7 lap 2010 lai jr 00 final cetak
TRANSCRIPT
Izin Usaha :
KEP-305/KM.5/2005, Tanggal 14 September 2005
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
PT JASA RAHARJA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN
DDaaffttaarr IIssii
Laporan Auditor Independen ____________________________________________________1
Neraca Konsolidasian Per 31 Desember 2010 dan 2009 ______________________________3
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ___4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ___5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ___6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian_____________________________________7
Lampiran
Lampiran 1 Neraca dan Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan
Lampiran 2 Neraca dan Laporan Laba Rugi Anak Perusahaan
Lampiran 3 Daftar Setara Kas (Deposito Berjangka)
Lampiran 4 Daftar Aset Tetap
Lampiran 5 Rekapitulasi Cadangan Teknis Terkonsolidasi
Lampiran 6 Perhitungan PPh Badan tahun 2010 – Induk Perusahaan
Lampiran 7 Perhitungan PPh Badan tahun 2010 – Anak Perusahaan
Lampiran 8 Rincian Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Lampiran 9 Perhitungan Aset/Kewajiban Pajak Tangguhan
Lampiran 10 Perhitungan Hasil Underwriting
Lampiran 11 Biaya Pegawai
Lampiran 12 Biaya Umum
Lampiran 13 Perhitungan Kewajiban Imbalan Paska Kerja Induk Perusahaan
LLAAPPOORRAANN AAUUDDIITTOORR IINNDDEEPPEENNDDEENN
No. 110/006/ANIR.0311
Yth. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
PT Jasa Raharja (Persero)
Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero) tanggal
31 Desember 2010 dan 2009, serta laporan laba rugi konsolidasian, laporan perubahan ekuitas
konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab
manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas
laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan
PT Jasaraharja Putera, suatu anak perusahaan yang pada tahun 2010 dan 2009 sebesar 80%
sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Raharja (Persero), yang laporan keuangannya mencerminkan
masing-masing 12,79% dan 13,59% dari jumlah aset konsolidasian, dan masing-masing 6,06%
dan 5,52% dari jumlah penghasilan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2010 dan 2009. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor lain dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan
pendapat kami sepanjang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk PT Jasaraharja Putera
didasarkan semata-mata atas laporan auditor independen lain tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan
Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan
dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan
bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-
bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan
konsolidasian. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar
memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain yang
kami sebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero)
dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan hasil usaha konsolidasian serta
arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan E, efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah
menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan
PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” yang
menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung
Nilai” dan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami
sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan laporan kami nomor
No. 210/008/ANIR.0311 dan No. 210/009/ANIR.0311 tanggal 21 Maret 2011.
Irmansyah, Ak., MAcc., CPA
No. Izin Akuntan Publik: 05.1.0959
No. Izin Usaha KAP : KEP-305/KM.5/2005
Jakarta, 21 Maret 2011
HAL - 3
Catatan 31 Desember 2010
(Rp)
31 Desember 2009
(Rp)KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan
31 Desember 2010
(Rp)
31 Desember 2009
(Rp)
INVESTASI KEWAJIBAN
Deposito F.4 569.292.917.700 742.253.267.700 Utang Klaim K.17 28.781.480.202 17.977.792.909
Saham E.5 433.677.087.500 89.139.175.500 Estimasi Klaim Retensi Sendiri L.18 347.311.549.086 295.548.389.160
Obligasi E.6 2.699.279.985.916 1.917.564.456.550 Premi Yg. belum mrpk. pendapatan M.19 1.237.059.615.105 1.131.570.029.972
Reksadana E.7 1.222.001.735.578 1.058.493.333.995 Utang Reasuransi N.20 34.255.281.087 40.287.143.078
Penyertaan Langsung F.8 15.288.688.985 16.616.188.985 Utang Pajak 21 94.088.663.631 45.948.177.846
Jumlah Investasi 4.939.540.415.679 3.824.066.422.730 Utang Lain 22 157.291.030.474 123.167.241.302
Jumlah Kewajiban 1.898.787.619.585 1.654.498.774.267
ASET LANCAR Kewajiban Imbalan Paska Kerja O.23 14.781.408.620 7.482.954.718
Kas dan Bank 9 112.560.196.906 136.292.375.746 Kewajiban Pajak Tangguhan P.24 1.591.891.763 754.325.600
Piutang Premi dikurangi Hutang Premi Jangka Panjang 25 35.622.648.045 28.002.974.405
Cadangan Penyisihan Piutang Premi tahun 2010 :
Rp 74.714.870.474 dan tahun 2009 :
Rp73.936.165.104G.10 34.587.019.291 20.410.519.463 EKUITAS
Piutang Reasuransi G.N.11 40.392.073.163 18.629.509.667 Hak Minoritas : 26
Piutang Lain 12 113.106.667.356 75.541.548.307 Modal Saham 20.000.000.000 20.000.000.000
Jumlah Lancar 300.645.956.716 250.873.953.183 Cadangan 32.411.067.094 26.192.330.454
Kenaikan/Penurunan Nilai Saham 490.062.834 -
ASET TETAP Laba Tahun Berjalan 13.503.656.538 10.198.736.640
Tanah, Bangunan dan Aset Tetap Lain Jumlah Hak Minoritas 66.404.786.466 56.391.067.094
setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan tahun
2010: Rp 232.099.522.433 dan tahun 2009 :
Rp193.676.207.601 H.13 238.763.205.387 206.852.107.557 Hak Mayoritas : 27
Modal Disetor 800.000.000.000 800.000.000.000
Aset Dalam Proses 14 19.329.886.026 179.065.300 Cadangan 1.429.587.103.414 819.961.669.426
Jumlah Aset Tetap 258.093.091.413 207.031.172.857
Kenaikan (Penurunan) Harga Pasar
Surat Berharga 143.723.783.393 (540.605.661)
ASET LAIN-LAIN Laba Tahun Berjalan 28 1.114.972.902.659 923.674.899.982
Aset Lain 15 5.057.229.770 6.928.275.443 Jumlah Hak Mayoritas 3.488.283.789.466 2.543.095.963.747
Aset Pajak Tangguhan 16 2.135.450.367 1.326.235.618
Jumlah Ekuitas 3.554.688.575.932 2.599.487.030.841
JUMLAH ASET 5.505.472.143.945 4.290.226.059.831 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 5.505.472.143.945 4.290.226.059.831
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan
NERACA KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2010 dan 2009
ASET
HAL - 4
KETERANGAN Catatan31 Desember 2010
(Rp)
31 Desember 2009
(Rp)
A. PENDAPATAN UNDERWRITING I.29
1. Premi Bruto 3.282.479.283.284 3.004.783.856.860
2. Premi Reasuransi (189.830.245.530) (167.353.905.623)
3. Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan (105.489.585.133) (190.755.036.173)
Jumlah Pendapatan Underwriting 2.987.159.452.621 2.646.674.915.064
B. BIAYA UNDERWRITING I.30
Biaya Klaim
1. Klaim bruto 1.695.998.349.278 1.590.616.783.556
2. Klaim Reasuransi (70.341.255.129) (49.650.905.864)
3. Kenaikan Estimasi klaim retensi sendiri 51.763.159.926 134.154.667.615
Jumlah Biaya Klaim 1.677.420.254.075 1.675.120.545.307
4. Biaya Administrasi/Komisi Netto 102.381.513.053 89.960.096.818
5. Biaya underwriting lain neto 333.854.739.109 285.870.661.073
Jumlah Biaya Underwriting 2.113.656.506.237 2.050.951.303.198
C. HASIL UNDERWRITING (A-B) 873.502.946.384 595.723.611.866
D. Hasil Investasi 31 417.027.446.519 436.444.053.996
E. Biaya Usaha 32 536.184.261.315 439.566.138.167
F. LABA USAHA (C+D-E) 754.346.131.588 592.601.527.695
G. Pendapatan (Biaya) Lain 33 635.595.892.715 560.084.803.462
H. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (F+G) 1.389.942.024.303 1.152.686.331.157
I. Pajak Penghasilan : 34
- Pajak Penghasilan Kini 261.437.113.690 218.145.829.646
- Pajak (Penghasilan) Tangguhan 28.351.415 666.864.889
261.465.465.105 218.812.694.535
J. Laba Bersih Sebelum Bagian Pemilik Minoritas (H-I) 1.128.476.559.198 933.873.636.622
K. Laba Bagian Pemilik Minoritas (13.503.656.539) (10.198.736.640)
LABA BERSIH 1.114.972.902.659 923.674.899.982
PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan
LAPORAN LABA - RUGI KONSOLIDASIANUntuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
HAL - 5
KETERANGAN31 Desember 2010
(Rp)
31 Desember 2009
(Rp)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba sebelum pajak dan pos luar biasa 1.389.942.024.302 1.152.686.331.157
Penyesuaian Untuk :
Penyusutan dan Amortisasi 41.809.779.103 39.041.656.799
Laba/Rugi Penjualan & Penghapusan Aset (564.438.724) (1.038.395.467)
Penghasilan Investasi (385.918.422.230) (318.170.375.993)
Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri 51.763.159.926 134.154.667.615
Kenaikan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 105.489.585.133 190.755.036.173
Laba Operasi sebelum perubahan modal kerja 1.202.521.687.510 1.197.428.920.284
(Kenaikan) Penurunan Piutang (73.933.511.898) (35.656.041.780)
Kenaikan (Penurunan) Hutang 147.316.374.259 103.910.939.913
Kas dihasilkan dari operasi 1.275.904.549.871 1.265.683.818.417
Pembayaran Pajak Penghasilan (216.554.075.388) (218.812.694.535)
Beban yang ditangguhkan dan Aset Lainnya 779.337.454 (682.475.057)
Arus Kas bersih dari aktivitas operasi 1.060.129.811.937 1.046.188.648.825
Arus kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian Tanah, Bangunan dan Peralatan (Belanja Modal) (90.387.074.913) (42.843.259.985)
Penjualan Aset Tetap 564.438.724 1.038.395.600
(Penambahan) Penurunan Deposito 132.890.000.000 (107.488.500.000)
(Penambahan) Penurunan Saham Dan Obligasi (694.340.953.866) (1.063.312.524.779)
(Penambahan) Penurunan Penyertaan Langsung (942.318.349.829) (134.471.416.648)
(Penambahan) Penurunan Investasi Lainnya 361.468.352.548 67.993.842.730
Penerimaan Bunga 235.575.486.278 143.477.164.428
Penerimaan Dividen 133.282.435.372 168.892.387.094
Penerimaan Laba Penjualan Saham 70.832.476.736 28.103.084.599
Arus Kas bersih dari aktivitas investasi (792.433.188.950) (938.610.826.961)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Kenaikan(Penurunan) Surat Berharga 2.450.314.168 -
Pembagian Laba/Dividen (333.949.465.995) (1.900.203.244)
Kenaikan Modal Disetor - 50.000.000.000
Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (331.499.151.827) 48.099.796.756
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas (63.802.528.840) 155.677.618.620
Kas dan Setara Kas pada awal periode 570.791.143.446 415.113.524.826
Kas dan Setara Kas pada akhir periode 506.988.614.606 570.791.143.446
Kas dan Setara Kas pada akhir periode rinciannya terdiri dari :
Keterangan (lampiran 3) 2009 2009
- Kas 1.055.097.100 1.142.265.445
- Bank 111.505.099.806 135.150.110.301
- Deposito yang jatuh tempo s.d 3 bulan 394.428.417.700 434.498.767.700
506.988.614.606 570.791.143.446
PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak PerusahaanLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
HAL - 6
PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUntuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
S a l d o L a b a
Yang Sudah
Ditentukan
Yang Belum
Ditentukan
Penggunaannya Penggunaannya
Saldo per 31 Desember 2008 820.000.000.000 209.958.357.735 638.676.848.975 848.635.206.710 1.668.635.206.710
Penggunaan Saldo Laba Selama Tahun 2009
- Pembayaran Dividen, Tantiem dan PKBL (99.049.500.000) (99.049.500.000) (99.049.500.000)
- Pembentukan Cadangan 192.536.109.086 (239.627.348.974) (47.091.239.888) (47.091.239.888)
- Kenaikan (Penurunan) Nilai Saham 143.118.927.398 143.118.927.398 143.118.927.398
- -
Laba Tahun 2009
- Hak Minoritas 10.198.736.640 10.198.736.640 10.198.736.640
- Hak Mayoritas 923.674.899.981 923.674.899.981 923.674.899.981
Saldo per 31 Desember 2009 820.000.000.000 545.613.394.219 1.233.873.636.622 1.779.487.030.841 2.599.487.030.841
Penggunaan Saldo Laba Selama Tahun 2010
- Pembayaran Dividen dan PKBL (314.049.465.995) (314.049.465.995) (314.049.465.995)
Penggunaan Cadangan 609.625.433.988 (613.605.433.988) (3.980.000.000) (3.980.000.000)
- Kenaikan (Penurunan) Nilai Saham
- Hak Minoritas 490.062.834 490.062.834 490.062.834
- Hak Mayoritas 540.605.661 143.723.783.394 144.264.389.055 144.264.389.055
Laba Tahun 2010
- Hak Minoritas 13.503.656.538 13.503.656.538 13.503.656.538
- Hak Mayoritas 1.114.972.902.659 1.114.972.902.659 1.114.972.902.659
Saldo per 31 Desember 2010 820.000.000.000 1.155.779.433.868 1.578.909.142.064 2.734.688.575.932 3.554.688.575.932
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
K E T E R A N G A N
Modal Saham Yang Disetor J U M L A H Jumlah
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 7
PT JASA RAHARJA (PERSERO) dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
1. UMUM
A. PENDIRIAN PERUSAHAAN
PT Jasa Raharja (Persero), selanjutnya disebut Perseroan, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 39 tahun 1980 tentang pengalihan bentuk Perusahaan Umum (Perum) Asuransi Kerugian Jasa
Raharja menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pendirian Perseroan dilaksanakan dengan Anggaran
Dasar PT Jasa Raharja (Persero) sebagaimana dimuat dalam akte No. 49 tanggal 28 Pebruari 1981 yang
dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH yang telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir
dengan Akta No. 18 tanggal 2 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, Sarjana Hukum,
Magister Sains, Notaris di Jakarta.
B. TUJUAN PENDIRIAN DAN LAPANGAN USAHA
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam Akta No. 18 tanggal 2 Oktober 2009
pasal 3 maksud dan tujuan serta kegiatan usaha adalah :
1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan
program Pemerintah dibidang ekonomi, jaminan sosial dan pembangunan nasional pada
umumnya, khususnya di bidang asuransi kerugian dengan menyelenggarakan program asuransi
sosial, dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
a. Melaksanakan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya dan
asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya;
b. Mengadakan dan menutup perjanjian asuransi kendaraan bermotor dan asuransi
tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga dalam hal kecelakaan alat
angkutan;
c. Menerima pertanggungan tidak langsung untuk ditahan sendiri oleh Perseroan;
d. Melakukan kegiatan-kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada point 2, Perseroan dapat melakukan
kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan
dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 8
C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi PT Jasa Raharja (Persero) sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi
Nomor : KEP/168/2008 tanggal 5 Desember 2008, secara hirarkis berdasarkan kedudukannya terdiri
dari:
1. Kantor Pusat, berkedudukan di Jakarta
2. Kantor Cabang dan Perwakilan, berkedudukan di daerah-daerah terdiri dari 28 Kantor Cabang
dan 59 Kantor Perwakilan.
Struktur Organisasi Kantor Pusat dan Kantor Cabang
1. Kantor Pusat terdiri dari:
a. Dewan Komisaris
b. Dewan Direksi
c. Divisi/Satuan Pengawasan Intern/Sekretariat Perusahaan
d. Urusan
e. Seksi
2. Kantor Cabang Tipe A terdiri dari:
a. Kepala Cabang
b. Bagian
c. Sub Bagian
d. Perwakilan (Setingkat Sub Bagian)
3. Kantor Cabang Tipe B terdiri dari:
a. Kepala Cabang
b. Bagian
c. Sub Bagian
d. Perwakilan (Setingkat Sub Bagian)
4. Kantor Cabang Tipe C terdiri dari:
a. Kepala Cabang
b. Unit
c. Perwakilan (Setingkat Unit)
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
1. Dewan Komisaris
Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara No. KEP-85/MBU/2008
tanggal 22 Mei 2008, dengan susunan keanggotaan terdiri dari:
a. Komisaris Utama : Mardiasmo
b. Komisaris : Baroeto Badroes
c. Komisaris : Sri Mulyanto
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 9
2. Dewan Direksi
Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-63/MBU/2008
tanggal 13 Maret 2008, dengan susunan keanggotaan terdiri dari:
Direktur Utama : H. Diding Sudirdja Anwar
Direktur Keuangan : H. Robino Suharsono
Direktur Operasi : H. Budi Setyarso
Direktur Umum : H. Suntoro
2. PERMODALAN
A. PT JASA RAHARJA (PERSERO)
PT Jasa Raharja (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh modalnya
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (dalam hal ini Menteri Keuangan Republik Indonesia).
Namun demikian sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2001 tanggal 13 September 2001,
bahwa kewenangan Menteri Keuangan Republik Indonesia selaku Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) atau Pemegang Saham pada PT Jasa Raharja (Persero), dialihkan kepada Menteri Negara
BUMN.
Sesuai Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan PT Jasa Raharja (Persero) tentang Peningkatan Modal Dasar, Pengeluaran Saham Baru,
Penambahan Modal Disetor dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Nomor : KEP-89/S.MBU/2008 dan Nomor : KEP-10/D1.MBU/2008
tanggal 31 Juli 2008, maka struktur permodalan PT Jasa Raharja (Persero) menjadi sebagai berikut:
1. Modal Dasar Perusahaan ditingkatkan dari semula sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (Satu Triliun
Rupiah) menjadi sebesar Rp1.500.000.000.000,00 (Satu Triliun Lima Ratus Miliar Rupiah).
2. Modal Ditempatkan yang disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia dari semula sebesar
Rp500.000.000.000,00 (Lima Ratus Miliar Rupiah) ditempatkan menjadi sebesar
Rp800.000.000.000,00 (Delapan Ratus Miliar Rupiah).
3. Penambahan Modal Disetor tersebut angka 2 sebesar Rp300.000.000.000,00 (Tiga Ratus Miliar
Rupiah) berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan PT Jasa Raharja (Persero).
B. ANAK PERUSAHAAN
PT Asuransi Jasaraharja Putera didirikan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham
PT Asuransi Aken Raharja mengenai Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang Akte Pendiriannya
dibuat dihadapan Notaris Ny. Machmudah Rijanto, SH dengan Akte Notaris No. 81 tanggal
27 Nopember 1993 dan disahkan Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-369.HT.01.04. TH.93
tanggal 13 Desember 1993. Nama Perseroan berubah yang semula bernama PT Asuransi Aken
Raharja menjadi PT Asuransi Jasaraharja Putera, kemudian berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar
Biasa Pemegang Saham PT Asuransi Jasaraharja Putera tanggal 29 Desember 1995, Anggaran Dasar
Perseroan mengalami perubahan yang dilaksanakan dihadapan Notaris Sucipto, SH di Jakarta dengan
Akta No. 30 tanggal 6 Juni 1996 dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dengan
Keputusan No. C2-10.812.HT.01.04.TH.96 tanggal 5 Desember 1996.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 10
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasaraharja Putera
tanggal 23 Desember 2003, bahwa Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh telah ditingkatkan
dari Rp 40.000.000.000 (Empatpuluh Milyar Rupiah) menjadi Rp 50.000.000.000 (Limapuluh Milyar
Rupiah).
Peningkatan Modal Disetor tersebut sebesar Rp 10.000.000.000 (Sepuluh Milyar Rupiah) berasal dari
kapitalisasi Cadangan, sehingga posisi Modal Disetor per 31 Desember 2003 menjadi sebagai berikut:
Jumlah Saham Nominal Saham
(lembar) (Rp)
PT Jasa Raharja 60,00% 30.000.000 30.000.000.000
Dana Pensiun Jasa Raharja 27,60% 13.800.000 13.800.000.000
PT Servico Delta Investama 5,00% 2.500.000 2.500.000.000
PT Patakarsa Utama 4,40% 2.200.000 2.200.000.000
PT Asuransi Allianz Life Indonesia 3,00% 1.500.000 1.500.000.000
100% 50.000.000 50.000.000.000
Keterangan %
Berdasarkan berita acara rapat umum pemegang saham luar biasa No. 5 tanggal 18 Februari 2009,
telah dilakukan penambahan modal disetor dan peningkatan modal dasar PT Jasaraharja Putera yaitu
peningkatan modal dasar dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000 dan peningkatan modal
disetor dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000.
Sehingga susunan modal dasar ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebagai berikut:
Jumlah Saham Nominal Saham
(lembar) (Rp)
PT Jasa Raharja 80,00% 80.000.000 80.000.000.000
Dana Pensiun Jasa Raharja 13,80% 13.800.000 13.800.000.000
PT Servico Delta Investama 2,50% 2.500.000 2.500.000.000
PT Patakarsa Utama 2,20% 2.200.000 2.200.000.000
PT Asuransi Aken Life 1,50% 1.500.000 1.500.000.000
100% 100.000.000 100.000.000.000
%Keterangan
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
A. SISTEM AKUNTANSI
PT Jasa Raharja (Persero) menganut sistem akuntansi terpusat (sentralisasi), yaitu proses penyusunan
Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba-Rugi, Perubahan Ekuitas dan Arus Kas dilakukan
secara sentral di Kantor Pusat.
Prosesnya sebagai berikut:
1. Setiap Kantor Cabang mengirimkan ke Kantor Pusat PT Jasa Raharja (Persero) Daftar Jurnal
Harian beserta Daftar Harian Kas/Bank yang dilampiri dokumen asli bukti penerimaan Kas/Bank
dan bukti dasar sebagai pendukung transaksi meliputi Laporan Harian Penerimaan (LHP) Iuran
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 11
Wajib dan Sumbangan Wajib, Kuitansi Pembayaran Kepada Pihak Ketiga, Daftar Persekot Rupa-
Rupa, Daftar Pembayaran Gaji dan Daftar Pembayaran Lainnya.
2. Data di atas setiap hari diproses dengan komputer menghasilkan buku besar, berdasarkan buku
besar ini setiap bulan dihasilkan Laporan Hasil Usaha (LHU) dan Posisi Keuangan untuk beberapa
perkiraan (Kas/Bank, persekot rupa-rupa, piutang pegawai, biaya dibayar dimuka dan R/K Kantor
Pusat di Cabang).
3. Setiap bulan Laporan Hasil Usaha dan Posisi Keuangan seluruh Cabang dan Kantor Pusat
digabungkan sehingga menghasilkan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi dan Laporan Hasil
Usaha Nasional.
B. LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahunan merupakan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dengan anak
perusahaan PT Asuransi Jasaraharja Putera.
C. DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di
Indonesia dengan dasar harga perolehan dan basis akrual.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode tidak langsung yang menyajikan penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah.
D. TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Transaksi dalam valuta asing dibukukan dalam Rupiah dengan kurs pada saat terjadinya transaksi.
Pada akhir tahun buku, kewajiban dan Aset dalam valuta asing disesuaikan kembali dengan nilai kurs
tengah Bank Indonesia (BI).
Selisih kurs yang terjadi akibat dari transaksi maupun penyesuaian valuta asing dicatat sebagai
keuntungan (kerugian) kurs dalam tahun berjalan.
Nilai kurs tengah BI per 31 Desember 2010 dan per 31 Desember 2009 masing-masing sebesar
USD 1= Rp. 8.991 dan USD 1 = Rp.9.400.
Keuntungan dan kerugian karena selisih nilai tukar yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui dalam laporan keuangan.
E. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006)
“InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi
Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perusahaan
mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 12
Aset Keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
1. Aset Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi
Aset Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi adalah aset keuangan
yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual
kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut
merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini
dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan
atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
Aset keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi meliputi sebagian
investasi jangka pendek perusahaan yang ditujukan untuk diperdagangkan.
2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo, kecuali:
a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi
b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan suku bunga efektif. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
meliputi sebagian investasi jangka pendek perusahaan yang dimiliki hingga jatuh tempo.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Piutang meliputi Piutang
Usaha dan Piutang Lain-Lain pada neraca konsolidasian.
4. Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan
non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria
kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan
nilai wajar merupakan rugi (laba) yang belum direalisasikan pada tanggal neraca yang disajikan
sebagai bagian dari ekuitas.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meliputi sebagian
besar investasi jangka panjang Perusahaan.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan (trading date) untuk kontrak regular
ketika mencatat transaksi aset keuangan.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 13
Kewajiban keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut:
1. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah
kewajiban keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif
diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali
ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pada periode 2010, tidak ada kewajiban keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai
kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
2. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, hutang dagang,
hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman dan obligasi
F. INVESTASI
1. Investasi dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikat deposito yang akan jatuh tempo dalam
tahun berikutnya dinilai berdasarkan nilai nominal untuk deposito berjangka dan nilai tunai per
tanggal neraca untuk sertifikat deposito.
2. Untuk penyertaan saham dengan nilai penyertaan sampai dengan 20% dicatat berdasarkan nilai
perolehan (cost method), dan untuk nilai penyertaan di atas 20% dicatat berdasarkan metode ekuitas
(equity method).
3. Investasi dalam bentuk Properti seperti Tanah atau Bangunan yang tidak digunakan atau
dioperasikan oleh Perseroan disajikan berdasarkan Harga Perolehan.
4. Investasi dalam bentuk investasi lain yang tidak dapat dikelompokkan dalam kategori di atas dan
jumlahnya tidak material disajikan berdasarkan Harga Perolehan.
G. PIUTANG UNDERWRITING
Piutang Underwriting terdiri dari:
1. Piutang Premi (Pertanggungan Langsung) merupakan tagihan premi kepada
tertanggung/agen/broker dan perusahaan asuransi (ceding company) sehubungan dengan adanya
transaksi asuransi.
2. Piutang Premi Reasuransi merupakan Hak (Kewajiban Reasuradur) sehubungan dengan adanya
transaksi reasuransi.
Piutang Premi Iuran Wajib Penumpang Udara (IWPU) diakui pada saat rekapitulasi manifest
penumpang diterima dari maskapai penerbangan (provider).
Piutang Premi (Pertanggungan Langsung) dan Piutang Premi Reasuransi disajikan berdasarkan
jumlah netto.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 14
Berdasarkan Keputusan Direksi nomor KEP/69/2008 tentang pembentukan Cadangan Piutang Premi
Iuran Wajib Pesawat Udara yang Tak Tertagih, dibentuk Cadangan Piutang Tak Tertagih untuk
piutang IWPU mulai berlaku per 30 Juni 2008 sebagai berikut:
a. Sebesar 60% untuk piutang IWPU yang berumur 6 (enam) sampai dengan 12 (dua belas)
bulan.
b. Sebesar 100% untuk piutang IWPU yang berumur lebih dari 12 (dua belas) bulan.
H. ASET TETAP
Aset Tetap dibukukan berdasarkan harga perolehan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi
No. Skep/53/IX/1999 tanggal 20 September 1999 ditetapkan batasan pengeluaran pembelian barang
inventaris kecil dan kapitalisasi Aset, untuk nilai pengeluaran inventaris kecil maksimal sebesar
Rp 1.000.000.
Penyusutan Aset tetap dilakukan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
sebagai berikut:
No. Aset Tetap Masa Manfaat
1. Bangunan 20 tahun
2. Kendaraan 5 tahun
3. Peralatan Kantor 5 tahun
4. Perabot 5 tahun
Penyusutan pada tahun pertama perolehan dihitung tengah tahunan yaitu untuk Aset yang dibeli dan
atau siap pakai sebelum bulan Juli disusutkan selama satu tahun sedangkan untuk Aset yang dibeli
dan atau siap pakai pada bulan Juli sampai dengan Desember disusutkan selama setengah tahun.
Pengeluaran untuk pengadaan Aset yang masih dalam proses dicatat di Neraca sebagai Aset yang
sedang dibangun dan tidak dihitung penyusutannya.
Aset tetap disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Pengeluaran biaya sehubungan dengan penambahan, perbaikan, dan penggantian komponen utama
Aset tetap yang dapat memperpanjang masa manfaat, meningkatkan kapasitas Aset tetap yang
bersangkutan dapat dilakukan penangguhan biaya (kapitalisasi). Batasan jumlah pengeluaran biaya
yang dapat dikapitalisasi dan yang dibebankan langsung di dalam perhitungan laba rugi ditetapkan
tersendiri dengan Surat Keputusan Direksi.
I. PENDAPATAN
1. Pendapatan premi berupa Iuran Wajib (IW), Sumbangan Wajib (SW) dan premi aneka termasuk
pendapatan lainnya yang berkaitan langsung dengan pendapatan dimaksud, diakui dan dicatat
sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
Selain itu juga diatur bahwa:
a. Pendapatan premi asuransi umum diakui pada saat polis diterbitkan.
b. Pendapatan premi Asuransi Tanggung Gugat Penumpang (SIGAP) dengan sistem manifest
diakui pada saat akseptasi.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 15
c. Pendapatan premi asuransi aneka dan sigap dengan sistem borongan serta pendapatan service
charge atas kegiatan surety bond diakui pada saat pembayaran diterima.
d. Pendapatan Ko Asuransi diakui sebesar pangsa (share) premi yang diterima perusahaan pada
saat akseptasi.
2. Premi Bruto.
Premi bruto adalah merupakan pendapatan perusahaan yang terdiri dari Iuran Wajib (IW) atas
penumpang kendaraan penumpang umum (darat, laut, kereta api dan pesawat udara), dan
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), Asuransi Umum (General
Insurance), SIGAP, Surety Bond serta pertanggungan tidak langsung.
Seluruh pendapatan tersebut dalam laporan keuangan diakui dan disajikan sebagai pendapatan
underwriting.
3. Premi Retensi Sendiri/Own Retention (O/R).
Premi Retensi Sendiri adalah pendapatan premi bersih perusahaan yang berasal dari premi bruto
dikurangi dengan premi bagian penanggung ulang (reasuradur).
J. BIAYA
Secara umum biaya dapat diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat dihubungkan langsung dengan
pendapatan dan biaya yang berhubungan langsung dengan periode terjadinya.
Biaya yang dapat dihubungkan langsung dengan pendapatan harus dilaporkan dalam periode
diakuinya pendapatan, misalnya biaya asuransi. Biaya yang berhubungan dengan periode terjadinya
dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan perusahaan tetap dilakukan
pembebanannya mengingat biaya tersebut memberikan manfaat pada periode berjalan atau karena
biaya tersebut tidak memberikan manfaat untuk masa mendatang. Misalnya gaji pegawai administrasi,
alat tulis kantor, biaya penyusutan.
Biaya teknik yang timbul dan mempunyai kaitan langsung dengan pendapatan (underwriting)
dialokasikan dan diperhitungkan dengan sumber pendapatan IW dan SW, secara proporsional dengan
alokasi sebagai berikut:
UU No. 33/1964 UU No. 34/1964
IW SW
Biaya Teknik % %
1. Biaya Cetak Materil/Dokumen Teknik
& Biaya Pengirimannya 20 80
2. Biaya Humas 20 80
3. Representasi Perusahaan 20 80
4. Biaya Inkaso & Checking 80 20
5. Biaya Litbang 50 50
6. Biaya Rapat Kerja 20 80
7. Jasa Produksi 20 80
8. Biaya Penanggulangan Kecelakaan 40 60
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 16
K. UTANG KLAIM
Utang Klaim adalah klaim yang telah diterima pengajuannya dari tertanggung dan telah dinyatakan
terjamin dan siap untuk bayar (settled).
L. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI
Estimasi Klaim Retensi Sendiri, dibentuk dan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor: 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi serta berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor:
Skep/107/XII/2001 tanggal 31 Desember 2001 tentang Pembentukan Cadangan Teknis.
Estimasi Klaim Retensi Sendiri terdiri dari:
1. Klaim dalam proses yaitu, klaim yang sudah terjadi dan telah dilaporkan tetapi masih dalam
proses penyelesaian. Besarnya Estimasi Klaim Retensi Sendiri dihitung berdasarkan estimasi yang
wajar atas klaim yang sudah terjadi dan sudah dilaporkan berikut jasa penilai kerugian asuransi
serta dikurangi dengan beban klaim bagian penanggung ulang (reasuradur).
Sedangkan klaim dalam proses untuk Pertanggungan Tidak Langsung dihitung berdasarkan
laporan klaim sementara dari pihak Ceding Company.
2. Incured But Not Reported (IBNR), yaitu klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan. Besarnya
Estimasi Klaim Retensi Sendiri dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah
terjadi tetapi belum dilaporkan dengan perhitungan jumlah korban berdasarkan data korban yang
pernah terjadi atas kecelakaan dimasa yang lalu dengan metode loss ratio
Estimasi Klaim Retensi Sendiri, dicatat sebagai kewajiban, sedangkan atas selisih lebih/kurang yang
terjadi dengan saldo akhir tahun buku sebelumnya merupakan penambah/pengurang biaya tahun
berjalan.
M. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN (UNEARNED PREMIUM RESERVE)
Premi asuransi pada umumnya diterima untuk masa pertanggungan selama satu tahun ke depan,
sehingga pada tanggal penyusunan laporan keuangan (Neraca) masih terdapat premi yang belum
merupakan pendapatan pada periode laporan tahun tersebut, tetapi merupakan pendapatan untuk
tahun berikutnya, disamping itu dalam masa pertanggungan masih terdapat kemungkinan terjadi
penyesuaian atau pembatalan pertanggungan (endorsement/cancellation) sehingga perlu dibentuk
cadangan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan.
Pembentukan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan berpedoman kepada Keputusan Menteri
Keuangan RI Nomor : 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi serta berdasarkan Surat Keputusan Direksi
No. Skep/107/XII/2001 tanggal 31 Desember 2001 tentang Pembentukan Cadangan Teknis yang
ditetapkan bahwa besarnya premi yang belum merupakan pendapatan PT Jasa Raharja (Persero)
adalah sebesar 40% dari premi Retensi Sendiri (O/R). Premi O/R dalam hal ini adalah sebagaimana
dijelaskan pada kebijakan pengakuan pendapatan butir L.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 17
N. TRANSAKSI REASURANSI
Usaha Asuransi yang dipertanggungkan kembali (Reasuransi) adalah pertanggungan untuk
kecelakaan penumpang umum (Undang Undang No. 33/1964), asuransi umum dan aneka yang
dilakukan berdasarkan persetujuan (Treaty) yang disepakati bersama.
Besarnya bagian yang direasuransikan khusus untuk UU No.33/1964 adalah sebagai berikut:
1. Risiko kecelakaan penumpang kapal direasuransikan secara otomatis sebesar 10%.
2. Risiko kecelakaan penumpang pesawat udara dalam negeri secara otomatis direasuransikan
sebesar 20% dan own retention (O/R) sebesar 80% direasuransikan secara excess of loss.
3. Risiko kecelakaan penumpang kereta api direasuransikan secara otomatis sebesar 40%.
Besarnya bagian yang direasuransikan khusus untuk UU No.34/1964 sejak tahun 2010 secara otomatis
sebesar 0,50%.
Seluruh kewajiban yang timbul dari transaksi reasuransi dicatat sebagai utang reasuransi, sedangkan
seluruh hak yang timbul dicatat sebagai piutang reasuransi.
O. KEWAJIBAN IMBALAN PASKA KERJA
Mulai tahun 2006 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24
(Revisi 2004) mengenai Akuntansi Imbalan Kerja. Perhitungan Kewajiban Imbalan Kerja dilakukan
oleh Aktuaria dengan metode aktuaris “Projected Unit Credit”.
Dasar untuk perhitungan minimum adalah Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang Akuntansi Imbalan Kerja.
Estimasi kewajiban yang diakui di neraca sehubungan dengan kewajiban imbalan pasti adalah nilai
kini dari kewajiban imbalan pasti per tanggal neraca dikurangi nilai wajar Aset program, disesuaikan
dengan keuntungan dan kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa yang
akan datang dengan menggunakan tingkat bunga obligasi kualitas tinggi sesuai mata uang imbalan
yang akan dibayar.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perbedaan antara asumsi aktuarial dan
kenyataan (experience adjustments) dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikredit ke laporan
laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja dari karyawan.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban tahun berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba
rugi, kecuali perubahan terhadap program dengan manfaat yang tergantung pada masa kerja tertentu.
Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan secara garis lurus sepanjang sisa masa kerja.
Biaya yang ditimbulkan dalam perhitungan imbalan paska kerja per karyawan diakui langsung dalam
penyajian laporan keuangan tahun berjalan.
Dalam perhitungan pajak penghasilan, kewajiban imbalan paska kerja di PT Jasa Raharja (Persero)
diperlakukan sebagai koreksi fiskal positif permanen sedangkan di PT Jasaraharja Putera diperlakukan
sebagai koreksi fiskal positif temporer.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 18
P. PAJAK PENGHASILAN
Pajak penghasilan badan dihitung berdasarkan metode penangguhan pajak yang mencerminkan
pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
sebagai akibat adanya transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan, yaitu dari
perbedaan jumlah tercatat Aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak Aset dan kewajiban (perbedaan antara Accounting Base dengan Tax Base). Kewajiban pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan Aset pajak tangguhan diakui
untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal Neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi,
kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban
pajak tangguhan disajikan di Neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian Aset dan
kewajiban pajak lain.
Peraturan perpajakan Indonesia tidak mengenal konsep pajak konsolidasi, oleh karenanya saldo pajak
dalam laporan konsolidasi merupakan gabungan dari saldo pajak perusahaan induk dan anak.
Apabila terjadi koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat ketetapan pajak telah diterima.
Q. PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BARU
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006)
“InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi
Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk menghitung
biaya perolehan diamortisasi , Efektif tanggal 1 Januari 2010 Perusahan mengubahnya dengan metode
bunga efektif.
Metode bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari asset
keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban
bunga selama periode yang relevan.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa dating selama perkiraan umur dari instrument keuangan atau digunakan
yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset atau kewajiban keuangan.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan
mempertimbangkan kontraktual dalam instrument keuangan. Perhitungan ini mencakup seluruh
komisi, provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, seluruh premi atau
diskon lainnya.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 19
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat
kerugian penurunan nilai maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan
suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dalam menghitung kerugian
penurunan nilai.
Menurut Perusahaan perubahan metode suku bunga, tidaklah berdampak material.
4. DEPOSITO BERJANGKA
Saldo Deposito Berjangka per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 278.391.000.000 465.915.000.000
PT Jasaraharja Putera 290.901.917.700 276.338.267.700
Jumlah 569.292.917.700 742.253.267.700
Jumlah tersebut merupakan penempatan dana PT Jasa Raharja (Persero) dan PT Jasaraharja Putera
dalam deposito berjangka dengan rincian sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
a. Deposito wajib pada:
Bank Mandiri 19.000.000.000 10.900.000.000
Bank BRI 5.276.000.000 6.000.000.000
Bank BTN - 1.000.000.000
Sub Jumlah 24.276.000.000 17.900.000.000
b. Deposito berjangka pada:
Bank Mandiri 144.500.000.000 158.000.000.000
Bank BTN 45.000.000.000 42.500.000.000
Bank BRI 42.500.000.000 207.000.000.000
Bank Pembangunan Daerah 10.115.000.000 4.515.000.000
Bank BNI 7.000.000.000 36.000.000.000
Bank BRI Syariah 5.000.000.000 -
Sub Jumlah 254.115.000.000 448.015.000.000
Jumlah 278.391.000.000 465.915.000.000
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
a. Deposito wajib pada:
Bank BTN 3.100.000.000 3.000.000.000
Bank Mandiri 500.000.000 500.000.000
Sub Jumlah 3.600.000.000 3.500.000.000
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 20
b. Deposito berjangka pada:
Bank Sumsel 45.000.000.000 13.000.000.000
Bank JABAR 34.500.000.000 8.500.000.000
Bank Sulut 25.000.000.000 10.000.000.000
Bank BRI 22.500.000.000 39.500.000.000
Bank BTN 20.200.000.000 52.700.000.000
Bank Mandiri
- Rupiah 14.000.000.000 41.000.000.000
- Valass (2010 dan 2009; USD 150.000) 1.348.650.000 1.410.000.000
Bank Lampung 14.000.000.000 14.000.000.000
Bank Nagari 12.500.000.000 -
Bank BNI 5.000.000.000 5.000.000.000
Bank Bukopin 3.500.000.000 1.500.000.000
Bank Sumut 1.000.000.000 1.000.000.000
Bank BTPN 500.000.000 500.000.000
Sub Jumlah 199.048.650.000 188.110.000.000
Bank-Bank Pemerintah 82.338.267.700 78.813.267.700
Bank-Bank Swasta 5.915.000.000 5.915.000.000
Sub Jumlah 88.253.267.700 84.728.267.700
Jumlah 290.901.917.700 276.338.267.700
Dari saldo investasi dalam deposito berjangka di atas, diantaranya merupakan setara kas konsolidasi
(jatuh tempo sampai 3 bulan) per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 394.428.417.700 dan
Rp 434.498.767.700. Rincian lengkap untuk deposito berjangka setara kas per 31 Desember 2010 dan
2009 disajikan pada lampiran 3.
5. SAHAM
Saldo Saham per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 431.912.487.500 89.139.175.500
PT Jasaraharja Putera 1.764.600.000 -
433.677.087.500 89.139.175.500
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 21
PT Jasa Raharja (Persero)
Saham diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi terdiri dari:
2010 2009
a. Saham
PT Telkom Indonesia (TLKM) 24.800.025.000 4.143.825.000
PT Bank Jabar Banten (BJBR) 10.527.725.000 -
PT Indofood (INDF) 10.481.250.000 -
PT Astra International (ASII) 10.146.300.000 2.429.000.000
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) 7.995.000.000 -
PT Bank Mandiri (BMRI) 7.315.750.000 -
PT Timah (TINS) 7.287.500.000 1.900.000.000
PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) 5.687.137.500 -
PT Adaro Energy (ADRO) 4.590.000.000 -
PT Krakatau Steel (KRAS) 4.560.000.000 -
PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) 4.386.250.000 -
PT Inter.Nikel Indonesia (INCO) 3.219.937.500 5.920.300.000
PT Semen Gresik (SMGR) 3.071.250.000 -
PT Bank BRI (BBRI) 2.100.000.000 3.098.250.000
PT WINTERMARS (WINS) 960.000.000 -
PT Bakrie & Brother 325.000.000 425.000.000
PT Wijaya Karya (WIKA) - 7.491.250.000
PT Jasa Marga (JSMR) - 5.973.000.000
PT Bank Danamon (BDMN) - 5.246.150.000
PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) - 3.093.430.000
PT Bank BNI (Persero) (BBNI) - 3.552.120.000
PT Indosat (ISAT) - 1.367.887.500
PT Sampoerna Agro (SGRO) - 1.474.200.000
PT Indo Tambang (ITMG) - 1.431.000.000
PT Bumi Resource (BUMI) - 824.500.000
PT Medco Energi (MEDC) - 678.650.000
PT Berlian Laju Tanker (BLTA) - 578.500.000
PT Energi Mega Persada (ENRG) - 482.693.000
PT Aneka Tambang (ANTM) - 456.500.000
PT Astra Agro Lestari (AALI) - 11.375.000
Sub Jumlah 107.453.125.000 50.577.630.500
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 22
Saham yang Tersedia untuk Dijual Terdiri dari:
2010 2009
b. Saham
PT Bank BNI (Persero) (BBNI) 157.739.625.000 19.305.000.000
PT Krakatau Steel (KRAS) 108.211.200.000 -
PT Jasa Marga (JSMR) 32.177.875.000 17.004.950.000
PT Bank Jabar Banten (BJBR) 18.125.000.000 -
PT Pembangunan Perumahan (PTPP) 3.508.800.000 -
PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) 1.566.125.000 -
PT Elnusa (ELSA) 1.224.925.000 1.337.995.000
PT Sampoerna Agro (SGRO) 795.337.500 676.350.000
PT Agung Podomoro Land (APLN) 614.075.000 -
PT Wijaya Karya (WIKA) 496.400.000 237.250.000
Sub Jumlah 324.459.362.500 38.561.545.000
Jumlah Saham 431.912.487.500 89.139.175.500
PT Jasaraharja Putera
Saham diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi terdiri dari:
2010 2009
a. Saham
PT Krakatau Steel 1.764.600.000 -
Sub Jumlah 1.764.600.000 -
6. OBLIGASI
Saldo Obligasi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 2.529.254.985.916 1.821.549.456.550
PT Jasaraharja Putera 170.025.000.000 96.015.000.000
2.699.279.985.916 1.917.564.456.550
Obligasi yang Tersedia untuk Dijual terdiri dari:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
a. Obligasi
Jasa Marga 81.600.000.000 -
PLN 71.940.500.000 -
BTPN III/ 2010 Seri B 50.000.000.000 -
Subor Bank Mandiri 30.800.000.000 -
Indosat 19.384.500.000 -
BW Plantation Th.2010 10.100.000.000 -
Adira D.M.F. IV-E 10.040.000.000 -
Danamon II / 2010 Seri B 10.000.000.000 -
Subor CIMB Niaga II / 2010 10.000.000.000 -
Sub Jumlah 293.865.000.000 -
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 23
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
b. Obligasi
Bank Panin 10.025.000.000 -
CIMB Niaga 5.000.000.000 -
Sub Jumlah 15.025.000.000 -
Obligasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo terdiri dari:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
a. Obligasi
Pemerintah 918.425.843.172 906.358.943.281
PT PLN 295.077.523.191 80.087.146.819
Subor Bank Mandiri 278.123.107.229 264.000.000.000
Pupuk Kaltim 165.000.000.000 165.000.000.000
Bank BTN 128.079.708.039 50.000.000.000
Subor Bank BRI 100.000.000.000 100.000.000.000
Indonesia Satelit 65.067.923.198 65.085.189.366
Perum. Pegadaian 57.000.000.000 57.000.000.000
Bank Ekspor 50.000.000.000 50.000.000.000
PT Jasa Marga 39.000.000.000 39.000.000.000
Telkom II / 2010 Seri B 35.000.000.000 -
PT Danareksa 25.000.000.000 25.000.000.000
Subor CIMB Niaga I / 2010 22.605.838.740 -
FIF X / 2010 Seri D 17.000.000.000 -
PT Indofood Sukses Makmur 15.000.000.000 15.000.000.000
Subor III Bank OCBC INSP/2010 10.000.000.000 -
Bank Exim I / 2010 Seri D 10.000.000.000 -
Danamon 5.010.042.347 5.018.177.084
Jumlah 2.235.389.985.916 1.821.549.456.550 PT Jasaraharja Putera
2010 2009
b. Obligasi
PT PLN 30.000.000.000 16.000.000.000
PT Jasa Marga 26.000.000.000 11.025.000.000
SBSN/Sukuk Negara Ritel 20.000.000.000 30.000.000.000
PT BTN 17.000.000.000 2.000.000.000
PT Indosat 14.000.000.000 14.000.000.000
Surat Berharga Syariah Negara 10.000.000.000 10.000.000.000
Sub Jumlah 117.000.000.000 83.025.000.000
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 24
b. Obligasi
Negara Ritel 10.000.000.000 -
PT Telkom 8.000.000.000 -
CIMB Niaga 5.000.000.000 -
PT Dana Reksa 3.000.000.000 5.000.000.000
Pemerintah FR.0023 2.000.000.000 1.990.000.000
PT Adhi Karya 2.000.000.000 2.000.000.000
PT Pegadaian 2.000.000.000 2.000.000.000
FIF X 2.000.000.000 -
PT Bank Sulut 2.000.000.000 -
Bank OCBC NISP 2.000.000.000 -
PT Mayapada - 2.000.000.000
Sub Jumlah 38.000.000.000 12.990.000.000
Jumlah 155.000.000.000 96.015.000.000
7. REKSADANA
Saldo Reksadana per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 1.175.824.805.720 1.042.320.759.542
PT Jasaraharja Putera 46.176.929.858 16.172.574.453
1.222.001.735.578 1.058.493.333.995
Reksadana yang Tersedia untuk Dijual terdiri dari:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
a. Reksadana
AIM Trust Terproteksi Sovereign 177.278.056.500 176.867.385.000
Mandiri Dana Protec. Berkala Seri 5 150.221.240.430 149.761.737.436
BNIS Proteksi IV 102.886.400.000 102.480.000.000
Bahana Optima Protected Fund 12 82.182.758.759 108.227.000.000
Panin Dana Maksima 69.221.989.499 -
Danareksa Protec.Melati Optima V 56.245.000.000 54.114.500.000
Danareksa Proteksi Melati Optima 53.104.196.573 102.182.000.000
BNIS Proteksi X 50.899.330.000 50.779.995.000
Bahana Balance Smart 48.854.476.136 12.738.208.728
Bahana Dana Infrastruktur 47.821.789.244 15.687.860.849
Danareksa Mawar Fokus 10 43.696.966.941 -
Danareksa JS Optima 31.842.110.985 -
Mandiri Cap.Protec. Income Fund 7 31.106.700.000 31.356.300.000
Bahana Equity Smart 29.012.693.465 9.965.239.702
Manulife Saham Andalan 25.458.234.641 16.531.707.748
Mandiri Cap.Protec. Income Fund 6 21.020.000.000 21.362.400.000
Sub Jumlah 1.020.851.943.173 852.054.334.463
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 25
Lanjutan
a. Reksadana
Schroder Dana Prestasi 20.233.992.246 -
Bahana Dana Prima 18.416.591.372 -
Harvestindo Istimewa 17.381.835.865 22.607.842.604
Fortis Equitra 16.362.111.531 6.746.004.265
Reksadana PNM Amanah Syariah 15.263.232.355 -
Dana Reksa Mawar Agresif 12.827.263.365 10.156.709.346
Schroder dana Istimewa 11.917.773.466 -
Schroder Dana Prestasi Plus 11.761.826.429 -
PNM Syariah 10.660.032.918 9.262.198.480
MandiriInvestaTerproteksiPend.Berskala 3 10.129.600.000 -
Lautandhana IYAKKAPI Protected 10.018.603.000 10.080.357.000
AAA Balanced Fund - 5.260.014.541
AAA Top Gainer Equity Fund - 8.621.050.418
Bahana Kombinasi Arjuna - 9.390.765.118
Dana Ekuitas Prima - 11.350.152.437
Danareksa Protec.Melati Optima II - 20.321.400.000
First State Indoequity Sectoral Fund - 10.781.656.165
Mandiri Protected Dana Bertahap - 6.403.142.160
Panin Dana Unggulan - 15.518.391.827
PNM Ekuitas Syariah (S) - 18.790.784.448
Schroder Dana Terpadu - 24.975.956.270
Sub Jumlah 154.972.862.547 190.266.425.079
Jumlah 1.175.824.805.720 1.042.320.759.542
PT Jasaraharja Putera
Reksadana yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi terdiri dari:
2010 2009
b. Reksadana
Melati Premium Dollar 17.556.520.550 -
Mandiri Capital Protected Income Fund 7 14.516.460.000 14.000.000.000
Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah 10.257.100.000 -
Mandiri Investa Syariah Berimbang 2.307.215.826 2.000.000.000
Harvestindo Istimewa 827.460.022 172.574.453
Danareksa Mawar Fokus 10 712.173.460 -
Sub Jumlah 46.176.929.858 16.172.574.453 Harvestindo Istimewa merupakan investasi dalam reksadana campuran yang merupakan produk dari
Manager Investasi PT Harvestindo Asset Management (HAM) dengan underlying assetnya berbentuk
surat pernyataan hutang (promissory note).
Berdasarkan surat dari Bapepam-LK No. S-276/BL/2009 tanggal 28 April 2009 perihal Hasil
Pemeriksaan Kepatuhan terhadap PT Harvestindo Asset Management (PT. HAM) yang ditujukan
kepada Direksi PT Harvestindo Asset Management, bahwa PT HAM selaku Manajer Investasi dari
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 26
Reksa Dana Harvestindo Istimewa, terhitung mulai tanggal 28 April 2009 tidak diperkenankan untuk
melakukan transaksi yang berkaitan dengan Reksa Dana Harvestindo Istimewa (Suspend).
Perusahaan selaku pemegang unit penyertaan, tidak dapat melakukan redemption tanpa
persetujuan Bapepam-LK. Pada tahun 2010 Perusahaan mengakui kerugian sebesar
Rp 50.998.663,- merupakan akibat dari partial redemption yang dilaksanakan oleh manajer
investasi yang telah mendapatkan persetujuan Bapepam-LK (Surat Nomor S-6179/BL/2009
tanggal 21 Juli 2009).
8. PENYERTAAN LANGSUNG
Saldo Penyertaan Langsung per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 6.614.687.513 7.942.187.513
PT Jasaraharja Putera 8.674.001.472 8.674.001.472
Jumlah 15.288.688.985 16.616.188.985
Jumlah tersebut merupakan penempatan dana PT Jasa Raharja (Persero) dan PT Jasaraharja Putera
dalam bentuk penyertaan saham pada perusahaan lain dengan rincian sebagai berikut :
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Saham Gedung DAI 1.000.000 1.000.000
Saham PT Arthaloka 2.690.034.619 2.690.034.619
Saham Pasaraya Tosersa Jaya 3.923.652.894 5.251.152.894
Jumlah 6.614.687.513 7.942.187.513 Penyertaan langsung sebesar Rp 3.923.652.894 merupakan saldo penyertaan PT Jasa Raharja (Persero)
pada PT Pasaraya Tosersajaya (PTJ) yang belum di Buy Back oleh PT Pasaraya Nusakarya sesuai Akta
Perjanjian jual beli saham No.68 tanggal 15 Maret 2000.
Dalam tahun 2010 PT Pasaraya Nusakarya membayar angsuran sebesar Rp 1.327.500.000 yang
dibukukan oleh perusahaan sebagai pengurangan investasi di PT Jasa Raharja (Persero) di PT Pasaraya
Tosersajaya (PTJ).
Pada tanggal 9 September 2008 dilakukan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT. Arthaloka Indonesia,
yang memutuskan Agio Saham dikonversi mejadi saham sesuai dengan kepemilikan modal saham.
Karena Perusahaan menggunakan metode cost method (metode biaya), kepurusan RUPS tersebut tidak
mempengaruhi besarnya penyertaan Perusahaan di PT Arthaloka Indonesia.
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
PT Tugu Kresna Pratama 8.064.001.472 8.064.001.472
PT MAIPARK Indonesia 610.000.000 610.000.000
Jumlah 8.674.001.472 8.674.001.472
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 27
9. KAS DAN BANK
Saldo Kas dan Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 41.177.360.112 31.613.435.811
PT Jasaraharja Putera 71.382.836.794 104.678.939.935
Jumlah 112.560.196.906 136.292.375.746
Saldo Kas dan Bank tersebut termasuk saldo valuta asing yang telah dinyatakan dalam rupiah
per 31 Desember 2010 dan 2009.
Rincian saldo Kas dan Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Kas 644.528.675 776.912.120
Bank 40.532.831.437 30.836.523.691
Jumlah 41.177.360.112 31.613.435.811 PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Kas 410.568.425 365.353.325
Bank
- Rupiah 51.806.358.781 74.575.622.739
- Valas 19.165.909.588 29.737.963.871
Jumlah 71.382.836.794 104.678.939.935
10. PIUTANG PREMI
Saldo Piutang Premi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero)
Piutang Premi 84.674.085.790 79.726.931.954
Cadangan Piutang Premi (74.606.398.478) (73.936.165.104)
PT Jasaraharja Putera
Piutang Premi 24.627.803.975 14.619.752.613
Cadangan Piutang Premi (108.471.996) -
Jumlah 34.587.019.291 20.410.519.463
Rincian saldo penyisihan piutang premi lihat rincian A , pada cadangan penyisihan piutang premi.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 28
Rincian saldo Piutang Premi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
I.W.K.L. 310.352.300 322.899.200
I.W.P.U. 84.363.733.490 79.404.032.754
Jumlah 84.674.085.790 79.726.931.954 Piutang IWPU per 31 Desember 2010 adalah piutang kepada PT. Merpati Nusantara Airlines, Adam
Air, Mandala dan maskapai penerbangan lainnya masing-masing sebesar Rp 48.150.730.021,
Rp 16.929.928.125, Rp 9.450.692.415 dan Rp 9.832.382.929.
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Kebakaran 3.070.343.098 1.127.211.530
Pengangkutan 354.013.251 120.897.983
Kendaraan 12.357.279.503 6.001.171.265
Varia
HE/PA/PL/APPKP.dll 3.426.032.842 3.070.799.691
SIGAP 1.630.718.119 1.255.620.220
Aneka 3.174.051.562 2.892.258.431
Engineering 615.365.600 151.793.493
Sub Jumlah 24.627.803.975 14.619.752.613
Piutang tak tertagih (108.471.995) -
Jumlah 24.519.331.980 14.619.752.613
A. CADANGAN PENYISIHAN PIUTANG PREMI
Termasuk dalam jumlah saldo Piutang Premi IWPU per 31 Desember 2010 sebesar Rp 84.363.733.490
adalah piutang yang telah disisihkan ke dalam Cadangan Piutang Tak Tertagih sebesar
Rp 74.606.398.477 yang pembentukkannya sebagai berikut :
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 29
1. Piutang Usia diatas 12 Bulan dicadangkan 100% sebagai berikut :
Maskapai Piutang Cadangan (100%)
Adam Air 16.929.928.125 16.929.928.125
Bali Air 94.579.500 94.579.500
Bayu Air 79.011.673 79.011.673
Bouraq 3.294.438.923 3.294.438.923
Efata Papua Airlines 492.863.250 492.863.250
Express Air 294.759.425 294.759.425
Indonesian 847.815.900 847.815.900
Kartika 247.973.633 247.973.633
LINUS AIRWAYS 742.384.500 742.384.500
Mandala 5.525.565.375 5.525.565.375
Merpati 45.643.541.875 45.643.541.875
Pelita 7.004.250 7.004.250
PT DAS 12.575.000 12.575.000
Seulawah NAD Air 141.087.250 141.087.250
Star Air 147.823.500 147.823.500
Trigana Air Service 55.056.375 55.056.375
Jumlah Piutang usia > 12 Bulan 74.556.408.554 74.556.408.554
2. Piutang Usia 6 s/d 12 Bulan dicadangkan 60% sebagai berikut :
Maskapai Piutang Cadangan (60%)
Kartika 31.139.625 18.683.775
Express Air 28.388.250 17.032.950
Mandala 23.788.665 14.273.199
Jumlah Piutang usia 6 sd 12 Bulan 83.316.540 49.989.924
3. Piutang Usia 0 s/d 6 Bulan dicadangkan 0% sebagai berikut :
Maskapai Piutang Cadangan (0%)
Mandala 3.901.338.375 -
METRO BATAVIA 3.192.536.250 -
Merpati 2.507.188.146 -
KALSTAR 110.578.875 -
Kartika 8.938.875 -
Pelita 3.427.875 -
Jumlah Piutang usia <= 6 Bulan 9.724.008.396 -
Jumlah 84.363.733.490 74.606.398.478
PENYELESAIAN PIUTANG IWPU – PT MERPATI NUSANTARA AIRLINES
Piutang IWPU kepada PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA) per 31 Desember 2010
adalah sebesar Rp 45.643.541.876 Saldo tersebut merupakan saldo piutang premi IWPU terhadap
manifest penumpang udara yang telah diserahkan ke Perusahaan sampai dengan Nopember 2010.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 30
Beberapa upaya untuk menyelesaikan piutang tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak yang
terkait sebagai berikut:
a. Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor S-92/MBU/2005 tanggal 25 Pebruari 2005
tentang Upaya Penyelamatan PT. MNA.
Dalam surat tersebut Menteri Negara BUMN meminta kepada perusahaan untuk
mengkonversi piutang PT. MNA per 31 Desember 2004 sebesar Rp 15,9 Milyar menjadi equity
dan akan diperhitungkan dalam program restrukturisasi PT. MNA.
b. Berdasarkan hasil rapat pada tanggal 22 Maret 2005 disepakati bahwa jumlah IWPU yang
tertunggak sebesar Rp. 17.464.147.000 yang merupakan manifest bulan Agustus 2003 sampai
dengan Pebruari 2005 sebagai tagihan yang penyelesaiannya melalui Program
Restrukturisasi/Konversi Hutang PT. MNA dan terhitung mulai bulan Maret 2005 akan
disetorkan sesuai perjanjian semula.
c. Pertemuan dengan PT Jasa Raharja (Persero) tanggal 5 Juli 2007 membahas mengenai
penyelesaian outstanding IWJR sampai dengan periode tahun 2006.
d. Surat dari VIP Finance and General Services PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines Nomor
MNA/DE/006/4/1/KU-175 tanggal 24 Agustus 2007 tentang Penyelesaian Outstanding IWJR.
Dalam surat tersebut PT. MNA mengajukan alternatif penyelesaian outstanding IWJR yaitu
dengan mekanisme Discount, Rescheduling (penjadwalan ulang), dan Penyertaan Modal
(konversi hutang).
PT. MNA juga menegaskan kembali kepada perusahaan mengenai alternatif penyelesaian
outstanding IWJR yang disetujui oleh Menteri Negara BUMN melalui surat Nomor
S-92/MBU/2005 tanggal 25 Pebruari 2005 di atas.
PT Merpati Nusantara Airlines mengajukan surat No. MNA/006/4/2/KU-2228 tanggal
8 Oktober 2009 mengenai skema penyelesaian hutang piutang dengan isi surat sesuai hasil
rapat 2 Oktober 2009, setiap bulan pembayaran sebesar RP 507.150.465 selama jangka waktu
90 bulan dan atau 7,5 tahun dengan grace period selama 18 bulan dan akan dimulai bulan
April 2011 –Juli 2018.
PIUTANG IWPU – ADAM AIR
Saldo piutang IWPU kepada maskapai penerbangan PT Adam Air Sky Connection (Adam Air)
per 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 16.929.928.125.
Pada tanggal 18 Maret 2008 Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Departemen Perhubungan secara resmi mengumumkan pencabutan Operation Specification
(OSPEC) milik PT Adam Air Sky Connection. Dengan demikian terhitung sejak 19 Maret 2008
Adam Air tidak diperkenankan sama sekali melakukan kegiatan pengoperasian pesawat udara.
Adam Air dapat mengoperasikan kembali pesawat udara setelah melakukan tindakan-tindakan
perbaikan dan melaporkannya kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Apabila dalam
jangka waktu 3 bulan sejak pencabutan OSPEC, maskapai Adam Air tidak berhasil melakukan
perbaikan/perubahan sesuai dengan ketentuannya maka surat ijin perusahaan operator
penerbangan (air operator certificate/AOC ) akan dicabut.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 31
Hal-hal mengenai penyimpangan Adam Air dalam menjalankan kegiatan operasionalnya
ditegaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di dalam Surat Keputusan Nomor
AU/1724/DSKU/0862/2008
Berdasarkan Penetapan Pengadilan Niaga No. 26/PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal
9 Juni 2008 menyatakan PT Adam Skyconnection Airlines pailit, dan mengangkat Hakim
Pengawas dan Tim Kurator. Dalam Penetapan tersebut ditetapkan Rapat Kreditur Pertama
tanggal 30 Juni 2008 dan Batas verifikasi pajak dan rapat verifikasi (pencocokan) piutang tanggal
23 Juli 2008.
Tim kurator telah mengundang perusahaan untuk menghadiri Rapat Verifikasi (pencocokan)
tagihan tanggal 23 Juli 2008.
Pada tanggal 28 Januari 2009, berdasarkan Penetapan Pengadilan Niaga
No. 26/PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 19 Januari 2009 menetapkan kurator tambahan
sebagai berikut:
1. Gunawan Widyaatmadja, SH
2. Anthony Prawira, SH
3. Lenny Nadriana, SH, MH
4. H. Hendra Roza Putera, SH
5. Tafrizal Hasan Gewang, SH, MH
Pada tahun 2009 Tim Kurator PT Adam Skyconnection Airlines (Dalam Pailit) mengundang Kreditur
berdasarkan surat No. 068/Tim-KP/ASA/VIII/2009 tanggal 6 Agustus 2009 mengenai Revisi dan
Finalisasi Daftar Pembagian Tahap Pertama Kepada Para Kreditur Preferen/Istimewa dan Separatis.
Pada tahun 2010 tidak ada perkembangan mengenai piutang PT Adam Skyconnection Airlines.
PIUTANG IWPU – BOURAQ INDONESIA AIRLINES
Pada tahun 2010, Tim Bouraq Indonesia Airlines (dalam pailit) telah mentransfer pembagian harta
pailit masing-masing tanggal 8 April 2010 sebesar Rp 37.995.203 dan tanggal 19 September 2010 sebesar
Rp 10.004.624 , selanjutnya Tim Kurator masih akan melaksanakan pelelangan terhadap harta pailit
yang tersisa, guna pelunasan Piutang PT Bouraq Indonesia Airlines (dalam pailit) kepada seluruh
kreditor.
11. PIUTANG REASURANSI Saldo Piutang Reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) - 138.745.595
PT Jasaraharja Putera 40.392.073.163 18.490.764.072
Jumlah 40.392.073.163 18.629.509.667
Piutang ini merupakan hak (kewajiban reasuradur) sehubungan dengan transaksi reasuransi dengan
reasuradur.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 32
Rincian saldo Piutang Reasuradur per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
PT Tugu Kresna Pratama qq PT Andika
Raharja Putera - 40.229.057
PT ASEI - 98.516.538
Jumlah - 138.745.595 PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Reasuransi Kebakaran 12.887.995.195 2.734.575.926
Reasuransi Pengangkutan 814.832.496 1.455.839.983
Reasuransi Kendaraan 7.355.146.369 6.078.752.758
Reasuransi Varia
HE/PA/PL/APPKP.dll 10.378.459.288 4.063.822.654
SIGAP 60.270.482 33.778.402
Aneka 1.038.409.534 987.234.844
Surety Bond 3.442.541.251 752.967.525
Klaim Reas Engineering 1.188.226.036 32.118.052
Premi Pertanggungan Tidak Langsung 4.656.475.068 2.351.673.928
Penyisihan Piutang (1.430.282.556) -
Jumlah 40.392.073.163 18.490.764.072
12. PIUTANG LAIN
Saldo Piutang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 98.402.045.627 60.784.155.602
PT Jasaraharja Putera 14.704.621.729 14.757.392.705
Jumlah 113.106.667.356 75.541.548.307
Rincian saldo Piutang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Hasil Investasi YMH Diterima 41.666.098.994 42.450.208.090
Persekot Jangka Pendek 37.068.780.300 5.039.693.524
Pinjaman Pegawai Jangka Panjang 17.428.128.514 12.799.964.282
Piutang Premi Ass. THT 2.109.827.609 -
Piutang kepada PT Aspan 30.000.000 10.000.000
Piutang Lainnya 99.210.210 155.239.839
Piutang kepada PT Arujasa - 329.049.867
Jumlah 98.402.045.627 60.784.155.602
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 33
Dalam saldo persekot Jangka Pendek terdapat sebesar Rp 30.000.00.000 merupakan dividen interim
yang akan diperhitungkan dengan dividen tahun buku 2010 sesuai dengan surat Menneg BUMN
No. S-775/MBU/21 tanggal 17 Desember 2010. Penyetoran telah dilakukan pada Bank BRI 27 Desember
2010.
Hasil Investasi Yang Masih Harus Diterima per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar
Rp 41.666.098.994 dan Rp 42.450.208.090 terdiri dari:
2010 2009
Bunga Deposito 747.180.194 1.232.866.869
Bunga Obligasi 35.163.260.400 26.707.559.520
Hasil Investasi Saham 5.755.658.400 14.509.781.701
Jumlah 41.666.098.994 42.450.208.090
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Piutang Pada Mitra Kerja 10.084.453.029 12.449.192.212
Piutang Lainnya 3.496.754.604 1.435.791.978
Bunga Deposito YMHD 1.093.414.096 738.323.515
Persekot Biaya 30.000.000 134.085.000
Jumlah 14.704.621.729 14.757.392.705
13. ASET TETAP
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
Harga Perolehan :
PT Jasa Raharja (Persero) 408.421.069.990 341.735.180.594
PT Jasaraharja Putera 62.441.657.828 58.793.134.564
470.862.727.818 400.528.315.158
Akumulasi Penyusutan :
PT Jasa Raharja (Persero) (198.070.365.125) (162.563.970.899)
PT Jasaraharja Putera (34.029.157.306) (31.112.236.702)
(232.099.522.431) (193.676.207.601)
Nilai Buku 238.763.205.387 206.852.107.557
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 34
Rincian saldo Aset Tetap per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Saldo per 1 Januari 341.735.180.593 310.026.010.146
Penambahan tahun berjalan 66.685.889.397 53.197.840.497
Pengurangan karena penghapusan - (21.488.670.049)
Saldo per 31 Desember 408.421.069.990 341.735.180.594
Akumulasi Penyusutan (198.070.365.125) (162.563.970.899)
Nilai Buku 210.350.704.865 179.171.209.695
Penambahan nilai perolehan dalam tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
Tanah/Hak atas tanah 8.578.734.900 2.478.750.000
Bangunan 15.927.839.168 15.712.786.894
Kendaraan Bermotor 11.612.390.000 8.923.883.000
Mesin Kantor (Komputer & Non Komputer) 20.415.229.470 16.001.965.350
Inventaris Kantor/Rumah Dinas 10.151.695.858 10.080.455.253
Jumlah 66.685.889.396 53.197.840.497
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Saldo per 1 Januari 58.793.134.565 51.060.759.194
Penambahan tahun berjalan 7.034.987.690 11.086.743.152
Pengurangan karena penghapusan (3.386.464.425) (3.354.367.780)
Saldo per 31 Desember 62.441.657.830 58.793.134.566
Akumulasi Penyusutan (34.029.157.308) (31.112.236.702)
Nilai Buku 28.412.500.522 27.680.897.864
Penambahan nilai perolehan dalam tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
Bangunan - 4.898.323.889
Kendaraan Bermotor 2.906.828.000 2.297.776.000
Mesin Kantor dan Komputer 2.421.865.700 1.643.821.477
Inventaris Rumah Dinas dan Kantor 1.706.293.990 2.246.821.786
Jumlah 7.034.987.690 11.086.743.152
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 35
Pengurangan nilai perolehan dalam tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
Kendaraan Bermotor 1.497.750.000 2.175.000.000
Mesin Kantor 273.488.900 239.200.300
Komputer 1.034.427.400 670.716.580
Inventaris Kantor 580.798.125 269.450.900
Jumlah 3.386.464.425 3.354.367.780
Perincian lebih lanjut Aset tetap per 31 Desember 2010 disajikan pada lampiran 4.
14. ASET DALAM PROSES
Saldo Aset Dalam Proses per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 19.329.886.026 179.065.300
Jumlah 19.329.886.026 179.065.300
Keterangan Jumlah
1. Pembangunan & Perbaikan Gedung Kantor dan Rumah Dinas
- Kantor Pusat dan Rumah Dinas 7.840.488.300
- Cabang Jawa Tengah 4.958.067.600
- Cabang Sumatera Barat 2.614.083.800
- Perwakilan Meulaboh 929.497.325
- Perwkilan Kotamubago 938.686.001
- Cabang Sultra-kendari 1.094.888.000
- Cabang Cabang Lain 363.175.000
sub jumlah 18.738.886.026
2. Pembangunan Perangkat Lunak Komputer (Office Automation) 591.000.000
Jumlah 19.329.886.026
15. ASET LAIN
Saldo Aset Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 3.231.279.207 4.754.914.499
PT Jasaraharja Putera 1.825.950.563 2.173.360.944
Jumlah 5.057.229.770 6.928.275.443
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 36
Rincian saldo Aset Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Beban Ditangguhkan (Sewa Kantor/Rumah) 2.967.357.296 2.572.602.299
Premi Asuransi Yang Ditangguhkan 228.632.911 2.125.873.200
Harga Perolehan Aktiva Tidak Produktif 35.289.000 35.289.000
Biaya dimuka lainnya - 21.150.000
Piutang Investasi 20.304.190.000 20.304.190.000
Cadangan Kerugian Investasi (20.304.190.000) (20.304.190.000)
Jumlah 3.231.279.207 4.754.914.499
Aset Tetap Tidak Produktif sebesar Rp 35.289.000 adalah merupakan aset yang secara teknis dan
ekonomis sudah tidak menguntungkan, yaitu tanah di Jl. Bandungan, Ambarawa, Jawa Tengah.
Piutang investasi sebesar Rp 20.304.190.000 merupakan investasi saham yang dikelola oleh PT. Sarijaya
Permana Sekuritas, yang tidak produktif dikelompokkan menjadi aset lain, sedangkan cadangan
kerugian investasi adalah cadangan kerugian disebabkan adanya selisih pencatatan yang dimiliki oleh
PT Jasa Raharja (Persero) yang belum dapat dikembalikan oleh PT. Sarijaya Permana Sekuritas.
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Beban Ditangguhkan (Sewa Kantor/Rumah) 1.148.187.163 1.603.289.044
Uang Jaminan (Sewa Gedung dan Telepon) 677.763.400 570.071.900
Jumlah 1.825.950.563 2.173.360.944
16. ASET PAJAK TANGGUHAN
Saldo Aset Pajak Tangguhan 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasaraharja Putera 2.135.450.367 1.326.235.618
Jumlah 2.135.450.367 1.326.235.618
Penyisihan perbedaan antara akuntansi dan pajak :
Keterangan 2010 2009
- Aset Tetap 587.610.726 470.927.738
- Penyisihan Piutang 384.688.638 -
- Cadangan Imbalan Kerja 1.163.151.003 855.307.880
Jumlah 2.135.450.367 1.326.235.618
Aset Pajak Tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang akibat adanya transaksi dan
peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan yaitu berasal dari perbedaan antara dasar
pencatatan menurut akuntansi dan pelaporan pajak akibat perbedaan dalam menerapkan dasar yang
digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.
Perhitungan Aset Pajak Tangguhan lihat pada lampiran 9/2-2
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 37
17. UTANG KLAIM
Saldo Utang Klaim per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasaraharja Putera 28.781.480.202 17.977.792.909
Jumlah 28.781.480.202 17.977.792.909
Saldo Utang Klaim terdiri atas klaim-klaim yang telah diterima pengajuannya dari tertanggung,
namun sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 belum terselesaikan pembayarannya (outstanding
claim).
Rincian saldo Utang Klaim per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Kebakaran 11.522.516.581 5.584.594.907
Pengangkutan 1.846.000 61.548.860
Kendaraan 10.104.416.529 6.910.946.837
Varia
HE/PA/PL/APPKP.dll 1.311.270.109 1.000.042.159
SIGAP 300.000.000 315.751.500
Aneka 1.696.321.488 1.604.181.405
Engineering 147.915.319 -
Surety Bond 3.697.194.176 2.500.727.241
Jumlah 28.781.480.202 17.977.792.909
18. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI
Saldo Estimasi Klaim Retensi Sendiri per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 302.399.725.222 256.280.195.235
PT Jasaraharja Putera 44.911.823.864 39.268.193.925
Jumlah 347.311.549.086 295.548.389.160
Estimasi Klaim Retensi Sendiri merupakan Cadangan Klaim Tanggungan Sendiri yang perhitungan
pembentukannya berdasarkan Ketentuan sebagaimana Keputusan Menteri Keuangan RI. (lihat
penjelasan Kebijakan Akuntansi butir 3.L Estimasi Klaim Retensi Sendiri).
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 38
Rincian saldo Estimasi Klaim Retensi Sendiri per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Pelaksanaan UU 33/1964 39.546.239.592 36.361.972.848
Pelaksanaan UU 34/1964 262.853.485.630 219.579.443.534
Surety Bond - 270.871.353
Pertanggungan Tidak Langsung - 67.907.500
Jumlah 302.399.725.222 256.280.195.235 PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Kebakaran 6.268.217.487 7.351.529.616
Pengangkutan 1.223.668.542 1.317.369.984
Kendaraan 9.592.235.511 9.919.350.162
Varia
HE/PA/PL/APPKP.dll 8.454.615.130 2.934.905.933
SIGAP 1.075.791.200 932.936.736
Aneka 1.467.066.782 2.629.185.631
Surety Bond 11.775.968.311 8.312.116.600
Engineering 401.627.078 253.880.880
Pertanggungan Tidak Langsung 4.652.633.823 5.616.918.383
Jumlah 44.911.823.864 39.268.193.925
19. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN
Saldo Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 1.072.072.316.673 989.403.415.019
PT Jasaraharja Putera 164.987.298.432 142.166.614.953
Jumlah 1.237.059.615.105 1.131.570.029.972
Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan merupakan cadangan premi yang belum merupakan
pendapatan (Unearned Premium Reserve). Perhitungan pembentukan Premi yang belum merupakan
pendapatan telah sejalan dengan ketentuan Pemerintah dan Keputusan Menteri Keuangan RI. (lihat
penjelasan Kebijakan Akuntansi butir 3.M Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (Unearned
Premium Reserve).
Rincian saldo Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Pelaksanaan UU 33/1964 107.242.072.301 98.762.250.068
Pelaksanaan UU 34/1964 959.949.923.858 884.700.079.323
Pertanggungan Tidak Langsung 4.880.320.514 5.941.085.628
Jumlah 1.072.072.316.673 989.403.415.019
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 39
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Kebakaran 5.547.696.230 3.805.030.660
Pengangkutan 2.471.121.762 2.286.470.306
Kendaraan 40.555.440.200 35.077.457.732
Varia
HE/PA/PL/APPKP.dll 44.859.488.979 35.645.070.337
SIGAP 10.570.416.817 11.265.225.092
Aneka 29.107.662.657 25.907.559.444
Surety Bond 20.094.189.044 21.804.108.791
Engineering 590.450.460 340.172.733
Askredag 144.950.284 -
Pertanggungan Tidak Langsung 11.045.881.999 6.035.519.858
Jumlah 164.987.298.432 142.166.614.953
Perhitungan estimasi klaim retensi sendiri dan premi yang belum merupakan pendapatan lihat
lampiran 5.
20. UTANG REASURANSI
Saldo Utang Reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 2.446.118.083 9.978.235.483
PT Jasaraharja Putera 31.809.163.004 30.308.907.595
Jumlah 34.255.281.087 40.287.143.078
Utang Reasuransi merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak reasuradur sehubungan dengan
transaksi reasuransi.
Rincian saldo Utang Reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
PT Asuransi Bangun Askrida 1.178.216.138 2.631.547.799
PT Asuransi Ekspor Indonesia 360.575.650 -
PT Reasuransi Internasional Indonesia 715.700.933 3.140.952.570
PT Reasuransi Nasional Indonesia 191.625.362 2.714.437.063
PT Andika Raharja - 1.491.298.051
Jumlah 2.446.118.083 9.978.235.483
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 40
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Kebakaran 4.245.213.878 2.509.991.302
Pengangkutan 778.463.776 508.652.245
Kendaraan 3.694.846.506 2.991.153.832
Varia
HE/PA/PL/APPKP.dll 4.800.703.346 5.292.480.824
SIGAP 1.221.069.063 1.312.137.839
Aneka 2.727.853.022 2.324.310.930
Surety Bond 9.779.787.108 13.586.170.229
Engineering 914.718.876 834.851.219
Pertanggungan Tidak Langsung 3.646.507.429 949.159.175
Jumlah 31.809.163.004 30.308.907.595
21. UTANG PAJAK
Saldo Utang Pajak per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 85.412.931.199 44.911.389.716
PT Jasaraharja Putera 8.675.732.432 1.036.788.130
Jumlah 94.088.663.631 45.948.177.846
Utang Pajak merupakan kewajiban Perseroan berupa Pajak Penghasilan dan Pajak lainnya sesuai
dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Rincian saldo Utang Pajak per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
a. Utang PPh Badan
PPh. Badan 243.827.201.500 201.542.831.560
Setoran PPh. Pasal 25 (167.805.555.000) (159.995.980.337)
Potongan PPh. Ps. 22/23 (342.312.000) (177.012.000)
75.679.334.500 41.369.839.223
b. Utang Pajak Lainnya
PPh. Pasal 21 9.531.215.684 3.486.542.704
PPh. Pasal 23 188.581.015 40.181.789
PPN Keluaran 13.800.000 14.826.000
9.733.596.699 3.541.550.493
Jumlah 85.412.931.199 44.911.389.716
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 41
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
a. Utang PPh Badan
PPh. Badan 17.609.912.190 16.602.998.086
Setoran PPh. Pasal 25 (10.217.199.798) (16.525.306.169)
Potongan PPh. Ps. 22/23 (42.374.020) -
7.350.338.372 77.691.917
b. Utang Pajak Lainnya
Utang PPh Pasal 21 1.226.430.868 932.951.728
Utang PPh Pasal 23 98.963.192 26.144.485
1.325.394.060 959.096.213
Jumlah 8.675.732.432 1.036.788.130
Perhitungan PPh Badan tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran 6 dan lampiran 7.
22. UTANG LAIN
Saldo Utang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 110.465.668.794 86.312.798.960
PT Jasaraharja Putera 46.825.361.680 36.854.442.342
Jumlah 157.291.030.474 123.167.241.302
Rincian saldo Utang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Utang Jasa Produksi/Tantiem 49.430.463.952 41.518.661.369
Biaya YMH Dibayar 40.996.192.578 30.406.731.641
Utang Pembelian Aset 16.569.197.530 7.295.378.945
Utang Lainnya 1.230.499.802 5.610.764.751
Utang Pembelian Saham 1.139.775.000 -
R/K dengan YDPKP 549.853.141 460.485.698
Utang Premi Jamsostek 331.677.404 224.061.623
Utang Premi Jiwasraya 218.009.387 137.010.259
Utang Pada Artha Raharja - 659.704.674
Jumlah 110.465.668.794 86.312.798.960
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 42
Utang pembelian Aset tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
Mesin Kantor Komputer & Non Komputer 7.220.056.980 1.940.164.450
Bangunan Kantor & Rumah Dinas 7.068.632.650 3.920.929.025
Inventaris Kantor dan Rumah Dinas 1.133.654.000 699.385.470
Tanah Kantor dan Rumah Dinas 894.013.900 38.000.000
Kendaraan Bermotor 252.840.000 696.900.000
Jumlah 16.569.197.530 7.295.378.945
Rincian lengkap Biaya Yang Masih Harus Dibayar disajikan pada lampiran 8.
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Utang Lain-lain kantor Cabang 18.048.262.987 9.304.216.383
Utang Bonus 14.159.078.155 11.295.949.920
Collateral Surety Bond 6.923.341.000 7.743.194.426
Biaya YMH Dibayar 6.120.925.448 7.105.868.167
Pendapatan Diterima di Muka 1.481.719.340 428.997.206
Lebih (kurang) setor Pegawai 71.734.750 -
Utang Pengadaan Aset 20.300.000 976.216.240
Jumlah 46.825.361.680 36.854.442.342
23. KEWAJIBAN IMBALAN PASKA KERJA
Saldo Kewajiban Imbalan Paska Kerja per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 5.544.752.825 4.061.723.198
PT Jasaraharja Putera 9.236.655.795 3.421.231.520
Jumlah 14.781.408.620 7.482.954.718
Kewajiban Imbalan Paska Kerja merupakan selisih antara perhitungan imbalan paska kerja yang
menjadi kewajiban perusahaan dengan jumlah nilai program pendanaan yang disiapkan perusahaan
untuk diberikan kepada pegawai.
PT Jasa Raharja (Persero)
Perhitungan Aktuaria Imbalan Paska Kerja
Perhitungan Aktuaria terakhir atas kewajiban imbalan paska kerja dilakukan oleh PT. Sienco
Aktuarindo Utama dengan laporan no. 006/LA-IK/SAU/01-2011 tertanggal 26 Januari 2011.
Perhitungan aktuaris yang dilakukan adalah untuk mengakui biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh
Perusahaan berkenaan dengan imbalan paska kerja.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 43
Asumsi yang digunakan dalam perhitungan aktuarial adalah sebagai berikut:
31/12/2010 31/12/2009
1. Tabel Tingkat Mortalita : CSO80 CSO80
2. Kenaikan gaji per tahun : 8% per tahun 8% per tahun
3. Tingkat bunga diskonto : 8,6% per tahun 10,5% per tahun
4. Tingkat Cacat : 1% dari tk kematian 1% dari tk kematian
5. Metode : Projected Unit Credit Projected Unit Credit
Data Pegawai untuk Perhitungan Kewajiban
31/12/2010 31/12/2009
1. Jumlah Pekerja : 1.669 orang 1.438 orang
2. Usia Rata-Rata : 39,53 tahun 41,96 tahun
3. Masa Kerja Rata-Rata : 15,13 tahun 17,90 tahun
4. Upah : Rp 10.949.310.438 Rp 9.241.198.250
Perhitungan rekonsiliasi Aset program dan kewajiban imbalan paska kerja yang diakui di Neraca
adalah sebagai berikut:
A. Kewajiban bersih imbalan kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:
2010 2009
Nilai Kini Kewajiban Dana Pensiun 272.542.717.827 245.655.966.154
Nilai Kini Kewajiban Tunj. Hari Tua 46.335.861.434 50.690.124.535
Nilai Kini Kewajiban U.U. No.13 205.022.888.705 172.569.700.056
Nilai Kini Kewajiban
Diperbandingkan 5.743.224.816 3.884.602.852
Biaya Jasa lalu Yg Belum diAmortisasi
Keuntungan/Kerugian Aktuaria Yang
Tidak Diakui (Max 10% PVBO)
Keuntungan / Kerugian Aktuaria (198.471.991) 177.120.346
Kewajiban Yang diakui di Neraca 5.544.752.825 4.061.723.198
B. Perhitungan Beban (Pendapatan) Imbalan Kerja - Rp
2010 2009
Biaya Jasa Kini 1.055.723.313 700.575.648
+ Biaya Bunga 427.306.314 269.951.468
+ Amortisasi Biaya Jasa Lalu - -
+ Amortisasi Keuntungan / Kerugian
Aktuaria - (53.296.539)
Biaya Tahun Berjalan 1.483.029.627 917.230.577
C. Rekonsiliasi Prepaid (Accrued) Kewajiban Imbalan Kerja
2010 2009
Kewajiban pada Awal Tahun 4.061.723.198 3.144.492.621
+ Biaya Tahun Berjalan 1.483.029.627 917.230.577
Kewajiban pada Akhir Tahun 5.544.752.825 4.061.723.198
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 44
24. KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN
Saldo Kewajiban Pajak Tangguhan per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 1.591.891.763 754.325.600
Jumlah 1.591.891.763 754.325.600
Kewajiban Pajak Tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang akibat adanya
transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan yaitu berasal dari perbedaan antara
dasar pencatatan menurut akuntansi dan pelaporan pajak akibat perbedaan dalam menerapkan dasar
yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.
Perhitungan Aset Pajak Tangguhan lihat pada lampiran 9.
25. UTANG PREMI JANGKA PANJANG
Saldo Utang Premi Jangka Panjang per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 2009
Kebakaran 3.050.183.886 1.709.661.973
Kendaraan 31.899.156.762 26.070.417.509
Varia 673.307.397 222.894.923
Jumlah 35.622.648.045 28.002.974.405
26. HAK MINORITAS
Saldo Hak Minoritas per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
% 2010 % 2009
1. Modal Saham :
a. Dana Pensiun Jasa Raharja 13,8 13.800.000.000 13,8 13.800.000.000
b. PT Servico Delta Investama 2,5 2.500.000.000 2,5 2.500.000.000
c. PT Patakarsa Utama 2,2 2.200.000.000 2,2 2.200.000.000
d. PT Asuransi Aken Life 1,5 1.500.000.000 1,5 1.500.000.000
Sub Jumlah 20 20.000.000.000 20 20.000.000.000
2. Kenaikan/Penurunan Nilai Saham 20 490.062.834 20 -
3. Laba Ditahan 20 32.411.067.094 20 26.192.330.454
4. Bagian Laba 20 13.503.656.538 20 10.198.736.640
Jumlah 66.404.786.466 56.391.067.094
Hak Minoritas adalah merupakan hak perusahaan selain PT Jasa Raharja (Persero) yang mempunyai
penyertaan pada PT Jasaraharja Putera yaitu sebesar 20% pada tahun 2010 dan tahun 2009.
Laba bersih PT Jasaraharja Putera tahun buku 2010 sebesar Rp 67.518.282.695 dan tahun buku 2009
Rp 50.993.683.201.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 45
27. HAK MAYORITAS
Saldo Hak Mayoritas per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
Modal Saham Disetor 800.000.000.000 800.000.000.000
Cadangan Umum 1.181.560.700.026 656.342.266.038
Cadangan Tujuan 248.026.403.388 163.619.403.388
Kenaikan (Penurunan) Harga Pasar
Surat Berharga 143.723.783.393 (540.605.661)
Laba Bersih PT Jasa Raharja 1.114.972.902.659 923.674.899.982
Jumlah 3.488.283.789.466 2.543.095.963.747
Bagian Laba Bersih PT Jasaraharja Putera merupakan jumlah hak PT Jasa Raharja (Persero) sebagai
pemilik saham mayoritas. Laba bersih PT Jasaraharja Putera tahun buku 2010 sebesar Rp 67.518.282.695
dan tahun buku 2009 Rp 50.993.683.201.
Rincian Cadangan Umum per 31 Desember 2010 sebagai berikut:
- Saldo 31 Desember 2009 656.342.266.038
- Penambahan dari pembagian laba tahun 2009 sesuai RUPS 525.218.433.988
- Saldo per 31 Desember 2010 1.181.560.700.026
Rincian Cadangan Tujuan per 31 Desember 2010 sebagai berikut:
-Saldo 31 Desember 2009 163.619.403.388
-Penambahan dari pembagian laba tahun 2009 sesuai RUPS 84.407.000.000
-Saldo per 31 Desember 2010 248.026.403.388
28. LABA TAHUN BERJALAN.
Jumlah laba tahun berjalan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 2009
Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) 1.114.972.902.659 923.674.899.982
Jumlah 1.114.972.902.659 923.674.899.982
Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2010 sebesar Rp 1.114.972.902.659 adalah laba
konsolidasian sudah termasuk bagian laba PT Jasaraharja Putera sebesar 80% dari Rp 67.518.282.694.
Pada Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2009 sebesar Rp923.674.899.982 adalah laba
konsolidasian sudah termasuk bagian laba PT Jasaraharja Putera sebesar 80% dari Rp50.993.683.201.
Berdasarkan keputusan RUPS PT Jasa Raharja (Persero) tanggal 22 Juni 2010, serta RUPS PT Jasaraharja
Putera tanggal 29 April 2010 tentang pengesahan laporan keuangan tahun 2009 menyetujui
penggunaan laba bersih tahun buku 2009 sebagai berikut:
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 46
KeteranganPT Jasa Raharja
(Persero)PT Jasaraharja Putera
Dividen 277.102.469.995 15.000.000.000
Cadangan Umum 525.218.433.987 30.436.683.201
Cadangan Tujuan 84.407.000.000 657.000.000
Tantiem - 4.900.000.000
Program Kemitraan 18.473.498.000 -
Program Bina Lingkungan 18.473.498.000 -
Jumlah 923.674.899.982 50.993.683.201
Dividen dari pembagian laba PT Jasa Raharja (Persero) sebesar Rp 277.102.469.995 telah disetor ke
Rekening Bendahara Umum Negara melalui Bank BRI (Persero) tanggal 27 Juli 2010, dan dividen
PT Jasaraharja Putera sebesar Rp 12.000.000.000 telah ditransfer ke rekening PT Jasa Raharja (Persero)
pada Bank Rakyat Indonesia melalui rekening PT Jasaraharja Putera pada PT Bank BTN, Tbk tanggal
24 Mei 2010.
29. PENDAPATAN UNDERWRITING
Pendapatan Underwriting tahun 2009 dan 2008 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 2.604.765.177.983 2.304.976.771.850
PT Jasaraharja Putera 382.394.274.638 341.698.143.214
Jumlah 2.987.159.452.621 2.646.674.915.064
Rincian jumlah Pendapatan Underwriting per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
a. Premi Bruto
Pelaksanaan UU 33/64 315.118.892.782 302.026.230.091
Pelaksanaan UU 34/64 2.411.934.482.050 2.211.733.435.607
2.727.053.374.832 2.513.759.665.698
b. Premi Reasuransi (39.619.295.195) (33.453.438.315)
c. (Kenaikan) penurunan premi yang belum
merupakan pendapatan
(82.668.901.654) (175.329.455.533)
Jumlah 2.604.765.177.983 2.304.976.771.850
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 47
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
a. Premi Bruto
Varia 265.399.354.386 231.822.403.287
Kendaraan 125.632.361.168 108.376.511.328
Surety Bond 107.256.605.020 114.098.188.275
Kebakaran 28.314.799.399 18.394.357.214
Pengangkutan 11.751.760.972 9.088.453.543
Pertanggungan Tidak Langsung 9.302.652.991 5.023.345.679
Engineering 7.405.998.806 4.220.931.836
Askredag 362.375.710 -
Jumlah Premi Bruto 555.425.908.452 491.024.191.162
b. Premi Reasuransi (150.210.950.335) (133.900.467.308)
c. (Kenaikan) penurunan premi yang belum
merupakan pendapatan
(22.820.683.479) (15.425.580.640)
Jumlah 382.394.274.638 341.698.143.214 Rincian Pendapatan Pertanggungan (Underwriting) secara lengkap lihat lampiran 10.
30. BIAYA UNDERWRITING
Jumlah Biaya Underwriting tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 1.852.973.983.989 1.810.652.995.626
PT Jasaraharja Putera 260.682.522.248 240.298.307.572
Jumlah 2.113.656.506.237 2.050.951.303.198
Rincian jumlah Biaya Underwriting per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
a. Beban Klaim
Klaim Bruto 1.506.515.232.587 1.425.361.507.776
Klaim Reasuransi (9.492.567.774) (2.687.617.028)
Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim
Tanggungan Sendiri 46.119.529.987 115.645.037.616
Jumlah Beban Klaim 1.543.142.194.800 1.538.318.928.364
b. Biaya Administrasi / Komisi Netto 59.240.514.132 59.813.152.240
c. Biaya Underwriting Lain Netto 250.591.275.057 212.520.915.022
Jumlah 1.852.973.983.989 1.810.652.995.626
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 48
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
a. Beban Klaim
Klaim Bruto 189.483.116.691 165.255.275.780
Klaim Reasuransi (60.848.687.355) (46.963.288.836)
Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim
Tanggungan Sendiri 5.643.629.939 18.509.629.999
Jumlah Beban Klaim 134.278.059.275 136.801.616.943
b. Biaya Administrasi / Komisi Netto 43.140.998.921 30.146.944.578
c. Biaya Underwriting Lain Netto 83.263.464.052 73.349.746.051
Jumlah 260.682.522.248 240.298.307.572 Rincian perhitungan Biaya Underwriting tahun 2010 lihat lampiran 10.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan mengenai peningkatan nilai santunan dan mulai berlaku
27 Maret 2008 atau 30 hari setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut :
- UU No. 33/1964, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 37/PMK.010/2008 tanggal
26 Pebruari 2008 mengenai besar santunan dan iuran dana pertanggungan wajib kecelakaan
penumpang alat angkutan penumpang umum di darat, sungai/danau, ferry/penyeberangan, laut
dan udara dengan ketentuan sebagai berikut:
Darat, Sungai, Ferry
Sifat Cedera Penyeberangan dan Laut Pesawat Udara
Meninggal Dunia 25.000.000 50.000.000
Catat Tetap (maksimum) 25.000.000 50.000.000
Biaya Perawatan(Maksimum) 10.000.000 25.000.000
Biaya Penguburan 2.000.000 2.000.000
- UU No. 34/1964, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 36/PMK.010/2008 mengenai
besar santunan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan tanggal 26 Februari 2008
dengan ketentuan bahwa untuk kecelakaan lalu lintas jalan, sifat cedera dan santunan yang
diberikan sama dengan nilai santunan kecelakaan penumpang di darat. Kenaikan nilai santunan
tersebut diikuti oleh kenaikan sebagian tarif Iuran Wajib dan Sumbangan Wajib.
31. HASIL INVESTASI
Jumlah Hasil Investasi tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 382.570.945.347 405.555.898.061
PT Jasaraharja Putera 34.456.501.172 30.888.155.935
Jumlah 417.027.446.519 436.444.053.996
Pendapatan hasil investasi merupakan pendapatan yang diperoleh dari investasi perusahaan surat
berharga.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 49
Rincian jumlah Pendapatan Hasil Investasi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Bunga Obligasi 208.947.407.431 103.575.861.351
Pendapatan Reksadana 77.457.968.474 69.099.617.228
Laba Pelepasan Saham 70.832.476.736 81.460.549.717
Bunga Deposito 24.002.008.373 40.116.270.405
Dividen Saham 5.729.840.742 5.640.358.188
Hasil Investasi Lainnya 2.626.070.474 (214.967.328)
Laba (Rugi) Penilaian Harga Saham (7.024.826.883) 126.182.398.500
Kerugian Hasil Investasi Saham - (20.304.190.000)
Jumlah 382.570.945.347 405.555.898.061 Pada awal tahun 2009, perusahaan mengetahui bahwa saham yang dikuasai oleh PT. Sarijaya Permana
Sekuritas telah berkurang sesuai dengan data yang ditampilkan dalam data C-Best per
30 Desember 2009 yang dikeluarkan KSEI.
Untuk mengamankan saham yang tersisa pada tanggal 17 Februari 2009, perusahaan memindahkan
saham yang dikuasai PT. Sarijaya ke Kustodian PT. Bank Mandiri (Persero), sedangkan penguasaan
saham langsung ditangani langsung oleh PT. Jasa Raharja (Persero).
Dari proses pencatatan tersebut, terlihat bahwa perusahaan mengakui kerugian sebesar
Rp 20.304.190.000,- sama dengan nilai saham per 3 April 2009 .
Proses hukum kasus Sarijaya masih berlangsung, untuk setiap penggunaan dana yang berkaitan
dengan penyelesaian kasus tersebut tetap dipantau, agar setiap saat dapat diketahui berapa nilai uang
yang harus ditagihkan ke perusahaan tersebut
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 50
Pendapatan dividen sebesar Rp 5.729.840.742 diperoleh dari penyertaan saham sebagai berikut:
2010 2009
Dividen Saham TLKM 2.667.987.398 512.639.586
Dividen Saham JSMR 858.923.183 865.927.963
Dividen Saham AALI 565.880.067 67.383.000
Dividen Saham PGAS 557.693.500 259.846.488
Dividen Saham BMRI 200.874.079 227.553.327
Dividen Saham ADRO 156.238.836
Dividen Saham UNTR 126.225.000 441.056.500
Dividen Saham ELSA 80.091.250 11.917.578
Dividen Saham PTBA 67.430.926 304.834.481
Dividen Saham INCO 59.707.400 146.642.714
Dividen Saham TINS 59.612.625 135.660.000
Dividen Saham BBTN 49.395.077
Dividen Saham ITMG 40.545.000 134.109.600
Dividen Saham BBNI 40.358.000 190.345.056
Dividen Saham SGRO 37.691.091 281.214.000
Dividen Saham SMGR 36.853.875 105.169.112
Dividen Saham BDMN 34.853.400 89.547.168
Dividen Saham Arthaloka 31.809.842
Dividen Saham BUMI 25.880.800 171.824.950
Dividen Saham LSIP 17.765.000 465.072.400
Dividen Saham BBRI 7.808.100 148.891.831
Dividen Saham WIKA 6.216.293 162.310.390
Dividen Saham ANTM - 535.357.914
Dividen Saham ASII - 67.885.250
Dividen Saham BBCA - 29.325.000
Dividen Saham BLTA - 3.782.500
Dividen Saham INDF - 159.800.000
Dividen Saham ISAT - 42.534.064
Dividen Saham KLBF - 3.979.375
Dividen Saham MEDC - 34.946.666
Dividen Saham UNSP - 40.801.275
Jumlah 5.729.840.742 5.640.358.188
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 51
PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Bunga Deposito 20.163.884.327 21.823.894.623
Bunga Obligasi 11.672.109.000 9.346.250.808
Reksadana 2.095.364.372 1.069.575.662
Kerugian penurunan nilai reksadana - (2.765.570.128)
Hasil investasi lainnya 242.650.000 767.500.000
Dividen atas Penyertaan Saham 282.493.473 -
Kenaikan (Penurunan) Penyertaan pada
PT Andika Raharja Putera - 646.504.970
Jumlah 34.456.501.172 30.888.155.935
32. BIAYA USAHA
Jumlah Biaya Usaha tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 456.594.011.316 372.752.151.528
PT Jasaraharja Putera 79.590.249.999 66.813.986.639
Jumlah 536.184.261.315 439.566.138.167
Pos ini terdiri dari Biaya Pegawai, Biaya Umum, Penyusutan Aset Tetap.
Rincian jumlah Biaya Usaha per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Biaya Pegawai 339.332.075.711 272.981.650.951
Biaya Umum 81.755.541.379 67.046.736.191
Penyusutan Aktiva Tetap 35.506.394.226 32.723.764.386
Jumlah 456.594.011.316 372.752.151.528 PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Biaya Pegawai 56.643.245.859 44.905.681.115
Biaya Umum 16.643.619.259 15.590.413.111
Penyusutan Aktiva Tetap 6.303.384.881 6.317.892.413
Jumlah 79.590.249.999 66.813.986.639
Rincian lebih lanjut Biaya Pegawai dan Umum lihat lampiran 11 dan lampiran 12.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 52
33. PENDAPATAN (BIAYA) LAIN.
Jumlah Pendapatan (Biaya) Lain tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 632.002.446.880 555.359.659.210
PT Jasaraharja Putera 3.593.445.835 4.725.144.252
Jumlah 635.595.892.715 560.084.803.462
Rincian jumlah Pendapatan (Biaya) Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
2010 2009
Denda SWDKLLJ 475.201.538.900 394.385.511.300
Sertifkat/Kartu Dana 151.405.337.500 139.522.042.100
Klaim Asuransi 1.992.194.363 96.300.000
Laba (Rugi) Penjualan Aset 956.473.000 661.100.000
Jasa Giro 906.667.506 775.376.457
Pendapatan/Biaya Lainnya 902.361.724 19.439.558.659
Bunga Carloan 616.718.458 438.511.470
Potongan Pembelian 20.915.548 40.782.089
Selisih Kurs 239.881 477.135
Jumlah 632.002.446.880 555.359.659.210 PT Jasaraharja Putera
2010 2009
Blanko Polis & Materai 2.974.205.132 2.792.470.783
Jasa Giro 867.592.759 866.506.834
Pendapatan Lainnya 681.909.072 (19.604.909)
Rugi Penjualan Aset Tetap 564.438.724 1.038.395.470
Potongan Pembelian 44.054.699 47.713.553
Pembulatan Selisih Kas/Bank - (337.479)
Beban penyisihan piutang tak tertagih (1.538.754.551) -
Jumlah 3.593.445.835 4.725.144.252
34. PAJAK PENGHASILAN
Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero) 244.664.767.663 202.249.810.774
PT Jasaraharja Putera 16.800.697.442 16.562.883.761
Jumlah 261.465.465.105 218.812.694.535
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 53
Rincian Pajak Penghasilan tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
Beban bersih atas pajak PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
Beban Pajak Tahun Berjalan 243.827.201.500 201.542.831.560
Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan 837.566.163 706.979.214
Beban Bersih Pajak Tahun Berjalan 244.664.767.663 202.249.810.774
Perhitungan selengkapnya untuk beban pajak tahun 2010 sejumlah Rp 243.827.201.500 disajikan pada
lampiran 6.
Beban (Penghasilan) pajak tangguhan untuk tahun 2010 dan tahun 2009 sebesar masing-masing
Rp 837.566.163 dan Rp 706.979.214 diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
2010 2009
Saldo Akhir (Aset) Kewajiban Pajak Tangguhan 1.591.891.763 754.325.600
Saldo Awal (Aset) Kewajiban Pajak
Tangguhan (754.325.600) (47.346.386)
Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan 837.566.163 706.979.214
Perhitungan selengkapnya untuk perhitungan saldo awal/akhir kewajiban pajak tangguhan disajikan
pada lampiran 9/1-2.
PT Jasaraharja Putera
Beban bersih atas pajak PT Jasaraharja Putera tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 2009
Beban Pajak Tahun Berjalan 17.609.912.190 16.602.998.086
Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan (809.214.748) (40.114.325)
Beban Bersih Pajak Tahun Berjalan 16.800.697.442 16.562.883.761
Perhitungan selengkapnya untuk beban pajak tahun 2010 sejumlah Rp 17.609.912.120 disajikan pada
lampiran 7.
Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan untuk tahun 2010 dan tahun 2009 sebesar Rp (809.214.748) dan
(40.114.325) diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
2010 2009
Saldo Akhir (Aset) Kewajiban Pajak
Tangguhan (2.135.450.366) (1.326.235.618)
Saldo Awal (Aset) Kewajiban Pajak
Tangguhan (1.326.235.618) (1.286.121.293)
Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan
Tahun Berjalan (809.214.748) (40.114.325)
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 54
Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan terdiri dari:
2010 2009
PT Jasa Raharja (Persero)
Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan 837.566.163 706.979.214
PT Jasaraharja Putera
Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan (809.214.748) (40.114.325)
Jumlah 28.351.415 666.864.889
Perhitungan selengkapnya untuk perhitungan saldo awal/akhir kewajiban pajak tangguhan disajikan
pada lampiran 9/2-2.
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
1. Pembelian Saham PT Jasaraharja Putera yang dimiliki Dana Pensiun Jasa Raharja
(DPJR)
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasaraharja Putera tanggal 14 Januari 2011,
mengesahkan saham yang dimiliki Dana Pensiun Jasa Raharja (DPJR) sebanyak 13.800.000 lembar
dengan harga per lembar saham senilai Rp.3.916,- atau sebesar Rp.54.040.800.000,- Saham tersebut
dibeli sepenuhnya oleh PT Jasa Raharja (Persero). Realisasi pembayaran pembelian saham
PT Jasaraharja Putera yang dimiliki DPJR dilakukan tanggal 14 Januari 2011.
RUPSLB PT Jasaraharja Putera dituangkan dalam salinan berita acara No.6 tanggal 14 Januari 2011,
Notaris Nelly Sylviana, SH dan salinan akte jual beli terhadap PT Jasaraharja Putera Nomor 07 tanggal
14 Januari 2011.
Struktur kepemilikan dan susunan modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebagai
berikut :
Jumlah Saham Nominal Saham
(lembar) (Rp)
PT Jasa Raharja 93,80% 93.800.000 93.800.000.000
PT Servico Delta Investama 2,50% 2.500.000 2.500.000.000
PT Patakarsa Utama 2,20% 2.200.000 2.200.000.000
PT Asuransi Allianz Life Indonesia 1,50% 1.500.000 1.500.000.000
100% 100.000.000 100.000.000.000
Keterangan %
2. Status Piutang IWPU Mandala Airlines yang Berhenti Beroperasi
Maskapai penerbangan nasional, Mandala Airlines resmi menghentikan operasionalnya dimulai sejak
tanggal 13 Januari 2011, maskapai penerbangan ini resmi menghentikan seluruh rute penerbangannya,
dan batas waktu penghentian operasional Mandala belum bisa ditentukan.
Mengantisipasi hal tersebut manajemen perseroan telah menghadiri rapat antara Direksi PT Mandala
Airlines dan seluruh kreditur Mandala Airlines dari hasil pertemuan tersebut bahwa debitur
menawarkan opsi konversi piutang menjadi saham sebagai rencana perdamaian.
Para Kreditur memberikan respon menolak terhadap opsi tersebut. Sehingga selanjutnya dijadualkan
untuk dilakukan voting.
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 55
Hasil rapat terakhir dengan pihak manajemen Mandala dan hasil keputusan dari Law Firm DUMA &
CO sebagai kurator Mandala disepakati bahwa status piutang PT Jasa Raharja (Persero) ditingkatkan
dari konkuren menjadi istimewa dengan pertimbangan bahwa PT Jasa Raharja (Persero) adalah
BUMN, sehingga perusahaan tidak ikut dalam opsi konversi piutang menjadi saham.
Posisi piutang perseroan kepada PT Mandala Airlines tersebut per tanggal 31 Desember 2010 tercatat
sebesar Rp9.450.692.415,- .
36. STANDAR AKUNTANSI BARU
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi
atas beberapa Standar Akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:
• PSAK 1 (revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan
• PSAK 2 (revisi 2009) – Laporan Arus Kas
• PSAK 4 (revisi 2009) – Laporan Keuangan konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
• PSAK 5 ( revisi 2009) – Segmen Operasi
• PSAK 12 (revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
• PSAK 15 (revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi
• PSAK 19 (revisi 2010) – Aset Tak Berwujud
• PSAK 22 (revisi 2010) – Kombinasi Bisnis
• PSAK 23 (revisi 2010) – Pendapatan
• PSAK 25 (revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, Kesalahan
Mendasar
• PSAK 48 ( revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset
• PSAK 57 (revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi, Aset Kontijensi
• PSAK 58 (revisi 2009) – Aset tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan
• ISAK 7 (revisi 2009) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
• ISAK 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi , Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa
• ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan
• ISAK 11 – Distribusi Nonkas kepada Pemilik
• ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas, Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
CCaattaattaann aattaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
PPTT JJaassaa RRaahhaarrjjaa ((PPeerrsseerroo)) ddaann AAnnaakk PPeerruussaahhaaaann TTaahhuunn 22001100
HAL - 56
• ISAK 14 – Aset tidak Berwujud – Biaya Situs Web
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi
atas beberapa Standar Akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai
berikut:
• PSAK 7 (revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-phak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
• PSAK 10 (revisi 2010 - Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
• ISAK 13 – Lindung Nilai Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
Perusahan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari revisi standar ini terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
37. CATATAN TAMBAHANATAS LAPORAN KEUANGAN INDUK DAN ANAK
PERUSAHAAN
Laporan Keuangan induk perusahaan disajikan dalam lampiran untuk tujuan analisis tambahan dan
bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang diharuskan menurut prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Laporan keuangan anak perusahaan (PT Jasaraharja Putera) disajikan dalam lampiran setelah diaudit
oleh auditor independen lain.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Neraca dan Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan
Lampiran 2 Neraca dan Laporan Laba Rugi Anak Perusahaan
Lampiran 3 Daftar Setara Kas (Deposito Berjangka)
Lampiran 4 Daftar Aset Tetap
Lampiran 5 Rekapitulasi Cadangan Teknis Terkonsolidasi
Lampiran 6 Perhitungan PPh Badan tahun 2010 – Induk Perusahaan
Lampiran 7 Perhitungan PPh Badan tahun 2010– Anak Perusahaan
Lampiran 8 Rincian Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Lampiran 9 Perhitungan Aset/Kewajiban Pajak Tangguhan
Lampiran 10 Perhitungan Hasil Underwriting
Lampiran 11 Biaya Pegawai
Lampiran 12 Biaya Umum
Lampiran 13 Perhitungan Kewajiban Imbalan Paska Kerja Induk Perusahaan