gita listawaty (2011730137) reproduksi

Upload: gita-listawati

Post on 30-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Gita listawaty (2011730137)

Gita listawaty (2011730137)Assalamualaikum

Hubungan Obesitas dengan amenorea Obesitas didefinisikan sebagai peningkatan berat badan yang melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat dari akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. (Dorland, 2006). Faktor yang mungkin berperan adalahgangguan emosi yang disertai konsumsi makanan secara berlebihan, (2) pembentukan sel-sel lemak dalam jumlah berlebihan akibat konsumsi makanan yang berlebihan, (3) gangguan fungsi endokrin tertentu, (4) gangguan pada pusat pengatur kenyang dan selera makan di hipotalamus,(5) kecenderungan herediter, (6) faktor eksternal, seperti kelezatan makanan yang tersedia, serta (7) kurang berolahraga (Sherwood, 2011). kolesterol merupakan bahan pembentuk steroid produksi steroid didalam ovarium terdiri pada sistem dua sel Sel Teka folikuli menghasilkan androgen dan merespon luteinizing hormone (LH) estrogen aromatase

3Seseorang dengan obesitashiperkolesterolemiayang ditandai dengan tingginya kadar trigliserid dan LDL dalam darah. resistensi reseptor insulin akibat peningkatan glukosa yang diawali dengan hiperaktivitas glukoneogenesishiperinsulinemiapeningkatan aktivitas androgen Kadar estrogen yang tinggi memberikan umpan balik negatif terhadap hormon FSH (follicle stimulating hormone)Sedangkan terhadap LH, peninggian kadar estrogen memberikan umpan balik positif sehingga kanaikan kadar LH merangsang sintesis androgenPeningkatan kadar LH juga dapat disebabkan oleh karena gangguan sistem leptin.

Leptin adalah suatu protein yang disekresi oleh adiposit, yang berperan mengatur pemasukan makanan dan memberikan isyarat lapar pada otak.Pada hipotalamus, leptin menekan sintesis dan sekresi neuropeptide , di mana neuropeptida ini bekerja menghambatgonadotropin releasing hormone(GnRH). Pada seseorang dengan obesitas (sebagaimana dialami pasien dalam skenario) kadar leptin penurunan sekresi neuropeptideyang berakibat pada peningkatan sekresi GnRHpeningkatan sekresi LHmaturasi oosit melalui jalurmitogen-activated protein kinase (MAPK) yang dapat mengaktivasimaturation-promoting factor(MPF) yang merangsang pematangan ovum yang dihasilkan oleh ovarium.Pasien dengan obesitas mengeluhkan menstruasinya tidak datang selama 4 bulanklasifikasi amenorea (lebih dari 3 bulan)kondisi obesitas, yang berlanjut sebagai kondisi hipersekresi estrogen dan hipersekresi LHpenghambatan sekresi FSH.terganggunya proliferasi folikel sehingga tidak terbentuk folikel yang matangovulasi tetap tidak berlangsung oleh karena imaturitas folikelHal inilah yang menjadi dasar mekanisme ketidakhadiran menstruasi (amnorea) pada pasien dalam skenario kasus.

DDHiperaldosteronimia / sindrom connditemukan untuk pertama kali oleh conn dalam tahun 1956disebabkan oleh suatu aldosterone producing adrenal adenoma.Prof.Dr.Haznam M.W.2009.endokrinologi.Bandung : Angkasa OffsetJenis nya : Hiperaldosteronisme primer (sindrom conn)Hiperaldosteronisme sekunderPengaruh androgen yang berlebihan serta mekanisme kerjanya sentral perifer

Hiperaldosteronisme primer (sindrom conn)Epidemiologi :Terdapat pada sekitar 1% dari populasi yang hipertensif. Lebih banyak pada wanita, terutama pada umur antara 30 50 tahun. Rasio kejadian antara wanita : pria adalah sekitar 2 : 1Etiologi :Sindrom conn disebabkan oleh sekresi aldosterone yang terlalu banyak sehingga mengakibatkan retensi natrium, alkalosis yang hipokalemik dan urin yang alkalis. Sebab-sebabnya bisa : suatu tumor dikorteks supraren, suatu bilateral cortical nodular hyperplasia.

Manifestasi klinik haus akan air, polyuria, nokyuria, polidipsi, hipertensi, kelemahan, paralisis periodic, konvulsi otot-otot dan tetani biasanya tidak disertai edema Diagnosis Diagnosis aldosteronisme didasarkan pada pengukuran peningkatan kadar aldosteron dalam plasma dan urine dan pengukuran renin plasma. Renin plasma akan rendah pada aldosteronisme primer, tetapi tinggi pada aldosteronisme sekunder. CT scan dan photoscanning inti dapat juga membantu menemukan dan melokalisasi lesi adrenal pada pasien dengan aldosteronisme primer. Bila tumor tidak dapat dilokalisasikan.Spironolakton, suatu antagonis aldosteron dapat menghilangkan gejala-gejala hiperaldosteronisme. Obat ini juga dapat digunakan untuk tes diagnostic, persiapan operasi dan pengobatan jangka panjang jika operasi merupakan kontraindikasi. Jika dijumpai adenoma harus diangkat.Pengobatan

Referensi Prof.DR.Dr.SarwonoPrawirohardjo,dkk.2008.Ilmu kandungan.Jakarta: P.T Bina PustakaA price, Sylvia & Lorraine M. Wilson.2006.patofisiologi.Jakarta :EGCProf.Dr.Haznam M.W.2009.endokrinologi.Bandung : Angkasa OffsetAru. W. Suddoyo, 2007. Ilmu Penyakit Dalam. Penerbit Edisi 4 Jilid .1 EGC: JakartaSherwood,lauralee.2011.fisiologi manusia .Jakarta : EGC