ikm, etik dan metpen

74
IKM, ETIKA Dan METODOLOGI PENELITIAN Dr. Muhamad Ibnu Sina TIM UKMPPD FKU MALAHAYATI

Upload: krabu-laksana-badruzaman

Post on 09-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

bahan ukmppd

TRANSCRIPT

Page 1: Ikm, Etik Dan Metpen

IKM, ETIKA Dan METODOLOGI PENELITIAN

Dr. Muhamad Ibnu SinaTIM UKMPPD FKU MALAHAYATI

Page 2: Ikm, Etik Dan Metpen

KONSEP

•Uji diagnostik•Teknik Sampling •Uji statistik•Metode penelitian

Metodologi

penelitian

Page 3: Ikm, Etik Dan Metpen

UJI DIAGNOSTIK

POSITIF NEGATIF

POSITIF TRUE POSITIVE FALSE POSITIVE

NEGATIF FALSE NEGATIVE TRUE NEGATIVE

GOLD STANDARD

ALAT

U

JI BA

RU

A B

C D

A + B

C + D

A + C B + D

NPV =

PPV =

SENSITIVITY SPECIFICITY

A

D

A D

Page 4: Ikm, Etik Dan Metpen
Page 5: Ikm, Etik Dan Metpen

PENGGUNAAN ALAT SKRINING

Sensitivitas tinggi diperlukan utk deteksi bila :1. Prevalence kecil2. Penyakit kronik / kanker3. Penyakit dengan Case Fatality Rate tinggi

Spesifisitas tinggi diperlukan utk deteksi bila :4. Prevalence tinggi5. Penyakit akut

Page 6: Ikm, Etik Dan Metpen

STUDI PROSPEKTIF

• ANGKA INSIDENS TERPAPAR• ANGKA INSIDENS TAK TERPAPAR• UKURAN RESIKO RELATIF (RR)

Ins.Rate klp. terpapar

Ins.Rate klp. tak terpapar

(1+1,96/Chi)

RRRR=

Page 7: Ikm, Etik Dan Metpen

STUDI RETROSPEKTIF

• TAK DAPAT MENGUKUR INSIDENS

• TAK DAPAT MENGUKUR NILAI RR• GANTI UKURAN ODDS RATIO

(OR) a x d

b x c

OR = (1+1,96/Chi)

OR

Page 8: Ikm, Etik Dan Metpen

FAKTOR PENYEBAB

(O)RR > 3 Penyebab

nyata

3 > (O)RR > 2 Penyebab lemah

2 > (O)RR > 1 Bukan penyebab

Page 9: Ikm, Etik Dan Metpen

FAKTOR PENCEGAH

(O)RR < 0,3 Pencegah nyata

0,3 < (O)RR < 0,5 Pencegah lemah

0,5 < (O)RR < 1,0 Bukan pencegah

Page 10: Ikm, Etik Dan Metpen

Contoh soal

• Berdasarkan tabel di atas, sensitivitas metode skrining terbaru tersebut adalah …

• A. 132/211• B. 132/63491• C. 132/1146• D. 62266/63280• E. 62266/62345

PenyakitTotal

(+) (-)

Skrining(+) 132 1014 1146

(-) 79 62266 62345

Total 211 63280 63491

Page 11: Ikm, Etik Dan Metpen

• Suatu penelitian yang didokumentasikan oleh British Medical Journal 2002, dengan menggunakan design prospektif, menyatakan adanya pengaruh makan es krim terhadap terjadinya sakit kepala. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil yang ditampilkan dalam tabel 2x2 sebagai berikut:

• Berapa besarnya risiko relatif es krim terhadap terjadinya sakit kepala?• A. 2,2• B. 2,9• C. 4,4• D. 4,8• E. 6,8

Sakit KepalaTotal

(+) (-)

Es Krim(+) 20 53 73

(-) 9 63 72

Total 29 116 145

Page 12: Ikm, Etik Dan Metpen

RELATIF RISK (RR) & ODDS RATIO (OR)

SAKIT - KASUS SEHAT - KONTROL

YA

TIDAK

HASIL (OUTCOME)

FAKT

OR

RESI

KO

A B

C D

HUBUNGAN ASOSIASI

RR =

OR =

Σ KASUS DI KELOMPOK BERISIKO

Σ KASUS DI KELOMPOK TANPA RISIKO=

A + B

A

:C + D

C

Σ KASUS DENGAN RISIKO : Σ KASUS TANPA RISIKO

Σ KONTROL DENGAN RISIKO : Σ KONTROL TANPA RISIKO

A + C

A:

A + C

C

B + D

B

B + D

D:

A

CB

Dx

x

=

Page 13: Ikm, Etik Dan Metpen

Metode Sampling

Metode Sampling

Probability sampling

Non-probability sampling

Simple random sampling: mengacak sederhana dengan bantuan tabel/komputer

Systematic random sampling: mengacak teratur dan sistematis, 1/n dari n

Cluster random sampling: mengacak berdasarkan daerah/wialayah

Stratified random sampling: mengacak berdasarkan strata

Consecutive sampling: mengambil subjek sesuai kriteria inklusi/eksklusi

Convenient/Accidental/Captive sampling: mengambil subjek sesuai kenyamanan peneliti

Purposive/Judgement/Quota sampling: mengambil subjek sesuai dengan pertimbangan subyektif peneliti

Probability sampling: setiap subjek dalam penelitian memiliki peluang yang sama untuk dipilihNon-probablity sampling: peluang subjek untuk dipilih tidak sama

Snowball sampling: peneliti meminta subjek pertama untuk menunjukkan orang yang dapat dijadikan subjek

Page 14: Ikm, Etik Dan Metpen

Contoh soal• Seorang peneliti akan meneliti hubungan antara karakteristik sosial

ekonomi dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Menurut referensi yang ada didapatkan informasi bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu, peneliti akan mengelompokkan populasi penelitian berdasarkan tingkat pendidikan formal, yaitu rendah, menengah, dan tinggi. Metode sampling yang paling tepat digunakan adalah …

• A. Simple random sampling• B. Systematic random sampling• C. Cluster random sampling• D. Stratified random sampling• E. Purposive sampling

Page 15: Ikm, Etik Dan Metpen

• Seorang peneliti ingin melihat pola pemberian nutrisi ibu kepada anaknya di suatu wilayah. Peneliti memilih ibu yang bisa membaca dan menulis serta bersedia mengisi kuesioner. Jenis pemilihan sampel apa yang digunakan?

a. Purposive samplingb. Convenience samplingc. Consecutive samplingd. Systematic samplinge. Probability sampling

Page 16: Ikm, Etik Dan Metpen

TEKNIK PENGUMPULAN SAMPEL (SAMPLING)

PROBABILITYSAMPLING

SIMPLE RANDOM SAMPLING

SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING

STRATIFIED RANDOM SAMPLING

CLUSTER RANDOM SAMPLING

• Semua memiliki kesempatan yang sama• Radomisasi tabel, pengundian ataupun komputer• Syarat: populasi homogen

PROBABILITYSAMPLING

NON-PROBABILITYSAMPLING

• Setelah di randomisasi• Diambil berdasarkan urutan atau pola tertentu

• Dibagi menjadi sub-populasi berdasarkan strata/tingkatan baru di randomisasi

• Cocok pada populasi heterogen • Setiap strata dirandomisasi

• Dibagi menjadi sub-populasi (cluster) yang terbagi alami seperti wilayah

• Dari cluster terpilih yang dirandomisasi

Page 17: Ikm, Etik Dan Metpen

NON-PROBABILITYSAMPLING

CONVENIENT/ACCIDENTAL SAMPLING

CONSECUTIVE SAMPLING

PURPOSIVE/ JUDGMENTAL SAMPLING

QUOTA SAMPLING

SNOWBALL SAMPLING

TEKNIK PENGUMPULAN SAMPEL (SAMPLING)

PROBABILITYSAMPLING

NON-PROBABILITYSAMPLING

Memilih siapa sajah yang kebetulan ada (accesible)

First come first chosen subject

Subjek dipilih karena memenuhi karakteristik yang diinginkan

Jumlah subjek ditentukan sejak awal (quota-based) mis: 50 orang dewasa

• Subjek dipilih secara berantai• Subjek terpilih selanjutnya memilih subjek berikut

Page 18: Ikm, Etik Dan Metpen

DESIGN PENELITIAN

OBSERVASIONALEKSPERIMENTAL

ADA PERLAKUAN /INTERVENSI

DESKRIPTIF

ANALITIK / ETIOLOGI

TIDAK ADA PERBANDINGAN ANTAR TIAP KELOMPOK

ADA PERBANDINGAN ANTAR TIAP KELOMPOK

• KOHORT• CASE-CONTROL • CROSS-SECTIONAL/

POTONG LINTANG

• LAPORAN KASUS• CASE-SERIES

• 2 jenis kohort:• Prospective cohort• Retrospective/historical

cohort• Subjek diikuti untuk periode tertentu• SANGAT BAIK menilai

KAUSALITAS• Relatif LAMA dan MAHAL• Menghitung RELATIF RISK (RR)

KOHORT

• 2 KELOMPOK: Kelompok kasus (sakit) dan kelompok kontrol (sehat)

• Retrospektif, sewaktu• DAPAT melihat KAUSALITAS• Umum digunakan pada KASUS

LANGKA• Menghitung ODDS RATIO (OR)

CASE-CONTROL

• Deskriptif, sewaktu• HUBUNGAN ASOSIASI TIDAK

KAUSALITAS• CEPAT DAN MURAH• Menghitung RELATIF RISK (RR)

POTONG LINTANG

Page 19: Ikm, Etik Dan Metpen

• Puskesmas Kecamatan Y tersedia metode kontrasepsi berupa pil, kondom, IUD, dan sebagainya. Pasien bebas memilih metode kontrasepsi yang diinginkan. Subjek penelitian adalah perempuan yang mulai menggunakan metode kontrasepsi sepanjang tahun 2011 dan dilihat hasilnya pada akhir tahun 2012. Jenis penelitian yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah …

A. Survei B. Cohort C. Uji klinis D. Case control E. Cross sectional• • Seorang dokter di Puskesmas Kecamatan X ingin melakukan penelitian mengenai

difteri. Dokter tersebut ingin melakukan penelitian tentang jumlah kasus difteri yang ada di wilayah kerjanya. Metode penelitian apa yang tepat digunakan?

A. Case seriesB. Case reportC. Cross sectionalD. CohortE. Case control

Page 20: Ikm, Etik Dan Metpen

SKALA UKUR

NUMERIK

KATEGORIK

RASIO

INTERVAL

NOMINAL

ORDINAL

• Angka, TIDAK bisa nilai minus• Contoh: berat badan

• Angka, BISA nilai minus• Contoh: suhu

• DATA, level SEDERAJAT • Contoh: gender

• DATA, BERTINGKAT• Contoh: kadar kolesterol rendah, normal, tinggi

VARIABEL

DEPENDEN / TERGANTUNG

INDEPENDEN / BEBAS

HASIL / OUTCOME

Page 21: Ikm, Etik Dan Metpen

UJI HIPOTESIS

VARIABELBEBAS

KATEGORIK/NUMERIK

VARIABEL TERGANTUNG

2 KELOMPOK

> 2 KELOMPOK

NUMERIK

NOMINAL

ORDINAL

NUMERIK

NOMINAL

ORDINAL

BERPASANGANTIDAK BERPASANGAN

X2 Mc Nemar

Mann Whitney Wilcoxon

T unpair T pair

X2 Cochran

Kruskall-Wallis Friedman

AnovaRelated Anova

KOMPARATIF: MEMBANDINGKAN ANTAR KELOMPOK

Page 22: Ikm, Etik Dan Metpen

CONTOH

SOAL

Penelitian terhadap 3 kelompok bumil dengan suplementasi berbeda.Kelompok 1 suplemen besi saja, kelompok 2 suplemen B12 saja, kelompok 3 suplemen besi+B12. Kadar hb diperiksa pada akhir penelitian. Analisis dengan menghitung rerata kadar hb pada 3 kelompok tersebut. UJI YANG TEPAT?

VARIABELBEBAS SUPLEMENTASI

KATEGORIK 3 KELOMPOK

VARIABELTERGANTUNG KADAR HB NUMERIK

VARIABELBEBAS

KATEGORIK

> 2 KELOMPOK

NUMERIK Anova

Page 23: Ikm, Etik Dan Metpen

UJI HIPOTESIS

VARIABELBEBAS

NUMERIK/KATEGORIK

VARIABEL TERGANTUNG

KORELASI

REGRESI

NUMERIK

NOMINAL

NUMERIK

ORDINAL Korelasi Spearman

Korelasi Pearson

Regresi logistik

Regresi linier (1 variabel)

Regresi multipel (Jika variabel bebas >1)

KORELASI: BERAPA BESAR HUBUNGAN/KORELASI ANTARA . . . ???

REGRESI PREDIKSI HASIL DARI VARIABEL BEBAS

Page 24: Ikm, Etik Dan Metpen

CONTOH

SOAL

Suatu penelitian ingin menunjukkan bahwa Indeks masa tubuh (IMT) berbanding terbalik dengan kapasitas vital paru (KVP). Untuk mengetahui seberapa besar kenaikkan IMT dapat menurunkan KVP. UJI YANG SESUAI?

VARIABELBEBAS KVPNUMERIK

VARIABELTERGANTUNGIMT NUMERIK

VARIABELBEBAS

NUMERIKREGRESI

NUMERIK

Regresi linier (1 variabel)

REGRESI PREDIKSI HASIL DARI VARIABEL BEBAS

Page 25: Ikm, Etik Dan Metpen

IKM

Page 26: Ikm, Etik Dan Metpen

• Epidemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang meningkat.

• Pandemi adalah adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) frekuensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas.

• Endemi adalah adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit) frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.

• Sporadik adalah adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu.

Epidemiologi

Page 27: Ikm, Etik Dan Metpen

Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa.• Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak

dikenal• Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun

waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)• Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih

dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).

• Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

• Timbulnya lagi suatu penyakit yang sudah lama tiada. (misal, Difteri)

KLB

Page 28: Ikm, Etik Dan Metpen

• Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat.

• Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang : – Data tentang jumlah penderita baru. – Jumlah penduduk yang mungkin

terkena penyakit baru( Population at Risk).

• Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam – Incidence rate– Attack rate– Secondary attack rate

• Incidence rate (IR)IR = x 100%

• Attack rate (AR)AR = x 100%

• Secondary attack rate (SAR)

SAR = x 100%

Insidensi

Page 29: Ikm, Etik Dan Metpen

• Adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.

• Pada perhitungan angka prevalensi, digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang/penduduk yang kebal atau penduduk dengan resiko (Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa angka prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni, karena penduduk yang tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan.

• Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu : – Period prevalen rate– Point prevalen rate

• Period Prevalen Rate (PerPR)PerPR = x 100%

• Point Prevalen Rate (PoPR)PoPR = x 100%

Prevalensi

Page 30: Ikm, Etik Dan Metpen

Page 31: Ikm, Etik Dan Metpen

1. Advokasi (Advocacy)Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan at au penentu kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para pejabat tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan. Dukungan dari para pejabat pembuat keputusan tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dan sebagainya. Sasaran advokasi adalah para pejabat baik eksekutif maupun legislatif, di berbagai tingkat dan sektor, yang terkait dengan masalah kesehatan (sasaran tertier)

2. Dukungan Sosial (Social support)Strategi dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat, sebagai jembatan antara sektor kesehatan sebagai (pelaksana program kesehatan) dengan masyarakat (penerima program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melalui toma pada dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan, agar masyarakat mau menerima dan mau berpartisipasi terhadap program kesehatan tersebut. Oleh sebab itu, strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana, atau membina suasana yang kondusif terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan sosial ini antara lain: pelatihan-pelatihan para toma, seminar, lokakarya, bimbingan kepada toma, dan sebagainya. Dengan demikian maka sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah para tokoh masyarakat di berbagai tingkat (sasaran sekunder).

Strategi promosi kesehatan (WHO, 1994)

Page 32: Ikm, Etik Dan Metpen

3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi kesehatan). Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antara lain: penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk misalnya: koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga (income generating skill). Dengan meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam pemeliharan kesehatan mereka, misalnya: terbentuknya dana sehat, terbentuknya pos obat desa, berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan semacam ini di masyarakat sering disebut "gerakan masyarakat" untuk kesehatan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat (sasaran primer).

Page 33: Ikm, Etik Dan Metpen

1. Surveilans pasif, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari laporan bulanan sarana pelayanan di daerah.

2. Surveilans aktif, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung untuk mempelajari penyakit tertentu dalam waktu yang relatif singkat dan dilakukan oleh petugas kesehatan secara teratur seminggu sekali atau dua minggu sekali untuk mencatat ada atau tidaknya kasus baru penyakit tertentu.

3. Surveilans menyeluruh, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dalam batas waktu tertentu diberbagai bidang agar dapat mewakili populasi yang diteliti dalam sebuah negara.

4. Surveilans sentinel, yaitu pengumpulan data yang dilakukan terbatas pada bidang-bidang tertentu. Survei ini tidak dapat digunakan dalam sebuah populasi karena dianggap tidak mewakili sebuah kelompok populasi, akan tetapi dapat digunakan untuk memonitor tren penyakit dan dalam mengumpulkan informasi yang lebih terperinci.

5. Surveilans berdasarkan kondisi masyarakat, sarana dan prasarana serta laboratorium kesehatan termasuk pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat, fasilitas kesehatan dan laboratorium secara berturut-turut.

Jenis Surveilans Epidemiologi

Page 34: Ikm, Etik Dan Metpen

• Denial — "I feel fine."; "This can't be happening, not to me."Denial is usually only a temporary defense for the individual. This feeling is generally replaced with heightened awareness of possessions and individuals that will be left behind after death. Denial can be conscious or unconscious refusal to accept facts, information, or the reality of the situation. Denial is a defense mechanism and some people can become locked in this stage

• Anger — "Why me? It's not fair!"; "How can this happen to me?"; '"Who is to blame?"Once in the second stage, the individual recognizes that denial cannot continue. Because of anger, the person is very difficult to care for due to misplaced feelings of rage and envy. Anger can manifest itself in different ways. People can be angry with themselves, or with others, and especially those who are close to them. It is important to remain detached and nonjudgmental when dealing with a person experiencing anger from grief.

• Bargaining — "I'll do anything for a few more years."; "I will give my life savings if..."The third stage involves the hope that the individual can somehow postpone or delay death. Usually, the negotiation for an extended life is made with a higher power in exchange for a reformed lifestyle. Psychologically, the individual is saying, "I understand I will die, but if I could just do something to buy more time..." People facing less serious trauma can bargain or seek to negotiate a compromise. For example "Can we still be friends?.." when facing a break-up. Bargaining rarely provides a sustainable solution, especially if it's a matter of life or death.

• Depression — "I'm so sad, why bother with anything?"; "I'm going to die soon so what's the point?"; "I miss my loved one, why go on?"During the fourth stage, the grieving person begins to understand the certainty of death. Because of this, the individual may become silent, refuse visitors and spend much of the time crying and grieving. This process allows the dying person to disconnect from things of love and affection. It is not recommended to attempt to cheer up an individual who is in this stage. It is an important time for grieving that must be processed. Depression could be referred to as the dress rehearsal for the 'aftermath'. It is a kind of acceptance with emotional attachment. It's natural to feel sadness, regret, fear, and uncertainty when going through this stage. Feeling those emotions shows that the person has begun to accept the situation.

• Acceptance — "It's going to be okay."; "I can't fight it, I may as well prepare for it."In this last stage, individuals begin to come to terms with their mortality, or that of a loved one, or other tragic event. This stage varies according to the person's situation. People dying can enter this stage a long time before the people they leave behind, who must pass through their own individual stages of dealing with the grief.

Stages of Grief/Terminal Illness

Page 35: Ikm, Etik Dan Metpen

• Sasaran primer: biasanya disesuaikan dengan permasalahan kesehatan yang terjadi, seperti kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, remaja putri dan wanita usia subur untuk masalah kesehatan reproduksi, ibu hamil dan menyusui untuk masalah kesehatan ibu dan anak dan anak sekolah untuk kesehatan remaja.

• Sasaran sekunder: seperti para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat. Tujuan memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini yaitu diharapkan mereka menggetoktularkan, memberikan contoh perilaku sehat, kepada masyarakat di sekitarnya

• Sasaran tersier: meliputi para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran sekunder) dan masyarakat umum (sasaran primer)

Sasarn pada Promosi Kesehatan

Page 36: Ikm, Etik Dan Metpen

Metode diagnosis komunitas

1. Mengidentifikasi masalah2. Menetapkan prioritas masalah3. Menganalisis penyebab masalah4. Menentukan alternatif pemecahan masalah5. Mengevaluasi alternatif pemecahan masalah6. Memilih alternatif pemecahan masalah7. Implementasi8. Follow up

Page 37: Ikm, Etik Dan Metpen

Level pencegahan Intervensi Penjelasan

Pencegahan primer(sebelum penyakit terjadi)

Health promotion

Pada populasi tanpa faktor risiko (co: penyuluhan tidak merokok)

Specific protection

Pada populasi dengan faktor risiko (co: imunisasi)

Pencegahan sekunder(di awal penyakit)

Early diagnosis & prompt treatment

Penyakit sudah terjadi, tapi baru tahap awal.(co: skrining hipertensi)

Pencegahan tersier(di pertengahan sampai akhir

penyakit)

Disability limitation

Mencegah komplikasi. (co: mencegah pasien ulkus DM diamputasi)

Rehabilitation

Sudah terjadi komplikasi, tapi berupaya mengembalikan kemampuan fungsionalnya. (co: kaki buatan)

Page 38: Ikm, Etik Dan Metpen

1. Care Provider.• Memperlakukan pasien secara holistik• memandang Individu sebagai bagian integral dari

keluarga dan komunitas.• Memberikan pelayanan yang bermutu,

menyeluruh, berkelanjutan dan manusiawi.• Dilandasi hubungan jangka panjang dan saling

percaya.

2. Decision Maker.• Kemampuan memilih teknologi• Penerapan teknologi penunjang secara etik.• Cost Effectiveness

3. Communicator.• Mampu mempromosikan Gaya Hidup Sehat.• Mampu memberikan penjelasan dan edukasi yang

efektif.• Mampu memberdayakan individu dan kelompok

untuk dapat tetap sehat.

4. Community Leader.• Dapat menempatkan dirinya sehingga

mendapatkan kepercayaan masyarakat.• Mampu menemukan kebutuhan kesehatan

bersama individu serta masyarakat.• Mampu melaksanakan program sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

Page 39: Ikm, Etik Dan Metpen

5. Manajer.• Mampu bekerja sama secara harmonis dengan

individu dan organisasi di luar dan di dalam lingkup pelayanan kesehatan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitas.

• Mampu memanfaatkan data-data kesehatan secara tepat dan berhasil guna.

Page 40: Ikm, Etik Dan Metpen

Keluarga

• Nuclear family ayah + ibu + anak• Blended family orang tua kandung + orang

tua tiri + anak kandung + anak tiri• Extended family nuclear/blended family +

relative• Single parent family ibu + anak atau ayah +

anak• Composite family tidak ada

Page 41: Ikm, Etik Dan Metpen

 Aspek

A suransi Kesehatan Sosial

(Social Health Insurance) 

Asuransi Kesehatan Komersial

(Commercial/ Private Health Insurance) 

 Asuransi Kesehatan Komersial dengan regulasi

(Regulated Health Insurance)

 1. Kepesertaan  wajib /pokokSukarela/ Perorangan/ kelompok 

Sukarela/ kelompok 

 2. Perhitungan premi group rating/ community rating

 Rating by class, sex, age dll

 Community rating

 3.Santunan / Benefit Menyeluruh/ komprehensif

Sesuai kontrak  Sesuai kontrak 

 4. Premi/ iuran  Persentasi gaji Angka absolute

 Angka absolut

 5. Kegotong-royongan (solidaritas sosial)

- Kaya - miskin- Sehat - sakit - Tua - muda- High risk - low risk 

 Sehat - sakit - Sehat - sakit- High risk - low risk- Tua - muda 

 6. Kenaikan biaya+                   +++                   ++

 7. Peran pemerintah                 +++                     +                    ++ 

 8. Pengelolaan  Not for profit /

nirlaba          For profit / laba

           For profit /laba 

Perbandingan Berbagai Model Asuransi Kesehatan

Page 42: Ikm, Etik Dan Metpen

Posyandu

Klasifikasi posyandu: • Posyandu pratama (warna merah) – Masih belum mantap– Kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan– Kader aktifnya terbatas

• Posyandu madya (warna kuning) – Kegiatan lebih dari 8 kali per tahun– Jumlah kader tugas 5 orang atau lebih– Cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan

Imunisasi) masih kurang dari 50%

Page 43: Ikm, Etik Dan Metpen

• Posyandu purnama (warna hijau) – frekuensinya lebih dari 8 kali pertahun– rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih– cakupan 5 program utamanya lebih dari 50%– sudah ada program tambahan seperti dana sehat

tetapi masih sederhana • Posyandu mandiri (warna biru) – Ada program tambahan dan dana sehat telah

menjangkau lebih dari 50% KK

Page 44: Ikm, Etik Dan Metpen

Cakupan Program Penimbangan• K: balita memiliki KARTU• S: jumlah SELURUH balita di daerah penimbangan• D: jumlah balita yang DITIMBANG• N: balita yang BB NAIK saat ditimbang

• K/S = cakupan program• D/K= kelangsungan program penimbangan, motivasi

ortu• N/D = status gizi• N/S = keefektivitasan (pencapaian program)• D/S = peran serta masyarakat

Page 45: Ikm, Etik Dan Metpen

PUSKESMAS

• Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

• Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan

• Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama– Kesehatan perorangan– Kesehatan masyarakat

Page 46: Ikm, Etik Dan Metpen

Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

• Upaya Kesehatan Wajib– Promkes – Kesling– KIA dan KB– Gizi– Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular– Pengobatan

Page 47: Ikm, Etik Dan Metpen

• Upaya Kesehatan Pengembangan– Sekolah – Olah raga– Kerja – Gimul – Jiwa – Mata – Usia lanjut– Perawatan kesehatan masyarakat– Pembinaan pengobatan tradisional

Page 48: Ikm, Etik Dan Metpen

Azas Puskesmas• Azas Pertanggungjawaban wilayah– Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya• Azas Pemberdayaan Masyarakat– Memberdayakan perorangan, keluarga dan

masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas

• Azas Keterpaduan– Upaya puskesmas haruslah dilaksanakan secara

terpadu lintas program atau sector• Azas Rujukan– Melimpahkan wewenang baik scara vertikal

ataupun horizontal

Page 49: Ikm, Etik Dan Metpen

Jenis Rujukan Medis

• Rujukan Pasien penatalaksanaan pasien dari yg strata pelayanan kesehatan kurang mampu ke strata pelayanan yang lebih sempurna

• Rujukan Ilmu Pengetahuan pengiriman dokter/tenaga kesehatan yg lebih ahli ke strata pelayanan kesehatan yang kurang untuk bimbingan/diskusi

• Rujukan Specimen pengiriman bahan pemeriksaan ke strata pelayanan yang mampu atau sebaliknya

Page 50: Ikm, Etik Dan Metpen

Jenis Rujukan Kesehatan• Rujukan tenaga mengirim tenaga

kesehatan ke strata kurang mampu untuk menanggulangi masalah kesehatan di masyarakat

• Rujukan sarana pengiriman berbagai peralatan medis/nonmedis ke strata kurang mampu untuk menanggulangi masalah kesehatan

• Rujukan operasional pelimpahan wewenang tan tanggung jawab penanggulangan masalah kesehatan masyarakat

Page 51: Ikm, Etik Dan Metpen

Pembagian Wewenang dan Tanggungjawab

• Cross Reference menyerahkan sepenuhnya pada dokter lain untuk selamanya

• Split Reference menyerahkan penanganan pada beberapa dokter selama jangka waktu tersebut dokter yang merujuk tidak bertanggung jawb

• Collateral Reference menyerahkan penanganan hanya untuk satu masalah khusus saja

• Interval Reference menyerahkan sepenuhnya pada dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, selama waktu tersebut dokter yang merujuk tidak bertanggung jawab

Page 52: Ikm, Etik Dan Metpen

Jenis Laporan Terpadu Puskesmas

• Laporan harian : kejadian KLB penyakit tertentu

• Laporan mingguan : kegiatan penyakit yang ditanggulangi

• Laporan bulanan : kegiatan rutin program– LB1: data kesakitan– LB2: data kematian– LB3: data program gizi, KIA, KB– Lb4: data obat-obatan

Page 53: Ikm, Etik Dan Metpen

Pencegahan dlm Masalah Kesehatan

• Primer – Health promotion– Spesific protection

• Sekunder– Early diagnosis– Prompt treatment

• Tersier – Disability limitation– Rehabilitation

Page 54: Ikm, Etik Dan Metpen

5 Standar Pelayanan Kedokteran Keluarga

Page 55: Ikm, Etik Dan Metpen

1. Memberikan standar pelayanan paripurna atau komprehensif.-Pelayanan medis strata pertama (promotif, preventif dan spesific protection, kuratif dan rehabilitatif).

2. Memberikan standar pelayanan menyeluruh (holistic care).Pasien adalah manusia seutuhnya, bagian dari keluarga dan

lingkungannya, serta menggunakan pelayanan yang bersumber dari sekitarnya.

3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang kontinyu mulai dari konsepsi sampai mati.-Rekam medis diisi dengan cermat.

PRINSIP PELAYANAN DOKTER KELUARGA

Page 56: Ikm, Etik Dan Metpen

4. Mengutamakan pencegahan (4 tingkat pencegahan)1) Melayani KIA, KB, vaksinasi2) Mendiagnosis dan mengobati penyakit sedini mungkin3) Mengkonsultasikan atau merujuk pasien pada waktunya4) Mencegah kecacatan

5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang koordinatif dan kolaboratifa) Kerjasama profesional dengan semua pengandil agar dicapai pelayanan

kesehatan yang bermutu dan mencapai kesembuhan optimalb) Memanfaatkan potensi pasien dan keluarganya seoptimal mungkin untuk

penyembuhan.

6. Memberikan pelayanan kesehatan individual sebagai bagian integral dari keluarganya.- Titik awal (entry point) pelayanan Dokter Keluarga adalah individu seorang pasien- Unit terkecil yang dilayaninya adalah individu pasien itu sendiri sebagai bagian integral dari keluarganya

Page 57: Ikm, Etik Dan Metpen

7. Mempertimbangkan keluarga, komunitas, masyarakat dan lingkungan tempat pasien berada.a) Selalu mempertimbangkan pengaruh keluarga, komunitas,

masyarakat dan lingkungannya yang dapat mempengaruhi penyembuhan penyakitnya

b) Memanfaatkan keluarga, komunitas, masyarakat dan lingkungannya untuk membantu penyembuhan penyakitnya

8. Sadar etika, moral dan hukum

9. Memberikan pelayanan kesehatan yang sadar biaya dan sadar mutu

10. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan

Page 58: Ikm, Etik Dan Metpen

1. Apakah didalam rekam medisnya tercantum genogram, family circle, family apgar dan memuat informasi mengenai Siklus Kehidupan Keluarga (Life Cycle)?

2. Family circle dan family apgar biasanya digunakan untuk kasus-kasus tertentu, tetapi genogram dan Siklus Kehidupan Keluarga harus ada didalam catatan setiap pasien

3. Apakah support system dalam keluarga dicatat?4. Apakah kita mengevaluasi pengaruh penyakit terhadap keluarga dan

pengaruh terhadap penyakit pasien?

HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN OLEH DOKTER KELUARGA

Page 59: Ikm, Etik Dan Metpen

GENOGRAM(Anatomi Keluarga)

Bertujuan :Mengetahui pola kehidupan antar-generasi, pola disfungsi emosional ataupun adanya penyakit yang diturunkan dalam keluarga

Page 60: Ikm, Etik Dan Metpen

Suatu alat yang dapat digunakan oleh dokter keluarga untuk mengingat kembali informasi mengenai nama anggota keluarga pasien, hubungan keluarga ataupun struktur lainnya

Informasi mencakup nama, umur, status perkawinan, perkawinan terdahulu, jumlah anak, penyakit yang signifikan dalam keluarga,tanggal-tanggal terjadinya kejadian traumatic spt kematian, dan pekerjaan.

Kedekatan emosional masing-masing anggota keluarga, jarak, konflik antar anggota keluarga, dan informasi lainnya yang berkaitan

Page 61: Ikm, Etik Dan Metpen

FAMILY CIRCLE• Suatu alat untuk mengeksplorasi

dinamika keluarga pada seorang individu yang bermasalah

PERBEDAAN FAMILY CIRCLE VS

GENOGRAM

• Family circle : lebih terfokus pada masalah saat ini

• Genogram : lebih terfokus pada masalah struktur dasar dan riwayat keluarga

Page 62: Ikm, Etik Dan Metpen

Adaptation Partnership

Growth Affection

Resolve

FAMILY APGAR(Untuk menilai fungsi suatu keluarga)

Page 63: Ikm, Etik Dan Metpen

Menurut DUVALL (1971)

TAHAP 1Keluarga

Baru Menikah

TAHAP 2Keluarga “Child-

bearing”

TAHAP 3Keluarga dg

anak pra-sekolah

TAHAP 4Keluarga dg

anak sekolah

TAHAP 5Keluarga dg anak remaja

TAHAP 6Keluarga

mulai melepas anak sbg dewasa

TAHAP 7Keluarga usia pertengahan

TAHAP 8Keluarga usia

lanjut

FAMILY LIFE CYCLE

Page 64: Ikm, Etik Dan Metpen

Family genogram dan APGAR

Page 65: Ikm, Etik Dan Metpen

Jenis Rujukan

Antar Instansi• Horizontal: setingkat, misalnya

dari dokter A ke dokter B tetapi masih dalama 1 strata

• Vertikal: naik atau turun tingkat, misalnya dari puskesmas ke rumah sakit.

Antar Dokter• Interval referral: pelimpahan wewenang dan

tanggung jawab pasien sepenuhnya kepada 1 dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama jangka waktu tersebut, dokter tersebut tidak ikut menanganinya

• Split referral: pelimpahan wewenang dan tanggung jawab pasien sepenuhnya kepada beberapa dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama jangka waktu tersebut, dokter tersebut tidak ikut menanganinya

• Collateral referral: menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganangan penderita hanya untuk satu masalah penanganan spesialistik saja

• Cross referral: menyerahkan wewenang dan tanggung jawab pasien kepada dokter lain untuk selamanya

Page 66: Ikm, Etik Dan Metpen

Edgar Dale’s cone of learning

Page 67: Ikm, Etik Dan Metpen

KAIDAH DASAR MEDIK• Beneficence melakukan tindakan untuk

kepentingan pasiennya (memberi obat generik, memberi edukasi)

• Non-Maleficence tidak melakukan suatu perbuatan atau tindakan yang dapat memperburuk pasien (tidak melakukan euthanasia)

Page 68: Ikm, Etik Dan Metpen

• Autonomy wajib menghormati martabat dan hak manusia, terutama hak untuk menetukan nasibnya sendiri (inform consent)

• Justice tindakan yang memegang prinsip sama rata (tidak membedakan pelayanan, menyebarkan tenaga kesehatan secara merata)

Page 69: Ikm, Etik Dan Metpen

HEALTH ETHIC• Moral unpreparedness petugas tidak

memiliki persiapan pendidikan, psikologis dan emosional yang adekuat dalam menangani masalah moral

• Moral blindness buta terhadap dimensi etik dari suatu masalah

• Moral indifference tidak peduli terhadap etika/tidak memandang pasian sebagai makhluk hidup

• Amorality tiak memiliki moral sama sekali• Immorality paham dengan standar etik

namun tidak dijalani

Page 70: Ikm, Etik Dan Metpen

• Moral complacency petugas tetap memegang teguh pendiriannya, walaupun dari sudut pandang dan kepercayaan moralnya salah

• Moral fanaticism petugas kesehatan memegang teguh sudut pandang moral yang ekstrim

• Moral disagreement ketidaksetujuan beberapa petugas kesehatan mengenai aksi moral mana yang lebih tepat untuk dijalankan

• Moral dilemma situasi yang melibatkan pengambilan keputusan atas pilihan yang kedua sama buruk

• Moral stress rasa stres yang dialami oleh petugas medis karena menghadapi situasi moral dan tidak tau harus memilih tindakan terbaik yang mna

Page 71: Ikm, Etik Dan Metpen

MALPRAKTEK

• Civil malpractice tidak melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah disepakati

• Administrative malpractice bila telah melanggar hukum administrasi

• Criminal malpractice perbuatan yang memenuhi rumusan delik pidana

Page 72: Ikm, Etik Dan Metpen

…a. Perbuatan tersebut merupakan

perbuatan tercelab. Sengaja (intensional)euthanasia,

membuka rahasia jabatan, aborsi tanpa indikasi

c. Ceroboh (recklessness)tanpa informed consent

d. Lalai (negligence) ommission (seharusnya dilakukan), commission (seharusnya tidak dilakukan)

Page 73: Ikm, Etik Dan Metpen

PATIENT SAFETY(169/MENKES/PER/VIII/2011)

• KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya dilaksanakan. Bukan akibat penyakit

• KNC (Kejadian Nyaris Cedera) akibat melaksanakan sesuatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya dilakukan, tetapi cedera serius tidak terjadi

• KS (Kejadian Sentinel) kejadian yang menyebabkan cedera serius atau kematian

Page 74: Ikm, Etik Dan Metpen

Five Rights of Medication Adminisrtion

• Right patient (identifikasi pasien yang harus menerima obat)

• Right medication (pilih obat yang benar)• Right dose (dosis yang benar)• Right time (tepat waktu)• Right route (cara yang benar)