hepatitis b

3
Hepatitis B Hepatitis B adalah suatu hepadnavirus DNA yang merupakan kausa utama hepatitis akut dan sekuele seriusnya, yaitu hepatitis kronik, sirosis dan karsinoma hepatoselular. WHO menganggap hepatitis B merupakan karsinogen manusia tersering kedua setelah tembakau. Telah dikenali beberapa penanda imunologis untuk hepatitis B pada pasien dengan penyakit akut atau kronik, pada mereka yang pernah terjangkit dan sekarang kebal, dan pada pembawa kronik.virus hepatitis B, antigen inti (HBcAg), antigen permukaan (HBsAg), antigen e (HBeAg), dan antibody-antibodinya semua dapat dideteksi dengan berbagai teknik. Virus ini bersifat unik karena konsentrasi antigen dan partikel virus dalam serum dan cairan tubuh lain dapat mencapai 10 triliun per milliliter. Infeksi hepatitis B terutama terjadi pada pemakai obat terlarang intravena, homoseks, petugas kesehatan, dan pasien yang sering mendapat produk darah, misalnya pengidap hemophilia. Virus ditularkan melalui darah atau produk darah yang terinfeksi, serta air liur, sekresi vagina, dan semen. Karena itu penyakit ini adalah penyakit menular seksual. Setelah infeksi oleh hepatitis B, penanda virologist pertama adalah HBsAg. Infeksi didiagnosis dengan mendeteksi HBsAg dalam serum. Walaupun HBeAg hampir selalu ada pada awal hepatitis akut, namun persistennya menunjukan infeksi kronik. Sekitar 90% orang yang menderita hepatitis B akan sembuh sempurna. Hepatitis B pada Kehamilan

Upload: cory-price

Post on 28-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hepatitis in pregnancy

TRANSCRIPT

Page 1: Hepatitis B

Hepatitis B

Hepatitis B adalah suatu hepadnavirus DNA yang merupakan kausa utama hepatitis akut

dan sekuele seriusnya, yaitu hepatitis kronik, sirosis dan karsinoma hepatoselular. WHO

menganggap hepatitis B merupakan karsinogen manusia tersering kedua setelah tembakau. Telah

dikenali beberapa penanda imunologis untuk hepatitis B pada pasien dengan penyakit akut atau

kronik, pada mereka yang pernah terjangkit dan sekarang kebal, dan pada pembawa kronik.virus

hepatitis B, antigen inti (HBcAg), antigen permukaan (HBsAg), antigen e (HBeAg), dan

antibody-antibodinya semua dapat dideteksi dengan berbagai teknik. Virus ini bersifat unik

karena konsentrasi antigen dan partikel virus dalam serum dan cairan tubuh lain dapat mencapai

10 triliun per milliliter.

Infeksi hepatitis B terutama terjadi pada pemakai obat terlarang intravena, homoseks,

petugas kesehatan, dan pasien yang sering mendapat produk darah, misalnya pengidap

hemophilia. Virus ditularkan melalui darah atau produk darah yang terinfeksi, serta air liur,

sekresi vagina, dan semen. Karena itu penyakit ini adalah penyakit menular seksual.

Setelah infeksi oleh hepatitis B, penanda virologist pertama adalah HBsAg. Infeksi

didiagnosis dengan mendeteksi HBsAg dalam serum. Walaupun HBeAg hampir selalu ada pada

awal hepatitis akut, namun persistennya menunjukan infeksi kronik. Sekitar 90% orang yang

menderita hepatitis B akan sembuh sempurna.

Hepatitis B pada Kehamilan

Baik prevalensi maupun perjalanan penyakit infeksi hepatitis B pada ibu, termasuk

hepatitis fulminan, tidak berubah oleh kehamilan, paling tidak di negara-negara maju. Terapi

bersifat supportif, dan seperti pada hepatitis A, kemungkinan kelahiran preterm meningkat.

Penularan Virus transplasental dari ibu kepada janin menyebabkan hepatitis akut tetapi

bukan seropositivitas kronik. Pada infeksi akut ditrimester pertama, 10% janin terinfeksi, dan

ditrimester ketiga angka ini menjadi 80-90%. Pada infeksi ibu yang kronik, penularan perinatal

adalah melalui ingesti bahan terinfeksi saat pelahiran, sebagai contoh melalui ASI. Sebagian bayi

yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala, yang lain mengalami penyakit fulminan, dan

hampir 85% menjadi pembawa kronik. Penularan vertikal berkaitan erat dengan status HBeAg

ibu. Ibu dengan antigen permukaan dan antigen e hepatitis B kemungkinan besar menularkan

Page 2: Hepatitis B

penyakit kepada janinnya, sedangkan mereka yang negative untuk antigen e tetapi positive untuk

antibodi anti HBe tampaknya tidak menularkan infeksi.

Mencegah Infeksi pada Neonatus

Centers fordisease control (1990) memperkirakan bahwa di Amerika Serikat pada tahun

1987 lahir sekitar 18.000 bayi dari ibu positif HBsAg. Tanpa imunoprofilaksis yang diberikan

saat lahir, hampir 4000 akan terinfeksi kronik oleh hepatitis B. Infeksi pada neonatus yang

ibunya merupakan pembawa virus kronik biasanya dapat dicegah dengan memberikan

immunoglobulin hepatitis B secara langsung setelah lahir, diikuti langsung vaksin hepatitis B.

Ibu beresiko tinggi yang pemeriksaan antigennya negatif dapat diberi vaksin selama

hamil. Pada wanita hamil seroproteksi pada wanita hamil lebih rendah daripada ibu yang tidak

hamil. Bagi wanita yang hasil ujinya positif, anak harus diberi immunoglobulin hepatitis B dan

vaksin rekombinan. Dosis vaksin kedua dan ketiga dibeikan pada usia 1 dan 6 bulan.