laporan kasus kulkel gilang

14
Laporan Kasus Tinea Cruris et Corporis Oleh: Gilang Andya Pratama, S.Ked. Pembimbing: dr. Dian Andriani. SpKK, M.Biomed (AAM), MARS DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

Upload: alga-montana-heriyanto

Post on 01-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tttur

TRANSCRIPT

Laporan Kasus

Tinea Cruris et Corporis

Oleh:

Gilang Andya Pratama, S.Ked.

Pembimbing:

dr. Dian Andriani. SpKK, M.Biomed (AAM), MARSDEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT TK II MOH. RIDWAN MEURAKSA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL JAKARTA2015HALAMAN PENGESAHANLaporan Kasus

Tinea Cruris et Corporis

Oleh:

Gilang Andya Pratama, S.Ked.Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat guna mengikuti kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Tk II MOH. Ridwan Muraksa periode 16 Maret 2015 17 April 2015 Jakarta, Maret 2015 Pembimbing dr. Dian Andriani. SpKK, M.Biomed (AAM), MARSSTATUS PASIENI. IDENTIFIKASI

Nama

: An. FUsia

: 14 tahun

Jenis Kelamin: Laki-laki

Status

: Belum menikah

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Pelajar

Alamat: Jl Palsi gung rt/rw 05/01 No 29 Cimanggis DepokNo rekam medik : Kunjungan pertama ke Poliklinik IKKK RS.MRM, tanggal 19 Maret 2015II. ANAMNESIS (Autoanamnesis, 19 Maret 2015 pukul 11.30 WIB)

Keluhan Utama:

Bercak merah dan bintil di bawah kelopak mata bawah sebelah kiri dan pangkal hidung sejak 7 hari laluKeluhan Tambahan:

Gatal di bawah kelopak mata bawah sebelah kiri, pangkal hidung dan lipatan paha kanan dan kiri, bercak menebal di lipatan paha kanan dan kiri.Riwayat Perjalanan Penyakit :

Pasien datang ke Poliklinik IKKK RS.MRM dengan keluhan bercak merah dan bintil di bawah kelopak mata bawah sebelah kiri dan pangkal hidung sejak 7 hari lalu sebelum kontrol ke poliklinik. Awalnya pasien mengaku terdapat luka koreng di sela mata kiri (karena tersiku oleh teman pasien saat bermain bola), luka koreng terasa gatal tiba-tiba dan semakin gatal sehingga digaruk oleh pasien, setelah digaruk timbul bercak kemerahan dengan bintil yang semakin lama semakin banyak dan melebar ke bawah kelopak mata kiri dan pangkal hidung, gatal dirasakan hilang timbul dan terasa lebih gatal jika berkeringat.Pasien juga mengeluh gatal pada lipatan paha kanan dan kiri sejak 14 hari lalu sebelum kontrol ke poliklinik. Awalnya pasien mengeluh gatal pada lipatan paha sebelah kiri, gatal semakin lama semakin terasa hebat dan menyebar pada lipatan paha kanan Pasien mengaku tidak kuat menahan rasa gatal sehingga pasien menggaruknya. Gatal terasa lebih hebat ketika berkeringat terutama setelah olahraga. Setelah digaruk terasa perih dan timbul bercak kemerahan di lipat paha kiri awalnya sebesar uang 100 rupiah yang semakin lama semakin membesar dan menyebar pada paha kanan, bercak terasa menebal, terasa kasar, kering dan terlihat menghitam.pasien menyangkal terdapat demam atau keluhan gatal dan bercak kulit pada tubuh bagian lain selain lipatan paha dan muka.Pasien mengaku jika setelah bermain bola dan berkeringat banyak tidak langsung mengganti pakaian karena sering tertidur.pasien juga mengaku sering memakai pakaian dalam adiknya.Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat pernah menderita penyakit kulit yang sama, berupa bercak merah disangkal, riwayat alergi obat, alergi makanan atau alergi debu disangkal. Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, asma dan diabetes mellitus disangkal penderita.Riwayat Penyakit Dalam Keluarga :

Adik pasien sempat mengalami keluhan yang sama dengan pasien sekitar 3 bulan yang lalu, namun sudah berobat ke puskesmas dan sembuh. riwayat alergi (obat,makanan,debu) dalam keluarga disangkal Riwayat penyakit sistemik dalam keluarga seperti hipertensi, asma dan diabetes mellitus disangkalRiwayat Pengobatan

Pasien mengaku pernah memakai salep untuk penyakitnya namun tidak membaik, pasien lupa nama salep yang diberikan.

Pasien menyangkal adanya riwayat konsumsi obat tertentu dalam jangka waktu lamaRiwayat Higiene :

Pasien tinggal di lingkungan sekitarnya memiliki sanitasi cukup baik

Pasien mandi dua kali sehari dengan air PAM dan memakai sabun batang yang dipakai bersamaan dengan anggota keluaga lainnya. Handuk dipakai sendiri-sendiri dan dicuci 2 minggu sekali. Pasien mengganti pakaian setiap dua kali sehari Pasien mengakui jika sedang berkeringan setelah olah raga sering tidak langsung mengganti pakaian (termasuk pakaian dalam) Pasien mengganti seprai setiap 1 minggu sekali.Riwayat sosial ekonomi:

Pasien adalah anak seorang sertu dan ibunya seorang ibu rumah tangga, status ekonomi menengah.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum: baikKesadaran

: Kompos mentis

Tekanan Darah:

Nadi

:

Suhu

: Pernapasan:

Tinggi Badan: 165 cm

Berat Badan: 56 kgIMT : 20,58 kg/m2

Status gizi : Normoweight

Status GeneralisKepala

Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, palpebra tidak edema.

Hidung: bagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik. Selaput lendir dalam batas normal.

Telinga: tidak ada secret, pendengaran baik.

Mulut: tonsil tidak ada pembesaran, lidah tidak pucat, tidak ada atrofi papil, gusi tidak berdarah, tidak ada stomatitis,.

Tenggorokan: faring tidak hiperemisLeher: KGB tidak membesar.

Thoraks:bentuk dada simetris, sela iga tidak melebar, retraksi dinding dada tidak ada.

Jantung: batas jantung normal,.murmur tidak ada, gallop tidak ada.

Paru-paru: vesikuler (+) normal, ronchi tidak ada, wheezing

tidak ada.

Abdomen: datar, bising usus dalam batas normal distensi (-), nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tak teraba.Ekstremitas atas : eutoni, eutrofi, gerakan ke segala arah, kekuatan +5, nyeri sendi tidak ada, pitting edema tidak ada, turgor normal.

Ekstremitas bawah: eutoni, eutrofi, gerakan ke segala arah, kekuatan +5, nyeri sendi tidak ada, pitting edema tidak ada, varises tidak ada, turgor normal. Kulit : lihat di status dermatologikus.

Kelenjar Getah Bening: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening pada axilla dan inguinal dan tidak ada nyeri pada penekanan. Status Dermatologikus

Regio Fasialis:

Tampak penyembuhan pada daerah tengah lesi dengan tepi aktif berupa papul eritema, konfluen sebagian diskret, ditutupi skuama, warna putih.

Gambar 1. Regio inguinalis dextra

Plak eritema sebagian hitam, multipel, milier-lentikuler, ukuran 10 x 10 x 0,1 - 14 x 12 x 0,2 cm, dengan papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama, warna putih.

Gambar 2. Regio inguinalis sinistra

Plak eritema sebagian hitam, multipel, milier-lentikuler, ukuran 10 x 10 x 0,1 - 14 x 12 x 0,2 cm, dengan papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama, warna putih.IV. RESUME

Laki-laki, pelajar, 13 tahun, alamat Cimanggis depok, datang pertama kali ke Poli IKKK RS.MRM dengan keluhan utama Bercak merah dan bintil di bawah kelopak mata bawah sebelah kiri dan pangkal hidung sejak 7 hari lalu. Keluhan disertai gatal di bawah kelopak mata bawah sebelah kiri, pangkal hidung sejak 7 hari lalu dan gatal pada lipatan paha kanan dan kiri serta bercak menebal di lipatan paha kanan dan kiri sejak 14 hari lalu keluhan gatal dirasakan lebih hebat terutama jika berkeringat. Gatal semakin lama semakin hebat dan bercak pada lipatan paha semakin meluas hingga ke 2 lipatan paha. Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalikus dalam batas normal. Pada status dermatologikus pada regio fasialis tampak penyembuhan pada daerah tengah lesi dengan tepi aktif berupa papul eritema, konfluen sebagian diskret, ditutupi skuama, warna putih. Pada regio inguinalis dextra tampak plak eritema sebagian hitam, multipel, milier-lentikuler, ukuran 10 x 10 x 0,1 - 14 x 12 x 0,2 cm, dengan papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama, warna putih. Pada regio inguinalis sinistra Plak eritema sebagian hitam, multipel, milier-lentikuler, ukuran 10 x 10 x 0,1 - 14 x 12 x 0,2 cm, dengan papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama, warna putih.VII. DIAGNOSIS BANDING Tinea cruris et corporis Dermatitis seboroik Pitiriasis rosea

Psoriasis

Candidosis cutis

Eritrasma

VIII. DIAGNOSIS KERJA

Tinea cruris et corporis

IX. PEMERIKSAAN ANJURAN Pemeriksaan kultur jamur mikroskopik preparat kerokan kulit dengan KOH 10% Pemeriksaan lampu WoodIX. PENATALAKSANAAN

Umum:

1. Memberikan informasi kepada pasien bahwa penyebab penyakitnya adalah jamur yang dapat menular, pengobatannya memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 2-4 minggu, serta menasehati pasien untuk tidak menggaruk bercak karena akan menyebabkan bercak semakin luas.

2. Menyarankan kepada pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan tidak menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter.

3. Menyarankan kepada pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar, terutama pakaian dalam yang menyerap keringat.

4. Menyarankan kepada pasien untuk tidak menggunakan handuk, sabun dan pakaian dalam secara bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain.5. Menyarankan pada pasien agar mengganti pakaian dan pakaian dalam segera apabila setelah olahraga atau berkeringatKhusus:

Sistemik:

Itrakonazol 2 x 100-200 mg/ hari selama 3 hari

Cetirizin tablet 1x10 mg/hari/per oral bila gatal.

Topikal:

Salep Mikonazol 2% (dioleskan 2 kali sehari pagi dan sore pada lesi).X. PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : bonam

Quo ad sanationam : bonam

PAGE 10