jr prostho.doc

8/10/2019 jr prostho.doc

1/9

abstrak

relasi oklusi yang benar pada gigi tiruan penuh adalah bagian dari kesuksesanpada perawatan prostetik pada pasien edentulous. Bahan dasar dan prosespembuatan gigi tiruan tidak dapat menghasilkan hasil dimensional yang akuratpada gigi tiruan pelnuh, sehingga dibutuhkan pengecekan oklusi. Relasi antaraantara permukaan gigi pada gigi tiruan penuh bedampak signifkan baik pemasukanpondasi gigi tiruan dan stabilisasi yang optimum selama pemakaian. ProsedurPemasukan kembali gigi dimulai dengan pembuatan cetakan, penentuan, danmemindahkan relasi hubungan rahang ke dalam articulator. Kontak yang tida sesuaipada gigi tiruan dihilangkan dengan menggunakan pengasahan selekti padaarticulator pada posisi intercusp dan dengan pedoman gerakan penyimpangan gigi.dengan tujuan menunjukan prosedur pemasangan kembali sebagai bagian pokokdalam pembuatan gigi tiruan dalam praktek. Ketika memilih konsep dinamik darioklusi, prioritas diberikan pada gigi tiruan yang tidak seimbang, sebagai contohpemandu oklusi caninus atau konsep keseimbangan oklusal unilateral.

PendahuluanComplete dentures are prosthetic replacementsor lost natural teeth and lost so t and bony tissues,which are abricated in order to restore impaired orlost unctions and appearance. abrication o completedentures comprises clinical and laboratoryprocedures, whose precise e!ecution is o crucialimportance or achie"ing success with abricateddentures. #uccess is greatly in$uenced also by thepsychosocial profle o the patient%igi tiruan penuh adalah penempatan gigi tiruan pada kasus kehilangan gigi dankehilangan jaringan lunak dan jaringan tulang, dimana dibuat untuk memperbaikikesalahan ungsi dan penampilan. Pembuatan dari gigi tiruan penuh terdiri dariprosedur klinis dan laboratories, dimana setiap tindakan sangat krusial untukkeberhsailan pembuatan gigi tiruan. Keberhasilan dipengaruhi juga oleh proflpsikososial pasien.

&enture oundations o complete dentures consisto residual ridges, palate and so t tissues that canper orm a "al"e e'ect in the marginal area o thedenture base, i.e. by means o their limited mo"abilitythey can enable a steady seat o the denturewhen in unction. (t the frst e!amination, as wellas at handing in o the fnished dentures, besidemarginal closure, the denture oundations with poorresilience )papilla incisi"a, rugae palatinae, toruspalatinus, linea milohyoidea* are checked, i.e. so tparts o the denture oundations without bone base.Pondasi dari gigi tiruan penuh adalah sisa rigde al"eolar, palatum, dan jaringanlunak yang dapat menghasilkan e ek perlekatan di daerah marginal basis gigitiruan, sebagai contoh dalam gerakan yang terbatas gigi tiruan masih dapat tetapstabil selama ungsi. Pada pemeriksaan pertama kali maupun pada saatmemberikan gigi tiruan pada pasien dengan tahanan jaringan yang buruk)papilla


2/9

insisi"us, rugae palatine, torus palatines, linea mylohioid* diperlukan pemeriksaansebagai contoh bagian jaringan lunak tanpa berbasis tulang yang ber ungsi sebagaipondasi gigi tiruan.

+earing o complete dentures represents aninteraction between physical, biological and prostheticactors ) *. -he denture base, mucosa o thedenture oundation and sali"a enable retention bymeans o adhesion, cohesion and the e'ect o sticking.

-hese are physical actors. Biological actorsdepend on the neuromuscular balance, content andamount o sali"a. -he orms o residual ridges canto a certain e!tent mechanically hold the denturebase on the denture oundation. o"able parts o mucosa and muscles that ha"e a a"ourable e'ecton stabilisation o complete dentures also duringmastication, are included in this group

Pemakaian gigi tiruan penuh ditentukan oleh interaksi antara aktor fsik, biologi,dan prostetik. /ang termasuk aktor fsik antara lain adalah mukosa sebagai pondasigigi tiruan dan retensi sali"a )adesi, kohesi, dan e ek perlekatan*. aktor biiologiadalah keseimbangan neuromuscular dan kandungan serta jumlah dari sali"a.Bentuk dari ridge residual merupakan perluasan tahanan mekanik pada basis gigitiruan. Bagian yang bergerak pada mukosa dan otot memiliki e ek yangmenguntungkan pada stabiliasasi dari gigi tiruan penuh juga selama mastikasi.

Posisi dan pergerakan rahang bawah

0ower jaw mo"ements and positions are interrelatedwith the anatomic structure o the temporomandibular

joint, tooth occlusion, masticatorymuscle acti"ity and neuromuscular systemPosisi dan pergerakan rahang bawah berhubungan dengan struktur anatomi - 1,oklusi, otot mastikasi, dan system neuromuscular.

a!imum intercuspation is a static occlusionwith ma!imum number o antagonist tooth contacts,independently o the position o the temporomandibular

joint condyles. ( synonym that waso ten used earlier is centric occlusion.hubungan maksimum antar cusp adalah oklusi static dengan kontak gigi antagonismaksimum, secara independen posisi kondil - 1. 2ama lainnya yang seringdigunakan adalah oklusi sentrik.

3abitual or ac4uired occlusion is a static occlusionestablished clinically on the patient, i.e. theocclusion the indi"idual uses the most. 5"ery occlusionis ac4uired, because there is no ideal and fnalocclusion. (brasion, partial tooth loss and occlusalanomalies cause changes in the occlusion. 6n the


3/9

habitual occlusion position, i.e. in ma!imum intercuspation,the condyles are more "entral in relationto the position o the condyles in the centric relationposition. uscles guide closure in habitual occlusion.7klusi habitual adalah oklusi statis yang secara klinis sering ditemukan pada pasiensebagai contoh gigitan indi"idual yang paling sering digunakan. #etiap oklusidibutuhkan karena tidak ada oklusi yang ideal. (brasi, kehilangan sebagian gigi,dan anomaly oklusal diakibatkan karena perubahan oklusi. &alam posisi oklusihabitual sebagai contohnya hubungan maksimum antarcusp, posisi kondil lebih kebawah pada posisi kondil dalam relasi sentrik. 7tot berperan sebagai pedomanpenutupan oklusi habitual.

-he physiologic rest position is a position inwhich the head is held upright, the ele"ator anddepressor muscles are in e4uilibrium in tonic contractionand the temporomandibular joint head is ina neutral position in the temporomandibular jointsocket. Between the occlusal sur aces o the lowerand upper teeth there is a unctional space dependenton the type o occlusion, which is called ree interocclusalspace. -he physiologic rest position o thelower jaw is 8.9 : ;.8 mm below the ma!imum intercuspation position, and a bitahead, dependingon the class o occlusion.Posisi istirahat fsiologis adalah posisi dimana kepala diposisikan tegak, ototele"ator dan depressor seimbang dalam kontraksi tonus dan kepala sendi terdapatpada posisi netral dalam soket temporomandibular. (ntara permuakaan oklusal gigigeligi atas dan bawah terdapat ruang ungsiuonal yang bergantung pada tipe oklusigigi. posisi fsiologis dari rahang bawah 8.9 < ;.8 mm dibawah posisi intercuspalmaksimum, dan sedikit kedepan berdasarkan kelas dari oklusi.

Centric relation is the most distal marginal andphysiologic position o the lower jaw, and thetemporomandibular joint condyles are located mostcranially in the temporomandibular joint sockets.

-he centric relation position or retruded hingeposition is the most distal unstrained marginalposition o the lower jaw, which is physiologic andwhich is possible to register again with high precision.

-his is the most distal physiologic relationo the lower jaw to the upper jaw rom which lateralmo"ements can still be made. -he relation betweenthe bony parts o the temporomandibular jointdetermines centric relation. -he condyles are situatedbilaterally in the most cranial position in thetemporomandibular joint socket, and they are incontact with the temporomandibular joint disk. -heinitial contact point o the tooth in centric relationis called retruded contact position )RCP*, and toothocclusion is called centric relation occlusion )CR7*.


4/9

7nly in 8= o the population are the centric relationposition and centric occlusion position identical,whereas in the remaining >8= o the populationthe lower jaw slides orwards rom theretruded contact position 8.9 to .9 mm, withoutde"iation. -he centric relation position is used as aposition o re erence in application o articulators indentistry.Relasi sentrik adalah posisi rahang bawah paling distal dan kondil dalam posisipaling kranial dari soket temporomandibular. 6ni merupakan relasi fsiolgi palingdistal dari rahang bawah terhadap rahang atas dari pergerakan lateral. Relasiantara bagian jaringan keras dari tmj menentukan relasi sentrik. Kondil secarabilateral berada dalam posisi paling cranial dalam soket temporomandibular, danberkontak dengan diskus temporomandibular. -itik kontak gigi pada relasi sentrikdisebut retruded contact position )RCP*, dan posisi gigi saat oklusi pada keadaan inidisebut centric relation occlusion)CR7*. 3anya terdapat 8= dalam populasi yangbenar:benar memiliki relasi sentrik dan oklusi sentrik yang ideal, dan sisanya >8=populasi rahang bawah bergeser ke depan dari posisi RCP 8,9: ,9mm tanpa de"iasi.Posisi relasi sentrik digunakan untuk pedoman dalam pemakaian articulator dalamdunia kedokteran gigi.

-here is a di'erence between unctional andpara unctional mo"ements per ormed within marginalmo"ements o the lower jaw? ma!imum protrusion,retrusion, opening, closing and lateralmo"e:ments )@:9*.

-erdapat perbedaan antara gerakan ungsional dan para ungsi dalam gerakanmarginal rahang bawah ? gerakan protusi maksimal, retrusi, opening, penutupan,dan lateral.)@:9*

konsep oklusi6n the theory o complete dentures di'erent conceptso occlusion ha"e been mentioned during pastyears, which ha"e been changed with their applicationand e!perience. 6n 5urope the basics o thestudy o the concept o bilateral occlusal balancewere defned and de"eloped by %ysi, #chrAder and%erber );, *. -he study o bilateral balance wasbased on the e!amination o the temporomandibular

joint and condylar path by on #pee )D, >*. 6n theEnited #tates o (merica the so:called gnathologic school de"eloped, according towhich also scientifce!amination o occlusion is called gnathology. (#candina"ian, Posselt, laid down the concept o theschool reedom in centricdalam ilmu gigi tiruan penuh perbedaan konsep oklusi sudah diperhatikan selamabeberapa tahun terakhir, dimana sudah terdapat perubahan dalam pengaplikasiandan penerapan. &i eropa dasar penelitian keseimbangan oklusi bilateraldikebangkan oleh by %ysi, #chrAder and %erber );, *. Penelitian ini berdasarkan


5/9

atas alur tmj dan condil. &i E#( ilmu tentang hal ini disebut gnathologik, danilmuwan yang meneliti bidang ini disebut gnathologi.

-he oundation o the gnathologic school isassociated with cCollum ) , @*. +ith respect toabrication o complete dentures the school ad"ocatedthe application o balanced occlusion, wherebyteeth in unctional mo"ements should be supportedboth on the laterotrusi"e and on the mediotrusi"eside. Bilateral occlusal balance re4uires toothcontacts in all positions and mo"ements o the lower

jaw. 6n the laterotrusi"e mo"ement on the workingside all teeth are in contact, and on the nonworkingside at least one pair o antagonist teeth )@*. -hisconcept was preser"ed later as the most commonlyapplied concept or teeth arrangement in completedentures. #tallard and #tuart ) , @* changed theconcept o the gnathologic school o past times? onthe assumption that e!cursi"e mo"ements are mainlymasticatory mo"ements, and that thereby teethshould not be in contact, a concept o canine protectedocclusion was de"eloped as the main characteristico this school. &F(mico ) G* comparedthe role o canines during e"olution and concludedthat it is o great importance or protection o theperiodontal apparatus o a tooth. Canine guided)protected* occlusion implies e"en contacts o premolarsand molars in ma!imum intercuspation, andthe intercanine area to be held outside contacts.&uring laterotrusi"e mo"ements antagonist toothcontact is present only on canines, whereas e"erysecond tooth contact, including the nonworkingside, is considered as inter erence. Protrusion bringsabout contacts on incisors.&alam pembuatan gigi tiruan penuh harus memperhatikan keseimbangan oklusidimana gigi dalam gerakan ungsional harus didukung sisi laterotrusi danmediotrusi . Keseimbangan oklusi bilateral membutuhkan kontak pada semua posisidan gerakan rahang bawah. Pada gerakan laterotrusi gigi:gigi pada sisi workingsidedalam keadaan kontak dan gigi pada sisi nonworkingside hanya satu gigi yangberkontak dengan gigi antagonis.Konsep ini mempertahankan konsep penyusunan yang akan selalu diaplikasikanpada gigi tiruan penuh. #tallart dan stuard mengubah konsep gnathologik, padagerakan penyimpangan terurtama pada gerakan mastikasi, terdapat gigi yang tidakberkontak, konsep kaninus dikembangkan dalam menentukan oklusi.&Hamico membandingkan aturan konsep caninus selama perubahan danmemnyimpulkan bahwa sangat penting untuk melindungi apparatus periodontalgigi. acuan caninus menunjukan oklusi walaupun kontak intersucp gigi molar danpremolar dalam keadaan maksimal, dan area intercaninus tertahan di luar kontak.


6/9

#elama gerakan laterotrusi kontak gigi antagonis terdapat pada gigi caninus,dimana kedua gigi berkontak, termasuk gigi pada sisi non workingside mengalamihambatan. Protusi berhubungan dengan kontak gigi insisi .

0auritIen ) J* also inclines towards the learningo the gnathologic school. 3e considers a canine asa propriocepti"e control organ during laterotrusionand by means o which all posterior teeth are keptout o contact. %roup guidance o the lower incisorsand canines with the upper canines should be presentduring straight protrusi"e mo"ement.

0auritIen juga mempelajari ilmu gnathologi. &ia mempertimbangkan gigi caninuspedoman pada saat gerakan laterotrusi dan ini berarti semua gigi posterior tidakberkontak. &alam gerakan protusi gigi yang menjadi pedoman adalah gigi insisdan caninus bawah dengan gigi caninus atas.

Posselt ) 9* laid the groundwork o the occlusalconcept reedom in centric. reedom in centric is asimple concept o occlusion to be applied in practice.6t pro"ides preconditions or physiologic relationswith respect to lower jaw guidance, occlusalstability, mastication and deglutition

posselt menyatakan dasar konsep oklusi bebeas pada daerah sentrik. Konsep inimerupakan konsep oklusi sederhana yang diaplikasikan dalam praktek. 3al inimembuat kondisi relasi fsiologi dengan pedoman rahang bawah, kestabilan oklusal,mastikasi dan penelanan.

-he original concept o the gnathologic school is the correspondencebetween the ma!imum intercuspationand retruded contact position. -he concept o reedomin centric implies possibility o mo"ementsrom the centric contact in all directions in threeorthogonal planes : horiIontal, rontal and sagittal.7n the lateral side there is no need or contact inour points, and during mo"ements into laterotrusionand lateroprotrusion there should be noobstacles. #liding mo"ements should be ree. 6n thecase o tooth guidance, it is best to take into accountonly canine guidance

konsep asli dari gnathologi adalah penyesuaian antara hubungan intercuspmaksimal dan posisi kontak retrusi. Konsep bebas pada daerah sentrik memberikankemungkinan gerakan dari kontak sentrik pada semua arah pada G bidangorthogonal, horiIontal, sagital dan rontal. Pada sisi lateral tidak dibutuhkan J titikkontak dan selama gerakan laterotrusi dan lateroprotusi tidak ada hambatan dan


7/9

terbebas dari gerakan penyimpangan. Pada kasus pedoman gigi, paling baik untukdijadikan pedoman adalah pedoman gigi caninus.

ann and Pankey ) ;* defne long centric orreedom in centric by means o occlusal balancewith anterior sliding mo"ement between the terminalhinge a!is position and habitual intercuspationo mm. -he principle o a group unction)unilateral occlusal balance* on the laterotrusi"e sideis a mo"ement with a simultaneous guidance o canines, buccal cusps o premolars and the mesiobuccalcusp o the frst molar. 7n the mediotrusi"eside there should be no contacts. &uring protrusionthe posterior teeth are not in contact. 6n this concepto occlusion #chuyler ) * and other ad"ocates ) @,D* o the group unction recognised the possibilityo stress compensation and achie"ement o normalunctional relations.

ann dan pankey mendefnisikan sentrik panjang atau bebas pada daerah sentrikmerupakan keseimbangan oklusal dalam gerakan pergeseran anterior antara posisiaksis sambungan engsel dan intercusp habitual kurang lebih mm. prinsipkelompok ungsi dalam gerakan laterotrusi gerakan dengan pedoman caninus, cuspbukal premolar, dan cusp mesiobukal molar satu secara bersamaan. Pada sisimediotrusi tida terdapat kontak. #elama protusi gigi posterior tidak dalam keadaankontak. &alam konsep oklusi ini schuyler dan tokoh lainnya menyatakan bahwakelompok ungsi diketahui adanya kemungkinan tekanan kompensasi dan adanyarelasi ungsi normal.

7cclusal concepts should enable e'ecti"e lower jaw mo"ements and lead to occlusal stability, andthey should be applicable in prosthetic treatment ingeneral. 6n the approach to the problem o occlusionmainly in all areas o application in dentistry it isnecessary to apply not only theoretic knowledge butalso e!perience rom practice

konsep oklusal seharusnya memungkinkan pergerakan rahang bawah yang e ektidan menuntun stabilitas oklusal dan dapat diaplikasikan dalam perawatan prostetiksecara umum. &alam pendekatan permasalahan oklusi yang utama dalam semua

area aplikasi dalam kedokteran gigi perlu diaplikasikan tidak hanya pengetahuanteori tetapi juga pengalaman praktek dari operator.

Remount procedure5rrors in occlusal relationships o teeth on completedentures are caused by "arious actors ) >*.

-hey include changes in the condition o the temporomandibular joints, unstable trial bases or interarchrelationship record, incorrect use o ace:bow,


8/9

trans er o casts into the articulator, inaccuratelydefned "ertical and horiIontal relation, irregulararrangement o the posterior teeth, use o e!cessi"epressure during pressing o acrylic resin into the$ask, inade4uately closed $asks during polymerisation,as well as o"erheating o the fnished den tures by fnal polishing

prosedur penempatan kembali

kesalahan hubungan oklusal gigi pada gigi tiruan penuh disebabkan oleh beberapaaktor. /ang termasuk aktor tersebut adalah perubahan kondisi tmj, ketidakstabilan trias basis antar hubungan rahang, kesalahan dalam penggunan acebow,kesalahan pemindahan model ke dalam articulator, penentuan relasi "ertical danhoriIontal yang tidak tepat, penyusunan yang salah pada gigi posterior,penggunaan terkanan yang berlebihan selama penekanan resin akrilik, penutupan

yang tidak adekuat selama polimerisasi, pemanasan yang berlebihan pada polishingpada gigi tiruan yang sudah jadi.

(ll the mentioned actors result rom an error by the dentist or dentaltechnician in the course o abrication o completedentures. 7cclusal errors can also result romine"itable dimensional changes in the denture materialduring and a ter polymerisation )contractions*and rom wearing o the fnished dentures in themouth )e!pansion o the acrylic resin due to waterabsorption*

semua aktor tersebut dihasilkan dari kesalahan dari dokter gigi atau laboratoriumdalam proses pembuatan gigi tiruan penuh. Kesalahan oklusal dapat juga dihasilkandari perubahan dimensi selama dan sesudah polimerisasi )kontraksi* dan dapatberasal dari penggunaan gigi tiruan dalam mulu- )terjadi ekspansi resin akrilikakibat absorbsi cairan*.

-he purpose o this paper is to represent aremount procedure )placing the dentures back intothe articulator* as an indispensable part o complete

denture abrication procedures. Polymerised andpolished dentures are repositioned on the articulator. -he frst remounting is per ormed be ore the denturesare handed in to the patient and the seconda ter a certain time o wearing. -he frst procedurecorrects occlusal errors resulting rom imper ectabrication, and the second, a ter wearing o dentures,adjusts the denture base on the denture oundation.+hen reseating the dentures on the articulator,


9/9

the e!isting casts, i preser"ed, can be used,or it is necessary to abricate new casts or trans er.

jr prostho.doc

Documents