istilah radiologi

6
ISTILAH RADIOLOGI - DEPT. RADIOLOGI RSUP PERSAHABATAN - Nama : Nita Corry Agustine Nias NPM : 1406561646 Program Studi: Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi 1. Infiltrat Merupakan suatu gambaran densitas yang abnormal pada paru dan meningkat (peningkatan opasitas), umumnya berbentuk bercak-bercak atau titik-titik kecil dengan densitas sedang dan batas tidak tegas. Merupakan tanda suatu proses peradangan aktif di organ paru. 2. Fibrosis Jaringan parut pada paru dengan gambaran yang pada umumnya berbentuk garis dengan batas tegas dan densitas yang tinggi. Merupakan tanda suatu proses lama dari peradangan paru. 3. Kalsifikasi Deposit zat kalsium pada jaringan paru yang pada foto toraks memiliki gambaran nodul, bercak, atau titik dengan opasitas yang tinggi menyerupai jaringan tulang, merupakan tanda dari proses lama pada paru. 4. Bullae Suatu kantong dengan diameter lebih dari 1 cm yang berisi udara serta berdinding tipis dengan ketebalan tidak lebih dari 1 mm. Pada umumnya disebabkan oleh destruksi alveolus yang kemudian terisi oleh udara. Bullae biasanya terletak di perifer paru, dapat terjadi multiple. Gambarannya adalah area lusen avaskuler berbentuk bulat dan berdinding tipis. 5. Kista Suatu rongga spheris, berdinding tipis non granulomatous yang berisi udara, cairan atau semifluid material. Pada foto radiologi nampak lusen, dan berbatas tegas dengan jaringan paru lainnya.

Upload: supriatna-tena

Post on 11-Feb-2016

51 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

deskripsi radiologi

TRANSCRIPT

Page 1: Istilah Radiologi

ISTILAH RADIOLOGI

- DEPT. RADIOLOGI RSUP PERSAHABATAN -

Nama : Nita Corry Agustine Nias

NPM : 1406561646

Program Studi : Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi

1. Infiltrat

Merupakan suatu gambaran densitas yang abnormal pada paru dan meningkat (peningkatan opasitas),

umumnya berbentuk bercak-bercak atau titik-titik kecil dengan densitas sedang dan batas tidak tegas.

Merupakan tanda suatu proses peradangan aktif di organ paru.

2. Fibrosis

Jaringan parut pada paru dengan gambaran yang pada umumnya berbentuk garis dengan batas tegas dan

densitas yang tinggi. Merupakan tanda suatu proses lama dari peradangan paru.

3. Kalsifikasi

Deposit zat kalsium pada jaringan paru yang pada foto toraks memiliki gambaran nodul, bercak, atau titik

dengan opasitas yang tinggi menyerupai jaringan tulang, merupakan tanda dari proses lama pada paru.

4. Bullae

Suatu kantong dengan diameter lebih dari 1 cm yang berisi udara serta berdinding tipis dengan ketebalan tidak

lebih dari 1 mm. Pada umumnya disebabkan oleh destruksi alveolus yang kemudian terisi oleh udara. Bullae

biasanya terletak di perifer paru, dapat terjadi multiple. Gambarannya adalah area lusen avaskuler berbentuk

bulat dan berdinding tipis.

5. Kista

Suatu rongga spheris, berdinding tipis non granulomatous yang berisi udara, cairan atau semifluid material. Pada

foto radiologi nampak lusen, dan berbatas tegas dengan jaringan paru lainnya.

6. Kavitas

Bentuk rongga berdinding (> 1 mm) dan tidak rata, merupakan gambaran yang membedakannya dengan bullae

atau bleb.

7. Abses

Suatu rongga yang dibatasi jaringan granulasi yang di dalamnya terdapat pus. Gambarannya berupa kavitas

berdinding tebal dengan air fluid level di dalamnya dan area konsolidasi di sekitarnya.

Page 2: Istilah Radiologi

8. Tuberkuloma

Merupakan sarang-sarang perkijuan (caseosa) berbentuk bulat atau seperti nodul, berbatas tegas, yang terjadi

pada TB Paru post primer. Predileksi yang paling sering adalah pada paru bagian atas dan tengah.

9. Pleural Effusion

Penumpukan cairan abnormal di rongga pleura (antara pleura viseralis dan parietalis). Gambarannya pada posisi

tegak (erect/PA) adalah konsolidasi (opasitas) homogen di basal paru dengan permukaan atas berbentuk cekung

(meniscus sign) yang berjalan dari lateral atas menuju ke medial bawah, disertai juga dengan elis line.

10. Pneumotoraks

Terkumpulnya udara dalam rongga pleura, yang memberikan gambaran berupa area hiperlusen avaskuler di

daerah perifer paru dengan batas garis pleura (dibentuk oleh pleura visceralis). Jika luas akan memberikan efek

pendorongan terhadap paru (menjadi kolaps), dan pendorongan mediastinum kearah kontralateral.

11. Swarte

Penebalan pleura akibat penyakit pleura yang kronis (misalnya pleuritis) sehingga terjadi penimbunan jaringan

ikat dan kalsifikasi.

12. Tumor Paru

Pertumbuhan abnormal dari sel epitel bronkus yang memberikan gambaran berupa konsolidasi. Pada foto

konvensional gambarannya berupa opacitas dengan tepi yang irregular, berspikula dan membentuk sudut yang

lancip dengan mediastinum.

13. Tumor Mediastinum

Tumor yang terdapat di mediastinum. Gambarannya berupa konsolidasi di mediastinum atau mediastinum yang

melebar serta mendorong kearah paru membentuk batas yang tegas, regular dan membentuk sudut yang

tumpul dengan dinding dada.

14. Emfisema

Suatu keadaan dimana paru berisi udara lebih banyak (hiperaerasi) dari normal, sehingga ukuran paru

bertambah, baik anterior-posterior maupun vertikal kearah diafragma. Gambaran paru menjadi lebih radiolusen,

bentuk toraks biasanya menjadi barrel chest , diafragma letak rendah dengan diafragma mendatar dan sela iga

melebar, dan jantung bentuk pendulum (ramping).

15. Kardiomegali

Pembesaran jantung yang ditandai dengan CTR (membandingkan lebar jantung dan lebar dada pada foto toraks

PA) lebih dari 50% pada posisi PA.

Page 3: Istilah Radiologi

16. Elongasi aorta

Seringkali didapatkan pada orang tua, aorta (aorta asenden, arkus aorta dan aorta desenden) memanjang,

kadang-kadang disertai pelebaran aorta. Aorta asenden menjadi batas jantung sisi kanan atas, agak konvek,

arkus menjadi lebih menonjol, dapat diukur jarak antara arkus aorta dengan interklavikula yang kurang dari 2

cm.

17. Dilatasi aorta

Pelebaran aorta yang didapatkan dengan cara mengukur batas terjauh aorta asenden ke midline ditambah batas

terjauh aorta desenden ke midline lebih dari 4 cm.

18. Kalsifikasi aorta

Perkapuran intraluminal pada arcus aorta, merupakan suatu gambaran aterosklerosis. Seringkali berbentuk

cincin radiopaque.

19. Edema paru

Kongesti paru yang disebabkan tingginya tahanan aliran darah paru. Gambaran corakan bronkovaskular yang

meningkat sampai kranialisasi, penebalan dinding interlobular, cuffing peribronkial, penebalan hilus, dan

infiltrasi di sekitar hilus sehingga terlihat sebagai gambaran seperti kupu-kupu (butterfly sign).

20. Bronkiektasis

Dilatasi bronkus, terjadi karena peradangan yang kronis .Gambarannya berupa lesi kistik atau cincin-cincin

ektasis multiple seperti sarang tawon yang umumnya terdapat di lapangan bawah paru, atau gambaran garis-

garis translusen yang panjang menuju ke hilus dengan bayangan konsolidasi di sekitarnya.

21. Atelektasis

Kolaps paru, gambaran udara/ lusensi pada jaringan paru berkurang, dapat terjadi karena kompresi (oleh karena

efusi pleura, pneumothorax, dll), obstruksi (sumbatan bronkus oleh karena tumor maupun kelenjar parahiler

yang membesar), gangguan syaraf, dan lain-lain. Gambaran radiologis berupa konsolidasi homogen (densitas

tinggi), dengan penarikan mediastinum ke arah jaringan kolaps, diafragma tertarik ke atas dan sela iga

menyempit.

22. Pneumonia

Merupakan peradangan infeksi non spesifik, gambaran radiologis berupa infiltrate atau konsolidasi (dapat

sebagian atau seluruh paru, biasanya di bagian basal) dengan gambaran air bronchogram

23. TB Paru

Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis pada paru. Dapat dibagi 2, primer dan post primer. TB primer terjadi

umumnya pada anak, yaitu fokus Ghon, penebalan hilus dan pelebaran mediastinum, disebut dengan kompleks

Page 4: Istilah Radiologi

primer. TB post primer umumnya terjadi pada orang dewasa dengan Gambaran lesi polimorfik, dapat berupa

kavitas, infiltrat yang merupakan gambaran lesi aktif dan tuberkuloma, fibrosis,kalsifikasi yang merupakan tanda

lesi lama Lokasi terutama di lobus atas paru dan segmen apikal lobus bawah paru.

24. TB Milier

Penyebaran hematogen dari TB dengan gambaran bercak halus multiple berukuran 2-3 mm di seluruh paru.

Membentuk gambaran yang disebut “snow storm appearance”.

25. Metastasis paru

Penyebaran tumor di paru dari tumor primer di tempat lain. Gambaran bermacam-macam, dapat berupa nodul

multiple (coin lession), konsolidasi menyerupai pneumonia, golf ball/canon-ball sign, milliary spread,

lymphangitic spread atau efusi pleura.

26. Pleuropneumonia

Proses peradangan pada pleura dan jaringan paru, ditandai opasitas di mana diafragma menjadi kabur serta

gambaran kalsifikasi dari pleura atau penebalan pleura.

27. Inspirasi maksimal

Kondisi inspirasi pasien pada foto radiologi thorax konvensional yang mencakup gambaran tulang iga anterior

ke-1 hingga 6 (yang memotong di pertengahan diafragma) dan tulang iga posterior ke-1 hingga 10.

28. Bentuk costae depan : Lebih tinggi di sebelah lateral daripada medial, sehingga iga-iga kiri kanan yang sama

nomornya kira-kira membentuk huruf “V”.

Bentuk costae belakang : Lebih tinggi di sebelah medial daripada di sebelah lateral, sehingga iga-iga kiri kanan

yang sama nomornya kira-kira membentuk huruf “A”. Serta pada bagian medial akan

bertemu dan bersendi dengan vertebra thorakalis.

29. Hidropneumothoraks

Cairan dan udara pada rongga pleura. Pada posisi PA dan tegak tampak gambaran air fluid level pada rongga

pleura dengan sinus kostofrenikus yang terisi tanpa corakan bronkovaskular, sudut kostofrenikus tumpul, tidak

ada Elis line, kadang terdapat pendorongan paru ke arah kontralateral.

30. Tyhmus Persistent

Merupakan thymus yang menetap hingga dewasa, yang normalnya mengecil di usia dua sampai delapan tahun.

Gambaran berupa pembesaran mediastinum superior yang berbentuk seperti layar kapal (sail sign).