referat gita koas.docx

Upload: fluffy

Post on 02-Mar-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Serumen umumnya dapat ditemukan di kanalis akustikus eksternus. Serumen merupakan

    campuran dari material sebaseus dan hasil sekresi apokrin dari glandula seruminosa yang

    berkombinasi dengan epitel deskuamasi dan rambut. (1)

    Bila lama tidak dibersihkan serumen akan menimbulkan sumbatan pada kanalis akustikus

    eksternus. Keadaan ini disebut serumen obturans (serumen yang menutupi kanalis akustikus

    eksternus). Sumbatan serumen kemudian dapat menimbulkan gangguan pendengaran yang

    timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang

    mengganggu.Sumbatan serumen ini dipengaruhi oleh beberapa faktor predisposisi antara lain

    dermatitis kronik liang telinga luar, liang telinga sempit, produksi serumen yang banyak dan

    kental, adanya benda asing di liang telinga, eksostosis di liang telinga, terdorongnya serumen

    oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi, dan kebiasaan mengorek telinga.

    Bila terjadi pada kedua telinga maka serumen obturans ini menjadi salah satu penyebab

    ketulian pada penderita. Suara dari luar tak dapat masuk ke dalam telinga sehingga membran

    tympani tidak bergetar.

    1 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    2/26

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2. 1. ANATOMI TELINGA LUAR

    Gambar .1 !natomi "elinga

    Secara anatomi telinga luar dapat dibagi menjadi aurikula (pinna) dan liang telinga

    (canalis acusticus eksternus#$!%). "elinga luar dipisahkan dengan telinga dalam oleh membran

    timpani. 1#& lateral liang telinga tediri dari kartilago elastis yang secara embrional berasal dari

    mesoderm dan sejumlah kecil jaringan subkutan yang ditutupi oleh kulit dan adneksanya. 'anya

    lobulus pinna yang tidak memiliki kartilago dan terdapat lemak. ()

    2 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    3/26

    Gambar . erkembangan !urikula

    !urikula berasal dari enam tonjolan mesenkim, tiga tonjolan dari arkus brankial pertama

    dan lainnya dari arkus brankial kedua. ada kehamilan yang normal tonjolan mesenkim

    kartilaginosa bersatu membentuk aurikula. !urikula akan berpindah posisi menjadi lebih tinggi

    yaitu dari posisi semula dekat comissura lateralis oris ke area temporal dengan pertumbuhan

    selektif dari mandibula.()

    Kanalis akustikus eksterna merupakan deriat dari celah brankial pertama

    ektodermantara mandibula (*) dan lengkung hyoid (**). %pitel yang melapisi celah ini bertemu

    dengan endoderm dari lengkung faringeal pertama yang kemudian membentuk membran timpani

    dan menjadi batas medial dari kanalis akustikus eksterna. +aringan ikat yang berasal dari

    mesoderm ditemukan antara ektoderm dan endoderm dan kemudian menjadi lapisan fibrosa

    membran timpani.

    3 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    4/26

    Gambar .& %mbriologi !urikula dan Kanalis !kustikus %ksternus

    roses kanalisasi lengkap terjadi pada minggu ke1 kehamilan, pada saat itu kanalis

    akustikus eksternus telah dilapisi oleh jaringan epitel. Kemudian akan terjadi rekanalisasi pada

    minggu ke- kehamilan. ()

    "elinga luar atau pinna merupakan gabungan dari kartilago yang dilapisi kulit sehingga

    dapat menjaga telinga luar dari trauma. (1)Kulit pada permukaan luar daun telinga melekat erat

    pada kartilago di baahnya beserta jaringan ikat dari dermis yang padat membentuk

    perikondrium. Sebaliknya, kulit permukaan belakang daun telinga mempunyai lapisan subkutan

    sejati. Keadaan daun telinga serta posisi daun telinga yang terbuka merupakan penyebab

    timbulnya sebagian besar masalah klinis yang mengenai daun telinga yaitu trauma, kontak

    langsung dengan cuaca, dan infeksi.

    engumpulan cairan akibat prosesproses tersebut seperti adanya pus dan hematom

    mengakibatkan terpisahnya perikondrium dari kartilago. Bila proses ini tidak segera diatasi maka

    akan terjadi nekrosis kartilago karena terganggunya perfusi nutrisi dari pembuluh darah

    perikondrium. (&)

    4 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    5/26

    Gambar ./ 0iang "elinga. a. bagian kartilaginosa. b. bagian osseus

    Kanalis akustikus eksternus dapat dibagi menjadi bagian. Bagian luar, /2 dari $!%,

    adalah bagian kartilaginosa dan terdapat lapisan tipis jaringan subkutan di antara kulit dan

    kartilago. ()Kulit yang melapisi bagian kartilaginosa lebih tebal dari bagian tulang, selain itu

    juga mengandung folikel rambut yang banyaknya berariasi tiap indiidu namun ikut membantu

    menciptakan suatu saar dalam liang telinga. (1)Bagian dalam, 32 dari $!%, adalah bagian

    osseus terutama dibentuk oleh timpanic ring dan terdapat jaringan lunak yang sangat tipis antara

    kulit, periosteum dan tulang. ()

    !natomi bagian ini sangat unik karena merupakan satusatunya tempat dalam tubuh

    dimana kulit langsung terletak di atas tulang tanpa adanya jaringan subkutan. 4engan demikian

    daerah ini sangat peka dan tiap pembengkakan akan sangat nyeri karena tidak terdapat ruang

    untuk ekspansi. (1)"erdapat penyempitan pada pertemuan bagian kartilaginosa dan bagian osseus

    kanalis akustikus eksternus yang disebut isthmus.()

    anjang kanalis akustikus eksternus pada

    orang deasa ratarata ,5 cm. Karena posisi membran timpani yang miring, maka bagian

    posterosuperior kanalis akustikus eksternus lebih pendek 3 mm dari bagian anteroinferior.

    Kanalis akustikus eksternus membentuk kura seperti huruf S arah superior dan posterior dari

    lateral ke medial. Kanalis akustikus eksternus juga mengarah ke hidung sehingga pada

    5 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    6/26

    pemeriksaannya aurikula perlu ditarik ke superior, lateral dan posterior untuk meluruskan kanalis

    akustikus eksternus. ()

    Bagian lateral kanalis akustikus eksternus dibatasi oleh meatus. Bagian medial dibatasi

    oleh membran tympani. Bila terjadi perforasi membran tympani, infeksi dapat menyebar kembali

    dan terus menyebar dari telinga tengah ke kanalis akustikus eksternus.

    6 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    7/26

    POSTERIOR

    Adap!d "#$%& '#()*+ S,$-B#$./ O$a#/)$$)+12

    ANTERIOR

    KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    8/26

    Gambar .5 BatasBatas Kanalis !kustikus %ksternus

    Batas posterior kanalis akustikus eksternus adalah kaum mastoid. Beberapa pembuluh

    darah masuk ke kanalis akustikus eksternus, khususnya sepanjang sutura tympanomastoid.

    *nfeksi dapat menyebar secara hematogen melalui segmen mastoid ini. 4ari posterior ke bagian

    kartilaginosa kanalis akustikus eksternus terdapat jaringan ikat tebal mastoid yang dapat

    menyebabkan infeksi sekunder.

    Batas superior kanalis akustikus eksternus adalah fossa infratemporal dan basis kranii.

    Batas anteriornya adalah kelenjar parotis dan temporomandibular junction. ()

    ada kanalis akustikus eksternus terdapat tiga mekanisme pertahanan pelindung yaitu

    tragus dan antitragus, kulit degan lapisan serumen, dan isthmus. "ragus dan antitragus

    membentuk barier parsial terhadap benda asing makroskopik. Kulit pada bagian kartilaginosa

    memiliki banyak sel rambut dan kelenjar apokrin seperti halnya kelenjar seruminosa. Ketiga

    struktur adeneksa ini bersamasama memberikan fungsi proteksi dan biasa disebut unit

    apopilosebaseous. ()%ksfoliasi selsel epitel skuamosa ikut berperan dalam pembentukan materi

    sebagai lapisan pelindung penolak air pada dinding kanalis ini. Gabungan berbagai bahan ini

    membentuk suasana asam dengan p' 3, yang berfungsi mencegah infeksi. 6igrasi sel epitel

    yang terlepas juga membentuk suatu mekanisme pembersihan sendiri dari membran timpani ke

    arah luar. (1)

    8 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    9/26

    Gambar .3 7nit !popilosebaseus pada Kanalis !kustikus %ksternus ()

    *naginasi epidermis membentuk dinding terluar dari folikel rambut dan tangkai rambut

    membentuk dinding bagian dalam. Saluran folikularis merupakan ruangan antara kedua struktur

    ini. Sumbatan pada salah satu bagian dari salah satu sistem kelenjar ini merupakan faktor

    predisposisi terhadap timbulnya infeksi.()

    Kanalis akustikus eksternus yang normal memiliki struktur proteksi dan pembersihan

    sendiri. 0apisan serumen berangsurangsur berjalan pada salurannya yaitu setelah bagian isthmus

    ke bagian lateral kanalis akustikus eksternus dan kemudian keluar dari telinga. embersihan

    kanalis akustikus eksternus yang berlebihan, baik karena alat maupun sebagai suatu tindakan,

    dapat mengganggu barier pelindung primer dan dapat memicu terjadinya infeksi. 8ariasi indiidu

    pada anatomi kanalis akustikus eksternus dan konsistensi produksi serumen dapat menjadi

    predisposisi terjadinya penumpukan serumen pada beberapa orang. ()

    2. 2. VASKULARISASI TELINGA LUAR

    !urikula dan kanalis akustikus eksternus menerima perdarahan dari arteri temporalis

    superfisialis dan cabang aurikularis posterior yang merupakan cabang dari arteri karotis eksterna.

    KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    10/26

    Sedangkan aliran ena dari aurikula dan meatus yaitu melalui ena temporalis superfisialis dan

    ena aurikularis posterior kemudian bersatu membentuk ena retromandibular yang biasanya

    terpisah dan keduanya bertemu di ena jugularis, pertemuan terakhir terdapat pada ena jugularis

    eksterna namun demikian juga menuju ke sinus sigmoid melalui ena emissarius mastoid.

    "abel .1 erdarahan !urikula

    Branch arent !rtery 9egion Supplied

    - Superficial temporal

    artery

    9oof : anterior portion of the canal

    4eep

    auricular

    6a;illary artery !nterior meatal all skin, epithelium of

    the outer surface of the tympanic

    membrane

    !uricular osterior auricular artery osterior portion of the canal

    2. 3. PERSARAFAN DAN ALIRAN LIMFATIK TELINGA LUAR

    2. 3. 1. PERSARAFAN DAUN TELINGA DAN KANALIS AKUSTIKUS EKSTERNUS

    ersarafan sensoris ke aurikula dan canalis akustikus eksternus berasal dari persarafan kranialis

    dan kutaneus dengan kontribusi dari cabang aurikulotemporal

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    11/26

    Gambar .@ Ailayah persarafan !urikula

    2. 3. 2. ALIRAN LIMFATIK TELINGA LUAR

    Gambar .- !liran 0imfatik Kelenjar Getah Bening pada Kepala dan 0eher

    !liran limfatik kanalis akustikus eksternus merupakan saluran yang penting pada

    penyebaran infeksi. Bagian anterior dan posterior terdapat aliran limfa dari kanalis akustikus

    eksternus menuju ke limfatik preaurikular di dalam kelenjar parotis dan kelenjar getah bening

    leher profunda bagian superior.

    Bagian inferior kanalis akustikus eksternus aliran limfanya menuju ke kelenjar getah

    bening infra aurikular dekat angulus mandibularis. Sedangkan bagian posterior menuju ke

    kelenjar getah bening post aurikular dan kelenjar getah bening leher profunda superior.

    2. 4. SERUMEN

    Serumen biasanya ditemukan di kanalis akustikus eksternus yang merupakan pertahanan

    penting dalam upaya mencegah terjadinya infeksi. 6eskipun demikian, orang terkadang

    mengabaikan pentingnya kebersihan telinga. Keadaan ini akan terus berlanjut dan menyebabkan

    hilangnya pertahanan terhadap infeksi dan kemudian dapat pula mengakibatkan sumbatan oleh

    serumen, yang menunjukkan gejala berupa gangguan pendengaran. (11)

    11 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    12/26

    2. 4. 1. DEFINISI SERUMEN

    Serumen adalah suatu campuran dari material sebasea dan sekresi apokrin dari kelenjar

    seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut.(5) Kata serumen umumnya

    disinonimkan dengan eara; (lilin telinga), namun ada pendapat yang mengatakan baha secara

    teknis kedua kata ini berbeda.

    Serumen merupakan hasil sekresi dari kelenjar seruminosa pada kanalis akustikus

    eksternus, dan ini merupakan salah satu unsur yang membentuk eara;. Komponen lainnya

    berupa lapisan hasil deskuamasi keratin skuamosa (selsel mati, penumpukan sel pada lapisan

    luar kulit), keringat, sebum dan bermacammacam substansi asing. Subtansi asing ini dapat

    berupa atat eksogen yang dapat masuk ke kanalis akustikus eksternus, contohnya spray

    rambut (hair spray) sampo, krim untuk mencukur janggut, bath oil, kosmetik, kotoran dan

    sejenisnya. Komponen utama eara; adalah keratin.

    2. 4. 2. KOMPOSISI DAN PRODUKSI SERUMEN

    Kelenjar seruminosa terdapat di dinding superior dan bagian kartilaginosa kanalis

    akustikus eksternus. Serumen membentuk lapisan pada kulit kanalis akustikus eksternus yang

    akan bergabung dengan lapisan keratin untuk membuat lapisan pelindung pada permukaan yang

    mempunyai sifat antibakteri.

    Gambar .C. Serumen pada cotton bud, tipe basah dan tipe kering

    Serumen dibagi menjadi tipe basah dan tipe kering. Serumen tipe kering dapat dibagi lagi

    menjadi tipe lunak dan tipe keras. (11)

    12 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    13/26

    Serumen t!e "#$#% n t!e 'ern(

    ada ras ?riental memiliki lebih banyak tipe serumen dibandingkan dengan orang ras

    non?riental. Serumen pada ras ?riental memiliki karakteristik kering, berkepingkeping,

    berarna kuning emas dan berkeratin skuamosa yang disebut ricebran a;. Serumen pada ras

    non?riental berarna coklat dan basah, dan juga dapat menjadi lunak ataupun keras

    Serumen t!e )un#' n t!e 'er#$

    Selain dari bentuknya, beberapa faktor dapat membedakan serumen tipe lunak dan serumen tipe

    kering D

    "ipe lunak lebih sering terdapat pada anakanak, dan tipe keras lebih sering pada orang

    deasa.

    "ipe lunak biasanya basah dan lengket, sedangkan tipe keras biasanya lebih kering dan

    bersisik.

    Korneosit banyak terdapat dalam serumen tipe lunak namun tidak pada serumen tipekeras.

    "ipe keras lebih sering menyebabkan sumbatan, dan tipe ini paling sering kita temukan

    di tempat praktek. (11)

    Aarna serumen berariasi dari kuning emas, putih, sampai hitam, dan konsistensinya

    dapat tipis dan berminyak sampai hitam dan keras. Serumen yang berarna hitam biasanya tidak

    ditemukan pada anakanak, namun bila dijumpai maka dapat menjadi tanda aal terjadinya

    aklaptonuria. (5)

    Sel epidermal terdapat sepanjang telinga luar yang identik pada permukaan kulit.

    Sehingga kita dapat memprediksi proses generasi dari kulit tersebut, dari migrasi hingga

    pengeluarannya. Serumen juga terdiri atas lisosim, suatu enim anti bakteri yang dapat merusak

    13 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    14/26

    sel dinding bakteri. Genetik mempengaruhi tipe serumen secara signifikan. 9as Kaukasia dan

    !frika!merika memiliki serumen dengan arna terang sampai coklat gelap lengket dan basah.

    9as !sia dan ras !merika 0atin memiliki serumen abuabu atau coklat muda dan kering yang

    berhubungan dengan jumlah lemak yang sedikit dan granula pigmen. (11)

    Serumen diproduksi di sepertiga luar bagian kartilaginosa kanalis akustikus eksternus.

    Komponen utama dari serumen merupakan hasil akhir dari siklus '6GKo! reduktase, bernama

    skualan, lanosterol.

    2. 4. 3. FISIOLOGI SERUMEN

    Serumen memiliki banyak manfaat untuk telinga. Serumen menjaga kanalis akustikus

    eksternus dengan barier proteksi yang akan melapisi dan membasahi kanalis. Sifat lengketnya

    yang alami dapat menangkap benda asing, menjaga secara langsung kontak dengan bermacam

    macam organisme, polutan, dan serangga. Serumen juga mepunyai p' asam (sekitar /5). p' ini

    tidak dapat ditumbuhi oleh organisme sehingga dapat membantu menurunkan resiko infeksi pada

    kanalis akustikus eksternus. (11)

    roses fisiologis meliputi kulit kanalis akustikus eksternus yang berbeda dari kulit pada

    tempat lain. ada tempat lain, sel epitel yang sudah mati dan keratin dilepaskan dengan gesekan.

    Karena hal ini tidak mugkin terjadi dalam kanalis akustikus eksternus, maka migrasi epitel

    sEuamosa merupakan cara utama untuk kulit mati dan debris dilepaskan dari dalam. Sel stratum

    korneum dalam membran timpani bergerak secara radial dari arah area anular membran timpani

    secara lateral sepanjang permukaan dalam kanalis akustikus eksternus. Sel berpindah terus ke

    lateral sampai mereka berhubungan dengan bagian kartilaginosa dan akhirnya dilepaskan.

    ergerakan pengeluaran epitel dari dalam kanal memberikan mekanisme pembersihan alami

    dalam kanalis akustikus eksternus, dan bila terjadi disfungsi akan menyebabkan infeksi. (5)

    Sejumlah kecil serumen ditemukan pada kanalis akustikus eksternus, bila tidakditemukan maka menjadi tanda patologis terjadinya otitis eksterna kronis. Serumen dapat

    dikeluarkan dengan suction, kuret, dan dengan membersihkan seluruh canal profunda dan

    seluruh membran timpani. (5)

    14 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    15/26

    Beberapa pasien mungkin mengeluh tidak nyaman pada telinganya ketika ada sejumlah

    serumen dan mungkin dibutuhkan pembersihan. embersihan dengan penyemprotan sebaiknya

    dihindari pada pasien perforasi membran tympani, pasien dengan riayat perforasi yang sudah

    lama sembuh, karena akan menyebabkan daerah perforasi menjadi lebih lemah dan mudah rusak.

    (5)

    Serumen dapat membantu menurunkan resiko otitis eksterna akut difusa. ada keadaan

    ini pasien mengalami kerusakan epidermis pada kanalis akustikus eksternus, sering disebabkan

    oleh cara pembersihan telinga yang tidak tepat seperti menggunakan tusuk gigi, pensil, dan

    sebagainya. Bila tidak ada serumen yang menjaga dan melapisi robeknya epidermis, maka

    organisme dapat menginfeksi daerah tersebut. ?rganisme yang sering menginfeksi antara lain

    seudomonas aeruginosa dan Staphylococci. Bila suhu dan kondisi tubuh kondusif untuk

    pertumbuhan, kerusakan epidermis ini akan berkembang menjadi otitis eksterna akut, yang juga

    disebut Fsimmers earH. Bakteri lain yang dapat menginfeksi antara $andida albicans,

    "turicella otitidis, dan !lloiococcus otitis namun jumlahnya tidak banyak. (1)

    =ungsi Serumen (11)

    6embersihkan

    embersihan kanalis akustikus eksternus terjadi sebagai hasil dari proses yang disebutFconeyor beltH process, hasil dari migrasi epitel ditambah dengan gerakan seperti rahang (ja

    moement). Selsel terbentuk di tengah membran timpani yang bermigrasi ke arah luar dari

    umbo ke dinding kanalis akustikus eksternus dan bergerak keluar dari kanalis akustikus

    eksternus. Serumen pada kanalis akustikus eksternus juga membaa kotoran, debu, dan partikel

    pertikel yang dapat ikut keluar. +a moement membantu proses ini dengan menempatkan

    kotoran yang menempel pada dinding kanalis akustikus eksternus dan meningkatkan harapan

    pengeluaran kotoran.

    0ubrikasi

    0ubrikasi mencegah terjadinya desikasi, gatal, dan terbakarnya kulit kanalis akustikus

    eksternus yang disebut asteatosis. Iat lubrikasi diperoleh dari kandungan lipid yang tinggi dari

    15 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    16/26

    produksi sebum oleh kelenjar sebasea. ada serumen tipe basah, lipid ini juga mengandung

    kolesterol, skualan, dan asam lemak rantai panjang dalam jumlah yang banyak, dan alcohol.

    =ungsi sebagai !ntibakteri dan !ntifungal

    Serumen ditemukan efektif menurunkan kemampuan hidup bakteri antara lain 'aemophilus

    *nfluenae, Staphylococcus !ureus dan %scherichia $olli. Kemampuan anti mikroba ini

    dikarenakan adanya asam lemak tersaturasi lisosim dan khususnya p' yang relatie rendah pada

    serumen (biasanya 3 pada manusia normal).

    4ulu dikatakan baha serumen juga melindungi telinga tengah dari infeksi bakteri dan

    fungi. Beberapa penulis mengatakan baha serumen yang tertahan dapat menjadi barier untuk

    membantu pertahanan tubuh melaan infeksi telinga namun secara klinik dan biologi fungsi ini

    tampak cukup lemah. (1)

    4iduga serumen memainkan peranan penting dalam meningkatkan sistem pertahanan

    tubuh dalam merespon infeksi. 6ungkin paparan bakteri dapat menginduksi peningkatan

    regulasi komponen anti bakterial pada serumen.

    Studi imunohistokimia menduga terdapat reaksi imun yang dimediasi oleh antibodi yang

    ada pada serumen dan menjaga kanalis akustikus eksternus dari infeksi. %pidermis dan dermis

    memiliki kelenjar seruminosa dan sebasea dengan pilar folikel yang dengan cepat dapat

    mengaktiasi reaksi imun lokal termasuk *g! dan *gG.

    2. 4. 4. PEN*EBAB AKUMULASI SERUMEN

    enumpukan serumen mungkin disebabkan ketidakmampuan pemisahan korneosit.

    4ermatologist melihat beberapa kondisi yang mereka sebut Gangguan 9etensi Korneosit yang

    menunjukkan adanya penumpukan serumen. (11)

    Keratosis ?bturans

    Beberapa pasien mendapati adanya benda yang putih seperti mutiara pada telinga mereka

    dan terbentuk dari keratin skuamosa yang terkompresi. +enis ini sangat sulit untuk dibersihkan.

    Bila berlanjut, lembar keratin akan berdeskuamasi sampai ke lumen kanalis akustikus eksternus

    16 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    17/26

    dan massa akan bertambah banyak. "ekanan dari massa ini akan menimbulkan erosi pada tulang

    kanalis akustikus eksternus. (11)

    =aktor lain yang mempengaruhi adalah steroid sulfatase yaitu enim arylsulfatase$ yang

    normalnya terdapat di sel epithelial, fibroblast, dan leukosit. %nim ini diketahui dapat

    membantu proses deskuamasi sel epidermal. Kohesi sel di stratum korneum dijaga oleh

    kolesterol sulfat yang berfungsi sebagai perekat intraselular. Steroid sulfat diyakini menghambat

    kerja kolesterol sulfat dan melepaskan ikatan antar sel. ada orang normal, aktiitas steroid

    sulfat lebih banyak di epithelium kanalis akustikus eksternus profunda daripada di kanalis

    superfisial. +adi, steroid sulfat bertanggung jaab terhadap pemisahan keratosit dan migrasinya

    ke arah luar.

    2.+. PENANGANAN SERUMEN

    6engeluarkan serumen dapat dilakukan dengan irigasi atau dengan alatalat. *rigasi yang

    merupakan cara yang halus untuk membersihkan kanalis akustikus eksternus tetapi hanya boleh

    dilakukan bila membran timpani pernah diperiksa sebelumnya.

    erforasi membran timpani memungkinan masuknya larutan yang terkontaminasi ke

    telinga tengah dan dapat menyebabkan otitis media. Semprotan air yang terlalu keras ke arah

    membran timpani yang atrofi dapat menyebakan perforasi. 0iang telinga dapat diirigasi dengan

    alat suntik atau yang lebih mudah dengan botol irigasi yang diberi tekanan. 0iang telinga

    diluruskan dengan menarik daun telinga ke atas dan belakang dengan pandangan langsung arus

    air diarahkan sepanjang dinding superior kanalis akustikus eksternus sehingga arus yang kembali

    mendorong serumen dari belakang. !ir yang keluar ditampung dalam adah yang dipegang erat

    di baah telinga dengan bantuan seorang asisten yang akan membantu dalam mengerjakan

    prosedur ini. (&)

    1 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    18/26

    Gambar .1 $ara 6embersihkan Kanalis !kustikus %ksternus (&)

    !latalat yang membantu dalam membersihkan kanalis akustikus eksternus adalah jerat

    kaat, kuret cincin yang tumpul, cunam 'artmann yang halus. Jang penting pemeriksaan harus

    dilakukan dengan sentuhan lembut karena liang telinga sangat sensitif terhadap alatalat. 4inding

    posterior dan superior kanalis akustikus eksternus kurang sensitif sehingga pelepasan paling baik

    dilakukan disini. Kemudian serumen yang lepas dipegang dengan cunam dan ditarik keluar.(&)

    Gambar .11 6emasang kapas pada ujung aplikator dengan memutar aplikator (1)

    18 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    19/26

    6embersihkan serumen dari lubang telinga tergantung pada konsistensi serumen itu. Bila

    serumen cair, maka dibersihkan dengan mempergunakan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas.

    Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret, sedangkan apabila dengan cara in

    sukar dikeluarkan, dapat diberikan karbogliserin 12 dulu selama & hari untuk melunakkannya.

    !tau dengan melakukan irigasi telinga dengan air yang suhunya sesuai dengan suhu tubuh. erlu

    diperhatikan sebelum melakukan irigasi telinga, riayat tentang adanya perforasi membran

    timpani, oleh karena pada keadaan demikian irigasi telinga tidak diperbolehkan. Sumbatan

    lubang telinga oleh pelepasan kulit sebaiknya dibersihkan secara manual dengan kapas yang

    dililitkan pada pelilit kapas daripada dengan irigasi.

    2. +. 1. ,#t $erumen-)$$

    !dakalanya pasien dipulangkan dan diinstruksikan memakai tetes telinga aktu singkat.

    "etes telinga yang dapat digunakan antara lain minyak mineral, hydrogen peroksida, debro;, dan

    cerumene;. emakaian preparat komersial untuk jangka panjang atau tidak tepat dapat

    menimbulkan iritasi kulit atau bahkan dermatitis kontak.

    ada serumen tipe basah biasanya diperlukan untuk melembutkan serumen sebelum

    dikeluarkan. roses ini digantikan oleh at serumenolisis dan keadaan ini tercapai dengan

    menggunakan larutan yang bersifat serumenolytik agen yang digunakan pada kanalis telinga

    untuk pengobatan di rumah. (11)

    "erdapat tipe seruminolitik yaitu aEueos dan organic. (11)

    Solutio aEueos tersusun atas air yang dapat memperbaiki masalah sumbatan serumen dengan

    melunakkannya, diantaranya D

    12 Sodium bicarbonate B..$ (sodium bicarbonate dan glycerine)

    &2 hidrogen peroksida

    2 asam asetat

    Kombinasi ,52 aluminium asetat dan ,&2 benetonium chloride.

    1 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    20/26

    Solusio organic dengan penyusun minyak hanya berfungsi sebagai lubrikan, dan tidak berefek

    mengubah integritas keratin skuamosa, antara lain D

    $arbamide pero;ide (3,52) dan glycerine

    8arious organic liEuids (propylene glycerol, almond oil, mineral oil, baby oil, olie oil)

    $erumol (arachis oil, turpentine, dan dichlobenene)

    $erumene; ("riethanolamine, polypeptides, dan oleatecondensate)

    4ocusate, sebagai actie ingredient ditentukan pada la;aties

    Serumenolitik dalam hal ini khususnya solutio organic dapat menimbulkan reaksi sensitiitas

    seperti dermatitis kontak. 4an pembersihan serumen yang tidak tuntas dapat menyebabkan

    superinfeksi jamur. Komplikasi lain yang mungkin adalah ototoksisitas yang dapat terjadi bila

    terdapat perforasi. Iat serumenolitik ini biasanya digunakan & kali selama &5 hari sebelum

    pengangkatan serumen (11)

    2. +. 2. Penem!r-t#n te)n(#

    0arutan irigasi dialirkan di canalis telinga yang sejajar dengan lantai, mengambil serumen

    dan debris dengan larutan irigasi mengunakan air hangat (&@o$). (11)

    20 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    21/26

    Gambar . 1 $ara enyemprotan "elinga(5)

    2. +. 3. Met-&e Kuret#$e /3011

    Gambar .1& 6etode Kuretase untuk mengambil Serumen (3)

    Serumen biasanya diangkat dengan sebuah kuret di baah pengamatan langsung. erlu

    ditekankan disini pentingnya pengamatan dan paparan yang memadai,. 7mumnya kedua faktor

    tersebut paling baik dicapai dengan penerangan cermin kepala dan suatu spekulum sederhana.

    *rigasi dengan air memakai spuit logam khusus juga sering dilakukan. !khir akhir ini sebagian

    dokter lebih memilih suatu alat irigasi yang biasa digunakan pada kedokteran gigi. Sementara

    aurikula ditarik ke atas belakang untuk meluruskan lubang telinga, air dengan suhu tubuh

    dialirkan dengan arah posterosuperior agar dapat leat di antara massa serumen dengan dinding

    belakang lubang telinga. 4alam melakukan irigasi perlu berhatihati agar tidak merusak

    membran timpani. +ika tidak dapat memastikan keutuhan membran timpani, sebaiknya irigasi

    tidak dilakukan.

    21 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    22/26

    Gambar .1/ engambilan Serumen dengan Suction

    2. . KELAINAN MENGENAI SERUMEN

    2. . 1. HIPERSERUMINOSIS /

    'iperseruminosis merupakan akumulasi abnormal dari serumen. enyebabnya karena

    kerusakan saat memproduksi atau kerusakan pada saat pembersihan. 'asil produksi serumen

    mungkin berhubungan dengan infeksi, alaupun kebanyakan etiolologinya tidak jelas. Sumbatan

    yang terjadi pada pasien dengan efek serumen menunjukkan adanya lapisan keratin berlebihanyang menyerupai stratum korneum kulit kanalis profunda. emisahan keratosit abnormal

    mungkin karena aktiitas steroid sulfat rendah pada stratum korneum kanalis profunda, yang

    dicurigai sebagai penyebab terjadinya akumulasi serumen.

    !kumulasi serumen dapat disebabkan karena obstruksi kanalis akustikus eksternus.

    Saluran yang panjang dan isthmus yang sempit dapat memblok migrasi alami stratum korneum

    dan bagian medial kanalis akustikus eksternus. enyebab potensial obstruksi adalah benda asing

    dan tumor.

    2. . 2. ERUMINOMA

    0apisan dermal bagian kartilaginosa memiliki folikel rambut, kelenjar sebasea, dan

    kelenjar seruminosa (modifikasi kelenjar keringat). Kelenjar seruminosa secara histologi mirip

    22 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    23/26

    dengan kelenjar apokrin pada aksila dan genital karena mempunyai dua lapisan struktur epitel

    yang terdiri dari selapis o;yphyilic kolumnar dalam dan selapis mioepitel luar. Karakteristik khas

    secara klinik adalah massa di kanalis akustikus eksternus yang dilapisi epitel sEuamosa,

    asimptomatis sampai menyebabkan obstruksi pada kanalis.

    ertumbuhannya berubah secara ekstrim tetapi biasanya lambat dan progresif sampai

    terdapat pembengkakan. 9ekurensi terjadi bila karsinoma tidak diangkat semua. engobatannya

    tergantung luasnya pemotongan tumor. Sifat agresif local atau inasif harus disamakan dengan

    keganasan meskipun tidak ada kasus mengenai penyebaran seruminoma

    2. . 3. ERUMINAL GLAND ADENOARINOMA /

    !denocarcinoma ini menyerang usia pertengahan dan orang yang lebih tua, lebih

    dominan pada pria. Karsinoma ini merupakan keganasan dari adenoma glandula seruminal

    lunak(benign). Gejalanya antara lain otalgia, kotoran telinga yang sering berdarah, dan tuli.

    emeriksaan menunjukkan eritem dan ulserasi pada kanalis. emeriksaan secara histologis

    menunjukkan adanya lesi lunak dengan aktiitas mitosis dan inasi. "erapi radiasi post operatif

    biasanya berperan penting. Kekambuhan persentasenya 152.

    23 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    24/26

    Gambar .15 6acammacam Serumen (1/)

    BAB III

    KESIMPULAN

    a. %ara; atau serumen adalah suatu campuran dari material sebasea dan sekresi apokrin

    dari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut. Serumen

    dibagi menjadi tipe basah dan tipe kering. Serumen tipe kering dapat dibagi lagi menjadi

    tipe lunak dan tipe keras.

    24 KEPANITERAAN FK UNTAR BAG THT RS HUSADA PERIODE 28 MARET 2016 30 APRIL 2016

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    25/26

    b. Serumen normal ditemukan di kanalis akustikus eksternus dengan fungsi diantaranya

    membersihkan, lubrikasi dan sebagai antibakteri dan antifungi.

    c. 4iagnosis ditegakkan berdasarkan keluhan yang didapat dari pasien berupa pendengaran

    menurun sampai tuli ringan, adanya tekanan di telinga sampai rasa nyeri telinga dan

    gambaran dari serumen baik dari konsistensi maupun dari arna serumen.

    d. enanganan serumen dilakukan dengan menggunakan obat tetes telinga yang bersifat

    seruminolisis, penyemprotan telinga, dan metode dengan instrumentasi seperti kuretase

    dan penyedotan (suction).

    e. Kelainankelainan yang dapat disebabkan oleh serumen antara lain D hiperserumenosa,

    ceruminoma, ceruminoma gland adenocarcinoma.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. !dam G.0., Boies 0.9., 'ighler .!., B?*%S Buku !jar enyakit "'" (B?*%S =undamentalsof ?tolaryngology). %disi 3. 1CC@. Balai enerbit Buku Kedokteran %G$.

    . Bailey B.+., +ohnson +. ".,

  • 7/26/2019 referat gita koas.docx

    26/26

    &. Ballenger +. +ohn, enyakitt "elinga, 'idung, "enggorok, Kepala dan 0eher. 1& th edition.

    Binarupa !ksara

    /. Brian +. G.B., 6ichael '., eter K., !tlas of $linical ?tolaryngology. 1. 6osby Jaer

    Book.

    5. $analis =. 9inaldo, "he %ar $omprehensie ?tology. 1C-@. 0ippincott Ailliams :Ailkins.

    3.