laporan tahunan direktorat perlindungan tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/laporan...

167
Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

Upload: phungkhanh

Post on 27-Jul-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

Page 2: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

RINGKASAN ESEKUTIF

1. Dalam rangka mewujudkan sasaran produksi tanaman pangan, telah ditetapkan

strategi peningkatan produksi, yaitu peningkatan produktivitas, perluasan areal

tanam, pengamanan produksi, dan pemberdayaan kelembagaan pertanian dan

dukungan pembiayaan usahatani.

2. Pengamanan produksi tanaman pangan terkait erat dengan perlindungan terhadap

gangguan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak

Perubahan Iklim (DPI), dilaksanakan melalui berbagai kegiatan perlindungan

tanaman pangan. Sesuai dengan sumberdaya yang tersedia, pada Tahun 2012

telah dilakukan kegiatan yang meliputi penyusunan naskah buku, penguatan SDM,

penguatan kelembagaan, inovasi dan diseminasi teknologi perlindungan tanaman,

dan penyediaan sarana pengendalian OPT.

3. Berdasarkan evaluasi, luas banjir pada tanaman pangan utama (padi, jagung,

kedelai, dan kacang tanah) Tahun 2012 mencapai 153.623 ha (puso: 33.192 ha),

terluas terjadi pada tanaman padi seluas 140.125 ha (29.233 ha), kemudian diikuti

oleh jagung (11.101 ha, puso : 2.601 ha), kedelai (2.340 ha, puso : 1.338 ha), dan

kacang tanah (58 ha, puso : 21 ha).

4. Kekeringan pada tanaman pangan utama (padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah)

selama Tahun 2012 seluas 292.612 ha (puso : 45.030 ha) terluas terjadi pada

tanaman padi (269.273 ha, puso: 43.392 ha), kemudian diikuti oleh jagung (21.641

ha, puso : 1.508 ha), kedelai (1.546 ha, puso : 130 ha), dan kacang tanah (153 ha).

5. Serangan OPT utama pada tanaman pangan utama (padi, jagung, kedelai, dan

kacang tanah) Tahun 2012 seluas 457.492 ha (puso : 1.764 ha), terluas disebabkan

oleh OPT utama padi (420.552 ha, puso: 1.689 ha), kemudian diikuti jagung (26.532

ha, puso: 53 ha), kedelai (5.221 ha, puso: 15 ha), dan kacang tanah (5.187 ha, puso

: 7 ha).

6. Luas pertanaman padi yang mengalami puso akibat banjir, kekeringan, dan

serangan OPT utama selama Tahun 2012 seluas 74.313 ha. Luas tersebut sebesar

0,55% dari realisasi luas tanam padi pada Tahun 2012 seluas 13.592.309 ha.

7. Pada tanaman terserang telah dilakukan upaya pengendalian oleh petani secara

swadaya maupun memanfaatkan bantuan sarana pengendalian dari pemerintah

(kecamatan, kabupaten, provinsi, dan pusat/cadangan nasional). Pengendalian OPT

utama pada tanaman pangan Tahun 2012 seluas 899.643 ha.

8. Dalam penanganan OPT dan DPI, telah dilaksanakan kegiatan yang meliputi

penguatan kualitas SDM melalui pelatihan petugas dalam pelaksanaan dan

Page 3: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

pengembangan PHT dan penggunaan program SIM OPT versi 2.1 yang telah

disempurnakan, pemberdayaan THL Tenaga Bantu POPT-PHP, penyediaan dan

penyebarluasan teknologi perlindungan tanaman pangan, gerakan pengendalian

OPT, pembinaan dan pengawalan pelaksanaan SLPHT dan SLI, penyediaan sarana

pengendalian OPT, dan koordinasi dengan instansi terkait.

9. Pelaksanaan SLPHT yang direncanakan di seluruh provinsi sejumlah 1.950 unit,

selama Tahun 2012 telah direalisasikan sebanyak 1.937 unit (99,33%), sedangkan

SLI yang direncanakan sejumlah 130 unit yang tersebar di 33 provinsi dapat

dilaksanakan sesuai dengan rencana (100%).

10. Disamping kegiatan yang telah dilakukan diatas, untuk penanganan banjir,

kekeringan dan menekan luas dan intensitas serangan OPT utama, juga dilakukan

berbagai kegiatan antara lain pengiriman informasi prakiraan iklim dari Badan

Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kepada Gubernur, pengiriman

surat kewaspadaan peningkatan serangan OPT, dan langkah operasional

penanganannya kepada Gubernur, konsolidasi petugas, pembentukan POSKO

Pengendalian OPT (tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan desa), menurunkan tim

pemantauan dan bimbingan teknis (provinsi, kabupaten, kecamatan), dan

penyediaan bantuan pestisida cadangan nasional.

11. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan perlindungan

tanaman pangan yaitu beragamnya kelembagaan perlindungan tanaman di daerah,

terbatasnya kualitas THL Tenaga Bantu POPT-PHP, ketergantungan pemerintah

provinsi dan kabupaten/kota, kurang lancarnya arus informasi/pelaporan, belum

optimalnya koordinasi penanganan OPT, perubahan iklim dan faktor lingkungan

yang kurang mendukung, dan belum optimalnya pemberdayaan kelembagaan PHT

di tingkat lapangan (LPHP, BPT, PPAH, dan alumni SLPHT).

12. Dukungan anggaran (APBN dan APBN-P) untuk pelaksanaan kegiatan pengamanan

produksi pada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2010 berjumlah

Rp. 355.101.468.000,- (Tiga ratus lima puluh lima milyar seratus satu juta enam

puluh delapan ribu). Sampai akhir Desember 2012, realisasi anggaran mencapai Rp.

341.265.762.113,- (96,10%). Berdasarkan alokasi anggaran, secara umum,

kegiatan yang direncanakan pada Tahun 2012 dapat dilaksanakan sesuai dengan

tujuan, sasaran dan waktu. Sedangkan sisa anggaran merupakan penghematan

dari beberapa kegiatan pertemuan dan pemberian bantuan penanggulangan

bencana.

Page 4: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

KATA PENGANTAR

Perlindungan Tanaman Pangan merupakan bagian integral dari sistem produksi

yang berfungsi menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas hasil. Sesuai dengan fungsi

tersebut, pada Tahun 2012 telah dilaksanakan berbagai kegiatan yang telah

direncanakan.

Untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, permasalahan dan capaian yang telah

diperoleh, perlu disusun Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Laporan ini juga menyajikan kegiatan ketatausahaan yang mendukung pelaksanaan

program dan kegiatan, Koperasi Daya Guna, serta Ikatan Karyawati (Ikawati).

Kami berharap laporan ini dapat memberikan informasi dan sebagai bahan

pemantapan program pembangunan tanaman pangan, khususnya dalam upaya

pengamanan produksi pada tahun – tahun mendatang.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan laporan

ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas partisipasinya.

Jakarta, April 2012

Direktur,

Ir. Erma Budiyanto, M.S. NIP. 195707011982031012

Page 5: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN EKSEKUTIF .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .………………………………………………………………........................................... iv

DAFTAR TABEL……………………………………………………………......................................... vi

DAFTAR GAMBAR ……………………..…………...……………...….......................................… vii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….................................................. ix

I. PENDAHULUAN ......…………………………………………................……..................... 1

II. ORGANISASI DAN KETATAUSAHAAN ...........……………….................…............. 3

A. Organisasi….……………………………………………...………………...............…................ 3

B. Ketatausahaan …………………..……………………….................................................. 9

C. Rumah Tangga ................................................................................................ 13

D. Keuangan ........................................................................................................ 17

III. EVALUASI DAMPAK FENOMENA IKLIM (DPI) ........………..............…….………... 21

A. Evaluasi Musim ……………………………….…………..…………….................................. 21

B. Evaluasi Kerusakan Akibat Banjir dan Kekeringan …………………................…… 22

IV. EVALUASI LUAS SERANGAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN ..... 30

A. Padi ………………………………....………………….....................………........................... 31

B. Palawija ………………………………………….……....................................……............... 38

V. EVALUASI LUAS PENGENDALIAN OPT …..……................................................ 43

A. Upaya Pengendalian .……………………....................................…………................ 44

B. Teknologi Pengendalian ..………………………………................................…............ 46

C. Luas Pengendalian …………………………………………................…........................... 47

D. Kasus-Kasus Penggunaan Pestisida ................................................................ 50

VI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2012 ..................................... 51

A. Bahan Rekomendasi Kebijakan Menteri Pertanian di Bidang Perlindungan Tanaman Pangan ...........................................................................................

51

B. Pedoman Perlindungan Tanaman Pangan .................................................... 53

C. Bahan Informasi Perlindungan Tanaman Pangan ......................................... 55

Page 6: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

D. Pelatihan Teknis Perlindungan Tanaman Pangan ......................................... 56

E. Pengembangan Sistim Informasi Management (SIM) .................................. 62

F. Rapat-Rapat Koordinasi ................................................................................ 63

G. Penguatan Kelembagaan .............................................................................. 78

H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ............................................ 82

I. Pengembangan Jabatan Fungsional Pengendali – OPT ................................. 84

J. Bantuan Sarana Kerja Petugas Lapangan dan Petani Pengamat .................. 84

K. Bantuan Sarana Pengamatan (Light Trap) dan Mobil Brigade Proteksi Tanaman Pangan ...........................................................................................

85

L. Bantuan Bahan Pengendali OPT dan Sarana Lainnya .................................... 85

K. Bantuan Penanggulangan Padi Puso (BP-3) ................................................. 85

VII. KEGIATAN LAIN ............................................................................................. 87

A. Komisi-Komisi ................................................................................................ 87

B. Kerjasama Luar Negeri .................................................................................. 87

C. Koperasi Daya Guna ………….…………………..………………………..…….................... 92

D. Ikawati …………………………………..……….………………………...….............................. 93

VIII.PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA ............................................. 95

PENUTUP ................................................................................................................ 97

LAMPIRAN …………………………..……...……………………………..………................................ 99

Page 7: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat pada Tahun 2012 …………………............... 11

2. Daftar Pegawai yang Naik Gaji Berkala pada Tahun 2012 …….……................ 12

3. Daftar Barang Inventaris Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan........... 14

4. Daftar Inventaris Kendaraan Roda 2 dan Roda 4 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan ..........................................................................................

15

5. Rekapitulasi Pembayaran Gaji Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 …………………………………..…………….…

16

6. Jumlah Anggaran Keuangan per tolok ukur dan Persentase pada Kegiatan Perlindungan Tahun Anggaran 2012 …........……………………………..…………….…

18

7. Realisasi Anggaran Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012...............................................................................................................

19

8. Daftar Jumlah Dokumen Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa Direktorat Pelindungan Tanaman Pangan .....................................................................

20

9. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama Padi pada Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ………….....................................................

31

10. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama Jagung pada Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)……............................................................

38

11. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama Kedelai pada Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)…................................................................

40

12. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama Kacang Tanah Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) .................................................…….

41

13. Luas Pengendalian OPT Utama Padi Tahun 2012 dan Tahun 2011………….... 48

14. Luas Pengendalian OPT Utama Palawija Tahun 2012 dan Tahun 2011 ........ 48

Page 8: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Banjir pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ……........................................

23

2. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Banjir pada Tanaman Jagung Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ..................................

24

3. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Banjir pada Tanaman Kedelai Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ……............................

25

4. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Banjir pada Tanaman Kacang Tanah Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) .......................

26

5. Perbandingan Luas Kerusakan Akibat Banjir pada Tanaman Pangan Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) .............................................

26

6. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Kekeringan pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ………….....................

27

7. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Kekeringan pada Tanaman Jagung Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ……………………………

28

8. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Kekeringan pada Tanaman Kedelai Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ……………………………....

29

9. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Kekeringan pada Tanaman Kacang Tanah Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) …………….…

30

10. Perbandingan Kerusakan Akibat Kekeringan pada Tanaman Pangan Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) …...........................................

30

11. Perkembangan Luas Serangan Tikus pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)….......................................…………… 32

12. Perkembangan Luas Serangan Penggerek Batang pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ................................

33

13. Perkembangan Luas Serangan WBC pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)…...........................................……….

34

14. Perkembangan Luas Serangan Penyakit Blas pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) …….......................................

35

Page 9: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

Gambar Hal

15. Perkembangan Luas Serangan Penyakit BLB/kresek pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) …………………………….

36

16. Perkembangan Luas Serangan Penyakit Tungro pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ………………………………

37

17. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Jagung Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ……………………….....................

39

18. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kedelai Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) …………………………………………

40

19. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kacang Tanah Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)………………………………

42

Page 10: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Struktur Organisasi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Berdasarkan Permentan No.61/Permentan/OT.140/10/2010 ..…....

100

2. Perbandingan Luas Banjir Pada Tanaman Padi Di Indonesia Tahun

2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) …...............................

101

3. Luas Banjir Pada Tanaman Padi Di Indonesia Tahun 2012, 2011,

dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) …...................................................

101

4. Perbandingan Luas Banjir pada Tanaman Palawija Tahun 2012,

2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) .....…....................................

103

5. Luas Banjir Pada Tanaman Jagung Di Indonesia Tahun 2012, 2011,

dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) …...................................................

104

6. Luas Banjir Pada Tanaman Kedelai Di Indonesia Tahun 2012, 2011,

dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) …...................................................

105

7. Luas Banjir Pada Tanaman Kacang Tanah Di Indonesia Tahun

2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) …...............................

106

8. Perbandingan Luas Kekeringan pada Tanaman Padi Tahun 2012,

2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ........…………………………….....

107

9. Luas Kekeringan pada Tanaman Padi Di Indonesia Tahun 2012,

2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ..............…………….…….........

108

10. Perbandingan Luas Kekeringan pada Tanaman Palawija Tahun

2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) .........................………

109

11. Luas Kekeringan Pada Tanaman Jagung Di Indonesia Tahun 2012,

2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ............................................

110

12. Luas Kekeringan Pada Tanaman Kedelai Di Indonesia Tahun 2012,

2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ...........................................

111

13. Luas Kekeringan Pada Tanaman Kacang Tanah Di Indonesia Tahun

2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)..................................

112

14. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Padi Tahun 2012 ……..... 113

15. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Padi

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ....……............

114

16. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Padi

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ...................

118

17. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Jagung Tahun 2012 ….... 120

Page 11: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

Lampiran Hal

18. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Jagung

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ..............……...

121

19. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Jagung

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ....................

125

20. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kedelai Tahun 2012 …... 127

21. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kedelai

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) .......................

128

22. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Kedelai

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ...................

132

23. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kacang Tanah Tahun

2012..................................................................................................

134

24. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kacang

Tanah Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ............

135

25. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Kacang

Tanah Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010) ............

139

26. Luas Pengendalian OPT Utama Pangan Tahun 2012 dan 2011 ........ 140

27. Luas Pengendalian OPT Utama Padi Tahun 2012 dan 2011.............. 141

28. Luas Pengendalian OPT Utama Jagung Tahun 2012 dan 2011.......... 142

29. Luas Pengendalian OPT Utama Kedelai Tahun 2012 dan 2011 ........ 143

30. Luas Pengendalian OPT Utama Kc Tanah Tahun 2012 dan 2011 ..... 144

31. Rencana dan Realisasi SLPHT Tahun 2012 ....................................... 145

32. Rencana dan Realisasi SLI Tahun 2012 ............................................. 146

33. Alokasi Bantuan Sarana Pengendali OPT APBN-P Tahun 2012 ........ 147

34. Alokasi Bantuan Sarana Pengendali OPT APBN-P Tahun 2012 Seed

Treatment …………………………………………………………………………….........

148

35. Alokasi Bantuan Sarana Pengamatan dan Pengendalian Light Trap

(LT) Tahun 2012 ...............................................................................

149

36. Alokasi Bantuan Penanggulangan Padi Puso (BP-3) Tahun 2012 ..... 150

Page 12: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

Page 13: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 1

I. P E N D A H U L U A N

Peranan sektor pertanian khususnya tanaman pangan dalam pembangunan nasional

sangatlah penting. Upaya mewujudkan swasembada berkelanjutan padi dan jagung

serta swasembada kedelai pada Tahun 2014, memerlukan strategi dan langkah

operasional yang sinergis antara pusat dengan daerah. Strategi peningkatan

produksi pangan diterapkan melalui perluasan areal tanam, peningkatan

produktivitas, pengamanan produksi, dan pemberdayaan kelembagaan pertanian

serta adanya dukungan pembiayaan usaha tani.

Strategi pengamanan produksi diupayakan dalam kegiatan perlindungan tanaman

pangan yang berperan penting dalam sistem produksi. Perlindungan tanaman

pangan berperan dalam mengamankan kuantitas, kualitas dan kontinuitas tanaman

pangan terutama dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan

Dampak Perubahan Iklim (DPI).

Tantangan dan kendala yang dihadapi semakin beragam dan berat terutama dengan

adanya faktor iklim yang ekstrim menyebabkan berbagai dampak seperti banjir,

kekeringan, pergeseran waktu tanam, dan perubahan perilaku OPT. Dalam

menangani hal tersebut diperlukan langkah-langkah strategis yang bersifat

antisipatif, praktis, dan aplikatif.

Upaya pengamanan OPT tetap berpedoman pada penerapan Pengendalian Hama

Terpadu (PHT) dan penanganan DPI melalui antisipasi dan mitigasi dampak yang

akan terjadi. Berdasarkan rencana strategis tanaman pangan, telah ditetapkan

program perlindungan tanaman meliputi a). Penanganan OPT, b). Antisipasi dan

mitigasi DPI, c). Peningkatan mutu produk, dan d). Penguatan kelembagaan

perlindungan tanaman. Sesuai dengan sumberdaya yang tersedia pada Tahun 2012,

telah disusun program dan kegiatan perlindungan tanaman pangan yang terdiri dari

peningkatan sumberdaya manusia, penguatan database dan pengembangan sistem

informasi, inovasi dan diseminasi teknologi perlindungan tanaman, penguatan

kelembagaan dan pembinaan secara berkelanjutan.

Berdasarkan evaluasi kerusakan tanaman pangan utama (padi, jagung, kedelai, dan

kacang tanah) selama Tahun 2012, terjadi kerusakan akibat banjir seluas 154.529 ha

(puso: 33.318 ha) dan kekeringan seluas 292.613 ha (puso 45.030 ha) yang terjadi

Page 14: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 2

hampir di seluruh provinsi. Luas banjir pada Tahun 2012 lebih tinggi apabila

dibandingkan dengan Tahun 2011 (153.381 ha, puso : 29.834 ha), luas kerusakan

Tahun 2012 menurun apabila dibandingan dengan rerata 5 Tahun (273.604 ha, puso

: 91.221 ha). Luas kekeringan pada Tahun 2012 lebih tinggi apabila dibandingkan

dengan Tahun 2011 (274.738 ha) sedangkan luas puso lebih rendah (54.751 ha), luas

kerusakan Tahun 2012 menurun apabila dibandingan dengan rerata 5 Tahun

(357.440 ha, puso : 63.461 ha).

Luas kerusakan tanaman pangan yang disebabkan oleh serangan OPT utama selama

Tahun 2012 mencapai luas 457.492 ha (puso: 1.764 ha). Serangan terluas

disebabkan oleh OPT utama tanaman padi (penggerek batang, tikus, BLB/kresek,

WBC, blas, dan tungro). Luas serangan OPT utama pada tanaman pangan tersebut

lebih rendah apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 (769.009 ha, puso: 40.774

ha) dan rerata 5 Tahun (489.755 ha, puso: 4.495 ha).

Sesuai dengan sumberdaya yang tersedia, program dan kegiatan yang telah

direncanakan secara umum dapat dilaksanakan, namun dalam pelaksanaannya

ditemui beberapa kendala dan permasalahan. Kendala dan permasalahan tersebut

meliputi dampak perubahan iklim global, sumber daya manusia yang terbatas,

keragaman kelembagaan perlindungan tanaman, serta ketergantungan pemerintah

daerah kepada pemerintah pusat merupakan hambatan yang dihadapi dalam upaya

mengamankan produksi tanaman pangan. Dalam upaya mengatasi hambatan-

hambatan tersebut, perlu adanya peningkatan koordinasi Pemerintah Pusat dengan

pemerintah provinsi, kabupaten/kota serta seluruh pihak yang berkepentingan, dan

upaya–upaya melalui program dan kegiatan yang telah direncanakan.

Page 15: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 3

IIIIII... OOO RRR GGG AAA NNN III SSS AAA SSS III &&&

KKK EEE TTT AAA TTT AAA UUU SSS AAA HHH AAA AAA NNN

A. Organisasi

1. Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/

OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian, Direktorat Perlindungan anaman Pangan, Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang perlindungan tanaman pangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan data organisme

pengganggu tumbuhan, dampak perubahan iklim, teknologi

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, dan pengelolaan

pengendalian hama terpadu;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan data organisme

pengganggu tumbuhan, dampak perubahan iklim, teknologi

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, dan pengelolaan

pengendalian hama terpadu;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan

data organisme pengganggu tumbuhan, dampak perubahan iklim,

teknologi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, dan

pengelolaan pengendalian hama terpadu;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan data

organisme pengganggu tumbuhan, dampak perubahan iklim, teknologi

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, dan pengelolaan

pengendalian hama terpadu; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Page 16: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 4

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/

10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian,

ditetapkan bahwa Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan terdiri dari:

1) Subdirektorat Pengelolaan Data Organisme Pengganggu Tumbuhan,

2) Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim,

3) Subdirektorat Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan,

4) Subdirektorat Pengelolaan Pengendalian Hama Terpadu,

5) Subbagian Tata Usaha, dan

6) Kelompok Jabatan Fungsional

Adapun tugas masing-masing bagian organisasi adalah sebagai berikut :

1) Subdirektorat Pengelolaan Data Organisme Pengganggu Tumbuhan

Subdirektorat Pengelolaan Data Organisme Pengganggu Tumbuhan

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan data

organisme pengganggu tumbuhan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Pengelolaan Data

Organisme Pengganggu Tumbuhan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang monitoring dan analisis

data serta evaluasi dan pelaporan data organisme pengganggu

tumbuhan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang monitoring dan analisis

data serta evaluasi dan pelaporan data organisme pengganggu

tumbuhan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang monitoring dan analisis data serta evaluasi dan pelaporan data

organisme pengganggu tumbuhan;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

monitoring dan analisis data serta evaluasi dan pelaporan data

organisme pengganggu tumbuhan.

2) Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim,

Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

Page 17: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 5

standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang dampak perubahan iklim.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Dampak Perubahan

Iklim, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang adaptasi dan mitigasi

dampak perubahan iklim;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang adaptasi dan mitigasi

dampak perubahan iklim;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim.

3) Subdirektorat Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan,

Subdirektorat Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

teknologi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Teknologi

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan, menyelenggarakan

fungsi :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang identifikasi dan verifikasi

teknologi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan verifikasi

teknologi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang identifikasi dan verifikasi teknologi pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

identifikasi dan verifikasi teknologi pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan.

Page 18: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 6

4) Subdirektorat Pengelolaan Pengendalian Hama Terpadu,

Subdirektorat Pengelolaan Pengendalian Hama Terpadu, mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemasyarakatan dan

kelembagaan pengendalian hama terpadu serta analisis dampak

lingkungan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Pengelolaan

Pengendalian Hama Terpadu, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang pemasyarakatan dan

kelembagaan pengendalian hama terpadu serta analisis dampak

lingkungan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pemasyarakatan dan

kelembagaan pengendalian hama terpadu serta analisis dampak

lingkungan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang pemasyarakatan dan kelembagaan pengendalian hama

terpadu serta analisis dampak lingkungan;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

pemasyarakatan dan kelembagaan pengendalian hama terpadu serta

analisis dampak lingkungan.

5) Subbagian Tata Usaha,

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan surat menyurat serta

kearsipan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

6) Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Di bidang peramalan OPT, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan didukung

oleh 1 (satu) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Balai Besar Peramalan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) yang berkedudukan di Jatisari,

Karawang, Jawa Barat. Sedangkan untuk pengujian mutu dan residu pestisida

serta pupuk, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan didukung oleh 1

(satu) unit UPT yaitu Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) yang

Page 19: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 7

berkedudukan di Jakarta. BBPOPT dan BPMPT secara teknis

operasional dibina oleh Direktur Perlindungan Tanaman Pangan. Struktur

organisasi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan seperti tercantum

dalam Bagan pada Lampiran 1.

2. Tata Hubungan Kerja

Dalam upaya pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi perlindungan tanaman

dalam hal peramalan dan rujukan proteksi organisme pengganggu tumbuhan

di bidang tanaman pangan dan hortikultura, dilaksanakan oleh BBPOPT.

Sedangkan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi perlindungan tanaman di

daerah, dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah/Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura atau Bidang yang menangani

perlindungan tanaman pangan di bawah Dinas Pertanian Provinsi.

a. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT)

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan adalah Unit

Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Tanaman

Pangan. Secara teknis dibina oleh Direktur Perlindungan Tanaman Pangan

dan Direktur Perlindungan Tanaman Hortikultura. BBPOPT mempunyai

tugas melaksanakan dan mengembangkan peramalan OPT serta rujukan

proteksi di bidang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud Balai Besar Peramalan Organisme

Pengganggu Tumbuhan menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan

peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan

hortikultura.

2) Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor

penentu perkembangan OPT.

3) Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan,

pengamatan, dan pengendalian OPT berdasarkan sistem

Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

4) Pelaksanaan perumusan peramalan, pengamatan, dan pengendalian

OPT.

5) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi

peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT.

6) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu

dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit.

Page 20: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 8

7) Pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan

peramalan OPT, serta rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

8) Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga BBPOPT.

b. Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT)

Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman adalah unit pelaksana teknis

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sesuai dengan Keputusan Menteri

Pertanian No. 393/Kpts/OT.130/6/2004 tanggal 9 Juni 2004, BPMPT

mempunyai tugas melaksanakan pengujian mutu pestisida, pupuk dan

produk tanaman, hortikultura dan perkebunan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman

menyelenggarakan fungsi:

1) Pengelolaan sampel pestisida, pupuk dan produk tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan.

2) Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian mutu pestisida, pupuk dan

produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

3) Pelaksanaan perumusan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu

pestisida, pupuk dan produk tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan.

4) Pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pemeriksaan dan

pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan.

5) Pelaksanaan pemantauan mutu pestisida dan pupuk yang beredar

serta produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

6) Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengujian mutu pestisida,

pupuk dan produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Pengujian

Mutu Produk Tanaman.

c. Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura (UPTD BPTPH)

Upaya pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi perlindungan tanaman

pangan di daerah dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai

Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD BPTPH) dan Bidang

Page 21: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 9

yang menangani perlindungan tanaman pangan. Dengan perangkat

tersebut diharapkan segala permasalahan perlindungan tanaman yang

timbul di daerah dapat diatasi secara cepat.

B. Ketatausahaan

1. Administrasi Umum

a. Surat menyurat

Surat masuk dan surat keluar dibukukan dalam buku agenda dan

diarsipkan menurut kodefikasi surat. Surat yang sifatnya penting dan

mendesak, dikirim dengan faksimili, kilat khusus, dan kilat tercatat.

Selama Tahun 2012 realisasi surat masuk sebanyak 1.180 pucuk surat,

sedangkan surat keluar sebanyak 2.999 pucuk surat.

b. Perpustakaan

Perpustakaan yang diharapkan dapat memberi informasi melalui

literatur, buku dan informasi lainnya masih belum berfungsi dengan baik.

Hal ini dikarenakan kurang lengkapnya koleksi buku-buku atau literatur.

Buku-buku yang masuk sebagian besar berupa laporan dari Direktorat

Lingkup Tanaman Pangan. Sedangkan buku-buku yang berupa literatur,

lembaran negara dan lain-lain masih sangat kurang karena kegiatan

pengadaan tidak tersedia. Pada Tahun 2012 buku-buku yang masuk

berupa laporan bulanan dan tahunan dari Direktorat Lingkup Tanaman

Pangan, Buletin dan Majalah sebanyak 55 buah. Diharapkan tahun yang

akan datang dana untuk pembelian literatur bisa disediakan dan

direalisasikan.

c. Informasi lain

Dalam Tahun 2012, surat dan informasi yang diterima melalui faksimili

sebanyak 468 kali, pengiriman faksimili sebanyak 1.319 kali, sedangkan

pengiriman interlokal sebanyak 2.143 kali.

2. Kepegawaian

a. Komposisi Pegawai

Selama Tahun 2012 tercatat sejumlah 70 orang pegawai. Komposisi

pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan sebagai berikut :

1) Pegawai Organik Pusat terdiri dari :

- Golongan IV = 7 orang

- Golongan III = 50 orang

- Golongan II = 13 orang

J u m l a h = 70 orang

Page 22: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 10

b. Mutasi Pegawai yang bersifat mengurangi Bezetting

Beberapa mutasi yang bersifat mengurangi bezetting pegawai selama

Tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1) Pelimpahan atau Pengalihan ke Instansi lain

Pada Tahun 2012 Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

yang melimpah ke instansi lain atau lingkup Departemen Pertanian

yaitu Syahrul Rochman (NIP. 196606221997031002), Golongan

Pengatur Tk. I (II/d) melimpah ke BKD Karawang.

2) Berhenti karena pensiun

Pada Tahun 2012, 2 (dua) orang Pegawai Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan yang berhenti karena pensiun.

3) Berhenti atas permintaan sendiri

Pada Tahun 2012, tidak ada pegawai Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan yang mengajukan permohonan pengunduran diri

sebagai Pegawai Negeri Sipil.

4) Cuti diluar Tanggungan Negara

Pada Tahun 2012, tidak ada pegawai yang cuti di luar tanggungan

negara.

c. Mutasi Pegawai Yang Bersifat Menambah Bezetting

Mutasi pegawai limpahan dari instansi lain (intern Deptan) yaitu

Purwanto, SH (NIP: 195701281990021001) dari Direktorat Kacang dan

Umbi-umbian ke Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

d. Kenaikan Pangkat

Pada Tahun 2012 periode April terealisasi kenaikan pangkat sebanyak 3

(tiga) orang telah terealisasi, sedangkan periode Oktober terealisasi

kenaikan pangkat sebanyak 2 (dua) orang telah terealisasi, secara rinci

seperti tabel berikut.

Page 23: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 11

Tabel 1. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat pada Tahun 2012.

No. Nama/NIP Kenaikan Pangkat

Dari Gol. Ke Gol.

Periode April

1 Edi Eko Sasmito, SP III/a III/b

Nip. 198603072008011001

2 Nasrul Sani II/c II/d

Nip. 197006262000031001

3 Kusmanto, SP III/b III/c

Nip. 197001302003121001

Periode Oktober

1 Rachmat III/a III/b

Nip. 196301141992031001

2 Agus Djunaedi II/d III/a

Nip. 195909221990031001

e. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil.

Pada Tahun 2012 tidak ada pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil.

f. Kenaikan Gaji Berkala

Dalam Tahun 2012 telah terealisasi kenaikan Gaji Berkala sebanyak 30

(tiga puluh) orang pegawai dengan perincian seperti pada tabel berikut.

Page 24: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 12

Tabel 2. Daftar Pegawai yang Naik Gaji Berkala pada Tahun 2012.

Bulan Nama Gol. Masa Kerja

Januari Ir. Benedicta Indriastuti K. W. III/D 22

Ana Caharana, SP III/B 8

Edi Eko Sasmito, SP III/B 4

Suparni, SP III/A 4

Februari Ir. Mutiara Sinuraya IV/a 22

Amsudin III/b 22

Maret Ir. Etty Purwanti III/d 26

Drs. Ruswandi, MM IV/b 30

Sri Indarti, S.TP III/D 30

Ichsan, S.TP III/D 14

Abriani Fensionita, SP, Msi III/D 14

Puspitasari III/A 12

April Ir. Gatot Ari Putranto, MM IV/B 22

Ni Wayan Srinadhy, SE III/D 26

Sigit Subali III/B 22

AgusDjunaedi III/A 27

Nasrul Sani II/D 19

Dwi Astuti Yuniasih, SP III/B 6

Yunita Fauziah Rahim, SP III/B 6

Nur Rahmi Endah Utami, SP III/B 6

Siti Haryati, SP III/B 6

Mei Triana III/A 23

Sri Hidayanti II/C 17

Ir. Rosdiana IIID 19

Juni Deno II/D 19

Agustus Nurbayana, SP III/A 17

Oktober Ir. Gatut Sumbogodjati IV/B 24

Desember Andriarti .K, SP.MP III/C 10

Eko Setiyoko, SP III/A 9

g. Kegiatan Kepegawaian

Selama Tahun 2012, kegiatan kepegawaian meliputi :

1) Alih Tugas

Page 25: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 13

Alih tugas pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan ke

instansi lain intern Departemen Pertanian tidak ada, sedangkan yang

masuk ke Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan hanya 1 (satu)

orang.

2) Diklat Jabatan Struktural

Diklat Jabatan Struktural tidak ada.

3) Latihan Pra Jabatan

Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yang mengikuti

Latihan Pra Jabatan tidak ada.

4) Cuti Pegawai

Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yang mengambil

cuti sebanyak 56 (lima puluh enam) orang pegawai.

5) Kartu Pegawai (KARPEG)

Pembuatan Kartu Pegawai sebanyak 6 (enam) orang pegawai.

6) Kartu Asuransi Kesehatan (ASKES)

Usulan pembuatan Kartu ASKES sebanyak 5 (lima) orang pegawai.

C. Rumah Tangga

Urusan Rumah Tangga mempunyai tugas di bidang kerumahtanggaan,

perlengkapan kantor serta keuangan rutin yang meliputi penyiapan

perlengkapan kantor, gaji pegawai, keamanan dan kebersihan kantor, inventaris,

pengadaan dan penghapusan barang-barang kantor dan penyiapan anggaran

rutin.

1. Perlengkapan

Pengadaan barang inventaris Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun Anggaran 2012 dilaksanakan melalui Anggaran Rutin Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan dan Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan. Pengadaan barang-barang inventaris yang dilaksanakan melalui

Anggaran Rutin Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Satuan Kerja

seperti tercantum pada tabel berikut.

Page 26: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 14

Tabel 3. Daftar Barang Inventaris Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

No. Nama Barang Jumlah Keterangan

1 PC Komputer 13

2 Printer 8

3 Laptop 9

4 Kamera Digital 3

5 Wareless Router 2

6 Portable Proyektor 1

7 Eksternal Hardisk 4

8 UPS 2

9 Kursi sofa/SIC 6

10 Handycam 1

11 Meja Kerja 8

12 Kursi Besi 8

13 AC Splite 1

14 Meja Kerja Biro 6

15 Meja Kerja ½ Biro 7

16 Kursi Putar 6

17 Kursi Kerja 7

18 AC I PK Splite 7

2. Pemeliharaan

Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan meliputi :

a. Pemeliharaan gedung/bangunan dan alat-alat kantor

Pada Tahun 2012, Pemeliharaan gedung/bangunan meliputi

penggantian/ rehabilitasi yang meliputi :

1) Pengecatan seluruh gedung kantor.

2) Perbaikan ruangan Direktur.

3) Perbaikan keramik lantai selasar

4) Perbaikan toilet

5) Perbaikan kantin

6) Perbaikan musholla

7) Pembuatan pilar-pilar luar

8) Pembuatan toilet satpam

Page 27: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 15

9) Pemeliharaan peralatan kantor berupa jaringan listrik, instalasi air,

barang inventaris, kantor (AC, komputer, printer, mesin tik, dan

jaringan internet (local area network).

b. Pemeliharaan kendaraan dinas roda 2 dan roda 4

Pada Tahun 2012, pemeliharaan kendaraan dinas roda 2 sebanyak 21 unit

dan roda 4 sebanyak 7 unit dananya disediakan melalui anggaran rutin

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Tabel 4. Daftar Inventaris Kendaraan Roda 2 dan 4 Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan

No Jenis /Merk No Polisi Keterangan

Mobil

1 Minibus / Ford Escape

2 Sedan / Toyota Soluna B. 2730 KQ

3 Minibus / KIA Carens B. 2474 LQ

4 Minibus / Daihatsu Xenia B. 1170 WQ

5 Minibus / Toyota Kijang B. 1699 WQ

6 Dobel Kabin Isuzu D Max B.2077 FQ

7 Dobel Kabin Isuzu D Max B. 9266 WQ

8 Dobel Kabin Isuzu D Max B. 9285 WQ

Motor

1 Sepeda Motor / Honda GL 100 B. 8483 XP

2 Sepeda Motor / Honda GL 100 B. 8477 XP

3 Sepeda Motor / Suzuki Thunder 125 Sport B. 6166 SQK

4 Sepeda Motor / Suzuki Thunder 125 Sport B. 6412 SQL

5 Sepeda Motor / Suzuki Thunder 125 Sport B. 6415 SQL

6 Sepeda Motor / Suzuki Thunder 125 Sport B. 6410 SQL

7 Sepeda Motor / Suzuki Thunder 125 Sport B. 6121 SQK

8 Sepeda Motor / Suzuki Thunder 125 Sport B. 6413 SQL

9 Sepeda Motor / Suzuki Arashi 125 Bebek B. 6195 SQM

10 Sepeda Motor / Suzuki Arashi 125 Bebek B. 6358 SQK

11 Sepeda Motor / Suzuki Arashi 125 Bebek B. 6324 SQK

12 Sepeda Motor / Suzuki Arashi 125 Bebek B. 6364 SQK

13 Sepeda Motor / Suzuki Arashi 125 Bebek B. 6320 SQK

14 Sepeda Motor / Suzuki Shogun 125 Bebek T. 3061 FF Pinjam BBPOPT

Jatisari

15 Sepeda Motor / Suzuki Shogun 125 Bebek T. 3062 FF SDA

16 Sepeda Motor / Suzuki Shogun 125 Bebek T. 3063 FF SDA

17 Sepeda Motor / Suzuki shogun 125 Bebek T. 3064 FF SDA

Page 28: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 16

No Jenis /Merk No Polisi Keterangan

18 Sepeda Motor / Suzuki Thunder 125 Sport T. 3065 FF SDA

19 Sepeda Motor / Suzuki Thunder 125 Sport T. 3066 FF SDA

20 Sepeda Motor / Suzuki Thunder 125 Sport T. 3067 FF SDA

21 Sepeda Motor / Suzuki Thunder 125 Sport T. 3068 FF SDA

3. Keamanan dan Kebersihan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kebersihan secara

maksimal di lingkungan kantor Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Tenaga keamanan berjumlah 8 orang yaitu 5 orang dari Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan, 1 orang dari Direktorat Pasca Panen, 1 orang

dari Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dan 1 orang dari

Direktorat Kacang dan Umbi-umbian. Pembagian tugas jaga yaitu 2 orang

pagi dan 2 orang malam.

Pemeliharaan kebersihan area kantor Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan dirasakan masih belum optimal. Keterbatasan jumlah tenaga

kebersihan serta dukungan sarana kerja mempengaruhi kinerja pemeliharaan

kebersihan. Tenaga kebersihan berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari 5

orang khusus di bidang kebersihan. Luas areal kantor, taman, dan halaman

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan adalah 3.500 m2.

4. Pengurusan Gaji Pegawai

Selama Tahun 2012, telah diselesaikan pengurusan gaji pegawai Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan periode Januari sampai dengan Desember

2012 sebesar Rp. 3.523.364.300,- (Tiga milyar lima ratus dua puluh tiga juta

tiga ratus enam puluh empat ribu tiga ratus rupiah), dengan perincian

pembayaran setiap bulan seperti pada tabel berikut.

Tabel 5. Rekapitulasi Pembayaran Gaji Pegawai Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2012.

Bulan Jumlah

Peg.(org)

Jml suami/

Isteri (org)

Jumlah

Anak

Jumlah Gaji

Kotor (Rp)

Jumlah Gaji

Bersih (Rp)

Januari 98 67 83 298.474.109 266.987.700

Pebruari 100 68 85 305.138.975 272.882.500

Maret 100 68 85 305.768.637 273.428.600

April 93 63 88 331.007.306 295.208.500

Mei 99 69 89 331.456.425 295.624.600

Juni 98 70 89 329.183.155 293.590.700

Juli 98 70 91 330.030.085 294.331.600

Agustus 100 71 93 384.449.030 298.900.800

Page 29: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 17

Bulan Jumlah

Peg.(org)

Jml suami/

Isteri (org)

Jumlah

Anak

Jumlah Gaji

Kotor (Rp)

Jumlah Gaji

Bersih (Rp)

September 100 72 95 339.629.625 303.137.900

Oktober 100 74 93 340.191.041 303.636.300

Nopember 101 74 97 345.137.976 308.044.800

Desember 105 76 100 355.175.777 317.587.300

Jumlah 3.995.642.141 3.523.364.300

D. Keuangan

Program utama Pembangunan Pertanian Tahun 2012 yaitu Program Peningkatan

Ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis di bidang pertanian khususnya

tanaman pangan. Perlindungan Tanaman Pangan adalah untuk mendukung Operasional

Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan yang berwawasan ketahanan pangan.

Program peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis bertujuan untuk

mendorong peningkatan produksi pangan dalam rangka mencapai kemandirian dan

ketahanan pangan yang berwawasan agribisnis dan mampu menghasilkan produksi

tanaman pangan yang berdaya saing tinggi. Usaha pertanian dengan kawasan bisnis

yang mampu menghasilkan produksi pertanian dan industri petani primer yang berdaya

saing, menghasilkan nilai tambah bagi peningkatan dan kesejahteraan para petani dan

para produsen serta mendukung pertumbuhan pendapatan nasional. Adapun

sasarannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

I. Anggaran Kegiatan Perlindungan Tanaman

Sesuai dengan Lembaran Surat Pengesahan DIPA Nomor 0325/018-03.1.01/00/2011

tanggal 20 Desember 2010, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun

Anggaran 2012 mengelola anggaran sebesar Rp. 355.101.468.000,- (Tiga ratus lima

puluh lima milyar seratus satu juta empat ratus enam puluh delapan ribu rupiah).

Anggaran tersebut terdiri dari :

1. Anggaran murni Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan sebesar Rp.

4.100.000.000,- (Empat milyar seratus juta rupiah)

2. Anggaran tambahan dari Dana Penghematan (Revisi 6) untuk kegiatan

Pengadaan Sarana Bahan Pengendalian OPT sebesar Rp. 140.000.000.000,-

3. Anggaran tambahan dari dana APBN-P (Revisi 7) untuk pengadaan sarana Bahan

Pengendalian OPT (wereng batang coklat dan tikus) sebesar Rp.

100.000.000.000,- (Seratus milyar rupiah)

4. Anggaran limpahan dari Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk

penanggulangan bencana alam, serangan OPT dan DPI dalam rangka

pengamanan produksi tanaman pangan sebesar Rp. 30.600.000.000,- (Tiga puluh

milyar enam ratus juta rupiah).

Dari jumlah anggaran tersebut terbagi dalam 4 (empat) kategori jenis belanja

yaitu:

Page 30: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 18

No. Jenis Belanja Jumlah (Rp).

1. Belanja Pegawai 0

2. Belanja Barang/Jasa 6.981.000.000

3. Belanja Modal 59.000.000

4. Belanja Bantuan Sosial 267.660.000.000

Jumlah 274.700.000.000

Sedangkan jumlah anggaran dan persentase kegiatan pertolok ukur, maka

komposisi peruntukan dana tersebut dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Jumlah Anggaran Keuangan per Tolok Ukur dan Persentase pada

Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2012 Mata

Anggaran Tolok Ukur

Dana

(Rp)

Persentase

(%)

04.1764.01 Rancangan Pengembangan

Perlindungan Tanaman Pangan 158.176.000 0,04

04.1764.02 Pedoman Perlindungan Tanaman 348.700.000 0,10

04.1764.04 Data Base Perlindungan Tanaman

Pangan 932.935.000 0,26

04.1764.05 Bahan Informasi Perlindungan

Tanaman Pangan 753.712.000 0,21

04.1764.06 Visualisasi Kegiatan Perlindungan

Tanaman Pangan 400.000.000 0,11

04.1764.07 Rumusan Paket Teknologi

Pengendalian OPT Tanaman Pangan 100.445.000 0,03

04.1764.09 POPT-PHP, LPHP/LAH, Kelompok Tani

Berprestasi 170.850.000 0,05

04.1764.12 Pelatihan Teknis Perlindungan

tanaman Pangan 849.050.000 0,24

04.1764.17 Laporan Kegiatan Perlindungan

Tanaman Pangan 3.349.488.000 0,94

04.1764.30 Sarana Penanggulangan OPT/DPI 342.877.587.000 96,56

04.1764.995 Kendaraan Bermotor 3.300.000.000 0,93

04.1764.996 Perangkat Pengolah Data dan

Komunikasi 1.690.525.000 0,48

04.1764.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 170.000.000 0,05

Jumlah 355.101.468.000 100

II. Realisasi Keuangan

Dari anggaran yang tersedia pada kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan Tahun

Anggaran 2012 sebesar Rp. 355.101.468.000,- (Tiga ratus lima puluh lima milyar

seratus satu juta empat ratus enam puluh delapan ribu rupiah). telah direalisasikan

sebesar Rp. 341.265.762.113,- (96,10 %). Realisasi tersebut disasarkan pada SPM

Page 31: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 19

yang terbit selama pelaksanaan kegiatan sampai dengan tanggal 31 Desember 2012.

Sisa dana sebesar Rp. 13.835.705.887,- (3,90%).

Tabel 7. Realisasi Anggaran Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012

Mata

Anggaran Tolok Ukur

Jumlah Dana

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Persen

(%)

Sisa Dana

(Rp)

Persen

(%)

04.1764.01 Rancangan Pengembangan

Perlindungan Tanaman Pangan 158.176.000 135.554.500 85,70 22.621.500 14,30

04.1764.02 Pedoman Perlindungan Tanaman 348.700.000 334.784.900 96,01 13.915.100 3,99

04.1764.04 Data Base Perlindungan Tanaman

Pangan 932.935.000 841.004.465 90,15 91.930.535 9,85

04.1764.05 Bahan Informasi Perlindungan

Tanaman Pangan 753.712.000 710.178.730 94,22 43.533.270 5,78

04.1764.06 Visualisasi Kegiatan Perlindungan

Tanaman Pangan 400.000.000 391.233.516 97,81 8.766.484 2,19

04.1764.07 Rumusan Paket Teknologi

Pengendalian OPT Tanaman Pangan 100.445.000 99.843.295 99,40 601.705 0,60

04.1764.09 POPT-PHP, LPHP/LAH, Kelompok Tani

Berprestasi 170.850.000 165.851.900 97,07 4.998.100 2,93

04.1764.12 Pelatihan Teknis Perlindungan

tanaman Pangan 849.050.000 833.684.304 98,19 15.365.696 1,81

04.1764.17 Laporan Kegiatan Perlindungan

Tanaman Pangan 3.349.488.000 2.991.658.310 89,32 357.829.690 10,68

04.1764.30 Sarana Penanggulangan OPT/DPI 342.877.587.000 329.752.964.146 96,17 13.124.622.854 3,83

04.1764.995 Kendaraan Bermotor 3.300.000.000 3.245.285.212 98,34 54.714.788 1,66

04.1764.996 Perangkat Pengolah Data dan

Komunikasi 1.690.525.000 1.596.048.835 94,41 94.476.165 5,59

04.1764.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 170.000.000 167.670.000 98,63 2.330.000 1,37

JUMLAH 355.101.468.000 341.265.762.113 96,10 13.835.705.887 3,90

III. Pelaksanaan Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan

Dokumen-dokumen pengadaan barang/jasa Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan Tahun Anggaran 2011 yang telah diterbitkan meliputi Surat Keputusan,

Surat Perintah Kerja, Surat Perintah Tugas (SPT), Berita Acara

Penjelasan/Aanwizijing, Beritas Acara Serah Terima Pekerjaan, Berita Acara Serah

Terima Barang, dan Surat Undangan Penawaran Harga ke Rekanan/Hotel.

Page 32: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 20

Tabel 8. Daftar Jumlah Dokumen Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

No. Jenis Dokumen Jumlah

1. Surat Keputusan

2. Surat Perintah Kerja

3. Surat Perjanjian/Kontrak

4. Surat Perintah Tugas

5. Surat Undangan Penawaran

6. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

7. Berita Acara Serah Terima Barang

8. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan

9. Berita Acara Pemeriksaan Barang

10. Berita Acara Penjelasan Aanwijzing

11. Berita Acara Evaluasi

12. Berita Acara Negoisasi

a. Pengadaan Peralatan Kantor dan Sarana Lapang

Dalam mendukung program Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan telah

terealisasi pengadaan peralatan kantor seperti pengadaan komputer PC 2 unit,

laptop 3 unit dan printer 2 unit

b. Pengadaan ATK, Bahan Komputer, Bahan Cetakan dan sejenisnya

Alat tulis kantor, bahan komputer, bahan cetakan dan sejenisnya diperlukan

dalam rangka mendukung kelancaran administrasi dalam kegiatan sehari-hari,

baik kepentingan langsung administrasi maupun untuk mendukung kelancaran

pekerjaan di eselon III lainnya.

c. Kegiatan Konsiyasi, Pertemuan, Sosialisasi dan Pelatihan

Untuk merumuskan berbagai kegiatan Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan maka diperlukan kegiatan konsinyasi, pertemuan koordinasi, sosialisasi,

rapat-rapat dan lain-lain.

Page 33: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 21

III. E V A L U A S I

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

(D P I)

Iklim dan cuaca merupakan sumber daya alam yang mempunyai peranan penting

dalam proses budidaya tanaman sehingga tingkat produksi dan produktivitas sangat

dipengaruhi oleh kondisi iklim maupun cuaca yang terjadi. Oleh karena itu

seyogyanya kegiatan budidaya tanaman harus mempertimbangkan kondisi iklim dan

cuaca yang terjadi berdasarkan informasi prakiraan musim dan iklim yang

dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai salah

satu sumber informasi iklim dan cuaca.

Berdasarkan informasi prakiraan musim yang dikeluarkan oleh BMKG, evaluasi

Musim Hujan (MH) dan Musim Kemarau (MK) sebagai berikut :

A. Evaluasi Musim

1. Musim Hujan (MH) 2011/2012

Musim Hujan 2011/2012 dimulai secara bertahap, berawal pada bulan

Agustus 2011 di sebagian wilayah Sumatera. Pada bulan September 2011 di

sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Pada bulan

Oktober-November 2011 seluruh wilayah Indonesia telah memasuki MH

2011/2012. Pada bulan Desember 2011 di sebagian wilayah Jawa, Bali, NTB,

NTT, Sulawesi, Maluku dan Papua. Pada bulan Maret 2012 di sebagian

wilayah Sulawesi. Pada bulan April 2012 di sebagian wilayah Sulawesi,

Maluku dan Papua. Pada bulan Mei 2012 di sebagian wilayah Maluku dan

Papua.

Dibandingkan dengan rata-ratanya (1981-2010), Awal Musim Hujan

2011/2012 umumnya sama dengan rata-ratanya (62,28%), Mundur terhadap

rata-ratanya (25,44%), dan Maju terhadap rata-ratanya (12,28%).

Sifat Hujan Musim Hujan 2011/2012, Normal (78,07%) dan Atas Normal

(11,7%), sedangkan Bawah Normal (10,23%).

Page 34: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 22

2. Musim Kemarau (MK) 2012

Musim Kemarau (MK) 2012 pada umumnya dimulai secara bertahap, berawal

pada bulan Februari - Oktober 2012. Awal MK mulai terjadi pada bulan

Februari 2012 di sebagian wilayah Sumatera. Pada bulan Maret di sebagian

wilayah Bali. Pada bulan April di sebagian wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT, dan

Sulawesi. Pada bulan Mei seluruh wilayah Indonesia telah memasuki MK

2012. Pada bulan Juni di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan,

Sulawesi, Maluku dan Papua. Pada bulan Juli di sebagian wilayah Sumatera,

Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Pada bulan Agustus di

sebagian wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua. Pada bulan September di

sebagian wilayah Maluku dan Papua. Pada bulan Oktober di sebagian wilayah

Sulawesi

Perbandingan prakiraan awal MK 2012 pada umumnya sama dengan rata-

ratanya (50,9%), mundur terhadap rata-ratanya (39,42%), dan 9,9% maju

terhadap rata ratanya.

Secara umum sifat hujan pada MK 2012 adalah Normal (56,7%), di Atas

Normal (AN) sebanyak 34,8% dan yang di Bawah Normal (BN) sebanyak 8,5%.

B. Evaluasi Kerusakan Akibat Banjir dan Kekeringan

1. BANJIR

Luas kerusakan akibat banjir pada tanaman pangan

strategis (padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah)

selama Tahun 2012 dan perbandingannya dengan

Tahun 2011 dan rerata 5 tahun (2006 -2010),

sebagai berikut:

a. Padi

Pertanaman padi yang mengalami kerusakan akibat banjir pada Tahun

2012 seluas 140.125 ha (puso: 29.232 ha), terluas terjadi pada bulan

Januari. Banjir terluas terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan (22.811 ha,

puso: 7.449 ha), diikuti Banten, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa

Tengah.

Kerusakan akibat banjir Tahun 2012, apabila dibandingkan dengan Tahun

2011 dan rerata 5 tahun mengalami penurunan seluas 29.339 ha

(17,00%) dan 164.516 ha (97,00%). Perkembangan luas kerusakan akibat

banjir pada tanaman padi setiap bulannya seperti terlihat pada Gambar

Page 35: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 23

1 di bawah ini. Sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 3.

Gambar 1. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Banjir pada Tanaman Padi

Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Perbandingan luas banjir pada tanaman padi Tahun 2012, 2011 dan rerata 5

tahun (2006—2010) dapat dilihat pada lampiran 2.

b. Jagung

Pertanaman jagung yang mengalami kerusakan akibat banjir pada Tahun

2012 seluas 11.101 ha (puso: 2.601 ha), terluas terjadi pada bulan Juli.

Kerusakan terluas di Provinsi Sulawesi Selatan (5.234 ha, puso: 977 ha)

diikuti Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Lampung, dan Jawa Timur.

Luas banjir pada Tahun 2012 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011

dan rerata 5 tahun masing-masing mengalami penurunan seluas 5.361 ha

(32,56%) dan 12.730 ha (53,41%). Perkembangan luas kerusakan akibat

banjir pada tanaman jagung setiap bulannya seperti terlihat pada Gambar

2 di bawah ini. Sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

5.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 70.779 12.905 10.235 6.569 1.854 933 26.330 376 666 1.083 8.395 0

Th 2011 48.232 9.122 17.152 16.533 24.434 2.449 598 1.041 743 5.839 5.388 37.933

Rerata 5 th 86.682 50.856 19.109 14.248 10.485 19.035 11.631 2.919 3.424 7.229 18.429 60.594

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

100.000

Luas

Ban

jir (

Ha)

Page 36: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 24

Gambar 2. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Banjir pada Tanaman Jagung

Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

c. Kedelai

Pertanaman kedelai yang mengalami kerusakan akibat banjir pada Tahun

2012 mencapai 2.340 ha (puso: 1.338 ha), terluas terjadi pada bulan Juli.

Kerusakan terluas di Provinsi Sulawesi Selatan (1.207 ha, puso: 815 ha),

diikuti Pemerintah Aceh dan Nusa Tenggara Barat. Luas banjir pada

Tahun 2012 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 dan rerata 5 tahun

masing-masing mengalami penurunan seluas 5.335 ha (69,57%) dan

seluas 7.208 ha (75,49%). Perkembangan luas kerusakan akibat banjir

pada tanaman kedelai setiap bulannya seperti terlihat pada Gambar 3 di

bawah ini. Sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 813 117 2.285 1.348 153 1.248 4.634 10 20 0 473 0

Th 2011 1.168 567 2.137 1.615 2.059 1.584 194 0 18 48 3.869 3.203

Rerata 5 th 2.188 1.959 1.203 2.172 1.686 3.293 1.383 215 2.815 1.045 1.859 4.013

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

5.000

Luas

Ban

jir (

Ha)

Page 37: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 25

Gambar 3. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Banjir pada Tanaman Kedelai

Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2011)

d. Kacang Tanah

Luas banjir pada pertanaman kacang tanah Tahun 2012 seluas 58 ha

(puso: 21 ha), terluas terjadi pada bulan November. Kerusakan terluas

terjadi di Provinsi Sumatera Utara (27 ha, puso: 2 ha) diikuti Nusa

Tenggara Barat dan Jambi. Kerusakan akibat banjir Tahun 2012, apabila

dibandingkan dengan Tahun 2011 dan rerata 5 tahun mengalami

penurunan seluas 905 ha (93,97 %) dan seluas 1.218 ha (95,45%).

Perkembangan luas kerusakan akibat banjir pada tanaman kacang tanah

setiap bulannya seperti terlihat pada Gambar 4 di bawah ini. Sedangkan

data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 36 16 50 327 590 112 1.079 0 0 130 0 0

Th 2011 917 1.247 2.892 652 866 582 190 10 9 0 299 12

Rerata 5 th 764 612 711 346 229 139 829 368 1.912 386 2.030 1.220

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

Luas

Ban

jir (

Ha)

Page 38: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 26

Gambar 4. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Banjir pada Tanaman Kacang

Tanah Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Perbandingan luas kerusakan akibat banjir pada pertanaman pangan Tahun

2012, 2011 dan rerata 5 tahun (2006-2010) dapat dilihat pada Gambar 5

dibawah ini.

Gambar 5. Perbandingan luas kerusakan akibat banjir pada tanaman pangan

Tahun 2012, 2011 dan rerata 5 tahun (2006-2010)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 6 4 0 5 7 0 4 0 2 0 30 0

Th 2011 0 0 53 6 77 561 0 1 0 30 88 147

Rerata 5 th 53 35 85 51 19 97 18 7 121 7 696 88

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Luas

Ban

jir (

Ha)

Th 2012 Th 2011 Rerata 5 th

Padi 141.140 169.464 304.641

Jagung 11.177 16.462 23.831

Kedelai 2.350 7.674 9.547

Kacang Tanah 60 963 1.276

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

Luas

Ban

jir (

Ha)

Page 39: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 27

Data luas banjir pada tanaman palawija Tahun 2012 dapat dilihat pada

Lampiran 4 dan perbandingan luas banjir pada tanaman palawija Tahun

2012, Tahun 2011 dan rerata (2006-2010) dapat dilihat pada Lampiran 5.

2. KEKERINGAN

Luas kerusakan akibat akibat kekeringan pada tanaman

pangan strategis (padi, jagung, kedelai, kacang tanah)

Tahun 2012, Tahun 2011 dan rerata 5 tahun (2006-2010)

sebagai berikut:

a. Padi

Tanaman padi yang mengalami kerusakan akibat kekeringan Tahun 2012

seluas 269.273 ha (43.392 ha), terluas terjadi pada bulan Agustus.

Provinsi terluas adalah Provinsi Jawa Barat (76.263 ha, puso: 3.642 ha),

diikuti Jawa Tengah, Banten, Pemerintah Aceh dan Lampung. Kerusakan

akibat kekeringan Tahun 2012 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011,

mengalami peningkatan seluas 18.437 ha (7,3%), tetapi dibandingkan

rerata 5 tahun mengalami penurunan seluas 18.822 ha (6,53%).

Perkembangan luas kerusakan akibat kekeringan pada tanaman padi

setiap bulannya seperti terlihat pada Gambar 5 di bawah ini. Sedangkan

data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

Gambar 6. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Kekeringan Pada Tanaman

Padi Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 7.490 6.164 1.205 5.708 13.143 50.795 69.770 75.955 36.023 2.996 25 0

Th 2011 8.958 8.696 1.816 3.819 1.294 27.948 49.950 63.495 73.550 8.320 2.532 458

Rerata 5 th 43.220 19.445 15.730 2.255 10.711 37.049 61.255 41.168 30.993 7.027 12.073 7.169

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

Luas

Ban

jir (

Ha)

Page 40: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 28

b. Jagung

Kerusakan akibat kekeringan pada pertanaman jagung pada Tahun 2012

seluas 21.641 ha (puso: 1.508 ha), terluas terjadi pada bulan September.

Kerusakan terluas di Provinsi Jawa Tengah (10.037 ha, puso: 119 ha),

diikuti Lampung, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur.

Kerusakan akibat kekeringan Tahun 2012, apabila dibandingkan dengan

Tahun 2011 dan rerata 5 tahun mengalami penurunan seluas 1.003 ha

(4,4%) dan 48.728 ha (69,2%). Perkembangan luas kerusakan akibat

kekeringan pada tanaman jagung setiap bulannya seperti terlihat pada

Gambar 6 di bawah ini. Sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 11.

Gambar 7. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Kekeringan Pada Tanaman

Jagung Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

b. Kedelai

Pertanaman kedelai yang mengalami kerusakan akibat kekeringan pada

Tahun 2012 seluas 1.546 ha (puso: 130 ha), terluas terjadi pada bulan

Juni. Kerusakan terluas di Pemerintah Aceh (341 ha, puso: 40 ha), diikuti

Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.

Kerusakan akibat kekeringan Tahun 2012, apabila dibandingkan dengan

Tahun 2011 dan rerata 5 tahun mengalami penurunan, masing-masing

seluas 683 ha (30,6%) dan seluas 5.120 ha (76,8%). Perkembangan luas

kerusakan akibat kekeringan pada tanaman kedelai setiap bulannya

seperti terlihat pada Gambar 7 di bawah ini. Sedangkan data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 261 381 2.782 559 914 1.735 822 6.606 6.091 1.208 283 0

Th 2011 129 19 146 525 1.016 2.734 2.749 2.131 11.575 885 1 735

Rerata 5 th 8.788 5.868 9.627 1.515 5.507 5.571 7.545 7.230 2.479 1.063 8.445 6.731

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

Luas

Ban

jir (

Ha)

Page 41: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 29

Gambar 8. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Kekeringan Pada Tanaman

Kedelai Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

c. Kacang Tanah

Pertanaman kacang tanah yang mengalami kerusakan akibat kekeringan

pada Tahun 2012 seluas 153 ha, terluas terjadi pada bulan Agustus.

Kerusakan terluas terjadi di Provinsi Jawa Tengah (87 ha) diikuti

Pemerintah Aceh, Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Apabila

dibandingkan dengan Tahun 2011 dan rerata 5 tahun, luas pertanaman

yang terkena kekeringan pada Tahun 2012 lebih rendah 70 ha (31,41 %)

dan 7.445 ha (97,99 %). Perkembangan luas kerusakan akibat kekeringan

pada tanaman kacang tanah setiap bulannya seperti terlihat pada

Gambar 9 di bawah ini. Sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 13.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 0 0 0 0 3 368 228 345 315 40 249 0

Th 2011 0 0 0 125 205 5 100 1.453 328 13 0 0

Rerata 5 th 1.980 196 844 47 114 471 406 133 1.003 112 641 718

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

Luas

Ban

jir (

Ha)

Page 42: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 30

Gambar 9. Perkembangan Luas Kerusakan Akibat Kekeringan Pada Tanaman

Kacang Tanah Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Perbandingan luas kerusakan akibat kekeringan pada pertanaman pangan

Tahun 2012, 2011 dan rerata 5 tahun (2006-2011) dapat dilihat pada Gambar

10 dibawah ini.

Gambar 10. Perbandingan luas kerusakan akibat kekeringan pada tanaman pangan Tahun 2012, 2011 dan rerata 5 tahun (2006-2010)

Perbandingan luas kekeringan pada tanaman palawija Tahun 2012, Tahun

2011 dan rerata (2006-2010) dapat dilihat pada Lampiran 9.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 0 0 0 0 0 13 22 58 46 14 8 0

Th 2011 35 0 0 0 12 23 0 0 16 136 0 0

Rerata 5 th 1.804 731 291 0 394 702 657 109 267 301 1.675 668

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2.000

Luas

Ban

jir (

Ha)

Th 2012 Th 2011 Rerata 5 th

Padi 271.104 250.836 288.095

Jagung 21.644 22.644 70.369

Kedelai 1.546 2.229 6.665

Kacang Tanah 161 222 7.597

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

Luas

Ban

jir (

Ha)

Page 43: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 31

IV. EVALUASI LUAS SERANGAN

ORGANISME PENGGANGGU

TUMBUHAN

(O P T)

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan faktor pembatas produksi

dalam usaha budidaya tanaman pangan. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan,

luas serangan OPT utama pada tanaman pangan strategis (padi, jagung, kedelai, dan

kacang tanah) dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Padi

Luas serangan OPT utama padi (penggerek batang, Wereng Batang Coklat (WBC),

Blas, Tikus, BLB/kresek, dan tungro) Tahun 2012 mencapai 420.552 ha (puso:

1.689 ha). Apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 dan rerata 5 tahun (2006-

2010), luas serangan mengalami penurunan masing-masing seluas 292.089 ha

(40,99%) dan 41.970 ha (9,07%). Serangan pada Tahun 2012 terutama

disebabkan oleh tikus kemudian berturut-turut diikuti oleh penggerek batang

dan WBC. Perbandingan luas serangan OPT utama tersebut seperti tersaji pada

tabel 8 berikut. Sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.

Tabel 9. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama Padi Tahun 2012 dengan

Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006 - 2010)

No

Jenis OPT

Tahun 2012 (ha) Tahun 2011 (ha) Rerata 5 Tahun(2006 -2010)

(ha)

T P T P T P

1 PBP 134.415 102 146.394 391 150.251 331

2 WBC 28.808 242 223.606 36.064 54.760 1.379

3 Tikus 118.657 1.024 183.954 3.418 142.416 2.088

4 Blas 51.113 137 27.403 199 19.786 64

5 BLB/Kresek 81.119 33 115.257 62 85.070 30

6 Tungro 6.441 151 16.027 392 10.239 187

Jumlah 420.552 1.689 712.642 40.526 462.522 4.080

Ket.: T = Terkena, P = Puso

Page 44: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 32

1. Penggerek batang padi

Luas serangan OPT selama Tahun 2012 terutama

disebabkan oleh penggerek batang padi (134.415 ha, puso

102 ha) dengan puncak serangan terjadi pada bulan Maret.

Serangan penggerek batang padi terluas terjadi di Provinsi

Jawa Barat (41.446 ha), diikuti Jawa Tengah, Jawa Timur,

Sulawesi Selatan dan Banten.

Luas serangan penggerek batang padi pada Tahun 2012 lebih rendah apabila

dibandingkan dengan Tahun 2011 dan rerata 5 tahun. Penurunannya masing-

masing seluas 11.979 ha (8,18%) dan 15.836 ha (10,54%). Perkembangan

luas serangan penggerek batang padi setiap bulannya seperti terlihat pada

Gambar 11 di bawah ini. Sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 16.

Gambar 11. Perkembangan Luas Serangan Penggerek Batang Padi pada Tanaman

Padi Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 15.752 16.441 18.313 13.493 16.204 12.477 11.643 7.936 5.505 6.493 5.393 4.764

Th 2011 15.241 14.804 15.782 16.587 15.904 14.121 10.820 9.102 9.133 7.591 7.436 9.873

Rerata 5 th 13.668 16.004 17.935 15.857 17.534 17.233 13.145 8.716 9.148 6.005 6.384 8.623

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

20.000

Luas

Ser

anga

n (H

a)

Page 45: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 33

2. Tikus

Luas serangan tikus pada Tahun 2012 mencapai 118.657

ha (puso: 1.024 ha), dengan puncak serangan terjadi pada

bulan Juli. Serangan terluas terjadi di Provinsi Jawa Tengah

(27.654 ha, puso: 553 ha), diikuti Jawa Barat, Pemerintah

Aceh, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Luas Serangan

tikus pada Tahun 2012 lebih rendah apabila dibandingkan dengan Tahun

2011 dan rerata 5 tahun. Penurunannya masing-masing seluas 65.297 ha

(35,50%) dan 2.394 ha (70,03%). Perkembangan luas serangan tikus setiap

bulannya seperti terlihat pada Gambar 12 dibawah ini. Sedangkan data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

Gambar 12. Perkembangan Luas Serangan Tikus pada Tanaman Padi Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 1.825 5.819 2.677 428 1.112 3.773 7.790 1.190 1.442 865 677 1.208

Th 2011 24.428 17.904 6.738 5.974 26.801 109.54 23.855 4.201 1.117 1.043 1.184 812

Rerata 5 th 2.249 6.337 6.488 2.945 2.217 7.978 13.282 7.410 1.852 1.001 911 2.090

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

Luas

Ser

anga

n (H

a)

Page 46: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 34

3. Wereng Batang Coklat (WBC)

Luas serangan WBC selama Tahun 2012 adalah 28.808

ha (puso: 242 ha), dengan puncak serangan terjadi pada

bulan Juli. Serangan terluas terjadi di Provinsi Jawa

Barat (13.186 ha, puso: 116 ha), diikuti oleh Jawa Timur,

Jawa Barat, dan Sumatera Utara.

Luas serangan wereng batang coklat Tahun 2012

mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 dan rerata

5 tahun yaitu seluas 194.799 ha (87,12%) dan seluas 35.822 ha (99,33%).

Perkembangan luas serangan WBC setiap bulannya dapat dilihat pada

Gambar 13. Sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

Gambar 13. Perkembangan Luas Serangan WBC pada Tanaman Padi Tahun 2012,

Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 1.825 5.819 2.677 428 1.112 3.773 7.790 1.190 1.442 865 677 1.208

Th 2011 24.428 17.904 6.738 5.974 26.801 109.54 23.855 4.201 1.117 1.043 1.184 812

Rerata 5 th 2.249 6.337 6.488 2.945 2.217 7.978 13.282 7.410 1.852 1.001 911 2.090

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

Luas

Ser

anga

n (H

a)

Page 47: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 35

4. Penyakit Blas

Selama Tahun 2012 luas serangan penyakit blas

adalah 51.113 ha (puso: 137 ha), puncak

serangan terjadi pada bulan Februari. Serangan

terluas terjadi di Provinsi Jawa Timur (15.791 ha,

puso: 92 ha), diikuti Jawa Tengah, Jawa Barat,

Lampung, dan Pemerintah Aceh.

Luas serangan blas Tahun 2012 mengalami peningkatan apabila

dibandingkan dengan Tahun 2011 seluas 23.710 ha (86,52%) dan rerata 5

tahun seluas 31.327 ha (158,33%). Perkembangan luas serangan blas setiap

bulannya seperti terlihat pada Gambar 14 berikut. Data selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 16.

Gambar 14. Perkembangan Luas Serangan Penyakit Blas pada Tanaman Padi

Tahun 2012, Tahun 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 12.16 11.95 6.499 2.836 3.627 3.632 4.567 2.246 1.336 632 993 623

Th 2011 5.410 5.052 1.915 2.260 2.330 1.605 1.556 1.150 1.026 1.138 1.192 2.770

Rerata 5 th 2.603 3.932 3.109 1.705 1.170 1.788 1.468 844 625 474 832 1.237

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

Luas

Ser

anga

n (H

a)

Page 48: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 36

5. Penyakit Hawar Daun Bakteri/Kresek

Serangan penyakit Daun Bakteri/Kresek pada Tahun

2012 seluas 81.119 ha (puso: 33 ha) dengan puncak

serangan terjadi pada bulan Februari. Serangan terluas

terjadi di Provinsi Jawa Barat (40.404 ha), diikuti Jawa

Tengah dan Jawa Timur.

Apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 dan rerata 5 tahun, luas serangan

Tahun 2012 lebih rendah 34.138 ha (29,62%) dan 3.951 ha (4,64%).

Perkembangan luas serangan penyakit Hawar Daun Bakteri/Kresek setiap

bulannya disajikan pada Gambar 15. Data selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 16.

Gambar 15. Perkembangan Luas Serangan Penyakit Hawar Daun Bakteri/Kresek

pada Tanaman Padi Tahun 2012, Tahun 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 14.679 19.504 12.072 6.930 5.635 6.267 6.080 3.098 2.223 1.047 1.746 1.837

Th 2011 21.267 23.542 14.600 11.339 12.368 8.618 6.094 4.820 3.772 2.587 2.526 3.725

Rerata 5 th 7.993 13.708 16.859 7.209 7.314 9.815 6.459 4.263 2.790 2.360 2.239 4.059

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

Luas

Ser

anga

n (H

a)

Page 49: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 37

6. Penyakit Tungro

Luas serangan penyakit tungro selama Tahun 2012 seluas

6.441 ha (puso: 151 ha) dengan puncak serangan terjadi

pada bulan Januari. Serangan terutama terjadi di Provinsi

Jawa Barat (1.633 ha), diikuti Nusa Tenggara Timur, Jawa

Tengah, Sumatera Barat dan Bali.

Apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 dan rerata 5 tahun, luas serangan

Tahun 2012 lebih rendah 9.586 ha (59,81%) dan 3.798 ha (37,09%).

Perkembangan luas serangan penyakit tungro setiap bulannya seperti pada

Gambar 16. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

Perbandingan luas serangan OPT utama tanaman padi Tahun 2012 dengan

Tahun 2011 dan rerata 5 tahun dapat dilihat pada Lampiran 15.

Gambar 16. Perkembangan Luas Serangan Penyakit Tungro pada Tanaman

Padi Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 1.168 589 712 768 853 467 590 463 210 248 184 187

Th 2011 1.742 2.603 2.609 1.803 1.912 1.213 962 747 441 436 436 1.126

Rerata 5 th 677 938 1.037 1.598 1.594 1.124 814 627 593 425 366 445

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

Luas

Ser

anga

n (H

a)

Page 50: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 38

B. Palawija

Beberapa komoditas palawija yang serangan OPT utamanya dilaporkan adalah

jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.

1. Jagung

Luas serangan OPT utama tanaman jagung

(penggerek tongkol, penggerek batang, ulat grayak,

lalat bibit, bulai dan tikus) selama Tahun 2012

mencapai 26.532 ha (puso: 53 ha) dengan puncak

serangan terjadi pada bulan Februari.

Serangan OPT utama terutama di Jawa Barat (3.506 ha), diikuti Nusa

Tenggara Timur, Jawa Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan. Luas

serangan OPT utama Tahun 2012 lebih rendah apabila dibandingkan dengan

Tahun 2011 seluas 12.320 ha (31,71%) tetapi lebih tinggi apabila

dibandingkan dengan rerata 5 tahun seluas 9.522 ha (55,98%). Perbandingan

luas serangan OPT utama jagung Tahun 2012, Tahun 2011 dan rerata 5 tahun

dapat dilihat pada Tabel 9. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

18.

Tabel 10. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama Jagung Pada Tahun 2012 dengan Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun

No

Jenis OPT Tahun 2012

(ha)

Tahun 2011

(ha)

Rerata 5 Th

(2006-2010)

(ha)

T P T P T P

1

2

3

4

5

6

P. Tongkol

P. Batang

Ulat Grayak

Lalat Bibit

Bulai

Tikus

4.837

8.200

1.770

2.082

6.130

3.513

27

-

-

-

21

5

6.490

6.309

3.333

4.058

9.322

9.340

4

-

21

-

127

84

2.758

3.268

2.231

1.509

3.314

3.930

0

2

74

-

203

87

Jumlah 26.532 53 38.852 236 17.010 366

Ket.: T = Terkena, P = Puso

Perkembangan serangan OPT Utama pada tanaman jagung setiap bulannya

disajikan pada Gambar 17.

Page 51: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 39

Gambar 17. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Jagung

Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

2. Kedelai

Luas serangan OPT utama kedelai (ulat grayak,

penggulung daun, lalat kacang, tikus, penggerek polong,

dan ulat jengkal) pada Tahun 2012 adalah 5.221 ha

(puso: 15 ha) dengan puncak serangan terjadi pada

bulan Juli.

Serangan OPT utama terluas terjadi di Pemerintah Aceh (1.394 ha), Jawa

Tengah, Jawa Barat, NTB, , dan Jawa Timur. Data selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 20.

Luas serangan OPT utama Tahun 2012 mengalami penurunan apabila

dibandingkan dengan Tahun 2011 dan rerata 5 tahun. Penurunan masing-

masing seluas 4.735 ha (47,56%) dan 845 ha (13,93%). Perbandingan luas

serangan OPT utama Kedelai Tahun 2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun

(2006–2010) seperti tersaji pada Tabel 10 dan Lampiran 21.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 4.229 6.126 1.782 1525,5 1852,1 3154,7 2.365 1.323 1821,3 960 786 606

Th 2011 2.834 2766,3 2.477 2627,1 3780,6 3.811 3.858 2.952 2.546 2848,1 3.517 4.835

Rerata 5 th 2.566 1.814 1.493 953,14 1.264 1.533 1.188 1.263 990 962,17 1.493 1.491

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

Luas

Ser

anga

n (H

a)

Page 52: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 40

Tabel 11. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama Kedelai Pada Tahun 2012

dengan Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun

No Jenis OPT

Tahun 2012 (ha)

Tahun 2011 (ha)

Rerata 5 Th (2006-2010)

(ha)

T P T P T P

1

2

3

4

5

6

Ulat Grayak Penggulung Daun Lalat Kacang Tikus Penggerek Polong Ulat Jengkal

1.397

1.404

502

557

754

606

- - -

15 - -

2.886

2.648

771

1.029

1.226

1.395

- - - - - -

1.625

1.611

633

447

1.122

628

46

- - - - -

Jumlah 5.221 15 9.956 - 6.065 48

Ket. : T = Terkena, P = Puso

Perkembangan luas serangan OPT utama kedelai setiap bulannya seperti

terlihat pada Gambar 18 di bawah ini.

Gambar 18. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Kedelai Tahun

2012, Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 669 361 236 439 528 214 929 744 730 202 117 52

Th 2011 440 675 470 872 769 541 1.140 1.848 1.219 826 441 714

Rerata 5 th 508 452 409 405 643 554 655 852 483 462 205 436

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2.000

Luas

Se

ran

gan

(Ha)

Page 53: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 41

3. Kacang Tanah

Luas serangan OPT utama kacang tanah (ulat

grayak, pelipat daun, bercak daun coklat, babi

hutan, tikus dan karat daun) pada Tahun 2012

seluas 5.187 ha puncak serangan terjadi pada

Bulan September 2011. Serangan OPT terluas

terjadi di Provinsi Jawa Timur (1.427 ha), diikuti Jawa Barat, DI Yogyakarta,

Pemerintah Aceh, dan Jawa Tengah. Luas serangan OPT utama pada tanaman

kacang tanah dapat dilihat pada Lampiran 23.

Luas serangan OPT utama Tahun 2012 mengalami penurunan apabila

dibandingkan dengan Tahun 2011 seluas 2.373 ha (31,39%) tetapi mengalami

peningkatan seluas 1.029 ha (24,76%) apabila dibandingkan dengan rerata 5

tahun. Perbandingan luas serangan OPT utama kacang tanah Tahun 2012,

Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun (2006–2010) seperti tersaji pada Tabel 11

dan Lampiran 24.

Tabel 12. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama Kacang Tanah pada Tahun

2012 dengan Tahun 2011 dan Rerata 5 Tahun

No

Jenis OPT Tahun 2012

(ha)

Tahun 2011

(ha)

Rerata 5 Th

(2006-2010)

(ha)

T P T P T P

1

2

3

4

5

6

Ulat Grayak Pelipat Daun Bercak Daun Coklat Babi Hutan Tikus Karat Daun

262

210

2.586

156

532

1.441

-

-

-

0

-

7

587

353

3.955

202

739

1.725

0

-

0

0

12

-

253

231

1.872

155

648

999

-

-

-

1

0

-

Jumlah 5.187 7 7.560 13 4.158 2

Ket. : T = Terkena, P = Puso

Perkembangan luas serangan OPT utama kacang tanah setiap bulannya

disajikan pada Gambar 19.

Page 54: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 42

Gambar 19. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Kacang Tanah

Tahun 2012, Tahun 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006–2010)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Th 2012 599 671 474 618 362 192 434 331 885 251 201 169

Th 2011 512 691 722 719 612 753 661 1.078 591 394 358 470

Rerata 5 th 424 507 413 420 406 277 414 403 264 208 145 278

-

200

400

600

800

1.000

1.200

Luas

Ser

anga

n (H

a)

Page 55: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 43

V.EVALUASI

LUAS PENGENDALIAN OPT

Peningkatan produksi dipengaruhi oleh berbagai faktor baik secara langsung

maupun tidak langsung. Salah satu masalah yang dihadapi dalam pengamanan

produksi adalah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang dapat

menyebabkan penurunan kualitas, kuantitas, terganggunya kontinuitas produksi,

bahkan puso. Kerusakan tanaman oleh OPT sangat berpengaruh terhadap hasil

produksi dan kesejahteraan petani, serta berdampak lanjut pada penurunan

kemandirian ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, upaya pengamanan

produksi dari gangguan OPT dan dampak perubahan iklim perlu dilakukan mulai dari

pratanam sampai panen.

Untuk mendorong masyarakat petani dan masyarakat luas berpartisipasi langsung

dalam pengamanan produksi padi secara serentak dalam areal yang luas dan

terkoordinasi, Presiden RI memberikan arahan agar seluruh komponen masyarakat

terkait melakukan “GERAKAN LAWAN HAMA”. Menindaklanjuti arahan tersebut,

Kementerian Pertanian mengeluarkan kebijakan “SPOT STOP”, yaitu menghentikan

titik awal serangan sehingga sumber serangan tidak menyebar ke daerah lain. SPOT

STOP didahului oleh penerapan upaya Preemtif (budidaya tanaman sehat dan

pengaturan pola tanam). Untuk dapat melakukan SPOT STOP harus dilakukan

pengamatan dini dan pengendalian dini.

Pelaksanaan pengendalian OPT merupakan tanggung jawab petani (perorangan)

sebagai pengusaha di lahan usahataninya, kelompok dalam masyarakat, dan

pemerintah khususnya apabila terjadi eksplosi yang tidak dapat ditanggulangi oleh

petani. Eksplosi adalah serangan OPT yang sifatnya mendadak, populasinya

berkembang cepat, dan menyebar luas dengan cepat. Penanganan eksplosi oleh

Pemerintah dilakukan secara berjenjang dari tingkat kecamatan sampai dengan

tingkat pusat. Pengendalian OPT oleh petani dilakukan menggunakan cara mekanik-

fisik/pemusnahan, aplikasi agens hayati dan pestisida nabati, pestisida kimiawi serta

dengan cara lain yang spesifik lokasi.

Sejalan dengan strategi yang mengutamakan pengendalian hayati, pengendalian

spot/titik serangan di suatu hamparan diutamakan menggunakan agens hayati.

Apabila dengan menggunakan agens hayati spot serangan terus berkembang, perlu

dilakukan aplikasi pestisida secara 6 (enam) tepat. Aplikasi pestisida secara spot

Page 56: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 44

treatment pada hamparan diharapkan tidak mengganggu keseimbangan

agroekosistem antara OPT dan musuh alaminya.

Gangguan OPT yang berpengaruh terhadap luas panen dan produksi harus ditekan

sejak sebelum tanam melalui tindakan preemtif dan apabila ternyata di pertanaman

masih terjadi serangan OPT di atas ambang pengendalian, dilakukan tindakan

responsif.

A. Upaya Pengendalian

Dalam rangka mengamankan produksi tanaman pangan dari gangguan OPT,

telah dilakukan berbagai upaya sebagai berikut:

1. Pengamatan OPT secara intensif

Pengamatan dilaksanakan secara intensif baik rutin maupun insidentil oleh

petugas lapangan POPT-PHP, petugas teknis LPHP dan UPTD-BPTPH.

Pengamatan rutin dilaksanakan pada petak tetap dan pengamatan keliling.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, POPT-PHP memberikan rekomendasi

pengendalian berupa peringatan dini dan tindakan pengendalian yang harus

dilakukan petani melalui KCD/Mantan/UPTD Kecamatan dan Penyuluh

Lapangan. Data dan informasi hasil pengamatan dari daerah dilaporkan

kepada pusat secara berjenjang dan berkala.

Pengamatan dinamika serangan OPT khususnya terhadap perubahan iklim

ekstrim dimaksudkan untuk mengetahui perubahan status OPT (OPT minor

menjadi OPT major) sehingga perlu dibangun sistem peringatan dini (early

warning system). Operasionalisasi sistem peringatan dini serangan OPT perlu

didukung dengan kelembagaan yang tepat dan kuat, penelitian dan

pengembangan tentang prediksi iklim.

2. Penyampaian informasi

Informasi berupa laporan peringatan dini, laporan rutin periode setengah

bulanan, dan prakiraan serangan disertai rekomendasi pengendalian yang

sesuai disampaikan kepada jajaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

Informasi kewaspadaan terhadap serangan OPT dikirimkan kepada Gubernur

dan Dinas Pertanian Provinsi.

3. Koordinasi

Koordinasi Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota serta Kecamatan

diperlukan untuk pengamanan produksi dari gangguan serangan OPT dan

mensinergikan tindakan operasional pengendalian OPT di lapangan.

Page 57: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 45

4. Pengembangan dan Penerapan Teknologi Pengendalian

Pengembangan dan penerapan teknologi pengendalian OPT di arahkan pada

pelaksanaan pertanian berkelanjutan dan lestari. Teknologi pengendalian

yang dikembangkan saat ini adalah teknologi pengendalian spesifik lokasi dan

ramah lingkungan yang dilaksanakan dengan mengoptimalkan pemanfaatan

agens hayati dan pestisida nabati. Pengembangan dan pemasyarakatan

penerapan teknologi pengendalian OPT dilakukan oleh LPHP/LAH.

5. Operasional Pengendalian OPT

Operasional pengendalian OPT dilaksanakan dengan menerapkan sistem

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) oleh petani baik secara individu maupun

secara massal. Empat prinsip dasar penerapan PHT adalah budidaya tanaman

sehat, pengamatan rutin, pelestarian musuh alami, dan membina petani

menjadi ahli di lahan usahataninya.

Strategi operasional pengendalian berdasarkan prinsip PHT dilakukan dengan

pendekatan preemtif dan responsif. Pendekatan preemtif mengkondisikan

agroekosistem menjadi tahan terhadap cekaman lingkungan serta

pemunculan dan perkembangan OPT pada fase tanam selanjutnya.

Pendekatan preemtif mengutamakan penggunaan agens hayati yang

berfungsi sebagai agens antagonis, varietas unggul yang tahan OPT, pupuk

organik, dan waktu tanam yang tepat.

Pengendalian responsif dilaksanakan sejak munculnya OPT dengan cara

fisik/mekanik, pemanfaatan agens hayati, dan apabila serangan OPT melebihi

Ambang Pengendalian maka dilakukan pengendalian kimiawi secara 6 (enam)

tepat yaitu tepat cara, sasaran, dosis, jenis, waktu, dan tempat.

Pengendalian dilaksanakan berdasarkan analisis POPT-PHP pada spot

serangan OPT di suatu hamparan. Apabila dinilai membahayakan, dan petani

dalam batas waktu dua hari tidak melaksanakan pengendalian spot serangan

OPT, maka Brigade Proteksi Tanaman (BPT) digerakkan untuk

mengendalikannya.

6. Bantuan bahan pengendali

Pengawalan dan pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT,

khususnya padi tidak selalu bertumpu pada penggunaan pestisida kimiawi,

namun dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai teknologi

pengendalian OPT lainnya, seperti pemanfaatan agens hayati, pestisida

nabati, dan teknologi spesifik lokasi lainnya yang ada di daerah. Khusus untuk

pengendalian penyakit dan hama yang bersifat endemis perlu dilakukan

Page 58: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 46

pengendalian kimiawi sebagai tindakan pencegahan seperti aplikasi seed

treatment di daerah endemis penyakit blas.

Dalam mendukung program “SPOT STOP” perlu dilakukan tindakan

pengendalian terhadap titik-titik (spot) serangan OPT agar tidak meluas.

Bantuan bahan pengendali OPT berupa pestisida kimia dari pemerintah yang

berasal dari stok cadangan nasional merupakan pendukung upaya

pelaksanaan program “SPOT STOP”. Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan

bantuan pestisida dari pusat dan potensi yang ada di daerah dengan

mensinergikan pendanaan yang ada dengan sumber pendanaan lainnya

seperti APBD propinsi dan APBD kabupaten/kota, serta menjalin kemitraan

dengan stakeholder yang bergerak di bidang perlindungan tanaman pangan.

Tahun 2012, Direktorat Perlindungan Tanaman pangan telah memberikan

bantuan pestisida ke 26 (dua puluh enam) provinsi sebanyak 565.194 kg/ltr

dan bahan asap sebanyak 213.325 boks, yang terdiri dari bahan seed

treatment padi, jagung, kedelai, dan bahan pengendali OPT padi, jagung,

kedelai, serta bahan pengasapan tikus.

B. Teknologi Pengendalian

LPHP/LAH sebagai pusat pengembangan teknologi pengendalian secara terus

menerus melakukan inovasi dengan mengembangkan teknologi pengendalian

OPT spesifik lokasi dan ramah lingkungan. Pengembangan dan pemasyarakatan

teknologi pengendalian tersebut antara lain pendayagunaan dan pemanfaatan

agens hayati serta diseminasi teknologi pengendalian OPT. Pada Tahun 2012,

teknologi pengendalian OPT telah tersebar di 32 provinsi, yang belum

mengembangkan adalah Provinsi Kepulauan Riau. Salah satu kegiatan

pengembangan teknologi pengendalian OPT spesifik lokasi dan ramah

lingkungan, adalah pengembangan agens hayati. Selama Tahun 2012, agens

hayati yang telah dikembangkan di LPHP/LAH antara lain :

a) Jamur : Beauveria bassiana, Metarhizium sp., Trichoderma sp., Gliocladium sp., Verticillium sp., Spicaria sp., Nomuraeya rileyi,

b) Bakteri : Pseudomonas fluorescens, Pseudomonas sp., Corynebacterium spp., bakteri merah, bakteri putih, Penicillium spp., Paecylomyces spp.,

c) Parasitoid : Trichogramma spp., Hemiptarsemus varicornis, d) Predator : Tyto Alba

Page 59: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 47

e) Virus : Sl-NPV, Se-NPV,

f) Dekomposer : Mikorumba (Mikro Organisme Rumpun Bambu)

g) Nematoda Steinernema sp. dan Heterorabditis sp. yang digunakan sebagai insektisida untuk mengendalikan ulat dan uret,

h) PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) merupakan agens hayati yang mengandung bakteri Pseudomonas flourescens dan Bacillus ploymixa. PGPR merupakan koloni akar, yang habitat hidupnya di sekitar daerah perakaran tanaman. Secara umum PGPR berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan, kesehatan dan kebugaran tanaman.

Kegiatan lainnya adalah eksplorasi dan pengembangan beberapa jenis pestisida

nabati. Bahan pestisida nabati yang dikembangkan di beberapa LPHP/LAH

antara lain ekstrak dari daun mimba, lengkuas, sereh, tembakau, kamalakian,

daun sirsak, ampas parutan kelapa, akar terigi, rimpang empon-empon, biji

bengkuang dan buah majapahit.

C. Luas Pengendalian

Selama Tahun 2012, telah dilakukan upaya pengendalian OPT pada tanaman

pangan (padi, jagung, kedelai dan kacang tanah) seluas 1.178.126 ha.

Pengendalian OPT utama pada tanaman padi seluas 1.152.798 ha dan

pengendalian OPT utama palawija (jagung, kedelai dan kacang tanah) seluas

25.328 ha. Pengendalian OPT dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : secara

mekanik fisik, aplikasi pestisida, dan dengan cara lain.

Pestisida yang digunakan untuk mengendalikan OPT utama tanaman pangan,

berasal dari swadaya petani dan pemerintah daerah (kecamatan,

kabupaten/kota, provinsi), serta bantuan pengadaan pemerintah pusat maupun

dari stok cadangan nasional yang dialokasikan ke provinsi. Luas pengendalian

OPT utama pada tanaman pangan Tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 26.

Luas pengendalian OPT pada tanaman pangan utama, sebagai berikut :

1. Padi

Berdasarkan laporan yang diterima dari daerah, pengendalian OPT utama

pada tanaman padi (penggerek batang padi, tikus, WBC, blas, BLB, dan

tungro) yang dilakukan oleh petani pada umumnya masih menggunakan

Page 60: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 48

pestisida. Selama Tahun 2012, luas pengendalian OPT utama padi mencapai

1.152.798 ha.

Luas pengendalian OPT utama pada tanaman padi tersebut lebih rendah

327.561 ha (22,13%) apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 (1.480.359

ha), terutama pada pengendalian penggerek batang padi dan tikus. Luas

pengendalian OPT utama pada tanaman padi Tahun 2012 dan Tahun 2011

seperti tercantum pada Tabel 1 dan data selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 27.

Tabel 13. Luas Pengendalian OPT Utama Padi Tahun 2012 dan Tahun 2011

No. OPT Tahun 2012 (ha) Tahun 2011 (ha)

1 Tikus 608.433 579.958

2 Penggerek batang padi 266.526 201.265

3 WBC 125.341 526.035

4 Hawar daun bakteri 72.169 115.974

5 Blas 69.016 27.932

6 Tungro 11.314 29.196

Jumlah 1.152.798 1.480.359

2. Palawija

Secara umum, pengendalian OPT utama pada tanaman palawija (jagung,

kedelai, dan kacang tanah) yang telah dilaksanakan selama Tahun 2012

seluas 25.328 ha. Pengendalian OPT pada tanaman palawija Tahun 2012 ini

mengalami penurunan seluas 5.919 ha (18,94%) apabila dibandingkan

dengan Tahun 2011 (31.247 ha). Secara lengkap luas pengendalian OPT

palawija seperti tabel berikut :

Tabel 14. Luas Pengendalian OPT Utama Palawija Tahun 2012 dan 2011

No. Komoditas OPT Tahun 2012 Tahun 2011

I. Jagung 1. Tikus 5.880 10.710

2. Bulai 4.639 4.803

3. Penggerek Batang 2.527 2.134

4. Penggerek Tongkol 1.976 1.342

5. Lalat Bibit 1.287 1.450

6. Ulat Grayak 824 1.426

Jumlah 17.134 21.865

Page 61: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 49

No. Komoditas OPT Tahun 2012 Tahun 2011

II. Kedelai 1. Ulat Grayak 1.023 3.972

2. Penggulung Daun 854 1.238

3. Ulat Jengkal 3.271 572

4. Tikus 785 748

5. Penggerek Polong 371 420

6. Lalat Kacang 706 656

Jumlah 7.010 7.606

III. Kacang Tanah 1. Ulat Grayak 113 114

2. Bercak Daun 510 774

3. Tikus 213 432

4. Karat Daun 258 182

5. Pelipat Daun 62 128

6. Babi Hutan 28 147

Jumlah 1.184 1.776

Jumlah Palawija 25.328 31.247

Secara rinci, pengendalian OPT pada tanaman palawija, sebagai berikut :

a) Jagung

Luas pengendalian OPT utama jagung (penggerek tongkol, penggerek

batang, tikus, bulai, lalat bibit, dan ulat grayak) pada Tahun 2012 seluas

17.134 ha. Luas pengendalian pada Tahun 2012 ini lebih rendah 4.731 ha

(21,64%) apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 (21.865 ha).

Pengendalian terluas dilakukan terhadap hama tikus seluas 5.880 ha,

diikuti penyakit bulai seluas 4.639 ha dan penggerek tongkol seluas 1.976

ha. Secara rinci, luas pengendalian OPT utama pada jagung Tahun 2012

dapat dilihat pada Lampiran 28.

b) Kedelai

Luas pengendalian OPT utama kedelai (ulat grayak, penggulung daun,

tikus, ulat jengkal, lalat kacang, dan penggerek polong) pada Tahun 2012

seluas 7.010 ha. Luas pengendalian Tahun 2012 ini lebih rendah 596 ha

(7,84%) apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 (7.606 ha).

Pengendalian terluas dilakukan terhadap ulat jengkal seluas 3.271 ha,

diikuti ulat grayak seluas 1.023 ha dan penggulung daun seluas 854 ha.

Secara rinci, luas pengendalian OPT kedelai dapat dilihat pada Lampiran

29.

Page 62: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 50

c) Kacang Tanah

Luas pengendalian OPT utama kacang tanah (ulat grayak, bercak daun,

tikus, karat daun, pelipat daun, dan babi hutan) pada Tahun 2012 seluas

1.194 ha. Luas pengendalian Tahun 2012 ini lebih rendah 592 ha

(33,33%) apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 (1.776 ha).

Pengendalian terluas dilakukan terhadap penyakit bercak daun seluas

510 ha, diikuti karat daun seluas 258 ha dan tikus seluas 213 ha. Secara

rinci, luas pengendalian OPT utama kacang tanah Tahun 2012 dapat

dilihat pada Lampiran 30.

D. Kasus-kasus Penggunaan Pestisida

Penggunaan pestisida harus dilakukan sesuai prinsip Pengendalian Hama Terpadu

(PHT) dan merupakan langkah terakhir yang dilakukan berdasarkan hasil

pengamatan di lahan/lapangan dan dipilih secara selektif, bijaksana, dan diawasi.

Penggunaan pestisida tidak sesuai aturan dapat membahayakan kesehatan

manusia dan lingkungan.

Sesuai konsep sistem PHT, penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk

memberantas atau membunuh hama, namun lebih diutamakan untuk

mengendalikan OPT sedemikian rupa sehingga populasi/keberadaan OPT berada

di bawah batas ambang ekonomi atau ambang pengendalian.

Tahun 2012, beberapa provinsi telah melaporkan kasus-kasus penggunaan

pestisida, provinsi tersebut antara lain Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat,

Jambi, Aceh, dan Papua. Kasus-kasus penggunaan pestisida yang dilaporkan

adalah :

a. Terbunuhnya organisme bukan sasaran, yaitu musuh alami (laba-laba)

b. Keracunan pada manusia karena tidak memakai Alat Perlindungan Diri (APD)

pada saat aplikasi

c. Pestisida repacking (pengemasan ulang)

Page 63: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 51

VI.EVALUASI PELAKSANAAN

KEGIATAN TAHUN 2012

A. Bahan Rekomendasi Kebijakan Menteri Pertanian di Bidang Perlindungan

Tanaman Pangan

Pertemuan Koordinasi Komisi Perlindungan Tanaman (KPT)

Pertemuan Koordinasi Komisi Perlindungan Tanaman (KPT) bertujuan untuk

mengevaluasi pelaksanaan kebijakan dan membahas permasalahan aktual di

bidang perlindungan tanaman sebagai bahan masukan kepada Menteri

Pertanian dalam penetapan kebijakan yang stategis dan akomodatif.

Pada Tahun 2012 telah dilaksanakan 1 (satu) kali Pertemuan Koordinasi KPT

yang dilaksanakan pada tanggal 6 – 8 Juni 2012, di Semarang Jawa Tengah.

Pertemuan dihadiri oleh Anggota KPT, Pejabat Eselon II, dan perwakilan dari

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Perlindungan Perkebunan,

Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura, dan Pusat Karantina Tumbuhan,

narasumber dan undangan lainnya. Hasil penting dari pertemuan tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Pelembagaan PHT

Kawasan-kawasan PHT harus dibentuk untuk mengefektifkan

pemasyarakatan dan penerapan PHT, minimal di tingkat kecamatan

(Kecamatan PHT) yang berbasis komoditas unggulan di wilayah tersebut.

Dengan terbentuknya Kecamatan PHT, permasalahan terkait penyebaran

serangan OPT polifag subsektor (tanaman pangan, hortikultura, dan

perkebunan) tidak akan lagi menjadi persoalan.

b. SDM Perlindungan

Jumlah sumber daya manusia (SDM) perlindungan tanaman (POPT) terutama

di daerah semakin berkurang karena purna tugas, alih tugas, dan lain-lain,

sehingga tidak sebanding dengan wilayah pengamatannya. Perekrutan SDM

POPT oleh daerah sangat terbatas, untuk itu pusat (Pemerintah) agar

mengupayakan dan memprioritaskan perekrutan tersebut.

Page 64: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 52

c. Sekolah Lapangan

Beberapa Sekolah Lapangan (SL) yang dilaksanakan pada saat ini tidak sesuai

dengan prinsip SL, yaitu: a) belajar dari pengalaman; b) lahan sebagai tempat

belajar; c) mengikuti fase-fase fenomena obyek belajar (fenologi) secara

berkesinambungan; d) metode Pendidikan Orang Dewasa (POD); e) kontrak

belajar sampai temu lapang; dan f) siklus belajar setiap pertemuan

(mengamati, menganalisa, mendiskusikan, menyimpulkan, dan dinamika

kelompok). Untuk itu, diperlukan Peraturan Menteri Pertanian tentang

standardisasi SL.

d. Organisasi dan Advokasi KPT

Saat ini, tugas dan wewenang KPT masih sesuai dengan kebutuhan dan

masalah yang ada, yaitu memberikan saran dan pertimbangan kepada

Menteri Pertanian serta mengevaluasi kebijakan perlindungan tanaman.

Komposisi keanggotaan KPT perlu diperluas sebagai tanggapan terhadap

perkembangan kompleksitas dan dinamika masalah perlindungan tanaman.

Sosialisasi dan advokasi implementasi saran serta pertimbangan yang

dihasilkan oleh KPT harus dilakukan oleh para penyusun dan pelaksana

kebijakan di pusat dan daerah.

e. Kesehatan Benih

Kesehatan benih merupakan komponen penting dalam menjamin

keberhasilan pengendalian OPT tanaman pangan, hortikultura, dan

perkebunan. Standar kesehatan benih hortikultura telah diatur dalam SNI dan

SK Direktur Jenderal Hortikultura. Bagi benih yang belum ditetapkan SNI-nya,

produsen wajib mencantumkan parameter kesehatan benih pada labelnya.

Sedangkan standar kesehatan benih tanaman pangan dan perkebunan harus

segera dikaji, ditetapkan, dan diwajibkan penerapannya melalui SK Direktur

Jenderal teknis terkait.

f. Agens Hayati

Pesatnya perkembangan dan kebutuhan pemanfaatan agens hayati (mikroba

berguna sebagai bahan pengendali OPT dan pemacu pertumbuhan tanaman)

dan pestisida nabati di lapangan, menuntut ditetapkannya standar

pengembangan, registrasi dan penjaminan mutu, baik di tingkat laboratorium

maupun Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH). Persyaratan untuk pendaftaran

agens hayati antara lain meliputi identifikasi yang tepat dan akurat,

Page 65: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 53

keefektifan yang tinggi, informasi daya simpan, serta keamanan terhadap

manusia dan lingkungan.

Pengaturan pemanfaatan agens hayati harus dibedakan berdasarkan pada

ruang lingkup tujuan pemanfaatannya (komersial atau penggunaan secara

internal di kelompok tani).

g. Perizinan, Pelembagaan, dan Pengawasan Pestisida (Policy Paper)

Regulasi dan evaluasi yang lebih ketat dalam perizinan serta pengawasan

pestisida diperlukan untuk menjamin kualitas pestisida yang beredar di

lapangan. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut:

a. Standar pengujian efikasi pestisida untuk kepentingan registrasi harus

ditelaah agar pestisida yang terdaftar dan beredar aman terhadap

manusia serta lingkungan.

b. Jumlah formulasi pestisida dengan bahan aktif yang sama terhadap OPT

sasaran yang sama harus dibatasi.

c. Perizinan suatu produk/merk dagang pestisida agar dicabut apabila

berdasarkan pengawasan, produk tersebut tidak diproduksi atau

diproduksi hanya berdasarkan permintaan/pesanan.

Perguruan tinggi dan lembaga yang berkompeten perlu didorong untuk

mengkaji dampak negatif pestisida di lapangan pasca registrasi, termasuk

menelaah berbagai bahan aktif pestisida yang saat ini telah dilarang di negara

lain. Data hasil kajian akan digunakan sebagai komponen evaluasi pestisida

dalam proses registrasi ulang.

B. Pedoman Perlindungan Tanaman Pangan

1. Pedoman Operasional LPHP

Dalam rangka mendukung optimalisasi kinerja Laboratorium Pengamatan

Hama Penyakit (LPHP) diperlukan pedoman operasional yang akan menjadi

acuan petugas/pengelola LPHP dalam pelaksanaan kegiatannya. Pedoman

operasional ini dimaksudkan untuk mendukung terpenuhinya persyaratan

dan terwujudnya jaminan mutu produk, jasa, proses, sistem, SDM/personel

dan lainnya, sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada pengguna dan

pihak terkait. Selain itu, pedoman operasional tersebut diharapkan dapat

mendukung upaya peningkatan produktivitas melalui kegiatan pengamanan

produksi, daya guna dan hasil guna serta perlindungan terhadap konsumen,

Page 66: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 54

tenaga kerja dan masyarakat dalam hal keselamatan, keamanan, kesehatan

dan kelestarian lingkungan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pada Tahun 2012 telah dilakukan

penyusunan buku Pedoman Operasional LPHP yang diharapkan dapat

menjadi rujukan kegiatan untuk dapat memilih kegiatan sesuai skala prioritas

di wilayahnya

2. Pedoman Penilaian POPT, LPHP, Petani dan Kelompok Tani Teladan

Salah satu upaya untuk memotivasi kinerja POPT-PHP, POPT, LPHP, Petani,

dan Kelompok Tani Pengembang Agens Hayati adalah melalui pemberian

penghargaan kepada POPT, POPT-PHP, LPHP, petani, dan Kelompok Tani

teladan. Berkaitan dengan hal tersebut dipandang perlu menyusun pedoman

sebagai acuan Tim Penilai dalam melakukan penilaian terhadap POPT-PHP,

POPT, LPHP, serta petani dan kelompok tani pengembang agens hayati

teladan tingkat nasional.

Berdasarkan hal tersebut di atas, pada Tahun 2012 telah dilakukan

penyusunan pedoman sebagai berikut:

a) Pedoman Penilaian POPT Teladan, sebagai acuan pelaksanaan kegiatan

penilaian dalam rangka pemberian penghargaan POPT dan POPT-PHP

Teladan Tingkat Nasional.

b) Pedoman Penilaian LPHP Teladan, sebagai acuan pelaksanaan kegiatan

penilaian dalam rangka pemberian penghargaan LPHP Teladan Tingkat

Nasional.

c) Pedoman Penilaian Petani dan Kelompok Tani Pengembang Agens Hayati

Teladan, sebagai acuan pelaksanaan kegiatan penilaian dalam rangka

pemberian penghargaan Petani Pengembang PHT dan Kelompok Tani

Pengembang Agens Hayati Teladan Tingkat Nasional.

3. Pedoman Pelaksanaan SLPHT yang disempurnakan

Pada tahun 2012 telah dialokasikan dana APBN untuk kegiatan SLPHT skala

kelompok dan SLPHT Tindak Lanjut di seluruh provinsi kecuali Provinsi

Kepulauan Riau. Penyempurnaan Pedoman Pelaksanaan SLPHT dilakukan

untuk memperbaiki buku Pedoman Pelaksanaan SLPHT yang telah ada

dengan dilengkapi Pedoman SLPHT Tindak Lanjut sebagai standar/acuan

baku bagi petugas pemandu lapangan dalam pelaksanaan SLPHT di lapangan.

Page 67: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 55

4. Pedoman Jabatan Fungsional POPT

POPT wajib mengumpulkan dan menyusun hasil kegiatan yang telah

dilakukan dalam bentuk dokumen berupa Data Usulan Penetapan Angka

Kredit (DUPAK) setiap tahunnya. Tata cara penyusunan dan pengajuan

DUPAK ditentukan berdasarkan pedoman yang berlaku. Selain melaksanakan

tugas pokok, untuk meningkatkan profesionalismenya, POPT diharapkan

dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) sesuai dengan Pedoman Penyusunan

KTI (SK mentan No. 34/Permentan/OT.140/6/2011).

Pada tahun 2012 ini telah disusun Pedoman Penyusunan dan Pengajuan

DUPAK POPT dan perbanyakan Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Pedoman Penyusunan dan Pengajuan DUPAK POPT bertujuan untuk

memberikan acuan kepada POPT dalam mengumpulkan angka kredit yang

diajukan sebagai syarat kenaikan pangkat dan jenjang. Pedoman Penyusunan

KTI dimaksudkan sebagai acuan dalam menyusun KTI sesuai kaidah ilmiah.

C. Bahan Informasi Perlindungan Tanaman Pangan

Dalam rangka penyediaan bahan informasi bagi petugas lapangan dan petani

dalam memberikan rekomendasi pengendalian OPT (padi, jagung, kedelai, dan

kacang tanah) dengan mengacu kepada prinsip PHT, selama Tahun 2012 telah

disusun dan banner, buku dan buletin.

1. Banner Pengendalian OPT Tanaman Pangan dan Media Visualisasi

Perlindungan Tanaman Pangan (Diorama)

Banner dicetak dalam upaya penyebaran informasi kepada petugas lapangan

maupun masyarakat untuk menambah wawasan tentang pengendalian OPT.

Banner juga digunakan dalam mendukung pelaksanaan pertemuan MPTHI

yang diselenggarakan di Palu, Sulawesi Tengah. Banner dicetak sebanyak 8

unit.

Sebagai upaya melakukan sosialisasi kegiatan perlindungan tanaman pangan,

telah dibuat media visualisasi berupa maket, diorama, media elektronik, dan

media pamer lainnya, yang diletakkan di ruang pamer Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan.

2. Buku

Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan baik

di pusat maupun di daerah, diterbitkan beberapa buku pedoman/petunjuk

yaitu Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan Tahun

Page 68: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 56

2012 (Kontingensi), Pedoman Teknis Petani Pengamat, Pedoman

Pengamatan dan Pelaporan Perlindungan Tanaman Pangan, Komik “SPOT-

STOP”.

3. Buletin Warta Perlindungan Tanaman Pangan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan merupakan lembaga publik yang

mempunyai kewajiban untuk memberikan akses informasi yang terbuka

kepada publik dalam rangka transparansi, akuntabilitas dan pengelolaan

pemerintahan yang baik sesuai dengan UU. No. 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik. Informasi yang harus disampaikan oleh

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan tentunya berkaitan dengan

kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam rangka pengamanan produksi

tanaman pangan. Oleh karena itu, perlu dibuat media informasi yang efektif

untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan tersebut kepada masyarakat

terutama petugas lapangan dan stakeholder perlindungan tanaman pangan.

Salah satu media yang dibutuhkan untuk kepentingan hal tersebut adalah

Warta Perlindungan Tanaman Pangan.

Selain memuat tentang kebijakan-kebijakan perlindungan tanaman pangan,

media informasi tersebut juga memuat data dan informasi lain seperti data

serangan OPT, DPI, Pemasyarakatan PHT dan Teknologi Pengendalian OPT.

Selain itu Warta Perlindungan Tanaman Pangan dapat juga menjadi sarana

pengembangan keprofesian bagi Pejabat Fungsional Pengendali OPT (POPT)

yang ada di Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Pada Tahun 2012

telah disusun buletin Warta Perlindungan Tanaman Pangan sebanyak 6

(enam) edisi.

D. Pelatihan Teknis Perlindungan Tanaman Pangan

Selama Tahun 2012, dalam rangka peningkatan kompetensi petugas telah

dilakukan kegiatan:

1. Pelatihan Pemetaan Serangan OPT pada Tanaman Pangan

Pemetaan merupakan langkah awal untuk mengetahui penyebaran OPT di

suatu wilayah. Pemetaan OPT merupakan dasar dalam menentukan langkah-

langkah pengendalian OPT yang timbul, sehingga dampak terhadap penurunan

kualitas dan kuantitas produksi pangan pada masa yang akan datang dapat

ditekan.

Pelatihan Pemetaan Serangan OPT pada Tanaman Pangan telah dilaksanakan

dan diikuti oleh staf teknis dan pejabat fungsional POPT lingkup Direktorat

Page 69: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 57

Perlindungan Tanaman Pangan dan unsur Balai Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Barat, Banten, D.I. Yogyakarta, dan

Maluku.

Pemetaan disusun menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) atau

“Geographical Information System = GIS”. SIG menyajikan informasi dan

pengelolaan data, baik data spasial bergeoreferensi maupun data non-spasial

(data numerik/alfanumerik/ atribut) yang cukup komplek secara terpadu.

Praktek yang dilakukan pada pelatihan pemetaan sebaran daerah endemis

serangan OPT meliputi praktek pengolahan dan analisis data serangan

Penggerek Batang Padi (PBP) dan Wereng Batang Coklat (WBC) pada Musim

Hujan (MH) dan Musim Kemarau (MK), praktek Penyusunan Peta Sebaran

Daerah Endemis PBP Di Indonesia Pada MH, praktek Penyusunan Peta Sebaran

Daerah Endemis PBP Di Indonesia Pada MK, praktek Penyusunan Peta Sebaran

Daerah Endemis WBC Di Indonesia Pada MH, praktek Penyusunan Peta

Sebaran Daerah Endemis WBC Di Indonesia Pada MK, dan praktek pembuatan

batas wilayah Kabupaten/Kota baru berdasarkan hasil pemekaran wilayah.

2. Pelatihan Analisis Data Serangan OPT Tanaman Pangan

Analisis serangan OPT merupakan kegiatan untuk menganalisa

perkembangan populasi OPT serta penyebaran dan akibat yang ditimbulkan

dalam ruang dan waktu tertentu. Informasi tersebut menjadi masukan bagi

petugas lapangan dalam pengambilan kebijakan dan menyusun strategi serta

teknik pengendalian OPT secara spesifik lokasi, sehingga produktivitas

pertanian dapat dipertahankan pada taraf tinggi, kualitas dan kontinuitas

terjamin, serta aman terhadap lingkungan.

Pelatihan Analisis Data Serangan OPT Tanaman Pangan telah dilaksanakan

dan diikuti oleh staf teknis perllindungan tanaman pangan dan fungsional

POPT. Narasumber dan pemandu berasal dari Direktrorat Perlindungan

Tanaman Pangan, Balai Besar Peramalan OPT, dan Universitas Gadjah Mada.

Analisis data serangan OPT terbagi menjadi dua, yaitu 1) pengolahan

dasar/sederhana (menghitung nilai rata-rata contoh, menghitung varian

contoh, menghitung varian populasi, mengevaluasi kualitas data,

mengevaluasi sebaran data, dan mentransformasi data); dan 2) pengolahan

lanjutan/komprehensif (analisis anova, pengembangan sampling, pemetaan,

dan peramalan).

Page 70: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 58

Peramalan OPT bertujuan untuk menyusun model peramalan OPT

sederhana, akurat dan aplikatif, menyusun saran tindak pengelolaan OPT

sesuai dengan prinsip/strategi PHT, serta menekan populasi/serangan OPT,

menjaga tingkat produktivitas tanaman dan keamanan lingkungan.

Pengembangan peramalan OPT dilakukan menggunakan metode regresi

linier, yaitu analisis statistika yang memodelkan hubungan beberapa variabel

menurut bentuk hubungan persamaan linier eksplisit. Model peramalan

penyakit BLB pada tanaman padi yang berhasil dikembangkan pada saat

pelatihan berlangsung adalah model peramalan penyakit BLB pada Musim

Kemarau 2012 dan Musim Hujan 2011/2012 di Indonesia.

3. Training of Trainer Sekolah Lapangan Iklim

Training Of Trainer (TOT) Sekolah Lapangan Iklim (SLI) merupakan suatu

proses pembelajaran bagi petugas lapangan dalam mengelola data dan

informasi iklim yang pelaksanaannya mengacu kepada sistem SLPHT. Melalui

TOT-SLI ini diharapkan petugas terutama yang wilayah kerjanya termasuk

kategori daerah rawan banjir/kekeringan mampu melakukan analisis dan

evaluasi data dan informasi faktor iklim/cuaca. Disamping itu diharapkan

petugas perlindungan tanaman dapat menyampaikan informasi tersebut

kepada petani melalui kegiatan SLI, sehingga informasi tersebut dapat

dimanfaatkan dalam kegiatan budidaya tanaman.

Pertemuan TOT SLI pada tahun 2012 telah dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah.

Pasca TOT SLI, beberapa hal yang ditindaklanjuti antara lain dengan

membentuk ikatan petani alumni SLI dan memberikan mereka kegiatan

sehingga tetap berkesinambungan seperti studi banding dan pertemuan

antara alumni, serta diharapkan segera melaksanakan TOT di tingkat provinsi

maupun kabupaten.

4. Pelatihan Pengenalan dan Aplikasi Pemanfaatan AWS

Automatic Weather Station (AWS) atau Stasiun Cuaca Otomatis Telemetri

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan merupakan stasiun yang

dikembangkan oleh Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi yang mampu

merekam data cuaca terkini secara digital (diatur sesuai kebutuhan). AWS

dapat merekam enam jenis unsur cuaca antara lain: curah hujan, suhu

(minimum, maksimum dan rata-rata), kelembaban udara (minimum,

maksimum dan rata-rata), radiasi matarahari, kecepatan angin, dan arah

angin.

Page 71: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 59

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka mengoptimalkan

pemanfaatan AWS maka perlu dilakukan pengenalan dan aplikasi

pemanfaatan AWS tersebut bagi semua pihak yang terkait. Pelatihan ini

bertujuan meningkatkan pengetahuan petugas pengelola data di Pusat dan

daerah agar mampu mengoptimalkan pemanfaatan AWS di lapangan.

Pelatihan telah dilaksanakan dan diikuti oleh petugas pengelola data iklim di 9

Provinsi (Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Timur).

Informasi-informasi iklim hasil pengamatan AWS tersebut akan dianalisis dan

disebarluaskan kepada petani melalui petugas lapangan (POPT-PHP) sehingga

luas lahan terkena serangan OPT dan DPI diharapkan dapat berkurang.

5. TOT PL 1 SLPHT

Kemampuan dan penguasaan materi Pemandu Lapangan (PL) sebagai

fasilitator kegiatan SLPHT memegang peran penting dalam pelaksanaan

kegiatan secara optimal sesuai konsep dasar PHT. Saat ini, jumlah petugas

POPT-PHP yang memiliki pengetahuan di bidang kepemanduan SLPHT masih

terbatas sehingga perlu dilaksanakan Training of Trainer (TOT) PL I yang

diharapkan dapat mengatasi terbatasnya jumlah tenaga pemandu SLPHT.

Training of Trainer (TOT) PL I telah dilaksanakan di Malang, Jawa Timur. Salah

satu materi penting TOT adalah pengamatan agroekosistem. Praktek

pengamatan agroekosistem dilaksanakan di Desa Kasembon, Batu, Malang

yang merupakan hamparan SLPHT tindak lanjut. Wilayah Desa Kasembon

tersebut direncanakan menjadi pilot project Rintisan Desa PHT bekerjasama

antara Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dengan UPTD BPTPH

Provinsi Jawa Timur. Kunjungan peserta ke Rintisan Desa PHT tersebut

diharapkan dapat memotivasi peserta untuk mendorong pembentukan

desa/kecamatan PHT di provinsi masing-masing.

6. Sosialisasi Pedoman Fungsional POPT

Salah satu butir kegiatan jabatan fungsional POPT adalah pengembangan

profesi yang merupakan kegiatan pengembangan diri POPT melalui

peningkatan pengetahuan, teknologi, dan keterampilan untuk meningkatkan

kualitas dan profesionalismenya serta pengamalannya kepada masyarakat

luas. Salah satu kegiatan pengembangan profesi dimaksud adalah menyusun

KTI. Penyusunan KTI berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

34/Permentan/OT.140/6/2011 tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis

Ilmiah bagi Pejabat Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Lingkup Pertanian.

Page 72: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 60

Pedoman tersebut disosialisasikan, khususnya kepada POPT untuk

meningkatkan pemahaman dan persamaan persepsi tentang penyusunan KTI

sesuai kaidah ilmiah. Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta

pemahaman POPT dalam menyusun DUPAK juga telah dilaksanakan

Sosialisasi Draft Pedoman Penyusunan dan Pengajuan DUPAK.

Mengingat beragamnya permasalahan dalam pemberdayaan dan

pengembangan jabatan fungsional POPT di daerah, dipandang perlu

menyepakati beberapa hal terkait dengan perolehan angka kredit pendidikan

formal, persyaratan pendidikan POPT Ahli dan Alih Kelompok, pengukuhan

POPT, penerapan peraturan terkait, batas waktu maksimal perolehan angka

kredit untuk kenaikan pangkat/jabatan POPT, pembebasan sementara, dan

penilaian KTI.

7. Seminar Sehari Perlindungan Tanaman Pangan

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan pejabat fungsional

POPT, telah dilaksanakan Seminar Sehari bertema “Pengaruh Dampak

Perubahan Iklim terhadap Perkembangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT) Tanaman Pangan” di Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan pada

tanggal 29 Agustus 2012. Peserta seminar adalah POPT perwakilan dari

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Perlindungan

Hortikultura, Direktorat Perkebunan, Balai Besar Peramalan Organisme

Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari, BPTPH (Banten, DKI Jakarta dan

Jawa Barat) maupun staf teknis lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Seminar dilaksanakan dengan mengundang Narasumber terkait yang berasal

dari IPB, BBSDLP, dan BBPOPT Jatisari . Beberapa hal yang dihasilkan :

1. Dampak Perubahan Iklim berakibat pada :

Meningkatnya suhu udara sebesar 0,74o C dalam kurun waktu 100

tahun (1906-2005)

Naiknya permukaan laut sebesar 0,7 mm/ tahun (1961-2003), dalam

kurun waktu 100 tahun lagi (tahun 2061), akan menjadi 70 mm

Terjadinya perubahan spesies flora dan fauna

Menurunnya frekuensi dan volume hujan pada musim hujan, dan

meningkat pada musim kemarau

Terjadinya perubahan pola dan musim tanam

Berubahnya siklus hidup organisme sehingga dalam setahun dapat

menyelesaikan beberapa generasi

Page 73: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 61

Meningkatnya frekwensi timbulnya hama atau penyakit manusia,

hewan dan tumbuhan

2. Di Indonesia telah dilakukan beberapa kajian terkait perubahan iklim,

kegiatan yang telah berlangsung selama 3 tahun, adalah sebagai berikut :

Pengembangan galur padi dan kedelai tahan salinitas dan tahan

kering

Pengembangan alat-alat pertanian prsesisi

Prediksi Iklim

Pengembangan kalender tanam dinamik

Survey pengaruh perubahan iklim pada pergeseran HPT Padi,

pengembangan basis data HPT dan pengembangan pengendalian

hama terpadu

Produksi dan pengembangan teknologi pupuk organic dan biofertilizer

Pengembangan sistem irigasi

Diseminasi dan adaptasi teknologi UKM

3. Dampak perubahan iklim, juga berdampak pada perubahan iklim mikro.

Perubahan iklim mikro terhadap serangga hama mempengaruhi :

Proses biologi OPT (keperidian, siklus hidup, ukuran tubuh, maupun

kemampuan makan)

Kondisi Inang (Morfologi, ketahanan)

Lingkungan (faktor biologi, musuh alami, keefektifan)

4. Dampak perubahan iklim, juga berdampak pada perubahan iklim mikro.

Perubahan iklim mikro terhadap penyakit mempengaruhi :

Patogen (reproduksi, patogenesitas, penularan, bertahan hidup)

Inang (ketahanan/morfofisiologi, ekspresi gejala)

Lingkungan (sifat fisiokimia tanah, perkembangan dan dominasi

mikroba tanah, filosfer, dn simbion)

5. Contoh kejadian perubahan iklim adalah eksplosi hama wereng batang

coklat. Perubahan iklim yang terjadi menyebabkan curah hujan dan suhu

meningkat. Kemungkinan yang terjadi adalah keperidian wereng menjadi

tinggi, tanaman menjadi stress sehingga fotosisntesis berada dalam

keadaan sub-optimal, lingkungan pada tanaman padi terutama bagian

pangkal batang menjadi gelap, suasana anearob, pelapukan bahan

organik menjadi lambat, dan keragaman serangga rendah. Dengan

kondisi tersebut, ekosistem sawah menjadi lemah, kandungan bahan

organik rendah, jaringan padi miskin simbion (endofit), ditambah lagi

dengan perilaku petani yang menyemprotkan pestisida dengan tidak

Page 74: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 62

bijaksana yang menyebabkan matinya musuh alami, maka kondisi

tersebut akan menyebabkan terjadinya ledakan hama wereng.

6. Tindak lanjut dalam meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh

pemgaruh perubahan iklim terhadap perkembangan OPT yaitu :

Mulai mengamati unsur iklim sebagai penciri serangan hama-penyakit

Mencari model hubungan antara luas/populasi OPT dengan faktor

pemicu serangan/iklim yang spesifik lokasi karena serangan OPT

umumnya spesifik lokasi

Penyediaan capacity building : peralatan AWS/stasiun iklim, terutama

di sentra-sentra produksi tanaman pangan, hortikultura, dan

perkebunan, dan kemampuan analisis SDM

Menyusun peringatan dini luas serangan OPT

E. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen ( SIM )

1. Evaluasi Penerapan SIM OPT

Sejalan dengan perkembangan program SIM OPT dari versi 1.1 menjadi 2.1,

maka pelaporan OPT dan DPI secara berjenjang sampai ke tingkat pusat

(Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan) diharapkan semakin lancar,

cepat, dan akurat. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau dan

menginventarisasi informasi terkait penerapan SIM OPT di beberapa daerah,

terutama yang mengalami kendala dalam penerapan program tersebut.

Dengan kegiatan ini, dapat ditemukan solusi yang tepat terhadap

permasalahan yang dihadapi oleh petugas pengelola data OPT/DPI sehingga

program SIM OPT versi 2.1 dapat diterapkan secara optimal.

Evaluasi dalam rangka penerapan SIM OPT telah dilaksanakan di beberapa

provinsi terutama yang mengalami kendala, yaitu Provinsi Jawa Barat, Nusa

Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jambi, Kalimantan Tengah

dan Jawa Tengah. Berdasarkan hasil Evaluasi Penerapan SIM OPT ke

beberapa provinsi diketahui beberapa permasalahan antara lain:

- Sistem Aplikasi Data OPT dan DPI di daerah belum sepenuhnya dapat

diterapkan karena petugas pengelola sering berganti, sarana yang belum

memadai, dan keterbatasan kemampuan teknis petugas pengelola.

- Beberapa daerah belum memanfaatkan sistem pengiriman data OPT dan

DPI melalui SIM OPT, karena belum mengikuti prosedur yang sesuai

dengan petunjuk (manual) dan proses upload data ke server (Pusat Data

Page 75: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 63

dan Informasi Kementerian Pertanian) masih mengalami kendala.

Pengiriman data dilakukan melalui e-mail, faksimili, dan jasa pos.

2. Pemutakhiran Data dan Informasi Situs Web

Sistem Informasi Manajemen (SIM) data OPT yang telah dikembangkan oleh

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan adalah situs web. Situs web

tersebut berisikan data dan informasi serangan OPT, DPI, maupun informasi

yang terkait dengan perlindungan tanaman sesuai kondisi terkini, serta dapat

menyajikan tulisan ilmiah/populer. Data dan informasi tersebut sangat

dibutuhkan baik bagi penentu kebijakan maupun petugas perlindungan di

pusat maupun di daerah.

Secara umum, situs web yang telah ada belum dapat memenuhi kebutuhan

akan informasi yang diperlukan karena adanya hambatan dalam

pengumpulan data pendukung updating situs web, belum memadainya

sarana pendukung updating, dan belum optimalnya pemanfaatan server.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu diupayakan pengembangan dan

penyempurnaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi

baik pusat maupun daerah.

Dalam rangka pengembangan sistem informasi situs web, telah dilaksanakan

penyusunan bahan updating/pemutakhiran data dan informasi yang ada

pada situs web Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan sehingga situs web

tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.

F. Rapat-Rapat Koordinasi

1. Regional IV

Pertemuan Regional IV dilaksanakan dalam rangka koordinasi dan

sinkronisasi kegiatan Tahun 2012 dan evaluasi Tahun 2011 untuk seluruh

pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi tanaman pangan antara

pemerintah pusat dan daerah, sehingga terhimpun data/informasi

sementara luas tanam, luas panen, produksi, dan produktivitas tanaman

pangan di wilayah Sulawesi (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo,

Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara) serta

mengiventarisasi permasalahan dan merumuskan alternatif pemecahannya.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah Sasaran nasional produksi padi

tahun 2012 sebesar 72.026.235 ton. Wilayah regional IV (Sulawesi) awalnya

ditargetkan dapat berkontribusi sebesar 7.893.115 Ton terhadap sasaran

produksi nasional sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan oleh

Page 76: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 64

masing-masing provinsi dengan Dirjen Tanaman Pangan, namun hasil

workshop lebih kecil, yaitu mencapai sebesar 7.880.185 ton (99,83 %)

terdiri dari provinsi Sulawesi Selatan sebesar 4.813.500 ton atau 97,96 %

dari sasaran nasional (4.913.600 ton); Provinsi Sulawesi Utara sebesar

633.180 ton (98,72%) dari sasaran nasional (641.385 ton); Provinsi Sulawesi

Tenggara sebesar 603.246 ton (118,46 %) dari sasaran nasional (509.250

ton); Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 1.116.027 ton atau 102,90 % dari

sasaran nasional 1.084.570 ton; Provinsi Sulawesi Barat sebesar 413.209

ton atau 101,14 % dari sasaran nasional (408.550 ton); Gorontalo sebesar

301.023 ton (89,65 %) dari sasaran nasional (335.760 ton).

Sedangkan sasaran nasional produksi Jagung tahun 2012 sebesar

24.000.000 ton. Wilayah regional IV (enam provinsi) ditargetkan dapat

berkontribusi sebesar 4.104.706 Ton dari total sasaran nasional sesuai

dengan kesepakatan yang telah dilakukan oleh masing-masing provinsi

dengan Dirjen Tanaman Pangan, namun hasil workshop lebih kecil menjadi

sebesar 3.627.717 ton (88,37 %) terdiri dari Provinsi Sulawesi Selatan

sebesar 1.850.500 ton (97,39 %) dari sasaran nasional (1.900.000 ton);

Provinsi Sulawesi Utara sebesar 536.377 ton (84,48 %) dari sasaran

nasional (634.921 ton); Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 216.293 ton

(100,04 %) dari sasaran nasional (216.201 ton); Provinsi Sulawesi Tenggara

sebesar 182.586 ton (109,54 %) dari sasaran nasional (166.684 ton);

Provinsi Sulawesi Barat sebesar 144.080 ton (130,98 %) dari sasaran

nasional (110.000 ton); dan Gorontalo sebesar 697.881 ton (64,80 %) dari

sasaran nasional (1.076.900 ton).

Sasaran nasional produksi kedelai tahun 2012 sebesar 1.900.000 ton.

Wilayah regional IV (enam provinsi) ini dapat berkontribusi sebesar 174.700

ton sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan oleh masing-masing

provinsi dengan Dirjen Tanaman Pangan, sedangkan hasil workshop lebih

kecil yaitu sebesar 136.137 ha (77,92 %) terdiri dari Provinsi Sulawesi

Selatan sebesar 92.600 ton (98,09 %) dari sasaran nasional (94.400 ton);

Provinsi Sulawesi Utara sebesar 4.522 ton (25,40 %) dari sasaran nasional

(17.800 ton); Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 10.996 ton atau 75,83 %

dari sasaran nasional (14.500 ton); Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar

13.208 ton atau 72,97 % dari sasaran nasional (18.100 ton); Provinsi

Sulawesi Barat sebesar 8.798 ton atau 44,66 % dari sasaran nasional

(19.700 ha); dan Gorontalo sebesar 6.013 ton atau 58,95 % dari sasaran

nasional ( 10.200 ton).

Page 77: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 65

2. Koordinasi Teknis Pelaksanaan Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2012

Pertemuan Koordinasi Teknis Pelaksanaan Kegiatan Perlindungan Tanaman

Pangan antara pusat dan daerah dilaksanakan untuk membahas kebijakan,

strategi, program dan kegiatan serta langkah-langkah operasional dalam

rangka mengamankan sasaran produksi tanaman pangan Tahun 2012.

Dengan pertemuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan koordinasi

dan sinergitas pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan antara

pusat dan daerah (Diperta Provinsi dan BPTPH) dalam upaya peningkatan

ketahanan pangan serta merencanakan kegiatan perlindungan tanaman

pangan Tahun 2012 untuk pusat dan daerah.

Berdasarkan diskusi dihasilkan rumusan sebagai berikut :

a. Kegiatan perlindungan tanaman yang perlu ditingkatkan pada Tahun

2012 adalah mengaktifkan dan menguatkan kegiatan-kegiatan

perlindungan tanaman. Kegiatan tersebut meliputi surveillance, rapat

koordinasi tingkat wilayah kerja LPHP sebagai tindak lanjut hasil

surveillance, taksasi kehilangan hasil, rice garden/observasi reaksi

varietas, klinik tanaman, kajian teknologi spesifik lokasi, pemetaan,

pengamatan lampu perangkap (light trap), dan pengamatan penakar

curah hujan/stasiun meteorologi pertanian khusus (SMPK).

b. SLPHT tindak lanjut diharapkan mampu mencetak petani mandiri dan

ahli PHT. Setiap unit SLPHT minimal dapat menghasilkan 2 (dua) petani

pengamat dan 1 (satu) petani pemandu untuk membantu tugas POPT-

PHP. SLPHT tindak lanjut merupakan program pemberdayaan dan

pendayagunaan alumni SLPHT dalam upaya memperkuat dan

memasyarakatkan PHT. Penerapan PHT dalam skala luas diharapkan

dapat mendorong pengamanan produksi dan peningkatan produksi.

c. Brigade Proteksi Tanaman (BPT) merupakan unit pelaksana pengendalian

yang mempunyai tugas pokok membantu petani dalam pengendalian

OPT di daerah sumber serangan dan daerah yang mengalami eksplosi.

Pada umumnya kondisi BPT kurang memadai, sehingga tidak optimal

menunjang pelaksanaan tugasnya. Oleh karena itu perlu dilakukan

revitalisasi baik SDM maupun sarana dan prasarana lainnya. Sebaran BPT

diupayakan pada setiap wilayah agroklimat/LPHP di bawah komando

BPTPH.

Page 78: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 66

d. Upaya pengamanan yang harus dilakukan dalam mengantisipasi

peningkatan OPT antara lain pengawalan pertanaman secara ketat,

pemberdayaan petugas, koordinasi dengan instansi terkait, monitoring,

gerakan pengendalian, peningkatan kewaspadaan, serta penyiapan

sarana dan prasarana.

e. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) dalam

penyiapan sarana pengendalian OPT agar mengutamakan peralatan

seperti light trap, bendera spot stop, hand sprayer dan mistblower.

Sedangkan untuk fasilitasi Pos Pengembang Agens Hayati (PPAH) agar

mengutamakan peralatan dan perlengkapan laboratorium seperti

refrigerator, kompor gas, tabung gas 3 kg, panci besar, blender, incase

sederhana dan dandang.

f. Jumlah POPT-PHP PNS saat ini semakin berkurang, demikian juga

pengangkatan THL belum dapat diupayakan dalam waktu dekat. Untuk

itu beberapa upaya yang dapat ditempuh antara lain :

Pemberdayaan petani alumni SLPHT sebagai petani pengamat dan PPL

untuk membantu tugas POPT-PHP.

Pendampingan TNI/Polri dalam operasional pengamanan produksi

g. Berdasarkan data lima tahun terakhir (2007-2011)Serangan penyakit blas

dan BLB/kresek mengalami peningkatan di beberapa sentra produksi

padi. Oleh karena itu perlu disusun strategi dan taktik operasional

pengendalian secara terpadu, baik bersifat jangka pendek maupun

jangka panjang.

h. Meningkatnya luas serangan penyakit blas dan BLB/kresek disebabkan

karena penggunaan varietas tahan WBC tapi peka/rentan terhadap blas

dan BLB/kresek, pengaruh iklim dan pemupukan N berlebihan.

i. Penyakit blas merupakan penyakit penting pada tanaman padi gogo,

namun karena struktur populasi ras antar daerah berbeda dan penyakit

ini terbawa benih (seed born pathogen), maka sebaran penyakit bergeser

ke padi sawah. Penyakit BLB/kresek tersebar di seluruh pertanaman

padi, baik pada saat musim hujan maupun musim kemarau.

Perkembangan penyakit tergantung cuaca dan ketahanan tanaman.

j. Operasionalisasi Pengendalian “Spot Stop” jangka pendek dapat

dilakukan dengan strategi menghindar (escape) dari infeksi dan

memperkuat faktor pengendalian alamiah, antara lain: 1) Pengelolaan

varietas (variabilitas varietas, tanam varietas peka pada musim

kemarau); 2) Benih/bibit sehat dan bersertifikat dari varietas yang tahan;

Page 79: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 67

3) Seed treatment; 4)Pengolahan tanah sempurna, persemaian dibuat

setelah pengolahan tanah sempurna; 5) Pengaturan air; 6) Jajar legowo;

7) Interplanting; 8) Pemupukan yang rasional (PHSL)/pemberian pupuk

silikat; 9) Pengamatan serangan (spot), apabila perkembangan serangan

dinilai mengkhawatirkan maka dilakukan pengendalian (stop serangan).

k. Operasionalisasi pengendalian “Spot Stop” jangka menengah-panjang

dapat dilakukan dengan strategi peningkatan diversitas genetik dan

penggunaan benih sehat menuju pertanian berkelanjutan, antara lain: 1)

Perakitan varietas tahan dengan sumber ketahanan berbeda tetapi

sesuai preferensi konsumen (gene pyramiding, sequential release); 2)

Peningkatan kemampuan jajaran perlindungan tanaman

mengidentifikasi strain/patotipe (pemetaan); 3) Inter-planting; 4) Inter-

cropping; 5) Multilines; 6) Perbaikan sistem perbenihan mendukung

pergiliran varietas (genetik); 7) Revisi metode sertifikasi benih. Pengujian

mutu benih mempertimbangkan kesehatan benih (kontaminasi

patogen); 8) Pemasangan bola kaca.

3. Pertemuan Masyarakat Perlindungan Tumbuhan dan Hewan (MPTHI)

Kebijakan Pemerintah di bidang perlindungan tanaman dilaksanakan

dengan sistem pengendalian hama terpadu (PHT) yaitu sistem pengendalian

yang tidak hanya memanfaatkan satu cara pengendalian, namun

pengendalian yang lebih menekankan kepada pengelolaan agroekosistem

sejalan dengan Good Agriculture Practices (GAP) dan sistem pertanian

berkelanjutan.

Untuk membangun komitmen dalam meningkatkan pelaksanaan dan

pengembangan PHT diperlukan keterlibatan secara aktif seluruh

stakeholders di bidang perlindungan tanaman (petani, petugas lapangan,

pemerintah daerah dan pusat, pihak pengusaha/swasta, pakar, lembaga

penelitian/perguruan tinggi) dan instansi terkait lainnya. Peran aktif seluruh

stakeholder dapat disinergikan secara optimal melalui wadah/forum yang

sesuai. Wadah/forum komunikasi yang telah aktif pada saat ini dan perlu

terus diberdayakan adalah Masyarakat Perlindungan Tumbuhan dan Hewan

Indonesia (MPTHI).

Melalui MPTHI diharapkan dapat dibangun koordinasi dan sinergitas secara

berkesinambungan dalam kegiatan perlindungan tumbuhan dan hewan

untuk mewujudkan visi dan misi bersama menuju sistem pertanian

berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan yang tangguh merupakan

Page 80: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 68

komponen penting dalam mendukung pencapaian tujuan bersama yaitu

ketahanan pangan nasional.

Selain menguatkan peran serta seluruh stakeholders di bidang perlindungan

tanaman dan hewan Indonesia, juga dilakukan ekspose berbagai teknologi

dan sarana perlindungan tanaman dan hewan, baik yang dikembangkan

oleh pemerintah, swasta, maupun petani, dan mensosialisasikan peran

MPTHI dalam mendukung peningkatan agribisnis untuk penguatan pasar

dalam negeri.

Pertemuan MPTHI ke-10 (sepuluh) telah dilaksanakan di Palu, Sulawesi

Tengah, diawali dengan pembukaan oleh Wakil Gubernur dan pengarahan

oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Peserta yang hadir berasal dari

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Perlindungan

Hortikultura, Direktorat Perlindungan Perkebunan, Dinas Pertanian Provinsi,

Dinas Perkebunan Provinsi, Dinas Peternakan Provinsi, Balai Karantina

Pertanian, BPTPH se-Indonesia, Akademisi dan Mahasiswa Universitas

Tadulako, Kelompok Tani, dan Petani Teladan.

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan meliputi, seminar, diskusi panel,

pelatihan, dan pameran yang diikuti oleh 30 stand pameran yang terdiri dari

20 stand BPTPH/daerah, 3 stand Kementerian Pertanian (Badan Karantina

Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan, dan BBPOPT Jatisari) serta 7

stand dari stakeholder.

4. Temu Teknologi Pengendalian OPT Ramah Lingkungan

Temu Teknologi Pengendalian OPT Ramah Lingkungan dilaksanakan untuk

mengevaluasi penerapan teknologi pengendalian OPT ramah lingkungan di

tingkat petani. Teknologi pengendalian OPT yang dimaksud merupakan

teknologi hasil-hasil penelitian, kajian Perguruan Tinggi, teknologi yang

telah dikembangkan/diterapkan oleh BPTPH dan LPHP di tingkat lapangan,

ataupun teknologi lainnya yang merupakan rekayasa berbagai komponen

teknologi termasuk yang telah dihasilkan oleh LPHP.

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengendalian serta membatasi

pencemaran lingkungan, kebijakan pengendalian perlu memperhatikan

kelestarian lingkungan dengan mengutamakan teknologi pengendalian OPT

ramah lingkungan dan spesifik lokasi berdasarkan prinsip PHT.

Pengendalian OPT ramah lingkungan dan pengembangan teknologi

pengendalian OPT spesifik lokasi bertujuan untuk membatasi penggunaan

Page 81: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 69

pestisida kimiawi seminimal mungkin tetapi sasaran kualitas dan kuantitas

produksi tanaman pangan masih dapat dicapai.

LPHP diharapkan berperan sebagai pusat pembinaan dan Kelompok Tani

Pengembang Agens Hayati dalam penyiapan isolat spesifik lokasi.

Disamping itu, LPHP sebagai wadah berkumpulnya pengguna, pengembang

dan peneliti (perguruan tinggi, litbang) untuk saling bertukar

informasi/pengetahuan sehingga tercipta teknologi pengendalian OPT

spesifik lokasi, sebagai acuan perlindungan tanaman di wilayahnya.

Pada umumnya, LPHP belum mampu mengeksplorasi agens hayati sebagai

sumber isolat agens hayati spesifik lokasi. Identifikasi isolat belum

terlaksana dengan baik dan pemeliharaan isolat murni yang tersedia kurang

terjaga dikarenakan keterbatasan jumlah dan kompetensi sumber daya

manusia (SDM).

5. Evaluasi Pengembangan dan Penerapan Teknologi Pengendalian OPT

Ramah Lingkungan

Informasi teknologi pengendalian OPT ramah lingkungan yang telah

dikembangkan dan diterapkan di berbagai tempat dan mampu

mengendalikan OPT secara efektif masih terbatas dan belum tersebar luas.

Untuk itu perlu dilakukan monitoring, evaluasi dan penelaahaan terkait

dengan efektivitas dan efisiensi penerapannya. Hasil monitoring dan

evaluasi tersebut kemudian disusun dan disebarluaskan ke petugas lapang

dan masyarakat pertanian.

6. Forum Sekolah Lapangan Iklim

Forum Sekolah Lapangan Iklim (SLI) telah dilaksanakan untuk menyediakan

suatu wadah dalam upaya memberdayakan petugas pemandu lapangan SLI

dan saran tukar menukar informasi iklim serta teknologi budidaya.

Pada tahun 2012 kegiatan pertemuan forum SLI telah diadakan sebanyak 2

(dua) kali. Forum SLI dihadiri oleh Kepala UPTD BPTPH dan Pemandu

Lapangan SLI dari 13 Provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa

Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tengah, dan Maluku), dan perwakilan Ikatan Petani PHT di

Indonesia (IPPHTI), beberapa nara sumber dari instansi tekait dan undangan

lainnya.

Page 82: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 70

Beberapa hal yang dapat diidentifikasi dari Forum SLI yaitu beberapa

permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan SLI di lapangan antara lain;

kurangnya tingkat antusiasme peserta terhadap pelaksaan SLI, kurangnya

kemampuan Pemandu Lapangan 1 (PL1) dalam memahami materi dan

metode penyampaian materi, kurang memadainya sarana dan prasarana

alat peraga dalam kegiatan SLI, kurang terkoordininya dan sinergitas

program SLI yang diadakan Pusat dengan SLI yang diadakan oleh instansi

lainnya, dan kurangnya modul mengenai materi-materi yang bersifat

spesifik lokasi.

Oleh karena itu, dipandang perlu adanya pengembangan modul SLI baik

dari segi teknologi yang diterapkan maupun materi-materi yang diajarkan,

perlu dilakukannya verifikasi CPCL sebagai salah satu bagian dari kegiatan

Pra SLI yang akan menentukan optimalisasi dan keberhasilan pelaksanaan

kegiatan SLI, modul SLI (Modul SLI bagi Pemandu Lapangan dan Tenaga

Teknis dan Modul Pelaksanaan SLI) yang tepat sangat dibutuhkan dan

menentukan keberhasilan pelaksanaan SLI di Lapangan.

Pelaksanaan SLI akan berlanjut menuju SLI Pengembangan (SLI-P) dan

Tindak Lanjut (SLI-TL) yang diharapkan dapat membangun kemampuan

petani dalam menerapkan sistem pertanian yang Climate Smart (sistem

usahatani yang cerdas iklim). Sistem pertanian yang Climate Smart adalah

mensinergikan kegiatan adaptasi dan mitigasi dalam usahatani yang akan

meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Penerapan sistem

pertanian yang Climate Smart secara langsung maupun tidak langsung akan

meminimalisir luas areal pertanaman yang terkena dampak perubahan

iklim (banjir/kekeringan).

7. Evaluasi Pelaksanaan dan Kepemanduan SLPHT

Salah satu model pemasyarakatan penerapan PHT yang dinilai cukup

berhasil mewujudkan petani sebagai ahli PHT adalah Sekolah Lapangan

Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Pelaksanaan SLPHT telah

berkembang, yang semula hanya pada komoditas padi, saat ini meluas ke

komoditas palawija. Salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan SLPHT

adalah peran Pemandu Lapangan (PL) sebagai fasilitator SLPHT. Untuk

mengindikasikan keberhasilan SLPHT perlu dilakukan evaluasi menyeluruh

terhadap perbaikan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), tindakan

(psikomotorik) petani dan kepemanduan SLPHT. Untuk mengetahui

efektivitas, dampak dan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam

Page 83: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 71

pelaksanaan SLPHT, dipandang perlu melakukan evaluasi pelaksanaan dan

kepemanduan SLPHT.

Evaluasi Pelaksanaan dan Kepemanduan SLPHT telah dilaksanakan di Bogor,

Jawa Barat dan diikuti oleh penanggung jawab dan Pemandu Lapangan

kegiatan SLPHT dari 32 provinsi. Pertemuan Evaluasi juga mengundang

Narasumber Dr. Gatot Mudjiono, Dr. Suryo Wiyono, dan Prof. M.A. Yunita T.

Winarto. Beberapa hal yang dihasilkan sebagai berikut;

1. Kegiatan SLPHT merupakan sarana dan proses pembelajaran bagi

petani untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam

pengelolaan agroekosistem secara mandiri dan berkelanjutan sehingga

produktivitas lahan yang dikelolanya pada taraf tinggi, OPT terkendali,

keuntungan optimal dan lingkungan relatif aman.

2. Jumlah unit SLPHT yang dibiayai oleh APBN sejak tahun 2007 sampai

dengan 2011 mengalami penurunan, yaitu dari 1.025 unit pada tahun

2007 menjadi 502 unit pada tahun 2011. Namun pada tahun 2012,

jumlah SLPHT meningkat menjadi 1.950 unit, dan pada tahun 2013

direncanakan 2.450 unit yang tersebar di 32 provinsi.

3. Beberapa kendala pelaksanaan SLPHT yang ditemukan di lapangan

antara lain:

a. Masih kurangnya pemandu lapangan sehingga pelaksanaan SLPHT

kurang optimal.

b. Kesulitan penentuan Calon Petani Calon Lokasi (CP/CL) secara

tepat antara lain terkait kepemilikan lahan, usia produktif, dan

komposisi gender.

c. Pencairan dana pelaksanaan SLPHT yang seharusnya dimulai pada

awal musim tanam sering kali terlambat sehingga menghambat

pelaksanaan SLPHT.

d. Tugas Pemandu Lapangan semakin berat dengan semakin

banyaknya tugas-tugas lain di luar bidang perlindungan tanaman

dan tugas-tugas administratif terkait pelaksanaan kegiatan

e. Masih terbatasnya pembinaan dan pemberdayaan alumni SLPHT

f. Pelaksanaan SLPHT masih mempertimbangkan pemerataan/

penyebarluasan sehingga penguasaan/pendalaman petani dalam

penerapan PHT masih terbatas.

g. Terjadi kecenderungan bahwa SLPHT tidak diarahkan kepada

penggalian potensi dan strategi dalam pengelolaan agroekosistem,

Page 84: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 72

tetapi lebih diarahkan kepada pengenalan dan penerapan

teknologi baru.

h. Peningkatan jumlah formulasi dan promosi pestisida sehingga

semakin banyak petani yang cenderung kembali menggunakan

bahan-bahan kimia

4. Untuk meminimalkan kendala pelaksanaan SLPHT di lapangan,

persiapan pelaksanaan (H-Min) perlu mendapat perhatian. Oleh karena

itu, pertemuan persiapan SLPHT harus dilaksanakan seoptimal mungkin

yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Analisis peran (siapa mengerjakan apa)

b. Penelusuran budidaya petani (pemetaan kebiasaan petani)

c. Penentuan calon lokasi dan petani calon peserta yang tepat

d. Penentuan studi kasus/studi petani disesuaikan dengan kebutuhan

daerah/lahan pertanaman dan keadaan OPT

e. Penetapan kontrak belajar yang kondusif

5. Hasil evaluasi terhadap 5 (lima) indikator utama pelaksanaan SLPHT

padi pada tahun 2011 sebanyak 366 unit yang tersebar di 31 provinsi,

sebagai berikut :

a. Rata-rata pengetahuan dan kemampuan peserta terhadap

teknologi PHT mengalami peningkatan (74,83 %), dan nilai pre test

rata-rata 43,51 menjadi nilai post test 76,07

b. Rata-rata intensitas serangan OPT utama pada petak PHT adalah

6,29 % lebih rendah dibandingkan dengan pada petak non PHT

(10,18 %).

c. Rata-rata frekuensi aplikasi pestisida kimia pada petak PHT adalah

0,98 kali, lebih rendah dibandingkan dengan petak non PHT (3,52

kali)

d. Rata-rata produktivitas pada petak PHT adalah 60,71 ku/ha, lebih

tinggi (17,02%) dibandingkan dengan pada petak non PHT (51,88

ku/Ha)

e. Rasio keuntungan dan biaya usahatani (B/C Ratio) pada petak PHT

sebesar 2,27, lebih tinggi (21,39 %) dibandingkan dengan pada

petak non PHT (1,87).

6. Pemasyarakatan PHT dapat dikembangkan melalui tahapan

pengenalan, implementasi, dan penguatan PHT sehingga selain tercapai

jumlah dan peningkatan kemampuan peserta, diharapkan dapat

Page 85: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 73

meningkatkan penerapan PHT dan terbangunnya sistem PHT dalam

skala lebih luas.

7. Dampak SLPHT terhadap perubahan kebiasaan petani dapat lebih

optimal apabila kegiatan SLPHT dilakukan minimal 3 kali secara

berurut-turut pada kelompok tani yang sama. Berdasarkan penelitian

selama 20 tahun oleh Prof. M.A. Yunita T. Winarto Antropolog dari

Universitas Indonesia, SLPHT yang hanya dilaksanakan satu kali pada

satu kelompok belum menunjukkan hasil yang signifikan dalam

peningkatan penerapan PHT. Untuk itu keberlanjutan pelaksanaan

SLPHT bagi alumni SLPHT perlu diupayakan, antara lain melalui SLPHT

Tindak Lanjut yang pada tahun ini mulai dilaksanakan serta mendorong

pelaksanaan SLPHT swadaya (terutama dari petani ke petani).

8. Untuk dapat memasyarakatkan PHT secara luas, masif dan

berkelanjutan perlu dibentuk kelembagaan PHT di tingkat kecamatan

yang didukung tokoh-tokoh masyarakat, petugas pertanian dan

pimpinan daerah.

9. Kecamatan PHT merupakan kecamatan yang telah menerapkan kaidah-

kaidah PHT dalam budidaya tanaman dan melembaga di masyarakat

sehingga serangan OPT terkendali, produksi aman konsumsi dan

lingkungan lestari. Kecamatan PHT diperlukan sebagai mercusuar atau

indikator keberadaan program PHT. Kecamatan PHT antara lain

dicirikan dengan:

a. Adanya penerapan dan keberlanjutan penerapan PHT

b. Adanya indikasi terjadinya penurunan luas serangan OPT

c. Adanya dukungan SDM petani, petugas jajaran pertanian, pelayan

masyarakat, dan tokoh masyarakat yang bahu membahu dalam

menerapkan dan memasyarakatkan PHT.

d. Adanya penguatan Kelembagaan PHT dengan terbentuk dan

berfungsinya jejaring petani seperti adanya jejaring

petani/kelompok tani alumni SPHT yang dapat berperan sebagai

penyedia komponen sarana produksi pertanian (benih, pupuk

organik, agens hayati, dll).

10. Keberhasilan SLPHT ditentukan oleh peran Pemandu Lapangan (PL)

yang memiliki kompetensi di bidang kepemanduan SLPHT. Saat ini

jumlah PL terbatas, dan sebagian besar dalam waktu dekat akan

memasuki purna tugas. Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan

Page 86: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 74

kuantitas dan kualitas PL melalui Training of Trainers (TOT) PL-SLPHT,

baik TOT PL I di tingkat Pusat maupun TOT PL II di tingkat provinsi.

11. Kegiatan prioritas yang diperlukan untuk pengembangan SLPHT Tahun

2013 dan 2014 antara lain sebagai berikut:

a. TOT PL I dan TOT PL II

b. Pertemuan koordinasi PL I dan PL II sebelum pelaksanaan kegiatan;

c. Lokakarya PL I dan PL II di tingkat provinsi

d. Pelatihan teknis bagi calon Petani Pengamat dan Petani Pemandu

e. Apresiasi bagi petugas Pemandu Lapangan, Petani Pengamat, dan

Petani Pemandu

f. Magang pengembangan agens hayati bagi petani alumni SLPHT

g. Studi banding ke lokasi SLPHT yang sudah maju bagi petani alumni

SLPHT

h. Sosialisasi PHT kepada seluruh lapisan masyarakat, misalnya

kepada murid sekolah, tokoh masyarakat, dan aparat setempat.

8. Apresiasi Pengelolaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan

Brigade Proteksi Tanaman (BPT) merupakan suatu unit pelaksana

pengendalian yang mempunyai tugas utama membantu petani dalam mengendalikan OPT di daerah sumber serangan dan daerah yang mengalami eksplosi serangan OPT. Peran BPT di lapangan sangat penting dalam menentukan langkah operasional pengendalian untuk mengatasi kondisi tertentu, terutama pada daerah yang belum dapat mengatasi permasalahan OPT nya. Petugas BPT harus memiliki kemampuan dan wawasan yang mencukupi untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat sehingga gerakan pengendalian yang direkomendasikan dan dilaksanakan memiliki efektivitas yang tinggi dan memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengendalian dan kemampuan

petugas BPT, maka perlu adanya peningkatan kemampuan petugas melalui kegitan apresiasi pengelolaan Brigade Proteksi Tanaman.

Tujuan dari pertemuan ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan petugas Brigade Proteksi Tanaman Pangan sehingga petugas lebih terampil dan tanggap dalam pengendalian OPT di daerah sumber serangan secara aman dan bijaksana.

Apresiasi Pengelolaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan dilaksanakan pada tanggal 26 – 29 Juni 2012 di Galeri Ciumbuleuit Hotel, Jl. Ciumbuleuit No. 42A Bandung, Jawa Barat.

Peserta pertemuan sebanyak 78 orang terdiri dari Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan, petugas Brigade Proteksi Tanaman, Staf UPTD-BPTPH dan

Page 87: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 75

Dinas Pertanian dari 29 provinsi, serta narasumber. Beberapa hal yang dapat dilaporkan sebagai berikut :

a. Brigade Proteksi Tanaman (BPT) merupakan suatu unit pelaksana pengamanan produksi yang mempunyai tugas utama membantu petani dalam mengendalikan OPT di daerah sumber serangan atau pada saat terjadi eksplosi serangan OPT. Peran BPT sangat penting dalam mendukung pelaksanaan Gerakan Spot Stop OPT, dimana Spot Stop diutamakan dengan sistem PHT. Pengendalian oleh BPT tidak bertumpu menggunakan pestisida kimiawi, tapi juga dengan memanfaatkan berbagai teknologi pengendalian lainnya seperti

menggunakan agens hayati, pestisida nabati, serta teknologi spesifik lokasi yang ada di daerah.

b. BPT merupakan satu kesatuan tripartit dari POPT-PHP/BPT, KCD, dan PPL dalam pelaksanaan Spot Stop, oleh sebab itu BPT hendaknya senantiasa berkoordinasi dengan baik dan lebih diperkuat. Dalam rangka pemberdayaan kelembagaan BPT di Kabupaten, di kabupaten terbuka kesempatan untuk membentuk BPT. Namun dalam operasionalnya, BPT Kabupaten tetap dalam kesatuan BPT di wilayah.

c. Untuk mendukung peran BPT, tahun 2012 ada beberapa kegiatan antara lain :

Pelaksanaan gerakan pengendalian OPT daerah sumber serangan dan eksplosi

Pelatihan alumni SLPHT untuk penguatan regu pengendali hama (RPH)

Penyediaan alat dan bahan pengendali OPT

Renovasi gudang BPT

Pengadaan kendaraan operasional

Operasional BPT

d. Rata-rata pengetahuan dan kemampuan peserta terhadap perubahan

paradigma dari pemadam eksplosi menjadi pengendali sumber serangan, BPT perlu terus meningkatkan, utamanya pengetahuan PHT untuk penerapan preemptif (agens hayati). BPT agar mendukung pelaksanaan penagamatan dini dan pengendalian dini.

e. Untuk menertibkan peredaran penggunaan dan penyimpanan, serta pengawasan pestisida oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang pupuk dan pestisida, dan jajaran BPTPH perlu didukung dana operasional yang memadai. Sosialisasi penggunaan pestisida secara aman perlu terus menerus ditingkatkan, untuk itu BPT agar berpartisipasi dalam penyuluhan tersebut.

Page 88: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 76

f. Untuk meningkatkan kemampuan SDM BPT dalam penggunaan pestisida, BPTPH agar merancang pelatihan penggunaan pestisida secara rasional/aman, secara berjenjang mulai petugas BPT/perlintan dan petani RPH.

g. BPT merupakan pertahanan terakhir dalam melaksanakan Spot Stop sehingga penyebaran Spot dapat dihentikan. Oleh sebab itu BPT (SDM dan sarananya) senantiasa siap mengantisipasi serangan OPT.

h. Jenis perizinan pestisida ada 3 macam, yaitu izin percobaan, izin

sementara, dan izin tetap. Jenis bahan aktif yang dilarang untuk semua bidang pertanian sebanyak 42 jenis bahan aktif. Untuk mengindari peredaran pestisida yang dilarang, diharapkan peran PPNS di daerah/petugas lapangan ikut mengawal peredaran pestisida yang dilarang. PPNS/petugas lapang merupakan ujung tombak dalam pengawasan pestisida, untuk mendukung tugas tersebut telah dialokasikan dana stimulus ke Kabupaten sebesar 30 juta dan ke provinsi sebesar 40 juta dari Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana.

i. Keselamatan kerja dalam aplikasi pestisida harus diperhatikan untuk meminimalisir kecelakaan kerja. Pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan pendekatan umum dengan memenuhi syarat-syarat

keselamatan kerja (K3), manajemen K3, dan penerapan budaya ber-K3. Selain itu dalam aplikasi harus dihindarkan dari anak-anak, dan binatang peliharaan.

j. Untuk menghindari penyalahgunaan pestisida setiap pemakai pestisida harus memahami label pada kemasan. Pencegahan keracunan dalam penggunaan pestisida dapat dilakukan dengan : pakaian pelindung (saat pencampuran dan penyemprotan), tindakan pencegahan yang harus diikuti, cara penyimpanan produk secara aman, mengetahui bahaya terhadap lingkungan, rekomendasi pemusnahan, prosedur pertolongan pertama/tindakan medis, dan petunjuk perawatan dokter

tentang pemakaian antidot.

k. Pestisida yang sudah lewat nomor pendaftarannya harus dilakukan pendaftaran ulang untuk diuji mutunya masih layak atau tidak. Tetapi pestisida yang sudah lewat masa pendaftarannya masih bisa dipakai untuk waktu 2 tahun selama kemasan masih bagus dan penyimpanan dilakukan dengan benar.

Page 89: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 77

l. Aplikasi pestisida yang tepat merupakan keharusan untuk memperoleh hasil terbaik karena produk yang bagus hanya diperoleh jika aplikasinya juga bagus. Kualitas pengendalian dipengaruhi oleh : kualitas produk, alat dan kalibrasi, waktu aplikasi dan nozzle. Tidak disarankan melakukan pencampuran pestisida kecuali ada serangan OPT lain yang cara pengendalian berbeda (kontak dan sistemik). Selain itu juga perlu diperhatikan efek dari pencampuran pestisida tersebut, jangan sampai menimbulkan efek antagonis satu sama lain. Selain itu, faktor penting dalam kualitas aplikasi pestisida juga harus memperhatikan waktu, cara

kerja, dosis, jenis tanaman dan stadia tumbuh, alat aplikasi, teknik aplikasi, dan cuaca.

m. Sebelum melakukan penyemprotan, perlu dilakukan kalibrasi terlebih dahulu untuk mengukur kecepatan jalan dalam penyemprotan dan volume semprot yang dibutuhkan. Kalibrasi bertujuan untuk mendapatkan ketepatan dosis aplikasi sesuai dengan rekomendasi secara efektif, mencegah kelebihan dan kontaminasi lingkungan.

n. Pemeliharaan alat semprot sangat penting untuk kualitas hasil semprot dan kualitas alatnya. Keuntungan dari pemeliharaan alat semprot secara teratur antara lain : mengurangi biaya aplikasi (dengan

pemeliharaan yang baik akan mengurangi biaya dan alat lebih awet), aplikasi lebih efisien, pencegahan kebocoran untuk menjaga keselamatan, dan hemat waktu.

o. Penyimpanan pestisida sangat penting karena berbahaya bagi manusia dan ternak, untuk mempertahankan mutunya, mencegah pencemaran dari limbah, dan menghindarkan keracunan akibat kecelakan (atau disengaja). Pemusnahan limbah yang benar berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan. Pemusnahan limbah pestisida dapat dikubur atau dibakar.

p. Untuk memenuhi arahan Bapak Direktur Jenderal, telah dirumuskan

slogan BPT, yaitu “Brigade Tanggap OPT, Spot Stop Oke…. Lingkungan Lestari, Petani Berseri….” agar disosialisasikan guna suksesnya pelaksanaan Spot Stop.

q. Untuk optimalnya peran BPT dalam pelaksanaan Spot Stop pada Tahun 2013 diusulkan :

Pengadaan mobil Brigade yang dilengkapi dengan alat pengendalian

Pengadaan alat pelindung diri (APD)

Biaya operasional BPT

Lainnya (antara lain penguat daya tahan tubuh).

Page 90: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 78

Rata-rata pengetahuan dan kemampuan petugas terhadap pestisida,

keamanan, keselamatan, legalitas, aplikasi dan penanganannya pada pre-

test adalah 6,69. Rata-rata pengetahuan dan kemampuan petugas pada

post-test adalah 7,42. Terjadi kenaikan pengetahuan sebesar 0,73 (10,91

%). Dengan adanya pelatihan Apresiasi Pengeloaan Brigade Proteksi

Tanaman Pangan telah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

petugas. Diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat

disosialisasikan di tingkat petani, sehingga tidak terjadi penyalahgunaan

pestisida dan lebih efektif dalam aplikasi pestisida.

G. Penguatan Kelembagaan

1. Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Proteksi/Perlindungan Tanaman

Pangan dan Hortikultura (UPTD-BPTPH)

Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Proteksi/Perlindungan Tanaman Pangan

dan Hortikultura (UPTD-BPTH) merupakan pelaksana dan penanggungjawab

pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan di provinsi yang

bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi.

Umumnya keberadaan UPTD-BPTPH di daerah telah menjalankan tugas

pokok dan fungsinya dengan baik.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001 telah terbentuk 28

UPTD-BPTPH yang tersebar di 28 provinsi dari 30 provinsi yang ada pada saat

itu. Dalam perkembangannya, sampai tahun 2012 sesuai dengan pemekaran

provinsi telah terbentuk 32 UPTD-BPTPH dari 33 provinsi yang ada saat ini

(Provinsi Kepulauan Riau belum membentuk UPTD-BPTPH).

UPTD-BPTPH sebagai pelaksana kegiatan perlindungan tanaman pangan di

tingkat provinsi, bertugas mengumpulkan dan mengolah laporan tengah

bulanan keadaan OPT dan antisipasi DPI, melaksanakan kegiatan

pengembangan teknologi di Laboratorium Pengamatan Hama dan

Penyakit/Laboratorium Agens Hayati (LPHP/LAH), Sekolah Lapangan (SLPHT

dan SLI), pengembangan SDM, dan kegiatan perlindungan tanaman lainnya.

2. Brigade Proteksi Tanaman (BPT)

Brigade Proteksi Tanaman (BPT) merupakan unit penanganan upaya

pengendalian responsif dan eksplosi OPT yang dalam pelaksanaannya

berkoordinasi dengan LPHP dan POPT-PHP, serta dibantu oleh Regu

Pengendali Hama (RPH)/petani setempat. Pada awal terbentuknya,

Page 91: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 79

kedudukan BPT berada di bawah pengelolaan Dinas Pertanian Provinsi,

seiring dengan berjalannya waktu keberadaan BPT pada beberapa provinsi

(32 provinsi) telah diserahkan kepada UPTD BPTPH. Saat ini terdapat 86 unit

BPT yang tersebar di seluruh Indonesia kecuali Provinsi Kepulauan Riau.

3. Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit/Laboratorium Agens Hayati

(LPHP/LAH)

Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit/Laboratorium Agens Hayati

(LPHP/LAH) merupakan institusi terdepan dalam penerapan dan

pengembangan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) di lapangan. LPHP/LAH

berperan sebagai klinik tanaman dan rujukan dalam pengembangan dan

diseminasi teknologi perlindungan tanaman. Pada Tahun 2012, LPHP/LAH

berjumlah 95 unit dan tersebar di seluruh provinsi kecuali Provinsi Kepulauan

Riau.

Sebagai pusat pengembangan teknologi perlindungan tanaman, kegiatan

yang dilaksanakan antara lain eksplorasi, perbanyakan, pengembangan, dan

pemasyarakatan agens hayati/pestisida nabati. Beberapa agens hayati dan

pestida nabati yang telah dikembangkan hingga saat ini yaitu:

a. Jamur : Beauveria bassiana, Metarhizium sp., Trichoderma sp., Gliocladium sp., Verticillium sp., Spicaria sp, Nomuraeya rileyi,

b. Bakteri : Pseudomonas fluorencens, Pseudomonas sp., Corynebacterium, bakteri merah, bakteri putih, Penicillium, Paecylomyces,

c. Parasitoid : Trichogramma spp., Hemiptarsemus varicornis, d. Predator : Tyto Alba, e. Virus : Sl-NPV, Se-NPV,

f. Dekomposer : Mikorumba (Mikro Organisme Rumpun Bambu),

g. Nematoda Steinernema dan Heterorabditis yang di gunakan sebagai inekktisida untuk mengendalikan ulat dan uret,

h. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) merupakan agens hayati yang mengandung bakteri Pseudomonas flourescence dan Basilus ploymixa. PGPR merupakan koloni akar, yang habitat hidupnya di sekitar daerah perakaran tanaman. Secara umum PGPR berfungsi untuk meningkatkan pertumbuah, kesehatan dan kebugaran tanaman.

Page 92: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 80

4. Pejabat Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan –

Pengamat Hama Penyakit Tumbuhan (POPT-PHP) dan Tenaga Harian Lepas

– Tenaga Bantu POPT-PHP (THL- TB POPT-PHP)

Dalam sistem perlindungan tanaman, keberhasilan perlindungan tanaman

terletak pada kinerja POPT-PHP, yang dalam tugasnya mempunyai ruang

lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaporkan hasil

pengamatan perkembangan OPT dan DPI, memberi rekomendasi

pengendalian OPT dan penanganan DPI pada lingkup wilayah

pengamatannya, melakukan pengawasan peredaran dan penggunaan bahan

pengendali OPT serta pupuk bersubsidi.

Jumlah POPT – PHP saat ini berjumlah 2.746 orang yang tersebar di seluruh

Indonesia kecuali Provinsi Kepulauan Riau dan Bangka Belitung, dan tersebar

di 497 kabupaten/kota. Seiring dengan pemekaran wilayah di era otonomi

daerah, jumlah POPT – PHP saat ini belum mencapai kondisi ideal yang

diharapkan, yaitu 1 (satu) orang POPT-PHP di tiap wilayah kerja pengamatan

(kecamatan) yang berjumlah 6.543 kecamatan. Kurang memadainya jumlah

POPT-PHP dapat mengakibatkan kurang akuratnya data dan informasi hasil

pengamatan, sehingga kegiatan operasional pengendalian/penanganan serta

perencanaan pengendalian OPT dan antisipasi DPI dalam rangka

pengamanan produksi kurang optimal.

Pada tahun 2007 telah direkrut petugas THL–TB POPT-PHP untuk membantu

POPT-PHP dalam menunjang kegiatan pengamanan produksi melalui

kegiatan pengamatan OPT, DPI, serta pengawasan penggunaan pupuk

bersubsidi dan bahan pengendali OPT. Pada awalnya, petugas THL–TB POPT–

PHP berjumlah 1.288 orang yang tersebar di 32 provinsi. Pada Tahun 2010

berkurang menjadi 1.249 orang, pada Tahun 2011 menjadi 1.168 orang, dan

pada Tahun 2012 menjadi 1.142 orang. Hal ini dikarenakan adanya petugas

yang mengundurkan diri, meninggal dunia, dan lulus seleksi CPNS (Pusat

maupun daerah).

5. Pos Pengembangan Agens Hayati (PPAH)

Pos Pengembangan Agens Hayati (PPAH) adalah kelembagaan perlindungan

tanaman di tingkat petani dan merupakan kelompok tani binaan dari

BPTPH/LPHP/LAH. PPAH memiliki peran yang besar dalam pemasyarakatan

penerapan PHT dengan kegiatan perbanyakan dan pemanfaatan agens hayati

Page 93: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 81

serta pestisida nabati, baik untuk memenuhi kebutuhan di lahan

usahataninya maupun kelompok tani lainnya.

Keberadaan PPAH mengalami fluktuasi dengan kecenderungan meningkat,

yaitu sebanyak 704 unit PPAH pada Tahun 2010, meningkat menjadi 855 unit

di Tahun 2011, dan pada Tahun 2012 meningkat menjadi 877 unit PPAH,

tersebar di 29 provinsi. Provinsi yang belum melaporkan keberadaan PPAH

adalah Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Papua, dan Papua

Barat. Melalui dana APBN, Pada tahun 2012 telah dialokasikan anggaran

sebanyak 344 unit untuk kegiatan fasilitasi PPAH di daerah.

6. Penilaian POPT, LPHP, Petani dan Kelompok Tani Pengembang Agens

Hayati Teladan

Untuk meningkatkan motivasi, kinerja, dan profesionalisme POPT-PHP, POPT,

LPHP/LAH, dan meningkatkan peran Petani/Kelompok Tani Pengembang

Agens Hayati, serta memberikan apresiasi atas prestasi kerjanya, perlu

diberikan penghargaan kepada POPT-PHP, POPT, LPHP/LAH dan

Petani/Kelompok Tani Pengembang Agens Hayati tersebut. Pada Tahun 2012,

dilaksanakan kegiatan pemberian penghargaan kepada POPT-PHP, POPT,

LPHP/LAH dan Petani/Kelompok Tani Pengembang Agens Hayati Teladan

Tingkat Nasional.

Kegiatan penilaian dalam rangka pemberian penghargaan tersebut

dilaksanakan pada Bulan Maret – November 2012. Tim Penilai adalah jajaran

perlindungan tanaman pangan yang ditetapkan oleh Direktur Perlindungan

Tanaman Pangan melalui Surat Penugasan Nomor 43/KP.340/C.5/03/4/2012

tanggal 12 April 2012.

Mekanisme Penilaian mengacu pada Pedoman Penilaian yang ditetapkan

berdasarkan Surat Keputusan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan.

Pedoman penilaian tersebut meliputi: 1) Pedoman Penilaian POPT Teladan;

2) Pedoman Penilaian Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit

Teladan; dan 3) Pedoman Penilaian Petani Pengembang PHT dan Kelompok

Tani Pengembang Agens Hayati Teladan.

Pada Tahun 2012, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menerima

usulan calon penerima penghargaan teladan dari 30 provinsi, sedangkan

Provinsi Sulawesi Barat, Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau, tidak

mengirimkan calon. Usulan calon dengan rincian sebagai berikut: 30 calon

POPT-PHP Teladan, 15 calon POPT Teladan, 6 calon LPHP Teladan, 6 calon

Page 94: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 82

Petani Pengembang PHT Teladan, dan 14 calon Kelompok Tani Pengembang

Agens Hayati Teladan.

Berdasarkan hasil penilaian, dengan menggabungkan seluruh komponen

penilaian dan hasil verifikasi, ditetapkan 1 (satu) orang POPT, 1 (satu) orang

POPT-PHP, 3 (tiga) unit LPHP, 3 (tiga) Kelompok Tani PAH , dan 3 (tiga) Petani

Pengembang PHT Teladan Tingkat Nasional yang memperoleh penghargaan

dari Menteri Pertanian. Sedangkan 14 orang POPT dan 29 orang POPT-PHP

Berprestasi memperoleh penghargaan dari Direktur Jenderal Tanaman

Pangan. Untuk lebih meningkatkan motivasi Kelompok Tani PAH dan Petani

Pengembang PHT, yang belum menerima penghargaan dari Menteri

Pertanian maupun Direktur Jenderal Tanaman Pangan, diberikan apresiasi

berupa Piagam Penghargaan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan kepada

11 Kelompok Tani PAH dan 3 Petani Pengembang PHT.

Penghargaan tersebut diberikan pada saat acara MPTHI Tahun 2012 di Palu,

Sulawesi Tengah pada tanggal 6-8 November 2012. Sedangkan pemberian

penghargaan kepada POPT dan POPT-PHP Teladan Tingkat Nasional

disampaikan pada saat penerimaan penghargaan Adhi Karya Pangan

Nusantara yang dilaksanakan di Jakarta.

H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman

1. Rencana Tindak Lanjut (RTL) Gerakan Pengendalian OPT di Sentra Produksi

Tanaman Pangan

Tujuan Rencana Tindak Lanjut (RTL) adalah (1) mempersiapkan sumberdaya

dan gugus tugas pengendalian, (2) mengendalikan sumber serangan dan

existing daerah serangan. Tahapan RTL yaitu: (1) pemetaan sumber

serangan, (2) pemetaan tanaman menurut umur dan varietas, (3)

inventarisasi sarana pengendalian (bahan dan alat), (4) membentuk gugus

tugas pengendalian (POPT, BPPT, Penyuluh Lapangan dan KCD), (5)

pembagian area pengendalian, (6) evaluasi dan laporan pengendalian.

Rencana Tindak Lanjut (RTL) adalah penentuan tindakan yang perlu dilakukan

untuk pengamanan areal tanam berdasarkan evaluasi serangan OPT dan fase

pertanaman. Tindak lanjut meliputi menata ulang pertanaman existing,

penentuan pola tanam, tanam serempak, dan pengendalian/ eradikasi

dengan pendampingan dari semua unsur terkait baik pemerintah maupun

swasta. Koordinasi dan sinergisme penyusunan RTL melibatkan beberapa

Page 95: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 83

instansi terkait, yaitu; BB Padi, BBPOPT, Dinas Pertanian Prov./Kab./Kota,

Bakorluh, BPTP, BPTPH, LPHP, serta partisipasi aktif dari petani.

Evaluasi hasil RTL dilakukan setiap bulan hingga menjelang panen. Bila dalam

pelaksanaan RTL ditemui adanya kekeliruan dalam pelaksanaan, maka perlu

dilakukan pembaharuan RTL. Field day dilakukan saat menjelang panen di

tiap kabupaten. Pada Tahun 2012, RTL dilaksanakan di Provinsi Sulawesi

Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung.

2. Pendampingan Gerakan “Spot Stop” Pengendalian OPT Tanaman Pangan

Terkait dengan perkembangan kondisi iklim dan OPT sepanjang Tahun 2012,

Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah

merumuskan langkah-langkah teknis antisipasi ancaman dampak perubahan

iklim dan serangan OPT untuk dilaksanakan seluruh pihak terkait dan

pemangku kepentingan di daerah.

Pendampingan gerakan pengendalian dilaksanakan untuk merumuskan

rekomendasi dan mengevaluasi tindakan pengendalian OPT di daerah sentra

produksi. Pendampingan gerakan “Spot Stop” dilaksanakan di Provinsi Jawa

Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi

Selatan, Gorontalo, dan Maluku Utara.

3. Apresiasi Pengelolaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan

Brigade Proteksi Tanaman (BPT) merupakan unit pelaksana pengendalian

yang mempunyai tugas utama membantu petani dalam mengendalikan OPT

di daerah sumber serangan dan daerah yang mengalami eksplosi serangan

OPT. Peran BPT di lapangan sangat penting dalam menentukan langkah

operasional pengendalian untuk mengatasi kondisi tertentu, terutama pada

daerah yang belum dapat mengatasi permasalahan OPT. Dalam rangka

meningkatkan kinerja, peran, dan fungsi serta kemampuan/keterampilan

petugas BPT untuk mendukung pengamanan produksi serta meningkatkan

efektivitas pengendalian OPT, telah dilaksanakan kegiatan Apresiasi

Pengelolaan Brigade Proteksi Tanaman.

Apresiasi dilaksanakan pada tanggal 26 – 29 Juni 2012 di Bandung, Jawa

Barat. Peserta pertemuan apresiasi adalah petugas BPT dari UPTD-BPTPH dan

Dinas Pertanian sebanyak 78 orang dari 29 provinsi.

Page 96: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 84

I. Pengembangan Jabatan Fungsional Pengendali-OPT

Peningkatan profesionalisme dan pembinaan karir Pengendali-OPT sebagaimana

telah ditetapkan melalui peraturan tentang Jabatan Fungsional POPT dan Angka

Kreditnya, secara berkelanjutan terus diupayakan. Kegiatan pengembangan yang

telah dilakukan meliputi penilaian Data Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK),

Pelatihan Dasar, sosialisasi pedoman jabatan fungsional, dan pembinaan.

Pada Tahun 2012 telah dilakukan penilaian DUPAK POPT dari Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Hortikultura dan Direktorat Jenderal

Perkebunan untuk kenaikan pangkat periode April dan Oktober 2012. Jumlah

DUPAK yang telah dinilai oleh Tim Penilai Kementerian sebanyak 127 berkas

dengan hasil penilaian berupa PAK sebanyak 43 berkas dan HAPAK sebanyak 84

berkas. Jumlah ini lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 (112

berkas DUPAK).

Jumlah DUPAK yang dinilai oleh Tim Penilai Pusat sebanyak 17 berkas dengan

hasil penilaian berupa PAK sebanyak 13 berkas dan HAPAK sebanyak 4 berkas.

Jumlah tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 (6 berkas

DUPAK). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9. Jumlah PAK/HAPAK Pejabat Fungsional POPT Tahun 2010-2012

Tahun Tim Penilai Departemen Tim Penilai Pusat

PAK HAPAK Jumlah PAK HAPAK Jumlah

2010 151 286 437 5 26 31

2011 40 72 112 4 2 6

2012 41 83 127 13 4 17

Penetapan PAK merupakan syarat dipertimbangkannya kenaikan pangkat/jenjang

POPT atau diangkatnya calon POPT menjadi POPT.

J. Bantuan Sarana Kerja Petugas Lapangan dan Petani Pengamat

Tahun 2012 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan mengalokasikan bantuan sarana kerja bagi petugas lapangan

(POPT-PHP) sejumlah 3.360 unit dan 2.830 unit bagi petani pengamat. Bantuan

tersebut berupa topi, jas hujan, sepatu boot, tas kerja, handcounter, tool kit,

loupe,leaflet, brosur, agenda kerja, alat tulis.

Page 97: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 85

K. Bantuan Sarana Pengamatan (Light Trap) dan Mobil Brigade Proteksi Tanaman

Light trap/lampu perangkap serangga sebanyak 7.000 unit juga didistribusikan ke

26 provinsi sebagai sarana pengamatan petugas lapangan (POPT-PHP) terutama

di daerah rawan serangan OPT. Sarana ini dimaksudkan untuk membantu POPT-

PHP mengetahui dinamika populasi serangga hama maupun musuh alami di

wilayahnya masing-masing. Alokasi light trap tersebut disajikan dalam Lampiran

32.

Sebanyak 10 unit mobil operasional Brigade Proteksi Tanaman telah

didistribusikan/dialokasikan ke 10 BPT di 10 provinsi guna mendukung gerakan

pengendalian secara “SPOT STOP”. Provinsi yang menerima mobil operasional ini

adalah Provinsi Sumutera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi

Selatan.

L. Bantuan Bahan Pengendali OPT dan sarana lainnya

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan juga telah mengalokasikan sejumlah

anggaran di masing-masing provinsi (BPTPH) untuk pengadaan bahan pengendali

OPT berupa agens hayati dan bahan pengendali organik lainnya. Disamping itu,

juga untuk pengadaan sarana pengendalian OPT sesuai dengan kebutuhan

spesifik masing-masing provinsi misalnya burung hantu beserta

rumahnya/kandang.

M. Bantuan Penanggulangan Padi Puso (BP-3)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 36/Permentan/OT.140/7/2011

telah ditetapkan Pedoman Bantuan Penanggulangan Padi Puso. Maksud

pemberian bantuan penanggulangan padi puso (BP-3) yaitu sebagai bentuk upaya

mempertahankan produksi beras dalam mendukung ketahanan pangan. BP-3

diberikan dalam bentuk tunai, untuk mempercepat penanaman kembali padi

sawah yang mengalami puso, dalam bentuk bantuan dan bukan ganti rugi. Tujuan

pemberian BP-3 yaitu memberikan bantuan kepada petani padi yang mengalami

puso; meningkatkan atau minimal mempertahankan produksi padi secara

berkelanjutan; mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sedangkan pelaksanaan

BP-3 yaitu terwujudnya produksi padi/beras secara berkelanjutan; terpenuhinya

stok beras secara nasional.

Tahun 2012, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah melakukan identifikasi

dan verifikasi luas areal padi terkena puso akibat Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) calon penerima BP3 dan

Page 98: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 86

menetapkan areal padi puso seluas 28.281,55 ha dari 18 provinsi yang layak

mendapatkan Bantuan Penanggulangan Padi Puso (BP3) dari Direktorat Jenderal

Prasarana Dan Sarana Pertanian. Alokasi bantuan penanggulangan padi puso (BP-

3) tersebut disajikan dalam Lampiran 34

Page 99: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 87

VII.KEGIATAN LAIN

A. Komisi-Komisi

Sesuai dengan tugas dan fungsi Perlindungan Tanaman Pangan, Direktur

Perlindungan Tanaman Pangan menjadi anggota dalam berbagai

komisi/kelembagaan antara lain:

1. Anggota Komisi Pestisida

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1973 tentang

Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida, bahwa pestisida yang

digunakan harus mendapat izin dari Menteri Pertanian. Dalam rangka

pendaftaran pestisida yang telah terdaftar, pendaftaran baru maupun

perpanjangan izin, perlu dilakukan evaluasi.

2. Anggota National Plant Protection Organization (NPPO)

Dalam rangka mendukung tugas Organisasi Perlindungan Tanaman Nasional

(National Plant Protection Organization), dibentuk Komisi Ahli Karantina

Tumbuhan yang mempunyai tugas memberikan saran dan solusi pemecahan

terhadap permasalahan di dalam pelaksanaan tugas, serta melakukan kajian

dan analisis terhadap perkembangan perlindungan dan perkarantinaan

tumbuhan secara reguler atau insidentil. Anggota komisi terdiri dari

perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan praktisi perlindungan.

B. Kerjasama Luar Negeri

1. Mengikuti CPM ke-7

Pada Tahun 2012, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan ikut

berpartisipasi dalam menghadiri sidang Commission of Phytosanitary

Measures (CPM) – 7 pada tanggal 19-23 Maret 2012 di Roma, italia. Sidang

CPM-7 IPPC ini dihadiri oleh para wakil pejabat tinggi dari negara-negara

anggota berjumlah 177 negara. Pembahasan umum materi sidang terkait

kebijakan internasional system perlindungan tumbuhan dan penetapan

standard internasional dengan ruang lingkup pertanian, kehutanan,

lingkungan hidup dan tumbuhan yang hidup di air dalam mewujudkan

ketahanan pangan dan harmonisasi perdagangan global selaras dalam WTO-

SPS. Delegasi Indonesia pada sidang CPM-7 dihadiri oleh Ketua delegasi Ir.

Banun Harpini, MSc, Kepala Badan Karantina Pertanian dengan anggota Dr.

Ir. Arifin Tasrif, MSc, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati

Page 100: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 88

Nabati, Ir. Erma Budiyanto, M.Si., Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,

Ditjen Tanaman Pangan, Dr. Ir. Antarjo Dikin, Wakil Asia Anggota Standard

Committee IPPC dari Badan Karantina Pertanian, Yadi Rusyadi, Kepala Subdit

Teknologi Pengendalian OPT.

Agenda sidang CPM-7 yang disepakati membahas butir-butir penting yang

perlu menjadi perhatian dan tindak lanjut :

Laporan kerja Standard Committee selama tahun 2011 telah membuat

konsep standard atas usulan dari Sidang CPM dalam pertemuan Standard

Committee 25 negara secara rutin dan pemanfaatan virtual elektronik,

namun masih lambat penyelesaian draft, serta kompleksitas permalahan

untuk penerapan kebijakan internasional tersebut dalam perdagangan global

antara lain : konsep standard pemeriksaan kontainer kosong (empty sea

container) dari mobiltas antar negara dalam pencegahan kontaminasi

quarantine pests, perlakuan dielectric treatment (microwave) hanya terbatas

pada komodtas kayu bukan untuk kemasan kayu.

Diterimanya pada pleno CPM terhadap revisi terminologi dari istilah Official

Control dan Not Widely Distributed yang masih selas definisi dalam PP No. 14

tahun 2002 tentang karantina tumbuhan.

Diterimanya dalam pleno terdapat Annex ISPM 27 Diagnostic Protocol untuk

Trogoderma granarium Everts dan Plum Pox Virus sedangkan untuk

perlakuan Cold treatment diserahkan kembali kepada Standard Committee

(SC) untuk dilakukan kaji ulang pada pertemuan SC mendatang.

Cold treatment terhadap buah untuk perlakuan lalat buah dibatalkan

diterima untuk CPM, tentunya ini akan diteruskan ke SC untuk pembahasanl

ebihlanjut.

Beberapa hal disampaikan pembahasan terkait untuk upaya peningkatan

percepatan proses dan kualitas pembuatan standard IPPC dengan 30

rekomendasi yang disampaikan dari Focus Group antara lain : selama masa

14 hari sebelum sidang CPM, masing-masing negara hanya diperkenankan

mengajukan koreksi bersifat substansi dengan alasan teknis yang dapat

dipertanggung jawabkan, Sekretariat akan memperhatikan usulan NPPO bila

adanya surat resmi keberatan terhadap akan ditetapkan standard dan setiap

standard harus memuat kajian dampak terhadap biodiversity.

NPPO perlu memperhatikan usulan revisi dari proces pengembangan

standard dari IPPC yang akan disyahkan dalam CPM meliputi tahapan umum :

Page 101: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 89

Pengembangan program kerja IPPC berupa pembuatan daftar topik standard

yang akan dibuat; drafting; member consultation dan adopsi serta publikasi.

Dalam pleno disampaikan review terhadap kelangsungan pelaksanaan IPPC

meliputi : Strategic Framework tahun 2012-2019; Financial report 2011;

Budget and operational plan 2012; the IPPC resource mobilization strategy.

Sekretariat IPPC melakukan kajian ulang terhadap daftar standard yang akan

diselesaikan oleh SC berdasarkan urutan prioritas kebutuhan serta

sekretariat menghapus terhadap usulan CPM sebelumnya untuk dikerjakan

SC. Indonesia keberatan akan dihapuskannya standard IPPC tentang

Appropriate Level of Protection (ALOP). Standard ini perlu dibuat oleh

sekretariat mengingat setiap negara menetapkan batasan ALOP beragam

yang tidak diketahui parameter yang digunakan, diharapkan bila ada

standard untuk penetapan ALOP maka akan lebih transparan suatu negara

dan dapat meminimalkan hambatan import terutama dari negara maju.

STDF dari WTO Geneva akan menyelenggarakan seminar internasional

Invasive Aliens Species, IAS pada tanggal 12-13 July 2012 sebelum sidang

WTO-SPS. Tujuan dari seminar untuk memberikan pemahaman tentang IAS

dan hubungan yang penting antara SPS, lingkungan pada perdagangan.

Diharapkan negara anggota dapat menghadiri seminar dengan pendaftaran

16 April 2012 secara online.

Selaras dengan pengembangan layanan single window dalam upaya

percepatan arus barang dalam perdagangan, STDF WTO akan membentuk

working group untuk mewujudkan harmonisasi perdangan dan peningkatan

pengelolaan SPS pada perbatasan negara. Topik bahasan merupakan

kerjasama antara Karantina, Badan POM dan instansi Bea Cukai.

Terbentuknya organisasi perlindungan tumbuhan regional untuk kelompok

negara Near East (NEPPO) merupakan bagian dari IPPC, semoga NEPPO dapat

berkontribusi dan kerjasama dengan APPPC.

e-Phyto yang telah dibahas dalam workshop diselenggarakan di Korea

merupakan bentuk sertifikat elektronik dari ISPM 12 diharapkan secara

voluntari negara anggota dapat mengembangkannya dengan negara mitra

dalam perdagangan. Usulan dari CPM agar untuk dapat operasionalnya e-

phyto akan dibentuk sterring committee atas nama CPM forum. Indonesia

menyampaikan dalam sidang CPM bahwa telah siap aplikasi e-phyto untuk

bermitra dari aplikasi yang telah dikembangkan Badan Karantina Pertanian.

Page 102: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 90

Penggunaan logo ISPM 15 pada kemasan kayu sebagai pengganti sertifikat

kesehatan (Phytosanitary Certificate,PC) yang dikeluarkan oleh NPPO masing-

masing negara sebagai mandat penggunaan logo ISPM 15 dikeluarkan oleh

FAO perlu dilindungi secara hukum agar tidak terjadi penyalahgunaan. PC

merupakan dokumen resmi negara yang dikeluarkan NPPO, Badan Karantina

Pertanian, Kementerian Pertanian. Badan Karantina Pertanian wajib

mengendalikan penggunaan mark logo ISPM 15 pada kemasan kayu dalam

perdagangan internasional. Logo ISPM 15 yang dikeluarkan oleh NPPO wajib

dipatenkan dari lembaga paten Indonesia, selanjutnya secara resmi

disampaikan kepada FAO untuk pengawasan penyalah gunaan tingkat

internasional, ditetapkan persyaratan penggunaan logo dapat diterima

internasional oleh NPPO. Selanjutnya NPPO wajib berkontribusi kepada FAO

terkait untuk jaminan perlindungan terhadap logo secara internasional untuk

biaya perpanjangan registrasi sebesar US $ 27,000.00.

Adanya MoU IPPC dan Ozone secretariat agar menjadi perhatian Negara

anggota IPPC sebagai tindak lanjut pertemuan Montereal Protocol di Bali 21-

25 Nopember 2011, maka penggunaan fumigan methyl bromide (MB) hanya

untuk aplikasi karantina dan pra-pengapalan. Terkait perlakuan karantina

hanya untuk eradikasi quarantine pests saja dan dilarang untuk penggunaan

karantina terhadap non-quarantine pests. Upaya yang perlu dilakukan untuk

pengurangan/pengganti penggunaan methyl bromide oleh setiap negara

yaitu: penggunaan alternative MB, mengurangi penggunaan MB, mengurangi

secara fisik dari emisi MB, dan mencatat penggunaan MB secara kuantitas,

jenis OPTK yang diberikan treatment, komoditas yang diberikan perlakuan,

untuk tujuan impor atau export pada tindakan karantina. Penggunaan MB

selama ini agar dilaporkan kepada sekretariat ozone, the United Nation of

Environmental Program, Nairobi, Kenya sebelum 13 Maret 2013.

Pembahasan rules dan procedures terkait pemilihan ketua dan wakil ketua

dari CPM masih memerlukan perhatian untuk disepakati serta pertimbangan

pemberlakuan urutan 7 regional IPPC, serta pengusulan ketua mendatang

sidang CPM-8 akan dipimpin oleh wakil regional Asia. Indonesia untuk

pemilihan ketua CPM-8 mendatang mendukung Korea selaku wakil Regional

Asia, namun dari hasil voting dari 128 negara dihasil sbb: 2 abstaint, 1 rusak,

63 untuk UK dan 62 untuk Korea (Asia).

Simposium dilakukan disela-sela CPM dan materi penting yang perlu menjadi

perhatian terhadap perdagangan tumbuhan melalui internet global sebagai

pathway, dari hasil observasi bahwa umumnya tidak dilengkapi persyaratan

Page 103: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 91

kesehatan dan sungguh berisiko bagi negara. Selain itu terhadap perhatian

mobilitas tumbuhan aquatik diperdagangkan yang belum diketahui status

tanaman dapat bermanfaat atau sebagai pests (gulma).

2. Mengikuti Pertemuan “The 1 st Meeting Of Asean-China SPS Cooperation-

Technical Working Group Meeting on Food Safety, Animal Inspection and

Quarantine, and Plant Inspection and Quarantine ”

Pada Tahun 2012, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan ikut

berpartisipasi dalam Pertemuan The 1 st Meeting Of Asean-China SPS

Cooperation-Technical Working Group Meeting on Food Safety, Animal Inspection

and Quarantine, and Plant Inspection and Quarantine pada tanggal 4-6 Juni 2012

di Lombok, Indonesia. Pertemuan dihadiri oleh peserta delegasi dari Brunei

Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Sekretariat ASEAN dan

Asisten Pembangunan Ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hasil dari pertemuan ini adalah:

a. Diprioritaskan pertukaran informasi tentang Inspeksi dan persyaratan

karantina, peringatan pada makanan, status hama dan penyakit tumbuhan dan

pembaharuan otoritas kompetensi

b. Semua pemberitahuan maupun pertukaran informasi antar negara anggota

disampaikan melalui portal webside dan e-mail

c. Sekretariat ASEAN akan menjadwalkan secara bergantian mengadakan

pertemuan pembahasan masing-masing kelompok kerja teknis (TWG) yang akan

diajukan pada bulan Juli 2012. Hal tersebut disebabkan karena adanya

perbedaan pelaksanaan prosedur dan peraturan karantina, serta kesulitan

dalam analisis risiko juga standar yang berbeda dan kesenjangan dalam

mekanisme peraturan SPS.

d. Dalam rangka memperkecil kesenjangan dan permasalahan disepakati adanya

pelatihan, seminar dan pertukaran personil /tenaga ahli, yang juga termasuk

melakukan kerjasama kursus singkat di masing-masing wilayah, rencana kerja

2012-2014 diusulkan oleh masing-masing TWGs

e. Untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dalam persyaratan SPS,

diprioritaskan membahas kesenjangan dan pengakuan terhadap kerjasama SPS

ASEAN-Cina, disepakati untuk diadakan konferensi Plant Inspection and

Quarantine dan Animal Inspection and Quarantine pada tahun 2014, di mana

tanggal dan tempat akan ditentukan lebih lanjut, sedangkan untuk pelaksanaan

konferensi Food Safety dijadwalkan pada Mei-Juni 2013.

f. Memperhatikan isu-isu terkait kegiatan SPS yang melibatkan pemangku

kepentingan dalam melaksanakan kegiatan, bahwa koordinasi antar lembaga

diperlukan untuk memfasilitasi perdagangan yang efektif dan sinergi serta

mempersatukan perbedaan atau kesamaan dari inisiatif dalam kaitannya

dengan pelaksanaan kegiatan SPS.

Page 104: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 92

g. China berinisiatif melakukan "Workshop Pencegahan Penyebaran Hama Exotic

lintas perbatasan antara China-ASEAN", yang akan diselenggarakan pada 23-27

Juli 2012 di Beijing, Cina. Dalam konteks ini, diharapkan TWGs untuk

berkoordinasi dengan Kontak Poin ASEAN-China SPS dari negara masing-masing

untuk membahas kemungkinan untuk berpartisipasi dalam lokakarya.

h. Untuk memajukan harmonisasi dan mempersempit kesenjangan, China diminta

untuk mendukung negara-negara, khususnya Kamboja, Laos dan Myanmar,

dalam terjemahan dokumen SPS dalam bahasa inggris. Pertemuan rutin TWG

akan diselenggarakan secara bergiliran antar negara anggota ASEAN dan China,

Sekretariat ASEAN diminta berkonsultasi dengan Cina untuk mengkonfirmasi

tuan rumah pertemuan berikutnya serta kepastian tanggal dan tempatnya

2. Mengikuti Pertemuan EWG-MRLs of Pesticides among ASEAN Countries Ke –

16

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan ikut berpartisipasi dalam Pertemuan

Sidang ke-16 EWG-MRLs of Pesticides among ASEAN Countries pada tanggal 18 – 20

Januari 2012 di Vientiane, Laos. Pertemuan dihadiri oleh delegasi dari Kamboja,

Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, perwakilan dari

Sekretariat ASEAN.

Berdasarkan hasil sidang disepakati batas maksimum residu sebagai berikut :

a). beta-cyfluthrin pada kubis 0,04 mg/kg (Indonesia)

b). triazophos pada soybean immature (whole pods) 1 mg/kg (Thailand)

c). triazophos pada soybean immature (seeds) 0,5 mg/kg (Thailand)

d). triazophos pada yard long bean 0,4 mg/kg (Thailand)

e). lambda-cyhalothrin pada okra 0,03 mg/kg (Thailand dan Malaysia)

f). imidacloprid pada okra 0,1 mg/kg (Thailand)

g). profenofos pada pummelo 2 mg/kg (Thailand)

h). cypermethrin pada carambola 0,2 mg/kg (Malaysia)

i). chlorpyrifos pada chilli 3 mg/kg (Thailand)

j). metalaxyl pada pineapple 0,1 mg/kg (Thailand)

k). lambda-cyhalothrin pada citrus 0,2 mg/kg (Indonesia)

l). thiamethoxam pada orange 0,5 mg/kg (Indonesia)

C. Koperasi Daya Guna

Koperasi Daya Guna (KDG) dengan Badan Hukum nomor: 1087/B.H/I merupakan

koperasi karyawan/karyawati Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan

Direktorat Perlindungan Hortikultura yang berfungsi memberikan pelayanan

kesejahteraan kepada anggota. KDG berupaya memberikan pelayanan maksimal

Page 105: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 93

untuk mencapai kesejahteraan anggota, oleh karena itu manajemen Koperasi

Daya Guna senantiasa berusaha menjalin hubungan yang sebaik-baiknya dengan

pejabat dan pimpinan Direktorat.

1. Keanggotaan

Keanggotaan Koperasi mencakup dua Direktorat, yaitu Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan dan Direktorat

Perlindungan Hortikultura, Ditjen Tanaman Hortikultura. Jumlah anggota

pada Tahun 2012 sebanyak 125 orang yang terdiri dari :

a. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan : 90 orang

b. Direktorat Perlindungan Hortikultura : 26 orang

c. Anggota luar biasa : 5 orang

d. Anggota tidak aktif : 4 orang

2. Usaha

Kegiatan koperasi adalah simpan pinjam, toko dan aneka usaha.

3. Pelayanan

Koperasi Daya Guna secara konsisten melaksanakan fungsi sosialnya melalui

berbagai kegiatan antara lain santunan-santunan (kelahiran, kematian dan

lain-lain), pasar murah bersubsidi dalam rangka Idul Fitri dan sebagainya.

D. Ikawati

Kepengurusan Ikatan Karyawati (Ikawati) Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan periode 2011--2013 dengan susunan sebagai berikut:

Pembina : Direktur Perlindungan Tanaman Pangan

Ketua : Trias Retno Wardhani Wakil Ketua : Abriani Fensionita SekretarisI : Syanti Asviatuti Nurbayana Bendahara : Andriarti Kusumawardhani Seksi Pendidikan : Maunah Ambarwati

Hastari Kusumawardhani Fitria Yulianti Rhonda Hesti E

Seksi Umum : Eka Widiyastuti Marwanti Ade Ratna Yulinar

Seksi Usaha : Yoyoh Rokayah Sri Hidayanti Puspitasari Indah Nur Rokhmah Teguh Puji Sri Lestari

Page 106: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 94

Selama Tahun 2012, berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan Ikawati adalah

sebagai berikut :

1. Mengadakan pertemuan rutin setiap empat bulan diantaranya arisan,

berbagi pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan dari karyawati

untuk karyawati.

2. Menghadiri dan mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh

Ikawati Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Dharma Wanita Sub Unit

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan serta Kementerian Pertanian

3. Melaksanakan kegiatan pengajian dan ceramah agama pada bulan

Ramadhan untuk lebih meningkatkan kecerdasan spiritual karyawati.

4. Dalam rangka menghimpun dana untuk menambah modal usaha, Seksi

Usaha melaksanakan kegiatan antara lain pengadaan barang dengan

angsuran.

Page 107: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 95

VIII.PERMASALAHAN

DAN UPAYA PEMECAHANNYA

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan perlindungan tanaman pangan, selama

Tahun 2012, beberapa permasalahan yang muncul dan upaya pemecahannya

sebagai berikut :

1. Beragamnya kelembagaan Perlindungan Tanaman di daerah

Implementasi dari PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

menyebabkan kelembagaan perlindungan tanaman di daerah cukup bervariasi

sehingga perhatian, eksistensi, dan peran serta fungsinya cenderung menurun.

Lembaga perlindungan di daerah diantaranya LPHP/LAH sebagai pusat

pengembangan teknologi perlindungan tanaman masih bervariasi antar daerah,

baik sarana dan prasarana, SDM, maupun kegiatannya sehingga belum berfungsi

secara optimal. Untuk itu, diperlukan advokasi kepada pemerintah Provinsi agar

dapat ditingkatkan koordinasi dan sinergi dengan instansi terkait di daerah.

2. Belum optimalnya pemberdayaan kelembagaan PHT di tingkat lapangan

Alumni SLPHT berperan penting dalam penerapan, pengembangan, dan

pemasyarakatan PHT, namun kelembagaan tersebut belum diberdayakan secara

optimal. Pos Pengembang Agens Hayati (PPAH) yang sudah dibangun dan

dibentuk oleh alumni SLPHT, aktivitasnya belum optimal karena terbatasnya

dukungan sarana dan prasarana, teknologi dan pendanaan yang dialokasikan

oleh daerah. Petani alumni SLPHT di beberapa daerah tidak berperan optimal

dalam memperbanyak unit-unit SLPHT swadana, sehingga masih diperlukan

dukungan dana melalui APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota untuk

pengembangan unit-unit SLPHT. Dalam pengembangan PPAH diperlukan

pendataan kelompok, penyediaan sarana, pendampingan dan pembinaan, serta

pemberian dukungan yang memadai dilakukan secara terus menerus sehingga

dapat terwujud kemandirian kelompok PPAH/petani untuk penerapan PHT.

3. Ketergantungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota

Sesuai dengan Otonomi Daerah, dalam memenuhi kebutuhan SDM dan sarana

serta prasarana perlindungan tanaman adalah tanggungjawab pemerintah

daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota). Sampai saat ini kebutuhan SDM, sarana

Page 108: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 96

dan prasarana perlindungan tanaman di provinsi maupun di kabupaten/kota

masih tergantung kepada pusat. Untuk itu, perlu dilakukan advokasi kepada

Gubernur, Bupati/Walikota, dan lembaga legislatif serta pemangku kepentingan

perlindungan tanaman di daerah.

5. Perubahan iklim dan faktor lingkungan yang kurang mendukung.

Perubahan iklim sudah dirasakan dan berpengaruh sangat nyata, antara lain

curah hujan di atas rata-rata, pergeseran musim hujan dan musim kemarau,

rusaknya daerah tangkapan air, dan rusaknya sarana irigasi. Kondisi ini

menyebabkan meningkatnya luas, frekuensi dan durasi DPI berupa banjir dan

kekeringan serta berpengaruh terhadap dinamika populasi OPT, peningkatan

patogenitas penyakit dan pola distribusi serangannya. Oleh karena itu, upaya

antisipasi, mitigasi, serta penanganan OPT/DPI perlu mendapat perhatian terkait

dengan kelembagaan, penelitian, pengembangan, dan penanganannya.

Upaya-upaya tersebut ditingkatkan melalui peningkatan diseminasi prakiraan

serangan OPT/DPI, pemanfaatan informasi prakiraan iklim di tingkat lapangan,

penyebarluasan rekomendasi penyesuaian pola tanam dan kalender tanam,

rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, penanganan secara spesifik lokasi,

serta pemberdayaan petani melalui SLI dan SLPHT.

6. SLI tidak dapat dilakukan secara spesifik komoditas

Hal ini disebabkan lahan yang digunakan untuk SLI merupakan lahan yang sudah

mempunyai pola tanam padi-palawija. Selain itu modul yang disampaikan dalam

SLI mencakup teknologi budidaya khususnya teknologi yang digunakan dalam

menyikapi perubahan iklim di wilayah setempat.

7. Belum optimalnya koordinasi penanganan OPT

Penanganan OPT, terutama pada daerah sumber serangan dan sumber infeksi di

daerah perbatasan antar provinsi/kabupaten/kota belum dilaksanakan secara

optimal. Hal ini disebabkan karena kurangnya koordinasi dan sinkronisasi antar

wilayah sejak diberlakukan otonomi daerah. Sehubungan dengan hal tersebut,

perlu diupayakan koordinasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal.

Page 109: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 97

IX.P E N U T U P

1. Pengamanan produksi tanaman pangan terkait erat dengan perlindungan terhadap gangguan serangan OPT dan DPI, dilaksanakan melalui berbagai kegiatan perlindungan tanaman pangan. Sesuai dengan sumberdaya yang tersedia, pada Tahun 2012 telah dilakukan kegiatan yang meliputi penguatan SDM, penguatan kelembagaan, inovasi dan diseminasi teknologi perlindungan tanaman, dan penyediaan sarana pengendalian OPT.

2. Berdasarkan evaluasi, luas banjir pada tanaman pangan utama (padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah) Tahun 2012 mencapai 153.623 ha (puso: 33.192 ha), terluas terjadi pada tanaman padi seluas 140.125 ha (29.233 ha), kemudian diikuti oleh jagung (11.101 ha, puso : 2.601 ha), kedelai (2.340 ha, puso : 1.338 ha), dan kacang tanah (58 ha, puso : 21 ha).

3. Kekeringan pada tanaman pangan utama (padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah) selama Tahun 2012 seluas 292.612 ha (puso : 45.030 ha) terluas terjadi pada tanaman padi (269.273 ha, puso: 43.392 ha), kemudian diikuti oleh jagung (21.641 ha, puso : 1.508 ha), kedelai (1.546 ha, puso : 130 ha), dan kacang tanah (153 ha).

4. Serangan OPT utama pada tanaman pangan utama (padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah) Tahun 2012 seluas 457.492 ha (puso : 1.764 ha), terluas disebabkan oleh OPT utama padi (420.552 ha, puso: 1.689 ha), kemudian diikuti jagung (26.532 ha, puso: 53 ha), kedelai (5.221 ha, puso: 15 ha), dan kacang tanah (5.187 ha, puso : 7 ha).

5. Luas pertanaman padi yang mengalami puso akibat banjir, kekeringan, dan serangan OPT utama selama Tahun 2012 seluas 74.313 ha. Luas tersebut sebesar 0,55% dari realisasi luas tanam padi pada Tahun 2012 seluas 13.592.309 ha.

6. Pada tanaman terserang telah dilakukan upaya pengendalian oleh petani secara swadaya maupun memanfaatkan bantuan sarana pengendalian dari pemerintah (kecamatan, kabupaten, provinsi, dan pusat/cadangan nasional). Pengendalian OPT utama pada tanaman pangan Tahun 2012 seluas 899.643 ha.

7. Dalam penanganan OPT dan DPI, telah dilaksanakan kegiatan yang meliputi penguatan kualitas SDM melalui pelatihan petugas dalam pelaksanaan dan pengembangan PHT dan penggunaan program SIM OPT versi 2.1 yang telah disempurnakan, pemberdayaan THL Tenaga Bantu POPT-PHP, penyediaan dan penyebarluasan teknologi perlindungan tanaman pangan, gerakan pengendalian OPT, pembinaan dan pengawalan pelaksanaan SLPHT dan SLI, penyediaan sarana pengendalian OPT, dan koordinasi dengan instansi terkait.

Page 110: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 98

8. Pelaksanaan SLPHT yang direncanakan di seluruh provinsi sejumlah 1.950 unit,

selama Tahun 2012 telah direalisasikan sebanyak 1.937 unit (99,33%),

sedangkan SLI yang direncanakan sejumlah 130 unit yang tersebar di 33 provinsi

dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana (100%).

9. Disamping kegiatan yang telah dilakukan diatas, untuk penanganan banjir, kekeringan dan menekan luas dan intensitas serangan OPT utama, juga dilakukan berbagai kegiatan antara lain pengiriman informasi prakiraan iklim dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kepada Gubernur, pengiriman surat kewaspadaan peningkatan serangan OPT, dan langkah operasional penanganannya kepada Gubernur, konsolidasi petugas, pembentukan POSKO Pengendalian OPT (tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan desa), menurunkan tim pemantauan dan bimbingan teknis (provinsi, kabupaten, kecamatan), dan penyediaan bantuan pestisida cadangan nasional.

10. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan yaitu beragamnya kelembagaan perlindungan tanaman di daerah, terbatasnya kualitas THL Tenaga Bantu POPT-PHP, ketergantungan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, kurang lancarnya arus informasi/pelaporan, belum optimalnya koordinasi penanganan OPT, perubahan iklim dan faktor lingkungan yang kurang mendukung, dan belum optimalnya pemberdayaan kelembagaan PHT di tingkat lapangan (LPHP, BPT, PPAH, dan alumni SLPHT).

11. Dukungan anggaran (APBN dan APBN-P) untuk pelaksanaan kegiatan pengamanan produksi pada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2010 berjumlah Rp. 355.101.468.000,- (Tiga ratus lima puluh lima milyar seratus satu juta enam puluh delapan ribu). Sampai akhir Desember 2012, realisasi anggaran mencapai Rp. 341.265.762.113,- (96,10%). Berdasarkan alokasi anggaran, secara umum, kegiatan yang direncanakan pada Tahun 2012 dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan, sasaran dan waktu. Sedangkan sisa anggaran merupakan penghematan dari beberapa kegiatan pertemuan dan pemberian bantuan penanggulangan bencana.

12. Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan perlindungan tanaman ke depan, diperlukan penguatan SDM dan kelembagaan perlindungan baik di pusat maupun di daerah, database yang akurat dan mekanisme pelaporan yang sistematis.

13. Agar pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman dapat diimplementasikan dengan baik, sangat diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang baik antara pusat dengan daerah maupun instansi terkait lintas sektor.

Page 111: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 99

Page 112: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 100

Lampiran 1.

Struktur Organisasi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Berdasarkan Permentan No.61/Permentan/OT.140/10/2010

SUBDIT PENGELOLAAN

DATA OPT

SEKSI MONITORING DAN ANALISIS

DATA

SEKSI EVALUASI DAN

PELAPORAN

DIREKTUR PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI KELEMBAGAAN

SEKSI PEMASYARAKATAN

SUBDIT PENGELOLAAN PHT

SEKSI VERIFIKASI

SEKSI IDENTIFIKASI

SEKSI MITIGASI

SUBDIT TEKNOLOGI

PENGENDALIAN OPT

SEKSI ADAPTASI

SUBDIT DAMPAK

PERUBAHAN IKLIM

Page 113: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 101

T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 10.304 4.108 16.172 5.343 28.920 10.888

2 Sumatera Utara 9.793 1.287 8.638 618 16.440 3.528

3 Sumatera Barat 1.126 376 2.079 568 2.757 744

4 Riau 154 - 6.498 1.454 4.746 1.344

5 Jambi 4.267 40 1.828 404 4.736 1.816

6 Sumatera Selatan 3.658 761 7.601 1.013 9.351 3.929

7 Bengkulu 61 30 72 28 352 78

8 Lampung 1.120 214 1.852 284 14.022 5.482

9 Kepulauan Bangka Belitung - - - - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - 33 16

12 Jawa Barat 15.202 602 15.614 1.217 56.540 19.425

13 Jawa Tengah 12.114 1.033 27.250 7.505 38.732 14.825

14 DI. Yogyakarta 996 114 2.248 139 438 47

15 Jawa Timur 17.558 5.086 24.029 5.832 33.950 12.255

16 Banten 18.168 2.628 10.599 409 14.021 2.745

17 Bali 107 19 19 16 1 -

18 Nusa Tenggara Barat 9.115 1.975 1.771 761 1.626 397

19 Nusa Tenggara Timur 634 9 1.060 480 297 7

20 Kalimantan Barat 2.293 1.154 11.443 813 22.844 1.870

21 Kalimantan Tengah 316 174 74 62 1.991 901

22 Kalimantan Selatan 5.287 239 8.149 907 17.498 4.607

23 Kalimantan Timur 1.205 388 1.694 277 1.872 229

24 Sulawesi Utara - - 159 14 822 116

25 Sulawesi Tengah 245 215 1.104 33 2.797 917

26 Sulawesi Selatan 22.811 7.449 18.733 815 25.684 11.131

27 Sulawesi Tenggara 2.063 756 165 49 543 55

28 Gorontalo 268 198 613 342 2.037 874

29 Sulawesi Barat 658 294 - - 1.457 611

30 Maluku 602 84 - - 134 118

31 Maluku Utara - - - - - -

32 Papua Barat - - - - - -

33 Papua - - - - - -

140.125 29.233 169.464 29.383 304.641 98.953 Jumlah

2012 2011 Rerata No Propinsi

Banjir

Lampiran 2.

Perbandingan Luas Banjir Pada Tanaman Padi Di Indonesia

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

Page 114: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 102

Lampiran 3.

Luas Banjir Pada Tanaman Padi Di Indonesia Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P

Januari 70.779 12.460 48.232 6.456 86.682 28.806

Februari 12.905 2.917 9.122 2.424 50.856 17.876

Maret 10.235 1.888 17.152 2.455 19.109 4.522

April 6.569 1.113 16.533 1.814 14.248 4.271

Mei 1.854 371 24.434 4.101 10.485 2.448

Juni 933 218 2.449 151 19.035 9.762

Juli 26.330 8.556 598 50 11.631 4.512

Agustus 376 348 1.041 39 2.919 1.292

September 666 1 743 108 3.424 1.249

Oktober 1.083 113 5.839 550 7.229 2.046

November 8.395 1.248 5.388 1.464 18.429 2.561

Desember - - 37.933 9.771 60.594 19.608

Jumlah 140.125 29.233 169.464 29.383 304.641 98.953

Bulan2012 2011 Rerata

Page 115: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 103

T P T P T P T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 267 177 998 44 1.091 481 936 405 1.513 379 1.049 289 - - 85 35 84 28

2 Sumatera Utara 1.373 1.087 2.173 1.443 3.205 846 47 12 5.025 3.001 1.927 476 27 2 9 1 5 2

3 Sumatera Barat 157 54 2.421 1.782 591 329 0 0 9 9 20 9 4 4 81 65 45 16

4 Riau - - 234 174 1.152 512 - - 223 159 375 210 - - 17 1 54 33

5 Jambi 17 10 286 73 1.158 887 16 11 11 11 174 128 6 2 1 - 28 14

6 Sumatera Selatan - - 3 - 175 59 - - - - - - - - - - - -

7 Bengkulu - - - - 12 5 - - - - - - - - - - 1 0

8 Lampung 1.274 62 50 50 1.701 729 - - - - 20 17 - - - - 4 4

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 2 1 38 20 62 8 - - 15 3 118 50 5 5 5 5 6 4

13 Jawa Tengah 451 21 1.066 151 2.987 730 21 2 158 32 3.620 2.327 5 1 590 8 862 66

14 DI. Yogyakarta - - 6 6 316 93 - - - - 132 112 - - 3 3 11 8

15 Jawa Timur 495 107 1.359 1.098 4.118 2.104 - - 271 15 1.421 812 - - - - - -

16 Banten - - - - 6 - - - - - - - - - - - - -

17 Bali - - 735 - - - - - - - - - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 110 47 - - 109 84 96 93 60 60 293 119 7 7 35 17 74 17

19 Nusa Tenggara Timur 1.665 39 63 62 39 14 - - 125 15 - - - - - - - -

20 Kalimantan Barat - - 3 - 75 33 - - - - 35 21 - - 3 - 1 1

21 Kalimantan Tengah 13 12 - - 16 11 - - - - 5 5 - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 35 3 41 5 964 27 2 - 1 1 10 2 3 - 1 1 69 1

23 Kalimantan Timur - - - - 99 56 - - - - 1 1 - - - - 0 -

24 Sulawesi Utara - - - - 220 5 - - - - - - - - - - 11 1

25 Sulawesi Tengah - - - - 99 25 - - - - 14 4 - - - - 3 2

26 Sulawesi Selatan 5.234 977 5.719 2.279 4.316 1.484 1.207 815 238 41 239 134 - - 133 10 2 -

27 Sulawesi Tenggara 6 2 - - 43 4 - - - - 58 15 - - - - - -

28 Gorontalo - - 1.262 858 1.069 569 - - - - 21 12 - - - - 11 2

29 Sulawesi Barat - - 5 - 190 110 - - - - - - - - - - - -

30 Maluku 3 2 - - 6 6 - - - - 13 13 - - - - 5 4

31 Maluku Utara - - - - 1 - - - - - - - - - - - - -

32 Papua Barat - - - - 11 1 15 - 26 26 2 0 - - - - - -

33 Papua - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11.101 2.601 16.462 8.045 23.831 9.208 2.340 1.338 7.674 3.751 9.547 4.756 58 21 963 146 1.276 203 Jumlah

2012 2011 Rerata 2012 2011 Rerata No Propinsi

Jagung Kedelai Kacang Tanah

2012 2011 Rerata

Lampiran 4.

Perbandingan Luas Banjir pada Tanaman Palawija

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

Page 116: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 104

Lampiran 5.

Luas Banjir Pada Tanaman Jagung Di Indonesia Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P

Januari 813 131 1.168 591 2.188 943

Februari 117 11 567 135 1.959 600

Maret 2.285 187 2.137 1.388 1.203 359

April 1.348 1.048 1.615 991 2.172 1.098

Mei 153 32 2.059 577 1.686 348

Juni 1.248 5 1.584 153 3.293 1.191

Juli 4.634 867 194 - 1.383 535

Agustus 10 3 - - 215 61

September 20 3 18 15 2.815 1.255

Oktober - - 48 31 1.045 460

November 473 314 3.869 2.312 1.859 718

Desember - - 3.203 1.852 4.013 1.640

Jumlah 11.101 2.601 16.462 8.045 23.831 9.208

Bulan2012 2011 Rerata

Page 117: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 105

Lampiran 6.

Luas Banjir Pada Tanaman Kedelai Di Indonesia

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P

Januari 36 3 917 478 764 281

Februari 16 - 1.247 704 612 116

Maret 50 - 2.892 1.749 711 175

April 327 118 652 70 346 89

Mei 590 315 866 238 229 148

Juni 112 87 582 141 139 77

Juli 1.079 702 190 190 829 336

Agustus - - 10 4 368 166

September - - 9 1 1.912 1.720

Oktober 130 113 - - 386 89

November - - 299 172 2.030 928

Desember - - 12 6 1.220 632

Jumlah 2.340 1.338 7.674 3.751 9.547 4.756

Bulan2012 2011 Rerata

Page 118: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 106

Lampiran 7.

Luas Banjir Pada Tanaman Kacang Tanah Di Indonesia Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P

Januari 6 2 - - 53 16

Februari 4 4 - - 35 4

Maret - - 53 15 85 36

April 5 5 6 - 51 15

Mei 7 7 77 33 19 13

Juni - - 561 - 97 30

Juli 4 0 - - 18 8

Agustus - - 1 1 7 -

September 2 - - - 121 19

Oktober - - 30 20 7 4

November 30 3 88 68 696 1

Desember - - 147 9 88 57

Jumlah 58 21 963 146 1.276 203

Bulan2012 2011 Rerata

Page 119: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 107

Lampiran 8.

Perbandingan Luas Kekeringan pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 22.987 4.229 17.342 1.890 12.031 908

2 Sumatera Utara 6.631 395 1.458 122 5.464 45

3 Sumatera Barat 260 7 4.112 735 1.975 84

4 Riau 1.046 659 4.932 1.579 465 78

5 Jambi 7.438 1.167 9.226 1.234 1.582 106

6 Sumatera Selatan 6.852 463 20.913 1.673 3.169 201

7 Bengkulu 266 15 1.546 28 290 1

8 Lampung 20.926 6.639 25.090 8.469 7.254 736

9 Kepulauan Bangka Belitung - - - - 9 -

10 Kepulauan Riau - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - 60 -

12 Jawa Barat 76.263 3.642 51.934 14.855 78.470 30.836

13 Jawa Tengah 44.417 11.595 10.296 811 44.033 5.480

14 DI. Yogyakarta 279 31 562 73 13.886 978

15 Jawa Timur 16.783 1.551 9.078 1.372 22.741 1.231

16 Banten 38.561 10.899 3.436 722 24.630 4.576

17 Bali 662 158 111 - 318 2

18 Nusa Tenggara Barat 3.289 135 1.093 212 21.861 3.032

19 Nusa Tenggara Timur 54 36 315 289 4.163 1.590

20 Kalimantan Barat 129 - 2.544 12 2.672 172

21 Kalimantan Tengah 80 - 1.310 212 653 30

22 Kalimantan Selatan 5.018 40 5.180 305 3.761 244

23 Kalimantan Timur 1.332 166 1.317 365 349 5

24 Sulawesi Utara - - - - 636 37

25 Sulawesi Tengah - - - - 461 161

26 Sulawesi Selatan 13.951 897 70.842 16.036 34.159 3.583

27 Sulawesi Tenggara 1.252 395 6.687 1.501 1.583 437

28 Gorontalo 3 - - - 1.393 514

29 Sulawesi Barat 746 269 1.512 632 22 -

30 Maluku 49 4 - - 4 1

31 Maluku Utara - - - - 0 -

32 Papua Barat - - - - - -

33 Papua - - - - - -

269.273 43.392 250.836 53.127 288.095 55.068

2011 Rerata

Jumlah

No Propinsi

Kekeringan

2012

Page 120: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 108

Lampiran 9.

Luas Kekeringan pada Tanaman Padi Di Indonesia

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P

Januari 7.490 - 8.958 - 43.220 2.239

Februari 6.164 20 8.696 1.299 19.445 1.576

Maret 1.205 191 1.816 41 15.730 3.639

April 5.708 10 3.819 11 2.255 605

Mei 13.143 965 1.294 7 10.711 974

Juni 50.795 1.678 27.948 576 37.049 6.755

Juli 69.770 10.574 49.950 7.077 61.255 20.391

Agustus 75.955 17.257 63.495 16.207 41.168 10.639

September 36.023 12.067 73.550 24.350 30.993 6.030

Oktober 2.996 630 8.320 3.549 7.027 853

November 25 - 2.532 10 12.073 633

Desember - - 458 - 7.169 734

Jumlah 269.273 43.392 250.836 53.127 288.095 55.068

Bulan2012 2011 Rerata

Page 121: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 109

T P T P T P T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 192 35 19 1 7 2 341 40 116 5 470 221 44 - - - 7 -

2 Sumatera Utara 88 5 2.286 12 7.751 2.043 - - - - 20 - - - - - 1 0

3 Sumatera Barat 102 27 79 13 139 50 - - - - 165 - - - - - 7 1

4 Riau - - 10 3 56 2 94 - - - 8 1 - - 10 - 3 1

5 Jambi 32 17 1 - 17 4 25 2 15 - 3 1 - - - - 0 -

6 Sumatera Selatan 861 97 13 5 78 8 74 - - - 18 - 15 - - - - -

7 Bengkulu - - 758 346 8 0 - - - - - - - - - - - -

8 Lampung 4.820 511 6.571 273 6.617 140 46 - - - 21 - - - - - - -

9 Kepulauan Bangka

Belitung - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 8 - 247 2 494 282 - - 1.383 3 409 71 - - 9 - 0 -

13 Jawa Tengah 10.037 119 6.715 213 17.956 725 299 - 150 10 1.016 104 87 - 14 - 1.938 7

14 DI. Yogyakarta - - 108 - 8.917 329 8 - 91 11 1.275 83 - - 35 - 3.528 47

15 Jawa Timur 1.014 107 3.527 385 6.134 459 129 - 88 28 181 7 - - - - 0 -

16 Banten - - - - 83 - - - - - 274 0 - - - - 159 -

17 Bali 519 - 765 - 1.700 170 - - - - 20 - - - - - 245 -

18 Nusa Tenggara Barat 2.805 390 29 - 7.024 1.995 272 88 266 60 2.701 151 7 - 129 28 913 203

19 Nusa Tenggara Timur 140 - 34 - 8.608 1.161 - - - - 60 14 - - - - 776 212

20 Kalimantan Barat - - 20 - 30 - - - 44 30 5 - - - 24 - 3 -

21 Kalimantan Tengah 24 - 34 - 1 - - - 0 - 6 6 - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 54 - 549 - 739 3 9 - 50 7 5 1 - - 1 1 11 -

23 Kalimantan Timur 36 - 20 - 5 0 - - - - - - - - - - - -

24 Sulawesi Utara - - - - 22 1 - - - - 1 - - - - - - -

25 Sulawesi Tengah - - - - 22 20 - - - - - - - - - - - -

26 Sulawesi Selatan 897 200 811 188 2.270 418 249 - 11 - - - - - - - - -

27 Sulawesi Tenggara - - 1 - 15 6 - - 15 - 8 2 - - - - - -

28 Gorontalo 13 - 43 - 1.667 593 - - - - - - - - - - 3 2

29 Sulawesi Barat - - 5 - 8 - - - - - - - - - - - - -

30 Maluku - - - - 0 - - - - - - - - - - - - -

31 Maluku Utara - - - - 1 - - - - - - - - - - - 1 -

32 Papua Barat - - - - - - - - - - 0 0 - - - - - -

33 Papua - - - - - - - - - - - - - - - - - -

21.641 1.508 22.644 1.441 70.369 8.412 1.546 130 2.229 154 6.665 661 153 - 222 29 7.597 472 Jumlah

2012 2011 Rerata 2012 2011 Rerata No Propinsi

Jagung Kedelai Kacang Tanah

2012 2011 Rerata

Lampiran 10.

Perbandingan Luas Kekeringan pada Tanaman Palawija Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

Page 122: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 110

Lampiran 11.

Luas Kekeringan Pada Tanaman Jagung Di Indonesia Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P

Januari 261 - 129 - 8.788 755

Februari 381 - 19 - 5.868 944

Maret 2.782 415 146 3 9.627 2.804

April 559 - 525 - 1.515 263

Mei 914 - 1.016 - 5.507 1.459

Juni 1.735 20 2.734 50 5.571 597

Juli 822 21 2.749 111 7.545 318

Agustus 6.606 347 2.131 88 7.230 166

September 6.091 446 11.575 1.090 2.479 695

Oktober 1.208 257 885 99 1.063 28

November 283 2 1 - 8.445 53

Desember - - 735 - 6.731 331

Jumlah 21.641 1.508 22.644 1.441 70.369 8.412

Bulan2012 2011 Rerata

Page 123: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 111

Lampiran 12.

Luas Kekeringan Pada Tanaman Kedelai Di Indonesia Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P

Januari - - - - 1.980 12

Februari - - - - 196 -

Maret - - - - 844 109

April - - 125 65 47 -

Mei 3 - 205 - 114 1

Juni 368 - 5 - 471 29

Juli 228 68 100 30 406 126

Agustus 345 62 1.453 21 133 11

September 315 - 328 36 1.003 273

Oktober 40 - 13 2 112 18

November 249 - - - 641 10

Desember - - - - 718 73

Jumlah 1.546 130 2.229 154 6.665 661

Bulan2012 2011 Rerata

Page 124: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 112

Lampiran 13.

Luas Kekeringan Pada Tanaman Kacang Tanah Di Indonesia

Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P

Januari - - 35 - 1.804 197

Februari - - - - 731 25

Maret - - - - 291 198

April - - - - - -

Mei - - 12 1 394 0

Juni 13 - 23 - 702 -

Juli 22 - - - 657 5

Agustus 58 - 0 - 109 2

September 46 - 16 - 267 17

Oktober 14 - 136 28 301 5

November - - - - 1.675 8

Desember - - - - 668 15

Jumlah 153 - 222 29 7.597 472

Bulan2012 2011 Rerata

Page 125: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 113

Lampiran 14.

Luas Serangan OPT Utama

pada Tanaman Padi Tahun 2012

T P T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 2.760 - 29 - 12.606 1 2.042 - 628 - 49 - 18.114 1

2 Sumatera Utara 975 - 1.112 - 1.402 37 1.322 4 2.775 - 80 - 7.666 41

3 Sumatera Barat 79 - 339 38 685 72 793 17 59 - 593 50 2.548 176

4 R i a u 542 0 89 - 886 34 251 - 189 - 0 - 1.958 34

5 J a m b i 271 1 96 5 210 2 92 0 52 - 1 0 721 8

6 Sumatera Selatan 2.348 - 615 7 2.851 81 949 - 800 1 46 1 7.608 90

7 Bengkulu 395 - 29 - 984 1 317 - 107 - 167 - 1.999 1

8 Lampung 3.494 - 329 1 3.643 5 3.389 1 1.474 - 34 - 12.364 7

9 Kep. Bangka Belitung 44 - 162 - 329 - 159 - 25 - - - 719 -

10 Kep. Riau - - - - - - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta 202 - 10 - 9 - - - 67 - - - 288 -

12 Jawa Barat 41.446 - 3.643 - 21.401 7 7.977 - 27.669 - 1.633 - 103.769 7

13 Jawa Tengah 25.690 11 13.186 116 27.654 553 9.450 3 18.237 4 656 13 94.873 700

14 DI Yogyakarta 3.971 56 402 3 1.765 3 618 - 1.472 - 15 - 8.242 62

15 Jawa Timur 8.922 10 5.694 37 10.582 107 15.791 92 19.177 - 373 1 60.539 246

16 Banten 6.529 - 880 - 2.073 - 60 - 2.120 - 240 - 11.902 -

17 B a l i 572 - 213 - 1.301 - 927 - 736 - 580 - 4.329 -

18 Nusa Tenggara Barat 1.448 - 208 - 170 - 1.897 - 1.973 - 349 - 6.046 -

19 Nusa Tenggara Timur 5.393 5 471 29 868 18 74 - 412 27 946 80 8.164 158

20 Kalimantan Barat 1.069 - 65 6 1.224 5 459 10 - - 31 0 2.848 20

21 Kalimantan Tengah 1.087 15 220 - 1.782 7 332 11 15 - 146 2 3.583 35

22 Kalimantan Selatan 100 - 247 - 456 1 161 - 1 - 44 - 1.010 1

23 Kalimantan Timur 283 - - - 448 15 122 - 26 - 5 - 884 15

24 Sulawesi Utara 1.871 - 0 - 577 5 97 - 346 1 257 3 3.148 9

25 Sulawesi Tengah 3.110 5 293 - 1.166 - 4 - 231 - 36 - 4.840 5

26 Sulawesi Selatan 6.687 - 126 - 10.879 72 1.380 - 1.139 - 13 - 20.224 72

27 Sulawesi Tenggara 6.261 - 134 - 7.842 - 1.745 - 167 - 33 - 16.181 -

28 Gorontalo 1.225 - - - 173 - - - 409 - - - 1.806 -

29 Sulawesi Barat 6.537 - 52 - 4.468 - 106 - 759 - 33 - 11.955 -

30 M a l u k u 479 - 156 - 40 - 182 - 22 - 50 - 928 -

31 Maluku Utara - - - - - - - - - - - - - -

32 Papua Barat 258 - 4 - 122 - - - 2 - 16 - 402 -

33 Papua 365 - 3 - 62 - 418 - 31 - 16 2 894 2

Jumlah 134.415 102 28.808 242 118.657 1.024 51.113 137 81.119 33 6.441 151 420.552 1.689

OPT Utama No. Provinsi

Penggerek

batang padi

Wereng batang

coklat Tikus Blas BLB/Kresek Tungro

Page 126: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 114

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 2.760 - 9.791 12 3.963 2 29 - 464 - 390 0

2 Sumatera Utara 975 - 693 - 873 0 1.112 - 135 - 792 -

3 Sumatera Barat 79 - 39 - 112 1 339 38 180 2 52 0

4 Riau 542 0 632 - 461 - 89 - 37 - 60 2

5 Jambi 271 1 391 2 486 7 96 5 56 3 71 0

6 Sumatera Selatan 2.348 - 3.192 - 2.752 - 615 7 141 - 145 8

7 Bengkulu 395 - 424 - 378 - 29 - 25 - 39 -

8 Lampung 3.494 - 6.412 - 5.276 - 329 1 199 2 560 2

9 Kep. Bangka Belitung 44 - 1 - 17 - 162 - 5 - 20 -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta 202 - 130 - 439 2 10 - 7 - 42 0

12 Jawa Barat 41.446 - 39.477 3 40.019 70 3.643 - 6.432 - 22.045 255

13 Jawa Tengah 25.690 11 26.672 278 29.678 174 13.186 116 50.374 2.147 15.749 776

14 DI. Yogyakarta 3.971 56 2.504 18 2.581 - 402 3 7.430 2.091 192 -

15 Jawa Timur 8.922 10 9.147 6 11.920 19 5.694 37 146.548 30.879 8.304 207

16 Banten 6.529 - 6.969 - 7.044 2 880 - 7.683 839 3.686 70

17 Bali 572 - 764 - 1.424 - 213 - 2.921 98 272 4

18 Nusa Tenggara Barat 1.448 - 2.160 - 1.633 - 208 - 151 - 227 5

19 Nusa Tenggara Timur 5.393 5 3.491 2 3.361 - 471 29 330 - 183 -

20 Kalimantan Barat 1.069 - 1.966 0 2.625 5 65 6 98 - 263 18

21 Kalimantan Tengah 1.087 15 1.417 17 1.361 0 220 - 11 - 150 9

22 Kalimantan Selatan 100 - 118 - 184 2 247 - 31 - 870 20

23 Kalimantan Timur 283 - 817 - 1.504 - - - 2 - 167 0

24 Sulawesi Utara 1.871 - 1.367 0 1.663 3 0 - - - 0 -

25 Sulawesi Tengah 3.110 5 4.677 13 4.143 4 293 - 13 - 44 -

26 Sulawesi Selatan 6.687 - 11.629 7 17.023 22 126 - 95 1 309 0

27 Sulawesi Tenggara 6.261 - 5.380 - 4.841 3 134 - 1 - 2 -

28 Gorontalo 1.225 - 778 1 822 2 - - - - 45 0

29 Sulawesi Barat 6.537 - 2.955 - 1.621 5 52 - 63 - 14 -

30 Maluku 479 - 964 - 715 5 156 - 93 - 20 -

31 Maluku Utara - - 615 32 323 1 - - 2 - 0 -

32 Papua Barat 258 - 572 2 388 2 4 - 37 1 40 -

33 Papua 365 - 253 - 620 0 3 - 43 1 5 -

Indonesia 134.415 102 146.394 391 150.251 331 28.808 242 223.606 36.064 54.760 1.379

No Provinsi

Penggerek batang padi Wereng batang coklat

2012 2012 2011 Rerata 5 Thn2011 Rerata 5 Thn

Lampiran 15.

Perbandingan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

Page 127: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 115

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 12.606 1 23.456 163 10.708 19 2.042 - 2.763 12 245 3

2 Sumatera Utara 1.402 37 1.658 87 2.208 18 1.322 4 1.272 - 845 -

3 Sumatera Barat 685 72 1.337 129 1.372 57 793 17 198 0 112 0

4 Riau 886 34 790 2 537 18 251 - 331 - 364 2

5 Jambi 210 2 375 7 611 19 92 0 61 2 48 0

6 Sumatera Selatan 2.851 81 3.900 14 2.482 17 949 - 952 1 600 -

7 Bengkulu 984 1 904 88 1.216 33 317 - 79 - 146 1

8 Lampung 3.643 5 7.999 33 5.676 41 3.389 1 2.594 - 1.954 2

9 Kep. Bangka Belitung 329 - 6 - 22 - 159 - 8 - 58 -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta 9 - 8 - 136 0 - - - - 11 -

12 Jawa Barat 21.401 7 43.733 4 35.369 236 7.977 - 4.017 - 3.668 3

13 Jawa Tengah 27.654 553 28.112 1.178 24.712 338 9.450 3 1.881 - 1.959 1

14 DI. Yogyakarta 1.765 3 2.621 436 1.457 2 618 - 67 - 38 -

15 Jawa Timur 10.582 107 14.670 576 10.392 197 15.791 92 5.309 25 2.903 6

16 Banten 2.073 - 2.856 23 2.143 14 60 - 314 - 286 -

17 Bali 1.301 - 1.951 2 2.050 10 927 - 1.200 1 183 0

18 Nusa Tenggara Barat 170 - 744 - 503 - 1.897 - 1.649 - 1.268 4

19 Nusa Tenggara Timur 868 18 1.380 16 1.326 18 74 - 230 - 318 2

20 Kalimantan Barat 1.224 5 2.490 79 2.590 32 459 10 347 40 417 1

21 Kalimantan Tengah 1.782 7 1.748 58 824 1 332 11 74 10 312 14

22 Kalimantan Selatan 456 1 371 - 578 15 161 - 54 - 165 20

23 Kalimantan Timur 448 15 920 7 894 3 122 - 572 - 173 -

24 Sulawesi Utara 577 5 564 10 633 12 97 - 46 - 51 3

25 Sulawesi Tengah 1.166 - 3.124 38 3.369 83 4 - 32 - 24 -

26 Sulawesi Selatan 10.879 72 24.796 398 20.004 741 1.380 - 1.394 55 2.185 2

27 Sulawesi Tenggara 7.842 - 9.579 68 8.263 152 1.745 - 1.454 53 809 1

28 Gorontalo 173 - 324 - 354 0 - - - - 31 0

29 Sulawesi Barat 4.468 - 2.633 3 1.433 9 106 - 13 - 36 -

30 Maluku 40 - 163 - 63 4 182 - 306 - 53 -

31 Maluku Utara - - 110 - 97 - - - 2 - 10 -

32 Papua Barat 122 - 452 1 233 0 - - 6 - 5 -

33 Papua 62 - 184 - 162 - 418 - 177 - 507 0

Indonesia 118.657 1.024 183.954 3.418 142.416 2.088 51.113 137 27.403 199 19.786 64

2011 Rerata 5 Thn 2012 2011 Rerata 5 Thn

Blas

No Provinsi

Tikus

2012

Lanjutan...

Page 128: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 116

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 628 - 1.447 10 434 - 49 - 73 1 - -

2 Sumatera Utara 2.775 - 1.224 - 1.750 6 80 - 61 - 128 0

3 Sumatera Barat 59 - 25 - 53 1 593 50 298 23 450 22

4 Riau 189 - 443 - 94 2 0 - - - 1 -

5 Jambi 52 - 16 0 13 0 1 0 - - 4 -

6 Sumatera Selatan 800 1 834 - 629 - 46 1 81 4 150 18

7 Bengkulu 107 - 107 - 123 0 167 - 421 - 444 12

8 Lampung 1.474 - 2.445 - 902 - 34 - 119 - 227 -

9 Kep. Bangka Belitung 25 - - - - - - - - - 4 -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta 67 - 86 - 161 1 - - 2 - - -

12 Jawa Barat 27.669 - 40.967 - 33.370 7 1.633 - 3.116 - 2.225 7

13 Jawa Tengah 18.237 4 23.681 - 19.321 4 656 13 1.248 1 1.027 9

14 DI. Yogyakarta 1.472 - 2.682 13 1.459 - 15 - 230 12 89 -

15 Jawa Timur 19.177 - 25.560 31 18.540 5 373 1 2.025 26 1.039 9

16 Banten 2.120 - 5.835 7 2.206 4 240 - 392 2 447 13

17 Bali 736 - 543 - 354 - 580 - 2.166 51 1.469 -

18 Nusa Tenggara Barat 1.973 - 2.667 - 1.304 0 349 - 2.431 1 459 1

19 Nusa Tenggara Timur 412 27 1.732 1 22 - 946 80 859 - 284 18

20 Kalimantan Barat - - 1 - 33 - 31 0 11 - 112 2

21 Kalimantan Tengah 15 - 42 - 7 - 146 2 12 1 21 -

22 Kalimantan Selatan 1 - 5 - - - 44 - 311 - 62 -

23 Kalimantan Timur 26 - 140 - 29 - 5 - 23 - 17 -

24 Sulawesi Utara 346 1 191 - 35 - 257 3 157 - 292 1

25 Sulawesi Tengah 231 - 575 - 386 - 36 - 256 36 208 0

26 Sulawesi Selatan 1.139 - 2.711 - 3.189 - 13 - 248 - 378 2

27 Sulawesi Tenggara 167 - 219 - 53 - 33 - 311 - 86 -

28 Gorontalo 409 - 262 - 273 - - - - - 1 -

29 Sulawesi Barat 759 - 523 - 174 1 33 - 136 2 60 12

30 Maluku 22 - 218 - 88 - 50 - - - 23 0

31 Maluku Utara - - - - 43 - - - 115 - 22 -

32 Papua Barat 2 - 1 - 1 - 16 - 88 - 17 -

33 Papua 31 - 74 - 22 0 16 2 839 232 493 61

Indonesia 81.119 33 115.257 62 85.070 30 6.441 151 16.027 392 10.239 187

2012 2011 Rerata 5 Thn2011 Rerata 5 Thn2012

TungroBLB/Kresek

No Provinsi

Lanjutan...

Page 129: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 117

Lanjutan...

T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 18.114 1 37.994 198 15.740 24

2 Sumatera Utara 7.666 41 5.043 87 6.597 24

3 Sumatera Barat 2.548 176 2.078 154 2.150 81

4 Riau 1.958 34 2.234 2 1.516 24

5 Jambi 721 8 899 14 1.233 26

6 Sumatera Selatan 7.608 90 9.100 19 6.757 43

7 Bengkulu 1.999 1 1.960 88 2.346 46

8 Lampung 12.364 7 19.768 35 14.595 44

9 Kep. Bangka Belitung 719 - 19 - 121 -

10 Kepulauan Riau - - - - - -

11 DKI. Jakarta 288 - 233 - 789 4

12 Jawa Barat 103.769 7 137.742 7 136.697 577

13 Jawa Tengah 94.873 700 131.969 3.604 92.446 1.302

14 DI. Yogyakarta 8.242 62 15.535 2.570 5.816 2

15 Jawa Timur 60.539 246 203.258 31.543 53.098 443

16 Banten 11.902 - 24.048 871 15.813 103

17 Bali 4.329 - 9.545 152 5.752 15

18 Nusa Tenggara Barat 6.046 - 9.801 1 5.394 11

19 Nusa Tenggara Timur 8.164 158 8.022 18 5.495 38

20 Kalimantan Barat 2.848 20 4.913 119 6.041 57

21 Kalimantan Tengah 3.583 35 3.304 85 2.675 24

22 Kalimantan Selatan 1.010 1 891 - 1.860 57

23 Kalimantan Timur 884 15 2.474 7 2.784 3

24 Sulawesi Utara 3.148 9 2.324 10 2.674 20

25 Sulawesi Tengah 4.840 5 8.677 87 8.174 87

26 Sulawesi Selatan 20.224 72 40.872 461 43.089 767

27 Sulawesi Tenggara 16.181 - 16.943 121 14.054 156

28 Gorontalo 1.806 - 1.365 1 1.528 3

29 Sulawesi Barat 11.955 - 6.322 5 3.338 26

30 Maluku 928 - 1.743 - 961 9

31 Maluku Utara - - 844 32 494 1

32 Papua Barat 402 - 1.156 3 685 2

33 Papua 894 2 1.569 233 1.809 61

Indonesia 420.552 1.689 712.642 40.526 462.522 4.080

2011 Rerata 5 Thn2012

OPT Utama

No Provinsi

Page 130: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 118

Lampiran 16.

Perkembangan Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Padi Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P T P T P T P

Pgr batang padi

2012 15.752 71 16.441 16 18.313 0 13.493 5 16.204 5 12.477 0

2011 15.241 3 14.804 3 15.782 48 16.587 10 15.904 6 14.121 5

Rerata 13.668 13 16.004 5 17.935 97 15.857 28 17.534 61 17.233 34

Wereng batang

coklat

2012 1.825 32 5.819 17 2.677 3 428 3 1.112 20 3.773 5

2011 24.428 519 17.904 686 6.738 193 5.974 148 26.801 2.212 109.549 25.224

Rerata 2.249 7 6.337 149 6.488 92 2.945 206 2.217 198 7.978 395

Tikus

2012 15.842 140 13.525 276 10.645 59 9.835 37 10.557 33 12.970 36

2011 27.601 137 21.798 85 15.562 358 15.645 202 17.431 215 20.643 884

Rerata 14.763 154 16.484 169 11.588 105 8.823 125 12.343 58 17.759 171

Blas

2012 12.169 13 11.951 86 6.499 19 2.836 - 3.627 - 3.632 6

2011 5.410 12 5.052 0 1.915 1 2.260 0 2.330 25 1.605 0

Rerata 2.603 19 3.932 19 3.109 4 1.705 5 1.170 3 1.788 2

BLB/Kresek

2012 14.679 27 19.504 - 12.072 - 6.930 3 5.635 - 6.267 -

2011 21.267 - 23.542 5 14.600 13 11.339 1 12.368 18 8.618 1

Rerata 7.993 - 13.708 6 16.859 7 7.209 5 7.314 0 9.815 5

Tungro

2012 1.168 80 589 13 712 37 768 9 853 1 468 3

2011 1.742 27 2.603 191 2.609 19 1.803 13 1.912 4 1.213 54

Rerata 677 1 938 2 1.037 13 1.598 40 1.594 86 1.124 30

OPT Utama

2012 61.435 363 67.830 407 50.918 118 34.290 56 37.988 59 39.587 49

2011 95.688 697 85.702 970 57.206 631 53.608 374 76.746 2.479 155.749 26.167

Rerata 41.953 195 57.402 350 57.018 320 38.136 408 42.173 407 55.696 638

OPT Utama Januari Februari Maret April Mei Juni

Page 131: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 119

Lanjutan.....

T P T P T P T P T P T P T P

Pgr batang padi

2012 11.643 0 7.936 - 5.505 0 6.493 - 5.393 5 4.764 - 134.415 102

2011 10.820 5 9.102 19 9.133 262 7.591 7 7.436 2 9.873 23 146.394 391

Rerata 13.145 67 8.716 2 9.148 8 6.005 1 6.384 9 8.623 5 150.251 331

Wereng batang

coklat

2012 7.790 139 1.190 8 1.442 14 865 - 677 1 1.208 1 28.808 242

2011 23.855 5.815 4.201 1.127 1.117 94 1.043 42 1.184 2 812 2 223.606 36.064

Rerata 13.282 198 7.410 95 1.852 11 1.001 11 911 4 2.090 11 54.760 1.379

Tikus

2012 12.997 234 9.705 53 6.331 115 5.823 20 4.366 - 6.061 23 118.657 1.024

2011 18.362 420 13.105 334 9.890 301 7.141 140 7.901 225 8.874 117 183.954 3.418

Rerata 16.929 163 11.023 96 7.786 128 6.374 130 8.054 679 10.489 110 142.416 2.088

Blas

2012 4.567 5 2.246 9 1.336 0 632 - 993 0 623 - 51.113 137

2011 1.556 54 1.150 - 1.026 3 1.138 15 1.192 78 2.770 10 27.403 199

Rerata 1.468 7 844 0 625 3 474 - 832 0 1.237 0 19.786 64

BLB/Kresek

2012 6.080 2 3.098 - 2.223 1 1.047 - 1.746 - 1.837 - 81.119 33

2011 6.094 12 4.820 1 3.772 - 2.587 - 2.526 7 3.725 5 115.257 62

Rerata 6.459 - 4.263 0 2.790 0 2.360 4 2.239 2 4.059 2 85.070 30

Tungro

2012 590 3 463 2 210 4 248 - 184 - 187 - 6.441 151

2011 962 23 747 13 441 4 436 23 436 24 1.126 - 16.027 392

Rerata 814 7 627 2 593 3 425 2 366 1 445 0 10.239 187

OPT Utama

2012 43.668 382 24.639 71 17.048 134 15.108 20 13.360 6 14.679 24 420.552 1.689

2011 61.649 6.329 33.125 1.493 25.380 664 19.936 228 20.675 337 27.179 157 712.642 40.526

Rerata 52.097 442 32.884 196 22.794 154 16.640 148 18.786 695 26.943 128 462.522 4.080

OPT Utama Juli Agustus September Oktober November Desember Total

Page 132: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 120

T P T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 261 - 184 - 129 - - - - - 17 - 591 -

2 Sumatera Utara 9 - 31 - 110 - 20 - 132 - 283 - 585 -

3 Sumatera Barat 5 - 3 - 1 - - - 45 - 1 - 55 -

4 R i a u 66 - 26 - 17 - 8 - 43 - 7 - 168 -

5 J a m b i 26 - 7 - 12 - 4 - 6 0 1 - 55 0

6 Sumatera Selatan 62 - 34 - 19 - 21 - 12 - 26 - 175 -

7 Bengkulu 28 - 16 - 11 - 6 - 2 - - - 62 -

8 Lampung 387 - 435 - 348 - 196 - 200 - 165 - 1.731 -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 1.092 - 525 - 190 - 536 - 1.149 - 16 - 3.508 -

13 Jawa Tengah 79 - 572 - 6 - 60 - 2.184 2 515 5 3.415 7

14 DI Yogyakarta 50 - 115 - 11 - 8 - 62 - 17 - 262 -

15 Jawa Timur 212 - 158 - 137 - 226 0 1.283 19 217 - 2.234 19

16 Banten - - - - - - - - - - - - - -

17 B a l i - - - - - - 2 - - - - - 2 -

18 Nusa Tenggara Barat 169 - 209 - 113 - 8 - 70 - - - 568 -

19 Nusa Tenggara Timur 74 27 3.200 - 3 - 1 - 136 - 48 - 3.461 27

20 Kalimantan Barat 41 - 33 - 1 - 46 - 55 - 67 - 241 -

21 Kalimantan Tengah 23 - 20 - 3 - 3 - 0 - - - 49 -

22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - 7 - 27 - 34 -

23 Kalimantan Timur 44 - 30 - 2 - 26 - 27 - 2 - 130 -

24 Sulawesi Utara 192 - 191 - 13 - 63 - 68 - 447 - 973 -

25 Sulawesi Tengah 38 - 81 - 11 - 12 - 21 - 21 - 184 -

26 Sulawesi Selatan 344 - 320 - 213 - 455 - 549 - 984 - 2.865 -

27 Sulawesi Tenggara 203 - 153 - 152 - - - - - 100 - 608 -

28 Gorontalo 1.160 - 1.125 - 193 - 363 - 32 - 160 - 3.033 -

29 Sulawesi Barat 215 - 360 - 50 - 12 - 49 - 389 - 1.074 -

30 M a l u k u 32 - 35 - 9 - - - 0 - 1 - 76 -

31 Maluku Utara 2 - 4 - - - 2 - 0 - 0 - 9 -

32 Papua Barat 1 - 4 - 7 - 6 - - - 3 - 21 -

33 Papua 22 - 330 - 12 - - - - - - - 364 -

Jumlah 4.837 27 8.200 - 1.770 - 2.082 0 6.130 21 3.513 5 26.532 53

OPT UtamaNo Provinsi

Penggerek

tongkol

Penggerek

batangUlat grayak Lalat bibit Bulai Tikus

Lampiran 17.

Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Jagung Tahun 2012

Page 133: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 121

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 261 - 314 3 394 - 184 - 131 - 244 0

2 Sumatera Utara 9 - 23 - 56 - 31 - 16 - 50 -

3 Sumatera Barat 5 - 6 0 4 - 3 - 2 - 1 -

4 Riau 66 - 92 - 48 - 26 - 60 - 25 -

5 Jambi 26 - 47 0 18 0 7 - 16 - 13 -

6 Sumatera Selatan 62 - 64 - 49 - 34 - 62 - 37 -

7 Bengkulu 28 - 11 - 18 - 16 - 21 - 13 -

8 Lampung 387 - 566 - 270 - 435 - 458 - 173 -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - 0 - - - - - 0 -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - 0 - - - - - - -

12 Jawa Barat 1.092 - 948 - 291 - 525 - 575 - 163 -

13 Jawa Tengah 79 - 114 - 118 - 572 - 678 - 271 -

14 DI. Yogyakarta 50 - 73 - 104 - 115 - 59 - 119 -

15 Jawa Timur 212 - 425 - 92 - 158 - 357 - 145 -

16 Banten - - - - 15 - - - - - 14 -

17 Bali - - - - 2 - - - - - 1 -

18 Nusa Tenggara Barat 169 - 350 - 97 - 209 - 46 - 30 -

19 Nusa Tenggara Timur 74 27 82 - 189 - 3.200 - 118 - 272 -

20 Kalimantan Barat 41 - 82 - 66 - 33 - 103 - 84 -

21 Kalimantan Tengah 23 - 67 - 27 - 20 - 47 - 32 -

22 Kalimantan Selatan - - - - 2 - - - - - 1 -

23 Kalimantan Timur 44 - 54 - 30 - 30 - 53 - 47 -

24 Sulawesi Utara 192 - 339 - 251 - 191 - 210 - 256 -

25 Sulawesi Tengah 38 - 241 - 96 - 81 - 231 - 130 -

26 Sulawesi Selatan 344 - 1.332 - 243 - 320 - 1.347 - 471 -

27 Sulawesi Tenggara 203 - 342 - 82 - 153 - 130 - 173 -

28 Gorontalo 1.160 - 567 - 76 - 1.125 - 587 - 108 -

29 Sulawesi Barat 215 - 242 - 71 - 360 - 507 - 59 -

30 Maluku 32 - 27 - 18 - 35 - 36 - 71 -

31 Maluku Utara 2 - 57 - 14 0 4 - 91 - 29 1

32 Papua Barat 1 - 1 - - - 4 - 6 - 30 0

33 Papua 22 - 26 - 19 - 330 - 362 - 206 -

Indonesia 4.837 27 6.490 4 2.758 0 8.200 - 6.309 - 3.268 2

No Provinsi

Penggerek tongkol Penggerek batang

2012 2012 2011 Rerata 5 Thn2011 Rerata 5 Thn

Lampiran 18.

Perbandingan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Jagung Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

Page 134: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 122

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 129 - 384 - 363 0 - - 5 - 37 -

2 Sumatera Utara 110 - 23 - 37 - 20 - 7 - 48 -

3 Sumatera Barat 1 - 3 1 1 - - - 0 - - -

4 Riau 17 - 16 - 4 - 8 - 2 - 4 -

5 Jambi 12 - 6 - 81 71 4 - 7 - 7 -

6 Sumatera Selatan 19 - 20 - 7 - 21 - 12 - 13 -

7 Bengkulu 11 - 11 - 18 0 6 - 4 - 25 -

8 Lampung 348 - 697 - 143 - 196 - 413 - 129 -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - 0 - - - 0 - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - 0 - - - - - 0 -

12 Jawa Barat 190 - 136 - 90 - 536 - 459 - 241 -

13 Jawa Tengah 6 - 86 - 48 - 60 - 240 - 88 -

14 DI. Yogyakarta 11 - 92 - 63 - 8 - 36 - 27 -

15 Jawa Timur 137 - 472 20 104 1 226 0 985 - 250 -

16 Banten - - - - 5 - - - - - 1 -

17 Bali - - - - 9 - 2 - - - 1 -

18 Nusa Tenggara Barat 113 - 133 - 114 - 8 - 42 - 14 -

19 Nusa Tenggara Timur 3 - 9 - 262 - 1 - 17 - 62 -

20 Kalimantan Barat 1 - 3 - 32 - 46 - 131 - 110 -

21 Kalimantan Tengah 3 - 7 - 6 - 3 - 7 - 13 -

22 Kalimantan Selatan - - - - 3 0 - - - - 0 -

23 Kalimantan Timur 2 - 11 - 2 - 26 - 25 - 13 -

24 Sulawesi Utara 13 - 22 - 28 - 63 - 69 - 144 -

25 Sulawesi Tengah 11 - 16 - 11 - 12 - 40 - 14 -

26 Sulawesi Selatan 213 - 598 - 507 - 455 - 1.246 - 142 -

27 Sulawesi Tenggara 152 - 350 - 123 - - - 1 - 2 -

28 Gorontalo 193 - 198 - 139 1 363 - 256 - 100 -

29 Sulawesi Barat 50 - - - 8 - 12 - 22 - 8 -

30 Maluku 9 - 5 - 4 - - - 0 - 5 -

31 Maluku Utara - - 2 - 2 - 2 - 30 - 7 -

32 Papua Barat 7 - 18 - 1 - 6 - 2 - 1 -

33 Papua 12 - 17 - 15 - - - - - 1 -

Indonesia 1.770 - 3.333 21 2.231 74 2.082 0 4.058 - 1.509 -

2011 Rerata 5 Thn 2012 2011 Rerata 5 ThnNo Provinsi

Ulat grayak

2012

Lalat bibit

Lanjutan...

Page 135: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 123

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh - - 45 - 31 - 17 - 60 - 22 -

2 Sumatera Utara 132 - 101 - 107 0 283 - 196 - 345 -

3 Sumatera Barat 45 - 61 0 19 - 1 - 4 - 2 0

4 Riau 43 - 88 - 49 0 7 - 3 - 5 -

5 Jambi 6 0 13 - 6 0 1 - 0 - 1 -

6 Sumatera Selatan 12 - 19 - 20 - 26 - 11 - 39 -

7 Bengkulu 2 - 11 - 28 - - - 3 - 6 -

8 Lampung 200 - 470 - 182 9 165 - 708 24 182 -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 1.149 - 1.101 - 395 - 16 - 86 - 140 8

13 Jawa Tengah 2.184 2 1.186 - 189 0 515 5 1.237 7 345 1

14 DI. Yogyakarta 62 - 383 - 179 1 17 - 24 - 34 -

15 Jawa Timur 1.283 19 2.729 120 1.211 91 217 - 863 39 249 2

16 Banten - - 2 - 5 - - - - - 2 -

17 Bali - - - - 0 - - - 6 - 29 -

18 Nusa Tenggara Barat 70 - 28 - 7 - - - 367 - 13 -

19 Nusa Tenggara Timur 136 - 382 - 267 95 48 - 336 - 395 40

20 Kalimantan Barat 55 - 178 - 137 - 67 - 91 1 110 0

21 Kalimantan Tengah 0 - 4 - 7 0 - - 0 - 1 -

22 Kalimantan Selatan 7 - 0 - 47 1 27 - 4 - 15 1

23 Kalimantan Timur 27 - 68 - 22 2 2 - 1 - 9 -

24 Sulawesi Utara 68 - 102 - 134 - 447 - 619 - 878 31

25 Sulawesi Tengah 21 - 69 - 41 1 21 - 203 1 43 -

26 Sulawesi Selatan 549 - 1.949 7 160 - 984 - 3.087 2 781 2

27 Sulawesi Tenggara - - 65 - 3 - 100 - 464 10 18 -

28 Gorontalo 32 - 189 - 62 4 160 - 375 - 136 0

29 Sulawesi Barat 49 - 66 - 5 - 389 - 546 - 99 1

30 Maluku 0 - - - 0 - 1 - 2 - 4 -

31 Maluku Utara 0 - 14 - 2 - 0 - 22 - 22 0

32 Papua Barat - - - - 0 - 3 - 17 - 1 -

33 Papua - - - - 1 - - - 8 - 3 -

Indonesia 6.130 21 9.322 127 3.314 203 3.513 5 9.340 84 3.930 87

2012 2011 Rerata 5 Thn2011 Rerata 5 Thn2012No Provinsi

TikusBulai

Lanjutan...

Page 136: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 124

T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 591 - 939 3 1.091 1

2 Sumatera Utara 585 - 366 - 642 0

3 Sumatera Barat 55 - 75 2 27 0

4 Riau 168 - 261 - 135 0

5 Jambi 55 0 89 0 126 71

6 Sumatera Selatan 175 - 187 - 164 -

7 Bengkulu 62 - 60 - 109 0

8 Lampung 1.731 - 3.312 24 1.079 9

9 Kep. Bangka Belitung - - 0 - 1 -

10 Kepulauan Riau - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - 1 -

12 Jawa Barat 3.508 - 3.305 - 1.319 8

13 Jawa Tengah 3.415 7 3.541 7 1.059 1

14 DI. Yogyakarta 262 - 668 - 525 1

15 Jawa Timur 2.234 19 5.831 179 2.052 94

16 Banten - - 2 - 42 -

17 Bali 2 - 6 - 43 -

18 Nusa Tenggara Barat 568 - 965 - 274 -

19 Nusa Tenggara Timur 3.461 27 942 - 1.446 135

20 Kalimantan Barat 241 - 587 1 540 0

21 Kalimantan Tengah 49 - 132 - 86 0

22 Kalimantan Selatan 34 - 4 - 69 2

23 Kalimantan Timur 130 - 212 - 123 2

24 Sulawesi Utara 973 - 1.361 - 1.690 31

25 Sulawesi Tengah 184 - 800 1 335 1

26 Sulawesi Selatan 2.865 - 9.558 9 2.304 2

27 Sulawesi Tenggara 608 - 1.351 10 401 -

28 Gorontalo 3.033 - 2.171 - 622 5

29 Sulawesi Barat 1.074 - 1.383 - 250 1

30 Maluku 76 - 70 - 102 -

31 Maluku Utara 9 - 216 - 75 1

32 Papua Barat 21 - 44 - 32 0

33 Papua 364 - 412 - 245 -

Indonesia 26.532 53 38.852 236 17.010 366

2011 Rerata 5 Thn2012No Provinsi

OPT Utama

Lanjutan...

Page 137: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 125

Lampiran 19.

Perkembangan Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Jagung Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P T P T P T P

Penggerek tongkol

2012 975 27 655 - 381 - 332 - 301 - 369 -

2011 468 - 470 - 379 - 493 - 482 0 520 0

Rerata 318 0 316 - 375 - 171 - 217 - 236 -

Penggerek batang

2012 868 - 3.729 - 549 - 307 - 385 - 621 -

2011 357 - 339 - 336 - 384 - 729 - 473 -

Rerata 434 - 337 2 268 - 220 - 270 - 295 -

Ulat grayak

2012 321 - 230 - 194 - 109 - 157 - 129 -

2011 305 - 248 - 198 - 183 - 276 - 326 -

Rerata 542 0 241 0 174 - 97 - 105 - 228 71

Lalat bibit

2012 413 - 304 - 143 - 213 0 148 - 138 -

2011 168 - 247 - 467 - 309 - 384 - 270 -

Rerata 212 - 110 - 126 - 129 - 129 - 96 -

Bulai

2012 992 - 642 6 271 - 438 0 667 2 1.772 13

2011 593 - 689 - 637 7 695 3 1.029 32 901 19

Rerata 718 22 249 76 210 - 158 3 289 42 405 40

Tikus

2012 660 5 566 - 244 - 127 - 194 - 126 -

2011 943 2 773 - 459 1 564 - 881 1 1.321 -

Rerata 342 - 562 37 342 36 177 - 253 - 273 -

OPT Utama

2012 4.229 32 6.126 6 1.782 - 1.526 0 1.852 2 3.155 13

2011 2.834 2 2.766 - 2.477 8 2.627 3 3.781 33 3.811 19

Rerata 2.566 22 1.814 115 1.493 36 953 3 1.264 42 1.533 111

OPT UtamaJanuari Februari Maret April Mei Juni

Page 138: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 126

Lanjutan...

T P T P T P T P T P T P T P

Penggerek tongkol

2012 466 - 295 - 459 - 311 - 222 - 71 - 4.837 27

2011 578 0 500 - 633 - 566 0 551 0 850 3 6.490 4

Rerata 233 - 176 - 177 - 173 - 174 0 191 0 2.758 0

Penggerek batang

2012 495 - 324 - 323 - 270 - 211 - 118 - 8.200 -

2011 637 - 496 - 459 - 616 - 688 - 796 - 6.309 -

Rerata 254 - 277 - 246 0 199 - 219 - 249 - 3.268 2

Ulat grayak

2012 159 - 199 - 128 - 84 - 27 - 33 - 1.770 -

2011 346 20 207 - 188 - 125 - 433 - 497 1 3.333 21

Rerata 135 0 94 - 107 1 140 - 164 1 205 - 2.231 74

Lalat bibit

2012 115 - 56 - 187 - 61 - 148 - 156 - 2.082 0

2011 321 - 249 - 119 - 424 - 571 - 530 - 4.058 -

Rerata 82 - 61 - 84 - 90 - 245 - 145 - 1.509 -

Bulai

2012 530 0 66 - 445 - 124 - 81 - 102 - 6.130 21

2011 823 20 611 9 497 19 417 16 786 1 1.643 1 9.322 127

Rerata 158 4 239 1 110 1 170 8 290 3 318 3 3.314 203

Tikus

2012 599 - 384 - 279 - 110 - 98 - 127 - 3.513 5

2011 1.152 39 889 24 650 - 701 - 487 12 520 5 9.340 84

Rerata 325 - 416 1 266 1 191 0 401 2 383 9 3.930 87

OPT Utama

2012 2.365 0 1.323 - 1.821 - 960 - 786 - 606 - 26.532 53

2011 3.858 80 2.952 33 2.546 19 2.848 16 3.517 13 4.835 10 38.852 236

Rerata 1.188 4 1.263 3 990 4 962 8 1.493 6 1.491 12 17.010 366

OPT UtamaJuli Agustus September Oktober November Desember Total

Page 139: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 127

T P T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 421 - 541 - 12 - 88 - 290 - 42 - 1.394 -

2 Sumatera Utara 143 - 88 - - - 32 - 34 - - - 297 -

3 Sumatera Barat 1 - - - - - - - 2 - - - 2 -

4 R i a u 3 - 6 - 8 - 5 - 2 - 2 - 26 -

5 J a m b i 4 - 4 - 0 - - - 2 - 0 - 11 -

6 Sumatera Selatan 2 - - - 5 - - - 2 - 1 - 10 -

7 Bengkulu - - - - - - - - - - - - - -

8 Lampung 32 - 42 - 5 - 3 - 10 - - - 92 -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 133 - 124 - 206 - 29 - 132 - 81 - 705 -

13 Jawa Tengah 196 - 113 - 62 - 238 15 78 - 207 - 894 15

14 DI Yogyakarta 30 - 59 - 44 - 8 - 20 - 41 - 201 -

15 Jawa Timur 183 - 67 - 47 - 105 - 14 - 46 - 462 -

16 Banten - - - - - - - - - - - - - -

17 B a l i 32 - 3 - 4 - 8 - 4 - - - 51 -

18 Nusa Tenggara Barat 56 - 131 - 102 - 4 - 72 - 133 - 497 -

19 Nusa Tenggara Timur - - 2 - - - - - - - - - 2 -

20 Kalimantan Barat 4 - - - - - - - - - - - 4 -

21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur - - 1 - - - - - 3 - - - 4 -

24 Sulawesi Utara - - 2 - - - - - - - 2 - 4 -

25 Sulawesi Tengah 28 - 40 - 2 - - - 43 - 17 - 130 -

26 Sulawesi Selatan 7 - 18 - 1 - 34 - 19 - 3 - 82 -

27 Sulawesi Tenggara 63 - 27 - - - 2 - 4 - - - 95 -

28 Gorontalo 5 - 6 - - - - - 3 - - - 14 -

29 Sulawesi Barat 6 - - - - - 1 - 17 - - - 24 -

30 M a l u k u - - - - - - - - - - - - - -

31 Maluku Utara - - - - 0 - - - - - - - 0 -

32 Papua Barat 19 - 109 - - - - - - - - - 128 -

33 Papua 30 - 23 - 4 - 2 - 7 - 30 - 95 -

Jumlah 1.397 - 1.404 - 502 - 557 15 754 - 606 - 5.221 15

OPT UtamaNo Provinsi

Ulat grayak Pgl daunLalat

kacangTikus

Penggerek

polongUlat jengkal

Lampiran 20.

Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kedelai Tahun 2012

Page 140: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 128

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 421 - 457 - 586 - 541 - 847 - 768 -

2 Sumatera Utara 143 - 48 - 57 - 88 - 4 - 17 -

3 Sumatera Barat 1 - 0 - 0 - - - - - 3 -

4 Riau 3 - 29 - 3 - 6 - 30 - 10 -

5 Jambi 4 - 4 - 40 - 4 - 28 - 12 0

6 Sumatera Selatan 2 - 8 - 3 - - - 8 - 11 -

7 Bengkulu - - - - 4 - - - - - 4 -

8 Lampung 32 - 18 - 13 - 42 - 26 - 11 -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - - - - - - - 9 -

12 Jawa Barat 133 - 333 - 77 - 124 - 310 - 93 -

13 Jawa Tengah 196 - 266 - 163 - 113 - 258 - 86 -

14 DI. Yogyakarta 30 - 220 - 35 - 59 - 39 - 59 -

15 Jawa Timur 183 - 773 - 199 - 67 - 543 - 143 -

16 Banten - - - - - - - - - - 1 -

17 Bali 32 - 47 - 14 - 3 - 1 - 22 -

18 Nusa Tenggara Barat 56 - 105 - 197 28 131 - 109 - 235 -

19 Nusa Tenggara Timur - - 6 - 24 - 2 - 1 - 4 -

20 Kalimantan Barat 4 - - - 13 - - - 26 - 12 -

21 Kalimantan Tengah - - - - 3 - - - 6 - 2 -

22 Kalimantan Selatan - - 0 - 7 - - - - - 2 -

23 Kalimantan Timur - - - - 1 - 1 - 1 - 2 -

24 Sulawesi Utara - - 1 - 3 - 2 - 1 - 5 -

25 Sulawesi Tengah 28 - 29 - 44 18 40 - 117 - 42 -

26 Sulawesi Selatan 7 - 303 - 40 - 18 - 121 - 22 -

27 Sulawesi Tenggara 63 - 143 - 52 - 27 - 43 - 6 -

28 Gorontalo 5 - 1 - 5 - 6 - 2 - 1 -

29 Sulawesi Barat 6 - 2 - - - - - 3 - 1 -

30 Maluku - - - - - - - - - - 2 -

31 Maluku Utara - - 8 - 6 - - - 61 - 2 -

32 Papua Barat 19 - 40 - 15 - 109 - 43 - 16 -

33 Papua 30 - 46 - 23 - 23 - 21 - 7 -

Indonesia 1.397 - 2.886 - 1.625 46 1.404 - 2.648 - 1.611 0

No Provinsi

Ulat grayak Penggulung daun

2012 2012 2011 Rerata 5 Thn2011 Rerata 5 Thn

Lampiran 21.

Perbandingan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kedelai Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

Page 141: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 129

Lanjutan...

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 12 - 28 - 188 - 88 - 38 - 77 -

2 Sumatera Utara - - 8 - 1 - 32 - - - 1 -

3 Sumatera Barat - - 0 - 0 - - - - - 0 -

4 Riau 8 - 20 - 1 - 5 - - - - -

5 Jambi 0 - 1 - 3 - - - - - 0 -

6 Sumatera Selatan 5 - 2 - 15 - - - - - 5 -

7 Bengkulu - - - - - - - - - - - -

8 Lampung 5 - 9 - 3 - 3 - - - 1 -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - 21 - - - - - - -

12 Jawa Barat 206 - 246 - 61 - 29 - 93 - 55 -

13 Jawa Tengah 62 - 137 - 35 - 238 15 144 - 43 -

14 DI. Yogyakarta 44 - 50 - 69 - 8 - 4 - 17 -

15 Jawa Timur 47 - 107 - 34 - 105 - 529 - 108 -

16 Banten - - - - - - - - - - - -

17 Bali 4 - 24 - 10 - 8 - 18 - 13 -

18 Nusa Tenggara Barat 102 - 76 - 153 - 4 - 77 - 62 -

19 Nusa Tenggara Timur - - 1 - 6 - - - - - 1 -

20 Kalimantan Barat - - - - 1 - - - - - 1 -

21 Kalimantan Tengah - - - - 0 - - - - - 1 -

22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - 2 -

23 Kalimantan Timur - - - - 2 - - - - - - -

24 Sulawesi Utara - - 3 - 3 - - - 6 - 1 -

25 Sulawesi Tengah 2 - 18 - 6 - - - 2 - 5 -

26 Sulawesi Selatan 1 - 14 - 9 - 34 - 99 - 42 -

27 Sulawesi Tenggara - - - - 1 - 2 - 17 - 3 -

28 Gorontalo - - - - 3 - - - - - 0 -

29 Sulawesi Barat - - - - 0 - 1 - - - 7 -

30 Maluku - - - - - - - - - - - -

31 Maluku Utara 0 - 25 - 4 - - - - - - -

32 Papua Barat - - - - 2 - - - 3 - 2 -

33 Papua 4 - 2 - 2 - 2 - 1 - 2 -

Indonesia 502 - 771 - 633 - 557 15 1.029 - 447 -

2011 Rerata 5 Thn 2012 2011 Rerata 5 ThnNo Provinsi

Lalat kacang

2012

Tikus

Page 142: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 130

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 290 - 203 - 427 - 42 - 185 - 152 -

2 Sumatera Utara 34 - 27 - 8 - - - - - 0 -

3 Sumatera Barat 2 - 2 - 1 - - - - - - -

4 Riau 2 - 32 - 11 - 2 - 0 - 3 -

5 Jambi 2 - 20 - 7 0 0 - 0 - 2 -

6 Sumatera Selatan 2 - 52 - 13 - 1 - 3 - 3 -

7 Bengkulu - - - - 1 - - - - - - -

8 Lampung 10 - 8 - 11 - - - 5 - 5 -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - 1 - - - - - - -

12 Jawa Barat 132 - 193 - 115 - 81 - 101 - 27 -

13 Jawa Tengah 78 - 105 - 113 - 207 - 270 - 111 -

14 DI. Yogyakarta 20 - 47 - 41 - 41 - 272 - 92 -

15 Jawa Timur 14 - 123 - 34 - 46 - 223 - 87 -

16 Banten - - - - 5 - - - - - - -

17 Bali 4 - 3 - 9 - - - - - 4 -

18 Nusa Tenggara Barat 72 - 173 - 64 - 133 - 290 - 102 -

19 Nusa Tenggara Timur - - 0 - 11 - - - - - 6 -

20 Kalimantan Barat - - - - 2 - - - - - 1 -

21 Kalimantan Tengah - - 0 - 3 - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan - - 1 - 0 - - - - - - -

23 Kalimantan Timur 3 - 8 - 1 - - - - - - -

24 Sulawesi Utara - - 3 - 29 - 2 - - - 3 -

25 Sulawesi Tengah 43 - 25 - 39 - 17 - 22 - 6 -

26 Sulawesi Selatan 19 - 133 - 63 - 3 - - - 2 -

27 Sulawesi Tenggara 4 - 17 - 80 - - - - - 3 2

28 Gorontalo 3 - 0 - 18 - - - - - 1 -

29 Sulawesi Barat 17 - 8 - 0 - - - - - - -

30 Maluku - - 0 - 0 - - - - - - -

31 Maluku Utara - - 12 - 2 - - - 2 - 1 -

32 Papua Barat - - - - 3 - - - 14 - 1 -

33 Papua 7 - 33 - 8 - 30 - 10 - 17 -

Indonesia 754 - 1.226 - 1.122 0 606 - 1.395 - 628 2

2012 2011 Rerata 5 Thn2011 Rerata 5 Thn2012No Provinsi

Ulat jengkalPenggerek polong

Lanjutan...

Page 143: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 131

T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 1.394 - 1.758 - 2.198 -

2 Sumatera Utara 297 - 87 - 84 -

3 Sumatera Barat 2 - 2 - 5 -

4 Riau 26 - 110 - 27 -

5 Jambi 11 - 52 - 64 0

6 Sumatera Selatan 10 - 73 - 50 -

7 Bengkulu - - - - 10 -

8 Lampung 92 - 66 - 44 -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - 31 -

12 Jawa Barat 705 - 1.276 - 429 -

13 Jawa Tengah 894 15 1.179 - 551 -

14 DI. Yogyakarta 201 - 631 - 312 -

15 Jawa Timur 462 - 2.297 - 605 -

16 Banten - - - - 6 -

17 Bali 51 - 93 - 71 -

18 Nusa Tenggara Barat 497 - 831 - 813 28

19 Nusa Tenggara Timur 2 - 8 - 53 -

20 Kalimantan Barat 4 - 26 - 29 -

21 Kalimantan Tengah - - 7 - 9 -

22 Kalimantan Selatan - - 1 - 12 -

23 Kalimantan Timur 4 - 9 - 5 -

24 Sulawesi Utara 4 - 13 - 43 -

25 Sulawesi Tengah 130 - 213 - 142 18

26 Sulawesi Selatan 82 - 670 - 178 -

27 Sulawesi Tenggara 95 - 221 - 144 2

28 Gorontalo 14 - 3 - 27 -

29 Sulawesi Barat 24 - 12 - 8 -

30 Maluku - - 0 - 2 -

31 Maluku Utara 0 - 107 - 16 -

32 Papua Barat 128 - 100 - 39 -

33 Papua 95 - 113 - 59 -

Indonesia 5.221 15 9.956 - 6.065 48

2011 Rerata 5 Thn2012No Provinsi

OPT Utama

Lanjutan...

Page 144: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 132

Lampiran 22.

Perkembangan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kedelai Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P T P T P T P

Ulat grayak

2012 190 - 157 - 83 - 91 - 231 - 65 -

2011 212 - 325 - 127 - 107 - 102 - 142 -

Rerata 110 2 190 28 85 - 111 0 225 - 106 -

Penggulung daun

2012 153 - 97 - 85 - 217 - 71 - 36 -

2011 71 - 69 - 167 - 418 - 328 - 172 -

Rerata 185 - 75 - 93 - 116 - 173 - 220 0

Lalat kacang

2012 14 - 11 - 26 - 56 - 51 - 27 -

2011 38 - 77 - 46 - 69 - 24 - 64 -

Rerata 25 - 17 - 47 - 74 - 81 - 55 -

Tikus

2012 36 - 9 - 7 - 11 - 37 - 48 15

2011 - - 15 - 2 - 9 - 176 - 64 -

Rerata 35 - 5 - 75 - 16 - 11 - 20 -

Penggerek polong

2012 129 - 65 - 10 - 4 - 24 - 29 -

2011 56 - 159 - 90 - 70 - 98 - 62 -

Rerata 88 - 116 - 93 - 49 - 113 - 97 0

Ulat jengkal

2012 147 - 22 - 26 - 60 - 115 - 9 -

2011 62 - 30 - 39 - 199 - 41 - 36 -

Rerata 66 - 49 2 16 - 39 - 39 - 56 -

OPT Utama

2012 669 - 361 - 236 - 439 - 528 - 214 15

2011 440 - 675 - 470 - 872 - 769 - 541 -

Rerata 508 2 452 30 409 - 405 0 643 - 554 0

OPT UtamaJanuari Februari Maret April Mei Juni

Page 145: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 133

Lanjutan.....

T P T P T P T P T P T P T P

Ulat grayak

2012 209 - 97 - 208 - 24 - 36 - 7 - 1.397 -

2011 395 - 696 - 387 - 223 - 45 - 124 - 2.886 -

Rerata 139 2 274 4 141 2 118 - 46 4 81 4 1.625 46

Penggulung daun

2012 302 - 262 - 117 - 32 - 22 - 11 - 1.404 -

2011 282 - 503 - 266 - 65 - 161 - 145 - 2.648 -

Rerata 191 - 224 - 86 - 58 0 70 - 121 - 1.611 0

Lalat kacang

2012 103 - 78 - 116 - - - 5 - 17 - 502 -

2011 180 - 90 - 21 - 33 - 101 - 26 - 771 -

Rerata 112 - 90 - 17 - 42 - 23 - 50 - 633 -

Tikus

2012 178 - 70 - 122 - 40 - 0 - - - 557 15

2011 127 - 135 - 102 - 260 - 86 - 55 - 1.029 -

Rerata 65 - 68 - 69 - 42 - 10 - 32 - 447 -

Penggerek polong

2012 99 - 153 - 100 - 81 - 55 - 4 - 754 -

2011 80 - 149 - 241 - 171 - 33 - 15 - 1.226 -

Rerata 105 - 101 - 121 - 116 - 51 - 70 - 1.122 0

Ulat jengkal

2012 39 - 84 - 66 - 25 - - - 14 - 606 -

2011 75 - 275 - 202 - 74 - 14 - 350 - 1.395 -

Rerata 43 - 95 - 49 - 88 - 5 - 83 - 628 2

OPT Utama

2012 929 - 744 - 730 - 202 - 117 - 52 - 5.221 15

2011 1.140 - 1.848 - 1.219 - 826 - 441 - 714 - 9.956 -

Rerata 655 2 852 4 483 2 462 0 205 4 436 4 6.065 48

OPT UtamaJuli Agustus September Oktober November Desember Total

Page 146: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 134

Lampiran 23.

Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kacang Tanah Tahun 2012

T P T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 16 - - - 29 - 14 - 54 - 222 - 335 -

2 Sumatera Utara 10 - - - 24 - - - 26 - 19 - 80 -

3 Sumatera Barat - - 1 - 33 - - - 0 - 12 - 46 -

4 R i a u 4 - 15 - 29 - 8 - 3 - 6 - 64 -

5 J a m b i 2 - 1 - 8 - 4 0 1 - 2 - 19 0

6 Sumatera Selatan 0 - 12 - 8 - - - 4 - 10 - 34 -

7 Bengkulu 0 - - - 1 - 1 - - - 3 - 4 -

8 Lampung - - - - - - - - - - - - - -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 114 - 14 - 555 - 8 - 122 - 592 - 1.405 -

13 Jawa Tengah 2 - 92 - 140 - - - 25 - 47 7 306 7

14 DI Yogyakarta 17 - - - 290 - - - 37 - 82 - 426 -

15 Jawa Timur 21 - 0 - 1.262 - - - 6 - 137 - 1.427 -

16 Banten - - - - 4 - - - - - - - 4 -

17 B a l i - - - - 2 - - - 35 - - - 37 -

18 Nusa Tenggara Barat 10 - 64 - 18 - - - 15 - 266 - 373 -

19 Nusa Tenggara Timur 0 - 6 - 78 - - - - - 3 - 87 -

20 Kalimantan Barat - - - - 4 - - - 1 - - - 5 -

21 Kalimantan Tengah - - - - 3 - 0 - - - - - 3 -

22 Kalimantan Selatan - - - - 3 - - - - - - - 3 -

23 Kalimantan Timur - - - - 18 - - - 7 - 16 - 40 -

24 Sulawesi Utara 23 - 6 - 20 - 3 - 50 - 8 - 109 -

25 Sulawesi Tengah - - - - 5 - 3 - 6 - 4 - 18 -

26 Sulawesi Selatan 4 - - - 5 - 11 - 37 - - - 57 -

27 Sulawesi Tenggara 15 - - - 5 - 100 - 83 - - - 202 -

28 Gorontalo 3 - - - 9 - - - - - 3 - 14 -

29 Sulawesi Barat 12 - - - 25 - 5 - 10 - 4 - 56 -

30 M a l u k u 3 - - - 2 - - - 6 - 1 - 12 -

31 Maluku Utara - - - - - - - - - - - - - -

32 Papua Barat - - - - - - - - 3 - 1 - 4 -

33 Papua 6 - - - 8 - 1 - 1 - 4 - 20 -

Jumlah 262 - 210 - 2.586 - 156 0 532 - 1.441 7 5.187 7

OPT UtamaNo Provinsi

Ulat grayak Pelipat daunBercak daun

coklatBabi hutan Tikus Karat daun

Page 147: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 135

Lampiran 24.

Perbandingan Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kacang Tanah Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 16 - 16 - 21 - - - 21 - 90 -

2 Sumatera Utara 10 - 12 - 8 - - - - - 2 -

3 Sumatera Barat - - - - - - 1 - 1 - 1 -

4 Riau 4 - 11 - 1 - 15 - 14 - 5 -

5 Jambi 2 - 2 - 1 - 1 - 1 - 1 -

6 Sumatera Selatan 0 - 1 - 1 - 12 - 16 - 4 -

7 Bengkulu 0 - 1 - 0 - - - - - 0 -

8 Lampung - - - - 1 - - - - - - -

9 Kep.Bangka Belitung - - - - 0 - - - - - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 114 - 35 - 16 - 14 - 23 - 32 -

13 Jawa Tengah 2 - 50 - 20 - 92 - 140 - 14 -

14 DI. Yogyakarta 17 - 60 - 30 - - - 18 - 18 -

15 Jawa Timur 21 - 126 - 17 - 0 - 3 - 5 -

16 Banten - - - - 24 - - - - - 18 -

17 Bali - - - - - - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 10 - 58 - 46 - 64 - 54 - 17 -

19 Nusa Tenggara Timur 0 - - - 8 - 6 - - - 16 -

20 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan - - 1 - 13 - - - - - - -

23 Kalimantan Timur - - - - - - - - - - 0 -

24 Sulawesi Utara 23 - 37 0 17 - 6 - 35 - 0 -

25 Sulawesi Tengah - - - - 0 - - - - - 3 -

26 Sulawesi Selatan 4 - 106 - 5 - - - - - 5 -

27 Sulawesi Tenggara 15 - 57 - 11 - - - - - - -

28 Gorontalo 3 - 2 - 5 - - - - - - -

29 Sulawesi Barat 12 - - - - - - - 22 - 0 -

30 Maluku 3 - 1 - 3 - - - - - - -

31 Maluku Utara - - 3 - 1 - - - - - - -

32 Papua Barat - - 1 - - - - - - - - -

33 Papua 6 - 8 - 3 - - - 4 - 1 -

Indonesia 262 - 587 0 253 - 210 - 353 - 231 -

No Provinsi

Penggerek tongkol Penggerek batang

2012 2012 2011 Rerata 5 Thn2011 Rerata 5 Thn

Page 148: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 136

Lanjutan...

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 29 - 20 - 13 - 14 - 43 - 31 -

2 Sumatera Utara 24 - 36 - 29 - - - - - 1 -

3 Sumatera Barat 33 - 35 - 15 - - - 1 - 2 0

4 Riau 29 - 63 - 37 - 8 - 7 - 3 -

5 Jambi 8 - 12 0 18 - 4 0 4 0 5 1

6 Sumatera Selatan 8 - 23 - 27 - - - - - 1 -

7 Bengkulu 1 - 1 - 5 - 1 - 1 - 1 -

8 Lampung - - 3 - 6 - - - - - 1 -

9 Kep.Bangka Belitung - - - - 1 - - - - - - -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - 0 - - - - - - -

12 Jawa Barat 555 - 405 - 262 - 8 - - - 0 -

13 Jawa Tengah 140 - 79 - 198 - - - - - 1 -

14 DI. Yogyakarta 290 - 265 - 304 - - - - - - -

15 Jawa Timur 1.262 - 2.510 - 683 - - - 2 - 1 -

16 Banten 4 - 68 - 45 - - - - - - -

17 Bali 2 - 53 - 18 - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 18 - 102 - 73 - - - 30 - 4 -

19 Nusa Tenggara Timur 78 - 38 - 0 - - - - - 2 -

20 Kalimantan Barat 4 - 51 - 2 - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah 3 - 6 - 4 - 0 - 4 - 5 -

22 Kalimantan Selatan 3 - 1 - 3 - - - - - 2 -

23 Kalimantan Timur 18 - 16 - 8 - - - - - 1 -

24 Sulawesi Utara 20 - 58 - 36 - 3 - 1 - 1 -

25 Sulawesi Tengah 5 - 20 - 17 - 3 - - - 6 -

26 Sulawesi Selatan 5 - 10 - 12 - 11 - 5 - 2 -

27 Sulawesi Tenggara 5 - 47 - 9 - 100 - 96 - 73 -

28 Gorontalo 9 - - - 4 - - - - - 1 -

29 Sulawesi Barat 25 - 9 - 1 - 5 - 2 - 1 -

30 Maluku 2 - 6 - 10 - - - - - 0 -

31 Maluku Utara - - 14 - 11 - - - - - 2 0

32 Papua Barat - - 0 - - - - - - - 0 -

33 Papua 8 - 6 - 19 - 1 - 9 - 9 0

Indonesia 2.586 - 3.955 0 1.872 - 156 0 202 0 155 1

2011 Rerata 5 Thn 2012 2011 Rerata 5 ThnNo Provinsi

Ulat grayak

2012

Lalat bibit

Page 149: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 137

Lanjutan...

T P T P T P T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 54 - 67 - 88 - 222 - 568 - 292 -

2 Sumatera Utara 26 - 4 - 9 - 19 - 19 - 26 -

3 Sumatera Barat 0 - 1 - 1 - 12 - 0 - 0 -

4 Riau 3 - 1 - 4 - 6 - 5 - 3 -

5 Jambi 1 - 0 - 0 - 2 - 6 - 4 -

6 Sumatera Selatan 4 - 6 - 1 - 10 - 26 - 4 -

7 Bengkulu - - - - 0 - 3 - 8 - 12 -

8 Lampung - - 2 - 4 - - - 3 - 1 -

9 Kep.Bangka Belitung - - - - - - - - - - 0 -

10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 122 - 73 - 21 - 592 - 404 - 181 -

13 Jawa Tengah 25 - 85 12 19 - 47 7 79 - 30 -

14 DI. Yogyakarta 37 - 92 - 146 - 82 - 41 - 143 -

15 Jawa Timur 6 - 4 - 1 - 137 - 222 - 62 -

16 Banten - - - - - - - - 10 - 20 -

17 Bali 35 - 23 - 3 - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 15 - 59 - 39 - 266 - 184 - 55 -

19 Nusa Tenggara Timur - - 17 - 31 - 3 - 30 - 15 -

20 Kalimantan Barat 1 - 8 - 1 0 - - - - - -

21 Kalimantan Tengah - - 1 - 5 - - - - - 6 -

22 Kalimantan Selatan - - 1 - 6 - - - 0 - 4 -

23 Kalimantan Timur 7 - 7 - 1 - 16 - 13 - 4 -

24 Sulawesi Utara 50 - 94 - 107 - 8 - 13 - 18 -

25 Sulawesi Tengah 6 - 24 - 75 - 4 - 61 - 50 -

26 Sulawesi Selatan 37 - 71 0 28 - - - 10 - 40 -

27 Sulawesi Tenggara 83 - 43 - 31 - - - 8 - 10 -

28 Gorontalo - - 1 - 11 0 3 - 1 - 4 -

29 Sulawesi Barat 10 - 30 - 6 - 4 - 0 - 0 -

30 Maluku 6 - - - 2 - 1 - 5 - 8 -

31 Maluku Utara - - 15 - 2 - - - 8 - 2 -

32 Papua Barat 3 - 1 - 0 - 1 - - - 0 -

33 Papua 1 - 8 - 4 0 4 - 1 - 4 -

Indonesia 532 - 739 12 648 0 1.441 7 1.725 - 999 -

2012 2011 Rerata 5 Thn2011 Rerata 5 Thn2012No Provinsi

TikusBulai

Page 150: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 138

T P T P T P

1 Pemerintah Aceh 335 - 735 - 535 -

2 Sumatera Utara 80 - 70 - 74 -

3 Sumatera Barat 46 - 39 - 19 0

4 Riau 64 - 100 - 53 -

5 Jambi 19 0 26 0 28 1

6 Sumatera Selatan 34 - 72 - 38 -

7 Bengkulu 4 - 10 - 19 -

8 Lampung - - 8 - 13 -

9 Kep.Bangka Belitung - - - - 1 -

10 Kepulauan Riau - - - - - -

11 DKI. Jakarta - - - - 0 -

12 Jawa Barat 1.405 - 940 - 512 -

13 Jawa Tengah 306 7 433 12 282 -

14 DI. Yogyakarta 426 - 476 - 640 -

15 Jawa Timur 1.427 - 2.867 - 770 -

16 Banten 4 - 78 - 108 -

17 Bali 37 - 76 - 21 -

18 Nusa Tenggara Barat 373 - 487 - 234 -

19 Nusa Tenggara Timur 87 - 85 - 72 -

20 Kalimantan Barat 5 - 59 - 3 0

21 Kalimantan Tengah 3 - 10 - 20 -

22 Kalimantan Selatan 3 - 3 - 28 -

23 Kalimantan Timur 40 - 36 - 14 -

24 Sulawesi Utara 109 - 237 0 179 -

25 Sulawesi Tengah 18 - 105 - 151 -

26 Sulawesi Selatan 57 - 202 0 93 -

27 Sulawesi Tenggara 202 - 250 - 133 -

28 Gorontalo 14 - 4 - 25 0

29 Sulawesi Barat 56 - 64 - 8 -

30 Maluku 12 - 11 - 24 -

31 Maluku Utara - - 41 - 18 0

32 Papua Barat 4 - 2 - 1 -

33 Papua 20 - 36 - 40 0

Indonesia 5.187 7 7.560 13 4.158 2

2011 Rerata 5 Thn2012No Provinsi

OPT Utama

Lanjutan...

Page 151: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 139

Lampiran 26.

Perkembangan Luas Serangan OPT Utama Pada Tanaman Kacang Tanah Tahun 2012, 2011, dan Rerata 5 Tahun (2006-2010)

T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P

Ulat grayak

2012 32 - 8 - 22 - 45 - 12 - 5 - 13 - 3 - 83 - 13 - 15 - 11 - 262 -

2011 14 - 46 - 48 - 48 - 8 - 29 - 62 - 189 0 39 - 39 - 18 - 47 - 587 0

Rerata 16 - 43 - 8 - 13 - 6 - 23 - 26 - 22 - 32 - 27 - 10 - 27 - 253 -

Pelipat daun

2012 20 - 5 - 22 - 7 - 12 - 7 - 78 - 41 - 8 - 3 - 6 - 1 - 210 -

2011 - - 54 - 17 - 8 - 20 - 78 - 7 - 47 - 71 - 4 - 11 - 35 - 353 -

Rerata 27 - 36 - 23 - 10 - 9 - 23 - 19 - 28 - 22 - 3 - 9 - 22 - 231 -

Bercak daun coklat

2012 289 - 377 - 296 - 281 - 186 - 114 - 226 - 144 - 342 - 125 - 101 - 107 - 2.586 -

2011 394 - 313 - 436 - 403 - 337 - 350 0 308 - 523 - 257 - 170 - 234 - 231 - 3.955 0

Rerata 213 - 227 - 153 - 215 - 250 - 101 - 204 - 180 - 90 - 68 - 54 - 117 - 1.872 -

Babi hutan

2012 32 0 24 0 17 - 3 - 11 0 25 0 32 0 5 - 4 - 1 - 1 - 1 - 156 0

2011 6 - 28 - 36 - 24 0 11 0 38 0 23 0 9 0 11 0 0 0 9 - 7 - 202 0

Rerata 19 0 43 1 39 - 13 0 8 0 7 - 13 0 5 0 2 0 2 0 1 0 3 0 155 1

Tikus

2012 86 - 65 - 26 - 65 - 34 - 24 - 32 - 60 - 76 - 28 - 19 - 18 - 532 -

2011 46 - 53 0 64 - 60 - 60 - 75 - 106 12 135 - 29 - 39 - 29 - 43 - 739 12

Rerata 61 - 60 - 86 - 114 - 59 - 43 0 49 0 89 - 28 - 21 0 12 - 26 - 648 0

Karat daun

2012 139 - 191 - 93 - 218 - 108 7 18 - 53 - 78 - 372 - 81 - 60 - 31 - 1.441 7

2011 52 - 196 - 121 - 176 - 175 - 182 - 157 - 174 - 184 - 141 - 58 - 107 - 1.725 -

Rerata 88 - 98 - 104 - 55 - 74 - 80 - 103 - 78 - 89 - 88 - 59 - 84 - 999 -

OPT Utama

2012 599 0 671 0 474 - 618 - 362 7 192 0 434 0 331 - 885 - 251 - 201 - 169 - 5.187 7

2011 512 - 691 0 722 - 719 0 612 0 753 0 661 12 1.078 0 591 0 394 0 358 - 470 - 7.560 13

Rerata 424 0 507 1 413 - 420 0 406 0 277 0 414 0 403 0 264 0 208 0 145 0 278 0 4.158 2

OPT Utama

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total

Page 152: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 140

Lampiran 26.

Luas Pengendalian OPT Utama Pangan Tahun 2012 dan 2011

No. Tahun Padi Jagung KedelaiKacang

TanahJumlah

1 2011 1.480.359 21.865 7.606 1.776 1.511.606

2 2012 1.152.798 17.134 7.010 1.184 1.178.126

Page 153: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 141

Lampiran 27.

Luas Pengendalian OPT Utama Padi Tahun 2012 dan 2011

Tahun 2012

PM Pest CL Jumlah Jumlah

1 Pemerintah Aceh 248 17.203 8.013 25.464 13.647

2 Sumatera Utara - 44.560 11.019 55.578 69.361

3 Sumatera Barat 2.758 5.232 402 8.392 13.124

4 R i a u 130 3.248 1.310 4.688 5.226

5 J a m b i 100 311 69 479 847

6 Sumatera Selatan 3.295 8.245 3.598 15.138 7.932

7 Bengkulu 419 1.924 905 3.247 3.247

8 Lampung 320 16.169 5.039 21.528 23.840

9 Kep. Bangka Belitung 1 113 6 120 381

10 Kep. Riau - - - - -

11 DKI Jakarta - 262 45 307 311

12 Jawa Barat 114 200.795 255.343 456.252 424.739

13 Jawa Tengah 6.493 309.133 103.826 419.452 380.720

14 DI Yogyakarta 1.097 24.397 12.454 37.948 14.841

15 Jawa Timur 18.962 266.669 41.980 327.611 143.587

16 Banten 10 6.060 156 6.226 789

17 Bali 153 9.452 341 9.946 5.444

18 Nusa Tenggara Barat 130 8.189 1.146 9.465 6.207

19 Nusa Tenggara Timur 92 2.036 980 3.108 1.292

20 Kalimantan Barat 120 1.804 642 2.565 1.865

21 Kalimantan Tengah - 1.383 703 2.086 3.416

22 Kalimantan Selatan 337 5.211 1.889 7.438 7.807

23 Kalimantan Timur - 2.489 71 2.559 844

24 Sulawesi Utara 8 472 46 526 912

25 Sulawesi Tengah 4 3.578 408 3.990 1.357

26 Sulawesi Selatan 99 33.470 12.779 46.348 6.638

27 Sulawesi Tenggara 1 4.607 733 5.341 5.454

28 Gorontalo - 526 47 573 1.992

29 Sulawesi Barat - 1.894 610 2.505 4.233

30 Maluku 5 398 19 422 700

31 Maluku Utara 5 300 28 332 268

32 Papua Barat - 555 - 555 856

33 Papua - 171 - 171 922

34.899 980.855 464.604 1.480.359 1.152.798 Indonesia

No. Provinsi

Luas Pengendalian

Tahun 2011

Keterangan:

PM : Pengendalian secara fisik mekanik

Pest : Pengendalian dengan menggunakan pestisida

CL : Pengendalian dengan menggunakan cara lain

* : Data sementara sampai Bulan Desember 2012 tidak dibedakan menurut cara pengendaliannya (PM, Pest dan CL)

Page 154: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 142

Tahun 2012

PM Pest CL Jumlah Jumlah

1 Pemerintah Aceh - 116 29 145 77

2 Sumatera Utara - 774 1.656 2.431 2.106

3 Sumatera Barat 15 6 - 21 52

4 R i a u 5 65 3 73 167

5 J a m b i 29 10 3 42 57

6 Sumatera Selatan 4 31 2 37 42

7 Bengkulu - 56 8 64 104

8 Lampung 40 822 391 1.253 2.358

9 Kep. Bangka Belitung - 3 0 3 5

10 Kep. Riau - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - -

12 Jawa Barat - 1.867 1.182 3.049 1.396

13 Jawa Tengah 93 3.244 1.157 4.493 4.740

14 DI Yogyakarta - 32 88 120 146

15 Jawa Timur 421 2.771 1.472 4.663 1.624

16 Banten - - - - -

17 Bali - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 5 317 35 357 205

19 Nusa Tenggara Timur - 63 82 145 4

20 Kalimantan Barat - 85 5 90 142

21 Kalimantan Tengah - 31 2 32 41

22 Kalimantan Selatan - - - - -

23 Kalimantan Timur - - - - 359

24 Sulawesi Utara - - - - 190

25 Sulawesi Tengah - 67 12 79 30

26 Sulawesi Selatan 94 2.768 626 3.488 863

27 Sulawesi Tenggara 12 447 257 716 132

28 Gorontalo 1 322 54 376 1.983

29 Sulawesi Barat - 101 27 129 180

30 Maluku 0 21 0 21 34

31 Maluku Utara - 11 9 21 -

32 Papua Barat - 6 - 6 9

33 Papua - 11 - 11 90

718 14.046 7.101 21.865 17.134 Indonesia

No. Provinsi

Luas Pengendalian

Tahun 2011

Lampiran 28.

Luas Pengendalian OPT Utama Jagung Tahun 2012 dan 2011

Keterangan:

PM : Pengendalian secara fisik mekanik

Pest : Pengendalian dengan menggunakan pestisida

CL : Pengendalian dengan menggunakan cara lain

* : Data sementara sampai Bulan Desember 2012 tidak dibedakan menurut cara pengendaliannya (PM, Pest dan CL)

Page 155: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 143

Tahun 2012

PM Pest CL Jumlah Jumlah

1 Pemerintah Aceh 22 717 23 762 547

2 Sumatera Utara - 1.121 58 1.179 172

3 Sumatera Barat 4 1 - 5 3

4 R i a u - 100 1 102 36

5 J a m b i 5 16 1 22 10

6 Sumatera Selatan - 13 - 13 3

7 Bengkulu - - - - -

8 Lampung - 28 - 28 64

9 Kep. Bangka Belitung - - - - -

10 Kep. Riau - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - -

12 Jawa Barat 1 458 175 634 260

13 Jawa Tengah 12 3.313 94 3.420 4.893

14 DI Yogyakarta - 141 15 156 176

15 Jawa Timur - 603 382 985 214

16 Banten - - - - -

17 Bali - 90 - 90 4

18 Nusa Tenggara Barat - 93 - 93 302

19 Nusa Tenggara Timur - - - - -

20 Kalimantan Barat - 3 - 3 17

21 Kalimantan Tengah - - - - -

22 Kalimantan Selatan - - - - -

23 Kalimantan Timur - - - - -

24 Sulawesi Utara - - - - -

25 Sulawesi Tengah - 4 - 4 74

26 Sulawesi Selatan - 36 - 36 54

27 Sulawesi Tenggara - 13 6 19 17

28 Gorontalo - - - - 7

29 Sulawesi Barat - 0 - 0 3

30 Maluku - - - - -

31 Maluku Utara - 20 - 20 -

32 Papua Barat - 20 - 20 113

33 Papua - 17 - 17 43

44 6.807 755 7.606 7.010 Indonesia

No. Provinsi

Luas Pengendalian

Tahun 2011

Lampiran 29.

Luas Pengendalian OPT Utama Kedelai Tahun 2012 dan 2011

Keterangan:

PM : Pengendalian secara fisik mekanik

Pest : Pengendalian dengan menggunakan pestisida

CL : Pengendalian dengan menggunakan cara lain

* : Data sementara sampai Bulan Desember 2012 tidak dibedakan menurut cara pengendaliannya (PM, Pest dan CL)

Page 156: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 144

Tahun 2012

PM Pest CL Jumlah Jumlah

1 Pemerintah Aceh - 10 160 170 6

2 Sumatera Utara - 32 58 91 50

3 Sumatera Barat 3 8 1 12 45

4 R i a u - 26 2 28 41

5 J a m b i 6 3 2 11 9

6 Sumatera Selatan - 3 - 3 2

7 Bengkulu - 2 1 3 2

8 Lampung - 2 - 2 -

9 Kep. Bangka Belitung - 0 - 0 5

10 Kep. Riau - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - -

12 Jawa Barat - 265 198 463 307

13 Jawa Tengah - 168 30 198 60

14 DI Yogyakarta - 106 133 239 227

15 Jawa Timur 332 62 44 438 222

16 Banten - 10 - 10 1

17 Bali - - - - 1

18 Nusa Tenggara Barat - 36 8 44 115

19 Nusa Tenggara Timur - 18 - 18 4

20 Kalimantan Barat - - - - 11

21 Kalimantan Tengah - - - - -

22 Kalimantan Selatan - - - - -

23 Kalimantan Timur - - - - 17

24 Sulawesi Utara - - - - 11

25 Sulawesi Tengah - - 2 2 1

26 Sulawesi Selatan - 15 4 19 30

27 Sulawesi Tenggara - 10 10 20 3

28 Gorontalo - - - - 9

29 Sulawesi Barat - 5 1 6 -

30 Maluku - - - - -

31 Maluku Utara - - - - -

32 Papua Barat - - - - 1

33 Papua - 0 - 0 6

341 782 653 1.776 1.184 Indonesia

No. Provinsi

Luas Pengendalian

Tahun 2011

Lampiran 30.

Luas Pengendalian OPT Utama Kacang Tanah Tahun 2012 dan 2011

Keterangan:

PM : Pengendalian secara fisik mekanik

Pest : Pengendalian dengan menggunakan pestisida

CL : Pengendalian dengan menggunakan cara lain

* : Data sementara sampai Bulan Desember 2012 tidak dibedakan menurut cara pengendaliannya (PM, Pest dan CL)

Page 157: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 145

Lampiran 31.

Rencana dan Realisasi SLPHT Tahun 2012

Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Pemerintah Aceh 82 82 100 - - - 82 82 100,00

2 Sumatera Utara 88 88 100 22 22 100 110 110 100,00

3 Sumatera Barat 61 61 100 15 15 100 76 76 100,00

4 R i a u 24 15 63 6 4 67 30 19 63,33

5 J a m b i 36 35 97 8 8 100 44 43 97,73

6 Sumatera Selatan 52 52 100 13 13 100 65 65 100,00

7 Bengkulu 24 24 100 5 5 100 29 29 100,00

8 Lampung 52 52 100 13 13 100 65 65 100,00

9 Kep. Bangka Belitung 12 12 100 3 3 100 15 15 100,00

10 Kep. Riau - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta 3 3 100 - - - 3 3 100,00

12 Jawa Barat 144 144 100 35 35 100 179 179 100,00

13 Jawa Tengah 139 139 100 34 34 100 173 173 100,00

14 DI. Yogyakarta 31 31 100 7 7 100 38 38 100,00

15 Jawa Timur 152 152 100 38 38 100 190 190 100,00

16 B a n t e n 44 44 100 11 11 100 55 55 100,00

17 B a l i 46 46 100 11 11 100 57 57 100,00

18 Nusa Tenggara Barat 42 42 100 10 10 100 52 52 100,00

19 Nusa Tenggara Timur 44 44 100 10 10 100 54 54 100,00

20 Kalimantan Barat 55 55 100 - - - 55 55 100,00

21 Kalimantan Tengah 24 24 100 6 6 100 30 30 100,00

22 Kalimantan Selatan 61 61 100 15 15 100 76 76 100,00

23 Kalimantan Timur 32 32 100 7 7 100 39 39 100,00

24 Sulawesi Utara 39 39 100 9 9 100 48 48 100,00

25 Sulawesi Tengah 56 56 100 - - - 56 56 100,00

26 Sulawesi Selatan 84 84 100 20 20 100 104 104 100,00

27 Sulawesi Tenggara 40 40 100 10 10 100 50 50 100,00

28 Gorontalo 34 34 100 8 8 100 42 42 100,00

29 Sulawesi Barat 28 25 89 5 8 160 33 33 100,00

30 Maluku 21 25 119 5 1 20 26 26 100,00

31 Maluku Utara 20 20 100 5 5 100 25 25 100,00

32 Papua 29 28 97 - - - 29 28 96,55

33 Papua Barat 16 16 100 4 4 100 20 20 100,00

1.615 1.605 99,38 335 332 99,10 1.950 1.937 99,33 Jumlah

No Propinsi

SLPHT Kelompok (Unit) SLPHT Tindak Lanjut (Unit) Total Jumlah SLPHT(Unit)

Page 158: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 146

No. ProvinsiRencana

(unit)

Realisasi

(unit)% Capaian

1 Pemerintah Aceh 6 6 100

2 Sumatera Utara 7 7 100

3 Sumatera Barat 4 4 100

4 Riau 2 2 100

5 Jambi 2 2 100

6 Sumatera Selatan 4 4 100

7 Bengkulu 2 2 100

8 Lampung 3 3 100

9 Bangka Belitung 0 0 0

10 Kepulauan Riau 0 0 0

11 DKI Jakarta 0 0 0

12 Jawa Barat 14 14 100

13 Jawa Tengah 18 18 100

14 D.I. Yogyakarta 3 3 100

15 Jawa Timur 16 16 100

16 Banten 3 3 100

17 Bali 1 1 100

18 Nusa Tenggara Barat 5 5 100

19 Nusa Tenggara Timur 3 3 100

20 Kalimantan Barat 3 3 100

21 Kalimantan Tengah 3 3 100

22 Kalimantan Timur 2 2 100

23 Kalimantan Selatan 7 7 100

24 Sulawesi Utara 2 2 100

25 Sulawesi Tengah 2 2 100

26 Sulawesi Selatan 9 9 100

27 Sulawesi Tenggara 2 2 100

28 Gorontalo 2 2 100

29 Sulawesi Barat 1 1 0

30 Maluku 1 1 100

31 Maluku Utara 1 1 100

32 Papua 1 1 100

33 Papua Barat 1 1 100

130 130 100Jumlah

Lampiran 32.

Rencana dan Realisasi SLI Tahun 2012

Page 159: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 147

Lampiran 33.

Alokasi Bantuan Sarana Pengendali OPT APBN-P Tahun 2012

Vol Ukur Vol Ukur Vol Ukur Vol Ukur Vol Ukur Vol Ukur Vol Ukur

1 Pemerintah Aceh 2.260 Kg 779 Kg 27.180 Kg 3.040 Ltr 24.540 Ltr 57.799 Kg/ltr

2 Sumatera Utara 2.360 Kg 1.600 Ltr 3.960 Kg/ltr

3 Sumatera Barat 500 Kg 500 Kg/ltr

4 Riau 3.000 Kg 3.000 Kg/ltr

5 Jambi 3.000 Kg 140 Kg 265 Ltr 3.405 Kg/ltr

6 Sumatera Selatan 2.060 Kg 1.200 Ltr 3.260 Kg/ltr

7 Bengkulu 3.000 Kg 3.000 Kg/ltr

8 Lampung 3.920 Kg 4.194 Kg 444 Kg 2.900 Ltr 18.159 Ltr 380 Ltr 29.997 Kg/ltr

9 Jawa Barat 56.213 Kg 4.100 Kg 4.854 Kg 17.025 Ltr 8.520 Ltr 3.463 Ltr 94.175 Kg/ltr

10 Jawa Tengah 33.720 Kg 7.300 Kg 9.050 Kg 8.400 Ltr 14.005 Ltr 11.279 Ltr 83.754 Kg/ltr

11 DI Yogyakarta 700 Kg 2.521 Kg 907 Ltr 4.128 Kg/ltr

12 Jawa Timur 27.753 Kg 21.000 Kg 15.391 Kg 13.800 Ltr 33.914 Ltr 15.750 Ltr 127.608 Kg/ltr

13 Banten 1.420 Kg 500 Ltr 1.920 Kg/ltr

14 Bali 300 Kg 300 Kg/ltr

15 Nusa Tenggara Barat 1.260 Kg 1.100 Kg 20.400 Kg 1.400 Ltr 2.280 Ltr 8.310 Ltr 34.750 Kg/ltr

16 Nusa Tenggara Timur 4.900 Kg 19.158 Ltr 24.058 Kg/ltr

17 Kalimantan Barat 800 Kg 450 Kg 3.903 Ltr 5.153 Kg/ltr

18 Kalimantan Tengah 160 Kg 360 Ltr 520 Kg/ltr

19 Kalimantan Selatan 1.380 Kg 360 Ltr 1.740 Kg/ltr

20 Sulawesi Utara 1.850 Kg 4.260 Ltr 6.110 Kg/ltr

21 Sulawesi Selatan 12.480 Kg 7.100 Kg 420 Kg 4.800 Ltr 19.540 Ltr 1.020 Ltr 45.360 Kg/ltr

22 Sulawesi Tengah 140 Kg 1.072 Kg 660 Ltr 1.872 Kg/ltr

23 Sulawesi Tenggara 260 Kg 400 Ltr 660 Kg/ltr

24 Gorontalo 1.400 Kg 2.980 Ltr 4.380 Kg/ltr

25 Sulawesi Barat 140 Kg 380 Ltr 520 Kg/ltr

156.686 Kg 54.453 Kg 81.332 Kg 52.745 Ltr 130.404 Ltr 66.309 Ltr 541.929 Kg/ltrJumlah

PADI JAGUNG KEDELAI

Satuan Satuan Satuan Satuan Satuan SatuanNo PROVINSI

PADAT CAIRJUMLAH

PADI JAGUNG KEDELAI

Satuan

Page 160: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 148

Lampiran 34. Alokasi Bantuan Sarana

Pengendali OPT APBN-P Tahun 2012 (Seed Treatment)

Volume Ukur Volume Ukur Volume Ukur Volume Ukur

1 Pemerintah Aceh 40 Kg 220 Kg 1.300 Kg 1.560 Kg

2 Sumatera Utara 180 Kg 180 Kg

3 Sumatera Selatan 100 Kg 100 Kg

4 Lampung 180 Kg 2.100 Kg 20 Kg 2.300 Kg

5 Jawa Barat 6.787 Kg 8.880 Kg 360 Kg 16.027 Kg

6 Jawa Tengah 3.400 Kg 1.760 Kg 500 Kg 5.660 Kg

7 DI Yogyakarta 40 Kg 246 Kg 286 Kg

8 Jawa Timur 3.900 Kg 29.700 Kg 800 Kg 34.400 Kg

9 Banten 100 Kg 100 Kg

10 Nusa Tenggara Barat 120 Kg 1.500 Kg 1.620 Kg

11 Nusa Tenggara Timur 1.700 Kg 1.700 Kg

12 Kalimantan Barat 1.420 Kg 1.420 Kg

13 Kalimantan Tengah 20 Kg 20 Kg

14 Kalimantan Selatan 50 Kg 50 Kg

15 Sulawesi Utara 1.840 Kg 1.840 Kg

16 Sulawesi Tengah 20 Kg 40 Kg 60 Kg

17 Sulawesi Selatan 500 Kg 2.240 Kg 60 Kg 2.800 Kg

18 Sulawesi Tenggara 40 Kg 40 Kg

19 Gorontalo 620 Kg 620 Kg

15.477 Kg 50.480 Kg 4.826 Kg 70.783 Kg

Satuan Satuan

Jumlah

No Provinsi

Padi Jagung Kedelai Jumlah

Satuan Satuan

Page 161: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 149

Lampiran 35.

Alokasi Bantuan Sarana Pengamatan dan Pengendalian Light Trap (LT) Tahun 2012

No Provinsi Jumlah (Unit)

1 Pemerintah Aceh 160

2 Sumatera Utara 38

3 Sumatera Barat 18

4 Riau 17

5 Jambi 16

6 Sumatera Selatan 88

7 Bengkulu 24

8 Lampung 169

9 Kep. Bangka Belitung 0

10 Kep. Riau 0

11 DKI Jakarta 0

12 Jawa Barat 1716

13 Jawa Tengah 1464

14 DI Yogyakarta 118

15 Jawa Timur 1338

16 Banten 349

17 Bali 102

18 Nusa Tenggara Barat 77

19 Nusa Tenggara Timur 121

20 Kalimantan Barat 119

21 Kalimantan Tengah 62

22 Kalimantan Selatan 41

23 Kalimantan Timur 57

24 Sulawesi Utara 52

25 Sulawesi Tengah 131

26 Sulawesi Selatan 496

27 Sulawesi Tenggara 140

28 Gorontalo 25

29 Sulawesi Barat 62

30 Maluku 0

31 Maluku Utara 0

32 Papua Barat 0

33 Papua 0

7000Jumlah

Page 162: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 150

Lampiran 36.

ALOKASI BANTUAN PENANGGULANGAN PADI PUSO (BP-3) TAHUN 2012 (berdasarkan Luas Puso)

1 Pemerintah Aceh Aceh Besar 2.152,00

Subulussalam 217,00

Pidie 1.175,00

Bireuen 850,00

Aceh Timur 1.790,00

Aceh Besar 335,00

6.519,00

2 Sumatera Utara Tapanuli Utara 161,50

Padang Lawas Utara 395,00

556,50

3 Sumatera Barat Padang 28,25

Pasaman Barat 14,50

Tn Datar 9,00

Pesisir Selatan 37,30

Padang Pariaman 6,00

Sijunjung 50,25

145,30

4 Riau Siak 130,00

130,00

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

No Provinsi Kab/Kodya Luas Padi Puso (Ha)

Page 163: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 151

Lanjutan.....

5 Jambi Tanjung Jabung Timur 329,50

Kerinci 198,95

Kerinci 37,25

Sungai Penuh 149,79

Batanghari 226,00

Jambi 1,00

942,49

6 Lampung Pesawaran 570,25

Lampung Barat 786,50

1.356,75

7 Banten Kota Serang 1.121,48

Padeglang 3.960,00

Lebak 2.477,79

Tangerang 954,76

Serang 1.865,50

10.379,53

Jumlah

Jumlah

Jumlah

No Provinsi Kab/Kodya Luas Padi Puso (Ha)

Page 164: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 152

Lanjutan.....

8 Jawa Tengah Tegal 601,00

Purbalingga 229,00

Pemalang 1.083,00

Brebes 69,00

Sragen 215,00

Sukoharjo 153,00

2.350,00

9 DIY Kulonprogo 121,00

Gunung Kidul 49,40

Bantul 60,00

230,40

10 Bali Buleleng 19,00

Jembrana 17,00

Klungkung 83,00

Tabanan 30,13

Badung 7,51

156,64

Jumlah

Jumlah

Jumlah

No Provinsi Kab/Kodya Luas Padi Puso (Ha)

Page 165: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 153

Lanjutan.....

11 Nusa Tenggara Barat Sumbawa 262,00

Bima 479,00

Sumbawa Barat 31,65

772,65

12 Kalimantan Tengah Barito Selatan 51,00

51,00

13 Kalimantan Selatan Banjar 155,50

155,50

14 Kalimantan Timur Paser 16,50

Samarina 147,70

Palaran 26,50

190,70

15 Sulawesi Tengah Parigi mauotong 215,00

215,00

16 Sulawesi Selatan Soppeng 585,00

Enrekang 29,72

Jeneponto 85,00

Sidrap 1.716,52

Luwu 90,00

2.506,24

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

No Provinsi Kab/Kodya Luas Padi Puso (Ha)

Page 166: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2012 154

Lanjutan.....

Page 167: Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · H. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman ... Perkembangan

155