kasus 2 ogr

3
ABORTUS Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan. Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Terminologi umum untuk masalah ini adalah keguguran atau miscarriage. Jenis abortus spontan Abortus imminens Terjadi perdarahan bercak yang menunjukan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini, kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. Penatalaksanaan pada abortus imminens : § Tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau tirah baring secara total § Anjurkan untuk tidak melakukan aktifitas fisik yang berlebihan atau melakukan hubungan seksual § Bila perdarahan berhenti, lakukan asuhan antenatal terjadual dan penilaian ulang bila terjadi perdarahan lagi § Bila perdarahan terus berlanjut, nilai kondisi janin (uji kehamilan/USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain (kehamilan ektopik atau mola) Abortus insipiens Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri. Kondisi ini menunjukan proses abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit atau komplit. Penatalaksanaan pada abortus insipiens : § Lakukan prosedur evakuasi hasil konsepsi. Bila usia kehamilan 16 minggu ke bawah, evakusi dilakukan dengan peralatan Aspirasi Vakum Manual (AVM) setelah bagian-bagian janin dikeluarkan. Jika usia kehamilan 16 minggu ke atas, evakuasi dilakukan dengan prosedur Dilatasi dan Kuretase (D&K). Abortus inkomplit

Upload: shabrinawista

Post on 25-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

obsgyn

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus 2 OGR

ABORTUS

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan.Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Terminologi umum untuk masalah ini adalah keguguran atau miscarriage.

Jenis abortus spontan

Abortus imminensTerjadi perdarahan bercak yang menunjukan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini, kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.Penatalaksanaan pada abortus imminens :

§ Tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau tirah baring secara total§ Anjurkan untuk tidak melakukan aktifitas fisik yang berlebihan atau melakukan hubungan

seksual§ Bila perdarahan berhenti, lakukan asuhan antenatal terjadual dan penilaian ulang bila terjadi

perdarahan lagi§ Bila perdarahan terus berlanjut, nilai kondisi janin (uji kehamilan/USG). Lakukan konfirmasi

kemungkinan adanya penyebab lain (kehamilan ektopik atau mola)

Abortus insipiensPerdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri. Kondisi ini menunjukan proses abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit atau komplit.Penatalaksanaan pada abortus insipiens :

§ Lakukan prosedur evakuasi hasil konsepsi. Bila usia kehamilan 16 minggu ke bawah, evakusi dilakukan dengan peralatan Aspirasi Vakum Manual (AVM) setelah bagian-bagian janin dikeluarkan. Jika usia kehamilan 16 minggu ke atas, evakuasi dilakukan dengan prosedur Dilatasi dan Kuretase (D&K).

Abortus inkomplitPerdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah ke luar dari kavum uteri melalui kanalis servikalis.Penatalaksanaan pada abortus inkomplit :

§ Tentukan besar uterus (taksir usia gestasi), kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan hebat, syok, infeksi/sepsis)

§ Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan hingga ukuran sedang, dapat dikeluarkan secara digital atau cunam ovum. Setelah itu evaluasi perdarahan

§ Bila terjadi infeksi, beri ampisilin 1 g dan metronidazol 500 mg setiap 8 jam§ Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi dibawah 16 minggu, segera lakukan evakuasi

dengan AVM

Page 2: Kasus 2 OGR

§ Bila pasien tampak anemik, berikan sulfas ferosus 600 mg per hari selama 2 minggu (anemia sedang) atau transfusi darah (anemia berat).

Beberapa hal yang perlu diingat pada penanganan abortus inkomplit :ü Pastikan tidak terjadi komplikasi berat seperti sepsis, perforasi uterus atau cedera intra-

abdomen (mual/muntah, nyeri punggung, demam, dll)ü Berikan boster tetanus toksoid 0.5 ml bila tampak luka kotor pada dinding vagina atau kanalis

servisis pada pasien yang sudah pernah diimunisasiü Bila riwayat pemberian imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus (ATS) 1500 Unit IM

diikuti dengan pemberian tetanus toksoid 0.5 ml setelah 4 minggu.ü Konseling untuk kontrasepsi pascakeguguran dan pemantauan lebih lanjut.

Abortus komplitPerdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari kavum uteri.Tatalaksana pada abortus komplit :

§ Apabila kondisi pasien baik, cukup diberi tablet Ergometrin 3x1 tab/hari untuk 3 hari§ Apabila pasien mengalami anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus 600 mg/hari selama 2

minggu disertai dengan anjuran untuk mengkonsumsi makanan bergizi ( susu, sayuran segar, ikan, daging, telur). Untuk anemia berat, berikan transfusi darah

§ Apabila tidak terdapat tanda-tanda infeksi, tidak perlu diberikan antibiotik, atau apabila khawatir akan terjadi infeksi dapat diberikan antibiotik profilaksis.

Abortus infeksiosaSbortus infeksiosa adalah abortus yang disertai komplikasi infeksi. Adanya penyebaran kuman atau toksin ke dalam sirkulasi dan kavum peritoneum dapat menimbulkan septikemia, sepsis, atau peritonitis.Tatalaksana pada abortus infeksiosa :

§ Lakukan rehidrasi dengan natrium saline atau ringer laktat melalui infus dan berikan antibiotika§ Jika ada riwayat abortus tidak aman, beri ATS dan TT§ Stabilisasi kondisi pasien hingga keadaan memadai, kemudian lakukan pengosongan uteri

sesegera mungkin (lakukan dengan hati-hati mengingat tingginya angka perforasi pada kondisi ini).

Kombinasi antibiotik yang dapat digunakan antara lain ampisilin dan metronidazol; tetrasiklin dan klindamisin; atau trimethoprim dan sulfamethoksazol.

Penilaian AwalUntuk penanganan yang memadai, segera lakukan penilaian dari :

· Keadaan umum pasien· Tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistolik<90 mmHg, nadi

>120x/menit)· Bila terdapat syok yang disertai dengan massa lunak di adneksa, nyeri perut bawah, adanya

cairan bebas dalam kavum pelvis,; pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik yang terganggu· Tanda-tanda infeksi atau sepsis (demam tinggi, sekret berbau pervaginam, nyeri perut bawah,

dinding perut tegang, nyeri goyang porsio, dehidrasi, gelisah, atau pingsan)· Tentukan melalui evaluasi, jika diperlukan segera rujuk pasien setelah kondisi pasien stabil.

SOURCE : Abdul B.S., 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.