isi kulkel

Upload: imania-lidya

Post on 02-Mar-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    1/30

    Pendahuluan

    Rambut secara psikologis memiliki fungsi yang sangat penting, karena setiap dokter

    kulit klinis atau cosmetician mudah bisa membuktikan seseorang dari rutinitas sehari-hari.

    Rambut terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit (akar rambut) dan bagian yang berada

    di luar kulit (batang rambut). Ada 2 macam tipe rambut, yaitu :

    1. unago yang merupakan rambut halus, tidak mengandung pigmen dan terdapat pada

    bayi.

    2. Rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai

    medula, dan terdapat pada orang de!asa.1,2

    "ada manusia de!asa selain rambut di kepala, #uga terdapat bulu mata, rambut ketiak,

    rambut kemaluan, kumis dan #anggut yang pertumbuhannya dipengaruhi hormon seks

    (androgen). Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut $elus. Rambut tumbuh

    secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) berlangsung 2-% tahun dengan kecepatan tumbuh

    kira-kira &,' mm per hari. ase telogen (istirahat) berlangsung beberapa bulan. *i antara

    kedua fase tersebut terdapat fase katagen (in$olusi temporer). "ada satu saat + seluruh

    rambut mengalami fase anagen dan 1 sisanya dalam fase telogen.2

    Rambut normal dan sehat berkilat, elastis dan tidak mudah patah dan dapat menyerap

    air. omposisi rambut terdiri atas karbon &,%&, hidrogen %,'%, nitrogen 1,1/, sulfur

    ,& dan oksigen 2&,+&. Rambut dapat mudah dibentuk dengan mempengaruhi gugusan

    disulfida misalnya dengan panas atau bahan kimia.2

    0e#alan dengan proses tumbuh kembang, rambut akan mengalami fase kerontokan.

    erontokan sering merupakan masalah, khususnya bagi mereka yang mengutama-kan

    penampilan. "ada manusia kerontokan rambut dapat ter#adi di salah satu bagian sa#a misalnya

    di kepala atau dapat ter#adi pada seluruh bagian tubuh. Rata-rata pada kulit kepala manusia

    terdapat 1&&.&&& helai rambut. secara normal setiap hari 1&& rambut di kepala akan

    rontok.'

    elainan pada rambut dan kuku dapat disebabkan :

    aktor-faktor setempat

    "enyakit kulit menyeluruh

    "enyakit sistemik

    1Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    2/30

    Ada tiga kelainan utama yang bisa melanda rambut pasien :

    "erubahan sifat fisik, misalnya !arna dan tekstur

    "enipisan atau kerontokan rambut

    "ertumbuhan rambut yang berlebihan, termasuk pertumbuhan pada tempat-tempat

    yang tidak semestinya

    Alopesia salah satu penyakit kulit yang masih merupakan masalah didalam

    menentukan penyebab maupun cara mengobatinya. Alopesia dapat memberikan dampak

    negatif terhadap penderita , baik secara fisik, psikologik maupun kosmetik. 0edangkan

    alopesia areata adalah penyakit yang ditandai dengan rontoknya rambut akibat proses

    inflamasi yang kronis dan berulang pada rambut terminal yang tidak disertai dengan

    pembentukan #aringan parut (non sikatrikal), skuamasi, maupun tanda-tanda atropi yang

    dapat ter#adi pada pria, !anita, dan anak-anak.

    Alopesia areata pertama kali diketahui sebagai penyakit kulit diterangkan dalam

    Papyrus Ebers 1&& 2&& 03. 0edangkan terminologi alopesia areata pertama kali

    digunakan oleh 0au$ages 1%& didalam Nosologica Medica yang dipublikasikan di yons

    pada tahun 1%&."enyakit ini biasanya bermanifestasi dengan ditemukannya area-area

    tertentu yang kehilangan rambut (mengalami kerontokan total) pada kulit kepala atau bagian

    tubuh yang berambut lainnya yang biasanya berbentuk bulat atau lon#ong dengan batas yang

    tegas. "ada kasus yang berat, alopesia areata dapat berkembang men#adi kehilangan total

    seluruh rambut pada tubuh. 4alaupun merupakan penyakit yang tidak mengancam nya!a,

    alopesia areata merupakan penyakit yang serius karena dapat memberikan efek yang negatif

    terhadap penderita, terutama secara psikologik, sosiologik dan kosmetik./

    2Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    3/30

    5ambar 1 0truktur Anatomi Rambut

    Pembahasan

    Anatomi Dan Fisiologi Rambut

    Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali

    telapak tangan , telapak kaki, kuku, dan bibir. 6enis rambut pada manusia pada gari besarnya

    dapat digolongkan dua #enis yaitu :

    1. Rambut terminal, rambut kasar yang mengandung banyak pigmen. 7erdapat di

    kepala, alis, bulu mata, ketiak, dan genital eksterna.

    2. Rambut $elus, rambut halus sedikit mengandung pigmen, terdapat hampir diseluruh

    tubuh.

    3ulai dari sebelah luar, penampang rambut dapat dibagi atas:

    1. utikula , yang terdiri atas lapisan keratin yang berguna untuk perlindungan terhadap

    kekeringan dan pengaruh lain dari luar.

    2. orteks, terdiri atas serabut polipeptida yang meman#ang dan saling berdekatan.

    apisan ini yang menganndung pigmen.

    '. 3edula, terdiri atas '-/ lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak, dan

    rongga udara. Rambut $elus tidak mempunyai medula.

    3Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    4/30

    5ambar 2 0truktur Anatomi Rambut

    Siklus aktivitas folikel rambut

    0iklus pertumbuhan folikel rambut adalah demikian. 0e#ak pertama kali terbentuk folikel

    rambut mengalami siklus pertumbuhan yang berulang. 7idak seperti pada biri-biri pada

    folikel rambut tersebut tidak aktif terus menerus, tetapai bergantian mengalami fase istirahat.

    ase pertumbuhan dan fase istirahat ber$ariasi berdasarkan umur, dan regio tempat rambut

    tersebut tumbuh dan #uga dipengaruhi faktor fisiologi maupun patologis. 0iklus pertumbuhan

    normal adalah sebagai berikut:

    1. 3asa anagen

    2. 3asa katagen

    '. 3asa telogen

    Masa anagen :sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel yang

    lebih tua keatas. Akti$itas ini lamanya antara 2-% tahun.

    Masa katagen: masa peralihan yang didahului oleh penebalan #aringan ikat di sekitar folikel

    rambut. 8agian tengah akar rambut menyempit dan bagian ba!ahnya melebar dan

    mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club). 3asa peralihan ini berlangsung 2-'

    minggu.

    Masa telogenatau mamsa istirahat dimulai dengan memendeknya sel epitel dan berbentuk

    tunas kecil yang membuat rambut baru sehingga rambut gada akan terdorong keluar.

    ama masa anagen adalah sekitar 1&&& hari, sedang masa telogen sekitar 1&& hari

    sehingga perbandingan rambut anagen dan telogen berkisar 9 : 1. 6umlah folikel rambut pada

    kepala manusia sekitar 1&&.&&&, rambut pirang dan merah #umlahnya lebih sedikit dari

    rambut hitam. 6umlah rambut yang rontok per hari 1&& helai. *ensitas folikel rambut padabayi 11'cm2dan berkurang men#adi %1cm2pada umur tiga puluhan, karena meluasnya

    permukaan kulit. "ada umur & tahunan ada pengurangan atau kerusakan beberapa folikel

    sehingga #umlah men#adi /+cm2. ;ntuk mengetahui #umlah rambut anagen dan telogen

    diperiksa ratio rambut anagen terhadap telogen yang disebut trikogram, sedikitnya & helai

    rambut halus dicabut dan diperiksa untuk menghindaride$iasai standart yang tinggi. 6umlah

    rambut anagen pada !anita < + dan laki-laki < +', dan #umlah rambut telogen pada

    !anita < 11, sedang pada laki-laki 1.

    4Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    5/30

    5ambar ' 0iklus "ertumbuhan Rambut =ormal. A.Anagen (ase "ertumbuhan)> B.?atagen

    (ase *egeneratif@n$olusi)> C.7elogen (ase @stirahat)

    Eidemiologi http:!!!.ne#m.orgdoifull1&.1&%=63ra11&'//2

    Alopesia areata adalah penyebab paling sering dari inflamasi rambut rontok yang

    diinduksi dimana diperkirakan pada /, #uta orang di @nggris. 7ergantung pada latar belakang

    etnis dan !ilayah dunia, pre$alensi alopesia areata adalah &,1-&,2 dengan risiko seumur

    hidup yang dihitung dari 2. Alopesia areata dapat ter#adi pada anak-anak, orang de!asa dan

    semua tipe !arna rambut. 3eskipun gangguan ini #arang ter#adi pada anak di ba!ah usia '

    tahun, sebagian besar pasien yang relatif muda dimana %% dengan usia kurang dari '&

    tahun, dan hanya 2& yang diatas usia /& tahun. ;mumnya tidak ada pengaruh dari #enis

    kelamin, tapi lebih beresiko laki-laki ditemukan dalam satu penelitian yang melibatkan

    kelompok usia 21 sampai '& tahun. *alam sebuah penelitian terhadap 22% pasien ?ina

    dengan alopesia areata berusia 1% tahun, usia rata-rata saat onset adalah 1& tahun, dan rasio

    perbandingan laki-laki: perempuan 1,/:1. Bang lebih parah ter#adi pada laki-laki dan pada

    mereka dengan onset pada anak usia dini. *i ;nit "enyakit ulit dan elamin R0?3

    6akarta, dalam pengamatan selama ' tahun (19+' 19+) penderita rata-rata sebanyak 2&

    orang pertahun dengan perbandingan pria dan !anita % : /. ;mur termuda yang pernah

    dicatat adalah % tahun, dan yang tertua 9 tahun.22) Resiko untuk terkena alopesia areata

    selama masa hidup adalah 1, ."eningkatan risiko alopesia areata dikaitkan dengan ada

    tidaknya gangguan autoimun lainnya (1%). 0ebagai contoh, disertai dengan lupus

    eritematosus pada &,% dari pasien, $itiligo /, dan penyakit tiroid autoimun +-2+.

    5Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

    http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra1103442http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra1103442
  • 7/26/2019 Isi kulkel

    6/30

    Etilogi

    tiologi alopesia merupakan multifaktorial dengan beberapa dan berbagai penyebab.

    "enyebab paling umum dari alopecia adalah Androgenetic alopecia (pola-pola rambut rontok

    laki-laki atau perempuan) Androgenetic alopecia adalah androgen-dependent hereditary

    disorder dimana dihidrotestosteron memainkan peran utama. 8entuk alopecia ini dapat

    mempengaruhi hingga +& dari orang kulit putih pada usia & (pola rambut rontok laki-laki)

    dan sekitar setengah dari semua perempuan (pola rambut rontok !anita). "enyebab umum

    lainnya dari rambut rontok adalah Cbat-obatan (termasuk obat kemoterapi), @nfeksi

    (misalnya, tinea capitis, kerion, selulitis kulit kepala), 5angguan sistemik (gangguan yang

    menyebabkan demam tinggi, 0, gangguan endokrin, dan kekurangan giDi). Alopecia areata

    "enyebab kurang umum adalah kelainan pada batang rambut, penyakit autoimun, keracunan

    logam berat, dan kondisi dermatologi langka.

    http:!!!.merckmanuals.comprofessionaldermatologic-disordershair-disordersalopecia

    8eberapa penelitian menun#ukkan bah!a stres emosional memberikan kontribusi untuk

    penampilan alopecia areata, mengingat pengamatan bah!a trauma emosional mendahului

    proses (8aker, 19+) bersama-sama dengan tingginya pre$alensi gangguan psikologis yang

    ter#adi pada pasien (?olon et al., 1991). 0ementara, sebaliknya, penelitian lain telahmenun#ukkan bah!a tidak ada partisipasi dari fenomena emosional dalam pengembangan

    alopecia areata ($an der 0teen et al., 1992). emungkinan pen#elasan tentang mekanisme

    patogen dipicu oleh kondisi emosional terletak pada produksi neuromediators mampu

    mencampuri kekebalan. 8eberapa penelitian telah mengungkapkan penurunan ekspresi gen

    kalsitonin peptida terkait (?5R") dan substansi " di kulit kepala pasien areata alopecia

    (Eordinsky et al., 199a dan Eordinsky et al., 199b). ?5R" memiliki tindakan anti-

    inflamasi, (Raud et al., 1991) dan penurunan dalam alopecia areata dapat mendukung

    fenomena inflamasi folikel karakteristik. 0ubstansi " mampu merangsang pertumbuhan

    rambut pada tikus ("aus et al., 199/) dan penurunan dalam alopecia areata bisa men#adi

    faktor yang berkontribusi terhadap penurunan proliferasi folikel pilar.

    http:!!!.sciencedirect.comsciencearticlepii0221&+'%F1'&&&2'

    6Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

    http://www.merckmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/hair-disorders/alopeciahttp://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2210836X13000237http://www.merckmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/hair-disorders/alopeciahttp://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2210836X13000237
  • 7/26/2019 Isi kulkel

    7/30

    5ambar / tiologi multifaktorial alopecia areata.

    Patofisiologi http:emedicine.medscape.comarticle1&%99'1-o$er$ie!Ga!2aab%b2b2

    "ada alopesia areata fase telogen men#adi lebih pendek dan diganti dengan

    pertumbuhan rambut anagen yang distrofik. 8erbagai faktor dianggap mempengarui

    ter#adinya kelainan ini. ! B"#" MERA$% "atofisiologi alopecia areata masih belum

    diketahui secara pasti. Eipotesis yang paling banyak diterima adalah bah!a alopecia areata

    merupakan suatu kondisi autoimun yang diperantarai oleh 7-sel dimana diprediposisi oleh

    faktor genetik setiap orang.

    Autoimunitas

    8anyak bukti yang mendukung hipotesis bah!a alopecia areata adalah suatu kondisi

    autoimun. "roses ini tampaknya dimediasi 7-sel, tetapi antibodi diarahkan pada struktur

    folikel rambut sehingga ter#adi peningkatan frekuensi pada pasien areata alopecia

    dibandingkan dengan sub#ek kontrol. 3enggunakan imunofluoresensi, antibodi terhadap fase

    anagen folikel rambut yang ditemukan di sebanyak 9& dari pasien dengan areata alopecia

    dibandingkan dengan kurang dari ' dari sub#ek kontrol. Respon autoantibodi heterogen

    dan menargetkan pada beberapa struktur dari fase anagen folikel rambut. 0elubung akar luar

    7Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

    http://emedicine.medscape.com/article/1069931-overview#aw2aab6b2b2http://emedicine.medscape.com/article/1069931-overview#aw2aab6b2b2
  • 7/26/2019 Isi kulkel

    8/30

    adalah struktur yang paling sering men#adi sasaran, diikuti oleh selubung bagian akar,

    matriks, dan batang rambut. Apakah antibodi ini memainkan peran langsung dalam

    patogenesis atau apakah mereka epiphenomenon #uga tidak diketahui.

    0ecara histologis, temuan biopsi lesi alopecia areata menun#ukkan limfositik perifollicular

    disekitar fase anagen folikel rambut. @nfiltrasinya sebagian besar terdiri dari sel-sel 7-helper

    dan sel-sel pada tingkat lebih rendah, 7-supresor. < ?*/ dan ?*+ < limfosit kemungkinan

    memainkan peran penting karena menipisnya subtipe sel-7 akibatnya dalam pertumbuhan

    kembali yang lengkap atau sebagian rambut di percobaan tikus botak (*8R) 3odel *undee

    alopecia areata. Ee!an-he!an kemudian kehilangan rambut lagi setelah populasi 7-sel

    ter#adi. akta bah!a tidak semua he!an mengalami pertumbuhan kembali menun#ukkan

    keterlibatan adanya mekanisme lain. 7otal #umlah limfosit 7 yang beredar telah dilaporkan di

    kedua menurun dan tingkat normal.

    0tudi pada manusia #uga memperkuat hipotesis autoimunitas. "enelitian telah menun#ukkan

    bah!a rambut tumbuh kembali ketika kulit kepala yang terkena ditransplantasikan ke 0?@*

    (immunodeficiency gabungan berat) tikus yang tidak memiliki sel-sel kekebalan. imfosit 7

    Autologous diisolasi dari kulit kepala yang terkena dikultur dengan homogenat folikel rambut

    dan sel-sel antigen-presenting autologus. 0etelah pertumbuhan kembali a!al, in#eksi 7

    limfosit ke dalam cangkokan mengakibatkan hilangnya rambut regro!n. 0untikan limfosit 7

    autologous yang tidak dibudidayakan dengan homogenat folikel tidak memicu rambut rontok.

    "ercobaan serupa di nude (kongenital athymic) tikus gagal memicu kerontokan rambut pada

    patch regro!n alopecia areata setelah serum dari pasien yang terkena disuntikkan secara

    intra$ena ke dalam tikus. =amun, penelitian yang sama menun#ukkan bah!a tikus yang

    disuntik dengan alopesia areata serum menun#ukkan deposisi peningkatan imunoglobulin dan

    komplemen dalam folikel rambut dari kedua kulit dicangkokkan dan nongrafted

    dibandingkan dengan tikus yang disuntik dengan serum kontrol, yang tidak menun#ukkan

    deposisi.

    0elain itu, penelitian telah menun#ukkan bah!a alopecia areata dapat diinduksi dengan

    menggunakan transfer cangkok dari alopecia areata tikus-tikus yang terkena ke normal.

    7ransfer cangkok dari tikus normal alopecia areata tikus-terpengaruh sama mengakibatkan

    rambut rontok di cangkok.

    8Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    9/30

    linis bukti mendukung autoimunitas menun#ukkan bah!a alopecia areata dikaitkan dengan

    kondisi autoimun lainnya, yang paling signifikan dari yang penyakit tiroid dan $itiligo (lihat

    0e#arah). 3isalnya, dalam tin#auan cross-sectional retrospektif dari 2.11 pasien dengan

    alopecia areata yang disa#ikan kepada pusat kesehatan akademik di 8oston selama periode

    11-tahun, diagnosis autoimun komorbiditas termasuk penyakit tiroid (1/,%), diabetes

    mellitus (11,1), inflamasi penyakit usus (%,'), lupus eritematosus sistemik (/,'),

    rheumatoid arthritis (',9), dan psoriasis dan arthritis psoriatik (2,&). ondisi komorbiditas

    lain yang ditemukan termasuk atopi (alergi rhinitis, asma, dan atau eksim> '+,2),

    dermatitis kontak dan eksim lainnya (',9), masalah kesehatan mental (depresi atau

    kecemasan> 2,), hiperlipidemia (2/,), hipertensi (21,9), dan 5R* (1,').

    esimpulannya, efek menguntungkan dari deplesi subtipe 7-sel pertumbuhan rambut, deteksi

    autoantibodi, kemampuan untuk mentransfer alopesia areata dari he!an yang terkena dengan

    he!an nonaffected, dan induksi remisi dengan mencangkok daerah bencana ke he!an

    imunosupresi adalah bukti yang mendukung dari fenomena autoimun. aktor-faktor tertentu

    dalam folikel rambut, dan mungkin di lingkungan sekitarnya, memicu reaksi autoimun.

    8eberapa bukti menun#ukkan target melanositik dalam folikel rambut. 3enambah atau

    mengurangi faktor-faktor imunologi mendalam memodifikasi hasil pertumbuhan rambut.

    &enetika

    8anyak faktor yang mendukung kecenderungan genetik untuk alopecia areata. rekuensi

    ri!ayat keluarga positif untuk alopecia areata pada pasien yang terkena dampak diperkirakan

    1&-2& dibandingkan dengan 1, pada subyek kontrol. @nsiden ini lebih tinggi pada pasien

    dengan penyakit yang lebih berat (1%-1+) dibandingkan dengan pasien dengan lokal

    alopesia areata (-1'). aporan dari alopecia areata ter#adi pada anak kembar #uga yang

    menarik. 7idak ada korelasi ditemukan antara tingkat keterlibatan alopecia areata dan #enis

    alopecia areata terlihat pada kerabat.

    8eberapa gen telah diteliti dan se#umlah besar penelitian telah difokuskan pada antigen

    leukosit manusia. *ua penelitian menun#ukkan bah!a antigen leukosit manusia *H' (*H81

    I &') ditemukan pada lebih dari +& pasien dengan alopecia areata, yang menun#ukkan

    bah!a hal itu dapat men#adi penanda kerentanan umum untuk alopecia areata. "enelitian #uga

    menemukan bah!a antigen leukosit manusia *H (*H81 I &'&1) dan antigen leukosit

    9Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    10/30

    manusia *R/ (*R81 I &/&1) hadir signifikan lebih pada pasien dengan alopecia totalis dan

    uni$ersalis alopecia.

    5en lain yang menarik adalah interleukin 1 reseptor gen antagonis, yang mungkin berkorelasi

    dengan keparahan penyakit. Akhirnya, asosiasi tinggi sindrom *o!n dengan alopecia areata

    menun#ukkan keterlibatan gen yang terletak pada kromosom 21.

    0ingkatnya, faktor genetik mungkin memainkan peran penting dalam menentukan kerentanan

    dan penyakit keparahan. Alopecia areata adalah mungkin hasil dari cacat poligenik daripada

    cacat gen tunggal. "eran faktor lingkungan dalam memulai atau memicu kondisi ini belum

    ditentukan.

    Sitokin

    @nterleukin 1 dan tumor necrosis factor ditun#ukkan ampuh untuk menghambat pertumbuhan

    rambut in $itro. "emeriksaan mikroskopis berikutnya ini folikel rambut berbudaya

    menun#ukkan perubahan morfologi yang mirip dengan yang terlihat pada alopecia areata.

    Persarafan dan embuluh darah

    3enarik area menyangkut modifikasi saraf perifollicular. enyataan bah!a pasien dengan

    alopecia areata kadang-kadang melaporkan gatal atau nyeri pada daerah yang terkena

    meningkatkan kemungkinan perubahan dalam sistem saraf perifer. 7ingkat sirkulasi dari

    peptida neuropeptida kalsitonin gen terkait (?5R") yang menurun pada ' pasien dengan

    alopecia areata dibandingkan dengan sub#ek kontrol. ?5R" memiliki beberapa efek pada

    sistem kekebalan tubuh, termasuk kemotaksis dan penghambatan angerhans antigen sel

    presentasi dan penghambatan proliferasi 7-limfosit mitogen-dirangsang.

    ?5R" #uga meningkatkan $asodilatasi endotel dan proliferasi. 7emuan serupa dilaporkan

    dalam penelitian lain, di mana penurunan kadar kulit substansi " dan ?5R" tapi bukan dari

    polipeptida intestinal $asoaktif ditemukan pada spesimen kulit kepala biopsi. 0tudi ini #uga

    mencatat aliran darah basal yang rendah dan $asodilatasi lebih besar setelah in#eksi

    intradermal ?5R" pada pasien dengan alopecia areata dibandingkan dengan sub#ek kontrol.

    "enelitian lebih lan#ut diperlukan untuk men#elaskan pentingnya temuan ini.

    'iral etiologi

    10Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    11/30

    Eipotesis lain telah diusulkan untuk men#elaskan patofisiologi alopecia areata, tetapi lebih

    banyak bukti yang diperlukan untuk mendukung mereka. Alopecia areata diyakini mungkin

    memiliki asal menular, tetapi tidak ada agen mikroba telah diisolasi secara konsisten pada

    pasien. 8anyak upaya telah dilakukan untuk mengisolasi cytomegalo$irus, tetapi kebanyakan

    penelitian telah negatif.

    Manifestasi #linis

    https:!!!.aad.orgdermatology-a-to-Ddiseases-and-treatmentsa---dalopecia-areatasigns-

    symptoms

    6ika Anda memiliki alopecia areata, Anda mungkin memiliki satu atau lebih dari berikut ini:

    Pat(h) hair loss: 3asalahnya sering dimulai dengan 1 atau lebih bercak dengan kerontokan

    rambut seukuran uang logam, bulat, halus. "ertama-tama masalah ini terlihat ketika Anda

    melihat gumpalan rambut di bantal atau di kamar mandi. Rambut rontok ter#adi terutama

    pada kulit kepala. 7api itu bisa melibatkan alis, bulu mata, #enggot, atau bagian lain yang

    ditumbuhi rambut. 8ercak dapat ber$ariasi dalam ukuran.

    5ambar Alopecia areata: @ni sering dimulai dengan bercak bulat, halus, botak.

    11Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

    https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/a---d/alopecia-areata/signs-symptomshttps://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/a---d/alopecia-areata/signs-symptomshttps://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/a---d/alopecia-areata/signs-symptomshttps://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/a---d/alopecia-areata/signs-symptoms
  • 7/26/2019 Isi kulkel

    12/30

    * E+(lamation mark hair* rambut tanda seru : 0eringkali, rambut pendek beberapa

    ter#adi di atau di tepi tempat kosong. Rambut-rambut ini menyempit di bagian ba!ah, seperti

    tanda seru.

    Rambut rontok luas :*engan !aktu, beberapa pasien mengalami kebotakan. 8eberapa

    kehilangan semua rambut tubuh mereka, #uga. Eal ini tidak umum. 6uga #arang adalah band

    rambut rontok di bagian belakang kepala.

    5ambar % Alopecia areata: "ada !aktu tertentu, akan ada banyak rambut rontok.

    Masalah kuku :Alopecia areata #uga dapat mempengaruhi kuku dan kuku kaki. uku dapat

    memiliki kerusakan kecil pinpoint (pitting). 3ereka #uga dapat memiliki bintik-bintik putih

    atau garis, kasar, kehilangan bersinar, atau men#adi tipis dan perpecahan. 6arang kuku

    berubah bentuk atau terlepas. adang-kadang perubahan kuku adalah tanda pertama dari

    alopecia areata.

    12Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    13/30

    5ambar uku dapat memiliki kerusakan, bintik-bintik putih, dan kekasaran.

    &ambaran $istoatologis

    http:!!!.sciencedirect.comsciencearticlepii0221&+'%F1'&&&2'

    5ambaran histopatologis alopecia areata tergantung pada tahap episode saat ini dan

    tidak ada perbedaan dengan usia, #enis kelamin atau ras pasien (@garashi et al., 19+1). "ada

    tahap akut, rambut terminal dikelilingi oleh limfosit bulbar (JlebahJ) (5br. /). "ada tahap

    subakut, penurunan anagen dan peningkatan catagen dan telogen rambut yang khas

    ditemukan. "ada tahap kronis, penurunan terminal dan peningkatan rambut miniatur

    ditemukan, dengan peradangan $ariabel. 0tudi imunofluoresensi telah menun#ukkan deposito

    ?', @g5, @g3 dan sepan#ang membran basal bagian inferior folikel rambut (0himmer dan

    "arker, 2&&1). 0elama pemulihan, peningkatan #umlah rambut anagen terminal dari

    pertumbuhan kembali rambut miniatur dan kurangnya peradangan dicatat. Alopecia areata

    harus histologis dicurigai ketika persentase tinggi telogen bulu atau rambut miniatur yang

    hadir, bahkan tanpa adanya infiltrat limfositik peribulbar. 7he histopatologi lesi di A*7A

    mengungkapkan infiltrasi sel mononuklear di sekitar folikel rambut dan pigmen inkontinensia

    menon#ol (5arcia-EernandeD, 2&&&).

    13Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

    http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2210836X13000237http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2210836X13000237
  • 7/26/2019 Isi kulkel

    14/30

    5ambar + 0!arm penampilan lebah dari infiltrat inflamasi folikel rambut di sekitar terminal

    di alopecia areata. (E K stain)

    Diagnosis

    ;ntuk mendiagnosis penyakit alopesia areata diperlukan anamnesis dan pemeriksaanfisik yang cermat serta pemeriksaan penun#ang bila perlu karena penyakit ini memiliki

    kemiripan dengan beberapa penyakit lain pada rambut.

    Anamnesis

    0elama anamnesis pasien biasanya mengeluhkan kebotakan rambut pada area tertentu yang

    ter#adi secara mendadak, pada area kulit kepala, alis, bulu mata, atau #ambang. esi

    kebotakan bisa satu atau multipel. 7erasa gatal, tidak nyaman, atau seperti terbakar pada area

    kebotakan. 0elain itu, beberapa faktor lain #uga harus dipertimbangkan untuk mendukung

    diagnosis, antara lain umur pasien, pola dan penyebaran lesi, tingkat kerontokan rambut,

    ri!ayat kebotakan atau kerontokan rambut sebelumnya, ri!ayat keluarga, ri!ayat penyakit

    atopi atau autoimun, ri!ayat penyakit sebelumnya (termasuk infeksi atau penyakit lain dalam

    kurun !aktu % bulan), ri!ayat pengobatan (penyakit lain dan penyakit ini), pera!atan

    14Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    15/30

    rambut, diet, dan dari segi psikologi berupa pandangan dan ekspektasi pasien terhadap

    kondisi yang dialami, serta apakah ada tanda-tanda depresi atau gangguan psikologis lainnya.

    Pemeriksaan fisik

    *ari pemeriksaan fisik biasanya ditemukan tanda-tanda sebagai berikut.

    a. 5ambaran klinis alopesia areata yang berbentuk khas, bulat berbatas tegas, pada kulit

    kepala atau rambut pada !a#ah, biasanya tidak memberikan kesulitan untuk menegakkan

    diagnosisnya

    b. ulit kepala pada lesi ber!arna kemerahan atau normal, tanpa #aringan parut (pori folikel

    masih terlihat)

    c. Exclamation mark hairs (rambut dengan bagian pangkal rambut yang lebih kecil dari

    u#ung rambut serta mudah dicabut) dapat ditemukan di sekitar tepi lesi saat fase aktif

    penyakit

    d. *apat pula ter#adi perubahan pada kuku, misalnya pitting (burik), onikilosis

    (pelonggaran),splitting (terbelah), garis 8eau (cekungan-cekungan trans$ersal), koilonikia

    (cekung), atau leukonikia (bercak putih di ba!ah kuku)

    e. 8isa terdapat skuama, akan tetapi harus dipikirkan #uga kemungkinan diagnosis lain,

    misalnya infeksi #amur pada 7inea kapitis.

    f. @nspeksi #uga area lesinya untuk mengetahui adanya trauma fisik seperti luka, terbakar,

    #aringan parut. 6ika terdapat tanda tersebut, kebotakan dicurigai tidak disebabkan oleh

    alopesia areata.

    g. "erhatikan lokasi lesi dan penyebarannya.

    0elain itu, pemeriksaan pull test dapat dilakukan pada tepi lesi untuk mengetahui

    adanya kerontokan rambut yang aktif. "emeriksaan ini dilakukan dengan cara menarik sekitar

    %& rambut dengan lembut tapi mantap. 7es ini positif #ika terdapat kerontokan 2-1& rambut

    atau lebih."erkiraan #umlah kerontokan rambut #uga harus diperhitungkan.

    Pemeriksaan Penun,ang

    http:!!!.merckmanuals.comprofessionaldermatologic-disordershair-disordersalopecia

    $aluasi untuk gangguan penyebab (misalnya, endokrinologi, autoimun, beracun)

    harus dilakukan berdasarkan kecurigaan klinis.

    15Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

    http://www.merckmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/hair-disorders/alopeciahttp://www.merckmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/hair-disorders/alopecia
  • 7/26/2019 Isi kulkel

    16/30

    "ola kebotakan pada pria atau perempuan biasanya tidak memerlukan pengu#ian.

    etika itu ter#adi pada pria muda tanpa ri!ayat keluarga, dokter harus menanyakan pasien

    ada tidaknya penggunaan steroid anabolik atau obat lain. 0elain pertanyaan tentang obat

    resep dan penggunaan narkoba, !anita dengan rambut rontok signifikan dan bukti $irilisasi

    harus memiliki kadar hormon yang tepat (misalnya, testosteron dan dehydroepiandrosterone

    sulfate L*EA0M).

    ",i tarik -Pull est/ membantu menge$aluasi difus kulit kepala rambut rontok.

    7raksi lembut yang diberikan pada sekelompok rambut (sekitar /&) pada setidaknya ' daerah

    yang berbeda dari kulit kepala, dan #umlah rambut yang diekstraksi kemudian dihitung dan

    diperiksa secara mikroskopis. 8iasanya, N' telogen-fase rambut harus keluar dengan masing-

    masing penarikan. 6ika /-% rambut keluar dengan setiap tarikan, tes tarik positif dan

    sugestif telogen efflu$ium.

    es memetik -Plu(k est/melibatkan tiba-tiba menarik keluar sekitar & rambut

    indi$idu (Ooleh akarO). Akar rambut dipetik diperiksa secara mikroskopis untuk menentukan

    fase pertumbuhan dan dengan demikian membantu mendiagnosa cacat telogen atau anagen

    atau penyakit sistemik okultisme. Rambut anagen memiliki selubung yang melekat pada

    akar-akarnya> rambut telogen memiliki lampu kecil tanpa sarung di akar mereka. 8iasanya,

    + sampai 9& dari rambut berada dalam fase anagen, sekitar 1& sampai 1 berada di fase

    telogen, dan N1 berada dalam fase catagen. 7elogen efflu$ium menun#ukkan persentase

    peningkatan telogen-fase rambut pada pemeriksaan mikroskopis (biasanyaP 2&), sedangkan

    efflu$ium anagen menun#ukkan penurunan telogen-fase rambut dan peningkatan #umlah

    rambut rusak. Rambut utama poros kelainan biasanya #elas pada pemeriksaan mikroskopis

    dari batang rambut.

    S(al biosi ditun#ukkan ketika alopecia terus berlan#ut dan diagnosis diragukan.

    8iopsi dapat membedakan #aringan parut dari bentuk nonscarring. 0pesimen harus diambil

    dari daerah peradangan aktif, idealnya di perbatasan bercak botak. ultur #amur dan bakteri

    mungkin berguna.

    0umlah rambut -Dail) hair (ount/ sehari-hari dapat dilakukan oleh pasien untuk

    mengukur rambut rontok ketika tes tarik negatif. Rambut hilang selama menyisir pagi

    pertama atau selama keramas dikumpulkan dalam kantong plastik bening setiap hari selama

    1/ hari. 6umlah rambut di setiap kantong kemudian dikumpulkan dan dihitung. erontokan

    16Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    17/30

    rambut P 1&& hari tidak normal kecuali setelah keramas, kerontokan rambut sebanyak 2&

    helai masih mungkin normal. Rambut dapat diba!a oleh pasien untuk dilakukan pemeriksaan

    mikroskopis.

    Diagnosis Bandinghttp:!!!.sciencedirect.comsciencearticlepii0221&+'%F1'&&&2'

    3eskipun alopecia areata adalah suatu bentuk non #aringan parut alopecia, kadang-kadang

    bingung dengan $arietas yang berbeda dari #aringan parut alopecia #uga. Eal ini #uga karena

    banyak #enis alopecia yang biphasic dalam se#arah alami mereka. angkah pertama, karena

    itu adalah untuk membedakan antara #aringan parut dan alopecias non #aringan parut.

    Alopecias "arut memiliki kehilangan ostia folikel, atau atrofi. @nflamasi klinis sering, namun

    tidak selalu, hadir. "eradangan histologis dapat hadir. "ada akhirnya, konfirmasi histologis

    adalah metode terbaik untuk mengkonfirmasi keberadaan proses #aringan parut fibrosa

    dengan hilangnya folikel rambut. 8eberapa entitas dalam alopecias #aringan parut yang

    planopilaris ichen, ?entral alopecia sentrifugal cicatricial, "seudopelade, lupus diskoid dan

    7raction alopecia. "ara pembaur utama dalam diagnosis adalah $arietas lain alopecias non

    #aringan parut. *iagnosis banding yang paling sering adalah 7inea apitis dan

    7rikotilomania.

    a.inea kaitis: @nfeksi #amur pada kulit kepala yang sering ditemukan pada anak-anak

    (umur /-1/ tahun), yang ditandai dengan adanya lesi kebotakan disertai gatal dan kulit

    yang bersisik (skuama)."ada pemeriksaan, lesi tidak teratur disertai adanya eritema,

    bersisik, dan rambut patah, akan tetapi tidak disertai adanya exclamation mark hairsdan

    perubahan pada kuku yang merupakan karakteristik alopesia areata. *apat pula terdapat

    kerion, yaitu nodul radang dan nyeri pada kulit kepala.

    b. rikotilomania: 0uatu kondisi psikiatri yang dapat dikaitkan dengan gangguan

    obsesif-kompulsif dimana pasien sering mencabut rambutnya sendiri akan tetapi tidak

    mengakuinya. "ada anak-anak sering ter#adi pada anak laki-laki, akan tetapi pada rema#a

    sering ter#adi pada perempuan, kebotakan terlihat asimetris dan memiliki bentuk yang

    tidak teratur, dan rambut sekitar lesi tidak mudah dicabut. 7idak terdapat inflamasi.

    c.Aloesia androgenetik: 7erdapat pola tipikal pada kebotakan akan tetapi kerontokan

    tidak terlalu keras danpull test negatif.

    d. Aloesia dengan ,aringan arutpada stadium a!al.

    17Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

    http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2210836X13000237http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2210836X13000237
  • 7/26/2019 Isi kulkel

    18/30

    e.Aloesia traksi: ebotakan rambut yang disebabkan oleh teknik pemodelan rambut

    (misalnya belahan rambut, ikatan yang kuat)

    f. Sifilis stadium 11: ebotakan yang berbentuk moth-eaten dan muncul 2-+ bulan setelah

    munculnya lesi sifilis primer. ?ara membedakan diagnosisnya adalah dengan melakukan

    tes serologi sifilis

    g. Systemic Lupus Erythematosus!S2E%

    h. elogen effluvium: Alopesia difus, ter#adi kebotakan rambut pada seluruh kulit

    kepala yang ter#adi ' bulan setelah ke#adian signifikan misalnya stres fisik dan psikologis.

    Resesi bitemporal merupakan ge#ala tersering pada !anita. ebotakan ter#adi selama '-%

    bulan sampai rambut mulai tumbuh kembali.

    i. Anagen effluvium: "enyakit ini merupakan alopesia difus yang disebabkan oleh obat,

    radiasi, intoksikasi, dan malnutrisi protein.(1&,11,12)

    #. Aloesia androgenik: 3erupakan penyebab tersering kebotakan pada !anita.

    A. B. C.

    D. E.

    5ambar 9 *iagnosis 8anding Alopesia Areata. 7inea apitis (A)> Alopesia Androgenetik

    pada "ria (8) dan 4anita (?)> Alopesia pada 0ystemic upus rythematosus (*)> 7elogen

    fflu$ium ()> Anagen fflu$ium

    18Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    19/30

    Penatalaksanaan

    "enanganan tepat. 3eskipun tidak mem-punyai dampak kesehatan langsung, penyakit

    ini memiliki efek psikologis cukup serius yang sering membuat penderitanya terkucil dari

    pergaulan. 8eragamnya tipe alopesia areatamemerlukan penanganan tepat. 3eskipun tidak

    mempunyai dampak kesehatan langsung, penyakit ini memiliki efek psikologis cukup serius

    yang sering membuat penderitanya terkucil dari pergaulan.

    "engobatan alopesia areata tidak diharuskan bagi pasien yang terkena karena kondisi

    keparahan dan remisi spontan masih umum. "engobatan terutama diarahkan menghentikan

    akti$itas penyakit karena tidak ada bukti bah!a modalitas pengobatan mempengaruhi

    penyebab utama penyakit. 3odalitas pengobatan biasanya disesuaikan dengan tingkat

    kerontokan rambut dan usia pasien. ;ntuk menekan proses inflamasi pada alopesia areata,

    kortikosteroid telah banyak digunakan sebagai pengobatan yang paling umum digunakan.

    8eberapa pengobatan telah dilakukan u#i coba terkontrol secara acak dan kecuali untuk

    kontak imunoterapi, ada kekurangan dari data yang diperoleh pada hasil #angka pan#ang .

    0aat ini, pengobatan baru yang menargetkan sistem kekebalan tubuh sedang ditelusuri untuk

    digunakan dalam alopesia areata.

    #onseling

    3erupakan upaya penanganan a!al meliputi kegiatan diskusi serta pelatihan keluarga

    yang anaknya menderita alopesia areata. "enderita biasanya merasa tidak nyaman, apalagi

    mereka masih anak-anak. *ukungan psikologis untuk tumbuh kembang sangat perlu dengan

    lebih melibatkan keluarga. "emberian konseling serius secara bertahap agar mereka tidak

    merasa kecil hati, tetap mengikuti terapi. onseling merupakan langkah a!al penanganan

    upaya mengenali pasien agar dapat diberi terapi yang tepat

    Pengobatan oikal http:!!!.b#mp.orgcontentmanagement-alopecia-areata-update

    ortikosteroid topikal :

    8eberapa kortikosteroid topikal dengan berbagai tingkat keberhasilan telah digunakan

    untuk mengobati alopesia areata. 3isalnya krim fluocinolone asetonid, gel fluocinolonel,

    lotion betametason $alerat, salep clobetasol propionat, deksametason dan krim halcinonide

    19Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

    http://www.bjmp.org/content/management-alopecia-areata-updatehttp://www.bjmp.org/content/management-alopecia-areata-update
  • 7/26/2019 Isi kulkel

    20/30

    dapat meningkatkan penetrasi. Cbat tersebut merupakan pilihan yang baik pada anak-anak

    karena memiliki batas keamanan yang lebar. ortikosteroid topikal tidak efektif dalam

    alopesia totalis folikulitis karena efek samping yang umum dari pengobatan kortikosteroid

    akan muncul setelah beberapa minggu pengobatan. 7elangiectasia dan atrofi lokal #uga telah

    dilaporkan. "engobatan harus dilan#utkan selama minimal ' bulan sebelum pertumbuhan

    kembali yang diharapkan dan terapi pemeliharaan kadang diperlukan #uga.

    ortikosteroid intralesi :

    ortikosteroid intralesi banyak digunakan dalam pengobatan alopesia areata dan

    merupakan pengobatan lini pertama dalam kondisi lokal yang melibatkan N& bagian

    terlibat. Eidrokortison asetat (2mgml) dan 7riamcinolone asetonid (-1&mgml) yang

    umum digunakan. 7riamsinolon acetonide diberikan biasanya dalam konsentrasi mg ml

    menggunakan #arum '&-gauge pan#ang &, inci dalam beberapa &,1 ml suntikan sekitar 1 cm

    apart22-2'. ?aranya dengan disuntikkan pada bagian dermis dan maksimal ' ml pada kulit

    kepala dalam satu tindakan yang dian#urkan. onsentrasi yang rendah 2, mgml dapat

    digunakan untuk alis dan !a#ah. "ertumbuhan kembali biasanya terlihat dalam !aktu /-%

    minggu pada pasien yang responsif. "era!atan diulang setiap '-% minggu. Atrofi kulit di

    lokasi in#eksi adalah efek samping yang umum ter#adi, terutama #ika menggunakan

    triamsinolon, tetapi ini biasanya sembuh setelah beberapa bulan. 0untikan berulang di tempat

    yang sama atau penggunaan konsentrasi yang lebih tinggi dari triamsinolon harus dihindari

    karena hal ini dapat menyebabkan atrofi kulit berkepan#angan. Rasa sakit suntikan membatasi

    kepraktisan metode pengobatan ini pada anak-anak yang kurang dari 1& tahun. "ada kasus

    yang parah seperti alopesia areata, alopesia totalis, alopesia uni$ersal serta progresif alopesia

    areata memiliki merespon buruk terhadap pengobatan ini.

    Anthralin :

    *itranol (anthralin) telah digunakan dalam pengobatan alopesia areata. 3ekanisme

    tepat tindakan tidak diketahui, tetapi diyakini berhubungan dengan sifat imunosupresan dan

    anti-inflamasi terhadap generasi radikal bebas. Eal ini digunakan pada konsentrasi berkisar

    &,-1 selama 2&-'& menit setelah itu kulit kepala harus dicuci dengan sampo untuk

    menghindari efek iritan berlebihan. "ada a!al penggunaannya diberikan setiap hari

    berkelan#utan. fek samping yang ter#adi seperti pruritus, eritema, scaling, pe!arnaan kulit,

    folikulitis, dan limfadenopati pada daerah yang diberikan. *alam sebuah studi yang terbuka,

    20Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    21/30

    2 pasien dengan alopesia areata parah menun#ukkan respon positif penggunaan lokal &.-

    1 anthralin. "lasebo dalam studi kontrol dibutuhkan untuk membenarkan penggunaan

    anthralin pada alopesia areata.

    3inoQidil :

    3inoQidil tampaknya efektif dalam pengobatan alopesia areata. 3ekanisme pasti

    ker#a minoQidil belum ditentukan, tetapi diketahui dapat merangsang sintesis *=A dalam

    folikel rambut dan memiliki aksi langsung pada proliferasi dan diferensiasi keratinosit.

    *alam satu studi klinis pertumbuhan rambut pada alopesia areata, + dan +1 dari pasien

    yang diobati dengan masing-masing 1 dan minoQidil menun#ukkan respon baik. 6adi

    solusi minoQidil bisa direkomendasikan sebagai pilihan pengobatan alopesia areata. 7idak

    lebih dari 2 tetes diterapkan dua kali per hari terlepas dari luasnya daerah yang terkena.

    "ertumbuhan kembali a!alnya dapat dilihat dalam !aktu ' bulan, tetapi aplikasi terus

    diperlukan untuk mencapai pertumbuhan kembali baik. 3inoQidil #uga telah dipela#ari dalam

    kombinasi dengan anthralin, topikal betametason propionate dan prednisolone. 3inoQidil

    tidak bermanfaat bagi pasien areata alopesia parah, alopesia totalis atau alopesia uni$ersal.

    emungkinan efek samping dari minoQidil seperti dermatitis kontak alergi, dermatitis kontak

    iritan dan hipertrikosis yang biasanya re$ersibel dengan gangguan pengobatan.

    7opikal imunoterapi :

    @munoterapi topikal adalah pengobatan terbaik didokumentasikan se#auh ini untuk

    kasus yang parah dan refraktori alopesia areata. @munoterapi topikal didefinisikan sebagai

    induksi dan elisitasi periodik dermatitis kontak alergi dengan menerapkan kontak alergen

    kuat. "ada tahun 19%, agen alkylating triethylenediamine benDokuinon adalah sensitiDer

    topikal yang pertama digunakan untuk mengobati penyakit kulit, tapi ditinggalkan karena

    potensi mutageniknya. emudian digunakan mustard nitrogen, poison i$y, nikel, formalin,

    dan primin diadili, terutama sebagai immunotherapy topikal untuk alopesia areata dan kutil.

    @munoterapi kontak diperkenalkan pada tahun 19%, oleh Rosenberge dan *rake. emudian,

    alergen kontak ampuh yaitu dinitrochlorobenDene (*=?8) dan diphenylcyclopropenone

    (*"?") menggantikan alergen yang digunakan sebelumnya. *=?8 adalah mutagenik

    21Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    22/30

    terhadap 0almonella tymphimurium dalam tes Ames dan tidak lagi digunakan. 8aik 0A*8

    atau *"?" bersifat mutagenik. *"?" lebih stabil dalam larutan dan biasanya agen pilihan.

    3ekanisme ker#a: topikal imunoterapi bertindak dengan mekanisme aksi yang

    ber$ariasi. 3ekanisme yang paling penting adalah penurunan ?*/ rasio limfosit ?*+ yang

    berubah dari /:1 sampai 1:1 setelah kontak imunoterapi serta penurunan limfosit ?*% intra-

    bulbar dan sel angerhan. Eapple et al, mengusulkan konsep Jkompetisi antigenJ, di mana

    reaksi alergi menghasilkan sel 7 penekan yang non-spesifik menghambat reaksi autoimun

    terhadap konstituen folikel rambut. kspresi kelas @ dan @@@ 3E? molekul, yang biasanya

    meningkat di daerah yang terkena alopesia areata menghilang setelah imunoterapi

    pengobatan topikal. A Jsitokin inhibitorJ teori #uga telah didalilkan.

    3etode sensitisasi: "rotokol untuk kontak imunoterapi pertama kali di#elaskan oleh

    Eapple et al pada tahun 19+'dimana kulit kepala adalah situs sensitisasi. ;ntuk sensitisasi

    a!al penggunaan kapas-tipped #enuh dengan 2 *"?" dalam aseton diterapkan ke area

    kecil. "asien disarankan untuk menghindari mencuci daerah dan melindunginya dari sinar

    matahari selama /+ #am. 0etelah 2 minggu solusi &,&&1 dari *"?" diterapkan pada kulit

    kepala dan kemudian aplikasi kontak alergen diulang mingguan dengan konsentrasi

    meningkat. onsentrasi biasa *"?" yang pada akhirnya menyebabkan eksim kontak ringan

    &,&1-&,1 dan ini diulang setiap minggu sampai respon terlihat. 7anggapan ecDematous

    menun#ukkan bah!a sensitisasi telah ter#adi. Eanya 1-2 dari pasien gagal peka. "enting

    untuk diingat bah!a *"?" terdegradasi oleh cahaya dan dengan demikian harus disimpan

    dalam gelap dan pasien #uga harus memakai !ig atau topi siang hari setelah aplikasi *"?".

    *"?" immunotherapy bahkan telah dikombinasikan dengan pengobatan feQofenadine oral

    dengan hasil efek yang baik.

    $aluasi keberhasilan: Respons klinis setelah enam bulan pengobatan dinilai sebagai

    per sistem penilaian yang diusulkan oleh 3cdonald Eull dan =orris:

    elas 1- pertumbuhan kembali dari $ellus rambut.

    elas 2- pertumbuhan kembali dari #arang berpigmen rambut terminal.

    elas '- pertumbuhan kembali rambut terminal dengan bercak alopesia.

    elas /- pertumbuhan kembali rambut terminal pada kulit kepala.

    22Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    23/30

    6ika tidak ada pertumbuhan kembali yang diamati dalam !aktu enam bulan

    pengobatan, pasien dianggap tidak berespon. $aluasi rambut dilakukan dengan

    menggunakan mikroskop cahaya, untuk e$aluasi rasio anagen telogen. 0ebuah tin#auan

    sebagian besar penelitian yang diterbitkan kontak imunoterapi menyimpulkan bah!a &-%&

    pasien mencapai tanggapan berharga tetapi berbagai tingkat respon yang sangat luas (9-+)

    pasien dengan rambut rontok yang luas cenderung untuk merespon. aktor prognostik lainnya

    dilaporkan rendah termasuk adanya perubahan kuku, tahap a!al onset penyakit dan ri!ayat

    keluarga yang positif.

    @mmunotherapy topikal dapat menyebabkan efek samping tertentu seperti dermatitis

    terus-menerus, limfadenopati ser$ikal painfull, umum eksim, terik, kontak leukoderma, dan

    reaksi urtikaria. 3anifestasi sistemik seperti demam, artralgia dan perubahan !arna

    kekuningan rambut dicatat lebih sering dengan *=?8. *alam respon rendah penggunaan

    *"?", dibutylester asam suaric (0A*8) bisa dicoba sebagai sensitiDer kontak. 3etode

    aplikasi yang sama seperti *"?" tetapi aplikasi dilakukan sekali atau dua kali seminggu.

    "era!atan yang baik harus diambil untuk menghindari kontak dengan alergen oleh

    petugas, termasuk farmasi dan staf pera!at. 3ereka yang menggunaka antigen harus

    memakai sarung tangan dan celemek. 7idak ada data yang tersedia tentang keamanan kontak

    imunoterapi selama kehamilan dan tidak boleh digunakan pada !anita hamil atau !anita

    yang berniat untuk hamil.

    7acrolimus :

    7acrolimus adalah inhibitor kalsineurin topikal yang menghambat transkripsi setelah

    akti$asi sel-7 beberapa sitokin termasuk @-2, @=-gamma dan 7=-S. Bamamoto et al

    melaporkan temuan mereka bah!a tacrolimus merangsang pertumbuhan rambut pada tikus,

    meskipun dalam penelitian selan#utnya telah menun#ukkan hasil yang bertentangan. 8aru-

    baru ini, Earga et al melaporkan hasil u#i 11-pasien dimana tidak ada pasien memiliki

    pertumbuhan rambut terminal dalam respon terhadap tacrolimus salep &,1 yang digunakan

    dua kali sehari selama 2/ minggu.

    8a!ang putih topikal :

    8a!ang putih adalah sangat umum digunakan sebagai obat rumah dalam pengobatan

    alopesia areata di @ndia dan bahkan di seluruh dunia. 0atu studi menganalisis efek dari

    23Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    24/30

    kombinasi gel ba!ang putih dan betametason $alerat salep topikal di alopesia areata dalam

    studi double-blind. 0tudi ini menemukan kombinasi berguna dalam sebagian besar pasien

    dengan perbedaan yang signifikan antara perlakuan dan kelompok kontrol.

    Retinoid topikal :

    *i antara retinoid topikal, tretinoin dan 8eQaroterie telah dicoba di alopesia areata

    dengan hasil yang beragam. @ritasi pada kulit adalah efek samping yang sangat umum dan

    khasiat diragukan karena tidak adanya double-blind percobaan acak.

    "rostaglandin analog :

    ecenderungan analog prostaglandin tertentu yang digunakan sebagai obat mata

    antiglaukoma tetes menyebabkan hipertrikosis telah digunakan dalam pengobatan alopesia

    areata. @ni merupakan analog prostaglandin termasuk atanoprost dan 8imatoprost yang

    digunakan dalam pengobatan alopesia areata melibatkan bulu mata. =amun, hasil yang

    diperoleh dengan obat ini belum benar-benar menggembirakan.

    Pengobatan Sistemik

    "engobatan sistemik, sebagai suatu peraturan hanya digunakan untuk bentuk alopesia

    areata yang progresif dan penyakit dengan kekebalan tubuh yang rendah. 0ebagian besar

    pilihan pengobatan yang digunakan adalah imunosupresan atau immunomodulators alami.

    ortikosteroid sistemik :

    "enggunaan kortikosteroid sistemik untuk pengobatan alopesia areata banyak

    diperdebatkan. 8eberapa penulis mendukung peran menguntungkan steroid sistemik pada

    menghentikan perkembangan alopesia areata, tapi banyak orang lain telah memiliki hasil

    yang buruk dengan terapi ini. *osis yang disarankan adalah &.-1mgkghari untuk orang

    de!asa dan &,1-1 mgkghari untuk anak-anak. 7entu sa#a pengobatan berkisar 1-% bulan,

    tetapi terapi berkepan#angan harus dihindari untuk mencegah efek samping dari

    kortikosteroid. "rofil efek samping dari kortikosteroid dalam hubungannya dengan

    persyaratan pengobatan #angka pan#ang dan tingkat kekambuhan yang tinggi membuat

    kortikosteroid sistemik lebih dibatasi. 0elain pemberian oral harian kortikosteroid, ada

    24Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    25/30

    beberapa laporan dari perbedaan penggunaan dosis tinggi kortikosteroid menggunakan

    re#imen oral dan intra$ena. 8anyak re#imen telah dicoba pada alopesia areata dengan hasil

    yang menggembirakan namun sebagian besar penelitian ini merupakan penelitian terbuka

    non-buta. 0atu administrasi berdenyut seperti mempeker#akan dosis tinggi kortikosteroid oral

    pada dua hari berturut-turut setiap minggu dengan #arak hari antara dua pulsa. @ni modalitas

    pengobatan ini dikenal sebagai terapi minipulse oral (C3") dan telah dicoba pada penyakit

    kulit banyak selain alopesia areata seperti Titligo dan lichen planus0ome studi label terbuka

    pada terapi kortikosteroid C3" telah melaporkan hasil yang menggembirakan di alopesia

    areata.

    0ulfasalaDine :

    arena imunomodulator dan tindakan imunosupresif, sulfasalaDine telah

    menun#ukkan pertumbuhan kembali rambut yang baik dalam pengobatan alopesia areata.

    Cbat ini diberikan secara oral biasanya sebagai tablet salut enterik untuk meminimalkan efek

    samping gastrointestinal. "engobatan dimulai dengan dosis rendah, biasanya di kisaran &&

    mg dua kali sehari dan kemudian dosis secara bertahap meningkat men#adi 1g tiga kali sehari.

    fek samping termasuk gangguan pencernaan, toksisitas hati dan efek samping

    haemotological. 0ulfasalaDin beker#a dengan menghambatan proliferasi sel 7, dan akti$itas

    sel pembunuh alami serta menghambat produksi antibodi. 0elain itu beker#a dengan

    menghambat sekresi interleukin (@) -2, @-1, 7= dan @=-gamma dan bahkan @-%%.

    0e#umlah studi klinis telah mendokumentasikan efek positif dari sulfasalaDine di alopesia

    areata *alam satu studi klinis, 2' pasien menun#ukkan respon yang sangat baik dengan

    pertumbuhan rambut yang memuaskan setelah terapi sulfasalaDine. "enelitian lain #uga

    menun#ukkan efek menguntungkan dari pilihan pengobatan ini dalam kasus-kasus resisten

    alopesia areata.

    ADathioprine :

    3erupakan agen imunosupresif #uga telah dicoba pada alopesia areata. Cbat ini

    digunakan dalam banyak gangguan kulit karena efeknya pada peredaran limfosit sebaik sel

    angerhan. *alam sebuah penelitian yang terbatas pada 2& pasien, pertumbuhan rambut

    kembali ditun#ukkan pada setengah dari pasien dengan penggunaan regimen dosis 2ghari.

    ?yclosporine :

    25Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    26/30

    Cbat ini telah terbukti efektif dalam pengobatan alopesia areata karena imunosupresif

    dan sifat hypertrichotic. "rofil efek samping dan tingkat kambuh yang tinggi membuat

    cyclisporine sebagai obat pilihan ini yang buruk untuk digunakan dalam alopesia areata. 6adi

    obat ini dapat digunakan hanya untuk alopesia areata berat yang tidak merespon dengsn

    pengobatan lainnnya.

    3ethotreQate :

    3ethotreQate baik penggunaan tunggal atau kombinasi dengan prednisolon telah

    digunakan dalam pengobatan alopesia areata dalam berbagai penelitian dengan tingkat

    keberhasilan yang ber$ariasi.

    Cral seng sulfat :

    7ingkat serum seng telah ditemukan lebih rendah pada pasien dengan alopesia areata

    dari 1 pasien kontrol studi populasi, pertumbuhan kembali rambut diamati pada 9 pasien

    (%) setelah pemberian glukonat seng oral.

    Agens hayati :

    "enghambat faktor nekrosis tumor seperti Adalimumab, @nfliQimab dan tanercept

    telah dicoba pada alopesia areata, tetapi hasilnya belum memuaskan. ;#i klinis yang

    dilakukan sampai saat ini gagal menun#ukkan efekti$itas agen biologis dalam alopesia areata.

    Fototerai dan Fotokemoterai

    otokemoterapi :

    Ada beberapa studi terkontrol mengenai terapi ";TA untuk pengobatan alopesia

    areata. 0emua #enis ";TA (";TA lisan, ";TA topikal, lokal atau seluruh tubuh iradiasi

    ;TA) telah digunakan dengan tingkat keberhasilan hingga %&-%. 3ekanisme ker#anya

    dimana adanya gangguan dalam presentasi antigen folikel ke 7-limfosit oleh penipisan sel

    angerhan. 7ingkat kekambuhan cukup tinggi, kadang-kadang menuntut tindakan berulang

    dalam !aktu lama dengan implikasi risiko karsinogenik. ;ntuk mengurangi efek samping

    26Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    27/30

    dari psoralens sistemik, terapi ";TA-sorban digunakan untuk alopesia areata yang

    melibatkan kulit kepala. *alam bentuk photochemotherapy, +-metoksi psoralen dalam bentuk

    solusi encer diterapkan pada kulit kepala dengan memanfaatkan handuk katun sebagai

    sorban. ulit kepala pasien terpapar ;TA setelah terlindung JturbanJ selama sekitar 2& menit.

    eman#uran bentuk terapi ";TA ini telah terlihat sekitar & tindakan.

    ototerapi :

    3eskipun ;T8 narro!band adalah salah satu pilihan pengobatan yang paling efektif

    pada beberapa penyakit kulit kekebalan yang dimediasi, khasiat yang sama belum ditemukan

    di alopesia areata. *irancang percobaan acak untuk men#elaskan apakah =8;T8 memiliki

    peran dalam pengelolaan alopesia areata.

    Qcimer laser dan sinar eQcimer :

    Qcimer laser dan sinar eQcimer merupakan tambahan terbaru pada armamentarium

    fototerapi bagi banyak gangguan kulit dan rambut. 0ementara penggunaan utama dari

    tindakan fototerapi tetap men#adi psoriasis dan $itiligo, efek imunomodulator mereka dapat

    dimanfaatkan dalam banyak gangguan kulit lainnya. 8eberapa studi klinis telah

    mendokumentasikan efekti$itas laser eQcimer dan cahaya eQcimer di alopesia areata. *alam

    satu studi tersebut, /1, patch ditun#ukkan untuk merespon terapi laser eQcimer diberikan

    selama 12 minggu. 0tudi lain pada masa kanak-kanak alopesia areata ditemukan

    pertumbuhan kembali pada %& lesi setelah periode pengobatan 12 minggu tindakan.

    ototerapi ditoleransi karena efek eritema kulit sebagai satu-satunya efek samping yang

    dilaporkan.

    7erapi 3iscellaneous :

    8erbagai agen terapi non-kon$ensional telah digunakan dalam alopesia areata dengan

    beberapa tingkat keberhasilan. @ni termasuk pecahan laser r-glass, asam aDelaic topikal, #us

    ba!ang topikal, salep topikal -fluorouracil dan terapi photodynamic. fikasi dan keamanan

    dari agen ini terapi perlu dikonfirmasi dalam skala besar, double-blind, u#i coba terkontrol

    plasebo sebelum mereka dapat direkomendasikan untuk pengobatan alopesia areata.

    Metode non3farmakologis

    27Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    28/30

    "era!atan kosmetik untuk pasien dengan alopesia areata adalah sebagai berikut:

    a) *ermatographia: 7elah digunakan untuk kamuflase alis pasien dengan alopesia areata.

    *alam pera!atan ini titik-titik pigmen kecil pigmen yang digunakan pada kulit di daerah alis

    untuk menutupi alopesia mendasari.

    b)4ig atau rambut palsu: @ni berguna untuk pasien dengan penyakit yang luas sehingga

    memungkinkan mereka untuk melan#utkan kehidupan sosial mereka.

    c) 7ransplantasi Rambut : 3erupakan terapi yang paling baik bagi penderita alopesia yang

    mengalami kerontokan seluruh rambut tubuh serta rambut tidak dapat tumbuh. "roses

    transplantasi rambut dilakukan dengan mengambil folikel rambut dari bagian belakang serta

    samping kulit kepala donor untuk ditransplantasikan ke area kulit kepala penderita. 6enis

    folikel rambut yang ditransplantasikan tentu harus berada pada fase anagen, merupakan

    tipikal rambut yang kuat serta memiliki !aktu hidup yang lama.

    7eknik transplantasi rambut yang sering di-gunakan disebut Follicular UnitTransplantation.

    7eknik ini berusaha me-mindahkan 1-/ unit folikuler rambut dari donor ke pasien serta

    menciptakan lingkungan yang nyaman dan naturalbagi folikel rambut agar nantinya rambut

    dapat tumbuh dengan baik.

    Prognosis

    0ebagian besar rambut dapat tumbuh kembali sesudah beberapa minggu. Alopesia

    areata merupakan #enis penyakitautoimun. Alopesia areata umumnya berdampakpsikologis

    karena penderita merasa malu atau menurunkan kepercayaan diri sehingga akan berpengaruh

    pada peker#aan sehari-hari.*engan pengobatan rutin diharapkan pertumbuhan rambut akan

    kembali normal setelah 1 tahun.

    28Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    29/30

    #esimulan

    Alopesia areata merupakan penyakit yang ditandai dengan kerontokan rambut akibat

    proses inflamasi kronis dan berulang yang ter#adi pada rambut terminal. "enyakit ini dapat

    ter#adi pada semua kelompok umur dengan pre$alensi yang sama antara pria dan !anita.

    Alopesia areata disebabkan oleh berbagai faktor terutama autoimun dan genetik. *alam

    29Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

  • 7/26/2019 Isi kulkel

    30/30

    kondisi normal pertumbuhan rambut mengalami siklus yang terdiri dari fase anagen, catagen,

    dan telogen.

    "ada alopesia areata siklus ini mengalami gangguan terutama pada fase anagen @@@@T.

    ondisi ini ter#adi melalui mekanisme autoimun yang melibatkan berbagai komponen seperti

    timus, perifer, #aringan target berupa folikel rambut, sel 7 ?*+