gambaran persepsi ibu terhadap obesitas pada anak...

Download GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28997/1/RATNA... · penelitian ini adalah kuesioner yang telah di uji validitas

If you can't read please download the document

Upload: vuongkhue

Post on 07-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS

    PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN

    GROGOL SELATAN KEBAYORAN LAMA JAKARTA

    SELATAN 2015

    Skripsi ini Diajukan Sebagai Tugas Akhir Untuk Memenuhi Persyaratan

    Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

    OLEH:

    RATNA SARI

    NIM: 1111104000013

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1436 H/ 2015 M

  • ii

    LEMBAR PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa :

    1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

    salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran

    dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

    cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran

    dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

    atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia

    menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

    Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Tangerang, Juli 2015

    Ratna Sari

  • iii

    SCHOOL OF NURSING

    FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

    ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    Undergraduate Thesis, June 2015

    Ratna Sari, NIM : 1111104000013

    Mother's Perception of Obesity In Preschooler in Grogol Selatan Kebayoran

    Lama, Jakarta Selatan 2015

    xiv + 56 pages, 12 tables, 2 charts, 4 attachment

    ABSTRACT

    Chilhood obesity is a health problem that has become a global epidemic and

    continueing to increase in worldwide. In Indonesia prevalence of chilhood obesity

    also increased, from 12,2% to 18,8% between 2007 and 2010.

    This research is a quantitative study with a descriptive, that aims to describe the

    mother's perception of obesity in preschool that performed in Grogol Selatan

    village, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. The sample in this study with 83

    respondents, using by systematic random sampling technique sampling. The

    instrument of this research is a questionnaire that has been in testing with content

    validity by experts in their field, and reliability of these instruments is 0.739.

    Results from this study were 53.0% of mother have a positive perception of

    obesity in children. Mothers who have a negative perception as much as 47.0%.

    These results prove that there are many mothers who perceive that obesity is a

    good thing for the child, and not a problem for the health of children.

    Keywords : Mother Perception, Obesity, Preschooler

    Reading List : 2000-2015

  • iv

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    Skripsi, Juni 2015

    Ratna Sari, NIM : 1111104000013

    Gambaran Persepsi Ibu terhadap Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah di

    Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2015

    xiv + 56 halaman, 12 tabel, 2 bagan, 4 lampiran

    ABSTRAK

    Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang telah menjadi epidemik

    global dan terus meningkat di seluruh dunia. Prevalensi obesitas pada anak di

    Indonesia terus meningkat, dari tahun 2007 prevalensi obesitas pada anak sebesar

    12,2% hingga tahun 2010 mencapai 18,8%.

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif

    yang bertujuan untuk menggambarkan persepsi ibu terhadap obesitas pada anak

    usia prasekolah yang dilakukan di kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama

    Kota Jakarta Selatan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 responden, dengan

    cara teknik pengambilan sampel systematic random sampling. Instrumen dari

    penelitian ini adalah kuesioner yang telah di uji validitas dengan menggunakan

    content validity oleh para ahli dibidangnya dan reliabilitas dari instrumen ini

    adalah 0,739.

    Hasil dari penelitian ini sebanyak 53,0% ibu memiliki persepsi positif terhadap

    obesitas pada anak. Sedangkan ibu yang memiliki persepsi negatif sebanyak

    47,0%. Hasil tersebut membuktikan bahwa masih banyak ibu yang menanggap

    bahwa obesitas adalah hal yang baik untuk anak, dan bukan merupakan suatu

    masalah bagi kesehatan anak.

    Kata kunci : Persepsi ibu, obesitas, anak prasekolah

    Daftar bacaan : 2000 2015

  • v

    PERNYATAAN PERSETUJUAN

    Skripsi dengan Judul

    GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA

    PRASEKOLAH DI KELURAHAN GROGOL SELATAN KEBAYORAN

    LAMA JAKARTA SELATAN 2015

    Telah disetujui dan diperiksa pembimbing skripsi

    Program Studi Ilmu Keperawatan

    Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

    Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Oleh

    RATNA SARI

    NIM : 1111104000013

    Pembimbing I Pembimbing II

    Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep, Sp.Kep An Jamaludin, S.Kp, M.Kep

    NIP. 19780409 201101 2 014 NIP. 19680522 200801 1 007

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1436 H/ 2015 M

  • vi

    LEMBAR PENGESAHAN

    Skripsi dengan Judul

    GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA

    PRASEKOLAH DI KELURAHAN GROGOL SELATAN KEBAYORAN

    LAMA JAKARTA SELATAN 2015

    Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh :

    RATNA SARI

    NIM : 1111104000013

    Pembimbing I Pembimbing II

    Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep, Sp.Kep An Jamaludin, S.Kp, M.Kep

    NIP. 19780409 201101 2 014 NIP. 19680522 200801 1 007

    Penguji I Penguji II

    Ns. Mardiyanti M.Kep,MDS Jamaludin, S.Kp, M.Kep

    NIP.19810208 201101 2 006 NIP. 19680522 200801 1 007

    Penguji III

    Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep, Sp.Kep An

    NIP. 19780409 201101 2 01

  • vii

    LEMBAR PENGESAHAN

    Skripsi dengan Judul

    GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA

    PRASEKOLAH DI KELURAHAN GROGOL SELATAN KEBAYORAN

    LAMA JAKARTA SELATAN 2015

    Telah disusun dan dipertahankan dihadapan tim penguji oleh :

    RATNA SARI

    NIM : 1111104000013

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

    Universitas Islal Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

    Maulina Handayani, S.Kp,. M.Sc

    NIP: 19790210 200501 2 002

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

    Universitas Islal Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

    Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes

    NIP: 19650808 198803 1 002

  • viii

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Nama : Ratna Sari

    Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Maret 1993

    Agama : Islam

    Alamat : Asrama Polri Ciledug flat Blok D/21 RT 06 RW

    02, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan

    Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Indonesia,

    15151.

    Telepon/HP : 087771005127

    Email : [email protected]

    Riwayat Pendidikan :

    (1998-1999) TK Kemala Bhayangkara 012

    (1999-2005) SD Yadika 3 Ciledug

    (2005-2008) SMP Budi Luhur

    (2008-2011) SMAN 12 Tangerang

    (2011-Sekarang) S-1 Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    Pengalaman Organisasi :

    (2005 2008) Anggota extrakurikuler Marching Band Budi Luhur.

    (2008 2009) Anggota extrakurikuler Karya Ilmiah Remaja.

    (2008 2011) Anggota extrakurikuler Pramuka tingkat Bantara.

    (2013 2014 ) Himpunan Mahasiswa PSIK Kementrian Kesejateraan

    Sosial.

    mailto:[email protected]

  • ix

    PERSEMBAHAN

    Dengan segenap ketulusan dan doa, kupersembahkan

    karya ilmiah kecilku ini untuk kedua orang tuaku,

    untuk papah KISNA ANWARI dan untuk mamah

    SAMITRIWANGI.

    Sejak ananda dilahirkan tak henti-hentinya

    memberikan yang terbaik kepada ananda walau dalam

    keadaan apapun.

    Ananda rasa, bagaimanapun caranya, ananda tidak

    mampu membalas semua kebaikan yang telah Papah dan

    Mamah berikan.

    Senyuman Papah dan Mamah selalu menjadi motivasi

    terkuat ananda berjuang sampai saat ini dan akan

    terus berlanjut.

    Besar harapan ananda untuk dapat menjadi anak yang

    menjadi sebab keselamatan dan kebaikan Papah dan

    Mamah di dunia dan akhirat.

    Ananda bersyukur punya orang tua seperti Papah dan

    Mamah.

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

    karunia-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga

    penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul Gambaran Persepsi

    Ibu Terhadap Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan,

    Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Tahun 2015.

    Skripsi ini disusun sebagaimana untuk memulai penelitian skripsi yang

    pada dasarnya skripsi adalah salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana

    Keperawatan (S.Kep) UIN Jakarta serta menerapkan dan mengembangkan teori-

    teori yang penulis peroleh selama kuliah. Penulis telah berusaha untuk

    menyajikan suatu tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga mudah

    dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penyajian skripsi ini jauh dari

    sempurna. Hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan, pengalaman, dan

    kemampuan penulis dalam melihat fakta, memecahkan masalah yang ada, serta

    mengeluarkan gagasan ataupun saran-saran.

    Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang berguna untuk

    menyempurnakan skripsi ini akan penulis terima dengan hati terbuka dan rasa

    terima kasih. Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan

    bantuan yang tak terhingga nilainya hingga proposal skripsi ini dapat penulis

    selesaikan tepat pada waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes., selaku dekan Fakultas Kedokteran dan

    Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    2. Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Ketua Program Studi dan Ernawati,

    S.Kp, M.Kep, Sp.KMB, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan

    Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Ibu Ns. Kustati Budi Lestari M. Kep, Sp. Kep An, dan Bapak Jamaludin,

    S.Kp, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya

    untuk beliau yang telah meluangkan waktu serta memberi arahan dan

  • xi

    bimbingan dengan sabar kepada penulis selama proses pembuatan proposal

    skripsi ini.

    4. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik serta Perpustakaan Fakultas

    yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-referensi sebagai

    bahan rujukan proposal skripsi.

    5. Orang tuaku, Bpk. Kisna Anwari dan Ibu Samitriwangi yang telah mendidik,

    mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendoakan keberhasilan

    penulis, serta memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis

    selama proses menyusun proposal skripsi ini. Tak lupa, Adikku, Muhammad

    Rivandi Sholeh dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan semangat

    tanpa pamrih.

    6. Teman-teman FKIK, PSIK 2011, teman teman Sosialita, Susi, Rifka, Tristi,

    Dina, Suci, Wiwi dan Ita yang berjalan dan berjuang bersama, memberi

    inspirasi, menghibur, memberi masukan, dan mengundang tawa saya selama

    menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk Septriandanu yang selalu

    memberi semangat dan mendengarkan keluh kesah selama menyelesaikan

    skripsi ini, serta teman gunung yang selalu menghilangkap penat dikala saat

    masa pembuatan skripsi ini, Shella, Nishtya, Anto, Dias, Audy, Riki, Tiwi,

    Lucia dan pihak yang telah mendoakan selama proses pembuatan skripsi ini.

    Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh

    dari sempurna, namun penulis harapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi

    yang memerlukannya.

    Tangerang, Juni 2015

    Ratna Sari

  • xii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii

    ABSTRACT ........................................................................................................... iii

    ABSTRAK ............................................................................................................. iv

    PERNYATAAN PERSETUJUAN ......................................................................... v

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... vi

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. vii

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. viii

    PERSEMBAHAN .................................................................................................. ix

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

    DAFTAR ISI......xii

    DAFTAR TABEL DAN BAGAN ........................................................................ xv

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

    DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvii

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

    A. Latar Belakang ................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

    C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

    E. Ruang Lingkup .................................................................................. 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 6

    A. Persepsi .............................................................................................. 6

    B. Persepsi Ibu ........................................................................................ 8

    C. Status Gizi .......................................................................................... 9

    D. Obesitas Pada Anak ......................................................................... 10

    E. Anak Prasekolah .............................................................................. 15

  • xiii

    F. Kerangka Teori ................................................................................ 16

    BAB III KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL .............. 17

    A. Kerangka Konsep ............................................................................. 17

    B. Definisi Operasional ........................................................................ 18

    BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 20

    A. Desain Penelitian ............................................................................. 20

    B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 20

    C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 20

    D. Instrumen Penelitian ........................................................................ 22

    E. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 24

    F. Pengolahan Data .............................................................................. 28

    G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 29

    H. Analisa Data ..................................................................................... 31

    I. Etika Penelitian ................................................................................ 32

    J. Penyajian Data ................................................................................. 32

    BAB V HASIL PENELITIAN........................................................................... 33

    A. Gambaran Lokasi Penelitian ............................................................ 33

    B. Analisis Univariat ............................................................................ 33

    1. Distribusi Proporsi Gambaran Karakteristik Responden ....... 33

    2. Distribusi Proporsi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas pada

    Anak ....................................................................................... 37

    3. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Karakteristik

    Responden Terhadap Obesitas pada Anak. ............................ 37

    BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 43

    A. Distribusi Data Demografi Responden ............................................ 43

    B. Persepsi Ibu terhadap Obesitas pada anak ....................................... 46

  • xiv

    C. Persepsi Berdasarkan Karakteristik Ibu Terhadap Obesitas pada

    Anak ................................................................................................. 48

    D. Keterbatasan Peneliti ....................................................................... 51

    BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 51

    A. Kesimpulan ...................................................................................... 51

    B. Saran ................................................................................................ 52

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xv

    DAFTAR TABEL DAN BAGAN

    Tabel 2.1 Klasifikasi Obesitas 10

    Bagan 2.1 Kerangka Teor 16

    Bagan 3.1 Kerangka Konsep 17

    Tabel 3.1 Definisi Operasional 18

    Tabel 4.1 Interpretasi Koefisien Reliabilitas 26

    Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia 33

    Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan 34

    Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikaan 34

    Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan 35

    Tabel 5.5 Distribusi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas Pada Anak 36

    Tabel 5.6 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Usia 37

    Tabel 5.7 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan 38

    Tabel 5.8 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 39

    Tabel 5.9 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan 40

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Surat Izin Penelitian

    2. Kisi-Kisi Instrumen

    3. Inform Consent

    4. Kuesioner

    5. Hasil Analisa Univariat

  • xvii

    DAFTAR SINGKATAN

    DKI = Daerah Khusus Ibukota

    IMT = Indeks Massa Tubuh

    PAUD = Pendidikan Anak Usia Dini

    PT = Perguruan Tinggi

    RISKESDAS = Riset Kesehatan Dasar

    SD = Sekolah Dasar

    SMA = Sekolah Menengah Atas

    SMP = Sekolah Menengah Pertama

    WHO = World Health Organization

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Prevalensi obesitas terus meningkat di seluruh dunia dan telah

    menjadi epidemik global (WHO, 2014). Di Australia overweight dan obesitas

    meningkat secara perlahan, 25% anak mengalami overweight dan obesitas

    (Hesketh, Waters, Green, Salmon, & Williams, 2005). Obesitas pada anak

    menjadi konsen kesehatan internasional di United Kingdom (Jackson,

    McDonald, & Mannix, 2005). Survey di Finland, terdapat 9,8% anak laki laki

    dan 17,8% anak perempuan usia 5 tahun di laporkan mempunyai berat badan

    yang berlebih atau obesitas (Vuorela, Saha, & Salo, 2010).

    Riskesdas (2013) menyebutkan prevalensi anak obesitas sebanyak

    18,8%. Riskesdas mengklasifikasikan anak yang mempunyai kelebihan berat

    badan menjadi 2 yakni gemuk dan obesitas. Jakarta menduduki posisi paling

    tinggi untuk prevalensi dari gemuk yakni 30%, sedangkan Kalimantan

    Tengah dan Jawa Timur menduduki posisi teratas untuk prevalensi dari

    obesitas. Prevalensi gemuk dari anak usia di bawah 5 tahun dalam data

    Riskesdas (2013) Kota Jakarta Selatan sebanyak 10,9%. Angka tersebut

    cukup tinggi dibandingkan dengan kota kota lain yang berada di Jakarta.

    Obesitas pada anak dapat terjadi karena penyakit bawaan atau

    diperoleh dari asupan energi yang dikonsumsi melebihi dari penggunaan.

    Asupan energi yang berlebihan belum tentu disebabkan oleh porsi makan

    yang besar, tetapi bisa di sebabkan berasal dari makanan selain nasi, yaitu

    makanan cemilan tinggi kalori rendah serat, dan dari minuman berenergi

  • 2

    seperti soft drink atau susu (Wiramihardja, 2004). Selain dari pola makan

    yang tidak seimbang, aktivitas fisik yang kurang juga menjadi penyabab

    terjadinya obesitas (Dhyanaputri, Hartini, & Kristina, 2011). Pola hidup

    kurang gerak (sedentary lifestyles) adalah karakteristik yang sangat berkaitan

    dengan peningkatan prevalensi obesitas di seluruh dunia (WHO, 2014). Anak

    yang kurang aktif dalam fisik sudah mengikuti pola hidup sedentary, anak

    dapat tahan duduk berjam-jam di depan televisi menonton acara televisi atau

    main play station maupun game dalam tablet (Wiramihardja, 2004).

    Anak yang mengalami obesitas akan berlanjut menjadi obesitas pada

    masa dewasa dan beresiko terkena penyakit diabetes melitus tipe 2, penyakit

    kardivaskuler, hipertensi dan kanker (WHO, 2014). Menurut Bang et al

    (2012) Obesitas pada anak dapat menyebabkan tinggi resiko mempunyai

    masalah dalam psychosocial dan psycological yang dapat terbawa hingga

    dewasa. Anak yang memiliki obesitas mempunysi kepercayaan diri yang

    lebih rendah, terutama berkaitan dengan penampilan fisik, bila dibandingkan

    dengan anak yang memiliki berat badan normal (Bang, Chae, Hyun, Nam,

    Kim, & Park, 2012).

    Banyak orang tua salah mengklasifikasikan berat badan anaknya

    dianggap normal, namun setelah dilakukan pemeriksaan, anak mereka

    mempunyai kelebihan berat badan (Vuorela, Saha, & Salo, 2010). Masyarakat

    meyakini norma budaya lama bahwa bayi gemuk adalah bayi yang sehat

    (WHO, 2014). Penelitian di Iran menunjukkan banyaknya ibu yang tidak

    mengetahui tentang kesehatan berat badan anak mereka sehingga hal ini

    menyebabkan kegagalan untuk mengenali bahwa anak mereka mengalami

  • 3

    obesitas (Pakpour, Yekaninejad, & Chen, 2011). Orang tua yang mempunyai

    anak dengan berat badan yang lebih maupun obesitas tidak mempersalahkan

    berat badan anak tersebut, mereka cendrung meremehkan berat badan anak

    (Lampard, Byrne, Zbrick, & Davis, 2008).

    Ibu berperan dalam mempengaruhi sumber, keanekaragaman dan

    kuantitas makanan dari anak mereka (Jackson, McDonald, & Mannix, 2005).

    Obesitas pada anak dipengaruhi oleh konteks kehidupan keluarga khususnya

    ibu, dan hal ini menunjukkan adanya peran keluarga dalam peningkatan

    prevalensi obesitas pada anak (Golan & Crow, 2004).

    Strategi pencegahan obesitas perlu dilakukan sejak dini, jauh sebelum

    anak memasuki usia sekolah (Dhyanaputri, Hartini, & Kristina, 2011). Anak

    yang berumur 2 hingga 10 tahun masih sedikit berinteraksi dengan

    lingkungan sosial dan masih banyak berinteraksi dengan lingkungan

    keluarga, sehingga intervensi untuk mengatasi obesitas anak di bawah umur

    10 tahun lebih diarahkan kepada orang tua (Wiramihardja, 2004).

    B. Rumusan Masalah

    Obesitas merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemui di

    seluruh dunia. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan dengan Aruan

    dan Trianingsih (2006) 60% persepsi ibu terhadap obesitas pada anak adalah

    positif, yakni obesitas mempunyai dampak yang positif pada anak seperti,

    anak yang memiliki obesitas tidak akan mengganggu kesehatannya baik

    pertumbuhan maupun perkembangannya, anak yang mempunyai obesitas

    tidak akan menimbulkan resiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardivaskular

  • 4

    pada saat dewasa dan tidak mendatangkan kerugian bagi kesehatan anak,

    sebaliknya 40% dari responden penelitian sebelimnya mengatakan bahwa

    obesitas mendatangkan kerugian pada kesehatan anak. Maka peneliti ingin

    melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut dengan tema

    gambaran persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah.

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan umum

    Peneliti ingin mengetahui gambaran persepsi ibu terhadap obesitas

    pada anak di Kelurahan Grogol Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

    2. Tujuan khusus :

    a. Diketahuinya karakteristik ibu meliputi usia, status pekerjaan,

    pendidikan terakhir dan pendapatan perbulan.

    b. Diketahuinya gambaran Persepsi ibu terhadap obesitas pada anak

    usia prasekolah.

    c. Diketahuinya gambaran persepsi ibu terhadap obesitas pada anak

    berdasarkan data demografi ibu meliputi usia, status pekerjaan,

    pendidikan terakhir, pendapatan keluarga perbulan.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat bagi pendidikan keperawatan :

    Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan khususnya tentang

    obesitas yang terjadi pada anak. Selain itu, diharapkan nutrisi yang tepat

    pada anak prasekolah masuk kedalam kurikulum Progam Studi Ilmu

    Keperawatan dan dapat menerapkan Ilmu Keperawatan yang dimiliki dan

  • 5

    didapat selama pendidikan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Manfaat bagi institusi pelayanan keperawatan :

    Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi

    kontribusi sebagai informasi dalam memberikan penyuluhan kepada ibu

    tentang pengetahuan dan penanganan obesitas anak.

    3. Manfaat penelitian yang akan datang :

    Menjadi data awal untuk penelitian selanjutnya dan penelitian ini

    diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi peneliti di

    masa mendatang dalam menerapkan pengalaman ilmiah yang diperoleh

    untuk penelitian selanjutnya.

    E. Ruang Lingkup

    Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswi Program Studi Ilmu

    Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

    Hidayatullah yang bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu terhadap

    obesitas pada anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif

    kuantitatif dengan menggunakan instrumen penelitian yang dibuat sendiri

    oleh peneliti yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Penelitian

    ini dilakukan pada bulan Juni 2015 di Paud yang berada di daerah Jakarta

    Selatan yakni Paud Mawar 012, Paud Singkong, Paud Tunas Mawar dan

    Paud Cempaka.

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Persepsi

    1. Definisi Persepsi

    Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali

    oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra

    kemudian individu memperhatikan, lalu diteruskan ke otak, dan baru

    kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi.

    Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan

    lingkungan yang ada disekitar maupun tentang hal yang ada didalam diri

    individu yang bersangkutan (Sunaryo, 2002).

    Persepsi ialah pandangan individu tentang kenyataan. Persepsi

    merupakan proses kompleks yang dilakukan individu untuk memilih,

    mengatur, dan memberi makna pada kenyataan yang dijumpai di

    sekelilingnya. Persepsi dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, dan

    kebudayaan (Hardjana, 2003).

    Individual adalah sifat dari persepsi, dimana persepsi merupakan

    aktivitas yang terintegrasi dalam individu itu sendiri, maka persepsi dapat

    dikemukakan karena perasaan dan kemampuan berfikir. Pengalaman

    individu tidak sama, maka dalam mempersepsikan stimulus, hasil dari

    persepsi mungkin akan berbeda satu dengan yang lain karena sifatnya yang

    sangat subjektif (Roger 1965 dalam Walgito, 2002).

    Murdoko (2006) berpendapat bahwa persepsi yang dibentuk oleh

    seseorang dapat bernilai positif maupun negatif, tergantung dengan cara

  • 7

    pandang tentang hal yang dipersepsikan seseorang tersebut. Persepsi

    negatif muncul jika banyak mendatangkan kerugian bagi dirinya

    sedangkan, persepsi positif muncul jika sesuatu tersebut banyak

    mendatangkan untung pada dirinya.

    Persepsi merupakan pengertian, pemahaman ataupun pandangan

    individu terhadap suatu objek (kussusanti, 2010). Pemahaman adalah

    proses akal yang menjadi sarana untuk mengetahui suatu objek melalui

    sentuhan pancaindra (Sayyid, 2007). Pandangan adalah proses pengamatan

    individu terhadap objek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

    pandangan adalah hasil dari melihat, memandang, memperhatikan suatu

    objek atau pun benda.

    Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian persepsi

    diatas, dapat di simpulkan bahwa persepsi adalah cara individu

    menafsirkan pesan setelah adanya proses pengindraan karena stimuli yang

    di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu tentang objek, dan setiap individu

    pasti mempunyai persepsi yang berbeda karena persepsi itu sendiri bersifat

    sangat subyektif tergantung dari perasaan dan kemampuan berfikir dari

    individu dan output dari persepsi tersebut akan menghasilkan persepsi

    negatif dan persepsi positif.

    2. Macam-macam persepsi

    Menurut Sunaryo (2002) terdapat dua macam persepsi, yaitu :

    a. External Perception, yaitu persepsi tersebut terjadi karena adanya

    rangsangan yang datang dari luar diri individu.

  • 8

    b. Self Perception, yaitu persepsi tersebut terjadi karena adanya

    rangsangan yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang

    menjadi objek adalah dirinya sendiri.

    3. Faktor faktor yang mempengaruhi persepsi

    Menurut Walgito (2002) faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu:

    a. Adanya objek yang diamati

    Objek yang mengenai alat indera atau reseptor stimulus dapat

    datang dari luar langsung mengenai alat indera (reseptor), dan dapat

    datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima (sensori)

    yang bekerja sebagai reseptor dapat menimbulkan stimulus.

    b. Alat indera atau reseptor

    Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima

    stimulus. Disamping itu harus ada syaraf sensori sebagai alat untuk

    meneruskan stimulus yang diterima alat indra atau reseptor ke pusat

    syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan syaraf sensori sebagai

    alat untuk mengadakan respon.

    c. Adanya perhatian

    Perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan

    untuk memulai proses persepsi. Tanpa adanya perhatian tidak akan

    terbentuk persepsi.

    B. Persepsi Ibu

    Persepsi ibu khususnya terhadap anak obesitas pada penelitian dari

    Dhyanaputri, Hartini dan Kristina (2011) obesitas pada anak bukanlah suatu

  • 9

    masalah kesehatan, para ibu cendrung ingin anaknya terlihat lebih gemuk.

    Hasil penelitian dari Aruan dan Trianingsih (2006) pada penelitiannya masih

    banyak orang tua yang perpengetahuan rendah tentang obesitas yang

    tercermin dengan 60% responden memiliki pesepsi positif terhadap obesitas.

    Sedangkan 40% memiliki persepsi negatif terhadap obesitas.

    Persepsi positif adalah persepsi yang menghasilkan pandangan

    penilaian yang baik terhadap sesuatu (Murdoko, 2006). Dalam hal ini ibu

    yang mempunyai persepsi positif terhadap obesitas dapat dikatakan bahwa

    obesitas pada anak tidak mempengaruhi kesehatannya maupun aktifitasnya.

    Sedangkan persepsi negatif yakni persepsi yang menghasilkan pandangan

    penilaian yang tidak baik atau sesuatu yang akan terjadi banyak

    mendatangkan kerugian (Murdoko, 2006). Ibu yang mempunya pandangan

    dan penilaian yang buruk terhadap obesitas, bahwa obesitas mempunyai

    dampak yang buruk terhadap kesehatan anak.

    C. Status Gizi

    Status gizi adalah suatu keadaan mengenai kondisi tubuh seseorang

    yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat

    gizi di dalam tubuh (Almatsier, 2006).

    Klasifikasi status gizi dapat menggunakan Indeks massa tubuh.

    Indeks massa tubuh (IMT) merupakan indikator yang paling sering digunakan

    untuk mendeteksi masalah gizi pada seseorang. Pengukuran IMT dapat

    dilakukan pada anak-anak, remaja maupun orang dewasa. (Kementrian

  • 10

    Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Berikut adalah tabel klasifikasi

    obesitas menurut WHO (2014).

    Tabel 2.1

    Klasifikas Obesitas

    Klasifikasi Kategori IMT (kg/m2)

    Underweight 40,0

    Sumber : WHO (2014)

    D. Obesitas Pada Anak

    1. Definisi Obesitas

    Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan

    ketidakseimbangan antara tinggi dan berat badan akibat jaringan lemak

    dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan yang melampaui

    ukuran ideal (Sumanto, 2009). Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi

    lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan

    (WHO, 2014). Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang

    umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ

    tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya

    (Misnadiarly, 2007).

    2. Etiologi

  • 11

    Faktor penyebab obesitas sangat kompleks. Tidak bisa hanya

    memandang dari satu sisi.

    a. Makanan yang Berlebihan

    Obesitas pada anak dapat terjadi akibat penyakit bawaan atau

    di peroleh karen surplus energi akibat asupan energi dari makanan

    melebihi penggunaan ataupun Penggunaan energi rendah karena anak

    kurang aktif (Wiramihardja, 2004).

    Surplus enegi pada seorang anak sama halnya seperti pada

    orang dewasa. Anak mendapat asupan energi yang besar belum tentu

    disebabkan oleh porsi makan besar, tetapi bisa di sebabkan berasal

    dari makanan selain nasi, yaitu makanan cemilan, makanan jajanan,

    dan dari minuman berenergi seperti soft drink atau susu

    (Wiramihardja, 2004).

    Salah satu penyebab obesitas adalah perilaku makan yang tidak

    baik. Perilaku makan yang tidak baik disebabkan oleh beberapa sebab,

    diantaranya adalah karena lingkungan dan sosial. Perilaku makan

    yang tidak baik pada masa kanak-kanak sehingga terjadi kelebihan

    nutrisi juga memiliki kontribusi dalam obesitas. Obesitas pada kanak-

    kanak cenderung mengakibatkan obesitas pada dewasanya nanti

    (Guyton & Hall, 2007).

    b. Gaya hidup kurang gerak

    Sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan bermain.

    Bermain bagi anak semestinya bukan sekedar aktivitas fisik biasa,

    melainkan dapat menjadi sarana belajar yang menyengkan dan

  • 12

    berolahraga secara tidak langsung bagi anak. Permainan tradisional

    umumnya dimainkan secara berkelompok, banyak bergerak dan

    membutuhkan lahan yang luas seperti : berlari, sepak bola, galaksin,

    atau main petak umpet. Permainan semacam ini sangat bermanfaat

    untuk melatih kekuatan otot dan fisik secara keseluruhan, kemampuan

    komunikasi, sosialisasi serta menyehatkan bagi anak. Namun, kini

    permainan tradisional telah banyak ditinggalkan, salah satu alasannya

    ialah lahan yang digunakan untuk bermain kian berkurang, terutama di

    kota kota besar seperti Jakarta (Wahyu, 2009).

    Gaya hidup tidak aktif ataupun kurang aktif dapat dikatakan

    sebagai penyebab utama obesitas (Guyton & Hall, 2007). Anak yang

    kurang aktif penggunaan energinya rendah, misal tidak suka atau tidak

    pernah bermain permainan tradisional yang banyak menggunakan

    tenaga fisik (Wiramihardja, 2004). Anak dapat tahan duduk berjam

    jam di depan televisi menonton acara televisi atau main playstation

    (Wiramihardja, 2004). Oleh karena itu pada orang yang kelebihan

    berat badan, peningkatan aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan

    pengeluaran energi melebihi asupan makanan, yang berimbas

    penurunan berat badan (Guyton & Hall, 2007).

    3. Faktor resiko

    a. Faktor Genetik

    Keterlibatan genetik dalam meningkatkan faktor resiko

    kegemukan dan obesitas diketahui berdasarkan fakta adanya

    perbedaan kecepatan metabolisme tubuh antara satu individu dan

  • 13

    individu lainya. Individu yang memiliki kecepatan metabolisme

    lebih lambat memilii resiko lebih besar menderita kegemukan dan

    obesitas. Penelitian juga mengungkapkan fakta bahwa beberapa

    gen terlibat dalam hal ini (Wahyu, 2009).

    b. Faktor Budaya

    Indonesia masih menghadapi paradoks dalam hal kesehatan

    gizi masyarakat, terutama pada sekelompok usia anak. Paradoks yg

    dimaksud ini ialah persoalan kekurangan gizi (malnutrisi) di satu

    sisi dan peningkatan prevalensi kegemukan dan obesitas di sisi

    laiinya (WHO, 2014). Paradoks ini menyebabkan adanya

    keyakinan bahwa anak yang sehat selalu identik dengan gemuk.

    Keyakinan ini membuat para orang tua pun berlomba lomba

    membuat anaknya gemar makan dengan berbagai cara dan

    mengabaikan komposisi gizi dalam makanan tesebut (Wahyu,

    2009).

    4. Komplikasi

    Komplikasi terhadap anak gemuk dan obesitas mempunyai resiko

    cukup tinggi untuk menjadi gemuk pada saat dewasa nanti (Arvin, 2000).

    Obesitas adalah penyebab dari timbulnya suatu penyakit kronis seperti

    penyakit kardiovaskular, sehingga dapat menyebabkan kecacatan dan

    kematian (Yusuf, Cairns, Camm, Fallen, & Gersh, 2011). Anak yang

    memiliki obesitas akan sulit untuk kembali ke berat badan normalnya dan

    terbawa hingga remaja, dan remaja yang ditemukan memiliki Indeks

  • 14

    Massa Tubuh (IMT) tinggi berhubungan dengan kematian pada umur

    muda (Bang et al 2012 dan WHO, 2014).

    Masalah lain yang timbul pada anak obesitas yaitu overweight pada

    anak dan remaja merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung,

    seperti tingginya kadar kolesterol dan tingginya tekanan darah, bila

    dibandingkan dengan individu dengan berat badan normal. Overweight

    dan obesitas sangat berhubungan dengan Diabetes tipe 2 (WHO, 2014).

    Menurut DAdamo (2007) obesitas selalu disertai dengan resistensi

    insulin yang mengarah pada diabetes. Obesitas merusak pengaturan energi

    metabolisme dengan dua cara, yaitu obesitas menimbulkan resistensi

    leptin dan meningkankan resistensi insulin. Leptin berperan dalam

    hipotalamus untuk mengatur tingkat lemak tubuh, kemampaun untuk

    membakar lemak menjadi energi. Semakin banyak lemak tubuh semakin

    tinggi resistensi insulin. (D'Adamo & Whitney, 2007)

    5. Karakteristik anak obesitas

    Anak yang obesitasnya karena masukan kalori tinggi secara

    berlebihan biasanya tidak hanya lebih berat daripada teman sebayanya

    namun juga lebih tinggi, dan umur tulang lebih tua. Wajah anak yang

    mengalami obesitas tampak sering sangat tidak sepadan dengan umurnya.

    Pada anak laki laki adipositas di daerah dada sering berkesan tumbuh

    payudara dan karena ini, bisa dapat menjadi memalukan. Abdomen

    cendrung menggantung, dan sering ada striae putih. Genetalian eksterna

    anak laki laki tampak kecil tidak sepadan, penis sering terbungkus dalam

  • 15

    lemak pubis. Pubertas dapat terjadi lebih awal pada anak obesitas

    (Behrman, Kliegman, & Arivin, 2000).

    Perkembangan genetalia pada anak perempuan normal dan

    menarkhe tidak tertunda dan mungkin lebih awal. Pada obesitas,

    ekstermitas biasanya lebih besar di lengan atas dan paha dan kadang

    kadang mempunyai batas (Behrman, Kliegman, & Arivin, 2000).

    E. Anak Prasekolah

    Anak usia prasekolah menurut Peraturan Presiden Republik

    Indonesia no 60 tahun 2013 ialah usia 2 tahun hingga 6 tahun yang bisa

    disebut anak usia dini. Berikut adalah karakteristik anak pra-sekolah ini

    mencakup perkembangan fisik dan kemampuan motorik serta emosional anak

    menurut Wong Eaton, Wilson, Winkelstein, & Schwartz, (2009).

    Perkembangan fisik yaitu hasil tumbuh kembang fisik adalah bertumbuh

    besarnya ukuran-ukuran antropometrik dan gejala/tanda lain pada rambut,

    gigi-geligi, otot, serta jaringan lemak, darah, dan lainnya. Sedangkan

    kemampuan motorik dan emosional anak mencakup sikap anak dalam

    lingkungan, gerakan anggota badan, serta kemampuan intelektual anak seperti

    menyebutkan nama atau bercerita lainnya (Wong, Eaton, Wilson,

    Winkelstein, & Schwartz, 2009).

  • 16

    F. Kerangka Teori

    Bagan 2.1

    Kerangka Teori

    Dimodifikasi dari : Sunaryo (2002); Walgito (2002); Murdoko (2006)

    Proses persepsi dalam individu

    Objek yang di amati ibu

    adalah anak obesitas

    Di tangkap oleh alat

    indera

    Adanya perhatian ibu

    terhadap nutrisi anak,

    status gizi

    pengalam

    an

    Lingkungan

    sekitar

    persepsi

    Persepsi negatif

    Persepsi positif

  • 17

    BAB III

    KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL

    A. Kerangka Konsep

    Variabel penelitian adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan

    ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

    pengertian tertentu (Notoatmojo, 2005). Penelitian ini memiliki satu variabel

    yaitu persepsi ibu terhadap anak obesitas.

    Bagan 3.1

    Kerangka Konsep

    Keterangan:

    : Variabel yang diteliti

    Persepsi Ibu terhadap Obesitas Pada

    Anak

    Pemahaman terhadap anak

    obesitas

    Pandangan terhadap anak

    obesitas

  • 18

    B. Definisi Operasional

    Tabel 3.1

    Definisi Operasional

    No Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

    1

    Persepsi ibu

    terhadap

    obesitas pada

    anak

    Pemahaman

    terhadap obesitas

    Pemahaman ibu

    terhadap obesitas pada

    anak

    Kuesioner 0. Persepsi positif < mean

    1. Persepsi negatif > mean Ordinal

    Pandangan

    terhadap obesitas

    Pandangan ibu

    terhadap obesitas pada

    anak

    kuesioner 0. Persepsi positif < mean

    1. Persepsi negatif > mean Ordinal

    2 Karakteristik

    responden Umur

    Umur ibu saat mengisi

    kuesioner Kuesioner

    Dalam tahun dan

    dikategorikan menurut :

    1.Remaja : >20 tahun

    2.Dewasa awal : 20-40

    tahun

    3.Dewasa tengah 41-60

    tahun

    (Leeming, 2006)

    Interval

  • 19

    Sub Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

    Pendidikan

    Terakhir

    Jenjang pendidikan

    terakhir responden di

    Indonesia yang

    dicapai saat mengisi

    kuesioner

    kuesioner

    1. Tidak sekolah

    2. Sekolah Dasar

    (SD/Sederajat)

    3. Sekolah Menengah

    Pertama (SMP/Sederajat)

    4. Sekolah Menengah Atas

    (SMA/Sederajat)

    5. Perguruan Tinggi

    (Undang-undang Republik

    Indonesia Nomor 20 Tahun

    2003 Tentang Sistem

    Pendidikan Nasional)

    Ordinal

    Pekerjaan Karier responden saat

    mengisi kuesioner kuesioner

    1. Kerja

    2. Tidak kerja Nominal

    Pendapatan

    keluarga perbulan

    Pendapatan keluarga

    perbulan saat mengisi

    kuesioner

    kuesioner

    1. < UMR DKI Rp.

    2,441,301

    2. > UMR DKI Rp.

    2,441,301

    Interval

  • 20

    BAB IV

    METODE PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif

    menggunakan kuisioner yang telah di buat oleh peneliti sendiri. Rancangan

    penelitian ini akan digunakan untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap

    obesitas pada anak usia prasekolah.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di 4 Paud kelurahan Grogol Selatan

    ,kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Alasan peneliti memilih tempat

    tersebut karena berdasarkan Risksdas bahwa Jakarta memiliki prevalensi anak

    gemuk yang cukup tinggi di Indonesia. Kemudian peneliti juga melakukan

    studi pendahuluan ke dinas kesehatan Jakarta, diketahui Jakarta Selatan

    memiiki proporsi balita gemuk yakni 10, 9% dari total semua wilayah di

    Jakarta. Dari data tersebut ingin melihat gambaran persepsi yang dimiliki

    oleh ibu terhadap anak obesitas di Paud Jakarta Selatan. Penelitian ini

    dilakukan pada tanggal 1-10 Juni 2015.

    C. Populasi dan Sampel

    Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan

    di lakukan, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang

    nilai/karakteristiknya kita ukur. Pada penelitian ini yang menjadi sampel

    adalah ibu yang mempunyai anak prasekolah usia 2-6 tahun yang bersekolah

  • 21

    di Paud kelurahan Grogol Selatan kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta

    Selatan.

    Penentuan kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini

    meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang ditetapkan oleh peneliti.

    1. Kriteria inklusi

    Kriteria inklusi adalah karakteristik atau kriteria subjek penelitian

    mewakili sampel penelitian yang akan diteliti (Nursalam, 2008).

    Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah:

    a. Ibu yang mempunyai anak usia 2-6 tahun yang bersekolah di Paud

    kelurahan Grogol Selatan kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    b. Ibu yang bersedia menjadi responden.

    c. Ibu yang mampu membaca dan menulis.

    2. Kriteria ekslusi

    Kriteria ekslusi merupakan kriteria penentuan subjek penelitian

    yang tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

    sampel penelitian (Hidayat, 2011).

    Kriteria ekslusi yang ditetapkan adalah:

    a. Anak yang sedang tidak masuk sekolah.

    Populasi dari penelitian ini adalah anak yang bersekolah di Paud

    kelurahan Grogol Selatan kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Paud

    yang berada di wilayah Kelurahan Grogol yakni Paud mawar 012, Paud

    Singkong, Paud Tunas Mawar, Paud Cempaka, total anak yang bersekolah di

    pau tersebut yakni ada 166 anak.

  • 22

    Penelitian ini menggunakan metode systematic random sampling

    untuk memilih sampel dari populasi secara sistematis. Berikut ini langkah

    peneliti melakukan systematic random sampling dalam menentukan jumlah

    sampel (Dharma, 2011) :

    1. Susun kerangka sampling, dalam penelitian ini peneliti menyusun nama

    nama anak yang bersekolah di paud kelurahan grogol selatan.

    2. Hitung jumlah sampel yang di inginkan. Peneliti menginginkan sampel

    sabanyak 83 orang.

    3. Tentukan kelas interval (K), dengan cara membagi jumlah populasi

    dengan jumlah sampel yang diinginkan. Dalam penelitian ini populasi

    sebanyak 166 orang, dan sampel yg diinginkan yakni 83 orang. Di ketahui

    kelas intervalnya ialah 2.

    4. Tentukan nomor pertama (m) dari kelas interval pertama populasi yang

    akan dijadikan sebagai sampel, secara di undi. Peneliti telah mengundi,

    populasi yang beurutkan nomor 2 akan menjadi nomor pertama dari kelas

    inteval.

    5. Urutan sampel berikutnya di tentukan dengan menjumlahkan nilai K

    dengan m sampai memenuhi jumlah sampel mencapai 83 orang.

    D. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk

    mengumpulkan data (Dharma, 2011). Peneliti menggunakan instrumen yang

    dibuat sendiri dengan menggunakan pedoman kisi kisi instrumen yang telah

  • 23

    dibuat sendiri oleh peneliti. Peneliti telah membuat 30 item pertanyaan

    tentang persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah sesuai

    dengan teori yang telah peneliti bahas di bab sebelumnya yaitu bab tinjauan

    pustaka. Setelah peneliti membuat item sebanyak 30 pertanyaan, setelah uji

    validitas, peneliti mengubah jumlah item pertanyaan menjadi 29 item

    pertanyaan.

    Instrumen pertanyaan terdiri dari dua bagian. Pada bagian I (pertama)

    terdapat data demografi yang berisi tentang usia, status pekerjaan, pendidikan

    terakhir, dan pendapatan keluarga perbulan. Sedangkan pada bagian II

    (kedua) ada 29 soal yakni 13 pertanyaan positif dan 16 pertanyaan negatif,

    tentang persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah.

    Kuesioner yang peneliti gunakan adalah jenis kuesioner close ended

    item yaitu kuesioner dengan memberikan banyak pilihan banyak jawaban.

    Kuesioner close ended item ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala

    Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

    persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada di masyarakat atau

    yang dialaminya (Hidayat, 2007). Skala Likert ini di beri 4 pilihan jawaban

    yakni sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Jika untuk

    pertanyaan positif maka nilai dari pilihan tersebut yaitu sangat setuju: 4,

    setuju: 3, tidak setuju: 2, dan sangat tidak setuju: 1. Sedangkan untuk

    pertanyaan negati dengan nilai sangat setuju: 1, setuju: 2, tidak setuju: 3, dan

    sangat tidak setuju: 4 (Hidayat, 2007). Berikut tahapan pembuatan instrumen

    penelitian (Dharma, 2011) :

  • 24

    1. Peneliti mempelajari kembali konsep yang diteliti untuk memperjelas

    pemahaman peneliti tentang variabel penelitian.

    2. Menentukan jenis instrumen yang akan di pakai dalam penelitian. Jenis

    instrumen yang peneliti pakai adalah kuesioner.

    3. Membuat kisi kisi instrumen yang dapat di lihat pada lampiran 2. Kisi-kisi

    instrumen mencangkup variabel penelitian, sub variabel dan sub indikator.

    4. Membuat item pertanyaan sesuai dengan indikator pada kisi kisi instrumen

    5. Tentukan skala yang di gunakan untuk ngeukur setiap sub indikator.

    Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

    6. Konsultasikan instrumen dengan pakar dibidangnya untuk meningkatkan

    validitas isi (content validity.) pakar akan memberikan masukan berupa

    sub variabel dan indikator yangg harus di perbaiki, dihilangkan atau

    ditambahkan dalam kisi kisi adalah.

    7. Setelah melakukan uji validitas dengan menggunakan content validity

    peneliti menguji reliabilitas dari instrumen dengan cara menyebar

    kuesioner ke 30 individu yang memiliki kesamaan karakteristik dengan

    responden penelitian.

    8. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya peneliti

    memperbaiki instrumen sesuai hasil uji validitas dan reliabilitas.

    E. Uji Validitas dan Reliabilitas

    1. Validitas

    Validitas menunjukan ketepatan pengukuran suatu instrumen, yaitu

    suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa

  • 25

    yang seharusnya diukur (Dharma, 2011). Validitas adalah syarat mutlak

    bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu pengukuran

    (Dharma; 2011 dan Hidayat; 2007). Dalam penelitian ini peneliti

    menggunakan content validity (validitas isi).

    Content validity menunjukan bahwa item kemampuan item

    pertanyaan dalam instrumen dapat mewakili semua unsur dimensi konsep

    yang sedang diteliti. Untuk menguji validitas dengan menggunakan

    content validity ini peneliti akan meminta pendapat para pakar yang

    memang pakar pada bidang yang sedang di teliti, yakni bidang

    keperawatan anak pada penelitian ini.

    Instrumen yang telah peneliti buat telah di uji content validity oleh

    3 pakar di bidang keperawatan anak. Pakar yang ahli dalam bidang

    tersebut adalah Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep, Sp. Kep. An, Ns.

    Mardiyanti, M.Kep, MDs dan Maulina Handayani, S.Kp.,MSc. Peneliti

    membuat jadwal bersama pakar untuk melakukan content validity.

    Peneliti mengkonsultasikan instrumen dengan ibu Ns. Mardiyanti,

    M.Kep, MDs, setelah di konsultasikan peneliti mendapatnkan masukan

    bahwa terdapat 1 item pertanyaan yang tidak dapat di masukan dalam

    instrumen dikarenakan pertanyaan tersebut tidak bisa didefinisikan

    sebagai hal yang negatif bagi anak, item pertanyaan tersebut ialah saya

    selalu memberikan anak saya bekal dan uang jajan jika anak saya pergi

    ke sekolah dan ada beberapa item pertanyaan yang harus di ubah

    redaksionalnya.

  • 26

    Peneliti melanjutkan uji validitas content validity dengan ibu

    Maulina Handayani S.Kep MSc dengan hasil hampir sama dengan

    masukan yang di berikan oleh ibu Ns. Mardiyanti M.Kep,MDs bahwa

    satu item pertanyaan tidak dapat dimasukan kedalam kuesioner, dan

    beberapa masukan ada pertanyaan instrumen yang ganda.

    Setelah melakukan content validity dengan 2 pakar di bidang

    keperawatan anak, peneliti lanjut uji content validity kembali dengan ibu

    Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep., Sp. Kep. An sebagai pakar yang

    memberi masukan untuk menyatukan masukan dari ibu Ns. Mardiyanti

    M.Kep,MDs, dan Maulina Handayani S.Kep MSc. Setelah mendapatkan

    masukan dari ibu Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep, Sp. Kep. An peneliti

    melakukan perbaikan terhadap instrumen, dengan perbaikan ada 1 item

    pertanyaan yang dihapus, dan mengganti redaksional beberapa item

    pertanyaan, dan menghapus item pertanyaan yang ganda dan

    menggantikan dengan pertanyaan yang lain. Dari 30 item pertanyaan,

    setelah content validity dilakukan terdapat 29 item pertanyaan yang

    sudah di perbaiki oleh peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan uji

    reliabilitas.

    2. Reliabilitas

    Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran.

    Reliabilitas menunjukan apakah instrumen menghasilkan data yang

    konsisten jika instrumen ini digunakan kembali secara berulang (Dharma,

    2011). Berikut langkah langkah peneliti melakukan uji reliabilitas :

  • 27

    1. Peneliti membuat surat izin untuk melakukan uji reliabilitas kepada

    kampus Fakultasn Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Syarif

    Hidayatullah Jakarta Peneliti

    2. Peneliti memilih Paud Bougenville untuk melakukan uji reliabel

    dengan alasan bahwa untuk menguji suatu instrumen dibutuhkan 30

    responden yang mempunyai karakteristik responden yang sama

    dengan sampel penelitian, namun responden yang telah diambil

    untuk melakukan uji instrumen tidak dai masukan dalam sampel

    penelitian.

    3. Peneliti memberikan surat izin uji reliabilitas kepada Paud

    Bougenville.

    4. Setelah diizinkan peneliti mengambil 30 ibu yang sedang menunggu

    anaknya yang berada di Paud Bougenville.

    5. Peneliti melakukan coding, entry lalu setelah itu melakukan analisis

    data menggunakan software analisis statistik.

    6. Diketahui bahwa hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus

    crombach alpha adalah 0.739 dengan jumlah item sebanyak 29

    pertanyaan.

    Peneliti menggunakan metode Cronbach alpha dimana keuntungan

    menggunakan uji ini adalah dapat dihitung dengan hanya melakukan

    pengukuran satu waktu dan tepat digunakan untuk alat ukur multiscale

    seperti skala Likert.

  • 28

    Tabel 4.1

    Interpretasi Koefisien Reliabilitas

    Sumber: Tappen, 2011

    Instrumen memiliki nilai crombach alpha sebesar 0,739. Nilai

    alpha yang di peroleh dari instrumen tersebut sudah cukup bagus.

    Berdasarkan nilai interpretasi yang di jelaskan Tappen (2011) instrumen

    memiliki nilai cukup, sehingga instrumen penelitian ini menghasilkan

    data yang konsisten jika instrumen ini digunakan kembali secara

    berulang.

    F. Pengolahan Data

    Menurut Hidayat (2007) dalam proses pengolahan data terdapat

    beberapa langkah yang harus ditempuh meliputi editing, coding, entry data,

    dan analiting. Berikut penjelasannya:

    1) Editing

    Editing merupakan langkah untuk memeriksa kembali kebenaran

    data, seperti daftar pertanyaan yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing

    dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data

    terkumpul.

    2) Coding

    Nilai alpha Intepretasi

    Nilai alpha 1 sangat sempurna

    Nilai alpha 0,9 Sangat bagus

    Nilai alpha 0,8 Bagus

    Nilai alpha 0,7 Cukup

    Nilai alpha < 0,7 Jelek

  • 29

    Coding merupakan langkah pemberian kode numerik (angka)

    pada data yang sudah dikumpulkan yang terdiri atas beberapa kategori.

    Pemberian kode ini akan memudahkan peneliti dalam pengolahan dan

    menganalisa data menggunakan komputer. Dan penelitian ini

    menggunakan kode tiap item kuisioner. Selanjutnya kode-kode tersebut

    dikembalikan lagi pada variabel aslinya.

    3) Entry data

    Entry data merupakan langkah memasukkan data yang telah

    dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian

    membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel

    kontingensi. Program yang digunakan untuk menganalisa data pada

    penelitian ini adalah software statistik.

    4) Analiting

    Dalam melakukan analisa, khususnya terhadap data penelitian

    akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan

    yang hendak dianalisis. Analiting adalah langkah selanjutnya setelah data

    dimasukkan ke dalam database komputer dan kemudian dianalisa.

    G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

    Langkah-langkah dalam prosedur pengumpulan data adalah sebagai

    berikut:

    1) Peneliti menentukan tema terkait penelitian. Dimana tema yang peneliti

    pilih adalah tentang persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia

    prasekolah.

  • 30

    2) Peneliti melakukan studi pendahuluan ke dinas kesehatan jakarta untuk

    mengetahui presentasi anak obesitas pada wilayah DKI Jakarta, dan

    diketahuinya bahwa Jakarta Selatan memiliki presentasi yang cukup

    besar untuk anak gemuk.

    3) Setelah peneliti memperoleh data yang dibutuhkan dan proposal

    penelitian disetujui oleh dosen pembimbing, selanjutnya peneliti

    membuat instrumen penelitian dan mengajukan permohonan izin

    penelitian ke Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    4) Surat permohonan izin diserahkan kepada kelurahan Grogol Selatan, kota

    Jakarta Selatan.

    5) Setelah peneliti mendapatkan izin untuk melakukan penelitian dari

    kelurahan Jakarta Selatan, selanjutnya peneliti terlebih dahulu melakukan

    uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitan.

    6) Kemudian setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel,

    peneliti melakukan penyeleksian terhadap calon responden berdasarkan

    kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.

    7) Peneliti menentukan jumlah responden dengan menggunakan systematic

    random sampling dan mendapatkan sampel sebanyak 83 responden.

    8) Setelah mendapatkan calon responden sesuai dengan kriteria yang telah

    ditentukan, peneliti membagikan surat inform consent beserta kuesioner

    kepada anak yang bersekolah di Paud penelitian.

  • 31

    9) Pengisian kuesioner dilakukan selama kurang lebih 10 hingga 15 menit

    untuk masing-masing responden, sedangkan untuk pengambilan data

    dilakukan selama tiga hari.

    10) Responden diharapkan menjawab seluruh pertanyaan di dalam kuisioner,

    dan jika sudah selesai lembar kuisioner dikembalikan kepada peneliti

    atau rekan sejawat.

    11) Kuisioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti

    menggunakan analisis univariat.

    H. Analisa Data

    Penelitian ini menggunakan analisa data univariat. Analisa univariat

    dilakukan untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel yang akan

    diteliti. Pada umumnya analisis ini akan menghasilkan distribusi frekuensi

    dan proporsinya saja. Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan pada

    variabel penelitian yang meliputi:

    1. Karakteristik ibu meliputi usia, status pekerjaan, pendidikan terakhir dan

    pendapata keluarga perbulan;

    2. Persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah;

    3. Persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah berdasarkan

    karakteristik ibu meliputi usia, status pekerjaan, pendidikan terakhir dan

    pendapata keluarga perbulan.

  • 32

    I. Etika Penelitian

    1. Informed concent

    Informed concent merupakan lembar persetujuan untuk

    menjadi responden. Informed concent diberikan sebelum melakukan

    penelitian yang bertujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan

    penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia maka

    responden harus menandatangani lembar persetujuan dan jika tidak

    bersedia, maka peneliti harus mengormati keputusan tersebut.

    2. Anonimity (Tanpa nama)

    Anonimity adalah tidak mencantumkan nama responden pada

    lembar pengumpulan data tersebut. Dengan tujuan untuk memberikan

    jaminan dalam penggunaan subjek penelitian.

    3. Confidentiality (Kerahasiaan)

    Semua data dan masalah-masalah responden yang telah

    dikumpulkan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya

    kelompok data terterntu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian

    (Hidayat, 2007).

    J. Penyajian Data

    Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk analisis univariat yang

    menggambarkan distribusi frekuensi dari responden. Peneliti akan

    menampilkan tabulasi yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk tulisan

    yang bertujuan agar memudahkan pembaca memahami data yang disajikan

    dengan mudah.

  • 33

    BAB V

    HASIL PENELITIAN

    A. Gambaran Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Grogol Selatan yang termasuk

    di Kecamatan Kebayoran Lama Kotamadya Jakarta Selatan. Kelurahan

    grogol ini memiliki luas wilayah 2.85 km2, dan terdiri dari 5,042 Keluarga

    (KK), 114 RT, 10 RW. Batas-batas wilayah kelurahan grogol selatan yakni :

    1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Gunung di Kecamatan

    Kebayoran Baru

    2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kebayoran Lama Selatan

    3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kali Pesanggrahan di Kelurahan

    Ulujami

    4. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sukabumi Selatan

    B. Analisis Univariat

    1. Distribusi Proporsi Gambaran Karakteristik Responden

    Responden dalam penelitian ini yakni ibu yang memiliki anak usia

    2-6 tahun yang bersekolah di paud yang terdapat di Kelurahan Grogol

    Selatan. Karakteristik responden yang diteliti yaitu terdiri dari usia, tingkat

    pendidikan, pekerjaan dan pendapatan perbulan keluarga. Keseluruhan

    jumlah responden adalah 83 ibu yang mempunyai anak usia prasekolah

    yang bersekolah di paud wilayah kelurahan Grogol Selatan Kebayoran

    Lama Jakarta Selatan. Data karakteristik responden disajikan dalam

  • 34

    bentuk distribusi frekuensi dan presentase. Data secara lengkap dapat

    dilihat pada tabel berikut

    a. Usia

    Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia pada penelitian ini

    dapat dilihat pada tabel 5.1

    Tabel 5.1

    Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

    Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

    Tahun 2015

    (n=83)

    Tabel diatas menunjukan bahwa responden yang paling besar

    adalah yang berusia 20 - 40 tahun sebesar 70 orang (83,3%) dan

    responden yang berusia 41 - 60 tahun sebesar 13 orang (15,7%). Dari

    hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang

    berusia 20-40 tahun (84,3%).

    b. Status Pekerjaan

    Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi responden

    berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah.

    No. Usia Jumlah Presentase (%)

    1 20 40 tahun 70 84,3

    2 41 60 tahun 13 15,7

    Total 83 100,0

  • 35

    Tabel 5.2

    Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

    Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

    Tahun 2015

    (n=83)

    No. Status Pekerjaan Jumlah Presentase (%)

    1 Bekerja 14 16,9

    2 Tidak Bekerja 69 83,1

    Total 83 100,0

    Hasil penelitian ini menyatakan mayoritas dari resonden ialah tidak

    bekerja berjumlah 69 orang (16,9%), sedangkan yang bekerja hanya 14

    orang (16,9%). Maka hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan

    bahwa sebagian besar responden penelitian ini mempunyai status

    pekerjaan tidak bekerja (83,1%).

    c. Pendidikan Terakhir

    Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir

    pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.3

    Tabel 5.3

    Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

    Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

    Tahun 2015

    (n=83)

    Rata-rata pendidikan terakhir responden adalah lulusan Sekolah

    Menengah Atas yakni 44 orang (53,0%). Sedangkan, yang terbanyak

    No. Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase (%)

    1. Sekolah Dasar 11 13,3

    2. Sekolah Menengah Pertama 21 25,3

    3. Sekolah Menengah Atas 44 53,0

    4. Perguruan Tinggi (Diploma,

    Sarjana)

    7 8,4

    Total 83 100,0

  • 36

    kedua ialah Sekolah Menengah Pertama dengan jumlah 21 orang

    (25,3%) dan Sekolah Dasar berjumlah 11 orang (13,3%), sedangkan

    responden dengan pendidikan terakhir dengan perguruan tinggi ialah 7

    orang (8,4%). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

    mayoritas responden ialah ibu dengan pendidikat terakhir sekolah

    menengah atas (53,0%).

    d. Pendapatan Perbulan

    Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi responden

    berdasarkan Pendapatan perbulan dapat dilihat pada tabel dibawah.

    Tabel 5.4

    Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan

    Perbulan

    Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

    Tahun 2015

    (n=83)

    No. Pendapatan Pekerjaan Jumlah Presentase

    (%)

    1 < UMR DKI 73 88,0

    2 > UMR DKI 10 12,0

    Total 83 100,0

    Hasil penelitian ini rata rata responden berpenghasilan dibawah

    UMR Jakarta yakni Rp 2,441,301 sebanyak 73 orang (88,0%).

    Sedangkan responden yang berpenghasilan diatas UMR Jakarta

    berjumlah 10 orang (12,0%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

    responden mempunyai penghasilan dibawah UMR (88,0%).

  • 37

    2. Distribusi Proporsi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas pada Anak

    Tabel 5.5 menunjukan distribusi proporsi persepsi ibu terhadap

    obesitas pada anak dapat dilihat sebagai berikut.

    Tabel 5.5

    Distribusi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas Pada Anak

    Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

    Tahun 2015

    (n=83)

    No. Persepsi Ibu Jumlah Presentase

    (%)

    1 Persepsi Positif 44 53,0

    2 Persepsi Negatif 39 47,0

    Total 83 100,0

    Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas ibu mempunyai

    persepsi positif terhadap obesitas yakni sebnyak 44 orang dengan

    presentase 53%. Sedangkan ibu yang mempunyai persepsi negatif hanya

    39 orang dengan presentase 47,0%. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan

    persepsi positif dengan persepsi negatif tidak terlalu jauh dengan lebih

    banyak ibu yang mempunyai persepsi positif (53,0%).

    3. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Karakteristik Responden

    Terhadap Obesitas pada Anak.

    a. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Usia

    Distribusi proporsi persepsi berdasarkan usia responden dapat

    dilihat pada tabel 5.6.

  • 38

    Tabel 5.6

    Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Usia

    Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

    Tahun 2015

    (n=83)

    Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa usia dewasa awal 20

    sampai 40 tahun memiliki persepsi yang negatif terhadap obesitas,

    dibuktikan dengan 36 orang (51%) mempunyai persepsi yang negatif

    terhadap obesitas, sedangkan responden usia dewasa tengah dari 41

    tahun hingga 60 tahun yakni 10 orang (76,9%) mempunyai persepsi

    positif terhadap obesitas. Dapat disimpulkan bahwa ibu usia 41-60

    tahun memiliki persepsi positif (76,9%) yang lebih banyak di

    bandingkan ibu usia 18-40 tahun.

    b. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Status Pekerjaan

    Berdasarkan hasil penelitian distribusi proporsi persepsi

    berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah.

    Usia

    Persepsi

    Total Positif Negatif

    N % n % N %

    20-40 tahun 34 48,6 36 51,5 70 100,0

    41-60 tahun 10 76,9 3 23,1 13 100,0

    Total 44 53,0 39 47,0 83 100,0

  • 39

    Tabel 5.7

    Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

    Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

    Tahun 2015

    (n=83)

    Status

    Pekerjaan

    Persepsi

    Total Positif Negatif

    N % N % n %

    Bekerja 10 71,4 4 28,6 14 100,0

    Tidak Bekerja 34 49,3 35 50,7 69 100,0

    Total 44 53,0 39 47,0 83 100,0

    Tabel dibawah menunjukan bahwa responden yang bekerja

    mempunyai persepsi positif lebih banyak yakni 10 orang (71,4%)

    dibandingkan persepsi yang negatif yakni 4 orang (28,6%). Hasil

    penelitian pada responden yang tidak bekerja atau hanya ibu rumah

    tangga mempunyai persepsi positif mempunyai persepsi positif

    sebanyak 34 orang (49,3%) sedangkan responden yang memiliki

    persepsi negatif pada responden yang tidak bekerja sebanyak 35 orang

    (50,7%). Dapat disimpulkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai

    persepsi positif terbanyak (71,4%) dibandingkan yang tidak bekerja.

    c. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Pendidikan Terakhir

    Tabel 5.8 menunjukan distribusi proporsi persepsi berdasarkan

    pendidikan terakhir dapat dilihat sebagai berikut.

  • 40

    Tabel 5.8

    Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

    Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

    Tahun 2015

    (n=83)

    Pendidikan Terakhir Persepsi Total

    Positif Negatif

    N % n % n %

    Sekolah Dasar 6 54,5 5 45,5 11 100,0

    Sekolah Menengah

    Pertama

    10 47,6 11 52,4 21 100,0

    Sekolah Menengah Atas 24 54,5 20 45,5 44 100,0

    Perguruan Tinggi 4 57,1 3 42,9 7 100,0

    Total 44 53,0 39 47,0 83 100,0

    Responden yang mempunyai persepsi positif terbanyak dengan

    pendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 4 orang (57,1%), dari

    total 7 orang berpendidikan tinggi sedangkan responden dengan

    pendidikan terakhir sekolah dasar yaitu ada 6 orang (54,5%) dan

    sekolah menengah pertama yaitu 24 orang (54,5%) yang mempunyai

    persepsi positif. Responden dengan pendidikan usia sekolah

    menengah pertama sebanyak 10 orang (47,6%) mempunyai persepsi

    positif.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa responden dengan

    pendidikan terakhir sekolah menengah pertama sebanyak 11 orang

    (52,4%) mempunyai persepsi negatif, sedangkan responden dengan

    pendidikan terakhir sekolah menengah atas sebanyak 20 orang

    (45,5%) dan responden dengan pendidikan terakhir sekolah dasar

    sebanyak 5 orang (45,5%) mempunyai persepsi negatif. Responden

    yang mempunyai pendidikan terakhir perguruan tinggi mempunyai

    persepsi negatif sebanyak 3 orang (42,9%).

  • 41

    d. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Pendapatan Perbulan

    Distribusi proporsi persepsi berdasarkan pendapatan perbulan

    dapat dilihat pada tabel 5.9.

    Tabel 5.9

    Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga

    Perbulan

    Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

    Tahun 2015

    (n=83)

    Pendapatan

    Perbulan

    Persepsi

    Total Positif Negatif

    N % N % N %

    UMR DKI 5 50,0 5 50,0 10 100,0

    Total 44 53,0 39 47,0 83 100,0

    Responden yang mempunyai pendapatan perbulan di bawah dari

    UMR Jakarta mempunyai persepsi positif sebanyak 39 orang (53,4%)

    sedangkan yang negatif tidak berbeda jauh yakni 34 orang (46,4%).

    Responden dengan pendapatan diatas UMR Jakarta mempunyai

    persepsi positif yang sama dengan persepsi negatif yakni sama sama

    berjumlah 5 orang (50,0%). Responden yang memiliki persepsi positif

    tertinggi ialah responden dengan pendapatan dibawah UMR DKI

    Jakarta.

  • 43

    BAB VI

    PEMBAHASAN

    A. Distribusi Data Demografi Responden

    1. Usia

    Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa responden usia 20

    hingga 40 tahun yaitu sebanyak 84,3% masuk kedalam dewasa awal, dan

    usia 41 tahun hingga 60 tahun sebanyak 15,7% masuk dalam katagori

    dewasa menengah. Peneliti mengelompokan usia responden kedalam tahap

    perkembangan menurut teori Erikcson (Shaffer & Kipp, 2010). Tahap

    dewasa awal hingga dewasa menengah ini sesuai dengan tugas

    perkembangan pada masa dewasa dimana seorang ibu akan lebih

    bertanggung jawab mengasuh dan merawat anak anaknya (Potter & perry

    2005). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu sedang berada pada tahap

    mengasuh dan merawat anak dengan usia yang sudah matang untuk

    bertanggung jawab terhadap kebutuhan keluarga maupun anak.

    2. Status Pekerjaan

    Status pekerjaan dalam penelitian ini di bagi dalam dua kategori yakni

    ibu yang bekerja dan tidak bekerja. Ibu yang tidak bekerja meliputi ibu

    rumah tangga, sedangkan ibu yang bekerja meliputi karyawan, pegawai,

    dan wirausaha. Tugas seorang ibu rumah tangga mempunyai peran yang

    sangat penting untuk menciptakan pola hidup sehat khususnya kesehatan

    anak. Peran ibu dalam keluarga yaitu memenuhi kebutuhan fisiologis dan

  • 44

    psikologis anak, merawat, mendidik, mengatur dan mengendalikan anak

    memberi rangsangan dan pelajaran bagi anak (Gunarsa, 2008).

    Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas ibu tidak bekerja

    sebanyak 83,1% sedangkan ibu yang bekerja sebnyak 16,9%. Menurut

    (Ingranuridani, 2008) dalam penelitiannya bahwa dampak negatif ibu yang

    bekerja adalah stress, ketidakpuasan tidur dan ketegangan dalam keluarga,

    karena akan mempengaruhi ibu dalam merawat balita. Hal ini dikarenakan

    ibu yang sibuk bekerja di luar rumah cendrung tidak memprioritaskan

    status kesehatan anak sebagai yang utama. Ibu yang sibuk bekerja dirumah

    jarang mengikuti atau mengetahui promosi kesehatan di balai kesehatan

    terdekat.

    3. Pendidikan Terakhir

    Tingkat pendidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan yang

    didapat responden secara formal yakni sekolah dasar, sekolah menengah

    pertama, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Pendidikan adalah

    suatu proses belajar yang berarti terjadi proses pertumbuhan,

    perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan

    lebih matang pada diri individu, kelurga ataupun masyarakat.

    Hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar tingkat

    pendidikan responden ialah sekolah menengah atas sebanyak 53,0%,

    responden yang mempunyai tingkat pendidikan di perguruan tinggi hanya

    8,4%. Namun dalam penelitian ini masih terdapat ibu yang pendidikannya

    rendah yakni sekolah dasar sebanyak 13,3%, dan sekolah menengah

  • 45

    pertama sebanyak 25,3%. Penelitian Sulistyoningsih (2011) mengatakan

    bahwa pendidikan ibu akan berpengaruh pada pemilihan menu makanan

    dan pemenuhan kebutuhan gizi. Hal tersebut akan berdampak pada

    pertumbuhan balitanya. Pendidikan adalah hal yang penting bagi ibu yang

    merawat balita dalam pemenuhan gizi balitanya.

    4. Pendapatan Perbulan

    Hasil penelitian didapatkan bahwa 88,0% mayoritas ibu

    berpenghasilan dibawah UMR Jakarta dan 12,0% ibu berpenghasilan di

    atas UMR Jakarta. Penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas ibu yang

    mempunyai anak prasekolah pendapatannya dibawah UMR. Dengan

    masih banyaknya ibu yang mempunyai anak dengan pendapatan yang

    rendah, maka hal ini akan mempengaruhi pengetahuan ibu dalam merawat

    anak, karena status ekonomi seseorang juga akan menentukan bagaimana

    gizi suatu keluarga yang seimbang.

    Sejalan dengan penelitian Chamberlin (2002) bahwa ibu dengan

    pendapatan di bawah UMR memiliki stres yang tinggi karena kebutuhan

    keluarga yang tinggi namun tidak sejalan dengan pendapatan keluarganya,

    sehingga dengan stres yang tinggi, dapat menyebabkan ibu menggunakan

    makanan sebagai koping terhadap stresnya. Kebiasaan orang tua yang

    seperti ini dan lingkungan keluargnya akan mempengaruhi pola makan

    anak dan aktivitasnya, pola makan yang ditanam dari kecil akan terus

    dibawa hingga dewasa (Jain, Sherman, Chamberlin, & Carter, 2015).

    Dapat disimpulkan bahwa stres pada orang tua yang mengakibatkan pola

  • 46

    makan menjadi tidak sehat dapat menular kepada anak, dan akan terbawa

    tumbuh besar bersama anak.

    B. Persepsi Ibu terhadap Obesitas pada anak

    Persepsi adalah pengorganisasian, penginterprestasian terhadap

    stimulus yang di terima oleh panca indra sehingga merupakan sesuatu yang

    berarti (walgito, 2002). Selain itu persepsi merupakan aktivitas yang

    terintegrasi dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan

    ikut aktif dalam persepsi sehingga hasil persepsi mungkin akan berbeda

    antara individu yang satu dengan yang lain.

    Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau

    berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2014). Obesitas pada

    anak bukanlah hal yang wajar. Penyebab dari obesitas sangat kompleks, Salah

    satunya adalah perilaku makan yang tidak baik. Perilaku makan yang tidak

    baik disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya adalah karena lingkungan

    dan sosial (Guyton & Hall, 2007). Selain dari perilaku makan faktor gaya

    hidup kurang gerak juga menjadi penyebab dari obesitas, orang tua merasa

    khawatir jika anaknya bermain di luar bersama anak sepantarannya diluar,

    dan tidak membiarkan anak pulang sekolah sendiri dengan berjalan kaki

    karena mengkhawatirkan keselamannya terhadap orang asing (Eyler, et al.,

    2008),

    Hasil penelitian ini membahas mengenai gambaran persepsi ibu

    terhadap anak obesitas, hasil akhir dari persepsi ibu akan di bagi menjadi dua,

    yakni persepsi postif terhadap anak obesitas dan persepsi negatif terhadap

  • 47

    obesitas. Sebanyak 53,0% ibu mempunyai pesepsi positif terhadap obesitas

    yakni persepsi yang menghasilkan pandangan penilaian yang baik terhadap

    obesitas pada anak, bahwa obesitas bukan masalah pada anak. Sedangkan

    sebanyak 47,0% ibu mempunyai persepsi negatif terhadap obesitas yakni

    persepsi yang menghasilkan pandangan penilaian yang negatif atau tidak baik

    terhadap obesitas pada anak, ibu yang mempunyai persepsi negatif terhadap

    obesitas memahami bahwa obesitas ialah hal yang tidak wajar pada anak dan

    merupakan masalah kesehatan yang akan berdampak pada status

    kesehatannya.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Aruan dan

    Trianingsih (2006) pada penelitiannya masih banyak orang tua yang

    berpengetahuan rendah tentang obesitas yang tercermin dengan 60%

    responden memiliki pesepsi positif terhadap obesitas yakni persepsi yang

    menghasilkan pandangan penilaian yang baik terhadap obesitas pada anak,

    obesitas pada anak tidak mempengaruhi kesehatannya maupun aktifitasnya

    sehari hari, sedangkan 40% memiliki persepsi negatif terhadap obesitas yakni

    para ibu mempunyai pandangan dan penilaian yang buruk terhadap obesitas,

    bahwa obesitas mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan anak. Hal

    ini dapat disimpulkan bahwa persepsi positif ibu terhadap obesitas pad anak

    masih banyak ditemukan di kalangan masyarakat indonesia, masih banyak

    ibu yang cendrung melihat anak yang gemuk ialah anak yang sehat.

  • 48

    C. Persepsi Berdasarkan Karakteristik Ibu Terhadap Obesitas pada Anak

    1. Persepsi Ibu Terhadap Obesitas pada Anak Berdasarkan Usia

    Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa responden usia 20

    sampai 40 tahun memiliki persepsi yang negatif terhadap obesitas

    sebanyak 51%, sedangkan responden usia dari 41 tahun hingga 60 tahun

    sebanyak 76,9% mempunyai persepsi positif terhadap obesitas. Pada

    penelitian ini ibu dengan usia 20 hingga 40 tahun mempunyai persepsi

    negatif lebih banyak di bandingkan dengan responden yang usianya 40-60

    tahun, sehingga ibu dengan usia 20-40 tahun memahami bahwa obesitas

    merupakan hal yang tidak baik bagi kesehatan anak.

    Hasil penelitian Carnell (2005) ialah persepsi ibu terhadap

    kelebihan berat badan tidak terkait dengan usia orang tua. Menurut

    Notoatmodjo (2010), bahwa semakin cukup usia seseorang, maka semakin

    baik cara mengekspresikan atau menanggapi masalah, jadi semakin

    matang seseorang, maka dalam memahami suatu masalah akan lebih

    mudah.. Penyesuaian untuk faktor-faktor demografi tidak mengubah

    hasil.Hal ini berbeda dengan hasil penelitian usia 40 hingga 60 tahun

    mempunyai persepsi positif lebih banyak di bandingkan persepsi negatif.

    Ibu yang berusia matang bukan berarti memiliki banyak

    pengalaman. Ibu dengan usia matang juga bisa mempengaruhi seseorang

    dalam menerima informasi. Banyak ibu yang menganggap bahwa

    pengetahuan atau informasi tidak penting baginya.

  • 49

    2. Status Pekerjaan

    Pada hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa ibu yang mempunyai

    persepsi positif terbanyak adalah ibu yang bekerja sebanyak 71,4%. Ibu

    yang bekerja berpendapat bahwa anak obesitas bukanlah masalah

    kesehatan yang serius. Sedangkan ibu yang tidak bekerja mempunyai

    persepsi yang negatif sebanyak 50,7%. Sejalan dengan penelitian

    Dammann (2011) bahwa ibu yang jarang dirumah atau bekerja di luar

    rumah memiliki persepsi bahwa obesitas pada anak bukanlah suatu

    masalah pada anak, bahkan ibu cendrung senang melihat balita yang

    chubby karena lucu, dan obesitas tidak berdampak jika sudah dewasa.

    Ibu yang bekerja cendrung akan meninggalkan anak mereka

    dirumah tanpa atau hanya sedikit makanan. Anak yang selalu kurang

    dalam jumlah porsi makanan atau melewatkan jam makan akan

    menimbulkan kebiasaan makan berlebihan ketika makanan ada, sehingga

    dapat menimbukan jumlah asupan makanan yang naik dan turun tersebut

    dan dapat menyebabkan peningkatan berat badan pada anak (Food

    Research and Action Center, 2011).

    3. Pendidikan terakhir

    Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang memiliki

    persepsi positif terhadap obesitas adalah ibu dengan pendidikan terakhir

    perguruan tinggi (57,1%). Ibu yang berpendidikan perguruan tinggi

    sebanyak 57,1% meyakini bahwa anak dengan obesitas tidak memiliki

    masalah kesehatan yang serius. Sedangkan responden yang memiliki

    persepsi negatif tertinggi adalah ibu dengan pendidikan terakhir SMP

  • 50

    (52,4%), sebanyak 52,4% ibu berpendidikan terakhir SMP meyakini

    bahwa anak dengan obesitas akan mempengaruhi kesehatan pada anak.

    Menurut Baughcum (2000) anak yang memiliki obesitas lebih

    banyak ditemukan dengan ibu yang mempunyai pendidikan rendah. Ibu

    dengan pendidikan rendah tidak memperdulikan obesitas sebagai masalah

    kesehatan pada anak dan cendrung tidak mengetahui ciri ciri anak

    obesitas. Sedangkan ibu dengan pendidikan tinggi memiliki persepsi

    negatif terhadap obesitas, dan ibu cendrung khawatir dengan anak mereka

    yang memiliki obesitas (Baughcum, Chamberlin, Deeks, Powers, &

    Whitaker, 2000).

    Berbeda dengan penelitian menurut Baughcum (2000), bahwa hasil

    penelitian ini ibu yang mempunyai pendidikan terakhir SMP mempunyai

    persepsi negatif terhadap obesitas, sedangkan ibu dengan pendidikan

    tinggi mempunyai persepsi yang positif terhadap obesitas.

    4. Pendapatan perbulan

    Hasil dari penelitian terlihat bahwa responden yang mempunyai

    pendapatan perbulan di atas UMR memiliki persepsi positif (50,0%) sama

    banyak dengan presentase persepsi negatif (50,0%). Sedangkan responden

    dengan pendapatan perbulan di bawah UMR memiliki persepsi positif

    (54,4%) lebih banyak dibandingkan persepsi negatif (