laporan ph dan dapar

40
pH dan Dapar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensial Hydogen atau yang sering disebut dengan pH merupakan ukuran untuk menentukan keasaman atau kebasahan suatu larutan. PH memiliki 3 komponen yakni basa, asam, dan netral. Dikatakan basa apabila larutan memiliki pH diatas nilai 7, dikatakan asam apabila larutan memiliki pH di bawah 7, dan dikatakan netral apabila larutan tersebut memiliki pH 7 pada suhu 25 °C. Suatu pH berhubungan dengan larutan dapar. Larutan dapar merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu meskipun telah diberikan perlakuan penambahan maupun pengurangan asam atau basa. Dapar ini memiliki komposisi asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan St. Mutiara Nur Azizah Nita Mustika 15020130364

Upload: mutiara-nur-azizah

Post on 27-Sep-2015

359 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

pH dan DaparBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPotensial Hydogen atau yang sering disebut dengan pH merupakan ukuran untuk menentukan keasaman atau kebasahan suatu larutan. PH memiliki 3 komponen yakni basa, asam, dan netral. Dikatakan basa apabila larutan memiliki pH diatas nilai 7, dikatakan asam apabila larutan memiliki pH di bawah 7, dan dikatakan netral apabila larutan tersebut memiliki pH 7 pada suhu 25C.Suatu pH berhubungan dengan larutan dapar. Larutan dapar merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu meskipun telah diberikan perlakuan penambahan maupun pengurangan asam atau basa. Dapar ini memiliki komposisi asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya. Dapar bersifat asam ketika larutan basa kuat dilarutkan dengan asam lemah dan dapar dapat bersifat basa ketika larutan asam kuat dilarutkan dengan basa lemah.Larutan dapar yang biasa disebut dengan larutan buffer atau larutan penyangga ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan dengan penambahan asam kuat dan basa kuat misalnya. Oleh karena itu, dilakukanlah percobaan ini yang nantinya berguna bagi dunia kesehatan dalam hal pembuatan larutan dapar.

B. Maksud PercobaanAdapun maksud percobaan adalah menentukan nilai pH dari beberapa zat cair yakni NaOH dan HCl dengan konsentrasi yang berbeda, membuat larutan dapar, menghitung nilai pH larutan dapar, dan menghitung kapasitas dapar dari larutan dapar CH3COOH.C. Tujuan PercobaanAdapun tujuan percobaan adalah untuk menentukan pH beberapa zat cair yakni NaOH dan HCl dengan konsentrasi yang berberda, mengetahui cara membuat larutan dapar, menentukan nilai pH dari larutan dapar, dan menentukan kapasitas dapar larutan dapar dari CH3COOH.D. Prinsip PeercobaanMengukur nilai pH dari beberapa zat cair yakni NaOH dan HCl yang beda konsentrasinya dengan melalui pH meter dan melalui perhitungan pH kemudian membandingkannya. Selain itu, membuat larutan dapar yang sebelumnya diukur terlebih dahulu pH larutan melalui perhitungan dan secara langsung dengan pH meter yang kemudian ditambahkan sedikit asam dan sedikit basa dan hitung pH larutan tersebut kemudian dihitung kapasitas dapar larutan dapar dari CH3COOH.

E. Manfaat PercobanManfaat dari percobaan ini adalah mengetahui cara pembuatan larutan dapar yang nantinya dapat berhubungan dengan penyesuaian pH obat dengan pH yang ada di dalam tubuh. Misalnya pH obat untuk lambung harus sesuai dengan pH lambung.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori UmumIstilah pH merupakan singkatan dari daya H (power of Hydrogen). Semakin rendah pHnya, makin besar konsentrasi ion hidrogennya. Larutan netral memiliki pH 7, sedangkan keasaman maksimal dalam larutan berpelarut air adalah pH 1. Nilai pH diatas 7 mengidentifikasikan larutan basa sedangkan kebasaan maksimal dilambangkan dengan pH 14 (George, 2005).Banyak proses kimia dan biologi yang sangat peka terhadap perubahan pH dari larutan dan memang sangat penting untuk menjaga pH sekonstan mungkin. Oleh sebab itu, larutan penyangga mendapatkan perhatian yang besar (Underwood , 2002).Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mencegah perubahan pH. Jika kemudian ditambahkan asam, pH tidak akan menurun, sedangkan bila basa yang ditambahkan, pH tidak akan meningkat. Larutan penyangga biasanya terdiri atas campuran asam lemah atau basa lemah dengan garamnya masing-masing dan kerja penyangga paling bagus terjadi pada pH yang sama dengan pKa asam atau basa yang membentuk larutan penyangga (Cairns , 2008).Larutan buffer, larutan dapar, larutan penyangga, atau larutan yang dapat mempertahankan harga pH jika ke dalam larutan tersebut ditambahkan sejumlah kecil asam, basa, atau dilakukan pengenceran (Sumardjo , 2008).Larutan penyangga/buffer akan bekerja paling baik dalam mengendalikan pH pada harga pH yang hampir sama dengan pKa komponen asam atau basa, yaitu ketika garam sama dengan asam. Ini dapat ditunjukkan dengan menghitung kemampuan penyangga untuk menahan perubahan pH, yang dikenal dengan kapasitas penyangga. Kapasitas penyangga didefinisikan sebagai jumlah mol per liter asam atau basa monobasa kuat yang diperlukan untuk menghasilkan peningkatan atau penurunan satu unit pH didalam larutan (Cairns, 2008).Secara umum, larutan buffer mengandung pasangan asam basa konjugat atau terdiri dari campuran asam lemah dengan garam yang mengandung anion yang sama dengan asam lemahnya, atau basa lemah dengan garam yang mengandung kation yang sama dengan basa lemahnya. Oleh karena mengandung komponen asam dan basa tersebut, larutan buffer dapat bereaksi dengan asam (ion H+) maupun dengan basa (ion OH-) apa saja yang memasuki larutan. Oleh karena itu, penambahan sedikit asam ataupun sedikit basa ke dalam larutan buffer tidak mengubah pH-nya. Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Apabila asam lemah dicampur dengan basa konjugasinya maka akan terbentuk larutan buffer asam, dimana larutannya mempertahankan pH pada daerah asam (pH 7) (Underwood , 2002 ).Ada dua metode yang dipakai untuk menentukan pH larutan yaitu (Gennaro, 1980):1. Kalorimetri Metode yang relatif sederhana dan urah untuk menentukan perkiraan pH larutan tergantung pada fakta bahwa beberapa pasangan asam-basa konjugat (indikator) memiliki satu warna pasangan asam-basa dan warna lain dalam bentuk dasar.2. Metode potensialmetriMetode potensialmetri untuk menentukan pH didasarkan pada kenyataan bahwa perbedaan potensial listrik antara dua elektrode yang cocok mmencelupkan kedalam larutan yang mengandung ion hidronium bergantung pada konsentrasi (atau kegiatan) yang terakhir.Kombinasi asam lemah dengan basa konjugasinya yaitu garamnya, atau basa lemah dengan asam konjugasinya bertindak sebagai dapar. Jika 1 mol 0,1 N larutan HCl ditambahkan ke dalam 100 mL air murni, pH air akan turun dari 7 menjadi 3. Jika asam kuat ditambahkan ke 0,01 M larutan yang mengandung asam asetat dan natrium asetat dalam jumlah yang sama, pH larutan itu hanya berubah sebesar 0,09 satuan pH karena basa Ac-mengikat ion hydrogen sebagai berikut (Martin, 1990) :Ac- + H3O+ HAc + H2OUntuk mempertahankan pH dalam rentang fisiologis yang sempit, kapasitas pendapar jangka pendek harus menetralkan asam-asam yang dihasilkan, dan tindakan-tindakan korektif jangka panjang harus menghilangkan asam secara permanen, tetapi secara terus-menerus (Ronald, 2004).Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan dapar. Penambahan garam-garam netral ke dalam larutan dapar mengubah pH larutan dengan berubahnya kekuatan ion. Temperatur juga berpengaruh terhadap larutan-larutan dapar. Kolthff dan Takelenburg menyatakan istilah koefisien temperatur pH yaitu perubahan pH akibat pengaruh temperatur. pH dapar asetat dijumpai meningkat dengan naiknya temperatur sedang pH dapar asam borat-natrium borat turun (Martin, 1990).Besarnya penahanan perubahan pH oleh dapar disebut kapasitas atau efisiensi dapar, indeks dapar dan nilai dapar. Van Sly-ke 7 memperkenalkan konsep kapasitas dapar dan mendefinisikannya sebagai perbandingan pertambahan basa kuat (atau asam) dengan sedikit perubahan pH yang terjadi karena penambahan basa itu. Rumus untuk menghitung besarnya kapasitas dapar adalah sebagai berikut: =B pHDelta, , seperti biasa berarti perubahan yang terbatas dan B adalah sedikit penambahan basa kuat ke dalam larutan dapar hingga menghasilkan perubahan pH=pH. B dinyatakan dalam gram/liter. Dari persamaan diatas diketahui bahwa kapasitas dapar suatu larutan memiliki nilai 1 bila penambahan 1 gram ekuivalen basa kuat (asam) ke dalam 1 liter larutan dapar menghasilkan perubahan sebesar 1 satuan pH (Martin, 1990).B. Uraian Bahan1. Asam Asetat(Dirjen POM , 1979)Nama Resmi : Acidum AceticumNama Lain : Asam CukaRM/BM : CH3COOH/ 60,05 g/molPemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; bau menusuk; rasa asam tajam Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) P dan dengan gliserol PPenyimpanan: Dalam wadah tertutup rapatKegunaan : Sebagai dapar asetat2. HCl (Dirjen POM , 1979)Nama Resmi : Acidium ChloridumNama Lain : Asam KloridaRM/BM : HCl/36,46 g/molPemerian: Cairan tidak berwarna, berasap dan berbaumerangsangKelarutan : Mudah larut dalam airPenyimpanan : Dalam wadah tertutup rapatKegunaan : Sebagai larutan asam3. Natrium Hidroksida( Dirjen POM , 1979)Nama Resmi : Natrii HydroxidiumNama Lain: Natrium HidroksidaRM / BM : NaOH / 40,00 g/mol Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur, keping,keras, keras, kering, rapuh putih, mudah meleleh basa.Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapatKegunaan: Sebagai larutan basa

C. Prosedur Kerja (Anonim , 2014)Menentukan Nilai pH Asam Atau Basa1. Hitung pH larutan HCl 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M dan larutan NaOH 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M2. Ukur pH larutan HCl 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M dan larutan NaOH 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M dengan menggunkan pH meter3. Bandingkan dengan hasil perhitungan yang didapatkanMembuat Larutan Dapar1. Hitung dan tentukan pH dapar dari 50 mL NaOH 0,1 M dan 50 mL asam asetat 0,2 M2. Buat larutan dapar3. Ukur pH larutan dapar4. Hitung kapasitas dapar larutan5. Buktikan dengan menambahnkan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M ke dalam larutan dapar6. Ukur pH larutan dapar

BAB IIIMETODE KERJAA. AlatAdapun alat yang digunakan adalah erlenmeyer 100 mL 1 buah, gelas kimia 100 mL 2 buah, gelas ukur 50 mL 2 buah, dan pH meter 1 buah.B. BahanAdapun bahan yang digunakan adalah larutan asam asetat 0,2 M, larutan HCl 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M, larutan NaOH 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M, dan tissue.C. Cara KerjaMenentukan Nilai pH Asam Atau Basa1. Dihitung pH larutan HCl 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M dan larutan NaOH 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M2. Diukur pH larutan HCl 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M dan larutan NaOH 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M dengan menggunkan pH meter3. Dibandingkan dengan hasil perhitungan yang didapatkanMembuat Larutan Dapar1. Dihitung dan tentukan pH dapar dari 50 mL NaOH 0,1 M dan 50 mL asam asetat 0,2 M2. Dibuat larutan dapar3. Diukur pH larutan dapar4. Dihitung kapasitas dapar larutan5. Dibuktikan dengan menambahnkan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M ke dalam larutan dapar6. Diukur pH larutan dapar

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Percobaana. Menentukan pH Beberapa Zat CairNama Zat CairpH Hasil PerhitunganpH Cairan pH Meter

HCl 0,001 M33,57

HCl 0,01 M22,39

HCl 0,1 M11,18

HCl 1,0 M00,34

NaOH 0,001 M1110.17

NaOH 0,01 M1211,69

NaOH 0,1 M1312,57

NaOH 1,0 M1412,92

b. Membuat Larutan pH DaparJenis DaparDapar Asetat

pH dapar hasil perhitungan4,46

pH dapar hasil pengamatan4,33

Kapasitas dapar0,76

pH dapar setelah penambahan basa4,62

pH dapar setelah penambahan asam4,33

PerhitunganpH Larutan HCl dan NaOH :1. HCl 1,0 MpH = - log [H+]= - log 1= 02. HCl 0,1 MpH = - log [H+]= - log 0,1= 13. HCl 0,01 MpH = - log [H+]= - log 0,01= 24. HCl 0,001 MpH = - log [H+]= - log 0,001= 35. NaOH 1,0 M pOH = - log [OH-]= - log 1 = 0pH = pKw pOHpH = 14 0= 146. NaOH 0,1 M pOH = - log [OH-]= - log 0,1= 1pH = pKw pOHpH = 14 1= 137. NaOH 0,01 M pOH = - log [OH-]= - log 0,01= 2pH = pKw pOHpH = 14 2= 128. NaOH 0,001 M pOH = - log [OH-]= - log 0,001= 3pH = pKw pOHpH = 14 3= 11Perhitungan pH Dapar Asam AsetatDiketahui : pKa asam asetat adalah 4,76 NaOH 0,1 M dan 50 mL CH3COOH 0,2 M dan 50 mLPenyelesaian :CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O M = Untuk CH3COOH 0,2 M, 50 mL0,2 = 0,2 = mol x 20Mol = Untuk NaOH 0,1 M 50 mL0,1 = 0,1 = mol x 20Mol = CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2OM 10 mmol5 mmol - -B 5 mmol5 mmol5 mmol -S 5 mmol -5 mmol -[CH3COOH ] = = 0,05 M[CH3COONa ] = = 0,1 MpH = pKa + log pH = 4,76 + log = 4,76Perhitungan Kapasitas DaparDiketahui : pKa asam asetat adalah 4,76Penyelesaian :Ka = antilog (-pKa)Ka = antilog (-4,76) = [H3O+] = antilog (-pH)[H3O+] = antilog (-4,46)= C = [ CH3COOH] + [CH3COONa] = 0,1 + 0,05 = 2,3 C = 2,3 0,15 = 0,0345 0,222 = 0,076B. PembahasanLarutan dapar atau yang sering dikatakan larutan penyangga merupakan larutan yang dapat mempertahankan nilai pH suatu larutan setelah diberi perlakuan penambahan maupun pengurangan dari asam atau basa atau dengan perlakuan pengenceran. Larutan dapar berhubungan dengan pH dimana ketika asam nilai pH di bawah 7, basa nilai pH di atas 7, dan netral nilai pH adalah 7.Percobaan kali ini mempunyai 2 tujuan, yakni menentukan pH dari larutan HCl 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M dan larutan NaOH 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M dengan menghitung dan dengan pH meter serta membuat larutan dapar.Pada percobaan penentuan pH dilakukan dengan cara perhitungan dan dengan cara menggunakan alat pH meter. Digunakan 2 cara tersebut agar dapat dibandingkan nilai pH dari 2 cara tersebut.Kemudian pada percobaan membuat larutan dapar, larutan dapar yang dibuat adalah dapar asam dinama basa kuat ditambah asam lemah menghasilkan garam asam dan air. Selain itu, diberikan perlakuan pengukuran kembali pH pada larutan setelah penambahan HCl dan NaOH agar dapat dibuktikan bahwa larutan tersebut merupakan larutan dapar.Adapun hasil yang didapatkan adalah nilai pH dari hasil perhitungan, pH HCl 1,0 M adalah 0, pH HCl 0,1 M adalah 1, pH HCl 0,01 M adalah 2, pH HCl 0,001 M adalah 3, pH larutan NaOH 1,0 M adalah 14, pH NaOH 0,1 M adalah 13, pH NaOH 0,01 M adalah 12, dan pH NaOH 0,001 M adalah 11.Dari hasil pengukuran menggunakan pH meter, yakni pH HCl 1,0 M adalah 0,34; pH HCl 0,1 M adalah 1,18; pH HCl 0,01 M adalah 2,39; pH HCl 0,001 M adalah 3,57; pH larutan NaOH 1,0 M adalah 12,92; pH NaOH 0,1 M adalah 12,57; pH NaOH 0,01 M adalah 11,69; dan pH NaOH 0,001 M adalah 10,17.Kemudian untuk pH dapar asam asetat, hasil yang didapatkan adalah pH dapar hasil perhitungan adalah 4,46; pH dapar hasil pengamatan adalah 4,33; pH dapar setelah penamabahan basa adalah 4,62; pH dapar setelah penamabahan asam adaalah 4,33; dan untuk kapasitas dapar nilai yang didapatkan adalah 0,76.Pada kedua percobaan hasil pengukuran pH berbeda dari pH meter dan dari perhitungan, kecuali pada pengukuran pH setelah penambahan asam dengan pH dapar hasil pengamatan.Sesuai literatur yang menyatakan bahwa larutan dapar adalah senyawa atau campuran senyawa yang meniadakan pH terhadap penambahan sedikit asam-basa. Kisaran pH yang paling efektif untuk membuat buffer adalah satu unit pH disekitar nilai pKa asam atau basa lemah yang digunakan untuk membuat buffer. Sebagai contoh, nilai pKa asam asetat adalah 4,76 karenanya kisaran pH buffer yang paling efektif adalah 3,76 hingga 5,76. Untuk kapasitas daparnya sudah sesuai karena nilai kapasitas dapar yang ditetapkan adalah berkisar antara 0,01 0,1.pH yang didapat menggunakan rumus asam-basa, kurang akurat karena itu merupakan analisa dari manusia dan tidak di buktikan dengan larutannya. sedangkan pH yang didapat dari pengukuran menggunakan pH meter lebih akurat karena pH meternya bersentuhan langsung dengan larutan asam-basanya dan langsung diukur secara otomatis, dan yang menggunakan kerta pH universal masih manual dan bisa saja terjadi kesalahan-kesalahan pada saat praktikum maupun terjadi salah analisa atau penetuan warnanya sehingga pH yang didapat pun kurang akurat. Oleh karena itu pH yang kita dapat akan lebih akurat jika menggunakan pH meter.Aplikasi dalam bidang farmasi larutan dapar banyak digunakan untuk menetralkan darah atau biasanya pada kasus keracunan. Contohnya pada keracunan asam jengkolat. Asam jengkolat yang terbentuk saat kita terlalu banyak mengonsumsi jengkol ini harus di kurangi karena akan membentuk kristal kristal yang menyumbat saluran kencing. Caranya dengan memasukkan larutan Natrium karbonat (biasanya) yang sifatnya basa yang nantinya akan membentuk garam ketika bereaksi dengan asam dan kemudian akan keluar melalui urin (karena garam sifatnya adalah mudah larut dalam air). Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. pH untuk obat tetes mata harus disesuaikan dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu juga obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah.Perubahan pH pada larutan obat dapat merusak komposisi, fungsi, dan efektivitas obat tersebut. Oleh karena itu, obat-obatan dalam bentuk larutan sering kali bertindak sebagai sistem penyangga bagi obat itu sendiri untuk mempertahankan kadar larutan obat tetapberada dalam trayek pH tertentu.Adapun faktor kesalahan yang mengakibatkan adanya perbedaan adalah:1. Pengukuran menggunakan pH meter yang kurang teliti2. Bahan yang digunakan tidak murni3. Perhitungan manual yang kurang tepat

BAB VPENUTUPA. KesimpulanAdapun kesimpulan yang didapatkan adalah :1. Nilai pH dari hasil perhitungan, pH HCl 1,0 M adalah 0, pH HCl 0,1 M adalah 1, pH HCl 0,01 M adalah 2, pH HCl 0,001 M adalah 3, pH larutan NaOH 1,0 M adalah 14, pH NaOH 0,1 M adalah 13, pH NaOH 0,01 M adalah 12, dan pH NaOH 0,001 M adalah 11.2. Nilai pH dengan menggunakan pH meter, yakni pH HCl 1,0 M adalah 0,34; pH HCl 0,1 M adalah 1,18; pH HCl 0,01 M adalah 2,39; pH HCl 0,001 M adalah 3,57; pH larutan NaOH 1,0 M adalah 12,92; pH NaOH 0,1 M adalah 12,57; pH NaOH 0,01 M adalah 11,69; dan pH NaOH 0,001 M adalah 10,17.3. Untuk pH dapar asam asetat, hasil yang didapatkan adalah pH dapar hasil perhitungan adalah 4,46; pH dapar hasil pengamatan adalah 4,33; pH dapar setelah penamabahan basa adalah 4,62; pH dapar setelah penamabahan asam adaalah 4,33; dan untuk kapasitas dapar nilai yang didapatkan adalah 0,76.

B. SaranAdapun saran yang dapat diberikan adalah agar praktikan teliti dalam perhitungan dan diharapkan agar praktikan melengkapi alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan sebelum melakukan percobaan.

LAMPIRANSkema Kerja1. Membuat Larutan DaparTentuka pH dapar 50 ml NaOH 0,1 M 50 mL CH3COOH 0,2 MBuat larutan daparUkur pHHitung kapasitas daparBuktikan dengan menambahkan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M ke dalam larutan daparUkur kembali pH nya2. Menentukan pH larutan asam/basaHitung pH larutan HCl 1,0 M, 0,1 M, 0,01 M, 0,001 Mdan larutan NaOH 1,0 M, 0,1 M, 0,01 M, 0,001 MGunakkan pH meter, kemudian bandingkan hasil perhitungan

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2014. Penuntun Praktikum Farmasi Fisika I. Makassar : Universitas Muslim Indonesia.

Cairns, Donald. 2008. Intisari Kimia Farmasi. Diterjemahkan oleh : RiniMaya Puspita. Jakarta : EGC.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen Kementerian Republik Indonesia.

Fried, H. George. 2005.Schaums Outlines: Tss Biologi Edisi 2. Jakarta : Erlangga.

Gennaro A. R. 1980. Reumington Pharmaceutical Science. London : Mark Publishing.

Martin, Alfred. 1990.Farmasi Fisik, Jakarta : UI Press.Sumardjo, Damin. 2008. Pengantar Kimia. Jakarta : EGC.

Sacher, A. Ronald. 2004.Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan, Laboratorium. Jakarta : EGC.

Underwood. 2002. Analisis kimia Kuantitatif. Jakarta : EGC.

Contohnya adalah larutan mata adalah larutan steril atau larutan minyak dari alcohol, garam-garam alkaloid atau bahan lainnya yang ditnniukkan untuk pemberian WcJ~ mata, Bila dalam bentuk larutan terut:ama hams isotonis. Larutan untuk mata dimaksudkanuntuk netibakteri, anastesi, midriasis, miosis atau untnk tujuan diagnose larutan ini juga. disebut tetes mata atau cairan (Scoville

St. Mutiara Nur Azizah Nita Mustika15020130364