makalah idk sel

19
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sel yaitu bagian terkecil dari tubuh manusia, yang ukurannya sangat kecil sekali sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Tiap - tiap jasad yang bernyawa, tumbuh - tumbuhan maupun hewan terdiri dari sebuah sel ataupun susunan sel - sel yang teratur bentuk dan susunannya. Sel sebagai unit dasar kehidupan dari setiap makhluk hidup karena sel merupakan kesatuan struktual makhluk hidup, kesatuan fungsioanal, kesatuan pertumbuhan, dan kesatuan hereditas makhluk hidup. Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot yang memiliki membran inti dan Prokariot yang tidak memiliki membran inti dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja jenis-jenis sel? 2. Bagaimana struktur sel? 3. Apa saja fungsi spesifik sel? 4. Macam-macam cara (transportasi) zat melewati membran sel? 5. Apa saja jenis pembelahan sel? C. Tujuan 1. Mengetahui apa saja jenis-jenis sel 2. Memahami bagaimana struktur dari sel 3. Mengetahui apa saja fungsi spesifik dari sel 4. Memahami cara (transportasi) zat melewati membran sel 5. Mengetahui apa saja jenis pembelahan sel

Upload: aulia-safitri-ii

Post on 01-Feb-2016

377 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

IDK Sel

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah IDK Sel

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel yaitu bagian terkecil dari tubuh manusia, yang ukurannya

sangat kecil sekali sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop.

Tiap - tiap jasad yang bernyawa, tumbuh - tumbuhan maupun hewan

terdiri dari sebuah sel ataupun susunan sel - sel yang teratur bentuk

dan susunannya. Sel sebagai unit dasar kehidupan dari setiap makhluk

hidup karena sel merupakan kesatuan struktual makhluk hidup,

kesatuan fungsioanal, kesatuan pertumbuhan, dan kesatuan hereditas

makhluk hidup.

Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot yang memiliki

membran inti dan Prokariot yang tidak memiliki membran inti dan

pada umumnya makhluk hidup uniseluler.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis sel?

2. Bagaimana struktur sel?

3. Apa saja fungsi spesifik sel?

4. Macam-macam cara (transportasi) zat melewati membran sel?

5. Apa saja jenis pembelahan sel?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa saja jenis-jenis sel

2. Memahami bagaimana struktur dari sel

3. Mengetahui apa saja fungsi spesifik dari sel

4. Memahami cara (transportasi) zat melewati membran sel

5. Mengetahui apa saja jenis pembelahan sel

Page 2: Makalah IDK Sel

2

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Jenis-Jenis Sel

Mahluk hidup seluler baik yang bersel tunggal (unicellular) maupun yang

bersel banyak (multicellular) berdasarkan pada beberapa sifatnya, antara lain

ada tidaknya sistem endomembran, dikelompokkan dalam dua tipe sel, yaitu

sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik, merupakan tipe sel yang

tidak memiliki sistem endomembran sehingga sel tipe ini memiliki materi inti

yang tidak dibatasi oleh sistem membran, tidak memiliki organel yang dibatasi

oleh sistem membran. Sel prokariotik terdapat pada bakteri dan ganggang biru.

Sedangkan sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem

endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh

sistem membran. Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel

seperti antara lain: badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas

(kuhusus pada tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan lisosom.

B. Struktur dan Fungsi Sel

1. Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik

Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe

prokariotik. Bakteri memiliki ukuran (panjang) berkisar antara 0,15 - 15µ.

Struktur sel bakteri terdiri dari bagian luar sebagai penutup sel dan sitoplasma

(Gambar 1).

Bagian luar sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran

plasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir yang berfungsi

untuk melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula adalah polisakarida.

Dinding sel terdiri dari berbagai bahan seperti karbohidrat, protein, dan

beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino. Fungsi dinding sel

yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan reproduksi. Sedangkan

membran dalam merupakan bagian penutup yang paling dalam. Membran

plasma bakteri mengadung enzim oksida dan respirasi. Fungsinya serupa

dengan fungsi mitokondria pada sel eukariotik. Membran plasma pada bakteri

Page 3: Makalah IDK Sel

3

membentuk lipatan-lipatan yang berlapis-lapis. Lipatan ini disebut desmosom.

Pada beberapa daerah membran plasma membentuk lipatan ke arah dalam

disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi dan sekresi dan

menerima DNA pada saat konyugasi. Beberapa bakteri memiliki alat gerak

berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yang berfungsi

untuk melekatkan diri.

Sitoplasma merupakan bagian dalam sel bakteri. Sitoplasma berbentuk

koloid yang agak padat yang mengandung butiran-butiran protein, glikogen,

lemak dan berbagai jenis bahan lainnya. Pada sitoplasma sel bakteri tidak

ditemukan organel-organel yang memiliki sistem endomembran seperti

badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas, mitokondria, badan

mikro, dan lisosom. Sedangkan ribosom banyak ditemukan pada sitoplasma

bakteri. Materi genetik bakteri berupa DNA atau kromosom bakteri atau

genophore terdapat dalam sitoplasma, di daerah inti yang tidak dibatasi oleh

sistem membran, yang disebut nucleoid. Pada beberapa bakteri di dalam

sitoplasmanya ada yang mengandung kromophore yaitu bakteri yang

mengandung krlorofil.

Gambar 1

Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul, dinding sel (membran

luar dan peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat), membran plasma,

sitoplasma yang mengandung ribosom dan nukleoid.

Page 4: Makalah IDK Sel

4

2. Struktur dan Fungsi Sel Eukariotik

Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel tipe

ini secara struktural memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya. Organel

tersebut memiliki fungsi yang sangat khas yang berkaitan satu dengan yang

lainnya dan berperan penting untuk menyokong fungsi sel. Organisme yang

memiliki tipe sel ini antara lain hewan, tumbuhan, dan jamur baik multiseluler

maupun yang uniseluler. Tipe sel eukariotik pada tumbuhan sedikit berbeda

dengan pada hewan. Pada sel hewan, pada bagian luar sel tidak ditemukan

adanya dinding sel, sebaliknya pada tumbuhan dan jamur ditemukan adanya

dinding sel. Walaupun demikian dinding sel tumbuhan dan sel jamur secara

kimiawi berbeda penyusunnya. Pada jamur didominasi oleh chitin sedangkan

pada tumbuhan selulosa. Pada tumbuhan ditemukan adanya organel kloroplas

sedangkan pada jamur dan hewan tidak ditemukan.

Gambar 2

Sel hewan, tampak dalam gambar di atas struktur sel hewan yang

memiliki sistem endomembran sehingga pada sel tipe ini ditemukan berbagai

organel pada sitoplasmanya. Pada gambar tampak organel badan Golgi

(apparatus Golgi), RE (kasar dan halus), mitokondria, dan peroksisom

(bagian dari badan mikro), selain itu tampak adanya ribosom, sentriol, dan

sitoskeleton yang memiliki peran penting di dalam sel.

Page 5: Makalah IDK Sel

5

Gambar 3

Sel tumbuhan, tampak dalam gambar di atas struktur sel tumbuhan

yang memiliki sistem endomembran sehingga pada sel tipe ini ditemukan

berbagai organel pada sitoplasmanya. Pada gambar tampak organel

kloroplas, hanya terdapat pada tumbuhan, selain organel yang serupa

ditemukan pada sel hewan. Selain itu tampak adanya beberapa bagian sel

yang hanya dimiliki oleh tumbuhan seperti : dinding sel dan

plasmodesmata.

Membran sel tersusun oleh lipoprotein. Membran sel membatasi

segala kegiatan yang terjadi di dalam sel sehingga tidak mudah terganggu

oleh pengaruh dari luar. Karena fungsi ini, membran sel bersifat 'selektif

permeabel', dapat menentukan bahan-bahan tertentu saja yang bisa masuk

ke dan keluar dari sel. Pada sel tumbuhan, membran sel dalam keadaan

normal melekat pada dinding sel akibat tekanan turgor dari dalam sel.

Sitoplasma merupakan zat yang terdapat di antara inti sel dan

membran plasma. Substansi sitoplasma yang permanen dan berperan aktif

dalam proses metabolisme disebut organel. Organel terdiri atas: retikulum

endoplasma, kompleks Golgi, mitokondria, kloroplas (khusus tumbuhan),

lisosom, dan badan mikro merupakan kelompok organel yang dikelilingi

oleh membran, sedangkan organel lainnya yang tidak dikelilingi oleh

Page 6: Makalah IDK Sel

6

membran antara lain ribosom dan sentriol. Organel-organel tersebut

memiliki struktur dan fungsi masing-masing yang khas yang membentuk

satu kesatuan untuk mendukung aktivitas sel. Bagian sitoplasma yang

tidak termasuk organel disebut dengan sitosol, biasanya berupa hasil

metabolisme sel atau substansi yang dimakan. Selain itu juga ditemukan

adanya vakuola, pada hewan biasanya relatif kecil. Sedangkan pada

tumbuhan relatif lebih besar, dan bila sel sudah tua sel didominasi oleh

vakuola. Vakuola pada tumbuhan berfungsi antara lain tempat

penyimpanan cadangan makanan.

Retikulum Endoplasma (RE). Retikulum endoplasma merupakan

membran lipoprotein pada sitoplasma yang terdapat antara membran inti

dan membran sitoplasma. Ada dua macam RE. RE ganuler (RE kasar) bila

pada permukaan membran RE ini menempel ribosom. RE halus atau non

granuler bila pada membran RE tidak ada ribosom. Fungsi organel ini

memproses lebih lanjut protein, lipid atau bahan lainnya yang akan

disekresikan sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan

keperluannya. Dalam bentuk vesikula (gelembung) produk dari RE

ditransportasi ke badan Golgi.

Badan Golgi (bahasa Inggris: golgi apparatus, golgi body, golgi

complex atau dictyosome) adalah organel yang dihubungkan dengan

fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan

mikroskop cahaya biasa. Pada sel tumbuhan badan Golgi disebut

diktiosom. Organel ini menerima bahan, diolah dan akan disekresikan, dari

RE.

Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola dan ukuran

diameternya kurang lebih 500nm. Lisosom mengandung enzim yang

berfungsi untuk mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel

baik secara pinositis (makanannya berupa cairan) maupun secara fagositis

(makannya berupa padat).

Ribosom tersusun dari RNA dan protein, terdiri dari sub unit

besar dan sub unit kecil. Sub unit besar sub unit kecil akan bergabung

Page 7: Makalah IDK Sel

7

bila ribosom sedang menjalankan fungsinya yaitu sintesis protein. Bila

sintesis protein sudah selesai maka sub unit besar dan sub unit kecil akan

berpisah kembali. Ribosom ada yang bebas terdapat di dalam sitoplasma

dan ada juga yang menempel pada RE. Sub unit kecil merupakan tempat

menempelnya mRNA yang membawa kode genetik yang akan ditranslasi

menjadi polipeptida, sedangkan sub unit besar merupakan tempat

menempelnya tRNA yang membawa asam amino yang akan dirangkai

menjadi polipetida.

Badan mikro dibedakan dua kelas utama, yaitu peroksisom dan

glioksisom. Peroksisom mengandung enzim katalase dan oksidase

terdapat pada hewan dan tumbuhan. Sedangkan glioksisom umum

terdapat pada endosperm biji dan berperan dalam selain mengandung

katalase dan oksidase mengadung sebagian atau seluruh enzim daur

glioksilat (proses pembentukan sumber energi untuk pertumbuhan dari

lemak). Secara umum badan mikro berfungsi di dalam mengoksidasi

lemak sebagai sumber energi.

Dinding sel. Dinding sel hanya terdapat pada tumbuhan dan jamur.

Fungsi dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma.

Nukleus atau inti sel. Bagian-bagian inti sel terdiri dari membran

inti, nukleoplasma (kariolimp) dan kromosom, serta nukleolus.

Nukleolus merupakan suatu benda berbentuk bulat terdiri dari filamen

dan butiran-butiran. Secara kimiawi nukleolus terdiri atas ADN, ARN,

dan protein. Nukleolus berfungsi untuk sintesa ARN ribosom.

Sitoskeleton merupakan rangka sel. Sitoskleleton terdiri dari 3

macam yaitu mikrotubul, mikrofilamen, dan filamen intermediet. Fungsi

mirkotubul memberikan ketahanan terhadap tekanan pada sel,

perpindahan sel (pada silia dan flagella), pergerakan kromosom saat

pembelahan sel (anafase), pergerakan organel, membentuk sentriol pada

sel hewan. Mikrofilamen memiliki fungsi memberi tegangan pada sel,

mengubah bentuk sel, kontraksi otot, aliran sitoplasma, perpindahan sel

(misalnya psudopodia) dan pembelahan sel. Filamen intermediet

Page 8: Makalah IDK Sel

8

fungsinya memberi tegangan sel, mempertahankan posisi nukleus dan

organel tertentu.

Mitokondria merupakan organel bermembran rangkap, tersusun

atas membran luar, membran dalam yang berlekuk-lekuk (krista) dan

matriks mitokondria. Fungsinya adalah sebagai tempat respirasi aerob

untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel.

Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Plastida ini

berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya

fotosintesis.

C. Transport Membran Sel

Fenomena transpor adalah proses dimana terdapat perpindahan

netto baik materi atau energi atau momentum dalam satu kesatuan atau

jumlah makroskopis keistimewaan umum secara fisis dari fenomena

transpor dapat digambarkan oleh teknik-teknik serupa yang dapat

digolongkan dengan suatu persamaan yang menghubunkan variasi

terhadap waktu dan posisi, beberapa besaran yang menggambarkan

fenomena ini (Alonso, 2010).

Menurut Ahmad Cecep (2010), cara zat melewati membran sel

melalui beberapa mekanisme berikut:

1. Transport pasif

Tanspor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan

energi. Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat

atau larutan. Transpor pasif melalui peristiwa difusi, osmosis, dan difusi

terbantu.

2. Transport aktif

Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran

semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang

memerlukan energi dalam bentuk ATP.

Page 9: Makalah IDK Sel

9

3. Difusi

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat

atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui

membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi

sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh

protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi

difasilitasi (fasiliated difusion) (Auriliaaurita, 2008).

4. Osmosis

Osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara

diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat yang

berkonsentrasi rendah (Kimbal, 1987).

Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang

arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total

(dari hipotonis ke hipertonis) (Rosadi, 2010)

Page 10: Makalah IDK Sel

10

D. Reproduksi Sel

Reproduksi sel bertujuan untuk menambah jumlah dan jenis sel, atau

membentuk sel-sel lain dengan tujuan tertentu. Ada tiga jenis pembelahan

sel, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.

1. Pembelahan Amitosis

Pembelahan amitosis merupakan pembelahan sel yang tidak melalui

urutan tahap tahap tertentu. Pada pembelahan ini nukleus langsung membelah

menjadi dua lalu didistribusikan pada sel anak tanpa didahului oleh

pembentukan benang spindel, peleburan membran inti, penampakan

kromosom, atau ciri lain. Contoh pembelahan ini terjadi pada bakteri,

Amoeba, Paramecium, atau alga biru.

2. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya

sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi

pada sel somatik (sel penyusun tubuh).

Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan

secara cepat, ada yang lambat, dan ada juga yang tidak mengalami

pembelahan sama sekali setelah melewati pembelahan tertentu, misalnya sel-

sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat

untuk menggantikan sel-sel kulit yang rusak atau mati.

Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam

waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringa saraf yang sama sekali tidak

Page 11: Makalah IDK Sel

11

mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu.

Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya

dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu beberapa saja dapat

dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dengan bakteri, protozoa

bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat,

misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.

Pada sel-sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki

tahap-tahap tertentu yang disebut siklus sel.sel-sel yang aktif melakukan

pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan

menjadi dua fase utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas tiga

fase, yaitu fase G (growth atau gap), fase S (synthesis), dan fase G2 (growth

atau gap2).

Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan

sitokinesis. Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari

beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan, sitokinesis

adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.

a. Kariokinesis

Kariokinesis selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda-beda

pada tiap fasenya. Ciri dari tiap fase pada kariokinesis adalah

sebagai berikut:

Page 12: Makalah IDK Sel

12

a) Profase

Benang-benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian

setiap kromosom membelah menjadi kromatid satu sentromer.

Dinding inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus) menghilang.

Serat-serat gelondong atau benang-benang spindel terbentuk di

antara kedua kutub pembelahan.

b) Metafase

Setiap kromosom yang terdiri atas sepasang kromatida menuju

ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang

ekuator), dan menggantung pada serat gelondong melalui

sentromer atau kinetokor.

Page 13: Makalah IDK Sel

13

c) Anafase

Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan

masing-masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida

berpisah dengan pasangannya dan menuju ke kutub yang

berlawanan. Pada akhir anafase, semua kromatida sampai pada

kutub masing-masing.

d) Telofase

Pada telofaseterjadi peristiwa berikut:

Kromatida yang berada pada kutub berubah menjadi benang-

benang kromatin kembali.

Terbentuk kembali dinding inti dan nukleolus membentuk dua

inti baru.

Serat-serat gelondong menghilang.

Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis) menjadi dua bagian,

dan terbentuk membran sel pemisah di tengah bidang

pembelahan. Akhirnya terbentuk dua sel anak yang mempunyai

jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.

Page 14: Makalah IDK Sel

14

Hasil mitosis:

Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang

masing-masing diploid.

Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom

sel induknya.

b. Sitokinesis

Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi

menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk

oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini

menyebabkanterbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan

menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang

terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel-organel selnya.

Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai denagn terbentuknya dinding

pemisah ditengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya

dimasukkan dalam tahap telofase.

3. Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, dikarenakan

terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n

menjadi n. Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom

separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Contoh, sel induk

Page 15: Makalah IDK Sel

15

gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n)

setelah membelah, sel anak yang terbentuk (spermatozoa)

merupakan sel yang haploid (n).

Dalam pembelahan meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara

berturut-turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis

1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah

kromosom haploid (n).

Meiosis 1

a. Profase 1

Leptotin

Kromatin menebal membentuk kromosom.

Zygoten

Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol

bergerak menuju kekutub yang berlawanan.

Pakiten

Page 16: Makalah IDK Sel

16

Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida

dengan satu sentromer.

Diploten

Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog

menjadi rapat.

Diakenesis

Datandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian

kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi

pada meiosis saja, yang dapat mengakibatkan terjadinya

rekombinasi gen. Nukleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol

berpisah menuju kutub yang berlawanan, terbentuk serat

gelondong diantara dua kutub.

b. Metafase 1

Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator.

Membran inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh

spindel pembelahan.

c. Anafase 1

Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik

belahan tetrad (diad) kekutub sel berlawanan sehingga kromosom

homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang bergerak

kekutub sel membawa materi genetik yang berbeda.

Page 17: Makalah IDK Sel

17

d. Telofase 1

Pada tahap ini, membran sel membentuk sekat sehingga terbentuk

dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih

mengandung dua kromatid (siser cromatid) yangterhubung melalui

sentromer.

Meiosis II

a. Profase II

Benang-benang kromatid berubah kembali menjadi kromosom.

Kromosom yang terdiri atas 2 kromatida tidak mengalami duplikasi

lagi.

Nukleolus dan dinding inti menghilang.

Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.

Serat-serat gelondong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.

b. Metafase II

Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelondong

melalui sentromernya.

Page 18: Makalah IDK Sel

18

c. Anafase II

Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju

kekutub yang berlawanan.

d. Telofase II

Kromosom berubah menjadi benang-benang kromatin kembali.

Nukleolus dan dinding inti terbentuk kembali.

Serat-serat gelondong menghilang dan terbentuk sentrosom

kembali.

Hasil Meiosis:

Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang

masing-masing haploid (n).

Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel

induknya.

Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel generatif atau sel-sel

gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).

Page 19: Makalah IDK Sel

19

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sel sebagai unit dasar kehidupan dari setiap makhluk hidup karena sel

merupakan kesatuan struktual makhluk hidup, kesatuan fungsioanal,

kesatuan pertumbuhan, dan kesatuan hereditas makhluk hidup.

Sel prokariotik, merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem

endomembran sehingga sel tipe ini memiliki materi inti yang tidak dibatasi

oleh sistem membran, tidak memiliki organel yang dibatasi oleh sistem

membran. Sel prokariotik terdapat pada bakteri dan ganggang biru. Sedangkan

sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran. Pada

sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran. Pada

sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti antara lain: badan

Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas (kuhusus pada tumbuhan),

mitokondria, badan mikro, dan lisosom.

Menurut Ahmad Cecep (2010), cara zat melewati membran sel melalui

beberapa mekanisme berikut: Transpor pasif, Transport aktif, Difusi, Osmosis.

Reproduksi sel bertujuan untuk menambah jumlah dan jenis sel, atau

membentuk sel-sel lain dengan tujuan tertentu. Ada tiga jenis pembelahan sel,

yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.

B. Saran

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui

bahwa sel penting bagi kehidupan kita. Selain dari pada itu, penulis

memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena kami masih dalam proses

pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan adanya makalah ini,dapat

menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca dan memberi saran yang

sifatnya tersirat maupun tersurat.