gambaran persepsi ibu terhadap obesitas pada anak...
TRANSCRIPT
-
GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS
PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN
GROGOL SELATAN KEBAYORAN LAMA JAKARTA
SELATAN 2015
Skripsi ini Diajukan Sebagai Tugas Akhir Untuk Memenuhi Persyaratan
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH:
RATNA SARI
NIM: 1111104000013
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/ 2015 M
-
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tangerang, Juli 2015
Ratna Sari
-
iii
SCHOOL OF NURSING
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Undergraduate Thesis, June 2015
Ratna Sari, NIM : 1111104000013
Mother's Perception of Obesity In Preschooler in Grogol Selatan Kebayoran
Lama, Jakarta Selatan 2015
xiv + 56 pages, 12 tables, 2 charts, 4 attachment
ABSTRACT
Chilhood obesity is a health problem that has become a global epidemic and
continueing to increase in worldwide. In Indonesia prevalence of chilhood obesity
also increased, from 12,2% to 18,8% between 2007 and 2010.
This research is a quantitative study with a descriptive, that aims to describe the
mother's perception of obesity in preschool that performed in Grogol Selatan
village, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. The sample in this study with 83
respondents, using by systematic random sampling technique sampling. The
instrument of this research is a questionnaire that has been in testing with content
validity by experts in their field, and reliability of these instruments is 0.739.
Results from this study were 53.0% of mother have a positive perception of
obesity in children. Mothers who have a negative perception as much as 47.0%.
These results prove that there are many mothers who perceive that obesity is a
good thing for the child, and not a problem for the health of children.
Keywords : Mother Perception, Obesity, Preschooler
Reading List : 2000-2015
-
iv
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juni 2015
Ratna Sari, NIM : 1111104000013
Gambaran Persepsi Ibu terhadap Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah di
Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2015
xiv + 56 halaman, 12 tabel, 2 bagan, 4 lampiran
ABSTRAK
Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang telah menjadi epidemik
global dan terus meningkat di seluruh dunia. Prevalensi obesitas pada anak di
Indonesia terus meningkat, dari tahun 2007 prevalensi obesitas pada anak sebesar
12,2% hingga tahun 2010 mencapai 18,8%.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif
yang bertujuan untuk menggambarkan persepsi ibu terhadap obesitas pada anak
usia prasekolah yang dilakukan di kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama
Kota Jakarta Selatan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 responden, dengan
cara teknik pengambilan sampel systematic random sampling. Instrumen dari
penelitian ini adalah kuesioner yang telah di uji validitas dengan menggunakan
content validity oleh para ahli dibidangnya dan reliabilitas dari instrumen ini
adalah 0,739.
Hasil dari penelitian ini sebanyak 53,0% ibu memiliki persepsi positif terhadap
obesitas pada anak. Sedangkan ibu yang memiliki persepsi negatif sebanyak
47,0%. Hasil tersebut membuktikan bahwa masih banyak ibu yang menanggap
bahwa obesitas adalah hal yang baik untuk anak, dan bukan merupakan suatu
masalah bagi kesehatan anak.
Kata kunci : Persepsi ibu, obesitas, anak prasekolah
Daftar bacaan : 2000 2015
-
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan Judul
GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA
PRASEKOLAH DI KELURAHAN GROGOL SELATAN KEBAYORAN
LAMA JAKARTA SELATAN 2015
Telah disetujui dan diperiksa pembimbing skripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
RATNA SARI
NIM : 1111104000013
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep, Sp.Kep An Jamaludin, S.Kp, M.Kep
NIP. 19780409 201101 2 014 NIP. 19680522 200801 1 007
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/ 2015 M
-
vi
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul
GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA
PRASEKOLAH DI KELURAHAN GROGOL SELATAN KEBAYORAN
LAMA JAKARTA SELATAN 2015
Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh :
RATNA SARI
NIM : 1111104000013
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep, Sp.Kep An Jamaludin, S.Kp, M.Kep
NIP. 19780409 201101 2 014 NIP. 19680522 200801 1 007
Penguji I Penguji II
Ns. Mardiyanti M.Kep,MDS Jamaludin, S.Kp, M.Kep
NIP.19810208 201101 2 006 NIP. 19680522 200801 1 007
Penguji III
Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep, Sp.Kep An
NIP. 19780409 201101 2 01
-
vii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul
GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA
PRASEKOLAH DI KELURAHAN GROGOL SELATAN KEBAYORAN
LAMA JAKARTA SELATAN 2015
Telah disusun dan dipertahankan dihadapan tim penguji oleh :
RATNA SARI
NIM : 1111104000013
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Islal Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Maulina Handayani, S.Kp,. M.Sc
NIP: 19790210 200501 2 002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islal Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes
NIP: 19650808 198803 1 002
-
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ratna Sari
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Maret 1993
Agama : Islam
Alamat : Asrama Polri Ciledug flat Blok D/21 RT 06 RW
02, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan
Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Indonesia,
15151.
Telepon/HP : 087771005127
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
(1998-1999) TK Kemala Bhayangkara 012
(1999-2005) SD Yadika 3 Ciledug
(2005-2008) SMP Budi Luhur
(2008-2011) SMAN 12 Tangerang
(2011-Sekarang) S-1 Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengalaman Organisasi :
(2005 2008) Anggota extrakurikuler Marching Band Budi Luhur.
(2008 2009) Anggota extrakurikuler Karya Ilmiah Remaja.
(2008 2011) Anggota extrakurikuler Pramuka tingkat Bantara.
(2013 2014 ) Himpunan Mahasiswa PSIK Kementrian Kesejateraan
Sosial.
mailto:[email protected]
-
ix
PERSEMBAHAN
Dengan segenap ketulusan dan doa, kupersembahkan
karya ilmiah kecilku ini untuk kedua orang tuaku,
untuk papah KISNA ANWARI dan untuk mamah
SAMITRIWANGI.
Sejak ananda dilahirkan tak henti-hentinya
memberikan yang terbaik kepada ananda walau dalam
keadaan apapun.
Ananda rasa, bagaimanapun caranya, ananda tidak
mampu membalas semua kebaikan yang telah Papah dan
Mamah berikan.
Senyuman Papah dan Mamah selalu menjadi motivasi
terkuat ananda berjuang sampai saat ini dan akan
terus berlanjut.
Besar harapan ananda untuk dapat menjadi anak yang
menjadi sebab keselamatan dan kebaikan Papah dan
Mamah di dunia dan akhirat.
Ananda bersyukur punya orang tua seperti Papah dan
Mamah.
-
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul Gambaran Persepsi
Ibu Terhadap Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Tahun 2015.
Skripsi ini disusun sebagaimana untuk memulai penelitian skripsi yang
pada dasarnya skripsi adalah salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep) UIN Jakarta serta menerapkan dan mengembangkan teori-
teori yang penulis peroleh selama kuliah. Penulis telah berusaha untuk
menyajikan suatu tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga mudah
dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penyajian skripsi ini jauh dari
sempurna. Hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan, pengalaman, dan
kemampuan penulis dalam melihat fakta, memecahkan masalah yang ada, serta
mengeluarkan gagasan ataupun saran-saran.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang berguna untuk
menyempurnakan skripsi ini akan penulis terima dengan hati terbuka dan rasa
terima kasih. Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan
bantuan yang tak terhingga nilainya hingga proposal skripsi ini dapat penulis
selesaikan tepat pada waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes., selaku dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Ketua Program Studi dan Ernawati,
S.Kp, M.Kep, Sp.KMB, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Ns. Kustati Budi Lestari M. Kep, Sp. Kep An, dan Bapak Jamaludin,
S.Kp, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya
untuk beliau yang telah meluangkan waktu serta memberi arahan dan
-
xi
bimbingan dengan sabar kepada penulis selama proses pembuatan proposal
skripsi ini.
4. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik serta Perpustakaan Fakultas
yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-referensi sebagai
bahan rujukan proposal skripsi.
5. Orang tuaku, Bpk. Kisna Anwari dan Ibu Samitriwangi yang telah mendidik,
mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendoakan keberhasilan
penulis, serta memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis
selama proses menyusun proposal skripsi ini. Tak lupa, Adikku, Muhammad
Rivandi Sholeh dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan semangat
tanpa pamrih.
6. Teman-teman FKIK, PSIK 2011, teman teman Sosialita, Susi, Rifka, Tristi,
Dina, Suci, Wiwi dan Ita yang berjalan dan berjuang bersama, memberi
inspirasi, menghibur, memberi masukan, dan mengundang tawa saya selama
menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk Septriandanu yang selalu
memberi semangat dan mendengarkan keluh kesah selama menyelesaikan
skripsi ini, serta teman gunung yang selalu menghilangkap penat dikala saat
masa pembuatan skripsi ini, Shella, Nishtya, Anto, Dias, Audy, Riki, Tiwi,
Lucia dan pihak yang telah mendoakan selama proses pembuatan skripsi ini.
Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh
dari sempurna, namun penulis harapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya.
Tangerang, Juni 2015
Ratna Sari
-
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii
ABSTRACT ........................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN ......................................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... vi
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. viii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI......xii
DAFTAR TABEL DAN BAGAN ........................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
E. Ruang Lingkup .................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 6
A. Persepsi .............................................................................................. 6
B. Persepsi Ibu ........................................................................................ 8
C. Status Gizi .......................................................................................... 9
D. Obesitas Pada Anak ......................................................................... 10
E. Anak Prasekolah .............................................................................. 15
-
xiii
F. Kerangka Teori ................................................................................ 16
BAB III KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL .............. 17
A. Kerangka Konsep ............................................................................. 17
B. Definisi Operasional ........................................................................ 18
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 20
A. Desain Penelitian ............................................................................. 20
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 20
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 20
D. Instrumen Penelitian ........................................................................ 22
E. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 24
F. Pengolahan Data .............................................................................. 28
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 29
H. Analisa Data ..................................................................................... 31
I. Etika Penelitian ................................................................................ 32
J. Penyajian Data ................................................................................. 32
BAB V HASIL PENELITIAN........................................................................... 33
A. Gambaran Lokasi Penelitian ............................................................ 33
B. Analisis Univariat ............................................................................ 33
1. Distribusi Proporsi Gambaran Karakteristik Responden ....... 33
2. Distribusi Proporsi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas pada
Anak ....................................................................................... 37
3. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Karakteristik
Responden Terhadap Obesitas pada Anak. ............................ 37
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 43
A. Distribusi Data Demografi Responden ............................................ 43
B. Persepsi Ibu terhadap Obesitas pada anak ....................................... 46
-
xiv
C. Persepsi Berdasarkan Karakteristik Ibu Terhadap Obesitas pada
Anak ................................................................................................. 48
D. Keterbatasan Peneliti ....................................................................... 51
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 51
A. Kesimpulan ...................................................................................... 51
B. Saran ................................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
xv
DAFTAR TABEL DAN BAGAN
Tabel 2.1 Klasifikasi Obesitas 10
Bagan 2.1 Kerangka Teor 16
Bagan 3.1 Kerangka Konsep 17
Tabel 3.1 Definisi Operasional 18
Tabel 4.1 Interpretasi Koefisien Reliabilitas 26
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia 33
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan 34
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikaan 34
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan 35
Tabel 5.5 Distribusi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas Pada Anak 36
Tabel 5.6 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Usia 37
Tabel 5.7 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan 38
Tabel 5.8 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 39
Tabel 5.9 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan 40
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Penelitian
2. Kisi-Kisi Instrumen
3. Inform Consent
4. Kuesioner
5. Hasil Analisa Univariat
-
xvii
DAFTAR SINGKATAN
DKI = Daerah Khusus Ibukota
IMT = Indeks Massa Tubuh
PAUD = Pendidikan Anak Usia Dini
PT = Perguruan Tinggi
RISKESDAS = Riset Kesehatan Dasar
SD = Sekolah Dasar
SMA = Sekolah Menengah Atas
SMP = Sekolah Menengah Pertama
WHO = World Health Organization
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prevalensi obesitas terus meningkat di seluruh dunia dan telah
menjadi epidemik global (WHO, 2014). Di Australia overweight dan obesitas
meningkat secara perlahan, 25% anak mengalami overweight dan obesitas
(Hesketh, Waters, Green, Salmon, & Williams, 2005). Obesitas pada anak
menjadi konsen kesehatan internasional di United Kingdom (Jackson,
McDonald, & Mannix, 2005). Survey di Finland, terdapat 9,8% anak laki laki
dan 17,8% anak perempuan usia 5 tahun di laporkan mempunyai berat badan
yang berlebih atau obesitas (Vuorela, Saha, & Salo, 2010).
Riskesdas (2013) menyebutkan prevalensi anak obesitas sebanyak
18,8%. Riskesdas mengklasifikasikan anak yang mempunyai kelebihan berat
badan menjadi 2 yakni gemuk dan obesitas. Jakarta menduduki posisi paling
tinggi untuk prevalensi dari gemuk yakni 30%, sedangkan Kalimantan
Tengah dan Jawa Timur menduduki posisi teratas untuk prevalensi dari
obesitas. Prevalensi gemuk dari anak usia di bawah 5 tahun dalam data
Riskesdas (2013) Kota Jakarta Selatan sebanyak 10,9%. Angka tersebut
cukup tinggi dibandingkan dengan kota kota lain yang berada di Jakarta.
Obesitas pada anak dapat terjadi karena penyakit bawaan atau
diperoleh dari asupan energi yang dikonsumsi melebihi dari penggunaan.
Asupan energi yang berlebihan belum tentu disebabkan oleh porsi makan
yang besar, tetapi bisa di sebabkan berasal dari makanan selain nasi, yaitu
makanan cemilan tinggi kalori rendah serat, dan dari minuman berenergi
-
2
seperti soft drink atau susu (Wiramihardja, 2004). Selain dari pola makan
yang tidak seimbang, aktivitas fisik yang kurang juga menjadi penyabab
terjadinya obesitas (Dhyanaputri, Hartini, & Kristina, 2011). Pola hidup
kurang gerak (sedentary lifestyles) adalah karakteristik yang sangat berkaitan
dengan peningkatan prevalensi obesitas di seluruh dunia (WHO, 2014). Anak
yang kurang aktif dalam fisik sudah mengikuti pola hidup sedentary, anak
dapat tahan duduk berjam-jam di depan televisi menonton acara televisi atau
main play station maupun game dalam tablet (Wiramihardja, 2004).
Anak yang mengalami obesitas akan berlanjut menjadi obesitas pada
masa dewasa dan beresiko terkena penyakit diabetes melitus tipe 2, penyakit
kardivaskuler, hipertensi dan kanker (WHO, 2014). Menurut Bang et al
(2012) Obesitas pada anak dapat menyebabkan tinggi resiko mempunyai
masalah dalam psychosocial dan psycological yang dapat terbawa hingga
dewasa. Anak yang memiliki obesitas mempunysi kepercayaan diri yang
lebih rendah, terutama berkaitan dengan penampilan fisik, bila dibandingkan
dengan anak yang memiliki berat badan normal (Bang, Chae, Hyun, Nam,
Kim, & Park, 2012).
Banyak orang tua salah mengklasifikasikan berat badan anaknya
dianggap normal, namun setelah dilakukan pemeriksaan, anak mereka
mempunyai kelebihan berat badan (Vuorela, Saha, & Salo, 2010). Masyarakat
meyakini norma budaya lama bahwa bayi gemuk adalah bayi yang sehat
(WHO, 2014). Penelitian di Iran menunjukkan banyaknya ibu yang tidak
mengetahui tentang kesehatan berat badan anak mereka sehingga hal ini
menyebabkan kegagalan untuk mengenali bahwa anak mereka mengalami
-
3
obesitas (Pakpour, Yekaninejad, & Chen, 2011). Orang tua yang mempunyai
anak dengan berat badan yang lebih maupun obesitas tidak mempersalahkan
berat badan anak tersebut, mereka cendrung meremehkan berat badan anak
(Lampard, Byrne, Zbrick, & Davis, 2008).
Ibu berperan dalam mempengaruhi sumber, keanekaragaman dan
kuantitas makanan dari anak mereka (Jackson, McDonald, & Mannix, 2005).
Obesitas pada anak dipengaruhi oleh konteks kehidupan keluarga khususnya
ibu, dan hal ini menunjukkan adanya peran keluarga dalam peningkatan
prevalensi obesitas pada anak (Golan & Crow, 2004).
Strategi pencegahan obesitas perlu dilakukan sejak dini, jauh sebelum
anak memasuki usia sekolah (Dhyanaputri, Hartini, & Kristina, 2011). Anak
yang berumur 2 hingga 10 tahun masih sedikit berinteraksi dengan
lingkungan sosial dan masih banyak berinteraksi dengan lingkungan
keluarga, sehingga intervensi untuk mengatasi obesitas anak di bawah umur
10 tahun lebih diarahkan kepada orang tua (Wiramihardja, 2004).
B. Rumusan Masalah
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemui di
seluruh dunia. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan dengan Aruan
dan Trianingsih (2006) 60% persepsi ibu terhadap obesitas pada anak adalah
positif, yakni obesitas mempunyai dampak yang positif pada anak seperti,
anak yang memiliki obesitas tidak akan mengganggu kesehatannya baik
pertumbuhan maupun perkembangannya, anak yang mempunyai obesitas
tidak akan menimbulkan resiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardivaskular
-
4
pada saat dewasa dan tidak mendatangkan kerugian bagi kesehatan anak,
sebaliknya 40% dari responden penelitian sebelimnya mengatakan bahwa
obesitas mendatangkan kerugian pada kesehatan anak. Maka peneliti ingin
melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut dengan tema
gambaran persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Peneliti ingin mengetahui gambaran persepsi ibu terhadap obesitas
pada anak di Kelurahan Grogol Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
2. Tujuan khusus :
a. Diketahuinya karakteristik ibu meliputi usia, status pekerjaan,
pendidikan terakhir dan pendapatan perbulan.
b. Diketahuinya gambaran Persepsi ibu terhadap obesitas pada anak
usia prasekolah.
c. Diketahuinya gambaran persepsi ibu terhadap obesitas pada anak
berdasarkan data demografi ibu meliputi usia, status pekerjaan,
pendidikan terakhir, pendapatan keluarga perbulan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi pendidikan keperawatan :
Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan khususnya tentang
obesitas yang terjadi pada anak. Selain itu, diharapkan nutrisi yang tepat
pada anak prasekolah masuk kedalam kurikulum Progam Studi Ilmu
Keperawatan dan dapat menerapkan Ilmu Keperawatan yang dimiliki dan
-
5
didapat selama pendidikan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat bagi institusi pelayanan keperawatan :
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi
kontribusi sebagai informasi dalam memberikan penyuluhan kepada ibu
tentang pengetahuan dan penanganan obesitas anak.
3. Manfaat penelitian yang akan datang :
Menjadi data awal untuk penelitian selanjutnya dan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi peneliti di
masa mendatang dalam menerapkan pengalaman ilmiah yang diperoleh
untuk penelitian selanjutnya.
E. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah yang bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu terhadap
obesitas pada anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan instrumen penelitian yang dibuat sendiri
oleh peneliti yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Penelitian
ini dilakukan pada bulan Juni 2015 di Paud yang berada di daerah Jakarta
Selatan yakni Paud Mawar 012, Paud Singkong, Paud Tunas Mawar dan
Paud Cempaka.
-
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi
1. Definisi Persepsi
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali
oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra
kemudian individu memperhatikan, lalu diteruskan ke otak, dan baru
kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi.
Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan
lingkungan yang ada disekitar maupun tentang hal yang ada didalam diri
individu yang bersangkutan (Sunaryo, 2002).
Persepsi ialah pandangan individu tentang kenyataan. Persepsi
merupakan proses kompleks yang dilakukan individu untuk memilih,
mengatur, dan memberi makna pada kenyataan yang dijumpai di
sekelilingnya. Persepsi dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, dan
kebudayaan (Hardjana, 2003).
Individual adalah sifat dari persepsi, dimana persepsi merupakan
aktivitas yang terintegrasi dalam individu itu sendiri, maka persepsi dapat
dikemukakan karena perasaan dan kemampuan berfikir. Pengalaman
individu tidak sama, maka dalam mempersepsikan stimulus, hasil dari
persepsi mungkin akan berbeda satu dengan yang lain karena sifatnya yang
sangat subjektif (Roger 1965 dalam Walgito, 2002).
Murdoko (2006) berpendapat bahwa persepsi yang dibentuk oleh
seseorang dapat bernilai positif maupun negatif, tergantung dengan cara
-
7
pandang tentang hal yang dipersepsikan seseorang tersebut. Persepsi
negatif muncul jika banyak mendatangkan kerugian bagi dirinya
sedangkan, persepsi positif muncul jika sesuatu tersebut banyak
mendatangkan untung pada dirinya.
Persepsi merupakan pengertian, pemahaman ataupun pandangan
individu terhadap suatu objek (kussusanti, 2010). Pemahaman adalah
proses akal yang menjadi sarana untuk mengetahui suatu objek melalui
sentuhan pancaindra (Sayyid, 2007). Pandangan adalah proses pengamatan
individu terhadap objek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
pandangan adalah hasil dari melihat, memandang, memperhatikan suatu
objek atau pun benda.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian persepsi
diatas, dapat di simpulkan bahwa persepsi adalah cara individu
menafsirkan pesan setelah adanya proses pengindraan karena stimuli yang
di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu tentang objek, dan setiap individu
pasti mempunyai persepsi yang berbeda karena persepsi itu sendiri bersifat
sangat subyektif tergantung dari perasaan dan kemampuan berfikir dari
individu dan output dari persepsi tersebut akan menghasilkan persepsi
negatif dan persepsi positif.
2. Macam-macam persepsi
Menurut Sunaryo (2002) terdapat dua macam persepsi, yaitu :
a. External Perception, yaitu persepsi tersebut terjadi karena adanya
rangsangan yang datang dari luar diri individu.
-
8
b. Self Perception, yaitu persepsi tersebut terjadi karena adanya
rangsangan yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang
menjadi objek adalah dirinya sendiri.
3. Faktor faktor yang mempengaruhi persepsi
Menurut Walgito (2002) faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu:
a. Adanya objek yang diamati
Objek yang mengenai alat indera atau reseptor stimulus dapat
datang dari luar langsung mengenai alat indera (reseptor), dan dapat
datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima (sensori)
yang bekerja sebagai reseptor dapat menimbulkan stimulus.
b. Alat indera atau reseptor
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima
stimulus. Disamping itu harus ada syaraf sensori sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima alat indra atau reseptor ke pusat
syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan syaraf sensori sebagai
alat untuk mengadakan respon.
c. Adanya perhatian
Perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan
untuk memulai proses persepsi. Tanpa adanya perhatian tidak akan
terbentuk persepsi.
B. Persepsi Ibu
Persepsi ibu khususnya terhadap anak obesitas pada penelitian dari
Dhyanaputri, Hartini dan Kristina (2011) obesitas pada anak bukanlah suatu
-
9
masalah kesehatan, para ibu cendrung ingin anaknya terlihat lebih gemuk.
Hasil penelitian dari Aruan dan Trianingsih (2006) pada penelitiannya masih
banyak orang tua yang perpengetahuan rendah tentang obesitas yang
tercermin dengan 60% responden memiliki pesepsi positif terhadap obesitas.
Sedangkan 40% memiliki persepsi negatif terhadap obesitas.
Persepsi positif adalah persepsi yang menghasilkan pandangan
penilaian yang baik terhadap sesuatu (Murdoko, 2006). Dalam hal ini ibu
yang mempunyai persepsi positif terhadap obesitas dapat dikatakan bahwa
obesitas pada anak tidak mempengaruhi kesehatannya maupun aktifitasnya.
Sedangkan persepsi negatif yakni persepsi yang menghasilkan pandangan
penilaian yang tidak baik atau sesuatu yang akan terjadi banyak
mendatangkan kerugian (Murdoko, 2006). Ibu yang mempunya pandangan
dan penilaian yang buruk terhadap obesitas, bahwa obesitas mempunyai
dampak yang buruk terhadap kesehatan anak.
C. Status Gizi
Status gizi adalah suatu keadaan mengenai kondisi tubuh seseorang
yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat
gizi di dalam tubuh (Almatsier, 2006).
Klasifikasi status gizi dapat menggunakan Indeks massa tubuh.
Indeks massa tubuh (IMT) merupakan indikator yang paling sering digunakan
untuk mendeteksi masalah gizi pada seseorang. Pengukuran IMT dapat
dilakukan pada anak-anak, remaja maupun orang dewasa. (Kementrian
-
10
Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Berikut adalah tabel klasifikasi
obesitas menurut WHO (2014).
Tabel 2.1
Klasifikas Obesitas
Klasifikasi Kategori IMT (kg/m2)
Underweight 40,0
Sumber : WHO (2014)
D. Obesitas Pada Anak
1. Definisi Obesitas
Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan
ketidakseimbangan antara tinggi dan berat badan akibat jaringan lemak
dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan yang melampaui
ukuran ideal (Sumanto, 2009). Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi
lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan
(WHO, 2014). Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang
umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ
tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya
(Misnadiarly, 2007).
2. Etiologi
-
11
Faktor penyebab obesitas sangat kompleks. Tidak bisa hanya
memandang dari satu sisi.
a. Makanan yang Berlebihan
Obesitas pada anak dapat terjadi akibat penyakit bawaan atau
di peroleh karen surplus energi akibat asupan energi dari makanan
melebihi penggunaan ataupun Penggunaan energi rendah karena anak
kurang aktif (Wiramihardja, 2004).
Surplus enegi pada seorang anak sama halnya seperti pada
orang dewasa. Anak mendapat asupan energi yang besar belum tentu
disebabkan oleh porsi makan besar, tetapi bisa di sebabkan berasal
dari makanan selain nasi, yaitu makanan cemilan, makanan jajanan,
dan dari minuman berenergi seperti soft drink atau susu
(Wiramihardja, 2004).
Salah satu penyebab obesitas adalah perilaku makan yang tidak
baik. Perilaku makan yang tidak baik disebabkan oleh beberapa sebab,
diantaranya adalah karena lingkungan dan sosial. Perilaku makan
yang tidak baik pada masa kanak-kanak sehingga terjadi kelebihan
nutrisi juga memiliki kontribusi dalam obesitas. Obesitas pada kanak-
kanak cenderung mengakibatkan obesitas pada dewasanya nanti
(Guyton & Hall, 2007).
b. Gaya hidup kurang gerak
Sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan bermain.
Bermain bagi anak semestinya bukan sekedar aktivitas fisik biasa,
melainkan dapat menjadi sarana belajar yang menyengkan dan
-
12
berolahraga secara tidak langsung bagi anak. Permainan tradisional
umumnya dimainkan secara berkelompok, banyak bergerak dan
membutuhkan lahan yang luas seperti : berlari, sepak bola, galaksin,
atau main petak umpet. Permainan semacam ini sangat bermanfaat
untuk melatih kekuatan otot dan fisik secara keseluruhan, kemampuan
komunikasi, sosialisasi serta menyehatkan bagi anak. Namun, kini
permainan tradisional telah banyak ditinggalkan, salah satu alasannya
ialah lahan yang digunakan untuk bermain kian berkurang, terutama di
kota kota besar seperti Jakarta (Wahyu, 2009).
Gaya hidup tidak aktif ataupun kurang aktif dapat dikatakan
sebagai penyebab utama obesitas (Guyton & Hall, 2007). Anak yang
kurang aktif penggunaan energinya rendah, misal tidak suka atau tidak
pernah bermain permainan tradisional yang banyak menggunakan
tenaga fisik (Wiramihardja, 2004). Anak dapat tahan duduk berjam
jam di depan televisi menonton acara televisi atau main playstation
(Wiramihardja, 2004). Oleh karena itu pada orang yang kelebihan
berat badan, peningkatan aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan
pengeluaran energi melebihi asupan makanan, yang berimbas
penurunan berat badan (Guyton & Hall, 2007).
3. Faktor resiko
a. Faktor Genetik
Keterlibatan genetik dalam meningkatkan faktor resiko
kegemukan dan obesitas diketahui berdasarkan fakta adanya
perbedaan kecepatan metabolisme tubuh antara satu individu dan
-
13
individu lainya. Individu yang memiliki kecepatan metabolisme
lebih lambat memilii resiko lebih besar menderita kegemukan dan
obesitas. Penelitian juga mengungkapkan fakta bahwa beberapa
gen terlibat dalam hal ini (Wahyu, 2009).
b. Faktor Budaya
Indonesia masih menghadapi paradoks dalam hal kesehatan
gizi masyarakat, terutama pada sekelompok usia anak. Paradoks yg
dimaksud ini ialah persoalan kekurangan gizi (malnutrisi) di satu
sisi dan peningkatan prevalensi kegemukan dan obesitas di sisi
laiinya (WHO, 2014). Paradoks ini menyebabkan adanya
keyakinan bahwa anak yang sehat selalu identik dengan gemuk.
Keyakinan ini membuat para orang tua pun berlomba lomba
membuat anaknya gemar makan dengan berbagai cara dan
mengabaikan komposisi gizi dalam makanan tesebut (Wahyu,
2009).
4. Komplikasi
Komplikasi terhadap anak gemuk dan obesitas mempunyai resiko
cukup tinggi untuk menjadi gemuk pada saat dewasa nanti (Arvin, 2000).
Obesitas adalah penyebab dari timbulnya suatu penyakit kronis seperti
penyakit kardiovaskular, sehingga dapat menyebabkan kecacatan dan
kematian (Yusuf, Cairns, Camm, Fallen, & Gersh, 2011). Anak yang
memiliki obesitas akan sulit untuk kembali ke berat badan normalnya dan
terbawa hingga remaja, dan remaja yang ditemukan memiliki Indeks
-
14
Massa Tubuh (IMT) tinggi berhubungan dengan kematian pada umur
muda (Bang et al 2012 dan WHO, 2014).
Masalah lain yang timbul pada anak obesitas yaitu overweight pada
anak dan remaja merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung,
seperti tingginya kadar kolesterol dan tingginya tekanan darah, bila
dibandingkan dengan individu dengan berat badan normal. Overweight
dan obesitas sangat berhubungan dengan Diabetes tipe 2 (WHO, 2014).
Menurut DAdamo (2007) obesitas selalu disertai dengan resistensi
insulin yang mengarah pada diabetes. Obesitas merusak pengaturan energi
metabolisme dengan dua cara, yaitu obesitas menimbulkan resistensi
leptin dan meningkankan resistensi insulin. Leptin berperan dalam
hipotalamus untuk mengatur tingkat lemak tubuh, kemampaun untuk
membakar lemak menjadi energi. Semakin banyak lemak tubuh semakin
tinggi resistensi insulin. (D'Adamo & Whitney, 2007)
5. Karakteristik anak obesitas
Anak yang obesitasnya karena masukan kalori tinggi secara
berlebihan biasanya tidak hanya lebih berat daripada teman sebayanya
namun juga lebih tinggi, dan umur tulang lebih tua. Wajah anak yang
mengalami obesitas tampak sering sangat tidak sepadan dengan umurnya.
Pada anak laki laki adipositas di daerah dada sering berkesan tumbuh
payudara dan karena ini, bisa dapat menjadi memalukan. Abdomen
cendrung menggantung, dan sering ada striae putih. Genetalian eksterna
anak laki laki tampak kecil tidak sepadan, penis sering terbungkus dalam
-
15
lemak pubis. Pubertas dapat terjadi lebih awal pada anak obesitas
(Behrman, Kliegman, & Arivin, 2000).
Perkembangan genetalia pada anak perempuan normal dan
menarkhe tidak tertunda dan mungkin lebih awal. Pada obesitas,
ekstermitas biasanya lebih besar di lengan atas dan paha dan kadang
kadang mempunyai batas (Behrman, Kliegman, & Arivin, 2000).
E. Anak Prasekolah
Anak usia prasekolah menurut Peraturan Presiden Republik
Indonesia no 60 tahun 2013 ialah usia 2 tahun hingga 6 tahun yang bisa
disebut anak usia dini. Berikut adalah karakteristik anak pra-sekolah ini
mencakup perkembangan fisik dan kemampuan motorik serta emosional anak
menurut Wong Eaton, Wilson, Winkelstein, & Schwartz, (2009).
Perkembangan fisik yaitu hasil tumbuh kembang fisik adalah bertumbuh
besarnya ukuran-ukuran antropometrik dan gejala/tanda lain pada rambut,
gigi-geligi, otot, serta jaringan lemak, darah, dan lainnya. Sedangkan
kemampuan motorik dan emosional anak mencakup sikap anak dalam
lingkungan, gerakan anggota badan, serta kemampuan intelektual anak seperti
menyebutkan nama atau bercerita lainnya (Wong, Eaton, Wilson,
Winkelstein, & Schwartz, 2009).
-
16
F. Kerangka Teori
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Dimodifikasi dari : Sunaryo (2002); Walgito (2002); Murdoko (2006)
Proses persepsi dalam individu
Objek yang di amati ibu
adalah anak obesitas
Di tangkap oleh alat
indera
Adanya perhatian ibu
terhadap nutrisi anak,
status gizi
pengalam
an
Lingkungan
sekitar
persepsi
Persepsi negatif
Persepsi positif
-
17
BAB III
KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Variabel penelitian adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan
ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
pengertian tertentu (Notoatmojo, 2005). Penelitian ini memiliki satu variabel
yaitu persepsi ibu terhadap anak obesitas.
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
Persepsi Ibu terhadap Obesitas Pada
Anak
Pemahaman terhadap anak
obesitas
Pandangan terhadap anak
obesitas
-
18
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1
Persepsi ibu
terhadap
obesitas pada
anak
Pemahaman
terhadap obesitas
Pemahaman ibu
terhadap obesitas pada
anak
Kuesioner 0. Persepsi positif < mean
1. Persepsi negatif > mean Ordinal
Pandangan
terhadap obesitas
Pandangan ibu
terhadap obesitas pada
anak
kuesioner 0. Persepsi positif < mean
1. Persepsi negatif > mean Ordinal
2 Karakteristik
responden Umur
Umur ibu saat mengisi
kuesioner Kuesioner
Dalam tahun dan
dikategorikan menurut :
1.Remaja : >20 tahun
2.Dewasa awal : 20-40
tahun
3.Dewasa tengah 41-60
tahun
(Leeming, 2006)
Interval
-
19
Sub Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Pendidikan
Terakhir
Jenjang pendidikan
terakhir responden di
Indonesia yang
dicapai saat mengisi
kuesioner
kuesioner
1. Tidak sekolah
2. Sekolah Dasar
(SD/Sederajat)
3. Sekolah Menengah
Pertama (SMP/Sederajat)
4. Sekolah Menengah Atas
(SMA/Sederajat)
5. Perguruan Tinggi
(Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional)
Ordinal
Pekerjaan Karier responden saat
mengisi kuesioner kuesioner
1. Kerja
2. Tidak kerja Nominal
Pendapatan
keluarga perbulan
Pendapatan keluarga
perbulan saat mengisi
kuesioner
kuesioner
1. < UMR DKI Rp.
2,441,301
2. > UMR DKI Rp.
2,441,301
Interval
-
20
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif
menggunakan kuisioner yang telah di buat oleh peneliti sendiri. Rancangan
penelitian ini akan digunakan untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap
obesitas pada anak usia prasekolah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 4 Paud kelurahan Grogol Selatan
,kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Alasan peneliti memilih tempat
tersebut karena berdasarkan Risksdas bahwa Jakarta memiliki prevalensi anak
gemuk yang cukup tinggi di Indonesia. Kemudian peneliti juga melakukan
studi pendahuluan ke dinas kesehatan Jakarta, diketahui Jakarta Selatan
memiiki proporsi balita gemuk yakni 10, 9% dari total semua wilayah di
Jakarta. Dari data tersebut ingin melihat gambaran persepsi yang dimiliki
oleh ibu terhadap anak obesitas di Paud Jakarta Selatan. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 1-10 Juni 2015.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan
di lakukan, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang
nilai/karakteristiknya kita ukur. Pada penelitian ini yang menjadi sampel
adalah ibu yang mempunyai anak prasekolah usia 2-6 tahun yang bersekolah
-
21
di Paud kelurahan Grogol Selatan kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan.
Penentuan kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang ditetapkan oleh peneliti.
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik atau kriteria subjek penelitian
mewakili sampel penelitian yang akan diteliti (Nursalam, 2008).
Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah:
a. Ibu yang mempunyai anak usia 2-6 tahun yang bersekolah di Paud
kelurahan Grogol Selatan kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
b. Ibu yang bersedia menjadi responden.
c. Ibu yang mampu membaca dan menulis.
2. Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi merupakan kriteria penentuan subjek penelitian
yang tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai
sampel penelitian (Hidayat, 2011).
Kriteria ekslusi yang ditetapkan adalah:
a. Anak yang sedang tidak masuk sekolah.
Populasi dari penelitian ini adalah anak yang bersekolah di Paud
kelurahan Grogol Selatan kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Paud
yang berada di wilayah Kelurahan Grogol yakni Paud mawar 012, Paud
Singkong, Paud Tunas Mawar, Paud Cempaka, total anak yang bersekolah di
pau tersebut yakni ada 166 anak.
-
22
Penelitian ini menggunakan metode systematic random sampling
untuk memilih sampel dari populasi secara sistematis. Berikut ini langkah
peneliti melakukan systematic random sampling dalam menentukan jumlah
sampel (Dharma, 2011) :
1. Susun kerangka sampling, dalam penelitian ini peneliti menyusun nama
nama anak yang bersekolah di paud kelurahan grogol selatan.
2. Hitung jumlah sampel yang di inginkan. Peneliti menginginkan sampel
sabanyak 83 orang.
3. Tentukan kelas interval (K), dengan cara membagi jumlah populasi
dengan jumlah sampel yang diinginkan. Dalam penelitian ini populasi
sebanyak 166 orang, dan sampel yg diinginkan yakni 83 orang. Di ketahui
kelas intervalnya ialah 2.
4. Tentukan nomor pertama (m) dari kelas interval pertama populasi yang
akan dijadikan sebagai sampel, secara di undi. Peneliti telah mengundi,
populasi yang beurutkan nomor 2 akan menjadi nomor pertama dari kelas
inteval.
5. Urutan sampel berikutnya di tentukan dengan menjumlahkan nilai K
dengan m sampai memenuhi jumlah sampel mencapai 83 orang.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data (Dharma, 2011). Peneliti menggunakan instrumen yang
dibuat sendiri dengan menggunakan pedoman kisi kisi instrumen yang telah
-
23
dibuat sendiri oleh peneliti. Peneliti telah membuat 30 item pertanyaan
tentang persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah sesuai
dengan teori yang telah peneliti bahas di bab sebelumnya yaitu bab tinjauan
pustaka. Setelah peneliti membuat item sebanyak 30 pertanyaan, setelah uji
validitas, peneliti mengubah jumlah item pertanyaan menjadi 29 item
pertanyaan.
Instrumen pertanyaan terdiri dari dua bagian. Pada bagian I (pertama)
terdapat data demografi yang berisi tentang usia, status pekerjaan, pendidikan
terakhir, dan pendapatan keluarga perbulan. Sedangkan pada bagian II
(kedua) ada 29 soal yakni 13 pertanyaan positif dan 16 pertanyaan negatif,
tentang persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah.
Kuesioner yang peneliti gunakan adalah jenis kuesioner close ended
item yaitu kuesioner dengan memberikan banyak pilihan banyak jawaban.
Kuesioner close ended item ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala
Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada di masyarakat atau
yang dialaminya (Hidayat, 2007). Skala Likert ini di beri 4 pilihan jawaban
yakni sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Jika untuk
pertanyaan positif maka nilai dari pilihan tersebut yaitu sangat setuju: 4,
setuju: 3, tidak setuju: 2, dan sangat tidak setuju: 1. Sedangkan untuk
pertanyaan negati dengan nilai sangat setuju: 1, setuju: 2, tidak setuju: 3, dan
sangat tidak setuju: 4 (Hidayat, 2007). Berikut tahapan pembuatan instrumen
penelitian (Dharma, 2011) :
-
24
1. Peneliti mempelajari kembali konsep yang diteliti untuk memperjelas
pemahaman peneliti tentang variabel penelitian.
2. Menentukan jenis instrumen yang akan di pakai dalam penelitian. Jenis
instrumen yang peneliti pakai adalah kuesioner.
3. Membuat kisi kisi instrumen yang dapat di lihat pada lampiran 2. Kisi-kisi
instrumen mencangkup variabel penelitian, sub variabel dan sub indikator.
4. Membuat item pertanyaan sesuai dengan indikator pada kisi kisi instrumen
5. Tentukan skala yang di gunakan untuk ngeukur setiap sub indikator.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.
6. Konsultasikan instrumen dengan pakar dibidangnya untuk meningkatkan
validitas isi (content validity.) pakar akan memberikan masukan berupa
sub variabel dan indikator yangg harus di perbaiki, dihilangkan atau
ditambahkan dalam kisi kisi adalah.
7. Setelah melakukan uji validitas dengan menggunakan content validity
peneliti menguji reliabilitas dari instrumen dengan cara menyebar
kuesioner ke 30 individu yang memiliki kesamaan karakteristik dengan
responden penelitian.
8. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya peneliti
memperbaiki instrumen sesuai hasil uji validitas dan reliabilitas.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas menunjukan ketepatan pengukuran suatu instrumen, yaitu
suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa
-
25
yang seharusnya diukur (Dharma, 2011). Validitas adalah syarat mutlak
bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu pengukuran
(Dharma; 2011 dan Hidayat; 2007). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan content validity (validitas isi).
Content validity menunjukan bahwa item kemampuan item
pertanyaan dalam instrumen dapat mewakili semua unsur dimensi konsep
yang sedang diteliti. Untuk menguji validitas dengan menggunakan
content validity ini peneliti akan meminta pendapat para pakar yang
memang pakar pada bidang yang sedang di teliti, yakni bidang
keperawatan anak pada penelitian ini.
Instrumen yang telah peneliti buat telah di uji content validity oleh
3 pakar di bidang keperawatan anak. Pakar yang ahli dalam bidang
tersebut adalah Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep, Sp. Kep. An, Ns.
Mardiyanti, M.Kep, MDs dan Maulina Handayani, S.Kp.,MSc. Peneliti
membuat jadwal bersama pakar untuk melakukan content validity.
Peneliti mengkonsultasikan instrumen dengan ibu Ns. Mardiyanti,
M.Kep, MDs, setelah di konsultasikan peneliti mendapatnkan masukan
bahwa terdapat 1 item pertanyaan yang tidak dapat di masukan dalam
instrumen dikarenakan pertanyaan tersebut tidak bisa didefinisikan
sebagai hal yang negatif bagi anak, item pertanyaan tersebut ialah saya
selalu memberikan anak saya bekal dan uang jajan jika anak saya pergi
ke sekolah dan ada beberapa item pertanyaan yang harus di ubah
redaksionalnya.
-
26
Peneliti melanjutkan uji validitas content validity dengan ibu
Maulina Handayani S.Kep MSc dengan hasil hampir sama dengan
masukan yang di berikan oleh ibu Ns. Mardiyanti M.Kep,MDs bahwa
satu item pertanyaan tidak dapat dimasukan kedalam kuesioner, dan
beberapa masukan ada pertanyaan instrumen yang ganda.
Setelah melakukan content validity dengan 2 pakar di bidang
keperawatan anak, peneliti lanjut uji content validity kembali dengan ibu
Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep., Sp. Kep. An sebagai pakar yang
memberi masukan untuk menyatukan masukan dari ibu Ns. Mardiyanti
M.Kep,MDs, dan Maulina Handayani S.Kep MSc. Setelah mendapatkan
masukan dari ibu Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep, Sp. Kep. An peneliti
melakukan perbaikan terhadap instrumen, dengan perbaikan ada 1 item
pertanyaan yang dihapus, dan mengganti redaksional beberapa item
pertanyaan, dan menghapus item pertanyaan yang ganda dan
menggantikan dengan pertanyaan yang lain. Dari 30 item pertanyaan,
setelah content validity dilakukan terdapat 29 item pertanyaan yang
sudah di perbaiki oleh peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan uji
reliabilitas.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran.
Reliabilitas menunjukan apakah instrumen menghasilkan data yang
konsisten jika instrumen ini digunakan kembali secara berulang (Dharma,
2011). Berikut langkah langkah peneliti melakukan uji reliabilitas :
-
27
1. Peneliti membuat surat izin untuk melakukan uji reliabilitas kepada
kampus Fakultasn Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Syarif
Hidayatullah Jakarta Peneliti
2. Peneliti memilih Paud Bougenville untuk melakukan uji reliabel
dengan alasan bahwa untuk menguji suatu instrumen dibutuhkan 30
responden yang mempunyai karakteristik responden yang sama
dengan sampel penelitian, namun responden yang telah diambil
untuk melakukan uji instrumen tidak dai masukan dalam sampel
penelitian.
3. Peneliti memberikan surat izin uji reliabilitas kepada Paud
Bougenville.
4. Setelah diizinkan peneliti mengambil 30 ibu yang sedang menunggu
anaknya yang berada di Paud Bougenville.
5. Peneliti melakukan coding, entry lalu setelah itu melakukan analisis
data menggunakan software analisis statistik.
6. Diketahui bahwa hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus
crombach alpha adalah 0.739 dengan jumlah item sebanyak 29
pertanyaan.
Peneliti menggunakan metode Cronbach alpha dimana keuntungan
menggunakan uji ini adalah dapat dihitung dengan hanya melakukan
pengukuran satu waktu dan tepat digunakan untuk alat ukur multiscale
seperti skala Likert.
-
28
Tabel 4.1
Interpretasi Koefisien Reliabilitas
Sumber: Tappen, 2011
Instrumen memiliki nilai crombach alpha sebesar 0,739. Nilai
alpha yang di peroleh dari instrumen tersebut sudah cukup bagus.
Berdasarkan nilai interpretasi yang di jelaskan Tappen (2011) instrumen
memiliki nilai cukup, sehingga instrumen penelitian ini menghasilkan
data yang konsisten jika instrumen ini digunakan kembali secara
berulang.
F. Pengolahan Data
Menurut Hidayat (2007) dalam proses pengolahan data terdapat
beberapa langkah yang harus ditempuh meliputi editing, coding, entry data,
dan analiting. Berikut penjelasannya:
1) Editing
Editing merupakan langkah untuk memeriksa kembali kebenaran
data, seperti daftar pertanyaan yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing
dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul.
2) Coding
Nilai alpha Intepretasi
Nilai alpha 1 sangat sempurna
Nilai alpha 0,9 Sangat bagus
Nilai alpha 0,8 Bagus
Nilai alpha 0,7 Cukup
Nilai alpha < 0,7 Jelek
-
29
Coding merupakan langkah pemberian kode numerik (angka)
pada data yang sudah dikumpulkan yang terdiri atas beberapa kategori.
Pemberian kode ini akan memudahkan peneliti dalam pengolahan dan
menganalisa data menggunakan komputer. Dan penelitian ini
menggunakan kode tiap item kuisioner. Selanjutnya kode-kode tersebut
dikembalikan lagi pada variabel aslinya.
3) Entry data
Entry data merupakan langkah memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel
kontingensi. Program yang digunakan untuk menganalisa data pada
penelitian ini adalah software statistik.
4) Analiting
Dalam melakukan analisa, khususnya terhadap data penelitian
akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dianalisis. Analiting adalah langkah selanjutnya setelah data
dimasukkan ke dalam database komputer dan kemudian dianalisa.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah dalam prosedur pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
1) Peneliti menentukan tema terkait penelitian. Dimana tema yang peneliti
pilih adalah tentang persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia
prasekolah.
-
30
2) Peneliti melakukan studi pendahuluan ke dinas kesehatan jakarta untuk
mengetahui presentasi anak obesitas pada wilayah DKI Jakarta, dan
diketahuinya bahwa Jakarta Selatan memiliki presentasi yang cukup
besar untuk anak gemuk.
3) Setelah peneliti memperoleh data yang dibutuhkan dan proposal
penelitian disetujui oleh dosen pembimbing, selanjutnya peneliti
membuat instrumen penelitian dan mengajukan permohonan izin
penelitian ke Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4) Surat permohonan izin diserahkan kepada kelurahan Grogol Selatan, kota
Jakarta Selatan.
5) Setelah peneliti mendapatkan izin untuk melakukan penelitian dari
kelurahan Jakarta Selatan, selanjutnya peneliti terlebih dahulu melakukan
uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitan.
6) Kemudian setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel,
peneliti melakukan penyeleksian terhadap calon responden berdasarkan
kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.
7) Peneliti menentukan jumlah responden dengan menggunakan systematic
random sampling dan mendapatkan sampel sebanyak 83 responden.
8) Setelah mendapatkan calon responden sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan, peneliti membagikan surat inform consent beserta kuesioner
kepada anak yang bersekolah di Paud penelitian.
-
31
9) Pengisian kuesioner dilakukan selama kurang lebih 10 hingga 15 menit
untuk masing-masing responden, sedangkan untuk pengambilan data
dilakukan selama tiga hari.
10) Responden diharapkan menjawab seluruh pertanyaan di dalam kuisioner,
dan jika sudah selesai lembar kuisioner dikembalikan kepada peneliti
atau rekan sejawat.
11) Kuisioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti
menggunakan analisis univariat.
H. Analisa Data
Penelitian ini menggunakan analisa data univariat. Analisa univariat
dilakukan untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel yang akan
diteliti. Pada umumnya analisis ini akan menghasilkan distribusi frekuensi
dan proporsinya saja. Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan pada
variabel penelitian yang meliputi:
1. Karakteristik ibu meliputi usia, status pekerjaan, pendidikan terakhir dan
pendapata keluarga perbulan;
2. Persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah;
3. Persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah berdasarkan
karakteristik ibu meliputi usia, status pekerjaan, pendidikan terakhir dan
pendapata keluarga perbulan.
-
32
I. Etika Penelitian
1. Informed concent
Informed concent merupakan lembar persetujuan untuk
menjadi responden. Informed concent diberikan sebelum melakukan
penelitian yang bertujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan
penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia maka
responden harus menandatangani lembar persetujuan dan jika tidak
bersedia, maka peneliti harus mengormati keputusan tersebut.
2. Anonimity (Tanpa nama)
Anonimity adalah tidak mencantumkan nama responden pada
lembar pengumpulan data tersebut. Dengan tujuan untuk memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Semua data dan masalah-masalah responden yang telah
dikumpulkan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data terterntu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian
(Hidayat, 2007).
J. Penyajian Data
Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk analisis univariat yang
menggambarkan distribusi frekuensi dari responden. Peneliti akan
menampilkan tabulasi yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk tulisan
yang bertujuan agar memudahkan pembaca memahami data yang disajikan
dengan mudah.
-
33
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Grogol Selatan yang termasuk
di Kecamatan Kebayoran Lama Kotamadya Jakarta Selatan. Kelurahan
grogol ini memiliki luas wilayah 2.85 km2, dan terdiri dari 5,042 Keluarga
(KK), 114 RT, 10 RW. Batas-batas wilayah kelurahan grogol selatan yakni :
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Gunung di Kecamatan
Kebayoran Baru
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kebayoran Lama Selatan
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kali Pesanggrahan di Kelurahan
Ulujami
4. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sukabumi Selatan
B. Analisis Univariat
1. Distribusi Proporsi Gambaran Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini yakni ibu yang memiliki anak usia
2-6 tahun yang bersekolah di paud yang terdapat di Kelurahan Grogol
Selatan. Karakteristik responden yang diteliti yaitu terdiri dari usia, tingkat
pendidikan, pekerjaan dan pendapatan perbulan keluarga. Keseluruhan
jumlah responden adalah 83 ibu yang mempunyai anak usia prasekolah
yang bersekolah di paud wilayah kelurahan Grogol Selatan Kebayoran
Lama Jakarta Selatan. Data karakteristik responden disajikan dalam
-
34
bentuk distribusi frekuensi dan presentase. Data secara lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut
a. Usia
Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 5.1
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Tahun 2015
(n=83)
Tabel diatas menunjukan bahwa responden yang paling besar
adalah yang berusia 20 - 40 tahun sebesar 70 orang (83,3%) dan
responden yang berusia 41 - 60 tahun sebesar 13 orang (15,7%). Dari
hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
berusia 20-40 tahun (84,3%).
b. Status Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi responden
berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah.
No. Usia Jumlah Presentase (%)
1 20 40 tahun 70 84,3
2 41 60 tahun 13 15,7
Total 83 100,0
-
35
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Tahun 2015
(n=83)
No. Status Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1 Bekerja 14 16,9
2 Tidak Bekerja 69 83,1
Total 83 100,0
Hasil penelitian ini menyatakan mayoritas dari resonden ialah tidak
bekerja berjumlah 69 orang (16,9%), sedangkan yang bekerja hanya 14
orang (16,9%). Maka hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan
bahwa sebagian besar responden penelitian ini mempunyai status
pekerjaan tidak bekerja (83,1%).
c. Pendidikan Terakhir
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Tahun 2015
(n=83)
Rata-rata pendidikan terakhir responden adalah lulusan Sekolah
Menengah Atas yakni 44 orang (53,0%). Sedangkan, yang terbanyak
No. Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase (%)
1. Sekolah Dasar 11 13,3
2. Sekolah Menengah Pertama 21 25,3
3. Sekolah Menengah Atas 44 53,0
4. Perguruan Tinggi (Diploma,
Sarjana)
7 8,4
Total 83 100,0
-
36
kedua ialah Sekolah Menengah Pertama dengan jumlah 21 orang
(25,3%) dan Sekolah Dasar berjumlah 11 orang (13,3%), sedangkan
responden dengan pendidikan terakhir dengan perguruan tinggi ialah 7
orang (8,4%). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden ialah ibu dengan pendidikat terakhir sekolah
menengah atas (53,0%).
d. Pendapatan Perbulan
Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi responden
berdasarkan Pendapatan perbulan dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan
Perbulan
Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Tahun 2015
(n=83)
No. Pendapatan Pekerjaan Jumlah Presentase
(%)
1 < UMR DKI 73 88,0
2 > UMR DKI 10 12,0
Total 83 100,0
Hasil penelitian ini rata rata responden berpenghasilan dibawah
UMR Jakarta yakni Rp 2,441,301 sebanyak 73 orang (88,0%).
Sedangkan responden yang berpenghasilan diatas UMR Jakarta
berjumlah 10 orang (12,0%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden mempunyai penghasilan dibawah UMR (88,0%).
-
37
2. Distribusi Proporsi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas pada Anak
Tabel 5.5 menunjukan distribusi proporsi persepsi ibu terhadap
obesitas pada anak dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 5.5
Distribusi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas Pada Anak
Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Tahun 2015
(n=83)
No. Persepsi Ibu Jumlah Presentase
(%)
1 Persepsi Positif 44 53,0
2 Persepsi Negatif 39 47,0
Total 83 100,0
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas ibu mempunyai
persepsi positif terhadap obesitas yakni sebnyak 44 orang dengan
presentase 53%. Sedangkan ibu yang mempunyai persepsi negatif hanya
39 orang dengan presentase 47,0%. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan
persepsi positif dengan persepsi negatif tidak terlalu jauh dengan lebih
banyak ibu yang mempunyai persepsi positif (53,0%).
3. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Karakteristik Responden
Terhadap Obesitas pada Anak.
a. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Usia
Distribusi proporsi persepsi berdasarkan usia responden dapat
dilihat pada tabel 5.6.
-
38
Tabel 5.6
Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Usia
Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Tahun 2015
(n=83)
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa usia dewasa awal 20
sampai 40 tahun memiliki persepsi yang negatif terhadap obesitas,
dibuktikan dengan 36 orang (51%) mempunyai persepsi yang negatif
terhadap obesitas, sedangkan responden usia dewasa tengah dari 41
tahun hingga 60 tahun yakni 10 orang (76,9%) mempunyai persepsi
positif terhadap obesitas. Dapat disimpulkan bahwa ibu usia 41-60
tahun memiliki persepsi positif (76,9%) yang lebih banyak di
bandingkan ibu usia 18-40 tahun.
b. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Status Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian distribusi proporsi persepsi
berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah.
Usia
Persepsi
Total Positif Negatif
N % n % N %
20-40 tahun 34 48,6 36 51,5 70 100,0
41-60 tahun 10 76,9 3 23,1 13 100,0
Total 44 53,0 39 47,0 83 100,0
-
39
Tabel 5.7
Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Tahun 2015
(n=83)
Status
Pekerjaan
Persepsi
Total Positif Negatif
N % N % n %
Bekerja 10 71,4 4 28,6 14 100,0
Tidak Bekerja 34 49,3 35 50,7 69 100,0
Total 44 53,0 39 47,0 83 100,0
Tabel dibawah menunjukan bahwa responden yang bekerja
mempunyai persepsi positif lebih banyak yakni 10 orang (71,4%)
dibandingkan persepsi yang negatif yakni 4 orang (28,6%). Hasil
penelitian pada responden yang tidak bekerja atau hanya ibu rumah
tangga mempunyai persepsi positif mempunyai persepsi positif
sebanyak 34 orang (49,3%) sedangkan responden yang memiliki
persepsi negatif pada responden yang tidak bekerja sebanyak 35 orang
(50,7%). Dapat disimpulkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai
persepsi positif terbanyak (71,4%) dibandingkan yang tidak bekerja.
c. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 5.8 menunjukan distribusi proporsi persepsi berdasarkan
pendidikan terakhir dapat dilihat sebagai berikut.
-
40
Tabel 5.8
Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Tahun 2015
(n=83)
Pendidikan Terakhir Persepsi Total
Positif Negatif
N % n % n %
Sekolah Dasar 6 54,5 5 45,5 11 100,0
Sekolah Menengah
Pertama
10 47,6 11 52,4 21 100,0
Sekolah Menengah Atas 24 54,5 20 45,5 44 100,0
Perguruan Tinggi 4 57,1 3 42,9 7 100,0
Total 44 53,0 39 47,0 83 100,0
Responden yang mempunyai persepsi positif terbanyak dengan
pendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 4 orang (57,1%), dari
total 7 orang berpendidikan tinggi sedangkan responden dengan
pendidikan terakhir sekolah dasar yaitu ada 6 orang (54,5%) dan
sekolah menengah pertama yaitu 24 orang (54,5%) yang mempunyai
persepsi positif. Responden dengan pendidikan usia sekolah
menengah pertama sebanyak 10 orang (47,6%) mempunyai persepsi
positif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa responden dengan
pendidikan terakhir sekolah menengah pertama sebanyak 11 orang
(52,4%) mempunyai persepsi negatif, sedangkan responden dengan
pendidikan terakhir sekolah menengah atas sebanyak 20 orang
(45,5%) dan responden dengan pendidikan terakhir sekolah dasar
sebanyak 5 orang (45,5%) mempunyai persepsi negatif. Responden
yang mempunyai pendidikan terakhir perguruan tinggi mempunyai
persepsi negatif sebanyak 3 orang (42,9%).
-
41
d. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Distribusi proporsi persepsi berdasarkan pendapatan perbulan
dapat dilihat pada tabel 5.9.
Tabel 5.9
Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga
Perbulan
Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Tahun 2015
(n=83)
Pendapatan
Perbulan
Persepsi
Total Positif Negatif
N % N % N %
UMR DKI 5 50,0 5 50,0 10 100,0
Total 44 53,0 39 47,0 83 100,0
Responden yang mempunyai pendapatan perbulan di bawah dari
UMR Jakarta mempunyai persepsi positif sebanyak 39 orang (53,4%)
sedangkan yang negatif tidak berbeda jauh yakni 34 orang (46,4%).
Responden dengan pendapatan diatas UMR Jakarta mempunyai
persepsi positif yang sama dengan persepsi negatif yakni sama sama
berjumlah 5 orang (50,0%). Responden yang memiliki persepsi positif
tertinggi ialah responden dengan pendapatan dibawah UMR DKI
Jakarta.
-
43
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Distribusi Data Demografi Responden
1. Usia
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa responden usia 20
hingga 40 tahun yaitu sebanyak 84,3% masuk kedalam dewasa awal, dan
usia 41 tahun hingga 60 tahun sebanyak 15,7% masuk dalam katagori
dewasa menengah. Peneliti mengelompokan usia responden kedalam tahap
perkembangan menurut teori Erikcson (Shaffer & Kipp, 2010). Tahap
dewasa awal hingga dewasa menengah ini sesuai dengan tugas
perkembangan pada masa dewasa dimana seorang ibu akan lebih
bertanggung jawab mengasuh dan merawat anak anaknya (Potter & perry
2005). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu sedang berada pada tahap
mengasuh dan merawat anak dengan usia yang sudah matang untuk
bertanggung jawab terhadap kebutuhan keluarga maupun anak.
2. Status Pekerjaan
Status pekerjaan dalam penelitian ini di bagi dalam dua kategori yakni
ibu yang bekerja dan tidak bekerja. Ibu yang tidak bekerja meliputi ibu
rumah tangga, sedangkan ibu yang bekerja meliputi karyawan, pegawai,
dan wirausaha. Tugas seorang ibu rumah tangga mempunyai peran yang
sangat penting untuk menciptakan pola hidup sehat khususnya kesehatan
anak. Peran ibu dalam keluarga yaitu memenuhi kebutuhan fisiologis dan
-
44
psikologis anak, merawat, mendidik, mengatur dan mengendalikan anak
memberi rangsangan dan pelajaran bagi anak (Gunarsa, 2008).
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas ibu tidak bekerja
sebanyak 83,1% sedangkan ibu yang bekerja sebnyak 16,9%. Menurut
(Ingranuridani, 2008) dalam penelitiannya bahwa dampak negatif ibu yang
bekerja adalah stress, ketidakpuasan tidur dan ketegangan dalam keluarga,
karena akan mempengaruhi ibu dalam merawat balita. Hal ini dikarenakan
ibu yang sibuk bekerja di luar rumah cendrung tidak memprioritaskan
status kesehatan anak sebagai yang utama. Ibu yang sibuk bekerja dirumah
jarang mengikuti atau mengetahui promosi kesehatan di balai kesehatan
terdekat.
3. Pendidikan Terakhir
Tingkat pendidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan yang
didapat responden secara formal yakni sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Pendidikan adalah
suatu proses belajar yang berarti terjadi proses pertumbuhan,
perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan
lebih matang pada diri individu, kelurga ataupun masyarakat.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar tingkat
pendidikan responden ialah sekolah menengah atas sebanyak 53,0%,
responden yang mempunyai tingkat pendidikan di perguruan tinggi hanya
8,4%. Namun dalam penelitian ini masih terdapat ibu yang pendidikannya
rendah yakni sekolah dasar sebanyak 13,3%, dan sekolah menengah
-
45
pertama sebanyak 25,3%. Penelitian Sulistyoningsih (2011) mengatakan
bahwa pendidikan ibu akan berpengaruh pada pemilihan menu makanan
dan pemenuhan kebutuhan gizi. Hal tersebut akan berdampak pada
pertumbuhan balitanya. Pendidikan adalah hal yang penting bagi ibu yang
merawat balita dalam pemenuhan gizi balitanya.
4. Pendapatan Perbulan
Hasil penelitian didapatkan bahwa 88,0% mayoritas ibu
berpenghasilan dibawah UMR Jakarta dan 12,0% ibu berpenghasilan di
atas UMR Jakarta. Penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas ibu yang
mempunyai anak prasekolah pendapatannya dibawah UMR. Dengan
masih banyaknya ibu yang mempunyai anak dengan pendapatan yang
rendah, maka hal ini akan mempengaruhi pengetahuan ibu dalam merawat
anak, karena status ekonomi seseorang juga akan menentukan bagaimana
gizi suatu keluarga yang seimbang.
Sejalan dengan penelitian Chamberlin (2002) bahwa ibu dengan
pendapatan di bawah UMR memiliki stres yang tinggi karena kebutuhan
keluarga yang tinggi namun tidak sejalan dengan pendapatan keluarganya,
sehingga dengan stres yang tinggi, dapat menyebabkan ibu menggunakan
makanan sebagai koping terhadap stresnya. Kebiasaan orang tua yang
seperti ini dan lingkungan keluargnya akan mempengaruhi pola makan
anak dan aktivitasnya, pola makan yang ditanam dari kecil akan terus
dibawa hingga dewasa (Jain, Sherman, Chamberlin, & Carter, 2015).
Dapat disimpulkan bahwa stres pada orang tua yang mengakibatkan pola
-
46
makan menjadi tidak sehat dapat menular kepada anak, dan akan terbawa
tumbuh besar bersama anak.
B. Persepsi Ibu terhadap Obesitas pada anak
Persepsi adalah pengorganisasian, penginterprestasian terhadap
stimulus yang di terima oleh panca indra sehingga merupakan sesuatu yang
berarti (walgito, 2002). Selain itu persepsi merupakan aktivitas yang
terintegrasi dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan
ikut aktif dalam persepsi sehingga hasil persepsi mungkin akan berbeda
antara individu yang satu dengan yang lain.
Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau
berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2014). Obesitas pada
anak bukanlah hal yang wajar. Penyebab dari obesitas sangat kompleks, Salah
satunya adalah perilaku makan yang tidak baik. Perilaku makan yang tidak
baik disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya adalah karena lingkungan
dan sosial (Guyton & Hall, 2007). Selain dari perilaku makan faktor gaya
hidup kurang gerak juga menjadi penyebab dari obesitas, orang tua merasa
khawatir jika anaknya bermain di luar bersama anak sepantarannya diluar,
dan tidak membiarkan anak pulang sekolah sendiri dengan berjalan kaki
karena mengkhawatirkan keselamannya terhadap orang asing (Eyler, et al.,
2008),
Hasil penelitian ini membahas mengenai gambaran persepsi ibu
terhadap anak obesitas, hasil akhir dari persepsi ibu akan di bagi menjadi dua,
yakni persepsi postif terhadap anak obesitas dan persepsi negatif terhadap
-
47
obesitas. Sebanyak 53,0% ibu mempunyai pesepsi positif terhadap obesitas
yakni persepsi yang menghasilkan pandangan penilaian yang baik terhadap
obesitas pada anak, bahwa obesitas bukan masalah pada anak. Sedangkan
sebanyak 47,0% ibu mempunyai persepsi negatif terhadap obesitas yakni
persepsi yang menghasilkan pandangan penilaian yang negatif atau tidak baik
terhadap obesitas pada anak, ibu yang mempunyai persepsi negatif terhadap
obesitas memahami bahwa obesitas ialah hal yang tidak wajar pada anak dan
merupakan masalah kesehatan yang akan berdampak pada status
kesehatannya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Aruan dan
Trianingsih (2006) pada penelitiannya masih banyak orang tua yang
berpengetahuan rendah tentang obesitas yang tercermin dengan 60%
responden memiliki pesepsi positif terhadap obesitas yakni persepsi yang
menghasilkan pandangan penilaian yang baik terhadap obesitas pada anak,
obesitas pada anak tidak mempengaruhi kesehatannya maupun aktifitasnya
sehari hari, sedangkan 40% memiliki persepsi negatif terhadap obesitas yakni
para ibu mempunyai pandangan dan penilaian yang buruk terhadap obesitas,
bahwa obesitas mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan anak. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa persepsi positif ibu terhadap obesitas pad anak
masih banyak ditemukan di kalangan masyarakat indonesia, masih banyak
ibu yang cendrung melihat anak yang gemuk ialah anak yang sehat.
-
48
C. Persepsi Berdasarkan Karakteristik Ibu Terhadap Obesitas pada Anak
1. Persepsi Ibu Terhadap Obesitas pada Anak Berdasarkan Usia
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa responden usia 20
sampai 40 tahun memiliki persepsi yang negatif terhadap obesitas
sebanyak 51%, sedangkan responden usia dari 41 tahun hingga 60 tahun
sebanyak 76,9% mempunyai persepsi positif terhadap obesitas. Pada
penelitian ini ibu dengan usia 20 hingga 40 tahun mempunyai persepsi
negatif lebih banyak di bandingkan dengan responden yang usianya 40-60
tahun, sehingga ibu dengan usia 20-40 tahun memahami bahwa obesitas
merupakan hal yang tidak baik bagi kesehatan anak.
Hasil penelitian Carnell (2005) ialah persepsi ibu terhadap
kelebihan berat badan tidak terkait dengan usia orang tua. Menurut
Notoatmodjo (2010), bahwa semakin cukup usia seseorang, maka semakin
baik cara mengekspresikan atau menanggapi masalah, jadi semakin
matang seseorang, maka dalam memahami suatu masalah akan lebih
mudah.. Penyesuaian untuk faktor-faktor demografi tidak mengubah
hasil.Hal ini berbeda dengan hasil penelitian usia 40 hingga 60 tahun
mempunyai persepsi positif lebih banyak di bandingkan persepsi negatif.
Ibu yang berusia matang bukan berarti memiliki banyak
pengalaman. Ibu dengan usia matang juga bisa mempengaruhi seseorang
dalam menerima informasi. Banyak ibu yang menganggap bahwa
pengetahuan atau informasi tidak penting baginya.
-
49
2. Status Pekerjaan
Pada hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa ibu yang mempunyai
persepsi positif terbanyak adalah ibu yang bekerja sebanyak 71,4%. Ibu
yang bekerja berpendapat bahwa anak obesitas bukanlah masalah
kesehatan yang serius. Sedangkan ibu yang tidak bekerja mempunyai
persepsi yang negatif sebanyak 50,7%. Sejalan dengan penelitian
Dammann (2011) bahwa ibu yang jarang dirumah atau bekerja di luar
rumah memiliki persepsi bahwa obesitas pada anak bukanlah suatu
masalah pada anak, bahkan ibu cendrung senang melihat balita yang
chubby karena lucu, dan obesitas tidak berdampak jika sudah dewasa.
Ibu yang bekerja cendrung akan meninggalkan anak mereka
dirumah tanpa atau hanya sedikit makanan. Anak yang selalu kurang
dalam jumlah porsi makanan atau melewatkan jam makan akan
menimbulkan kebiasaan makan berlebihan ketika makanan ada, sehingga
dapat menimbukan jumlah asupan makanan yang naik dan turun tersebut
dan dapat menyebabkan peningkatan berat badan pada anak (Food
Research and Action Center, 2011).
3. Pendidikan terakhir
Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang memiliki
persepsi positif terhadap obesitas adalah ibu dengan pendidikan terakhir
perguruan tinggi (57,1%). Ibu yang berpendidikan perguruan tinggi
sebanyak 57,1% meyakini bahwa anak dengan obesitas tidak memiliki
masalah kesehatan yang serius. Sedangkan responden yang memiliki
persepsi negatif tertinggi adalah ibu dengan pendidikan terakhir SMP
-
50
(52,4%), sebanyak 52,4% ibu berpendidikan terakhir SMP meyakini
bahwa anak dengan obesitas akan mempengaruhi kesehatan pada anak.
Menurut Baughcum (2000) anak yang memiliki obesitas lebih
banyak ditemukan dengan ibu yang mempunyai pendidikan rendah. Ibu
dengan pendidikan rendah tidak memperdulikan obesitas sebagai masalah
kesehatan pada anak dan cendrung tidak mengetahui ciri ciri anak
obesitas. Sedangkan ibu dengan pendidikan tinggi memiliki persepsi
negatif terhadap obesitas, dan ibu cendrung khawatir dengan anak mereka
yang memiliki obesitas (Baughcum, Chamberlin, Deeks, Powers, &
Whitaker, 2000).
Berbeda dengan penelitian menurut Baughcum (2000), bahwa hasil
penelitian ini ibu yang mempunyai pendidikan terakhir SMP mempunyai
persepsi negatif terhadap obesitas, sedangkan ibu dengan pendidikan
tinggi mempunyai persepsi yang positif terhadap obesitas.
4. Pendapatan perbulan
Hasil dari penelitian terlihat bahwa responden yang mempunyai
pendapatan perbulan di atas UMR memiliki persepsi positif (50,0%) sama
banyak dengan presentase persepsi negatif (50,0%). Sedangkan responden
dengan pendapatan perbulan di bawah UMR memiliki persepsi positif
(54,4%) lebih banyak dibandingkan persepsi negatif (