jr bipolar

Click here to load reader

Upload: nurullasmi

Post on 28-Sep-2015

254 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

JOURNAL READING Bipolar Disorder A Focus on Depression Mark E. Frye

Nurul Lasmi SaridewiH1A 007 047

JOURNAL READINGBipolar Disorder A Focus on Depression

Mark E. Frye

Jurnal ini diawali sebuah kasus vignetteFakta yang mendukung berbagai strategi ditampilkan diikuti oleh kajian panduan/guideline resmi yang berlakuArtikel ini ditutup dengan rekomendasi klinis dari penulis

Kasus:Seorang wanita karir berusia 26 tahun datang memeriksakan diri dengan keluhan hibernating away tiap musim dingin; hal ini mulai terjadi sejak pasien duduk di bangku sekolah menengah atas. Gejala-gejala yang dirasakan saat ini meliputi tidur berlebihan, peningkatan berat badan sebanyak 9 kg yang berkaitan dengan peningkatan konsumsi makanan-makanan manis dan konsumsi alkohol berlebih, anhedonia, kurang motivasi, berpikir negatif, dan penurunan produktifitas kerja.

Pasien juga memiliki riwayat menurunnya kebutuhan tidur selama beberapa minggu pada saat berada di bangku kuliah, yang berhubungan dengan peningkatan mood, energi, dan libido. Selama episode terakhir tersebut, pasien menghabiskan uang hingga melebihi batas kartu kreditnya dan pernah dirawat di Unit Gawat Darurat karena intoksikasi alkohol. Bagaimanakah evaluasi dan terapi yang seharusnya dilakukan pada kasus ini?

Masalah KlinisGangguan bipolar ditandai dengan episode berulang dari mania atau hipomania dan depresi mayor. Hallmark dari gangguan bipolar adalah minimal terdapat satu episode mania (gangguan bipolar I) atau hipomania (gangguan bipolar II).Bipolar I dapat dibedakan dengan bipolar II berdasarkan derajat keparahan yang lebih besar pada bipolar I, mood dan hendaya fungsional.Kriteria diagnostik untuk suatu episode depresi mayor pada gangguan bipolar sama seperti kriteria untuk gangguan depresi mayor unipolar (Tabel 1 dan 2).

Tabel 1. Kriteria diagnostik untuk membedakan gangguan bipolar I dengan bipolar II menurut American Psychiatric AssocoationEpisode Manik (Gangguan Bipolar I)Episode Hipomanik (Gangguan Bipolar II)Terdapat periode abnormal yang nyata dan menetap, elasi, ekspansif, atau iritabilitas paling sedikit selama 1 minggu (atau kurang jika memerlukan perawatan di rumah sakit)Terdapat periode abnormal yang nyata dan menetap, elasi, ekspansif, atau iritabilitas paling sedikit selama 4 hariHarus disertai paling sedikit tiga dari beberapa gejala berikut (4 jika mood hanya tampak irritable): kepercayaan diri yang membumbung atau grandiosity, penurunan kebutuhan akan tidur, bicara terus menerus, pikiran yang meloncat-loncat, distraktibilitas, peningkatan keterlibatan pada aktivitas langsung atau agitasi psikomotor, minat yang berlebih untuk melakukan aktivitas yang disenangi dengan potensi tinggi membahayakanHarus disertai paling sedikit tiga dari beberapa gejala berikut (4 jika mood hanya tampak irritable): kepercayaan diri yang membumbung atau grandiosity, penurunan kebutuhan akan tidur, bicara terus menerus, pikiran yang meloncat-loncat, distraktibilitas, peningkatan keterlibatan pada aktivitas langsung atau agitasi psikomotor, minat yang berlebih untuk melakukan aktivitas yang disenangi dengan potensi tinggi membahayakanGejala-gejala yang muncul tidak memenuhi kriteria episode campuranEpisode hipomanik harus dibedakan jelas dari individu yang biasa memiliki mood non depresi, dan harus terdapat gangguan fungsi yang tidak didapatkan pada individu dengan tanpa gangguanGangguan harus cukup berat sehingga mengganggu fungsi sosial atau pekerjaan atau membutuhkan perawatan di rumah sakit, atau disertai dengan gejala psikotikPerubahan mood dan fungsi harus diawasi oleh orang lain. Perbedaan dengan episode manik adalah episode hipomanik tidak cukup berat untuk menyebabkan gangguan pada fungsi sosial atau pekerjaan atau membutuhkan perawatan di rumah sakit, dan tidak terdapat gejala psikotikGejala yang muncul tidak diakibatkan oleh efek fisiologis dari pengobatan, kondisi medis umum, atau penyalahgunaan zat.Gejala yang muncul tidak diakibatkan oleh efek fisiologis dari pengobatan, kondisi medis umum, atau penyalahgunaan zat.

Tabel 2. Kriteria diagnostik untuk Depresi Mayor menurut American Psychiatric AssociationLama periode minimal 2 minggu dimana terdapat 5 atau lebih gejala yang terjadi (minimal satu dari gejala penurunan mood atau kehilangan minat atau keinginan pada hampir seluruh aktivitas)Perubahan dalam selera makan atau penurunan atau peningkatan berat badan, insomnia atau hipersomnia, dan agitasi psikomotor atau retardasi; penurunan energi; perasaan bersalah atau tak berguna; sulit berpikir, konsentrasi, atau membuat keputusan; pikiran berulang tentang kematian atau munculnya ide, merencanakan atau usaha bunuh diri.Gejala-gejala baru maupun gejala yang lebih buruk dibandingkan episode depresi sebelumnya, dan bertahan sepanjang hari, hampir setiap hari, dan paling sedikit terjadi selama 2 minggu berturut-turut.Episode ini disertai adanya distres klinis yang signifikan atau masalah dalam sosial, pekerjaan, atau fungsi lain yang penting.Gejala-gejala tersebut tidak diakibatkan oleh kehilangan atau efek fisiologis langsung dari penggunaan obat, kondisi medis umum, atau penyalahgunaan obatGangguan bipolar berhubungan dengan kematian dini dan menyebabkan disabilitas di negara berkembang pada rentang usia 15 sampai 44 tahun. Penyakit ini seringkali dihubungkan dengan kondisi lain yang menyertai, yang paling sering adalah gangguan cemas dan penyalahgunaan zat peningkatan resiko ide bunuh diri dan penggantian mood.Hendaya yang berhubungan dengan gangguan bipolar terjadi dalam fase depresi.

Strategi & Bukti IlmiahDiagnosis & AssesmentEvaluasi awal dari pasien yang sedang mengalami mood depresi sebaiknya meliputi penyaringan/screening terhadap konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obatan, keinginan untuk bunuh diri, riwayat psikiatri individu dan keluarganya, dan pemeriksaan fisik dan tes laboratoriumPertemuan dengan para anggota keluarga juga dapat membantu untuk mendapatkan informasi tambahan. Riwayat keluarga tentang gangguan bipolarOnset kemunculan gejala sebelum pasien berusia 25 tahun, dan adanya episode yang lebih sering dengan durasi yang lebih singkat. Tabel 3. Terapi gangguan bipolarGolongan obatDosisResearch or ApprovalEfek samping dan peringatanDepresiManiaCampuranTerapi rumatanAntipsikotik atipikalPerhatian pada peningkatan resiko kematian pada pasien lansia dengan psikosis terkait demensia, sindrom neuroleptik maligna, tardive diskinesia, hiperglikemia atau diabetes, dan epilepsiAripiprazoleTerapi Mania Akut atau rumatan,1530 mg/hariStudi terkontrol tidak mendukung untuk digunakan sebagai terapi tunggalFDA-approvedFDA-approvedFDA-approvedSindrom ekstrapiramidal, somnolen, tremorAsenapinemania akut,10 mg, dua kali per hari,sublingualFDA-approvedFDA-approvedSindrom ekstrapiramidal, penambahan berat bedan, spmnolen, mengantukOlanzapineMania akut, 1020 mg/hari; rumatan, 520 mg/hariStudi terkontrol mendukung untuk digunakan sebagai terapi tunggalFDA-approvedFDA-approvedFDA-approvedSindrom ekstrapiramidal, kenaikan berat badan, mulut kering, mengantuk, tremor, dan gangguan gastrointestinal; perhatian lain untuk hiperlipidemia dan hiperprolaktinemiaQuetiapine dan Quetiapine extended releaseTerapi mania akut atau rumatan, 400800 mg/hari; Terapi depresi, 300600 mg/hariFDA-approvedFDA-approvedFDA-approvedFDA-approvedSindrom ekstrapiramidal, kenaikan berat badan, perhatian tambahan untuk hiperlipidemiaRisperidoneOralMania akut, 16 mg/hariFDA-approvedFDA-approvedSindrom ekstrapiramidal, somnolen, gangguan GI, perhatian tambahan untuk hiperprolaktinemiaIntramuscular25 mg tiap 2 mingguFDA-approvedZiprasidoneterapi mania akut atau rumatan,80120 mg/hariStudi terkontrol mendukung untuk digunakan sebagai terapi penyerta atau monoterapiFDA-approvedFDA-approvedFDA-approvedSindrom ekstrapiramidal, somnolen, mengantuk, astenia, gangguan penglihatan, muntah; perhatian tambahan: pemanjangan QT interval, rashKombinasi:Olanzapine-fluoxetine612 mg and 2550 mg Sekali per hariFDA-approvedPemberian bersama Fluoxetine berhubungan dengan peningkatan resiko keinginan dan tindakan bunuh diri pada sebagian anak-anak, remaja, dan dewasa mudaAntiepileptic drugCarbamazepine,extended releaseMania akut, 4001600 mg dalam dosis terbagi, dua kali per hariFDA-approvedFDA-approvedMengantuk, somnolen, gangguan koordinasi; perhatian untuk serious rash, termasuk sindrom StevensJohnson dan toxic epidermal necrolysis (resiko tersebut lebih tinggi pada pasien dengan HLA-B*1502 allele), agranulositosis, ide bunuh diri, teratogenik, dan anemia aplastikDivalproex sodium,delayed release maupun extended releaseMania akut, 25 mg/kg/hari,dengan dosis tambahan untuk mencapai respon klinis (85125 g/ml)Studi Meta-analysis mendukung digunakan sebagai monoterapiFDA-approvedFDA-approvedSomnolen, gangguan GI, mengantuk; perhatian untuk hepatotoksik, pankreatitis, teratogenik, trombositopenia, ide bunuh diri, hiperammonemia, dan hyperammonemic encephalopathyLamotrigineDosis rumatan, 200400 mg sekali per hariStudi Meta-analysis mendukung digunakan sebagai monoterapiFDA-approvedNyeri kepala, somnolen, mual, fatigue, dan insomnia; perhatian pada StevensJohnson syndrome dan toxic epidermal necrolysis, reaksi hipersensitifitas, ide bunuh diri, aseptic meningitisLithiumMania akut, dosis ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai respon klinis (0.81.2 mmol/liter)FDA-approvedFDA-approvedDisfungsi ginjal dan tiroid (direkomendasikan untuk pemantauan fungsi ginjal dan tiroid secara berkala); toksisitas lithium sangat tergantung dengan kadar lithium dalam darahSebagai penunjang diagnosis klinis dapat digunakan kuisioner gangguan mood sangat bermanfaat sebagai instrumen penyaring untuk gangguan bipolar pada pasien yang menunjukkan gejala depresi.

PenatalaksanaanPada mania akut, FDA telah menerima 10 terapi; satu obat antipsikotik tipikal, litium, dua obat antiepilepsi, dan enam obat antipsikotik atipikal (tabel 3). Ada dua obat yang diterima oleh FDA sebagai terapi depresi bipolar yaitu quetiapine dan kombinasi olanzapine dan fluoxetine. Quetiapine dan olanzapine secara umum dikenal sebagai mood stabilizerDalam percobaan kontrol, sebanyak 2593 penderita bipolar I atau bipolar II, menunjukkan efikasi dari monoterapi quetiapine ( dosis 300 mg atau 600 mg) untuk terapi depresi bipolar.

Dalam suatu randomized trial, yang melibatkan 833 pasien dengan gangguan bipolar I, kombinasi dari olanzapin dan fluoxetine dan terapi tunggal olanzapine keduanya lebih baik dibandingkan placebo dalam hal memperbaiki skor depresi Secara keseluruhan penurunan dari skor MADRS didapatkan jauh lebih banyak pada kombinasi planzapine-fluoxetine dibandingkan dengan monoterapi olanzapine.Perhatian utama dari kedua terapi yaitu quetiapine dan kombinasi quetiapine-fluoxetine adalah penambahan berat badan, yang berhubungan dengan resiko diabetes mellitus, dan resiko tardive diskinesia. Obat Anti EpilepsiLamotrigine, obat yang telah disetujui oleh FDA terapi rumatan pada gangguan bipolar I, diduga memiliki efek antidepresan. Sebuah studi double blind placebo-controlled trial selama 7 minggu, terhadap pemberian lamotrigine 200 mg pada 195 pasien dengan gangguan bipolar I penurunan skor yang signifikan pada beberapa skala pengukuran depresi.Dalam suatu placebo-controlled trial selama 8 minggu yang melibatkan 124 pasien rawat jalan dengan gangguan bipolar I dan II yang sedang mendapat terapi litium, terapi tambahan dengan 200 mg lamotrigine menghasilkan perbaikan yang luar biasa pada skor MADRS percobaan silang, acak, meliputi 31 pasien dengan depresi refrakter dibandingkan dengan penggunaan lamotrigine selama 6 minggu, gabapentine, dan plasebo peningkatan yang jauh lebih besar pada pemberian lamotrigine 52% dibandingkan dengan pemberian gabapentine 26% atau plasebo (23%).Divalproex sodium, yang diterima sebagai terapi mania akut, telah diteliti sebagai monoterapi pada depresi bipolar.

Obat AntidepresanPenatalaksanaan depresi bipolar obat-obat antidepresanParoxetine merupakan obat golongan selective serotonin-reuptake inhibitor (SSRI) paling sering diteliti pada pasien dengan depresi bipolar dan data efikasi yang tersedia ikut mendukung penggunaan luas obat ini.Sebuah randomized trial membandingkan penggunaan paroxetine dan quetiapine paroxetine memiliki efektifitas yang lebih rendah dalam memperbaiki skor depresi dan lebih menyebabkan perpindahan mood menjadi mania atau hipomania.

Sebuah meta-analisis terhadap 7 percobaan yang diikuti 350 pasien dengan gangguan bipolar I mapun bipolar II yang dinilai secara acak paling sedikit 6 bulan terhadap berbagai macam antidepresan dengan atau tanpa mood stabilizer atau plasebo dengan maupun tanpa mood stabilizer. Studi ini menunjukkan terapi antidepresan menurunkan resiko kekambuhan depresi (RR, 0,73; 95% CI, 0,55 sampai 0,97) namun meningkatkan resiko perpindahan mood menjadi episode hipomanik maupun manik (RR, 1,72; 95% CI, 1,23 sampai 2,41).PsikoterapiDibandingkan dengan gangguan depresi mayor, terdapat evaluasi psikoterapi sistematis yang lebih sedikit pada pasien dengan depresi bipolar. Pada sebuah percobaan melibatkan 293 pasien dengan gangguan bipolar I maupun bipolar II yang telah mendapatkan satu dari tiga jenis psikoterapi intensif perbaikan (tidak terdapat >1 atau dua gejala depresi sedang paling tidak selama 8 minggu

Area of UncertaintyDibutuhkan lebih banyak penelitian untuk menentukan pasien depresi bipolar mana saja yang dapat terapi antidepresan jangka pendek /jangka panjang tanpa menyebabkan resiko perpindahan mood menjadi mania> 40% subjek penelitian pada sebuah studi retrospektif perpindahan mood menjadi episode manik mapun hipomanik selama 12 minggu setelah memulai terapi antidepresan

GuidelinePedoman tatalaksana depresi bipolar pada saat ini telah mengalami revisi oleh American Psychiatric Association.Pedoman dari International Society for Bipolar Disorders merekomendasikan lini pertama pada depresi bipolar : quetiapine, lamotrigine, atau lithium sebagai monoterapiPedoman ini menunjukkan bahwa pada penelitian-penelitian sebelumnya quetiapine memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan lithium maupun paroxetine.

Kesimpulan & SaranPasien pada vignette diatas telah mengalami rekurensi depresi dgn gejala saat ini yaitu hipersomnia dan hiperfagia dalam konteks bahwa sebelumnya ia telah mengalami satu episode manik.Pasien sebaiknya diberikan informasi mengenai akibat dari konsumsi alkohol thd depresi & sekaligus memberikan semangat untuk tidak mengkonsumsinya lagi & untuk mempertimbangkan terapi khusus terhadap ketergantungan alkoholPenulis ingin merekomendasikan terapi awal/inisiasi dengan quetiapine 300 mg per hari.Monitoring ketat harus dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya somnolen, peningkatan kadar glukosa, penambahan berat badan, dan tardive diskinesia (meskipun resikonya masih rendah). Jika pasien tidak toleran terhadap quetiapine, lamotrigine (dengan peningkatan dosis bertahap 200mg) lini kedua.Penulis tidak merekomendasikan monoterapi antidepresan.

TERIMA KASIH