intisari - perpustakaan universitas sanata dharmalibrary.usd.ac.id/data pdf/f....

2
xviii INTISARI Heptaminol merupakan salah satu obat generik yang banyak digunakan masyarakat untuk berbagai tujuan medis, baik untuk pengobatan hipotensi ortostatik, kardiotonik, maupun sebagai vasodilator. Saat ini masih jarang dilakukan penelitian tentang analisis heptaminol dengan metode spektrofotometri karena heptaminol tidak memiliki gugus kromofor dan auksokrom, sehingga susah ditetapkan kadarnya. Oleh karena itu, dibutuhkan metode analisis alternatif untuk penetapan kadar heptaminol yaitu melalui derivatisasi menggunakan agen penderivat o-ftalaldehid (OPA) secara spektrofotometri UV untuk meningkatkan sensitivitasnya. Hasil derivat yang terbentuk dari derivatisasi heptaminol HCl dengan agen penderivat OPA kurang stabil dan dapat terdegradasi seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian optimasi derivatisasi heptaminol HCl dengan agen penderivat OPA untuk mendapatkan kondisi optimum yang akhirnya dapat digunakan untuk menetapkan kadar heptaminol HCl. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental. Kondisi optimum hasil penelitian yang diperoleh adalah absorbansi maksimum pada panjang gelombang 332 nm, pH dapar optimum adalah dapar borat pH 9, operating time atau waktu reaksi optimumnya adalah pada menit ke-15. Nilai koefisien ekstingsi molar (ε) rata-rata dari derivat adalah 667,354 M -1 cm -1 . Kata kunci : heptaminol, derivatisasi, o-ftalaldehid (OPA), spektrofotometri UV, optimasi

Upload: others

Post on 20-Jan-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTISARI - Perpustakaan Universitas Sanata Dharmalibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Farmasi/Farmasi/078114108.pdfgelombang 332 nm, pH dapar optimum adalah dapar borat pH 9, operating time

xviii

INTISARI

Heptaminol merupakan salah satu obat generik yang banyak digunakanmasyarakat untuk berbagai tujuan medis, baik untuk pengobatan hipotensiortostatik, kardiotonik, maupun sebagai vasodilator. Saat ini masih jarangdilakukan penelitian tentang analisis heptaminol dengan metode spektrofotometrikarena heptaminol tidak memiliki gugus kromofor dan auksokrom, sehinggasusah ditetapkan kadarnya. Oleh karena itu, dibutuhkan metode analisis alternatifuntuk penetapan kadar heptaminol yaitu melalui derivatisasi menggunakan agenpenderivat o-ftalaldehid (OPA) secara spektrofotometri UV untuk meningkatkansensitivitasnya.

Hasil derivat yang terbentuk dari derivatisasi heptaminol HCl dengan agenpenderivat OPA kurang stabil dan dapat terdegradasi seiring dengan berjalannyawaktu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian optimasi derivatisasiheptaminol HCl dengan agen penderivat OPA untuk mendapatkan kondisioptimum yang akhirnya dapat digunakan untuk menetapkan kadar heptaminolHCl.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental. Kondisi optimum

hasil penelitian yang diperoleh adalah absorbansi maksimum pada panjang

gelombang 332 nm, pH dapar optimum adalah dapar borat pH 9, operating time

atau waktu reaksi optimumnya adalah pada menit ke-15. Nilai koefisien ekstingsi

molar (ε) rata-rata dari derivat adalah 667,354 M-1cm-1.

Kata kunci : heptaminol, derivatisasi, o-ftalaldehid (OPA), spektrofotometri UV,optimasi

Page 2: INTISARI - Perpustakaan Universitas Sanata Dharmalibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Farmasi/Farmasi/078114108.pdfgelombang 332 nm, pH dapar optimum adalah dapar borat pH 9, operating time

xix

ABSTRACT

Heptaminol is one of the generic medicine which is widely used by many

people for various medical purposes, such as for the treatment of orthostatic

hypotension, cardiotonic, and vasodilator. Nowadays, research for determination

heptaminol by spectrophotometry is rare because heptaminol has no chromophore

and auxochrome groups, so it is hard to determine the heptaminol. Therefore, we

need an alternative analysis method for determination of heptaminol through

derivatization using o-phthalaldehyde (OPA) by UV spectrophotometry to

improve its sensitivity.

Derivative heptaminol is less stable and can be degraded over time.

Therefore, optimation is needed to obtain optimum conditions that ultimately may

be used to determine heptaminol HCl.

This study is an experimental design. The optimum conditions obtained

research results are the maximum absorbance at a wavelength of 332 nm,

optimum pH buffer for derivatization reaction between heptaminol HCl and the

OPA is buffer borate pH 9, operating time or optimum time for derivatization

reaction is on minute of 15. The average of extinction molar coefficient of the

derivates is 667,354 M-1cm-1.

Keywords : heptaminol, derivatization, o-phthalaldehyde (OPA), UVspectrophotometry, optimation