laporan pendahuluan ph

26
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSONAL HYGIENE DI RUANG NAKULA 2 RSUD KOTA SEMARANG DisusununtukmemenuhitugasPraktekBelajarKlinikKDM III DISUSUN OLEH : ARFIANA NURANI P.17420613047 JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Upload: arfiana-nurani

Post on 17-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSONAL HYGIENEDI RUANG NAKULA 2RSUD KOTA SEMARANGDisusununtukmemenuhitugasPraktekBelajarKlinikKDM III

DISUSUN OLEH :ARFIANA NURANIP.17420613047

JURUSAN KEPERAWATANPOLTEKKES KEMENKES SEMARANGTAHUN 2014

I. KONSEP DASARA. DEFINISIPersonal Hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawat bekerja dengan bervariasi klien yang memerlukan bantuan higiens pribadi atau harus belajar tehnik higiene yang sesuai. Higiene adalah ilmu kesehatan. Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut higiene perorangan. Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien.(Perry Potter, 2005, hal 1334)Pemeliharaan higiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin.(Perry Potter, 2005, hal 1334)B. TUJUANTujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut1. Meningkatkan derajat kesehatan orang2. Memelihara kebersihan diri seseorang3. Memperbaiki personal Hygiene yang kurang.4. Pencegahan penyakit.5. Meningkatkan percaya diri seseorang.6. Menciptakan keindahan

C. MACAM MACAMMacam macam personal hygiene meliputi :1. Perawatan kulit kepala dan rambut2. Perawatan mata 3. Perawatan hidung 4. Perawatan telinga5. Perawatan kuku kaki dan tangan6. Perawatan genetalia7. Perawatan kulit seluruh tubuh8. Perawatan tubuh secara keseluruhan9. Perawatan gigi dan mulutD. MASALAH PADA PERSONAL HIGIENE1. Masalah pada kulita) Kulit kering disenanknan karena kurang cairan. Lebih terlihat pada kilit tangan, lengan, kaki dan wajah.b) Jerawat : inflamantory, erupsi kulit papulopostular.c) Hirsutisme : pertumbuhan rambut badan dan muka yang berlebihan terutama pada wanita.d) Ruam kulit (erithema) : terjadi karena paparan matahari berlebihan, pelembab atau reaksi alergi.e) Dermatitis :kontak inflamasi kulit ditandai dengan letusan eritema pruritis, nyeri dan lesi bersisik.f) Abrasi : lapisan epidermis yang hancur/ terpotog sehingga terjadi perdarahan local dan mengeluarkan cairan serosa.2. Masalah pada kaki dan kuku a) Kalus : bagian epidermis mengeras, terdiri dari masa sel tanduk dan kerototik. Terjadi pada area permukaan kaki atau telapak.b) Katimumul : disebabkan tekanan dari sepatu dan friksi. Terjadi dia rea jari kaki dan penonjolam tulang. Biasanya berbentuk bulat, lonjong/kerucut.c) Plantar wart : luka menjamur pada tumit kaki karena virus papiloma.d) Fisura : sering terjadi diantara jari kaki disebabkan oleh kulit yang kering dan pecah-pecah.e) Tinea pedis : disebabkan jamur pada kaki, keretakan kulit antara jari kaki dengan tumit.f) Ingrown toenail : disebabkan karena salah pemotongan kuku dapat menimbulkan nyeri.3. Masalah pada mulut a) Karies gigi : tumbuhnya lubang merupakan kerusakan email gigi yang berhubungan dengan kekurangn kalsium.b) Plak : plak, transparan yang melekat pada gigi. Plak mencegah dilusi asam normal; dan netralisasi karena asam akan merusak gigi.c) Penyakit periodontal : merupakan penyakit jaringan sekitar gigi. Penyakit seperti deficit kalkulus, gingival bengkak, peradangan dan alveolar hancur.d) Halitosis : sidebut juga bau nafas yang disebabkan oleh intake makanan tertentu dan infeksi. Halitosis juga disebabkan karena kondisi sistemik karena penyakit liver dan diabetes.e) Keilosis : timbulnya bibir retak. Disebabkan salvias berlebih, nafas mulut dan defisiendi riboflavin.f) Stomatitis / sariawan : disebabkan oleh tembakau, defisiensi vitamin, infeksi bakteri atau virus dan kemoterapi.g) Glositis / peradangan lidah : disebabkan oleh infeksi/cedera, luka bakar/gigitan.h) Gingginvitis / peradangan gusi : defisiensi vitamin dan personal hygiene yang buruk.4. Masalah pada rambuta) Ketombe : pelepasan kulit kepala yang disertai rasa gatal. Dapat disebabkan karena bersampo yang tidak teratur.b) Alpoesia / kehilangan rambut : dapat disebabkan penggunaan alat pelurus rambut, pengikat rambut dan pemakaian produk pembersih rambut yang tidak cocok. Alopesia terlihat dibagian perifer tumbuhnya rambut.c) Pediculosis capitis / kutu pada rambut : kutu ini menghisap darah dan meninggalkan telurnya. Penderita akan merasa gatal sekali saat kutu menghisap dan akan timbul bintik hemoragik.d) Pediculosis sorporis : yaitu kutu pada badan, seperti diketiak.e) Pediculosis pubis : yaitu kutu pada daerah genitalia.

E. FAKTOR FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI PRAKTIK HIGIENEMenurut Potter & Perry terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi faktor hygiene, antara lain:1. Citra tubuhPenampilan umum klien dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada oang tersebut. Citra tubuh meupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene.2. Praktik sosialKelompok kelompok sosial wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Misalkan pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.3. Status ekonomi-sosialSumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Dalam lingkungan rumah ada kebutuhan untuk menambah alat alat yang yang membantu klien dalam memelihara hygiene dalam keadaan aman.4. PengetahuanPengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus, ia harus selalu menjaga kebersihan kakinya.5. BudayaBudaya mempengaruhi kebersihan diri seseorang, sebagai contoh orang eropa, umumnya mandi sekali seminggu, karena cuaca di eropa yang memang dingin, dan perempuan didesa yang biasa mandi di suangai sehingga tergolong yang memiliki personal hygiene buruk.6. Kebiasaan seseorangTiap individu memiliki kebiasanan tersendiri kapan dia ingin memotong rambut, menggunting kuku/bahkan keinginan untuk mandi 2 kali sehari/tidak mandi.7. Kondisi fisikOrang sakit lebih banyak membutuhkan kebersihan diri dan personal hygiene perlu lebih berhati-hati pada orang dengan luka terbuka.

F. MANIFESTASI KLINISMenurut Depkes ( 2000 : 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah :1. Fisik a) Badan bau, pakaian kotorb) Rambut dan kulit kotorc) Kuku panjang dan kotor d) Gigi kotor disertai mulut bau e) Penampilan tidak rapi 2. Psikologis a) Malas, tidak ada inisiatifb) Menarik diri, isolasi diric) Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina 3. Sosial a) Interaksi kurang b) Kegiatan kurang c) Tidak mampu berperilaku sesuai normad) Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri. Data yang biasa ditemukan dalam defisit perawatan diri adalah : 1. Data Subyektif a) Pasien merasa lemah b) Malas untuk beraktivitas c) Merasa tidak berdaya2. Data obyektif a) Rambut kotor, acak acakan b) Badan dan pakaian kotor dan bau c) Mulut dan gigi bau d) Kulit kusam dan kotor e) Kuku panjang dan tidak terawat (Potter, Perry 2005)Dampak yang timbul pada masalah personal hygiene meliputia) FisikBanyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan yang sering timbul adalah gangguan integritas kulit,gangguan membran mukosa mulut,infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada luka.b) Gangguan psikososialMasalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga diri,aktualisasi diri dan gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga,aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

II. PROSES KEPERAWATANA. PENGKAJIAN1. Riwayat keperawatana. Keluhan utamab. Riwayat kesehatan sekarang : Apa yang dirasakan sekarangc. Riwayat penyakit dahulu : Apakah Kemungkinan pasien belum pernah sakit seperti ini atau sudah pernahd. Riwayat kesehatan keluarga : Meliputi penyakit yang turun temurun atau penyakit tidak menular2. Perubahan Pola fungsional3. Pemeriksaan Umuma. Keadaan umum b. Kesadaranc. TDd. Ne. Sf. RR4. Pemerikasaan Fisika. Rambut1) Amati kondisi rambut :2) Keadaan kesuburan rambut3) Keadaan rambut yang mudah rontok4) Keadaan rambut yang kusam5) Keadaan teksturb. Kepala1) Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala.2) Botak/alopesia3) Ketombe4) Berkutu5) Adakah eritema6) Kebersihanc. MataAmati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada kelopak mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.d. HidungKaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-tanda pilek, tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan bagaimana membran mukosa.e. MulutAmati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-pecah.f. GigiAmati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap atau gigi palsu.g. TelingaPerhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau perubahan daya pendengaran.h. KulitAmati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya. Perhatikan adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau pruritus.i. Kuku tangan dan kakiAmati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau luka.j. GenetaliaAmati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium. Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan kondisi skrotum dan testisnya.k. Tubuh secara umumAmati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum. Perhatikan adanya kelainan pada kulit atau bentuk tubuh.5. Pemeriksaan Penunjang6. Terapi Obat

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Gangguan integritas kulitDefinisi : keadaan dimana kulit seseornag tidak utuh.Kemungkinan berhubungan dengan :a. Bagian tubuh yang terlalu lama tertekanb. Imobilisasic. Terpapar zat kimiaKemungkinan data yang ditemukan :a. Kerusakan jaringanb. Gangrenec. Dekubitusd. Kelemahan fisikKondisi klinis kemungkinan terjadi pada :a. Stroke b. Fraktur femurc. Komad. Trauma medulla spinalis.2. Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka.Kemungkinan berhubungan dengan :a. Trauma oralb. Pembatasan intake cairanc. Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leherKemungkinan yang ditemukan :a. Iritasi/luka pada mukosa mulutb. Peradangan/infeksic. Kesulitan dalam makan dan meneland. Keadaan mulut yang kotorKondisi klinis kemungkinan terjadi pada :a. Strokeb. Stomatitisc. Koma.3. Kurangnya perawatan diri/kebersihan diriDefinisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.Kemungkinan berhubungan dengan :a. Kelelahan fisikb. Penurunan kesadaranKemungkinan data yang ditemukan :a. Badan kotor dan baub. Rambut kotorc. Kuku panjang dan kotord. Bau mulut dan kotorKondisi klinis kemungkinan terjadipada :a. Strokeb. Frakturc. Koma

C. INTERVENSI 1. Contoh Intervensi diagnosa keperawatan untuk kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan imobilisasi.Tujuan Kriteria HasilIntervensi Rasional

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien akan memiliki kulit utuh selama hospitalisasidan bebas bau badan selama hospitalisasi.

Kulit tanpa kemerahan Kulit akan hangat lembut, harus dan terhidrasi baik Bau berkurang atau hilang Drainase atau sekresi akan berkurang atau tidak ada

Mandikan klien setiap hari

Ubah posisi secara teratur (minimal setiap 2 jam)

Gunakan losion pada kulit setelah mandi.

Keringkan kulit dengan teliti setelah setiap kali pembersihan.

Berikan perawatan perineal setelah setiap kali buang air kecil dan buang air besar

Pembersihan mengangkat minyak yang berlebihan keringat, sel kulit mati dan kotoran yang meningkatkan perkembangan bakteri

Tekanan yang digunakan lebih lama, lebih besar berisiko terjadi kerusakan kulit. Tekanan mengurangi atau menghalangi sirkulasi yang menghilangkan oksigen dan nutrisi dijaringan.

Emolien menghaluskan kulit dan mencegah kehilangan kelembaban.

Kelembaban yang berlebihan menyebabkan maserasi kulit, yang meningkatkan perkembangan bakteri.

Sekresi keringat yang berlebihan dari kelenjar apokrin di daerah aksila dan pubis menyebabkan bau yang tidak sedap. Mandi meminimalkan bau. Sekresi yang terakumulasi pada permukaan kulit sekitar genitalia berperan sebagai tempat penyimpanan infeksi.

(Perry Potter, 2005, hal 1342)

2. Intervensi Diagnosa Keperawatan : Perubahan membran mukosa mulut yang berhubungan dengan radiasi rongga mulut.TujuanHasil Yang DiharapkanIntervensi Rasional

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam Klien akan memiliki mukosa utuh yang terhidrasi baik pada waktu pulang dan klien akan melakukan secara mandiri higiene oral dengan benar Mukosa, lidah, dan bibir akan menjadi merah muda, lembab, dan utuh. Peradangan, kerak, luka, dan kotoran yang keran akan tidak ada. Gigi bebas dari partikol makanan. Klien secara verbal menyatakan kenyamanan dan perasaannya mulut. Klien akan menelan dan berbicara dengan nyaman Tehnik higine mulut akan didemonstrasi dengan tepatMembangun aturan perawatan mulut setelah makan dan waktu tidur.

Menggosok dengan sikat gigi yang lembut, menggunakan gerakan horizontal.

Bilas dengan garam atau larutan baking soda (1/2 sendok teh dengan 473 ml air).

Flossing dengan tloss gigi yang yang tidak berlilin dua kali sehari.

Hindari flossing dengan keras dekat garis gusi.

Minta klien melakukan higiene mulut Mengosok yang konsisten meningkatkan jaringan gusi, mengurangi kotoran, dan menghasilkan pengontrolan plak (Kahn, 1986).

Sikat gigi yang lembut dengan gerakan horizontal membantu melindungi jaringan gusi yang lembut dan mencegah perdarahan (Grosby, 1989).

Membilas melarutkan keasaman mulut, mengangkat debris, dan membantu mengurangi mulut yang kering (xerostomia) yang terjadi pada terapi untuk mengurangi produk saliva (Greifzu Radjeski, Winnick, 1990)

Flossing sistematik mengurangi produksi pertumbuhan bakteri yang hancur pada permukaan gigi dan dekat garis gusi (Kahn, 1986).

Menggunakan flossing yang tidak berlilin dan menghindari flossing yang keras mencegah perdarahan (Greifzu Radjesk, Winnick, 1990)

Memandirikan pasien dalam perawatan mulut

3. Contoh Intervensi diagnosa keperawatan untuk kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kelelahan fisikTujuan Kriteria HasilIntervensi Rasional

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien akan perawatan diri klien akan meningkat

Kebersihan diri sesuai pola Keadaan badan, mulut, rambut, dan kuku bersih Pasien merasa nyaman.

Kaji kembali pola kebesihan diri

Bantu pasien dalam kebersihan badan, mulut, mulut dan rambut

Lakukan pendidikan kesehatan : petingnya kebersihan diri, pola kebersihan diri, cara kebersihanData dasar dalam melakukan intervensi

Mempertahankan rasa nyaman

Meningkatkan pengetahuan dan membuat klien lebih kooperatif

III. STANDAR OPERASIONAL PRAKTIKA. MEMANDIKAN1. Tujuan: untuk menjaga kebersihan tubuh, mengurangi infeksi akibat kulit kotor, memperlancar sistem peredaran darah, dan menambah kenyamanan pasien. Mandi dapat menghilangkan mikroorganisme dari kulit serta sekresi tubuh menghilangkan bau tidak enak, memperbaiki sirkulasi darah ke kulit, dan membuat pasien merasa lebih rileks dan segar.2. PelaksanaanAlat dan bahana. Handuk mandi 2 buahb. Waslap 3 buahc. Sabun mandi pada tempatnyad. Selimut ekstra 1 buahe. Baskom air kecil 1 buahf. Alat rias pribadi pasien, seperti : Bedak atau kolonye Deodorant Losion atau krim tubuh Minyak zaitunCara kerjaa. Identifikasi kebutuhan pasienb. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukanc. Siapkan alat alat dan susun diatas trolid. Dekatkan ke pasiene. Pasang tirai untuk menjaga privasi pasienf. Atur pasien pada posisi supine atau semifowlerg. Cuci tangan dengan prinsip bersihh. Pasang selimut ekstra sambil menurunkan selimut pasieni. Buka pakaian pasien dibawah selimutj. Pasang handung dibawah kepala pasienk. Wajah Basahi waslap lalu basuh wajah dan leher pasien, dimulai dari dahi. Tanyakan apakah pasien mau menggunakan sabun wajah Basuh dan bersihkan bibir dengan arah melingkar Basuh kelopak matamenggunakan air bersih dengan arah dari dalam ke luar Bersihkan seluruh daun telinga dengan perlahan Keringkan wajah dan telinga dengan handukl. Lengan Letakan handuk memanjang pada lengan yang terjauh Basahi dan sabuni lengan dengan arah dari pergelangan tangan sampai pangkal lengan atau dari bagian bersih ke bagian yang kotor Rendam tangan pasien lalu bersihkan telapak dan kukunya menggunakan sikat dan sabun Bilas dan bersihkan aeluruh lengan dengan air bersih lalu keringkan dengan handuk, setelah kering lengan diposisikan ke arah atas Pindahkan handuk ke lengan terdekat, lakukan langkah langkah yang sama pada lengan sebelumnyam. Dada Pindahkan handuk memanjang untuk menutupi bagian dada dan perut pasien Basahi dan sabuni bagian dada hingga atas simfisis dengan arah gerakan dari dada ke bawah atau dari yang bersih ke bagian yang kotor Bilas dan bersihkan dengan air bersih lalu keringkan dengan handuk setelah kering tutup dengan baju atau selimut bersihn. Kaki Letakan handuk dibawah kaki yang terjauh dari perawat Basahi dan sabuni kaki tersebut dengan arah gerakan dari telapak kaki ke paha atau dari bagian yang bersih ke bagian yang kotor Rendam kaki lalu bersihkan kuku dan telapaknya dengan menggunakan sikat dan sabun Bilas dengan air bersih dan keringkan dengan handuk Setelah kering, tutup dengan selimut bersih Letakan handuk dibawah kaki yang terdekat dengan perawat, bersihkan dengan cara yang samao. Genitalia Dengan mneggunakan waslap lain, basahi dan sabuni bagian genetalia pasien (bila pasien bisa melakukannya sendiri berikan waslap ditangan kiri dan ajari cara membersihkannya) Bilas dan keringkan area yang sudah dibersihkan, kemudian tutupi dengan selimut bersihp. Punggung Miringkan pasien (berlawanan dengan perawat), letakan handuk memanjang di bawah punggung dan bokong pasien, tutup bagian bagian kaki yag sudah bersih Basahi dan sabuni dengan arah dari bokong ke punggung. Bilas dan keringkan dengan handuk Lakukan message dengan menggunakan losion atau minyak dari arah bokong ke punggung, lakukan gerakan melingkar pada area area tulang yang menonjol. Lakukan selama 3-5 menit Observasi adanya tanda-tanda luka tekan (kemerahan,lecet) pada bagian yang menonjol Bersihkan sisa losion atau minyak dengan handuk.q. Berikan bedak, deodorant, dan lotion (sesuai kebiasaan pasien).r. Bantu pasien memakai pakaian dalam dan baju luars. Atur pasien dalam posisi yang nyaman sebelum ditinggalkant. Rapikan dan bersihkan alat yang telah digunakanu. Catat tindakan yang telah dilakukang dan hasilnya

B. ORAL HYGIENE1. Tujuan: Membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel partikel makanan, plak, bakteri, memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman.2. PelaksanaanAlat dan bahana. Pengalas (perlak dan kain)b. Bengkok 1 buah (2 buah jika pasien sadar)c. Kasa tebal lembab yang dibasahi dengan NaCl 0,9% atau air garam d. Sudip lidah yang telah di balut dengan kasa (tidak perlu pada pasien yang sadar) e. Pinset anatomi 1 buah f. Tisu pada tempatnya g. Boraks gliserin (jika perlu)h. Gentian violet (jika perlu) i. Lidi kapas (jika perlu) j. Air untuk berkumur dalam gelas (jika pasien sadar)Cara kerjaa. Kaji kebutuhan pasienb. Jelaskan perihal tindakan yang akan dilakukan.c. Siapkan alat-alat sesuai kebutuhan pasien pada trolid. Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien.e. Cuci tanganf. Atur posisi (miringkan kepala pasien)g. Pasang pengalas dibawah dagu.h. Letakkan bengkok dibawah dagu pasien.i. Ambil kasa tebal yang telah dilembabkan dengan NaCl 0,9% atau air garam.j. Minta pasien untuk membuka mulutk. Membersihkan mulut Bersihkan langit-langit mulut dengan cara menariknya dari arah dalam ke luar. Bersihkan gusi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri. Bersihkan gigi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri. Gusi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri. Gigi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri Gusi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri. Gigi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri. Gusi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri. Gigi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri. Dinding mulut Lidah bagian atas dan bawah.l. Keringkan bibir dengan tisum. Oleskan gliserin/gentian violet pada bibirn. Keringkan bibir dengan tisuo. Angakt bengkok dan pengalasp. Atur posisi pasienq. Rapikan alat-alatr. Cuci tangans. Observasi keadaan pasient. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.

C. PERAWATAN KAKI DAN KUKU PASIEN1. Tujuan: pasien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasien akan memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.2. PelaksanaanAlat dan bahana. Gunting kuku dan pengikirb. Bengkok berisi larutan lisol 2-3 % 1 buahc. Baskom berisi air hangat (40-42C) 1 buahd. Baskom berisi air bersih 1 buahe. Handuk 1 buahf. Pengalas perlak atau kain 1 buahg. Sikat kuku 1 buahh. Sabun 1 buahi. Aseton dan kapas 1 buahj. Lesion atau minyak 1 buahk. Kain pel 1 buah (jika pelu)Cara kerjaa. Identifikasi kebutuhan pasien.b. Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan.c. Siapkan alat-alat sesuai dengan kebutuhan pasien.d. Cuci tangan.e. Pasang sampiran/penutup pintu.f. Atur posisi pasien.g. Pasang pengalas di bawah tangan tepat pada bagian kuku yang akan dibersihkan. Bersihkan cat kuku dengan aseton (bila pasien menggunakan cat kuku), kemudian letakkan baskom berisi air hangat.h. Rendam kuku tangan dengan air hangat selama 1-2 menit.i. Sikat kuku dengan sikat khusus kuku dan sabun, lalu bersihkan dan keringkan.j. Dekatkan bengkok berisi larutan lisol 2-3% kepasien. Kemudian tangan diletakkan diatasnya.Potong kuku tangan dengan lurus dan tidak boleh sampai batas dasar kuku, kemudian kikir pinggiran-pinggiran kuku.k. Cuci kuku dan tangan dengan air bersih dan keringkan (jika perlu berikan lotion pada jari-jari).l. Angkat pengalas dan pindahkan ketangan yang lainnya. Lakukan langkah-langkah g sampai dengan j.m. Atur kembali posisi pasien.n. Rapikan alat-alat dan kembalikan ketempatnyao. Cuci tangan.p. Observasi keadaan pasien.q. Cacat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.

DAFTAR PUSTAKAAlimul,Aziz.2006.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika Asmadi. 2008.Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta : Salemba Medika.Nanda. 2005. Diagnose Keperawatan. Jakarta : Prima MedikaPerry & Potter. 2006.Buku ajar fundal mental keperawatan konsep, proses dan praktik.Edisi 4. Jakarta : EGC.Tarwoto & Wartonah, 2003.Kebutuhan dasar manusia& proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika