intervensi new.docx
TRANSCRIPT
DX 1: Resiko Ketidakstabilan Glukosa darah berhubungan dengan ktidak patuhan pasien terhadap proses
pengobatan DM
Tujuan 1: setelah dilakukan manajemen hiperglikemi selama 2x24 level glukosa pasien membaik yang
ditunjukkan dengan:
NOC: Blood Glukose Level
1. Gula darah kembali normal (3-5)
Intervensi: NIC: Hyperglikemia management
1. Kolaborasi; anjurkan untuk pemberian insulin pada pasien
Rasional: Insulin adalah obat untuk menurunkan kadar glukosa darah pasien, dan dengan
diberikan insulin, diharapkan kadar glukosa darah pasien bisa turun.
2. Monitor Level Glukosa darah pada pasien
Rasional: Agar pasien bias mengerti level glukosa darahnya sehingga bias mengontrol
makanannya agar tidak makan makanan yang terlalu manis
3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia: poliuri, polidipsi, polifagia, kelemahan dan pusing
Rasional: Untuk mengetahui tanda dan gejala hiperglikemia pada pasien sehingga perawat
diharapkan bias lebih kritis dalam menganalisa tanda dan gejala yang dimiliki pasien
4. Identifikasikan factor yang mungkin bisa menyebabkan terjadinya hiperglikemia
Rasional: Mengetahui factor apa saja yang menyebabkan terjadinya hiperglikemia pada pasien
sehingga perawat bias menghilangkan atau mencegah factor pencetus hiperglikemia pada
pasien tersebut.
5. Ajarkan kepada pasien cara pengecekan kadar glukosa darah
Rasional: agar pasien bias melakukan pengecekan kadar glukosa darah secara mandiri
6. Anjurkan pasien untuk melakukan pengecekan kadar glukosa darah secara mandiri dan teratur
Rasional: agar pasien mengerti kadar glukosa darahnya sehingga bias mengontrol makanannnya
7. Intruksikan pasien untuk menginterpretasikan hasil pemeriksaan glukosa darah
Rasioanal: agar pasien mengetahui hasil pembacaan kadar glukosa darahnya secara benar dan
tepat
8. Review hasil pemeriksaan kadar glukosa darah dengan pasien dan keluarga
Rasional: agar pasien dan keluarga mengetahui kadar glukosa darah pasien dari hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah.
9. Fasilitasi terapi diet dan terapi aktivitas pada pasien
Rasional: agar pasien mau melakukan diet rendah gula dan melakukan terapi aktivitas untuk
menurunkan kadar glukosa darah
Tujuan 2: Setelah diberikan Intervensi Health Education selama 3x24 jam diharapkan Perilaku pasien
terhadap terapi pengobatan bias berubah yang ditandai dengan:
NOC: Health Promoting Behavior
1. Melakukan tes kesehatan secara teratur (3-5)
2. Mengikuti saran diet sehat (2-5)
3. Pasien patuh terhadap pengobatan (3-5)
Intervensi: NIC: Health Education
1. Identifikasi factor eksternal dan internal pada pasien yang bisa menurunkan motivasi pasien
untuk melakukan gaya hidup sehat
Rasional: Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang menyebabkan pasien tidak
melakukan gaya hidup sehat sesuia yang telah diajarkan perawat sehingga perawat bias
mencegah atau menghilangkan factor factor penyebab tersebut
2. Formulasikan adanya rasional atau fakta fakta kesehatan saat melakukan promosi kesehatan
Rasional: Agar pasien bias percaya dan lebih termotivasi untuk bias melakukan gaya hidup
sehat.
3. Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa kehamilan pasien adalah kehamilan yang
beresiko dan membutuhkan tindakan pembedahan untuk kelahiran
Rasional: agar pasien dan keluarga pasien dan pasien tahu tentang kondisi pasien sehingga
bias melakukan proses persiapan fisik dan mental untuk melakukan proses kelahiran
tersebut
4. Jelaskan keuntungan dari melakukan pemeriksaan , minum obat teratur, dan diet yang baik
secara rutin kepada pasien
Rasional: agar pasien mengerti apa saja keuntungan dari tindakan tersebut sehingga pasien
menjadi lebih termotivasi untuk melakukan gaya hidup sehat seperti minum obat teratur,
diet makanan rendah gula, dan cek gula darah secara rutin..
5. Ajarkan strategi yang tepat kepada pasien untuk mengurangi perilaku atau gaya hidup tidak
sehat pada pasien
Rasional; agar pasien mau mengurangi gaya hidup yang tidak sehat
6. Observasi factor pendukung seperti social support dan dukungan biaya pada pasien untuk
mendukung dilakukannya program promosi kesehatan pada pasien
Rasional: agar program promosi kesehatan pada pasien bisa berjalan dengan baik dan
berhasil
7. Anjurkan kepada keluarga untuk ikut serta memberikan dukungan kepada pasien untuk
memotivasi perilaku gaya hidup sehat pada pasien
Rasional: agar keluarga pasien ikut serta mengontrol gaya hidup pasien dan bisa memotivasi
pasien untuk gaya hidup sehat dan patuh pada pengobatan.
8. Fasilitasi pasien untuk melakukan gaya hidup sehat seperti; minum obat teratur, diet rendah
gula, dan rutin cek gula darah
Rasional; agar pasien bisa melakukan dan mau melakukan minum obat teratur, makan
makanan rendah gula, dan cek gula drah secara teratur
DX: Resiko gangguan Hubungan Ibu-Janin berhubungan dengan terjadinya pre eklamsia
Tujuan setelah dilakukan intervensi Prenatal care pada pasien selama 3x 24 jam diharapkan
status maternal pada pasien membaik yang ditunjukkan dengan:
NOC: maternal status antepartum
1. Tekanan darah Turun (2-4)
Intervensi
NIC: Prenatal Care
1. Monitor tekanan darah pada pasien
Rasional; Untuk mengetahui tekanan darah pada pasien selama kehamilan apakah
normal atau tidak
2. Monitor DJJ
Rasional: untuk mengetahui detak jantung janin apakah normal atu tidak, untuk
mengetahui apakah tekanan darah ibu yang meningkat berpengaruh pada detak
jantung janin atau tidak
3. Kolaborasi: Berikan Obat obatan penurun tekanan darah pada pasien
Rasional; untuk menurunkan tekanan darah pada pasien
4. Intruksikan kepada pasien untuk pemberian nutrisi yang tepat kepada pasien
(missal: makan makanan rendah gula)
Rasional: agar janin mendapatkan asupan nutrisi yang tepat oleh ibu
5. Anjurkan pasien untuk melakukan bed rest saat kehamilan
Rasional; agar energy pasien tercukupi sehingga kebutuhan energy untuk
melahirkan juga bisa terpenuhi.
- Mengurangi bahaya kehamilan saat ibu melakukan aktivitas
6. Anjurkan kepada pasien agar tidak stress selama kehamilan
Rasional: stress dapat meningkatkan tekanan darah dan dengan mengurangi atau
mencegah stress tekanan darah bisa diturunkan
7. Observasi system social support pada pasien
Rasional: untuk mencari sumber daya agar proses terapi bisa dijalankan dengan
baik.
I