laporan tahunan 2010

Upload: raayu-kaiito-mugii

Post on 09-Jul-2015

146 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN 4 I. 4 LATAR BELAKANG Dalam upaya membangun manajemen berbasis kinerja yang efisein, efektif,da Kota Bengkulu transparasi dan akuntabel dalam kontek mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan agar terselenggaranya good governance yang merupakan persyaratan bagi pemerintahan penggunaan anggaran pembangunan. Penyusunan laporan Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam hal ini Pemda Kota Bengkulu merupakan wujud dari pencintaan pemerintahan dan hal ini telah diatur dalam Intruksi Presiden No.7 Tahun 1999 sejalan dengan hal itu Pemda Kota Bengkulu menyusun Laporan pencapaian kinerja dan Program dengan tujuan adalah sebagai berikut : Untuk mengevaluasi kinerja kegiatan dengan melihat menjadikan keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta dalam pengelolaan sumber daya dalam pelaksanaan yang dipercayakan. Mengevaluasi kinerja kegiatan untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan seuatu Anggaran yang telah direncanakan. Adapun proses penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah adalah dengan tahapan sbb. Pengunpulan data kinerja kegiatan masing-masing bagian yang berisi indicator kinerja serta realisasinya. Menghitung capaian kinerja antara unsure dan indicator dengan cara membandingkan realisasi dan rencana.

1

4

4

2

III. SASARAN TERSELENGGARANYA PEMBINAAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINRJA KEUANGAN YANG BAIK. 4 Sasaran ini ditetapkan untuk mencapai tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan public digunakan untuk mengukur capaian kinerja terkhusus pada 4 bagian keuangan Sekretariat Daerah Kota Bengkulu. Dan kasil pengukurannya dapat dilihat dari table berikut ini : Indikator sasaran Satuan Target Realisasi Presentase Pencapaan Tersediannya Penyelenggaraan Daerah Laporan Eks Kota 24 24 100% 60 60 Target 100 %

Bengkulu. Tersedianya RKA/DPA untuk acuan Bagian dan pedoman dalam pelaksanaan Anggaran dilingkungan Sekretariat Daerah Kota Bengkulu. Tersedianya Laporan Keuangan SKPD

1

1

100%

Sekretariat Daerah Kota Bengkulu sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keunagan dilingkungan Sekretariat Daerah Kota Bengkulu. Tersedianya buku pedoman sistem SKPD dan persedur penataausahaan keungan dan akuntasi pelaporan keuangan dan di pertanggungjawaban Bengkulu. 3 1 1 100%

lingkungan Sekretariat Derah Kota

Hasil pengukuran diatas menunjukan bahwa secara umum sasaran terselenggaraya pembinaan sistem pelaporan capaian kinerja dari keuangan telah dicapai dengan baik. Hal ini terlihat pada indicator kinerja sasaran dapat terealisasi sebagai target yang ditetapkan. 4 Keberhasilan pencapaian indicator merupakan hasil dari pelaksanaan dari 4 kegiatan yang telah diprogramkan antara lain sbb: 1. Penyusuanan Laporan Penyelenggaraan Daerah. 4 2. Penyusunan RKA/DPA 3. Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat daerah Kota Bengkulu. 4. Penyususnan Sisten dan

Pendidikan yang memiliki kesinambungan kemampuan antara karakter dan kapabilitas. Otonomi sekolah yang digulirkan saat ini sebagai implemintasi kebijakan desentralisasi Pendidikan nampaknya belum berjalan mulus, karena sekolah yang tadinya sudah terbiasa dengan sistem sentralisasi dengan cirri menunggu petunjuk dari pusat, saat ini dapat tantangan untuk melahirkan kreatifitas dan inovasi semua warga sekolah sendiri. Namun dari sisi lain kebijakan disentralisasi huingga kesekolah merupakan peluang emas yang harus ditangkap dengan semangat dan

4

komitmen tinggi. Inilah saatnya sekolah harus menunjukkan warna dan ragam secara optimal tanpa harus menunggu dari pusat lagi. Harapan semua masyarakat bangsa adalah bagaimana terciptanya sebuah pola pendidikan yang mengembangkan dasar-dasar dan nilai-nilai yang benar sesuai 4 dengan kebutuhan lingkungan di mana mereka berada. Faktor ini yang kemudian mencetuskan ide-ide daerah untuk melahirkan sebuah kojnsep pendidikan yang tidak semata-mata dikendalikan oleh pusat, namun sesuai dengan kebutuhan 4 masyarakat yang ada, kemudidan untuk dilegalitaskan olah pusat sebagai penedukung terciptanya pola pendidikan tersebut. Pola pendidikan Bengkulu Tengah dikembangkan sesuai dengan kebijakan Nasional yang dikenal dengan Tiga Pilar Kebijakan Pendidikan yaitu Perluasan dan Pemerataan Pendidikan, peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan dan tata kelola, Akuntabilitas, dan pencitraan public. Ketiga kebijakan tersebut menjadi indicator keberhasilan ketika sekolah menjalankan otonomitasnya. Secara umum ketiga kebijakan twersebut masih belum tuntasnya pemerataan dan partisifasi masyarakat dalam pendidikan, rendahnya kualitas guru yang dilihat dari kualifikasi pendidikan yang belum memenuhi standar minimal, dan masih banyaknya sarana pendidikan dan ruang belajar yang rusak II. VISI DINAS DIKBUDPORA KABUPATEN BENGKULU TENGAH TERWUJUDNYA KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAQWA, MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, PROFESSIONAL, AKUNTABEL DAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA. III. MISI DINAS DIKBUDPORA Dinas Dikbudpora kabupaten Bengkulu Tengah diselenggarakan dengan MISI sebagai berikut : 1. Menanamkan dasar-dasar prilaku berbudi pekerti dan berakhlak mulia 2. Membentuk rasa cinta terhadap tanah air Indonesia

5

3. Menumbuhkan sikap toleran, tanggung jawab, kemandidian dan kecakapan . emosional 4. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan berpikir logis, kritis dan kreatif. 4 5. Memberikan dasar-dasar keterampilan hidup, kewirausahaan dan etos kerja. 6. Memberikan kemampuan minimal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan dan hidup dalam masyarakat. 4 7. Menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang memahami dan menginternalisasi perangkat gagasan dan nilai masyarakat yang berdaya, beradab dan cerdas IV. KEBIJAKAN DINAS DIKBUDPORA Arah Kebijakan Dinas Dikbudpora Kabupaten Bengkulu Tengah Mengacu/ Berorientasi kepada kebijakan Pendidikan Nasional Yaitu : 1. Peningkatan Mutu Pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. 2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan 3. Mengembangakn akses pendidikan yang mempunyai relevansi terhadap satuan pendidikan dan kebutuhan masyarakat. 4. Efisiensi dan efektifitas Manajemen Pendidikan V. PROGRAM DINAS DIKBUDPORA Program Dinas Dikbudpora direncanakan berdasarkan kebutuhan organisasi untuk memenuhi pelayanan publik dan akuntabilitas terhadap penyelenggaraan pendidikan yaitu : 1. Prgram Administrasi Perkantoran. 2. Peningkatan Sarana Aparatur 3. Program Peningkatan disiplin Aparatur. 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan keuangan. 6. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun. 6

7. Program Pendidikan menengah 8. Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan tenaga Kependidikan. 9. Program Pelayanan Pendidikan 10. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya. 4 11. Program Pengelolaan Keragaman Budaya 12. Program Pengembangan Kerja Sama Pengelolaan Kekayaan Budaya 13. Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan perpustakaan 4 14. Program Pendidikan Anak Usia Dini 15. Program Pendidikan Non Formal 16. Program Pendidikan Luar Biasa VI. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas Pokok dan Funsi Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemudfa dan Olah Raga Kabupaten bengkulu tengah berdasarkan Keputusan Bupati Bengkulu Tengah No. 01 tahun 2009 tentang tugas pokok, fungsi dan tata kerja unsur-unsur Organisasi Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bengkulu Tengah. 1. Tugas pokok Dinas Pendidikan, kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bengkulu Tengah mempunyai kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga serta tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah 2. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan olah Raga Kabupaten Bengkulu Tengah mempunyai Fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh kepala dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku b. Pembinaan pendidikan dasar. c. Pembimnaan pendidikan menengah 7

d. Pembinaan pendidikan luar sekolah e. Pembinaan kebudayaan f. Pengelolaan unit pelaksana teknis dinas Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing unsur organisasi Dinas 4 Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah raga kabupaten Bengkulu Tengah adalah sebagai berikut : A. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas pokok penyelenggaraan penyusunan program dan rencana kerja dinas, pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, kehumasan dan kepertokolan serta penyusunan laporan. Untuk penyelenggaraan tugas pokok dimaksud, sekretaris mempunyai fungsi yaitu : 1) Penyelenggaraan koordinasi penyusunan program dan rencana kerja serta penyusunan laporan dinas 2) Pengelolaan administrasi keuangan. 3) Pengelolaan administrasi kepegawaian serta pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan 4) Penyelenggaraan urusan surat menyurat, pengetikan dan pengadaan, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, kehu8masan dan kepertokolan Untuk mewujudkan tugas pokok dan fungsinya, bagian sekretaris meliputi 3 ( tiga ) sub bagian dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok mengelola administrasi kepegawaian, kesejahteraan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan pegawai serta pembina organisasi dan ketatalaksanaan. Menyimpan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai yang menyimpan bahan dan rencana mutasi kepegawaian meliputi meliputi formasi bezeeting dan rekrutmen. pengangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,

4

8

perbantuan, penarikan/ pengangkatan kembali dan pemberhentian serta pensiun Menyimpan bahan pembinaan pegawai meliputi disiplin, pengawasan melekat, kesejahteraan pegawai, diklat pemberian tanda jasa/ 4 penghargaan dan kedudukan hukum pegawai 4 Melaksanakan penataan administrasi kepegawaian meliputi DUK Menyimpan data kepegawaian dalam berbagai bentuk sebagai bahan Melaksanakan bimbingan peningkatan jiwa dan karsa, penyelesaian Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai data pegawai, dokomentasi berkas kepegawaian dan absensi pegawai evaluasi dan laporan kasus pegawai dan tindakan hokum disiplin pegawai. dengan bidang tugas b. Sub Bagian Keuangan Sub bagian keuangan mempunyai tugas pokok mengelolah administrasi keuangan, penyusunan anggaran, verifikasi, pembukuan dan pembendaharaan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, sub bagian keuangan mempunyai fungsi : Menyiapkan bahan rencana anggaran belanja rutin dan pembangunan pendapatan/penerimaan dinas Melaksanakan pembukuan, administrasi keuangan anggaran belanja Menyiapkan bahan administrasi pembayaran belanja pegawai dan Menyiapkan bahan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Melaksanankan pelaksanaan kredit anggaran belanja pegawai dan Melaksanakan pengumpulan data keuangan dalam berbagai bentuk rutin/ pembangunan , pendapatan/ penerimaan dinas rutin dinas pendapatan dan belanja rutin/pembangunan dinas rutin dinas serta memelihara arsip administrasi keuangan

9

Menyiapkan dan mengelolah laporan keuangan dalam berbagai Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai

bentuk serta memelihara arsip administrasi keuangan dengan bidang tugas 4 c. Sub bagian perencanaan Sub bagian perencanaan mempunyai tugas pokok menyiapkan dan menghimpun bahan perumusan rencana dan program pengelolaan data dan informasi serta 4 melaksanankan evaluasi dan pelaporan dinas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, sub bagian perencanaan mempunyai fungsi : Menyiapkan dan penghimpunan bahan penyusunan program dan Pengolahan data dan informasi dinas Pengevaluasian dan pelaporan kegiatan dinas Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai rencana dinas

dengan bidang tugas B. Bidang Pendidikan Dasar Bidang pendidikan dasar mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan pengembangan kurikulum dan sistem pengujian, profesi sumber daya tenaga kependidikan, standarisasi sarana dan lembaga pendidikan TK, SD, SMP dan SLB serta pemberdayaan peran serta masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, bidang pendidikan dasar mempunyai fungsi yaitu : 1) Pembinaan dan pengembangan pelaksanaan program kegiatan TK, kurikulum dan sistem pengujian SD, SMP dan SLB 2) Pembinaan dan pengembangan kualitas profesi sumber daya manusia tenaga kependidikan TK, SD, SMP. 3) Penyiapan bahan perncanaan bantuan pengadaan peralatan, bahan pelajaran dan alat Bantu pelajaran TK, SD, SMP dan SLB 4) Pembinaan dan pengembangan sistem pengelolaan kelembagaan TK, SD,SMP dan SLB serta peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan kesiswaan TK, SD, SMP dan SLB. 10

Untuk mewujudkan tugas pokok dan fungsinya, bagian pendidikan dasar meliputi 3 ( tiga ) Sub bagian dengan tugas tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a.Seksi kurikulum pendidikan dasar. 4 Seksi kurikulum pendidikan dasar mempunyai tugas pokok menyusun dan mengatur kurikulum dan standar pelajaran pokok pendidikan dasar, menyusun kalender pendidikan dan menyusun perencanaan pendidikan dasar. Untuk 4 menyelenggarakan tugas pokok tersebut, seksi kurikulum pendidikan dasar mempunyai fungsi : Penyusunan dan pengaturan kurikulum dan standar materi Penyusunan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar yang Penyusunan perencanaan pendidikan dasar. pelajaran pokok pendidikan dasar efektif b. Seksi kesiswaan pendidikan dasar. Seksi kesiswaan pendidikan dasar mepunyai tugas pokok penyelenggaraan penerimaan perpindahan siswa tingkat dasar, membina minat bakat kreatifitas siswa dasar. Untuk menyelenggarakan tersebut, siksi kesiswaan pendidikan dasar mempunyai fungsi : Penyelenggaraan penerimaan dan perpindahan siswa. Pembinaaan minat bakat dan kreatifitas siswa dasar.

c. Seksi ketenagaan pendidikan dasar Seksi ketenagaan pendidikan dasar mempunyai tugas pokok melaksanakan, mengawasi peningkatan mutu pendidkan dasar, menilai hasil belajar siswa dasar dan menyelenggarakan bimbingan dan pelaksanaan pendididkan dasar. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, seksi ketenagaan pendidikan dasar mempunyai fungsi : Pengawasan peningkatan mutu pendidikan dasar. Penilaian hasil belajar siswa Penyelenggaraan bimbingan dan pelatihan dasar.

11

C. Bidang Pendidikan Menengah Bidang pendidikan menengah mempunyai tugas pokok yaitu merumuskan kebijakan teknis pendidikan menengah, menyelenggarakan urusan dan pelayanan umum, membina pelaksanaan tugas bidang pendidikan menengah. Untuk 4 menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, bidang pendidikan menengah mempunyai fungsi yaitu : 1) Pembuatan perencanaan program kerja 4 2) Pengevaluasian program dinas 3) Perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan menengah 4) Penyelenggaran urusan dan pelayanan umum dibidang pendidikan menengah. Untuk mewujudkan tugas pokok dan fungsinya, bagian pendidikan menengah meliputi 3 (tiga) sub bagian dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1) Seksi kurikulum pendidikan menengah Seksi kurikulum pendidikan menengah mempunyai tugas pokok menyusun dan mengatur kurikulum dan standar pelajaran pokok pendidikan menengah, menyusun kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun serta menyusun perencanaan pendidikan menengah. Untuk menyelenggarakan yang efektif Penyusunan perencanaan pendidikan menengah. tugas pokok tersebut, seksi kurikulum pendidikan menengah mempunyai fungsi : Penyusunan dan pengaturan kurikulum dan standar materi Penyusunan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar pelajaran pokok pendidikan menengah

2) Seksi kesiswaan pendidikan menengah. Seksi kesiswaan pendidikan menengah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penerimaan perpindahan siswa tingkat menengah, membina minat dan bakat kreatifitas siswa menengah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, seksi kesiswaan pendidikan menengah mempunyai fungsi : Penyelenggaraan penerimaan dan perpindahan siswa 12

Pembinaan minat bakat dan kreatifitas siswa menengah.

3) Seksi ketenagaan pendidikan menengah. Seksi ketenagaan pendidikan menengah mempunyai tugas pokok 4 melaksanakan, mengawasi peningkatan mutu pendidikan, menilai hasil belajar siswa dan menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan guru. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, seksi ketenagaan pendidikan dasar 4 mempunyai fungsi: Pengawasan peningkatan mutu pendidikan. Penilaian hasil belajar siswa dasar. Penyelenggaraan bimbingan dan pelatihan guru pendidikan menengah.

D. Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olah Raga. Bidang pendidikan luar sekolah, pemuda dan olah raga mempunyai tugas pokok yaitu membuat perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan luar sekolah, pemuda dan olah raga, melaksanakan urusan dan pelayanan umum di bidang luar, pemuda dan olah raga. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, bidang pendidikan luar sekolah, pemuda dan olah raga mempunyai fungsi yaitu: 1) 2) 3) 4) Perumusan kebijakan pendidikan luar sekolah, pemuda dan olah raga. Penyelenggaraan urusan dan pelayanan umum di bidang luar sekolah. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang luar sekolah, pemuda dan Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

olah raga. Untuk mewujudkan tugas pokok dan fungsinya, bagian Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olah raga meliputi 3 (tiga) sub bagian dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: 1) Seksi pendidikan luar sekolah Seksi pendidikan luar sekolah mempunyai pokok menyelengarakan urusan dan pelayanan umum pendidikan luar sekolah pada jalur pendidikan formal, menyusun program pembelajaran pada pendidikan luar sekolah dini, 13

mengawasi peningkatan mutu pendidikan, membina minat bakat dan kreatifitas pendidikan luar sekolah pada jalur formal. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, seksi pendidikan luar sekolah mempunyai funsi: 4 Menyelenggarakan urusan pelayanan umum pendidkan luar sekolah Penyusunan dan pengaturan program pembelajaran pendidikan luar Pengawasan peningkatan mutu pendidkan luar sekolah. Pembinaan minat bakat dan kreatifitas pendidikan luar sekolah pada bidang pendidkan non formal. 4 sekolah.

jalur non formal. 2) Seksi pemuda Seksi pemuda mempunyai tugas pokok melaksanakan analisis dan evaluasi serta menyiapkan pedoman petunjuk teknis kegiatan lembaga kepemudaan. Untuk melasanakan tugas pokok tersebut, seksi pemuda mempunyai fungsi: Pelaksanaan perencanaan analisis dan evaluasi lembaga kepemudaan. Menyiapakan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan lembaga

kependidikan. 3) Seksi olah raga Seksi olah raga mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengkoordinasian dan merumuskan kebijaksanaan pembibitan atlet dan peningkatan prestasi olah raga prestasi. untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, seksi olah raga mempunyai fungsi: Pelaksanaan pembinaan, pengembangan, pengkoordinasian kegiatan Melaksanakan pembibitan dan peningkatan olah raga prestasi. pelaksanaan pengiriman atlet/pemain dalam perlombaan diberbagai olah raga prestasi.

tingkatan. E. Bidang Kebudayaan

14

Bidang

kebudayaan

mempunyai

tugas

pokok

yaitu

melaksanakan

pengelolaan dan pembinaan kebudayaan, menyelamatkan sejarah nilai tradisional dan benda cagar budaya, melaksanakan penulisan sejarah dan nilai tradisional, menggali dan meneliti persyaratan seni buday daerah, pemanfaatan benda sejarah 4 purbakala, melaksankan penyelamatan, pengamanan, pemugaran peningkatan sejarah dan benda cagar budaya. untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, bidang kebudayaan mempunyai fungsi yaitu: 4 1) Melaksanakan pembinaan dan pengelolaan kebudayaan. 2) Pelaksanaan invertarisasi sanggar seni, peningkatan sejarah tradisional dan cagar budaya. 3) Pelaksanaan penulisan sejarah, nilai tradisional dan persyaratan seni budaya. 4) Pelaksanaan penelitian, penggalian dan pemanfaatan benda-benda sejarah dan purbakala. 5) Pelaksanaan penyelamatan, pengamanan, pemeliharaan pemugaran peningkatanan sejarah dan benda cagar budaya. 6) penelitian bahasa, sastra, perasejarah dan arekelogi.

untuk mewujudkan tugas pokok dan fungsinya, bagian Bidang Kebudayaan meliputi 3 (tiga) sub bagian dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: 1) Seksi kesenian Seksi kesenian memiliki tugas pokok melaksanakan pengelolaan, pembinaan, inventarisai, pembinaan kesenian, melaksanakan penelitian penggalian, pengayaan, pengembanagan seni budaya daerah, meleksanakan pembinaan dan pengawasan diskotik, klub malam, bioskop, dan teater, pelaksanaan pemberian perizinan pertunjukan kesenian. untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, seksi kesenianan mempunyai funsi: Pelaksanaan pengelolaan, pembinaan, inventarisasi, pembinaan kesenian. 15

pelaksanaan penelitian penggalian, pengayaan, pengembangan seni pelaksanaan pembinaan dan pengawasan diskotik, klub malam, pembinaan izin pertunjukan kesenian. pelaksanaan festival budaya dareah.

budaya daerah. bioskop, dan teater. 4 4

2) Seksi kebudayaan Seksi kebudayaan mempunyaai tugas pokok melaksanakan pengelolaan dan pembinaan kebudayaan, menyelamatkan sejarah nilai tradisional dan benda cagar budaya, melaksanakan penulisan sejarah dan nilai tradisisonal, menggali dan meneliti persyaratan seni budaya daerah, pemanfaatan benda sejarah purba kala, melaksanakan penyelamatan, pengamanan, pemugaran peningkatan sejarah dan benda cagar budaya. untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, seksi kebudayaan: Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan kebudayaan. Pelaksanaan inventarisasi sanggar seni, peningkatan sejarah tradisional Pelaksanaan penulisan sejarah, nilai tradisisonal dan persyaratan seni Pelaksanaan penelitian, penggalian dan pemanfaatan benda-benda Pelaksanaan penyelamatan, pengamanan, pemeliharaan pemugaran Penelitian bahsa, sastra prasejarah dan arkeologi. Seksi pariwisata

dan cagar budaya. budaya. sejarah dan purba kala. peninggalan sejarah dan benda cagar budaya. 3)

Seksi pariwisata mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembangunan dan pengembangan obyek wisata, melakukan pengawasan, inventarisasi dan pendataan obyek wisata, penyusunan kegiatan atraksi/pertunjukan iburan dan

16

rekreasi serta pengelolaan daya tarik wisata. untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, seksi pariwisata mempunyai fungsi: 4 Penyelenggaraan dan pengembangan obyek wisata. Penyelenggaraan pengawasan, inventarisasi dan pendataan obyek Penyusunan kegiatan atraksi/pertunjukan hiburan dan rekreasi serta

wisata. pengelolaan daya tarik wisata.

4

BAB II SITUASI DAN GAMBARAN UMUMA. SARANA DAN TENAGA PENDIDIK Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pendidikan di lingkungan dinas pendidikan Bengkulu Tengah berdasarkan data tahun 2009 jumlah sekolah dasar sederajat ( SD/MI )103, Sekolah menengah pertama ( SMP/MTs ) 23 dan untuk tingkat sekolah menengah atas ( SMA/SMK/MA ) 9 buah. Untuk tenaga pendidik guru tingkat Sekolah Dasar berjumlah 1168 orang, guru Sekolah tingkat Menengah Pertama521orang dan jumlah guru tingkat Sekolah Menengah Atas 224 orang. Jumlah total guru yang ada di Bengkulu Tengan yang sudah berkualifikasi sertifikasi sebanyak 99 orang . Sedangkan untuk jumlah siswa tahun 2009 tingkat Sekolah Dasar 1.3204 orang, Sekolah Menengah Pertama 4.372 sedangkan sekolah Menengah Atas 1990 orang. B. ARAH KEBIJAKAN Berdasarkan data kependudukan tahun 2009 jumlah penduduk berusia sekolah dasar ( 7-12 ) 92.128 orang dengan APK mencapai79,32 . Jumlah penduduk berusia sekolah sekolah menengah pertama 9.266 dengan APK 65,28 %. Jumlah penduduk 17

berusia sekolah menengah atas 7.292 dengan APK 87,33 %. Berdasarkan persentase APK tahun 2009 maka arah kebijakan Dibudpora kedepan masih mengacu pada Penngkatan Mutu, Perluasan Akses dan Tata KelolaSeiring dengan pembangunan sektor lainnya maka arah dan kebijakan pengembangan pendidikan di Kabupaten Bengkulu Tengah meliputi :

4

1. Pengembangan diarahkan pada sekolah kejuruan dengan tujuanuntuk menghasilkan tenaga terampil yang siap pakaii dan bersifat mandiri. 2. Untuk Sekolah Dasar, diarahkan pada pengembangan sekolah yang bertaraf Nasional dan pada tujuan akhirnya yaitu mengarah pada sekolah bertaraf internasional.

4

3. Pembangunan infra stuktur khususnya pada daerah terpencilsehingga pada proses perkembangannya di Kabupaten Bengkulu Tengah tidak ada lagi daerah terpencil khususnya bidang pendidikan, kegiatan ini berkoordinasi pada dinas terkait yaitu BPMD, PU dan Bappeda. 4. Peningkatan mutu tenaga pendidik melalui kegiatan peningkatan kualifikasi guru, sehingga seluruh guru pada proses pengembangan selanjutnya sudah berpendidikan seperti yang dipersyaratkan UU SISDIKNAS, kegiatan ini melibatkan LPMP, UNIB dan PMPTK. 5. Pemerataan penempatan guru, sehingga jumlahnya tidak berkonsentrasi pada satu wilayah tertentu dan pengaturan secara profesioanal rotasi guru dengan syarat-syarat tertentu, sehingga unsur-unsur kompetensi kependidikan dapat terpenuhi. C. TUJUAN/SASARAN YANG INGIN DICAPAI DALAM 5 TAHUN Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Rencana Pengembangan Pendidikan Dasar dan Menengah di Bengkulu Tengah dalam 5 tahun yaitu sebagai berikut : 1). mewujudkan pendidikan yang bermutu. Dengan delapan standar: (1). Standar Isi

18

Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. Bagi pendidikan dasar dan menengah baik yang umum maupun kejuruan kurikulumnya terdiri atas kelompok mata pelajaran: agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian,

4

4

ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga dan kesehatan. (2). Standar proses Proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang berstandar diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang lingkup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik, dan yang terlebih penting dalam proses pembelajaran adalah memberikan keteladanan. Untuk mendukung standar proses tersebut setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan penilaian hasilnya. (3). Standar Kompetensi Lulusan Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan lulusan peserta didik yang meliputi kompetensi seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. (4). Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan dalam PP No. 19 Tahun 2005 ditetapkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi tujuan akademik dan kompetensi Kompetensi sebagai pada agen jenjang pembelajaran serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan nasional. pendidikan dasar meliputi: kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

19

Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/atau sertifikat keahlian tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik setelah melalui uji kelayakan dan kesetaraan.

4

(5). Standar Sarana dan Prasarana Sarana pendidikan yang berstandar wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan meliputi perabot, peralatan

4

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Demikian juga prasarana yang standar yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik (guru), ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga , tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruangruang lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (6). Standar Pengelolaan Pada prinsipnya pengelolaan pendidikan mengacu pada paradigma masing-masing berbasis jenjang. sekolah Pengelolaan (MBS) yang pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen bercirikan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. (7). Standar Pembiayaan Pembiayaan pendidikan yang berstandar menurut pasal 62 PP ini terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi meliputi penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap. Biaya operasi meliputi gaji pendidik (guru) dan tenaga kependidikan serta tunjangan-tunjangan yang melekat pada

20

gaji tersebut, biaya bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, biaya operasi pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak dan asuransi. Biaya personil oleh meliputi peserta biaya didik pendidikan untuk yang harus proses

4

dikeluarkan

mengikuti

pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

4

(8). Standar Penilaian Pendidikan Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar yang berstandar meliputi: penilaian hasil belajar oleh pendidik dan oleh satuan pendidikan. Sedangkan untuk pendidikan dasar dan menengah ada penilaian hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional (UN). Penilaian hasil belajar oleh pendidik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dapat dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas yang dilakukan secara berkesinambungan. 2). Terwujudnya Pemerataan Pendidikan. Pemerataan pendidikan dapat dilihat dari pemerataan dan perluasan pendidikan yang bisa di disebut Bengkulu perluasan Tengah kesempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam program pembangunan pendidikan Pemerataan dan perluasan pendidikan dimaksudkan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. dibedakan Kesempatan menurut jenis memperoleh pendidikan kelamin, status sosial, itu tidak ekonomi

masyarakat, agama dan lokasi geografis baik perkotaan maupun pedesaan. Kebijkaan ini menebarkan bahwa setiap orang tanpa memandang asal-usulnya mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan pada semua jenis, jenjang maupun jalur pendidikan. Sasaran kebijakan ini adalah untuk menciptakan keadilan dalam pelayanan pendidikan untuk semua

21

segmen masyarakat. Pemerataan ini juga dimaksudkan untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan yang merata melalui pendidikan. 3). Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Sejalan dengan program pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk semua jenjang pendidikan melalui persekolahan juga dilaksanakan. Peningkatan mutu diarahkan

4

4

pada peningkatan mutu masukan dan keluaran, proses, guru, sarana / prasarana Mutu dapat peserta dan biaya yang dikeluarkan bila proses dan proses efektif untuk belajar efesien belajar pendidikan. mengajar sehingga dapat didik ditingkatkan secara dapat

dilaksanakan

mengalami

mengajar yang berarti dan ditunjang oleh sumber daya seperti guru, sarana / prasarana dan biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu belajar secara terus-menerus sehingga mampu mengikuti perkembangan ilmu teknologi dalam rangka globalisasi. Peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Bengkulu Tengah dan gambaran 5 tahun seperti tergambar pada lampiran 7,8,9,10, untuk penyediaan sarana dan prasarana ( RKB,USB ), serta penyediaan kebutuhan buku pelajaran seperti pada lampiran 6,11 s.d 28. D. INDIKATOR KEBERHASILAN/MILESTONE. 1). Sarana dan Prasarana. (a). Unit Sekolah Baru. Dari data dasar tahun 2009, dapat proyeksikan sarana yang dibutuhkan dari tahun 2010 Sd 2013 RKB , pada tahun 2009 jumlah SD di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu 94 dari tahun 2010 s/d 2013.. Kecilnya penambahan SD ini disebabkan SD perkecamatan dalam Kabupaten Bengkulu Tengah sudah merata, hampir tiap-tiap desa di setiap

22

kecamatan sudah terdapat bangunan SD. Untuk USB SMP / MTS / SMP-UB, data dasar tahun 2009 berjumlah 24 sekolah, untuk proyeksi tahun 2010 s/d 2013 bertambah 6 USB. Pada tingkat USB SMA, dari data dasar tahun 2009 SMA/MA berjumlah 8 sekolah p, untuk proyeksi tahun 2010 s/d 2013 bertambah 2 USB SMA/MA. Dari data dasar tahun 2009 SMK berjumlah 1, untuk proyeksi tahun 2010 s/d 2013 5 buah.

4

4

(b). Ruang kelas baru Disamping penambahan USB, untuk proyeksi RKB juga bertambah dimana RKB-SD proyeksi tahun 2010 s/d 2013 bertambah 65 RKB merata dilaksanakan di setiap Kecamatan dalam Kabupaten Bengkulu Tengah, hal ini disebabkan keterkaitan proyeksi jumlah siswa SD pada kecamatan tersebut. Untuk RKB SMP proyeksi tahun 2010 s/d 2013 , penambahan RKB tiap kecamatan berjumlah 40. Untuk RKB SMA pada proyeksi tahun 2010-2013 pada proyeksi tahun 2010-2013 30 dan RKB SMK pada proyeksi tahun 2010-2013 20 (c). Alat Bantu Pembelajaran / APB Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari penyediaan APB pada masing-masing tingkatan sekolah, proyeksi APB masing tingkatan sekolah mengalami penambahan 2). Indikator keberhasilan yang lain adalah: (a). Lengkapnya sarana dan prasarana belajar Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif dan berwawasan pendidikan (b).Menurunya angka buta huruf pada masyarakat kabupaten Bengkulu Tengah. (c).Semakin adanya meningkatnya kepercayaan kompetensi keahlian siswa output dan yang masyarakat terhadap

dikeluarkan

23

-. Meningkatkan prestasi anak didik dalam bidang mata pelajaran yang dipelajari. -. Meningkatkan ekstrakulikuler. prestasi anak didik pada kegiatan

4

-. Meningkatkan kepercayaan diri anak didik. -. Berkurangnya angka kenakalan anak sekolah. -. Anak didik belajar secara langsung mengenai dunia kerja nantinya.

4

-. Anak didik mampu mengikuti perkembangan IPTEK (d). Menghasilkan lulusan yang produktif, mampu meneruskan jenjang pendidikan selanjutnya serta membuka lapangan kerja. (e). Meningkatnya professionalisme guru baik. Guru mampu merangsang kreatifitas anak didik Guru melakukan penelitian kelas. Guru mampu menguasai materi pembelajaran dengan

(f). Menghasilkan anak-anak didik yang siap berkompetisi dengan dunia global, serta mempunyai multi talent antara lain : Mampu berbahasa inggris aktif Anak didik lebih percaya diri Anak didik lebih kreatif Anak didik langsung dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri Anak didik mampu melihat peluang kerja

(g). Beasiswa bertujuan untuk meringankan beban orang tua Serta memotivasi anak didik untuk melanjutkan pendidikan dan meningkatkan prestasi (h). Dengan Program kebijakan dan manajemen pendidikan, diharapkan

24

-

Manajemen

sekolah

lebih

baik

dan

mempunyai

perencanaan yang matang Terciptanya kesamaan persepsi antara pihak sekolah dengan komite sekolah Meningkatnya prestasi anak didik Kegiatan KBM lebih berkualitas E. MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI DI BIDANG

4

4

PENDIDIKAN. Masalah yang berkaitan dengan penyelenggaraan

pendidikan, diantaranya adalah: 1). Rendahnya Kualitas Sarana Fisik Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah kita yang kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium.

2). Rendahnya Kualitas Guru Keadaan guru di kabupaten Bengkulu Tengah juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat. Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.

25

3). Rendahnya Kesejahteraan Guru Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas. 4). Rendahnya Prestasi Siswa Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa. 5). Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut

4

4

6). Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.

26

Selain permasalahan yang telah dikemukakan dan diuraikan yang dihadapi di bidang pendidikan masalah yang lain adalah: a). Minimnya Sumber Daya Manusia Perencanaan

diatas

4

Di era otonomi mobilitas SDM perencanaan cukup tinggi sehingga tenaga perencanaan sering mengalami kevakuman. Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang dapat menutup kesenjangan ini dalam waktu yang relatif singkat.

4

Kondisi

yang

memprihatinkan

ini

menyebabkan

sistem

dan

mekanisme perencanaan terpadu kurang dapat berjalan sebagai mana seharusnya sehingga tahap-tahap penyusunan rencana tidak dapat diikuti sebagaimana mestinya. b). Lemahnya Perencanaan Pendidikan Perencanaan Pendidikan dan perencanaan daerah disusun belum secara sumber terpadu. tertentu. Rencana Terkesan pengembangan disusun pendidikan dadakan, disusun tanpa sepotong-potong guna memenuhi ketersediaan dana dari sumbersecara memperhatikan kesinambungan jangka menengah dan jangka panjang dan keterkaitan dengan kebutuhan pembelajaran lainnya. c). Program-program pusat yang dilaksanakan di daerah sering jatuh pada akhir tahun, sehingga pelaksanaan kegiatan sering kurang maksimal, yang diakibatkan oleh cuaca dan waktu. d). Tidak terfokusnya pendataan data kependidikan sehingga data yang dihasilkan tidak akurat, sering ditemui data yang diperlukan tidak siap disajikan dan terdapat perbedaan jumlah data yang ditampilkan instansi seperti, Bappeda, BPS,. Diharapkan kedepan data kependidikan terpusat pada Dinas Pendidikan khususnya Subdin Perencanaan. (1). Kaitannya dengan program pendataan, ketersediaan dana dari APBN sangat terbatas dan tidak adanya penyediaan dana

27

khusus

untuk

pendataan

dari

APBD,

sehingga

kegiatan

operasional petugas mengalami kendala. (2). Belum meratanya SDM pendidik dan tenaga kependidikan

4

antara di kota dengan di pelosok. (3). Kurangnya tenaga pendidik bidang studi tertentu dan tenaga kependidikan secara umum.

4

F. RENCANA LIMA TAHUN PENDIDIKAN Pengembangan lima tahun pendidikan seperti tergambar pada lampiran dan berikut dana yang dianggarkan. Program lima tahun PAUD, WAJAR dan SM diarahkan pada pembangunan gedung, RKB, rehabilitasi gedung dan pemeliharaan rutin/berkala gedung. Program fisik ini diarahkan pada penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana yang ada, pembiayaan kegiatan ini bersumber pada APBD dan APBN, dengan program ini diharapkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan dapat dimaksimalkan. Rencana a. lima tahun pendidikan disamping bersifat fisik juga diarahkan pada pengembangan non fisik, seperti pada : PAUD - Pengembangan dan pembinaan PAUD - Pengembangan dan pembinaan PKBM ( Paket A, B, C ) - Pelatihan pengelola PAUD - Peningkatan gizi anak PAUD - Keaksaraan fungsional - Pelatihan tenaga terampil - Lomba guru teladan tingkat TK b. WAJAR

Olimpiade mata pelajaran dan siswa teladan tingkat SD, SMP/MTs Lomba UKS dan 7 K tingkat SD dan SMP

28

-

Lomba guru teladan tingkat SD, SMP / MTs MKKS, MGMP, MKPS tingkat SMP / MTs Penyetaraan S1 guru TK, SD dan SMP Pelatihan manajemen Kepala sekolah dan calon Kepala sekolah SD, SMP

4

- Pelatihan workshop KTSP Pengawas, Kepala Sekolah dan guruSD dan SMP

4

- Porseni tingkat SD dan SMP - Lomba karya ilmiah remaja - Lomba mata pelajaran Tingkat SD dan SMP

c.

MENENGAH Olimpiade mata pelajaran dan siswa teladan tingkat SMA Lomba UKS dan 7 K tingkat SMA Guru teladan tingkat SMA MKKS, MGMP, MKPS tingkat SMA Pendidikan lanjutan bagi penyetaraan S1 dan S2 guru SMA Pelatihan manajemen Kepala sekolah dan Calon Kepala Sekolah Pendidikan lanjutan bagi siswa berprestasi Porseni tingkat SMA Lomba karya ilmiah remaja tingkat SMA Lomba mata pelajaran tingkat SMA Pengembangan alternatif layanan pendidikan SMK Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas Peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa Pengembangan metode belajar melalui KT PAUD, WAJAR dan MENENGAH diatas ditujukn untuk

Prioritas pendidikan.

peningkatan mutu relevansi dan daya saing masing-masing tingkat

29

Disamping lainnya

program

diatas

prioritas

lima

tahun

pengembangan jasa surat-

pendidikan juga diarahkan pada penyediaan sarana dan prasarana seperti, pelayanan administrasi perkantoran, menyurat, penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor,.

4

Kegiatan ini ditujukan pada peningkatan tata kelola dan akuntabilitas dan pencitraan publik.

4

G. RENCANA AKHIR LIMA

PEMANTAUAN TAHUN.

/

EVALUASI dan

MID-TERM program

DAN akan

Rencana

pemantauan

evaluasi

dilakukan dengan jadwal yang sistematis yaitu : Monitoring dilaksanakan sebanyak 2 kali pada pertengahan tahun anggaran dan akhir tahun anggaran. Kegiatan inti yaitu

penyebaran kuisioner pada masing-masing sekolah yang terkena program pembangunan dengan media yaitu penyebaran

kuisioner, hasil yang diperoleh dari kuisioner tersebut sebagai bahan evaluasi selanjutnya. Evaluasi program, dilakukan pada akhir tahun anggaran ditujukan untuk menilai keberhasilan suatu program pengembangan dan menyusun kebijakan program tahun berikutnya.

30

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

4

Dalam pelaksanaan realisasi anggaran

tahun 2009, Dinas Pendidikan

Kebudayaan Pemuda Dan Olah Raga terealisasi dana1.524.854.500 ( satu miliar tiga 4 ratus delapan puluh tujuh juta enam puluh satu ribu rupiah ), sumber dana tersebutdari DAU 987.061.000 ( Sembilan ratus delapan puluh tujuh juta enam puluh satu ribu rupiah ) dan APBDP 612.000.000 ( dua ratus Sembilan puluh lima juta rupiah ). Dana yang ada didistribusikan ke program skala prioritas kegiatan rutin yang ada di dinas Dikbudpora, sesuai dengan dana yang tersedia dan kebutuhan program yang ada. Namun dari dana yang dialokasikan pada tahun 2009 pada Dinas Dikbudpora masih sangat kurang untuk memenuhi program-program kegiatan yang ada di masingmasing bidang. Maka oleh sebab itu distribusi dana yang ada masih masih terfokus kepada program kegiatan rutin. Untuk tahun 2010 alokasi dana di dinas Dikbudpora 3.600.000.000( Tiga miliar enam ratus juta) sudah disebar ke masing-program kegiatan Bidang yang ada yaitu untuk Sekretariat 1.000.000.000 ( satu miliar rupiah ), Bidang Pendidikan Menengah 1.400.000.000 (satu miliar empat ratus juta), Bidang Pendidikan Dasar 500.000 (lima ratus juta ), Bidang Kebudayaan 200.000.000 (dua ratus juta), Bidang Pendidikan Luar Sekolah 500.000.000 ( lima ratus juta ). Adapun rincian realisasi penggunaan anggaran di Dinas Dikbudpora dari DAU dan APBDP pada tahun 2009 adalah sebagai berikut ( Terlampir )

31