perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/bab 1-6..doc · web viewadapun...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan pengambilan
keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer
telah berkembang dari sekedar pengolahan data ataupun penyajian informasi,
menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung
pangambilan keputusan. Hal tersebut dimungkinkan berkat adanya perkembangan
teknologi perangkat keras, yang di iringi oleh perkembangan perangkat lunak,
serta kemampuan perakitan dan penggabungan beberapa teknik pengambilan
keputusan didalamnya. Integrasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan
pengetahuan seorang pakar menghasilkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengambilan keputusan dengan
lebih cepat dan cermat.
Sistem Pendukung Keputusan berbasis komputer adalah suatu sistem
berbasis komputer yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengambil
keputusan dalam memecahkan masalah.
PT Telkom merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di
bidang jasa telekomunikasi. Untuk melayani seluruh masyarakat dalam kebutuhan
telekomunikasi, PT Telkom membuat cabang-cabang perusahaan sampai ke
tingkat kecamatan. Dalam mempromosikan dan memperkenalkan layanan yang
diberikan PT Telkom biasanya dilakukan oleh PT Telkom pusat dan informasi
yang disampaikan bersifat umum.
Oleh karena itu, pada sistem informasi sistem pendukung keputusan ini
karyawan PT Telkom dapat melihat pengambilan keputusan menentukan daerah
yang baik untuk meningkatkan customer baru. Manfaat lain untuk SO Telkom
Ciawi dapat membantu memonitoring pemasangan speedy di wilayah bogor
timur.
Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan menentukan daerah yang baik
untuk meningkatkan customer baru ini diharapkan dapat membantu supervisor
untuk mengambil keputusan dengan cepat dan cermat.
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuannya untuk merancang dan mengimplementasikan Sistem
Pendukung Keputusan menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan
customer menggunakan dreamweaver CS3 dan mySQL.
1.3 Ruang Lingkup
Dalam judul penelitian yang diangkat dalam laporan ini memiliki ruang
lingkup yaitu menu kriteria dan spk. Pada menu kriteria terdiri dari bobot kriteria
pengambil keputusan. Sedangkan menu spk yang didalamnya terdapat matrix
MPE yang akan menghasilkan suatu keputusan yang dirancang dengan
menggunakan dreamweaver CS3 dan mySQL.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil yaitu untuk telkom dapat memonitoring
pemasangan speedy, sedangkan untuk karyawan PT Telkom dapat melihat hasil
keputusan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Support System)
merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan,
dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di
mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
(Kusrini, 2007)
2.1.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Turban (1998) mengemukakan bahwa sebuah sistem pendukung
keputusan dibangun dari beberapa komponen subsistem,antara lain:
a. Subsistem manajemen data, meliputi basis data yang mengandung data yang
relevan dengan keadaan yang ada dan dikelola oleh sebuah sistem yang dikenal
sebagai database management system (DBMS). Subsistem manajeman data
dibangun dari elemen-elemen antara lain basis data SPK, DBMS (Database
Management System), direktori data dan fasilitas query.
b. Subsistem manajemen model, yaitu sebuah paket perangkat lunak yang berisi
modelmodel finansial , statistik, management science, atau model kuantitatif yang
lain yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan management software
yang terkait. Salah satu keunggulan dari SPK adalah kemempuan untuk
mengintegrasikan akses data dan modelmodel keputusan.
c. Subsistem manajemen pengetahuan (Knowledge), yaitu subsistem yang
mampu mendukung subsistem yang lain atau berlaku sebagai sebuah komponen
yang berdiri sendiri (independen). Permasalahan yang dihadapi oleh SPK akan
bertambah kompleks dan rumit sehingga diperlukan expertise untuk memberikan
solusi yang baik di luar kemampuan SPK biasa.
d. Subsistem antarmuka pengguna (User Interface), yang merupakan media
tempat komunikasi antara pengguna dan sistem pendukung keputusan serta
3
tempat pengguna memberikan perintah kepada sistem pendukung keputusan.
Komponen antarmuka suatu SPK (Management of the User Interface Subsytem)
adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang memberi antarmuka antara
pemakai dan SPK Komponen antarmuka menyajikan keluaran (output) SPK pada
pemakai dan mengumpulkan masukan (input) ke dalam SPK.
2.1.3 Matriks
Matriks adalah suatu kumpulan besaran (variabel dan konstanta) yang
tersusun dalam baris dan kolom berbentuk persegi panjang. Matriks merupakan
suatu cara visualisasi variabel yang merupakan kumpulan dari angka-angka atau
variabel lain, misalnya vektor. Dengan representasi matriks, perhitungan dapat
dilakukan dengan lebih terstruktur. Pemanfaatannya misalnya dalam menjelaskan
persamaan linier, transformasi koordinat, dan lainnya. Matriks seperti halnya
variabel biasa dapat dimanipulasi, seperti dikalikan, dijumlah, dikurangkan dan
didekomposisikan.
(http://hmmusu.blogspot.com/2010/07/pengertian-matriks_08.html)
2.1.4 Metode Perbandingan Eksponensial
Metode perbandingan eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode
pengambilan keputusan yang mengkuantifikasikan pendapat seseorang
atau lebih dalam skala tertentu. Pada prinsipnya ia merupakan metode skoring
terhadap pilihan yang ada. Dengan perhitungan secara eksponensial, perbedaan
nilai antar kriteria dapat dibedakan tergantung kepada kemampuan orang yang
menilai. (Maarif, 2003)
Formulasi penghitungan total nilai setiap pilihan keputusan adalah sebagai
berikut:
dimana:
Rkij = derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada keputusan ke-i, yang dapat
dinyatakan dengan skala ordinal (1,2,3,4,5)
4
TKKj = derajat kepentingan kriteria keputusan, yang dinyatakan dengan bobot
n = jumlah pilihan keputusan
m = jumlah kriteria keputusan
TNi = Total Nilai Alternatif ke-I (i = 1,2, ……. n)
Contoh ilustrasi dapat dilihat pada tabel Matriks Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE) berikut ini:
Alternatif
Keputusan
Kriteria Keputusan Nilai Prioritas
1 2 3 …. …. m
1 RK11 RK12 RK13 RK1m TNi
2 RK21
3 RK31
…
…
n RKn1 RKnm TNn
Derajat
Kepentingan
TKK1 TKK2 TKK3 …. …. TKKm
b. Metode Pembobotan (Derajat Kepentingan)
Hal yang sangat penting dalam penerapan MPE adalah penentuan derajat
kepentingan/bobot dari setiap kriteria yang ditetapkan, karena akan
mempengaruhi nilai akhir dari setiap pilihan keputusan. Bobot memiliki
sifat sebagai berikut:
0 < we =" bobot" e =" 1,2,…k" we =" 1"> Wk, artinya tujuan/kriteria e lebih
penting dari tujuan atau kriteria k. Ketika We = Wk, artinya tujuan/kriteria e sama
penting dari tujuan/kriteria k.
5
Beberapa metode penentuan bobot:
1. Langsung
Artinya pemberian bobot bersifat subjektif, disini pemberian bobot oleh
seseorang dilakukan secara langsung tanpa melakukan perbandingan relatif
terhadap kriteria lainnya. Biasanya dilakukan oleh orang yang mengerti, paham,
dan berpengalaman dalam menghadapi masalah keputusan yang dihadapi.
2. Metode Eckenrode
Konsep ini adalah dengan melakukan perubahan urutan menjadi nilai, dimana:
Urutan 1 dengan tingkat (nilai) tertinggi
Urutan 2 dengan tingkat (nilai) di bawahnya, dan seterusnya.
2.1.5 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan
Manajemen data bertujuan untuk mengelola data pada sistem pendukung
keputusan. Data sistem pendukung keputusan ini dalam bentuk database yang
berisi data yang relevan dengan situasi dan dikelola oleh software DBMS yang
mempunyai fasilitas add, edit, delete dan search. Manajemen model merupakan
paket software yang memuat model finansial, statistikal, ilmu manajemen atau
model kuantitatif lainnya yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan
manajemen software yang tepat. Manajemen model yang digunakan dalam sistem
adalah model perbandingan eksponensial. Komunikasi (sistem interface)
berfungsi untuk menghubungkan pengguna (user) dengan SPK dan memberi
perintah SPK melalui sub sistem ini. Subsistem ini menyediakan user sistem
inteface pada Gambar 1:
6
Gambar 1. Arsitektur SPK menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan
customer
2.1.6 DataBase
Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan
dan diatur atau diorganisasikan sehingga data tersebut bisa diambil atau dicari
dengan mudah dan efisien. Sebagai contoh sederhana dari database adalah buku
telepon yang mungkin sering anda lihat (Habeahan, 2008).
2.1.7 MySQL
MySQL adalah aplikasi atau suatu sistem untuk mengelola database atau
manajemen data. Untuk menyimpan data dan informasi ke komputer kita
menggunakan database. MySQL bertugas mengatur dan mengelola data – data
dalam database, dalam mengelola database MySQL menggunakan struktur atau
kerangka yang berbentuk tabel. Dalam tabel itulah data diatur dan
dikelompokkan. ( Wahyu Gunawan, 2010 ).
Data adalah bagian penting dari pemrograman modern sehingga
keseluruhan bahasa program menyediakan fungsi untuk mengakses database.
Standar utama untuk bahasa database adalah Structured Query Language (SQL).
SQL distandardisasi sebagai bahasa untuk menciptakan database, menyimpan
7
informasi ke dalam database dan mendapatkan kembali informasi darinya.
Aplikasi khusus dan lingkungan pemrograman mengkhususkan diri untuk
menginterpretasikan data SQL.
Banyak Relatioanl Database Management System ( RDBMS ) yang
tersedia, tetapi MySQL khususnya sangat cocok untuk bekerja sama dengan PHP.
Bagaimanapun, konsep dasar SQL tetap sama apa pun jenis database yang
dipergunakan. Secara umum perintah SQL bekerja tanpa modifikasi dalam
Microsoft Access, Microsoft SQL Server, dan Oracle, seperti halnya pada
sejumlah paket RDBMS lainnya. (Peranginangin, 2006)
2.1.8 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
Pada awalnya PHP merupakan tool yang dibuat oleh Rasmus Lerdorf.
Tool ini disebut dengan Personal Home Page, sebagian besar perintahnya berasal
dari bahasa C, Perl dan java kemudian berkembang menjadi PHP (PHP Hypertext
Preprocessor) karena didalamnya terdapat fungsi-fungsi khusus dari PHP
(sunarfrihantono,2002).
PHP adalah salah satu bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah
web dan berfungsi sebagai pengolah data sehingga web akan lebih interaktif dan
dinamis. PHP sendiri memiliki keunggulan diantaranya :
a. Tingkat akses PHP yang lebih cepat dan memiliki tingkat keamanan yang
tinggi.
b. PHP memiliki tingkat lifecycle yang cepat, sehingga selalu mengikuti
perkembangan teknologi internet.
c. PHP mampu berjalan di beberapa server yang ada seperti : Apache, PWS,
Microsoft HS dan lain-lain.
d. PHP mampu berjalan di linux sebagai platform sistem operasi utama PHP,
tetapi dapat digunakan pula di UNIX, Windows, FreeBSD dan lainnya.
e. PHP mendukung akses langsung ke beberapa database yang sudah ada.
f. PHP merupakan middleware open source sehingga dapat digunakan oleh para
pemula.
8
2.1.9 Pengertian Adobe Dreamweaver CS3
Adobe Dreamweaver CS3 merupakan HTML editor professional yang
berfungsi mendesain, melakukan editing dan mengembangkan aneka
website.Salah satu kelebihan Adobe Dreamweaver CS3 yaitu ruang kerja Adobe
Dreamweaver-CS3 beserta tools yang tersedia dapat digunakan dengan sangat
mudah dan cepat sehingga anda bisa membangun suatu website dengan cepat dan
tanpa harus melakukan coding. Selain itu, Adobe Dreamweaver CS3 juga
mempunyai integrasi dengan produk macromedia lainnya, seperti flash dan
firework, flash sudah sangat terkenal sebagai sebagai program untuk membuat
animasi yang berbasis web dengan perkembangan kebutuhan dan teknologi, flash
akhir-akhir ini juga digunakan untuk membuat animasi dan video.
(http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/442/jbptunikompp-gdl-andreassar-22055-3-
babii_l-i.pdf)
2.1.10 Pengertian Photoscape
PhotoScape adalah sebuah perangkat lunak instant editing freeware yang
dapat mengolah photo anda menjadi hasil karya yang artistic dalam waktu singkat.
Selain penggunaannya yang sangat mudah, PhotoScape pun memiliki banyak fitur
menarik diantaranya: editor, batch editor, page, combine, animated gif, print,
splitter, screen capture, color piker, raw converter, rename, paper print dan juga
viewer untuk melihat koleksi photo-photo anda baik secara manual ataupun
tampilan slide show. (http://smartistik.wordpress.com/tag/apa-itu-photoscape/)
2.1.11 Tools Perancangan
1. Diagram Alir (Flowchart)
Flowchart atau diagram alir adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema
yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan program dari awal
sampai akhir. Inti dari pembuatan flowchart ini adalah penggambaran dari urutan
langkah-langkah pekerjaan dari suatu algoritma.
Diagram alir program( flowchart) adalah bagian yang menggambarkan
arus logika dari data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai
akhir. (Jogiyanto, 2000).
9
2. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami system secara logika, terstruktur, dan jelas.
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan
sistem yang sedang berjalan logis.
Ada beberapa tahapan dalam pembuatan DFD yaitu :
1. Diagram konteks; digunakan untuk menggambarkan sistem secara
global
2. Diagram Level Nol; digunkan menggambarkan tahapan-tahapan proses
yang ada dalam diagram konteks.
3. Diagram Detil (level satu); digunakan untuk manggambarkan arus data
yang lebih mendetail dalam proses diagram level nol.
3. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan
antar relasi
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada
tiga simbol yang digunakan, yaitu :
1. Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Simbol dari entiti
ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
2. Atribut berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas
tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat
mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut
diwakili oleh simbol elips.
10
2.2 Penetitian Terdahulu
Kegiatan pemantauan kualitas lingkungan dapat dipermudah dengan suatu
sistem pendukung keputusan yang akan memberikan informasi mengenai volume
limbah yang dihasilkan, volume limbah yang diterima oleh badan sungai, hasil
ukur kualitas udara ambien dan informasi lainnya. Sistem pendukung keputusan
untuk lingkungan diharapkan dapat memberikan suatu keputusan awal terhadap
kegiatan-kegiatan sumber pencemar yang menghasilkan limbah cair dan limbah
B3 yang melebihi batas baku mut lingkungan. Pengembangan sistem pendukung
keputusan untuk memantau kualitas lingkungan dengan berbasis intranet meliputi
kegiatan-kegiatan analisa permasalahan, perancangan sistem, implementasi, dan
pemeliharaan sistem. Kegiatan perancangan sistem merupakan salah satu fase
penting dalam proses pengembangan sistem. Perancangan sistem pendukung
keputusan untuk memantau kualitas lingkungan menggunakan beberapa desain
model diantaranya model fungsional (diagram alur data), model objek (diagram
E-R dan kamus data), model logika (pembagian modul-modul sistem), model
dinamis (diagram status), dan model dialog (desain input/output). Arsitektur
Sistem yang akan digunakan adalah Apache web server, PHP scripting, database
server Postgre SQL, dan Chart Director. (Nugraheni, Perancangan Sistem
Pendukung Keputusan untuk Memantau Kualitas Lingkungan)
Analisis asosiasi adalah teknik data mining untuk menemukan aturan
asosiatif antara suatu kombinasi item.Aturan asosiatif dari analisis pembelian di
suatu pasar swalayan adalah mengetahui besarnya kemungkinan seorang
pelanggan untuk membeli suatu barang bersamaan dengan barang yang lain.
Dengan pengetahuan tersebut pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan
barangnya atau merancang kampanye pemasaran menggunakan kupon diskon
untuk kombinasi barang tertentu. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah algoritma apriori menggunakan 2 nilai analisis 2 nilai penting yaitu
minimum support dan confidence. Dua nilai tersebut digunakan dengan proses
iterasi untuk menemukan setiap kombinasi item barang yang disebut proses join
dan proses untuk mengeliminasi pengelompokan barang yang tidak memenuhi
minimum support yang disebut proses prune. Dari teknik-teknik yang disebutkan
11
diatas didapatkan frekuensi dan item barang yang paling sering muncul bersamaan
yang membantu management untuk menata dan mengelompokan barang dan
mengoptimalkan persediaan produk. Untuk membangun sistem pendukung
keputusan berbasis desktop ini dibutuhkan perangkat lunak Microsoft Visual
Basic dan SQL Server sebagai datebase server. Hasil akhir kesimpulan
menggunakan nilai confidence yang menggambarkan secara umum hubungan atau
keterkaitan antara barang dan implementasi algoritma apriori dapat digunakan
untuk menganalisis data transaksi secara keseluruhan atau pada periode tertentu
saja. Dari hasil perhitungan algoritma juga dapat dianalisis bahwa proses yang
membutuhkan sumber daya yang sangat besar dan waktu analisis yang lama
adalah proses join antar item barang. Dengan proses kombinasi item barang yang
semakin banyak menyebabkan kombinasi antar item juga semakin banyak.
(Bonai, 2011, Sistem Pendukung Keputusan Analisis Pola Pembelian Produk
Dengan Metode Algoritma Apriori)
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Rancangan Sistem Pendukung Keputusan menentukan daerah yang baik
untuk meningkatkan customer ini dibutuhkan metode agar dapat menuangkan ide
awal sesuai dengan yang diharapkan dalam implementasinya. Untuk itu metode
yang tepat dalam perancangan Sistem Pendukung Keputusan di SO Telkom Ciawi
adalah menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) yang
diterapkan dalam suatu basis sistem informasi komputerisasi yang terdiri dari lima
fase, yaitu:
1. Perencanaan
2. Analisis
3. Perancangan
4. Implementasi
5. Uji coba
Dari kelima tahap tersebut dapat dilihat urutan tahap yang berlaku dalam
Gambar 2.
T
13
Tahap Perencanaan
Tahap Analisis
Tahap Perancangan
Tahap implementasi
Uji Coba Sistem
Uji Coba Sistem
Sistem Diterima
Y
N
3.1.1 Tahap Perencanaan Sistem
Dalam tahap perancangan dilakukan pengumpulan data dan mempelajari
landasan-landasan yang akan dibangun. Dalam melakukan tahapan perencanaan
berdasarkan pada:
1. Studi Pustaka
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari landasan teori yang
berkaitan dengan Sistem Pendukung Keputusan menggunakan Dreamweaver
CS3 dan mySQL.
2. Wawancara
Melakukan konsultasi maupun tanya jawab secara interaktif kepada pihak SO
Telkom Ciawi yaitu supervisor selaku pemberi info tentang SO Telkom
Ciawi. Data yang dapat diperoleh yaitu kriteria spk, struktur organisasi, data
karyawan, produk telkom, sejarah dari telkom. Kemudian data yang sudah
diperoleh diolah untuk rencana pembuatan Sistem Pendukung Keputusan
menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan customer menggunakan
Dreamweaver CS3 dan mySQL yang akan dibuat.
3.1.2 Tahap Analisis Sistem
Pada tahap analisis dilakukan pengidentifikasian terhadap kebutuhan
sistem. Hal ini diperlukan untuk acuan dalam penyusunan sistem yang akan
dibangun pada Sistem Pendukung Keputusan menentukan daerah yang baik untuk
meningkatkan customer. Kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis adalah
memahami alur penyampaian informasi yang sedang berjalan, mengidentifikasi
permasalahan pada sistem yang berjalan dan mencari kesimpulan dari proses
analisis yang telah dilakukan.
3.1.3 Tahap Perancangan Sistem
Tahap perancangan adalah tahap sebuah pembangunan Sistem Pendukung
Keputusan yang telah direncanakan. Spesifikasi yang dibuat cukup rinci sehingga
pada tahap implementasi tidak diperlukan keputusan baru dan menggunakan apa
14
Gambar 2. Bagan Pengembangan sistem SDLC
yang sudah ditentukan pada tahap perancangan. Perancangan terbagi menjadi tiga,
yaitu:
1. Rancangan database
Sistem Pendukung Keputusan menentukan daerah yang baik untuk
meningkatkan customer akan dikembangkan dengan perancangannya
menggunakan ERD.
2. Rancangan sistem secara umum
Rancangan sistem secara umum adalah mendeskripsikan Sistem Pendukung
Keputusan menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan customer secara
umum. Untuk mendeskripsikan digunakan Flowchart Prosedur dan Flowchart
Sistem. Perancangan prosedur adalah bagian yang terdiri dari gambar-gambar
untuk menjelaskan alur prosedur pada kerja sistem yang akan dikembangkan.
Sedangkan perancangan sistem adalah perancangan yang digambarkan dalam
sebuah diagram alur yang terdiri dari gambar-gambar atau simbol-simbol yang
menjelaskan suatu sistem yang akan dikembangkan.
3. Rancangan sistem secara detail
Perancangan merupakan perancangan form-form yang digunakan sebagai
media komunikasi dengan menggunakan sistem yang ada, agar terlihat lebih
tersusun dengan detail, untuk pembuatan setiap form yang di perlukan dalam
sistem yang akan di bangun.
3.1.4 Tahap Implementasi Sistem
Tahap implementasi merupakan tahap penyusunan program aplikasi untuk
menarik kesimpulan. Sistem ini dikembangkan menggunakan mySQL pada
databasenya dan dreamweaver pada rancangannya.
3.1.5 Tahap Uji Coba Sistem
Uji coba sistem dilakukan setelah pembuatan modul sistem selesai dibuat
dengan percobaan pada komputer user interface. Dengan melakukan uji coba ini
dapat diketahui pula kekurangan sistem yang telah dibuat, diantaranya: apakah
sistem dibuat berjalan dengan baik, apakah sistem yang dibuat sesuai dengan
perancangan pada sistem yang dirancang, dan apakah penanganan kesalahan
15
berfungsi dengan baik. Berikut adalah beberapa pengujian yang dilakukan
terhadap sistem yang dibuat:
1. Uji coba struktural
Uji coba struktural dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun
strukturnya atau alurnya sudah sesuai dengan perancangan yang dibuat. Uji
coba tersebut dijalankan dengan alur yang ada dalam program yang dibuat.
2. Uji coba fungsional
Uji coba fungsional dilakukan apakah sistem yang dibuat bisa berfungsi
dengan baik atau tidak yang dilakukan dengan cara mengklik menu-menu
yang ada pada form ataupun link yang dituju dan hasil penyimpanan pada
databasenya.
3. Uji coba Validasi
Uji coba validasi dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat
sudah bekerja dengan benar atau tidak.
16
BAB IV
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Perencanaan
Dalam hal ini perencanaan dimulai dengan melakukan konsultasi maupun
tanya jawab secara interaktif kepada pihak SO Telkom Ciawi khususnya bagian
supervisor selaku penanggung jawab pada bagian sistem pendukung keputussan
menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan customer. Data yang sudah
diperoleh kemudian diolah untuk perencanan sistem informasi yang akan dibuat.
4.2 Analisis Sistem
Sebelum merancang Sistem Pendukung Keputusan menentukan daerah
yang baik untuk meningkatkan customer Berbasis Web, terlebih dahulu dilakukan
analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Tahapan analisis yang dilakukan
adalah memahami permasalahan pada sistem yang berjalan, mengidentifikasi
permasalahan yang sedang berjalan dan kemudian menarik kesimpulan dari proses
analisis yang telah dilakukan. Inti dari tahap analisis adalah untuk
mengidentifikasi masalah dan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada
sistem sehingga dapat memberikan arah dalam tahapan selanjutnya yaitu tahapan
perancangan.
4.2.1 Analisis System Yang Berjalan
Untuk memudahkan merancang website sistem pendukung keputusan,
terlebih dahulu dilakukan tahap analisis terhadap sistem yang sedang berjalan.
Tahap analsis yang dilakukan bertujuan untuk memahami sistem penyampaian
informasi yang akan berjalan nantinya, mengidentifikasi permasalahan pada
sistem yang sedang berjalan serta menarik kesimpulan dari proses analisis yang
telah dilakukan. Adapun sistem yang sedang berjalan di sajikan pada (Gambar 3).
17
Gambar 3. Diagram prosedur yang sedang berjalan
Dari gambar tersebut dapat diperhatikan sistem yang sedang berjalan yang
masih memiliki kekurangan, maka dari itu didapat mengetahui kendala yang
dihadapi.
Sedangkan proses yang sedang dikembangkan
Gambar 4. Diagram prosedur yang sedang dikembangkan
18
Pakar Supervisor
Start
Merencanakan pembuatan form keputusan
Membuat form keputusan
Mengisi form keputusan
Menyimpulkan hasil keputusan
End
Diagram prosedur yang dikembangkan yaitu dimana pihak admin Sistem
Pendukung Keputusan ini menginputkan data kriteria SPK yang setelah diinput
data tersebut akan tersimpan didatabase kemudian data yang sudah diolah tersebut
akan menjadi suatu sistem pendukung keputusan.
4.2.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang ditimbulkan dari Sistem Pendukung Keputusan menentukan
daerah yang baik untuk meningkatkan customer yang sedang berjalan yaitu tidak
efektif dan efisien.
4.2.3 Kesimpulan Hasil Analisis dan Pemecahan Masalah
Dari hasil analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa permasalahannya
adalah informasi yang selama ini masih ada kekurangan. Dengan berdasarkan
penelitian yang dilakukan kekurangan dari sistem informasi yang sudah ada ialah
mulai dari sistem atau penyampaian informasi.
Dari permasalahan diatas perlu dilakukan adanya solusi untuk memberikan
kemudahan pakar dan supervisor untuk mengambil keputusan secara cepat dan
tepat yaitu dengan merubah system yang lama dengan sistem yang dirancang.
4.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap untuk melakukan perancangan dari
sebuah sistem yang akan dibangun. Pada tahap tersebut dilakukan beberapa
perancangan, antara lain perancangan database, perancangan sistem secara umum
dan perancangan sistem secara detail.
4.3.1 Perancangan Database
Perancangan database yang digunakan dalam Sistem Pendukung
Keputusan menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan customer dapat
dilihat pada Gambar 5.
19
Gambar 5. Relasi antar tabel
Adapun spesifikasi tabel-tabel sistem pendukung keputusan untuk menambah
modul baru diantara tiga cabang telkom dapat dilihat dari keterangan dibawah ini :
Tabel 1. Buku tamu
Atribut Tipe Lebar Keterangan
id_bukutamu Int 5 Primary key, not null
nama Varchar 50 Not Null
alamat Varchar 50 Not Null
no_tlp Varchar 20 Not Null
20
pesan Text Not Null
Tabel 2. Modul
Atribut Tipe Lebar Keterangan
id_modul Int 5 Primary key, not null
nama_modul Varchar 50 Not Null
link Varchar 50 Not Null
static_content Text Not Null
gambar Varchar 100 Not Null
publish enum('Y', 'N') Not Null
statusenum('user',
'admin')Not Null
aktif enum('Y', 'N') Not Null
urutan Int 10 Not Null
link_seo Varchar 50 Not Null
Tabel 3. Poling
Atribut Tipe Lebar Keterangan
id_poling Int 5 Primary key, not null
pilihan Varchar 100 Not Null
rating Int 5 Not Null
aktif enum('Y', 'N') Not Null
Tabel 4. Produk
Atribut Tipe Lebar Keterangan
id_produk Int 5 Primary key, not null
judul Varchar 50 Not Null
gambar Varchar 100 Not Null
keterangan Text Not Null
Tabel 5. Tools_gallery
21
Atribut Tipe Lebar Keterangan
id_gallery Int 3 Primary key, not null
gambar Varchar 100 Not Null
tanggal Date Not Null
id_kategori Int 3 Not Null
keterangan text Not Null
Tabel 6. Sdm
Atribut Tipe Lebar Keterangan
id_sdm Int 10 Primary key, not null
nama Varchar 30 Not Null
nik Varchar 10 Not Null
gambar Varchar 100 Not Null
jabatan Varchar 50 Not Null
Tabel 7. Users
Atribut Tipe Lebar Keterangan
username Varchar 30 Primary key, not null
password Varchar 20 Not Null
nama_lengkap Varchar 50 Not Null
email Varchar 50 Not Null
no_telp Varchar 20 Not Null
level Varchar 30 Not Null
blokir Enum(‘Y’,’N’) Not Null
Tabel 8. Matrix_mpe
Atribut Tipe Lebar Keterangan
id_matrix Int 5 Primary key, not null
id_kriteria Int 5 Not Null
k1 Enum('1','2','3','4','5' Not Null
k2 Enum('1','2','3','4','5' Not Null
22
k3 Enum('1','2','3','4','5' Not Null
k4 Enum('1','2','3','4','5' Not Null
k5Enum('1','2','3','4','5'
)Not Null
k6 Enum('1','2','3','4','5' Not Null
k7 Enum('1','2','3','4','5' Not Null
k8 Enum('1','2','3','4','5' Not Null
k9 Enum('1','2','3','4','5' Not Null
Tabel 9. Kriteria
Atribut Tipe Lebar Keterangan
id_kriteria Int 5 Primary key, not null
u1 Varchar 10 Not Null
u2 Varchar 10 Not Null
u3 Varchar 10 Not Null
u4 Varchar 10 Not Null
u5 Varchar 10 Not Null
u6 Varchar 10 Not Null
u7 Varchar 10 Not Null
u8 Varchar 10 Not Null
u9 Varchar 10 Not Null
n1 Varchar 100 Not Null
n2 Varchar 100 Not Null
n3 Varchar 100 Not Null
w1 Varchar 5 Not Null
wilayah1 Varchar 100 Not Null
wilayah2 Varchar 50 Not Null
wilayah3 Varchar 50 Not Null
kriteria1 Varchar 100 Not Null
kriteria2 Varchar 50 Not Null
kriteria3 Varchar 50 Not Null
23
4.3.2 Perancangan Sistem Secara Umum
Pada tahap ini perancangan sistem pendukung keputusan menentukan
daerah yang baik untuk meningkatkan customer dilakukan dengan menggunakan
dua tahapan yaitu data flow diagram dan flowchart system.
4.3.2.1 Perancangan flow diagram (DFD)
Data flow diagram merupakan sebuah teknik dalam menggambarkan
aliran informasi dan transformsi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari
input menjadi output. Arus data atau aliran informsi pada DFD ini dapat berupa
masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem sehingga dapat menghasilkan
sebuah output yang akan disampaikan kepada penerima data.
Untuk lebih jelas mengenai data flow diagram system yang dibangun pada
sistem pendukung keputusan menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan
customer, maka dapat dilihat pada Gambar 6
Data home home
Data profile profile SO Telkom Ciawi
Data sejarah sejarah
Data visi dan misi visi dan misi
Data karyawan data karyawan
Data gallery gallery
Data kontak kontak instansi
Data struktur organisasi struktur organisasi
Data produk produk
Data kutipan kutipan
Data info karir info karir
Gambar 6. Alur diagram level zero system informasi website SO Telkom Ciawi
24
Admin User
Sistem Pendukung Keputusan untuk menambah modul baru diantara tiga
cabang telkom
Data kriteria
Data spk
kriteria
spk
Pada DFD Level Zero system informasi website dimulai dengan admin
mengakses data-data informasi seperti data kriteria, SPK, Home, Profile SO
Telkom Ciawi, Visi dan Msi, Data Karyawan, Gallery, kontak instansi, Struktur
Organisasi, Produk, Kutipan, Karir dan Keluhan pelanggan. Data-data tersebut
telah dimanipulasi oleh admin maka user dapat memperoleh setiap informasi
yang telah disediakan oleh admin serta dapat mengirimkan kritik dan saran
melalui Keluhan Pelanggan. Selain itu admin juga dapat mengakses dan mengisi
data kriteria dan data spk, dan yang dapat melihat hasil dari spk adalah karyawan.
4.3.2.2 Spesifikasi Proses DFD
Spesifikasi proses DFD ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menjelaskan proses-proses dari sistem website Sistem Pendukung Keputusan
menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan customer.
Tabel 10. Tabel Spesifikasi Proses
No Nama Proses Keterangan
1 Admin Menampilkan setiap informasi pada sistem
yang dibangun dan mempunyai hak untuk
mengakses serta memanipulasi data
2 Data kriteria Data yang diinputkan pada sistem untuk
pengambilan keputusan
3 Data spk Data yang diinputkan pada sistem untuk
mendukung keputusan
4 Data Home Data yang diinputkan pada sistem untuk
ditampilkan pada menu home
5 Data Profil Data yang diinputkan pada sistem untuk
ditampilkan pada menu profil instansi
6 Data Visi dan Misi Data yang diinputkan pada sistem untuk
ditampilkan pada menu Visi dan Misi
7 Data Karyawan Data yang diinputkan pada sistem untuk
ditampilkan pada menu data Karyawan
8 Data Gallery Data yang diinputkan pada sistem untuk
ditampilkan pada menu gallery
25
9 Data Kontak Data yang diinputkan pada system untuk
ditampilkan pada menu kontak
10 Data Struktur Organisasi Data yang diinputkan pada system untuk
ditampilkan pada menu Struktur Organisasi
11 Data Sejarah Data yang diinputkan pada system untuk di
download pada menu Sejarah
12 Data Produk Data yang diinputkan pada system untuk
ditampilkan pada menu produk
13 Data Kutipan Data yang diinputkan pada sistem untuk
ditampilkan pada menu kutipan
14 Data Info Karir Data yang diinputkan pada sistem untuk di
tampilkan pada menu info karir
15 Data Keluhan Pelanggan Data yang diperoleh oleh admin dari user
16 Sistem Pendukung
Keputusan menentukan
daerah yang baik untuk
meningkatkan customer
Sistem Pendukung Keputusan untuk
menambah modul baru diantara tiga cabang
telkom
17 Kriteria Data kriteria untuk mendukung keputusan
18 Spk Informasi keputusan yang diambil
19 Home Data yang disampaikan pada user dimenu
home
20 Profil Informasi profil instansi yang akan
disampaikan pada user dimenu profil
instansi
21 Visi dan Misi Informasi visi dan misi sekolah yang akan
disampaikan pada user dimenu Visi dan
Misi
22 Data Karyawan Informasi data karyawan yang akan
disampaikan pada user dimenu data
karyawan
23 Gallery Informasi gallery yang akan disampaikan
pada user dimenu gallery
26
24 Kontak Instansi Informasi alamat instansi yang akan
disampaikan pada user dimenu kontak
instansi
25 Struktur Organisasi Informasi struktur organisasi yang akan
disampaikan pada user dimenu struktur
organisasi
26 Sejarah Informasi sejarah yang akan disampaikan
pada user dimenu sejarah
27 Produk Informasi produk yang akan disampaikan
pada user dimenu produk
28 Kutipan Informasi kutipan yang akan disampaikan
pada user dimenu kutipan
29 Info Karir Informasi info karir yang akan disampaikan
pada user dimenu info karir
30 Keluhan Pelanggan Akses kritik dan saran dari user melalui
keluhan pelanggan menuju system untuk
disampaikan kepada admin
31 User Penerima informasi dari Sistem informasi
website SO Telkom Ciawi
4.3.3 Metode Perbandingan Eksponensial
Contoh skoring Metode Eckenrode:
Terdapat 10 orang pakar/pengambil keputusan dan memberi bobot untuk 3
kriteria:
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pemilihan keputusan dengan
MPE adalah:
1. Penentuan alternatif keputusan,
Pada kasus ini terdapat 3 alternatif keputusan yaitu meningkatkan customer
pada daerah Ciawi, Ciapus, atau Caringin.
2. Penyusunan kriteria keputusan yang akan dikaji,
Pada kasus ini mempunyai 3 kriteria yaitu pembayaran lancar, sinyal kuat dan
banyak customer.
27
3. Penentuan derajat kepentingan relatif setiap kriteria keputusan dengan
menggunakan skala konversi tertentu sesuai keinginan pengambil keputusan,
Pada tabel ini terdapat urutan 1, 2 dan 3 dimana urutan 1 dengan tingkat
tertinggi atau sangat penting. Urutan 2 yaitu penting dan urutan 3 yaitu
kurang penting.
Angka 4 pada urutan 1 menunjukan bahwa ada 4 orang pengambil keputusan
yang setuju bahwa pembayaran lancar sangat penting. Apabila urutan 1, 2 dan
3 dijumlahkan untuk masing-masing kriteria maka jumlahnya harus sama
dengan jumlah pengambil keputusan.
Cara Pembobotan:
W1 = [(4x2) + (4x1) + (2x0)]
[(4x2) + (4x1) + (2x0) + (3x2) + (4x1) + (3x0) + (2x2) + (5x1) + (3x0)]
= [8 + 4 + 0] = 12 = 0,39
[ 8 + 4 + 0 + 6 + 4 + 0 + 4 + 5 + 0 ] 31
W2 = [(3x2) + (4x1) + (3x0)]
[(4x2) + (4x1) + (2x0) + (3x2) + (4x1) + (3x0) + (2x2) + (5x1) + (3x0)]
= [6 + 4 + 0] = 10 = 0,32
[ 8 + 4 + 0 + 6 + 4 + 0 + 4 + 5 + 0 ] 31
W3 = [(2x2) + (5x1) + (3x0)]
[(4x2) + (4x1) + (2x0) + (3x2) + (4x1) + (3x0) + (2x2) + (5x1) + (3x0)]
= [4 + 5 + 0] = 9 = 0,29
[ 8 + 4 + 0 + 6 + 4 + 0 + 4 + 5 + 0 ] 31
28
KriteriaUrutan
1 2 3
Pembayaran Lancar 4 4 2
Sinyal Kuat 3 4 3
Banyak Customer 2 5 3
Nilai 2 1 0
Jadi bobot untuk setiap kriteria disepakati oleh 10 orang pakar adalah kriteria
A = 0.39, B = 0.32 dan C = 0.29
4. Penentuan derajat kepentingan relatif dari setiap alternatif keputusan,
Jika 10 orang pakar tersebut di atas bermaksud untuk memilih 3 alternatif
keputusan, dan penilaian alternatif keputusan dilakukan dengan nilai ordinal
(1 sampai 5, semakin tinggi nilai semakin penting), angka 4, 3, 3 merupakan
nilai ordinal yang diinput oleh admin berdasarkan hasil dari keputusan pakar.
maka dengan Matrik MPE:
Alternatif
Keputusan
Kriteria
Nilai PrioritasPembayaran
Lancar
Sinyal
Kuat
Banyak
Customer
Cabang Ciapus 4 3 3 4.51 I
Cabang Caringin 4 3 2 3.36 III
Cabang Ciawi 3 3 4 4.45 II
Bobot Kriteria 0.39 0.32 0.29 1.00
5. Pemeringkatan nilai yang diperoleh dari setiap alternatif keputusan
TotalNilai1 = [(40.39) + (30.32) + (30.29)]
= (1.72 + 1.42 + 1.37) = 4.51
TotalNilai2 = [(40.39) + (30.32) + (20.29)]
= (1.72 + 1.42 + 1.22) = 3.36
TotalNilai3 = [(30.39) + (30.32) + (40.29)]
= (1.53 + 1.42 + 1.50) = 4.45
Jadi berdasarkan Metode SPK MPE 10 orang pakar tersebut sepakat
bahwa yang menjadi prioritas ke-1 adalah daerah ciapus sebagai daerah yang
bagus untuk menambah customer baru, kemudian prioritas ke-2 adalah daerah
ciawi dan terakhir adalah daerah caringin.
4.3.4 Flowchart Sistem
29
Flowchart sistem adalah penerjemah alur program pada diagram yang
mempermudah programmer untuk meilhat detail dari input, proses, dan output
pada program yang akan dirancang. Dari flowchart sistem yang dirancang akan
terlihat alur form yang akan dibuat pada sistem informasi berita berbasis. Berikut
ini adalah rancangan flowchart sistemnya yang disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7. Flowchart Front End Website Sistem Pendukung Keputusan
30
Start
Front end
Menu pilihan:HomeProfile InstansiSejarah InstansiVisi dan MisiKontak InstansiStruktur OrganisasiData KaryawanProdukInfo KarirKeluhan PelangganEnd
home
profileintansi
Sejarah
instansi Visi
dan misi
Kontak
instansi Struktur
organisasi
Data karyawa
nprodu
k
Info karir
Keluhan pelangga
n
end
A
Input namaInput alamat
Input no telp/HPIsi pesan
Konfirmasi pesan
databaseA
A
Gambar 8. Flowchart Back End Website Sistem Pendukung Keputusan
31
Gambar 9. Flowchart Menu Tambah, Edit dan Hapus Untuk Menu Modul
Gambar 10. Flowchart Menu Tambah, Edit dan Hapus Untuk Menu User
Gambar 11. Flowchart Menu Update Untuk Menu Kutipan
32
Gambar 12. Flowchart Menu Tambah, Edit dan Hapus Untuk Menu Poling
Gambar 13. Flowchart Menu Update Untuk Menu Profil
33
Gambar 14. Flowchart Menu Update Untuk Menu Sejarah
Gambar 15. Flowchart Menu Update Untuk Menu Visi dan Misi
34
Gambar 16. Flowchart Menu Update Untuk Menu Struktur
Gambar 17. Flowchart Menu Update Untuk Menu Kontak
35
Gambar 18. Flowchart Menu Update Untuk Menu Karir
Gambar 19. Flowchart Menu Update Untuk Menu Keluhan Pelanggan
36
Gambar 20. Flowchart Menu Tambah, Edit dan Hapus Untuk Menu Karyawan
Gambar 21. Flowchart Menu Tambah, Edit dan Hapus Untuk Menu Produk
37
Gambar 22. Flowchart Menu Tambah, Edit dan Hapus Untuk Menu Galeri
Gambar 23. Flowchart Menu Update Untuk Menu Kriteria
38
Gambar 24. Flowchart Menu Tambah dan Hapus Untuk Menu spk
4.3.5 Perancangan Sistem Secara Detail
Pada tahap perancangan sistem ini dilakukan perancangan dengan
mendesain halaman sesuai dengan sistem yang dibutuhkan, antara lain :
1. Rancangan halaman Front End
Halaman antarmuka dalam sistem pendukung keputusan menentukan daerah
yang baik untuk meningkatkan customer terdapat beberapa rancangan
halaman yang terdiri dari halaman utama, Profil instansi, Sejarah instansi,
Visi dan misi, Kontak instansi, Srtuktur organisasi, Data karyawan, Produk,
Info karir, dan Keluhan pelanggan.
39
a. Rancangan halaman utama
2. Rancangan halaman Back End
Halaman back end dalam sistem pendukung keputusan menentukan daerah
yang baik untuk meningkatkan customer terdapat beberapa rancangan halaman
yang terdiri dari halaman Kriteria, SPK, Home, User, Modul, kutipan, Poling,
Profil, Sejarah, Visi dan Misi, Struktur, Kontak, Karir, Keluhan Pelanggan,
Karyawan, Produk dan Gallery foto.
a. Rancangan halaman login
Gambar 26. Tampilan rancangan halaman login untuk Back end
b. Rancangan halaman back end home
Gambar 27. Tampilan rancangan halaman back end home
40
Gambar 25. Tampilan Rancangan Menu Utama
c. Rancangan halaman back end kriteria
Gambar 28. Tampilan rancangan halaman back end kriteria
d. Rancangan halaman back end spk
Gambar 29. Tampilan rancangan halaman back end spk
e. Rancangan halaman back end update wilayah
Gambar 30. Tampilan rancangan halaman back end update wilayah
41
f. Rancangan halaman back end update kriteria
Gambar 31. Tampilan rancangan halaman back end update kriteria
4.4 Tahap Implementasi
Setelah diperoleh spesifikasi system yang diinginkan, tahap berikutnya
adalah Implementasi menggunakan perangkat lunak. Tahapan implementasi
merupakan tahap pembangunan system yang telah dirancang sehingga sistem
tersebut dapat dipergunakan. Implementasi pengembangan sistem pendukung
keputusan menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan customer dilakukan
berdasarkan tiga tahapan yaitu Material Collecting, assembly dan testing.
4.4.1 Material Collecting
Pada tahap pengumpulan bahan (Material Collecting) dikerjakan paralel
dengan tahap assembly. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan seperti
data-data serta foto yang diambil secara langsung maupun tidak langsung dan
mempunyai format gambar Jpeg.
Foto yang telah dikumpulkan kemudian diolah menggunakan perangkat
lunak Adobe Photoshop CS3 yang digunakan untuk mendesain halaman Web.
Tetapi tidak semua foto atau gambar yang ada adalah hasil olahan sendiri
melainkan ada sebagian foto atau gambar tersebut yang didapat dari internet
melalui proses download. Setelah melalui proses tersebut baru foto dimasukan ke
dalam sistem.
42
4.4.1.1 Header
Bagian Header adalah bagian paling atas dari halaman website SO Telkom
Ciawi yang diisi dengan Logo Instansi. Header website SO Telkom Ciawi untuk
bagian front end dapat dilihat pada Gambar 32.
Gambar 32. Header untuk front end
Langkah-langkah membuat Header dengan menggunakan Adobe Photoshop CS3
diantaranya :
1. Batas Area Header
Batas area header digunakan untuk membatasi suatu area dalam halaman
yang dijadikan header.
2. Buka aplikasi adobe photoshop CS3 , kemudian klik menu file lalu klik
menu New. Selanjutnya sesuaikan ukuran gambar dengan wight : 1000
pixels dan height : 85 pixels. Seperti yang terlihat di Gambar 33.
Gambar 33. Tampilan halaman kerja Adobe Photoshop CS3
43
3. Membuat desain background header dengan latar warna putih, kemudian
mengupload gambar pertama dengan mengklik open pilih tempat
disimpannya gambar serta ketik nama gambar pada file name dan klik
open untuk dijadikan backround, begitupula dengan gambar-gambar
lainnya sesuai dengan header yang akan dibuat.
4. Simpan file gambar tersebut dengan format Jpeg.
4.4.1.2 Foto dan Gambar
Foto dan gambar merupakan bagian utama dari sistem informasi website,
karena selain berguna sebagai aksesoris, foto dan gambar juga berguna untuk
menjelaskan suatu informasi pada sebuah website. Pada pembuatan website SO
Telkom Ciawi hampir sebagian besar diberikan oleh pihak instansi, tetapi ada juga
beberapa bagian yang didapatkan dari internet melalui proses download. Setelah
melalui proses tersebut baru gambar dimasukan ke dalam sistem seperti Gambar
34 logo speedy.
Gambar 34. Logo Speedy
4.4.2 Assembly
Tahapan assembly (pembuatan) merupakan tahap dimana seluruh objek
dibuat. Pembuatan system pendukung keputusan menentukan daerah yang baik
untuk meningkatkan customer berdasarkan florchart view yang dihasilkan pada
tahap design (perancangan).
4.4.2.1 Implementasi Basis Data (Database)
Langkah selanjutnya dalam membangun sistem pendukung keputusan
menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan customer yaitu dengan
membuat basis data di SQL dengan mengimplementasikan rancangan yang
dihasilkan pada tahap perancangan atau desain basis data. Untuk web hosting
44
menggunakan PHP My Admin. Basis data yang dibuat diberinama forex, terdiri
dari 10 tabel yaitu bukutamu, kriteria, matrix_mpe, upload, modul, poling,
produk, sdm, tools_gallery dan users seperti terlihat pada Gambar 35.
Gambar 35. Tampilan halaman database
Spesifikasi tabel-tabel tersebut dapat dilihat dari keterangan dibawah ini.
1. Tabel Kriteria
Nama Tabel : kriteria
Primary key : id_kriteria
Keterangan : tabel yang berisi data kriteria spk yang di input oleh admin
Gambar 36. Tampilan halaman database kriteria
45
2. Tabel matrix_mpe
Nama Tabel : matrix_mpe
Primary key : id_matrix
Keterangan : tabel yang berisi data spk yang di input oleh admin
Gambar 37. Tampilan halaman database matrix_mpe
4.4.2.2 Implementasi Halaman Web
Setiap tahap implementasi basis data selesai, maka dilanjutkan dengan
tahap implementasi halaman pembuatan situs web yaitu pembuatan program.
penulisan bahasa program menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis
datanya menggunakan SQL dan PHPMyadmin.
4.4.2.3 Implementasi Halaman Utama
Halaman utama merupakan halaman pertama yang akan dilihat oleh user,
halaman ini mempunyai peranan penting untuk sebuah website. Semua isi dan
fungsi-fungsi yang ada di website ini akan ditampilkan dihalaman ini.
Langkah-langkah dalam pembuatan halaman utama dalam website sistem
penunjang keputusan ialah sebagai berikut ;
1. Buka Adobe Dreamweaver CS3
2. Kemudian pilih create new PHP
3. Buat file dengan nama media.php dan file style.css nya dan simpan pada
folder telkom.
46
4. Setelah itu pada file style.css kita atur tampilan interfacenya. Setelah
pengaturan interfacenya selesai kemudian kita tinggal menu atau isi yang
akan ditampilkan dihalaman utama.
5. Media.php berisi kerangka halaman web secara keseluruhan. Kerangka
website ini terdiri dari bagian header, banner, content banner, menu utama,
tengah, kotak isi dan footer.
6. Kotak isi berisi kerangka bagian halaman untuk menu utama bawah
dimana didalamnya terdapat kerangka bagian untuk poling.
7. Tengah.php berisi kerangka bagian halaman untuk menampilkan isi data.
8. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai cara pembuatan back end dan
front end menggunakan scrip-scrip PHP yang dapat dilihat pada bagian
selanjutnya.
4.4.3 Implementasi Pembuatan Halaman Back End
Pada tahap pembuatan halaman back end dari website sistem pendukung
keputusan dilakukan dengan menggunakan Adobe Dreamweaver CS3. Design
halaman sebagai contoh dapat dilihat langsung pada Gambar 38.
Gambar 38. Tampilan perangkat lunak Adobe dreamweaver CS3
4.4.3.1 Implementasi Tampilan Halaman Login Admin
Login admin merupakan salah satu bentuk navigasi yang digunakan untuk
mengantarkan admin pada halaman back end, agar dapat bisa mengakses setiap
informasi maupun manipulasi data pada website sistem pendukung keputusan.
Pada form login ini terdapat username, password dan tombol login.
47
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan form login admin adalah
sebagai berikut:
1 Buka Adobe dreamweaver CS3
2 Buka file php yang bernama cek_login.php pada folder admin
3 Masukan listing kode pada file cek_login.php
Gambar 39. Implementasi login untuk admin
4.4.3.2 Implementasi Pembuatan Kriteria
Halaman kriteria adalah halaman untuk memanipulasi data kriteria.
Langkah -langkah yang dilakukan dalam pembuatannya :
1. Buka Adobe dreamweaver CS3
2. Buat file php yang bernama kriteria.php
3. Kemudian masukan listing kode. Untuk sebagai contoh dapat dilihat pada
Gambar 40.
Gambar 40. Implementasi Halaman Back End kriteria
48
4.4.3.3 Implementasi Pembuatan Spk
Halaman spk adalah halaman untuk mengetahui hasil keputusan. Langkah
-langkah yang dilakukan dalam pembuatannya :
1. Buka Adobe dreamweaver CS3
2. Buat file php yang bernama matrix_mpe.php
3. Kemudian masukan listing kode. Untuk sebagai contoh dapat dilihat pada
Gambar 41.
Gambar 41. Implementasi Halaman Back End spk
4.4.3.4 Implementasi Pembuatan halaman home pada back end
Halaman home adalah halaman untuk menampilkan kata sambutan pada
website sistem pendukung keputusan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pembuatan :
1 Buka Adobe dreamweaver CS3
2 Pillih create kemudian pilih php
3 Kemudian masukan listing kode, dapat dilihat dalam Gambar 42.
49
Gambar 42. Implementasi Halaman Home Pada Back End
4 Setelah itu simpan pada folder admin dan beri nama media.php
4.4.3.5 Implementasi Pembuatan Modul
Modul adalah halaman untuk menampilkan menambah menu baik itu
untuk front end maupun back end. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pembuatan
1. Buka Adobe dreamweaver CS3
2. Buat file php yang bernama content.php
3. Kemudian masukan listing kode. Untuk sebagai contoh dapat dilihat dalam
Gambar 43.
Gambar 43. Implementasi Halaman Modul Pada Back End
50
4.4.4 Implementasi Pembuatan Halaman Front end
4.4.4.1 Implementasi Tampilan Front end Halaman Header
Header adalah bagian paling atas dari suatu halaman web dengan banner
ataupun logo.
Langkah – langkah dalam pembuatan halaman front end
1. Buka Adobe dreamweaver CS3
2. Pilih create new PHP
3. Buka folder telkom dan kemudian buka media.php pada folder telkom
4. Kemudian kita buat file style.css sebagai pengatur content
5. Kemudian atur ukurannya
6. Kemudian insert image pada file style.css yang telah kita buat agar dapat
mengupload gambar yang telah disiapkan.
Maka tampilan yang akan dihasilkan pada proses perancangan ini adalah seperti
Gambar 44.
Gambar 44. Tampilan Front End
4.4.4.2 Implementasi Tampilan front end halaman home
Tampilan halaman home yang akan dibuat berada di sebelah kanan front
end dan tampilan home diambil dari tampilan sambutan kami, oleh sebab itu
untuk membuat sebuah halaman front end maka akan dimasukan listing kode
pemanggilan data sambutan kami.
Langkah-langkah dalam pembuatan halaman front end home sebagai
berikut:
51
1. Buka Adobe Dreamwaver CS3
2. Buka file tengah.php kemuadian masukan listing kode seperti Gambar 45.
Gambar 45. Implementasi Halaman Home Pada Front End
3. Setelah itu pada HTACCES File ketikan listing kode seperti berikut
Gambar 46. Listing kode pada HTACCES file
4.4.4.3 Implementasi Tampilan Front End halaman Profil
Tampilan profil yang akan dibuat berada disebelah kanan front end, oleh
sebab itu untuk membuat halaman profil front end maka akan dimasukan listing
kode.
Langkah-langkah dalam pembuatan halaman profil seperti berikut:
52
1. Buka Adobe Dreamwaver CS3
2. Buka file tengah.php masukan listing kode seperti Gambar 47.
Gambar 47. Implementasi Halaman Profil Pada Front End
4.4.4.4 Implementasi Tampilan Front End Halaman Kontak Instansi
Tampilan halaman agenda yang akan dibuat berada disebelah kanan front
end, oleh sebab itu untuk membuat halaman kontak kami pada front end maka
akan dimasukan listing kode berikut ini
Langkah-langkah dalam pembuatan halaman kontak instansi seperti berikut:
1. Buka Adobe Dreamwaver CS3
2. Buka file tengah.php masukan listing kode seperti Gambar 48.
Gambar 48. Implementasi Halaman Kontak Instansi Pada Front End
53
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap hasil dan pembahasan akan menampilkan halaman front end yang
meliputi tampilan halaman utama home, header, banner, conten banner, bagian isi,
footer, halaman profil, halaman sejarah, halaman visi dan misi, halaman kontak
instansi, halaman struktur organisasi, halaman data karyawan, halaman produk,
halaman info karir dan halaman keluhan pelanggan.
Halaman back end akan menampilkan beberapa halaman yaitu halaman
home, halaman tambah modul, halaman edit modul, halaman hapus modul,
halaman tambah user, halaman edit user, halaman hapus user, halaman update
kutipan, halaman tambah poling, halaman edit poling, halaman hapus poling,
halaman update profil, halaman update sejarah, halaman update visi dan misi,
halaman update struktur, halaman update kontak, halaman update karir, halaman
hapus pesan keluhan pelanggan, halaman tambah karyawan, halaman edit
karyawan, halaman hapus karyawan, halaman tambah produk, halaman edit
produk, halaman hapus produk, halaman tambah gallery foto, halaman edit gallery
foto, halaman hapus gallery foto, halaman manipulasi kriteria, halaman update
kriteria, halaman batal kriteria, halaman tambah spk, halaman simpan spk,
halaman batal spk, halaman hapus spk dan halaman logout admin.
5.1 Tampilan Front End
5.1.1 Halaman Utama (Home)
Halaman utama website sistem pendukung keputusan menentukan daerah
yang baik untuk meningkatkan customer merupakan halaman yang pertama yang
dilihat oleh user yang berisi tentang isi system informasi website serta halaman
pertama yang dapat dilihat yaitu halaman kontak kontak yang ditampilkan pada
menu home.
54
5.2 Tampilasn Back End
5.2.1 Halaman Login Admin
Halaman login admin merupakan halaman untuk memasukan username
dan password yang digunakan untuk masuk kehalaman administrator, yaitu
halaman untuk melakukan manipulasi data-data untuk ditampilkan pada pront
end. Halaman login admin dapat dilihat pada Gambar 49.
Gambar 49. Halaman Login Admin
Jika salah memasukan username dan password, maka akan tampil peringatan
seperti Gambar 50.
Gambar 50. Jika Salah memasukan Username atau Password
5.2.2 Halaman Home admin
Halaman home admin merupakan halaman pertama yang dilihat oleh
admin. Di halaman admin ini terdapat menu seperti home, modul, users, kutipan,
poling, profil, sejarah, visi dan misi, struktur, kontak, karir, keluhan pelanggan,
karyawan, produk, gallery foto dan logout. Tampilan halaman home admin dapat
dilihat pada Gambar 51.
Gambar 51. Tampilan Home Admin
55
5.2.3 Halaman Manipulasi Kriteria
Halaman manipulasi kriteria berfungsi untuk memanipulasi ataupun
mengubah data kriteria pada sistem pendukung keputusan menentukan daerah
yang baik untuk meningkatkan customer. Pada halaman ini ditentukan
berdasarkan hasil rapat para supervisor. Supervisor sebagai pakar yang ditentukan
hanya berdasarkan 10 orang (sistem masih statis). Kepada 10 orang pakar tersebut
diberikan kuisioner seperti pada lampiran 1. Hasil kuisioner diinput oleh admin ke
dalam form kriteria. Di halaman ini terdapat kriteria, derajat kepentingan dan
bobot nilai. Dimana derajat kepentingan 1 lebih penting dari derajat kepentingan 2
dan 3. Karena metode pembobotan menggunakan metode eckenrode maka
dilakukan perubahan urutan menjadi nilai, dimana urutan 1 dengan tingkat nilai
tertinggi, urutan 2 dengan tingkat dibawahnya, dan seterusnya. Tampilan halaman
kriteria dapat dilihat pada Gambar 52.
Gambar 52. Tampilan Halaman Edit Kriteria
5.2.4 Halaman Kriteria
Halaman kriteria berfungsi untuk melihat hasil data kriteria bobot nilai
yang sudah di edit. Di halaman ini terdapat hasil pembobotan yang
perhitungannya dapat dilihat pada Bab IV. Nilai w1, w2, w3 akan ditampilkan
pada form matrix_mpe. Angka 4 pada criteria pembayaran lancar menunjukan
bahwa ada 4 pengambil keputusan yang sangat setuju. Tampilan halaman kriteria
dapat dilihat pada Gambar 53.
56
Gambar 53. Tampilan Halaman Kriteria
5.2.5 Halaman SPK
Halaman spk berfungsi untuk mengetahui hasil keputusan yang sudah
melalui perhitungan dengan menggunakan metode perbandingan eksponensial dan
pembobotannya menggunakan metode eckenrode. Di halaman ini terdapat
alternatif keputusan, kriteria, bobot kriteria, nilai dan prioritas. Angka 4 pada
pembayaran lancar adalah nilai ordinal yang di inputkan oleh admin. Untuk
mengganti nilai ordinal dapat memasukan angka pada textbox sebelahnya. Hasil
Bobot kriteria dan nilai didapat dari hasil perhitungan yang sudah dibahas pada
Bab IV. Nilai tertinggi akan mendapat prioritas I dan akan menjadi hasil
keputusan. Tampilan halaman SPK dapat dilihat pada Gambar 54.
Gambar 54. Tampilan Halaman SPK
57
5.2.6 Halaman Update Kriteria
Halaman Update kriteria merupakan halaman untuk melakukan proses
update data dan dapat mengupdate kriteria pada website sistem pendukung
keputusan menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan customer..
Tampilan halaman hapus user dapat dilihat pada Gambar 55.
Gambar 55. Tampilan Halaman update kriteria
5.2.7 Halaman Update Wilayah
Halaman Update wilayah merupakan halaman untuk melakukan proses
update data dan dapat mengupdate alternatif keputusan pada tabel matrix_mpe
pada website sistem pendukung keputusan menentukan daerah yang baik untuk
meningkatkan customer. Tampilan halaman update wilayah dapat dilihat pada
Gambar 56.
Gambar 56. Tampilah Halaman Update Wilayah
5.2.8 Halaman Logout
Halaman logout berfungsi untuk keluar dari Sistem admin pada website
sistem pendukung keputusan menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan
customer. Tampilan halaman logout dapat dilihat pada Gambar 57.
Gambar 57. Tampilan Halaman Logout
58
5.3 Uji Coba
Tahap Uji coba system dilakukan untuk mengetahui kekurangn dan
kelebihan system informasi yang dibuat. Pada tahap uji coba tersebut di uji
dengan tiga langkah yaitu uji coba structural, fungsional dan validasi.
5.3.1 Uji Coba Struktural
Uji coba structural adalah suatu uji coba kesesuaian dengan
membandingkan konsep awal dengan hasil akhir. Uji coba ini dilakukan dengan
cara menjalankan form pada browser untuk mendapatkan hasil yang diiginkan
dari setiap halaman front end dan back end. Apabila tidak sesuai dengan yang
diinginkan, maka kembali ketahap implementasi samapai didapatkan hasil yang
diinginkan. Uji coba structural disajikan pada tabel 11 :
Tabel 11. Uji Coba Structural Halaman Back End
No Halaman Hasil
1 Halaman login admin Sesuai
2 Halaman Home Sesuai
3 Halaman Admin Sesuai
4 Halaman Admin Tambah Sesuai
5 Halaman Admin Edit Sesuai
6 Halaman Admin Hapus Sesuai
7 Halaman Modul Sesuai
8 Halaman Modul Tambah Sesuai
9 Halaman Modul Edit Sesuai
10 Halaman Modul Hapus Sesuai
11 Halaman Profil Sesuai
12 Halaman Update Profil Sesuai
13 Halaman Kutipan Sesuai
14 Halaman Update Kutipan Sesuai
15 Halaman Keluhan Pelanggan Sesuai
16 Halaman Hapus Keluhan Pelanggan Sesuai
17 Halaman Visi dan Misi Sesuai
59
18 Halaman Update Visi dan Misi Sesuai
19 Halaman Galeri foto Sesuai
20 Halaman Galeri Tambah Sesuai
21 Halaman Galeri Edit Sesuai
22 Halaman Galeri Hapus Sesuai
23 Halaman Karyawan Sesuai
24 Halaman Karyawan Tambah Sesuai
25 Halaman Karyawan Edit Sesuai
26 Halaman Karyawan Hapus Sesuai
27 Halaman Poling Sesuai
28 Halaman Poling Tambah Sesuai
29 Halaman Poling Hapus Sesuai
30 Halaman Poling Edit Sesuai
31 Halaman Sejarah Sesuai
32 Halaman Update Sejarah Sesuai
33 Halaman Produk Sesuai
34 Halaman Produk Tambah Sesuai
35 Halaman Produk Edit Sesuai
36 Halaman Produk Hapus Sesuai
37 Halaman Menu Utama Sesuai
38 Halaman Update Menu Utama Sesuai
39 Halaman Struktur Sesuai
40 Halaman Update Struktur Sesuai
41 Halaman Kontak Sesuai
42 Halaman Update Kontak Sesuai
43 Halaman Karir Sesuai
44 Halaman Update Karir Sesuai
45 Halaman Kriteria Sesuai
46 Halaman Manipulasi Kriteria Sesuai
47 Halaman SPK Sesuai
48 Halaman SPK Hapus Sesuai
49 Halaman Update Wilayah Sesuai
60
47 Halaman Update Kriteria Sesuai
48 Halaman Demo Sesuai
49 Halaman Tambah Video Sesuai
Tabel 12. Uji Coba Struktural Halaman Front End
No Halaman Hasil
1 Halaman Home Sesuai
2 Halaman Profil Instansi Sesuai
3 Halaman Visi an Misi Sesuai
4 Halaman Data Karyawan Sesuai
5 Halaman Galeri Sesuai
6 Halaman kontak Instansi Sesuai
7 Halaman Struktur Organisasi Sesuai
8 Halaman Sejarah Instansi Sesuai
9 Halaman Produk Sesuai
10 Halaman Info Karir Sesuai
11 Halaman Keluhan Pelanggan Sesuai
Dari hasil uji coba diatas terbukti bahwa semua halaman tersebut sudah
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada tahap desain.
5.3.2 Uji Coba Fungsional
Uji coba fungsional adalah uji coba untuk mengatahui apakah system
sudah berfungsi dengan baik atau belum. Uji coba ini dilakukan pada seluruh
menu halaman administrator dan halaman antar muka dengan cara mengklik
setiap link untuk mebuat halaman yang dituju diambil dari halaman yang sudah
disimpan dalam database.
Tabel 13. Uji Coba Navigasi Halaman back end
61
Menu Utama Link Koneksi
Login Tombol Login Berfungsi
User
Tombol Tambah Berfungsi
Tombol Tambah Simpan Berfungsi
Tombol Tambah Batal Berfungsi
Tombol Edit Berfungsi
Tombol Hapus Berfungsi
Tombol Hapus Ok Berfungsi
Tombol Hapus Cancel Berfungsi
Modul
Tombol Tambah Berfungsi
Tombol Tambah Simpan Berfungsi
Tombol Tambah Batal Berfungsi
Tombol Edit Berfungsi
Tombol Edit Update Berfungsi
Tombol Edit Batal Berfungsi
Tombol Hapus Berfungsi
Tombol Hapus Ok Berfungsi
Tombol Hapus Cancel Berfungsi
ProfilTombol Browse Berfungsi
Tombol Update Berfungsi
Visi dam MisiTombol Browse Berfungsi
Tombol Update Berfungsi
Keluhan Pelanggan
Tombol Hapus Berfungsi
Tombol Hapus Ok Berfungsi
Tombol Hapus Cancel Berfungsi
KutipanTombol Browse Berfungsi
Tombol Update Berfungsi
KarirTombol Browse Berfungsi
Tombol Update Berfungsi
Data Karyawan Tombol Tambah Berfungsi
Tombol Tambah Browse Berfungsi
Tombol Tambah simpan Berfungsi
62
Tombol Tambah Batal Berfungsi
Tombol Edit Berfungsi
Tombol Hapus Berfungsi
Galeri foto
Tombol Tambah Berfungsi
Tombol Tambah simpan Berfungsi
Tombol Tambah Batal Berfungsi
Tombol Edit Berfungsi
Tombol Hapus Berfungsi
KontakTombol Browse Berfungsi
Tombol Update Berfungsi
Poling
Tombol Tambah Berfungsi
Tombol Tambah Simpan Berfungsi
Tombol Tambah Batal Berfungsi
Tombol Edit Berfungsi
Tombol Edit Update Berfungsi
Tombol Edit Batal Berfungsi
Tombol Hapus Berfungsi
SejarahTombol Browse Berfungsi
Tombol Update Berfungsi
Struktur OrganisasiTombol Browse Berfungsi
Tombol Update Berfungsi
Produk Tombol Tambah Berfungsi
Tombol Tambah Browse Berfungsi
Tombol Tambah Simpan Berfungsi
Tombol Tambah Batal Berfungsi
Tombol Edit Berfungsi
Tombol Edit Browse Berfungsi
Tombol Edit Update Berfungsi
Tombol Edit Batal Berfungsi
Tombol Hapus Berfungsi
Tombol Hapus OK Berfungsi
Tombol Hapus Batal Berfungsi
63
Kriteria
Tombol Manipulasi Berfungsi
Tombol Update Berfungsi
Tombol Batal Berfungsi
SPK
Tombol Update Berfungsi
Tombol Hapus Berfungsi
Tombol Hapus OK Berfungsi
Tombol Hapus Batal Berfungsi
Update Wilayah Tombol Update Berfungsi
Update Wilayah Tombol Update Berfungsi
Demo Tombol Tambah Video Berfungsi
Tabel 14. Uji coba Navigasi Halaman front end
Menu Utama Link Koneksi
Home Tombol Home Berfungsi
Profil Instansi Tombol Profil Instansi Berfungsi
Visi dan Misi Tombol Visi dan Misi Berfungsi
Data KaryawanTombol Data Karyawan Berfungsi
Tombol halaman berikutnya Berfungsi
GaleriTombol Image info Berfungsi
Tombol Close Berfungsi
Kontak Instansi Tombol Kontak Instansi Berfungsi
Struktur Organisasi Tombol Struktur Organisasi Berfungsi
Sejarah Instansi Tombol Sejarah Berfungsi
Produk Tombol Produk Berfungsi
Info Karir Tombol Klik Disini Berfungsi
5.3.3 Uji Coba Validasi
Uji coba validasi adalah pemeriksaan keakuratan hasil data yang telah
dimasukan kedalam aplikasi. Ujicoba tersebut dilakukan dengan validasi system
pengisian data kedalam system uji coba yang diterapkan dalam hasil implementasi
yaitu apakah sistem pendukung keputusan pada menentukan daerah yang baik
64
untuk meningkatkan customer sudah valid atau belum valid, sebagai contoh dapat
ditampilkan pada halaman matrix_mpe. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh
gambar hasil uji coba validasi. Gambar 58 dan Gambar 59.
Gambar 58. Uji Coba Validasi Perhitungan Sistem
Gambar 59. Uji Coba Validasi Perhitungan Manual
65
TN1 = [(30.39) + (10.32) + (50.29)]
= (1.53 + 1 + 1.60) = 4.13
TN2 = [(10.39) + (20.32) + (40.29)]
= (1 + 1.25 + 1.50) = 3.75
TN3 = [(20.39) + (40.32) + (30.29)]
= (1.31 + 1.56 + 1.38) = 4.25
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Sistem dirancang menggunakan diagram dekomposisi untuk
menggambarkan proses-proses yang ada. Perancangan basis data digunakan alat
bantu data flow diagram (DFD). Dalam implementasi digunakan PHP sebagai
bahasa pemograman, Xampp sebagai web server dan MySQL sebagai database
server. Dalam pembangunan website ini digunakan perangkat lunak Photoscape
untuk membuat rancangan tema, dreamweaver untuk merancang antar muka dan
menulis program dan phpmyadmin sebagai antar muka pembuatan basis data.
Setelah diimplementasikan menghasilkan form visi dan misi, kontak
instansi, struktur organisasi, data karyawan, produk, keluhan pelanggan dan SPK.
Fasilitas yang ada dalam sistem pendukung keputusan menentukan daerah yang
baik untuk meningkatkan customer adalah poling, info karir, masyarakat bisa
mangirimkan saran dan kritik dalam form keluhan pelanggan dan dapat
mempermudah supervisor untuk membantu mengambil keputusan dalam form
SPK.
Sistem pendukung keputusan pada kasus ini yaitu menentukan daerah
yang baik untuk meningkatkan customer yaitu SO Ciawi, SO Ciapus dan SO
Caringin. SPK ini diambil berdasarkan tiga kriteria dan 10 orang pakar. Tiga
kriteria tersebut diantaranya pembayaran lancar, sinyal kuat dan banyak customer.
Sistem ini menggunakan MPE dan nilai pembobotan kriteria menggunakan
eckenrode.
Dengan adanya website sistem pendukung keputusan menentukan daerah
yang baik untuk meningkatkan customer yang diperuntukan untuk masyarakat
(pada bagian front end) yang ingin mendapatkan setiap informasi tentang SO
Telkom Ciawi dan dapat membantu untuk mengambil keputusan (pada bagian
back end) yang diharapkan akan lebih mudah serta lebih efektif dan efesien.
66
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk perancangan sistem ini
diharapkan agar ada partisipasi dari pihak instansi (administrator) dalam
memelihara dan memperbaharui website sistem pendukung keputusan
menentukan daerah yang baik untuk meningkatkan customer agar data-data
dalam website ini dilengkapi dan diupdate secara berkala. Selalu melakukan
pengembangan terhadap sistem seiring teknologi yang semakin berkembang,
sehingga sistem yang ada dapat dimanfaatkan dan dipergunakan secara optimal.
Pada website sistem pendukung keputusan ini masih mempunyai banyak
kekurangan khususnya dalam kelengkapan informsi serta sistem yang
dipergunakan masih terbilang sederhana dan masih statis, maka dari itu
diharapkan kedepannya website sistem pendukung keputusan ini dapat
dikembangkan lagi menjadi dinamis dan pada halaman keluhan pelanggan belum
ada penjelasan apakah keluhan tersebut sudah ditindak lanjuti atau belum.
67