kasus enron - ricky oetomo

6
8/7/2019 Kasus Enron - Ricky Oetomo http://slidepdf.com/reader/full/kasus-enron-ricky-oetomo 1/6  Ricky Oetomo / Universitas Atma Jaya Page 1 2008-012-404 Kasus Enron Corporation Enron Corporation didirikan pada 1930 sebagai Northern Natural Gas Company, sebuah konsorsium dari Northern American Power and Light Company, Lone Star Gas Company, dan United Lights and Railways Corporation. Kepemilikan konsorsium ini secara bertahap dan pasti dibubarkan antara 1941 dan 1947 melalui penawaran saham kepada publik. Pada 1979, Northern Natural Gas mengorganisir dirinya sebagai sebuah holding company, InterNorth, yang menggantikan Northern Natural Gas di Pasar Saham Nwe York (New York Stock Exchange). Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Sebelum bangkrutnya pada akhir 2001, Enron mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi. Enron mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $101 milyar. Fortune menamakan Enron "Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif" selama enam tahun berturut-turut. Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada 2 Desember 2001, dunia ekonomi dikejutkan dengan berita yang berasal dari kota minyak Houston di Texas, Amerika. Enron, perusahaan ketujuh terbesar di Amerika, perusahaan energi perdagangan terbesar di dunia menyatakan dirinya bangkrut. Saat itu, kasus itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka. Lebih mengejutkan lagi, kebangkrutan ini bukan disebabkan oleh ekonomi dunia yang sedang melemah, melainkan kesalahan fatal dalam sistem akuntan mereka. Selama tujuh tahun terakhir, Enron melebih-lebihkan laba bersih dan menutup-tutupi utang mereka. Auditor independen, Andersen (yang dahulu dikenal sebagai Arthur Andersen), dituding ikut berperan dalam "menyusun" pembukuan kreatif Enron. Lebih buruk lagi, kantor hukum yang menjadi penasihat Enron, Vinson & Eikins, juga dituduh ikut ambil bagian

Upload: ricky-ok

Post on 08-Apr-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Enron - Ricky Oetomo

8/7/2019 Kasus Enron - Ricky Oetomo

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-enron-ricky-oetomo 1/6

 

Ricky Oetomo / Universitas Atma Jaya Page 12008-012-404

Kasus Enron Corporation

Enron Corporation didirikan pada 1930 sebagai Northern Natural Gas Company, sebuahkonsorsium dari Northern American Power and Light Company, Lone Star Gas

Company, dan United Lights and Railways Corporation. Kepemilikan konsorsium ini

secara bertahap dan pasti dibubarkan antara 1941 dan 1947 melalui penawaran saham

kepada publik. Pada 1979, Northern Natural Gas mengorganisir dirinya sebagai sebuah

holding company, InterNorth, yang menggantikan Northern Natural Gas di Pasar Saham

Nwe York (New York Stock Exchange).

Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston,

Texas, Amerika Serikat. Sebelum bangkrutnya pada akhir 2001, Enron mempekerjakan

sekitar 21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia

dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi. Enron mengaku

penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $101 milyar. Fortune menamakan Enron

"Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif" selama enam tahun berturut-turut. Enron

menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan bahwa kondisi

keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang

sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Operasinya di Eropa melaporkan

kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada 2 Desember 

2001, dunia ekonomi dikejutkan dengan berita yang berasal dari kota minyak Houston di

Texas, Amerika. Enron, perusahaan ketujuh terbesar di Amerika, perusahaan energi

perdagangan terbesar di dunia menyatakan dirinya bangkrut. Saat itu, kasus itu

merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan 4.000 pegawai

kehilangan pekerjaan mereka.

Lebih mengejutkan lagi, kebangkrutan ini bukan disebabkan oleh ekonomi dunia yang

sedang melemah, melainkan kesalahan fatal dalam sistem akuntan mereka. Selama tujuh

tahun terakhir, Enron melebih-lebihkan laba bersih dan menutup-tutupi utang mereka.

Auditor independen, Andersen (yang dahulu dikenal sebagai Arthur Andersen), dituding

ikut berperan dalam "menyusun" pembukuan kreatif Enron. Lebih buruk lagi, kantor 

hukum yang menjadi penasihat Enron, Vinson & Eikins, juga dituduh ikut ambil bagian

Page 2: Kasus Enron - Ricky Oetomo

8/7/2019 Kasus Enron - Ricky Oetomo

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-enron-ricky-oetomo 2/6

 

Ricky Oetomo / Universitas Atma Jaya Page 22008-012-404

dalam korupsi skala dunia ini dengan membantu membuka partnership-partnership

kontroversial yang dianggap sebagai biang keladi dari kehancuran Enron. Terakhir, bank 

investasi besar di Wallstreet seperti Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First

Boston, Merrill Lynch, Goldman Sachs, J.P. Morgan Chase and Lehman Bros, ikut

meraup 214 juta dolar AS dalam komisi sebagai penjual saham dan obligasi dari Enron.

Kejatuhan Enron bermula dari dibukanya partnership-partnership yang bertujuan untuk 

menambah keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang diberi nama "special

purspose partnership" memang memiliki karateristik yang istimewa. Enron mendirikan

kongsi dengan seorang partner dagang. Partner dagang mereka biasanya hanya satu untuk 

setiap partnership dan kongsi dagang ini menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar 

3% dari jumlah modal keseluruhan. Lalu mengapa Enron berminat untuk berpartisipasi

dalam partnership dimana Enron menyumbang 97% dari modal? Ternyata secara hukum

perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership

dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca

partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi,

partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk 

perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan

operasi tersebut.Lalu dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut?

Inilah hebatnya Enron. Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk 

perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-

partnership tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan

dirinya sendiri.

Entah Enron berubah menjadi tamak atau kreativitas mereka semakin menjadi-jadi,

Enron tidak pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam

laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange

Commission (SEC), badan tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika. Lebih

jauh lagi, Enron bahkan memindahkan utang-utang sebesar 690 juta dolar AS yang

ditimbulkan induk perusahaan ke partnership partnership tersebut. Akibatnya, laporan

keuangan dari induk perusahaan terlihat sangat atraktif, menyebabkan harga saham

Enronmelonjak menjadi 90 dolar AS pada bulan Februari 2001. Perhitungan

Page 3: Kasus Enron - Ricky Oetomo

8/7/2019 Kasus Enron - Ricky Oetomo

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-enron-ricky-oetomo 3/6

 

Ricky Oetomo / Universitas Atma Jaya Page 32008-012-404

menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba

mereka sebanyak 650 juta dolar AS.

Bulan September 2001, pemerintah AS mulai mencium adanya ketidakberesan dalam

laporan pembukuan Enron. Satu bulan kemudian, Enron mengumumkan kerugian sebesar 

600 juta dolar AS dan nilai aset Enron menyusut 1,2 triliun dolar AS. Pada laporan

keuangan yang sama diakui, bahwa selama tujuh tahun terakhir, Enron selalu melebih-

lebihkan laba bersih mereka. Akibat laporan mengejutkan ini, nilai saham Enron mulai

anjlok dan saat Enron mengumumkan bahwa perusahaan harus gulung tingkar, 2

Desember 2001, harga saham Enron hanya 26 sen. Yang menjadi pertanyaan sekarang

adalah, apakah Andersen, sebagai auditor independen yang ditunjuk untuk memeriksa

kesehatan dari pembukuan Enron mengetahui keberadaan "akuntan kreatif" yang

diterapkan Enron dan pura-pura tidak mengetahuinya?

Hukum perusahaan Amerika menyatakan bahwa setiap perusahaan terbuka Amerika,

harus diperiksa pembukuannya oleh auditor independen dari Certified Public Accounting

Firm (kantor akuntan bersertifikat). Di dunia ini ada lima kantor akuntan publik 

bersertifikat yang sangat berpengaruh. Sedemikian besarnya lima kantor itu, sehingga

mereka dikenal sebagai The Big Five atau Lima Besar. Mereka adalah Price Waterhouse

Coopers, Deloitte& Touche, Ernst & Young, KPMG dan Andersen. Berbeda dengan

negara industri besar lain seperti Jepang dan Jerman, di Amerika selain mengaudit

perusahaan-perusahaan besar terkemuka, "Lima Besar" juga memberikan konsultasi yang

bertujuan untuk memberi nilai tambah terhadap perusahaan tersebut. Tidak jarang, "Lima

Besar" menerima uang lebih banyak dari jasa konsultasi daripada jasa audit, seperti kasus

Enron di mana Andersen menerima 27 juta dolar AS dari konsultasi dan 25 juta dolar AS

dari audit. Akibatnya, timbul kesangsian akan kejujuran dan kejernihan dari laporan audit

mereka terhadap pumbukuan Enron.

Yang lebih mengejutkan dunia akuntan adalah peristiwa penghancuran dokumen yang

dilakukan oleh David Duncan, ketua partner dari Andersen untuk Enron. Panik karena

menerima undangan untuk diminta kesaksiannya di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika

(Congress), Duncan memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan ratusan kertas

kerja (workpapers) dan e-mail yang berhubungan dengan-Enron. Kertas kerja adalah

dukumen penting dalam dunia profesi akuntan yang berhubungan dengan laporan

Page 4: Kasus Enron - Ricky Oetomo

8/7/2019 Kasus Enron - Ricky Oetomo

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-enron-ricky-oetomo 4/6

 

Ricky Oetomo / Universitas Atma Jaya Page 42008-012-404

keuangan dari klien. Secara umum, setiap kertas kerja, komunikasi dan laporan keuangan

harus didokumentasikan dengan baik selama 6 tahun. Baru setelah 6 tahun, dokumen

tersebut bisa dihancurkan. Peristiwa penghancuran dokumen ini memberi keyakinan pada

publik dan Congress bahwa Andersen sebenarnya mengetahui bisnis buruk dari Enron,

tetapi tidak mau mengungkapkannya dalam laporan audit mereka, karena mereka takut

kehilangan Enron sebagai klien.

Korban pertama dari kehancuran Enron adalah ribuan pegawainya. Tidak hanya mereka

kehilangan pekerjaan, tetapi juga tabungan pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan

Amerika, setiap pekerja bisa menabung sebanyak-bayaknya 12,000 dolar AS setahun dan

tidak akan dikenai pajak. Baru ketika pekerja menginjak usia 60, ia berhak mengambil

dana tersebut dan membayar pajak seperti layaknya penghasilan biasa. Selama berada

dalam tabungan pensiunan, uang tersebut akan ditanamkan dalam bentuk saham dan

obligasi dengan harapan si penabung akan meraup bunga sebanyak-banyaknya bila ia

siap pensiun. Karena biasanya perusahan sendiri yang mengadministrasi tabungan

pegawai-pegawai mereka, perusahaan akan menanamkan uang tersebut dalam bentuk 

saham dan perusahaan-perusahaan tersebut. Regulasi tabungan masa tua ini dikenal

dengan nama 401(k), sesuai dengan pasal yang mengatur masalah hukum perpajakan

untuk pensionan Enron juga menerapkan sistem ini dan menanamkan seluruh tabungan

pensiunan dari pegawai-pegawainya dalam bentuk saham perusahaan.

Yang menyedihkan adalah kenyataan saham Enron bernilai 80 dolar AS per lembar pada

bulan Februari 2001 tetapi berharga hanya 26 sen per lembarnya saat perusahaan itu

mengumumkan kepailitan Enron. Berarti, tabungan dari para pegawai yang bekerja keras

selama hidupnya bernilai kosong sekarang ini.Yang lebih menyakitkan, para eksekutif 

Enron yang menerima saham Enron sebagai bagian dari paket kompensasi mereka, dapat

dengan leluasa menjual saham tersebut ketika saham itu berharga 80 dolar AS

selembarnya, membuat mereka menjadi para milarder. Perbedaan penjualan saham ini

disebabkan oleh peraturan perusahaan dan hukum perpajakan di Amerika. Pada pekerja

dipaksa untuk menahan saham-saham tersebut walaupun harganya sudah jatuh,

sedangkan para eksekutif berhak menjual saham tersebut kapan pun.

Pada hari Jumat, 24 Januari 2002, korban fatal pertama jatuh. Clifford Baxter, bekas

wakil komisaris Enron bunuh diri dengan menembak kepalanya. Polisi Houston

Page 5: Kasus Enron - Ricky Oetomo

8/7/2019 Kasus Enron - Ricky Oetomo

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-enron-ricky-oetomo 5/6

 

Ricky Oetomo / Universitas Atma Jaya Page 52008-012-404

menemukan mayat Baxter di dalam mobil Mercedesnya yang diparkir di rumah

mewahnya di Houston. Baxter sendiri telah resmi berhenti bekerja untuk Enron pada

bulan Mei 2001 karena tidak tahan melihat bisnis kerja Enron yang tidak beretika. Polisi

menegaskan bahwa Baxter, yang juga dinyatakan sebagai terdakwa dalam puluhan kasus

pengadilan yang diajukan pemegang saham Enron, dipanggil oleh Congress untuk 

memberikan kesaksiannya. Tidak tahan dengan tekanan yang bertambah setiap harinya,

Baxter, walau banyak pihak yakin Baxter tidak akan dikirim ke penjara, mengakhiri

hidupnya dengan menyedihkan.

Kesalahan Enron bukanlah terbatas pada penyelewengan pembukuannya. Suka atau

tidak, perusahaan sebesar Enron tidak akan jatuh apabila keadaan sekelilingnya berlaku

wajar dalam norma-norma etika dan hukum. Enron tidak akan berani mendirikan kongsi

dagang-kongsi dagang yang sangat kompleks apabila hukum sekuritas Amerika (Security

Law) tidak membiarkan pembukuan terpisah antara induk perusahaan dan kongsi dagang

tersebut. Kalaupun itu terjadi, kongsi dagang tidak akan bisa bertahan lama bila auditor 

luar Andersen bekerja sesuai dengan peraturan etika yang diterapkan oleh badan tertinggi

ikatan akuntan publik (American Institute of Certified Public Accountants). Keberanian

akuntan-akuntan Andersen untuk "meridhoi" sistem pembukuan terpisah dari Enron tidak 

berarti banyak bila Congress menyetujui pemisahan divisi "akunting/auditing" dan

"konsultasi" yang diterapkan oleh Lima Besar. Proposal pemisahan ini sudah diajukan

oleh bekas ketua komisi sekuritas dan perdagangan Amerika (Securities and Exchange

Commission) Arthur Levitt pada tahun 1999.

Proposal itu ditolak mentah-mentah oleh anggota Congress yang menerima bantuan

finansial selama kampanye mereka dari Wall Street dan Lima Besar. Bantuan finansial

itu ternyata (sayangnya!) masih dalam limit yang legal. Dengan demikian, Congress bisa

bekerja lebih adil bila ada peraturan lebih ketat dalam penerimaan bantuan kampanye dari

perusahaan dan industri. Hal ini juga berlaku untuk Gedung Putih. Walaupun sampai saat

ini belum ada bukti keterlibatan Gedung Putih dengan kehancuran Enron, jumlah uang

kontribusi yang sangat besar dari Enron untuk sebuah partai atau seorang calon politikus,

cukup menarik kecurigaan dari publik.Enron adalah contoh dari bisnis yang dibangun

berdasarkan ilusi (House of cards). Hampir seluruhnya terbuat dari kebohongan satu

ditutupi dengan kebohongan yang lain. Sayangnya, banyak pihak yang rela ikut

Page 6: Kasus Enron - Ricky Oetomo

8/7/2019 Kasus Enron - Ricky Oetomo

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-enron-ricky-oetomo 6/6

 

Ricky Oetomo / Universitas Atma Jaya Page 62008-012-404

berpartisipasi dalam drama besar ini karena mereka tahu bila kebohongan itu sudah

terlalu besar dan melibatkan hampir setiap orang, maka tidak ada pihak lain yang terlihat

"tidak berdusta."

Dengan singkat, kisah Enron bisa diartikan sebagai perkawinan antara ketamakan dari

eksekutif perusahaan dan kehausan kekuasaan dari para politikus.Satu hal yang harus

disadari oleh setiap orang di seluruh dunia ialah kebijakan untuk mengambil makna dari

fiasko besar ini. Walaupun skandal Enron menyeret hampir seluruh jajaran institusi

terkemuka Amerika, kita tetap harus memiliki keyakinan (faith) bahwa masih lebih

banyak orang Amerika dan instituti-institusinya yang berpijak pada hukum dan norma

yang ada. Akuntan adalah salah satu profesi tertua dan paling konservatif di dunia, para

akuntan memegang teguh kode etika yang diterapkan dan mereka bangga akan

kebersihan dari nama baik akuntan yang sudah ratusan tahun umurnya. Pemerintah dan

Congress Amerika, lengkap dengan dinamika dan ketidak sempurnaannya, tetap harus

dihargai sebagai salah satu badan legislatif dan eksekutif yang paling terbuka dan paling

efisien.

Masih banyak anggota Congress dan jajaran kabinet yang benar-benar bekerja untuk 

menjadikan Amerika sebagai negara yang bersih dan teratur. Terakhir, walau dengan

kehancuran dari perusahaan bernilai 66 triliun dolar AS, Amerika tetap harus diakui

sebagai ekonomi terbesar di dunia. Pasar bebas dan kapitalisme yang diterapkan di sana

tetap berlaku sebagai sistem terbaik dari dunia perdagangan dan finansial, karena level

dari transparansi dan independen yang sangat tinggi.