abstrak - harahapelektro.files.wordpress.com file · web viewmikrokontroler avr atmega8535 telah...
TRANSCRIPT
APLIKASI SENSOR MQ 131 SEBAGAI PENDETEKSI
KEBOCORAN PADA SELANG PENGISIAN GAS
NITROGEN
PROPOSAL TUGAS AKHIRDisusun untuk memenuhi syarat mengajukan Tugas Akhir
pada program Studi S1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik ElektroUniversitas Semarang
Oleh :
Iiiiii
C.411.06.0008
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEMARANG
2011
0
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIRDengan judul :
APLIKASI SENSOR MQ 131 SEBAGAI PENDETEKSI
KEBOCORAN PADA SELANG PENGISIAN GAS
NITROGENOleh :
Rkkkkkkkkkkkkk
C.411.06.0008Telah diperiksa dan disetujui
Semarang, ............................
Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Pembantu
( Taufiq Dwi Cahyono, S.T. ) (Sulistyo Indriyanto, S.T.)
NIS. 06557003102096 NIS. 06557003102094
Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir
(Budiani Destyningtyas, S.T.) NIS. 06557003202045
1
Abstrak
Pembuatan tugas akhir ini bertujuan membuat alat pendeteksi kebocoran gas
nitrogen.
Sensor MQ 131 berfungsi sebagai pendeteksi gas nitrogen, jadi apabila ada
gas nitrogen yang masuk atau melewati pada sensor MQ 131 maka sensor akan
member sinyal outputan berupa analog, kemudian sinyal analog tersebut masuk
pada Port ADC kemudian akan diolah oleh mikrokontroller atmega 8535.
Mikrokontroller Atmega 8535 berfungsi sebagai mengontrol sebuah outputan
dari nitrogen dan hasil outputan tersebut akan di control dan diperintahkan sebuah
indikator atau buser yang berefungsi sebagai peringatan adanya kebocoran pada
gas nitrogen terutama pada selang nitrogen atau pada tabung valve.
Kata kunci : SENSOR MQ 131 DAN ATMEGA 8535
2
PROPOSAL TUGAS AKHIR
I. BIDANG ILMU
Teknik Kendali
II. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi sekarang ini telah berkembang sedemikian pesatnya
Teknologi sangat membantu manusia dalam mempermudah kegiatan sehari - hari.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, penulis ingin membuat
kemudahan bagi pemilik rumah yang dipenuhi dengan kesibukkan untuk dapat
mengendalikan. Pada kesempatan kali ini penulis mencoba untuk merancang sebuah
alat pendeteksi kebocoran gas nitrogen pada valve tabung dan pada selang gas
nitrogen.
Dengan adanya alat ini maka kita akan mudah mencari kebocoran pada gas
nitrogen jadi kita tidak akan susah-susah mencium bau gas nitrogen yang sangat
berbahaya itu.
3
III. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalalahan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah “Bagaimana merancang dan merealisasikan pembuatan suatu
alat pendeteksi kebocoran gas nitrogen,kendala pembuatan pada alat ini yaitu terlalu
sensitifnya sensor gas nitrogen, sehingga alat kadang mengalami nilai error pada saat
pengujian sensor tersebut, dan indikator yang digunakan pada alat ini berupa buzzer
dan sebuah led.
IV. TUJUAN DAN MANFAAT
IV.1 Tujuan dari membuat alat ini yaitu dapat mempermudah pekerjaan pada saat
mencari kebocoran pada selang dan tabung gas nitrogen.
IV.2 Manfaat membuat alat pendeteksi gas nitrogen yaitu sebagai pendeteksi
kebocoran pada selang gas nitrogen.
V. BATASAN MASALAH
Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini dibatasi pada :
1. Penggunaan Mikrokontroler ATMEGA 8535 pada alat diatas
2. Sensor MQ 131 untuk pendeteksi gas nitrogen
3. Alat ini hanya berupa alatpendeteksi saja ,bukan pengukuran.
4
VI. Tinjauan Pustaka
6.1 Landasan Teori
6.1.1 Mikrokontroler ATMEGA8535
Mikrokontroler AVR ATMEGA8535 merupakan mikrokontroler 8 bit dengan
konsumsi daya rendah produksi ATMEL, yang memiliki beberapa fitur istimewa
antara lain:
a. Arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer).
b. 130 instruksi sebagian besar satu siklus instruksi.
c. 32 x 8 register kerja serbaguna.
d. 16 MIPS (Mega Instructions per Second) pada 16 MHZ.
e. 8 Kbytes In-System Programmable Flash (10000 siklus hapus/tulis).
f. 512 bytes SRAM.
g. 512 bytes In-System Programmable EEPROM (100.000 siklus
hapus/tulis).
h. Pemrograman terkunci untuk program Flash dan keamanan data pada
EEPROM.
i. Satu 8 bit timer/counter dengan Prescaler terpisah.
j. Satu 16 bit timer/counter dengan Prescaler terpisah yang dapat
digunakan untuk. mode compare, dan mode capture.
k. 4 saluran PWM
l. 8 terminal, 10 bit ADC
m. Analog comparator dalam chip.
n. Serial UART terprogram.
o. Antarmuka serial SPI master/slave.p. Mode power down dan catu rendah senggang.q. Sumber interupsi internal dan eksternal.r. 32 jalur I/O terprogram.
Mikrokontroler AVR ATMEGA8535 telah didukung penuh dengan program
dan sarana pengembangan seperti: kompiler-kompiler C, simulator program,
emulator dalam rangkaian, dan kit evaluasi. ATMEGA8535 adalah mikrokontroler
handal yang dapat memberikan solusi biaya rendah dan fleksibilitas tinggi pada
banyak aplikasi kendali.
5
Blok diagram internal dari mikrokontoler ATMEGA8535 diperlihatkan
dalam Gambar 6.
Gambar 1.1 Blok diagram mikrokontroler ATMEGA8535
Sistem CISC terkenal dengan banyaknya instruction set, mode pengalamatan
yang banyak, format instruksi dan ukuran yang banyak, instruksi yang berbeda
dieksekusi dalam jumlah siklus yang berbeda.
Sistem dengan RISC pada AVR mengurangi hampir semuanya, yaitu meliputi
jumlah instruksi, mode pengalamatan, dan format. Hampir semua instruksi
mempunyai ukuran yang sama yaitu 16 bit. Sebagian besar instruksi dieksekusi
6
dalam satu siklus CPU. Konfigurasi pin-pin mikrokontroler ATMEGA8535
diperlihatkan pada Gambar 7.
Gambar 1.2 Konfigurasi pin-pin ATMEGA8535
Penjelasan dari masing-masing pin adalah sebagai berikut:
a. VCC (kaki 10) dihubungkan ke Vcc.
b. GND (kaki 31) dihubungkan ke ground.
c. PortA (PA7..PA0) (kaki 33-40) merupakan terminal masukan analog
menuju A/D Converter. Port ini juga berfungsi sebagai port I/O 8 bit
dua arah (bidirectional), jika A/D Converter tidak diaktifkan.
d. Port B (PB7-PB0) (kaki 1-8) merupakan port I/O 8 bit dua arah
(bidirectional) dengan resistor pull-up internal. Port B juga dapat
berfungsi sebagai terminal khusus.
e. Port C (PC7..PC0) (kaki 22-29) adalah port I/O 8 bit dua arah
(bidirectional) dengan resistor pull-up.
f. Port D (PD7..P0) (kaki 14-21) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan
resistor pull-up internal. Port D juga dapat berfungsi sebagai terminal
khusus.
g. Reset (kaki 9) Kondisi rendah yang lebih lama dari 1,5 µS akan
mereset mikrokontroler.
7
h. XTAL1 (kaki 13) masukan bagi rangkaian osilator internal dan masukan
clock internal pada rangkaian sirkuit.
i. XTAL2 (kaki 12) keluaran dari rangkaian osilator internal.
j. ICP (kaki 20) adalah kaki masukan untuk fungsi Timer/Counter1 Input
Capture.
k. OC1B (kaki 18) adalah kaki keluaran bagi fungsi Output CompareB
keluaran Timer/Counter1.
l. AREF (kaki 32) adalah pin referensi analog untuk A/D Converter
8
VII. METODE
Metode yang digunakan dalam pembuatan alat pengendali sensor hitrogen
yaitu:
1. Pendefinisian Sistem Perangkat Keras
Sistem ini akan dibuat meliputi bahasa pemrograman yang digunakan dan
cara kerja hardware.
Gambar 1.3 Driver rangkaian keseluruhan
Prinsip Kerja blok dan driver rangkaian:
i. Jika rangkaian diberi catudaya yaitu 5 volt, maka semua control pada
Mikrokontroller akan bekerja
9
ii. Ketika sensor nitrogen belum mendeteksi gas nitrogen maka led dan buzzer
tidak akan bunyi
iii. Jika sensor mendeteksi gas nitrogen pada set point tertentu, maka outputan
dari sensor tersebut akan dikontrol oleh sebuah atmega 8535 untuk
mengaktifkan sebuah indikator yang berupa led dan buzzer.
2. Rancangan
Merancang hardware yang akan dibuat meliputi pembuatan jalur
rangkaian, membuat program C dengan CodeVision AVR.
Gambar 1.4 Blok Diagram
10
3. Implementasi
Implementasi hardware meliputi realisasi rangkaian sensor photo
dioda ,driver relay, sistem minimum mikrokontroler ATMEGA 8535.
Gambar 1.5 flow chart
4. Pengujian
Menguji rangkaian yang telah dibuat untuk mengetahui apakah masing-
masing rangkaian bekerja dengan baik dan benar.
11
VIII.SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah,
tujuan dan maksud pembuatan tugas akhir, pembatasan
masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan
laporan tugas akhir.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang Aplikasi rangkaian sensor MQ 131
yang akan di Kontrol dengan Mikrokontroller Atmega 8535.
BAB III : PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
Bab ini membahas tentang perancangan setiap blok rangkaian
dan proases pembuatan alat.
BAB IV : PENGUKURAN DAN UJI COBA ALAT
Bab ini membahas tentang pengukuran dan pengujian
mencakup tentang tujuan pengujian peralatan yang digunakan
dan analisa hasil dari pembuatan alat.
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan dari seluruh pembahasan dan disertakan
juga beberapa saran untuk kemungkinan pengembangan
sistem.
12
JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
NO
.KEGIATAN
WAKTU PELAKSANAAN
BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Pembuatan
Proposal
Tugas Akhir
2.
Pengumpulan
Data dan
Referensi
3.Perancangan
Alat
4.Pengujian
dan Analisa
5.Penyusunan
Laporan
6.Seminar dan
Ujian
13
DAFTAR PUSTAKA
1. IC Regulator 78L05 – 78L24. www.datasheetArchive.com
2. Wardhana L, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535
Simulasi, Hardware, dan Aplikasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006.
3. Tooley,mike. 2002. Rangkaian elektronik prinsip dan aplikasi. Jakarta:
Penerbit Erlangga
4. Malik, Moh. Ibnu. 2006. Pengantar Membuat Robot. Yogyakarta : Andi
5. Yudiono, KS. 1984. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Ilmiah. Diktat mata
kuliah (tidak diterbitkan) Semarang : PSD III T.Elektro FT UNDIP .
6. Wicaksono, Handy. 2009. Catatan Kuliah ”Automasi 1”. Diktat mata kuliah (tidak diterbitkan) Jakarta : Teknik Elektro FT Universitas Kristen Petra.
7. ATmega 8535 Data Sheet. www.atmel.com/avr/8535 . Senin 17 Agustus 2009 .
Jam 20.38 WIB.
14