227508753 laporan praktikum kualitas air 1 ph dhl kekeruhan

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan Mengetahui kualitas fisik air sampel yang diamati meliputi kekeruhan, daya hantar listrik, suhu bau dan rasa untuk dibandingkan dengan nilai baku air bersih yang beraku pada PERMENKES 492 tahun 2010. Mengetahui pH air sampel yang diamati dan disesuaikan dengan standar air bersih yang beraku pada PERMENKES 492 tahun 2010. 1.2 Prinsip Percobaan Kekeruhan : pengukuran kekeruhan dalam air berdasarkan pengukuran intensitas cahaya yang dipendarkan oleh zat-zat tersuspensi dalam air. Daya Hantar Listrik : pengukuran daya hantar listrik berdasarkan kemampuan kation dan anion unntuk menghantarkan arus listrik yang dialirkan ke dalam air. pH : elektroda gelas mempunyai kemampuan untuk mengukur konsentrasi H + dalam air secara potensiomentri. I-1

Upload: rohman-tri-saputra

Post on 27-Dec-2015

422 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Mengetahui kualitas fisik air sampel yang diamati meliputi kekeruhan,

daya hantar listrik, suhu bau dan rasa untuk dibandingkan dengan nilai

baku air bersih yang beraku pada PERMENKES 492 tahun 2010.

Mengetahui pH air sampel yang diamati dan disesuaikan dengan standar

air bersih yang beraku pada PERMENKES 492 tahun 2010.

1.2 Prinsip Percobaan

Kekeruhan : pengukuran kekeruhan dalam air berdasarkan

pengukuran intensitas cahaya yang dipendarkan oleh zat-zat

tersuspensi dalam air.

Daya Hantar Listrik : pengukuran daya hantar listrik berdasarkan

kemampuan kation dan anion unntuk menghantarkan arus listrik

yang dialirkan ke dalam air.

pH : elektroda gelas mempunyai kemampuan untuk

mengukur konsentrasi H+ dalam air secara potensiomentri.

I-1

Page 2: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Air

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air

tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu

atom oksigen (www.wikipedia.org, 2002).

Tabel 1. Informasi dan Sifat-sifat Air

Nama sistematis air

Nama alternatif aqua, dihidrogen monoksida,Hidrogen hidroksida

Rumus molekul H2O

Massa molar 18.0153 g/mol

Densitas dan fase 0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C) 0.92 g/cm³ (padatan)

Titik lebur 0 °C (273.15 K) (32 °F)

Titik didih 100 °C (373.15 K) (212 °F)

Kalor jenis 4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C)

Sumber http://id.wikipedia.org

Uraian kimia dari air adalah H2O. yang terdiri atas sebuah atom oksigen

yang terikat pada dua atom hidrogen. Atom-atom hidrogen tertempel

pada sebuah sisi dari atom oksigen, menghasilkan sebuah molekul air

yang mempunyai muatan positif pada bagian di mana terdapat atom

hidrogen dan bermuatan negative pada bagian yang lain di mana atom

oksigen berada. Seperti pada muatan listrik yang berlawanan selalu tarik

menarik, maka molekul air condong untuk saling tarik menarik. Inilah

sebabnya air menetes (Krisnandi, 2009).

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat

memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun

sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang

II-1

Page 3: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 II-2

besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan

Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara

nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif

kecil yakni 16,08 %. Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan

air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur),

air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya (Said Dan

Wahjono, 1999).

Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kuaitas air tanah

maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat

sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak

layak untuk diminum. Air yang layak diminum mempunyai standar

persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis

yang merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu saja parameter yang

tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk diminum.

Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut

dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat

maupun tidak langsung dan secara perlahan.

Air baku adalah air yang memenuhi persyaratan air bersih, sesuai dengan

Keputusan Menteri Kesehatan pada PERMENKES 492 tahun 2010 tentang

Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Standar air baku air minum

yang berlaku meliputi parameter fisik, kimia dan mikrobiologi dan

parameter radioaktivitas yang terdapat di dalam air tersebut

2.2 Sifat Fisis Air

Parameter fisika menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

907/MENKES/SK/VII/2002 umumnya dapat diidentifikasi dari kondisi fisik

air tersebut. Parameter fisika meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna

dan jumlah zat padat terlarut (TDS). Alat ukur yang digunakan adalah

Spektrofotometer.

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Page 4: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 II-3

Suhu air tidak hanya penting bagi perenang atau nelayan, tetapi juga bagi

industri dan bahkan ikan dan ganggang (lumut) laut. Sejumlah besar air

dipergunakan untuk tujuan pendinginan dalam alat tenaga yang

membangkitkan listrik. Alat tersebut memerlukan air dingin untuk

memulai dan biasanya melepaskan air yang lebih panas kembali ke

sekeliling. Suhu dari air yang dilepaskan dapat mempengaruhi arus bawah

secara alamiah. Suhu juga dapat mempengaruhi kemampuan untuk

mengikat oksigen maupun kemampuan dari organisme (kehidupan) untuk

menolak cemaran tertentu.

Air yang baik idealnya tidak berbau, tidak berwarna, tidak memiliki rasa/

tawar dan suhu untuk air minum idealnya ±30C. Padatan terlarut total

(TDS) dengan bahan terlarut diameter <10-6 dan koloid (diameter 10-6-10-

3 mm) yang berupa senyawa kimia dan bahan-bahan lain (Effendi, 2003).

2.2.1 Kekeruhan

Kekeruhan adalah jumlah dari butir-butir zat yang tergenang dalam air.

Kekeruhan merupakan sifat optis dari suatu larutan, yaitu hamburan dan

absorpsi cahaya yang melaluinya.

Kekeruhan di dalam air disebabkan oleh adanya zat tersuspensi, seperti

lempung, lumpur, zat organik, plankton, dan zat-zat halus lainnya. (suatu

partikel kecil dan koloid yang berukuran 10 nm sd 10 µm. Tidak dapat

dihubungkan secara langsung antara kekeruhan dengan kadar semua

jenis zat tersuspensi, karena tergantung juga kepada ukuran dan bentuk

butir.

Ada 3 metode pengukuran kekeruhan :

1. Metode Nefelometrik (unit kekeruhan Nefelometrik Ftu atau Ntu)

Prinsip metode Nefelometrik adalah perbandingan antara intensitas

cahaya tang dihamburkan dari suatu sampel air dengan intensitas

cahaya yang dihamburkan oleh suatu larutan keruh standar pada

kondisi yang sama.

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Page 5: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 II-4

Makin tinggi intensitas cahaya yang dihamburkan, maka makin tinggi

pula kekeruhannya. Sebagai standar kekeruhan dipergunakan

suspensi polimer formazin (maka satuan penentuan adalah Formazin

Turbidity Unit- Ftu)

2. Metode Hellige Turbidimetri (unit kekeruhan silika)

3. Metode Visuil (unit kekeruhan Jackson)

Metode visuil adalah cara kuno dan lebih sesuai untuk nilai

kekeruhan yang tinggi, yaitu lebih dari 25 unit, sedangkan metode

nefelometrik lebih sensitif dan dapat dipergunakan untuk segala

tingkat kekeruhan.

Kekeruhan dapat dihilangkan melalui pembubuhan sejenis bahan kimia

dengan sifat-sifat tertentu yang disebut koagulan. Umumnya koagulan

tersebut adalah tawas, namun dapat pula garam Fe (III), atau suatu

polielektrolit organis. Selain pembubuhan koagulan diperlukan

pengadukan cepat supaya terjadi pencampuran yang baik antara larutan

dan koagulan, kemudian dilanjutkan dengan pengadukan lambat sampai

flok-flok terbentuk. Flok-flok ini mengumpulkan partikel-partikel kecil dan

koloid tersebut dan akhirnya bersama-sama mengendap.

2.2.2 Daya Hantar Listrik

Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat

menghantarkan listrik. DHL dipengaruhi oleh adanya larutan zat-zat yang

terkandung di dalam air. DHL ini sangat dipengaruhi oleh kadar salinitas

suatu perairan. DHL dinyatakan sebagai umhos/cm adalah konduktan dari

suatu konduktor dengan panjang 1 cm dan mempunyai penampang 1 cm.

Daya hantar listrik suatu larutan tergantung dari:

1. Jumlah ion yang ada

Jumlah ion yang ada tergantung dari elektrolit (kuat/lemah) dan

konsentrasi. Pengenceran larutan baik untuk elektroda memperbesar

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Page 6: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 II-5

daya hantar dan mencapai harga maksimal pada pengancaran tak

tarhingga.

2. Kecepatan dari ion pada beda potensial antara kedua elektroda.

Pengukuran daya hantar listrik mempunyai arti penting dalam proses-

proses kimia. Pada pembuatan akuades, efisiensi dari penghilang zat

terlarut yang berupa garam-garam dapat diikuti dengan mudah dengan

cara mengukur daya hantar larutan selama titrasi dan dengan

menggunakan grafik dapt digunakan untuk menentukan titik akhir

titrasi.Derajat ionisasi elektrolit lemah dapat ditentukan dengan

pengukuran daya hantarnya. Seperti diketahui, daya hamtar berbanding

lurus dengan jumlah ion yang ada dalam larutan.

2.3 Sifat Kimia Air

2.3.1 pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat

keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan

sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien

aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga

nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala

absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-

nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.

Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan

sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut

bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan

bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang

yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia

seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmupangan, rekayasa (ketek

nikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi

lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Page 7: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 II-6

Alat pengukur pH perlu diketahui dalam praktek sehari-hari untuk tujuan

tertentu. Alat pengukur pH bermacam ragam dari yang sederhana dengan

akurasi rendah hingga yang canggih akurasi tinggi.

Namun, kebanyakan orang memilih alat pengukur pH yang paling

sederhana dan mudah digunakan, terutama bila hanya untuk mengetahui

nilai pH secara kasar.

Jenis alat pengukur pH bisa berupa kertas (lakmus), elektode

(logam, glass) atau elektronik. Kebanyakan mudah diperoleh di pasar,

apotik, ataupun toko-toko kimia. Meskipun demikian, ada baiknya kita

mengetahui prinsip dasar cara kerja alat pengukur dan metode mengukur

pH tersebut.

Metode mengukur pH juga tidak kalah pentingnya untuk disesuaikan

dengan alat pengukur yang digunakan agar diperoleh hasil yang akurat.

Metode mengukur pH secara kasar digolongkan dalam empat kategori:

(1) Metode Indikator

Kategori ini pada dasarnya meliputi dua metode: pertama

membandingkan warna standar sesuai dengan indikator pH dalam

larutan penyangga (buffer solution). Kedua, persiapan kertas uji pH

yang direndam dalam indikator, kemudian mencelupkan kertas ke

dalam larutan warna standar. Metode-metode ini sederhana, tetapi

rentan terhadap kesalahan. Tingkat akurasi yang tinggi tidak bisa

diharapkan.

(2) Metode elektrode-hidrogen

Sebuah elektrode hidrogen dibuat

dengan

menambahkan platina ke kawat platina

hitam atau plat platina. Ia dicelupkan

ke dalam larutan yang diuji dan pada

larutan dijenuhi oleh gas hidrogen.

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Page 8: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 II-7

Potensi elektrode diukur di antara elektrode platina hitam dan elektrode

perak khlorida (AgCl). Potensi ini berbanding terbalik dengan pH larutan.

Metode elektrode-hidrogen merupakan standar bagi berbagai metode

mengukur pH lainnya. Nilai-nilai diperoleh dengan menggunakan

metode lain menjadi dipercaya bila “distandarisasi” dengan metode

elektrode hidrogen.

Namun, metode ini tidak cocok untuk penggunaan sehari-hari karena

sulit dan mahal, serta penanganan gas hidrogen yang tidak nyaman

dan pengaruh besar zat oksidasi keras atau rendahnya kadar larutan

uji.

(3) Metode elektrode-quinhydron

Bila quinhydrone dimasukkan dalam larutan, ia terpisah menjadi

hydroquinone dan quinone. Oleh karena kelarutan quinone

bervariasi tergantung pada nilai larutan, pH dapat ditetapkan dari

voltase antara platina dan elektrode acuan.

Meskipun metode ini sederhana, ia jarang digunakan saat ini, sebab

ia tidak bekerja bila senyawa oksidasi dan reduksi terlibat, atau pH

larutan di atas 8 atau 9.

Catatan: larutan quinhydron suatu pH kadang-kadang digunakan

mencek kondisi operasi ORP meter yang normal. Prinsip elektrode

quinhydron digunakan untuk hal-hal tertentu.

(4) Metode elektrode-antimony

Metode ini meliputi pencelupan ujung suatu polesan ujung antimony

ke larutan di uji, juga mencelupkan elektrode acuan, dan mengukur

pH dari perbedaan potensi kedua elektrode. Metode ini salah satu

yang banyak digunakan sebab alatnya kokoh dan mudah digunakan.

Bagaimanapun, aplikasinya sekarang agak terbatas sebab

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Page 9: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 II-8

menghasilkan keragaman tingkat polesan dari elektrode, dan

kemampuan reproduksinya rendah.

Catatan: Metode ini sekarang digunakan hanya dalam hal tingkat

akurasi tidak diperlukan (hanya untuk industri) dan tes kandungan

larutan.

(5) Metode elektrode-glass

Metode elektrode-glass menggunakan dua elektrode, sebuah

elektrode-glass dan elektrode-referensi, untuk mengukur voltase

(potensial) pH di antara kedua elektrode tersebut. Metode ini

merupakan salah satu alat pengukur pH yang secara umum cepat

mencapai keseimbangan, bersifat reproduksi yang baik, sebab dapat

digunakan dalam berbagai tipe larutan, dengan berdampak sangat

kecil terhadap pengaruh senyawa oksidasi dan reduksi. Metode

elektrode-glass digunakan secara luas, tidak hanya industri tetapi

juga bidang lain.

(6) Metode sensor semiconductor

Sensor pH semikonduktor, yang dikembangkan sejak tahun 1970,

menggantikan metode elektode-glass dengan chip semikonduktor.

Sensor ini, yang dikenal sebagai efek medan ion sensitif (ion sensitive

field effect transistor; ISFET), menggantikan elektrode-glass dengan

chip semikonduktor, tidak hanya tahan terhadap kerusakan, tetapi

juga mudah miniatur. Miniaturisasi memungkinkan penggunaan

jumlah yang lebih kecil dari sampel untuk pengukuran, dan

memungkinkan untuk melakukan pengukuran dalam ruang yang

sangat kecil dan pada permukaan fase padat. Sensor ini menjanjikan

aplikasi yang berguna dalam pengukuran pH di bidang biologi dan

kedokteran.

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Page 10: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

BAB III

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat Yang Digunakan

3.1.1 Kekeruhan

Turbidimeter Helliege

3.1.2 Daya Hantar Listrik

Conductivimeter

Gelas Kimia

Thermometer

3.1.3 pH

pH meter (electrode-potensiometri)

Thermometer

Gelas Kimia

3.2 Bahan Yang Digunakan

3.2.1 Kekeruhan

Sampel Air Sumur

Air Standar 0 NTU dan 100 NTU

3.2.2 Daya Hantar Listrik

Sampel Air Sumur

Larutan Standar KCl 0,01 M

3.2.3 pH

Sampel Air sumur

Larutan Buffer pH 4,01; pH 6,85; pH 9,18

3.3 Prosedur Percobaan

3.3.1 Kekeruhan

1) Masukkan sampel air yang telah dikocok ke dalam tabung

Turbidimeter 50mm sampai tanda batas dan tutup (usahakan

jangan sampai ada gelembung udara).

III-1

Page 11: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 III-2

2) Masukkan ke dalam alat turbidimeter dengan posisi cermin

terbuka dan gunakan filter dark.

3) Tutup pintu turbidimeter dan nyalakan lampuunya.

4) Putar skala pembacaan sambil dilihat dari atas sehingga

kekeruhan air tersebut sesuai dengan standar.

5) Baca skala pembacaan dan masukkan ke dalam grafik standar

kekeruhan sehingga didapat nilai kekeruhannya.

3.3.2 Daya Hantar Listrik

a. Kalibrasi Conductivity Meter

1) Siapkan alat conductivity meter sesuai dengan buku petunjuk alat

tersebut.

2) Larutkan standar KCl 0,1 M disimpan dalam pemanas air sehingga

temperatur larutan standar tersebut mencapai 25oC.

3) Celupkan elektroda ke dalam larutan standar KCl 0,01 M

4) Putar pengatur temperatur alat sehingga menunjukkan

temperatur 25oC.

5) Putar pengatur kalibrasi sehingga alat tersebut memberikan

pembacaan 1413 mikromhos/ cm.

6) Cuci elektroda dengan aquadest dan keringkan.

b. Pengukuran Daya Hantar Listrik

1) Ukur temperatur sampel air

2) Putar pengatur temperatur sesuai dengan temperatur sampel

air.

3) Celupkan elektroda ke dalam sampel air dan alat tersebut akan

memberikan nilai daya hantar listrik untuk sampel air tersebut.

3.3.3 pH

a. Kalibrasi pH meter

1) Cuci elektroda dengan aquadest kemudian keringkan dengan

kertas penghisap.

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Page 12: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 III-3

2) Celupkan elektroda ke dalam larutan buffer pH 4,0. Setelah PH

meter dinyalakan, atur pengatur suhu sesuai dengan suhu larutan

buffer.

3) Putar pengatur pH sehingga pembacaan menunjukkan nilai pH

yang sesuai dengan larutan buffer.

4) Teruskan kalibrasi dengan larutan buffer pH 7 dan pH 9.

b. Pengukuran pH Sampel Air

1) Masukkan kira-kira 150 ml sampel air ke dalam gelas kimia 250

ml.

2) Ukur suhu contoh air dengan thermometer, kemudian celupkan

elektroda yang telah dibersihkan ke dalam contoh air.

3) Putar pengatur suhu dengan suhu sampel air. Nyalakan pH

meter, read out pH meter akan menunjukkan nilai pH sampel air

tersebut.

4) Salama pengukuran contoh air dikocok dengan mengggunakkan

magnetik stirer. Setelah selesai pengukuran, matikan pH meter,

kemudian bilas elektroda dengan aquadest dan simpan dalam

keadaan tercelup di dalam aquadest.

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Page 13: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

BAB IV

DATA PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Kekeruhan

IV-1

Gambar di samping menunjukkan nilai

kekeruhan larutan standar 0 NTU, namun

yang terbaca pada alat 1,42 NTU.

Gambar di samping menunjukkan nilai

kekeruhan larutan standar 100 NTU,

namun yang terbaca pada alat 92 NTU

Gambar di samping menunjukkan nilai

kekeruhan sampel air sumur pada alat

terbaca 0 NTU.

Page 14: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 III-2

4.1.2 Daya Hantar Listrik

4.1.3 pH

4.2 Analisa Pembahasan

Kualitas air minum sudah diatur baku mutunya dalam permenkes 492

tahun 2010. Dan jika dibandingkan dengan hasil pengamatan dapat

dilihat dari tabel berikut

Parameter yang diukur PERMEN 492-2010 Percobaan

a. Parameter Fisik

Kekeruhan 5 NTU 0 NTU

Suhu Suhu ruangan (25) ±3 22oC

Rasa Tidak berasa Pahit-masam

Bau Tidak berbau Berbau besi

Daya Hantar Listrik 145 μmhos /cm

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Gambar di samping menunjukkan nilai

daya hantar listrik untuk sampel air sumur,

terbaca 290 μs /cm

Jadi dapat diperoleh DHL = 0,5 x 290 = 145

μmhos/cm

Gambar di samping menunjukkan nilai pH

dari sampel air sumur. Diperoleh pH =

6,58.

Page 15: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

Fatiya Zakiyah/ 123050026Kelompok 3 III-3

b. Parameter Kimia

pH 6,5-8,5 6,58

Berdasarkan Permen 492 tahun 2010, sampel air yang kelompok

kami gunakan dalam percobaan belum dapat memenuhi baku mutu

air minum yang layak. Hal ini disebabkan adanya bau dan rasa yang

tidak sesuai dengan baku mutu air minum dalam permen 429 tahun

2010.

Sedangkan dalam pengukuran kekeruhan, sampel air sumur yang

kami gunakan memiliki nilai yang baik, yakni 0 NTU. Itu berarti air

sampel yang diperiksa bebas dari kekeruhan dan sesuai dengan

kualitas baku mutu air minum.

Jika dari suhu, air sampel yang kami gunakan termasuk layak untuk

diminum karena memenuhi baku mutu air minum yang diatur dalam

permenkes 492 tahun 2010. Namun kami tidak yakin pada

pengukuran suhunya, sebab suhu yang kami dapat yakni 22oC

merupakan pengukuran air setelah tak lama dikeluarkan dari kulkas.

Sehingga kami khawatir suhu yang terukur bukan suhu air

sebenarnya, melainkan pengaruh kulkas.

Dari kualitas kimia, sampel air sumur yang kelompok kami gunakan

juga memenuhi standar baku kualitas air minum. Pada permen 492

tahun 2010 mengukur standar yang baik ialah berkisar 6,5-8,5 dan pH

yang kelompok kami peroleh ialah 6,58.

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN/ PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Page 16: 227508753 Laporan Praktikum Kualitas Air 1 Ph Dhl Kekeruhan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan :

Nilai kekeruhan air sampel sumur yang diamati 0 NTU dan memenuhi

nilai baku mutu permenkes 492 tahun 2010.

Nilai daya hantar listrik air sampel diperoleh 145 μmhos /cm

Suhu air sampel yang kami peroleh 22oC, namun hasil ini

dipertanyakan keakuratannya meski masih sesuai dengan baku mutu

air minum.

pH sampel air sumur diperoleh 65,8 memenuhi baku mutu air minum

pada permenkes 492 tahun 2010.

Terdapat bau dan rasa pada sampel air sumur yang menjadikan sampel

air tak memenuhi baku mutu air minum.

5.2 Saran

Praktikan lebih berhati-hati dalam melakukan praktikum, pahami

prosedur yang seharusnya dilakukan agar tidak terjadi kesalahan pada

saat praktikum.

V-1