perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/bab i-vi .docx · web...

107
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem keamanan adalah sebuah sistem yang dibuat untuk meningkatkan level keamanan yang lebih tinggi, dirancang untuk menghindari adanya tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor, di rumah, maupun di tempat umum. Contoh sistem keamanan yaitu pada kendaraan roda dua (motor), telah diciptakan adanya personal identifier number (PIN) untuk menghidupkan atau mematikan kendaraan bermotor. Oleh karena semakin banyaknya tindakan kejahatan dan tidak terkecuali pencurian kendaraan bermotorpun semakin meningkat, sehingga diperlukan sistem keamanan kendaraan bermotor yang lebih akurasi dan efektif. Teknologi remote control telah banyak dikembangkan dengan memanfaatkan berbagai media transmisi. Beberapa diantaranya adalah remote control dengan memanfaatkan media infra merah, gelombang radio dan saluran telepon. Sistem remote control melalui saluran telepon memiliki keunggulan dalam hal jarak jangkauan dan kepraktisan dibanding media lainnya. Hadirnya telepon bergerak (seluler) atau handphone yang telah dikenal dan digunakan banyak orang, yang mampu melakukan komunikasi di manapun mereka berada tanpa dibatasi oleh ruang dan 1

Upload: doannga

Post on 02-Jul-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem keamanan adalah sebuah sistem yang dibuat untuk

meningkatkan level keamanan yang lebih tinggi, dirancang untuk

menghindari adanya tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor, di

rumah, maupun di tempat umum. Contoh sistem keamanan yaitu pada

kendaraan roda dua (motor), telah diciptakan adanya personal identifier

number (PIN) untuk menghidupkan atau mematikan kendaraan bermotor.

Oleh karena semakin banyaknya tindakan kejahatan dan tidak terkecuali

pencurian kendaraan bermotorpun semakin meningkat, sehingga diperlukan

sistem keamanan kendaraan bermotor yang lebih akurasi dan efektif.

Teknologi remote control telah banyak dikembangkan dengan

memanfaatkan berbagai media transmisi. Beberapa diantaranya adalah remote

control dengan memanfaatkan media infra merah, gelombang radio dan

saluran telepon. Sistem remote control melalui saluran telepon memiliki

keunggulan dalam hal jarak jangkauan dan kepraktisan dibanding media

lainnya. Hadirnya telepon bergerak (seluler) atau handphone yang telah

dikenal dan digunakan banyak orang, yang mampu melakukan komunikasi di

manapun mereka berada tanpa dibatasi oleh ruang dan rentang panjang kabel

dapat menjadi solusi bagi kebutuhan pengendalian jarak jauh (remote control)

seperti yang telah diuraikan diatas. Salah satu fungsi handphone yang paling

populer ialah untuk mengirim dan menerima SMS.

SMS ini sangat cocok digunakan untuk sistem pengontrol wireless

real time karena kecepatan pengiriman datanya, efisiensi dan luasnya

jangkauan, namun kelebihan handphone dengan fasilitas SMS-nya ini masih

perlu dihubungkan ke suatu perangkat kontrol untuk dapat melakukan

pengendalian on/off kontraktor dari jarak jauh dan menginformasikan situasi

keamanan kendaraan bermotor dari jarak jauh.

Salah satu perangkat kontrol yang cukup praktis dan banyak

digunakan adalah mikrokontroler yaitu sebuah chip yang berfungsi sebagai

pengontrol rangkaian elektronik dan dapat menyimpan program didalamnya.

1

Page 2: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Kelebihan utama mikrokontroler ialah tersediannya Flash Memory, RAM dan

peralatan I/O pendukung sehingga memiliki ukuran yang sangat ringkas dan

lebih leluasa untuk dihubungkan dan melakukan pengontrolan terhadap

perangkat lain.

Alat kontrol memberikan balasan pemberitahuan kondisi keamanan

kendaraan bermotor, dan alat kontrol dapat memberikan informasi kondisi

output, setelah menerima perintah dari pengirim atau pengontrol. Pada

laporan ini penulis berusaha untuk menyajikan sistem keamanan yang sesuai

dengan keterangan diatas, dalam hal ini sistem yang dibuat berbentuk sebuah

sistem keamanan yang berjudul “Sistem Keamanan Kendraan Bermotor

Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Dengan Memanfaatkan Teknologi SMS

Pada Hanphone“.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem keamanan

kendaraan bermotor menggunakan teknologi sms pada handphone berbasis

mikrokontroler ATMEGA89S52.

1.3 Ruang Lingkup

Spesifikasi alat yang dirancang adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi antara handphone dengan mikrokontroler menggunakan

komunikasi serial dengan standar RS232.

2. Menggunakan mikrokontroler buatan Atmel yaitu AT89S52.

3. Menggunakan perintah AT-Command untuk mengakses handphone

melalui port data serialnya.

4. Kontrol jarak jauh menggunakan handphone melalui jaringan GSM

dengan operator Satelindo, Indosat, Telkomsel, Excelcom, atau 3.

5. Menggunakan handphone jenis Siemens C55 pada alat dan pada

handphone pengontrol dapat menggunakan jenis yang lain.

6. Dapat mengontrol dan mendeteksi kondisi keamanan menggunakan

sensor getar.

2

Page 3: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

1.4 Manfaat

Meningkatkan keamanan pada kendaraan bermotor, pembuatan alat

ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pengontrolan keamanan

kendaraan bermotor menggunakan fasilitas SMS pada handphone sebagai

alternatif pengontrolan keamanan jarak jauh.

3

Page 4: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrokontroler

Mikrokontrole merupakan sebuahb sistem komputer yang seluruh atau

sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering

disebut single chipn microcomputer. Lebih lanjut mikrokontroler merupakan

system computer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat

spesifik (Wahyudin: 2006). Sedangkan menurut Tim Lab. Mikroprosesor

(Tim Lab Mikroprosesor : 2007) Mikrokontroler, sesuai namanya, merupakan

suatu alat atau komponen, pengontrol atau pengendali yang berukuran kecil

(mikro).

Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang dapat diprogram melalui

komputer dan merupakan pengendali utama sistem elektronika (Budiharto :

2009). Pada penelitian ini mikrokontroler deprogram untuk mengendalikan

kerja beberapa hardware sehingga membentuk sebuah sistem pengamanan

mobil yang diinginkan. Mikrokontroler juga akan menjadi sebuah sistem

peringatan dini dan sistem respon dari perintah yang diterima dan

meneruskannya dengan mengerjakan tugas yang diperintahkan.

Mikrokontroler yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe

AT89S52 produksi Atmel. AT89S52 merupakan mikrokontroler dari

keluarga/jenis MCS-51 yang berbasiskan arsitektur processor 8051.

Mikrokontroler tipe AT89S52 memiliki konfigurasi yang sama persis dengan

versi terdahulunya AT89C52, hanya saja AT89S52 mempunyai fitur ISP (In-

System Programmable Flash Memory). Fitur ini memungkinkan

mikrokontroler dapat diprogram langsung dalam suatu sistem elektronik

tanpa melalui Programmer Board atau Downloader Board Personal

Computer. Mikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang

dihubungkan dengan paralel port pada suatu Personal Computer.

AT89S52 memiliki 8 Kbyte Flash PEROM (Programmable and

Erasable Read Only Memory) yang dapat diisi ulang berkali-kali. Memory ini

dapat digunakan untuk menyimpan instruksi atau perintah berstandar MCS-

51code, sehingga memungkinkan mikrokontroler ini untuk bekerja dengan

4

Page 5: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

mode single chip operation (mode operasi keping tunggal) yang tidak

memerlukan eksternal memory untuk menyimpan source kode tersebut.

(Wahyudin ; 2006).

Fitur-fitur yang dimiliki mikrokontroler AT89S52 adalah :

1. Dapat diprogram sampai dengan 1000 kali pemrograman.

2. Tegangan kerja 4.0-5.5 V

3. Beroperasi antara 0-33 Mhz

4. Tiga tingkatan program memory lock

5. 256 x 8bit RAM internal

6. 32 saluran I/O

7. Tiga buah timer/counter 16 bit.

8. 8 buah sumber interupsi

9. Saluran UART serial Full Duplex

10. Mode low power Idle dan Power-down

11. Interup recovery dari mode power down

12. Watchdog Timer

13. Osilator on chip dan sirkuit waktu

5

Gambar1. Arsitektur Mikrokontroler AT89S52.

Page 6: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

AT89S52 mempunyai 40 kaki, 32 kaki digunakan untuk keperluan

port I/O paralel. Setiap port terdiri atas 8 pin, sehingga terdapat 4 port, yaitu

port 0, port 1, port 2 dan port 3.

Gambar 2. Menunjukan Konfigurasi Pin dari AT89S52

Fungsi beberapa pin AT89S52 adalah:

1. VCC

Dihubungkan ke sumber tegangan +5V

2. GND

Dihubungkan ke ground

3. PSEN (Program Store Enable)

PSEN adalah sebuah sinyal keluaran yang terdapat pada

pin 29. Fungsinya adalah sebagai sinyal control untuk

memungkinkan mikrokon-troler membaca program (code) dari

memori eksternal. Biasanya pin ini dihubungkan ke pin OE

EPROM. Jika eksekusi program dari ROM internal atau dari flash

memori (ATMEL AT89SXX), maka PSEN berada pada kondisi

tidak aktif (high).

4. ALE (Address Latch Enable)/PROG

Sinyal output ALE yang berada pada pin 30 fungsinya

sama dengan ALE pada microprocessor INTEL 8085, 8088 atau

6

Page 7: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

8086. Sinyal ALE dipergunakan untuk demultiplek bus alamat

dan bus data. Sinyal ALE membangkitkan pulsa sebesar 1/6

frekuensi oscillator dan dapat dipakai sebagai clock yang dapat

dipergunakan secara umum.

5. EA (External Access)/VPP

Masukan sinyal EA terdapat pada pin 31 yang dapat

diberikan logika rendah (ground) atau logika tinggi (+5V). Jika

diberikan logika tinggi maka mikrokontrole akan mengakses

program dari ROM internal (EPROM/flash memory). Jika diberi

logika rendah maka mikrokontroler akan mengakses program dari

memori eksternal

6. RST (Reset)

Input reset pada pin 9 adalah reset master untuk AT89S52.

Pulsa transisi dari tinggi selama 2 siklus ke rendah akan mereset

mikrokontroler.

7. Oscillator

Oscillator yang disediakan pada chip dikemudikan dengan

XTAL yang dihubungkan pada pin 18 dan pin 19. Diperlukan

kapasitor penstabil sebesar 30 pF. Besar nilai XTAL sekitar 3

MHz sampai 33 MHz. XTAL adalah input ke pembalikan penguat

oscillator (inverting oscillator amplifier) dan input ke clock

internal pengoperasian rangkaian. Sedangkan XTAL2 adalah

output dari pembalikan penguat oscillator.

8. Port Paralel

9. Port 0

Port 0 adalah port I/O 8 bit jalur directional terbuka.

Sebagai sebuah port output, masing-masing pin dapat

memasukkan 8 input TTL. Jika ‘1’ ditulis ke pin port 0, maka pin

dapat digunakan sebagai input empedansi tinggi.

Port 0 dapat pula dikonfigurasi pada multiplexed low

order address data bus selama akses ke program eksternal dan

memori data. Pada mode demikian, P0 mempunyai Pull up

internal. Port 0 menerima kode byte selama Flash Programming

7

Page 8: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

dan output kode byte selama program verification Port 0

memerlukan pull up eksternal selama program verification.

10. Port 1

Port 1 adalah port I/O 8 bit bidirectional dengan pull up

internal. Port 1 output buffer dapat menjadi sumber 4 TTL input.

Ketika ‘1’ ditulis ke port 1, pin di pull up high oleh pull up

internal dan dapat digunakan sebagai input. Sebagai input, pin

port 1 yang secara eksternal di pull low akan menjadi sumber arus

(IIL) karena berasal dari pull up internal. Port 1pun menerima low

order address byte selama Flash Programming dan Verification.

Tabel 1. Fungsi khusus port1 mikrokontroler AT89S52

PIN Fungsi

P1.0 external input counter.timer2

P1.2 T2EX (Timer.counter 2 capture/reload trigger /

direction control)

P1.5 MOSI (digunakan untuk in system programming)

P1.6 MISO (digunakan untuk in system programming)

P1.7 SCLK (digunakan untuk in system programming)

11. Port 2

Port 2 adalah port I/O 8 bit bidirectional dengan pull up

internal . Output buffer port 2 dapat menjadi 4 sumber TTL input.

Ketika ‘1’ ditulis ke port 2, pin di pull up high oleh pull up

internal dan dapat digunakan sebagai input. Sebagai input , pin

port 2 yang secara eksternal di pull low akan menjadi sumber arus

(IIL) karena berasal dari pull up internal.

Keluaran port 2 high order address byte selama

pengambilan dari memori program eksternal dan selama akses ke

memori data eksternal menggunakan 1 bit address

(MOVX@DPTR). Pada aplikasi ini, port mnggunakan pull up

internal yang kuat ketika mengeluarkan ‘1’. Selama akses ke

memori data eksternal yang menggunakan 8 bit address

(MOV@R1), port 2 menerima high order address bit dan

8

Page 9: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

beberapa sinyal control selama Flash Programming dan

Verification.

12. Port 3

Port 3 adalah port I/O 8 bit bideractional dengan internal

pull up . Output buffer port 3 dapat menjadi sumber 4 TTL input.

Ketika ‘1’ ditulis ke port 3, pin di pull high oleh internal pull

up dan dapat digunakan sebagai input. Sebagai input port 3 yang

di pull low akan menjadi sumber arus (IIL) karena berasal dari

pull up internal. Port 3 menyediakan keistimewaan berbagai

fungsi spesial pada AT89S52, yaitu:

Tabel 2. Fungsi khusus port 3 mikrokontroler AT89S52

PIN Fungsi

P3.0 RXD (Serial Input Port)

P3.1 TXD (Serial output port)

P3.2 INT0(Eksternal Interupt 0)

P3.3 INT1 (Eksternal Interup 1)

P3.4 T0 (Timer 0 Eksternal Input)

P3.5 T1 (Timer 1 Eksternal Input)

P3.6 WR (Eksternal Data Memori Write Strobe)

P3.7 RD (Eksternal Data Memori Read Strobe)

Pada penelitian ini penulis menggunakan sensor gerak

(motiondetector) sehingga sistem memiliki fungsi lain yakni

sebagai sistem peringatan dini. Selain itu sistem mampu

mengirim SMS, menerima dan membaca masukan berupa SMS

sehingga sistem memiliki fungsi terkendali dengan adanya

komunikasi dua arah tersebut.

2.2 Sensor Getar

Sensor getar merupakan alat pendeteksi getaran yang sering di

gunakan pada alat-alat elektronik, sensor getar terdiri dari dua kutub yang

sama tapi terpisah dan air raksa di dalamnya, jika air raksa menyentuh kedua

kutub sehingga menyatukan kedua kutub tersebut, maka arus listrik dapat

9

Page 10: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

mengalir memberikan sinyal kea lat elektonik lain. Gambarnya dapat dilihat

di bawah ini:

Gambar 3. Sensor getar

2.3 BASCOM-8051

BASCOM-8051 adalah program Basic Compiler berbasis Windows

untuk mikrokontroler keluarga 8051 seperti AT89S51 dan AT89S52.

BASCOM-8051 merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi

BASIC yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Electronic

(Wahyudin 2006:7).

Kelebihan BASCOM-8051 adalah kemudahan dalam

mengembangkan suatu program pada mikrokontroler karena menggunakan

bahasa tingkat tinggi BASIC, selain itu tersedianya pilihan yang dapat

mensimulasikan program yang telah dibuat lebih mempermudah dan

mengurangi resiko terjadinya kesalahan pembuatan program.

Output file dari proses kompilasi ada beberapa macam, yaitu file

hexadesimal, file biner, dan sebagainya. Karena pada penelitian ini

mnggunakan Atmel Microcontroller ISP Software, maka untuk menuliskan

ke IC diperlukan file hexadecimal.

10

Page 11: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 4. Interface BASCOM 8051

Pada setiap icon yang ada pada interface diatas memiliki fungsi

masing-masing. Adapun fungsi dari tiap-tiap icon fapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3. Fungsi Icon pada Interface BASCOM 8051

Icon Nama Fungsi Shortcut

File New Membuat file baru Ctrl+N

Open File Untuk membuka file Ctrl+O

File Save Untuk menyimpan file Ctrl+S

Save as Menyimpan file dengan nama

lain.

-

Print Utnuk mencetak dokumen Ctrl+P

Print preview Untuk melihat tampilan sebelum

dicetak.

-

Syntax check Untuk memeriksa kesalahan

bahasa.

Ctrl+F7

Program compile Untuk mengkompile program

yang dibuat.

F7

Show result Untuk menampilkan hasil

kompilasi program.

Ctrl+W

Simulate Untuk mencimulasikan program

yang dibuat.

F2

11

Page 12: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

2.3.1 Karakter dalam BASCOM

Dalam program BASCOM, karakter dasarnya terdiri atas karakter

alphabet (A-Z dan a-z), karakter numeric (0-9) dan karakter spesial seperti

yang ditunjukkan pada tabel 2.4 di bawah ini.

Tabel 4. Karakter-karakter spesial pada BASCOM

Karakter Nama

Blank atau spasi

‘ Apostrophe

* Asteriks atau simbol perkalian

+ Simbol Pertambahan (Plus Sign)

, Comma

- Simbol Pengurangan (Minus Sign)

. Period (decimal point)

/ Slash (division symbol) will be handled as \

: C olon

“ Double Quotation mark

; Semicolon

< Less than

= Equal sign (assigment symbol or relation operator)

> Greater than

\ Backslash (interger/word division symbol)

2.3.2 Tipe Data

Setiap variabel dalam BASCOM memiliki tipe data yang men

unjukkan daya tampungnya. Hal ini berhubungan dengan penggunaan

memori mikrokontroler. Berikut ini adalah tipe data pada BASCOM berikut

keterangannya.

Tabel 5. Tipe Data BASCOM

Tipe Data Ukuran (byte) Range

Bit 1/8 -

Byte 1 0 sampai 255

Interger 2 -32,768 sampai + +32,767

12

Page 13: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Word 2 0 sampai 65535

Long 4 -2147483648 samapi

+2147483647

Single 4 -

String Hingga 254 byte -

2.3.3 Variabel

Variabel dalam sebuah pemrograman berfungsi sebagai tempat

penyimpanan data atau penampung data sementara, misalnya menampung

hasil perhitungan, menampung data hasil pembacaan register dan lain-lain.

Variabel merupakan pointer yang menunjuk pada alamat memori fisik di

mikrokontroller.

Dalam BASCOM ada beberapa aturan dalam penamaan sebuah variabel:

1. Nama variabel maksimum terdiri atas 32 karakter.

2. Karakter dapat berupa angka atau huruf.

3. Nama variabel harus dimulai dengan huruf.

4. Variabel tidak boleh menggunkan kata-kata yang digunakan oleh

BASCOM sebagai perintah, pernyataan, internal register dan nama

operator (AND, OR, DIM, dan lainnya).

2.3.4 Program Simulasi

BASCOM 8051 menyediakan pilihan yang dapat mensimulasikan

program. Sehingga setelah membuat suatu program, dapat di periksa terlebih

dahulu apakah program yang dibuat sudah benar atau masih salah sebelum

didownload pada mikrokontroler. Adapun bentuk tampilan simulasinya dapat

dilihat pada gambar .

13

Page 14: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 5. Tampilan listing BASCOM 8051

Tekan tombol untuk memulai simulasi. Dan untuk

memberhentikan simulasi maka tekan tombol . Selain itu untuk dapat

melihat perubahan data pada setiap port atau ketika ingin memberikan input

pin-pin tertentu dari mikrokontroler, maka gunakan tombol maka akan

muncul tampilan simulasi hardwarenya. Adapun bentuk tampilannya dapat

dilihat pada gambar 6.

14

Page 15: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 6. Tampilan Simulasi Hardware

2.3.5 Kontrol Program

Keunggulan sebuah program terletak pada kontrol program ini.

Kontrol program merupakan kunci dari kehandalan program yang dibuat

termasuk juga pada rule evaluation pada logika samar. Kontrol program dapat

mengendalikan alur dari sebuah program dan menentukan apa yang harus

dilakukan oleh sebuah program ketika menemukan suatu kondisi tertentu.

Kontrol program ini melipuiti kontrol pertimbangan kondisi dan keputusan,

kontrol pengulangan serta kontrol alternatif. BASCOM menyediakan

beberapa kontrol program yang sering digunakan untuk menguji sebuah

kondisi, perulangan dan pertimbangan sebuah keputusan. Berikut ini

beberapa kontrol program yang sering digunakan dalam pemrograman

dengan BASCOM.

Berikut adalah beberapa kontrol program yang sering digunakan

dalam pemograman dengan BASCOM :

1. IF… THEN

Dengan pernyataan ini kita dapat menguji sebuah kondisi

tertentu dan kemudian menentukan tindakan yang sesuai dengan

kondisi yang diinginkan. Sintak penulisannya adalah sebagai

berikut:

IF <Syarat Kondisi> THEN <Pernyataan>

Sintak diatas digunakan jika hanya ada satu kondisi yang diuji

dan hanya melakukan satu tindakan. Jika melakukan lebih dari

satu tindakan maka sintaknya harus ditulis sebagai berikut:

IF <Syarat kondisi> THEN

<Pernyataan ke-1>

<Pernyataan ke-2>

<Pernyataan ke-n>

END IF

2. SELECT… CASE

15

Page 16: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Perintah ini akan mengeksekusi beberapa blok pernyataan

tergantung dari nilai variabelnya. Perintah ini mirip dengan

perintah IF... THEN, namun perintah ini memiliki kelebihan

yaitu kemudahan pada penulisannya. Sintaknya adalah sebagai

berikut:

SELECT CASE Variabel

CASE test1 : statement

CASE test2 : statement

CASE ELSE : statement

END SELECT

3. WHILE… WEND

Perintah ini mengeksekusi sebuah pernyataan secara

berulang ketika masih menemukan kondisi yang sama. Perintah

ini akan berhenti jika ada perubahan kondisi dan melakukan

perintah selanjutnya. Sintaknya sebagai berikut:

WHILE <Syarat kondisi>

<Pernyataan>

WEND

4. DO… LOOP

Perintah Do... Loop digunakan untuk mengulangi sebuah

blok pernyataan terus menerus. Untuk membatasi

pengulangannya dapat ditambahkan sebuah syarat kondisi agar

perulangan berhenti dan perintahnya menjadi Do... loop Until.

Sintak penggunaan perintah ini adalah sebagai berikut:

Do

<Blok pernyataan>

Loop

Yang menggunakan perintah Do Loop Until

Do

<Blok pernyataan>

Loop Until <syarat kondisi>

5. FOR… NEXT

16

Page 17: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Perintah ini digunakan untuk mengeksekusi sebuah blok

pernyataan secara berulang. Perintah ini hampir sama dengan

perintah Do... Loop, namun pada perintah For... Next ini nilai

awal dan akhir perulangan serta tingkat kenaikan atau turunnya

dapat ditentukan.

Penggunaannya sebagai berikut:

For var = start To/Downto end [Step value]

<Blok pernyataan>

Next

Untuk menaikan nilai perulangan gunakan To dan untuk

menurunkan gunakan Downto. Tingkat kenaikan merupakan

pilihan, jadi dapat digunakan ataupun tidak. Jika nilai kenaikan

tidak ditentukan maka secara otomatis BASCOM akan

menentukan nilainya yaitu 1.

6. EXIT

Perintah ini digunakan untuk keluar secara langsung dari

blok program For... Next, Do... Loop, Sub... Endsub, While...

Wend. Sintak penulisannya adalah sebagai berikut:

Exit [Do] [For] [While] [Sub]

Sintak selanjutnya setelah EXIT dapat bermacam-macam

tergantung perintah exit itu berada dalam perintah apa. Jika dalam

perintah Do... Loop maka sintaknya menjadi Exit Do.

7. GOSUB

Dengan perintah GOSUB program akan melompat ke

sebuah label dan akan menjalankan program yang ada dalam rutin

tersebut sampai menemui perintah Return. Perintah Return akan

mengembalikan program ke titik setelah perintah Gosub.

8. GOTO

Perintah GOTO digunakan untuk melakukan percabangan,

perbedaannya dengan GOSUB ialah Perintah GOTO tidak

memerlukan perintah Return sehingga programnya tidak akan

kembali lagi ke titik dimana perintah GOTO itu berada. Berikut

ini adalah sintak perintah GOTO:

17

Page 18: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

GOTO label

Label:

Panjang label maksimal ialah 32 karakter.

2.4 Prog ISP 168

Aplikasi yang digunakan untuk mendownload / mentransfer file. hex

ke mikrokontroller. Aplikasi ini dipasangkan dengan product yang

ditawarkan yaitu USB ASP yang dapat didapat dari situs ini juga. Prog ISP

ini dapat didownload geratis dan telah ditambahkan dengan library

mikrokontroller yang lain meliputi:- 89s/cxx-, 80s/cxx, ATMegaxx,

ATTinnyxx kecepatan untuk memindahkan data hex dari komputer ke

mikrokontroller dapat diatur mulai kecepatan rendah sampai kecepatan tinggi.

Fasilitas yang dimilikinya cukup lengkap, yaitu untuk menulis flah, eeprom,

atau membaca flash, eeprom serta untuk menghapus. Menu tambahan

diberikan untuk memprogram dengan pemrograman fuse bit atau fasilitas

lock mikrokontroller.

Gambar 7. Prog Isp Downloader

2.5 Resistor

Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk

mengatur dan menghambat listrik. Resistor diberi lambang R yang juga

18

Page 19: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

disebut Weerstand’ (Bahasa Belanda). Pada dasarnya semua bahan memiliki

sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan

metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut

menghantar listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan

dari bahan konduktif bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki

resistensi yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai

isulator.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk

membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan

namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.

Dari hokum Ohm diketahui bahwa resistansi berbanding terbalik dengan

jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatau resistor

disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).

Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki

tembaga di kiri dan kanan Pada badannya terdapat lingkaran membentuk

gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi

tanpa mengukur besarnya dengan ohmmeter. Kode warna tersebut adalah

standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries

Association) seperti yang ditunjukan pada tabel berikut.

Tabel 6. Tabel warna resistor

Warna Nilai Faktor

Pengali

Toleransi

Hitam 0 1

Coklat 1 10 1%

Merah 2 100 2%

Jingga 3 1.000

Kuning 4 10.000

Hijau 5 100.000

Biru 6 106

Violet 7 107

Abu-Abu 8 108

Putih 9 109

Emas - 0.1 5%

19

Page 20: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Perak - 0.001 10%

Tanpa Warna - - 20%

Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang

toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang

toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan

lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak

sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui

berapa toleransi dari resistor tersebut. Setelah menemukan mana gelang yang

pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.

Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan

besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20%

memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan

toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk

gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan

besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya.

Gambar 8. Resistor dan simbol resistor

Cara menghitung nilai resistor pada gambar 2. diatas menggunakan

tabel 2, dimulai dengan gelang paling kiri.

Pada resistor dengan tiga gelang perhitungannya adalah :

Maka nilainya adalah 4700Ω = 4.7 kΩ dengan nilai toleransi 5%.

Pada resistor dengan empat gelang perhitungannya adalah :

Maka nilainya adalah 10000Ω = 10 kΩ dengan nilai toleransi 1%.

20

Kuning = 4 Ungu = 7 Merah = 100 Emas = 5%

Coklat = 1 Hitam = 0 Hitam = 0 Merah = 100 Coklat = 1%

Page 21: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

2.6 Dioda

Dioda adalah suatau komponen elektronik yang dapat melewatkan

arus satu arah saja. (Sutrisno: 1986). Bentuk dioda yang lazim digunakan

adalah dioda sambungan p-n (p-n junction ). Beberapa jenis diode menurut

fungsinya yaitu dioda penyearah, dioda isyarat dan dioda zener.

Dioda memegang peranan penting dalam elektronika, diantaranya

adalah untuk menghasilkan tegangan searah dari tegangan bolak balik, untuk

mengesan gelombang radio, untuk membuat berbagai bentuk gelombang

isyarat, untuk mengatur tegangan searah agar tidak berubah dengan beban

maupun dengan perubahan tegangan jala-jala (PLN), untuk saklar elektronik,

LED, laser semikonduktor, mengesan gelombang mikro dan lain-lain.

Beberapa pengertian dasar dari dioda sambungan p-n digunakan pada

transistor, sehingga apabila kita menguasai pengertian dasar dioda akan

mudah pula memahami sifat transistor. (Sutrisno: 1986).

Ada berbagai macam dioda berdasarkan bahan pemebentuknya yaitu,

dioda germanium, dioda Silikon, dioda Selenium, dioda Zener dan dioda

cahaya yang sering disebut LED (Light Emiting Dioda). LED merupakan

dioda yang terbuat dari bahan Ga (Galium), As dan Fosfor yang dapat

mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan perkembangan dari

ditemukannya energy panas dan energi cahaya yang dilepaskan electron saat

menerjang sambungan p-n pada dioda.

2.7 Transistor

Transistor adalah suatu komponen aktif dibuat dari bahan

semikonduktor. Ada dua macam transistor, yaitu transistor dwikutub (bipolar)

dan transistor efek medan (Field Effect Transistor-FET). Transistor

digunakan di dalam rangkaian untuk memperkuat isyarat, artinya isyarat

lemah pada masukan diubah menjadi isyarat yang kuat pada keluaran.

(sutrisno: 1986).

21

Page 22: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 9. Simbol Tipe Transistor

2.8 Relay

Relay adalah saklar yang dikendalikan secara elektronik

(electronically- switch). Arus listrik yang mengalir pada kumparan relay akan

menciptakan medan magnet yang kemudian akan menarik lengan relay dan

mengubah posisi saklar, yang sebelumnya terbuka menjadi terhubung.

Relay memiliki tiga jenis kutub: COMMON = kutub acuan, NC

(Normally Close) = kutub yang dalam keadaan awal terhubung pada

COMMON, dan NO (Normally Open) = kutub yang pada awalnya terbuka

dan akan terhubung dengan COMMON saat kumparan relay diberi arus

listrik. Berdasarka jumlah kutub pada relay, maka relay dibedakan menjadi 4

jenis:

1. SPST = Single Pole Single Throw

2. SPDT = Single Pole Double Throw

3. DPST = Double Pole Single Throw

4. DPDT = Double Pole Double Throw

Pole adalah jumlah COMMON, sedangkan Throw adalah jumlah terminal

output (NO dan NC). Untuk lebih memahami dapat dilihat gambar berikut:

Gambar 10. Skematik Tipe-tipe Relay

2.9 AT Command

AT Comman berasal dari kata attention command Attention berarti

peringatan atau perhatian, command berarti perintah atau instruksi.

Maksudnya ialah perintah atau instruksi yang dikenakan pada ponsel dan

handset. AT Command diperkenalkan oleh Dennis Hayes pada tahun 1977

22

Page 23: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

yang dikenal dengan “smart ponsel” bekerja pada baud rate 300 bps. Perintah

AT Command digunakan untuk berkomunikasi dengan terminal (ponsel)

melalui gerbang serial pada komputer.

Dengan penggunaan perintah AT Command dapat diketahui atau

dibaca kondisi dari terminal dan dapat digunakan untuk mengendalikan

terminal. Seperti mengetahui kondisi sinyal, kondisi baterai, mengetahui

nomer IMEI, mengirim pesan, membaca pesan, dan menambah item pada

daftar telepon (Ferry ; 2003:7). Di bawah ini beberapa perintah AT Command

seputar layanan pengiriman dan penerimaan SMS yang bersifat umum.

Tabel 7. Tabel AT+Command

AT Command Fungsi

AT+CPMS Menentukan penyimpanan pesan

AT+CMGF Format pesan

AT+CSCA Nomor service center

AT+CNMI Pengaktifan indikasi pesan baru

AT+CMGL Daftar pesan

AT+CMGR Membaca pesan

AT+CMGS Mengirim pesan

AT+CMGD Menghapus pesan

AT+CMMS Mengirimkan lebih banyak pesan

ATD Melakukan panggilan

ATH Memutus hubungan telepon

Ponsel terdiri dari sederet instruksi yang mengatur komunikasi dan

fitur-fitur di dalamnya. Penggunaan AT Command pada handset telah

mempermudah untuk mengetahui segala informasi yang terdapat pada

handset tersebut. Dengan menggunkan instruksi tertentu kita akan dapat

mengetahui informasi yang diinginkan dari handset dan dapat memberi

perintah pada handset untuk melakukan fungsi tertentu. Dalam mengakses

AT Command hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan

computer dan handset telah terhubung melalui port COM dengan interface

RS232 atau melalui COM virtual pada windows melalui port USB

(diperlukan driver khusus sesuai tipe handset).

23

Page 24: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

2.10 Teknologi GSM

Teknologi GSM merupakan salahsatu jenis teknologi digital

komunikasi selular, pada awalnya sekitar tahun 1980-an, teknologi

komunikasi yang digunakan antar negara masih berbeda-beda antara yang

satu dengan yang lainnya, belum ada sebuah standar teknologi pentranmisian

data yang digunakan, terlebih lagi pada saat itu teknologi yang digunakan

masih bersifat analog sehingga masih bersifat regional, teknologi komunikasi

yang digunakan pada waktu itu misalnya sistem C-NET yang dikembangkan

oleh Siemens di negara Jerman dan Portugal, sistem RC-2000 yang

dikembangkan di Prancis, sistem NMT (Nordic Mobile Telephone) yang

dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta system TACS

(Total Access Communications System) yang beroperasi di Inggris. teknologi

analog ini semakin tidak sesuai dengan masyarakat eropa yang dinamis,

maka pada tahun 1982 negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi

bernama GSM (Group Special Mobile) yang bertujuan untuk menciptakan

standar teknologi selular yang baru, kemudian pada tahun 1991 GSM

diresmikan sebagai standar telekomunikasi seluler untuk seluruh Eropa oleh

ETSI (European Telecomunication Standard Institute), organisasi negara-

negara Eropa yang mengkaji masalah teknologi komunikasi. Kemudian

teknologi GSM ini berkembang ke negara-negaa Amerika dan Asia termasuk

Indonesia, Sebelum menerapkan teknologi GSM, Indonesia masih

menggunakan teknologi komunikasi analog bernama AMPS (Advances

Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone).

2.11 SMS (Short Message Services)

Salahsatu layanan komunikasi yang menggunakan jaringan GSM

adalah layanan SMS (Short Message Service), layanan ini merupakan

salahsatu layanan yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan pesan

singkat berbentuk teks diantara perangkat handphone, layanan ini pertama

kali muncul di Eropa pada tahun 1992, dikembangkan oleh institusi bernama

ETSI (European Telecommunications Standards Institiute). Pada awalnya

SMS termasuk pada layanan standar GSM, namun saat ini layanan ini telah

24

Page 25: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

tersedia pula pada jaringan CDMA (Code Division Multiple Access).

(http://www.developershome.com, April 2010).

Untuk sekali pengiriman pesan melalui SMS, berisi sekitar 140 bytes

(1120 bits) data, jumlah maksima1 karakter yang dikirimkan sebanyak 160

karakter jika menggunakan encoding karakter 7-bit seperti karakter huruf

latin. Namun jika menggunakan 16-bit unicode UCS2 character encoding

hanya menampung maksimal 70 karakter seperti karakter huruf Cina. SMS

sangat cocok diguakan untuk mengrimkan peringatan atau pemberitahuan

mengenai suatu kejadian penting dan dapat pula digunakan sebagai sistem

peringatan terhadap suatu kejadian. Lebih Lanjut SMS dapat digunakan

sebagai kendali jarak jauh suatu perangkat elektronika dengan menggunakan

perintah berbasis teks melalui SMS.

Pada saat pengiriman pesan dari handphone, pesan SMS tersebut akan

ditampung oleh SMS Center (SMSC), baru setelah itu SMS diteruskan ke

tujuan. Jika tujuan/penerima dalam status tidak tersedia (tidak aktif atau

diluar jangkauan), maka SMS akan disimpan sementara sampai pesan dapat

terkirim atau sampai batas waktu masa berlaku (periode validitas terpenuhi)

pesan tersebut. SMSC bertugas mengatur trafik SMS dan sebagai router

ketika pengiriman SMS lintas operator. Melalui SMSC juga dapat diketahui

status dari SMS yang dikirim apakah sudah disampaikan atau belum serta

gagal atau berhasil. Setiap operator telepon selulermemiliki SMSC yang

berbeda-beda.

Dalam SMS terdapat 2 jenis operasi yang berjalan, yaitu : Mobile-

Originated Short Message (MO-SM) dan Mobile Terminated Short Message

(MO-TM). (http://www.visualgsm.com/, April 2010).

2.12 PDU

Terdapat dua cara untuk mengirim SMS.Dengan mode teks dan mode

PDU (Protokol Description Unit). Pada dasarnya semua proses SMS baik

mengirim maupun menerima menggunakan mode PDU. Mode Teks yang

tidak tersedia di semua ponsel adalah sebuah encoding dari bit stream yang

direpresentasikan oleh mode PDU. Beberapa tipe encoding yang umum

digunakan adalah “PCCP437”, “PCDN”, “8859-1”,”IRA”, dan “GSM”.

25

Page 26: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Kesemuanya di set menggunakan AT command ketika dibaca menggukan

aplikasi komputer. Mode PDU menggunakan format hexadecimal-octet.

Terdapat sedikit perbedaan antara format penerimaan maupun pengiriman

pada mode PDU,tetapi tetap menggunakan aturan yang sama.

1. Struktur SMS Submit PDU

Struktur pengiriman SMS dalam format PDU (SMS Submit

PDU) memiliki beberapa header yang dikemas dalam satu paket

pengiriman pesan. Sebagai contoh bagaimana mengirim pesan

“hellohello” dalam format PDU. Dengan menggunakan AT

Command perintahnya adalah sebagai berikut:

AT+CMGS=23 // mengirim pesan 23 octets (tidak termasuk

initial zeros)

>0011000B916407281553F80000AA0AE8329BFD4697D9EC37

<ctrl-z>

Tabel 8. Struktur SMS Submit PDU

Octet Deskripsi

00 Informasi panjang SMSC. Disini panjang SMSC

“00” menandakan menggunakan SMSC default

yang terdapat pada ponsel.

11 Oktet pertama dari SMS SUBMIT

00 TP-Message Reference. “00” membiarkan ponsel

yang memberikan reference.

0B Menyatakan panjang no ponsel. “0B”=11.

91 Type of Address. 91 menyatakan tipe yang

digunakan adalah format internasional,

sedangkan 81 untuk format regional.

6407281553F8 Nomor ponsel dalam bentuk semi octet. Dalam

format decimal adalah 46708251358F.“F”

digunakan untuk menggenapkan no ponsel yang

jumlahnya ganjil.

00 TP-PID. Identifikasi Protokol.

00 TP-DCS (Data Coding Scheme). Menandakan

penggunaan default alphabet 7bit.

26

Page 27: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

AA TP-Validity-Period.

0A TP-User-Data-Length. Panjang pesan.

E8329BFD4697

D9EC37

TP-User-Data. Data ini merepresentasikan pesan

“hellohello” dalam fomat PDU

2. Struktur SMS Receive PDU

Untuk membaca SMS yang diterima menggunakan AT-Command

perin- tahnya adalah sebagai berikut:

AT+CMGR=1 //membaca SMS pada memori urutan pertama.

07917283010010F5040BC87238880900F1000099309251619580

0AE8329BFD4697D9EC37

Tabel 9. Struktur SMS Recieve PDU

Octet Deskripsi

07 Informasi panjang SMSC (pada kasus

ini 7 octets)

91 Type-of-address of the SMSC. (91

menandakan penggunaan format

internasional)

72 83 01 00 10 F5 Service center number(dalam

decimal semi-octets). Panjang

nomernya adalah ganjil (11), jadi

ditambahkan F untuk melengkapi

format octet. Nomer service center

sebenarnya adalah "+27381000015".

04 Octets pertama SMS-DELIVER

message.

0B Address-Length. Panjang nomer

pengirim (0B hex = 11 dec)

C8 Type-of-address nomer pengirim

72 38 88 09 00 F1 Nomer pengirim (decimal semi-

octets).

00 TP-PID. Protocol identifier.

00 TP-DCS Data coding scheme

27

Page 28: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

99 30 92 51 61 95 80 TP-SCTS. Time stamp (semi-octets)

0A TP-UDL. User data length, Panjang

pesan. TPDCS field mengindikasikan

7-bit data, jadi pabjangnya disini

adalah septets (10). Jika TP-DCS

field di set ke indicate 8-bit data atau

Unicode, panjangnya akan menjadi 9.

E8329BFD4697D9EC37 TP-UD Pesan "hellohello"

2.13 Komunikasi Data Serial

Komunikasi data merupakan pertukaran informasi secara digital

antara pengirim dan penerima melalui transmisi data (media komunikasi),

sehingga tercapai tujuan yang dikehendaki. Terdapat dua mode transmisi

data yang digunakan antar dua data terminal equipment, yaitu mode transmisi

data serial dan mode transmisi data parallel. Mode transmisi data yang

digunakan pada penelitian ini adalah mode transmisi data serial.

Transmisi data serial merupakan bit-bit yang membentuk karakter dan

dipindahkan satu per satu dari sumber ke tujuan dalam satu saluran.

Kemudian tujuan bit-bit itu diterima dan disusun kembali menjadi karakter.

Transmisi data serial meliputi transmisi data serial secara sinkron

(Synchronous) dan asinkron (asynchronous).

Gambar 11. Transmisi data serial

Pada transmisi serial sinkron, sebelum terjadi komunikasi antar data,

maka diadakanlah sinkronisasi waktu antara pengirim dan penerima. Data

tersebut kemudian dikirim dalamsatu blok data yang disebut Frame, dimana

variasi ukuran Frame mulai dari 1500 byte sampai pada 4096 byte. Dalam

komunikasi transmisi serial sinkron, sebuah line 56 kbps mampu membawa

data sampai pada 7000 byte per detiknya. Frame tersebut berisikan bit

28

Page 29: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

pembuka (preamble bit), bit 33 data itu sendiri, dan bit penutup (postamble

bit), serta penambahan bit-bit control pada blok tersebut. Contoh perangkat

yang berbasis transmisi serial sinkron ialah Ethernet.

Pada transmisi serial asinkron, sebelum terjadinya komunikasi data,

tidak diadakan sinkronisasi waktu antara pengirim dan penerima.Data

tersebut kemudian dikirim per karakter. Masing-masing karakter memiliki

start bit dan stop bit. Start bit berfungsi untuk menandakan adanya rangkaian

bit karakter yang sudah siap untuk dikirim. Sedangkan stop bit berfungsi

untuk melakukan proses menunggu karakter berikutnya. Setiap karakter

terdiri dari 10 bit dengan rincian bit start bit, 1 bit stop bit, 7 bit data, dan 1

bit paritas. Penelitian ini menggunakan transmisi serial asinkron.

2.14 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD merupakan penampil karakter elektronik, kapsitas yang dapat

ditampung oleh LCD tergantung kepada spesifikasi dari pabrik.

Menggunakan LCD M1632 keluaran seiko instrumen ukuran 2 x 16 cm. LCD

Display Module M1632 buatan seiko Instrument Inc terdiri atas dua bagian,

yang pertama merupakan panel LCD sebgai media penampil informasi dalam

bentuk huruf/angka dua baris, masing–masing baris dapat menampung 16

huruf/angka. Bagian kedua merupakan sebuah sistem yang dibentuk dengan

mikrokontroler yang ditempelkan dibalik panel LCD, berfungsi mengatur

tampilan informasi serta berfungsi mengatur komunikasi L1632 dengan

mikrokontroler.

Gambar 12. LCD

2.14.1 Cara Kerja LCD

Tabel 10. Skema Port LCD

Nomor Pin lcd LCD Port x Header Mikrokontroler

29

Page 30: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

1 GND GND

2 +5 V VCC

3 VLC LCD contrast control voltage 0.1V

4 Reset P 0.3

5 GND GND

6 Enable P 0.4

11 Db 4 P 0.5

12 Db5 P 0.6

13 Db 6 P 0.7

14 Db 7 P 0.8

15 GND GND

16 +5V VCC

Setiap baris dan kolom mempunyai alamat sendiri yaitu di gamabarka sebagai

berikut

Baris 1 : 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 8A 8B 8C 8D 8E 8F Hex

Baris 2 : C0 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 CA CB CC CD CE CF

Hex

Pengiriman data ke LCD ada dua macam yaitu sebagai instruksi dan

sebagai data karakter yang akan ditampilkan. Kedauanya dibedakan oleh

sebuah kaki yang diberi nama RS (Register select) dimana bila logika = 1

(high) maka data yang diterima LCD adalah data karakter sedangkan bila RS

= 0 (low) maka data yang diterima LCD adalah data intruksi. Intruksi

diperlukan untuk inisialisasi LCD, untuk meletakkan cursor pada baris dan

kolom tertentu dan untuk menghapus layar.

2.15 Buzzer/Alarm

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk

mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja

buzzer hampir sama dengan loud speaker, Buzzer juga terdiri dari kumparan

30

Page 31: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

yang terpasang pada diafragma, kumparan tersebut dialiri arus sehingga

menjadi elektromagnet, kemudian kumparan tersebut akan tertarik ke dalam

atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena

kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan

menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara

bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai

indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah

alat (alarm).

Gambar 13. Simbol Buzzer/ Alarm

2.16 Handphone

Handphone atau biasa disebut Telepon Genggam atau yang sering

dikenal dengan nama Ponsel merupakan perangkat telekomunikasi elektronik

yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional

saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan

tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel

(nirkabel; wireless)

Pada umumnya Handphone dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Bagian Base band

Bagian ini merupakan bagian yag mengatur hidup matinya

Handphone. Base Band terdiri dari, IC Power yang berfungsi

menyuplai atau memberikan tegangan kepada ic-ic yang lain, IC

CPU yang berfungsi mengolah data, IC Flash yang berfungsi

menyimpan data secara permanent, IC Ram yang berfungsi

menyimpan data secara sementara dan tempat mengolah data oleh

CPU, IC Rf yang berfungsi mencari signal dan mengolah signal

26Mhz menjadi Rf Clock, Dan IC Audio yang berfungsi

mengolah data signal suara dan sebaliknya.

31

Page 32: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

2. Bagian Rf

Merupakan bagian yang berhubungan dengan Signal, terdiri

dari, IC Rf yang berfungsi mencari signal, IC Pa yang berfungsi

menjadi penguat signal, Ant Switch yang berfungsi sebagai

pengunci signal dan Vco/Fdk yang berfungsi membantu kerja Rf

3. Bagian UI ( User Interface )

Bagian ini merupakan bagian yang berhubungan dengan

pemakaian handphone terdiri dari, IC Ui : fungsinya mengatur

bagian User Interface, IC Emif / Kaca fungsinya sebagai

penyaring atau filter terhadap listrik statis, (Wikipedia.com)

32

Page 33: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Project Planning

Research Part Testing

Mechanical Design Electrical Design Software Design

Functional Test

Itegration

Overall Testing

Optimization

Succsess

N

Y

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode pendekatan hardware dan software programming yang ditempuh

melalui 11 tahapan. Tahapan tersebut dapat dilihat pada diagram alir di

bawah ini.

Gambar 14. Tahapan Penelitian

3.1.1 Perencanaan Proyek Penelitian (Project Planning)

Dalam perencanaan penelitian ini, terdapat beberapa hal penting perlu

ditentukan dan di pertimbangkan, antara lain:

33

Page 34: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Kerangka awal penelitian

Estimasi kebutuhan alat dan bahan

Estimasi anggaran

Kemungkinan penerapan dari aplikasi yang akan dirancang

3.1.2 Penelitian (Research)

Setelah perencanaan telah matang, dilanjutkan dengan penelitian awal

dari aplikasi yang akan dibuat, mulai dari pemilihan dan pengetesan

komponen (alat dan bahan), kemungkinan rancangan awal dan akhir.

3.1.3 Pengetesan Komponen (Parts Testing)

Dalam pengetesan komponen dilakukan pengetesan alat terhadap

fungsi kerja komponen berdasarkan kebutuhan dari aplikasi yang akan

didesain. Pengetesan alat antara lain mikrokontroler AT89S52, Modul

Downloader, sensor geter dan beberapa resistor.

3.1.4 Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design)

Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan hal

penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi

terhadap desain mekanik antara lain:

1. Bentuk dan ukuran PCB (Printed Circuit Board)

2. Dimensi dan massa keseluruhan sistem

3. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap lingkungan

4. Penempatan modul-modul elektronik

5. Pengetesan sistem mekanik yang telah dirancang

3.1.5 Desain Sistem Listrik (Electrical Design)

Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa hal yang di perhatikan,

antara lain:

1. Sumber catu daya

2. Kontroler yang akan digunakan

3. Desai driver untuk pendukung aplikasi

4. Desain sistem control yang akan di terapkan

34

Page 35: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

3.1.6 Desain Software (Software Design)

Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan dalam perancangan

perangkat keras antara lain, software untuk sistem kontrol alat (aplikasi) dan

software interface pada komputer PC. Pada aplikasi standalone (berdiri

sendiri) yang tidak membutuhkan kontrol ataupun komunikasi dengan PC,

hanya dibutuhkan software untuk kontrol dalam alat yang didesain.

3.1.7 Tes Fungsional (Functional Test)

Tes fungsional dilakukan terhadap integrasi sistem listrik dan software

yang telah didesain. Tes ini dilakukan untuk mengetahui mal fungsi dari

desain yang telah diciptakan. Bila semua desain sistem telah selesai maka

dapat dilakukan proseas perakitan.

3.1.8 Integrasi atau Perakitan (Integration)

Modul listrik yang telah diintegrasi dengan software di dalam

kontrollernya, diintegrasi dalam struktur mekanik yang telah dirancang. Lalu

dilakukan tes fungsional keseluruhan sistem.

3.1.9 Tes Fungsional Keseluruhan sistem (Overall Testing)

Pada tahapan ini dilakukan pengetesan fungsi dari keseluruhan sistem,

apakah berfungsi dengan baik atau masih ada kekurangan dalam merakit, jika

masih ada kekurangan maka dilakukan pengecekan komponen elektronika

dan rangkaian.

3.1.10 Optimasi Sistem (Optimization)

Optimasi dilakukan untuk meningkatkan performa dari aplikasi yang

dirancang.

35

Page 36: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

BAB IV

RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

4.1 Project Planing

Dalam perencanaan penelitian ini, terdapat beberapa hal penting perlu

ditentukan dan di pertimbangkan, antara lain:

a. Estimasi kebutuhan alat dan bahan

b. Estimasi anggaran

c. Kemungkinan penerapan dari aplikasi yang akan dirancang

4.2 Penentuan Topik Penelitian

Dalam hal ini didasarkan pada permasalahan sistem kemanan yang

kurang terintegrasi. Maka dari itu dibutuhkan adanya pengembangan sistem

keamanan kendaraan bermotor menggunakan teknologi handphone berbasis

mikrokontroler AT89S52.

4.3 Estimasi Kebutuhan Alat dan Bahan

Untuk pembuatan alat ini dibutuhkan beberapa komponen atau alat

dan bahan yang diperlukan, diantaranya :

1. Mikrokontroler AT89S52 ( 1 buah )

2. Buzer

3. Hanphone Siemens C55/Ponsel

4. Relay

5. LCD 16 x 2

6. Sensor getar

7. Led Indikator

8. Resistor, kapasitor, dioda, transistor

9. PCB

10. Modul Downloader

11. Kabel pelangi

36

Page 37: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

4.4 Prangkat Lain (Software)

1. Sistem operasi yang diperlukan Windows Xp

2. Bascom 8051 digunakan sebagai bahasa pemograman

3. Prog ISP 168 digunakan downloader/flash program ke

mikrokontroler

4. Protel DXP sebagai Perancangn rangkaian (skematik).

4.5 Estimasi Anggaran

Biaya penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam

pelaksanaan penelitian ini. Sesuai rencana yang disusun maka dibutuhkan

biaya yang akan digunakan untuk menunjang penelitian. Besarnya biaya yang

dibutuhkan tersaji dalam table dibawah ini:

Tabel 11 . Anggaran Keseluruhan Biaya Penelitian

37

No. Kegiatan Biaya (Rp ,-)

1 Study Literature 350.000

2 Analisis Masalah dan Data 200.000

3 Perancangan 250.000

4 Pembelian alat dan bahan 900.000

5 Implementasi 250.000

6 Uji Coba dan Penerapan 300.000

7 Penyusunan dan Dokumentasi 350.000

8 Transportasi 300.000

9 Biaya tak terduga 150.000

Jumlah 3.050.000

Page 38: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Sensor Getar

Handphone

MikrokontrolerAT89S52

LCD 16 x 2

Relay

Buzzer

4.6 Penelitian

Setelah perencanaan telah matang, dilanjutkan dengan penelitian awal

dari aplikasi yang akan dibuat, mulai dari pemilihan dan pengetesan

komponen (alat dan bahan), kemungkinan rancangan awal dan akhir

4.6.1 Gambaran Umum Alat ( Blok Diakram)

Alat yang akan dirancang dan diimplementasikan ini merupakan

sistem keamanan kendaraan bermotor menggunakan handphone sebagai akses

untuk komunikasi serial ke mikrokontroler, kemudian mikrokontroler

memutuskan langkah selanjutnya sesuai yang diinput dari handphone.

Gambar 15. Gambaran Umum Langkah Kerja Sistem

4.6.2 Perinsif Kerja Alat

1. Pada sistem keamanan ini mendapatkan arus langsung dari accu

kendaraan bermotor dengan tegangan 12 volt.

2. Pada saat motor dalam keadaan parkir, pemilik kendaraan

bermotor dapat mengaktifkan sistem keamanan dengan cara

melakukan missed call ke handphone yang dipasang pada

rangkaian mikrokontoler dan mikrokontroler akan melakukan

pencocokan nomor sesuai dengan nomor yang di program di

mikrokonteroler, apabila sesuai sistem keamanan kendaraan

bermotor aktif (relay terputus dan sensor getar aktif)

3. Apabila relay sudah terputus otomatis arus ke kontaktor pun akan

terputus dan mesin kendaraan bermotor tidak akan dapat nyala.

38

Page 39: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

4. Apabila akan terjadi pencurian ketika sistem aktif dan alarm aktif

yang menimbulkan kendaraan bermotor tergoyang maka

handphone yang terpasang dengan sistem akan melakukan dialing

(memanggil) dan mengirim SMS ke nomor pemilik kendaraan

bermotor (telah disetting nomor serta isi SMS-nya), dalam waktu

yang bersamaan alarm akan berbunyi dan led indikator hijau dan

akan bergantian menyala.

5. Apabila pemilik kendaraan bermotor sudah mendapat missed call

dan menerima SMS, pemilik akan memeriksa kendaraan tersebut

atau melakukan missed call untuk menonaktifkan sistem

keamanan kalau haya terjadi gangguan biasa.

6. Untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan harus di lakukan

missed call kembali.

4.6.3 Flowchart

Flowchart ini berfungsi untuk mempermudah pembuatan program

dan, dalm plowchart ini merupakan cara kerja alat yang akan dibangun.

Bentuk flowchart dapat dilihat pada gambar

39

Page 40: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 16 . Flowchart Diagram Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor

40

Page 41: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Dari flowchart di atas dapat diketahui cara kerja sistem keamanan

kendaraan bermotor yang akan di bangun. Penjelasan flowchart di atas

adalah:

1. Start yaitu memulai sistem dimana sistem keamanan belum aktif.

2. Inisialisasi yaitu pengenalan sistem yang digunakan.

3. Baca ponsel yaitu handphone menunggu missed call .

4. Ada missed call? Merupakan decision yang membuat keputusan,

jika ada missed call maka diteruskan ke tahap berikutnya yaitu

pencocokan nomor. Jika tidak ada missed call maka kembali ke

baca ponsel.

5. Pencocokan nomor ini juga merupakan decision, jika nomor yang

missed call sesuai dengan nomor yang ditentukan dalam program

yang di flash kedalam mikrokontroler, maka sistem keamanan

akan aktif (kontaktor terputus dan buzzer aktif). Jika nomor tidak

sesuai maka akan kembali ke baca handphone.

6. Kontaktor/relay terputus dan sensor getar aktif, apabila kontaktor

terputus maka sistem kelistrikan pada kendaraan bermotor akan

terputus, mesin motor tidak akan dapat menyala.

7. Ada getar? merupakan decision, yaitu menunggu adanya getaran

atau guyangan, jika kendaran bermotor tergoyang maka sensor

getar akan membrikan sinyal ke proses brikutnya ( handphon dan

buzzer), jika tidak ada getaran kontaktor/relay tetap terputus dan

sensor getar tetap aktif atau kembali ke proses kontaktor terputus

dan sensor getar aktif.

8. Ketika ada getaran atau gangguan pada motor maka

handphone/ponsel akan melakukan dialing ke nomor handphone

pemilik motor, selanjutnya mengirim SMS ke pemilik seiringan

dengan buzzer motor akan berbunyi.

9. Kemudian ketika kondisin ada gangguan pada motor sistem akan

menunggu missed call, jika ada missed call maka relai akan

terhubung dan sensor getar tidak aktif (kembali ke posisi awal

atau start)

41

Page 42: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

10. Edn yaitu proses selesai.

4.7 Pengetesan Komponen (Part testing)

Dalam pengetesan komponen dilakukan pengetesan terhadap fungsi

komponen secara satu persatu apakah bekerja dengan baik berdasarkan

kebutuhan dari alat yang akan dibangun, komponen yang akan di test antara

lain :

1. Pengetesan menggunakan multi tester

a. Resistor

Untuk pengetesan resistor kaki satu resistor dihungkan dengan

positif multitester dan kaki yang satunya lagi di hubungkan ke

min multitester

Gambar 17 . Pengetesan Resistor

b. Relay

Relay memiliki empat kaki yaitu kaki normaly open, kaki

normaly close, kaki vcc dan kaki ground, untuk mengetes relay

kaki vcc di hubungkan dengan positf multitester dan kaki

groun di hubungkan dengan negative multitester.

42

Gambar 18. Pengetesan Relay

Page 43: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

c. Kapasitor

Kapasitor dihubungkan dengan multitester untuk melakukan

pengetesan.

Gambar 19. pengetesan kapasitor

d. Transistor

Untuk pengetesan transitor kaki emitor dihubungkan ke

negative multitester dan kaki transmitor dihubungkan ke

positif multi tester.

Gambar 20. pengetesan transistor

43

Page 44: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

2. Pengetesan menggunakan Listrik

a. Led

Led ada dua kaki, kaki pertama dihubungkan dengan tegangan

(+) 5 volt dan kaki yang satu lagi dihubungkan dengan ground

tegangan (-) 5 volt.

b. Buzzer

Untuk pengetesan buzzer dapat di tesdengan listrik tegangan

12 volt, kaki vcc di hubungkan dengan tegangan listrik (+) 12

volt, dan kaki groun dihubungkan dengan (-) 12 volt tegangan

listrik.

3. Pengtesan mikrokontroler

Untuk pengetesan mikro kontroler di tes dengan cara

mendownload program yang sudah dibuat dan decompile menjadi

file hex ke mikrokontroler apakah berfungsi atau tidak.

4.8 Desain Sistem Mekanik

Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan hal

penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi

terhadap desain mekanik antara lain:

1. Bentuk dan ukuran PCB

Dalam penentuan ukuran PCB disesuaikan dengan kebutuhan

rangkaian yaitu 16 cm x 11 cm. untuk gambar betuk layout pcb

dapat dilihat pada gambar.

Gambar 21. Bentuk rancangan PCB

44

Page 45: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

2. Penempatan Komponen

Komponen di tempatkan sesuai skema PCB yang sudah dirancang

3. Ketahanan dan pleksibel tehadap lingkungan

Ketahanan alat yang akan digunakan disesuaikan dengan

lingkungan sekitarnya. Untuk pelindung modul alat dibuat dalam

box.

4.8.1 Rangkaian Sensor Getar

Rangkaian sensor getar pada alat ini berfungsi untuk memberikan

infut ke mikrokontroler. Pada rangkaian sensor getar ini kaki 1 di sensor getar

dihubungkan ke ground dan kaki duanya dihubungkan ke mikrokontroler pin

1 yaitu port 1.0 untuk memicu kondisi vcc dari mikrokontroler high atau low.

rangkaian dapat dilihat pada gambar.

Gambar 22. Rangkaian Sensor Getar

4.8.2 Rangkain Buzzer

Rangkaian alarm pada alat ini berfungsi untuk memutuskan atau

menghubungkan sumber tegangan 5 volt dengan buzzer., dimana kaki vcc

buzzer dihubungkan dengan vcc (+) 5 volt dan kaki ground dihubungkan ke

trasmitor regulator, ground dihubungkan emitor regulator dan basisnya

terhubung dengan mikrokontroler pin 8 yaitu port 1.7 yang menentukan

logika high atau low, jika logika high maka tegangan akan terhubung dengan

emitor sehingga tgangan ground dapat mengalir ke trransmitor yang

terhubung dengan buzzer maka buzzer akan bunyi, demikian logika

sebaliknya tegangan terputus dan bazzer diam. Gambar rangkaian alarm ini

dilihat pada gambar berikut ini:

45

Vcc

Page 46: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 23. Rangkaian alarm

4.8.3 Rangkaian Handphone

Rangkaian ini berfungsi sebagai komunikasi serial untuk mengubah

data yang diterima oleh ponsel untuk di kirim ke mikrokontroler, selanjutnya

mikrokontroler akan mengubah data tersebut menjadi data biner. Rangkaian

handphone dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 24. Rangkaian Handphone.

Komponen utama dari rangkaian ini adalah kabel transmisi data serial.

Transimisi data serial ini merupakan media komunikasi antara handphone dan

mikrokontroler. Transmisi data srial ini berfungsi untuk mengubah bit-bit

menjadi karakter dan dipindahkan satu per satu dari handphone ke

mikrokontroler dalam satu saluran. Kemudian tujuan bit-bit itu diterima dan

disusun kembali menjadi karakter. Rangkaian handphone adalah pin 1 kabel

46

Page 47: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

serial handphone dihubungkan dengan pin 10 Txd (Port 3.0)

mikrokontrolerdan pin 2 kabel serial handphone dihubungkan dengan pin 11

Rxd (port 3.1), sehingga mikrokontroler dapat mengenali data yang

dikirimkan dari Handphone untuk kemudian diolah oleh mikrokontroler

untuk melaksanakan instruksi selanjutnya dan pin 3 kabel data serial

handphone di hunungkan ke vcc (+) 12 volt, pin 4 kabel data serial

handphone di hubungkan ke ground (tegangan (-) 12 volt).

4.8.4 Rangkaian LCD

Pada modul LCD disini terdiri dari modul mikrokontroler, rangkaian

LCD dalam sistem ini berfungsi sebagai display dari handphone dan sensor

detar sebagai input. Dalam rangkaian ini PinDb4 = Port 0.4 , Db5 = Port 0.5 ,

Db6 = Port 0.6 , Db7 = Port 0.7 , E = Port 0.3 , Rs = Port0.2, pin 1 lcd

dihungkan dengan pin 16 lcd untuk disambungkan ke vcc (+)5 volt dan pin 2

dan pin 15 lcd dihubungkan ke groun (- 5 volt). Rangkaian dapat dilihat pada

gambar,

Gambar 25. Rangkaian LCD

4.8.5 Rangkaian Relay

Rangkaian relai ini berfungsi nemutuskan dan menghubungkan

kontaktor dengan kelistrikan motor, pada rancangan ini kaki vcc relay

dihubungkan ke vcc (+) 12 volt, kaki ground dihubungkan ke kaki transmitor

regulator dan kaki emitor regulator dihubungkan ke ground kemudian kaki

basis regulatot dihubungkan pin 27 yaitu port 2.6 mikrokontroler untuk

menentukan logika high atau low tegangan ke basis, jika logika high (1) maka

basis akan mengantar tegangan arus ke emitor, sehingga transmitor dan

47

Page 48: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

emitor terhubung dan relay terhubung (normaly close). Jika sebaliknya logika

low (0) maka relay terputus (normaly open)

Gambar 26. Rangkaian Relay

4.8.6 Rangkaian Catu Daya

Rangkaian Catu Daya yang dibuat terdiri dari tiga keluaran, yaitu (+)

5 volt, (+) 12 volt dan (–) 5 volt. Keluaran (+) 5 volt digunakan untuk

menghidupkan seluruh rangkaian, keluaran (+) 12 volt digunakan untuk

menghidupkan relay dan keluaran (-) 5 volt untuk mensuplay tegangan

negatip seluruh rangkaian. Rangkaian dapat dilihat seperti gambar 27 :

Gambar 27. Rangkaian Catu Daya

Tegangan (+)12 volt DC dari accu kendaraan bermotor akan diratakan

oleh kapasitor 220 μF. Regulator tegangan 5 volt (LM7805CT) digunakan

agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada

tegangan masukannya.

Transistor 2N222 disini berfungsi untuk mensupplay arus apabila

terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga regulator tegangan

(LM7805CT) tidak akan panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar.

Tegangan (+) 12 volt DC langsung terhubung ke accu. Dan tegangan (-) 12

volt dihasilkan dar body motor.

48

Page 49: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

4.8.7 Rangkaian Keseluruhan

`Rangkaian ini merupakan rangkaian keselurukan komponen dan catu

daya untuk diterapkan pada alat. Pada perakitan alat ini rangkaiannya adalah:

1. Port 1.7 dihubungkan dengan Buzzer.

2. Potr 1.2 dihubungkan dengan led hijau, port 1.3 dihubungkan

dengan led merah

3. Port 1.0 dihubungkan dengan sensor getar.

4. Pin rxd, txd dihubungkan dengan data serial hanphone/ modem

5. Pin reset dihubungkan dengan tombol reset.

6. PinDb4 = Port 0.4 , Db5 = Port 0.5 , Db6 = Port 0.6 , Db7 = Port

0.7 , E = Port 0.3 , Rs = Port0.2 untuk LCD.

7. Pin 40 port 0.0 disambungkan ke vcc (+ 5 volt).

8. Pin 20 yaitu port 3.7 di sambungkan dengan ground (- 5 volt).

Gambar 28. Rangkaian Keseluruhan

49

EA/VP31

X119

X218

RESET9

RD17

WR16

INT012 INT113

T014 T115

P10/T1

P11/T2

P123

P134

P145

P156

P167

P178

P00 39

P01 38

P02 37

P03 36

P04 35

P05 34

P06 33

P07 32

P20 21

P21 22

P22 23

P23 24

P24 25

P25 26

P26 27

P27 28

PSEN 29ALE/P 30TXD 11RXD 10

U1

80C52

Y1

CRYSTALC133pF

C233pF

C310uF

R48,2k VCC

HP C55

VCC

VCC

R?

10K

LCD 2x16

1 14

VCC

2200uFCAPACITOR

Vin1

GN

D2

Vout 3

7805VOLTREG

100uFCAPACITOR

LED

Res 100

12

Vcc

CON2

12

12v

CON2

Keamanan sepeda motor dg SMS

R2

220

BUZZER

2n222

VCC

Sensor gerak

K?RELAY-SPDT

R2

2202n222

+12

Page 50: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

4.9 Perncangan Software

Perancangan software merupakan kunci utama dalam mengendalikan

perangkat keras yang ada di dalam sistem. Software in berupa program dalam

bahasa assembly untuk Bascom 8051. hasil dari perancangan program

tersebut diisikan ke dalam konponen mikrokontroller AT89S52 melalui

software downloader ProgISP 168-Flash Programming. Rancangan program

yang akan di buat adalah seperti di bawah ini:

$regfile = "REG51.dat" ‘/ ***(inisialisai untuk membaca jenis mikrokontroler)_

$crystal = 11059200 ‘//***(konfigurasi untuk keristal yang berfungsi kecepatan

membaca printah mikrokontroler)_ _ _ _

$baud = 19200 ‘///***(konfigurasi untuk handphone)_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

‘======================================================

‘///***Program untuk membaca LCD_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Config Lcdpin = Pin , Db7 = P0.7 , Db6 = P0.6 , Db5 = P0.5 , Db4 = P0.4 , E = P0.3 , Rs =

P0.2

‘=============================================================

‘/// ****Deklarasi Variabel_ _ _ _ _ _ _ _ _Dim U As Byte

Dim No(14) As Byte

Dim Nomer As String * 5

Dim A As Byte

Ledhijau Alias P1.2

Ledmerah Alias P1.3

Buzer Alias P1.7

Sensor Alias P1.0

Kontak Alias P2.6

‘=============================================================

‘///// ***kondisi awal sistem keamanan_ _ _ _ _ _ _ _ _ _Mula:

Buzer = 1

Locate 1 , 1

Lcd "Alarm dg SMS"

Locate 2 , 2

Lcd "by Satria"

Kontak = 1

50

Page 51: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Ledmerah = 0

Ledhijau = 1

‘=============================================================

‘///Printah untuk menunggu missed call dan menyaring nomor ponsel yang

masuk_ _ Do

Print "AT+CLIP=1"

Wait 2

Do

A = Inkey()

Loop Until A = "R"

Do

A = Waitkey()

Loop Until A = "6"

For U = 1 To 12

No(u) = Waitkey()

Next

Locate 1 , 1

Lcd "Nomor:"

Locate 2 , 1

Nomer = ""

For U = 9 To 12

Nomer = Nomer + Chr(no(u))

Next

If Nomer <> "3404" Then Goto Mula

Locate 1 , 3

Lcd "Alarm dg missed call dan SMS"

Locate 2 , 3

Lcd "Sistem Aktif"

‘=============================================================

'/////////*** jika ada miscall (karakter RING diterima ) maka led merah yala,

led hijau mati dan kontak terputus putus Ledmerah = 1

Ledhijau = 0

Kontak = 0

Wait 5

Do

A = Inkey()

51

Page 52: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Loop Until A = 0

‘=============================================================

‘////***program untuk membaca sensor getar_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Do

If Sensor = 0 Then

Goto Maling

End If

A = Inkey()

Loop Until A = "R" Or A = "I" Or A = "1"

Locate 1 , 1

Lcd "Alarm dg SMS"

Locate 2 , 1

Lcd "Sistem Deaktif"

Ledmerah = 0

Ledhijau = 1

Kontak = 1

Wait 5

Maling:

‘=============================================================

‘////***Program untuk printah missed call_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

_ _ Print "ATE0"

Wait 1

Print "ATD 085215283404;"

Wait 20 ‘//***lama panggilan

Print "AT+CHUP" ‘//***memutuskan panggilan

Wait 1

‘=============================================================

‘///***Program printah SMS_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Print "AT+CMGS=42"

Wait 1

Print

"0001000D91265812253804F4000020CD37FD2D0705DDE430A859769FC3EC703B0

D3A86DDE7733DEC76B95C" ;

Print Chr(26);

Wait 2

Locate 1 , 1

Lcd "aDA GANGGUAN"

52

Page 53: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

=============================================================

‘///***Program menunggu missed call lagi untuk menonaktifkan_ _ _ _ _ _ _ Do

A = Inkey()

Buzer = 1 ‘////*** logika bazzer bunyi_ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Ledmerah = 1

Ledhijau = 0

For U = 1 To 12

Waitms 1

A = Inkey()

If A = "R" Then Goto Handap

Next

Buzer = 0

Ledmerah = 0

Ledhijau = 1

For U = 1 To 12

Waitms 1

A = Inkey()

If A = "R" Then Goto Handap

Next

Loop Until A = "R" Or A = "I" Or A = "1"

Locate 1 , 1

Ledmerah = 1

Ledhijau = 0

Buzer = 1

Kontak = 1

Handap:

Buzer = 1

Goto Mula

End

4.10 Implementasi

Implementasi adalah tahap pembangunan setelah selesai melakukan

proses perancangan. Tahap implementasi terdiri atas implementasi hardware

dan implementasi software.

53

Page 54: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

4.10.1 Implementasi Hardware

1. Tahap pembuatan dan perlengkapan pembuatan PCB

2. Tahap pemasangan komponen pada PCB

a. Siapkan solder, timah dan penyedot timah

5. Solder berfungsi mencairkan timah

6. Timah berfungsi menempelkan komponen ke PCB

7. Penyedot timah berfungsi menyedot timah apaila ada

kesalahan pada penempatan komponen.

b. Persiapkan kabel untuk menghubungkan komponen satu

dengan komponen lainnya.

c. Pasang atau susun komponen elektronika pada PCB sesuai

dengan skema.

d. Jika sudah terpasang lalu solder bagian bawah atau bagian

kaki-kaki dari komponen.

e. Setelah peruses penyolderan selesai maka di cek kembali

skema

f. Sambungkan kabel catu daya pada rangkain.

g. Langkah pengetesan kembali pada semua komponen

4.7 Desain Software

Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan dalam perancangan

perangkat keras antara lain, software untuk sistem kontrol alat (aplikasi) dan

software interface pada komputer PC. Pada aplikasi standalone (berdiri

sendiri) yang tidak membutuhkan kontrol ataupun komunikasi dengan PC,

hanya dibutuhkan software untuk kontrol dalam alat yang didesain.

4.7.1 Implementasi Software

Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan program

untuk menjalankan aplikasi sistem keamanan kendaraan bermotor adalah

bahasa visual Bascom 8051, berikut ini cara pemakaian Bascom 8051

1. Klik start pada aplikasi windows pilih Bascom-8051

54

Page 55: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 29. Start Bascom-8051

2. Setelah dipilih Bascom-8051 muncul layar untuk penulisan

program seperti gambar

55

Page 56: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 30. Tempat penulisan program

3. Setelah selesai penulisan program program tersebut dikompail

dan disimpan ber ekstensi hex.

4. Untuk melihat hasil program yang telah di kompail dapat dilihat

dengan klik ikon simulate prokram atau tekan f2 pada keybord,

maka akan tampil seperti gambar,

56

Page 57: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 31. Media simulasi pada bascom-8051

5. Untuk menjalankan hadware simulasinya klik play dan untuk

menunjukkan dalam bentuk lcd klik ikon LCD, dapat dilihat

seperti gambar.

Gambar 32. Tampilan LCD pada Simulasi Program di Bascom-8051

4.7.2 Peroses Downloader (flash)

Software yang digunakan untuk memasukkan file hex yang telah

dibuat dengan menggunakan Bascom 8051 adalah Prog ISP 168, peroses

pendownloadan sebagai berikut:

1. Jalankan software prog ISP dgn klik start, kmudian pilih prog isp

akan tampil seperti gambar

57

Page 58: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 33. Aplikasi Prog ISP 168.

2. Sambungkan kabel modul downloader dari slot usb pc ke

mikrokontroler

Gambar 34. Pemasangan Kabel Modul Downloader

58

Page 59: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

3. Pilih load flash untuk menentukan file hex yang akan di flash/

download ke mikrokontroler

Gambar 35. Load Flash

4. Setelah selesai peroses load flash klik tombol auto untuk

memasukkan file hex yang sudah di pilih ke dalam

mikrokontroler

4.8 Tes Keseluruhan Sistem

Pada tahapan ini dilakukan pengetesan fungsi dari keseluruhan sistem,

apakah berfungsi dengan baik atau masih ada kekurangan dalam merakit, jika

masih ada kekurangan maka dilakukan pengecekan komponen elektronika

dan rangkaian.

4.9 Optimasi Sistem

Optimasi dilakukan untuk meningkatkan performa dari aplikasi yang

dirancang.

59

Page 60: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam tahap ini akan dibahas mengenai dimensi keseluruhan alat,

pembahasan dan pengujian sistem sebagai hasil implementasi sistem yang terbagi

menjadi tiga bagian, yaitu :

5.1 Keterangan Alat dan Dimensi

Alat yang telah dibuat dalam sebuah box untuk menjaga keamanan

alat, selanjutnya box tersbut dipasang di bawah jok sepeda motor. Hal ini

dimaksudkan untuk memudahkan pengujian. Adapun penempatan komponen

dari minatur yang telah dirancang adalah sebagai berikut :

Gambar 36. Penerapan Alat (Sistem Keamanan Sepeda Motor)

Seperti yangterlihat pada gambar diatas penerapan seluruh komponen

dipasang di bawah jok motor dalm sebuah box, sehingga memudahkan untuk

melakukan ujicoba secara langsung. Dalam pemasangan alat ini dapat

diterangkan sebagai berikut:

60

Page 61: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

1. Kabel relay disambungkan ke kabel kontaktor.

2. Kabel aki (+) 12 volt dismbungkan ke kaki (+) catu daya.

3. Kabel aki (-) 12 volt dismbungkan ke kaki (-) catu daya.

4. Buzzer ditempatkan dalam jok.

Pada saat seluruh komponen yang dipasang dihubungkan dengan arus

listrik dari aki sepeda motor, maka papan LCD akan memberikan keterangan

tulisan berupa “Alarm dan SMS by Satria”, dimana alat yang diterapkan telah

siap digunakan. Berikut adalah program yang ditulis:

Locate 1 , 1

Lcd “Alarm dan SMS”

Locate 1 , 1

Lcd “by Satria”

Perintah selanjutnya adalah Handphoen menunggu pintah missed call,

apabila ada miss call maka nomor yang missed call akan diperiksa ke

cocokannya dengan nomor yang telah ditentukan pada program

mikrokontroler. berikut adalah penggalan programnya :

Do

A = Inkey()

Loop Until A = "R"

Do

A = Waitkey()

Loop Until A = "6"

For U = 1 To 12

No(u) = Waitkey()

Next

Locate 1 , 1

Lcd "Nomor:"

Locate 2 , 1

Nomer = ""

For U = 9 To 12

Nomer = Nomer + Chr(no(u))

Next

If Nomer <> "3404" Then Goto Mula

61

Page 62: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Jika nomor yang missed call sesuai maka sistem keamanan aktif (led

merah yala, kontaktor terputus dan buzzer aktif), secara otomatis LCD akan

menampilkan keterangan bahwa sistem aktif dan hanphone mengirim SMS

bahwa sistem sudah aktif. Berikut ini penggalan programnya :

Print ""

Locate 1 , 3

Lcd "Alarm dg SMS"

Locate 2 , 3

Lcd "Sistem Aktif"

Ledmerah = 1

Buzzer = 1

Kontak = 0

Print "AT+CMGS=38"

Wait 1

Print

"0001000D91265812253804F400001BD3F49C5E6E8396E5703BEC0EBB41D33A

398C0605D7F4B419" ;

Print Chr(26);

Ketika sistem keamanan aktif terjadi goyangan pada motor artinya

sensor getar terhubung, sehingga sensor getar memberikan sinyal ke

mikrokontroler untuk di proses, maka handphone melakukan panggilan ke

nomor tujuan, setelah selesai melakukan panggilan handphone mengirim

SMS ke no tujuan (pemilik) dan buzzer berbunyi. Pada LCD di tulis ada

gangguan dal led merah dan hijau berdantian nyala. Berikut adalah penggalan

programnya :

Do

If Sensor = 0 Then

Goto Maling

End If

Loop

Maling:

Print "ATE0"

Wait 1

Print "ATD 085215283404;"

62

Page 63: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Wait 20

Print "AT+CHUP"

Wait 1

Print "AT+CMGS=42"

Wait 1

Print

"0001000D91265812253804F4000020CD37FD2D0705DDE430A859769FC3EC70

3B0D3A86DDE7733DEC76B95C" ;

Print Chr(26);

Wait 2

Locate 1 , 1

Lcd "aDA GANGGUAN"

Untuk menonaktifkan kembali sistem keamanan dilakukan missed

call, selama belum ada missed call alarm akan terus bunyi, ini adalah

penggalan program menunggu missed call :

Do

A = Inkey()

Buzer = 1

Ledmerah = 1

Ledhijau = 0

For U = 1 To 250

Waitms 1

A = Inkey()

If A = "R" Then Goto Handap

Next

Buzer = 0

Ledmerah = 0

Ledhijau = 1

For U = 1 To 250

Waitms 1

A = Inkey()

If A = "R" Then Goto Handap

Next

Loop Until A = "R" Or A = "I" Or A = "1"

Locate 1 , 1

63

Page 64: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Ledmerah = 1

Ledhijau = 0

Buzer = 1

Wait 1

Handap:

Buzer = 1

Goto Mula

Wait 2

End

5.2 Pembahasan

Alat ini bekerja pada daya 12 volt yang di hubungkan dengan

tegangan aki sepeda motor, untuk mengaktifkan sistem keaman alat ini

dilakukan dengan miss call nomor handphone yang di pasang pada alat.

Kondisi awal tampilan lcd tertulis “Sitem keamanan motor” artinya alat

belum difungsikan, led yangnyala hanya led hijau sebagai tanda sistem

keamanan belum aktif, Adapun gambarnya adalah sebagai berikut :

Gambar 37. Sistem Sebelum Aktif

Untuk memungsikan alat ini harus mengaktifkan sistem keamanan

dengan cara melakukan missed call ke no ponsel yang terpasang di alat.

Berikut ini gambar alat setelah aktif :

64

Page 65: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

Gambar 38. Gambar Alat ketika diaktifkan.

Dapat dilihat pada gambar di atas ketika alat di aktifkan LCD

memunculkan tulisan Sistem Keamanan Aktif dan ponsel mengirim SMS ke

pemilik isinya ”Sistem Keamanan Sudah Aktif”.

Pada saat sistem keamanan aktif , apabila terjadi gangguan pada

sensor getar maka alat akan melakukan dialing dan kirim sms ke nomor

pemilik, dapat dilihat gambarnya pada gambar berikut :

65

Gambar 39. Ketika ada Gangguan

Page 66: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

5.2.1 Pembahasan Pemilihan Komponen

5.2.1.1 Pemilihan Handphone

Dalam pembuatan alat ini handphone yang digunakan pada alat adalah

handphone Siemens C55 karena lebih mudah mencari literaturnya dan

memiliki kabel data serial yang support ke mikrokontroler, demikian juga

untuk data sheet (keterangan penggunaan) At-Commadnya di puplikasikan

kepada umum secara geratis dapat di download di beberapa situs internet.

5.2.1.2 Pemilihan Mikrokontroler

Mikrokontroler yang digunakan pada pembuatan alat ini adalah

AT8952, karena kemudahan untuk mendapatkannya dan memiliki kecepatan

memproses perintah yang diperogram di dalamnya sebab memilikin memori

internal 8 x 256 bit, lebih mudah mendah mendapatkannya dan merupakan

versi terbaru dari kelas MCS 51.

5.2.1.3 Pemilihan Provider

Provider sangat berpengaruh dalam penggunaan alat ini, karena

pengaruh jangkauan jaringan dan terjadinya gangguan pada jaringan provider.

Pada alat ini digunakan provider Telkomsel tepatnya menngunakan kartu AS

karena aalasan sebagai berikut:

1. Jangkauan jaringannya luas sehingga sinyalnya kuat karena

memiliki tower dimana-mana.

2. Banyaknya jumlah BTS (Base Transceiver Station) yang

berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal komunikasi

dari/ke stasiun komunikasi serta menghubungkan stasiun

komunikasi dengan asl jaringan lain dalam jaringan GSM,

sehingga semua plosok tanah air dapat menikmatinya.

3. Memiliki promosi jika sms senilai Rp 1.000,- gratis 1000 SMS ke

semua operator dalam 1 x 24 jam.

4. Kartu AS aktif selamanya.

66

Page 67: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

5.3 Uji Coba Alat

Dalam langkah ini dilakukan pengujian penerapan alat yang sudah

dibuat untuk mengetahui kelemahan alat, pengujian dilakukan dengan

beberapa percobaan antalain, uji coba jangkauan, uji coba fungsional dan uji

coba validasi

5.3.1 Uji Coba Jangkauan

Uji coba jangkauan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

jangkauan jaringan untuk dapat memakai alat tersebut (sistem keamanan)

yang dibuat. Berikut tabel ujicoba :

Tabel 12. Uji Coba Jangkauan

N

o

Lokasi Motor Lokasi Pengguna

menggunakan alat

Jarak

Jangkauan(±)

Keterangan

Alat

1 Baranangsiang,

Bogor

Kayumanis, Tnh.Sareal,

Bogor

20 Km Berfungsi

2 Baranangsiang,

Bogor

Cikarang, Bekasi 87 Km Berfungsi

3 Baranangsiang,

Bogor

Panyabungan, Sumstra

Utara

1.402 Km Berfungsi

4 Baranangsiang,

Bogor

Jasinga, Bogor 205 Km Berfungsi

5 Baranangsiang,

Bogor

Daerah Plosok (Pongkor)

, Jawa barat

190 Km Berfungsi

6 Halaman kostan Dalam kamar kostan

tertutup

10 M Berfungsi

5.3.2 Uji Coba Fungsional

Pada tahap ini dilakukan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui

apakah uji coba yang dilakukan sudah berjalan baik sesuai fungsinya per

modul dan sesuai dengan sistem yang ada. Pada pengujian perangkat keras

relay, alat yang digunakan adalah multimeter digital dengan satuan daya DC

67

Page 68: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

volts, dimana probe positif pada multimeter harus diletakkan pada Vcc dan

probe negatif diletakkan pada ground. Pengukuran dilakukan dengan cara :

Pin27 Port2.6 dihubungkan dengan probe negatif dan probe

multimeter dihubungkan dengan pin IC ULN2003/relay kemudian berikan

input dari hasil pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 13, Hasil Pengujian Relay

PIN

Tegangan pada

saat Logika 0

(Volt)

Tegangan pada saat

logika 1 (Volt)Keterangan

PinC.0-

1, pinD.7

0.12-0.17 11.80-12.01 Sesuai

Sedangkan pengujian komponen pada modul dan LCD agak berbeda

karena harus dilakukan load program di mikrokontroler terlebih dahulu untuk

mengetahui dapat bekerja dengan baik atau tidak pada saat dijalankan.

Setelah dilakukan pengisian program pada masing-masing modul,

setelah dijalankan maka didapat hasil seperti :

Tabel 14. Ujicoba Fungsional Komponen

5.3.3 Ujicoba Validasi

Tahapan ini adalah tahapan uji validasi. Pengujian ini bertujuan untuk

mengetahui sistem yang telah dibuat sudah berjalan dengan baik atau tidak

pada saat dijalankan. Dimana pengujian tersebut dimulai dari mengaktifkan

68

Modul Komponen Keadaan Komponen

Sebelum diisi Program

Setelah diisi

Program Keterangan

Relay 1-3 Diam Berjalan dengan baik sesuai

HP Diam Berjalan dengan baik sesuai

LCD Diam Berjalan dengan baik sesuai

Buzzer Diam Berjalan dengan baik Sesuai

Sensor getar Diam Berjalan dengan baik Sesuai

Page 69: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

alat (sistem keamanan), filter nomor ponsel pengguna, adanya gangguan pada

sensor getar motor hingga menonaktifkan kembali sistem keamanan (alat),

dibawah ini adalah tabel uji validasi :

Tabel 15. Uji Coba Validasi Sistem

N

o

Sistem yang

diuji

Input Output Ketera

-ngan

1 Mengaktifkan

alat

Pengguna

melakukan missed

call

Mikrokontroler melakukan

pencocokan nomor ponsel

valid

2 Filter nomor

pengguna

Nomor ponsel yang

miss call adalah

nomor pemilik yaitu

085215283404

Alat aktif (relay terputus,

bazzer aktif , led merah

nyala dan tampilan LCD

tertulis Sistem Aktif, ponsel

mengirim sms berupa infor-

masi bahwa sistem sudah

aktif )

valid

Nomor miss call lain

yaitu 085284321984

Nomor di tolak Valid

3 Adanya

gangguan

Getaran (Terjadi

goyangan pada

motor yang

menyebakan sensor

getar terhubung)

Handphone yang ada pada

alat melakukan dialing

(panggilan) ke nomor pemili

, setelah dialing handphone

mengirim sms, tampilan

LCD tertulis ada gangguan

dan led mereh dan hijau

bergantian nyala.

valid

4 Menonaktifkan

kembali alat

Pemilik melakukan

miss call ke nomor

ponsel yang ada pada

alat.

Alat nonaktif

(relay terhubung, bazer mati

dan led hijau nyala)

valid

69

Page 70: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

5.3.4 Uji Coba Operator

Dalam pengujian operator ini operator pemilik hanya nomor pemilik

saja yang dapat menggaktifkan sistem keamanan, karena nomor yang dapat

mengaktifkan sudah di filter di program yaitu nomor pemilik

6285215283404, kecuali diganti prokramnya dapat siapa saja untuk

mengaktifkan sistem keamanan, kenapa di filter?, karena kalau secara tiba-

tiba orang lain mengetahui nomor ponsel yang di pasang di motor dan

melakukan missed call sewaktu motor dalam keadaan di pakai (berjalan)

maka sistem kelistrikan motor akan terputus dan motor akan berhenti secara

tiba-tiba dan dapat menimbulkan bagi pengguna motor.

Oleh karena itu nomor kartu dan operator yang di uji disini hanya

penggantian nomor ponsel yang dipasang pada alat. Hasil uji coba dapat

dilihat pada tabel berikut :

No Operator yangdigunakan di

ponsel alat

Hasil Keterangan

1 Telkomsel

Sim cart : AS

Nomor : 085319665620

Sistem

keamanan aktif

Singkron

2 Telkomsel

Sim cart : Simpati

Nomor : 081210271716

Sistem

keamanan aktif

Singkron

3 Indosat:

Sim cart : Im3

Nomor : 085719846509

Sistem

keamanan aktif

Singkron

4 XL

Nomor : 087873284601

Sistem

keamanan aktif

Singkron

70

Page 71: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

5.4 Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

Kelebihan dari alat ini adalah dapat mengkontrol motor dengan jarak

jauh, mengetahui keamanan motor dengan cepat dan memudahkan untuk

menghidupkan dan mematikan motor menggunakan handphone. Dengan

adanya alat ini maka keamanan dan kemudahan untuk mengkontrol

kenderaan bermotor lebih mudah. Sistem pada alat ini bekerja dan

merespon dengan cepat jika ada gangguan keamanan pada sepeda motor.

b. Kekurangan

Gangguan jaringan provider merupakan kekurangan dari alat ini.

Misalnya jika sinyal provider tidak ada maka alat tersebut tidak dapat

mengirim pesan atau melakukan dialing ke nomor handphone pemilik.

Selain itu, jika jaringan provider lemah, maka sistem lambat

mengirimkan pesan kepada pemilik motor.

71

Page 72: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Pada pembuatan alat sistem keamanan sepeda motor ini di rancang

dengan menngunakan metodologi penelitian Hardware Programming mulai

dari perencanaan proyek penelitian, penelitian, pengetesan komponen, desain

sistem mekanik, desain sistem listrik, desain software, tesfungsional sampai

dengan perakitan dan optimasi sistem.

Dalam pembuatan alat ini dirakit dengan beberapa komponen alat

elektonika yaitu, mikrokontroler AT89S52 sebagai komponen pengontrol,

penyimpanan data dan mengeksekusi komponen lainnya, handphone Siemen

C55 sebagai alat komunikasi antara handphone pemilik dengan

mikrokontroler, buzzer sebagai indikator terjadinya gangguan dan relay

untuk memutus atau menyambungkan arus ke kontaktor sepedamotor sesuai

perintah dari mikrokontroler.

Alat ini dapat berfungsi pada tegangan 12 volt, untuk mengaktifkan

alat sistem keamanan dengan melakukan panggilan (miss call) ke nomor

ponsel yang ada pada rangkaian alat, jika alat sudah aktif mesin motor tidak

akan dapat hidup, sebab tegangan arus ke sistem kelistrikan motor sudah

terputus, selanjutnya apabila ada goyangan pada motor atau terjadi gangguan

pada sensor getar maka alarm motor akan berbunyi, ponsel alat akan

melakukan dialing (panggilan) dan mengirim SMS ke nomor pemilik sepeda

motor untuk mengirim informasi kepada pemilik bahwa terjadinya gangguan

pada posisi sepeda motor. Jadi dalam alat ini dapat di simpulkan bahwa letak

sistem keamananya adalah :

1. Terputusnya relay (normaly open), sehingga tidak ada tegangan

arus pada sistemkelistrikan mesin motor.

2. Pada saat akan terjadi pencurian sepeda motor yang menimbulkan

sensor getar tergoyang, sehingga mikrokontroler menyimpulkan

adanya gannguan, maka ponsel melakukan dialling dan mengirim

SMS kepada pemilik serta bazzer motor berbunyi.

72

Page 73: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I-VI .docx · Web viewMikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel

6.2 Saran

Dalam alat ini masih banyak pengembangan yang dapat di lakukan

seperti engine on/off yaitu penambahan relay untuk starter, penambahan GPS

untuk mengetahui posisi keberadaan sepeda motor ketika alat di sms akan

membalas posisinya dimana.

73