laporan tahunan ditjen tanaman pangan tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/laporan tahunan...

145

Click here to load reader

Upload: dinhhanh

Post on 05-Feb-2018

326 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 2: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 3: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 4: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 5: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 6: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 7: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 8: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 9: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 10: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 11: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada
Page 12: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahun 2010 merupakan transisi dari program pembangunan 5 lima tahun sebelumnyadan merupakan tahun pertama dimulainya Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional (RPJMN) 2010-2014. Oleh karena itu, Program dan Kegiatan KementerianPertanian Tahun 2010 sebagian besar masih merupakan kelanjutan dari tahunsebelumnya.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun2010-2014 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2010, Departemen Pertaniantelah menetapkan 23 (dua puluh tiga) arah kebijakan pembangunan pertanian Tahun2010-2014. Sembilan diantara kebijakan tersebut terkait langsung dengan tugas danfungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, yaitu: 1) Melanjutkan dan memantapkankegiatan tahun sebelumnya yang terbukti sangat baik kinerja dan hasilnya antara lain,bantuan benih/bibit unggul, subsidi pupuk, alsintan, Sekolah Lapangan PengelolaanTanaman Terpadu (SLPTT); 2) Melanjutkan dan memperkuat kegiatan yangberorientasi pemberdayaan masyarakat seperti Pengembangan Usaha AgribsinisPedesaan (PUAP), Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) danPenggerak Membangun Desa (PMD); 3) Pemantapan swasembada beras dan jagungmelalui peningkatan produksi yang berkelanjutan; 4) Pencapaian swasembadakedelai; 5) Pembangunan sentra-sentra pupuk organik berbasis kelompok tani; 6)Penguatan kelembagaan perbenihan dan perbibitan nasional; 7) Peningkatankeseimbangan ekosistem dan pengendalian hama penyakit tumbuhan secara terpadu;8) Berperan aktif dalam melahirkan kebijakan makro yang berpihak kepada petaniseperti penetapan tarif dan non tarif perdagangan internasional, penetapan HargaPembelian Pemerintah (HPP), dan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi;dan 9) Peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan pertanian yangakuntabel dan good governance.

Target yang ingin dicapai oleh Kementerian Pertanian yang disebut Empat Suksesyang terdiri dari: Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan;peningkatan diversifikasi pangan; peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor;dan peningkatan kesejahteraan petani.

Pertanian tanaman pangan sangat relevan untuk dijadikan sebagai pilar ekonomi didaerah, mengingat sumberdaya ekonomi yang dimiliki setiap daerah yang siapdidayagunakan untuk membangun ekonomi daerah adalah sumberdaya pertaniantanaman pangan, seperti sumberdaya alam (lahan, air, keragaman hayati,agroklimat), sumberdaya manusia, teknologi, kelembagaan dan infrastruktur. Strukturekonomi hampir di setiap daerah, terutama di luar Pulau Jawa sebagian besardisumbang dari sektor pertanian, khususnya tanaman pangan. Oleh karena itu,modernisasi pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan di setiap daerahakan secara langsung dapat meningkatkan perekonomian daerah dan memecahkansebagian besar persoalan ekonomi seperti ketimpangan kota dan daerah,

I

Page 13: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 2

ketimpangan antar daerah dan antar sektor, serta perluasan lapangan usaha danpenyerapan tenaga kerja.

Tantangan yang dihadapi pembangunan tanaman pangan akan selalu berinteraksidengan perkembangan lingkungan, antara lain a) meningkatnya kebutuhan pangandalam negeri sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, b) terjadinya stagnasiinovasi dan adopsi teknologi, c) terjadinya alih fungsi dan fragmentasi lahan, d)terjadinya perubahan iklim secara ekstrim, serta e) meningkatnya daya saing danperubahan selera konsumen. Selain itu, sebagian besar penduduk Indonesia (hampir100%) masih terjebak pada budaya pangan yang belum mengacu padakeseimbangan gizi dimana pangan dipersepsikan sebagai makan beras (nasi).Sementara itu pangan yang sehat merupakan kombinasi (diversifikasi) dari berbagaiproduk tanaman pangan seperti beras, jagung, ubi kayu, ubi jalar, buah-buahan, danlain-lain. Kondisi ini menjadi perhatian dalam pelaksanaan pembangunan tanamanpangan.

Empat Fokus kebijaksanaan pembangunan tanaman pangan tahun 2010 adalah untukmeningkatkan produksi komoditas sub sektor tanaman pangan dalam rangkamemperkuat ketahanan pangan menuju kemandirian pangan nasional melaluipelestarian swasembada padi, peningkatan produksi jagung dan kedelai menujuswasembada, peningkatan produksi kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubijalar serta pengembangan tanaman pangan alternatif lainnya.

Capaian kinerja produksi tanaman pangan tahun 2010 cukup menggembirakan. Hal initergambar dari capaian produksi komoditas utama tanaman pangan kecuali kedelaiberdasarkan Angka Ramalan III BPS 2010 meningkat dibandingkan dengan tahun2009. Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari peranan Direktorat JenderalTanaman Pangan sebagai penyelenggara urusan pemerintah di bidang pertaniankhususnya tanaman pangan. Untuk melihat gambaran capaian kinerja produksitanaman pangan dan pelaksanaan kegiatan utama tahun 2010 perlu disusun suatuLaporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan Direktorat Jenderal TanamanPangan ini adalah untuk dapat memberikan informasi dan gambaran tentang kegiatanyang telah dilaksanakan serta hasil-hasil yang dicapai selama tahun 2010 di bidangtanaman pangan. Disamping itu, laporan ini dapat dijadikan acuan bagi pengambilkebijakan dalam perencanaan pada masa yang akan datang, serta mencari solusi ataspermasalahan dan kendala yang dihadapi.

C. Program dan Kegiatan Utama

Sama seperti tahun 2009, tahun 2010 kegiatan pembangunan sub-sektor tanamanpangan dilaksanakan melalui empat program yaitu:

1. Program Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing

a. Integrasi tanaman-ternak, kompos dan biogas

Pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), salah satu teknologi yangdigunakan adalah aplikasi pupuk organik dalam rangka menjaga dan

Page 14: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 3

meningkatkan kesuburan tanah. Dengan penggunaan pupuk organikdiharapkan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehinggapenggunaan pupuk anorganik menjadi lebih efektif dan efisien.

Kebutuhan pupuk organik relatif tinggi untuk setiap hektarnya, sehinggaPemerintah akan mengalokasikan pengembangan penggunaan pupukorganik/kompos dengan memanfaatkan bahan organik yang ada di lapanganyaitu bahan organik sisa tanaman atau jerami.

Mengingat kebutuhan pupuk organik per hektar yang cukup besar, sedangkanbahan baku yang ada di lapangan belum dimanfaatkan secara optimal, makapemerintah meyediakan Rumah Percontohan Pembuatan Pupuk Organik(RP3O) dan pembuatan pupuk organik/kompos untuk kegiatan PTT denganpemberian alat yang disebut mesin pengolah pupuk organik. Seperti halnyapada tahun 2009, pada tahun 2010 ini Pemerintah juga akan memfasilitasipenyediaan pupuk organik melalui pemberian bantuan Rumah PercontohanPembuatan Pupuk Organik (RPPPO) dan bahan dekomposer, sehingga jeramiyang ada di lapangan dapat dijadikan pupuk organik pada waktu relatif singkatdan segera dapat digunakan pada musim berikutnya.

Rumah percontohan pembuatan pupuk organik dan bantuan alat akandiberikan kepada kelompok tani yang mempunyai kemampuan untukmemanfaatkan potensi limbah pertanian setempat untuk diolah menjadi pupukorganik/kompos. Diharapkan pupuk organik tersebut akan dimanfaatkan olehanggota kelompok taninya atau untuk kebutuhan kelompok lain di wilayahatau di luar wilayahnya. Dengan kegiatan ini diharapkan modal dankelembagaan kelompok tani tersebut akan semakin berkembang.

b. Peningkatan kegiatan eksibisi, perlombaan dan penghargaan kepadapetani/pelaku agribisnis

Upaya yang dilakukan untuk penyebarluasan informasi, promosi danpemasyarakatan tentang keberhasilan program dan kegiatan pembangunantanaman pangan kepada publik melalui eksibisi terbuka untuk umum, lombadan pemberian penghargaan untuk kelompok tani, mantri tani, penangkarbenih, petugas POPT, PBT, UPJA teladan atau pelaku agribisnis yangberprestasi lainnya.

2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

a. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), penyakit hewan,karantina dan peningkatan keamanan pangan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk pencegahan dan penanggulangan hamapenyakit tanaman yang disebabkan oleh OPT yang dilakukan melalui :operasional BPMPT, operasional BBPOPT Jatisari, operasional UPTD-BPTPH,pengendalian OPT, penanganan DPI, koordinasi dan pengawalan perlindungantanaman, koordinasi dan pengawalan pestisida, operasional smart card,operasional tenaga harian lepas pengendali organisme pengganggu tumbuhan-pengamat hama penyakit (THL POPT-PHP), penyelenggaraan SL-PHT dan SLI.

Page 15: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 4

b. Bantuan benih, sarana produksi dan penguatan kelembagaan perbenihan

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitastanaman pangan melalui penggunaan benih varietas unggul bermutu bagipetani, mempermudah akses petani terhadap benih varietas unggul bermutu,serta penggunaan sarana produksi yang dilakukan melalui kegiatan :operasional BBPPMBTPH Cimanggis, operasional BPSBTPH, operasional BBI,pengembangan perbenihan dan pembinaan penangkar, koordinasi danpengawalan perbenihan dan pemberian insentif pengawas benih. Pada TA2010 bantuan benih yang dialokasikan dari DIPA Kementerian Pertanianmeliputi bantuan benih padi non hibrida, padi lahan kering, padi hibrida,jagung hibrida, kedelai dan kacang tanah diperuntukkan bagi kegiatan SLPTT.

Penguatan kelembagaan perbenihan baik tingkat pusat, provinsi maupunkabupaten/kota dimaksudkan untuk memperlancar penyediaan benih varietasunggul bermutu komoditas tanaman pangan. Langkah-langkah yang dilakukanantara lain berupa :- Inventarisasi stok dan penangkaran benih yang terdapat di masing-masing

daerah dalam setiap skala waktu tertentu.- Pemanfaatan stok benih yang ada secara optimal- Pemberdayaan penangkar benih agar dapat berperan secara optimal- Pembinaan kepada produsen/penangkar agar proses produksi benih

terlaksana secara berkelanjutan- Optimalisasi peranan BPSB, BBI dan BBPPMBTPH- Pengembangan perbenihan pusat

c. Mekanisasi pertanian pra dan pasca panen

Kegiatan ini dimaksudkan untuk upaya pengembangan Usaha Pelayanan JasaAlsintan (UPJA) tahun 2010 melalui UPJA center dan penguatan UPJA, sertakegiatan koordinasi dan pengawalan di lokasi UPJA.

Pengembangan UPJA Center dilakukan melalui fasilitasi bantuan alsintan(traktor roda 2) untuk kelompok tani/UPJA, pompa air, transplanter, alsinpemanen, alsin perontok, alsin penyiang, alat pengolah pupuk organik, alatbengkel serta perawatan alsin.

Sedangkan Penguatan UPJA dilakukan melalui fasilitasi bantuan uang mukapembelian traktor roda 2, bantuan kepemilikan alsin pemanen, pompa air,pedal thresher dan alat bengkel.

Bantuan pemberian uang muka kredit kepemilikan alsintan diberikan sebesar +50% dari harga alsintan. Calon penerima bantuan dipilih atas dasar analisaatau penilaian obyektif yang diprediksi mampu melunasi sisa kredit danmampu membeli traktor roda 2 minimal 1 (satu) unit pada tahun kelima.

Page 16: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 5

d. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian

Kegiatan peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan (padi,jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau dan komoditasspesifik lokasi lainnya) dilakukan dengan penyebarluasan penggunaan benihvarietas unggul bermutu, peningkatan populasi tanaman, penerapan teknologipemupukan berimbang dan organik, perbaikan tataguna air/sistem pengairanserta pemeliharaan yang lebih intensif.

Upaya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertaniantanaman pangan :- Pengawalan kegiatan tanaman pangan baik di tingkat pusat, provinsi

maupun kabupaten/kota- Pelaksanaan SLPTT padi non hibrida, padi hibrida, padi lahan kering,

jagung hibrida, kedelai dan kacang tanah- Pelatihan penyuluh lapangan SLPTT padi, jagung, kedelai dan kacang

tanah- Pelatihan untuk komoditas non palagung- Pengembangan komoditas non palagung

3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

a. Penguatan kelembagaan ekonomi pedesaan melalui Lembaga Mandiri YangMengakar di Masyarakat (LM3)

Kegiatan penguatan kelembagaan ekonomi pedesaan melalui LM3 adalah : 1)mengembangkan usaha agribisnis yang berdaya saing di LM3 sertameningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar lokasi LM3; 2) memfasilitasikegiatan baru di Kementerian Pertanian, yaitu Penggerak Membangun Desa(PMD); dan 3) pengawalan subsidi pupuk.

Penguatan kelembagaan LM3 ini dapat dilakukan melalui penerapan beberapamodel pemberdayaan dan dalam proses pembelajaran masyarakat secara utuhmelalui proses pembelajaran kelompok, serta menginkubasi usaha agribisnis diLM3 melalui fasilitasi bantuan permodalan.

Penggerak Membangun Desa (PMD) merupakan kegiatan yang dimaksudkanuntuk memberdayakan Tenaga Harian Lepas (THL) agar dapat berperansebagai penggerak pembangunan pertanian di pedesaan dan menjadi pelopordi desanya ke arah yang lebih maju, dan pada akhirnya mendorongtumbuhnya Penyuluh Pertanian Swadaya. Jenis usaha kegiatan PMDdifokuskan pada pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) berupabantuan alsintan seperti hand traktor, power thresher, dan alat pengolahpupuk organik (APPO). Seperti halnya pada kegiatan LM3, maka pada PMDjuga dilakukan kegiatan penentuan CPCL, koordinasi, verifikasi, monitoring danevaluasi.

Kebijakan subsidi pupuk dimaksudkan untuk membantu petani agar mampumembeli pupuk sesuai dengan kebutuhannya dan dengan harga yang layak,sehingga petani dapat menerapkan teknologi pemupukan berimbang

Page 17: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 6

spesifikasi lokasi yang dianjurkan. Jenis pupuk yang disubsidi terdiri dari 5(lima) jenis, yaitu urea, SP-36, ZA, NPK dan pupuk organik. Mengingatpermasalahan yang sering dihadapi petani pada setiap musim tanam, yaitukurangnya ketersediaan pupuk bersubsidi serta harga pupuk yang melampauiHarga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sehingga pupuk bersubsididisinyalir tidak sepenuhnya dapat diterima petani secara tepat, untuk itudiperlukan pengawasan pupuk subsidi.

b. Penerapan dan Pemantapan Prinsip Good Governance

Kegiatan yang dicirikan antara lain dari keterbukaan, demokrasi, akuntabel,partisipatif dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Penerapan danpemantapan prinsip tersebut dituangkan dalam kegiatan-kegiatan yang sangatmenunjang dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanamanpangan sesuai dengan program peningkatan kesejahteraan petani antara lain :- Operasional dan administrasi satuan kerja (satker)- Pengelolaan keuangan, akuntansi (SAI)- Pemberian insentif mantri tani- Pengembangan data statistik- Koordinasi perencanaan program dan anggaran- Hubungan masyarakat, organisasi dan tata laksana, serta pengembangan

sumberdaya manusia (SDM)- Monitoring, evaluasi dan pelaporan- Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS)- Pemberian bantuan bencana alam- Biaya operasional BPMPT- Kegiatan khusus yang dibiayai dari PHLN

4. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik

Gaji, honor, tunjangan, operasional kantor dan pemeliharaan perkantoran

Gaji, honor dan tunjangan diberikan kepada petugas/pegawai yangmerencanakan, melaksanakan, mengawasi/memonitor, mengevaluasi jalannyakegiatan pembangunan tanaman pangan sesuai jabatan, pangkat/golongan danbidang kerjanya masing-masing. Pemberian gaji/penghasilan sesuai dengan ruangpenggajian yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2009.

Sedangkan biaya operasional dan pemeliharaan perkantoran disalurkan dalambentuk kegiatan :- Pemeliharaan dan perawatan gedung kantor- Pemeliharaan peralatan inventaris kantor- Pemeliharaan dan eksploitasi kendaraan roda 4 dan roda 2- Pembayaran langganan daya/jasa listrik, telepon dan air- Keperluan sehari-hari perkantoran antara lain pengadaan alat-alat tulis kantor

yang disesuaikan dengan kebutuhan

Page 18: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 7

KINERJA PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN

A. Indikator Makro Pertanian

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan 2000 sektor pertanian,peternakan, kehutanan dan perkebunan tahun 2010 meningkat sebesar 2,86%terhadap tahun 2009 (y-to-y). Peningkatan absolut terjadi pada semua subsektoryang tertinggi pada sub sektor perikanan Rp. 2.803 milyar (5,87%) dan terendahsub sektor kehutanan Rp. 348,90 milyar (2,07%).

Pangsa sub sektor tanaman bahan makanan merupakan yang tertinggi, sebesar50,37% pada 2009 dan menurun menjadi 49,85% pada 2010 dan pangsa yangterkecil adalah kehutanan sebesar 5,67%.

Tabel 1. Perkembangan Pendaptan Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian 2009-2010 (atas dasar harga konstan 2000)

(Rp. Milyar)

Absolut (%)1 Tanaman Bahan Makanan 149.057,80 151.749,50 2.691,70 1,812 Tanaman Perkebunan 45.608,30 46.750,90 1.142,60 2,513 Peternakan 36.648,90 38.135,20 1.486,30 4,064 Kehutanan 16.843,60 17.192,50 348,90 2,075 Perikanan 47.775,10 50.579,10 2.804,00 5,87

Sektor Pertanian 295.933,70 304.406,20 8.472,50 2,86

Perbandingan 2010 Thd 2009No. Komoditas 2009*) 2010**)

Keterangan : *) angka sementara**) angka sangat sementara

Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga yang berlaku sektor pertanian,peternakan, kehutanan dan perkebunan tahun 2010 meningkat sebesar Rp.127.902,20 milyar (14,92%) terhadap tahun 2009 (y-to-y). Peningkatan absolutterjadi hampir pada semua sub sektor yang tertinggi pada sub sektor tanamanbahan makanan Rp. 64.326,30 milyar (15,35%) dan terendah sub sektorkehutanan Rp. 2.930,90 milyar (6,50%).

Pangsa sub sektor tanaman bahan makanan merupakan yang tertinggi, sebesar48,90% pada tahun 2009 dan 49,08% di tahun 2010, sedangkan pangsa yangterkecil adalah kehutanan sebesar 5,26% pada tahun 2009 dan menurun, menjadi4,88% pada tahun 2010.

II

Page 19: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 8

Tabel 2. Perkembangan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian 2009-2010 (atas dasar harga berlaku)

(Rp. Milyar)

Absolut (%)1 Tanaman Bahan Makanan 419.194,80 483.521,10 64.326,30 15,352 Tanaman Perkebunan 111.423,10 135.258,10 23.835,00 21,393 Peternakan 104.883,90 119.094,90 14.211,00 13,554 Kehutanan 45.119,60 48.050,50 2.930,90 6,505 Perikanan 176.620,00 199.219,00 22.599,00 12,80

Sektor Pertanian 857.241,40 985.143,60 127.902,20 14,92

No. Komoditas 2009*) 2010**)Perbandingan 2010 Thd 2009

Keterangan : *) angka sementara**) angka sangat sementara

2. Ekspor-Impor

Nilai ekspor komoditas tanaman pangan 2010 (sampai dengan Oktober) totalmencapai US$ 365.385 ribu dengan volume 708.121 ton dengan nilai eksportertinggi dicapai oleh komoditas gandum (olahan) sebesar US$ 317.829 ribudengan volume 563.734 ton. Sedangkan nilai impor komoditas tanaman pangantotal mencapai US$ 6.148.715 dengan volume 4.915.338 ton dan nilai tertinggidicapai oleh komoditas gandum US$ 4.684.476 dengan volume 1.424.796 ton.

Tabel 3. Volume dan Nilai Ekspor-Impor Komoditas Tanaman Pangan Tahun 2010

No. Komoditas Volume Nilai Volume Nilai(Ton) (000 US $) (Ton) (000 US $)

1 Beras 672 363 202.421 108.5542 Jagung 41.057 11.103 1.355.006 361.3353 Kedelai 17.151 8.246 1.460.658 701.7014 Kacang Tanah 1.275 5.650 181.818 174.0475 Ubi Kayu 78.502 18.049 290.611 118.5646 Ubi Jalar 5.730 4.145 28 387 Gandum 563.734 317.829 1.424.796 4.684.476

708.121 365.385 4.915.338 6.148.715

Ekspor Impor

Jumlah

3. Penyerapan Tenaga Kerja

Pangsa serapan tenaga kerja sektor pertanian tahun 2010 mencapai 42,83 jutaorang atau sama dengan 36,92% dari total angkatan kerja di Indonesia yaitu 116juta orang.

B. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Komoditas UtamaTanaman Pangan

Produksi padi tahun 2010 (berdasarkan ARAM III BPS) mencapai 65,98 juta ton gabahkering giling (GKG) dengan luas panen 13,12 juta ha dan produktivitas 50,30 ku/ha;jagung mencapai 17,84 juta ton pipilan kering dengan luas panen 4,13 juta ha danproduktivitas 43,17 ku/ha; kedelai 905 ribu ton dengan luas panen 672 ribu ha danproduktivitas 13,46 ku/ha; kacang tanah 780 ribu ton biji kering dengan luas panen626 ribu ha dan produktivitas 12,45 ku/ha; kacang hijau 324 ribu ton biji keringdengan luas panen 285 ribu ha dan produktivitas 11,37 ku/ha; ubi kayu 23,09 juta tonumbi basah dengan luas panen 1,20 juta ha dan produktivitas 191,94 ku/ha; dan ubijalar 2,06 juta ton umbi basah dengan luas panen 181 ribu ha dan produktivitas113,68 ku/ha.

Page 20: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 9

Tabel 4. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Komoditas Utama TanamanPangan Tahun 2010

Produksi Luas Panen Provitas(Ton) (Ha) (Ku/Ha)

1 Padi 65.980.670 13.118.120 50,302 Jagung 17.844.676 4.133.785 43,173 Kedelai 905.015 672.242 13,464 Kacang Tanah 779.677 626.264 12,455 Kacang Hijau 323.518 284.564 11,376 Ubi Kayu 23.093.522 1.203.143 191,947 Ubi Jalar 2.060.272 181.234 113,68

KomoditasNo.

C. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Komoditas Utama Tanaman Pangan

1. Produksi

Capaian produksi tanaman pangan tahun 2010 (Angka Ramalan III BPS)mengalami peningkatan untuk seluruh komoditas utama kecuali kedelai dibandingproduksi 2009 (ATAP). Produksi padi mencapai 65,98 juta ton gabah kering giling(GKG), naik 2,46% dibandingkan 2009, jagung 17,85 juta ton pipilan kering (naik1,22%), kedelai 905 ribu ton biji kering (turun 7,18%), kacang tanah 780 ribu ton(naik 0,26%), kacang hijau 324 ribu ton (naik 3,18%), ubi kayu 23,09 juta tonumbi basah (naik 4,79%), ubi jalar 2,06 juta ton umbi basah (naik 0,10%).Namun jika dibandingkan dengan angka sasaran produksi tahun 2010, barukomoditas ubi kayu dan ubi jalar yang mengalami peningkatan produksi yaitumasing-masing naik 3,80% dan 3,00% dari sasaran yang ditetapkan.

Tabel 5. Perbandingan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2010 (ARAM III)Terhadap Sasaran dan ATAP 2009

(000 Ton)Sasaran ATAP ARAM III

Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2010 (5) thdp (3) (5) thdp (4)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Padi 66.680 64.399 65.981 98,95 102,462 Jagung 19.800 17.630 17.845 90,13 101,223 Kedelai 1.300 975 905 69,62 92,824 Kacang Tanah 882 778 780 88,44 100,265 Kacang Hijau 360 314 324 90,00 103,186 Ubi Kayu 22.248 22.039 23.094 103,80 104,797 Ubi Jalar 2.000 2.058 2.060 103,00 100,10

No. KomoditasPerbandingan (%)

2. Luas Panen

Capaian luas panen tanaman pangan tahun 2010 (Angka Ramalan III BPS)mengalami peningkatan dibanding luas panen 2009 (ATAP) untuk padi, kacangtanah dan ubi kayu. Luas panen padi mencapai seluas 13,118 juta ha, naik 1,82%dibandingkan 2009, kacang tanah 626 ribu ha (naik 0,48%) dan ubi kayu 1,203juta ha (naik 2,30%). Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan luaspanen jika dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu jagung mencapai 0,65%,kedelai 7,05%, kacang hijau 1,04% dan ubi jalar 1,63%. Jika dibandingkan

Page 21: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 10

dengan angka sasaran luas panen tahun 2010, baru padi yang menngalamipeningkatan luas panen yaitu 9,30% dari sasaran yang ditetapkan.

Tabel 6. Perbandingan Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2010 (ARAM III)Terhadap Sasaran 2010 dan ATAP 2009

(000 Ha)Sasaran ATAP ARAM III

Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2010 (5) thdp (3) (5) thdp (4)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Padi 12.002 12.884 13.118 109,30 101,822 Jagung 4.200 4.161 4.134 98,43 99,353 Kedelai 874 723 672 76,89 92,954 Kacang Tanah 679 623 626 92,19 100,485 Kacang Hijau 327 288 285 87,16 98,966 Ubi Kayu 1.243 1.176 1.203 96,78 102,307 Ubi Jalar 182 184 181 99,45 98,37

No. KomoditasPerbandingan (%)

3. Produktivitas

Capaian produktivitas tanaman pangan tahun 2010 (Angka Ramalan III BPS)mengalami peningkatan dibanding produktivitas 2009 (ATAP) kecuali kedelai dankacang tanah. Produktivitas padi mencapai 50,30 ku/ha, naik 0,62% dibandingkan2009, jagung 43,17 ku/ha (naik 1,89%), kacang hijau 11,37 ku/ha (naik 4,22%),ubi kayu 191,94 ku/ha (naik 2,37%) dan ubi jalar 113,68 ku/ha (naik 1,57%).Sedangkan untuk kedelai yang mencapai 13,46 ku/ha mengalami penurunan0,15% jika dibandingkan dengan tahun 2009, demikian juga dengan kacang hijaumencapai 12,45 ku/ha (turun 0,32%). Jika dibandingkan dengan angka sasaranproduktivitas tahun 2010, komoditas yang mengalami peningkatan produktivitasyaitu kacang hijau 3,36%, ubi kayu 7,23% dan ubi jalar 3,45% dari sasaran yangditetapkan.

Tabel 7. Perbandingan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2010 (ARAM III)Terhadap Sasaran dan ATAP 2009

(Ku/Ha)

Sasaran ATAP ARAM IIITahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2010 (5) thdp (3) (5) thdp (4)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Padi 55,56 49,99 50,30 90,53 100,622 Jagung 47,14 42,37 43,17 91,58 101,893 Kedelai 14,90 13,48 13,46 90,34 99,854 Kacang Tanah 13,00 12,49 12,45 95,77 99,685 Kacang Hijau 11,00 10,91 11,37 103,36 104,226 Ubi Kayu 179,00 187,50 191,94 107,23 102,377 Ubi Jalar 109,89 111,92 113,68 103,45 101,57

No. KomoditasPerbandingan (%)

D. Tingkat Penggunaan Benih Unggul Bermutu

Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul merupakan salah satu upaya untukmeningkatkan produksi tanaman pangan, yang sekaligus dapat meningkatkanpendapatan petani. Berdasarkan laporan yang diterima, penggunaan benih bermutu

Page 22: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 11

kelas benih sebar yang digunakan oleh petani selama tahun 2010 untuk padi sebesar62,80%, untuk benih jagung sebesar 69,12% dan untuk benih kedelai sebesar61,40%.

E. Perkembangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan DampakPerubahan Iklim (DPI)

Berdasarkan laporan yang diterima dari daerah sampai bulan Desember 2010, luaspertanaman padi yang terkena serangan OPT utama dan Dampak Perubahan Iklim,sebagai berikut :

1. Luas Serangan OPT

Luas serangan OPT utama tanaman padi tahun 2010 berjumlah 626.709 ha (puso:10.057 ha). Apabila dibandingkan dengan tahun 2009 lebih tinggi 39,83% danapabila dibandingkan dengan rerata 5 tahun lebih tinggi 80,11%. Luas seranganOPT utama jagung lebih rendah 16,3% apabila dibandingkan dengan tahun 2009dan lebih rendah 30,99% apabila dibandingkan rerata 5 tahun.

Sedangkan OPT utama kedelai lebih rendah 26,55% apabila dibandingkan dengantahun 2009 dan lebih rendah 45,81% apabila dibandingkan rerata 5 tahun. Luasserangan OPT utama kacang tanah tahun 2010 lebih rendah 38,75% apabiladibandingkan dengan tahun 2009 dan lebih rendah 58,64% apabila dibandingkanrerata 5 tahun. Perbandingan luas serangan tersebut seperti terlihat pada tabelberikut.

Tabel 8. Luas Serangan OPT Utama Padi, Jagung, Kedelai dan Kacang TanahTahun 2010, 2009 dan Rerata 5 Tahun (2004-2008)

(ha)

T P T P T P1 Padi 626.709 10.057 448.206 3.143 347.961 3.5322 Jagung 12.239 20 14.623 13 17.737 5163 Kedelai 3.601 8 4.903 11 6.645 454 Kacang Tanah 2.104 - 3.435 2 5.087 16

Tahun 2010 Tahun 2009 Rerata 5 TahunNo. Komoditi

Keterangan: T = Terkena (termasuk puso), P = Puso

2. Luas Dampak Perubahan Iklim

a. Banjir

Banjir pada tanaman padi tahun 2010 mencapai luas 290.446 ha (puso:89.228 ha). Apabila dibandingkan dengan tahun 2009, luas pertanaman padiyang terkena banjir tahun 2010 adalah lebih tinggi 67.965 ha (30,6%), tetapilebih rendah (6,3%) apabila dibandingkan dengan luas rerata 5 tahun (2004-2008).

Pada tanaman jagung luas banjir pada tahun 2010 seluas 39.243 ha (puso:17.602 ha). Apabila dibandingkan dengan tahun 2009, luas pertanamanjagung yang terkena banjir tahun 2010 lebih tinggi 26.912 (218,2%), jugalebih tinggi (126,7%) apabila dibandingkan dengan rerata 5 tahun (2004-2008). Sedangkan pada tanaman kedelai pada tahun 2010 mencapai 16.796

Page 23: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 12

ha (puso: 11.234 ha). Apabila dibandingkan dengan tahun 2009, luaspertanaman yang terkena akibat banjir pada tahun 2010 lebih tinggi 3.850 ha(29,7%), juga lebih tinggi (156%) apabila dibandingkan dengan rerata 5 tahun(2004-2008).

Pada tanaman kacang tanah, luas banjir pada tahun 2010 seluas 928 ha(puso: 284 ha). Apabila dibandingkan dengan tahun 2009, luas pertanamanyang terkena banjir pada tahun 2010 lebih tinggi 743 ha (401,6%), tetapi lebihrendah (54,7%) dibandingkan rerata 5 tahun (2004-2008), seperti tercantumpada tabel berikut :

Tabel 9. Perbandingan Luas Banjir Pada Tanaman Padi, Jagung, Kedelai, danKacang Tanah Tahun 2010, 2009 dan Rerata 5 Tahun (2004- 2008)

(ha)

T P T P T P1 Padi 296.491 91.088 222.481 67.821 309.937 99.5982 Jagung 39.977 17.712 12.331 3.201 17.308 7.0283 Kedelai 16.805 11.243 12.946 6.572 6.561 1.7854 Kacang Tanah 929 284 185 67 2.047 261

Rerata 5 TahunNo. Komoditi

Tahun 2010 Tahun 2009

Keterangan : T = Terkena (termasuk puso), P = Puso

b. Kekeringan

Kekeringan pada tanaman padi tahun 2010 seluas 96.516 ha (puso: 20.856ha). Apabila dibandingkan dengan tahun 2009, luas pertanaman padi yangterkena kekeringan tahun 2010 lebih rendah, yaitu 135.396 ha (58,4%), jugalebih rendah (69,1%) apabila dibandingkan dengan rerata 5 tahun (2004-2008) yaitu seluas 311.885 ha (puso: 61.344 ha).

Luas kekeringan pada tanaman jagung pada tahun 2010 seluas 58.831 ha(puso: 22.826 ha). Apabila dibandingkan dengan tahun 2009, luas pertanamanyang terkena akibat kekeringan pada tahun 2010 lebih rendah 53.387 ha(47,6%), tetapi lebih tinggi (14,3%) dari rerata 5 tahun (2004-2008).

Demikian pula pada tanaman kedelai, luas kekeringan pada tanaman 2010mencapai 5.014 ha (puso: 643 ha). Apabila dibandingkan dengan tahun 2009,luas pertanaman kedelai yang terkena kekeringan pada tahun 2010 lebihrendah 2.991 ha (37,4%), juga lebih rendah 2.048 ha (29,0%) dari rerata 5tahun (2004-2008).

Demikian pula pada tanaman kacang tanah, luas kekeringan pada tanaman2010 mencapai 2.703 ha (puso: 1.164 ha). Sedangkan apabila dibandingkandengan tahun 2009, luas pertanaman yang terkena kekeringan pada tahun2010 lebih rendah 7.691 ha (74,0%), juga lebih rendah (76,4%) apabiladibandingkan dengan rerata 5 tahun (2004-2008), seperti tercantum padatabel berikut.

Page 24: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 13

Tabel 10. Perbandingan Luas Kekeringan Pada Tanaman Padi, Jagung,Kedelai, dan Kacang Tanah Tahun 2010, 2009 dan Rerata 5 Tahun(2004- 2008)

(ha)

T P T P T P1 Padi 96.516 20.856 231.912 18.975 311.885 61.3442 Jagung 58.831 22.826 112.218 12.679 51.458 3.6103 Kedelai 5.014 643 8.005 1.534 7.062 3104 Kacang Tanah 2.703 1.164 10.394 207 11.456 510

Rerata 5 TahunNo. Komoditi

Tahun 2010 Tahun 2009

Keterangan : T = Terkena (termasuk puso), P = Puso

Page 25: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 14

PELAKSANAAN KEGIATAN UTAMA

A. Pengembangan Budidaya Tanaman

1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)

Realisasi tanam SLPTT tahun 2010 untuk padi non hibrida mencapai 1.930.025 ha(96,50% dari target 2 juta ha), padi hibrida mencapai 190.190 ha (95,10% daritarget 200 ribu ha), padi lahan kering 273.600 ha (91,20% dari target 300 ribuha), jagung hibrida 149.265 ha (99,51% dari target 150 ribu ha), kedelai 186.310ha (74,52% dari target 250 ribu ha) dan kacang tanah 46.118 ha (92,24% daritarget 50 ribu ha).

Tabel 11. Realisasi SLPTT Padi, Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah Tahun 2010

Ha Unit/Klp Ha Unit/Klp %1 Padi Non Hibrida 2.000.000 80.000 1.930.025 77.201 96,502 Padi Hibrida 200.000 20.000 190.190 19.019 95,103 Padi Lahan Kering 300.000 12.000 273.600 10.944 91,204 Jagung Hibrida 150.000 10.000 149.265 9.951 99,515 Kedelai 250.000 25.000 186.310 18.631 74,526 Kacang Tanah 50.000 5.000 46.118 4.612 92,24

2.950.000 152.000 2.775.508 140.358 94,09Total

UraianRencana Realisasi

No.

Produktivitas SLPTT jika dibandingkan dengan sasaran untuk padi non hibridamencapai 93,78%, padi hibrida 79,70%, padi lahan kering 132,64%, jagunghibrida 117,17%, kedelai 113,25% dan kacang tanah 96,06%. Sedangkan jikadibandingkan dengan produktivitas non SL semuanya berada diatas rata-rataproduktivitas non SL, dengan kisaran 119%-176%.

Tabel 12. Perbandingan Produktivitas SLPTT terhadap Sasaran dan Non SL Tahun2010

Sasaran Realisasi Non SL (4) thd (3) (4) thd (5)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Padi Non Hibrida 64,00 60,02 50,30 93,78 119,322 Padi Hibrida 77,00 61,37 50,30 79,70 122,013 Padi Lahan Kering 37,50 49,74 30,43 132,64 163,464 Jagung Hibrida 65,00 76,16 43,17 117,17 176,425 Kedelai 16,00 18,12 13,46 113,25 134,626 Kacang Tanah 17,51 16,82 12,45 96,06 135,10

Produktivitas (Ku/ha)No. Komoditi

Perbandingan (%)

2. Upaya Khusus (UPSUS) Kedelai

Kegiatan Upsus kedelai direncanakan pada areal seluas 200.000 ha di 25 provinsi,namun setelah mendapat masukan dari Kepala BBPPSDLP dan beberapa kalimelaksanakan pertemuan dan terakhir di Surabaya, sasaran pelaksanaan Upsuskedelai menjadi 165.795,25 ha dan yang memperoleh penetralisir tanah hanyaseluas 120.808.25 ha. Bantuan pupuk hayati yang diberikan per hektarnya yaitu

III

Page 26: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 15

sebanyak 200 gram (5 sachet) dan penetralisir tanah 3 liter. Realisasi tanampelaksanaan Upsus Kedelai telah mencapai 92.834 ha (55,99% dari sasaran165.795,25 ha), pupuk hayati 637.447 sachet (76,90% dari sasaran 828.976,25sachet) dan penetralisir tanah 274.078 liter (75,62% dari sasaran 362.424,75liter).

Tabel 13. Realisasi Pelaksanaan Upsus Kedelai Tahun 2010

Sasaran yangNo. Provinsi Mendapat Penetralisir Pupuk Hayati Penetralisir Tanah

(Ha) (Ha) Tanah (Ha) (Sachet) (Liter) (Ha) (%) (Sachet) (%) (Liter) (%)1 Aceh 18.536 18.536,00 18.536,00 92.680,00 55.608,00 10.376 55,98 36.805 39,71 22.083 39,712 Sumut 5.000 5.000,00 5.000,00 25.000,00 15.000,00 321 6,42 2.855 11,42 1.713 11,423 Sumsel 5.000 5.000,00 5.000,00 25.000,00 15.000,00 4.942 98,84 24.710 98,84 14.826 98,844 Sumbar 2.000 700,00 700,00 3.500,00 2.100,00 - - - - - -5 Bengkulu 3.000 2.661,25 2.661,25 13.306,25 7.983,75 - - 13.307 100,01 7.984 100,006 Riau 1.500 1.500,00 1.500,00 7.500,00 4.500,00 1.120 74,67 7.500 100,00 4.500 100,007 Jambi 825 825,00 825,00 4.125,00 2.475,00 - - 3.250 78,79 1.950 78,798 Lampung 5.000 5.000,00 5.000,00 25.000,00 15.000,00 - - 19.300 77,20 11.580 77,209 Banten 5.000 4.000,00 4.000,00 20.000,00 12.000,00 - - 20.000 100,00 12.000 100,0010 Jabar 14.000 9.541,00 5.616,00 47.705,00 16.848,00 7.096 74,37 33.965 71,20 15.804 93,8011 Jateng 30.000 10.084,00 4.697,00 50.420,00 14.091,00 2.177 21,59 65.435 129,78 7.752 55,0112 DIY 5.000 5.000,00 - 25.000,00 - 2.007 40,14 20.000 80,00 12.000 #DIV/0!13 Jatim 43.000 43.000,00 12.325,00 215.000,00 36.975,00 40.262 93,63 172.605 80,28 31.257 84,5414 Kaltim 1.500 1.500,00 1.500,00 7.500,00 4.500,00 - - 7.500 100,00 4.500 100,0015 Kalteng 1.000 600,00 600,00 3.000,00 1.800,00 400 66,67 - - - -16 Kalsel 1.500 1.500,00 1.500,00 7.500,00 4.500,00 880 58,67 - - - -17 Kalbar 1.000 1.000,00 1.000,00 5.000,00 3.000,00 - - - - - -18 Sultera 10.300 8.514,00 8.514,00 42.570,00 25.542,00 - - 35.195 82,68 21.117 82,6819 Sulteng 2.200 2.200,00 2.200,00 11.000,00 6.600,00 - - 10.000 90,91 6.000 90,9120 Sulsel 11.300 7.635,00 7.635,00 38.175,00 22.905,00 50 0,65 38.175 100,00 22.905 100,0021 Sulut 3.000 1.880,00 1.880,00 9.400,00 5.640,00 778 41,38 8.750 93,09 5.250 93,0922 Sulbar 4.000 4.000,00 4.000,00 20.000,00 12.000,00 3.300 82,50 20.000 100,00 12.000 100,0023 NTB 25.000 25.000,00 25.000,00 125.000,00 75.000,00 19.125 76,50 92.500 74,00 55.500 74,0024 Gorontalo 1.119 1.119,00 1.119,00 5.595,00 3.357,00 - - 5.595 100,00 3.357 100,0025 Bali 220 - - - - - - - - - -

200.000 165.795,25 120.808,25 828.976,25 362.424,75 92.834 55,99 637.447 76,90 274.078 75,62

Pupuk Hayati Penetralisir TanahRealisasi Penyaluran

Jumlah

RencanaRealisasi TanamSasaran Awal Sasaran Akhir

3. Pelaksanaan PTT Kacang Hijau, Ubikayu, Ubijalar dan Pangan Alternatif

Pelaksanaan PTT kacang hijau tahun 2010 direncanakan di 9 provinsi (11kabupaten) dengan sasaran 110 ha, ubikayu di 15 provinsi (24 kabupaten) dengansasaran seluas 240 ha, ubijalar di 13 provinsi (26 kabupaten) dengan sasaranseluas 486 ha dan pangan alternatif yang terdiri dari kacang koro pedang,ganyong, garut, gembili dan talas di 6 provinsi (10 kabupaten) dengan sasaran 50ha. Realisasi pelaksanaan PTT kacang hijau mencapai 105 ha (95,45%), ubikayu220 ha (91,67%), ubijalar 476 ha (97,94%) dan pangan alternatif 50 ha (100%).

Tabel 14. Realisasi Pelaksanaan PTT Kacang Hijau, Ubikayu, Ubijalar dan PanganAlternatif Tahun 2010

Sasaran(Ha) (Ha) (%)

1 PTT Kacang Hijau 110 105 95,452 PTT Ubi Kayu 240 220 91,673 PTT Ubi Jalar 486 476 97,944 PTT Pangan Alternatif 50 50 100,00

- Kacang Koro Pedang 20 20 100,00- Ganyong 5 5 100,00- Garut 10 10 100,00- Gembili 5 5 100,00- Talas 10 10 100,00

RealisasiUraianNo.

Page 27: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 16

4. Demfarm Gandum dan Sorgum

a. Demfarm Gandum

Realisasi tanam demplot gandum sampai dengan bulan Nopember 2010 sudahmencapai 70 ha (70,00%) dari sasaran 100 ha terdiri dari 10 Kabupatenmasing-masing seluas 10 ha, Kabupaten yang belum tanam yaitu KabupatenRejang Lebong, Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten TTS, hal ini disebabkankarena benih sulit diperoleh dan juga akibat dari Dampak Perubahan Iklim(DPI). Sedangkan untuk tanam gandum secara keseluruhan (demplot danpengembangan) baru mencapai 162 ha atau (16,20%) dari rencana 1.000 ha,hal ini juga disebabkan karena kesulitan benih, curah hujan yang terlalu tinggiyang dikhawatirkan akan mempengaruhi pertanaman serta persaingan antarkomoditi terutama dengan sayuran yang dianggap petani memberikankeuntungan lebih karena air masih tersedia. Kebiasaan petani menanamgandum apabila sudah memasuki kemarau karena tanaman lain tidak bisatumbuh dengan baik. Rencana dan realisasi tanam melalui demplot danpengembangan dapat dilihat seperti pada tabel berikut.

Tabel 15. Rencana dan Realisasi Tanam Demplot Gandum Tahun 2010

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %Bengkulu 20 - - 20 - 40 - -

1 Rejang Lebong 10 - - 10 - - 20 - -2 Kepahiang 10 - - 10 - - 20 - -

Jawa Barat 10 10 100,00 100 5 110 15 13,643 Bandung 10 10 100,00 100 5 5,00 110 15 13,64

Jawa Tengah 20 20 100,00 170 7 190 27 14,214 Semarang 10 10 100,00 100 5 5,00 110 15 13,645 Karanganyar 10 10 100,00 40 2 5,00 50 12 24,006 Banjarnegara 30 - 30 - -

Jawa Timur 30 30 100,00 420 10 450 40 8,897 Malang 10 10 100,00 120 - - 130 10 7,698 Pasuruan 10 10 100,00 250 10 4,00 260 20 7,699 Probolinggo 10 10 100,00 20 - - 30 10 33,3310 Lumajang 30 - - 30 - -

Nusa Tenggara Timur 10 - - 150 10 6,67 160 10 6,2511 TTS 10 - - 100 - - 110 - -12 Manggarai 40 10 25,00 40 10 25,0013 Sumba Timur 10 - - 10 - -

Sulawesi Selatan 10 10 100,00 40 60 150,00 50 70 140,0014 Gowa 10 10 100,00 40 10 25,00 50 20 40,0015 Toraja Utara 10 - 1016 Luwu 10 - 1017 Luwu Timur 10 - 1018 Luwu Utara 10 - 1019 Enrekang 10 - 10

100 70 70,00 900 92 10,22 1.000 162 16,20

PengembanganNO

JUMLAH

TotalDemplotPROVINSI/KABUPATEN

Produksi gandum pada tahun 2010 ditargetkan sebesar 2.750 ton, luas panen950 ha dan produktivitas 28,75 ku/ha. Namun demikian produksi gandumtahun 2010 baru mencapai 158,38 ton atau (5,75%), pencapaian produksi inisangat rendah sekali karena luas panennya kecil yaitu seluas 114 ha (12,00%)dari sasaran 950 ha serta produktivitasnya juga tidak seperti harapan yaitusebesar 13,89 ku/ha (48,31%). Penyebab rendahnya produktivitas gandumyang diperoleh adalah akibat dari benih yang digunakan tidak berkualitas baikdan yang sangat berpengaruh adalah curah hujan yang tinggi menjelangpanen.

Page 28: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 17

Tabel 16. Produksi Gandum Tahun 2010

Bengkulu - - - - - - - - -1 Rejang Lebong - - - - - - - - -2 Kepahiang - - - - - - - - -

Jawa Barat 6.00 - 5.88 4.00 - 3.44 10 - 93 Bandung 6.00 9.80 5.88 4.00 8.60 3.44 10 9.32 9

Jawa Tengah 15.00 - 18.65 6.00 - 6.70 21 - 254 Semarang 8.50 12.00 10.20 4.00 11.00 4.40 13 11.41 145 Karanganyar 6.50 13.00 8.45 2.00 11.50 2.30 9 12.65 116 Banjarnegara - - - - - -

Jawa Timur 25.00 - 43.80 9.00 - 17.55 34 - 617 Malang 8.00 14.00 11.20 - - - 8 14.00 118 Pasuruan 9.00 22.00 19.80 9.00 19.50 17.55 18 20.75 379 Probolinggo 8.00 16.00 12.80 - - - 8 16.00 13

10 Lumajang - - - - - - -Nusa Tenggara Timur - - - - - - - - -

11 TTS - - - - - - - - -12 Manggarai - - - - - - -13 Sumba Timur - - - - - - -

Sulawesi Selatan 8.00 - 14.40 41.00 - 50.30 49 - 62.6914 Gowa 8.00 18.00 14.40 9.00 14.00 12.60 17 14.70 2515 Toraja Utara - 6.00 12.00 7.20 6 12.00 716 Luwu - 5.00 13.00 6.50 5 13.00 717 Luwu Timur - 8.00 12.00 9.60 8 12.00 1018 Luwu Utara - 7.00 12.00 8.40 7 12.00 819 Enrekang - 6.00 10.00 6.00 6 10.00 6

54.00 15.32 82.73 60.00 13.00 77.99 114.00 13.89 158.38

L. Panen(Ha)

Provitas(Ku/Ha)

Produksi(Ton)

Total

JUMLAH

NO PROVINSI/KABUPATEN L. Panen(Ha)

Produksi(Ton)

Demplot PengembanganProvitas(Ku/Ha)

Produksi(Ton)

L. Panen(Ha)

Provitas(Ku/Ha)

b. Demfam Sorgum

Realisasi tanam demplot sorgum sampai dengan bulan Nopember 2010 sudahterealisasi seluas 80 ha atau (80,00%) dari rencana seluas 100 ha. Kabupatenyang belum melaksanaan demplot adalah kabupaten Lampung Tengah danKabupaten Lamongan, berkemungkinan ke dua kabupaten tersebut tidakmelakukan penanaman, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 17. Rencana dan Realisasi Tanam Demplot Sorgum di 7 ProvinsiTahun 2010

Renc. Real. % Renc. Real. % Renc. Real. %Lampung

1 Lampung Tengah 10 - - 50 6 12.00 60 6 10.00Jawa Barat - -

2 Subang 10 10 100.00 2,010 105 5.22 2,020 115 5.693 Bandung 50 22 44.00 50 22 44.004 Ciamis 30 5 16.67 30 5 16.675 Bogor 40 28 70.00 40 28 70.00

Jawa Tengah - -6 Demak 10 10 100.00 800 458 57.25 810 468 57.787 Wonogiri 10 10 100.00 1,825 390 21.37 1,835 400 21.80

D.I. Yogyakarta - -8 Bantul 10 10 100.00 150 56 37.33 160 66 41.259 Gunung Kidul 10 10 100.00 100 510 510.0 110 520 472.73

Jawa Timur - -10 Pacitan 10 10 100.00 75 46 61.33 85 56 65.8811 Lumajang 10 - - 10 4 40.00 20 4 20.0012 Lamongan - 500 256 51.20 500 256 51.2013 Sampang 100 150 150.0 100 150 150.00

Nusa Tenggara Timur - -14 Sumba Timur 10 10 100.00 600 136 22.67 610 146 23.9315 Kupang 10 10 100.00 50 24 48.00 60 34 56.6716 Lembata 150 32 21.33 150 32 21.3317 Rote Ndao 150 48 32.00 150 48 32.0018 Belu 60 18 30.00 60 18 30.00

Sulawesi Utara - -19 Minahasa Selatan 150 39 26.00 150 39 26.00

100 80 80.00 6,900 2,333 33.81 7,000 2,413 34.47JUMLAH

NO PROVINSI /KABUPATEN

Demplot Pengembangan Total

Dari tabel diatas dapat juga dilihat bahwa realisasi tanam seluruhnya (demplotdan pengembangan) baru mencapai 2.413 ha atau (34,47%) dari sasaran

Page 29: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 18

7.000 ha. Hal ini disebabkan sulit mendapatkan benih yang berkualitassehingga petani tidak menanam sorgum tetapi menanam komoditi lain danjuga laporan dari daerah belum semuanya masuk.

Pada tahun 2010 sasaran produksi sorgum ditargetkan sebesar 21.600 ton,luas panen 6.650 ha dan produktivitas 32.50 ku/ha. Sementara itu produksisorgum tahun 2010 baru mencapai 5.723 ton (33,04%), pencapaian produksiini masih rendah sekali karena luas panennya juga kecil yaitu seluas 2.287 ha(41,15%) dari sasaran 6.650 ha serta produktivitasnya juga rendah yaitusebesar 26.08 ku/ha (lebih rendah 6.42 ku/ha). Penyebab rendahnyaproduktivitas gandum yang diperoleh adalah akibat dari benih yang digunakantidak berkualitas baik dan juga akibat curah hujan yang tinggi menjelangpanen. Bila dilihat data pada tabel dibawah ini produktivitas yang tinggi adalah30,20 ku/ha yang dicapai oleh kabupaten Bantul, selebihnya produktivitasyang dicapai berkisar 22,50 sampai 28,00 ku/ha. Produktivitas yang dicapai inimasih dapat ditingkatkan karena potensi hasil yang dapat dicapai sepertivarietas UPCA, Numbu dan lain-lain mencapai 35,00 ku/ha, data selengkapnyadapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 18. Produksi Sorgum Tahun 2010

L.Panen(Ha)

Provitas(Ku/Ha)

Produksi(Ton)

L.Panen(Ha)

Provitas(Ku/Ha)

Produksi(Ton)

L.Panen(Ha)

Provitas(Ku/Ha)

Produksi(Ton)

Lampung1 Lampung Tengah - - - 5 28.20 14 5 28.20 14

Jawa Barat - - -2 Subang 9 22.40 20.16 98 26.40 259 107 26.06 2793 Bandung - - 20 28.90 58 20 28.90 584 Ciamis - - 5 28.70 14 5 28.70 145 Bogor - - 24 28.00 67 24 28.00 67

Jawa Tengah - - - - -6 Demak 10 24.50 24.50 442 28.20 1,246 452 28.12 1,2717 Wonogiri 10 35.20 35.20 375 34.20 1,283 385 34.23 1,318

D.I. Yogyakarta - - - - -8 Bantul 10 30.20 30.20 48 30.20 145 58 30.20 1759 Gunung Kidul 10 27.50 27.50 495 15.00 743 505 15.25 770

Jawa Timur - - - - -10 Pacitan 9 25.60 23.04 39 23.00 90 48 23.49 11311 Lumajang - 24.60 - 4 21.50 9 4 21.50 912 Lamongan - - - 245 24.50 600 245 24.50 60013 Sampang - - 138 26.20 362 138 26.20 362

Nusa Tenggara Timur - - - - -14 Sumba Timur 9 22.60 20.34 131 20.20 265 140 20.35 28515 Kupang 9 24.70 22.23 22 22.00 48 31 22.78 7116 Lembata - 28 21.20 59 28 21.20 5917 Rote Ndao - 42 22.00 92 42 22.00 9218 Belu - 16 20.80 33 16 20.80 33

Sulawesi Utara - - - -19 Minahasa Selatan - 34 39.00 133 34 39.00 133

76 26.73 203 2,211 24.96 5,519 2,287 25.02 5,723

PROVINSI / KABUPATENDEMPLOT PENGEMBANGAN TOTAL

JUMLAH

NO

5. Pelatihan Pemandu Lapang (PL) SL-PTT

Pelaksanaan pelatihan pemandu lapang (PL) SL-PTT padi tahun 2010direncanakan untuk PL II (Provinsi) sebanyak 30 kali dan PL III (Kabupaten)sebanyak 378 kali, SL-PTT jagung PL II 23 kali, PL III 181, SL-PTT kedelai PL I 1kali, PL II 16 kali dan PL III 137 kali, SL-PTT kacang tanah PL I 1 kali, PL II 5 kalidan PL III 59 kali. Sampai dengan Desember 2010 pelatihan PL SL-PTT padi,jagung, kedelai dan kacang tanah sudah terealisasi 100%.

Page 30: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 19

6. Pelatihan Teknis Kacang Hijau/Ubikayu/Ubijalar

Pelaksanaan pelatihan teknis non palagung (kacang hijau/ubikayu/ubijalar) sampaidengan Desember 2010 sudah terealisasi 11 kali (100%) dari sasaran sebanyak 11unit.

B. Pengembangan Sarana Produksi

1. Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Penyaluran pupuk Urea pada bulan Januari s.d Desember 2010 mencapai4.279.901 ton atau 86,80% dari rencana setahun, pupuk SP-36 mencapai 644.858ton atau 75,87% dari rencana setahun, pupuk ZA mencapai 713.765 ton atau84,00% dari rencana setahun, pupuk NPK mencapai 1.473.345 ton atau 70,16%dari rencana setahun, dan pupuk organik mencapai 246.130 ton atau 32,82 % darirencana setahun.

Tabel 19. Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2010

Rencana Realisasi %(Ton) (Ton) Realisasi

Urea 4.931.000 4.279.901 86,80SP-36 850.000 644.858 75,87ZA 849.749 713.765 84,00NPK 2.100.000 1.473.345 70,16Organik 750.000 246.130 32,82Jumlah 9.480.749 7.357.999 77,61

Jenis Pupuk

2. Bantuan Langsung Pupuk (BLP) APBN

Bantuan Langsung Pupuk (BLP) adalah paket bantuan pupuk yang terdiri daripupuk NPK 100kg/ha, Pupuk Organik Granul (POG) 300 kg/ha dan Pupuk OrganikCair (POC) 2 liter/ha yang diberikan kepada kelompok tani tanaman panganterutama penerima Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) padi pada arealSekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman dan sumberdaya Terpadu (SL-PTT).

Bantuan langsung pupuk (BLP) APBN tahun 2010 untuk Pupuk Organik Granul(POG) sebanyak 317.159 ton atau 99,14% dari target 319.919 ton, Pupuk OrganikCair (POC) 2.132.790 liter atau 99,14% dari target 2.132.790 liter dan NPK105.720 ton atau 99,14% dari target 106.640 ton dengan luas areal seluas1.066.395 ha.

Tabel 20. Realisasi Penyaluran BLP APBN Tahun 2010

Luas(Ha) Rencana Realisasi %

1 Pupuk Organik Granul (POG) Ton 319.919 317.159 99,142 Pupuk Organik Cair (POC) 1.066.395 Liter 2.132.790 2.114.393 99,143 NPK Ton 106.640 105.720 99,14

SatuanJumlah

No. Uraian

Page 31: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 20

3. Bantuan Langsung Pupuk (BLP) APBN-P

Bantuan langsung pupuk (BLP) APBN-P tahun 2010 telah disalurkan seluruhnya(100%) dari rencana yaitu Pupuk Organik Granul (POG) sebanyak 19.834 tonPupuk Organik Cair (POC) 132.224 liter dan NPK 6.611 ton dengan luas arealseluas 66.112 ha, yang dilaksanakan di enam provinsi.

Tabel 21. Realisasi Penyaluran BLP APBN-P Tahun 2010

Luas(Ha) Rencana Realisasi %

1 Pupuk Organik Granul (POG) Ton 19.834 19.834 100,002 Pupuk Organik Cair (POC) 66.112 Liter 132.224 132.224 100,003 NPK Ton 6.611 6.611 100,00

No. Uraian SatuanJumlah

4. Kegiatan Pemulihan Kesuburan Lahan Sawah Berkelanjutan

Dalam rangka peningkatan produktivitas lahan pertanian/kelestarian lingkungansekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik dalam mendukungpeningkatan produksi komoditas pertanian, maka dalam APBN-P tahun 2010dialokasikan anggaran untuk mendukung kegiatan pemulihan kesuburan lahanpertanian, yang akan difokuskan pada lahan-lahan sawah yang mengalamidegradasi berat yang luasnya telah mencapai 1,7 juta ha (data Badan LitbangPertanian) dengan memanfaatkan pengembalian limbah pertanian menggunakanteknologi dekomposer/pengomposan yang lebih cepat dan tepat. KegiatanPemulihan Kesuburan Lahan/PKLSB tahun 2010 dilaksanakan pada daerah sentraproduksi padi di 8 (delapan) provinsi yaitu Provinsi Sumatera Barat, SumateraSelatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, danSulawesi Selatan, yang mengalami degradasi kesuburan lahan sawahsebagaimana peta indikatif Sebaran Lahan Sawah Terdegradasi dari BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian dengan luas areal sebesar 855.000 ha.Alokasi paket bantuan pelaksanaan kegiatan Pemulihan Kesuburan Lahan/PKLSBper ha berdasarkan Permentan Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2010 yaitudekomposer sebanyak 2 kg dan pupuk hayati 400 gr, dan sebagai penjabaran atasPedoman Umum Pemulihan Kesuburan Lahan telah terbit Surat KeputusanDirektur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 24/HK.310/C/9/2010 tentang PetunjukTeknis Pelaksanaan Pemulihan Kesuburan Lahan. Pada tanggal 17 September2010 telah dilaksanakan uji coba pengomposan jerami dengan menggunakanbiodekomposer di halaman kantor Direktorat Sarana Produksi-Direktorat JenderalTanaman Pangan serta telah dilakukan pengambilan sampel dekomposer danpupuk hayati pada pabrik mitra PT Berdikari (Persero) untuk selanjutnya dilakukanuji mutu di Laboratorium Balai Penelitian Tanah.

Realisasi penyaluran bantuan kegiatan Pemulihan Kesuburan Lahan/PKLSB tahun2010 sampai dengan Desember 2010 untuk dekomposer mencapai 1.710 ton(100,00%) dari rencana 1.710 ton dan pupuk hayati 341 ton (99,90%) darirencana 342 ton dengan sasaran areal 855.000 ha.

Page 32: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 21

Tabel 22. Realisasi Penyaluran Bantuan Pemulihan Kesuburan Lahan Tahun 2010

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %1. Banten 88.750 177.500 200.854 113,16 35.500 40.174 113,172. Jabar 150.649 301.298 447.558 148,54 60.260 89.518 148,553. Jateng 219.168 438.336 173.989 39,69 87.667 34.798 39,694. DI.Y 5.388 10.776 11.966 111,04 2.155 2.393 111,035. Jatim 229.114 458.228 588.806 128,50 91.646 117.761 128,506. Sulsel 72.711 145.422 138.780 95,43 29.084 27.756 95,437. Sumbar 65.252 130.504 92.418 70,82 26.101 18.484 70,828. Sumsel 23.968 47.936 55.581 115,95 9.587 10.788 112,53

855.000 1.710.000 1.709.952 100,00 342.000 341.672 99,90JUMLAH

No. PropinsiPELAKSANAAN PKL

Sasaran Areal(ha)

Dekomposer (kg) Pupuk Hayati (kg)

5. Perkembangan Realisasi RP3O TA 2010

Untuk mendorong pengembangan pupuk organik secara in situ oleh kelompoktani, pada tahun 2010 Pemerintah memfasilitasi penyediaan RP3O sebanyak 200unit untuk kelompok tani di 31 Provinsi di 200 Kabupaten. Paket bantuan RP3Osebesar Rp 85 juta/unit, untuk:- Pembangunan RP3O (50 juta)- Pengadaan APPO (25 juta)- Sarana pendukung lainnya, seperti dekomposer dll (10 juta)

Realisasi RP3O sampai dengan Desember 2010 mencapai 140 unit atau 70% daritarget 200 unit dengan rincian seperti tertera pada tabel berikut.

Tabel 23. Realisasi Pengadaan RP3O Tahun 2010Rencana Realisasi %

(Unit) (Unit) Realisasi1 Aceh 3 1 33,332 Sumatera Utara 12 12 100,003 Sumatera Barat 7 4 57,144 Riau 5 5 100,005 Jambi 5 1 20,006 Bangka Belitung 2 2 100,007 Bengkulu 5 4 80,008 Sumatera Selatan 8 4 50,009 Lampung 6 4 66,6710 Banten 4 4 100,0011 Jawa Barat 13 9 69,2312 Jawa Tengah 14 9 64,2913 D. I. Yogyakarta 3 3 100,0014 Jawa Timur 15 10 66,6715 Kalimantan Barat 4 4 100,0016 Kalimantan Tengah 5 1 20,0017 Kalimantan Selatan 6 5 83,3318 Kalimantan Timur 6 4 66,6719 Gorontalo 5 3 60,0020 Sulawesi Utara 8 6 75,0021 Sulawesi Tengah 5 3 60,0022 Sulawesi Selatan 13 13 100,0023 Sulawesi Barat 2 2 100,0024 Sulawesi Tenggara 8 5 62,5025 Bali 4 4 100,0026 Nusa Tenggara Barat 3 2 66,6727 Nusa Tenggara Timur 13 7 53,8528 Maluku 4 4 100,0029 Maluku Utara 4 - -30 Papua 5 5 100,0031 Papua Barat 3 - -

200 140 70,00

No. Provinsi

Jumlah

Page 33: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 22

6. Kegiatan Pengawasan Pupuk dan Pestisida

a. Pengawasan Pupuk

Modus penyimpangan/kasus pupuk yang sering terjadi adalah peredaranpupuk illegal atau tidak terdaftar, pupuk palsu dan pupuk yang habis masaberlaku izinnya, khusus pupuk bersubsidi antara lain penggantian karung(repacking), penjualan pupuk di atas Harga Eceran tertinggi (HET) danperembesan ke wilayah lain.

Pada tahun 2010 penyimpangan/kasus pupuk bersubsidi sebanyak 50kasus dan non subsidi sebanyak 10 kasus. Penyimpangan/kasus yangterjadi antara lain : harga di atas Harga Eceran tertinggi (HET) (17 kasus),pengeluaran pupuk bersubsidi di luar wilayah tanggung jawab (6 kasus),rembesan (1 kasus), penggantian karung (5 kasus), penjualan pupuksecara paket (3 kasus), penimbunan dan penyelundupan (9 kasus),kelangkaan (2 kasus) dan lain-lain (7 kasus).

Tabel 24. Kasus Penyimpangan Pupuk Tahun 2010

No. Kasus/Penyimpagan JumlahA. Pupuk Bersubsidi1 Harga diatas HET 172 Pengeluaran pupuk bersubsidi di luar wilayah tanggung jawab 63 Rembesan ke perkebunan besar atau industri 14 Penggantian karung dari pupuk bersubsidi menjadi non subsidi 55 Kelangkaan pupuk 26 Penjualan pupuk secara paket 37 Penimbunan dan penyelundupan 98 Lain-lain 7

Jumlah 50B. Pupuk Non Subsidi1 Pupuk ilegal 22 Pupuk palsu 83 Pupuk yang telah habis masa berlaku izin pendaftarannya 0

Jumlah 10

Penyaluran pupuk bersubsidi dengan sistem pola tertutup (RDKK) ditingkat lapang masih mengalami kendala, petugas maupun petani kurangmemahami tentang RDKK. Untuk perbaikan penyaluran pupuk bersubsidimelalui sistem tertutup dengan menggunakan RDKK perlu dukungan darisemua pihak terutama Dinas Pertanian Kabupaten, Dinas Perdagangan,Kepala Cabang Dinas, KP3 dan Penyuluh Pertanian, sehingga penerapanpenyaluran pupuk bersubsidi dengan menggunakan RDKK dapat berjalandengan baik.

Harga pupuk khususnya pupuk urea sering di atas Harga Eceran Tertinggi(HET) terutama bila terjadi kelangkaan pasokan dari distributor, sehinggastok di lapangan kurang, sementara kebutuhan petani serempak. Langkahyang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan ini adalah meningkatkankoordinasi antara Dinas/ Instansi terkait dengan produsen dan distributor.

Dosis pemupukan di tingkat petani belum sesuai dengan rekomendasi yangdianjurkan. Pada umumnya pemakaian pupuk urea berlebihan sehinggaselalu terjadi kelangkaan pupuk urea di lapangan. Sementara itu petani

Page 34: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 23

juga kurang berminat melakukan pemupukan berimbang, dan beberapapetani masih menggunakan jenis pupuk yang kandungan unsur haranyasama sehingga ada unsur pemborosan.

Masih adanya petani yang mendapatkan pupuk di kios tidak resmi. Hal inidisebabkan karena pengecer resmi jauh dari lokasi pertanian. Di sampingitu masih adanya petani yang belum masuk ke dalam kelompok tani,sehingga ketika petani membutuhkan / membeli pupuk tidak tercoverdalam RDKK harus menunggu antrian setelah kelompok tani dilayani.

b. Pengawasan Pestisida

Modus penyimpangan / kasus pestisida yang sering terjadi di beberapadaerah antara lain: peredaran berbagai jenis pestisida yang tidak terdaftarbaik produksi dalam negeri maupun impor. Selain itu, beredar pulapestisida yang telah habis masa berlaku izin pendaftaran, peredaranpestisida yang memperluas penggunaan atau melanggar pelabelan yangtidak sesuai dengan izin pendaftaran dan pestisida palsu. Bentukpenyimpangan lain diantaranya adanya kios-kios yang menjual bebaspestisida terbatas kepada pengguna yang belum mengikuti pelatihanbersertifikat.

Kasus Penyimpangan pestisida yang terjadi pada tahun 2010 sebanyak 222kasus. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi adalah pestisida yangtidak terdaftar sebanyak 69 kasus, pestisida yang telah habis masa berlakuizin pendaftarannya 74 kasus, pemakaian pestisida yang tidak sesuai izinpendaftaran 25 kasus, pestisida palsu 6 kasus, label pestisida tidak sesuaiterdaftar 1 kasus, keracunan pestisida 6 kasus dan pewadahan kembali(repacking) 11 kasus. Secara rinci dapat dilihat seperti tabel berikut :

Tabel 25. Kasus Penyimpangan Pestisida Tahun 2010

No. Kasus/Penyimpagan Jumlah1 Pestisida yang dilakukan pewadahan kembali 112 Pestisida tidak terdaftar/ilegal 693 Pestisida yang telah habis masa berlaku izin pendaftarannya 744 Label pestisida tidak sesuai dengan pendaftaran 15 Pestisida tidak sesuai dengan izin penggunaan 256 Pestisida yang dipalsukan 67 Kasus keracunan pestisida 36

Jumlah 222

Masih ditemukan peredaran pestisida yang sudah habis izinnya dankadaluarsa. Untuk itu perlu penegasan kewajiban pemegang pendaftarandalam pencantuman masa kadaluarsa pada label produk pestisida.

Beberapa pedagang masih mengemas kembali (repacking) pestisida yangsudah dikemas dalam kemasan khusus, menjadi kemasan yang lebih kecildan bahan kemasan yang kurang memadai seperti botol aqua.Perdagangan semacam ini cukup diminati karena harga pestisida ecerantersebut lebih murah.

Page 35: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 24

Dari sisi penggunaan pestisida di tingkat petani pun terdapat cukup banyakpenyimpangan seperti : penggunaan pestisida dengan mencampur 2 ataulebih formulasi pestisida, cara aplikasi pestisida yang tidak mengindahkanaspek keamanan (tidak menggunakan alat pelindung diri seperti sarungtangan, masker, dan lain-lain), dan penggunaan pestisida melebihi dosisagar hasil dapat dilihat langsung. Sementara itu bagi petani yang lemahekonominya pada umumnya mencari pestisida berharga murah, sehinggasering mendapatkan pestisida palsu, atau yang sudah dicampur bahan lain.

Mengingat sifatnya yang berbahaya dan beracun, maka pengelolaanpestisida di tingkat pengadaan, peredaran, penyimpanan, penggunaandan pemusnahan harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan,sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dengandampak negatif yang sekecil-kecilnya. Untuk itu pihak-pihak yangberkecimpung dalam pengelolaan pestisida mulai dari pengadaan sampaidengan penggunaan seperti pemegang pendaftaran, penyalur, penjual/kioshingga pengguna wajib mentaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Analisa Pupuk dan Pestisida

Analisa sampel pupuk dan pestisida dilaksanakan untuk mengetahuikesesuaian kadar hara atau bahan aktif yang dikandung pupuk atau pestisidasesuai dengan yang tercantum pada label. Hasil analisa sampel pupuk danpestisida yang beredar dilapangan sebagai berikut :

Analisa Pupuk

Analisa pupuk yang telah dilakukan pada tahun 2010 sebanyak 22 merekpupuk. Analisa dilakukan di Laboratorium Balai Pengujian Mutu ProdukTanaman (BPMPT), Ditjen Tanaman Pangan dan Laboratorium BalaiPenelitian Tanah Bogor. Sampel pupuk yang diuji berasal dari hasilpemantauan lapang dari daerah. Hasil analisa sampel tersebut yaitusebanyak 7 sampel pupuk yang diuji (32%) sesuai dengan kandungankadar hara yang terdaftar, 11 sampel yang diuji (50%) tidak sesuai dengankandungan kadar hara yang terdaftar dan 4 sampel yang diuji (18%) tidakterdaftar di Kementerian Pertanian.

Analisa Pestisida

Pada tahun 2010 telah dilakukan analisa sampel pestisida sebanyak 39formulasi. Analisa dilakukan di Laboratorium Balai Pengujian Mutu ProdukTanaman (BPMPT), Ditjen Tanaman Pangan. Hasil analisa sampel tersebutadalah 27 sampel pestisida yang diuji (69%) sesuai dengan kandunganbahan aktif yang terdaftar dan 12 formulasi (31%) tidak sesuai dengankandungan bahan aktif yang terdaftar, berdasarkan batas toleransimaksimum dalam Permentan Nomor 45/Permentan/SR.140/10/2009.

Page 36: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 25

7. Kegiatan Pengawasan Pupuk Melalui Kartu Kendali/Smart Card

Uji coba pengembangan sistem monitoring dengan menggunakan kartu kendali(Smart Card) pupuk dan benih bersubsidi telah dilaksanakan tahun 2007 di 6(enam) kabupaten yaitu Kabupaten Purwakarta (Jawa Barat), Batang (JawaTengah), Sleman (DI Yogyakarta), Badung (Bali), Maros (Sulawesi Selatan),dan Ogan Komering Ulu (Sumatera Selatan). Sedangkan tahun 2008dikembangkan pada 9 (sembilan) kabupaten yaitu Kabupaten Langkat(Sumetera Utara), Lampung Selatan (Lampung), Serang (Banten), Karawang(Jawa Barat), Bantul (DI Yogyakarta), Nganjuk (Jawa Timur), Hulu SungaiTengah (Kalimantan Selatan), Pinrang (Sulawesi Selatan), dan Lombok Timur(Nusa Tenggara Barat ). Total tahun 2007 dan 2008 di 12 provinsi pada 15kabupaten meliputi 264 kecamatan, 1.482 kios dan 17.909 kelompok tani,dengan rincian seperti tabel berikut :

Dalam uji coba pelaksanaan penyaluran pupuk dan benih bersubsidi dengankartu kendali (smart card), petani wajib menyampaikan rencana kebutuhanpupuk secara berkelompok dengan menggunakan RDKK sebagai input ke dalamsistem monitoring yang dikembangkan.

Selanjutnya petani melalui kelompok tani yang telah menyusun RDKK hanyadapat membeli pupuk pada kios pengecer resmi yang ditetapkan.

Tabel 26. Lokasi Uji Coba Penyaluran Pupuk Bersubsidi Menggunakan KartuKendali/Smart Card Tahun 2007 dan 2008

No Provinsi No Kabupaten Kecamatan Kios Kel Tani1 Sumut 1 Langkat 20 89 1.3072 Sumsel 2 OKU Timur 20 96 1.2903 Lampung 3 Lamp Selatan 17 129 2.8534 Banten 4 Serang 28 122 1.3235 5 Purwakarta 17 68 496

6 Karawang 29 254 2.3226 Jateng 7 Batang 15 94 8867 8 Sleman 17 62 882

9 Bantul 17 53 1.0458 Jatim 10 Nganjuk 19 129 1.4509 Bali 11 Badung 6 25 15210 NTB 12 Lombok Timur 20 203 1.43411 Kalsel 13 HST 11 19 67212 Sulsel 14 Maros 14 65 628

15 Pinrang 12 86 1.169 264 1.482 17.909

Jabar

DIY

Jumlah

a. Hasil Pelaksanaan

Pelaksanaan uji coba penyaluran pupuk bersubsidi secara tertutup denganmenggunakan uji coba sistem pengawasan menggunakan kartukendali/smart card telah berjalan dengan baik, khususnya untukpengawasan pupuk bersubsidi di sebagian besar lokasi uji coba mulaitahun 2007 dan 2008.

Seluruh kelengkapan peralatan sistem pengadaan tahun 2007 dan 2008baik berada di lokasi kantor Pusat maupun kios dan kelompok tani dalamkeadaan lengkap.

Page 37: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 26

b. Kendala Dan Permasalahan

Teknis

Pada beberapa lokasi, sistem sering tidak bisa digunakan secara optimalkarena sinyal jaringan kurang kuat.

Peralatan server (di pusat) membutuhkan suplai aliran listrik berdayabesar secara terus-menerus. Apabila terganggu akan menghambatpemantauan secara online.

Kerusakan pada alat sering terjadi dan petugas di kios tidak segera laporke petugas dinas kabupaten.

Setelah berakhirnya kontrak dengan pihak ke tiga tidak ada maintenaceterhadap peralatan tersebut.

Sumber Daya Manusia

Beberapa pemilik kios (usia dan tingkat pendidikan sangat variatif),kurang memahami dalam mengoperasionalkan alat EDC (Electronic DataCapture).

Petugas Dinas Kabupaten maupun produsen belum sepenuhnyamenguasai penggunaan teknologi smart card, sehingga apabila terjadipermasalahan di lapangan tidak dapat segera diatasi dan tidak dapatdiselesaikan dengan tuntas.

Petani belum terbiasa melakukan transaksi pembelian pupuk bersubsididengan menggunakan kartu kendali/smart card, karena dianggapkurang praktis.

Petani dalam membeli benih dan pupuk bersubsidi belum bersama-samasedangkan kartu hanya satu berada pada ketua kelompok, sehinggasering terjadi kelambatan bagi petani lain dalam bertransaksi.

Belum semua petani bergabung dalam kelompok tani, pada umumnyahanya kelompok tani tanaman pangan.

Koordinasi

Koordinasi dengan instansi terkait belum berjalan dengan baik, sehinggapelaksanaan uji coba penyaluran benih dan pupuk bersubsidimenggunakan kartu kendali/smart card belum optimal.

Pelaksanaan Nota Kesepahaman yang dilaksanakan pada tanggal 18Desember 2007 antara Direktur Jenderal Tanaman Pangan denganDirektur Utama BUMN sebagai produsen pupuk dan benih sebagaipelaksana subsidi belum dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Pendanaan

Sumber dana pelaksanaan kegiatan uji coba penyaluran benih danpupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu kendali/smart card tahun2007, 2008 dan 2009 dari APBN sedangkan dana kelanjutanpelaksanaan uji coba tersebut belum tersedia.

Belum tersedianya dana langganan GPRS Telkomsel dan Lintasarta yangrelatif mahal yaitu sebesar Rp. 691,2 juta. Disamping itu dana

Page 38: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 27

pemeliharaan peralatan, pelatihan, pembinaan, dan monitoring sertapenyusunan RDKK juga belum tersedia.

c. Saran Dan Tindak Lanjut

Penetapan lokasi peralatan harus tepat dengan mempertimbangkankekuatan sinyal/jaringan Telkomsel.

Menyediakan suplai listrik yang cukup untuk menjaga server (di pusat) agarbisa bekerja secara kontinyu.

Setiap tahun perlu adanya maintenance terhadap peralatan tersebut. Pelatihan secara kontinyu bagi pemilik kios dan petugas dari Dinas Pertanian

perlu dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan-permasalahan berkaitandengan operasional alat di lapangan.

Perlu meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dan BUMN pelaksanasubsidi dalam mendukung pelaksanaan kartu kendali/smart card.

Perlu dukungan dana yang cukup untuk langganan GPRS melalui Telkomsel,pemeliharaan peralatan, pelatihan, pembinaan, dan monitoring sertapenyusunan RDKK.

Perlu adanya pembagian peran dan tanggungjawab masing-masing instansiyang terkait baik pusat, provinsi dan kabupaten dalam bentuk KeputusanMenteri Pertanian.

8. Pengembangan Alsintan

Pemanfaatan/pendayagunaan alsintan secara tepat dan selektif sesuai spesifiklokasi perlu dilaksanakan dalam upaya mengatasi kendala-kendala yang adadalam penerapan mekanisasi pertanian. Pemilihan alsintan dan pemanfaatannyasesuai dengan kondisi fisik, sosial dan ekonomi setempat secara baik dan benardiperlukan agar benar-benar optimal penggunaannya.

Penerapan teknologi mekanisasi pertanian dalam agroindustri sudah merupakankeharusan untuk mengatasi adanya keterbatasan daya dan kapasitas kerjamanusia dalam beberapa tahapan proses produksi. Penerapan alat dan mesinpertanian yang tepat dan sesuai harus didasarkan pada kondisi lahan dan sosialbudaya petani. Aplikasi alat dan mesin pertanian akan memberikan banyakmanfaat antara lain memenuhi kebutuhan tenaga kerja, memenuhi jadwal waktutanam dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

Dengan demikian, pembinaan dan pengembangan alat dan mesin pertanian dalamupaya mendukung keberhasilan pencapaian pembangunan pertanian perludilaksanakan. Untuk itu diperlukan dukungan strategi pembinaan danpengembangan alat dan mesin pertanian yang berkelanjutan dan terarah yangmelibatkan seluruh stake holder yang terkait.

a. Pilot Project UPJA Center

Di Tahun 2010 upaya yang telah dilakukan pemerintah dalammengembangkan UPJA antara lain yaitu : bantuan alsintan untuk Pilot ProjectUPJA Center di 30 provinsi di 30 kabupaten, dengan jumlah UPJA masing-

Page 39: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 28

masing 1 (satu) UPJA per provinsi. Saat ini kegiatan UPJA Center telahterealisasi seluruhnya di 30 provinsi (100%).

Tabel 27. Realisasi Pilot Project Pengembangan Alsintan Tahun 2010

Rencana Realisasi1 N. Aceh Darussalam 1 1 1002 Sumatera Utara 1 1 1003 Sumatera Barat 1 1 1004 Riau 1 1 1005 Kepulauan Riau 1 1 1006 Jambi 1 1 1007 Sumatera Selatan 1 1 1008 Bangka Belitung 1 1 1009 Bengkulu 1 1 100

10 Lampung 1 1 10011 Banten 1 1 10012 DKI. Jakarta 1 1 10013 Jawa Barat 1 1 10014 Jawa Tengah 1 1 10015 D.I.Yogyakarta 1 1 10016 Jawa Timur 1 1 10017 Bali 1 1 10018 Nusa Tenggara Barat 1 1 10019 Nusa Tenggara Timur 1 1 10020 Kalimantan Barat 1 1 10021 Kalimantan Selatan 1 1 10022 Kalimantan Tengah 1 1 10023 Kalimantan timur 1 1 10024 Sulawesi Utara 1 1 10025 Gorontalo 1 1 10026 Sulawesi Tenggara 1 1 10027 Sulawesi Selatan 1 1 10028 Sulawesi Tengah 1 1 10029 Sulawesi Barat 1 1 10030 Maluku 1 1 100

30 30 100,00 T O T A L

Pilot ProjectPROVINSINO. Persentase (%)Untuk UPJA Profesional

b. BUMA dan BAKAL Penguatan UPJA

BUMA dan BAKAL di luar Pilot Project diperuntukkan bagi UPJA tingkat pemulaatau berkembang sebanyak 320 UPJA penerima. Dari rencana 320 UPJA yangtelah terealisasi 297 UPJA (92,81%) dengan rencana penerimaan bantuanalsintan sejumlah 1.872 paket, terealisasi 1.680 paket (89,74%). Capaianrealisasi tersebut dikarenakan laporan dari kabupaten belum disampaikan keProvinsi dan Pusat.

Page 40: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 29

Tabel 28. Realisasi BUMA BAKAL diluar Pilot Project pengembangan Alsintan2010

Rencana Realisasi1 NAD 7 5 71,432 SUMUT 15 14 93,333 SUMBAR 7 7 100,004 RIAU 8 6 75,005 JAMBI 5 2 40,006 BABEL 2 - -7 SUMSEL 10 10 100,008 BENGKULU 2 2 100,009 LAMPUNG 7 7 100,0010 JABAR 45 45 100,0011 JATENG 67 58 86,5712 DIY 6 6 100,0013 JATIM 65 65 100,0014 BANTEN 2 2 100,0015 KALBAR 4 4 100,0016 KALTENG 3 2 66,6717 KALSEL 4 4 100,0018 KALTIM 6 6 100,0019 SULUT 5 5 100,0020 SULTENG 10 10 100,0021 SULSEL 1 1 100,0022 SULTRA 6 6 100,0023 SULBAR 4 4 100,0024 GORONTALO 5 5 100,0025 BALI 5 5 100,0026 NTB 7 6 85,7127 NTT 9 9 100,0028 MALUKU 2 - -29 PAPUA BARAT 1 1 100,00

320 297 92,81J U M L A H

NO. PROVINSI Persentase (%)Diluar Pilot Project

Untuk Penguatan UPJA

c. Bantuan Alsin APBN-P 2010

Pelaksanaan bantuan alsintan APBN-P TA 2010

Dengan meningkatnya permintaan alsintan oleh masyarakat petani,sedangkan harga alsintan masih belum terjangkau petani, makapemerintah terus berupaya memfasilitasi kebutuhan tersebut, antara lainmelalui bantuan alsintan APBN-P meliputi traktor roda 2 (dua) dan pompaair irigasi ukuran 4 (empat) inchi. Bantuan traktor roda dua sejumlah 3.395unit pada 299 kabupaten/kota di 32 provinsi dan pompa air sejumlah 3.300unit pada 292 kabupaten/kota di 31 provinsi. Bantuan ini diberikan kepadakelompok tani/gabungan kelompok tani dalam rangka mendukung upayapencapaian sasaran produksi pertanian dan pendapatan petani melaluipemanfaatan alsintan tersebut.

Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Bantuan Alsintan APBN-P 2010

Untuk memantapkan program pembangunan tanaman pangan melaluidukungan kebijakan pengembangan alsintan, maka pada tahun 2010Pemerintah Pusat memberikan bantuan alsintan melalui APBN-P.Penyediaan bantuan alsintan merupakan salah satu wujud kepedulianPemerintah Pusat kepada petani dalam rangka mengembangkan alat danmesin pertanian di seluruh wilayah Indonesia.

Agar pelaksanaan berjalan dengan baik dan lancar, maka dilakukanpertemuan Koordinasi Pelaksanaan Bantuan Alsintan APBN-P 2010 pada

Page 41: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 30

tanggal 28 sampai dengan 30 September 2010 di Hotel Aston Tropicana,Bandung, Provinsi Jawa Barat. bertujuan untuk melakukan koordinasi sertamemberikan petunjuk dan arahan kepada petugas Dinas Pertanian Provinsidi lapangan dalam pelaksanaan penyaluran bantuan alsintan APBN-PTahun Anggaran 2010.

9. Kebijakan Peraturan yang ditetapkan pada Tahun 2010 yang berkaitandengan pupuk, pestisida dan alsin

a. Permentan No. 50/Permentan/SR.130/11/2009 tentang Kebutuhan dan HargaEceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian TahunAnggaran 2010 serta perubahannya (Permentan Nomor. 22/Permentan/SR.130/2/2010, Permentan Nomor 32/Permentan/SR.130/4/2010 danPermentan Nomor 49/Permentan/SR.130/9/2010)

b. Permentan Nomor 37/Permentan/SR.130/5/2010 juncto Permentan No. 50/Permentan/SR.130/9/2010 tentang Pedoman Umum Bantuan Langsung PupukTahun Anggaran 2010

c. Permentan Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2010 tentang Pedoman UmumPemulihan Kesuburan Lahan Tahun Anggaran 2010

d. Permentan Nomor 47/Permentan/OT.140/8/2010 tentang Pedoman UmumKegiatan Penggerak Membangun Desa (PMD) Tahun 2010

e. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3651/Kpts/KP.450/11/2010 tentangPenetapan Penerima Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun2010

f. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Nomor I.SET/SK/531/IX/2010 tentangTim Penyusun Referensi Harga Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran BLP TA2010

g. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran No, I.SET/SK.151/IV/2010 tentang TimPemeriksa Barang Pengadaan dan Penyaluran Kegiatan BLP Tahun 2010

h. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran No.I.SET/SK.154/IV/2010 tentang TimVerifikasi Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran BLP TA 2010

C. Pengembangan Perbenihan

1. Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih

a. Sertifikasi

Areal sertifikasi benih (BD, BP dan BR) tahun 2010 (MT. 2009/2010 dan MT.2010) untuk komoditi tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, kacang tanahdan kacang hijau) seluruhnya 140.577 ha. Apabila dilihat dari komoditasnyasebagian besar 64,02% adalah areal sertifikasi padi; 14,35% areal sertifikasijagung; 17,51% areal sertifikasi kedelai dan 4,12% areal sertifikasi kacanghijau dan kacang tanah. Pelaksanaan penangkaran benih selama tahun 2010adalah sebagai berikut:

Page 42: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 31

- Penangkaran benih padi seluas 89.998 ha, dengan produksi benih yangmemenuhi standar mutu sebanyak 196.005 ton.

- Penangkaran benih jagung seluas 20.168 ha, dengan produksi benih yangmemenuhi standar mutu sebanyak 51.058 ton.

- Penangkaran benih kedelai seluas 24.617 ha, dengan produksi benih yangmemenuhi standar mutu sebanyak 17.743 ton.

- Sedangkan pada benih kacang-kacangan lainnya yaitu kacang tanah dankacang hijau luas penangkaran benihnya relatif kecil, yaitu pada kacangtanah seluas 5.635 ha, dengan produksi benih yang memenuhi standarmutu sebanyak 6.455 ton dan pada kacang hijau seluas 159 ha, denganproduksi benih yang memenuhi standar mutu sebanyak 749 ton.

b. Inventarisasi Penyebaran Varietas

Dalam rangka mengetahui tingkat penggunaan varietas unggul oleh petani,maka pengawas benih pada UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benihmelakukan pendataan tentang penggunaan varietas pada pertanaman petani.Hasil inventarisasi penyebaran varietas sangat bermanfaat dalam upayapeningkatan produktivitas/produksi dan kualitas hasil melalui peningkatanpenggunaan benih varietas unggul bermutu.

1) Padi

Penyebaran varietas padi pada TA. 2010 yang meliputi MT.2010/2011 danMT.2010 sampai dengan akhir Desember 2010 seluas 13.808.421 ha,sebagian besar (77,96%) telah menggunakan varietas unggul yang potensiproduksinya tinggi (VPT), hanya sebagian kecil (9,41%) menggunakanvarietas unggul yang potensi produksinya sedang (VPS), dan sebesar(12,63%) masih menggunakan varietas yang potensi produksinya rendah(VPR).

Tabel 29. Penyebaran Varietas Padi TA. 2010

Luas Pertanaman(Ha)

1 VPT 10.765.046 77,962 VPS 1.299.372 9,413 VPR 1.744.003 12,63

13.808.421 100,00

No. Golongan %

JumlahKet: VPT : Varietas produksi tinggi

VPS: Varietas produksi sedangVPR: Varietas produksi rendah

Varietas yang dominan dipertanaman adalah: Ciherang (+ 28,49%), IR 64(11,38%), Cigeulis (6,03%).

2) Jagung

Penyebaran varietas jagung pada TA. 2010 seluas 4.351.579 ha, dimanasebagian besar telah menggunakan varietas yang potensi produksinyatinggi (VPT) yaitu sebesar 71,06%, menggunakan varietas potensi produksi

Page 43: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 32

sedang (VPS) sebesar 0,75% yang masih menggunakan varietas potensiproduksinya rendah (VPR) sebesar 28,19%.

Tabel 30. Penyebaran Varietas Jagung TA. 2010

Luas Pertanaman(Ha)

1 VPT 3.092.232 71,062 VPS 32.637 0,753 VPR 1.226.710 28,19

4.351.579 100,00

No. Golongan %

Jumlah

Dari pertanaman jagung TA. 2010 yang dominan di pertanaman antara lainadalah varietas Bisi-2 sebesar 32,56%, Bisma sebesar 8,93% dan Lamurusebesar 3,60%.

3) Kedelai

Penyebaran varietas kedelai pada TA. 2010 seluas 705.851 ha, dimanasebagian besar telah menggunakan varietas yang potensi produksinyatinggi (VPT) yaitu sebesar 66,38%, yang menggunakan varietas potensiproduksi sedang (VPS) sebesar 6,31% yang masih menggunakan varietaspotensi produksinya rendah (VPR) sebesar 27,31%.

Tabel 31. Penyebaran Varietas Kedelai TA. 2010

Luas Pertanaman(Ha)

1 VPT 468.546 66,382 VPS 44.539 6,313 VPR 192.766 27,31

705.851 100,00

No. Golongan %

Jumlah

Dari pertanaman kedelai TA. 2010 yang dominan di pertanaman antara lainadalah varietas Wilis sebesar 31,44%, Anjasmoro sebesar 24,72%, danBaluran sebesar 3,09%.

4) Palawija Lainnya

Varietas kacang tanah yang dominan dipertanaman adalah varietas Gajahsebesar 23,65%, Kelinci sebesar 12,54%, dan Kidang sebesar 4,73%.Untuk kacang hijau varietas Bakti sebesar 10,23%, Parkit sebesar 5,40%dan Walet sebesar 5,03%. Untuk Ubi Kayu varietas Adira-4 sebesar7,05%, Adira-1 sebesar 5,79% dan Valenca sebesar 4,32%. SedangkanUbi Jalar adalah Varietas Muaratakus sebesar 4,72%, Taiwan 45 sebesar4,12% dan varietas Cangkuang sebesar 3,11%.

Tabel 32. Penyebaran Varietas Palawija Lainnya TA. 2010

Luas Pertanaman(Ha)

1 Kacang Tanah 197.999 Gajah, Kelinci, Kijang2 Kacang Hijau 115.009 Bhakti, Parkit, Walet3 Ubi Kayu 523.842 Adira 4, Adira 1, Valenca4 Ubi Jalar 74.112 Muara Takus, Taiwan 45, Cangkuang

No. Komoditas Varietas Dominan

Page 44: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 33

c. Uji Adaptasi

Kegiatan uji adaptasi pada tahun 2010 dilaksanakan di 30 provinsi diIndonesia, direncanakan sebanyak 74 unit terdiri dari 51 unit padi, 20 unitkedelai, dan 3 unit kacang tanah. Secara rinci dapat dilihat pada tabelberikut :

Tabel 33. Jumlah Uji Adaptasi Tahun 2010

No. ProvinsiRencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1 Aceh 1 1 - - - - 1 12 Sumatera Utara 3 3 - - - - 3 33 Sumatera Barat 4 5 1 - - - 5 54 Riau 2 3 1 - - - 3 35 Bengkulu 2 2 - - - - 2 26 Jambi 2 3 1 - - - 3 37 Sumatera Selatan 3 5 2 - - - 5 58 Lampung 2 2 - - - - 2 29 Bangka Belitung 1 - 1 - - - 2 -10 Banten 2 2 - - - - 2 211 DKI Jakarta 2 2 - - - - 2 212 Jawa Barat 2 - 2 1 1 1 5 213 Jawa Tengah 2 2 1 1 - - 3 314 D. I. Yogyakarta 1 1 1 1 - - 2 215 Jawa Timur - - - - 2 2 2 216 Bali 3 4 1 - - - 4 417 Nusa Tenggara Barat 1 2 1 1 - - 2 318 Nusa Tenggara Timur 3 3 - - - - 3 319 Kalimantan Barat 2 3 1 - - - 3 320 Kalimantan Tengah 1 2 1 1 - - 2 321 Kalimantan Timur 1 2 - - - - 1 222 Kalimantan Selatan 1 2 1 - - - 2 223 Sulawesi Utara 1 2 - - - - 1 224 Gorontalo 1 1 1 - - - 2 125 Sulawesi Tengah 1 1 1 - - - 2 126 Sulawesi Tenggara 2 2 - - - - 2 227 Sulawesi Selatan 2 4 - - - - 2 428 Maluku 1 2 1 - - - 2 229 Maluku Utara 1 1 1 - - - 2 130 Papua 1 2 1 - - - 2 2

51 64 20 5 3 3 74 72

Jumlah

Jumlah

Padi Kedelai Kacang TanahKomoditi (Unit)

2. Pelepasan Varietas

Selama tahun 2010 dari Periode Januari sampai dengan Desember 2010, BadanBenih Nasional (BBN) telah melaksanakan Pelepasan Varietas Tanaman Pangansebanyak 7 (tujuh) kali dengan varietas tanaman pangan yang dilepas MenteriPertanian sebanyak 35 varietas dengan rincian sebagai berikut:

a. Komoditi padi sebanyak 20 varietas yang terdiri :

1) Padi hibrida 7 varietas, dengan nama (Sembada 101, Sembada 168, DR 1,DR 2, Hipa 9, Hipa 10 dan Hipa 11).

2) Padi Non Hibrida ada 13 varietas : Padi sawah lokal 2 varietas ( Caredek Merah dan Pandanputri) Padi Sawah Tadah Hujan 3 varietas (Inpari 11, Inpari 12, dan Inpari

13) Padi Rawa (Inpara 4, Inpara 5, Inpara 6, IPB 1 R Dadahup, dan IPB 2

R Bakumpai) Padi gogo 3 varietas :( Inpago 4, Inpago 5, dan Inpago 6)

Page 45: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 34

b. Komoditi Jagung sebanyak 12 varietas yang terdiri dari jenis hibrida, dengannama (P 28, P 29, JK 7, JK 8, PAC 224, PAC 759, P 31, Bima 7, Bima 8, Bima9, Bima 10, dan Bima 11).

c. Komoditi Kedelai ada 1 varietas dengan nama : Mutiara 1

d. Komoditi Kacang Tanah ada 2 varietas dengan nama : Situraja DM 1 (Lokal)dan Talam 1.

3. Perbanyakan Benih Sumber Dan Benih Sebar

a. Perbanyakan Benih Sumber

Berdasarkan laporan yang masuk dari daerah sampai dengan akhir Desember2010, realisasi produksi Benih Dasar (BD), Benih Pokok (BP), yangdilaksanakan di Balai Benih dan beberapa produsen benih swasta dan BUMNpada tahun 2010 untuk produksi BD padi sebanyak 2.925 ton, jagungkomposit 223 ton, kedelai 108 ton, kacang tanah 21 ton, kacang hijausebanyak 14 ton. Sedangkan produksi BP padi sebanyak 61.613 ton, jagungkomposit 1.086 ton, kedelai 695 ton, kacang tanah 170 ton, kacang hijau 204ton. Untuk produksi benih padi hibrida sebanyak 2.448 ton dan jagung hibrida44.903 ton.

Tabel 34. Produksi Benih Dasar dan Benih Pokok Tahun 2010

BD BP1 Padi 2.925 61.6132 Jagung 223 1.0863 Kedelai 108 6954 Kacang Tanah 21 1705 Kacang Hijau 14 204

No. KomoditasProduksi Benih (Ton)

b. Perbanyakan Benih Sebar

Berdasarkan laporan yang masuk dari daerah sampai dengan akhir Desember2010. Realisasi produksi benih sebar (BR) yang dilaksanakan di Balai Benih danbeberapa produsen benih swasta dan BUMN pada tahun 2010, untuk padisebanyak 129.018 ton, jagung 4.845 ton, kedelai 16.939 ton, kacang tanah6.254 ton, kacang hijau sebanyak 532 ton. Sedangkan produksi benih hibridauntuk padi 2.448 ton dan benih hibrida jagung sebanyak 44.904 ton Untuklebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 35. Perbanyakan Benih Sumber (BR/Hibrida) Tahun 2010

BR Hibrida(BR)1 Padi 129.018 2.4482 Jagung 4.845 44.9033 Kedelai 16.9394 Kacang Tanah 6.2645 Kacang Hijau 532

No. KomoditasProduksi Benih (Ton)

Page 46: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 35

4. Pemberdayaan Penangkar Benih

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan benih tanaman pangan sertamengoptimalkan keberadaan penangkar benih, maka pemerintah telahmemberikan bantuan untuk memberdayakan penangkar melalui dana TugasPembantuan. Dalam T.A. 2010 rencana pemberdayaan penangkar untuk komoditipadi seluas 1.800 ha pada 72 kabupaten, jagung komposit seluas 1.025 ha pada41 kabupaten, kedelai seluas 1.040 ha pada 52 kabupaten, kacang tanah seluas350 ha pada 35 kabupaten. Sampai dengan bulan Januari 2011 untuk padi telahterealisasi sebanyak 62 unit seluas 1.550 ha dengan produksi 4.650 ton, jagungkomposit sebanyak 24 unit seluas 600 ha dengan produksi 1.500 ton, kedelaisebanyak 35 unit seluas 700 ha dengan produksi 560 ton, dan kacang tanahsebanyak 21 unit seluas 210 ha dengan produksi 210 ton.

Tabel 36. Pemberdayaan Penangkar Benih Tahun 2010

Rencana Produksi(Ha) (Ha) (%) (Ton)

1 Padi 1.800 1.550 86,11 4.6502 Jagung Komposit 1.025 600 58,54 1.5003 Kedelai 1.040 700 67,31 5604 Kacang Tanah 350 210 60,00 210

No. KomoditasRealisasi

5. Penguatan Kelembagaan (BPSBTPH)

a. UPTD Balai Benih

Keberadaan kelembagaan Balai Benih setelah diberlakukan UU Nomor 22Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, pada umumnya telah menjadi UnitPelaksana Teknis Dinas Pertanian (UPTD) Propinsi menjadi kewenangandaerah.

Sampai dengan tahun 2010, dari 33 propinsi baru 23 provinsi yang telahmembentuk UPTD Balai Benih. Sedangkan 10 propinsi lainnya secara strukturalberada dibawah Seksi Benih, pada Subdin Produksi Dinas Pertanian Propinsiyang berfungsi sebagai unit produksi benih sumber. Dengan beragamnyaorganisasi di daerah, maka nomenklatur (penamaan) kelembagaan Balai Benihsangat beragam, yaitu: BBI, BBU, Instalasi Kebun Benih, Unit Produksi Benih,Kebun Benih, Balai Perbenihan dan Pembibitan, Instalasi Benih Induk, BalaiBenih/Bibit, Unit Pengembangan Benih, Unit Perbenihan Induk, dan KebunBenih Kabupaten.

Dari hasil inventarisasi kelembagaan Balai Benih telah terbentuk 28 UPTD BalaiBenih di 23 provinsi, dan terdiri dari beberapa unit produksi yangpenamaannya beragam sesuai dengan keadaan daerah masing-masing.

Page 47: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 36

Tabel 37. Nama dan Jumlah Unit Produksi UPTD Balai Benih Sampai denganTahun 2010

No. Nama Padi Palawija Padi/Palawija Terpadu Jumlah1 Balai Benih Induk 18 15 8 15 562 Balai Benih Utama 70 39 2 21 1323 Balai Benih Pembantu 28 4 5 - 374 Balai Benih Kabupaten - - 3 - 35 Instalasi Benih Induk 6 3 - - 96 Satgas Balai Benih Induk 1 1 - 1 37 Satgas Balai Benih Utama - 1 - - 18 Instalasi Balai Benih Induk 2 1 1 - 49 Instalasi Benih 9 4 - - 1310 Instalasi KB Padi/Palawija - - - - -11 Instalasi Kebun Benih Induk 1 1 - - 212 Instalasi Kebun Benih 26 3 - - 2913 Balai Benih 2 11 3 2 1814 Balai Benih TP - - 5 - 515 UPTD Perbenihan TP Kab - - - 1 116 UPTD Balai Pengemb. Benih 1 1 - - 217 UPTD Balai Benih dan Bibit 1 - - - 118 UPTD Balai Benih TPH - - 5 - 519 Kebun Benih 28 9 - 1 3820 Unit Produksi Benih 8 4 - - 1221 Unit/Kebun 3 2 - - 522 Pengembangan Benih Wilayah - - 4 - 423 Kebun Bibit 1 2 - - 324 Kebun Benih Utama - 1 - - 125 Kebun Benih Pembantu 5 - - - 526 Kebun Benih Kabupaten 58 26 - - 8427 Seksi Benih 1 1 - - 228 Balai Benih Pertanian - - - 1 1

269 129 36 42 476Jumlah

b. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih

Berdasarkan Surat Menteri PAN Nomor 46/M.PAN/2/2001 tanggal 26 Februari2001 Perihal Penyampaian Daftar Instansi Vertikal dan Unit Pelaksana Teknisdi Lingkungan Departemen dan LPND dan Kepmentan Nomor168/Kpts/PL.810/3/2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang Penghapusan BarangMilik/Kekayaan Negara (BM/KN) Departemen Pertanian dengan tindak lanjutdialihkan kepada Pemerintah Daerah, kelembagaan Pengawasan dan SertifikasiBenih yang berjumlah 25 BPSB dimana 25 provinsi merupakan UPT Pusat,yang telah diserahkan kedaerah dan menjadi kewenangan daerah.

Dalam perkembangan selanjutnya berdasarkan SK.Gubernur atau PeraturanPemerintah Daerah, telah terbentuk institusi yang menangani pengawasan dansertifikasi benih yang berbentuk UPTD yaitu UPTD BPSB. Dari hasilinventarisasi kelembagaan pengawasan dan sertifikasi benih, sampai denganbulan Desember 2010, pada 33 provinsi di Indonesia telah terbentuk 32 UPTDInstitusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih; sementara 1 provinsipengembangan yaitu Kepulauan Riau belum membentuk UPTD BPSB, untukkegiatan pengawasan dan sertifikasi benih masih dilaksanakan di provinsiterdekat. Untuk Provinsi Kepulauan Riau dilaksanakan oleh UPTD Riau.

Page 48: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 37

Tabel 38. Nama dan Jumlah UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi BenihTahun 2010

No. Jenis/Nama Institusi Jumlah Provinsi1 UPTD Balai Perbenihan Pertanian 1 Aceh2 UPT BPSB 1 Sumut3 UPTD BPSB 2 Sumbar, Jateng4 UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih 2 Riau, Jatim

Tanaman Pangan dan Hortikultura5 UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi 1 Jambi

Benih Tanaman6 UPTD BPSB TPH 14 Bengkulu, Lampung, Jabar, Banten,

Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Gorontalo,Sulsel, Sultra, NTB, Papua Barat, Sulbar

7 UPTD Balai Perbenihan Tanaman 1 Sumsel8 UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi 1 Babel

Mutu Benih9 UPT Pengujian Mutu dan Sertifikasi 1 DKI Jakarta

Hasil Pertanian dan Hasil Hutan10 UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi 1 DIY

Benih Pertanian11 UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi 1 Bali

Benih Tanaman Pangan12 Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih 1 Kalbar

Tanaman Pangan dan Hortikultura13 UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih 1 Sulteng

Tanaman Pangan dan Hortikultura14 UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih 1 NTT15 UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi 1 Maluku

Benih/Bibit Pertanian dan Peternakan16 UPTD Balai Pengawasan, Pengujian dan 1 Malut

Sertifikasi Benih Tanaman Pertanian17 Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih 1 Papua

Tanaman Pangan dan Hortikultura32Jumlah

Dalam rangka meningkatkan tugas dan fungsi serta kompetensi BalaiPengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) khususnya laboratorium benih makaperlu menerapkan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium SNI 19-17025 -2005, dengan tujuan didapatkan suatu standar yang sama dari hasil suatupengujian laboratorium, untuk itu laboratorium BPSB perlu diakreditasi olehKomite Akreditasi Nasional (KAN).

Jumlah Laboratorium BPSB yang telah mendapatkan akreditasi sebanyak 13laboratorium yaitu : UPT BPSB Provinsi Sumatera Utara, UPTD BPSB ProvinsiSumatera Barat, UPTD Balai Perbenihan Tanaman Provinsi Sumatera Selatan,UPTD BPSB TPH Provinsi Lampung, UPT Pengujian Mutu dan Sertifikasi HasilPertanian dan Hasil Hutan Provinsi DKI Jakarta, UPTD BPSB TPH Provinsi JawaBarat, UPTD BPSB Provinsi Jawa Tengah, UPTD BPSB TPH Provinsi JawaTimur, UPTD BPSB TP Provinsi Bali, UPTD BPSB TPH Provinsi KalimantanSelatan, UPTD BPSB TPH Provinsi Sulawesi Selatan, UPTD BPSB TPH ProvinsiNTB. Sedangkan 2 Laboratorium BPSB masih dalam proses yaitu BPSB TPHProvinsi Sulawesi Tenggara, BPSB TPH Provinsi Kalimantan Barat dan 15laboratorium belum terakreditasi yaitu : BPSB TPH Provinsi KalimantanTengah, BPSB TPH Provinsi NTT, BPSB TPH Provinsi Maluku, BPSB TPHProvinsi NAD, BPSB TPH Provinsi Jambi, BPSB TPH Provinsi Riau, BPSB TPHProvinsi Kalimantan Timur, BPSB TPH Provinsi Sulawesi tengah, BPSB TPHProvinsi Banten, BPSB TPH Provinsi Bengkulu, BPSB TPH Provinsi Gorontalo,BPSB TPH Provinsi Sulawesi Barat dan BPSB TPH Provinsi Sulawesi Utara.

Page 49: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 38

Dalam melaksanakan kegiatan operasional Balai Pengawasan dan SertifikasiBenih didukung adanya sarana dan prasarana berupa kendaraan roda dua,kendaraan roda empat, dan peralatan laboratorium.

c. Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan danHortikultura (LSSMBTPH)

LSSMBTPH adalah lembaga yang melekat pada Direktorat Perbenihan padaDirektorat Jenderal Tanaman Pangan, dan Direktorat Perbenihan dan SaranaProduksi pada Direktorat Jenderal Hortikultura, yang mempunyai kewenanganuntuk melaksanakan sertifikasi sistem manajemen mutu pada pelaku agribisnisperbenihan tanaman pangan dan/atau hortikultura sebagaimana SuratKeputusan Menteri Pertanian Nomor 1.100.1/Kpts/KP.150/10/1999 jo Nomor361/Kpts/KP/150/5/2002 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi SistemMutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (LSSMBTPH). LSSMBTPH jugatelah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 28Januari 2005 dengan Nomor LSSM-020-IDN, sedangkan asesmen dalamrangka re-akreditasi telah dilaksanakan pada tanggal 8-9 September 2010.Seluruh temuan ketidaksesuaian, baik major maupun minor maupun observasipada asesmen tersebut telah ditindaklanjuti perbaikannya dan telahdisampaikan ke Komite Akreditasi Nasional.

Jumlah produsen benih yang telah mendapatkan sertifikat sertifikasi sistemmutu sebanyak 8 (delapan) perusahaan, yaitu 1) PT. BISI International, 2) PT.East West International, 3) PT. Sang Hyang Seri (Persero), 4) PT. DupontInternational, 5) PT. Agri Makmur Pertiwi, 6) PT. Branita Sandhini, 7) PT. BenihCitra Asia dan 8) PT. Jagung Hibrida Sulawesi.

Pada akhir tahun 2010, ada beberapa perusahaan benih yang telahmengajukan permohonan kepada LSSMBTPH untuk menerapkan sertifikasisistem manajemen mutu, yaitu PT. Tunas Agro Persada di Jawa Tengah, PT.Sari Benih Unggul di Jawa Timur dan CV. Aditya Sentana Agro di Jawa Timur.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kemampuan personel,LSSMBTPH telah mengikutsertakan 2 (dua) orang personelnya pada PelatihanISO 17021 : 2008 yaitu Ir. Amir Pandji Santoso, MM dan Ir. Sri Esti Haryanti,MM. Selanjutnya hasil dari pelatihan tersebut telah disosialisasikan kepadapersonel LSSMBTPH lainnya.

Terkait dengan sarana prasarana, pada tahun 2010 LSSMBTPH telahmenempati ruangan yang baru yang telah representatif di lantai 3 gedungDirektorat Perbenihan Tanaman Pangan.

d. Produsen/Penangkar Benih

Jumlah produsen benih tanaman pangan dan kemampuan produksinya padatahun 2010 sebanyak 3.234, dengan kemampuan produksi mencapai 384,70ton.

Page 50: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 39

Tabel 39. Jumlah Produsen Benih Tanaman Pangan dan KemampuanProduksi Benih Tahun 2010**)

Jumlah Produsen Kemampuan ProduksiBenih Benih (Ton/Tahun)

1 Padi 2.729 290.9002 Palawija 287 93.8023 Padi/Palawija 218 *)

3.234 384.702

No. Komoditas

JumlahKeterangan :*) Kemampuan produksi untuk produsen benih padi/palawija sudah termasuk ke

dalam kemampuan produksi produsen padi dan produsen palawija**) Angka sementara sampai dengan November 2010

6. Insentif Pengawas Benih

Insentif Pengawas Benih Tanaman (PBT) tahun 2010 dialokasikan untuk 31Provinsi di Indonesia sejumlah Rp. 2.064.000.000,00 untuk 688 orang PBT,sedangkan 2 Provinsi yaitu Provinsi Kep. Riau dan Bangka Belitung tidakmendapatkan alokasi insentif PBT. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 40. Insentif Pengawas Benih Tanaman di 31 Provinsi

Jumlah PBT Jumlah Insentif(orang) (Rp.)

1 Aceh 23 69.000.0002 Sumatera Utara 34 102.000.0003 Sumatera Barat 35 105.000.0004 Riau 8 24.000.0005 Jambi 15 45.000.0006 Bengkulu 11 33.000.0007 Sumatera Selatan 22 66.000.0008 Lampung 25 75.000.0009 Banten 10 30.000.00010 DKI Jakarta 7 21.000.00011 Jawa Barat 53 159.000.00012 Jawa Tengah 54 162.000.00013 Jawa Timur 62 186.000.00014 D. I. Yogyakarta 18 54.000.00015 Bali 15 45.000.00016 Nusa Tenggara Barat 27 81.000.00017 Nusa Tenggara Timur 17 51.000.00018 Kalimantan Barat 15 45.000.00019 Kalimantan Selatan 33 99.000.00020 Kalimantan Tengah 15 45.000.00021 Kalimantan Timur 13 39.000.00022 Sulawesi Selatan 46 138.000.00023 Sulawesi Tengah 23 69.000.00024 Sulawesi Tenggara 12 36.000.00025 Sulawesi Utara 33 99.000.00026 Sulawesi Barat 6 18.000.00027 Gorontalo 13 39.000.00028 Maluku 14 42.000.00029 Maluku Utara 7 21.000.00030 Papua 16 48.000.00031 Papua Barat 6 18.000.000

688 2.064.000.000Jumlah

No. Provinsi

Page 51: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 40

7. Pelaksanaan Bantuan Benih Anggaran Subsidi (APBN Reguler danAPBN-P)

a. Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) APBN

Realisasi bantuan benih langsung benih unggul (BLBU) APBN tahun 2010untuk padi non hibrida mencapai 49.311 ton seluas 1.972.426 ha (98,62%)dari target 50 ribu ton (2 juta ha), padi hibrida 5.694 ton seluas 379.570 ha(94,89%) dari target 6 ribu ton (400 ribu ha), padi lahan kering 6.998 tonseluas 279.918 ha (93,31%) dari target 7.500 ton (300 ribu ha), jagunghibrida 4.478 ton seluas 298.520 ha (99,51%) dari target 4.500 ton (300 ribuha), kedelai 14.087 ton seluas 352.187 ha (91,48%) dari target 15.400 ton(385 ribu ha), dan kacang tanah 7.356 ton seluas 61.303 ha (95,79%) daritarget 7.680 ton (64 ribu ha).

Tabel 41. Realisasi Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) Padi, Jagung,Kedelai dan Kacang Tanah APBN Tahun 2010

Ton Ha Ton Ha %1 Padi Non Hibrida 50.000 2.000.000 49.311 1.972.426 98,622 Padi Hibrida 6.000 400.000 5.694 379.570 94,893 Padi Lahan Kering 7.500 300.000 6.998 279.918 93,314 Jagung Hibrida 4.500 300.000 4.478 298.520 99,515 Kedelai 15.400 385.000 14.087 352.187 91,486 Kacang Tanah 7.680 64.000 7.356 61.303 95,79

Jumlah 91.080 3.449.000 87.924 3.343.923 96,95

No. KomoditasTarget Realisasi

b. Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) APBN-P

Realisasi bantuan benih langsung benih unggul (BLBU) APBN-P tahun 2010untuk padi non hibrida mencapai 14.165 ton seluas 566.586 ha (96,60%) daritarget 14.663 ton (586.500 ha), padi hibrida 746 ton seluas 49.717 ha(92,46%) dari target 801 ton (53.392 ribu ha), jagung hibrida 9.426 ton seluas628.426 ha (99,21%) dari target 9.502 ton (633.460 ribu ha), kedelai 6.320ton seluas 158.002 ha (79,00%) dari target 8.000 ton (200.000 ha).

Tabel 42. Realisasi BLBU Padi, Jagung dan Kedelai APBN-P Tahun 2010

Ton Ha Ton Ha %1 Padi Non Hibrida 14.663 586.500 14.086 563.443 96,072 Padi Hibrida 801 53.392 741 49.367 92,463 Jagung Hibrida 9.502 633.460 9.426 628.426 99,214 Kedelai 8.000 200.000 6.320 158.002 79,00

Jumlah 32.965 1.473.352 30.573 1.399.239 92,74

No. KomoditasTarget Realisasi

c. Subsidi Benih

Page 52: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 41

Realisasi penyaluran benih bersubsidi/subsidi harga tahun 2010 untuk padi nonhibrida mencapai 50.173 ton setara 2.006.937 ha (80,28%), jagung hibrida634 ton setara 42.272 ha (21,14%), jagung komposit 789 ton setara 19.730ha (39,46%), serta kedelai 1.419 ton setara 35.477 ha (70,95%) dari rencanapenyaluran.

Tabel 43. Realisasi Penyaluran Subsidi Harga Benih Tahun 2010

Ton Ha Ton Ha %1 Padi Non Hibrida 62.500 2.500.000 50.173 2.006.937 80,282 Jagung Hibrida 3.000 200.000 634 42.272 21,143 Jagung Komposit 2.000 80.000 789 19.730 39,464 Kedelai 2.000 50.000 1.419 35.477 70,95

No. KomoditasRencana Realisasi

d. Cadangan Benih Nasional (CBN)

Pemerintah Pusat menyediakan Cadangan Benih Nasional (CBN) yang dananyabersumber dari APBN dan sebagai pelaksananya PT. Sang Hyang Seri(Persero). Cadangan Benih Nasional (CBN) diperuntukkan dalam rangkamemenuhi kebutuhan benih yang bersifat mendesak guna pemulihanpertanaman yang rusak/puso sebagai akibat/dampak anomali iklim (bencanaalam) dan/atau serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan untukmendorong pengembangan penggunaan benih varietas unggul bermutu padadaerah-daerah yang belum menggunakannya atau belum menggunakanvarietas unggul berpotensi produktivitas tinggi guna meningkatkanproduktivitas dan produksi serta meningkatkan ketersediaan benih varietasunggul bermutu padi, jagung dan kedelai.

Rencana penyediaan Cadangan Benih Nasional (CBN) T.A. 2010, komoditaspadi non hibrida 10.000 ton untuk luasan 400.000 ha, jagung hibrida 3.750 tonuntuk luasan 250.000 ha, jagung komposit 1.250 ton untuk luasan 50.000 hadan kedelai 2.600 ton untuk luasan 65.000 ha.

Stok akhir Cadangan Benih Nasional (CBN) TA. 2010 sampai denganDesember 2010, untuk benih padi non hibrida sebanyak 15.619 ton; benihjagung hibrida 1.395 ton; benih jagung komposit 1.996 ton dan benih kedelai6.423 ton.

Perkembangan penyediaan/pengadaan, realisasi penggunaan dan stok akhirCadangan Benih Nasional sampai dengan Desember 2010 dapat dilihat padatabel berikut :

Tabel 44. Pengadaan/Penyediaan, Penggunaan dan Stok Akhir CadanganBenih Nasional Tahun 2004 s/d 2010

Page 53: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 42

Jumlah

CBN (2004- Sisa Stok

2010) 2004-2009 2010 (Ton)

(Ton)

1 Padi Non Hibrida 60.717 38.770 6.328 45.098 1.803.939 15.619

2 Jagung Hibrida 11.401 7.117 2.889 10.006 667.065 1.395

3 Jagung Komposit 3.062 944 121 1.065 42.628 1.996

4 Kedelai 11.340 3.209 1.708 4.917 122.932 6.423

Realisasi Penggunaan (Ton)

No. KomoditasJumlah 2004-2010

Volume Ha

D. Pengembangan Perlindungan Tanaman

1. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)

Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) merupakan salah satumetode pemberdayaan masyarakat petani yang dinilai cukup berhasil dalammenerapkan PHT. Melalui SLPHT diharapkan dapat mewujudkan kemandirianpetani dalam pengambilan keputusan di lahan usaha taninya. Pengaruh SLPHTharus multi efek yaitu tidak hanya merubah paradigma pola pikir para petanialumni SLPHT saja, namun juga harus dapat membuat perubahan terhadap petaninon SLPHT dan generasi petani selanjutnya untuk melaksanakan PHT.

Pada tahun 2010 telah dirancang kegiatan SLPHT skala kelompok yang berjumlah371 unit (pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan di lapangan), terdiri dariSLPHT Padi non hibrida/Palawija non hibrida 311 unit dan Padi Hibrida 60 unit,yang tersebar di 31 provinsi.

Kegiatan SLPHT skala kelompok ( setiap kelompok diikuti oleh 20-25 orang petani)dilaksanakan selama satu musim tanam (antara 12-16 minggu) dan menggunakanmetode pembelajaran (teori dan praktek) yang bersifat partisipatoris. Pertemuandilakukan secara berkala seminggu sekali dengan waktu efektif 6 jam pertemuanyang berlangsung selama 12 kali pertemuan.

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan SLPHT skala kelompok di masing-masing provinsi, pelaksanaan SLPHT tahun 2010 telah terealisasi 100% dengansebaran 315 unit SLPHT padi non hibrida/palawija non hibrida dan 56 unit SLPHTpadi hibrida. Perubahan realisasi jumlah unit SLPHT padi hibrida terjadi di provinsiSumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Riau. Berdasarkan rencana di masing-masing provinsi tersebut dialokasikan SLPHT padi hibrida, namun lokasi SLPHTyang direncanakan belum memiliki agroekosistem yang memenuhi persyaratanuntuk melaksanakan SLPHT padi hibrida sehingga ketiga provinsi di atasmengalihkan kegiatan SLPHT padi hibrida menjadi SLPHT padi nonhibrida/palawija.

Dengan terlaksananya kegiatan SLPHT diharapkan petani alumni SLPHT dapatmenjadi ahli PHT di lahannya, melanjutkan/mengembangkan penerapan PHT danmenyebarluaskan penerapan PHT kepada petani lain di sekitarnya.

2. Sekolah Lapangan Iklim (SLI)

Page 54: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 43

Peningkatan kemampuan, keahlian dan pemberdayaan petani dalammemanfaatkan informasi prakiraan iklim dilaksanakan melalui kegiatan SekolahLapangan Iklim (SLI). Kegiatan ini terutama dilaksanakan di daerah yang seringmengalami dampak perubahan iklim (banjir dan kekeringan).

SLI dimulai pada MT 2002/2003 di Kabupaten Indramayu sebagai Pilot Projectmelalui kerjasama antara Departemen Pertanian, Dinas Pertanian KabupatenIndramayu, IPB dan Asian Disaster Preparedness Centre (ADPC). Secara nasional,SLI diselenggarakan sejak Tahun 2007 dengan pendanaan dari APBN yangtersebar di provinsi rawan banjir dan kekeringan. Pelaksanaan SLI tahun 2010telah terealisasi 100% dari target 200 unit yang tersebar di 29 provinsi.

3. Pengamatan, Peramalan OPT, dan Penanganan DPI

Operasional pengamatan, peramalan OPT, dan penanganan DPI dilaksanakan didaerah oleh petugas POPT-PHP. Kegiatan tersebut salah satunya bertujuan untukmemantau perkembangan luas serangan OPT dan DPI. Data yang dihasilkanselanjutnya dilaporkan ke UPTD BPTPH dan diteruskan ke pusat berupa laporan 2(dua) mingguan. Selama Tahun 2010 laporan yang diterima sebanyak 619(80,6%) dari 768 laporan. Sedangkan pada Tahun 2009, jumlah pelaporan OPTdan DPI sebanyak 768 laporan (100%) dari 768 laporan. Data OPT dan DPI yangdikirim oleh daerah selanjutnya digunakan sebagai dasar analisis dan rekomendasipenanganan OPT dan DPI sehingga luas serangan OPT dan terkena DPI dapatditekan seminimal mungkin.

4. Penguatan Kelembagaan

a. Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Proteksi/Perlindungan TanamanPangan dan Hortikultura (UPTD-BPTPH)

Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Proteksi/Perlindungan Tanaman Pangandan Hortikultura (UPTD-BPTH) merupakan pelaksana dan penanggungjawabpelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan di provinsi yangbertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi.Umumnya keberadaan UPTD-BPTPH di daerah telah menjalankan tugas pokokdan fungsinya dengan baik.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001 telah terbentuk 28UPTD-BPTPH yang tersebar di 28 provinsi dari 30 provinsi yang ada pada saatitu. Dalam perkembangannya, sampai tahun 2010 sesuai dengan pemekaranprovinsi telah terbentuk 32 UPTD-BPTPH dari 33 provinsi yang ada saat ini(Provinsi Kepulauan Riau belum membentuk UPTD-BPTPH). Hal ini secara rincidapat dilihat pada Lampiran 6.

UPTD-BPTPH sebagai pelaksana kegiatan perlindungan tanaman pangan ditingkat provinsi, bertugas mengumpulkan dan mengolah laporan tengahbulanan keadaan OPT dan antisipasi DPI, melaksanakan kegiatanpengembangan teknologi di Laboratorium Pengamatan Hama danPenyakit/Laboratorium Agens Hayati (LPHP/LAH), Sekolah Lapangan (SLPHTdan SLI), pengembangan SDM, dan kegiatan perlindungan tanaman lainnya.

Page 55: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 44

b. Brigade Proteksi Tanaman (BPT)

Brigade Proteksi Tanaman (BPT) merupakan unit penanganan eksplosiserangan OPT yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Regu PengendaliHama (RPH)/petani setempat. Pada awal terbentuknya, kedudukan BPTberada di bawah pengelolaan Dinas Pertanian Provinsi, seiring denganberjalannya waktu keberadaan BPT pada beberapa provinsi telah diserahkankepada UPTD BPTPH dan sampai saat ini telah terdapat 78 unit BPT yangtersebar di 31 provinsi kecuali Provinsi Kepulauan Riau dan Sulawesi Utara.

c. Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit/Lab. Agens Hayati(LPHP/LAH)

Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit/Laboratorium Agens Hayati(LPHP/LAH) merupakan ujung tombak penerapan dan pengembanganPengendalian Hama Terpadu (PHT) di lapangan. LPHP/LAH berperan sebagaiklinik tanaman dan rujukan dalam pengembangan dan diseminasi teknologiperlindungan tanaman. Sebagai pusat pengembangan teknologi perlindungantanaman, kegiatan yang dilaksanakan antara lain eksplorasi, perbanyakan,pengembangan, dan pemasyarakatan agens hayati/pestisida nabati. Beberapaagens hayati dan pestida nabati yang telah dikembangkan hingga saat iniyaitu: Beauvaria bassiana, Metarhizium sp, Verticillium sp, SI-NPV danCorynebacterium sp, Trichoderma sp, Trichogramma sp, serta pestisida nabatiantara lain : minyak selasih, nimba, sirsak, dan sambiloto.

Keberadaan LPHP/LAH dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, yaitupada Tahun 2008 terdapat 84 unit LPHP/LAH, meningkat menjadi 92 unit diTahun 2009, dan 95 unit di Tahun 2010 yang tersebar di seluruh provinsikecuali Provinsi Kepulauan Riau.

d. Pejabat Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan-Pengamat Hama Penyakit Tumbuhan (POPT-PHP) dan Tenaga HarianLepas-Tenaga Bantu POPT-PHP (THL-TB POPT-PHP)

Dalam sistem perlindungan tanaman, ujung tombak keberhasilan perlindungantanaman terletak pada kinerja POPT-PHP, yang dalam tugasnya mempunyairuang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaporkan hasilpengamatan perkembangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) danDampak Perubahan Iklim (DPI), memberi rekomendasi pengendalian OPT danpenanganan DPI pada lingkup wilayah pengamatannya, dan melakukanpengawasan peredaran dan penggunaan bahan pengendali OPT serta pupukbersubsidi.

Jumlah POPT-PHP saat ini berjumlah 3.183 orang, yang tersebar di 33provinsi, 497 kabupaten/kota. Seiring dengan pemekaran wilayah di eraotonomi daerah, jumlah POPT-PHP saat ini belum mencapai kondisi ideal yangdiharapkan, yaitu 1 (satu) orang POPT-PHP di tiap wilayah kerja pengamatan(kecamatan) yang saat ini berjumlah 6.543 kecamatan. Kurang memadainyajumlah POPT-PHP dapat mengakibatkan kurang akuratnya data dan informasi

Page 56: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 45

hasil pengamatan, sehingga kegiatan operasional pengendalian/penangananserta perencanaan pengendalian OPT dan antisipasi DPI dalam rangkapengamanan produksi tidak optimal.

Oleh karena itu untuk memenuhinya, pada tahun 2007 telah ditetapkanpengadaan THL-TB POPT-PHP yang tujuannnya untuk membantu POPT-PHPdalam menunjang kegiatan pengamanan produksi melalui kegiatanpengamatan OPT, DPI, serta pengawasan penggunaan pupuk bersubsidi danbahan pengendali OPT. Pada awalnya petugas THL-TB POPT-PHP berjumlah1.288 orang yang tersebar di 32 provinsi, dan pada tahun 2010 direvisimenjadi 1.249 orang dikarenakan adanya petugas yang mengundurkan diri,meninggal dunia, dan lulus seleksi CPNS (Pusat maupun daerah)

e. Pos Pengembangan Agens Hayati (PPAH)

Pos Pengembangan Agens Hayati (PPAH) adalah kelembagaan perlindungantanaman di tingkat petani dan merupakan kelompok tani binaan dariBPTPH/LPHP/LAH. PPAH memiliki peranan yang besar dalam pemasyarakatanpenerapan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dengan kegiatan perbanyakandan pemanfaatan agens hayati serta pestisida nabati, untuk memenuhikebutuhan di lahan usahatani kelompok tani tersebut. Keberadaan PPAH daritahun ke tahun mengalami fluktuasi dengan kecenderungan meningkat, yaituterdapat 980 unit PPAH pada tahun 2008 dan Tahun 2009, namun pada Tahun2010 tersisa 688 unit PPAH yang terdapat di 27 provinsi. Provinsi yang belummelaporkan keberadaan PPAH adalah Kep. Riau, Bali, Kalimantan Tengah,Sulawesi Barat, Papua, dan Papua Barat.

f. Pertemuan Koordinasi Komisi Perlindungan Tanaman (KPT)

Pertemuan Koordinasi Komisi Perlindungan Tanaman bertujuan untukmengevaluasi pelaksanaan kebijakan dan membahas permasalahan aktual dibidang perlindungan tanaman sebagai bahan masukan kepada MenteriPertanian dalam penetapan kebijakan yang stategis dan akomodatif.

Pada tahun 2010 telah dilaksanakan 2 (dua) kali Pertemuan Koordinasi KomisiPerlindungan Tanaman. Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 14 – 16 April2010, di Hotel Gajah Mada, Malang, Jawa Timur. Pertemuan II dilaksanakanpada tanggal 1 – 3 Desember 2010 di Hotel Grand USSU, Cisarua, Jawa Barat.Pertemuan dihadiri oleh Anggota Komisi Perlindungan Tanaman (KPT), PejabatEselon II, dan perwakilan dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan,Direktorat Perlindungan Perkebunan, Direktorat Perlindungan TanamanHortikultura, dan Pusat Karantina Tumbuhan, narasumber dan undanganlainnya.

Hasil penting dari pertemuan tersebut adalah sebagai berikut :

Pertemuan KPT I

Page 57: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 46

1) Kaderisasi SDM perlindungan tanaman dan karantina tumbuhan di tingkatpusat dan daerah harus menjadu prioritas. Kapasitas SDM perlindungantanaman juga perlu ditingkatkan melalui pendidikan formal dan pendidikanlanjutan.

2) Penanaman padi hibrida yang ditujukan untuk peningkatan produksi berasnasional perlu mendapat “pengawalan intensif” dengan mengutamakantindakan pre-emptif. Pengembangan padi hibrida hasil pemuliaan dalamnegeri perlu dipercepat untuk mengurangi impor benih danpengembangannya diutamakan memiliki sifat ketahanan terhadap OPTutama.

3) Untuk mengantisipasi peningkatan serangan Wereng Batang Cokelat(WBC), perlu dilakukan monitoring secara lebih intensif, meningkatkankoordinasi, dan apabila diperlukan penggunaan pestisida harus dilakukansecara tepat.

4) Program swasembada kedelai melalui perluasan lahan di area perkebunandan hutan industri menghadapi permasalahan ketersediaan tenaga kerjadan OPT. Pemanfaatan tegalan dan pola tanam perlu lebih diintensifkan.Teknologi pengelolaan OPT utama yang ramah lingkungan perlu lebihdiintensifkan. Pemanfaatan lupin (Lupinus angustifolius, L albus, L. Luteussebagai pengganti kedelai akan menjadi kendala dalam programswasembada kedelai.

5) Untuk mengurangi peluang masuknya OPT Karantina ke dalam wilayahIndonesia perlu upaya pengurangan impor produk-produk pertanian baikuntuk konsumsi maupun benih dan mendorong pemanfaatan produkpertanian domestik. Penguatan peran NPPO diperlukan untukmeningkatkan efektivitas dan efisiensinya.

6) Kesehatan benih perlu dijadikan kriteria dalam penetapan standar mutubenih. Selain itu diperlukan perbaikan sistem sertifikasi melalui sertifikasiproduk maupun sertifikasi sistem mutu sehingga menjamin benih yangbebas patogen.

7) Monitoring residu pestisida pada berbagai komoditas pertanian strategisperlu dilakukan untuk menunjang pasar ekspor produk Indonesia, sertauntuk menjamin keamanan produk pertanian domestik dan impor.

8) Penggunaan agens hayati dalam pengendalian OPT perlu menerapkanprinsip kehati-hatian. Studi komprehensif harus dilakukan sebelumpelepasan agens hayati.

9) Untuk mengantisipasi penurunan produksi pertanian akibat dampakperubahan iklim, perlu dilakukan upaya pengembangan teknologi adaptasiterhadap perubahan iklim, pemantapan sistem informasi, peramalan iklimdan OPT serta pemberdayaan petani melalui Sekolah Lapangan Iklim (SLI).

10) Pembahasan Draf RUU Hortikultura perlu dilakukan secara komprehensifagar selaras dengan peraturan perundangan terkait lainnya yang masih

Page 58: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 47

berlaku. Demikian juga pasal-pasal dalam PP No. 6 Tahun 1995 tentangPerlindungan Tanaman perlu disempurnakan seiring denganberkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi perlindungan tanamanserta perubahan lingkungan strategis.

Pertemuan KPT II

1) Di tengah derasnya arus globalisasi dan meningkatnya kebutuhan panganbagi penduduk Indonesia, peran perlindungan tanaman dirasakan semakinpenting. Saat ini rasio jumlah SDM POPT dengan jumlah wilayahpengamatan sangat rendah dan 40% dari SDM yang ada akan memasukipurna-tugas dalam waktu 4-5 tahun ke depan. Untuk mengisi kekurangantenaga tersebut, Tenaga Harian Lepas-Ternaga Bantu (THL-TB) POPT-PHPperlu diperpanjang kontrak kerjanya.

2) Luas pertanaman padi hibrida impor perlu dibatasi, mengingatpermasalahan OPT yang ditimbulkan dan produktivitas yang tidak sesuaidengan potensinya. Pengembangan benih padi hibrida hasil pemuliaandalam negeri, yang mengutamakan sifat ketahanan terhadap OPT utamaperlu dipercepat untuk mengurangi impor benih padi hibrida.

3) Mengingat pesatnya perkembangan aplikasi agens hayati dan pestisidanabati di lapangan, diperlukan standar pengembangan (benefit and riskanalysis), registrasi dan penjaminan mutu, baik di tingkat laboratoriummaupun pos agens hayati. Hal ini diperlukan untuk mendorongpenggunaan agens hayati di masa depan. Persyaratan untuk pendaftaranagens hayati perlu lebih ringan dibandingkan dengan pestisida kimiasintetik. Hal tersebut diperlukan untuk mendorong penggunaan agenshayati di masa depan.

4) Jumlah pestisida yang terdaftar terus meningkat, untuk itu prosespendaftaran pestisida perlu ditelaah untuk mengevaluasi kembalipersyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dan metode pengujiannya agarbersifat lebih selektif. Penetapan institusi pelaksana uji efikasi harusdidasarkan pada kompetensi. Hasil monitoring dan evaluasi risiko ataudampak negatif yang ditimbulkannya harus disertakan sebagai persyaratanpendaftaran ulang pestisida.

5) Pedoman Pengendalian OPT perlu disusun dengan penekanan untukmengatur pembagian kewenangan antara pemerintah kabupaten, provinsidan pusat dalam pelaksanaan pengendalian OPT.

6) Kesehatan benih perlu dijadikan kriteria dalam penetapan standar mutubenih. Selain itu diperlukan perbaikan sistem sertifikasi melalui sertifikasiproduk maupun sertifikasi sistem mutu sehingga menjamin benih bebaspatogen.

7) Kegagalan panen yang diakibatkan serangan OPT dan DPI, dimungkinkandapat ditanggung melalui program asuransi. Kementerian Pertanian perlu

Page 59: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 48

mengembangkan kebijakan dan peraturan terkait pelaksanaan programasuransi tersebut.

8) Berkaitan dengan rencana kerja sama Kementerian Pertanian denganKementerian Pertahanan, sebaiknya dapat diarahkan pada pemberdayaanpurnawirawan TNI, terutama dalam mempelopori pembangunan pertanianramah lingkungan. Kegiatan yang dapat dikembangkan bersama antaralain program pelatihan untuk persiapan pensiun menjadi petani yanghandal melalui Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT),Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT), SekolahLapangan Iklim (SLI), dll.

9) Upaya penguatan peran NPPO (National Plant Protection Organization)perlu ditindaklanjuti dengan menerbitkan Permentan dan/atau Kepmentan.Salah satu peran penting dan mendesak dari NPPO adalah penyusunansistem surveilans.

5. Pemanfaatan Bantuan Bencana Alam (Cadangan Pestisida)

Tahun 2010, Direktorat Perlindungan Tanaman pangan telah mengalokasikanbantuan pestisida sebanyak 27.895 kg/ltr dan 147.000 biji Rodentisida bahanpengasapan ke 12 propinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, NTB, Jawa Tengah,Sulawesi Barat, Banten, Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, SulawesiBarat, dan Sumatera Barat).

Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya bantuan pestisida Tahun 2010lebih banyak dari Tahun 2008 dan 2009. Perbandingan bantuan pestisidacadangan nasional Tahun 2008, 2009, dan 2010 seperti tercantum pada Tabelberikut.

Tabel 45. Perbandingan bantuan pestisida cadangan nasional Tahun 2008, 2009,dan 2010

JenisBantuan 2008 2009 2010

1 Pestisida (kg/l) 7.450 14.410 27.8952 Bahan Asap (biji) 12.000 10.000 147.000

TahunNo.

Secara umum batuan pestisida dari cadangan nasional dari tahun ke tahunmengalami peningkatan. Tahun 2010 bantuan pestisida mengalami peningkatan13.485 kg/l (93,58%) dibanding Tahun 2009 (14.410 kg/ltr). Bantuan bahan asapmengalami peningkatan 137.000 biji dibanding Tahun 2009 (10.000 biji).Diharapkan dengan adanya bantuan pestisida dapat menurunkan luas seranganOPT dan menjadi pendorong bagi daerah untuk memenuhi kebutuhan lapangdalam pengendalian OPT.

6. Bantuan Pengendalian WBC APBN-P 2010

Page 60: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 49

Wereng Batang Coklat, Nilaparvata lugens Stal. (Delphacidae, Homoptera) sampaisaat ini masih menjadi hama utama pada tanaman padi, karena kerusakan yangdiakibatkan dapat terjadi di setiap musim dan dapat berkembang secara cepat,baik populasi maupun daerah penyebarannya. Kerusakan pada pertanaman dapatterjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung karenakemampuan wereng batang coklat (WBC) menghisap tanaman menjadi keringdan mati seperti terbakar (puso). Sedangkan secara tidak langsung, WBC dapatmenjadi vektor (penular) penyakit virus, yaitu kerdil rumput dan kerdil hampa.

Peningkatan serangan WBC apabila tidak diantisipasi dan dikendalikan secara dinidikhawatirkan akan mempengaruhi pencapaian produksi secara nasional. Untukmengantisipasi dan melakukan pengawalan terjadinya ledakan serangan WBCterutama di sentra-sentra produksi dan di areal SLPTT, perlu dipersiapkan saranapengendalian yang memadai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara –Perubahan (APBN-P) 2010.

Tujuan dari bantuan pengendalian WBC ini adalah :

a. Mengamankan produksi tanaman padi di seluruh Indonesia terutama disentra-sentra produksi dan daerah endemis WBC di propinsi pelaksana SLPTT.

b. Menyiapkan stok pestisida nasional yang dapat dimobilisasi untukmengantisipasi serangan WBC.

Bantuan bahan pengendalian WBC dialokasikan dan didistribusikan ke daerahendemis WBC, yaitu Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung,Banten, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, KalimantanSelatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Alokasi dan distribusi pestisidaWBC Tahun 2010 seperti tercantum pada Tabel berikut.

Tabel 46. Alokasi dan distribusi pestisida pengendalian WBC APBN P T.A. 2010

No. Provinsi Jumlah (Kg/Liter)1 Sumatera Utara 3.5652 Sumatera Selatan 3.0503 Lampung 3.7804 Banten 4.0855 Jawa Barat 5.6406 D.I. Yogyakarta 3.1057 Jawa Timur 5.6408 Jawa Tengah 5.6409 Nusa Tenggara Barat 3.01010 Kalimantan Selatan 2.71011 Sulawesi Selatan 4.06012 Sulawesi tengah 2.710

Stok Nasional 4.32551.320Total

Diharapkan dengan adanya bantuan bahan pengendali tersebut, serangan WBCpada MT. 2010/2011 dapat terkendali juga pada tahun-tahun mendatang, sertatercapainya sasaran produksi tanaman pangan secara nasional melalui upayapengendalian WBC di daerah sumber serangan, eksplosi atau daerah-daerahendemis serangan.

7. Bantuan Langsung Pengendalian Hama Terpadu (BL-PHT) APBN-PAnggaran Subsidi

Page 61: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 50

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan kendala dan risiko yang harusdiperhitungkan dalam setiap usaha budidaya tanaman, karena mengakibatkankehilangan hasil yang cukup tinggi. Pada tanaman padi, OPT utama yang seringmenyerang pertanaman adalah tikus, penggerek batang padi, wereng batangcoklat, bakteri hawar daun/kresek, blas dan tungro.

Kerugian yang diakibatkan oleh OPT utama khususnya tikus masih memungkinkanuntuk diminimalisasi. Untuk mengamankan produksi dari serangan tikus perludilakukan upaya pengendalian yang terencana dengan baik, terutama di daerah-daerah sentra produksi dan daerah kronis endemis serangan tikus.

Bantuan Langsung Pengendalian Hama Terpadu (BLPHT) bertujuan untukmenyediakan bahan pengendali OPT berupa bahan pengasapan untukmengendalikan tikus, yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan danberdasarkan prinsip PHT. BLPHT yang digunakan dalam kegiatan pengamananproduksi tanaman pangan yaitu bahan pengasapan dan alat pengasapan yangtelah terdaftar dan memenuhi standar mutu berdasarkan ketentuan PeraturanPerundang-Undangan. Bahan pengasapan dan alat pengasapan diadakan oleh PT.Sang Hyang Seri (Persero) berdasarkan surat penugasan khusus/Public ServicesObligation (PSO) yang diberikan pemerintah. Adapun alokasi dan distribusi BLPHT2010 seperti tercantum pada tabel berikut:

Tabel 47. Alokasi Bantuan Langsung PHT T.A. 2010Jumlah Bahan Pengendali Tikus

Tiran (Box)1 Aceh 6.0002 Sumatera Utara 13.0003 Sumatera Barat 6.0004 Riau 6.0005 Jambi 6.0006 Sumatera Selatan 12.0007 Bengkulu 6.0008 Lampung 7.0009 Bangka Belitung 2.00010 Kepulauan Riau -11 Banten 8.00012 DKI Jakarta 1.00013 Jawa Barat 25.00014 Jawa Tengah 25.00015 D. I. Yogyakarta 4.00016 Jawa Timur 25.00017 Bali 2.00018 Nusa Tenggara Barat 8.00019 Nusa Tenggara Timur 7.44420 Kalimantan Barat 9.00021 Kalimantan Tengah 5.00022 Kalimantan Selatan 9.00023 Kalimantan Timur 5.00024 Sulawesi Utara 3.00025 Gorontalo 2.00026 Sulawesi Tengah 6.00027 Sulawesi Selatan 13.00028 Sulawesi Tenggara 5.00029 Sulawesi Barat 5.00030 Maluku 3.00031 Maluku Utara 3.00032 Papua Barat 3.00033 Papua 3.00034 BBPOPT (Nasional) 1.000

244.444

No. Provinsi

Total

Diharapkan dengan adanya bantuan bahan dan alat pengasapan tersebut,serangan tikus pada MT. 2010/2011 dapat terkendali juga pada tahun-tahun

Page 62: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 51

mendatang, serta tercapainya sasaran produksi tanaman pangan secara nasionalmelalui upaya pengendalian tikus di daerah sumber serangan, eksplosi ataudaerah-daerah endemis serangan. Sampai saat ini bantuan tersebut masih beradadalam proses pendistribusian ke masing-masing provinsi hingga tingkat kabupatensesuai alokasi yang telah ditetapkan.

8. Peningkatan Kualitas SDM (Pelatihan)

a. Pemantapan Penerapan dan Pengembangan PHT

Dalam menghadapi era pasar global seperti saat ini, sektor pertanianmemegang peranan strategis yang terbukti mampu menjadi sektor andalandan mesin penggerak pertumbuhan ekonomi ketika sektor lainnya mengalamikemandegan. Agar peran strategis tersebut dapat berjalan optimal maka telahditetapkan visi pembangunan pertanian yaitu pertanian yang modern, tangguhdan efisien. Visi tersebut dijabarkan ke dalam misi pembangunan pertanianyang salah satu diantaranya adalah menuju pada pembangunan pertanianberwawasan lingkungan dan berkesinambungan. Misi tersebut sejalan dengantuntutan konsumen terhadap produk pertanian yang aman dari bahanberbahaya beracun, dan pada proses produksinya tidak merusak lingkungandan sosial budaya masyarakat setempat. Karena itu proses budidaya tanamankhususnya dalam kegiatan perlindungan tanaman diupayakan denganmenerapkan prinsip-prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

Beberapa aspek pengendalian hama terpadu yang perlu dikuasai oleh petugasmaupun petani, antara lain adalah sistem peringatan dini dan rekomendasinya,peramalan OPT dan langkah-langkah antisipasinya, pengelolaanagroekosistem, penguasaan teknis sarana dan prasarana aplikasi pengendalianbaik aplikasi agens hayati, pestisida botanis maupun pestisida kimia sintetis,operasional pengendalian secara tepat dan akurat, dll. PHT menitik beratkanpada pengelolaan agroekosistem yang dinamis, dalam penerapan danpengembangannya bersifat dinamis pula.

Pelatihan Pemantapan Penerapan dan Pengembangan PHT bertujuan untukmeningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas dalam mendukungoptimalisasi pelaksanaan dan pengembangan PHT.

Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 16-25 Mei 2010 di Balai BesarPeramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari. Pesertapelatihan berjumlah 37 orang yang terdiri dari 33 orang dari daerah, 2 orangdari Direktorat Perlindungan TP, dan 2 orang dari BBPOPTJatisari. Peserta daridaerah terdiri dari petugas POPT-PHP, staf laboratorium, dan staf teknisBPTPH yang berasal dari 29 provinsi (Pemerintahan Aceh, Sumut, Sumbar,Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, DIY,Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Gorontalo,Sulteng, Sultra, Sulsel, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat). Adapun hasildari kegiatan ini, adalah:

Page 63: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 52

Pelatihan Pemantapan penerapan dan pengembangan PHT dilaksanakandalam rangka meningkatkan kemampuan dan kualitas petugas lapanganuntuk mendukung optimalisasi penerapan PHT.

Pengajar yang menyampaikan materi berasal dari Institut Pertanian Bogor(IPB), Direktorat Perlindungan TP, dan BBPOPT Jatisari.

Metode yang digunakan dalam penyampaian materi adalah dalam bentukceramah/kuliah, diskusi, praktikum, observasi lapangan, dan tugas mandiri.Untuk tugas mandiri, peserta dibagi menjadi lima kelompok dan setiapkelompok diwajibkan membuat koleksi serangga.

Selain materi kuliah dan praktikum, diberikan juga materi pemantapan dilapangan dalam bentuk fieldtrip ke Paguyuban Petani Organik di DesaPasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta. Paguyubanpetani organik ini mengembangkan pertanian dengan System of RiceIntensification (SRI), SLPTT, dan SLPHT. Selama di Desa Pasawahan, parapeserta diberikan informasi mengenai pertanian organik dan berdiskusi.Para peserta juga melihat langsung pembuatan pupuk organik denganmenggunakan Alat Pembuat Pupuk Organik (APPO).

Meskipun dengan tingkat kemampuan, pengetahuan, dan pengalamanyang beragam, secara keseluruhan para peserta antusias mengikuti setiapmateri dan kegiatan pelatihan. Peserta berharap pelatihan seperti ini dapatdiselenggarakan setiap tahun.

Hasil pre test para peserta rata-rata 74,32 sedangkan hasil post test rata-rata 84,71. Hasil tersebut menunjukkan peningkatan pengetahuan danketerampilan peserta rata-rata 14,54 %.

b. Pembinaan dan Penilaian Jabatan Fungsional Pengendali-OPT

Peningkatan profesionalisme dan pembinaan karir Pengendali-OPTsebagaimana telah ditetapkan melalui peraturan tentang Jabatan FungsionalPOPT dan Angka Kreditnya, secara berkelanjutan terus diupayakan dandimantapkan keberadaannya. Kegiatan yang telah dilakukan meliputi penilaianData Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK), Pelatihan Dasar, dan pembinaan.

Pada Tahun 2010 telah dilakukan penilaian DUPAK yang diajukan oleh POPTdilakukan untuk kenaikan pangkat periode April dan Oktober 2010. JumlahDUPAK yang telah dinilai oleh Tim Penilai Departemen sebanyak 434 denganhasil penilaian berupa PAK 148 berkas dan HAPAK 286 berkas, sedangkanjumlah DUPAK yang dinilai oleh Tim Penilai Pusat sebanyak 31 berkas denganhasil penilaian berupa PAK 5 berkas dan HAPAK 26 berkas. Jumlah ini lebihrendah apabila dibandingkan dengan Tahun 2009 (527 berkas DUPAK) tetapilebih tinggi apabila dibandingkan dengan Tahun 2008 (272 berkas DUPAK).

Sedangkan jumlah DUPAK yang dinilai oleh Tim Penilai Pusat sebanyak 31berkas dengan hasil penilaian berupa PAK 5 berkas dan HAPAK 26 berkas.Jumlah tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dengan Tahun 2009 (46

Page 64: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 53

berkas DUPAK) tetapi lebh tinggi apabila dibandingkan dengan Tahun 2008 (9berkas DUPAK).

Tabel 48. Jumlah PAK/HAPAK Pejabat Fungsional POPT Tahun 2008-2010

PAK HAPAK Jumlah PAK HAPAK Jumlah2008 175 97 272 2 7 92009 276 251 527 12 34 462010 151 286 437 5 26 31

Tim Penilai PusatTahun

Tim Penilai Departemen

Pembinaan dan penilaian pejabat fungsional bertujuan agar tim penilai mampumempertimbangkan POPT naik jabatan/pangkat dan diangkatnya calon POPTmenjadi POPT. Dengan demikian profesionalisme dan kinerja POPT dapatmeningkat.

c. Pemantapan dan Pengembangan Penerapan SIM OPT

Dalam rangka memenuhi kebutuhan data OPT dan DPI secara cepat, akurat,lengkap dan berkesinambungan maka telah dilaksanakan pelatihanpemantapan dan pengembangan penerapan Sistem Aplikasi SIM OPT dan DPI.Pelatihan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana pada Tahun 2010 dandiikuti oleh 32 provinsi. Pelatihan tersebut merupakan penyempurnaan daripelatihan program Aplikasi SIM OPT dan DFI versi 1.0 yang telah dilaksanakanTahun 2008 dan dihadiri oleh peserta daerah dari 32 provinsi. Dengan telahdisempurnakannya program SIM tersebut menjadi Aplikasi SIM OPT dan DPIversi 2.1, maka pelaporan OPT dan DPI dari daerah dapat lebih cepat, akuratdan berkesinambungan. Berdasarkan hasil evaluasi sepanjang Tahun 2009,masih terdapat 8 provinsi dari 32 provinsi yang belum mengaplikasikanprogram SIM OPT dan DPI versi 1.0. Sedangkan untuk program SIM OPT danDPI versi 2.1. belum dilakukan evaluasi ke daerah. Dengan demikian, masihterjadi keterlambatan pengiriman laporan OPT dan DPI ke pusat.

E. Kegiatan Utama BBPPMBTPH Cimanggis

Balai Besar PPMBTPH pada Tahun anggaran 2010 mempunyai dua program utama,yaitu : (1). Program Penerapan Kepemerintahan yang baik, (2). Program KetahananPangan. Program Penerapan Kepemerintahan yang baik terdiri dari 2 kegiatan yaituPengelolaan gaji dan Operasional pemeliharaan kantor. Sedangkan programKetahanan Pangan mempunyai 19 kegiatan, terdiri dari :

a. Aspek Administrasi1) Pendidikan dan Pelatihan Teknis2) Penyusunan Analisis Jabatan3) Laporan SAI dan SABMN4) Penyusunan Program dan Rencana Kerja5) Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung6) Pengadaan Alat Pengolah Data7) Monitoring dan Evaluasi

Page 65: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 54

b. Aspek Teknis1) Pembuatan Buku Literatur2) Penerbitan Majalah/Jurnal3) Penyusunan/Perumusan Sistem dan Prosedur Teknis4) Pameran Pembangunan Pertanian5) Kerjasama Penerapan Sistem Mutu6) Pengembangan Kelembagaan (Survailen, Akreditasi LS Pro, Registrasi LPUP)7) Data dan Informasi Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH8) Uji Petik Mutu Benih Beredar9) Fasilitasi Penguatan Organisasi10) Penyelenggaraan Ceramah/Diskusi/Seminar/Saresehan11) Pengujian Mutu Produk Pertanian12) Penelitian, Pengkajian,dan Pelaksanaan Terapan

Dalam rangka mengembangkan pengujian mutu benih di laboratorium dan penerapansistem manajemen mutu laboratorium telah ditetapkan sasaran yang hendak dicapaiadalah terwujudnya standardisasi laboratorium pengujian benih dan meningkatnyakerja sama dengan instansi terkait dalam pengembangan pengujian mutu benih sertaadanya peningkatan SDM di laboratorium.

Sebagai upaya mencapai sasaran tersebut telah dilaksanakan kegiatan-kegiatanseperti :

1. Pelatihan petugas pengambil contoh benih terhadap personel laboratorium BalaiBesar PPMBTPH sebanyak 30 orang;

2. Kerjasama penerapan sistem mutu terhadap 8 laboratorium penguji benih diIndonesia;

3. Sinkronisasi penerapan sistem manajemen mutu laboratorium dengan jumlahpeserta sebanyak 30 peserta terdiri dari manajer puncak/kepala BPSBTPH,manajer mutu dan manajer teknis dari BPSBTPH seluruh Indonesia;

4. Reakreditasi dan penambahan ruang lingkup laboratorium Balai Besar PPMBTPH,proses akreditasi LSPro dengan melakukan tindakan perbaikan audit kecukupanKAN, dan proses registrasi LPUP dengan melakukan tindakan perbaikan hasilasesmen oleh asesor KAN;

5. Melaksanakan kegiatan uji profisensi untuk laboratorium penguji benih diIndonesia dengan jumlah peserta sebanyak 37 laboratorium;

6. Pelaksanaan proses akreditasi ISTA dengan pelaksanaan asesmen oleh auditorISTA.

7. Penerbitan 1 (satu) buku literatur berupa kumpulan hasil pengembangan teknikdan metode pengujian laboratorium dari tahun 2005-2009 telah direalisasikan,dan dicetak sebanyak 200 eksemplar, serta didistribusikan kepada instansi UPTperbenihan, dan pemangku kepentingan.

8. Penyusunan sistem informasi perbenihan berbasis web telah direalisasikandengan penerbitan artikel sebanyak 3 edisi (100%). Pada setiap edisi terdapat

Page 66: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 55

10 artikel yang berisi hasil pengembangan pengujian mutu benih dan semuaaktifitas Balai Besar PPMBTPH.

9. Penerbitan majalah/buletin vigor sebanyak 4 edisi telah direalisasikan seluruhnya(100%). Pada setiap edisi dicetak 200 eksemplar, dan didistribusikan kepadainstansi UPT perbenihan, pemangku kepentingan, serta disebarluaskan melaluiajang pameran pembangunan pertanian. Melalui buletin Vigor, dapatdisampaikan hasil pengembangan dan pengujian mutu benih serta informasiberbagai aktivitas Balai Besar

10. Pelaksanaan kegiatan pameran bertujuan untuk menginformasikan danmenyebarkan hasil kegiatan pengembangan dan pengujian mutu benih kepadamasyarakat luas. Pelaksanaan kegiatan pameran merupakan salah satu kegiatanyang berguna untuk publikasi dari Balai Besar-PPMBTPH. Realisasi pelaksanaankegiatan pameran pada tahun 2010 sebanyak 4 (empat) kali (200%) dari yangdirencanakan sebanyak 2 (dua) kali hal ini disebabkan karena adanya undanganatau permintaan untuk mengikuti pameran tentang pengembangan mutu benih.

11. Telah dilaksanakan sinkronisasi pengembangan mutu benih yang dihadiri olehpengawas benih tanaman (PBT) seluruh Indonesia yang diselenggarakan diD.I.Yogyakarta. Sinkronisasi pengembangan mutu benih yang diikuti oleh 30PBT merupakan sarana untuk menyamakan persepsi dalam pengembanganmutu benih dan untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan dibidangperbenihan.

12. Pengadaan koleksi benih di Balai Besar PPMBTPH terdiri atas koleksi varietas danIPTB (Isolat Patogen Tular Benih). Pencapaian kegiatan sebesar 100% yaitutersedianya bahan acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium sebanyak92 sampel koleksi kering dan 21 sampel IPTB dari rencana kegiatan 80 koleksikering. Koleksi ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi varietas.

13. Pengendalian impor produk pertanian (Uji Petik Mutu Benih Beredar) dilakukanuntuk evaluasi data benih yang beredar di Indonesia. Pencapaian kegiatansebesar 100% yaitu diperolehnya data mutu benih yang beredar di 28 (duapuluh delapan) provinsi, 187% dari rencana sebanyak 15 (lima belas) provinsisehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada pimpinan dalammengambil kebijakan tentang kondisi mutu benih yang beredar. Berdasarkandata hasil pengujian mutu benih (dari 92 contoh benih) menunjukkan bahwa 54contoh benih (58,7%) masih sesuai dengan standar minimal mutu benih beredarsedangkan 38 sampel benih (41,3%) tidak sesuai dengan standar minimal mutubenih beredar. Berdasarkan hasil uji mutu benih tersebut dapat diketahui bahwaketidaksesuaian standar mutu benih pada benih tanaman pangan umumnyadisebabkan oleh faktor penurunan Daya Berkecambah. Sedangkanketidaksesuaian standar mutu benih tanaman hortikultura pada umumnyadisebabkan oleh faktor penurunan Kadar Air.

14. Kegiatan Pengujian Mutu Produk Pertanian, Pelaksanaan Terapan dan Kegiatanpengujian lainnya antara lain sebagai berikut :

a. Pengujian Mutu Produk Pertanian

Page 67: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 56

1) Validasi Metode Pengujian

- Verifikasi Uji Cepat Vigor Benih Kede-lai dengan Uji KonduktivitasListrik (DHL) untuk mengetahui daya tumbuh di lapang pada kondisilingkungan yang berbeda

Tujuan: Menyediakan informasi tentang nilai penanaman (planting value)

pada kon-disi lingkungan yang tidak terbatas atau tentang potensidaya simpan suatu lot benih.

Menyediakan informasi tambahan dalam pengujian dayaberkecambah untuk menentukan lot yang memiliki mutuperkecambahan lebih tinggi.

Hasil/Kesimpulan:Pengujian Daya Hantar Listrik dapat digunakan se-bagai salah satumetode cepat pendugaan daya berkecambah benih kedelai denganpersamaan regresi y= -0.751x + 98.928, namun pengujian DHLbelum dapat digunakan untuk pendugaan daya tumbuh di lapang.

- Validasi Perlakuan Isolasi DNA pada Daun Tomat

Tujuan:Menguji dan membanding-kan kualitas dan kuantitas hasil isolasi DNApada daun tomat dengan perlakuan pemberian buffer secaralangsung saat dihancurkan, pengeringan (oven) bahan uji sebelumdihancurkan dapat mengantikan penggu-naan nitrogen cair saat di-hancurkan.

Hasil/Kesimpulan:Perlakuan bahan uji dengan cara pengeringan dalam oven bersuhu50C atau dengan penambahan buffer saat digerus dapatmeggantikan penggunaan nitrogen cair pada proses isolasi DNAtanaman tomat

- Validasi Kadar Air Kangkung

Tujuan:Mendapatkan metode penetapan kadar air yang valid untuk benihkangkung

Hasil/Kesimpulan:Penetapan kadar air pada kangkung dapat dilakukan denganmenggunakan metode oven suhu rendah (103 0C) selama 17 jamatau metode oven suhu tinggi (130-133 0C) selama 1 jam denganpenghancuran secara kasar (coarse).

2) Pelayanan Pengujian

- Internal

Tujuan:Mendukung kegiatan validasi dan pengembangan metode

Page 68: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 57

Hasil/Kesimpulan:Jumlah contoh benih yang masuk sampai dengan bulan Desember2010 pada laboratorium Balai Besar PPMBTPH adalah 1803 contohbenih, yang terdiri dari contoh benih untuk penguji-an internalsebanyak 1556 contoh benih dan contoh benih untuk pengujianeksternal sebanyak 247 contoh benih.

- Eksternal

Tujuan:Pengujian dalam rangka pelayanan kepada pelanggan (customer/pihak lain).

Hasil/Kesimpulan:Jumlah pengujian internal Laboratorium Fisika, Biologi, danElektroforesis sampai bulan Desember 2010 adalah 1024 contohbenih dan pengujian internal Laboratorium Cendawan, Bakteri, Virus,dan Nematoda sebanyak 518 contoh benih.

- Uji Banding Antar Analis

Tujuan:Memantau unjuk kerja analis dan meningkatkan kompetensi analis

b. Penelitian, Pengkajian, dan Pelaksanaan Terapan

1) Pengaruh Kemasan dalam Transportasi terhadap Mutu Benih Padi Hibrida

Tujuan:Mengetahui pengaruh kemasan dan proses transportasi terhadap mutubenih padi hibrida selama masa penyimpanan.

Hasil/Kesimpulan:- Kedua kemasan plastik yang digunakan tidak berbeda dalam

mempertahankan mutu benih dan plastik biasa yang beredar dipasaran dapat dipakai untuk mengemas benih padi hibrida

- Pengaruh proses transportasi tidak terlihat pada kegiatan ini, karenamutu awal benih padi hibrida ’Bernas Super’ kurang baik sehinggakurang mendukung keberhasilan kegiatan ini dan tidak sesuai denganyang diharapkan.

2) Uji Daya Hantar Listrik untuk Uji Cepat Vigor Benih Padi

Tujuan:Memilih metode uji DHL yang tepat untuk benih padi dan menentukanhubungan antara hasil uji DHL dengan uji DB serta daya tumbuh dilapang (hingga tahap field emergence).

Hasil/Kesimpulan:- Perlakuan perendaman selama 42 jam dalam 100 ml air memberikan

nilai korelasi terbesar antara uji DHL dan uji DB, yaitu -0.6- Pengujian DHL dengan perlakuan perendaman selama 42 jam dalam

100 ml air belum dapat dikorelasikan dengan da-ya tumbuh di

Page 69: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 58

lapang. Nilai daya tumbuh banyak dipengaruhi faktor dari luar yangtidak dapat dikendalikan dan uji DHL belum mampu untukmemprediksi hal tersebut.

3) Pengaruh Kevakuman Udara pada Kemasan dalam Penyimpananterhadap Mutu Benih Jagung Hibrida

Tujuan:Mengetahui pengaruh kevakuman kemasan pada pe-riode simpantertentu terhadap mutu benih jagung

Hasil/Kesimpulan:Sampai dengan bulan simpan ke-6, dapat disimpulkan bahwa:- Tingkat kadar air pada perlakuan PV (kemasan dari produsen yang

dikemas dengan divakum) dan PS (kemasan dari produsen yangdikemas dengan diseal tanpa vakum) cukup stabil dibandingperlakuan lainnya.

- Perlakuan yang diterapkan belum berpengaruh terhadap persentasedaya berkecambah.

- Persentase cendawan terbawa benih dalam hal ini Aspergillus sp. danFusarium sp. meningkat seiring dengan meningkatnya kadar air danwaktu simpan meskipun s.d bulan simpan ke-6 ini belumberpengaruh terhadap daya berkecambah.

4) Pengujian DNA Benih Jagung dengan Metode SSR (Simple SequenceRepeat)

Tujuan:

Mencari hubungan kekerabatan antar varietas jagung yang diujikan danuntuk memperoleh pola pita DNA dengan beberapa primer pada jagungdengan teknik SSR (Simple Sequence Repeat).

Hasil/Kesimpulan:

- Visualisasi produk PCR dengan menggunakan metode SSR dapatdilakukan dengan menggunakan media agarose konsentrasi 4%.

- Pola pita DNA yang dihasilkan belum mampu menunjukkan sifat spe-sifik atau polimorfik se-hingga hubungan kekerabatan antar varietasjagung yang diujikan dengan mengunakan primer phi 299852, nc010, dan bnlg 1161 pada jagung dengan teknik SSR belum dapatdiperoleh.

5) Pengaruh Kemasan dalam Transportasi Terhadap Mutu Benih KedelaiSelama Penyimpanan

Tujuan:Mengetahui pengaruh jenis kemasan dan periode penyimpanan terhadapmutu benih kedelai setelah proses transportasi

Page 70: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 59

Hasil/Kesimpulan:- Kedua jenis kemasan baik plastik berlapis kertas semen maupun

plastik tidak memenuhi syarat untuk transportasi benih antar pulau.- Ukuran benih dapat mem-pengaruhi daya simpan benih kedelai.

Benih kedelai varietas Wilis (ukuran biji kecil) lebih dapatmempertahankan kadar air, daya berkecambah dan vigor daripadabenih kedelai varietas Anjasmoro (ukuran besar) selama 5 bulanperiode simpan.

- Benih kedelai termasuk benih yang tidak tahan disimpan lama padasuhu ruang.

6) Penetapan varietas lain secara fisik di laboratorium

Tujuan:

- Membandingkan Uji Campuran Varietas Lain (CVL) secara fisik ,volume setengah contoh kerja dengan satu contoh kerja

- Memverifikasi metode pengujian Campuran Varietas Lain (CVL)secara fisik dengan metode pengujian secara genetik (secarabiomolekuler)

Hasil/Kesimpulan:

- Penetapan campuran varietas lain di laboratorium secara fisik padabenih kedelai baik dengan menggunakan satu contoh kerja atausetengah contoh belum dapat dilakukan oleh Laboratorium BPSBpeserta uji banding.

- Penetapan campuran varietas lain di laboratorium secara fisik padabenih Kacang Hijau, dengan menggunakan satu contoh kerja belumdapat dilakukan oleh laboratorium peserta uji banding, namundengan menggunakan setengah contoh kerja, didapat 1 laboratoriumyang mampu melaksanakan pengujian dengan tingkat keakuratan 68% dan tidak reproducible

- Penetapan campuran varietas lain di laboratorium secara fisik padabenih Kacang Tanah dengan menggunakan satu contoh kerja didapat1 laboratorium yang mampu melaksanakan pengujian dengan tingkatkeakuratan 68%, sedangakan dengan menggunakan 1/2 contoh kerjaada 2 laboratorium yang mampu melaksanakan pengujian dengantingkat keakuratan 100%, namun karena hanya 1 atau 2laboratorium dari 7 laboratorium peserta yang mampu, maka dapatdikatakan tidak reproducible.

7) Uji Tetrazolium untuk Benih Kacang Tanah dan Kacang Hijau untuk DataLabel Benih

Tujuan:- Menentukan metode uji tetrazolium pada benih kacang tanah dan

kacang hijau.

Page 71: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 60

- Menentukan korelasi hasil uji tetrazolium dengan hasil uji dayaberkecambah.

Hasil/Kesimpulan:- Metode pelembaban 18 jam, pewarnaan 24 jam, konsentrasi TZ 1%

dan pelembaban 18 jam, pewarnaan 24 jam, konsentrasi TZ 0,5%dapat digunakan untuk benih kacang tanah.

- Metode pelembaban 18 jam, pewarnaan 24 jam, konsentrasi TZ0,5% dapat digunakan untuk benih kacang hijau.

8) Pengkajian Metode Pengujian Benih Sesuai ISTA Rules

Tujuan:Meningkatkan wawasan dalam pengujian mutu benih tanaman pangandan hortikultura, serta penerapannya di laboratorium

Hasil/Kesimpulan:Berupa buku ”Metode Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan danHortikultura” .

9) Kegiatan Lain

o Koleksi Acuan (CRM)

Tujuan:Mengidentifikasi benih dalam kegiatan analisis kemurnian

Hasil/Kesimpulan:Terdapat sebanyak 133 koleksi terdiri dari beberapa famili

o Pemeriksaan Alat

Tujuan:Dalam rangka kegiatan kalibrasi internal

Hasil/Kesimpulan:Jenis alat yang telah dikalibrasi internal: oven, grinding mill, dantimbangan.

F. Kegiatan Utama BBPOPT Jatisari

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) mempunyaitugas melaksanakan dan mengembangkan peramalan Organisme PenggangguTumbuhan (OPT) dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Dalammelaksanakan tugasnya, BBPOPT menyelenggarakan fungsi: 1) penyusunan programdan rencana kerja, 2) analisis data dan informasi serangan OPT dan faktor penentuperkembangan OPT, 3) pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan,pengamatan dan pengendalian OPT berdasarkan system Pengendalian Hama Terpadu(PHT), 4) perumusan peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT, 5) pemantauandan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT, 6)pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar LaboratoriumPengamatan Hama dan Penyakit (LPHP), 7) pemberian pelayanan kegiatan

Page 72: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 61

peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan danhortikultura, serta 8) tata usaha dan rumah tangga BBPOPT.

Sesuai dengan tugas dan fungsi BBPOPT, pada Tahun 2010 melaksanakan kegiatanutama Pengembangan Peramalan Serangan OPT dengan sasaran tersedianyainformasi dan model peramalan OPT sebagai rujukan dalam pengamanan produksitanaman pangan dan hortikultura. Pencapaian kinerja BBPOPT diukur berdasarkan 3(tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu:

1. Jumlah informasi peramalan serangan OPT sebanyak 5 (lima) unit,

2. Jumlah teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT (P3OPT)sebanyak 8 (delapan) model, dan

3. Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi P3OPT sebanyak 6 (enam) provinsi.

Pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan indikator kinerja kegiatan dapat dilaporkansecara rinci sebagai berikut:

1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Informasi peramalan serangan OPT disampaikan dan disebarkan ke DinasPertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura atau Unit Pelaksana Teknis DaerahBalai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD-BPTPH) Provinsi.Informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar dalam menyusun strategi danantisipasi serta koordinasi dalam peningkatan kewaspadaan (peringatan dini)terhadap serangan OPT dan kesiapan dini untuk menyusun upaya antisipasi.Dengan strategi dan antisipasi serta koordinasi dimaksud akan menghasilkankeluaran berkurangnya luas serangan OPT dengan terkendalinya perkembanganpopulasi dan serangan OPT di lapangan. Prakiraan serangan OPT dimaksud adalahmenghitung prakiraan luas serangan OPT berdasarkan jenis OPT, komoditi danluas (ha) dengan menggunakan model peramalan OPT (musiman) yangdikembangkan oleh BBPOPT berdasarkan data luas serangan OPT musimsebelumnya.

Pencapaian kinerja BBPOPT dalam kegiatan informasi peramalan serangan OPTdiukur berdasarkan standar indikator luas serangan OPT di lapangan lebih rendahdibandingkan dengan jumlah data prakiraan luas serangan yang diberikan padasaat awal tanam/sebelum musim tanam. Evaluasi dilakukan pada akhir musimdengan membandingkan jumlah data luas serangan OPT yang dikumpulkan secarabertahap dari Koordinator Pengendali OPT (POPT) kabupaten/kota, LPHP danUPTD-BPTPH dengan prakiraan serangannya.

Secara kuantitatif indikator kinerja informasi peramalan serangan OPT yangditargetkan dalam Tahun 2010 berjumlah 5 (lima) unit yang diukur berdasarkan 5(lima) jenis OPT, 3 (tiga) komoditas, dan 2 (dua) musim tanam dengan kumulatifjumlah informasi peramalan sebanyak 15 hasil peramalan serangan OPT. Tingkatdan arah yang diharapkan dalam penyebaran informasi peramalan luas seranganOPT ke daerah adalah adanya upaya serius dari Dinas Pertanian Tanaman Pangandan Hortikultura tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menyikapi informasiprakiraan yang didapat. Penyebaran informasi peramalan luas serangan OPT

Page 73: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 62

selama Tahun 2010 disajikan dalam bentuk tabulasi dan peta ramalan seranganOPT menurut provinsi di Indonesia pada MT. 2010 dan MT. 2010/2011 untuk OPTutama padi, jagung dan kedelai, sebagai berikut:

a. Komoditi Padi

Tabel 49. Peramalan luas serangan OPT utama padi MT. 2010 di Indonesia

2009 2009/2010 Minimum Rerata Maksimum1 PBP 71.051 52.311 50.214 56.341 63.2162 WBC 30.342 15.299 5.921 7.805 10.2893 Tikus 82.603 55.109 57.321 65.813 75.5644 Tungro 4.390 3.341 881 2.722 8.4125 Blas 7.290 12.326 7.409 8.167 10.0476 HDB 31.851 48.590 36.686 41.162 46.185

227.526 186.975 158.432 182.011 213.713

Ramalan MT. 2010 (ha)

Jumlah

No. OPTKejadian MT (ha)

Keterangan: PBP=penggerek batang padi, WBC=wereng batang coklat, HDB=hawardaun bakteri.

Tabel 50. Peramalan luas serangan OPT utama padi MT. 2010/2011 diIndonesia

2009/2010 2010 Minimum Rerata Maksimum1 PBP 54.846 80.104 51.092 57.327 64.3222 WBC 30.342 96.498 48.422 63.832 84.1473 Tikus 82.603 79.544 76.153 87.436 100.3904 Tungro 4.390 5.672 1.493 4.615 14.2625 Blas 7.290 9.423 7.175 8.159 10.0386 BLB 31.851 44.281 40.990 45.992 51.604

211.321 315.522 225.326 267.361 324.762

Ramalan MT. 2010/2011 (ha)

Jumlah

No. OPTKejadian MT (ha)

Keterangan: MT=musim tanam, PBP=penggerek batang padi, WBC=wereng batangcoklat, HDB=hawar daun bakteri

Informasi prakiraan serangan OPT sebelum musim tanam diharapkan dapatdirespon oleh daerah dan ditindaklanjuti dengan upaya-upaya antisipasi danpenyebaran informasi sampai ke tingkat petani. Selama berjalannya musim tanam,perkembangan serangan OPT sangat dipengaruhi oleh perubahan ekosistem.Faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan OPT antara lain perubahankomposisi tanaman/varietas, perubahan iklim dan perubahan keseimbanganekosistem.

Jumlah prakiraan maksimum luas serangan OPT komplek (6 OPT) di Indonesiapada MT. 2010 sebanyak 213.713 ha, sedangkan kejadian serangan di lapanganmencapai 315.522 ha (47,6% lebih tinggi dari prakiraan). Kejadian serangan OPTutama padi yang menunjukkan luasan lebih tinggi dari prakiraan adalah seranganhama penggerek batang (PBP), wereng batang coklat (WBC) dan tikus, sedangkanpenyakit tungro, blas dan hawar daun bakteri/kresek (BLB) lebih rendah.Penyumbang tertinggi kejadian serangan OPT di lapangan yang lebih tinggi dariprakiraan adalah serangan WBC. Terjadinya ledakan WBC yang tidak dapatdiantisipasi diakibatkan oleh adanya:

- Perubahan komposisi varietas yang rentan terhadap WBC dan perubahantingkat ketahanan varietas yang tidak dimonitor secara intensif,

Page 74: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 63

- Dampat perubahan iklim, selama Tahun 2010 terjadi curah hujan sepanjangtahun yang tidak menentu yang cocok terhadap perkembangan WBC, dan

- Penggunaan pestisida oleh petani yang tidak memenuhi 6 (enam) tepat,sehingga mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem denganterbunuhnya musuh alami.

b. Komoditi Jagung

Tabel 51. Peramalan luas serangan OPT utama jagung MT. 2010 di Indonesia

2009 2009/2010 Minimum Rerata Maksimum1 Lalat Bibit 294 404 208 256 3152 Penggerek Batang 1.012 920 575 691 8313 Bulai 375 1.011 341 440 5664 Tikus 1.176 1.184 383 482 6075 Penggerek Tongkol 824 1.212 554 682 8396 Ulat Grayak 810 843 309 398 513

4.492 5.574 2.371 2.949 3.671

No. OPTKejadian MT (ha) Ramalan MT. 2010 (ha)

Jumlah

Tabel 52. Peramalan luas serangan OPT utama jagung MT. 2010/2011 diIndonesia

2009/2010 2010 Minimum Rerata Maksimum1 Lalat Bibit 463 299 229 281 3462 Penggerek Batang 1.060 673 614 738 8883 Bulai 1.339 939 546 703 9064 Tikus 1.312 1.246 477 600 7565 Penggerek Tongkol 1.287 829 658 809 9956 Ulat Grayak 874 1.641 449 578 745

6.335 5.627 2.972 3.710 4.636

Ramalan MT. 2010/2011 (ha)

Jumlah

No. OPTKejadian MT (ha)

Prakiraan luas serangan OPT komplek pada tanaman jagung MT. 2010mencapai angka maksimal 3.671 ha, kejadian di lapangan pada musim yangsama mencapai 5.627 ha atau lebih tinggi 53% dari angka prakiraan. SeranganOPT utama tanaman jagung yang melebihi angka prakiraan adalah hama ulatgrayak, tikus dan penyakit bulai, sedangkan 3 (tiga) OPT lainnya (lalat bibit,penggerek tongkol dan penggerek batang) lebih rendah.

c. Komoditi Kedelai

Tabel 53. Peramalan luas serangan OPT utama kedelai MT. 2010 di Indonesia

2009 2009/2010 Minimum Rerata Maksimum1 Penggerek Polong 178 272 128 157 1932 Lalat Kacang 121 149 79 97 1193 Ulat Grayak 1.022 441 249 328 4324 Tikus 221 101 58 72 885 Penggulung Daun 847 789 434 534 6566 Ulat Jengkal 159 159 107 162 246

2.549 1.910 1.054 1.349 1.735

No. OPTKejadian MT (ha) Ramalan MT. 2010 (ha)

Jumlah

Page 75: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 64

Tabel 54. Peramalan luas serangan OPT utama kedelai MT. 2010/2011 diIndonesia

2009/2010 2010 Minimum Rerata Maksimum1 Penggerek Polong 272 256 144 178 2182 Lalat Kacang 149 315 128 158 1943 Ulat Grayak 562 343 205 270 3564 Tikus 303 81 70 86 1065 Penggulung Daun 826 447 302 372 4586 Ulat Jengkal 159 111 96 146 221

2.271 1.552 946 1.210 1.553

Ramalan MT. 2010/2011 (ha)

Jumlah

No. OPTKejadian MT (ha)

Evaluasi kejadian serangan OPT komplek pada tanaman kedelai menunjukkanbahwa kejadian di lapangan mencapai 1.552 ha lebih rendah 10,5% dari angkaprakiraan (1.735 ha). Secara rinci evaluasi untuk masing-masing OPT utamamenunjukkan bahwa ada 2 (dua) OPT yang serangannya lebih tinggi dariangka prakiraan yaitu hama penggerek polong dan lalat kacang. Sedangkan 4(empat) OPT lainnya, yaitu hama ulat grayak, tikus, penggulung daun dan ulatjengkal lebih rendah dari angka prakiraan.

Dalam mendukung penyebaran informasi prakiraan serangan OPT dan teknologiP3OPT, BBPOPT selain menyusun prakiraan serangan OPT musiman jugamelaksanakan beberapa kegiatan, yaitu:

a. Surveilans dan monitoring lapang secara intensif, dengan sasaran sebanyak,50 kabupaten/kota yang menyebar di 6 (enam) provinsi. Sesuai denganperkembangan kondisi serangan OPT dan DPI di lapangan, surveilansdilakukan di 58 Kabupaten/kota atau 16% lebih banyak dari sasarankabupaten/kota.

b. Pengembangan Web Site BBPOPT yang terdiri dari:

- Inisiasi pengembangan web site BBPOPT dengan alamathttp://www.bbpopt.co.cc/

- Melengkapi isi Web Site Kementerian Pertanian, Direktorat JenderalTanaman Pangan dengan alamat http://www.deptan.go.id/ditjentan/bbpopt .

- Pengembangan Web GIS untuk pemetaan hasil prakiraan serangan OPTbekerjasama dengan NEOnet - Nusantara Earth Observation Network,Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dengan alamathttp://neonet.bppt.go.id/opt/.

c. Pembuatan, penerbitan dan penyebaran media cetak, berupa:

- Buletin Peramalan OPT sebanyak 2 (dua) kali terbit, Vol. 8 No1. Edisi XIIApril 2010 dan Vol. 9 No.2 Edisi XII Nopember 2010.

- Leaflet sebanyak 6 (enam) jenis, masing-masing 1.000 lembar denganjudul: Hawar Daun Bakteri Perbanyakan Parasitoid Trichogramma sp. dan Aplikasi di Lapang

Page 76: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 65

Pengendalian Penyakit Tungro Pengendalian Tikus Pra Tanam Pengamatan dan Pengendalian Wereng Batang Coklat Perbanyakan Corynebakterium dan Cara Aplikasi

- Poster sebanyak 5 (lima) jenis, masing-masing 475 lembar dengan judul: Perbanyakan Trichogramma sp. Parasitoid Penggerek Batang Padi Wereng Batang Coklat dan Pengendaliannya Keong Perusak Tanaman Padi Muda Penggerek Batang Padi Hama Utama Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae)

Media cetak Bulletin, Leaflet dan Poster disebarkan ke instansi, petugasdaerah, petani dan masyarakat pengguna lainnya melalui: UPTD-Balai Proteksi Tanaman di 33 provinsi Pameran Tingkat Nasional sebanyak 5 pameran Kunjungan Mahasiswa dan Pelajar sebanyak 4 kunjungan Kunjungan Kelompok Tani / Magang Petani / Magang Petugas Daerah

sebanyak 5 kunjungan Disebarkan langsung oleh petugas BBPOPT yang melaksanakan dinas

luar / kunjungan ke daerah dalam rangka surveilans, monitoring,evaluasi, supervisi dan pembinaan.

d. Pameran, visualisasi, publikasi dan promosi dalam Pameran PembangunanPertanian Tanaman Pangan sebanyak 5 (lima) kali, terdiri dari:- Pameran dalam rangka pencanangan pengendalian OPT di Karawang, Jawa

Barat- Workshop pengendalian Wereng Coklat di BB Padi, Sukamandi, Jawa Barat- Workshop nasional pengendalian Wereng Coklat di Kementerian Pertanian,

Jakarta- Pameran, Pertemuan Tahunan MPTHI VIII dan Pekan Nasional dalam

rangka Peringatan Hari Pangan Sedunia XXX di Mataram, Provinsi NusaTenggara Barat.

- Pameran dalam rangka peresmian VHT di BBPOPT

2. Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT

Perlindungan tanaman merupakan suatu strategi pengelolaan organismepengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi pengamatan,peramalan dan pengendaliannya (P3OPT). Keberhasilan kegiatan perlindungantanaman pangan akan sangat ditentukan oleh kualitas dari teknologi P3OPT.Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang baik (akurat dan aplikatif) harusdidukung dengan pengembangannya yang lebih komprehensif. Terlaksananyateknologi P3OPT yang baik, maka dapat mendukung terlaksananya kegiatanperlindungan tanaman yang efektif dan efisien serta berdaya saing.

Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari kumulatif jumlahteknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan dengan kumulatif teknologi yangdidapat sebelumnya. Kegiatan ini dievaluasi berdasarkan jumlah penambahan

Page 77: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 66

teknologi P3OPT menurut jenis OPT, komoditas, dan model. Tingkat dan arahkinerja yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya penemuan teknologiP3OPT baru, baik jenis OPT, komoditi, model maupun perbaikan (upgrading) paketteknologi yang telah ada.

Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT yangditargetkan dalam Tahun 2010 berjumlah 8 (delapan) model yang diukur daripelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi P3OPT tingkat lapang dandidukung oleh kegiatan semi laboratorium. Dalam rangka menunjang tercapainyateknologi P3OPT yang baik, BBPOPT pada Tahun 2010 melaksanakan kegiatanpengembangan teknologi P3OPT yang tertuang dalam kegiatan PengembanganProteksi Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2010 dengan judul kajiterap sebagaiberikut:

a. Pengembangan Teknologi Pengamatan, Peramalan dan PengendalianOrganisme Pengganggu Tumbuhan Tingkat Lapang

Kegiatan pengembangan teknologi P3OPT merupakan kegiatan utama dalampengembangan metode pengamatan, model peramalan dan teknologipengendalian OPT yang dilaksanakan di lapang. Selama Tahun 2010dilaksanakan 8 (delapan) model yang terdiri dari 1 (satu) pengembanganmetode pengamatan, 4 (empat) model peramalan dan 3 (tiga) teknologipengendalian, dengan judul sebagai berikut:

- Pengembangan metode pengamatan OPT

Pengembangan metode pengamatan keparahan penyakit utama padi

- Pengembangan model peramalan OPT

Pengembangan peramalan wereng batang coklat daerah dataranrendah tanam serentak.

Pengembangan peramalan wereng batang coklat daerah DataranMenengah.

Pengembangan Peramalan Wereng Batang Coklat Daerah DataranRendah Tanam Tidak Serentak.

Pengembangan Model Peramalan Penyakit Hawar Daun Bakteri denganPemanfaatan Radar Cuaca.

- Pengembangan teknologi pengendalian OPT

Pengaruh Aplikasi Insektisida Piretroid dan Karbamat terhadapPerkembangan Wereng Batang Coklat.

Pengembangan Teknologi Pengendalian Hawar Daun Jagung(Helminthosporium zeae) dengan Menggunakan Bahan Nabati danAgens Antagonis.

Efikasi Corynebacterium terhadap Cendawan Patogen Tanaman Padi.

b. Pengembangan Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPTSemi Laboratorium.

Page 78: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 67

Kegiatan pengembangan teknologi P3OPT semi laboratorium merupakankegiatan penunjang pengembangan teknologi P3OPT tingkat lapang. PadaTahun 2010, kegiatan pengembangan teknologi P3OPT semi laboratoriumsebanyak 3 (tiga) unit, yaitu:1) a. Pemantauan ketahanan varietas padi terhadap wereng batang coklat.

b. Pengujian resurgensi pestisida terhadap wereng batang coklat.

2) Identifikasi dan uji mutu Corynebacterium serta pengaruhnya terhadapmusuh alami.

3) Pemantauan penyebaran patotipe hawar daun bakteri pada tanaman padi.

Dalam rangka pencapaian keluaran yang lebih baik, dalam pelaksanaanpengembangan teknologi P3OPT, BBPOPT melakukan kerjasama dengan instansiterkait, yaitu:

1) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam rangkapengembangan peramalan penyakit HDB dengan memanfaatkan data radarcuaca dan pengumpulan pustaka hyperspectral sebagai dasar dalampengembangan metode pengamatan melalui analisis data citra satelit.

2) Balai Besar Biogen, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,Kementerian Pertanian dalam rangka identifikasi agens antagonisCorynebacterium.

Hasil pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi P3OPT memperoleh 9(delapan) model teknologi baru atau 12,5% lebih tinggi dari sasaran Tahun 2010sebanyak 8 (delapan) model, yaitu:

1) Metode pengamatan keparahan penyakit utama padi2) Model peramalan wereng batang coklat daerah dataran rendah tanam

serentak.3) Model peramalan wereng batang coklat daerah Dataran Menengah.4) Model Peramalan Wereng Batang Coklat Daerah Dataran Rendah Tanam Tidak

Serentak.5) Model Peramalan Penyakit Hawar Daun Bakteri dengan Pemanfaatan Radar

Cuaca.6) Pengaruh Aplikasi Insektisida Piretroid dan Karbamat terhadap Perkembangan

Wereng Batang Coklat.7) Teknologi Pengendalian Hawar Daun Jagung (Helminthosporium zeae) dengan

Menggunakan Bahan Nabati dan Agens Antagonis.8) Efikasi Corynebacterium terhadap Cendawan Patogen Tanaman Padi.9) Standar mutu agens antagonis Corynebacterium

3. Penerapan Teknologi P3OPT

Teknologi P3OPT yang dikembangkan oleh BBPOPT wajib didesiminasikan melaluibimbingan kepada petugas perlidungan tanaman pangan dan hortikulltura yangada di daerah agar dapat menindak lanjuti merupakan kewajiban BBPOPT untukmenyebarkan dan memberikan. Hasil prakiraan luas serangan OPT yang masihgloblal menurut jenis OPT dan provinsi, perlu ditindaklanjuti menjadi bentuk

Page 79: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 68

ramalan detail spesifik lokasi menurut jenis OPT atau kabupaten, sehingga upayaantisipasi akan lebih efektif dan efisien. Sehubungan dengan hal itu, BBPOPT perlumelakukan pematauan untuk mengidentifikasi setiap respon dan kesiapan provinsidalam menindaklanjuti informasi prakiraan serangan OPT yang telah disiapkanoleh BBPOPT.

Pencapaian kinerja BBPOPT dalam kegiatan penerapan teknologi P3OPT diukurberdasarkan kumulatif jumlah provinsi yang dapat menerapkan danmenindaklanjuti informasi prakiraan serangan OPT. Provinsi yang dapatmenerapkan dan menindaklanjuti informasi prakiraan serangan OPT dimulai dariprovinsi yang ada di pulau Jawa atau provinsi sentra produksi tanaman pangan.Tingkat dan arah kinerja yang diharapkan adalah bertambahnya jumlah provinsiyang menerapkan model peramalan OPT atau semakin banyak provinsi yangmenerapkan dan menindaklanjuti informasi peramalan OPT.

Pada Tahun 2010 sasaran BBPOPT dalam penerapan teknologi P3OPT denganmelakukan pengembangan, penyebarluasan dan bimbingan teknis secara intensifdi 6 (enam) provinsi, yaitu Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengan,Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Kegiatan-kegiatan yangdilaksanakan adalah:

a. Pengembangan sistem pelaporan cepat peringatan dini serangan OPT melaluiSMS yang meliputi kegiatan:

- Pengembangan perangkat lunak (software) SMS Base Server (Main Server)di BBPOPT yang dapat terkoneksi secara langsung (link) dengan SMS BaseServer (Mini Server) yang ada di 6 (enam) provinsi sasaran.

- Bantuan pinjam pake Modem GSM dan pemasangan (installing) softwareSMS Base Server (Mini Server) di 6 (enam) provinsi sasaran.

- Pembekalan teknis operasional SMS Base Server (Mini Server) kepadapetugas di 6 (enam) provinsi sasaran.

b. Bimbingan pengembangan dan perbaikan (upgrading) model peramalan yangterdiri dari:

- Bimbingan manajemen data dan pengembangan model pelamalan spesifiklokasi bagi petugas teknis UPTD-BPTPH dan Kepala LPHP di 6 (enam)provinsi sasaran.

- Bimbingan manajemen data dan pengembangan model peramalan spesifiklokasi bagi petugas teknis LPHP dan Koordinator POPT di 6 (enam) provinsisasaran meliputi 11 (sebelas) LPHP, yaitu:1. LPHP Wilayah Madiun, Provinsi Jawa Timur2. LPHP Wilayah Mojokerto, Provinsi Jawa Timur3. LPHP Wilayah Tulungagung, Provinsi Jawa Timur4. LPHP Wilayah Jember, Provinsi Jawa Timur5. LPHP Wilayah Pati, Provinsi Jawa Tengah6. LPHP Wilayah Surakarta, Provinsi Jawa Tengah7. LPHP Wilayah Banyumas, Provinsi Jawa Tengah8. LPHP Wilayah Semarang, Provinsi Jawa Tengah

Page 80: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 69

9. LPHP Wilayah Banten, Provinsi Banten10. LPHP Wilayah Trimurjo, Provinsi Lampung11. LPHP Wilayah Gadingrejo, Provinsi Lampung

c. Peningkatan kemampuan SDM dalam bidang P3OPT Pangan berupaBimbingan Teknis P3OPT bagi Petugas Daerah yang dilaksanakan di BBPOPTsebanyak 30 orang peserta.

G. Kegiatan Utama BPMPT

Kegiatan utama utama Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman yaitu PeningkatanFasilitas Pelayanan Umum dan Operasional, dengan kegiatan operasional meliputi:

a. Peningkatan Kinerja Laboratorium

Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman mempunyai tugas melaksanakan pengujianmutu pestisida, pupuk dan produk tanaman yang dilaksanakan di laboratorium.Pengujian yang dilaksanakan saat ini terdiri atas 4 jenis pengujian, yaitu :

1) Pengujian Mutu Pestisida2) Pengujian Mutu Pupuk3) Pengujian Mutu Produk Tanaman4) Pengujian Aflatoksin

b. Peningkatan Sistem Mutu Laboratorium

Laboratorium Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman telah terakreditasi sehinggaharus menerapkan sistem mutu sesuai dengan SNI-ISO/IEC 17025:2008.

Sistem mutu tersebut selalu dimutahirkan setiap tahun disesuaikan denganperkembangan situasi, teknologi.

Untuk mengakomodasikan program operasional tersebut maka ditetapkankegiatan antara lain :

1) Kaji Ulang Manajemen Mutu2) Kaji Ulang Dokumen Sistem Mutu

c. Pemantauan Mutu Pestisida, Pupuk dan Produk Tanaman

Kegiatan monitoring mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman dilakukan denganberkoordinasi dan bekerjasama dengan instansi terkait baik di tingkat pusatmaupun daerah.

Tujuan dari pemantauan mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman adalah untukmengetahui sampai seberapa jauh mutu pestisida dan pupuk yang beredar sertaproduk tanaman, untuk mencegah terjadinya penyimpangan mutu pestisida danpupuk sehingga pestisida dan pupuk yang beredar dan digunakan oleh petanidapat terjamin mutu dan efektivitasnya sesuai formula yang terdaftar.

Page 81: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ___________________________________________ 70

d. Peningkatan Kinerja Kelembagaan

Kelembagaan yang terkait terdiri dari kelembagaan struktural yaitu kelembagaanyang berhubungan dengan aturan birokrasi yang ada dan kelembagaan fungsionaldalam hal ini kelembagaan laboratorium. Dalam pelaksanaan kegiatannya,dilakukan sinkronisasi kedua kelembagaan tersebut sehingga tujuan dan sasaranBalai Pengujian Mutu Produk Tanaman dapat tercapai sesuai dengan tugas danfungsinya.

Dalam rangka peningkatan kinerja kelembagaan, maka ditetapkan beberapakegiatan yaitu :1) Penyusunan Perencanaan2) Peningkatan Pelayanan3) Peningkatan SDM dan Infrastruktur4) Pembinaan Laboratorium Daerah

Tabel 55. Realisasi Kegiatan Peningkatan Fasilitas Pelayanan Umum Tahun 2010

Absolut %1 Peningkatan Kinerja Laboratorium:

- Pengujian Mutu Pestisida 540 1.007 186,48- Pengujian Mutu Pupuk 100 200 200,00- Pengujian Mutu Produk Tanaman 190 348 183,16- Pengujian Aflatoksin 20 20 100,00Jumlah Pengujian 850 1.575 185,29

2 Peningkatan Sistem Mutu Laboratorium- Kaji Ulang Manajemen Mutu 1 kali 1 kali 100,00- Kaji Ulang Dokumen Mutu 1 kali 1 kali 100,00

3 Pemantauan/Monitoring Pestisida,Pupuk dan Produk Tanaman 30 prov 28 prov 93,33

4 Peningkatan Kinerja Kelembagaan- Penyusunan Perencanaan 1 keg 1 keg 100,00- Peningkatan Kemampuan SDM 25 orang 36 orang 144,00- Pembinaan Laboratorium Daerah 6 prov 6 prov 100,00

5 PNBP 265.000.000Rp 439.349.088Rp 165,79

Program/Keg./Sub Keg. TargetRealisasi

No.

Page 82: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 71

PEMBINAAN MANAJEMEN PEMBANGUNANTANAMAN PANGAN

A. Pembinaan SAI/SABMN/Peralatan

1. Penyusunan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi BarangMilik Negara (SIMAK BMN)

Di tahun 2008 ada perubahan aplikasi dalam pembuatan Laporan Barang MilikNegara yaitu perubahan dari aplikasi Sistem Akuntansi Barang Milik Negara(SABMN) menjadi aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi BarangMilik Negara (SIMAK BMN). Hal ini menimbulkan kendala tersendiri dalampelaksanaan penyusunan laporan, dimana terdapat sedikit perbedaan dengansistem yang lama sehingga sering terjadi kesalahan dalam penginputan data.Oleh karena itu laporan tersebut selalu diverifikasi dan diperbaharui. Kendalayang dihadapi dalam penyusunan SIMAK BMN adalah data yang belum akuratkarena dokumen-dokumen pendukungnya tidak lengkap, juga keterbatasantenaga serta SDM penyusun Laporan SIMAK BMN.

Pada tahun 2010, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan membawahi 464 satkeryang mempunyai jenis kewenangan terdiri dari 1 Kantor Pusat (KP), 2 KantorDaerah (KD), 91 Dana Dekonsentrasi (DK) dan 370 Dana Tugas Pembantuan(TP).

Untuk mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas laporan SIMAK BMN,maka dilakukan kegiatan pendampingan dan pengawasan pelaksanaan SIMAKBMN ke beberapa wilayah di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untukmeningkatkan pengetahuan dan kemampuan para petugas SIMAK BMN didaerah dalam mengelola laporan barang milik negara, sehingga diperolehlaporan Barang Milik Negara dengan kualitas yang lebih baik.

Disamping itu juga untuk menyamakan persepsi perubahan aplikasi dalampembuatan laporan dari SABMN ke SIMAK BMN, maka dilaksanakan workshopSIMAK BMN bagi para operator SIMAK-BMN yang ada di Satker seluruhIndonesia pada Semester I TA 2010 dengan cara 2 (dua) tahap yaitu :

- Tahap I, Wilayah Barat meliputi Satker provinsi/kabupaten : Sumetera,Jawa, Kalimantan dan Bali yang dilaksanakan di Yogyakarta dari tanggal 6-9Juli 2010

- Tahap II, Wilayah Tengah dan Timur meliputi Satker provinsi/kabupaten :Sulawesi, Maluku, Papua, NTB dan NTT dilaksanakan di Bogor dari tanggal22-26 Nopember 2010.

Dan sekaligus, dilakukan perbaikan-perbaikan dalam Laporan SIMAK BMN, yangbertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas Laporan SIMAK BMNTingkat Eselon I Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dengan adanyaperbaikan tersebut, maka nilai Saldo Akhir Audited BPK RI per 31 Desember2009 adalah Rp. 677.362.828.387,- Nilai tersebut juga termasuk nilai revaluasi

IV

Page 83: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 72

aset yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara di seluruhsatker Pusat dan Daerah.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, jumlah Satker lingkup DirektoratJenderal Tanaman Pangan yang telah mengirimkan laporan adalah sebanyak408 satker dari 464 satker tahun 2010 lingkup Direktorat Jenderal TanamanPangan, Pusat dan Daerah.

Saat ini masih terus dilakukan kegiatan untuk meningkatkan kuantitaspelaporan khusus bagi satker yang belum mengirimkan laporan BMN padatahun anggaran 2010, antara lain dengan melakukan bimbingan danpendampingan terutama terhadap kendala-kendala yang dialami oleh satkeryang bersangkutan.

Selain itu juga dilakukan kegiatan pendampingan SIMAK BMN ke beberapadaerah yang dianggap perlu untuk menginventarisir kendala dan seluruhpermasalahan yang terjadi di satker dalam hal realisasi belanja aset diwilayahnya. Sedangkan pada akhir 2010 berkerjasama dengan SekretariatJenderal dan Eselon I lainnya sudah dilakukan upaya-upaya dalam memperbaikistatus laporan keuangan menjadi wajar tanpa pengecualian denganmelaksanakan kegiatan workshop, verifikasi dan tindak lanjut temuan BPK-RIatas Laporan Keuangan TA 2009 dan verifikasi langsung ke tingkat provinsi dankabupaten/kota yang masih terdapat temuan yang belum dituntaskan serentakdi 33 provinsi.

2. Rapat Koordinasi Bidang Keuangan

Untuk melaksanakan fungsi manajemen bidang keuangan sesuai dengan tugaspokok dan fungsi sebagai unit pelayanan terhadap sub sektor tanaman pangandimana pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada Tahun Anggaran 2010memiliki satker dibawah tanggungjawabnya sejumlah 464 Satuan kerjapangelola Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan maka perlu diupayakanpemahaman-pemahaman yang selaras dalam melaksanakan pengelolaan dibidang keuangan sehingga para pelaksana dan pengelola keuangan dihadapkanpada satu persepsi dalam melaksanakan pengelolan anggaran dimaksud.

Rapat Koordinasi Bidang Keuangan dilaksanakan pada tanggal 25-27 Mei 2010di Hotel Saphir Yogyakarta dengan diikuti oleh Pejabat Penguji/Penerbit SPM,Bendahara Pengeluaran serta Bendahara Penerima pada Dinas PertanianProvinsi, BPSBTPH dan BPTPH seluruh Indonesia dengan jumlah 300 peserta.Adapun hasil pertemuan sebagai berikut:

a. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan di masing-masing unit kerjadiperlukan penyediaan anggaran yang memadai baik melalui APBN maupunAPBD.

b. Peran serta pengelola anggaran pusat dan daerah sangat dibutuhkan dalammewujudkan Program dan Kegiatan Pembangunan Tanaman Pangan demiterwujudnya pengelolaan anggaran yang bersih, transparan dan akuntabel.

Page 84: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 73

c. Pengelolaan anggaran dalam hal ini pemrosesan yang melibatkan PejabatPenerbit/Penguji SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerima antaralain prosedur pengujian tagihan dan penerbitan SPM, Pemotongan danPenyetoran Pajak, Penatausahaan dokumen, proses rekonsiliasi realisasianggaran sampai dengan proses pertanggungjawaban dalam bentukpenyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan Undang-undang danPeraturan-peraturan yang berlaku.

d. Pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal dilaksanakan dalam rangkameningkatkan efektivitas dan efisiensi aparatur negara.

e. Diperlukan koordinasi yang baik dan benar antar pengelola anggaran jugadengan instansi terkait untuk meningkatkan Sistem Pengendalian Intern(SPI) dalam pengelolaan anggaran.

f. Pengawasan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal secara berkala dandilakukan melalui pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja &keuangan melalui : audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatanpengawasan lainnya.

g. Pada dasarnya didalam setiap penggunaan dana APBN/APBD terdapat PPNdan atau PPh yang wajib dipungut atau dipotong oleh bendaharawanpengeluaran dana APBN/APBD yang telah memiliki NPWP.

h. Pada dasarnya semua penghasilan dikenakan pajak kecuali SPPD. Untukpelaksanaan jasa hanya dikenakan PPh.

i. Berdasarkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor Per-47/PB/2009,Pembukuan pada bendahara dapat dilakukan secara manual maupunmenggunakan komputer.

j. Bendahara wajib menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruhpenerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan anggaran satkerberdasarkan dokumen sumber.

k. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.05/2009 tentangPerencanaan Kas, perencanaan kas dilakukan dalam rangka menghindariidle cash dan penumpukan pencairan dana pada akhir tahun sehinggasetiap satker wajib menyampaikan rencana penarikan kas harian, mingguandan bulanan.

l. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) wajib disetor langsung olehbendahara penerima ke kas negara, tidak dapat digunakan langsung untukmembiayai pengeluaran-pengeluaran sebelum mendapat ijin penggunaandari Menteri Keuangan.

m. Pentingnya penggalian sumber-sumber pendapatan negara danmemperbaiki penatausahaannya untuk mengoptimalkan Penerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP) yang dikelola oleh Bendahara Penerima.

n. Bagan Akun Standar disusun untuk memudahkan perencanaan danpelaksanaan anggaran, juga untuk pertanggungjawaban dan pelaporan

Page 85: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 74

keuangan pemerintah pusat serta memastikan rencana keuangan(anggaran), agar realisasi dan pelaporan keuangan dinyatakan dalam istilahyang sama, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas informasikeuangan dan memudahkan pengawasan keuangan.

o. Perlu dilaksanakan penertiban dan penatausahaan Barang Milik Negara hasilperolehan APBN yang dikelola Daerah.

p. Penggunaan BMN oleh Departemen atau Lembaga sebatas untukpenyelenggaraan tugas, pokok dan fungsi departemen atau lembaga yangbersangkutan, khusus untuk tanah dan bangunan yang idle wajibdiserahkan kepada Menteri Keuangan untuk diatur penggunaannya.

q. Inventarisasi dan Penilaian Aset atau BMN minimal dilakukan lima tahunsekali. Sedangkan untuk barang persediaan dan KDP (Konstruksi dalamPengerjaan) dilakukan satu tahun sekali.

r. Pemanfaatan BMN dilakukan dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasamapemanfaatan, dan bangun serah guna/bangun guna serah untukkepentingan negara dan kepentingan umum.

s. Penghapusan BMN dilakukan dengan cara pemindahtanganan danpemusnahan.

t. Kunci keberhasilan pelaksanaan pengelolaan keuangan sangat ditentukanoleh pelaporan pelaksanaan anggaran sebagai pertanggungjawabanpenggunaan APBN serta terciptanya lingkungan pengendalian, pengawasan,monitoring dan evaluasi terutama komitmen Pimpinan, serta keterlibatandan peran seluruh pegawai.

B. Realisasi Anggaran

1. Realisasi Anggaran APBN Sektoral Tahun 2010

Pada tahun anggaran 2010, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengelolaanggaran APBN Sektoral (018) sejumlah Rp. 1,059 trilyun pada 4 programyaitu: (1) Penerapan Kepemerintahan Yang Baik, (2) Peningkatan KetahananPangan, (3) Pengembangan Agribisnis, dan (4) Peningkatan KesejahteraanPetani. Anggaran tersebut dikelola pada 464 satker, terdiri dari 3 Pusat, 33Dinas Provinsi, 32 UPTD BPSBTPH, 32 UPTD BPTPH, dan 364 Kabupaten/Kotadi seluruh Indonesia. Anggaran tersebut termasuk APBN-P sebesar Rp. 165milyar yang dialokasikan untuk bantuan alsin dan bantuan pengendalianwereng batang coklat (WBC).

Realisasi anggaran APBN Sektoral (018) Direktorat Jenderal Tanaman Pangansatker pusat dan daerah mencapai Rp. 953,009 milyar (90,08%) dari paguanggaran Rp. 1,059 trilyun. Realisasi tersebut terdiri dari Satker PusatRp.309,954 milyar atau 82,13% dari pagu sebesar Rp. 377,411 milyar, denganrincian Satker Pusat Ditjen TP Rp. 299,678 milyar (81,82%) dari paguRp.366,258 milyar, BBPPMB TPH Cimanggis Rp. 4,378 milyar (87,35%) dari

Page 86: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 75

pagu Rp. 5,012 milyar, dan BBPOPT Jatisari Rp. 5,900 milyar (96,06%) daripagu Rp. 6,141 milyar.

Realisasi dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan di provinsi (DinasPertanian, BPSBTPH dan BPTPH) Rp. 162,830 milyar (95,69%) dari pagusebesar Rp. 170,156 milyar, dan dana tugas pembantuan kabupaten/kotaRp.480,224 milyar (93,88%) dari pagu sebesar Rp. 511,527 milyar.

Tabel 56. Realisasi Anggaran APBN Sektoral Tahun 2010 Direktorat JenderalTanaman Pangan Satker Pusat dan Daerah

2. Realisasi Anggaran APBN Subsidi Tahun 2010

Pada tahun 2010, Ditjen Tanaman Pangan mengelola anggaran subsidisejumlah Rp. 20,657 trilyun yang terdiri dari APBN dan APBN-P. Anggarantersebut dialokasikan untuk membiayai kegiatan Bantuan langsung benihunggul (BLBU), cadangan benih nasional (CBN), subsidi benih, subsidi hargapupuk, bantuan langsung pupuk (BLP), kurang bayar subsidi pupuk tahun2008, Upsus kedelai, pemulihan kesuburan lahan, bantuan langsungpengendalian hama terpadu serta pendampingan dan pengawasan subsidipupuk. Realisasi anggaran subsidi sampai dengan Februari 2011 mencapaiRp.17,504 trilyun (84,73%) dari total anggaran Rp. 20,657 trilyun.

Pagu *) Realisasi Jumlah(Rp. 000) (Rp. 000) Satker

I. PUSAT (Ditjen TP) 377.410.850 309.954.460 82,13 31. Ditjen Tanaman Pangan 366.257.850 299.677.579 81,82 12. BBPPMB TPH Cimanggis 5.012.000 4.378.048 87,35 13. BBPOPT Jatisari 6.141.000 5.898.834 96,06 1 II. PROPINSI 170.156.180 162.830.489 95,69 97 1. Dinas Propinsi 87.113.180 82.699.384 94,93 33 - Dekonsentrasi 79.113.180 75.415.345 95,33 - Tugas Pembantuan 8.000.000 7.284.039 91,05 2. UPTD BPTPH 48.263.000 47.201.871 97,80 32 3. UPTD BPSBTPH 34.780.000 32.929.234 94,68 32 III. KABUPATEN/KOTA 511.527.105 480.224.481 93,88 364

T O T A L 1.059.094.135 953.009.430 90,08 464

Satker %

Page 87: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 76

Tabel 57. Realisasi Anggaran Subsidi Tahun 2010 (APBN dan APBN-P)Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Anggaran Realisasi + Penarikan Escrow(Rp. 000) (Rp. 000)

I Benih 2.246.560.263 2.011.831.196 89,51

1 PT. Sang Hyang Seri (Persero) 1.356.159.281 1.228.569.776 90,59- Subsidi Harga Benih 60.164.086 42.044.547 69,88- Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) 918.230.225 865.643.797 94,27- Cadangan Benih Nasional (CBN) 274.822.975 257.662.513 93,76- UPSUS Kedelai 84.391.239 51.422.373 60,93- Pendampingan BLBU 18.550.756 11.796.546 63,59

2 PT. Pertani (Persero) 890.400.982 783.261.420 87,85- Subsidi Harga Benih 38.529.876 15.242.271 36,96- Bantuan Langsung Pupuk (BLP) 791.389.259 739.003.915 93,38- UPSUS Kedelai 45.475.132 20.529.183 45,14- Pendampingan BLBU 15.006.715 8.486.051 56,55

II. Pupuk 18.410.889.192 15.492.067.870 84,15

1 Holding Pupuk 14.750.662.000 11.877.331.617 80,52- PT. Pupuk Sriwidjaja 2.847.809.057 2.778.424.667 97,56- PT. Pupuk Kaltim 2.832.681.786 1.874.352.734 66,17- PT. Pupuk Kujang 1.413.347.084 905.253.620 64,05- PT. Pupuk Iskandar Muda 982.353.745 245.700.635 25,01- PT. Petrokimia Gresik 6.674.470.328 6.073.599.961 91,00

2 Holding Pupuk Kurang Bayar 1.500.000.000 1.500.000.000 100,00

3 PT. Sang Hyang Seri (Persero) 812.402.596 802.953.615 98,84- BLP 684.997.776 684.963.504 99,99- BL-PHT 110.000.000 109.999.800 100,00- Pendampingan 17.404.820 7.990.310 45,91

4 PT. Pertani (Persero) 952.393.335 943.520.857 99,07- BLP 934.998.085 930.514.457 99,52- Pendampingan 17.395.250 13.006.400 74,77

5 PT. Berdikari (Persero) 395.431.261 368.261.781 93,13- BLP 90.798.371 90.797.284 100,00- PKL 299.822.700 275.341.517 91,83- Pendampingan 4.810.190 2.122.981 44,14

20.657.449.455 17.503.899.066 84,73

No. Kegiatan

Total

%

C. Pengembangan Data Statistik

Kegiatan pengembangan data statistik tanaman pangan meliputi:

1. Pemutakhiran Data Dasar Tanaman Pangan2. Pengembangan Database dan Fasilitasi Tanaman Pangan3. Koordinasi Penyusunan ASEM 2009 dan ARAM I 2010 Produksi Tanaman

Pangan4. Koordinasi Penyusunan ATAP 2009 dan ARAM II 2010 Produksi Tanaman

Pangan5. Koordinasi Penyusunan ARAM III 2010 Produksi Tanaman Pangan

Tujuan dari kegiatan pengembangan data statistik tanaman pangan antara lain:

1. Menyediakan data dasar tanaman pangan meliputi luas tanam bulanan padidan palawija per kabupaten, luas panen bulanan padi dan palawija perkabupaten, data luas penggunaan lahan dan informasi statistik tanamanpangan

2. Menyediakan dan meningkatkan kualitas data statistik tanaman pangan

3. Mengetahui pencapaian luas panen, produktivitas dan produksi tanamanpangan (padi dan palawija) tahun 2009 dan menyusun angka ramalan luas

Page 88: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 77

panen, produktivitas dan produksi tanaman pangan (padi dan palawija) tahun2010 beserta permasalahan yang dihadapi oleh setiap provinsi

Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengembangan data statistik tanaman panganyaitu:

1. Buku Luas Tanam Bulanan Padi dan Palawija per Kabupaten Tahun 2008, BukuLuas Panen Bulanan Padi dan Palawija per Kabupaten Tahun 2008, Buku LuasPenggunaan Lahan Tahun 2007 dan 2008 dan buku Informasi StatistikTanaman Pangan

2. Buku Luas Panen Bulanan Tanaman Pangan per Kabupaten Data Series tahun2004-2008

3. Kuesioner Peningkatan Kompetensi SDM (Mantan/KCD/Pengelola Data)

4. Laporan Peningkatan Kompetensi SDM (Mantan/KCD/Pengelola Data)

5. Dihasilkannya Angka Sementara (ASEM) Tahun 2009 dan Angka Ramalan(ARAM) I tahun 2010 komoditas tanaman pangan utama, sebagai bahanmasukan dalam rangka penentuan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaanprogram dan kegiatan pembangunan tanaman pangan ke depan

6. Dihasilkannya Angka Tetap (ATAP) Tahun 2009 dan Angka Ramalan (ARAM) IITahun 2010 komoditas tanaman pangan utama, sebagai bahan masukan dalamrangka penentuan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan program dankegiatan pembangunan tanaman pangan ke depan

7. Dihasilkannya Angka Ramalan (ARAM) III Tahun 2010 komoditas tanamanpangan utama, sebagai bahan masukan dalam rangka penentuan kebijakan,perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tanamanpangan ke depan.

D. Koordinasi Perencanaan Program dan Kegiatan

Dalam rangka memfokuskan tercapainya esensi pembangunan tanaman pangandiperlukan kerja keras dan perhitungan yang cermat di berbagai aspek yangmempengaruhi pembangunan di sub sektor tanaman pangan. Perencanaan adalahsalah satu aspek yang cukup penting karena merupakan titik awal pelaksanaansuatu kegiatan.

Maksud dan tujuan koordinasi perencanaan program, kegiatan dan anggaranadalah untuk :

1. Menyamakan persepsi antar perencana masing-masing unit di Ditjen TanamanPangan.

2. Terkoordinirnya para perencana lingkup Ditjen Tanaman Pangan.

3. Terbentuknya Tim Perencana yang solid di Ditjen Tanaman Pangan.

Hasil yang dapat dicapai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah terbentuknyaTim Perencanaan Program Kegiatan dan Penganggaran Ditjen Tanaman Pangan.

Page 89: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 78

E. Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat (LM3)

Pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis tanaman pangan LM3dilakukan secara terpadu mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan, monitoring dan evaluasi yang didasarkan pada indikator kinerja,sehingga program pembangunan agribisnis dapat dilaksanakan secara efektif,efisien dan akuntabel. Pemberdayaan LM3 dimaksudkan untuk mengatasirendahnya penguasaan teknologi dan manajemen serta lemahnya SDM dankelembagaan LM3, sedangkan fasilitasi dana bantuan sosial penguatan modal LM3dimaksudkan untuk mengatasi masalah dalam pengembangan usaha agribisnis diLM3, seperti keterbatasan modal untuk pengembangan usaha budidaya dan jasapenunjang. Dana tersebut ditransfer langsung ke rekening LM3 untuk dikelolasecara terorganisir dengan mekanisme, cara dan bentuk ikatan tertentu.

Kegiatan LM3 ini dimaksudkan untuk memperkuat modal usaha agribisnis tanamanpangan kepada LM3 serta memotivasi LM3 untuk mengembangkan usaha agribisnistanaman pangan secara tepat dan berkesinambungan.

Sampai Desember 2010, jumlah LM3 yang memperoleh dana sebanyak 276 unitLM3 (110,40% dari 250 unit LM3 yang direncanakan) dengan jumlah anggaran Rp.27,741 milyar.

F. Penggerak Membangun Desa (PMD)

Fasilitasi permodalan dan pemberdayaan petani akan menjadi kurang efektifapabila tidak diimbangi dengan ketersediaan individu yang memiliki jiwa wirausaha.Untuk itu, diperlukan upaya dalam memotivasi petani tersebut melalui PenggerakMembangun Desa (PMD). Sasaran pokok PMD adalah meningkatkan pola pikir danpola tindak petani, menjembatani alur pemasaran produk yang dihasilkan, danmendorong pengembangan peluang usaha di perdesaaan. Dengan tercapainyasasaran pokok tersebut diharapkan petani dapat mandiri dan memiliki posisi tawaryang lebih baik dari sebelumnya.

Pengembangan individu sebagai penggerak membangun desa harus terusdidorong, dibina dan ditumbuhkembangkan pada kelompok–kelompok tani. Salahsatu langkah yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Tanaman PanganKementerian Pertanian adalah memberikan fasilitasi berupa bantuan sosial untukUsaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan bidang usaha tanaman pangan lainnya.

UPJA dan bidang usaha tanaman pangan, merupakan salah satu lembaga ekonomidi perdesaan selain mampu mendongkrak pendapatan petani melalui efisiensiusaha tani, juga mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi tenaga muda diperdesaan. Namun karena keterbatasan modal dan kemampuan SDM, diharapkankegiatan PMD dapat memberikan perubahan dari aspek transfer teknologi, danaspek manajerial sehingga keberadaan UPJA dan usaha tanaman pangan dalam halini usaha budidaya dapat menjadi pilar kekuatan ekonomi di perdesaan.

Untuk memaksimalkan pemanfaatan dana bantuan sosial pada kegiatan PMD makadiperlukan adanya Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Penggerak Membangun Desa

Page 90: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 79

sebagai acuan bagi pelaksana baik di tingkat Pusat, Dinas Provinsi danKabupaten/Kota dan berbagai pihak terkait lainnya.

Tujuan dan Sasaran PMD

Pedoman Umum PMD terbit 16 Agustus 2010 melalui Permentan No.47/Permentan/OT.140/8/2010 menjabarkan :

Tujuan kegiatan PMD :Mendorong berkembangnya usaha agribisnis tanaman pangan, peternakan,hortikultura, dan perkebunan yang berdaya saing.

Sasaran kegiatan PMD :Berkembangnya kelompok usaha pelayanan jasa alsintan dan bidang usahatanaman pangan lainnya (khusus Ditjen TP).

Pelaksanaan

Proposal PMD yang diusulkan kepada Direktur Jenderal Tanaman Panganberjumlah 227 proposal UPJA dan 168 proposal Usaha Budidaya Tanaman Pangandan berasal dari 14 Provinsi, 45 Kabupaten.

Pada tahap seleksi awal/seleksi administrasi oleh Tim Teknis Direktorat JenderalTanaman Pangan terpilih sebanyak 53 proposal, terdiri dari 33 proposal UPJA dan20 proposal Usaha Budidaya Tanaman Pangan.

Selanjutnya setelah verifikasi lapangan yang sebagian besar dilakukan oleh DinasPertanian Tanaman Pangan Provinsi bersama Dinas Pertanian Tanaman PanganKabupaten/Kota, maka terpilih sebanyak 48 proposal, yaitu : 28 PMD dari kelompokUPJA dan 20 PMD dari kelompok tani budidaya tanaman pangan. Dari hasiltersebut, telah diterbitkan :

Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3888/Kpts/OT.140/12/2010 tentangPenetapan Penggerak Membangun Desa (PMD) dan Kelompok Binaan TerpilihDirektorat Jenderal Tanaman Pangan TA 2010.

Surat Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor32/HK.310/C/12/2010 tentang Penetapan Penggerak Membangun Desa (PMD)dan Kelompok Binaan Terpilih Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA 2010.

G. Tata Usaha

Kegiatan di bidang ketatausahaan dan rumah tangga yang dilaksanakan antaralain: persuratan, pelayanan rapat, pelayanan penggunaan kendaraan, pengurusanperpanjangan stnk, pelayanan kesehatan/poliklinik dan pemeliharaan.

H. Kegiatan Bidang Hukum dan Humas

1. Bidang Hukum

Kegiatan evaluasi implementasi peraturan perundang-undangan pada tanggal22 s.d 24 Nopember 2010 di Kusuma Sahid Prince Hotel, Surakarta ProvinsiJawa Tengah. Peserta evaluasi implementasi peraturan perundang-undanganyang hadir antara lain Direktorat Perbenihan, Perlindungan Tanaman Pangan,Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH dan Balai Besar

Page 91: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 80

Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Dinas Pertanian Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat,Dinas Pertanian TPH Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian Propinsi JawaTimur, Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Dinas PertanianKabupaten Klaten, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan KabupatenBoyolali, Dinas Pertanian Kabupaten Karang Anyar, Kepala Dinas PertanianTPH Kabupaten Wonogiri, Dinas Pertanian Kabupaten Sragen dan DinasPertanian Kabupaten Sukoharjo.

Materi yang dibahas pada pertemuan ini antara lain: 1) Tata Cara PenyusunanPeraturan Perundang-Undangan Lingkup Kementerian Pertanian denganpembicara Kabag Peraturan Perundang-undangan Setjen KementerianPertanian; 2) Sosialisasi Permentan Nomor 39/OT.140/6/2010 tentangPedoman Perizinan Usaha Budidaya Tanaman dengan pembicara KabagPeraturan Perundang-undangan, Setjen Kementerian Pertanian; 3) TinjauanHukum dan Relevansi Permentan Nomor 48/Permentan/OT.140/10/2006tentang Pedoman Budidaya Tanaman Pangan Yang Baik dan Benar (GoodAgriculture Practices) Saat ini dan di masa mendatang dengan pembicaraKabag Peraturan Perundang-undangan, Setjen Kementerian Pertanian; dan 4)Evaluasi Pelaksanaan Permentan Nomor 37/Permentan/OT.140/8/2006 tentangPengujian Penilaian, Pelepasan dan Penarikan Varietas dengan pembicaraKabag Peraturan Perundang-undangan, Setjen Kementerian Pertanian.

Kesimpulan yang diperoleh dalam pertemuan antara lain:

a. Kementerian Pertanian juga bersama-sama memperjuangkan revisi reviewKeputusan Menteri Pertanian Nomor 37/Permentan/OT.140/8/2006 tentangPengujian Penilaian, Pelepasan dan Penarikan Varietas, pentingnyaperaturan ini di review mengingat beberapa klausul harus disesuaikandengan kebutuhan saat ini khususnya di era otonomi daerah danperkembangan iklim usaha.

b. Selain mereview Peraturan Menteri Pertanian tentang perbenihan tidakkalah pentingnya, untuk saat ini perlu juga ditinjau kembali PermentanNomor 48/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman BudidayaTanaman Pangan Yang Baik dan Benar (Good Agriculture Practices) karenaperaturan ini merupakan salah satu dasar hukum untuk memberikankepastian hukum dalam mendorong pertumbuhan pengembangan usaha dibidang tanaman pangan.

c. Upaya untuk mempercepat pelaksanaan penerapan GAP dapat dilakukansbb: Mendorong terwujudnya Supply Chain Management (SCM); Merubah paradigma pola produksi menjadi market driven; Mendorong peran supermaket, retailer, supplier dan eksportir untuk

mensyaratkan mutu dan jaminan keamanan pangan pada produk; Penyediaan tenaga pendamping penerapan GAP; Melakukan sinkronisasi dengan program instansi terkait lainnya;

Page 92: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 81

Perumusan program bersama instansi terkait lainnya dan melakukanpromosi;

Target kuantitatif pencapaian kebun GAP tercantum dalam renstraDepartemen Pertanian;

Membentuk dan memberdayakan lembaga sertifikasi untuk melakukansertifikasi kebun dan produk prima;

Mendorong sosialisasi mekanisme sistem sertifikasi dan perangkatnya.

d. Dengan melihat kondisi perkembangan jaman khususnya di era otonomidaerah maka peraturan-peraturan yang telah ditetapkan perlu dilakukanevaluasi apakah masih relevan dalam pelaksanaan ditingkat lapang,mengingat potensi dan pengembangan masing-masing daerah sangatberagam.

2. Bidang Humas

Publikasi Pembangunan Tanaman Pangan yang dilaksanakan pada tahun 2010,antara lain:

a. Pameran Pangan Nasional Pasok Dunia ”Feed The Word” dengan temaMenuju Swasembada yang kompetitif dan berkelanjutan serta mendorongproduk-produk unggulan menjadi primadona dunia”. Pameran dilaksanakantanggal 28 s.d 31 Januari 2010 di Hall A JCC, dan dibuka oleh PresidenSusilo Bambang Yudhoyono dan diikuti 172 peserta.

b. Agrinex International Expo 2010 diselenggarakan oleh IPB dan KementerianPertanian RI pada tanggal 12 s.d 14 Maret 2010 di Hall A, JCC, yang dibukaoleh wakil Presiden Boediono, didampingi Menteri Kelautan dan PerikananFadel Muhammad dan Rektor IPB.

c. Pameran Agro and Food 2010 diselenggarakan oleh Pusat Perizinan danInvestasi, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada tanggal 27 s.d30 Mei 2010, bertempat di Hall B JCC, yang di buka oleh Menteri Pertanian.

d. Pameran Banten Expo 2010 diselenggarakan oleh Provinsi Banten dalamrangka ulang tahun ke X Provinsi Banten pada tanggal 1 s.d 6 Oktober2010 bertempat di Bumi Serpong Damai (BSD) City Tangerang Selatan,yang di buka oleh Gubernur Provinsi Banten Ratu Atut Chosiyah.

e. Expo Nasional Inovasi Perkebunan dilaksanakan pada tanggal 12 s.d 14November 2010 di Lower Lobby Level, JCC yang dibuka oleh MenteriPertanian Suswono.

f. Publikasi Pembangunan Tanaman Pangan Melalui Hari Pangan Sedunia(HPS) 2010.

g. Pemberitaan beberapa media cetak mengenai budidaya tanaman pangandari Agro Indonesia dan Sinar Tani.

h. Web Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebagai sumber informasi yanghandal dan dapat menampilkan informasi-informasi terbaru baik yangberhubungan dengan kebijakan, strategi, program dan kegiatan yang

Page 93: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 82

sedang berjalan maupun yang direncanakan. Selain itu Website DirektoratJenderal Tanaman Pangan telah mempublikasikan informasi tentang profilDirektorat Jenderal Tanaman Pangan, visi misi serta berita seputarDirektorat Jenderal Tanaman Pangan.

I. Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXX Tingkat Nasional Tahun 2010

1. Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXX Tingkat Nasional Tahun 2010dilaksanakan pada tanggal 19 s.d. 22 Oktober 2010 di Kebun Inti, PuyungKabupaten Lombok Tengah – Nusa Tenggara Barat.

2. Acara puncak dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2010 yang dibuka secararesmi oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dihadiri oleh Menteri danWakil Menteri Pertanian serta jajarannya, Menteri Pembangunan DaerahTertinggal beserta jajarannya, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautandan Perikanan, Perwakilan FAO dan Kedutaan Besar Negara sahabat,Perwakilan dari Provinsi, Kabupaten/Kota, para Ketua dan AnggotaKelompoktani dan Nelayan seluruh Indonesia, Gubernur Nusa Tenggara Baratbeserta jajarannya sebagai tuan rumah dan para undangan lainnya.

3. Jumlah peserta yang menghadiri acara puncak HPS ke XXX sekitar 5.000 oranglebih.

4. Rangkaian kegiatan HPS yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Seminar dengan tema “Membangun Komitmen Bersama Untuk MengatasiAncaman Kelaparan Melalui Kemandirian Pangan” .

b. Pameran dan Bazar yang diikuti oleh instansi pemerintah, BUMN, swasta,dan masyarakat.

c. Pengabdian masyarakat dalam bentuk kegiatan antara lain:

Pemberian bantuan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautandan Perikanan, Kementerian Kehutanan, serta KementerianPembangunan Desa Tertinggal sebagai berikut : (a) pemberian bantuanpembibitan sapi, penyelamatan sapi betina produktif, bantuan handtraktor roda dua, bantuan pompa air, bantuan Rice Mile Unit, bantuansapi bali dan PO, bantuan benih dan sarana produksi dari KementerianPertanian; (b) pemberian bantuan Paket Pengembangan WirausahaPerikanan Budidaya serta Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatMandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri KP) dari KementerianKelautan dan Perikanan; (c) pemberian bantuan sapi bali kepadakelompok masyarakat di 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa TenggaraBarat dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan (d)pemberian bantuan bibit pohon kayu-kayuan dan MPTS dariKementerian Kehutanan. Bantuan-bantuan tersebut diserahkan secarasimbolis.

Penebaran 100.000 ekor benih nila di Waduk Batu Jai NTP, TemuLapang dengan masyarakat/nelayan setempat dengan Tema

Page 94: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 83

“Pengolahan Hasil Laut” dan kegiatan Temu Kelompok MasyarakatPengawas Perikanan (POKMASWAS) di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Penyediaan pemberian bantuan pendamping makanan ASI, telur dandaging.

Gerakan menanam pohon dan rumput laut.

Pemberian santunan anak yatim (2.050 orang).

Pasar beras murah.

Kemah Bhakti Penyuluh (PPL dan PPS).

d. Gelar teknologi sektor pertanian, kelautan dan perikanan, dan kehutanan.

e. Tour Diplomatic bagi Duta Besar negara-negara sahabat ke pusat-pusatpengembangan agribisnis dan objek wisata berbasis alam

J. Pemberian Penghargaan Ketahanan Pangan

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3650/Kpts/KP.450/11/2010tanggal 10 Nopember 2010 tentang Penetapan Penerima Penghargaan KetahananPangan Tingkat Nasional Tahun 2010 Bagi Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Desadan Pejabat Fungsional, penghargaan yang diberikan antara lain sebagai berikut:

1. Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)

a. Sapta Dalyana, Wilayah Kecamatan Wates dan Kecamatan Panjatan,Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

b. Achmad Fadholi, Wilayah Kecamatan Pujon dan Kecamatan Ngantang,Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur

c. Mulyana, Wilayah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Provinsi JawaBarat

2. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan-Pengamat Hama danPenyakit (POPT-PHP)

a. Ngadiran, SP, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakartab. Izzuaini, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Baratc. Cece Suherman, SP, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat

3. Pengawas Benih Lapangan (PBL)

a. H. Yurli Nafarin, SP, Provinsi Kalimantan Selatanb. Sutan Syariat, SP, Provinsi Sumatera Baratc. Rahmid, SP, M.Si, Provinsi Sulawesi Tengah

4. Analis Benih

a. Ir. Misnah, Provinsi Sumatera Utarab. Erlinda, Provinsi Jambic. Sri P. Padminingsih, Provinsi Sulawesi Selatan

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3651/Kpts/KP.450/11/2010tanggal 10 Nopember 2010 tentang Penetapan Penerima Penghargaan Ketahanan

Page 95: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 84

Pangan Tingkat Nasional Tahun 2010 Bagi Petani/Kelompoktani dan KelompokMasyarakat, penghargaan yang diberikan antara lain sebagai berikut:

1. Kelompoktani Padi

a. Kelompoktani Sri Mumpangati, Kabupaten Purbalingga, Provinsi JawaTengah

b. Kelompoktani Gunung Jati Jaya, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timurc. Kelompoktani Girimukti, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Baratd. Kelompoktani Makkawarue, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi

Barate. Kelompoktani Harapan Bangsa, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe

Aceh Darussalam

2. Kelompoktani Jagung

a. Kelompoktani Saiyo Sakato, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi SumateraBarat

b. Kelompoktani Rukun, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta

c. Kelompoktani Tompobulu, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatand. Kelompoktani Bina Usaha, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampunge. Kelompoktani Perjuangan, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara

Timur

3. Kelompoktani Kedelai

a. Kelompoktani Karya Makmur, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa TenggaraBarat

b. Kelompoktani Makmur, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timurc. Kelompoktani Luminto, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakartad. Kelompoktani Dewi Sinta, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatane. Kelompoktani Awang Panua, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan

4. Mantri Tani

a. Tosim, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatanb. Slamet, S.PKP, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatanc. Bakhrizal, S.Sos, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Baratd. Widarko, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengahe. Sri Handayani, SP, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur

5. Produsen/Penangkar Benih

a. Ir. Khaerul Anamsyah, CV Fiona Benih Mandiri, Provinsi Jawa Baratb. Haryono DH, UD. Chandra Ayu, Provinsi Jawa Timurc. Nawawi, KT. Tunas Baru, Provinsi Sumatera Selatan

6. Penilaian UPJA Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2010

a. UPJA Tani Makmur, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengahb. UPJA Maju Bersama, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan

Page 96: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 85

c. UPJA Swakarsa, Kabupaten Buleleng, Provinsi Balid. UPJA Harapan Makmur, Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatane. UPJA Pulau Lestari, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau

K. Kepegawaian

Sampai akhir Desember 2010 jumlah pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Panganadalah sebanyak 1033 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkupDirektorat Jenderal Tanaman Pangan yang ada dipusat sebanyak 667 orang danPNS yang ditugaskan di daerah sebanyak 368 orang.

Berdasarkan konsep Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2010 komposisiPegawai Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unitkerja Eselon II, maka dapat digambarkan klasifikasi tingkat pendidikanmelalui dari tingkat SD sampai dengan S3 seperti terlihat pada tabel sebagaiberikut:

Tabel 58. Tingkat Pendidikan Pegawai Ditjen Tanaman Pangan

No Unit Kerja S-3 S-2 S-1 / D-4D-1 / D-2 / D-

3 / SMSLTA SLTP SD Jumlah

 1 Setditjen TP 1 23 81 4 76 10 8 203 2 Dit. Pasca Panen 1 12 26 2 19 2 1 63 3 Dit. Perbenihan 12 25 8 26 2 2 75 4 Dit. Bud Serealia 13 31 4 17 4 2 71 5 Dit. Bud KABI 9 28 8 17 1 3 67 6 Dit. Perlindungan 8 35 2 21 1 67 7 BBPOPT 3 30 1 47 1 2  84 8 BBPPMBTPH 6 31 19 2 58 9 BPMPT 2 20 4 8 34

2 89 307 33 250 23 18 7221 78 11 201 15 5 311

2 90 385 44 451 38 23 1033Total

JumlahPegawai yang ditugaskan di daerah

2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji

Tabel 59. Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji PNS Ditjen Tanaman PanganTahun 2009

I II III IV 1 Setditjen TP 8 48 130 17 203 2 Dit. Pasca Panen  1 17 34 11 63 3 Dit. Perbenihan 2 15 47 11 75 4 Dit. Bud Serealia 4 16 40 11 71 5 Dit. Bud KABI 3 19 36 9 67 6 Dit. Perlindungan 15 47 5 67 7 BBPOPT 2 30 48 4 84 8 BBPPMBTPH 1 10 39 8 58 9 BPMPT 9 24 1 34

24 178 361 76 72219 213 78 1 31140 433 477 77 1033

Pegawai yang ditugaskan di daerahTotal

Jumlah

Jumlah

No Unit KerjaGolongan/Ruang Gaji

Page 97: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 86

3. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari jumlah PNS sebanyak 1033 orang yang ada di Ditjen Tanaman Pangan,pegawai laki-laki masih menduduki urutan paling tinggi yaitu sebanyak 653orang, sedangkan perempuan sebanyak 380 orang.

Tabel 60. Data Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Unit Kerja Laki-laki Perempuan Keterangan1 Setditjen Tanaman Pangan 137 662 Dit. Sarana Produksi 36 273 Dit. Perbenihan 44 314 Dit. Budidaya Serealia 48 235 Dit. Budidaya KABI 29 386 Dit. Perlindungan Tanaman Pangan 32 357 BBPOPT 61 238 BBPPMBTPH 20 389 BPMPT 12 2210 Pegawai yang ditugaskan di daerah 214 97

633 400Jumlah

4. Mutasi Pegawai Yang Menambah Bezeting

a. Pengangkatan CPNS Dari Pelamar Umum

Kementerian Pertanian merekrut tenaga CPNS untuk tahun 2009 tetapibaru ditempatkan pada tahun 2010 dari pelamar umum sebanyak 1.200orang dan dibagikan kepada unit kerja Eselon I lingkup KementerianPertanian. Dalam hal ini Ditjen Tanaman Pangan mendapat alokasipegawai sebanyak 75 orang yang terdiri dari 3 orang SPMA, 11 orang D3,50 orang sarjana dan 2 orang pasca sarjana (S2).

b. Pengangkatan CPNS Dari Tenaga Honorer

Pengangkatan CPNS dari tenaga honorer untuk tahun 2010 sudah tidakada, akan tetapi masih ada tenaga honorer formasi tahun 2009 barukeluar SK CPNS atau nota BKN nya keluar pada awal Januari 2010sebanyak 35 orang sebagaimana daftar terlampir dengan tmt CPNS 1Oktober 2009. Untuk tenaga honorer yang tidak masuk data base BKNsebanyak 24 orang sedang dalam proses untuk pemunculan kembalinama-namanya dalam data base BKN, agar bisa diangkat menjadi CPNS.

c. Pengangkatan Menjadi PNS

Pada tahun 2010 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diangkatmenjadi PNS sebanyak 35 orang dari tenaga honorer dan 33 orang daripelamar umum. Dari jumlah tersebut CPNS yang diangkat menjadi PNSDitjen Tanaman Pangan tempat tugasnya menyebar di unit kerja pusatsebanyak 33 orang. Untuk CPNS menjadi PNS dari tenaga honorer yangditugaskan di BPTPH di seluruh Indonesia sebanyak 61 orang danBPSBTPH adalah sebanyak 57 orang serta 1 orang di Dinas PertanianSulawesi Barat. Secara rinci nama-nama pegawai yang diangkat dari CPNSmenjadi PNS tahun 2010 dapat dilihat pada lampiran.

Page 98: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 87

d. Kenaikan Pangkat (KP)

Memproses usul Kenaikan Pangkat (KP) pegawai lingkup Ditjen TanamanPangan sebanyak 185 orang terdiri dari 2 tahap usulan yaitu; KenaikanPangkat Periode April 2010 adalah sebanyak 158 orang dan periodeOktober rencana kenaikan pangkat sebanyak 27 orang. Untuk kenaikanpangkat tahun 2010 semua terealisasi.

Tabel 61. Target dan Realisasi Kenaikan Pangkat Tahun 2010

Rencana Realisasi Rencana Realisasi1 Setditjen TP 64 64 14 142 Dit. Sarana Produksi 9 9 2 23 Dit. Perbenihan 10 10 1 14 Dit. Budidaya Serealia 11 115 Dit. Budidaya Kabi 11 11 2 26 Dit. Perlindungan TP 11 11 2 27 BBPOPT 17 178 BBPPMBTPH 8 8 6 69 BPMPT 2 2 0 0

143 143 27 27

Unit Kerja Periode April Periode Oktober

Jumlah

No

e. Kenaikan Gaji Berkala (KGB)

Selama tahun 2010 telah memproses usulan Kenaikan Gaji Berkalapegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebanyak 365 orangterhitung mulai tanggal 1 Januari 2010 hingga 1 Desember 2010 denganrincian seperti terlihat pada tabel, tetapi untuk Balai Besar PeramalanOrganisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) dan Balai BesarPengembangan pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura(BBPPMBTPH) membuat sendiri, sehingga tidak tercantum dalam daftardibawah.

Tabel 62. Kenaikan Gaji Berkala (KGB) lingkup Direktorat JenderalTanaman Pangan 2010

Kenaikan Gaji Berkala(Orang)

 1 Sekretariat Direktorat Jenderal 114 2 Direktorat Sarana Produksi 32 3 Direktorat Perbenihan 35 4 Direktorat Budidaya Serealia 29 5 Direktorat Budidaya Kacang-kacangan 33 6 Direktorat Perlindungan Tanaman 35 7 BPMPT 78 Daerah 80

365Jumlah

No Unit Kerja Ket

f. Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah (KPPI) dan Ujian Dinas

Pada tahun 2010 telah mengikutsertakan pegawai sebanyak 18 orang.Untuk mengikuti Ujian Penyesuaian Ijazah sebanyak 17 orang dan 1orang ujian dinas kenaikan pangkat reguler. Jumlah peserta yang

Page 99: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 88

mengikuti Ujian KPPI tahun 2010 jumlahnya lebih banyak biladibandingkan dengan tahun 2009. Semakin terlihat kesadaran pegawaiDitjen Tanaman Pangan untuk meningkatkan pendidikan lebih baik.

Tabel 63. Peserta Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Tahun2010

No Nama NIP Pangkat/Golongan Unit Kerja Pendidikan Terakhir Ket1 Ngadino 19760527.200701.1.001 Juru Muda / (I/a) Setditjen TP Paket B Ujian di Jkt2 Tri Mulyono 19760527.200701.1.001 Juru Muda / (I/a) Setditjen TP Paket B Ujian di Jkt3 Warsan 19710722 199803 1 001 Juru / (I/c) Dit. Bud. Serealia SLTP Ujian di Jkt4 Jasta 19771201 200701 1 001 Juru / (I/c) BBPPMBTPH Paket C Ujian di Jkt5 Syarif 19760723 200701 1 001 Juru / (I/c) BBPPMBTPH Paket C Ujian di Jkt6 RR. Zenaida Suryati Soemedi 19740107.200312.2.001 Pengatur Tk. I / (II/d) Setditjen TP S1 Manajemen Ujian di Sulsel7 Anita Retnawaty 19790328.200701.2.002 Pengatur Muda / (II/a) Dit. Pasca Panen S1 Pertanian Ujian di Jkt8 Abdul Kadir 19690818.200604.1.014 Pengatur Muda / (II/a) Staf Ditjen TP ditugaskan di Sulsel S1 Pertanian Ujian di Sulsel9 Muhammad Aras 19730502.200701.1.001 Pengatur Muda / (II/a) Staf Ditjen TP ditugaskan di Sulsel S1 Ekonomi Ujian di Sulsel10 Karal 19700405.200701.1.001 Juru Muda / (I/a) Staf Ditjen TP ditugaskan di Sumsel SLTP Ujian di Jkt11 Astaman 19700811.200701.1.001 Pengatur Muda / (II/a) Staf Ditjen TP ditugaskan di Sulteng S1 Pertanian Ujian di Sulsel12 Agus Subiyakto 19780822 200501 1 001 Pengatur Muda / (II/a) Staf Ditjen TP ditugaskan di Jatim S1 Ekonomi Ujian di Jkt13 Tengku Intaha Husin 19740617.200701.1.001 Juru / (I/c) Staf Ditjen TP ditugaskan di Riau Paket C Ujian di Jkt14 Mariyadi 19650315.200701.1.002 Juru / (I/c) Staf Ditjen TP ditugaskan di Sumsel Paket C Ujian di Sumut15 Sumarwan 19770818.200701.1.001 Juru / (I/c) Staf Ditjen TP ditugaskan di Sumut Paket C Ujian di Jkt17 Rasuna 19721024 200604 2 019 Pengatur Muda / (II/a) Staf Ditjen TP ditugaskan di Aceh S1 Pertanian Ujian di Sumut16 Nurfajar 19720802.200701.1.001 Juru / (I/c) Setditjen TP Paket C Ujian di Jkt

Dari peserta ujian KPPI dari Ditjen Tanaman Pangan tahun 2010 terdapatdua orang yang harus mengulang di tahun 2011 yaitu Astaman dan AbdulKadir. Satu orang pegawai Ditjen Tanaman Pangan yang ditugaskan diJawa Timur yaitu Agus Subiyakto setelah mengikuti ujian KPPI tidakmelakukan kenaikan Pangkat penyesuaian ijazah di Ditjen TanamanPangan dikarenakan yang bersangkutan sudah mutasi ke daerah.

Tabel 64. Peserta Ujian Dinas Kenaikan Pangkat Reguler

No. Nama NIP Golongan TMT Unit Kerja1 Sulaiman 080 120 946 II/d 01-04-2008 Dit. Perbenihan

g. Mutasi yang masuk ke Ditjen Tanaman Pangan

Pegawai yang masuk ke Ditjen Tanaman Pangan sebanyak 3 orang,diantaranya 2 orang masuk ke Ditjen Tanaman Pangan karena diangkatsebagai Pejabat Eselon II sebanyak 2 orang yaitu Ir. Erma Budiyanto, MSdan Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec.Dev serta satu orang lagi yaituPandu Tri Kurniawan, SP dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor,Badan SDMP.

5. Mutasi yang mengurangi Bezetting

a. Mutasi Pegawai Unit Kerja Eselon II Lingkup Ditjen TP ke Intansi Lain

Pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang pindah keluar(mengurangi bezeting) sebanyak 13 orang sebagaimana daftar terlampir.Pindah/keluar dari Ditjen Tanaman Pangan karena diangkat sebagai

Page 100: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 89

pejabat Eselon di Eselon I lain sebanyak 7 orang terdiri dari diangkatmenjadi pejabat eselon II satu orang, pejabat eselon III sebanyak 4orang dan pejabat eselon IV sebanyak 2 orang.

b. Mutasi Pegawai Ditjen Tanaman Pangan antar unit kerja Eselon II

Untuk tahun 2010 mutasi antar intern Ditjen Tanaman Pangan adasebanyak 10 orang. Daftar Nama Pegawai Ditjen Tanaman Pangan AntarUnit Kerja Eselon II sebanyak 5 orang dan 5 orang lainnya pindah unitkerja antar Bagian lingkup Setditjen Tanaman Pangan. Daftar MutasiPegawai intern Ditjen Tanaman Pangan.

Tabel 65. Mutasi Pegawai Antar Unit Eselon II

1 Teguh Puji Lestari, S.Si 19780419 200901 2 005 BBPOPT Jatisari BPMPT2 Anastasia Giring Rumengan, ST 19820705 200901 2 011 BBPOPT Jatisari BPMPT3 Dasmeri, SP 19840601 200901 2 007 BBPOPT Jatisari Dit. Perlindungan Tanaman Pangan4 Acep Herdiana, SP 19770307 200901 1 003 BBPOPT Jatisari Dit. Perlindungan Tanaman Pangan5 Retno Pujihastuti, S. Si 19840307 200901 2 009 Setditjen Tanaman Pangan Dit. Perlindungan Tanaman Pangan6 Supangat, SP 19570818 198002 1 001 Bagian Evaluasi dan Pelaporan Setditjen TP Bagian Keuangan dan Perlengkapan Setditjen TP7 Adek Justam, SH 19570210 199603 1 001 Bagian Evaluasi dan Pelaporan Setditjen TP Bagian Keuangan dan Perlengkapan Setditjen TP8 Suyono 19560901 198103 1 001 Bagian Umum Setditjen TP Bagian Keuangan dan Perlengkapan Setditjen TP9 Didi Hadi Ismanto, S.Sos 19640305 199503 1 001 Bagian Umum Setditjen TP Bagian Keuangan dan Perlengkapan Setditjen TP10 Susanto 19820928 200501 1 002 Bagian Umum Setditjen TP Bagian Keuangan dan Perlengkapan Setditjen TP

Unit Kerja BaruNo Nama NIP Unit Kerja Lama

c. Pelimpahan Pegawai yang ditugaskan di Daerah

Pelimpahan pegawai Ditjen Tanaman Pangan yang ditugaskan di daerahmasih terus dilakukan. Pada tahun 2010 juga telah mengirimkan kembalisurat pelimpahan pegawai ke Gubernur seluruh Indonesia untukmelimpahkan pegawai tersebut menjadi pegawai pemerintah daerahdengan surat nomor: 138/KP.330/C1/4/10 tanggal 27 April 2010 perihalUsul Pelimpahan PNS. Namun sampai sekarang masih banyak daerahyang belum bersedia menerima pelimpahan tersebut meskipun telahberulang kali melayangkan surat Direktur Jenderal ke Gubernur seluruhIndonesia dimana pegawai tersebut ditugaskan. Ada beberapa faktordaerah belum bersedia menerima pelimpahan pegawai Ditjen TanamanPangan yang di tugaskan di daerah yaitu belum tersedianya formasi dananggaran, kurangnya koordinasi antara Dinas Pertanian denganPemerintah Daerah Provinsi sehingga proses pelimpahan berjalan lambat,dan hal-hal lainnya yang memperlambat proses pelimpahan tersebut.

Untuk akhir Desember 2010 pegawai yang ditugaskan di daerah realisasiproses pelimpahan hingga keluar SK BKD dan penggajiannya sudahterealisasi di daerah sudah mencapai 70 orang. Sementara terdapat 34orang masih menunggu SK dari BKD meskipun surat lolos butuh dari BiroOrganisasi dan Kepegawaian sudah dikirim ke daerah namun SK BKDbelum terbit sampai akhir Desember 2010.

Tabel 66. Pelimpahan Pegawai yang ditugaskan di Daerah

Page 101: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 90

LolosDaerah Pusat Butuh

1 Aceh 38 9 - - 292 Sumatera Utara 34 1 - - 333 Sumatera Barat 12 12 - - -4 Sumatera Selatan 41 9 - - 325 Jambi 12 8 - - 46 Kepulauan Riau 1 - - - 17 Bengkulu 24 6 - - 188 Riau 12 1 - - 119 Lampung 18 16 - - 210 Banten 23 11 - - 1211 Jawa Barat 34 23 1 - 1012 Jawa Tengah 12 12 - - -13 D.I. Yogyakarta 11 11 - - -14 Jawa Timur 46 43 1 - 215 Bali 1 1 - - -16 Nusa Tenggara Barat 4 3 1 - -17 Nusa Tenggara Timur 10 5 - - 518 Kalimantan Barat 29 18 - - 1119 Kalimantan Selatan 39 8 - - 3120 Kalimantan Timur 4 4 - - -21 Sulawesi Utara 55 43 - - 1222 Gorontalo 10 1 - - 923 Sulawesi Tengah 28 - - - 2824 Sulawesi Tenggara 3 1 - - 225 Sulawesi Selatan 89 40 2 - 4726 Sulawesi Barat 1 - 127 Maluku 18 12 - - 627 Maluku Utara 5 - - - 528 Papua 5 5 - - -

619 303 5 7 311

Mutasi KeSisa

Jumlah

No. Provinsi Jumlah Pegawai

Pada tahun 2010 jumlah pegawai yang pindah / beralih tugas intern danekstern Ditjen Tanaman Pangan maupun ke Departemen Pertanian danlainnya sebanyak 96 orang, baik yang bersifat mengurangi maupun yangmenambah bezetting pegawai. Secara rinci pegawai yang alihtugas/mutasi dapat dilihat pada lampiran.

6. Nominatif Pensiun Pegawai

Pada tahun 2010 jumlah pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yangmemasuki masa purna bakti berjumlah 29 orang terdiri dari 25 orangmemasuki batas usia pensiun dan 4 orang meninggal dunia.

7. Tugas Belajar

Tugas belajar dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada, yaitu mengikutiPeraturan Menteri Pertanian No. 27/Permentan/OT.140/5/2008 tentangpedoman Tugas Belajar bagi PNS. Pegawai yang memperoleh kesempatanmengikuti tugas belajar tahun 2010 ada 4 (empat) orang atas nama MarlisaMaharani, SP di Institut Teknologi Bandung dan Fitria Yuliani, S.TP diUniversitas Indonesia dari Setditjen Tanaman Pangan, Lulus Nugraeni, S.TP didari BPMPT, dan Nurihyatun Sardjono, SP yang mengikuti program S2.

8. Izin Belajar

Ijin Belajar Sesuai dengan SE Mentan Nomor 510 tahun 1995. PegawaiDirektorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2010 yang mengajukan ijin

Page 102: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 91

belajar untuk S1 sebanyak 7 orang, untuk S2 sebanyak 3 orang dan untuk ijinbelajar SLTA sebanyak 2 (satu) orang.

9. Pencantuman Gelar

Tahun 2010 pegawai yang mengusulkan pencantuman gelar hanya 4 (empat)orang. Untuk pendidikan S2 sebanyak 3 orang yaitu atas nama Nila Sovy, SP,MAP, Ugi Sugiharto, S.IP, MM dan Retno Setianingsih, SP, MP. Untuk S1sebanyak 1 orang yaitu atas nama Osid Hasabullah, STP.

10. Diklat PIM III dan IV

Mengikutsertakan pegawai pada Pendidikan dan Latihan (Diklat) Prajabatan,Diklat PIM III dan Diklat PIM IV yang diselenggarakan oleh BadanPengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) selama tahun2010. Jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan yang mengikuti Diklat PIM IVtahun 2010 sebanyak 4 orang. Selanjutnya nama-nama pegawai yangmengikuti Diklatpim III dan IV pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 67. Pegawai Mengikuti Diklatpim III dan IV Tahun 2010

Ir. Lililk Retnowati19651206 199103 2 001Ichsan, S.TP19720316 199803 1 001Ir. Cornelia1960707 199303 2 001Ir. Mutiara, MM19611101 199203 2 001

Penata Tk. I / IIId Dit. KABI 31 Mei s.d. 8 Juli 2010

Pembina / IVa Dit. Perlindungan 31 Mei s.d. 8 Juli 2010

Penata Tk. I / IIId BBPOPT Jatisari 5 April s.d. 23 Mei 2010

Penata / IIIc Dit. Sarana Produksi 5 April s.d. 23 Mei 2010

Nama/NIP Pangkat / Gol Unit Kerja Baru Tanggal PelaksanaanNo.

1

2

3

4

11. Diklat Prajabatan

Peserta Diklat Prajabatan dari pelamar umum sebanyak 75 orang dibagimenjadi 4 gelombang. Gelombang pertama sebanyak 20 orang untukgolongan III pada tanggal 25 Juli-7 Agustus 2010 dan gelombang keduasebanyak 9 orang untuk golongan III dilaksanakan pada tanggal 17-30Agustus 2010 bertempat di PPMKP Ciawi, Bogor. Gelombang ketiga sebanyak33 orang untuk golongan III dilaksanakan pada tanggal 19 September-2Oktober 2010 dan untuk gelombang ke empat sebanyak 14 orangdilaksanakan pada tanggal 22 November-1 Desember 2010 untuk CPNSgolongan II bertempat di PPMKP Ciawi, Bogor.

Prajabatan CPNS dari tenaga Honorer tahun 2010 dibagi dua, yaituprajabatan yang dilaksanakan di PPMKP Ciawi, Bogor dan prajabatan didaerah. Untuk prajabatan di daerah dilaksanakan di 3 daerah yaituPalembang, Makassar dan Yogyakarta pada tanggal 15 Agustus-2 September2010. Untuk pelaksanaan prajabatan honorer yang bertempat di PPMKP Ciawidibagi 3 gelombang yaitu dilaksanakan pada tanggal 25 Juli s.d. 17 Agustus2010 untuk gelombang pertama sebanyak 8 orang dan pada tanggal 17Agustus-4 September 2010 sebanyak 19 orang.

Page 103: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 92

12. Cuti

Pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang telah mengajukan cutiselama tahun 2010 sebanyak 214 orang dengan rincian sebagai berikut:

a. Cuti Tahunan = 191 orangb. Cuti Alasan Penting = 10 orangc. Cuti Bersalin = 8 orangd. Cuti Besar = 5 orang

13. Penghargaan Satya Lancana Karya Satya (SLKS)

Berdasarkan masa kerja dan prestasi pegawai sebagaimana yang telahdipersyaratkan untuk mendapatkan Satya Lencana Karya Satya X, XX dan XXXtahun, maka pada tahun 2010, pegawai yang telah memperoleh penghargaansebanyak 49 Orang terdiri dari :

a. Satya Lencana Karya Satya X tahun = 19 orangb. Satya Lencana Karya Satya XX tahun = 26 orangc. Satya Lencana Karya Satya XXX tahun = 5 orang

14. Kartu Pegawai/Kartu Isteri/Kartu Suami/Taspen

Untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai, pada tahun 2010 telahdilaksanakan pelayanan untuk pembuatan Kartu Pegawai (karpeg), kartusuami (karsu), kartu isteri (karis), dan Taspen. Realisasi pembuatan kartu-kartu sebagaimana dimaksud selama tahun 2010, adalah sebagai berikut :

Tabel 68. Realisasi pembuatan kartu Karpeg, Karis, Karsu dan Taspen Tahun2010

 1 Kartu Pegawai 55 55 2 Kartu Istri/suami 27 27 3 Taspen 8 8

JumlahRealisasi

UsulanJenis KartuNo

15. Kegiatan Inpassing Tahun 2010

Sehubungan dengan terbitnya PP Nomor 25 tahun 2010 tentang PenyesuaianGaji Pokok Pegawai Negeri Sipil, maka diperlukan adanya pembuatan SuratKeputusan Penyesuaaian Gaji para pegawai. Ditjen Tanaman Pangan telahmengadakan pertemuan untuk pengurusan SK Inpassing bagi seluruhpegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang diselenggarakan padatanggal 10 s/d 12 Mei 2010 di Ciawi Bogor. Kegiatan tersebut diikuti KepalaSub Bagian Tata Usaha dan para pengelola Kepegawaian lingkup DitjenTanaman Pangan.

L. Pengendalian Program dan Kegiatan Pembangunan Tanaman PanganTahun Anggaran 2010

Pada tahun anggaran 2010 telah dilaksanakan pengendalian ke 12 provinsi yangtelah dikunjungi (Sumatera Utara, Riau, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa

Page 104: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 93

Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, SulawesiUtara, Gorontalo, Maluku). Adapun hasil kesimpulan dari pelaksanaan pengendaliantersebut adalah sebagai berikut :

Dari 12 provinsi sampling, hingga Agustus 2010, realisasi anggaran terbesar(>50%) dicapai oleh Provinsi DI Yogyakarta (60,63%), disusul berturut-turut olehProvinsi Banten (53,85%), Provinsi Sulawesi Selatan (53,10%), dan ProvinsiGorontalo (51,63%), sedangkan realisasi anggaran Kabupaten/Kota, terbesardicapai oleh Kabupaten/Kota yang berada di Propinsi DI Yogyakarta (69,39 %),Banten (60,67%), Sulawesi Selatan (56,22%) dan Gorontalo (50,84%). Dengandemikian besarnya capaian realisasi anggaran provinsi sangat dipengaruhi olehrealisasi anggaran pada Kabupaten/Kota Provinsi yang bersangkutan. Rincianrealisasi keuangan pada 12 provinsi sampling pengendalian dapat dilihat padatabel, dibawah ini.

Tabel 69. Realisasi Anggaran Dekonsentrasi dan TP Provinsi Sampling PadaPengendalian Agustus Tahun 2010

Pagu Anggaran Realisasi(RP) (RP)

1 Sumut 28.047.100.000 4.780.963.000 17,052 Riau 11.421.190.000 1.987.682.000 17,403 Banten 15.008.770.000 8.081.963.000 53,854 D.I.Y 17.461.990.000 10.586.864.000 60,635 Jatim 98.878.490.000 41.088.377.000 41,556 NTB 27.082.100.000 12.309.656.000 45.457 Kaltim 11.641.700.000 811.617.000 6,998 Kalteng 13.704.765.000 1.961.435.000 14,319 Sulsel 45.281.725.000 24.046.074.000 53,1010 Sulut 18.536.100.000 3.626.861.000 19,5711 Gorontalo 10.461.415.000 5.401.270.000 51.6312 Maluku 6.385.760.000 1.441.309.000 22,57

No. Provinsi %

M. Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) Lingkup Ditjen TanamanPangan

Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) lingkup Direktorat Jenderal TanamanPangan dilaksanakan tanggal 19-21 Mei 2010 di Bali, diikuti oleh para pesertaSekretaris Dinas Pertanian (yang membidangi tanaman pangan) Provinsi, KepalaBPSBTPH, dan Kepala BPTPH seluruh Indonesia, serta Tim Satuan Pelaksana(SATKLAK) Pengendalian Intern Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Pusat. Narasumber berasal dari BPKP Pusat, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian,Sekjen Kementerian Pertanian serta Kabag Evaluasi dan Pelaporan, KabagPerencanaan, dan Kabag Keuangan Ditjen Tanaman Pangan, serta Kepala Balaiberpengalaman penerapan SPI di UPTD BBPMBTPH-Cimanggis, dengan materiaspek perencanaan, keuangan, pelaporan dan evaluasi, serta diskusi danpembahasan.

Materi yang dipaparkan adalah sebagai berikut:

1. Upaya Untuk Menilai Efektifitas Implementasi SPIP (Control Self Assessment)(BPKP)

Page 105: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 94

2. Sistem Pengendalian Intern (SPI), (Itjen)3. Manajemen Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) lingkup Ditjen

Tanaman Pangan (Sekjen)4. Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan lingkup Ditjen Tanaman Pangan

(Kabag Evaluasi dan Pelaporan, Ditjen TP)5. Peningkatan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan lingkup Ditjen Tanaman

Pangan 2010 (Kabag Keuangan Ditjen TP)6. Proses Penyusunan Program dan Anggaran Tanaman Pangan dan Tata Cara

Revisi Anggaran (Kabag Perencanaan Ditjen TP)7. Penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Di Balai Besar PPMBTPH Ditjen TP

(Kepala Balai Besar PPMBTPH).

Hasil Sosialisasi adalah sebagai berikut:

1. Seluruh peserta memahami dan menyepakati untuk melaksanakan SistemPengendalian Intern (SPI) di unit kerja masing-masing.

2. Kunci keberhasilan pelaksanaan SPI sangat ditentukan oleh terciptanya unsurpertama yaitu lingkungan pengendalian, terutama komitmen Pimpinan, sertaketerlibatan dan peran serta seluruh pegawai.

3. Pembentukan Tim Satuan Pelaksana (SATLAK) Pengendalian Intern disesuaikandengan kondisi masing-masing unit kerja. Bila dipandang cukup pembentukantersebut di Dinas maka di UPTD tidak lagi perlu dibentuk, akan tetapi bila tidakmaka di UPTD seyogya perlu dibentuk.

4. Hingga saat ini, Tim SATKLAK PI di daerah (Dinas Propinsi, BPSBTPH, BPTPH)seluruh Indonesia yang telah terbentuk sebanyak 16 unit di Dinas, 10 unit diBPSBTPH dan 9 unit di BPTPH.

5. Untuk mendukung pelaksanaan SPI di masing-masing unit kerja diperlukanpenyediaan anggaran yang memadai baik melalui APBN maupun APBD.Pelaksanaan SPI perlu dilakukan evaluasi secara berkala, terus dilakukanpenyempurnaan, serta sosialisasi yang berkelanjutan.

6. Sesuai dengan tugas Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untukmemantau, mengendalikan dan mengkoordinasikan program/kegiatan diKabupaten/Kota di wilayahnya maka diperlukan dukungan penyediaananggaran (APBN) yang cukup dan proporsional sesuai dengan wilayah binaandan sasaran program/kegiatan.

7. Rencana Kerja Tim Satlak PI diawali dengan melakukan identifikasi dan analisispermasalahan pada seluruh unsur SPI. Bahan rujukan atau referensi yangdapat digunakan untuk analisis permasalahan antara lain dari laporan danrekomendasi Hasil Pengawasan Institusi Pengawasan Fungsional (Itjen, BPKP,dan BPK).

8. Untuk meningkatkan konsolidasi diantara Tim Satlak PI, akan dilakukankomunikasi dengan Tim Satlak PI Pusat Ditjen Tanaman Pangan, Tim PembinaPI Kementerian Pertanian (Itjen Kemtan, BPKP Perwakilan Provinsi dan AparatPengawasan Instansi Pemerintah (APIP) di daerah masing-masing.

Page 106: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 95

N. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan PembangunanTanaman Pangan Tahun 2010

Rapat Evaluasi Kinerja Program dan Kegiatan Tanaman Pangan Tahun 2010,diselenggarakan di Solo (Hotel Lor In) pada tanggal 30 Nopember-2 Desember2010, diikuti peserta dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kepala BiroPerencanaan Kementan (atau yang mewakili), Pejabat Eselon II lingkup DitjenTanaman Pangan, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, yang menanganipelaporan pada Dinas Pertanian Provinsi, Kepala UPTD BPSBTPH,dan Kepala UPTDBPTPH seluruh Indonesia.

Hasil pertemuan adalah sebagai berikut :

1. Realisasi anggaran APBN 2010 lingkup Satker Ditjen Tanaman Pangan sampaidengan posisi Nopember 2010 berdasarkan hasil rekonsiliasi data dengandaerah/peserta rapat untuk satker Dinas Pertanian Propinsi mencapai Rp. 53,56milyar (64,93%) dari pagu Rp. 82,49 miliyar, satker BPSBTPH mencapai Rp.21,62 milyar (62,20% dari pagu Rp. 34,77 milyar), satker BPTPH mencapai Rp.38,55 milyar (79,89% dari pagu Rp. 48,26 milyar), satker DinasKabupaten/Kota mencapai Rp. 366,88 milyar (76,04% dari pagu Rp. 482,49milyar), satker BBPOPT Jatisari Rp. 5.26 miliar (85,67% dari pagu Rp. 6,14milyar), satker BBPPMB TPH Cimanggis mencapai Rp. 3,86 miliar (77,21% daripagu Rp. 5.02 milyar).

2. Hasil penilaian penyerapan anggaran APBN sektoral tahun 2010 dapatdikategorikan sebagai berikut:

- Kategori Baik (serapan anggaran diatas 85%) meliputi: 6 Provinsi (18,18%),BPSBTPH 1 (3,03%), BPTPH 8 (24,24%) dan Kabupaten/Kota 12 (36,36%).

- Kategori Cukup (serapan anggaran antara 75%-85%) meliputi DinasProvinsi 8 (21,21%), BPSBTPH 9 (24,24%), BPTPH 12 (36,36%) danKabupaten/Kota 5 (15,1%).

- Kategori Kurang Baik/Jelek (serapan anggaran dibawah 75%) meliputiDinas Provinsi 19 (57,58%), BPSBTPH 24 (72,73%), BPTPH 16 (48,48%)dan Kabupaten/Kota 16 (48,48%).

3. Realisasi pelaksanaan SL-PTT Padi tahun 2010 mencapai 1,783 juta (71,31%)dari sasaran seluas 2,50 juta ha, dengan rincian, padi non hibrida mencapai1,486 juta ha (74,32%) dari sasaran seluas 2 juta ha; padi hibrida mencapai127 ribu ha (63,65%) dari sasaran 200 ribu ha dan padi lahan kering mencapai169 ribu ha (56,37%) dari sasaran 300 ribu ha. Realisasi pelaksanaan SL-PTTjagung hibrida mencapai 136 ribu ha (90,42%) dari sasaran seluas 150 ribu ha;kedelai mencapai 156.239 ribu ha (62,50%) dari sasaran 250 ribu ha dankacang tanah mencapai 36.522 ribu ha (73,04%) dari sasaran 50 ribu ha.

4. Realisasi pelaksanaan SL-PHT tahun 2010 mencapai 371 unit atau 100% daritarget 371 unit. Realisasi pelaksanaan SL Iklim tahun 2010 mencapai 200 unitatau 100% dari target 200 unit.

Page 107: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 96

5. Realisasi bantuan alsintan tahun 2010, UPJA Center mencapai 30 unit atau100% dari target 30 unit; Pengembangan UPJA mecapai 272 unit atau 85%dari target 320 unit; dan RPPPO mencapai 60 unit atau 30% dari target 200unit.

6. Realisasi Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) tahun 2010, padi non hibridamencapai 42.769 ton atau 85,54% dari target 50.000 ton, padi hibrida 4.334ton atau 72,23% dari target 6.000 ton, padi lahan kering 5.388 ton atau71,85% dari target 7.500 ton, jagung hibrida 2.278 ton atau 50,62% dari target4.500 ton, kedelai 12.628 ton atau 82% dari target 15.400 ton dan kacangtanah 6.530 ton atau 85,02% dari target 7.680 ton.

7. Laporan bantuan benih CBN agar disampaikan ke pusat (Direktorat Perbenihan)yang mencakup jumlah bantuan, luas tanam, produktivitas.

8. Laporan mengenai hasil pelaksanaan SL-PTT (padi, jagung, kedelai) yangmenyangkut capaian produktivitas, peningkatan terhadap produksi sebelumnya,termasuk peningkatan pendapatan/keuntungan agar dianalisis dan disampaikanke pusat.

9. Penyelesaian tindak lanjut LHP agar ditingkatkan dan dilakukan upaya-upayapercepatan penyelesaian temuan kerugian negara dan temuan administrasisesuai rekomendasi auditor. Sesuai UU No 15 tahun 2004 pasal 20 ayat (1) danayat (5), pasal 26 ayat (2), serta SE Menpan No. SE/02/M.PAN/01/2005, setiappejabat negara wajib menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan (LHP), pejabatyang diketahui tidak melaksanakan kewajiban tersebut akan menerima sanksiadministrasi, pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan dan/ataudenda paling banyak Rp.500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah).

10. Sejalan dengan prinsip anggaran berbasis kinerja, kedepan akan diterapkansistem reward and punishment dengan unsur penilaian meliputi: capaianproduksi (padi, jagung, kedelai), capaian realisasi anggaran, capaian kegiatanutama, tindak lanjut LHP, dan penyampaian laporan keuangan dan manajemen.

O. Pembinaan/Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI)

Materi Pembinaan/pelaksanaan siatem pengendalian intern (SPI) dengan mencakuphal-hal sebagai berikut:

1. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah, maka setiap Eselon II dan UPT Pusat wajib menyusun rencanastrategis (renstra) dan rencana kinerja tahunan (RKT) dengan mengacu padarenstra Ditjen Tanaman Pangan.

2. Renstra Ditjen Tanaman Pangan 2010-2014 harus menampung pokok-pokoktugas dan kegiatan masing-masing Eselon II termasuk UPT Pusat.

3. Pedoman Umum pelaksanaan kegiatan sesuai dengan fungsi dan binaannya.Pengelompokan isinya disesuaikan dengan struktur Eselon III dan memuatunsur sistem pengendalian intern (lingkungan pengendalian, analisa resiko,kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan).

4. Kegiatan yang dilaksanakan di Pusat, setiap Eselon II dan UPT Pusat wajibmenyusun petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan ROK yang ditetapkan

Page 108: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 97

oleh masing-masing pimpinan unit kerja Eselon II/UPT Pusat dengan mengacupada lima unsur Sistem Pengendalian Intern (SPI).

5. Pelaksanaan dan pengorganisasian kegiatan harus sesuai dengan tugas pokok,fungsi dan kewenangan satuan kerja eselon II dan UPT Pusat masing-masing.Contoh: kegiatan bantuan benih dan bantuan pupuk, dalam hal penetapanlokasi (CPCL), varietas, volume dan jenis pupuk merupakan tanggung jawabDirektorat Komoditas; sedangkan kualitas benih dan pupuk serta prosespenyaluran merupakan tanggung jawab Direktorat Perbenihan/DirektoratSarana Produksi.

6. Pada masa yang akan datang, penilaian SPI dan LAKIP akan di laksanakansecara bersamaan dan merupakan satu kesatuan.

7. Satlak SPI melakukan pembinaan secara berkala setiap 6 bulan kepada Satlakdibawahnya.

8. Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan Tim Satlak SPI DitjenTanaman Pangan dan Tim Satlak UPT Pusat, agar disediakan pembiayaan dansarana yang cukup melalui DIPA masing-masing.

P. Evaluasi dan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

1. Data Kerugian Negara

a. Jumlah Kerugian Negara s/d Bulan Desember 2010 adalah sebagai berikut:- Temuan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian sebesar Rp.

1.890.805.170,42- Temuan BPKP sebesar Rp. 2.899.296.968,08- Temuan BPK-RI tidak ada (Rp. 0,00)

Tabel 70. Jumlah Kerugian Negara Tahun 2010(Rp)

Sisa KNs/d Des 2010

1. ITJEN 2.221.405.719,79 297.237.224,00 2.518.642.943,79 627.837.773,37 24,93 1.890.805.170,422. BPKP 3.104.378.427,88 46.843.880,00 3.151.222.307,88 251.952.339,80 8,00 2.899.269.968,083. BPK-RI - - - - - -

5.325.784.147,67 344.081.104,00 5.669.865.251,67 879.790.113,17 15,52 4.790.075.138,50

Jumlah KN s/d Des2010

Tindaklanjut KN s/dDes 2010

%

Jumlah

No Pemeriksa Sisa KN Des 2009Tambahan KN s/d

Des 2010

b. Jumlah temuan dan tindaklanjut hasil Pemeriksaan Aparat PengawasFungsional (Itjen Kementan, BPKP dan BPK-RI) di lingkup DirektoratJenderal Tanaman Pangan adalah sebesar Rp.344.081.104,00 yang terdiridari temuan Itjen Kementan sebesar Rp. 297.237.224,00 dan BPKP sebesarRp46.843.880,00. Sedangkan untuk jumlah kerugian negara yang telahditindaklanjuti sampai dengan bulan Desember 2010 sebesar Rp.879.790.113,17 yang terdiri dari Itjen Kementan sebesar Rp.637.837.737,37 dan BPKP sebesar Rp. 251.952.339,80

c. Jumlah Kerugian Negara dan Tindaklanjut Bantuan Subsidi Bantuan Lain-lain (BSBL) Temuan BPK-RI s/d Desember 2010

Page 109: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 98

- Jumlah Rekomendasi : 31 Rekomendasi- Temuan Awal : Rp. 39.156.169.847,00- Tindaklanjut : Rp. 35.211.570.515,00- Sisa Kerugian Negara : Rp. 3.944.599.332,00

2. Data dan Pembinaan Penyelesaian Tindaklanjut LHP

Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengumpulan data penyelesaiantindaklanjut LHP pada tahun 2010, difokuskan terhadap temuan hasilpemeriksaan APF pada provinsi dan kabupaten yang jumlah temuanadministrasi dan kerugian negara masih besar, belum dan sulit ditindaklanjutiserta temuan yang masih relatif baru.

Tabel 71. Data Tindaklanjut dan Pembinaan Penyelesaian Kerugian NegaraJanuari s/d Desember 2010

Itjen BPKP Investigasi1. Sumatera Selatan 65.846.300,00 12.851.291,00 -2. Jawa Barat 1.942.480,00 1.500.000,00 -3. Jambi 6.076.975,00 5.018.810,00 -4. Nusa Tenggara Barat 16.323.815,00 19.032.000,00 -5. Sulawesi Tengah 10.257.250,00 - -6. Riau 5.828.250,00 - -7. Bengkulu - - -8. Sulawesi Tenggara - 18.000.000,00 -9. Sulawesi Selatan 6.268.750,00 - -10. Kab. Indramayu Jateng - 5.280.000,00 -11. Kab. Batang Jawa Tengah - 4.050.000,00 -12. Kab. Karanganyar Jateng - 2.475.000,00 -13. Kab. Banjarnegara Jateng - 3.650.726,80 -14. Kab. Lampung Selatan - - -15. Kab. Tanggamus Lampung - 28.796.380,00 -16. Banten 1.000.000,00 - -17. Kab. Magetan Jawa Timur - - 31.721.130,0018. Sumatera Utara 10.576.250,00 - -19. Maluku 19.500.000,00 - -20. Kab. Jember Jawa Timur - - -21. Kab. Lamongan Jawa Timur - 3.735.000,00 -22. Kab. Pekalongan Jateng - 2.800.000,00 -23. Kab. Rembang Jateng - 2.100.000,00 -24. Kab. Kebumen Jateng - 3.600.000,00 -25. Kab. Jepara Jateng - 2.491.250,00 -26. Kab. Cilacap Jateng - 2.500.000,00 -27. Kab. Kendal Jateng - 10.500.000,00 -28. Kab. Demak Jateng 14.825.000,00 - -29. Kalimantan Timur 71.528.000,00 - 132.959.000,00

229.973.070,00 128.380.457,80 164.680.130,00

Jumlah Temuan ditindaklanjuti

Jumlah

No Nama Provinsi/Kabupaten

Q. LAKIP, Evaluasi Triwulan

1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

a. Tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yakni tugas untukmerumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang tanaman pangan; dan fungsi meliputi: a) menyiapkan rumusankebijakan dibidang sarana produksi, perbenihan, budidaya dan perlindungantanaman pangan; b) melaksanakan kebijakan dibidang sarana produksi,perbenihan, budidaya dan perlindungan tanaman pangan; c) memberikanbimbingan teknis dan evaluasi dibidang sarana produksi. Perbenihan,budidaya dan perlindungan tanaman pangan; serta d) melaksanakan

Page 110: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 99

administrasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Peraturan MenteriPertanian Nomor 299/Kpts/OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan TataKerja Departemen Pertanian;

b. Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di kelompokkanmenjadi 6 unit keja Eselon II yakni Sekretariat Direktorat Jenderal TanamanPangan, Direktorat Sarana Produksi, Direktorat Perbenihan, DirektoratBudidaya Serealia, Direktorat Budidaya Kacang-kacangan dan Umbi-umbian,dan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Balai Besar PeramalanOrganisme Pengganggu Tumbuhan; Balai Pengujian Mutu Benih TPH;

c. Sumberdaya Manusia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebanyak 932orang;

d. Pada tahun 2009 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memperolehanggaran sebesar Rp. 1.003.718.964.000,- dengan rincian satuan kerjapusat sebesar Rp. 124.101.442.000,- dan satuan kerja daerah sebesar Rp.888.787.918.000,-

Pembangunan tanaman pangan dilaksanakan dengan orientasi agribisniskomoditas tanaman pangan.

2. Laporan Triwulan (Form C)

a. Laporan Triwulan I, dari anggaran Rp.892.368.300,- dan realisasiRp.23.913.316,- (2,68%)

b. Laporan Triwulan II, dari anggaran RP.892.368.300,- dan realisasiRp.187.539.528,- (21,02%)

c. Laporan Triwulan III, dari anggaran Rp.1.059.684.900,- realisasiRp.522.159.654,- (49,27%)

d. Laporan Triwulan IV, dari anggaran Rp.1.058.068.300,- realisasiRp.837.132.360,- (79,12%)

R. Rapat Kerja, Rapat Dengar Pendapat (RDP)

1. Rapat Dengar Pendapat Direktur Jenderal Tanaman Pangan denganKomisi IV DPR RI Tanggal 6 Januari 2010

Agenda utama yang dibahas mengenai hasil temuan Kunjungan Kerja Komisi IVDPR-RI pada masa reses masa persidangan I tahun 2009-2010. Hasil/rumusandari rapat dengar pendapat tersebut adalah sebagai berikut :

Komisi IV DPR-RI meminta kepada Kementrian RI, Kementrian Kehutanan,dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Perum BULOG, PT. SangHyang Seri, PT Pertani agar hasil-hasil dan temuan kunjungan kerja KomisiIV DPR RI dapat segera ditindaklanjuti dan direspon secara sungguh-sungguh. Selain itu aspirasi masyarakat di lapangan dan beberapausulan/proposal yang berupa program kerja disampaikan oleh masyarakatdan Pemerintah Daerah setempat agar diprioritaskan dalam program kerja

Page 111: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 100

APBN Perubahan (APBN-P) tahun anggaran 2010 dan/atau RAPBN tahunanggaran 2011.

Komisi IV DPR RI meminta agar aspirasi, saran atau usulan yang berupaprogram kerja dari hasil temuan kunjungan kerja pribadi masing-masinganggota DPR RI Komisi IV ke daerah pemilihannya juga ditindaklanjuti olehKementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Kelautandan Perikanan RI, Perum Bulog, PT. Sang Hyang Seri, PT. Pertani.

Komisi IV DPR RI akan menindaklanjuti hasil kunjungan kerja tersebutdalam bentuk kebijakan yang akan diambil atau program kerja yang akanditindaklanjuti pada saat Rapat Kerja dengan Menteri terkait. Adapunlaporan hasil kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Selatan, KalimantanBarat, dan Sulawesi Tengah dalam Rapat Dengar Pendapat hari ini menjadibagian yang tidak terpisahkan dari kesimpulan Rapat Dengar Pendapat kaliini.

Komisi IV DPR RI meminta kepada Kementerian Pertanian, KementerianKehutanan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Perum Bulog, PT.Sang Hyang Seri, PT Pertani untuk menyampaikan jawaban tertulis.

2. Rapat Dengar Pendapat Direktur Jenderal Tanaman Pangan denganKomisi IV DPR RI Tanggal 27 Januari 2010

Peserta rapat terdiri atas anggota Komisi IV DPR-RI, 44 anggota dari 49anggota, dan dihadiri oleh Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen Hortikultura danDirjen Peternakan. Agenda utama yang dibahas adalah 1) pemaparan realisasianggaran 2009 dan rencana anggaran 2010 Ditjen TP; 2) pemaparan kebijakanprioritas Ditjen Tanaman Pangan 2009/2010; 3) usaha pencapaianswasembada beras, jagung dan kedelai, penyediaan bibit, pengendalian hamapenyakit dan pengaturan pola tanam yang saat ini tidak teratur; 4) pemantapanpenerapan RDKK dalam sistem pendistribusian pupuk bersubsidi.

Hasil/rumusan dari rapat dengar pendapat tersebut sebagai berikut :

Komisi IV DPR RI menerima penjelasan atas :

- Realisasi APBN tahun 2009 Ditjen Peternakan sebesar Rp. 684, 394milyar (69,79%) dari APBN Rp. 981 milyar, meski demikian DitjenPeternakan diminta lebih meningkatkan kinerjanya secara khusus dalamprogram PKP yang hanya mencapai 49,62% dan unit kerja pusat yanghanya mencapai 56,76%.

- Realisasi APBN tahun 2009 Ditjen Hortikultura sebesar Rp. 259 milyaratau 83,60% dari Rp. 310 milyar.

- Realisasi APBN tahun 2009 Ditjen Tanaman Pangan Rp. 865 milyar(86,21%) dari anggaran Rp. 1,004 trilyun. Demikian pula realisasisubsidi benih dan pupuk sebesar Rp. 15,311 trilyun atau 76% dari Rp.20,127 trilyun.

Page 112: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 101

Meski demikian Komisi IV DPR RI meminta laporan penyelesaian dariDirjen Peternakan, Dirjen Hortikultura, dan Dirjen Tanaman Pangan atastemuan BPK dalam pelaksanaan APBN tahun 2009.

Isu-isu pokok yang menjadi perhatian/pertanyaan dan tanggapan anggotaDewan yang terkait bidang tanaman pangan meliputi :

- Program swasembada berkelanjutan (padi, jagung) dan pencapaianswasembada kedelai.

- Kebijakan pupuk bersubsidi ke depan.

- Arah pengembangan industri pupuk organik (APPO, RP3O) kaitannyadengan ketersediaan bahan baku (jerami padi) dalam hubungannyadengan kebutuhan untuk pakan ternak sapi, serta pengaturan pabrikanbesar (PT. Petrokimia) dengan kelompok usaha yang dihubungkan olehpetani (APPO dan RP3O).

- Peningkatan kualitas, nilai tambah dan daya saing produk.

- Perbenihan dalam hal pemenuhan kebutuhan, pembinaan penangkar,serta peran BUMN sebagai fasilitator.

- Perlindungan tanaman dari gangguan OPT, dan dampak perubahaniklim (DPI).

- Menghadapi perdagangan bebas (Cina-ASEAN/CAFTA) 2010.

Komisi IV DPR RI meminta Dirjen Peternakan, Dirjen Hortikultura, danDirjen Tanaman Pangan untuk memberikan laporan kinerja pelaksanaanAPBN 2009 dan program APBN 2010.

Komisi IV DPR RI mempertimbangkan usulan penambahan dna kepadaDirjen Peternakan, Dirjen Hortikultura, dan Dirjen Tanaman Pangan melaluiAPBN-P 2010.

Komisi IV DPR RI meminta kepada Dirjen Peternakan, Dirjen Hortikultura,dan Dirjen Tanaman Pangan bersinergi guna mendukung program foodestate berbasis kemitraan.

Komisi IV DPR RI menyepakati RDP gabungan dengan Komisi dan mitraterkait dalam rangka evaluasi pelaksanaan dan implemntasi kesepakatanperdagangan bebas (FTA).

Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah untuk menghapuskan imporjeroan dan CLQ.

Komisi IV DPR RI meminta Dirjen Peternakan, Dirjen Hortikultura, dan DirjenTanaman Pangan memberikan jawaban tertulis atas pertanyaan anggota KomisiIV DPR RI dalam waktu 7 (tujuh) hari.

Page 113: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 102

3. Rapat Kerja Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR RI Tanggal 10Pebruari 2010

Rapat kerja Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR-RI dilaksanakan padatanggal 10 Pebruari 2010, dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPR-RI dan dihadirioleh Menteri Pertanian beserta jajarannya. Topik utama yang dibahasmengenai:

Tindaklanjut hasil pemeriksaan semester I BPK RI tahun 2009 Laporan pelaksanaan APBN 2010 (konformasi RKA-KL dengan DIPA 2010) Laporan pelaksanaan APBN dan APBN-P 2009 Rancangan APBN-P 2010 Kementerian Pertanian Laporan atas kinerja teknis dan pelayanan BUMN di Kementerian Pertanian Program dan penyampaian laporan 100 hari kinerja Kementerian Pertanian Tindaklanjut temuan kunjungan kerja Komisi IV DPR-RI pada Reses Masa

Persidangan I tahun 2009-2010. Kebijakan perdagangan bebas Chin-Asean dibidang pertanian Paparan isu aktual dibidang pertanian

Hasil/kesimpulan Raker tersebut sebagai berikut :

Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian RIsehubungan dengan penyelesaian tindak lanjut pemeriksaan BPK RI tahun2008 yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian (WDP) danberharap agar laporan kinerja tahun 2009 mendapat opini wajar tanpapengecualian (WTP).

Komisi IV DPR RI menerima penjelasan Menteri Pertanian RI ataspelaksanaan APBN tahun 2009 dengan realisasi sebesar Rp.7.375.107.000.000 atau 87,48% dari Pagu APBN tahun 2009 sebesar Rp.8.430.775.000.000 dan realisasi atas APBN-P tahun 2009 sebesar Rp.239.622.000.000 atau 92,16% dari pagu APBN-P tahun 2009 sebesar Rp.260.000.000.000.

Komisi IV DPR RI akan melakukan pendalaman melalui Rapat DengarPendapat dengan Eselon I Kementerian Pertanian RI atas usulan APBN-Ptahun 2010 sebesar Rp. 18.634.619.255.665.

Komisi IV DPR RI mengapresiasi pelaksanaan program 100 hariKementerian Pertanian RI dan selanjutnya Komisi IV DPR RI memintaMenteri Pertanian RI untuk memberikan laporan atas perencanaan danpelaksanaan 4 (empat) kegiatan/program 100 hari Kementerian PertanianRI

Komisi IV DPR menerima penjelasan Menteri Pertanian RI atas tindak lanjuttemuan kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Provinsi Sumatera Selatan,Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tengah dan meminta untukmenindaklanjuti temuan kunjungan kerja Komisi IV DPR RI.

Berkaitan dengan ASEAN-China Free Trade Agrement (ACFTA). Komisi IVDPR RI meminta Menteri Pertanian RI untuk menetapkan

Page 114: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 103

kebijakan/program di bidang pertanian untuk mengurangi dampak negatif,dan memberikan keuntungan/ keunggulan kepada masyarakat dan bangsaIndonesia serta mendukung aksi nyata.

Menindaklnjuti Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian RIdan UU No 47 tahun 2009 tentang APBN tahun anggaran 2010 pasal 9,Komisi IV DPR RI akan mengadakan Rapat Dengar Pendapat denganDirektur Jenderal Tanaman Pangan dengan menghadirkan produsen pupukpelaksana Bantuan Langsung Pupuk (BLP) dan pelaksana subsidi benih.

4. Rapat Kerja Menteri Pertanian Dengan Komisi IV DPR-RI Tanggal 25Februari 2010 dan 2 Maret 2010

Rapat Kerja Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR-RI tentang PelaksanaanPublic Service Obligation (PSO) Subsidi Benih dan Pupuk Tahun 2010dilaksanakan pada tanggal 25 Peruari 2010 dan 2 Maret 2010 (lanjutan). Rakertersebut selain dihadiri oleh pejabat Eselon I lingkup Kementerian Pertanianjuga dihadiri oleh Pokja Pupuk dan Direktur Utama BUMN pelaksana PSOsubsidi benih dan pupuk (Holding pupuk, PT. Sang Hyang Seri, PT. Pertani danPT. Berdikari).

Pokok-pokok materi Raker meliputi : latar belakang dan tujuan subsidi,kebijakan dan arah pengembangan, evaluasi realisasi pelaksanaan subsiditahun 2009, rencana tahun 2010, permasalahan yang dihadapi serta tindaklanjut ke depan. Penjelasan materi tersebut disampaikan pada tanggal 25Pebruari 2010 pukul 10.00 sampai dengan 14.00 WIB dan dilanjutkan padatanggal 2 Maret 2010 dengan topik bahasan tanggapan atas pertanyaananggota Dewan pada tanggal 25 Februari 2010.

Isu-isu pokok yang menjadi tanggapan/pertanyaan dan saran anggota Dewansecara umum meliputi 4 (empat) isu pokok, yaitu : (1) perlunya merumuskanprogram pengembangan benih; (2) rumusan program pengembangan pupuk;(3) kajian program pupuk yang komprehensif dengan mempertimbangkanketersediaan pasokan bahan baku (gas) dan faktor lain; dan (4) laporankeuangan BUMN.

Pertanyaan anggota Dewan telah ditanggapi dalam bentuk jawaban tertulis dandisampaikan ke anggota Dewan saat Raker (lanjutan tanggal 2 Maret 2010).Pokok-pokok kesimpulan/rumusan antara lain :

Komisi IV DPR-RI menyetujui penggunaan anggaran kurang bayar pupuktahun anggaran 2008 sebesar Rp. 1,5 Trilyun dalam rangka mendukungprogram peningkatan ketahanan pangan dan upaya pencapaianswasembada pangan dan swasembada pangan berkelanjutan.

Komisi IV DPR-RI menyetujui anggaran bantuan ternak sapi sebesar Rp.250 Milyar untuk dilaksanakan berdasarkan pola PSO dalam rangkamendukung program peningkatan ketahanan pangan dan menyetujuianggaran sebesar Rp. 105 Milyar untuk pengadaan unit pengolahan pupuk

Page 115: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 104

organik dengan pola PSO, selanjutnya Komisi IV DPR-RI memintaPemerintah untuk menetapkan pelaksana PSO.

Komisi IV DPR-RI meminta Menteri Pertanian RI untuk melakukan kajiandan skenario pengurangan penggunaan pupuk anorganik dan mendorongpeningkatan penggunaan pupuk organik dan pupuk majemuk berimbangspesifik lokasi.

Komisi IV DPR-RI meminta Kementerian Pertanian RI untuk melaksanakanprogram desentralisasi produksi pupuk organik di seluruh kabupaten/kotapaling lambat tahun 2014.

Komisi IV DPR-RI menyetujui perubahan nomenklatur sarana dan prasaranapada kegiatan PSO/subsidi Cadangan Benih Nasional menjadi sarana,prasarana, pembinaan dan pendampingan.

5. Rapat Dengar Pendapat Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian,Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan Eselon I Terkait denganKomisi IV DPR-RI tentang Hasil Kunjungan Kerja Komisi IV padaReses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2009-2010 ke Provinsi Riau,Jawa Timur dan Papua Tanggal 27 Mei 2010

Rapat Dengar Pendapat Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, DirekturJenderal Tanaman Pangan dan Eselon I Terkait dengan Komisi IV DPR-RIdilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2010, membahas hasil temuan KunjunganKerja Komisi IV DPR-RI pada Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2009-2010.

Beberapa temuan hasil kunjungan kerja yang merupakan tanggung jawabbinaan dan telah ditanggapi oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebagaiberikut:

a. Provinsi Riau

Dengan berbagai keterbatasan kemampuan anggaran pemerintah untukmemfasilitasi pemberian bantuan kepada petani khususnya untuksubsidi pupuk, maka belum seluruh kebutuhan yang diusulkanpemerintah daerah dapat terpenuhi, yang mengakibatkan terjadinyakekurangan pasokan bahkan kelangkaan pupuk bersubsidi di beberapadaerah terutama pada saat musim tanam. Untuk itu pemerintah pusatdan pemerintah daerah telah mengupayakan pengamanan penyaluranpupuk bersubsidi, melalui penetapan skala prioritas pengalokasian persub sektor serta pelaksanaan penyaluran pupuk dengan pola tertutup.Disamping itu juga dilakukan upaya pengawasan melalui pemberdayaanKomisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di kabupaten maupun ditingkat provinsi.

Mengenai kekurangan Alsin Pembuatan Pupuk Organik (APPO) akanmenjadi perhatian melalui upaya pembinaan penyediaan melalui kredit,dan atau program bantuan sepanjang memenuhi kriteria danpersyaratan calon kelompok penerima.

Page 116: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 105

Mengenai masalah serangan babi hutan (keluhan di Gapoktan Prima)akan menjadi perhatian untuk dilakukan upaya-upaya pembinaan.Program dan kegiatan yang selama ini telah dan akan terusdikembangkan dalam rangka memperkuat perlindungan tanamanpangan dan antisipasi dampak perubahan iklim, antara lain melaluiprogram penguatan kelembagaan Balai Proteksi Tanaman Pangan danHortikultura (BPTPH), penguatan Brigade Proteksi, penguatankelembagaan petani/kelompok SL-PHT, penguatan petugaspengendalian OPT (PPOPT), pengamatan dan peramalan dini,penyelenggaraan sekolah lapangan pengendalian hama terpadu (SL-PHT), sekolah lapangan iklim (SL-I), serta bantuan fasilitasi bahan danalat pengendalian terutama bagi daerah yang terkena eksplosiganggungan OPT dan dampak perubahan iklim.

Usulan/proposal program kegiatan APBN-P 2010 dan APBN 2011 dariProvinsi Riau akan menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalammerencanakan dan mengalokasikan program kegiatan untuk ProvinsiRiau.

b. Provinsi Jawa Timur

Pasokan gas untuk industri pupuk PT. Petrokimia Gresik akanmengalami penurunan akibat penurunan produksi sumur gaspagerungan maupun berakhirnya beberapa kontrak pasokan gas,sehingga PT. Petrokimia Gresik telah mengupayakan pasokan darisumber lainnya meskipun harga gas akan mengalami kenaikan sampaiUS$ 5,59/MMBTU agar pabrik tetap dapat berproduksi. Meningkatnyaharga gas untuk industri pupuk tentunya akan berdampak terhadapharga pupuk serta semakin tingginya beban subsidi pupuk yang harusditanggung pemerintah. Untuk itu sangat diperlukan dukungankebijakan lintas sektor untuk kelangsungan industri pupuk sertapengamanan ketahanan pangan nasional.

Dengan kesulitan finansial yang dialami PT. Petrokimia Gresikdikhawatirkan akan mengganggu ketersediaan dan penyaluran pupukbersubsidi untuk sektor pertanian. Sehubungan dengan hal tersebutkewajiban pemerintah untuk membayar kekurangan bayar subsidipupuk tahun 2008 baik untuk PT. Petrokimia Gresik maupun produsenlainnya telah diusulkan anggarannya melalui APBN dan APBN-P tahun2010. Dalam Undang-Undang No.47 tahun 2009 tentang APBN 2010telah dialokasikan dana untuk kekurangan bayar Rp. 1,5 trilyun,sehingga dari total kekurangan bayar sejumlah Rp. 2,89 trilyun telahdibayar Rp. 900 milyar pada tahun 2009, diharapkan pada tahun 2010dapat dibayar Rp. 1,5 trilyun dan sisanya Rp. 458 milyar dapat dibayarpada tahun 2011.

Mengenai kerjasama PT. Petrokimia Gresik dengan Jordan PhosphateMining Co.Ltd (JPMC), Exxon Mobil, Mitsui, Mitsubishi dan Qatar,

Page 117: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 106

langkah yang perlu didorong dalam rangka memenuhi kekuranganpasokan fosfat, KCl, belerang dan amoniak.

Dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 39/Permentan/OT.140/8/2006tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina diatur mengenaipelabelan benih, yang tidak mengharuskan label benih menggunakanhologram. Namun demikian saran penggunaan hologram pada labelbenih untuk menjamin mutu benih sampai ke petani akan menjadiperhatian.

Pengawasan pendistribusian benih padi bersubsidi sudah dan terusdilakukan mengacu dan sesuai dengan peraturan Menteri Pertanian No.24/Permentan/OT.140/2/2010 tentang Pedoman Umum BantuanLangsung Benih Unggul Tahun Anggaran 2010 dan Petunjuk TeknisBantuan Langsung Benih Unggul Tahun Anggaran 2010. Namundemikian pada pelaksanaannya di lapangan sering mengalami kendalasehingga masih ditemukan keluhan mengenai jadwal distribusi benihyang tidak sesuai musim tanam. Untuk itu pengawasan pendistribusianbenih akan lebih diintensifkan lagi.

c. Provinsi Papua

Tidak ada temuan yang langsung menjadi tanggung jawab Ditjen TanamanPangan. Namun demikian akan dilakukan upaya-upaya dan koordinasidengan Eselon I terkait lingkup Kementerian Pertanian danKementerian/Lembaga lain dalam rangka mendukung pengembangantanaman pangan, khususnya dalam program Merauke Integrated Food andEnergy Estate (MIFFE).

6. Rapat Kerja Gabungan Menteri Koordinator Perekonomian, MenteriPerindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, MenteriESDM, dan Menteri Negara BUMN dengan Komisi IV, Komisi VI, danKomisi VII DPR-RI, Tanggal 16 Juni 2010

a. Rapat Kerja Gabungan dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI (Ir. H. PramonoAnung Wibowo, MM) bersama pimpinan Komisi IV, Komisi VI, dan KomisiVII DPR RI pada hari Rabu, tanggal 16 Juni 2010 mulai pukul 09.30 s/d15.00 WIB, bertempat di Ruang KK II DPR-RI.

b. Peserta: DPR RI: anggota Komisi IV, Komisi VI, dan Komisi VII Pemerintah:- Menteri Koordinator Perekonomian- Menteri Perindustrian- Menteri Perdagangan- Menteri Pertanian (diwakili Plh. Direktur Jenderal Tanaman Pangan)- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral- Menteri Negara BUMN- Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

(BP.MIGAS)

Page 118: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 107

- Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BP.MIGAS)- Direktur Utama PT. Pertamina- Direktur Utama PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)- Direktur Utama PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

c. Pokok-pokok hasil pembahasan meliputi;

Pemantapan kebijakan pemerintah mengenai pengelolaan gas nasionaldilakukan melalui:

- Pemanfaatan gas bumi diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhandalam negeri dengan tetap mempertimbangkan keekonomianpengembangan lapangan

- Urutan prioritas pemanfaatan gas bumi adalah 1) peningkatanproduksi minyak dan gas bumi, 2) bahan baku dan energi industripupuk, 3) tenaga listrik, dan 4) bahan bakar/bahan baku industrilainnya

- Apabila terjadi shortage di suatu wilayah dapat dilakukan realokasipasokan gas bumi/swap sebagai salah satu bentuk contingencyplanning.

Upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah dalam mengatasikelangkaan pasokan gas saat ini meliputi:

- Pengalihan (jika memungkinkan) contracted gas berupa swap danrealokasi gas ekspor ke dalam negeri,

- Untuk uncontracted gas dilakukan dengan mengimplementasikanPermen ESDM Nomor 03 Tahun 2010 tentang Alokasi danPemanfaatan Gas Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri,

- Re-evaluasi potential demand dan kemungkinan penggunaan energialternatif.

Untuk meningkatkan kemampuan pendistribusian gas dari sumberpasokan ke pengguna, pemerintah mengusulkan rencana pembangunaninfrastruktur antara lain: 1) pembangunan receiving terminal diSumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur/Jawa Tengah; 2)pembangunan jaringan gas kota di Surabaya, Palembang, Tarakan,Bekasi, Sengkang, Bontang, Blora, Depok; serta 3) pembangunanjaringan transmisi Gresik-Semarang, Semarang-Cirebon, danKalimantan-Semarang.

Dalam mendorong peningkatan gas dalam negeri, pemerintahmengusulkan agar dilakukan penetapan kebijakan harga gas dalamnegeri dengan memperhatikan nilai keekonomian usaha, pendapatannegara, pertumbuhan ekonomi, kesetaraan antara kepentinganprodusen dan konsumen gas bumi. Harga gas dimaksud dapat berupaeskalasi antara harga minyak bumi, harga produk, atau kombinasi hargakeduanya.

Page 119: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 108

d. Pokok-Pokok Tanggapan/Masukan Anggota DPR-RI

Perlu dilakukan revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentangMinyak dan Gas, khususnya pasal 22 “batas maksimum pemenuhan gasuntuk dalam negeri yang hanya 25% dari total produksi” dipandangsudah tidak layak melihat perkembangan kebutuhan gas dalam negeri;

Sesuai dengan Grand Strategy Rencana Pembangunan Pemerintah(RPJP, RPJM, RKP) pemenuhan gas seharusnya diprioritaskan untuksektor andalan dan menguasai hajat hidup masyarakat luas sepertiindustri pupuk dalam rangka mendukung sektor pertanian;

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2005 tentang PupukBersubsidi sebagai Barang Dalam Pengawasan, untuk itu diusulkan agarperlakuannya dibedakan dengan barang lain (barang non pengawasan),dan pendistribusiannya agar ditangani satu pintu oleh KementerianTeknis Pengguna (Kementerian Pertanian);

Perlu dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur gas sesegeramungkin;

Untuk mempercepat realisasi peremajaan pabrik pupuk yang sudahberumur tua, Pemerintah agar menerbitkan kebijakan untuk menjaminpasokan gas untuk bahan baku pupuk sebagai persyaratan penjaminankredit dari perbankan.

e. Setelah melakukan pembahasan secara mendalam, Rapat Kerja Gabungandan Pemerintah menyepakati kesimpulan sebagai berikut:

Agar segera merevisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentangMinyak dan Gas sebagaimana diamanatkan dalam Pansus BBM;

Dalam upaya mengatasi kelangkaan pasokan gas untuk industri dalamnegeri, agar Pemerintah segera membuat rencana aksi kebijakanprioritas antara lain melalui: 1) percepatan realisasi investasi migaslapangan gas baru seperti Donggi Senoro, Masela, dan Natuna D. Alpha;2) re-negoisasi kontrak penjualan gas ke luar negeri (utamanyaSingapura); dam 3) percepatan produksi lapangan gas baru sertapengembangan Coal Bed Methane (CBM);

Dalam upaya menghubungkan antara pusat-pusat sumber gas yangberada jauh dari pusat konsumen, agar Pemerintah segera membuatrencana aksi pembangunan infrastruktur khususnya jaringan pipatransmisi dan distribusi gas bumi serta LNG dan CNG receiving terminal;

Dalam upaya mengurangi disparitas harga gas domestik dan harga dipasar internasional, agar Pemerintah membuat Kebijakan Harga (pricingpolicy) gas dalam negeri sehingga industri dalam negeri mampubersaing di pasar global.

Page 120: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 109

7. Rapat Kerja Menteri Pertanian Dengan Komisi IV DPR-RI Tanggal 17Juni 2010

Rapat Kerja Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR-RI pada tanggal 17 Juni2010 membahas agenda : 1) hasil pemeriksaan BPK-RI Semester II T.A. 2009;2) realisasi penyerapan anggaran dan kegiatan monitoring evaluasi dari APBNTahun 2009 serta indikator keberhasilan; 3) tindak lanjut kunjungan kerjaKomisi IV DPR-RI pada Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2009-2010;dan 4) menjawab pertanyaan tertulis Komisi IV DPR-RI.

Beberapa permasalahan yang merupakan tanggung jawab binaan dan telahditanggapi oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada rapat Kerja tersebutmeliputi:

a. Serapan APBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2009(Satker Daerah dan Pusat) mencapai Rp. 937,05 milyar atau 93,36% daritotal pagu Rp. 1.003,72 milyar. Realisasi serapan anggaran tersebut terdiriatas: (1) Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik Rp. 60,62 milyaratau 86,87% dari pagu Rp.69,78 milyar, (2) Program PeningkatanKetahanan Pangan Rp.484,38 milyar atau 92,74% dari pagu Rp.522,29milyar, (3) Program Pengembangan Agribisnis Rp.23,29 milyar atau 97,03%dari pagu Rp.24 milyar, dan (4) Program Peningkatan Kesejahteraan PetaniRp.368,63 milyar atau 95,09% dari pagu Rp.387,65 milyar.

b. Indikator keberhasilan program dan kegiatan APBN Direktorat JenderalTanaman Pangan tahun 2009 antara lain dapat diukur dari pencapaianproduksi, luas panen dan produktivitas komoditas utama tanaman pangan.

Produksi tanaman pangan tahun 2009 (Angka Sementara BPS) secaraumum mengalami peningkatan dibanding tahun 2008. Produksi padimencapai 64,329 juta ton GKG, naik 6,64% dibandingkan produksitahun 2008 (ATAP), jagung 17,592 juta ton pipilan kering, naik 7,81%dibandingkan produksi tahun 2008 (ATAP), kedelai 973 ribu ton bijikering, naik 25,39% dibandingkan produksi tahun 2008 (ATAP), kacangtanah 777 ribu ton biji kering, naik 0,91% dibandingkan produksi tahun2008 (ATAP), kacang hijau 314 ribu ton biji kering, naik 5,37%dibandingkan produksi tahun 2008 (ATAP), ubi kayu 22,029 juta tonumbi basah, naik 1,25% dibandingkan produksi tahun 2008 (ATAP), danubi jalar 2,044 juta ton umbi basah, naik 8,61% dibandingkan produksitahun 2008 (ATAP). Capaian produksi tersebut membuat Indonesiamampu melestarikan swasembada padi/beras dan jagung, sertamengurangi ketergantungan impor kedelai.

Luas panen komoditas utama tanaman pangan tahun 2009 sebagianbesar mengalami peningkatan dibanding tahun 2008, kecuali untukkacang tanah dan ubi kayu.

Produktivitas komoditas utama tanaman pangan tahun 2009 seluruhnyamengalami peningkatan dibanding tahun 2008, dengan kisaranpeningkatan antara 1,77-3,84%.

Page 121: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 110

c. Tindak Lanjut Kunjungan Kerja Komisi IV DPR-RI Pada Reses MasaPersidangan II Tahun Sidang 2009-2010 sebagai berikut :

Terkait masalah peningkatan kualitas pelaksanaan LM3, akan terusditingkatkan mulai dari tahap seleksi proposal permohonan, peningkatankualitas pengelola melalui pelatihan, pembinaan/asistensi, sertapemantauan dan evaluasi.

Pengawasan terhadap pelaksanaan sertifikasi benih secara terusmenerus diupayakan ditingkatkan termasuk upaya perbaikanpenggunaan hologram pada label benih untuk menjamin mutu benihsampai ke petani. Langkah-langkan peningkatan pengawasan sertifikasibenih antara lain melalui: peningkatan kualitas dan kuantitas petugaspengawas benih, penyediaan insentif bagi Petugas Pengawas Benih(PBT), peningkatan kapasitas kelembagaan Balai Sertifikasi danPengawasan Mutu Benih yang ada di masing-masing daerah/provinsi,serta peningkatan metode pengujian mutu benih sesuai denganperkembangan teknologi.

Pada tahun anggaran 2010, melalui APBN sektoral Ditjen TanamanPangan dialokasikan anggaran program dan kegiatan pengawasasanmutu dan sertifikasi benih di 32 BPSBTPH seluruh Indonesia (tambah 3unit BPSBTPH dibanding tahun 2009 yang hanya 29 BPSBTPH), sertapenyediaan insentif untuk Petugas Pengawas Benih (PBT) 688 orang diseluruh provinsi. Penyediaan anggaran insentif tersebut diharapkanakan meningkatkan kinerja fungsi pengawasan mutu benih.

Terkait permintaan pengalokasian pupuk bersubsidi bagi kelompok tanitanaman pangan di lahan hutan yang selama ini tergabung dalamLMDH, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor50/Permentan/SR.130/11/2009 tentang Kebutuhan dan Harga Tertinggi(HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2010,pupuk bersubsidi diperuntukan bagi petani, pekebun, peternak yangmengusahakan lahan paling luas 2 (dua) hektar setiap musim tanam perkepala keluarga kecuali pembudidaya ikan dan/atau udang paling luas 1(satu) hektar. Petani yang dimaksud adalah perorangan warga negaraIndonesia yang mengusahakan budidaya tanaman pangan atauhortikultura dengan luasan tertentu.

Oleh karena itu, petani atau kelompok tani yang mengusahakantanaman pangan di lahan hutan, juga masuk dalam kelompok sasaranyang memperoleh pupuk bersubsidi, sepanjang pengusahaan lahannyatidak melebihi dari 2 (dua) hektar setiap musim tanam per kepalakeluarga.

Sesuai dengan mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi dengan polatertutup, tentunya kelompok tani tersebut terlebih dahulu harusmenyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diajukan

Page 122: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 111

ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota setempat untuk memperoleh pupukbersubsidi yang dibutuhkan.

Akan terus dilakukan kajian tentang subsidi pupuk dan telahdicanangkan pelaksanaan uji coba subsidi langsung kepada petani padatanggal 8 Juni 2010 di kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Secara bertahap Pemerintah memang bermaksud meningkatkan alokasidan penggunaan subsidi pupuk organik, yang juga mendapat responyang sangat positif dari petani. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnyaserapan pupuk organik bersubsidi sebanyak 244 ribu ton (258,82%)dibandingkan dengan serapan tahun 2008.

Upaya untuk mendorong penggunaan pupuk berimbang dan pupukorganik telah dilakukan upaya-upaya antara lain: pemberian BantuanLangsung Pupuk (BLP) berupa Pupuk Organik Granular (POG) danPupuk Organik Cair (POC) sejak tahun 2008 dan masih dilanjutkansampai tahun 2010 dengan jumlah volume dan cakupan areal yangterus mengalami peningkatan. Selain itu juga dilakukan programfasilitasi untuk meningkatkan kemampuan petani untuk memproduksisendiri pupuk organik yang akan mereka gunakan yang bahan bakunyabanyak tersedia, melalui bantuan Alat Pembuat Pupuk Organik (APPO)sejak tahun 2006 dan Rumah Percontohan Pembuatan Pupuk Organik(RP3O) sejak tahun 2008 sampai sekarang.

Masukan aspirasi masyarakat akan menjadi bahan pertimbangan sertamasukan dalam merencanakan dan mengalokasikan program kegiatanRAPBN Tahun Anggaran 2011.

d. Jawaban pertanyaan tertulis Komisi IV DPR-RI.

Permasalahan yang ditanggapi dan menjadi tanggung jawab DirektoratJenderal Tanaman Pangan meliputi :

Langkah konkrit yang akan pemerintah lakukan untuk mencegahterjadinya beralihnya petani menjadi tenaga pekerja di luar pertaniandan apakah ini akan mempengaruhi target produksi dan swasembadapangan untuk mencapai ketahanan pangan nasional dan mewujudkankedaulatan pangan.

Kenaikan harga pupuk kali ini merupakan pukulan telak bagi petani,karena sejak awal April 2010, pemerintah lewat Peraturan MenteriPertanian Nomor 32 Tahun 2010 menaikkan harga eceran tertinggipupuk bersubsidi. Akibatnya, petani akan menghadapi masalah berat ditengah rendahnya harga jual gabah. Kenaikan harga pupuk merupakanbukti ketidakberdayaan pemerintah dalam menyejahterakan petani.Lebih dari itu pemerintah sepertinya tidak mengusahakan mencarialternatif pupuk kimia.

PT. Bisi Internasional melalui distributornya, PT. Tanindo, menjanjikanlahan percontohan (demplot) dan pendampingan intensif kepada petani

Page 123: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 112

Desa Jambangan, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, JawaTengah.

Hujan yang masih turun dimanfaatkan petani di Kabupaten Tegal, JawaTengah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kabupaten Jember, JawaTimur, serta DI. Yogyakarta tetap menanam padi. Masih turunnya hujanjuga membuat petani tidak mengeluarkan biaya tambahan untukpenggunaan mesin pompa.

Hujan deras yang terus berlangsung di Kabupaten Semarang, JawaTengah, menyebabkan air waduk Rawa Bening Senin (17/5) mencapai463,56 meter di atas permukaan laut (mdpl) melebihi elevasi normal463,3 mdpl. Akibatnya sawah di Kecamatan Tuntang, Bawen,Ambarawa, dan Banyubiru biasanya bebas dari genangan air kiniterendam.

Upaya pemerintah menarik investor untuk menanamkan modalnya dipertanian skala luas (food estate) Merauke Papua, ternyata tidaksemudah yang dibayangkan. Setelah beberapa bulan upaya ini bergulir,jumlah investor ternyata masih sangat minim.

Serangan hama wereng batang coklat (WBC) terhadap tanaman padisemakin luas. Wilayah yang terserang meliputi 130 kabupaten naik 11persen dari bulan April kemarin.

Serangan hama wereng batang coklat terhadap lahan-lahan persawahankian mengkhawatirkan. Ada beberapa faktor yang menyebabkanserangan wereng tahun ini salah satunya adalah penggunaan padihibrida dan kesalahan pemakaian pestisida.

8. Rapat Dengar pendapat Sekretaris Jenderal Kementerian Pertaniandan Eselon I terkait dengan Komisi IV DPR-RI tanggal 26 Juli 2010

Rapat Dengar Pendapat (RDP) dilaksanakan gabungan dengan SekjenKementerian Kehutanan, Sekjen Kementerian Perikanan dan Kelautan, danDirektur Utama Perum Bulog. Agenda yang dibahas meliputi: (1)tanggapa/jawaban atas hasil Kunjungan Kerja DPR-RI pada reses masapersidangan III tahun sidang 2009-2010 ke Provinsi Lampung, Jawa Tengahdan NTB, (2) rencana Kunjungan Kerja Komisi IV DPR-RI pada reses masapersidangan IV tahun sidang 2009-2010 ke Provinsi NAD, NTT dan MalukuUtara tanggal 2-5 Agustus 2010. RDP dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPR-RI,dihadiri para anggota, Sekretaris Jenderal Kementerian dan pejabat eselon Iterkait, Direktur Utama Perum Bulog, serta yang mewakili Direktur Utama PT.Sang Hyang Seri dan PT. Pertani.

Temuan dan saran Komisi IV DPR-RI hasil Kunjungan Kerja ke ProvinsiLampung, Jawa Tengah dan NTB yang berkaitan dengan tugas dan fungsiDirektorat Jenderal Tanaman Pangan telah ditanggapi dan ditindaklanjuti.Pokok-pokok temuan dan saran yang terkait dengan tugas dan fungsiDirektorat Jenderal Tanaman Pangan antara lain: masalah peningkatan

Page 124: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 113

produktivitas dan mutu hasil, serangan organisme pengganggu tanamankhususnya wereng batang coklat (WBC), pengembangan mekanisasi prapanendan alsin pembuatan pupuk organik, serta pengembangan perbenihan.

Rencana Kunjungan Kerja pada reses masa persidangan IV tahun 2009-2010disepakati ke tiga provinsi yaitu NAD, NTT dan Maluku Utara tanggal 2-5Agustus 2010. Dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengusulkan pilihanobyek kunjungan: untuk provinsi NAD kegiatan SL-PTT Kedelai di KabupatenBireun, provinsi NTT SL-PTT Jagung di Kabupaten Sumba Barat, dan untukprovinsi Maluku Utara diusulkan UPJA Center di Kabupaten Halmahera Timur.Rancangan usulan tersebut telah dikoordinasikan dengan Biro Hukum danHumas Sekjen Kementerian Pertanian.

9. Rapat Kerja Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR RI Tanggal 1September 2010

Rapat Kerja Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR RI yang dilaksanakanpada tanggal 1 September 2010 tentang RKA-KL 2011, dengan kesimpulanantara lain:

a. Komisi IV DPR RI dan Menteri Pertanian sepakat bahwa posisi RAPBNTahun 2011 adalah bagian dari pelaksanaan Program RPJMN Tahun 2010-2014 dan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014 yangdilaksanakan berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 Pasal 23, Undang-UndangNo. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang No. 27Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, serta Peraturan DPR RINo. 1 Tahun 2009 tentang Tata Tertib DPR RI.

b. Komisi IV DPR RI menyetujui Rancangan RKA-KL Kementerian PertanianTahun Anggaran 2011 berdasarkan Nota Keuangan dan RAPBN Tahun 2011sebesar Rp.16.802.099.774.000,- dengan sumber dana:

- Rupiah Murni sebesar Rp.16.102.296.100.000,-

- PNBP/BLU sebesar Rp.79.703.674.000.-

- PHLN/PDN sebesar Rp.620.100.000.000.-

Selanjutnya Komisi IV DPR RI akan membahas secara mendalam denganEselon I Kementerian Pertanian.

c. Komisi IV DPR RI menerima usulan Subsidi/PSO Tahun Anggaran 2011sebesar Rp.17.501.200.000.000,- dan meminta agar pelaksanaansubsidi/PSO dilaksanakan dengan tepat, sehingga permasalahan yangberkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan distribusi tidak terulang kembali.

d. Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian untuk menyampaikan:

Data tertulis mengenai kredit yang sudah disalurkan yang subsidibunganya bersumber dari APBN,

Meminta Kementerian Pertanian untuk menjalankan e-procurementdalam pelaksanaan APBN untuk menghindari kebocoran anggaran.

Page 125: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 114

e. Komisi IV DPR RI mendukung pelaksanaan ujicoba subsidi langsung pupukkepada petani pada tahun 2011 di 10 (sepuluh) kabupaten/kota, setelahKomisi IV DPR RI melakukan evaluasi terhadap ujicoba subsidi langsungpupuk kepada petani di Karawang, Jawa Barat. Selanjutnya Komisi IV DPRRI akan menyampaikan ke Badan Anggaran untuk memindahkan anggaranpos subsidi (BA 999) di Kementerian Keuangan ke pos Belanja K/L (BA 018)di Kementerian Pertanian.

f. Komisi IV DPR RI akan mempelajari kurang bayar subsidi pupuk sebesarRp.2,397 triliyun kepada Holding Pupuk berdasarkan audit BPK Nomor:51/S/2010, dan selanjutnya akan memperjuangkannya dalam RAPBN TahunAnggaran 2011.

g. Komisi IV DPR RI akan melakukan Rapat Kerja dengan KementerianKehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Badan Pertanahan Nasionaluntuk meminta penjelasan tentang dukungan program perluasan arealpertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, bersamaKementerian Pertanian.

10. Rapat Dengar Pendapat (RDP) Eselon I lingkup KementerianPertanian dengan Komisi IV DPR-RI Tanggal 21 September 2010dan 23 September 2010

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Eselon I lingkup Kementerian Pertanian denganKomisi IV DPR-RI dilaksanakan pada tanggal 21 September 2010 dandilanjutkan pada tanggal 23 September 2010 dengan topik tentang RKAKLTahun 2011. Topik RKAKL diuraikan menjadi: kebijakan dan sasaran strategis,rancangan program dan kegiatan APBN, serta permasalahan yang dihadapidalam pembangunan tanaman pangan tahun 2011.

Sejalan dengan restrukturisasi program perencanaan pembangunan nasional,program pembangunan tanaman pangan lingkup Direktorat Jenderal TanamanPangan tahun anggaran 2011, dirumuskan melalui satu program yaitu ProgramPeningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan, dengansasaran meliputi a) perluasan penerapan budidaya tanaman pangan yang tepatyang didukung oleh sistem penyediaan benih serta b) pengamanan produksidan penanganan pasca panen yang efisien.

Kegiatan anggaran sektoral (BA 018) difokuskan pada delapan kegiatan utamayaitu:

a. Pengelolaan produksi tanaman serealia melalui SL-PTT padi non hibrida 2,2juta ha, padi hibrida 229 ribu ha, padi lahan kering 350 ribu ha dan jagunghibrida 207 ribu ha, demfarm gandum, sorgum dan hotong dengan totalanggaran Rp.475,383 milyar ;

b. Pengelolaan produksi tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian melaluiSL-PTT kedelai 300 ribu ha, kacang tanah 100 ribu ha dan kacang hijau 10ribu ha dengan total anggaran Rp. 181,342 milyar;

Page 126: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 115

c. Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui BLBU padi67.500 ton, jagung 4.312 ton, kedelai 17 ribu ton, kacang tanah 12 ributon, kacang hijau 250 ton, ubi kayu 65,4 juta stek, ubi jalar 328,68 jutastek. Melalui CBN padi non hibrida 15 ribu ton, jagung komposit 1.115 ton,jagung hibrida 2.781 ton, kedelai 2.800 ton dengan total anggaran Rp.1,806triliyun;

d. Penanganan pasca panen tanaman pangan untuk efisiensi pasca panen padi68 unit di 68 kabupaten, alat pengering padi 83 unit di 83 kabupaten,efisiensi pasca panen jagung 15 unit di 15 kabupaten, dan efisiensi pascapanen komoditi pangan lainnya 3 unit di 3 kabupaten, dengan totalanggaran Rp.92,508 milyar;

e. Penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPImelalui operasional BPTPH di 32 provinsi, Biaya Operasional PetugasPengendali OPT/Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Pengendali OPT (BOPPOPT/THL TB POPT) 4.040 orang, SL-PHT 505 unit dan SL-Iklim 250 unit,operasional perlindungan tanaman 126 unit, dengan total anggaran Rp.85milyar;

f. Pengembangan metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem mutulaboratorium pengujian benih dengan total anggaran Rp.6 milyar;

g. Pengembangan peramalan serangan organisme pengganggu tumbuhandengan total anggaran Rp.7 milyar;

h. Dukungan manajemen dan teknis dengan total anggaran Rp. 206,024milyar.

Kesimpulan dari Rapat Dengar Pendapat tersebut antara lain:

a. Komisi IV DPR RI menyetujui Rancangan RKA-KL Eselon I KementerianPertanian Tahun Anggaran 2011 Direktorat Jenderal Tanaman Pangansebesar Rp.2.859.025.958.000,-

Selanjutnya Komisi IV IV DPR RI meminta kepada Eselon I KementerianPertanian untuk melakukan penyesuaian RKA-KL Tahun Anggaran 2011dengan memperhatikan pokok-pokok pikiran yang berkembang yangdisampaikan oleh anggota Komisi IV DPR RI dan meminta penjelasansecara tertulis yang dilengkapi dengan data.

b. Komisi IV DPR RI meminta Pemerintah c.q. Menteri Keuangan untukmengalokasikan kekurangan anggaran yang belum tertampung dalamanggaran Kementerian Pertanian yaitu untuk kegiatan Bantuan LangsungPupuk (BLP) sebesar Rp1,952 trilyun dan Pemulihan Kesuburan Lahansebesar Rp.1,052 trilyun.

c. Komisi IV DPR RI meminta Pemerintah untuk memastikan bahwapelaksanaan kegiatan Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU), CadanganBenih Nasional (CBN) dan Bantuan Langsung Pupuk (BLP), dan PemulihanKesuburan Lahan dilaksanakan dengan cara Public Service Obligation (PSO).

Page 127: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 116

d. Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian agar dalam pembahasanprogram Tahun Anggaran 2012 menyertakan laporan tertulis terhadapevaluasi program dan kinerja Kementerian Pertanian tahun sebelumnyatermasuk hambatan-hambatan dan regulasi yang berkaitan denganketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11. Penyusunan Bahan Rapat Dengar Pendapat Sekretaris JenderalKementerian Pertanian dengan Komisi IV DPR RI Tanggal 18 Oktober2010

Penyusunan Bahan RDP Sekjen Kementan Hari Senin Tanggal 18 Oktober 2010tentang Tindak Lanjut Hasil Kunjungan Kerja Komisi IV DPR-RI Tahun 2009-2010 (NAD, NTT, Maluku Utara). Pokok-Pokok Temuan Yang Berkaitan denganDirektorat Jenderal Tanaman Pangan.

a. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam:

Jumlah pasokan gas masih tetap menjadi isu utama di PT PupukIskandar Muda Lhokseumawe, seperti misalnya harga dan pasokan gasbumi tidak normal, sehingga berdampak pada kegiatan operasional,menjadi tidak optimal, kinerja menurun sehingga produksi pupuk ureajuga menurun.

Peninjauan ke Lembaga Distribusi Pangan Msyarakat (LDPM) gapoktanBlang Iteh, Desa Babah Jurong, Kecamatan Kuto Baro, Kabupaten AcehBesar; petani mengungkapkan tidak pernah menerima dan menikmatibantuan pupuk bersubsidi dari pemerintah dan mengharapkan agarbantuan tersebut efektif dan nyata bisa dinikmati petani hingga kepelosok desa. Komisi IV juga akan meminta Kementerian Pertanianuntuk memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Acehkhususnya yang menyangkut bantuan pupuk bersubsidi yang belummenyentuh petani Desa Babah Jurong dan bantuan alsintan.

Bantuan Pemerintah (BLBU) kepada petani belum merata, penetapanbantuan benih melalui BLBU direncanakan dengan sebaik-baiknya.Rencana penetapan lokasi dilakukan dengan memperhatikan petani,kemampuan dan sarana pengembangan produksi tanaman pangan baikdi tingkat provinsi, kabupaten maupun lokasi bantuan.

b. Provinsi Nusa Tenggara Timur

Waduk Tilong terletak di Kabupaten Kupang berfungsi sebagai sumber airbagi lahan pertanian disekitarnya, bagi petani setempat bantuan yangdiperlukan adalah penyediaan alsintan seperti hand traktor atau traktor rodaempat untuk keperluan lahan pertanian mereka. Oleh karena itu, programalsintan dari Kementerian Pertanian diharapkan dapat membantu petani diKabupaten Kupang agar hasil produksi mereka juga meningkat.

c. Provinsi Maluku Utara

Masih ditemukan distribusi pupuk belum lancar dan harga masih tinggi.

Page 128: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 117

12. Rapat Kerja Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR RI Tanggal 15Desember 2010

Rapat Kerja Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR RI Tanggal 15 Desember2010 dengan topik yang dibahas Evaluasi Pelaksanaan APBN TA. 2010, TindakLanjut Hasil Pemeriksaan BPK-RI Semester I Tahun 2010 dan RencanaPelaksanaan APBN 2011 serta Tindak Lanjut Hasil Kunjungan Kerja Komisi IVDPR-RI Pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2010-2011 Ke Provinsi BangkaBelitung, Bali Dan Kalimantan Tengah Tanggal 27-31 Oktober 2010.

Dalam Rapat Kerja kali ini bahan yang disiapkan oleh Ditjen Tanaman Panganantara lain : Realisasi Kegiatan Utama APBN 2010 Ditjen TP baik Sektoralmaupun Subsidi; Perkembangan Pelaksanaan APBN-P Tahun 2010; RealisasiAnggaran 2010; Produksi Tanaman Pangan Tahun 2010 (ARAM-III); TindakLanjut Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I BPK TA. 2010;

S. Rapim

1. Rapim 15 Januari 2010

Rapim ini merupakan Rapim tingkat Kementerian Pertanian yang pertama padatahun 2010. Pada Rapim kali ini Menteri Pertanian tidak dapat hadir karenapada saat yang bersamaan dipanggil oleh Presiden. Selanjutnya Rapim dipimpinoleh Wakil Menteri Pertanian. Agenda utama yang dibahas adalah : Percepatanpenyelesaian Reformasi Birokrasi; Konsep Struktur Eselon II lingkup KementrianPertanian; serta Arahan Menteri Pertanian, dengan kesimpulan sebagai berikut:

a. Terkait masalah percepatan penyelesaian Reformasi Birokrasi, agardilakukan reformasi birokrasi secara maksimal dengan persyaratan yangditetapkan oleh MENPAN, agar masuk bulan Juni 2010, dan segeramemasukkan rancangannya ke anggaran 2011. Selanjutnya agar segeradilakukan peningkatan disiplin kepada pegawai lingkup KementerianPertanian dengan segala konsekuensinya. Untuk Staf Ahli Menteri BidangPemberdayaan Masyarakat Pertanian agar menyiapkan SDM/personil untukmengerjakan agenda reformasi birokrasi ini.

b. Konsep Struktur Eselon II Lingkup Kementerian Pertanian agar disiapkanoleh Sekretariat Jenderal melalui konsinyering bersama-sama denganEselon I. maksimal 2 minggu setelah Rapim tanggal 15 Januari 2010. Selainitu siapkan sekenario usulan struktur Eselon I alternatif kedua, bilasekenario usulan ini tidak diakomodir. Sebaiknya fungsi perijinan lingkupKementerian Pertanian dikembalikan ke Eselon I masing-masing, hal iniakan lebih mempercepat proses penyelesaian ijin, dengan prinsip setiapmasyarakat yang mengurus satu jenis perijinan cukup di satu pintu/satutempat saja. Segera disusun guidance/panduan mengenai Key ReformanceIndikator sehubungan dengan agribisnis sebagai inti wawasanpembangunan pertanian. Berkaitan dengan UU 18/2009 tentang Peternakandan Kesehatan Hewan, usulkan kajian mengenai konsekuansi dari UUtersebut kaitannya dengan penyesuaian struktur organisasi di DitjenPeternakan

Page 129: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 118

c. Program 100 hari yang merupakan kontrak kinerja Menteri Pertanian agardisosialisasikan di pusat dan daerah secara utuh dengan langkah-langkahpelaksanaannya dan dilaksanakan pada saat 1 minggu sebelum dan 1minggu sesudah program 100 hari berakhir (28 Januari 2010).

d. Agenda kegiatan tahun 2010 yang akan dihadiri Menteri Pertanian danPresiden agar dirancang dan disusun dengan baik dan dikomunikasikandengan pihak terkait di luar Kementerian Pertanian agar terjadi kerjasamayang baik. Agenda dengan luar negeri harus lebih aktif lagi dan perludipersiapkan dengan matang dari sekarang.

2. Rapim 8 Pebruari 2010

Rapim Kementerian Pertanian yang pada tanggal 8 Pebruari 2010 dibuka olehMenteri Pertanian, dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian dan seluruh PejabatEselon I dan beberapa Pejabat Eselon II lingkup Kementerian Pertanian.Agenda utama yang dibahas pada Rapim kali ini antara lain: 1) Persiapan RakerMentan dengan Komisi IV DPR-RI tanggal 10 Februari 2010 oleh SekjenKemtan; 2) Cetak Biru Kedelai oleh Dirjen Tanaman Pangan; 3) Kajian SubsidiPupuk (oleh PSEKP); dan 4) Metodologi Audit Lahan dan Audit Populasi SapiBetina oleh Kepala Pusdatin.

Pokok-pokok kesimpulan dan arahan pada Rapim tersebut :

a. Segera siapkan secara matang bahan Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR-RI, tanggal 10 Februari 2010, dan tambahkan materi Free Trade Agreement(FTA) sebagai bahan pendukung.

b. Lakukan koordinasi dan kajian dengan stakeholder perbenihan/perbibitandengan perusahaan importir dan dapat bekerjasama dengan KementerianRiset dan Teknologi untuk membangun mutu benih/bibit nasional.

c. Segera lakukan kajian mengenai isu kedelai transgenik serta melakukanaudit lahan dengan fokus one village one product.

d. Segera rumuskan Grand Design jangka panjang (25 tahun) mengenai risetpupuk dan lahan, hal ini agar dapat menjadi acuan bagi pengguna dimasayang akan datang.

e. Segera terbitkan Pedoman Umum (PEDUM) tentang: PUAP, LM3 dan Pedumsejenisnya.

f. Kita harus bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab sertajangan terpengaruh dengan isu-isu dari luar.

3. Rapim 22 Pebruari 2010

Rapim Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 22 Pebruari2010 dibuka oleh Menteri Pertanian dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian,Sekretaris Jenderal dan seluruh Pejabat Eselon I serta beberapa Pejabat EselonII. Pada Rapim kali ini agenda yang dibahas meliputi: 1) Pupuk dan Pemupukandari Sisi Ketersediaan Teknologi oleh Kepala Badan Litbang Pertanian; 2)Rencana Pilot Project Subsidi Pupuk Langsung ke Petani di 33 Kabupten oleh

Page 130: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 119

Dirjen Tanaman Pangan dan PSEKP; 3) Strategi Operasional Penyediaan PupukOrganik dan Pupuk Alternatif untuk Antisipasi Naiknya HET Pupuk oleh DirjenPLA; 4) Strategi Menggerakkan Penyuluh untuk Kampanye Pupuk Organik danPupuk Alternatif serta Diversifikasi Pangan oleh Kepala BPSDMP. Pada Rapimtersebut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mendapat kesempatan untukmemaparkan topik mengenai Rencana pilot project subsidi pupuk langsung kepetani di 33 Kabupaten. Arahan Menteri Pertanian pada Rapim tersebut sebagaiberikut :

a. Lakukan kajian secara detail terhadap masalah Subsidi Pupuk, dan temukansolusi yang terbaik serta pertimbangkan faktor efektivitas, efisiensi,ekonomi dan dampaknya, lakukan dalam waktu dekat.

b. Bentuk tim subsidi pupuk, Badan Litbang sebagai ketua, wakil ketua DitjenPLA dengan anggota eselon I terkait. Masukkan isu-isu penting sebagaibahan pertimbangan yaitu : penghematan anggaran, cetak sawah baru danprioritas level produsen atau pengguna dan apa dampak yang timbuldimasyarakat jika subsidi bergeser dari angka Rp. 17,5 triliun.

c. Segera diselesaikan Pedoman Umum (Pedum) dan petunjuk teknis(JUKNIS), SOP untuk seluruh kegiatan Kementerian Pertanian tahun 2010sehingga tidak menjadi penghambat pelaksanaan tahun 2010.

d. Segera lakukan upaya perbaikan dalam budaya kerja pada KementerianPertanian dan lakukan pemamantauan secara efektif terhadap tingkatdisiplin kerja pegawai dan siapkan sarana/prasarana yang dibutuhkan(untuk penyandang cacat harus didukung/ditunjang sarana dan prasaranayang memungkinkan dalam waktu dekat).Tingkatkan kualitas layanan sebakmungkin ditingkat Pusat/Daerah/UPT dilingkungan Kementerian Pertanian,hal ini dalam rangka remunerasi melalui Reformasi Birokrasi.

e. Lakukan segera pembinaan terhadap unit kerja yang berkaitan denganlayanan publik termasuk perizinan dan UPT-UPT yang ada secara intensif,terkait adanya keluhan publik tentang kasus pungutan-pungutan yang tidaklegal.

f. Segera rumuskan terkait Diversifikasi dalam mendukung Ketahanan Pangandan tingkatkan upaya-upaya yang inovatif terhadap sumber pangan nonberas dengan melakukan kampanye kepada masyarakat bahwa sumberkarbohidrat non beras bukan barang inferior (tidak mengkonsumsi berasbukan berarti kelas masyarakat bawah).

4. Rapim 12 April 2010

Rapim Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 12 April 2010dibuka oleh Menteri Pertanian dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian,Sekretaris Jenderal dan seluruh Pejabat Eselon I serta beberapa Pejabat EselonII. Pada Rapim kali ini agenda yang dibahas meliputi: 1) Antisipasi KenaikanHarga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk dan Rencana Penggunaan APBN-P SubsidiPupuk 2010 oleh Dirjen Tanaman Pangan; 2) Laporan Kemajuan Kajian Uji

Page 131: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 120

Coba Subsidi Pupuk oleh Kepala Badan Litbang Pertanian; 3) PercepatanPenganekaragaman Konsumsi Pangan oleh Badan Ketahanan Pangan; dan 4)Pelaksanaan Inpres No. 1/2010 Percepatan Pelaksanaan Prioritas PembangunanNasional 2010, dan dukungan untuk ”Situation Room” Bina Graha olehSekretaris Jenderal. Arahan Menteri Pertanian pada Rapim tersebut sebagaiberikut :

a. Terkait dengan pelaksanaan uji coba pengalihan subsidi pupuk langsung kepetani, segera pendekatan secara intensif dan melibatkan organisasi petani.Bila SK Tim Pupuk direvisi dengan melibatkan organisasi petani.

b. Lakukan penyerasian (pergeseran) anggaran secara rasional dan bijakuntuk menutup kekurangan dan subsidi pupuk dari APBN-P yangnampaknya sulit dikompromikan dan kecil kemungkinan untuk mendapattambahan. Perlu perbaikan database petani yang akurat untuk penyaluransubsidi pupuk pertimbangkan penggunaan pupuk secara berimbang antaraorganik dan an-organik.

c. Terkait dengan upaya pengembangan Program Diversifikasi Pangan dan Gizimasyarakat, dalam konteks perbaikan kualitas Pola Pangan Harapan,lakukan pengurangan konsumsi karbohidrat (beras, ubi dan sejenisnya) dantingkatkan konsumsi protein hewani utamanya yang bersumber dari dagingunggas dan susu khususnya dari kambing PE.

d. Terkait kampanye untuk pemasyarakatan penganekaragaman pangan dangizi, agar menyentuh semua lapisan masyarakat secara cepat lakukankampanye yang komprehensif, gunakan media (koran) termasuk mediaelektronik televisi.

e. Terkait dengan Kontrak Kinerja Mentan dengan Presiden tentangpercepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional yang tertuangdalam Inpres No. 1/2010, agar dilakukan monitoring dan evaluasi secarakontinyu dan jangan menunggu dead line tetapi selesaikan targetsecepatnya.

f. Terkait dengan acara kunjungan Presiden ke luar negeri, agar segeraditindaklanjuti dan dilaporkan hasil-hasilnya. Terutama menyangkutkemanfaatan investasi, khususnya Papua Nugini dan Australia.

g. Terkait dengan Inpres No.7/2008, tentang Percepatan PembangunanSulawesi Tengah, Inpres No.5/2007 tentang Percepatan PembangunanProvinsi Papua dan Papua Barat, dan Inpres No.2/2007 tentang PercepatanRehabilitas dan Revitalisasi Kawasan Pengembangan Lahan Gambut (PLG)agar dipantau pelaksanaannya.

h. Untuk pelaksanaan Gernas Kakao di Sulawesi, segera lakukan pendekatandengan Asosiasi Kakao (Askindo) agar dapat memberikan perlindungan danpenyuluh kepada petani Kakao serta perlu ada industri pengolah Kakao diSulawesi yang bermitra sejajar dengan petani.

Page 132: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 121

i. Terkait Reformasi Birorasi 2011 dan remunerasi, lakukan upaya-upayaterbaik untuk mencapai nilai kinerja instansi terbaik (Wajar TanpaPengecualian), agar ditetapkan petugas pelayanan informasi publik dan SOPnya dalam waktu segera dan agar dapat mempertahankan integritasKementan yang terbaik.

j. Lakukan dukungan informasi kepada Kemeninfo dengan memberikan datadan informasi yang wajar dan baik.

k. Kelola SMS Center dengan baik untuk menjaring masukan publik danwujudkan transparansi dalam memberikan keterangan sehingga komunikasidapat dijalin dengan harmonis.

l. Lakukan audit internal dengan baik, kasus-kasus yang menerpa instansi danpersonal pegawai agar dapat diselesaikan secara internal, untuk ke depanperbaiki sistemnya, dan siapkan pranata hukumnya.

5. Rapim 23 Juni 2010

Rapim Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2010dibuka oleh Menteri Pertanian dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian,Sekretaris Jenderal dan seluruh Pejabat Eselon I serta beberapa Pejabat EselonII. Agenda yang dibahas meliputi: 1) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) TahunAnggaran 2011 oleh Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura, DitjenPeternakan dan Ditjen Perkebunan; 2) Kebijakan Tenaga Harian Lepas (THL)Tahun 2011 oleh Badan Pengembangan SDM Pertanian; 3) Antisipasi DampakPerubahan Iklim oleh Ditjen Tanaman Pangan dan Badan Litbang Pangan.Arahan Menteri Pertanian pada Rapim tersebut sebagai berikut :

a. Buat surat ke Menpan dan RB mengenai keberadaan seluruh THL yang adadi Kementerian Pertanian. Upayakan keberadaan penyuluh swadaya padatahun 2011.

b. Lakukan kajian HPP kedelai yang tepat agar ada insentif bagi petani untukmau menanam kedelai.

c. Lakukan koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untukkebutuhan lahan 2 juta ha.

d. Sosialisasikan lebih intensif kepada masyarakat tentang manfaat dari benihtransgenik dan segera lakukan pendekatan dengan KementerianLingkungan Hidup.

e. Terkait dengan penyusunan anggaran tahun 2011, agar RKP disusundengan pendekatan potensi wilayah, bukan pada keberadaan SKPD. Agardesain RKP 2011 diarahkan untuk mencapai target-target Kontrak Kinerja.Untuk hortikultura diarahkan juga untuk memenuhi peluang pasar yangsangat besar, contoh pasar untuk Singapura belum dimanfaatkan maksimal.

f. Rancangan kegiatan 2011 didesain dengan struktur organisasipenganggaran yang tepat/efisien, hilangkan inefisiensi, kurangi over headcost, dan agar dilaksanakan secara optimal.

Page 133: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 122

g. APBN 2011 harus lebih produktif, diarahkan untuk meningkatkankesejahteraan petani, mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran,meningkatkan pertumbuhan dan pro lingkungan.

h. Terkait Reformasi Birokrasi 2011, lakukan upaya-upaya disiplin pegawai danabsensi yang tertib, memasang spanduk “Telah Melakukan ReformasiBirokrasi” serta kendaraan operasional yang semestinya berplat “Merah”dilarang dirubah menjadi plat “Hitam”.

i. Tugas-tugas Wakil Menteri Pertanian antara lain: (a) Upaya menghilangkandan/atau mengurangi (debttlenecking) hambatan-hambatan yang dihadapidalam pembangunan pertanian yang bersifat lintas departemental: b)Upaya perbaikan iklim investasi pertanian dan peningkatan nilai investasipublik, swasta dan masyarakat di bidang pertanian; (c) Koordinasipembangunan pertanian untuk mencapai kontrak kinerja, termasuk dalampelaksanaan Inpres 1 Tahun 2010; (e) Pengembangan Merauke Food andEnergy Estate; (f) Koordinasi stabilitas pangan pokok; (g) Mewakili Mentandalam kegiatan; (h) Melaksanakan tugas khusus dari Menteri Pertanianyang tidak menjadi tugas Sekretaris Jenderal, Inspektorat Jenderal, DirekturJenderal, Kepala Badan, Staf Ahli Menteri atau Staf Khusus; (i)Melaksanakan tugas lainnya yang bersifat ad hoc.

6. Rapim 1 Juli 2010

Rapim Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2010dibuka oleh Menteri Pertanian dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian,Sekretaris Jenderal dan seluruh Pejabat Eselon I serta beberapa Pejabat EselonII. Agenda yang dibahas meliputi: 1) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) TahunAnggaran 2011 lanjutan Rapim tanggal 23 Juni 2010 oleh Dirjen PLA, DirjenP2HP, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kepala Badan Pengembangan SDMPertanian; dan 2) Pembahasan Sinkronisasi Bahan Retreat KIB-II BidangLitbang dan Penyuluhan Pertanian oleh Sekretaris Jenderal Kemtan. ArahanMenteri Pertanian pada Rapim tersebut sebagai berikut :

a. Lakukan pembangunan pertanian sebagai satu kesatuan dan cermatianggaran subsidi yang meningkat. Lakukan kajian, mengapa justruproduktivitas malah menurun.

b. Rencanakan anggaran yang ada secara cermat dan upayakan agaranggaran yang ada dapat mempunyai daya ungkit bagi pembangunanpertanian di masyarakat.

c. Lakukan pengelolaan teknologi pertanian sebaik-baiknya. Peneliti haruskembali pada khitahnya dan libatkan swasta, sehingga peneliti tidaktergantung pada APBN. Teknologi yang ada agar dapat digunakan, tetapikita juga harus dapat menciptakan hal-hal yang baru.

d. Cari bottlenecking tentang dana subsidi dari negara-negara lain yangsepadan dengan Indonesia, seperti China dan India (tidak perlu kunjunganke luar negeri). Subsidi digunakan untuk apa saja (dari hulu sampai hilir).

Page 134: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 123

Subsidi apa yang dapat disumbangkan terhadap pembangunan pertanian(agar dilihat dari jumlah penduduk).

e. Kita menginginkan penyuluh pertanian polyvalen. Bila penyuluh perikanandan kehutanan diintegrasikan apa dampaknya. Kita berharap penyuluhpolyvalen sebagai katalisator dan fasilitator untuk dikembangkan, hal iniakan menjadi fungsi penyuluh yang sebenarnya.

7. Rapim 7 Juli 2010

Rapim Kementerian Pertanian tanggal 7 Juli 2010 ini merupakan lanjutan dariRapim tanggal 1 Juli 2010 dibuka oleh Menteri Pertanian dan dihadiri oleh WakilMenteri Pertanian, Sekretaris Jenderal dan seluruh Pejabat Eselon I sertabeberapa Pejabat Eselon II. Agenda yang dibahas Rencana Kerja Pemerintah(RKP) Tahun Anggaran 2011. Arahan Menteri Pertanian pada Rapim tersebutsebagai berikut :

a. Agar dijadwalkan segera pembahasan RKP 2011 untuk BKP, Badan Litbang ,BP-SDM, dan Barantan

b. Agar pola padat karya pada kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air, terusditingkatkan, melalui pendekatan pemberdayaan dengan pengawasan yangketat dan mendorong percepatan realisasi anggaran.

c. Dalam rangka meningkatkan olahan produk pertanian agar pengolahantepung lokal terus dikembangkan dan diupayakan sampai skala usahamelalui perbaikan standarisasi mutu, dan komunikasikan denganKementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan sehingga dapatdiserap oleh pasar.

d. Dalam rangka menjamin keamanan Hak Cipta produk hasil pertanian, agardibantu untuk melakukan penelusuran kembali terhadap Hak Paten MieSukun yang telah lama diajukan belum selesasi prosesnya.

e. Untuk menjaga stabilisasi harga produk pertanian utamanya beras dankedelai, segera melakukan berbagai pilihan guna stabilisasi harga danmeningkatkan gairah petani berusahatani. Lakukan kajian oleh Tim yangdikoordinir oleh PSEKP.

f. Upayakan skim khusus dalam rangka membangkitkan semangat berkaryabagi penangkar benih/bibit, dan perlu diberikan penghargaan dan aksespembiayaan melalaui pemberian insentif guna mengembangkan kembalipenangkar-penangkar benih rakyat.

g. Untuk meningkatkan minat Bulog menyerap gabah/hasil panen, agar segeralakukan perbaikan mutu terhadap gabah, pemberian bantuan mesinpengering/dryer serta jenis bahan bakarnya (sekam atau yang lain), untukmenjaga kualitas gabah, serta menyerahkan pengelolaannya ke UPTDKabupaten/Kota dimana pengeringan merupan “pos rugi”.

h. Untuk melindungi petani dari resiko gagal panen akibat perubahan iklimseperti banjir dan kekeringan, dipandang perlu mengasuransikan

Page 135: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 124

tanamannya. Segera bentuk asuransi ganti rugi sebagai wujud implementasiUU No.12/1992 khususnya pasal 6 dan 30. Lakukan kajian yang mendalamterkait dengan RUU Perlindungan Petani dan usulkan hasilnya kepada DPR.

8. Rapim 30 Juli 2010

Rapim Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2010dibuka oleh Menteri Pertanian dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian,Sekretaris Jenderal dan seluruh Pejabat Eselon I serta beberapa Pejabat EselonII. Agenda yang dibahas: (1) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun Anggaran2011 Badan Pengembangan SDM Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, BadanLitbang Pertanian, dan Badan Karantina dan (2) Arahan Menteri Pertanian.Arahan Menteri Pertanian pada Rapim tersebut sebagai berikut :

a. Agar BPSDMP meningkatkan peran penyuluh, bersinergi dengan BPTPwilayah kerja masing-masing. Penyuluh Organik, THL-TB, PenyuluhSwadaya maupun Swakarsa. Perlu pendalaman terhadap pemikiranpenyerahan kembali pengelolaan sistem penyuluhan ke daerah.

b. Agar penyuluh segera ”bergerak di lapangan” dalam rangka pengendalianhama wereng dan sosialisasi perubahan iklim.

c. Benih transgenik agar diupayakan dapat dikembangkan sesui pertauranperundangan yang berlaku, dan lakukan sosialisasi lebih insentif kepadamasyarakat tentang pemanfaatannya, serta segera lakukan pendekatandengan Kementerian Lingkungan Hidup apa ada dampak dari produktransgenik.

d. Penanggulangan penyakit rabies, anthrax dan lainnya dilakukan dengan”bergerak cepat” dan berkoordinasi dengan Badan NasionalPenanggulangan Bencana (BNPB) termasuk pendanaannya.

e. Permentan bidang Perkarantinaan yang sudah dianggap tidak relevan lagi,agar dikaji/diperbaharui dengan Permentan yang lebih spesifik.

f. Pengaduan maupun pertanyaan masyarakat melalui “SMS Centre” agarditanggapi dengan cepat, tepat, cermat, dan agar direspon oleh seluruhEselon I.

g. Pelaksanaan kegiatan Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE)agar dipersiapkan dengan baik, segera dilakukan grand launching sebelum12 Agustus 2010, segera berkoordinasi dengan Menko Perekonomian.

h. Segera proses peraturan/kebijakan mengenai “Asuransi Pertanian” sebagaipayung hukum untuk melindungi petani. Agar diarahkan dan dikaitkandengan RUU Perlindungan Petani.

i. Dipersiapkan dengan matang dan dirancang untuk promosi dan bisnis padaagenda “Shanghai Expo” bulan Oktober 2010.

j. Dilakukan kajian pemasaran Jeruk Kino ke Pakistan, sehingga diperolehpeluang pasar yang lebih besar.

Page 136: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 125

k. Agar didorong penyerapan realisasi PHLN, buat laporan hambatan-hambatan yang dihadapi.

l. Agar uji coba subsidi pupuk langsung ke petani tetap dilaksanakan sebagai“Pilot Proyek 2010” di Karawang dengan kegiatan fisik di satudesa/kecamatan saja. Untuk 2011 diperluas pilot proyek di beberapakabupaten.

m. Agar didorong penyerapan Skim Kredit yang ada termasuk Kredit UsahaRakyat (KUR) yang diputuskan nilai kredit sampai Rp. 20 juta dapatdiperoleh tanpa agunan.

9. Rapim Khusus 10 Agustus 2010

Rapim Khusus Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 10Agustus 2010 membahas perkembangan luas tanam, luas panen, produksi paditahun 2010. Dalam Rapim tersebut, beberapa hal yang disampaikan oleh DirjenTanaman Pangan terkait produksi beras tahun 2010 antara lain:

a. Berdasarkan ARAM II BPS 2010 produksi padi mencapai 65,150 juta tongabah kering giling (GKG) dengan luas panen 12,780 juta ha danproduktivitas mencapai 50,62 ku/ha. Apabila dibandingkan denganpencapaian 2009 (ATAP) maka produksi padi 2010 mengalami kenaikansebesar 751 ribu ton (1,17%), tetapi luas panen mengalami penurunanseluas 12 ribu ha (-0,10%), sedangkan produktivitas naik 0,63 ku/ha(1,26%). Sementara apabila dibandingkan dengan sasaran 2010, makaproduksi padi tahun 2010 baru mencapai 97,70%, luas panen 93,24% danproduktivitas 91,12%.

b. Produksi padi berdasarkan ARAM II BPS 2010 tersebut, jika dikonversi keberas tersedia untuk konsumsi langsung sebesar 56,65%, maka produksiberas tahun 2010 mencapai 36,907 juta ton. Apabila jumlah pendudukIndonesia tahun 2010 mencapai 237,60 juta jiwa, serta tingkat konsumsiberas nasional per kapita per tahun 139,15 kg, maka diperkirakan terdapatsurplus beras sebanyak 3,845 juta ton beras.

c. Provinsi yang mengalami surplus sebanyak 17 provinsi (7,902 juta tonberas) sedangkan yang defisit sebanyak 16 provinsi (3,851 juta ton beras).Provinsi yang surplus lebih dari 1 juta ton beras adalah Jawa Tengah, JawaTimur dan Sulawesi Selatan, sedangkan yang besar defisitnya DKI Jakarta,Riau, NTT dan Banten.

d. Upaya khusus yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai produksipadi tahun 2010 yaitu : percepatan penyaluran benih, percepatanpenyaluran pupuk dan pengendalian hama wereng secara nasional.

e. Faktor pendukung dan upaya pencapaian prakiraan produksi tahun 2010antara lain: a) kondisi iklim basah, sehingga mendorong petani untukmenanam padi dan jagung, namun kurang kondusif untuk pertanamankedelai; b) peningkatan produktivitas melalui penerapan SLPTT, BLBU, BLPdan ketersediaan pupuk bersubsidi cukup aman; c) mengintensifkan

Page 137: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 126

pengamanan pertanaman dari ganggungan OPT dan DPI; d) pendampinganoleh penyuluh pertanian lapangan, pengamat hama, pengawas benihtanaman, peneliti; dan e) pembinaan dan koordinasi dengan pemerintahdaerah dan stakeholder.

10. Rapim 27 Agustus 2010

Rapim Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2010dibuka oleh Menteri Pertanian dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian,Sekretaris Jenderal dan seluruh Pejabat Eselon I serta beberapa Pejabat EselonII. Agenda yang dibahas: (1) Evaluasi Produksi dan Upaya Stabilisasi PasokanPangan (Ditjen TP), (2) Ketersediaan Daging Sapi, Daging dan Telurmenghadapi Hari Raya Idul Fitri (Ditjen Peternakan), (3) Ketersediaan GulaNasional (Ditjen Pekerbunan), dan (4) Arahan Menteri Pertanian. ArahanMenteri Pertanian pada Rapim tersebut sebagai berikut :

a. Lakukan upaya-upaya antisipasi kelangkaan bahan pangan dan instabilitasiharga.

b. Lakukan monitoring, evaluasi dan pengendalian mengenai perkembangandata ketersediaan bahan pangan pokok dan stabilitasi harga di setiapwilayah. Agar tidak ada keresahan di masyarakat akibat kurangnya pasokandan harga tinggi, bila perlu bentuk Satuan Tugas (satgas/Korlak) di setiapwilayah.

c. Sehubungan dengan maraknya berita pengaduan maupun pertanyaanmelalui ”SMS Centre” agar segera direspon dengan cepat, tepat dan cermat.

d. Segera siapkan konsep keputusan Menteri Pertanian tentang jenis danjumlah gula yang hendak di impor (Raw Sugar).

e. Lakukan upaya percepatan untuk masa tanam September-Februari 2011,optimalkan benih, pupuk, pestisida percepatan distribusinya, dan lakukanpengendalian hama wereng dengan cara disemprot. Bentuk Satgas Korlakdi 20 Kabupaten Sentra Padi hingga Kecamatan.

f. Lakukan pemberdayaan akses petani terhadap KUR (Kredit Usaha Rakyat),sehingga meningkat peminatnya. Demikian juga dengan KUPS (KreditUsaha Peternakan Sapi) yang saat ini telah diperbolehkan menggunakanagunan berupa sapi.

11.Rapim 8 September 2010

Rapim Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 8 September2010 dibuka oleh Menteri Pertanian dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian,Sekretaris Jenderal dan seluruh Pejabat Eselon I serta beberapa Pejabat EselonII. Agenda yang dibahas: (1) Realisasi APBN dan APBN-P 2010 dan (2)Kontribusi masing-masing Eselon I dalam Pencapaian 4 Target SuksesKementerian Pertanian (capaian 2010 dan rencana 2011). Sehubungan denganwaktu yang terbatas, maka yang dibahas hanya agenda nomor 1 saja. ArahanMenteri Pertanian pada Rapim tersebut sebagai berikut :

Page 138: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 127

a. Lakukan pemantauan secara efektif oleh Tim Penghubung yang sudahterbentuk menurut SK Mentan 1464 maupun oleh Tim khusus dibawahkoordinasi Wamentan. Dalam hal pencapaian realisasi kegiatan dan targetwaktu, jangan terpaku pada target waktu UKP4, lebih cepat selesai lebihbaik.

b. Untuk mendorong meningkatkan prestasi kerja Kementerian Pertanianberikan reward and Punishment bagi setiap Satker, sehingga pelaporannyamenjadi tertib dan teratur. Lakukan upaya-upaya agar dapat meraih opiniWTP dalam waktu yang singkat ini (September 2010).

c. Teliti kembali alokasi anggaran 2011 bagi Satker Kabupaten yang masihmendapat alokasi kecil Rp. 100 juta, sehingga minimal menjadi Rp. 500juta.

d. Agar tidak terjadi kesalahan yang berulang-ulang dan berdampakrendahnya kinerja, teliti dengan cermat agar anggaran DIPA 2011 sudahtepat dan tidak akan terjadi revisi lagi.

e. Kegiatan yang mempunyai bobot anggaran yang besar setelah hari rayaIdul Fitri ini dilakukan akselerasi transfer dana ke kelompok tani sehinggadapat meningkatakan realisasi anggaran.

f. Lakukan klarifikasi/diskusikan dengan Kementerian Keuangan bahwa PolaBansos di Kementerian layak dan efektif untuk mendorong percepatankesejahteraan petani dan swasembada pangan. Bila perlu diterbitkanpayung hukum/aturan tersendiri khusus mengenai pola Bansos KementerianPertanian dengan konsep pemberdayaan petani/kelompoktani.

g. Terkait dengan harga bahan pangan di pasar yang cenderung naik dan sulitditurunkan seperti harga daging sapi dan lainnya. Agar dipantau terusmenerus dan apa penyebabnya. Lakukan kajiannya.

h. Terkait dengan Surat KPK mengenai “penerimaan parcel oleh pegawai” agardiperhatikan oleh semua jajaran Kementerian Pertanian sampai dengantingkat staf untuk tidak menerima parcel.

i. Segera isi jabatan pada Eselon yang kosong guna memperlancar tugaspokok dan fungsi, termasuk urusan administrasi/pelaporan.

12.Rapim 15 Oktober 2010

Rapim Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2010dipimpin oleh Wakil Menteri Pertanian dan dihadiri Sekretaris Jenderal danseluruh Pejabat Eselon I serta beberapa Pejabat Eselon II lingkup KementerianPertanian. Agenda yang dibahas meliputi : (1) Pelaksanaan Inpres 1/2010untuk Pelaporan B. 10 ke UKP4 dan (2) Realisasi Anggaran masing-masingEselon I, Kementerian Pertanian. Arahan Wakil Menteri Pertanian pada Rapimtersebut sebagai berikut :

a. Segera untuk melaporkan Inpres 1/2010 khususnya B10 ke UKP4 dengantepat waktu dan disertai dengan data dukung dalam bentuk soft copy.

Page 139: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 128

b. Segera lakukan pembahasan di level Eselon I secara intensif untuk hal-halyang dianggap sangat kritis/tidak memenuhi target Inpres I/2010, danpersiapan menghadapi pelaporan B12.

c. Segera dilakukan revisi apabila target laporan B12 tidak akan tercapai, danrevisi disampaikan ke Bappenas dan UKP4.

d. Diharapkan realisasi APBN 2010 per Eselon I minimal sudah terserap 60%dari pagu anggaran per tanggal 10 November 2010 dan khusus untukInspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal PLA dan Badan KarantinaPertanian harus terserap minimal 75%.

e. Seluruh Eselon I agar melakukan pertemuan secara rutin per dua minggusekali untuk membahas hal-hal yang bersifat strategis dan menjadiperhatian publik.

f. Lakukan langkah-langkah antisipasi terhadap perubahan iklim, inovasiteknologi benih yang bisa beradaptasi dengan iklim dan lakukan penyuluhanpetani secara intensif. Lakukan langkah-langkah penanganan dini danbantuan-bantuan saprotan bila terjadi puso/gagal panen.

g. Segera lakukan aksi pencapaian swasembada daging, karena pada tahun2010 belum terlihat actionnya.

h. Ditjen Perkebunan melakukan koordinasi dengan instansi lembaga/institusiterkait untuk membahas secara intensif mengenai Indonesia SustainablePalm Oil (ISPO).

i. Dalam rangka menyempurnakan Inpres Perberasan No. 7/2009, BadanKetahanan Pangan segera lakukan koordinasi secara intensive denganinstansi terkait.

j. Segera seluruh Eselon I membuat laporan tertulis kepada Menteri Pertanianmengenai capaian kinerja Eselon I periode 2009 s.d. Oktober 2010, palinglambat tanggal 20 Oktober 2010.

13.Rapim Khusus 2 Nopember 2010

Rapim Khusus Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 2Nopember 2010 merupakan Rapim pertama Menteri Pertanian dengan PejabatEselon I setelah pelantikan 1 Nopember 2010. Topik yang dibahas dalam Rapimini yaitu penyelesaian kegiatan 2010 dan persiapan pelaksanaan kegiatan 2011.Dalam rapim disampaikan capaian produksi, realisasi kegiatan utama DitjenTanaman Pangan baik APBN maupun APBN-P 2010, baik sektoral maupunsubsidi, termasuk realisasi keuangannya. Dalam rancangan program dankegiatan APBN 2011 disampaikan juga rencana kontribusi kegiatan DitjenTanaman Pangan 2011 dalam pencapaian 4 target sukses KementerianPertanian. Selanjutnya juga disampaikan upaya percepatan penyelesaiankegiatan 2010 dan persiapan pelaksanaan 2011.

Page 140: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 129

14.Rapim 28 Desember 2010

Rapim Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 28 Desember2010 dibuka oleh Menteri Pertanian dan dihadiri oleh Pejabat Eselon I danEselon II lingkup Kementerian Pertanian. Agenda Rapim adalah : 1) PersiapanLaporan B.12 Inpres 1/2001 ke UKP-4 oleh Sekretaris Jenderal; 2) KondisiPerberasan Tahun 2010 dan Kesiapan Musim Tanam s.d. Maret 2011 yaitu : a)Rencana Tanam 2011 oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan, b) KesiapanSarana (pupuk) oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, c)Harga Beras 2010 dan Prediksi 2011; dan d) Arahan Umum Akhir Tahun 2010oleh Menteri Pertanian yaitu sebagai berikut:

1) Evaluasi dan Pelaporan 2010

Segera lakukan evaluasi capaian kegiatan 2010, identifikasi kendala, danrumuskan tindaklanjut penyempurnaannya di tahun 2011.

Dalam rangka mencapai target WTP pada pelaporan keuangan 2010,segera lakukan koordinasi realisasi keuangan tahun 2010 di setiap level,mulai dari Satker sampai ke Pusat pada bulan Januari 2011.

Hasil temuan dan rekomendasi BPK, mengenai tertib adiministrasikeuangan, sertifikasi tanah milik negara, penyelesaian okupasi tanaholeh pihak ketiga, penertiban penggunaan rumah dinas, inventarisasidan penilaian (IP) aset dan pencatatan aset tetap agar ditindaklanjutidengan cepat.

Lakukan segera penyelesaian dan tindaklanjut terhadap temuan-temuanBPK, BPKP dan Itjen, termasuk percepatan penyelesaian Tuntutan GantiRugi (TGR).

Sistem yang telah dibangun yaitu : Sitem Akuntasi Instansi (SAI),Sistem Informasi Manajemen Kekayaan Barang Milik Negara(SIMAKBMN) dan SIMONEV terus didorong dan ditingkatkan kinerjanya.

Tingkatkan dan fungsikan secara baik pola Sistem Pengendalian Internal(SPI), sehingga dapat mendeteksi secara dini kendala dan persoalanyang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.

Tingkatkan kinerja penyiapan bahan-bahan Sidang Kabinet, RakorMenko maupun Raker DPR-RI dan tindaklanjutnya juga pelaporanakuntabilitas ke Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi danpelaporan Monev ke Bappenas.

Agar Eselon I segera menindaklanjuti Pelaporan B12 kegiatan Inpres1/2010 ke UKP-4 dalam bentuk buku secara lengkap dilampiri denganbukti-bukti output yang dialporkan. Kinerja Kementerian Pertanian padaB12 harus dipastikan berwarna biru-hijau. Jangan sampai ada yangberwarna kuning.

Tingkat koordinasi yang kuat antara Eselon I dan pihak terkait, mulaidari aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan baik dilevel pusat maupun pusat-daerah.

Lakukan kajian penggunaan NPK dan pupuk organik bersubsidi sesuaispesifikasi lokasi dan uji laboratorium maupun lapangan dengan benar.

Page 141: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 130

Lakukan kajian penggunaan komposisi Silika dengan NPK dan pupukorganik.

Lakukan investigasi terjadinya peningkatan harga pangan terutamaberas, sementara itu diketahui produksi beras mengalami surplus.

Lakukan Rapat Kerja Kementerian Pertanian dengan Dinas Provinsi padaawal tahun anggaran. Agar Rapat Kerja dan Rapat Koordinasi dengandaerah dilaksanakan secara terpadu, tidak berjalan sendiri-sendiri.

Perjalanan dinas ke daerah juga dilaksanakan secara terpadu. Rapat-rapat di luar negeri dilakukan secara selektif berdasarkan tingkaturgensinya.

Terkait dengan produk-produk Badan Litbang Pertanian seperti hasilkajian, hasil penelitian dan hasil inovasi teknologi bidang pertanian agardikelola dengan baik dibukukan dan manfaatkan secara optimal. Agardidesiminasikan kepada masyarakat pertanian melalui sinergitas BadanLitbang Pertanian dengan Badan Penyuluhan dan PSDM Pertanian. Hasilpenelitian Badan Litbang Pertanian agar dilaporkan kepada Presiden danWakil Presiden.

2) Persiapan Kegiatan 2011

Kinerja tahun 2011 kita tidak lagi berorientasi input tetapi harusdiarahkan pada output dan outcome dan dapat berdampak nasional.

Dalam pelaksanaan tahun 2011 jangan ada lagi keterlambatanadministrasi dan pelaksanaan kegiatan, karena keterlambatanpelaksanaan anggaran pemerintah akan berpengaruh pada kinerjaekonomi.

Agar dibatasi penyelenggaraan rapat di hotel-hotel dan perjalanan dinas(DN dan LN).

Lakukan pengendalian intern dan tingkatkan pengawasan secaraberjenjang.

Segera diproses Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan Tahun 2011(KPA, PPK, Bendahara dan Pejabat SPM) baik untuk Satker Pusat, SatkerUPT-Pusat, Satker Dana Dekonsentrasi dan Satker Tugas Pembantuan.

Segera terbitkan Pedoman/Juklak/Juknis terkait pengelolaan anggaran2011 (Pedum Bansos, Pedum PUAP, Pedum LM-3, Pedum S/PMD, JuknisDAK, Pedoman Teknis Eselon I dan lain-lain), segera disosialisasikanpaling lambat awal bulan Februari 2011.

Buat rancangan jumlah satker tahun selanjutnya (2012) yang lebihefisien dan efektif menuju WTP, serta memudahkan dalam pelaporan.

Buat standar buku indikator kinerja masing-masing unit kerja (output,outcome, cara mengukur, sumber data, dll) dan dituangkan dalamPermentan, sehingga memudahkan menyusun Rencana KinerjaTahunan, RKAKL, Indikator Kinerja Utama (IKU), Penetapan Kinerj (PK)maupun laporan LAKIP-nya.

Page 142: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 131

T. Laporan UKP4

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki tanggung jawab melaksanakan tigarencana aksi dan tiga sub rencana aksi/ukuran keberhasilan. Ketiga kelompokrencana aksi tersebut masuk dalam kelompok Prioritas Nasional “KetahananPangan” (N5), pada Program Aksi Peningkatan Produksi Pangan” (P1).

Ketiga rencana aksi tersebut meliputi:

1. N5P1A9 : Penyaluran subsidi benih tanaman pangan dengan ukurankeberhasilan: tersalurnya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU),Cadangan Benih Nasional (CBN) dan subsidi harga benih.

2. N5P1A10 : Penyaluran pupuk bersubsidi, dengan ukuran keberhasilan:tersalurnya pupuk bersubsidi sesuai target.

3. N5P1A12 : Pengembangan lahan pangan skala luas (seperti Food Estate)yang ramah lingkungan dan tidak merusak pranata sosialsetempat, dengan ukuran keberhasilan: sosialisasi PeraturanPemerintah tentang Usaha Budiddaya Tanaman dan terbitnyaPeraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Perizinan UsahaBudidaya Tanaman Pangan.

Realisasi Pelaksanaan

1. N5P1A09: Penyaluran Subsidi Beniha. Realisasi penyaluran BLBU masing-masing check point (B02 s.d. B10)

mencapai diatas 100% dari target (kategori sangat memuaskan/warnabiru). Sedangkan untuk B12 mencapai 85.278 ton (93,63%) dari target91.080 ton.

b. Penyaluran CBN pada B04 1.145 ton, B06 3.725 ton, B08 5.235 ton dan B108.322 ton. Untuk B12 penyaluran CBN mencapai 9.953 ton (56,55%) darirencana penugasan 17.600 ton. Penyaluran CBN sesuai dengankeadaan/kondisi bencana, tidak ada target bulanan, benih yang disalurkanterdiri dari padi non hibrida, jagung komposit, jagung hibrida dan kedelai.

c. Realisasi penyaluran benih subsidi harga B04 12.979 ton, B06 21.518 ton,B08 26.308 ton dan B10 28.318 ton. Penyaluran benih subsidi harga padaB12 mencapai 42.544 ton (61,21%) dari rencana 69.500 ton. Penyaluranbenih subsidi harga sesuai kondisi pasar, juga tidak ada target bulanan,benih yang disalurkan terdiri dari padi non hibrida, jagung komposit, jagunghibrida dan kedelai.

2. N5P1A10: Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Penyaluran pupuk bersubsidi pada masing-masing check point (B02 s.d B10)mencapai kategori memuaskan (diatas 76% dari target). Untuk B10,realisasinya mencapai 7,01 juta ton (85,51% dari target 8,2 juta ton), jenispupuk bersubsidi yang disalurkan yaitu urea, SP-36, ZA, NPK dan Organik.Sedangkan untuk B12, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sebanyak 8,43

Page 143: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

_____________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ________________________________________ 132

juta ton (76,22% dari target 11,06 juta ton). Pada tanggal 7 September 2010telah terbit Permentan No. 49/ SR.130/9/2010 yang merupakan revisiPermentan Nomor 50/Permentan/ SR.130/11/2009 yang memuat penyesuaianvolume pupuk bersubsidi yang disebabkan karena perubahan anggaran subsidipupuk, sehingga volume pupuk bersubsidi menjadi 9,48 juta ton. Penguranganvolume pupuk bersubsidi ini telah disampaikan melalui surat Menteri Pertaniankepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala Bappenas) dansurat konfirmasi tindak lanjutnya dari Dirjen Tanaman Pangan kepada DeputiSumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Bappenas untuk menyesuaikantarget penyaluran pupuk bersubsidi pada Inpres Nomor 1 Tahun 2010. Surat initelah mendapat respon dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional(Kepala Bappenas) yang menyampaikan target penyaluran pupuk bersubsiditidak dapat direvisi karena sudah tercantum dalam Inpres Nomor 1 Tahun2010, namun permasalahannya dapat dicantumkan pada kolom keterangan danmenyarankan agar Kementerian Pertanian dapat mengoptimalkan penyaluranpupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia mengingatpenyaluran pupuk bersubsidi sangat penting untuk mendukung prioritaspeningkatan ketahanan pangan.

3. N5P1A12: Pengembangan Lahan Pangan Skala Luas

Telah tuntas pada B04 dan B06 dengan kriteria capaian 100% (memuaskan)yaitu:

a. Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 tanggal 28 Januari2010 tentang Usaha Budidaya Tanaman telah tuntas (100%) pada bulanApril 2010 (B04) sesuai target.

b. Penerbitan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Perizinan UsahaBudidaya Tanaman Pangan tanggal 7 Juni 2010 dan sosialisasinya telahtuntas 100% pada bulan Juni 2010 (B06) sesuai target.

Tabel 72. Perkembangan Pelaksanaan Inpres 1 Tahun 2010

B04 B06 B08 B10 B121 N5P1A9 Penyaluran BLBU 124,68 158,09 133,64 100,10 93,63 Memuaskan

Penyaluran CBN 1.145 ton 3.725 ton 5.235 ton 8.322 ton 9.953 tonPenyaluran Benih Subsidi Harga 12.979 ton 21.518 ton 26.308 ton 28.318 ton 42.544 ton

2 N5P1A10 Penyaluran Pupuk Bersubsidi 76,30 76,54 76,60 85,51 76,22 Memuaskan3 N5P1A12 Pengembangan Lahan Pangan Skala Luas

- Sosialisasi PP No. 18 Tahun 2010 100,00 Tuntas pada B04 tanggal 28 Januari 2010 tentang Usaha Memuaskan Budidaya Tanaman- Penerbitan dan sosialisasi Permentan 100,00 100,00 Tuntas pada B06 No. 39 Tahun 2010 tanggal 7 Juni 2010 Memuaskan tentang Pedoman Perizinan Usaha Budidaya Tanaman Pangan

No. KeteranganRealisasi (%)

Rencana Aksi/Sub Rencana AksiKode

Page 144: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan __________________________________________ 133

PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT

A. Permasalahan

1. Dampak perubahan iklim (iklim basah sepanjang tahun)

2. Meningkatnya serangan OPT utama, luas banjir di beberapa daerah

3. Kualitas pelaksanaan SLPTT masih belum optimal dan belum direplikasi secarameluas ke petani sekitarnya

4. Perubahan lokasi dan kelompoktani akibat berbagai hal sehingga memerlukanperubahan SK CP/CL dan pelaksanaan kegiatan menjadi mundur

5. Provitas SLPTT belum optimal , masih jauh di bawah target

6. Laporan evaluasi capaian provitas SLPTT minim/terbatas

7. Sering terjadi revisi pejabat pengelola keuangan (PPK) terutama di kabupatenakibat mutasi jabatan

8. Terbatasnya waktu pelaksanaan APBN-P

9. Monev dan pelaporan tidak lancar

10. Penyelesaian temuan LHP lambat

B. Upaya Tindak Lanjut

1. Meningkatkan antisipasi dampak perubahan iklim melalui penyebarluasaninformasi, deteksi dini, pengembangan teknologi dan pola tanam sesuai kondisiiklim, dan bantuan fasilitasi berupa benih/bibit, bahan pengendali OPT

2. Meningkatkan kualitas SLPTT melalui penguatan pendampingan, pengawalan dankoordinasi antar instansi/lembaga terkait

3. Mempercepat proses penetapan CPCL sehingga kegiatan dapat dilaksanakan tepatwaktu

4. Mempercepat persiapan administrasi pelaksanaan kegiatan

5. Meningkatkan sosialisasi, koordinasi dan penerapan reward and punishment

V

Page 145: Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2010sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DITJEN TP … · Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Tahunan ... organik pada

________________________________________________________Laporan Tahunan 2010

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan __________________________________________ 134

PENUTUP

1. Capaian produksi tanaman pangan tahun 2010 (Angka Ramalan III BPS) mengalamipeningkatan untuk seluruh komoditas utama kecuali kedelai dibanding produksi 2009(ATAP). Namun jika dibandingkan dengan angka sasaran produksi tahun 2010, barukomoditas ubi kayu dan ubi jalar yang mengalami peningkatan produksi. Untuk luaspanen tanaman pangan tahun 2010 mengalami peningkatan dibanding produksi 2009untuk padi, kacang tanah dan ubi kayu. Jika dibandingkan dengan angka sasaran luaspanen tahun 2010, baru padi yang menngalami peningkatan luas panen. Produktivitasmengalami peningkatan dibanding produksi 2009 kecuali kedelai dan kacang tanah.Jika dibandingkan dengan angka sasaran produktivitas tahun 2010, komoditas yangmengalami peningkatan produktivitas yaitu kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.

2. Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan pembangunan tanaman pangan keadaansampai dengan Januari 2011 rata-rata telah mencapai realisasi antara 70,00%-100,00%, kecuali kegiatan Penggerak Membangun Desa (PMD) baru teralisasisebanyak 48 unit (10,08%). Masih rendahnya realisasi pelaksanaan PMD inidisebabkan karena PMD awalnya di bintang karena sebagian akan digunakan untukTHL POPT dan baru selesai pengguguran bintangnya bulan Nopember 2010 danadanya perubahan struktur organisasi Kementan dan Direktorat Jenderal TanamanPangan.

3. Realisasi anggaran APBN Sektoral yang dikelola oleh Direktorat Jenderal TanamanPangan secara keseluruhan telah mencapai 90,08% dari pagu Rp. 1,059 triliun.Sedangkan anggaran subsidi baru terealisasi sekitar 84,73% dari pagu Rp. 20,657triliun.

VI