kasus tiroid yulius

Upload: achdaghaza

Post on 14-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tiroid

TRANSCRIPT

Kanker Tiroid

Presentasi KasusTumor Tiroid

Disusun oleh:Yulius B Rusli

Pembimbing:Dimyati Achmad, dr., SpB[K]Onk

SUB-BAGIAN BEDAH ONKOLOGI KEPALA DAN LEHERPROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS1 ILMU BEDAHFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN/RSUP DR. HASAN SADIKINBANDUNG2011

IDENTITAS :Nama: Ny. IUmur: 47 tahunAlamat: CianjurPekerjaan: Ibu rumah tanggaPendidikan: SD

I. ANAMNESIS :Keluhan Utama: Benjolan pada leher depan kanan yang ikut bergerak saat menelan

Riwayat Penyakit Sekarang:Sejak 7 tahun yang lalu pasien mengeluh adanya benjolan sebesar biji salak di leher depan kanan yang ikut bergerak saat menelan. Benjolan lama-kelamaan semakin membesar sampai sebesar bola pingpong. Benjolan tidak terasa nyeri. Tidak ada keluhan perubahan suara, sulit menelan, maupun sulit bernafas. Tidak didapatkan keluhan benjolan lain di leher. Keluhan sesak nafas ataupun batuk-batuk setelah benjolan timbul disangkal. Keluhan benjolan di tulang kepala atau nyeri tulang disangkal.Riwayat penyinaran di daerah leher saat masih anak-anak disangkal. Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal. Adanya pasien dengan keluhan serupa di sekitar tempat tinggal disangkal. Pasien tinggal di daerah pesisir pantai.Keluhan mata tampak menonjol, jantung berdebar, sering berkeringat, tangan gemetar, atau penurunan berat badan disangkal.

II. PEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKU : BaikKesadaran : Compos mentisT : 110/70 mmHgN: 84 x/menitR: 20 x/menitS: 36,7 C

Kepala: Konjungtiva tak anemis Sklera tak ikterikThoraks :Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris, kiri = kananPalpasi: vocal fremitus kiri = kananPerkusi: Sonor, kiri = kanan Auskultasi: VBS kiri = kanan, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-) BJ S1 dan S2 murni reguler, murmur (-)

Abdomen :Inspeksi: datar, venektasi (-)Palpasi: lembut, nyeri tekan (-), defans muscular (-). hepar tak teraba membesar, lien tak teraba membesarPerkusi: timpani, pekak samping/pekak pindah (-/-)Auskultasi: bising usus (+) normal

Status Lokalisa/r colli anterior dekstra :Inspeksi : Massa yang ikut dengan pergerakan menelan, kulit di atas massa baik, venektasi (-), hiperemis (-)Palpasi : Massa dengan batas tegas, tidak terfiksir, permukaan rata, konsistensi kenyal padat, ikut bergerak dengan pergerakan menelan, NT (-), uk. 5x4x3 cmAuskultasi: Bruit (-)a/r colli bilateral :Inspeksi: tidak tampak pembesaran KGBPalpasi: tidak teraba pembesaran KGBGambar skematik:

Foto Klinis :

RESUME Seorang wanita, berusia 47 tahun, datang dengan keluhan utama benjolan pada leher anterior kanan yang ikut bergerak saat menelan. Dari anamnesis : Benjolan sejak 7 tahun yg lalu Tidak ada gejala gangguan mekanik Tidak ada gejala metastase ke KGB regional Tidak ada gejala metastase jauh Tidak ada gejala gangguan hormonal Dari Pemeriksaan Fisik: Didapatkan status generalis dalam batas normal Didapatkan status lokalis pada colli anterior dekstra tampak massa yang ikut dengan bergerak saat menelan dengan perabaan batas tegas, tidak terfiksir, permukaan rata, konsistensi kenyal, ikut bergerak dengan pergerakan menelan, NT (-), ukuran 5x4x3 cm

III. DIAGNOSIS BANDING Tumor tiroid dekstra suspek maligna yang belum menginfiltrasi trakea, esofagus dan n. Laringeus rekuren, belum menginfiltrasi ke KGB regional, metastasis jauh belum diketahui (T3N0Mx) suspek suatu karsinoma papilare tiroid Tumor tiroid dekstra suspek maligna yang belum menginfiltrasi trakea, esofagus dan n. Laringeus rekuren, belum menginfiltrasi ke KGB regional, metastasis jauh belum diketahui (T3N0Mx) suspek suatu karsinoma folikulare tiroid

IV. RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Tes Fungsi tiroid2. Foto Thoraks dan STL3. USG tiroid4. FNAB tiroid

V. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG1. T3 = 1,1 ng/dlfT4 = 0,9 ng/dlTSHs = 1,3 l/ml

2. Foto thorax: Tidak didapatkan metastase intrapulmonalSTL: Massa colli tanpa kalsifikasi, kolom udara normal

3. USG tiroid: Massa solid tiroid kanan

4. FNAB (F110454) : Follicular neoplasma a/r thyroid dekstra

VI. DIAGNOSIS KLINIS ONKOLOGISTumor tiroid dekstra suspek maligna yang belum menginfiltrasi trakea, esofagus dan n. Laringeus rekuren, belum menginfitrasi ke KGB regional, metastasis jauh belum diketahui (T3N0M0) suspek suatu karsinoma papilare tiroid

VII. RENCANA TERAPIIstmolobektomi dekstra + VC diagnostik + persiapan total tiroidektomi

VIII. PROGNOSISAd vitam: dubia ad bonamAd functionam: dubia ad malam

TINJAUAN PUSTAKA

I. EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGI

1. Insidensi. Kanker tiroid adalah keganasan terbanyak dari tumor endokrin; terdapat 14,000 kasus baru dan 1000 kematian akibat kanker di Amerika. Risiko meningkat seiring dengan umur. Wanita lebih sering terkena daripada laki-laki dengan rasio 3:2.

2. Radiasi. Radiasi dan radioterapi yang terjadi pada daerah leher dengan dosis intermediet (kurang dari 2000 cGy) untuk kondisi jinak (seperti jerawat pada remaja, atau pembesaran tonsil atau kelenjar timus pada anak-anak) meningkatkan risiko untuk terjadinya kanker tiroid, terutama tipe papillary.

a. Waktu antara eksposur radiasi dan terjadinya kanker tiroid adalah sekitar 25 tahun dengan rentang antara 5 - 50 tahun. Kebanyakan pasien berumur kurang dari 20 tahun dengan kanker tiroid mempunyai riwayat radiasi pada leher.

b. Sekitar 4% pasien dengan kanker tiroid mempunyai riwayat radiasi pada leher. Antara 5% dan 10% pasien dengan riwayat radiasi pada leher menderita kanker tiroid; 25% mempunyai tiroid yang abnormal pada palpasi.

c. Kanker tiroid akibat radiasi sering multifokal dengan prognosis serupa dengan tumor spontan.

d. Radiasi leher juga meningkatkan risiko untuk terjadinya hiperparatiroid dan tumor kelenjar parotis.

3. Faktor HerediterKanker tiroid medulare terjadi secara sporadic atau dominant dari sindrom MEN-II. Tumor tiroid (termasuk karsinoma papilare dan folikulare), dan neoplasma pada payudara, terjadi pada sindroma multipel hamartoma Cowden. Beberapa onkogen dan gen supresor tumor terlibat dalam patogenesis dari neoplasma tiroid.

4. Thyroid-stimulating hormone (TSH). Peningkatan TSH kronik meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid, seperti pada pasien dengan kelainan congenital pada pembentukan hormon tiroid.

B. Patologi

1. Karsinoma papilare (70% karsinoma tiroid pada orang dewasa) mengenai pasien usia muda dengan pertumbuhan yang lambat. Psammoma bodies adalah bentuk histologis yang terlihat. KGB regional yang mendapatkan drainase dari tiroid juga terlibat pada 50 % pasien. Tipe campuran papilare dan folikulare bersifat seperti karsinoma papilare. Semua tipe campuran papilare dan folikulare mempunyai perjalanan yang lambat. Metastase jauh ke paru-paru, tulang, kulit dan organ lain terjadi dalam waktu yang lama.

2. Karsinoma folikulare (20% dari karsinoma tiroid) mempunyai insiden puncak pada umur 40 tahun. Mempunyai kecenderungan untuk menginvasi pembuluh darah dan bermetastase secara hematogen ke organ visceral, terutama tulang. Metastase KGB relatif jarang, terutama bila dibandingkan dengan karsinoma papilare.

3. Karsinoma Anaplastik - giant and spindle cell (2% dari karsinoma tiroid) terjadi terutama pada pasien yang berumur lebih dari 60 tahun. Kanker ini bersifat agresif yang dengan cepat menginvasi jaringan sekitarnya dan bermetastase jauh.

4. Karsinoma Medulare tiroid (5% s/d 10% dari karsinoma tiroid) mensekresikan kalsitonin, ACTH, histaminase, dan substansi yang tidak diketahui yang menyebabkan diare juga mungkin disekresikan tumor ini. Pemeriksaan histologi menunjukkan adanya amiloid dalam jumlah besar. Metastase biasanya terjadi pada daerah leher dan KGB mediastinum yang mungkin terkalsifikasi. Metastase ke organ visceral terjadi lambat.

5. Karsinoma Hrthle cell adalah varian dari karsinoma folikulare dengan perjalanan metastasis yang relatif agresif.

6. Tumor lain yang didapatkan pada tiroid termasuk limfoma Hodgkin, sarcoma jaringan lunak, dan metastase kanker paru-paru, colon, dan lain-lain. Kanker Small cell dari tiroid adalah jarang, secara histologist mirip dengan limfoma dan menyebar ke KB dan bermetastase jauh.

II. Klasifikasi Histopatologi dan Sistem TNM

Klasifikasi Karsinoma Tiroid menurut WHO:

Tumor epitel maligna Karsinoma folikulare Karsinoma papilare Campuran karsinoma folikulare-papilare Karsinoma anaplastik ( Undifferentiated ) Karsinoma sel skuamosa Karsinoma Tiroid medulare

Tumor non-epitel maligna Fibrosarkoma Lain-lain

Tumor maligna lainnya Sarkoma Limfoma maligna Haemangiothelioma maligna Teratoma maligna

Tumor Sekunder dan Unclassified tumors

Rosai J membedakan tumor tiroid atas adenoma folikulare, karsinoma papilare, karsinoma folikulare, hurthle cell tumors , clear cell tumors , tumor sell skuamous, tumor musinus, karsinoma medulare, karsinoma berdiferensiasi buruk dan undifferentiated carcinoma

Untuk menyederhanakan penatalaksanaan Mc Kenzie membedakan kanker tiroid atas 4 tipe yaitu : karsinoma papilare, karsinoma folikulare, karsinoma medulare dan karsinoma anaplastik.

Klasifikasi Klinik TNM Edisi 6 - 2002

T-Tumor PrimerTx Tumor primer tidak dapat dinilaiT0Tidak didapat tumor primer T1.Tumor dengan ukuran terbesar 2cm atau kurang masih terbatas pada tiroidT2Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari 4 cm masih terbatas pada tiroidT3Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 4 cm masih terbatas pada tiroid atau tumor ukuran berapa saja dengan ekstensi ekstra tiroid yang minimal (misalnya ke otot sternotiroid atau jaringan lunak peritiroid)T4aTumor telah berkestensi keluar kapsul tiroid dan menginvasi ke tempat berikut : jaringan lunak subkutan, laring, trakhea, esofagus, n.laringeus recurren T4bTumor menginvasi fasia prevertebra, pembuluh mediastinal atau arteri karotisT4a*(karsinoma anaplastik) Tumor (ukuran berapa saja) masih terbatas pada tiroidT4b*(karsinoma anaplastik) Tumor (ukuran berapa saja) berekstensi keluar kapsul tiroidCatatan :Tumor multifokal dari semua tipe histologi harus diberi tanda (m) (ukuranterbesar menentukan klasifikasi), contoh : T2(m)*Semua karsinoma tiroid anaplastik/undifferentiated termasuk T4Karsinoma anaplastik intra tiroid resektabel secara bedahKarsinoma anaplastik ekstra tiroid irresektabel secara bedah

NKelenjar Getah Bening Regional NxKelenjar Getah Bening tidak dapat dinilaiN0Tidak didapat metastasis ke kelenjar getah beningN1Terdapat metastasis ke kelenjar getah bening N1aMetastasis pada kelenjar getah bening cervical Level VI (pretrakheal dan paratrakheal, termasuk prelaringeal dan Delphian) N1bMetastasis pada kelenjar getah bening cervical unilateral, bilateral atau kontralateral atau ke kelenjar getah bening mediastinal atas/superior MMetastasis jauhMxMetastasis jauh tidak dapat dinilaiM0Tidak terdapat metastasis jauhM1Terdapat metastasis jauh

Stadium klinis

Karsinoma Tiroid Papilare atau FolikulareUmur < 45 th

Stadium IAny T Any N M0Stadium IIAny T Any N M1

Papilare atau Folikulare umur >45tahun dan Medulare

Stadium I T1 N0 M0Stadium II T2 N0 M0Stadium III T3 N0 M0 T1,T2,T3 N1a M0Stadium IVA T1,T2,T3 N1b M0 T4a N0,N1 M0Stadium IVB T4b TiapN M0Stadium IVC TiapT TiapN M1

Anaplastik/Undifferentiated (Semua kasus stadium IV)

Stadium IVAT4aTiap NM0Stadium IVBT4bTiap NM0Stadium IVCTiapTTiapNM1

III. Prosedur Diagnostika. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

1. Pengaruh usia dan jenis kelaminRisiko malignansi : apabila nodul tiroid terdapat pada usia dibawah 20 tahun, dan diatas 50 tahun jenis kelamin laki-laki mempunyai risiko malignansi lebih tinggi.

2. Pengaruh radiasi didaerah leher dan kepalaRadiasi pada masa kanak-kanan dapat menyebabkan malignansi pada tiroid kurang lebih 33 37%

3. Kecepatan tumbuh tumor Nodul jinak membesar tidak terlalu cepat Nodul ganas membesar dengan cepat Nodul anaplastik membesar sangat cepat Kista dapat membesar dengan cepat

4. Riwayat gangguan mekanik di daerah leher.Keluhan gangguan menelan, perasaan sesak, perubahan suara dan nyeri dapat terjadi akibat desakan dan atau infiltrasi tumor.5. Riwayat penyakit serupa pada famili/keluarga.Bila ada, harus curiga kemungkinan adanya malignansi tiroid tipe medulare.6. Temuan pada Pemeriksaan Fisik Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multiple dengan konsistensi bervariasi dari kistik sampai dangan keras bergantung kepada jenis patologi anatomi (PA) nya. Perlu diketahui ada tidaknya pembesaran kelenjar getah bening regional. Disamping ini perlu dicari ada tidaknya benjolan pada calvaria, tulang belakang, clavicula, sternum dll, serta tempat metastasis jauh lainnya yaitu di paru-paru, hati, ginjal dan otak.

b. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium Human thyroglobulin, suatu tumor marker untuk keganasan tiroid; jenis yang berdiferensiasi baik, terutama untuk follow up. Pemeriksaan kadar FT4 dan TSHS untuk menilai fungsi tiroid Kadar calcitonin hanya untuk pasien yang dicurigai karsinoma meduler.

2. Pemeriksaan radiologis Dilakukan pemeriksaan foto paru posteroanterior, untuk menilai ada tidaknya metastasis. Foto polos leher antero-posterior dan lateral dengan metode soft tissue technique dengan posisi leher hiperekstensi, bila tumornya besar. Untuk melihat ada tidaknya mikrokalsifikasi. Esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda-tanda adanya infiltrasi ke esofagus. Pembuatan foto tulang dilakukan bila ada tanda-tanda metastasis ke tulang yang bersangkutan.

3. Pemeriksaan ultrasonografiDiperlukan untuk mendeteksi nodul yang kecil atau nodul di posterior yang secara klinis belum dapat dipalpasi. Disamping itu dapat dipakai untuk membedakan nodul yang padat dan kistik serta dapat dimanfaatkan untuk penuntun dalam tindakan biopsi aspirasi jarum halus.

4. Pemeriksaan sidik tiroidPemeriksaan sidik tiroid : bila nodul menangkap jodium lebih sedikit dari jaringan tiroid yang normal disebut nodul dingin (cold nodule), bila sama afinitasnya maka disebut nodul hangat (warn nodule) dan bila afinitasnya lebih maka disebut nodul panas (hot nodule).Karsinoma tiroid sebagian besar adalah nodule dingin. Sekitar 10 17 % struma dengan nodule dingin ternyata adalah suatu keganasan.Bila akan dilakukan pemeriksaan sidik tiroid maka obat-obatan yang mengganggu penangkapan jodium oleh tiroid harus dihentikan selama 2 4 minggu sebelumnya.Pemeriksaan sidik tiroid ini tidak mutlak diperlukan, jika tidak ada fasilitasnya, tidak usah dikerjakan

5. Pemeriksaan sitologi melalui biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH) Keberhasilan dan ketepatan pemeriksaan Bajah tergantung dari 2 hal yaitu: Faktor kemampuan pengambilan sampel dan faktor ketepatan interpretasi oleh seorang sitolog sehingga angka akurasinya sangat bervariasi.Ketepatan pemeriksaan sitologi untuk kanker tiroid anaplastik, medulare dan papilare hampir mendekati 100% tetapi untuk jenis folikulare hampir tidak dapat dipakai karena gambaran sitologi untuk adenomatous goiter, adenoma folikuler dan adeno karsinoma folikuler adalah sama, tergantung dari gambaran invasi ke kapsul dan vaskular yang hanya dapat dilihat dari gambaran histopatologi.

6. Pemeriksaan Histopatologi Merupakan pemeriksaan diagnostik utama jaringan diperiksa setelah dilakukan tindakan lobektomi atau isthmolobektomi Untuk kasus inoperabel, jaringan yang diperiksa diambil dari tindakan biopsi insisi

Secara klinis, nodul tiroid dicurigai ganas apabila:

Usia dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun Riwayat radiasi daerah leher sewaktu kanak-kanak Disfagia, sesak nafas perubahan suara Nodul soliter, pertumbuhan cepat, konsistensi keras Ada pembesaran kelenjar getah bening leher Ada tanda-tanda metastasis jauh.

IV. Penatalaksanaan Nodul TiroidPertama-tama dilakukan pemeriksaan klinis untuk menentukan apakah nodul tiroid tersebut suspek maligna atau suspek benigna.

Bila nodul tersebut suspek maligna dibedakan atas apakah kasus tersebut operabel atau inoperabel. Bila kasus yang dihadapi inoperabel maka dilakukan tindakan biopsi insisi dengan pemeriksaan histopatologi secara blok parafin. Dilanjutkan dengan tindakan debulking dan radiasi eksterna atau khemoradioterapi.

Bila nodul tiroid suspek maligna tersebut operabel dilakukan tindakan isthmolobektomi dan pemeriksaan potong beku (VC ).

Ada 5 kemungkinan hasil yang didapat :

1. Lesi jinak maka tindakan operasi selesai dilanjutkan dengan observasi

2. Karsinoma papilare. Dibedakan atas risiko tinggi dan risiko rendah berdasarkan klasifikasi AMES.- Bila risiko rendah tindakan operasi selesai dilanjutkan dengan observasi.- Bila risiko tinggi dilakukan tindakan tiroidektomi total.

3. Karsinoma FolikulareDilakukan tindakan tiroidektomi total 4. Karsinoma MedulareDilakukan tindakan tiroidektomi total

5. Karsinoma Anaplastik- Bila memungkinkan dilakukan tindakan tiroidektomi total. - Bila tidak memungkinkan, cukup dilakukan tindakan debulking dilanjutkan dengan radiasi eksterna atau khemoradioterapi.

Bila nodul tiroid secara klinis suspek benigna dilakukan tindakan FNAB ( Biopsi Jarum Halus ). Ada 2 kelompok hasil yang mungkin didapat yaitu :

1. Hasil FNAB suspek maligna, foliculare Pattern dan Hurthle Cell.

Dilakukan tindakan isthmolobektomi dengan pemeriksaan potong beku seperti diatas.

2. Hasil FNAB benigna

Dilakukan terapi supresi TSH dengan tablet Thyrax selama 6 bulan kemudian dievaluasi, bila nodul tersebut mengecil diikuti dengan tindakan observasi dan apabila nodul tersebut tidak ada perubahan atau bertambah besar sebaiknya dilakukan tindakan isthmolobektomi dengan pemeriksaan potong beku seperti diatas.

V. Karsinoma Tiroid Berdiferensiasi Baik

Karsinoma tiroid diferensiasi baik terdiri dari karsinoma tiroid papilifer (KTP), karsinoma tiroid folikuler (KTF) dan karsinoma sel Hrthle. KTP adalah tipe histopatologi karsinoma tiroid yang banyak menjadi perhatian para peneliti karena insidensinya yang tinggi yaitu 80-85% dari kasus karsinoma tiroid dan diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan sitologi melalui tindakan biopsi jarum halus.Meskipun memiliki perangai biologis yang baik dengan angka harapan hidup 20 tahun dapat mencapai 90% tetapi KTP dapat tumbuh progresif dan sekitar 33-61% kasus secara klinis telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening (KGB) regional pada saat diagnosis ditegakkan.Terdapat 4 gambaran khas inti sel KTP yaitu:1. Ground glass (Optically clear) nuclei.2. Nuclear pseudoinclusions.3. Nuclear Grooves.4. Nuclear microfilaments.

Ground Glass Appearance

Kelompok KGB di leher dibedakan atas 7 level yaitu level I untuk kelompok KGB di daerah submentalis dan submandibularis. Level II untuk Kelompok KGB di daerah rantai jugularis bagian atas. Level III adalah kelompok KGB di rantai jugularis bagian tengah dan Level IV adalah kelompok KGB di rantai jugularis bagian bawah. Level V adalah kelompok KGB di daerah leher bagian lateral sedangkan Level VI adalah kelompok KGB di daerah sentral sekitar jaringan tiroid. Level VII adalah kelompok KGB di daerah mediastinum. Lokasi metastasis regional pada KTP yang sering adalah pada level III, IV, V dan VI.

Stulak J.M. dkk (2006) melaporkan, bahwa pada kasus yang secara klinis tidak dijumpai metastasis ke KGB regional bila memanfaatkan USG ternyata dapat ditemukan metastasis pada sekitar 14,4% kasus.61. Metastasis ke KGB regional dapat terjadi pada kelompok KGB sentral yaitu disekitar tiroid dan atau pada kelompok KGB lateral yaitu yang terletak disekitar v.jugularis interna.

Bagan Penatalaksanaan Nodul Tiroid

Nodul Tiroid

Klinis

Suspek Maligna Suspek Benigna

InoperabelOperabel FNAB

Biopsi Insisi Isthmolobektomi/ lobektomi

Suspek maligna BenignaLesi VC Folikulare PatternJinak Hurthle Cell

PapilareFolikulareMedulare Anaplastik

Supresi TSH 6 bln

Membesar Mengecil Risiko Risiko Tidak adaRendahTinggi Perubahan

Debulking

ObservasiTiroidektomi TotalRadiasi Eksterna/Khemo radioterapi

Bila di pusat pelayanan kesehatan tidak terdapat fasilitas pemeriksaan potong beku maupun maka dilakukan tindakan lobektomi/isthmolobektomi dengan pemeriksaan blok parafin dan urutan penanganan nodul tiroid dapat mengikuti bagan dibawah ini.

Bagan Penatalaksanaan Alternatif Nodul Tiroid

Nodul Tiroid

Klinis

Suspek Ganas Suspek Jinak

InoperabelOperabelObservasi

Lobektomi Gejala penekananIsthmolobektomi Terapi konservatif SupresiTSH gagal Kosmetik Biopsi Insisi Blok parafin

Jinak Ganas

Operasi Papilare Folikulare Medulare Anaplastik selesai

Risiko Risiko RendahTinggi DebulkingObservasiTiroidektomi TotalRadiasi Eksterna/Khemo radioterapi

V. Follow upKarsinoma Tiroid berdiferensiasi baikEmpat minggu setelah tindakan TT dilakukan pemeriksaan sidik seluruh tubuh. Bila masih ada sisa jaringan tiroid normal dilakukan ablasio dengan I131 kemudian dilanjutkan dengan terapi substitusi /supresi dengan Thyrax sampai kadar TSHs 0,1 Bila tidak ada sisa jaringan tiroid normal dilakukan terapi substitusi/supresi.

Setelah 6 bulan terapi substitusi / supresi dilakukanpemeriksaan sidik seluruh tubuh dengan terlebih dahulumenghentikan terapi substitusi selama 4 minggu sebelum pemeriksaan. Bila terdapat metastasis jauh, dilakukan radiasi interna I131 dilanjutkan terapi substitusi/supresi. Bila tidak ada metastasis terapi substistusi /supresi dilanjutkan dan pemeriksaan sidik seluruh tubuh diulang setiap tahun selama 2 -3 tahun dan bila 2 tahun berturut turut hasilnya tetap negatif maka evaluasi cukup dilakukan 3-5 tahun sekali.

Dalam follow up KT diferensiasi baik, pemeriksaan kadar human tiroglobulin dapat dipakai sebagai petanda tumor untuk mendeteksi kemungkinan adanya residif tumor.

Bagan Follow Up Kanker Tiroid Berdiferensiasi baikBagan V

Tiroidektomi Total

4 minggu Sidik tiroid

Sisa jaringan tiroidSisa jaringan tiroid (+) (-)

AblasiTerapi supresi/ RadiasiSubstitusi` interna

6 bulanSidik seluruh tubuh

Metastasis (-)Metastasis (+)

Penatalaksanaan nodul tiroid menurut American thyroid Association 2009 yang terdeteksi secara klinis dan imaging.

DAFTAR PUSTAKA

1. Lukitto P, Mannopo Adrie, dkk, editor. Protokol Penatalaksanaan Kanker Tiroid dalam : Protokol PERABOI 2003 Ed 1. Bandung; PERABOI;2004 19-29

2. Haskell C, Casciato D. Thyroid Cancer in Manual of Clinical Oncology, Lippincot Williams and Wilkins; 2000; Chapter 10 ;p200-230

3. Revised American Thyroid Association Management Guidelines for Patients with Thyroid Nodules and Differentiated Thyroid Cancer 2009.