7 lap 2010 lai jr 00 final cetak

59
Izin Usaha : KEP-305/KM.5/2005, Tanggal 14 September 2005 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 PT JASA RAHARJA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

Upload: puu-cca

Post on 26-Jul-2015

79 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

Izin Usaha :

KEP-305/KM.5/2005, Tanggal 14 September 2005

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal

31 Desember 2010 dan 2009

PT JASA RAHARJA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

Page 2: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

DDaaffttaarr IIssii

Laporan Auditor Independen ____________________________________________________1

Neraca Konsolidasian Per 31 Desember 2010 dan 2009 ______________________________3

Laporan Laba Rugi Konsolidasian

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ___4

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ___5

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ___6

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian_____________________________________7

Lampiran

Lampiran 1 Neraca dan Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan

Lampiran 2 Neraca dan Laporan Laba Rugi Anak Perusahaan

Lampiran 3 Daftar Setara Kas (Deposito Berjangka)

Lampiran 4 Daftar Aset Tetap

Lampiran 5 Rekapitulasi Cadangan Teknis Terkonsolidasi

Lampiran 6 Perhitungan PPh Badan tahun 2010 – Induk Perusahaan

Lampiran 7 Perhitungan PPh Badan tahun 2010 – Anak Perusahaan

Lampiran 8 Rincian Biaya Yang Masih Harus Dibayar

Lampiran 9 Perhitungan Aset/Kewajiban Pajak Tangguhan

Lampiran 10 Perhitungan Hasil Underwriting

Lampiran 11 Biaya Pegawai

Lampiran 12 Biaya Umum

Lampiran 13 Perhitungan Kewajiban Imbalan Paska Kerja Induk Perusahaan

Page 3: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

LLAAPPOORRAANN AAUUDDIITTOORR IINNDDEEPPEENNDDEENN

No. 110/006/ANIR.0311

Yth. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

PT Jasa Raharja (Persero)

Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero) tanggal

31 Desember 2010 dan 2009, serta laporan laba rugi konsolidasian, laporan perubahan ekuitas

konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap

peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab

manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas

laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan

PT Jasaraharja Putera, suatu anak perusahaan yang pada tahun 2010 dan 2009 sebesar 80%

sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Raharja (Persero), yang laporan keuangannya mencerminkan

masing-masing 12,79% dan 13,59% dari jumlah aset konsolidasian, dan masing-masing 6,06%

dan 5,52% dari jumlah penghasilan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir

31 Desember 2010 dan 2009. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor lain dengan

pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan

pendapat kami sepanjang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk PT Jasaraharja Putera

didasarkan semata-mata atas laporan auditor independen lain tersebut.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan

Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan

dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan

bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-

bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan

konsolidasian. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan

estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar

memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain yang

kami sebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara

wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero)

dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan hasil usaha konsolidasian serta

arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan E, efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah

menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan

PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” yang

menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung

Nilai” dan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”

Page 4: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami

sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan laporan kami nomor

No. 210/008/ANIR.0311 dan No. 210/009/ANIR.0311 tanggal 21 Maret 2011.

Irmansyah, Ak., MAcc., CPA

No. Izin Akuntan Publik: 05.1.0959

No. Izin Usaha KAP : KEP-305/KM.5/2005

Jakarta, 21 Maret 2011

Page 5: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

HAL - 3

Catatan 31 Desember 2010

(Rp)

31 Desember 2009

(Rp)KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan

31 Desember 2010

(Rp)

31 Desember 2009

(Rp)

INVESTASI KEWAJIBAN

Deposito F.4 569.292.917.700 742.253.267.700 Utang Klaim K.17 28.781.480.202 17.977.792.909

Saham E.5 433.677.087.500 89.139.175.500 Estimasi Klaim Retensi Sendiri L.18 347.311.549.086 295.548.389.160

Obligasi E.6 2.699.279.985.916 1.917.564.456.550 Premi Yg. belum mrpk. pendapatan M.19 1.237.059.615.105 1.131.570.029.972

Reksadana E.7 1.222.001.735.578 1.058.493.333.995 Utang Reasuransi N.20 34.255.281.087 40.287.143.078

Penyertaan Langsung F.8 15.288.688.985 16.616.188.985 Utang Pajak 21 94.088.663.631 45.948.177.846

Jumlah Investasi 4.939.540.415.679 3.824.066.422.730 Utang Lain 22 157.291.030.474 123.167.241.302

Jumlah Kewajiban 1.898.787.619.585 1.654.498.774.267

ASET LANCAR Kewajiban Imbalan Paska Kerja O.23 14.781.408.620 7.482.954.718

Kas dan Bank 9 112.560.196.906 136.292.375.746 Kewajiban Pajak Tangguhan P.24 1.591.891.763 754.325.600

Piutang Premi dikurangi Hutang Premi Jangka Panjang 25 35.622.648.045 28.002.974.405

Cadangan Penyisihan Piutang Premi tahun 2010 :

Rp 74.714.870.474 dan tahun 2009 :

Rp73.936.165.104G.10 34.587.019.291 20.410.519.463 EKUITAS

Piutang Reasuransi G.N.11 40.392.073.163 18.629.509.667 Hak Minoritas : 26

Piutang Lain 12 113.106.667.356 75.541.548.307 Modal Saham 20.000.000.000 20.000.000.000

Jumlah Lancar 300.645.956.716 250.873.953.183 Cadangan 32.411.067.094 26.192.330.454

Kenaikan/Penurunan Nilai Saham 490.062.834 -

ASET TETAP Laba Tahun Berjalan 13.503.656.538 10.198.736.640

Tanah, Bangunan dan Aset Tetap Lain Jumlah Hak Minoritas 66.404.786.466 56.391.067.094

setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan tahun

2010: Rp 232.099.522.433 dan tahun 2009 :

Rp193.676.207.601 H.13 238.763.205.387 206.852.107.557 Hak Mayoritas : 27

Modal Disetor 800.000.000.000 800.000.000.000

Aset Dalam Proses 14 19.329.886.026 179.065.300 Cadangan 1.429.587.103.414 819.961.669.426

Jumlah Aset Tetap 258.093.091.413 207.031.172.857

Kenaikan (Penurunan) Harga Pasar

Surat Berharga 143.723.783.393 (540.605.661)

ASET LAIN-LAIN Laba Tahun Berjalan 28 1.114.972.902.659 923.674.899.982

Aset Lain 15 5.057.229.770 6.928.275.443 Jumlah Hak Mayoritas 3.488.283.789.466 2.543.095.963.747

Aset Pajak Tangguhan 16 2.135.450.367 1.326.235.618

Jumlah Ekuitas 3.554.688.575.932 2.599.487.030.841

JUMLAH ASET 5.505.472.143.945 4.290.226.059.831 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 5.505.472.143.945 4.290.226.059.831

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan

NERACA KONSOLIDASIAN

Per 31 Desember 2010 dan 2009

ASET

Page 6: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

HAL - 4

KETERANGAN Catatan31 Desember 2010

(Rp)

31 Desember 2009

(Rp)

A. PENDAPATAN UNDERWRITING I.29

1. Premi Bruto 3.282.479.283.284 3.004.783.856.860

2. Premi Reasuransi (189.830.245.530) (167.353.905.623)

3. Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan (105.489.585.133) (190.755.036.173)

Jumlah Pendapatan Underwriting 2.987.159.452.621 2.646.674.915.064

B. BIAYA UNDERWRITING I.30

Biaya Klaim

1. Klaim bruto 1.695.998.349.278 1.590.616.783.556

2. Klaim Reasuransi (70.341.255.129) (49.650.905.864)

3. Kenaikan Estimasi klaim retensi sendiri 51.763.159.926 134.154.667.615

Jumlah Biaya Klaim 1.677.420.254.075 1.675.120.545.307

4. Biaya Administrasi/Komisi Netto 102.381.513.053 89.960.096.818

5. Biaya underwriting lain neto 333.854.739.109 285.870.661.073

Jumlah Biaya Underwriting 2.113.656.506.237 2.050.951.303.198

C. HASIL UNDERWRITING (A-B) 873.502.946.384 595.723.611.866

D. Hasil Investasi 31 417.027.446.519 436.444.053.996

E. Biaya Usaha 32 536.184.261.315 439.566.138.167

F. LABA USAHA (C+D-E) 754.346.131.588 592.601.527.695

G. Pendapatan (Biaya) Lain 33 635.595.892.715 560.084.803.462

H. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (F+G) 1.389.942.024.303 1.152.686.331.157

I. Pajak Penghasilan : 34

- Pajak Penghasilan Kini 261.437.113.690 218.145.829.646

- Pajak (Penghasilan) Tangguhan 28.351.415 666.864.889

261.465.465.105 218.812.694.535

J. Laba Bersih Sebelum Bagian Pemilik Minoritas (H-I) 1.128.476.559.198 933.873.636.622

K. Laba Bagian Pemilik Minoritas (13.503.656.539) (10.198.736.640)

LABA BERSIH 1.114.972.902.659 923.674.899.982

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan

LAPORAN LABA - RUGI KONSOLIDASIANUntuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

Page 7: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

HAL - 5

KETERANGAN31 Desember 2010

(Rp)

31 Desember 2009

(Rp)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Laba sebelum pajak dan pos luar biasa 1.389.942.024.302 1.152.686.331.157

Penyesuaian Untuk :

Penyusutan dan Amortisasi 41.809.779.103 39.041.656.799

Laba/Rugi Penjualan & Penghapusan Aset (564.438.724) (1.038.395.467)

Penghasilan Investasi (385.918.422.230) (318.170.375.993)

Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri 51.763.159.926 134.154.667.615

Kenaikan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 105.489.585.133 190.755.036.173

Laba Operasi sebelum perubahan modal kerja 1.202.521.687.510 1.197.428.920.284

(Kenaikan) Penurunan Piutang (73.933.511.898) (35.656.041.780)

Kenaikan (Penurunan) Hutang 147.316.374.259 103.910.939.913

Kas dihasilkan dari operasi 1.275.904.549.871 1.265.683.818.417

Pembayaran Pajak Penghasilan (216.554.075.388) (218.812.694.535)

Beban yang ditangguhkan dan Aset Lainnya 779.337.454 (682.475.057)

Arus Kas bersih dari aktivitas operasi 1.060.129.811.937 1.046.188.648.825

Arus kas dari Aktivitas Investasi

Pembelian Tanah, Bangunan dan Peralatan (Belanja Modal) (90.387.074.913) (42.843.259.985)

Penjualan Aset Tetap 564.438.724 1.038.395.600

(Penambahan) Penurunan Deposito 132.890.000.000 (107.488.500.000)

(Penambahan) Penurunan Saham Dan Obligasi (694.340.953.866) (1.063.312.524.779)

(Penambahan) Penurunan Penyertaan Langsung (942.318.349.829) (134.471.416.648)

(Penambahan) Penurunan Investasi Lainnya 361.468.352.548 67.993.842.730

Penerimaan Bunga 235.575.486.278 143.477.164.428

Penerimaan Dividen 133.282.435.372 168.892.387.094

Penerimaan Laba Penjualan Saham 70.832.476.736 28.103.084.599

Arus Kas bersih dari aktivitas investasi (792.433.188.950) (938.610.826.961)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Kenaikan(Penurunan) Surat Berharga 2.450.314.168 -

Pembagian Laba/Dividen (333.949.465.995) (1.900.203.244)

Kenaikan Modal Disetor - 50.000.000.000

Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (331.499.151.827) 48.099.796.756

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas (63.802.528.840) 155.677.618.620

Kas dan Setara Kas pada awal periode 570.791.143.446 415.113.524.826

Kas dan Setara Kas pada akhir periode 506.988.614.606 570.791.143.446

Kas dan Setara Kas pada akhir periode rinciannya terdiri dari :

Keterangan (lampiran 3) 2009 2009

- Kas 1.055.097.100 1.142.265.445

- Bank 111.505.099.806 135.150.110.301

- Deposito yang jatuh tempo s.d 3 bulan 394.428.417.700 434.498.767.700

506.988.614.606 570.791.143.446

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak PerusahaanLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

Page 8: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

HAL - 6

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUntuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Dalam Rupiah)

S a l d o L a b a

Yang Sudah

Ditentukan

Yang Belum

Ditentukan

Penggunaannya Penggunaannya

Saldo per 31 Desember 2008 820.000.000.000 209.958.357.735 638.676.848.975 848.635.206.710 1.668.635.206.710

Penggunaan Saldo Laba Selama Tahun 2009

- Pembayaran Dividen, Tantiem dan PKBL (99.049.500.000) (99.049.500.000) (99.049.500.000)

- Pembentukan Cadangan 192.536.109.086 (239.627.348.974) (47.091.239.888) (47.091.239.888)

- Kenaikan (Penurunan) Nilai Saham 143.118.927.398 143.118.927.398 143.118.927.398

- -

Laba Tahun 2009

- Hak Minoritas 10.198.736.640 10.198.736.640 10.198.736.640

- Hak Mayoritas 923.674.899.981 923.674.899.981 923.674.899.981

Saldo per 31 Desember 2009 820.000.000.000 545.613.394.219 1.233.873.636.622 1.779.487.030.841 2.599.487.030.841

Penggunaan Saldo Laba Selama Tahun 2010

- Pembayaran Dividen dan PKBL (314.049.465.995) (314.049.465.995) (314.049.465.995)

Penggunaan Cadangan 609.625.433.988 (613.605.433.988) (3.980.000.000) (3.980.000.000)

- Kenaikan (Penurunan) Nilai Saham

- Hak Minoritas 490.062.834 490.062.834 490.062.834

- Hak Mayoritas 540.605.661 143.723.783.394 144.264.389.055 144.264.389.055

Laba Tahun 2010

- Hak Minoritas 13.503.656.538 13.503.656.538 13.503.656.538

- Hak Mayoritas 1.114.972.902.659 1.114.972.902.659 1.114.972.902.659

Saldo per 31 Desember 2010 820.000.000.000 1.155.779.433.868 1.578.909.142.064 2.734.688.575.932 3.554.688.575.932

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

K E T E R A N G A N

Modal Saham Yang Disetor J U M L A H Jumlah

Page 9: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 7

PT JASA RAHARJA (PERSERO) dan Anak Perusahaan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

1. UMUM

A. PENDIRIAN PERUSAHAAN

PT Jasa Raharja (Persero), selanjutnya disebut Perseroan, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 39 tahun 1980 tentang pengalihan bentuk Perusahaan Umum (Perum) Asuransi Kerugian Jasa

Raharja menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pendirian Perseroan dilaksanakan dengan Anggaran

Dasar PT Jasa Raharja (Persero) sebagaimana dimuat dalam akte No. 49 tanggal 28 Pebruari 1981 yang

dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH yang telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir

dengan Akta No. 18 tanggal 2 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, Sarjana Hukum,

Magister Sains, Notaris di Jakarta.

B. TUJUAN PENDIRIAN DAN LAPANGAN USAHA

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam Akta No. 18 tanggal 2 Oktober 2009

pasal 3 maksud dan tujuan serta kegiatan usaha adalah :

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan

program Pemerintah dibidang ekonomi, jaminan sosial dan pembangunan nasional pada

umumnya, khususnya di bidang asuransi kerugian dengan menyelenggarakan program asuransi

sosial, dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang

bermutu tinggi dan berdaya saing kuat guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan

prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan

usaha sebagai berikut :

a. Melaksanakan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya dan

asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya;

b. Mengadakan dan menutup perjanjian asuransi kendaraan bermotor dan asuransi

tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga dalam hal kecelakaan alat

angkutan;

c. Menerima pertanggungan tidak langsung untuk ditahan sendiri oleh Perseroan;

d. Melakukan kegiatan-kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada point 2, Perseroan dapat melakukan

kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan

dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 10: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 8

C. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi PT Jasa Raharja (Persero) sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi

Nomor : KEP/168/2008 tanggal 5 Desember 2008, secara hirarkis berdasarkan kedudukannya terdiri

dari:

1. Kantor Pusat, berkedudukan di Jakarta

2. Kantor Cabang dan Perwakilan, berkedudukan di daerah-daerah terdiri dari 28 Kantor Cabang

dan 59 Kantor Perwakilan.

Struktur Organisasi Kantor Pusat dan Kantor Cabang

1. Kantor Pusat terdiri dari:

a. Dewan Komisaris

b. Dewan Direksi

c. Divisi/Satuan Pengawasan Intern/Sekretariat Perusahaan

d. Urusan

e. Seksi

2. Kantor Cabang Tipe A terdiri dari:

a. Kepala Cabang

b. Bagian

c. Sub Bagian

d. Perwakilan (Setingkat Sub Bagian)

3. Kantor Cabang Tipe B terdiri dari:

a. Kepala Cabang

b. Bagian

c. Sub Bagian

d. Perwakilan (Setingkat Sub Bagian)

4. Kantor Cabang Tipe C terdiri dari:

a. Kepala Cabang

b. Unit

c. Perwakilan (Setingkat Unit)

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

1. Dewan Komisaris

Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara No. KEP-85/MBU/2008

tanggal 22 Mei 2008, dengan susunan keanggotaan terdiri dari:

a. Komisaris Utama : Mardiasmo

b. Komisaris : Baroeto Badroes

c. Komisaris : Sri Mulyanto

Page 11: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 9

2. Dewan Direksi

Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-63/MBU/2008

tanggal 13 Maret 2008, dengan susunan keanggotaan terdiri dari:

Direktur Utama : H. Diding Sudirdja Anwar

Direktur Keuangan : H. Robino Suharsono

Direktur Operasi : H. Budi Setyarso

Direktur Umum : H. Suntoro

2. PERMODALAN

A. PT JASA RAHARJA (PERSERO)

PT Jasa Raharja (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh modalnya

dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (dalam hal ini Menteri Keuangan Republik Indonesia).

Namun demikian sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2001 tanggal 13 September 2001,

bahwa kewenangan Menteri Keuangan Republik Indonesia selaku Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) atau Pemegang Saham pada PT Jasa Raharja (Persero), dialihkan kepada Menteri Negara

BUMN.

Sesuai Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham

Perusahaan PT Jasa Raharja (Persero) tentang Peningkatan Modal Dasar, Pengeluaran Saham Baru,

Penambahan Modal Disetor dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Nomor : KEP-89/S.MBU/2008 dan Nomor : KEP-10/D1.MBU/2008

tanggal 31 Juli 2008, maka struktur permodalan PT Jasa Raharja (Persero) menjadi sebagai berikut:

1. Modal Dasar Perusahaan ditingkatkan dari semula sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (Satu Triliun

Rupiah) menjadi sebesar Rp1.500.000.000.000,00 (Satu Triliun Lima Ratus Miliar Rupiah).

2. Modal Ditempatkan yang disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia dari semula sebesar

Rp500.000.000.000,00 (Lima Ratus Miliar Rupiah) ditempatkan menjadi sebesar

Rp800.000.000.000,00 (Delapan Ratus Miliar Rupiah).

3. Penambahan Modal Disetor tersebut angka 2 sebesar Rp300.000.000.000,00 (Tiga Ratus Miliar

Rupiah) berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan PT Jasa Raharja (Persero).

B. ANAK PERUSAHAAN

PT Asuransi Jasaraharja Putera didirikan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham

PT Asuransi Aken Raharja mengenai Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang Akte Pendiriannya

dibuat dihadapan Notaris Ny. Machmudah Rijanto, SH dengan Akte Notaris No. 81 tanggal

27 Nopember 1993 dan disahkan Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-369.HT.01.04. TH.93

tanggal 13 Desember 1993. Nama Perseroan berubah yang semula bernama PT Asuransi Aken

Raharja menjadi PT Asuransi Jasaraharja Putera, kemudian berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar

Biasa Pemegang Saham PT Asuransi Jasaraharja Putera tanggal 29 Desember 1995, Anggaran Dasar

Perseroan mengalami perubahan yang dilaksanakan dihadapan Notaris Sucipto, SH di Jakarta dengan

Akta No. 30 tanggal 6 Juni 1996 dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dengan

Keputusan No. C2-10.812.HT.01.04.TH.96 tanggal 5 Desember 1996.

Page 12: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 10

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasaraharja Putera

tanggal 23 Desember 2003, bahwa Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh telah ditingkatkan

dari Rp 40.000.000.000 (Empatpuluh Milyar Rupiah) menjadi Rp 50.000.000.000 (Limapuluh Milyar

Rupiah).

Peningkatan Modal Disetor tersebut sebesar Rp 10.000.000.000 (Sepuluh Milyar Rupiah) berasal dari

kapitalisasi Cadangan, sehingga posisi Modal Disetor per 31 Desember 2003 menjadi sebagai berikut:

Jumlah Saham Nominal Saham

(lembar) (Rp)

PT Jasa Raharja 60,00% 30.000.000 30.000.000.000

Dana Pensiun Jasa Raharja 27,60% 13.800.000 13.800.000.000

PT Servico Delta Investama 5,00% 2.500.000 2.500.000.000

PT Patakarsa Utama 4,40% 2.200.000 2.200.000.000

PT Asuransi Allianz Life Indonesia 3,00% 1.500.000 1.500.000.000

100% 50.000.000 50.000.000.000

Keterangan %

Berdasarkan berita acara rapat umum pemegang saham luar biasa No. 5 tanggal 18 Februari 2009,

telah dilakukan penambahan modal disetor dan peningkatan modal dasar PT Jasaraharja Putera yaitu

peningkatan modal dasar dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000 dan peningkatan modal

disetor dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000.

Sehingga susunan modal dasar ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebagai berikut:

Jumlah Saham Nominal Saham

(lembar) (Rp)

PT Jasa Raharja 80,00% 80.000.000 80.000.000.000

Dana Pensiun Jasa Raharja 13,80% 13.800.000 13.800.000.000

PT Servico Delta Investama 2,50% 2.500.000 2.500.000.000

PT Patakarsa Utama 2,20% 2.200.000 2.200.000.000

PT Asuransi Aken Life 1,50% 1.500.000 1.500.000.000

100% 100.000.000 100.000.000.000

%Keterangan

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan

perusahaan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

A. SISTEM AKUNTANSI

PT Jasa Raharja (Persero) menganut sistem akuntansi terpusat (sentralisasi), yaitu proses penyusunan

Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba-Rugi, Perubahan Ekuitas dan Arus Kas dilakukan

secara sentral di Kantor Pusat.

Prosesnya sebagai berikut:

1. Setiap Kantor Cabang mengirimkan ke Kantor Pusat PT Jasa Raharja (Persero) Daftar Jurnal

Harian beserta Daftar Harian Kas/Bank yang dilampiri dokumen asli bukti penerimaan Kas/Bank

dan bukti dasar sebagai pendukung transaksi meliputi Laporan Harian Penerimaan (LHP) Iuran

Page 13: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 11

Wajib dan Sumbangan Wajib, Kuitansi Pembayaran Kepada Pihak Ketiga, Daftar Persekot Rupa-

Rupa, Daftar Pembayaran Gaji dan Daftar Pembayaran Lainnya.

2. Data di atas setiap hari diproses dengan komputer menghasilkan buku besar, berdasarkan buku

besar ini setiap bulan dihasilkan Laporan Hasil Usaha (LHU) dan Posisi Keuangan untuk beberapa

perkiraan (Kas/Bank, persekot rupa-rupa, piutang pegawai, biaya dibayar dimuka dan R/K Kantor

Pusat di Cabang).

3. Setiap bulan Laporan Hasil Usaha dan Posisi Keuangan seluruh Cabang dan Kantor Pusat

digabungkan sehingga menghasilkan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi dan Laporan Hasil

Usaha Nasional.

B. LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Tahunan merupakan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dengan anak

perusahaan PT Asuransi Jasaraharja Putera.

C. DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di

Indonesia dengan dasar harga perolehan dan basis akrual.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode tidak langsung yang menyajikan penerimaan dan

pengeluaran kas dan setara kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah.

D. TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

Transaksi dalam valuta asing dibukukan dalam Rupiah dengan kurs pada saat terjadinya transaksi.

Pada akhir tahun buku, kewajiban dan Aset dalam valuta asing disesuaikan kembali dengan nilai kurs

tengah Bank Indonesia (BI).

Selisih kurs yang terjadi akibat dari transaksi maupun penyesuaian valuta asing dicatat sebagai

keuntungan (kerugian) kurs dalam tahun berjalan.

Nilai kurs tengah BI per 31 Desember 2010 dan per 31 Desember 2009 masing-masing sebesar

USD 1= Rp. 8.991 dan USD 1 = Rp.9.400.

Keuntungan dan kerugian karena selisih nilai tukar yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing

dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui dalam laporan keuangan.

E. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006)

“InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi

Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.

Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perusahaan

mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan.

Page 14: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 12

Aset Keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:

1. Aset Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi

Aset Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi adalah aset keuangan

yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual

kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka

pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut

merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini

dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan

atau dibebankan pada usaha periode berjalan.

Aset keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi meliputi sebagian

investasi jangka pendek perusahaan yang ditujukan untuk diperdagangkan.

2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen

mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh

tempo, kecuali:

a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi

b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang

Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada

nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi

dengan menggunakan suku bunga efektif. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo

meliputi sebagian investasi jangka pendek perusahaan yang dimiliki hingga jatuh tempo.

3. Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran

tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Piutang meliputi Piutang

Usaha dan Piutang Lain-Lain pada neraca konsolidasian.

4. Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual

Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan

non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria

kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan

nilai wajar merupakan rugi (laba) yang belum direalisasikan pada tanggal neraca yang disajikan

sebagai bagian dari ekuitas.

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meliputi sebagian

besar investasi jangka panjang Perusahaan.

Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan (trading date) untuk kontrak regular

ketika mencatat transaksi aset keuangan.

Page 15: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 13

Kewajiban keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut:

1. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah

kewajiban keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif

diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali

ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada periode 2010, tidak ada kewajiban keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai

kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

2. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, hutang dagang,

hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman dan obligasi

F. INVESTASI

1. Investasi dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikat deposito yang akan jatuh tempo dalam

tahun berikutnya dinilai berdasarkan nilai nominal untuk deposito berjangka dan nilai tunai per

tanggal neraca untuk sertifikat deposito.

2. Untuk penyertaan saham dengan nilai penyertaan sampai dengan 20% dicatat berdasarkan nilai

perolehan (cost method), dan untuk nilai penyertaan di atas 20% dicatat berdasarkan metode ekuitas

(equity method).

3. Investasi dalam bentuk Properti seperti Tanah atau Bangunan yang tidak digunakan atau

dioperasikan oleh Perseroan disajikan berdasarkan Harga Perolehan.

4. Investasi dalam bentuk investasi lain yang tidak dapat dikelompokkan dalam kategori di atas dan

jumlahnya tidak material disajikan berdasarkan Harga Perolehan.

G. PIUTANG UNDERWRITING

Piutang Underwriting terdiri dari:

1. Piutang Premi (Pertanggungan Langsung) merupakan tagihan premi kepada

tertanggung/agen/broker dan perusahaan asuransi (ceding company) sehubungan dengan adanya

transaksi asuransi.

2. Piutang Premi Reasuransi merupakan Hak (Kewajiban Reasuradur) sehubungan dengan adanya

transaksi reasuransi.

Piutang Premi Iuran Wajib Penumpang Udara (IWPU) diakui pada saat rekapitulasi manifest

penumpang diterima dari maskapai penerbangan (provider).

Piutang Premi (Pertanggungan Langsung) dan Piutang Premi Reasuransi disajikan berdasarkan

jumlah netto.

Page 16: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 14

Berdasarkan Keputusan Direksi nomor KEP/69/2008 tentang pembentukan Cadangan Piutang Premi

Iuran Wajib Pesawat Udara yang Tak Tertagih, dibentuk Cadangan Piutang Tak Tertagih untuk

piutang IWPU mulai berlaku per 30 Juni 2008 sebagai berikut:

a. Sebesar 60% untuk piutang IWPU yang berumur 6 (enam) sampai dengan 12 (dua belas)

bulan.

b. Sebesar 100% untuk piutang IWPU yang berumur lebih dari 12 (dua belas) bulan.

H. ASET TETAP

Aset Tetap dibukukan berdasarkan harga perolehan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi

No. Skep/53/IX/1999 tanggal 20 September 1999 ditetapkan batasan pengeluaran pembelian barang

inventaris kecil dan kapitalisasi Aset, untuk nilai pengeluaran inventaris kecil maksimal sebesar

Rp 1.000.000.

Penyusutan Aset tetap dilakukan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat

sebagai berikut:

No. Aset Tetap Masa Manfaat

1. Bangunan 20 tahun

2. Kendaraan 5 tahun

3. Peralatan Kantor 5 tahun

4. Perabot 5 tahun

Penyusutan pada tahun pertama perolehan dihitung tengah tahunan yaitu untuk Aset yang dibeli dan

atau siap pakai sebelum bulan Juli disusutkan selama satu tahun sedangkan untuk Aset yang dibeli

dan atau siap pakai pada bulan Juli sampai dengan Desember disusutkan selama setengah tahun.

Pengeluaran untuk pengadaan Aset yang masih dalam proses dicatat di Neraca sebagai Aset yang

sedang dibangun dan tidak dihitung penyusutannya.

Aset tetap disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

Pengeluaran biaya sehubungan dengan penambahan, perbaikan, dan penggantian komponen utama

Aset tetap yang dapat memperpanjang masa manfaat, meningkatkan kapasitas Aset tetap yang

bersangkutan dapat dilakukan penangguhan biaya (kapitalisasi). Batasan jumlah pengeluaran biaya

yang dapat dikapitalisasi dan yang dibebankan langsung di dalam perhitungan laba rugi ditetapkan

tersendiri dengan Surat Keputusan Direksi.

I. PENDAPATAN

1. Pendapatan premi berupa Iuran Wajib (IW), Sumbangan Wajib (SW) dan premi aneka termasuk

pendapatan lainnya yang berkaitan langsung dengan pendapatan dimaksud, diakui dan dicatat

sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi.

Selain itu juga diatur bahwa:

a. Pendapatan premi asuransi umum diakui pada saat polis diterbitkan.

b. Pendapatan premi Asuransi Tanggung Gugat Penumpang (SIGAP) dengan sistem manifest

diakui pada saat akseptasi.

Page 17: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 15

c. Pendapatan premi asuransi aneka dan sigap dengan sistem borongan serta pendapatan service

charge atas kegiatan surety bond diakui pada saat pembayaran diterima.

d. Pendapatan Ko Asuransi diakui sebesar pangsa (share) premi yang diterima perusahaan pada

saat akseptasi.

2. Premi Bruto.

Premi bruto adalah merupakan pendapatan perusahaan yang terdiri dari Iuran Wajib (IW) atas

penumpang kendaraan penumpang umum (darat, laut, kereta api dan pesawat udara), dan

Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), Asuransi Umum (General

Insurance), SIGAP, Surety Bond serta pertanggungan tidak langsung.

Seluruh pendapatan tersebut dalam laporan keuangan diakui dan disajikan sebagai pendapatan

underwriting.

3. Premi Retensi Sendiri/Own Retention (O/R).

Premi Retensi Sendiri adalah pendapatan premi bersih perusahaan yang berasal dari premi bruto

dikurangi dengan premi bagian penanggung ulang (reasuradur).

J. BIAYA

Secara umum biaya dapat diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat dihubungkan langsung dengan

pendapatan dan biaya yang berhubungan langsung dengan periode terjadinya.

Biaya yang dapat dihubungkan langsung dengan pendapatan harus dilaporkan dalam periode

diakuinya pendapatan, misalnya biaya asuransi. Biaya yang berhubungan dengan periode terjadinya

dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan perusahaan tetap dilakukan

pembebanannya mengingat biaya tersebut memberikan manfaat pada periode berjalan atau karena

biaya tersebut tidak memberikan manfaat untuk masa mendatang. Misalnya gaji pegawai administrasi,

alat tulis kantor, biaya penyusutan.

Biaya teknik yang timbul dan mempunyai kaitan langsung dengan pendapatan (underwriting)

dialokasikan dan diperhitungkan dengan sumber pendapatan IW dan SW, secara proporsional dengan

alokasi sebagai berikut:

UU No. 33/1964 UU No. 34/1964

IW SW

Biaya Teknik % %

1. Biaya Cetak Materil/Dokumen Teknik

& Biaya Pengirimannya 20 80

2. Biaya Humas 20 80

3. Representasi Perusahaan 20 80

4. Biaya Inkaso & Checking 80 20

5. Biaya Litbang 50 50

6. Biaya Rapat Kerja 20 80

7. Jasa Produksi 20 80

8. Biaya Penanggulangan Kecelakaan 40 60

Page 18: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 16

K. UTANG KLAIM

Utang Klaim adalah klaim yang telah diterima pengajuannya dari tertanggung dan telah dinyatakan

terjamin dan siap untuk bayar (settled).

L. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI

Estimasi Klaim Retensi Sendiri, dibentuk dan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor: 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi serta berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor:

Skep/107/XII/2001 tanggal 31 Desember 2001 tentang Pembentukan Cadangan Teknis.

Estimasi Klaim Retensi Sendiri terdiri dari:

1. Klaim dalam proses yaitu, klaim yang sudah terjadi dan telah dilaporkan tetapi masih dalam

proses penyelesaian. Besarnya Estimasi Klaim Retensi Sendiri dihitung berdasarkan estimasi yang

wajar atas klaim yang sudah terjadi dan sudah dilaporkan berikut jasa penilai kerugian asuransi

serta dikurangi dengan beban klaim bagian penanggung ulang (reasuradur).

Sedangkan klaim dalam proses untuk Pertanggungan Tidak Langsung dihitung berdasarkan

laporan klaim sementara dari pihak Ceding Company.

2. Incured But Not Reported (IBNR), yaitu klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan. Besarnya

Estimasi Klaim Retensi Sendiri dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah

terjadi tetapi belum dilaporkan dengan perhitungan jumlah korban berdasarkan data korban yang

pernah terjadi atas kecelakaan dimasa yang lalu dengan metode loss ratio

Estimasi Klaim Retensi Sendiri, dicatat sebagai kewajiban, sedangkan atas selisih lebih/kurang yang

terjadi dengan saldo akhir tahun buku sebelumnya merupakan penambah/pengurang biaya tahun

berjalan.

M. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN (UNEARNED PREMIUM RESERVE)

Premi asuransi pada umumnya diterima untuk masa pertanggungan selama satu tahun ke depan,

sehingga pada tanggal penyusunan laporan keuangan (Neraca) masih terdapat premi yang belum

merupakan pendapatan pada periode laporan tahun tersebut, tetapi merupakan pendapatan untuk

tahun berikutnya, disamping itu dalam masa pertanggungan masih terdapat kemungkinan terjadi

penyesuaian atau pembatalan pertanggungan (endorsement/cancellation) sehingga perlu dibentuk

cadangan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan.

Pembentukan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan berpedoman kepada Keputusan Menteri

Keuangan RI Nomor : 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi serta berdasarkan Surat Keputusan Direksi

No. Skep/107/XII/2001 tanggal 31 Desember 2001 tentang Pembentukan Cadangan Teknis yang

ditetapkan bahwa besarnya premi yang belum merupakan pendapatan PT Jasa Raharja (Persero)

adalah sebesar 40% dari premi Retensi Sendiri (O/R). Premi O/R dalam hal ini adalah sebagaimana

dijelaskan pada kebijakan pengakuan pendapatan butir L.

Page 19: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 17

N. TRANSAKSI REASURANSI

Usaha Asuransi yang dipertanggungkan kembali (Reasuransi) adalah pertanggungan untuk

kecelakaan penumpang umum (Undang Undang No. 33/1964), asuransi umum dan aneka yang

dilakukan berdasarkan persetujuan (Treaty) yang disepakati bersama.

Besarnya bagian yang direasuransikan khusus untuk UU No.33/1964 adalah sebagai berikut:

1. Risiko kecelakaan penumpang kapal direasuransikan secara otomatis sebesar 10%.

2. Risiko kecelakaan penumpang pesawat udara dalam negeri secara otomatis direasuransikan

sebesar 20% dan own retention (O/R) sebesar 80% direasuransikan secara excess of loss.

3. Risiko kecelakaan penumpang kereta api direasuransikan secara otomatis sebesar 40%.

Besarnya bagian yang direasuransikan khusus untuk UU No.34/1964 sejak tahun 2010 secara otomatis

sebesar 0,50%.

Seluruh kewajiban yang timbul dari transaksi reasuransi dicatat sebagai utang reasuransi, sedangkan

seluruh hak yang timbul dicatat sebagai piutang reasuransi.

O. KEWAJIBAN IMBALAN PASKA KERJA

Mulai tahun 2006 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24

(Revisi 2004) mengenai Akuntansi Imbalan Kerja. Perhitungan Kewajiban Imbalan Kerja dilakukan

oleh Aktuaria dengan metode aktuaris “Projected Unit Credit”.

Dasar untuk perhitungan minimum adalah Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan dan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang Akuntansi Imbalan Kerja.

Estimasi kewajiban yang diakui di neraca sehubungan dengan kewajiban imbalan pasti adalah nilai

kini dari kewajiban imbalan pasti per tanggal neraca dikurangi nilai wajar Aset program, disesuaikan

dengan keuntungan dan kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa yang

akan datang dengan menggunakan tingkat bunga obligasi kualitas tinggi sesuai mata uang imbalan

yang akan dibayar.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perbedaan antara asumsi aktuarial dan

kenyataan (experience adjustments) dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikredit ke laporan

laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja dari karyawan.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban tahun berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba

rugi, kecuali perubahan terhadap program dengan manfaat yang tergantung pada masa kerja tertentu.

Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan secara garis lurus sepanjang sisa masa kerja.

Biaya yang ditimbulkan dalam perhitungan imbalan paska kerja per karyawan diakui langsung dalam

penyajian laporan keuangan tahun berjalan.

Dalam perhitungan pajak penghasilan, kewajiban imbalan paska kerja di PT Jasa Raharja (Persero)

diperlakukan sebagai koreksi fiskal positif permanen sedangkan di PT Jasaraharja Putera diperlakukan

sebagai koreksi fiskal positif temporer.

Page 20: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 18

P. PAJAK PENGHASILAN

Pajak penghasilan badan dihitung berdasarkan metode penangguhan pajak yang mencerminkan

pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang

dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul

sebagai akibat adanya transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan, yaitu dari

perbedaan jumlah tercatat Aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan

pajak Aset dan kewajiban (perbedaan antara Accounting Base dengan Tax Base). Kewajiban pajak

tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan Aset pajak tangguhan diakui

untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat

dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah

berlaku pada tanggal Neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi,

kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban

pajak tangguhan disajikan di Neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian Aset dan

kewajiban pajak lain.

Peraturan perpajakan Indonesia tidak mengenal konsep pajak konsolidasi, oleh karenanya saldo pajak

dalam laporan konsolidasi merupakan gabungan dari saldo pajak perusahaan induk dan anak.

Apabila terjadi koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat ketetapan pajak telah diterima.

Q. PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BARU

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006)

“InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi

Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk menghitung

biaya perolehan diamortisasi , Efektif tanggal 1 Januari 2010 Perusahan mengubahnya dengan metode

bunga efektif.

Metode bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari asset

keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban

bunga selama periode yang relevan.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau

penerimaan kas di masa dating selama perkiraan umur dari instrument keuangan atau digunakan

yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset atau kewajiban keuangan.

Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan

mempertimbangkan kontraktual dalam instrument keuangan. Perhitungan ini mencakup seluruh

komisi, provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, seluruh premi atau

diskon lainnya.

Page 21: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 19

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat

kerugian penurunan nilai maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan

suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dalam menghitung kerugian

penurunan nilai.

Menurut Perusahaan perubahan metode suku bunga, tidaklah berdampak material.

4. DEPOSITO BERJANGKA

Saldo Deposito Berjangka per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 278.391.000.000 465.915.000.000

PT Jasaraharja Putera 290.901.917.700 276.338.267.700

Jumlah 569.292.917.700 742.253.267.700

Jumlah tersebut merupakan penempatan dana PT Jasa Raharja (Persero) dan PT Jasaraharja Putera

dalam deposito berjangka dengan rincian sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

a. Deposito wajib pada:

Bank Mandiri 19.000.000.000 10.900.000.000

Bank BRI 5.276.000.000 6.000.000.000

Bank BTN - 1.000.000.000

Sub Jumlah 24.276.000.000 17.900.000.000

b. Deposito berjangka pada:

Bank Mandiri 144.500.000.000 158.000.000.000

Bank BTN 45.000.000.000 42.500.000.000

Bank BRI 42.500.000.000 207.000.000.000

Bank Pembangunan Daerah 10.115.000.000 4.515.000.000

Bank BNI 7.000.000.000 36.000.000.000

Bank BRI Syariah 5.000.000.000 -

Sub Jumlah 254.115.000.000 448.015.000.000

Jumlah 278.391.000.000 465.915.000.000

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

a. Deposito wajib pada:

Bank BTN 3.100.000.000 3.000.000.000

Bank Mandiri 500.000.000 500.000.000

Sub Jumlah 3.600.000.000 3.500.000.000

Page 22: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 20

b. Deposito berjangka pada:

Bank Sumsel 45.000.000.000 13.000.000.000

Bank JABAR 34.500.000.000 8.500.000.000

Bank Sulut 25.000.000.000 10.000.000.000

Bank BRI 22.500.000.000 39.500.000.000

Bank BTN 20.200.000.000 52.700.000.000

Bank Mandiri

- Rupiah 14.000.000.000 41.000.000.000

- Valass (2010 dan 2009; USD 150.000) 1.348.650.000 1.410.000.000

Bank Lampung 14.000.000.000 14.000.000.000

Bank Nagari 12.500.000.000 -

Bank BNI 5.000.000.000 5.000.000.000

Bank Bukopin 3.500.000.000 1.500.000.000

Bank Sumut 1.000.000.000 1.000.000.000

Bank BTPN 500.000.000 500.000.000

Sub Jumlah 199.048.650.000 188.110.000.000

Bank-Bank Pemerintah 82.338.267.700 78.813.267.700

Bank-Bank Swasta 5.915.000.000 5.915.000.000

Sub Jumlah 88.253.267.700 84.728.267.700

Jumlah 290.901.917.700 276.338.267.700

Dari saldo investasi dalam deposito berjangka di atas, diantaranya merupakan setara kas konsolidasi

(jatuh tempo sampai 3 bulan) per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 394.428.417.700 dan

Rp 434.498.767.700. Rincian lengkap untuk deposito berjangka setara kas per 31 Desember 2010 dan

2009 disajikan pada lampiran 3.

5. SAHAM

Saldo Saham per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 431.912.487.500 89.139.175.500

PT Jasaraharja Putera 1.764.600.000 -

433.677.087.500 89.139.175.500

Page 23: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 21

PT Jasa Raharja (Persero)

Saham diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi terdiri dari:

2010 2009

a. Saham

PT Telkom Indonesia (TLKM) 24.800.025.000 4.143.825.000

PT Bank Jabar Banten (BJBR) 10.527.725.000 -

PT Indofood (INDF) 10.481.250.000 -

PT Astra International (ASII) 10.146.300.000 2.429.000.000

PT Bank Tabungan Negara (BBTN) 7.995.000.000 -

PT Bank Mandiri (BMRI) 7.315.750.000 -

PT Timah (TINS) 7.287.500.000 1.900.000.000

PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) 5.687.137.500 -

PT Adaro Energy (ADRO) 4.590.000.000 -

PT Krakatau Steel (KRAS) 4.560.000.000 -

PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) 4.386.250.000 -

PT Inter.Nikel Indonesia (INCO) 3.219.937.500 5.920.300.000

PT Semen Gresik (SMGR) 3.071.250.000 -

PT Bank BRI (BBRI) 2.100.000.000 3.098.250.000

PT WINTERMARS (WINS) 960.000.000 -

PT Bakrie & Brother 325.000.000 425.000.000

PT Wijaya Karya (WIKA) - 7.491.250.000

PT Jasa Marga (JSMR) - 5.973.000.000

PT Bank Danamon (BDMN) - 5.246.150.000

PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) - 3.093.430.000

PT Bank BNI (Persero) (BBNI) - 3.552.120.000

PT Indosat (ISAT) - 1.367.887.500

PT Sampoerna Agro (SGRO) - 1.474.200.000

PT Indo Tambang (ITMG) - 1.431.000.000

PT Bumi Resource (BUMI) - 824.500.000

PT Medco Energi (MEDC) - 678.650.000

PT Berlian Laju Tanker (BLTA) - 578.500.000

PT Energi Mega Persada (ENRG) - 482.693.000

PT Aneka Tambang (ANTM) - 456.500.000

PT Astra Agro Lestari (AALI) - 11.375.000

Sub Jumlah 107.453.125.000 50.577.630.500

Page 24: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 22

Saham yang Tersedia untuk Dijual Terdiri dari:

2010 2009

b. Saham

PT Bank BNI (Persero) (BBNI) 157.739.625.000 19.305.000.000

PT Krakatau Steel (KRAS) 108.211.200.000 -

PT Jasa Marga (JSMR) 32.177.875.000 17.004.950.000

PT Bank Jabar Banten (BJBR) 18.125.000.000 -

PT Pembangunan Perumahan (PTPP) 3.508.800.000 -

PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) 1.566.125.000 -

PT Elnusa (ELSA) 1.224.925.000 1.337.995.000

PT Sampoerna Agro (SGRO) 795.337.500 676.350.000

PT Agung Podomoro Land (APLN) 614.075.000 -

PT Wijaya Karya (WIKA) 496.400.000 237.250.000

Sub Jumlah 324.459.362.500 38.561.545.000

Jumlah Saham 431.912.487.500 89.139.175.500

PT Jasaraharja Putera

Saham diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi terdiri dari:

2010 2009

a. Saham

PT Krakatau Steel 1.764.600.000 -

Sub Jumlah 1.764.600.000 -

6. OBLIGASI

Saldo Obligasi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 2.529.254.985.916 1.821.549.456.550

PT Jasaraharja Putera 170.025.000.000 96.015.000.000

2.699.279.985.916 1.917.564.456.550

Obligasi yang Tersedia untuk Dijual terdiri dari:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

a. Obligasi

Jasa Marga 81.600.000.000 -

PLN 71.940.500.000 -

BTPN III/ 2010 Seri B 50.000.000.000 -

Subor Bank Mandiri 30.800.000.000 -

Indosat 19.384.500.000 -

BW Plantation Th.2010 10.100.000.000 -

Adira D.M.F. IV-E 10.040.000.000 -

Danamon II / 2010 Seri B 10.000.000.000 -

Subor CIMB Niaga II / 2010 10.000.000.000 -

Sub Jumlah 293.865.000.000 -

Page 25: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 23

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

b. Obligasi

Bank Panin 10.025.000.000 -

CIMB Niaga 5.000.000.000 -

Sub Jumlah 15.025.000.000 -

Obligasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo terdiri dari:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

a. Obligasi

Pemerintah 918.425.843.172 906.358.943.281

PT PLN 295.077.523.191 80.087.146.819

Subor Bank Mandiri 278.123.107.229 264.000.000.000

Pupuk Kaltim 165.000.000.000 165.000.000.000

Bank BTN 128.079.708.039 50.000.000.000

Subor Bank BRI 100.000.000.000 100.000.000.000

Indonesia Satelit 65.067.923.198 65.085.189.366

Perum. Pegadaian 57.000.000.000 57.000.000.000

Bank Ekspor 50.000.000.000 50.000.000.000

PT Jasa Marga 39.000.000.000 39.000.000.000

Telkom II / 2010 Seri B 35.000.000.000 -

PT Danareksa 25.000.000.000 25.000.000.000

Subor CIMB Niaga I / 2010 22.605.838.740 -

FIF X / 2010 Seri D 17.000.000.000 -

PT Indofood Sukses Makmur 15.000.000.000 15.000.000.000

Subor III Bank OCBC INSP/2010 10.000.000.000 -

Bank Exim I / 2010 Seri D 10.000.000.000 -

Danamon 5.010.042.347 5.018.177.084

Jumlah 2.235.389.985.916 1.821.549.456.550 PT Jasaraharja Putera

2010 2009

b. Obligasi

PT PLN 30.000.000.000 16.000.000.000

PT Jasa Marga 26.000.000.000 11.025.000.000

SBSN/Sukuk Negara Ritel 20.000.000.000 30.000.000.000

PT BTN 17.000.000.000 2.000.000.000

PT Indosat 14.000.000.000 14.000.000.000

Surat Berharga Syariah Negara 10.000.000.000 10.000.000.000

Sub Jumlah 117.000.000.000 83.025.000.000

Page 26: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 24

b. Obligasi

Negara Ritel 10.000.000.000 -

PT Telkom 8.000.000.000 -

CIMB Niaga 5.000.000.000 -

PT Dana Reksa 3.000.000.000 5.000.000.000

Pemerintah FR.0023 2.000.000.000 1.990.000.000

PT Adhi Karya 2.000.000.000 2.000.000.000

PT Pegadaian 2.000.000.000 2.000.000.000

FIF X 2.000.000.000 -

PT Bank Sulut 2.000.000.000 -

Bank OCBC NISP 2.000.000.000 -

PT Mayapada - 2.000.000.000

Sub Jumlah 38.000.000.000 12.990.000.000

Jumlah 155.000.000.000 96.015.000.000

7. REKSADANA

Saldo Reksadana per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 1.175.824.805.720 1.042.320.759.542

PT Jasaraharja Putera 46.176.929.858 16.172.574.453

1.222.001.735.578 1.058.493.333.995

Reksadana yang Tersedia untuk Dijual terdiri dari:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

a. Reksadana

AIM Trust Terproteksi Sovereign 177.278.056.500 176.867.385.000

Mandiri Dana Protec. Berkala Seri 5 150.221.240.430 149.761.737.436

BNIS Proteksi IV 102.886.400.000 102.480.000.000

Bahana Optima Protected Fund 12 82.182.758.759 108.227.000.000

Panin Dana Maksima 69.221.989.499 -

Danareksa Protec.Melati Optima V 56.245.000.000 54.114.500.000

Danareksa Proteksi Melati Optima 53.104.196.573 102.182.000.000

BNIS Proteksi X 50.899.330.000 50.779.995.000

Bahana Balance Smart 48.854.476.136 12.738.208.728

Bahana Dana Infrastruktur 47.821.789.244 15.687.860.849

Danareksa Mawar Fokus 10 43.696.966.941 -

Danareksa JS Optima 31.842.110.985 -

Mandiri Cap.Protec. Income Fund 7 31.106.700.000 31.356.300.000

Bahana Equity Smart 29.012.693.465 9.965.239.702

Manulife Saham Andalan 25.458.234.641 16.531.707.748

Mandiri Cap.Protec. Income Fund 6 21.020.000.000 21.362.400.000

Sub Jumlah 1.020.851.943.173 852.054.334.463

Page 27: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 25

Lanjutan

a. Reksadana

Schroder Dana Prestasi 20.233.992.246 -

Bahana Dana Prima 18.416.591.372 -

Harvestindo Istimewa 17.381.835.865 22.607.842.604

Fortis Equitra 16.362.111.531 6.746.004.265

Reksadana PNM Amanah Syariah 15.263.232.355 -

Dana Reksa Mawar Agresif 12.827.263.365 10.156.709.346

Schroder dana Istimewa 11.917.773.466 -

Schroder Dana Prestasi Plus 11.761.826.429 -

PNM Syariah 10.660.032.918 9.262.198.480

MandiriInvestaTerproteksiPend.Berskala 3 10.129.600.000 -

Lautandhana IYAKKAPI Protected 10.018.603.000 10.080.357.000

AAA Balanced Fund - 5.260.014.541

AAA Top Gainer Equity Fund - 8.621.050.418

Bahana Kombinasi Arjuna - 9.390.765.118

Dana Ekuitas Prima - 11.350.152.437

Danareksa Protec.Melati Optima II - 20.321.400.000

First State Indoequity Sectoral Fund - 10.781.656.165

Mandiri Protected Dana Bertahap - 6.403.142.160

Panin Dana Unggulan - 15.518.391.827

PNM Ekuitas Syariah (S) - 18.790.784.448

Schroder Dana Terpadu - 24.975.956.270

Sub Jumlah 154.972.862.547 190.266.425.079

Jumlah 1.175.824.805.720 1.042.320.759.542

PT Jasaraharja Putera

Reksadana yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi terdiri dari:

2010 2009

b. Reksadana

Melati Premium Dollar 17.556.520.550 -

Mandiri Capital Protected Income Fund 7 14.516.460.000 14.000.000.000

Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah 10.257.100.000 -

Mandiri Investa Syariah Berimbang 2.307.215.826 2.000.000.000

Harvestindo Istimewa 827.460.022 172.574.453

Danareksa Mawar Fokus 10 712.173.460 -

Sub Jumlah 46.176.929.858 16.172.574.453 Harvestindo Istimewa merupakan investasi dalam reksadana campuran yang merupakan produk dari

Manager Investasi PT Harvestindo Asset Management (HAM) dengan underlying assetnya berbentuk

surat pernyataan hutang (promissory note).

Berdasarkan surat dari Bapepam-LK No. S-276/BL/2009 tanggal 28 April 2009 perihal Hasil

Pemeriksaan Kepatuhan terhadap PT Harvestindo Asset Management (PT. HAM) yang ditujukan

kepada Direksi PT Harvestindo Asset Management, bahwa PT HAM selaku Manajer Investasi dari

Page 28: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 26

Reksa Dana Harvestindo Istimewa, terhitung mulai tanggal 28 April 2009 tidak diperkenankan untuk

melakukan transaksi yang berkaitan dengan Reksa Dana Harvestindo Istimewa (Suspend).

Perusahaan selaku pemegang unit penyertaan, tidak dapat melakukan redemption tanpa

persetujuan Bapepam-LK. Pada tahun 2010 Perusahaan mengakui kerugian sebesar

Rp 50.998.663,- merupakan akibat dari partial redemption yang dilaksanakan oleh manajer

investasi yang telah mendapatkan persetujuan Bapepam-LK (Surat Nomor S-6179/BL/2009

tanggal 21 Juli 2009).

8. PENYERTAAN LANGSUNG

Saldo Penyertaan Langsung per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 6.614.687.513 7.942.187.513

PT Jasaraharja Putera 8.674.001.472 8.674.001.472

Jumlah 15.288.688.985 16.616.188.985

Jumlah tersebut merupakan penempatan dana PT Jasa Raharja (Persero) dan PT Jasaraharja Putera

dalam bentuk penyertaan saham pada perusahaan lain dengan rincian sebagai berikut :

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Saham Gedung DAI 1.000.000 1.000.000

Saham PT Arthaloka 2.690.034.619 2.690.034.619

Saham Pasaraya Tosersa Jaya 3.923.652.894 5.251.152.894

Jumlah 6.614.687.513 7.942.187.513 Penyertaan langsung sebesar Rp 3.923.652.894 merupakan saldo penyertaan PT Jasa Raharja (Persero)

pada PT Pasaraya Tosersajaya (PTJ) yang belum di Buy Back oleh PT Pasaraya Nusakarya sesuai Akta

Perjanjian jual beli saham No.68 tanggal 15 Maret 2000.

Dalam tahun 2010 PT Pasaraya Nusakarya membayar angsuran sebesar Rp 1.327.500.000 yang

dibukukan oleh perusahaan sebagai pengurangan investasi di PT Jasa Raharja (Persero) di PT Pasaraya

Tosersajaya (PTJ).

Pada tanggal 9 September 2008 dilakukan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT. Arthaloka Indonesia,

yang memutuskan Agio Saham dikonversi mejadi saham sesuai dengan kepemilikan modal saham.

Karena Perusahaan menggunakan metode cost method (metode biaya), kepurusan RUPS tersebut tidak

mempengaruhi besarnya penyertaan Perusahaan di PT Arthaloka Indonesia.

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

PT Tugu Kresna Pratama 8.064.001.472 8.064.001.472

PT MAIPARK Indonesia 610.000.000 610.000.000

Jumlah 8.674.001.472 8.674.001.472

Page 29: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 27

9. KAS DAN BANK

Saldo Kas dan Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 41.177.360.112 31.613.435.811

PT Jasaraharja Putera 71.382.836.794 104.678.939.935

Jumlah 112.560.196.906 136.292.375.746

Saldo Kas dan Bank tersebut termasuk saldo valuta asing yang telah dinyatakan dalam rupiah

per 31 Desember 2010 dan 2009.

Rincian saldo Kas dan Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Kas 644.528.675 776.912.120

Bank 40.532.831.437 30.836.523.691

Jumlah 41.177.360.112 31.613.435.811 PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Kas 410.568.425 365.353.325

Bank

- Rupiah 51.806.358.781 74.575.622.739

- Valas 19.165.909.588 29.737.963.871

Jumlah 71.382.836.794 104.678.939.935

10. PIUTANG PREMI

Saldo Piutang Premi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero)

Piutang Premi 84.674.085.790 79.726.931.954

Cadangan Piutang Premi (74.606.398.478) (73.936.165.104)

PT Jasaraharja Putera

Piutang Premi 24.627.803.975 14.619.752.613

Cadangan Piutang Premi (108.471.996) -

Jumlah 34.587.019.291 20.410.519.463

Rincian saldo penyisihan piutang premi lihat rincian A , pada cadangan penyisihan piutang premi.

Page 30: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 28

Rincian saldo Piutang Premi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

I.W.K.L. 310.352.300 322.899.200

I.W.P.U. 84.363.733.490 79.404.032.754

Jumlah 84.674.085.790 79.726.931.954 Piutang IWPU per 31 Desember 2010 adalah piutang kepada PT. Merpati Nusantara Airlines, Adam

Air, Mandala dan maskapai penerbangan lainnya masing-masing sebesar Rp 48.150.730.021,

Rp 16.929.928.125, Rp 9.450.692.415 dan Rp 9.832.382.929.

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Kebakaran 3.070.343.098 1.127.211.530

Pengangkutan 354.013.251 120.897.983

Kendaraan 12.357.279.503 6.001.171.265

Varia

HE/PA/PL/APPKP.dll 3.426.032.842 3.070.799.691

SIGAP 1.630.718.119 1.255.620.220

Aneka 3.174.051.562 2.892.258.431

Engineering 615.365.600 151.793.493

Sub Jumlah 24.627.803.975 14.619.752.613

Piutang tak tertagih (108.471.995) -

Jumlah 24.519.331.980 14.619.752.613

A. CADANGAN PENYISIHAN PIUTANG PREMI

Termasuk dalam jumlah saldo Piutang Premi IWPU per 31 Desember 2010 sebesar Rp 84.363.733.490

adalah piutang yang telah disisihkan ke dalam Cadangan Piutang Tak Tertagih sebesar

Rp 74.606.398.477 yang pembentukkannya sebagai berikut :

Page 31: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 29

1. Piutang Usia diatas 12 Bulan dicadangkan 100% sebagai berikut :

Maskapai Piutang Cadangan (100%)

Adam Air 16.929.928.125 16.929.928.125

Bali Air 94.579.500 94.579.500

Bayu Air 79.011.673 79.011.673

Bouraq 3.294.438.923 3.294.438.923

Efata Papua Airlines 492.863.250 492.863.250

Express Air 294.759.425 294.759.425

Indonesian 847.815.900 847.815.900

Kartika 247.973.633 247.973.633

LINUS AIRWAYS 742.384.500 742.384.500

Mandala 5.525.565.375 5.525.565.375

Merpati 45.643.541.875 45.643.541.875

Pelita 7.004.250 7.004.250

PT DAS 12.575.000 12.575.000

Seulawah NAD Air 141.087.250 141.087.250

Star Air 147.823.500 147.823.500

Trigana Air Service 55.056.375 55.056.375

Jumlah Piutang usia > 12 Bulan 74.556.408.554 74.556.408.554

2. Piutang Usia 6 s/d 12 Bulan dicadangkan 60% sebagai berikut :

Maskapai Piutang Cadangan (60%)

Kartika 31.139.625 18.683.775

Express Air 28.388.250 17.032.950

Mandala 23.788.665 14.273.199

Jumlah Piutang usia 6 sd 12 Bulan 83.316.540 49.989.924

3. Piutang Usia 0 s/d 6 Bulan dicadangkan 0% sebagai berikut :

Maskapai Piutang Cadangan (0%)

Mandala 3.901.338.375 -

METRO BATAVIA 3.192.536.250 -

Merpati 2.507.188.146 -

KALSTAR 110.578.875 -

Kartika 8.938.875 -

Pelita 3.427.875 -

Jumlah Piutang usia <= 6 Bulan 9.724.008.396 -

Jumlah 84.363.733.490 74.606.398.478

PENYELESAIAN PIUTANG IWPU – PT MERPATI NUSANTARA AIRLINES

Piutang IWPU kepada PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA) per 31 Desember 2010

adalah sebesar Rp 45.643.541.876 Saldo tersebut merupakan saldo piutang premi IWPU terhadap

manifest penumpang udara yang telah diserahkan ke Perusahaan sampai dengan Nopember 2010.

Page 32: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 30

Beberapa upaya untuk menyelesaikan piutang tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak yang

terkait sebagai berikut:

a. Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor S-92/MBU/2005 tanggal 25 Pebruari 2005

tentang Upaya Penyelamatan PT. MNA.

Dalam surat tersebut Menteri Negara BUMN meminta kepada perusahaan untuk

mengkonversi piutang PT. MNA per 31 Desember 2004 sebesar Rp 15,9 Milyar menjadi equity

dan akan diperhitungkan dalam program restrukturisasi PT. MNA.

b. Berdasarkan hasil rapat pada tanggal 22 Maret 2005 disepakati bahwa jumlah IWPU yang

tertunggak sebesar Rp. 17.464.147.000 yang merupakan manifest bulan Agustus 2003 sampai

dengan Pebruari 2005 sebagai tagihan yang penyelesaiannya melalui Program

Restrukturisasi/Konversi Hutang PT. MNA dan terhitung mulai bulan Maret 2005 akan

disetorkan sesuai perjanjian semula.

c. Pertemuan dengan PT Jasa Raharja (Persero) tanggal 5 Juli 2007 membahas mengenai

penyelesaian outstanding IWJR sampai dengan periode tahun 2006.

d. Surat dari VIP Finance and General Services PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines Nomor

MNA/DE/006/4/1/KU-175 tanggal 24 Agustus 2007 tentang Penyelesaian Outstanding IWJR.

Dalam surat tersebut PT. MNA mengajukan alternatif penyelesaian outstanding IWJR yaitu

dengan mekanisme Discount, Rescheduling (penjadwalan ulang), dan Penyertaan Modal

(konversi hutang).

PT. MNA juga menegaskan kembali kepada perusahaan mengenai alternatif penyelesaian

outstanding IWJR yang disetujui oleh Menteri Negara BUMN melalui surat Nomor

S-92/MBU/2005 tanggal 25 Pebruari 2005 di atas.

PT Merpati Nusantara Airlines mengajukan surat No. MNA/006/4/2/KU-2228 tanggal

8 Oktober 2009 mengenai skema penyelesaian hutang piutang dengan isi surat sesuai hasil

rapat 2 Oktober 2009, setiap bulan pembayaran sebesar RP 507.150.465 selama jangka waktu

90 bulan dan atau 7,5 tahun dengan grace period selama 18 bulan dan akan dimulai bulan

April 2011 –Juli 2018.

PIUTANG IWPU – ADAM AIR

Saldo piutang IWPU kepada maskapai penerbangan PT Adam Air Sky Connection (Adam Air)

per 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 16.929.928.125.

Pada tanggal 18 Maret 2008 Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Departemen Perhubungan secara resmi mengumumkan pencabutan Operation Specification

(OSPEC) milik PT Adam Air Sky Connection. Dengan demikian terhitung sejak 19 Maret 2008

Adam Air tidak diperkenankan sama sekali melakukan kegiatan pengoperasian pesawat udara.

Adam Air dapat mengoperasikan kembali pesawat udara setelah melakukan tindakan-tindakan

perbaikan dan melaporkannya kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Apabila dalam

jangka waktu 3 bulan sejak pencabutan OSPEC, maskapai Adam Air tidak berhasil melakukan

perbaikan/perubahan sesuai dengan ketentuannya maka surat ijin perusahaan operator

penerbangan (air operator certificate/AOC ) akan dicabut.

Page 33: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 31

Hal-hal mengenai penyimpangan Adam Air dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

ditegaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di dalam Surat Keputusan Nomor

AU/1724/DSKU/0862/2008

Berdasarkan Penetapan Pengadilan Niaga No. 26/PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal

9 Juni 2008 menyatakan PT Adam Skyconnection Airlines pailit, dan mengangkat Hakim

Pengawas dan Tim Kurator. Dalam Penetapan tersebut ditetapkan Rapat Kreditur Pertama

tanggal 30 Juni 2008 dan Batas verifikasi pajak dan rapat verifikasi (pencocokan) piutang tanggal

23 Juli 2008.

Tim kurator telah mengundang perusahaan untuk menghadiri Rapat Verifikasi (pencocokan)

tagihan tanggal 23 Juli 2008.

Pada tanggal 28 Januari 2009, berdasarkan Penetapan Pengadilan Niaga

No. 26/PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 19 Januari 2009 menetapkan kurator tambahan

sebagai berikut:

1. Gunawan Widyaatmadja, SH

2. Anthony Prawira, SH

3. Lenny Nadriana, SH, MH

4. H. Hendra Roza Putera, SH

5. Tafrizal Hasan Gewang, SH, MH

Pada tahun 2009 Tim Kurator PT Adam Skyconnection Airlines (Dalam Pailit) mengundang Kreditur

berdasarkan surat No. 068/Tim-KP/ASA/VIII/2009 tanggal 6 Agustus 2009 mengenai Revisi dan

Finalisasi Daftar Pembagian Tahap Pertama Kepada Para Kreditur Preferen/Istimewa dan Separatis.

Pada tahun 2010 tidak ada perkembangan mengenai piutang PT Adam Skyconnection Airlines.

PIUTANG IWPU – BOURAQ INDONESIA AIRLINES

Pada tahun 2010, Tim Bouraq Indonesia Airlines (dalam pailit) telah mentransfer pembagian harta

pailit masing-masing tanggal 8 April 2010 sebesar Rp 37.995.203 dan tanggal 19 September 2010 sebesar

Rp 10.004.624 , selanjutnya Tim Kurator masih akan melaksanakan pelelangan terhadap harta pailit

yang tersisa, guna pelunasan Piutang PT Bouraq Indonesia Airlines (dalam pailit) kepada seluruh

kreditor.

11. PIUTANG REASURANSI Saldo Piutang Reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) - 138.745.595

PT Jasaraharja Putera 40.392.073.163 18.490.764.072

Jumlah 40.392.073.163 18.629.509.667

Piutang ini merupakan hak (kewajiban reasuradur) sehubungan dengan transaksi reasuransi dengan

reasuradur.

Page 34: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 32

Rincian saldo Piutang Reasuradur per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

PT Tugu Kresna Pratama qq PT Andika

Raharja Putera - 40.229.057

PT ASEI - 98.516.538

Jumlah - 138.745.595 PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Reasuransi Kebakaran 12.887.995.195 2.734.575.926

Reasuransi Pengangkutan 814.832.496 1.455.839.983

Reasuransi Kendaraan 7.355.146.369 6.078.752.758

Reasuransi Varia

HE/PA/PL/APPKP.dll 10.378.459.288 4.063.822.654

SIGAP 60.270.482 33.778.402

Aneka 1.038.409.534 987.234.844

Surety Bond 3.442.541.251 752.967.525

Klaim Reas Engineering 1.188.226.036 32.118.052

Premi Pertanggungan Tidak Langsung 4.656.475.068 2.351.673.928

Penyisihan Piutang (1.430.282.556) -

Jumlah 40.392.073.163 18.490.764.072

12. PIUTANG LAIN

Saldo Piutang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 98.402.045.627 60.784.155.602

PT Jasaraharja Putera 14.704.621.729 14.757.392.705

Jumlah 113.106.667.356 75.541.548.307

Rincian saldo Piutang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Hasil Investasi YMH Diterima 41.666.098.994 42.450.208.090

Persekot Jangka Pendek 37.068.780.300 5.039.693.524

Pinjaman Pegawai Jangka Panjang 17.428.128.514 12.799.964.282

Piutang Premi Ass. THT 2.109.827.609 -

Piutang kepada PT Aspan 30.000.000 10.000.000

Piutang Lainnya 99.210.210 155.239.839

Piutang kepada PT Arujasa - 329.049.867

Jumlah 98.402.045.627 60.784.155.602

Page 35: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 33

Dalam saldo persekot Jangka Pendek terdapat sebesar Rp 30.000.00.000 merupakan dividen interim

yang akan diperhitungkan dengan dividen tahun buku 2010 sesuai dengan surat Menneg BUMN

No. S-775/MBU/21 tanggal 17 Desember 2010. Penyetoran telah dilakukan pada Bank BRI 27 Desember

2010.

Hasil Investasi Yang Masih Harus Diterima per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar

Rp 41.666.098.994 dan Rp 42.450.208.090 terdiri dari:

2010 2009

Bunga Deposito 747.180.194 1.232.866.869

Bunga Obligasi 35.163.260.400 26.707.559.520

Hasil Investasi Saham 5.755.658.400 14.509.781.701

Jumlah 41.666.098.994 42.450.208.090

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Piutang Pada Mitra Kerja 10.084.453.029 12.449.192.212

Piutang Lainnya 3.496.754.604 1.435.791.978

Bunga Deposito YMHD 1.093.414.096 738.323.515

Persekot Biaya 30.000.000 134.085.000

Jumlah 14.704.621.729 14.757.392.705

13. ASET TETAP

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

Harga Perolehan :

PT Jasa Raharja (Persero) 408.421.069.990 341.735.180.594

PT Jasaraharja Putera 62.441.657.828 58.793.134.564

470.862.727.818 400.528.315.158

Akumulasi Penyusutan :

PT Jasa Raharja (Persero) (198.070.365.125) (162.563.970.899)

PT Jasaraharja Putera (34.029.157.306) (31.112.236.702)

(232.099.522.431) (193.676.207.601)

Nilai Buku 238.763.205.387 206.852.107.557

Page 36: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 34

Rincian saldo Aset Tetap per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Saldo per 1 Januari 341.735.180.593 310.026.010.146

Penambahan tahun berjalan 66.685.889.397 53.197.840.497

Pengurangan karena penghapusan - (21.488.670.049)

Saldo per 31 Desember 408.421.069.990 341.735.180.594

Akumulasi Penyusutan (198.070.365.125) (162.563.970.899)

Nilai Buku 210.350.704.865 179.171.209.695

Penambahan nilai perolehan dalam tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

Tanah/Hak atas tanah 8.578.734.900 2.478.750.000

Bangunan 15.927.839.168 15.712.786.894

Kendaraan Bermotor 11.612.390.000 8.923.883.000

Mesin Kantor (Komputer & Non Komputer) 20.415.229.470 16.001.965.350

Inventaris Kantor/Rumah Dinas 10.151.695.858 10.080.455.253

Jumlah 66.685.889.396 53.197.840.497

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Saldo per 1 Januari 58.793.134.565 51.060.759.194

Penambahan tahun berjalan 7.034.987.690 11.086.743.152

Pengurangan karena penghapusan (3.386.464.425) (3.354.367.780)

Saldo per 31 Desember 62.441.657.830 58.793.134.566

Akumulasi Penyusutan (34.029.157.308) (31.112.236.702)

Nilai Buku 28.412.500.522 27.680.897.864

Penambahan nilai perolehan dalam tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

Bangunan - 4.898.323.889

Kendaraan Bermotor 2.906.828.000 2.297.776.000

Mesin Kantor dan Komputer 2.421.865.700 1.643.821.477

Inventaris Rumah Dinas dan Kantor 1.706.293.990 2.246.821.786

Jumlah 7.034.987.690 11.086.743.152

Page 37: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 35

Pengurangan nilai perolehan dalam tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

Kendaraan Bermotor 1.497.750.000 2.175.000.000

Mesin Kantor 273.488.900 239.200.300

Komputer 1.034.427.400 670.716.580

Inventaris Kantor 580.798.125 269.450.900

Jumlah 3.386.464.425 3.354.367.780

Perincian lebih lanjut Aset tetap per 31 Desember 2010 disajikan pada lampiran 4.

14. ASET DALAM PROSES

Saldo Aset Dalam Proses per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 19.329.886.026 179.065.300

Jumlah 19.329.886.026 179.065.300

Keterangan Jumlah

1. Pembangunan & Perbaikan Gedung Kantor dan Rumah Dinas

- Kantor Pusat dan Rumah Dinas 7.840.488.300

- Cabang Jawa Tengah 4.958.067.600

- Cabang Sumatera Barat 2.614.083.800

- Perwakilan Meulaboh 929.497.325

- Perwkilan Kotamubago 938.686.001

- Cabang Sultra-kendari 1.094.888.000

- Cabang Cabang Lain 363.175.000

sub jumlah 18.738.886.026

2. Pembangunan Perangkat Lunak Komputer (Office Automation) 591.000.000

Jumlah 19.329.886.026

15. ASET LAIN

Saldo Aset Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 3.231.279.207 4.754.914.499

PT Jasaraharja Putera 1.825.950.563 2.173.360.944

Jumlah 5.057.229.770 6.928.275.443

Page 38: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 36

Rincian saldo Aset Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Beban Ditangguhkan (Sewa Kantor/Rumah) 2.967.357.296 2.572.602.299

Premi Asuransi Yang Ditangguhkan 228.632.911 2.125.873.200

Harga Perolehan Aktiva Tidak Produktif 35.289.000 35.289.000

Biaya dimuka lainnya - 21.150.000

Piutang Investasi 20.304.190.000 20.304.190.000

Cadangan Kerugian Investasi (20.304.190.000) (20.304.190.000)

Jumlah 3.231.279.207 4.754.914.499

Aset Tetap Tidak Produktif sebesar Rp 35.289.000 adalah merupakan aset yang secara teknis dan

ekonomis sudah tidak menguntungkan, yaitu tanah di Jl. Bandungan, Ambarawa, Jawa Tengah.

Piutang investasi sebesar Rp 20.304.190.000 merupakan investasi saham yang dikelola oleh PT. Sarijaya

Permana Sekuritas, yang tidak produktif dikelompokkan menjadi aset lain, sedangkan cadangan

kerugian investasi adalah cadangan kerugian disebabkan adanya selisih pencatatan yang dimiliki oleh

PT Jasa Raharja (Persero) yang belum dapat dikembalikan oleh PT. Sarijaya Permana Sekuritas.

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Beban Ditangguhkan (Sewa Kantor/Rumah) 1.148.187.163 1.603.289.044

Uang Jaminan (Sewa Gedung dan Telepon) 677.763.400 570.071.900

Jumlah 1.825.950.563 2.173.360.944

16. ASET PAJAK TANGGUHAN

Saldo Aset Pajak Tangguhan 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasaraharja Putera 2.135.450.367 1.326.235.618

Jumlah 2.135.450.367 1.326.235.618

Penyisihan perbedaan antara akuntansi dan pajak :

Keterangan 2010 2009

- Aset Tetap 587.610.726 470.927.738

- Penyisihan Piutang 384.688.638 -

- Cadangan Imbalan Kerja 1.163.151.003 855.307.880

Jumlah 2.135.450.367 1.326.235.618

Aset Pajak Tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang akibat adanya transaksi dan

peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan yaitu berasal dari perbedaan antara dasar

pencatatan menurut akuntansi dan pelaporan pajak akibat perbedaan dalam menerapkan dasar yang

digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.

Perhitungan Aset Pajak Tangguhan lihat pada lampiran 9/2-2

Page 39: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 37

17. UTANG KLAIM

Saldo Utang Klaim per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasaraharja Putera 28.781.480.202 17.977.792.909

Jumlah 28.781.480.202 17.977.792.909

Saldo Utang Klaim terdiri atas klaim-klaim yang telah diterima pengajuannya dari tertanggung,

namun sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 belum terselesaikan pembayarannya (outstanding

claim).

Rincian saldo Utang Klaim per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Kebakaran 11.522.516.581 5.584.594.907

Pengangkutan 1.846.000 61.548.860

Kendaraan 10.104.416.529 6.910.946.837

Varia

HE/PA/PL/APPKP.dll 1.311.270.109 1.000.042.159

SIGAP 300.000.000 315.751.500

Aneka 1.696.321.488 1.604.181.405

Engineering 147.915.319 -

Surety Bond 3.697.194.176 2.500.727.241

Jumlah 28.781.480.202 17.977.792.909

18. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI

Saldo Estimasi Klaim Retensi Sendiri per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 302.399.725.222 256.280.195.235

PT Jasaraharja Putera 44.911.823.864 39.268.193.925

Jumlah 347.311.549.086 295.548.389.160

Estimasi Klaim Retensi Sendiri merupakan Cadangan Klaim Tanggungan Sendiri yang perhitungan

pembentukannya berdasarkan Ketentuan sebagaimana Keputusan Menteri Keuangan RI. (lihat

penjelasan Kebijakan Akuntansi butir 3.L Estimasi Klaim Retensi Sendiri).

Page 40: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 38

Rincian saldo Estimasi Klaim Retensi Sendiri per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Pelaksanaan UU 33/1964 39.546.239.592 36.361.972.848

Pelaksanaan UU 34/1964 262.853.485.630 219.579.443.534

Surety Bond - 270.871.353

Pertanggungan Tidak Langsung - 67.907.500

Jumlah 302.399.725.222 256.280.195.235 PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Kebakaran 6.268.217.487 7.351.529.616

Pengangkutan 1.223.668.542 1.317.369.984

Kendaraan 9.592.235.511 9.919.350.162

Varia

HE/PA/PL/APPKP.dll 8.454.615.130 2.934.905.933

SIGAP 1.075.791.200 932.936.736

Aneka 1.467.066.782 2.629.185.631

Surety Bond 11.775.968.311 8.312.116.600

Engineering 401.627.078 253.880.880

Pertanggungan Tidak Langsung 4.652.633.823 5.616.918.383

Jumlah 44.911.823.864 39.268.193.925

19. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN

Saldo Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 1.072.072.316.673 989.403.415.019

PT Jasaraharja Putera 164.987.298.432 142.166.614.953

Jumlah 1.237.059.615.105 1.131.570.029.972

Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan merupakan cadangan premi yang belum merupakan

pendapatan (Unearned Premium Reserve). Perhitungan pembentukan Premi yang belum merupakan

pendapatan telah sejalan dengan ketentuan Pemerintah dan Keputusan Menteri Keuangan RI. (lihat

penjelasan Kebijakan Akuntansi butir 3.M Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (Unearned

Premium Reserve).

Rincian saldo Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah

sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Pelaksanaan UU 33/1964 107.242.072.301 98.762.250.068

Pelaksanaan UU 34/1964 959.949.923.858 884.700.079.323

Pertanggungan Tidak Langsung 4.880.320.514 5.941.085.628

Jumlah 1.072.072.316.673 989.403.415.019

Page 41: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 39

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Kebakaran 5.547.696.230 3.805.030.660

Pengangkutan 2.471.121.762 2.286.470.306

Kendaraan 40.555.440.200 35.077.457.732

Varia

HE/PA/PL/APPKP.dll 44.859.488.979 35.645.070.337

SIGAP 10.570.416.817 11.265.225.092

Aneka 29.107.662.657 25.907.559.444

Surety Bond 20.094.189.044 21.804.108.791

Engineering 590.450.460 340.172.733

Askredag 144.950.284 -

Pertanggungan Tidak Langsung 11.045.881.999 6.035.519.858

Jumlah 164.987.298.432 142.166.614.953

Perhitungan estimasi klaim retensi sendiri dan premi yang belum merupakan pendapatan lihat

lampiran 5.

20. UTANG REASURANSI

Saldo Utang Reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 2.446.118.083 9.978.235.483

PT Jasaraharja Putera 31.809.163.004 30.308.907.595

Jumlah 34.255.281.087 40.287.143.078

Utang Reasuransi merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak reasuradur sehubungan dengan

transaksi reasuransi.

Rincian saldo Utang Reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

PT Asuransi Bangun Askrida 1.178.216.138 2.631.547.799

PT Asuransi Ekspor Indonesia 360.575.650 -

PT Reasuransi Internasional Indonesia 715.700.933 3.140.952.570

PT Reasuransi Nasional Indonesia 191.625.362 2.714.437.063

PT Andika Raharja - 1.491.298.051

Jumlah 2.446.118.083 9.978.235.483

Page 42: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 40

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Kebakaran 4.245.213.878 2.509.991.302

Pengangkutan 778.463.776 508.652.245

Kendaraan 3.694.846.506 2.991.153.832

Varia

HE/PA/PL/APPKP.dll 4.800.703.346 5.292.480.824

SIGAP 1.221.069.063 1.312.137.839

Aneka 2.727.853.022 2.324.310.930

Surety Bond 9.779.787.108 13.586.170.229

Engineering 914.718.876 834.851.219

Pertanggungan Tidak Langsung 3.646.507.429 949.159.175

Jumlah 31.809.163.004 30.308.907.595

21. UTANG PAJAK

Saldo Utang Pajak per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 85.412.931.199 44.911.389.716

PT Jasaraharja Putera 8.675.732.432 1.036.788.130

Jumlah 94.088.663.631 45.948.177.846

Utang Pajak merupakan kewajiban Perseroan berupa Pajak Penghasilan dan Pajak lainnya sesuai

dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

Rincian saldo Utang Pajak per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

a. Utang PPh Badan

PPh. Badan 243.827.201.500 201.542.831.560

Setoran PPh. Pasal 25 (167.805.555.000) (159.995.980.337)

Potongan PPh. Ps. 22/23 (342.312.000) (177.012.000)

75.679.334.500 41.369.839.223

b. Utang Pajak Lainnya

PPh. Pasal 21 9.531.215.684 3.486.542.704

PPh. Pasal 23 188.581.015 40.181.789

PPN Keluaran 13.800.000 14.826.000

9.733.596.699 3.541.550.493

Jumlah 85.412.931.199 44.911.389.716

Page 43: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 41

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

a. Utang PPh Badan

PPh. Badan 17.609.912.190 16.602.998.086

Setoran PPh. Pasal 25 (10.217.199.798) (16.525.306.169)

Potongan PPh. Ps. 22/23 (42.374.020) -

7.350.338.372 77.691.917

b. Utang Pajak Lainnya

Utang PPh Pasal 21 1.226.430.868 932.951.728

Utang PPh Pasal 23 98.963.192 26.144.485

1.325.394.060 959.096.213

Jumlah 8.675.732.432 1.036.788.130

Perhitungan PPh Badan tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran 6 dan lampiran 7.

22. UTANG LAIN

Saldo Utang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 110.465.668.794 86.312.798.960

PT Jasaraharja Putera 46.825.361.680 36.854.442.342

Jumlah 157.291.030.474 123.167.241.302

Rincian saldo Utang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Utang Jasa Produksi/Tantiem 49.430.463.952 41.518.661.369

Biaya YMH Dibayar 40.996.192.578 30.406.731.641

Utang Pembelian Aset 16.569.197.530 7.295.378.945

Utang Lainnya 1.230.499.802 5.610.764.751

Utang Pembelian Saham 1.139.775.000 -

R/K dengan YDPKP 549.853.141 460.485.698

Utang Premi Jamsostek 331.677.404 224.061.623

Utang Premi Jiwasraya 218.009.387 137.010.259

Utang Pada Artha Raharja - 659.704.674

Jumlah 110.465.668.794 86.312.798.960

Page 44: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 42

Utang pembelian Aset tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

Mesin Kantor Komputer & Non Komputer 7.220.056.980 1.940.164.450

Bangunan Kantor & Rumah Dinas 7.068.632.650 3.920.929.025

Inventaris Kantor dan Rumah Dinas 1.133.654.000 699.385.470

Tanah Kantor dan Rumah Dinas 894.013.900 38.000.000

Kendaraan Bermotor 252.840.000 696.900.000

Jumlah 16.569.197.530 7.295.378.945

Rincian lengkap Biaya Yang Masih Harus Dibayar disajikan pada lampiran 8.

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Utang Lain-lain kantor Cabang 18.048.262.987 9.304.216.383

Utang Bonus 14.159.078.155 11.295.949.920

Collateral Surety Bond 6.923.341.000 7.743.194.426

Biaya YMH Dibayar 6.120.925.448 7.105.868.167

Pendapatan Diterima di Muka 1.481.719.340 428.997.206

Lebih (kurang) setor Pegawai 71.734.750 -

Utang Pengadaan Aset 20.300.000 976.216.240

Jumlah 46.825.361.680 36.854.442.342

23. KEWAJIBAN IMBALAN PASKA KERJA

Saldo Kewajiban Imbalan Paska Kerja per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 5.544.752.825 4.061.723.198

PT Jasaraharja Putera 9.236.655.795 3.421.231.520

Jumlah 14.781.408.620 7.482.954.718

Kewajiban Imbalan Paska Kerja merupakan selisih antara perhitungan imbalan paska kerja yang

menjadi kewajiban perusahaan dengan jumlah nilai program pendanaan yang disiapkan perusahaan

untuk diberikan kepada pegawai.

PT Jasa Raharja (Persero)

Perhitungan Aktuaria Imbalan Paska Kerja

Perhitungan Aktuaria terakhir atas kewajiban imbalan paska kerja dilakukan oleh PT. Sienco

Aktuarindo Utama dengan laporan no. 006/LA-IK/SAU/01-2011 tertanggal 26 Januari 2011.

Perhitungan aktuaris yang dilakukan adalah untuk mengakui biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh

Perusahaan berkenaan dengan imbalan paska kerja.

Page 45: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 43

Asumsi yang digunakan dalam perhitungan aktuarial adalah sebagai berikut:

31/12/2010 31/12/2009

1. Tabel Tingkat Mortalita : CSO80 CSO80

2. Kenaikan gaji per tahun : 8% per tahun 8% per tahun

3. Tingkat bunga diskonto : 8,6% per tahun 10,5% per tahun

4. Tingkat Cacat : 1% dari tk kematian 1% dari tk kematian

5. Metode : Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Data Pegawai untuk Perhitungan Kewajiban

31/12/2010 31/12/2009

1. Jumlah Pekerja : 1.669 orang 1.438 orang

2. Usia Rata-Rata : 39,53 tahun 41,96 tahun

3. Masa Kerja Rata-Rata : 15,13 tahun 17,90 tahun

4. Upah : Rp 10.949.310.438 Rp 9.241.198.250

Perhitungan rekonsiliasi Aset program dan kewajiban imbalan paska kerja yang diakui di Neraca

adalah sebagai berikut:

A. Kewajiban bersih imbalan kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:

2010 2009

Nilai Kini Kewajiban Dana Pensiun 272.542.717.827 245.655.966.154

Nilai Kini Kewajiban Tunj. Hari Tua 46.335.861.434 50.690.124.535

Nilai Kini Kewajiban U.U. No.13 205.022.888.705 172.569.700.056

Nilai Kini Kewajiban

Diperbandingkan 5.743.224.816 3.884.602.852

Biaya Jasa lalu Yg Belum diAmortisasi

Keuntungan/Kerugian Aktuaria Yang

Tidak Diakui (Max 10% PVBO)

Keuntungan / Kerugian Aktuaria (198.471.991) 177.120.346

Kewajiban Yang diakui di Neraca 5.544.752.825 4.061.723.198

B. Perhitungan Beban (Pendapatan) Imbalan Kerja - Rp

2010 2009

Biaya Jasa Kini 1.055.723.313 700.575.648

+ Biaya Bunga 427.306.314 269.951.468

+ Amortisasi Biaya Jasa Lalu - -

+ Amortisasi Keuntungan / Kerugian

Aktuaria - (53.296.539)

Biaya Tahun Berjalan 1.483.029.627 917.230.577

C. Rekonsiliasi Prepaid (Accrued) Kewajiban Imbalan Kerja

2010 2009

Kewajiban pada Awal Tahun 4.061.723.198 3.144.492.621

+ Biaya Tahun Berjalan 1.483.029.627 917.230.577

Kewajiban pada Akhir Tahun 5.544.752.825 4.061.723.198

Page 46: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 44

24. KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN

Saldo Kewajiban Pajak Tangguhan per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 1.591.891.763 754.325.600

Jumlah 1.591.891.763 754.325.600

Kewajiban Pajak Tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang akibat adanya

transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan yaitu berasal dari perbedaan antara

dasar pencatatan menurut akuntansi dan pelaporan pajak akibat perbedaan dalam menerapkan dasar

yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.

Perhitungan Aset Pajak Tangguhan lihat pada lampiran 9.

25. UTANG PREMI JANGKA PANJANG

Saldo Utang Premi Jangka Panjang per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :

2010 2009

Kebakaran 3.050.183.886 1.709.661.973

Kendaraan 31.899.156.762 26.070.417.509

Varia 673.307.397 222.894.923

Jumlah 35.622.648.045 28.002.974.405

26. HAK MINORITAS

Saldo Hak Minoritas per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

% 2010 % 2009

1. Modal Saham :

a. Dana Pensiun Jasa Raharja 13,8 13.800.000.000 13,8 13.800.000.000

b. PT Servico Delta Investama 2,5 2.500.000.000 2,5 2.500.000.000

c. PT Patakarsa Utama 2,2 2.200.000.000 2,2 2.200.000.000

d. PT Asuransi Aken Life 1,5 1.500.000.000 1,5 1.500.000.000

Sub Jumlah 20 20.000.000.000 20 20.000.000.000

2. Kenaikan/Penurunan Nilai Saham 20 490.062.834 20 -

3. Laba Ditahan 20 32.411.067.094 20 26.192.330.454

4. Bagian Laba 20 13.503.656.538 20 10.198.736.640

Jumlah 66.404.786.466 56.391.067.094

Hak Minoritas adalah merupakan hak perusahaan selain PT Jasa Raharja (Persero) yang mempunyai

penyertaan pada PT Jasaraharja Putera yaitu sebesar 20% pada tahun 2010 dan tahun 2009.

Laba bersih PT Jasaraharja Putera tahun buku 2010 sebesar Rp 67.518.282.695 dan tahun buku 2009

Rp 50.993.683.201.

Page 47: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 45

27. HAK MAYORITAS

Saldo Hak Mayoritas per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

Modal Saham Disetor 800.000.000.000 800.000.000.000

Cadangan Umum 1.181.560.700.026 656.342.266.038

Cadangan Tujuan 248.026.403.388 163.619.403.388

Kenaikan (Penurunan) Harga Pasar

Surat Berharga 143.723.783.393 (540.605.661)

Laba Bersih PT Jasa Raharja 1.114.972.902.659 923.674.899.982

Jumlah 3.488.283.789.466 2.543.095.963.747

Bagian Laba Bersih PT Jasaraharja Putera merupakan jumlah hak PT Jasa Raharja (Persero) sebagai

pemilik saham mayoritas. Laba bersih PT Jasaraharja Putera tahun buku 2010 sebesar Rp 67.518.282.695

dan tahun buku 2009 Rp 50.993.683.201.

Rincian Cadangan Umum per 31 Desember 2010 sebagai berikut:

- Saldo 31 Desember 2009 656.342.266.038

- Penambahan dari pembagian laba tahun 2009 sesuai RUPS 525.218.433.988

- Saldo per 31 Desember 2010 1.181.560.700.026

Rincian Cadangan Tujuan per 31 Desember 2010 sebagai berikut:

-Saldo 31 Desember 2009 163.619.403.388

-Penambahan dari pembagian laba tahun 2009 sesuai RUPS 84.407.000.000

-Saldo per 31 Desember 2010 248.026.403.388

28. LABA TAHUN BERJALAN.

Jumlah laba tahun berjalan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009

Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) 1.114.972.902.659 923.674.899.982

Jumlah 1.114.972.902.659 923.674.899.982

Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2010 sebesar Rp 1.114.972.902.659 adalah laba

konsolidasian sudah termasuk bagian laba PT Jasaraharja Putera sebesar 80% dari Rp 67.518.282.694.

Pada Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2009 sebesar Rp923.674.899.982 adalah laba

konsolidasian sudah termasuk bagian laba PT Jasaraharja Putera sebesar 80% dari Rp50.993.683.201.

Berdasarkan keputusan RUPS PT Jasa Raharja (Persero) tanggal 22 Juni 2010, serta RUPS PT Jasaraharja

Putera tanggal 29 April 2010 tentang pengesahan laporan keuangan tahun 2009 menyetujui

penggunaan laba bersih tahun buku 2009 sebagai berikut:

Page 48: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 46

KeteranganPT Jasa Raharja

(Persero)PT Jasaraharja Putera

Dividen 277.102.469.995 15.000.000.000

Cadangan Umum 525.218.433.987 30.436.683.201

Cadangan Tujuan 84.407.000.000 657.000.000

Tantiem - 4.900.000.000

Program Kemitraan 18.473.498.000 -

Program Bina Lingkungan 18.473.498.000 -

Jumlah 923.674.899.982 50.993.683.201

Dividen dari pembagian laba PT Jasa Raharja (Persero) sebesar Rp 277.102.469.995 telah disetor ke

Rekening Bendahara Umum Negara melalui Bank BRI (Persero) tanggal 27 Juli 2010, dan dividen

PT Jasaraharja Putera sebesar Rp 12.000.000.000 telah ditransfer ke rekening PT Jasa Raharja (Persero)

pada Bank Rakyat Indonesia melalui rekening PT Jasaraharja Putera pada PT Bank BTN, Tbk tanggal

24 Mei 2010.

29. PENDAPATAN UNDERWRITING

Pendapatan Underwriting tahun 2009 dan 2008 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 2.604.765.177.983 2.304.976.771.850

PT Jasaraharja Putera 382.394.274.638 341.698.143.214

Jumlah 2.987.159.452.621 2.646.674.915.064

Rincian jumlah Pendapatan Underwriting per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

a. Premi Bruto

Pelaksanaan UU 33/64 315.118.892.782 302.026.230.091

Pelaksanaan UU 34/64 2.411.934.482.050 2.211.733.435.607

2.727.053.374.832 2.513.759.665.698

b. Premi Reasuransi (39.619.295.195) (33.453.438.315)

c. (Kenaikan) penurunan premi yang belum

merupakan pendapatan

(82.668.901.654) (175.329.455.533)

Jumlah 2.604.765.177.983 2.304.976.771.850

Page 49: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 47

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

a. Premi Bruto

Varia 265.399.354.386 231.822.403.287

Kendaraan 125.632.361.168 108.376.511.328

Surety Bond 107.256.605.020 114.098.188.275

Kebakaran 28.314.799.399 18.394.357.214

Pengangkutan 11.751.760.972 9.088.453.543

Pertanggungan Tidak Langsung 9.302.652.991 5.023.345.679

Engineering 7.405.998.806 4.220.931.836

Askredag 362.375.710 -

Jumlah Premi Bruto 555.425.908.452 491.024.191.162

b. Premi Reasuransi (150.210.950.335) (133.900.467.308)

c. (Kenaikan) penurunan premi yang belum

merupakan pendapatan

(22.820.683.479) (15.425.580.640)

Jumlah 382.394.274.638 341.698.143.214 Rincian Pendapatan Pertanggungan (Underwriting) secara lengkap lihat lampiran 10.

30. BIAYA UNDERWRITING

Jumlah Biaya Underwriting tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 1.852.973.983.989 1.810.652.995.626

PT Jasaraharja Putera 260.682.522.248 240.298.307.572

Jumlah 2.113.656.506.237 2.050.951.303.198

Rincian jumlah Biaya Underwriting per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

a. Beban Klaim

Klaim Bruto 1.506.515.232.587 1.425.361.507.776

Klaim Reasuransi (9.492.567.774) (2.687.617.028)

Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim

Tanggungan Sendiri 46.119.529.987 115.645.037.616

Jumlah Beban Klaim 1.543.142.194.800 1.538.318.928.364

b. Biaya Administrasi / Komisi Netto 59.240.514.132 59.813.152.240

c. Biaya Underwriting Lain Netto 250.591.275.057 212.520.915.022

Jumlah 1.852.973.983.989 1.810.652.995.626

Page 50: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 48

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

a. Beban Klaim

Klaim Bruto 189.483.116.691 165.255.275.780

Klaim Reasuransi (60.848.687.355) (46.963.288.836)

Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim

Tanggungan Sendiri 5.643.629.939 18.509.629.999

Jumlah Beban Klaim 134.278.059.275 136.801.616.943

b. Biaya Administrasi / Komisi Netto 43.140.998.921 30.146.944.578

c. Biaya Underwriting Lain Netto 83.263.464.052 73.349.746.051

Jumlah 260.682.522.248 240.298.307.572 Rincian perhitungan Biaya Underwriting tahun 2010 lihat lampiran 10.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan mengenai peningkatan nilai santunan dan mulai berlaku

27 Maret 2008 atau 30 hari setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut :

- UU No. 33/1964, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 37/PMK.010/2008 tanggal

26 Pebruari 2008 mengenai besar santunan dan iuran dana pertanggungan wajib kecelakaan

penumpang alat angkutan penumpang umum di darat, sungai/danau, ferry/penyeberangan, laut

dan udara dengan ketentuan sebagai berikut:

Darat, Sungai, Ferry

Sifat Cedera Penyeberangan dan Laut Pesawat Udara

Meninggal Dunia 25.000.000 50.000.000

Catat Tetap (maksimum) 25.000.000 50.000.000

Biaya Perawatan(Maksimum) 10.000.000 25.000.000

Biaya Penguburan 2.000.000 2.000.000

- UU No. 34/1964, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 36/PMK.010/2008 mengenai

besar santunan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan tanggal 26 Februari 2008

dengan ketentuan bahwa untuk kecelakaan lalu lintas jalan, sifat cedera dan santunan yang

diberikan sama dengan nilai santunan kecelakaan penumpang di darat. Kenaikan nilai santunan

tersebut diikuti oleh kenaikan sebagian tarif Iuran Wajib dan Sumbangan Wajib.

31. HASIL INVESTASI

Jumlah Hasil Investasi tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 382.570.945.347 405.555.898.061

PT Jasaraharja Putera 34.456.501.172 30.888.155.935

Jumlah 417.027.446.519 436.444.053.996

Pendapatan hasil investasi merupakan pendapatan yang diperoleh dari investasi perusahaan surat

berharga.

Page 51: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 49

Rincian jumlah Pendapatan Hasil Investasi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Bunga Obligasi 208.947.407.431 103.575.861.351

Pendapatan Reksadana 77.457.968.474 69.099.617.228

Laba Pelepasan Saham 70.832.476.736 81.460.549.717

Bunga Deposito 24.002.008.373 40.116.270.405

Dividen Saham 5.729.840.742 5.640.358.188

Hasil Investasi Lainnya 2.626.070.474 (214.967.328)

Laba (Rugi) Penilaian Harga Saham (7.024.826.883) 126.182.398.500

Kerugian Hasil Investasi Saham - (20.304.190.000)

Jumlah 382.570.945.347 405.555.898.061 Pada awal tahun 2009, perusahaan mengetahui bahwa saham yang dikuasai oleh PT. Sarijaya Permana

Sekuritas telah berkurang sesuai dengan data yang ditampilkan dalam data C-Best per

30 Desember 2009 yang dikeluarkan KSEI.

Untuk mengamankan saham yang tersisa pada tanggal 17 Februari 2009, perusahaan memindahkan

saham yang dikuasai PT. Sarijaya ke Kustodian PT. Bank Mandiri (Persero), sedangkan penguasaan

saham langsung ditangani langsung oleh PT. Jasa Raharja (Persero).

Dari proses pencatatan tersebut, terlihat bahwa perusahaan mengakui kerugian sebesar

Rp 20.304.190.000,- sama dengan nilai saham per 3 April 2009 .

Proses hukum kasus Sarijaya masih berlangsung, untuk setiap penggunaan dana yang berkaitan

dengan penyelesaian kasus tersebut tetap dipantau, agar setiap saat dapat diketahui berapa nilai uang

yang harus ditagihkan ke perusahaan tersebut

Page 52: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 50

Pendapatan dividen sebesar Rp 5.729.840.742 diperoleh dari penyertaan saham sebagai berikut:

2010 2009

Dividen Saham TLKM 2.667.987.398 512.639.586

Dividen Saham JSMR 858.923.183 865.927.963

Dividen Saham AALI 565.880.067 67.383.000

Dividen Saham PGAS 557.693.500 259.846.488

Dividen Saham BMRI 200.874.079 227.553.327

Dividen Saham ADRO 156.238.836

Dividen Saham UNTR 126.225.000 441.056.500

Dividen Saham ELSA 80.091.250 11.917.578

Dividen Saham PTBA 67.430.926 304.834.481

Dividen Saham INCO 59.707.400 146.642.714

Dividen Saham TINS 59.612.625 135.660.000

Dividen Saham BBTN 49.395.077

Dividen Saham ITMG 40.545.000 134.109.600

Dividen Saham BBNI 40.358.000 190.345.056

Dividen Saham SGRO 37.691.091 281.214.000

Dividen Saham SMGR 36.853.875 105.169.112

Dividen Saham BDMN 34.853.400 89.547.168

Dividen Saham Arthaloka 31.809.842

Dividen Saham BUMI 25.880.800 171.824.950

Dividen Saham LSIP 17.765.000 465.072.400

Dividen Saham BBRI 7.808.100 148.891.831

Dividen Saham WIKA 6.216.293 162.310.390

Dividen Saham ANTM - 535.357.914

Dividen Saham ASII - 67.885.250

Dividen Saham BBCA - 29.325.000

Dividen Saham BLTA - 3.782.500

Dividen Saham INDF - 159.800.000

Dividen Saham ISAT - 42.534.064

Dividen Saham KLBF - 3.979.375

Dividen Saham MEDC - 34.946.666

Dividen Saham UNSP - 40.801.275

Jumlah 5.729.840.742 5.640.358.188

Page 53: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 51

PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Bunga Deposito 20.163.884.327 21.823.894.623

Bunga Obligasi 11.672.109.000 9.346.250.808

Reksadana 2.095.364.372 1.069.575.662

Kerugian penurunan nilai reksadana - (2.765.570.128)

Hasil investasi lainnya 242.650.000 767.500.000

Dividen atas Penyertaan Saham 282.493.473 -

Kenaikan (Penurunan) Penyertaan pada

PT Andika Raharja Putera - 646.504.970

Jumlah 34.456.501.172 30.888.155.935

32. BIAYA USAHA

Jumlah Biaya Usaha tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 456.594.011.316 372.752.151.528

PT Jasaraharja Putera 79.590.249.999 66.813.986.639

Jumlah 536.184.261.315 439.566.138.167

Pos ini terdiri dari Biaya Pegawai, Biaya Umum, Penyusutan Aset Tetap.

Rincian jumlah Biaya Usaha per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Biaya Pegawai 339.332.075.711 272.981.650.951

Biaya Umum 81.755.541.379 67.046.736.191

Penyusutan Aktiva Tetap 35.506.394.226 32.723.764.386

Jumlah 456.594.011.316 372.752.151.528 PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Biaya Pegawai 56.643.245.859 44.905.681.115

Biaya Umum 16.643.619.259 15.590.413.111

Penyusutan Aktiva Tetap 6.303.384.881 6.317.892.413

Jumlah 79.590.249.999 66.813.986.639

Rincian lebih lanjut Biaya Pegawai dan Umum lihat lampiran 11 dan lampiran 12.

Page 54: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 52

33. PENDAPATAN (BIAYA) LAIN.

Jumlah Pendapatan (Biaya) Lain tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 632.002.446.880 555.359.659.210

PT Jasaraharja Putera 3.593.445.835 4.725.144.252

Jumlah 635.595.892.715 560.084.803.462

Rincian jumlah Pendapatan (Biaya) Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

2010 2009

Denda SWDKLLJ 475.201.538.900 394.385.511.300

Sertifkat/Kartu Dana 151.405.337.500 139.522.042.100

Klaim Asuransi 1.992.194.363 96.300.000

Laba (Rugi) Penjualan Aset 956.473.000 661.100.000

Jasa Giro 906.667.506 775.376.457

Pendapatan/Biaya Lainnya 902.361.724 19.439.558.659

Bunga Carloan 616.718.458 438.511.470

Potongan Pembelian 20.915.548 40.782.089

Selisih Kurs 239.881 477.135

Jumlah 632.002.446.880 555.359.659.210 PT Jasaraharja Putera

2010 2009

Blanko Polis & Materai 2.974.205.132 2.792.470.783

Jasa Giro 867.592.759 866.506.834

Pendapatan Lainnya 681.909.072 (19.604.909)

Rugi Penjualan Aset Tetap 564.438.724 1.038.395.470

Potongan Pembelian 44.054.699 47.713.553

Pembulatan Selisih Kas/Bank - (337.479)

Beban penyisihan piutang tak tertagih (1.538.754.551) -

Jumlah 3.593.445.835 4.725.144.252

34. PAJAK PENGHASILAN

Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 244.664.767.663 202.249.810.774

PT Jasaraharja Putera 16.800.697.442 16.562.883.761

Jumlah 261.465.465.105 218.812.694.535

Page 55: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 53

Rincian Pajak Penghasilan tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT Jasa Raharja (Persero)

Beban bersih atas pajak PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

Beban Pajak Tahun Berjalan 243.827.201.500 201.542.831.560

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan 837.566.163 706.979.214

Beban Bersih Pajak Tahun Berjalan 244.664.767.663 202.249.810.774

Perhitungan selengkapnya untuk beban pajak tahun 2010 sejumlah Rp 243.827.201.500 disajikan pada

lampiran 6.

Beban (Penghasilan) pajak tangguhan untuk tahun 2010 dan tahun 2009 sebesar masing-masing

Rp 837.566.163 dan Rp 706.979.214 diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:

2010 2009

Saldo Akhir (Aset) Kewajiban Pajak Tangguhan 1.591.891.763 754.325.600

Saldo Awal (Aset) Kewajiban Pajak

Tangguhan (754.325.600) (47.346.386)

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan 837.566.163 706.979.214

Perhitungan selengkapnya untuk perhitungan saldo awal/akhir kewajiban pajak tangguhan disajikan

pada lampiran 9/1-2.

PT Jasaraharja Putera

Beban bersih atas pajak PT Jasaraharja Putera tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 2009

Beban Pajak Tahun Berjalan 17.609.912.190 16.602.998.086

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan (809.214.748) (40.114.325)

Beban Bersih Pajak Tahun Berjalan 16.800.697.442 16.562.883.761

Perhitungan selengkapnya untuk beban pajak tahun 2010 sejumlah Rp 17.609.912.120 disajikan pada

lampiran 7.

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan untuk tahun 2010 dan tahun 2009 sebesar Rp (809.214.748) dan

(40.114.325) diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:

2010 2009

Saldo Akhir (Aset) Kewajiban Pajak

Tangguhan (2.135.450.366) (1.326.235.618)

Saldo Awal (Aset) Kewajiban Pajak

Tangguhan (1.326.235.618) (1.286.121.293)

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan

Tahun Berjalan (809.214.748) (40.114.325)

Page 56: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 54

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan terdiri dari:

2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero)

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan 837.566.163 706.979.214

PT Jasaraharja Putera

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan (809.214.748) (40.114.325)

Jumlah 28.351.415 666.864.889

Perhitungan selengkapnya untuk perhitungan saldo awal/akhir kewajiban pajak tangguhan disajikan

pada lampiran 9/2-2.

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

1. Pembelian Saham PT Jasaraharja Putera yang dimiliki Dana Pensiun Jasa Raharja

(DPJR)

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasaraharja Putera tanggal 14 Januari 2011,

mengesahkan saham yang dimiliki Dana Pensiun Jasa Raharja (DPJR) sebanyak 13.800.000 lembar

dengan harga per lembar saham senilai Rp.3.916,- atau sebesar Rp.54.040.800.000,- Saham tersebut

dibeli sepenuhnya oleh PT Jasa Raharja (Persero). Realisasi pembayaran pembelian saham

PT Jasaraharja Putera yang dimiliki DPJR dilakukan tanggal 14 Januari 2011.

RUPSLB PT Jasaraharja Putera dituangkan dalam salinan berita acara No.6 tanggal 14 Januari 2011,

Notaris Nelly Sylviana, SH dan salinan akte jual beli terhadap PT Jasaraharja Putera Nomor 07 tanggal

14 Januari 2011.

Struktur kepemilikan dan susunan modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebagai

berikut :

Jumlah Saham Nominal Saham

(lembar) (Rp)

PT Jasa Raharja 93,80% 93.800.000 93.800.000.000

PT Servico Delta Investama 2,50% 2.500.000 2.500.000.000

PT Patakarsa Utama 2,20% 2.200.000 2.200.000.000

PT Asuransi Allianz Life Indonesia 1,50% 1.500.000 1.500.000.000

100% 100.000.000 100.000.000.000

Keterangan %

2. Status Piutang IWPU Mandala Airlines yang Berhenti Beroperasi

Maskapai penerbangan nasional, Mandala Airlines resmi menghentikan operasionalnya dimulai sejak

tanggal 13 Januari 2011, maskapai penerbangan ini resmi menghentikan seluruh rute penerbangannya,

dan batas waktu penghentian operasional Mandala belum bisa ditentukan.

Mengantisipasi hal tersebut manajemen perseroan telah menghadiri rapat antara Direksi PT Mandala

Airlines dan seluruh kreditur Mandala Airlines dari hasil pertemuan tersebut bahwa debitur

menawarkan opsi konversi piutang menjadi saham sebagai rencana perdamaian.

Para Kreditur memberikan respon menolak terhadap opsi tersebut. Sehingga selanjutnya dijadualkan

untuk dilakukan voting.

Page 57: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 55

Hasil rapat terakhir dengan pihak manajemen Mandala dan hasil keputusan dari Law Firm DUMA &

CO sebagai kurator Mandala disepakati bahwa status piutang PT Jasa Raharja (Persero) ditingkatkan

dari konkuren menjadi istimewa dengan pertimbangan bahwa PT Jasa Raharja (Persero) adalah

BUMN, sehingga perusahaan tidak ikut dalam opsi konversi piutang menjadi saham.

Posisi piutang perseroan kepada PT Mandala Airlines tersebut per tanggal 31 Desember 2010 tercatat

sebesar Rp9.450.692.415,- .

36. STANDAR AKUNTANSI BARU

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi

atas beberapa Standar Akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:

• PSAK 1 (revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan

• PSAK 2 (revisi 2009) – Laporan Arus Kas

• PSAK 4 (revisi 2009) – Laporan Keuangan konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

• PSAK 5 ( revisi 2009) – Segmen Operasi

• PSAK 12 (revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

• PSAK 15 (revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi

• PSAK 19 (revisi 2010) – Aset Tak Berwujud

• PSAK 22 (revisi 2010) – Kombinasi Bisnis

• PSAK 23 (revisi 2010) – Pendapatan

• PSAK 25 (revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, Kesalahan

Mendasar

• PSAK 48 ( revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset

• PSAK 57 (revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi, Aset Kontijensi

• PSAK 58 (revisi 2009) – Aset tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan

• ISAK 7 (revisi 2009) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

• ISAK 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi , Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa

• ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan

• ISAK 11 – Distribusi Nonkas kepada Pemilik

• ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas, Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

Page 58: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann

PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100

HAL - 56

• ISAK 14 – Aset tidak Berwujud – Biaya Situs Web

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi

atas beberapa Standar Akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai

berikut:

• PSAK 7 (revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-phak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

• PSAK 10 (revisi 2010 - Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing

• ISAK 13 – Lindung Nilai Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

Perusahan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari revisi standar ini terhadap

laporan keuangan konsolidasian.

37. CATATAN TAMBAHANATAS LAPORAN KEUANGAN INDUK DAN ANAK

PERUSAHAAN

Laporan Keuangan induk perusahaan disajikan dalam lampiran untuk tujuan analisis tambahan dan

bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang diharuskan menurut prinsip akuntansi yang

berlaku umum.

Laporan keuangan anak perusahaan (PT Jasaraharja Putera) disajikan dalam lampiran setelah diaudit

oleh auditor independen lain.

Page 59: 7 Lap 2010 Lai Jr 00 Final Cetak

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Neraca dan Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan

Lampiran 2 Neraca dan Laporan Laba Rugi Anak Perusahaan

Lampiran 3 Daftar Setara Kas (Deposito Berjangka)

Lampiran 4 Daftar Aset Tetap

Lampiran 5 Rekapitulasi Cadangan Teknis Terkonsolidasi

Lampiran 6 Perhitungan PPh Badan tahun 2010 – Induk Perusahaan

Lampiran 7 Perhitungan PPh Badan tahun 2010– Anak Perusahaan

Lampiran 8 Rincian Biaya Yang Masih Harus Dibayar

Lampiran 9 Perhitungan Aset/Kewajiban Pajak Tangguhan

Lampiran 10 Perhitungan Hasil Underwriting

Lampiran 11 Biaya Pegawai

Lampiran 12 Biaya Umum

Lampiran 13 Perhitungan Kewajiban Imbalan Paska Kerja Induk Perusahaan