengan kebutuhan baik untuk konsumsi dan industri tahun 2014sebesar 19.974 juta ton, produksi jagung tahun 2014 mengalami defisit sebesar 847ribu ton pipilan kering atau mencapai indeks swasembada 0,96. Indeks swasembadajagung tahun 2014 turun sebesar 0,22 dibandingkan tahun 2013 disebabkan karenameningkatnya kebutuhan jagung sebesar 4,282 juta ton, lebih tinggi dari penambahanproduksi sebesar 615 ribu ton. Kebutuhan jagung tahun 2014 meliputi: kebutuhanbenih 81,86 ribu ton, konsumsi langsung 426 ribu ton, kebutuhan untuk pakan 13,774juta ton, industri 3,787 juta ton, kehilangan hasil/tercecer 956,37 ribu ton.

Tabel 11. Neraca Produksi dan Kebutuhan Jagung Tahun 2014

No. Uraian 2013 20141 Produksi Jagung (000 ton Pipilan Kering) 18.512 19.1272 Kebutuhan (000 ton Pipilan Kering) 15.692 19.9743 Surplus/Defisit (000 ton Pipilan Kering) 2.820 (847)4 Indeks Swasembada 1,18 0,96

Keterangan:- Produksi jagung tahun 2013 = ATAP, tahun 2014 = ARAM II BPS-RI- Jumlah penduduk tahun 2013 = 247,39 juta jiwa, tahun 2014 = 252,16 juta jiwa

Bila dibandingkan dengan kebutuhan 2,235 juta ton, produksi kedelai tahun 2014masih defisit sebesar 1,134 juta ton biji kering atau baru mencapai indeks swasembada0,41. Dan bila dibandingkan dengan tahun 2013 indeks swasembada kedelai naik 0,04.Meningkatnya indeks swasembada kedelai dikarenakan produksi mengalamipeningkatan.

Page 49: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

18

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 12. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun 2014

No. Uraian 2013 20141 Produksi Kedelai (Ton Biji Kering) 779.992 921.3362 Kebutuhan (Ton Biji Kering) 2.115.700 2.235.6143 Surplus/Defisit (Ton Biji Kering) (1.335.708) (1.314.278)4 Indeks Swasembada 0,37 0,41

Keterangan:- Produksi kedelai tahun 2013 = ATAP, tahun 2014 = ARAM II BPS-RI- Jumlah penduduk tahun 2013 = 247,39 jutajiwa, tahun 2014 = 252,16 juta jiwa

3.4. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat

Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu upaya dalamrangka meningkatkan produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Untuk itu,Pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan penggunaan benih varietasunggul bersertifikat melalui fasilitasi bantuan Subsidi Benih dan Cadangan BenihNasional (CBN).

Pada tahun 2014 penggunaan benih varietas unggul bersertifikat ditargetkan untukpadi sebesar 50%, jagung 50% dan kedelai 38% dari total luas pertanaman. Realisasipenggunaan benih varietas unggul bersertifikat untuk padi mencapai 40,27%, jagung48,33% dan kedelai 27,94%). Data realisasi tersebut diperoleh denganmemperhitungkan komponen fasilitasi bantuan benih pemerintah melalui Subsidi Benihdan CBN, serta peredaran benih di pasar bebas (swadaya petani).

Capaian penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 dibandingkanterhadap target untuk padi mencapai 80,54%, jagung 96,66% dan kedelai 73,53%.Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013, untuk padi mengalami penurunan13,64% (dari 46,63% tahun 2013 menjadi 40,27% tahun 2014), jagung meningkat2,20% (dari 47,29% tahun 2013 menjadi 48,33% tahun 2014) dan kedelai menurun29,43% (dari 39,59% tahun 2013 menjadi 27,94 tahun 2014).

Tidak tercapainya target penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014disebabkan antara lain: petani cenderung menggunakan benih turunan, petani masihterbiasa dengan bantuan benih gratis yang dilaksanakan pada tahun-tahunsebelumnya, rendahnya serapan benih bersubsidi karena varietas yang disediakan

18

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 12. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun 2014

No. Uraian 2013 20141 Produksi Kedelai (Ton Biji Kering) 779.992 921.3362 Kebutuhan (Ton Biji Kering) 2.115.700 2.235.6143 Surplus/Defisit (Ton Biji Kering) (1.335.708) (1.314.278)4 Indeks Swasembada 0,37 0,41

Keterangan:- Produksi kedelai tahun 2013 = ATAP, tahun 2014 = ARAM II BPS-RI- Jumlah penduduk tahun 2013 = 247,39 jutajiwa, tahun 2014 = 252,16 juta jiwa

3.4. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat

Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu upaya dalamrangka meningkatkan produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Untuk itu,Pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan penggunaan benih varietasunggul bersertifikat melalui fasilitasi bantuan Subsidi Benih dan Cadangan BenihNasional (CBN).

Pada tahun 2014 penggunaan benih varietas unggul bersertifikat ditargetkan untukpadi sebesar 50%, jagung 50% dan kedelai 38% dari total luas pertanaman. Realisasipenggunaan benih varietas unggul bersertifikat untuk padi mencapai 40,27%, jagung48,33% dan kedelai 27,94%). Data realisasi tersebut diperoleh denganmemperhitungkan komponen fasilitasi bantuan benih pemerintah melalui Subsidi Benihdan CBN, serta peredaran benih di pasar bebas (swadaya petani).

Capaian penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 dibandingkanterhadap target untuk padi mencapai 80,54%, jagung 96,66% dan kedelai 73,53%.Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013, untuk padi mengalami penurunan13,64% (dari 46,63% tahun 2013 menjadi 40,27% tahun 2014), jagung meningkat2,20% (dari 47,29% tahun 2013 menjadi 48,33% tahun 2014) dan kedelai menurun29,43% (dari 39,59% tahun 2013 menjadi 27,94 tahun 2014).

Tidak tercapainya target penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014disebabkan antara lain: petani cenderung menggunakan benih turunan, petani masihterbiasa dengan bantuan benih gratis yang dilaksanakan pada tahun-tahunsebelumnya, rendahnya serapan benih bersubsidi karena varietas yang disediakan

18

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 12. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun 2014

No. Uraian 2013 20141 Produksi Kedelai (Ton Biji Kering) 779.992 921.3362 Kebutuhan (Ton Biji Kering) 2.115.700 2.235.6143 Surplus/Defisit (Ton Biji Kering) (1.335.708) (1.314.278)4 Indeks Swasembada 0,37 0,41

Keterangan:- Produksi kedelai tahun 2013 = ATAP, tahun 2014 = ARAM II BPS-RI- Jumlah penduduk tahun 2013 = 247,39 jutajiwa, tahun 2014 = 252,16 juta jiwa

3.4. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat

Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu upaya dalamrangka meningkatkan produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Untuk itu,Pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan penggunaan benih varietasunggul bersertifikat melalui fasilitasi bantuan Subsidi Benih dan Cadangan BenihNasional (CBN).

Pada tahun 2014 penggunaan benih varietas unggul bersertifikat ditargetkan untukpadi sebesar 50%, jagung 50% dan kedelai 38% dari total luas pertanaman. Realisasipenggunaan benih varietas unggul bersertifikat untuk padi mencapai 40,27%, jagung48,33% dan kedelai 27,94%). Data realisasi tersebut diperoleh denganmemperhitungkan komponen fasilitasi bantuan benih pemerintah melalui Subsidi Benihdan CBN, serta peredaran benih di pasar bebas (swadaya petani).

Capaian penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 dibandingkanterhadap target untuk padi mencapai 80,54%, jagung 96,66% dan kedelai 73,53%.Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013, untuk padi mengalami penurunan13,64% (dari 46,63% tahun 2013 menjadi 40,27% tahun 2014), jagung meningkat2,20% (dari 47,29% tahun 2013 menjadi 48,33% tahun 2014) dan kedelai menurun29,43% (dari 39,59% tahun 2013 menjadi 27,94 tahun 2014).

Tidak tercapainya target penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014disebabkan antara lain: petani cenderung menggunakan benih turunan, petani masihterbiasa dengan bantuan benih gratis yang dilaksanakan pada tahun-tahunsebelumnya, rendahnya serapan benih bersubsidi karena varietas yang disediakan

Page 50: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

19

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

tidak sesuai dengan keinginan petani, dan BUMN pelaksana subsidi benih (PT SangHyang Seri) kemampuan likuiditasnya terbatas.

Tabel 13. Capaian Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung danKedelai Tahun 2014

Realisasi Sasaran Realisasi2013 2014 2014 Realisasi 2013 Sasaran 2014

1 Padi 46,63 50,00 40,27 86,36 80,542 Jagung 47,29 50,00 48,33 102,20 96,663 Kedelai 39,59 38,00 27,94 70,57 73,53

No KomoditasPerbandingan Realisasi 2014

TerhadapPenggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat (%)

3.5. Luas Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan DampakPerubahan Iklim (DPI)

Pengamanan pertanaman dari gangguan serangan OPT dan DPI (banjir dankekeringan) merupakan salah satu upaya dalam rangka mengamankan produksitanaman pangan dari potensi kehilangan hasil. Luas areal pertanaman pangan(terutama padi, jagung dan kedelai) yang aman dari gangguan serangan OPT dan DPIpada tahun 2014 ditargetkan mencapai 95% dari total luas tanam.

Berdasarkan hasil pengukuran, capaian upaya pengamanan pertanaman pangantahun 2014 secara keseluruhan telah berhasil dilaksanakan. Luas areal pertanamanpadi yang terkena OPT dan DPI seluas 999.724 ha (7,37% dari total luas tanam13.569.481 ha), terdiri dari terkena OPT utama 445.001 ha dan DPI 554.723 ha, danluas pertanaman yang mengalami puso 178.892 ha (1,32% dari luas tanam).

Luas areal pertanaman jagung yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 56.245 ha(1,42% dari total luas tanam 3.960.885 ha), terdiri dari OPT utama 24.971 ha dan DPI31.274 ha. Sedangkan luas pertanaman padi yang mengalami puso seluas 5.648 ha(0,14% dari total luas tanam).

Luas areal pertanaman kedelai yang terkena serangan OPT dan DPI mencapai 17.937ha (2,94% dari total luas tanam 610.359 ha), terdiri dari OPT utama 9.444 ha dan DPI8.492 ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 2.454 ha (0,40% dari total luastanam).

19

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

tidak sesuai dengan keinginan petani, dan BUMN pelaksana subsidi benih (PT SangHyang Seri) kemampuan likuiditasnya terbatas.

Tabel 13. Capaian Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung danKedelai Tahun 2014

Realisasi Sasaran Realisasi2013 2014 2014 Realisasi 2013 Sasaran 2014

1 Padi 46,63 50,00 40,27 86,36 80,542 Jagung 47,29 50,00 48,33 102,20 96,663 Kedelai 39,59 38,00 27,94 70,57 73,53

No KomoditasPerbandingan Realisasi 2014

TerhadapPenggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat (%)

3.5. Luas Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan DampakPerubahan Iklim (DPI)

Pengamanan pertanaman dari gangguan serangan OPT dan DPI (banjir dankekeringan) merupakan salah satu upaya dalam rangka mengamankan produksitanaman pangan dari potensi kehilangan hasil. Luas areal pertanaman pangan(terutama padi, jagung dan kedelai) yang aman dari gangguan serangan OPT dan DPIpada tahun 2014 ditargetkan mencapai 95% dari total luas tanam.

Berdasarkan hasil pengukuran, capaian upaya pengamanan pertanaman pangantahun 2014 secara keseluruhan telah berhasil dilaksanakan. Luas areal pertanamanpadi yang terkena OPT dan DPI seluas 999.724 ha (7,37% dari total luas tanam13.569.481 ha), terdiri dari terkena OPT utama 445.001 ha dan DPI 554.723 ha, danluas pertanaman yang mengalami puso 178.892 ha (1,32% dari luas tanam).

Luas areal pertanaman jagung yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 56.245 ha(1,42% dari total luas tanam 3.960.885 ha), terdiri dari OPT utama 24.971 ha dan DPI31.274 ha. Sedangkan luas pertanaman padi yang mengalami puso seluas 5.648 ha(0,14% dari total luas tanam).

Luas areal pertanaman kedelai yang terkena serangan OPT dan DPI mencapai 17.937ha (2,94% dari total luas tanam 610.359 ha), terdiri dari OPT utama 9.444 ha dan DPI8.492 ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 2.454 ha (0,40% dari total luastanam).

19

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

tidak sesuai dengan keinginan petani, dan BUMN pelaksana subsidi benih (PT SangHyang Seri) kemampuan likuiditasnya terbatas.

Tabel 13. Capaian Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung danKedelai Tahun 2014

Realisasi Sasaran Realisasi2013 2014 2014 Realisasi 2013 Sasaran 2014

1 Padi 46,63 50,00 40,27 86,36 80,542 Jagung 47,29 50,00 48,33 102,20 96,663 Kedelai 39,59 38,00 27,94 70,57 73,53

No KomoditasPerbandingan Realisasi 2014

TerhadapPenggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat (%)

3.5. Luas Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan DampakPerubahan Iklim (DPI)

Pengamanan pertanaman dari gangguan serangan OPT dan DPI (banjir dankekeringan) merupakan salah satu upaya dalam rangka mengamankan produksitanaman pangan dari potensi kehilangan hasil. Luas areal pertanaman pangan(terutama padi, jagung dan kedelai) yang aman dari gangguan serangan OPT dan DPIpada tahun 2014 ditargetkan mencapai 95% dari total luas tanam.

Berdasarkan hasil pengukuran, capaian upaya pengamanan pertanaman pangantahun 2014 secara keseluruhan telah berhasil dilaksanakan. Luas areal pertanamanpadi yang terkena OPT dan DPI seluas 999.724 ha (7,37% dari total luas tanam13.569.481 ha), terdiri dari terkena OPT utama 445.001 ha dan DPI 554.723 ha, danluas pertanaman yang mengalami puso 178.892 ha (1,32% dari luas tanam).

Luas areal pertanaman jagung yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 56.245 ha(1,42% dari total luas tanam 3.960.885 ha), terdiri dari OPT utama 24.971 ha dan DPI31.274 ha. Sedangkan luas pertanaman padi yang mengalami puso seluas 5.648 ha(0,14% dari total luas tanam).

Luas areal pertanaman kedelai yang terkena serangan OPT dan DPI mencapai 17.937ha (2,94% dari total luas tanam 610.359 ha), terdiri dari OPT utama 9.444 ha dan DPI8.492 ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 2.454 ha (0,40% dari total luastanam).

Page 51: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

20

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Luas areal pertanaman kacang tanah yang terkena OPT dan DPI seluas 3.698 ha(0,75% dari total luas tanam 492.938 ha), terdiri dari terkena OPT utama 3.101 ha danDPI 597 ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 58 ha (0,01% dari luastanam).

Luas areal pertanaman kacang hijau yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 996ha (0,47% dari total luas tanam 211.768 ha), terdiri dari OPT utama 955 ha dan DPI 42ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 33 ha (0,02% dari total luas tanam).

Luas areal pertanaman ubikayu yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 5.307 ha(0,55% dari total luas tanam 968.856 ha), terdiri dari OPT utama 4.613 ha dan DPI 693ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 2.454 ha (0,40% dari total luas tanam).

Sedangkan luas areal pertanaman ubijalar yang terkena serangan OPT dan DPImencapai 800 ha (0,53% dari total luas tanam 152.028 ha), terdiri dari OPT utama 585ha dan DPI 215 ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso hanya seluas 1 ha.

Tabel 14. Luas Serangan OPT Utama dan DPI Pada Pertanaman PanganTahun 2014

Padi Jagung Kedelai Kc. Tanah Kc. Hijau Ubikayu Ubijalar1 Luas Tanam (Ha) 13.569.481 3.960.885 610.359 492.938 211.768 968.856 152.0282 Luas Terkena OPT dan DPI (Ha) 999.724 56.245 17.937 3.698 996 5.307 800

- OPT 445.001 24.971 9.444 3.101 955 4.613 585- DPI (Banjir dan Kekeringan) 554.723 31.274 8.492 597 42 693 215

3 Luas Puso (Ha) 178.892 5.648 2.454 58 33 136 14 Rasio Terkena Thd. Luas Tanam (%) 7,37 1,42 2,94 0,75 0,47 0,55 0,535 Rasio Puso Thd. Luas Tanam (%) 1,32 0,14 0,40 0,01 0,02 0,01 0,00

KomoditasUraianNo.

Dibandingkan terhadap sasaran pengamanan areal pertanaman tahun 2014 sebesar95%, capaian pengamanan pada pertanaman padi sebesar 92,63% (97,51% darisasaran), jagung 98,58% (103,77% dari sasaran), kedelai 97,06% (102,17% darisasaran), kacang tanah 99,25% (104,47% dari sasaran), kacang hijau 99,53%(104,77% dari sasaran), ubikayu 99,45% (104,68% dari sasaran) dan ubijalar 99,47%(104,71% dari sasaran).

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, rasio luas pertanaman yang aman dariserangan OPT dan DPI tahun 2014 untuk padi, kedelai, ubikayu dan ubijalar

20

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Luas areal pertanaman kacang tanah yang terkena OPT dan DPI seluas 3.698 ha(0,75% dari total luas tanam 492.938 ha), terdiri dari terkena OPT utama 3.101 ha danDPI 597 ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 58 ha (0,01% dari luastanam).

Luas areal pertanaman kacang hijau yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 996ha (0,47% dari total luas tanam 211.768 ha), terdiri dari OPT utama 955 ha dan DPI 42ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 33 ha (0,02% dari total luas tanam).

Luas areal pertanaman ubikayu yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 5.307 ha(0,55% dari total luas tanam 968.856 ha), terdiri dari OPT utama 4.613 ha dan DPI 693ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 2.454 ha (0,40% dari total luas tanam).

Sedangkan luas areal pertanaman ubijalar yang terkena serangan OPT dan DPImencapai 800 ha (0,53% dari total luas tanam 152.028 ha), terdiri dari OPT utama 585ha dan DPI 215 ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso hanya seluas 1 ha.

Tabel 14. Luas Serangan OPT Utama dan DPI Pada Pertanaman PanganTahun 2014

Padi Jagung Kedelai Kc. Tanah Kc. Hijau Ubikayu Ubijalar1 Luas Tanam (Ha) 13.569.481 3.960.885 610.359 492.938 211.768 968.856 152.0282 Luas Terkena OPT dan DPI (Ha) 999.724 56.245 17.937 3.698 996 5.307 800

- OPT 445.001 24.971 9.444 3.101 955 4.613 585- DPI (Banjir dan Kekeringan) 554.723 31.274 8.492 597 42 693 215

3 Luas Puso (Ha) 178.892 5.648 2.454 58 33 136 14 Rasio Terkena Thd. Luas Tanam (%) 7,37 1,42 2,94 0,75 0,47 0,55 0,535 Rasio Puso Thd. Luas Tanam (%) 1,32 0,14 0,40 0,01 0,02 0,01 0,00

KomoditasUraianNo.

Dibandingkan terhadap sasaran pengamanan areal pertanaman tahun 2014 sebesar95%, capaian pengamanan pada pertanaman padi sebesar 92,63% (97,51% darisasaran), jagung 98,58% (103,77% dari sasaran), kedelai 97,06% (102,17% darisasaran), kacang tanah 99,25% (104,47% dari sasaran), kacang hijau 99,53%(104,77% dari sasaran), ubikayu 99,45% (104,68% dari sasaran) dan ubijalar 99,47%(104,71% dari sasaran).

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, rasio luas pertanaman yang aman dariserangan OPT dan DPI tahun 2014 untuk padi, kedelai, ubikayu dan ubijalar

20

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Luas areal pertanaman kacang tanah yang terkena OPT dan DPI seluas 3.698 ha(0,75% dari total luas tanam 492.938 ha), terdiri dari terkena OPT utama 3.101 ha danDPI 597 ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 58 ha (0,01% dari luastanam).

Luas areal pertanaman kacang hijau yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 996ha (0,47% dari total luas tanam 211.768 ha), terdiri dari OPT utama 955 ha dan DPI 42ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 33 ha (0,02% dari total luas tanam).

Luas areal pertanaman ubikayu yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 5.307 ha(0,55% dari total luas tanam 968.856 ha), terdiri dari OPT utama 4.613 ha dan DPI 693ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso 2.454 ha (0,40% dari total luas tanam).

Sedangkan luas areal pertanaman ubijalar yang terkena serangan OPT dan DPImencapai 800 ha (0,53% dari total luas tanam 152.028 ha), terdiri dari OPT utama 585ha dan DPI 215 ha, dan luas pertanaman yang mengalami puso hanya seluas 1 ha.

Tabel 14. Luas Serangan OPT Utama dan DPI Pada Pertanaman PanganTahun 2014

Padi Jagung Kedelai Kc. Tanah Kc. Hijau Ubikayu Ubijalar1 Luas Tanam (Ha) 13.569.481 3.960.885 610.359 492.938 211.768 968.856 152.0282 Luas Terkena OPT dan DPI (Ha) 999.724 56.245 17.937 3.698 996 5.307 800

- OPT 445.001 24.971 9.444 3.101 955 4.613 585- DPI (Banjir dan Kekeringan) 554.723 31.274 8.492 597 42 693 215

3 Luas Puso (Ha) 178.892 5.648 2.454 58 33 136 14 Rasio Terkena Thd. Luas Tanam (%) 7,37 1,42 2,94 0,75 0,47 0,55 0,535 Rasio Puso Thd. Luas Tanam (%) 1,32 0,14 0,40 0,01 0,02 0,01 0,00

KomoditasUraianNo.

Dibandingkan terhadap sasaran pengamanan areal pertanaman tahun 2014 sebesar95%, capaian pengamanan pada pertanaman padi sebesar 92,63% (97,51% darisasaran), jagung 98,58% (103,77% dari sasaran), kedelai 97,06% (102,17% darisasaran), kacang tanah 99,25% (104,47% dari sasaran), kacang hijau 99,53%(104,77% dari sasaran), ubikayu 99,45% (104,68% dari sasaran) dan ubijalar 99,47%(104,71% dari sasaran).

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, rasio luas pertanaman yang aman dariserangan OPT dan DPI tahun 2014 untuk padi, kedelai, ubikayu dan ubijalar

Page 52: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

21

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

mengalami penurunan, kacang tanah dan kacang hijau meningkat, sedangkan jagungrelatif tetap baik secara absolut maupun persentase. Penurunan tersebut (terutamapadi) disebabkan meningkatnya luas kekeringan, sedangkan kedelai disebabkanmeningkatnya luas serangan OPT dan kekeringan.

Tabel 15. Capaian Pengamanan Pertanaman Pangan Tahun 2014Capaian Sasaran Capaian

2013 2014 2014(%) (%) (%) Capaian 2013 Sasaran 2014

1 Padi 93,03 95,00 92,63 99,57 97,512 Jagung 98,58 95,00 98,58 100,00 103,773 Kedelai 97,69 95,00 97,06 99,36 102,174 Kacang Tanah 99,15 95,00 99,25 100,10 104,475 Kacang Hijau 99,02 95,00 99,53 100,52 104,776 Ubikayu 99,66 95,00 99,45 99,79 104,687 Ubijalar 99,65 95,00 99,47 99,82 104,71

No. UraianPerbandingan Capaian 2014

Terhadap

3.5. Susut Hasil (Losses)

Dalam rangka pengamanan produksi tanaman pangan tahun 2014, tingkat susut hasil(losses) pada proses panen dan tahapan pascapanen ditargetkan mampu diturunkanuntuk padi sebesar 0,390%, jagung 0,094% dan kedelai 0,318%. Berdasarkan realisasipenyaluran bantuan sarana pascapanen tahun 2014 untuk padi sebanyak 449 paket,jagung 207 paket, dan kedelai 101 paket telah berhasil menurunkan susut hasil padi0,090%, jagung 0,125% dan kedelai 0,113%.

Tabel 16. Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014Bantuan Sarana Penurunan Pengamanan

No. Komoditi Pascapanen Susut Hasil Hasil(Paket/Unit) (%) (Ton)

1 Padi 449 0,090 63.5472 Jagung 207 0,125 23.9093 Kedelai 101 0,113 1.041

Capaian penurunan susut hasil padi tahun 2014 sebesar 0,09% diperkirakan dapatmengamankan produksi sebanyak 63.547 ton GKG. Capaian tersebut biladibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 0,311%, menurun 71,06%, karena alokasi

21

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

mengalami penurunan, kacang tanah dan kacang hijau meningkat, sedangkan jagungrelatif tetap baik secara absolut maupun persentase. Penurunan tersebut (terutamapadi) disebabkan meningkatnya luas kekeringan, sedangkan kedelai disebabkanmeningkatnya luas serangan OPT dan kekeringan.

Tabel 15. Capaian Pengamanan Pertanaman Pangan Tahun 2014Capaian Sasaran Capaian

2013 2014 2014(%) (%) (%) Capaian 2013 Sasaran 2014

1 Padi 93,03 95,00 92,63 99,57 97,512 Jagung 98,58 95,00 98,58 100,00 103,773 Kedelai 97,69 95,00 97,06 99,36 102,174 Kacang Tanah 99,15 95,00 99,25 100,10 104,475 Kacang Hijau 99,02 95,00 99,53 100,52 104,776 Ubikayu 99,66 95,00 99,45 99,79 104,687 Ubijalar 99,65 95,00 99,47 99,82 104,71

No. UraianPerbandingan Capaian 2014

Terhadap

3.5. Susut Hasil (Losses)

Dalam rangka pengamanan produksi tanaman pangan tahun 2014, tingkat susut hasil(losses) pada proses panen dan tahapan pascapanen ditargetkan mampu diturunkanuntuk padi sebesar 0,390%, jagung 0,094% dan kedelai 0,318%. Berdasarkan realisasipenyaluran bantuan sarana pascapanen tahun 2014 untuk padi sebanyak 449 paket,jagung 207 paket, dan kedelai 101 paket telah berhasil menurunkan susut hasil padi0,090%, jagung 0,125% dan kedelai 0,113%.

Tabel 16. Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014Bantuan Sarana Penurunan Pengamanan

No. Komoditi Pascapanen Susut Hasil Hasil(Paket/Unit) (%) (Ton)

1 Padi 449 0,090 63.5472 Jagung 207 0,125 23.9093 Kedelai 101 0,113 1.041

Capaian penurunan susut hasil padi tahun 2014 sebesar 0,09% diperkirakan dapatmengamankan produksi sebanyak 63.547 ton GKG. Capaian tersebut biladibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 0,311%, menurun 71,06%, karena alokasi

21

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

mengalami penurunan, kacang tanah dan kacang hijau meningkat, sedangkan jagungrelatif tetap baik secara absolut maupun persentase. Penurunan tersebut (terutamapadi) disebabkan meningkatnya luas kekeringan, sedangkan kedelai disebabkanmeningkatnya luas serangan OPT dan kekeringan.

Tabel 15. Capaian Pengamanan Pertanaman Pangan Tahun 2014Capaian Sasaran Capaian

2013 2014 2014(%) (%) (%) Capaian 2013 Sasaran 2014

1 Padi 93,03 95,00 92,63 99,57 97,512 Jagung 98,58 95,00 98,58 100,00 103,773 Kedelai 97,69 95,00 97,06 99,36 102,174 Kacang Tanah 99,15 95,00 99,25 100,10 104,475 Kacang Hijau 99,02 95,00 99,53 100,52 104,776 Ubikayu 99,66 95,00 99,45 99,79 104,687 Ubijalar 99,65 95,00 99,47 99,82 104,71

No. UraianPerbandingan Capaian 2014

Terhadap

3.5. Susut Hasil (Losses)

Dalam rangka pengamanan produksi tanaman pangan tahun 2014, tingkat susut hasil(losses) pada proses panen dan tahapan pascapanen ditargetkan mampu diturunkanuntuk padi sebesar 0,390%, jagung 0,094% dan kedelai 0,318%. Berdasarkan realisasipenyaluran bantuan sarana pascapanen tahun 2014 untuk padi sebanyak 449 paket,jagung 207 paket, dan kedelai 101 paket telah berhasil menurunkan susut hasil padi0,090%, jagung 0,125% dan kedelai 0,113%.

Tabel 16. Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014Bantuan Sarana Penurunan Pengamanan

No. Komoditi Pascapanen Susut Hasil Hasil(Paket/Unit) (%) (Ton)

1 Padi 449 0,090 63.5472 Jagung 207 0,125 23.9093 Kedelai 101 0,113 1.041

Capaian penurunan susut hasil padi tahun 2014 sebesar 0,09% diperkirakan dapatmengamankan produksi sebanyak 63.547 ton GKG. Capaian tersebut biladibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 0,311%, menurun 71,06%, karena alokasi

Page 53: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

22

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

bantuan sarana pascapanen padi tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkantahun 2013. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 0,390%mencapai 23,08%.

Capaian penurunan susut hasil jagung tahun 2014 sebesar 0,125% diperkirakan dapatmengamankan produksi sebanyak 23.909 ton pipilan kering. Dibandingkan dengancapaian tahun 2013 sebesar 0,124%, meningkat 0,81%, karena alokasi bantuansarana pascapanen jagung tahun 2014 terdapat penambahan jenis alat berupa PowerThresher Multiguna. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar0,094% mencapai 132,98%.

Capaian penurunan susut hasil kedelai tahun 2014 sebesar 0,113% diperkirakan dapatmengamankan produksi sebanyak 1.041 ton biji kering. Bila dibandingkan dengancapaian tahun 2013 sebesar 0,318%, menurun 77,26%, karena alokasi bantuan saranapascapanen kedelai tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013.Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 0,318% mencapai35,53%.

Tabel 17. Capaian Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014

Realisasi Target Realisasi Realisasi Target2013 2014 2014 2013 2014

1 Padi 0,311 0,390 0,090 28,94 23,082 Jagung 0,124 0,094 0,125 100,81 132,983 Kedelai 0,497 0,318 0,113 22,74 35,53

Penurunan Susut Hasil (%) Realisasi 2014 Thd.No. Komoditi

Tidak tercapainya target penurunan susut hasil padi dan kedelai tahun 2014disebabkan antara lain: alokasi bantuan sarana pascapanen mengalami penurunanakibat revisi penghematan (padi: dari target 698 unit/paket menjadi 502 unit/paket,kedelai: dari 92 paket menjadi 61 paket), serta di beberapa daerah fasilitasi bantuansarana pascapanen tidak dapat dilaksanakan karena adanya himbauan untukmenunda pencairan bantuan sarana pascapanen pada masa pemilu legislatif danpresiden, terjadi batal lelang/kontrak dan kesalahan penempatan anggaran pada akuntransfer uang sehingga diperlukan revisi DIPA, sementara untuk melakukan revisi DIPAwaktunya terbatas.

22

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

bantuan sarana pascapanen padi tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkantahun 2013. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 0,390%mencapai 23,08%.

Capaian penurunan susut hasil jagung tahun 2014 sebesar 0,125% diperkirakan dapatmengamankan produksi sebanyak 23.909 ton pipilan kering. Dibandingkan dengancapaian tahun 2013 sebesar 0,124%, meningkat 0,81%, karena alokasi bantuansarana pascapanen jagung tahun 2014 terdapat penambahan jenis alat berupa PowerThresher Multiguna. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar0,094% mencapai 132,98%.

Capaian penurunan susut hasil kedelai tahun 2014 sebesar 0,113% diperkirakan dapatmengamankan produksi sebanyak 1.041 ton biji kering. Bila dibandingkan dengancapaian tahun 2013 sebesar 0,318%, menurun 77,26%, karena alokasi bantuan saranapascapanen kedelai tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013.Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 0,318% mencapai35,53%.

Tabel 17. Capaian Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014

Realisasi Target Realisasi Realisasi Target2013 2014 2014 2013 2014

1 Padi 0,311 0,390 0,090 28,94 23,082 Jagung 0,124 0,094 0,125 100,81 132,983 Kedelai 0,497 0,318 0,113 22,74 35,53

Penurunan Susut Hasil (%) Realisasi 2014 Thd.No. Komoditi

Tidak tercapainya target penurunan susut hasil padi dan kedelai tahun 2014disebabkan antara lain: alokasi bantuan sarana pascapanen mengalami penurunanakibat revisi penghematan (padi: dari target 698 unit/paket menjadi 502 unit/paket,kedelai: dari 92 paket menjadi 61 paket), serta di beberapa daerah fasilitasi bantuansarana pascapanen tidak dapat dilaksanakan karena adanya himbauan untukmenunda pencairan bantuan sarana pascapanen pada masa pemilu legislatif danpresiden, terjadi batal lelang/kontrak dan kesalahan penempatan anggaran pada akuntransfer uang sehingga diperlukan revisi DIPA, sementara untuk melakukan revisi DIPAwaktunya terbatas.

22

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

bantuan sarana pascapanen padi tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkantahun 2013. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 0,390%mencapai 23,08%.

Capaian penurunan susut hasil jagung tahun 2014 sebesar 0,125% diperkirakan dapatmengamankan produksi sebanyak 23.909 ton pipilan kering. Dibandingkan dengancapaian tahun 2013 sebesar 0,124%, meningkat 0,81%, karena alokasi bantuansarana pascapanen jagung tahun 2014 terdapat penambahan jenis alat berupa PowerThresher Multiguna. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar0,094% mencapai 132,98%.

Capaian penurunan susut hasil kedelai tahun 2014 sebesar 0,113% diperkirakan dapatmengamankan produksi sebanyak 1.041 ton biji kering. Bila dibandingkan dengancapaian tahun 2013 sebesar 0,318%, menurun 77,26%, karena alokasi bantuan saranapascapanen kedelai tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013.Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 0,318% mencapai35,53%.

Tabel 17. Capaian Penurunan Susut Hasil Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014

Realisasi Target Realisasi Realisasi Target2013 2014 2014 2013 2014

1 Padi 0,311 0,390 0,090 28,94 23,082 Jagung 0,124 0,094 0,125 100,81 132,983 Kedelai 0,497 0,318 0,113 22,74 35,53

Penurunan Susut Hasil (%) Realisasi 2014 Thd.No. Komoditi

Tidak tercapainya target penurunan susut hasil padi dan kedelai tahun 2014disebabkan antara lain: alokasi bantuan sarana pascapanen mengalami penurunanakibat revisi penghematan (padi: dari target 698 unit/paket menjadi 502 unit/paket,kedelai: dari 92 paket menjadi 61 paket), serta di beberapa daerah fasilitasi bantuansarana pascapanen tidak dapat dilaksanakan karena adanya himbauan untukmenunda pencairan bantuan sarana pascapanen pada masa pemilu legislatif danpresiden, terjadi batal lelang/kontrak dan kesalahan penempatan anggaran pada akuntransfer uang sehingga diperlukan revisi DIPA, sementara untuk melakukan revisi DIPAwaktunya terbatas.

Page 54: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

23

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014

Dalam rangka pencapaian sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan, padatahun 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan satu program APBNSektoral, yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu TanamanPangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Kegiatandidalamnya meliputi delapan kegiatan utama, yaitu: 1). Pengelolaan Produksi TanamanSerealia, 2). Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 3).Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan, 4). Penguatan PerlindunganTanaman Pangan dari Ganguan OPT dan DPI, 5). Penanganan Pascapanen TanamanPangan, 6). Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya, 7). Pengembangan MetodePengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian, dan8). Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan.

4.1. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

4.1.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi

Kegiatan SL-PTT padi difokuskan pada tiga kawasan, yaitu kawasan pertumbuhan,kawasan pengembangan dan kawasan pemantapan. Alokasi kegiatan SL-PTT paditahun 2014 seluas 3.903.894 ha, dengan rincian kawasan pertumbuhan 267.411 ha,pengembangan 537.945 ha dan pemantapan 3.098.538 ha. Realisasi tanam SL-PTTpadi sampai dengan Desember 2014 mencapai 3.565.188 ha atau 91,32% darisasaran. Realisasi panen seluas 1.498.919 ha, dengan produktivitas 59,70 ku/ha danproduksi 8.948.008 ton.

Tabel 18. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Padi Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 3.903.894 3.565.188 91,322 Luas Panen (Ha) 3.708.700 1.498.919 40,423 Produktivitas (Ku/Ha) 55,44 59,70 107,684 Produksi (Ton) 20.561.000 8.948.008 43,52

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

23

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014

Dalam rangka pencapaian sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan, padatahun 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan satu program APBNSektoral, yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu TanamanPangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Kegiatandidalamnya meliputi delapan kegiatan utama, yaitu: 1). Pengelolaan Produksi TanamanSerealia, 2). Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 3).Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan, 4). Penguatan PerlindunganTanaman Pangan dari Ganguan OPT dan DPI, 5). Penanganan Pascapanen TanamanPangan, 6). Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya, 7). Pengembangan MetodePengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian, dan8). Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan.

4.1. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

4.1.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi

Kegiatan SL-PTT padi difokuskan pada tiga kawasan, yaitu kawasan pertumbuhan,kawasan pengembangan dan kawasan pemantapan. Alokasi kegiatan SL-PTT paditahun 2014 seluas 3.903.894 ha, dengan rincian kawasan pertumbuhan 267.411 ha,pengembangan 537.945 ha dan pemantapan 3.098.538 ha. Realisasi tanam SL-PTTpadi sampai dengan Desember 2014 mencapai 3.565.188 ha atau 91,32% darisasaran. Realisasi panen seluas 1.498.919 ha, dengan produktivitas 59,70 ku/ha danproduksi 8.948.008 ton.

Tabel 18. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Padi Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 3.903.894 3.565.188 91,322 Luas Panen (Ha) 3.708.700 1.498.919 40,423 Produktivitas (Ku/Ha) 55,44 59,70 107,684 Produksi (Ton) 20.561.000 8.948.008 43,52

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

23

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014

Dalam rangka pencapaian sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan, padatahun 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan satu program APBNSektoral, yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu TanamanPangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Kegiatandidalamnya meliputi delapan kegiatan utama, yaitu: 1). Pengelolaan Produksi TanamanSerealia, 2). Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 3).Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan, 4). Penguatan PerlindunganTanaman Pangan dari Ganguan OPT dan DPI, 5). Penanganan Pascapanen TanamanPangan, 6). Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya, 7). Pengembangan MetodePengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian, dan8). Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan.

4.1. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

4.1.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi

Kegiatan SL-PTT padi difokuskan pada tiga kawasan, yaitu kawasan pertumbuhan,kawasan pengembangan dan kawasan pemantapan. Alokasi kegiatan SL-PTT paditahun 2014 seluas 3.903.894 ha, dengan rincian kawasan pertumbuhan 267.411 ha,pengembangan 537.945 ha dan pemantapan 3.098.538 ha. Realisasi tanam SL-PTTpadi sampai dengan Desember 2014 mencapai 3.565.188 ha atau 91,32% darisasaran. Realisasi panen seluas 1.498.919 ha, dengan produktivitas 59,70 ku/ha danproduksi 8.948.008 ton.

Tabel 18. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Padi Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 3.903.894 3.565.188 91,322 Luas Panen (Ha) 3.708.700 1.498.919 40,423 Produktivitas (Ku/Ha) 55,44 59,70 107,684 Produksi (Ton) 20.561.000 8.948.008 43,52

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

Page 55: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

24

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi panen SL-PTT padi masih rendah, disebabkan pada beberapa provinsipelaksanaan SL-PTT padi tahun 2014 sebagian besar mengalami mundur tanamkarena kendala penyediaan benih subsidi dan faktor iklim, sehingga belum seluruhareal yang ditanam telah dipanen.

Capaian produktivitas padi di lokasi kegiatan SL-PTT sebesar 59,70 ku/ha, jikadibandingkan dengan sasaran 55,44 ku/ha mencapai 107,68%, sedangkan jikadibandingkan dengan produktivitas padi rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 51,28ku/ha mencapai116,42%.

Tabel 19. Produktivitas Padi Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Padi 51,28 55,44 59,70 116,42 107,68

Produktivitas (Ku/ha)Komoditi Kegiatan SL-PTT

% Capaian Produktivitas SL-PTT Thd.

Sasaran

Pelaksanaan SL-PTT padi tahun 2014 tidak mencapai target (91,32% terhadap target),hal ini disebabkan antara lain: adanya himbauan untuk menunda pencairan bansospada masa pemilu legislatif dan presiden, serta kebijakan penghematan anggaranyang menyebabkan daerah menunda pelaksanaan kegiatan sampai berakhirnya masapemilu dan terbitnya DIPA revisi penghematan; ketidakpastian penyediaan benihsubsidi oleh PT Sang Hyang Seri, sementara beberapa kelompok tani tidak sanggupmembeli benih secara swadaya, terutama untuk padi hibrida. Selain itu juga adanyapergeseran musim hujan tahun 2014 sekitar 1-2 bulan yang mengakibatkan mundurtanam.

4.1.2. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Jagung

Alokasi SL-PTT jagung tahun 2014 seluas 205.751 ha, dengan rincian kawasanpertumbuhan seluas 45.275 ha, pengembangan 136.476 ha dan pemantapan 24.000ha. Realisasi tanam SL-PTT jagung sampai dengan Desember 2014 mencapai188.336 ha atau 91,54% dari sasaran. Realisasi panen seluas 52.075 ha, denganproduktivitas 59,50 ku/ha dan produksi 309.865 ton.

24

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi panen SL-PTT padi masih rendah, disebabkan pada beberapa provinsipelaksanaan SL-PTT padi tahun 2014 sebagian besar mengalami mundur tanamkarena kendala penyediaan benih subsidi dan faktor iklim, sehingga belum seluruhareal yang ditanam telah dipanen.

Capaian produktivitas padi di lokasi kegiatan SL-PTT sebesar 59,70 ku/ha, jikadibandingkan dengan sasaran 55,44 ku/ha mencapai 107,68%, sedangkan jikadibandingkan dengan produktivitas padi rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 51,28ku/ha mencapai116,42%.

Tabel 19. Produktivitas Padi Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Padi 51,28 55,44 59,70 116,42 107,68

Produktivitas (Ku/ha)Komoditi Kegiatan SL-PTT

% Capaian Produktivitas SL-PTT Thd.

Sasaran

Pelaksanaan SL-PTT padi tahun 2014 tidak mencapai target (91,32% terhadap target),hal ini disebabkan antara lain: adanya himbauan untuk menunda pencairan bansospada masa pemilu legislatif dan presiden, serta kebijakan penghematan anggaranyang menyebabkan daerah menunda pelaksanaan kegiatan sampai berakhirnya masapemilu dan terbitnya DIPA revisi penghematan; ketidakpastian penyediaan benihsubsidi oleh PT Sang Hyang Seri, sementara beberapa kelompok tani tidak sanggupmembeli benih secara swadaya, terutama untuk padi hibrida. Selain itu juga adanyapergeseran musim hujan tahun 2014 sekitar 1-2 bulan yang mengakibatkan mundurtanam.

4.1.2. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Jagung

Alokasi SL-PTT jagung tahun 2014 seluas 205.751 ha, dengan rincian kawasanpertumbuhan seluas 45.275 ha, pengembangan 136.476 ha dan pemantapan 24.000ha. Realisasi tanam SL-PTT jagung sampai dengan Desember 2014 mencapai188.336 ha atau 91,54% dari sasaran. Realisasi panen seluas 52.075 ha, denganproduktivitas 59,50 ku/ha dan produksi 309.865 ton.

24

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi panen SL-PTT padi masih rendah, disebabkan pada beberapa provinsipelaksanaan SL-PTT padi tahun 2014 sebagian besar mengalami mundur tanamkarena kendala penyediaan benih subsidi dan faktor iklim, sehingga belum seluruhareal yang ditanam telah dipanen.

Capaian produktivitas padi di lokasi kegiatan SL-PTT sebesar 59,70 ku/ha, jikadibandingkan dengan sasaran 55,44 ku/ha mencapai 107,68%, sedangkan jikadibandingkan dengan produktivitas padi rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 51,28ku/ha mencapai116,42%.

Tabel 19. Produktivitas Padi Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Padi 51,28 55,44 59,70 116,42 107,68

Produktivitas (Ku/ha)Komoditi Kegiatan SL-PTT

% Capaian Produktivitas SL-PTT Thd.

Sasaran

Pelaksanaan SL-PTT padi tahun 2014 tidak mencapai target (91,32% terhadap target),hal ini disebabkan antara lain: adanya himbauan untuk menunda pencairan bansospada masa pemilu legislatif dan presiden, serta kebijakan penghematan anggaranyang menyebabkan daerah menunda pelaksanaan kegiatan sampai berakhirnya masapemilu dan terbitnya DIPA revisi penghematan; ketidakpastian penyediaan benihsubsidi oleh PT Sang Hyang Seri, sementara beberapa kelompok tani tidak sanggupmembeli benih secara swadaya, terutama untuk padi hibrida. Selain itu juga adanyapergeseran musim hujan tahun 2014 sekitar 1-2 bulan yang mengakibatkan mundurtanam.

4.1.2. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Jagung

Alokasi SL-PTT jagung tahun 2014 seluas 205.751 ha, dengan rincian kawasanpertumbuhan seluas 45.275 ha, pengembangan 136.476 ha dan pemantapan 24.000ha. Realisasi tanam SL-PTT jagung sampai dengan Desember 2014 mencapai188.336 ha atau 91,54% dari sasaran. Realisasi panen seluas 52.075 ha, denganproduktivitas 59,50 ku/ha dan produksi 309.865 ton.

Page 56: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

25

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 20. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Jagung Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 205.751 188.336 91,542 Luas Panen (Ha) 195.460 52.075 26,643 Produktivitas (Ku/Ha) 65,00 59,50 91,544 Produksi (Ton) 1.270.490 309.865 24,39

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

Realisasi panen SL-PTT jagung masih rendah, disebabkan pada beberapa provinsipelaksanaan SL-PTT jagung tahun 2014 sebagian besar mengalami mundur tanamkarena kendala penyediaan benih subsidi, sehingga belum seluruh areal yang ditanamtelah dipanen.

Capaian produktivitas jagung di lokasi kegiatan SL-PTT sebesar 59,50 ku/ha, jikadibandingkan dengan sasaran 65,00 ku/ha mencapai 91,54%, sedangkandibandingkan dengan produktivitas jagung rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 49,29ku/ha mencapai 120,71%.

Belum tercapainya target produktivitas jagung di lokasi kegiatan SL-PTT disebabkanantara lain: belum semua komponen teknologi anjuran diterapkan secara penuh olehpetani karena terbatasnya modal, fasilitasi paket bantuan di kawasan pemantapanterbatas hanya di lokasi Laboratorium Lapangan (LL = 1 ha per unit), sedangkan di luarLL hanya dibantu benih saja (benih subsidi), serta belum memadainya intensitaspengawalan dan pendampingan. Selain itu, pada tahun 2014 terdapat alokasi SL-PTTjagung komposit (38.575 ha) yang rata-rata produktivitasnya lebih rendah dari jagunghibrida.

Tabel 21. Produktivitas Jagung Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Jagung 49,29 65,00 59,50 120,71 91,54

Kegiatan SL-PTT SasaranKomoditiProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas SL-PTT Thd.

25

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 20. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Jagung Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 205.751 188.336 91,542 Luas Panen (Ha) 195.460 52.075 26,643 Produktivitas (Ku/Ha) 65,00 59,50 91,544 Produksi (Ton) 1.270.490 309.865 24,39

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

Realisasi panen SL-PTT jagung masih rendah, disebabkan pada beberapa provinsipelaksanaan SL-PTT jagung tahun 2014 sebagian besar mengalami mundur tanamkarena kendala penyediaan benih subsidi, sehingga belum seluruh areal yang ditanamtelah dipanen.

Capaian produktivitas jagung di lokasi kegiatan SL-PTT sebesar 59,50 ku/ha, jikadibandingkan dengan sasaran 65,00 ku/ha mencapai 91,54%, sedangkandibandingkan dengan produktivitas jagung rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 49,29ku/ha mencapai 120,71%.

Belum tercapainya target produktivitas jagung di lokasi kegiatan SL-PTT disebabkanantara lain: belum semua komponen teknologi anjuran diterapkan secara penuh olehpetani karena terbatasnya modal, fasilitasi paket bantuan di kawasan pemantapanterbatas hanya di lokasi Laboratorium Lapangan (LL = 1 ha per unit), sedangkan di luarLL hanya dibantu benih saja (benih subsidi), serta belum memadainya intensitaspengawalan dan pendampingan. Selain itu, pada tahun 2014 terdapat alokasi SL-PTTjagung komposit (38.575 ha) yang rata-rata produktivitasnya lebih rendah dari jagunghibrida.

Tabel 21. Produktivitas Jagung Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Jagung 49,29 65,00 59,50 120,71 91,54

Kegiatan SL-PTT SasaranKomoditiProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas SL-PTT Thd.

25

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 20. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Jagung Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 205.751 188.336 91,542 Luas Panen (Ha) 195.460 52.075 26,643 Produktivitas (Ku/Ha) 65,00 59,50 91,544 Produksi (Ton) 1.270.490 309.865 24,39

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

Realisasi panen SL-PTT jagung masih rendah, disebabkan pada beberapa provinsipelaksanaan SL-PTT jagung tahun 2014 sebagian besar mengalami mundur tanamkarena kendala penyediaan benih subsidi, sehingga belum seluruh areal yang ditanamtelah dipanen.

Capaian produktivitas jagung di lokasi kegiatan SL-PTT sebesar 59,50 ku/ha, jikadibandingkan dengan sasaran 65,00 ku/ha mencapai 91,54%, sedangkandibandingkan dengan produktivitas jagung rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 49,29ku/ha mencapai 120,71%.

Belum tercapainya target produktivitas jagung di lokasi kegiatan SL-PTT disebabkanantara lain: belum semua komponen teknologi anjuran diterapkan secara penuh olehpetani karena terbatasnya modal, fasilitasi paket bantuan di kawasan pemantapanterbatas hanya di lokasi Laboratorium Lapangan (LL = 1 ha per unit), sedangkan di luarLL hanya dibantu benih saja (benih subsidi), serta belum memadainya intensitaspengawalan dan pendampingan. Selain itu, pada tahun 2014 terdapat alokasi SL-PTTjagung komposit (38.575 ha) yang rata-rata produktivitasnya lebih rendah dari jagunghibrida.

Tabel 21. Produktivitas Jagung Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Jagung 49,29 65,00 59,50 120,71 91,54

Kegiatan SL-PTT SasaranKomoditiProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas SL-PTT Thd.

Page 57: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

26

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi SL-PTT jagung tahun 2014 mencapai 91,54% antara lain disebabkan karenaadanya himbauan untuk menunda pencairan bansos pada masa pemilu legislatif danpemilu presiden, dan adanya kebijakan penghematan anggaran APBN 2014 yangmenyebabkan daerah menunda pelaksanaan kegiatan sampai berakhirnya masapemilu serta terbitnya DIPA revisi APBN-P penghematan, sehingga daerah yang sudahlewat jadwal tanamnya tidak dapat melaksanakan kegiatan, varietas yang tersediamelalui subsidi benih sebagian besar kurang diminati oleh petani, sementara beberapakelompok tani tidak sanggup membeli benih secara swadaya.

4.1.3. Fasilitasi Kemitraan Pengembangan Komoditas Serealia Lainnya

Komoditas serealia lain memiliki manfaat yang sangat beragam dalam penggunaannyasebagai sumber bahan pangan alternatif, pakan dan industri serta sebagai bahan bakuuntuk sumber energi alternatif. Pengembangan komoditas serealia lain sebagai panganalternatif dalam mendukung ketahanan pangan telah dilakukan di beberapa provinsidan kabupaten.

Meskipun produksi yang dihasilkan belum sesuai yang diharapkan, upayapengembangannya terus ditingkatkan melalui sosialisasi, pembinaan,pengawalan/pendampingan, kemitraan serta dukungan lainnya.

Pada tahun 2014, kegiatan pengembangan serealia lain yang dialokasikan berupakegiatan pertemuan fasilitasi kemitraan pengembangan serealia lain sebanyak 9 paketdi 9 provinsi. Realisasi pelaksanaan sampai dengan akhir Desember 2014 mencapai 9paket (100% dari target), dengan rincian provinsi yaitu: Aceh, Bengkulu, Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timurdan Maluku.

4.2. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

4.2.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Kedelai

Kegiatan SL-PTT kedelai tahun 2014 dialokasikan seluas 62.330 ha. Realisasi tanamsampai dengan bulan Desember 2014 mencapai 45.118 ha atau 72,39% dari target.Realisasi panen seluas 32.367 ha, dengan produktivitas 14,67 ku/ha dan produksi47.481 ton.

26

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi SL-PTT jagung tahun 2014 mencapai 91,54% antara lain disebabkan karenaadanya himbauan untuk menunda pencairan bansos pada masa pemilu legislatif danpemilu presiden, dan adanya kebijakan penghematan anggaran APBN 2014 yangmenyebabkan daerah menunda pelaksanaan kegiatan sampai berakhirnya masapemilu serta terbitnya DIPA revisi APBN-P penghematan, sehingga daerah yang sudahlewat jadwal tanamnya tidak dapat melaksanakan kegiatan, varietas yang tersediamelalui subsidi benih sebagian besar kurang diminati oleh petani, sementara beberapakelompok tani tidak sanggup membeli benih secara swadaya.

4.1.3. Fasilitasi Kemitraan Pengembangan Komoditas Serealia Lainnya

Komoditas serealia lain memiliki manfaat yang sangat beragam dalam penggunaannyasebagai sumber bahan pangan alternatif, pakan dan industri serta sebagai bahan bakuuntuk sumber energi alternatif. Pengembangan komoditas serealia lain sebagai panganalternatif dalam mendukung ketahanan pangan telah dilakukan di beberapa provinsidan kabupaten.

Meskipun produksi yang dihasilkan belum sesuai yang diharapkan, upayapengembangannya terus ditingkatkan melalui sosialisasi, pembinaan,pengawalan/pendampingan, kemitraan serta dukungan lainnya.

Pada tahun 2014, kegiatan pengembangan serealia lain yang dialokasikan berupakegiatan pertemuan fasilitasi kemitraan pengembangan serealia lain sebanyak 9 paketdi 9 provinsi. Realisasi pelaksanaan sampai dengan akhir Desember 2014 mencapai 9paket (100% dari target), dengan rincian provinsi yaitu: Aceh, Bengkulu, Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timurdan Maluku.

4.2. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

4.2.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Kedelai

Kegiatan SL-PTT kedelai tahun 2014 dialokasikan seluas 62.330 ha. Realisasi tanamsampai dengan bulan Desember 2014 mencapai 45.118 ha atau 72,39% dari target.Realisasi panen seluas 32.367 ha, dengan produktivitas 14,67 ku/ha dan produksi47.481 ton.

26

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi SL-PTT jagung tahun 2014 mencapai 91,54% antara lain disebabkan karenaadanya himbauan untuk menunda pencairan bansos pada masa pemilu legislatif danpemilu presiden, dan adanya kebijakan penghematan anggaran APBN 2014 yangmenyebabkan daerah menunda pelaksanaan kegiatan sampai berakhirnya masapemilu serta terbitnya DIPA revisi APBN-P penghematan, sehingga daerah yang sudahlewat jadwal tanamnya tidak dapat melaksanakan kegiatan, varietas yang tersediamelalui subsidi benih sebagian besar kurang diminati oleh petani, sementara beberapakelompok tani tidak sanggup membeli benih secara swadaya.

4.1.3. Fasilitasi Kemitraan Pengembangan Komoditas Serealia Lainnya

Komoditas serealia lain memiliki manfaat yang sangat beragam dalam penggunaannyasebagai sumber bahan pangan alternatif, pakan dan industri serta sebagai bahan bakuuntuk sumber energi alternatif. Pengembangan komoditas serealia lain sebagai panganalternatif dalam mendukung ketahanan pangan telah dilakukan di beberapa provinsidan kabupaten.

Meskipun produksi yang dihasilkan belum sesuai yang diharapkan, upayapengembangannya terus ditingkatkan melalui sosialisasi, pembinaan,pengawalan/pendampingan, kemitraan serta dukungan lainnya.

Pada tahun 2014, kegiatan pengembangan serealia lain yang dialokasikan berupakegiatan pertemuan fasilitasi kemitraan pengembangan serealia lain sebanyak 9 paketdi 9 provinsi. Realisasi pelaksanaan sampai dengan akhir Desember 2014 mencapai 9paket (100% dari target), dengan rincian provinsi yaitu: Aceh, Bengkulu, Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timurdan Maluku.

4.2. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

4.2.1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Kedelai

Kegiatan SL-PTT kedelai tahun 2014 dialokasikan seluas 62.330 ha. Realisasi tanamsampai dengan bulan Desember 2014 mencapai 45.118 ha atau 72,39% dari target.Realisasi panen seluas 32.367 ha, dengan produktivitas 14,67 ku/ha dan produksi47.481 ton.

Page 58: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

27

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 22. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Kedelai Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 62.330 45.118 72,392 Luas Panen (Ha) 44.438 32.367 72,843 Produktivitas (Ku/Ha) 15,00 14,67 97,804 Produksi (Ton) 66.659 47.481 71,23

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

Capaian produktivitas kedelai di lokasi kegiatan SL-PTT sebesar 14,67 ku/ha, jikadibandingkan dengan sasaran 15,00 ku/ha mencapai 97,80%. Sedangkan jikadibandingkan dengan produktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 15,06ku/ha mencapai 97,41%.

Belum tercapainya target produktivitas kedelai di lokasi kegiatan SL-PTT disebabkanantara lain: penggunaan komponen teknologi anjuran belum sepenuhnya diterapkanoleh petani, ketersediaan dan penggunaan benih unggul bermutu masih terbatas,kurangnya pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh dan peneliti, sertapenetapan paket teknologi sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis kondisi danpotensi lapang (PRA) belum sepenuhnya diterapkan.

Tabel 23. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Kedelai 15,06 15,00 14,67 97,41 97,80

KomoditiProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas SL-PTT Thd.

Kegiatan SL-PTTThd. Sasaran

Beberapa faktor penyebab tidak tercapainya target pelaksanaan SL-PTT kedelai tahun2014 antara lain: adanya himbauan untuk menunda pencairan bansos pada masapemilu legislatif dan pemilu presiden menyebabkan daerah yang sudah lewat jadwaltanamnya tidak dapat melaksanakan kegiatan, pelaksanaan kegiatan menungguproses penghematan APBN, pergeseran tanam akibat dampak dari perubahan iklim(iklim basah), dan petani kesulitan memperoleh benih.

27

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 22. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Kedelai Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 62.330 45.118 72,392 Luas Panen (Ha) 44.438 32.367 72,843 Produktivitas (Ku/Ha) 15,00 14,67 97,804 Produksi (Ton) 66.659 47.481 71,23

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

Capaian produktivitas kedelai di lokasi kegiatan SL-PTT sebesar 14,67 ku/ha, jikadibandingkan dengan sasaran 15,00 ku/ha mencapai 97,80%. Sedangkan jikadibandingkan dengan produktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 15,06ku/ha mencapai 97,41%.

Belum tercapainya target produktivitas kedelai di lokasi kegiatan SL-PTT disebabkanantara lain: penggunaan komponen teknologi anjuran belum sepenuhnya diterapkanoleh petani, ketersediaan dan penggunaan benih unggul bermutu masih terbatas,kurangnya pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh dan peneliti, sertapenetapan paket teknologi sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis kondisi danpotensi lapang (PRA) belum sepenuhnya diterapkan.

Tabel 23. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Kedelai 15,06 15,00 14,67 97,41 97,80

KomoditiProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas SL-PTT Thd.

Kegiatan SL-PTTThd. Sasaran

Beberapa faktor penyebab tidak tercapainya target pelaksanaan SL-PTT kedelai tahun2014 antara lain: adanya himbauan untuk menunda pencairan bansos pada masapemilu legislatif dan pemilu presiden menyebabkan daerah yang sudah lewat jadwaltanamnya tidak dapat melaksanakan kegiatan, pelaksanaan kegiatan menungguproses penghematan APBN, pergeseran tanam akibat dampak dari perubahan iklim(iklim basah), dan petani kesulitan memperoleh benih.

27

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 22. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Kedelai Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 62.330 45.118 72,392 Luas Panen (Ha) 44.438 32.367 72,843 Produktivitas (Ku/Ha) 15,00 14,67 97,804 Produksi (Ton) 66.659 47.481 71,23

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

Capaian produktivitas kedelai di lokasi kegiatan SL-PTT sebesar 14,67 ku/ha, jikadibandingkan dengan sasaran 15,00 ku/ha mencapai 97,80%. Sedangkan jikadibandingkan dengan produktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 15,06ku/ha mencapai 97,41%.

Belum tercapainya target produktivitas kedelai di lokasi kegiatan SL-PTT disebabkanantara lain: penggunaan komponen teknologi anjuran belum sepenuhnya diterapkanoleh petani, ketersediaan dan penggunaan benih unggul bermutu masih terbatas,kurangnya pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh dan peneliti, sertapenetapan paket teknologi sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis kondisi danpotensi lapang (PRA) belum sepenuhnya diterapkan.

Tabel 23. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan SL-PTT Tahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Kedelai 15,06 15,00 14,67 97,41 97,80

KomoditiProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas SL-PTT Thd.

Kegiatan SL-PTTThd. Sasaran

Beberapa faktor penyebab tidak tercapainya target pelaksanaan SL-PTT kedelai tahun2014 antara lain: adanya himbauan untuk menunda pencairan bansos pada masapemilu legislatif dan pemilu presiden menyebabkan daerah yang sudah lewat jadwaltanamnya tidak dapat melaksanakan kegiatan, pelaksanaan kegiatan menungguproses penghematan APBN, pergeseran tanam akibat dampak dari perubahan iklim(iklim basah), dan petani kesulitan memperoleh benih.

Page 59: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

28

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.2.2. Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai

Alokasi kegiatan Perluasaan Areal Tanam (PAT) kedelai tahun 2014 seluas 277.568ha. Realisasi tanam kegiatan PAT kedelai sampai dengan akhir Desember 2014mencapai 229.048 ha atau 82,52% dari target. Realisasi panen seluas 151.422 ha,dengan produktivitas 15,64 ku/ha dan produksi 236.874 ton.

Tabel 24. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 277.568 229.048 82,522 Luas Panen (Ha) 197.767 151.422 76,573 Produktivitas (Ku/Ha) 13,32 15,64 117,424 Produksi (Ton) 263.427 236.874 89,92

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

Capaian produktivitas kedelai di lokasi kegiatan PAT sebesar 15,64 ku/ha ataumencapai 117,42% dari sasaran 13,32 ku/ha. Sedangkan bila dibandingkan denganproduktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 15,06 ku/ha mencapai103,85%.

Produktivitas kedelai yang tinggi di lokasi kegiatan PAT disebabkan pengaruhpenerapan paket teknologi budidaya yang optimal sesuai dengan anjuran, antara lain:penggunaan benih bersertifikat, penggunaan pupuk sesuai dosis rekomendasi danberimbang (NPK, SP-36, Pupuk Hayati, Pupuk Organik dan kapur pertanian).

Tabel 25. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan Perluasan Areal TanamTahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Kedelai 15,06 13,32 15,64 103,85 117,42

KomoditasProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas PAT Thd.

Kegiatan PATSasaran

Tidak tercapainya target pelaksanaan kegiatan PAT kedelai disebabkan antara lain:petani beralih menanam komoditas lain karena harga kedelai yang relatif rendah dankesulitan mendapat benih bersertifikat, serta pengaruh iklim dengan tingkat curahhujan yang tinggi. Selain itu, juga adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan

28

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.2.2. Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai

Alokasi kegiatan Perluasaan Areal Tanam (PAT) kedelai tahun 2014 seluas 277.568ha. Realisasi tanam kegiatan PAT kedelai sampai dengan akhir Desember 2014mencapai 229.048 ha atau 82,52% dari target. Realisasi panen seluas 151.422 ha,dengan produktivitas 15,64 ku/ha dan produksi 236.874 ton.

Tabel 24. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 277.568 229.048 82,522 Luas Panen (Ha) 197.767 151.422 76,573 Produktivitas (Ku/Ha) 13,32 15,64 117,424 Produksi (Ton) 263.427 236.874 89,92

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

Capaian produktivitas kedelai di lokasi kegiatan PAT sebesar 15,64 ku/ha ataumencapai 117,42% dari sasaran 13,32 ku/ha. Sedangkan bila dibandingkan denganproduktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 15,06 ku/ha mencapai103,85%.

Produktivitas kedelai yang tinggi di lokasi kegiatan PAT disebabkan pengaruhpenerapan paket teknologi budidaya yang optimal sesuai dengan anjuran, antara lain:penggunaan benih bersertifikat, penggunaan pupuk sesuai dosis rekomendasi danberimbang (NPK, SP-36, Pupuk Hayati, Pupuk Organik dan kapur pertanian).

Tabel 25. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan Perluasan Areal TanamTahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Kedelai 15,06 13,32 15,64 103,85 117,42

KomoditasProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas PAT Thd.

Kegiatan PATSasaran

Tidak tercapainya target pelaksanaan kegiatan PAT kedelai disebabkan antara lain:petani beralih menanam komoditas lain karena harga kedelai yang relatif rendah dankesulitan mendapat benih bersertifikat, serta pengaruh iklim dengan tingkat curahhujan yang tinggi. Selain itu, juga adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan

28

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.2.2. Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai

Alokasi kegiatan Perluasaan Areal Tanam (PAT) kedelai tahun 2014 seluas 277.568ha. Realisasi tanam kegiatan PAT kedelai sampai dengan akhir Desember 2014mencapai 229.048 ha atau 82,52% dari target. Realisasi panen seluas 151.422 ha,dengan produktivitas 15,64 ku/ha dan produksi 236.874 ton.

Tabel 24. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 277.568 229.048 82,522 Luas Panen (Ha) 197.767 151.422 76,573 Produktivitas (Ku/Ha) 13,32 15,64 117,424 Produksi (Ton) 263.427 236.874 89,92

Keterangan: Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d 31 Desember 2014

Capaian produktivitas kedelai di lokasi kegiatan PAT sebesar 15,64 ku/ha ataumencapai 117,42% dari sasaran 13,32 ku/ha. Sedangkan bila dibandingkan denganproduktivitas kedelai rata-rata nasional (ARAM II) sebesar 15,06 ku/ha mencapai103,85%.

Produktivitas kedelai yang tinggi di lokasi kegiatan PAT disebabkan pengaruhpenerapan paket teknologi budidaya yang optimal sesuai dengan anjuran, antara lain:penggunaan benih bersertifikat, penggunaan pupuk sesuai dosis rekomendasi danberimbang (NPK, SP-36, Pupuk Hayati, Pupuk Organik dan kapur pertanian).

Tabel 25. Produktivitas Kedelai Di Lokasi Kegiatan Perluasan Areal TanamTahun 2014

Rerata Nasional Rerata Nasional(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Kedelai 15,06 13,32 15,64 103,85 117,42

KomoditasProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas PAT Thd.

Kegiatan PATSasaran

Tidak tercapainya target pelaksanaan kegiatan PAT kedelai disebabkan antara lain:petani beralih menanam komoditas lain karena harga kedelai yang relatif rendah dankesulitan mendapat benih bersertifikat, serta pengaruh iklim dengan tingkat curahhujan yang tinggi. Selain itu, juga adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan

Page 60: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

29

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

karena adanya kesalahan aplikasi dalam proses pencairan dana di KPPN sehinggadana tidak bisa dicairkan.

4.2.3. Pengembangan Ubikayu

Pengembangan ubikayu tahun 2014 dialokasikan seluas 600 ha, dengan rincian diNusa Tenggara Timur 400 ha, Maluku 100 ha dan Papua Barat 100 ha. Realisasitanam mencapai 595 ha atau 99,17% dari target, dengan rincian di Nusa TenggaraTimur 395 ha (98,75% dari target), Maluku 100 ha (100% dari target) dan Papua Barat100 ha (100% dari target). Realisasi tanam sebagian besar dilaksanakan pada periodebulan Oktober-Desember 2014, sehingga sampai saat ini belum ada realisasi panen.

Tabel 26. Realisasi Tanam Pengembangan Ubikayu Tahun 2014No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 600 595 99,172 Luas Panen (Ha) 570 - -3 Produktivitas (Ku/Ha) 250,00 - -4 Produksi (Ton) 14.250 - -

4.2.4. Pengembangan Ubijalar

Pada tahun 2014 dialokasikan pengembangan ubijalar seluas 1.625 ha, dengan rinciandi Maluku 200 ha, Papua 775 ha, dan Papua Barat 650 ha. Realisasi tanam mencapai1.625 ha (100% dari target), yang ditanam sebagian pada bulan Juni-Juli 2014 dansebagian lagi pada periode Oktober-Desember 2014. Pertanaman di Provinsi Papuadan Papua Barat menggunakan varietas yang memiliki umur pertanaman berkisar 6bulan.

Realisasi panen sampai dengan posisi Desember 2014 seluas 304 ha, denganproduktivitas 185,23 ku/ha dan produksi 5.631 ton. Masih rendahnya realisasi panenkarena sebagian besar ditanam pada periode Oktober-Desember 2014 yang akandipanen pada tahun 2015.

29

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

karena adanya kesalahan aplikasi dalam proses pencairan dana di KPPN sehinggadana tidak bisa dicairkan.

4.2.3. Pengembangan Ubikayu

Pengembangan ubikayu tahun 2014 dialokasikan seluas 600 ha, dengan rincian diNusa Tenggara Timur 400 ha, Maluku 100 ha dan Papua Barat 100 ha. Realisasitanam mencapai 595 ha atau 99,17% dari target, dengan rincian di Nusa TenggaraTimur 395 ha (98,75% dari target), Maluku 100 ha (100% dari target) dan Papua Barat100 ha (100% dari target). Realisasi tanam sebagian besar dilaksanakan pada periodebulan Oktober-Desember 2014, sehingga sampai saat ini belum ada realisasi panen.

Tabel 26. Realisasi Tanam Pengembangan Ubikayu Tahun 2014No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 600 595 99,172 Luas Panen (Ha) 570 - -3 Produktivitas (Ku/Ha) 250,00 - -4 Produksi (Ton) 14.250 - -

4.2.4. Pengembangan Ubijalar

Pada tahun 2014 dialokasikan pengembangan ubijalar seluas 1.625 ha, dengan rinciandi Maluku 200 ha, Papua 775 ha, dan Papua Barat 650 ha. Realisasi tanam mencapai1.625 ha (100% dari target), yang ditanam sebagian pada bulan Juni-Juli 2014 dansebagian lagi pada periode Oktober-Desember 2014. Pertanaman di Provinsi Papuadan Papua Barat menggunakan varietas yang memiliki umur pertanaman berkisar 6bulan.

Realisasi panen sampai dengan posisi Desember 2014 seluas 304 ha, denganproduktivitas 185,23 ku/ha dan produksi 5.631 ton. Masih rendahnya realisasi panenkarena sebagian besar ditanam pada periode Oktober-Desember 2014 yang akandipanen pada tahun 2015.

29

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

karena adanya kesalahan aplikasi dalam proses pencairan dana di KPPN sehinggadana tidak bisa dicairkan.

4.2.3. Pengembangan Ubikayu

Pengembangan ubikayu tahun 2014 dialokasikan seluas 600 ha, dengan rincian diNusa Tenggara Timur 400 ha, Maluku 100 ha dan Papua Barat 100 ha. Realisasitanam mencapai 595 ha atau 99,17% dari target, dengan rincian di Nusa TenggaraTimur 395 ha (98,75% dari target), Maluku 100 ha (100% dari target) dan Papua Barat100 ha (100% dari target). Realisasi tanam sebagian besar dilaksanakan pada periodebulan Oktober-Desember 2014, sehingga sampai saat ini belum ada realisasi panen.

Tabel 26. Realisasi Tanam Pengembangan Ubikayu Tahun 2014No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 600 595 99,172 Luas Panen (Ha) 570 - -3 Produktivitas (Ku/Ha) 250,00 - -4 Produksi (Ton) 14.250 - -

4.2.4. Pengembangan Ubijalar

Pada tahun 2014 dialokasikan pengembangan ubijalar seluas 1.625 ha, dengan rinciandi Maluku 200 ha, Papua 775 ha, dan Papua Barat 650 ha. Realisasi tanam mencapai1.625 ha (100% dari target), yang ditanam sebagian pada bulan Juni-Juli 2014 dansebagian lagi pada periode Oktober-Desember 2014. Pertanaman di Provinsi Papuadan Papua Barat menggunakan varietas yang memiliki umur pertanaman berkisar 6bulan.

Realisasi panen sampai dengan posisi Desember 2014 seluas 304 ha, denganproduktivitas 185,23 ku/ha dan produksi 5.631 ton. Masih rendahnya realisasi panenkarena sebagian besar ditanam pada periode Oktober-Desember 2014 yang akandipanen pada tahun 2015.

Page 61: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

30

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 27. Realisasi Kegiatan Pengembangan Ubijalar Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 1.625 1.625 100,002 Luas Panen (Ha) 1.544 304 19,693 Produktivitas (Ku/Ha) 200,00 185,23 92,624 Produksi (Ton) 30.875 5.631 18,24

Realisasi panen posisi laporan daerah s.d 31 Desember 2014 dan sisanya akan dipanen tahun 2015

Capaian produktivitas ubijalar dilokasi kegiatan pengembangan ubijalar tahun 2014mencapai 185,23 ku/ha atau 92,62% dari sasaran 200 ku/ha. Sedangkan biladibandingkan dengan produktivitas ubijalar rata-rata nasional (ARAM II) sebesar150,62 ku/ha mencapai 122,98%. Belum tercapainya target produktivitas di lokasipengembangan ubijalar ini dikarenakan penerapan teknologi belum optimal terutama diwilayah timur Indonesia.

Tabel 28. Produktivitas Ubijalar Di Lokasi Kegiatan Pengembangan UbijalarTahun 2014

Rerata Nasional Thd. Rerata Nas.(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Ubijalar 150,62 200,00 185,23 122,98 92,62

KomoditasProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas

Pengembangan Ubijalar Thd.Pengembangan Ubijalar

Thd. Sasaran

4.2.5. Kemitraan Pengembangan Komoditas Aneka Kacang dan Umbi Lainnya

Fasilitasi kemitraan pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi lainnyadialokasikan sebanyak 24 kali di 24 provinsi. Realisasi pelaksanaan sampai denganakhir Desember 2014 sebanyak 20 kali (83,33% dari target). Beberapa provinsi yangtidak melaksanakan yaitu: Jambi, Jawa Timur, Maluku dan Papua, dikarenakan adanyaperubahan nama akun, tidak ada stakeholder akabi/peserta dan terbatasnya waktuuntuk melaksanakan kegiatan setelah proses penyelesaian revisi APBN penghematan.

30

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 27. Realisasi Kegiatan Pengembangan Ubijalar Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 1.625 1.625 100,002 Luas Panen (Ha) 1.544 304 19,693 Produktivitas (Ku/Ha) 200,00 185,23 92,624 Produksi (Ton) 30.875 5.631 18,24

Realisasi panen posisi laporan daerah s.d 31 Desember 2014 dan sisanya akan dipanen tahun 2015

Capaian produktivitas ubijalar dilokasi kegiatan pengembangan ubijalar tahun 2014mencapai 185,23 ku/ha atau 92,62% dari sasaran 200 ku/ha. Sedangkan biladibandingkan dengan produktivitas ubijalar rata-rata nasional (ARAM II) sebesar150,62 ku/ha mencapai 122,98%. Belum tercapainya target produktivitas di lokasipengembangan ubijalar ini dikarenakan penerapan teknologi belum optimal terutama diwilayah timur Indonesia.

Tabel 28. Produktivitas Ubijalar Di Lokasi Kegiatan Pengembangan UbijalarTahun 2014

Rerata Nasional Thd. Rerata Nas.(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Ubijalar 150,62 200,00 185,23 122,98 92,62

KomoditasProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas

Pengembangan Ubijalar Thd.Pengembangan Ubijalar

Thd. Sasaran

4.2.5. Kemitraan Pengembangan Komoditas Aneka Kacang dan Umbi Lainnya

Fasilitasi kemitraan pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi lainnyadialokasikan sebanyak 24 kali di 24 provinsi. Realisasi pelaksanaan sampai denganakhir Desember 2014 sebanyak 20 kali (83,33% dari target). Beberapa provinsi yangtidak melaksanakan yaitu: Jambi, Jawa Timur, Maluku dan Papua, dikarenakan adanyaperubahan nama akun, tidak ada stakeholder akabi/peserta dan terbatasnya waktuuntuk melaksanakan kegiatan setelah proses penyelesaian revisi APBN penghematan.

30

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 27. Realisasi Kegiatan Pengembangan Ubijalar Tahun 2014

No. Uraian Sasaran Realisasi % Capaian1 Luas Tanam (Ha) 1.625 1.625 100,002 Luas Panen (Ha) 1.544 304 19,693 Produktivitas (Ku/Ha) 200,00 185,23 92,624 Produksi (Ton) 30.875 5.631 18,24

Realisasi panen posisi laporan daerah s.d 31 Desember 2014 dan sisanya akan dipanen tahun 2015

Capaian produktivitas ubijalar dilokasi kegiatan pengembangan ubijalar tahun 2014mencapai 185,23 ku/ha atau 92,62% dari sasaran 200 ku/ha. Sedangkan biladibandingkan dengan produktivitas ubijalar rata-rata nasional (ARAM II) sebesar150,62 ku/ha mencapai 122,98%. Belum tercapainya target produktivitas di lokasipengembangan ubijalar ini dikarenakan penerapan teknologi belum optimal terutama diwilayah timur Indonesia.

Tabel 28. Produktivitas Ubijalar Di Lokasi Kegiatan Pengembangan UbijalarTahun 2014

Rerata Nasional Thd. Rerata Nas.(ARAM II) Sasaran Realisasi (ARAM II)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2)*100 (6)=(4)/(3)*100Ubijalar 150,62 200,00 185,23 122,98 92,62

KomoditasProduktivitas (Ku/ha) % Capaian Produktivitas

Pengembangan Ubijalar Thd.Pengembangan Ubijalar

Thd. Sasaran

4.2.5. Kemitraan Pengembangan Komoditas Aneka Kacang dan Umbi Lainnya

Fasilitasi kemitraan pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi lainnyadialokasikan sebanyak 24 kali di 24 provinsi. Realisasi pelaksanaan sampai denganakhir Desember 2014 sebanyak 20 kali (83,33% dari target). Beberapa provinsi yangtidak melaksanakan yaitu: Jambi, Jawa Timur, Maluku dan Papua, dikarenakan adanyaperubahan nama akun, tidak ada stakeholder akabi/peserta dan terbatasnya waktuuntuk melaksanakan kegiatan setelah proses penyelesaian revisi APBN penghematan.

Page 62: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

31

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

4.3.1. Perbanyakan Benih Sumber

Dalam rangka mendukung penyediaan benih sumber padi dan palawija khususnyakelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), maka sesuai Peraturan MenteriPertanian Nomor 347/Kpts/OT.210/6/2003 ditugaskan kepada Balai Benih untukmelakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP.

Perbanyakan benih sumber padi dan palawija tahun 2014 (kelas benih BD dan BP)ditargetkan seluas 584 ha, terdiri dari padi 233 ha (BS-BD 89 ha, BD-BP 144 ha),jagung 97 ha (BS-BD 31 ha, BD-BP 66 ha), kedelai 186 ha (BS-BD 58 ha, BD-BP 128ha), kacang tanah 37 ha (BS-BD 15 ha, BD-BP 22 ha), kacang hijau 16 ha (BS-BD 6ha, BD-BP 10 ha), ubikayu 8 ha (BS-BD 3 ha, BD-BP 5 ha), ubijalar 5 ha (BS-BD 3 ha,BD-BP 2 ha) dan sorgum 2 ha (BS-BD 1 ha, BD-BP 1 ha).

Realisasi tanam perbanyakan benih sumber sampai dengan akhir tahun 2014mencapai 534 ha (91,44% dari target), dengan rincian padi 220 ha (94,42% daritarget), jagung 77 ha (79,38% dari target), kedelai 177 ha (95,16% dari target), kacangtanah 34 ha (91,89% dari target), kacang hijau 13 ha (81,25% dari target), ubikayu 8 ha(100% dari target), ubijalar 5 ha (100% dari target), sedangkan sorgum tidakdilaksanakan.

Produksi benih sumber (BD dan BP) tahun 2014 yang dihasilkan dari perbanyakanbenih sumber untuk padi sebanyak 631.690 kg (produksi benih APBN 2014: 343.050kg, APBD 2014: 242.710 kg dan carry over 2013: 45.930 kg), jagung 63.643 kg,kedelai 90.369 kg (produksi benih APBN 2014: 100.974 kg dan carry over 2013:120.953 kg), kacang tanah 11.256 kg (produksi benih APBN 2014: 10.305 kg dan carryover 2013: 951 kg), kacang hijau 6.048 kg (produksi benih APBN 2014: 6.023 kg dancarry over 2013: 25 kg), ubikayu 170.000 stek, dan ubijalar 80.000 stek dan 6.000 kgumbi. Produksi benih ubijalar yang dihasilkan hanya berasal dari kelas BS-BD,sedangkan dari kelas BD-BP belum ada laporan realisasi.

31

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

4.3.1. Perbanyakan Benih Sumber

Dalam rangka mendukung penyediaan benih sumber padi dan palawija khususnyakelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), maka sesuai Peraturan MenteriPertanian Nomor 347/Kpts/OT.210/6/2003 ditugaskan kepada Balai Benih untukmelakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP.

Perbanyakan benih sumber padi dan palawija tahun 2014 (kelas benih BD dan BP)ditargetkan seluas 584 ha, terdiri dari padi 233 ha (BS-BD 89 ha, BD-BP 144 ha),jagung 97 ha (BS-BD 31 ha, BD-BP 66 ha), kedelai 186 ha (BS-BD 58 ha, BD-BP 128ha), kacang tanah 37 ha (BS-BD 15 ha, BD-BP 22 ha), kacang hijau 16 ha (BS-BD 6ha, BD-BP 10 ha), ubikayu 8 ha (BS-BD 3 ha, BD-BP 5 ha), ubijalar 5 ha (BS-BD 3 ha,BD-BP 2 ha) dan sorgum 2 ha (BS-BD 1 ha, BD-BP 1 ha).

Realisasi tanam perbanyakan benih sumber sampai dengan akhir tahun 2014mencapai 534 ha (91,44% dari target), dengan rincian padi 220 ha (94,42% daritarget), jagung 77 ha (79,38% dari target), kedelai 177 ha (95,16% dari target), kacangtanah 34 ha (91,89% dari target), kacang hijau 13 ha (81,25% dari target), ubikayu 8 ha(100% dari target), ubijalar 5 ha (100% dari target), sedangkan sorgum tidakdilaksanakan.

Produksi benih sumber (BD dan BP) tahun 2014 yang dihasilkan dari perbanyakanbenih sumber untuk padi sebanyak 631.690 kg (produksi benih APBN 2014: 343.050kg, APBD 2014: 242.710 kg dan carry over 2013: 45.930 kg), jagung 63.643 kg,kedelai 90.369 kg (produksi benih APBN 2014: 100.974 kg dan carry over 2013:120.953 kg), kacang tanah 11.256 kg (produksi benih APBN 2014: 10.305 kg dan carryover 2013: 951 kg), kacang hijau 6.048 kg (produksi benih APBN 2014: 6.023 kg dancarry over 2013: 25 kg), ubikayu 170.000 stek, dan ubijalar 80.000 stek dan 6.000 kgumbi. Produksi benih ubijalar yang dihasilkan hanya berasal dari kelas BS-BD,sedangkan dari kelas BD-BP belum ada laporan realisasi.

31

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

4.3.1. Perbanyakan Benih Sumber

Dalam rangka mendukung penyediaan benih sumber padi dan palawija khususnyakelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), maka sesuai Peraturan MenteriPertanian Nomor 347/Kpts/OT.210/6/2003 ditugaskan kepada Balai Benih untukmelakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP.

Perbanyakan benih sumber padi dan palawija tahun 2014 (kelas benih BD dan BP)ditargetkan seluas 584 ha, terdiri dari padi 233 ha (BS-BD 89 ha, BD-BP 144 ha),jagung 97 ha (BS-BD 31 ha, BD-BP 66 ha), kedelai 186 ha (BS-BD 58 ha, BD-BP 128ha), kacang tanah 37 ha (BS-BD 15 ha, BD-BP 22 ha), kacang hijau 16 ha (BS-BD 6ha, BD-BP 10 ha), ubikayu 8 ha (BS-BD 3 ha, BD-BP 5 ha), ubijalar 5 ha (BS-BD 3 ha,BD-BP 2 ha) dan sorgum 2 ha (BS-BD 1 ha, BD-BP 1 ha).

Realisasi tanam perbanyakan benih sumber sampai dengan akhir tahun 2014mencapai 534 ha (91,44% dari target), dengan rincian padi 220 ha (94,42% daritarget), jagung 77 ha (79,38% dari target), kedelai 177 ha (95,16% dari target), kacangtanah 34 ha (91,89% dari target), kacang hijau 13 ha (81,25% dari target), ubikayu 8 ha(100% dari target), ubijalar 5 ha (100% dari target), sedangkan sorgum tidakdilaksanakan.

Produksi benih sumber (BD dan BP) tahun 2014 yang dihasilkan dari perbanyakanbenih sumber untuk padi sebanyak 631.690 kg (produksi benih APBN 2014: 343.050kg, APBD 2014: 242.710 kg dan carry over 2013: 45.930 kg), jagung 63.643 kg,kedelai 90.369 kg (produksi benih APBN 2014: 100.974 kg dan carry over 2013:120.953 kg), kacang tanah 11.256 kg (produksi benih APBN 2014: 10.305 kg dan carryover 2013: 951 kg), kacang hijau 6.048 kg (produksi benih APBN 2014: 6.023 kg dancarry over 2013: 25 kg), ubikayu 170.000 stek, dan ubijalar 80.000 stek dan 6.000 kgumbi. Produksi benih ubijalar yang dihasilkan hanya berasal dari kelas BS-BD,sedangkan dari kelas BD-BP belum ada laporan realisasi.

Page 63: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

32

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 29. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi dan PalawijaTahun 2014Komoditas/ Rencana TanamKelas Benih (Ha) (Ha) (%)

Padi 233 220 94,42 631.690 Kg- BS-BD 89 87 97,75 144.030 Kg- BD-BP 144 133 92,36 487.660 KgJagung 97 77 79,38 63.643 Kg- BS-BD 31 25 82,26 24.095 Kg- BD-BP 66 52 78,03 39.548 KgKedelai 186 177 95,16 120.953 Kg- BS-BD 58 56 96,55 26.765 Kg- BD-BP 128 121 94,53 94.188 KgKacang Tanah 37 34 91,89 11.256 Kg- BS-BD 15 14 93,33 5.413 Kg- BD-BP 22 20 90,91 5.843 KgKacang Hijau 16 13 81,25 6.048 Kg- BS-BD 6 5 83,33 2.188 Kg- BD-BP 10 8 80,00 3.860 KgUbikayu 8 8 100,00 170.000 Stek- BS-BD 3 3 100,00 10.000 Stek- BD-BP 5 5 100,00 160.000 StekUbijalar 5 5 100,00- BS-BD 3 3 100,00- BD-BP 2 2 100,00 -Sorgum 2 - - -- BS-BD 1 - - -- BD-BP 1 - - -Jumlah 584 534 91,44

8

6

NoRealisasi Tanam

(Kg/Stek)Produksi

80.000 stek + 6.000 kg umbi

1

2

3

4

5

7

4.3.2. Pemberdayaan Penangkar Benih

Untuk mendukung peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikatdiperlukan sistem pengelolaan produksi benih yang mampu menyediakan benih ditingkat lapangan sesuai dengan kebutuhan petani, yaitu varietas, mutu, jumlah, waktu,lokasi dan harga. Peranan penangkar/kelompok penangkar benih dalam penyediaanbenih varietas unggul bersertifikat sangat penting, tetapi disisi lain masih memilikiketerbatasan seperti luas areal produksi dan sumber daya manusia, prasarana dansarana serta modal.

Fasilitasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih dialokasikan dalam rangka upayameningkatkan kemampuan penangkar/kelompok penangkar benih dalam pengelolaan

32

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 29. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi dan PalawijaTahun 2014Komoditas/ Rencana TanamKelas Benih (Ha) (Ha) (%)

Padi 233 220 94,42 631.690 Kg- BS-BD 89 87 97,75 144.030 Kg- BD-BP 144 133 92,36 487.660 KgJagung 97 77 79,38 63.643 Kg- BS-BD 31 25 82,26 24.095 Kg- BD-BP 66 52 78,03 39.548 KgKedelai 186 177 95,16 120.953 Kg- BS-BD 58 56 96,55 26.765 Kg- BD-BP 128 121 94,53 94.188 KgKacang Tanah 37 34 91,89 11.256 Kg- BS-BD 15 14 93,33 5.413 Kg- BD-BP 22 20 90,91 5.843 KgKacang Hijau 16 13 81,25 6.048 Kg- BS-BD 6 5 83,33 2.188 Kg- BD-BP 10 8 80,00 3.860 KgUbikayu 8 8 100,00 170.000 Stek- BS-BD 3 3 100,00 10.000 Stek- BD-BP 5 5 100,00 160.000 StekUbijalar 5 5 100,00- BS-BD 3 3 100,00- BD-BP 2 2 100,00 -Sorgum 2 - - -- BS-BD 1 - - -- BD-BP 1 - - -Jumlah 584 534 91,44

8

6

NoRealisasi Tanam

(Kg/Stek)Produksi

80.000 stek + 6.000 kg umbi

1

2

3

4

5

7

4.3.2. Pemberdayaan Penangkar Benih

Untuk mendukung peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikatdiperlukan sistem pengelolaan produksi benih yang mampu menyediakan benih ditingkat lapangan sesuai dengan kebutuhan petani, yaitu varietas, mutu, jumlah, waktu,lokasi dan harga. Peranan penangkar/kelompok penangkar benih dalam penyediaanbenih varietas unggul bersertifikat sangat penting, tetapi disisi lain masih memilikiketerbatasan seperti luas areal produksi dan sumber daya manusia, prasarana dansarana serta modal.

Fasilitasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih dialokasikan dalam rangka upayameningkatkan kemampuan penangkar/kelompok penangkar benih dalam pengelolaan

32

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 29. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi dan PalawijaTahun 2014Komoditas/ Rencana TanamKelas Benih (Ha) (Ha) (%)

Padi 233 220 94,42 631.690 Kg- BS-BD 89 87 97,75 144.030 Kg- BD-BP 144 133 92,36 487.660 KgJagung 97 77 79,38 63.643 Kg- BS-BD 31 25 82,26 24.095 Kg- BD-BP 66 52 78,03 39.548 KgKedelai 186 177 95,16 120.953 Kg- BS-BD 58 56 96,55 26.765 Kg- BD-BP 128 121 94,53 94.188 KgKacang Tanah 37 34 91,89 11.256 Kg- BS-BD 15 14 93,33 5.413 Kg- BD-BP 22 20 90,91 5.843 KgKacang Hijau 16 13 81,25 6.048 Kg- BS-BD 6 5 83,33 2.188 Kg- BD-BP 10 8 80,00 3.860 KgUbikayu 8 8 100,00 170.000 Stek- BS-BD 3 3 100,00 10.000 Stek- BD-BP 5 5 100,00 160.000 StekUbijalar 5 5 100,00- BS-BD 3 3 100,00- BD-BP 2 2 100,00 -Sorgum 2 - - -- BS-BD 1 - - -- BD-BP 1 - - -Jumlah 584 534 91,44

8

6

NoRealisasi Tanam

(Kg/Stek)Produksi

80.000 stek + 6.000 kg umbi

1

2

3

4

5

7

4.3.2. Pemberdayaan Penangkar Benih

Untuk mendukung peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikatdiperlukan sistem pengelolaan produksi benih yang mampu menyediakan benih ditingkat lapangan sesuai dengan kebutuhan petani, yaitu varietas, mutu, jumlah, waktu,lokasi dan harga. Peranan penangkar/kelompok penangkar benih dalam penyediaanbenih varietas unggul bersertifikat sangat penting, tetapi disisi lain masih memilikiketerbatasan seperti luas areal produksi dan sumber daya manusia, prasarana dansarana serta modal.

Fasilitasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih dialokasikan dalam rangka upayameningkatkan kemampuan penangkar/kelompok penangkar benih dalam pengelolaan

Page 64: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

33

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

produksi dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat, sertamenumbuhkembangkan kelembagaan penangkar/kelompok penangkar benih didaerah. Pada tahun 2014, alokasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih sebanyak204 unit (7.600 ha), terdiri padi 100 unit (5.000 ha) dan kedelai 104 unit (2.600 ha).

Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan akhir tahun 2014 untuk padi mencapai4.377 ha (87,54% dari target ), dengan produksi calon benih yang dihasilkan sebanyak9.301 ton dan benih bersertifikat 3.330 ton. Sedangkan untuk kedelai mencapai 1.811ha (69,65% dari target), dengan produksi calon benih sebanyak 1.255 ton dan produksibenih bersertifikat 598 ton.

Tabel 30. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai Tahun 2014

Calon Benih Bersertifikat(Unit) (Ha) (Ha) (%) (Ton) (Ton)

1 Padi 100 5.000 4.377 87,54 9.301 3.3302 Kedelai 104 2.600 1.811 69,65 1.255 598

204 7.600 6.188 81,42 10.556 3.928

Produksi BenihNo. Komoditas Rencana Realisasi

Total

4.3.3. Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan

Operasional kegiatan sertifikasi dan pengawasan mutu benih tanaman pangandilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BPSBTPH) provinsi. Pada tahun 2014, kegiatan sertifikasi danpengawasan mutu benih tanaman pangan dialokasikan pada 32 BPSBTPH. Realisasipelaksanaan sampai dengan akhir Desember 2014 telah mencapai 32 balai (100% daritarget).

1). Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Pangan

Realisasi luas areal sertifikasi penangkaran benih tanaman pangan tahun 2014mencapai 143.274 ha, terdiri dari padi seluas 95.407 ha (kelas BD 1.104 ha, BP 41.159ha, BR 52.034 ha dan hibrida 1.110 ha), jagung 25.334 ha (BD 115 ha, BP 258 ha, BR808 ha dan hibrida 24.152 ha), kedelai 21.870 ha (BD 301 ha, BP 3.456 ha dan BR18.113 ha), kacang tanah 627 ha (BD 31 ha, BP 182 ha dan BR 413 ha) dan kacanghijau 36 ha (BD 7 ha, BP 15 ha dan BR 14 ha).

33

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

produksi dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat, sertamenumbuhkembangkan kelembagaan penangkar/kelompok penangkar benih didaerah. Pada tahun 2014, alokasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih sebanyak204 unit (7.600 ha), terdiri padi 100 unit (5.000 ha) dan kedelai 104 unit (2.600 ha).

Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan akhir tahun 2014 untuk padi mencapai4.377 ha (87,54% dari target ), dengan produksi calon benih yang dihasilkan sebanyak9.301 ton dan benih bersertifikat 3.330 ton. Sedangkan untuk kedelai mencapai 1.811ha (69,65% dari target), dengan produksi calon benih sebanyak 1.255 ton dan produksibenih bersertifikat 598 ton.

Tabel 30. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai Tahun 2014

Calon Benih Bersertifikat(Unit) (Ha) (Ha) (%) (Ton) (Ton)

1 Padi 100 5.000 4.377 87,54 9.301 3.3302 Kedelai 104 2.600 1.811 69,65 1.255 598

204 7.600 6.188 81,42 10.556 3.928

Produksi BenihNo. Komoditas Rencana Realisasi

Total

4.3.3. Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan

Operasional kegiatan sertifikasi dan pengawasan mutu benih tanaman pangandilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BPSBTPH) provinsi. Pada tahun 2014, kegiatan sertifikasi danpengawasan mutu benih tanaman pangan dialokasikan pada 32 BPSBTPH. Realisasipelaksanaan sampai dengan akhir Desember 2014 telah mencapai 32 balai (100% daritarget).

1). Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Pangan

Realisasi luas areal sertifikasi penangkaran benih tanaman pangan tahun 2014mencapai 143.274 ha, terdiri dari padi seluas 95.407 ha (kelas BD 1.104 ha, BP 41.159ha, BR 52.034 ha dan hibrida 1.110 ha), jagung 25.334 ha (BD 115 ha, BP 258 ha, BR808 ha dan hibrida 24.152 ha), kedelai 21.870 ha (BD 301 ha, BP 3.456 ha dan BR18.113 ha), kacang tanah 627 ha (BD 31 ha, BP 182 ha dan BR 413 ha) dan kacanghijau 36 ha (BD 7 ha, BP 15 ha dan BR 14 ha).

33

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

produksi dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat, sertamenumbuhkembangkan kelembagaan penangkar/kelompok penangkar benih didaerah. Pada tahun 2014, alokasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih sebanyak204 unit (7.600 ha), terdiri padi 100 unit (5.000 ha) dan kedelai 104 unit (2.600 ha).

Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan akhir tahun 2014 untuk padi mencapai4.377 ha (87,54% dari target ), dengan produksi calon benih yang dihasilkan sebanyak9.301 ton dan benih bersertifikat 3.330 ton. Sedangkan untuk kedelai mencapai 1.811ha (69,65% dari target), dengan produksi calon benih sebanyak 1.255 ton dan produksibenih bersertifikat 598 ton.

Tabel 30. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai Tahun 2014

Calon Benih Bersertifikat(Unit) (Ha) (Ha) (%) (Ton) (Ton)

1 Padi 100 5.000 4.377 87,54 9.301 3.3302 Kedelai 104 2.600 1.811 69,65 1.255 598

204 7.600 6.188 81,42 10.556 3.928

Produksi BenihNo. Komoditas Rencana Realisasi

Total

4.3.3. Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan

Operasional kegiatan sertifikasi dan pengawasan mutu benih tanaman pangandilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BPSBTPH) provinsi. Pada tahun 2014, kegiatan sertifikasi danpengawasan mutu benih tanaman pangan dialokasikan pada 32 BPSBTPH. Realisasipelaksanaan sampai dengan akhir Desember 2014 telah mencapai 32 balai (100% daritarget).

1). Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Pangan

Realisasi luas areal sertifikasi penangkaran benih tanaman pangan tahun 2014mencapai 143.274 ha, terdiri dari padi seluas 95.407 ha (kelas BD 1.104 ha, BP 41.159ha, BR 52.034 ha dan hibrida 1.110 ha), jagung 25.334 ha (BD 115 ha, BP 258 ha, BR808 ha dan hibrida 24.152 ha), kedelai 21.870 ha (BD 301 ha, BP 3.456 ha dan BR18.113 ha), kacang tanah 627 ha (BD 31 ha, BP 182 ha dan BR 413 ha) dan kacanghijau 36 ha (BD 7 ha, BP 15 ha dan BR 14 ha).

Page 65: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

34

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 31. Realisasi Luas Areal Sertifikasi Penangkaran Benih Tanaman PanganTahun 2014

Kelas BD Kelas BP Kelas BR Hibrida Jumlah(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 Padi 1.104 41.159 52.034 1.110 95.4072 Jagung 115 258 808 24.152 25.3343 Kedelai 301 3.456 18.113 - 21.8704 Kacang Tanah 31 182 413 - 6275 Kacang Hijau 7 15 14 - 36

1.559 45.071 71.382 25.262 143.274

No. Komoditas

Total

Realisasi produksi penangkaran benih tanaman pangan tahun 2014 mencapai 269.093ton, terdiri dari padi sebanyak 215.397 ton (kelas BD 2.239 ton, BP 120.286 ton, BR92.112 ton dan hibrida 761 ton), jagung 41.890 ton (BD 73 ton, BP 268 ton, BR 146 tondan hibrida 41.402 ton), kedelai 11.362 ton (BD 123 ton, BP 1.483 ton dan BR 9.757ton), kacang tanah 413 ton (BD 18 ton, BP 88 ton dan BR 307 ton) dan kacang hijau 31ton (BD 3 ton, BP 19 ton dan BR 9 ton).

Tabel 32. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Tanaman Pangan Tahun 2014Kelas BD Kelas BP Kelas BR Hibrida Jumlah

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)1 Padi 2.239 120.286 92.112 761 215.3972 Jagung 73 268 146 41.402 41.8903 Kedelai 123 1.483 9.757 - 11.3624 Kacang Tanah 18 88 307 - 4135 Kacang Hijau 3 19 9 - 31

2.456 122.144 102.330 42.163 269.093Total

No. Komoditas

2). Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan

Realisasi pengawasan/pengecekan mutu benih pada tahun 2014 mencapai 13.550 ton,terdiri dari benih padi 7.197 ton, jagung komposit 272 ton, jagung hibrida 5.193 ton,kedelai 871 ton, kacang tanah 16 ton dan kacang hijau 1 ton. Daripengawasan/pengecekan yang dilakukan diperoleh sebanyak 9.801 ton benih(72,33%) telah memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan, terdiri dari padi 5.530ton (76,85%), jagung komposit 159 ton (58,50%), jagung hibrida 3.592 ton (69,16%),kedelai 508 ton (58,31%), kacang tanah 11 ton (69,50%) dan kacang hijau 0,68 ton(73,12%).

34

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 31. Realisasi Luas Areal Sertifikasi Penangkaran Benih Tanaman PanganTahun 2014

Kelas BD Kelas BP Kelas BR Hibrida Jumlah(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 Padi 1.104 41.159 52.034 1.110 95.4072 Jagung 115 258 808 24.152 25.3343 Kedelai 301 3.456 18.113 - 21.8704 Kacang Tanah 31 182 413 - 6275 Kacang Hijau 7 15 14 - 36

1.559 45.071 71.382 25.262 143.274

No. Komoditas

Total

Realisasi produksi penangkaran benih tanaman pangan tahun 2014 mencapai 269.093ton, terdiri dari padi sebanyak 215.397 ton (kelas BD 2.239 ton, BP 120.286 ton, BR92.112 ton dan hibrida 761 ton), jagung 41.890 ton (BD 73 ton, BP 268 ton, BR 146 tondan hibrida 41.402 ton), kedelai 11.362 ton (BD 123 ton, BP 1.483 ton dan BR 9.757ton), kacang tanah 413 ton (BD 18 ton, BP 88 ton dan BR 307 ton) dan kacang hijau 31ton (BD 3 ton, BP 19 ton dan BR 9 ton).

Tabel 32. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Tanaman Pangan Tahun 2014Kelas BD Kelas BP Kelas BR Hibrida Jumlah

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)1 Padi 2.239 120.286 92.112 761 215.3972 Jagung 73 268 146 41.402 41.8903 Kedelai 123 1.483 9.757 - 11.3624 Kacang Tanah 18 88 307 - 4135 Kacang Hijau 3 19 9 - 31

2.456 122.144 102.330 42.163 269.093Total

No. Komoditas

2). Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan

Realisasi pengawasan/pengecekan mutu benih pada tahun 2014 mencapai 13.550 ton,terdiri dari benih padi 7.197 ton, jagung komposit 272 ton, jagung hibrida 5.193 ton,kedelai 871 ton, kacang tanah 16 ton dan kacang hijau 1 ton. Daripengawasan/pengecekan yang dilakukan diperoleh sebanyak 9.801 ton benih(72,33%) telah memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan, terdiri dari padi 5.530ton (76,85%), jagung komposit 159 ton (58,50%), jagung hibrida 3.592 ton (69,16%),kedelai 508 ton (58,31%), kacang tanah 11 ton (69,50%) dan kacang hijau 0,68 ton(73,12%).

34

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 31. Realisasi Luas Areal Sertifikasi Penangkaran Benih Tanaman PanganTahun 2014

Kelas BD Kelas BP Kelas BR Hibrida Jumlah(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 Padi 1.104 41.159 52.034 1.110 95.4072 Jagung 115 258 808 24.152 25.3343 Kedelai 301 3.456 18.113 - 21.8704 Kacang Tanah 31 182 413 - 6275 Kacang Hijau 7 15 14 - 36

1.559 45.071 71.382 25.262 143.274

No. Komoditas

Total

Realisasi produksi penangkaran benih tanaman pangan tahun 2014 mencapai 269.093ton, terdiri dari padi sebanyak 215.397 ton (kelas BD 2.239 ton, BP 120.286 ton, BR92.112 ton dan hibrida 761 ton), jagung 41.890 ton (BD 73 ton, BP 268 ton, BR 146 tondan hibrida 41.402 ton), kedelai 11.362 ton (BD 123 ton, BP 1.483 ton dan BR 9.757ton), kacang tanah 413 ton (BD 18 ton, BP 88 ton dan BR 307 ton) dan kacang hijau 31ton (BD 3 ton, BP 19 ton dan BR 9 ton).

Tabel 32. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Tanaman Pangan Tahun 2014Kelas BD Kelas BP Kelas BR Hibrida Jumlah

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)1 Padi 2.239 120.286 92.112 761 215.3972 Jagung 73 268 146 41.402 41.8903 Kedelai 123 1.483 9.757 - 11.3624 Kacang Tanah 18 88 307 - 4135 Kacang Hijau 3 19 9 - 31

2.456 122.144 102.330 42.163 269.093Total

No. Komoditas

2). Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan

Realisasi pengawasan/pengecekan mutu benih pada tahun 2014 mencapai 13.550 ton,terdiri dari benih padi 7.197 ton, jagung komposit 272 ton, jagung hibrida 5.193 ton,kedelai 871 ton, kacang tanah 16 ton dan kacang hijau 1 ton. Daripengawasan/pengecekan yang dilakukan diperoleh sebanyak 9.801 ton benih(72,33%) telah memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan, terdiri dari padi 5.530ton (76,85%), jagung komposit 159 ton (58,50%), jagung hibrida 3.592 ton (69,16%),kedelai 508 ton (58,31%), kacang tanah 11 ton (69,50%) dan kacang hijau 0,68 ton(73,12%).

Page 66: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

35

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sedangkan yang belum memenuhi standar mutu/dibawah standar sebanyak 3.749 ton(27,67%), terdiri dari padi 1.666 ton (23,15%), jagung komposit 113 ton (41,50%),jagung hibrida 1.602 ton (30,84%), kedelai 363 ton (41,69%), kacang tanah 5 ton(30,50%) dan kacang hijau 0,25 ton (26,88%).

Tabel 33. Realisasi Pengawasan/Pengecekan Mutu Benih Tanaman PanganTahun 2014

Jumlah BenihNo. Komoditas yang Dicek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Padi 7.197 5.530 76,85 1.666 23,152 Jagung Komposit 272 159 58,50 113 41,503 Jagung Hibrida 5.193 3.592 69,16 1.602 30,844 Kedelai 871 508 58,31 363 41,695 Kacang Tanah 16 11 69,50 5 30,506 Kacang Hijau 1 0,68 73,12 0,25 26,88

13.550 9.801 72,33 3.749 27,67Total

Memenuhi DibawahStandar Standar

3). Penyaluran Benih Non Subsidi / Pasar Bebas

Realisasi penyaluran benih non subsidi/pasar bebas tahun 2014 baik yang ada diprodusen maupun pengedar benih sebanyak 155.091 ton, terdiri dari benih padi120.826 ton (BD 1.615 ton, BP 73.113 ton, BR 44.187 ton dan hibrida 1.911 ton),jagung 27.973 ton (BD 162 ton, BP 108 ton, BR 8.813 ton dan hibrida 18.891 ton),kedelai 6.081 ton (BD 359 ton, BP 513 ton dan BR 5.209 ton), kacang tanah 184 ton(BD 6 ton, BP 36 ton, BR 142 ton), dan kacang hijau 26 ton (BD 3 ton, BP 15 ton danBR 8 ton).

Tabel 34. Realisasi Penyaluran Benih Non Subsidi/Pasar Bebas Tahun 2014Kelas BD Kelas BP Kelas BR Hibrida Jumlah

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)1 Padi 1.615 73.113 44.187 1.911 120.8262 Jagung 162 108 8.813 18.891 27.9733 Kedelai 359 513 5.209 - 6.0814 Kacang Tanah 6 36 142 - 1845 Kacang Hijau 3 15 8 - 26

2.146 73.785 58.358 20.802 155.091

No. Komoditas

Total

35

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sedangkan yang belum memenuhi standar mutu/dibawah standar sebanyak 3.749 ton(27,67%), terdiri dari padi 1.666 ton (23,15%), jagung komposit 113 ton (41,50%),jagung hibrida 1.602 ton (30,84%), kedelai 363 ton (41,69%), kacang tanah 5 ton(30,50%) dan kacang hijau 0,25 ton (26,88%).

Tabel 33. Realisasi Pengawasan/Pengecekan Mutu Benih Tanaman PanganTahun 2014

Jumlah BenihNo. Komoditas yang Dicek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Padi 7.197 5.530 76,85 1.666 23,152 Jagung Komposit 272 159 58,50 113 41,503 Jagung Hibrida 5.193 3.592 69,16 1.602 30,844 Kedelai 871 508 58,31 363 41,695 Kacang Tanah 16 11 69,50 5 30,506 Kacang Hijau 1 0,68 73,12 0,25 26,88

13.550 9.801 72,33 3.749 27,67Total

Memenuhi DibawahStandar Standar

3). Penyaluran Benih Non Subsidi / Pasar Bebas

Realisasi penyaluran benih non subsidi/pasar bebas tahun 2014 baik yang ada diprodusen maupun pengedar benih sebanyak 155.091 ton, terdiri dari benih padi120.826 ton (BD 1.615 ton, BP 73.113 ton, BR 44.187 ton dan hibrida 1.911 ton),jagung 27.973 ton (BD 162 ton, BP 108 ton, BR 8.813 ton dan hibrida 18.891 ton),kedelai 6.081 ton (BD 359 ton, BP 513 ton dan BR 5.209 ton), kacang tanah 184 ton(BD 6 ton, BP 36 ton, BR 142 ton), dan kacang hijau 26 ton (BD 3 ton, BP 15 ton danBR 8 ton).

Tabel 34. Realisasi Penyaluran Benih Non Subsidi/Pasar Bebas Tahun 2014Kelas BD Kelas BP Kelas BR Hibrida Jumlah

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)1 Padi 1.615 73.113 44.187 1.911 120.8262 Jagung 162 108 8.813 18.891 27.9733 Kedelai 359 513 5.209 - 6.0814 Kacang Tanah 6 36 142 - 1845 Kacang Hijau 3 15 8 - 26

2.146 73.785 58.358 20.802 155.091

No. Komoditas

Total

35

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sedangkan yang belum memenuhi standar mutu/dibawah standar sebanyak 3.749 ton(27,67%), terdiri dari padi 1.666 ton (23,15%), jagung komposit 113 ton (41,50%),jagung hibrida 1.602 ton (30,84%), kedelai 363 ton (41,69%), kacang tanah 5 ton(30,50%) dan kacang hijau 0,25 ton (26,88%).

Tabel 33. Realisasi Pengawasan/Pengecekan Mutu Benih Tanaman PanganTahun 2014

Jumlah BenihNo. Komoditas yang Dicek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Padi 7.197 5.530 76,85 1.666 23,152 Jagung Komposit 272 159 58,50 113 41,503 Jagung Hibrida 5.193 3.592 69,16 1.602 30,844 Kedelai 871 508 58,31 363 41,695 Kacang Tanah 16 11 69,50 5 30,506 Kacang Hijau 1 0,68 73,12 0,25 26,88

13.550 9.801 72,33 3.749 27,67Total

Memenuhi DibawahStandar Standar

3). Penyaluran Benih Non Subsidi / Pasar Bebas

Realisasi penyaluran benih non subsidi/pasar bebas tahun 2014 baik yang ada diprodusen maupun pengedar benih sebanyak 155.091 ton, terdiri dari benih padi120.826 ton (BD 1.615 ton, BP 73.113 ton, BR 44.187 ton dan hibrida 1.911 ton),jagung 27.973 ton (BD 162 ton, BP 108 ton, BR 8.813 ton dan hibrida 18.891 ton),kedelai 6.081 ton (BD 359 ton, BP 513 ton dan BR 5.209 ton), kacang tanah 184 ton(BD 6 ton, BP 36 ton, BR 142 ton), dan kacang hijau 26 ton (BD 3 ton, BP 15 ton danBR 8 ton).

Tabel 34. Realisasi Penyaluran Benih Non Subsidi/Pasar Bebas Tahun 2014Kelas BD Kelas BP Kelas BR Hibrida Jumlah

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)1 Padi 1.615 73.113 44.187 1.911 120.8262 Jagung 162 108 8.813 18.891 27.9733 Kedelai 359 513 5.209 - 6.0814 Kacang Tanah 6 36 142 - 1845 Kacang Hijau 3 15 8 - 26

2.146 73.785 58.358 20.802 155.091

No. Komoditas

Total

Page 67: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

36

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.3.4. Penilaian Varietas

Operasional kegiatan penilaian varietas dilaksanakan oleh Balai Pengawasan danSertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) provinsi. Pada tahun2014, kegiatan penilaian varietas dialokasikan pada 32 BPSBTPH. Realisasipelaksanaan sampai dengan akhir Desember 2014 telah mencapai 32 balai (100% daritarget).

1). Pengujian Adaptasi/Multilokasi

Pengujian adaptasi/multilokasi dilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan SertifikasiBenih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) provinsi. Pada tahun 2014,rencana pengiriman galur/mutan untuk kegiatan uji adaptasi/multilokasi di BPSBTPHprovinsi sebanyak 77 unit, terdiri dari padi 59 unit dan palawija 18 unit. Dari rencanatersebut, realisasi pengiriman galur uji adaptasi mencapai 77 unit (100% dari rencana),terdiri dari padi 59 unit (100% dari rencana) dan palawija 18 unit (100% dari rencana).

Tabel 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi Tahun 2014Rencana

(Unit) (Unit) (%)1 Padi 59 59 100,002 Palawija 18 18 100,00

77 77 100,00

No. Komoditas Realisasi

Total

2). Pelepasan Varietas

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian tentang Pelepasan Varietas TanamanPangan, pada tahun 2014 realisasi pelepasan varietas tanaman pangan mencapai56 varietas, terdiri dari 9 varietas padi sawah, 3 varietas padi gogo, 2 varietas padirawa, 5 varietas padi hibrida, 14 varietas jagung hibrida, 1 varietas jagung hibrida pulut,5 varietas kedelai, 4 varietas kacang tanah, 2 varietas kacang hijau, 3 varietas ubi jalar,4 varietas gandum dan 4 varietas sorgum.

3). Inventarisasi Penyebaran Varietas

Berdasarkan tingkat potensi hasil produksinya, penyebaran varietas padi, jagung dankedelai tahun 2014 menunjukkan telah dominan menggunakan Varietas Produksi

36

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.3.4. Penilaian Varietas

Operasional kegiatan penilaian varietas dilaksanakan oleh Balai Pengawasan danSertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) provinsi. Pada tahun2014, kegiatan penilaian varietas dialokasikan pada 32 BPSBTPH. Realisasipelaksanaan sampai dengan akhir Desember 2014 telah mencapai 32 balai (100% daritarget).

1). Pengujian Adaptasi/Multilokasi

Pengujian adaptasi/multilokasi dilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan SertifikasiBenih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) provinsi. Pada tahun 2014,rencana pengiriman galur/mutan untuk kegiatan uji adaptasi/multilokasi di BPSBTPHprovinsi sebanyak 77 unit, terdiri dari padi 59 unit dan palawija 18 unit. Dari rencanatersebut, realisasi pengiriman galur uji adaptasi mencapai 77 unit (100% dari rencana),terdiri dari padi 59 unit (100% dari rencana) dan palawija 18 unit (100% dari rencana).

Tabel 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi Tahun 2014Rencana

(Unit) (Unit) (%)1 Padi 59 59 100,002 Palawija 18 18 100,00

77 77 100,00

No. Komoditas Realisasi

Total

2). Pelepasan Varietas

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian tentang Pelepasan Varietas TanamanPangan, pada tahun 2014 realisasi pelepasan varietas tanaman pangan mencapai56 varietas, terdiri dari 9 varietas padi sawah, 3 varietas padi gogo, 2 varietas padirawa, 5 varietas padi hibrida, 14 varietas jagung hibrida, 1 varietas jagung hibrida pulut,5 varietas kedelai, 4 varietas kacang tanah, 2 varietas kacang hijau, 3 varietas ubi jalar,4 varietas gandum dan 4 varietas sorgum.

3). Inventarisasi Penyebaran Varietas

Berdasarkan tingkat potensi hasil produksinya, penyebaran varietas padi, jagung dankedelai tahun 2014 menunjukkan telah dominan menggunakan Varietas Produksi

36

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.3.4. Penilaian Varietas

Operasional kegiatan penilaian varietas dilaksanakan oleh Balai Pengawasan danSertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) provinsi. Pada tahun2014, kegiatan penilaian varietas dialokasikan pada 32 BPSBTPH. Realisasipelaksanaan sampai dengan akhir Desember 2014 telah mencapai 32 balai (100% daritarget).

1). Pengujian Adaptasi/Multilokasi

Pengujian adaptasi/multilokasi dilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan SertifikasiBenih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) provinsi. Pada tahun 2014,rencana pengiriman galur/mutan untuk kegiatan uji adaptasi/multilokasi di BPSBTPHprovinsi sebanyak 77 unit, terdiri dari padi 59 unit dan palawija 18 unit. Dari rencanatersebut, realisasi pengiriman galur uji adaptasi mencapai 77 unit (100% dari rencana),terdiri dari padi 59 unit (100% dari rencana) dan palawija 18 unit (100% dari rencana).

Tabel 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi Tahun 2014Rencana

(Unit) (Unit) (%)1 Padi 59 59 100,002 Palawija 18 18 100,00

77 77 100,00

No. Komoditas Realisasi

Total

2). Pelepasan Varietas

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian tentang Pelepasan Varietas TanamanPangan, pada tahun 2014 realisasi pelepasan varietas tanaman pangan mencapai56 varietas, terdiri dari 9 varietas padi sawah, 3 varietas padi gogo, 2 varietas padirawa, 5 varietas padi hibrida, 14 varietas jagung hibrida, 1 varietas jagung hibrida pulut,5 varietas kedelai, 4 varietas kacang tanah, 2 varietas kacang hijau, 3 varietas ubi jalar,4 varietas gandum dan 4 varietas sorgum.

3). Inventarisasi Penyebaran Varietas

Berdasarkan tingkat potensi hasil produksinya, penyebaran varietas padi, jagung dankedelai tahun 2014 menunjukkan telah dominan menggunakan Varietas Produksi

Page 68: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

37

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tinggi (VPT), selebihnya merupakan Varietas Produksi Sedang (VPS) dan VarietasProduksi Rendah (VPR).

Penyebaran varietas padi tahun 2014 seluas 13.569.481 ha, terdiri dari VPT seluas11.481.457 ha (84,61%), VPS 942.694 ha (6,95%) dan VPR 1.145.330 ha (8,44%).Varietas padi yang dominan di pertanaman antara lain: Ciherang (37,10%), Mekongga(8,37%), Situbagendit (7,47%), IR-64 (7,11%) dan Cigeulis (3,15%).Penyebaran varietas jagung tahun 2014 seluas 3.960.885 ha, terdiri dari VPT2.998.706 ha (75,71%), VPS 146.525 ha (3,70%) dan VPR 815.654 ha (20,59%).Varietas jagung yang dominan di pertanaman antara lain: Bisi-2 (18,78%), P-1 (8,92%),Bisma (4,81%), Bisi-222 (3,67%) dan Bisi-816 (3,61%).Sedangkan penyebaran varietas kedelai tahun 2014 seluas 610.359 ha, terdiri dariVPT 472.129 ha (77,35%), VPS 91.101 ha (14,93%) dan VPR 47.129 ha (7,72%).Varietas kedelai yang dominan di pertanaman antara lain: Anjasmoro (38,59%), Wilis(24,98%), Grobokan (9,76%), Baluran (6,77%) dan Kaba (2,61%).

Tabel 36. Penyebaran Varietas Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014

Varietas Dominan(Ha) (%) (%)

1 Padi 13.569.481 100,00VPT (produksi > 5 ton/ha) 11.481.457 84,61 Ciherang (37,10%), Mekongga (8,37%)VPS (produksi ≥ 4 ton/ha - ≤ 5 ton/ha) 942.694 6,95 Situbagendit (7,47%), IR-64 (7,11%),VPR (produksi < 4 ton/ha) 1.145.330 8,44 Cigeulis (3,15%)

2 Jagung 3.960.885 100,00VPT (produksi > 8 ton/ha) 2.998.706 75,71 Bisi-2 (18,78%), P-21 (8,92%)VPS (produksi ≥ 6 ton/ha - ≤ 8 ton/ha) 146.525 3,70 Bisma (4,81%), Bisi-222 (3,67%),VPR (produksi < 6 ton/ha) 815.654 20,59 Bisi-816 (3,61%)

3 Kedelai 610.359 100,00VPT (produksi > 1,5 ton/ha) 472.129 77,35 Anjasmoro (38,59%), Wilis (24,98%),VPS (produksi ≥ 1,2 ton/ha - ≤ 1,5 ton/ha) 91.101 14,93 Grobokan (9,76%), Baluran (6,77%),VPR (produksi < 1,2 ton/ha) 47.129 7,72 Kaba (2,61%)

Luas PenyebaranNo Komoditas/Golongan Varietas

Keterangan: VPT : Varietas Produksi Tinggi; VPS : Varietas Produksi Sedang; VPR : Varietas Produksi Rendah

Penyebaran varietas palawija lainnya meliputi kacang tanah seluas 492.938 ha,dengan varietas dominan antara lain: Gajah (17,89), Kancil (7,10%), dan Kelinci(5,46%); kacang hijau 211.768 ha, dengan varietas dominan antara lain: No 129

37

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tinggi (VPT), selebihnya merupakan Varietas Produksi Sedang (VPS) dan VarietasProduksi Rendah (VPR).

Penyebaran varietas padi tahun 2014 seluas 13.569.481 ha, terdiri dari VPT seluas11.481.457 ha (84,61%), VPS 942.694 ha (6,95%) dan VPR 1.145.330 ha (8,44%).Varietas padi yang dominan di pertanaman antara lain: Ciherang (37,10%), Mekongga(8,37%), Situbagendit (7,47%), IR-64 (7,11%) dan Cigeulis (3,15%).Penyebaran varietas jagung tahun 2014 seluas 3.960.885 ha, terdiri dari VPT2.998.706 ha (75,71%), VPS 146.525 ha (3,70%) dan VPR 815.654 ha (20,59%).Varietas jagung yang dominan di pertanaman antara lain: Bisi-2 (18,78%), P-1 (8,92%),Bisma (4,81%), Bisi-222 (3,67%) dan Bisi-816 (3,61%).Sedangkan penyebaran varietas kedelai tahun 2014 seluas 610.359 ha, terdiri dariVPT 472.129 ha (77,35%), VPS 91.101 ha (14,93%) dan VPR 47.129 ha (7,72%).Varietas kedelai yang dominan di pertanaman antara lain: Anjasmoro (38,59%), Wilis(24,98%), Grobokan (9,76%), Baluran (6,77%) dan Kaba (2,61%).

Tabel 36. Penyebaran Varietas Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014

Varietas Dominan(Ha) (%) (%)

1 Padi 13.569.481 100,00VPT (produksi > 5 ton/ha) 11.481.457 84,61 Ciherang (37,10%), Mekongga (8,37%)VPS (produksi ≥ 4 ton/ha - ≤ 5 ton/ha) 942.694 6,95 Situbagendit (7,47%), IR-64 (7,11%),VPR (produksi < 4 ton/ha) 1.145.330 8,44 Cigeulis (3,15%)

2 Jagung 3.960.885 100,00VPT (produksi > 8 ton/ha) 2.998.706 75,71 Bisi-2 (18,78%), P-21 (8,92%)VPS (produksi ≥ 6 ton/ha - ≤ 8 ton/ha) 146.525 3,70 Bisma (4,81%), Bisi-222 (3,67%),VPR (produksi < 6 ton/ha) 815.654 20,59 Bisi-816 (3,61%)

3 Kedelai 610.359 100,00VPT (produksi > 1,5 ton/ha) 472.129 77,35 Anjasmoro (38,59%), Wilis (24,98%),VPS (produksi ≥ 1,2 ton/ha - ≤ 1,5 ton/ha) 91.101 14,93 Grobokan (9,76%), Baluran (6,77%),VPR (produksi < 1,2 ton/ha) 47.129 7,72 Kaba (2,61%)

Luas PenyebaranNo Komoditas/Golongan Varietas

Keterangan: VPT : Varietas Produksi Tinggi; VPS : Varietas Produksi Sedang; VPR : Varietas Produksi Rendah

Penyebaran varietas palawija lainnya meliputi kacang tanah seluas 492.938 ha,dengan varietas dominan antara lain: Gajah (17,89), Kancil (7,10%), dan Kelinci(5,46%); kacang hijau 211.768 ha, dengan varietas dominan antara lain: No 129

37

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tinggi (VPT), selebihnya merupakan Varietas Produksi Sedang (VPS) dan VarietasProduksi Rendah (VPR).

Penyebaran varietas padi tahun 2014 seluas 13.569.481 ha, terdiri dari VPT seluas11.481.457 ha (84,61%), VPS 942.694 ha (6,95%) dan VPR 1.145.330 ha (8,44%).Varietas padi yang dominan di pertanaman antara lain: Ciherang (37,10%), Mekongga(8,37%), Situbagendit (7,47%), IR-64 (7,11%) dan Cigeulis (3,15%).Penyebaran varietas jagung tahun 2014 seluas 3.960.885 ha, terdiri dari VPT2.998.706 ha (75,71%), VPS 146.525 ha (3,70%) dan VPR 815.654 ha (20,59%).Varietas jagung yang dominan di pertanaman antara lain: Bisi-2 (18,78%), P-1 (8,92%),Bisma (4,81%), Bisi-222 (3,67%) dan Bisi-816 (3,61%).Sedangkan penyebaran varietas kedelai tahun 2014 seluas 610.359 ha, terdiri dariVPT 472.129 ha (77,35%), VPS 91.101 ha (14,93%) dan VPR 47.129 ha (7,72%).Varietas kedelai yang dominan di pertanaman antara lain: Anjasmoro (38,59%), Wilis(24,98%), Grobokan (9,76%), Baluran (6,77%) dan Kaba (2,61%).

Tabel 36. Penyebaran Varietas Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014

Varietas Dominan(Ha) (%) (%)

1 Padi 13.569.481 100,00VPT (produksi > 5 ton/ha) 11.481.457 84,61 Ciherang (37,10%), Mekongga (8,37%)VPS (produksi ≥ 4 ton/ha - ≤ 5 ton/ha) 942.694 6,95 Situbagendit (7,47%), IR-64 (7,11%),VPR (produksi < 4 ton/ha) 1.145.330 8,44 Cigeulis (3,15%)

2 Jagung 3.960.885 100,00VPT (produksi > 8 ton/ha) 2.998.706 75,71 Bisi-2 (18,78%), P-21 (8,92%)VPS (produksi ≥ 6 ton/ha - ≤ 8 ton/ha) 146.525 3,70 Bisma (4,81%), Bisi-222 (3,67%),VPR (produksi < 6 ton/ha) 815.654 20,59 Bisi-816 (3,61%)

3 Kedelai 610.359 100,00VPT (produksi > 1,5 ton/ha) 472.129 77,35 Anjasmoro (38,59%), Wilis (24,98%),VPS (produksi ≥ 1,2 ton/ha - ≤ 1,5 ton/ha) 91.101 14,93 Grobokan (9,76%), Baluran (6,77%),VPR (produksi < 1,2 ton/ha) 47.129 7,72 Kaba (2,61%)

Luas PenyebaranNo Komoditas/Golongan Varietas

Keterangan: VPT : Varietas Produksi Tinggi; VPS : Varietas Produksi Sedang; VPR : Varietas Produksi Rendah

Penyebaran varietas palawija lainnya meliputi kacang tanah seluas 492.938 ha,dengan varietas dominan antara lain: Gajah (17,89), Kancil (7,10%), dan Kelinci(5,46%); kacang hijau 211.768 ha, dengan varietas dominan antara lain: No 129

Page 69: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

38

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(17,64%), Walet (5,28%), Vima (4,26%), Merak (2,56%) dan Fore Belu (2,13%);ubikayu 968.856 ha, dengan varietas dominan antara lain: UJ-5 (19,17%), Adira-1(7,32%), Mentega (4,80%), UJ-3 (4,31%) dan Adira-4 (2,72%); dan ubijalar 152.028 ha,dengan varietas dominan antara lain: Papua Patippi (1,37%), Tawangmangu (1,35%),dan Lokal (90,07%).

4). Display Varietas

Display varietas merupakan salah satu sarana dalam rangka sosialisasi danpeningkatan penyebaran informasi perbenihan. Fasilitasi pengadaan display varietasdilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BPSBTPH) provinsi.

Pada tahun 2014, pengadaan display varietas dialokasikan sebanyak 57 unit, terdiridari padi 38 unit dan kedelai 19 unit. Realisasi pengadaan sampai dengan Desember2014 mencapai 35 unit (61,40% dari target), terdiri dari padi 26 unit (68,42% daritarget) dan kedelai 9 unit (47,37% dari target).

Tabel 37. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija Tahun 2014

Rencana(Unit) (Unit) (%)

1 Padi 38 26 68,422 Palawija 19 9 47,37

57 35 61,40

No. Komoditas Realisasi

Total

4.3.5. Insentif Pengawas Benih Tanaman

Pengawas Benih Tanaman (PBT) memiliki peran yang sangat penting dalampengawasan dibidang perbenihan yang bertugas dalam menyiapkan, melaksanakan,mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan kegiatan pengawasan benihtanaman meliputi: penilaian kultivar, sertifikasi, pengujian mutu benih, pengawasanperedaran benih tanaman, dan penerapan sistem manajemen mutu.

Dalam rangka mendorong peningkatan kinerja dan kompetensi petugas PBT dalammelaksanakan tugas dan fungsinya di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB),

38

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(17,64%), Walet (5,28%), Vima (4,26%), Merak (2,56%) dan Fore Belu (2,13%);ubikayu 968.856 ha, dengan varietas dominan antara lain: UJ-5 (19,17%), Adira-1(7,32%), Mentega (4,80%), UJ-3 (4,31%) dan Adira-4 (2,72%); dan ubijalar 152.028 ha,dengan varietas dominan antara lain: Papua Patippi (1,37%), Tawangmangu (1,35%),dan Lokal (90,07%).

4). Display Varietas

Display varietas merupakan salah satu sarana dalam rangka sosialisasi danpeningkatan penyebaran informasi perbenihan. Fasilitasi pengadaan display varietasdilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BPSBTPH) provinsi.

Pada tahun 2014, pengadaan display varietas dialokasikan sebanyak 57 unit, terdiridari padi 38 unit dan kedelai 19 unit. Realisasi pengadaan sampai dengan Desember2014 mencapai 35 unit (61,40% dari target), terdiri dari padi 26 unit (68,42% daritarget) dan kedelai 9 unit (47,37% dari target).

Tabel 37. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija Tahun 2014

Rencana(Unit) (Unit) (%)

1 Padi 38 26 68,422 Palawija 19 9 47,37

57 35 61,40

No. Komoditas Realisasi

Total

4.3.5. Insentif Pengawas Benih Tanaman

Pengawas Benih Tanaman (PBT) memiliki peran yang sangat penting dalampengawasan dibidang perbenihan yang bertugas dalam menyiapkan, melaksanakan,mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan kegiatan pengawasan benihtanaman meliputi: penilaian kultivar, sertifikasi, pengujian mutu benih, pengawasanperedaran benih tanaman, dan penerapan sistem manajemen mutu.

Dalam rangka mendorong peningkatan kinerja dan kompetensi petugas PBT dalammelaksanakan tugas dan fungsinya di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB),

38

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(17,64%), Walet (5,28%), Vima (4,26%), Merak (2,56%) dan Fore Belu (2,13%);ubikayu 968.856 ha, dengan varietas dominan antara lain: UJ-5 (19,17%), Adira-1(7,32%), Mentega (4,80%), UJ-3 (4,31%) dan Adira-4 (2,72%); dan ubijalar 152.028 ha,dengan varietas dominan antara lain: Papua Patippi (1,37%), Tawangmangu (1,35%),dan Lokal (90,07%).

4). Display Varietas

Display varietas merupakan salah satu sarana dalam rangka sosialisasi danpeningkatan penyebaran informasi perbenihan. Fasilitasi pengadaan display varietasdilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BPSBTPH) provinsi.

Pada tahun 2014, pengadaan display varietas dialokasikan sebanyak 57 unit, terdiridari padi 38 unit dan kedelai 19 unit. Realisasi pengadaan sampai dengan Desember2014 mencapai 35 unit (61,40% dari target), terdiri dari padi 26 unit (68,42% daritarget) dan kedelai 9 unit (47,37% dari target).

Tabel 37. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija Tahun 2014

Rencana(Unit) (Unit) (%)

1 Padi 38 26 68,422 Palawija 19 9 47,37

57 35 61,40

No. Komoditas Realisasi

Total

4.3.5. Insentif Pengawas Benih Tanaman

Pengawas Benih Tanaman (PBT) memiliki peran yang sangat penting dalampengawasan dibidang perbenihan yang bertugas dalam menyiapkan, melaksanakan,mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan kegiatan pengawasan benihtanaman meliputi: penilaian kultivar, sertifikasi, pengujian mutu benih, pengawasanperedaran benih tanaman, dan penerapan sistem manajemen mutu.

Dalam rangka mendorong peningkatan kinerja dan kompetensi petugas PBT dalammelaksanakan tugas dan fungsinya di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB),

Page 70: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

39

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pada tahun 2014 dialokasikan insentif untuk 828 orang petugas PBT, dan realisasinyamencapai 100%.

4.3.6. Ekspor dan Impor Benih

Berdasarkan Surat Izin Pemasukan (SIP) benih yang diterbitkan oleh Direktur JenderalTanaman Pangan (atas nama Menteri Pertanian) telah ditetapkan izin pemasukanbenih tahun 2014 untuk padi hibrida sebanyak 1.955.078 kg (F1 sebanyak 1.952.675kg, galur 1.203 kg dan induk 1.200 kg), dan jagung hibrida 2.397.743 kg (F1 sebanyak2.208.42 kg, galur 26.373 kg dan induk 162.950 kg).

Realisasi pemasukan benih sampai dengan akhir tahun 2014 untuk padi hibridamencapai157.050 kg (8,03%), terdiri dari F1 sebanyak 155.650 kg (7,97%), galur 900kg (74,81%) dan induk 500 kg (41,67%).Sedangkan realisasi pemasukan benih jagunghibrida mencapai 647.240 kg (26,99%), terdiri dari F1 sebanyak 575.000 kg (26,04%),galur 1.091 kg (4,14%) dan induk 71.149 kg (43,66%).

Tabel 38. Realisasi Pemasukan Benih Tanaman Pangan Tahun 2014Izin Pemasukan

(Kg) (Kg) (%)Padi Hibrida 1.955.078 157.050 8,03- F1 1.952.675 155.650 7,97- Galur 1.203 900 74,81- Induk 1.200 500 41,67Jagung Hibrida 2.397.743 647.240 26,99- F1 2.208.420 575.000 26,04- Galur 26.373 1.091 4,14- Induk 162.950 71.149 43,66

No Komoditas Realisasi

1

2

Sedangkan izin pengeluaran benih tahun 2014 berdasarkan Surat Izin Pengeluaran(SIP) benih yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Tanaman Panganuntuk padi hibridasebanyak 200.056 kg (F1 sebanyak 200.010 kg dan galur 46 kg), dan jagung hibrida2.468.500 kg (F1 sebanyak 2.297.260 kg dan galur 171.240 kg).

Realisasi pengeluaran benih sampai dengan akhir tahun 2014 untuk jagung hibridamencapai 7.550 kg (0,31%), terdiri dari F1 sebanyak 50 kg (0,002%) dan galur 7.500

39

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pada tahun 2014 dialokasikan insentif untuk 828 orang petugas PBT, dan realisasinyamencapai 100%.

4.3.6. Ekspor dan Impor Benih

Berdasarkan Surat Izin Pemasukan (SIP) benih yang diterbitkan oleh Direktur JenderalTanaman Pangan (atas nama Menteri Pertanian) telah ditetapkan izin pemasukanbenih tahun 2014 untuk padi hibrida sebanyak 1.955.078 kg (F1 sebanyak 1.952.675kg, galur 1.203 kg dan induk 1.200 kg), dan jagung hibrida 2.397.743 kg (F1 sebanyak2.208.42 kg, galur 26.373 kg dan induk 162.950 kg).

Realisasi pemasukan benih sampai dengan akhir tahun 2014 untuk padi hibridamencapai157.050 kg (8,03%), terdiri dari F1 sebanyak 155.650 kg (7,97%), galur 900kg (74,81%) dan induk 500 kg (41,67%).Sedangkan realisasi pemasukan benih jagunghibrida mencapai 647.240 kg (26,99%), terdiri dari F1 sebanyak 575.000 kg (26,04%),galur 1.091 kg (4,14%) dan induk 71.149 kg (43,66%).

Tabel 38. Realisasi Pemasukan Benih Tanaman Pangan Tahun 2014Izin Pemasukan

(Kg) (Kg) (%)Padi Hibrida 1.955.078 157.050 8,03- F1 1.952.675 155.650 7,97- Galur 1.203 900 74,81- Induk 1.200 500 41,67Jagung Hibrida 2.397.743 647.240 26,99- F1 2.208.420 575.000 26,04- Galur 26.373 1.091 4,14- Induk 162.950 71.149 43,66

No Komoditas Realisasi

1

2

Sedangkan izin pengeluaran benih tahun 2014 berdasarkan Surat Izin Pengeluaran(SIP) benih yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Tanaman Panganuntuk padi hibridasebanyak 200.056 kg (F1 sebanyak 200.010 kg dan galur 46 kg), dan jagung hibrida2.468.500 kg (F1 sebanyak 2.297.260 kg dan galur 171.240 kg).

Realisasi pengeluaran benih sampai dengan akhir tahun 2014 untuk jagung hibridamencapai 7.550 kg (0,31%), terdiri dari F1 sebanyak 50 kg (0,002%) dan galur 7.500

39

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pada tahun 2014 dialokasikan insentif untuk 828 orang petugas PBT, dan realisasinyamencapai 100%.

4.3.6. Ekspor dan Impor Benih

Berdasarkan Surat Izin Pemasukan (SIP) benih yang diterbitkan oleh Direktur JenderalTanaman Pangan (atas nama Menteri Pertanian) telah ditetapkan izin pemasukanbenih tahun 2014 untuk padi hibrida sebanyak 1.955.078 kg (F1 sebanyak 1.952.675kg, galur 1.203 kg dan induk 1.200 kg), dan jagung hibrida 2.397.743 kg (F1 sebanyak2.208.42 kg, galur 26.373 kg dan induk 162.950 kg).

Realisasi pemasukan benih sampai dengan akhir tahun 2014 untuk padi hibridamencapai157.050 kg (8,03%), terdiri dari F1 sebanyak 155.650 kg (7,97%), galur 900kg (74,81%) dan induk 500 kg (41,67%).Sedangkan realisasi pemasukan benih jagunghibrida mencapai 647.240 kg (26,99%), terdiri dari F1 sebanyak 575.000 kg (26,04%),galur 1.091 kg (4,14%) dan induk 71.149 kg (43,66%).

Tabel 38. Realisasi Pemasukan Benih Tanaman Pangan Tahun 2014Izin Pemasukan

(Kg) (Kg) (%)Padi Hibrida 1.955.078 157.050 8,03- F1 1.952.675 155.650 7,97- Galur 1.203 900 74,81- Induk 1.200 500 41,67Jagung Hibrida 2.397.743 647.240 26,99- F1 2.208.420 575.000 26,04- Galur 26.373 1.091 4,14- Induk 162.950 71.149 43,66

No Komoditas Realisasi

1

2

Sedangkan izin pengeluaran benih tahun 2014 berdasarkan Surat Izin Pengeluaran(SIP) benih yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Tanaman Panganuntuk padi hibridasebanyak 200.056 kg (F1 sebanyak 200.010 kg dan galur 46 kg), dan jagung hibrida2.468.500 kg (F1 sebanyak 2.297.260 kg dan galur 171.240 kg).

Realisasi pengeluaran benih sampai dengan akhir tahun 2014 untuk jagung hibridamencapai 7.550 kg (0,31%), terdiri dari F1 sebanyak 50 kg (0,002%) dan galur 7.500

Page 71: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

40

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kg (4,38%). Sedangkan realisasi pengeluaran benih padi hibrida untuk galur sebanyak5 kg (10,87%), untuk F1 belum ada realisasi.

Tabel 39. Realisasi Pengeluaran Benih Tanaman Pangan Tahun 2014

Izin Pengeluaran(Kg) (Kg) (%)

Padi Hibrida 200.056 5 0,002- F1 200.010 - -- Galur 46 5 10,87Jagung Hibrida 2.468.500 7.550 0,31- F1 2.297.260 50 0,002- Galur 171.240 7.500 4,38

1

2

No Komoditas Realisasi

4.3.7. Subsidi Benih

Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat guna memenuhikebutuhan benih di tingkat petani dan mendukung pelaksanaan programpembangunan tanaman pangan, Pemerintah mengalokasikan anggaran Subsidi Benihuntuk benih padi inbrida (lahan sawah dan lahan kering), padi hibrida, jagung komposit,jagung hibrida dan kedelai.Alokasi Subsidi Benih tahun 2014 sebanyak 121.857 ton (4,963 juta ha), terdiri daripadi inbrida 110.625ton (4,425 juta ha), padi hibrida 3.000 ton (200 ribu ha), jagunghibrida 3.214,50 ton (214,30 ribu ha), jagung komposit 1.142,50 ton (45,70 ribu ha) dankedelai 3.875 ton (77,50 ribu ha). Penyaluran/penjualan benih bersubsidi tahun 2014dilaksanakan melalui pola Public Service Obligation (PSO) dengan BUMN pelaksanaPT Sang Hyang Seri.Realisasi penyaluran/penjualan benih bersubsidi tahun 2014 mencapai 33.434 ton(27,44% dari target), terdiri dari padi inbrida 30.548 ton (27,61% dari target), padihibrida 1.759ton (58,62% dari target), jagung komposit 141 ton (12,36% dari target),jagung hibrida 308 ton (9,57% dari target) dan kedelai 679 ton (17,52% dari target).

40

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kg (4,38%). Sedangkan realisasi pengeluaran benih padi hibrida untuk galur sebanyak5 kg (10,87%), untuk F1 belum ada realisasi.

Tabel 39. Realisasi Pengeluaran Benih Tanaman Pangan Tahun 2014

Izin Pengeluaran(Kg) (Kg) (%)

Padi Hibrida 200.056 5 0,002- F1 200.010 - -- Galur 46 5 10,87Jagung Hibrida 2.468.500 7.550 0,31- F1 2.297.260 50 0,002- Galur 171.240 7.500 4,38

1

2

No Komoditas Realisasi

4.3.7. Subsidi Benih

Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat guna memenuhikebutuhan benih di tingkat petani dan mendukung pelaksanaan programpembangunan tanaman pangan, Pemerintah mengalokasikan anggaran Subsidi Benihuntuk benih padi inbrida (lahan sawah dan lahan kering), padi hibrida, jagung komposit,jagung hibrida dan kedelai.Alokasi Subsidi Benih tahun 2014 sebanyak 121.857 ton (4,963 juta ha), terdiri daripadi inbrida 110.625ton (4,425 juta ha), padi hibrida 3.000 ton (200 ribu ha), jagunghibrida 3.214,50 ton (214,30 ribu ha), jagung komposit 1.142,50 ton (45,70 ribu ha) dankedelai 3.875 ton (77,50 ribu ha). Penyaluran/penjualan benih bersubsidi tahun 2014dilaksanakan melalui pola Public Service Obligation (PSO) dengan BUMN pelaksanaPT Sang Hyang Seri.Realisasi penyaluran/penjualan benih bersubsidi tahun 2014 mencapai 33.434 ton(27,44% dari target), terdiri dari padi inbrida 30.548 ton (27,61% dari target), padihibrida 1.759ton (58,62% dari target), jagung komposit 141 ton (12,36% dari target),jagung hibrida 308 ton (9,57% dari target) dan kedelai 679 ton (17,52% dari target).

40

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kg (4,38%). Sedangkan realisasi pengeluaran benih padi hibrida untuk galur sebanyak5 kg (10,87%), untuk F1 belum ada realisasi.

Tabel 39. Realisasi Pengeluaran Benih Tanaman Pangan Tahun 2014

Izin Pengeluaran(Kg) (Kg) (%)

Padi Hibrida 200.056 5 0,002- F1 200.010 - -- Galur 46 5 10,87Jagung Hibrida 2.468.500 7.550 0,31- F1 2.297.260 50 0,002- Galur 171.240 7.500 4,38

1

2

No Komoditas Realisasi

4.3.7. Subsidi Benih

Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat guna memenuhikebutuhan benih di tingkat petani dan mendukung pelaksanaan programpembangunan tanaman pangan, Pemerintah mengalokasikan anggaran Subsidi Benihuntuk benih padi inbrida (lahan sawah dan lahan kering), padi hibrida, jagung komposit,jagung hibrida dan kedelai.Alokasi Subsidi Benih tahun 2014 sebanyak 121.857 ton (4,963 juta ha), terdiri daripadi inbrida 110.625ton (4,425 juta ha), padi hibrida 3.000 ton (200 ribu ha), jagunghibrida 3.214,50 ton (214,30 ribu ha), jagung komposit 1.142,50 ton (45,70 ribu ha) dankedelai 3.875 ton (77,50 ribu ha). Penyaluran/penjualan benih bersubsidi tahun 2014dilaksanakan melalui pola Public Service Obligation (PSO) dengan BUMN pelaksanaPT Sang Hyang Seri.Realisasi penyaluran/penjualan benih bersubsidi tahun 2014 mencapai 33.434 ton(27,44% dari target), terdiri dari padi inbrida 30.548 ton (27,61% dari target), padihibrida 1.759ton (58,62% dari target), jagung komposit 141 ton (12,36% dari target),jagung hibrida 308 ton (9,57% dari target) dan kedelai 679 ton (17,52% dari target).

Page 72: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

41

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Tahun 2014

(Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (%)1 Padi Inbrida 110.625 4.425.000 30.548 1.221.902 27,612 Padi Hibrida 3.000 200.000 1.759 117.237 58,623 Jagung Komposit 1.143 45.700 141 5.647 12,364 Jagung Hibrida 3.215 214.300 308 20.503 9,575 Kedelai 3.875 77.500 679 13.577 17,52

121.857 4.962.500 33.434 2.115.316 27,44

No. KomoditasRencana Realisasi

Jumlah

Beberapa kendala pelaksanaan subsidi benih tahun 2014, antara lain: penyediaanbenih bersubsidi belum tepat kebutuhan (varietas, waktu, lokasi dan jumlah), sebagianpetani kurang berminat membeli benih bersubsidi karena terbiasa dengan bantuanbenih gratis, terbatasnya modal kerja PT Sang Hyang Seri sehingga menghambatkerjasama penyediaan benih dengan mitra kerja/penangkar benih.

4.3.8. Cadangan Benih Nasional (CBN)

Pemerintah menyediakan Cadangan Benih Nasional (CBN) meliputi benih padi inbrida,padi hibrida, jagung komposit, jagung hibrida dan kedelai yang pemanfaatannya dapatdigunakan untuk memenuhi kebutuhan benih dalam rangka pemulihanpertanaman/penanaman kembali, pengembangan pada daerah-daerah yang belummenggunakan benih varietas unggul bersertifikat, dan upaya khusus percepatanpeningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan.

Berdasarkan hasil audit BPK RI, ketersediaan stok benih CBN posisi sampai denganakhir tahun 2013 sebanyak 25.866 ton, terdiri dari padi inbrida 13.813 ton, padi hibrida816 ton, jagung hibrida 1.981 ton, jagung komposit 1.075 ton, dan kedelai 8.181 ton.Pada tahun 2014 pengelolaan benih CBN dilaksanakan dalam bentuk PSO denganBUMN pelaksana PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri. Sesuai surat penugasanDirektur Jenderal Tanaman Pangan, realisasi penggunaan benih CBN tahun 2014sampai dengan akhir Desember sebanyak 1.631 ton, terdiri dari padi inbrida 1.435 tondan jagung hibrida 196 ton yang pemanfaatannya untuk kegiatan pemulihan. Sisa stokbenih CBN sampai akhir Desember 2014 sebanyak 24.234 ton yang terdiri dari padi

41

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Tahun 2014

(Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (%)1 Padi Inbrida 110.625 4.425.000 30.548 1.221.902 27,612 Padi Hibrida 3.000 200.000 1.759 117.237 58,623 Jagung Komposit 1.143 45.700 141 5.647 12,364 Jagung Hibrida 3.215 214.300 308 20.503 9,575 Kedelai 3.875 77.500 679 13.577 17,52

121.857 4.962.500 33.434 2.115.316 27,44

No. KomoditasRencana Realisasi

Jumlah

Beberapa kendala pelaksanaan subsidi benih tahun 2014, antara lain: penyediaanbenih bersubsidi belum tepat kebutuhan (varietas, waktu, lokasi dan jumlah), sebagianpetani kurang berminat membeli benih bersubsidi karena terbiasa dengan bantuanbenih gratis, terbatasnya modal kerja PT Sang Hyang Seri sehingga menghambatkerjasama penyediaan benih dengan mitra kerja/penangkar benih.

4.3.8. Cadangan Benih Nasional (CBN)

Pemerintah menyediakan Cadangan Benih Nasional (CBN) meliputi benih padi inbrida,padi hibrida, jagung komposit, jagung hibrida dan kedelai yang pemanfaatannya dapatdigunakan untuk memenuhi kebutuhan benih dalam rangka pemulihanpertanaman/penanaman kembali, pengembangan pada daerah-daerah yang belummenggunakan benih varietas unggul bersertifikat, dan upaya khusus percepatanpeningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan.

Berdasarkan hasil audit BPK RI, ketersediaan stok benih CBN posisi sampai denganakhir tahun 2013 sebanyak 25.866 ton, terdiri dari padi inbrida 13.813 ton, padi hibrida816 ton, jagung hibrida 1.981 ton, jagung komposit 1.075 ton, dan kedelai 8.181 ton.Pada tahun 2014 pengelolaan benih CBN dilaksanakan dalam bentuk PSO denganBUMN pelaksana PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri. Sesuai surat penugasanDirektur Jenderal Tanaman Pangan, realisasi penggunaan benih CBN tahun 2014sampai dengan akhir Desember sebanyak 1.631 ton, terdiri dari padi inbrida 1.435 tondan jagung hibrida 196 ton yang pemanfaatannya untuk kegiatan pemulihan. Sisa stokbenih CBN sampai akhir Desember 2014 sebanyak 24.234 ton yang terdiri dari padi

41

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Tahun 2014

(Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (%)1 Padi Inbrida 110.625 4.425.000 30.548 1.221.902 27,612 Padi Hibrida 3.000 200.000 1.759 117.237 58,623 Jagung Komposit 1.143 45.700 141 5.647 12,364 Jagung Hibrida 3.215 214.300 308 20.503 9,575 Kedelai 3.875 77.500 679 13.577 17,52

121.857 4.962.500 33.434 2.115.316 27,44

No. KomoditasRencana Realisasi

Jumlah

Beberapa kendala pelaksanaan subsidi benih tahun 2014, antara lain: penyediaanbenih bersubsidi belum tepat kebutuhan (varietas, waktu, lokasi dan jumlah), sebagianpetani kurang berminat membeli benih bersubsidi karena terbiasa dengan bantuanbenih gratis, terbatasnya modal kerja PT Sang Hyang Seri sehingga menghambatkerjasama penyediaan benih dengan mitra kerja/penangkar benih.

4.3.8. Cadangan Benih Nasional (CBN)

Pemerintah menyediakan Cadangan Benih Nasional (CBN) meliputi benih padi inbrida,padi hibrida, jagung komposit, jagung hibrida dan kedelai yang pemanfaatannya dapatdigunakan untuk memenuhi kebutuhan benih dalam rangka pemulihanpertanaman/penanaman kembali, pengembangan pada daerah-daerah yang belummenggunakan benih varietas unggul bersertifikat, dan upaya khusus percepatanpeningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan.

Berdasarkan hasil audit BPK RI, ketersediaan stok benih CBN posisi sampai denganakhir tahun 2013 sebanyak 25.866 ton, terdiri dari padi inbrida 13.813 ton, padi hibrida816 ton, jagung hibrida 1.981 ton, jagung komposit 1.075 ton, dan kedelai 8.181 ton.Pada tahun 2014 pengelolaan benih CBN dilaksanakan dalam bentuk PSO denganBUMN pelaksana PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri. Sesuai surat penugasanDirektur Jenderal Tanaman Pangan, realisasi penggunaan benih CBN tahun 2014sampai dengan akhir Desember sebanyak 1.631 ton, terdiri dari padi inbrida 1.435 tondan jagung hibrida 196 ton yang pemanfaatannya untuk kegiatan pemulihan. Sisa stokbenih CBN sampai akhir Desember 2014 sebanyak 24.234 ton yang terdiri dari padi

Page 73: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

42

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

inbrida 12.378 ton, padi hibrida 816 ton, jagung hibrida 1.785 ton, jagung komposit1.075 ton, dan kedelai 8.181 ton.

Tabel 41. Stok dan Penggunaan Cadangan Benih Nasional Tahun 2014

SisaNo. Komoditas Setara Luas Stok

(Ha) (Ton) (Ha) (Ton)1 Padi Inbrida 13.813 552.508 1.435 57.408 12.3782 Padi Hibrida 816 54.394 - - 8163 Jagung Komposit 1.075 43.017 - - 1.0754 Jagung Hibrida 1.981 132.061 196 13.072 1.7855 Kedelai 8.181 204.517 - - 8.181

25.866 986.498 1.631 70.480 24.234

Stok Akhir Tahun 2013 *) Penggunaan Tahun 2014

(Ton)Berdasarkan Penugasan

JumlahKeterangan: *) Hasil Audit BPK RI 2014

4.4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim

4.4.1. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)

Kegiatan SL-PHT tahun 2014 dialokasikan sebanyak 954 unit, terdiri dari SL-PHT padi848 unit, SL-PHT jagung 57 unit dan SL-PHT kedelai 49 unit. Realisasi pelaksanaansampai dengan akhir Desember 2014 mencapai 910 unit (95,39% dari target), terdiridari SL-PHT padi 806 unit (95,05% dari target), SL-PHT jagung 56 unit (98,25% daritarget) dan SL-PHT kedelai 48 unit (97,96% dari target).

Realisasi pelaksanaan SL-PHT tahun 2014 tidak mencapai target, disebabkan karenaadanya penghematan anggaran APBN 2014, sehingga pelaksanaan kegiatanmengalami kemunduran dari jadwal yang telah ditetapkan, sementara dilokasi sasarankegiatan sudah tidak ada pertanaman.

Kegiatan SL-PHT yang tidak terealisasi sebanyak 44 unit, terdiri dari SL-PTT padi 42unit (Sulawesi Selatan 37 unit, Riau 2 unit dan Papua 3 unit), SL-PHT jagung 1 unit(Sulawesi Selatan) dan SL-PHT kedelai 1 unit (Sulawesi Selatan).

42

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

inbrida 12.378 ton, padi hibrida 816 ton, jagung hibrida 1.785 ton, jagung komposit1.075 ton, dan kedelai 8.181 ton.

Tabel 41. Stok dan Penggunaan Cadangan Benih Nasional Tahun 2014

SisaNo. Komoditas Setara Luas Stok

(Ha) (Ton) (Ha) (Ton)1 Padi Inbrida 13.813 552.508 1.435 57.408 12.3782 Padi Hibrida 816 54.394 - - 8163 Jagung Komposit 1.075 43.017 - - 1.0754 Jagung Hibrida 1.981 132.061 196 13.072 1.7855 Kedelai 8.181 204.517 - - 8.181

25.866 986.498 1.631 70.480 24.234

Stok Akhir Tahun 2013 *) Penggunaan Tahun 2014

(Ton)Berdasarkan Penugasan

JumlahKeterangan: *) Hasil Audit BPK RI 2014

4.4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim

4.4.1. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)

Kegiatan SL-PHT tahun 2014 dialokasikan sebanyak 954 unit, terdiri dari SL-PHT padi848 unit, SL-PHT jagung 57 unit dan SL-PHT kedelai 49 unit. Realisasi pelaksanaansampai dengan akhir Desember 2014 mencapai 910 unit (95,39% dari target), terdiridari SL-PHT padi 806 unit (95,05% dari target), SL-PHT jagung 56 unit (98,25% daritarget) dan SL-PHT kedelai 48 unit (97,96% dari target).

Realisasi pelaksanaan SL-PHT tahun 2014 tidak mencapai target, disebabkan karenaadanya penghematan anggaran APBN 2014, sehingga pelaksanaan kegiatanmengalami kemunduran dari jadwal yang telah ditetapkan, sementara dilokasi sasarankegiatan sudah tidak ada pertanaman.

Kegiatan SL-PHT yang tidak terealisasi sebanyak 44 unit, terdiri dari SL-PTT padi 42unit (Sulawesi Selatan 37 unit, Riau 2 unit dan Papua 3 unit), SL-PHT jagung 1 unit(Sulawesi Selatan) dan SL-PHT kedelai 1 unit (Sulawesi Selatan).

42

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

inbrida 12.378 ton, padi hibrida 816 ton, jagung hibrida 1.785 ton, jagung komposit1.075 ton, dan kedelai 8.181 ton.

Tabel 41. Stok dan Penggunaan Cadangan Benih Nasional Tahun 2014

SisaNo. Komoditas Setara Luas Stok

(Ha) (Ton) (Ha) (Ton)1 Padi Inbrida 13.813 552.508 1.435 57.408 12.3782 Padi Hibrida 816 54.394 - - 8163 Jagung Komposit 1.075 43.017 - - 1.0754 Jagung Hibrida 1.981 132.061 196 13.072 1.7855 Kedelai 8.181 204.517 - - 8.181

25.866 986.498 1.631 70.480 24.234

Stok Akhir Tahun 2013 *) Penggunaan Tahun 2014

(Ton)Berdasarkan Penugasan

JumlahKeterangan: *) Hasil Audit BPK RI 2014

4.4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OrganismePengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim

4.4.1. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)

Kegiatan SL-PHT tahun 2014 dialokasikan sebanyak 954 unit, terdiri dari SL-PHT padi848 unit, SL-PHT jagung 57 unit dan SL-PHT kedelai 49 unit. Realisasi pelaksanaansampai dengan akhir Desember 2014 mencapai 910 unit (95,39% dari target), terdiridari SL-PHT padi 806 unit (95,05% dari target), SL-PHT jagung 56 unit (98,25% daritarget) dan SL-PHT kedelai 48 unit (97,96% dari target).

Realisasi pelaksanaan SL-PHT tahun 2014 tidak mencapai target, disebabkan karenaadanya penghematan anggaran APBN 2014, sehingga pelaksanaan kegiatanmengalami kemunduran dari jadwal yang telah ditetapkan, sementara dilokasi sasarankegiatan sudah tidak ada pertanaman.

Kegiatan SL-PHT yang tidak terealisasi sebanyak 44 unit, terdiri dari SL-PTT padi 42unit (Sulawesi Selatan 37 unit, Riau 2 unit dan Papua 3 unit), SL-PHT jagung 1 unit(Sulawesi Selatan) dan SL-PHT kedelai 1 unit (Sulawesi Selatan).

Page 74: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

43

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 42. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu(SL-PHT) Tahun 2014

Rencana(Unit) (Unit) (%)

1 SL-PHT Padi 848 806 95,052 SL-PHT Jagung 57 56 98,253 SL-PHT Kedelai 49 48 97,96

954 910 95,39Total

No. Uraian Realisasi

4.4.2. Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim)

Alokasi kegiatan SL-Iklim pada tahun 2014 sebanyak 107 unit. Realisasi pelaksanaansampai dengan akhir Desember 2014 mencapai 103 unit (96,26% dari target). Samadengan SL-PHT, realisasi pelaksanaan SL-Iklim tahun 2014 tidak mencapai target,disebabkan adanya penghematan anggaran APBN 2014 yang menyebabkanpelaksanaan kegiatan mengalami kemunduran dari jadwal yang telah ditetapkan,sementara dilokasi sasaran pelaksanaan kegiatan sudah tidak ada pertanaman karenasudah melewati musim tanam dan terjadi kekeringan.

Kegiatan SL-Iklim yang tidak terealisasi sebanyak 4 unit, yaitu di Provinsi KalimantanSelatan 3 unit dan Papua 1 unit.

Tabel 43. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) Tahun 2014

Rencana(Unit) (Unit) (%)

1 SL-Iklim 107 103 96,26

No. Uraian Realisasi

4.4.3. Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme PenggangguTumbuhan

Pada tahun 2014, kegiatan Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OrganismePengganggu Tumbuhan (P3OPT) telah dilaksanakan di 32 Balai Proteksi TanamanPangan (BPTP) provinsi (100% dari target). Kegiatan ini salah satunya bertujuan untukmemantau perkembangan luas serangan OPT yang terjadi pada areal pertanamanpangan.

43

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 42. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu(SL-PHT) Tahun 2014

Rencana(Unit) (Unit) (%)

1 SL-PHT Padi 848 806 95,052 SL-PHT Jagung 57 56 98,253 SL-PHT Kedelai 49 48 97,96

954 910 95,39Total

No. Uraian Realisasi

4.4.2. Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim)

Alokasi kegiatan SL-Iklim pada tahun 2014 sebanyak 107 unit. Realisasi pelaksanaansampai dengan akhir Desember 2014 mencapai 103 unit (96,26% dari target). Samadengan SL-PHT, realisasi pelaksanaan SL-Iklim tahun 2014 tidak mencapai target,disebabkan adanya penghematan anggaran APBN 2014 yang menyebabkanpelaksanaan kegiatan mengalami kemunduran dari jadwal yang telah ditetapkan,sementara dilokasi sasaran pelaksanaan kegiatan sudah tidak ada pertanaman karenasudah melewati musim tanam dan terjadi kekeringan.

Kegiatan SL-Iklim yang tidak terealisasi sebanyak 4 unit, yaitu di Provinsi KalimantanSelatan 3 unit dan Papua 1 unit.

Tabel 43. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) Tahun 2014

Rencana(Unit) (Unit) (%)

1 SL-Iklim 107 103 96,26

No. Uraian Realisasi

4.4.3. Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme PenggangguTumbuhan

Pada tahun 2014, kegiatan Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OrganismePengganggu Tumbuhan (P3OPT) telah dilaksanakan di 32 Balai Proteksi TanamanPangan (BPTP) provinsi (100% dari target). Kegiatan ini salah satunya bertujuan untukmemantau perkembangan luas serangan OPT yang terjadi pada areal pertanamanpangan.

43

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 42. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu(SL-PHT) Tahun 2014

Rencana(Unit) (Unit) (%)

1 SL-PHT Padi 848 806 95,052 SL-PHT Jagung 57 56 98,253 SL-PHT Kedelai 49 48 97,96

954 910 95,39Total

No. Uraian Realisasi

4.4.2. Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim)

Alokasi kegiatan SL-Iklim pada tahun 2014 sebanyak 107 unit. Realisasi pelaksanaansampai dengan akhir Desember 2014 mencapai 103 unit (96,26% dari target). Samadengan SL-PHT, realisasi pelaksanaan SL-Iklim tahun 2014 tidak mencapai target,disebabkan adanya penghematan anggaran APBN 2014 yang menyebabkanpelaksanaan kegiatan mengalami kemunduran dari jadwal yang telah ditetapkan,sementara dilokasi sasaran pelaksanaan kegiatan sudah tidak ada pertanaman karenasudah melewati musim tanam dan terjadi kekeringan.

Kegiatan SL-Iklim yang tidak terealisasi sebanyak 4 unit, yaitu di Provinsi KalimantanSelatan 3 unit dan Papua 1 unit.

Tabel 43. Realisasi Pelaksanaan Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) Tahun 2014

Rencana(Unit) (Unit) (%)

1 SL-Iklim 107 103 96,26

No. Uraian Realisasi

4.4.3. Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme PenggangguTumbuhan

Pada tahun 2014, kegiatan Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OrganismePengganggu Tumbuhan (P3OPT) telah dilaksanakan di 32 Balai Proteksi TanamanPangan (BPTP) provinsi (100% dari target). Kegiatan ini salah satunya bertujuan untukmemantau perkembangan luas serangan OPT yang terjadi pada areal pertanamanpangan.

Page 75: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

44

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Data luas serangan OPT hasil pengamatan dan luas pengendalian serangan OPTdilaporkan secara berjenjang ke provinsi (UPTD-BPTPH) dan ke pusat (DirektoratPerlindungan Tanaman, Ditjen Tanaman Pangan) sebagai dasar analisis danrekomendasi penanganan OPT, sehingga luas serangan OPT dapat ditekan seminimalmungkin.

Jumlah laporan data OPT yang diterima di pusat pada tahun 2014 mencapai 792laporan (100% dari target), meningkat dibandingkan tahun 2013 sebanyak 768 laporan.

4.4.4. Bahan dan Sarana Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Upaya pengamanan produksi tanaman pangan dari gangguan OPT dilaksanakanmelalui penerapan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yaitu memprioritaskanteknologi pengendalian OPT ramah lingkungan. Sedangkan penggunaan pestisidadalam pengendalian OPT merupakan langkah terakhir dan penggunaannya harusdilakukan secara bijaksana.

Pada tahun 2014, dalam rangka mendukung pengendalian OPT dialokasikan bantuanbahan dan sarana pengendalian OPTsebanyak 75 paket berupa alat handsprayer,mistblower, sarung tangan, dan agens hayati. Realisasi pengadaan bahan dan saranapengendalian OPT sebanyak 62 paket (82,67% dari target).

Selain itu, dalam rangka penerapan pengendalian OPT secara sistem PHT, jugadialokasikan kegiatan pemanfaatan musuh alami burung hantu (Tyto alba) sebanyak 6paket di 5 provinsi dan telah terealisasi 100%, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat,Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

4.4.5. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salahsatu upaya dalam menekan perkembangan populasi OPT sehingga serangan OPTdapat diturunkan dan tidak meluas. Tindakan pengendalian OPT harus dilaksanakanapabila populasi/intensitas serangan OPT di atas ambang kendali.

Pada tahun 2014, gerakan pengendalian OPT dialokasikan sebanyak 106 kali dantelah terealisasi 100%. Selain itu, juga dialokasikan gerakan pengendalian OPTbersama TNI sebanyak 8 kali dan telah terealisasi 100%.

44

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Data luas serangan OPT hasil pengamatan dan luas pengendalian serangan OPTdilaporkan secara berjenjang ke provinsi (UPTD-BPTPH) dan ke pusat (DirektoratPerlindungan Tanaman, Ditjen Tanaman Pangan) sebagai dasar analisis danrekomendasi penanganan OPT, sehingga luas serangan OPT dapat ditekan seminimalmungkin.

Jumlah laporan data OPT yang diterima di pusat pada tahun 2014 mencapai 792laporan (100% dari target), meningkat dibandingkan tahun 2013 sebanyak 768 laporan.

4.4.4. Bahan dan Sarana Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Upaya pengamanan produksi tanaman pangan dari gangguan OPT dilaksanakanmelalui penerapan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yaitu memprioritaskanteknologi pengendalian OPT ramah lingkungan. Sedangkan penggunaan pestisidadalam pengendalian OPT merupakan langkah terakhir dan penggunaannya harusdilakukan secara bijaksana.

Pada tahun 2014, dalam rangka mendukung pengendalian OPT dialokasikan bantuanbahan dan sarana pengendalian OPTsebanyak 75 paket berupa alat handsprayer,mistblower, sarung tangan, dan agens hayati. Realisasi pengadaan bahan dan saranapengendalian OPT sebanyak 62 paket (82,67% dari target).

Selain itu, dalam rangka penerapan pengendalian OPT secara sistem PHT, jugadialokasikan kegiatan pemanfaatan musuh alami burung hantu (Tyto alba) sebanyak 6paket di 5 provinsi dan telah terealisasi 100%, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat,Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

4.4.5. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salahsatu upaya dalam menekan perkembangan populasi OPT sehingga serangan OPTdapat diturunkan dan tidak meluas. Tindakan pengendalian OPT harus dilaksanakanapabila populasi/intensitas serangan OPT di atas ambang kendali.

Pada tahun 2014, gerakan pengendalian OPT dialokasikan sebanyak 106 kali dantelah terealisasi 100%. Selain itu, juga dialokasikan gerakan pengendalian OPTbersama TNI sebanyak 8 kali dan telah terealisasi 100%.

44

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Data luas serangan OPT hasil pengamatan dan luas pengendalian serangan OPTdilaporkan secara berjenjang ke provinsi (UPTD-BPTPH) dan ke pusat (DirektoratPerlindungan Tanaman, Ditjen Tanaman Pangan) sebagai dasar analisis danrekomendasi penanganan OPT, sehingga luas serangan OPT dapat ditekan seminimalmungkin.

Jumlah laporan data OPT yang diterima di pusat pada tahun 2014 mencapai 792laporan (100% dari target), meningkat dibandingkan tahun 2013 sebanyak 768 laporan.

4.4.4. Bahan dan Sarana Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Upaya pengamanan produksi tanaman pangan dari gangguan OPT dilaksanakanmelalui penerapan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yaitu memprioritaskanteknologi pengendalian OPT ramah lingkungan. Sedangkan penggunaan pestisidadalam pengendalian OPT merupakan langkah terakhir dan penggunaannya harusdilakukan secara bijaksana.

Pada tahun 2014, dalam rangka mendukung pengendalian OPT dialokasikan bantuanbahan dan sarana pengendalian OPTsebanyak 75 paket berupa alat handsprayer,mistblower, sarung tangan, dan agens hayati. Realisasi pengadaan bahan dan saranapengendalian OPT sebanyak 62 paket (82,67% dari target).

Selain itu, dalam rangka penerapan pengendalian OPT secara sistem PHT, jugadialokasikan kegiatan pemanfaatan musuh alami burung hantu (Tyto alba) sebanyak 6paket di 5 provinsi dan telah terealisasi 100%, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat,Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

4.4.5. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salahsatu upaya dalam menekan perkembangan populasi OPT sehingga serangan OPTdapat diturunkan dan tidak meluas. Tindakan pengendalian OPT harus dilaksanakanapabila populasi/intensitas serangan OPT di atas ambang kendali.

Pada tahun 2014, gerakan pengendalian OPT dialokasikan sebanyak 106 kali dantelah terealisasi 100%. Selain itu, juga dialokasikan gerakan pengendalian OPTbersama TNI sebanyak 8 kali dan telah terealisasi 100%.

Page 76: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

45

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.4.6. Surveilans/Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Surveilans merupakan proses pengamatan dalam rangka mengumpulkan danmencatat data tentang dinamika populasi atau tingkat serangan OPT dan faktor- faktoryang mempengaruhinya pada waktu dan tempat tertentu.

Pelaksanaan kegiatan surveilans dilakukan di BPTPH dan LPHP/LAH sebanyak duakali per musim. Surveilans dilakukan oleh petugas POPT-PHP, petugas teknisLaboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) dan fungsional POPT, sertapetugas lain dibidang perlindungan tanaman. Hasil pelaksanaan surveilans dilaporkansebagai dasar dalam pengambilan keputusan pengendalian OPT.

Kegiatan surveilans OPT tahun 2014 dialokasikan sebanyak 89 paket dan telahterealisasi mencapai 73 paket (82,02% dari target).

4.4.7. Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan Perlindungan Tanaman

Dalam rangka pemberdayaan dan penguatan kelembagaan perlindungan tanaman,pada tahun 2014 telah dialokasikan dukungan operasional untuk Brigade ProteksiTanaman (BPT) 78 unit, Pos Pengembangan Agens Hayati (PPAH) 243 unit,Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit/Laboratorium Agens Hayati (LPHP/LAH) 98unit, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Pengamat Hamadan Penyakit (POPT-PHP) 2.556 orang, THL-TB POPT-PHP 1.174 orang, dan petanipengamat 2.949 orang.

Realisasi operasional BPT mencapai 78 unit (100% dari target), operasional PPAH 217unit (89,30% dari target), operasional LPHP/LAH 98 unit (100% dari target), petugasPOPT-PHP 2.555 orang (99,96% dari target), THL-TB POPT-PHP 1.173 orang(99,91% dari target), dan petani pengamat 2.949 orang (100% dari target).

4.4.8. Kegiatan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT)

Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) adalah unit pelaksana teknisDirektorat Jenderal Tanaman Pangan yang berada dibawah dan bertanggung jawabkepada Direktur Perlindungan Tanaman Pangan. Sesuai tugas dan fungsinya dalamrangka mendukung peningkatan produksi dan keamanan pangan serta pelestarianlingkungan, BPMPT melaksanakan kegiatan pengujian mutu pestisida, pupuk danproduk tanaman, serta kegiatan lainnya yang mendukung kinerja pengujian mutu.

45

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.4.6. Surveilans/Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Surveilans merupakan proses pengamatan dalam rangka mengumpulkan danmencatat data tentang dinamika populasi atau tingkat serangan OPT dan faktor- faktoryang mempengaruhinya pada waktu dan tempat tertentu.

Pelaksanaan kegiatan surveilans dilakukan di BPTPH dan LPHP/LAH sebanyak duakali per musim. Surveilans dilakukan oleh petugas POPT-PHP, petugas teknisLaboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) dan fungsional POPT, sertapetugas lain dibidang perlindungan tanaman. Hasil pelaksanaan surveilans dilaporkansebagai dasar dalam pengambilan keputusan pengendalian OPT.

Kegiatan surveilans OPT tahun 2014 dialokasikan sebanyak 89 paket dan telahterealisasi mencapai 73 paket (82,02% dari target).

4.4.7. Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan Perlindungan Tanaman

Dalam rangka pemberdayaan dan penguatan kelembagaan perlindungan tanaman,pada tahun 2014 telah dialokasikan dukungan operasional untuk Brigade ProteksiTanaman (BPT) 78 unit, Pos Pengembangan Agens Hayati (PPAH) 243 unit,Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit/Laboratorium Agens Hayati (LPHP/LAH) 98unit, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Pengamat Hamadan Penyakit (POPT-PHP) 2.556 orang, THL-TB POPT-PHP 1.174 orang, dan petanipengamat 2.949 orang.

Realisasi operasional BPT mencapai 78 unit (100% dari target), operasional PPAH 217unit (89,30% dari target), operasional LPHP/LAH 98 unit (100% dari target), petugasPOPT-PHP 2.555 orang (99,96% dari target), THL-TB POPT-PHP 1.173 orang(99,91% dari target), dan petani pengamat 2.949 orang (100% dari target).

4.4.8. Kegiatan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT)

Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) adalah unit pelaksana teknisDirektorat Jenderal Tanaman Pangan yang berada dibawah dan bertanggung jawabkepada Direktur Perlindungan Tanaman Pangan. Sesuai tugas dan fungsinya dalamrangka mendukung peningkatan produksi dan keamanan pangan serta pelestarianlingkungan, BPMPT melaksanakan kegiatan pengujian mutu pestisida, pupuk danproduk tanaman, serta kegiatan lainnya yang mendukung kinerja pengujian mutu.

45

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.4.6. Surveilans/Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Surveilans merupakan proses pengamatan dalam rangka mengumpulkan danmencatat data tentang dinamika populasi atau tingkat serangan OPT dan faktor- faktoryang mempengaruhinya pada waktu dan tempat tertentu.

Pelaksanaan kegiatan surveilans dilakukan di BPTPH dan LPHP/LAH sebanyak duakali per musim. Surveilans dilakukan oleh petugas POPT-PHP, petugas teknisLaboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) dan fungsional POPT, sertapetugas lain dibidang perlindungan tanaman. Hasil pelaksanaan surveilans dilaporkansebagai dasar dalam pengambilan keputusan pengendalian OPT.

Kegiatan surveilans OPT tahun 2014 dialokasikan sebanyak 89 paket dan telahterealisasi mencapai 73 paket (82,02% dari target).

4.4.7. Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan Perlindungan Tanaman

Dalam rangka pemberdayaan dan penguatan kelembagaan perlindungan tanaman,pada tahun 2014 telah dialokasikan dukungan operasional untuk Brigade ProteksiTanaman (BPT) 78 unit, Pos Pengembangan Agens Hayati (PPAH) 243 unit,Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit/Laboratorium Agens Hayati (LPHP/LAH) 98unit, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Pengamat Hamadan Penyakit (POPT-PHP) 2.556 orang, THL-TB POPT-PHP 1.174 orang, dan petanipengamat 2.949 orang.

Realisasi operasional BPT mencapai 78 unit (100% dari target), operasional PPAH 217unit (89,30% dari target), operasional LPHP/LAH 98 unit (100% dari target), petugasPOPT-PHP 2.555 orang (99,96% dari target), THL-TB POPT-PHP 1.173 orang(99,91% dari target), dan petani pengamat 2.949 orang (100% dari target).

4.4.8. Kegiatan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT)

Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) adalah unit pelaksana teknisDirektorat Jenderal Tanaman Pangan yang berada dibawah dan bertanggung jawabkepada Direktur Perlindungan Tanaman Pangan. Sesuai tugas dan fungsinya dalamrangka mendukung peningkatan produksi dan keamanan pangan serta pelestarianlingkungan, BPMPT melaksanakan kegiatan pengujian mutu pestisida, pupuk danproduk tanaman, serta kegiatan lainnya yang mendukung kinerja pengujian mutu.

Page 77: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

46

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

1). Pengujian Mutu Pestisida, Pupuk dan Produk Tanaman

Pada tahun 2014 BPMPT telah melaksanakan kegiatan pengujian mutu pestisida,pupuk dan produk tanaman dengan menghasilkan sertifikat atau laporan hasilpengujian untuk setiap sampel yang telah diuji. Realisasi pengujian mutu pestisida,pupuk dan produk tanaman pada tahun 2014 sebanyak 2.118 sertifikat, terdiri daripengujian sampel pelanggan sebanyak 1.090 sertifikat dan pengujian sampel hasilpemantaun 1.028 sertifikat. Realisasi pengujian tahun 2014 bila dibandingkan denganrealisasi tahun 2013 sebanyak 1.703 sertifikat mengalami peningkatan sebesar24,37%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 mencapai 92,09%dari target 2.300 sampel.

Tabel 44. Realisasi Pengujian Mutu Pestisida, Pupuk dan Produk TanamanTahun 2014

Realisasi 2013 Target 2014 Realisasi 2014(Sertifikat) (Sampel) (Sertifikat) Target 2014 Realisasi 2013

1 Mutu Pestisida 1.167 1.610 1.074 66,71 92,032 Mutu Pupuk 215 180 340 188,89 158,143 Mutu Produk Tanaman 284 395 511 129,37 179,934 Aflatoksin 37 60 135 225,00 364,865 Logam Berat - 55 58 105,45 -

1.703 2.300 2.118 92,09 124,37

% Capaian 2014 Thd.

Jumlah

No. Jenis Pengujian

2). Pemantauan dan Pengambilan Sampel Pestisida, Pupuk dan ProdukTanaman

Pemantauan dan pengambilan sampel pengujian pestisida, pupuk dan produk tanamantahun 2014 telah dilaksanakan di 25 provinsi. Pemantauan dilakukan pada beberapakios pengecer pestisida/pupuk dan petani dengan tujuan untuk mengetahui mutupestisida/pupuk yang dipasarkan dan memperoleh informasi terkait penggunaanpestisida/pupuk dan produk tanaman yang dihasilkan.

Untuk memastikan bahwa pestisida dan pupuk yang beredar benar-bener terjaminmutunya, maka dalam pelaksanaan pemantauan dilakukan pengambilan sampelpestisida dan pupuk, khususnya terhadap beberapa produk yang banyak digunakanoleh petani untuk dilakukan pengujian. Selain pengambilan sampel pupuk dan

46

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

1). Pengujian Mutu Pestisida, Pupuk dan Produk Tanaman

Pada tahun 2014 BPMPT telah melaksanakan kegiatan pengujian mutu pestisida,pupuk dan produk tanaman dengan menghasilkan sertifikat atau laporan hasilpengujian untuk setiap sampel yang telah diuji. Realisasi pengujian mutu pestisida,pupuk dan produk tanaman pada tahun 2014 sebanyak 2.118 sertifikat, terdiri daripengujian sampel pelanggan sebanyak 1.090 sertifikat dan pengujian sampel hasilpemantaun 1.028 sertifikat. Realisasi pengujian tahun 2014 bila dibandingkan denganrealisasi tahun 2013 sebanyak 1.703 sertifikat mengalami peningkatan sebesar24,37%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 mencapai 92,09%dari target 2.300 sampel.

Tabel 44. Realisasi Pengujian Mutu Pestisida, Pupuk dan Produk TanamanTahun 2014

Realisasi 2013 Target 2014 Realisasi 2014(Sertifikat) (Sampel) (Sertifikat) Target 2014 Realisasi 2013

1 Mutu Pestisida 1.167 1.610 1.074 66,71 92,032 Mutu Pupuk 215 180 340 188,89 158,143 Mutu Produk Tanaman 284 395 511 129,37 179,934 Aflatoksin 37 60 135 225,00 364,865 Logam Berat - 55 58 105,45 -

1.703 2.300 2.118 92,09 124,37

% Capaian 2014 Thd.

Jumlah

No. Jenis Pengujian

2). Pemantauan dan Pengambilan Sampel Pestisida, Pupuk dan ProdukTanaman

Pemantauan dan pengambilan sampel pengujian pestisida, pupuk dan produk tanamantahun 2014 telah dilaksanakan di 25 provinsi. Pemantauan dilakukan pada beberapakios pengecer pestisida/pupuk dan petani dengan tujuan untuk mengetahui mutupestisida/pupuk yang dipasarkan dan memperoleh informasi terkait penggunaanpestisida/pupuk dan produk tanaman yang dihasilkan.

Untuk memastikan bahwa pestisida dan pupuk yang beredar benar-bener terjaminmutunya, maka dalam pelaksanaan pemantauan dilakukan pengambilan sampelpestisida dan pupuk, khususnya terhadap beberapa produk yang banyak digunakanoleh petani untuk dilakukan pengujian. Selain pengambilan sampel pupuk dan

46

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

1). Pengujian Mutu Pestisida, Pupuk dan Produk Tanaman

Pada tahun 2014 BPMPT telah melaksanakan kegiatan pengujian mutu pestisida,pupuk dan produk tanaman dengan menghasilkan sertifikat atau laporan hasilpengujian untuk setiap sampel yang telah diuji. Realisasi pengujian mutu pestisida,pupuk dan produk tanaman pada tahun 2014 sebanyak 2.118 sertifikat, terdiri daripengujian sampel pelanggan sebanyak 1.090 sertifikat dan pengujian sampel hasilpemantaun 1.028 sertifikat. Realisasi pengujian tahun 2014 bila dibandingkan denganrealisasi tahun 2013 sebanyak 1.703 sertifikat mengalami peningkatan sebesar24,37%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2014 mencapai 92,09%dari target 2.300 sampel.

Tabel 44. Realisasi Pengujian Mutu Pestisida, Pupuk dan Produk TanamanTahun 2014

Realisasi 2013 Target 2014 Realisasi 2014(Sertifikat) (Sampel) (Sertifikat) Target 2014 Realisasi 2013

1 Mutu Pestisida 1.167 1.610 1.074 66,71 92,032 Mutu Pupuk 215 180 340 188,89 158,143 Mutu Produk Tanaman 284 395 511 129,37 179,934 Aflatoksin 37 60 135 225,00 364,865 Logam Berat - 55 58 105,45 -

1.703 2.300 2.118 92,09 124,37

% Capaian 2014 Thd.

Jumlah

No. Jenis Pengujian

2). Pemantauan dan Pengambilan Sampel Pestisida, Pupuk dan ProdukTanaman

Pemantauan dan pengambilan sampel pengujian pestisida, pupuk dan produk tanamantahun 2014 telah dilaksanakan di 25 provinsi. Pemantauan dilakukan pada beberapakios pengecer pestisida/pupuk dan petani dengan tujuan untuk mengetahui mutupestisida/pupuk yang dipasarkan dan memperoleh informasi terkait penggunaanpestisida/pupuk dan produk tanaman yang dihasilkan.

Untuk memastikan bahwa pestisida dan pupuk yang beredar benar-bener terjaminmutunya, maka dalam pelaksanaan pemantauan dilakukan pengambilan sampelpestisida dan pupuk, khususnya terhadap beberapa produk yang banyak digunakanoleh petani untuk dilakukan pengujian. Selain pengambilan sampel pupuk dan

Page 78: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

47

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pestisida juga dilakukan pengambilan sampel pengujian produk tanaman untukmengetahui tingkat residu pestisida yang terkandung pada produk tanaman tersebut.

Berdasarkan hasil pemantauan diketahui bahwa masih banyak pemilik kios/penjualpestisida/pupuk dan petani yang belum memahami sepenuhnya peraturan-peraturanyang terkait denggan penggunaan, penyimpanan dan peredaran pestisida sehinggamasih ditemukan adanya penyimpangan dalam penggunaan maupun peredaranpestisida, antara lain: penggunaan pestisida tidak tepat jenis, penggunaan pestisidatanpa alat pengaman dan peredaran pestisida yang telah habis masa izinnya. Selainitu, dari hasil pengujian terhadap beberapa sampel menunjukkan ada beberapapestisida yang mutunya tidak sesuai dengan yang tercantum pada label.

3). Validasi Metode dan Kalibrasi

Pelaksanakan pengujian mutu pada laboratorium penguji BPMPT telah menerapkansistem mutu sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025 : 2088. Untuk menjamin metode danperalatan yang digunakan dalam pengujian mutu memiliki tingkat validitas yang sesuaidengan ketentuan SNI ISO/IEC 17025 :2008, BPMPT secara kontinyu melakukanvalidasi metode dan kalibrasi pada peralatan pengujian yang digunakan, sehinggadiperoleh hasil pengujianyang tepat dan akurat. Pada tahun 2014 kegiatan kalibrasialat tidak dapat dilaksanakan karena kebutuhan anggaran yang difasilitasi melaluiPNBP tidak tersedia. Namun demikian, peralatan tersebut sudah dilakukan kalibrasipada tahun 2013 dan data pengujian yang dihasilkan masih akurat.

4). Peningkatan Sistem Manajemen Laboratorium

Dalam memenuhi persyaratan sistem mutu SNI ISO/IEC 17025 : 2008, Balai PengujianMutu Produk Tanaman menerapkan sistem manajemen laboratorium yangterdokumentasi, antara lain dalam bentuk panduan mutu, prosedur dan instruksi kerjayang menjadi acuan bagi seluruh personil penguji dalam melaksanakan pengujianuntuk menjamin mutu hasil pengujian.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2014 telah dilakukan kaji ulangterhadap sistem manajemen laboratorium BPMPT guna mengevaluasi kesesuaiansistem manajemen yang dilaksanakan dengan standar mutu SNI ISO/IEC 17025 : 2008dan peraturan yang berlaku. Disamping itu, juga telah dilakukan audit internal untuk

47

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pestisida juga dilakukan pengambilan sampel pengujian produk tanaman untukmengetahui tingkat residu pestisida yang terkandung pada produk tanaman tersebut.

Berdasarkan hasil pemantauan diketahui bahwa masih banyak pemilik kios/penjualpestisida/pupuk dan petani yang belum memahami sepenuhnya peraturan-peraturanyang terkait denggan penggunaan, penyimpanan dan peredaran pestisida sehinggamasih ditemukan adanya penyimpangan dalam penggunaan maupun peredaranpestisida, antara lain: penggunaan pestisida tidak tepat jenis, penggunaan pestisidatanpa alat pengaman dan peredaran pestisida yang telah habis masa izinnya. Selainitu, dari hasil pengujian terhadap beberapa sampel menunjukkan ada beberapapestisida yang mutunya tidak sesuai dengan yang tercantum pada label.

3). Validasi Metode dan Kalibrasi

Pelaksanakan pengujian mutu pada laboratorium penguji BPMPT telah menerapkansistem mutu sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025 : 2088. Untuk menjamin metode danperalatan yang digunakan dalam pengujian mutu memiliki tingkat validitas yang sesuaidengan ketentuan SNI ISO/IEC 17025 :2008, BPMPT secara kontinyu melakukanvalidasi metode dan kalibrasi pada peralatan pengujian yang digunakan, sehinggadiperoleh hasil pengujianyang tepat dan akurat. Pada tahun 2014 kegiatan kalibrasialat tidak dapat dilaksanakan karena kebutuhan anggaran yang difasilitasi melaluiPNBP tidak tersedia. Namun demikian, peralatan tersebut sudah dilakukan kalibrasipada tahun 2013 dan data pengujian yang dihasilkan masih akurat.

4). Peningkatan Sistem Manajemen Laboratorium

Dalam memenuhi persyaratan sistem mutu SNI ISO/IEC 17025 : 2008, Balai PengujianMutu Produk Tanaman menerapkan sistem manajemen laboratorium yangterdokumentasi, antara lain dalam bentuk panduan mutu, prosedur dan instruksi kerjayang menjadi acuan bagi seluruh personil penguji dalam melaksanakan pengujianuntuk menjamin mutu hasil pengujian.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2014 telah dilakukan kaji ulangterhadap sistem manajemen laboratorium BPMPT guna mengevaluasi kesesuaiansistem manajemen yang dilaksanakan dengan standar mutu SNI ISO/IEC 17025 : 2008dan peraturan yang berlaku. Disamping itu, juga telah dilakukan audit internal untuk

47

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pestisida juga dilakukan pengambilan sampel pengujian produk tanaman untukmengetahui tingkat residu pestisida yang terkandung pada produk tanaman tersebut.

Berdasarkan hasil pemantauan diketahui bahwa masih banyak pemilik kios/penjualpestisida/pupuk dan petani yang belum memahami sepenuhnya peraturan-peraturanyang terkait denggan penggunaan, penyimpanan dan peredaran pestisida sehinggamasih ditemukan adanya penyimpangan dalam penggunaan maupun peredaranpestisida, antara lain: penggunaan pestisida tidak tepat jenis, penggunaan pestisidatanpa alat pengaman dan peredaran pestisida yang telah habis masa izinnya. Selainitu, dari hasil pengujian terhadap beberapa sampel menunjukkan ada beberapapestisida yang mutunya tidak sesuai dengan yang tercantum pada label.

3). Validasi Metode dan Kalibrasi

Pelaksanakan pengujian mutu pada laboratorium penguji BPMPT telah menerapkansistem mutu sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025 : 2088. Untuk menjamin metode danperalatan yang digunakan dalam pengujian mutu memiliki tingkat validitas yang sesuaidengan ketentuan SNI ISO/IEC 17025 :2008, BPMPT secara kontinyu melakukanvalidasi metode dan kalibrasi pada peralatan pengujian yang digunakan, sehinggadiperoleh hasil pengujianyang tepat dan akurat. Pada tahun 2014 kegiatan kalibrasialat tidak dapat dilaksanakan karena kebutuhan anggaran yang difasilitasi melaluiPNBP tidak tersedia. Namun demikian, peralatan tersebut sudah dilakukan kalibrasipada tahun 2013 dan data pengujian yang dihasilkan masih akurat.

4). Peningkatan Sistem Manajemen Laboratorium

Dalam memenuhi persyaratan sistem mutu SNI ISO/IEC 17025 : 2008, Balai PengujianMutu Produk Tanaman menerapkan sistem manajemen laboratorium yangterdokumentasi, antara lain dalam bentuk panduan mutu, prosedur dan instruksi kerjayang menjadi acuan bagi seluruh personil penguji dalam melaksanakan pengujianuntuk menjamin mutu hasil pengujian.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2014 telah dilakukan kaji ulangterhadap sistem manajemen laboratorium BPMPT guna mengevaluasi kesesuaiansistem manajemen yang dilaksanakan dengan standar mutu SNI ISO/IEC 17025 : 2008dan peraturan yang berlaku. Disamping itu, juga telah dilakukan audit internal untuk

Page 79: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

48

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

memverifikasi kesesuaian kegiatan yang dilaksanakan dengan persyaratan sistemmanajemen mutu yang ditetapkan, dengan auditor manajer mutu, manajer teknis,manajer administrasi dan penyelia.

4.5. Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

4.5.1. Bantuan Sarana Pascapanen Padi, Jagung dan Kedelai

Alokasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan tahun 2014 sebanyak 906paket/kelompok, dengan rincian sarana pascapanen padi 289 paket, combineharvester kecil 148 kelompok, combine harvester besar 32 kelompok, vertical dryerbeserta bangunan 33 kelompok, sarana pascapanen jagung 66 paket, saranapascapanen kedelai 61 paket dan power thresher multiguna 277 kelompok.

Realisasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan sampai dengan akhirDesember 2014 mencapai 757 paket/kelompok (83,55% dari target) dengan rinciansarana pascapanen padi 240 paket (83,04% dari target), combine harvester kecil 148unit (100% dari target), combine harvester besar 32 unit (100% dari target), verticaldryer beserta bangunan 29 kelompok (87,88% dari target), sarana pascapanen jagung58 paket (87,88% dari target), sarana pascapanen kedelai 45 paket (73,77% daritarget), dan power thresher multiguna 205 kelompok (74,01% dari target).

Tabel 45. Realisasi Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2014Target

(Paket/Unit) (Paket/Unit) (%)1 Sarana Pascapanen Padi 289 240 83,042 Sarana Pascapanen Jagung 66 58 87,883 Sarana Pascapanen Kedelai 61 45 73,774 Combine Harvester Kecil 148 148 100,005 Combine Harvester Besar 32 32 100,006 Vertical Dryer + Bangunan 33 29 87,887 Power Thresher Multiguna 277 205 74,01

906 757 83,55

RealisasiNo. Sarana Pascapanen

Jumlah

Realisasi bantuan sarana pascapanen tahun 2014 tidak mencapai 100% disebabkanbeberapa faktor, antara lain: adanya himbauan untuk menunda pencairan bansos padamasa pemilu legislatif dan pemilu presiden, pelaksanaan lelang pengadaan barang

48

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

memverifikasi kesesuaian kegiatan yang dilaksanakan dengan persyaratan sistemmanajemen mutu yang ditetapkan, dengan auditor manajer mutu, manajer teknis,manajer administrasi dan penyelia.

4.5. Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

4.5.1. Bantuan Sarana Pascapanen Padi, Jagung dan Kedelai

Alokasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan tahun 2014 sebanyak 906paket/kelompok, dengan rincian sarana pascapanen padi 289 paket, combineharvester kecil 148 kelompok, combine harvester besar 32 kelompok, vertical dryerbeserta bangunan 33 kelompok, sarana pascapanen jagung 66 paket, saranapascapanen kedelai 61 paket dan power thresher multiguna 277 kelompok.

Realisasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan sampai dengan akhirDesember 2014 mencapai 757 paket/kelompok (83,55% dari target) dengan rinciansarana pascapanen padi 240 paket (83,04% dari target), combine harvester kecil 148unit (100% dari target), combine harvester besar 32 unit (100% dari target), verticaldryer beserta bangunan 29 kelompok (87,88% dari target), sarana pascapanen jagung58 paket (87,88% dari target), sarana pascapanen kedelai 45 paket (73,77% daritarget), dan power thresher multiguna 205 kelompok (74,01% dari target).

Tabel 45. Realisasi Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2014Target

(Paket/Unit) (Paket/Unit) (%)1 Sarana Pascapanen Padi 289 240 83,042 Sarana Pascapanen Jagung 66 58 87,883 Sarana Pascapanen Kedelai 61 45 73,774 Combine Harvester Kecil 148 148 100,005 Combine Harvester Besar 32 32 100,006 Vertical Dryer + Bangunan 33 29 87,887 Power Thresher Multiguna 277 205 74,01

906 757 83,55

RealisasiNo. Sarana Pascapanen

Jumlah

Realisasi bantuan sarana pascapanen tahun 2014 tidak mencapai 100% disebabkanbeberapa faktor, antara lain: adanya himbauan untuk menunda pencairan bansos padamasa pemilu legislatif dan pemilu presiden, pelaksanaan lelang pengadaan barang

48

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

memverifikasi kesesuaian kegiatan yang dilaksanakan dengan persyaratan sistemmanajemen mutu yang ditetapkan, dengan auditor manajer mutu, manajer teknis,manajer administrasi dan penyelia.

4.5. Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

4.5.1. Bantuan Sarana Pascapanen Padi, Jagung dan Kedelai

Alokasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan tahun 2014 sebanyak 906paket/kelompok, dengan rincian sarana pascapanen padi 289 paket, combineharvester kecil 148 kelompok, combine harvester besar 32 kelompok, vertical dryerbeserta bangunan 33 kelompok, sarana pascapanen jagung 66 paket, saranapascapanen kedelai 61 paket dan power thresher multiguna 277 kelompok.

Realisasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan sampai dengan akhirDesember 2014 mencapai 757 paket/kelompok (83,55% dari target) dengan rinciansarana pascapanen padi 240 paket (83,04% dari target), combine harvester kecil 148unit (100% dari target), combine harvester besar 32 unit (100% dari target), verticaldryer beserta bangunan 29 kelompok (87,88% dari target), sarana pascapanen jagung58 paket (87,88% dari target), sarana pascapanen kedelai 45 paket (73,77% daritarget), dan power thresher multiguna 205 kelompok (74,01% dari target).

Tabel 45. Realisasi Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2014Target

(Paket/Unit) (Paket/Unit) (%)1 Sarana Pascapanen Padi 289 240 83,042 Sarana Pascapanen Jagung 66 58 87,883 Sarana Pascapanen Kedelai 61 45 73,774 Combine Harvester Kecil 148 148 100,005 Combine Harvester Besar 32 32 100,006 Vertical Dryer + Bangunan 33 29 87,887 Power Thresher Multiguna 277 205 74,01

906 757 83,55

RealisasiNo. Sarana Pascapanen

Jumlah

Realisasi bantuan sarana pascapanen tahun 2014 tidak mencapai 100% disebabkanbeberapa faktor, antara lain: adanya himbauan untuk menunda pencairan bansos padamasa pemilu legislatif dan pemilu presiden, pelaksanaan lelang pengadaan barang

Page 80: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

49

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

terpusat pada ULP di Sekretariat Daerah Provinsi, di beberapa daerah tidak dapatdilaksanakan karena terjadi batal lelang akibat adanya sanggah banding, sementarauntuk melakukan lelang ulang tidak cukup waktu, batal kontrak karena pihak penyediabarang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan, dan kesalahan penempatan anggaranpada akun transfer uang sehingga diperlukan revisi DIPA, sementara untukmelaksanakan revisi DIPA waktunya terbatas.

4.5.2. Fasilitasi Sarana Pascapanen Dalam Mendukung Pilot Project StrategiInduk Pembangunan Pertanian Tahun 2013 – 2045

Fasilitasi pengembangan ubikayu sebagai Pilot Project Strategi Induk PembangunanPertanian (SIPP) 2013-2045 dialokasikan ke Kabupaten Cianjur untuk 3 (tiga)poktan/gapoktan, terdiri dari paket bantuan sarana pascapanen ubikayu sampaimenjadi tepung mocaf dialokasikan di 1 poktan/gapoktan dan paket bantuan saranapascapanen ubikayu sampai menjadi chips dialokasikan di 2 poktan/gapoktan.

Realisasi bantuan sarana pascapanen paket chips dan tepung telah disalurkan kelokasi SIPP yaitu alat pengungkit, pisau pengupas pencuci, penyawut, peniris/spinner,pengepres, mesin pengemas vacuum press, penepung, pengering dan bakperendaman/fermentasi.

4.5.3. Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

Bimbingan teknis merupakan kegiatan pembinaan yang dilakukan secara sistematiskepada petugas/petani/poktan/gapoktan. Melalui bimbingan teknis diharapkan adanyatransfer informasi tentang penanganan pascapanen tanaman pangan yang baik danbenar sehingga kemampuan dan keterampilan SDM lebih meningkat sejalan denganpesatnya perkembangan teknologi di bidang pascapanen.

1). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Padi, dilaksanakan di 18 provinsimeliputi: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung,Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NusaTenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

2). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Jagung dan Serealia Lain,dilaksanakan di 9 provinsi meliputi: Lampung, Jawa Barat, Banten, Jawa

49

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

terpusat pada ULP di Sekretariat Daerah Provinsi, di beberapa daerah tidak dapatdilaksanakan karena terjadi batal lelang akibat adanya sanggah banding, sementarauntuk melakukan lelang ulang tidak cukup waktu, batal kontrak karena pihak penyediabarang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan, dan kesalahan penempatan anggaranpada akun transfer uang sehingga diperlukan revisi DIPA, sementara untukmelaksanakan revisi DIPA waktunya terbatas.

4.5.2. Fasilitasi Sarana Pascapanen Dalam Mendukung Pilot Project StrategiInduk Pembangunan Pertanian Tahun 2013 – 2045

Fasilitasi pengembangan ubikayu sebagai Pilot Project Strategi Induk PembangunanPertanian (SIPP) 2013-2045 dialokasikan ke Kabupaten Cianjur untuk 3 (tiga)poktan/gapoktan, terdiri dari paket bantuan sarana pascapanen ubikayu sampaimenjadi tepung mocaf dialokasikan di 1 poktan/gapoktan dan paket bantuan saranapascapanen ubikayu sampai menjadi chips dialokasikan di 2 poktan/gapoktan.

Realisasi bantuan sarana pascapanen paket chips dan tepung telah disalurkan kelokasi SIPP yaitu alat pengungkit, pisau pengupas pencuci, penyawut, peniris/spinner,pengepres, mesin pengemas vacuum press, penepung, pengering dan bakperendaman/fermentasi.

4.5.3. Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

Bimbingan teknis merupakan kegiatan pembinaan yang dilakukan secara sistematiskepada petugas/petani/poktan/gapoktan. Melalui bimbingan teknis diharapkan adanyatransfer informasi tentang penanganan pascapanen tanaman pangan yang baik danbenar sehingga kemampuan dan keterampilan SDM lebih meningkat sejalan denganpesatnya perkembangan teknologi di bidang pascapanen.

1). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Padi, dilaksanakan di 18 provinsimeliputi: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung,Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NusaTenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

2). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Jagung dan Serealia Lain,dilaksanakan di 9 provinsi meliputi: Lampung, Jawa Barat, Banten, Jawa

49

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

terpusat pada ULP di Sekretariat Daerah Provinsi, di beberapa daerah tidak dapatdilaksanakan karena terjadi batal lelang akibat adanya sanggah banding, sementarauntuk melakukan lelang ulang tidak cukup waktu, batal kontrak karena pihak penyediabarang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan, dan kesalahan penempatan anggaranpada akun transfer uang sehingga diperlukan revisi DIPA, sementara untukmelaksanakan revisi DIPA waktunya terbatas.

4.5.2. Fasilitasi Sarana Pascapanen Dalam Mendukung Pilot Project StrategiInduk Pembangunan Pertanian Tahun 2013 – 2045

Fasilitasi pengembangan ubikayu sebagai Pilot Project Strategi Induk PembangunanPertanian (SIPP) 2013-2045 dialokasikan ke Kabupaten Cianjur untuk 3 (tiga)poktan/gapoktan, terdiri dari paket bantuan sarana pascapanen ubikayu sampaimenjadi tepung mocaf dialokasikan di 1 poktan/gapoktan dan paket bantuan saranapascapanen ubikayu sampai menjadi chips dialokasikan di 2 poktan/gapoktan.

Realisasi bantuan sarana pascapanen paket chips dan tepung telah disalurkan kelokasi SIPP yaitu alat pengungkit, pisau pengupas pencuci, penyawut, peniris/spinner,pengepres, mesin pengemas vacuum press, penepung, pengering dan bakperendaman/fermentasi.

4.5.3. Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

Bimbingan teknis merupakan kegiatan pembinaan yang dilakukan secara sistematiskepada petugas/petani/poktan/gapoktan. Melalui bimbingan teknis diharapkan adanyatransfer informasi tentang penanganan pascapanen tanaman pangan yang baik danbenar sehingga kemampuan dan keterampilan SDM lebih meningkat sejalan denganpesatnya perkembangan teknologi di bidang pascapanen.

1). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Padi, dilaksanakan di 18 provinsimeliputi: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung,Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NusaTenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

2). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Jagung dan Serealia Lain,dilaksanakan di 9 provinsi meliputi: Lampung, Jawa Barat, Banten, Jawa

Page 81: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

50

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo danSulawesi Selatan.

3). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Kedelai dan Aneka Kacang,dilaksanakan di 7 provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat,Banten, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Selatan.

4). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Aneka Umbi, dilaksanakan di 10provinsi yaitu: Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Tengah, DIYogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, SulawesiSelatan dan Sulawesi Tenggara.

4.5.4. Pengukuran Susut Hasil Pascapanen Tanaman Pangan

Kegiatan pengukuran susut hasil penanganan pascapanen tahun 2014 meliputikomoditas jagung, kedelai dan ubikayu.

1). Pengukuran Susut Hasil Jagung

Pengukuran susut hasil jagung dilaksanakan di dua provinsi dan empat kabupaten,yaitu Provinsi DI Yogyakarta (Kabupaten Gunung Kidul dan Bantul), dan ProvinsiBanten (Kabupaten Serang dan Kota Serang). Pengukuran susut hasil pascapanenjagung meliputi tahap pemanenan, pemipilan dan pengeringan.

Hasil pengukuran dikabupaten Gunung Kidul diperoleh: susut hasil panen rata-rata1,395%, susut hasil pemipilan rata-rata 0,165%, dan susut hasil pengeringan rata-rata0,024%. Kadar air akhir 13,2%-14%. Sedangkan hasil pengukuran di kabupaten Bantuldiperoleh: susut hasil panen rata-rata 0,4%, susut hasil pemipilan rata-rata 0,08%, dansusut hasil pengeringan 0,061%.

Hasil pengukuran di kabupaten Serang diperoleh: susut hasil panen rata-rata 3,53%,susut hasil pemipilan rata-rata 0,085%, dan susut hasil pengeringan rata-rata 3,31%.Rata-rata konversi pengeringan sebesar 89,99% dengan kadar air akhir 11,96%-13,72%. Sedangkan hasil pengukuran di Kota Serang diperoleh: susut hasil panenrata-rata 1,39%, susut hasil pemipilan rata-rata 1,11%, dan susut hasil pengeringansebesar 1,47%.

50

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo danSulawesi Selatan.

3). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Kedelai dan Aneka Kacang,dilaksanakan di 7 provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat,Banten, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Selatan.

4). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Aneka Umbi, dilaksanakan di 10provinsi yaitu: Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Tengah, DIYogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, SulawesiSelatan dan Sulawesi Tenggara.

4.5.4. Pengukuran Susut Hasil Pascapanen Tanaman Pangan

Kegiatan pengukuran susut hasil penanganan pascapanen tahun 2014 meliputikomoditas jagung, kedelai dan ubikayu.

1). Pengukuran Susut Hasil Jagung

Pengukuran susut hasil jagung dilaksanakan di dua provinsi dan empat kabupaten,yaitu Provinsi DI Yogyakarta (Kabupaten Gunung Kidul dan Bantul), dan ProvinsiBanten (Kabupaten Serang dan Kota Serang). Pengukuran susut hasil pascapanenjagung meliputi tahap pemanenan, pemipilan dan pengeringan.

Hasil pengukuran dikabupaten Gunung Kidul diperoleh: susut hasil panen rata-rata1,395%, susut hasil pemipilan rata-rata 0,165%, dan susut hasil pengeringan rata-rata0,024%. Kadar air akhir 13,2%-14%. Sedangkan hasil pengukuran di kabupaten Bantuldiperoleh: susut hasil panen rata-rata 0,4%, susut hasil pemipilan rata-rata 0,08%, dansusut hasil pengeringan 0,061%.

Hasil pengukuran di kabupaten Serang diperoleh: susut hasil panen rata-rata 3,53%,susut hasil pemipilan rata-rata 0,085%, dan susut hasil pengeringan rata-rata 3,31%.Rata-rata konversi pengeringan sebesar 89,99% dengan kadar air akhir 11,96%-13,72%. Sedangkan hasil pengukuran di Kota Serang diperoleh: susut hasil panenrata-rata 1,39%, susut hasil pemipilan rata-rata 1,11%, dan susut hasil pengeringansebesar 1,47%.

50

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo danSulawesi Selatan.

3). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Kedelai dan Aneka Kacang,dilaksanakan di 7 provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat,Banten, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Selatan.

4). Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Aneka Umbi, dilaksanakan di 10provinsi yaitu: Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Tengah, DIYogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, SulawesiSelatan dan Sulawesi Tenggara.

4.5.4. Pengukuran Susut Hasil Pascapanen Tanaman Pangan

Kegiatan pengukuran susut hasil penanganan pascapanen tahun 2014 meliputikomoditas jagung, kedelai dan ubikayu.

1). Pengukuran Susut Hasil Jagung

Pengukuran susut hasil jagung dilaksanakan di dua provinsi dan empat kabupaten,yaitu Provinsi DI Yogyakarta (Kabupaten Gunung Kidul dan Bantul), dan ProvinsiBanten (Kabupaten Serang dan Kota Serang). Pengukuran susut hasil pascapanenjagung meliputi tahap pemanenan, pemipilan dan pengeringan.

Hasil pengukuran dikabupaten Gunung Kidul diperoleh: susut hasil panen rata-rata1,395%, susut hasil pemipilan rata-rata 0,165%, dan susut hasil pengeringan rata-rata0,024%. Kadar air akhir 13,2%-14%. Sedangkan hasil pengukuran di kabupaten Bantuldiperoleh: susut hasil panen rata-rata 0,4%, susut hasil pemipilan rata-rata 0,08%, dansusut hasil pengeringan 0,061%.

Hasil pengukuran di kabupaten Serang diperoleh: susut hasil panen rata-rata 3,53%,susut hasil pemipilan rata-rata 0,085%, dan susut hasil pengeringan rata-rata 3,31%.Rata-rata konversi pengeringan sebesar 89,99% dengan kadar air akhir 11,96%-13,72%. Sedangkan hasil pengukuran di Kota Serang diperoleh: susut hasil panenrata-rata 1,39%, susut hasil pemipilan rata-rata 1,11%, dan susut hasil pengeringansebesar 1,47%.

Page 82: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

51

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2). Pengukuran Susut Hasil Kedelai

Pengukuran susut hasil kedelai dilaksanakan di dua provinsi dan empat kabupaten,yaitu Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Kendal dan Kebumen), dan Provinsi NusaTenggara Barat (Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram). Pengukuran susut hasilpascapanen kedelai meliputi tahap pemanenan, pengangkutan,penjemuran/pengeringan dan perontokan.

Kisaran susut hasil tercecer saat pascapanen kedelai adalah 2,28%-16,01% untukperontokan cara manual, dan 2,28%-11,46% untuk perontokan cara mekanis. Susuthasil selama penanganan pascapanen kedelai terbesar terjadi di tahap perontokanpolong dan biji kedelai yaitu sebesar ± 6,69%.

Besaran susut hasil panen berkisar 0,52%-2,15%, tertinggi terdapat di Kota Mataram2,15% dan terendah di Kabupaten Lombok Barat 0,52%. Susut hasil pengangkutanbrangkasan kedelai berkisar 0,88%-3,3%, terbesar di Kabupaten Kendal 3,3% danterendah di Kota Mataram 0,88%. Susut hasil penjemuran brangkasan kedelai 0,13%-3,51%, terkecil di Kabupaten Kendal ± 0,13% dan tertinggi di Kota Mataram ± 3,51%.

Besaran susut hasil perontokan menggunakan power threser (mekanis) sekitar 0,75%-2,14%, sedangkan susut hasil perontokan brangkasan kedelai kering secara manualmenggunakan tongkat sekitar 0,75%-6,69%. Susut hasil perontokan secara mekanistertinggi terjadi di Kabupaten Lombok Barat 2,14% dan terendah di Kabupaten Kendal0,75%. Susut hasil perontokan brangkasan kedelai kering secara manual tertinggiterjadi di Kabupaten Kendal 6,69% dan terendah di Kabupaten Kebumen 0,75%.

3). Pengukuran Susut Hasil Ubikayu

Pengukuran susut hasil pascapanen ubikayu dilaksanakan dua provinsi dan empatkabupaten, yaitu Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi dan Indramayu), danProvinsi Lampung (Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur) yangmerupakan daerah sentra produksi ubikayu di Indonesia. Pengukuran susut hasilpascapanen ubikayu meliputi tahap panen, pengupasan, perajangan, pengeringan danpenyimpanan.

Besaran susut tercecer panen rata-rata 3,59%, tertinggi di Kabupaten Indramayu5,16% dan terendah di Kabupaten Sukabumi. Susut tercecer pengupasan rata-rata3,78%, tertinggi di Kabupaten Lampung Tengah 5,54% dan terendah di Kabupaten

51

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2). Pengukuran Susut Hasil Kedelai

Pengukuran susut hasil kedelai dilaksanakan di dua provinsi dan empat kabupaten,yaitu Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Kendal dan Kebumen), dan Provinsi NusaTenggara Barat (Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram). Pengukuran susut hasilpascapanen kedelai meliputi tahap pemanenan, pengangkutan,penjemuran/pengeringan dan perontokan.

Kisaran susut hasil tercecer saat pascapanen kedelai adalah 2,28%-16,01% untukperontokan cara manual, dan 2,28%-11,46% untuk perontokan cara mekanis. Susuthasil selama penanganan pascapanen kedelai terbesar terjadi di tahap perontokanpolong dan biji kedelai yaitu sebesar ± 6,69%.

Besaran susut hasil panen berkisar 0,52%-2,15%, tertinggi terdapat di Kota Mataram2,15% dan terendah di Kabupaten Lombok Barat 0,52%. Susut hasil pengangkutanbrangkasan kedelai berkisar 0,88%-3,3%, terbesar di Kabupaten Kendal 3,3% danterendah di Kota Mataram 0,88%. Susut hasil penjemuran brangkasan kedelai 0,13%-3,51%, terkecil di Kabupaten Kendal ± 0,13% dan tertinggi di Kota Mataram ± 3,51%.

Besaran susut hasil perontokan menggunakan power threser (mekanis) sekitar 0,75%-2,14%, sedangkan susut hasil perontokan brangkasan kedelai kering secara manualmenggunakan tongkat sekitar 0,75%-6,69%. Susut hasil perontokan secara mekanistertinggi terjadi di Kabupaten Lombok Barat 2,14% dan terendah di Kabupaten Kendal0,75%. Susut hasil perontokan brangkasan kedelai kering secara manual tertinggiterjadi di Kabupaten Kendal 6,69% dan terendah di Kabupaten Kebumen 0,75%.

3). Pengukuran Susut Hasil Ubikayu

Pengukuran susut hasil pascapanen ubikayu dilaksanakan dua provinsi dan empatkabupaten, yaitu Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi dan Indramayu), danProvinsi Lampung (Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur) yangmerupakan daerah sentra produksi ubikayu di Indonesia. Pengukuran susut hasilpascapanen ubikayu meliputi tahap panen, pengupasan, perajangan, pengeringan danpenyimpanan.

Besaran susut tercecer panen rata-rata 3,59%, tertinggi di Kabupaten Indramayu5,16% dan terendah di Kabupaten Sukabumi. Susut tercecer pengupasan rata-rata3,78%, tertinggi di Kabupaten Lampung Tengah 5,54% dan terendah di Kabupaten

51

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2). Pengukuran Susut Hasil Kedelai

Pengukuran susut hasil kedelai dilaksanakan di dua provinsi dan empat kabupaten,yaitu Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Kendal dan Kebumen), dan Provinsi NusaTenggara Barat (Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram). Pengukuran susut hasilpascapanen kedelai meliputi tahap pemanenan, pengangkutan,penjemuran/pengeringan dan perontokan.

Kisaran susut hasil tercecer saat pascapanen kedelai adalah 2,28%-16,01% untukperontokan cara manual, dan 2,28%-11,46% untuk perontokan cara mekanis. Susuthasil selama penanganan pascapanen kedelai terbesar terjadi di tahap perontokanpolong dan biji kedelai yaitu sebesar ± 6,69%.

Besaran susut hasil panen berkisar 0,52%-2,15%, tertinggi terdapat di Kota Mataram2,15% dan terendah di Kabupaten Lombok Barat 0,52%. Susut hasil pengangkutanbrangkasan kedelai berkisar 0,88%-3,3%, terbesar di Kabupaten Kendal 3,3% danterendah di Kota Mataram 0,88%. Susut hasil penjemuran brangkasan kedelai 0,13%-3,51%, terkecil di Kabupaten Kendal ± 0,13% dan tertinggi di Kota Mataram ± 3,51%.

Besaran susut hasil perontokan menggunakan power threser (mekanis) sekitar 0,75%-2,14%, sedangkan susut hasil perontokan brangkasan kedelai kering secara manualmenggunakan tongkat sekitar 0,75%-6,69%. Susut hasil perontokan secara mekanistertinggi terjadi di Kabupaten Lombok Barat 2,14% dan terendah di Kabupaten Kendal0,75%. Susut hasil perontokan brangkasan kedelai kering secara manual tertinggiterjadi di Kabupaten Kendal 6,69% dan terendah di Kabupaten Kebumen 0,75%.

3). Pengukuran Susut Hasil Ubikayu

Pengukuran susut hasil pascapanen ubikayu dilaksanakan dua provinsi dan empatkabupaten, yaitu Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi dan Indramayu), danProvinsi Lampung (Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur) yangmerupakan daerah sentra produksi ubikayu di Indonesia. Pengukuran susut hasilpascapanen ubikayu meliputi tahap panen, pengupasan, perajangan, pengeringan danpenyimpanan.

Besaran susut tercecer panen rata-rata 3,59%, tertinggi di Kabupaten Indramayu5,16% dan terendah di Kabupaten Sukabumi. Susut tercecer pengupasan rata-rata3,78%, tertinggi di Kabupaten Lampung Tengah 5,54% dan terendah di Kabupaten

Page 83: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

52

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Indramayu 1,80%. Susut perajangan rata-rata 0,79%, tertinggi di Kabupaten LampungTengah 1,23% dan terendah di Kabupaten Sukabumi 0,35%. Susut pengeringan rata-rata 10,04%, tertinggi di Kabupaten Lampung Timur 11,08% dan terendah diKabupaten Sukabumi 9,01%. Susut penyimpanan rata-rata 2,14%, terbesar diKabupaten Indramayu 2,69% dan terendah di Kabupaten Lampung Tengah 1,12%.

Pada pengkukuran susut mulai dari tahap panen, pengupasan, perajangan,pengeringan dan penyimpanan diperoleh nilai susut sebesar 20,34%. Susut tercecerterbesar terdapat pada proses pengeringan/penjemuran sebesar 10,04%.

4.6. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan SistemMutu Laboratorium Pengujian Benih

4.6.1. Pengembangan dan Validasi Metode Pengujian Mutu Benih

Kegiatan pengembangan dan validasi metode pengujian mutu benih dilaksanakandalam rangka memecahkan permasalahan, kendala maupun harmonisasiperkembangan teknologi di bidang mutu benih. Pada tahun 2014, jumlahpengembangan/validasi metode pengujian mutu benih yang telah dilaksanakanmencapai 10 model (100% dari target), dengan rincian sebagai berikut:

1). Validasi Metode Penetapan Kadar Air Benih Kacang Tanah (Arachis hypogaea)Metode Oven Suhu Rendahdan Suhu Tinggi dengan Keseragaman UkuranPemotongan. Validasi metode ini bertujuan untuk mengetahui apakah penetapankadar air metode oven suhu tinggi dengan waktu lebih singkat dapatdiaplikasikan (valid) didukung dengan ukuran potongan kacang tanah yang lebihseragam.

2). Validasi Metode Deteksi Cepat Produk Rekayasa Genetik (PRG) Jagung/Kedelai. Validasi metode ini bertujuan untuk memperoleh metode dan prosedurdeteksi PRG yang valid dan aplikatif bagi laboratorium penguji benih.

3). Pengkajian Konsep Prosedur Sertifikasi Ganyong pada Dua Lokasi dan Uji MutuKesehatan Rimpang Ganyong. Metode ini bertujuan untuk memverifikasi apakahkonsep prosedur sertifikasi hasil pengembangan metode tahun 2013 dapatdilakukan pada dua lokasi (dataran tinggi dan dataran rendah),

52

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Indramayu 1,80%. Susut perajangan rata-rata 0,79%, tertinggi di Kabupaten LampungTengah 1,23% dan terendah di Kabupaten Sukabumi 0,35%. Susut pengeringan rata-rata 10,04%, tertinggi di Kabupaten Lampung Timur 11,08% dan terendah diKabupaten Sukabumi 9,01%. Susut penyimpanan rata-rata 2,14%, terbesar diKabupaten Indramayu 2,69% dan terendah di Kabupaten Lampung Tengah 1,12%.

Pada pengkukuran susut mulai dari tahap panen, pengupasan, perajangan,pengeringan dan penyimpanan diperoleh nilai susut sebesar 20,34%. Susut tercecerterbesar terdapat pada proses pengeringan/penjemuran sebesar 10,04%.

4.6. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan SistemMutu Laboratorium Pengujian Benih

4.6.1. Pengembangan dan Validasi Metode Pengujian Mutu Benih

Kegiatan pengembangan dan validasi metode pengujian mutu benih dilaksanakandalam rangka memecahkan permasalahan, kendala maupun harmonisasiperkembangan teknologi di bidang mutu benih. Pada tahun 2014, jumlahpengembangan/validasi metode pengujian mutu benih yang telah dilaksanakanmencapai 10 model (100% dari target), dengan rincian sebagai berikut:

1). Validasi Metode Penetapan Kadar Air Benih Kacang Tanah (Arachis hypogaea)Metode Oven Suhu Rendahdan Suhu Tinggi dengan Keseragaman UkuranPemotongan. Validasi metode ini bertujuan untuk mengetahui apakah penetapankadar air metode oven suhu tinggi dengan waktu lebih singkat dapatdiaplikasikan (valid) didukung dengan ukuran potongan kacang tanah yang lebihseragam.

2). Validasi Metode Deteksi Cepat Produk Rekayasa Genetik (PRG) Jagung/Kedelai. Validasi metode ini bertujuan untuk memperoleh metode dan prosedurdeteksi PRG yang valid dan aplikatif bagi laboratorium penguji benih.

3). Pengkajian Konsep Prosedur Sertifikasi Ganyong pada Dua Lokasi dan Uji MutuKesehatan Rimpang Ganyong. Metode ini bertujuan untuk memverifikasi apakahkonsep prosedur sertifikasi hasil pengembangan metode tahun 2013 dapatdilakukan pada dua lokasi (dataran tinggi dan dataran rendah),

52

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Indramayu 1,80%. Susut perajangan rata-rata 0,79%, tertinggi di Kabupaten LampungTengah 1,23% dan terendah di Kabupaten Sukabumi 0,35%. Susut pengeringan rata-rata 10,04%, tertinggi di Kabupaten Lampung Timur 11,08% dan terendah diKabupaten Sukabumi 9,01%. Susut penyimpanan rata-rata 2,14%, terbesar diKabupaten Indramayu 2,69% dan terendah di Kabupaten Lampung Tengah 1,12%.

Pada pengkukuran susut mulai dari tahap panen, pengupasan, perajangan,pengeringan dan penyimpanan diperoleh nilai susut sebesar 20,34%. Susut tercecerterbesar terdapat pada proses pengeringan/penjemuran sebesar 10,04%.

4.6. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan SistemMutu Laboratorium Pengujian Benih

4.6.1. Pengembangan dan Validasi Metode Pengujian Mutu Benih

Kegiatan pengembangan dan validasi metode pengujian mutu benih dilaksanakandalam rangka memecahkan permasalahan, kendala maupun harmonisasiperkembangan teknologi di bidang mutu benih. Pada tahun 2014, jumlahpengembangan/validasi metode pengujian mutu benih yang telah dilaksanakanmencapai 10 model (100% dari target), dengan rincian sebagai berikut:

1). Validasi Metode Penetapan Kadar Air Benih Kacang Tanah (Arachis hypogaea)Metode Oven Suhu Rendahdan Suhu Tinggi dengan Keseragaman UkuranPemotongan. Validasi metode ini bertujuan untuk mengetahui apakah penetapankadar air metode oven suhu tinggi dengan waktu lebih singkat dapatdiaplikasikan (valid) didukung dengan ukuran potongan kacang tanah yang lebihseragam.

2). Validasi Metode Deteksi Cepat Produk Rekayasa Genetik (PRG) Jagung/Kedelai. Validasi metode ini bertujuan untuk memperoleh metode dan prosedurdeteksi PRG yang valid dan aplikatif bagi laboratorium penguji benih.

3). Pengkajian Konsep Prosedur Sertifikasi Ganyong pada Dua Lokasi dan Uji MutuKesehatan Rimpang Ganyong. Metode ini bertujuan untuk memverifikasi apakahkonsep prosedur sertifikasi hasil pengembangan metode tahun 2013 dapatdilakukan pada dua lokasi (dataran tinggi dan dataran rendah),

Page 84: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

53

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

menginventarisasi patogen terbawa umbi/rimpang ganyong, serta melengkapipersyaratan sertifikasi dalam pemeriksaan lapangan (metode pemeriksaanpertanaman, isolasi waktu, penentuan fase pemeriksaan lapang).

4). Korelasi Status Kesehatan Benih Padi di Laboratorium dengan SeranganPenyakit BLB (Bacterial Leaf Blight) di Rumah Kaca dan Box Pertumbuhan.Metode ini bertujuan untuk mendapatkan korelasi status kesehatan benihdengan serangan penyakit di lapang sehingga dapat digunakan sebagai bahanpenyusunan standar mutu laboratorium parameter kesehatan benih padi.

5). Pengkajian Metode Uji Kesehatan Benih Sesuai ISTA Rules. Metode inibertujuan untuk mengetahui kemampuan laboratorium dalam menerapkanmetode uji kesehatan benih berdasarkan ISTA Rules, mendapatkan referensiyang mutakhir dan menambah wawasan pengawas benih tanaman dalammenerapkan metode pengujian kesehatan benih di laboratorium, sertameningkatkan pelayanan kepada masyarakat perbenihan atau pihak-pihak lainyang berkepentingan dalam menjaga mutu benih yang beredar.

6). Pemanfaatan Penanda DNA dalam Verifikasi Kebenaran Varietas Benih Padi.Metode ini bertujuan untuk memperoleh metode dan prosedur uji DNA melaluipemilihan penanda DNA yang akurat untuk verifikasi beberapa varietas benihpadi dan memperoleh penanda spesifik DNA beberapa varietas benih padi.

7). Identifikasi Metode Pengujian Mutu Benih Koro Pedang Di Laboratorium. Metodeini bertujuan untuk memperoleh metode pengujian mutu benih yang dapat diacuoleh laboratorium benih dalam menetapkan mutu benih koro pedang.

8). Kajian Gejala “White Tip” oleh Nematoda Terbawa Benih Padi ‘Aphelenchoidesbesseyi’. Metode ini bertujuan untuk mengetahui gejala penyakit “white tip” yangdisebabkan oleh nematoda parasit terbawa benih padi Aphelenchoides besseyidi rumah kasa, dan mengetahui jumlah minimal spesimen nematoda yang dapatmenimbulkan gejala.

9). Observasi Spesies Sensitif Dari Indonesia Untuk Uji Fitotoksisitas MediaPerkecambahan. Metode ini bertujuan untuk membuktikan media bebas daribahan beracun, dilakukan uji fitotoksisitas dengan menumbuhkan setidaknyadua spesies sensitif pada media yang diuji.

53

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

menginventarisasi patogen terbawa umbi/rimpang ganyong, serta melengkapipersyaratan sertifikasi dalam pemeriksaan lapangan (metode pemeriksaanpertanaman, isolasi waktu, penentuan fase pemeriksaan lapang).

4). Korelasi Status Kesehatan Benih Padi di Laboratorium dengan SeranganPenyakit BLB (Bacterial Leaf Blight) di Rumah Kaca dan Box Pertumbuhan.Metode ini bertujuan untuk mendapatkan korelasi status kesehatan benihdengan serangan penyakit di lapang sehingga dapat digunakan sebagai bahanpenyusunan standar mutu laboratorium parameter kesehatan benih padi.

5). Pengkajian Metode Uji Kesehatan Benih Sesuai ISTA Rules. Metode inibertujuan untuk mengetahui kemampuan laboratorium dalam menerapkanmetode uji kesehatan benih berdasarkan ISTA Rules, mendapatkan referensiyang mutakhir dan menambah wawasan pengawas benih tanaman dalammenerapkan metode pengujian kesehatan benih di laboratorium, sertameningkatkan pelayanan kepada masyarakat perbenihan atau pihak-pihak lainyang berkepentingan dalam menjaga mutu benih yang beredar.

6). Pemanfaatan Penanda DNA dalam Verifikasi Kebenaran Varietas Benih Padi.Metode ini bertujuan untuk memperoleh metode dan prosedur uji DNA melaluipemilihan penanda DNA yang akurat untuk verifikasi beberapa varietas benihpadi dan memperoleh penanda spesifik DNA beberapa varietas benih padi.

7). Identifikasi Metode Pengujian Mutu Benih Koro Pedang Di Laboratorium. Metodeini bertujuan untuk memperoleh metode pengujian mutu benih yang dapat diacuoleh laboratorium benih dalam menetapkan mutu benih koro pedang.

8). Kajian Gejala “White Tip” oleh Nematoda Terbawa Benih Padi ‘Aphelenchoidesbesseyi’. Metode ini bertujuan untuk mengetahui gejala penyakit “white tip” yangdisebabkan oleh nematoda parasit terbawa benih padi Aphelenchoides besseyidi rumah kasa, dan mengetahui jumlah minimal spesimen nematoda yang dapatmenimbulkan gejala.

9). Observasi Spesies Sensitif Dari Indonesia Untuk Uji Fitotoksisitas MediaPerkecambahan. Metode ini bertujuan untuk membuktikan media bebas daribahan beracun, dilakukan uji fitotoksisitas dengan menumbuhkan setidaknyadua spesies sensitif pada media yang diuji.

53

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

menginventarisasi patogen terbawa umbi/rimpang ganyong, serta melengkapipersyaratan sertifikasi dalam pemeriksaan lapangan (metode pemeriksaanpertanaman, isolasi waktu, penentuan fase pemeriksaan lapang).

4). Korelasi Status Kesehatan Benih Padi di Laboratorium dengan SeranganPenyakit BLB (Bacterial Leaf Blight) di Rumah Kaca dan Box Pertumbuhan.Metode ini bertujuan untuk mendapatkan korelasi status kesehatan benihdengan serangan penyakit di lapang sehingga dapat digunakan sebagai bahanpenyusunan standar mutu laboratorium parameter kesehatan benih padi.

5). Pengkajian Metode Uji Kesehatan Benih Sesuai ISTA Rules. Metode inibertujuan untuk mengetahui kemampuan laboratorium dalam menerapkanmetode uji kesehatan benih berdasarkan ISTA Rules, mendapatkan referensiyang mutakhir dan menambah wawasan pengawas benih tanaman dalammenerapkan metode pengujian kesehatan benih di laboratorium, sertameningkatkan pelayanan kepada masyarakat perbenihan atau pihak-pihak lainyang berkepentingan dalam menjaga mutu benih yang beredar.

6). Pemanfaatan Penanda DNA dalam Verifikasi Kebenaran Varietas Benih Padi.Metode ini bertujuan untuk memperoleh metode dan prosedur uji DNA melaluipemilihan penanda DNA yang akurat untuk verifikasi beberapa varietas benihpadi dan memperoleh penanda spesifik DNA beberapa varietas benih padi.

7). Identifikasi Metode Pengujian Mutu Benih Koro Pedang Di Laboratorium. Metodeini bertujuan untuk memperoleh metode pengujian mutu benih yang dapat diacuoleh laboratorium benih dalam menetapkan mutu benih koro pedang.

8). Kajian Gejala “White Tip” oleh Nematoda Terbawa Benih Padi ‘Aphelenchoidesbesseyi’. Metode ini bertujuan untuk mengetahui gejala penyakit “white tip” yangdisebabkan oleh nematoda parasit terbawa benih padi Aphelenchoides besseyidi rumah kasa, dan mengetahui jumlah minimal spesimen nematoda yang dapatmenimbulkan gejala.

9). Observasi Spesies Sensitif Dari Indonesia Untuk Uji Fitotoksisitas MediaPerkecambahan. Metode ini bertujuan untuk membuktikan media bebas daribahan beracun, dilakukan uji fitotoksisitas dengan menumbuhkan setidaknyadua spesies sensitif pada media yang diuji.

Page 85: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

54

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

10). Pengaruh Berbagai Kondisi Penyimpanan pada Kios Benih terhadap KetahananMutu benih. Metode ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan mutu benihdalam berbagai kondisi penyimpanan pada kios benih serta menetapkan intervalwaktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan/pengecekan mutu benihberedar.

4.6.2. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu

Penerapan sistem manajemen mutu laboratorium bertujuan untuk menciptakanlaboratorium penguji benih yang sesuai standar dan membantu laboratorium dalammenerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008.Pada tahun 2014, telah dilaksanakan fasilitasi penerapan sistem manajemen mutulaboratorium pada 10 laboratorium (125% dari target 8 laboratorium), terdiri dari 6laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN (BPSBTPH Bengkulu, BPSBTPHLampung, UPT PMSBPTPH Sulawesi Tengah, UPTD BPSPT Jambi, UPTD PSBTPHKalimantan Timur dan BPSBTPH Kalimantan Tengah), 2 laboratorium sedang dalamproses pengajuan akreditasi (UPT BPSBTPH Riau dan BPSBTPH Gorontalo), dan 2laboratorium sedang dalam proses persiapan akreditasi (BPSBTPH Papua danBPSBTPH Bali).

4.6.3. Uji Profisiensi

Kegiatan uji profisiensi bertujuan untuk menilai unjuk kerja laboratorium pengujian mutubenih, baik yang ada di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BPSBTPH) maupun usaha perbenihan swasta.

Pada tahun 2014, telah dilaksanakan kegiatan uji profisiensi pada 43 laboratorium(134,38% dari target 32 balai). Uji profisiensi dilaksanakan dengan bahan uji terdiri daribenih padi (Oryza sativa) varietas Inpari 27 dan benih sawi (Brassica rappa) varietasTosakan dengan parameter pengujian meliputi penetapan kadar air, analisis kemurniandan daya berkecambah.

Berdasarkan hasil evaluasi, secara umum laboratorium telah menerapkan sistemmanajemen mutu laboratorium dengan memiliki analis yang telah mengikuti pelatihanpengujian mutu benih, sarana dan prasarana pengujian, peralatan pengujian yangmemadai untuk parameter pengujian kadar air, kemurnian dan daya berkecambah

54

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

10). Pengaruh Berbagai Kondisi Penyimpanan pada Kios Benih terhadap KetahananMutu benih. Metode ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan mutu benihdalam berbagai kondisi penyimpanan pada kios benih serta menetapkan intervalwaktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan/pengecekan mutu benihberedar.

4.6.2. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu

Penerapan sistem manajemen mutu laboratorium bertujuan untuk menciptakanlaboratorium penguji benih yang sesuai standar dan membantu laboratorium dalammenerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008.Pada tahun 2014, telah dilaksanakan fasilitasi penerapan sistem manajemen mutulaboratorium pada 10 laboratorium (125% dari target 8 laboratorium), terdiri dari 6laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN (BPSBTPH Bengkulu, BPSBTPHLampung, UPT PMSBPTPH Sulawesi Tengah, UPTD BPSPT Jambi, UPTD PSBTPHKalimantan Timur dan BPSBTPH Kalimantan Tengah), 2 laboratorium sedang dalamproses pengajuan akreditasi (UPT BPSBTPH Riau dan BPSBTPH Gorontalo), dan 2laboratorium sedang dalam proses persiapan akreditasi (BPSBTPH Papua danBPSBTPH Bali).

4.6.3. Uji Profisiensi

Kegiatan uji profisiensi bertujuan untuk menilai unjuk kerja laboratorium pengujian mutubenih, baik yang ada di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BPSBTPH) maupun usaha perbenihan swasta.

Pada tahun 2014, telah dilaksanakan kegiatan uji profisiensi pada 43 laboratorium(134,38% dari target 32 balai). Uji profisiensi dilaksanakan dengan bahan uji terdiri daribenih padi (Oryza sativa) varietas Inpari 27 dan benih sawi (Brassica rappa) varietasTosakan dengan parameter pengujian meliputi penetapan kadar air, analisis kemurniandan daya berkecambah.

Berdasarkan hasil evaluasi, secara umum laboratorium telah menerapkan sistemmanajemen mutu laboratorium dengan memiliki analis yang telah mengikuti pelatihanpengujian mutu benih, sarana dan prasarana pengujian, peralatan pengujian yangmemadai untuk parameter pengujian kadar air, kemurnian dan daya berkecambah

54

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

10). Pengaruh Berbagai Kondisi Penyimpanan pada Kios Benih terhadap KetahananMutu benih. Metode ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan mutu benihdalam berbagai kondisi penyimpanan pada kios benih serta menetapkan intervalwaktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan/pengecekan mutu benihberedar.

4.6.2. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu

Penerapan sistem manajemen mutu laboratorium bertujuan untuk menciptakanlaboratorium penguji benih yang sesuai standar dan membantu laboratorium dalammenerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008.Pada tahun 2014, telah dilaksanakan fasilitasi penerapan sistem manajemen mutulaboratorium pada 10 laboratorium (125% dari target 8 laboratorium), terdiri dari 6laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN (BPSBTPH Bengkulu, BPSBTPHLampung, UPT PMSBPTPH Sulawesi Tengah, UPTD BPSPT Jambi, UPTD PSBTPHKalimantan Timur dan BPSBTPH Kalimantan Tengah), 2 laboratorium sedang dalamproses pengajuan akreditasi (UPT BPSBTPH Riau dan BPSBTPH Gorontalo), dan 2laboratorium sedang dalam proses persiapan akreditasi (BPSBTPH Papua danBPSBTPH Bali).

4.6.3. Uji Profisiensi

Kegiatan uji profisiensi bertujuan untuk menilai unjuk kerja laboratorium pengujian mutubenih, baik yang ada di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan danHortikultura (BPSBTPH) maupun usaha perbenihan swasta.

Pada tahun 2014, telah dilaksanakan kegiatan uji profisiensi pada 43 laboratorium(134,38% dari target 32 balai). Uji profisiensi dilaksanakan dengan bahan uji terdiri daribenih padi (Oryza sativa) varietas Inpari 27 dan benih sawi (Brassica rappa) varietasTosakan dengan parameter pengujian meliputi penetapan kadar air, analisis kemurniandan daya berkecambah.

Berdasarkan hasil evaluasi, secara umum laboratorium telah menerapkan sistemmanajemen mutu laboratorium dengan memiliki analis yang telah mengikuti pelatihanpengujian mutu benih, sarana dan prasarana pengujian, peralatan pengujian yangmemadai untuk parameter pengujian kadar air, kemurnian dan daya berkecambah

Page 86: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

55

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

serta kondisi akomodasi dan lingkungan. Namun masih dijumpai beberapalaboratorium yang kinerjanya belum memuaskan.

Untuk meningkatkan kinerja laboratorium yang belum memuaskan diperlukaninvestigasi penyebab ketidaksesuaian dengan mencari akar permasalahan danmengidentifikasi penyebab yang potensial terhadap ketidaksesuaian hasil pengujianserta menentukan tindakan perbaikan yang paling efektif untuk mencegah timbulnyaketidaksesuaian yang sama. Sedangkan untuk laboratorium yang kinerjanyamemuaskan agar melakukan peningkatan yang berkelanjutan.

4.6.4. Pelayanan Pengujian Mutu Benih

Kegiatan pelayanan pengujian mutu benih bertujuan untuk menerapkan metode ujibaku/standar mutu benih berdasarkan ISTA Rules dari aspek fisik, fisiologis, genetikmaupun kesehatan benih, dan aplikasi hasil validasi dari pengembangan metode baru,guna memenuhi permintaan keterangan mutu benih dari customer internal maupuneksternal.

Ruang lingkup pelayanan pengujian terdiri dari uji eksternal yang meliputi uji servisuntuk sertifikat ISTA, uji banding, dan uji profisiensi dari customer, serta uji internalyang meliputi pemeliharaan ruang lingkup pengujian terakreditasi, uji banding unjukkerja laboratorium/analis, pengecekan/kalibrasi alat untuk pengukuran.

Pada tahun 2014, realisasi kegiatan pelayanan pengujian mutu benih mencapai 1.086sampel benih (108,60% dari target 1.000 sampel), terdiri dari 519 sampel ujipemeliharaan ruang lingkup pengujian terakreditasi, 261 sampel uji profisiensi, 208sampel uji petik, dan 98 sampel uji servis untuk sertifikat ISTA. Pelayanan pengujianmutu benih yang telah dilaksanakan meliputi komoditas benih tanaman pangan danhortikultura.

4.6.5. Uji Petik Mutu Benih

Kegiatan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura dilaksanakan dalamrangka upaya pengawasan peredaran benih yang beredar di Indonesia. Kegiatan inibertujuan untuk mengetahui kesesuaian mutu benih dengan persyaratan standar mutubenih sehingga menghasilkan data yang menunjukkan kondisi mutu benih yang

55

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

serta kondisi akomodasi dan lingkungan. Namun masih dijumpai beberapalaboratorium yang kinerjanya belum memuaskan.

Untuk meningkatkan kinerja laboratorium yang belum memuaskan diperlukaninvestigasi penyebab ketidaksesuaian dengan mencari akar permasalahan danmengidentifikasi penyebab yang potensial terhadap ketidaksesuaian hasil pengujianserta menentukan tindakan perbaikan yang paling efektif untuk mencegah timbulnyaketidaksesuaian yang sama. Sedangkan untuk laboratorium yang kinerjanyamemuaskan agar melakukan peningkatan yang berkelanjutan.

4.6.4. Pelayanan Pengujian Mutu Benih

Kegiatan pelayanan pengujian mutu benih bertujuan untuk menerapkan metode ujibaku/standar mutu benih berdasarkan ISTA Rules dari aspek fisik, fisiologis, genetikmaupun kesehatan benih, dan aplikasi hasil validasi dari pengembangan metode baru,guna memenuhi permintaan keterangan mutu benih dari customer internal maupuneksternal.

Ruang lingkup pelayanan pengujian terdiri dari uji eksternal yang meliputi uji servisuntuk sertifikat ISTA, uji banding, dan uji profisiensi dari customer, serta uji internalyang meliputi pemeliharaan ruang lingkup pengujian terakreditasi, uji banding unjukkerja laboratorium/analis, pengecekan/kalibrasi alat untuk pengukuran.

Pada tahun 2014, realisasi kegiatan pelayanan pengujian mutu benih mencapai 1.086sampel benih (108,60% dari target 1.000 sampel), terdiri dari 519 sampel ujipemeliharaan ruang lingkup pengujian terakreditasi, 261 sampel uji profisiensi, 208sampel uji petik, dan 98 sampel uji servis untuk sertifikat ISTA. Pelayanan pengujianmutu benih yang telah dilaksanakan meliputi komoditas benih tanaman pangan danhortikultura.

4.6.5. Uji Petik Mutu Benih

Kegiatan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura dilaksanakan dalamrangka upaya pengawasan peredaran benih yang beredar di Indonesia. Kegiatan inibertujuan untuk mengetahui kesesuaian mutu benih dengan persyaratan standar mutubenih sehingga menghasilkan data yang menunjukkan kondisi mutu benih yang

55

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

serta kondisi akomodasi dan lingkungan. Namun masih dijumpai beberapalaboratorium yang kinerjanya belum memuaskan.

Untuk meningkatkan kinerja laboratorium yang belum memuaskan diperlukaninvestigasi penyebab ketidaksesuaian dengan mencari akar permasalahan danmengidentifikasi penyebab yang potensial terhadap ketidaksesuaian hasil pengujianserta menentukan tindakan perbaikan yang paling efektif untuk mencegah timbulnyaketidaksesuaian yang sama. Sedangkan untuk laboratorium yang kinerjanyamemuaskan agar melakukan peningkatan yang berkelanjutan.

4.6.4. Pelayanan Pengujian Mutu Benih

Kegiatan pelayanan pengujian mutu benih bertujuan untuk menerapkan metode ujibaku/standar mutu benih berdasarkan ISTA Rules dari aspek fisik, fisiologis, genetikmaupun kesehatan benih, dan aplikasi hasil validasi dari pengembangan metode baru,guna memenuhi permintaan keterangan mutu benih dari customer internal maupuneksternal.

Ruang lingkup pelayanan pengujian terdiri dari uji eksternal yang meliputi uji servisuntuk sertifikat ISTA, uji banding, dan uji profisiensi dari customer, serta uji internalyang meliputi pemeliharaan ruang lingkup pengujian terakreditasi, uji banding unjukkerja laboratorium/analis, pengecekan/kalibrasi alat untuk pengukuran.

Pada tahun 2014, realisasi kegiatan pelayanan pengujian mutu benih mencapai 1.086sampel benih (108,60% dari target 1.000 sampel), terdiri dari 519 sampel ujipemeliharaan ruang lingkup pengujian terakreditasi, 261 sampel uji profisiensi, 208sampel uji petik, dan 98 sampel uji servis untuk sertifikat ISTA. Pelayanan pengujianmutu benih yang telah dilaksanakan meliputi komoditas benih tanaman pangan danhortikultura.

4.6.5. Uji Petik Mutu Benih

Kegiatan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura dilaksanakan dalamrangka upaya pengawasan peredaran benih yang beredar di Indonesia. Kegiatan inibertujuan untuk mengetahui kesesuaian mutu benih dengan persyaratan standar mutubenih sehingga menghasilkan data yang menunjukkan kondisi mutu benih yang

Page 87: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

56

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

beredar di beberapa wilayah di Indonesia, serta inventarisasi pathogen terbawa benihsebagai bahan masukan untuk menyusun pengembangan metode.

Pada tahun 2014 telah dilakukan pengujian mutu benih sebanyak 101 contoh benih(112,2% dari target 90 contoh benih). Pengambilan contoh benih untuk pengujiandilakukan di 8 provinsi, yaitu: Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah,Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa tengah dan Riau.

4.6.6. Koleksi Varietas/IPTB/DNA

Koleksi varietas merupakan kegiatan pengumpulan varietas/IPTB/DNA yang ditanammaupun disimpan dan terdokumentasi dengan baik serta dapat dimanfaatkan sebagaibahan acuan/pembanding dalam pengujian laboratorium bagi Pengawas BenihTanaman/pihak terkait dalam rangka pengenalan varietas dan sebagai material acuanyang mampu telusur dan dapat menjelaskan tentang perbedaan hasil pengujian.Realisasi jumlah koleksi varietas yang dihasilkan pada tahun 2014 sebanyak 94 jeniskoleksi (104,44% dari target 90 jenis).

4.6.7. Penerbitan Jurnal/Buletin/MajalahVigor

Buletin/majalah vigor merupakan salah satu sarana dalam menginformasikan danmenyebarkan hasil kegiatan pengembangan dan pengujian mutu benih kepadamasyarakat pengguna benih, serta kegiatan lainnya yang telah dilaksanakan, antaralain: pengembangan metode, validasi, dan penerapan sistem manajemen mutulaboratorium benih.

Realisasi penerbitan buletin/majalah vigor pada tahun 2014 sebanyak 2 edisi (100%dari target) dan telah didistribusikan ke Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih(BPSB) maupun instansi/pihak terkait yang membutuhkan.

4.7. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

4.7.1. Data dan Informasi Ramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan

Realisasi jumlah data dan informasi ramalan serangan Organisme PenggangguTumbuhan (OPT) pangan yang dihasilkan pada tahun 2014 mencapai 58 data

56

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

beredar di beberapa wilayah di Indonesia, serta inventarisasi pathogen terbawa benihsebagai bahan masukan untuk menyusun pengembangan metode.

Pada tahun 2014 telah dilakukan pengujian mutu benih sebanyak 101 contoh benih(112,2% dari target 90 contoh benih). Pengambilan contoh benih untuk pengujiandilakukan di 8 provinsi, yaitu: Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah,Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa tengah dan Riau.

4.6.6. Koleksi Varietas/IPTB/DNA

Koleksi varietas merupakan kegiatan pengumpulan varietas/IPTB/DNA yang ditanammaupun disimpan dan terdokumentasi dengan baik serta dapat dimanfaatkan sebagaibahan acuan/pembanding dalam pengujian laboratorium bagi Pengawas BenihTanaman/pihak terkait dalam rangka pengenalan varietas dan sebagai material acuanyang mampu telusur dan dapat menjelaskan tentang perbedaan hasil pengujian.Realisasi jumlah koleksi varietas yang dihasilkan pada tahun 2014 sebanyak 94 jeniskoleksi (104,44% dari target 90 jenis).

4.6.7. Penerbitan Jurnal/Buletin/MajalahVigor

Buletin/majalah vigor merupakan salah satu sarana dalam menginformasikan danmenyebarkan hasil kegiatan pengembangan dan pengujian mutu benih kepadamasyarakat pengguna benih, serta kegiatan lainnya yang telah dilaksanakan, antaralain: pengembangan metode, validasi, dan penerapan sistem manajemen mutulaboratorium benih.

Realisasi penerbitan buletin/majalah vigor pada tahun 2014 sebanyak 2 edisi (100%dari target) dan telah didistribusikan ke Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih(BPSB) maupun instansi/pihak terkait yang membutuhkan.

4.7. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

4.7.1. Data dan Informasi Ramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan

Realisasi jumlah data dan informasi ramalan serangan Organisme PenggangguTumbuhan (OPT) pangan yang dihasilkan pada tahun 2014 mencapai 58 data

56

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

beredar di beberapa wilayah di Indonesia, serta inventarisasi pathogen terbawa benihsebagai bahan masukan untuk menyusun pengembangan metode.

Pada tahun 2014 telah dilakukan pengujian mutu benih sebanyak 101 contoh benih(112,2% dari target 90 contoh benih). Pengambilan contoh benih untuk pengujiandilakukan di 8 provinsi, yaitu: Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah,Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa tengah dan Riau.

4.6.6. Koleksi Varietas/IPTB/DNA

Koleksi varietas merupakan kegiatan pengumpulan varietas/IPTB/DNA yang ditanammaupun disimpan dan terdokumentasi dengan baik serta dapat dimanfaatkan sebagaibahan acuan/pembanding dalam pengujian laboratorium bagi Pengawas BenihTanaman/pihak terkait dalam rangka pengenalan varietas dan sebagai material acuanyang mampu telusur dan dapat menjelaskan tentang perbedaan hasil pengujian.Realisasi jumlah koleksi varietas yang dihasilkan pada tahun 2014 sebanyak 94 jeniskoleksi (104,44% dari target 90 jenis).

4.6.7. Penerbitan Jurnal/Buletin/MajalahVigor

Buletin/majalah vigor merupakan salah satu sarana dalam menginformasikan danmenyebarkan hasil kegiatan pengembangan dan pengujian mutu benih kepadamasyarakat pengguna benih, serta kegiatan lainnya yang telah dilaksanakan, antaralain: pengembangan metode, validasi, dan penerapan sistem manajemen mutulaboratorium benih.

Realisasi penerbitan buletin/majalah vigor pada tahun 2014 sebanyak 2 edisi (100%dari target) dan telah didistribusikan ke Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih(BPSB) maupun instansi/pihak terkait yang membutuhkan.

4.7. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

4.7.1. Data dan Informasi Ramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan

Realisasi jumlah data dan informasi ramalan serangan Organisme PenggangguTumbuhan (OPT) pangan yang dihasilkan pada tahun 2014 mencapai 58 data

Page 88: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

57

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(107,41% dari target 54 data), terdiri dari data dan informasi ramalan serangan OPTpadi 26 data (100% dari target), OPT jagung 15 data (107,14% dari target 14 data),OPT kedelai 13 data (108,33% dari target 12 data), dan OPT aneka umbi 4 data (200%dari target 2 data). Data dan informasi ramalan serangan OPT tersebut berdasarkanfrekuensi pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan pengamatan keadaanlapang OPT di daerah sentra produksi tanaman pangan.

Pengamatan keadaan lapang OPT padi dilakukan di 14 provinsi, yaitu Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Barat,Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, NusaTenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Dari hasil pengamatan lapang, disamping OPTutama juga telah ditemukan 12 OPT padi spesifik lokasi, yaitu: hama siput murbei,ganjur, hama putih palsu, belalang, kepinding tanah, walang sangit, penyakit bercakcoklat Cercospora sp., kerdil rumput, kerdil hampa, busuk pelepah Sarocladium sp.,bacterial red stripe dan gangguan fisiologis.

Pengamatan keadaan lapang OPT jagung dilakukan di 11 provinsi, yaitu Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Aceh, Sumatera Selatan,Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara. Dari hasilpengamatan lapang, disamping OPT utama juga telah ditemukan 6 OPT jagungspesifik lokasi, yaitu: hama wereng jagung, belalang, penyakit hawar daun, karat daun,bercak coklat, dan busuk tongkol.

Pengamatan keadaan lapang OPT kedelai dilakukan di 8 provinsi, yaitu: Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Aceh, Lampung, dan SulawesiSelatan. Dari hasil pengamatan lapang, disamping OPT utama juga telah ditemukan 9OPT kedelai spesifik lokasi, yaitu: hama kepik polong Nezara sp., kumbang daunPaedonia, kutu daun Aphis sp., perusak polong Heliotis sp., kutu kebul Bimisia sp.,penggerek pucuk Melanagromyza sp., belalang, penyakit karat daun, dan virus mozaik.

Sedangkan pengamatan keadaan OPT aneka umbi dilakukan di 6 provinsi, yaitu JawaBarat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Lampung, dan Nusa TenggaraTimur. Dari hasil pengamatan lapang, disamping OPT utama juga telah ditemukan 4OPT spesifik lokasi ubikayu, yaitu: hama kutu kebul Bimisia sp., kutu daun Aphis sp.,penyakit hawar daun dan bercak coklat Cercospora sp., dan 4 OPT spesifik lokasi

57

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(107,41% dari target 54 data), terdiri dari data dan informasi ramalan serangan OPTpadi 26 data (100% dari target), OPT jagung 15 data (107,14% dari target 14 data),OPT kedelai 13 data (108,33% dari target 12 data), dan OPT aneka umbi 4 data (200%dari target 2 data). Data dan informasi ramalan serangan OPT tersebut berdasarkanfrekuensi pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan pengamatan keadaanlapang OPT di daerah sentra produksi tanaman pangan.

Pengamatan keadaan lapang OPT padi dilakukan di 14 provinsi, yaitu Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Barat,Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, NusaTenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Dari hasil pengamatan lapang, disamping OPTutama juga telah ditemukan 12 OPT padi spesifik lokasi, yaitu: hama siput murbei,ganjur, hama putih palsu, belalang, kepinding tanah, walang sangit, penyakit bercakcoklat Cercospora sp., kerdil rumput, kerdil hampa, busuk pelepah Sarocladium sp.,bacterial red stripe dan gangguan fisiologis.

Pengamatan keadaan lapang OPT jagung dilakukan di 11 provinsi, yaitu Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Aceh, Sumatera Selatan,Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara. Dari hasilpengamatan lapang, disamping OPT utama juga telah ditemukan 6 OPT jagungspesifik lokasi, yaitu: hama wereng jagung, belalang, penyakit hawar daun, karat daun,bercak coklat, dan busuk tongkol.

Pengamatan keadaan lapang OPT kedelai dilakukan di 8 provinsi, yaitu: Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Aceh, Lampung, dan SulawesiSelatan. Dari hasil pengamatan lapang, disamping OPT utama juga telah ditemukan 9OPT kedelai spesifik lokasi, yaitu: hama kepik polong Nezara sp., kumbang daunPaedonia, kutu daun Aphis sp., perusak polong Heliotis sp., kutu kebul Bimisia sp.,penggerek pucuk Melanagromyza sp., belalang, penyakit karat daun, dan virus mozaik.

Sedangkan pengamatan keadaan OPT aneka umbi dilakukan di 6 provinsi, yaitu JawaBarat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Lampung, dan Nusa TenggaraTimur. Dari hasil pengamatan lapang, disamping OPT utama juga telah ditemukan 4OPT spesifik lokasi ubikayu, yaitu: hama kutu kebul Bimisia sp., kutu daun Aphis sp.,penyakit hawar daun dan bercak coklat Cercospora sp., dan 4 OPT spesifik lokasi

57

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(107,41% dari target 54 data), terdiri dari data dan informasi ramalan serangan OPTpadi 26 data (100% dari target), OPT jagung 15 data (107,14% dari target 14 data),OPT kedelai 13 data (108,33% dari target 12 data), dan OPT aneka umbi 4 data (200%dari target 2 data). Data dan informasi ramalan serangan OPT tersebut berdasarkanfrekuensi pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan pengamatan keadaanlapang OPT di daerah sentra produksi tanaman pangan.

Pengamatan keadaan lapang OPT padi dilakukan di 14 provinsi, yaitu Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Barat,Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, NusaTenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Dari hasil pengamatan lapang, disamping OPTutama juga telah ditemukan 12 OPT padi spesifik lokasi, yaitu: hama siput murbei,ganjur, hama putih palsu, belalang, kepinding tanah, walang sangit, penyakit bercakcoklat Cercospora sp., kerdil rumput, kerdil hampa, busuk pelepah Sarocladium sp.,bacterial red stripe dan gangguan fisiologis.

Pengamatan keadaan lapang OPT jagung dilakukan di 11 provinsi, yaitu Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Aceh, Sumatera Selatan,Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara. Dari hasilpengamatan lapang, disamping OPT utama juga telah ditemukan 6 OPT jagungspesifik lokasi, yaitu: hama wereng jagung, belalang, penyakit hawar daun, karat daun,bercak coklat, dan busuk tongkol.

Pengamatan keadaan lapang OPT kedelai dilakukan di 8 provinsi, yaitu: Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Aceh, Lampung, dan SulawesiSelatan. Dari hasil pengamatan lapang, disamping OPT utama juga telah ditemukan 9OPT kedelai spesifik lokasi, yaitu: hama kepik polong Nezara sp., kumbang daunPaedonia, kutu daun Aphis sp., perusak polong Heliotis sp., kutu kebul Bimisia sp.,penggerek pucuk Melanagromyza sp., belalang, penyakit karat daun, dan virus mozaik.

Sedangkan pengamatan keadaan OPT aneka umbi dilakukan di 6 provinsi, yaitu JawaBarat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Lampung, dan Nusa TenggaraTimur. Dari hasil pengamatan lapang, disamping OPT utama juga telah ditemukan 4OPT spesifik lokasi ubikayu, yaitu: hama kutu kebul Bimisia sp., kutu daun Aphis sp.,penyakit hawar daun dan bercak coklat Cercospora sp., dan 4 OPT spesifik lokasi

Page 89: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

58

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

ubijalar, yaitu: hama kumbang daun, pengorok daun, kutu daun Aphis sp., dan penyakitkudis.

4.7.2. Model Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Model peramalan OPT yang telah dihasilkan pada tahun 2014 sebanyak 8 model(100% dari target 8 model), yaitu: model peramalan populasi Wereng Batang Cokelatdan intensitas serangan Penggerek Batang Padi, pengendalian hama tikus danpenyakit padi skala luas, pengendalian terhadap penyakit bulai pada tanaman jagung,peramalan tungau merah tanaman ubikayu, peramalan serangan kumbang tanamanubijalar, penerapan paket teknologi pengendalian OPT tanaman kedelai skala luas,pengamatan penyakit karat daun tanaman kacang tanah, dan pengamatan OPT utamatanaman kacang hijau.

1). Aplikasi Simulasi Model Pakar OPT Padi (Pak Odi) untuk Peramalan WerengBatang Cokelat dan Penggerek Batang Padi. Teknologi yang dihasilkan adalahpengembangan software simulasi model Pak Odi versi 1.1, dengan penambahangrafik pustaka spektral, frame input parameter, output grafik dan analisis denganmenggunakan pustaka spektral.

2). Pengendalian Tikus dan Penyakit Padi Skala Luas.Teknologi yang dihasilkanadalah penerapan paket teknologi pengendalian tikus secara lengkap sejakpratanam hingga di pertanaman dengan melibatkan seluruh komponenmasyarakat, petani, dan petugas. Paket teknologi pengendalian tikus yangdigunakan adalah gropyokan, TBS, dan pemanfaatan burung hantu.

3). Aplikasi Beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap Penyakit Bulaipada Tanaman Jagung. Teknologi yang dihasilkan adalah pengendalian yangdilakukan dengan rebusan lengkuas dengan konsentrasi 50 gram lengkuassegar per liter air dan ditambah 2 gram deterjen sebagai pengikat larutan dalammengendalikan penyakit Bulai pada tanaman jagung. Aplikasi dilakukan mulaidari benih dengan perendaman sampai dengan 8 MST dengan penyemprotandipertanaman dengan interval dua minggu sekali.Jumlahlarutanrebusanlengkuas yang dibutuhkan untuk 1 ha pertanaman sebanyak 280 liter larutan.

4). Model Peramalan Tungau Merah (Tetranychus cinnabarinus Boisduval) padaUbikayu (Manihot esculenta Crantz). Teknologi yang dihasilkan adalah

58

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

ubijalar, yaitu: hama kumbang daun, pengorok daun, kutu daun Aphis sp., dan penyakitkudis.

4.7.2. Model Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Model peramalan OPT yang telah dihasilkan pada tahun 2014 sebanyak 8 model(100% dari target 8 model), yaitu: model peramalan populasi Wereng Batang Cokelatdan intensitas serangan Penggerek Batang Padi, pengendalian hama tikus danpenyakit padi skala luas, pengendalian terhadap penyakit bulai pada tanaman jagung,peramalan tungau merah tanaman ubikayu, peramalan serangan kumbang tanamanubijalar, penerapan paket teknologi pengendalian OPT tanaman kedelai skala luas,pengamatan penyakit karat daun tanaman kacang tanah, dan pengamatan OPT utamatanaman kacang hijau.

1). Aplikasi Simulasi Model Pakar OPT Padi (Pak Odi) untuk Peramalan WerengBatang Cokelat dan Penggerek Batang Padi. Teknologi yang dihasilkan adalahpengembangan software simulasi model Pak Odi versi 1.1, dengan penambahangrafik pustaka spektral, frame input parameter, output grafik dan analisis denganmenggunakan pustaka spektral.

2). Pengendalian Tikus dan Penyakit Padi Skala Luas.Teknologi yang dihasilkanadalah penerapan paket teknologi pengendalian tikus secara lengkap sejakpratanam hingga di pertanaman dengan melibatkan seluruh komponenmasyarakat, petani, dan petugas. Paket teknologi pengendalian tikus yangdigunakan adalah gropyokan, TBS, dan pemanfaatan burung hantu.

3). Aplikasi Beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap Penyakit Bulaipada Tanaman Jagung. Teknologi yang dihasilkan adalah pengendalian yangdilakukan dengan rebusan lengkuas dengan konsentrasi 50 gram lengkuassegar per liter air dan ditambah 2 gram deterjen sebagai pengikat larutan dalammengendalikan penyakit Bulai pada tanaman jagung. Aplikasi dilakukan mulaidari benih dengan perendaman sampai dengan 8 MST dengan penyemprotandipertanaman dengan interval dua minggu sekali.Jumlahlarutanrebusanlengkuas yang dibutuhkan untuk 1 ha pertanaman sebanyak 280 liter larutan.

4). Model Peramalan Tungau Merah (Tetranychus cinnabarinus Boisduval) padaUbikayu (Manihot esculenta Crantz). Teknologi yang dihasilkan adalah

58

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

ubijalar, yaitu: hama kumbang daun, pengorok daun, kutu daun Aphis sp., dan penyakitkudis.

4.7.2. Model Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Model peramalan OPT yang telah dihasilkan pada tahun 2014 sebanyak 8 model(100% dari target 8 model), yaitu: model peramalan populasi Wereng Batang Cokelatdan intensitas serangan Penggerek Batang Padi, pengendalian hama tikus danpenyakit padi skala luas, pengendalian terhadap penyakit bulai pada tanaman jagung,peramalan tungau merah tanaman ubikayu, peramalan serangan kumbang tanamanubijalar, penerapan paket teknologi pengendalian OPT tanaman kedelai skala luas,pengamatan penyakit karat daun tanaman kacang tanah, dan pengamatan OPT utamatanaman kacang hijau.

1). Aplikasi Simulasi Model Pakar OPT Padi (Pak Odi) untuk Peramalan WerengBatang Cokelat dan Penggerek Batang Padi. Teknologi yang dihasilkan adalahpengembangan software simulasi model Pak Odi versi 1.1, dengan penambahangrafik pustaka spektral, frame input parameter, output grafik dan analisis denganmenggunakan pustaka spektral.

2). Pengendalian Tikus dan Penyakit Padi Skala Luas.Teknologi yang dihasilkanadalah penerapan paket teknologi pengendalian tikus secara lengkap sejakpratanam hingga di pertanaman dengan melibatkan seluruh komponenmasyarakat, petani, dan petugas. Paket teknologi pengendalian tikus yangdigunakan adalah gropyokan, TBS, dan pemanfaatan burung hantu.

3). Aplikasi Beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap Penyakit Bulaipada Tanaman Jagung. Teknologi yang dihasilkan adalah pengendalian yangdilakukan dengan rebusan lengkuas dengan konsentrasi 50 gram lengkuassegar per liter air dan ditambah 2 gram deterjen sebagai pengikat larutan dalammengendalikan penyakit Bulai pada tanaman jagung. Aplikasi dilakukan mulaidari benih dengan perendaman sampai dengan 8 MST dengan penyemprotandipertanaman dengan interval dua minggu sekali.Jumlahlarutanrebusanlengkuas yang dibutuhkan untuk 1 ha pertanaman sebanyak 280 liter larutan.

4). Model Peramalan Tungau Merah (Tetranychus cinnabarinus Boisduval) padaUbikayu (Manihot esculenta Crantz). Teknologi yang dihasilkan adalah

Page 90: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

59

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kepadatan populasi tungau merah pada tanaman ubikayu pada fase vegetatif(30-90 HST) dapat diramalkan dengan tingkat kontribusi 60%, fase generatif(120-165 HST) dapat diramalkan dengan tingkat kontribusi 66%, dan produksidapat diramalkan dari jumlah dan lama infestasi dengan tingkat kontribusi 62%.

5). Pengembangan Model Peramalan Serangan Kumbang Cylas formicarius Fpada Tanaman Ubijalar. Teknologi yang dihasilkan adalah intensitas serangankumbang pada tanaman ubijalar pada saat panen dapat diramalkan dari populasikumbang pada umur 12 MSTdengan tingkat kontribusi 77,55%.

6). Penerapan Paket Teknologi Pengendalian OPT pada Tanaman Kedelai SkalaLuas. Teknologi yang dihasilkan adalah komponen pengendalian agens hayatiyang diaplikasikan berdasarkan ambang pengendalian OPT sasaran sejaktanam hingga menjelang panen.

7). Pengembangan Metode Pengamatan Penyakit Karat Daun (Pucciniaarachidis)pada Tanaman Kacang Tanah. Untuk mendapatkan data/informasi yang baikpada suatu wilayah pengamatan dibutuhkan 10 hamparan, masing-masinghamparan terdiri dari 3 petak dan masing-masing petak diamati 25 rumpun.

8). Pengembangan Metode Pengamatan OPT Utama pada Tanaman Kacang Hijau.Untuk mendapatkan data/informasi yang baik pada suatu wilayah pengamatandibutuhkan 10 hamparan, masing-masing hamparan terdiri dari 47 rumpun.

4.7.3. Penerapan dan Pengembangan Model Peramalan Organisme PenggangguTumbuhan

Penerapan dan pengembangan model peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan(OPT) tahun 2014 telah dilaksanakan di 29 lokasi (103,57% dari target 28 lokasi),terdiri dari pengembangan peramalan OPTspesifik lokasi di 19 lokasi (110,00% daritarget 18 lokasi), dan penerapan model peramalan OPT di 10 lokasi (100% dari target10 lokasi).

Lokasi pengembangan model peramalan OPT tanaman pangan meliputi ProvinsiSumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, KepulauanRiau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara

59

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kepadatan populasi tungau merah pada tanaman ubikayu pada fase vegetatif(30-90 HST) dapat diramalkan dengan tingkat kontribusi 60%, fase generatif(120-165 HST) dapat diramalkan dengan tingkat kontribusi 66%, dan produksidapat diramalkan dari jumlah dan lama infestasi dengan tingkat kontribusi 62%.

5). Pengembangan Model Peramalan Serangan Kumbang Cylas formicarius Fpada Tanaman Ubijalar. Teknologi yang dihasilkan adalah intensitas serangankumbang pada tanaman ubijalar pada saat panen dapat diramalkan dari populasikumbang pada umur 12 MSTdengan tingkat kontribusi 77,55%.

6). Penerapan Paket Teknologi Pengendalian OPT pada Tanaman Kedelai SkalaLuas. Teknologi yang dihasilkan adalah komponen pengendalian agens hayatiyang diaplikasikan berdasarkan ambang pengendalian OPT sasaran sejaktanam hingga menjelang panen.

7). Pengembangan Metode Pengamatan Penyakit Karat Daun (Pucciniaarachidis)pada Tanaman Kacang Tanah. Untuk mendapatkan data/informasi yang baikpada suatu wilayah pengamatan dibutuhkan 10 hamparan, masing-masinghamparan terdiri dari 3 petak dan masing-masing petak diamati 25 rumpun.

8). Pengembangan Metode Pengamatan OPT Utama pada Tanaman Kacang Hijau.Untuk mendapatkan data/informasi yang baik pada suatu wilayah pengamatandibutuhkan 10 hamparan, masing-masing hamparan terdiri dari 47 rumpun.

4.7.3. Penerapan dan Pengembangan Model Peramalan Organisme PenggangguTumbuhan

Penerapan dan pengembangan model peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan(OPT) tahun 2014 telah dilaksanakan di 29 lokasi (103,57% dari target 28 lokasi),terdiri dari pengembangan peramalan OPTspesifik lokasi di 19 lokasi (110,00% daritarget 18 lokasi), dan penerapan model peramalan OPT di 10 lokasi (100% dari target10 lokasi).

Lokasi pengembangan model peramalan OPT tanaman pangan meliputi ProvinsiSumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, KepulauanRiau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara

59

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kepadatan populasi tungau merah pada tanaman ubikayu pada fase vegetatif(30-90 HST) dapat diramalkan dengan tingkat kontribusi 60%, fase generatif(120-165 HST) dapat diramalkan dengan tingkat kontribusi 66%, dan produksidapat diramalkan dari jumlah dan lama infestasi dengan tingkat kontribusi 62%.

5). Pengembangan Model Peramalan Serangan Kumbang Cylas formicarius Fpada Tanaman Ubijalar. Teknologi yang dihasilkan adalah intensitas serangankumbang pada tanaman ubijalar pada saat panen dapat diramalkan dari populasikumbang pada umur 12 MSTdengan tingkat kontribusi 77,55%.

6). Penerapan Paket Teknologi Pengendalian OPT pada Tanaman Kedelai SkalaLuas. Teknologi yang dihasilkan adalah komponen pengendalian agens hayatiyang diaplikasikan berdasarkan ambang pengendalian OPT sasaran sejaktanam hingga menjelang panen.

7). Pengembangan Metode Pengamatan Penyakit Karat Daun (Pucciniaarachidis)pada Tanaman Kacang Tanah. Untuk mendapatkan data/informasi yang baikpada suatu wilayah pengamatan dibutuhkan 10 hamparan, masing-masinghamparan terdiri dari 3 petak dan masing-masing petak diamati 25 rumpun.

8). Pengembangan Metode Pengamatan OPT Utama pada Tanaman Kacang Hijau.Untuk mendapatkan data/informasi yang baik pada suatu wilayah pengamatandibutuhkan 10 hamparan, masing-masing hamparan terdiri dari 47 rumpun.

4.7.3. Penerapan dan Pengembangan Model Peramalan Organisme PenggangguTumbuhan

Penerapan dan pengembangan model peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan(OPT) tahun 2014 telah dilaksanakan di 29 lokasi (103,57% dari target 28 lokasi),terdiri dari pengembangan peramalan OPTspesifik lokasi di 19 lokasi (110,00% daritarget 18 lokasi), dan penerapan model peramalan OPT di 10 lokasi (100% dari target10 lokasi).

Lokasi pengembangan model peramalan OPT tanaman pangan meliputi ProvinsiSumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, KepulauanRiau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara

Page 91: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

60

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

Sedangkan lokasi penerapan model peramalan OPT tanaman pangan, yaitu: Riau,Bengkulu, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.

4.7.4. Perbanyakan Agens Pengendali Hayati Padat dan Cair

Realisasi perbanyakan agens pengendali hayati padat tahun 2014 sebanyak 3.507 kg(100,20% dari target 3.500 kg), terdiri dari Beauveria sp. 420 kg, Trichoderma sp.2.884 kg dan Metarrhizium sp. 203 kg. Sedangkan realisasi perbanyakan agenspengendali hayati cair 3.955 test tube (113,00% dari target 3.500 test tube), terdiri dariPaenibacillus polymixa 1.670 test tube, Trichoderma sp. 625 test tube, Pseudomonasflourescens 385 test tube, Metarrhizium sp. 275 test tube, Beauveria sp. 625 test tube,Gliocladium sp. 270 test tube dan Verticillium sp. 105 test tube.

Tabel 46. Realisasi Produk Agens Pengendali Hayati Tahun 2014

Target(Kg/Test tube) (Kg/Test tube) (%)

1 Agens Pengendali Hayati Padat (Kg) 3.500 3.507 100,202 Agens Pengendali Hayati Cair (Test tube) 3.500 3.955 113,00

No Uraian Realisasi

Hasil perbanyakan agens pengendali hayati (padat dan cair) tersebut telahdimanfaatkan berdasarkan kebutuhan/permintaan daerah (petugas dan petanipengembang agens hayati, instansi terkait). Produk agens pengendali hayati padatseluruhya telah didistribusikan ke 22 provinsi, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Riau,Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat,DI Yogyakarta, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Bali,Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Kalimantan Utara.

Sedangkan produk agens pengendali hayati cair telah didistribusikan sebanyak 3.746test tube ke 28 provinsi, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi,Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, DIYogyakarta, Jawa Timur, DKI Jakarta,Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara,

60

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

Sedangkan lokasi penerapan model peramalan OPT tanaman pangan, yaitu: Riau,Bengkulu, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.

4.7.4. Perbanyakan Agens Pengendali Hayati Padat dan Cair

Realisasi perbanyakan agens pengendali hayati padat tahun 2014 sebanyak 3.507 kg(100,20% dari target 3.500 kg), terdiri dari Beauveria sp. 420 kg, Trichoderma sp.2.884 kg dan Metarrhizium sp. 203 kg. Sedangkan realisasi perbanyakan agenspengendali hayati cair 3.955 test tube (113,00% dari target 3.500 test tube), terdiri dariPaenibacillus polymixa 1.670 test tube, Trichoderma sp. 625 test tube, Pseudomonasflourescens 385 test tube, Metarrhizium sp. 275 test tube, Beauveria sp. 625 test tube,Gliocladium sp. 270 test tube dan Verticillium sp. 105 test tube.

Tabel 46. Realisasi Produk Agens Pengendali Hayati Tahun 2014

Target(Kg/Test tube) (Kg/Test tube) (%)

1 Agens Pengendali Hayati Padat (Kg) 3.500 3.507 100,202 Agens Pengendali Hayati Cair (Test tube) 3.500 3.955 113,00

No Uraian Realisasi

Hasil perbanyakan agens pengendali hayati (padat dan cair) tersebut telahdimanfaatkan berdasarkan kebutuhan/permintaan daerah (petugas dan petanipengembang agens hayati, instansi terkait). Produk agens pengendali hayati padatseluruhya telah didistribusikan ke 22 provinsi, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Riau,Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat,DI Yogyakarta, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Bali,Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Kalimantan Utara.

Sedangkan produk agens pengendali hayati cair telah didistribusikan sebanyak 3.746test tube ke 28 provinsi, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi,Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, DIYogyakarta, Jawa Timur, DKI Jakarta,Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara,

60

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

Sedangkan lokasi penerapan model peramalan OPT tanaman pangan, yaitu: Riau,Bengkulu, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.

4.7.4. Perbanyakan Agens Pengendali Hayati Padat dan Cair

Realisasi perbanyakan agens pengendali hayati padat tahun 2014 sebanyak 3.507 kg(100,20% dari target 3.500 kg), terdiri dari Beauveria sp. 420 kg, Trichoderma sp.2.884 kg dan Metarrhizium sp. 203 kg. Sedangkan realisasi perbanyakan agenspengendali hayati cair 3.955 test tube (113,00% dari target 3.500 test tube), terdiri dariPaenibacillus polymixa 1.670 test tube, Trichoderma sp. 625 test tube, Pseudomonasflourescens 385 test tube, Metarrhizium sp. 275 test tube, Beauveria sp. 625 test tube,Gliocladium sp. 270 test tube dan Verticillium sp. 105 test tube.

Tabel 46. Realisasi Produk Agens Pengendali Hayati Tahun 2014

Target(Kg/Test tube) (Kg/Test tube) (%)

1 Agens Pengendali Hayati Padat (Kg) 3.500 3.507 100,202 Agens Pengendali Hayati Cair (Test tube) 3.500 3.955 113,00

No Uraian Realisasi

Hasil perbanyakan agens pengendali hayati (padat dan cair) tersebut telahdimanfaatkan berdasarkan kebutuhan/permintaan daerah (petugas dan petanipengembang agens hayati, instansi terkait). Produk agens pengendali hayati padatseluruhya telah didistribusikan ke 22 provinsi, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Riau,Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat,DI Yogyakarta, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Bali,Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Kalimantan Utara.

Sedangkan produk agens pengendali hayati cair telah didistribusikan sebanyak 3.746test tube ke 28 provinsi, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi,Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, DIYogyakarta, Jawa Timur, DKI Jakarta,Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara,

Page 92: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

61

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Utara,Maluku Utara, Papua Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bangka Belitungdan Sumatera Barat. Sisanya sebanyak 209 test tube belum didistribusikan.

4.7.5. Diseminasi Informasi Pengamatan, Peramalan dan PengendalianOrganisme Pengganggu Tumbuhan

Diseminasi informasi pengamatan, peramalan dan pengendalian OrganismePengganggu Tumbuhan (OPT) telah dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, meliputi:penerbitan jurnal/majalah sebanyak 2 edisi (100% dari target), pembuatan leaflet danposter 10 jenis/judul (100% dari target), pameran pembangunan tanaman pangansebanyak 9 kali (150% dari target 6 kali), pengembangan dan optimalisasi SMS BasedServer di 35 kabupaten di 6 provinsi (70% dari target 50 kabupaten), pengembanganwebsite BBPOPT, dan sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran Radio danTelevisi sebanyak 7 paket (100% dari target).

4.8. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

Dalam rangka mendukung operasional teknis kegiatan dilakukan dukunganmanajemen dan teknis lainnya. Beberapa komponen kegiatan yang dialokasikanmeliputi: gaji, honor dan insentif pegawai, operasional kantor, operasional satker,pembinaan perencanaan, pembinaan umum dan kepegawaian, pembinaan keuangan,serta pelaporan dan evaluasi.

4.8.1. Pembayaran Gaji dan Honor

Realisasi pembayaran gaji dan honor pegawai pada satker pusat (Ditjen TanamanPangan dan UPT Pusat) telah terealisasi 100%. Adapun sisa anggaran gaji di satkerpusat sebesar Rp.12 miliar berupa anggaran belanja transito yang tidak bisadicairkan/diblokir. Sedangkan biaya operasional satker berupa pembayaran honorpengelola keuangan (KPA, PPK, Bendahara, pejabat penguji SPM) telah terealisasipada seluruh satker sebanyak 323 satker (3 satker pusat, 33 satker dekonsentrasiprovinsi, 31 satker tugas pembantuan provinsi, dan 256 satker tugas pembantuankabupaten/kota).

61

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Utara,Maluku Utara, Papua Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bangka Belitungdan Sumatera Barat. Sisanya sebanyak 209 test tube belum didistribusikan.

4.7.5. Diseminasi Informasi Pengamatan, Peramalan dan PengendalianOrganisme Pengganggu Tumbuhan

Diseminasi informasi pengamatan, peramalan dan pengendalian OrganismePengganggu Tumbuhan (OPT) telah dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, meliputi:penerbitan jurnal/majalah sebanyak 2 edisi (100% dari target), pembuatan leaflet danposter 10 jenis/judul (100% dari target), pameran pembangunan tanaman pangansebanyak 9 kali (150% dari target 6 kali), pengembangan dan optimalisasi SMS BasedServer di 35 kabupaten di 6 provinsi (70% dari target 50 kabupaten), pengembanganwebsite BBPOPT, dan sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran Radio danTelevisi sebanyak 7 paket (100% dari target).

4.8. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

Dalam rangka mendukung operasional teknis kegiatan dilakukan dukunganmanajemen dan teknis lainnya. Beberapa komponen kegiatan yang dialokasikanmeliputi: gaji, honor dan insentif pegawai, operasional kantor, operasional satker,pembinaan perencanaan, pembinaan umum dan kepegawaian, pembinaan keuangan,serta pelaporan dan evaluasi.

4.8.1. Pembayaran Gaji dan Honor

Realisasi pembayaran gaji dan honor pegawai pada satker pusat (Ditjen TanamanPangan dan UPT Pusat) telah terealisasi 100%. Adapun sisa anggaran gaji di satkerpusat sebesar Rp.12 miliar berupa anggaran belanja transito yang tidak bisadicairkan/diblokir. Sedangkan biaya operasional satker berupa pembayaran honorpengelola keuangan (KPA, PPK, Bendahara, pejabat penguji SPM) telah terealisasipada seluruh satker sebanyak 323 satker (3 satker pusat, 33 satker dekonsentrasiprovinsi, 31 satker tugas pembantuan provinsi, dan 256 satker tugas pembantuankabupaten/kota).

61

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Utara,Maluku Utara, Papua Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bangka Belitungdan Sumatera Barat. Sisanya sebanyak 209 test tube belum didistribusikan.

4.7.5. Diseminasi Informasi Pengamatan, Peramalan dan PengendalianOrganisme Pengganggu Tumbuhan

Diseminasi informasi pengamatan, peramalan dan pengendalian OrganismePengganggu Tumbuhan (OPT) telah dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, meliputi:penerbitan jurnal/majalah sebanyak 2 edisi (100% dari target), pembuatan leaflet danposter 10 jenis/judul (100% dari target), pameran pembangunan tanaman pangansebanyak 9 kali (150% dari target 6 kali), pengembangan dan optimalisasi SMS BasedServer di 35 kabupaten di 6 provinsi (70% dari target 50 kabupaten), pengembanganwebsite BBPOPT, dan sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran Radio danTelevisi sebanyak 7 paket (100% dari target).

4.8. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

Dalam rangka mendukung operasional teknis kegiatan dilakukan dukunganmanajemen dan teknis lainnya. Beberapa komponen kegiatan yang dialokasikanmeliputi: gaji, honor dan insentif pegawai, operasional kantor, operasional satker,pembinaan perencanaan, pembinaan umum dan kepegawaian, pembinaan keuangan,serta pelaporan dan evaluasi.

4.8.1. Pembayaran Gaji dan Honor

Realisasi pembayaran gaji dan honor pegawai pada satker pusat (Ditjen TanamanPangan dan UPT Pusat) telah terealisasi 100%. Adapun sisa anggaran gaji di satkerpusat sebesar Rp.12 miliar berupa anggaran belanja transito yang tidak bisadicairkan/diblokir. Sedangkan biaya operasional satker berupa pembayaran honorpengelola keuangan (KPA, PPK, Bendahara, pejabat penguji SPM) telah terealisasipada seluruh satker sebanyak 323 satker (3 satker pusat, 33 satker dekonsentrasiprovinsi, 31 satker tugas pembantuan provinsi, dan 256 satker tugas pembantuankabupaten/kota).

Page 93: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

62

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.8.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2014 pada lingkup DitjenTanaman Pangan mencapai Rp.9.751.687.511 atau 447,65% dari target yang telahditetapkan oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp.2.178.424.050, dengan rincianpenerimaan umum Rp.5.474.501.399, dan penerimaan fungsional Rp.4.227.168.112.

4.8.3. Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)

Nilai Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh satuan kerja Direktorat JenderalTanaman Pangan mencapai Rp.511.491.829.625 yang terdiri dari nilai BMN berupasaldo awal laporan sebesar Rp.662.405.984.088 dan nilai mutasi yang terjadi selamaperiode tahun 2014 Rp.150.914.154.463.

Nilai mutasi BMN tersebut berasal dari transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan. Mutasi BMN yang berasal dari transaksi keuangan merupakan penambahannilai BMN yang berasal dari perolehan dan/atau penambahan BMN yang berasal daripembiayaan APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan transaksi non-keuanganmerupakan transaksi penambahan dan pengurangan atas BMN yang berasal daripembiayaan selain APBN periode tahun berjalan.

4.8.4. Penghargaan Kelompoktani dan Mantri Tani Berprestasi Tingkat Nasional

Penghargaan kepada Kelompoktani dan Mantri Tani berprestasi tingkat nasionaldilaksanakan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1127 Kpts/KP.450/ 11/2014tentang Pemberian Penghargaan Kepada Kelompoktani, Produsen/Penangkar Benih,Petugas dan Balai Benih Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014, dan KeputusanDirektur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 53/ HK.310/C/10/2014 tentang PenetapanPemenang Kelompoktani, Produsen/Penangkar Benih, Petugas dan Balai BenihBerprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014.

Penerima penghargaan secara keseluruhan sebanyak 28 orang terdiri dari 5Kelompoktani Padi, 5 Kelompoktani Jagung dan 5 Kelompoktani Kedelai dan 5 orangMantri Tani, 2 orang Produsen/Penangkar Benih, 2 orang Pengawas Benih Tanaman,2 orang Analis Benih, dan 2 Balai Benih berprestasi. Pemberian penghargaan kepadaKelompoktani Padi, Jagung dan Kedelai dan Mantri Tani diberikan berdasarkan urutanperingkat, yaitu dari peringkat 1 sampai dengan peringkat 5.

62

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.8.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2014 pada lingkup DitjenTanaman Pangan mencapai Rp.9.751.687.511 atau 447,65% dari target yang telahditetapkan oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp.2.178.424.050, dengan rincianpenerimaan umum Rp.5.474.501.399, dan penerimaan fungsional Rp.4.227.168.112.

4.8.3. Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)

Nilai Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh satuan kerja Direktorat JenderalTanaman Pangan mencapai Rp.511.491.829.625 yang terdiri dari nilai BMN berupasaldo awal laporan sebesar Rp.662.405.984.088 dan nilai mutasi yang terjadi selamaperiode tahun 2014 Rp.150.914.154.463.

Nilai mutasi BMN tersebut berasal dari transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan. Mutasi BMN yang berasal dari transaksi keuangan merupakan penambahannilai BMN yang berasal dari perolehan dan/atau penambahan BMN yang berasal daripembiayaan APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan transaksi non-keuanganmerupakan transaksi penambahan dan pengurangan atas BMN yang berasal daripembiayaan selain APBN periode tahun berjalan.

4.8.4. Penghargaan Kelompoktani dan Mantri Tani Berprestasi Tingkat Nasional

Penghargaan kepada Kelompoktani dan Mantri Tani berprestasi tingkat nasionaldilaksanakan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1127 Kpts/KP.450/ 11/2014tentang Pemberian Penghargaan Kepada Kelompoktani, Produsen/Penangkar Benih,Petugas dan Balai Benih Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014, dan KeputusanDirektur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 53/ HK.310/C/10/2014 tentang PenetapanPemenang Kelompoktani, Produsen/Penangkar Benih, Petugas dan Balai BenihBerprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014.

Penerima penghargaan secara keseluruhan sebanyak 28 orang terdiri dari 5Kelompoktani Padi, 5 Kelompoktani Jagung dan 5 Kelompoktani Kedelai dan 5 orangMantri Tani, 2 orang Produsen/Penangkar Benih, 2 orang Pengawas Benih Tanaman,2 orang Analis Benih, dan 2 Balai Benih berprestasi. Pemberian penghargaan kepadaKelompoktani Padi, Jagung dan Kedelai dan Mantri Tani diberikan berdasarkan urutanperingkat, yaitu dari peringkat 1 sampai dengan peringkat 5.

62

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

4.8.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2014 pada lingkup DitjenTanaman Pangan mencapai Rp.9.751.687.511 atau 447,65% dari target yang telahditetapkan oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp.2.178.424.050, dengan rincianpenerimaan umum Rp.5.474.501.399, dan penerimaan fungsional Rp.4.227.168.112.

4.8.3. Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)

Nilai Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh satuan kerja Direktorat JenderalTanaman Pangan mencapai Rp.511.491.829.625 yang terdiri dari nilai BMN berupasaldo awal laporan sebesar Rp.662.405.984.088 dan nilai mutasi yang terjadi selamaperiode tahun 2014 Rp.150.914.154.463.

Nilai mutasi BMN tersebut berasal dari transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan. Mutasi BMN yang berasal dari transaksi keuangan merupakan penambahannilai BMN yang berasal dari perolehan dan/atau penambahan BMN yang berasal daripembiayaan APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan transaksi non-keuanganmerupakan transaksi penambahan dan pengurangan atas BMN yang berasal daripembiayaan selain APBN periode tahun berjalan.

4.8.4. Penghargaan Kelompoktani dan Mantri Tani Berprestasi Tingkat Nasional

Penghargaan kepada Kelompoktani dan Mantri Tani berprestasi tingkat nasionaldilaksanakan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1127 Kpts/KP.450/ 11/2014tentang Pemberian Penghargaan Kepada Kelompoktani, Produsen/Penangkar Benih,Petugas dan Balai Benih Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014, dan KeputusanDirektur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 53/ HK.310/C/10/2014 tentang PenetapanPemenang Kelompoktani, Produsen/Penangkar Benih, Petugas dan Balai BenihBerprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014.

Penerima penghargaan secara keseluruhan sebanyak 28 orang terdiri dari 5Kelompoktani Padi, 5 Kelompoktani Jagung dan 5 Kelompoktani Kedelai dan 5 orangMantri Tani, 2 orang Produsen/Penangkar Benih, 2 orang Pengawas Benih Tanaman,2 orang Analis Benih, dan 2 Balai Benih berprestasi. Pemberian penghargaan kepadaKelompoktani Padi, Jagung dan Kedelai dan Mantri Tani diberikan berdasarkan urutanperingkat, yaitu dari peringkat 1 sampai dengan peringkat 5.

Page 94: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

63

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Penerima penghargaan untuk Kelompoktani Padi secara berurutan mulai dari peringkat1 sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1). Kelompoktani Sri Jati dari KabupatenKulon Progo, DI Yogyakarta; 2). Kelompoktani Padi SARI TANI II dari KabupatenTemanggung, Jawa Tengah; 3). Kelompoktani Manrannuang dari KabupatenPangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan; 4). Kelompoktani Kwt MaranggaPandulang dari Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur; dan 5). Subak TebuMerta dari Kabupaten Buleleng, Bali.

Penerima penghargaan untuk Kelompoktani Jagung secara berurutan mulai dariperingkat 1 sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1) Kelompoktani Way Binjaidari Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan; 2). Kelompoktani Sinar Rasa II dariKabupaten Garut, Jawa Barat; 3). Kelompoktani Tunggak Juang dari KabupatenKerinci, Jambi; 4). Kelompoktani Kebo Kuning dari Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta;dan 5). Kelompoktani Mekarsari dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Penerima penghargaan untuk kelompoktani Kedelai secara berurutan mulai dariperingkat 1 sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1). Kelompoktani Berkah Tanidari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah; 2). Kelompoktani Pade Pacu dari KotaMataram, Nusa Tenggara Barat; 3). Kelompoktani Sri Mulya dari KabupatenIndramayu, Jawa Barat; 4). Kelompoktani Setia Kawan dari Kabupeten Bungo, Jambi;dan 5). Kelompoktani Ngudi Rukun dari Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Penerima penghargaan untuk Mantri Tani secara berurutan mulai dari peringkat 1sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1). Muhamad Saman, SP, M.Si dariKabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan; 2). Ir. Imam Suryadi dari KabupatenTulungagung, Jawa Timur; 3). Effendi, SP dari Kabupaten Baritokuala, KalimatanSelatan; 4). Suhartini, SP dari Kab. Bantul, DI Yogyakarta; dan 5). Kahar Muhamaddari Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Penerima penghargaan untuk Produsen Penangkar Benih sebagai berikut: 1). Riswan,S.Sos, Produsen Penangkar Benih Sipatuo dari Kabupaten Soppeng, SulawesiSelatan; 2) Maskur, Produsen Penangkar Benih UD Sadar Tani dari KabupatenJombang, Jawa Timur.

63

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Penerima penghargaan untuk Kelompoktani Padi secara berurutan mulai dari peringkat1 sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1). Kelompoktani Sri Jati dari KabupatenKulon Progo, DI Yogyakarta; 2). Kelompoktani Padi SARI TANI II dari KabupatenTemanggung, Jawa Tengah; 3). Kelompoktani Manrannuang dari KabupatenPangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan; 4). Kelompoktani Kwt MaranggaPandulang dari Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur; dan 5). Subak TebuMerta dari Kabupaten Buleleng, Bali.

Penerima penghargaan untuk Kelompoktani Jagung secara berurutan mulai dariperingkat 1 sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1) Kelompoktani Way Binjaidari Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan; 2). Kelompoktani Sinar Rasa II dariKabupaten Garut, Jawa Barat; 3). Kelompoktani Tunggak Juang dari KabupatenKerinci, Jambi; 4). Kelompoktani Kebo Kuning dari Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta;dan 5). Kelompoktani Mekarsari dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Penerima penghargaan untuk kelompoktani Kedelai secara berurutan mulai dariperingkat 1 sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1). Kelompoktani Berkah Tanidari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah; 2). Kelompoktani Pade Pacu dari KotaMataram, Nusa Tenggara Barat; 3). Kelompoktani Sri Mulya dari KabupatenIndramayu, Jawa Barat; 4). Kelompoktani Setia Kawan dari Kabupeten Bungo, Jambi;dan 5). Kelompoktani Ngudi Rukun dari Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Penerima penghargaan untuk Mantri Tani secara berurutan mulai dari peringkat 1sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1). Muhamad Saman, SP, M.Si dariKabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan; 2). Ir. Imam Suryadi dari KabupatenTulungagung, Jawa Timur; 3). Effendi, SP dari Kabupaten Baritokuala, KalimatanSelatan; 4). Suhartini, SP dari Kab. Bantul, DI Yogyakarta; dan 5). Kahar Muhamaddari Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Penerima penghargaan untuk Produsen Penangkar Benih sebagai berikut: 1). Riswan,S.Sos, Produsen Penangkar Benih Sipatuo dari Kabupaten Soppeng, SulawesiSelatan; 2) Maskur, Produsen Penangkar Benih UD Sadar Tani dari KabupatenJombang, Jawa Timur.

63

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Penerima penghargaan untuk Kelompoktani Padi secara berurutan mulai dari peringkat1 sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1). Kelompoktani Sri Jati dari KabupatenKulon Progo, DI Yogyakarta; 2). Kelompoktani Padi SARI TANI II dari KabupatenTemanggung, Jawa Tengah; 3). Kelompoktani Manrannuang dari KabupatenPangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan; 4). Kelompoktani Kwt MaranggaPandulang dari Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur; dan 5). Subak TebuMerta dari Kabupaten Buleleng, Bali.

Penerima penghargaan untuk Kelompoktani Jagung secara berurutan mulai dariperingkat 1 sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1) Kelompoktani Way Binjaidari Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan; 2). Kelompoktani Sinar Rasa II dariKabupaten Garut, Jawa Barat; 3). Kelompoktani Tunggak Juang dari KabupatenKerinci, Jambi; 4). Kelompoktani Kebo Kuning dari Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta;dan 5). Kelompoktani Mekarsari dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Penerima penghargaan untuk kelompoktani Kedelai secara berurutan mulai dariperingkat 1 sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1). Kelompoktani Berkah Tanidari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah; 2). Kelompoktani Pade Pacu dari KotaMataram, Nusa Tenggara Barat; 3). Kelompoktani Sri Mulya dari KabupatenIndramayu, Jawa Barat; 4). Kelompoktani Setia Kawan dari Kabupeten Bungo, Jambi;dan 5). Kelompoktani Ngudi Rukun dari Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Penerima penghargaan untuk Mantri Tani secara berurutan mulai dari peringkat 1sampai dengan peringkat 5 sebagai berikut: 1). Muhamad Saman, SP, M.Si dariKabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan; 2). Ir. Imam Suryadi dari KabupatenTulungagung, Jawa Timur; 3). Effendi, SP dari Kabupaten Baritokuala, KalimatanSelatan; 4). Suhartini, SP dari Kab. Bantul, DI Yogyakarta; dan 5). Kahar Muhamaddari Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Penerima penghargaan untuk Produsen Penangkar Benih sebagai berikut: 1). Riswan,S.Sos, Produsen Penangkar Benih Sipatuo dari Kabupaten Soppeng, SulawesiSelatan; 2) Maskur, Produsen Penangkar Benih UD Sadar Tani dari KabupatenJombang, Jawa Timur.

Page 95: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

64

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Penerima penghargaan untuk Pengawas Benih Tanaman sebagai berikut: 1). Ir. SriWidyastuti D. dari UPTD BPSBTPH Maluku; 2). Tansyah Abadi, S.T.P., M.M dariUPTD BPSBTPH Jawa Barat.

Penerima penghargaan untuk Analis Benih Laboratorium sebagai berikut: 1). YulianaPatiung dari UPTD BPSBTPH Provinsi Papua; 2). Supia Dahlan, S.P dari UPTDBPSBTPH Kabupaten Gorontalo.

Penerima penghargaan untuk balai benih sebagai berikut: 1). Balai Benih Induk TPHKomoditi Padi UPTD Balai Benih Provinsi Sumatera Barat; 2). Unit Produksi BenihPalawija Batu Tungku Komoditi Kedelai UPTD Balai Benih Provinsi KalimantanSelatan.

Penghargaan yang diberikan kepada Kelompoktani dan Mantri Tani Berprestasiberprestasi terdiri dari: Piagam, Tropi dan sejumlah uang yang berasal dari DirektoratJenderal Tanaman Pangan. Di samping itu, untuk Kelompoktani Padi dan Jagung adatambahan hadiah berupa uang dari Direktorat Budidaya Serealia, sedangkan untukKelompoktani Kedelai mendapat tambahan berupa uang dari Direktorat BudidayaAneka Kacang dan Umbi.

4.8.5. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dilaksanakanberdasarkan Peraturan MENPAN dan RB Nomor 14 Tahun 2014 tentang PedomanEvaluasi Reformasi Birokrasi Pemerintah yang dilaksanakan setiap tahun dalamrangka mewujudkan instansi pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dannepotisme, pelayanan publik yang berkualitas, kapasitas dan akuntabilitas kinerja yangtinggi.

Pada tahun 2013 pelaksanaan PMPRB dilakukan secara online pada setiap unit kerjaEselon I lingkup Kementerian Pertanian yang dikoordinasi oleh Inspektorat JenderalKementerian Pertanian, sehingga Eselon I memiliki akses untuk melakukan penilaianpelaksanaan reformasi birokrasi pada setiap unit kerjanya. Sedangkan pada tahun2014 proses penilaian PMPRB hanya dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, danhasilnya akan dievaluasi secara eksternal untuk dilakukan verifikasi dan validasi olehKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Untuk itu

64

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Penerima penghargaan untuk Pengawas Benih Tanaman sebagai berikut: 1). Ir. SriWidyastuti D. dari UPTD BPSBTPH Maluku; 2). Tansyah Abadi, S.T.P., M.M dariUPTD BPSBTPH Jawa Barat.

Penerima penghargaan untuk Analis Benih Laboratorium sebagai berikut: 1). YulianaPatiung dari UPTD BPSBTPH Provinsi Papua; 2). Supia Dahlan, S.P dari UPTDBPSBTPH Kabupaten Gorontalo.

Penerima penghargaan untuk balai benih sebagai berikut: 1). Balai Benih Induk TPHKomoditi Padi UPTD Balai Benih Provinsi Sumatera Barat; 2). Unit Produksi BenihPalawija Batu Tungku Komoditi Kedelai UPTD Balai Benih Provinsi KalimantanSelatan.

Penghargaan yang diberikan kepada Kelompoktani dan Mantri Tani Berprestasiberprestasi terdiri dari: Piagam, Tropi dan sejumlah uang yang berasal dari DirektoratJenderal Tanaman Pangan. Di samping itu, untuk Kelompoktani Padi dan Jagung adatambahan hadiah berupa uang dari Direktorat Budidaya Serealia, sedangkan untukKelompoktani Kedelai mendapat tambahan berupa uang dari Direktorat BudidayaAneka Kacang dan Umbi.

4.8.5. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dilaksanakanberdasarkan Peraturan MENPAN dan RB Nomor 14 Tahun 2014 tentang PedomanEvaluasi Reformasi Birokrasi Pemerintah yang dilaksanakan setiap tahun dalamrangka mewujudkan instansi pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dannepotisme, pelayanan publik yang berkualitas, kapasitas dan akuntabilitas kinerja yangtinggi.

Pada tahun 2013 pelaksanaan PMPRB dilakukan secara online pada setiap unit kerjaEselon I lingkup Kementerian Pertanian yang dikoordinasi oleh Inspektorat JenderalKementerian Pertanian, sehingga Eselon I memiliki akses untuk melakukan penilaianpelaksanaan reformasi birokrasi pada setiap unit kerjanya. Sedangkan pada tahun2014 proses penilaian PMPRB hanya dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, danhasilnya akan dievaluasi secara eksternal untuk dilakukan verifikasi dan validasi olehKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Untuk itu

64

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Penerima penghargaan untuk Pengawas Benih Tanaman sebagai berikut: 1). Ir. SriWidyastuti D. dari UPTD BPSBTPH Maluku; 2). Tansyah Abadi, S.T.P., M.M dariUPTD BPSBTPH Jawa Barat.

Penerima penghargaan untuk Analis Benih Laboratorium sebagai berikut: 1). YulianaPatiung dari UPTD BPSBTPH Provinsi Papua; 2). Supia Dahlan, S.P dari UPTDBPSBTPH Kabupaten Gorontalo.

Penerima penghargaan untuk balai benih sebagai berikut: 1). Balai Benih Induk TPHKomoditi Padi UPTD Balai Benih Provinsi Sumatera Barat; 2). Unit Produksi BenihPalawija Batu Tungku Komoditi Kedelai UPTD Balai Benih Provinsi KalimantanSelatan.

Penghargaan yang diberikan kepada Kelompoktani dan Mantri Tani Berprestasiberprestasi terdiri dari: Piagam, Tropi dan sejumlah uang yang berasal dari DirektoratJenderal Tanaman Pangan. Di samping itu, untuk Kelompoktani Padi dan Jagung adatambahan hadiah berupa uang dari Direktorat Budidaya Serealia, sedangkan untukKelompoktani Kedelai mendapat tambahan berupa uang dari Direktorat BudidayaAneka Kacang dan Umbi.

4.8.5. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dilaksanakanberdasarkan Peraturan MENPAN dan RB Nomor 14 Tahun 2014 tentang PedomanEvaluasi Reformasi Birokrasi Pemerintah yang dilaksanakan setiap tahun dalamrangka mewujudkan instansi pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dannepotisme, pelayanan publik yang berkualitas, kapasitas dan akuntabilitas kinerja yangtinggi.

Pada tahun 2013 pelaksanaan PMPRB dilakukan secara online pada setiap unit kerjaEselon I lingkup Kementerian Pertanian yang dikoordinasi oleh Inspektorat JenderalKementerian Pertanian, sehingga Eselon I memiliki akses untuk melakukan penilaianpelaksanaan reformasi birokrasi pada setiap unit kerjanya. Sedangkan pada tahun2014 proses penilaian PMPRB hanya dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, danhasilnya akan dievaluasi secara eksternal untuk dilakukan verifikasi dan validasi olehKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Untuk itu

Page 96: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

65

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

setiap Unit Kerja Eselon I menyiapkan evidence (data dukung) yang relevanberdasarkan Lembar Kerja Evaluasi (LKE).

Penilaian dibagi menjadi dua komponen yaitu komponen pengungkit yang merupakanproses dengan bobot 60 terdiri dari sub komponen yaitu manajemen perubahan,penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi,penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas,sedangkan hasil dengan bobot 40 terdiri dari sub komponen yaitu kapasitas danakuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN serta kualitaspelayanan publik.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebagai salah satu Eselon I pada KementerianPertanian ikut mendukung dan melaksanakan reformasi birokrasi dengan senantiasamelakukan koordinasi secara aktif dengan Sekretariat Jenderal Kementan. Hasilpenilaian mandiri (PMPRB) Kementerian Pertanian tahun 2014 oleh InspektoratJenderal Kementan sebesar 78,44 dengan interprestasi Sangat Baik. Namun demikianberdasarkan hasil reviu yang dilakukan oleh Kementerian PAN dan RB, KementerianPertanian mendapatkan nilai 65,02 dengan interprestasi Baik. Hal ini disebabkankarena penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) belum sesuai dengan PeraturanPemerintah nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil,data dukung (evidence) yang diserahkan belum lengkap, dan pemetaan proses bisnisbelum dibuat.

4.8.6. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI)

Pada tahun 2014 berdasarkan hasil penilaian penerapan Sistem Pengendalian Intern(SPI) yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementan, Direktorat JenderalTanaman Pangan mendapatkan predikat handal. Unit Satuan Pelaksana PengendalianIntern yang dinilai yaitu: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Balai Pengujian MutuProduk Tanaman Pangan (BPMPTP), Balai Besar Pengembangan Pengujian MutuBenih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH), dan Balai Besar PeramalanOrganisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT).

Dibandingkan tahun 2013, hasil penilaian SPI Direktorat Jenderal Tanaman Panganpada tahun 2014 meningkat dari predikat cukup handal menjadi handal, BBPOPT-Jatisari dan BBPPMBTPH-Cimanggis dapat mempertahankan penilaian dari tahun

65

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

setiap Unit Kerja Eselon I menyiapkan evidence (data dukung) yang relevanberdasarkan Lembar Kerja Evaluasi (LKE).

Penilaian dibagi menjadi dua komponen yaitu komponen pengungkit yang merupakanproses dengan bobot 60 terdiri dari sub komponen yaitu manajemen perubahan,penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi,penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas,sedangkan hasil dengan bobot 40 terdiri dari sub komponen yaitu kapasitas danakuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN serta kualitaspelayanan publik.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebagai salah satu Eselon I pada KementerianPertanian ikut mendukung dan melaksanakan reformasi birokrasi dengan senantiasamelakukan koordinasi secara aktif dengan Sekretariat Jenderal Kementan. Hasilpenilaian mandiri (PMPRB) Kementerian Pertanian tahun 2014 oleh InspektoratJenderal Kementan sebesar 78,44 dengan interprestasi Sangat Baik. Namun demikianberdasarkan hasil reviu yang dilakukan oleh Kementerian PAN dan RB, KementerianPertanian mendapatkan nilai 65,02 dengan interprestasi Baik. Hal ini disebabkankarena penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) belum sesuai dengan PeraturanPemerintah nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil,data dukung (evidence) yang diserahkan belum lengkap, dan pemetaan proses bisnisbelum dibuat.

4.8.6. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI)

Pada tahun 2014 berdasarkan hasil penilaian penerapan Sistem Pengendalian Intern(SPI) yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementan, Direktorat JenderalTanaman Pangan mendapatkan predikat handal. Unit Satuan Pelaksana PengendalianIntern yang dinilai yaitu: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Balai Pengujian MutuProduk Tanaman Pangan (BPMPTP), Balai Besar Pengembangan Pengujian MutuBenih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH), dan Balai Besar PeramalanOrganisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT).

Dibandingkan tahun 2013, hasil penilaian SPI Direktorat Jenderal Tanaman Panganpada tahun 2014 meningkat dari predikat cukup handal menjadi handal, BBPOPT-Jatisari dan BBPPMBTPH-Cimanggis dapat mempertahankan penilaian dari tahun

65

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

setiap Unit Kerja Eselon I menyiapkan evidence (data dukung) yang relevanberdasarkan Lembar Kerja Evaluasi (LKE).

Penilaian dibagi menjadi dua komponen yaitu komponen pengungkit yang merupakanproses dengan bobot 60 terdiri dari sub komponen yaitu manajemen perubahan,penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi,penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas,sedangkan hasil dengan bobot 40 terdiri dari sub komponen yaitu kapasitas danakuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN serta kualitaspelayanan publik.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebagai salah satu Eselon I pada KementerianPertanian ikut mendukung dan melaksanakan reformasi birokrasi dengan senantiasamelakukan koordinasi secara aktif dengan Sekretariat Jenderal Kementan. Hasilpenilaian mandiri (PMPRB) Kementerian Pertanian tahun 2014 oleh InspektoratJenderal Kementan sebesar 78,44 dengan interprestasi Sangat Baik. Namun demikianberdasarkan hasil reviu yang dilakukan oleh Kementerian PAN dan RB, KementerianPertanian mendapatkan nilai 65,02 dengan interprestasi Baik. Hal ini disebabkankarena penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) belum sesuai dengan PeraturanPemerintah nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil,data dukung (evidence) yang diserahkan belum lengkap, dan pemetaan proses bisnisbelum dibuat.

4.8.6. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI)

Pada tahun 2014 berdasarkan hasil penilaian penerapan Sistem Pengendalian Intern(SPI) yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementan, Direktorat JenderalTanaman Pangan mendapatkan predikat handal. Unit Satuan Pelaksana PengendalianIntern yang dinilai yaitu: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Balai Pengujian MutuProduk Tanaman Pangan (BPMPTP), Balai Besar Pengembangan Pengujian MutuBenih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH), dan Balai Besar PeramalanOrganisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT).

Dibandingkan tahun 2013, hasil penilaian SPI Direktorat Jenderal Tanaman Panganpada tahun 2014 meningkat dari predikat cukup handal menjadi handal, BBPOPT-Jatisari dan BBPPMBTPH-Cimanggis dapat mempertahankan penilaian dari tahun

Page 97: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

66

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2013 dengan tetap mendapatkan predikat sangat handal. Sedangkan BPMPT belumdapat mempertahankan hasil penilaian SPI tahun 2013 yang mendapatkan predikatsangat handal menjadi handal pada tahun 2014.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendukung peningkatan penerapan SPIantara lain, memperkuat Tim Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI),menghimbau pembentukan Kelompok Kerja SPI pada unit kerja eselon II lingkupDirektorat Jenderal Tanaman Pangan, menetapkan fokus program kerja Tim Satlak PIselama satu tahun, menyusun Pedoman Pelaksanaan SPI Ditjen Tanaman Pangan,menyusun Pedoman Pelaksanaan SPI kegiatan strategis pada unit kerja eselon IIlingkup Ditjen TP, yang disertai dengan mengidentifikasi titik kritis pada tahapanpelaksanaan kegiatan, melakukan rapat evaluasi dan kondolidasi SPI tingkat nasionaldengan seluruh dinas pertanian provinsi, menyusun pedoman pelaksanaan evaluasipenerapan SPI kegiatan strategis tanaman pangan, serta menyusun laporanpelaksanaan SPI Ditjen Tanaman Pangan.

4.8.7. Penyelesaian Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Pada tahun 2014 sisa Kerugian Negara lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Panganmengalami penurunan dibandingkan tahun 2013, dari Rp.45.285.181.583,92 menjadiRp.21.079.344.538,22. Penyelesaian kerugian negara dari tahun ke tahunmenunjukkan peningkatan dan cukup signifikan, sampai akhir tahun 2014 telahdiselesaikan sebesar Rp.29.072.049.522,65.

Tabel 47. Perkembangan Kerugian Negara Lingkup DitjenTanaman PanganTahun 2012-2014

Jumlah KN Sisa KN(Rp.) (Rp.) % (Rp.)

1 2012 20.381.247.647,88 16.072.470.633,00 78,86 4.308.777.015,002 2013 59.028.214.808,89 13.743.033.224,97 23,28 45.285.181.583,923 2014 50.151.394.060,87 29.072.049.522,65 57,97 21.079.344.538,22

No. Penyelesaian KNTahun

Sisa kerugian tahun 2014 lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2013, hal inidisebabkan pada tahun 2014 temuan kerugian negara hasil pemeriksaan BPK-RIterkait CBN sebesar Rp.24 miliar telah dilunasi atau ditindaklanjuti dengan menyetor ke

66

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2013 dengan tetap mendapatkan predikat sangat handal. Sedangkan BPMPT belumdapat mempertahankan hasil penilaian SPI tahun 2013 yang mendapatkan predikatsangat handal menjadi handal pada tahun 2014.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendukung peningkatan penerapan SPIantara lain, memperkuat Tim Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI),menghimbau pembentukan Kelompok Kerja SPI pada unit kerja eselon II lingkupDirektorat Jenderal Tanaman Pangan, menetapkan fokus program kerja Tim Satlak PIselama satu tahun, menyusun Pedoman Pelaksanaan SPI Ditjen Tanaman Pangan,menyusun Pedoman Pelaksanaan SPI kegiatan strategis pada unit kerja eselon IIlingkup Ditjen TP, yang disertai dengan mengidentifikasi titik kritis pada tahapanpelaksanaan kegiatan, melakukan rapat evaluasi dan kondolidasi SPI tingkat nasionaldengan seluruh dinas pertanian provinsi, menyusun pedoman pelaksanaan evaluasipenerapan SPI kegiatan strategis tanaman pangan, serta menyusun laporanpelaksanaan SPI Ditjen Tanaman Pangan.

4.8.7. Penyelesaian Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Pada tahun 2014 sisa Kerugian Negara lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Panganmengalami penurunan dibandingkan tahun 2013, dari Rp.45.285.181.583,92 menjadiRp.21.079.344.538,22. Penyelesaian kerugian negara dari tahun ke tahunmenunjukkan peningkatan dan cukup signifikan, sampai akhir tahun 2014 telahdiselesaikan sebesar Rp.29.072.049.522,65.

Tabel 47. Perkembangan Kerugian Negara Lingkup DitjenTanaman PanganTahun 2012-2014

Jumlah KN Sisa KN(Rp.) (Rp.) % (Rp.)

1 2012 20.381.247.647,88 16.072.470.633,00 78,86 4.308.777.015,002 2013 59.028.214.808,89 13.743.033.224,97 23,28 45.285.181.583,923 2014 50.151.394.060,87 29.072.049.522,65 57,97 21.079.344.538,22

No. Penyelesaian KNTahun

Sisa kerugian tahun 2014 lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2013, hal inidisebabkan pada tahun 2014 temuan kerugian negara hasil pemeriksaan BPK-RIterkait CBN sebesar Rp.24 miliar telah dilunasi atau ditindaklanjuti dengan menyetor ke

66

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2013 dengan tetap mendapatkan predikat sangat handal. Sedangkan BPMPT belumdapat mempertahankan hasil penilaian SPI tahun 2013 yang mendapatkan predikatsangat handal menjadi handal pada tahun 2014.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendukung peningkatan penerapan SPIantara lain, memperkuat Tim Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI),menghimbau pembentukan Kelompok Kerja SPI pada unit kerja eselon II lingkupDirektorat Jenderal Tanaman Pangan, menetapkan fokus program kerja Tim Satlak PIselama satu tahun, menyusun Pedoman Pelaksanaan SPI Ditjen Tanaman Pangan,menyusun Pedoman Pelaksanaan SPI kegiatan strategis pada unit kerja eselon IIlingkup Ditjen TP, yang disertai dengan mengidentifikasi titik kritis pada tahapanpelaksanaan kegiatan, melakukan rapat evaluasi dan kondolidasi SPI tingkat nasionaldengan seluruh dinas pertanian provinsi, menyusun pedoman pelaksanaan evaluasipenerapan SPI kegiatan strategis tanaman pangan, serta menyusun laporanpelaksanaan SPI Ditjen Tanaman Pangan.

4.8.7. Penyelesaian Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Pada tahun 2014 sisa Kerugian Negara lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Panganmengalami penurunan dibandingkan tahun 2013, dari Rp.45.285.181.583,92 menjadiRp.21.079.344.538,22. Penyelesaian kerugian negara dari tahun ke tahunmenunjukkan peningkatan dan cukup signifikan, sampai akhir tahun 2014 telahdiselesaikan sebesar Rp.29.072.049.522,65.

Tabel 47. Perkembangan Kerugian Negara Lingkup DitjenTanaman PanganTahun 2012-2014

Jumlah KN Sisa KN(Rp.) (Rp.) % (Rp.)

1 2012 20.381.247.647,88 16.072.470.633,00 78,86 4.308.777.015,002 2013 59.028.214.808,89 13.743.033.224,97 23,28 45.285.181.583,923 2014 50.151.394.060,87 29.072.049.522,65 57,97 21.079.344.538,22

No. Penyelesaian KNTahun

Sisa kerugian tahun 2014 lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2013, hal inidisebabkan pada tahun 2014 temuan kerugian negara hasil pemeriksaan BPK-RIterkait CBN sebesar Rp.24 miliar telah dilunasi atau ditindaklanjuti dengan menyetor ke

Page 98: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

67

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kas negara. Selain temuan BPK RI masih terdapat temuan hasil pemeriksaanInspektorat Jenderal Kementan dan BPKP yang belum ditindaklanjuti baik temuanlama maupun temuan baru.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi kerugian negara lingkupDirektorat Jenderal Tanaman Pangan antara lain: melakukan penagihan langsung kesatker dinas atau pihak auditan, memberikan surat teguran baik tertulis maupun secaralisan, mengajukan penghapusan terhadap temuan yang telah diputuskan olehpengadilan, melakukan koordinsi dengan instansi terkait, melakukan workshoppercepatan penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan.

4.8.8. Penyusunan Pelaporan dan Bahan Koordinasi

Selama tahun 2014 telah dilaksanakan penyusunan bahan Rapat PimpinanKementerian Pertanian sebanyak 23 kali yang dilaksanakan setiap 1-2 mingguan,dengan topik bahasan sebagian besar mengenai ketahanan pangan, perkembanganpelaksanaan program dan kegiatan, perkembangan serapan anggaran, dan isu terkiniyang berkembang. Selain bahan Rapim Kementan juga disusun RAPIM B DitjenTanaman Pangan, bahan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Kerja (Raker)dengan Komisi IV DPR RI sebanyak 7 kali. Selain itu juga disusun bahan koordinasidengan lembaga/instansi lain seperti bahan rapat terbatas kabinet, bahan rapat diMenko Perekonomian, laporan ke Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan danPengendalian Pembangunan (UKP4), laporan bulanan Setditjen Tanaman Pangan danDitjen Tanaman Pangan.

4.8.9. Pendataan/Statistik

Insentif petugas pengumpul data statistik/Mantri Tani/KCD dalam rangkamengumpulkan data luas tanam, luas panen komoditas utama tanaman pangan yangdilaksanakan setiap bulan di wilayah kerja kecamatan telah terealisasi 2.017orang/24.204 orang bulan (100%). Realisasi kegiatan ubinan bersama antara MantriTani dan KSK sebanyak 76.784 unit (49,86% dari 154.000 unit) di 34 provinsi.Rendahnya realisasi tersebut disebabkan beberapa kendala antara lain: sulit mengaturwaktu pelaksanaan ubinan bersama antara Mantri Tani dan KSK karena masing-masing memiliki tupoksi lain (bukan hanya bertugas mengukur produktivitas),sementara disisi lain waktu panen petani yang menjadi sampel ubinan tidak bisa

67

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kas negara. Selain temuan BPK RI masih terdapat temuan hasil pemeriksaanInspektorat Jenderal Kementan dan BPKP yang belum ditindaklanjuti baik temuanlama maupun temuan baru.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi kerugian negara lingkupDirektorat Jenderal Tanaman Pangan antara lain: melakukan penagihan langsung kesatker dinas atau pihak auditan, memberikan surat teguran baik tertulis maupun secaralisan, mengajukan penghapusan terhadap temuan yang telah diputuskan olehpengadilan, melakukan koordinsi dengan instansi terkait, melakukan workshoppercepatan penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan.

4.8.8. Penyusunan Pelaporan dan Bahan Koordinasi

Selama tahun 2014 telah dilaksanakan penyusunan bahan Rapat PimpinanKementerian Pertanian sebanyak 23 kali yang dilaksanakan setiap 1-2 mingguan,dengan topik bahasan sebagian besar mengenai ketahanan pangan, perkembanganpelaksanaan program dan kegiatan, perkembangan serapan anggaran, dan isu terkiniyang berkembang. Selain bahan Rapim Kementan juga disusun RAPIM B DitjenTanaman Pangan, bahan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Kerja (Raker)dengan Komisi IV DPR RI sebanyak 7 kali. Selain itu juga disusun bahan koordinasidengan lembaga/instansi lain seperti bahan rapat terbatas kabinet, bahan rapat diMenko Perekonomian, laporan ke Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan danPengendalian Pembangunan (UKP4), laporan bulanan Setditjen Tanaman Pangan danDitjen Tanaman Pangan.

4.8.9. Pendataan/Statistik

Insentif petugas pengumpul data statistik/Mantri Tani/KCD dalam rangkamengumpulkan data luas tanam, luas panen komoditas utama tanaman pangan yangdilaksanakan setiap bulan di wilayah kerja kecamatan telah terealisasi 2.017orang/24.204 orang bulan (100%). Realisasi kegiatan ubinan bersama antara MantriTani dan KSK sebanyak 76.784 unit (49,86% dari 154.000 unit) di 34 provinsi.Rendahnya realisasi tersebut disebabkan beberapa kendala antara lain: sulit mengaturwaktu pelaksanaan ubinan bersama antara Mantri Tani dan KSK karena masing-masing memiliki tupoksi lain (bukan hanya bertugas mengukur produktivitas),sementara disisi lain waktu panen petani yang menjadi sampel ubinan tidak bisa

67

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kas negara. Selain temuan BPK RI masih terdapat temuan hasil pemeriksaanInspektorat Jenderal Kementan dan BPKP yang belum ditindaklanjuti baik temuanlama maupun temuan baru.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi kerugian negara lingkupDirektorat Jenderal Tanaman Pangan antara lain: melakukan penagihan langsung kesatker dinas atau pihak auditan, memberikan surat teguran baik tertulis maupun secaralisan, mengajukan penghapusan terhadap temuan yang telah diputuskan olehpengadilan, melakukan koordinsi dengan instansi terkait, melakukan workshoppercepatan penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan.

4.8.8. Penyusunan Pelaporan dan Bahan Koordinasi

Selama tahun 2014 telah dilaksanakan penyusunan bahan Rapat PimpinanKementerian Pertanian sebanyak 23 kali yang dilaksanakan setiap 1-2 mingguan,dengan topik bahasan sebagian besar mengenai ketahanan pangan, perkembanganpelaksanaan program dan kegiatan, perkembangan serapan anggaran, dan isu terkiniyang berkembang. Selain bahan Rapim Kementan juga disusun RAPIM B DitjenTanaman Pangan, bahan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Kerja (Raker)dengan Komisi IV DPR RI sebanyak 7 kali. Selain itu juga disusun bahan koordinasidengan lembaga/instansi lain seperti bahan rapat terbatas kabinet, bahan rapat diMenko Perekonomian, laporan ke Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan danPengendalian Pembangunan (UKP4), laporan bulanan Setditjen Tanaman Pangan danDitjen Tanaman Pangan.

4.8.9. Pendataan/Statistik

Insentif petugas pengumpul data statistik/Mantri Tani/KCD dalam rangkamengumpulkan data luas tanam, luas panen komoditas utama tanaman pangan yangdilaksanakan setiap bulan di wilayah kerja kecamatan telah terealisasi 2.017orang/24.204 orang bulan (100%). Realisasi kegiatan ubinan bersama antara MantriTani dan KSK sebanyak 76.784 unit (49,86% dari 154.000 unit) di 34 provinsi.Rendahnya realisasi tersebut disebabkan beberapa kendala antara lain: sulit mengaturwaktu pelaksanaan ubinan bersama antara Mantri Tani dan KSK karena masing-masing memiliki tupoksi lain (bukan hanya bertugas mengukur produktivitas),sementara disisi lain waktu panen petani yang menjadi sampel ubinan tidak bisa

Page 99: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

68

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

ditunda/diundur/disesuaikan dengan ketersediaan waktu petugas ubinan. Selain itujuga disebabkan kurangnya tenaga Mantri Tani/KCD dan juga termasuk petugas KSKbelum setiap kecamatan ada, tetapi ada yang merangkap membawahi beberapakecamatan. Realisasi kegiatan pengadaan alat ubinan yang semula direncanakan1.000 unit mengalami revisi menjadi 326 unit akibat penghematan anggaran. Dari 326unit tersebut tidak seluruhnya dapat dilaksanakan, karena keterbatasan waktupelaksanaan dan terbatasnya penyedia alat ubinan di daerah.

Pelaksanaan re-design alat ubinan telah menghasilkan tiga tipe alternatif rancanganalat ubinan, terdiri dari satu rancangan dari IPB dan dua rancangan dari produsen alatubinan (PT Subur Djaja Teguh). Ketiga rancangan alat ubinan tersebut telah dilakukanujicoba lapangan di tiga provinsi terpilih, yaitu Provinsi Sumatera Selatan (KabupatenOgan Ilir), Jawa Barat (Kabupaten Bandung) dan Nusa Tenggara Barat (KabupatenLombok Barat). Pelaksanaan ujicoba alat ubinan hasil re-design di masing-masingprovinsi tersebut diikuti oleh perwakilan dari Ditjen Tanaman Pangan, PusdatinKementan, BPS-RI, Balai Besar Mektan Balitbang Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi,Dinas Pertanian Kabupaten, BPS Provinsi dan BPS Kabupaten.

Dari pelaksanaan uji coba lapangan alat ubinan hasil re-design di beberapa lokasi telahdiperoleh kesimpulan: telah diperoleh prototype alat ubinan yang lebih efektif (praktis,ringan, dan akurat), yaitu alat ubinan hasil re-design tipe 3 (alat ubinan standar BPSyang dimodifikasi), dari sisi akurasi, alat ubinan hasil re-design tipe 1 (IPB), tipe 2 (PT.Subur), maupun tipe 3 (alat ubinan standar BPS yang dimodifikasi) memiliki nilaiperkiraan yang tidak berbeda nyata dengan nilai sebenarnya pada tingkat kesalahan(α) 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa keakuratannya baik, dari sisi efektivitas(kepraktisan), alat ubinan hasil re-design tipe 1 (IPB) maupun tipe 2 (PT. Subur) masihmemiliki beberapa kendala sehingga belum dapat digunakan di lapangan. Sedangkan,alat ubinan hasil re-design Tipe 3 hanya memiliki sedikit kendala, serta lebih mudahdipasang, lebih praktis, dan lebih mudah disimpan dibanding alat ubinan standar BPSsehingga dapat digunakan dengan baik di lapangan.

68

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

ditunda/diundur/disesuaikan dengan ketersediaan waktu petugas ubinan. Selain itujuga disebabkan kurangnya tenaga Mantri Tani/KCD dan juga termasuk petugas KSKbelum setiap kecamatan ada, tetapi ada yang merangkap membawahi beberapakecamatan. Realisasi kegiatan pengadaan alat ubinan yang semula direncanakan1.000 unit mengalami revisi menjadi 326 unit akibat penghematan anggaran. Dari 326unit tersebut tidak seluruhnya dapat dilaksanakan, karena keterbatasan waktupelaksanaan dan terbatasnya penyedia alat ubinan di daerah.

Pelaksanaan re-design alat ubinan telah menghasilkan tiga tipe alternatif rancanganalat ubinan, terdiri dari satu rancangan dari IPB dan dua rancangan dari produsen alatubinan (PT Subur Djaja Teguh). Ketiga rancangan alat ubinan tersebut telah dilakukanujicoba lapangan di tiga provinsi terpilih, yaitu Provinsi Sumatera Selatan (KabupatenOgan Ilir), Jawa Barat (Kabupaten Bandung) dan Nusa Tenggara Barat (KabupatenLombok Barat). Pelaksanaan ujicoba alat ubinan hasil re-design di masing-masingprovinsi tersebut diikuti oleh perwakilan dari Ditjen Tanaman Pangan, PusdatinKementan, BPS-RI, Balai Besar Mektan Balitbang Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi,Dinas Pertanian Kabupaten, BPS Provinsi dan BPS Kabupaten.

Dari pelaksanaan uji coba lapangan alat ubinan hasil re-design di beberapa lokasi telahdiperoleh kesimpulan: telah diperoleh prototype alat ubinan yang lebih efektif (praktis,ringan, dan akurat), yaitu alat ubinan hasil re-design tipe 3 (alat ubinan standar BPSyang dimodifikasi), dari sisi akurasi, alat ubinan hasil re-design tipe 1 (IPB), tipe 2 (PT.Subur), maupun tipe 3 (alat ubinan standar BPS yang dimodifikasi) memiliki nilaiperkiraan yang tidak berbeda nyata dengan nilai sebenarnya pada tingkat kesalahan(α) 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa keakuratannya baik, dari sisi efektivitas(kepraktisan), alat ubinan hasil re-design tipe 1 (IPB) maupun tipe 2 (PT. Subur) masihmemiliki beberapa kendala sehingga belum dapat digunakan di lapangan. Sedangkan,alat ubinan hasil re-design Tipe 3 hanya memiliki sedikit kendala, serta lebih mudahdipasang, lebih praktis, dan lebih mudah disimpan dibanding alat ubinan standar BPSsehingga dapat digunakan dengan baik di lapangan.

68

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

ditunda/diundur/disesuaikan dengan ketersediaan waktu petugas ubinan. Selain itujuga disebabkan kurangnya tenaga Mantri Tani/KCD dan juga termasuk petugas KSKbelum setiap kecamatan ada, tetapi ada yang merangkap membawahi beberapakecamatan. Realisasi kegiatan pengadaan alat ubinan yang semula direncanakan1.000 unit mengalami revisi menjadi 326 unit akibat penghematan anggaran. Dari 326unit tersebut tidak seluruhnya dapat dilaksanakan, karena keterbatasan waktupelaksanaan dan terbatasnya penyedia alat ubinan di daerah.

Pelaksanaan re-design alat ubinan telah menghasilkan tiga tipe alternatif rancanganalat ubinan, terdiri dari satu rancangan dari IPB dan dua rancangan dari produsen alatubinan (PT Subur Djaja Teguh). Ketiga rancangan alat ubinan tersebut telah dilakukanujicoba lapangan di tiga provinsi terpilih, yaitu Provinsi Sumatera Selatan (KabupatenOgan Ilir), Jawa Barat (Kabupaten Bandung) dan Nusa Tenggara Barat (KabupatenLombok Barat). Pelaksanaan ujicoba alat ubinan hasil re-design di masing-masingprovinsi tersebut diikuti oleh perwakilan dari Ditjen Tanaman Pangan, PusdatinKementan, BPS-RI, Balai Besar Mektan Balitbang Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi,Dinas Pertanian Kabupaten, BPS Provinsi dan BPS Kabupaten.

Dari pelaksanaan uji coba lapangan alat ubinan hasil re-design di beberapa lokasi telahdiperoleh kesimpulan: telah diperoleh prototype alat ubinan yang lebih efektif (praktis,ringan, dan akurat), yaitu alat ubinan hasil re-design tipe 3 (alat ubinan standar BPSyang dimodifikasi), dari sisi akurasi, alat ubinan hasil re-design tipe 1 (IPB), tipe 2 (PT.Subur), maupun tipe 3 (alat ubinan standar BPS yang dimodifikasi) memiliki nilaiperkiraan yang tidak berbeda nyata dengan nilai sebenarnya pada tingkat kesalahan(α) 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa keakuratannya baik, dari sisi efektivitas(kepraktisan), alat ubinan hasil re-design tipe 1 (IPB) maupun tipe 2 (PT. Subur) masihmemiliki beberapa kendala sehingga belum dapat digunakan di lapangan. Sedangkan,alat ubinan hasil re-design Tipe 3 hanya memiliki sedikit kendala, serta lebih mudahdipasang, lebih praktis, dan lebih mudah disimpan dibanding alat ubinan standar BPSsehingga dapat digunakan dengan baik di lapangan.

Page 100: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

69

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VREALISASI ANGGARAN TAHUN 2014

5.1. APBN Sektoral (BA.018.03)

Pada tahun 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengelola APBN Sektoral(BA.018.03) pagu DIPA awal sebesar Rp.2.722.035.359.000, kemudian direvisimenjadi Rp.2.273.831.705.000 akibat adanya kebijakan penghematan anggaran.Anggaran tersebut dikelola oleh 323 Satker lingkup Direktorat Jenderal TanamanPangan, meliputi: 3 Satker Pusat, 33 Satker Dinas Pertanian Provinsi (DanaDekonsentrasi), 31 Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan 256 Satker DanaTugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, dengan rincian: Satker PusatRp.158.631.206.000, Dinas Provinsi Rp.233.136.728.000, dan Dinas Kabupaten/KotaRp.1.882.063.771.000.

Sedangkan dirinci menurut kegiatan utama, alokasi anggaran kegiatan PengelolaanProduksi Tanaman Serealia Rp.1.117.085.254.000, Pengelolaan Produksi TanamanAneka Kacang dan Umbi Rp.610.047.700.000, Pengelolaan Sistem Penyediaan BenihRp.105.620.479.000, Penguatan Perlindungan Tanaman Dari Gangguan SeranganOPT dan DPI Rp.117.964.716.000, Penanganan Pascapanen Tanaman PanganRp.160.846.722.000, Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan SistemMutu Laboratorium Pengujian Benih Rp.6.920.069.000, Pengembangan PeramalanSerangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Rp.9.782.100.000 dan DukunganManajemen dan Teknis Lainnya Rp.145.664.772.000.

Total realisasi serapan anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangantahun 2014 mencapai Rp.2.026.322.338.272 (89,11% dari total paguRp.2.273.831.705.000). Bila dirinci menurut satker pengelola, serapan anggaranSatker Pusat Rp.119.618.528.147 (75,41% dari pagu Rp.158.631.206.000), DinasProvinsi Rp.216.445.069.268 (92,35% dari pagu Rp.233.136.728.000), dan DinasKabupaten/Kota Rp.1.690.258.740.857 (89,81% dari pagu Rp.1.882.063.771.000).

69

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VREALISASI ANGGARAN TAHUN 2014

5.1. APBN Sektoral (BA.018.03)

Pada tahun 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengelola APBN Sektoral(BA.018.03) pagu DIPA awal sebesar Rp.2.722.035.359.000, kemudian direvisimenjadi Rp.2.273.831.705.000 akibat adanya kebijakan penghematan anggaran.Anggaran tersebut dikelola oleh 323 Satker lingkup Direktorat Jenderal TanamanPangan, meliputi: 3 Satker Pusat, 33 Satker Dinas Pertanian Provinsi (DanaDekonsentrasi), 31 Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan 256 Satker DanaTugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, dengan rincian: Satker PusatRp.158.631.206.000, Dinas Provinsi Rp.233.136.728.000, dan Dinas Kabupaten/KotaRp.1.882.063.771.000.

Sedangkan dirinci menurut kegiatan utama, alokasi anggaran kegiatan PengelolaanProduksi Tanaman Serealia Rp.1.117.085.254.000, Pengelolaan Produksi TanamanAneka Kacang dan Umbi Rp.610.047.700.000, Pengelolaan Sistem Penyediaan BenihRp.105.620.479.000, Penguatan Perlindungan Tanaman Dari Gangguan SeranganOPT dan DPI Rp.117.964.716.000, Penanganan Pascapanen Tanaman PanganRp.160.846.722.000, Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan SistemMutu Laboratorium Pengujian Benih Rp.6.920.069.000, Pengembangan PeramalanSerangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Rp.9.782.100.000 dan DukunganManajemen dan Teknis Lainnya Rp.145.664.772.000.

Total realisasi serapan anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangantahun 2014 mencapai Rp.2.026.322.338.272 (89,11% dari total paguRp.2.273.831.705.000). Bila dirinci menurut satker pengelola, serapan anggaranSatker Pusat Rp.119.618.528.147 (75,41% dari pagu Rp.158.631.206.000), DinasProvinsi Rp.216.445.069.268 (92,35% dari pagu Rp.233.136.728.000), dan DinasKabupaten/Kota Rp.1.690.258.740.857 (89,81% dari pagu Rp.1.882.063.771.000).

69

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VREALISASI ANGGARAN TAHUN 2014

5.1. APBN Sektoral (BA.018.03)

Pada tahun 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengelola APBN Sektoral(BA.018.03) pagu DIPA awal sebesar Rp.2.722.035.359.000, kemudian direvisimenjadi Rp.2.273.831.705.000 akibat adanya kebijakan penghematan anggaran.Anggaran tersebut dikelola oleh 323 Satker lingkup Direktorat Jenderal TanamanPangan, meliputi: 3 Satker Pusat, 33 Satker Dinas Pertanian Provinsi (DanaDekonsentrasi), 31 Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan 256 Satker DanaTugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, dengan rincian: Satker PusatRp.158.631.206.000, Dinas Provinsi Rp.233.136.728.000, dan Dinas Kabupaten/KotaRp.1.882.063.771.000.

Sedangkan dirinci menurut kegiatan utama, alokasi anggaran kegiatan PengelolaanProduksi Tanaman Serealia Rp.1.117.085.254.000, Pengelolaan Produksi TanamanAneka Kacang dan Umbi Rp.610.047.700.000, Pengelolaan Sistem Penyediaan BenihRp.105.620.479.000, Penguatan Perlindungan Tanaman Dari Gangguan SeranganOPT dan DPI Rp.117.964.716.000, Penanganan Pascapanen Tanaman PanganRp.160.846.722.000, Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan SistemMutu Laboratorium Pengujian Benih Rp.6.920.069.000, Pengembangan PeramalanSerangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Rp.9.782.100.000 dan DukunganManajemen dan Teknis Lainnya Rp.145.664.772.000.

Total realisasi serapan anggaran APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangantahun 2014 mencapai Rp.2.026.322.338.272 (89,11% dari total paguRp.2.273.831.705.000). Bila dirinci menurut satker pengelola, serapan anggaranSatker Pusat Rp.119.618.528.147 (75,41% dari pagu Rp.158.631.206.000), DinasProvinsi Rp.216.445.069.268 (92,35% dari pagu Rp.233.136.728.000), dan DinasKabupaten/Kota Rp.1.690.258.740.857 (89,81% dari pagu Rp.1.882.063.771.000).

Page 101: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

70

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 48. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman PanganMenurut Satuan Kerja Tahun 2014

Pagu Anggaran(Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Pusat 141.929.037 103.529.301 72,942 UPT Pusat 16.702.169 16.089.227 96,333 Dekonsentrasi/Provinsi 233.136.728 216.445.069 92,844 Tugas Pembantuan (Kab/Kota) 1.882.063.771 1.690.258.741 89,81

2.273.831.705 2.026.322.338 89,11

Realisasi

Jumlah

No Jenis Kewenangan

Realisasi serapan anggaran menurut kegiatan, Pengelolaan Produksi TanamanSerealia Rp.1.021.537.673.468 (91,45% dari pagu), Pengelolaan Produksi TanamanAneka Kacang dan Umbi Rp.539.108.894.540 (88,37% dari pagu), Pengelolaan SistemPenyediaan Benih Rp.93.673.627.500 (88,69% dari pagu), Penguatan PerlindunganTanaman Dari Gangguan Serangan OPT dan DPI Rp.113.000.750.669 (95,87% daripagu), Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Rp.134.580.511.945 (83,67% daripagu), Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem MutuLaboratorium Pengujian Benih Rp.6.642.671.208 (95,99% dari pagu), PengembanganPeramalan Serangan OPT Rp.9.446.556.060 (96,57% dari pagu), dan DukunganManajemen dan Teknis Lainnya Rp.108.331.652.882 (74,37% dari pagu).

Tabel 49. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman PanganMenurut Kegiatan Tahun 2014

Pagu Anggaran(Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 1.117.085.254 1.021.537.673 91,452 Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 610.047.700 539.108.894 88,373 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 105.620.479 93.673.628 88,694 Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI 117.864.716 113.000.751 95,875 Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan 160.846.772 134.580.512 83,676 Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen TP 145.664.615 108.331.653 74,377 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan 6.920.069 6.642.671 95,99

Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih8 Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Penganggu Tumbuhan 9.782.100 9.446.556 96,57

2.273.831.705 2.026.322.338 89,11Jumlah

No Kegiatan Realisasi

70

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 48. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman PanganMenurut Satuan Kerja Tahun 2014

Pagu Anggaran(Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Pusat 141.929.037 103.529.301 72,942 UPT Pusat 16.702.169 16.089.227 96,333 Dekonsentrasi/Provinsi 233.136.728 216.445.069 92,844 Tugas Pembantuan (Kab/Kota) 1.882.063.771 1.690.258.741 89,81

2.273.831.705 2.026.322.338 89,11

Realisasi

Jumlah

No Jenis Kewenangan

Realisasi serapan anggaran menurut kegiatan, Pengelolaan Produksi TanamanSerealia Rp.1.021.537.673.468 (91,45% dari pagu), Pengelolaan Produksi TanamanAneka Kacang dan Umbi Rp.539.108.894.540 (88,37% dari pagu), Pengelolaan SistemPenyediaan Benih Rp.93.673.627.500 (88,69% dari pagu), Penguatan PerlindunganTanaman Dari Gangguan Serangan OPT dan DPI Rp.113.000.750.669 (95,87% daripagu), Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Rp.134.580.511.945 (83,67% daripagu), Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem MutuLaboratorium Pengujian Benih Rp.6.642.671.208 (95,99% dari pagu), PengembanganPeramalan Serangan OPT Rp.9.446.556.060 (96,57% dari pagu), dan DukunganManajemen dan Teknis Lainnya Rp.108.331.652.882 (74,37% dari pagu).

Tabel 49. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman PanganMenurut Kegiatan Tahun 2014

Pagu Anggaran(Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 1.117.085.254 1.021.537.673 91,452 Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 610.047.700 539.108.894 88,373 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 105.620.479 93.673.628 88,694 Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI 117.864.716 113.000.751 95,875 Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan 160.846.772 134.580.512 83,676 Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen TP 145.664.615 108.331.653 74,377 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan 6.920.069 6.642.671 95,99

Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih8 Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Penganggu Tumbuhan 9.782.100 9.446.556 96,57

2.273.831.705 2.026.322.338 89,11Jumlah

No Kegiatan Realisasi

70

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 48. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman PanganMenurut Satuan Kerja Tahun 2014

Pagu Anggaran(Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Pusat 141.929.037 103.529.301 72,942 UPT Pusat 16.702.169 16.089.227 96,333 Dekonsentrasi/Provinsi 233.136.728 216.445.069 92,844 Tugas Pembantuan (Kab/Kota) 1.882.063.771 1.690.258.741 89,81

2.273.831.705 2.026.322.338 89,11

Realisasi

Jumlah

No Jenis Kewenangan

Realisasi serapan anggaran menurut kegiatan, Pengelolaan Produksi TanamanSerealia Rp.1.021.537.673.468 (91,45% dari pagu), Pengelolaan Produksi TanamanAneka Kacang dan Umbi Rp.539.108.894.540 (88,37% dari pagu), Pengelolaan SistemPenyediaan Benih Rp.93.673.627.500 (88,69% dari pagu), Penguatan PerlindunganTanaman Dari Gangguan Serangan OPT dan DPI Rp.113.000.750.669 (95,87% daripagu), Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Rp.134.580.511.945 (83,67% daripagu), Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem MutuLaboratorium Pengujian Benih Rp.6.642.671.208 (95,99% dari pagu), PengembanganPeramalan Serangan OPT Rp.9.446.556.060 (96,57% dari pagu), dan DukunganManajemen dan Teknis Lainnya Rp.108.331.652.882 (74,37% dari pagu).

Tabel 49. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman PanganMenurut Kegiatan Tahun 2014

Pagu Anggaran(Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 1.117.085.254 1.021.537.673 91,452 Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 610.047.700 539.108.894 88,373 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 105.620.479 93.673.628 88,694 Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI 117.864.716 113.000.751 95,875 Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan 160.846.772 134.580.512 83,676 Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen TP 145.664.615 108.331.653 74,377 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan 6.920.069 6.642.671 95,99

Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih8 Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Penganggu Tumbuhan 9.782.100 9.446.556 96,57

2.273.831.705 2.026.322.338 89,11Jumlah

No Kegiatan Realisasi

Page 102: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

71

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi anggaran pada kegiatan Dukungan Menajemen dan Teknis Lainnya hanyasebesar 74,37%. Sisa anggaran yang tidak terserap disebabkan antara lain: belanjacadangan pegawai (transito), belanja gaji pokok PNS (gaji-13) dan kenaikan gajisebesar Rp.15,442 miliar yang tidak direalisasikan, serta kegiatan yang seharusnyadilaksanakan pada bulan Desember 2014 tidak direalisasikan karena adanya SuratEdaran Permen PAN dan RB No 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan Efektivitas danEfisiensi Kerja Aparatur Negara.

5.2. APBN Subsidi Benih (BA.999.07)

Selain mengelola APBN Sektoral, pada tahun 2014 Direktorat Jenderal TanamanPangan juga mengelola anggaran subsidi benih (BA.999.07) dengan total pagu DIPARp.1.564.800.000.000. Dari pagu DIPA tersebut, sebesar Rp.560,444 miliar diblokir,sehingga anggaran yang dapat dimanfaatkan sebesar Rp.1,004 triliun. Pelaksanasubsidi benih dilaksanakan oleh PT Sang Hyang Seri (PT SHS) dengan nilai kontrakRp.964,064 miliar. Realisasi serapan anggaran subsidi benih tahun 2014 mencapaiRp.308.567.499.494 atau 32,01% dari pagu kontrak, dengan rincian sebagaimanatabel berikut.

Tabel 50. Realisasi APBN Subsidi Benih Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

Pagu Anggaran(Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Padi Inbrida 732.213.600 212.375.075 29,002 Padi Hibrida 137.164.050 82.484.882 60,143 Jagung Hibrida 43.027.208 4.395.996 10,224 Jagung Komposit 9.012.771 1.030.848 11,445 Kedelai 42.646.855 8.280.699 19,42

No Uraian Realisasi

71

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi anggaran pada kegiatan Dukungan Menajemen dan Teknis Lainnya hanyasebesar 74,37%. Sisa anggaran yang tidak terserap disebabkan antara lain: belanjacadangan pegawai (transito), belanja gaji pokok PNS (gaji-13) dan kenaikan gajisebesar Rp.15,442 miliar yang tidak direalisasikan, serta kegiatan yang seharusnyadilaksanakan pada bulan Desember 2014 tidak direalisasikan karena adanya SuratEdaran Permen PAN dan RB No 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan Efektivitas danEfisiensi Kerja Aparatur Negara.

5.2. APBN Subsidi Benih (BA.999.07)

Selain mengelola APBN Sektoral, pada tahun 2014 Direktorat Jenderal TanamanPangan juga mengelola anggaran subsidi benih (BA.999.07) dengan total pagu DIPARp.1.564.800.000.000. Dari pagu DIPA tersebut, sebesar Rp.560,444 miliar diblokir,sehingga anggaran yang dapat dimanfaatkan sebesar Rp.1,004 triliun. Pelaksanasubsidi benih dilaksanakan oleh PT Sang Hyang Seri (PT SHS) dengan nilai kontrakRp.964,064 miliar. Realisasi serapan anggaran subsidi benih tahun 2014 mencapaiRp.308.567.499.494 atau 32,01% dari pagu kontrak, dengan rincian sebagaimanatabel berikut.

Tabel 50. Realisasi APBN Subsidi Benih Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

Pagu Anggaran(Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Padi Inbrida 732.213.600 212.375.075 29,002 Padi Hibrida 137.164.050 82.484.882 60,143 Jagung Hibrida 43.027.208 4.395.996 10,224 Jagung Komposit 9.012.771 1.030.848 11,445 Kedelai 42.646.855 8.280.699 19,42

No Uraian Realisasi

71

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Realisasi anggaran pada kegiatan Dukungan Menajemen dan Teknis Lainnya hanyasebesar 74,37%. Sisa anggaran yang tidak terserap disebabkan antara lain: belanjacadangan pegawai (transito), belanja gaji pokok PNS (gaji-13) dan kenaikan gajisebesar Rp.15,442 miliar yang tidak direalisasikan, serta kegiatan yang seharusnyadilaksanakan pada bulan Desember 2014 tidak direalisasikan karena adanya SuratEdaran Permen PAN dan RB No 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan Efektivitas danEfisiensi Kerja Aparatur Negara.

5.2. APBN Subsidi Benih (BA.999.07)

Selain mengelola APBN Sektoral, pada tahun 2014 Direktorat Jenderal TanamanPangan juga mengelola anggaran subsidi benih (BA.999.07) dengan total pagu DIPARp.1.564.800.000.000. Dari pagu DIPA tersebut, sebesar Rp.560,444 miliar diblokir,sehingga anggaran yang dapat dimanfaatkan sebesar Rp.1,004 triliun. Pelaksanasubsidi benih dilaksanakan oleh PT Sang Hyang Seri (PT SHS) dengan nilai kontrakRp.964,064 miliar. Realisasi serapan anggaran subsidi benih tahun 2014 mencapaiRp.308.567.499.494 atau 32,01% dari pagu kontrak, dengan rincian sebagaimanatabel berikut.

Tabel 50. Realisasi APBN Subsidi Benih Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

Pagu Anggaran(Rp.000) (Rp.000) (%)

1 Padi Inbrida 732.213.600 212.375.075 29,002 Padi Hibrida 137.164.050 82.484.882 60,143 Jagung Hibrida 43.027.208 4.395.996 10,224 Jagung Komposit 9.012.771 1.030.848 11,445 Kedelai 42.646.855 8.280.699 19,42

No Uraian Realisasi

Page 103: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

72

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VISUMBER DAYA MANUSIA

Sampai dengan akhir Desember 2014 jumlah pegawai Direktorat Jenderal TanamanPangan sebanyak 774 orang, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) unit kerja eselon IIpusat sebanyak 485 orang, UPT pusat 182 orang dan PNS yangditugaskan/diperbantukan di daerah/instansi lain sebanyak 110 orang (ditugaskan di 12provinsi 107 orang, Perum Bulog 2 orang, Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi 1 orang).

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah pegawai Ditjen Tanaman Pangan tahun2014 mengalami penurunan, dari 792 orang menjadi 774 orang. Hal ini disebabkanbanyak pegawai Ditjen Tanaman Pangan yang telah pensiun (56 tahun), pensiun dini,dan ada yang terkena Disiplin Pegawai.

Bila dilihat komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah pegawai denganpendidikan S2 sebanyak 106 orang, S1 (Sarjana) 326 orang, dan SLTA 264 orang.Dibandingkan dengan tahun 2013 jumlah pegawai S2 sebanyak 93 orang, hal inimenunjukan bahwa tingginya tingkat kesadaran Pegawai Ditjen Tanaman Panganuntuk mengembangkan kemampuan dengan memiliki pendidikan yang lebih tinggi.

Tabel 51. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan KualifikasiPendidikan Tahun 2014

S3 S2 S1/D4 SM/D3 SLTA SLTP SD1 Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan 1 23 64 8 61 6 7 1702 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 1 15 25 3 16 1 1 623 Direktorat Budidaya Serealia 1 13 27 3 16 2 2 644 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 2 11 25 4 13 1 2 585 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan 0 12 36 2 17 1 0 686 Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan 0 14 30 4 14 0 1 637 Balai Besar PPMBTPH-Cimanggis 0 10 29 3 17 0 0 598 Balai Besar POPT-Jatisari 0 2 34 8 44 1 0 899 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) 0 3 22 3 6 0 0 34

10 Pegawai Ditjen TP yang ditugaskan di Daerah 0 3 34 2 60 5 3 1075 106 326 40 264 17 16 774

No Unit Kerja Pendidikan Jumlah

Jumlah

72

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VISUMBER DAYA MANUSIA

Sampai dengan akhir Desember 2014 jumlah pegawai Direktorat Jenderal TanamanPangan sebanyak 774 orang, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) unit kerja eselon IIpusat sebanyak 485 orang, UPT pusat 182 orang dan PNS yangditugaskan/diperbantukan di daerah/instansi lain sebanyak 110 orang (ditugaskan di 12provinsi 107 orang, Perum Bulog 2 orang, Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi 1 orang).

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah pegawai Ditjen Tanaman Pangan tahun2014 mengalami penurunan, dari 792 orang menjadi 774 orang. Hal ini disebabkanbanyak pegawai Ditjen Tanaman Pangan yang telah pensiun (56 tahun), pensiun dini,dan ada yang terkena Disiplin Pegawai.

Bila dilihat komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah pegawai denganpendidikan S2 sebanyak 106 orang, S1 (Sarjana) 326 orang, dan SLTA 264 orang.Dibandingkan dengan tahun 2013 jumlah pegawai S2 sebanyak 93 orang, hal inimenunjukan bahwa tingginya tingkat kesadaran Pegawai Ditjen Tanaman Panganuntuk mengembangkan kemampuan dengan memiliki pendidikan yang lebih tinggi.

Tabel 51. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan KualifikasiPendidikan Tahun 2014

S3 S2 S1/D4 SM/D3 SLTA SLTP SD1 Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan 1 23 64 8 61 6 7 1702 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 1 15 25 3 16 1 1 623 Direktorat Budidaya Serealia 1 13 27 3 16 2 2 644 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 2 11 25 4 13 1 2 585 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan 0 12 36 2 17 1 0 686 Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan 0 14 30 4 14 0 1 637 Balai Besar PPMBTPH-Cimanggis 0 10 29 3 17 0 0 598 Balai Besar POPT-Jatisari 0 2 34 8 44 1 0 899 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) 0 3 22 3 6 0 0 34

10 Pegawai Ditjen TP yang ditugaskan di Daerah 0 3 34 2 60 5 3 1075 106 326 40 264 17 16 774

No Unit Kerja Pendidikan Jumlah

Jumlah

72

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VISUMBER DAYA MANUSIA

Sampai dengan akhir Desember 2014 jumlah pegawai Direktorat Jenderal TanamanPangan sebanyak 774 orang, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) unit kerja eselon IIpusat sebanyak 485 orang, UPT pusat 182 orang dan PNS yangditugaskan/diperbantukan di daerah/instansi lain sebanyak 110 orang (ditugaskan di 12provinsi 107 orang, Perum Bulog 2 orang, Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi 1 orang).

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah pegawai Ditjen Tanaman Pangan tahun2014 mengalami penurunan, dari 792 orang menjadi 774 orang. Hal ini disebabkanbanyak pegawai Ditjen Tanaman Pangan yang telah pensiun (56 tahun), pensiun dini,dan ada yang terkena Disiplin Pegawai.

Bila dilihat komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah pegawai denganpendidikan S2 sebanyak 106 orang, S1 (Sarjana) 326 orang, dan SLTA 264 orang.Dibandingkan dengan tahun 2013 jumlah pegawai S2 sebanyak 93 orang, hal inimenunjukan bahwa tingginya tingkat kesadaran Pegawai Ditjen Tanaman Panganuntuk mengembangkan kemampuan dengan memiliki pendidikan yang lebih tinggi.

Tabel 51. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan KualifikasiPendidikan Tahun 2014

S3 S2 S1/D4 SM/D3 SLTA SLTP SD1 Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan 1 23 64 8 61 6 7 1702 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 1 15 25 3 16 1 1 623 Direktorat Budidaya Serealia 1 13 27 3 16 2 2 644 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 2 11 25 4 13 1 2 585 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan 0 12 36 2 17 1 0 686 Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan 0 14 30 4 14 0 1 637 Balai Besar PPMBTPH-Cimanggis 0 10 29 3 17 0 0 598 Balai Besar POPT-Jatisari 0 2 34 8 44 1 0 899 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) 0 3 22 3 6 0 0 34

10 Pegawai Ditjen TP yang ditugaskan di Daerah 0 3 34 2 60 5 3 1075 106 326 40 264 17 16 774

No Unit Kerja Pendidikan Jumlah

Jumlah

Page 104: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

73

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sedangkan berdasakan pangkat dan golongan/ruang gaji, jumlah pegawai Gol IIIsebanyak 485 orang dan Gol II sebanyak 208 orang. Hal ini menunjukkan bahwapegawai yang memiliki pendidikan SLTA sudah banyak yang senior.

Tabel 52. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan Golongan/RuangGaji Tahun 2014

I II III IV1 Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan 3 40 116 11 1702 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 1 9 39 13 623 Direktorat Budidaya Serealia 1 15 38 10 644 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 1 11 39 7 585 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan 0 12 48 8 686 Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan 0 13 42 8 637 Balai Besar PPMBTPH-Cimanggis 0 10 44 5 598 Balai Besar POPT-Jatisari 0 31 55 3 899 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) 0 5 27 2 34

10 Pegawai Ditjen TP yang ditugaskan di Daerah 7 62 37 1 10713 208 485 68 774Jumlah

No Unit Kerja Golongan/Ruang Gaji Jumlah

73

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sedangkan berdasakan pangkat dan golongan/ruang gaji, jumlah pegawai Gol IIIsebanyak 485 orang dan Gol II sebanyak 208 orang. Hal ini menunjukkan bahwapegawai yang memiliki pendidikan SLTA sudah banyak yang senior.

Tabel 52. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan Golongan/RuangGaji Tahun 2014

I II III IV1 Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan 3 40 116 11 1702 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 1 9 39 13 623 Direktorat Budidaya Serealia 1 15 38 10 644 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 1 11 39 7 585 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan 0 12 48 8 686 Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan 0 13 42 8 637 Balai Besar PPMBTPH-Cimanggis 0 10 44 5 598 Balai Besar POPT-Jatisari 0 31 55 3 899 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) 0 5 27 2 34

10 Pegawai Ditjen TP yang ditugaskan di Daerah 7 62 37 1 10713 208 485 68 774Jumlah

No Unit Kerja Golongan/Ruang Gaji Jumlah

73

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sedangkan berdasakan pangkat dan golongan/ruang gaji, jumlah pegawai Gol IIIsebanyak 485 orang dan Gol II sebanyak 208 orang. Hal ini menunjukkan bahwapegawai yang memiliki pendidikan SLTA sudah banyak yang senior.

Tabel 52. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan Golongan/RuangGaji Tahun 2014

I II III IV1 Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan 3 40 116 11 1702 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 1 9 39 13 623 Direktorat Budidaya Serealia 1 15 38 10 644 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 1 11 39 7 585 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan 0 12 48 8 686 Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan 0 13 42 8 637 Balai Besar PPMBTPH-Cimanggis 0 10 44 5 598 Balai Besar POPT-Jatisari 0 31 55 3 899 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) 0 5 27 2 34

10 Pegawai Ditjen TP yang ditugaskan di Daerah 7 62 37 1 10713 208 485 68 774Jumlah

No Unit Kerja Golongan/Ruang Gaji Jumlah

Page 105: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

74

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VIIPERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT

7.1. Permasalahan

Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi danpelaksanaan program/kegiatan tanaman pangan tahun 2014 antara lain sebagaiberikut:

1). Adanya surat himbauan KPK kepada Gubernur Nomor: B-14/01-15/01/2014tanggal 6 Januari 2014 tentang pengelolaan Bansos setelah Pemilu Legislatif.Selain itu, juga ada pres rilis juru bicara KPK tanggal 26 Januari 2014 tentang“Cegah Dana Bansos dan Hibah dari Penyalahgunaan”. Kemudian ditindaklanjutidengan surat edaran Sekjen Kementan Nomor: 914/RC.110/A/03/2014 tanggal17 Maret 2014 tentang Bantuan Sosial tahun 2014. Dampak dari himbauantersebut mengakibatkan kehati-hatian para pelaksana dan cenderung menundapelaksanaan kegiatan dan anggaran.

2). Kebijakan pemerintah tentang penghematan anggaran tahun 2014 yangmemerlukan waktu revisi DIPA dan RKA-K/L relatif lama, dan DIPA hasil revisibaru terbit tanggal 16 Juli 2014. Selama proses revisi DIPA/RKA-K/L dilakukanpenghentian sementara (self blocking) pelaksanaan kegiatan dan anggaranuntuk menghindari terjadinya pagu minus.

3). Keterlambatan penetapan Pejabat Pengelola Anggaran (KPA, PPK, PejabatPenguji SPM) di beberapa daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupatenakibat mutasi jabatan.

4). Kondisi iklim kemarau basah pada MT 2014, sehingga lahan yang biasadigunakan untuk pertanaman jagung dan kedelai petani lebih memilih menanamkomoditas lainnya. Disamping itu kondisi iklim yang basah, kurang baik untukpertanaman kedelai, karena berpotensi tingginya serangan organismepengganggu tumbuhan.

74

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VIIPERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT

7.1. Permasalahan

Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi danpelaksanaan program/kegiatan tanaman pangan tahun 2014 antara lain sebagaiberikut:

1). Adanya surat himbauan KPK kepada Gubernur Nomor: B-14/01-15/01/2014tanggal 6 Januari 2014 tentang pengelolaan Bansos setelah Pemilu Legislatif.Selain itu, juga ada pres rilis juru bicara KPK tanggal 26 Januari 2014 tentang“Cegah Dana Bansos dan Hibah dari Penyalahgunaan”. Kemudian ditindaklanjutidengan surat edaran Sekjen Kementan Nomor: 914/RC.110/A/03/2014 tanggal17 Maret 2014 tentang Bantuan Sosial tahun 2014. Dampak dari himbauantersebut mengakibatkan kehati-hatian para pelaksana dan cenderung menundapelaksanaan kegiatan dan anggaran.

2). Kebijakan pemerintah tentang penghematan anggaran tahun 2014 yangmemerlukan waktu revisi DIPA dan RKA-K/L relatif lama, dan DIPA hasil revisibaru terbit tanggal 16 Juli 2014. Selama proses revisi DIPA/RKA-K/L dilakukanpenghentian sementara (self blocking) pelaksanaan kegiatan dan anggaranuntuk menghindari terjadinya pagu minus.

3). Keterlambatan penetapan Pejabat Pengelola Anggaran (KPA, PPK, PejabatPenguji SPM) di beberapa daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupatenakibat mutasi jabatan.

4). Kondisi iklim kemarau basah pada MT 2014, sehingga lahan yang biasadigunakan untuk pertanaman jagung dan kedelai petani lebih memilih menanamkomoditas lainnya. Disamping itu kondisi iklim yang basah, kurang baik untukpertanaman kedelai, karena berpotensi tingginya serangan organismepengganggu tumbuhan.

74

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VIIPERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT

7.1. Permasalahan

Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi danpelaksanaan program/kegiatan tanaman pangan tahun 2014 antara lain sebagaiberikut:

1). Adanya surat himbauan KPK kepada Gubernur Nomor: B-14/01-15/01/2014tanggal 6 Januari 2014 tentang pengelolaan Bansos setelah Pemilu Legislatif.Selain itu, juga ada pres rilis juru bicara KPK tanggal 26 Januari 2014 tentang“Cegah Dana Bansos dan Hibah dari Penyalahgunaan”. Kemudian ditindaklanjutidengan surat edaran Sekjen Kementan Nomor: 914/RC.110/A/03/2014 tanggal17 Maret 2014 tentang Bantuan Sosial tahun 2014. Dampak dari himbauantersebut mengakibatkan kehati-hatian para pelaksana dan cenderung menundapelaksanaan kegiatan dan anggaran.

2). Kebijakan pemerintah tentang penghematan anggaran tahun 2014 yangmemerlukan waktu revisi DIPA dan RKA-K/L relatif lama, dan DIPA hasil revisibaru terbit tanggal 16 Juli 2014. Selama proses revisi DIPA/RKA-K/L dilakukanpenghentian sementara (self blocking) pelaksanaan kegiatan dan anggaranuntuk menghindari terjadinya pagu minus.

3). Keterlambatan penetapan Pejabat Pengelola Anggaran (KPA, PPK, PejabatPenguji SPM) di beberapa daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupatenakibat mutasi jabatan.

4). Kondisi iklim kemarau basah pada MT 2014, sehingga lahan yang biasadigunakan untuk pertanaman jagung dan kedelai petani lebih memilih menanamkomoditas lainnya. Disamping itu kondisi iklim yang basah, kurang baik untukpertanaman kedelai, karena berpotensi tingginya serangan organismepengganggu tumbuhan.

Page 106: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

75

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5). Hambatan pelaksanaan bantuan sarana pascapanen selain dipengaruhi olehfaktor-faktor di atas juga disebabkan:

a. Pelaksanaan lelang pengadaan barang terpusat pada Unit LayananPengadaan (ULP) di Sekretariat Daerah Provinsi, sehingga pelaksanaanlelang mengalami keterlambatan sesuai dengan urutan, dan bila terjadilelang ulang maka akan kembali ke urutan terakhir.

b. Di beberapa daerah tidak dapat dilaksanakan karena terjadi batal lelangakibat adanya sanggah banding, sementara untuk melakukan lelang ulangtidak cukup waktu, antara lain di Provinsi Jawa Barat.

c. Batal kontrak karena pihak penyedia barang tidak dapat menyelesaikanpekerjaan walaupun sudah diberikan tambahan waktu penyelesaian, antaralain di Provinsi Bali.

d. Kesalahan penempatan anggaran pada akun transfer uang sehinggadiperlukan revisi DIPA, sementara itu untuk melaksanakan revisi DIPAwaktunya terbatas, antara lain di Provinsi Papua Barat.

6). Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan subsidi benih antara lain: (a)pelaksana PSO subsidi benih (PT Sang Hyang Seri) kurang mampumenyediakan benih sesuai dengan kebutuhan petani baik dari segi waktumaupun varietas, (b) varietas benih yang disediakan kurang diminati oleh petanikhususnya jagung hibrida, dan (c) sebagian petani kurang berminat membelibenih bersubsidi karena sudah terbiasa bantuan benih gratis.

7). Beberapa daerah belum berani mengambil kebijakan untuk menggunakan benihswadaya ketika benih subsidi tidak tersedia.

7.2. Upaya Tindaklanjut

Upaya tindaklanjut yang telah dan perlu terus dilakukan dalam upaya perbaikanpelaksanaan program/kegiatan peningkatan produksi pangan ke depan antara lain:

1). Merancang pola pembinaan SL-PTT menjadi Gerakan Penerapan PengelolaanTanaman Terpadu (GP-PTT) berbasis kawasan.

75

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5). Hambatan pelaksanaan bantuan sarana pascapanen selain dipengaruhi olehfaktor-faktor di atas juga disebabkan:

a. Pelaksanaan lelang pengadaan barang terpusat pada Unit LayananPengadaan (ULP) di Sekretariat Daerah Provinsi, sehingga pelaksanaanlelang mengalami keterlambatan sesuai dengan urutan, dan bila terjadilelang ulang maka akan kembali ke urutan terakhir.

b. Di beberapa daerah tidak dapat dilaksanakan karena terjadi batal lelangakibat adanya sanggah banding, sementara untuk melakukan lelang ulangtidak cukup waktu, antara lain di Provinsi Jawa Barat.

c. Batal kontrak karena pihak penyedia barang tidak dapat menyelesaikanpekerjaan walaupun sudah diberikan tambahan waktu penyelesaian, antaralain di Provinsi Bali.

d. Kesalahan penempatan anggaran pada akun transfer uang sehinggadiperlukan revisi DIPA, sementara itu untuk melaksanakan revisi DIPAwaktunya terbatas, antara lain di Provinsi Papua Barat.

6). Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan subsidi benih antara lain: (a)pelaksana PSO subsidi benih (PT Sang Hyang Seri) kurang mampumenyediakan benih sesuai dengan kebutuhan petani baik dari segi waktumaupun varietas, (b) varietas benih yang disediakan kurang diminati oleh petanikhususnya jagung hibrida, dan (c) sebagian petani kurang berminat membelibenih bersubsidi karena sudah terbiasa bantuan benih gratis.

7). Beberapa daerah belum berani mengambil kebijakan untuk menggunakan benihswadaya ketika benih subsidi tidak tersedia.

7.2. Upaya Tindaklanjut

Upaya tindaklanjut yang telah dan perlu terus dilakukan dalam upaya perbaikanpelaksanaan program/kegiatan peningkatan produksi pangan ke depan antara lain:

1). Merancang pola pembinaan SL-PTT menjadi Gerakan Penerapan PengelolaanTanaman Terpadu (GP-PTT) berbasis kawasan.

75

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5). Hambatan pelaksanaan bantuan sarana pascapanen selain dipengaruhi olehfaktor-faktor di atas juga disebabkan:

a. Pelaksanaan lelang pengadaan barang terpusat pada Unit LayananPengadaan (ULP) di Sekretariat Daerah Provinsi, sehingga pelaksanaanlelang mengalami keterlambatan sesuai dengan urutan, dan bila terjadilelang ulang maka akan kembali ke urutan terakhir.

b. Di beberapa daerah tidak dapat dilaksanakan karena terjadi batal lelangakibat adanya sanggah banding, sementara untuk melakukan lelang ulangtidak cukup waktu, antara lain di Provinsi Jawa Barat.

c. Batal kontrak karena pihak penyedia barang tidak dapat menyelesaikanpekerjaan walaupun sudah diberikan tambahan waktu penyelesaian, antaralain di Provinsi Bali.

d. Kesalahan penempatan anggaran pada akun transfer uang sehinggadiperlukan revisi DIPA, sementara itu untuk melaksanakan revisi DIPAwaktunya terbatas, antara lain di Provinsi Papua Barat.

6). Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan subsidi benih antara lain: (a)pelaksana PSO subsidi benih (PT Sang Hyang Seri) kurang mampumenyediakan benih sesuai dengan kebutuhan petani baik dari segi waktumaupun varietas, (b) varietas benih yang disediakan kurang diminati oleh petanikhususnya jagung hibrida, dan (c) sebagian petani kurang berminat membelibenih bersubsidi karena sudah terbiasa bantuan benih gratis.

7). Beberapa daerah belum berani mengambil kebijakan untuk menggunakan benihswadaya ketika benih subsidi tidak tersedia.

7.2. Upaya Tindaklanjut

Upaya tindaklanjut yang telah dan perlu terus dilakukan dalam upaya perbaikanpelaksanaan program/kegiatan peningkatan produksi pangan ke depan antara lain:

1). Merancang pola pembinaan SL-PTT menjadi Gerakan Penerapan PengelolaanTanaman Terpadu (GP-PTT) berbasis kawasan.

Page 107: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

76

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2). Mengajukan permohonan BUMN pelaksana PSO subsidi benih tidak hanyaPT Sang Hyang Seri.

3). Mendorong pembentukan Pokja ULP di Dinas Pertanian provinsi untukmempercepat proses pengadaan yang terpusat di Sekretariat Pemda.

4). Menyiapkan pendaftaran penyediaan alsintan ke LKPP untuk dimasukkan dalame-catalog antara lain: power threser multiguna, combine harvester, dryer, cornsheller.

5). Penetapan harga pembelian kedelai di tingkat petani untuk mendorong minatpetani menanam kedelai.

6). Mengubah Peraturan Menteri Pertanian tentang perbanyakan dan penggunaanbenih sebar kedelai (BP-BP1, BR-BR1, BR1-BR2) melalui Permentan Nomor 02Tahun 2014 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina.

7). Mengusulkan peraturan tentang perbanyakan dan penggunaan benih sebarkedelai (BR2-BR3, BR3-BR4).

8). Proses pengadaan benih secara penunjukan langsung sesuai dengan PerpresNomor 172 Tahun 2014 tentang perubahan ketiga Perpres Nomor 54 tahun2010.

9). Mereviu sasaran produksi padi, jagung dan kedelai disesuaikan dengan kondisiteknis, perkembangan capaian produksi, dan dukungan sektor/subsektor terkait.

10). Mengusulkan penetapan Pejabat Pengelola Keuangan dana tugas pembantuantingkat provinsi didelegasikan ke Gubernur dan dana tugas pembantuankabupaten/kota ke Bupati/Walikota.

11). Meningkatkan pendampingan, pengawalan dan supervisi tentang pelaksanaanprogram, kegiatan dan anggaran.

12). Meningkatkan koordinasi tentang kewaspadaan serangan OPT, banjir dankekeringan.

13). Mengurangi jumlah satker di daerah dengan cara menggabungkan satkerkabupaten/kota ke satker dinas provinsi.

76

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2). Mengajukan permohonan BUMN pelaksana PSO subsidi benih tidak hanyaPT Sang Hyang Seri.

3). Mendorong pembentukan Pokja ULP di Dinas Pertanian provinsi untukmempercepat proses pengadaan yang terpusat di Sekretariat Pemda.

4). Menyiapkan pendaftaran penyediaan alsintan ke LKPP untuk dimasukkan dalame-catalog antara lain: power threser multiguna, combine harvester, dryer, cornsheller.

5). Penetapan harga pembelian kedelai di tingkat petani untuk mendorong minatpetani menanam kedelai.

6). Mengubah Peraturan Menteri Pertanian tentang perbanyakan dan penggunaanbenih sebar kedelai (BP-BP1, BR-BR1, BR1-BR2) melalui Permentan Nomor 02Tahun 2014 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina.

7). Mengusulkan peraturan tentang perbanyakan dan penggunaan benih sebarkedelai (BR2-BR3, BR3-BR4).

8). Proses pengadaan benih secara penunjukan langsung sesuai dengan PerpresNomor 172 Tahun 2014 tentang perubahan ketiga Perpres Nomor 54 tahun2010.

9). Mereviu sasaran produksi padi, jagung dan kedelai disesuaikan dengan kondisiteknis, perkembangan capaian produksi, dan dukungan sektor/subsektor terkait.

10). Mengusulkan penetapan Pejabat Pengelola Keuangan dana tugas pembantuantingkat provinsi didelegasikan ke Gubernur dan dana tugas pembantuankabupaten/kota ke Bupati/Walikota.

11). Meningkatkan pendampingan, pengawalan dan supervisi tentang pelaksanaanprogram, kegiatan dan anggaran.

12). Meningkatkan koordinasi tentang kewaspadaan serangan OPT, banjir dankekeringan.

13). Mengurangi jumlah satker di daerah dengan cara menggabungkan satkerkabupaten/kota ke satker dinas provinsi.

76

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2). Mengajukan permohonan BUMN pelaksana PSO subsidi benih tidak hanyaPT Sang Hyang Seri.

3). Mendorong pembentukan Pokja ULP di Dinas Pertanian provinsi untukmempercepat proses pengadaan yang terpusat di Sekretariat Pemda.

4). Menyiapkan pendaftaran penyediaan alsintan ke LKPP untuk dimasukkan dalame-catalog antara lain: power threser multiguna, combine harvester, dryer, cornsheller.

5). Penetapan harga pembelian kedelai di tingkat petani untuk mendorong minatpetani menanam kedelai.

6). Mengubah Peraturan Menteri Pertanian tentang perbanyakan dan penggunaanbenih sebar kedelai (BP-BP1, BR-BR1, BR1-BR2) melalui Permentan Nomor 02Tahun 2014 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina.

7). Mengusulkan peraturan tentang perbanyakan dan penggunaan benih sebarkedelai (BR2-BR3, BR3-BR4).

8). Proses pengadaan benih secara penunjukan langsung sesuai dengan PerpresNomor 172 Tahun 2014 tentang perubahan ketiga Perpres Nomor 54 tahun2010.

9). Mereviu sasaran produksi padi, jagung dan kedelai disesuaikan dengan kondisiteknis, perkembangan capaian produksi, dan dukungan sektor/subsektor terkait.

10). Mengusulkan penetapan Pejabat Pengelola Keuangan dana tugas pembantuantingkat provinsi didelegasikan ke Gubernur dan dana tugas pembantuankabupaten/kota ke Bupati/Walikota.

11). Meningkatkan pendampingan, pengawalan dan supervisi tentang pelaksanaanprogram, kegiatan dan anggaran.

12). Meningkatkan koordinasi tentang kewaspadaan serangan OPT, banjir dankekeringan.

13). Mengurangi jumlah satker di daerah dengan cara menggabungkan satkerkabupaten/kota ke satker dinas provinsi.

Page 108: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

77

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VIIIPENUTUP

1). Capaian produksi tanaman pangan tahun 2014 (ARAM II BPS) dibandingkantahun 2013 (ATAP) menunjukkan peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai,kacang hijau dan ubikayu. Produksi jagung naik 3,33%, kedelai naik 18,12%,kacang hijau naik 16,75% dan ubi kayu naik 2,60%. Sedangkan produksi padi,kacang tanah, dan ubijalar mengalami penurunan masing-masing sebesar0,94%, 6,63%, dan 1,12%.

2). Peningkatan produksi jagung, kedelai, kacang hijau dan ubikayu tersebutterutama didukung oleh peningkatan produktivitas, meskipun luas panencenderung menurun. Sedangkan produksi padi, kacang tanah, dan ubijalarmengalami penurunan akibat menurunnya luas panen.

3). Capaian produksi tahun 2014 bila dibandingkan terhadap kebutuhan, untukpadi/beras mencapai surplus dan swasembada berkelanjutan, sedangkan jagungdan kedelai terjadi defisit.

4). Bila dibandingkan terhadap target, capaian produksi tahun 2014 untuk padimencapai 97,60%, jagung 100,67%, kedelai 92,13%, kacang tanah 50,40%,kacang hijau 55,57%, ubikayu 88,98%, dan ubijalar 90,77%.

5). Capaian sasaran produksi tahun 2014 didukung oleh kinerja pelaksanaankegiatan pendukung, antara lain: SL-PTT padi, jagung, kedelai, PAT kedelai,SL-PHT, SL-Iklim, gerakan pengendalian OPT, pemberdayaan penangkar benih,bantuan sarana pascapanen dan pembinaan manajemen dan teknis lainnya.

6). Keberhasilan pencapaian kinerja tersebut merupakan hasil kerjasama semuapelaku pembangunan di bidang tanaman pangan mulai dari pusat hingga ketingkat lapangan.

7). Untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ke depanakan dilakukan upaya perbaikan antara lain: perbaikan dan penyempurnaan,mulai dari perencanaan, pemilihan model kegiatan, organisasi pelaksanaan,

77

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VIIIPENUTUP

1). Capaian produksi tanaman pangan tahun 2014 (ARAM II BPS) dibandingkantahun 2013 (ATAP) menunjukkan peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai,kacang hijau dan ubikayu. Produksi jagung naik 3,33%, kedelai naik 18,12%,kacang hijau naik 16,75% dan ubi kayu naik 2,60%. Sedangkan produksi padi,kacang tanah, dan ubijalar mengalami penurunan masing-masing sebesar0,94%, 6,63%, dan 1,12%.

2). Peningkatan produksi jagung, kedelai, kacang hijau dan ubikayu tersebutterutama didukung oleh peningkatan produktivitas, meskipun luas panencenderung menurun. Sedangkan produksi padi, kacang tanah, dan ubijalarmengalami penurunan akibat menurunnya luas panen.

3). Capaian produksi tahun 2014 bila dibandingkan terhadap kebutuhan, untukpadi/beras mencapai surplus dan swasembada berkelanjutan, sedangkan jagungdan kedelai terjadi defisit.

4). Bila dibandingkan terhadap target, capaian produksi tahun 2014 untuk padimencapai 97,60%, jagung 100,67%, kedelai 92,13%, kacang tanah 50,40%,kacang hijau 55,57%, ubikayu 88,98%, dan ubijalar 90,77%.

5). Capaian sasaran produksi tahun 2014 didukung oleh kinerja pelaksanaankegiatan pendukung, antara lain: SL-PTT padi, jagung, kedelai, PAT kedelai,SL-PHT, SL-Iklim, gerakan pengendalian OPT, pemberdayaan penangkar benih,bantuan sarana pascapanen dan pembinaan manajemen dan teknis lainnya.

6). Keberhasilan pencapaian kinerja tersebut merupakan hasil kerjasama semuapelaku pembangunan di bidang tanaman pangan mulai dari pusat hingga ketingkat lapangan.

7). Untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ke depanakan dilakukan upaya perbaikan antara lain: perbaikan dan penyempurnaan,mulai dari perencanaan, pemilihan model kegiatan, organisasi pelaksanaan,

77

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BAB VIIIPENUTUP

1). Capaian produksi tanaman pangan tahun 2014 (ARAM II BPS) dibandingkantahun 2013 (ATAP) menunjukkan peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai,kacang hijau dan ubikayu. Produksi jagung naik 3,33%, kedelai naik 18,12%,kacang hijau naik 16,75% dan ubi kayu naik 2,60%. Sedangkan produksi padi,kacang tanah, dan ubijalar mengalami penurunan masing-masing sebesar0,94%, 6,63%, dan 1,12%.

2). Peningkatan produksi jagung, kedelai, kacang hijau dan ubikayu tersebutterutama didukung oleh peningkatan produktivitas, meskipun luas panencenderung menurun. Sedangkan produksi padi, kacang tanah, dan ubijalarmengalami penurunan akibat menurunnya luas panen.

3). Capaian produksi tahun 2014 bila dibandingkan terhadap kebutuhan, untukpadi/beras mencapai surplus dan swasembada berkelanjutan, sedangkan jagungdan kedelai terjadi defisit.

4). Bila dibandingkan terhadap target, capaian produksi tahun 2014 untuk padimencapai 97,60%, jagung 100,67%, kedelai 92,13%, kacang tanah 50,40%,kacang hijau 55,57%, ubikayu 88,98%, dan ubijalar 90,77%.

5). Capaian sasaran produksi tahun 2014 didukung oleh kinerja pelaksanaankegiatan pendukung, antara lain: SL-PTT padi, jagung, kedelai, PAT kedelai,SL-PHT, SL-Iklim, gerakan pengendalian OPT, pemberdayaan penangkar benih,bantuan sarana pascapanen dan pembinaan manajemen dan teknis lainnya.

6). Keberhasilan pencapaian kinerja tersebut merupakan hasil kerjasama semuapelaku pembangunan di bidang tanaman pangan mulai dari pusat hingga ketingkat lapangan.

7). Untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ke depanakan dilakukan upaya perbaikan antara lain: perbaikan dan penyempurnaan,mulai dari perencanaan, pemilihan model kegiatan, organisasi pelaksanaan,

Page 109: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

78

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

serta peningkatan pemantauan, evaluasi dan pengendalian secaraberkesinambungan.

8). Penyempurnaan model pembinaan budidaya dari sebelumnya SL-PTT menjadiGP-PTT, penumbuhan desa mandiri benih, perbaikan sistem perbanyakan benihkedelai (BP-BP1, BR-BR1, BR-BR2, BR2-BR3, BR3-BR4), perbaikan HargaPembelian Pemerintah (HPP) gabah/beras, kedelai, pendaftaran barang dalame-catalog, peningkatan integrasi dan sinkronisasi kegiatan antar unit eselon Ilingkup Kementan dan sektor/subsektor terkait.

78

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

serta peningkatan pemantauan, evaluasi dan pengendalian secaraberkesinambungan.

8). Penyempurnaan model pembinaan budidaya dari sebelumnya SL-PTT menjadiGP-PTT, penumbuhan desa mandiri benih, perbaikan sistem perbanyakan benihkedelai (BP-BP1, BR-BR1, BR-BR2, BR2-BR3, BR3-BR4), perbaikan HargaPembelian Pemerintah (HPP) gabah/beras, kedelai, pendaftaran barang dalame-catalog, peningkatan integrasi dan sinkronisasi kegiatan antar unit eselon Ilingkup Kementan dan sektor/subsektor terkait.

78

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

serta peningkatan pemantauan, evaluasi dan pengendalian secaraberkesinambungan.

8). Penyempurnaan model pembinaan budidaya dari sebelumnya SL-PTT menjadiGP-PTT, penumbuhan desa mandiri benih, perbaikan sistem perbanyakan benihkedelai (BP-BP1, BR-BR1, BR-BR2, BR2-BR3, BR3-BR4), perbaikan HargaPembelian Pemerintah (HPP) gabah/beras, kedelai, pendaftaran barang dalame-catalog, peningkatan integrasi dan sinkronisasi kegiatan antar unit eselon Ilingkup Kementan dan sektor/subsektor terkait.

Page 110: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

79

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

LAMPIRAN

79

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

LAMPIRAN

79

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

LAMPIRAN

Page 111: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

80

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan80

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan80

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 112: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

81

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 1. Capaian Produksi Padi Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 1.956.940 2.100.000 1.887.137 96,43 89,862 Sumatera Utara 3.727.249 3.740.993 3.604.602 96,71 96,353 Sumatera Barat 2.430.384 2.450.000 2.498.508 102,80 101,984 R i a u 434.144 427.497 356.281 82,07 83,345 Kepulauan Riau 1.370 1.405 1.422 103,80 101,216 J a m b i 664.535 710.000 674.679 101,53 95,037 Sumatera Selatan 3.676.723 3.834.742 3.497.917 95,14 91,228 Kepulauan Bangka Belitung 28.480 31.983 25.734 90,36 80,469 Bengkulu 622.832 607.408 601.293 96,54 98,99

10 Lampung 3.207.002 3.341.978 3.320.293 103,53 99,3511 DKI Jakarta 10.268 9.244 7.445 72,51 80,5412 Jawa Barat 12.083.162 11.945.079 11.587.631 95,90 97,0113 Banten 2.083.608 2.039.610 2.021.913 97,04 99,1314 Jawa Tengah 10.344.816 10.116.405 9.636.967 93,16 95,2615 DI Yogyakarta 921.824 905.476 880.711 95,54 97,2616 Jawa T imur 12.049.342 12.378.131 12.307.704 102,14 99,4317 B a l i 882.092 880.234 864.920 98,05 98,2618 Nusa Tenggara Barat 2.193.698 2.175.107 2.080.205 94,83 95,6419 Nusa Tenggara T imur 729.666 774.383 825.513 113,14 106,6020 Kalimantan Barat 1.441.876 1.482.096 1.467.340 101,77 99,0021 Kalimantan Tengah 812.652 852.023 853.029 104,97 100,1222 Kalimantan Selatan 2.031.029 2.166.658 2.107.028 103,74 97,2523 Kalimantan T imur 439.439 475.873 432.606 98,45 90,9124 Kalimantan Utara 124.724 106.121 116.887 93,72 110,1525 Sulawesi Utara 638.373 644.757 649.350 101,72 100,7126 Gorontalo 295.913 289.000 312.189 105,50 108,0227 Sulawesi Tengah 1.031.364 1.128.000 1.040.682 100,90 92,2628 Sulawesi Selatan 5.035.830 5.223.417 5.464.972 108,52 104,6229 Sulawesi Barat 445.030 459.310 461.390 103,68 100,4530 Sulawesi Tenggara 561.361 631.736 635.565 113,22 100,6131 Maluku 101.835 112.710 99.740 97,94 88,4932 Maluku Utara 72.445 76.476 72.521 100,10 94,8333 Papua 169.791 185.725 185.780 109,42 100,0334 Papua Barat 29.912 36.573 27.277 91,19 74,58

71.279.709 72.340.000 70.607.231 99,06 97,60Jumlah

Perbandingan ARAM II 2014 Thd.No. Provinsi

Sumber: BPS RI (diolah)

81

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 1. Capaian Produksi Padi Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 1.956.940 2.100.000 1.887.137 96,43 89,862 Sumatera Utara 3.727.249 3.740.993 3.604.602 96,71 96,353 Sumatera Barat 2.430.384 2.450.000 2.498.508 102,80 101,984 R i a u 434.144 427.497 356.281 82,07 83,345 Kepulauan Riau 1.370 1.405 1.422 103,80 101,216 J a m b i 664.535 710.000 674.679 101,53 95,037 Sumatera Selatan 3.676.723 3.834.742 3.497.917 95,14 91,228 Kepulauan Bangka Belitung 28.480 31.983 25.734 90,36 80,469 Bengkulu 622.832 607.408 601.293 96,54 98,99

10 Lampung 3.207.002 3.341.978 3.320.293 103,53 99,3511 DKI Jakarta 10.268 9.244 7.445 72,51 80,5412 Jawa Barat 12.083.162 11.945.079 11.587.631 95,90 97,0113 Banten 2.083.608 2.039.610 2.021.913 97,04 99,1314 Jawa Tengah 10.344.816 10.116.405 9.636.967 93,16 95,2615 DI Yogyakarta 921.824 905.476 880.711 95,54 97,2616 Jawa T imur 12.049.342 12.378.131 12.307.704 102,14 99,4317 B a l i 882.092 880.234 864.920 98,05 98,2618 Nusa Tenggara Barat 2.193.698 2.175.107 2.080.205 94,83 95,6419 Nusa Tenggara T imur 729.666 774.383 825.513 113,14 106,6020 Kalimantan Barat 1.441.876 1.482.096 1.467.340 101,77 99,0021 Kalimantan Tengah 812.652 852.023 853.029 104,97 100,1222 Kalimantan Selatan 2.031.029 2.166.658 2.107.028 103,74 97,2523 Kalimantan T imur 439.439 475.873 432.606 98,45 90,9124 Kalimantan Utara 124.724 106.121 116.887 93,72 110,1525 Sulawesi Utara 638.373 644.757 649.350 101,72 100,7126 Gorontalo 295.913 289.000 312.189 105,50 108,0227 Sulawesi Tengah 1.031.364 1.128.000 1.040.682 100,90 92,2628 Sulawesi Selatan 5.035.830 5.223.417 5.464.972 108,52 104,6229 Sulawesi Barat 445.030 459.310 461.390 103,68 100,4530 Sulawesi Tenggara 561.361 631.736 635.565 113,22 100,6131 Maluku 101.835 112.710 99.740 97,94 88,4932 Maluku Utara 72.445 76.476 72.521 100,10 94,8333 Papua 169.791 185.725 185.780 109,42 100,0334 Papua Barat 29.912 36.573 27.277 91,19 74,58

71.279.709 72.340.000 70.607.231 99,06 97,60Jumlah

Perbandingan ARAM II 2014 Thd.No. Provinsi

Sumber: BPS RI (diolah)

81

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 1. Capaian Produksi Padi Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 1.956.940 2.100.000 1.887.137 96,43 89,862 Sumatera Utara 3.727.249 3.740.993 3.604.602 96,71 96,353 Sumatera Barat 2.430.384 2.450.000 2.498.508 102,80 101,984 R i a u 434.144 427.497 356.281 82,07 83,345 Kepulauan Riau 1.370 1.405 1.422 103,80 101,216 J a m b i 664.535 710.000 674.679 101,53 95,037 Sumatera Selatan 3.676.723 3.834.742 3.497.917 95,14 91,228 Kepulauan Bangka Belitung 28.480 31.983 25.734 90,36 80,469 Bengkulu 622.832 607.408 601.293 96,54 98,99

10 Lampung 3.207.002 3.341.978 3.320.293 103,53 99,3511 DKI Jakarta 10.268 9.244 7.445 72,51 80,5412 Jawa Barat 12.083.162 11.945.079 11.587.631 95,90 97,0113 Banten 2.083.608 2.039.610 2.021.913 97,04 99,1314 Jawa Tengah 10.344.816 10.116.405 9.636.967 93,16 95,2615 DI Yogyakarta 921.824 905.476 880.711 95,54 97,2616 Jawa T imur 12.049.342 12.378.131 12.307.704 102,14 99,4317 B a l i 882.092 880.234 864.920 98,05 98,2618 Nusa Tenggara Barat 2.193.698 2.175.107 2.080.205 94,83 95,6419 Nusa Tenggara T imur 729.666 774.383 825.513 113,14 106,6020 Kalimantan Barat 1.441.876 1.482.096 1.467.340 101,77 99,0021 Kalimantan Tengah 812.652 852.023 853.029 104,97 100,1222 Kalimantan Selatan 2.031.029 2.166.658 2.107.028 103,74 97,2523 Kalimantan T imur 439.439 475.873 432.606 98,45 90,9124 Kalimantan Utara 124.724 106.121 116.887 93,72 110,1525 Sulawesi Utara 638.373 644.757 649.350 101,72 100,7126 Gorontalo 295.913 289.000 312.189 105,50 108,0227 Sulawesi Tengah 1.031.364 1.128.000 1.040.682 100,90 92,2628 Sulawesi Selatan 5.035.830 5.223.417 5.464.972 108,52 104,6229 Sulawesi Barat 445.030 459.310 461.390 103,68 100,4530 Sulawesi Tenggara 561.361 631.736 635.565 113,22 100,6131 Maluku 101.835 112.710 99.740 97,94 88,4932 Maluku Utara 72.445 76.476 72.521 100,10 94,8333 Papua 169.791 185.725 185.780 109,42 100,0334 Papua Barat 29.912 36.573 27.277 91,19 74,58

71.279.709 72.340.000 70.607.231 99,06 97,60Jumlah

Perbandingan ARAM II 2014 Thd.No. Provinsi

Sumber: BPS RI (diolah)

Page 113: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

82

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 2. Capaian Produksi Jagung Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 177.842 171.508 176.844 99,44 103,112 Sumatera Utara 1.183.011 1.276.062 1.116.649 94,39 87,513 Sumatera Barat 547.417 443.839 601.164 109,82 135,454 R i a u 28.052 39.744 29.601 105,52 74,485 Kepulauan Riau 790 1.231 719 91,01 58,416 J a m b i 25.690 45.181 44.470 173,10 98,437 Sumatera Selatan 167.457 106.537 188.115 112,34 176,578 Kepulauan Bangka Belitung 783 9.595 902 115,20 9,409 Bengkulu 93.988 110.805 72.986 77,65 65,87

10 Lampung 1.760.278 1.651.613 1.819.556 103,37 110,1711 DKI Jakarta - 49 - - -12 Jawa Barat 1.101.998 1.005.490 1.027.488 93,24 102,1913 Banten 12.038 27.950 11.316 94,00 40,4914 Jawa Tengah 2.930.911 2.769.429 3.016.240 102,91 108,9115 DI Yogyakarta 289.580 369.349 307.632 106,23 83,2916 Jawa T imur 5.760.959 6.239.010 5.789.214 100,49 92,7917 B a l i 57.573 78.564 43.295 75,20 55,1118 Nusa Tenggara Barat 633.773 533.734 775.436 122,35 145,2919 Nusa Tenggara T imur 707.642 727.327 647.103 91,44 88,9720 Kalimantan Barat 159.973 207.221 148.559 92,87 71,6921 Kalimantan Tengah 6.217 15.017 6.539 105,18 43,5422 Kalimantan Selatan 107.043 104.681 121.231 113,25 115,8123 Kalimantan T imur 4.864 14.187 7.943 163,30 55,9924 Kalimantan Utara 973 - 875 89,93 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 448.002 472.254 497.852 111,13 105,4226 Gorontalo 669.094 668.599 737.250 110,19 110,2727 Sulawesi Tengah 139.266 162.338 172.110 123,58 106,0228 Sulawesi Selatan 1.250.202 1.489.855 1.533.888 122,69 102,9629 Sulawesi Barat 128.327 105.320 124.051 96,67 117,7830 Sulawesi Tenggara 67.578 77.341 62.027 91,79 80,2031 Maluku 11.940 37.188 14.687 123,01 39,4932 Maluku Utara 29.421 28.184 22.270 75,69 79,0233 Papua 7.034 6.826 6.948 98,78 101,7934 Papua Barat 2.137 3.969 2.449 114,60 61,70

18.511.853 19.000.000 19.127.409 103,33 100,67

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

JumlahSumber: BPS RI (diolah)

82

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 2. Capaian Produksi Jagung Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 177.842 171.508 176.844 99,44 103,112 Sumatera Utara 1.183.011 1.276.062 1.116.649 94,39 87,513 Sumatera Barat 547.417 443.839 601.164 109,82 135,454 R i a u 28.052 39.744 29.601 105,52 74,485 Kepulauan Riau 790 1.231 719 91,01 58,416 J a m b i 25.690 45.181 44.470 173,10 98,437 Sumatera Selatan 167.457 106.537 188.115 112,34 176,578 Kepulauan Bangka Belitung 783 9.595 902 115,20 9,409 Bengkulu 93.988 110.805 72.986 77,65 65,87

10 Lampung 1.760.278 1.651.613 1.819.556 103,37 110,1711 DKI Jakarta - 49 - - -12 Jawa Barat 1.101.998 1.005.490 1.027.488 93,24 102,1913 Banten 12.038 27.950 11.316 94,00 40,4914 Jawa Tengah 2.930.911 2.769.429 3.016.240 102,91 108,9115 DI Yogyakarta 289.580 369.349 307.632 106,23 83,2916 Jawa T imur 5.760.959 6.239.010 5.789.214 100,49 92,7917 B a l i 57.573 78.564 43.295 75,20 55,1118 Nusa Tenggara Barat 633.773 533.734 775.436 122,35 145,2919 Nusa Tenggara T imur 707.642 727.327 647.103 91,44 88,9720 Kalimantan Barat 159.973 207.221 148.559 92,87 71,6921 Kalimantan Tengah 6.217 15.017 6.539 105,18 43,5422 Kalimantan Selatan 107.043 104.681 121.231 113,25 115,8123 Kalimantan T imur 4.864 14.187 7.943 163,30 55,9924 Kalimantan Utara 973 - 875 89,93 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 448.002 472.254 497.852 111,13 105,4226 Gorontalo 669.094 668.599 737.250 110,19 110,2727 Sulawesi Tengah 139.266 162.338 172.110 123,58 106,0228 Sulawesi Selatan 1.250.202 1.489.855 1.533.888 122,69 102,9629 Sulawesi Barat 128.327 105.320 124.051 96,67 117,7830 Sulawesi Tenggara 67.578 77.341 62.027 91,79 80,2031 Maluku 11.940 37.188 14.687 123,01 39,4932 Maluku Utara 29.421 28.184 22.270 75,69 79,0233 Papua 7.034 6.826 6.948 98,78 101,7934 Papua Barat 2.137 3.969 2.449 114,60 61,70

18.511.853 19.000.000 19.127.409 103,33 100,67

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

JumlahSumber: BPS RI (diolah)

82

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 2. Capaian Produksi Jagung Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 177.842 171.508 176.844 99,44 103,112 Sumatera Utara 1.183.011 1.276.062 1.116.649 94,39 87,513 Sumatera Barat 547.417 443.839 601.164 109,82 135,454 R i a u 28.052 39.744 29.601 105,52 74,485 Kepulauan Riau 790 1.231 719 91,01 58,416 J a m b i 25.690 45.181 44.470 173,10 98,437 Sumatera Selatan 167.457 106.537 188.115 112,34 176,578 Kepulauan Bangka Belitung 783 9.595 902 115,20 9,409 Bengkulu 93.988 110.805 72.986 77,65 65,87

10 Lampung 1.760.278 1.651.613 1.819.556 103,37 110,1711 DKI Jakarta - 49 - - -12 Jawa Barat 1.101.998 1.005.490 1.027.488 93,24 102,1913 Banten 12.038 27.950 11.316 94,00 40,4914 Jawa Tengah 2.930.911 2.769.429 3.016.240 102,91 108,9115 DI Yogyakarta 289.580 369.349 307.632 106,23 83,2916 Jawa T imur 5.760.959 6.239.010 5.789.214 100,49 92,7917 B a l i 57.573 78.564 43.295 75,20 55,1118 Nusa Tenggara Barat 633.773 533.734 775.436 122,35 145,2919 Nusa Tenggara T imur 707.642 727.327 647.103 91,44 88,9720 Kalimantan Barat 159.973 207.221 148.559 92,87 71,6921 Kalimantan Tengah 6.217 15.017 6.539 105,18 43,5422 Kalimantan Selatan 107.043 104.681 121.231 113,25 115,8123 Kalimantan T imur 4.864 14.187 7.943 163,30 55,9924 Kalimantan Utara 973 - 875 89,93 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 448.002 472.254 497.852 111,13 105,4226 Gorontalo 669.094 668.599 737.250 110,19 110,2727 Sulawesi Tengah 139.266 162.338 172.110 123,58 106,0228 Sulawesi Selatan 1.250.202 1.489.855 1.533.888 122,69 102,9629 Sulawesi Barat 128.327 105.320 124.051 96,67 117,7830 Sulawesi Tenggara 67.578 77.341 62.027 91,79 80,2031 Maluku 11.940 37.188 14.687 123,01 39,4932 Maluku Utara 29.421 28.184 22.270 75,69 79,0233 Papua 7.034 6.826 6.948 98,78 101,7934 Papua Barat 2.137 3.969 2.449 114,60 61,70

18.511.853 19.000.000 19.127.409 103,33 100,67

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

JumlahSumber: BPS RI (diolah)

Page 114: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

83

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 3. Capaian Produksi Kedelai Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 45.027 95.810 64.258 142,71 67,072 Sumatera Utara 3.229 3.556 4.680 144,94 131,613 Sumatera Barat 732 967 906 123,77 93,694 R i a u 2.211 2.554 2.537 114,74 99,335 Kepulauan Riau 18 18 18 100,00 100,006 J a m b i 2.372 8.405 8.087 340,94 96,227 Sumatera Selatan 5.140 11.907 12.500 243,19 104,988 Kepulauan Bangka Belitung - - 3 #DIV/0! #DIV/0!9 Bengkulu 3.987 6.000 5.082 127,46 84,70

10 Lampung 6.156 9.850 13.572 220,47 137,7911 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 51.172 99.770 108.029 211,11 108,2813 Banten 10.326 9.754 5.615 54,38 57,5714 Jawa Tengah 99.318 139.691 129.099 129,99 92,4215 DI Yogyakarta 31.677 20.591 19.939 62,94 96,8316 Jawa T imur 329.461 360.230 332.745 101,00 92,3717 B a l i 7.433 6.957 7.988 107,47 114,8218 Nusa Tenggara Barat 91.065 110.343 86.683 95,19 78,5619 Nusa Tenggara T imur 1.675 3.500 2.745 163,88 78,4320 Kalimantan Barat 1.677 3.309 3.394 202,39 102,5721 Kalimantan Tengah 1.684 3.486 1.517 90,08 43,5222 Kalimantan Selatan 4.072 7.019 9.605 235,88 136,8423 Kalimantan T imur 1.402 1.265 1.240 88,45 98,0224 Kalimantan Utara 84 64 92 109,52 143,7525 Sulawesi Utara 5.780 6.070 8.922 154,36 146,9926 Gorontalo 4.411 4.168 4.281 97,05 102,7127 Sulawesi Tengah 12.654 13.361 16.741 132,30 125,3028 Sulawesi Selatan 45.693 56.626 56.126 122,83 99,1229 Sulawesi Barat 1.181 4.500 4.176 353,60 92,8030 Sulawesi Tenggara 3.595 4.090 4.261 118,53 104,1831 Maluku 254 532 514 202,36 96,6232 Maluku Utara 1.227 1.233 1.268 103,34 102,8433 Papua 4.610 3.622 3.821 82,89 105,4934 Papua Barat 669 752 892 133,33 118,62

779.992 1.000.000 921.336 118,12 92,13

ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

Jumlah

No.

Sumber: BPS RI (diolah)

83

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 3. Capaian Produksi Kedelai Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 45.027 95.810 64.258 142,71 67,072 Sumatera Utara 3.229 3.556 4.680 144,94 131,613 Sumatera Barat 732 967 906 123,77 93,694 R i a u 2.211 2.554 2.537 114,74 99,335 Kepulauan Riau 18 18 18 100,00 100,006 J a m b i 2.372 8.405 8.087 340,94 96,227 Sumatera Selatan 5.140 11.907 12.500 243,19 104,988 Kepulauan Bangka Belitung - - 3 #DIV/0! #DIV/0!9 Bengkulu 3.987 6.000 5.082 127,46 84,70

10 Lampung 6.156 9.850 13.572 220,47 137,7911 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 51.172 99.770 108.029 211,11 108,2813 Banten 10.326 9.754 5.615 54,38 57,5714 Jawa Tengah 99.318 139.691 129.099 129,99 92,4215 DI Yogyakarta 31.677 20.591 19.939 62,94 96,8316 Jawa T imur 329.461 360.230 332.745 101,00 92,3717 B a l i 7.433 6.957 7.988 107,47 114,8218 Nusa Tenggara Barat 91.065 110.343 86.683 95,19 78,5619 Nusa Tenggara T imur 1.675 3.500 2.745 163,88 78,4320 Kalimantan Barat 1.677 3.309 3.394 202,39 102,5721 Kalimantan Tengah 1.684 3.486 1.517 90,08 43,5222 Kalimantan Selatan 4.072 7.019 9.605 235,88 136,8423 Kalimantan T imur 1.402 1.265 1.240 88,45 98,0224 Kalimantan Utara 84 64 92 109,52 143,7525 Sulawesi Utara 5.780 6.070 8.922 154,36 146,9926 Gorontalo 4.411 4.168 4.281 97,05 102,7127 Sulawesi Tengah 12.654 13.361 16.741 132,30 125,3028 Sulawesi Selatan 45.693 56.626 56.126 122,83 99,1229 Sulawesi Barat 1.181 4.500 4.176 353,60 92,8030 Sulawesi Tenggara 3.595 4.090 4.261 118,53 104,1831 Maluku 254 532 514 202,36 96,6232 Maluku Utara 1.227 1.233 1.268 103,34 102,8433 Papua 4.610 3.622 3.821 82,89 105,4934 Papua Barat 669 752 892 133,33 118,62

779.992 1.000.000 921.336 118,12 92,13

ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

Jumlah

No.

Sumber: BPS RI (diolah)

83

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 3. Capaian Produksi Kedelai Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 45.027 95.810 64.258 142,71 67,072 Sumatera Utara 3.229 3.556 4.680 144,94 131,613 Sumatera Barat 732 967 906 123,77 93,694 R i a u 2.211 2.554 2.537 114,74 99,335 Kepulauan Riau 18 18 18 100,00 100,006 J a m b i 2.372 8.405 8.087 340,94 96,227 Sumatera Selatan 5.140 11.907 12.500 243,19 104,988 Kepulauan Bangka Belitung - - 3 #DIV/0! #DIV/0!9 Bengkulu 3.987 6.000 5.082 127,46 84,70

10 Lampung 6.156 9.850 13.572 220,47 137,7911 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 51.172 99.770 108.029 211,11 108,2813 Banten 10.326 9.754 5.615 54,38 57,5714 Jawa Tengah 99.318 139.691 129.099 129,99 92,4215 DI Yogyakarta 31.677 20.591 19.939 62,94 96,8316 Jawa T imur 329.461 360.230 332.745 101,00 92,3717 B a l i 7.433 6.957 7.988 107,47 114,8218 Nusa Tenggara Barat 91.065 110.343 86.683 95,19 78,5619 Nusa Tenggara T imur 1.675 3.500 2.745 163,88 78,4320 Kalimantan Barat 1.677 3.309 3.394 202,39 102,5721 Kalimantan Tengah 1.684 3.486 1.517 90,08 43,5222 Kalimantan Selatan 4.072 7.019 9.605 235,88 136,8423 Kalimantan T imur 1.402 1.265 1.240 88,45 98,0224 Kalimantan Utara 84 64 92 109,52 143,7525 Sulawesi Utara 5.780 6.070 8.922 154,36 146,9926 Gorontalo 4.411 4.168 4.281 97,05 102,7127 Sulawesi Tengah 12.654 13.361 16.741 132,30 125,3028 Sulawesi Selatan 45.693 56.626 56.126 122,83 99,1229 Sulawesi Barat 1.181 4.500 4.176 353,60 92,8030 Sulawesi Tenggara 3.595 4.090 4.261 118,53 104,1831 Maluku 254 532 514 202,36 96,6232 Maluku Utara 1.227 1.233 1.268 103,34 102,8433 Papua 4.610 3.622 3.821 82,89 105,4934 Papua Barat 669 752 892 133,33 118,62

779.992 1.000.000 921.336 118,12 92,13

ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

Jumlah

No.

Sumber: BPS RI (diolah)

Page 115: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

84

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 4. Capaian Produksi Kacang Tanah Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 3.861 11.462 3.210 83,14 28,012 Sumatera Utara 11.351 29.518 9.952 87,68 33,723 Sumatera Barat 9.093 15.695 7.048 77,51 44,914 R i a u 1.243 5.207 1.211 97,43 23,265 Kepulauan Riau 168 246 159 94,64 64,636 J a m b i 1.513 3.559 1.511 99,87 42,467 Sumatera Selatan 3.475 10.098 2.576 74,13 25,518 Kepulauan Bangka Belitung 357 742 258 72,27 34,779 Bengkulu 4.679 11.513 4.531 96,84 39,36

10 Lampung 10.676 32.567 9.763 91,45 29,9811 DKI Jakarta - 34 - - -12 Jawa Barat 91.573 147.496 75.444 82,39 51,1513 Banten 12.810 30.121 10.611 82,83 35,2314 Jawa Tengah 128.030 270.446 117.472 91,75 43,4415 DI Yogyakarta 70.834 104.295 70.012 98,84 67,1316 Jawa T imur 207.971 325.996 201.107 96,70 61,6917 B a l i 11.024 26.268 9.237 83,79 35,1618 Nusa Tenggara Barat 41.889 60.041 36.237 86,51 60,3519 Nusa Tenggara T imur 16.056 41.010 14.874 92,64 36,2720 Kalimantan Barat 1.316 3.377 1.383 105,09 40,9521 Kalimantan Tengah 634 2.943 558 88,01 18,9622 Kalimantan Selatan 11.238 25.946 11.232 99,95 43,2923 Kalimantan T imur 1.451 4.342 1.540 106,13 35,4724 Kalimantan Utara 234 - 229 97,86 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 8.805 13.821 7.753 88,05 56,1026 Gorontalo 1.282 4.023 1.233 96,18 30,6527 Sulawesi Tengah 7.303 14.072 6.920 94,76 49,1828 Sulawesi Selatan 28.408 70.562 34.841 122,65 49,3829 Sulawesi Barat 590 2.721 530 89,83 19,4830 Sulawesi Tenggara 4.942 10.742 4.883 98,81 45,4631 Maluku 1.426 5.770 1.054 73,91 18,2732 Maluku Utara 4.755 8.041 5.088 107,00 63,2833 Papua 2.044 4.423 2.043 99,95 46,1934 Papua Barat 649 2.903 672 103,54 23,15

701.680 1.300.000 655.172 93,37 50,40

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

JumlahSumber: BPS RI (diolah)

84

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 4. Capaian Produksi Kacang Tanah Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 3.861 11.462 3.210 83,14 28,012 Sumatera Utara 11.351 29.518 9.952 87,68 33,723 Sumatera Barat 9.093 15.695 7.048 77,51 44,914 R i a u 1.243 5.207 1.211 97,43 23,265 Kepulauan Riau 168 246 159 94,64 64,636 J a m b i 1.513 3.559 1.511 99,87 42,467 Sumatera Selatan 3.475 10.098 2.576 74,13 25,518 Kepulauan Bangka Belitung 357 742 258 72,27 34,779 Bengkulu 4.679 11.513 4.531 96,84 39,36

10 Lampung 10.676 32.567 9.763 91,45 29,9811 DKI Jakarta - 34 - - -12 Jawa Barat 91.573 147.496 75.444 82,39 51,1513 Banten 12.810 30.121 10.611 82,83 35,2314 Jawa Tengah 128.030 270.446 117.472 91,75 43,4415 DI Yogyakarta 70.834 104.295 70.012 98,84 67,1316 Jawa T imur 207.971 325.996 201.107 96,70 61,6917 B a l i 11.024 26.268 9.237 83,79 35,1618 Nusa Tenggara Barat 41.889 60.041 36.237 86,51 60,3519 Nusa Tenggara T imur 16.056 41.010 14.874 92,64 36,2720 Kalimantan Barat 1.316 3.377 1.383 105,09 40,9521 Kalimantan Tengah 634 2.943 558 88,01 18,9622 Kalimantan Selatan 11.238 25.946 11.232 99,95 43,2923 Kalimantan T imur 1.451 4.342 1.540 106,13 35,4724 Kalimantan Utara 234 - 229 97,86 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 8.805 13.821 7.753 88,05 56,1026 Gorontalo 1.282 4.023 1.233 96,18 30,6527 Sulawesi Tengah 7.303 14.072 6.920 94,76 49,1828 Sulawesi Selatan 28.408 70.562 34.841 122,65 49,3829 Sulawesi Barat 590 2.721 530 89,83 19,4830 Sulawesi Tenggara 4.942 10.742 4.883 98,81 45,4631 Maluku 1.426 5.770 1.054 73,91 18,2732 Maluku Utara 4.755 8.041 5.088 107,00 63,2833 Papua 2.044 4.423 2.043 99,95 46,1934 Papua Barat 649 2.903 672 103,54 23,15

701.680 1.300.000 655.172 93,37 50,40

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

JumlahSumber: BPS RI (diolah)

84

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 4. Capaian Produksi Kacang Tanah Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 3.861 11.462 3.210 83,14 28,012 Sumatera Utara 11.351 29.518 9.952 87,68 33,723 Sumatera Barat 9.093 15.695 7.048 77,51 44,914 R i a u 1.243 5.207 1.211 97,43 23,265 Kepulauan Riau 168 246 159 94,64 64,636 J a m b i 1.513 3.559 1.511 99,87 42,467 Sumatera Selatan 3.475 10.098 2.576 74,13 25,518 Kepulauan Bangka Belitung 357 742 258 72,27 34,779 Bengkulu 4.679 11.513 4.531 96,84 39,36

10 Lampung 10.676 32.567 9.763 91,45 29,9811 DKI Jakarta - 34 - - -12 Jawa Barat 91.573 147.496 75.444 82,39 51,1513 Banten 12.810 30.121 10.611 82,83 35,2314 Jawa Tengah 128.030 270.446 117.472 91,75 43,4415 DI Yogyakarta 70.834 104.295 70.012 98,84 67,1316 Jawa T imur 207.971 325.996 201.107 96,70 61,6917 B a l i 11.024 26.268 9.237 83,79 35,1618 Nusa Tenggara Barat 41.889 60.041 36.237 86,51 60,3519 Nusa Tenggara T imur 16.056 41.010 14.874 92,64 36,2720 Kalimantan Barat 1.316 3.377 1.383 105,09 40,9521 Kalimantan Tengah 634 2.943 558 88,01 18,9622 Kalimantan Selatan 11.238 25.946 11.232 99,95 43,2923 Kalimantan T imur 1.451 4.342 1.540 106,13 35,4724 Kalimantan Utara 234 - 229 97,86 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 8.805 13.821 7.753 88,05 56,1026 Gorontalo 1.282 4.023 1.233 96,18 30,6527 Sulawesi Tengah 7.303 14.072 6.920 94,76 49,1828 Sulawesi Selatan 28.408 70.562 34.841 122,65 49,3829 Sulawesi Barat 590 2.721 530 89,83 19,4830 Sulawesi Tenggara 4.942 10.742 4.883 98,81 45,4631 Maluku 1.426 5.770 1.054 73,91 18,2732 Maluku Utara 4.755 8.041 5.088 107,00 63,2833 Papua 2.044 4.423 2.043 99,95 46,1934 Papua Barat 649 2.903 672 103,54 23,15

701.680 1.300.000 655.172 93,37 50,40

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

JumlahSumber: BPS RI (diolah)

Page 116: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

85

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 5. Capaian Produksi Kacang Hijau Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 955 3.922 1.279 133,93 32,612 Sumatera Utara 2.344 7.750 2.783 118,73 35,913 Sumatera Barat 753 1.909 586 77,82 30,704 R i a u 619 2.635 681 110,02 25,845 Kepulauan Riau - 1 - - -6 J a m b i 262 781 177 67,56 22,667 Sumatera Selatan 1.821 5.012 1.198 65,79 23,908 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu 1.371 2.050 1.159 84,54 56,54

10 Lampung 2.643 5.937 2.576 97,47 43,3911 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 11.002 17.204 9.320 84,71 54,1713 Banten 672 2.846 896 133,33 31,4814 Jawa Tengah 64.277 128.860 100.197 155,88 77,7615 DI Yogyakarta 318 863 265 83,33 30,7116 Jawa T imur 57.686 102.851 55.719 96,59 54,1717 B a l i 1.186 1.390 802 67,62 57,7018 Nusa Tenggara Barat 22.079 59.270 18.351 83,12 30,9619 Nusa Tenggara T imur 10.139 29.173 9.622 94,90 32,9820 Kalimantan Barat 553 1.743 932 168,54 53,4721 Kalimantan Tengah 105 389 69 65,71 17,7422 Kalimantan Selatan 757 1.948 813 107,40 41,7423 Kalimantan T imur 373 1.406 385 103,22 27,3824 Kalimantan Utara 72 - 89 123,61 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 1.541 3.036 1.584 102,79 52,1726 Gorontalo 182 710 147 80,77 20,7027 Sulawesi Tengah 839 1.500 723 86,17 48,2028 Sulawesi Selatan 18.341 39.226 25.109 136,90 64,0129 Sulawesi Barat 615 1.503 406 66,02 27,0130 Sulawesi Tenggara 1.083 2.266 1.336 123,36 58,9631 Maluku 889 827 671 75,48 81,1432 Maluku Utara 324 539 363 112,04 67,3533 Papua 682 1.463 499 73,17 34,1134 Papua Barat 187 990 205 109,63 20,71

204.670 430.000 238.942 116,75 55,57Jumlah

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

Sumber: BPS RI (diolah)

85

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 5. Capaian Produksi Kacang Hijau Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 955 3.922 1.279 133,93 32,612 Sumatera Utara 2.344 7.750 2.783 118,73 35,913 Sumatera Barat 753 1.909 586 77,82 30,704 R i a u 619 2.635 681 110,02 25,845 Kepulauan Riau - 1 - - -6 J a m b i 262 781 177 67,56 22,667 Sumatera Selatan 1.821 5.012 1.198 65,79 23,908 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu 1.371 2.050 1.159 84,54 56,54

10 Lampung 2.643 5.937 2.576 97,47 43,3911 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 11.002 17.204 9.320 84,71 54,1713 Banten 672 2.846 896 133,33 31,4814 Jawa Tengah 64.277 128.860 100.197 155,88 77,7615 DI Yogyakarta 318 863 265 83,33 30,7116 Jawa T imur 57.686 102.851 55.719 96,59 54,1717 B a l i 1.186 1.390 802 67,62 57,7018 Nusa Tenggara Barat 22.079 59.270 18.351 83,12 30,9619 Nusa Tenggara T imur 10.139 29.173 9.622 94,90 32,9820 Kalimantan Barat 553 1.743 932 168,54 53,4721 Kalimantan Tengah 105 389 69 65,71 17,7422 Kalimantan Selatan 757 1.948 813 107,40 41,7423 Kalimantan T imur 373 1.406 385 103,22 27,3824 Kalimantan Utara 72 - 89 123,61 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 1.541 3.036 1.584 102,79 52,1726 Gorontalo 182 710 147 80,77 20,7027 Sulawesi Tengah 839 1.500 723 86,17 48,2028 Sulawesi Selatan 18.341 39.226 25.109 136,90 64,0129 Sulawesi Barat 615 1.503 406 66,02 27,0130 Sulawesi Tenggara 1.083 2.266 1.336 123,36 58,9631 Maluku 889 827 671 75,48 81,1432 Maluku Utara 324 539 363 112,04 67,3533 Papua 682 1.463 499 73,17 34,1134 Papua Barat 187 990 205 109,63 20,71

204.670 430.000 238.942 116,75 55,57Jumlah

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

Sumber: BPS RI (diolah)

85

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 5. Capaian Produksi Kacang Hijau Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 955 3.922 1.279 133,93 32,612 Sumatera Utara 2.344 7.750 2.783 118,73 35,913 Sumatera Barat 753 1.909 586 77,82 30,704 R i a u 619 2.635 681 110,02 25,845 Kepulauan Riau - 1 - - -6 J a m b i 262 781 177 67,56 22,667 Sumatera Selatan 1.821 5.012 1.198 65,79 23,908 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu 1.371 2.050 1.159 84,54 56,54

10 Lampung 2.643 5.937 2.576 97,47 43,3911 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 11.002 17.204 9.320 84,71 54,1713 Banten 672 2.846 896 133,33 31,4814 Jawa Tengah 64.277 128.860 100.197 155,88 77,7615 DI Yogyakarta 318 863 265 83,33 30,7116 Jawa T imur 57.686 102.851 55.719 96,59 54,1717 B a l i 1.186 1.390 802 67,62 57,7018 Nusa Tenggara Barat 22.079 59.270 18.351 83,12 30,9619 Nusa Tenggara T imur 10.139 29.173 9.622 94,90 32,9820 Kalimantan Barat 553 1.743 932 168,54 53,4721 Kalimantan Tengah 105 389 69 65,71 17,7422 Kalimantan Selatan 757 1.948 813 107,40 41,7423 Kalimantan T imur 373 1.406 385 103,22 27,3824 Kalimantan Utara 72 - 89 123,61 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 1.541 3.036 1.584 102,79 52,1726 Gorontalo 182 710 147 80,77 20,7027 Sulawesi Tengah 839 1.500 723 86,17 48,2028 Sulawesi Selatan 18.341 39.226 25.109 136,90 64,0129 Sulawesi Barat 615 1.503 406 66,02 27,0130 Sulawesi Tenggara 1.083 2.266 1.336 123,36 58,9631 Maluku 889 827 671 75,48 81,1432 Maluku Utara 324 539 363 112,04 67,3533 Papua 682 1.463 499 73,17 34,1134 Papua Barat 187 990 205 109,63 20,71

204.670 430.000 238.942 116,75 55,57Jumlah

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

Sumber: BPS RI (diolah)

Page 117: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

86

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 6. Capaian Produksi Ubikayu Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 34.738 56.917 32.711 94,16 57,472 Sumatera Utara 1.518.221 996.791 1.420.658 93,57 142,523 Sumatera Barat 218.830 133.050 209.790 95,87 157,684 R i a u 103.070 81.877 120.118 116,54 146,715 Kepulauan Riau 8.530 15.779 9.287 108,87 58,866 J a m b i 33.291 47.240 30.563 91,81 64,707 Sumatera Selatan 165.250 248.211 203.920 123,40 82,168 Kepulauan Bangka Belitung 14.203 31.485 18.052 127,10 57,349 Bengkulu 62.193 101.602 79.096 127,18 77,85

10 Lampung 8.329.201 9.420.820 9.725.345 116,76 103,2311 DKI Jakarta - 720 - - -12 Jawa Barat 2.138.532 2.578.134 2.273.575 106,31 88,1913 Banten 97.847 208.414 87.217 89,14 41,8514 Jawa Tengah 4.089.635 4.160.841 3.835.936 93,80 92,1915 DI Yogyakarta 1.013.565 1.190.939 880.860 86,91 73,9616 Jawa T imur 3.601.074 4.518.123 3.315.183 92,06 73,3817 B a l i 156.953 213.723 142.067 90,52 66,4718 Nusa Tenggara Barat 59.085 126.537 77.761 131,61 61,4519 Nusa Tenggara T imur 811.166 1.117.746 653.807 80,60 58,4920 Kalimantan Barat 168.521 291.184 196.064 116,34 67,3321 Kalimantan Tengah 40.762 126.277 41.696 102,29 33,0222 Kalimantan Selatan 87.323 155.764 78.269 89,63 50,2523 Kalimantan T imur 55.519 152.837 61.155 110,15 40,0124 Kalimantan Utara 32.935 - 40.411 122,70 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 55.207 99.989 43.942 79,59 43,9526 Gorontalo 4.537 22.331 3.863 85,14 17,3027 Sulawesi Tengah 100.950 89.879 78.739 78,00 87,6128 Sulawesi Selatan 433.399 633.157 375.390 86,62 59,2929 Sulawesi Barat 52.972 72.945 44.083 83,22 60,4330 Sulawesi Tenggara 180.680 274.288 176.354 97,61 64,3031 Maluku 97.813 174.670 104.160 106,49 59,6332 Maluku Utara 119.799 165.119 152.086 126,95 92,1133 Papua 38.901 57.563 33.220 85,40 57,7134 Papua Barat 12.219 35.045 13.400 109,67 38,24

23.936.921 27.600.000 24.558.778 102,60 88,98

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

JumlahSumber: BPS RI (diolah)

86

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 6. Capaian Produksi Ubikayu Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 34.738 56.917 32.711 94,16 57,472 Sumatera Utara 1.518.221 996.791 1.420.658 93,57 142,523 Sumatera Barat 218.830 133.050 209.790 95,87 157,684 R i a u 103.070 81.877 120.118 116,54 146,715 Kepulauan Riau 8.530 15.779 9.287 108,87 58,866 J a m b i 33.291 47.240 30.563 91,81 64,707 Sumatera Selatan 165.250 248.211 203.920 123,40 82,168 Kepulauan Bangka Belitung 14.203 31.485 18.052 127,10 57,349 Bengkulu 62.193 101.602 79.096 127,18 77,85

10 Lampung 8.329.201 9.420.820 9.725.345 116,76 103,2311 DKI Jakarta - 720 - - -12 Jawa Barat 2.138.532 2.578.134 2.273.575 106,31 88,1913 Banten 97.847 208.414 87.217 89,14 41,8514 Jawa Tengah 4.089.635 4.160.841 3.835.936 93,80 92,1915 DI Yogyakarta 1.013.565 1.190.939 880.860 86,91 73,9616 Jawa T imur 3.601.074 4.518.123 3.315.183 92,06 73,3817 B a l i 156.953 213.723 142.067 90,52 66,4718 Nusa Tenggara Barat 59.085 126.537 77.761 131,61 61,4519 Nusa Tenggara T imur 811.166 1.117.746 653.807 80,60 58,4920 Kalimantan Barat 168.521 291.184 196.064 116,34 67,3321 Kalimantan Tengah 40.762 126.277 41.696 102,29 33,0222 Kalimantan Selatan 87.323 155.764 78.269 89,63 50,2523 Kalimantan T imur 55.519 152.837 61.155 110,15 40,0124 Kalimantan Utara 32.935 - 40.411 122,70 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 55.207 99.989 43.942 79,59 43,9526 Gorontalo 4.537 22.331 3.863 85,14 17,3027 Sulawesi Tengah 100.950 89.879 78.739 78,00 87,6128 Sulawesi Selatan 433.399 633.157 375.390 86,62 59,2929 Sulawesi Barat 52.972 72.945 44.083 83,22 60,4330 Sulawesi Tenggara 180.680 274.288 176.354 97,61 64,3031 Maluku 97.813 174.670 104.160 106,49 59,6332 Maluku Utara 119.799 165.119 152.086 126,95 92,1133 Papua 38.901 57.563 33.220 85,40 57,7134 Papua Barat 12.219 35.045 13.400 109,67 38,24

23.936.921 27.600.000 24.558.778 102,60 88,98

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

JumlahSumber: BPS RI (diolah)

86

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 6. Capaian Produksi Ubikayu Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 34.738 56.917 32.711 94,16 57,472 Sumatera Utara 1.518.221 996.791 1.420.658 93,57 142,523 Sumatera Barat 218.830 133.050 209.790 95,87 157,684 R i a u 103.070 81.877 120.118 116,54 146,715 Kepulauan Riau 8.530 15.779 9.287 108,87 58,866 J a m b i 33.291 47.240 30.563 91,81 64,707 Sumatera Selatan 165.250 248.211 203.920 123,40 82,168 Kepulauan Bangka Belitung 14.203 31.485 18.052 127,10 57,349 Bengkulu 62.193 101.602 79.096 127,18 77,85

10 Lampung 8.329.201 9.420.820 9.725.345 116,76 103,2311 DKI Jakarta - 720 - - -12 Jawa Barat 2.138.532 2.578.134 2.273.575 106,31 88,1913 Banten 97.847 208.414 87.217 89,14 41,8514 Jawa Tengah 4.089.635 4.160.841 3.835.936 93,80 92,1915 DI Yogyakarta 1.013.565 1.190.939 880.860 86,91 73,9616 Jawa T imur 3.601.074 4.518.123 3.315.183 92,06 73,3817 B a l i 156.953 213.723 142.067 90,52 66,4718 Nusa Tenggara Barat 59.085 126.537 77.761 131,61 61,4519 Nusa Tenggara T imur 811.166 1.117.746 653.807 80,60 58,4920 Kalimantan Barat 168.521 291.184 196.064 116,34 67,3321 Kalimantan Tengah 40.762 126.277 41.696 102,29 33,0222 Kalimantan Selatan 87.323 155.764 78.269 89,63 50,2523 Kalimantan T imur 55.519 152.837 61.155 110,15 40,0124 Kalimantan Utara 32.935 - 40.411 122,70 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 55.207 99.989 43.942 79,59 43,9526 Gorontalo 4.537 22.331 3.863 85,14 17,3027 Sulawesi Tengah 100.950 89.879 78.739 78,00 87,6128 Sulawesi Selatan 433.399 633.157 375.390 86,62 59,2929 Sulawesi Barat 52.972 72.945 44.083 83,22 60,4330 Sulawesi Tenggara 180.680 274.288 176.354 97,61 64,3031 Maluku 97.813 174.670 104.160 106,49 59,6332 Maluku Utara 119.799 165.119 152.086 126,95 92,1133 Papua 38.901 57.563 33.220 85,40 57,7134 Papua Barat 12.219 35.045 13.400 109,67 38,24

23.936.921 27.600.000 24.558.778 102,60 88,98

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

JumlahSumber: BPS RI (diolah)

Page 118: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

87

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 7. Capaian Produksi Ubijalar Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 11.602 16.264 10.049 86,61 61,792 Sumatera Utara 116.671 180.564 132.687 113,73 73,483 Sumatera Barat 134.453 83.180 149.142 110,93 179,304 R i a u 8.462 12.840 8.623 101,90 67,165 Kepulauan Riau 1.891 1.584 1.812 95,82 114,396 J a m b i 68.187 24.677 74.895 109,84 303,507 Sumatera Selatan 15.945 32.425 23.289 146,06 71,828 Kepulauan Bangka Belitung 2.863 6.902 3.218 112,40 46,629 Bengkulu 31.672 25.969 44.326 139,95 170,69

10 Lampung 45.141 58.565 43.731 96,88 74,6711 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 485.065 610.300 449.100 92,59 73,5913 Banten 27.972 45.814 29.355 104,94 64,0714 Jawa Tengah 183.694 186.953 187.306 101,97 100,1915 DI Yogyakarta 4.951 8.060 4.897 98,91 60,7616 Jawa T imur 393.199 204.754 340.128 86,50 166,1217 B a l i 60.755 103.255 55.418 91,22 53,6718 Nusa Tenggara Barat 11.335 15.061 15.792 139,32 104,8519 Nusa Tenggara T imur 78.944 128.470 67.871 85,97 52,8320 Kalimantan Barat 15.296 15.158 14.797 96,74 97,6221 Kalimantan Tengah 9.201 13.605 8.706 94,62 63,9922 Kalimantan Selatan 16.534 39.085 21.842 132,10 55,8823 Kalimantan T imur 12.993 40.485 13.115 100,94 32,3924 Kalimantan Utara 3.133 - 2.931 93,55 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 39.800 64.160 39.608 99,52 61,7326 Gorontalo 2.007 4.506 2.121 105,68 47,0727 Sulawesi Tengah 21.550 41.774 19.498 90,48 46,6728 Sulawesi Selatan 70.767 76.300 77.779 109,91 101,9429 Sulawesi Barat 11.486 18.453 7.187 62,57 38,9530 Sulawesi Tenggara 24.113 30.772 27.309 113,25 88,7531 Maluku 19.602 28.152 21.563 110,00 76,5932 Maluku Utara 37.024 36.444 40.458 109,28 111,0133 Papua 405.520 434.500 408.545 100,75 94,0334 Papua Barat 14.901 10.969 12.965 87,01 118,20

2.386.729 2.600.000 2.360.063 98,88 90,77Jumlah

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

Sumber: BPS RI (diolah)

87

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 7. Capaian Produksi Ubijalar Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 11.602 16.264 10.049 86,61 61,792 Sumatera Utara 116.671 180.564 132.687 113,73 73,483 Sumatera Barat 134.453 83.180 149.142 110,93 179,304 R i a u 8.462 12.840 8.623 101,90 67,165 Kepulauan Riau 1.891 1.584 1.812 95,82 114,396 J a m b i 68.187 24.677 74.895 109,84 303,507 Sumatera Selatan 15.945 32.425 23.289 146,06 71,828 Kepulauan Bangka Belitung 2.863 6.902 3.218 112,40 46,629 Bengkulu 31.672 25.969 44.326 139,95 170,69

10 Lampung 45.141 58.565 43.731 96,88 74,6711 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 485.065 610.300 449.100 92,59 73,5913 Banten 27.972 45.814 29.355 104,94 64,0714 Jawa Tengah 183.694 186.953 187.306 101,97 100,1915 DI Yogyakarta 4.951 8.060 4.897 98,91 60,7616 Jawa T imur 393.199 204.754 340.128 86,50 166,1217 B a l i 60.755 103.255 55.418 91,22 53,6718 Nusa Tenggara Barat 11.335 15.061 15.792 139,32 104,8519 Nusa Tenggara T imur 78.944 128.470 67.871 85,97 52,8320 Kalimantan Barat 15.296 15.158 14.797 96,74 97,6221 Kalimantan Tengah 9.201 13.605 8.706 94,62 63,9922 Kalimantan Selatan 16.534 39.085 21.842 132,10 55,8823 Kalimantan T imur 12.993 40.485 13.115 100,94 32,3924 Kalimantan Utara 3.133 - 2.931 93,55 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 39.800 64.160 39.608 99,52 61,7326 Gorontalo 2.007 4.506 2.121 105,68 47,0727 Sulawesi Tengah 21.550 41.774 19.498 90,48 46,6728 Sulawesi Selatan 70.767 76.300 77.779 109,91 101,9429 Sulawesi Barat 11.486 18.453 7.187 62,57 38,9530 Sulawesi Tenggara 24.113 30.772 27.309 113,25 88,7531 Maluku 19.602 28.152 21.563 110,00 76,5932 Maluku Utara 37.024 36.444 40.458 109,28 111,0133 Papua 405.520 434.500 408.545 100,75 94,0334 Papua Barat 14.901 10.969 12.965 87,01 118,20

2.386.729 2.600.000 2.360.063 98,88 90,77Jumlah

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

Sumber: BPS RI (diolah)

87

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 7. Capaian Produksi Ubijalar Per Provinsi Tahun 2014 (ARAM II)

ATAP Target ARAM II2013 2014 2014 ATAP 2013 Target 2014(Ton) (Ton) (Ton) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(3)*100 (7)=(5):(4)*1001 Aceh 11.602 16.264 10.049 86,61 61,792 Sumatera Utara 116.671 180.564 132.687 113,73 73,483 Sumatera Barat 134.453 83.180 149.142 110,93 179,304 R i a u 8.462 12.840 8.623 101,90 67,165 Kepulauan Riau 1.891 1.584 1.812 95,82 114,396 J a m b i 68.187 24.677 74.895 109,84 303,507 Sumatera Selatan 15.945 32.425 23.289 146,06 71,828 Kepulauan Bangka Belitung 2.863 6.902 3.218 112,40 46,629 Bengkulu 31.672 25.969 44.326 139,95 170,69

10 Lampung 45.141 58.565 43.731 96,88 74,6711 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 485.065 610.300 449.100 92,59 73,5913 Banten 27.972 45.814 29.355 104,94 64,0714 Jawa Tengah 183.694 186.953 187.306 101,97 100,1915 DI Yogyakarta 4.951 8.060 4.897 98,91 60,7616 Jawa T imur 393.199 204.754 340.128 86,50 166,1217 B a l i 60.755 103.255 55.418 91,22 53,6718 Nusa Tenggara Barat 11.335 15.061 15.792 139,32 104,8519 Nusa Tenggara T imur 78.944 128.470 67.871 85,97 52,8320 Kalimantan Barat 15.296 15.158 14.797 96,74 97,6221 Kalimantan Tengah 9.201 13.605 8.706 94,62 63,9922 Kalimantan Selatan 16.534 39.085 21.842 132,10 55,8823 Kalimantan T imur 12.993 40.485 13.115 100,94 32,3924 Kalimantan Utara 3.133 - 2.931 93,55 #DIV/0!25 Sulawesi Utara 39.800 64.160 39.608 99,52 61,7326 Gorontalo 2.007 4.506 2.121 105,68 47,0727 Sulawesi Tengah 21.550 41.774 19.498 90,48 46,6728 Sulawesi Selatan 70.767 76.300 77.779 109,91 101,9429 Sulawesi Barat 11.486 18.453 7.187 62,57 38,9530 Sulawesi Tenggara 24.113 30.772 27.309 113,25 88,7531 Maluku 19.602 28.152 21.563 110,00 76,5932 Maluku Utara 37.024 36.444 40.458 109,28 111,0133 Papua 405.520 434.500 408.545 100,75 94,0334 Papua Barat 14.901 10.969 12.965 87,01 118,20

2.386.729 2.600.000 2.360.063 98,88 90,77Jumlah

No. ProvinsiPerbandingan ARAM II 2014 Thd.

Sumber: BPS RI (diolah)

Page 119: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

88

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 8. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Padi Per Provinsi Tahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 242.700 227.163 93,60 85.402 62,29 531.9442 Sumatera Utara 188.080 142.705 75,87 22.780 64,22 146.2863 Sumatera Barat 94.260 94.260 100,00 57.328 50,68 290.5624 R i a u 28.725 24.963 86,90 1.357 52,59 7.1365 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 42.710 40.723 95,35 16.353 55,10 90.1047 Sumatera Selatan 254.875 236.696 92,87 108.848 53,38 581.0158 Kepulauan Bangka Belitung 4.480 4.125 92,08 130 34,31 4469 Bengkulu 29.650 29.774 100,42 8.474 56,81 48.137

10 Lampung 174.625 172.500 98,78 109.592 51,54 564.89111 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 459.000 418.967 91,28 193.361 67,91 1.313.05113 Banten 153.556 152.365 99,22 96.070 54,62 524.77414 Jawa Tengah 386.000 367.613 95,24 103.181 58,74 606.06315 DI Yogyakarta 65.000 55.900 86,00 12.345 70,09 86.52216 Jawa T imur 470.000 396.485 84,36 146.973 76,05 1.117.75117 B a l i 15.000 15.000 100,00 11.007 72,38 79.66818 Nusa Tenggara Barat 103.938 103.938 100,00 69.790 59,91 418.09419 Nusa Tenggara T imur 131.000 122.435 93,46 - - -20 Kalimantan Barat 125.946 108.702 86,31 65.453 33,93 222.08821 Kalimantan Tengah 41.700 41.125 98,62 9.487 34,70 32.91822 Kalimantan Selatan 141.538 126.858 89,63 23.348 48,26 112.68823 Kalimantan T imur 34.558 30.157 87,26 2.785 43,64 12.15224 Sulawesi Utara 18.250 18.250 100,00 3.534 42,44 15.00025 Gorontalo 32.308 32.234 99,77 20.884 55,45 115.80726 Sulawesi Tengah 62.870 62.870 100,00 47.218 51,60 243.62527 Sulawesi Selatan 431.000 381.125 88,43 247.323 63,69 1.575.13228 Sulawesi Barat 73.000 62.580 85,73 - - -29 Sulawesi Tenggara 40.325 40.325 100,00 12.283 92,41 113.50830 Maluku 16.900 14.700 86,98 6.685 39,21 26.20931 Maluku Utara 13.300 12.850 96,62 7 40,00 2832 Papua 22.350 22.350 100,00 14.556 45,13 65.68533 Papua Barat 6.250 5.450 87,20 2.366 28,42 6.725

3.903.894 3.565.188 91,32 1.498.919 59,70 8.948.008Jumlah

TanamRealisasi

ProvinsiNo.

88

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 8. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Padi Per Provinsi Tahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 242.700 227.163 93,60 85.402 62,29 531.9442 Sumatera Utara 188.080 142.705 75,87 22.780 64,22 146.2863 Sumatera Barat 94.260 94.260 100,00 57.328 50,68 290.5624 R i a u 28.725 24.963 86,90 1.357 52,59 7.1365 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 42.710 40.723 95,35 16.353 55,10 90.1047 Sumatera Selatan 254.875 236.696 92,87 108.848 53,38 581.0158 Kepulauan Bangka Belitung 4.480 4.125 92,08 130 34,31 4469 Bengkulu 29.650 29.774 100,42 8.474 56,81 48.137

10 Lampung 174.625 172.500 98,78 109.592 51,54 564.89111 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 459.000 418.967 91,28 193.361 67,91 1.313.05113 Banten 153.556 152.365 99,22 96.070 54,62 524.77414 Jawa Tengah 386.000 367.613 95,24 103.181 58,74 606.06315 DI Yogyakarta 65.000 55.900 86,00 12.345 70,09 86.52216 Jawa T imur 470.000 396.485 84,36 146.973 76,05 1.117.75117 B a l i 15.000 15.000 100,00 11.007 72,38 79.66818 Nusa Tenggara Barat 103.938 103.938 100,00 69.790 59,91 418.09419 Nusa Tenggara T imur 131.000 122.435 93,46 - - -20 Kalimantan Barat 125.946 108.702 86,31 65.453 33,93 222.08821 Kalimantan Tengah 41.700 41.125 98,62 9.487 34,70 32.91822 Kalimantan Selatan 141.538 126.858 89,63 23.348 48,26 112.68823 Kalimantan T imur 34.558 30.157 87,26 2.785 43,64 12.15224 Sulawesi Utara 18.250 18.250 100,00 3.534 42,44 15.00025 Gorontalo 32.308 32.234 99,77 20.884 55,45 115.80726 Sulawesi Tengah 62.870 62.870 100,00 47.218 51,60 243.62527 Sulawesi Selatan 431.000 381.125 88,43 247.323 63,69 1.575.13228 Sulawesi Barat 73.000 62.580 85,73 - - -29 Sulawesi Tenggara 40.325 40.325 100,00 12.283 92,41 113.50830 Maluku 16.900 14.700 86,98 6.685 39,21 26.20931 Maluku Utara 13.300 12.850 96,62 7 40,00 2832 Papua 22.350 22.350 100,00 14.556 45,13 65.68533 Papua Barat 6.250 5.450 87,20 2.366 28,42 6.725

3.903.894 3.565.188 91,32 1.498.919 59,70 8.948.008Jumlah

TanamRealisasi

ProvinsiNo.

88

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 8. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Padi Per Provinsi Tahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 242.700 227.163 93,60 85.402 62,29 531.9442 Sumatera Utara 188.080 142.705 75,87 22.780 64,22 146.2863 Sumatera Barat 94.260 94.260 100,00 57.328 50,68 290.5624 R i a u 28.725 24.963 86,90 1.357 52,59 7.1365 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 42.710 40.723 95,35 16.353 55,10 90.1047 Sumatera Selatan 254.875 236.696 92,87 108.848 53,38 581.0158 Kepulauan Bangka Belitung 4.480 4.125 92,08 130 34,31 4469 Bengkulu 29.650 29.774 100,42 8.474 56,81 48.137

10 Lampung 174.625 172.500 98,78 109.592 51,54 564.89111 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 459.000 418.967 91,28 193.361 67,91 1.313.05113 Banten 153.556 152.365 99,22 96.070 54,62 524.77414 Jawa Tengah 386.000 367.613 95,24 103.181 58,74 606.06315 DI Yogyakarta 65.000 55.900 86,00 12.345 70,09 86.52216 Jawa T imur 470.000 396.485 84,36 146.973 76,05 1.117.75117 B a l i 15.000 15.000 100,00 11.007 72,38 79.66818 Nusa Tenggara Barat 103.938 103.938 100,00 69.790 59,91 418.09419 Nusa Tenggara T imur 131.000 122.435 93,46 - - -20 Kalimantan Barat 125.946 108.702 86,31 65.453 33,93 222.08821 Kalimantan Tengah 41.700 41.125 98,62 9.487 34,70 32.91822 Kalimantan Selatan 141.538 126.858 89,63 23.348 48,26 112.68823 Kalimantan T imur 34.558 30.157 87,26 2.785 43,64 12.15224 Sulawesi Utara 18.250 18.250 100,00 3.534 42,44 15.00025 Gorontalo 32.308 32.234 99,77 20.884 55,45 115.80726 Sulawesi Tengah 62.870 62.870 100,00 47.218 51,60 243.62527 Sulawesi Selatan 431.000 381.125 88,43 247.323 63,69 1.575.13228 Sulawesi Barat 73.000 62.580 85,73 - - -29 Sulawesi Tenggara 40.325 40.325 100,00 12.283 92,41 113.50830 Maluku 16.900 14.700 86,98 6.685 39,21 26.20931 Maluku Utara 13.300 12.850 96,62 7 40,00 2832 Papua 22.350 22.350 100,00 14.556 45,13 65.68533 Papua Barat 6.250 5.450 87,20 2.366 28,42 6.725

3.903.894 3.565.188 91,32 1.498.919 59,70 8.948.008Jumlah

TanamRealisasi

ProvinsiNo.

Page 120: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

89

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 9. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Jagung Per Provinsi Tahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 12.000 9.450 78,75 4.232 67,87 28.7232 Sumatera Utara 1.000 - - - - -3 Sumatera Barat 3.800 3.800 100,00 1.019 70,15 7.1484 R i a u 1.000 1.000 100,00 - - -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 3.211 3.136 97,66 2.540 51,80 13.1597 Sumatera Selatan 9.000 6.000 66,67 4.544 59,71 27.1348 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2.200 2.200 100,00 830 55,39 4.598

10 Lampung 7.000 7.000 100,00 6.975 70,95 49.49111 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 8.000 7.000 87,50 100 80,00 80013 Banten 1.725 1.725 100,00 425 30,02 1.27614 Jawa Tengah 28.000 27.350 97,68 3.545 68,65 24.33615 DI Yogyakarta 2.500 2.500 100,00 220 72,32 1.59116 Jawa T imur 28.000 26.225 93,66 3.025 76,80 23.23217 B a l i - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 12.275 10.275 83,71 3.073 72,68 22.33619 Nusa Tenggara T imur 13.000 13.000 100,00 - - -20 Kalimantan Barat 4.540 1.615 35,57 937 42,28 3.96221 Kalimantan Tengah 500 500 100,00 - - -22 Kalimantan Selatan 3.000 3.000 100,00 2.000 53,41 10.68123 Kalimantan T imur 850 850 100,00 682 42,33 2.88724 Sulawesi Utara 10.400 10.400 100,00 2.921 38,04 11.11125 Gorontalo 4.225 4.225 100,00 2.578 41,03 10.57826 Sulawesi Tengah 11.825 11.775 99,58 6.303 47,52 29.94927 Sulawesi Selatan 21.000 20.650 98,33 4.946 68,80 34.03028 Sulawesi Barat 4.000 3.000 75,00 - - -29 Sulawesi Tenggara 2.000 2.000 100,00 565 30,38 1.71730 Maluku 6.000 4.460 74,33 - - -31 Maluku Utara 3.000 2.250 75,00 - - -32 Papua 1.000 1.000 100,00 157 36,08 56633 Papua Barat 700 700 100,00 458 12,23 560

205.751 188.336 91,54 52.075 59,50 309.865

No. ProvinsiRealisasi

Tanam

Jumlah

89

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 9. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Jagung Per Provinsi Tahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 12.000 9.450 78,75 4.232 67,87 28.7232 Sumatera Utara 1.000 - - - - -3 Sumatera Barat 3.800 3.800 100,00 1.019 70,15 7.1484 R i a u 1.000 1.000 100,00 - - -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 3.211 3.136 97,66 2.540 51,80 13.1597 Sumatera Selatan 9.000 6.000 66,67 4.544 59,71 27.1348 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2.200 2.200 100,00 830 55,39 4.598

10 Lampung 7.000 7.000 100,00 6.975 70,95 49.49111 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 8.000 7.000 87,50 100 80,00 80013 Banten 1.725 1.725 100,00 425 30,02 1.27614 Jawa Tengah 28.000 27.350 97,68 3.545 68,65 24.33615 DI Yogyakarta 2.500 2.500 100,00 220 72,32 1.59116 Jawa T imur 28.000 26.225 93,66 3.025 76,80 23.23217 B a l i - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 12.275 10.275 83,71 3.073 72,68 22.33619 Nusa Tenggara T imur 13.000 13.000 100,00 - - -20 Kalimantan Barat 4.540 1.615 35,57 937 42,28 3.96221 Kalimantan Tengah 500 500 100,00 - - -22 Kalimantan Selatan 3.000 3.000 100,00 2.000 53,41 10.68123 Kalimantan T imur 850 850 100,00 682 42,33 2.88724 Sulawesi Utara 10.400 10.400 100,00 2.921 38,04 11.11125 Gorontalo 4.225 4.225 100,00 2.578 41,03 10.57826 Sulawesi Tengah 11.825 11.775 99,58 6.303 47,52 29.94927 Sulawesi Selatan 21.000 20.650 98,33 4.946 68,80 34.03028 Sulawesi Barat 4.000 3.000 75,00 - - -29 Sulawesi Tenggara 2.000 2.000 100,00 565 30,38 1.71730 Maluku 6.000 4.460 74,33 - - -31 Maluku Utara 3.000 2.250 75,00 - - -32 Papua 1.000 1.000 100,00 157 36,08 56633 Papua Barat 700 700 100,00 458 12,23 560

205.751 188.336 91,54 52.075 59,50 309.865

No. ProvinsiRealisasi

Tanam

Jumlah

89

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 9. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Jagung Per Provinsi Tahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 12.000 9.450 78,75 4.232 67,87 28.7232 Sumatera Utara 1.000 - - - - -3 Sumatera Barat 3.800 3.800 100,00 1.019 70,15 7.1484 R i a u 1.000 1.000 100,00 - - -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 3.211 3.136 97,66 2.540 51,80 13.1597 Sumatera Selatan 9.000 6.000 66,67 4.544 59,71 27.1348 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2.200 2.200 100,00 830 55,39 4.598

10 Lampung 7.000 7.000 100,00 6.975 70,95 49.49111 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 8.000 7.000 87,50 100 80,00 80013 Banten 1.725 1.725 100,00 425 30,02 1.27614 Jawa Tengah 28.000 27.350 97,68 3.545 68,65 24.33615 DI Yogyakarta 2.500 2.500 100,00 220 72,32 1.59116 Jawa T imur 28.000 26.225 93,66 3.025 76,80 23.23217 B a l i - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 12.275 10.275 83,71 3.073 72,68 22.33619 Nusa Tenggara T imur 13.000 13.000 100,00 - - -20 Kalimantan Barat 4.540 1.615 35,57 937 42,28 3.96221 Kalimantan Tengah 500 500 100,00 - - -22 Kalimantan Selatan 3.000 3.000 100,00 2.000 53,41 10.68123 Kalimantan T imur 850 850 100,00 682 42,33 2.88724 Sulawesi Utara 10.400 10.400 100,00 2.921 38,04 11.11125 Gorontalo 4.225 4.225 100,00 2.578 41,03 10.57826 Sulawesi Tengah 11.825 11.775 99,58 6.303 47,52 29.94927 Sulawesi Selatan 21.000 20.650 98,33 4.946 68,80 34.03028 Sulawesi Barat 4.000 3.000 75,00 - - -29 Sulawesi Tenggara 2.000 2.000 100,00 565 30,38 1.71730 Maluku 6.000 4.460 74,33 - - -31 Maluku Utara 3.000 2.250 75,00 - - -32 Papua 1.000 1.000 100,00 157 36,08 56633 Papua Barat 700 700 100,00 458 12,23 560

205.751 188.336 91,54 52.075 59,50 309.865

No. ProvinsiRealisasi

Tanam

Jumlah

Page 121: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

90

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 10. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 2.480 - - - - -2 Sumatera Utara 4.300 1.340 31,16 890 13,56 1.2073 Sumatera Barat 280 270 96,43 92 11,96 1104 R i a u 940 940 100,00 871 10,29 8965 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2.730 2.480 90,84 1.177 12,62 1.4857 Sumatera Selatan 1.500 820 54,67 805 16,36 1.3178 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 3.350 3.269 97,58 2.504 10,66 2.669

10 Lampung 2.060 1.960 95,15 1.890 12,93 2.44411 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 3.000 1.500 50,00 1.500 19,87 2.98113 Banten 450 450 100,00 450 13,41 60414 Jawa Tengah 8.650 6.950 80,35 4.440 18,64 8.27815 DI Yogyakarta 1.900 1.310 68,95 1.212 16,45 1.99416 Jawa T imur 3.000 2.350 78,33 1.830 16,09 2.94517 B a l i 2.000 2.000 100,00 2.000 14,32 2.86418 Nusa Tenggara Barat 3.770 3.630 96,29 3.430 15,33 5.26019 Nusa Tenggara T imur 3.000 550 18,33 358 12,00 42920 Kalimantan Barat 1.250 350 28,00 187 13,59 25421 Kalimantan Tengah 1.240 1.060 85,48 320 11,81 37822 Kalimantan Selatan 2.000 1.932 96,60 1.450 14,05 2.03723 Kalimantan T imur 460 415 90,22 415 14,60 60624 Sulawesi Utara 600 600 100,00 - - -25 Gorontalo 1.700 1.700 100,00 1.517 13,76 2.08726 Sulawesi Tengah 500 500 100,00 - - -27 Sulawesi Selatan 3.470 3.063 88,27 2.433 15,21 3.70028 Sulawesi Barat 1.500 790 52,67 739 13,44 99329 Sulawesi Tenggara 1.100 1.100 100,00 770 9,80 75430 Maluku 2.100 1.106 52,67 - - -31 Maluku Utara - - - - - -32 Papua 2.000 1.683 84,15 668 11,48 76733 Papua Barat 1.000 1.000 100,00 420 10,08 423

62.330 45.118 72,38 32.367 14,67 47.482Jumlah

No. ProvinsiRealisasi

Tanam

90

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 10. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 2.480 - - - - -2 Sumatera Utara 4.300 1.340 31,16 890 13,56 1.2073 Sumatera Barat 280 270 96,43 92 11,96 1104 R i a u 940 940 100,00 871 10,29 8965 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2.730 2.480 90,84 1.177 12,62 1.4857 Sumatera Selatan 1.500 820 54,67 805 16,36 1.3178 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 3.350 3.269 97,58 2.504 10,66 2.669

10 Lampung 2.060 1.960 95,15 1.890 12,93 2.44411 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 3.000 1.500 50,00 1.500 19,87 2.98113 Banten 450 450 100,00 450 13,41 60414 Jawa Tengah 8.650 6.950 80,35 4.440 18,64 8.27815 DI Yogyakarta 1.900 1.310 68,95 1.212 16,45 1.99416 Jawa T imur 3.000 2.350 78,33 1.830 16,09 2.94517 B a l i 2.000 2.000 100,00 2.000 14,32 2.86418 Nusa Tenggara Barat 3.770 3.630 96,29 3.430 15,33 5.26019 Nusa Tenggara T imur 3.000 550 18,33 358 12,00 42920 Kalimantan Barat 1.250 350 28,00 187 13,59 25421 Kalimantan Tengah 1.240 1.060 85,48 320 11,81 37822 Kalimantan Selatan 2.000 1.932 96,60 1.450 14,05 2.03723 Kalimantan T imur 460 415 90,22 415 14,60 60624 Sulawesi Utara 600 600 100,00 - - -25 Gorontalo 1.700 1.700 100,00 1.517 13,76 2.08726 Sulawesi Tengah 500 500 100,00 - - -27 Sulawesi Selatan 3.470 3.063 88,27 2.433 15,21 3.70028 Sulawesi Barat 1.500 790 52,67 739 13,44 99329 Sulawesi Tenggara 1.100 1.100 100,00 770 9,80 75430 Maluku 2.100 1.106 52,67 - - -31 Maluku Utara - - - - - -32 Papua 2.000 1.683 84,15 668 11,48 76733 Papua Barat 1.000 1.000 100,00 420 10,08 423

62.330 45.118 72,38 32.367 14,67 47.482Jumlah

No. ProvinsiRealisasi

Tanam

90

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 10. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 2.480 - - - - -2 Sumatera Utara 4.300 1.340 31,16 890 13,56 1.2073 Sumatera Barat 280 270 96,43 92 11,96 1104 R i a u 940 940 100,00 871 10,29 8965 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2.730 2.480 90,84 1.177 12,62 1.4857 Sumatera Selatan 1.500 820 54,67 805 16,36 1.3178 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 3.350 3.269 97,58 2.504 10,66 2.669

10 Lampung 2.060 1.960 95,15 1.890 12,93 2.44411 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 3.000 1.500 50,00 1.500 19,87 2.98113 Banten 450 450 100,00 450 13,41 60414 Jawa Tengah 8.650 6.950 80,35 4.440 18,64 8.27815 DI Yogyakarta 1.900 1.310 68,95 1.212 16,45 1.99416 Jawa T imur 3.000 2.350 78,33 1.830 16,09 2.94517 B a l i 2.000 2.000 100,00 2.000 14,32 2.86418 Nusa Tenggara Barat 3.770 3.630 96,29 3.430 15,33 5.26019 Nusa Tenggara T imur 3.000 550 18,33 358 12,00 42920 Kalimantan Barat 1.250 350 28,00 187 13,59 25421 Kalimantan Tengah 1.240 1.060 85,48 320 11,81 37822 Kalimantan Selatan 2.000 1.932 96,60 1.450 14,05 2.03723 Kalimantan T imur 460 415 90,22 415 14,60 60624 Sulawesi Utara 600 600 100,00 - - -25 Gorontalo 1.700 1.700 100,00 1.517 13,76 2.08726 Sulawesi Tengah 500 500 100,00 - - -27 Sulawesi Selatan 3.470 3.063 88,27 2.433 15,21 3.70028 Sulawesi Barat 1.500 790 52,67 739 13,44 99329 Sulawesi Tenggara 1.100 1.100 100,00 770 9,80 75430 Maluku 2.100 1.106 52,67 - - -31 Maluku Utara - - - - - -32 Papua 2.000 1.683 84,15 668 11,48 76733 Papua Barat 1.000 1.000 100,00 420 10,08 423

62.330 45.118 72,38 32.367 14,67 47.482Jumlah

No. ProvinsiRealisasi

Tanam

Page 122: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

91

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 11. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 57.125 41.766 73,11 24.528 12,63 30.9762 Sumatera Utara 2.500 2.500 100,00 500 - -3 Sumatera Barat - - - - - -4 R i a u - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2.750 2.750 100,00 2.053 11,10 2.2807 Sumatera Selatan 8.000 6.215 77,69 2.562 12,34 2.9938 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu - - - - - -

10 Lampung 5.500 5.480 99,64 5.268 10,94 5.76311 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 67.100 60.381 89,99 49.085 18,27 89.67113 Banten 6.132 6.132 100,00 4.149 13,67 5.67114 Jawa Tengah 27.270 21.087 77,33 13.659 15,40 21.03015 DI Yogyakarta - - - - - -16 Jawa T imur 54.500 41.447 76,05 24.584 16,79 41.28417 B a l i - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 13.340 13.340 100,00 11.230 15,34 17.22419 Nusa Tenggara T imur - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - -22 Kalimantan Selatan 5.500 5.500 100,00 3.811 11,79 4.49223 Kalimantan T imur - - - - - -24 Sulawesi Utara 3.330 3.330 100,00 141 14,47 20425 Gorontalo - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - -27 Sulawesi Selatan 14.211 10.911 76,78 4.217 18,79 7.92328 Sulawesi Barat 3.000 2.925 97,50 2.519 16,30 4.10729 Sulawesi Tenggara 7.310 5.284 72,28 3.116 10,45 3.25730 Maluku - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - -32 Papua - - - - - -33 Papua Barat - - - - - -

277.568 229.048 82,52 151.422 15,64 236.874Jumlah

No. ProvinsiRealisasi

Tanam

91

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 11. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 57.125 41.766 73,11 24.528 12,63 30.9762 Sumatera Utara 2.500 2.500 100,00 500 - -3 Sumatera Barat - - - - - -4 R i a u - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2.750 2.750 100,00 2.053 11,10 2.2807 Sumatera Selatan 8.000 6.215 77,69 2.562 12,34 2.9938 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu - - - - - -

10 Lampung 5.500 5.480 99,64 5.268 10,94 5.76311 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 67.100 60.381 89,99 49.085 18,27 89.67113 Banten 6.132 6.132 100,00 4.149 13,67 5.67114 Jawa Tengah 27.270 21.087 77,33 13.659 15,40 21.03015 DI Yogyakarta - - - - - -16 Jawa T imur 54.500 41.447 76,05 24.584 16,79 41.28417 B a l i - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 13.340 13.340 100,00 11.230 15,34 17.22419 Nusa Tenggara T imur - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - -22 Kalimantan Selatan 5.500 5.500 100,00 3.811 11,79 4.49223 Kalimantan T imur - - - - - -24 Sulawesi Utara 3.330 3.330 100,00 141 14,47 20425 Gorontalo - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - -27 Sulawesi Selatan 14.211 10.911 76,78 4.217 18,79 7.92328 Sulawesi Barat 3.000 2.925 97,50 2.519 16,30 4.10729 Sulawesi Tenggara 7.310 5.284 72,28 3.116 10,45 3.25730 Maluku - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - -32 Papua - - - - - -33 Papua Barat - - - - - -

277.568 229.048 82,52 151.422 15,64 236.874Jumlah

No. ProvinsiRealisasi

Tanam

91

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 11. Realisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

SasaranTanam Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)1 Aceh 57.125 41.766 73,11 24.528 12,63 30.9762 Sumatera Utara 2.500 2.500 100,00 500 - -3 Sumatera Barat - - - - - -4 R i a u - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2.750 2.750 100,00 2.053 11,10 2.2807 Sumatera Selatan 8.000 6.215 77,69 2.562 12,34 2.9938 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu - - - - - -

10 Lampung 5.500 5.480 99,64 5.268 10,94 5.76311 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 67.100 60.381 89,99 49.085 18,27 89.67113 Banten 6.132 6.132 100,00 4.149 13,67 5.67114 Jawa Tengah 27.270 21.087 77,33 13.659 15,40 21.03015 DI Yogyakarta - - - - - -16 Jawa T imur 54.500 41.447 76,05 24.584 16,79 41.28417 B a l i - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 13.340 13.340 100,00 11.230 15,34 17.22419 Nusa Tenggara T imur - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - -22 Kalimantan Selatan 5.500 5.500 100,00 3.811 11,79 4.49223 Kalimantan T imur - - - - - -24 Sulawesi Utara 3.330 3.330 100,00 141 14,47 20425 Gorontalo - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - -27 Sulawesi Selatan 14.211 10.911 76,78 4.217 18,79 7.92328 Sulawesi Barat 3.000 2.925 97,50 2.519 16,30 4.10729 Sulawesi Tenggara 7.310 5.284 72,28 3.116 10,45 3.25730 Maluku - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - -32 Papua - - - - - -33 Papua Barat - - - - - -

277.568 229.048 82,52 151.422 15,64 236.874Jumlah

No. ProvinsiRealisasi

Tanam

Page 123: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

92

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 12. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi Per Provinsi Tahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh 1 1 100,00 5 5 100,00 1.550 17.650 - - - 19.000 1.550 36.6502 Sumatera Utara 7 7 100,00 6 6 100,00 - 7.500 - - - - - 7.5003 Sumatera Barat 4 4 100,00 14 14 100,00 6.660 17.200 - - - - 6.660 17.2004 R i a u 2 2 100,00 2 2 100,00 1.860 2.000 - - - - 1.860 2.0005 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - - - -6 J a m b i 2 2 100,00 4 4 100,00 2.210 3.250 - - - 13.030 2.210 16.2807 Sumatera Selatan 2 2 100,00 16 7 43,75 2.050 9.990 - - - - 2.050 9.9908 Kepulauan Bangka Belitung - - - 1 1 100,00 - - - - - - - -9 Bengkulu 3 3 100,00 - - - 6.630 - 3.920 6.140 - 10.800 10.550 16.940

10 Lampung 6 6 100,00 11 11 100,00 5.020 11.200 9.750 10.000 - - 14.770 21.20011 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 10 10 100,00 20 20 100,00 20.070 36.970 - - - - 20.070 36.97013 Banten 2 2 100,00 2 2 100,00 - 1.500 - - - - - 1.50014 Jawa Tengah 12 12 100,00 - - - 24.970 - - - - - 24.970 -15 DI Yogyakarta 3 3 100,00 4 4 100,00 6.550 10.450 - - - - 6.550 10.45016 Jawa T imur - - - - - - - - - - - - - -17 B a l i 2 2 100,00 - - - 2.060 - - - - 18.460 2.060 18.46018 Nusa Tenggara Barat 4 4 100,00 15 15 100,00 12.740 29.470 - - - - 12.740 29.47019 Nusa Tenggara T imur 3 3 100,00 4 4 100,00 - 1.500 - - - - - 1.50020 Kalimantan Barat 4 4 100,00 8 8 100,00 4.600 9.800 - - - - 4.600 9.80021 Kalimantan Tengah 2 2 100,00 4 4 100,00 2.060 2.500 - - - - 2.060 2.50022 Kalimantan Selatan 2 2 100,00 4 4 100,00 3.070 10.160 - 16.120 2.680 15.790 5.750 42.07023 Kalimantan T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 3.000 3.400 - - - - 3.000 3.40024 Sulawesi Utara 3 3 100,00 2 2 100,00 - 3.520 - - - - - 3.52025 Gorontalo 1 1 100,00 - - - 2.320 6.250 - - - - 2.320 6.25026 Sulawesi Tengah 2 2 100,00 6 6 100,00 5.000 15.270 - - - - 5.000 15.27027 Sulawesi Selatan 2 2 100,00 2 2 100,00 5.000 6.250 - - - 162.950 5.000 169.20028 Sulawesi Barat 2 2 100,00 1 1 100,00 5.200 3.350 - - - - 5.200 3.35029 Sulawesi Tenggara 1 1 100,00 6 6 100,00 730 - - - - - 730 -30 Maluku - - - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara 2 - - 2 - - - - - - - - - -32 Papua 2 2 100,00 2 2 100,00 2.330 4.190 - - - - 2.330 4.19033 Papua Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 2.000 2.000 - - - - 2.000 2.000

89 87 97,75 144 133 92,36 127.680 215.370 13.670 32.260 2.680 240.030 144.030 487.660Jumlah

Produksi BenihAPBN 2014 Carry Over 2013 JumlahAPBD 2014

Luas TanamBS-BD BD-BP

Realisasi RealisasiNo. Provinsi

92

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 12. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi Per Provinsi Tahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh 1 1 100,00 5 5 100,00 1.550 17.650 - - - 19.000 1.550 36.6502 Sumatera Utara 7 7 100,00 6 6 100,00 - 7.500 - - - - - 7.5003 Sumatera Barat 4 4 100,00 14 14 100,00 6.660 17.200 - - - - 6.660 17.2004 R i a u 2 2 100,00 2 2 100,00 1.860 2.000 - - - - 1.860 2.0005 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - - - -6 J a m b i 2 2 100,00 4 4 100,00 2.210 3.250 - - - 13.030 2.210 16.2807 Sumatera Selatan 2 2 100,00 16 7 43,75 2.050 9.990 - - - - 2.050 9.9908 Kepulauan Bangka Belitung - - - 1 1 100,00 - - - - - - - -9 Bengkulu 3 3 100,00 - - - 6.630 - 3.920 6.140 - 10.800 10.550 16.940

10 Lampung 6 6 100,00 11 11 100,00 5.020 11.200 9.750 10.000 - - 14.770 21.20011 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 10 10 100,00 20 20 100,00 20.070 36.970 - - - - 20.070 36.97013 Banten 2 2 100,00 2 2 100,00 - 1.500 - - - - - 1.50014 Jawa Tengah 12 12 100,00 - - - 24.970 - - - - - 24.970 -15 DI Yogyakarta 3 3 100,00 4 4 100,00 6.550 10.450 - - - - 6.550 10.45016 Jawa T imur - - - - - - - - - - - - - -17 B a l i 2 2 100,00 - - - 2.060 - - - - 18.460 2.060 18.46018 Nusa Tenggara Barat 4 4 100,00 15 15 100,00 12.740 29.470 - - - - 12.740 29.47019 Nusa Tenggara T imur 3 3 100,00 4 4 100,00 - 1.500 - - - - - 1.50020 Kalimantan Barat 4 4 100,00 8 8 100,00 4.600 9.800 - - - - 4.600 9.80021 Kalimantan Tengah 2 2 100,00 4 4 100,00 2.060 2.500 - - - - 2.060 2.50022 Kalimantan Selatan 2 2 100,00 4 4 100,00 3.070 10.160 - 16.120 2.680 15.790 5.750 42.07023 Kalimantan T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 3.000 3.400 - - - - 3.000 3.40024 Sulawesi Utara 3 3 100,00 2 2 100,00 - 3.520 - - - - - 3.52025 Gorontalo 1 1 100,00 - - - 2.320 6.250 - - - - 2.320 6.25026 Sulawesi Tengah 2 2 100,00 6 6 100,00 5.000 15.270 - - - - 5.000 15.27027 Sulawesi Selatan 2 2 100,00 2 2 100,00 5.000 6.250 - - - 162.950 5.000 169.20028 Sulawesi Barat 2 2 100,00 1 1 100,00 5.200 3.350 - - - - 5.200 3.35029 Sulawesi Tenggara 1 1 100,00 6 6 100,00 730 - - - - - 730 -30 Maluku - - - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara 2 - - 2 - - - - - - - - - -32 Papua 2 2 100,00 2 2 100,00 2.330 4.190 - - - - 2.330 4.19033 Papua Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 2.000 2.000 - - - - 2.000 2.000

89 87 97,75 144 133 92,36 127.680 215.370 13.670 32.260 2.680 240.030 144.030 487.660Jumlah

Produksi BenihAPBN 2014 Carry Over 2013 JumlahAPBD 2014

Luas TanamBS-BD BD-BP

Realisasi RealisasiNo. Provinsi

92

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 12. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi Per Provinsi Tahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh 1 1 100,00 5 5 100,00 1.550 17.650 - - - 19.000 1.550 36.6502 Sumatera Utara 7 7 100,00 6 6 100,00 - 7.500 - - - - - 7.5003 Sumatera Barat 4 4 100,00 14 14 100,00 6.660 17.200 - - - - 6.660 17.2004 R i a u 2 2 100,00 2 2 100,00 1.860 2.000 - - - - 1.860 2.0005 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - - - -6 J a m b i 2 2 100,00 4 4 100,00 2.210 3.250 - - - 13.030 2.210 16.2807 Sumatera Selatan 2 2 100,00 16 7 43,75 2.050 9.990 - - - - 2.050 9.9908 Kepulauan Bangka Belitung - - - 1 1 100,00 - - - - - - - -9 Bengkulu 3 3 100,00 - - - 6.630 - 3.920 6.140 - 10.800 10.550 16.940

10 Lampung 6 6 100,00 11 11 100,00 5.020 11.200 9.750 10.000 - - 14.770 21.20011 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 10 10 100,00 20 20 100,00 20.070 36.970 - - - - 20.070 36.97013 Banten 2 2 100,00 2 2 100,00 - 1.500 - - - - - 1.50014 Jawa Tengah 12 12 100,00 - - - 24.970 - - - - - 24.970 -15 DI Yogyakarta 3 3 100,00 4 4 100,00 6.550 10.450 - - - - 6.550 10.45016 Jawa T imur - - - - - - - - - - - - - -17 B a l i 2 2 100,00 - - - 2.060 - - - - 18.460 2.060 18.46018 Nusa Tenggara Barat 4 4 100,00 15 15 100,00 12.740 29.470 - - - - 12.740 29.47019 Nusa Tenggara T imur 3 3 100,00 4 4 100,00 - 1.500 - - - - - 1.50020 Kalimantan Barat 4 4 100,00 8 8 100,00 4.600 9.800 - - - - 4.600 9.80021 Kalimantan Tengah 2 2 100,00 4 4 100,00 2.060 2.500 - - - - 2.060 2.50022 Kalimantan Selatan 2 2 100,00 4 4 100,00 3.070 10.160 - 16.120 2.680 15.790 5.750 42.07023 Kalimantan T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 3.000 3.400 - - - - 3.000 3.40024 Sulawesi Utara 3 3 100,00 2 2 100,00 - 3.520 - - - - - 3.52025 Gorontalo 1 1 100,00 - - - 2.320 6.250 - - - - 2.320 6.25026 Sulawesi Tengah 2 2 100,00 6 6 100,00 5.000 15.270 - - - - 5.000 15.27027 Sulawesi Selatan 2 2 100,00 2 2 100,00 5.000 6.250 - - - 162.950 5.000 169.20028 Sulawesi Barat 2 2 100,00 1 1 100,00 5.200 3.350 - - - - 5.200 3.35029 Sulawesi Tenggara 1 1 100,00 6 6 100,00 730 - - - - - 730 -30 Maluku - - - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara 2 - - 2 - - - - - - - - - -32 Papua 2 2 100,00 2 2 100,00 2.330 4.190 - - - - 2.330 4.19033 Papua Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 2.000 2.000 - - - - 2.000 2.000

89 87 97,75 144 133 92,36 127.680 215.370 13.670 32.260 2.680 240.030 144.030 487.660Jumlah

Produksi BenihAPBN 2014 Carry Over 2013 JumlahAPBD 2014

Luas TanamBS-BD BD-BP

Realisasi RealisasiNo. Provinsi

Page 124: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

93

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 13. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Jagung Per Provinsi Tahun 2014

Target Target(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg)

1 Aceh - - - - - - - -2 Sumatera Utara 5 2 40,00 10 3 30,00 1.500 1.5503 Sumatera Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 920 9004 R i a u 1 1 100,00 2 1 50,00 - 1.0005 Kepulauan Riau - - - - - - - -6 J a m b i 1 1 100,00 1 1 100,00 1.200 -7 Sumatera Selatan - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - -9 Bengkulu 2 2 100,00 2 2 100,00 2.050 2.000

10 Lampung - - - 2 2 100,00 - 2.00011 DKI Jakarta - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 20 20 100,00 1.150 14.16513 Banten - - - - - - - -14 Jawa Tengah - - - - - - - -15 DI Yogyakarta 1 1 100,00 2 2 100,00 950 -16 Jawa T imur 2 2 100,00 6 4 66,67 6.115 3.82017 B a l i - - - 2 2 75,00 - -18 Nusa Tenggara Barat - - - 1 - - - -19 Nusa Tenggara T imur 2 2 100,00 5 5 100,00 2.000 1.25020 Kalimantan Barat 1 - - 1 - - - -21 Kalimantan Tengah 1 1 100,00 2 - - 400 -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - -24 Sulawesi Utara 2 2 100,00 2 2 100,00 - 3.00025 Gorontalo 1 1 100,00 - - - - -26 Sulawesi Tengah 1 - - 1 1 100,00 - -27 Sulawesi Selatan 1 1 100,00 - - - 2.000 -28 Sulawesi Barat - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara 1 1 100,00 1 1 100,00 700 90030 Maluku 2 2 100,00 - - - - -31 Maluku Utara 2 2 100,00 2 2 100,00 1.000 1.00032 Papua 2 2 100,00 2 3 150,00 - -33 Papua Barat 1 1 50,00 1 - - 1.075 -

31 26 82,26 66 52 78,79 24.095 39.548

Luas Tanam Produksi Benih

BD BP

Jumlah

No. Provinsi BS-BD BD-BPRealisasi Realisasi

93

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 13. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Jagung Per Provinsi Tahun 2014

Target Target(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg)

1 Aceh - - - - - - - -2 Sumatera Utara 5 2 40,00 10 3 30,00 1.500 1.5503 Sumatera Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 920 9004 R i a u 1 1 100,00 2 1 50,00 - 1.0005 Kepulauan Riau - - - - - - - -6 J a m b i 1 1 100,00 1 1 100,00 1.200 -7 Sumatera Selatan - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - -9 Bengkulu 2 2 100,00 2 2 100,00 2.050 2.000

10 Lampung - - - 2 2 100,00 - 2.00011 DKI Jakarta - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 20 20 100,00 1.150 14.16513 Banten - - - - - - - -14 Jawa Tengah - - - - - - - -15 DI Yogyakarta 1 1 100,00 2 2 100,00 950 -16 Jawa T imur 2 2 100,00 6 4 66,67 6.115 3.82017 B a l i - - - 2 2 75,00 - -18 Nusa Tenggara Barat - - - 1 - - - -19 Nusa Tenggara T imur 2 2 100,00 5 5 100,00 2.000 1.25020 Kalimantan Barat 1 - - 1 - - - -21 Kalimantan Tengah 1 1 100,00 2 - - 400 -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - -24 Sulawesi Utara 2 2 100,00 2 2 100,00 - 3.00025 Gorontalo 1 1 100,00 - - - - -26 Sulawesi Tengah 1 - - 1 1 100,00 - -27 Sulawesi Selatan 1 1 100,00 - - - 2.000 -28 Sulawesi Barat - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara 1 1 100,00 1 1 100,00 700 90030 Maluku 2 2 100,00 - - - - -31 Maluku Utara 2 2 100,00 2 2 100,00 1.000 1.00032 Papua 2 2 100,00 2 3 150,00 - -33 Papua Barat 1 1 50,00 1 - - 1.075 -

31 26 82,26 66 52 78,79 24.095 39.548

Luas Tanam Produksi Benih

BD BP

Jumlah

No. Provinsi BS-BD BD-BPRealisasi Realisasi

93

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 13. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Jagung Per Provinsi Tahun 2014

Target Target(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg)

1 Aceh - - - - - - - -2 Sumatera Utara 5 2 40,00 10 3 30,00 1.500 1.5503 Sumatera Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 920 9004 R i a u 1 1 100,00 2 1 50,00 - 1.0005 Kepulauan Riau - - - - - - - -6 J a m b i 1 1 100,00 1 1 100,00 1.200 -7 Sumatera Selatan - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - -9 Bengkulu 2 2 100,00 2 2 100,00 2.050 2.000

10 Lampung - - - 2 2 100,00 - 2.00011 DKI Jakarta - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 20 20 100,00 1.150 14.16513 Banten - - - - - - - -14 Jawa Tengah - - - - - - - -15 DI Yogyakarta 1 1 100,00 2 2 100,00 950 -16 Jawa T imur 2 2 100,00 6 4 66,67 6.115 3.82017 B a l i - - - 2 2 75,00 - -18 Nusa Tenggara Barat - - - 1 - - - -19 Nusa Tenggara T imur 2 2 100,00 5 5 100,00 2.000 1.25020 Kalimantan Barat 1 - - 1 - - - -21 Kalimantan Tengah 1 1 100,00 2 - - 400 -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - -24 Sulawesi Utara 2 2 100,00 2 2 100,00 - 3.00025 Gorontalo 1 1 100,00 - - - - -26 Sulawesi Tengah 1 - - 1 1 100,00 - -27 Sulawesi Selatan 1 1 100,00 - - - 2.000 -28 Sulawesi Barat - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara 1 1 100,00 1 1 100,00 700 90030 Maluku 2 2 100,00 - - - - -31 Maluku Utara 2 2 100,00 2 2 100,00 1.000 1.00032 Papua 2 2 100,00 2 3 150,00 - -33 Papua Barat 1 1 50,00 1 - - 1.075 -

31 26 82,26 66 52 78,79 24.095 39.548

Luas Tanam Produksi Benih

BD BP

Jumlah

No. Provinsi BS-BD BD-BPRealisasi Realisasi

Page 125: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

94

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 14. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh 1 1 100,00 2 - - - - - - - -2 Sumatera Utara 3 3 100,00 7 7 100,00 - 2.100 - - - 2.1003 Sumatera Barat 1 1 100,00 3 3 100,00 1.060 2.050 - - 1.060 2.0504 R i a u 1 1 100,00 2 2 100,00 - 200 - - - 2005 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i 2 2 100,00 4 4 100,00 - 3.200 1.300 2.300 1.300 5.5007 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - 1 - - - - - - - -9 Bengkulu 1 1 100,00 - - - 900 - - 950 900 950

10 Lampung - - - 5 5 100,00 - 4.385 - - - 4.38511 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 7 7 100,00 48 48 100,00 8.095 41.400 - - 8.095 41.40013 Banten 2 2 100,00 2 2 100,00 482 350 240 - 722 35014 Jawa Tengah 4 4 100,00 9 9 100,00 1.920 2.044 - - 1.920 2.04415 DI Yogyakarta 1 1 100,00 4 4 100,00 650 3.020 - - 650 3.02016 Jawa T imur 8 8 100,00 16 16 100,00 - 12.915 - - - 12.91517 B a l i 1 1 100,00 - - - 804 - - - 804 -18 Nusa Tenggara Barat 2 2 100,00 - - - 1.390 - - - 1.390 -19 Nusa Tenggara T imur 1 - - 2 - - - - - - - -20 Kalimantan Barat 2 2 100,00 - - - 1.200 - - - 1.200 -21 Kalimantan Tengah 1 1 100,00 1 1 100,00 - - - - - -22 Kalimantan Selatan 3 3 100,00 3 3 100,00 - 2.925 4.550 10.639 4.550 13.56423 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara 1 1 100,00 2 2 100,00 - 1.570 - - - 1.57025 Gorontalo 1 1 100,00 - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah 2 2 100,00 2 2 100,00 1.080 - - - 1.080 -27 Sulawesi Selatan 4 4 100,00 4 4 100,00 1.244 940 - - 1.244 94028 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara 2 2 100,00 2 2 100,00 900 - - - 900 -30 Maluku 2 2 100,00 2 - - - - - - - -31 Maluku Utara 2 2 100,00 2 2 100,00 - - - - - -32 Papua 2 2 100,00 4 4 100,00 950 2.250 - - 950 2.25033 Papua Barat 1 - - 1 1 100,00 - 950 - - - 950

58 56 96,55 128 121 94,53 20.675 80.299 6.090 13.889 26.765 94.188

Produksi BenihBS-BD BD-BP

Realisasi RealisasiAPBN 2014 JumlahCarry Over 2013No. Provinsi

Luas Tanam

Jumlah

94

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 14. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh 1 1 100,00 2 - - - - - - - -2 Sumatera Utara 3 3 100,00 7 7 100,00 - 2.100 - - - 2.1003 Sumatera Barat 1 1 100,00 3 3 100,00 1.060 2.050 - - 1.060 2.0504 R i a u 1 1 100,00 2 2 100,00 - 200 - - - 2005 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i 2 2 100,00 4 4 100,00 - 3.200 1.300 2.300 1.300 5.5007 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - 1 - - - - - - - -9 Bengkulu 1 1 100,00 - - - 900 - - 950 900 950

10 Lampung - - - 5 5 100,00 - 4.385 - - - 4.38511 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 7 7 100,00 48 48 100,00 8.095 41.400 - - 8.095 41.40013 Banten 2 2 100,00 2 2 100,00 482 350 240 - 722 35014 Jawa Tengah 4 4 100,00 9 9 100,00 1.920 2.044 - - 1.920 2.04415 DI Yogyakarta 1 1 100,00 4 4 100,00 650 3.020 - - 650 3.02016 Jawa T imur 8 8 100,00 16 16 100,00 - 12.915 - - - 12.91517 B a l i 1 1 100,00 - - - 804 - - - 804 -18 Nusa Tenggara Barat 2 2 100,00 - - - 1.390 - - - 1.390 -19 Nusa Tenggara T imur 1 - - 2 - - - - - - - -20 Kalimantan Barat 2 2 100,00 - - - 1.200 - - - 1.200 -21 Kalimantan Tengah 1 1 100,00 1 1 100,00 - - - - - -22 Kalimantan Selatan 3 3 100,00 3 3 100,00 - 2.925 4.550 10.639 4.550 13.56423 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara 1 1 100,00 2 2 100,00 - 1.570 - - - 1.57025 Gorontalo 1 1 100,00 - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah 2 2 100,00 2 2 100,00 1.080 - - - 1.080 -27 Sulawesi Selatan 4 4 100,00 4 4 100,00 1.244 940 - - 1.244 94028 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara 2 2 100,00 2 2 100,00 900 - - - 900 -30 Maluku 2 2 100,00 2 - - - - - - - -31 Maluku Utara 2 2 100,00 2 2 100,00 - - - - - -32 Papua 2 2 100,00 4 4 100,00 950 2.250 - - 950 2.25033 Papua Barat 1 - - 1 1 100,00 - 950 - - - 950

58 56 96,55 128 121 94,53 20.675 80.299 6.090 13.889 26.765 94.188

Produksi BenihBS-BD BD-BP

Realisasi RealisasiAPBN 2014 JumlahCarry Over 2013No. Provinsi

Luas Tanam

Jumlah

94

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 14. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh 1 1 100,00 2 - - - - - - - -2 Sumatera Utara 3 3 100,00 7 7 100,00 - 2.100 - - - 2.1003 Sumatera Barat 1 1 100,00 3 3 100,00 1.060 2.050 - - 1.060 2.0504 R i a u 1 1 100,00 2 2 100,00 - 200 - - - 2005 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i 2 2 100,00 4 4 100,00 - 3.200 1.300 2.300 1.300 5.5007 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - 1 - - - - - - - -9 Bengkulu 1 1 100,00 - - - 900 - - 950 900 950

10 Lampung - - - 5 5 100,00 - 4.385 - - - 4.38511 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 7 7 100,00 48 48 100,00 8.095 41.400 - - 8.095 41.40013 Banten 2 2 100,00 2 2 100,00 482 350 240 - 722 35014 Jawa Tengah 4 4 100,00 9 9 100,00 1.920 2.044 - - 1.920 2.04415 DI Yogyakarta 1 1 100,00 4 4 100,00 650 3.020 - - 650 3.02016 Jawa T imur 8 8 100,00 16 16 100,00 - 12.915 - - - 12.91517 B a l i 1 1 100,00 - - - 804 - - - 804 -18 Nusa Tenggara Barat 2 2 100,00 - - - 1.390 - - - 1.390 -19 Nusa Tenggara T imur 1 - - 2 - - - - - - - -20 Kalimantan Barat 2 2 100,00 - - - 1.200 - - - 1.200 -21 Kalimantan Tengah 1 1 100,00 1 1 100,00 - - - - - -22 Kalimantan Selatan 3 3 100,00 3 3 100,00 - 2.925 4.550 10.639 4.550 13.56423 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara 1 1 100,00 2 2 100,00 - 1.570 - - - 1.57025 Gorontalo 1 1 100,00 - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah 2 2 100,00 2 2 100,00 1.080 - - - 1.080 -27 Sulawesi Selatan 4 4 100,00 4 4 100,00 1.244 940 - - 1.244 94028 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara 2 2 100,00 2 2 100,00 900 - - - 900 -30 Maluku 2 2 100,00 2 - - - - - - - -31 Maluku Utara 2 2 100,00 2 2 100,00 - - - - - -32 Papua 2 2 100,00 4 4 100,00 950 2.250 - - 950 2.25033 Papua Barat 1 - - 1 1 100,00 - 950 - - - 950

58 56 96,55 128 121 94,53 20.675 80.299 6.090 13.889 26.765 94.188

Produksi BenihBS-BD BD-BP

Realisasi RealisasiAPBN 2014 JumlahCarry Over 2013No. Provinsi

Luas Tanam

Jumlah

Page 126: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

95

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 15. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh - - - - - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - -3 Sumatera Barat 1 1 100,00 - - - 990 - - - 990 -4 R i a u - - - - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -9 Bengkulu - - - 1 1 100,00 - 450 - - - 450

10 Lampung - - - - - - - - 291 - 291 -11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 3 3 100,00 920 2.555 - - 920 2.55513 Banten 1 1 100,00 1 - - 350 - 660 - 1.010 -14 Jawa Tengah 4 4 100,00 10 10 100,00 520 483 - - 520 48315 DI Yogyakarta 1 1 100,00 1 1 100,00 700 750 - - 700 75016 Jawa T imur 2 2 100,00 4 4 100,00 - 1.605 - - - 1.60517 B a l i 1 1 100,00 - - - 802 - - - 802 -18 Nusa Tenggara Barat - - - - - - - - - - - -19 Nusa Tenggara T imur 1 - - 1 - - - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah 1 1 100,00 - - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -25 Gorontalo 1 1 100,00 - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah 1 1 100,00 1 1 100,00 180 - - - 180 -27 Sulawesi Selatan - - - - - - - - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - - - - - -

15 14 93,33 22 20 90,91 4.462 5.843 951 - 5.413 5.843Jumlah

No. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP APBN 2014 Carry Over 2013 Jumlah

Realisasi Realisasi

95

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 15. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh - - - - - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - -3 Sumatera Barat 1 1 100,00 - - - 990 - - - 990 -4 R i a u - - - - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -9 Bengkulu - - - 1 1 100,00 - 450 - - - 450

10 Lampung - - - - - - - - 291 - 291 -11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 3 3 100,00 920 2.555 - - 920 2.55513 Banten 1 1 100,00 1 - - 350 - 660 - 1.010 -14 Jawa Tengah 4 4 100,00 10 10 100,00 520 483 - - 520 48315 DI Yogyakarta 1 1 100,00 1 1 100,00 700 750 - - 700 75016 Jawa T imur 2 2 100,00 4 4 100,00 - 1.605 - - - 1.60517 B a l i 1 1 100,00 - - - 802 - - - 802 -18 Nusa Tenggara Barat - - - - - - - - - - - -19 Nusa Tenggara T imur 1 - - 1 - - - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah 1 1 100,00 - - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -25 Gorontalo 1 1 100,00 - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah 1 1 100,00 1 1 100,00 180 - - - 180 -27 Sulawesi Selatan - - - - - - - - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - - - - - -

15 14 93,33 22 20 90,91 4.462 5.843 951 - 5.413 5.843Jumlah

No. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP APBN 2014 Carry Over 2013 Jumlah

Realisasi Realisasi

95

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 15. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh - - - - - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - -3 Sumatera Barat 1 1 100,00 - - - 990 - - - 990 -4 R i a u - - - - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -9 Bengkulu - - - 1 1 100,00 - 450 - - - 450

10 Lampung - - - - - - - - 291 - 291 -11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 3 3 100,00 920 2.555 - - 920 2.55513 Banten 1 1 100,00 1 - - 350 - 660 - 1.010 -14 Jawa Tengah 4 4 100,00 10 10 100,00 520 483 - - 520 48315 DI Yogyakarta 1 1 100,00 1 1 100,00 700 750 - - 700 75016 Jawa T imur 2 2 100,00 4 4 100,00 - 1.605 - - - 1.60517 B a l i 1 1 100,00 - - - 802 - - - 802 -18 Nusa Tenggara Barat - - - - - - - - - - - -19 Nusa Tenggara T imur 1 - - 1 - - - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah 1 1 100,00 - - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -25 Gorontalo 1 1 100,00 - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah 1 1 100,00 1 1 100,00 180 - - - 180 -27 Sulawesi Selatan - - - - - - - - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - - - - - -

15 14 93,33 22 20 90,91 4.462 5.843 951 - 5.413 5.843Jumlah

No. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP APBN 2014 Carry Over 2013 Jumlah

Realisasi Realisasi

Page 127: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

96

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 16. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh - - - - - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - -4 R i a u - - - - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - - - - - -

10 Lampung - - - - - - - - - - - -11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 4 4 100,00 821 2.520 - - 821 2.52013 Banten - - - - - - - - 25 - 25 -14 Jawa Tengah - - 2 2 100,00 - - - - - -15 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - -16 Jawa T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 450 1.215 - - 450 1.21517 B a l i - - - - - - - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 1 1 100 - - - 730 - - - 730 -19 Nusa Tenggara T imur 1 - - 2 - - - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - - - - - - - -27 Sulawesi Selatan 1 1 100 - - - 162 125 - - 162 12528 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - - - - - -

6 5 83,33 10 8 80,00 2.163 3.860 25 - 2.188 3.860

No. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP APBN 2014 Carry Over 2013 Jumlah

Realisasi Realisasi

Jumlah

96

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 16. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh - - - - - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - -4 R i a u - - - - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - - - - - -

10 Lampung - - - - - - - - - - - -11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 4 4 100,00 821 2.520 - - 821 2.52013 Banten - - - - - - - - 25 - 25 -14 Jawa Tengah - - 2 2 100,00 - - - - - -15 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - -16 Jawa T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 450 1.215 - - 450 1.21517 B a l i - - - - - - - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 1 1 100 - - - 730 - - - 730 -19 Nusa Tenggara T imur 1 - - 2 - - - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - - - - - - - -27 Sulawesi Selatan 1 1 100 - - - 162 125 - - 162 12528 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - - - - - -

6 5 83,33 10 8 80,00 2.163 3.860 25 - 2.188 3.860

No. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP APBN 2014 Carry Over 2013 Jumlah

Realisasi Realisasi

Jumlah

96

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 16. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014

Target Target BD BP BD BP BD BP(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

1 Aceh - - - - - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - -4 R i a u - - - - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - - - - - -

10 Lampung - - - - - - - - - - - -11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 4 4 100,00 821 2.520 - - 821 2.52013 Banten - - - - - - - - 25 - 25 -14 Jawa Tengah - - 2 2 100,00 - - - - - -15 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - -16 Jawa T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 450 1.215 - - 450 1.21517 B a l i - - - - - - - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 1 1 100 - - - 730 - - - 730 -19 Nusa Tenggara T imur 1 - - 2 - - - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - - - - - - - -27 Sulawesi Selatan 1 1 100 - - - 162 125 - - 162 12528 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - - - - - -

6 5 83,33 10 8 80,00 2.163 3.860 25 - 2.188 3.860

No. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP APBN 2014 Carry Over 2013 Jumlah

Realisasi Realisasi

Jumlah

Page 128: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

97

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 17. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubikayu Per Provinsi Tahun 2014

Target Target(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Stek) (Stek)

1 Aceh - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - -4 R i a u - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - -

10 Lampung - - - 2 2 100,00 - 160.00011 DKI Jakarta - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 10.000 -13 Banten - - - - - - - -14 Jawa Tengah - - - - - - - -15 DI Yogyakarta - - - - - - - -16 Jawa T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 - -17 B a l i - - - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - - - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - - - -27 Sulawesi Selatan - - - - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - -

3 3 100,00 5 5 100,00 10.000 160.000Jumlah

BD BPNo. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP

Realisasi Realisasi

97

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 17. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubikayu Per Provinsi Tahun 2014

Target Target(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Stek) (Stek)

1 Aceh - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - -4 R i a u - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - -

10 Lampung - - - 2 2 100,00 - 160.00011 DKI Jakarta - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 10.000 -13 Banten - - - - - - - -14 Jawa Tengah - - - - - - - -15 DI Yogyakarta - - - - - - - -16 Jawa T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 - -17 B a l i - - - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - - - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - - - -27 Sulawesi Selatan - - - - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - -

3 3 100,00 5 5 100,00 10.000 160.000Jumlah

BD BPNo. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP

Realisasi Realisasi

97

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 17. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubikayu Per Provinsi Tahun 2014

Target Target(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Stek) (Stek)

1 Aceh - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - -4 R i a u - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - -

10 Lampung - - - 2 2 100,00 - 160.00011 DKI Jakarta - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 10.000 -13 Banten - - - - - - - -14 Jawa Tengah - - - - - - - -15 DI Yogyakarta - - - - - - - -16 Jawa T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 - -17 B a l i - - - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - - - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - - - -27 Sulawesi Selatan - - - - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - -

3 3 100,00 5 5 100,00 10.000 160.000Jumlah

BD BPNo. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP

Realisasi Realisasi

Page 129: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

98

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 18. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubijalar Per Provinsi Tahun 2014

Target Target(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Stek) (Stek)

1 Aceh - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - -4 R i a u - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - -

10 Lampung - - - - - - - -11 DKI Jakarta - - - - - - - -12 Jawa Barat - - - - - - - -13 Banten - - - - - - - -14 Jawa Tengah - - - - - - - -15 DI Yogyakarta - - - - - - - -16 Jawa T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 80.000 -17 B a l i - - - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - - - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - - - - - -20 Kalimantan Barat 1 1 100,00 - - - 6000 kg -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - - - -27 Sulawesi Selatan - - - - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - -

3 3 100,00 2 2 100,00 80.000 -

BD BPNo. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP

Realisasi Realisasi

Jumlah

98

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 18. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubijalar Per Provinsi Tahun 2014

Target Target(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Stek) (Stek)

1 Aceh - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - -4 R i a u - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - -

10 Lampung - - - - - - - -11 DKI Jakarta - - - - - - - -12 Jawa Barat - - - - - - - -13 Banten - - - - - - - -14 Jawa Tengah - - - - - - - -15 DI Yogyakarta - - - - - - - -16 Jawa T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 80.000 -17 B a l i - - - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - - - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - - - - - -20 Kalimantan Barat 1 1 100,00 - - - 6000 kg -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - - - -27 Sulawesi Selatan - - - - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - -

3 3 100,00 2 2 100,00 80.000 -

BD BPNo. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP

Realisasi Realisasi

Jumlah

98

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 18. Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Ubijalar Per Provinsi Tahun 2014

Target Target(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Stek) (Stek)

1 Aceh - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - -4 R i a u - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - -

10 Lampung - - - - - - - -11 DKI Jakarta - - - - - - - -12 Jawa Barat - - - - - - - -13 Banten - - - - - - - -14 Jawa Tengah - - - - - - - -15 DI Yogyakarta - - - - - - - -16 Jawa T imur 2 2 100,00 2 2 100,00 80.000 -17 B a l i - - - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - - - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - - - - - -20 Kalimantan Barat 1 1 100,00 - - - 6000 kg -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - - - -27 Sulawesi Selatan - - - - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - - - - -30 Maluku - - - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - - - -32 Papua - - - - - - - -33 Papua Barat - - - - - - - -

3 3 100,00 2 2 100,00 80.000 -

BD BPNo. Provinsi

Luas Tanam Produksi BenihBS-BD BD-BP

Realisasi Realisasi

Jumlah

Page 130: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

99

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 19. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi Inbrida Per ProvinsiTahun 2014

Calon Benih Benih Bersertifikat(Unit) (Ha) (Ha) (%) (Ton) (Ton)

1 Aceh 3 150 150 100,00 522 902 Sumatera Utara 3 150 100 66,67 275 2003 Sumatera Barat 4 200 200 100,00 243 1234 R i a u 2 100 100 100,00 230 85 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2 100 100 100,00 276 1517 Sumatera Selatan 5 250 250 100,00 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 3 150 150 100,00 367 75

10 Lampung 6 300 300 100,00 1.517 24011 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 8 400 400 100,00 950 42513 Banten 4 200 200 100,00 - -14 Jawa Tengah 8 400 300 75,00 - -15 DI Yogyakarta 3 150 150 100,00 750 -16 Jawa T imur 9 450 73 16,22 15 1517 B a l i - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 5 250 154 61,60 508 17119 Nusa Tenggara T imur 3 150 150 100,00 146 5120 Kalimantan Barat 2 100 100 100,00 181 12521 Kalimantan Tengah 5 250 250 100,00 482 37122 Kalimantan Selatan 2 100 100 100,00 200 -23 Kalimantan T imur 2 100 100 100,00 - -24 Sulawesi Utara 2 100 100 100,00 375 22825 Gorontalo - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - -27 Sulawesi Selatan 7 350 350 100,00 453 33128 Sulawesi Barat 2 100 100 100,00 500 10029 Sulawesi Tenggara 3 150 150 100,00 700 15730 Maluku 2 100 100 100,00 241 16531 Maluku Utara 1 50 50 100,00 70 432 Papua 2 100 100 100,00 - -33 Papua Barat 2 100 100 100,00 300 300

100 5.000 4.377 87,54 9.301 3.330Jumlah

Luas TanamTarget RealisasiNo. Provinsi

Produksi Benih

99

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 19. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi Inbrida Per ProvinsiTahun 2014

Calon Benih Benih Bersertifikat(Unit) (Ha) (Ha) (%) (Ton) (Ton)

1 Aceh 3 150 150 100,00 522 902 Sumatera Utara 3 150 100 66,67 275 2003 Sumatera Barat 4 200 200 100,00 243 1234 R i a u 2 100 100 100,00 230 85 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2 100 100 100,00 276 1517 Sumatera Selatan 5 250 250 100,00 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 3 150 150 100,00 367 75

10 Lampung 6 300 300 100,00 1.517 24011 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 8 400 400 100,00 950 42513 Banten 4 200 200 100,00 - -14 Jawa Tengah 8 400 300 75,00 - -15 DI Yogyakarta 3 150 150 100,00 750 -16 Jawa T imur 9 450 73 16,22 15 1517 B a l i - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 5 250 154 61,60 508 17119 Nusa Tenggara T imur 3 150 150 100,00 146 5120 Kalimantan Barat 2 100 100 100,00 181 12521 Kalimantan Tengah 5 250 250 100,00 482 37122 Kalimantan Selatan 2 100 100 100,00 200 -23 Kalimantan T imur 2 100 100 100,00 - -24 Sulawesi Utara 2 100 100 100,00 375 22825 Gorontalo - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - -27 Sulawesi Selatan 7 350 350 100,00 453 33128 Sulawesi Barat 2 100 100 100,00 500 10029 Sulawesi Tenggara 3 150 150 100,00 700 15730 Maluku 2 100 100 100,00 241 16531 Maluku Utara 1 50 50 100,00 70 432 Papua 2 100 100 100,00 - -33 Papua Barat 2 100 100 100,00 300 300

100 5.000 4.377 87,54 9.301 3.330Jumlah

Luas TanamTarget RealisasiNo. Provinsi

Produksi Benih

99

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 19. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi Inbrida Per ProvinsiTahun 2014

Calon Benih Benih Bersertifikat(Unit) (Ha) (Ha) (%) (Ton) (Ton)

1 Aceh 3 150 150 100,00 522 902 Sumatera Utara 3 150 100 66,67 275 2003 Sumatera Barat 4 200 200 100,00 243 1234 R i a u 2 100 100 100,00 230 85 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2 100 100 100,00 276 1517 Sumatera Selatan 5 250 250 100,00 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 3 150 150 100,00 367 75

10 Lampung 6 300 300 100,00 1.517 24011 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 8 400 400 100,00 950 42513 Banten 4 200 200 100,00 - -14 Jawa Tengah 8 400 300 75,00 - -15 DI Yogyakarta 3 150 150 100,00 750 -16 Jawa T imur 9 450 73 16,22 15 1517 B a l i - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 5 250 154 61,60 508 17119 Nusa Tenggara T imur 3 150 150 100,00 146 5120 Kalimantan Barat 2 100 100 100,00 181 12521 Kalimantan Tengah 5 250 250 100,00 482 37122 Kalimantan Selatan 2 100 100 100,00 200 -23 Kalimantan T imur 2 100 100 100,00 - -24 Sulawesi Utara 2 100 100 100,00 375 22825 Gorontalo - - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - - -27 Sulawesi Selatan 7 350 350 100,00 453 33128 Sulawesi Barat 2 100 100 100,00 500 10029 Sulawesi Tenggara 3 150 150 100,00 700 15730 Maluku 2 100 100 100,00 241 16531 Maluku Utara 1 50 50 100,00 70 432 Papua 2 100 100 100,00 - -33 Papua Barat 2 100 100 100,00 300 300

100 5.000 4.377 87,54 9.301 3.330Jumlah

Luas TanamTarget RealisasiNo. Provinsi

Produksi Benih

Page 131: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

100

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 20. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

Calon Benih Benih Bersertifikat(Unit) (Ha) (Ha) (%) (Ton) (Ton)

1 Aceh 3 75 50 66,67 - -2 Sumatera Utara 3 75 - - - -3 Sumatera Barat4 R i a u 3 75 75 100,00 27 -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 3 75 50 66,67 - -7 Sumatera Selatan 4 100 75 75,00 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2 50 50 100,00 19 9

10 Lampung 5 125 115 92,00 88 2111 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 10 250 250 100,00 292 16313 Banten 4 100 100 100,00 - -14 Jawa Tengah 11 275 50 18,18 - -15 DI Yogyakarta 3 75 50 66,67 53 -16 Jawa T imur 12 300 50 16,67 7 217 B a l i 1 25 25 100,00 6 -18 Nusa Tenggara Barat 8 200 191 95,50 151 14819 Nusa Tenggara T imur 2 50 50 100,00 - -20 Kalimantan Barat 1 25 6 24,00 - -21 Kalimantan Tengah 2 50 50 100,00 9 622 Kalimantan Selatan 2 50 39 78,00 15 -23 Kalimantan T imur 2 50 50 100,00 - -24 Sulawesi Utara 3 75 75 100,00 55 3325 Gorontalo - - - - - -26 Sulawesi Tengah 1 25 25 100,00 - -27 Sulawesi Selatan 8 200 200 100,00 236 12828 Sulawesi Barat 3 75 75 100,00 75 629 Sulawesi Tenggara 3 75 60 80,00 219 6630 Maluku - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - -32 Papua 3 75 75 100,00 35 2533 Papua Barat 2 50 25 50,00

104 2.600 1.861 71,58 1.287 607

ProvinsiLuas Tanam Produksi Benih

Target Realisasi

Jumlah

No.

100

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 20. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

Calon Benih Benih Bersertifikat(Unit) (Ha) (Ha) (%) (Ton) (Ton)

1 Aceh 3 75 50 66,67 - -2 Sumatera Utara 3 75 - - - -3 Sumatera Barat4 R i a u 3 75 75 100,00 27 -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 3 75 50 66,67 - -7 Sumatera Selatan 4 100 75 75,00 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2 50 50 100,00 19 9

10 Lampung 5 125 115 92,00 88 2111 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 10 250 250 100,00 292 16313 Banten 4 100 100 100,00 - -14 Jawa Tengah 11 275 50 18,18 - -15 DI Yogyakarta 3 75 50 66,67 53 -16 Jawa T imur 12 300 50 16,67 7 217 B a l i 1 25 25 100,00 6 -18 Nusa Tenggara Barat 8 200 191 95,50 151 14819 Nusa Tenggara T imur 2 50 50 100,00 - -20 Kalimantan Barat 1 25 6 24,00 - -21 Kalimantan Tengah 2 50 50 100,00 9 622 Kalimantan Selatan 2 50 39 78,00 15 -23 Kalimantan T imur 2 50 50 100,00 - -24 Sulawesi Utara 3 75 75 100,00 55 3325 Gorontalo - - - - - -26 Sulawesi Tengah 1 25 25 100,00 - -27 Sulawesi Selatan 8 200 200 100,00 236 12828 Sulawesi Barat 3 75 75 100,00 75 629 Sulawesi Tenggara 3 75 60 80,00 219 6630 Maluku - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - -32 Papua 3 75 75 100,00 35 2533 Papua Barat 2 50 25 50,00

104 2.600 1.861 71,58 1.287 607

ProvinsiLuas Tanam Produksi Benih

Target Realisasi

Jumlah

No.

100

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 20. Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

Calon Benih Benih Bersertifikat(Unit) (Ha) (Ha) (%) (Ton) (Ton)

1 Aceh 3 75 50 66,67 - -2 Sumatera Utara 3 75 - - - -3 Sumatera Barat4 R i a u 3 75 75 100,00 27 -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 3 75 50 66,67 - -7 Sumatera Selatan 4 100 75 75,00 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2 50 50 100,00 19 9

10 Lampung 5 125 115 92,00 88 2111 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 10 250 250 100,00 292 16313 Banten 4 100 100 100,00 - -14 Jawa Tengah 11 275 50 18,18 - -15 DI Yogyakarta 3 75 50 66,67 53 -16 Jawa T imur 12 300 50 16,67 7 217 B a l i 1 25 25 100,00 6 -18 Nusa Tenggara Barat 8 200 191 95,50 151 14819 Nusa Tenggara T imur 2 50 50 100,00 - -20 Kalimantan Barat 1 25 6 24,00 - -21 Kalimantan Tengah 2 50 50 100,00 9 622 Kalimantan Selatan 2 50 39 78,00 15 -23 Kalimantan T imur 2 50 50 100,00 - -24 Sulawesi Utara 3 75 75 100,00 55 3325 Gorontalo - - - - - -26 Sulawesi Tengah 1 25 25 100,00 - -27 Sulawesi Selatan 8 200 200 100,00 236 12828 Sulawesi Barat 3 75 75 100,00 75 629 Sulawesi Tenggara 3 75 60 80,00 219 6630 Maluku - - - - - -31 Maluku Utara - - - - - -32 Papua 3 75 75 100,00 35 2533 Papua Barat 2 50 25 50,00

104 2.600 1.861 71,58 1.287 607

ProvinsiLuas Tanam Produksi Benih

Target Realisasi

Jumlah

No.

Page 132: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

101

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 21. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014

BD BP(Ha) (Ha) Inbrida Hibrida Jumlah

1 Aceh 25 1.099 3.756 - 3.756 4.8802 Sumatera Utara 58 848 2.459 - 2.459 3.3653 Sumatera Barat 41 194 1.256 - 1.256 1.4914 R i a u 5 179 139 - 139 3225 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 7 80 1.531 - 1.531 1.6187 Sumatera Selatan 18 290 1.151 - 1.151 1.4598 Kepulauan Bangka Belitung - - 28 - 28 289 Bengkulu 14 173 535 - 535 721

10 Lampung 32 1.973 3.233 - 3.233 5.23911 DKI Jakarta - 2 4 - 4 612 Jawa Barat 336 7.177 9.959 497 10.456 17.96913 Banten 13 123 723 - 723 86014 Jawa Tengah 122 10.718 2.593 - 2.593 13.43315 DI Yogyakarta 25 1.165 682 - 682 1.87216 Jawa T imur 136 13.353 7.061 514 7.575 21.06317 B a l i 10 511 548 - 548 1.06918 Nusa Tenggara Barat 11 784 3.732 - 3.732 4.52619 Nusa Tenggara T imur 4 144 669 - 669 81620 Kalimantan Barat 17 158 653 - 653 82921 Kalimantan Tengah 29 242 841 - 841 1.11222 Kalimantan Selatan 13 237 2.085 - 2.085 2.33423 Kalimantan T imur 8 216 897 - 897 1.12024 Sulawesi Utara 90 113 76 - 76 27925 Gorontalo 7 76 144 - 144 22826 Sulawesi Tengah 16 218 720 - 720 95427 Sulawesi Selatan 27 577 4.669 100 4.769 5.37328 Sulawesi Barat 8 214 428 - 428 65029 Sulawesi Tenggara 4 36 816 - 816 85630 Maluku 7 3 122 - 122 13231 Maluku Utara 16 168 86 - 86 27032 Papua 7 89 440 - 440 53633 Papua Barat - - - - - -

1.104 41.159 52.034 1.110 53.144 95.407

No. Provinsi

Jumlah

BR (Ha)Kelas Benih Total

(Ha)

101

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 21. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014

BD BP(Ha) (Ha) Inbrida Hibrida Jumlah

1 Aceh 25 1.099 3.756 - 3.756 4.8802 Sumatera Utara 58 848 2.459 - 2.459 3.3653 Sumatera Barat 41 194 1.256 - 1.256 1.4914 R i a u 5 179 139 - 139 3225 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 7 80 1.531 - 1.531 1.6187 Sumatera Selatan 18 290 1.151 - 1.151 1.4598 Kepulauan Bangka Belitung - - 28 - 28 289 Bengkulu 14 173 535 - 535 721

10 Lampung 32 1.973 3.233 - 3.233 5.23911 DKI Jakarta - 2 4 - 4 612 Jawa Barat 336 7.177 9.959 497 10.456 17.96913 Banten 13 123 723 - 723 86014 Jawa Tengah 122 10.718 2.593 - 2.593 13.43315 DI Yogyakarta 25 1.165 682 - 682 1.87216 Jawa T imur 136 13.353 7.061 514 7.575 21.06317 B a l i 10 511 548 - 548 1.06918 Nusa Tenggara Barat 11 784 3.732 - 3.732 4.52619 Nusa Tenggara T imur 4 144 669 - 669 81620 Kalimantan Barat 17 158 653 - 653 82921 Kalimantan Tengah 29 242 841 - 841 1.11222 Kalimantan Selatan 13 237 2.085 - 2.085 2.33423 Kalimantan T imur 8 216 897 - 897 1.12024 Sulawesi Utara 90 113 76 - 76 27925 Gorontalo 7 76 144 - 144 22826 Sulawesi Tengah 16 218 720 - 720 95427 Sulawesi Selatan 27 577 4.669 100 4.769 5.37328 Sulawesi Barat 8 214 428 - 428 65029 Sulawesi Tenggara 4 36 816 - 816 85630 Maluku 7 3 122 - 122 13231 Maluku Utara 16 168 86 - 86 27032 Papua 7 89 440 - 440 53633 Papua Barat - - - - - -

1.104 41.159 52.034 1.110 53.144 95.407

No. Provinsi

Jumlah

BR (Ha)Kelas Benih Total

(Ha)

101

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 21. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014

BD BP(Ha) (Ha) Inbrida Hibrida Jumlah

1 Aceh 25 1.099 3.756 - 3.756 4.8802 Sumatera Utara 58 848 2.459 - 2.459 3.3653 Sumatera Barat 41 194 1.256 - 1.256 1.4914 R i a u 5 179 139 - 139 3225 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 7 80 1.531 - 1.531 1.6187 Sumatera Selatan 18 290 1.151 - 1.151 1.4598 Kepulauan Bangka Belitung - - 28 - 28 289 Bengkulu 14 173 535 - 535 721

10 Lampung 32 1.973 3.233 - 3.233 5.23911 DKI Jakarta - 2 4 - 4 612 Jawa Barat 336 7.177 9.959 497 10.456 17.96913 Banten 13 123 723 - 723 86014 Jawa Tengah 122 10.718 2.593 - 2.593 13.43315 DI Yogyakarta 25 1.165 682 - 682 1.87216 Jawa T imur 136 13.353 7.061 514 7.575 21.06317 B a l i 10 511 548 - 548 1.06918 Nusa Tenggara Barat 11 784 3.732 - 3.732 4.52619 Nusa Tenggara T imur 4 144 669 - 669 81620 Kalimantan Barat 17 158 653 - 653 82921 Kalimantan Tengah 29 242 841 - 841 1.11222 Kalimantan Selatan 13 237 2.085 - 2.085 2.33423 Kalimantan T imur 8 216 897 - 897 1.12024 Sulawesi Utara 90 113 76 - 76 27925 Gorontalo 7 76 144 - 144 22826 Sulawesi Tengah 16 218 720 - 720 95427 Sulawesi Selatan 27 577 4.669 100 4.769 5.37328 Sulawesi Barat 8 214 428 - 428 65029 Sulawesi Tenggara 4 36 816 - 816 85630 Maluku 7 3 122 - 122 13231 Maluku Utara 16 168 86 - 86 27032 Papua 7 89 440 - 440 53633 Papua Barat - - - - - -

1.104 41.159 52.034 1.110 53.144 95.407

No. Provinsi

Jumlah

BR (Ha)Kelas Benih Total

(Ha)

Page 133: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

102

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 22. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Jagung Per ProvinsiTahun 2014

BD BP(Ha) (Ha) Komposit Hibrida Jumlah

1 Aceh 2 3 - - - 42 Sumatera Utara 5 17 4 - 4 263 Sumatera Barat 1 2 2 287 289 2924 R i a u 2 5 3 - 3 95 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2 3 - - - 57 Sumatera Selatan - - - 4 4 48 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2 4 - 18 18 24

10 Lampung 1 5 4 - 4 911 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 4 51 3 - 3 5813 Banten - - - - - -14 Jawa Tengah 40 3 32 554 586 62815 DI Yogyakarta 2 3 118 859 977 98216 Jawa T imur 3 27 203 22.384 22.587 22.61817 B a l i 1 2 - - - 318 Nusa Tenggara Barat 5 4 6 - 6 1519 Nusa Tenggara T imur 5 40 340 - 340 38620 Kalimantan Barat 2 2 1 - 1 521 Kalimantan Tengah 1 1 2 - 2 422 Kalimantan Selatan - - - 1 1 123 Kalimantan T imur - 1 - - - 124 Sulawesi Utara 3 - 27 - 27 3025 Gorontalo 1 2 35 1 36 3926 Sulawesi Tengah 7 39 25 1 26 7127 Sulawesi Selatan 17 25 4 43 47 9028 Sulawesi Barat - - - - - -29 Sulawesi Tenggara 1 1 - - - 230 Maluku 2 - - - - 231 Maluku Utara 8 13 - - - 2132 Papua 2 7 - - - 933 Papua Barat - - - - - -

115 258 808 24.152 24.961 25.334Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ha)BR (Ha)

102

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 22. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Jagung Per ProvinsiTahun 2014

BD BP(Ha) (Ha) Komposit Hibrida Jumlah

1 Aceh 2 3 - - - 42 Sumatera Utara 5 17 4 - 4 263 Sumatera Barat 1 2 2 287 289 2924 R i a u 2 5 3 - 3 95 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2 3 - - - 57 Sumatera Selatan - - - 4 4 48 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2 4 - 18 18 24

10 Lampung 1 5 4 - 4 911 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 4 51 3 - 3 5813 Banten - - - - - -14 Jawa Tengah 40 3 32 554 586 62815 DI Yogyakarta 2 3 118 859 977 98216 Jawa T imur 3 27 203 22.384 22.587 22.61817 B a l i 1 2 - - - 318 Nusa Tenggara Barat 5 4 6 - 6 1519 Nusa Tenggara T imur 5 40 340 - 340 38620 Kalimantan Barat 2 2 1 - 1 521 Kalimantan Tengah 1 1 2 - 2 422 Kalimantan Selatan - - - 1 1 123 Kalimantan T imur - 1 - - - 124 Sulawesi Utara 3 - 27 - 27 3025 Gorontalo 1 2 35 1 36 3926 Sulawesi Tengah 7 39 25 1 26 7127 Sulawesi Selatan 17 25 4 43 47 9028 Sulawesi Barat - - - - - -29 Sulawesi Tenggara 1 1 - - - 230 Maluku 2 - - - - 231 Maluku Utara 8 13 - - - 2132 Papua 2 7 - - - 933 Papua Barat - - - - - -

115 258 808 24.152 24.961 25.334Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ha)BR (Ha)

102

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 22. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Jagung Per ProvinsiTahun 2014

BD BP(Ha) (Ha) Komposit Hibrida Jumlah

1 Aceh 2 3 - - - 42 Sumatera Utara 5 17 4 - 4 263 Sumatera Barat 1 2 2 287 289 2924 R i a u 2 5 3 - 3 95 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 2 3 - - - 57 Sumatera Selatan - - - 4 4 48 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2 4 - 18 18 24

10 Lampung 1 5 4 - 4 911 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat 4 51 3 - 3 5813 Banten - - - - - -14 Jawa Tengah 40 3 32 554 586 62815 DI Yogyakarta 2 3 118 859 977 98216 Jawa T imur 3 27 203 22.384 22.587 22.61817 B a l i 1 2 - - - 318 Nusa Tenggara Barat 5 4 6 - 6 1519 Nusa Tenggara T imur 5 40 340 - 340 38620 Kalimantan Barat 2 2 1 - 1 521 Kalimantan Tengah 1 1 2 - 2 422 Kalimantan Selatan - - - 1 1 123 Kalimantan T imur - 1 - - - 124 Sulawesi Utara 3 - 27 - 27 3025 Gorontalo 1 2 35 1 36 3926 Sulawesi Tengah 7 39 25 1 26 7127 Sulawesi Selatan 17 25 4 43 47 9028 Sulawesi Barat - - - - - -29 Sulawesi Tenggara 1 1 - - - 230 Maluku 2 - - - - 231 Maluku Utara 8 13 - - - 2132 Papua 2 7 - - - 933 Papua Barat - - - - - -

115 258 808 24.152 24.961 25.334Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ha)BR (Ha)

Page 134: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

103

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 23. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ha) (Ha) (Ha)

1 Aceh 18 299 4.900 5.2172 Sumatera Utara 9 100 47 1563 Sumatera Barat 6 20 1 274 R i a u 2 15 134 1505 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 11 289 341 6417 Sumatera Selatan 3 27 111 1408 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 10 16 167 193

10 Lampung 11 91 145 24711 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 19 1.000 3.263 4.28213 Banten 10 25 186 22214 Jawa Tengah 13 48 2.863 2.92415 DI Yogyakarta 15 94 127 23516 Jawa T imur 50 501 1.997 2.54817 B a l i 5 24 10 3918 Nusa Tenggara Barat 23 150 1.918 2.09119 Nusa Tenggara T imur - 2 97 9920 Kalimantan Barat - - 8 821 Kalimantan Tengah 2 33 107 14222 Kalimantan Selatan 18 169 53 24023 Kalimantan T imur 4 26 26 5624 Sulawesi Utara 6 44 47 9725 Gorontalo - 1 3 426 Sulawesi Tengah 2 9 33 4427 Sulawesi Selatan 48 270 1.166 1.48428 Sulawesi Barat - 25 78 10329 Sulawesi Tenggara 10 126 183 31930 Maluku 2 2 70 7431 Maluku Utara 4 5 - 932 Papua - 46 35 8133 Papua Barat - - - -

301 3.456 18.113 21.870

No. ProvinsiTotal(Ha)

Jumlah

Kelas Benih

103

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 23. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ha) (Ha) (Ha)

1 Aceh 18 299 4.900 5.2172 Sumatera Utara 9 100 47 1563 Sumatera Barat 6 20 1 274 R i a u 2 15 134 1505 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 11 289 341 6417 Sumatera Selatan 3 27 111 1408 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 10 16 167 193

10 Lampung 11 91 145 24711 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 19 1.000 3.263 4.28213 Banten 10 25 186 22214 Jawa Tengah 13 48 2.863 2.92415 DI Yogyakarta 15 94 127 23516 Jawa T imur 50 501 1.997 2.54817 B a l i 5 24 10 3918 Nusa Tenggara Barat 23 150 1.918 2.09119 Nusa Tenggara T imur - 2 97 9920 Kalimantan Barat - - 8 821 Kalimantan Tengah 2 33 107 14222 Kalimantan Selatan 18 169 53 24023 Kalimantan T imur 4 26 26 5624 Sulawesi Utara 6 44 47 9725 Gorontalo - 1 3 426 Sulawesi Tengah 2 9 33 4427 Sulawesi Selatan 48 270 1.166 1.48428 Sulawesi Barat - 25 78 10329 Sulawesi Tenggara 10 126 183 31930 Maluku 2 2 70 7431 Maluku Utara 4 5 - 932 Papua - 46 35 8133 Papua Barat - - - -

301 3.456 18.113 21.870

No. ProvinsiTotal(Ha)

Jumlah

Kelas Benih

103

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 23. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ha) (Ha) (Ha)

1 Aceh 18 299 4.900 5.2172 Sumatera Utara 9 100 47 1563 Sumatera Barat 6 20 1 274 R i a u 2 15 134 1505 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 11 289 341 6417 Sumatera Selatan 3 27 111 1408 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 10 16 167 193

10 Lampung 11 91 145 24711 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 19 1.000 3.263 4.28213 Banten 10 25 186 22214 Jawa Tengah 13 48 2.863 2.92415 DI Yogyakarta 15 94 127 23516 Jawa T imur 50 501 1.997 2.54817 B a l i 5 24 10 3918 Nusa Tenggara Barat 23 150 1.918 2.09119 Nusa Tenggara T imur - 2 97 9920 Kalimantan Barat - - 8 821 Kalimantan Tengah 2 33 107 14222 Kalimantan Selatan 18 169 53 24023 Kalimantan T imur 4 26 26 5624 Sulawesi Utara 6 44 47 9725 Gorontalo - 1 3 426 Sulawesi Tengah 2 9 33 4427 Sulawesi Selatan 48 270 1.166 1.48428 Sulawesi Barat - 25 78 10329 Sulawesi Tenggara 10 126 183 31930 Maluku 2 2 70 7431 Maluku Utara 4 5 - 932 Papua - 46 35 8133 Papua Barat - - - -

301 3.456 18.113 21.870

No. ProvinsiTotal(Ha)

Jumlah

Kelas Benih

Page 135: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

104

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 24. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ha) (Ha) (Ha)

1 Aceh 0 0 - 02 Sumatera Utara 2 2 - 43 Sumatera Barat 1 5 1 64 R i a u - 4 0 45 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 1 5 4 107 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 3 3 - 6

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 2 3 119 12313 Banten 1 2 - 314 Jawa Tengah 1 45 23 6915 DI Yogyakarta 1 2 - 316 Jawa T imur 7 79 196 28217 B a l i 2 3 - 518 Nusa Tenggara Barat - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - 5 520 Kalimantan Barat - 1 - 121 Kalimantan Tengah 1 0 - 122 Kalimantan Selatan 1 22 60 8323 Kalimantan T imur 9 6 - 1524 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah 0 2 - 227 Sulawesi Selatan - - - -28 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - 4 432 Papua - - 2 233 Papua Barat - - - -

31 182 413 627Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ha)

104

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 24. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ha) (Ha) (Ha)

1 Aceh 0 0 - 02 Sumatera Utara 2 2 - 43 Sumatera Barat 1 5 1 64 R i a u - 4 0 45 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 1 5 4 107 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 3 3 - 6

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 2 3 119 12313 Banten 1 2 - 314 Jawa Tengah 1 45 23 6915 DI Yogyakarta 1 2 - 316 Jawa T imur 7 79 196 28217 B a l i 2 3 - 518 Nusa Tenggara Barat - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - 5 520 Kalimantan Barat - 1 - 121 Kalimantan Tengah 1 0 - 122 Kalimantan Selatan 1 22 60 8323 Kalimantan T imur 9 6 - 1524 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah 0 2 - 227 Sulawesi Selatan - - - -28 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - 4 432 Papua - - 2 233 Papua Barat - - - -

31 182 413 627Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ha)

104

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 24. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ha) (Ha) (Ha)

1 Aceh 0 0 - 02 Sumatera Utara 2 2 - 43 Sumatera Barat 1 5 1 64 R i a u - 4 0 45 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 1 5 4 107 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 3 3 - 6

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 2 3 119 12313 Banten 1 2 - 314 Jawa Tengah 1 45 23 6915 DI Yogyakarta 1 2 - 316 Jawa T imur 7 79 196 28217 B a l i 2 3 - 518 Nusa Tenggara Barat - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - 5 520 Kalimantan Barat - 1 - 121 Kalimantan Tengah 1 0 - 122 Kalimantan Selatan 1 22 60 8323 Kalimantan T imur 9 6 - 1524 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah 0 2 - 227 Sulawesi Selatan - - - -28 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - 4 432 Papua - - 2 233 Papua Barat - - - -

31 182 413 627Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ha)

Page 136: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

105

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 25. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ha) (Ha) (Ha)

1 Aceh 0 - - 02 Sumatera Utara 0 - - 03 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 2 9 - 1113 Banten - - - -14 Jawa Tengah 1 - 1 215 DI Yogyakarta - - 1 116 Jawa T imur - 2 - 217 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 1 - - 119 Nusa Tenggara T imur 2 3 10 1520 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan 1 2 2 523 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah - - - -27 Sulawesi Selatan 1 - - 128 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

7 15 14 36

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ha)

Jumlah

105

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 25. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ha) (Ha) (Ha)

1 Aceh 0 - - 02 Sumatera Utara 0 - - 03 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 2 9 - 1113 Banten - - - -14 Jawa Tengah 1 - 1 215 DI Yogyakarta - - 1 116 Jawa T imur - 2 - 217 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 1 - - 119 Nusa Tenggara T imur 2 3 10 1520 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan 1 2 2 523 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah - - - -27 Sulawesi Selatan 1 - - 128 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

7 15 14 36

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ha)

Jumlah

105

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 25. Realisasi Luas Areal Penangkaran Benih Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ha) (Ha) (Ha)

1 Aceh 0 - - 02 Sumatera Utara 0 - - 03 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 2 9 - 1113 Banten - - - -14 Jawa Tengah 1 - 1 215 DI Yogyakarta - - 1 116 Jawa T imur - 2 - 217 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 1 - - 119 Nusa Tenggara T imur 2 3 10 1520 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan 1 2 2 523 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah - - - -27 Sulawesi Selatan 1 - - 128 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

7 15 14 36

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ha)

Jumlah

Page 137: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

106

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 26. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014

BD BP(Ton) (Ton) Inbrida Hibrida Jumlah

1 Aceh 36 1.101 3.672 - 3.672 4.8092 Sumatera Utara 200 4.004 12.000 - 12.000 16.2043 Sumatera Barat 17 111 1.091 - 1.091 1.2194 R i a u 15 75 61 - 61 1515 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 18 138 936 - 936 1.0927 Sumatera Selatan 46 490 1.629 - 1.629 2.1648 Kepulauan Bangka Belitung - - 59 - 59 599 Bengkulu 22 107 468 - 468 597

10 Lampung 104 3.397 3.881 - 3.881 7.38211 DKI Jakarta - 6 21 - 21 2712 Jawa Barat 868 16.091 23.495 407 23.902 40.86113 Banten 13 171 943 - 943 1.12714 Jawa Tengah 384 38.535 7.179 - 7.179 46.09815 DI Yogyakarta 66 1.761 536 - 536 2.36316 Jawa T imur 169 47.206 12.926 280 13.207 60.58217 B a l i 21 1.394 951 - 951 2.36518 Nusa Tenggara Barat 38 1.806 7.048 - 7.048 8.89219 Nusa Tenggara T imur 7 366 995 - 995 1.36820 Kalimantan Barat 16 394 414 - 414 82421 Kalimantan Tengah 38 222 984 - 984 1.24522 Kalimantan Selatan 17 521 2.337 - 2.337 2.87523 Kalimantan T imur 4 617 1.534 - 1.534 2.15524 Sulawesi Utara - 5 108 - 108 11325 Gorontalo 22 234 230 - 230 48626 Sulawesi Tengah 36 298 544 - 544 87727 Sulawesi Selatan 50 1.001 6.147 73 6.220 7.27128 Sulawesi Barat 11 133 503 - 503 64829 Sulawesi Tenggara 2 46 677 - 677 72430 Maluku 19 10 282 - 282 31131 Maluku Utara 0 46 346 - 346 39232 Papua - 1 116 - 116 11733 Papua Barat - - - - - -

2.239 120.286 92.112 761 92.872 215.397

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ton)BR (Ton)

Jumlah

106

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 26. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014

BD BP(Ton) (Ton) Inbrida Hibrida Jumlah

1 Aceh 36 1.101 3.672 - 3.672 4.8092 Sumatera Utara 200 4.004 12.000 - 12.000 16.2043 Sumatera Barat 17 111 1.091 - 1.091 1.2194 R i a u 15 75 61 - 61 1515 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 18 138 936 - 936 1.0927 Sumatera Selatan 46 490 1.629 - 1.629 2.1648 Kepulauan Bangka Belitung - - 59 - 59 599 Bengkulu 22 107 468 - 468 597

10 Lampung 104 3.397 3.881 - 3.881 7.38211 DKI Jakarta - 6 21 - 21 2712 Jawa Barat 868 16.091 23.495 407 23.902 40.86113 Banten 13 171 943 - 943 1.12714 Jawa Tengah 384 38.535 7.179 - 7.179 46.09815 DI Yogyakarta 66 1.761 536 - 536 2.36316 Jawa T imur 169 47.206 12.926 280 13.207 60.58217 B a l i 21 1.394 951 - 951 2.36518 Nusa Tenggara Barat 38 1.806 7.048 - 7.048 8.89219 Nusa Tenggara T imur 7 366 995 - 995 1.36820 Kalimantan Barat 16 394 414 - 414 82421 Kalimantan Tengah 38 222 984 - 984 1.24522 Kalimantan Selatan 17 521 2.337 - 2.337 2.87523 Kalimantan T imur 4 617 1.534 - 1.534 2.15524 Sulawesi Utara - 5 108 - 108 11325 Gorontalo 22 234 230 - 230 48626 Sulawesi Tengah 36 298 544 - 544 87727 Sulawesi Selatan 50 1.001 6.147 73 6.220 7.27128 Sulawesi Barat 11 133 503 - 503 64829 Sulawesi Tenggara 2 46 677 - 677 72430 Maluku 19 10 282 - 282 31131 Maluku Utara 0 46 346 - 346 39232 Papua - 1 116 - 116 11733 Papua Barat - - - - - -

2.239 120.286 92.112 761 92.872 215.397

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ton)BR (Ton)

Jumlah

106

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 26. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014

BD BP(Ton) (Ton) Inbrida Hibrida Jumlah

1 Aceh 36 1.101 3.672 - 3.672 4.8092 Sumatera Utara 200 4.004 12.000 - 12.000 16.2043 Sumatera Barat 17 111 1.091 - 1.091 1.2194 R i a u 15 75 61 - 61 1515 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 18 138 936 - 936 1.0927 Sumatera Selatan 46 490 1.629 - 1.629 2.1648 Kepulauan Bangka Belitung - - 59 - 59 599 Bengkulu 22 107 468 - 468 597

10 Lampung 104 3.397 3.881 - 3.881 7.38211 DKI Jakarta - 6 21 - 21 2712 Jawa Barat 868 16.091 23.495 407 23.902 40.86113 Banten 13 171 943 - 943 1.12714 Jawa Tengah 384 38.535 7.179 - 7.179 46.09815 DI Yogyakarta 66 1.761 536 - 536 2.36316 Jawa T imur 169 47.206 12.926 280 13.207 60.58217 B a l i 21 1.394 951 - 951 2.36518 Nusa Tenggara Barat 38 1.806 7.048 - 7.048 8.89219 Nusa Tenggara T imur 7 366 995 - 995 1.36820 Kalimantan Barat 16 394 414 - 414 82421 Kalimantan Tengah 38 222 984 - 984 1.24522 Kalimantan Selatan 17 521 2.337 - 2.337 2.87523 Kalimantan T imur 4 617 1.534 - 1.534 2.15524 Sulawesi Utara - 5 108 - 108 11325 Gorontalo 22 234 230 - 230 48626 Sulawesi Tengah 36 298 544 - 544 87727 Sulawesi Selatan 50 1.001 6.147 73 6.220 7.27128 Sulawesi Barat 11 133 503 - 503 64829 Sulawesi Tenggara 2 46 677 - 677 72430 Maluku 19 10 282 - 282 31131 Maluku Utara 0 46 346 - 346 39232 Papua - 1 116 - 116 11733 Papua Barat - - - - - -

2.239 120.286 92.112 761 92.872 215.397

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ton)BR (Ton)

Jumlah

Page 138: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

107

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 27. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Jagung Per Provinsi Tahun 2014

BD BP(Ton) (Ton) Komposit Hibrida Jumlah

1 Aceh - - - - - -2 Sumatera Utara 1 3 8 - 8 113 Sumatera Barat 2 1 1 2.875 2.876 2.8794 R i a u - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 16 3 - - - 187 Sumatera Selatan - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2 3 - - - 5

10 Lampung - 2 - - - 211 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat - 15 4 - 4 1813 Banten - - - - - -14 Jawa Tengah 5 50 53 307 360 41515 DI Yogyakarta - 3 - 7 7 916 Jawa T imur 2 61 22 38.213 38.235 38.29917 B a l i 1 3 - - - 418 Nusa Tenggara Barat 10 20 32 - 32 6219 Nusa Tenggara T imur - 15 14 - 14 2920 Kalimantan Barat - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - -23 Kalimantan T imur - 2 - - - 224 Sulawesi Utara - 3 - - - 325 Gorontalo 25 11 - - - 3626 Sulawesi Tengah - 21 - - - 2127 Sulawesi Selatan 2 39 - 1 1 4228 Sulawesi Barat 4 7 - - - 1129 Sulawesi Tenggara 1 2 3 - 3 630 Maluku - 1 - - - 131 Maluku Utara - - 11 - 11 1132 Papua 2 7 - - - 933 Papua Barat 1 - - - - 1

73 268 146 41.402 41.548 41.890

No.Kelas Benih Total

(Ton)BR (Ton)

Jumlah

Provinsi

107

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 27. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Jagung Per Provinsi Tahun 2014

BD BP(Ton) (Ton) Komposit Hibrida Jumlah

1 Aceh - - - - - -2 Sumatera Utara 1 3 8 - 8 113 Sumatera Barat 2 1 1 2.875 2.876 2.8794 R i a u - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 16 3 - - - 187 Sumatera Selatan - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2 3 - - - 5

10 Lampung - 2 - - - 211 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat - 15 4 - 4 1813 Banten - - - - - -14 Jawa Tengah 5 50 53 307 360 41515 DI Yogyakarta - 3 - 7 7 916 Jawa T imur 2 61 22 38.213 38.235 38.29917 B a l i 1 3 - - - 418 Nusa Tenggara Barat 10 20 32 - 32 6219 Nusa Tenggara T imur - 15 14 - 14 2920 Kalimantan Barat - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - -23 Kalimantan T imur - 2 - - - 224 Sulawesi Utara - 3 - - - 325 Gorontalo 25 11 - - - 3626 Sulawesi Tengah - 21 - - - 2127 Sulawesi Selatan 2 39 - 1 1 4228 Sulawesi Barat 4 7 - - - 1129 Sulawesi Tenggara 1 2 3 - 3 630 Maluku - 1 - - - 131 Maluku Utara - - 11 - 11 1132 Papua 2 7 - - - 933 Papua Barat 1 - - - - 1

73 268 146 41.402 41.548 41.890

No.Kelas Benih Total

(Ton)BR (Ton)

Jumlah

Provinsi

107

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 27. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Jagung Per Provinsi Tahun 2014

BD BP(Ton) (Ton) Komposit Hibrida Jumlah

1 Aceh - - - - - -2 Sumatera Utara 1 3 8 - 8 113 Sumatera Barat 2 1 1 2.875 2.876 2.8794 R i a u - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - -6 J a m b i 16 3 - - - 187 Sumatera Selatan - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -9 Bengkulu 2 3 - - - 5

10 Lampung - 2 - - - 211 DKI Jakarta - - - - - -12 Jawa Barat - 15 4 - 4 1813 Banten - - - - - -14 Jawa Tengah 5 50 53 307 360 41515 DI Yogyakarta - 3 - 7 7 916 Jawa T imur 2 61 22 38.213 38.235 38.29917 B a l i 1 3 - - - 418 Nusa Tenggara Barat 10 20 32 - 32 6219 Nusa Tenggara T imur - 15 14 - 14 2920 Kalimantan Barat - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - -23 Kalimantan T imur - 2 - - - 224 Sulawesi Utara - 3 - - - 325 Gorontalo 25 11 - - - 3626 Sulawesi Tengah - 21 - - - 2127 Sulawesi Selatan 2 39 - 1 1 4228 Sulawesi Barat 4 7 - - - 1129 Sulawesi Tenggara 1 2 3 - 3 630 Maluku - 1 - - - 131 Maluku Utara - - 11 - 11 1132 Papua 2 7 - - - 933 Papua Barat 1 - - - - 1

73 268 146 41.402 41.548 41.890

No.Kelas Benih Total

(Ton)BR (Ton)

Jumlah

Provinsi

Page 139: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

108

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 28. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

BD BP BR(Ton) (Ton) (Ton)

1 Aceh 4 138 1.847 1.9892 Sumatera Utara 9 22 154 1853 Sumatera Barat 1 5 2 84 R i a u 1 1 4 65 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 3 40 47 917 Sumatera Selatan 1 7 13 218 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 9 3 1 13

10 Lampung 8 33 1 4211 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 17 468 1.922 2.40713 Banten 1 14 73 8714 Jawa Tengah 25 96 2.602 2.72315 DI Yogyakarta 11 29 10 5016 Jawa T imur 1 267 1.571 1.84017 B a l i 1 - - 118 Nusa Tenggara Barat 12 69 706 78719 Nusa Tenggara T imur - 0 22 2220 Kalimantan Barat - 0 - 021 Kalimantan Tengah 0 21 2 2322 Kalimantan Selatan 5 37 43 8623 Kalimantan T imur 0 2 27 2924 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah 1 5 63 6827 Sulawesi Selatan 11 164 571 74528 Sulawesi Barat - 12 - 1229 Sulawesi Tenggara 1 33 3 3830 Maluku 0 0 41 4131 Maluku Utara - 1 - 132 Papua - 14 33 4733 Papua Barat - - - -

123 1.483 9.757 11.362

No. Provinsi

Jumlah

Kelas Benih Total(Ton)

108

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 28. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

BD BP BR(Ton) (Ton) (Ton)

1 Aceh 4 138 1.847 1.9892 Sumatera Utara 9 22 154 1853 Sumatera Barat 1 5 2 84 R i a u 1 1 4 65 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 3 40 47 917 Sumatera Selatan 1 7 13 218 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 9 3 1 13

10 Lampung 8 33 1 4211 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 17 468 1.922 2.40713 Banten 1 14 73 8714 Jawa Tengah 25 96 2.602 2.72315 DI Yogyakarta 11 29 10 5016 Jawa T imur 1 267 1.571 1.84017 B a l i 1 - - 118 Nusa Tenggara Barat 12 69 706 78719 Nusa Tenggara T imur - 0 22 2220 Kalimantan Barat - 0 - 021 Kalimantan Tengah 0 21 2 2322 Kalimantan Selatan 5 37 43 8623 Kalimantan T imur 0 2 27 2924 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah 1 5 63 6827 Sulawesi Selatan 11 164 571 74528 Sulawesi Barat - 12 - 1229 Sulawesi Tenggara 1 33 3 3830 Maluku 0 0 41 4131 Maluku Utara - 1 - 132 Papua - 14 33 4733 Papua Barat - - - -

123 1.483 9.757 11.362

No. Provinsi

Jumlah

Kelas Benih Total(Ton)

108

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 28. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

BD BP BR(Ton) (Ton) (Ton)

1 Aceh 4 138 1.847 1.9892 Sumatera Utara 9 22 154 1853 Sumatera Barat 1 5 2 84 R i a u 1 1 4 65 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 3 40 47 917 Sumatera Selatan 1 7 13 218 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 9 3 1 13

10 Lampung 8 33 1 4211 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 17 468 1.922 2.40713 Banten 1 14 73 8714 Jawa Tengah 25 96 2.602 2.72315 DI Yogyakarta 11 29 10 5016 Jawa T imur 1 267 1.571 1.84017 B a l i 1 - - 118 Nusa Tenggara Barat 12 69 706 78719 Nusa Tenggara T imur - 0 22 2220 Kalimantan Barat - 0 - 021 Kalimantan Tengah 0 21 2 2322 Kalimantan Selatan 5 37 43 8623 Kalimantan T imur 0 2 27 2924 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah 1 5 63 6827 Sulawesi Selatan 11 164 571 74528 Sulawesi Barat - 12 - 1229 Sulawesi Tenggara 1 33 3 3830 Maluku 0 0 41 4131 Maluku Utara - 1 - 132 Papua - 14 33 4733 Papua Barat - - - -

123 1.483 9.757 11.362

No. Provinsi

Jumlah

Kelas Benih Total(Ton)

Page 140: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

109

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 29. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ton) (Ton) (Ton)

1 Aceh - - 4 42 Sumatera Utara - 4 - 43 Sumatera Barat 1 0 1 24 R i a u - 1 - 15 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i - 3 - 37 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 1 0 - 1

10 Lampung 0 - - 011 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 2 1 13 1613 Banten - - - -14 Jawa Tengah 3 54 144 20015 DI Yogyakarta 1 2 0 416 Jawa T imur - 12 139 15117 B a l i 2 5 - 718 Nusa Tenggara Barat - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - -20 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah 0 - - 022 Kalimantan Selatan 3 4 4 1123 Kalimantan T imur 5 1 - 624 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah 0 0 - 027 Sulawesi Selatan - - - -28 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - 3 333 Papua Barat - - - -

18 88 307 413

Total(Ton)

Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih

109

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 29. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ton) (Ton) (Ton)

1 Aceh - - 4 42 Sumatera Utara - 4 - 43 Sumatera Barat 1 0 1 24 R i a u - 1 - 15 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i - 3 - 37 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 1 0 - 1

10 Lampung 0 - - 011 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 2 1 13 1613 Banten - - - -14 Jawa Tengah 3 54 144 20015 DI Yogyakarta 1 2 0 416 Jawa T imur - 12 139 15117 B a l i 2 5 - 718 Nusa Tenggara Barat - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - -20 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah 0 - - 022 Kalimantan Selatan 3 4 4 1123 Kalimantan T imur 5 1 - 624 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah 0 0 - 027 Sulawesi Selatan - - - -28 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - 3 333 Papua Barat - - - -

18 88 307 413

Total(Ton)

Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih

109

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 29. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ton) (Ton) (Ton)

1 Aceh - - 4 42 Sumatera Utara - 4 - 43 Sumatera Barat 1 0 1 24 R i a u - 1 - 15 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i - 3 - 37 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 1 0 - 1

10 Lampung 0 - - 011 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 2 1 13 1613 Banten - - - -14 Jawa Tengah 3 54 144 20015 DI Yogyakarta 1 2 0 416 Jawa T imur - 12 139 15117 B a l i 2 5 - 718 Nusa Tenggara Barat - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - -20 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah 0 - - 022 Kalimantan Selatan 3 4 4 1123 Kalimantan T imur 5 1 - 624 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah 0 0 - 027 Sulawesi Selatan - - - -28 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - 3 333 Papua Barat - - - -

18 88 307 413

Total(Ton)

Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih

Page 141: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

110

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 30. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ton) (Ton) (Ton)

1 Aceh - - - -2 Sumatera Utara - - - -3 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 3 2 - 513 Banten - - - -14 Jawa Tengah - - 2 215 DI Yogyakarta - - - -16 Jawa T imur - 16 5 2117 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - -19 Nusa Tenggara T imur 0 0 2 220 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan - - - -23 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah - - - -27 Sulawesi Selatan 0 - - 028 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

3 19 9 31Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ton)

110

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 30. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ton) (Ton) (Ton)

1 Aceh - - - -2 Sumatera Utara - - - -3 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 3 2 - 513 Banten - - - -14 Jawa Tengah - - 2 215 DI Yogyakarta - - - -16 Jawa T imur - 16 5 2117 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - -19 Nusa Tenggara T imur 0 0 2 220 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan - - - -23 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah - - - -27 Sulawesi Selatan 0 - - 028 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

3 19 9 31Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ton)

110

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 30. Realisasi Produksi Penangkaran Benih Kacang Hijau Per ProvinsiTahun 2014

BD BP BR(Ton) (Ton) (Ton)

1 Aceh - - - -2 Sumatera Utara - - - -3 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 3 2 - 513 Banten - - - -14 Jawa Tengah - - 2 215 DI Yogyakarta - - - -16 Jawa T imur - 16 5 2117 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - -19 Nusa Tenggara T imur 0 0 2 220 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan - - - -23 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara - - - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah - - - -27 Sulawesi Selatan 0 - - 028 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

3 19 9 31Jumlah

No. ProvinsiKelas Benih Total

(Ton)

Page 142: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

111

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 31. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh 61 49 80,33 12 19,672 Sumatera Utara 227 188 82,80 39 17,203 Sumatera Barat 341 115 33,81 226 66,194 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - -6 J a m b i 77 58 75,30 19 24,707 Sumatera Selatan 255 253 99,47 1 0,538 Kepulauan Bangka Belitung 40 40 100,00 - -9 Bengkulu 122 88 72,24 34 27,76

10 Lampung 97 88 91,23 8 8,7711 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 302 271 89,71 31 10,2913 Banten - - - - -14 Jawa Tengah 235 154 65,57 81 34,4315 DI Yogyakarta 308 197 64,10 110 35,9016 Jawa T imur 1.424 1.337 93,88 87 6,1217 B a l i 44 6 14,54 37 85,4618 Nusa Tenggara Barat 466 430 92,31 36 7,6919 Nusa Tenggara T imur 603 480 79,56 123 20,4420 Kalimantan Barat 105 60 56,94 45 43,0621 Kalimantan Tengah 27 19 68,88 8 31,1222 Kalimantan Selatan 292 226 77,37 66 22,6323 Kalimantan T imur 202 158 78,45 44 21,5524 Sulawesi Utara 342 221 64,49 121 35,5125 Gorontalo 203 136 66,96 67 33,0426 Sulawesi Tengah 201 193 96,02 8 3,9827 Sulawesi Selatan 948 718 75,78 230 24,2228 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara 244 25 10,26 219 89,7430 Maluku 25 12 46,43 14 53,5731 Maluku Utara 9 9 100,00 - -32 Papua 0 0 100,00 - -33 Papua Barat - - - - -

7.197 5.530 76,85 1.666 23,15Jumlah

Hasil Pengecekan MutuMemenuhi Standar Dibawah StandarNo. Provinsi

111

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 31. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh 61 49 80,33 12 19,672 Sumatera Utara 227 188 82,80 39 17,203 Sumatera Barat 341 115 33,81 226 66,194 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - -6 J a m b i 77 58 75,30 19 24,707 Sumatera Selatan 255 253 99,47 1 0,538 Kepulauan Bangka Belitung 40 40 100,00 - -9 Bengkulu 122 88 72,24 34 27,76

10 Lampung 97 88 91,23 8 8,7711 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 302 271 89,71 31 10,2913 Banten - - - - -14 Jawa Tengah 235 154 65,57 81 34,4315 DI Yogyakarta 308 197 64,10 110 35,9016 Jawa T imur 1.424 1.337 93,88 87 6,1217 B a l i 44 6 14,54 37 85,4618 Nusa Tenggara Barat 466 430 92,31 36 7,6919 Nusa Tenggara T imur 603 480 79,56 123 20,4420 Kalimantan Barat 105 60 56,94 45 43,0621 Kalimantan Tengah 27 19 68,88 8 31,1222 Kalimantan Selatan 292 226 77,37 66 22,6323 Kalimantan T imur 202 158 78,45 44 21,5524 Sulawesi Utara 342 221 64,49 121 35,5125 Gorontalo 203 136 66,96 67 33,0426 Sulawesi Tengah 201 193 96,02 8 3,9827 Sulawesi Selatan 948 718 75,78 230 24,2228 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara 244 25 10,26 219 89,7430 Maluku 25 12 46,43 14 53,5731 Maluku Utara 9 9 100,00 - -32 Papua 0 0 100,00 - -33 Papua Barat - - - - -

7.197 5.530 76,85 1.666 23,15Jumlah

Hasil Pengecekan MutuMemenuhi Standar Dibawah StandarNo. Provinsi

111

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 31. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Padi Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh 61 49 80,33 12 19,672 Sumatera Utara 227 188 82,80 39 17,203 Sumatera Barat 341 115 33,81 226 66,194 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - -6 J a m b i 77 58 75,30 19 24,707 Sumatera Selatan 255 253 99,47 1 0,538 Kepulauan Bangka Belitung 40 40 100,00 - -9 Bengkulu 122 88 72,24 34 27,76

10 Lampung 97 88 91,23 8 8,7711 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 302 271 89,71 31 10,2913 Banten - - - - -14 Jawa Tengah 235 154 65,57 81 34,4315 DI Yogyakarta 308 197 64,10 110 35,9016 Jawa T imur 1.424 1.337 93,88 87 6,1217 B a l i 44 6 14,54 37 85,4618 Nusa Tenggara Barat 466 430 92,31 36 7,6919 Nusa Tenggara T imur 603 480 79,56 123 20,4420 Kalimantan Barat 105 60 56,94 45 43,0621 Kalimantan Tengah 27 19 68,88 8 31,1222 Kalimantan Selatan 292 226 77,37 66 22,6323 Kalimantan T imur 202 158 78,45 44 21,5524 Sulawesi Utara 342 221 64,49 121 35,5125 Gorontalo 203 136 66,96 67 33,0426 Sulawesi Tengah 201 193 96,02 8 3,9827 Sulawesi Selatan 948 718 75,78 230 24,2228 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara 244 25 10,26 219 89,7430 Maluku 25 12 46,43 14 53,5731 Maluku Utara 9 9 100,00 - -32 Papua 0 0 100,00 - -33 Papua Barat - - - - -

7.197 5.530 76,85 1.666 23,15Jumlah

Hasil Pengecekan MutuMemenuhi Standar Dibawah StandarNo. Provinsi

Page 143: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

112

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 32. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Jagung Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh - - - - -2 Sumatera Utara 28 8 27,04 20 72,963 Sumatera Barat - - - - -4 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau6 J a m b i - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu 1 - - 1 100,00

10 Lampung - - - - -11 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat - - - - -13 Banten - - - - -14 Jawa Tengah 50 13 26,08 37 73,9215 DI Yogyakarta 0 0 - - 100,0016 Jawa T imur 55 51 92,45 4 7,5517 B a l i - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 5 - - 5 100,0019 Nusa Tenggara T imur 16 1 5,51 15 94,4920 Kalimantan Barat - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - -22 Kalimantan Selatan 18 7 36,83 11 63,1723 Kalimantan T imur 1 - - 1 100,0024 Sulawesi Utara 11 5 45,45 6 54,5525 Gorontalo - - - - -26 Sulawesi Tengah 3 3 98,14 0 1,8627 Sulawesi Selatan 78 66 85,63 11 14,3728 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - -30 Maluku 5 5 100,00 - -31 Maluku Utara 0 0 100,00 - -32 Papua 1 1 100,00 - -33 Papua Barat - - - - -

272 159 58,50 113 41,50

No. ProvinsiHasil Pengecekan Mutu

Memenuhi Standar Dibawah Standar

Jumlah

112

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 32. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Jagung Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh - - - - -2 Sumatera Utara 28 8 27,04 20 72,963 Sumatera Barat - - - - -4 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau6 J a m b i - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu 1 - - 1 100,00

10 Lampung - - - - -11 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat - - - - -13 Banten - - - - -14 Jawa Tengah 50 13 26,08 37 73,9215 DI Yogyakarta 0 0 - - 100,0016 Jawa T imur 55 51 92,45 4 7,5517 B a l i - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 5 - - 5 100,0019 Nusa Tenggara T imur 16 1 5,51 15 94,4920 Kalimantan Barat - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - -22 Kalimantan Selatan 18 7 36,83 11 63,1723 Kalimantan T imur 1 - - 1 100,0024 Sulawesi Utara 11 5 45,45 6 54,5525 Gorontalo - - - - -26 Sulawesi Tengah 3 3 98,14 0 1,8627 Sulawesi Selatan 78 66 85,63 11 14,3728 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - -30 Maluku 5 5 100,00 - -31 Maluku Utara 0 0 100,00 - -32 Papua 1 1 100,00 - -33 Papua Barat - - - - -

272 159 58,50 113 41,50

No. ProvinsiHasil Pengecekan Mutu

Memenuhi Standar Dibawah Standar

Jumlah

112

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 32. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Jagung Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh - - - - -2 Sumatera Utara 28 8 27,04 20 72,963 Sumatera Barat - - - - -4 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau6 J a m b i - - - - -7 Sumatera Selatan - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu 1 - - 1 100,00

10 Lampung - - - - -11 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat - - - - -13 Banten - - - - -14 Jawa Tengah 50 13 26,08 37 73,9215 DI Yogyakarta 0 0 - - 100,0016 Jawa T imur 55 51 92,45 4 7,5517 B a l i - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 5 - - 5 100,0019 Nusa Tenggara T imur 16 1 5,51 15 94,4920 Kalimantan Barat - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - -22 Kalimantan Selatan 18 7 36,83 11 63,1723 Kalimantan T imur 1 - - 1 100,0024 Sulawesi Utara 11 5 45,45 6 54,5525 Gorontalo - - - - -26 Sulawesi Tengah 3 3 98,14 0 1,8627 Sulawesi Selatan 78 66 85,63 11 14,3728 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - -30 Maluku 5 5 100,00 - -31 Maluku Utara 0 0 100,00 - -32 Papua 1 1 100,00 - -33 Papua Barat - - - - -

272 159 58,50 113 41,50

No. ProvinsiHasil Pengecekan Mutu

Memenuhi Standar Dibawah Standar

Jumlah

Page 144: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

113

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 33. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh 6 1 16,67 5 83,332 Sumatera Utara 2 2 100,00 - -3 Sumatera Barat - - - - -4 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau6 J a m b i 19 17 89,25 2 10,757 Sumatera Selatan 158 - - 158 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu 7 4 63,81 2 36,19

10 Lampung 1 - - 1 100,0011 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 77 59 77,12 18 22,8813 Banten - - - - -14 Jawa Tengah 159 159 100,00 - -15 DI Yogyakarta 0 0 33,33 0 66,6716 Jawa T imur 167 135 80,76 32 19,2417 B a l i 14 - - 14 100,0018 Nusa Tenggara Barat 75 29 37,96 47 62,0419 Nusa Tenggara T imur 20 20 100,00 - -20 Kalimantan Barat 60 52 86,67 8 13,3321 Kalimantan Tengah - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - -23 Kalimantan T imur 6 1 16,36 5 83,6424 Sulawesi Utara 3 3 100,00 - -25 Gorontalo - - - - -26 Sulawesi Tengah 2 1 35,05 1 64,9527 Sulawesi Selatan 82 15 18,19 67 81,8128 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara 4 1 33,33 2 66,6730 Maluku 7 7 100,00 - -31 Maluku Utara 0 0 100,00 - -32 Papua 3 3 100,00 - -33 Papua Barat - - - - -

871 508 58,31 363 41,69Jumlah

No. ProvinsiHasil Pengecekan Mutu

Memenuhi Standar Dibawah Standar

113

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 33. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh 6 1 16,67 5 83,332 Sumatera Utara 2 2 100,00 - -3 Sumatera Barat - - - - -4 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau6 J a m b i 19 17 89,25 2 10,757 Sumatera Selatan 158 - - 158 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu 7 4 63,81 2 36,19

10 Lampung 1 - - 1 100,0011 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 77 59 77,12 18 22,8813 Banten - - - - -14 Jawa Tengah 159 159 100,00 - -15 DI Yogyakarta 0 0 33,33 0 66,6716 Jawa T imur 167 135 80,76 32 19,2417 B a l i 14 - - 14 100,0018 Nusa Tenggara Barat 75 29 37,96 47 62,0419 Nusa Tenggara T imur 20 20 100,00 - -20 Kalimantan Barat 60 52 86,67 8 13,3321 Kalimantan Tengah - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - -23 Kalimantan T imur 6 1 16,36 5 83,6424 Sulawesi Utara 3 3 100,00 - -25 Gorontalo - - - - -26 Sulawesi Tengah 2 1 35,05 1 64,9527 Sulawesi Selatan 82 15 18,19 67 81,8128 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara 4 1 33,33 2 66,6730 Maluku 7 7 100,00 - -31 Maluku Utara 0 0 100,00 - -32 Papua 3 3 100,00 - -33 Papua Barat - - - - -

871 508 58,31 363 41,69Jumlah

No. ProvinsiHasil Pengecekan Mutu

Memenuhi Standar Dibawah Standar

113

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 33. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kedelai Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh 6 1 16,67 5 83,332 Sumatera Utara 2 2 100,00 - -3 Sumatera Barat - - - - -4 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau6 J a m b i 19 17 89,25 2 10,757 Sumatera Selatan 158 - - 158 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu 7 4 63,81 2 36,19

10 Lampung 1 - - 1 100,0011 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat 77 59 77,12 18 22,8813 Banten - - - - -14 Jawa Tengah 159 159 100,00 - -15 DI Yogyakarta 0 0 33,33 0 66,6716 Jawa T imur 167 135 80,76 32 19,2417 B a l i 14 - - 14 100,0018 Nusa Tenggara Barat 75 29 37,96 47 62,0419 Nusa Tenggara T imur 20 20 100,00 - -20 Kalimantan Barat 60 52 86,67 8 13,3321 Kalimantan Tengah - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - -23 Kalimantan T imur 6 1 16,36 5 83,6424 Sulawesi Utara 3 3 100,00 - -25 Gorontalo - - - - -26 Sulawesi Tengah 2 1 35,05 1 64,9527 Sulawesi Selatan 82 15 18,19 67 81,8128 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara 4 1 33,33 2 66,6730 Maluku 7 7 100,00 - -31 Maluku Utara 0 0 100,00 - -32 Papua 3 3 100,00 - -33 Papua Barat - - - - -

871 508 58,31 363 41,69Jumlah

No. ProvinsiHasil Pengecekan Mutu

Memenuhi Standar Dibawah Standar

Page 145: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

114

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 34. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh 2 2 100,00 - -2 Sumatera Utara - - - - -3 Sumatera Barat 5 1 26,65 4 73,354 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau6 J a m b i 1 1 100,00 - -7 Sumatera Selatan - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu - - - - -

10 Lampung - - - - -11 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat - - - - -13 Banten - - - - -14 Jawa Tengah - - - - -15 DI Yogyakarta 0 0 100,00 - -16 Jawa T imur - - - - -17 B a l i - - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - -22 Kalimantan Selatan 0 0 100,00 - -23 Kalimantan T imur 7 6 85,71 1 14,2924 Sulawesi Utara - - - - -25 Gorontalo - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - -27 Sulawesi Selatan - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - -30 Maluku - - - - -31 Maluku Utara 0 0 100,00 - -32 Papua - - - - -33 Papua Barat - - - - -

16 11 69,50 5 30,50

No. ProvinsiHasil Pengecekan Mutu

Memenuhi Standar Dibawah Standar

Jumlah

114

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 34. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh 2 2 100,00 - -2 Sumatera Utara - - - - -3 Sumatera Barat 5 1 26,65 4 73,354 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau6 J a m b i 1 1 100,00 - -7 Sumatera Selatan - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu - - - - -

10 Lampung - - - - -11 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat - - - - -13 Banten - - - - -14 Jawa Tengah - - - - -15 DI Yogyakarta 0 0 100,00 - -16 Jawa T imur - - - - -17 B a l i - - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - -22 Kalimantan Selatan 0 0 100,00 - -23 Kalimantan T imur 7 6 85,71 1 14,2924 Sulawesi Utara - - - - -25 Gorontalo - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - -27 Sulawesi Selatan - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - -30 Maluku - - - - -31 Maluku Utara 0 0 100,00 - -32 Papua - - - - -33 Papua Barat - - - - -

16 11 69,50 5 30,50

No. ProvinsiHasil Pengecekan Mutu

Memenuhi Standar Dibawah Standar

Jumlah

114

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 34. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Kacang Tanah Per ProvinsiTahun 2014

Jumlah BenihYang Di Cek

(Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)1 Aceh 2 2 100,00 - -2 Sumatera Utara - - - - -3 Sumatera Barat 5 1 26,65 4 73,354 R i a u - - - - -5 Kepulauan Riau6 J a m b i 1 1 100,00 - -7 Sumatera Selatan - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - -9 Bengkulu - - - - -

10 Lampung - - - - -11 DKI Jakarta - - - - -12 Jawa Barat - - - - -13 Banten - - - - -14 Jawa Tengah - - - - -15 DI Yogyakarta 0 0 100,00 - -16 Jawa T imur - - - - -17 B a l i - - - - -18 Nusa Tenggara Barat - - - - -19 Nusa Tenggara T imur - - - - -20 Kalimantan Barat - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - -22 Kalimantan Selatan 0 0 100,00 - -23 Kalimantan T imur 7 6 85,71 1 14,2924 Sulawesi Utara - - - - -25 Gorontalo - - - - -26 Sulawesi Tengah - - - - -27 Sulawesi Selatan - - - - -28 Sulawesi Barat - - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - - -30 Maluku - - - - -31 Maluku Utara 0 0 100,00 - -32 Papua - - - - -33 Papua Barat - - - - -

16 11 69,50 5 30,50

No. ProvinsiHasil Pengecekan Mutu

Memenuhi Standar Dibawah Standar

Jumlah

Page 146: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

115

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi Per ProvinsiTahun 2014

Sasaran Sasaran Sasaran(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 4 4 100,00 - - - 4 4 100,002 Sumatera Utara 2 2 100,00 - - - 2 2 100,003 Sumatera Barat 5 5 100,00 2 2 100,00 7 7 100,004 R i a u 2 2 100,00 - - - 2 2 100,005 Kepulauan Riau - - - - - - - - -6 J a m b i 2 2 100,00 1 1 - 3 3 100,007 Sumatera Selatan 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - -9 Bengkulu 1 1 100,00 - - - 1 1 100,00

10 Lampung 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0011 DKI Jakarta - - - - - - - - -12 Jawa Barat 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0013 Banten 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0014 Jawa Tengah 6 6 100,00 - - - 6 6 100,0015 DI Yogyakarta 3 3 100,00 2 2 - 5 5 100,0016 Jawa T imur 3 3 100,00 - - - 3 3 100,0017 B a l i 3 3 100,00 2 2 100,00 5 5 100,0018 Nusa Tenggara Barat 2 2 100,00 2 2 100,00 4 4 100,0019 Nusa Tenggara T imur 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0020 Kalimantan Barat 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,0021 Kalimantan Tengah 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0022 Kalimantan Selatan 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,0023 Kalimantan T imur 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0024 Sulawesi Utara 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0025 Gorontalo 1 1 100,00 2 2 100,00 3 3 100,0026 Sulawesi Tengah 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0027 Sulawesi Selatan 3 3 100,00 - - - 3 3 100,0028 Sulawesi Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0029 Sulawesi Tenggara 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0030 Maluku 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0031 Maluku Utara - - - - - - - - -32 Papua 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0033 Papua Barat - - - - - - - - -

59 59 100,00 18 18 100,00 77 77 100,00

ProvinsiPadi Palawija Total

Realisasi Realisasi RealisasiNo.

Jumlah

115

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi Per ProvinsiTahun 2014

Sasaran Sasaran Sasaran(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 4 4 100,00 - - - 4 4 100,002 Sumatera Utara 2 2 100,00 - - - 2 2 100,003 Sumatera Barat 5 5 100,00 2 2 100,00 7 7 100,004 R i a u 2 2 100,00 - - - 2 2 100,005 Kepulauan Riau - - - - - - - - -6 J a m b i 2 2 100,00 1 1 - 3 3 100,007 Sumatera Selatan 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - -9 Bengkulu 1 1 100,00 - - - 1 1 100,00

10 Lampung 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0011 DKI Jakarta - - - - - - - - -12 Jawa Barat 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0013 Banten 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0014 Jawa Tengah 6 6 100,00 - - - 6 6 100,0015 DI Yogyakarta 3 3 100,00 2 2 - 5 5 100,0016 Jawa T imur 3 3 100,00 - - - 3 3 100,0017 B a l i 3 3 100,00 2 2 100,00 5 5 100,0018 Nusa Tenggara Barat 2 2 100,00 2 2 100,00 4 4 100,0019 Nusa Tenggara T imur 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0020 Kalimantan Barat 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,0021 Kalimantan Tengah 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0022 Kalimantan Selatan 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,0023 Kalimantan T imur 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0024 Sulawesi Utara 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0025 Gorontalo 1 1 100,00 2 2 100,00 3 3 100,0026 Sulawesi Tengah 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0027 Sulawesi Selatan 3 3 100,00 - - - 3 3 100,0028 Sulawesi Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0029 Sulawesi Tenggara 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0030 Maluku 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0031 Maluku Utara - - - - - - - - -32 Papua 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0033 Papua Barat - - - - - - - - -

59 59 100,00 18 18 100,00 77 77 100,00

ProvinsiPadi Palawija Total

Realisasi Realisasi RealisasiNo.

Jumlah

115

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 35. Realisasi Pengiriman Galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi Per ProvinsiTahun 2014

Sasaran Sasaran Sasaran(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 4 4 100,00 - - - 4 4 100,002 Sumatera Utara 2 2 100,00 - - - 2 2 100,003 Sumatera Barat 5 5 100,00 2 2 100,00 7 7 100,004 R i a u 2 2 100,00 - - - 2 2 100,005 Kepulauan Riau - - - - - - - - -6 J a m b i 2 2 100,00 1 1 - 3 3 100,007 Sumatera Selatan 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - -9 Bengkulu 1 1 100,00 - - - 1 1 100,00

10 Lampung 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0011 DKI Jakarta - - - - - - - - -12 Jawa Barat 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0013 Banten 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0014 Jawa Tengah 6 6 100,00 - - - 6 6 100,0015 DI Yogyakarta 3 3 100,00 2 2 - 5 5 100,0016 Jawa T imur 3 3 100,00 - - - 3 3 100,0017 B a l i 3 3 100,00 2 2 100,00 5 5 100,0018 Nusa Tenggara Barat 2 2 100,00 2 2 100,00 4 4 100,0019 Nusa Tenggara T imur 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0020 Kalimantan Barat 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,0021 Kalimantan Tengah 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0022 Kalimantan Selatan 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,0023 Kalimantan T imur 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0024 Sulawesi Utara 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0025 Gorontalo 1 1 100,00 2 2 100,00 3 3 100,0026 Sulawesi Tengah 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0027 Sulawesi Selatan 3 3 100,00 - - - 3 3 100,0028 Sulawesi Barat 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0029 Sulawesi Tenggara 2 2 100,00 - - - 2 2 100,0030 Maluku 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0031 Maluku Utara - - - - - - - - -32 Papua 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0033 Papua Barat - - - - - - - - -

59 59 100,00 18 18 100,00 77 77 100,00

ProvinsiPadi Palawija Total

Realisasi Realisasi RealisasiNo.

Jumlah

Page 147: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

116

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 36. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija Per ProvinsiTahun 2014

Sasaran Sasaran Sasaran(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 1 - - - - - 1 - -2 Sumatera Utara 1 - - 1 - - 2 - -3 Sumatera Barat 4 4 100,00 1 1 100,00 5 5 100,004 R i a u 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,005 Kepulauan Riau - - - - - - - - -6 J a m b i 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,007 Sumatera Selatan 2 2 100,00 1 - - 3 2 66,678 Kepulauan Bangka Belitung 1 - - - - - 1 - -9 Bengkulu 2 - - - - - 2 - -

10 Lampung 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0011 DKI Jakarta - - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 - - 1 - - 2 - -13 Banten 1 - - 1 - - 2 - -14 Jawa Tengah 3 3 100,00 1 1 100,00 4 4 100,0015 DI Yogyakarta 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,0016 Jawa T imur 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0017 B a l i 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0018 Nusa Tenggara Barat 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0019 Nusa Tenggara T imur 1 - - - - - 1 - -20 Kalimantan Barat 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0021 Kalimantan Tengah 1 - - 1 - - 2 - -22 Kalimantan Selatan 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0023 Kalimantan T imur 1 - - 1 - - 2 - -24 Sulawesi Utara 1 - - 1 - - 2 - -25 Gorontalo 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0026 Sulawesi Tengah 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0027 Sulawesi Selatan 1 2 200,00 1 - - 2 2 100,0028 Sulawesi Barat 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0029 Sulawesi Tenggara 1 1 100,00 1 - - 2 1 50,0030 Maluku 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0031 Maluku Utara 2 - - - - - 2 - -32 Papua - - - 1 - - 1 - -33 Papua Barat - - - - - - - - -

38 26 68,42 19 9 47,37 57 35 61,40Jumlah

No. ProvinsiPadi Palawija Total

Realisasi Realisasi Realisasi

116

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 36. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija Per ProvinsiTahun 2014

Sasaran Sasaran Sasaran(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 1 - - - - - 1 - -2 Sumatera Utara 1 - - 1 - - 2 - -3 Sumatera Barat 4 4 100,00 1 1 100,00 5 5 100,004 R i a u 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,005 Kepulauan Riau - - - - - - - - -6 J a m b i 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,007 Sumatera Selatan 2 2 100,00 1 - - 3 2 66,678 Kepulauan Bangka Belitung 1 - - - - - 1 - -9 Bengkulu 2 - - - - - 2 - -

10 Lampung 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0011 DKI Jakarta - - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 - - 1 - - 2 - -13 Banten 1 - - 1 - - 2 - -14 Jawa Tengah 3 3 100,00 1 1 100,00 4 4 100,0015 DI Yogyakarta 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,0016 Jawa T imur 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0017 B a l i 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0018 Nusa Tenggara Barat 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0019 Nusa Tenggara T imur 1 - - - - - 1 - -20 Kalimantan Barat 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0021 Kalimantan Tengah 1 - - 1 - - 2 - -22 Kalimantan Selatan 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0023 Kalimantan T imur 1 - - 1 - - 2 - -24 Sulawesi Utara 1 - - 1 - - 2 - -25 Gorontalo 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0026 Sulawesi Tengah 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0027 Sulawesi Selatan 1 2 200,00 1 - - 2 2 100,0028 Sulawesi Barat 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0029 Sulawesi Tenggara 1 1 100,00 1 - - 2 1 50,0030 Maluku 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0031 Maluku Utara 2 - - - - - 2 - -32 Papua - - - 1 - - 1 - -33 Papua Barat - - - - - - - - -

38 26 68,42 19 9 47,37 57 35 61,40Jumlah

No. ProvinsiPadi Palawija Total

Realisasi Realisasi Realisasi

116

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 36. Realisasi Pengadaan Display Varietas Padi dan Palawija Per ProvinsiTahun 2014

Sasaran Sasaran Sasaran(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 1 - - - - - 1 - -2 Sumatera Utara 1 - - 1 - - 2 - -3 Sumatera Barat 4 4 100,00 1 1 100,00 5 5 100,004 R i a u 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,005 Kepulauan Riau - - - - - - - - -6 J a m b i 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,007 Sumatera Selatan 2 2 100,00 1 - - 3 2 66,678 Kepulauan Bangka Belitung 1 - - - - - 1 - -9 Bengkulu 2 - - - - - 2 - -

10 Lampung 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0011 DKI Jakarta - - - - - - - - -12 Jawa Barat 1 - - 1 - - 2 - -13 Banten 1 - - 1 - - 2 - -14 Jawa Tengah 3 3 100,00 1 1 100,00 4 4 100,0015 DI Yogyakarta 2 2 100,00 1 1 100,00 3 3 100,0016 Jawa T imur 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0017 B a l i 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0018 Nusa Tenggara Barat 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0019 Nusa Tenggara T imur 1 - - - - - 1 - -20 Kalimantan Barat 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0021 Kalimantan Tengah 1 - - 1 - - 2 - -22 Kalimantan Selatan 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0023 Kalimantan T imur 1 - - 1 - - 2 - -24 Sulawesi Utara 1 - - 1 - - 2 - -25 Gorontalo 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0026 Sulawesi Tengah 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0027 Sulawesi Selatan 1 2 200,00 1 - - 2 2 100,0028 Sulawesi Barat 1 1 100,00 - - - 1 1 100,0029 Sulawesi Tenggara 1 1 100,00 1 - - 2 1 50,0030 Maluku 1 1 100,00 1 1 100,00 2 2 100,0031 Maluku Utara 2 - - - - - 2 - -32 Papua - - - 1 - - 1 - -33 Papua Barat - - - - - - - - -

38 26 68,42 19 9 47,37 57 35 61,40Jumlah

No. ProvinsiPadi Palawija Total

Realisasi Realisasi Realisasi

Page 148: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

117

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 37. Realisasi Insentif Pengawas Benih Tanaman Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah Insentif Total InsentifPengawas Benih Per Bulan 10 Bulan

(Orang) (Rp.000) (Rp.000)1 Aceh 27 300 81.0002 Sumatera Utara 40 300 120.0003 Sumatera Barat 42 300 126.0004 R i a u 7 300 21.0005 Kepulauan Riau - - -6 J a m b i 18 300 54.0007 Sumatera Selatan 26 300 78.0008 Kepulauan Bangka Belitung 10 300 30.0009 Bengkulu 23 300 69.000

10 Lampung 32 300 96.00011 DKI Jakarta 6 300 18.00012 Jawa Barat 60 300 180.00013 Banten 18 300 54.00014 Jawa Tengah 60 300 180.00015 DI Yogyakarta 22 300 66.00016 Jawa T imur 70 300 210.00017 B a l i 19 300 57.00018 Nusa Tenggara Barat 32 300 96.00019 Nusa Tenggara T imur 21 300 63.00020 Kalimantan Barat 19 300 57.00021 Kalimantan Tengah 19 300 57.00022 Kalimantan Selatan 39 300 117.00023 Kalimantan T imur 15 300 45.00024 Sulawesi Utara 35 300 105.00025 Gorontalo 16 300 48.00026 Sulawesi Tengah 27 300 81.00027 Sulawesi Selatan 52 300 156.00028 Sulawesi Barat 7 300 21.00029 Sulawesi Tenggara 15 300 45.00030 Maluku 18 300 54.00031 Maluku Utara 8 300 24.00032 Papua 18 300 54.00033 Papua Barat 7 300 21.000

828 300 2.484.000Jumlah

No. Provinsi

117

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 37. Realisasi Insentif Pengawas Benih Tanaman Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah Insentif Total InsentifPengawas Benih Per Bulan 10 Bulan

(Orang) (Rp.000) (Rp.000)1 Aceh 27 300 81.0002 Sumatera Utara 40 300 120.0003 Sumatera Barat 42 300 126.0004 R i a u 7 300 21.0005 Kepulauan Riau - - -6 J a m b i 18 300 54.0007 Sumatera Selatan 26 300 78.0008 Kepulauan Bangka Belitung 10 300 30.0009 Bengkulu 23 300 69.000

10 Lampung 32 300 96.00011 DKI Jakarta 6 300 18.00012 Jawa Barat 60 300 180.00013 Banten 18 300 54.00014 Jawa Tengah 60 300 180.00015 DI Yogyakarta 22 300 66.00016 Jawa T imur 70 300 210.00017 B a l i 19 300 57.00018 Nusa Tenggara Barat 32 300 96.00019 Nusa Tenggara T imur 21 300 63.00020 Kalimantan Barat 19 300 57.00021 Kalimantan Tengah 19 300 57.00022 Kalimantan Selatan 39 300 117.00023 Kalimantan T imur 15 300 45.00024 Sulawesi Utara 35 300 105.00025 Gorontalo 16 300 48.00026 Sulawesi Tengah 27 300 81.00027 Sulawesi Selatan 52 300 156.00028 Sulawesi Barat 7 300 21.00029 Sulawesi Tenggara 15 300 45.00030 Maluku 18 300 54.00031 Maluku Utara 8 300 24.00032 Papua 18 300 54.00033 Papua Barat 7 300 21.000

828 300 2.484.000Jumlah

No. Provinsi

117

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 37. Realisasi Insentif Pengawas Benih Tanaman Per Provinsi Tahun 2014

Jumlah Insentif Total InsentifPengawas Benih Per Bulan 10 Bulan

(Orang) (Rp.000) (Rp.000)1 Aceh 27 300 81.0002 Sumatera Utara 40 300 120.0003 Sumatera Barat 42 300 126.0004 R i a u 7 300 21.0005 Kepulauan Riau - - -6 J a m b i 18 300 54.0007 Sumatera Selatan 26 300 78.0008 Kepulauan Bangka Belitung 10 300 30.0009 Bengkulu 23 300 69.000

10 Lampung 32 300 96.00011 DKI Jakarta 6 300 18.00012 Jawa Barat 60 300 180.00013 Banten 18 300 54.00014 Jawa Tengah 60 300 180.00015 DI Yogyakarta 22 300 66.00016 Jawa T imur 70 300 210.00017 B a l i 19 300 57.00018 Nusa Tenggara Barat 32 300 96.00019 Nusa Tenggara T imur 21 300 63.00020 Kalimantan Barat 19 300 57.00021 Kalimantan Tengah 19 300 57.00022 Kalimantan Selatan 39 300 117.00023 Kalimantan T imur 15 300 45.00024 Sulawesi Utara 35 300 105.00025 Gorontalo 16 300 48.00026 Sulawesi Tengah 27 300 81.00027 Sulawesi Selatan 52 300 156.00028 Sulawesi Barat 7 300 21.00029 Sulawesi Tenggara 15 300 45.00030 Maluku 18 300 54.00031 Maluku Utara 8 300 24.00032 Papua 18 300 54.00033 Papua Barat 7 300 21.000

828 300 2.484.000Jumlah

No. Provinsi

Page 149: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

118

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 38. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi InbridaPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 5.950 238.000 1.877 31,552 Sumatera Utara 5.425 217.000 1.061 19,573 Sumatera Barat 3.475 139.000 529 15,234 R i a u 2.100 84.000 57 2,705 Kepulauan Riau - -6 J a m b i 2.350 94.000 273 11,607 Sumatera Selatan 6.825 273.000 830 12,158 Kepulauan Bangka Belitung 200 8.000 - -9 Bengkulu 1.775 71.000 100 5,61

10 Lampung 5.025 201.000 2.125 42,2811 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat 11.025 441.000 5.701 51,7113 Banten 4.550 182.000 2.847 62,5714 Jawa Tengah 9.450 378.000 4.631 49,0115 DI Yogyakarta 1.950 78.000 659 33,7816 Jawa T imur 10.625 425.000 3.567 33,5717 B a l i 375 15.000 194 51,6018 Nusa Tenggara Barat 5.200 208.000 50 0,9619 Nusa Tenggara T imur 3.175 127.000 529 16,6620 Kalimantan Barat 3.900 156.000 143 3,6621 Kalimantan Tengah 1.525 61.000 334 21,9222 Kalimantan Selatan 4.445 177.800 348 7,8323 Kalimantan T imur 1.350 54.000 131 9,7324 Sulawesi Utara 1.588 63.500 - -25 Gorontalo 998 39.900 188 18,8626 Sulawesi Tengah 2.900 116.000 330 11,3727 Sulawesi Selatan 9.000 360.000 3.060 34,0028 Sulawesi Barat 1.825 73.000 293 16,0629 Sulawesi Tenggara 2.150 86.000 347 16,1430 Maluku 423 16.900 84 19,9731 Maluku Utara 333 13.300 109 32,6532 Papua 559 22.350 110 19,7133 Papua Barat 156 6.250 41 26,53

110.625 4.425.000 30.548 27,61

No. Provinsi

Jumlah

Target Realisasi

(%)

118

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 38. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi InbridaPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 5.950 238.000 1.877 31,552 Sumatera Utara 5.425 217.000 1.061 19,573 Sumatera Barat 3.475 139.000 529 15,234 R i a u 2.100 84.000 57 2,705 Kepulauan Riau - -6 J a m b i 2.350 94.000 273 11,607 Sumatera Selatan 6.825 273.000 830 12,158 Kepulauan Bangka Belitung 200 8.000 - -9 Bengkulu 1.775 71.000 100 5,61

10 Lampung 5.025 201.000 2.125 42,2811 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat 11.025 441.000 5.701 51,7113 Banten 4.550 182.000 2.847 62,5714 Jawa Tengah 9.450 378.000 4.631 49,0115 DI Yogyakarta 1.950 78.000 659 33,7816 Jawa T imur 10.625 425.000 3.567 33,5717 B a l i 375 15.000 194 51,6018 Nusa Tenggara Barat 5.200 208.000 50 0,9619 Nusa Tenggara T imur 3.175 127.000 529 16,6620 Kalimantan Barat 3.900 156.000 143 3,6621 Kalimantan Tengah 1.525 61.000 334 21,9222 Kalimantan Selatan 4.445 177.800 348 7,8323 Kalimantan T imur 1.350 54.000 131 9,7324 Sulawesi Utara 1.588 63.500 - -25 Gorontalo 998 39.900 188 18,8626 Sulawesi Tengah 2.900 116.000 330 11,3727 Sulawesi Selatan 9.000 360.000 3.060 34,0028 Sulawesi Barat 1.825 73.000 293 16,0629 Sulawesi Tenggara 2.150 86.000 347 16,1430 Maluku 423 16.900 84 19,9731 Maluku Utara 333 13.300 109 32,6532 Papua 559 22.350 110 19,7133 Papua Barat 156 6.250 41 26,53

110.625 4.425.000 30.548 27,61

No. Provinsi

Jumlah

Target Realisasi

(%)

118

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 38. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi InbridaPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 5.950 238.000 1.877 31,552 Sumatera Utara 5.425 217.000 1.061 19,573 Sumatera Barat 3.475 139.000 529 15,234 R i a u 2.100 84.000 57 2,705 Kepulauan Riau - -6 J a m b i 2.350 94.000 273 11,607 Sumatera Selatan 6.825 273.000 830 12,158 Kepulauan Bangka Belitung 200 8.000 - -9 Bengkulu 1.775 71.000 100 5,61

10 Lampung 5.025 201.000 2.125 42,2811 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat 11.025 441.000 5.701 51,7113 Banten 4.550 182.000 2.847 62,5714 Jawa Tengah 9.450 378.000 4.631 49,0115 DI Yogyakarta 1.950 78.000 659 33,7816 Jawa T imur 10.625 425.000 3.567 33,5717 B a l i 375 15.000 194 51,6018 Nusa Tenggara Barat 5.200 208.000 50 0,9619 Nusa Tenggara T imur 3.175 127.000 529 16,6620 Kalimantan Barat 3.900 156.000 143 3,6621 Kalimantan Tengah 1.525 61.000 334 21,9222 Kalimantan Selatan 4.445 177.800 348 7,8323 Kalimantan T imur 1.350 54.000 131 9,7324 Sulawesi Utara 1.588 63.500 - -25 Gorontalo 998 39.900 188 18,8626 Sulawesi Tengah 2.900 116.000 330 11,3727 Sulawesi Selatan 9.000 360.000 3.060 34,0028 Sulawesi Barat 1.825 73.000 293 16,0629 Sulawesi Tenggara 2.150 86.000 347 16,1430 Maluku 423 16.900 84 19,9731 Maluku Utara 333 13.300 109 32,6532 Papua 559 22.350 110 19,7133 Papua Barat 156 6.250 41 26,53

110.625 4.425.000 30.548 27,61

No. Provinsi

Jumlah

Target Realisasi

(%)

Page 150: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

119

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 39. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi HibridaPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 180 12.000 35 19,422 Sumatera Utara 105 7.000 69 65,863 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan 60 4.000 60 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung 135 9.000 124 91,5611 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat 270 18.000 148 54,9313 Banten 30 2.000 - -14 Jawa Tengah 120 8.000 44 36,5615 DI Yogyakarta 60 4.000 - -16 Jawa T imur 675 45.000 350 51,8317 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 105 7.000 53 50,5719 Nusa Tenggara T imur 60 4.000 60 100,0020 Kalimantan Barat 30 2.000 - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan - - - -23 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara 105 7.000 - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah - - - -27 Sulawesi Selatan 1.065 71.000 816 76,5928 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

3.000 200.000 1.759 58,62Jumlah

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

119

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 39. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi HibridaPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 180 12.000 35 19,422 Sumatera Utara 105 7.000 69 65,863 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan 60 4.000 60 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung 135 9.000 124 91,5611 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat 270 18.000 148 54,9313 Banten 30 2.000 - -14 Jawa Tengah 120 8.000 44 36,5615 DI Yogyakarta 60 4.000 - -16 Jawa T imur 675 45.000 350 51,8317 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 105 7.000 53 50,5719 Nusa Tenggara T imur 60 4.000 60 100,0020 Kalimantan Barat 30 2.000 - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan - - - -23 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara 105 7.000 - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah - - - -27 Sulawesi Selatan 1.065 71.000 816 76,5928 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

3.000 200.000 1.759 58,62Jumlah

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

119

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 39. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Padi HibridaPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 180 12.000 35 19,422 Sumatera Utara 105 7.000 69 65,863 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan 60 4.000 60 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung 135 9.000 124 91,5611 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat 270 18.000 148 54,9313 Banten 30 2.000 - -14 Jawa Tengah 120 8.000 44 36,5615 DI Yogyakarta 60 4.000 - -16 Jawa T imur 675 45.000 350 51,8317 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 105 7.000 53 50,5719 Nusa Tenggara T imur 60 4.000 60 100,0020 Kalimantan Barat 30 2.000 - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan - - - -23 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara 105 7.000 - -25 Gorontalo - - - -26 Sulawesi Tengah - - - -27 Sulawesi Selatan 1.065 71.000 816 76,5928 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara - - - -30 Maluku - - - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

3.000 200.000 1.759 58,62Jumlah

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

Page 151: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

120

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung KompositPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh - - - -2 Sumatera Utara - - - -3 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan 25 1.000 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat - - - -13 Banten 25 1.000 - -14 Jawa Tengah 75 3.000 25 33,3315 DI Yogyakarta - - - -16 Jawa T imur 100 4.000 39 39,3817 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 50 2.000 - -19 Nusa Tenggara T imur 325 13.000 47 14,4220 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan - - - -23 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara 125 5.000 - -25 Gorontalo 100 4.000 14 14,3026 Sulawesi Tengah 100 4.000 12 11,8827 Sulawesi Selatan - - - -28 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara 25 1.000 4 15,0030 Maluku 75 3.000 - -31 Maluku Utara 75 3.000 - -32 Papua 25 1.000 - -33 Papua Barat 18 700 - -

1.143 45.700 141 12,36

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

Jumlah

120

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung KompositPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh - - - -2 Sumatera Utara - - - -3 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan 25 1.000 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat - - - -13 Banten 25 1.000 - -14 Jawa Tengah 75 3.000 25 33,3315 DI Yogyakarta - - - -16 Jawa T imur 100 4.000 39 39,3817 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 50 2.000 - -19 Nusa Tenggara T imur 325 13.000 47 14,4220 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan - - - -23 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara 125 5.000 - -25 Gorontalo 100 4.000 14 14,3026 Sulawesi Tengah 100 4.000 12 11,8827 Sulawesi Selatan - - - -28 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara 25 1.000 4 15,0030 Maluku 75 3.000 - -31 Maluku Utara 75 3.000 - -32 Papua 25 1.000 - -33 Papua Barat 18 700 - -

1.143 45.700 141 12,36

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

Jumlah

120

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 40. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung KompositPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh - - - -2 Sumatera Utara - - - -3 Sumatera Barat - - - -4 R i a u - - - -5 Kepulauan Riau - -6 J a m b i - - - -7 Sumatera Selatan 25 1.000 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu - - - -

10 Lampung - - - -11 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat - - - -13 Banten 25 1.000 - -14 Jawa Tengah 75 3.000 25 33,3315 DI Yogyakarta - - - -16 Jawa T imur 100 4.000 39 39,3817 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 50 2.000 - -19 Nusa Tenggara T imur 325 13.000 47 14,4220 Kalimantan Barat - - - -21 Kalimantan Tengah - - - -22 Kalimantan Selatan - - - -23 Kalimantan T imur - - - -24 Sulawesi Utara 125 5.000 - -25 Gorontalo 100 4.000 14 14,3026 Sulawesi Tengah 100 4.000 12 11,8827 Sulawesi Selatan - - - -28 Sulawesi Barat - - - -29 Sulawesi Tenggara 25 1.000 4 15,0030 Maluku 75 3.000 - -31 Maluku Utara 75 3.000 - -32 Papua 25 1.000 - -33 Papua Barat 18 700 - -

1.143 45.700 141 12,36

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

Jumlah

Page 152: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

121

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 41. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung HibridaPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 195 13.000 0,41 0,212 Sumatera Utara 30 2.000 - -3 Sumatera Barat 105 7.000 - -4 R i a u 15 1.000 - -5 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 90 6.000 13 14,357 Sumatera Selatan 120 8.000 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 45 3.000 - -

10 Lampung 105 7.000 11 10,2911 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 120 8.000 - -13 Banten 45 3.000 - -14 Jawa Tengah 375 25.000 30 8,1215 DI Yogyakarta 75 5.000 2 3,2316 Jawa T imur 360 24.000 57 15,8317 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 210 14.000 - -19 Nusa Tenggara T imur - - - -20 Kalimantan Barat 90 6.000 - -21 Kalimantan Tengah 15 1.000 11 70,0022 Kalimantan Selatan 60 4.000 - -23 Kalimantan T imur 15 1.000 12 80,0024 Sulawesi Utara 261 17.400 14 5,1725 Gorontalo 29 1.900 - -26 Sulawesi Tengah 315 21.000 57 18,1727 Sulawesi Selatan 315 21.000 62 19,8228 Sulawesi Barat 60 4.000 23 38,1329 Sulawesi Tenggara 120 8.000 15 12,5030 Maluku 45 3.000 - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

3.215 214.300 308 9,57Jumlah

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

121

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 41. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung HibridaPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 195 13.000 0,41 0,212 Sumatera Utara 30 2.000 - -3 Sumatera Barat 105 7.000 - -4 R i a u 15 1.000 - -5 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 90 6.000 13 14,357 Sumatera Selatan 120 8.000 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 45 3.000 - -

10 Lampung 105 7.000 11 10,2911 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 120 8.000 - -13 Banten 45 3.000 - -14 Jawa Tengah 375 25.000 30 8,1215 DI Yogyakarta 75 5.000 2 3,2316 Jawa T imur 360 24.000 57 15,8317 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 210 14.000 - -19 Nusa Tenggara T imur - - - -20 Kalimantan Barat 90 6.000 - -21 Kalimantan Tengah 15 1.000 11 70,0022 Kalimantan Selatan 60 4.000 - -23 Kalimantan T imur 15 1.000 12 80,0024 Sulawesi Utara 261 17.400 14 5,1725 Gorontalo 29 1.900 - -26 Sulawesi Tengah 315 21.000 57 18,1727 Sulawesi Selatan 315 21.000 62 19,8228 Sulawesi Barat 60 4.000 23 38,1329 Sulawesi Tenggara 120 8.000 15 12,5030 Maluku 45 3.000 - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

3.215 214.300 308 9,57Jumlah

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

121

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 41. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Jagung HibridaPer Provinsi Tahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 195 13.000 0,41 0,212 Sumatera Utara 30 2.000 - -3 Sumatera Barat 105 7.000 - -4 R i a u 15 1.000 - -5 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 90 6.000 13 14,357 Sumatera Selatan 120 8.000 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 45 3.000 - -

10 Lampung 105 7.000 11 10,2911 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 120 8.000 - -13 Banten 45 3.000 - -14 Jawa Tengah 375 25.000 30 8,1215 DI Yogyakarta 75 5.000 2 3,2316 Jawa T imur 360 24.000 57 15,8317 B a l i - - - -18 Nusa Tenggara Barat 210 14.000 - -19 Nusa Tenggara T imur - - - -20 Kalimantan Barat 90 6.000 - -21 Kalimantan Tengah 15 1.000 11 70,0022 Kalimantan Selatan 60 4.000 - -23 Kalimantan T imur 15 1.000 12 80,0024 Sulawesi Utara 261 17.400 14 5,1725 Gorontalo 29 1.900 - -26 Sulawesi Tengah 315 21.000 57 18,1727 Sulawesi Selatan 315 21.000 62 19,8228 Sulawesi Barat 60 4.000 23 38,1329 Sulawesi Tenggara 120 8.000 15 12,5030 Maluku 45 3.000 - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua - - - -33 Papua Barat - - - -

3.215 214.300 308 9,57Jumlah

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

Page 153: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

122

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 42. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 150 3.000 - -2 Sumatera Utara 215 4.300 68 31,743 Sumatera Barat 25 500 2 6,004 R i a u 50 1.000 28 56,405 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 325 6.500 13 4,067 Sumatera Selatan 75 1.500 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 238 4.750 - -

10 Lampung 200 4.000 32 16,0011 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 150 3.000 25 16,6713 Banten 50 1.000 - -14 Jawa Tengah 433 8.650 166 38,2715 DI Yogyakarta 175 3.500 35 20,1716 Jawa T imur 150 3.000 28 18,4017 B a l i 100 2.000 82 81,7518 Nusa Tenggara Barat 225 4.500 - -19 Nusa Tenggara T imur 150 3.000 22 14,6720 Kalimantan Barat 75 1.500 - -21 Kalimantan Tengah 100 2.000 18 18,3622 Kalimantan Selatan 100 2.000 - -23 Kalimantan T imur 50 1.000 - -24 Sulawesi Utara 75 1.500 14 18,2725 Gorontalo 85 1.700 37 43,5326 Sulawesi Tengah 50 1.000 - -27 Sulawesi Selatan 225 4.500 85 37,5628 Sulawesi Barat 75 1.500 - -29 Sulawesi Tenggara 75 1.500 - -30 Maluku 105 2.100 - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua 100 2.000 25 25,0033 Papua Barat 50 1.000 - -

3.875 77.500 679 17,52

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

Jumlah

122

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 42. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 150 3.000 - -2 Sumatera Utara 215 4.300 68 31,743 Sumatera Barat 25 500 2 6,004 R i a u 50 1.000 28 56,405 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 325 6.500 13 4,067 Sumatera Selatan 75 1.500 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 238 4.750 - -

10 Lampung 200 4.000 32 16,0011 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 150 3.000 25 16,6713 Banten 50 1.000 - -14 Jawa Tengah 433 8.650 166 38,2715 DI Yogyakarta 175 3.500 35 20,1716 Jawa T imur 150 3.000 28 18,4017 B a l i 100 2.000 82 81,7518 Nusa Tenggara Barat 225 4.500 - -19 Nusa Tenggara T imur 150 3.000 22 14,6720 Kalimantan Barat 75 1.500 - -21 Kalimantan Tengah 100 2.000 18 18,3622 Kalimantan Selatan 100 2.000 - -23 Kalimantan T imur 50 1.000 - -24 Sulawesi Utara 75 1.500 14 18,2725 Gorontalo 85 1.700 37 43,5326 Sulawesi Tengah 50 1.000 - -27 Sulawesi Selatan 225 4.500 85 37,5628 Sulawesi Barat 75 1.500 - -29 Sulawesi Tenggara 75 1.500 - -30 Maluku 105 2.100 - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua 100 2.000 25 25,0033 Papua Barat 50 1.000 - -

3.875 77.500 679 17,52

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

Jumlah

122

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 42. Realisasi Penyaluran/Penjualan Benih Bersubsidi Kedelai Per ProvinsiTahun 2014

Volume Luas Areal Volume(Ton) (Ha) (Ton)

1 Aceh 150 3.000 - -2 Sumatera Utara 215 4.300 68 31,743 Sumatera Barat 25 500 2 6,004 R i a u 50 1.000 28 56,405 Kepulauan Riau - - - -6 J a m b i 325 6.500 13 4,067 Sumatera Selatan 75 1.500 - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - -9 Bengkulu 238 4.750 - -

10 Lampung 200 4.000 32 16,0011 DKI Jakarta - - - -12 Jawa Barat 150 3.000 25 16,6713 Banten 50 1.000 - -14 Jawa Tengah 433 8.650 166 38,2715 DI Yogyakarta 175 3.500 35 20,1716 Jawa T imur 150 3.000 28 18,4017 B a l i 100 2.000 82 81,7518 Nusa Tenggara Barat 225 4.500 - -19 Nusa Tenggara T imur 150 3.000 22 14,6720 Kalimantan Barat 75 1.500 - -21 Kalimantan Tengah 100 2.000 18 18,3622 Kalimantan Selatan 100 2.000 - -23 Kalimantan T imur 50 1.000 - -24 Sulawesi Utara 75 1.500 14 18,2725 Gorontalo 85 1.700 37 43,5326 Sulawesi Tengah 50 1.000 - -27 Sulawesi Selatan 225 4.500 85 37,5628 Sulawesi Barat 75 1.500 - -29 Sulawesi Tenggara 75 1.500 - -30 Maluku 105 2.100 - -31 Maluku Utara - - - -32 Papua 100 2.000 25 25,0033 Papua Barat 50 1.000 - -

3.875 77.500 679 17,52

No. ProvinsiTarget Realisasi

(%)

Jumlah

Page 154: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

123

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 43. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu(SL-PHT) Per Provinsi Tahun 2014

Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 41 41 100,00 3 3 100,00 6 6 100 50 50 100,002 Sumatera Utara 45 45 100,00 2 2 100,00 4 4 100 51 51 100,003 Sumatera Barat 28 28 100,00 3 3 100,00 - - - 31 31 100,004 R i a u 17 15 88,24 - - - - - - 17 15 88,245 Kepulauan Riau 1 1 100,00 - - - - - - 1 1 100,006 J a m b i 20 20 100,00 - - - - - - 20 20 100,007 Sumatera Selatan 47 47 100,00 2 2 100,00 - - - 49 49 100,008 Kepulauan Bangka Belitung 12 12 100,00 - - - - - - 12 12 100,009 Bengkulu 11 11 100,00 - - - - - - 11 11 100,00

10 Lampung 29 29 100,00 2 2 100,00 1 1 100 32 32 100,0011 DKI Jakarta 2 2 100,00 - - - - - - 2 2 100,0012 Jawa Barat 62 62 100,00 5 5 100,00 5 5 100 72 72 100,0013 Banten 34 34 100,00 2 2 100,00 1 1 100 37 37 100,0014 Jawa Tengah 63 63 100,00 3 3 100,00 5 5 100 71 71 100,0015 DI Yogyakarta 18 18 100,00 - - - 3 3 100 21 21 100,0016 Jawa T imur 62 62 100,00 10 10 100,00 13 13 100 85 85 100,0017 B a l i 23 23 100,00 1 1 100,00 1 1 100 25 25 100,0018 Nusa Tenggara Barat 26 26 100,00 2 2 100,00 2 2 100 30 30 100,0019 Nusa Tenggara T imur 25 25 100,00 2 2 100,00 - - - 27 27 100,0020 Kalimantan Barat 33 33 100,00 1 1 100,00 - - - 34 34 100,0021 Kalimantan Tengah 16 16 100,00 1 1 100,00 - - - 17 17 100,0022 Kalimantan Selatan 30 30 100,00 2 2 100,00 3 3 100 35 35 100,0023 Kalimantan T imur 23 23 100,00 1 1 100,00 1 1 100 25 25 100,0024 Sulawesi Utara 24 24 100,00 2 2 100,00 - - - 26 26 100,0025 Gorontalo 12 12 100,00 4 4 100,00 - - - 16 16 100,0026 Sulawesi Tengah 30 30 100,00 1 1 100,00 - - - 31 31 100,0027 Sulawesi Selatan 44 7 15,91 1 - - 1 - - 46 7 15,2228 Sulawesi Barat 26 26 100,00 2 2 100,00 1 1 100 29 29 100,0029 Sulawesi Tenggara 12 12 100,00 3 3 100,00 2 2 100 17 17 100,0030 Maluku 8 8 100,00 2 2 100,00 - - - 10 10 100,0031 Maluku Utara 3 3 100,00 - - - - - - 3 3 100,0032 Papua 13 10 76,92 - - - - - - 13 10 76,9233 Papua Barat 8 8 100,00 - - - - - - 8 8 100,00

848 806 95,05 57 56 98,25 49 48 98 954 910 95,39

RealisasiTotal

Jumlah

SL-PHT KedelaiRealisasi RealisasiNo. Provinsi Realisasi

SL-PHT Padi SL-PHT Jagung

123

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 43. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu(SL-PHT) Per Provinsi Tahun 2014

Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 41 41 100,00 3 3 100,00 6 6 100 50 50 100,002 Sumatera Utara 45 45 100,00 2 2 100,00 4 4 100 51 51 100,003 Sumatera Barat 28 28 100,00 3 3 100,00 - - - 31 31 100,004 R i a u 17 15 88,24 - - - - - - 17 15 88,245 Kepulauan Riau 1 1 100,00 - - - - - - 1 1 100,006 J a m b i 20 20 100,00 - - - - - - 20 20 100,007 Sumatera Selatan 47 47 100,00 2 2 100,00 - - - 49 49 100,008 Kepulauan Bangka Belitung 12 12 100,00 - - - - - - 12 12 100,009 Bengkulu 11 11 100,00 - - - - - - 11 11 100,00

10 Lampung 29 29 100,00 2 2 100,00 1 1 100 32 32 100,0011 DKI Jakarta 2 2 100,00 - - - - - - 2 2 100,0012 Jawa Barat 62 62 100,00 5 5 100,00 5 5 100 72 72 100,0013 Banten 34 34 100,00 2 2 100,00 1 1 100 37 37 100,0014 Jawa Tengah 63 63 100,00 3 3 100,00 5 5 100 71 71 100,0015 DI Yogyakarta 18 18 100,00 - - - 3 3 100 21 21 100,0016 Jawa T imur 62 62 100,00 10 10 100,00 13 13 100 85 85 100,0017 B a l i 23 23 100,00 1 1 100,00 1 1 100 25 25 100,0018 Nusa Tenggara Barat 26 26 100,00 2 2 100,00 2 2 100 30 30 100,0019 Nusa Tenggara T imur 25 25 100,00 2 2 100,00 - - - 27 27 100,0020 Kalimantan Barat 33 33 100,00 1 1 100,00 - - - 34 34 100,0021 Kalimantan Tengah 16 16 100,00 1 1 100,00 - - - 17 17 100,0022 Kalimantan Selatan 30 30 100,00 2 2 100,00 3 3 100 35 35 100,0023 Kalimantan T imur 23 23 100,00 1 1 100,00 1 1 100 25 25 100,0024 Sulawesi Utara 24 24 100,00 2 2 100,00 - - - 26 26 100,0025 Gorontalo 12 12 100,00 4 4 100,00 - - - 16 16 100,0026 Sulawesi Tengah 30 30 100,00 1 1 100,00 - - - 31 31 100,0027 Sulawesi Selatan 44 7 15,91 1 - - 1 - - 46 7 15,2228 Sulawesi Barat 26 26 100,00 2 2 100,00 1 1 100 29 29 100,0029 Sulawesi Tenggara 12 12 100,00 3 3 100,00 2 2 100 17 17 100,0030 Maluku 8 8 100,00 2 2 100,00 - - - 10 10 100,0031 Maluku Utara 3 3 100,00 - - - - - - 3 3 100,0032 Papua 13 10 76,92 - - - - - - 13 10 76,9233 Papua Barat 8 8 100,00 - - - - - - 8 8 100,00

848 806 95,05 57 56 98,25 49 48 98 954 910 95,39

RealisasiTotal

Jumlah

SL-PHT KedelaiRealisasi RealisasiNo. Provinsi Realisasi

SL-PHT Padi SL-PHT Jagung

123

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 43. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu(SL-PHT) Per Provinsi Tahun 2014

Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 41 41 100,00 3 3 100,00 6 6 100 50 50 100,002 Sumatera Utara 45 45 100,00 2 2 100,00 4 4 100 51 51 100,003 Sumatera Barat 28 28 100,00 3 3 100,00 - - - 31 31 100,004 R i a u 17 15 88,24 - - - - - - 17 15 88,245 Kepulauan Riau 1 1 100,00 - - - - - - 1 1 100,006 J a m b i 20 20 100,00 - - - - - - 20 20 100,007 Sumatera Selatan 47 47 100,00 2 2 100,00 - - - 49 49 100,008 Kepulauan Bangka Belitung 12 12 100,00 - - - - - - 12 12 100,009 Bengkulu 11 11 100,00 - - - - - - 11 11 100,00

10 Lampung 29 29 100,00 2 2 100,00 1 1 100 32 32 100,0011 DKI Jakarta 2 2 100,00 - - - - - - 2 2 100,0012 Jawa Barat 62 62 100,00 5 5 100,00 5 5 100 72 72 100,0013 Banten 34 34 100,00 2 2 100,00 1 1 100 37 37 100,0014 Jawa Tengah 63 63 100,00 3 3 100,00 5 5 100 71 71 100,0015 DI Yogyakarta 18 18 100,00 - - - 3 3 100 21 21 100,0016 Jawa T imur 62 62 100,00 10 10 100,00 13 13 100 85 85 100,0017 B a l i 23 23 100,00 1 1 100,00 1 1 100 25 25 100,0018 Nusa Tenggara Barat 26 26 100,00 2 2 100,00 2 2 100 30 30 100,0019 Nusa Tenggara T imur 25 25 100,00 2 2 100,00 - - - 27 27 100,0020 Kalimantan Barat 33 33 100,00 1 1 100,00 - - - 34 34 100,0021 Kalimantan Tengah 16 16 100,00 1 1 100,00 - - - 17 17 100,0022 Kalimantan Selatan 30 30 100,00 2 2 100,00 3 3 100 35 35 100,0023 Kalimantan T imur 23 23 100,00 1 1 100,00 1 1 100 25 25 100,0024 Sulawesi Utara 24 24 100,00 2 2 100,00 - - - 26 26 100,0025 Gorontalo 12 12 100,00 4 4 100,00 - - - 16 16 100,0026 Sulawesi Tengah 30 30 100,00 1 1 100,00 - - - 31 31 100,0027 Sulawesi Selatan 44 7 15,91 1 - - 1 - - 46 7 15,2228 Sulawesi Barat 26 26 100,00 2 2 100,00 1 1 100 29 29 100,0029 Sulawesi Tenggara 12 12 100,00 3 3 100,00 2 2 100 17 17 100,0030 Maluku 8 8 100,00 2 2 100,00 - - - 10 10 100,0031 Maluku Utara 3 3 100,00 - - - - - - 3 3 100,0032 Papua 13 10 76,92 - - - - - - 13 10 76,9233 Papua Barat 8 8 100,00 - - - - - - 8 8 100,00

848 806 95,05 57 56 98,25 49 48 98 954 910 95,39

RealisasiTotal

Jumlah

SL-PHT KedelaiRealisasi RealisasiNo. Provinsi Realisasi

SL-PHT Padi SL-PHT Jagung

Page 155: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

124

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 44. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) Per ProvinsiTahun 2014

Sasaran(Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 5 5 100,002 Sumatera Utara 5 5 100,003 Sumatera Barat 5 5 100,004 R i a u 3 3 100,005 Kepulauan Riau - - -6 J a m b i 3 3 100,007 Sumatera Selatan 1 1 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - -9 Bengkulu 1 1 100,00

10 Lampung 3 3 100,0011 DKI Jakarta - - -12 Jawa Barat 11 11 100,0013 Banten 7 7 100,0014 Jawa Tengah 11 11 100,0015 DI Yogyakarta 4 4 100,0016 Jawa T imur 5 5 100,0017 B a l i 2 2 100,0018 Nusa Tenggara Barat 3 3 100,0019 Nusa Tenggara T imur 4 4 100,0020 Kalimantan Barat 4 4 100,0021 Kalimantan Tengah 4 4 100,0022 Kalimantan Selatan 5 2 40,0023 Kalimantan T imur 2 2 100,0024 Sulawesi Utara 2 2 100,0025 Gorontalo 4 4 100,0026 Sulawesi Tengah 3 3 100,0027 Sulawesi Selatan 3 3 100,0028 Sulawesi Barat 1 1 100,0029 Sulawesi Tenggara 2 2 100,0030 Maluku 1 1 100,0031 Maluku Utara 1 1 100,0032 Papua 1 - -33 Papua Barat 1 1 100,00

107 103 96,26Jumlah

No. Provinsi Realisasi

124

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 44. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) Per ProvinsiTahun 2014

Sasaran(Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 5 5 100,002 Sumatera Utara 5 5 100,003 Sumatera Barat 5 5 100,004 R i a u 3 3 100,005 Kepulauan Riau - - -6 J a m b i 3 3 100,007 Sumatera Selatan 1 1 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - -9 Bengkulu 1 1 100,00

10 Lampung 3 3 100,0011 DKI Jakarta - - -12 Jawa Barat 11 11 100,0013 Banten 7 7 100,0014 Jawa Tengah 11 11 100,0015 DI Yogyakarta 4 4 100,0016 Jawa T imur 5 5 100,0017 B a l i 2 2 100,0018 Nusa Tenggara Barat 3 3 100,0019 Nusa Tenggara T imur 4 4 100,0020 Kalimantan Barat 4 4 100,0021 Kalimantan Tengah 4 4 100,0022 Kalimantan Selatan 5 2 40,0023 Kalimantan T imur 2 2 100,0024 Sulawesi Utara 2 2 100,0025 Gorontalo 4 4 100,0026 Sulawesi Tengah 3 3 100,0027 Sulawesi Selatan 3 3 100,0028 Sulawesi Barat 1 1 100,0029 Sulawesi Tenggara 2 2 100,0030 Maluku 1 1 100,0031 Maluku Utara 1 1 100,0032 Papua 1 - -33 Papua Barat 1 1 100,00

107 103 96,26Jumlah

No. Provinsi Realisasi

124

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 44. Realisasi Kegiatan Sekolah Lapangan Iklim (SL-Iklim) Per ProvinsiTahun 2014

Sasaran(Unit) (Unit) (%)

1 Aceh 5 5 100,002 Sumatera Utara 5 5 100,003 Sumatera Barat 5 5 100,004 R i a u 3 3 100,005 Kepulauan Riau - - -6 J a m b i 3 3 100,007 Sumatera Selatan 1 1 100,008 Kepulauan Bangka Belitung - - -9 Bengkulu 1 1 100,00

10 Lampung 3 3 100,0011 DKI Jakarta - - -12 Jawa Barat 11 11 100,0013 Banten 7 7 100,0014 Jawa Tengah 11 11 100,0015 DI Yogyakarta 4 4 100,0016 Jawa T imur 5 5 100,0017 B a l i 2 2 100,0018 Nusa Tenggara Barat 3 3 100,0019 Nusa Tenggara T imur 4 4 100,0020 Kalimantan Barat 4 4 100,0021 Kalimantan Tengah 4 4 100,0022 Kalimantan Selatan 5 2 40,0023 Kalimantan T imur 2 2 100,0024 Sulawesi Utara 2 2 100,0025 Gorontalo 4 4 100,0026 Sulawesi Tengah 3 3 100,0027 Sulawesi Selatan 3 3 100,0028 Sulawesi Barat 1 1 100,0029 Sulawesi Tenggara 2 2 100,0030 Maluku 1 1 100,0031 Maluku Utara 1 1 100,0032 Papua 1 - -33 Papua Barat 1 1 100,00

107 103 96,26Jumlah

No. Provinsi Realisasi

Page 156: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

125

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 45. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman PanganPer Provinsi Tahun 2014

Target Target Target(Paket) (Paket) (%) (Paket) (Paket) (%) (Paket) (Paket) (%)

1 Aceh - - - 2 2 100,00 3 3 100,002 Sumatera Utara 8 8 100,00 2 2 100,00 - - -3 Sumatera Barat 6 6 100,00 6 6 100,00 - - -4 R i a u - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - -6 J a m b i 9 9 100,00 1 1 100,00 4 4 100,007 Sumatera Selatan 2 2 100,00 - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung 5 5 100,00 - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - - -

10 Lampung 21 21 100,00 6 6 100,00 4 4 100,0011 DKI Jakarta - - -12 Jawa Barat 3 3 100,00 - - - - - -13 Banten 6 6 100,00 - - - - - -14 Jawa Tengah 41 41 100,00 10 10 100,00 14 14 100,0015 DI Yogyakarta - - - - - - - - -16 Jawa T imur 49 - - 8 1617 B a l i 5 5 100,00 - - - 3 3 100,0018 Nusa Tenggara Barat 21 21 100,00 5 5 100,00 6 6 100,0019 Nusa Tenggara T imur 9 9 100,00 2 2 100,00 - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah 3 3 100,00 1 1 100,00 - - -22 Kalimantan Selatan 6 6 100,00 - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara 1 1 100,00 1 1 100,00 - - -25 Gorontalo 10 10 100,00 5 5 100,00 1 1 100,0026 Sulawesi Tengah 19 19 100,00 8 8 100,00 3 3 100,0027 Sulawesi Selatan 19 19 100,00 3 3 100,00 3 3 100,0028 Sulawesi Barat 11 11 100,00 3 3 100,00 2 2 100,0029 Sulawesi Tenggara 11 11 100,00 2 2 100,00 2 2 100,0030 Maluku 6 6 100,00 - - - - - -31 Maluku Utara 7 7 100,00 - - - - - -32 Papua 7 7 100,00 - - - - - -33 Papua Barat 4 4 100,00 1 1 100,00 - - -

289 240 83,04 66 58 87,88 61 45 73,77

RealisasiNo. ProvinsiPadi Jagung

Jumlah

KedelaiRealisasi Realisasi

125

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 45. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman PanganPer Provinsi Tahun 2014

Target Target Target(Paket) (Paket) (%) (Paket) (Paket) (%) (Paket) (Paket) (%)

1 Aceh - - - 2 2 100,00 3 3 100,002 Sumatera Utara 8 8 100,00 2 2 100,00 - - -3 Sumatera Barat 6 6 100,00 6 6 100,00 - - -4 R i a u - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - -6 J a m b i 9 9 100,00 1 1 100,00 4 4 100,007 Sumatera Selatan 2 2 100,00 - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung 5 5 100,00 - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - - -

10 Lampung 21 21 100,00 6 6 100,00 4 4 100,0011 DKI Jakarta - - -12 Jawa Barat 3 3 100,00 - - - - - -13 Banten 6 6 100,00 - - - - - -14 Jawa Tengah 41 41 100,00 10 10 100,00 14 14 100,0015 DI Yogyakarta - - - - - - - - -16 Jawa T imur 49 - - 8 1617 B a l i 5 5 100,00 - - - 3 3 100,0018 Nusa Tenggara Barat 21 21 100,00 5 5 100,00 6 6 100,0019 Nusa Tenggara T imur 9 9 100,00 2 2 100,00 - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah 3 3 100,00 1 1 100,00 - - -22 Kalimantan Selatan 6 6 100,00 - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara 1 1 100,00 1 1 100,00 - - -25 Gorontalo 10 10 100,00 5 5 100,00 1 1 100,0026 Sulawesi Tengah 19 19 100,00 8 8 100,00 3 3 100,0027 Sulawesi Selatan 19 19 100,00 3 3 100,00 3 3 100,0028 Sulawesi Barat 11 11 100,00 3 3 100,00 2 2 100,0029 Sulawesi Tenggara 11 11 100,00 2 2 100,00 2 2 100,0030 Maluku 6 6 100,00 - - - - - -31 Maluku Utara 7 7 100,00 - - - - - -32 Papua 7 7 100,00 - - - - - -33 Papua Barat 4 4 100,00 1 1 100,00 - - -

289 240 83,04 66 58 87,88 61 45 73,77

RealisasiNo. ProvinsiPadi Jagung

Jumlah

KedelaiRealisasi Realisasi

125

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 45. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman PanganPer Provinsi Tahun 2014

Target Target Target(Paket) (Paket) (%) (Paket) (Paket) (%) (Paket) (Paket) (%)

1 Aceh - - - 2 2 100,00 3 3 100,002 Sumatera Utara 8 8 100,00 2 2 100,00 - - -3 Sumatera Barat 6 6 100,00 6 6 100,00 - - -4 R i a u - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - -6 J a m b i 9 9 100,00 1 1 100,00 4 4 100,007 Sumatera Selatan 2 2 100,00 - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung 5 5 100,00 - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - - -

10 Lampung 21 21 100,00 6 6 100,00 4 4 100,0011 DKI Jakarta - - -12 Jawa Barat 3 3 100,00 - - - - - -13 Banten 6 6 100,00 - - - - - -14 Jawa Tengah 41 41 100,00 10 10 100,00 14 14 100,0015 DI Yogyakarta - - - - - - - - -16 Jawa T imur 49 - - 8 1617 B a l i 5 5 100,00 - - - 3 3 100,0018 Nusa Tenggara Barat 21 21 100,00 5 5 100,00 6 6 100,0019 Nusa Tenggara T imur 9 9 100,00 2 2 100,00 - - -20 Kalimantan Barat - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah 3 3 100,00 1 1 100,00 - - -22 Kalimantan Selatan 6 6 100,00 - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara 1 1 100,00 1 1 100,00 - - -25 Gorontalo 10 10 100,00 5 5 100,00 1 1 100,0026 Sulawesi Tengah 19 19 100,00 8 8 100,00 3 3 100,0027 Sulawesi Selatan 19 19 100,00 3 3 100,00 3 3 100,0028 Sulawesi Barat 11 11 100,00 3 3 100,00 2 2 100,0029 Sulawesi Tenggara 11 11 100,00 2 2 100,00 2 2 100,0030 Maluku 6 6 100,00 - - - - - -31 Maluku Utara 7 7 100,00 - - - - - -32 Papua 7 7 100,00 - - - - - -33 Papua Barat 4 4 100,00 1 1 100,00 - - -

289 240 83,04 66 58 87,88 61 45 73,77

RealisasiNo. ProvinsiPadi Jagung

Jumlah

KedelaiRealisasi Realisasi

Page 157: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

126

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 46. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman PanganPer Provinsi Tahun 2014 (Lanjutan)

Target Target Target Target(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh - - - - - - - - - -2 Sumatera Utara 1 1 100,00 - - - 2 2 100,00 2 2 100,003 Sumatera Barat 5 5 100,00 1 1 100,00 1 - - 8 8 100,004 R i a u - - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - - - 16 16 100,007 Sumatera Selatan 4 4 100,00 3 3 100,00 - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - - - - - -

10 Lampung 17 17 100,00 4 4 100,00 5 5 100,00 13 13 100,0011 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 7 7 100,00 - - - 3 - - 16 16 100,0013 Banten - - - - - - - - - - - -14 Jawa Tengah 20 20 100,00 - - - 4 4 100,00 37 37 100,0015 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - -16 Jawa T imur 22 22 100,00 - - - 8 8 100,00 51 - -17 B a l i 7 7 100,00 - - - 1 1 100,00 14 - -18 Nusa Tenggara Barat 12 12 100,00 3 3 100,00 1 1 100,00 - - -19 Nusa Tenggara T imur 10 10 100,00 1 1 100,00 - - - 20 20 100,0020 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah 11 11 100,00 3 3 100,00 2 2 100,00 24 24 100,0027 Sulawesi Selatan 15 15 100,00 7 7 100,00 4 4 100,00 29 29 100,0028 Sulawesi Barat 4 4 100,00 4 4 100,00 - - - 12 12 100,0029 Sulawesi Tenggara 9 9 100,00 4 4 100,00 1 1 100,00 - - -30 Maluku - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara 2 2 100,00 - - - 1 1 100,00 9 9 100,0032 Papua 2 2 100,00 2 2 100,00 - - - 14 14 100,0033 Papua Barat - - - - - - - - - 12 5 41,67

148 148 100,00 32 32 100,00 33 29 87,88 277 205 74,01Jumlah

Combine Harvester KecilRealisasi

Combine Harvester BesarRealisasi

Vertical Dryer+BangunanRealisasi

Power Thresher MultigunaRealisasiNo. Provinsi

126

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 46. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman PanganPer Provinsi Tahun 2014 (Lanjutan)

Target Target Target Target(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh - - - - - - - - - -2 Sumatera Utara 1 1 100,00 - - - 2 2 100,00 2 2 100,003 Sumatera Barat 5 5 100,00 1 1 100,00 1 - - 8 8 100,004 R i a u - - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - - - 16 16 100,007 Sumatera Selatan 4 4 100,00 3 3 100,00 - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - - - - - -

10 Lampung 17 17 100,00 4 4 100,00 5 5 100,00 13 13 100,0011 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 7 7 100,00 - - - 3 - - 16 16 100,0013 Banten - - - - - - - - - - - -14 Jawa Tengah 20 20 100,00 - - - 4 4 100,00 37 37 100,0015 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - -16 Jawa T imur 22 22 100,00 - - - 8 8 100,00 51 - -17 B a l i 7 7 100,00 - - - 1 1 100,00 14 - -18 Nusa Tenggara Barat 12 12 100,00 3 3 100,00 1 1 100,00 - - -19 Nusa Tenggara T imur 10 10 100,00 1 1 100,00 - - - 20 20 100,0020 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah 11 11 100,00 3 3 100,00 2 2 100,00 24 24 100,0027 Sulawesi Selatan 15 15 100,00 7 7 100,00 4 4 100,00 29 29 100,0028 Sulawesi Barat 4 4 100,00 4 4 100,00 - - - 12 12 100,0029 Sulawesi Tenggara 9 9 100,00 4 4 100,00 1 1 100,00 - - -30 Maluku - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara 2 2 100,00 - - - 1 1 100,00 9 9 100,0032 Papua 2 2 100,00 2 2 100,00 - - - 14 14 100,0033 Papua Barat - - - - - - - - - 12 5 41,67

148 148 100,00 32 32 100,00 33 29 87,88 277 205 74,01Jumlah

Combine Harvester KecilRealisasi

Combine Harvester BesarRealisasi

Vertical Dryer+BangunanRealisasi

Power Thresher MultigunaRealisasiNo. Provinsi

126

Laporan Tahunan 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 46. Realisasi Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman PanganPer Provinsi Tahun 2014 (Lanjutan)

Target Target Target Target(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%)

1 Aceh - - - - - - - - - -2 Sumatera Utara 1 1 100,00 - - - 2 2 100,00 2 2 100,003 Sumatera Barat 5 5 100,00 1 1 100,00 1 - - 8 8 100,004 R i a u - - - - - - - - - -5 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -6 J a m b i - - - - - - - - - 16 16 100,007 Sumatera Selatan 4 4 100,00 3 3 100,00 - - - - - -8 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -9 Bengkulu - - - - - - - - - - - -

10 Lampung 17 17 100,00 4 4 100,00 5 5 100,00 13 13 100,0011 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat 7 7 100,00 - - - 3 - - 16 16 100,0013 Banten - - - - - - - - - - - -14 Jawa Tengah 20 20 100,00 - - - 4 4 100,00 37 37 100,0015 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - -16 Jawa T imur 22 22 100,00 - - - 8 8 100,00 51 - -17 B a l i 7 7 100,00 - - - 1 1 100,00 14 - -18 Nusa Tenggara Barat 12 12 100,00 3 3 100,00 1 1 100,00 - - -19 Nusa Tenggara T imur 10 10 100,00 1 1 100,00 - - - 20 20 100,0020 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - -23 Kalimantan T imur - - - - - - - - - - - -24 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -25 Gorontalo - - - - - - - - - - - -26 Sulawesi Tengah 11 11 100,00 3 3 100,00 2 2 100,00 24 24 100,0027 Sulawesi Selatan 15 15 100,00 7 7 100,00 4 4 100,00 29 29 100,0028 Sulawesi Barat 4 4 100,00 4 4 100,00 - - - 12 12 100,0029 Sulawesi Tenggara 9 9 100,00 4 4 100,00 1 1 100,00 - - -30 Maluku - - - - - - - - - - - -31 Maluku Utara 2 2 100,00 - - - 1 1 100,00 9 9 100,0032 Papua 2 2 100,00 2 2 100,00 - - - 14 14 100,0033 Papua Barat - - - - - - - - - 12 5 41,67

148 148 100,00 32 32 100,00 33 29 87,88 277 205 74,01Jumlah

Combine Harvester KecilRealisasi

Combine Harvester BesarRealisasi

Vertical Dryer+BangunanRealisasi

Power Thresher MultigunaRealisasiNo. Provinsi

Page 158: Laporan Tahunansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 2016-07-29 · v 2014 Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,368 miliar), jagung 3.293.849 ton

127

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 47. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman PanganPer Provinsi Tahun 2014

Pagu DIPA(Rp.) (Rp.) (%)

1 Aceh 193.084.835.000 175.011.204.998 90,642 Sumatera Utara 61.181.765.000 49.480.781.770 80,883 Sumatera Barat 33.568.151.000 31.968.704.388 95,244 R i a u 26.609.790.000 23.707.272.560 89,095 Kepulauan Riau 394.523.000 348.649.975 88,376 J a m b i 41.716.333.000 40.244.955.732 96,477 Sumatera Selatan 113.486.240.000 102.149.324.654 90,018 Kepulauan Bangka Belitung 6.370.148.000 5.666.153.575 88,959 Bengkulu 25.084.190.000 24.554.466.367 97,89

10 Lampung 76.335.839.000 74.973.527.590 98,2211 DKI Jakarta 1.124.083.000 649.650.550 57,7912 Jawa Barat 199.097.732.000 179.712.344.100 90,2613 Banten 36.838.890.000 36.489.610.400 99,0514 Jawa Tengah 143.536.577.000 123.584.629.482 86,1015 DI Yogyakarta 16.181.849.000 14.061.014.092 86,8916 Jawa T imur 250.022.297.000 192.939.673.458 77,1717 B a l i 15.135.898.000 13.759.163.739 90,9018 Nusa Tenggara Barat 73.457.273.000 71.355.088.446 97,1419 Nusa Tenggara T imur 80.908.577.000 76.703.816.904 94,8020 Kalimantan Barat 82.122.499.000 70.216.805.302 85,5021 Kalimantan Tengah 35.959.880.000 33.913.090.200 94,3122 Kalimantan Selatan 74.861.524.000 72.017.154.370 96,2023 Kalimantan T imur 20.482.996.000 18.074.699.729 88,2424 Kalimantan Utara 1.562.360.000 1.372.278.800 87,8325 Sulawesi Utara 34.174.183.000 33.762.242.924 98,7926 Gorontalo 19.911.849.000 19.547.326.825 98,1727 Sulawesi Tengah 32.216.139.000 31.690.486.075 98,3728 Sulawesi Selatan 215.538.828.000 197.741.175.850 91,7429 Sulawesi Barat 40.757.368.000 37.526.073.220 92,0730 Sulawesi Tenggara 41.338.884.000 40.709.170.200 98,4831 Maluku 29.811.333.000 25.472.344.250 85,4532 Maluku Utara 25.303.826.000 24.187.201.000 95,5933 Papua 45.607.683.000 43.336.606.600 95,0234 Papua Barat 21.416.157.000 19.777.122.000 92,3535 Pusat (Ditjen TP+UPT Pusat) 158.631.206.000 119.618.528.147 75,41

2.273.831.705.000 2.026.322.338.272 89,11

No. Provinsi

Jumlah

Realisasi

127

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 47. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman PanganPer Provinsi Tahun 2014

Pagu DIPA(Rp.) (Rp.) (%)

1 Aceh 193.084.835.000 175.011.204.998 90,642 Sumatera Utara 61.181.765.000 49.480.781.770 80,883 Sumatera Barat 33.568.151.000 31.968.704.388 95,244 R i a u 26.609.790.000 23.707.272.560 89,095 Kepulauan Riau 394.523.000 348.649.975 88,376 J a m b i 41.716.333.000 40.244.955.732 96,477 Sumatera Selatan 113.486.240.000 102.149.324.654 90,018 Kepulauan Bangka Belitung 6.370.148.000 5.666.153.575 88,959 Bengkulu 25.084.190.000 24.554.466.367 97,89

10 Lampung 76.335.839.000 74.973.527.590 98,2211 DKI Jakarta 1.124.083.000 649.650.550 57,7912 Jawa Barat 199.097.732.000 179.712.344.100 90,2613 Banten 36.838.890.000 36.489.610.400 99,0514 Jawa Tengah 143.536.577.000 123.584.629.482 86,1015 DI Yogyakarta 16.181.849.000 14.061.014.092 86,8916 Jawa T imur 250.022.297.000 192.939.673.458 77,1717 B a l i 15.135.898.000 13.759.163.739 90,9018 Nusa Tenggara Barat 73.457.273.000 71.355.088.446 97,1419 Nusa Tenggara T imur 80.908.577.000 76.703.816.904 94,8020 Kalimantan Barat 82.122.499.000 70.216.805.302 85,5021 Kalimantan Tengah 35.959.880.000 33.913.090.200 94,3122 Kalimantan Selatan 74.861.524.000 72.017.154.370 96,2023 Kalimantan T imur 20.482.996.000 18.074.699.729 88,2424 Kalimantan Utara 1.562.360.000 1.372.278.800 87,8325 Sulawesi Utara 34.174.183.000 33.762.242.924 98,7926 Gorontalo 19.911.849.000 19.547.326.825 98,1727 Sulawesi Tengah 32.216.139.000 31.690.486.075 98,3728 Sulawesi Selatan 215.538.828.000 197.741.175.850 91,7429 Sulawesi Barat 40.757.368.000 37.526.073.220 92,0730 Sulawesi Tenggara 41.338.884.000 40.709.170.200 98,4831 Maluku 29.811.333.000 25.472.344.250 85,4532 Maluku Utara 25.303.826.000 24.187.201.000 95,5933 Papua 45.607.683.000 43.336.606.600 95,0234 Papua Barat 21.416.157.000 19.777.122.000 92,3535 Pusat (Ditjen TP+UPT Pusat) 158.631.206.000 119.618.528.147 75,41

2.273.831.705.000 2.026.322.338.272 89,11

No. Provinsi

Jumlah

Realisasi

127

Laporan Tahunan2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Lampiran 47. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman PanganPer Provinsi Tahun 2014

Pagu DIPA(Rp.) (Rp.) (%)

1 Aceh 193.084.835.000 175.011.204.998 90,642 Sumatera Utara 61.181.765.000 49.480.781.770 80,883 Sumatera Barat 33.568.151.000 31.968.704.388 95,244 R i a u 26.609.790.000 23.707.272.560 89,095 Kepulauan Riau 394.523.000 348.649.975 88,376 J a m b i 41.716.333.000 40.244.955.732 96,477 Sumatera Selatan 113.486.240.000 102.149.324.654 90,018 Kepulauan Bangka Belitung 6.370.148.000 5.666.153.575 88,959 Bengkulu 25.084.190.000 24.554.466.367 97,89

10 Lampung 76.335.839.000 74.973.527.590 98,2211 DKI Jakarta 1.124.083.000 649.650.550 57,7912 Jawa Barat 199.097.732.000 179.712.344.100 90,2613 Banten 36.838.890.000 36.489.610.400 99,0514 Jawa Tengah 143.536.577.000 123.584.629.482 86,1015 DI Yogyakarta 16.181.849.000 14.061.014.092 86,8916 Jawa T imur 250.022.297.000 192.939.673.458 77,1717 B a l i 15.135.898.000 13.759.163.739 90,9018 Nusa Tenggara Barat 73.457.273.000 71.355.088.446 97,1419 Nusa Tenggara T imur 80.908.577.000 76.703.816.904 94,8020 Kalimantan Barat 82.122.499.000 70.216.805.302 85,5021 Kalimantan Tengah 35.959.880.000 33.913.090.200 94,3122 Kalimantan Selatan 74.861.524.000 72.017.154.370 96,2023 Kalimantan T imur 20.482.996.000 18.074.699.729 88,2424 Kalimantan Utara 1.562.360.000 1.372.278.800 87,8325 Sulawesi Utara 34.174.183.000 33.762.242.924 98,7926 Gorontalo 19.911.849.000 19.547.326.825 98,1727 Sulawesi Tengah 32.216.139.000 31.690.486.075 98,3728 Sulawesi Selatan 215.538.828.000 197.741.175.850 91,7429 Sulawesi Barat 40.757.368.000 37.526.073.220 92,0730 Sulawesi Tenggara 41.338.884.000 40.709.170.200 98,4831 Maluku 29.811.333.000 25.472.344.250 85,4532 Maluku Utara 25.303.826.000 24.187.201.000 95,5933 Papua 45.607.683.000 43.336.606.600 95,0234 Papua Barat 21.416.157.000 19.777.122.000 92,3535 Pusat (Ditjen TP+UPT Pusat) 158.631.206.000 119.618.528.147 75,41

2.273.831.705.000 2.026.322.338.272 89,11

No. Provinsi

Jumlah

Realisasi