idk filariasis

19
FILARIASIS Gresilva Sevyanti 1210211085 BLOK TM-C1

Upload: fitrandirama-alfarici

Post on 12-Apr-2016

259 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

yuk

TRANSCRIPT

Page 1: Idk Filariasis

FILARIASISGresilva Sevyanti

1210211085BLOK TM-C1

Page 2: Idk Filariasis

DEFINISI

Filariasis → penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk dan bersifat kronik

Page 3: Idk Filariasis

EPIDEMIOLOGI

Diderita oleh >90 juta orang di seluruh dunia dan ditemukan meliputi daerah tropis dan subtropis

Penyebab kedua diasbilitas permanen dan jangka panjang

Jarang menyebabkan kematian Laki-laki > wanita Prevalensi ↑ bersamaan dengan umur pada

anak-anak dan antara umur 20-30 tahun

Page 4: Idk Filariasis
Page 5: Idk Filariasis

ETIOLOGI

Filariasis

Limfatik

Wuchereria bancrofti (90% kasus)

Brugia malayi (10% kasus)

Brugia timori

Non-Limfatik

Onchocerca volvulus

Loa-loa

Page 6: Idk Filariasis

MORFOLOGI

Makrofilaria• Hidup di saluran / kel. Limfe• Bentuknya halus seperti benang berwarna putih susu• Betina mengeluarkan microfilaria yang mempunyai

selubung/sarung

Page 7: Idk Filariasis

Mikrofilaria• Hidup dalam darah dan terdapat dlm darah tepi pada waktu tertentu• W. bancrofti → cephalic space 1:1, bergranula halus dan teratur tapi

tidak sampai ujung ekor, tidak punya inti tambahan• B. malayi → cephalic space 2:1, granula kasar sampai ujung ekor, ekor

punya 2 inti tambahan• B. timori → cephalic space 3:1, granula kasar sampai ujung ekor, ekor

punya 2 inti tambahan.

Wucheria bancrofti Brugia malayi Brugia timori

Page 8: Idk Filariasis

Stadium larva• Stadium I → bentuk seperti sosis• Stadium II → memanjang• Stadium III (bentuk infektif)→ memanjang dan ada

papil/benjolan

Page 9: Idk Filariasis

VEKTOR

Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk

Genus utama → Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres

Page 10: Idk Filariasis

SIKLUS HIDUP

Page 11: Idk Filariasis

GEJALA KLINIS

• Px. Fisik → pembesaran limfe terutama daerah ingunal• Px. Darah → mikrofilaria dalam jumlah besar disertai eosinofilia

Filariasis Asimtomatik

• Limfangitis, demam, menggigil, sakit kepala, muntah dan kelemahan• Laki-laki → funikulitis disertai dengan penebalan dan nyeri,

epididimitis, orkitis dan pembengkakan skrotum• Px. Darah → leukositosis dengan eosinofilia ↑• Komplikasi berat → gangguan fungsi ginjal → hematuria, proteinuria,

cyluria

Filariasis dengan Peradangan

Page 12: Idk Filariasis

• Terjadi jaringan granulasi yang proliferatid serta terbentuk varises saluran limfe yang luas

• Limfadema pada W.bancrofti mengenai seluruh tungkai• Dibagi menjadi 4 stadium

Filariasis dengan Penyumbatan

Stadium 1

• Edema pitting pada tungkai

• Kembali normal bila tungkai diangkat

Stadium 2

• Pitting/non pitting edema

• Tidak dapat kembali normal bila tungkai diangkat

Stadium 3

• Edema non pitting

• Tidak dapat kembali normal bila tungkai diangkat

• Kulit menjadi tebal

Stadium 4

• Edema non pitting dengan jaringan fibrosis dan verukosa pada kulit (elephantiasis)

Page 13: Idk Filariasis

PENEGAKAN DIAGNOSTIK

• Menemukan mikrofilaria dalam sediaan darah, cairan hidrokel / cairan kiluria pada pemeriksaan darah tebal dengan pewarnaan Giemsa

• Dilakukan pada malam hari antara pukul 22.00-02.00• Diperlukan ± 50µl darah• Diagnosis → ditemukan ≥ 20 mikrofilaria/ml

Px. Parasitologi

• Antibodi → IgG4 (filariasis brugia) → tidak dpt membedakan infeksi aktif/lampau

• Antigen → ELISA atau ICT dengan antibodi monoklonal → Hasil (+) ada infeksi aktif dalam tubuh penderita, hanya spesifik filiriasis bancrofti

Px. Imunologi

Page 14: Idk Filariasis

• Mendeteksi DNA W. Bancrofti dan B. malayi dengan sensitivitas tinggi

Deteksi Parasit PCR

• USG → skrotum dan kel. Limfe inguinal → gambaran cacing bergerak2

• Limfosintigrafi → dekstran/albumin ditandai zat radioaktif → abnormalitas sistem limfatik

Px. Radiologi

Page 15: Idk Filariasis

TATALAKSANA

• Istirahat di tempat tidur, pindah ketempat daerah yang lebih dingin akan mengurangi derajat serangan akut

• Antibiotik dapat diberikan untuk infeksi sekunder

• Pengikatan didaerah pembendungan akan mengurangi edema

Pengobatan Umum

Page 16: Idk Filariasis

PILIHAN PENGOBATANDEC (Dietil Karbamasin Citrat)• Sifat makrofilarisid dan mikrofilarisid• Dosis → 2 mg/kg BB selama 12 hari 3x sehari• Pengobatan ini dapat diulang 1 hingga 6 bln kemudian bila perlu / DEC selama

2 hr/bln (6-8 mg/kgBB)• Efek samping → demam, mual, muntah

Invermektin (Antibiotik Semisintetik)• Sifat mikrofilarisid, namun tidak dapat membunuh cacing dewasa• Dosis → 400 g/kg BB (dosis tunggal)• Efek samping lebih ringan dibanding DEC

Albendazole• Sifat makrofilarisidal• Pemberian setiap hari selama 2-3 minggu• Beberapa penelitian dikatakan obat ini masih belum optimal

Page 17: Idk Filariasis

Pilihan Obat Kombinasi Filariasis

Page 18: Idk Filariasis

UPAYA PREVENTIF

Pemberantasan nyamuk di lingkungan sekitar (Metode 3M dan fogging)

Pencegahan individu → penggunaan kelambu dan obat nyamuk

Pencegahan massal menurut WHO :- Kombinasi DEC 5-6mg/kgBB + Albendazol 400mg- Diberikan 1x/tahun selama 5-10 tahun pada

penduduk usia 2 tahun di daerah endemis (prevalensi 1%)

Page 19: Idk Filariasis

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Pengendalian Peyakit FIlariasis Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2011

Pedoman Filariasis WHO 2013 Buku Erlangga Penyakit Tropis Jurnal NCBI Tropical Medicine