jurnal jiwa tranlate
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 jurnal jiwa tranlate
1/3
ABSTRACT
Objective :Mengevaluasi efek dari penerapan strategi terapi dengan antidepresan pada pasien
dengan infark miokard (MI) pada hasil jangka panjang kardiovaskuler pasien depresi miokard
infark dan semua penyebab kematian.
Methods :Pasien infark miokard dievaluasi untuk adanya diagnosis depresi post infark
miokard pada 3, 6, dan !" bulan setelah ra#at inap untuk infark miokard. $otalnya adalah
sebanyak 33! pasien infark miokard yang mengalami depresi yang dia%ak untuk menerima
intervensi atau perlakuan seperti biasa (&'). Pasien yang dia%ak untuk mendapatkan
intervensi kemudian dita#arkan beberapa pilihan pengobatan antidepresan termasuk terapi
farmakologi dan nonfarmakologi. Pasien yang dia%ak untuk mendapat perlakuan seperti biasa
(&') dan tidak diberikan umpan balik mengenai status depresi mereka. emua pasien bebas
untuk men%ari pengobatan depresi di luar penelitian, yang dimonitoring. *asil utama adalah
suatu gabungan dari kejadian kardiovaskular dan kematian jantung antara randomisasi dan +
tahun kemudian. emua penyebab kematian dievaluasi sebagai out%ome sekunder.
Results :Intervensi tidak mengurangi risiko out%ome primer (*- ./ (01 &I- .6/2!.)
n433) atau semua penyebab kematian (*- ./ (01 &I- .!2!.33) n433). $erlepas dari
status randomisasi, pasien yang menerima terapi depresi (n 4 !6+) mengalami semuapenyebab angka kematian dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima terapi (n 4 !3,
*- ,0" (01 &I- ,"+5,/)).
Conclusion :penerapan strategi terapi antidepresan tidak mengurangi risiko morbiditas dan
mortalitas kardiovaskular dibandingkan dengan pera#atan biasa. Menerima terapi depresi
akan meningkatkan kelangsungan hidup. Masih belum jelas apakah ini merupakan efek
pengobatan langsung atau karena faktor yang tidak terukur yang berhubungan dengan
penerimaan terapi depresi dan tingkat kematian, seperti motivasi intrinsik pasien untuk
memperhatikan kesehatan mereka.
Introduction
epresi post infark miokard (MI) yang dihubungkan dengan out%ome kardiovaskular
yang terburuk. ayangnya, penelitian dalam skala besar dengan randomi7ed %ontrolled
trials (&$s) pada pasien depresi kardiovaskuler yang mendapatkan terapi mengalami depresi
tidak mempengaruhi prognosis kardiovaskuler. alam men%apai Enhancing Recovery inCoronary Heart Disease trial (89I&*), 6 bulan terapi perilaku kognitif (&:$) pada "+!
-
7/26/2019 jurnal jiwa tranlate
2/3
pasien infark miokark (MI) dengan depresi atau dukungan sosial yang rendah tidak
berdampak pada morbiditas dan mortalias kardiovaskuler. Pada Sertraline antidepressant
Heart Attack Randoi!ed "rial ('*'$), terapi 6 bulan dengan sertraline tidak
berdampak pada tingkat kelangsunan hidup + tahun dengan 36! pasien sindrom koroner akut
yang mengalami depresi.
ebelumnya, kami melaporkan temuan dari Myocardial #n$arction dan Depresi
#ntervensi "rial(MI95I$). Pada &$ ini, pelaksanaan strategi terapi antidepresan aktif pada
pasien MI yang mengalami depresi tidak ada pengaruhnya pada out%ome depresi dan
kardiovaskular sampai !+ bulan Post5MI. 9amun, efek yang bermanfaat diharapkan pada
prognosis kardiovaskular hanya dapat terjadi hanya setelah #aktu follo# up yang lebih
panjang. 'lasan ini adalah bah#a sebagian besar dari dampak prognostik yang substansial
dari depresi post5MI dapat dijelaskan dengan mekanisme yang terjadi pada prognosis
kardiovaskuler jangka panjang, seperti aktivitas fisik, sulit berhenti merokok, dan
ketidakpatuhan terhadap regimens terapi kardiovaskuler. elanjutnya, depresi telah terbukti
untuk memprediksi hasil kesehatan yang buruk dan tingkat kematian bahkan setelah$ollo%&
up selama ! tahun. ;leh karena itu, dalam artikel ini kami mengevaluasi apakah intervensi
MI95I$
-
7/26/2019 jurnal jiwa tranlate
3/3
setidaknya " menit, (") perubahan ele%tro%ardiographi%al yang khas, dan (3) peningkatan
kadar en7im jantung yaang terdokumentasi. Pasien diekslusi jika mereka tidak dapat
berkomunikasi, tidak bersedia untuk di follo#up, memiliki penyakit somatik lain yang
kemungkinan akan mempengaruhi kelangsungan hidup jangka pendek, telah menerima
pengobatan untuk depresi atau berpartisipasi dalam penilitian klinis yang lain.
Pasien Infark miokar yang memenuhi syarat akan diskrining dengan :e%k epression
Inventory (:I) di rumah sakit, dan 3, 6, dan !" bulan setelah infark miokard. kor =!
di%atat pada &omposite International iagnosti% Intervie# (&II) versi ".! untuk menilai
adanya diagnosis#nternational Classi$ication o$ Diseases (I&)5! terhadap episode depresi
pas%a infark miokard. >a#an%ara &II tidak diberikan lebih a#al dari 3 bulan setelah MI,
untuk memungkinkan adanya penyembuhan se%ara alami dari gejala depresi sesaat setelah
MI. Pasien yang didiagnosis dengan episode depresi pas%a5MI itu dilakukan se%ara a%ak.
:adan revie# institusional dari masing5masing rumah sakit yang berpartisipasi
menyetujui protokol tersebut dan setiap peserta menandatangani informed %onsent. emua
pasien yang berpartisipasi diberitahu bah#a mereka bebas untuk men%ari bantuan untuk
masalah mood diluar protokol dari penelitian.
Intervention
mpan balik mengenai status depresi diberikan hanya untuk pasien dalam kelompok
intervensi dan tidak pada pasien atau praktisi yang ada dalam kelompok &' (i.e. a ?elen
design). Pasien dalam kelompok intervensi yang dita#arkan beberapa pilihan pengobatan.
;psi pertama adalah untuk berpartisipasi dalam uji %oba dengan kontrol plasebo double blind
pada efektivitas mirta7apine. Pada kasus tidak ada respon pengobatan yang %ukup setelah
delapan minggu, didefinisikan sebagai penurunan setidaknya 01 di *amilton epression
ating %ale (*s) skor atau skor * kurang dari ! 5 + minggu, pasien dengan kedua
kelompok yang dita#arkan pengobatan terbuka dengan %italopram. Pilihan kedua adalah
pera#atan terbuka dengan %italopram. Pilihan ketiga adalah