geometri

18
Hal 72 1. Diketahui kubus ABCD.EFGH . Tentukan jarak titik D ke bidang ACH 2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a cm. Jika S merupakan proyeksi titik C pada bidang AFH maka jaeak titik A ketitik S adalah Penyelesaian: 1. Pandang โˆ† Luas โˆ† Luas = . 2 = 1 2 โˆš2 . 2 = 1 4 2 โˆš2 Luas โˆ† Luas = . 2 1 4 2 โˆš2 = โˆš 3 2 . 2 DO = 1 2 2 โˆš2 โˆš 3 2

Upload: sholihatunnisa

Post on 14-Feb-2017

297 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Hal 72

1. Diketahui kubus ABCD.EFGH . Tentukan jarak titik D ke bidang ACH

2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a cm. Jika S merupakan

proyeksi titik C pada bidang AFH maka jaeak titik A ketitik S adalah

Penyelesaian:

1.

Pandang โˆ† ๐ป๐ท๐‘

Luas โˆ† ๐‘ฏ๐‘ซ๐‘ต

Luas = ๐ท๐‘.๐ป๐ท

2

= 1

2๐‘Žโˆš2.๐‘Ž

2

= 1

4๐‘Ž2โˆš2

Luas โˆ† ๐‘ซ๐‘ต๐‘ฏ

Luas = ๐‘๐ป.๐ท๐‘‚

2

1

4๐‘Ž2โˆš2 =

๐‘Žโˆš3

2 .๐ท๐‘‚

2

DO = 1

2๐‘Ž2โˆš2

๐‘Žโˆš3

2

DO = 1

2๐‘Ž

โˆš2

โˆš3

2

DO = 1

2๐‘Ž

โˆš21

2โˆš6

DO = ๐‘Žโˆš2

โˆš6

DO = ๐‘Žโˆš12

6

DO = ๐‘Ž2โˆš3

6

DO = 1

3๐‘Žโˆš3

2. Pandang โˆ† ๐‘ถ๐‘จ๐‘ช

Cos ฮฑ = ๐ด๐ถ2+ ๐‘‚๐ด2โˆ’๐‘‚๐ถ2

2 ๐ด๐ถ ๐‘‚๐ด

= (๐‘Žโˆš2)

2+ (๐‘Žโˆš

3

2)2โˆ’(๐‘Žโˆš

3

2)2

2 ๐‘Žโˆš2 ๐‘Žโˆš3

2

= (๐‘Žโˆš2)

2

2 ๐‘Žโˆš2 ๐‘Žโˆš3

2

= 2๐‘Ž2

2๐‘Ž2โˆš3

= 1

โˆš3

= 1

3โˆš3

Pandang โˆ† ๐‘จ๐‘บ๐‘ช

Cos ฮฑ = ๐ด๐‘†

๐ด๐ถ

1

3โˆš3 =

๐ด๐‘†

๐‘Žโˆš2

AS = 1

3โˆš3 . ๐‘Žโˆš2

AS = 1

3๐‘Žโˆš6

Hal 73

3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Hitunglah

jarak AF ke bidang CDHG

Penyelesaian :

Jarak garis AF ke bidang CDHG adalah 6 cm.

Penjelasan : Diketahui bahwa dalam suatu garis terdapat banyak titik dan

minimal mempunyai 2 titik. Misalnya, dalam garis AF titik yang akan kita

proyeksikan titik A dan F ke bidang BDHF maka proyeksi kedua titik

tersebut adalah D dan G maka panjang proyeksi titik tersebut adalah AD

dan FG yaitu 6 cm. Atau dapat juga kit buat garis sejajar dengan garis AF

yaitu DG yang terletak pada bidang CDHG maka jarak antara dua garis

sejajar tersebut adalah ruas garis AD atau FG, garis yang tegak lurus

dengan dua garis sejajar tersebut.

4. T.ABC adalah bidang empat beraturan, dengan AB = 16 cm jika P dan Q

masing-masing pertengahan TA dan BC, maka tentukan PQ

Penyelesaian :

Pandang โˆ† ๐‘ป๐‘ฉ๐‘ช

Panjang TB = TC = BC

Maka TQ = โˆš๐‘‡๐ต2 โˆ’ ๐ต๐‘„2

= โˆš162 โˆ’ 82

= โˆš256 โˆ’ 64

= โˆš192

Pandang โˆ† ABC

Maka AQ = โˆš๐‘‡๐ต2 โˆ’ ๐ต๐‘„2

= โˆš162 โˆ’ 82

= โˆš256 โˆ’ 64

= โˆš192

Pandang โˆ† ๐‘‡๐ด๐‘„ , karena โˆ† ๐‘‡๐ด๐‘„ adalah segitiga samakaki maka

PQ membagi garis dihadapannya sama panjang,sehingga

PQ = โˆš๐ด๐‘„2 โˆ’ ๐ด๐‘ƒ2

= โˆš(โˆš192)2 โˆ’ 82

= โˆš192 โˆ’ 64

= โˆš128

= 8โˆš2 cm

5. Diketahui bidang empat D.ABC beraturan dengan AB = 10, dengan titik

P dan Q masing-masing merupakan titik tengah dari BA dan DC.

Hitunglah jarak AB ke CD!

Penyelesaian :

Pandang โˆ† ADC

Karena AD = AC = DC 10 cm maka ruas garis AQ membagi 2 garis

dihadapanya sama panjang sehingga โˆ† ๐ด๐‘„๐ถ siku siku di Q

Bukti : < ๐‘„ = 180ยฐ โˆ’ (90ยฐ โˆ’ ๐‘ฅ) + ๐‘ฅ)

= 90ยฐ

AQ = โˆš๐ด๐ถ2 โˆ’ ๐ถ๐‘„2

= โˆš(10)2 โˆ’ 52

= โˆš100 โˆ’ 25

= โˆš75

Maka , pandang โˆ† ๐‘จ๐‘ธ๐‘ฉ

Karena AQ = BQ sehingga segitiga tersebut merupaka segitiga

samakaki. Ruas garis PQ membagi garis dihadapannya sama panjang dan

tegak lurus terhadap ruas garis AB

Bukti : < ๐‘ƒ = 180ยฐ โˆ’ (90ยฐ โˆ’ ๐‘ฅ) + ๐‘ฅ)

= 90ยฐ

Karena tegak lurus, maka PQ merupakan jarak garis AB ke CD

PQ = โˆš๐ด๐‘„2 โˆ’ ๐ด๐‘ƒ2

= โˆš(โˆš75)2 โˆ’ 52

= โˆš75 โˆ’ 25

= โˆš50

= 5โˆš2 cm

Hal 77

6. Diketahui kubus PQRS.TUVW dengan panjang rusuk PQ = 6 cm

a. Carilah jarak antara PU dan Bidang RSWV

b. Carilah jarak antara UW dan bidang PQRS

Penyelesaian :

a. Jarak garis PU ke bidang RSWV adalah 6 cm.

Penjelasan :

Diketahui bahwa dalam suatu garis terdapat banyak titik dan

minimal mempunyai 2 titik. Misalnya, dalam garis PU titik yang

akan kita proyeksikan titik P dan U ke bidang RSWV maka

proyeksi kedua titik tersebut adalah S dan V maka panjang

proyeksi titik tersebut adalah PS dan UV yaitu 6 cm. Atau dapat

juga kit buat garis sejajar dengan garis PU yaitu SV yang terletak

pada bidang RSWV maka jarak antara dua garis sejajar tersebut

adalah ruas garis UV atau PS, garis yang tegak lurus dengan dua

garis sejajar tersebut.

b. Jarak garis UW ke bidang PQRS adalah 6 cm.

Penjelasan :

Diketahui bahwa dalam suatu garis terdapat banyak titik dan

minimal mempunyai 2 titik. Misalnya, dalam garis UW titik yang

akan kita proyeksikan titik U dan W ke bidang RSWV maka

proyeksi kedua titik tersebut adalah Q dan S maka panjang

proyeksi titik tersebut adalah WS dan UQ yaitu 6 cm. Atau dapat

juga kita buat garis sejajar dengan garis UW yaitu SQ yang terletak

pada bidang PQRS maka jarak antara dua garis sejajar tersebut

adalah ruas garis WS atau UQ, garis yang tegak lurus dengan dua

garis sejajar tersebut.

7. Kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 10 cm. Titik P dan Q berturut-turut

adalah titik tengah FG dan HG. Hitunglah jarak garis PQ ke bidang

BDHF!

Penyelesaian :

Pandang โˆ† ๐‘ฎ๐‘ฏ๐‘ญ

Merupakan segitiga samakaki GH = GF = 10 cm dan HF = 10โˆš2

P dan Q berturut-turut titik tengah FG dan HG . maka GQ =GH = 5 cm

dan GP = PF = 5 cm

Sehingga PQ = 5โˆš2 cm

Maka akan ada trapesium HFPQ

Dengan PQ = 5โˆš2 dan HF = 10โˆš2

Tinggi trapesium = jarak PQ ke bidang BDHF

t = โˆš(5)2 โˆ’ (5

2โˆš2)2

= โˆš25 โˆ’50

4

= โˆš50

4

= 5

2โˆš2 cm

8. Sebuah kubus dengan rusuk a cm. Bidang alasnya ABCD, rusuk-rusuk

tegaknya AE, BF, CG, dan DH.

a. Carilah jarak antara bidang ACH dan bidang BEG

b. Carilah jarak antara bidang BDE dan CFH

Penyelesaian :

a. Pandang bidang diagonal BDHF

Luas bidang diagonal BDHF = p x l

= ๐‘Žโˆš2 x a

= ๐‘Ž2โˆš2

Jarak antara bidang ACH dan BEG berbentuk jajargenjang yang

terdapat pada bidang diagonal BDHF dan tinggi dari jajargenjang

tersebut adalah jarak kedua bidang karena tegak lurus terhadap kedua

bidang.

Luas jajargenjang = luas persegi panjang - luas dua segitiga

Luas dua segitiga = 2. 1

2 a. t

= a. t

= 1

2๐‘Žโˆš2 . a

= 1

2 ๐‘Ž2โˆš2

Luas jajargenjang = luas persegi panjang - luas dua segitiga

= ๐‘Ž2โˆš2 โˆ’ 1

2 ๐‘Ž2โˆš2

= 1

2 ๐‘Ž2โˆš2

Jajargenjang BXHY

Panjang BX = โˆš๐ต๐ธ2 โˆ’ ๐ธ๐‘‹2

= โˆš(๐‘Žโˆš2)2

โˆ’ (1

2๐‘Žโˆš2)2

= โˆš2๐‘Ž2 โˆ’1

2๐‘Ž2

= โˆš3

2๐‘Ž2

= 1

2๐‘Žโˆš6 cm

BX merupakan alas jajargenjang

Luas jajargenjang = a.t

1

2 ๐‘Ž2โˆš2 =

1

2๐‘Žโˆš6 . ๐‘ก

t =

1

2 ๐‘Ž2โˆš2

1

2๐‘Žโˆš6

t = a โˆš2

โˆš6

t = ๐‘Žโˆš12

6

t = ๐‘Ž 2โˆš3

6

t = 1

3 aโˆš3

b. Pandang bidang diagonal ACGE

Luas bidang diagonal ACGE = p x l

= ๐‘Žโˆš2 x a

= ๐‘Ž2โˆš2

Jarak antara bidang EBD dan CFH berbentuk jajargenjang yang

terdapat pada bidang diagonal ACGE dan tinggi dari jajargenjang

tersebut adalah jarak kedua bidang karena tegak lurus terhadap kedua

bidang.

Luas jajargenjang = luas persegi panjang - luas dua segitiga

Luas dua segitiga = 2. 1

2 a. t

= a. t

= 1

2๐‘Žโˆš2 . a

= 1

2 ๐‘Ž2โˆš2

Luas jajargenjang = luas persegi panjang - luas dua segitiga

= ๐‘Ž2โˆš2 โˆ’ 1

2 ๐‘Ž2โˆš2

= 1

2 ๐‘Ž2โˆš2

Jajargenjang EMOC

Panjang MC = โˆš๐น๐ถ2 โˆ’ ๐‘€๐น2

= โˆš(๐‘Žโˆš2)2

โˆ’ (1

2๐‘Žโˆš2)2

= โˆš2๐‘Ž2 โˆ’1

2๐‘Ž2

= โˆš3

2๐‘Ž2

= 1

2๐‘Žโˆš6 cm

MC merupakan alas jajargenjang

Luas jajargenjang = a.t

1

2 ๐‘Ž2โˆš2 =

1

2๐‘Žโˆš6 . ๐‘ก

t =

1

2 ๐‘Ž2โˆš2

1

2๐‘Žโˆš6

t = a โˆš2

โˆš6

t = ๐‘Žโˆš12

6

t = ๐‘Ž 2โˆš3

6

t = 1

3 aโˆš3

9. Sebuah kubus yang bidang alasnya PQRS dan rusuk-rusuk tegaknya PT,

QU, RV, dan SW. Panjang rusuk kubus tersebut adalah 12 cm. Hitunglah

jarak antara rusuk VW dengan bidang diagonal RSTU!

Penyelesaian :

Pandang โˆ†UVR

Karena dalam ruas garis VW terdapat banyak titik. Disini, kita ambil

minimal dua titik yaitu titik V dan W. Tarik garis lurus dari titik tersebut

ke bidang RSTU sehingga tegak lurus dengan garis TS dan UR .

sehingga, garis tegak lurus tersebut merupakan jarak ruas garis VW

dengan bidang diagonal RSTU.

Sekarang, pandang โˆ† ๐‘‰๐‘ˆ๐‘… ๐‘‘๐‘Ž๐‘› โˆ†๐‘Š๐‘‡๐‘†

Dua segitiga tersebut merupakan segitiga yang sejajar, sehingga tinggi

dari kedua segitiga tersebut merupakan jarak garis VW bidang RSTU.

Tinggi segitiga tersebut adalah garis VO

Maka :

VO = โˆš๐‘ˆ๐‘‰2 โˆ’ ๐‘ˆ๐‘‚2

= โˆš 122 โˆ’ (6โˆš2)2

= โˆš144 โˆ’ 72

= โˆš72

= 6โˆš2 cm

10. Perhatikan gambar disamping! AT, AB, dan AC saling tegak lurus di A.

hitunglah jarak titik A ke bidang TBC!

Penyelesaian :

Pandang โˆ† ๐‘ช๐‘จ๐‘ฉ

Karena AC dan AB saling tegak lurus di A, maka segitiga ACB siku siku

di A sehingga

BC = โˆš๐ด๐ต2 + ๐ด๐ถ2

= โˆš 52 โˆ’ 52

= โˆš25 โˆ’ 25

= โˆš50

= 5โˆš2 cm

Maka TB = BC = CT = 5โˆš2 cm. Sehingga TO adalah

TO = โˆš๐‘‡๐ต2 + ๐ต๐‘‚2

= โˆš (5โˆš2)2 โˆ’ (5

2โˆš2)2

= โˆš50 โˆ’50

4

= โˆš150

4

= 5

2โˆš6 cm

Pandang โˆ† ๐‘‡๐ด๐‘‚ ๐‘ ๐‘–๐‘˜๐‘ข โˆ’ ๐‘ ๐‘–๐‘˜๐‘ข ๐‘‘๐‘– ๐ด maka :

AO = โˆš๐‘‡02 + ๐‘‡๐ด2

= โˆš (5

2โˆš6)2 โˆ’ (5)2

= โˆš150

4โˆ’ 25

= โˆš50

4

= 5

2โˆš2 cm

Jarak titik A pada bidang TBC adalah garis yang tegak lurus pada

garis TO, maka

Luas โˆ† ๐‘‡๐ด๐‘‚ dengan alas AO dan tinggi TA

Luas = ๐‘Ž . ๐‘ก

2

=

5

2โˆš2 . 5

2

= 25

4โˆš2

Luas โˆ† ๐‘‡๐ด๐‘‚ dengan alas TO dan tingginya merupakan jarak titik A ke

bidang TBC

Luas = ๐‘Ž . ๐‘ก

2

25

4โˆš2 =

5

2โˆš6 . t

2

25

4โˆš2 =

5

4โˆš6 . t

t =

25

4โˆš2

5

4โˆš6

t = 5 โˆš2

โˆš6

t = 5โˆš12

6

t = 10โˆš3

6

t = 5

3โˆš3 cm