idk case parkinson

16
SISTEM MOTORIK DAN NEUROGENIC BLADDER Maulidiana indah 1010211180

Upload: giena-novita-sari

Post on 13-Nov-2015

268 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

parkinson

TRANSCRIPT

  • SISTEM MOTORIK DAN NEUROGENIC BLADDERMaulidiana indah 1010211180

  • Bagian susunan saraf otonomTerdiri dari korteks limbik, hipotalamus dan hipofisis.

    Hipotalamus adalah bagian talamus yg terletak dibawah sulkus hipotalamikus.Batas depan dibentuk oleh lamina terminalisSamping medialnya jadi tanggul bag.bawah dari ventrikel ke3Sisi lateral terdapat kapsula interna.

    Hipotalamus dpt dibagi dlm daerah periventrikular, medial dan lateral.

  • Hipotalamus sbg pengatur kegiatan vegetatifPusat regulasi suhu tubuh Pusat regulasi minumPusat regulasi makan

  • Regulasi suhu tubuhPeran hipotalamus dlm pemeliharaan suhu tubuh ialah sbg regulator suhu.Stimulasi bagian posterior dari hipotalamus menimbulkan jantung berdenyut lenih cepat, tekanan darah meningkat, dilatasi pupil, kulit merinding, menurunkan tonus kandung kemih (reaksi simpatetik).Aktivasi bagian anterior dari hipotalamus menimbulkan reaksi parasimpatetik,yg sesuai dgn reaksi kepanasan yaitu jantung berdenyut lebihj lambat, penyaluran impuls melalui jaras atrioventrikular menjadi lancar, peristaltik lebih aktif dan tonus kandung kemih menjadi lebih tinggi.

  • Regulasi minumPusat haus neuronal bekerja secara reflektorik atas stimulasi akibat kekeringan mukosa rongga mulut dan kekurangan air didalam tubuh. ADH ikut mempengaruhi rasa haus dgn mengatur keseimbangan air melalui reabsorpsi air di tubulus distal dari nefron.

  • Regulasi makanYg mengatur Nukleus lateralis hipotalami Nukleus ventromedialis hipotalami

  • Hubungan korteks serebri dan hipotalamusHubunganya ada pada bagian-bagian korteks yg berada dlm korteks limbik.

    korteks limbik Ialah bangunan yg mengelilingi korpus kalosum.

    bagian depan : stria olfaktoria dan daerah septalBagian dorsal : dibentuk oleh girus singuli Bagian ventral : disusun oleh girus parahipokampalis, hipokampus dan amigdala.

  • Hubungan korteks serebri dan hipotalamusLintasan aferen dari susunan limbik yg menuju perifer melalui hiptalamus dan substansia retikularis batang otak adalah lintasan yg menyalurkan impuls vegetatif ke perifer.

  • Kerusakan (lesi) pada ekstrapirimidal dan pirimidalisTanda tanda umum :1.Penurunan kekuatan yg berkaitan dhn hilangnya gerakan halus 2. Peningkatan tonus spastik (hipertonia)3. Rfleks proprioseptif yg berlebihan dgn atau tanpa klonus4. Turun atau hilangnya refleks eksteroseptif 5. Adanya refleks patologi6. Tidak ada atrofi otot degeneratif.

  • Kerusakan (lesi) pada ekstrapirimidal dan pirimidalisSindrom spesifik, gejala bervariasi trgntg lokasi lesi spnjg prjalanan traktus pirimidalis.Lesi kortikal : mengakibatkan paresis tangan atau lengan kontralateral. Gerakan volunter halus paling sering terlibat.Lesi kapsula intrna : hemiplegi spastik kontralateral.Lesi pedunkel : hemiplegi spastik kontralateral, yg dpt berkaitan dgn pasalisis ipsilateral srf okulomotorius.Lesi pons : hemiplegi kontralateral dan mungkin bilateral.Lesi piramida : hemiparesis flaksid kontralateral.Lesi servikal : hemiplegi spastik ipsilateralLesi torakalis : monoplegia spastik ipsilateral dari tungkai Lesi radiks anterior : ipsilateral dan flaksid, akibat kerusakan motorneuron bawah.

  • Neurogenik bladderadalah berbagai tipe disfungsi vesikal disebabkan lesi-lesi pada sistem saraf.(neurologi dalam praktek sehari-hari, UNPAD)

    Inkontinensia urin Keluarnya urin yang tidak terkendali pada waktu yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan jumlahnya, yg mengakibatkan masalah sosial dan higienis penderitanya.(Ilmu Penyakit Dalam, UI)

  • Penyebab Inkontinensia(DIAPPERS) D : Delirium or acute confusional stateI : Infection, urinaryA: Atrophic vaginitis or urethritisP: Pharmaceutical - sedative hypnotic- loop diuretics- anti-cholinergic agonist and antagonist- calcium channel blochersP: Psychologic disorders : depressiionE: Endocrine disordersR: Restricted mobility S: Stoolilmpaction

  • Patofisiologi Inkontinensia urin atau ketidakmampuan mencegah pengeluaran urin, tejadi akibat gangguan jalur-jalur desendens di korda spinalis yg memperantarai kontrol volunter atas sfingter external dan diafragma pelvis, disini komponen lengkung refleks berkemih masih utuh dikorda spinalis bagian bawah.Inkontinensia dgn tingkat yg lebih ringan ditandai oleh keluarnya urin akibat peningkatan mendadak tekanan kandung kemih, misalnya waktu bersin atau batuk, dpt terjadi akibat gangguan fungsi sfingter.Faktor-faktor yg mempengaruhi bisa karna perubahan fisiologis terkait dgn proses menua yg berkaitan dgn menurunnya kadar estrogen pd perempuan dan androgen pada laki-laki

  • TATALAKSANATerapi non-farmako :Terapi suportif non-spesifik (edukasi, manipulasi lingkungan, pakaiandan pads tertentu) ;intervensi tingkah laku (latihan otot dasar panggul, latihan kandung kemih, penjadwalan berkemih, latihan kebiasaan) Terapi medikamentosa :Operasi dan pemakaian kateter.

  • Obat obat yg dipakai untuk inkontinensia urin

    Obat DosisTipe inkontinensiaEfek sampingHyoscamin3 x 0,125 mgUrge atau campuranMulut kering, mata kabur, glaukoma, deliriumTotlerodin2 x 4 mgUrgensi dan OABMulut kering, konstipasiImipramin3x 25-50 mgUrgensiDelirium, hipotensi ortostatikPseudoephedrin3 x 30-60 mgStressSakit kepala, takikardi, tekanan darah tinggiTopikal estrogenUrgensi dan stressIritasi lokalDoxazosin4 x 1-4 mgBPH dgn urgensiHipotensi posturalTamsulosin1 x 0,4-0,8 mgTerazosin4 x 1,5 mg

  • referensiNeurologi dalam praktek sehari-hari, UNPADIlmu Penyakit Dalam, UINeurologi klinis dasar, Priguna SidhartaDiagnosis tpoik neurologi, Peter duusFisiologi, sherwood