makalah hepatitis b

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya 1

Upload: alex-rahma

Post on 20-Jul-2016

123 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hepatitis b

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini

dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai

pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi

hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi

agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis

virus akut.

Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit

hati diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena

penykit hepatits ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta

kematian setiap tahunnya. Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi

sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar

infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun

kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain

badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas,

setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata

tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien

hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.

Menurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia yang juga ketua kelompok kerja Hepatitis Departemen Kesehatan,

Alli Sulaiman, virus hepatitis menginfeksi sekitar 2 miliar orang didunia.

Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal dunia akibat hepatitis

beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-15 persen jumlah

penduduk atau sekitar 18 juta jiwa. Dari jumlah yang terinfeksi, kurang dari

10 persen yang terdiagnosis dan diobati. Sebanyak 90 persen lain tidak

menimbulkan gejala sehingga tidak terdiagnosis. Karena itu, pemeriksaan

menjadi penting.

Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah

kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan,

1

Page 2: Makalah Hepatitis b

memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari

sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-90% dari kasus-kasus

hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-

kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-kasus yang ringan

dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang

kurang dari keadaan sebenarnya. Pada umumnya klien yang menderita

penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia atau penurunan nafsu makan

dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang

rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga klien

ini haruslah mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi

metabolik sehingga klien tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang

didesain dapat diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila penggunaan

standar diet melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk

mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. Nutrisi enteral lebih

ditujukan pada pasien yang mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampu

mengkonsumsi masukan nasogastrik. Nutrisi parenteral dapat dipilih karena

status perubahan metabolik atau bila abnormalitas mekanik atau fungsi dari

saluran gastrointestinal mencegah pemberian makan enteral. Asam

amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan elektrolit dapat diinfuskan

melalui vena sentral atau perifer. Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis

bagi klien adalah apabila ada anggota keluarga menderita penyakit yang

sama, supaya anggota keluarga dan klien siap menghadapi resiko terburuk

dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita mampu

menyiapkan diri dengan pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan

makanan dan air bersih yang aman, sistem pembuangan sampah yang efektif,

perhatikan higiene secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum

suntik dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan

sebaik-baiknya. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur

berarti keluarga dan penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya

dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan memerlukan asuhan

keperawatan yang tepat, disamping itu juga memerlukan pengetahuan dan

2

Page 3: Makalah Hepatitis b

keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga

akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi penjelasan tentang

Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, perawatan,

penularan dan akibat yang didapat kalau pengobatan tidak dilakukan.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas dalam makalah ini penulis mengangkat

jenis-jenis dan cara pencegahan penyakit hepatitis

C. Rumusan Masalah

1.apa itu hepatitis?

2. berapa macam/jenis hepatitis?

3. apa penyebab dan bagaimana cara penularan penyakit hepatitis itui?

4. Apa tanda dan gejala dari penyakit hepatitis itu?

5. bagaimana cara pencegahan penyakit hepatitis itu?

D. Tujuan

Untuk mengetahui jenis - jenis, cara penularan dan cara pencegahan

penyakit hepatitis

E. Manfaat penelitian

Untuk menambah pengetahuan tentang jenis - jenis dan cara

pencegahan penyakit hepatitis. 

3

Page 4: Makalah Hepatitis b

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Hepatitis

Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena

reaksi hepar terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan

alkohol.

Hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati.

Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar

oleh virus disertai nekrosis dn inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan

kumpulan perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas.

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati.

Hepatititis dalam bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit

kuning. Padahal definisi lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa

belanda yang berarti organ hati,bukan penyakit hati. Namun banyak asumsi

yang berkembang di masyarakat mengartikan lever adalah penyakit radang

hati. sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan kercunan,

karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh radang hati, teatapi juga

karena adanya peradangan pada kantung empedu. Hepatitits adalah suatu

proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan oleh infeksi

virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat – obatan serta bahan – bahan kimia.

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai

nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas.

Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis

adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh

infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga

tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

4

Page 5: Makalah Hepatitis b

B. Jenis-jenis Hepatitis

1. Hepatitis A

Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah

melalui kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air

yang terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret

saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa endemik. Masa

inkubasi : 2-6 minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi

paling sering terinfeksi adalah anak-anak dan dewasa muda.

2. Hepatitis B

Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah,

jarum suntik, atau hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah

mereka yang sering tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja

parawatan kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan terhadap

darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria

homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil

yang terinfeksi ibunya, resipien produk darah tertentu dan pasien

hemodialisa. Masa inkubasi  mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan

sampai timbul gejala klinis.

3. Hepatitis C

Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab

tersering infeksi hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial.

HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama

melalui tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah

pengguna obat injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial

risiko terhadap pekerja perawatan kesehatan  dan keamanan masyarakat

yang terpajan pada darah. Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari.

4. Hepatitis D

Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi

HBV bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan

pada individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat

menyebabkan infeksi  hanya bila individu telah mempunyai HBV, dan

darah infeksius melalui infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi

5

Page 6: Makalah Hepatitis b

adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah multipel

(infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV). Masa inkubasinya

belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko timbulnya

hepatitis fulminan, kegagalan hati, dan kematian

5. Hepatitis E

Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan

melalui ingeti air yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi

adalah orang yang hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika

atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda

hingga pertengahan.

6. Kemungkinan hepatitis F dan G

Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat

ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis

yang terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali

infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan

hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi

darah jarum suntik.

C. Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis

1. Hepatitis A

Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut,

misalnya melalaui gelas atau sendok bekas yang di pakai penderita

hepatitis A. Kadang – kadang dapat juga melalui keringat penderita atau

melalui jarum suntik bekas yang di pakai pada penderita pengdapa

hepatitis A.

2. Hepatitis B

Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia.

Pada ibu hamil bila terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya

yang ada dalam kandungan atau waktu menyusui bayi itu. Bentuk

penularan seperti inilah yang banyak di jumpai pada  penyakit hepatitis B.

Pada saat ini jenis hepatitis yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis

B dan telah dapat pula di cegah melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus

ini jarang terjadi pada populasi orang dewasa, kelompok tertentu dan

6

Page 7: Makalah Hepatitis b

orang yang memiliki cara hidup tertentu berisiko tinggi. Kelompok ini

mencakup:

- Imigran dari daerah endemis hepatitis b

- pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik

- pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang

terinfeksi

- pria homoseksual yaang secara seksual aktif

- pasien rumah sakit jiwa

- narapidana pria

- pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk

tertenu dari plasma

- kontak serumah denag karier hepatitis

- pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontak dengan

darah

3. hepatitis C

Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi

melalui kontak seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman,

suntikan ataupun transfusi darah. Virus hepatitis C juga berbahaya karena

sebagian besar penyakit Hepatitis C dapat berkembang menjadi

kronis/menahun dan menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi

sumber infeksi bagi orang sekitarnya.

4. Hepatitis Delta dan hepatitis E

Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya melalui

mulut, tetapi belum ada penelitian yang lebih mendalam.

D. Tanda dan Gejala

Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga

secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya

dapat memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan

untuk membedakannya secara pasyi masih diperlukan bantuan melalui

pemeriksaan darah penderita.gejala penderita hepatitis virus mula mula

badanya terasa panas, mual dan kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari

air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian matanya terlihat kuning, dan

7

Page 8: Makalah Hepatitis b

akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis virus biasnya

dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir semua penderita hepatitis A dapat

sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita hepatitis C dapat menjadi

kronis. Mengenai hepatitis delta dan E belum dapat di ketahui  sevara pasti

bagaimana perjalanan penyakitnya.

Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi

sebagian kecil (kira-kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau

meninggal.penderita hepatitis B yang menahun setelah 20-40 tahun kemudian

ada kemungkinan hatinya mengeras(sirosis), dan ada pula yang berubah

menjadi kanker hati.

Gambaran klinis hepatitis virus dapat  berkisar dari asimtomatik

sampai penyakit yang mencolok, kegagalan hati, dan kematian. Terdapat tiga

stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :

a. Stadium prodromal, disebut periode praikterus, dimulai setelah periode

masa tunas virus selesai dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda

penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus belu muncul.

Antibodi terhadap virus biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung

1-2 minggu dan ditandai oleh :

-     Malese umum

-     Anoreksia

-     Sakit kepala

-     Rasa malas

-     Rasa lelah

-     Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas

-        Mialgia (nyeri otot)

b. Stadium ikterus. Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia

besar orang stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi

lainnya adalah :

-     Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal

-     Pembesaran dan nyeri hati

-     Splenomegali

- Mungkin gatal ( pruritus ) dikulit

8

Page 9: Makalah Hepatitis b

c. Stadium pemulihan. Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:

-     Gejala-gejala mereda termasuk ikterus

-     Nafsu makan pulih

-     Apabila tedapat  splenomegali, akan segera mengecil

E. Pencegahan

Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting

karena  sampai saat ini belum ada  obat yang dapat membunuh virus,

sehingga satu-satunya jalan  untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan

vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada vaksin hepatitis B saja, karena

memang Hepatitis B sajalah yang paling banyak diselidiki  baik mengenai

perjalanan penyakitnya maupun komplikasinya.

Saat ini di seluruh dunia terdapat 200 juta orang pengidap hepatitis B

yang tidak menampakkan gejala, tetapi merupakan sumber penularan bagi

manusia sehat. Agarc tubuh menjadi kebal diperlukan vaksinassi dasar

mengenai dasar sebanyak tiga kali vaksinassi hepatitis B. Mengenai jarak

waktu pemberian vaksinasi dasar tergantung dari jenis vaksinasi yang

dipakai.

Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah

manusia yang telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari

perekayasaan sel ragi. Vaksin hepatitis yang di buat dari darah manusia kebal

hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga kali,

sedangan vaksin hepatitis b yang di rekayasa dari sel ragi diberi kepada

penderita sebulan sekali sebanyak dua kali,  lalu suntikan ke tiga baru di beri

5 bulan kemudian.

Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi vaksinasi

penguat. Caranya bermacam-macam ada vaksin yang perlu di ulang setahun

kemudian satu kali, lalu 4 tahun kemudian diberi sekali lagi, selanjutnya

setiap 5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu diberikan hanya setiap

5 tahun sekali saja.

Vaksinasi  hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bayi yang

lahir dari ibu yang mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi hepatitis

9

Page 10: Makalah Hepatitis b

B segera setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah berumur

sebulan.

Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah

dengan memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh

lainnya, dan harus hati-hati memasang kembali tutup jarum suntik. Perhatikan

cara pembuangan bahan-bahan terkontaminasi dan pembersihan alat-alat  dan

permukaan yang terkontaminasi. Bahan pemeriksaan untuk laboratorium

harus diberi label jelas bahwa bahan berasal dari pasien hepatitis. Perlu juga

menjelaskan pentingnya mencuci tangan kepada pasien, keluarga, dan

lainnya.

10

Page 11: Makalah Hepatitis b

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang

disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati

mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana

mestinya.

2. Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :

* hepatitis A

* hepatitis B

* hepatitis C

* hepatitis D

* hepatitis E

* kemungkinan hepatitis F dan G

3. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera

dan kematian hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan

dengan merangsang reaksi peradangan dan imun yang mencederai

atau menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan

degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktivan

komplemen, lisis sel-sel yang terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya,

serta edema dan pembengkakan interstisium. Respon imun yang

timbul kemidian mendukung respon peradangan. Perangsangan

komplemen dan lisis sel serta serangan antibodi langsung terhadap

antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel yang terinfeksi.

Hati menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan aliran

darah berkurang yang menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya

terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.

4. Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama,

sehingga secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama

lain.

11

Page 12: Makalah Hepatitis b

5. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :

a.       Stadium prodromal

b.      Stadium ikterus

c.       Stadium pemulihan

6. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting

karena  sampai saat ini belum ada  obat yang dapat membunuh virus,

sehingga satu-satunya jalan  untuk mencegah hepatitis virus adalah

dengan vaksinasi.

B. Saran

1. biasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat

2. selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit

hepatitis

12

Page 13: Makalah Hepatitis b

DAFTAR PUSTAKA

Ester,  Monica. 2002 . Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Inayah, Iin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem

Pencernaan. Jakarta: Salemba Medika

Oswari, 2006. Penyakit Dan Cara Penanggulangannya. Jakarta: Gaya Baru

Mansjoer, Arief, Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &Suddarth, Edisi

8, Vol 2. Jakarta : EGC

13

Page 14: Makalah Hepatitis b

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................iDAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Identifikasi Masalah...............................................................................................3

C. Rumusan Masalah..................................................................................................3

D. Tujuan....................................................................................................................3

E. Manfaat penelitian..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Hepatitis...................................................................................................4

B. Jenis-jenis Hepatitis................................................................................................5

C. Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis.................................................................6

D. Tanda dan Gejala....................................................................................................7

E. Pencegahan.............................................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................11

B. Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

14ii